75

PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk
Page 2: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PETA KESEHATAN INDONESIATAHUN 2010

PUSAT DATA DAN INFORMASIKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2012

PETA KESEHATAN INDONESIATAHUN 2010

PUSAT DATA DAN INFORMASIKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2012

Page 3: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

KATA PENGANTAR

Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besarpencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain dimunculkan trend dalam beberapa tahun terakhiruntuk setiap indikator dan perbandingan peta dari tahun sebelumnya, juga ditampilkan interpretasi setiap gambar yangditampilkan. Dengan bentuk penyajian ini para pengguna diharapkan dapat memperoleh informasi secara cepat dan tepat.

Dalam peta ini digambarkan keadaan kependudukan, situasi lingkungan, derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumberdaya kesehatan menurut provinsi.

Sumber data yang digunakan dalam Peta Kesehatan 2010 ini berasal dari unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatandan institusi lain seperti Badan Pusat Statistik, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional dan lain-lain.

Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam peta kesehatan ini masih terdapat kekurangan,kelemahan, dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik, masukan dan saran dari para pengguna demipenyempurnaan Peta Kesehatan di masa mendatang.

Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini bermanfaat.

Jakarta, Nopember 2011Kepala Pusat Data dan Informasi

dr. Jane SoepardiNIP. 195809231983112001

.

i

KATA PENGANTAR

Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besarpencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain dimunculkan trend dalam beberapa tahun terakhiruntuk setiap indikator dan perbandingan peta dari tahun sebelumnya, juga ditampilkan interpretasi setiap gambar yangditampilkan. Dengan bentuk penyajian ini para pengguna diharapkan dapat memperoleh informasi secara cepat dan tepat.

Dalam peta ini digambarkan keadaan kependudukan, situasi lingkungan, derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumberdaya kesehatan menurut provinsi.

Sumber data yang digunakan dalam Peta Kesehatan 2010 ini berasal dari unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatandan institusi lain seperti Badan Pusat Statistik, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional dan lain-lain.

Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam peta kesehatan ini masih terdapat kekurangan,kelemahan, dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik, masukan dan saran dari para pengguna demipenyempurnaan Peta Kesehatan di masa mendatang.

Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini bermanfaat.

Jakarta, Nopember 2011Kepala Pusat Data dan Informasi

dr. Jane SoepardiNIP. 195809231983112001

.

Page 4: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ....................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. .................................................. ii

PETA INDONESIA ............................................................................................................................. ....................................... v

PETA INDONESIA MENURUT PROVINSI ............................................................................................................................. .. vi

PENENTUAN BATAS PENGELOMPOKKAN ............................................................................................................................. vii

CARA MEMBACA GAMBAR ............................................................................................................................. ......................... viii

GAMBARAN UMUM1. Kepadatan Penduduk per km2 Tahun 2010 ...................................................................................................................... 12. Laju Pertumbuhan Penduduk (% per Tahun) Periode 2000-2010 ..................................................................................... 23. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010 ............................................................................................................................. ........ 34. Persentase Kabupaten Tertinggal Tahun 2010 ................................................................................................................. 45. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 ....................................................................................................................... 56. Persentase Penduduk Berumur ≥ 15 Tahun yang Melek Huruf Tahun 2010 .................................................................. 67. Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Penduduk Usia 15 Tahun ke AtasTahun 2009 .......................................................... 78. Pengeluaran per Kapita (Ribu Rupiah per Bulan) Tahun 2009 ....................................................................................... 89. Persentase Rumah Tangga dengan Kualitas Fisik Air Minum Baik, Tahun 2010 .......................................................... 9

10. Persentase Rumah Tangga yang Akses Terhadap Pembuangan Tinja Layak (Sesuai MDGs) Tahun 2010 ……… 1011. Persentase Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Air Minum ‘Berkualitas’ Baik Tahun 2010 ………………………. 1112. Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Utama Air Minum yang Berada di Dalam Rumah Tahun 2010 ………… 1213. Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Penanganan Sampah ‘Baik’ Tahun 2010 ................................................. 1314. Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Sehat Tahun 2010 ....................................................................... 1415. Prevalensi Penduduk ≥ Umur 15 Tahun yang Merokok Tahun 2010 .............................................................................. 1516. Persentase Penduduk Umur ≥ 15 Tahun dengan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV/AIDS Tahun 2010 ……. 16

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ....................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. .................................................. ii

PETA INDONESIA ............................................................................................................................. ....................................... v

PETA INDONESIA MENURUT PROVINSI ............................................................................................................................. .. vi

PENENTUAN BATAS PENGELOMPOKKAN ............................................................................................................................. vii

CARA MEMBACA GAMBAR ............................................................................................................................. ......................... viii

GAMBARAN UMUM1. Kepadatan Penduduk per km2 Tahun 2010 ...................................................................................................................... 12. Laju Pertumbuhan Penduduk (% per Tahun) Periode 2000-2010 ..................................................................................... 23. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010 ............................................................................................................................. ........ 34. Persentase Kabupaten Tertinggal Tahun 2010 ................................................................................................................. 45. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 ....................................................................................................................... 56. Persentase Penduduk Berumur ≥ 15 Tahun yang Melek Huruf Tahun 2010 .................................................................. 67. Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Penduduk Usia 15 Tahun ke AtasTahun 2009 .......................................................... 78. Pengeluaran per Kapita (Ribu Rupiah per Bulan) Tahun 2009 ....................................................................................... 89. Persentase Rumah Tangga dengan Kualitas Fisik Air Minum Baik, Tahun 2010 .......................................................... 9

10. Persentase Rumah Tangga yang Akses Terhadap Pembuangan Tinja Layak (Sesuai MDGs) Tahun 2010 ……… 1011. Persentase Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Air Minum ‘Berkualitas’ Baik Tahun 2010 ………………………. 1112. Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Utama Air Minum yang Berada di Dalam Rumah Tahun 2010 ………… 1213. Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Penanganan Sampah ‘Baik’ Tahun 2010 ................................................. 1314. Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Sehat Tahun 2010 ....................................................................... 1415. Prevalensi Penduduk ≥ Umur 15 Tahun yang Merokok Tahun 2010 .............................................................................. 1516. Persentase Penduduk Umur ≥ 15 Tahun dengan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV/AIDS Tahun 2010 ……. 16

ii

Page 5: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

DERAJAT KESEHATAN1. Persentase Penduduk dengan Konsumsi Energi <70% Tahun 2010 .............................................................................. 172. Persentase Penduduk dengan Konsumsi Protein <80% Tahun 2010 ............................................................................... 183. Case Detection Rate TB Paru (%) Tahun 2010 ............................................................................................................... 194. Success Rate TB Paru (%) Tahun 2009 .......................................................................................................................... 205. Annual Parasite Incidence (API) Malaria per 1.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................................... 216. Incidence Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk ............................................................. 227. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang (%) Berdasarkan Berat Badan per Umur (BB/U)Tahun 2010 ……………… 238. Persentase Penduduk Dewasa (>18 Tahun) Kurus Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Tahun 2010 …………………. 249. Case Rate Kasus AIDS (per 100.000 Penduduk Berisiko) Tahun 2010 …....................................................................... 25

10. Period Prevalence TB (dengan Diagnosis) pada Penduduk ≥ 15 Tahun (per 100.000 Penduduk) Tahun 2010.............. 2611. Period Prevalence Malaria Satu Bulan Terakhir (dengan Diagnosis) per 1.000 Penduduk Tahun 2010 ……………… 2712. Persentase Penduduk Umur ≥ 15 Tahun yang Pernah Mendengar HIV/AIDS Tahun 2010 ……………………………. 2813. Persentase Berat Badan Bayi Baru Lahir < 2.500 Gram Tahun 2010 ............................................................................ 29

UPAYA KESEHATAN1. Persentase Perempuan Usia 10-59 Tahun yang Memiliki Akses terhadap Kunjungan Kehamilan Minimal 1 Kali

pada Kehamilan Terakhir Tahun 2010 ................................................................................................................................ 302. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Tahun 2010 ............................................................................................................... 313. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Tahun 2010 ............................................................................................................... 324. Cakupan Pemberian 90 Tablet Besi (Fe3) pada Ibu Hamil Tahun 2010 .......................................................................... 335. Cakupan Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Tahun 2010 ..................................................................................................... 346. Cakupan Ibu Bersalin Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2010 ............................................................................... 357. Persentase Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Bayi 0-11 Bulan Tahun 2010 ………………………… 368. Persentase Ibu yang Melaporkan Persalinan dengan Operasi Perut Saat Melahirkan Anak Terakhir pada Periode

Lima Tahun Terakhir Tahun 2010 ............................................................................................................................. ........ 379. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A pada Persalinan Anak Terakhir yang Lahir pada Periode

Lima Tahun Terakhir Tahun 2010 ............................................................................................................................. ......... 3810. Proporsi Wanita Berumur 15-49 Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB Tahun 2010 ……….. 3911. Persentase Peserta KB Aktif yang Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Tahun 2010 ………… 4012. Persentase Kunjungan Neonatus 6-48 Jam Tahun 2010 …………………………………................................................. 4113. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Tahun 2010 ………................................................................................. 4214. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Tahun 2010 ............................……………………................................................... 4315. Cakupan Imunisasi Campak pada Bayi Tahun 2010 .......................................................................................................... 4416. Persentase Anak Umur 12-23 Bulan Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2010 …………………………… 45

DERAJAT KESEHATAN1. Persentase Penduduk dengan Konsumsi Energi <70% Tahun 2010 .............................................................................. 172. Persentase Penduduk dengan Konsumsi Protein <80% Tahun 2010 ............................................................................... 183. Case Detection Rate TB Paru (%) Tahun 2010 ............................................................................................................... 194. Success Rate TB Paru (%) Tahun 2009 .......................................................................................................................... 205. Annual Parasite Incidence (API) Malaria per 1.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................................... 216. Incidence Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk ............................................................. 227. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang (%) Berdasarkan Berat Badan per Umur (BB/U)Tahun 2010 ……………… 238. Persentase Penduduk Dewasa (>18 Tahun) Kurus Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Tahun 2010 …………………. 249. Case Rate Kasus AIDS (per 100.000 Penduduk Berisiko) Tahun 2010 …....................................................................... 25

10. Period Prevalence TB (dengan Diagnosis) pada Penduduk ≥ 15 Tahun (per 100.000 Penduduk) Tahun 2010.............. 2611. Period Prevalence Malaria Satu Bulan Terakhir (dengan Diagnosis) per 1.000 Penduduk Tahun 2010 ……………… 2712. Persentase Penduduk Umur ≥ 15 Tahun yang Pernah Mendengar HIV/AIDS Tahun 2010 ……………………………. 2813. Persentase Berat Badan Bayi Baru Lahir < 2.500 Gram Tahun 2010 ............................................................................ 29

UPAYA KESEHATAN1. Persentase Perempuan Usia 10-59 Tahun yang Memiliki Akses terhadap Kunjungan Kehamilan Minimal 1 Kali

pada Kehamilan Terakhir Tahun 2010 ................................................................................................................................ 302. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Tahun 2010 ............................................................................................................... 313. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Tahun 2010 ............................................................................................................... 324. Cakupan Pemberian 90 Tablet Besi (Fe3) pada Ibu Hamil Tahun 2010 .......................................................................... 335. Cakupan Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Tahun 2010 ..................................................................................................... 346. Cakupan Ibu Bersalin Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2010 ............................................................................... 357. Persentase Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Bayi 0-11 Bulan Tahun 2010 ………………………… 368. Persentase Ibu yang Melaporkan Persalinan dengan Operasi Perut Saat Melahirkan Anak Terakhir pada Periode

Lima Tahun Terakhir Tahun 2010 ............................................................................................................................. ........ 379. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A pada Persalinan Anak Terakhir yang Lahir pada Periode

Lima Tahun Terakhir Tahun 2010 ............................................................................................................................. ......... 3810. Proporsi Wanita Berumur 15-49 Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB Tahun 2010 ……….. 3911. Persentase Peserta KB Aktif yang Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Tahun 2010 ………… 4012. Persentase Kunjungan Neonatus 6-48 Jam Tahun 2010 …………………………………................................................. 4113. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Tahun 2010 ………................................................................................. 4214. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Tahun 2010 ............................……………………................................................... 4315. Cakupan Imunisasi Campak pada Bayi Tahun 2010 .......................................................................................................... 4416. Persentase Anak Umur 12-23 Bulan Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2010 …………………………… 45iii

Page 6: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

17. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2010 .................................................................... 4618. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2010 .............................…………....................................................... 4719. Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Tahun 2010 ..................................................................................................................... 4820. Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Ditimbang ≥ 4 Kali Selama Enam Bulan Terakhir Tahun 2010 ........................….... 4921. Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menerima Kapsul Vitamin A Tahun 2010 ................................................................. 5022. Cakupan SD/MI yang Melakukan Penjaringan Siswa Kelas I Tahun 2010 .............................………………………….. 5123. Persentase Penderita TB dengan Diagnosis yang Menyelesaikan Pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Tahun 2010 ..................................................... ....................................................................... ............................................ 5224. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit yang Dirawat ≥ 48 Jam per 1.000 Pasien Keluar (Net Death Rate)

Tahun 2010 ………………………………………………………………………………………………………………………… 53

SUMBER DAYA KESEHATAN1. Rasio Dokter Umum dan Dokter Spesialis per 100.000 Penduduk Tahun 2010 .............................................................. 542. Rasio Dokter Gigi per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ...................................................................................................... 553. Rasio Bidan per 100.000 Penduduk Tahun 2010 .............................................................................................................. 564. Rasio Perawat per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................... ..................................................... 575. Rasio Puskesmas per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................................................................... 586. Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ........................................................................... 597. Rata-rata Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit (Bed Turn Over) Selama Setahun Tahun 2009 ………… 608. Persentase Pemanfaatan Tempat Tidur Rumah Sakit (Bed Occupation Rate) Tahun 2009 ……………....................... 61

17. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2010 .................................................................... 4618. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2010 .............................…………....................................................... 4719. Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Tahun 2010 ..................................................................................................................... 4820. Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Ditimbang ≥ 4 Kali Selama Enam Bulan Terakhir Tahun 2010 ........................….... 4921. Persentase Anak Umur 6-59 Bulan Menerima Kapsul Vitamin A Tahun 2010 ................................................................. 5022. Cakupan SD/MI yang Melakukan Penjaringan Siswa Kelas I Tahun 2010 .............................………………………….. 5123. Persentase Penderita TB dengan Diagnosis yang Menyelesaikan Pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Tahun 2010 ..................................................... ....................................................................... ............................................ 5224. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit yang Dirawat ≥ 48 Jam per 1.000 Pasien Keluar (Net Death Rate)

Tahun 2010 ………………………………………………………………………………………………………………………… 53

SUMBER DAYA KESEHATAN1. Rasio Dokter Umum dan Dokter Spesialis per 100.000 Penduduk Tahun 2010 .............................................................. 542. Rasio Dokter Gigi per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ...................................................................................................... 553. Rasio Bidan per 100.000 Penduduk Tahun 2010 .............................................................................................................. 564. Rasio Perawat per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................... ..................................................... 575. Rasio Puskesmas per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ..................................................................................................... 586. Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit per 100.000 Penduduk Tahun 2010 ........................................................................... 597. Rata-rata Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit (Bed Turn Over) Selama Setahun Tahun 2009 ………… 608. Persentase Pemanfaatan Tempat Tidur Rumah Sakit (Bed Occupation Rate) Tahun 2009 ……………....................... 61

iv

Page 7: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PETA INDONESIA

Sumber : BAKOSURTANAL

vv

Page 8: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PETA INDONESIA MENURUT PROVINSI(Peraturan Mendagri No. 18 Tahun 2005)

vi

Page 9: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PENENTUAN BATAS PENGELOMPOKAN

Pencapaian nilai indikator kesehatan antar provinsi sangat bervariasi sehingga dalam pemetaannya diperlukan adanyapengelompokan nilai untuk memudahkan dalam penginterpretasian. Pengelompokan atau “cut of point” dalam peta inididasarkan atas kebijakan program-program kesehatan atau nilai tertentu yang mengacu pada metode statistik.

1. NILAI PENGELOMPOKANPenentuan nilai pengelompokan ada 2 cara yaitu:a .Berdasarkan kebijakan program kesehatan (target SPM Bidang Kesehatan, target Rencana Strategis Kesehatan 2010-

2014, atau program kesehatan lainnya).b. Mengacu pada metode statistik.

Dalam peta ini, pengelompokkan nilai terbagi menjadi empat kelompok, yaitu: sangat baik, baik, kurang dan buruk.Contoh:

Pengelompokan indikator pencapaian imunisasi campak.Berdasarkan kebijakan program imunisasi telah ditetapkan bahwa cakupan imunisasi campak dalam suatu wilayah adalah>95%, 90-95%, 85-90%, <85%. Dalam hal ini klasifikasi pada pemetaan dibagi sebagai berikut:

• Kelompok sangat baik bila cakupan imunisasi campak >95 % Kelompok baik bila cakupan imunisasi campak 90-95% Kelompok kurang bila cakupan imunisasi campak 85-90% Kelompok buruk bila cakupan imunisasi campak <85%

2. PEWARNAAN DALAM PEMETAANPewarnaan di dalam Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini adalah sebagai berikut: Kelompok sangat baik : berwarna hijau tua Kelompok baik : berwarna hijau muda Kelompok kurang : berwarna kuning Kelompok buruk : berwarna merah

Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk beberapa indikator seperti rasio jenis kelamin, rata-rata tingkat pemanfaatantempat tidur (BOR) dan rata-rata lama hari perawatan (LOS).

PENENTUAN BATAS PENGELOMPOKAN

Pencapaian nilai indikator kesehatan antar provinsi sangat bervariasi sehingga dalam pemetaannya diperlukan adanyapengelompokan nilai untuk memudahkan dalam penginterpretasian. Pengelompokan atau “cut of point” dalam peta inididasarkan atas kebijakan program-program kesehatan atau nilai tertentu yang mengacu pada metode statistik.

1. NILAI PENGELOMPOKANPenentuan nilai pengelompokan ada 2 cara yaitu:a .Berdasarkan kebijakan program kesehatan (target SPM Bidang Kesehatan, target Rencana Strategis Kesehatan 2010-

2014, atau program kesehatan lainnya).b. Mengacu pada metode statistik.

Dalam peta ini, pengelompokkan nilai terbagi menjadi empat kelompok, yaitu: sangat baik, baik, kurang dan buruk.Contoh:

Pengelompokan indikator pencapaian imunisasi campak.Berdasarkan kebijakan program imunisasi telah ditetapkan bahwa cakupan imunisasi campak dalam suatu wilayah adalah>95%, 90-95%, 85-90%, <85%. Dalam hal ini klasifikasi pada pemetaan dibagi sebagai berikut:

• Kelompok sangat baik bila cakupan imunisasi campak >95 % Kelompok baik bila cakupan imunisasi campak 90-95% Kelompok kurang bila cakupan imunisasi campak 85-90% Kelompok buruk bila cakupan imunisasi campak <85%

2. PEWARNAAN DALAM PEMETAANPewarnaan di dalam Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2010 ini adalah sebagai berikut: Kelompok sangat baik : berwarna hijau tua Kelompok baik : berwarna hijau muda Kelompok kurang : berwarna kuning Kelompok buruk : berwarna merah

Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk beberapa indikator seperti rasio jenis kelamin, rata-rata tingkat pemanfaatantempat tidur (BOR) dan rata-rata lama hari perawatan (LOS).

vi

vii

Page 10: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CARA MEMBACA GAMBAR

Trend Angkanasional

Peta utamamenggambarkankeadaan terakhirindikator sesuaiaturan perbedaanwarna

Peta yangmenggambarkankeadaan tahunsebelumnya sebagaiperbandingan

Tabel data numerikyang merupakan asaldata peta utama

Sumber data

Interpretasigambar

Peringkat, menunjukkankeadaan yang diasumsikanterbaik sampai terburuk

viii

Page 11: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk
Page 12: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

KEPADATAN PENDUDUK PER KM2

TAHUN 2010

KEPADATAN PENDUDUK (per km2)TAHUN 2006-2010

KEPADATAN PENDUDUK PER KM2

TAHUN 2009

Sumber: BPS, Sensus Penduduk 2010

Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatanpenduduk di atas 500 jiwa per km2 didominasi oleh provinsi di Jawa dan Bali. Pada tahun 2010, DKI Jakarta masih merupakan provinsi dengankepadatan tertinggi (14.469,3 jiwa per km2), sedangkan Papua Barat merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk terendah (7,8 jiwa perkm2 ). Secara nasional pada tahun 2010 tingkat kepadatan penduduk menunjukkan angka 124,4 jiwa per km2. 1

1 Papua Barat 7,8 6 Maluku Utara 32,5 13 Kep. Babel 74,5 20 Sumatera Barat 115,4 27 Bali 673,12 Papua 8,9 7 Maluku 32,7 14 Aceh 77,5 21 Sulawesi Utara 163,9 28 Jawa Timur 784,03 Kalimantan Tengah 14,4 8 Sulawesi Tengah 42,6 15 Sumatera Selatan 81,3 22 Sulawesi Selatan 172,0 29 Jawa Tengah 987,34 Kalimantan Timur 17,4 9 Sulawesi Tenggara 58,6 16 Bengkulu 86,1 23 Sumatera Utara 177,9 30 Banten 1100,35 Kalimantan Barat 29,8 10 Jambi 61,8 17 Gorontalo 92,4 24 Kep. Riau 204,7 31 DI Yogyakarta 1103,5

11 Riau 63,6 18 Kalimantan Selatan 93,6 25 Lampung 219,7 32 Jawa Barat 1217,012 Sulawesi Barat 69,0 19 NTT 96,1 26 NTB 242,3 33 DKI Jakarta 14469,3

< 30 Jiwa/km2 30-100 jiwa/km2 100-500 jiwa/km2 > 500 jiwa/km2

Page 13: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (% PER TAHUN)PERIODE 2000 - 2010

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK1971-2010

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (% PER TAHUN)PERIODE 1990 - 2000

Sumber: BPS, Sensus Penduduk 2010

1 Jawa Tengah 0.37 4 DI Yogyakarta 1.02 10 Sumatera Barat 1.34 16 Jawa Barat 1.89 19 NTT 2.06 25 Sulawesi Barat 2.67 28 Kep. Bangka Belitung 3.14

2 Jawa Timur 0.76 5 Sumatera Utara 1.11 11 Aceh 1.35 17 Sulawesi Tengah 1.94 20 Sulawesi Tenggara 2.07 26 Maluku 2.78 29 Riau 3.59

3 Kalimantan Barat 0.91 6 NTB 1.17 12 DKI Jakarta 1.39 18 Kalimantan Selatan 1.98 21 Bali 2.15 27 Banten 2.79 30 Papua Barat 3.72

7 Sulawesi Selatan 1.17 13 Bengkulu 1.66 22 Gorontalo 2.24 31 Kalimantan Timur 3.80

8 Lampung 1.23 14 Kalimantan Tengah 1.74 23 Maluku Utara 2.44 32 Kep. Riau 4.99

9 Sulawesi Utara 1.26 15 Sumatera Selatan 1.85 24 Jambi 2.55 33 Papua 5.46

< 1 1 - 2 2 - 3 > 3

Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama sepuluh tahun terakhir adalah sebesar 1,49%. Laju pertumbuhanpenduduk Provinsi Papua adalah yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, yaitu sebesar 5,46%, diikuti olehKepulauan Riau 4,99% dan Kalimantan Timur 3,80%. Provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah Jawa Tengah 0,37%, diikutioleh Jawa Timur 0,76% dan Kalimantan Barat 0,91%.

2

Page 14: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO JENIS KELAMINTAHUN 2010

RASIO JENIS KELAMINTAHUN 2009

Sumber: BPS, Sensus Penduduk 2010

1 Papua 113,4 9 Sulawesi Tengah 105,2 10 Maluku Utara 104,9 18 DKI Jakarta 102,8 26 Sumatera Utara 99,8 33 NTB 94,32 Papua Barat 112,4 11 Banten 104,7 19 Kalimantan Selatan 102,6 27 Jawa Tengah 98,83 Kalimantan Timur 111,3 12 Jambi 104,6 20 Maluku 102,3 28 NTT 98,74 Kalimantan Tengah 109,0 13 Bengkulu 104,6 21 Bali 101,7 29 Sumatera Barat 98,45 Kep. Babel 108,0 14 Kalimantan Barat 104,6 22 Sulawesi Tenggara 101,0 30 DI Yogyakarta 97,76 Riau 106,3 15 Sulawesi Utara 104,4 23 Sulawesi Barat 100,8 31 Jawa Timur 97,57 Lampung 106,1 16 Sumatera Selatan 103,7 24 Gorontalo 100,7 32 Sulawesi Selatan 95,58 Kep. Riau 105,5 17 Jawa Barat 103,6 25 Aceh 100,2

> 105 100 - 105 95 - 100 <95

Tahun 2010, rasio jenis kelamin berkisar antara 94,3 – 113,4 laki-laki terhadap 100 perempuan. Provinsi Papua merupakan provinsi yangmemiliki rasio tertinggi dengan 113,4, sementara Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki rasio terendah dengan 94,3 laki-laki terhadap 100perempuan.

3

Page 15: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE KABUPATEN TERTINGGALTAHUN 2010

PERSENTASE KABUPATEN TERTINGGALTAHUN 2006-2010

PERSENTASE KABUPATEN TERTINGGALTAHUN 2009

Sumber: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2011

1 Riau 0,00 9 Jawa Timur 13,16 17 Lampung 28,57 22 Aceh 52,17 28 Maluku Utara 77,782 Jambi 0,00 10 Bangka Belitung 14,29 18 Kepulauan Riau 28,57 23 Bengkulu 60,00 29 Nusa Tenggara Barat 80,003 DKI Jakarta 0,00 11 Kalimantan Selatan 15,38 19 Sumatera Barat 42,11 24 Kalimantan Barat 71,43 30 Sulawesi Tengah 90,914 Jawa Tengah 0,00 12 Sulawesi Selatan 16,67 20 Sumatera Selatan 46,67 25 Maluku 72,73 31 Papua 93,105 DI Yogyakarta 0,00 13 Sumatera Utara 18,18 21 Gorontalo 50,00 26 Papua Barat 72,73 32 Nusa Tenggara Timur 95,246 Bali 0,00 14 Sulawesi Utara 20,00 27 Sulawesi Tenggara 75,00 33 Sulawesi Barat 100,007 Kalimantan Tengah 7,14 15 Kalimantan Timur 21,438 Jawa Barat 7,69 16 Banten 25,00

≤ 25 25 - 50 50 - 75 > 75

Jumlah kabupaten tertinggal pada tahun 2010 sebanyak 183 (36,82%). Pada tahun 2010, ada 48,5% atau 16 provinsi yang memilikikabupaten tertinggal ≤25%. Sementara, provinsi dengan persentase kabupaten tertinggal tertinggi adalah Sulawesi Barat dengan 100%.Sebanyak 6 provinsi tidak terdapat kabupaten tertinggal, yaitu Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Bali. Selamaperiode 2006-2010, tren nasional persentase kabupaten tertinggal cenderung menurun.4

Page 16: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN TAHUN 2010

PERSENTASE PENDUDUK MISKINTAHUN 2007-2010

PERSENTASE PENDUDUK MISKINTAHUN 2009

Sumber: BPS, 2011

Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi di Indonesia (26 provinsi) terdapat penduduk miskin dengan persentase < 20%. Terdapat 2 provinsidengan persentase penduduk miskin > 30%. Persentase penduduk miskin terendah dicapai DKI Jakarta sebesar 3,48%, sedangkan Papuamemiliki persentase penduduk miskin tertinggi sebesar 36,80%. Secara nasional, persentase penduduk miskin pada tahun 2010 sebesar 13,33%dan tahun 2009 sebesar 14,15%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 15,42%. 5

1 DKI Jakarta 3,48 8 Kepulauan Riau 8,05 15 Jawa Barat 11,27 21 Jawa Tengah 16,56 27 Aceh 20,98 32 Papua Barat 34,882 Bali 4,88 9 Jambi 8,34 16 Sumatera Utara 11,31 22 DI Yogyakarta 16,83 28 Nusa Tenggara Barat 21,55 33 Papua 36,803 Kalimantan Selatan 5,21 10 Riau 8,65 17 Sulawesi Selatan 11,60 23 Sulawesi Tenggara 17,05 29 Nusa Tenggara Timur 23,034 Kep. Bangka Belitung 6,51 11 Kalimantan Barat 9,02 18 Sulawesi Barat 13,58 24 Sulawesi Tengah 18,07 30 Gorontalo 23,195 Kalimantan Tengah 6,77 12 Sulawesi Utara 9,10 19 Jawa Timur 15,26 25 Bengkulu 18,30 31 Maluku 27,746 Banten 7,16 13 Maluku Utara 9,42 20 Sumatera Selatan 15,47 26 Lampung 18,947 Kalimantan Timur 7,66 14 Sumatera Barat 9,50

10 -20% 20 - 30% >30%<10%

Page 17: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

92.99 92.9192.5892.1992.74

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR ≥15 TAHUNYANG MELEK HURUF TAHUN 2010

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR ≥10 TAHUNYANG MELEK HURUF,TAHUN 2006-2010

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR ≥10 TAHUNYANG MELEK HURUF

TAHUN 2009

Sumber: BPS, 2011

1 Sulawesi Utara 99,30 8 Kep. Riau 97,19 15 Maluku Utara 96,08 21 Papua Barat 94,83 26 Jawa Tengah 89,95 32 NTB 81,052 DKI Jakarta 99,13 9 Sumatera Barat 97,09 16 Gorontalo 96,00 22 Lampung 94,64 27 NTT 88,59 33 Papua 68,273 Riau 98,35 10 Kalimantan Timur 97,05 17 Kalimantan Selatan 95,94 23 Sulawesi Tenggara 91,85 28 Sulawesi Barat 88,484 Kalimantan Tengah 97,48 11 Aceh 96,88 18 Jambi 95,88 24 DI Yogyakarta 90,84 29 Bali 88,405 Maluku 97,46 12 Banten 96,20 19 Kep. Babel 95,46 25 Kalimantan Barat 90,26 30 Jawa Timur 88,346 Sumatera Selatan 97,36 13 Jawa Barat 96,18 20 Bengkulu 95,30 31 Sulawesi Selatan 87,757 Sumatera Utara 97,32 14 Sulawesi Tengah 96,08

> 95% 90-95% 85-90% < 85%

Tahun 2010, terdapat 20 provinsi yang memiliki persentase penduduk berumur ≥ 15 tahun yang melek huruf di atas 95%. Sulawesi Utaramerupakan provinsi dengan persentase tertinggi, yaitu 99,30%. Sedangkan Papua merupakan provinsi dengan persentase terendah, yaitu68,27%. Secara nasional, Indonesia memiliki persentase penduduk berumur ≥ 15 tahun yang melek huruf sebesar 92,91%, dengan persentasepada laki-laki sebesar 95,35% dan pada perempuan sebesar 90,52%.

6

Page 18: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RATA-RATA LAMA SEKOLAH (TAHUN) PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATASTAHUN 2009

RATA-RATA LAMA SEKOLAHTAHUN 2006-2009

RATA-RATA LAMA SEKOLAHTAHUN 2008

Sumber: BPS, 2010

Rata-rata lama sekolah secara nasional penduduk usia 15 tahun ke atas pada tahun 2008 mencapai 7,5 tahun, sedangkan tahun 2009 meningkatmenjadi 7,7 tahun. Hal ini berarti bahwa rata-rata penduduk Indonesia baru mampu menempuh pendidikan sampai dengan kelas 7 SMP atauputus sekolah di kelas 8 SMP. Berdasarkan distribusi wilayah selama kurun waktu 2008-2009 rata-rata lama sekolah terendah di KalimantanBarat, NTT dan NTB sebesar 6,6 tahun. Sedangkan pencapaian tertinggi yaitu DKI Jakarta rata-rata di atas 10 tahun.

1 DKI Jakarta 10,3 7 Riau 8,6 10 Bengkulu 8,20 15 Sulawesi Tengah 7,9 21 Lampung 7,7 25 Kep. Bangka Belitung 7,40 31 NTB 6,6

2 DI Yogyakarta 8,8 8 Maluku 8,6 11 Maluku Utara 8,20 16 Sulawesi Tenggara 7,9 22 Jawa Barat 7,7 26 Sulawesi Selatan 7,40 32 NTT 6,6

3 Sulawesi Utara 8,8 9 Sumatera Barat 8,5 12 Papua 8,20 17 Bali 7,8 23 Papua Barat 7,7 27 Jawa Timur 7,20 33 Kalimantan Barat 6,6

4 Kalimantan Timur 8,7 13 Kep. Riau 8,10 18 Kalimantan Tengah 7,8 24 Kalimantan Selatan 7,5 28 Gorontalo 7,20

5 Aceh 8,6 14 Banten 8,00 19 Jambi 7,7 29 Jawa Tengah 7,10

6 Sumatera Utara 8,6 20 Sumatera Selatan 7,7 30 Sulawesi Barat 7,10

≥ 8.5 Tahun 8 - 8.5 Tahun 7,5 - 8 Tahun < 7.5 Tahun

7

Page 19: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

620 631628624621

0

200

400

600

800

1000

2005 2006 2007 2008 2009

PENGELUARAN PER KAPITA (RIBU RUPIAH PER BULAN)TAHUN 2009

PENGELUARAN PER KAPITATAHUN 2008

PENGELUARAN PER KAPITATAHUN 2005-2009

Sumber: BPS, 2011

Pada tahun 2009, sebagian besar provinsi di Indonesia memiliki pengeluaran per kapita per bulan antara Rp 620.000,- – Rp 640.000,-. Provinsidengan pengeluaran tertinggi adalah DI Yogyakarta dengan Rp 644.670,-, sementara provinsi dengan pengeluaran terendah adalah Papua Baratdengan Rp 595.280,-. Bila dilihat tren selama 5 tahun (2005-2009) pengeluaran per kapita cenderung meningkat. Tahun 2009 pengeluaransecara nasional Rp. 631.000,- meningkat dari Rp. 628.000,- di tahun 2008.

1 DI Yogyakarta 644,67 5 Bangka Belitung 639,10 12 Kalimantan Tengah 633,91 19 Jawa Barat 628,71 26 Lampung 617,42 32 Maluku Utara 598,452 Riau 642,55 6 Kalimantan Timur 638,73 13 Sumatera Barat 633,72 20 Sumatera Selatan 628,30 27 Sulawesi Tenggara 615,29 33 Papua Barat 595,283 Kepulauan Riau 641,63 7 Nusa Tenggara Barat 637,98 14 Jambi 632,60 21 Banten 627,63 28 Maluku 610,734 Jawa Timur 640,12 8 Jawa Tengah 636,39 15 Bali 632,15 22 DKI Jakarta 627,46 29 Aceh 610,27

9 Sulawesi Selatan 635,48 16 Sulawesi Utara 631,00 23 Sulawesi Tengah 627,40 30 Papua 603,8810 Sumatera Utara 634,73 17 Kalimantan Barat 630,34 24 Bengkulu 626,82 31 Nusa Tenggara Timur 602,6011 Kalimantan Selatan 634,59 18 Sulawesi Barat 630,32 25 Gorontalo 621,31

> Rp. 640.000,- Rp. 620.000,- - Rp. 640.000,- Rp. 600.000,- - Rp. 620.000,- < Rp. 600.000,-

8

Page 20: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN KUALITAS FISIK AIR MINUM BAIKTAHUN 2010

Pada tahun 2010 persentase rumah tangga dengan kualitas fisik air minum termasuk kategori baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidakberbusa, dan tidak berbau) sebesar 90%, di perkotaan 94,2% dan di perdesaan 85,6%. Persentase kualitas fisik air minum yang keruh sebesar6,9%, berwarna 4%, berasa 3,4%,berbusa 1,2%, dan berbau sebesar 2,7%.

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

1 Bali 95,7 8 Maluku Utara 92,3 14 Nusa Tenggara Barat 89,0 21 Aceh 84,5 28 Sulawesi Tenggara 79,42 Kepulauan Riau 94,9 9 Kepulauan Bangka Belitung 92,0 15 Papua Barat 88,8 22 Sumatera Utara 84,5 29 Sulawesi Tengah 79,23 DI Yogyakarta 94,3 10 Sulawesi Utara 91,5 16 Nusa Tenggara Timur 88,2 23 Gorontalo 84,5 30 Kalimantan Tengah 76,84 Jawa Tengah 94,1 11 Sumatera Barat 91,3 17 Selatan Selatan 87,9 24 Jambi 84,2 31 Kalimantan Selatan 76,35 Jawa Timur 93,8 12 Riau 90,5 18 Sulawesi Barat 87,6 25 Bengkulu 84,1 32 Kalimantan Barat 75,66 Jawa Barat 92,6 13 Banten 90,5 19 Kalimantan Timur 87,2 26 Sumatera Selatan 81,4 33 Papua 69,07 DKI Jakarta 92,4 20 Lampung 87,1 27 Maluku 80,3

> 90% 85 - 90% 80 - 85% < 80%

9

Page 21: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG AKSESTERHADAP PEMBUANGAN TINJA LAYAK (SESUAI MDGs) TAHUN 2010

Pada tahun 2010 persentase rumah tangga yang akses terhadap pembuangan tinja layak sesuai MDGs sebesar 55,5%, di perkotaan 71,4% dan diperdesaan 38,5%. Menurut tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita, menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengeluaran per kapita, semakinbesar pula persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap pembuangan tinja layak, sebesar 32,1% pada kuintil 1 dan 77,9% pada kuintil 5.

1 DKI Jakarta 82,7 9 Jawa Tengah 58,9 17 Jambi 51,3 21 Papua Barat 48,0 29 Papua 39,12 DI Yogyakarta 79,2 10 Bengkulu 57,5 18 Maluku 51,0 22 Sumatera Selatan 47,1 30 Kalimantan Tengah 35,93 Bali 71,8 11 Sumatera Utara 57,3 19 Kalimantan Selatan 50,9 23 Lampung 46,7 31 Sulawesi Barat 35,64 Kepulauan Riau 68,9 12 Kepulauan Bangka Belitung 54,9 20 Maluku Utara 50,6 24 Sulawesi Tengah 45,8 32 Gorontalo 35,35 Sulawesi Utara 68,1 13 Riau 54,3 25 Sulawesi Tenggara 45,6 33 Nusa Tenggara Timur 25,26 Kalimantan Timur 65,7 14 Jawa Barat 54,3 26 Nusa Tenggara Barat 42,87 Banten 61,2 15 Jawa Timur 54,3 27 Kalimantan Barat 42,78 Sulawesi Selatan 60,8 16 Aceh 53,8 28 Sumatera Barat 41,5

< 40%>60 % 50 - 60 % 40 - 50 %

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

10

Page 22: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN AKSES TERHADAPAIR MINUM ‘BERKUALITAS’ BAIK TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Air minum ‘berkualitas’ baik adalah sumber air minum terlindung (termasuk air kemasan), sarana berada dalam radius kurang dari 1 kilometer,tersedia sepanjang waktu, dan kualitas fisik airnya baik. Persentase rumah tangga dengan akses terhadap air minum berkualitas baik sebesar 67,5%,dengan persentase tertinggi di DKI Jakarta (87%), diikuti Bali (79,7%), DI Yogyakarta (76,8%) dan Jawa Timur (75,1%). Sedangkan yang terendah diKalimantan Barat 35,9%. Masih terdapat rumah tangga dengan akses terhadap air minum kurang baik yaitu sebesar 32,5%.

1 DKI Jakarta 87,0 8 Sulawesi Utara 71,9 15 Kepulauan Bangka Belitung 63,5 21 Riau 58,2 27 Kalimantan Selatan 49,5 33 Kalimantan Barat 35,92 Bali 79,7 9 Jawa Barat 70,4 16 Kalimantan Timur 63,4 22 Sulawesi Selatan 56,8 28 Sumatera Selatan 48,73 DI Yogyakarta 76,8 10 Gorontalo 69,7 17 Sulawesi Barat 63,0 23 Maluku Utara 56,6 29 Lampung 46,14 Jawa Timur 75,1 11 Sumatera Barat 66,4 18 Aceh 62,9 24 Nusa Tenggara Timur 53,8 30 Kalimantan Tengah 44,25 Banten 74,2 12 Nusa Tenggara Barat 65,9 19 Sulawesi Tengah 61,2 25 Bengkulu 51,1 31 Papua 41,36 Jawa Tengah 74,0 13 Sumatera Utara 64,5 20 Sulawesi Tenggara 60,8 26 Jambi 50,7 32 Maluku 40,67 Kepulauan Riau 73,9 14 Papua Barat 64,5

>60 % 50 - 60 % 40 - 50 % < 40%

11

Page 23: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN SUMBER UTAMA AIR MINUMYANG BERADA DI DALAM RUMAH TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Persentase rumah tangga dengan sumber utama air minum yang berada di dalam rumah sebesar 53,3%. Provinsi dengan persentase tertinggi diSulawesi Selatan (66,9%), dan yang terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (16,5%). Rumah tangga dengan sumber utama air minum yangberjarak ≤ 10 meter dari rumah sebesar 28,5%, yang berjarak 11 - 100 meter sebesar 13,7%; yang berjarak 101 – 1.000 meter sebesar 3,5%, danyang jaraknya lebih dari 1.000 meter sebesar 0,9%.

1 Sulawesi Selatan 66.9 8 DKI Jakarta 57.2 15 Bengkulu 49.9 22 Kalimantan Tengah 42.0 24 Papua Barat 38.2 28 Sumatera Selatan 27.82 Kalimantan Timur 62.8 9 Sumatera Barat 54.2 16 Kalimantan Barat 49.6 23 Sulawesi Barat 40.8 25 Lampung 35.4 29 Kepulauan Bangka Belitung27.73 Jawa Tengah 61.2 10 Kalimantan Selatan 53.2 17 Kepulauan Riau 49.2 26 Gorontalo 35.1 30 Maluku 26.94 DI Yogyakarta 60.1 11 Riau 52.3 18 Jambi 48.2 27 Nusa Tenggara Barat 30.2 31 Papua 26.05 Jawa Barat 58.6 12 Banten 52.1 19 Sulawesi Tengah 48.1 32 Maluku Utara 22.56 Sumatera Utara 58.2 13 Sulawesi Tenggara 51.3 20 Bali 47.5 33 Nusa Tenggara Timur 16.57 Jawa Timur 57.4 14 Aceh 50.3 21 Sulawesi Utara 45.5

≥ 50% 40 - 50% 30 - 40% ≤30%

12

Page 24: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGAMENURUT KRITERIA PENANGANAN SAMPAH ‘BAIK’ TAHUN 2010

Penanganan sampah yang memenuhi kriteria baik yaitu penanganan sampah yang diangkut petugas, ditimbun dalam tanah, dibuat kompos.Secara nasional penanganan sampah yang memenuhi kriteria ini sebanyak 28,7%. Sebanyak 24 provinsi nilainya lebih rendah dari nilai nasionaldengan provinsi yang terendah nilainya yaitu Provinsi Gorontalo. Sedangkan provinsi yang memiliki nilai tertinggi yaitu DKI Jakarta (84,30%),Kepulauan Riau (48,1%).

1 DKI Jakarta 84,30 8 Jawa Timur 28,30 12 Sulawesi Selatan 24,60 19 Jambi 20,00 26 Papua 15,10 27 Maluku Utara 13,702 Kepulauan Riau 48,10 9 Sulawesi Utara 26,90 13 Bengkulu 23,70 20 Sumatera Selatan 19,70 28 Lampung 13,203 Kalimantan Timur 47,20 10 Maluku 26,40 14 Kalimantan Selatan 23,70 21 Nusa Tenggara Barat 19,00 29 Sulawesi Tengah 12,904 D I Yogyakarta 44,30 11 Jawa Tengah 25,60 15 Papua Barat 23,70 22 Kalimantan Tengah 17,70 30 Kep. Bangka Belitung 12,205 Bali 40,60 16 Sumatera Utara 21,30 23 Aceh 17,60 31 Nusa Tenggara Timur 11,706 Banten 33,50 17 Sulawesi Tenggara 20,50 24 Sumatera Barat 16,90 32 Kalimantan Barat 10,507 Jawa Barat 32,70 18 Riau 20,20 25 Sulawesi Barat 15,20 33 Gorontalo 6,00

20 - 25 15-20 <15>25

13

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Page 25: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE RUMAH TANGGAMENURUT KRITERIA RUMAH SEHAT TAHUN 2010

Kriteria rumah sehat yang digunakan bila memenuhi tujuh kriteria, yaitu atap berplafon, dinding permanen (tembok/papan), jenis lantaibukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami cukup, dan tidak padat huni (lebih besar atau sama dengan 8 m2/orang).Sebanyak 24,9% rumah penduduk di Indonesia sudah termasuk dalam kriteria rumah sehat. Provinsi yang paling rendah persentasenya yaituNusa Tenggara Timur (7,50%), sedangkan provinsi yang persentasenya paling tinggi yaitu Kalimantan Timur (43,60%) selanjutnya KepulauanRiau (42,7%).

1 Kalimantan Timur 43,60 8 DKI Jakarta 33,20 11 Aceh 29,80 18 Jawa Timur 24,60 25 Sulawesi Tenggara 19,20 32 Lampung 14,102 Kepulauan Riau 42,70 9 Bali 32,60 12 Sumatera Selatan 28,60 19 Jawa Barat 24,40 26 Jawa Tengah 18,80 33 Nusa Tenggara Timur 7,503 Riau 41,10 10 Bengkulu 31,70 13 Kalimantan Barat 28,10 20 Papua 24,00 27 Sulawesi Barat 17,904 Sumatera Utara 37,40 14 Kalimantan Selatan 28,10 21 Kalimantan Tengah 23,50 28 Sulawesi Selatan 17,605 Sulawesi Utara 36,00 15 D I Yogyakarta 27,00 22 Banten 22,40 29 Nusa Tenggara Barat 17,106 Kep. Bangka Belitung 34,50 16 Sumatera Barat 26,00 23 Jambi 22,20 30 Maluku 16,707 Papua Barat 33,80 17 Gorontalo 25,80 24 Maluku Utara 21,70 31 Sulawesi Tengah 16,20

<20 >30 25 - 30 20 - 25

14

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Page 26: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PREVALENSI PENDUDUK ≥ UMUR 15 TAHUN YANG MEROKOKTAHUN 2010

Penduduk yang merokok terdiri dari penduduk yang merokok tiap hari maupun kadang-kadang. Secara nasional persentase penduduk yangmerokok mencapai 34,70%. Provinsi yang persentase penduduk yang merokoknya tinggi yaitu Kalimantan Tengah sebanyak 43,10% kemudianNusa Tenggara Timur sebanyak 41,20%. Sebanyak 9 provinsi berada di bawah persentase nasional dengan persentase terendah di SulawesiTenggara yaitu 28,30%, kemudian Kalimantan Selatan (30,50%) dan DKI Jakarta (30,80%).

1 Sulawesi Tenggara 28,30 9 Kalimantan Barat 34,30 15 Sulawesi Utara 36,20 23 Bengkulu 37,80 31 Maluku Utara 40,702 Kalimantan Selatan 30,50 10 Kalimantan Timur 34,80 16 Banten 36,30 24 Lampung 38,00 32 Nusa Tenggara Timur 41,203 DKI Jakarta 30,80 11 Kep. Bangka Belitung 35,30 17 Riau 36,30 25 Jambi 38,10 33 Kalimantan Tengah 43,104 Bali 31,00 12 Nusa Tenggara Barat 35,50 18 Sumatera Selatan 36,50 26 Sulawesi Tengah 38,205 Jawa Timur 31,40 13 Sulawesi Barat 35,60 19 Maluku 36,70 27 Sumatera Barat 38,406 Sulawesi Selatan 31,60 14 Sumatera Utara 35,70 20 Papua 37,10 28 Papua Barat 38,507 D I Yogyakarta 31,60 21 Aceh 37,10 29 Gorontalo 38,708 Jawa Tengah 32,60 22 Jawa Barat 37,70 30 Kepulauan Riau 38,90

>39<33 33 - 36 36 - 39

15

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Page 27: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN DENGANPENGETAHUAN KOMPREHENSIF TENTANG HIV/AIDS

TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes Kemkes RI, Riskesdas 2010

Pada tahun 2010 terdapat 11,4% penduduk umur ≥ 15 tahun di Indonesia dengan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Menurut jeniskelamin, terdapat 13% laki-laki umur ≥ 15 tahun dengan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS dan terdapat 9,8% pada perempuan.Menurut tempat tinggal, di perkotaan terdapat 15% penduduk umur ≥ 15 tahun dengan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS, sedangkandi perdesaan sebesar 7,4%.

1 DKI Jakarta 21.6 3 Papua Barat 19.2 7 Kalimantan Timur 14.9 16 Sulawesi Utara 9.8 25 Lampung 8.32 Papua 21.3 4 Bali 19.1 8 DI Yogyakarta 14.1 17 Nusa Tenggara Timur 9.6 26 Maluku Utara 8.3

5 Sumatera Utara 18.0 9 Riau 13.4 18 Sulawesi Selatan 9.5 27 Kalimantan Barat 8.06 Kepulauan Riau 16.8 10 Jawa Tengah 12.3 19 Jawa Barat 9.1 28 Sulawesi Tengah 7.2

11 Nusa Tenggara Barat 11.7 20 Sumatera Barat 9.0 29 Sulawesi Tenggara 6.812 Bengkulu 11.2 21 Banten 8.8 30 Bangka Belitung 6.513 Jawa Timur 11.2 22 Maluku 8.8 31 Sumatera Selatan 6.314 Kalimantan Tengah 10.8 23 Kalimantan Selatan 8.4 32 Sulawesi Barat 5.515 Aceh 10.2 24 Jambi 8.3 33 Gorontalo 4.7

15% - 20% 10% - 15%≥ 20% < 10%

16

Page 28: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

putih

Page 29: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK DENGAN KONSUMSI ENERGI < 70%TAHUN 2010

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, dapat diketahui bahwa persentase penduduk yang mengkonsumsi energi < 70% sebesar 40,7%.Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, nampak bahwa persentase pada penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan yaitu 41,6%berbanding 39,9%. Sedangkan gambaran menurut kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk pada kisaran umur 13-15 tahun dan 16-18tahun memiliki persentase tertinggi di antara kelompok umur lainnya, masing-masing sebesar 54,5%.

1 Bali 30,9 6 Sulawesi Utara 35,7 12 Kalimantan Selatan 39,3 17 Gorontalo 40,40 23 Papua Barat 42,80 29 Jawa Tengah 44,3 30 Sumatera Selatan 45,4

2 Sumatera Barat 31,0 7 Jawa Timur 36,8 13 Riau 39,3 18 Sulawesi Tengah 40,6 24 Lampung 43,3 31 Sulawesi Tenggara 45,5

3 Kepulauan Riau 32,2 8 Kep. Bangka Belitung 37,1 14 Aceh 39,6 19 DI Yogyakarta 40,9 25 Sulawesi Selatan 43,4 32 NTB 46,7

4 Jambi 33,9 9 Maluku 38,4 15 Papua 39,7 20 Kalimantan Timur 41,3 26 Sumatera Utara 43,4 33 Sulawesi Barat 46,7

5 Banten 34,2 10 NTT 38,4 16 DKI Jakarta 39,9 21 Maluku Utara 41,9 27 Kalimantan Barat 43,7

11 Kalimantan Tengah 39 22 Bengkulu 42,3 28 Jawa Barat 44,3

< 35% 35% - 40% 40% - 45% > 45%

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

17

Page 30: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK DENGAN KONSUMSI PROTEIN < 80%TAHUN 2010

Persentase penduduk yang mengkonsumsi protein < 80% sebesar 37,4%. Berdasarkan karakteristik pekerjaan, diketahui bahwa pendudukdengan jenis pekerjaan petani/nelayan/buruh memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 42%. Menurut karakteristik tingkat pendidikan,penduduk yang tidak pernah sekolah memiliki persentase tertinggi sebesar 46,4%.

1 Kep. Bangka Belitung 18,0 4 Aceh 25,6 10 Sumatera Barat 28,5 16 Sulawesi Tenggara 31,9 19 Papua Barat 36,3 25 Sulawesi Tengah 42,3 30 Papua 46,1

2 Sumatera Utara 21,4 5 Jambi 25,8 11 Kalimantan Timur 30,2 17 Sulawesi Barat 32,5 20 Bengkulu 36,5 26 Sumatera Selatan 42,4 31 Maluku 47,8

3 Kepulauan Riau 23,5 6 Sulawesi Selatan 27,2 12 DKI Jakarta 30,7 18 Kalimantan Tengah 33,7 21 NTB 36,6 27 DI Yogyakarta 43,7 32 Maluku Utara 49,0

7 Bali 27,4 13 Sulawesi Utara 30,7 22 Jawa Timur 37,5 28 Jawa Tengah 44,5 33 NTT 56,0

8 Gorontalo 27,7 14 Riau 30,8 23 Kalimantan Barat 41,2 29 Lampung 44,7

9 Kalimantan Selatan 28 15 Banten 31,6 24 Jawa Barat 41,9

< 25% 25% - 35% 35% - 45% > 45%

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

18

Page 31: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CASE DETECTION RATE TB PARU (%)TAHUN 2010

CASE DETECTION RATE TB PARU

TAHUN 2009

CASE DETECTION RATE TB PARU

TAHUN 2006-2010

Sumber: Ditjen PPP,L Kemkes RI, 2011

Case Detection Rate (CDR) TB Paru merupakan proporsi jumlah kasus BTA positif yang diperoleh berdasarkan pemeriksaan dahak terhadapjumlah perkiraan kasus menular. Case Detection Rate TB Paru pada tahun 2010 sebesar 78,3%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan CDRtahun 2009 sebesar 73,1%. Pada tahun 2010 terdapat 6 provinsi yang telah memenuhi Target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010sebesar 73%.

1 Sulawesi Utara 96,2 7 Jawa Barat 72,5 14 Jawa Tengah 54,2 21 Sumatera Selatan 48,7 25 Lampung 42,3 32 Kalimantan Timur 32,5

2 DKI Jakarta 79,9 8 Sulawesi Tenggara 70,2 15 Sumatera Barat 53,1 22 Sulawesi Selatan 46,5 26 Papua Barat 39,9 33 Kalimantan Tengah 29,8

3 Gorontalo 77,3 9 Jambi 68,3 16 DI Yogyakarta 52,7 23 Kalimantan Selatan 43,7 27 Maluku Utara 38,1

4 Maluku 76,3 10 Bengkulu 65,9 17 Aceh 51,7 24 Sulawesi Tengah 43,6 28 NTT 38,0

5 Banten 75,2 11 Bali 63,2 18 Sulawesi Barat 51,5 29 Kepulauan Riau 36,3

6 Sumatera Utara 74,7 12 Kep. Bangka Belitung 61,2 19 Papua 51,1 30 Riau 34,5

13 Jawa Timur 58,2 20 Kalimantan Barat 50,3 31 NTB 33,3

> 73% 58% - 73% 43% - 58% < 43%

19

Page 32: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

SUCCESS RATE TB PARU (%)TAHUN 2009

SUCCESS RATE TB TAHUN 2008

SUCCESS RATE TB PARU

TAHUN 2005-2009

Sumber: Ditjen PPPL 2011, Kemkes RI, 2011 .Success Rate (SR) TB merupakan jumlah dari persentase pasien sembuh dan persentase pasien yang mendapatkan pengobatan lengkap. SRTB pada tahun 2009 sebesar 91,2%. Angka ini sedikit mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 91%. Sebanyak 27provinsi telah mencapaii target SR TB sebesar 85%. Terdapat 6 provinsi yang belum mencapai target .

1 Maluku 96,9 6 Bengkulu 94,8 14 Lampung 93,2 22 Kep. Bangka Belitung 90,1 28 Maluku Utara 84,6 32 Papua 61,9

2 Sulawesi Utara 96,1 7 Kalimantan Tengah 94,8 15 Aceh 93,1 23 Sulawesi Selatan 89,9 29 DI Yogyakarta 84,2 33 Papua Barat 48,3

3 Sumatera Utara 96,1 8 Sulawesi Tenggara 94,3 16 Kalimantan Barat 92,9 24 Sumatera Barat 88,5 30 Riau 83,8

4 Gorontalo 95,5 9 Jambi 94,2 17 Sulawesi Barat 92,4 25 Bali 88,3 31 Kepulauan Riau 82,0

5 Sumatera Selatan 95,1 10 NTB 94,1 18 Jawa Barat 92,2 26 DKI Jakarta 85,8

11 Kalimantan Selatan 93,9 19 NTT 92,0 27 Kalimantan Timur 85,3

12 Sulawesi Tengah 93,8 20 Jawa Timur 90,5

13 Banten 93,3 21 Jawa Tengah 90,45

> 95% 85% - 95% 75% - 85% < 75%

20

Page 33: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) MALARIA PER 1.000 PENDUDUKTAHUN 2010

API MALARIA PER 1.000 PENDUDUK TAHUN2009

API MALARIA PER 1.000 PENDUDUK

TAHUN 2007-2010

Sumber: Ditjen PPPL Kemkes RI, 2011

.Annual Parasite Incidence (API) adalah jumlah kasus malaria berdasarkan konfirmasi laboratorium terhadap jumlah populasi berisiko. API malariadi Indonesia pada tahun 2010 sebesar 1,96 per 1.000 penduduk. API tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebesar 1,85per 1.000 penduduk. Pada tahun 2010 terdapat 8 provinsi yang belum mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan 2010 sebesar < 2 per1.000 penduduk.

1 DKI Jakarta 0 8 Jaw a Barat 0,36 15 Gorontalo 0,54 20 Kalimantan Selatan 1,06 26 Bengkulu 4,36 33 Papua Barat 27,66

2 Bali 0,02 9 Sumatera Barat 0,41 16 Kalimantan Barat 0,54 21 Kepulauan Riau 1,12 27 Sulaw esi Utara 4,57

3 Jaw a Tengah 0,08 10 Sumatera Selatan 0,45 17 Lampung 0,78 22 Sulaw esi Tengah 1,35 28 Maluku 7,37

4 Banten 0,14 11 Jaw a Timur 0,47 18 Sulaw esi Barat 0,85 23 Kalimantan Tengah 1,38 29 Kep. Bangka Belitung 7,87

5 Sulaw esi Tenggara 0,22 12 Riau 0,47 19 Kalimantan Timur 0,93 24 Jambi 1,89 30 Maluku Utara 8,91

6 Sumatera Utara 0,25 13 Sulaw esi Selatan 0,47 25 NTB 1,93 31 Papua 9,94

7 DI Yogyakarta 0,3 14 Aceh 0,48 32 NTT 15,62

< 1 1-2 2-3 > 3

21

Page 34: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

INCIDENCE RATE (IR) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2010

IR DBD PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2009

IR DBD PER 100.000 PENDUDUK

TAHUN 2006-2010

2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: Ditjen PPPL Kemkes RI, 2011

.Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (IR DBD) adalah jumlah kasus DBD terhadap penduduk berisiko. IR DBD di Indonesia pada tahun 2010sebesar 65,7 per 100.000 penduduk. Dengan demikian angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 68,22 per 100.000penduduk. Pada tahun 2010 terdapat 14 provinsi dengan IR DBD yang belum mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan 2010 sebesar < 55per 100.000 penduduk.

1 Maluku 0,4 7 Riau 18,3 13 Bengkulu 35,4 19 Papua Barat 52,8 20 Banten 55,3 26 Jaw a Timur 68,9 27 Sulaw esi Tengah 81,8 33 Bali 337,0

2 Jambi 6,0 8 Kep. Bangka Belitung 18,5 14 Sumatera Barat 38,1 21 Jaw a Barat 59,5 28 Sulaw esi Utara 87,7

3 Kalimantan Barat 13,9 9 Lampung 25,6 15 Sulaw esi Tenggara 45,3 22 Jaw a Tengah 60,5 29 Kepulauan Riau 88,4

4 Sulaw esi Barat 14,2 10 Kalimantan Selatan 29,9 16 Gorontalo 46,1 23 Kalimantan Tengah 62,8 30 DI Yogyakarta 144,9

5 Papua 15,1 11 NTT 30,6 17 Sulaw esi Selatan 49,0 24 Aceh 63,7 31 Kalimantan Timur 167,3

6 Sumatera Selatan 16,1 12 Maluku Utara 33,61 18 Nusa Tenggara Barat 51,0 25 Sumatera Utara 67,3 32 DKI Jakarta 227,4

35-55 55-75 > 75< 35

22

Page 35: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PREVALENSI BALITA GIZI BURUK DAN KURANG (%)BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) TAHUN 2010

PREVALENSI BALITA GIZI BURUK DAN KURANG (%)TAHUN 2007

Sumber: Badan Litbangkes, Kemkes RI, ,Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010, diketahui bahwa prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 17,9%.Angka ini mengalami penurunan dibandingkan hasil Riskesdas 2007 dengan prevalensi balita gizi buruk dan kurang sebesar 18,4%. Pada tahun2010, prevalensi status gizi menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa prevalensi balita gizi buruk dan kurang pada balita laki-laki lebih besardibandingkan balita perempuan dengan perbandingan 19,1% terhadap 16,7%.

1 Sulawesi Utara 10,6 8 Kep. Bangka Belitung 14,9 9 Bengkulu 15,3 16 Banten 18,5 19 Sulawesi Barat 20,5 26 Maluku 26,2 33 NTB 30,5

2 Bali 10,9 10 Jawa Tengah 15,7 17 Jambi 19,7 20 Sumatera Utara 21,3 27 Gorontalo 26,5

3 DKI Jakarta 11,3 11 Riau 16,2 18 Sumatera Selatan 19,9 21 Kalimantan Selatan 22,8 28 Papua Barat 26,5

4 DI Yogyakarta 11,3 12 Papua 16,3 22 Sulawesi Tenggara 22,8 29 Sulawesi Tengah 26,5

5 Jawa Barat 13,0 13 Jawa Timur 17,1 23 Maluku Utara 23,6 30 Kalimantan Tengah 27,6

6 Lampung 13,5 14 Kalimantan Timur 17,1 24 Aceh 23,7 31 Kalimantan Barat 29,2

7 Kepulauan Riau 14,1 15 Sumatera Barat 17,2 25 Sulawesi Selatan 25,0 32 NTT 29,4

> 25%20% - 25%15% - 20%< 15%

23

Page 36: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK DEWASA (> 18 TAHUN) KURUSBERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH TAHUN 2010

Sumber: Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa persentase penduduk dewasa umur >18 tahun ke atas dengan status gizi kurus di Indonesia sebesar12,6%. Berdasarkan riset tersebut, penduduk dewasa dengan status gizi kurus menurut karakteristik status pekerjaan dan jenis kelaminmenunjukkan bahwa pada kelompok laki-laki, persentase terbesar adalah penduduk dengan status “tidak kerja” (23,6%). Pada kelompokperempuan, persentase terbesar dimiliki penduduk dengan status “sekolah” sebesar 20,7%.

1 Sulawesi Utara 6,0 7 DKI Jakarta 9,7 9 Kep. Bangka Belitung 10,2 15 Bali 11,0 21 Jawa Timur 12,3 22 Jawa Barat 12,50 28 Sumatera Selatan 14,9 29 Banten 15,3

2 Kalimantan Timur 8,4 8 Sulawesi Barat 9,9 10 Sulawesi Tengah 10,2 16 Aceh 11,1 23 Bengkulu 12,7 30 NTB 16,1

3 Sumatera Utara 8,7 11 Papua Barat 10,4 17 Gorontalo 11,6 24 Jawa Tengah 13,7 31 DI Yogyakarta 17,5

4 Kepulauan Riau 9,1 12 Maluku Utara 10,4 18 Jambi 11,6 25 Sumatera Barat 14,1 32 Kalimantan Selatan 18,6

5 Papua 9,2 13 Maluku 10,6 19 Lampung 12,0 26 Sulawesi Selatan 14,6 33 NTT 19,7

6 Riau 9,2 14 Sulawesi Tenggara 10,9 20 Kalimantan Tengah 12,1 27 Kalimantan Barat 14,7

< 10% 10% - 12,5% 12,5% - 15% > 15%

24

Page 37: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CASE RATE KASUS AIDS (PER 100.000 PENDUDUK BERISIKO)TAHUN 2010

CASE RATE AIDS TAHUN 2009

CASE RATE AIDS TAHUN 2006-2010

Sumber: Dirjen PPPL, Kemkes, 2011

1 Gorontalo 0,33 8 Lampung 1,86 15 NTT 5,55 22 Sumatera Barat 9,10 24 Jawa Timur 10,44 28 Kalimantan Barat 23,96 33 Sulawesi Barat

2 Kalimantan Timur 0,35 9 Kalimantan Tengah 2,4 16 Sulawesi Selatan 6,65 23 Jambi 9,37 25 Kep. Bangka Belitung 11,65 29 Kep. Riau 24,96

3 Sulawesi Tengah 0,46 10 Jawa Tengah 2,92 17 Bengkulu 7,49 26 Maluku 14,21 30 DKI Jakarta 44,74

4 Kalimantan Selatan 0,78 11 Sumatera Selatan 3,04 18 Sulawesi Utara 7,69 27 DI Yogyakarta 14,82 31 Bali 49,16

5 Sulawesi Tenggara 0,95 12 Nusa Tenggara Barat 3,07 19 Riau 8,39 32 Papua 173,69

6 Aceh 1,29 13 Banten 3,86 20 Jawa Barat 8,91

7 Maluku Utara 1,77 14 Sumatera Utara 3,88 21 Papua Barat 8,93

< 5 5 - 10 10 - 15 > 15 tidak ada data

Case rate AIDS menggambarkan jumlah kasus kumulatif AIDS terhadap 100.000 penduduk berisiko sampai dengan periode waktu tertentu.Case rate AIDS per 100.000 penduduk sampai dengan Desember tahun 2010 adalah sebesar 10,46. Angka ini diperoleh dari jumlah kumulatifkasus AIDS sampai dengan Desember tahun 2010 sebesar 24.131 kasus. Terdapat lima provinsi dengan Case Rate AIDS > 15 per 100.000penduduk pada tahun 2010. 25

Page 38: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERIOD PREVALENCE TB (DENGAN DIAGNOSIS) PADA PENDUDUK ≥15 TAHUN(PER 100.000 PENDUDUK) TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Period Prevalence TB (dengan diagnosis) pada penduduk ≥15 tahun 2010 sebesar 725 per 100.000 penduduk. Provinsi dengan prevalensiterendah di Lampung yaitu 270, Bali 306, DI Yogyakarta 311, dan Sumatera Selatan 351 per 100.000 penduduk. Provinsi dengan prevalensitertinggi di Papua yaitu 1.441, Banten 1.282, Sulawesi Utara 1.221, Gorontalo 1.200, dan DKI Jakarta 1.032 per 100.000 penduduk. Prevalensi padalaki-laki (819 per 100.000 penduduk) lebih tinggi daripada perempuan (634 per 100.000 penduduk). Sementara itu jumlah suspek (gejala) TB padaperiode yang sama sebesar 2.728 per 100.000 penduduk.

1 Lampung 270 5 Sulawesi Tenggara 418 12 Sulawesi Selatan 577 19 Sulawesi Barat 668 22 Kalimantan Timur 789 29 DKI Jakarta 1.0322 Bali 306 6 Kalimantan Tengah 426 13 Nusa Tenggara Timur 577 20 Sumatera Barat 674 23 Kalimantan Selatan 810 30 Gorontalo 1.2003 DI Yogyakarta 311 7 Kepulauan Riau 427 14 Jawa Timur 628 21 Jawa Tengah 687 24 Bengkulu 827 31 Sulawesi Utara 1.2214 Sumatera Selatan 351 8 Riau 433 15 Jambi 630 25 Maluku 887 32 Banten 1.282

9 Sumatera Utara 539 16 Papua Barat 637 26 Kalimantan Barat 903 33 Papua 1.44110 Sulawesi Tengah 542 17 Kepulauan Bangka Belitung 640 27 Nusa Tenggara Barat 92711 Maluku Utara 546 18 Aceh 644 28 Jawa Barat 937

700 - 1000 > 1000400 - 700< 400

26

Page 39: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERIOD PREVALENCE MALARIA SATU BULAN TERAKHIR (DENGAN DIAGNOSIS)PER 1.000 PENDUDUK TAHUN 2010

Tahun 2010 Period Prevalence Malaria yang didiagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan darah, sebanyak 6 per 1.000 penduduk, menurundibandingkan dengan tahun 2007 (13,9). Berdasarkan kewilayahan, Period Prevalence Malaria daerah Jawa dan Bali sebanyak 1 per 1.000penduduk, sedangkan di luar daerah Jawa dan Bali mencapai 13 per 1.000 penduduk. Di daerah perdesaan prevalensinya cenderung lebih tinggidaripada daerah perkotaan yaitu 128 dibanding 85.

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

1 DI Yogyakarta 0 7 Bali 1 13 Sulawesi Selatan 6 19 Kalimantan Timur 9 21 Jambi 12 27 Sulawesi Barat 15 28 Bengkulu 162 DKI Jakarta 1 8 Sumatera Barat 3 14 Aceh 7 20 Sulawesi Tengah 9 22 Kepulauan Riau 14 29 Sulawesi Utara 193 Banten 1 9 Sulawesi Tenggara 4 15 Kalimantan Selatan 7 23 Nusa Tenggara Barat 14 30 NTT 444 Jawa Barat 1 10 Sumatera Utara 4 16 Gorontalo 8 24 Kalimantan Tengah 14 31 Maluku Utara 365 Jawa Tengah 1 11 Lampung 5 17 Sumatera Selatan 9 25 Maluku 14 32 Papua 1016 Jawa Timur 1 12 Riau 5 18 Kalimantan Barat 9 26 Kep. Babel 15 33 Papua barat 106

5 - 10≤ 5 ≥1510 - 15

27

Page 40: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUNYANG PERNAH MENDENGAR HIV/AIDS TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Pada tahun 2010 terdapat 57,5% penduduk umur ≥ 15 tahun di Indonesia yang pernah mendengar HIV/AIDS. Menurut jenis kelamin, 62,1% laki-lakidan 53,1% perempuan umur ≥ 15 tahun yang pernah mendengar HIV/AIDS. Menurut tempat tinggal, di perkotaan terdapat 70,7% penduduk umur ≥15 tahun yang pernah mendengar HIV/AIDS dan di perdesaan hanya 42,9%.

1 DKI Jakarta 82,7 7 Sulawesi Utara 68,3 13 Jawa Barat 59,0 19 Jawa Tengah 56,1 25 Lampung 49,8 30 Sulawesi Tenggara 45,92 Kepulauan Riau 80,4 8 Riau 64,8 14 Aceh 58,9 20 Kalimantan Tengah 55,0 26 Kalimantan Barat 47,9 31 NTT 44,43 Papua 74,6 9 Kep. Babel 63,9 15 Sumatera Utara 58,4 21 Jawa Timur 53,5 27 Sulawesi Tengah 47,5 32 Sulawesi Barat 37,54 Papua Barat 74,1 10 Maluku 63,5 16 Sumatera Barat 57,9 22 NTB 52,4 28 Maluku Utara 47,1 33 Gorontalo 32,15 DI Yogyakarta 71,5 11 Kalimantan Timur 61,9 17 Banten 57,8 23 Bengkulu 50,7 29 Sumatera Selatan 46,26 Bali 70,7 12 Kalimantan Selatan 60,4 18 Jambi 56,4 24 Sulawesi Selatan 50,1

> 70% 60% - 70% < 50%50% - 60%

28

Page 41: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR < 2.500 GRAMTAHUN 2010

PERSENTASE BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR< 2.500 GRAM TAHUN 2007

Sumber: Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, persentase bayi yang lahir dengan berat badan < 2.500 gram sebesar 11,1%. Angka tersebut sedikit lebihrendah dibandingkan hasil Riskesdas 2007 yang sebesar 11,5%. Gambaran pada Riskesdas 2010 menurut karakteristik pengeluaran rumahtangga per kapita diketahui bahwa persentase tertinggi terdapat pada kelompok kuintil 1 sebesar 13,7%. Sedangkan menurut karakteristikpendidikan Kepala Keluarga (KK, persentase tertinggi terdapat pada bayi dengan KK tidak tamat SD sebesar 15,1%.

1 Sumatera Barat 6 6 DI Yogyakarta 9,3 11 Jawa Timur 10,1 16 Aceh 11 20 Papua Barat 13,5 25 NTB 15,1 30 Sulawesi Tengah 17,6

2 Sumatera Utara 8,2 7 Kalimantan Timur 9,3 12 Banten 10,3 17 Sumatera Selatan 11,4 21 Sulawesi Utara 13,8 26 Sulawesi Selatan 16,2 31 Papua 17,9

3 Bengkulu 8,7 8 Riau 9,3 13 Kep. Bangka Belitung 10,4 18 Bali 12,1 22 Kalimantan Barat 13,9 27 Kalimantan Selatan 16,6 32 Kalimantan Tengah 18,5

4 Lampung 9 9 Maluku 9,6 14 Sulawesi Tenggara 10,4 19 Jambi 12,4 23 Kepulauan Riau 14,1 28 Gorontalo 16,7 33 NTT 19,2

5 DKI Jakarta 9,1 10 Jawa Tengah 9,9 15 Jawa Barat 10,9 24 Sulawesi Barat 14,9 29 Maluku Utara 17,0

< 10 10-12,5 12,5-15 > 15

29

Page 42: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk
Page 43: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PEREMPUAN USIA 10-59 TAHUN YANG MEMILIKI AKSESTERHADAP KUNJUNGAN KEHAMILAN

MINIMAL 1 KALI PADA KEHAMILAN TERAKHIR TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes Kemkes RI, Riskesdas 2010

Persentase perempuan usia 10-59 tahun yang melakukan kunjungan kehamilan minimal satu kali (tanpa melihat waktu kunjungan) pada kehamilanterakhir sebesar 92,7%. Menurut tempat tinggal, terdapat 97% yang melakukan kunjungan kehamilan minimal satu kali pada kehamilan terakhir diperkotaan dan 88,3% di perdesaan. Menurut pendidikan ibu, semakin tinggi pendidikan ibu semakin tinggi juga persentase kunjungan pada saatkehamilan terakhir. Pada ibu yang tidak tamat SD persentase kunjungan kehamilan minimal satu kali pada kehamilan terakhir sebesar 80,5%,sedangkan pada ibu yang tamat perguruan tinggi cakupan mencapai 99,1%.

1 DI Yogyakarta 100 9 Kep. Babel 94,6 17 Sulawesi Utara 91,1 25 Sulawesi Tenggara 82,1 33 Papua Barat 71,32 Kepulauan Riau 98,4 10 Lampung 94,2 18 Sumatera Selatan 90,1 26 Maluku Utara 81,43 Jawa Tengah 98,1 11 Aceh 94,1 19 Banten 89,8 27 Sulawesi Tengah 79,94 DKI Jakarta 97,9 12 Sumatera Barat 94,1 20 Riau 88,4 28 Jambi 78,65 Jawa Timur 96,7 13 Sulawesi Selatan 93,1 21 Sumatera Utara 88,0 29 Kalimantan Barat 78,36 Bali 96,4 14 NTB 93,0 22 Sulawesi Barat 87,9 30 Gorontalo 78,17 Jawa Barat 95,5 15 Bengkulu 92,1 23 NTT 85,9 31 Kalimantan Tengah 77,28 Kalimantan Selatan 95,0 16 Kalimantan Timur 91,9 24 Maluku 85,3 32 Papua 76,8

< 65%≥ 85% 75% - 85% 65% - 75%

30

Page 44: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1)TAHUN 2010

95.2694.5192.6591.2390.38

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1)TAHUN 2006-2010

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1)TAHUN 2009

Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2010 sebesar 95,26%. Provinsi dengan cakupan tertinggi adalah DKI Jakarta (101,01%) danterendah Papua (53,33%). Dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 94,51%, cakupan pada tahun 2010 sedikit meningkat.

1 DKI Jakarta 101.01 8 Kep. Babel 98.73 15 Sulawesi Tengah 96.25 22 Kalimantan Barat 93.54 29 Maluku Utara 83.71 32 Kepulauan Riau 73.53 33 Papua 53.552 Banten 100.38 9 Sulawesi Barat 98.61 16 Sulawesi Tenggara 95.68 23 Kalimantan Tengah92.04 30 NTT 80.433 Bali 99.53 10 Jawa Timur 98.22 17 Jambi 95.59 24 Bengkulu 91.85 31 Papua Barat 79.524 NTB 99.41 11 Kalimantan Selatan 97.49 18 Gorontalo 95.19 25 Aceh 91.755 DI Yogyakarta 99.21 12 Kalimantan Timur 96.66 19 Sumatera Utara 94.51 26 Lampung 91.196 Riau 99.18 13 Jawa Barat 96.48 20 Sumatera Barat 94.42 27 Sulawesi Utara 91.097 Sulawesi Selatan 98.90 14 Jawa Tengah 96.38 21 Sumatera Selatan 93.71 28 Maluku 88.32

≥ 85% < 65%65% - 75%75% - 85%

31

Page 45: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4)TAHUN 2010

85.5685.4586.0480.2679.63

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4)TAHUN 2006-2010

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4)TAHUN 2009

Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2010 sebesar 85,56% yang berarti telah mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan tahun2010 yang sebesar 84%. Sebanyak 20 provinsi (60,6%) telah mencapai target Renstra 2010. Provinsi dengan cakupan kunjungan ibu hamil K4tertinggi adalah DKI Jakarta (94,01%) dan terendah Papua (20,90%).

1 DKI Jakarta 94.01 9 Jambi 88.10 17 Bengkulu 85.21 21 Gorontalo 83.55 29 Maluku 73.41 31 NTT 56.392 Bali 92.23 10 Jawa Timur 88.07 18 Lampung 84.44 22 Aceh 83.06 30 Kep. Riau 69.31 32 Papua Barat 48.033 Kep. Babel 91.61 11 Sulawesi Selatan 87.61 19 Banten 84.43 23 DI Yogyakarta 82.76 33 Papua 20.904 Riau 91.16 12 Sulawesi Tengah 87.48 20 Kalimantan Barat 84.42 24 Kalimantan Timur 82.295 Sumatera Barat 90.28 13 Sumatera Selatan 87.42 25 Sulawesi Utara 82.146 Jawa Tengah 89.98 14 Jawa Barat 87.26 26 Kalimantan Tengah 80.907 NTB 88.43 15 Kalimantan Selatan 87.20 27 Maluku Utara 77.168 Sumatera Utara 88.31 16 Sulawesi Tenggara 85.73 28 Sulawesi Barat 74.50

< 64%64% - 74%74% - 84% ≥ 84%

32

Page 46: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN PEMBERIAN 90 TABLET BESI (FE3) PADA IBU HAMILTAHUN 2010

71.1668.6566.0360.26 48.45

020406080

100

2006 2007 2008 2009 2010

CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET BESI (FE3)TAHUN 2006-2010

CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET BESI (FE3)TAHUN 2009

Sumber: Dit. Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI 2011

Pada tahun 2010 cakupan pemberian 90 tablet besi (Fe3) pada ibu hamil di Indonesia sebesar 71,16%. Salah satu syarat pelayanan ibu hamil K4adalah mendapat 90 tablet besi, oleh karena itu minimal cakupan Fe3 yang harus dicapai adalah sama dengan cakupan K4. Target RenstraKementerian Kesehatan 2010 untuk cakupan K4 yang harus dicapai tahun 2010 adalah 84%. Dengan demikian, capaian nasional tahun 2010 untukcakupan Fe3 yang sebesar 71,16% masih belum mencapai target Renstra K4 yang diharapkan yaitu sebesar 84%.

1 Kep. Babel 94.10 7 NTB 83.89 12 Kalimantan Barat 79.04 17 Jambi 72.38 24 Sumatera Selatan 63.34 29 Kalimantan Tengah 42.882 Riau 91.91 8 Sulawesi Utara 82.95 13 Jawa Tengah 78.63 18 Sumatera Utara 71.00 25 Sulawesi Barat 62.73 30 Sulawesi Selatan 35.003 Bali 90.00 9 Jawa Barat 82.06 14 Lampung 78.14 19 Kalimantan Timur 69.57 26 Gorontalo 54.18 31 Maluku Utara 32.344 Kalimantan Selatan 86.43 10 DKI Jakarta 80.46 15 Sumatera Barat 77.76 20 Sulawesi Tenggara 68.90 27 Maluku 49.73 32 Papua Barat 27.905 D I Yogyakarta 85.45 11 Banten 79.37 16 Bengkulu 77.19 21 Sulawesi Tengah 67.65 28 Jawa Timur 48.99 33 Papua 22.576 Aceh 84.19 22 Kepulauan Riau 67.15

23 NTT 65.97

≥ 84% 64% - 74%74% - 84% < 64%

33

Page 47: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN IMUNISASI TT2+ PADA IBU HAMILTAHUN 2010

70.0262.52

42.959.251.8

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

CAKUPAN IMUNISASI TT2 PADA IBU HAMILTAHUN 2006-2010

CAKUPAN IMUNISASI TT2+ PADA IBU HAMILTAHUN 2009

Sumber: Ditjen PPPL, Kemkes RI, 2011

1 Bali 103.44 7 Sulawesi Selatan 83.20 12 Maluku Utara 78.39 17 Jawa Tengah 73.15 22 Lampung 63.10 28 Kalimantan Timur 55.552 Jawa Barat 90.08 8 Bengkulu 80.78 13 Kalimantan Tengah 78.33 18 Kalimantan Selatan 69.42 23 Kalimantan Barat 62.36 29 Papua 51.613 Banten 89.70 9 Sumatera Selatan 80.55 14 Jambi 76.96 19 Sumatera Barat 68.51 24 Sulawesi Tengah 60.69 30 Papua Barat 38.674 NTB 85.66 10 Riau 79.58 15 Sulawesi Tenggara 75.54 20 Kep. Babel 67.02 25 Sumatera Utara 59.76 31 Sulawesi Utara 38.395 Gorontalo 85.51 11 Aceh 78.90 16 Sulawesi Barat 74.02 21 D I Yogyakarta 66.54 26 Maluku 58.69 32 DKI Jakarta 37.666 NTT 84.90 27 Kepulauan Riau 57.07 33 Jawa Timur 27.6

≥ 84% 74% - 84% 64% - 74% < 64%

Pada tahun 2010 cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Indonesia sebesar 70,02%. Salah satu syarat pelayanan ibu hamil K4 adalahmendapat imunisasi TT2+, oleh karena itu minimal cakupan imunisasi TT2+ yang harus dicapai adalah sama dengan cakupan K4. Target RenstraKementerian Kesehatan 2010 untuk cakupan K4 yang harus dicapai tahun 2010 adalah 84%. Dengan demikian, capaian nasional tahun 2010untuk cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil yang sebesar 70,02% masih belum mencapai target Renstra K4 yang diharapkan yaitu sebesar84%. 34

Page 48: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN IBU BERSALIN DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATANTAHUN 2010

84.7884.3880.0877.2176.4

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

CAKUPAN IBU BERSALIN DITOLONG OLEH NAKESTAHUN 2006-2010

CAKUPAN IBU BERSALIN DITOLONG OLEH NAKESTAHUN 2009

Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Cakupan ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2010 adalah sebesar 84,78% yang berarti telah mencapai target Renstra 2010 yangsebesar 84%. Terdapat 15 provinsi (45,5%) yang telah mencapai target Renstra tahun 2010. Provinsi dengan cakupan tertinggi adalah Bali(98,80%) dan yang terendah adalah Papua (25,20%). Semenjak tahun 2006-2010 cakupan ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan selalumengalami peningkatan.

1 Bali 98.80 7 Sumatera Barat 89.48 16 Gorontalo 83.29 25 Banten 77.842 Jawa Timur 95.04 8 Kalimantan Selatan 88.79 17 Jawa Barat 83.12 26 Kalimantan Barat 77.013 Jawa Tengah 91.90 9 Sulawesi Selatan 87.23 18 Aceh 82.90 27 Sulawesi Barat 72.504 DKI Jakarta 91.61 10 Jambi 86.78 19 Sumatera Selatan 82.12 28 Maluku 70.015 Riau 91.41 11 D I Yogyakarta 86.56 20 Sulawesi Utara 81.78 29 Nusa Tenggara Timur 68.936 Kep. Bangka Belitung 91.09 12 Sulawesi Tenggara 86.14 21 Kalimantan Tengah 79.95 30 Maluku Utara 68.91

13 Sulawesi Tengah 84.85 22 Bengkulu 79.65 31 Papua Barat 65.9714 Sumatera Utara 84.40 23 Lampung 79.55 32 Kepulauan Riau 64.6115 Nusa Tenggara Barat 84.01 24 Kalimantan Timur 78.26 33 Papua 25.20

< 78%78% - 84%84% - 90%≥ 90%

35

Page 49: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENOLONG PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PADABAYI 0-11 BULAN TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Hasil Riskesdas 2010 menyatakan persentase penolong persalinan oleh tenaga kesehatan pada bayi 0-11 bulan pada tahun 2010 di Indonesiasebesar 82,2%. Berdasarkan tempat tinggal, di perkotaan terdapat 91,4% persentase penolong persalinan oleh tenaga kesehatan pada bayi 0-11bulan dan 72,5% di perdesaan. Berdasarkan tempat persalinan, pada persalinan balita terakhir terdapat 55,4% yang dilakukan di fasilitaskesehatan, 1,4% di polindes/poskesdes, dan 43,2% di rumah/tempat lainnya.

1 DI Yogyakarta 98.6 9 Sumatera Utara 87.4 13 Sulawesi Utara 83.6 20 Sulawesi Selatan 76.7 27 Sulawesi Tenggara 62.52 Bali 97.3 10 Riau 87.3 14 Bengkulu 81.9 21 Kalimantan Barat 72.6 28 Papua 57.03 Kepulauan Riau 97.2 11 Sumatera Selatan 86.5 15 Lampung 81.2 22 Banten 70.8 29 Kalimantan Tengah 56.44 Bangka Belitung 95.8 12 Sumatera Barat 86.2 16 Kalimantan Timur 80.0 23 NTT 64.2 30 Papua Barat 54.35 DKI Jakarta 95.8 17 NTB 79.0 24 Sulawesi Barat 64.1 31 Sulawesi Tengah 50.36 Jawa Timur 94.7 18 Kalimantan Selatan78.8 25 Jambi 63.0 32 Maluku 48.77 Jawa Tengah 93.8 19 Jawa Barat 78.3 26 Gorontalo 62.9 33 Maluku Utara 26.68 Aceh 91.7

> 90% 78% - 84%84% - 90% < 78%

36

Page 50: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE IBU YANG MELAPORKAN PERSALINAN DENGANOPERASI PERUT SAAT MELAHIRKAN ANAK TERAKHIRPADA PERIODE LIMA TAHUN TERAKHIR TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Pada tahun 2010 terdapat 15,3% ibu yang melaporkan persalinan dengan operasi perut saat melahirkan anak terakhir pada periode lima tahunterakhir. Berdasarkan tempat tinggal, di perkotaan terdapat 19,3% ibu yang melaporkan persalinan dengan operasi perut saat melahirkan anakterakhir, sedangkan di perdesaan sebesar 11,1%. Berdasarkan urutan kelahiran, pada kelahiran pertama persentase kelahiran dengan operasiperut merupakan yang paling tinggi yaitu 16,9% dibandingkan dengan kelahiran anak ke-2 atau ke-3 (15,3%), pada kelahiran anak ke-4 atau ke-5(12,6%), dan kelahiran anak ≥6 (10,7%). Persalinan dengan operasi perut lebih paling banyak dilakukan pada ibu usia >35 tahun (17,1%)dibandingkan pada ibu usia <20 tahun (11,6%), dan usia 20-34 tahun (15,2%).

1 Sulawesi Tenggara 5,5 8 Papua Barat 10,0 15 NTT 12,6 21 Jawa Barat 15,1 26 Kalimantan Timur 17,0 30 DI Yogyakarta 20,82 Sulawesi Barat 7,6 9 NTB 10,2 16 Kalimantan Selatan 13,4 22 Maluku 15,6 27 Sulawesi Utara 18,2 31 Sumatera Barat 23,13 Sulawesi Tengah 8,0 10 Sumatera Selatan 10,3 17 Sumatera Utara 13,5 23 Jawa Tengah 16,6 28 Bangka Belitung 18,3 32 Kepulauan Riau 24,74 Gorontalo 8,3 11 Lampung 11,3 18 Riau 13,6 24 Banten 16,8 29 Bali 18,3 33 DKI Jakarta 27,25 Kalimantan Tengah 8,4 12 Jambi 11,7 19 Aceh 13,8 25 Jawa Timur 17,06 Kalimantan Barat 9,3 13 Bengkulu 11,9 20 Sulawesi Selatan 14,87 Papua 9,5 14 Maluku Utara 12,2

≤ 10% 10% - 15% 15% - 20% > 20%

37

Page 51: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE IBU NIFAS MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A PADA PERSALINANANAK TERAKHIR YANG LAHIR PADA

PERIODE LIMA TAHUN TERAKHIR TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Persentase ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A pada persalinan anak terakhir yang lahir pada periode lima tahun terakhir tahun 2010 diIndonesia sebesar 52,2%. Berdasarkan tempat tinggal, terdapat 56,9% persentase ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A di perkotaan dan47,3% di perdesaan.

1 Jawa Tengah 65.8 4 Jawa Timur 59.9 10 Kepulauan Riau 54.7 15 Bali 49.3 23 Papua 43.0 31 Aceh 39.02 Bangka Belitung 64.3 5 Sulawesi Utara 59.4 11 Kalimantan Timur 54.4 16 Banten 48.7 24 Jambi 42.6 32 Kalimantan Tengah 33.53 DI Yogyakarta 63.4 6 NTB 58.4 12 Kalimantan Selatan 52.0 17 Gorontalo 47.9 25 Maluku Utara 42.6 33 Sumatera Utara 33.2

7 DKI Jakarta 57.1 13 Jawa Barat 51.4 18 Sumatera Barat 46.1 26 Kalimantan Barat 42.18 Lampung 56.9 14 NTT 50.3 19 Sulawesi Tenggara 45.7 27 Sumatera Selatan 41.59 Sulawesi Selatan 55.5 20 Maluku 45.0 28 Riau 41.4

21 Bengkulu 44.6 29 Papua Barat 40.522 Sulawesi Tengah 43.6 30 Sulawesi Barat 40.2

> 60% < 40%40% - 50%50% - 60%

38

Page 52: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PROPORSI WANITA BERUMUR 15-49 BERSTATUS KAWINYANG SEDANG MENGGUNAKAN/MEMAKAI ALAT KB

TAHUN 2009

PROPORSI WANITA BERUMUR 15-49 BERSTATUS KAWINYANG SEDANG MENGGUNAKAN/MEMAKAI ALAT KB

TAHUN 2006-2010

PROPORSI WANITA BERUMUR 15-49 BERSTATUS KAWINYANG SEDANG MENGGUNAKAN/MEMAKAI ALAT KB

TAHUN 2010

Sumber: BKKBN 2011

1 Bengkulu 89,89 9 Jawa Tengah 79,18 17 Jawa Timur 76,16 25 Lampung 70,64 27 Banten 69,72 32 Maluku Utara 58,20 33 Papua 48,362 Gorontalo 85,61 10 DI Yogyakarta 79,08 18 Jawa Barat 75,87 26 Sulawesi Selatan 70,43 28 Kalimantan Barat 68,933 Bali 85,28 11 Sulawesi Barat 78,89 19 Maluku 74,23 29 Sumatera Utara 67,504 Sulawesi Utara 83,42 12 Sumatera Selatan 78,25 20 Sumatera Barat 73,91 30 Riau 66,395 DKI Jakarta 82,36 13 Kalimantan Tengah 78,23 21 NTT 72,25 31 Kep. Riau 63,976 Kep. Babel 80,12 14 Sulawesi Tengah 77,76 22 NTB 72,087 Jambi 80,12 15 Kalimantan Selatan 76,73 23 Sulawesi Tenggara 72,018 Papua Barat 79,38 16 Aceh 76,41 24 Kalimantan Timur 70,98

> 70% 60 - 70% 50 - 60% < 50%

Pada tahun 2010, proporsi nasional wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin yang sedang menggunakan alat KB adalah 75,36%. Sebanyak 26provinsi (78,8% ) yang >70% wanita berumur 15-49 berstatus kawin sedang menggunakan alat KB. Proporsi tertinggi dimiliki Provinsi Bengkuludengan 89,89%, dan yang terendah di Provinsi Papua dengan 48,36%. Pada tahun 2009 dan 2010, proporsinya berada di atas 75%.

39

Page 53: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PESERTA KB AKTIF YANG MENGGUNAKANMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) TAHUN 2010

KB AKTIF YANG MENGGUNAKAN MKJPTAHUN 2009

KB AKTIF YANG MENGGUNAKAN MKJPTAHUN 2006-2010

15.2223.5

12.8515.4115.55

0

10

20

30

40

50

2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: BKKBN, 2011

1 Bali 53,1 9 Banten 26,7 17 Jawa Barat 19,3 25 Bangka Belitung 15,0 33 Aceh 4,802 DI Yogyakarta 36,0 10 Nusa Tenggara Timur 25,8 18 Sulawesi Tenggara 18,1 26 Kalimantan Barat 14,03 DKI Jakarta 33,4 11 Sumatera Barat 25,5 19 Maluku Utara 17,6 27 Papua 13,64 Lampung 27,9 12 Sulawesi Utara 25,5 20 Kalimantan Timur 17,5 28 Kalimantan Tengah 12,35 Jawa Timur 27,6 13 Sumatera Selatan 24,8 21 Riau 17,5 29 Kalimantan Selatan 12,36 Nusa Tenggara Barat 27,2 14 Jawa Tengah 24,5 22 Sulawesi Tengah 16,8 30 Kepulauan Riau 12,17 Sumatera Utara 27,2 15 Bengkulu 23,2 23 Maluku 16,1 31 Papua Barat 11,78 Gorontalo 27,1 16 Jambi 20,3 24 Sulawesi Selatan 15,3 32 Sulawesi Barat 10,4

> 20 % 15 - 20 % 10 - 15 % < 10 %

Pada tahun 2010, 16 provinsi memiliki persentase >20% untuk peserta KB aktif yang menggunakan MKJP (IUD, Implan, MOW/MOP). Balimerupakan provinsi dengan persentase tertinggi, yaitu 53,1%, sementara Aceh merupakan provinsi dengan persentase terendah (4,8%).Persentase nasional 2010 adalah 23,5%, meningkat dari tahun 2009 yang sebesar 12,85%.

40

Page 54: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE KUNJUNGAN NEONATUS 6-48 JAMTAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Berdasarkan survei Riskesdas tahun 2010 persentase kunjungan neonatus 6-48 jam setelah kelahiran di Indonesia pada tahun 2010 sebesar71,4%. Pada laki-laki sebesar 71,8% dan pada perempuan 71%. Menurut tempat tinggal, cakupan kunjungan neonatus 6-48 jam yaitu 79,6% diperkotaan dan 62,8% di perdesaan. Menurut tingkat pendidikan Kepala Keluarga (KK), semakin tinggi tingkat pendidikan KK semakin tinggi jugapersentase kunjungan neonatus 6-48 jam. Pada KK yang tidak tamat SD persentase kunjungan neonatus 58,6%, sedangkan pada KK yang tamatperguruan tinggi cakupan mencapai 88,8%.

1 DI Yogyakarta 96,2 4 Jawa Tengah 82,6 10 Bangka Belitung 76,4 16 Aceh 73,2 22 Banten 61,8 28 Papua 52,92 Bali 86,7 5 Sulawesi Utara 80,7 11 Sumatera Utara 76,1 17 Lampung 72,4 23 Sulawesi Barat 61,3 29 Gorontalo 47,43 DKI Jakarta 84,7 6 Kepulauan Riau 78,8 12 Sumatera Barat 75,4 18 Sumatera Selatan 70,3 24 Sulawesi Tengah 57,0 30 Maluku 44,4

7 Jambi 77,9 13 Bengkulu 74,7 19 Riau 70,1 25 Kalimantan Tengah 55,6 31 NTT 43,38 Jawa Timur 77,7 14 NTB 74,3 20 Sulawesi Selatan 70,1 26 Sulawesi Tenggara 54,2 32 Papua Barat 41,29 Kalimantan Selatan 77,3 15 Kalimantan Timur 74,3 21 Jawa Barat 67,6 27 Kalimantan Barat 53,7 33 Maluku Utara 37,5

≥84% 74%-84% 64% - 74% < 64%

41

Page 55: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN3)TAHUN 2010

Sumber: Ditjen Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Sejak tahun 2008 terjadi perubahan kebijakan waktu pelaksanaan kunjungan neonatal lengkap dari semula minimal 2 kali kunjungan menjadi 3kali kunjungan. Pada tahun 2010, cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN3) di Indonesia sebesar 71,50% dengan cakupan tertinggi di ProvinsiBali (98,11%) dan terendah Sulawesi Selatan (25,10%). Sebanyak 13 provinsi (39,4%) telah mencapai cakupan KN3 lebih dari 80%.

1 Bali 98.11 8 Sumatera Barat 84.38 14 Jawa Barat 77.50 20 Bengkulu 70.90 26 Sulawesi Barat 55.83 31 Papua 38.202 Kep. Babel 95.30 9 D I Yogyakarta 82.82 15 Sulawesi Tenggara 77.15 21 Maluku 70.00 27 NTT 55.22 32 Papua Barat 31.003 Jawa Timur 95.00 10 Sumatera Selatan 82.70 16 Sulawesi Utara 77.15 22 Banten 69.26 28 Sumatera Utara 55.20 33 Sulawesi Selatan 25.104 Kalimantan Timur 92.47 11 Jambi 81.90 17 Kalimantan Selatan 75.23 23 Maluku Utara 68.35 29 Kepulauan Riau 53.405 Jawa Tengah 91.00 12 Gorontalo 80.64 18 NTB 74.20 24 Lampung 64.32 30 Kalimantan Tengah 45.906 Aceh 87.40 13 Sulawesi Tengah 80.38 19 Riau 73.00 25 Kalimantan Barat 62.967 DKI Jakarta 87.40

≥ 80% < 40%40% - 60%60% - 80%

42

Page 56: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYITAHUN 2010

Sumber: Dit. Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kalipada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pada tahun 2010 cakupanpelayanan kesehatan bayi di Indonesia sebesar 84,04%. Target Renstra yang harus dicapai tahun 2010 adalah 84%. Dengan demikian, capaiannasional telah mencapai target dan sebanyak 26 provinsi (79%) telah mencapai target Renstra 2010. Sementara itu target SPM Kesehatanuntuk cakupan kunjungan bayi pada tahun 2010 sebesar 90%. Sebanyak 12 provinsi (36,4%) telah mencapai target tersebut.

1 Bali 97,00 10 DKI Jakarta 91,20 19 Sumatera Selatan 86,20 27 Kalimantan Tengah 82,20 30 Maluku 69,9 31 Maluku Utara 55,92 Sumatera Barat 96,83 11 Lampung 90,78 20 Kepulauan Riau 86,10 28 Sulawesi Tengah 79,47 32 Papua Barat 42,03 Jawa Tengah 96,72 12 Jawa Barat 90,05 21 Sumatera Utara 86,00 29 NTT 75,20 33 Papua 32,44 Jawa Timur 95,70 13 Aceh 89,30 22 Kalimantan Timur 85,505 NTB 93,58 14 Kep. Babel 89,30 23 Sulawesi Barat 85,006 D I Yogyakarta 92,70 15 Bengkulu 89,20 24 Sulawesi Tenggara 84,737 Jambi 92,60 16 Riau 89,01 25 Sulawesi Selatan 84,398 Sulawesi Utara 92,10 17 Gorontalo 89,00 26 Kalimantan Barat 84,009 Banten 91,79 18 Kalimantan Selatan 87,64

64% - 74% < 64%≥ 84% 74% - 84%

43

Page 57: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYITAHUN 2010

CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYITAHUN 2009

CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYITAHUN 2006-2010

Sumber: Ditjen PPPL, Kemkes RI, 2011.

Cakupan imunisasi campak pada bayi di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 93,6%. Cakupan ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009sebesar 92,1%. Sebanyak 14 provinsi dengan cakupan imunisasi campak pada bayi di atas 95%, namun masih terdapat 10 provinsi dengancakupan imunisasi campak pada bayi kurang dari 85%.

1 Kep. Bangka Belitung 109,5 7 Bengkulu 98,6 13 Kalimantan Tengah 95,25 15 Lampung 93,7 21 Kalimantan Timur 90,0 24 Sulawesi Utara 84,9 30 NTT 79,6

2 Jambi 103,8 8 Sumatera Selatan 97,8 14 Jawa Barat 95,02 16 Sumatera Utara 93,3 22 Sulawesi Tengah 85,3 25 Kalimantan Selatan 84,9 31 Sumatera Barat 78,3

3 NTB 103,6 9 Jawa Timur 97,6 17 Sulawesi Selatan 93,2 23 Kalimantan Barat 85,2 26 Maluku Utara 84,6 32 Papua 71,7

4 DI Yogyakarta 100,1 10 Jawa Tengah 96,4 18 Sulawesi Barat 91,6 27 Maluku 84,0 33 Papua Barat 68,3

5 Bali 99,6 11 Kepulauan Riau 96,4 19 Riau 91,0 28 Sulawesi Tenggara 83,5

6 DKI Jakarta 99,1 12 Banten 96,26 20 Gorontalo 90,0 29 Aceh 81,2

> 95% 90% - 95% 85% - 90% < 85%

44

Page 58: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE ANAK UMUR 12-23 BULANMENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP TAHUN 2010

PERSENTASE ANAK UMUR 12-23 BULANMENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

TAHUN 2007

Sumber: Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Persentase anak umur 12-23 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap menurut Riskesdas 2010 sebesar 53,8%. Angka ini lebih tinggidibandingkan hasil Riskesdas 2007 sebesar 46,2%. Pada Riskesdas 2010, menurut karakteristik pendidikan Kepala Keluarga (KK) diketahuibahwa persentase tertinggi terdapat pada anak dengan pendidikan KK tamat Perguruan Tinggi (PT) sebesar 67,1%. Sedangkan persentaseterendah adalah anak dengan pendidikan KK tidak pernah sekolah sebesar 36,6%.

1 DI Yogyakarta 91,1 2 Kepulauan Riau 74,4 8 Kalimantan Timur 64,1 12 Kalimantan Tengah 54,8 18 Sulawesi Selatan 50,9 24 Sumatera Selatan 44,7 25 Papua Barat 39,1 31 Sumatera Utara 33,3

3 Jawa Tengah 69,0 9 NTB 62,6 13 Gorontalo 54,5 19 Banten 48,8 26 Riau 37,5 32 Sulawesi Barat 32,1

4 Bali 66,1 10 Jambi 60,9 14 DKI Jakarta 53,2 20 Sumatera Barat 48,1 27 Sulawesi Tenggara 37,5 33 Papua 28,2

5 Jawa Timur 66,0 11 Kep. Bangka Belitung 60,0 15 Kalimantan Selatan 52,5 21 Bengkulu 46,7 28 Aceh 37,0

6 Sulawesi Utara 65,5 16 Jawa Barat 52,3 22 Maluku 46,7 29 Sulawesi Tengah 35,4

7 Lampung 65,4 17 Kalimantan Barat 52,1 23 Maluku Utara 44,8 30 NTT 33,3

> 80% 60% - 80% 40% - 60% < 40%

45

Page 59: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)TAHUN 2010

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCITAHUN 2009

TREN CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCITAHUN 2006-2010

75.3169.7674.0276.1473.77

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: Ditjen PPPL, Kemkes RI, 2011

Tahun 2010 cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) nasional mencapai 75,31%, dengan provinsi tertinggi di DI Yogyakarta(100%) dan terendah Papua Barat (40,05%). Target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 adalah 80%. Dengan demikian terdapat 13provinsi (39,4%) yang telah mencapai target Renstra 2010.

1 DI Yogyakarta 100,00 8 Jambi 89,14 14 Bengkulu 78,13 21 NTT 68,02 28 Papua 59,912 Bali 99,72 9 Lampung 85,30 15 Kalimantan Tengah 77,75 22 Sulawesi Barat 65,56 29 Sulawesi Tengah 59,793 DKI Jakarta 99,25 10 Sumatera Selatan 84,85 16 Jawa Timur 75,86 23 Sulawesi Utara 64,37 30 Riau 56,334 Sumatera Barat 97,03 11 Jawa Barat 82,62 17 Maluku 73,03 24 Kepulauan Riau 63,53 31 Aceh 52,675 Jawa Tengah 94,01 12 Sulawesi Selatan 82,12 18 Sulawesi Tenggara 70,12 25 Kalimantan Timur 63,16 32 Maluku Utara 50,636 NTB 92,65 13 Banten 81,99 19 Kalimantan Selatan 69,69 26 Gorontalo 61,41 33 Papua Barat 40,057 Kep. Babel 91,64 20 Sumatera Utara 69,26 27 Kalimantan Barat 60,54

≥ 80% 60% - 80% 40% - 60% < 40%

46

Page 60: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITATAHUN 2010

Sumber: Dit. Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12–59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhanminimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun dan pemberian Vitamin A 2 kali setahun (Bulan Februari danAgustus). Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan anak balita di Indonesia sebesar 78,11%. Target Renstra Kementerian Kesehatanyang harus dicapai tahun 2010 adalah 78%. Dengan demikian, capaian nasional telah mencapai target tahun 2010 dan sebanyak 19 provinsi(58%) telah mencapai target Renstra.

1 D I Yogyakarta 97,69 6 Kep. Babel 88,80 11 Jambi 83,72 20 Lampung 77,30 27 Sulawesi Tengah 68,202 Sumatera Utara 91,81 7 Sulawesi Barat 87,64 12 Jawa Barat 83,30 21 Kepulauan Riau 76,90 28 Maluku 66,103 DKI Jakarta 89,77 8 Sumatera Barat 86,43 13 NTB 83,30 22 Sulawesi Tenggara 72,70 29 Maluku Utara 64,604 Jawa Tengah 89,33 9 Jawa Timur 86,40 14 Sulawesi Utara 82,30 23 Bengkulu 72,00 30 Papua Barat 64,005 Kalimantan Timur 89,03 10 Bali 85,10 15 Gorontalo 82,05 24 Kalimantan Tengah 71,90 31 Kalimantan Barat 62,80

16 Aceh 81,04 25 Riau 71,90 32 NTT 57,7017 Sulawesi Selatan 80,61 26 Sumatera Selatan 71,20 33 Papua 53,6218 Banten 79,2019 Kalimantan Selatan 79,10

78% - 85% 71% - 78% < 71%≥ 85%

47

Page 61: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN BALITA DITIMBANG (D/S)TAHUN 2010

Sumber: Dit. Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Cakupan balita ditimbang di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanankesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang dan buruk pada balita. Pada tahun 2010 cakupan balitaditimbang (D/S) di Indonesia sebesar 67,87%. Target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010 adalah 65%. Dengan demikian, capaiannasional tahun 2010 telah mencapai target Renstra. Sebanyak 16 provinsi (48%) yang telah mencapai target Renstra tahun 2010.

1 Sulawesi Utara 84,89 6 Jawa Barat 74,43 12 Sumatera Barat 68,44 17 Kalimantan Selatan 63,91 22 Bengkulu 52,50 28 Kep. Babel 45,832 Jawa Tengah 82,54 7 D I Yogyakarta 74,18 13 Sulawesi Selatan 68,00 18 Sumatera Selatan 63,22 23 Kepulauan Riau 52,13 29 Sulawesi Tengah 43,103 Jawa Timur 77,70 8 Aceh 74,14 14 Sulawesi Tenggara 66,68 19 Riau 62,29 24 Kalimantan Barat 52,01 30 DKI Jakarta 42,734 NTT 77,23 9 NTB 73,86 15 Gorontalo 65,66 20 Maluku 57,84 25 Banten 50,53 31 Kalimantan Timur 35,965 Bali 75,93 10 Sumatera Utara 71,75 16 Lampung 65,58 21 Sulawesi Barat 55,23 26 Kalimantan Tengah 50,07 32 Papua Barat 33,23

11 Jambi 71,60 27 Maluku Utara 46,90 33 Papua 31,00

≥ 75% 55% - 65% < 55%65% - 75%

48

Page 62: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE ANAK UMUR 6-59 BULAN DITIMBANG ≥ 4 KALISELAMA ENAM BULAN TERAKHIR TAHUN 2010

Sumber: Balitbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2010

Pada tahun 2010 di Indonesia terdapat 60,5% anak umur 6-59 bulan yang ditimbang ≥ 4 kali selama enam bulan terakhir. Menurut tempat tinggal,di perkotaan terdapat 63,2% anak umur 6-59 bulan yang ditimbang ≥ 4 kali selama enam bulan terakhir, sedangkan di perdesaan terdapat 57,8%.Provinsi dengan cakupan tertinggi di DI Yogyakarta (86,8%) dan yang terendah di Jambi (21,1%).

1 D I Yogyakarta 86,8 2 Jawa Tengah 66,3 6 Bali 58,3 15 Kepulauan Riau 40,4 16 Kalimantan Selatan 38,9 25 Kalimantan Barat 30,93 NTT 62,1 7 DKI Jakarta 53,7 17 Kalimantan Timur 38,0 26 Maluku 30,44 Jawa Timur 61,8 8 NTB 52,5 18 Lampung 37,0 27 Kalimantan Tengah 26,75 Jawa Barat 61,4 9 Sumatera Barat 49,1 19 Maluku Utara 36,0 28 Sumatera Selatan 25,3

10 Papua Barat 46,9 20 Sulawesi Selatan 35,8 29 Sulawesi Tengah 23,611 Banten 45,9 21 Riau 34,9 30 Sulawesi Barat 23,312 Gorontalo 43,8 22 Bengkulu 32,8 31 Sumatera Utara 23,313 Sulawesi Utara 43,8 23 Aceh 32,7 32 Sulawesi Tenggara 22,014 Kep. Babel 42,1 24 Papua 31,3 33 Jambi 21,2

≥ 80% 60% - 80% 40% - 60% < 40%

49

Page 63: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE ANAK UMUR 6-59 BULAN MENERIMA KAPSUL VITAMIN ATAHUN 2010

PERSENTASE ANAK UMUR 6-59 BULANMENERIMA KAPSUL VITAMIN A TAHUN 2007

Sumber: Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Persentase anak umur 6-59 bulan menerima kapsul Vitamin A menurut hasil Riskesdas tahun 2010 di Indonesia sebesar 69,8%, sedangkanmenurut hasil Riskesdas tahun 2007 sebesar 71,5%. Berdasarkan karakteristik tempat tinggal pada Riskesdas 2010, diketahui bahwa anakyang tinggal di perkotaan memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan yang tinggal di perdesaan yaitu 74% berbanding 65,3%.

65-751 DI Yogyakarta 91,1 6 Sulawesi Utara 74,3 13 Banten 69,3 19 Jambi 63,7 26 Papua 55,0 27 Sumatera Utara 53,7

2 Kep. Bangka Belitung 81,4 7 DKI Jakarta 72,9 14 Gorontalo 68,9 20 NTT 62,3 28 Sulawesi Barat 53,5

3 Jawa Timur 78,7 8 Kalimantan Timur 72,7 15 Kepulauan Riau 67,3 21 Sulawesi Tenggara 61,3 29 Sulawesi Tengah 53,5

4 Jawa Tengah 78,6 9 Sumatera Barat 71,6 16 Aceh 66,2 22 Kalimantan Tengah 59,7 30 Kalimantan Barat 50,9

5 Jawa Barat 75,7 10 NTB 70,7 17 Lampung 65,5 23 Riau 58,9 31 Maluku 50,4

11 Kalimantan Selatan 70,1 18 Bengkulu 65,4 24 Bali 58,5 32 Maluku Utara 49,6

12 Sulawesi Selatan 69,9 25 Sumatera Selatan 55,7 33 Papua Barat 49,3

> 75% 65% - 75% 55% - 65% < 55%

50

Page 64: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

CAKUPAN SD/MI YANG MELAKUKAN PENJARINGAN SISWA KELAS ITAHUN 2010

Sumber: Dit. Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI, 2011

Pada tahun 2010 cakupan SD/MI yang melakukan penjaringan siswa kelas 1 di Indonesia sebesar 58,49%. Target Renstra KementerianKesehatan tahun 2010 adalah 80%. Dengan demikian, cakupan nasional yang sebesar 58,49% belum mencapai target. Namun, terdapat 9provinsi (27%) yang telah mencapai target Renstra tahun 2010 yaitu DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat,Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta dan Banten.

tidak ada data1 D I Yogyakarta 100 10 Bengkulu 78.93 16 NTT 64.80 23 Kalimantan Tengah 45.30 28 Sulawesi Barat 22.00 Papua Barat2 Jawa Timur 100 11 NTB 78.10 17 Sulawesi Utara 62.91 24 Maluku Utara 36.06 29 Sulawesi Tenggara 21.703 Bali 97.36 12 Sulawesi Selatan 77.13 18 Jambi 58.71 25 Aceh 32.79 30 Sulawesi Tengah 12.834 Kep. Babel 93.73 13 Gorontalo 76.30 19 Kalimantan Selatan 56.42 26 Kalimantan Timur 29.37 31 Papua 12.205 Jawa Barat 89.78 14 Sumatera Utara 74.89 20 Sumatera Selatan 54.97 27 Maluku 27.28 32 Lampung 10.166 Sumatera Barat 87.63 15 Jawa Tengah 70.32 21 Kepulauan Riau 54.567 Riau 84.96 22 Kalimantan Barat 52.908 DKI Jakarta 83.339 Banten 82.60

65% - 80% 50% - 65%≥ 80% < 50%

51

Page 65: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PENDERITA TB DENGAN DIAGNOSISYANG MENYELESAIKAN PENGOBATAN DENGANOBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) TAHUN 2010

Persentase penderita TB paru yang menyelesaikan pengobatan (mendapatkan obat selesai >6 bulan sebesar 59%). Persentase tertinggi berada diProvinsi DI Yogyakarta (100%), dan yang terendah di Provinsi Jambi (24,9%). Sebanyak 19,1% penderita TB sedang dalam pengobatan, 19,3%berobat tidak lengkap, dan 2,6 % tidak minum obat.

Sumber: Balitbangkes Kemkes RI, Riskesdas 2010

1 DI Yogyakarta 100,0 9 Bali 69,9 17 Bengkulu 62,5 21 Kalimantan Timur 57,4 29 Kalimantan Tengah 48,3

2 Kalimantan Selatan 89,9 10 Sulawesi Utara 68,0 18 Jawa Timur 62,2 22 Jawa Barat 57,1 30 Sulawesi Selatan 47,5

3 Kepulauan Bangka Belitung 88,3 11 Riau 67,4 19 Sumatera Utara 61,7 23 Banten 54,9 31 Kalimantan Barat 46,9

4 Sulawesi Tenggara 84,6 12 Lampung 66,7 20 Papua 61,3 24 Aceh 52,8 32 Maluku 46,7

5 Maluku Utara 82,8 13 Sulawesi Tengah 66,7 25 Jawa Tengah 52,5 33 Jambi 24,9

6 Nusa Tenggara Timur 80,9 14 Nusa Tenggara Barat 63,5 26 Papua Barat 51,3

7 Sulawesi Barat 75,0 15 Sumatera Barat 63,1 27 Gorontalo 51,2

8 Kepulauan Riau 73,8 16 DKI Jakarta 62,9 28 Sumatra Selatan 50,6

> 70% 60% - 70% 50% - 60% < 50%

52

Page 66: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT YANG DIRAWAT ≥ 48 JAMPER 1.000 PASIEN KELUAR (NET DEATH RATE) TAHUN 2010

19.923.618.12122.8

0

10

20

30

40

50

2006 2007 2008 2009 2010

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RS YANG DIRAWAT≥48 JAM PER 1.000 PASIEN KELUAR

TAHUN 2006-2010

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT YANGDIRAWAT ≥ 48 JAM PER 1.000 PASIEN KELUAR

MENURUT PROVINSI TAHUN 2009

Pada tahun 2010 angka kematian pasien di rumah sakit yang dirawat ≥ 48 jam (Net Death Rate/NDR) adalah sebesar 19,9 per 1.000 pasienkeluar. Sedangkan angka ideal yang diharapkan yaitu < 25 per 1.000 pasien keluar. Selama tahun 2006-2010 NDR rumah sakit telah mencapaitarget. Pada tahun 2010, dari 32 provinsi yang tersedia datanya, 27 provinsi diantaranya (84%) telah mencapai target NDR di rumah sakit.

Sumber: Dit. Bina Upaya Kesehatan, Kemkes RI

1 Banten 7,3 10 Kalimantan Tengah 15,8 19 Aceh 19,0 28 Maluku 27,9 33 Gorontalo2 Sulawesi Utara 9,0 11 Sulawesi Tenggara 16,3 20 Lampung 19,0 29 Sulawesi Selatan 28,03 Jambi 10,5 12 Kalimantan Selatan 16,4 21 Papua Barat 19,5 30 Bali 28,54 Kep. Babel 11,0 13 Papua 17,0 22 Kalimantan Barat 19,7 31 D I Yogyakarta 31,75 Kepulauan Riau 13,9 14 Sumatera Utara 17,1 23 DKI Jakarta 20,0 32 Sumatera Barat 31,86 Bengkulu 15,5 15 Sulawesi Tengah 17,2 24 NTB 20,47 Kalimantan Timur 15,5 16 NTT 17,4 25 Riau 20,68 Sumatera Selatan 15,6 17 Maluku Utara 17,6 26 Jawa Timur 21,29 Jawa Barat 15,7 18 Jawa Tengah 17,7 27 Sulawesi Barat 24,1

< 25 ≥ 25 tidak ada data

53

Page 67: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk
Page 68: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 2011

Data rasio dokter umum dan dokter spesialis dirasiokan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan rasio dokterumum dan spesialis berkisar antara 6 – 61 dokter per 100.000 penduduk. Rasio dokter tertinggi dicapai di Provinsi DKI Jakarta dengan 61,48 danterendah di Provinsi Banten dengan rasio 6,01. Rasio dokter umum dan dokter spesialis di Indonesia adalah 14,20 per 100.000 penduduk. Hasilini menunjukkan sebagian besar provinsi di Indonesia berada di atas rata-rata nasional.

1 DKI Jakarta 61,48 8 Kepulauan Riau 23,82 16 Kalimantan Selatan 18,56 22 Sulawesi Barat 15,88 30 Jawa Barat 7,632 Bali 32,90 9 Maluku Utara 22,73 17 Sulawesi Tenggara 18,41 23 Kalimantan Barat 12,97 31 Sumatera Selatan 7,583 Papua Barat 29,72 10 Gorontalo 22,11 18 Sulawesi Tengah 17,12 24 D I Yogyakarta 12,29 32 Sulawesi Selatan 6,664 Kalimantan Timur 26,31 11 Sumatera Barat 21,21 19 Riau 16,95 25 Jawa Tengah 11,64 33 Banten 6,015 Bengkulu 24,83 12 Maluku 20,02 20 Sumatera Utara 16,88 26 Nusa Tenggara Timur 10,016 Sulawesi Utara 24,66 13 Papua 19,27 21 Kep. Bangka Belitung 16,76 27 Nusa Tenggara Barat 10,007 Aceh 24,10 14 Jambi 19,21 28 Lampung 9,54

15 Kalimantan Tengah 18,94 29 Jawa Timur 8,19

8-15.99 < 8>24 16-24

54

Page 69: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

Sumber: Badan PPSDM Kesehatan, 2011Data rasio dokter gigi dirasiokan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan rasio dokter gigi berkisar antara1,25–12,35 dokter gigi per 100.000 penduduk. Rasio dokter tertinggi dicapai di Provinsi DKI Jakarta dengan 12,35 dan terendah di ProvinsiSumatera Selatan dengan rasio 1,25. Rasio dokter gigi di Indonesia adalah 3,67 per 100.000 penduduk. Hasil ini menunjukkan sebagian besarprovinsi di Indonesia berada di atas rata-rata nasional.

1 DKI Jakarta 12,35 5 Sumatera Barat 5,90 14 Kalimantan Selatan 4,16 16 Kep. Bangka Belitung 3,94 25 Jawa Tengah 2,65 32 Sulawesi Utara 1,982 Bali 8,02 6 Maluku Utara 5,78 15 Sulawesi Selatan 4,01 17 Kalimantan Tengah 3,76 26 Jawa Barat 2,40 33 Sumatera Selatan 1,253 Kalimantan Timur 7,15 7 Kepulauan Riau 5,78 18 Aceh 3,75 27 Gorontalo 2,314 Sulawesi Barat 6,13 8 D I Yogyakarta 5,76 19 Papua 3,58 28 Lampung 2,25

9 Sumatera Utara 5,41 20 Sulawesi Tengah 3,49 29 Nusa Tenggara Barat 2,2210 Riau 5,13 21 Jambi 3,30 30 Banten 2,2111 Papua Barat 4,87 22 Jawa Timur 3,00 31 Sulawesi Tenggara12 Bengkulu 4,84 23 Kalimantan Barat 2,8913 Maluku 4,76 24 Nusa Tenggara Timur 2,80

>6 4-6 2 - 3.99 < 2

55

Page 70: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

Sumber: Badan PPSDM Kesehatan, 2011

Data rasio bidan dirasiokan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan rasio bidan berkisar antara 19,74–144,98bidan per 100.000 penduduk. Rasio dokter tertinggi dicapai di Provinsi Aceh dengan 144,98 dan terendah di Provinsi DKI Jakarta dengan rasio19,74. Rasio bidan di Indonesia adalah 40,63 per 100.000 penduduk. Hasil ini menunjukkan sebagian besar provinsi di Indonesia berada di atasrata-rata nasional.

1 Aceh 144,98 6 Sumatera Barat 70,77 15 Kepulauan Riau 54,07 20 Bali 47,63 29 Sulawesi Selatan 24,872 Bengkulu 113,67 7 Maluku 65,60 16 Sulawesi Utara 53,86 21 Sumatera Selatan 45,76 30 D I Yogyakarta 23,773 Papua Barat 94,55 8 Sulawesi Tengah 65,31 17 Gorontalo 53,45 22 Sulawesi Barat 43,50 31 Jawa Barat 21,654 Maluku Utara 78,61 9 Sulawesi Tenggara 61,68 18 Papua 53,08 23 Kep. Bangka Belitung 42,43 32 Banten 21,195 Sumatera Utara 75,70 10 Jambi 61,64 19 Riau 50,88 24 Kalimantan Barat 41,52 33 DKI Jakarta 19,74

11 Nusa Tenggara Barat 59,26 25 Kalimantan Timur 37,9712 Kalimantan Selatan 57,82 26 Jawa Tengah 36,9413 Kalimantan Tengah 57,23 27 Lampung 34,3614 Nusa Tenggara Timur 56,86 28 Jawa Timur 30,03

> 75 50-75 25-49.99 < 25

56

Page 71: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

Sumber: Badan PPSDM Kesehatan, 2011Data rasio perawat dirasiokan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan rasio perawat yang mempunyai kisaranantara 23,16 – 259,77 perawat per 100.000 penduduk. Rasio dokter tertinggi dicapai di Provinsi DKI Jakarta dengan 259,77 dan terendah diProvinsi Banten dengan rasio 23,16. Rasio perawat di Indonesia adalah 67,36 per 100.000 penduduk. Hasil ini menunjukkan sebagian besarprovinsi di Indonesia berada di atas rata-rata nasional.

1 DKI Jakarta 259,77 7 Papua 147,63 17 Kepulauan Riau 99,63 26 Jawa Tengah 45,102 Papua Barat 225,80 8 Sulawesi Tenggara 145,30 18 Kalimantan Selatan 93,34 27 Lampung 43,933 Maluku Utara 169,25 9 Kalimantan Tengah 138,65 19 Kalimantan Barat 89,08 28 Sulawesi Selatan 42,934 Bengkulu 164,15 10 Sulawesi Utara 129,88 20 Nusa Tenggara Timur 84,03 29 Sumatera Selatan 42,005 Maluku 156,96 11 Gorontalo 120,08 21 Sumatera Barat 80,98 30 D I Yogyakarta 38,126 Aceh 153,26 12 Kalimantan Timur 115,17 22 Riau 78,72 31 Jawa Timur 36,59

13 Sulawesi Tengah 114,95 23 Bali 70,55 32 Jawa Barat 34,3614 Kepulauan Bangka Belitung 107,91 24 Nusa Tenggara Barat 69,53 33 Banten 23,1615 Sulawesi Barat 100,72 25 Sumatera Utara 63,4816 Jambi 100,54

> 150 100-150 50-99.99 < 50

57

Page 72: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2006-2010

RASIO PUSKESMASPER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2009

RASIO PUSKESMASPER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2006-2010

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemkes RI, 2011

Rasio puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2010 sebesar 3,79. Rasio ini lebih besar dibandingkan tahun 2009 sebesar 3,78 per100.000 penduduk. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2008-2009, dari 3,58 menjadi 3,78. Terdapat lima provinsi dengan rasio < 3per 100.000 penduduk. Provinsi dengan kepadatan penduduk tinggi khususnya di Pulau Jawa mempunyai rasio puskesmas relatif rendah. Padaumumnya di provinsi tersebut jumlah sarana pelayanan kesehatan lainya seperti balai pengobatan, klinik, praktek dokter dan bidan swastatersedia dalam jumlah yang mencukupi .

1 Papua Barat 13,93 7 Kalimantan Tengah 7,90 11 Sulaw esi Barat 6,99 17 Kalimantan Barat 5,26 20 Kepulauan Bangka Belitung 4,74 26 Lampung 3,49 29 Bali 2,93

2 Sulaw esi Tenggara 10,45 8 Sulaw esi Utara 7,50 12 NTT 6,60 18 Sulaw esi Selatan 5,18 21 Sumatera Selatan 3,93 27 Riau 3,48 30 Jaw a Tengah 2,68

3 Papua 10,41 9 Gorontalo 7,32 13 Kalimantan Timur 6,11 19 Sumatera Barat 5,08 22 Kepulauan Riau 3,92 28 NTB 3,34 31 Jaw a Timur 2,52

4 Maluku 10,19 10 Aceh 7,02 14 Sulaw esi Tengah 6,08 23 Sumatera Utara 3,90 32 Jaw a Barat 2,39

5 Bengkulu 9,92 15 Kalimantan Selatan 5,90 24 DKI Jakarta 3,56 33 Banten 2,04

6 Maluku Utara 9,657 16 Jambi 5,47 25 DI Yogyakarta 3,50

> 7 5-7 3-5 < 3

58

Page 73: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RASIO TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT PER 100.000 PENDUDUKTAHUN 2010

RASIO TEMPAT TIDUR RUMAH SAKITPER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2009

Sumber: Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kemkes RI, 2011

Rasio tempat tidur rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus) per 100.000 penduduk pada tahun 2010 sebesar 67 per 100.000penduduk, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 sebesar 28,61 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2010 terdapat 6 provinsi denganrasio di atas 100 per 100.000 penduduk, dan terdapat 7 provinsi dengan rasio rumah sakit di bawah 50 per 100.000 penduduk.

1 DKI Jakarta 176,9 7 Kepulauan Riau 94,57 12 Aceh 74,6 18 Sulaw esi Tengah 64,8 24 R i a u 53,9 27 Gorontalo 49,0 33 Sulaw esi Barat 24,1

2 Sulaw esi Utara 141,7 8 Sulaw esi Selatan 92,68 13 Kalimantan Barat 74,0 19 Sumatera Selatan 63,4 25 J a m b i 53,7 28 Kalimantan Tengah 47,6

3 D.I. Yogyakarta 119,8 9 Papua Barat 90,21 14 Jaw a Tengah 72,8 20 Jaw a Timur 59,4 26 NTT 52,3 29 Jaw a Barat 45,0

4 Maluku 107,8 10 B a l i 89,26 15 Bangka Belitung 70,4 21 Papua 58,3 30 Lampung 40,6

5 Sumatera Utara 104,3 11 Sumatera Barat 88,96 16 Kalimantan Selatan 67,3 22 Bengkulu 57,5 31 NTB 35,6

6 Kalimantan Timur 100,6 17 Maluku Utara 67,0 23 Sulaw esi Tenggara 54,2 32 Banten 31,2

> 100 75-100 50-75 < 50

59

Page 74: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

RATA-RATA FREKUENSI PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT(BED TURN OVER) SELAMA SETAHUN

TAHUN 2009

28.24244.138.737

0

20

40

60

80

2005 2006 2007 2008 2009

RATA2 FREKUENSI PEMAKAIAN TEMPAT TIDURRUMAH SAKIT SELAMA SETAHUN TAHUN 2005-2009

RATA-RATA FREKUENSI PEMAKAIAN TEMPATTIDUR RUMAH SAKIT SELAMA SETAHUN

TAHUN 2008

Pada tahun 2009 rata-rata pemakaian tempat tidur di rumah sakit (yang dikelola Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah) di Indonesiasebesar 28,2 kali. Sedangkan angka ideal yang diharapkan yaitu 40-50 kali. Berarti, pada tahun 2009 rata-rata pemakaian tempat tidur di rumahsakit secara nasional belum mencapai angka ideal. Dari 31 provinsi hanya 2 provinsi yang pada tahun 2009 telah mencapai angka ideal rata-ratapemakaian tempat tidur di rumah sakit yaitu Bali dan Jambi.

Sumber: Dit. Bina Upaya Kesehatan, Kemkes RI

1 Sulawesi Barat 92,0 3 Bali 45,7 5 Lampung 35,8 14 DKI Jakarta 28,1 23 D I Yogyakarta 19,2 32 Gorontalo2 Papua 66,0 4 Jambi 43,4 6 Sulawesi Selatan 34,7 15 NTT 28,1 24 Riau 18,9 33 Maluku Utara

7 Sumatera Selatan 32,6 16 Bengkulu 26,9 25 Kep. Babel 17,18 NTB 32,4 17 Kalimantan Timur 25,8 26 Banten 16,69 Kepulauan Riau 31,8 18 Sulawesi Tenggara 22,4 27 Kalimantan Tengah 14,8

10 Jawa Tengah 29,9 19 Sulawesi Utara 21,8 28 Sulawesi Tengah 14,811 Aceh 29,4 20 Kalimantan Selatan 21,7 29 Sumatera Utara 11,912 Jawa Barat 28,8 21 Sumatera Barat 21,4 30 Maluku 11,013 Kalimantan Barat 28,3 22 Jawa Timur 20,7 31 Papua Barat 11,0

< 40 kali> 50 kali tidak ada data40 - 50 kali

60

Page 75: PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2010 · Pada tahun 2010 sebagian besar provinsi memiliki kepadatan penduduk kurang dari 100 jiwa per km2 (19 provinsi). Wilayah dengan kepadatan penduduk

PERSENTASE PEMANFAATAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT(BED OCCUPATION RATE) TAHUN 2009

58.7

79.864.8

5756.2

0

20

40

60

80

100

2005 2006 2007 2008 2009

PERSENTASE PEMANFAATAN TEMPAT TIDURRUMAH SAKIT TAHUN 2005-2009

PERSENTASE PEMANFAATAN TEMPAT TIDURRUMAH SAKIT TAHUN 2008

Sumber : Dit. Bina Upaya Kesehatan, Kemkes RI, 2011

Pada tahun 2009 pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit (yang dikelola Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah) di Indonesia sebesar58,7%. Sedangkan angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. Berarti, pada tahun 2009 persentase pemanfaatan tidur RS secara nasional belummencapai angka ideal. Terdapat 17 provinsi (55%) dari 31 provinsi (yang tersedia datanya) yang telah mencapai angka ideal pemanfaatan tempattidur di RS yang sebesar 60-85%.

1 Kep. Babel 82.6 10 Jawa Barat 63.9 18 Riau 59.9 25 Sulawesi Utara 52.4 32 Gorontalo2 Kalimantan Timur 75.9 11 Sumatera Selatan 63.9 19 Papua 59.1 26 Kalimantan Tengah 52.1 33 Maluku Utara3 Kalimantan Barat 70.1 12 Sulawesi Selatan 63.8 20 Bengkulu 58.8 27 D I Yogyakarta 49.64 Kalimantan Selatan 69.3 13 Lampung 62.9 21 Bali 58.6 28 Sumatera Barat 48.05 Aceh 69.0 14 Jawa Tengah 62.2 22 NTT 57.8 29 Sumatera Utara 47.96 Jambi 67.9 15 Sulawesi Tenggara 61.6 23 DKI Jakarta 53.7 30 Sulawesi Tengah 42.77 Jawa Timur 67.9 16 Banten 61.0 24 Kepulauan Riau 53.3 31 Maluku 34.58 Irian Jaya Barat 67.9 17 Sulawesi Barat 60.69 NTB 66.3

< 60%> 85% 60% - 85% tidak ada data

61