46
BAB 2. KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA KOMPETENSI INTI : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR : 3.2. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia 4.2. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia PETA KONSEP

PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

BAB 2. KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

KOMPETENSI INTI :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR :3.2. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia

4.2. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia

PETA KONSEP

Page 2: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

KATA KUNCI

1 Ketenagakerjaan 8 Jenis-jenis Tenaga Kerja 2 Usia Kerja 9 Peningkatan Kualitas Kerja 3 Jumlah penduduk 10 Pemagangan4 Angkatan Kerja 11 Sistem Upah 5 Tingkat Partisipasi Angkatan kerja 12 Penetapan UMR6 Kesempatan Kerja. 13 Pengangguran 7 Pasar Tenaga Kerja. 14 Tingkat Pengangguran

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat:

1. Mendeskripsikan Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja

dan angkatan kerja

2. Mendeskripsikan Pasar Tenaga Kerja.

3. Mendeskripsikan Jenis-jenis Tenaga Kerja

4. Mendeskripsikan Upaya Peningkatan Kualitas Kerja

5. Mendeskripsikan Sistem Upah Yang Berlaku Di Indonesia

6. Mendeskripsikan Pengangguran

Page 3: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

PENDAHULUAN

Tampak pencari kerja di sedang antri di melamar pekerjaan. Data Badan

Pusat Statistik (BPS) mencatat sampai Februari 2013, jumlah total

pengangguran di Indonesia mencapai 7,17 juta orang dan 360 ribu orang

diantaranya merupakan lulusan perguruan tinggi.

Setelah mengamati gambar dan ilustrasi diatas. Pertanyaan-pertanyaan

apakah yang akan muncul dari diri anda. Dari pertanyaan-pertanyaan yang

muncul cobalah dijawab menurut anda sendiri. Jika anda ingin mengetahui lebih

banyak tentang jawabannya bacalah pengembangan konsep di bawah ini.

PENGEMBANGAN KONSEPSalah satu persoalan sulit sebagaimana sering dihadapi oleh pemerintah di

berbagai negara adalah penyediaan kesempatan kerja bagi penduduknya. Itulah

mengapa keberhasilan pemerintah dari suatu negara sering diukur dari

kemampuannya dalam menyediakan lapangan kerja atau menekan tingkat

penggangguran bagi penduduknya. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor

produksi yang penting, bukan hanya karena peranannya pada proses produksi, tetapi

juga karena menyangkut kesejahteraan masyarakat. Selain itu, untuk menciptakan

suasana mencari kerjaSumber gambar: http://mas-bhen.do.am

Page 4: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

hasil produksi perlu keterpaduan antara tenaga kerja atau angkatan kerja dan

kesempatan kerja.

Pada bab ini kita akan membahas tentang Pengertian penduduk, ketenaga

kerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja, Upaya meningkatkan

kualitas tenaga kerja, Sistem upah dan Pengangguran di Indonesia.

A. Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja

Ketenagakerjaan berasal dari kata tenaga kerja, yang dalam Pasal 1

angka 2 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu “Tenaga kerja

adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat.” Sedangkan pengertian dari ketenagakerjaan sesuai dengan Pasal

1 angka 1 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah

“Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja

pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.”

Apabila kita cermati semua permasalahan dalam ketenagakerjaan, maka

kita akan menemukan hubungan yang saling berkaitan antara jumlah penduduk,

angkatan kerja, kesempatan kerja, dan pengangguran, hubungan tersebut

tampak seperti pada peraga 2.1.

Peraga 2.1. Hubungan antara Penduduk, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Pengangguran

Tenaga Kerja. Tenaga Kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia

kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja,

mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka

yang mengurus rumah tangga. Penduduk yang bersekolah dan mereka yang

Page 5: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

mengurus rumah tangga termasuk tenaga kerja, karena secara fisik golongan ini

mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.

Usia Kerja. Usia Kerja merupakan tingkat umur seseorang yang

diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Usia kerja ini sejak

Sensus Penduduk 2000 (SP2010) dan sesuai dengan ketentuan internasional,

dan Undang-Undang Wajib Belajar 9 Tahun diberlakukan, adalah penduduk

yang berusia 15 tahun atau lebih. Di luar batas tingkat umur ini disebut sebagai

penduduk di luar usia kerja, seperti anak-anak dan penduduk usia lanjut. Usia

kerja di Indonesia semula berkisar antara 10 sampai 55 tahun. Mungkin ini

disebabkan karena anak anak di Indonesia, terutama di pedesaan, sudah

bekerja pada umur yang sangat muda. Meskipun demikian,

Lalu berapa banyak jumlah tenaga kerja Indonesia saat ini? Untuk

menghitung besarnya jumlah tenaga kerja dapat dilakukan dengan

menjumlahkan seluruh penduduk usia kerja (15 tahun keatas) dalam suatu

negara. Angka tersebut biasanya didapatkan dari Sensus Penduduk (terakhir

sensus penduduk tahun 2010), Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas),

dan Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas), Berdasarkan data pada tabel

3.1 kita dapat mengetahui bahwa jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas

menurut jenis kegiatan dari tahun 2011 terus mengalami kenaikan hingga bulan

Februari 2013 tercatat sebesar 175,10 juta jiwa.

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 menurut hasil Sensus

Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia

pada Mei 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa, yang terdiri dari laki- laki

sebanyak 119.630.913 orang dan perempuan sebanyak 118.010.413 orang

(Tabel 5.1). Jumlah itu tersebar di 33 provinsi dimana sekitar 57 persen dari

jumlah penduduk tersebut tinggal di Pulau Jawa. Adapun laju pertumbuhan

penduduk diproyeksikan sebesar 1,49 persen per tahun. Artinya, setiap tahun

jumlah populasi membengkak 3,5 juta hingga 4 juta orang,”, dan tahun 2013

jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 242,013.80 jiwaPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive,

dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda. Bagian

tengah piramida cembung dan bagian atas cenderung meruncing (lihat Grafik

2.1).

Page 6: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Grafik 2.1Piramida Penduduk Indonesia 2010

Sumber: Sensus Penduduk 2010

Beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk

tidak produktif (umur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun) terhadap

penduduk produktif (umur 15-64 tahun) tahun 2010 sebesar 51,3. Setiap 100

orang umur produktif menanggung beban sekitar 51 orang umur tidak produktif.

Angka ketergantungan terus turun dibandingkan angka hasil sensus

penduduk sebelumnya (lihat Grafik 2.2). Ketika tahun 1971 sebesar 86,8 lalu

kondisi terakhir tahun 2010 sebesar 51,3. Artinya beban besar yg harus

ditanggung tiap pelaku ekonomi (pengusaha, profesional, pedagang dll) atau

pembayar pajak di negeri ini untuk membantu mereka yg dibawah garis

kemiskinan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Grafik 2.2

Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia, 1971−2010

Page 7: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Selanjutnya dari jumlah penduduk sebanyak itu , berapakah yang

termasuk tenaga kerja? Untuk itu kita dapat menghitung tingkat persentase

tenaga kerja dengan cara membandingkan antara jumlah penduduk usia kerja

dengan total jumlah penduduk seperti rumus berikut ini:

Tabel 2.1Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan tahun, 2011 – 2013

(Juta orang)Jenis Kegiatan 2011 2012 2013

    FebruariAgustu

sFebruari

Agustus

Februari

1 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 170,66 171,76 172,87 173,93 175,10

2 Angkatan Kerja 119,40 117,37 120,42 118,05 121,19

 a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(%) 69,96% 68,34% 69,66% 67,88% 69,21%

  b. Bekerja 111,282 109,670 112,803 110,808 114,021

  c. Penganguran Terbuka *) 8,118 7,700 7,614 7,245 7,171

  d. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,80% 6,56% 6,32% 6,14% 5,92%

3 Bukan Angkatan Kerja 51 257 54 386 52 449 55 874 53 907

  a. Sekolah 13,944 13,104 14,308 14,085 14,972

  b. Mengurus Rumah Tangga 30,006 32,890 31,448 33,629 32,186

  c. Lainnya 7,307 8,391 6,693 8,160 6,749

*) Pengangguran Terbuka : Mencari Pekerjaan, Mempersiapkan Usaha, Merasa

Tidak Mungkin Mendapat Pekerjaan, Sudah Punya Pekerjaan tetapi belum dimulai

Sumber :BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dimodifikasi

Angkatan Kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai

pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja

karena suatu sebab, seperti petani yang sedang menunggu panen/hujan,

pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Di samping itu, mereka yang

tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan/mengharapkan

dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.

Bukan Angkatan Kerja. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang

sedang bersekolah, pengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia,

Page 8: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat

dimasukkan ke dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari

pekerjaan. Untuk bulan Februari 2013 tercatat sebesar 53.9 juta jiwa yang terdiri

atas penduduk yang masih sekolah 14,9 juta jiwa, Mengurus rumah tangga 32,2

juta jiwa dan lainnya sebesar 6,7 juta jiwa.

Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2

juta orang, bertambah sebanyak 3,1 juta orang dibanding angkatan kerja

Agustus 2012 sebanyak 118,1 juta orang atau bertambah sebanyak 780 ribu

orang dibanding Februari 2012. Adapun jumlah penduduk yang bekerja di

Indonesia pada Februari 2013 mencapai 114,0 juta orang, bertambah sebanyak

3,2 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2012 sebanyak 110,8 juta

orang, atau bertambah 1,2 juta orang dibanding keadaan Februari 2012.

Keadaan ketenagakerjaan terus membaik ditandai oleh penurunan jumlah

penganggur. Pada Februari 2013 jumlah penganggur mencapai 7,17 juta orang,

mengalami penurunan sebanyak 70 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus

2012, dan mengalami penurunan sebanyak 440 ribu orang jika dibanding

keadaan Februari 2012.

Gambar 2.1 Pelamar kerja

Sumber : Tribunnews.com

Tingkat Angka Partisipasi Angkatan kerja (TPAK). TPAK adalah

Indikator ketenagakerjaan yang sering digunakan untuk mengukur besarnya

jumlah angkatan kerja (bekerja dan mencari kerja) berbanding dengan penduduk

usia kerja (15 tahun keatas) atau disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Page 9: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

(TPAK) atau Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK). Indikator ini bermanfaat

untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau

berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan

jasa, dalam kurun waktu tertentu.

Penghitungan APAK dapat dilakukan dengan membandingkan antara

jumlah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja dengan jumlah penduduk

yang termasuk dalam usia kerja.

Berdasarkan data pada tabel 3.1, pada kondisi Februari 2013 diamana

jumlah angkatan kerja tercatat sebesar 121,19 dan jumlah penduduk berumur 15

tahun ke atas sebesar 175,10, maka besarnya TPAK adalah 69,21%. Semakin

tinggi TPAK menunjukkan semakin besar bagian dari penduduk usia kerja yang

sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif

yaitu memproduksi barang dan jasa, dalam kurun waktu tertentu.

Gambar 2.2 Pelamar kerja

Kesempatan Kerja. Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan

tenaga kerja. Sementara itu, kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat disebut

Page 10: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

sebagai kesempatan kerja (demand for labor). Selain itu, kesempatan kerja juga

dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya

lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.

Dari kedua definisi tersebut maka kesempatan kerja dapat juga diartikan

sebagai permintaan akan tenaga kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang

terserap ke dalam dunia kerja. Semakin meningkat pembangunan, semakin

besar pula kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini berarti semakin besar pula

permintaan akan tenaga kerja. Sebaliknya, semakin besar jumlah penduduk,

semakin besar pula kebutuhan akan lowongan pekerjaan (kesempatan kerja).

Untuk menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat, pemerintah terus

berupaya meningkatkan perluasan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan.

Salah satu kebijakan di bidang kesempatan kerja adalah pemerataan

kesempatan kerja.

Gambar 2.3 Pelamar kerja

Ilustrasi : penerbit

B. Pasar Tenaga Kerja.Pasar tenaga kerja adalah keseluruhan aktivitas yang mempertemukan

penawaran tenaga kerja pencari kerja) dengan permintaan tenaga kerja

(lowongan kerja). Penawaran tenaga kerja datang dari sektor rumah tangga.

Sementara itu, permintaan tenaga kerja datang dari perusahaan atau unit-unit

usaha dan kantor- kantor pemerintah

Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan pekerjaan ternyata

memerlukan waktu lama. Ini terjadi antara lain karena baik pengusaha maupun

pencari kerja sama-sama mempunyai informasi yang tidak lengkap mengenai

Page 11: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

kondisi pencari kerja dan kondisi perusahaan. Semakin terbatas informasi yang

diketahui oleh masing-masing pihak, semakin lama proses mempertemukan

pencari kerja dan lowongan kerja. Sebelum seseorang memutuskan untuk

menerima atau tidak menerima suatu lowongan pekerjaan, seseorang tersebut

seringkali berusaha memperoleh informasi yang benar-benar perlu. Berikut

adalah sejumlah informasi sebagaimana dibutuhkan oleh pencari kerja.

a. Jenis usaha dan gambaran umum dari perusahaan di mana lowongan

pekerjaan itu berada.

b. Kecocokan pekerjaan tersebut dengan pendidikan atau latar belakang si

pencari kerja.

c. Tingkat upah atau gaji dan lingkungan pekerjaan.

d. Keuntungan-keuntungan lain di luar gaji fringe benefits), seperti tunjangan

kesehatan, hari tua, libur, dan lain-lain.

e. Prospek masa depan seperti kemungkinan naik pangkat, kesempatan

menjadi anggota pimpinan, kesempatan latihan di dalam dan luar negeri.

Begitu pula dengan perusahaan. Setiap perusahaan tentu mencari

sejumlah calon yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada. Sebelum

memutuskan untuk erekrut pegawai atau karyawan baru, perusahaan seringkali

mempertimbangkan dan memerlukan sejumlah berkaitan dengan kondisi si

pelamar tersebut. Informasi itu antara lain sebagai berikut.

1. jenis dan tingkat pendidikan calon.

2. keahlian khusus yang dimiliki calon.

3. kejujuran, sikap, dan penampilan.

4. pengalaman kerja.

5. kesehatan.

Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh

Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga

yang membutuhkan tenaga kerja dapat melapor ke Depnaker dengan

menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta

persyaratannya. Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat

umumnya tentang adanya permintaan tenaga kerja tersebut.

Gambar 2.3 Pasar Tenaga Kerja

Page 12: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja. Bursa tenaga kerja

mempunyai fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun sektor-

sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yaitu :

Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,

Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,

Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga

yang membutuhkan tenaga kerja,

Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :

Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat

mengurangi penggangguran,

Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga

kerja untuk mendapatkan tenaga kerja,

Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan,

C. Jenis-jenis Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung

maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga

kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi

tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh

tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan

kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

Gambar pasar tenaga kerja

Page 13: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja terbagi atas 4 (empat) golongan,

antara lain sebagai berikut :

1. Tenaga Kerja Terdidik. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan dengan

mengikuti pendidikan formal yang diselenggarakan oleh negara maupun swasta.

Golongan tenaga kerja seperti ini biasanya memiliki surat / ijazah yang telah

diakui. Contohnya pekerjaan guru harus memiliki ijazah pendidikan kuliah di

perguruan tinggi keguruan. Pekerjaan dokter harus memiliki ijazah pendidikan

kedokteran dari perguruan tinggi resmi.

2. Tenaga Kerja Terlatih. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan dengan

mengikuti kepelatihan-kepelatihan yang diselenggarakan oleh negara maupun

swasta atau lembaga-lembaga tenaga kerja. Contohnya pekerjaan baby sister,

pekerjaan mekanik bengkel dan tukang potong rambut profesional. Mereka

mendapatkan pekerjaan setelah memiliki ketrampilan yang terlatih dengan baik.

3. Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih. Yaitu tenaga kerja yang memiliki kelebihan

selain mengikuti pendidikan resmi juga memiliki ketrampilan lain yang

menunjang dalam pekerjaan. Sebagai contoh seorang calon tenaga kerja yang

memiliki ijazah dari perguruan tinggi namun juga memiliki keahlian menguasai

komputer dan perakitannya. jenis tenaga kerja seperti inilah yang paling banyak

dibutuhkan dalam suatu perusahaan.

4. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih. Yaitu tenaga kerja yang tidak

memiliki ketrampilan maupun pendidikan, akan sangat sulit mendapatkan

pekerjaan. Selain kurang berpengalaman, tenaga kerja golongan ini juga

membebani perusahaan apabila dipekerjakan.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja

rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang

menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. yang produktif dalam proses produksi.

Misalnya manajer, guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu,

tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik

dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

D. Upaya Peningkatan Kualitas Kerja Terdapat kecenderungan pada lapangan kerja sektor modern untuk

hanya menerima angkatan kerja yang siap kerja atau siap pakai dan

berpengalaman untuk menjadi karyawannya. Sementara itu, angkatan kerja

muda tamatan sekolah menengah ataupun perguruan tinggi pada umumnya

belum mempunyai kesiapan dan pengalaman. Situasi semacam ini

mengakibatkan sejumlah angkatan kerja muda tamatan sekolah menengah

Page 14: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

ataupun perguruan tinggi menjadi pengangguran. Perhatikan pengangguran

terbuka menurut pendidikan dan jenis kelamin tahun 2011-2013 pada Tabel 3.2.

Tabel 2.2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) MenurutPendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011–2013 (persen)

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2011 2012 2013

Februar

i

Agustu

s

Februar

i

Agustu

s

Februar

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. SD kebawah 3,37 3,56 3,69 3,64 3,61

2. Sekolah Menengah Pertama 7,83 8,37 7,80 7,76 8,24

3. Sekolah Menengah Atas 12,17 10,66 10,34 9,60 9,39

4. Sekolah Menengah Kejuruan 10,00 10,43 9,51 9,87 7,68

5. Diploma I/II/III 11,59 7,16 7,50 6,21 5,65

6. Universitas 9,95 8,02 6,95 5,91 5,04

Jumlah 6,80 6,56 6,32 6,14 5,92

Sumber :BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dimodifikasi

Selain masalah kesiapan dan pengalaman di atas, rendahnya mutu kerja

tidak hanya mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja dan penghasilan,

tetapi juga menyulitkan pengolahan sumber daya alam yang melimpah.

Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan komparatif di bidang sumber daya

alam, baik sumber daya yang berada di darat maupun di laut dan jumlah tenaga

kerja. Sayangnya, mutu tenaga kerja Indonesia secara umum belum memadai,

sehingga perlu ditingkatkan supaya jumlah tenaga kerja yang besar itu

benarbenar dapat menjadi kekuatan efektif dalam pembangunan.

Upaya untuk meningkatkan mutu dan kemampuan tenaga kerja tidak

hanya berkaitan dengan umlah angkatan kerja yang perlu dididik dan dilatih,

akan tetapi juga berkaitan dengan kesesuaian antara hasil pendidikan dan

latihan dengan permintaan lapangan kerja dan persyaratan kerja. Pendidikan

formal, baik yang bersifat umum maupun kejuruan, merupakan jalur yang sangat

penting untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat,

kepribadian, sikap mental, kreativitas, penalaran, dan kecerdasan seseorang.

Pendidikan formal itu merupakan pondasi penting untuk membangun mutu

sumber daya manusia di masa yang akan datang. Selain melalui pendidikan

Page 15: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

formal, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat juga dilakukan melalui

pendidikan nonformal. Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu tenaga kerja

melalui pendidikan nonformal antara sebagai berikut.

1. Latihan Kerja. Latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan

keterampilan kerja yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan

kerja. Dengan kata lain, latihan kerja berkaitan erat dengan pengembangan

profesionalisme tenaga kerja. Terkait dengan peningkatan mutu tenaga kerja,

latihan kerja dapat berfungsi sebagai suplemen ataupun komplemen terhadap

pendidikan formal. Sistem Latihan Kerja Nasional sebagaimana telah ditetapkan

oleh Menteri Tenaga Kerja memberikan pedoman dan arahan untuk

pengembangan jalur latihan kerja, baik yang dilakukan oleh lembaga latihan

kerja maupun oleh perusahaan. Upaya-upaya pemerintah dalam melaksanakan

latihan keterampilan antara lain dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

Kursus dan Balai Latihan Kerja ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan

emampuan kepada pengikut kursus, baik untuk mengisi berbagai macam

lowongan kerja di masyarakat yang menuntut berbagai macam kemampuan dan

keterampilan tertentu, maupun kemampuan dan keterampilan untuk kerja

mandiri, seperti usaha kerajinan, perbengkelan, dan lain sebagainya. Begitu

keterampilan tersebut diperoleh, para pencari kerja dapat memenuhi

persyaratan- ersyaratan khusus sebagaimana dituntut oleh dunia kerja. Selain

itu, latihan keterampilan juga dapat dilakukan melalui kursus-kursus keterampilan

sebagaimana banyak diselenggarakan oleh masyarakat.

2. Pemagangan. Pemagangan adalah latihan kerja langsung di tempat kerja. Jalur

pemagangan ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk

melalui latihan kerja. Dengan bimbingan dan pengalaman yang terus-menerus

dalam dunia kerja maka profesionalisme tenaga kerja akan dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan keterampilan yang dipelajari selama magang pada

suatu perusahaan.

3. Perbaikan Gizi dan Kesehatan. Perbaikan gizi dan kesehatan perlu dilaksanakan untuk mendukung

ketahanan kerja dan kemampuan belajar (kecerdasan) alam menerima

pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja. Selain itu, peningkatan

Page 16: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

kemampuan teknis melalui jalur-jalur pengembangan sumber daya manusia

perlu diupayakan agar tercipta manusia berkualitas dengan ciri taat menjalankan

agama, toleran dan saling menghargai sesama manusia, berwawasan

kepentingan nasional, berbudi luhur, ulet, tangguh, cerdas dan terampil,

produktif, disiplin dan bertanggung jawab, inovatif, dan berpandangan jauh ke

depan.

E. Sistem Upah Yang Berlaku Di Indonesia Sistem Penentuan Upah (pengupahan) yang berlaku di Indonesia adalah

sistem yang berbasis indeks biaya hidup dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)

per Kapita sebagai proksi (tingkat pencapaian) dari tingkat kemakmuran, dengan

kata lain berbasiskan angka Kehidupan hidup layak (KHL) dan tingkat inflasi.

Sistem pengupahan di Indonesia juga mendasarkan penentuannya

melalui mekanisme konsultasi tripartit dalam menetapkan upah minimum antara

wakil pengusaha, wakil pekerja dan wakil dari pemerintahan. Wakil pemerintahan

selain dalam fungsinya sebagai fasilitator dan mediator bila diperlukan pada

akhirnya akan juga berperan sebagai pengambil kebijakan sekaligus

mengesahkannya secara hukum.

Upah bagi pekerja merupakan hak yang harus diperoleh karena

nilai sumbangsihnya dalam proses produksi menciptakan nilai tambah. Upah

harus mencerminkan nilai jabatan yang dipangku seseorang di suatu organisasi

perusahaan dan organisasi-organisasi pada umumnya dalam suatu industri. Nilai

jabatan yang lebih tinggi akan memberikan besaran upah yang lebih tinggi.

Besarnya upah yang diterima seseorang atau perbedaan nilai jabatan harus

mencerminkan rasa keadilan dalam organisasi itu (equity) dan nilai jabatan yang

ada di pasar (kompetitif). Tidak ada kenaikan upah tanpa kenaikan nilai jabatan

kecuali bagi perusahaan yang mampu dapat melakukan penyesuaian atau

pemberian insentif untuk mempertahankan karyawan yang baik. Mekanisme

penyesuaian diatur dalam ketentuan perusahaan dengan mempertimbangkan

prestasi kerja yang telah dicapai secara individu

Tujuan pengupahan. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja,

produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan produksi, khususnya bagi tenaga

kerja penerima upah dan gaji rendah merupakan sasaran bagi pelaksanaan

kebijaksanaan di bidang pengupahan. Dengan kebijaksanaan tersebut

diharapkan akan mempersempit perbedaan upah untuk jabatan yang sama, baik

antar wilayah, antar sektor maupun antar perusahaan.

Page 17: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Dalam rangka itu ketentuan upah minimum diberlakukan agar penetapan

upah berada di atas kebutuhan hidup minimum. Penetapan upah minimum

mencakup upah minimum regional, sektoral dan sub-sektoral yang sekaligus

diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, meningkatkan

produktivitas serta mengupayakan pemerataan pendapatan dalam rangka

menciptakan keadilan sosial.

Penetapan UMR. Pemerintah telah resmi menandatangani Surat

Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri mengenai penetapan Upah Minimum

Regional (UMR). SKB ini intinya akan mengatur penetapan upah minimum

berdasarkan negosiasi bipartit antara manajemen dan buruh. Pemerintah kini

tidak lagi ikut campur dalam negosiasi UMR terutama dalam masa krisis global

karena kalau kondisi normal melakukan negosiasi tripartit.

Pemerintah, dalam rangka mewujudkan penghasilan yang layak bagi

pekerja, perlu menetapkan upah minimum. Penetapan upah minimum itu antara

lain dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan pekerja,

tanpa mengabaikan meningkatan produktivitas dan kemajuan perusahaan, serta

perkembangan perekonomian pada umumnya.

Sebelum tahun 2000, Indonesia menganut sistem pengupahan

berdasarkan kawasan (regional) atau sering kita kenal sebagai Upah Minimum

Regional (UMR). Artinya, untuk kawasan yang berbeda, upah minimum yang

harus diterima oleh pekerja juga berbeda. Ini berdasarkan pada perbedaan biaya

hidup pekerja di setiap daerah. Akan tetapi, penentuan upah berdasarkan

kawasan ini masih dirasakan belum cukup untuk mewakili angka biaya hidup di

setiap daerah. Untuk itu pemerintah melakukan perubahan peraturan tentang

upah minimum.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang

kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom,

maka pemberlakuan Upah Minimum Regional (UMR) berubah menjadi Upah

Minimum Provinsi (UMP) atau upah minimum kabupaten/kota. Dengan adanya

peraturan baru ini, provinsi-provinsi di Indonesia mulai menyeuaikan upah

minimum regional di daerah mereka.

Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang.

Mula-mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari birokrat,

akademisi, buruh dan pengusaha mengadakan rapat, membentuk tim survei dan

turun ke lapangan mencari tahu harga sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh

pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam provinsi

tersebut yang dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak

Page 18: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

(KHL) - dulu disebut Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD

mengusulkan upah minimum regional (UMR) kepada Gubernur untuk disahkan.

Komponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar penentuan upah

minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajang (belum menikah).

Saat ini UMR juga dikenal dengan istilah Upah Minimum Provinsi (UMP)

karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu provinsi. Selain itu

setelah otonomi daerah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum

Kabupaten/Kota (UMK).

Berikut Daftar Provinsi yang telah menetapkan Upah Minimum Provisini

UMP Tahun 2014 Terbaru berdasarkan data Kemenakertrans, antara lain:

Tabel 2.3. Upah Minimum Provisini UMP Tahun 2014

Propinsi 2014 Kenaikan 2013

1. Kalimantan Tengah Rp 1,723,970.00 11 % Rp 1,553,127.00

2. Kalimantan Barat Rp 1,380,000.00 30 % Rp 1,060,000.00

3. Jambi Rp 1,502,300.00 15,56 % Rp 1,300,000.00

4. Sulawesi Tenggara Rp 1,400,000.00 24,42 % Rp 1,125,207.00

5. Sumatera Barat Rp 1,490,000.00 10,37 % Rp 1,350,000.00

6. Bangka-Belitung Rp 1,640,000.00 29,64 % Rp 1,265,000.00

7. Papua Rp 1,900,000.00 11,11 % Rp 1,710,000.00

8. Bengkulu Rp 1,350,000.00 45 % Rp 930,000.00

9. NTB Rp 1,210,000.00 10 % Rp 1,100,000.00

10. DKI Jakarta Rp 2,441,301.00 9 % Rp 2,200,000.00

Sumber:http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/viewpdf.php?id=294

Sanksi bagi pelanggar. Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan, pegusaha yang tidak membayarkan upah sesuai

ketentuan UMP dianggap sebagai pelaku kejahatan dengan ancaman sanksi

penjara dari satu hingga empat tahun dan denda minimal Rp100 juta dan

maksimal Rp400 juta.

UMP yang ditetapkan merupakan gaji pokok bagi pekerja yang masih

belum menikah dan punya masa kerja 0-12 bulan. Dalam hal komponen upah

terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok sedikit-

dikitnya 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan

tunjangan tetap.

Page 19: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Apakah Anda mengetahui apa saja yang termasuk dalam komponen

upah?

Berikut adalah pengertian dari gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan

tidak tetap menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990

tentang Pengelompokan Upah dan Pendapatan Non Upah :

a. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah adalah imbalan dasar (basic salary) yang dibayarkan

kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya

ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

b. Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap adalah pembayaran kepada pekerja yang dilakukan

secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau

pencapaian prestasi kerja tertentu (penjelasan pasal 94 UU No. 13/2003).

Tunjangan tetap tersebut dibayarkan dalam satuan waktu yang sama

dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan isteri dan/atau

tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan daerah tertentu.

c. Tunjangan Tidak Tetap

Tunjangan Tidak Tetap adalah pembayaran yang secara langsung atau

tidak langsung berkaitan dengan pekerja yang diberikan secara tidak tetap

dan dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu

pembayaran upah pokok, seperti tunjangan transpor dan/atau tunjangan

makan yang didasarkan pada kehadiran.

F. Pengangguran Pada keadaan ideal, besarnya kesempatan kerja sama dengan besarnya

angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan.

Meskipun demikian, keadaan tersebut pada kenyataannya sulit untuk dicapai.

Secara umum, kesempatan kerja lebih kecil daripada angkatan kerja, sehingga

tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Itulah mengapa

timbul penggangguran. Pengangguran tidak hanya disebabkan oleh kurangnya

lowongan pekerjaan, tetapi juga disebabkan oleh kurangnya keterampilan yang

dimiliki pencari kerja. Selain itu, persyaratan persyaratan yang dibutuhkan oleh

dunia kerja juga tidak dapat dipenuhi oleh pencari kerja.

1. Jumlah dan Tingkat Pengangguran

Page 20: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Jumlah pengangguran menurut BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas) tahun 2011-2013 pada Tabel 3.1. menunjukkan jumlah

pengangguran terbuka pada Agustus tahun 2012 mencapai 7,245 juta jiwa dan

terus menurun di bulan Februari 2013 sebesar Rp 7,171 juta jiwa dari angkatan

kerja sebanyak 121,19 juta orang.

Tingkat Pengangguran adalah hubungan jumlah penduduk berusia 15

tahun atau lebih yang sedang mencari pekerjaan, dengan jumlah penduduk yang

termasuk dalam angkatan kerja yang yang dinyatakan dalam persen yaitu :

Berdasarkan data pada tabel 3.1 maka tingkat atau angka pengangguran

terbuka tahun 2013 dapat kita hitung :

Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang

luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin

tinggi angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan

sosial yang ditimbulkannya contohnya kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah

angka pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi sosial dalam

masyarakat. Sangatlah tepat jika pemerintah seringkali menjadikan indikator ini

sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan. Selain itu Proporsi atau jumlah

pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah

bagi pembukaan lapangan kerja baru. Disamping itu, trend indikator ini akan

menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan dari tahun ke tahun.

2. Jenis Pengangguran Secara garis besar, pengangguran dapat dibedakan menjadi dua

golongan, menurut lama waktu kerja dan menurut penyebabnya.

a. Jenis Pengangguran menurut Lama Waktu Kerja

Page 21: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Seseorang dapat dianggap bekerja penuh atau ‘full employed’’ apabila

dia bekerja 39-48 jam per minggu. Petani seringkali bekerja lebih dari 40 jam

seminggu, dan seringkali tidak mengenal hari libur. Sebaliknya, banyak orang

yang bekerja sepenggal waktu, ada juga orang yang tidak bekerja sama sekali.

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.4 .

Tabel 2.4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seluruhnya, 2011-2013 (juta orang)

Jumlah jam ker per minggu 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1-7 1.37 1.44 1.55 1.46 1.61

8-14 4.79 5.2 5.31 5.16 5.43

15-24 12.63 12.89 12.67 12.79 13.02

25-34 15.4 15.06 16.02 14.89 15.65

1-35 34.19 34.59 35.55 34.3 35.71

35+ *) 77.09 75.08 77.25 76.51 78.31

*) termasuk sementara tidak bekerja

Sumber : Berita Resmi Statistik No. 35/05/Th. XVI, 6 Mei 2013

Pengangguran jika dilihat dari tolok ukur berdasarkan lama waktu kerja

maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

1) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment). Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak

mempunyai pekerjaan, meskipun mereka sedang mencari pekerjaan.

Pengangguran ini terjadi apabila seseorang belum mendapat pekerjaan padahal

telah berusaha secara maksimal, sementara lapangan kerja yang tersedia tidak

cocok dengan latar belakang pendidikannya, atau ada juga yang karena malas

mencari pekerjaan atau malas bekerja. Tabel 1.5 memperlihatkan jumlah

penganggur terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15

Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Page 22: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Tabel 2.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011-2013 (persen)

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

2012 2013

Februari Agustus Februari Agustus

1. SD ke bawah 3.69 3.64 3.61 3.51

2. Sekolah Menengah Pertama 7.80 7.76 8.24 7.60

3. Sekolah Menengah Atas 10.34 9.60 9.39 9.74

4. Sekolah Menengah Kejuruan 9.51 9.87 7.68 11.19

5. Diploma I / II / III 7.50 6.21 5.65 6.01

6. Universitas 6.95 5.91 5.04 5.50

  6.32 6.14 5.92 6.25

Sumber : Berita Resmi Statistik No. 35/05/Th. XVI, 6 Mei 2013

2) Setengah Menganggur (Underemployment). Setengah menganggur terjadi apabila tenaga kerja tidak bekerja secara

optimum karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan. Sejumlah pendapat

mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja

yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Sebagai contoh, seorang

petani setelah musim tanam biasanya tidak bekerja secara optimum. Mereka

hanya menunggu musim penyiangan dan setelah musim penyiangan lewat

mereka kembali menganggur sampai ke musim panen. Contoh lain lagi adalah

seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek

untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

3) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment).Pengangguran terselubung terjadi apabila tenaga kerja tidak bekerja

secara optimum karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat

dan kemampuannya. Sebagai contoh, suatu kantor memperkerjakan sepuluh

orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan

baik walau hanya dengan delapan orang karyawan saja, sehingga terdapat

kelebihan dua orang tenaga kerja. Orang-orang semacam itu disebut sebagai

pengangguran terselubung. Keadaan ini nampak jelas di pedesaan. Orang yang

tidak memperoleh pekerjaan sering membantu di sawah, di mana sebidang

Page 23: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

sawah yang sempit dikerjakan oleh banyak orang. Mereka itu kelihatannya

bekerja, tetapi sebenarnya tidak memberikan tambahan hasil apa-apa.

Barangkali dalam konteks perekonomian Indonesia, orang yang menganggur itu

sama sekali tidak ada, karena mereka yang tidak bekerja ini boleh menumpang

membantu seadanya pada keluarganya

b. Jenis Pengangguran menurut PenyebabPengangguran jika dilihat dari penyebabnya maka dapat digolongkan

menjadi pengangguran struktural, siklikal, musiman, dan friksional. Berikut

adalah penjelasan lebih lanjut dari masing-masing jenis pengangguran tersebut

(lihat Tabel 1.6).

1) Pengangguran Struktural. Pengangguran struktural disebabkan oleh ketidakcocokan antara

keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga

kerja yang tersedia. Latar belakang ketidakcocokan itu karena perubahan

struktur ekonomi yang berasal dari beberapa faktor, seperti perubahan teknologi

atau adanya perubahan komposisi angkatan kerja, antara lain berupa perubahan

truktur permintaan-penawaran dalam jangka panjang sebagai dampak kemajuan

teknologi, perubahan selera, dan persaingan antarperusahaan. Sebagai contoh,

karena ingin transportasi yang lebih cepat, permintaan terhadap jasa kendaraan

bermotor meningkat, sementara permintaan terhadap jasa tukang becak

menurun. Padahal jumlah tukang becak lebih banyak daripada jumlah

pengemudi kendaraan. Perubahan permintaan itu menimbulkan ketidakcocokan

antara keterampilan yang dibutuhkan (mengemudi kendaraan) dan keterampilan

yang tersedia (mengemudi becak). Sebaliknya akibatnya, sejumlah tukang becak

terpaksa menganggur.

2) Pengangguran Siklikal. Pengangguran siklikal berkaitan dengan naik-turunnya aktivitas atau

keadaan perekonomian suatu negara (business cycle). Suatu ketika,

perekonomian mengalami masa pertumbuhan (menaik). Di saat lain,

mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada saat krisis ekonomi,

daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga tingkat permintaan

terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya permintaan masyarakat

terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan

produksi. Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi

Page 24: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja. Itulah mengapa, pada saat

krisis ekonomi, kita menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK

sehingga menganggur. Oleh karena itu, pengangguran yang diakibatkan oleh

menurunnya aktivitas perekonomian ini sering dinamakan pengang guran

siklikal (siklus).

3) Pengangguran Musiman. Pengangguran musiman disebabkan oleh perubahan permintaan

terhadap tenaga kerja yang sifatnya berkala. Pengangguran seperti ini biasa

terjadi pada tenaga kerja paruh waktu (part time). Mereka ini irekrut saat ada

pekerjaan (proyek) yang membutuhkan banyak tenaga. Setelah proyek selesai,

mereka tidak lagi dibutuhkan dan kembali menganggur. Contoh penganggur

musiman adalah para tukang bangunan. Mereka bekerja selama ada proyek

bangunan, entah berupa gedung atau perumahan. Setelah proyek selesai,

tukang itu kembali menganggur sampai ada pekerjaan yang sesuai dengan

keahlian mereka. Contoh lain lagi adalah penjaga stand pameran. Mereka

bekerja selama pameran berlangsung. Setelah pameran selesai, mereka

menunggu proyek berikutnya.

4) Pengangguran Friksional. Pengangguran friksional disebabkan oleh pergantian pekerjaan atau

pergeseran tenaga kerja. Sering kita jumpai tenaga kerja yang berpindah dari

satu perusahaan ke perusahaan lain, atau berpindah dari jenis pekerjaan

tertentu ke jenis pekerjaan lain. Perpindahan itu tidak terjadi begitu saja.

Tenaga kerja yang bersangkutan membutuhkan sementara waktu untuk

mencari pekerjaan atau perusahaan yang cocok. Selama waktu pencarian itu,

tenaga kerja tersebut menganggur. Pengangguran friksional disebut juga

pengangguran sukarela (voluntary unemployment) yaitu pengangguran secara

sukarela tidak mau bekerja dengan alasan sudah mampu dan berkecukupan.

Berbeda dengan tiga jenis pengangguran sebelumnya, pengangguran ini

muncul dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuk

sementara aktu dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang,

dan menunjang karirnya.

3. Dampak Negatif Pengangguran Terhadap Lingkungan Sosial Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai

kondisi yang cukup memprihatinkan, antara lain ditandai oleh jumlah

Page 25: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

pengangguran dan setengah pengangguran yang besar, pendapatan yang relatif

rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah

pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi

yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan,

dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat

menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pengangguran adalah merugikan baik bagi yang bersangkutan maupun

bagi masyarakat itu sendiri. Berikut adalah kerugian-kerugian sebagaimana

ditimbulkan oleh pengangguran.

a. Produktivitas.

Tenaga kerja akan menurun produktivitasnya jika tidak dimanfaatkan.

Peningkatan rasa frustasi, patah semangat, dan perasaan tidak berdaya, yang

terjadi pada pengangguran, dalam jangka panjang akan menumbuhkan sikap

masa bodoh. Para penganggur tidak mampu lagi mengelola dirinya sendiri dan

tidak mampu menangkap peluang yang ada secepatnya. Mereka ‘tidak siap

bekerja’. Jadi, pengalaman dan pelatihan yang telah diperoleh sebelumnya,

apalagi dengan biaya yang besar pula, menjadi sia-sia. Jika pengalaman dan

pelatihan tersebut diperoleh dari perusahaan atau pemerintah (misalnya BLK),

maka berapa rupiah uang negara yang hilang percuma? Biaya yang besar harus

dikeluarkan lagi karena pemerintah arus menyediakan berbagai

sarana/prasarana kesehatan jiwa bagi para penganggur.

b. Standar Kehidupan.

Jika pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok dan standar

kehidupannya menurun. Sebagian pekerja mungkin dapat meminta bantuan

kepada pasangannya atau pihak lain untuk membuka usaha, tetapi kebanyakan

dari mereka terpaksa harus melakukan penghematan besar-besaran. Jika

banyak orang menganggur maka akan mengakibatkan permintaan masyarakat

terhadap barang dan jasa turun. Lebih jauh, pengeluaran masyarakat akan turun,

sehingga akan mengakibatkan pengangguran berikutnya di perusahaan lain.

c. Penerimaan Negara.

Semakin besar jumlah pengangguran, semakin menurun pendapatan

negara dari pajak penghasilan. Begitu pendapatan menurun, semakin menurun

pula kemampuan pemerintah melayani kebutuhan warganya.

Page 26: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

d. Aktivitas Ekonomi Keseluruhan.

Pengangguran akan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga

permintaan terhadap barang-barang hasil produksi berkurang. Hal ini akan

menurunkan para penanam modal atau para pengusaha untuk memperluas

usahanya. Sebagai akibatnya, aktivitas perekonomian dan pertumbuhan

ekonomi akan terhambat.

e. Biaya Sosial.

Pengangguran mengakibatkan masyarakat harus menanggung sejumlah

biaya sosial, antara lain ada kaitan erat antara peningkatan pengangguran dan

kejahatan. Selain itu, masyarakat harus menanggung biaya pengangguran

melalui peningkatan tugas-tugas medis yang berkaitan dengan perawatan

psikologis, peningkatan kualitas pengamanan wilayah, dan peningkatan volume

proses peradilan karena meningkatnya tindak kejahatan.

4. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran Cara paling utama untuk mengatasi pengangguran adalah melakukan

perluasan kesempatan kerja. Itulah mengapa perluasan kesempatan kerja

sangat penting untuk tenaga kerja karena menyangkut pemenuhan

kesejahteraan hidup. Bagi tenaga kerja yang bekerja, pemenuhan kesejahteraan

hidup itu antara lain dipenuhi melalui balas jasa berupa upah atau gaji. Jadi,

kesempatan kerja merupakan kesempatan untuk memperoleh penghasilan bagi

tenaga kerja. Sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran.

Meskipun demikian, upaya itu juga berbeda-beda tergantung pada jenis

pengangguran itu. Berikut ini akan dibahas cara mengatasi pengangguran pada

beberapa jenis pengangguran.

Gambar 2.4 Aktivitas Tenaga Kerja pada suatu perusahaan

Page 27: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Sumber : penerbit

a. Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja dan Modal. Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan

pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya

sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan

mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke

wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan

untuk mengatasi masalah pengangguran struktural. Untuk cara ini, harus

ditingkatkan pembangunan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja (padat

karya) di wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah, seperti

pembangunan berbagai macam proyek pengairan, pembangkit listrik,

pembangunan jalan raya, dan lainnya.

b. Pengelolaan Permintaan Masyarakat. Pemerintah dapat mengurangi pengangguran dengan cara melakukan

pengelolaan permintaan masyarakat dengan cara membuka proyek yang bersifat

umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi, dan kegiatan lainnya. Cara

lain adalah dengan mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang

dan jasa, serta memperluas pasar barang dan jasa.

Cara ini paling cocok untuk, mengatasi pengangguran siklikal (siklis)

dimana kegiatan perekonomian menurun karena resesi. Penurunan kegiatan

perekonomian umumnya dimulai dengan melemahnya permintaan akan barang.

Page 28: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Akibat penurunan permintaan, produksi barang juga akan berkurang. Dampak

pengurangan produksi adalah terjadinya penurunan investasi.

c. Penyediaan Informasi Tentang Kebutuhan Tenaga Kerja. Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu ada pemberian informasi

yang cepat mengenai empat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga

kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan

apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang

cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut dalah persoalan

informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi

yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu

antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media

massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah

kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.

d. Pertumbuhan Ekonomi. Kesempatan kerja juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan

pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa

yang dihasilkan penduduk suatu negara dalam satu tahun (Gross Domestic

roduct). Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara,

semakin tinggi pendapatan nasional. Pendapatan nasional tinggi memungkinkan

pembentukan modal menjadi Iebih besar melalui tabungan perorangan maupun

tabungan perusahaan serta tabungan pemerintah. Tabungan-tabungan tersebut

memberikan kesempatan membentuk investasi yang menyebabkan perluasan

usaha, yang berarti menciptakan kesempatan kerja baru.

e. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja. Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang

tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah

memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di

negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum

memiliki keterampilan atau keahlian ertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut,

perlu digalakkan lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yang

paling penting dalam pendidikan dan latihan kerja itu adalah kesesuaian program

dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.

f. Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri.

Page 29: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu pilihan

dalam usaha memperluas kesempatan kerja sekaligus dapat menghasilkan

devisa bagi negara.

g. Wiraswasta. Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan

tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi gak

terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha

sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta

yang berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun bukanlah hal yang mudah.

Kendala utama wiraswasta adalah modal dan peluang. Seseorang dengan

keterampilan dan keahlian tertentu tidak sanggup berbuat apapun apabila

seseorang ersebut tidak memiliki modal dan peluang usaha, karena bidang

usaha yang menguntungkan hampir pasti telah dikuasai oleh perusahaan

raksasa. Itulah mengapa upaya menggerakkan wiraswasta perlu disertai

keleluasan memperoleh modal dan peluang bisnis.

Page 30: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

EKONOMIKA

Empat Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia

Suasana UI Career & Scholarship Expo XIV. (Foto: Marieska/Okezone)

Page 31: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

Kamis, 20 September 2012 15:37 wib |

Marieska Harya Virdhani - Okezone

DEPOK - Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kemenekertrans Firdaus Badrun mengungkap, ada empat permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Permasalahan pertama yakni terbatasnya kesempatan kerja.

Menurut Firdaus, situasi perekonomian Indonesia pada tahun yang akan datang dipenuhi dengan tantangan yang cukup berat dengan adanya krisis ekonomi yang melanda negara Eropa saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diklaim meningkat, terlihat pada triwulan kedua 2012 mencapai 6,4 persen.

"Namun tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat menyerap angkatan kerja yang masuk ke dalam pasar kerja dan jumlah penganggur yang telah ada," ujarnya saat membacakan sambutan Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam acara UI Career and Scholarship Expo XIV di Balairung, Kampus Depok, Kamis (20/9/2012).

Permasalahan kedua, kata dia, yakni rendahnya kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Februari 2012, rendahnya kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian

besar berpendidikan SD ke bawah yaitu 47,87 persen, SMP 18,28 persen dan yang berpendidikan lebih tinggi termasuk perguruan tinggi hanya 9,72 persen.

"Hal ini berdampak kepada daya saing dan kompetensi dalam memperoleh kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar negeri," paparnya.

Permasalahan selanjutnya, imbuh Firdaus, yakni besarnya pengangguran. Pada Februari 2012, angkatan kerja Indonesia berjumlah 120,41 juta orang. Dari jumlah itu, pengangguran terbuka mencapai 7,61 juta orang atau 6,32 persen.

"Permasalahan keempat yakni globalisasi arus barang dan jasa, permasalahan ini dangat terkait dengan bidang ketenagakerjaan. Sebagai contoh dalam sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC, dan AFTA mempengaruhi perpindahan manusia untuk bekerja dari suatu negara ke negara lain yang telah menjadi salah satu modalitas perdagangan jasa yang harus ditaati oleh setiap anggota," ungkapnya.

Karena itu, kata dia, untuk mengantisipasinya maka pemerintah harus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. "Dengan banyaknya bursa tenaga kerja bisa membantu percepatan pertemuan antara pencari kerja dan lowongan kerja yang tersedia," tandasnya. (rfa)

RANGKUMAN1. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,

yaitu mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,

mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.

2. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja

maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti

petani yang sedang menunggu panen/ hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit,

dan sebagainya.

3. Pengangguran adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang

mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan, juga termasuk dalam

kelompok angkatan kerja.

4. Bukan Angkatan adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah

tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan

Page 32: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori

bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.

5. Usia Kerja, umur angkatan kerja di Indonesia ditetapkan menjadi maksimum 15

sampai 16 tahun.

6. Kesempatan Kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang

menggambarkan tersedianya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari

kerja.

7. Pasar Tenaga Kerja adalah keseluruhan aktivitas yang mempertemukan

penawaran tenaga kerja (pencari kerja) dengan permintaan tenaga kerja

(lowongan kerja).

8. Upaya peningkatan kualitas kerja dapat melalui latihan kerja, pemagangan,

perbaikan gizi dan kesehatan.

9. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja dibagi menjadi pengangguran

terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran terselubung.

10. Jenis pengangguran menurut penyebab yaitu pengangguran struktural,

pengangguran siklikal, pengangguran musiman, dan pengangguran friksional.

11. Cara mengatasi pengangguran dapat melalui peningkatan mobilitas tenaga kerja

dan modal, pengelolaan permintaan masyarakat, penyediaan informasi tentang

kebutuhan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, program pendidikan dan

pelatihan kerja, wiraswasta.

12. Tenaga Kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja yang siap

melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang

sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang

mengurus rumah tangga.

13. Usia Kerja. Usia Kerja merupakan tingkat umur seseorang yang diharapkan

dapat bekerja dan memperoleh pendapatan, yaitu penduduk yang berusia 15

tahun atau lebih.

14. Tingkat Angka Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) adalah besarnya jumlah

angkatan kerja (bekerja dan mencari kerja) berbanding dengan penduduk usia

kerja (15 tahun keatas)

15. Kesempatan Kerja. adalah kebutuhan akan tenaga kerja, suatu keadaan yang

menggambarkan tersedianya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari

kerja.

16. Pasar tenaga kerja adalah keseluruhan aktivitas yang mempertemukan

penawaran tenaga kerja pencari kerja) dengan permintaan tenaga kerja

(lowongan kerja).

Page 33: PETA KONSEP - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda ... · Web viewPiramida penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur

17. Jenis tenaga kerja meliputi Tenaga Kerja Terdidik, Tenaga Kerja Terlatih, Tenaga

Kerja Terdidik dan Terlatih, Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.

18. Latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja

yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja.

19. Pemagangan adalah latihan kerja langsung di tempat kerja. Jalur pemagangan

ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan

kerja.

20. Sistem Penentuan Upah (pengupahan) yang berlaku di Indonesia adalah sistem

yang berbasis indeks biaya hidup dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per

Kapita

21. Upah Minimum Regional (UMR) adalah sistem upah ini ditetapkan berdasarkan

biaya hidup pekerja di setiap daerah.

22. Tingkat Pengangguran adalah jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang

sedang mencari pekerjaan dibagi angkatan kerja

23. Pengangguran menurut lamanya meliputi pengangguran terbuka Setengah

menganggur dan pengangguran terselubung

24. Pengangguran menurut penyebabnya meliputi pengangguran struktural

Pengangguran siklikal, Pengangguran musiman, Pengangguran friksional