petir 70kv

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/25/2018 petir 70kv

    1/10

    1

    Analisa PerbaikanLightning PerformanceSUTM 70 kV

    Pekalongan Bengkulu

    Suparjo1*, Yuli Rodiah1

    1Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu, * Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Kerapatan sambaran petir sekitar SUTM 70 kV di

    Bengkulu memungkinkan terjadinya gangguan

    pensuplaian. Telah dilakukan penelitian jaringan

    transmisi terhadap sambaran petir untuk

    menganalisa lightning performance menggunakan

    metode IEC dimana tahanan kaki menara dianggap

    konstan/tidak mengalami ionisasi. Hasil evaluasi

    lightning performanceSUTM 70 kV Bengkulu adalah1,3491 gangguan/tahun. Kemungkinan perbaikan

    menurunkan lightning performance yaitu 40%

    dengan penambahan isolator hantaran, 59,4%

    dengan penambahan kawat tanah dan 70% melalui

    pemasangantransmission line arrester(TLA).

    Kata kunci: back flashover, lightning performance,

    shielding flashover.

    1.PENDAHULUAN

    Letak Bengkulu yang berada pada koordinat 5 40'

    2 0' LS dan 100 40' 104 0' BT, berhadapan

    langsung dengan samudra Hindia dan dikelilingi oleh

    Bukit Barisan, memungkinkan pembentukan muatan

    dalam awan petir (awan Comulonimbus) sehingga terjadi

    kerapatan sambaran petir yang mengakibatkan suplai

    daya ke konsumen menjadi terganggu. Berdasarkan data

    dari PT. PLN (Persero) P3B Sumatra Unit Pelayanan

    Transmisi Bengkulu, dampak gangguan petir bisa dilihat

    dari banyaknya isolator yang pecah seperti pada tahun

    2008, sebanyak 85% isolator hantaran yang pecah

    merupakan akibat sambaran petir

    Lightning performance merupakan probabilitaskegagalan suatu proteksi yang disebabkan oleh gangguan

    petir. Untuk mendapatkan sistem proteksi yang seoptimal

    mungkin pada SUTM, menara, serta peralatan pada gardu

    induk terhadap gangguan petir yang mungkin terjadi maka

    perlu dilakukan evaluasi lightning performancedan kajian

    perbaikannya berdasarkan kondisi iklim dan performa

    sistem SUTM 70 kV di Bengkulu.

    2.TINJAUAN PUSTAKA

    A. Gangguan Petir dan Angka KeluarSatuan gangguan atau angka keluar akibat

    sambaran petir diberikan dalam jumlah gangguan per

    100 km per tahun. Untuk keperluan perhitungan,

    gangguan petir pada kawat tanah dibagi lagi dalam 3

    (tiga) macam gangguan, tergantung pada tempat dimana

    petir menyambar kawat tanah, yaitu:

    1. Gangguan petir pada menara transmisi, yaitu kawattanah yang cukup dekat ke menara.

    2. Gangguan petir pada seperempat gawang (span).3. Gangguan petir pada pertengahan gawang.B. Tingkat Isolasi Saluran Udara

    Bagian yang paling rentan dari saluran udara adalah

    isolator. Sambaran petir yang terjadi baik pada kawat

    fasa, menara, maupun kawat tanah berpotensi

    menimbulkan flashover jika isolator tidak mampu

    menahan tegangan lebih yang muncul.

    Saluran udara dibangun dengan berbagai macam

    konstruksi dan isolator biasanya terdiri dari berbagai

    jenis material isolasi dengan kekuatan yang berbeda.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi flashover pada

    isolator diantaranya:

    1. Kondisi atmosfer, misalnya kelembaban udara, curahhujan, dan kontaminan,

    2. Polaritas dan laju perubahan tegangan lebih,3. Faktor fisik, misalnya panjang isolator, bahan

    konduktif, dan konfigurasi jaringan.

    Kekuatan material isolasi terhadap tegangan lebih

    dinyatakan sebagai tingkat isolasi dasar/TID (Basic

    Insulation Level/BIL). BIL menggambarkan besar

    tegangan impuls maksimum yang dapat diberikan pada

    material isolasi sehingga material akan tetap tahan

    dengan probabilitas 90%. Untuk isolator, ukuran ini

    adalah Critical Flashover/CFO. CFO berarti besar

    tegangan impuls petir maksimum dengan probabilitas

    ketahanan isolator sama dengan 50%. Kombinasi dan

    konfigurasi isolator pada saluran akan memberikan nilai

    CFO yang berbeda, besarnya CFO dapat ditentukan [2]

    32

    50% 1 0,7510

    KV K kV

    t

    = +

    (1)

    dengan,

    K1= 0,4 panjang isolator (l)

    K2= 0,71 panjang isolator (l)

    t = waktu tembus, s

    Panjang isolator merupakan total jumlah piringan/

    disc yang digunakan, sehingga panjang isolator sangat

    ditentukan oleh jumlah piringan isolator yang digunakan.

  • 5/25/2018 petir 70kv

    2/10

    JurnalAmplifierVol. 2 No. 1, Mei 2012

    2

    Gambar1. Impedansi Satu Kawat Tanah

    C. Impedansi Surja Kawat Tanah, FaktorGandengan dan Impedansi Surja Menara

    Besarnya impedansi surja dari kawat tanah tunggal

    dengan tidak adanya pengaruh korona adalah,

    260 ln tg

    hZr

    =

    (2)

    dengan,

    ht = tinggi kawat tanah pada menara

    Zg = impedansi surja kawat tanah

    r = jari-jari konduktor kawat tanah

    Faktor gandengan antara kawat tanah dan kawat

    fasa merupakan perbandingan impedansi surja kawat

    fasa (Za1) dan impedansi surja kawa tanah (Z11). Untuk

    sistem dengan satu kawat tanah seperti pada Gambar 1,

    besarnya faktor gandeng k adalah,

    1

    11

    aZ

    kZ

    =

    (3)

    dengan,

    1

    1

    1

    '60 ln

    a

    aZ

    a

    =

    (4)

    11 22 gZ Z Z= = (5)

    Jika bidang referensi adalah tanah, jarak antara

    kawat tanah pada menara dan bayangannya GW'adalah

    a = 2h. X1 merupakan jarak vertikal kawat tanah dan

    kawat fasa, sedangkan b merupakan setengah jarak antar

    kedua kawat fasa, maka

    2 2

    1 1a x b= + (6)

    2 2

    1 1

    ' ( - )a a x b= +

    (7)

    Untuk dua kawat tanah digunakan persamaan

    Impedansi bersama yang tidak dipengaruhi korona

    (Gambar 2).

    1

    1

    1

    60 lnf

    f

    f

    bZ

    a

    =

    (8)

    Gambar2. Impedansi Dua Kawat Tanah

    2

    2

    2

    60 lnf

    f

    f

    bZ

    a

    =

    (9)

    12

    12

    12

    60 lnb

    Z

    a

    =

    (10)

    Besarnya impedansi surja kawat tanah dan faktor

    kopling untuk jaringan dengan dua kawat tanah adalah

    11 12

    2g

    Z ZZ

    += (11)

    1 2

    11 12

    f fZ Z

    kZ Z

    +=

    + (12)

    Impedansi surja menara dihitung menurut

    persamaan Sergeant dan Daveniza yang mengelom-

    pokkan menara berdasarkan strukturnya sehingga

    impedansi menara dapat dihitung.

    Untuk menghitung impedansi surja menara jenis

    ini,

    2 2

    2

    2( ( )30 ln

    ( )

    m

    t

    m

    h rZ

    r

    +=

    (13)

    dengan,

    h= tinggi menara

    rm= jari-jari menara transmisi

    D. Penangkapan Petir oleh Saluran Transmisi

    Suatu saluran transmisi di atas tanah dapat

    dikatakan membentuk bayang-bayang listrik pada tanah

    yang berada di bawah saluran transmisi itu. Petir yang

    biasanya menyambar tanah di dalam bayang-bayang itu

    akan menyambar saluran transmisi sebagai gantinya,

    sedangkan petir di luar bayang-bayang itu sama sekali

    tidak menyambar saluran. Koefisien terusan a pada

    puncak menara untuk gelombang yang datang dari dasar

    menara,

    1

    2

    2

    g

    g t

    Za

    Z Z=

    + (14)

    Dengan koefisien pantulan bpada puncak menara:

    1b a= (15)

  • 5/25/2018 petir 70kv

    3/10

    ISSN: 2089-2020

    3

    Ketika terjadi sambaran, maka akan terjadi induksi

    tegangan pada puncak menara yang berpotensi

    timbulnya flashover. Tegangan pada puncak menara ini

    akan berjalan ke dua sisi jaringan, dengan karakteristik

    yang sama.

    Besarnya tegangan pada puncak menara dapatdihitung,

    kV2

    g t oo

    g t

    Z Z Ie

    Z Z t=

    +

    (16)

    Saat terjadinya sambaran, maka terjadi juga

    pantulan gelombang pada dasar menara yang besarnya,

    t

    t

    R Zd

    R Z

    =

    +

    (17)

    Besarnya tegangan lebih akibat sambaran petir akan

    langsung dirasakan oleh isolator hantaran, baik itu yang

    menyebabkan terjadinya flashover maupun yang tidak

    sampai terjadinya flashover. Flashover akan terjadi

    apabila tegangan pada isolator sama dengan atau lebih

    besar dari tegangan api kritis isolator/CFO. Tegangan

    pada isolator dihitung dengan rumus,

    1

    2 1

    3 2 1

    2(1 ) 2 ( )

    42 ( )

    3 62 ( )

    t ta

    t ti o a

    t ta

    h hxk t d t b k t

    c c c

    h hxV e d b t b k t

    c c c

    h hxd b t b k t c c c

    + + +

    = + +

    +

    (18)

    E. Probabilitas Terjadinya Tembus/Busur Api

    Hal yang paling merasakan efek terjadinya

    tegangan lebih adalah isolator, akan tetapi tidak semua

    tegangan lebih yang tejadinya menyebabkan terjadinya

    tembus/busur api. Tembus/busur api sangat ditentukan

    oleh tegangan api kritis/CFO isolator hantaran yang

    digunakan. CFO isolator sendiri sangat dipengaruhi

    oleh panjang isolator yang digunakan, semakin panjang

    isolator maka harga CFO akan semakin tinggi,

    sehingga kemungkinan untuk terjadinya tembus

    semakin kecil.

    Muka gelombang petir yang menyambar sa luran

    transmisi berkisar antara 0,5 2 s, ini karena pada

    waktu itu gelombang pantulan negatif dari menara yang

    berdekatan sudah sampai pada menara yang disambar

    petir, dan gelombang ini akan memperkecil tegangan

    pada menara. Tabel 1 memberikan hubungan antara

    waktu tembus, besar arus petir dan seringnya terjadi.

    Sedangkan hubungan waktu dan untuk mencapai

    nilai puncak dengan seringnya petir terjadi, dapat dilihat

    pada Tabel 2.

    Untuk saluran ganda (2 penghantar), probabilitas

    terjadinya tembus / probabilitas gangguan merupakan

    TABEL 1

    HUBUNGAN ANTARA ARUS PETIR DAN SERINGNYA TERJADI [2]

    Besarnya Arus Puncak

    Petir (kA)Seringnya Terjadi

    20 36

    40 3460 20

    80 8

    100 1,2

    160 0,5

    200 0,3

    TABEL 2HUBUNGAN ANTARA WAKTU UNTUK MENCAPAI PUNCAK DAN

    SERINGNYA TERJADI [2]

    Waktu untuk Mencapai Harga Puncak

    (mikro-sekon)

    Seringnya

    Terjadi0,5 7

    1,0 23

    1,5 22

    2,0 48

    Gambar3. Lebar Jalur Perisaian terhadap Sambaran Petir

    total kemungkinan terjadinya tegangan yang melebihi

    tegangan api kritis / CFO isolator yang digunakan,

    0,5 1,0 1,5 2,0S S S S FL F L F L F L F LP P P P P

    = + (19)

    Suatu jaringan dapat dibuat sebagai suatu bayang-

    bayang listrik. Lebar bayang-bayang listrik dari suatu

    saluran transmisi (W) telah diberikan oleh Whitehead

    (Gambar 3):2

    ( 4 ) meter W b h= + (20)

    Jumlah Sambaran Petir

    Jumlah sambaran Petir ke bumi adalah sebanding

    dengan jumlah hari guruh per tahun atau Iso Keraunic

    Level (IKL) ditempat itu. Untuk Indonesia digunakan,

    N= 0,15IKL

    dengan,

    N = jumlah sambaran per km2per tahun

    IKL = jumlah hari guruh per tahun

    Jadi jumlah sambaran pada saluran transmisi pertahun sepanjang 100 km adalah,

    20, 015 ( 4 ) sambaran/100kmLN IKL b h= + (21)

  • 5/25/2018 petir 70kv

    4/10

    JurnalAmplifierVol. 2 No. 1, Mei 2012

    4

    Jumlah gangguan pada saluran transmisi SUTM

    dan SUTT, probabilitas untuk terjadinya gangguan

    pada SUTM dan SUTT adalah 0,6 maka besarnya

    gangguan.

    0BFOR 0,6 L FLN N P= = (22)

    F. Sistem Proteksi Petir pada Saluran Transmisi

    Kawat Tanah

    Provost mengemukakan suatu resume yang sangat

    baik mengenai peranan kawat tanah, adapun isi

    resumenya adalah:

    1. Untuk sudut perlindungan 180 perisai kawattransmisi itu baik.

    2. Untuk sudut perlindungan 300 kurang baik, dan3. Untuk sudut perlindungan > 400 jelek.

    Kemudian Konstenko, Poloroy, dan Rosenfeld

    mengemukan bahwa jumlah gangguan petir karena

    kegagalan perisaian adalah sebagai fungsi dari sudut

    perisai dan tinggi menara ht, jadi jumlah gangguan

    karena kegagalan perisaian,

    SFOR SF LN N = = (24)

    dengan,

    NL = jumlah sambaran pada saluran / jaringan

    = probabilitas peralihan lompatan api menjadi

    busur api, untuk SUTM dan SUTT = 1

    Bila sambaran petir mendekat pada jarak S dari

    saluran dan bumi, sambaran petir itu akan dipengaruhi

    oleh benda apa saja yang berada di bawah dan

    melompati jarak S untuk mengadakan kontak dengan

    benda itu. Jarak S disebut jarak sambaran, dan inilah

    konsep dari teori elektro geometris. Selanjutnya bila

    Xs= 0, maka dinamakan perisaian aktif (Gambar 4).

    Jarak sambaran adalah sebagai fungsi dari muatan,

    oleh karena itu dari arus dalam kanal dari sambaran petir

    yang mendekatinya. Jarak sambaran itu diberikan oleh

    Whitehead sebagai, S = 8I0,65meter.

    Pada Gambar 5 Sambaran A akan mengakhiri

    lompatannya pada kawat tanah karena berada pada busur

    OP, dan jarak ke kawat fasa melebihi S. Sambaran C

    hanya akan melompati S karena berada pada garis QR,

    dan jaraknya ke kawat fasa melebihi S. Koefisien

    memperbolehkan kecenderungan yang kuat bahwa jarak

    sambaran akhir dari petir itu ke bumi. Harga koefisien

    menurut Anderson adalah 1.

    Sambaran B segera setelah mencapai busur PQ,

    akan menyambar hanya kawat fasa karena jaraknya ke

    kawat tanah dan bumi lebih besar dari jarak sambaran.

    Dalam pembahasaan ini diasumsikan bahwa semua

    sambaran vertikal. Lebar Xs adalah daerah yang tidakterlindung di mana sambaran akan mengenai kawat

    fasa.

    Gambar4. Perisaian Tidak Sempurna; XS = Daerah Tidak

    Terlindung [2]

    Gambar5. Perisaian Efektif [2]

    G. Gangguan Petir pada Seperempat Jarak dan

    Setengah Jarak dari Menara pada Saluran

    Transmisi

    Untuk gangguan pada seperempat dan setengah

    gawang jarak dari menara diabaikan, hal ini karena jarakaman antara kawat fasa dan kawat tanah dan kawat fasa

    ke kawat fasa sangat besar sehingga kekuatan impuls

    isolasi dari udara di tempat-tempat tersebut cukup besar

    untuk mencegah terjadinya lompatan api.

    Perbandingan jumlah sambaran petir yang

    menyambar menara atau disekitarnya adalah 60% dari

    seluruh jumlah sambaran dan sisanya sebesar 40% pada

    seperempat dan setengah gawang yang besarnya

    berturut-turut 30% dan 10%. Harga lightning

    performance dari jaringan transmisi adalah penjumlah

    probabilitas jumlah gangguan pada isolator (backflashover rate).

    Whitehead telah membuat pengelompokan

    keandalan sistem proteksi petir dari saluran transmisi.

    Hal ini bisa dilihat seperti pada Tabel 3. Lightning

    Perfomance merupakan harga back flashover dan

    standart trip-out adalah harga besarnya shielding

    flashoverdari saluran.

    Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa untuk harga

    back flashover jaringan lebih kecil dari -1, maka sistem

    proteksi dikatakan dalam keadaan terbaiknya / optimal

    dengan besar hargashielding flashoverbekisar antara 0,5

    0,0625. Sementara harga back flashover lebih besar

    dari 1, maka sistem mulai ada masalah, dan saat

    harganya 4-5 maka sistem dikatakan jelek sekali.

  • 5/25/2018 petir 70kv

    5/10

    ISSN: 2089-2020

    5

    TABEL 3

    INDEK PENILAIANLIGHTNINGPERFORMANCEWHITEHEAD [13]

    Lightning

    Perfomance

    Standart Tripout

    (10-2km-1yr-1)Indek Keandalan

    -4 0 0,0625 Lightning Proof

    -3 0,125

    Superior Grounding and

    Shielding

    -2 0,25Excellent Grounding andShielding

    -1 0,5Good Grounding and

    Shielding

    0 1Good or Fair Grounding;Good or Fair Shielding

    1 2Good Grounding; FairShielding

    2 4Fair Grounding; PoorShielding

    3 8Poor Grounding and/orPoor Shielding

    4 5 16 32Poor Grounding; PoorShielding; Low InsulationLevel or unshielded lines

    3.METODE PENELITIAN

    Evaluasi dalam penelitian menggunakan metode

    IEC yang dapat diaplikasikan dengan baik untuk sistem

    dengan tegangan menengah sampai tegangan tinggi yaitu

    20 kV 150 kV. Pada metode IEC yang dipergunakan

    dalam penelitian ini, pengaruh tegangan sistem dianggap

    kecil sehingga bisa diabaikan.

    Hasil lightning performance merupakanpenjumlahan dari probabilitas jumlah gangguan pada

    isolator (back flashover rate) dan probabilitas jumlah

    gangguan petir akibat kegagalan perisaian (shielding

    flashover rate).

    Untuk menghitung besarnya jumlah back flashover

    pada isolator dapat dilakukan dengan menggunakan

    persamaan (118) sedangkan untuk menghitung jumlah

    shielding flashover digunakan persamaan (19),

    sementara itu besarnya lightning performance sendiri

    dihitung dengan persamaan (21).

    Evaluasi perbaikan untuk menurunkan lightning

    performancetransmisi dilakukan 3 simulasi yaitu dengan

    penambahan isolator hantaran, dengan Penambahan

    kawat tanah dan melalui Pemasangan Transmission Line

    Arrester (TLA).

    4.HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Karateristik Petir Provinsi BengkuluBerdasarkan data yang dikeluarkan oleh Stasiun

    Metereologi dan Geofisika (BMG) Kelas II Pulau Baai,

    Bengkulu mempunyai hari guruh per tahun adalah 359

    kali dengan kecuraman arus petir 18,2031 kA/s.Besarnya jumlah hari guruh di Bengkulu menurut

    BMKG Pulau Baai Bengkulu (2010) adalah 50 / tahun,

    Gambar6. Diagram Alir AnalisaLightning Perfomance

    TABEL 4SPESIFIKASI MENARA TRANSMISI SUTM70KV

    Spesifikasi Nilai

    Overall height of tower (standart lower) 25,9 m

    Height of lowest cross arm (standartlower)

    16,8 m

    Vertical spacing of cross arms :

    Top and midlle conductor

    Midlle and buttom conductor

    2,9 m

    2,9 m

    Sumber : PT. PLN (Persero) P3B Sumatra, Unit Pelayanan Transmisi Bengkulu

    dengan bahwa jumlah sambaran petir cenderung lebih

    besar terjadi pada musim hujan, hal ini terlihat pada

    bulan September, Oktober, November, dan Desember,

    dengan demikian jumlah hari guruh sangat dipengaruhi

    oleh cuaca. Karakteristik Petir kota Bengkulu memiliki

    arus puncak (di/dt) adalah 18,2031(kA/s).

    B. Data Teknis SUTM 70 kV Pekalongan-Bengkulu Menara

    Menara transmisi yang digunakan adalah jenislattice, dengan satu kawat tanah yang dipasang pada sisi

    puncak menara (kawat tanah berada diatas kawat fasa)

    yang spesifikasinya dipelihatkan pada Tabel 4.

    Kawat FasaSpesifikasi kawat fasa yang digunakan pada SUTM

    70 kV diperlihatkan pada Tabel 5.

    Kawat TanahSpesifikasi kawat tanah yang digunakan pada

    SUTM 70 kV diperlihatkan pada Tabel 6.

    IsolatorSpesifikasi isolator yang digunakan pada SUTM 70kV diperlihatkan pada Tabel 7.

  • 5/25/2018 petir 70kv

    6/10

    JurnalAmplifierVol. 2 No. 1, Mei 2012

    6

    TABEL 5

    SPESIFIKASI KAWAT FASA SUTM70KV

    Spesifikasi Nilai

    Jenis material ACSR 185 cm2

    Diameter 19 mm

    Tegangan kawat / S 6620 kg

    Andongan 1,5 m

    Jari jari kawat fasa 0,0095 m

    Resistansi X 0,157 ohm/km

    Induktansi L 0,347 mH/km

    Kapasitansi C 0,30 F/km

    Tinggi rata-rata untuk, R pada menara

    S pada menara

    T pada menara

    24,1 m

    21,2 m

    18,3 m

    Sumber : PT. PLN (Persero) P3B Sumatra, Unit Pelayanan Transmisi Bengkulu

    TABEL 6SPESIFIKASI KAWAT TANAH SUTM70KV

    Spesifikasi Nilai

    Jenis material Galvanized

    Steel Wire

    Diameter 9,6 mm

    Tagangan/S 6500 kg

    Tinggi rata-rata kawat tanah pada menara 25,9 m

    Andongan 0,9 m

    Sumber : PT. PLN (Persero) P3B Sumatra, Unit Pelayanan Transmisi Bengkulu

    TABEL 7

    SPESIFIKASI ISOLATOR SUTM70KV

    Spesifikasi Nilai

    Jenis material Ceramic

    Jumlah piring 7 keping

    Spacing 146 mm

    Time breakdown isolator 2 s

    Power power prequency withstand

    Dry one minute

    Wet one minute

    Min. electro-mechanical failing load

    70 kv

    40 kV

    70 kV

    Sumber : PT. PLN (Persero) P3B Sumatra, Unit Pelayanan Transmisi Bengkulu

    Tahanan Kaki MenaraBesarnya tahanan kaki menara (R) yang digunakan

    adalah bervariasi antara 1 ohm-33 ohm, dengan sistem

    pentanahan batang konduktor ground rod. SUTM 70 kV

    Pekalongan-Bengkulu terdiri dari 172 menara, dengan

    rata-rata tahanan kaki menara 5,518 ohm.

    C. PerhitunganBack Flashover Rate(BFOR)

    V50% dikenal sebagai CFO/tegangan api kritis

    isolator, besarnya sangat dipengaruhi oleh panjang

    isolator hantaran yang digunakan.

    Pada SUTM 70 kV dianggap tidak terjadi korona,konfigurasi saluran menggunakan 1 (satu) kawat tanah,

    dengan ht adalah tinggi kawat tanah diatas menara dan

    TABEL 8

    TEGANGAN API KRITIS ISOLATOR TERHADAP WAKTU TEMBUS

    ISOLATOR

    Muka Gelombang Petir

    (s)

    V50%

    (kV)

    0,5 4414,8611 3074,224

    1,5 944,1537

    2 840,2600

    Gambar7. Referensi Menara

    lintasan saluran adalah tanah bergelombang, maka ht= h

    = 25,9 m, serta diameter kawat tanah d = 9,6 mm,

    sehingga jari-jari kawat tanah r = 0,0048 m, maka

    besarnya impedansi surja kawat tanah (persamaan 2);

    557,1918gZ = ohm.

    Faktor kopling kawat tanah merupakan

    perbandingan antara impedansi surja kawat tanah danimpedansi kawat fasa terhadap bayang kawat tanah.

    Faktor kopling juga dipengaruhi oleh jumlah kawat

    tanah yang digunakan. Untuk menentukan besarnya

    faktor kopling kawat tanah, maka dapat dibuat referensi

    menara transmisi.

    Besarnya faktor kopling kawat tanah dan kawat

    fasa adalah 0,2612.

    Impedansi menara dapat dihitung berdasarkan

    persamaan Sergeant dan Daveniza, dengan struktur

    menara lattice. Besarnya impedansi menara dapat

    dihitung dengan Persamaan 13 adalah 175,1176ohm.Untuk menentukan besarnya harga koefisien

    terusan a pada puncak menara untuk gelombang yang

    datang dari dasar menara digunakan persamaan 14. Dari

    perhitungan didapat Zg = 557,1918 ohm dan Zt =

    175,1176 ohm. Jadi besarnya koefisien a adalah =

    1,2281

    Koefisien pantulan b pada puncak menara untuk

    gelombang yang datang dari dasar menara (pers. 15)

    yaitu 0,2281

    Tegangan pada puncak menara (pers. 12)

    dipengaruhi oleh arus puncak petir yang menyambarstruktur/jaringan. DiketahuiZg= 557,1918 ohm danZt=

    175,1176ohm. Besarnya tegangan pada puncak menara

    adalah 107,5283Io/t kV. Besarnya tegangan pada puncak

  • 5/25/2018 petir 70kv

    7/10

    ISSN: 2089-2020

    7

    TABEL 9

    PROBABILITAS TERJADINYA TEMBUS

    t

    (det)

    I0

    (kA)

    Seringnya

    Terjadi

    (%)

    Vi

    (kV)

    V50%

    (kV)

    Probabilitas

    Gangguan

    (%)

    0,5

    (7%)

    20

    406080

    100

    160200

    36

    34208

    1,2

    0,50,3

    439,9737

    879,94753576,9294769,329

    5961,729

    9538,65811923,187

    4414,861

    -

    --8

    1,2

    0,50,3

    1

    (23%)

    20

    40

    6080

    100

    160200

    36

    34

    208

    1,2

    0,50,3

    252,5542

    505,1084

    757,66262737,642

    3736,277

    5475,2846844,105

    3074,224

    -

    -

    --

    1,2

    0,50,3

    1,5

    (22%)

    20

    40

    60

    80100

    160200

    36

    34

    20

    81,2

    0,50,3

    190,0810

    380,1621

    570,2431

    760,3241950,4051

    4120,8265151,168

    944,1537

    -

    -

    -

    -1,2

    0,50,3

    2,0

    (48%)

    20

    40

    60

    80

    100160

    200

    36

    34

    20

    8

    1,20,5

    0,3

    158,8444

    317, 6889

    476,5333

    635,3778

    794,22223443,868

    4304,564

    840,26

    -

    -

    -

    -

    -0,5

    0,3

    menara sangat mempengaruhi besar tegangan yang

    menyebabkanflashoverpada isolator. Koefisien pantulan

    d pada dasar menara untuk gelombang yang datang daripuncak menara (pers. 17) adalah (-0,9389). Tegangan

    yang timbul pada isolator akan menyebabkan terjadi

    tembus (flashover) yaitu bila tegangan pada isolator sama

    dengan atau lebih dengan tegangan api kritis isolator,

    besarnya tegangan yang timbul pada isolator dapat

    ditentukan (persamaan 18) = 3736,277 kV.

    Vimerupakan besar tegangan yang dirasakan oleh

    isolator akibat tegangan lebih dari sambaran petir.

    Probabilitas tembusnya isolator merupakan

    penjumlahan total kemungkinan terjadinya lompatan api.

    Maka probabilitas tembus total (Pers. 20) dengan saluranganda adalah = 0,03968

    BFOR setiap tahun untuk SUTM 70 kV

    diketahui koefisien gangguan jaringan adalah 0,6 (pers.

    22) = 2,4794 gangguan per 100km.

    Jadi jumlah gangguan akibat sambaran pada

    kawat tanah/menara adalah 2,4794 gangguan/100 km

    setiap tahunnya. Gangguan ini dikenal dengan BFOR

    yaitu lewat denyar yang terjadi pada isolator akibat

    tegangan yang timbul pada isolator lebih besar daripada

    tegangan api kritis isolator.

    Perhitungan Shielding Flashover Rate(SFOR)Perbandingan dari jumlah petir yang mengenai

    kawat fasa dan jumlah petir yang mengenai saluran

    TABEL 10

    HARGA CFOISOLATOR TERHADAP PANJANG ISOLATOR

    Panjang

    Isolator/

    Jumlah Disc

    Muka Gelombang Petir (kV)

    0,5 s 1,0 s 1,5 s 2,0 s

    1,022 m/

    7 disc4414,861 3074,224 944,1537 840,2600

    1,168 m/

    8 disc5045,749 3513,515 2924,090 960,2928

    1,314 m/

    9 disc5676,366 3952,535 3289,669 2927,613

    transmisi dihitung dengan pers 24 setiap tahun. Jadi

    jumlah gangguan akibat kegagalan perisaian SFOR =

    NSF adalah 0,0104 gangguan/100 km setiap tahunnya

    sehingga perlindungan jaringan dengan satu kawat tanah

    sudah cukup.

    LP Saluran transmisi Pekalongan-Bengkulu adalah

    1,3491 gangguan /tahun

    Berdasarkan tabel Indek Whitehead, maka saluran

    transmisi Pekalongan-Bengkulu mempunyai indek

    keandalan Good Grounding : Fair Shielding. Sistem

    transmisi Pekalongan-Bengkulu mempunyai LP dengan

    klasifikasi pentahanan kaki menara sudah bagus dan

    perfoma shieldingnya cukup.

    Kajian Perbaikan Lightning Performance SUTM 70

    kV Pekalongan-BengkuluBerdasarkan harga lightning performance yang

    didapat dari hasil perhitungan Good Grounding ; Fair

    Shielding, maka studi perbaikan dikaji dari sisi perfoma

    shielding (Fair Shielding) sementara untuk pentahanan

    kaki menara sudah baik Good Grounding. Kajian

    perbaikan sistem dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu

    penambahan panjang isolator hantaran sehingga akan

    memperbesar harga tegangan kritis isolator (V50%),

    penambahan kawat tanah untuk memperbesar sudut

    perisaian kawat tanah dan pemasangan Transmission

    Line Arrester(TLA).

    Perhitungan Perbaikan Shielding dengan

    Penambahan Isolator HantaranIsolator merupakan komponen yang berfungsi

    sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan (kawat

    fasa) dengan bagian yang tidak bertegangan (menara).

    Tujuan utama penambahan keping isolator adalah untuk

    memperbesar nilai BIL (basic insulation level)/CFO dari

    isolator hantaran. Besarnya tegangan CFO dari isolator

    untuk setiap penambahan isolator dapat dilihat pada

    Tabel 10.

    Pada Tabel 10, harga tegangan CFO isolator semakin

    besar dengan bertambahnya panjang isolator, dengan

    demikian harga tegangan api kritis isolator akan semakin

    besar dan selanjutnya akan memperkecil BFOR dan pada

    akhirnya akan memperkecil lightning performance.

    Probabilitas terjadinya tembus untuk isolator hantaran 8

    disc / 1,168 m dapat dilihat pada Tabel 11.

  • 5/25/2018 petir 70kv

    8/10

    Jurnal mplifier

    8

    PROBABILITA

    t

    (det)

    I0

    (kA)

    0,5

    (7%)

    20

    406080

    100

    160200

    1

    (23%)

    20

    40

    60

    80

    100160

    200

    1,5

    (22%)

    20

    40

    60

    80100

    160

    200

    2,0

    (48%)

    20

    4060

    80

    100

    160

    200

    LIGHTNINGP

    JumlahDics I

    7

    8

    9

    Maka

    setiap tahun

    LP = 0,7911

    Penamb

    memperbesa

    akan sema

    terjadinya s

    dilihat harga

    Berdas

    performance

    isolator yan

    dipasang

    semakin kec

    yang dipasa

    didapat akan

    Perhitunga

    PenambahaKawat

    penting untu

    langsung pe

    Vol. 2 No. 1, M

    TTERJADINYA

    8DIS

    Seringnya

    Terjadi

    (%)

    36

    34208

    1,2

    0,50,3

    36

    34

    20

    8

    1,20,5

    0,3

    36

    34

    20

    81,2

    0,5

    0,3

    36

    3420

    8

    1,2

    0,5

    0,3

    TRFOMANCEUN

    Keping /solator

    FLtotal untu

    adalah 1,449

    gangguan / t

    ahan isolat

    r V50%isolato

    in tinggi,

    mbaran ke

    LP untuk be

    rkan Tabel

    saluran trans

    dipasang, s

    aka harga

    il dan sebali

    g maka har

    semakin turu

    Perbai

    n Kawat Tatanah merup

    k melindungi

    ir. Kawat ta

    ei 2012

    BEL 11EMBUS UNTUK

    /1,168M

    Vi

    (kV)

    439,9737

    879,94753576,9294769,329

    5961,729

    9538,65811923,187

    50

    252,5542

    505,1084

    757,6626

    2737,642

    3736,2775475,284

    6844,105

    35

    190,0810

    380,1621

    570,2431

    760,3241950,4051

    4120,826

    5151,168

    2

    158,8444

    317, 6889476,5333

    635,3778

    794,2222

    3443,868

    4304,564

    8

    BEL 12UK BERBAGAI

    Lightnin(ganggu

    1,3

    0,7

    0,6

    panjang isol

    gangguan /

    hun.

    or hantara

    r sehingga h

    kan tetapi

    aluran. Pada

    erapa variasi

    11, besarny

    misi sebandi

    emakin panj

    lightning p

    knya semaki

    a lightning

    n (41%).

    an Shiel

    ahakan kompo

    kawat fasa t

    ah harus dip

    PANJANG ISOL

    50%

    (kV)

    Probabi

    Gangg

    (%)

    45,749

    -

    ---

    1,2

    0,50,3

    15,515

    -

    -

    -

    -

    1,20,5

    0,3

    24,09

    -

    -

    -

    --

    0,5

    0,3

    40,26

    -

    --

    -

    -

    0,5

    0,3

    ANJANG ISOLA

    gPerfomancn/km/tahun

    91

    911

    019

    ator 8 disc ad

    100 km. Sehi

    hanya

    rga CFO iso

    tidak menc

    Tabel 12, d

    panjang isol

    harga light

    g dengan ju

    ng isolator

    rformance

    pendek iso

    erformance

    ding de

    nen yang sa

    rhadap samb

    asang sedemi

    TOR

    litas

    an

    TOR

    alah

    gga

    kan

    ator

    gah

    apat

    tor.

    ning

    lah

    ang

    kan

    ator

    ang

    gan

    ngat

    aran

    kian

    Ga

    Ga

    PR

    (

    0

    (7

    (23

    1(22

    2

    (48

    seh

    ma

    tan

    per

    stu

    ka

    bar8. Protek

    bar9. RefereTanah

    OBABILITAS TE

    t

    et)

    I0

    (kA)

    Se

    ,5

    )

    20

    40

    6080

    100

    160200

    %)2040

    60

    80

    100

    160200

    ,5%)

    2040

    60

    80

    100160

    200

    ,0

    %)

    20

    40

    6080

    100

    160200

    ingga mem

    simal terha

    h dipasang

    indungan kaUntuk stud

    i penambah

    at tanah den

    i Kawat Tana

    si Menara

    TABEL

    JADINYA TEMB

    ringnya

    erjadi

    (%)(k

    36

    34

    208

    1,2

    0,50,3

    308,

    617,

    925,334

    4180

    66898361

    3634

    20

    8

    1,2

    0,50,3

    197,394,

    591,

    788,

    986,

    4275534

    3634

    20

    8

    1,20,5

    0,3

    160,320,

    480,

    640,

    800,3470

    4338

    36

    34

    208

    1,2

    0,50,3

    141,

    283,

    424,566,

    707,

    30683835

    berikan su

    ap kawat fa

    diatas kawa

    at tanah dapi penambaha

    n kawat tan

    an jarak anta

    ransmisi den

    13S UNTUK DUA

    i

    )

    V50%

    (kV)

    560

    1120

    680,682

    ,988

    ,364,976

    4414,86

    081163

    244

    325

    407

    ,567,391

    3074,22

    9221844

    765

    687

    609,697

    ,439

    944,153

    342

    684

    0261368

    710

    ,533,463

    840,26

    ut perlind

    sa. Pada um

    t fasa. Seca

    at dilihat padn kawat tan

    h dengan m

    r kawat tanah

    gan 2 Kawa

    AWAT TANAH

    Probabilitas

    Gangguan

    (%)

    1

    -

    -

    --

    -

    0,50,3

    4

    --

    -

    -

    -

    0,50,3

    7

    --

    -

    -

    -0,5

    0,3

    -

    -

    --

    -

    0,50,3

    ngan yang

    mnya kawat

    a geometris,

    Gambar 8.h, dilakukan

    nggunakan 2

    2 meter sert

  • 5/25/2018 petir 70kv

    9/10

    PERBANDING

    Jumlah k

    1 kawat tan

    2 kawat tan

    Gambar10. P

    Keterangan: 1

    2

    3

    jenis dan m

    sama. Pen

    konfigurasi

    kawat tanah

    kawat tanah

    Besarn

    dengan 2 (d

    merupakan

    akibat tegantegangan Vi

    Visecara le

    dapat dilihat

    Maka

    adalah, LP

    Penam

    lightning p

    penambahan

    banyak kare

    keseluruhan,

    lama untuk

    Perhitunga

    Penggunaa

    TLA

    pada jaring

    TLA adalah

    kawat fasa

    kawat fasa

    tegangan itu

    sebagai p

    tegangan in

    dilengkapi

    lebih lang

    langsung ke

    TANHARGA LIG

    VARIASI

    wat tanah

    ah

    ah

    emasangan TL

    . Pemasangan

    . Pemasangan

    . Pemasangan

    aterial kawat

    mbahan k

    saluran, ter

    akan memp

    dengan kawa

    a impedansi

    a) kawat tan

    esar teganga

    gan lebih damenyebabka

    gkap untuk b

    pada Tabel 1

    LP total un

    0,5473 gang

    ahan kawa

    rformance

    memerluka

    a akan meru

    disamping

    erealisasika

    Perbai

    Transmissi

    erupakan j

    n transmisi

    ketika terja

    yang menye

    yang berj

    akan disalu

    enetralisisrn

    uksi yang y

    engan kond

    ung ke t

    tanah).

    BEL 14TNING PERFOR

    AWAT TANAH

    Jumla

    1,3491 gan

    0,5473 gan

    pada Jaringa

    TLA langsung

    TLA dari Isola

    TLA pada leng

    tanah yang

    wat tanah

    utama men

    ngaruhi fakt

    fasa.

    surja kawat t

    ah adalah =

    n yang diras

    i sambaran p tembus pa

    erbagai muk

    3.

    uk panjang

    guan / tahun.

    tanah da

    sebesar 59,

    sumber

    ah konfigur

    itu memerlu

    nya.

    an Shiel

    n Line Arre

    enis arrester

    (menara). P

    i sambaran

    babkan tega

    lan ke du

    kan secara l

    a sehing

    ng terjadi p

    ktor yang

    nah (penet

    ANCE UNTUK D

    gangguan

    guan/km/tah

    guan/km/tah

    n

    pada kawat fas

    or

    an isolator

    digunakan ad

    akan mer

    ra. Penamb

    or kopling a

    nah untuk si

    68,3435 oh

    kan oleh iso

    etir, tidak sea isolator. H

    gelombang

    isolator 10

    at menuru

    %, akan t

    aya yang l

    si jaringan se

    kan waktu

    ding de

    ster (TLA)

    yang dipa

    rinsip kerja

    etir langsun

    ngan lebih

    sisinya,

    ngsung ke t

    a mengur

    da isolator.

    engalirkan

    alisir tega

    UA

    n

    n

    a

    alah

    bah

    han

    tara

    tem

    . Vi

    ator

    muaarga

    etir

    disc

    kan

    tapi

    ebih

    cara

    ang

    gan

    ang

    dari

    g ke

    ada

    aka

    nah

    angi

    LA

    arus

    gan

    Ga

    PR

    (

    0,(7

    (23

    1,(22

    2,(48

    har

    pe

    dit

    dir

    me

    per

    me

    z=

    Ta

    bes

    Se

    me

    dipPe

    me

    bar11. Pem

    OBABILITAS TE

    et)

    I0

    (kA)

    Se

    5)

    2040

    60

    80

    1016

    20

    %)

    20

    40

    6080

    10

    1620

    5%)

    2040

    60

    80

    10

    16

    200%)

    2040

    60

    8010

    16

    20

    Dengan de

    ga lightning

    asangan TL

    njukan pada

    TLA yang

    presentasika

    Dari Gamb

    perkecil ta

    aikan de

    ggunakan sp

    10 ohm.

    Tahanan k

    anan kaki

    arnya nilai k

    akin besar

    ara akan s

    asang parallambahan T

    ara.

    delan TLA

    TABELJADINYA TEMB

    ringnya

    erjadi

    (%)(k

    3634

    20

    8

    1,20,5

    0,3

    378,756,

    3075

    4101

    51268202

    1025

    36

    34

    208

    1,2

    0,50,3

    182,

    364,

    546,728,

    910,

    39464932

    3634

    20

    8

    1,2

    0,5

    0,3

    116,233,

    349,

    466,

    582,

    932,

    31593634

    20

    81,2

    0,5

    0,3

    83,8167,

    251,

    335,419,

    670,

    838,

    ikian maka

    erformance

    pada salu

    Gambar 10.

    dipasang pa

    seperti pada

    ar 11, dapat

    anan kaki

    gan pena

    esifikasi TL

    aki menara

    enara R h

    efisien pant

    LA yang di

    emakin keci

    el terhadapA akan m

    I

    15S DENGAN PEM

    i

    )

    V50%

    (kV)

    274547

    ,850

    ,043

    ,236,086

    ,743

    4414,86

    205

    410

    614819

    1024

    ,302,742

    3074,22

    8491697

    546

    394

    243

    788

    ,318

    944,153

    700341

    011

    682352

    363

    704

    840,26

    akan dapat

    ari sistem. B

    an transmisi

    a saluran tra

    Gambar 11.

    dilihat bah

    enara (C).

    bahan TL

    98 kV/10 k

    aru adalah

    nya akan

    lan d pada

    asang, maka

    l. Hal ini

    tahanan kemperkecil

    SSN: 2089-2020

    9

    SANGAN TLA

    Probabilitas

    Gangguan

    (%)

    1

    --

    -

    -

    1,20,5

    0,3

    4

    -

    -

    --

    -

    0,50,3

    7

    --

    -

    -

    -

    -

    0,3--

    -

    --

    -

    -

    memperkecil

    erikut contoh

    sebagaiman

    nsmisi, dapa

    a TLA akan

    Untuk studi

    A, dengan

    MCOV dan

    0,2929 ohm.

    empengaruhi

    asar menara.

    tahanan kaki

    karena TL

    aki menara.ahanan kaki

  • 5/25/2018 petir 70kv

    10/10

    JurnalAmplifierVol. 2 No. 1, Mei 2012

    10

    TABEL 16

    PERBANDINGAN HARGA LIGHTNING PERFOMANCE JARINGAN TANPA

    TLADAN JARINGAN DENGAN PEMASANGANTLA

    Indek Harga LP

    (gangguan/tahun)

    Jaringan tanpa TLA 1,3491

    Jaringan dengan TLA 0,2697

    Maka PFL total untuk panjang isolator 10 disc

    adalah,PFL= 0,0078. DiketahuiNL= 104,1398 sambaran

    per 100 km/tahun, dan NSF = SFOR = 0,0104, maka

    setiap tahun adalah No = BFOR adalah 0,4874

    gangguan/100 km. Jadi LP = 0,2697 gangguan/tahun

    Pemasangan TLA dapat meningkatkan lightning

    performancesebesar 79%, penggunaan TLA merupakan

    alternatif termudah dan cepat, karena selain fleksibel dan

    mudah diaplikasikan juga dapat meningkatkan lightning

    performance yang signifikan, akan tetapi harga masih

    mahal.

    Dari ketiga opsi studi perbaikan untuk diatas, maka

    dapat dibuat suatu kesimpulan dan perbandingan dalam

    hal pemasangan/instlasi.

    Penambahan isolator hantaran merupakan opsi

    yang paling mudah untuk dilakukan dan dari segi

    pendnaan juga murah, karena isolator yang ada dapat

    langsung diganti dengan yang baru. Penambahan

    piringan isolator tidak mencegah terjadinya lebih

    tegangan akan tetapi memperbesar CFO isolator saja.

    Penggunaan TLA memberikan kemudahan dalam

    pemasangan akan tetapi masih mahal (0,2697

    gangguan/tahun), sedangkan penambahan kawat tanah

    memerlukan waktu yang lama dan pendanaan yang besar

    karena merubah konfigurasi jaringan yang ada, akan

    tetapi dapat meningkatkan sistem proteksi terhadap petir

    yang signifikan (lihat Tabel 13).

    Studi perbaikan dengan penambahan kawat tanah

    dan pemasangan TLA dapat menurunkan LP sehingga

    membuat proteksi sistem dari good grounding : Fair

    Shieldingmenjadigood grounding : good shielding.

    5.KESIMPULAN

    1. SUTM 70 kV Pekalongan-Bengkulu mempunyailightning performance 1,3491 gangguan/tahun,

    sehingga dikelompokkan pada kategori Good

    Grounding ; Fair Shielding.

    2. Studi perbaikan yang dilakukan adalah penambahanisolator hantaran, penambahan kawat tanah, dan

    pemasangan TLA. Pemasangan TLA merupakan studi

    perbaikan yang paling mudah dan murah serta

    memberikan hasil yang memuaskan yaitu dapat

    menurunkan lightning performance sebesar 70%.

    Dengan demikian LP jaringan transmisi Pekalongan-

    Bengkulu dapat ditingkatkan darigood grounding:fairshieldingmenjadigood grounding:good shielding.

    REFERENSI

    [1] Ian, Stefanus H., Evaluasi Sistem Proteksi Petir PadaSUTT dan GI 150 kV Batam. Institut Teknologi

    Bandung, Bandung, 2008.

    [2] Hutauruk, T.S., Gelombang Berjalan dan Proteksi Surja,Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991.

    [3] Wikipedia, Profil Provinsi Bengkulu. Fromhttp://id.wikipedia.org/wiki/bengkulu. diakses pada 15:42,6 Januari 2011, Bengkulu.

    [4] Zoro, Reynaldo, Induksi dan Konduksi GelombangElektro Magnetik Akibat Sambaran Petir Pada Jaringan

    Tegangan Rendah, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

    2009.

    [5] Rakov, Vladimir A. dan Martin A. Uman, Lightning:Physics and Effects, Department of electrical and

    Computer Engineering University of Florida, 2003.

    [6] R. Bhattarai, R. Rashedin, S. Venkatesan, A. Haddad, H.Griffiths, dan N. Harid, Lightning Performance of 275

    kV Transmission Lines, High Voltage Energy Systems

    Group, School of Engineering, Cardiff University, United

    Kingdom, 2009.

    [7] Rizk, A.M. Farouk, Modeling of Transmission LinesExposure to Direct Lightning Strokes, 1990.

    [8] M.T. Correia Barros, dkk, Methodologies for evaluatingthe Lightning Performance of Transmission Lines.

    [9] A. Phayomhom dan S. Sirissumranukul, LightningPerformance Improvement of 115 kV and 24 kV Circuits

    by External Ground in MEAs Distribution System, The

    International Conference on Sustainable Development, vol

    12 -14, November 2008.

    [10]Rui Zhang, dkk, Lightning Protection PerformanceAssessment of Shielding Failure for EHV Transmission

    Lines, The International Conference on ElectricalEngineering, 2009.

    [11]Abduh, Syamsir dan Angga Septian, Analisa GangguanPetir Akibat Sambaran Langsung Pada Saluran Transmisi

    Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV. JETri, Trisakti, 2009.

    [12]Becker, Amy E, A Study of Lightning Flashes AttendingPeriods of Banded Heavy Snowfall. University of

    Missouri, Columbia, 2007.