42
PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 178 TAHUN 1979 KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAANUPACARA DI DALAMGERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 178 TAHUN 1979

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Page 2: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 178 TAHUN 1979TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Diterbitkan oleh:

Kwartir Nasional Gerakan Pramukabekerjasama denganPUSTAKA TUNASMEDIABalai Penerbit Gerakan PramukaJalan Medan Merdeka Timur No. 6, Jakarta 10110

Design dan Layout:

Mohamad IrvanDarmawan Syarief

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 3: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka �

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONALGERAKAN PRAMUKA

Salam Pramuka,

Revitalisasi Gerakan Pramuka telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka pada Upacara Hari Pramuka ke-41, tanggal 14 Agustus 2006, di Cibubur, Jakarta. Pengertian Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Pramuka yang sudah ada dilakukan secara sistimatis, berkelanjutan serta terencana guna memperkokoh eksistensi organisasi dan lebih meningkatkan peran, fungsi serta tugas pokok Gerakan Pramuka.

Salah satu upaya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk merealisasikan revitalisasi adalah dengan menerbitkan Petunjuk Penyelengaraan bagi anggota muda, anggota dewasa muda dan anggota dewasanya guna lebih memantapkan peran dan fungsinya secara seimbang dengan perkembangan lingkungan yang dinamis.

Agar petunjuk penyelenggaraan tersebut dapat mencapai sasaran, maka Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkannya dalam bentuk buku.

Revitalisasi Gerakan Pramuka tidak dapat berhasil tanpa kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas, serta adanya dukungan dari seluruh komponen Gerakan Pramuka di seluruh jajaran kwartir. Oleh karena itu kami menganjurkan agar kakak-kakak pembina, pelatih pembina, andalan, anggota majelis pembimbing mempelajari dan memahami petunjuk penyelenggaraan ini, serta menerapkannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Selanjutnya kami mengharapkan masukan untuk penyempurnaan petunjuk penyelenggaraan ini berdasarkan evaluasi atas implementasinya di lapangan. Kami dengan gembira menerima saran-saran tertulis dari Kakak-kakak.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penerbitan buku petunjuk penyelenggaraan ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

Page 4: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan bimbingan kepada kita semua.Amin.

Selamat bekerja.

Jakarta, 4 Desember 2007Kwartir Nasional Gerakan PramukaKetua,

Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH.

Page 5: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka �

Dalam rangka usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan, salah satu di antaranya adalah penyelenggaraan beberapa macam upacara. Pemimpin Kwarnas telah menyaksikan betapa upacara itu di jajaran Gerakan Pramuka di tingkat Gudep sampai di tingkat nasional tidak pengaturannya, sehingga tidak dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan yang berdaya dan bertepat guna.

Dengan penerbitan buku Petunjuk Penyelenggaan Upacara dalam Gerakan Pramuka ini, diaturlah semua macam upacara dalam Gerakan Pramuka. Petunjuk-petunjuk diberikan untuk semua jajaran, sehingga masing-masing dapat menyelenggarakan upacara sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki.

Pimpinan Kwarnas mengharapkan agar petunjuk ini dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga untuk selanjutnya penyelenggaraan dan pengaturan upacara yang mana pun dan di mana pun dalam lingkungan Gerakan Pramuka akan berjalan serba seragam, tertib dan lancer.

Jakarta, Desember 1979

PENGANTAR PENERBIT

Page 6: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�

halaman ini sengaja dikosongkan

Page 7: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka �

DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka................................... 1Pengantar Penerbit...................................................................................... 3Daftar Isi..................................................................................................... 4Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PramukaNo. 178/Tahun 1979 tentang Petunjuk PenyelenggaraanUpacara dalam Gerakan Pramuka............................................................... 6

Lampiran BAB I Pendahuluan - Pt 1. Umum................................................................................ 8 - Pt 2. Maksud dan Tujuan............................................................ 8 - Pt 3. Ruang Lingkup................................................................... 8BAB II Pengertian - Pt 4. Pengertian.......................................................................... 9BAB III Tujuan dan Sasaran - Pt 5. Tujuan................................................................................ 10 - Pt 6. Sasaran.............................................................................. 10BAB IV Pokok-pokok Upacara dan Jenisnya - Pt 7. Pokok-pokok Upacara Gerakan Pramuka............................ 11 - Pt 8. Pokok-pokok Upacara........................................................ 12 - Pt 9. Jenis Upacara..................................................................... 12BAB V Upacara Umum dalam Gerakan Pramuka - Pt 10. Petugas dalam Upacara..................................................... 12 - Pt 11. Pembina Upacara.............................................................. 13 - Pt 12. Pemimpin Upacara............................................................ 13 - Pt 13. Pengatur Upacara.............................................................. 13 - Pt 14. Pembawa Acara................................................................ 13 - Pt 15. Pengibar Bendera.............................................................. 14 - Pt 16. Petugas Lain...................................................................... 14 - Pt 17. Upacara Pengibaran Sang Merah Putih.............................. 14 - Pt 18. Urutan Acara Penurunan/Penyimpanan Sang Merah Putih.............................................................. 15 - Pt 19. Bendera Setengah Tiang.................................................... 15 - Pt 20. Laporan............................................................................. 16 - Pt 21. Mengheningkan Cipta dan Berdoa.................................... 16 - Pt 22. Acara Pelengkap............................................................... 16BAB VI Upacara di Perindukan Pramuka Siaga - Pt 23. Macam Upacara di Perindukan Siaga............................... 16 - Pt 24. Upacara Pembukaan Latihan Pramuka Siaga.................... 17

Page 8: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�

- Pt 25. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga.................. 17 - Pt 26. Upacara Pelantikan Calon Siaga Menjadi Siaga................ 18 - Pt 27. Upacara Kenaikan Tingkat Pramuka Siaga....................... 18 - Pt 28. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Siaga................................................................... 19 - Pt 29. Upacara Pemindahan Pramuka Siaga ke Golongan Pramuka Penggalang.................................. 19BAB VII Upacara di Satuan Pramuka Penggalang - Pt 30. Macam Upacara di Pasukan Pramuka Penggalang........... 20 - Pt 31. Upacara Pembukaan Latihan Pramuka Penggalang.......... 20 - Pt 32. Upacara Penutupan Latihan Pramuka Penggalang........... 21 - Pt 33. Upacara Pelantikan Calon Penggalang Menjadi Penggalang....................................................... 22 - Pt 34. Upacara Kenaikan Tingkat Pramuka Penggalang............. 22 - Pt 35. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penggalang....................................................... 23 - Pt 36. Upacara Pemindahan Pramuka Penggalang ke Golongan Pramuka Penegak....................................... 24BAB VIII Upacara di Satuan Pramuka Penegak - Pt 37. Macam Upacara di Ambalan Penegak............................. 25 - Pt 38. Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak........... 25 - Pt 39. Upacara Penutupan Latihan di Ambalan Penegak............ 26 - Pt 40. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak.................. 26 - Pt 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak................................ 27 - Pt 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak Menjadi Penegak Bantara.............................................................. 27 - Pt 43. Upacara Kenaikan Tingkat Penegak Bantara.................... 28 - Pt 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka.............................................................. 29 - Pt 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega......................................................... 29 - Pt 46. Upacara Pelepasan Penegak............................................ 29BAB IX Upacara di Satuan Pramuka Pandega - Pt 47. Cara Pelaksanaan Upacara.............................................. 30BAB X Keaneka Ragaman - Pt 48. Keanekaragaman Tata Upacara....................................... 30 - Pt 49. Prinsip-prinsip Petunjuk Penyelenggaraan........................ 30 - Pt 50. Upacara Lain................................................................... 30BAB XI Penutup - Pt 51. Hal-hal Lain................................................................... 30

Page 9: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka �

VISI, MISI DAN STRATEGIKEPENGURUSAN KWARNAS GERAKAN PRAMUKA

MASA BAKTI 2003-2008

Visi:

Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda.

Misi:

1. Mempramukakan kaum muda

Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan perilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.

2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.

3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara.

Gerakan Pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.

4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.

Page 10: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�

Strategi:

1. Meningkatkan citra Pramuka

Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi di dalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka.

2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda

Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakikatnya adalah kegiatan kaum muda yang memiliki karakteristik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.

3. Mengembangkan Program Pramuka Peduli

Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak sosial dan pengabdian masyarakat yang tinggi dalam rangka kepedulian terhadap berbagai masalah kemasyarakatan.

4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumber daya Pramuka

Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya Pramuka.

Page 11: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka �

Page 12: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�0

REVITALISASI GERAKAN PRAMUKAKUTIPAN DARI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DALAM ACARA UPACARA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE-45

1. Perkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa. Bagi generasai muda pembentukan karakter bangsa amat penting dan menentukan nasib bangsa di masa depan. Hanya bangsa yang memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif dan bekerja keraslah yang dapat mendorong kemajuan dan keberhasilan.

2. Raih keberhasilan, hari ini dan masa depan memerlukan kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh komponen bangsa. Gerakan Pramuka hendaknya menjadi pelopor membudayakan diri, senang bekerja keras secara cerdas dan ikhlas, bangun nilai, sikap dan perilaku ini sejak dini melalui berbagai ragam kegiatan Gerakan Pramuka.

3. Ajaklah kaum muda meningkatkan semangat bela negara. Utamakan program dan kegiatan untuk meningkatkan semangat patriotisme dalam membela kepentingan bangsanya. Gerakan Pramuka pada khususnya dan generasi muda bangsa pada umumnya harus mencintai dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah airnya sendiri.

4. Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan. Tantangan negeri kita pasca krisis adalah bagaimana membangun kembali negeri ini. Kaum muda haruslah menjadi agen dan pelopor perubahan, negeri ini akan maju dan sejahtera apabila pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Kenalkan dan libatkan kaum muda dalam kegiatan yang mengarah dan menjadi bagian dalam pembangunan nasional melalui karya-karya yang nyata.

5. Utamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Pendidikan dan pelatihan kepramukaan harus melahirkan generasi muda bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Didiklah kaum muda sedini mungkin untuk tidak membeda-bedakan identitas, seperti agama, etnis, suku kedaerahan dengan tujuan yang negatif. Watak nasionalisme akan tercermin dalam perilaku yang senantiasa lebih mementingkan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan diri dan golongan.

Page 13: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

6. Kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Galang terus persaudaraan dan persahabatan di antara sesama anggota Pramuka, sebagai bekal memupuk jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan. Kembangkan berbagai metodelogi dan kegiatan yang dapat membangun harmoni, kerukunan dan kesetiakawanan, bahkan kasih sayang di antara sesama kaum muda.

7. Amalkan Satya dan Darma Pramuka. Inti Satya dan Darma bagi Gerakan Pramuka adalah, semangat, tekad, kode etik termasuk pesan-pesan moral dan spiritual. Tekad, semangat, kode etik, serta pesan-pesan itu bukan harus hanya dijunjung tinggi melainkan yang lebih penting dilaksanakan dan diamalkan. Melalui pangamalan Satya dan Darma Pramuka, saya berharap Gerakan Pramuka menjadi wadah yang ideal dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual bagi generasi muda.

Page 14: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

Page 15: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

K E P U T U S A NKWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

NOMOR 178 TAHUN 1979TENTANG

PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

KetuaKwartirNasionalGerakanPramuka,Menimbang : 1. Bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka

merupakansalahsatualatpendidikanuntukmembiasakanselaluberbuatdengantertibdanmenanamkanrasacintatanahair,disiplin,gotongroyong,rasatanggungjawabdantakwakepadaTuhanYangMahaEsa.

2. BahwakegiatanupacaradalamGerakanPramukabelumdiatursecaraseragam,sehinggabelumdapatberfungsisebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepatguna;

3. BahwaberkenaandenganituperluditetapkanPetunjukPenyelenggaraanUpacaradalamGerakanPramuka;

Mengingat : 1. Keputusan-keputusan Rapat Kwartir nasional tanggal17September1979;

2. Keputusan-keputusanRapatKwartirNasionalHariantanggal14September1979;

3. Saran-sarandariStaf KwartirNasional;

M E M U T U S K A N

Menetapkan :Pertama : Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam

Gerakan Pramuka seperti tertera dalam lampiran suratkeputusanini.

Kedua : MenginstruksikankepadasemuajajaranGerakanPramukamenyebarluaskan keputusan ini, agar upacara-upacaradalam lingkungan Gerakan Pramuka dapat dilaksanakandengansebaik-baiknya.

Ketiga : Keputusaninimulaiberlakusejaktanggalditetapkannya.

Page 16: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

Keempat : Apabila ternyata di kelak kemudian hari ada kekeliruandalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulanseperlunya.

Ditetapkandi:JakartaPadatanggal:27Oktober1979KetuaKwartirNasional,

LetjenTNI(Purn)Mashudi

Page 17: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

LAMPIRANKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

NOMOR 178 TAHUN 1979

PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARADALAM GERAKAN PRAMUKA

BAB IPENDAHULUAN

Pt 1. Umum

Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan nonformal di lingkungan ketiga, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya sesuai dengan tujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka, sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan.

a. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah satu di antaranya adalah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, di perlukan penataran/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di satuan masing-masing.

Pt 2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah member pedoman dan pengarahan kepada semua anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan upacara

b. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk menertibkan, memperlancar dan mengembangkan pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka sehingga tercapai keseragaman.

Pt 3. Ruang Lingkup

Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi:

a. Pendahuluan

b. Pengertian

Page 18: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

c. Tujuan dan sasaran

d. Pokok-pokok upacara dan jenisnya

e. Upacara Umum dalam Gerakan Pramuka

f. Upacara di satuan Pramuka Siaga

g. Upacara di satuan Pramuka Penggalang

h. Upacara di satuan Pramuka Penegak

i. Upacara di satuan Pramuka Pandega

j. Variasi dan pengembangan upacara di satuan pramuka

k. Penutup.

BAB IIPENGERTIAN

Pt 4. Pengertian

a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik

b. Upacara Umum yaitu upacara dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum

c. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka

d. Upacara Pelantikan yaitu:

1) Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2) Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.

e. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seseorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku

f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Page 19: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjunke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya

h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu

i. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara

j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara

k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara

l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara

m. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya: pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu dan lain-lain.

BAB IIITUJUAN DAN SASARAN UPACARA

Pt 5. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang ber pancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Pt 6. Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka, adalah agar setiap pramuka:

a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama

b. memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi

c. selalu tertib di dalam hidup sehari-hari

d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain

e. dapat memimpin dan dipimpin

f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib

g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.

Page 20: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

BAB IVPOKOK-POKOK UPACARA DAN JENISNYA

Pt 7. Pokok-pokok Upacara Gerakan Pramuka

Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut:

a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik

1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkungan, karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/pembina

2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka

3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas

4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan keadaan tempat.

b. Penghormatan kepada Bendera sang Merah Putih dilakukan1) Pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang

Merah Putih2) Pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang

upacara.

c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti:1) Untuk Pramuka Siaga, Dwidarma2) Untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka

Pandega, Dasadarma.

d. Pada waktu pembacaan Dwidarma atau Dasadarma, para Pramuka tidak melakukan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya atau Trisatya.

Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (dengan menundukkan kepala) agar selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.

e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

Page 21: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

Pt 8. Pokok-pokok Upacara

a. Pada upacara di luar Gerakan Pramuka pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang disusun oleh penyelenggaranya

b. Dalam pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada:

1) Pengibaran sang Merah Putih

2) Pembacaan Pancasila

3) Pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, dan

4) Doa.

Pt 9. Jenis Upacara

a. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka adalah:

1) Upacara Umum

2) Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan

3) Upacara Pelantikan

4) Upacara Kenaikan

5) Upacara Pindah Golongan

6) Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana.

b. Tempat upacara adalah:

1) Di dalam ruangan, dan

2) Di luar/di lapangan.

BAB VUPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA

Pt 10. Petugas Dalam Upacara

Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut:

a. Pembina Upacara

b. Pemimpin Upacara

c. Pengatur Upacara

d. Pembawa Acara

e. Pengibar Bendera

f. Petugas-petugas lain.

Page 22: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�0

Pt 11. Pembina Upacara

Pembina Upacara berhak:

a. Menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin Upacara

b. Merobah dan mengesahkan rencana acara upacara yang diserasikan dengan situasi dan kondisi

c. Melaksanakan acara yang ditentukan

d. Melimpahkan wewenangnya kepada Pemimpin Upacara.

Pt 12. Pemimpin Upacara

Pemimpin Upacara berkewajiban:

a. Memimpin peserta upacara untuk member penghormatan kepada Pembina Upacara

b. Mengatur ketertiban peserta upacara

c. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.

Pt 13. Pengatur Upacara

Pengatur Upacara berkewajiban:

a. Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya upacara

b. Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari Pembina Upacara dan memberikan penjelasan seperlunya

c. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.

Pt 14. Pembawa Acara

Pembawa Acara berkewajiban:

a. Membaca acara upacara

b. Dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari Pengatur Upacara

c. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara.

Pt 15. Pengibar Bendera

Pengibaran Bendera berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang Merah Putih, sesuai dengan ketentuan.

Page 23: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

Pt 16. Petugas lain

Petugas lain berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan oleh petugas-petugas di atas.

Pt 17. Upacara pengibaran Sang Merah Putih

a. Urutan acara ditentukan menurut keperluan dan disesuaikan dengan maksud dan tujuan upacara

b. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih:

1) Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara

2) Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan

3) Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara

4) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai

5) Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas mengatakan: ”Bendera siap”

6) Pemimpin upacara member aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ……… hormat grak”, dan semua peserta upacara member hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang. Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau kelompok vocal

7) Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba: ”Tegak………..grak”

8) Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah, member hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke tempat semula

9) Mengheningkan cipa dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara

10) Pembacaan teks Pancasila

11) Amanat Pembina Upacara

12) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacra bahwa upacara pengibaran bendera telah dilaksanakan

13) Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara

14) Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara

15) Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

Page 24: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

Pt 18. Urutan acara upacara penurunan/penyimpanan sang Merah Putih

a. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara

b. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan

c. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pembina Upacara

d. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan sang Merah Putih siap dimulai

e. Perugas Bendera maju ke tiang bendera dan member hormat kepada Sang Merah Putih

f. Kemudian petugas melepas tali dan setelah selesai mengatakan ”Bendera siap”

g. Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih hormat………… grak”, dan semua peserta upacara member hormat sampai bendera tiba di batas bawah

h. Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba: ”Tegak ………….. grak”, kemudian petugas melepaskan bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa ke tempat semula (tidak balik kanan)

i. Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara

j. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara penurunan/penyimpanan bendera telah dilaksanakan

k. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara

l. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara

m. Pasukkan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

Pt 19. Bendera Setengah Tiang

a. Dalam keadaan berkabung, Sang Merah Putih dikibarkan setengah tiang, dengan jalan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan sampai setengah tiang

b. Penurunan bendera yang berkibar setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya ke puncak tiang dahulu, kemudian diturunkan.

Pt 20. Laporan

Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut:

a. Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna

b. Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormati lalu menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara

c. Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormati, kembali ke tempat semula

Page 25: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

d. Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormati, lebih dahulu. Selesai laporan, member hormat kemudian kembali ke tempat.

Pt 21. Mengheningkan cipta dan berdoa

a. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap

b. Tutup kepala tetap dipakaic. Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan

kepercayaan masing-masingd. Mengheningkan cipta dan berdoa dapat diiringi oleh korps musik/

sangkakala/gederang.

Pt 22. Acara Lengkap

Jika dalam upacara penurunan/penyimpanan bendera diadakan aubade (lagu-lagu sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Peambina Upacara bendera di mimbar lain.

BAB VIUPACARA DI PERINDUKAN PRAMUKA SIAGA

Pt 23. Macam upacara di Perindukan Siaga meliputi:

a. Upacara Pembukaan Latihan

b. Upacara Penutupan Latihan

c. Upacara Pelantikan

d. Upacara Kenaikan

e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus

f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang.

Pt 24. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota

b. Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara

c. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara

d. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera

Page 26: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

e. 1) Pembina upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap standar bendera dan pintu upacara

2) Para pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.

f. Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan

g. Pada waktu bendera sampai di pintu upacara, semua anggota perindukan member hormat hingga selesai

h. Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota

i. Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan

j. Pemimpin Upacara kembali ke barungnya

k. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota perindukan

l. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.

Pt 25. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berkut:

a. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara

b. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera

c. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pindu upacara

2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara

3) Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera berhadapan dengan Pembina Siaga.

d. 1) Pemimpin pacara member hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian membawanya ke luar tempat upacara (tidak balik kanan)

2) Pada waktu Sang Merah Putih dibawa ke luar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai di pintu upacara

3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.

e. Pengumuman dan pesan Pembina Siaga

f. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa diikuti oleh anggota perindukan

Page 27: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

g. Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman.

Pt 26. Upacara Pelantikan Calon Siaga menjadi Siaga adalah sebagai berikut:

a. Calon Siaga yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin barungnya

b. Para siaga yang sudah dilantik maju satu langkah

c. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum Siaga Mula antara Pembina Siaga dan calon siaga

d. Ucapan janji Dwisatya dituntun Pembina dengan memegang Sang Merah Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah dilantik menghormat

e. Penyematan tanda-tanda diiringi nasehat Pembina

f. Penghormatan kepada siaga yang baru dilantik dilanjutkan pemberian selamat, kemudian kembali ke tempat masing-masing

g. Pembina Siaga mengucapkan doa diikuti anggota perindukan

h. Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik

i. Barisan dibubarkan

j. Pelantikan sebaiknya diadakan pada hari latihan biasa dan dilaksanakan sesudah upacara pembukaan latihan.

Pt 27. Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga Bantu ke Siaga Tata adalah sebagai berikut:

a. Siaga yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga

b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah dipenuhi

c. Pada upacara janji Dwisatya dengan cara seperti cara seperti pada pelantikan anggota perindukan yang telah dilantik menghormat

d. Pengelepasan tanda kecakapan umum yang lama dan penyematan tanda kecakapan umum yang baru, disertai nasehat Pembina

e. Penghormatan kepada siaga yang baru naik tingkat dilanjutkan pemberian selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung)

f. Siaga yang naik tingkat kembali ke barungnya

g. Pembina mengucapkan doa diikuti oleh anggota perindukan

h. Barisan dibubarkan diteruskan kegiatan acara latihan.

Page 28: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

Pt 28. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada siaga yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan adalah sebagai berikut:

a. Siaga yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Siaga

b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina dengan siaga yang menerima tanda kecakapan khusus

c. Penyematan tanda kecakpan khusus oleh Pembina diiringi nasehat secukupnya dan pemberian surat keterangan

d. Pembina mengucapkan doa diikuti oleh anggota perindukan

e. Anggota perindukan member ucapan selamat, kemudian kembali ke barung masing-masing diteruskan dengan acara latihan.

Pt 29. Pramuka Siaga yang sudah berumur 11 tahun harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penggalang dengan cara sebagai berikut:

a. Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan latihan

1) Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina

2) Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan Pramuka Penggalang tidak karena kecakapannya tetapi karena usianya

3) Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah

4) Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman seperindukan

5) Pembina mengantar siaga yang akan pindah ke Pasukan Penggalang yang sudah disiapkan sebelumnya.

b. Di Pasukan Penggalang dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan:

1) Penyerahan siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang

2) Penerimaan anggota baru oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut

3) Pembina Siaga kembali ke perindukannya untuk meneruskan acara latihan

4) Anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota pasukan, kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya

5) Ucapan selamat dating dari semua anggota pasukan dilanjutkan dengan acara latihan.

Page 29: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

BAB VIIUPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENGGALANG

Pt 30. Macam upacara di Pasukan Penggalang meliputi:

a. Upacara Pembukaan Latihan

b. Upacara Penutupan Latihan

c. Upacara Pelantikan

d. Upacara Kenaikan Tingkat

e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus

f. Upacara pindah ke golongan Pramuka Penegak.

Pt 31. Jalannya Upacara Pembukaan latihan Pasukan Penggalang sebagai berikut:

a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota oleh pratama

b. Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara

c. Pratama mengumpulkan anggotanya untuk membentuk angkare di hadapan tiang bendera

d. Pratama mencek petugas-petugas upacara, sesudah beres lalu menjemput Pembina Penggalang

e. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengambil tempat di hadapan pasukan, para Pembantu Pembina berada di belakang Pembina Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk bersaf

f. Sesudah memimpin penghormatan, pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian kembali ke regunya

g. Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas

h. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan

i. Pembacaan Dasadarma

j. Kata pengantar Pembina Upacara (Pembina Penggalang) tentang tema latihan dan sebagainnya

k. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) memimpin doa menurut agama atau kepercayaannya masing-masing

l. Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara

m. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang)

n. 1) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya terus siap melaksanakan latihan

Page 30: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

2) Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan.

Pt 32. Jalannya Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang adalah sebagai berikut:

a. Kerapihan setiap anggota

b. Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk formasi angkare menghadap tiang bendera

c. Pembina Penggalang dijemput pratama kemudian mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh para Pembantu Pembina

d. Sesudah memimpin penghormatan pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara, kemudian kembali ke regunya

e. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin penghormatannya

f. Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk latihan yang akan dating, dilanjutkan penyerahan pasukan kepada pratama

g. Pembina memimpin berdoa

h. 1) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang kemudian membubarkan barisan

2) Pembina Penggalang mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya terus bubar.

Pt 33. Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Setelah acara berdoa calon penggalang yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin regunya ke hadapan Pembina Penggalang kemudian pengantar kembali ke regunya

b. Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah

c. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara pembina dan calon yang akan dilantik

d. Calon yang akan dilantik berdoa diikuti anggota pasukan dipimpin oleh Pembina

e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih masuk ke tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh pratama

f. 1) Calon secara suka rela mengucapkan janji Trisatya dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya

Page 31: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

2) Pada waktu ucapan janji anggota pasukan menghormat dipimpin oleh pratama.

g. Penyematan tanda-tanda disertai nasehat dari Pemimpin Penggalang

h. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada penggalang yang baru dilantik, diteruskan pemberian ucapan selamat dari anggota pasukan

i. Pemimpin regu menjemput anggotanya yang baru dilantik

j. Pembina menyerahkan pasukan kepada pratama untuk meneruskan acara latihan

k. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang.

Pt 34. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap diatur sebagai berikut:

a. Dilakukan serangkai dengan Upacara Pembukaan Latihan

b. Penggalang yang akan naik tingkat mengambil, tempat berhadapan dengan Pembina

c. Penggalang Rakit dan atau Penggalang Terap maju satu langkah

d. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah diselesaikan, antara Pembina dan penggalang yang akan naik tingkat

e. Petugas bendera membawa sang Merah Putih ke sebelah kanan depan Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara, anggota pasukan menghormat dipimpin oleh pratama atau petugas

f. 1) Penggalang yang akan naik tingkat mengulang ucapan janji Trisatya dituntun Pembina Penggalang

2) Pada waktu Trisatya diucapkan anggota pasukan member hormat dipimpin pratama atau petugas.

g. Pengelepasan tanda kecakapan umum lama dan penyematan tanda kecakapan baru

h. Penghormatan pasukan kepada yang baru naik tingkat dipimpin pratama atau petugas, dilanjutkan pemberian selamat dari anggota pasukan kemudian kembali ke tempat masing-masing termasuk penggalang yang naik tingkat

i. Pembina Penggalang memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

j. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan pasukan kepada pratama untuk meneruskan acara latihan.

Page 32: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka�0

k. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian membubarkan barisan

l. Pembina mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya diteruskan dengan acara latihan.

Pt 35. Kepada Penggalang yang telah memenuhi syarat kecakapan khusus dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan cara sebagai berikut:

a. Penggalang yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang)

b. Para penggalang yang telah memiliki tanda kecakapan khusus maju satu langkah

c. Tanya jawab tentang syarat-syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi antara Pembina dengan penggalang yang akan menerima tanda itu

d. Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina Upacara (Pembina Penggalang) disertai nasehat seperlunya dan pemberian surat keterangan

e. Pratama atau petugas memimpin penghormatan kepada penggalang yang menerima tanda kecakapan khusus, dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh anggota pasukan, kemudian semua kembali ke tempat

f. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan pasukan kepada pratama untuk meneruskan acara

g. 1) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara

2) Pembina Upacara mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya dilanjutkan dengan acara latihan

3) Pratama membubarkan barisan.

Pt 36. Bagi Penggalang yang telah berumur 16 tahun dan harus dipindahan ke golongan Pramuka Penegak dengan cara sebagai berikut:

a. Dilaksanakan dalam rangka Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak

b. Penggalang yang akan pindah golongan mengambli tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang)

Page 33: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

c. Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara (Pembina Penggalang) bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usia dan perkembangan jiwanya

d. Penggalang yang akan pindah golongan minta diri kepada anggota pasukannya

e. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengantar penggalang yang bersangkutan ke Ambalan Penegak

f. Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan Pembina Penegak

g. Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihannya

h. Acara penerimaan di ambalan disesuaikan dengan adat yang berlaku ambalan itu

i. Anggota baru diserahkan kepada sangga yang akan menerimanya

j. Pembina Penegak menyerahkan kembali ambalan kepada pradana untuk meneruskan acara latihannya.

BAB VIII

UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK

Pt 37. Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi:

a. Upacara Pembukaan Latihan

b. Upacara Penutupan Latihan

c. Upacara Penerima Tamu

d. Upacara Penerimaan Tamu

e. Upacara Pelantikan

f. Upacara Kenaikan Tingkat

g. Upacara Pemberian tanda Kecakapan Khusus

h. Upacara Pindah Golongan ke Racana Pandega

i. Upacara Pengelepasan.

Pt 38. Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut:

a. Kerapihan setiap anggota ambalan

b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara

c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf

Page 34: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

d. Laporan Pemimpin Sangga kepada pradana

e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sanggapindah ke tempat Pemimpin Sangga

f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan

g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga

h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku

i. Petugas Bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya

j. Pembacaan Dasadarma atau sandi ambalan oleh petugas

k. Pembina Penegak membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan

l. Pengumuman dari pradana/pembina

m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

n. Barisan dibubarkan oleh pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt 39. Upacara Penutupan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut:

a. Kerapihan setiap anggota ambalan

b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf

c. 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan

2) Wakil Pemimpin sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.

d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan

e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku

f. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan

g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas

h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain

i. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

j. Laporan pradana kepada Pembina Penegak

k. Pradana membubarkan barisan.

Page 35: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

Pt 40. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut:

a. Tamu ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina

b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota ambalan

c. Pradana atau Pembina member kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan

d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut:

a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan

b. Tamu ambalan berada di tempat yang telah ditentukan

c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan

d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan

e. Pengantar kata pradana/Pembina Penegak

f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon penegak

g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat

h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon

i. Tamu dipanggil, untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan

j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut:

a. Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara

b. Calon penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina

c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon

d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya

Page 36: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

e. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh pradana/petugas

f. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina dan calon

g. Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya

i. Ucapan/ulang janji Trisatya yang dituntun oleh Pembina Penegak, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan tanda Penegak Bantara oleh calon penegak sendiri

j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.Ucapan selamat dari anggota ambalan

k. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.

Pt 43. Upacara Kenaikan Tingkat Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut:

a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan

b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat oleh pendampingnya ke hadapan Pembina

c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai watak dan kecakapan yang bersangkutan

d. Para pendamping kembali ke tempat

e. Tanya jawab tentang SKU antara pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat

f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan pembina

g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada penegak yang bersangkutan

h. Pembina melepas tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya

i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh penegak yang bersangkutan

j. Penegak Bantara yang akan naik tingkat mengulang janji Trisatya, dituntun pembina dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya

k. Pembina memimpin doa dengan agama dan kepercayaan masing-masing

Page 37: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

l. Ucapan selamat dari anggota ambalan

m. Pembina menyerahkan ambalan kepada pradana untuk meneruskan acara.

Pt 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut:

a. Penegak yang akan menerima TKK dipanggil ke depan pembina

b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi

c. Penyematan TKK dan penyerahan surat keterangan oleh pembina

d. Ucapan selamat dari anggota ambalan

e. Pembina menyerahkan ambalan kepada pradana, untuk meneruskan acara.

Pt 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut:

a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf

b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak

c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapan melainkan kerena usianya

d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan

e. Pembina menyerahkan penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega

f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku.

Pt 46. Upacara Pengelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di luar pertemuan rutin:

a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panitia

b. Acara upacara tersebut meliputi:

1) Penjelasan Pembina

2) Penegak yang bersangkutan minta diri

3) Sambutan wakil anggota ambalan

4) Kata pengelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan

Page 38: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

5) Pemberian kenangan kepada penegak yang akan meninggalkan ambalan

6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak

7) Ramah-tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.

c. Tempat dan waktu tidak terikat.

BAB IXUPACARA DI SATUAN PRAMUKA PANDEGA

Pt 47. Upacara di Satuan Pramuka Pandega dilaksanakan sesuai dengan aspirasi pandega atas dasar ketentuan-ketentuan upacara yang berlaku untuk Ambalan Penegak.

BAB XKEANEKARAGAMAN

Pt 48. Mengingat bahwa upacara di satuan pramuka itu bersifat serta bertujuan pendidikan dan agar tidak membosankan anggota, para Pembina hendaknya dapat membuat berbagai keanekaragaman dan mengembangkan tata upacara menurut keadaan setempat.

Pt 49. Keanekaragaman dan pengembangan tersebut tidak dibenarkan mengurangi prinsip-prinsip yang tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan ini serta terjamin keikhidmatannya.

Pt 50. Upacara lain yang tidak diatur dalam petunjuk ini diserahkan kepada kebijaksanaan para Pembina.

Page 39: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

BAB XIP E N U T U P

Pt 51. Upacara-upacara yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan ditentukan kemudian.

Jakarta,27Oktober1979KwartirNasionalGerakanPramuka,Ketua,

LetjenTNI(Purn)Mashudi

Page 40: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka��

R A L A T

Halaman Pt. Tertulis Seharusnya

8 1b ………penataran/pengaturan b ……………penataan/pengaturan18 26 ……..calonSiagamenjadiSiaga ........CalonSiagamenjadiSiagaMula

26b ParaSiaga........... b ParaSiaga................

26c ...........dancalonsiaga............. c .......danCalonSiaga.........

27c ......padaupacarasepertipada c Padaupacarasepertipadapelantikan pelantikananggota......... anggota-anggota...........

19 29 PramukaSiagayangsudah............... 29 UpacaraPindahkeGolongan PenggalangPramukaSiaga

yangsudah............

20 31k .......agamaataukepercayaan........ k ........agamadankepercayaan..........

22 33a .......calonpenggalang a ...........CalonPenggalang..............

33c ......kecakapankhususatarapembina c ..........KecakapanUmumantara dancalonyang.......... PembinadanCalonyang...............

33k ..........kepadaPembinaPenggalang. k ......kepadaPembinaPenggalang, kemudianmembubarkanbarisan.

34d ........kecakapankhusus............ d .........kecakapanumum............

23 35 .......KepadaPenggalangyangtelah.... 35 UpacaraPemberianTandaKecakapan KhususKepadaPenggalangyang

telahditambahjudulyangberbunyi: UpacaraPindahkeGolongan

PramukaPenegak.

24 36 bagiPenggalangyang................ 36 BagiPenggalangyang.............

25 38j PembacaanDasadarmaatausandiam- j PembacaanDasadarmaoleh balanolehpetugas. petugas.

38k PembinaPenegak............... k PembinaPenegakatau PembinaUpacaramembaca

Pancasiladiikutiolehanggota ambalan.

27 42h Penyematantanda-tanda............ h Penyematantanda-tanda.........

42i Ucapan/ulangjanjiTrisatya.......... i UcapanjanjiTrisatya...........

28 43e ........tentangSKUantarapembina..... e ........tentangSKUantaraPembina.....

43f .......kesebalahkananpembina.......... f KesebelahkanandepanPembina......

43g ......Pembinamemberikanbendera..... g PembinamemberikanbenderaSang MerahPutihkepadaPenegakyang bersangkutan.

43h .......Pembinamelepastanda....... h PembinamelepasTandaPenegak Bantaradisertaipesanseperlunya.

Page 41: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ��

43i TandaPenegakLaksana.......... i TandaPenegakLaksanadipasang sendiriolehPenegakyang

bersangkutan.

43j PenegakBantara............... j PenegakBantarayangnaiktingkat mengulangjanjiTrisatya,dituntun Pembinadenganmemegangujung SangMerahPutihdengantangan kananyanditempelkandidadakiri tepatpadajantungnya

43k Pembinamemimpindoa k Pembinamemimpindoamenurut agama dankepercayaanmasing- masing.

29 44a ........kedepanpembina a kedepanPembina

44c ........olehpembina c ..........olehPembina

R A L A T

Halaman Pt. Tertulis Seharusnya

Page 42: PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKAJl. Medan Merdeka Timur No. 6

Jakarta 10110