Upload
nailatul-izza-humammy
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Petunjuk Praktikum ACARA I
1/3
Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan (BIW222)
ACARA I
PENGENALAN HEWAN AVERTEBRATA BERDASARKAN KARAKTER
MORFOLOGI DAN HABITAT
Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat mengenali ciri-ciri (karakter) yang tampak pada berbagai hewan
avertebrata.
2. Praktikan dapat mengenali ciri-ciri (karakter) yang tampak pada hewan
avertebrata yang hidup pada habitat yang berbeda.
3. Praktikan dapat mendeskripsikan dan mengelompokkan hewan avertebrata
berdasarkan karakteristik yang diamati.
Materi Praktikum
Bahan yang digunakan dalam acara praktikum ini adalah beberapa spesimen hewan
avertebrata. Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, kaca pembesar,
mikroskop, buku gambar, dan alat tulis.
Dasar Pengetahuan
Lutz (1985) menyatakan bahwa di dunia ini terdapat 40 phyla hewan
avertebrata yang dikelompokkan berdasarkan: (1) banyaknya sel penyusun tubuh, (2)
konstruksi tubuh, (3) jumlah lapisan tubuh, (4) kesimetrian tubuh, (5) pembentukan
anus dan mulut pada awal perkembangan embrional, (6) kondisi rongga tubuh, serta
(7) ada tidaknya lofofora dan segmentasi tubuh. Berdasarkan pengelompokkan
tersebut, dapat dipelajari bentuk simetri tubuh dan keberadaan segmentasi tubuh,
melalui pengamatan ciri morfologi.
Simetri tubuh dapat dibedakan menjadi simetri radial dan simetri bilateral.
Simetri tubuh terdiri atas dua bangun, yaitu simetri radial dan simetri bilateral.
Simetri radial adalah sutu tipe simetri pada tubuh yang secara radial mengelilingisuatu sumbu pusat tunggal. Tubuh hewan, tidak jelas sisi kanan dan kirinya, karena
masing-masing busur sisi tubuh, identik terhadap busur lainnya. Apabila suatu irisan
diarahkan ke setiap dua radius yang berlawanan, maka irisan tersebut akan membagi
tubuh hewan avertebrata simetri radial menjadi dua tengahan yang serupa. Contoh :
hewan-hewan dari phyla Cnidaria dan Ctenophora.
Hewan avertebrata simetri bilateralpada umumnya memiliki tubuh yang bila
dibagi menjadi dua bagian menurut arah depan (anterior) ke belakang (posterior) akan
menghasilkan paruhan yang sama seperti suatu benda dengan bayangan di cermin.
Tubuh hewan simetri bilateral, menunjukkan pembagian yang jelas antara kepala,thoraks dan abdomen. Contoh : classis Insecta dari phylum Arthropoda.
7/21/2019 Petunjuk Praktikum ACARA I
2/3
Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan (BIW222)
Tubuh hewan avertebrata, ada pula yang terdiri atas segmen-segmen atau
metamer. Segmen-segmen ini, ada yang serupa dari depan ke belakang
(anteroposterior), gejala semacam ini, yaitu tubuh hewan avertebrata tersusun oleh
suatu rangkaian segmen atau metamer yang segaris sepanjang sumbu anteroposterior
disebut mengalami metamerisme. Masing-masing metamer penyusun tubuh hewanavertebrata ini mirip dalam konstruksi dan fungsinya. Pada hewan protostomata
bermetamer, masing-masing metamer atau disebut juga somit, dilewati oleh usus.
Contoh : anggota dari phylum Annelida.
Adapula avertebrata yang tubuhnya terdiri atas penyatuan beberapa segmen
menyusun kepala, thoraks dan abdomen. Proses penyatuan beberapa atau banyak
segmen dalam beragam kelompok-kelompok fungsi pada hewan bermetamer ini
disebut mengalami tagmatisasi. Masing-masing kelompok metamer atau tagma ini
secara struktural dan fungsional berbeda dengan tagma lainnya. Contoh : pada classis
Insecta dan Crustacea memiliki tiga tagma yaitu kepala, thoraks dan abdomen yangmasing-masing terdiri atas tiga atau lebih metamer.
Habitat adalah tempat hidup dari suatu organisme atau komunitas organisme.
Habitat merupakan salah satu karakter non struktural yang termasuk dalam karakter
ekologi. Perbedaan habitat akan mempengaruhi struktur dan fungsi hewan. Secara garis
besar, habitat di Bumi dibedakan menjadi habitat darat dan habitat air (akuatik).
Namun, suatu organisme ada kalanya membutuhkan habitat spesifik lain, sehingga
dikenal habitat akuatik, semi-akuatik, darat (terestrial), sub-terran, dan arboreal.
Hewan avertebrata dari kelompok protozoa, Porifera, Cnidaria, Protostomatadan
Deuterostomata, sebagian besar hidup di perairan, walaupun ada yang hidup di darat.
Protozoa yang umum dapat ditemukan jika media air diberi bahan pakan adalah
Trichodina, Tetrahymena, Paramaecium, Spirostomata, Stentor, Stylonychia, Euglena,
Volvox, Phacus danVorticella. Classis Rotiferadari Pseudocoelomatacukup banyak yang
hidup di perairan tawar, sebagai contoh Branchionus, Rotaria, Keratella, Polyarthra dan
Fitinia.
Mollusca terutama dari classis Gastropoda, memiliki anggota yang hidup di air
taawar. Sebagai contoh : Bellamya, Pila, Brotia, Melanoides dan Lymnaea. Di samping
itu, yang juga hidup di air tawar dari anggota classis Pelecypoda, antara lain Contradens,Corbicula danAnodonta.
Cacing Tubifex merupakan satu-satunya anggota phylum Annelida yang hidup di
air tawar. Udang-udang renik seperti Moina, Daphnia dan Cyclopsatau udang tingkat
tinggi seperti Macrobrachium, umum terdapat di air tawar.
Hewan avertebrata metazoa tingkat tinggi, phyla Mollusca, Annelida, dan
Arthropoda banyak dijumai memiliki aktivitas di daratan. Achatina fulicadan Felicaulis
sp. merupakan contoh Mollusca yang hidup di darat. Beragam spesies cacing tanah dari
genus Lumbricusdan Pheretimatersebar cukup luas di daratan.
7/21/2019 Petunjuk Praktikum ACARA I
3/3
Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan (BIW222)
Phylum Arthropoda yang memiliki anggota terbanyak memberikan kontribusi
terhadap pemahaman hewan avertebrata yang hidup di darat. Scolopendra, Lulus,
Heterometrus dan Valanga merupakan genus yang umum dikenal oleh masyarakat di
pedesaan. Beragam anggota Orthoptera (jangkrik, kecoa, dan belalang), Coleoptera
(kumbang), Odonata (capung), Isoptera (rayap), Lepidoptera (kupu-kupu), dan Diptera(nyamuk, lalat) banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Prosedur Kerja
1. Tiap kelompok praktikan mengamati beberapa spesimen hewan avertebrata
yang telah disiapkan.
2. Praktikan mengenali, menggambar dan mendeskripsikan spesimen yang diamati
berdasarkan ciri-ciri morfologi.
3.
Praktikan melengkapi tabel hasil pengelompokkan hewan avertebrataberdasarkan karakter yang diamati.
4. Praktikan membuat laporan sementara dari hasil praktikum.
TUGAS
Setiap kelompok praktikan membawa spesimen hidup beberapa hewan avertebrata
untuk pengamatan.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengelompokkan Hewan Averebrata
Dasar
PengelompokkanSpesies 1 Spesies 2 Spesies 3 Spesies 4 Keterangan
Tingkat Organisasi
Coelom
Simetri tubuh
Segmentasi
(Metamerisme/
Tagmatisasi)