Upload
satriyo-widodo
View
111
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Petunjuk Teknis : Bursa Kerja Khusus
Keputusa Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Kerja Dalam Negeri No.KEP-49/D.PPTKDN/VI/2003
tentang Petunjuk Teknis Bursa Kerja Khusus
UU No.7 1981UU N0.22 1999UU.No.13 2003Keputusan Presiden RI no.4 tahun 1980Kep.Menteri tenaga kerja RI. No.KEP-203/MEN/1999Kep.Menteri tenaga kerja RI. No.KEP-207/1990
Perjajian kerjasama antara Dep.Pendidikan dan Kebudayaan dan Dep.Tenaga Kerja No:076/U/1993 danKEP-215/MEN/1993 ttg Pembentukan bursa kerja dan pemanduan penyelenggara bursa kerja di satuan menengah dan pendidikan tinggi.
Bursa Kerja Khusus yang selanjutnya disebut BKK adalah bursa kerja disatuan pendidikan Menengah, di satuan pendidikan tinggi dan di lembaga pelatihan kerja yang melakukan kegiatan memberikan informasi pasar kerja,
pendaftaran pencari kerja, mencari dan mendaftar lowongan pekerjaan, memberi penyuluhan dan bimbingan jabatan serta penempatan pencari kerja bagi tamatan
satuan pendidikan /lembaga pelatihan kerja yang bersangkutan Melakukan penawaran kepada pengguna tenaga kerja mengenai persediaan tenaga keja
Bursa Kerja Khusus (BKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin dari Walikota/Bupati atau pejabat yang ditunjuk
Pimpinan Bursa Kerja Khusus (BKK) diwajibkan melaporkan semua kegiatan yang dilakukan oleh BKK; setiap bulan, Triwulan dan Tahunan, kepada Walikota melalui Dinas.
Penduduk usia kerja adalah setiap orang yang dalam usia 18 tahun s/d 60 tahun.
Pasal 15PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.07/MEN/IV/2008
(1) Selain pelayanan penempatan tenaga kerja yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga swasta berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, pelayanan penempatan tenaga kerja dapat dilakukan di lembaga satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, dan pelatihan.
(2) Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelayanan penempatan khusus bagi para lulusan, para siswa yang putus sekolah dan siswa yang masih aktif.
(3) Lembaga yang melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disebut bursa kerja khusus harus menyampaikan laporan kegiatan penempatan secara tertulis kepada instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota.
Bursa Kerja Khusus (BKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin dari Walikota/Bupati atau pejabat yang ditunjuk
Pasal 16Selain kegiatan pelayanan penempatan bagi pencari kerja dengan pemberi kerja yang dilakukan oleh LPTKIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dan bursa kerja khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, pameran kesempatan kerja antara pencari kerja dan pemberi kerja dapat juga dilakukan oleh badan hukum lainnya.
Pasal 17Untuk dapat melaksanakan kegiatan pameran kesempatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,penyelenggara wajib mendapatkan rekomendasi dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota/Propinsi dengan persyaratan sebagai berikut :
a. penyelenggara kegiatan berbadan hukum;b. peserta kegiatan adalah perusahaan pemberi kerja;c. melampirkan data jumlah dan syarat lowongan pekerjaan serta rencana penempatan
dari pemberi kerja; dand. tidak memungut biaya kepada pencari kerja dengan cara apapun.
Dasar Pelaksanaan : Petunjuk Pelaksanaan Bursa Kerja, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI –Direktorat Jendral Pembinaan dan Penempatan Kerja Dalam Negeri – Direktorat Pengembangan Pasar Kerja tahun 2011 : Penyelenggara JOB FAIR adalah setiap instansi yang membidangi ketenagakerjaan tingkat propinsi/kabupaten/kota atau pihak swasta yang mendapatkan ijin dari instansi terkait (dinas nakertrans kota/Kab/Prop) ….. hal 14
SalamBerkarya Bermartabat
Ki.Ruky DwinarputraKetum AP.BKK