Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    1/50

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    2/50

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    3/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan i

    PETUNJUK TEKNISSAFEGUARD LINGKUNGAN

    PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI - PERKOTAAN

    Diterbitkan Oleh:Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    4/50

    ii PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    5/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI | i

    BAB I | PENGERTIAN

    1.1. Gambaran Umum Kegiatan PNPM Perkotaan | 2

    1.2. Pentingnya Safeguard (Pengamanan/Perlindungan) Lingkungan dalam PNPMPerkotaan | 2

    1.3. Tujuan | 3

    1.4. Keluaran yang di harapkan | 3

    1.5. Definisi dan Pengertian | 3

    1.6. Peraturan, Perundang-undangan, dan Pedoman terkait dampak lingkungan | 5

    1.6.1. Peraturan dan Perundang-undangan | 5

    1.6.2. Pedoman Umum Pelaksanaan PNPM Perkotaan | 7

    BAB II | KETENTUAN TEKNIS

    2.1. Safeguard Lingkungan dalam Siklus PNPM Perkotaan | 10

    2.1.1. Tahapan Siklus PNPM Perkotaan | 10

    2.1.2. Tahapan Siklus PLPBK | 12

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    6/50

    ii PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    BAB III | LANGKAH-LANGKAH TEKNIK

    3.1. Inventarisasi Jenis Kegiatan dalam PNPM Perkotaan | 16

    3.2. Identifikasi Potensi Dampak Lingkungan yang timbul | 16

    3.3. Mitigasi Dampak Lingkungan | 223.4. Pelaporan | 32

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Periksa Perkara Lingkungan dan Mitigasinya | 36

    Lampiran 2. Format Penilaian Terhadap Daftar Kegiatan Terlarang (Negatif List) | 41

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    7/50

    PETUNJUKTEKNISLembagaKeswadayaanMasyarakat(LKM) 1

    BAB I

    PENGERTIAN

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    8/50

    2 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    1.1. GAMBARANUMUMKEGIATANPNPMPERKOTAAN

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Perkotaan)

    adalah program yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi

    kemiskinan yang dialaminya. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui

    pembentukan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di tingkat kelurahan. Kegiatan

    yang akan dilakukan dan prosesnya dalam rangka pengentasan kemiskinan dilakukan

    dengan pendekatan tridaya. Kegiatankegiatan tersebut dikelola oleh LKM sehingga

    dapatmencapaitujuannyayangsudahditetapkanolehmasyarakat.Salahsatutujuannya

    adalah pengentasan kemiskinan yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang

    menghambat masyarakat untuk lepas atau keluar dari kemiskinan. Misalnya tidak ada

    saranafisikaksespenghubungkelokasiyangakanmemberikankesejahteraanyanglebih

    baik,misalnyajalandanjembatan,tidakadaprasarana yang mendukung agar kondisikesehatan masyarakat dan lingkungan lebihbaiksepertitidakadanyasalurandrainase

    dansaluranairlimbah,sehinggaareadilokasimasyarakatseringmengalamibanjiratau

    tergenang air, tidak adanya prasarana dan sarana pengelolaan sampah sehingga

    masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, tidak ada sarana dan prasarana

    air bersih sehingga masyarakat sering mengalami sakit atau penyakit yang diakibatkan

    kualitasair,dsb.

    KegiatanyangdiprioritaskandalamPNPMPerkotaanadalahkegiatanyangmemberikan

    dampak langsung dalam pemecahan akar masalah kemiskinan tersebut di atas. Dan

    dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebutjuga diharapkan tidak menimbulkan dampak

    negatif

    susulan

    atau

    dengan

    kata

    lain

    hanya

    memindahkan

    permasalahan

    yang

    terjadi

    terutama kepada lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan masyarakat. Demikian

    juga dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut tidak melanggar peraturan dan

    perundangundanganyangberlaku.

    1.2. PENTINGNYA SAFEGUARD (PENGAMANAN/PERLINDUNGAN) LINGKUNGAN

    DALAMPNPMPERKOTAAN

    PentingnyasafeguardlingkungandidalamPNPMdidasarkanpadadasastanggungjawab,

    kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, manfaat,

    kehati hatian,partisipatif,kearifanlokal,dantatakelolapemerintahanyangbaik.

    Alam pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri secara alamiah.

    Tetapikecepatanpemulihantersebutrelatifsangatlambatdibandingdengankecepatan

    aktifitas manusia. Sehingga secara perlahan alam atau lingkungan manusia mengalami

    perubahan. Perubahan lingkungan yang terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh

    manusiakarenadianggap tidak menimbulkankerugaianpadamanusiasecarajelasdan

    berarti.Tetapiperubahanyangmakinbesarakhirnyaakanmenimbulkandampaknegatif

    atau kerugian bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya,

    danbahkankeselamatandirinya.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    9/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 3

    Untukmenghindariataumengatasikemungkinandampaknegatif lingkunganyangakan

    terjadi atau tidak dapat ditoleransi maka perlu direncanakan pengendalian dampak

    negatifuntukpengamananatauperlindunganlingkungan.

    1.3. TUJUAN

    Tujuandisusunnyapedomansafeguardiniadalahuntuk:

    a. Memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam PNPM Perkotaan dapat

    dipertanggungjawabkansecarasosialdanlingkungandanberkelanjutan.

    b. Menginformasikan kepada para pengambil keputusan mengenai karakteristik

    dampaksosialdanlingkungan.

    c. Memastikan perencanaan sampai dengan pasca pelaksanaan kegiatan selalu ada

    dalamkoridorketentuanpengamananlingkungan.

    d. Memberikancaracaramitigasiataspermasalahanlingkunganyangdihadapi.

    1.4. KELUARANYANGDIHARAPKAN

    a. Ketentuan safeguard lingkungan dipatuhi di dalam setiap kegiatan infrastruktur

    maupunkegiatansosialdanekonomi.

    b. Meningkatnya dampak positif dan berkurangnya dampak negatif atau dampak

    negatifdapatdiatasi.

    c. Setiappelakukegiatanmemahamisafeguardlingkungan.

    d. Permasalahan lingkungan dapat diatasi atau tidak terulang lagi pada kegiatan

    berikutnya.

    1.5. DEFINISIDANPENGERTIAN

    Safeguard(Pengamanan/PerlindungandanPengelolaanLH)lingkunganadalah:upaya

    sistematisdanterpaduyangdilakukanuntukmelestarikan fungsi lingkunganhidupdan

    mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

    perencanaan,pemanfaatan,pengendalian,pemeliharaan,pengawasan,danpenegakkan

    hukum.

    LingkunganHidup adalah : kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

    makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsunganperkehdiupandankesejahteraanmanusiasertamahlukhiduplainnya.

    Dampak Lingkunganhidup adalah : pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang

    diakibatkan olehsuatuusahadan ataukegiatan.Dampakdapatberupadampakpositif

    dannegatif.Dampakpositifakanmembuatkondisimenjadilebihbaikataumemberikan

    nilai tambah, sedangkan dampak negatif akan membuat kondisi menjadi kurang baik

    ataumemperburukkondisi.

    Mitigasiadalahcaracarapenanggulangandampak.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    10/50

    4 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    PencemaranLingkunganHidupadalah :masukataudimasukkannyamahlukhidup,zat

    energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia

    sehinggamelampauibakumutulingkunganhidupyangsudahditetapkan.

    BakuMutuLingkunganHidupadalahukuranbatasataukadarmahlukhidup,zat,energi,

    atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang

    keberadaannyadalamsuatusumberdayatertentusebagaiunsurlingkunganhidup.

    Limbahadalah:sisasuatuusahadan/ataukegiatan.Limbahdapatberupalimbahpadat,

    cair,dangas/emisi.

    Sampahadalah:sisakegiatansehariharimanusiadan/atauprosesalamyangberbentuk

    padat.Sampahdapatberupasampahorganikdannonorganik.Sampahorganikadalah

    sampah yang mudah busuk terurai oleh bakteri seperti bekas makanan, daundaunan,

    umunya berasal dari rumah tangga atau pasar. Sampah nono organik adalah sampahyang tidak mudah busuk, seperti ; kertas, plastik, botol dsb. Umumnya berasal dari

    perkantoran,pertokoan,industri,jugadarirumahtangga.

    B3 (BahanBerbahayadanBeracun) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang

    karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau

    mebahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan

    mahlukhiduplain.

    LimbahB3adalahsisasuatuusahadan/ataukegiatanyangmengandungB3.

    AMDAL(AnalisisMengenaiDampakLingkunganhidup)adalahkajianmengenaidampak

    pentingsuatuusahadan/ataukegiatanyangdirencanakanpada lingkunganhidupyang

    diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha

    dan/ataukegiatan.

    ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah : hasil studi mengenai dampak suatu

    kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi

    pengambilankeputusan.

    UKL/UPL(UpayaPengelolaanLingkungandanUpayaPemantauan)adalahserangkaian

    upaya

    yang

    disusun

    secara

    sistematis

    untuk

    mengelola

    dan

    memantau

    lingkungan

    dari

    suatu kegiatan yang sudah diketahui kemungkinan dampaknya dan dapat dikelola

    denganteknologiyangada.

    Kerusakkan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung

    terhadapsifat fisik, kimia,dan/atau tidak langsung terhadapsifat fisik,kimia,dan/atau

    hayatilingkunganhidupyangmelampuikriteriabakukerusakanlingkunganhidup.

    Perusakkan Lingkungan Hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan

    langsungatautidaklangsungterhadapsifatfisik,kima,dan/atauhayatilingkunganhidup

    sehinggamelampauikriteriabakukerusakanlingkunganhidup.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    11/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 5

    KriteriaBakuKerusakan LingkunganHidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik,

    kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup

    untukdapattetapmelestarikanfungsinya.

    Negative List (DaftarKegiatan yang Dilarang) adalah daftaryang berisikan kegiatan

    kegiatan yang dilarang dalam program PNPM Perkotaan dikarenakan dalam kegiatan

    tersebut ada pemakaian bahan atau timbulan limbah yang berbahaya bagi lingkungan

    dan kesehatan atau merusak lingkungan yang dilindungi, dan sehingga dalam

    penanggulangan kemungkinan dampak yang terjadi akan membutuhkan biaya yang

    cukuptinggi.

    1.6. PERATURAN, PERUNDANGUNDANGAN, DAN PEDOMAN TERKAIT DAMPAK

    LINGKUNGAN

    Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PNPM Perkotaan sangat bervariasi

    tergantung potensi ekonomi yang dimiliki masingmasing kelurahan dan juga

    permasalahanlingkunganyangdihadapi.Untukitudalampelaksanaannya,kegiatanyang

    akan dilaksanakan agar mematuhi koridor peraturan dan perundangundangan yang

    berlaku, pedoman umum dan daftar kegiatan yang dilarang atau memerlukan

    penyaringankhusus.

    1.6.1. PeraturandanPerundangundangan

    Peraturan dan perundangundangan yang sangat relevan dengan kegiatan PNPMPerkotaantidakterbataspadadaftardibawahini.

    Tabel1:PeraturandanPerundangundanganterkaitSafeguardLingkungan

    No. JenisdanNomorPeraturan Nama/JudulPeraturan

    1. Undangundang RI No. 1 tahun

    1970

    KeselamatanKerja

    2. Undangundang RI No. 4 tahun

    1992

    PerumahandanPemukiman

    3. Undangundang RI No. 23 tahun

    1997

    LingkunganHidup

    4.

    Undangundang RI No. 7 tahun

    2004

    PengelolaanSumberDayaAir

    5. Undangundang RI No. 38 tahun

    2004

    Jalan

    6. Undangundang RI No. 26 tahun

    2007

    PenataanRuang

    7. Undangundang RI No. 18 tahun

    2008

    PengelolaanSampah

    8. Undangundang RI No. 32 tahun

    2009

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

    Hidup

    9.

    Undang

    undang

    RI

    No.

    11

    tahun

    2010 Cagar

    Budaya

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    12/50

    6 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    No. JenisdanNomorPeraturan Nama/JudulPeraturan

    10. PeraturanPemerintahNo.07/1973 Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan,

    danPenggunaanPestisida

    11.

    PeraturanPemerintahNo.18/1999 PengelolaanLimbahB3

    12. PeraturanMenteriKesehatanRINo

    416/MENKES/PER/IX/1990

    StandarKualitasAirBersih

    13. Peraturan Menteri Negara

    Lingkungan Hidup No. 11 tahun

    2006

    Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib

    Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai

    DampakLingkunganHidup

    14. Peraturan Menteri Negara

    Lingkungan Hidup N0. 13 tahun

    2010

    Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

    Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan

    Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan

    danPemantauanLingkunganHidup.

    15. Keputusan Menteri Dalam Negeri

    No.86tahun1990

    Tata Cara Pemusnahan Pelumas Bekas dan

    Pengawasannya

    16. Peraturan Menteri Pekerjaan

    UmumNo.63/PRT/1993

    Garis Sempadan Sungai. Daerah Manfaat

    Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan

    BekasSungai

    17. Keputusan Menteri Pertambangan

    danEnergiNo.1211Ktahun1995

    Pencegahan dan Penanggulangan

    Perusakkan dan Pencemaran Lingkungan

    padaKegiatanUsahaPertambanganUmum

    18. Keputusan Menteri Kesehatan No.

    829tahun1999

    PersyaratanKesehatanPerumahan

    19. Keputusan MenteriKehutananNo.

    52/Kpts

    II/2001

    Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan

    Daerah

    Aliran

    Sungai

    20. Keputusan Menteri Kelautan dan

    PerikananNo.Kep.10/Men/2002

    Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan

    PesisirTerpadu

    21. Keputusan Menteri Kesehatan No.

    907/Menkes/SK/VII/2002

    Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air

    Minum

    22. Keputusan Menteri Permukiman

    dan Prasarana Wilayah No.

    403/KPTS/M/2002

    Pedoman Teknis Pembangunan Rumah

    SederhanaSehat(RsSEHAT)

    23. Keputusan Menteri Lingkungan

    HidupNo.111tahun2003

    Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara

    PerijinanSertaPedomanKajianPembuangan

    AirLimbahkeAiratauSumberAir

    24.

    Keputusan Menteri Permukimandan Prasarana Wilayah No.

    17/KPTS/M/2003

    Penetapan Jenis Usaha dan/atau KegiatanBidang Permukiman dan Prasarana Wilayah

    yang wajib dilengkapi dengan Upaya

    Pengelolaan Lingkungan dan Upaya

    PemantauanLingkungan

    25. Peraturan Menteri Kebudayaan

    dan Pariwisita No.

    67/UM.001/MKP/2004

    Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata

    diPulaupulauKecil

    26. Peraturan Menteri Negara

    Lingkungan Hidup No. 12 tahun

    2009

    PemanfaatanAirHujan

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    13/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 7

    1.6.2. PedomanUmumPelaksanaanPNPMPerkotaan

    KegiatanyangdilarangadalahkegiatanyangmasukdalamDaftarNegatif(NegativeList)

    yaitu kegiatan yang memerlukan pemeriksaan secara penuh berupa AMDAL atau

    UKL/UPL, sesuai dengan PermenLH No. 11/2006 untuk kegiatan wajib AMDAL dan

    KEPMENPUNo17/KPTS/M/2003untukkegiatanPUwajibUKLdanUPL(lihattabel1)

    Kegiatanyangmemerlukanpenyaringankhususdiperlukanpadakasuskasus:

    KegiatanyangterkaitdenganPerikanan(sesuaidenganstandarDinasPerikanan)

    Penggunaan bahan pestisida, bahan yang mengandung pengikis ozon, tembakau

    atauproduknya

    PenggunaanmaterialAsbesatauyangmengandungAsbes

    Kegiatan yang menimbulkan polusi air dan udara kecuali penggunannya kecil dan

    mendapatsertifikasidariBapedalda PenggunaanmaterialB3(BahanBerbahayadanBeracun)

    Kegiatanpenebanganataupembelianalatalatpenebangan

    Pembangunandiwilayahyangdilindungi

    Jalandidalamkawasanyangdilindungi

    Tidakadapemukimanbaruatauperluasanpermukimandiwilayahyangdilindungi,

    kecuali sudah ada sebelumnya dan kebijakan pemerintah mengijinkan melalui

    ReKompak.

    Kegiatan yang menimbulkan dampak negatif namun dampaknya dapat diatasi, perlu

    dilengkapi dengan Prosedur Operasi Baku/ Standar Teknis untuk menyelamatkan

    lingkungan.

    Tabel2:KriteriaPemeriksaanLingkungan

    N

    oSektordanProyek Unit ANDAL UKL/UPL

    1. Penyediaanairbersih

    Pengambilanairbaku L/dt >250 50 10 210

    Distribusi(kotabesar) Ha >500 100 5 5 1;or52

    b.Kotasedang km;orha >10 103;or105

    c.Kotakecil(desa) Km >30 305

    Pelebaran(kotabesar) km; 5 >10(jika

    pembebasan

    lahan)

    Jembatandikotabesar m; >20

    Jembatandikotakecil m; >60

    3. Limbahcairdan

    sanitasi

    IPLT Ha >2 500

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    14/50

    8 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    N

    oSektordanProyek Unit ANDAL UKL/UPL

    limbah

    IPAL Ha >3 10;atau

    >10.000

    1

    Sumber: PERMENLH11/2006 untuk ANDAL (Mengenai Jenis Kegiatan Usaha yang

    Membutuhkan ANDAL)); KEPMEN PU 17/KPTS/M/2003 untuk UKL/UPL (Mengenai

    KeputusanJenis Kegiatan di Bidang Pekerjaan Umum yang membutuhkan UPL and

    UKL);dan

    PERMENLH

    13/2010

    mengenai

    UKL

    UPL

    dan

    SPKPPL..

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    15/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 9

    BAB II

    KETENTUAN TEKNIS

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    16/50

    10 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    2.1. SAFEGUARDLINGKUNGANDALAMSIKLUSPNPMPERKOTAAN

    Pelaksanaan safeguard lingkungan meliputi perencanaan, pemanfaatan,

    pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum. Perencanaandilakukan dengan inventarisasi data dan informasi mengenai sumber daya alam yang

    meliputi potensi dan ketersediaan, jenis yang dimanfaatkan, bentuk kerusakkan,

    pengetahuanpengelolaan,danpotensikonflikyangtimbulakibatpengelolaan.

    Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah

    disusun dan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan

    memperhatikan keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup, keberlanjutan

    produktivitas lingkungan hidup, dan keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan

    masyarakat.

    Pengendaliankegiatanyangberpotensimenimbulkandampaknegatif lingkunganhidupdilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup yang meliputi

    pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan dengan merujuk pada instrumen

    pengendalian yaitu tata ruang, baku mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan

    lingkunganhidup,perijinan,peraturanperundangaudanganberbasis lingkunganhidup,

    dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu

    pengetahuan.

    Pengawasan dilakukan dengan cara melakukan pemantauan, meminta keterangan,

    membuatsalinandaridokumendan/ataumembuatcatatanyangdiperlukan,meninjau

    lokasi, memotret, membuat rekaman audio visual, mengambil sampel, memeriksa

    peralatan,memeriksainstalasidanpenghentiankegiatan.

    Peneggakkan hukum dapat dilakukan dengan memberi sanksi adiministratif berupa

    tegurantertulis,paksaanpemerintah,ataupenghentiankegiatan.

    2.1.1. Tahapan Siklus PNPM Perkotaan (untuk lebih detil bisa dilihat pada siklus

    PNPMPerkotaanterpisah)

    SiklusI

    Tahap1.SosialisasiAwal

    Padatahap1ini,sebaiknyasosialisasisalahsatutujuanprogramadalahmenyelesaikanpermasalahankondisilingkunganyangdihadapimasyarakatmisalnya;

    1) Banyaknya masyarakat sakit karena kondisi lingkungan kurang sehat (banyak

    genangan,sampahberserakan,sumberairtercemar,buangairbesartanpajamban

    ataukebadanairpermukaan,dll),

    2) Terhambatnya akses ke saranaumum karenakondisi lingkunganyang tidak tertata

    baik (jalan becek, sering banjir, jalan berdebu, banyak puing, banyak sampah di

    pinggirjalan,dll.),

    3) Perilaku masyarakat yang kurang sehat seperti buang air besar di sungai, saluran

    drainase, dan kebun ; mencuci piring menggunakan sumber air tercemar limbah

    rumahtangga;membuangsampahtidakpadatempatnya.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    17/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 11

    Tahap2.RembugKesiapanMasyarakat

    Tahap3.RefleksiKemiskinan

    Pada tahap3 ini,sebaiknyadirefleksikanjugasalahsataupenyebabkemiskinanadalah

    akibatkurangatuketidakpedulianterhadap lingkungan,danbiayayangditanggungdari

    ketidakpedulian tersebut menjadi efek domino, misalnya akibat mencuci piring

    menggunakan air tercemar limbah, maka orang yang makan menggunakan piring

    tersebut mudah terserang penyakit, akibatnya orang tersebut tidak bisa bekerja atau

    sering absen dari pekerjaannya, bila ini terjadi terus menerus akibatnya kemudian

    pendapatan keluarganya akan menurun atau berkurang, akibatnya banyak kebutuhan

    yangtidakterpenuhi,antara lainadalahtidakbisabeliobat,tidakbisamenyekolahkan

    anak, tidak bisa memperbaiki rumah yang bocor, sehingga keluarga tersebut

    kesehatannya makin menurun, anakanaknya makin bodoh, sehingga makin menjadi

    tidakmampu.

    Tahap4.PemetaanSwadaya

    Padatahap4 ini,masalahmasalahkondisi lingkungandipetakan,antara lain :di lokasi

    lokasi mana saja yang lingkungannya bermasalah, masalah lingkungan apa saja yang

    menjadi masalah, perilaku warga yang bagaimana yang menyebabkan masalah

    lingkungandankesehatanwarga,sakitataupenyakitapasajayangseringdideritawarga,

    dsb.

    Tahap5.PembentukanLKM

    Tahap

    6.

    Penyusunan

    PJM/Renta

    Pronangkis

    Pada tahap 6 ini, solusi untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang sudah

    terpetakan masuk dalam PJM dan prioritasnya didasarkan pada permasalahan

    lingkunganyangmejadiakarpenyebabkemiskinan.

    Tahap7.PengorganisasianKSM

    SiklusIIdanIII

    Tahap1.ReviewRENTA,KinerjaLKM,danKeuangan

    Pada tahap ini, dilakukan review mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan, apakah

    kegiatan

    tersebut

    sudah

    sesuai

    dengan

    prioritas

    terhadap

    masalah

    masalah

    lingkungan

    yang terjadi yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat. Apakah persyaratan

    persyaratan kelengkapan kegiatan yang harus ada dalam mengatasi permasalahan

    lingkungan,sudahdipenuhiataubelum.Hasilreviewinimenjadimasukkandalamrevisi

    PJMataumasukkanuntukkegiatan lainnyaataumasukkansebagaikegiatanyangharus

    dicarikansolusinyasecarabersama.

    Tahap2danselanjutnyamengikutitahaptahapsepertisiklusI

    SiklusIV

    PadasiklusIVini,LKMdiharapkansudahmampusecaramandirimemprioritaskanusulan

    kegiatanyangberbasispadapermasalahanlingkunganyangmenjadiakarkemiskinan.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    18/50

    12 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    2.1.2. TahapanSiklusPLPBK(untuklebihdetilbisadilihatpadasiklusPLPBKterpisah)

    Tahap1.PersiapanLokakaryadanSosialisasiPLPBK

    Padatahapini,disosialisasikanjugakegitaanPLPBKberbasispadakegiatanyangberbasis

    pada permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi, berwawasan lingkungan dan

    berkelanjutan. Perlu juga disosialisasikan mengenai keberadaan peraturan dan

    perundangundangan lingkungan hidup yang menjadi salah satu dasar penentuan

    kegiatan.

    Tahap2.PengorganisasianMasyarakat

    Tahap3.SosialisasiProdukPerencanaanPemdadanPemetaanSwadaya

    1) Pada tahap ini, rencanarencana kegiatan dikaji ulang apakah konsepnya dapat

    mengatasi permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi atau diperlukan usulanbaru dikarenakan tidak relevannya antara rencana kegiatan dengan permasalahan

    lingkungandilokasitsb.

    2) Pada tahap ini, direview juga apakah kegiatan sudah memenuhi peraturan dan

    perundang undanganlingkungan.

    3) Padatahapini,rencanapenanggulangandampakjugasudahdibuat.

    Tahap4.PenentuanVisidanGagasanKelurahan/Desa

    Pada tahap ini, visi dan gagasan pengembangan potensi yang ditetapkan, diarahkan

    untuk sekaligus mendukung perbaikan terhadap masalahmasalah lingkungan yang

    secaraumumdihadapikelurahan/desa.

    Tahap5.TahapPerencanaanPartisipatifMakrodanMikro

    1) PenyusunanRPLPdanaturanbersama

    Pada tahap perencanaan makro ini sudah mulai direncanakan penyelesaian

    masalahmasalah lingkungansecara komprehensif yang tidakhanya sebatas

    kel/desa juga meliputikawasansekitar berdasarkansistemutilitas,kerawanan

    terhadapbencanadanpotensiekonomi.

    Pelaku PLPBK dilibatkan dalam penyelesaian masalah melalui aturan bersama

    sehinggatidakbersifatparsialdandidukungpelaksanaannyaolehsemuapihak.

    2) PenyusunanRTPLPKawasanPrioritasTerpilih.

    Padatahapperencanaanmikroini,KawasanPrioritasTerpilihyangdisusunRTPLPnya

    juga

    akan

    menyelesaikan

    permasalahan

    lingkungan

    yang

    akan

    timbul

    akibat

    pengembanganpotensiyangada.

    Tahap6.PembangunanFisik

    PadaTahapPembangunanFisikPLPBK,potensidampak lingkunganakan terlihatnyata,

    yaitu meningkatnya debu di udara, kebisingan, gangguan lalu lintas, gangguan aktifitas

    masyarakat, timbulnya sampah dan puing, gangguan estetika, dsb. Rencana

    penanggulangan dampak kegiatan diimplementasikan dan disesuaikan dengan dampak

    yangterjadi.Dilakukanjugapembahasanbersamahalhalterkaitcaracaradanmetode

    pelaksanaan,mekanismepengadaanbahandanjasa,dsb.

    Perencanaan Detil Kegiatan dan Pembangunan Fisik dilaksanakan berdasarkan RTPLP

    yangtelahtersusundandisepakatiolehseluruhpelakuPLPBK.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    19/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 13

    a. PembuatanDokumenPerencanaan

    Pada tahap ini Tim Pelaksanan Pembangunan dan Tim Teknis menyusun bersama

    rencana kegiatan berdasarkan hasil identifikasi kegiatan dalam RTPLP, dengan

    memperhatikanbeberapahal: Saling memberikan informasi, seperti aturan perundangan, petunjuk teknis

    perencanaan,pelaksanaan,pemeliharan,danaturanterkaitlainnya.

    Kajiandanpenanganankondisilingkungansetempat.

    Melakukan kordinasi bersama untuk mengetahui kondisi lingkungan dan sosial

    masyarakat.

    PembuatanDetailDesain

    PembuatanDEDinfrastrukturharusmemperhatikan:

    Konstruksibangunanutama

    Ketersediaanbangunanpelengkapdansaranapenunjang.

    Desaininfrastrukturyangterpadu(integrated) Penggunaanbahanyangdiijinkan,tidakmelanggarnegativelist.

    Rencana Safeguard tanah, yaitu meminimalkan pemindahan penduduk;

    Memastikan prosedur kompensasi yang transparan; Penanganan penghidupan

    pendudukyangterkenapembebasandandilaksanakandenganLARAP.

    Rencana safeguard kayu, yaitu untuk memastikan pembangunan infrastruktur

    yang berkualitas baik dengan menggunakan kayu legal; mencari alternatif

    penggunaanbahanlaindalamrangkamengurangipenggunaankayu.

    b. PelaksanaanPembangunanFisik

    Tim Pelaksana Pembangunan bersama pelaku PLPBK melaksanakan kegiatan

    infrastruktur

    sesuai

    spesifikasi

    teknis

    yang

    ditentukan

    dan

    dengan

    metode

    pelaksanaanyangbaik,yaitudiantaranya:

    Untukmelindungikeamanandankesehatanmasyarakat.

    Menghindarkan atau meminimalkan pembebasan tanah atau pemindahan

    penduduk danjuga menghindari atau memberi kompensasi untuk kehilangan

    asetataupenghidupan.

    Melindungipenurunankualitaslingkungantermasukdampakkumulatif

    Memperhatikankoordinasiatauperijinandengandinasterkait

    Memperhatikanaspekpengujianmutu

    Memperhatikandampakpembangunan(suara,debu,pembuangansampah)

    Rencanapengelolanpemakaiankayu

    c. Pelaporan pendukungkegiatanFisik:

    Adanyalaporanlengkapstatusdaninformasipengadaantanahmenyangkut:

    Jumlahsubproyekperkategoriyangmelibatkanpengadaantanah;

    Besaranpengadaantanahsetiapsubproyek;

    Carapengadaantanahsetiapsubproyek;

    KelengkapandokumenpengadaantanahdalamproposaldanLPJ.

    Adanyalaporanlengkappenggunaankayudiatas3kubikperkegiatanPLPBK:

    Mencakupkegiatanyangmenggunakankayudiatas3kubik;

    Volumedanjeniskayu,

    Hargakayu;

    TandabuktipembeliankayuyaituNomorSKSHH/FAKO.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    20/50

    14 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    21/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 15

    BAB III

    LANGKAH-LANGKAH TEKNIK

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    22/50

    16 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    3.1. INVENTARISASIJENISKEGIATANDALAMPNPMPERKOTAAN

    3.1.1. Intiutama

    kegiatan

    PNPM

    Perkotaanadalahpadapembangunganinfrastruktursebagai

    sarana penanggulangan kemiskinan dan permasalahan lingkungan yang mendukung

    aksespengembanganpotensiekonomikelurahan.Kegiatantsb.antaralain:

    1) Pembangunanjalan,drainase,jembatan,saluranirigasi,dankelengkapannya

    2) Pembangunan prasarana dan sarana penyediaan air bersih, pengelolaan

    persampahan,kesehatan,pendidikan,pemukiman,pengelolaanairlimbah,dsb.

    3) Normalisasisungai,pengembangandaerahrawa,reklamasipantai,dsb.

    3.1.2. Kegiatanekonomiskalaindividuditingkatkelurahanantaralain:

    1) Usahabengkel,

    2) Usahadagangsembako

    3) Usahajahit/bordir4) dll.

    3.1.3. Kegiatansosialditingkatkelurahanantaralain:

    1) Pelayanankesehatan

    2) Pemberianbeasiswa

    3) Pengadaanpelatihanketerampilan

    4) dll.

    3.1.4. Sedangkan potensi ekonomi kelurahan yangmungkin dapat dikembangkan berbasis

    kawasanantaralain:

    1) Kawasanwisata

    2) Kawasanpertanian

    3) Kawasanbudidayaperikanan

    4) Kawasanpeternakan

    5) Kawasanpelabuhan

    6) Kawasanhomeindustry(industriskalakecil)

    7) Kawasanperdagangandanperkantoran

    8) Dll.

    3.1.5. Pengembanganekonomiberbasispemanfaatansumberdayaalam,antaralain:

    1) Pengembanganpemanfaatanhasilhutan

    2) Pengembangan

    pemanfaatan

    hasil

    tambang

    dll.

    3.2. IDENTIFIKASIPOTENSIDAMPAKLINGKUNGANYANGTIMBUL

    3.2.1. BerdasarkanTahapanKegiatan

    Berdasarkan tahapan kegiatan, potensidampak lingkunganyang timbul adalah sebagai

    berikut:

    1) TahapPersiapan/PraKonstruksi

    Debudansampahdaripembersihanlahanatauareakegiatan

    Gangguanpemakaijalanataulahanakibatadanyakegiatanpembersihanlahan

    Gangguanekologi

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    23/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 17

    2) TahapKonstruksi

    Debu

    Sampah Bising

    Gangguanpenggunalahan

    Pengotoranbadanair(sungai,danau,saluranair,dsb.)

    Longsor

    Gangguanekologi

    3) TahapPascaKonstruksi

    Sampah

    Puing

    Longsor

    Perubahanekologi

    4) TahapOperasidanPemeliharaan

    Penurunankualitasairdisumberair

    Gangguanestetika

    Gangguankesehatan

    Timbulansampah

    Kebisingan

    3.2.2. BerdasarkanJenisKegiatan

    Berdasarakanjeniskegiatanyangdilakukan,potensidampakyangtimbuladalahsebagai

    berikut:

    1) PembangunanJalan

    Potensidampaklingkunganyangperludiperhatikandalampembuatanjalanadalah:

    a. Dampakkebisingan,getaran,emisiyangtinggi,

    b. Gangguanvisual(khususpadasaatkonstruksi)

    c. Gangguanlahan/erosi/longsor

    d. Bangkitanlalulintas

    e. Gangguan jaringan prasarana sosial seperti gas, listrik, air minum,

    telekomunikasi(khususpadasaatkonstruksi)

    2) Pembangunansalurandrainase

    Dampaklingkunganyangperludiperhatikan

    a. Timbulnyagangguanlalulintas,

    b. kerusakanprasaranadansaranaumum,

    c. pencemarandidaerahhilir,

    d. perubahantataairdisekitarjaringan,

    e. bertambahnyaaliranpuncak

    f. genanganair

    3) PembangunanJembatan

    Dampaklingkunganyangperludiperhatikan:

    a. Potensiperubahankestabilanlahan(landsubsidence),

    b. Potensiperubahanaliranair(bilaada)

    c. Dampakkebisingan,getaran,emisiyangtinggi,

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    24/50

    18 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    d. Dampak,bangkitanlalulintas,

    e. Gangguanvisual(khususpadasaatkonstruksi)

    f. Gangguanjaringanprasaranasosialsepertigas,listrik,airminum,telekomunikasi

    (khususpadasaatkonstruksi)

    4) PembangunanPrasaranaAirBersih

    a. Terjadipengotoransumberairpadatahapkonstruksi

    b. Dampak pada kesehatan masyarakat atau pemakai bila sumber air tidak

    memenuhipersyaratankualitasairbersih

    c. Mukaairtanahsemakinrendah

    d. Intrusiairlautatauairpermukaankedalamairtanah

    5) PembangunanPrasaranaSanitasi

    a. Dampakpencemaranpadasumbersumberairminum,danpermukaantanah.

    b. Sumber berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada permukaantanah.

    c. Sumberberkembangbiaknyalalatdanseranggalain.

    d. Timbulnyabaudanpemandanganyangtidaksedapdipandang.

    6) PembangunanPrasaranaPersampahan

    a. Sumberberkembangbiaknyalalatdanseranggalain.

    b. Timbulnyabaudanpemandanganyangtidaksedapdipandang.

    c. Lingkunganareasekitartergenangleachate.

    7) PembangunanRumahLayakHuni

    a. Dampak

    negatifnya

    adalah

    kepada

    kesehatan

    penghuni

    rumah

    bila

    sirkulasi

    udaradanpencahayaansinarmatahari tidakcukupsebagaiakibatdari ruangan

    yanglembabdantidakadapergantianudara

    b. Bila tidak diperhatikan, genangan air di lingkungan area sekitar rumah dapat

    menjaditempatberkembangbiaknyaseranggapembawapenyakit

    c. Bilatidakdilengkapijamban,makadampaknegatifnyapenghuniakanmembuang

    airtidakberperilakuhigienis.

    d. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pembuangan limbah padat atau sampah

    makalingkunganrumahmenjadikotordanmudahmengundangseranggaseperti

    lalat,kecoa,danbinatang tikus,anjing,dankucing.Secara estetikahal ini tidak

    memenuhisyaratdansecarakesehatanjugamenjadisumberpembawapenyakit.

    8) PembangunanPrasaranaKesehatan

    a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area

    saranakesehatan (posyandu,polindes)akanmenjadikotor,sampahbertebaran

    di sekitarnya, secara estetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing,

    kucing) dan tikus, mengundang serangga pembawa penyakit seperti lalat dan

    kecoa,selainitusaranakesehatanjugamenghasilkanlimbahpadatB3.

    b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area sarana

    kesehatanakanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap

    c. BilatidakdilengkapisaranaMCKdanairbersih,makapengunjungdanpengelola

    sarana kesehatan akan kesulitan melakukan kegiatan cuci dan buang air besar,

    sehingga kecendurangannya adalah perlakuan pengelola kesehatan terhadap

    pengunjungtidakhigienislagi,ataumudahterjadipenularanpenyakit.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    25/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 19

    9) PembangunanPrasaranaPendidikan

    a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area

    saranapendidikanakanmenjadikotor,sampahbertebarandimanamana,secaraestetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing, kucing) dan tikus,

    mengundangseranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa.

    b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area sarana

    pendidikanakanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap

    c. Bila tidak dilengkapi sarana MCK dan air bersih, maka para pendidik dan

    siswa akan kesulitan melakukan kegiatan cuci, dan buang air besar, sehingga

    kecendurangannyaadalahperilakupendidikdansiswatidakhigienislagi.

    10)PembangunanPrasaranaPerdagangan

    a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area

    perdagangan akan menjadi kotor, sampah bertebaran dimanamana, secaraestetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing, kucing) dan tikus,

    mengundangseranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa.

    b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area perdagangan

    akanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap

    c. Bila tidak dilengkapi sarana MCK dan air bersih, maka para pedagang akan

    kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga

    kecendurangannyaadalahbarangdagangannyaterutamabahanbakumakanaan

    tidak higienis lagi, baik akibat dari tingkat higienis penjual maupun kualitas

    sanitasisaranaperdagangan.

    3.2.3. PenjelasanDampak

    Material

    atau

    Kegiatan

    yang

    Dilarang

    1) Asbes

    Material asbes berbahaya terhadap kesehatan manusia yang secara perlahan

    mengurangikemampuanpernafasandanmenyebabkankanker

    Material yang mengandung asbes juga masih berbahaya terhadap kesehatan

    sepertiatapsemenasbes,panelsemenasbes,dsb.

    Bahaya kesehatan datang dari penanganan dan menghirup debu yang

    mengandungasbes,sepertipemotonganataumenggergajimaterialasbes

    Bahayayangsangattinggiterutamapadaasbesyangakandimusnahkansetelah

    beberapatahunkemudian.

    2)Pestisida

    Aliran(larian)airdari ladangyangmengandungpestisidabisamengkontaminasi

    airpermukaan

    Rembesanairyangmengandungpestisidakedalamtanahbisamengkontaminasi

    airtanah

    Berbagai penggunaan pestisida memiliki bahaya terhadap kesehatan manusia

    terutamaanakanakyangmasihbelia

    Pestisida bisa mencemari ekosistem, antara lain tanaman, serangga yang

    mempunyainilaimanfaat,unggas,danhewanmamalia.

    3) BahanPeledakuntukMenangkapIkan

    Bahan

    peledak

    dapat

    merusak

    lingkungan

    laut

    Bahanpeledaktidakdapatmengembalikanekosistemkesituasisemula

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    26/50

    20 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    Bahan peledak dapat mengurangi jumlah ikan bahkan dapat me

    musnahkannya

    Bahan peledak memerlukan penanganan khusus dan berhbahaya bagi

    penggunanya.

    4) Pembangunanjalanbarudimenujuhutanlindungdapatmenyebabkan:

    Memberipeluangterjadinyapenebangankayuilegal

    Memberiaksesuntukpertambanganilegal

    Memberiaksesuntukpemburuanilegal

    Peluangpembabatanhutanmenjadiareapertanian

    Menimbulkanerositanah

    Merusakdaerahpenangkapair

    Membahayakanspesieshewanlangka

    Merusakhabitatkhususdanekosistemrawan.

    5) PenggunaanBahanBerbahayadanBeracun(B3)

    Penggunaan material B3 memerlukan penanganan khusus karena sifatnya antara

    lain:

    Mudahmeledak

    Mudahterbakar

    Reaktif

    Korosif

    Menyebabkaninfeksi

    Beracun(akutatuaupunkoronis).

    6)Penggunaan

    Bahan

    yang

    mengandung

    Pengikis

    Ozon

    Lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ozon melindungi

    bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Bahan kimia

    klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas

    pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bahanbahan

    kimia lain seperti bromin holokarbon, danjuga nitrogen oksida dari pupuk,juga

    dapatmenyeranglapisanozon.

    7) PenggunaanBahanyangmengandungTembakau

    Tembakau mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan, diantaranya

    mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk 43 bahan penyebab

    kanker

    yang

    telah

    diketahui,

    sehingga

    lingkungan

    yang

    terpapar

    dengan

    asap

    tembakaujugadapatmenyebabkanbahayakesehatanyangserius.

    Dampak negatif merokok (tembakau) antara lain kanker paru, penyakit jantung

    koroner,stroke,penyakitparusepertibronkitiskronikdanemfisema.Merokokjuga

    mengakibatkangangguankesuburandanimpotensi.

    Asaprokok(tembakau) tidakhanyamembahayakanperokok,tetapijugaorangyang

    ikut mengisap asap rokok. Dampak merokok memang tidak sertamerta, tetapi

    dirasakanpuluhantahunkemudian.

    Merokok dalam rumah bersama anggota keluarga akan mengancam keselamatan

    dan kesehatan lingkungan. Asap tembakau yang terpapar pada anakanak dapat

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    27/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 21

    menyebabkan pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan

    infeksisaluranpernapasandantelingasertaasma.Kesehatanyangburukdiusiadini

    menyebabkankesehatanyangburukdisaatdewasa.

    Konsumsi rokok menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya,

    terlebihbagikeluargamiskin.Rataratapengeluarankeluargamiskinuntukkonsumsi

    rokok cukup besar. Alihalih untuk perbaikan gizi keluarga dan pendidikan anak,

    justrupendapatanyangterbatasdibelanjakanuntukrokok.

    8) KegiatanyangmenimbulkanLimbahCairatauEmisiGas

    Limbah cair dapat menimbulkan dampak negatif yaitu mencemari badan air atau

    tanahatauudaradisekitarnya.Badanairyangtercemarlimbahcairakanmengalami

    penurunan kualitas sehingga tidak dapat digunakan lagi sebagai sumber air atau

    memerlukanpengolahanyangrelatifmahal.

    Pencemaran air dapat terjadi secara fisik yaitu kekeruhan, kenaikkan temperatur,

    perubahan warna, rasa, dan bau, atau terjadi secara kimiawi yaitu mengandung

    logam berat, mengandung asam atau basa, mengandung zat radioaktif atau dapat

    terjadisecarabiologi,sepertimengandungbakteripatogen.

    Pencemaranlimbahcairpadatanahdapatberupakandunganzatkimiadalamtanah

    berlebihsehinggatidaksesuai lagidenganperuntukkannyamisalnyatanahtersebut

    mengandung logam berat, mengandung asam atau basa berlebih, mengandung

    bakteripatogenataucacingparasit.iniberdampakpadakesehatanmanusiaatau

    Pencemaranairpadaudaramerupakanakibatdarikeluarnyabaudangashasildari

    proses

    dekomposisi

    zat

    pencemar

    yang

    ada

    dalam

    air,

    seperti

    gas

    ammonia,

    bau

    belerang, bau busuk bahan organik, dsb, yang menyebabkan udara di sekitarnya

    tidaknyamanbahkandapatmenimbulkangangguankesehatanmanusia.

    Emisi gas dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Emisi gas

    timbuldarihasilkegiatanmanusiaitusendiriantaralain:

    - Partikulatataudebu

    - GasSulfuroksida(SOx)

    - GasHidrokarbaon(HC)

    - GasNitrogenoksida(NOx)

    - GasKarbonMonoksida(CO)

    - Gas

    Oksida

    Fotokimia

    - Gasberacun

    - Bau

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    28/50

    22 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    AlurPengamananLingkungandalamsiklusdanjeniskegiatan

    3.3. MITIGASIDAMPAKLINGKUNGAN

    Berdasarkan kegiatan yang umumnya dilakukan dalam PNPM Perkotaan dan potensi

    dampakpentingyangtimbuldarimasingmasingkegiatan,makamitigasidampakdapat

    dilakukansesuaidenganjeniskegiatandandampakpentingyangditimbulkannyasebagai

    berikut:

    3.3.1. PembangunanJalan

    1) Jalan lingkungan yang tanahnya labil, kurang padat dan mudah terbawa air, harus

    mendapatperlakukanpematangantanahterlebihdahuludenganmenggunakanalat

    Layak

    Screeningkelayakansafeguardkegiatan

    UsulanKegiatan

    PenyiapanProposalsubproyek

    Review,kelayakanteknis,ekonomi,

    safe uard

    Layak

    Ya

    Tidak

    Seleksiproposaldanpengumumansecara

    terbuka

    UsulanKegiatandisetu ui

    Ya

    Tidak

    KSM&Anggota

    UPL,BKM,FaskelTeknik

    FormatStandarProposal

    NegativeList&DaftarPeriksa

    BKM&AskotInfra

    Proposal

    NegativeList&DaftarPeriksa

    NegativeList&DaftarPeriksa

    Proposal

    Proposalyang

    disetujui

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    29/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 23

    berat misalnya mesin giling, atau melapisi permukaan tanah dengan batu batuan

    untukmencegahjalanrusak,mudahtergelincir,ataupunlongsor.

    2) Bilapinggirjalanyangterlaludekatdenganjurang,agarbahujalanlebihlebaruntuk

    mencegahlongsormaupunkecelakaan3) Bila pinggirjalan adalah bukit, agar diberikan ruang dan kemiringan tebing yang

    memadaiuntukmencegahbukitlongsor

    4) Tebing jalan dapat dibuat dengan terasering dan dinding penahan tanah untuk

    mencegah longsor, kemiringan yang tajam akan mempercepat aliran air dan

    memperparahgerusantanah

    5) Tebing jalan dapat ditanami bambu atau dipasang cerukcuk bambu untuk

    memperkuattebing

    6) Badanjalanagardibuatmiringuntukmencegahgenanganair

    7) Kiridankananjalanagardilengkapisaluranuntukmengalirkanair

    8) Membabattanamanyangadaakanmemperburukmasalaherosi

    9) Pengendalianerosiberupa,penangkapanairataupembuatansalurandrainaseperludilakukan agar air tetap mengalir namun tidak merusakjalan atau menyebabkan

    longsor

    10)Pengendalianerosijugadapatdilakukandenganpenanamanpohon

    11)Hindarimembangunjalanditepibelokanluarsungai,karenaumumnyaditempatini

    arussungaicukupderasyangdapatmengakibatkanerosicukupparah.Membangun

    jalanditempatinimembutuhkanstrukturperlindunganjalanyangkuat.

    3.3.2. Pembangunansalurandrainase

    1) Hilirsaluranagarmenyatudengansaluran indukuntukmencegahtergenangnyaair

    ataualiranairbuntu,yangmenyebabkanmeluapnyaairkeareasekitarnyaterutama

    ke

    lahan

    penduduk

    bila

    ada

    pemukiman

    yang

    lokasinya

    lebih

    rendah

    dari

    saluran

    tsb.

    2) Saluranharusmemilikikemiringanyangcukupagarairmengalirdengan lancaratau

    tidaktergenang.

    3.3.3. PembangunanJembatan

    1) Jembatanagardilengkapipagarpengamandikiridankanannya

    2) Jembatanagardibuattidakmenghambatlajuair

    3.3.4. PembangunanPrasaranaAirBersih

    1) PenentuanLokasiSumur

    Kegiatanmanusiayangdapatmempengaruhikualitasairsumurantaralain:

    - Kegiatan

    yang

    menimbulkan

    Bakteri

    dan

    Nitrat

    (misalnya

    :

    pembuangan

    kotoran

    manusiadanhewan,pembuangansampah,karenanitratmenyebabkanancaman

    sindrombluebaby.

    - Kegiatan yang menimbulkan Logam Berat (misalnya penambangan dan

    konstruksi)

    - KegiatanyangmenggunakanPupukdanPestisida (pemelihaarankebun,padang

    golf,antirayapdantikus)

    - KegiatanIndustri(Produkdanlimbah)

    - KegiatanBisnisSetempat(industri,SPBUdanLaundry/DryCleaners)

    - Tangki dan Perpipaan Bawah Tanah (produkperminyakan, kimia,penyimpanan

    limbahbawahtanah)

    -Penimbunan dan Pembuangan Sampah ( banjir di area tempat pembuangan

    sampah)

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    30/50

    24 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    - Pembuangan Limbah Rumah Tangga (bahanpelarutpembersih, oli motor, cat,tinerbekas,bahkansabundandetergen).

    - PenggunaanBahanKimiaPengolahanAir(bahankimiadesinfektan,antikorosi)-

    PenggunaanTangkiSeptik(airrembesandaribakresapan).

    Aspeklingkunganyangperludipertimbangkandalammencarilokasisumuradalah:- Berapajarakseharusnyasumurdarikotoranmanusiasepertitangkiseptik?- Berapajauh seharusnya sumur dari lokasi peternakan hewan atau penyebaran

    kotorannya?- Apajenistanahdanbebatuanyangbaik.Apakahairmengalirdenganmudahatau

    terkumpuldidalamnya.- Seberapa dalam sumur harus digali untuk menghindari perubahan musiman

    dalampenyediaanairtanah?-

    Apa

    kegiatan

    di

    area

    sekitar

    sumur

    (peternakan,

    tambang,

    industri)

    mungkin

    mempengaruhisumur?Untukituagarairyangdisediakanbagimasyarakatdapatdiketahuikualitasnyamakaperlu:- Dilakukan pemeriksaan atau uji kualitas air di laboratorium untuk menjamin

    kelayakan konsumsi dan untuk mengetahui teknologi yang diperlukan bilakualitasairtidakmemenuhisyaratkonsumsi.

    - Penentuankedalamanairsumuragarmengikutiperaturandaerah- Penentuanjarak sumber air bersih agar memenuhi syarat terhadap sumber air

    tercemar,industri,peternakan,gudanglimbah,tempatpembuangansampah.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    31/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 25

    Tabel.3:TestParameterAirSesuaidenganKegiatanyangBerlangsung

    KondisiatauKegiatanSekitarSumur Tesuntuk:

    Penyakitperut berulang baktericoliform

    Plumbingrumahtanggamengandungtimbal pHtimbal,timbal,tembaga

    Radon dalam udara ruangan atau area kaya

    radon

    radon

    Korosipipa,plumbing Korosi,pH,timbal

    Sekitarareapertanianintensif nitrat,pestisida,baktericoliform

    Batubara atau tambang yang beroperasisekitarnya

    logamlogam,pH,korosi

    Sekitaroperasipengeboran klorida,Sodium,Barium,Strontium,

    Sekitar operasi pembuangan barang bekas,

    penimbunan sampah, pabrik, stasiun gas,

    pencucianberbahankimia

    kandungan organik volatil, total padatan

    terlarut,pH,sulfat,klorida,logam

    Bau bahan bakar gas dan cair, dan dekat

    stasiungasataupenimbunanbahanbakar

    Campuranorganikvolatil

    Bauataurasayang tidakenak H2S,korosi,logam,

    Nodaperalatanplumbing,besilaundry besi,tembaga,mangan

    Rasa asin dan air laut, atau sekitarjalan yang

    digaramisecaraberlebih

    klorida,totalpadatanterlarut,sodium

    Bahanbahan sisa yang berkerak, sabun tidak

    berbusa

    kesadahan

    PemakaianCepatAlatPengolahanAir pH,korosi

    Bahan Pelunak Air (Water softener) yang

    diperlukan

    untukmengolahKesadahan

    mangan,besi

    Airtampakgelap,berwarnaatauberbusa warna,deterjen

    15 m jarak ke tangki septik

    30 m jarak ke area penyimpanan tangkibahan bakar, pupuk dan pestisida

    75 m jarak ke tumpukanpupuk

    15 m jarak ke lahan peternakan danpenampungan sampah

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    32/50

    26 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    Tabel4.:StandarKualitasAirBersih

    PeraturanMenteriKesehatanRINo416/MENKES/PER/IX/1990

    No.

    Parameter

    Satuan

    KadarMinimum

    Maksimum

    Keterangan

    A. SifatFisika

    1 Bau TidakBerbau

    2 ZatPadatTerlarut(TDS) mg/l 1000

    3 Kekeruhan NTU 5

    4 Rasa TidakBerasa

    5 Suhu0C Suhu udara

    30C

    6 Warna TCU 15

    B

    SifatKimiawi

    B.1. KimiaAnorganik

    1 Airraksa mg/L 0.001

    2 Arsen mg/L 0.05

    3 Besi mg/L 1.0

    4 Flourida mg/L 1.5

    5 Kadmium mg/L 0.005

    6 Kesadahan(CaCO3) mg/L 500

    7 Klorida mg/L 600

    8 Kromium,valensi6 mg/L 0.05

    9 Mangan mg/L 0.5

    10 Nitrat,sebagaiN mg/L 10

    11 Nitrit,sebagaiN mg/L 1.0

    12 pH mg/L 6.5 8.5

    13 Selenium mg/L 0.01

    14 Seng mg/L 15

    15 Sianida mg/L 0.1

    16 Sulfat mg/L 400

    17 Timbal mg/L 0.05

    B.2. KimiaOrganik

    1 Aldrindandieldrin mg/L 0.0007

    2 Benzena mg/L 0.013 Benzo(a)pyrene mg/L

    4 Chloroform(TotalIsomer) mg/L 0.007

    5 Chloroform mg/L 0.03

    6 2,4 D mg/L

    7 DDT mg/L 0.03

    8 Deterjen mg/L 0.5

    9 1,2Dichloroethene mg/L 0.01

    10 1,1 Dichloroethene mg/L 0.0003

    11 HeptachlordanHeptachlorEpoxide mg/L 0.003

    12 Hexachlorobenzene mg/L 0.00001

    13 GammaHCH(Lindane) mg/L 0.00414 Methoxychlor mg/L 0.1

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    33/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 27

    No. Parameter Satuan Kadar

    Minimum

    Maksimum

    Keterangan

    15 Pentachloropenol mg/L 0.0116 PestisidaTotal mg/L 0.1

    17 2,4,6 Trichloropenol mg/L 0.01

    18 ZatOrganik(KMnO4) mg/L 10

    C. Mikrobiologi

    1 TotalColiform(MPN) Jumlah per 100

    mL

    0 Bukanair

    perpipaan

    2 ColiformTinjaBelumDiperiksa Jumlah per 100

    mL

    0 Bukanair

    perpipaan

    D. Radioaktivitas

    1 AktivitasAlpha(GrossAlphaActivity) Bg/L 0.1

    2 AktivitasBeta(GrossBetaActivity) Bg/L 1.0

    3.3.5. PembangunanPrasaranaSanitasi

    1) PembuatanMCK

    a. Lokasi:waktutempuhdarirumahpendudukdanluasdaerahpelayanan(2menit

    (jarak100m),luasdaerahpelayananmaksimumuntuk1MCKadalah3ha).

    b. Ruangan MCK harus memenuhi syaratsyarat teknis ruang MCK yaitu aspek

    estetikadankesehatan(ruangventilasi,sirkulasiudara,tingkatpenerangan).

    c. Kapasitaspelayanan:harusdapatmelayanipadasaatjamsibuk,banyaknyaruang

    tergantungjumlahdangenderpemakai.

    d. Dilengkapi dengan sarana pembuangan air limbah (tangki septik dan bidangresapan).

    e. Dilengkapi penyediaan airbersih: sumber dan kuantitas air bersih (sumber bisa

    berasal dari PAM/PDAM, air tanah, sumur bor/gali/mata air dan kuantitas

    minimumairuntukmandi20ltr/org/hr,cuci15ltr/org/hr,kakus10ltr/org/hr).

    2) PembuatanJamban/Kakus

    a. Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumbersumber air minum, dan

    permukaantanahyangadadisekitarjamban.

    b. Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada

    permukaantanah.

    c. Tidakmemungkinkanberkembangbiaknyalalatdanseranggalain.d. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang tidak

    sedapdipandang.

    e. Mengusahakankontruksiyangkuat(dansederhanadanmurah).

    f. Mengusahakansistemyangdapatdigunakandanditerimamasyarakatsetempat.

    g. AspeklingkunganyangperludiperhatikandalampenentuanletakJamban:

    1. Keadaandaerah:datarataulereng.

    Daerah lereng: kakus/jamban harus dibuat di sebelah bawah dari letak

    sumber air. Ataujarak 15 meter, agak ke kanan atau kekiri dari letak

    sumur.

    Daerahdatar:kakusjambanharusdiluarlokasiseringdigenangibanjir.

    Atau lantai jamban (di atas lobang) lebih tinggi dari muka air banjirtertinggi.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    34/50

    28 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    2. Keadaanpermukaanairtanah:dangkalataudalam

    3. Sifat, macam, dan susunan tanah berpori atau padat, pasir, tanah liat atau

    kapur

    4. Mudahdantidaknyamemperolehair.

    Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi daya peresapan

    tanah.DiIndonesiapadaumumnyajarakyangberlakuantarasumberairdan lokasi

    jambanberkisarantara8s/d15meteratauratarata10meter.

    3) PembuatanTangkiSeptik

    AspeklingkunganyangperludiperhatikandalampembuatanTangkiSeptikadalah:

    1) Bahanbangunanharuskuat,tahanterhadapasam,dankedapair.

    2) Ukurantangkiseptikdisesuaikandenganjumlahpengguna.

    3) Bak dilengkapi dengan pipa pembuangan udara dan lubang pemeriksa untuk

    keperluanpengurasandankeperluanlainnya.4) Sarana pengolahan efluen dapat berupa bidang resapan: ukuran bidang

    resapandisesuaikandengandayaseraptanahdanjumlahpemakai.

    5) Sumur resapan digunakan untuk tangki septik yang melayani kurang dari 25

    orang.

    Ruangkosongdidalamseptictankmerupakanruangantarabagianterataslumpur

    danbagianterbawah/alasdaribuih.Penetapan inidilakukanatasdasarpergerakan

    limbah masuk dan keluar dari tangki. Semakin besar rencana area ruang kosong,

    semakinrendahpulakecepatanhorizontal,sehinggasedimentasilebihefektif.

    Aspek lingkungan yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi Tangki Septik

    adalah:

    Lokasi tangki septik sebaiknya direncanakan supaya mencegah terjadinya

    kontaminasisumberairbersih.Radiusjarakdaritangkiseptikdanbidangresapanke

    Bangunanterdekat 1.50m

    SumurAirterdekat 10m

    Pipaairbersihterdekat 3.00m

    3.3.6. PembangunanPrasaranaPersampahan

    1) Agarberfungsidenganbaik,pembangunanprasaranapersampahanharusdilengkapi

    dengansistempengelolaannya.

    2) Sebaiknya sampah dikelompokkan atau dipilahpilah berdasarkan jenisnya,

    minimal

    dalam

    2

    kelompok

    yaitu

    organik

    dan

    non

    organik,

    atau

    dikelompokkan

    lebih

    rinci lagi misalnya, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, sampah kaca,

    sampahbesi/kaleng.

    3) Volumebakatautongsampahagardisesuaikandenganvolumetimbulansampahper

    waktuperiodepengangkutan.

    4) Sistem pengelolaan sampah agar disesuaikan dengan hirarkinya : mengurangi

    timbulan sampah (reduce), memanfaatkan kembali sampah/barangbarang bekas

    (reuse), mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang (recycle), merubah bentuk

    sampahmenjadibarangbernilaisepertikompos.

    5) Jumlah dan jarak penempatan bak atau tong sampah agar mempertimbangkan

    jumlahdanjarakpemakai,tidakdekatdengansumberairbersih,

    6)

    Desainbakataupengadaantongsampahagarberwarnamencolokdanmempunyai

    tutup.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    35/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 29

    7) Aspeklingkunganyangperludiperhatikan

    a. pencemarandarileachate

    b. Pencemaranudara,

    c. Timbulnya bau dan vektor penyakit yang berdampak pada gangguankesehatan

    3.3.7. PembangunanRumahLayakHuni

    Untuk mencegah potensi dampak negatif yang timbul terutama terhadap kesehatana

    penghuni rumah, maka rumah yang sehat harus memenuhi persyaratan seperti

    dibawahini:

    1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang

    gerakyangcukup,terhindardarikebisinganyangmengganggu.

    2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang

    sehatantaranggotakeluargadanpenghunirumah.

    3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahdenganpenyediaanairbersih,pengelolaantinjadanairlimbahrumahtangga,bebas

    vektorpenyakitdantikus,kepadatanhunianyangberlebihan,cukupsinarmatahari

    pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping

    pencahayaandanpenghawaanyangcukup.

    4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena

    keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadanjalan,

    konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung

    membuatpenghuninyajatuhtergelincir.

    5) Halamanrumahyangselaluharuskering,tidakbecekatauadagenanganair,dibuat

    dengan cara memberikemiringan padahalaman rumahatau saluran limpasanair

    hujan.

    MenurutKeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor:829/Menkes/SK/

    VII/1999:

    Adapunketentuanpersyaratankesehatanrumahtinggaladalahsebagaiberikut:

    1) Bahanbangunan

    a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

    membahayakankesehatan,antaralain:

    debutotalkurangdari150mg/m2,

    asbestoskurangdari0,5serat/m3per24jam,

    timbal

    (Pb)

    kurang

    dari

    300

    mg/kg

    bahan;

    Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

    mikroorganismepatogen.

    2) Komponendanpenataanruangan

    a. Lantaikedapairdanmudahdibersihkan;

    b. Dindingrumahmemilikiventilasi,dikamarmandidankamarcucikedapairdan

    mudahdibersihkan;

    c. Langitlangitrumahmudahdibersihkandantidakrawankecelakaan;

    d. Bumbunganrumah10mdanadapenangkalpetir;

    e. Ruangditatasesuaidenganfungsidanperuntukannya;

    f.

    Dapurharusmemilikisaranapembuanganasap

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    36/50

    30 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    3) Pencahayaan

    Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

    menerangiseluruhruangandengan intensitaspeneranganminimal60 luxdantidak

    menyilaukanmata.

    Untukmemperolehjumlahcahayamataharipadapagiharisecaraoptimalsebaiknya

    jendela kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling sedikit

    mempunyailuas1020%dariluaslantai.

    Ruanganyangkenacahayasinarmatahari

    langsungakankurang lembabdankuman

    kumanmati

    Bila cahaya matahari pagi terhalang

    usahakan adajendela ke arah matahari

    sore(barat)

    4) Kualitasudara

    Suhuudara

    nyaman

    antara

    18

    30

    0

    C;

    Kelembabanudara antara4070%;

    GasSO2 kurangdari0,10ppm/24jam;

    Pertukaranudara 5kali3/menit/penghuni;

    GasCO kurangdari100ppm/8jam;

    Gasformaldehid kurangdari120mg/m3

    5) Ventilasi

    Luaslubangventilasialamiahyangpermanenminimal10%luaslantai.

    Ventilasiyangbaikdalamruanganharusmempunyaisyaratlainnya,diantaranya:

    a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5 % dari luas lantai ruangan. Sedangkan

    luaslubangventilasi insidentil(dapatdibukadanditutup)minimum5%.Jumlahkeduanya menjadi 10 % kali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur

    sedemikianrupasehinggaudarayangmasuktidakterlaluderasdantidakterlalu

    sedikit.

    b. Udarayangmasukharusudarabersih,tidakdicemariolehasapdarisampahatau

    daripabrik,dariknalpotkendaraan,debudanlainlain.

    c. Aliran udara diusahakan VENTILASI SILANG dengan menempatkan lubang

    hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai

    terhalangolehbarangbarangbesarmisalnyaalmari,dindingsekatdanlainlain.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    37/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 31

    Udaramengalirkarenaletakjendela/kisiberseberangan

    Udara/angintidakbisa

    bergerakmasuk

    karenatertahan

    tembok

    Bukaanberseberanganjugabisadibuatdenganmembuatkisidiatap

    Udarayangmengalir

    kedalamrumahakan

    mengurangi

    kelembabanruang

    6) Vektorpenyakit

    Tidakadalalat,nyamukataupuntikusyangbersarangdidalamrumah.

    7) Penyediaanair

    a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60

    liter/orang/hari;

    b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air

    minummenurutPermenkes416tahun1990danKepmenkes907tahun2002.

    8) PembuanganLimbah

    a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

    menimbulkanbau,dantidakmencemaripermukaantanah;

    b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidakmencemaripermukaantanahdanairtanah.

    x

    x

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    38/50

    32 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    9) Kepadatanhunian

    Luaskamartidurminimal8m2

    dandianjurkantidakuntuklebihdari2orangtidur.

    3.3.8. PembangunanPrasaranaKesehatan

    1) Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan agar area sarana

    kesehatan (posyandu, polindes) tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebaran di

    sekitarnya,secaraestetikaterkesanbersihdanrapi,mencegahdatangnyahewanliar

    (anjing,kucing)dantikus,mencegahmasuknyaseranggapembawapenyakitseperti

    lalatdankecoa,tersediajugawadahkhususlimbahpadatB3.

    2) Perludilengkapisaluranairlimbahdansalurandrainaseagarareasaranakesehatan

    tidaktergenangair,becek,danbautidaksedap.

    3) PerludilengkapisaranaMCKdanairbersih,agarpengunjungdanpengelolasarana

    kesehatan mudah melakukan kegiatan cuci dan buang air besar, sehingga tingkat

    higienispengelolakesehatanterhadappengunjung tetapterjaga,atau tidakmudahterjadipenularanpenyakit.

    3.3.9. PembangunanPrasaranaPendidikan

    1) Perlusaranapengelolaanpersampahanagarareasaranapendidikanmenjadibersih,

    sampah tidak bertebaran dimanamana, secara estetika terkesan bersih dan rapi,

    mencegah datangnyahewan liar (anjing,kucing) dan tikus,dan seranggapembawa

    penyakitsepertilalatdankecoa.

    2) Perludilengkapisaluranairlimbahdansalurandrainaseagarareasaranapendidikan

    tidaktergenangair,becek,danbautidaksedap.

    3) Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pendidik dan siswa tidak

    mengalamikesulitanmelakukankegiatancuci,danbuangairbesar,sehinggaperilaku

    higiensi

    pendidik

    dan

    siswa

    selalu

    terjaga.

    3.3.10.PembangunanPrasaranaPerdagangan

    1) Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan agar area perdagangan

    tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebaran dimanamana, secara estetika

    terkesanbersihdanrapi,mencegahdatangnyahewanliar(anjing,kucing)dantikus,

    seranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa.

    2) Perludilengkapisaluranairlimbahdansalurandrainaseagarareaperdagangantidak

    tergenangair,becek,danbautidaksedap.

    3) Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pedagang tidak mendapat

    kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga barang

    dagangannya

    terutama

    bahan

    baku

    makanaan

    dapat

    dijaga

    tingkat

    higienisnya.

    3.3.11.PembangunanDindingpenahantanah

    1) Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dari bronjong (batu kali yang dibungkus

    kawat)karenadapatmengalirkanairyangberasaldaridalamtanah.

    2) Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dengan desain terasering dan kemiringan

    tertentusehinggalarianairtidakterlampaucepatyangdapatmenggerustanah.

    3.4. PELAPORAN

    Fasilitator

    dan

    KMW

    akan

    mengumpulkan

    dan

    meninjau

    laporan

    lingkungan

    dan

    menandai dgn bendera pada laporan tigabulanan mereka. Pedoman akan mencakup

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    39/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 33

    matriks dari kemungkinan dampak lingkungan yang negatif dan langkahlangkah untuk

    menangulanginya.

    Tenaga ahli KMW dan KMP akan merangkum semua perkembangan, memonitor danmengukur dampak lingkungan dari program sebagai bagian dari evaluasi kinerja

    program.

    Prinsip dasar yang melandasi pengendalian dampak lingkungan dalam PNPM Mandiri

    Perkotaan adalah meminimumkan efek negatif dan memaksimumkan dampak positif

    dari setiap kegiatan konstruksi. Dalam proses perencanaan digunakan daftar periksa

    (checklist) kemungkinan/potensi persoalan lingkungan yang kemudian harus ditindak

    lanjuti selama dan sesudah konstruksi oleh kelurahan/desa dan Tim Fasilitator. Setiap

    subproyek harus diperiksa oleh fasilitator teknik untuk menentukan berbagai tindakan

    yangharusdilakukandalamrangkamencegahataumemperbaikipersoalan lingkungan.

    Pada pertengahan proses kontruksi daftar yang sama di cocokkan lagi disaat peluanguntuk memperbaiki masih dapat dilakukan. Di akhir konstruksi daftar yang sama

    dicocokkan lagi dibandingkan dengan rencana aslinya. Tenaga Ahli lingkungan di NMC

    harus selalu memutakhirkan daftar periksa kemungkinan persoalan lingkungan untuk

    menemukenaliperkaralingkungandanusulanmitigasinya.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    40/50

    34 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    Gambar2.:AlurPengendaliandanPelaporanKegiatanSafeguardLingkungan

    DampakUsulanTerkendali

    LaporankeKMW&KMP

    Proposal(disetujuiBKM

    LaporanditandaiBendera

    MatrikDampakLingkungan

    BKM

    KORKOT/ASKOT&Fasilitator

    Proposal(disetujuiBKM

    KMW&KMP(Safeguard)

    MatrikDampakLingkungan

    LaporanditandaiBendera

    LaporanSIM

    Terken

    dali?

    Ya

    Tidak

    MerangkumProgress,Monitor,Mengukur

    dampak

    LaporankeSIMYa

    Tidak

    ProposalKegiatan yangsudahdisetujui

    Mengajukan Proposal

    MenampungdanMereviewproposal

    (+ safeguard)

    Layak?

    TandaidenganBendera

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    41/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 35

    LAMPIRAN

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    42/50

    36 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    Lampiran1.DaftarPeriksaPerkaraLingkungandanMitigasinya

    NO

    POTENSIDAMPAK

    NEGATIF

    TINDAKAN

    MITIGASI

    1. PembangunanJalan

    Jalan lingkungan yang tanahnya

    labil, kurang padat dan mudah

    terbawaair

    Pematangantanahdenganalatberatmis.mesingiling

    Melapisi permukaan tanah dengan batubatuan untuk

    mencegahjalanrusak,mudahtergelincirataulongsor

    Pinggirjalanterlaludekatjurang Bahujalan dibuat lebih lebar untuk mencegah longsor

    ataukecelakaan

    Jalan di lokasi yang rawan erosi

    danlongsor

    Bilapinggirjalanadalahbukit, agardiberikan ruang dan

    kemiringantebingyangmemadaiuntukmencegahbukit

    longsor

    Tebingjalandapatdibuatdenganteraseringdandinding

    penahan tanah untuk mencegah longsor, kemiringanyang tajam akan mempercepat aliran air dan

    memperparahgerusantanah

    Tebing jalan dapat ditanami bambu atau dipasang

    cerukcukbambuuntukmemperkuattebing

    Badan jalan agar dibuat miring untuk mencegah

    genanganair

    Kiri dan kanan jalan agar dilengkapi saluran untuk

    mengalirkanair

    Membabat tanaman yang ada akan memperburuk

    masalaherosi

    Pengendalian erosi berupa, penangkapan air ataupembuatan saluran drainase perlu dilakukan agar air

    tetap mengalir namun tidak merusak jalan atau

    menyebabkanlongsor

    Pengendalian erosi juga dapat dilakukan dengan

    penanamanpohon

    Hindari membangun jalan di tepi belokan luar sungai,

    karena umumnya di tempat ini arus sungai cukup deras

    yang dapat mengakibatkan erosi cukup parah.

    Membangunjalan di tempat ini membutuhkan struktur

    perlindunganjalanyangkuat.

    2.

    PembangunanSaluran

    Drainase

    Tergenangnya air atau aliran air

    buntu, yang menyebabkan

    meluapnyaairkeareasekitarnya

    terutamakelahanpendudukbila

    ada pemukiman yang lokasinya

    lebihrendahdarisaluran

    Hilirsaluranagarmenyatudengansaluraninduk.

    Saluran harus memiliki kemiringan yang cukup agar air

    mengalirdenganlancaratautidaktergenang.

    Erosi dari jalan yang sedang

    dilakukan cut and fills dan

    menyebabkan sedimentasi di

    saluran

    Batasi kegiatan memindahkan tanah hanya pada waktu

    musimkering/panas

    Lindungipermukaantanahyangrentandenganjerami

    Lindungisalurandrainasidgnpembatasatauberm

    Instalasiruangsedimentasi,tanamipermukaanygrawanerosisecepatmungkin

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    43/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 37

    NO POTENSIDAMPAKNEGATIF TINDAKANMITIGASI

    Pilihjaluryanglebihamandarigangguan

    Lakukanpemeliharaantepatwaktu

    Terjadinya genangan air yangmenjadi tempat pertumbuhan

    nyamuk dan vektor penyakit

    lainnya

    Lakukan tindakan untuk mencegah dengan perbaikanpertamanan,pengisiandandrainase

    Saluran yg tersumbat karena

    kesalahan perencanaan dan

    pemeliharaan yg menyebabkan

    genangan air yg berdampak ke

    kesehatan

    Pemeliharaan harus membersihkan sumbatan secara

    berkala

    Gunakan saluran dari beton atau tembokan, saluran

    tanahmembutuhkan tempat lebihbanyakpemeliharaan

    yglebihintensif.

    Gunakankemiringanalamiyglebihtanahterhadaperosi

    3. PembangunanJembatan

    Jembatan menghambat lajualiranair

    Jembatan agar dilengkapi pagar pengaman di kiri dankanannya

    Jembatanagardibuattidakmenghambatlajuair

    4. Pembangunan Prasarana Air

    Bersih

    Kualitas air sumur tidak layak

    konsumsi.

    Dilakukan pemeriksaan atau uji kualitas air di

    laboratorium untuk menjamin kelayakan konsumsi dan

    untukmengetahuiteknologiyangdiperlukanbilakualitas

    airtidakmemenuhisyaratkonsumsi.

    Penentuan kedalaman air sumur agar mengikuti

    peraturandaerah

    Penentuanjaraksumberairbersihagarmemenuhisyaratterhadap sumber air tercemar, industri, peternakan,

    gudanglimbah,tempatpembuangansampah.

    Permukaan air sumur hampir

    sama dengan rembesan, sumur

    terlaludekatdgntangkiseptik

    Cek arah aliran air tanah. Sumur harus diletakkan hulu

    aliran

    Bangunrembesansejauhmungkindarisumur

    5. PembangunanKakusUmum/MCKdanSanitasi

    MCKyangtidakmemenuhi

    syarat

    SemuaunsurutamaMCKharusada;

    Kakus

    Ventilasikakus

    Bak air dgn kran air/sambungan air dan lubang

    pembuangan Adatempatuntukmencuciyglebihtinggi

    Adakranairutkisiember

    Adaparitsekelilinglantaiuntukmembuangairkesaluran

    pembuangan

    Sumur dalam kakus yang pasti

    rawankontaminasi

    Bangunbakairygdiissidarimelaluipipaatauember

    Jagaagarkakustetapbersihdanjauhdarisumur

    Pipasanitasidipermukaantanah

    yangsangatrawanthdsinar

    matahari,terinjak,dankenakalan

    manusia

    Tanampipasanitasidarikakusketangkiseptik

    Buatlubangkontroldanpipaudarautktangkiseptik

    Tangkiseptikyangtidakbagusstrukturnya

    Tangkiseptikyangbaguspalingtidakterdiridari: Adalubangkontroldgnpenutup

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    44/50

    38 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    NO POTENSIDAMPAKNEGATIF TINDAKANMITIGASI

    Pipamasukkotoran

    Bilikyangterbagidgndindingpembatas

    Pipaluapandisambungdgnrembesan Pipaudara(ventilasi)

    Saluranlimbahmanusiayg

    mengandunglibahpatogen

    harusdilakukanpengolahan

    sebelumdibuangkebadan

    airyangada

    Saluran limbah manusia harus disalurkan ke tempat

    pengolahan/tangkiseptik

    Tangkiseptikjugaberfungsisebagaipengolah

    6. PembangunanPrasaranPersampahan

    PrasaranaPersampahantidak

    berfungsidenganbaikkarena

    tidakdilengkapidengansistem

    pengelolaannya.

    Sebaiknya sampah dikelompokkan atau dipilahpilah

    berdasarkan jenisnya, minimal dalam 2 kelompok yaitu

    organikdannonorganik,ataudikelompokkan lebihrinci

    lagi misalnya, sampah organik, sampah kertas, sampahplastik,sampahkaca,sampahbesi/kaleng.

    Volume bak atau tong sampah agar disesuaikan dengan

    volume timbulan sampah per waktu periode

    pengangkutan.

    Sistem pengelolaan sampah agar disesuaikan dengan

    hirarkinya : mengurangi timbulan sampah (reduce),

    memanfaatkan kembali sampah/barangbarang bekas

    (reuse), mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang

    (recycle), merubah bentuk sampah menjadi barang

    bernilaisepertikompos.

    Jumlah dan jarak penempatan bak atau tong sampahagar mempertimbangkan jumlah dan jarak pemakai,

    tidakdekatdengansumberairbersih,

    Desainbakataupengadaantongsampahagarberwarna

    mencolokdanmempunyaitutup.

    Tidakmemperhatikanaspek

    lingkungan

    Memperhatikanpencemarandarileachate

    MemperhatikanPencemaranudara,

    Memperhatikan timbulnya bau dan vektor penyakit

    yang berdampak pada gangguankesehatan

    7. PembangunanRumahLayakHuni

    Rumahyangtidakmemenuhisyaratsecarafisiologis,

    psikologis,kesehatandan

    keselamatan

    Memenuhikebutuhanfisiologisantaralainpencahayaan,penghawaandanruanggerakyangcukup,terhindardari

    kebisinganyangmengganggu.

    Memenuhikebutuhanpsikologisantaralainprivacyyang

    cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga

    danpenghunirumah.

    Memenuhi persyaratanpencegahanpenularanpenyakit

    antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih,

    pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas

    vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang

    berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya

    makanan dan minuman dari pencemaran, disampingpencahayaandanpenghawaanyangcukup.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    45/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 39

    NO POTENSIDAMPAKNEGATIF TINDAKANMITIGASI

    Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya

    kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar

    maupun dalam rumah antara lain persyaratan garissempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh,

    tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat

    penghuninyajatuhtergelincir.

    Halaman rumah yang selalu harus kering, tidak becek

    atau ada genangan air, dibuat dengan cara memberi

    kemiringan pada halaman rumah atau saluran limpasan

    airhujan.

    8. PembangunanPrasaranaKesehatan

    SaranaKesehatanKotor,

    tergenang,becek,bautidak

    sedap,tidakhigienisdanmudahterjadipenularanpenyakit.

    Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan

    persampahan agar area sarana kesehatan (posyandu,

    polindes) tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebarandi sekitarnya, secara estetika terkesan bersih dan rapi,

    mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan

    tikus, mencegah masuknya serangga pembawa penyakit

    seperti lalat dan kecoa, tersedia juga wadah khusus

    limbahpadatB3.

    Perludilengkapisaluranair limbahdansalurandrainase

    agar area sarana kesehatan tidak tergenang air, becek,

    danbautidaksedap.

    Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar

    pengunjung dan pengelola sarana kesehatan mudah

    melakukan kegiatan cuci dan buang air besar, sehinggatingkat higienis pengelola kesehatan terhadap

    pengunjung tetap terjaga, atau tidak mudah terjadi

    penularanpenyakit.

    9. PembangunanPrasaranaPendidikan

    SaranaPendidikanKotor,

    tergenang,becek,bautidak

    sedap,tidakhigienisdanmudah

    terjadipenularanpenyakit.

    Perlusaranapengelolaanpersampahanagarareasarana

    pendidikan menjadi bersih, sampah tidak bertebaran

    dimanamana, secara estetika terkesan bersih dan rapi,

    mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan

    tikus, dan serangga pembawa penyakit seperti lalat dankecoa.

    Perludilengkapisaluranair limbahdansaluran drainase

    agar area sarana pendidikan tidak tergenang air, becek,

    danbautidaksedap.

    Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para

    pendidikdansiswatidakmengalamikesulitanmelakukan

    kegiatan cuci, dan buang air besar, sehingga perilaku

    higiensipendidikdansiswaselaluterjaga.

    10. PembangunanPrasaranaPerdagangan

    SaranaPerdaganganKotor,

    tergenang,becek,bautidaksedap,tidakhigienisdanmudah

    Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan

    persampahan agar area perdagangan tidak menjadikotor, sampah tidak bertebaran dimanamana, secara

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    46/50

    40 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

    NO POTENSIDAMPAKNEGATIF TINDAKANMITIGASI

    terjadipenularanpenyakit. estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya

    hewanliar(anjing,kucing)dantikus,seranggapembawa

    penyakitsepertilalatdankecoa. Perludilengkapisaluranair limbah dan salurandrainase

    agar area perdagangan tidak tergenang air, becek, dan

    bautidaksedap.

    Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para

    pedagang tidakmendapatkesulitan melakukan kegiatan

    mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga barang

    dagangannya terutama bahan baku makanaan dapat

    dijagatingkathigienisnya

    11. PembangunanDindingPenahanTanah

    Terjadipenggerusantanah Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dari bronjong

    (batu kali yang dibungkus kawat) karena dapatmengalirkanairyangberasaldaridalamtanah.

    Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dengan desain

    terasering dan kemiringan tertentu sehingga larian air

    tidakterlampaucepatyangdapatmenggerustanah.

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    47/50

    PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan 41

    Lampiran2.FormatPenilaianTerhadapDaftarKegiatanTerlarang(NegatifList)

    Apakahusulankegiatan,termasukdalamsalahsatukegiatanyangdilaranguntukdibiayaiolehdanaPNPMMandiriPerkotaankarenaberdampaknegatifterhadaplingkungan?

    No BUTIR/ITEM YA TIDAK

    1. Membangundidalamdanatauberbatasanlangsungdenganareayangdilindungi

    seperti:KawasanHutanLindung,KawasanBergambut,Kawasanpantaiberhutan

    bakau(Mangrove),KawasanResapanAir,CagarAlam,SuakaMargaSatwa,Hutan

    Wisata,DaerahPengungsianSatwa,TamanNasional,TamanWisataAlam,Cagar

    Budaya&IlmuPengetahuan,LokasiSitusPurbakala,lokasipeninggalansejarah;

    2 Penggunaanbahanbangunanyangmengandungasbes; .

    3 Kegiatan produksi dan pengolahan yang menghasilkan emisi atau effluent cair

    dan gas kecuali kegiatan dalam skala kecil dan kegiatankegiatn yang telah

    direviewdandiberikansertifikatolehBappedalda berdasarkanstandarkontrol

    polusiairdanudara.

    4 Memanfaatkan dan atau menghasilkan bahanbahan limbah berbahaya,

    termasukpestisidadanherbisida,danprodukterkaitlainnya;

    5 Memproduksi, memproses, pengolahan, penyimpanan atau penjualan produk

    tembakauatauprodukyangmengandungtembakau.

    6 Memproduksiataumenggunakanbahanyangmembahayakanozon;

    7 Memproduksi, menyimpan dan pengangkutan cairan, gas atau emisi yang

    berbahaya(termasukkategorilimbahberbahaya B3);

    8 PembangunanMCK,Kakus/JambantanpaSeptictankdanresapan;

    9 Bangunan/fasilitas Persampahan yang belum terintegrasi dengan sistem

    persampahankotayangsudahada;

    10 Drainase yang belum terintegarasi dengan sistem drainase kota yang telah ada

    ataudrainasetanpapembuanganakhir;.

    11 Jaringan Listrik (termasuk lampu penerangan) yang pengelolaan O&Pnya bukan

    olehmasyarakat;

    12 Berdampaknegatifterhadapkelestarianbudayalokal;

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    48/50

    42 PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    49/50

  • 7/27/2019 Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan

    50/50

    KANTOR PUSAT

    JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru

    Jakarta Selatan, Indonesia - 12110

    KANTOR PROYEK

    Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan

    Jakarta Pusat Indonesia - 10210

    SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRI

    www.pnpm-mandiri.org

    PENGADUANP.O. BOX 2222 JKPMTSMS 0817 48048

    e-mail : [email protected]

    www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org