Upload
rini-rosita
View
150
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Phyllanthus emblica L
Sinonim Emblica officinalis Gaertn.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotlyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus emblica L.
Nama umum/dagang Kemloko
Nama daerah
Sumatera Malaka ( Melayu ), Balaka ( Minangkabau )
Jawa Malaka ( Sunda ), Kemloko ( Jawa ), Malakah ( Madura )
Deskripsi
Habitus : Pohon, tinggi ± 10 m.
Batang : Tegak, Bulat, Berkayu, Percabangan Monopodial, Coklat Keputih-putihan.
Daun : Ditumbuhi bulu-bulu kecil pendek dan mengeluarkan aroma seperti lemon, Majemuk, Lonjong, Pangkal dan Ujung Runcing berwarna hijau, Panjang 14-22 mm, lebar 3.5 mm, Pertulangan Menyirip, Hijau.
Bunga : Tunggal, Bulat, di Ketiak Daun, Kecil, Panjang 5-6 mm, Berkelamin ganda, Benang Sari Tiga, Pulih, Tangkai Putik Berlekatan, Kuning Kehijauan, Mahkota bunga Merah Keunguan
Buah : Tunggal, Diketiak daun, Bundar, Beruang Tiga, Kuning Pucat, Diameter sekitar 2 cm
Biji : Lonjong pipih, Keras, Coklat Muda
Akar : Tunggang, Putih Kotor
Pohon yang bengkok, bermata kayu, lambat tumbuhnya, dan biasanya tingginya tidak lebih dari 10 m, kadang - kadang 19 m, dan besar batangnya 15 @ 28 cm, tumbuh tersebar di Asia Tenggara, di Jawa umum terdapat hingga ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut, terutama di dalam semak - semak rumput.
Sifat khas
Buah : Manis dan mendinginkanDaun : Pedas dan menetralkanAkar : Tidak berasa dan menetralkan
Khasiat
Buah Phyllanthus emblica berkhasiat sebagai obat sariawan dan gusi bengkak/bernanah. Untuk obat sariawan dipakai ± 50 gram daging buah Phyllanthus emblica yang tua, dicuci, diparut dan diperas, kemudian hasil perasannya diminum sekaligus. Membantu kinerja lever. Jika dikeringkan, bisa berfaedah sebagai penambah nafsu makan dan menghentikan pendarahan. Bijinya bisa mengobati asma, demam, dan batuk. Dapat mengobati flu, TBC dan berbagai penyakit gangguan kekebalan tubuh lain. Selain itu :
Buah : anti inflamasi, antitusif, dan antipiretikDaun : DiuretikAkar : Hipotensif
Kegunaan
Buah
1. batuk2. batuk darah3. demam4. kencing manis5. kekurangan vitamin C6. sakit gigi7. selesma
Daun
1. busung air2. bisul ( obat luar )3. eksem ( obat luar )
Akar
1. batuk darah2. radang usus
3. sakit lambung4. tekanan darah tinggi
Ramuan dan Takaran
Kencing manis
Ramuan :
Buah malaka 8 gram Garam sedikit Air 110 ml
Cara pembuatan :
Dibuat infus
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 100 ml
Lama pengobatan :
Diulang sedikitnya selama 14 hari
Kandungan Kimia
Buah, daun, dan akar Phyllanthus emblica mengandung poifenol, di samping itu, daun dan akarnya juga mengandung flavonoida, dan daunnya mengandung saponin. Buahnya mengandung vitamin C.
Anatomi
Daun
Epidermis daun Phyllanthus terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis
atas terdiri dari selapis sel dan agak menonjol keluar. Sedangkan epidermis bawah lebih
menonjol dari epidermis atas. Sel epidermis ini berdinding ( samping ) bergelombang,
kutikula yang jelas dan berbintik, dan terdapat stomata ( tipe anisositik ), dimana pada
permukaan epidermis bawah terdapat lebih banyak stomata daripada di epidermis atas.
Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik dan setengah kali tebal
mesofil daun. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkasa pembuluh bertipe
kolateral, tulang daun di dalam mesofil berbentuk roset.
Batang
Epidermis batang terdiri dari selapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari
jaringan kolenkim dan jaringan parenkim yang berisi butir hijau daun berbentuk roset besar.
Merupakan kelompok serabut perisikel, berlignin, dan tersusun dalam lingkaran yang
terputus – putus. Kulit batang terdiri dari tanin. Floem sedikit. Xilem sekunder tersusun
radial. Jari – jari xilem terdiri dari 1 – 2 deret sel yang radial.
Buah
Kulit buah terdiri dari selapis sel epidermis dan memiliki kutikula yang berbintik. Di
bagian yang lebih dalam terdapat selapis sel parenkim jernih dan 2 lapis sel kecil yang
menebal berbentuk radial. Juga terdapat selapis sel seperti jaringan palisade yang jernih.
Biji
Di dalam kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk
segiempat atau segi panjang, dinding luar dan diding radial lebih tebal dari dinding dalam,
berlignin, lumen berbentuk segitiga, saluran noktah bercabang – cabang dan sel – sel kecil
edosperm.
Berdasarkan dari familinya, yaitu Euphorbiceae, maka ciri morfologi dan anatomi
Phyllantus emblica L. antara lain :
Merupakan tanaman herbaceous dan biasanya hidup pada hutan hujan.
Bunga dari tumbuhan ini memiliki mahkota dengan kelopak yang kecil.
Bentuk ovarium mnyerupai kapsul schizocarpic dan terpisah hingga
mesokarpium.
Tanaman ini memiliki bulir dan tandan.
Berdasarkan dari subfamilinya, yaitu Phyllanthoideae, maka ciri morfologi dan anatomi
Phyllantus emblica L. antara lain :
Tanaman ini memiliki ovulum bitegmic dengan integument terdalam tanpa vaskular dan
tanpa pachychalazal. Bagaimanapun juga, pada ketebalan integument terdalam, tipe
permukaan biji, dan bentuk sel terdiri dari exotegment ( yang tersusun sel coboidal ).
Fisiologi
Tumbuhan Phyllanthus emblica mengalami sintesis C4, karena pada tanaman ini memiliki jaringan mesofil dan sudah terdifferensiasi menjadi jaringan tiang ( palisade ).
Lain - Lain
Kayu
Kayunya dibakar menjadi arang dan digunakan untik membuat gagang perkakas, di Bogor
juga terkenal sebagai kayu yang baik.
Kulit batang
Rebusan kulit batang yang diiris – iris berwarna biru tua dan digunakan untuk memberi
warna pada taplak. Di india kulit batangnya digunakan untuk mengolah kulit, tetapi di tempat
itu jarang mengandung zat penyamak lebih dari 8 @ 9%, dan karena sifat – sifat kurang baik
yang ditimbulkan pada kulit, maka tidak digunakan secara besar – besaran. Pohon ini dapat
mengeluarkan lagi tunas 0 tunas panjang setelah dipotong
Daun
Daun yang muda juga mengandung banyak zat penyamak ( 23@27% ). Daun pohon kemlaka
( dulu ) memerikan warna kecoklat – coklatan pada anyaman bambu dari Banten.
Buah
Buahnya berwarna hijau laut dan rasanya asam sepat, kadang – kadang dimakan mentah atau
sebagai manisan. Bila mentah, rasa buah tida enak, namun dengan adnya gula, buahnya
menjadi manisan yang sedap dan sebagai asinan dimakan bersama gorengan.
Buahnya dikeringkan ( dahulu ) digunakan dalam pengobatan, rebusannya diberikan terhadap
murus – darah, dan buahnya yang direndam dahulu setelah dilumatkan, dioleskan 2 – 3 kali
pada kepala menghilangkan sakit kepala dan pusing yang disebabkan panas terik matahari
dan demam.
Buah ini dahulu diekspor ke India sebagai bahan penyamak . daging buah yang dilepaskan
dari bijinya dan dikeringkan dengan sempurna akan diperoleh suatu produk yang
mengandung bahan penyamak dalam kadar 35%.
Penelitian lebih lanjut
Telah dilakukan identifikasi terpenoid kulit kayu Malaka dan pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah kelinci. dari hasil penelitian tersebut, ternyata pada percobaan dengan toleransi glukosa menunjukkan hal berikut :
1. tidak ada pengaruh terhgadao penurunan kadar glukosa darah kelinci antara pemberian triterpenoid dengan takaran 100 mg.kg bb dibandingkan dengan kontrol.2. adanya pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah kelinci antara pemberian triterpenoid 250 mg/kg bb dibandingkan dengan kontrol
Sumber
http://images.google.co.id/images?q=phyllanthus+emblica&ndsp=20&svnum=10&hl=id&start=0&sa=N
http://www.britannica.com/eb/topic-185572/emblic
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0501/24/ipt03.html
http://warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/3-103.pdf
http://www.1911encyclopedia.org/Palaeobotany
Sastroamidjojo, senso, 1997, obat asli indonesia, 182, dian rakyat, jakarta
Heyne, K., 1987, tumbuhan berguna indonesia, 1137 - 1138, badan litbang departemen kehutanan, jakarta
Rr. Kusumowardani
068114112
Sebelumnya: Physalis angulata 068114117Selanjutnya : phyllanthus niruri