10
Phyllanthus emblica L Sinonim Emblica officinalis Gaertn. Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotlyledoneae Bangsa : Euphorbiales Suku : Euphorbiceae Marga : Phyllanthus Jenis : Phyllanthus emblica L. Nama umum/dagang Kemloko Nama daerah Sumatera Malaka ( Melayu ), Balaka ( Minangkabau ) Jawa Malaka ( Sunda ), Kemloko ( Jawa ), Malakah ( Madura ) Deskripsi Habitus : Pohon, tinggi ± 10 m. Batang : Tegak, Bulat, Berkayu, Percabangan Monopodial, Coklat Keputih-putihan. Daun : Ditumbuhi bulu-bulu kecil pendek dan mengeluarkan aroma seperti lemon, Majemuk, Lonjong, Pangkal dan Ujung Runcing berwarna hijau, Panjang 14-22 mm, lebar 3.5 mm, Pertulangan Menyirip, Hijau.

Phyllanthus Emblica L

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Phyllanthus Emblica L

Phyllanthus emblica L

Sinonim Emblica officinalis Gaertn.

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotlyledoneae

Bangsa : Euphorbiales

Suku : Euphorbiceae

Marga : Phyllanthus

Jenis : Phyllanthus emblica L.

Nama umum/dagang Kemloko

Nama daerah

Sumatera Malaka ( Melayu ), Balaka ( Minangkabau )

Jawa Malaka ( Sunda ), Kemloko ( Jawa ), Malakah ( Madura )

Deskripsi

Habitus : Pohon, tinggi ± 10 m.

Batang : Tegak, Bulat, Berkayu, Percabangan Monopodial, Coklat Keputih-putihan.

Daun : Ditumbuhi bulu-bulu kecil pendek dan mengeluarkan aroma seperti lemon, Majemuk, Lonjong, Pangkal dan Ujung Runcing berwarna hijau, Panjang 14-22 mm, lebar 3.5 mm, Pertulangan Menyirip, Hijau.

Bunga : Tunggal, Bulat, di Ketiak Daun, Kecil, Panjang 5-6 mm, Berkelamin ganda, Benang Sari Tiga, Pulih, Tangkai Putik Berlekatan, Kuning Kehijauan, Mahkota bunga Merah Keunguan

Buah : Tunggal, Diketiak daun, Bundar, Beruang Tiga, Kuning Pucat, Diameter sekitar 2 cm

Biji : Lonjong pipih, Keras, Coklat Muda

Page 2: Phyllanthus Emblica L

Akar : Tunggang, Putih Kotor

Pohon yang bengkok, bermata kayu, lambat tumbuhnya, dan biasanya tingginya tidak lebih dari 10 m, kadang - kadang 19 m, dan besar batangnya 15 @ 28 cm, tumbuh tersebar di Asia Tenggara, di Jawa umum terdapat hingga ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut, terutama di dalam semak - semak rumput.

Sifat khas

Buah : Manis dan mendinginkanDaun : Pedas dan menetralkanAkar : Tidak berasa dan menetralkan

Khasiat

Buah Phyllanthus emblica berkhasiat sebagai obat sariawan dan gusi bengkak/bernanah. Untuk obat sariawan dipakai ± 50 gram daging buah Phyllanthus emblica yang tua, dicuci, diparut dan diperas, kemudian hasil perasannya diminum sekaligus. Membantu kinerja lever. Jika dikeringkan, bisa berfaedah sebagai penambah nafsu makan dan menghentikan pendarahan. Bijinya bisa mengobati asma, demam, dan batuk. Dapat mengobati flu, TBC dan berbagai penyakit gangguan kekebalan tubuh lain. Selain itu :

Buah : anti inflamasi, antitusif, dan antipiretikDaun : DiuretikAkar : Hipotensif

Kegunaan

Buah

1. batuk2. batuk darah3. demam4. kencing manis5. kekurangan vitamin C6. sakit gigi7. selesma

Daun

1. busung air2. bisul ( obat luar )3. eksem ( obat luar )

Akar

1. batuk darah2. radang usus

Page 3: Phyllanthus Emblica L

3. sakit lambung4. tekanan darah tinggi

Ramuan dan Takaran

Kencing manis

Ramuan :

    Buah malaka            8 gram    Garam                     sedikit    Air                           110 ml

Cara pembuatan :

    Dibuat infus

Cara pemakaian :

    Diminum 1 kali sehari 100 ml

Lama pengobatan :

    Diulang sedikitnya selama 14 hari

Kandungan Kimia

Buah, daun, dan akar Phyllanthus emblica mengandung poifenol, di samping itu, daun dan akarnya juga mengandung flavonoida, dan daunnya mengandung saponin. Buahnya mengandung vitamin C.

Page 4: Phyllanthus Emblica L

Anatomi

Daun

Epidermis daun Phyllanthus terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis

atas terdiri dari selapis sel dan agak menonjol keluar. Sedangkan epidermis bawah lebih

menonjol dari epidermis atas. Sel epidermis ini berdinding ( samping ) bergelombang,

kutikula yang jelas dan berbintik, dan terdapat stomata ( tipe anisositik ), dimana pada

permukaan epidermis bawah terdapat lebih banyak stomata daripada di epidermis atas.

Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik dan setengah kali tebal

mesofil daun. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkasa pembuluh bertipe

kolateral, tulang daun di dalam mesofil berbentuk roset.

Batang

Epidermis batang terdiri dari selapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari

jaringan kolenkim dan jaringan parenkim yang berisi butir hijau daun berbentuk roset besar.

Merupakan kelompok serabut perisikel, berlignin, dan tersusun dalam lingkaran yang

terputus – putus. Kulit batang terdiri dari tanin. Floem sedikit. Xilem sekunder tersusun

radial. Jari – jari xilem terdiri dari 1 – 2 deret sel yang radial.

Buah

Kulit buah terdiri dari selapis sel epidermis dan memiliki kutikula yang berbintik. Di

bagian yang lebih dalam terdapat selapis sel parenkim jernih dan 2 lapis sel kecil yang

menebal berbentuk radial. Juga terdapat selapis sel seperti jaringan palisade yang jernih.

Page 5: Phyllanthus Emblica L

Biji

Di dalam kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk

segiempat atau segi panjang, dinding luar dan diding radial lebih tebal dari dinding dalam,

berlignin, lumen berbentuk segitiga, saluran noktah bercabang – cabang dan sel – sel kecil

edosperm.

Berdasarkan dari familinya, yaitu Euphorbiceae, maka ciri morfologi dan anatomi

Phyllantus emblica L. antara lain :

Merupakan tanaman herbaceous dan biasanya hidup pada hutan hujan.

Bunga dari tumbuhan ini memiliki mahkota dengan kelopak yang kecil.

Bentuk ovarium mnyerupai kapsul schizocarpic dan terpisah hingga

mesokarpium.

Tanaman ini memiliki bulir dan tandan.

Berdasarkan dari subfamilinya, yaitu Phyllanthoideae, maka ciri morfologi dan anatomi

Phyllantus emblica L. antara lain :

Tanaman ini memiliki ovulum bitegmic dengan integument terdalam tanpa vaskular dan

tanpa pachychalazal. Bagaimanapun juga, pada ketebalan integument terdalam, tipe

permukaan biji, dan bentuk sel terdiri dari exotegment ( yang tersusun sel coboidal ).

Page 6: Phyllanthus Emblica L

Fisiologi

Tumbuhan Phyllanthus emblica mengalami sintesis C4, karena pada tanaman ini memiliki jaringan mesofil dan sudah terdifferensiasi menjadi jaringan tiang ( palisade ).

Page 7: Phyllanthus Emblica L

Lain - Lain

Kayu

Kayunya dibakar menjadi arang dan digunakan untik membuat gagang perkakas, di Bogor

juga terkenal sebagai kayu yang baik.

Kulit batang

Rebusan kulit batang yang diiris – iris berwarna biru tua dan digunakan untuk memberi

warna pada taplak. Di india kulit batangnya digunakan untuk mengolah kulit, tetapi di tempat

itu jarang mengandung zat penyamak lebih dari 8 @ 9%, dan karena sifat – sifat kurang baik

yang ditimbulkan pada kulit, maka tidak digunakan secara besar – besaran. Pohon ini dapat

mengeluarkan lagi tunas 0 tunas panjang setelah dipotong

Daun

Daun yang muda juga mengandung banyak zat penyamak ( 23@27% ). Daun pohon kemlaka

( dulu ) memerikan warna kecoklat – coklatan pada anyaman bambu dari Banten.

Buah

Buahnya berwarna hijau laut dan rasanya asam sepat, kadang – kadang dimakan mentah atau

sebagai manisan. Bila mentah, rasa buah tida enak, namun dengan adnya gula, buahnya

menjadi manisan yang sedap dan sebagai asinan dimakan bersama gorengan.

Buahnya dikeringkan ( dahulu ) digunakan dalam pengobatan, rebusannya diberikan terhadap

murus – darah, dan buahnya yang direndam dahulu setelah dilumatkan, dioleskan 2 – 3 kali

pada kepala menghilangkan sakit kepala dan pusing yang disebabkan panas terik matahari

dan demam.

Buah ini dahulu diekspor ke India sebagai bahan penyamak . daging buah yang dilepaskan

dari bijinya dan dikeringkan dengan sempurna akan diperoleh suatu produk yang

mengandung bahan penyamak dalam kadar 35%.

Penelitian lebih lanjut

Page 8: Phyllanthus Emblica L

Telah dilakukan identifikasi terpenoid kulit kayu Malaka dan pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah kelinci. dari hasil penelitian tersebut, ternyata pada percobaan dengan toleransi glukosa menunjukkan hal berikut :

1. tidak ada pengaruh terhgadao penurunan kadar glukosa darah kelinci antara pemberian triterpenoid dengan takaran 100 mg.kg bb dibandingkan dengan kontrol.2. adanya pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah kelinci antara pemberian triterpenoid 250 mg/kg bb dibandingkan dengan kontrol

Sumber

http://images.google.co.id/images?q=phyllanthus+emblica&ndsp=20&svnum=10&hl=id&start=0&sa=N

http://www.britannica.com/eb/topic-185572/emblic

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0501/24/ipt03.html

http://warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/3-103.pdf

http://www.1911encyclopedia.org/Palaeobotany

Sastroamidjojo, senso, 1997, obat asli indonesia, 182, dian rakyat, jakarta

Heyne, K., 1987, tumbuhan berguna indonesia, 1137 - 1138, badan litbang departemen kehutanan, jakarta

Rr. Kusumowardani

068114112

Sebelumnya: Physalis angulata 068114117Selanjutnya : phyllanthus niruri