PIPA ORGANA

Embed Size (px)

Citation preview

PIPA ORGANA TERBUKAJika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka.

Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada gambar dibawah. Panjang kolom udara (pipa) sama dengan (jarak antara perut berdekatan).

Dengan demikian L = atau 1= 2LDan frekuensi nada dasar adalah : f1 =

Pada resonansi berikutnya dengan panjang gelombang

2 disebut nada atas pertama, ditunjukkan pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjai 3 perut dan 2 simpul. Panjang pipa sama dengan 2. Dengan demikian, L = 2 atau 2 = L Dan frekuensi nada atas kesatu ini adalah : f2 =

Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan persamaan frekuensi untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena itu, persamaan umum frekuensi alami atau frekuensi resonansi pipa organa harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat kedua ujungnya, yaitu :

Dengan v = cepat rambat bunyi dalam kolom udara dan n = 1, 2, 3, . . . . Jadi, pada pipa organa terbuka semua harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan frekuensi harmonik merupakan kelipatan bulat dari harmonik kesatunya. Flute dan rekorder adalah contoh instrumen yang berprilaku seperti pipa organa terbuka dengan semua harmonik muncul.

PIPA ORGANA TERTUTUPjika ujung pipa organa tertutup, maka pipa organa itu disebut pipa organa tertutup. Pada ujung pipa tertutup, udara tidak bebas bergerak, sehingga pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Tiga keadaan resonansi di dalam pipa organa tertutup ditunjukkan pada Gambar di bawah :

Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada

gambar a, yaitu terjadi 1 perut dan 1 simpul. Panjang pipa sama dengan (jarak antara simpul dan perut berdekatan). Dengan demikian , ata, u 1 = 4L, dan frekuensi nada dasar adalah :

Pola resonansi berikutnya dengan panjang gelombang

3 disebut nada atas pertama, ditunjukkan pada gambar b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjadi 2 perut dan 2 simpul. Panjang simpul sama dengan .Dengan demikian , atau 1 = 4L,dan frekuensi

nada atas kesatu ini adalah

Perhatikan bahwa frekuensi ini sama dengan tiga kali frekuensi nada dasar. Selanjutnya akan Anda peroleh bahwa frekuensi nada atas kedua, yang getarannya seperti ditunjukkan pada Gambar c adalah

Tampak bahwa pada kasus pipa organa tertutup hanya harmonik-harmonik ganjil yang muncul. Harmonik kesatu, f1, harmonik ketiga f3 = 3f1, harmonik kelima f5 = 5f1, dan seterusnya. Secara umum, frekuensifrekuensi alami pipa organa tertutup ini dinyatakan oleh :

Alat musik yang termasuk keluarga klarinet merupakan contoh pipa organa tertutup dengan harmonik ganjil untuk nada-nada rendah.