22
TUGAS INDIVIDU MAKALAH GIZI KERJA PIRAMIDA GIZI DI SUSUN OLEH FATMAWATI AZIS K211 12 011 PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Piramida Gizi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Piramida Gizi

TUGAS INDIVIDUMAKALAH GIZI KERJA

PIRAMIDA GIZI

DI SUSUN

OLEH

FATMAWATI AZIS

K211 12 011

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

Page 2: Piramida Gizi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji

syukur kita atas kehadirat ALLAH SWT yang masih memberikan kita

kesempatan untuk tetap bernafas sampai sekarang, masih memberikan

kesempatan untuk tetap istiqomah di jalan-Nya dan kesempatan untuk bisa

menyempatkan diri menyelesaikan makalah ini walaupun masih jauh dari

kata kesempurnaan.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan

Baginda RASULULLAH SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah

menyampaikan kepada umat manusia akan nikmatnya islam hingga

kenikmatannya masih bisa dirasakan sampai sekarang.

Taklupa pula rasa terima kasih kami selaku tim penyusun makalah

ini kepada dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam

membagi ilmunya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu

dan sasaran.

Ucapan terima kasih kami haturkan pula kepada semua teman-

teman yang telah memberikan sumbangsih tenaga, pikiran dan materi

dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah yang telah kami susun ini masih

banyak kekurangan jadi kami harapkan kepada pembaca akan memberikan

masukan, saran maupun kritik yang membangun untuk penyusunan

makalah ke depannya agar bias lebih baik lagi.

Wassalamu AlaikumWr.Wb

Makassar, 10 November 2014

Fatmawati Azis

Page 3: Piramida Gizi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………….................……………….........

DAFTAR ISI …………………………………….................…………….......

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ………………....……………...............………….

I.2 Rumusan Masalah ……………………………...............…………

I.3 Tujuan Penulisan .............................................................................

I.4 Manfaat Penulisan ...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Piramida Gizi..................................................................

II.2 Sejarah Piramida Gizi.......................................................................

II.3 Prinsip Makanan Sehat ....................................................................

II.3 Konsep Piramida Gizi....................................................................... BAB III PENUTUP

III.1 Simpulan ……………........……………………...............…...….

III.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ………………………........………................……......

Page 4: Piramida Gizi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Gizi berasal dari bahasa Arab “al gizai” yang artinya makanan dan

manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang

bermanfaat untuk kesehatan. Manusia dalam proses pertumbuhan dan

perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa

hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang

terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien

dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-

tumbuhan (nabati).

Masalah gizi utama di Indonesia masih tetap didominasi oleh masalah gii

kurang yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitamin A (KVA),

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), dan anemia zat besi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi maslah gizi

kurang adalah dengan menyediakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi

tertentu sesuai dengan masalah gizi yang di alami.

Masalah gizi kurang yang terjadi di Indonesia yaitu kurang energi protein

(KEP). KEP merupakan masalah gizi kurang akibat konsumsi pangan tidak

cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan ke-sehatan.

Manifestasi KEP ditentukan dengan pengukuran status gizi (Rimbawan &

Baliwati, 2004). Berdasarkan pengukuran status gizi ter-dapat kategori status

gizi balita KEP yaitu un-derweight (BB/U), wasted atau kekurusan (BB/TB),

dan stunted atau pendek (TB/U). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2007, sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi

Page 5: Piramida Gizi

underweight di atas prevalensi nasi-onal. Prevalensi balita stunted, masih

ditemu-kan di 17 provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi di atas

prevalensi nasional yaitu 36.8%. Sebanyak 25 provinsi mempunyai preva-

lensi wasted di atas prevalensi nasional.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan piramida gizi?

2. Bagaimana sejarah piramida gizi ?

3. Bagaimana konsep piramida gizi ?

4. Bagaimana prinsip makanan sehat gizi ?

I.3 Tujuan Penulisan

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai

berikut:

1. Mengetahui pengertian dari piramida gizi

2. Mengidentifikasi sejarah piramida gizi

3. Mengidentifikasi konsep piramida gizi

4. Mengidentifikasi prinsip makanan sehat gizi

I.4 Manfaat Penulisan

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai

berikut:

1. Pembaca diharapkan dapat mengetahui pengertian piramida gizi

2. Pembaca diharapkan dapat mengetahui sejarah piramida gizi

3. Pembaca diharapkan dapat mengetahui prinsip makanan sehat gizi

4. Pembaca diharapkan dapat mengetahui konsep piramida gizi

Page 6: Piramida Gizi

BAB II

ISI

II.1 Pengertian Piramida Gizi

Sumber : http://www.pnccenter.co.id/index.php/id/read/29/piramida-makanan.html

Zat gizi digolongkan ke dalam 6 kelompok utama, yaitu karbohidrat,

lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi tersebut digolongkan

menjadi 2, yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi

mikro (vitamin dan mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam

makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau

kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit.

Page 7: Piramida Gizi

Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak

usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar

tercapai kondisi kesehatan yang prima.

Selama ini kita sudah mengetahui prinsip makanan 4 sehat 5 sempurna .

Hal tersebut diajarkan sejak kita di SD. Namun tahukah bahwa sebenarnya

prinsip tersebut sudah tidak berlaku lagi. Sejak 1995 departemen kesehatan

sudah memakai standar sistim piramida makanan yang dibuat oleh para ahli

gizi di Amerika. Di Indonesia kadang dikenal dengan istilah Tumpeng Gizi

Seimbang.

Sebenarnya apa itu piramida makanan? Piramida makanan menjelaskan

secara lebih baik jumlah / proporsi / perbandingan dari masing masing

kelompok makanan yang sebaiknya di makan setiap hari. Piramida makanan

membagi makanan berdasarkan secara kelompok dan berapa jumahnya yang

harus dikonsumsi setiap hari. Sementara pada 4 sehat 5 sempurna hanya

menjelaskan kelompok makanan yang harus dimakan tapi tidak dijelaskan

berapa jumlahnya  masing masing kelompok makanan yang mesti di makan

setiap hari.

Hidangan “gizi seimbang” adalah makanan yang mengandung zat tenaga,

zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk

melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan

makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun

atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang

didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).

Sedangkan zat pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses

metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh.

Piramida makanan merupakan perencanaan pola makan dengan gizi

seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Prinsip penyajian

makanan berdasarkan piramida makanan memenuhi beberapa prinsip, yaitu

gizi seimbang sesuai dengan umur, aktifitas, dan jenis kelamin, variatif, dan

tidak berlebihan

Page 8: Piramida Gizi

Pada piramida bagian bawah tentunya menunjukan bagian yang paling

luas/ banyak. Semakin ke atas/ ke puncak maka jumlah/ luasnya semakin

sedikit.

II.2 Sejarah Piramida Gizi

Gizi terjemahan dari bahasa Inggris "Nutrition" dan “nutrition science”.

Meskipun belum resmi ditetapkan oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah

Gizi dan Ilmu Gizi telah dipakai oleh Prof.Djuned Pusponegoro, dalam pidato

pengukuhannya sebagai guru besar ilmu penyakit anak di Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1952. Tahun 1955, Ilmu Gizi resmi

menjadi mata kuliah di Fakultas Kedokteran UI, dan tahun 1958 secara resmi

dipakai dalam pidato pengukuhan Prof.Poerwo Soedarmo sebagai Guru Besar

Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di Fakultas Kedokteran UI. Sejak itu sampai

sekarang banyak Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas

Teknologi Pangan, Fakultas Kesehatan Masyarakat telah mendirikan Bagian

atau Departemen Ilmu Gizi. Tahun 1965 di Jakarta diresmikan Akademi Gizi

dari Departemen Kesehatan, yang sampai sekarang tersebar di hampir semua

propinsi di Indonesia sebagai Pendidikan Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi .

Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan resmi dari Nutrition dan Nutrition

Science, diperoleh pada akhir tahun 50an dari Prof DR. Haryati Soebadio

seorang dosen, ahli bahasa, dan sebagai direktur Lembaga Bahasa Indonesia

Fakultas Sastra UI. Prof.DR.Soebadio, menjelaskan tentang akar bahasa

Indonesia kebanyakan dari bahasa Arab dan Sanksekerta. Kata Inggris

Nutrition dalam bahasa Arab di sebut GHIZAI, dan dalam bahasa

Sanksekerta SVASTAHARENA. Keduanya artinya sama, makanan yang

menyehatkan. Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo, ketika itu

masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat Kementerian

Kesehatan dan Direktur Akademi Gizi Kementerian Kesehatan, bapak gizi

Indonesia memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang

Page 9: Piramida Gizi

sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai dikalangan ilmu kedokteran dan

kesehatan masyarakat. Sedang kata SVASTAHARENA di pakai dalam

lambang organisasi PERSAGI, sampai sekarang.

Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari "

Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ

pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat

kehidupan (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh

membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-

masing dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan pertumbuhan (fisik) dan

perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat

dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera."

Secara pendek dan populer ilmu gizi sering diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan. Sementara itu pada saat

yang bersamaan fakultas kedokteran hewan IPB menterjemahkan Animal

Nutrition sebagai nutrisi makanan ternak. Dengan demikian nutrisi lebih

banyak di pakai untuk makanan ternak sedangkan gizi resmi di pakai di

fakultas kedokteran dan semua lembaga gizi.

Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 Sehat 5 Sempurna”

(4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, pada tahun 1950-an.

Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga

sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat

yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu menjadi “Nutrition Guide

for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet”

diterjemahkan menjadi “ Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Pada konferensi

pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO,

dalam rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di negara berkembang,

antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula

menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi

“Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO

tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi

Page 10: Piramida Gizi

bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan

sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap

menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh

masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009

yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program

perbaikan gizi.

II.3 Prinsip Makanan Sehat

Piramida makanan memenuhi prinsip-prinsip dasar dari makanan sehat,

yaitu variatif, seimbang, dan terbatas.

√  Variatif :

Tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memenuhi semua  zat gizi

yang dibutuhkan. Diet bervariasi yang mengandung beberapa jenis makanan

berbeda dari lima kelompok makanan utama pada Piramida dapat memenuhi

semua zat gizi yang dibutuhkan.

√  Seimbang :

Diet dengan gizi seimbang dalam jumlah yang cukup dari kelima jenis

makanan, dapat memenuhi  kebutuhan kalori dan zat gizi. Kebutuhan setiap

orang berbeda tergantung dari umur, jenis kelamin dan aktifitas fisik yang

dilakukan.

√  Tidak berlebihan :

Memilih makanan dan minuman secara hati-hati akan membantu anda

mengontrol kalori dan jumlah lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam,

gula dan minuman beralkohol. Sistem ini juga fleksibel sehingga anda dapat

memilih dan menikmati jenis makanan yang tersedia.

II.4 Konsep Piramida Gizi

Piramida makanan ini terdiri dari 4 susun. Lapisan bawah adalah yang

dimakan paling banyak dalam sehari yaitu kelompok karbohidrat. Kelompok

karbohidrat sebagai sumber energi utama dimakan dengan rasio 3-8 porsi

Page 11: Piramida Gizi

dibanding kelompok lain. Sumber karbohidrat contoh adalah bubur , beras,

roti sereal, pasta, umbi, kentang terigu, mie.

Lapis ke 2 terdiri dari 2 kelompok. kelompok sayur dan kelompok buah.

kelompok sayur dan buah dimakan dengan rasio 3-5 porsi dibanding

kelompok lain. Di Indonesia , buah jarang dimakan harian, malah sering kita

lupa makan buah. Banyak sekali orang yang dalam kesehariannya bahkan

tidak menyertakan buah dalam sehari. padahal buah bukan hanya sekedar ada

dalam menu, namun jumlahnya juga harus sering/ lebih banyak. Malah porsi

buah harus lebih banyak dan lebih sering dari kelompok protein seperti

daging atau telur  atau tahu tempe.

Lapis ke 3 terdiri dari 2 kelompok . Yaitu kelompok protein nabati dan

protein hewani.  Protein hanya dimakan dengan rasio 2-3 porsi dibanding

porsi kelompok lain. Protein hewani sumbernya dari hewan seperti daging,

ikan , telur, susu dan hasil olahannya. Protein nabati sumbernya dari kacang

Page 12: Piramida Gizi

kacangan dan biji bijian seperti kacang hijau, kacang tanah, susu kacang

kedelai, tahu, tempe dan segala jeni kacag dan produk olahan kacang.

Lapis ke 4 adalah kelompok tambahan. Seperti minyak, lemak, mentega,

margarin, manisan. Jenis makanan di kelompok ini hanya dimakan kadang

kadang atau porsi sangat sedikit dibanding porsi kelompok lain.

Sesuai bentuk piramida, makin ke atas maka kebutuhan jenis makanan

tersebut makin sedikit. Tentu yang tidak boleh dilupakan adalah minum air

putih kurang lebih 8 gelas perhari, menjaga kebersihan, rutin  berolahraga dan

memantau berat badan.

Page 13: Piramida Gizi

BAB IIIPENUTUP

III.1 Simpulan Aturlah pola makan yang sehat dan cerdas, yaitu pemilihan makanan

yang bervariasi dengan gizi seimbang dan dalam jumlah tidak berlebihan.

Gunakan pola makan ini sepanjang hidup anda, tidak hanya untuk

sementara, dan mulailah menciptakan piramida pribadi sekarang juga.

1. Makanlah 3 kali sehari secara teratur (makan pagi/sarapan, makan

siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu makan atau

menghilangkan salah satu makan utama anda.   

2. Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah

dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

3. Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah

piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian

sayur dan buah-buahan.

4. Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi

ketiga bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buah-

buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah

lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu

rendah/bebas lemak.

5. Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak

dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan

(snack).

6. Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan

mencoba makanan-makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari

segi gizi, juga dapat menambah minat terhadap makanan dan cemilan yang

sehat.

Page 14: Piramida Gizi

7. Pertimbangkanlah gaya hidup anda, berapa kalori yang anda butuhkan

setiap hari. Pilihlah jenis makanan yang dibutuhkan dari setiap kelompok

makanan dengan porsi yang cukup, setidaknya memenuhi kebutuhan

minimum perhari, guna mendapatkan atau menjaga berat badan anda tetap

sehat.

III.2 Saran Setelah menyusun piramida makanan bagi anda sendiri, langkah

selanjutnya adalah melakukan pencatatan terhadap semua yang anda makan.

Untuk membantu pencatatan, biasanya orang membuat semacam agenda

(diary). Hal ini akan membantu kedisiplinan anda dalam menjalankan

program yang telah ditetapkan. Walaupun disiplin diri merupakan hal yang

paling sulit, namun hal ini merupakan kunci keberhasilan menuju sukses.

Makan teratur sesuai dengan jadwal akan menghindarkan anda dari rasa

lapar, jangan menunda waktu makan, karena pada akhirnya anda malah akan

makan secara berlebihan di waktu makan berikutnya. Berikut ini contoh

tabel untuk membantu anda mengatur jadwal dengan benar, anda dapat

memodifikasi jadwal tersebut sesuai dengan kebutuhan anda.

Page 15: Piramida Gizi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pnccenter.co.id/index.php/id/read/29/piramida-makanan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gizi_seimbang

https://www.ibudanbalita.com/diskusi/Gizi-Seimbang-Dengan-Piramida-Makanan

http://www.klinikpelitasehat.com/