23
Pizza Hut and KFC (Fast Food Information System) TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dwipanca Prabuwisudawan Lianitha Kurniawati Nola Noviawati Nova Puspitasari Rifan Ardiansyah Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc MANAJEMEN DAN BISNIS

Pizza Hut and KFC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Notes

Citation preview

Pizza Hut and KFC

(Fast Food Information System) TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENDwipanca Prabuwisudawan

Lianitha Kurniawati

Nola Noviawati

Nova Puspitasari

Rifan Ardiansyah Dosen:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc

MANAJEMEN DAN BISNISSEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah hirrabbilalamin.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Pizza Hut and KFC

(Fast Food Information System) .Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan, dukungan, saran dan kerja sama yang telah diberikan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang sangat kami harapkan.

Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan memerlukan. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bogor, 22 September 2014

PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan 2

1.3 Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Pengertian Sistem dan Informasi3 2.2 Sistem Informasi Manajemen4BAB III PEMBAHASAN................................................................................8

3.1 Pizza Hut and KFC (Fast Information System)8 3.2 Jenis Sistem Informasi Yang Digunakan Pizza Hut9 3.3 Keuntungan Sistem Informasi Pizza Hut Terhadap Bisnis10 3.4 Manfaat Yang Bisa Didapatkan Perusahaan Lain Jika Menerapkan SI PH 10BAB IV PENUTUP11

4.1 Kesimpulan 11DAFTAR PUSTAKA12I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan usaha terutama di zaman yang semakin modern ini mendorong setiap perusahaan untuk lebih kreatif dan mampu mengelola bisnisnya secara lebih baik. Tujuan pengelolaan ini adalah agar perusahaan dapat lebih bersaing di pasaran. Perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dengan mengembangkan sistem informasi sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini dan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam persaingan yang semakin ketat, informasi menjadi salah satu sumberdaya yang harus dikelola secara baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

Sistem informasi merupakan seperangkat alat, data, dan prosedur yang bekerja secara bersama-sama untuk memberikan hasil berupa informasi yang berguna. Informasi yang berguna adalah informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan valid sehingga dalam pengambilan yang didukung oleh informasi tersebut didapatkan keputusan yang tepat yang dapat mencapai sasaran yang telah direncanakan. Terdapat tiga alasan mendasar penerapan sistem informasi dalam sebuah perusahaan, yaitu mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya, serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.Pizza Hut dan KFC termasuk perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Kedua perusahaan tersebut terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnis mereka agar lebih efektif dan memiliki daya saing tinggi. Pizza Hut dan KFC mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet dan melengkapi sistem order via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via email dan internet. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.1.2. Perumusan Masalah

1. Seperti apa sistem informasi yang diterapkan oleh Pizza Hut dan KFC ke dalam perusahaannya?

2. Apa saja keuntungan dari sistem informasi yang telah diterapkan oleh kedua perusahaan tersebut?

1.3. Tujuan

Dengan adanya penyusunan makalah ini diharapkan mahasiswa mengetahui seperti apa sistem informasi dan keuntungan yang didapat oleh Pizza Hut dan KFC setelah menerapkan sistem informasi terhadap perusahaan mereka.II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem dan Informasi

Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systemeyang mempunyai pengertian Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian atau hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur. Kata sistem dalam bahasa Indonesia adalah cara, metode atau teknik. Pengertian sistem yang lain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit kesatuan yang saling bekerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan usaha tertentu. Ciri-ciri atau sifat-sifat sistem adalah :

a. Terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi.

b. Mempunyai lingkungan luar.

c. Mempunyai interface (jalinan).

d. Terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan dimaksudkan supaya sistem dapat beroperasi sedangkan sinyal untuk mendapatkan keluaran. Keluaran adalah hasil dari energi yang diperoleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem (Jogiyanto, 2001). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran dan tujuan.Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2. Sistem Informasi manajemen

Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data, pengolahan data (processing), dan menghasilkan keluaran (output). Output yang dihasilkan berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan pada masa saai itu juga maupun masa yang akan datang baik mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut untu mencapai tujuan.

Sistem informasi memiliki tugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan mengeluarkan data berupa informasi. Oleh karena itu sistem informasi memiliki fungsi berdasarkan pengolahan dan berdasarkan keluaran. Fungsi sistem informasi berdasarkan pengolahan antara lain mengolah transaksi (mengolah data), memelihara file historis (memenuhi kebutuhan informasi di masa datang), menghasilkan keluaran, dan interaksi user-pengolah. Fungsi sistem informasi manajemen berdasarkan keluaran antara lain dokumen traksaksi,laporan kerja terjadwal/rutin, jawaban atas pernyataan terjadwal, laporan tidak tejadwal (adhoc), jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc), dan dialog user machine.Dalam perkembangannya, sistem informasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)SIA bertujuan untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi, sebagai produk sampingan dari proses akuntansi.b. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM bertujuan untuk mendukung tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan dan menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang telah terkomputerisasi.c. Decision Support System (DSS)

DSS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan sistem analitis, database khusus, penilaian dan pandangan pembuat keputusan, serta proses permodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis yang semi terstruktur san tak terstruktur (OBrien, 2005). DSS bermula dari SIM karena menekan dari fungsi pendukung pembuat keputusan dan tahapan-tahapannya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi terstruktur (McLeod, 2004). Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok Group Decision Support (GDSS). Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka precaya bahwa DSS harus:

Membantu manajer membuat jeputusan untuk meemcahkan masalah semi-terstruktur.

Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya

Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinnya.

d. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI bertujuan untuk mengembangkan mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Cara yang dilakukan untuk memehami riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulannya. Pendekatan AI biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Komponen daar ES adalah knowledge0base yaitu suatu mesin inferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.

e. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OS mendukung pekerja data, biasanya hanya menganalisis informasi untuk mentransformasikan atau memenipulasikannya dengan cara0cara tertentu sebelum menyebarkan secara keseluruhan dengan organisasi maupun diluar organisasi. Aspek-aspek OAS antara lain voice mail, email, dan video conferencing.

KWS mendukung pekerja profesional, seperti ilmuan, insinyur, dan doktor dalam membentu menciptakan pengetahuan baru dan mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.Kelima aplikasi diatas akan membentuk menjadi informasi berbasis komputer (Computer Based Information System-CBIS). Tahap-tahap dalam pengembangan sistem sesuai dengan sistem informasi berbasis komputerisasi adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan sistem (system planning)b. Analisis sistem (system analysis)c. Desain/ perancangan sistem (sistem design)d. Penerapan/ implementasi sistem (system implementation)e. Perawatan sistem (system maintenance)Executive Information System (EIS)

EIS merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan berbagai tingkat rincian (McLeod, 1996). Rockart dan DeLong mengidentifikasi delapan faktor penentu keberhasilan untuk mencapai EIS yang berhasil. Faktor-faktor penentuan keberhasilan EIS adalah sebagai berikut:

a. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen

b. Sponsor operasi

c. Staf jasa informasi yang sesuai

d. Teknologi informasi yang sesuai

e. Manajemen data

f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis

g. Manajemen atas penolakan organisasi

h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistemIII. PEMBAHASAN3.1. Pizza Hut and KFC (Fast Food Information System)Ketika Pizza Hut pertama kali membuka toko on line pada situs www.pizzahut.com di internet pada bulan Agustus lalu, proyek ini dianggap tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan Pizza Hut mengalami penurunan keuntungan perusahaan sebesar 15%. Di awal pembukaan toko onlinenya, Pizza Hut hanya membatasi penjualannya di sekitar Santa Cruz, California, dan hanya menghasilkan kurang dari 10 pesanan pizza per minggu saja. Jumlah ini tentunya tidak dapat menutupi biaya server PC. Tetapi Cooke, Wakil Presiden Pizza Hut merasa ini adalah awal saja, dan Pizza Hut sedang menyiapkan rencana untuk pemesanan online secara lebih luas. Target utama mereka adalah selalu ada untuk pelanggan dimanapun mereka berada.Pizza Hut sendiri sebenarnya adalah perusahaan nomor satu kelas dunia pada bisnis makanan cepat saji, bersama dengan perusahaan sedivisinya yakni Taco Bell dan KFC. Perusahaan yang bernaung di bawah Pepsi Co ini sebenarnya juga dianggap sebagai yang terdepan dalam penggunaan teknologi. Akan tetapi, keuntungan perusahaan yang akhir-akhir ini menurun mengakibatkan IS dibutuhkan dalam meningkatkan performa finansial perusahaan dan bertahan di jajaran perusahaan papan atas.Menemukan dan mempertahankan pelanggan di seluruh dunia menjadi andalan Pizza Hut yang berbasis di Wichita, Kansas. Perusahaan menerapkan basis operasi di masa lalu, tetapi di masa kini pizza hut lebih berfokus pada menjaga pelanggan dan kepuasan mereka. Misi mereka saat ini adalah 100% kepuasan pelanggan.Untuk Cooke dan 200 staf IS, perubahan strategi perusahaan berarti perusahaan harus mengarahkan banyak prioritasnya. Seperti pemain-pemain utama lain dalam industri makanan cepat saji, Pizza Hut telah banyak berinvestasi di titik penjualan (POS) sistem dan mengotomatisasi kembali semua operasional toko, hingga bersifat paperless.Kebanyakan rantai besar saat ini memiliki sistem yang dikembangkan dalam rumah, seperti KFC manager workstation dan sistem manajemen lapangan pizza hut ini. Masing-masing menyediakan paket aplikasi untuk membantu manajer melakukan peramalan bisnis, manajemen persediaan, manajemen sumber daya manusia, dan sebagainya. Kantor pusat juga akhirnya akan dapat memantau kinerja dan kondisi tiap-tiap restorannya.

Di industri makanan cepat saji, handheld dan perangkat nirkabel muncul di banyak restoran. Untuk membuat sistem POS yang lebih ramah untuk perusahaan pelanggan, perusahaan seperti Park City Group, Utah, pun membangun teknologi kecerdasan buatan, wizard, dan metafora berbasis antarmuka pengguna grafis-ke dalam sistem manajemen ritel mereka

Agar semua orang di perusahaan dapat berfokus pada usaha menaikkan penjualan, KFC melakukan restrukturisasi dalam sistem pelaporannya untuk melacak penjualannya. Sistem akan membantu perusahaan mendapatkan lebih banyak informasi, seperti pesanan apa saja yang sering dipesan, menyarankan kasir untuk memberi ide pada pelanggan tentang menu ekstra, dan mengecek pesanannya kembali. Ini adalah tujuan baru bagi banyak manajer toko, yang bertanggung jawab memperoleh keuntungan, bukan penjualan.Tetap fokus adalah kebutuhan kompetitif untuk ketiga rantai di divisi restoran PepsiCo ini. Tekanan harga dan perubahan selera konsumen memacu Pizza Hut, KFC, dan Taco Bell untuk memperbaiki resep kompetitif mereka, Manajer IS pun akan diharapkan untuk segera memberikan aplikasi dengan nilai yang mendukung kinerja perusahaan mereka.3.2. Jenis Sistem Informasi yang Digunakan Pizza Hut

Menggunakan internet untuk membuka gerai online. Hal ini dilakukan untuk menjaring konsumen yang lebih luas atau menjaga konsumen yang sudah ada agar mereka tetap loyal meskipun tidak harus datang langsung ke gerai. Sistem informasi digunakan untuk melakukan monitoring toko, sdm, stock dan untuk melakukan peramalan penjualan. Monitoring gerai dilakukan oleh pusat untuk melihat data-data penjualan yang ada di setiap gerai. Manajemen sumber daya manusia dilakukan untuk menilai performa setiap karyawan. Manajemen persediaan dilakukan oleh pusat untuk memantau jumlah persedian yang ada disetiap gerai. Sehingga pusat tahu kapan harus mengirim bahan baku selanjutnya. Selain itu, Pizza Hut telah banyak berinvestasi di sistem titik penjualan (POS) dan mengotomatisasi semua operasional toko, hingga bersifat paperless.3.3. Keuntungan Sistem Informasi Pizza Hut Terhadap Bisnis

Sistem informasi yang digunakan Pizza Hut membantu dalam banyak hal. Untuk pembuatan keputusan manajerial, manager dapat memutuskan produk apa yang lebih banyak diproduksi, jumlah pembelian bahan baku, mengatur sdm dan mengatur gerai mana yang harus didahulukan. Semuanya dilakukan untuk menjaga kepuasan pelanggan mereka.3.4. Manfaat yang bisa didapatkan perusahaan lain jika menerapkan sistem informasi seperti pizza hutSistem informasi yang dilakukan oleh pizza hut bisa diterapkan ke jenis bisnis yang lain contohnya perusahaan onlinestore yang menjual pakaian, elektronik, dan lain lain. Dengan menerapkan sistem penjualan online, perusahaan dapat menjangkau pelanggan dengan lebih luas, memutuskan produk mana yang harus lebih banyak diproduksi berdasarkan tingkat penjualan, mengatur SDM, mengatur persediaan bahan baku atau stok barang, serta ikut membantu menjaga lingkungan karena teknologi yang bersifat paperless. IV. PENUTUP

4.1. KesimpulanPenerapan sistem informasi pada bisnis fast food seperti Pizza Hut dan KFC menjadi sangat penting jika mereka focus terhadap apa yang mereka lakukan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan. Sistem gerai online dapat menjangkau pelanggan dengan lebih luas. Otomisasi operasional toko dapat mengurangi pemakaian kertas (paperless). Sistem dapat membantu perusahaan mendapatkan lebih banyak informasi, seperti pesanan apa saja yang sering dipesan, menyarankan kasir untuk memberi ide para pelanggan tentang menu ekstra, dan mengecek pesanannya kembali. Selain itu, sistem informasi dapat membantu Manajer melakukan peramalan bisnis, manajemen persediaan, manajemen sumber daya manusia, dan sebagainya. Kantor pusat pun dapat melakukan pemantauan kinerja dan kondisi tiap-tiap restorannya untuk menjaga kepuasaan pelanggannya. DAFTAR PUSTAKA

McLeod, R J. 2004. Sistem Informasi Manajeman. Edisi 8. Jakarta : PT. Indeks.

OBrien, A J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Sutanta, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.