Upload
kadek-fabrian-khamandanu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 PK 2 zaenal
1/40
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi virus penyebab defisiensi imun (HIV-1) pada anak dapat terjadi melalui transfusi
darah atau komponennya yang tercemar. akin sering transfusi dilakukan makin besar
kemungkinan terjadinya infeksi. enurut !"! #merika$ 1%& kasus #I"' pada anak adalah
penerima transfusi darah atau komponennya$ & di antaranya ternyata terinfeksi dalam
pengobatan hemophilia atau gangguan pembekuan darah yang lain. "engan diterapkan
system uji tapis yang lebih ketat terhadap donor darah$ penularan melalui transfusi ini telah
berkurang$ sehingga penularan pada umumnya lebih sering terjadi akibat infeksi perinatal
(vertical)$ yaitu sekitar -*& baik intrauterine$ melalui plasenta$ selama persalinan melalui
pemaparan dengan darah atau sekret jalan lahir$ maupun yang terjadi setelah lahir (pasca
natal) yaitu melalui air susu ibu (#'I). +enularan paska natal terjadi melalui pemaparan yang
erat dengan darah$ ekskret atau sekret$ masih belum dapat dipastikan oleh karena angka
kejadiannya terlampau kecil. +enularan melalui plasenata (intra natal)$ diduga dapat terjadi
pada periode kehamilan yang sangat dini$ oleh karena pernah ditemukan adanya antigen
terhadap virus pada janin yang berusia 1%-, minggu$ disamping ditemukannya dismorfisme
seperti kelainan kraniofasial$ mikrosephali$ dahi yang menonjol dan berbentuk kotak$
hipertelorisme okuler$ jembatan hidung yang datar$ mata yang miring$ fisura palpebralis yang
panjang dan lain-lainnya.1
'ayang sekali tidak diketahui adanya faktor predisposisi yang mempermudah
terjadinya penularan infeksi pada janin. +enularan melalui air susu ibu diduga dapat terjadi
oleh karena pernah ditemukan adanya virus di dalam #'I. +ada anak yang lebih besar$
terutama remaja$ penularan dapat terjadi dengan cara yang sama seperti pada orang deasa$
yaitu sebagai akibat perilaku seksual yang menyimpang (terlampau aktif$ homoseksual atau biseksual)$ penyalahgunaan obat dengan suntikan dan lain-lainnya.1
1
8/20/2019 PK 2 zaenal
2/40
BAB II
PRESENTASI KASUS
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RS PENDIDIKAN : RSUD BUDHI ASIHSTATUS PASIEN KASUS II
Nama Mahasiswa : Kadek Fabia! K Pembimbi!" : D# Meiha$%& S'A
NIM : ()(#(*#+)( Ta!da $a!"a!:
,#+ IDENTITAS PASIEN
ama / #n. 0 enis 2elamin / 3aki-laki
4mur / 1 5ahun 1 bulan 'uku 6angsa / 6etai
5empat 7 tanggal lahir / akarta$ ,787,18 #gama / Islam
#lamat / l. ampang +rapatan V no.11 o. 9 / :.;.*%
95 * 9< =$ akarta 'elatanOa!" $-a . /a0i
A%ah: Ib- :
ama / 5n.
4mur / 8% tahun
#lamat/ l. ampang +rapatan V no.11
95 * 9< =$ akarta 'elatan
+ekerjaan / 6uruh bangunan
+enghasilan/ 9p.%..$-
+endidikan / '+
'uku 6angsa / 6etai#gama / Islam
ama / y.>
4mur / % tahun
#lamat/ l. ampang +rapatan V no.11
95 * 9< =$ akarta 'elatan
+ekerjaan / I95
+enghasilan/ -
+endidikan / '+
'uku 6angsa / 6etai#gama / Islam
Hubungan dengan orang tua / pasien merupakan anak kandung
,#,# RI/A1AT PEN1AKIT
A# ANAMNESIS
"ilakukan secara alloanamnesis dengan y. > (ibu kandung pasien).
3okasi / 6angsal lantai VI 5imur$ kamar =18
5anggal 7 aktu / 1: >ebruari ,1=$ pukul ,. ebruari ,1=$ pukul 1,.
8/20/2019 PK 2 zaenal
3/40
"emam$ batuk$ pilek$ mual$ muntah$ kembung$ diare$ kuning semua disangkal oleh ibu
pasien. 6#6 1-,@7hari dan 6#2 %-8@7hari$ makan dan minum masih mau. Aerakan masih
aktif dan terlihat aktif. 'aat menangis pasien terlihat keluar mata$ dan tidak telihat sesak
nafas. enurut pengakuan ibu pasien$ os menderita HIV on #9V sejak lahir dan 56 on ?#5.
Ibu pasien mengaku penyakit HIV didapat dari suaminya baru-baru ini (saat mengandung
?'). 'aat ini perkembangannya tidak seperti anak lain.
2#RI/A1AT PEN1AKIT DAHULU
enurut keterangan ibu pasien$ saat usia ; bulan$ telinga kiri kanan pasien pernah keluar
cairan kuning yang bau selama beberapa hari dan dibaa ke dokter untuk dapat pengobatan.
Ibu pasien mengaku suka membersihkan telinga pasien seteleh mandi agar bersih. 9iayat
tuberculosis saat usia 1 bulan dan saat ini sedang dalam pengobatan ?#5. +ernah
mengalami kejang demam saat usia ,1bulan$ kejang yang didahului demam tinggi. 1@ dalam
,8jam$ kejang berlangsung B1menit$ mata mendelik keatas$ tubuh kaku$ dan mulut tidak
berbusa. 'etelah kejang pasien sadar dan menangis.
D#RI/A1AT KEHAMILAN . KELAHIRAN
KEHAMILAN
orbiditas kehamilan Hipertensi (-)$ diabetes mellitus (-)$ anemia
(-)$ penyakit jantung (-)$ penyakit paru (-)$
infeksi pada kehamilan (-)$ asma (-)$ HIV (C).
+eraatan antenatal 2ontrol , kali ke bidan selama hamil$ dan
sisanya ke 9' sebulan sekali$ imunisasi 55
(C) , kali
KELAHIRAN
5empat persalinan 9umah 'akit
+enolong persalinan "okter
!ara persalinan
'ectio !aesaria #7I gerakan janin pasif
asa gestasi %= minggu (cukup bulan)
2eadaan bayi
6erat lahir / ,= gram
+anjang lahir / 8* cm
3ingkar kepala / tidak tahu
3angsung menangis (C)
erah (C)
+ucat (-)
6iru (-)
2uning (-)
ilai #+A#9 / tidak dapat data2elainan baaan / tidak ada
3
8/20/2019 PK 2 zaenal
4/40
Kesim'-0a! iwa%a$ kehami0a!.ke0ahia!: +asien lahir 'ectio !aesaria #7I gerakan janin
pasif$ neonatus kurang bulan dengan berat badan lahir sesuai masa kehamilan.
E# RI/A1AT PERKEMBANGAN
+ertumbuhan gigi I / 34+# (ormal/ -: bulan)
Aangguan perkembangan mental / 5idak ada
+sikomotor
5engkurap / 4mur - bulan (ormal/ %-8 bulan)
"uduk / 4mur - bulan (ormal/ =-: bulan)
6erdiri / 4mur - bulan (ormal/ :-1, bulan)
6erjalan / 4mur - bulan (ormal/ 1% bulan)
6icara / 4mur - bulan (ormal/ :-1, bulan)
Ibu pasien mengaku sampai saat ini pasien belum bisa tengkurap sendiri$ duduk$ berdiri$ berjalan$ dan berbicara dengan jelas.
+erkembangan pubertas
9ambut pubis / -
5estis / C7C
Kesim'-0a! iwa%a$ 'e$-mb-ha! da! 'ekemba!"a! : 5erdapat keterlambatan
perkembangan dan os sedang dalam peraatan fisioterapi di rumah.
F# RI/A1AT MAKANAN
Um-3b-0a!4
ASI.PASI B-ah . Bisk-i$ B-b- S-s- Nasi Tim
D , #'I - - -
, D 8 #'I - - -
8 D = #'I - - -
= D * #'I C +#'I C C C
* D 1 #'I C +#'I C C C
1 -1, #'I C +#'I C C C
5e!is Maka!a! Fek-e!si da! 5-m0ah
Nasi . Pe!""a!$i asi ,@7hari$ sekali makan 1piring
Sa%- ,@7hari
Da"i!" 1@7minggu
Te0- 1@7hari
Ika! , hari sekali
Tah- %@7hari
4
8/20/2019 PK 2 zaenal
5/40
Tem'e %@7hari
S-s- 3mek . $akaa!4 'usu 3actogen 1-, gelas7 hari
Lai! 6 0ai! 6iskuit7 afer7 roti7 buah setiap hari
Kesim'-0a! iwa%a$ maka!a!: +asien mendapatkan #'I eksklusif dari sejak lahir selama =
bulan. 5idak ada kesulitan makan dan pasien telah diberikan makanan pendamping asi sejak
usia = bulan keatas.
G# RI/A1AT IMUNISASI
Vaksi! Dasa 3 -m- 4 U0a!"a! 3 -m- 4
6!A , bulan E E
"+5 7 +5 , bulan 8 bulan = bulan+olio bulan , bulan 8 bulan = bulan
!ampak - bulan E E
Hepatitis 6 bulan 1 bulan = bulan
Kesim'-0a! iwa%a$ im-!isasi : imunisasi dasar lengkap kecuali campak karena saat mau
diimunisasi os sedang sakit demam.
H# RI/A1AT KELUARGA
a# 27ak Re'7d-ksi
N7Ta!""a0 0ahi
3-m-4
5e!is
ke0ami!Hid-'
Lahi
ma$iAb7$-s
Ma$i
3sebab4
Ke$ea!"a!
keseha$a!
1. 1: tahun +erempuan C - - - 'ehat
,. * tahun 3aki-laki C - - - 'ehat
%. ,, bulan 3aki-laki C - - - ?'
b# Riwa%a$ Pe!ikaha!
A%ah . /a0i Ib- . /a0i
Nama 5n. y. >
Pekawi!a! ke8 1 1
Um- saa$ me!ikah ,8 tahun 1= tahun
Pe!didika! $eakhi '+ '+
A"ama Islam Islam
S-k- ba!"sa aa 6etai
Keadaa! keseha$a! 'ehat 'ehat
K7sa!"-i!i$as (-) (-)
Pe!%aki$& bi0a ada HIV (C) HIV (C)
5
8/20/2019 PK 2 zaenal
6/40
9 Riwa%a$ Pe!%aki$ Ke0-a"a
+ada riayat keluarga$ ayah dan ibu pasien menderita penyakit HIV seperti pasien.
9iayat penyakit asma$ 56!$ alergi$ darah tinggi$ penyakit jantung dan kencing manis
disangkal.
Kesim'-0a! iwa%a$ ke0-a"a: #da riayat penyakit HIV pada keluarga ?'.
I# RI/A1AT PEN1AKIT 1ANG PERNAH DIDERITA
Pe!%aki
$Um- Pe!%aki$ Um- Pe!%aki$ Um-
#lergi 384 "ifteria 384 +enyakit jantung 384
!acinga
n384 "iare 384 +enyakit ginjal 384
"6" 384 2ejang 34 ,+ b-0a! 9adang paru 384
O$i$is34
* b-0a!orbili 384 TB2
34
+; b-0a!
+arotitis 384 ?perasi 384 3ain-lain (-)
Kesim'-0a! Riwa%a$ Pe!%aki$ %a!" 'e!ah didei$a : +asien pernah mengalami ?'2
aurikula de@tra sinistra saat usia ; bulan. +ernah didiagnosa 56! saat usia 1 bulan dan saat
ini dalam pengobatan 56!. 5erakhir diraat karena kejang demam simpleks saat usia ,1
bulan.
5# RI/A1AT LINGKUNGAN PERUMAHAN+asien tinggal bersama ayah dan ibu dan di rumah milik sendiri. 9umah memiliki ventilasi
yang cukup$ jendela dibuka tiap pagi agar udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam
rumah. 'umber air bersih menggunakan air +#. 5empat pembuangan sampah agak jauh
dari rumah dan setiap hari dibuang ke tempat penampungan sampah. "aerah tempat tinggal
adalah perumahan padat penduduk.
Kesim'-0a! keadaa! 0i!"k-!"a!: 3ingkungan perumahan cukup baik$ tetapi padat
penduduk.
K# RI/A1AT SOSIAL DAN EKONOM
#yah pasien bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan 9p. %..7bulan.
'edangkan ibu pasien merupakan I95 enurut ibu pasien penghasilan tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. 'ehari-hari pasien diasuh oleh ibunya.
Kesim'-0a! s7sia0 ek7!7mi: penghasilan ayah pasien tersebut cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari.
II# PEMERIKSAAN FISIK 3Ta!""a0 +
8/20/2019 PK 2 zaenal
7/40
A S$a$-s Ge!ea0is
Keadaa! Um-m
2esan 'akit / 5ampak sakit ringan
2esadaran / !ompos entis
2esan AiFi / baik
2eadaan lain / anemis (C)$ ikterik (-)$ sianosis (-)$ dyspnoe (-)Da$a A!$7'7me$i
6erat 6adan sekarang / :$8 kg 3ingkar 2epala / cm
5inggi 6adan / ;* cm 3ingkar 3engan #tas / 18 cm
STATUS GI>I
- BB . U G "ibaah percentile %rd G Bea$ bada! k-a!" me!--$ k-?a /HO
,((=
- TB . U G "ibaah -%'" G Ti!""i bada! k-a!" me!--$ k-?a /HO ,((=
8 BB . TBG #ntara -,'" - C,'" G Gi@i 9-k-' bedasaka! k-?a /HO ,((=
8 32 G cm (, '" menurut 2urva ellhaus)Kesim'-0a! s$a$-s "i@i : enurut parameter 66756$ giFi pasien termasuk dalam
kategori giFi cukup.
Ta!da Vi$a0
5ekanan "arah / 117; mmHg$ pada lengan kanan.
adi / 1@ 7 menit$ kuat$ isi cukup$ ekual kanan dan kiri$ regular
afas / ,@ 7menit$ tipe abdomino-torakal$ inspirasi / ekspirasi G 1 / %
'uhu / %;$,!$ a@illa (diukur dengan thermometer air raksa)
KEPALA : ormocephali$ ubun-ubun besar sudah menutup$ cekung (-)
RAMBUT : 9ambut hitam$ distribusi merata dan tidak mudah dicabut$ tebal
/A5AH : ajah simetris$ tidak ada pembengkakan$ luka atau jaringan parut
MATA:
#lis mata merata$ madarosis (-)
6ulu mata hitam$ merata$ trikiasis (-)
Visus / normal +tosis / -7-
'klera ikterik / -7- 3agofthalmus / -7-
2onjungtiva anemis / C7C !ekung / -7-@ophthalmus / -7- 2ornea jernih / C7C
ndophtalmus / -7- 3ensa jernih / C7C
'trabismus / -7- +upil / bulat$ isokor
istagmus / -7-
9efleks cahaya / langsung C7C $ tidak langsung C7C
TELINGA :
6entuk / normotia 5uli / -7-
yeri tarik aurikula / -7- yeri tekan tragus / -7-
3iang telinga / lapang C7C embran timpani / sulit dinilai
'erumen / -7- 9efleks cahaya / sulit dinilai
!airan / -7-
7
8/20/2019 PK 2 zaenal
8/40
+emeriksaan membran timpani dan refle@ cahaya sulit dinilai karena keterbatasan alat dan
gerakan aktif pasien tidak nyaman saat mau dilihat lebih dalam bagian telinganya.
HIDUNG :
6entuk / simetris apas cuping hidung/ -7-
'ekret / -7- "eviasi septum / -
ukosa hiperemis / -7- 2onka eutrofi /C7C
BIBIR / mukosa berarna merah kehitaman$ kering (-)$ sianosis (-)$ pucat (C)
MULUT / trismus(-)$oral hygiene baik$ mukosa gusi dan pipi berarna merah
muda.
LIDAH / ormoglosia$ mukosa merah muda (-)$ atrofi papil (-)$ tremor (-)$
coated tongue (-)
TENGGOROKAN / #rkus faring simetris$ hiperemis (-)$ uvula ditengah
LEHER /6entuk tidak tampak kelainan$ tidak tampak pembesaran tiroid
maupun 2A6$ tidak tampak deviasi trakea& tidak teraba pembesaran
tiroid maupun 2A6$ trakea teraba di tengah
THORAKS : 'imetris saat inspirasi dan ekspirasi$ deformitas (-)$retraksi suprastrenal (-)$
retraksi intercostal (-)$ retraksi subcostal (-)
5ANTUNG
Inspeksi / Ictus cordis tidak tampak
+alpasi / Ictus cordis teraba pada I!' V linea midklavikularis sinistra
+erkusi / 6atas kiri jantung I!' V linea midclavicularis sinistra
6atas kanan jantung I!' III-V linea sternalis de@tra
6atas atas jantung I!' III linea parasternalis sinistra
#uskultasi / 6 I-II regular$ murmur (-)$ gallop (-)
PARU
Inspeksi /6entuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis$ tidak ada pernapasan
yang tertinggal$ pernapasan abdomino-torakal& retraksi suprastrenal (-)$
retraksi intercostals (-)$ retraksi subcostal (-)
+alpasi / yeri tekan (-)$ benjolan (-)$ gerak napas simetris kanan dan kiri
+erkusi / 'onor di kedua hemithoraks paru
#uskultasi / 'uara napas vesikuler$ reguler$ ronchi (-7-)$ heeFing (-7-)
ABDOMEN :
Inspeksi /perut buncit& tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut maupun
benjolan$ roseola spot (-)$ kulit keriput (-)$ gerakan peristaltik (-)
+alpasi / supel$nyeri tekan (-) hampir menyeluruh di regio abdomen$ turgor kulit baik.
Hepar dan lien tidak teraba.
+erkusi / timpani pada seluruh lapang perut
#uskultasi /bising usus (C)$ frekuensi %@ 7 menit
GENITALIA/ enis kelamin laki-laki$ tampak penis dan scrotum$ tanda radang (-)
KGB :
+reaurikuler / tidak teraba membesar
+ostaurikuler / tidak teraba membesar
'ubmandibula / tidak teraba membesar
8
8/20/2019 PK 2 zaenal
9/40
'upraclavicula / tidak teraba membesar
#@illa / tidak teraba membesar
Inguinal / tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK :
kstremitas / akral hangat pada keempat ekstremitas$ tidak ada edema$ !95 , detik.
STATUS NEUROLOGIS
Re0eks Fisi707"is Ka!a! Kii
6iseps C C
5riceps C C
+atella C C
#chiles C C
Re0eks Pa$707"is Ka!a! Kii
6abinski - -
!haddock - -
?ppenheim - -
Aordon - -
'chaeffer - -
9angsang meningeal
2aku kuduk -
2anan 2iri
2erniJ - -
3aseJ - -
6ruFinski I - -
6ruFinski II - -
Saraf cranialis
- N# I 3O0ak$7i-s4
5idak dilakukan pemeriksaan (karena keterbatasan alat dan komunikasi)
- N# II da! III 3O'$i9-s da! O99-07m7$7i-s4
+upil bulat isokor %mm 7 %mm$ 9!3 C7C$ 9!53 C7C
9
8/20/2019 PK 2 zaenal
10/40
- N# IV da! VI 3T79h0eais da! Abd-9e!s4
Aerakan bola mata baik ke segala arah
- N# V 3Ti"emi!-s4
5idak ada gangguan sensibilitas ajah
- N# VII 3Fa9ia0is4
8/20/2019 PK 2 zaenal
11/40
+emeriksaan Aambaran "arah 5epi %1 "esember ,1
Hasil / ritrosit ormositik ormokrom$ 3eukosit jumlah kurang orfologi normal$
5rombosit jumlah cukup orfologi normal.
Kesa! : #nemia ormositik ormokrom$ 3eukopenia$ 3imfositosis 9elatif
IV# RESUME
?s kontrol ke +oli #nak 9'4" 6# siang sebelum masuk rumah sakit dengan H6 pasien 8$
g7d3. 5erjadi penurunan kadar H6 yang cukup drastis dari hari terakhir diraat (=-17,1=
D 1:7,7,1=). +asien didiagnosa HIV on #9V dan 56 on ?#5 sampai saat ini. +ernah
mengalami kejang demam saat usia ,1 bulan. +asien lahir 'ectio !aesaria #7I gerakan janin
pasif$ neonatus kurang bulan dengan berat badan lahir sesuai masa kehamilan. 5erdapat
keterlambatan dalam perkembangan dan sedang menjalani fisioterapi dirumah. +ada riayat
keluarga$ ayah dan ibu pasien menderita HIV C. +ada pemeriksaan fisik didapatkan tampak
sakit ringan$ compos mentis. 2onjungtiva anemis C7C$ membran timpani dan reflek cahaya
sulit dinilai karena keterbatasan alat dan gerakan aktif pasien$ bibir terlihat pucat$ sisanya
dalam batas normal. +ada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit$ eritrosit$ H6$ H5$
5rombosit$ !H! dan 9"< menurun. 'edangkan >e dan 5I6! meningkat.
V# DIAGNOSIS BANDING
11
Hematologi Hasil ilai ormal
3eukosit )&; ib-.CL D 1$
ritrosit +&) $.CL %.= - .,
Hemoglobin &( ".dL 1$*-1,$*
Hematokrit +, %-8%
5rombosit +eron) +
8/20/2019 PK 2 zaenal
12/40
#nemia normositik normokrom
HIV on #9V
56 on ?#5
AiFi 2urang
"elayed "evelopment
VI# DIAGNOSIS KER5A
#nemia ormositik ormokrom
HIV on #9V
56 on ?#5
"elayed "evelopment
VII# PEMERIKSAAN AN5URAN
-+emeriksaan darah lengkap
-!"8 ulang
-9ontgen thoraks ulang
VIII# PENATALAKSANAAN
A# N7! medika Me!$7sa
1. 2omunikasi$ informasi$ edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan
pasien.
,. ?bservasi tanda vital.
%. akan makanan bergiFi
8. 2onsul ke 5H5
. 2onsul ke AiFi
B# Medika Me!$7sa
1. 5ransfusi "arah ;cc-1cc-1%cc
,. #9V
%. ?#5 / 9ifampicin 1@:mg$ IH 1@;mg$ +0# ,@=mg
IV# PROGNOSIS
#d Vitam / #d 6onam
#d >unctionam / "ubia ad malam#d 'anationam / "ubia ad malam
F7007w -'
T"0 S O A P
,7
,7
,1=
H+ ,
- (-)
- inum #'I C
=cc
- 4rin cc- "emam (-)
- 5'9$ !$ 66G*$: kg
- / 1,8 @7menit
- '/ %=$*°!
- 9/ %, @7menit
- ormosefali- ata/ ca C7C$ si -7-$
#nemia
ormositik
ormokrom$
HIV on #9V$
- 5ransfusi 1
kantong
(kantong ke ,)
1cc
12
8/20/2019 PK 2 zaenal
13/40
- 6atuk pilek(-)
- encret (-)
- akan7 minum
(C)
- 6#676#2 ()
cekung -7-
- ulut/ sianosis -$ kering -
- 5horaks/ 'V$
8/20/2019 PK 2 zaenal
14/40
- 9efle@ fisiologis (C)
- 9efle@ patologis (-)
- "iuresis ,$;; cc7kg667jam
pasien
BAB III
TIN5AUAN PUSTAKA
HIV PADA ANAK
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistemkekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan #I"' ( Acquired Immunodeficiency
Syndrome). #rtinya baha HIV berbeda dengan #I"' tetapi HIV memungkinkan untuk
menjadi pencetus terjadinya #I"'. 'ampai saat ini masih ditemukan beberapa kontraversi
tentang ketepatan mekanisme perusakan sistem imun oleh HIV.1
Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang termasuk dalam familia
retrovirus yaitu kelompok virus berselubung (envelope virus) yang mempunyai enFim
reverse transcriptase$ enFim yang dapat mensintesis kopi "# dari genon 9#. Virus ini
masuk dalam sub familia lentivirus berdasarkan kesamaan segmen genon$ morfologi dan
siklus hidupnya. 'ub familia lentivirus mempunyai sifat dapat menyebabkan infeksi laten$
mempunyai efek sitopatik yang cepat$ perkembangan penyakit lama dan dapat fatal.1
I# ETIOLOGI
Virus penyebab defisiensi imun yang dikenal dengan nama Human Immunodeficiency
Virus (HIV) adalah suatu virus 9# dari famili Retrovirus dan subfamili Lentiviridae.
'ampai sekarang baru dikenal dua serotype HIV yaitu HIV-1 dan HIV-, yang juga
disebut lymphadenopathy associated virus type- (3#V-,) yang hingga kini hanya dijumpai
pada kasus #I"' atau orang sehat di #frika$dan spektrum penyakit yang ditimbulkannya
belum banyak diketahui. HIV-1$ sebagai penyebab sindrom defisiensi imun (#I"') tersering$
dahulu dikenal juga sebagai human ! cell-lymphotropic virus type III (H53V-
III)$ lymphadenipathy-associated virus (3#V) dan AI"S-associated virus.,
14
8/20/2019 PK 2 zaenal
15/40
8/20/2019 PK 2 zaenal
16/40
8/20/2019 PK 2 zaenal
17/40
untuk meningkatkan efisiensi respon kekebalan tubuh$ pada akhirnya memperlambat
perkembangan penyakit.%
Arup sitokin seperti tumor necrosis factor O (5>O)$ 5>P$ interleukin 1 (I3-1)$ I3-%$
I3-=$ interferon-Q$ granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (A-!'>)$ dan
macrophage colony-stimulating factor$ memainkan peran integral dalam pengaturan ekspresi
HIV dari keadaan infeksi inaktif menjadi replikasi virus aktif. 'itokin lain seperti interferon Q
(I>Q)$ I>-P$ dan transforming groth factor " melakukan efek suppressive pada replikasi
HIV. Interaksi antara sitokin ini mempengaruhi konsentrasi partikel virus dalam jaringan.
umlah sitokin plasma tidak perlu ditingkatkan untuk meningkatkan efeknya$ kareka mereka
diproduksi dan berefek local. adi meskipun dalam keadaan imunitas yang tenang$ interaksi
kompleks sitokin menunjang tingkat ekspresi virus dalam keadaan konstan$ terutama pada
lymph nodes.%
4mumnya HIV fenotipik terisolasi selama periode laten klinis$ tumbuh lambat dalam
kultur dan menghasilkan titer reverse transcriptase rendah. 2eadaan ini disebut non-
syncytium-inducing ('I) virus$ yang menggunakan !!9 sebagai co-reseptor. +ada tahap
akhir laten klinis$ fenotip virus yang terisolasi berbeda. 5umbuh dengan cepat dalam kultur
dan titernya tinggi$ dimana menggunakan !E!98 sebagai co-reseptor. +eralihan dari 'I ke
'I meningkatkan kapasitas virus untuk mereplikasi$ menginfeksi lebih luas sel target
(!E!98 lebih banyak diekspresikan pada sel-sel kekebalan tubuh inaktif dan aktif)$ dan
untuk membunuh sel-sel 5 lebih cepat dan efisien. #kibatnya$ tahap latency klinis berakhir
dan berkembang menjadi #I"'. +erkembangan penyakit berlajut secara fisik$ bertahap dari
struktur lymph node dan degenerasi folikel dendritik$ dimana sel nya kehilangan kemampuan
untuk menangkap partikel HIV. 2eadaan ini membuat virus bebas terus beredar$
meningkatkan viremia dan penurunan derastis sel 5 !"8 pada tahap akhir dari penyakit.%
'ebelum H##95 ada$ ada tiga pola penyakit yang berbeda pada anak-anak. 'ekitar
1-,& bayi baru lahir terinfeksi HIV di negara maju hadir dengan perjalanan penyakit yang
cepat$ dengan terjadinya #I"' dan gejala pada beberapa bulan pertama kehidupan$ dan jika
tidak segera diobati aktu kelangsungan hidup rata-rata =-: bulan. "i negara-negara miskin
M*& bayi baru lahir yang terinfeksi HIV$ perkembangan penyakitnya lebih cepat. ika
infeksi intrauterine bertepatan dengan periode ekspansi yang cepat dari sel !"8 pada janin$
secara efektif dapat menginfeksi sebagian besar sel imunokompeten tubuh. igrasi sel-sel ini
17
8/20/2019 PK 2 zaenal
18/40
ke sumsum tulang$ limpa dan timus akan menyebarkan HIV secara sistemik$ system
kekebalan tubuh janin yang belum matang akan tak terkendali. adi infeksi terjadi sebelum
pertumbuhan ontogenic normal dari system kekebalan tubuh$ menyebabkan penurunan
system imunitas yang lebih parah. 2ebanyakan anak-anak dalam kelompok ini positif pada
kultur HIV-1 dan atau virus plasma (median 11. 7m3) dalam 8* jam pertama kehidupan.
Ini menunjukan baha bayi baru lahir telah terinfeksi virus dari dalam kandungan.
+ertumbuhan virus dengan cepat meningkat dan mencapai puncaknya pada umur ,-% bulan
(median ;. 7m3). "an secara perlahan akan menurun. 6erbeda dengan pertumbuhan
virus pada orang deasa$ pada bayi pertumbuhan virusnya tetap tinggi setidaknya dalam ,
tahun pertama kehidupan.%
2ebanyakan bayi yang terinfeksi dalam kandungan (=-*&) mengikuti pola yang
kedua$ dimana perkembangan penyakitnya lambat$ dengan aktu kelangsungan hidup rata-
rata = tahun. 2ebanyakan pasien ini jika dikultur atau +!9 pada satu minggu pertama
kehidupan hasilnya negative$ karna itu pola seperti ini dianggap infeksi intrapartum. +ada
pasien yang khas$ pertumbuhan virus cepat meningkat pada umur ,-% minggu (median
1. 7m3) dan secara perlahan menurun sampai umur ,8 bulan. +enurunan yang lambat
dari viral load ini berlaanan dengan penurunan yang cepat setelah infeksi primer pada orang
deasa. 2eadaan ini hanya sebagian yang dapat dijelaskan berdasarkan ketidakmatangan
system imunitas tubuh pada bayi baru lahir dan bayi.%
+ola ketiga penyakit (bertahan lama) terjadi pada sebagian kecil (B&) dari anak yang
terinfeksi dalam kandungan dengan perkembangan minimal dengan jumlah !"8 yang
relative normal dan viral load yang sangat rendah selama lebih dari * tahun. %
#nak yang terinfeksi HIV memiliki perubahan dalam system imunitas tubuhnya
seperti halnya pada orang deasa yang terinfeksi HIV. +enurunan sel !"8 mungkin tidak
terlalu drastic karena biasanya bayi memiliki limfositosis relative. ?leh karena itu$ jika pada
anak B 1th nilai !"8 1. 7mm% merupakan indikasi penurunan !"8 yang parah$ sebanding
dengan B , 7mm% pada orang deasa. 3imfopenia relative jarang terjadi pada anak yang
terinfeksi dalam kandungan dan biasanya hanya terlihat pada usia yang lebih tua atau pada
stadium akhir penyakit. eskipun anergi kulit merupakan hal umum selama infeksi HIV$ tapi
terjadi juga pada bayi sehat B 1th$ maka interpretasinya sulit pada bayi yang terinfeksi.%
18
8/20/2019 PK 2 zaenal
19/40
#ktivasi sel-6 terjadi pada sebagian besar anak di aal infeksi$ dibuktikan dengan
hipergammaglobulinemia (M 1.; g73) dengan tingkatan anti-HIV-1 yang tinggi. Ini
mungkin menggambarkan disregulasi penekanan sintesis sel-5 dari sisntesis sel-6 dan
peningkatan !"8 aktif dari respon humoral limfosit-6. pada beberapa anak tidak ditemukan
pembentukan antibody spesifik dan pada orang dengan antibody yang adekuat tetap tidak
memberikan perlindungan. 2arena hipergammaglobulinemia sering terjadi pada anak yang
terinfeksi HIV$ bisa berfungsi sebagai penanda infeksi pada anak daripada +!9 atau kultur
yang mungkin tidak tersedia atau harganya lebih mahal. Hypogammaglobulinemia sangat
jarang (B 1&). 2eterlibatan sistem saraf pusat umumnya terjadi pada pasien anak daripada
orang deasa. akrofag dan microglia memainkan peran penting dalam neuropathogenesis
HIV$ dan ada data juga menunjukan baha astrosit juga mungkin terlibat. eskipun
mekanisme khusus ensefalopati pada anak belum jelas$ perkembangan otak pada bayi$
dengan myeliniFation tertunda$ akan lebih rentan terhadap infeksi HIV.%
emahami hubungan kompleks antara respon imun spesifik dan mekanisme virus
untuk bertahan hidup$ sangat penting untuk strategi terapi. eskipun replikasi virus dapat
ditekan dengan antiretroviral$ penting untuk mengembangkan strategi dengan modulasi
respon imun.%
III# TRANSMISI
5ransmisi HIV secara umum dapat terjadi melalui empat jalur$ yaitu /
1. 2ontak seksual/ HIV terdapat pada cairan mani dan sekret vagina yang akan ditularkan
virus ke sel$ baik pada pasangan homoseksual atau heteroseksual.
,. 5ranfusi/ HIV ditularkan melalui tranfusi darah balk itu tranfusi #hole $lood% plasma$
trombosit$ atau fraksi sel darah Iainnya.
%. arum yang terkontaminasi/ transmisi dapat terjadi karena tusukan jarum yang terinfeksi
atau bertukar pakai jarum di antara sesama pengguna obat-obatan psikotropika.
8. 5ransmisi vertikal (perinatal)/ anita yang teinfeksi HIV sebanyak 1-8&
berkemungkinan akan menularkan infeksi kepada bayi yang baru dilahirkannya melalui
plasenta atau saat proses persalinan atau melalui air susu ibu.8
19
8/20/2019 PK 2 zaenal
20/40
asih belum diketahui secara pasti bagaimana HIV menular dari ibu-ke-bayi. amun$
kebanyakan penularan terjadi saat persalinan (aktu bayinya lahir). 'elain itu$ bayi yang
disusui oleh ibu terinfeksi HIV dapat juga tertular HIV.8
IV# FAKTOR RISIKO PENULARAN
#da dua faktor utama untuk menjelaskan faktor risiko penularan HIV dari ibu ke bayi /
1. >aktor ibu dan bayi
a. >aktor ibu
>aktor yang paling utama mempengaruhi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi adalah
kadar HIV (viral load ) di darah ibu pada menjelang ataupun saat persalinan dan kadar
HIV di air susu ibu ketika ibu menyusui bayinya. 4mumnya$ satu atau dua minggu
setelah seseorang terinfeksi HIV$ kadar HIV akan cepat sekali bertambah di tubuh
seseorang.
b. >aktor bayi
1) 6ayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah$
,) elalui #'I yang diberikan pada usia enam bulan pertama bayi$ 6ayi yang
meminum #'I dan memiliki luka di mulutnya
,. >aktor cara penularan
a. enular saat persalinan melalui percampuran darah ibu dan darah bayi$
b. 6ayi menelan darah ataupun lendir ibu$
c. +ersalinan yang berlangsung lama$
d. 2etuban pecah lebih dari 8 jam
20
8/20/2019 PK 2 zaenal
21/40
e. +enggunaan elektrode pada kepala janin$ penggunaan vakum atau forceps$ dan
tindakan episiotomi
f. 6ayi yang lebih banyak mengonsumsi makanan campuran daripada #'I8
V# MANIFESTASI KLINIS
anifestasi klinis infeksi bervariasi antara bayi$ anak-anak dan remaja. +ada
kebanyakan bayi pemeriksaan fisik biasanya normal. Aejala inisial dapat sangat sedikit$
seperti limfadenopati$ hepatosplenomegali$ atau yang tidak spesifik seperti kegagalan untuk
tumbuh diare rekuren atau kronis$ pneumonia interstitial. "i #merika dan ropa sering terjadi
gangguan paru-paru dan sistemik$ sedangkan di #frika lebih sering terjadi diare dan
malnutrisi.
5erdapat berbagai klasifikasi klinis HIV7#I"' , diantaranya menurut enter for
"isease !ontrol and +revention (!"!) dan II'I '5#54'
I4?3?AI'
2#5A?9I I4?3?AI'
43#H !"8C "# +9'5#'I 5?5#3 3I>?'I5
59H#"#+ 4'I#
D 1 tahun 1- tahun =-1, tahun
R3 & R3 & R3 &
1. onsuppressed S 1 S , S 1 S , S S ,
,. oderate suppression ;-18:: 1-,8 -::: 1-,8 ,-8:: 1-,8
%. 'evere suppression BM B1 BM B1 BM B1
5abel . 2lasifikasi HIV pada #nak 2urang dari 1% 5ahun 6erdasarkan umlah !"8
dan +ersentasi 5otal 3imfosit 5erhadap 4sia
">II'I '5#54'
I4?3?AI'
2lasifikasi 'ecara 2linis
/ 5anpa
Aejala dan
5anda
# / Aejala
dan 5anda
9ingan
6 / Aejala
dan 5anda
'edang
! / Aejala
dan 5anda
6erat
1. onsuppressed 1 #1 61 !1
,. oderate suppression #, !, 6, !,
%. 'evere suppression #% !% 6% !%
21
8/20/2019 PK 2 zaenal
22/40
5abel . 2lasifikasi HIV menurut !"! pada #nak 2urang dari 1% 5ahun 'ecara 2linis
2riteria klinis untuk infeksi HIV pada anak-anak kurang dari 1% tahun.
2ategori / pasien-pasien asimptomatik. 5idak ditemukan tanda maupun gejala yang
menunjukkan adanya infeksi HIV$ atau pasien hanya dapat ditemukan satu bentuk kelainan
berdasarkan kategori #.
2ategori # / pada pasien dapat ditemukan dua atau lebih kelainan$ tetapi tidak termasuk
kategori 6 atau ! /
• 3ymphadenopathy (S . cm pada dua tempat atau lebih$ dua 2A6 yang bilateral dianggap
sebagai satu kesatuan).
• Hepatomegali
• 'plenomegali
• "ermatitis
• +arotitis
• 495I berulang atau persisten
2ategori 6/ moderately symptomatic. +asien menunjukkan gejala-gejala yang tidak
termasuk ke dalam keadaan-keadaan pada kategori # maupun !$ dan gejala-gejala yang
terjadi merupakan akibat dari terjadinya infeksi HIV
• #nemia (B*g7dl) neutropenia (B 17ul)$ trombositopenia (B1.7ul)menetap M % hari
• eningitis bakterial$ pneumonia$ atau sepsis (terjadi dalam satu episode).
• !andidiasis orofaring yang terjadi lebih dari dua bulan pada anak-anak berusia enam bulan
atau kurang.
•2ardiomiopati.
22
8/20/2019 PK 2 zaenal
23/40
• Infeksi !V yang terjadi lebih dari satu bulan.
• "iare
• Hepatitis
• 'tomatitis yang disebabkan oleh H'V (rekuren$ minimal terjadi , kali dalam satu tahun).
• 6ronkitis yang disebabkan oleh H'V$ pneumonitis$ atau esofagitis yang terjadi sebelum usia
satu bulan.
• Herpes Foster yang terjadi dalam dua episode berbeda pada satu dermatom.
• 3eiomyosarcoma
• +neumonia limfoid interstitiel$ atau hiperplasia kelenjar limfoid pulmonal kompleks.
• efropati.
• ocardiosis.
• "emam yang berlangsung selama satu bulan atau lebih.
• 5oksoplasmosis yang timbul sebelum usia satu bulan.
• Varicella diseminata atau dengan komplikasi.
2ategori !/ pasien-pasien dengan gejala-gejala penyakit yang parah dan ditemukan pada
pasien #I"'.
• 2andidiasis bronki$ trakea$ dan paru
• 2andidiasis esofagus
• 2anker leher rahim invasif
• !occidiomycosis menyebar atau di paru
23
8/20/2019 PK 2 zaenal
24/40
• 2riptokokus di luar paru
• 9etinitis virus sitomegalo
• nsefalopati yang berhubungan dengan HIV
• Herpes simpleks dan ulkus kronis M 1 bulan
• 6ronkhitis$ esofagitis dan pneumonia
• Histoplasmosis menyebar atau di luar paru
•Isosporiasi intestinal kronis M 1 bulan
• 'arkoma 2aposi
• 3imfoma 6urkitt
• 3imfoma imunoblastik
• 3imfoma primer di otak
• &yco$acterium Avium 'omple (#!) atau . 2ansasii tersebar di luar paru
• &. !u$erculosis dimana saja
• Ikobacterium jenis lain atau jenis yang tidak dikenal tersebar atau di luar paru
• +neumonia neumoncystitis carinii
• +neumonia berulang
• 3eukoensefalopati multifokal progresif
• 'eptikemia salmonella yang berulang
• 5oksoplasmosis di otak
'edangkan klasifikasi
8/20/2019 PK 2 zaenal
25/40
S$adi-m K0i!is +
• 5anpa gejala (asimtomatis)
• 3imfadenopati generalisata persisten
S$adi-m K0i!is ,
• Hepatosplenomegaly persisten tanpa alasan
• rupsi papular pruritis
• Infeksi virus kutil yang luas
• oluskum kontagiosum yang luas
• Infeksi jamur di kuku
• 4lkus mulut yang berulang
• +embesaran parotid persisten tanpa alasan
• ritema lineal gingival (3A)
• Herpes Foster
• Infeksi saluran napas bagian atas yang berulang atau kronis (ototis media$ otore$ sinusitis$
atau tonsilitis)
S$adi-m K0i!is )
• alanutrisi sedang tanpa alasan jelas tidak membaik dengan terapi baku
• "iare terus-menerus tanpa alasan (18 hari atau lebih)
• "emam terus-menerus tanpa alasan (di atas %;$!$ sementara atau terus-menerus$ lebih dari
1 bulan)
25
8/20/2019 PK 2 zaenal
26/40
• 2andidiasis oral terus-menerus (setelah usia =-* minggu)
• *ral hairy leu+opla+ia (?H3)
• Aingivitis atau periodonitis nekrotising berulkus yang akut
• 5uberkulosis pada kelenjar getah bening
• 5uberkulosis paru
• +neumonia bakteri yang parah dan berulang
•+neumonitis limfoid interstitialis bergejala
• +enyakit paru kronis terkait HIV termasuk bronkiektasis
• #nemia (B*g7dl)
S$adi-m K0i!is
•,astin yang parah$ tidak bertumbuh atau malanutrisi yang parah tanpa alasan dan tidak menanggapi terapi yang baku
• +neumonia neumosistis (+!+)
• Infeksi bakteri yang parah dan berulang (mis. empiema$ piomisotis$ infeksi tulang atau sendi$
atau meningitis$ tetapi tidak termasuk pneumonia)
• Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial atau kutaneous lebih dari 1 bulan atau viskeral pada
tempat apa pun)
• 5uberkulosis di luar paru
• 'arkoma 2aposi
• 2andidiasis esofagus (atau kandidiasis pada trakea$ bronkus atau paru)
• 5oksoplasmosis sistem saraf pusat (setelah usia 1 bulan)
26
8/20/2019 PK 2 zaenal
27/40
• nsefalopati HIV
• Infeksi sitomegalovirus/ retinitis atau infeksi !V yang mempengaruhi organ lain$ yang
mulai pada usia lebih dari 1 bulan)
• 2riptokokosis di luar paru (termasuk meningitis)
• ikosis diseminata endemis (histoplasmosis luar paru$ kokidiomikosis)
• 2riptosporidiosis kronis
• Isosporiasis kronis
• Infeksi mikobakteri non-56 diseminata
• 3imfoma serebral atau non-Hodgkin sel-6
• roressive multifocal leucoencephalopathy (+3)
• efropati bergejala terkait HIV atau kardiomiopati bergejala terkait HIV
VI# DIAGNOSIS
'eperti penyakit lain$ diagnosis HIV lain juga ditegakkan berdasarkan anamnesis$
pemeriksaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium.%
#namnesis yang mendukung kemungkinan adanya infeksi HIV ialah /
1. 3ahir dari ibu resiko tinggi atau terinfeksi HIV
6ayi-bayi yang terlahir dari ibu-ibu yang terinfeksi HIV akan tetap mempertahankan status
seropositif hingga usia 1* bulan oleh karena adanya respon antibodi ibu yang ditransfer secara
transplacental. 'elama priode ini$ hanya anak-anak yang terinfeksi HIV saja yang akan
mengalami respon serokonversi positif pada pemeriksaan dengan enyme
immunoassays (I#)$immunofluorescent assays (I>#) atau HIV-1 anti$ody #estern
$lots (
8/20/2019 PK 2 zaenal
28/40
%. +enerima transfusi darah atau komponennya dan tanpa uji tapis HIV
8. +enggunaan obat parenteral atau intravena secara keliru (biasanya pecandu narkotika)
. 2ebiasaan seksual yang keliru$ homoseksual atau biseksual.%
Aejala klinis yang sesuai dengan penjelasan sebelumnya$ pada bagian manifestasi klinis.
'edangkan untuk diagnostik pasti dikerjakan pemeriksaan laboratorium.%
5es untuk mendiagnosis virus harus dilakukan dalam 8* jam kehidupan pertama. Hampir
8& bayi dapat didiagnosis pada masa ini. "isebabkan karena banyak bayi yang terinfeksi
HIV mempunyai perkembangan penyakit yang cepat sehingga memerlukan terapi yang
progresif pula. +ada anak yang terpapar HIV dengan tes virologis yang negatif pada , hari
pertama$ beberapa pendapat mengusulkan perlu untuk dilakukan pemeriksaan kembali pada
hari ke-18 untuk memaksimalkan deteksi dari virus ini.%
5erdapat beberapa tes HIV yang cepat dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik.
2ebanyakan dari tes-tes ini hanya membutuhkan satu step pengambilan sampel dan hasilnya
didapat lebih cepat (B styleGTTM pada , hari pertama kehidupan$ dan M :& pada usia M ,
minggu kehidupan. 4ji 9# HIV plasma$ yang mendeteksi replikasi virus lebih sensitif
daripada +!9 "# untuk diagnosis aal$ namun data yang menyatakan seperti itu masih
terbatas. 2ultur HIV mempunyai sensitivitas yang hampir sama dengan +!9 HIV "#$
namun tekniknya lebih sulit dan mahal$ dan hasilnya sulit didapat pada beberapa minggu$
dibandingkan dengan +!9 yang membutuhkan hanya ,-% hari. 4ji antigen p,8 bersifat lebih
spesifik dan mudah untuk dilakukan namun kurang sensitif dibandingkan dengan uji virologis
lainnya.%
'eorang bayi yang terpapar oleh virus HIV dapat dinyatakan positif terinfeksi HIV jika
pada pemeriksaan serologis dari , (dua) sampel darah yang berbeda pada bayi (tidak
termasuk darah yang berasal dari pusat$ karena adanya risiko terkontaminasi oleh darah ibu)K
baik dua kali hasil positif pada pemeriksaan kultur HIV darah perifer untuk sel-sel
mononuklear ( peripheral $lood mononuclear cell (+6!))$ dan7atau satu hasil positif untuk
"# atau 9# polymerase chain reaction (+!9) assay dan satu hasil postif pada kultur
28
8/20/2019 PK 2 zaenal
29/40
+6! HIV. +emeriksaan-pemeriksaan terebut harus dilakukan pada dua aktu yang
berlainan pada bayi-bayi yang belum pernah diberi #'I sebelumnya.%
'eorang bayi yang terlahir dari seorang ibu pengidap infeksi HIV dapat dinyatakan tidak
terinfeksi HIV jika tes-tes di atas tetap memberikan hasil negatif sampai usia bayi lebih dari
empat bulan dan bayi tidak mendapat #'I.%
"I#A?'I' 3#6?9#5?9I4 I>2'I HIV
5' 259#A#
HIV "# +!9 4ji disukai untuk mendiagnosis infeksi HIV 1 subtipe
6 pada bayi dan anak-anak muda dari 1* bulan usia$
sangat sensitif dan spesifik dengan , minggu usia dan
59'"I#$ dilakukan pada sel mononuklear darah
perifer. egatif palsu dapat terjadi pada non-6 subtipe
HIV-1 infeksi
HIV culture ahal$ tidak mudah tersedia$ membutuhkan hingga 8
minggu untuk melakukan tes$ tidak dianjurkan
HIV 9# +!9 2urang sensitif dibandingkan +!9 "# untuk
pengujian rutin bayi$ karena hasil negatif tidak dapat
digunakan untuk mengecualikan infeksi HIV definitif.6eberapa tes disukai untuk mengidentifikasi infeksi
HIV-1 non-6 subtipe.
VII# PENATALAKSANAAN
5ata laksana aal adalah memberi konseling pada orangtua kondisi infeksi HIV dan
resiko infeksi oporunistik$ pemberian nutrisi yang cukup$ pengaasan tumbuh kembang$
imunisasi$ dan pemberian aal obat anti retroviral (#9V).
Pe!9e"aha! i!eksi 7'7$-!is$ik
+# +neumonia +neumocystis carinii
"igunakan kotrimoksasol 8- mg7kg7hari dibagi ,$ pemberian sebanyak % kali
seminggu. Uang terindikasi untuk mendapatkan kontrimoksasol profilaksis adalah
bayi terpapar umur B1, bulan yang statusnya belum diketahui$ umur 1- tahun bila
!"8 kurang dari (B1&)$ umur =-11 bila !"8 B, (B1&)$ dan yang pernah
didiagnosis terkena pneumonia ini.
29
8/20/2019 PK 2 zaenal
30/40
,# 5uberculosis
'ecara aktif mencari kemungkinan kontak erat dengan penderita 56 aktif$ dan
melakukan uji tuberkulin bila terdapat kemungkinan$ pemberian profilaksis IH
masih diperdebatkan untuk negara endemis 56.
)# Infeksi yang bisa dicegah dengan imunisasi
6ila kemungkinan (setelah pengobatan #9V mencapai = bulan$ klinis baik dan hitung
!"8 M1&) dilakukan imunisasi untuk melengkapi jadal yang belum terpenuhi.
5idak dengan vaksin hidup$ kecuali campak.
Peme!-ha! !-$isi da! 'ema!$a-a! $-mb-h kemba!"
Infeksi HIV meningkatkan enteropati$ karenanya asupan makro dan mikronutrien
perlu diperhatikan. 5umbuh kembang pada anak terinfeksi HIV stadium lanjut juga
memerlukan stimulasi setelah penyakit primer dan infeksi oportunistik diatasi.
Me!i0ai kem-!"ki!a! 'embeia! ARV
+# enilai kesiapan pasien dan orangtua7ali
,# enghindari resiko resistensi obat
)# emperhitungkan kemungkinan resiko interaksi obat-obat
# emperhitungkan kemungkinan resiko obat-makanan
;# +osolosi dan formulasi untuk obat anak
=# emperhitungkan resiko pemberian obat pada koinfeksi 56$ hepatitis
Rek7me!dasi /HO -!$-k mem-0ai 'embeia! ARV 'ada ba%i da! a!ak
6ayi dan anak yang diagnosis infeksi HIV sudah tegak harus segera diberi #9V bila/
• 6ila dalam stadium 8
8/20/2019 PK 2 zaenal
31/40
• 'atdium 1
8/20/2019 PK 2 zaenal
32/40
#ldolesen ,@1, mg7hari$ %@; mg7hari
V+
(evirapine$ ViramuneN)
+ediatrik
-18 hari pertama/ inisial mg7kg sekali
sehari (ma@., mg)
-18 hari kedua dosis mg7kg7dosis , kali
sehari
-selanjutnya dosis ; mg7kg7dosis , kali sehari
untuk anak B* tahun M* tahun-aldolesen
-dosis inisial 1@, mg sehari selama 18 hari
kemudian naikkan menjadi ,@, mg bila
tidak terdapat rash atau reaksi simpang obat
lain.
'tavudin (d857'tavirN) 1 mg7kg7dosis diberikan , kali sehari
favirenF ('ustivaN) #nak S% tahun / 1-B1 kg/,mgK 1-$,
kg/,mgK ,-B,kg/ %mgK ,-%,$
kg/%mg$ %,$-B8kg/8 mg
5+7'E
(2otrimoksasol) untuk pneumocytis carinii
+rofilaksis/ ,$ mg 5+7kg$ ,@ sehari$ % kali
seminggu
+engobatan (setelah mg Fidovudin)K *-
1mg mg7kg7hari dalam , kali pemberian
setiap hari
VIII# PROGNOSIS
Infeksi HIV pada umumnya berjalan progresif akibat belum ditemukannya cara yang
efektif untuk menangulanginya$ maka pada umumnya penyakit berjalan progresif hingga
prognosisnya umumnya buruk.,
I# PEN2EGAHAN
1. "apatkah perempuan terinfeksi HIV hamil7memiliki anak
!ara terbaik untuk memastikan baha bayi kita tidak terinfeksi dan kita tetap sehat adalah
dengan memakai terapi antiretroviral (#95). +erempuan terinfeksi HIV di seluruh dunia
sudah memakai obat antiretroviral (#9V) secara aman aktu hamil lebih dari sepuluh tahun.
#95 sudah berdampak besar pada kesehatan perempuan terinfeksi HIV dan anaknya. ?leh
32
8/20/2019 PK 2 zaenal
33/40
karena ini$ banyak dari mereka yang diberi semangat untuk mempertimbangkan
mendapatkan anak.
,. +enatalaksanaan selama kehamilan'enter for "isease 'ontrol and revention (/001) menganjurkan untuk menaarkan terapi
antiretrovirus (#9V) kombinasi pada anita hamil. +etunjuk ini diperbarui oleh erinatal
HIV 2uidelines ,or+in 2roup (333%33/).
8/20/2019 PK 2 zaenal
34/40
2e-empat prong secara nasional dikoordinir dan dijalankan oleh pemerintah$ serta dapat
dilaksanakan institusi kesehatan sasta dan lembaga sadaya masyarakat.=
+edoman baru dari
8/20/2019 PK 2 zaenal
35/40
5etapi untuk ibu yang sudah terinfeksi$ kehamilan yang tidak diinginkan harus dicegah.
6ila kehamilan terjadi$ harus ada usaha mengurangi viral load ibu di baah 1. agar bayi
tidak tertular dalam kandungan$ mengurangi risiko kontak cairan ibunya dengan bayi aktu
lahir agar penularan tidak terjadi aktu itu$ dan hindari menyusui untuk mencegah penularan
melalui #'I. "engan semua upaya ini$ kemungkinan si bayi terinfeksi dapat dikurangi jauh di
baah *&.;
1. +5!5 dengan antiretroviral penuh
4ntuk mengurangi viral load ibu$ cara terbaik adalah dengan memakai terapi
antiretroviral penuh sebelum menjadi hamil. Ini akan mencegah penularan pada janin. 5erapi
antiretroviral dapat diberikan alaupun tidak memenuhi kriteria untuk mulai terapi
antiretroviralK setelah melahirkan bisa berhenti lagi bila masih tidak dibutuhkan.
,. +5!5 D mulai dini
amun sering kali si ibu baru tahu dirinya terinfeksi setelah dia hamil. ungkin #9V
tidak terjangkau. 'eperti dibahas$ ibu hamil tidak boleh memakai efavirenF pada triulan
pertama$ tetapi mungkin nevirapine menimbulkan efek samping. 6ila dia pakai terapi 56
(tuberculosis)$ diusulkan dihindari nevirapine$ alaupun boleh tetap dipakai 95I (non
nucleoside reverse transcriptase inhi$itor) ini bila tidak ada pilihan lain.
5abel . 9eFimen +5! "ini
#05 dan %5! diteruskan setelah melahirkan untuk mencegah timbulnya resistansi
pada nevirapine$ karena alaupun hanya satu pil diberikan aktu persalinan$ tingkat
nevirapine dapat tetap tinggi dalam darah untuk beberapa hari$ jadi serupa dengan monoterapi
dengan nevirapine. Hal yang serupa pada bayi dicegah dengan pemberian #05 setelah dosis
35
8/20/2019 PK 2 zaenal
36/40
tunggalnevirapine.
%. +5!5 D mulai lambat
6ila baru dapat mulai pengobatan aktu persalinan yang dapat dipaka sebagai berikut
5abel . 9eFimen +5! 3ambat8. akanan bayi
'ampai 1& bayi dari ibu HIV-positif tertular melalui menyusui$ tetapi jauh lebih
sedikit bila disusui secara eksklusif. 'ebaliknya lebih dari %& bayi di Indonesia meninggal
akibat infeksi bakteri$ yang sering disebabkan oleh makanan atau botol yang tidak bersih.
#da juga yang diberi pengganti #'I (+#'I) dengan jumlah yang kurang sehingga bayi
meninggal karena malnutrisi.
# G Afforda$le (terjangkau)
> G 4easi$le (praktis)
# G Accepta$le (diterima oleh lingkungan)
' G Safe (aman)
' G Sustaina$le (kesinambungan)
36
8/20/2019 PK 2 zaenal
37/40
Itu berarti tidak boleh disusui sama sekali. #da banyak masalah/ mahalnya harga susu
formula$ sehingga sering bayi tidak diberi cukupK kalau bayi menangis$ ibu didesak untuk
menyusuinyaK ibu yang tidak menyusui dianggap kurang memperhatikan bayi$ atau melaan
dengan asasK air yang dipakai tidak bersih$ atau campuran tidak disimpan secara amanK dan
apakah +#'I dapat diberi terus-menerus.
#'I eksklusif berarti bayi hanya diberi #'I dari saat lahir tanpa makanan atau minuman
lain$ termasuk air. #'I adalah sangat halus$ mudah diserap oleh perut7usus. akanan lain
lebih keras sehingga lapisan perut7usus membuka agar diserap$ membiarkan HIV dalam #'I
menembus dan masuk darah bayi. adi risiko penularan tertinggi bila bayi diberi #'I yang
mengandung HIV$ bersamaan dengan makanan lain. Harus ada kesepakatan sebelum
melahirkan antara ibu$ ayah dan petugas medis agar bayi langsung disusui setelah lahir$
sebelum diberi makanan7minuman lain. 'etelah enam bulan$ sebaiknya disapih secara
mendadak (berhenti total menyusui).;
ANEMIA
+# Dei!isi
+ucat atau anemia didefinisikan sebagai penurunan kadar Hb di baah normal / anak
= bulan-= tahun Hb normal M 11g&$ anak di atas = tahun M 1,g& sehingga terjadi penurunan
kemampuan darah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. "engan demikian anemia
bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang
diuraikan dalam anamnesa$ pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang
menunjang. anifestasi klinik yang timbul tergantung pada kecepatan timbulnya anemia &
umur individu& serta mekanisme kompensasi tubuh seperti peningkatan curah jantung dan
pernapasan$ meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin$ mengembangkan volume
plasma$ redistribusi aliran darah ke organ-organ vital.*$:
,# K0asiikasi
#nemia dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian/ *$:$1
37
8/20/2019 PK 2 zaenal
38/40
#nemia defisiensi& anemia yang terjadi akibat kekurangan faktor-faktor
pematangan eritrosit$ seperti defisiensi besi$ asam folat$ vitamin 61,$ protein$
piridoksin dan sebagainya.
#nemia aplastik$ yaitu anemia yang terjadi akibat terhentinya proses pembuatan sel darah oleh sumsum tulang.
#nemia hemoragik & anemia yang terjadi akibat proses perdarahan masif atau
perdarahan yang menahun.
#nemia hemolitik & anemia yang terjadi akibat penghancuran sel darah merah yang
berlebihan. 6isa bersifat intrasel seperti pada penyakit talasemia$ sickle cell anemia7
hemoglobinopatia$ sferosis kongenital$ defisiensi A=+" atau bersifat ektrasel seperti
intoksikasi$ malaria$ inkompabilitas golongan darah$ reaksi hemolitik pada transfusi darah.enurut morfologi eritrosit/
1. #nemia mikrositik hipokromik (!V B * fl K !H B ,; pg)
• #nemia defisiensi besi
• 5halassemia
• #nemia akibat penyakit kronis
• #nemia sideroblastik
,. #nemia ormokromik ormositik (!V *-: flK !H ,;-%8 pg)
• #nemia pascaperdarahan akut• #nemia aplastik-hipoplastik
• #nemia hemolitik- terutama didapat
• #nemia akibat penyakit kronik
• #nemia mieloptisik
• #nemia pada gagal ginjal kronik
• #nemia pada mielofibrosis
• #nemia pada sindrom mielodisplastik
• #nemia pada leukemia akut
%. #nemia akrositik
• #nemia megaloblastik
• #nemia defisiensi asam folat
• #nemia defisiensi vitamin 61,
8. onmegaloblastik
• #nemia pada penyakit hati kronik
• #nemia pada hipotiroid
• #nemia pada sindrom mielodisplastik
38
8/20/2019 PK 2 zaenal
39/40
#nak didiagnosa menderita anemia$ menurut N
8/20/2019 PK 2 zaenal
40/40
DAFTAR PUSTAKA
1. +rof. 'uboo$ dr. sc.+hd. ,1.Imunologi 2linik.!V. '#A4A '5?. +.1;;.akarta
,# 'oedarmo ' '$ Aarna H$ Hadinegoro ' 9$ 'atari H I. Human Imunodeficiency Virus. "alam/
'oedarmo ' '$ Aarna H$ Hadinegoro ' 9$ 'atari H I. 6uku #jar Infeksi L +ediatri 5ropis.
disi ke-,. Ikatan "okter #nak Indonesia. akarta/ 6agian Ilmu 2esehatan #nak >akultas
2edokteran 4niversitas Indonesia. ,*. ,8% D ,8;.
)# 9am Uogev$ llen Aould !hadick. #cJuired Immunodeficiency 'yndrome / 6ehrman 9$
2liegman 9 enson H6 (editor). elson test book of pediatrics. disi ke-1;. +hiladelpia/
'aundersK ,8/ 11:-11,1
# "epartemen 2esehatan 9I "irektorat enderal 6ina 2esehatan asyarakat. >aktor risiko
penularan HIV dari ibu ke bayi. "alam/ +ratomo H. et al. (eds). +edoman pencegahan
penularan HIV dari ibu dan bayi. akarta/ "epartemen 2esehatan 9I$ ,=K 1%-1=.
;# +anitia penyusun panduan pelayanan medis 9'!/ panduan pelayanan medis deparetemen
ilmu penyakit anak 9'!. akarta/ 9'4+ asional "9 !iptomangunkusumoK ,;
=# 2emenkes 9I.,11.+edoman asional +encegahan +enularan HIV dari Ibu 2e 6ayi.akarta
*# aringan pencegahan HIV dari ibu ke anak. 2ebijakan +5!5 Indonesia/ +5!5.netK ,*.
h.1.
# 'amitta$ . 6ruce. #nemia$ dalam elson$