19
Praktikum Pengetahuan Lingkungan Pengamatan Sungai di Desa Sungai Dua Petunjuk: 1. Bacalah dengan cermat LKM ini; hati-hati bagi yang tidak pandai berenang. 2. Bacalah literatur yang berkaitan dengan perairan tawar; faktor fisik, kimia dan aspek hidrologi mempengaruhinya. 3. Jangan meninggalkan sampah dalam bentuk apapun di lokasi pengamatan. 4. Buatlah laporan secara perorangan, berdasarkan kerja kelompok. 5. Rekam kegiatan dengan kamera digital dan handycam untuk dijadikan video shooting hasil kegiatan praktikum per kelas. 6. Laporan praktikum diketik, dicantumkan gambar dan dikumpulkanbersama portofolio akhir semester. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan faktor-faktor fisik, kimia, biologi dan hidrologi suatu perairan tawar berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, literatur serta peranannya bagi kehidupan. Indikator: Menjelaskan peranan faktor fisik, kimia, biologi, dan aspek hidrologi mempengaruhi suatu perairan tawar. Informasi Pendukung: Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusi karena itu penelitian dan manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi sanitari misalnya, meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan pengaruhnya terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola sungai keperluan reservoir , pembangunan pelabuhan dan jembatan. Untuk keperluan tersebut

Pkl Sungai 2

Embed Size (px)

Citation preview

Lembar Kegiatan MahasiswaPraktikum Pengetahuan Lingkungan

Pengamatan Sungai di Desa Sungai DuaPetunjuk: 1. Bacalah dengan cermat LKM ini; hati-hati bagi yang tidak pandai berenang. 2. Bacalah literatur yang berkaitan dengan perairan tawar; faktor fisik, kimia, biologi, dan aspek hidrologi mempengaruhinya. 3. Jangan meninggalkan sampah dalam bentuk apapun di lokasi pengamatan. 4. Buatlah laporan secara perorangan, berdasarkan kerja kelompok. 5. Rekam kegiatan dengan kamera digital dan handycam untuk dijadikan video shooting hasil kegiatan praktikum per kelas. 6. Laporan praktikum diketik, dicantumkan gambar dan dikumpulkan bersama portofolio akhir semester.

Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan faktor-faktor fisik, kimia, biologi dan aspek hidrologi suatu perairan tawar berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.

Indikator: Menjelaskan peranan faktor fisik, kimia, biologi, dan aspek hidrologi yang mempengaruhi suatu perairan tawar.

Informasi Pendukung: Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu penelitian dan manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi. Ahli sanitari misalnya, meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan limbah serta pengaruhnya terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola sungai untuk keperluan reservoir, pembangunan pelabuhan dan jembatan. Untuk keperluan tersebut,

diperlukan pengetahuan tentang sungai dan pengalirannya, seperti morfologi sungai,sejarah perkembangan sungai serta pola pengaliran sungai. Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait. Dua proses penting dalam sungai adalah erosi dan pengendapan, yang dipengaruhi oleh jenis aliran air dalam sungai yaitu:

aliran laminer: jika air mengalir dengan lambat, partikel akan bergerak ke dalam arah paralel terhadap saluran.

aliran turbulen: jika kecepatan aliran berbeda pada bagian atas, tengah, bawah, depan dan belakang dalam saluran, sebagai akibat adanya perubahan friksi, yang mengakibatkan perubahan gradien kecepatan. Kecepatan maksimum pada aliran turbulen umunya terjadi pada kedalaman 1/3 dari permukaan air terhadap kedalaman sungai.

Erosi terjadi pada dinding ataupun dasar sungai dibawah kondisi aliran yang bersifat turbulen. Pengendapan akan terjadi jika material yang dipindahkan jauh lebih besar untuk digerakkan oleh kecepatan dan kondisi aliran. Pada kondisi aliran turbulen erosi akan terjadi akibat terbawanya material dan pengendapan terjadi ketika hasil erosi tersebut menuju ke arah bawah tidak terpindahkan lagi oleh aliran. Suhu air dapat mempengaruhi sifat fisika kimia perairan maupun biologi, antara lain kenaikan suhu dapat menurunkan kandungan oksigen serta menaikkan daya toksik yang ada dalam suatu perairan. Suhu air mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air. semakin tinggi suhu maka semakin kurang kandungan oksigen terlarut. Suhu air mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup dan suhu juga mempengaruhi pertumbuhan plankton. Perkembangan plankton optimal terjadi dalam kisaran suhu antara 250C-300C.

Kekeruhan sangat mempengaruhi perkembangan plankton, apabila kekeruhan tinggi maka cahaya matahari tidak dapat menembus perairan dan menyebabkan fitoplankton tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Arus berpengaruh besar terhadap distribusi organisme perairan dan juga meningkatkan terjadinya difusi oksigen dalam perairan. Arus juga membantu penyebaran plankton dari satu tempat ke tempat lainnya dan membantu menyuplai bahan makanan yang dibutuhkan plankton. Derajat keasaman (pH) berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh- tumbuhan dan hewan air sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau tidaknya kondisi air sebagai media hidup. Apabila derajat keasaman tinggi apakah itu asam atau basa menyebabkan proses fisiologis pada plankton terganggu. Oksigen terlarut diperlukan oleh tumbuhan air, plankton dan fauna air untuk bernafas serta diperlukan oleh bakteri untuk proses dekomposisi. Dengan adanya proses dekomosisi yang dilakukan oleh bakteri menyebabkan keadaan unsur hara tetap tersedia di perairan. Hal ini sangat menunjang pertumbuhan air, plankton dan perifiton. Peranan plankton di perairan sangat penting karena plankton merupakan pakan alami bagi ikan kecil dan hewan air lainnya. Plankton merupakan mata rantai utama dalam rantai makanan di perairan. Plankton dalam suatu perairan mempunyai peranan yang sangat penting. Plankton terdiri dari fitoplankton yang merupakan produsen utama dan dapat menghasilkan

makanannya sendiri dan merupakan makanan bagi hewan seperti zoo, ikan udang dan kerang melalui proses fotosintesis dan zooplankton yang bersifat hewani dan beraneka ragam. Fitoplankton adalah makanan yang terpenting dalam perikanan darat yang merupakan makanan primer. Suatu perairan dikatakan subur apabila di dalamnya banyak terdapat produsen primer yaitu fitoplankton baik kuantitas maupun kualit

Gambar 1. Daerah Utama pada Perairan Air Tawar

Ankistrodesmus

Spirogyra

Fragillaria

Synedra

Ankistrodesmus

Spirogyra

Fragillaria

Synedra

Aphanizomenon

Microcystis

Oscillatoria

Gambar 2. Fitoplankton

Daphnia pulicaria

Diaptomus sp.

Keratella sp.

Chaoborus sp.

Gambar 3. Zooplankton Berdasarkan informasi pendukung kegiatan praktikum lapangan dari Limnologi ini, Anda diharapkan dapat memahami keterkaitan faktor fisik, kimia, biologi, aspek hidrologi terhadap perairan tawar yang sedang Anda amati bersama kelompok. Pada bagian selanjutnya Anda juga diminta menyiapkan alat dan bahan serta memasukkan data pada tabel pengamatan yang sudah disiapkan. Selamat praktikum.

Alat dan Bahan P

1. Papan dada, kertas, alat tulis 2. Mikroskop = 2 buah 3. Pipet tetes = 2 buah 4. Kaca objek = 4 buah 5. Kaca penutup = 4 buah 6. pH meter kertas = 1 tabung 7. Keping secchi = 2 buah 8. Termometer = 4 buah 9. Stopwatch = 2 buah 10. Beaker glass 1000 ml = 2 buah 11. Tisu gulung = 2 buah 12. Ember + tali = 2 buah 13. Pancing + umpan cacing, ulat, lipas, jeroan ayam = 2 buah, disiapkan per kelas 14. Jaring ikan = 2 buah, disiapkan per kelas 15. Jaring serangga = 2 buah 16. Jala = 2 buah 17. Tangkul = 2 buah

18. Jaring plankton = 1 buah 19. Sadweigh Rafter = 1 buah 20. Kertas karton putih = 2 lembar 21. Plastik bening ukuran selebar karton = 2 lembar 22. Kamera digital = 3 buah, disiapkan per kelas 23. Handycam = 3 buah, disiapkan per kelas 24. Tangguk ikan = 2 buah 25. Jerigen 25 liter + tali untuk pelampung = 2 buah 26. Tali rafia = 1 gulung 27. Botol sampel, botol akua 1,25 liter + tutup = 2 buah 28. Buku panduan identifikasi (tumbuhan, hewan, plankton) masing-masing disiapkan oleh kelompok. 29. Tali kasur/nilon sepanjang 8 meter, siapkan per kelas 30. Botol air mineral 600 ml 31. Meteran gulung = 2 buah 32. Kaleng bekas yang diberi lubang-lubang 33. Formalin cair 0,5 liter x 2 (untuk 2 kelas) 34. Tonggak bambu 4 meter.

A. CARA KERJA

1. Ukur suhu air sungai pada kedalaman 510 cm dan 4050 cm di Jakabaring sebanyak 3 kali, beri rentang waktu selama 15 menit setiap pengukuran. Masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 1a dan 1b.

Tabel 1a. Suhu Air Sungai di Desa Sungai Dua pada Kedalaman 510 cm Suhu Air Sungai Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 (oC) Pukul 09.00 WIB 31 oC Pengukuran 2 (oC) Pukul 09.15 WIB 30oC Pengukuran 3 (oC) Pukul 09.30 WIB 29C Suhu Rerata (oC) 30oC

Keterangan: *) Pengukuran suhu air dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Tabel 1b. Suhu Air Sungai di Desa Sungai Dua pada Kedalaman 4050 cm Suhu Air Sungai Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 (oC) Pukul 09.45 WIB 29 Co

Pengukuran 2 (oC) Pukul 10.00 WIB 30 Co

Pengukuran 3 (oC) Pukul 10.15 WIB 30oC

Suhu Rerata (oC) 29,83oC

Keterangan: *) Pengukuran suhu air dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Jawaban :

Gambar. Pengamatan Suhu air

2. Ukur suhu udara di Desa Sungai Dua sebanyak tiga kali, beri rentang waktu selama 15 menit untuk setiap pengukuran. Masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 2.

Tabel 2. Suhu Udara di Desa Sungai Dua Suhu Udara di Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 (oC) Pukul 09.00 WIB 31 Co

Pengukuran 2 (oC) Pukul 09.15 WIB 33 Co

Pengukuran 3 (oC) Pukul 09. 30 WIB 34oC

Suhu Rerata (oC) 23,67oC

Keterangan: *) Pengukuran suhu udara dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Pembahasan berdasarkan Tabel 2: Jawaban :

Gambar. Pengamatan Suhu Udara

3. Ukur pH sungai dengan kertas pH sebanyak 3 kali, beri rentang waktu selama 15 menit untuk setiap pengukuran. Masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 3.

Tabel 3. pH Air Sungai di Desa Sungai Dua pH Air Sungai di Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 5 Pengukuran 2 5 Pengukuran 3 5 pH Rerata 0,15

Keterangan: *) Pengukuran pH air sungai dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012 Pembahasan berdasarkan Tabel 3: Jawaban :

Gambar. Pengamatan pH Air

4. Ukur transparansi sungai dengan menggunakan keping secchi sebanyak tiga kali, beri rentang waktu selama 15 menit untuk setiap pengukuran. Masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 4. Tabel 4.1 Transparansi Air Sungai di Desa Sungai Dua Transparansi Air Sungai di Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 (cm) 36,02 cm Pengukuran 2 (cm) 70,14 cm Pengukuran 3 (cm) 34,06 cm Rerata (cm) 46,98 cm

Keterangan: *) Pengukuran transparansi air sungai dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Tabel 4.2 Transparansi Air Kolam di Desa Sungai Dua Transparansi Air Kolam di Desa Sungai Dua *) Pengukuran 1 (cm) Pengukuran 2 (cm) Pengukuran 3 (cm) Rerata (cm)

148

150

160

152,6

Keterangan: *) Pengukuran transparansi air kolam dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Pembahasan berdasarkan Tabel 4: Jawaban :

Gambar. Transparansi Air Sungai

5. Ukur Pergerakan Air (Kecepatan Arus Sungai) Alat: Tali kasur/nilon sepanjang 5 meter; benda yang dapat melayang, misalnya: botol air mineral 600 ml yang diisi air; alat pengukur waktu (stopwatch). Prosedur: Benda yang dapat melayang (botol plastik bekas yang diisi air setelah diikat dengan tali) dilepas ke perairan, tunggu sampai 30 menit, ukur jaraknya. Lakukan sebanyak 3 kali kemudian direratakan. Masukkan hasil pengamatan pada

tabel 5. Kecepatan arus diukur dengan rumus: v = s/t. Keterangan, v = kecepatan arus (m/s); s = jarak atau panjang tali (m); t = waktu (second atau detik).

Tabel 5. Kecepatan Arus Air Sungai di Desa Sungai Dua Kecepatan Arus Air Sungai di Desa Sungai Dua *)

Pengukuran 1 (30 menit) 0,082 m/s

Pengukuran 2 (30 menit) 0,086 m/s

Pengukuran 3 (30 menit) 0,077 m/s

Rerata (m) 0,076 m/s

Keterangan: *) Pengukuran kecepatan arus air sungai dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Pembahasan berdasarkan Tabel 5, cantumkan gambar. Jawab:

Gambar. Pengamatan kecepatan Arus Air Sungai

6. Amati jenis tumbuhan air, ikan, serangga air, gastropoda, serta udang (bila ada). Lakukan pemotretan dengan kamera dan beri nama ilmiah. Pemberian nama ilmiah dapat dilakukan dengan membawa sampel untuk diidentifikasi bersama kelompok. Masukkan hasil pengamatan ke dalam Tabel 6.

Tabel 6. Makroorganisme di Sungai desa Sungai Dua No Jenis Makroorganisme di Sungai Desa Sungai Dua *) Tumbuhan Ikan, Serangga Gastropoda

Air (Jumlah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah Keladi Eceng Gondok Akasia Putri Malu Air Peltndra verginica Ikan Seluang Ikan Juaro Tak terhitung Tak terhitung 1 Tak terhitung Tak terhitung

Udang (Jumlah)

(Jumlah)

(Jumlah)

10 1

Keterangan: *) Pengamatan makroorganisme sungai dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Pembahasan berdasarkan Tabel 6, cantumkan gambar. Jawaban : Pada praktikum di desa Sungai Dua dapat ditemukan tumbahan air, serangga, Gastropoda.

6. Ambil sampel air sungai dengan plankton net, selanjutnya ambil sampel air tersebut

dari botol plankton net menggunakan pipet tetes. Teteskan (1 tetes) pada kaca objek, tutup dengan kaca penutup kemudian amati di bawah mikroskop (perbesaran rendah, dan perbesaran tinggi). Perhatikan adakah mikroorganisme yang bergerak di bawah mikroskop tersebut. Identifikasi, apakah yang bergerak tersebut fitoplankton atau zooplankton. Hitung ada berapa banyak? Bila tidak segera ditemukan, bawa sampel air dan amati di laboratorium. Lakukan pengamatan sebanyak tiga kali, masukkan hasil pengamatan ke dalam Tabel 7. Lakukan pemotretan dengan kamera dan beri nama ilmiah.

Tabel 7. Jumlah Plankton yang Terdapat di Air Sungai Desa Sungai Dua

Jumlah Plankton di Sungai Desa Sungai Dua *) No. Jenis Pengamatan Pengamatan Pengamatan 1 1. Fitoplankton: Oscilatoria Noctiluca. sp. 1 2 2 3 Rerata

Zooplankton: 2.

2 Jumlah 2

Pembahasan berdasarkan Tabel 7, cantumkan gambar. Jawaban :

7. Ukur panjang, lebar dan kedalaman sungai. Amati struktur dasar sungai, apakah berlumpur, berpasir, atau berbatu. Untuk mengukur panjang, silahkan Anda telusuri bantaran sungai dengan sepeda motor sambil melihat perubahan angka

speedometer-nya. Ukur lebar sungai dengan cara membentangkan meteran gulung atau tali rafia pada tiga titik pengamatan berbeda, hasilnya kemudian direratakan. Untuk mengukur

kedalaman sungai, sukarelawan yang pandai berenang dari masing-masing kelas diminta untuk menjajagi kedalaman sungai pada titik pengamatan sambil mengambil sampel struktur dasar sungai dengan kaleng kecil berlubang-lubang. Untuk menjaga keselamatan, lemparkan pelampung jerigen 25 liter yang diberi tali. Satu ujung tali dipegang anggota kelompok di tepi sungai, ujung tali yang lain dipegang oleh penyelam. Pengamatan kedalaman sungai juga dapat dilakukan dari atas jembatan (ada 2 jembatan) yang melintas membelah sungai, caranya dengan menenggelamkan sebongkah batu yang diikat dengan tali sampai batu tersebut mencapai dasar sungai. Kemudian ukur panjang uluran tali tersebut. Amati sampel struktur dasar sungai, apakah dapat terambil juga bivalvia (remis) yang merupakan bentos atau organisme lainnya. Lakukan pengamatan sebanyak tiga kali, masukkan hasil pengamatan ke dalam Tabel 8. Lakukan pemotretan dengan kamera dan beri nama ilmiah.

Tabel 8. Faktor Fisik Sungai di Desa Sungai Dua

No

Faktor Diamati

Fisik

yang

Pengamatan Faktor Fisik Sungai*) Pengamatan Pengamatan Pengamatan 1 M 109, 7m 7m Berlumpur Jumlah m 109,7m 7m Berlumpur Jumlah 2 m 109,7m 7m Berlumpur Jumlah 3 Rerata m 109,7m 7m

1 2 3 4

Panjang Sungai Lebar Sungai Kedalaman Sungai Struktur Dasar Sungai Organisme/Bentos yang ditemukan a. Remis b. Kijing c. Siput

-

-

Keterangan: *) Pengamatan faktor fisik sungai dilakukan pada hari Kamis, 17 Mei 2012

Pembahasan berdasarkan Tabel 8, cantumkan gambar.

Jawaban :

Gambar. Pengamatan Kedalaman Sungai 9. .Amati kegiatan yang terdapat di sungai termasuk di bantarannya, tuliskan hasil pengamatan Anda, cantumkan gambar! Jawaban : Kegiatan yang terdapat di sungai termasuk di bantarannya adalah seperti biasanya orang mencuci, mandi serta ada juga perahu yang melintasi daerah itu dan daerah itu juga ada juga tempat pembuatan batok kelapa.

Gambar. Kegiatan Penduduk

B. PERTANYAAN

1. Apakah terdapat hubungan antara faktor fisik, kima, biologi, dan aspek hidrologi terhadap kondisi suatu perairan khususnya perairan tawar yang Anda amati? Beri penjelasan. Jawaban :

2. Menurut pendapat Anda, apakah yang mempengaruhi keberadaan atau ketidakberadaan mikroorganisme dan makroorganisme di perairan tawar? Jawaban :

3. Berdasarkan jawaban dari pertanyaan Anda pada nomor 2, bagaimanakah prediksi Anda tentang produktivitas sungai pengamatan? Beri penjelasan. Jawaban : 4. Menurut pendapat Anda, bagaimana upaya menjaga agar sungai tidak tercemar? Jawaban :

Daftar Pustaka

.