23
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA E-COMIC ”NO SMOKING” KOMIK ELEKTRONIK DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA KAMPANYE BAHAYA MEROKOK DI SMP TEUKU UMAR SEMARANG BIDANG KEGIATAN PKM Penelitian (PKMP) Disusun Oleh : Ketua Kelompok Nur Jannah (4201406011) ‘06 Anggota Kelompok Nofita Dewi (4201406032) ’06 Nisrochah (4201406018) ‘06 Siti Latifah (4201406033) ‘06 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KOTA SEMARANG 2008

PKMP Komik E-Smoking

Embed Size (px)

Citation preview

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

E-COMIC ”NO SMOKING”

KOMIK ELEKTRONIK DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH

SEBAGAI MEDIA KAMPANYE BAHAYA MEROKOK

DI SMP TEUKU UMAR SEMARANG

BIDANG KEGIATAN

PKM Penelitian (PKMP)

Disusun Oleh :

Ketua Kelompok

Nur Jannah (4201406011) ‘06

Anggota Kelompok

Nofita Dewi (4201406032) ’06

Nisrochah (4201406018) ‘06

Siti Latifah (4201406033) ‘06

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KOTA SEMARANG

2008

HALAMAN PENGESAHANUSUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : E-Comic ”No Smoking” Komik Elektronik denganPemanfaatan Makromedia Flash sebagai Media Kampanye Bahaya Merokok di SMP Teuku Umar Semarang.

2. Bidang Kegiatan : (V ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora (V ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama/ NIM : Nur Jannah/ 4201406011b. Fakultas /Jurusan /Prodi : FMIPA/ Fisika / Pendidikan Fisikac. Universitas : Universitas Negeri Semarang d. Alamat Rumah /No. HP : Jalan Cendrawasih No. 95 RT.01 RW.01

Pejagan RT.01 RW.01 Kec. Tanjung Kab. Brebes

e. Alamat E-mail : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Isa Akhlis, M. Sib. NIP : 132231405c. Alamat rumah/ No. HP : Gribig Gebog RT 01/Rw 04 Kudus

/08172465407. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp 6.000.000,-8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Semarang, 6 Oktober 2008Menyetujui,Ketua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Putut Marwoto, M. Si Nur Jannah NIP. 131764029 NIM. 4201406011

Mengetahui,Pembantu Rektor III Unnes Dosen Pembimbing

Drs. Masrukhi, M. Pd Isa Akhlis, M. SiNIP 131764049 NIP 132231405

1) JUDUL PROGRAM

E-Comic “No Smoking” Komik Elektonik dengan Pemanfaatan Macromedia

Flash Sebagai Media Kampanye Bahaya Merokok di SMP Teuku Umar

Semarang.

2) LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan salah satu negara tingkat mengkonsumsi tembakau tertinggi

di dunia. Konsumerisme tembakau ini yang menjadikan rokok sebagai kebutuhan

hidup bagi sebagian besar masyarakat walaupun haram merokok dari fatwa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) diluncurkan sejak bulan Juli lalu. Buktinya,

masyarakat masih mengeluarkan biaya lebih besar untuk konsumsi rokok jauh

dibandingkan anggaran kesehatan per kapita.

Tingginya konsumsi merokok dipercaya akan menimbulkan implikasi negatif

yang sangat luas. Tidak saja terhadap kualitas kesehatan, tetapi juga menyangkut

kehidupan sosial dan ekonomi. Menurut Badan Proteksi Lingkungan (EPA)

Amerika Serikat yang memastikan bahwa asap rokok memuat 4.000 senyawa

kimia, 200 di antaranya racun toksik, 43 diantaranya pemicu kanker, dan secara

global rokok membunuh satu orang setiap 10 detik. Bahkan, kebiasaan merokok

dianggap menjadi entry point pada penyalahgunaan narkotik.

Perusahaan rokok besar berlomba-lomba memberikan sponsor pada kegiatan

olahraga, acara remaja, dan konser musik. Dalam promosinya, rokok

diasosiasikan dengan keberhasilan dan kebahagiaan. Hal ini yang menjadikan

remaja tertarik untuk mengonsumsi rokok. Peningkatan ini terjadi pada tahun

2001 yang mencapai 24,2% dari semula 13,7% pada 1995. Persentase

peningkatan itu terjadi pada remaja laki-laki 15-19 tahun yang kemudian menjadi

perokok tetap (Suara Merdeka, 22 Agustus 2007).

3

Survei yang dilakukan Universitas Padjadjaran (1978) melaporkan usia pertama

kali merokok pada anak kala itu adalah 12 tahun. Sebelas tahun kemudian,

penelitian Universitas Airlangga (1989) melaporkan fakta baru bahwa angka 12

itu telah bergerak ke angka 8 tahun. Penelitian yang terbaru oleh Universitas

Andalas, UGM, dan Universitas Padjajaran, usia anak pertama kali merokok telah

menyentuh angka 7 tahun.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan peningkatan jumlah perokok

anak di Indonesia diperkirakan 37 % atau 25 juta dari 70 juta anak Indonesia

sudah menjadi perokok. Sedangkan 1,9 % di antaranya sudah merokok pada usia

4 tahun. Hal ini dsisinyalir bahwa anak didik SD sudah mulai mencoba merokok

atau yang disebut dengan perokok pemula. Akan tetapi, masa SMP merupakan

waktu anak akan menjadi perokok berat karena makin maraknya kenakalan

remaja.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia Meutia Farida Hatta

Swasono menghimbau agar masyarakat menjadikan iklan rokok sebagai musuh

bersama karena rokok berdampak pada kesehatan dan menyebabkan kematian.

Tidak hanya itu, iklan rokok juga meningkatkan prevalensi perokok usia dini

dimana yang akan mengancam sumber daya manusia Indonesia pada masa

mendatang. (Kompas, 29 Januari 2008).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka perlu ada inovasi baru yang

berupa iklan bahaya rokok yang dapat menarik para konsumen tetap rokok untuk

berhenti merokok. E-Comik “No Smoking” komik elektronik dengan

pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok untuk

anak SMP Teuku Umar Semarang merupakan media iklan yang menarik anak dan

mudah dipahami karena bentuknya kartun cerita tentang bahaya rokok. Tampilan

iklan ini menggiring anak untuk memahami bahaya merokok dengan

memprioritaskan kesehatan dan kerugian konsumen perokok berat.

3) RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas, rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:

a. Bagaimana persepsi anak terhadap program E-Comic ”No Smoking” komik

elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye

bahaya merokok di SMP Teuku Umar Semarang?

b. Apakah program E-Comic ”No Smoking” komik elektronik dengan

pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok

berpengaruh kepada siswa SMP Teuku Umar Semarang agar tidak menjadi

perokok berat?

4) TUJUAN PROGRAM

Setelah melihat permasalahan dalam rumusan masalah, maka penelitian ini

bertujuan untuk :

a. Menganalisis bagaimana persepsi anak terhadap program E-Comic ”No

Smoking” komik elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai

media kampanye bahaya merokok di SMP Teuku Umar Semarang.

b. Menganalisis apakah E-Comic”No Smoking” komik elektronik dengan

pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok di

SMP Teuku Umar Semarang berpengaruh kepada siswa agar tidak menjadi

perokok berat?

5) LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan adanya penelitian yang berjudul E-Comic”No Smoking” komik elektronik

dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok

di SMP Teuku Umar Semarang berpengaruh kepada siswa agar tidak menjadi

perokok berat maupun perokok pemula. Dan juga diharapkan dapat memberikan

informasi yang berguna bagi permasalah yang bergejolak dalam wacana akan

5

bahaya merokok dan pencegahan bagi perokok pemula pada usia dini maupun

perokok berat pada usia remaja.

6) KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Sebagai implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan menambah khasanah pengetahuan tentang E-Comic”No Smoking” komik

elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye

bahaya merokok berpengaruh kepada siswa SMP Teuku Umar Semarang

agar tidak menjadi perokok berat maupun perokok pemula. Selain itu juga

dapat memberikan informasi tentang bahaya merokok bagi perokok aktif

maupun perokok pasif.

2. Manfaat Teoritis

Di kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan konseptual terhadap teori bagaimana persepsi E-Comic”No

Smoking” komik elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai

media kampanye bahaya merokok untuk anak SMP Teuku Umar Semarang.

Sehingga dari tulisan ini dapat dijadikan pedoman bagi penyempurnaan dan

perbaikan bagi teori maupun data berikutnya.

7) TINJAUAN PUSTAKA

A. Iklan dan Kampanye

Kata iklan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 421) mempunyai

makna (1) Berita pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar

etrtarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (2) Pemberitahuan kepada

khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di media massa atau

di tempat umum.

Iklan merupakan salah satu perwujudan kebudayaan massa tidak hanya

bertujuan menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli

barang atau jasa, tetapi juga turut mendedahkan nilai tertentu yang secara

terpendam terdapat di dalamnya. Oleh karena itulah, iklan yang sehari-hari kita

temukan di berbagai media massa cetak dan elektronik dapat dikatakan bersifat

simbolik dan kampanye produk yang dihasilkan. Artinya, iklan dapat menjadi

simbol sejauh imajinasi yang ditampilkannya membentuk dan merefleksikan

nilai hakiki.

Periklanan merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi kelompok atau

masyarakat terhadap suatu produk dengan menonjolkan kelebihannya untuk

proyeksi jangka panjang. Iklan hanya sekadar alat untuk memberikan

informasi, melakukan persuasi atau menstimuli orang agar bertindak. Hal ini

yang dapat disinyalir kalau iklan dapat dijadikan media kampanye suatu

produk terbaru. Sedangkan makna kata kampanye dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002: 498) mempunyai arti gerakan tindakan serentak untuk

melawan atau beraksi. Jadi, iklan merupakan suatu gerakan kampanye untuk

memperkenalkan suatu produk atau melakukan aksi terhadap sesuatu yag

dianggap bermanfaat.

B. Media dalam Kampanye

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Asosiasi dan komunikasi pendidikan

(Association of Education and Communication Technologi) mengartikan media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan dan informasi.

Media iklan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka

7

lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara konsumen dan

produsen dalam memperkenalkan produk terbaru. (Oemar Hamalik, 1988:13).

Media instruksional adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai sumber

iklan yang dapat merangsang fikiran, perhatian dan kemauan konsumen

sehingga mendorong terjadinya proses ketertarikan sesuatu ketingkat yang

lebih efisien dan efektif. Media iklan juga dapat dikatakan sebagai komponen

dari sistem kampanye yang mempunyai fungsi untuk membantu produsen

menyampaikan produk barunya kepada konsumen dengan tujuan tertentu.

Menurut (Hidayah, 2004:5) secara garis besar media kampanye dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Media objek fisik (model, makromedia falsh, alat peraga)

b. Media grafik atau visual (poster, chart, kartu, komik)

c. Media proyeksi (film)

d. Media audio (radio, tape)

e. Media audio visual (Tv)

C. Kecerdasan Emosi Anak

Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan anak

adalah kecerdasan emosional (Natawidjadja, 2002:1). Kecerdasan emosional

merupakan kemampuan memecahkan masalah berdasarkan segi sosial pada

belahan otak kanan. Kenyataan membuktikan bahwa tidak semua masalah

dapat diatasi dengan kemampuan intelektual atau kognitif dalam kehidupan

sehari-hari. Anak membutuhkan kemampuan emosional atau afektif pula

dalam mengatasi suatu masalah sosial.

Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak salah satunya dengan

cara berinteraksi atau berbagi pengalaman antar teman (De Porter dan Mike

Hernacki: 1992:38). Emosi positif dapat meningkatkan kekuatan otak,

keberhasilan, dan kehormatan diri. Pada akhirnya, anak tetap dihargai sebagai

individu yang utuh sehingga menjadi manusia yang memiliki pengetahuan

dan keterampilan hidup yang tinggi yang dilandasi oleh kehalusan budi dan

kepekaan rasa.

Pendidikan anak akan lingkungan luar sangat penting demi menjaga anak agar

tidak terjun dalam hal-hal yang berbahaya seperti kebiasaan merokok karena

pengaruh teman sebayanya. Peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting

utuk mengontrol emosi anak agar tidak lepas kontrol.

D. Perokok dan Merokok

Tipe orang perokok dibagi menjadi 2 yaitu: perokok aktif dan perokok pasif.

Pengertian dari perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tapi tercemar

oleh asap rokok. Pencemaran tersebut dapat terjadi dalam rumah, ruangan

kantor, kendaraan, dan tempat umum lainnya. Sedangkan untuk perokok aktif

yaitu orang yang setiap periode tertentu merokok karena rokok merupakan

kebutuhan primer.

Survei membuktikan !ebih dari 90% perokok aktif mengaku merokok dalam

rumah ketika bersama anggota keluarga, sehingga sekitar 70% penduduk

Indonesia berumur 0-14 tahun telah terpapar asap rokok sejak lahir (perokok

pasif). Ini menunjukkan betapa besarnya prevalensi perokok pasif dengan

akibat yang lebih parah lagi. (kompas, 1 Februari 2007)

Untuk itu, berbagai langkah perlu segera dilakukan pemerintah, baik upaya

penanganan terhadap zona perokok aktif maupun pasif. Langkah-langkah

tersebut bisa ditempuh dengan:

1) Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di

9

sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedic.

2) Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada

usia sekolah.

3) Membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok,

dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (khususnya anak SMP

Teuku Umar Semarang).

4) Melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan

keterlibatan industri rokok, terutama pada usia anak dan remaja.

Untuk itu, ketentuan publik tentang larangan merokok bagi anak perlu segera

disusun. Setidaknya memasukkan substansi larangan anak merokok dalam

rencana aturan tersebut. (www. sinar harapan.com)

Hingga saat ini, aturan spesifik melarang anak merokok dan membeli rokok

serta sanksi bagi pihak penjual atau pemberi rokok pada anak belum ada.

Walaupun berbagai peraturan perundangan tentang perlindungan anak sudah

ada, tapi tidak ada satu ketentuan pun yang secara spesifik menyebutkan

tentang larangan anak merokok.

Untuk menolong anak dari perokok pasif dapat diambil langkah-langkah

berikut:

1) Pengenalan dan pemberlakukan daerah bebas rokok di berbagai tempat;

2) Pemberlakukan daerah dilarang merokok di institusi sekolah dan institusi

kesehatan.

(3) Melakukan pendidikan pada publik tentang bahaya perokok pasif.

Berdasarkan uaraian diatas dapat disimpulkan penekanan larangan iklan rokok

pada media elektronik maupun nonelektronik baik secara langsung atau tidak

langsung merupakan solusi yang terbaik. Solusi keduanya, membatasi

promosi dan penguatan merek atau sponsor pada kegiatan olah raga maupun

kegiatan publik lain baik yang bersifat lokal maupun internasional.

Iklan bahaya rokok yang tergolong sukses bila konsumen berhenti dari

merokok. Mereka menilai, iklan rokok dengan menggunakan animasi atau

kartun seperti komik dapat secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi anak-anak. Hal ini dimungkin iklan lebih fun dan berwarna

cerah yang menjadikan tertariknya konsumen untuk berhenti merokok.

8) METODE PENELITIAN

1. Populasi

Populasi merupakan kelompok elemen lengkap yang biasanya berupa orang,

objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau

menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003). Dalam penelitian ini populasi yang

diambil adalah semua perokok baik perokok aktif maupun perokok pasif.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:109). Sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random

sampling, yaitu memilih sampel dengan acak sesuai dengan strata yang telah

ditentukan yaitu siswa SMP Teuku Umar Semarang. Sampel yang diambil

untuk penelitian adalah siswa SMP Teuku Umar Semarang sebanyak 20

orang tiap angkatan. Pengambilan ini berdasarkan permasalah tiap siswa yang

merokok berbeda tujuannya. Ada yang disebabkan stress pelajaran,

terpengaruh teman atau adanya rasa penasaran.

3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996:99). Variabel penelitian yang

digunakan adalah variabel eksperimen. Variabel eksperimen adalah kondisi

11

yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala. Variabel

eksperimen dalam penelitian di bagi menjadi dua, yaitu:

a. Variabel Penyebab (X)

Variabel penyebab dalam penelitian ini adalah banyaknya perokok baik

pasif maupun aktif dan peyebab mereka merokok.

b. Variabel Akibat (Y)

Variabel akibat dalam penelitian ini adalah dampak sosial, ekonomi,

kesehatan dan kualitas belajar akibat kebiasaan merokok pada anak SMP

Teuku Umar Semarang .

4. Pemilihan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Semarang dengan mengambil objek yang kami

anggap layak untuk diadakan penelitian di SMP Teuku Umar Semarang

sebagai sampel. Hal ini dikarenakan sekolah swasta di kota besar tingkat

kenakalan siswanya agak tinggi karena kurang ditegakknnya kedisiplinan

sekolah.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

1. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan secara bebas tanpa panduan (walk and

talk) dimana si peneliti menginverntarisi isu. Wawancara juga dapat

disertai pedoman pertanyaan sehingga jawaban responden akan

bersifat terbuka. Wawancara kepada murid yang menjadi perokok

pasif, guru wali kelas, guru Bimbingan Konseling dan kepala sekolah.

Wawancara tersebut menanyakaan hal-hal kepada siswa tentang alasan

mereka merokok, sejak kapan mereka merokok dan akibat yang

dirasakan selama mereka merokok.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan peninjauan langsung ke lokasi

penelitian yang telah ditentukan.

3. Kuisioner

Penggunaan kuisioner didasari keyakinan bahwa responden adalah

orang yang paling faham masalahnya. Kuisioner dapat dilakukan

langsung atau tidak langsung.

Kuisioner dapat dibagi menjadi dua, yakni kuisioner terbuka dan

kuisioenr tertutup. Kuisioner dikatakan terbuka jika responden dapat

menyatakan pendapat sesuai keyakinannya. Sedangkan tertutup jika

sudah disediakan alternatif pilihan jawaban. Pada penelitian ini,

kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan berupa dokumentasi yaitu rekaman saat

melakukan penelitian, berupa tape recorder saat mengambil data melalui

kuesioner.

6. Analisis Data

Analisis data pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan

saling menjalin antara data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis

dimulai antar reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis

dimulai sejak tahapan sebelum penelitian, ketika merumuskan penelitian,

mengklarifikasi masalah penelitian, dan terus berlanjut dalam proses

penelitian.

a. Analisis Deskriptif

1. Mean

Simbol rata-rata oleh sampel adalah X sedangkan rata-rata untuk

populasi dipakai simbol μ. Jadi rumus untuk X adalah:

13

n

xX i∑=

2. Median

Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan

nilainya.

−+=f

FnpbMe

2/1

b = batas bawah kelas median

p = panjang kelas median

n = banyaknya data

F = jumlah semua frekuensi

f = frekuensi kelas median.

3. Modus

Modus ditentukan dengan jalan menentukan frekuensi terbanyak

diantara data tersebut.

+

+=21

1

bb

bpbMo

b = batas bawah

p = panjang kelas modal

b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas internal dengan

tanda kelas < sebelum tanda kelas modal.

b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan

tanda kelas > sesudah tanda kelas modal.

(Sudjana, 1996 : 77)

b. Analisis Inferensial

1. Uji Parsial

Uji parsial adalah untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Pengambilan kesimpulan berdasarkan

perbandingan nilai hitung masing-masing koefisien regresi dengan t

tabel (nilai kritis) pada tingkat signifikan 5% suatu arah

( )( )i

i

Set

ββ=

βί = Koefisien variabel Xί

Se β = Standar error βί

(Gujarati,2003)

Di dalam penelitian ini terdapat hipotesis statistik dalam menguji

pengaruh secara simultan.

Ho = β1 = β2 = 0; E-Comic ”No Smoking” tidak berpengaruh terhadap

kampanye bahaya rokok di SMP Teuku Umar

Semarang

Ho = β1 / β2 ≠0; E-Comic ”No Smoking” berpengaruh terhadap

kampanye bahaya rokok di SMP Teuku Umar

Semarang.

7. Metode Penarikan Sampel

Penarikan sampel dilakukan dengan metode purpose quoted random sampling

(sampling acak secara terbatas dan disengaja melalui unit observasi).

8. Model Pendekatan

Model pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model analisis

penilaian ekonomi (economic valuation) yang diterangkan oleh Scura (1992)

dengan beberapa modifikasi dan analisis penilaian sosial (sosila evaluation).

Analisis penilaian ekonomi (economic valuation) dan analisis lingkungan

terhadap resiko kerugian yang diakibatkan oleh merokok pada usia remaja

dengan metode risiko (risk assement analysis). Metode wawancara akan

15

dilakukan dalam pendekatan analisis ini dan prinsip pengulangan akan

diimplementasikan dalam kegiatan wawancara di lapangan dengan tujuan

meningkatkan responden yang memberi jawaban sebenarnya atau wajar sesuai

kenyataan (reasurable).

9) JADWAL KEGIATAN

KETERANGAN BULAN KE-

1 2 3 4

A. TAHAP 1

1. Studi pendahuluan dan Survei lapangan XXXX

2. Perizinan XX

3. Penyusanan Instrumen penelitian X

B. TAHAP 2

1. Pengumpulan Data XX

2. Pengolahan Data XXXX

3. Analisis Data XXX X

C. TAHAP 3

1. Perumusan hasil dan kesimpulan X

2. Evaluasi program X

3. Penyusunan dan penyerahan Laporan Akhir

XX

10) NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap : Nur Jannah

NIM : 4201406011

Fakultas/ Jurusan : MIPA / Fisika

Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang

Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam / minggu

Anggota 1

Nama Lengkap : Nofita dewi

NIM : 4201406032

Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika

Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang

Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu

Anggota 2

Nama Lengkap : Nisrokhah

NIM : 42014060

Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika

Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang

Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu

Anggota 3

Nama Lengkap : Siti Latifah

NIM : 4201406033

Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika

Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang

Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu

11) NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING1. Nama : Isa Akhlis, M. Si

2. Golongan Pangkat dan NIP. : III a/ 132231405

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Fakultas/ Jurusan : FMIPA/ Fisika

5. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

6. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu

17

12) BIAYA

PENDAPATAN 1. Dana Dikti Rp. 6.000.000,00

PENGELUARAN 1. Biaya Habis Pakai

a. Kertas A4 4 Rim @ 35.000b. Amplop Rim 4@ 20.000c. Pos dan perangkod. Alat tulis

Jumlah

140.000 80.000250.000 80.000

Rp. 550.0002. Peralatan Penunjang Penelitian

a. Sewa Komputer 4 bulan @ 100.000

b. Pengetikanc. Print + Print Warnad. Penggandaan Dokumene. ATKf. Tape Recorde 1 buah @

200.000Jumlah

400.000250.000500.000500.000300.000200.000

Rp. 2.150.000

3. Perjalanan a. Tahap Studi Pendahuluan

dan perijinanb. Tahap Pengumpulan Data

Jumlah

1.000.000

1.000.000 Rp. 2.000.000

4. Biaya Penunjang PKMa. Komunikasib. Dokumentasic. LPJ dan Monitoring

Jumlah

500.000200.000600.000

Rp. 1.300.000Total Biaya Pengeluaran Rp. 6.000.000,00

13) DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Parktek. Jakarta:Rajawali

Press

Hamalik, Oemar. 1992. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung : Ganava NV

Sudjana.2001.Metode statistika.Bandung: PT.Tarsito

Tim penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

www.kompas.com Jum’at, 29 Agustus 2008/ MUI siapkan fatwa haram untuk

Rokok

www.kompas.com 1 Februari 2007/ Kontroversi Efek Iklan

www.kompas.co.id/kesehatan/news/0306/30/105012.htm.

www. sinar harapan.com Jum’at, 15 September 2006/ Materi Bahaya Rokok

untuk Kurikulum Sekolah

www. Suaramerdeka.com 22 Agustus 2007/ Merokok dan Kesehatan

www.gizi.net

19

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PELAKSANA PROGRAM

Ketua Pelaksana

Nama lengkap : Nur Jannah

NIM : 4201406011

Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

No. Hp : 088 839 203 82

Tempat, Tanggal lahir : Brebes, 25 Desember 1988

Riwayat Pendidikan

a. SD : SD Negeri Pejagan II

b. SLTP : SLTPN I Tanjung

c. SMA : SMAN I Brebes

Anggota 1

Nama lengkap : Nofita Dewi

NIM : 4201406032

Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

No. Hp : 085 640 015 187

Tempat, Tanggal lahir : Grobogan, 9 November 1987

Riwayat Pendidikan

a. SD : SDN 4 Kuwaron

b. SLTP : SLTP N 1 Gubug

c. SMA : SMA N 1 Gubug

Anggota 2

Nama lengkap : Nisrochah

NIM : 4201406018

Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

No. Hp : 085 642 597 418

Tempat, Tanggal lahir : Pemalang, 10 Mei 1988

Riwayat Pendidikan

a. SD : SDN 01 Bumirejo

b. SLTP : SLTP Negeri 1 Ulujami

c. SMA : SMA Negeri 1 Pekalongan

Anggota 3

Nama lengkap : Siti Latifah

NIM : 4201406033

Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

No. Hp : 085 641 956 039

Tempat, Tanggal lahir : Jepara, 29 Agustus 1987

Riwayat Pendidikan

a. SD : SDN2 Lebuawu

b. SLTP : SLTPN 1 Pecangaan

c. SMA : SMAN 1 Pecangaan

21

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :

Jabatan/ Kelas :

Hari/tanggal :

Waktu/tempat :

A. Wawancara ditujukan kepada siswa

1. Apa yang Anda ketahui tentang rokok?

2. Sejak kapan Anda merokok?

3. Apa yang menyebabkan Anda merokok?

4. Apakah prestasi Anda turun karena merokok?

5. Bagaimana rasanya bila Anda meninggalkan kebiasaan merokok?

6. Apakah selama ini Anda mengeluhkan kesehatan Anda karena merokok?

7. Bagaimanakah perasaan Anda ketika pertama kali merokok?

8. Apakah Anda termasuk perokok pemula, sedang atau berat?

9. Apakah Anda berkeinginan untuk berhenti merokok?

10. Apa yang Anda lakukan ketika berkeinginan untuk berhenti merokok?

11. Setelah Anda melihat E-Comic ”NoSmoking”, bagaimana tanggapan anda

mengenai rokok?

12. Apakah Anda tertarik dengan isi dari E-Comic ”NoSmoking”?

13. Apa yang Anda lakukan setelah melihat E-Comic ”NoSmoking”?

14. Apakah Anda berkeinginan untuk berhenti merokok setelah melihat E-

Comic ”NoSmoking”?

15. Menurut Anda, apa kelebihan dan kekurangan dari E-Comic ”NoSmoking” ?

16. Berikan saran anda agar E-Comic ”NoSmoking” dapat menjadi lebih baik!

17. Apakah prestasi belajar Anda naik setelah melihat E-Comic ”NoSmoking”?

B. Wawancara ditujukan kepada guru dan kepala sekolah

1. Berapa banyak siswa yang menjadi perokok aktif di sekolah Anda?

2. Apakah masalah rokok merupakan masalah utama di sekolah?

3. Apa yang menyebabkan siswa di sekolah Anda merokok?

4. Bagaimana prestasi siswa Anda yang merokok dengan yang tidak?

5. Apakah selama ini ada antisipasi dari pihak sekolah untuk meminimalisir

siswa yang menjadi perokok aktif?

6. Bagaimana dengan adanya program kampanye bahaya rokok yang berupa

komik elektronik E-Comic ”NoSmoking” ini?

7. Apakah anda tertarik dengan program baru ini dalam meminimalisir

peserta didik yang menjadi peroko berat?

8. Bagaimana tindak lanjut Anda setelah mengkampanyekan program baru ini

kepada siswa?

9. Setelah E-Comic ”NoSmoking” ini dilaksanakan, apakah Anda akan tetap

melaksanakan program ini?

10. Bila ya, berapa periode waktu pelaksanaan program?

11. Apakah Anda berkeinginan untuk memasukkan E-Comic ”NoSmoking”

dalam kegiatan belajar mengajar?

12. Kalau ya, apakah anda juga berkeinginan untuk memasukkannya juga

dalam kurikulum sekolah?

13. Beri komentar mengenai E-Comic ”NoSmoking” agar menjadi lebih baik!

23