Upload
yusufari58
View
54
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum yang
dilaksanakan secara periodik, termasuk pemilihan pejabat publik pada tingkat lokal
(kepala daerah). Jadi dengan kata lain sebagus apa pun sebuah pemerintahan dirancang,
ia tak bisa dianggap demokratis kecuali para pejabat yang memimpin pemerintahan itu
dipilih secara bebas oleh warga negara dengan cara yang terbuka dan jujur, yaitu dengan
Pilkada langsung.
Dengan diadakannya Pemilihan secara langsung di Indonesia, maka diharapkan
para pejabat publik yang terpilih, akan menjadi sebagai abdi rakyat bukan sebaliknya
rakyat sebagai abdi pejabat.
ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pasal 56
(1) Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
(2) Pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh
partai politik atau gabungan partai politik.
Pasal 57
(1) Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah diselenggarakan
oleh KPUD yang bertanggungjawab kepada DPRD.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUD menyampaikan laporan
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
kepada DPRD.
(3) Dalam mengawasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah, dibentuk panitia pengawas pemilihan kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang keanggotaannya terdiri atas
unsur kepolisian, kejaksaan, perguruan tinggi, pers, dan tokoh
masyarakat.
ii
(4) Anggota panitia pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berjumlah 5 (lima) orang untuk provinsi, 5 (lima) orang untuk
kabupaten/kota dan 3 (tiga) orang untuk kecamatan.
(5) Panitia pengawas kecamatan diusulkan oleh panitia pengawas
kabupaten/kota untuk ditetapkan oleh DPRD.
(6) Dalam hal tidak didapatkan unsur sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), panitia pengawas kabupaten/kota/kecamatan dapat diisi
oleh unsur yang lainnya.
(7) Panitia pengawas pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada DPRD dan
berkewajiban menyampaikan laporannya.
Pasal 58
Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah warga negara
Republik Indonesia yang memenuhi syarat:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945, dan kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta Pemerintah;
c. berpendidikan sekurang-kurangnya sekolah lanjutan tingkat atas
dan/atau sederajat;
d. berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun;
ii
e. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
menyeluruh dari tim dokter;
f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau lebih;
g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
h. mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya;
i. menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk
diumumkan;
j. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan
dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya
yang merugikan keuangan negara.
k. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
l. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
m. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau bagi yang
belum mempunyai NPWP wajib mempunyai bukti pembayaran
pajak;
n. menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara
lain riwayat pendidikan dan pekerjaan serta keluarga kandung,
suami atau istri;
ii
o. belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala
daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama;
dan
p. tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah.
ii
BAB III
PROSES DAN HASIL PILKADA
3.1 Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota masa jabatan 2012-2017
1. TIBA
Calon Walikota : Gantira Kusumah
Calon Wakil Walikota : Bambang Suprihatin
Pengusung : Partai Hanura dan Partai Gerindra
Visi : TIBA saatnya memimpin kota cimahi
Misi : Kesejahteraan Rakyat Cimahi
2. SAE
Calon Walikota : Supiryadi
Calon Wakil Walikota : Encep Saepulloh
Pengusung : PDIP,PKS
Visi : Cimahi Asri (Agamis, Sejahtera, Responsif, Inovatif)
Misi : 1. Penguatan pengamalan Kehidupan Beragama.
2. Penguatan Kualitas Bidang Pendidikan dan
Kesehatan.
3. Penguatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat
berbasis Pemberdayaan, Koperasi dan mandiri.
ii
4. Penguatan Pelayanan Prasarana Perkotaan dan
dan Lingkungan Hidup.
5. Penguatan Pemberdayaan Masyarakat.
6. Pengutan danPeningkata Kulaitas Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Amanah dan
Profesinal.
3. PASTI
Calon Walikota : Atty Suharti Tochija
Calon Wakil Walikota : Sudiarto
Pengusung : Partai Golkar,PPP,PKB,PBB
Visi : Cerdas (Creatif, Egaliter, Responsif, Dinamis, Agamis
dan Berkesinambungan)
Misi : Mewujudkan kreativitas itu penting di segala bidang
untuk mengangkat karakter masyarakat Cimahi
4. CEP-EMAN
Calon Walikota : Cecep Rustandi
Calon Wakil Walikota : Eman Sulaiman
Pengusung : Partai Demokrat
Visi : Percepatan pertumbuhan ekonomi menuju kota cimahi
sebagai kota industri dan jasa yang maju, mandiri dan
berdaya saing
ii
Misi : 1. Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Sumber
Daya Manusia Yang Kreatif, Maju dan Berdaya Saing;
2. Penataan Struktur Ekonomi Daerah Berbasis
Ekonomi Kerakyatan, Jasa dan Industri;
3. Percepatan Pelayanan Pemerintahan yang
Akuntabel, Bersih dan Profesional;
4. Peningkatan Daya Dukung Lingkungan yang
Asri dan Hijau Terhadap Pembangunan Berkelanjutan;
5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial yang
Berlandaskan Agama dan Kearifan Budaya Lokal.
5. ARJUNA
Calon Walikota : Ahmad Rafli Assagaf
Calon Wakil Walikota : Jumadi
Pengusung : Perseorangan (Independen)
Visi :
Misi : Meningkatkan Ekonomi Mikro
ii
3.2 Profil Calon Walikota dan Wakil Walikota
ii
1. Gantira Kusumah merupakan kader GERINDRA, yang juga sekarang
menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil DPRD
Prov. Jawa Barat 8 yang bertugas di Badan Anggaran .
Bambang Suprihatin adalah Ketua DPC HANURA Cimahi, Anggota
DPRD Kota Cimahi dari yang bertugas di Komisi I, Badan Musyawarah dan
Badan Urusan Rumah Tangga .
2. H. Supiryadi, S.Pd. I dikenal sebagai sosok yang supel, ramah dan
bersahaja. Memulai hidupnya sebagai pedagang asongan di Bunderan
Cibereum selanjutnya bekerja menjadi buruh pabrik PT. Mean Jaya,
Cibaligo, sekaligu jadi guru honorer. Suami dari Neneng Rochmawati ini
berhasil menyelesaikan studinya di jurusan PAI Unisba. Pernah menjadi
Ketua RW 21 Kel. Cibereum, Ketua V AMS Distrik Cimahi dan komitmen
mengikui pengajian di Pesantren Darussurur pimpinan KH. Zaenuddin Abu
Tolihah.
Berkat kerja kerasnya, Supiryadi dipercaya salah satu bank untuk berlatih
keterampilan bisnis sampai akhirnya memiliki pabrik sendiri dan
berkontribusi untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat sekitarnya.
Anggota DPRD periode 2009-2014 ini sedang meneruskan kuliah di S2
Program Pascasarjana Ilmu Pemerintahan UNJANI. “Bermanfaat untuk
Masyarakat dan Bekerja Ikhlas penuh Semangat untuk Cimahi yang Lebih
Baik.” Supiyardi adalah anggota DPRD Kota Cimahi dari yang bertugas di
ii
Komisi II, Badan Legislasi Daerah, Badan Kehormatan dan Badan Urusan
Rumah Tangga .
Drs. H. Encep Saepulloh, M.Si adalah seorang pejabat birokrat yang
hidupnya bersahaja dan ramah. Terakhir, Encep menjabat sebagai SEKDA
Kota Cimahi sejak 2008-sekarang.
Encep merupakan sosok penting dibalik pembangunan Kota Cimahi sebab
SEKDA bertugas menyusun kebijakan koordinator dinas daerah dan
lembaga tekhnis daerah.
Encep adalah figur yang diterima semua kalangan. Hal ini terbukti dari
hubungan baik belia dengan tokoh –tokoh pemerintah Kabupaten, Kota
tetangga terutama Kabupaten Bandung dan KBB juga jajaran Pemerintah
Provinsi Pusat.
Sebelum Cimahi menjadi kota, Encep menjadi Sekretaris Kotip Cimahi
dan sempat menjadi Plh Walikota Kotip Cimahhi. 26 tahun ia mengabdi di
Cimahi.
3. Hj. Atty Suharti Tochija adalah istri dari Walikota Cimahi yaitu H. Itoc
Tochija. Ketua Darma Wanita, Tim Penggerak PKK Kota Cimahi.
ii
Sudiarto adalah Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi yang bertugas di Badan
Anggaran dan Badan Musyawarah .
4. Cecep Rustandi adalah anggota DPRD Kota Cimahi dari yang bertugas di
Komisi III, Badan Anggaran, Badan Musyawarah dan Badan Kehormatan.
Eman Sulaeman adalah Ketua Asosiasi Kontraktor Listrik.
5. Ahmad Ramli Assagaf adalah seorang independen.
Jumadi adalah seorang independen.
ii
3.3 Tahapan Pilwalkot Cimahi Tahun 2012
Saat ini tahapan Pemilihan Walikota Cimahi sedang berlangsung. Cawalkot
Cimahi sudah diumumkan sebelumnya yaitu:
1. Gantira Kusumah – Bambang Suprihatin (Tiba) yang diusung Partai Hanura,
Partai Gerindra.
2. Supriyadi – Encep Saepulloh (Sae) diusung PDI-P, PKS.
3. Atty Suharti – Sudiarto (Pas) diusung PPP, Partai Golkar, PKB, PBB.
4. Cecep Rustandi – Eman Sulaeman (Cep-Eman) diusung Partai Demokrat.
5. Ahmad Ramli Assegaf – Jumadi (Arjuna) dari jalur independen.
Masa kampanye akan dilakukan setelah Idul Fitri mulai 22 Agustus 2012 sampai
dengan 4 Agustus 2012. Di susul kemudian oleh masa tenang, sebelum ke acara puncak,
Pemungutan Suara pada tanggal 8 September 2012 mendatang.
Sesuai Keputusan KPUD Kota Cimahi No 2/Kpts/KPUKota-011329201/II/2012
tentang tahapan Pemilihan Walikota Cimahi, susunan lengkapnya sebagai berikut:
Persiapan
11 Februari 2012, Penyusunan dan Rancangan dan Penetapan Keputusan KPUD
Kota Cimahi
12-26 Februari 2012, Pembentukan Panitia Pemilihan (PPK/PPS)
12 Februari 2012, Pendaftaran Pemantau Pemilu Dan Sosialisasi Informasi
10 Maret 2012, Rapat Koordinasi KPUD dan PPK/PPS
Pelaksanaan
ii
12 Februari-Maret 2012, Pemutakhir Data Pemilih Penyerahan DP4
19 April-9 Mei 2012, Pengumuman DPS
11-31 Mei 2012, Perbaikan DPS
1-9 Juni 2012, Pencatatan dan Pengumunan Data Pemilih Tambahan
10-12 Juni 2012, Pengesahan DPT
24 Mei 2012, Pencalonan
23 Juli 2012, Pengumuman Pasangan Calon
25 Juli 2012, Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon
25 Juli-29 Agustus 2012, Pendistribusian Perlengapan Pemungutan Suara
22 Agustus-4 September 2012, Masa Kampanye
5-7 September 2012, Masa Tenang
8 September 2012, Pemungutan dan Perhitungan Suara
13 September 2012, Rapat pleno (Penetapan sah pemenang pilwalkot)
17 Oktober 2012, Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Janji.
11 Februari 2012
Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi, Jawa Barat, menetapkan waktu
pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Kota Cimahi 2012 pada 8 September 2012.
"Mengapa 8 September, karena kamu menghitung lima tahun berakhirnya masa
kepemimpinan Wali Kota Cimahi saat ini yakni Pak Itoc. Jadi tanggal itu genap lima
tahun kepemimpinan Pak Itoc Tochija," kata Ketua KPU Cimahi Ikin Sodikin ketika
dihubungi melalui telepon selularnya, Sabtu.
ii
04 Mei 2012
Mulai Jumat (040512) KPU Cimahi menggunakan mobil keliling yang dilengkapi
pengeras suara menyisir semua pelosok-pelosok di semua kelurahan se-kota Cimahi. Ini
sebagai upaya maksimal KPU sebagai pekerja demokrasi agar penduduk kota Cimahi
yang memiliki hak pilih tidak tertinggal menggunakan hak pilihnya karena alasan teknis.
Ini kesungguhan KPU Cimahi untuk menghormati hak asasi manusia, dalam hal
ini hak warga Kota Cimah guna menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan walikota
dan wakil walikota Cimahi 2012. Kegiatan Wawar, ini juga untuk mengingatkan agar
warga kota Cimahi respons dan proaktif melihat nama dirinya atau keluarganya dalam
Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang telah disahkan dan diumumkan PPS.
15 Mei 2012
KPU mengadakan Bimbingan tehnis dan simulasi kepada seluruh PPS dan Jajaran
secretariat yang berjumlah : 120 orang. Bimbingan tehnis dimaksudkan sebagai persiapan
KPU dan PPS untuk melaksanakan tahapan yang penting dalam pencalonan pasangan
walikota dan wakil walikota cimahi yaitu verifikasi dokumen dukungan bakal calon
walikota/wakil walikota cimahi.
ii
21 Mei 2012
Menjelang para bakal calon dari jalur perseorangan menyerahkan data dokumen
dukungan , pada 24 sampai 28 Mei 2012, KPU kota Cimahi melalui pengumuman di tiga
media cetak local dan nasional, mengundang para bakal calon dari jalur perorangan.
Kepentingannya untuk menjelaskan lebih detil dan rinci tata cara penyerahan dokumen,
verifikasi jumlah dukungan minimal, verifikasi sebaran dukungan dan verifikasi
keabsahan dokumen lainnya. Hadir pada acara yang diselenggarakan KPU Cimahi, di
Kantor KPU tersebut tiga pasang bakal calon: ARJUNA (Babib Ahmad Ramli Asegaf –
Jumadi), IMAM (Amas dan Mujoko), SIRA SATU (Asep Tamin dan Tubagus).
Sementara tiga bakal pasangan calon lainnya, menghadirkan timnya. Pertemuan juga
mensosialisasikan verifikasi factual yang akan dilaksanakan dari tanggal 30 mei 2012
sampai dengan 12 juni 2012 yang dilaksanakan oleh PPS, bersama KPU dan PPK. Pada
verifikasi factual tersebut, para bakal pasangan calon perorangan diminta menghadirkan
dan mengumpulkan para pendukungnya disuatu tempat, di masing-masing kelurahan.
12-18 Juni 2012
Pendaftaran Calon Walikota/Wakil Walikota Cimahi
ii
25 Juli 2012
KPU Kota Cimahi melakukan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan
calon walikota dan wakil walikota Cimahi.
Lima pasangan calon walikota dan wakil walikota Cimahi yang sebelumnya
dinyatakan lolos verifikasi telah mendapatkan nomor urutnya masing-masing.
Nomor urut 1 dimiliki oleh pasangan Gantira Kusuma-Bambang Suprihatin
(Gerindra dan Hanura), Nomor 2 Supiyardi-Encep Saefulloh (PKS, PDIP dan PAN),
Nomor 3 diisi oleh Atty Suharti-Sudiarto (PPP,PKB, Golkar dan PBB), 4 ada Cecep
Rustandi-Eman Sulaeman (Partai Demokrat) dan 5 milik pasangan dari jalur independen
Ahmad Ramli-Jumadi.
Ketua Pokja Pendaftaran Calon KPU Kota Cimahi Handi Dananjaya mengatakan
setelah pengundian ini tahapan selanjutnya adalah masa kampanye yang akan dimulai 22
Agustus-5 September 2012.
10-18 Agustus 2012
Below Hasil Quick Count Pilkada Kota Cimahi 2012, menurut Lembaga Survei
Nasional Berdasarkan survei yang dilakukan pada 10-18 Agustus 2012 terhadap 450
orang sebagai berikut :
1. Pasangan Atty Suharti-Sudiarto (PAS) sebanyak 54,7% responden
memilih pasangan nomor urut 3 PAS
2. Pasangan nomor urut 4 Cecep Rustandi-Eman Sulaeman (Cep
Eman) yang meraih 12% di posisi kedua.
ii
3. Pasangan nomor urut 2 Supiyardi-Encep Saepulloh (SAE) dengan
raihan 6,9%.
4. Pasangan nomor urut 1 Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin
(Tiba) dengan raihan 1,3%
5. Pasangan nomor urut 5 Ahmad Ramli Assagaf-Jumadi (Arjuna)
yang hanya meraih 0,9% suara responden.
22 Agustus 2012
Para pendukung lima calon Pilwalkot Cimahi menggelar beragam atraksi di luar
gedung DPRD Cimahi Jln. Dra. Julaeha Karmita Kota Cimahi. Hal itu dilakukan untuk
menyemangati paslon yang didukung masing-masing untuk pertarungan meraih kursi
kepemimpinan Kota Cimahi untuk 5 tahun ke depan.
Para pendukung sudah berada di lokasi sejak pukul 7.00 WIB, meskipun acara
berlangsung mulai pukul 9.48 WIB.
Kandidat paslon dalam Pilwalkot Cimahi 2012 yaitu nomor urut 1 pasangan
Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin (Tiba) yang diusung Partai Hanura-Partai
Gerindra, nomor urut 2 pasangan Supiyardi-Encep Saepulloh (Sae) diusung PDI-P-PKS,
nomor urut 3 pasangan Atty Suharti-Sudiarto (Pas) diusung PPP-Partai Golkar-PKB-
PBB, nomor urut 4 Cecep Rustandi-Eman Sulaeman (Cep-Eman) diusung Partai
Demokrat, dan nomor urut 5 pasangan Ahmad Ramli Assegaf-Jumadi (Arjuna) dari jalur
independen. Mereka akan bertarung mendapatkan hati masyarakat Cimahi untuk
memimpin Cimahi dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
ii
26 Agustus 2012
Calon Wali Kota Cimahi Eman Sulaeman As melakukan konvoi di Jalan
Cibaligo, Kota Cimahi.
31 Agustus 2011
Paslon Atty-Sudiarto mengadakan kampanye terbuka di lapangan Sangkuriang.
4 September 2012
Semua pasangan Cawalkot Cimahi akan mengikuti doa istigasah bersama. Acara
itu digelar di Masjid Agung Cimahi sekitar pukul 09.00 WIB.
5-7 Sepetember 2012
Masa Tenang Sebelum Pilkada. Diharapkan Para Cawalkot tidak lagi mengadakan
Kampanye.
8 September 2011
Pilkada diadakan serentak di 3 kecamatan di wilayah Kota Cimahi.
Membeludaknya warga yang hadir pada hari pemilihan menyebabkan ruas jalan sekitar
kecamatan Cimahi Tengah cukup padat. Petugas dari kepolisian berjaga-jaga di sekitar
lokasi untuk mengamankan kegiatan dan mengamankan kotak suara.
ii
Namun di sekitar Cimahi Utara, warga kurang antusias untuk mengikuti pilkada.
Salah satu faktornya adalah tidak adanya calon walikota dan wakil walikota yang
menonjol. Kurangnya pengenalan dari tiap-tiap pasangan calon menjadikan warga
memilih untuk golput.
13 September 2012
Usai menetapkan pasangan Atty Suharti-Sudiarto (PAS) sebagai calon terpilih
Pilwalkot Cimahi 2012, KPU Kota Cimahi menegaskan tidak akan ada putaran kedua.
"Di Cimahi ini tidak terjadi putaran kedua. Karena berdasarkan UU No 32/2004 yang
diperbahurui UU No 12/2008, jika di wilayah kabupaten/kota ada pasangan calon yang
meraih suara di atas 30%, itu ditetapkan sebagai calon terpilih," kata Ketua KPU Kota
Cimahi Ikin Sodikin.
Meski sebelum penetapan itu diwarnai perdebatan sengit dengan saksi PAS
Ahmad Solihin, akhirnya, KPU Kota Cimahi menetapkan PAS sebagai calon terpilih. Itu
dilakukan setelah KPU Cimahi konsultasi dengan anggota KPU Jabar Teten W Setiawan
yang saat itu hadir.
Pasangan yang diusung Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Bulan Bintang (PBB) itu unggul dengan
raihan suara mencapai 41,27% suara.
Dari total suara yang sah sebanyak 239.418 itu, PAS meraup 98.808 suara
dukungan mengungguli keempat pasangan calon lainnya. Berdasarkan daftar pemilih
ii
tetap (DPT), jumlah pemilih mencapai 358.252 suara, sekitar 107.261 warga pemilih
tidak menyalurkan hak suara. Sementara suara tidak sah sebanyak 11.575 suara, dan
suara sah 250.993 suara.
Ketua KPU Kota Cimahi Ikin Sodikin berencana menunda penetapan paslon
PASTI menjadi Wali kota-Wakil Wali kota periode 2012. Karena, 4 saksi dari pasangan
calon 1,2, 4, dan 5 menolak menandatangi berkas acara.
Tapi niatan Ikin, lansung dibantah oleh saksi paslon PASTI, Achmad Solihin.
Menurutnya, penolakan tidak melegitimasi hasil peroleha suara. Dalam artian tidak ada
alasan untuk menunda.
Hasil perolehan suara Pilwalkot Cimahi, pasangan Gantira Kusumah-Bambang
Suprihatin (TIBA) memperoleh 9.544 suara, pasangan Supiyardi-Encep Saepulloh (SAE)
93.090 suara, pasangan PASTI 98.808 suara, pasangan Cecep Rustandi-Eman Sulaeman
(Cep-Eman) 26.410 suara, dan pasangan Ahmad Ramli Assagaf-Jumadi (Arjuna) 11.566
suara.
ii
15 September 2012
Spanduk yang memberikan ucapan selamat kepada pasangan terpilih Hj. Atty
SUharti–Drs. H Sudiaro sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cimahi tersebar hampir di
seluruh sudut Kota.
Spanduk ucapan tersebut mayoritas berasal dari organisasi kepemudaan yang
merupkan sayap partai pendukung pasangan Atty-Sudiarto sebagai ungkapan
optimismenya terhadap kemenangan pasangan Atty–Sudiarto, meski belum ada
keputusan resmi sebab masih menghadapi gugatan di Mahkamah Konstritusi (MK).
Diantaranya spanduk organisasi kepemudaan terdapat spanduk ucapan dari PWI
Kota
“Tapi kalau ternyata pasangan Atty–Sudiarto menang atas gugatan lawan-lawan
politiknya, spanduk sekarang ini tidak masalah,” kata Naungan.
Sekedar diketahui, sengketa hasil Pilkada Kota Cimahi berawl ketika Ketua KPU
Ikin Sodikin menolak menandatangani SK KPU Kota Cimahi tertanggal 13 September
2012 tentang Penetapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Tingkat Kota pada Pilkada
Kota Cimahi Tahun 2012.
Wahyu, saksi pasangan calon nomor urut 2 (SAE) yang sempat diwawancarai
LICOM menyatakan kekecewaan yang mendalam atas hasil rekapitulasi oleh KPU Kota
Cimahi.
Menurutnya, pihaknya sementara ini tidak akan panjang lebar mengungkapkan
kecurangan-kecurangan proses Pilkada Kota Cimahi. Sebab pihaknya akan menempuh
proses hukum
ii
18 September 2012
Pasangan SAE Resmi Gugat Hasil Pilkada Cimahi ke Mahkamah Konstitusi.
Pasangan Supiyardi-Encep Saepulloh (SAE) resmi daftarkan gugatan ke Mahkamah
Konstitusi terkait Pilkada Cimahi. Mereka menyerahkan persyaratan administrasi
pengajuan gugatan. Tim hukum SAE menyerahkan 12 berkas setebal 20 cm. Berkas
kemudian diterima oleh petugas permohonan perkara konstitusi di gedung MK dan
mendapatkan tanda terima dengan Nomor registrasi: 638-0/PAN.MK/IX/2012. Menurut
Sadar, KPUD Cimahi dinilai telah melakukan sejumlah kesalahan fatal selama
menjalankan tugasnya. Sementara gugatan ke pasangan PASTI, terkait banyaknya
pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan tersebut.
"Sebagaimana kita tahu Atty Suharti selaku calon Walikota adalah istri dari
Walikota Cimahi aktif. Dan fakta yang kami temukan di lapangan, Walikota Cimahi
Kabar Cimahi - Itoch Tochija memiliki peran yang signifikan dalam memanfaatkan dan
menggerakan birokrat PNS dan program Pemkot yang didanai dari APBD untuk
memenangkan pasangan calon nomor 3 baik pra kampanye, saat kampanye maupun
pasca kampanye," paparnya.
Contohnya menurut Sadar, Yang bersangkutan menggerakan ibu-ibu kader PKK
untuk mempengaruhi calon pemilih, bahkan ajakan tersebut hingga ke TPS di hari
pencoblosan dan merata di semua kelurahan se-Cimahi. Sadar menambahkan untuk
menguatkan dugaan pelanggaran tersebut pihaknya telah memiliki sekitar 50 alat bukti
dan sekitar 100 saksi yang saat ini sedang dipilah dari mulai bukti yang paling lemah
sampai bukti yang paling kuat. "Sebagian alat bukti mengarah kepada pola pelanggaran
ii
yang sistematis, terstruktur dan masif. Sehingga kami optimis hakim MK akan
mengabulkan gugatan kami untuk mendiskualifikasi kemenangan PASTI atau setidaknya
menyelenggarakan pemilukada ulang yang adil dan bersih," jelasnya. Seperti diberitakan
sebelumnya KPU Kota Cimahi menetapkan PASTI memenangkan pemilihan dengan
perolehan suara 98.808 suara. Mereka unggul atas saingan beratnya Supiyardi-Encep
Saepuloh yang meraih 93.090 suara. Sementara pasangan lain meraih suara dengan
jumlah tidak terlalu signifikan. Pasangan Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin meraih
9.544 suara, Cecep Rustandi-Eman Sulaeman meraih 26.410, sementara Ahmad Assegaf-
Jumadi mendapat 11.566 suara.
18 September 2012
Pengurus Organisasi Sayap (Orsap) Pemuda Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
membantah telah bergabung dengan anak cabang maupun ranting untuk melengserkan
Ketua DPC Partai Hanura Cimahi, Bambang Suprihatin. Orsap tidak pernah ikut dalam
pertemuan yang digagas pengurus cabang dan ranting untuk menyepakati desakan
mundur Bambang.
Terkait kegagalan Bambang dalam pencalonan wakil wali kota dari pasangan
Tiba (Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin) hingga berbuntut desakan mundur dari
anak cabang serta ranting, Nurhasan menyatakan, hasil itu bukan semata-mata kesalahan
Bambang.
Tuntutan mundur terhadap Bambang Suprihatin disampaikan pada pertemuan di
salah satu rumah makan kawasan Pojok Cimahi, Senin (17/9). Pada acara tersebut hadir
ii
sejumlah pengurus DPC dan ranting. Mereka masing-masing membubuhkan tanda tangan
guna menyatukan visi serta persepsi kekalahan Bambang, selain mengkritisi
kesemrawutan DPC di bawah naungan Bambang.
22 September 2012
KPU Cimahi Siap Terima Putusan MK Sebagai penyelenggara, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kota Cimahi mengklaim telah melakukan tahapan pemilihan umum kepala
daerah (pemilukada) sesuai dengan ketetapan. Meski demikian, KPU Kota Cimahi siap
menjalankan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan yang dilayangkan
empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.
"Hak para pasangan calon yang tidak puas untuk melakukan gugatan. Apa pun
yang menjadi putusan MK nanti, kami siap untuk memenuhinya," kata anggota
komisioner KPU Kota Cimahi, Heri Ahmad di kantor KPU Kota Cimahi, Jln. Pasantren,
Rabu (19/9).
Heri mengakui, KPU belum tahu persis gugatan apa saja yang diajukan pasangan
calon yang kalah. Karena itu, Heri masih belum bisa berkomentar banyak tentang
gugatan tersebut. Anggota komisioner KPU Kota Cimahi lainnya, Siti Nur Faizah
memperkirakan, kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada Pemilukada Cimahi adalah
putusan suara ulang (PSU). Namun, hal itu masih bergantung kepada putusan MK.
Hingga kini surat suara yang tersimpan dalam kotak suara tetap dikawal ketat aparat
kepolisian yang dibantu Satpol PP.
ii
28 September 2012
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perselisihan hasil
pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah Kota Cimahi tahun 2012 dengan
penggugat pasangan calon nomor urut satu Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin dan
pasangan nomor urut empat Cecep Rustandi-Eman Sulaeman.
"Pemohon menyatakan keberatan terhadap penetapan rekapitulasi KPU Kota
Cimahi dalam penetapan walikota dan wakil walikota terpilih," kata kuasa hukum
pasangan calon Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin, Fatmawati saat sidang panel di
MK,Jumat.
Fatmawati mengatakan terjadi pelanggaran oleh Walikota Cimahi terkait
dukungan kepada salah satu pasangan calon yang merupakan istri dari walikota yang
mengikuti pilkada yaitu pasangan Atty Suharti-Sudiarto.
Menurut dia calon walikota tidak memenuhi syarat kesehatan untuk mengikuti
pilkada karena memiliki penyakit ginjal.
Menurut dia, walikota melakukan pemenangan pasangan nomor urut tiga dengan
mengerahkan pegawai di lingkungan pemkot Cimahi untuk memenangkan pasangan
calon nomer tiga.
Selain itu pihak pemohon mengajukan agar dilakukan pilkada ulang dengan
mendiskualifikasi nomor urut tiga sebagai peserta dan pemenang pilkada Cimahi.
Pemohon juga meminta MK untuk membatalkan putusan KPU Kota Cimahi
Nomor 22 Tahun 2012 tentang penetapan hasil rekapitulasi suara sah dalam pemilihan
umum Walikota dan Wakil Walikota Cimahi Tahun 2012.
ii
Sementara itu kuasa hukum dari pihak terkait, Memet Akhmat Hakim
mengatakan belum mengajukan tanggapan terkait tuduhan penyalahgunakan kewenangan
yang dilakukan oleh walikota dan istri yang mengikuti pilkada Cimahi.
"Kami membantah semua tuduhan pemohon dalam persidangan," kata Memet.
Pada persidangan berikutnya, kuasa hukum dari pihak tekait akan menunjukkan bukti-
bukti yang akan dilaksanakan pada senin, kata dia.
Kuasa hukum dari pihak tergugat akan membuktikan ketidakbenaran dalil yang
diajukan oleh pemohon melalui kuasa hukum pada persidangan selanjutnya.
16 Oktober 2012
Jelang Pelantikan Walikota Cimahi Baru Copy-Paste by YvanStone on 16
October 2012 | 10:16 AM from the Source listed Below Jelang Pelantikan Walikota
Cimahi Baru Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi akan ditunjuk menjadi Pelaksana
Harian (Plh.) Walikota Cimahi bila pelantikan Walikota/Wakil Walikota yang baru
melewati batas akhir masa jabatan pejabat yang sekarang. Penetapan itu tetap harus
menunggu radiogram dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hal itu dikatakan Kepala
Biro Pemerintahan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat Endjang Naffandy di
Bandung, Senin (15/10). Mundurnya waktu pelantikan dikatakannya akibat teknis
pelaksanaan sidang gugatan Pemilihan Walikota/Wawalkot (pilwalkot) Cimahi di
Mahkamah Konstitusi (MK). .:[Close][Klik 2x]:. Putusan MK baru ditetapkan pada
Kamis (11/10) lalu. Proses pemberkasannya pun baru bisa dilakukan setelahnya. Padahal,
akhir masa jabatan Walikota/Wawalkot yang sekarang berakhir pada 17 Oktober 2012.
“Apabila SK Menteri Dalam Negeri (tentang pengangkatan) tidak selesai dengan tepat
ii
waktu, sebelum tanggal 17 Oktober 2012, maka rencana pelantikan diundur,” ujarnya.
Karena itulah, kekosongan jabatan akan diisi oleh Sekda Cimahi. Untuk melakukan itu,
kata dia, Mendagri akan menerbitkan radiogram mengenai pengangkatan Plh Walikota
Cimahi. ”Radiogram Mendagri ditindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur Jabar yang
menunjuk Sekda Kota Cimahi sebagai Plh Walikota Cimahi,” imbuhnya. Ia
menambahkan, proses ini mundur karena amar putusan baru keluar Kamis (11/10)
sehingga proses di DPRD Kota Cimahi dan pemberkasannya baru selesai Jumat (12/10).
Kemarin, pemberkasan di Pemprov Jabar pun baru selesai dilakukan. Endjang
menuturkan, surat dari Gubernur Jabar dan berkas-berkasnya baru disampaikan ke
Mendagri, kemarin. Berkas itu akan diproses untuk mengesahkan pengangkatan
Walikota/Wawalkot Cimahi yang sudah terpilih melalui Pilwalkot yang lalu. SK
Mendagri itu, lanjut dia, diharapkan selesai hari ini. Namun, karena waktunya cukup
sempit, SK itu dikhawatirkan belum selesai tepat waktu sehingga ditunjuk Plh. Walikota
Cimahi. Sementara itu Wali Kota-Wakil Wali Kota Cimahi periode 2007-2012 Itoc
Tochija-Eddy Rachmat berpamitan dengan jajaran PNS se-Kota Cimahi dalam apel luar
biasa di pelataran kompleks Pemkot Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Kota
Cimahi, Selasa (16/10). Momentum tersebut menandai berakhirnya masa jabatan
pasangan tersebut memimpin Cimahi pada 17 Oktober 2012. Ribuan PNS Kota Cimahi
hadir dalam apel luar biasa yang dipimpin Plt. Sekda Kota Cimahi Bambang Arie
Nugroho. Terik matahari pagi tak dihiraukan, para PNS tetap bertahan dalam barisan dan
mendengarkan wejangan terakhir dari Itoc-Eddy. Kepada jajaran PNS, Itoc dan Eddy
berpesan untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraih Kota Cimahi selama ini.
"Kami berdua sangat bersyukur berada ditengah-tengah rekan-rekan PNS yang sangat
ii
mendukung sehingga Cimahi sarat akan prestasi," katanya. Baik Itoc dan Eddy meminta
maaf atas perbuatan yang menimbulkan rasa sakoit hati kepada para PNS. "Penekanan
bukan berarti kami dendam, melainkan demi kemajuan Kota Cimahi. Dari lubuk hati
paling dalam, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf," tuturnya. Itoc khusus
mengingatkan agar PNS mempertahankan budaya tidak merokok di lingkungan kantor.
"Ajaran dari Pak Eddy tersebut membuat banyak PNS menjadi sehat karena berhenti
merokok. Pak Eddy tidak hanya membumbui selama 5 tahun ini, tapi memberi rasa
dalam kepemimpinan kami di Kota Cimahi," ucapnya. Sedangkan Eddy, memuji kinerja
Itoc yang tak kenal lelah. "Kalau semua pihak mau meniru kinerja Pak Itoc, tentu semua
akan menuai kesuksesan," ujarnya.
17 Oktober 2012
Itoc Tochija selaku Walikota Cimahi periode 2007-2012 mengakhiri masa
jabatannya.
22 Oktober 2012
Gubernur Jabar Lantik Walikota dan Wakil Walikota Cimahi - Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan mewakili Presiden RI melantik Walikota dan Wakil Walikota Cimahi
terpilih, Atty Suharti dan Sudiarto pada Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD
Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Senin (22/10/12). Atty dan Sudiarto akan memimpin
selama periode 2012-2017 terhitung sejak tanggal pelantikan.
ii
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berbagai nikmat, karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan Pendidikan Kewarganegaraan mengenai Pilkada
Kota Cimahi. Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari banyak pihak. Semoga segala kebaikan ini mendapat balasan yang lebih baik lagi.
Akhir kata,penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan
ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Cimahi, Oktober 2012
Penulis
ii