18
Pengertian Ideology Fasisme Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. 1 [2] Berdasarkan dasar teori sebelumnya telah diketahui arti dari Ideologi dan Fasisme. Sehingga dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi . Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat terlihat. Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa).Hal tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat merupakan ciptaan orang kuat .Bila orang kuat sudah membentuk organisasi Negara, maka negara wajim menggembleng/memaksakan dan mengisi jiwa rakyat. Fasisme sebagai ideologi berkembang pada abad ke 20 ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada perang dunia. 1

pkn

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pkn

Pengertian Ideology Fasisme

Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk

mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan

ekonomi. 1[2]

Berdasarkan dasar teori sebelumnya telah diketahui arti dari  Ideologi dan Fasisme.

Sehingga dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Ideologi Fasisme merupakan sebuah

paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan

bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan

memandang rendah bangsa lain. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga

otoriter sangat terlihat.

Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba,

fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk

mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode

propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan

atau bangsa).Hal tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat

merupakan ciptaan orang kuat .Bila orang kuat sudah membentuk organisasi Negara, maka

negara wajim menggembleng/memaksakan dan mengisi jiwa rakyat. Fasisme sebagai ideologi

berkembang pada abad ke 20 ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada perang dunia.

Ideologi Fasisme memiliki beberapa sifat yaitu :

a. Rasisme

            Rasisme diartikan sebagai paham  yang menerapkan penggolongan atau pembedaan ciri-

ciri fisik ( seperti warna kulit ) dalam masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham

diskriminasi suku, agama, ras, golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu.

b. Militerisme

Militerisme adalah suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya

terletak pada kekuatan militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan

militernya untuk menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat.Sistem ini

memberikan kedudukan yang lebih utama kepada pertimbangan-pertimbangan militer dalam

kebijakannya daripada kekuatan-kekuatan politik lainnya. Mereka yang terlibat dalam dinas

militer pun mendapatkan perlakuan-perlakuan istimewa.

1

Page 2: pkn

c. Ultra Nasionalis

            Ultra Nasionalis ialah suatu sikap membanggakan suatu Negara (negaranya sendiri)

secara berlebihan sehingga sangat merendahkan Negara yang lainnya.Sehingga mudah sekali

memancing pertengkaran/peperangan

d. Imperialisme

            Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk

kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya (hak memerintah). "Menguasai"

disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan

kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.

Empat sifat ideologi fasisme tersebut mengakibatkan ideologi fasisme ini dapat

manghambat Multikulturalisme yaitu pandangan seseorang terhadap ragam kehidupan seperti

kubudayaan, agama, ras.  

Evriza (2008:106) mengatakan bahwa fasisme sebenarnya lebih merupakan gaya politik,

daripada ideology sebagai seperangkat gagasan tentang kebikan bersama. Paham ini merupakan

tipe nasionalisme yang romantis dengan segala kemegahan upacara dan symbol yang

mendukungnya untuk mencapai kebesaran Negara.

Kelebihan dan Kekurangan suatu Negara yang Berideologi Fasisme

Keunggulan Ideologi Fasisme antara lain:

a.    Memiliki rasa kesatuan nasional.

Sisi baik yang menonjol dari Ideologi fasisme ini adalah menguatkan kesatuan dan

kesetiakawanan nasional. Karena dalam Ideoligi ini memiliki sifat ultra Nasionalis sehingga rasa

serta tingkat persatuannya sangat tinggi. kesatuan dalam pemerintahan diktator tidak mengalami

gangguan. jika terdapat hal yang mengganggu kesatuan tersebut, maka akan dimusnahkan untuk

mempertahankan kesatuan tersebut.

b.    Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.

Dalam pelaksanaannya, Ideologi fasisme ini memiliki sistem pengawasan yang begitu

ketan dan mereka  menindas hal yang tidak displin dan ketidak tepat gunaan. Ideologi Fasisme

juga menentukan semua keinginan badan administrasi dan merangkup segala bidang populasi.

Diktator sangat mudah dalam menetapkan satu hukum pemerintahan, dimana sangat dipatuhi

Page 3: pkn

tampa mengalami kendala yang berat. Dalam ekonomi pun Ideologi ini  bisa menghapuskan

pemborosan dari segi produksi dan administrasi, serta membasmi korupsi dan menyelenggarakan

kedisiplinan pejabat. Didalam pemerintahan fasisme tidak terdapat celah pemogokan dan aksi-

aksi demontrasi, yang bisa mempengaruhi sistem pemerintahan maupun ekonomi.

c.    Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat

Ideologi Fasisme  sangat mudah dan cepat dalam menangani suatu kendala ataupun

dalam pengambilan keputusan, terutama  keadaan darurat daripada Ideologi ini  bisa dengan

segera mengerahkan seluruh bangsa dalam waktu singkat, bahkan mereka bergerak secara

langsung melaksanakan perintah. Karena tidak ada yang akan memberontak padaturunnya

keputusan pemerintah

d.   Pemerintahan dipegang oleh Orang yang Ahli

Dikarenakan pemilihan pemerintahan ini berdasarkan kaum elit dan yang terkuat, maka

tidak lain yang memerintah dalam Negara berideologi Fasisme adalah orang yang unggul  dan

dengan mudah dan sukses, menggunakan perlengkapan dan menciptakan sistem pemerintahan

yang tangkas, berdaya guna,  setia.

Sedangkan kelemahan dari ideology fasisme ini adalah berhadapan dengan tekanan dan

kekerasan, sehingga membuat rakyat menjadi gemetar ketakutan. Diktator fasis dan

pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itu di mana kekuatan yang brutal, agresi,

pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum—mengirimkan gelombang teror ke seluruh

rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang melumpuhkan rakyat dengan rasa

takut.

Beberapa Negara yang Menganut Ideology Fasisme dan Perkembangannya

Fasisme (fascism) merupakan pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara

totoaliter, oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis rasialis, militeristis, dan

imperialis. Italia merupakan negara pertama yang menjadi Fasis (1922) menyusul jerman tahun

1933 dan kemudian Spanyol melalui perang saudara yang pecah tahun 1936. Di Asia Jepang

Page 4: pkn

berubah menjadi fasis dalam tahun 1930-an melalui perubahan secara perlahan ke arah lembaga-

lembaga yang totaliter setelah menyimpang dari budaya aslinya.2[4]

Fasis muncul dan berkembang di negara-negara yang relatif lebih makmur dan secara

teknologi lebih maju. Fasis merupakan produk dari masyarakat-masyarakat prademokrasi dan

pasca industri. Kaum fasis tidak mungkin merebut kekuasaan dinegara-negara yang tidak

memiliki pengalaman demokrasi sama sekali. Pengalaman negara demokrasi yang dirasakan

semu oleh masyarakat bahkan mengalami kegagalan dengan indikator adanya proses sentralisasi

kekuasaan pada segelintir elit penguasa, terbentunya monopoli dan oligopoli dibidang ekonomi,

besarnya tingkat pengangguran baik dikalangan kelas bawah seperti buruh, petani atau kelas

menengah atas sepserti kaum cendikiawan, kaum industialis, maupun pemilik modal, ini adalah

lahan yang subur bai gerakan fasis untuk melancarkan propagandanya

Semakin keras dan teoritis gerakan-gerakan fasis semakin besar pula dukungan rakyat

yang diperolehnya. Fasis di Jerman merupakan gerakan politik yang paling berutal tetapi

sekaligus paling populer. Kondisi penting lainnya untuk pertumbuhan fasisme adalah pencapaian

tingkat atau tahap tertentu dalam perkembangan industri. Dalam setiap perkembangan industri

akan muncul ketegangan-ketegangan sosial dan ekonomi. Negara fasis mengingkari adanya

kepentingan yang berbeda dalam masyarakat. Kalupun mereka dengan setengah hati mengakui

adanya keragaman kepentingan dalam masyarakat, maka negara fasis itu akan mengatasi atau

menghilangakan perbedaan itu dengan kekerasan.

Dalam masyarakat industri fasis menarik minat pada dua kelompok masyarakat secara

khusus, pertama sistem itu menarik sekelompok kecil Industriawan dan tuan tunah yang bersedia

membiayai gerakan fasis dengan harapan sistem itu dapat melenyapkan serikat-serikat buruh

bebas, kedua menarik kelas menengah bawah terutama dikalangan pegawai negeri. Golongan ini

lebih merasa aman dibanding bekerjasama dengan kaum proletar.

Kelompok sosial lain yang sangat rentan terhadap propaganda fasis adalah kelompok

militer. Baik yang terjadi di Jerman, Jepang, pernan militer dalam pergerakan fasisme sangat

dominan, demikianpun halnya dengan Italia. Di Argentina pemerintah yang semi konstitusional

di singkirkan melalui suatu pemberontakan yang dilakukan oleh Perwira muda dibawah

pimpinan Peron, yang memulai fasisme dengan gayanya sendiri dan dari namanya sendiri yaitu

Peronismo.

2

Page 5: pkn

Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini. Sementara itu

di Jerman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu

Nazisme pimpinan Adolf Hitler. Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan

tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat.

Saking kuatnya nasionalisme sampai mereka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih

rendah.

Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20. Ia

menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya

rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani,

Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang penuh

kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar

ketakutan. Diktator fasis dan pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itu di mana

kekuatan yang brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum mengirimkan

gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang

melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan fasis diterapkan dalam

hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni,

struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi

rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia II, yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu

malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia, yang merenggut nyawa 55 juta orang.

Ebenstein (2006:154) mengatakan fasis mungkin tidak lagi merupakan sebagai ancaman

bagi negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang terkemuka. Tetapi tidak menutup

kemungkinan gejala-gejala untuk megambil oper pemerintah jika dilihat-gejala-gejala masih ada.

Gejala-gejala ini bisa dilihat adanya gerakan-gerakan yang terjadi misalnya di Amerika

serikat yang anti-intelektual yang melemahkan proses-proses rasionalitas. Gejala lain adalah

munculnya gejala rasialisme dibebarapa negara, gejala lain adalah bermunculan keresahan-

keresahan sosial di tengah masyarakat yang muncul akibat ketidak berhasilan sistem demokrasi,

yang juga anti komunis. Alternatif praktis bukanlah diantara 100 persen baik dan 100 persen

jahat, tetapi selalu diantara campuran-campuran kedua keadan itu dengan porsi yang berbeda

Ebenstein (2006:154) mengatakan fasis mungkin tidak lagi merupakan sebagai ancaman

bagi negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang terkemuka. Tetapi tidak menutup

kemungkinan gejala-gejala untuk megambil oper pemerintah jika dilihat-gejala-gejala masih ada.

Page 6: pkn

Gejala-gejala ini bisa dilihat adanya gerakan-gerakan yang terjadi misalnya di Amerika

serikat yang anti-intelektual yang melemahkan proses-proses rasionalitas. Gejala lain adalah

munculnya gejala rasialisme dibebarapa negara, gejala lain adalah bermunculan keresahan-

keresahan sosial di tengah masyarakat yang muncul akibat ketidak berhasilan sistem demokrasi,

yang juga anti komunis. Alternatif praktis bukanlah diantara 100 persen baik dan 100 persen

jahat, tetapi selalu diantara campuran-campuran kedua keadan itu dengan porsi yang berbeda.

Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris,

Perancis, Italia dan Jerman.

Page 7: pkn

Lahirnya Negara – Negara Fasis

Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat dan kapak.

Menurut para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di combattimento, yang artinya

kurang lebih “ persatuan perjuangan “. Kemudian nama Fasisme menjadi nama partai di Italia

yang didirikan oleh Benito Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat

secara totaliter oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis , militeris,

dan agresif imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan dianut oleh tiga negara , yaitu Italia ,

Jerman dan Jepang.

a. Fasisme di Jerman (disebut Nazi /Nazisme ).

Nazi adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman

berubah menjadi Republik yang semula adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert,

Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin selanjutnya adalah Presiden Hindenburg

( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini, Jerman mengalami berbagai macam

kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun kekacauan ekonomi ( Malaise ).

Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang yang

kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler

dengan partai Extrim yaitu NAZI.

Nazisme adalah

1). Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu

terbentuk negara totaliter

2). Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu,

tetapi hanya untuk Jerman )

3). Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin

yang bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara

Diktaktor.

Page 8: pkn

Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah

bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia ( Deucland Uber Aless )

karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan

jerman. Namun kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa

Yahudi dan Komunis. Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan.

Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan

ruang hidup, Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin

oleh seorang Fuhrer ( pemimpin besar ).

Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi

Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi

kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di

pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang

menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara

itu Partai Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP )

yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf

Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara

itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku ) isinya mengenai paham – paham

Nazi.

Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun

1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden

Hindenburg.

Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu.

a). Jerman keluar dari LBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer

Jerman ditolak;

b). Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yang

dianggapnya sangat

merugikan pihak Jerman;

c). Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn;

Page 9: pkn

d). Membangun industrinya termasuk industri perang.

b. Fasisme di Italia

Setelah Perang Dunia Ke I, pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor

Emmanuel III yang lemah, tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan sperti

itu muncul golongan Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Pada

tahun 1919 golongan Ultra Nasionalis berhasil mendirikan Partai Fasis dibawah pimpinan

Benito Mussolini. Tahun 1922 Mussolini berhasil merebut pemerintahan stelah berkuasa,

Benito Mussolini menjalankan tugas panggilan suci yaitu mengembalikan masa kejayaan

Romawi Kuno yang diberi nama Italia La Prima. Kebaktian yang mutlak kepada bangsa

dan Negara menjadi prinsip dasar bagi pendidikan fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu

Partai Fasis yang dipimpin oleh Benito Mussolini dan beranggotakan 50 ribu orang

mengadakan long march ke Roma dengan tujuan menuntut Perdana Menteri Italia untuk

mengundurkan diri. Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana menteri, mulailah

pemerintahan dictator Mussolini ( 1922 - 1944 ).

Dengan paham fasisnya, Mussolini melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai berikut.

a). Diadakannya perjanjian Lateran ( 1929 ) dengan Sri Paus di Roma, yang

menghasilkan terbentuknya NegaraVatikan seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu

pertentangan antara Paus dan pemerintahan Italia.

b). Untuk melaksanakan Italia Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan

Perancis karena khawatir terhadap kekuasaan Jerman.

c). Pada tahun 1936, Italia dapat menduduki Ethiopia sehingga Kaisar

Ethiopiamengajukan protes ke LBB, akhirnya Italia keluar dari LBB.

d). Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanol ( 1936 - 1939 ).

e). Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak saling mengganggu dalam

mencapai cit – citanya masing – masing.

Page 10: pkn

Dalam waktu singtkat Italia dibawah Mussolini berkembang menjadi Negara kuat

berpahamkan Fasisme. Mussolini yang berkuasa kemudian bertindak secara diktator

seperti :

1). Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan

perang;

2). Menempatkan anggota partai fasis dalam jabatan penting di pemerintahan

3). Menyingkirkan kaum oposisi dengan kekerasan senjata

4). Menghapuskan dewan perwakilan rakyat gaya lama

5). Mmebuat undang - undang berdasarkan dekrit dari pusat

6). Menghapuskan hak - hak asasi manusia

7). Melarang emigrasi, perceraian, dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk

bertambah cepat

8). Membatasi wewenang badan legislatif

9). Sri Paus diakui kekuasaannya sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan

Setelah merasa kuat Mussolini segera melancarkan politik ekspansionisme dengan

menyerang dan menduduki Abessinia dan Ethiopia pada tahun 1935. Untuk memperkuat

kedudukannya Italia menjalin kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah Hitler.

Fasisme di Italia mempunyai kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu bersifat Ultra

Nasionalisme, militerisme, antiliberalisme, diktatorisme, antiindividualisme, dan

antikomunisme, bagi Fasisme berlaku semboyan semua untuk Negara. Dalam

perkembangannya Fasisme kemudian menjadi penyebab meletusnya Perang Dunia ke II.

c. Fasisme di Jepang

Page 11: pkn

Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon

artinya Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon

). Menurut sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar

Tenno Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang.

Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto, artinya jalan Dewa-

dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto sejak abad 6 di Jepang telah pula

menyebar agama Budha.

Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya

golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum

Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan

setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum

dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri.

Pemerintahan di Jepang bersifat turun temurun secara bergantian.

Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi

yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-

negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan

merupakan penyebab keterbelakangan Jepang. Ia kemudian menerapkan system

pemerintahan yang berparlemen seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa.

Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan

sebagai berikut:

a. Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun

Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay )

b. Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo

c. Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang

d. Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang

e. Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo

f. Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman

Page 12: pkn

Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April

1868 yang berisikan:

a. Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum

b. Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum

c. Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan

d. Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang

e. Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.

f. Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam

pemerintahan

g. Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak-

banyaknya untuk memajukan negara

Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak

keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern.

Kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai

melibatkan diri dalam dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang

menjadi Negara Imperialis baru adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan

perang, pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat

membutuhkan daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan

industrinya.

2. Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun

1872 penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta

3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa

Page 13: pkn

4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga )

menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.