Upload
xira2
View
2.730
Download
68
Embed Size (px)
Citation preview
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (SAINS) DI KELAS III
SDN 2 BATANGHARJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010
DAN
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE
KELOMPOK DI KELAS V SDN 2 BATANGHARJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
OLEH
NAMA : MARWATINIM : 817409903PROGRAM STUDI : SI PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUHUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Laporan Mata Kuliah pemantapan Kemauan Profesional yang berjudul
“Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pembelajaran IPA (SAINS) Kelas III Dan Upaya Meningkatkan Keterampilan
Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Kerja
Kelompok Di kelas V SDN 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur” ini dapat selesai. Penulisan Laporan ini berdasarkan dengan
pengalaman yang dialami oleh penulis. Selama penulis melakukan kegiatan
perbaikan pembelajaran di SDN 2 Batangharjo dalam rangka menyelesaikan tugas
akhir sebagai Mahasiswa S1 PGSD di Universitas Terbuka.
Di dalam laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan dating.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1 Kepala SDN 2 Batangharjo yang telah memberikan saran dan prasarana sehingga
laporan ini dapat selesai.
2 Drs. Suprianto, selaku Pengelola Universitas Terbuka Pokjar Batanghari
3 Drs. Wiyono, M.Pd., selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional.
4 Rusmini, A.M.Pd selaku teman sejawat.
5 Suami tercinta dan keluarga yang telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan penulisan laporan ini.
6 Temen-teman Mahasiswa S-1 PGSD dan para pemabaca.
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENERAPAN METODE INQKUIRY UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (SAINS)
DI KELAS III SDN 2 BATANGHARJO KECAMATAN
BATANGHARI KABUPATEN LAMUNG TIMUR TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 DAN UPAYA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK
DI KELAS V SDN 2 BATANGHARJO KECAMATAN
BATANGHARI KEBUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN
PELAJARAN 2009/2010.
Telah Disahkan dan Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Mengetahui
Kepala UPBJJ Bandar Lampung Pembimbing
Drs. SULTAN JASMI, M.Pd Drs. WITONO, M.PdNIP. 19520504 197903 1 002 NIP.19570111 198303 1 002
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak dan harus dicari jalan keluarnya. Karena pendidikan merupan sarana
yang sangat penting bagi setiap kehidupan manusia untuk meningkatkan daya
saing dalam percaturan politik, ekonomi, hokum, budaya dan pertahanan pada
tatanan kehidupan masyarakat dunia global.
Sadar akan hal itu, negara maju sekalipun selalu membangun dunia
pendidikannya tanpa henti. Bahkan ada kecenderungan yang amat jelas bahwa,
Negara maju semakin meningkat investasinya dalam dunia pendidikan. Semakin
intensif maelakukan investasi dalam dunia pendidikan semungkin meningkatkan
daya saing memerlukan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya guna.
Sumber daya manusia yang berkualitas harus tercapai melalui pendidikan seperti
tertuang dalam tujuan Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur
memiliki pengetahuan dan keterampilan sehat jasmani dan rohani berkepribadian
yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyrakatan dan
kebangsaan.
Khusus pada proses belajar mengajar, peran serta guru sangat besar dalam
pengelolan kelas, karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar sehingga guru dituntutpenuh kreatifitas dalam mengelola kelas. Dalam
menjalankan tugasnya seorang guru setidaknya harus mempunyai kemampuan
menguasai berbagai metode mengajar, serta mampu memilih metode yang tepat
sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan murid dan lingkungan serta kondisi
setempat.
Menurut penulis pada pelajaran IPA aktifitas kelas sangat didominasi guru
dengan metode yang monoton yang aktif variatif sehingga kurang menarik minat
murid dan menyebabkan rendahnya pencapaian hasil belajar. Pelajaran IPA
menjadi kumpulan data dan fakta yang harus dihafal, pelajaran yang tidak
melibatkan emosi murid, padahal pelajaran IPA adalah pelajaran tentang manusia
dan peristiwa. Untuk mengatasi kendala tersebut hendaknya murid diaktifkan
dengan mendorong murid untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas
masalah-masalah yang dihadapi. Serta dapat mengumpulkan sendiri masalah
tersebut melalui proses berfikir, logis dan sistematis.
Berdasarkan hasil temuan penulis dapat diketahui kurangnya perhatian murid
pada pelajaran IPA adalah karena sebagian siswa ada yang bermain, melamun,
ngobrol, sehingga kelas tidak antusias menjawab dengan pasti tetapi
mengambang bahkan menjawab tetapi menyimpang, dapat dikatakan pelajaran
IPA tidak menarik karena menonton guru tidak memvariasikan metode. Hal
tersebut akan berakibat pada rendahnya perolehan murid pada sebelum
menggunakan metode inquiry.
Agar penerapan metode inquiry berfungsi efektif, guru hendaknya memberikan
pujian kepada siswa seperti keantusiasan, keaktifan, kebermaknaan, menghindari
respon yang negatif, juga harus diingat dalam pemberian pujian dan perhatian
guru hendaknya memperhatikan hal-hal sasaran pujian, waktu pujian dan variasi
penggunaannya.
B. Identifikasi Masalah
Dalam melaksanakan perbaikan, penulis dibantu teman sejawat untuk
pelaksanaanya. Penulis merasakan dalam proses pembelajaran dengan mencoba
beberapa metode yang ada. Pembelajaran kurang antusias dalam pembelajaran,
ada yang ngobrol, melamun dan diam saja. Dari tes formatif yang dilakukan
penulis pada akhir pembelajaran terlihat perolehan hasilnya.
Dalam melaksanakan perbaikan, penulis diantu teman sejawat untuk
pelaksanaanya. Penulis merasakan dalam proses pembelajaran dengan mencoba
beberapa metode yang ada. Pelajaran kurang efektif. Hal ini terkait adanya
beberapa siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran , ada yang ngobrol,
melamun dan diam saja. Dari tes formatif yang dilakukan penulis pada akhir
pembelajaran terlihat perolehan hasilnya sangat rendah ini dibuktikan dari 20
siswa ternyata yang dapat mengerjakan atau menjawab dengan benar hanya 10
atau 50%.
Berdasarkan hal tersebut, atas bantuan teman sejawat dan kepala sekolah dalam
hasil diskusi teridentifikasi masalah yang antara lain :
1. Kurangnya media dan alat peraga yang relevan dengan materi pembelajaran.
2. Kurangnya guru dalam menerapkan metode inquiry
3. Kurangnya guru dalam menggunakan metode alternatif.
C. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, agar penulis tidak terlalu luas
dalam merumuskan masalah diperlukan adanya pembatasan masalah.
Melalui diskusi dengan teman sejawat dan supervisor maka dapat diketahui
penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada setiap pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya kreatifitas dan minat belajar kurang.
2. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran kurang.
3. Siswa kurang tertarik terhadap materi yang berbelit-belit.
4. Guru berpenampilan kaku.
5. Metode pembelajaran yang monoton.
6. Orang tua kurang memotivasi belajar anaknya.
7. Kurangnya motivasi dan pemberian pujian kepada siswa.
Dari beberapa motivasi dan analisa malasah di atas, masalah akan difokuskan
pada penerapan metode inquiry dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap
mata pelajaran IPA Kelas III SDN 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari
Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah, penulis tertarik untuk
mengangkat sebuah metode pembelajaran yang dikenal dengan metode inquiry,
sebagai objek peneliti pada penulisan ini. Permasalahan yang timbul dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Apakah penggunan metode inquiry mampu meningkatkan perhatian siswa
terhadap mata pelajaran IPA Kelas III SDN 2 Batangharjo Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010.
E. Tujuan Perbaikan
Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penulisan laporan
pemantapan kemapuan profesional melalui perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Meningkatkan kreatifitas dan minat belajar dalam mengikuti pembelajaran
2. Meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran.
3. Guru sedikit demi sedikit mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi,
sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapidapat diminimalkan.
4. Meningkatkan prestasi belajar.
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu mewujudkan visi dan
misi dari SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010.
6. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
7. Mengontrol tingkah laku siswa serta mendorong perilaku yang positif
8. Memenuhi tugas perkuliahan dalam program S.1 PGSD Universitas Terbuka.
F. Manfaat Perbaikan
Dari hasil pelaksanaan pemantapan kemampuan professional melalui perbaikan
pembelajaran ini akan bermanfaat :
1. Bagi Guru
a. Dapat memperluas wawasan
b. Dapat meningkatkan keprofesionalan
c. Dapat meningkatkan rasa percaya diri
d. Dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi
e. Memberikan motivasi kepada guru lainnya
f. Dapat mengatur waktu
2. Bagi siswa
a. Siswa dapat tertarik dan bergairah dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran.
b. Siswa akan lebih mudah mengikuti pembelajaran
c. Tingkah laku positif siswa akan terkontrol
d. Selama proses pembelajaran belangsung, iklim kelas selalu kondusif
e. Siswa yang tadinya diam, melamun, bermain, ngobrol, ikut kreatif
f. Hasil belajar siswa meningkat
3. Bagi Sekolah
Penggunaan metode ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
membantu mewujudkan visi dan misi dari SD Negeri 2 Batngharjo
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
4. Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai bahan acuan guru dalam meningktkan proses pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengerian Inquiry
Inquiry berasal dari Bahasa Inggris, inquiry sebuah kata kerja yang berarti
menanyakan, menyelidiki dan memeriksa (Wojo Wasito dan Poewadarminto,
1980 : 87)
Wahab, dkk (1986:341) memberikan pengertian metode inquiry adalah suatu
cara belajar untuk mencari dan menemukan sesuatu secara kritis, analisis, logis
dan sistematis dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dlam mencapai
kesimpulan yang meyakinkan berdasarkan data dan fakta interprestasi yang dapat
diuji.
Yusuf dan anwar (1995:82) mendefinisikan metode inquiry adalah suatu metode
pengajaran dengan cara guru menyuguhkan peristiwa kepada murid yang
menimbulkan teka-teki dan memotivasikan murid untuk mencari pemecahan
masalah.
Metode inquiry memberi kessempatan kepada murid untuk aktif dan belajar
mencari dan menemukan sendiri, guru tidak menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk vinal, tetapi memberi peluang kepada murid untuk mengembangkan
potensi intelektualnya melalui suatu kegiatan yang mereka susun sendiri untuk
menyelesaikan masalah yang sengaja yang dihadapi kepada murid.
B. Ciri-Ciri Dasar Metode Inquiry
Untuk mengenal bentuk inquiry dengan baik maka perlu mengetahui ciri-ciri
dasar metode inquiry sebagai berikut :
1. Merupakan metode mengajar dengan pendekatan sistematis dalam mencapai
tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Tujuan yang hendaknya dicapai
mungkin merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Cenderung melibatkan siswa sebanyak mungkin rasa ingin tahu dan
rangsangan keterlibatan aktif dalam belajar, sehingga sifat pasif dapat
dihindari, inquiry menghendaki keterlibatan murid secara konsisten.
3. Inquiry menghendaki pikran utama tungkat tinggi, esensi dari inquiry adalah
suatu keterlibatan yang direncanakanbagi siswa dalam berpikir (wahab, dkk,
1986 : 342).
C. Manfaat Belajar Inquiry
Dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode inquiry siswa dapat
memetik berbagai manfaat diantaranya adalah :
1. Meningkatkn potensi intelektual dalam dirinya
2. Dapat mencapai nilai intrinksik dari pengajaran. Hal ini terjadi karena dalam
inquiry tekanan belajar beralih dari penilaian secara ekstrinsik ke instrinsik.
3. Bertambahnya kemampuan memahami hakekat heuristic dari kegiatan
inqury. Kemampuan itu merupakan alat yang efektif yang dapat digunakan
dalam mengahadapi berbagai keadaan.
4. Dengan dikuasai metode inquiry siswa memiliki alat bantu dalam mengingat
sesuatu.
Dengan alat bantu siswa dapat mengorganisasikan bahan-bhan sedemikian rupa
sehingga mudah diingat dan ditemukan kembali bila mana diperlikan dan tidak
hanya menjadi barang simpanan (wahab, dkk, 1986:344)
D. Pemahaman dan Keterampilan Yang Dituntut Dari Seseorang Dalam
Membina Inquiry.
Seorang guru yang menggunakan metode inquiry secara dalam proses belajar
mengajar, diharapkan guru memiliki pemahaman dan keterampilan sebagai
berikut :
1. Memahami dan menghargai berbagai cara belajar yang digunakan siswanya.
2. Menguasai langkah-langkah kegiatan inquiry dan dapat menjelaskan kegiatan
siswa berikut penjelasan jenis keterampilan yang diperlukan setiap langkah
tersebut.
3. Kemampuan mengolah dan mengajukan pertanyaan untuk mengungkapkan
berbagai cara kemapuan berpikir murid.
4. kemahiran dan mencari, merumuskan dan menjelaskan permasalahan untuk
dijadikan bahan inquiry.
5. Kemampuan dalam mencari dan menyediakan bahan instruksional yang akan
diperlukan dalam inquiry.
6. Kemampuan membina dan mendorong gairah untuk mengetahui sesuatu
(pada siswanya) serta kemampuan berpikir sendiri (siswanya).
7. Membantu murid dalam mencari dan menilai data serta sumber data ( Wahab,
dkk, 1986 : 345 )
E. Prosedur Inquiry
Dalam system belajar mengajar guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam
bentuk yang final, tetapi anak didik dberi peluang untuk mencari dan
menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan
masalah.
Secara garis besar prosedurnya adalah :
1. Simulation, guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat
permasalahan.
2. Problem statement, anak didik diberi kesempatan mengidentifikasikan
berbgai permasalahan, sebagian besar memilihnya dipandang paling menarik
dan fleksibel untuk dipecahkan. Permaslahan yang dipilih itu selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pertanyaan (statement) sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
3. Data collection, untuk menjawab pertanyaan itu membuktikan benar
tidaknya, anak didik diberi kesemptan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri.
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi pelaksanaan pembelajaran adalah di Sekolah SD Negeri 2
Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten lampung timur.
2. Waktu
No Hari/Tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran
ket
1 Kamis, 22-04-2010 III 4 – 5 I P A Obs2 Senin, 29-04-2010 III 4 – 5 I P A Siklus I3 Senin, 20-05-2010 III 4 – 5 I P A Siklus II
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan perbaikan adalah Ilmu pengetahuan
Alam (IPA) / Sains.
4. Kelas
Kelas yang akan dilakukan perbaikan pembelajaran adalah kelas III Semester
I
5. Karakteristik Siswa
Siswa berjumlah 20 orang, 10 laki-laki dan 10 permpuan.
Siswa masih sering rebut didalam kelas.
B. Deskripsi per Siklus
1. Rencana
Dengan memperhatikan identifikasi masalah dan rumusan masalah, maka
penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dlam mencari jalan
keluar atau solusi serta mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran IPA
dikelas III.
Rencana perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan 2 kali tatap muka setiap
mata pelajaran setelah diketahui data awal hasil observasi.
Pelaksanaan1). Siklus I
a. Materi pembelajaran adalah cirri-ciri dan kebutuhan Mahluk Hidup
b. Indikator adalah :
Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
Membedakan antara mahluk hidup dan tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
c. Waktu pelaksanaan adalah senin, 19 Oktober 2010
d. Metode pembelajaran yang digunakan adalah informasi dan tugas.
2) Siklus II
a. Materi pembelajaran adalah cirri-ciri dan kebutuhan Mahluk Hidup
b. Indikator adalah :
Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
Membedakan antara mahluk hidup dan tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
c. Waktu pelaksanaan adalah senin, 26 Oktober 2010
d. Metode pembelajaran yang digunakan adalah informasi, Tanya
jawab, dan tugas.
3). Siklus III
a. Materi pembelajaran adalah cirri-ciri dan kebutuhan Mahluk Hidup
b. Indikator adalah :
Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
Membedakan antara mahluk hidup dan tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
c. Waktu pelaksanaan adalah senin, 02 November 2010
d. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inquiry.
2. Mengumpulkan Data
Data yang penulis dapatkan adalah dengan menggunakan / melaksanakan
observasi dan tes.
3. Refleksi
Dari masing - masing siklus penilai telah mengadakan perbaikan. Siklus II
merupakan refleksi dari siklus I. Sedangkan Siklus III merupakan refleksi
dari siklus II.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Dari temuan yang diperoleh penulis dan berdasarkan diskusi dengan teman
sejawat serta supervisor, bahwa selama pembelajaran perbaikan dilaksanakan
yaitu tiga siklus baik siklus I, II, dan III terdapat kemajuan yang berarti.
Pada Siklus I dilaksanakan pencapaianharapan berdasarkan prosentase yang ada
sebagai titik awal untuk mengetahui ada atau tidaknya kemajuan perhatian siswa
terhadap mata pelajaran IPA dengan penerapan metode Inquiry.
Pada siklus ke II boleh dikatakan bahwa proses perbaikan pembelajaran berhasil
dengan baik. Hal ini disebabkan pada waktu proses perbaikan pembelajaran guru
memberikan penerapan metode Inquiry dalam pembelajaran sehingga perhatian
dan minat belajar siswa mulai nampak antusias dan bergairah. Boleh jadi materi
yang diberikan juga menarik siswa sehingga siswa mudah menerima materi.
Pada siklus yang ke III untuk mata pelajaran IPA penulis membandingkan
perolehan pada siklus I dan II apakah penerapan metode inquiry dapat
meningkatkan perhatian minat siswa dalam belajar. Dengan melihat prosentase
keberhasilan siswa dari nilai formatif ternyata terdapat kemajuan yang cukup
baik dari hasil perbaikan pembelajaran dapat dicapai sesuai harapan dan tujuan.
Meskipun dari ketiga siklus tidak satupun mencapai 100% keberhasilan. Hal ini
penulis sadari dalam satu kelas intelegensi siswa tidak sama dan pasti ada yang
intelegensinya rendah. Di samping itu bahwa dalam proses belajar mengajar
banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Tabel 1 : Data sebelum diberikan perhatian dengan menggunakan metode inquiry
dalam pembelajaran.
No kriteria Mata pelajaran IPA keterangan
1 Rendah 45% Soal tes formatif2 Sedang 35% 5 butir soal3 Tinggi 20%
Sumber : Data perolehan siswa.
Sedangkan setelah diberikan perhatian dengan metode inquiry oleh guru dalam
pembelajaran perbaikan siklus pertama maupun kedua diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 2 : Data sesudah diberikan perhatian dengan menggunakan metode inquiry
dalam pembelajaran.
No kriteria Mata pelajaran IPA keterangan
1 Rendah 45% Soal tes formatif2 Sedang 35% 5 butir soal3 Tinggi 20%
B. Pembahasan dari setiap siklus
Orientasi Pembelajaran.
Bersama teman sejawat mengadakan observasi dan tes awal terhadap siswa
Merencanakan jumlah siklus yang akan dilakasanakan
Memperhatikan rencana pembelajaran, memilih sumber bahan menetapkan
alat evaluasi. Lembar kerja siswa.
Membuat waktu pelaksanaan pembelajaran dan menganalisa hasil
pembelajaran.
1. Siklus 1
a. Pelaksanaan : siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan atau peneliatian tiap
peertemuan 2 jam pelajaran 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran I atau
tindakan I diawali dengan penjelasan proses pembelajaran dengan
metode inquiry. Aturan ketika menjaring pendapat dan pelaporannya dan
mengingatkan murid untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dengan
metode ceramah dan tanya jawab guru menjelaskan pelajaran sambil
merangsang (menstimulir) siswa untuk berfikir aktif dengan pendekatan
pemecahan masalah tentang topik - topik yang akan dibagikan pada
masing-masing kelompok dan mendorong murid untuk membuat
interprestasi, penjelasan dan menyusun pendapat atau hipotesis sederhana
pada jam kedua dari pertemuan I tersebut, murid berdiskusi dari pada
masing – masing kelompok untuk menyaring pendapat dan melaporkan
pada diskusi kelas. Guru membimbing dan mengarahkan pada diskusi
kelas untuk mempertajam pendapat dan rangkumannya di akhir
pertemuan diadakan tes esai sebanyak 5 soal.
b. Hasil Pelaksanaan Siklus I
Aktivitas belajar siswa dari hasil tes terulis diperoleh gambaran bahwa
peningkatan aktivitas murid, dari sebelum siklus I dan sesudah siklus I
masih kurang, pada buti-butir criteria yang diamati khususnya perhatian
siswa masih sangat kurang. Hal tersebut nampak pada perbandingan
kedua hasil pengamatan teman sejawat yang tercantum dalam tabel
tersebut.
Tabel 3 : Daftar Hasil Silus I
No Kriteria yang diamatiJumlah siswa
ProsentaseDari
Jumlah Siswa
1 Murid yang memiliki buku pelajaran 15 75% 202 Murid yang menyimak pelajaran 12 60% 203 Murid yang memperhatikan 10 50% 204 Murid yang merasa senang 10 50% 205 Murid yang mencatat pelajaran guru 11 55% 20
Rata – rata 12 58% 20Sumber : Pengamatan teman sejawat.
Tabel 4 : Daftar Hasil Sesudah Siklus I
No Kriteria yang diamatiJumlah siswa
ProsentaseDari
Jumlah Siswa
1 Murid yang memiliki buku pelajaran 15 75% 202 Murid yang menyimak pelajaran 16 80% 203 Murid yang memperhatikan 14 60% 204 Murid yang merasa senang 14 60% 205 Murid yang mencatat pelajaran guru 18 90% 20
Rata – rata 15 75% 20Sumber : Pengamatan teman sejawat.
Hasil belajar siswa : Hasil belajar siswa sebelum siklus I jika
dibandingkan dengan hasil belajar siswa setelah, siklus I terdapat
peningkatan meskipun belum menunjukkan atau mencapai target minimal
indikator keberhasilan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi fisik siswa
karena cuaca / perubahan sistem belajar mengajar dari pasif ke aktif,
perubahan pola berfikir dan faktor-faktor pada observasi di atas
perbandingan tersebut lebih dijelaskan oleh tabel dibawah ini.
Tabel 5 : Rekapitulasi Prosentasi Hasil Belajar Siswa Sebelum Siklus.
No Kriteria Nilai Rentang Nilai
Jumlah Nilai
prosentase
1 Tinggi 6,5 – 10 4 20%2 Sedang 5,5 – 6,4 7 35%3 Rendah 0 – 5,4 9 45%
Jumlah 20 100Sumber : Data Guru
Tabel 6 : Rekapitulasi Prosentasi Hasil Belajar Siswa Setelah Siklus.
No Kriteria Nilai Rentang Nilai
Jumlah Nilai
prosentase
1 Tinggi 6,5 – 10 9 45%2 Sedang 5,5 – 6,4 7 35%3 Rendah 0 – 5,4 4 20%
Jumlah 20 100Sumber : Data Guru
c. Analisis Hasil Siklus I
Dari tabel hasil pengamatan diperoleh rata-rata kelas 15 siswa atau 75%,
sedangkan yang memperhatikan sebanyak 14 siswa atau 60%.
Dari tabel belajar murid sebelum siklus I diperoleh rata-rata kelas 5
dengan kriteria nilai sebagai berikut :
1. Yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 4 siswa atau 20 %
2. Yang mendapatkan nilai sedang sebanyak 7 siswa atau 35 %
3. Yang mendapatkan nilai rendah sebanyak 9 siswa atau 45 %
Dari tabel belajar murid setelah siklus I diperoleh rata-rata kelas 5.84
dengan kriteria nilai sebagai berikut :
1. Yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 9 siswa atau 45 %
2. Yang mendapatkan nilai sedang sebanyak 7 siswa atau 35 %
3. Yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 4 siswa atau 20 %
Setelah selesai siklus I ditemukan beberapa hambatan dan mendiskusikan
langkah selanjutnya dengan teman sejawat.
1. Murid belum dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien
pada waktu menjaring pendapat baik pada kelompok kecilnya
maupun diskusi kelas.
2. Lalu lintas pembicaraan belum terkendali dengan baik dan catatan
kelompok kecil dan diskusi kelas belum focus.
Perlu penjelasan singkat kembali tentang pelaksanaan metode inquiry dan
teknis dalam berdiskusi dalam menjaring pendapat agar pada siklus II
hambatan dapat dikurangi.
Berdasarkan hasil pada siklus maka perlu dilanjutkan ketahap siklus I.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II 2 x pertemuan (2 x 35 menit) kegiatan pembelajaran
pertemuan I menjelaskan materi dan proses pembelajaran sebagaimana siklus
II, menjelang diskusi kelompok dan pelaporannya pada diskusi kelas guru
memberi pengarahan. Atas hal-hal yang menghambat pada proses siklus I
pertemuan kedua dilaksanakan membahas diskusi kelas dibimbing oleh guru.
Pada akhir pertemuan diadakan tes esay tertulis soal.
Hasil Siklus II
Aktivitas belajar murid dari hasil observasi dari 2 kali penelitian menjelaskan
bahwa aktivitas siswa meningkat sebaimana hasil pengamatan teman sejawat
yang tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 7 : Daftar hasil observasi Siklus II
No Kriteria yang diamatiJumlah siswa
ProsentaseDari
Jumlah Siswa
1 Murid yang memiliki buku pelajaran 15 75% 202 Murid yang menyimak pelajaran 16 80% 203 Murid yang memperhatikan 14 60% 204 Murid yang merasa senang 14 60% 205 Murid yang mencatat pelajaran guru 18 90% 20
Rata – rata 15 75% 20Sumber : Pengamatan teman sejawat
Hasil belajar siswa sebelum penelitian jika dibandingkan dengan hasil
belajar murid pada siklus II terjadi peningkatan lebih dari pada siklus dan
hambatan-hambatan yang muncul sudah berkurang, meskipun belum juga
mencapai target minimal ketentuan belajar.
Hal tersebut disebabkan karena sebagai siswa masih belum mampu aktif
secara konstan atau masih terbiasa pasif.
Peningkatn hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8 : Daftar Prosentase hasil belajar siswa setelah siklus II.
No Kriteria Nilai Rentang Nilai
Jumlah Nilai
prosentase
1 Tinggi 6,5 – 10 12 60%2 Sedang 5,5 – 6,4 4 20%3 Rendah 0 – 5,4 4 20%
Jumlah 20 100Sumber : Data Guru
Hasil Siklus II
Pada tabel observasi diperoleh rata-rata kelas 16 siswa atau 80% murid
yang memperhatikan sebanyak 16 atau 80%.
Dari hasil belajar siswa setelah siklus II diperoleh rata-rata 6,55 dengan
kriteria nilai sebagai berikut :
a. Yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 12 siswa atau 60%
b. Yang mendapatkan nilai sedang sebanyak 4 siswa atau 20%
c. Yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 4 siswa atau 20 %
setelah selesai siklus II ditemukan beberapa hambatan dan
mendiskusikan langkah selanjutnya, dengan teman sejawat .
a. Murid sudah dapat memanfatkan waktu secara efektif dan efisien
pada waktu menjaring pendapat baik pada kelompok kecil maupun
kelas.
b. Lalu lintas pembicaraan mulai tekendali namun masih ada yang
mendominasi pembicaraan dan sebagian kurang aktif dan catatan
kelompok kecil sudah lebih focus dari sebelumnya.
c. Kepada murid perlu diberikan stimulasi dan motivasi agar semuanya
terbiasa dan bisa aktif.
Berdasarkan siklus II murid diadakan penelitian lebih lanjut ketahap
berikutnya.
3. Siklus III
Pelaksanaan : Siklus III terdiri dari 2 x pertemuan (2 x 35 menit) kegiatan
pembelajaran pertemuan I menjelaskan materi di atas untuk mempertahankan
aktifitas dan perhatian siswa. Guru masih perlu menstimulasi dan motivasi
murid, kemudian murid mendiskusikan dalam kelompoknya dengan topic
yang sudah ditemukan bagi masing-masing kelompok. Setelah itu masing-
masing kelompok melaporkan rangkuman pendapatnya pada diskusi kelas
pertemuan II dilaksanakan untuk mempertajam dan rangkumannya. Di akhir
pertemuan diadakan tes essay tertulis sebanyak 5 soal.
Hasil Siklus III
Aktivitas belajar siswa, siklus III proses belajar mengajar mengalami
perbaikan dan peningkatan baik aktivitas murid maupun prestasi hasil
belajarnya bagaimana hasil pengamatan teman sejawat dan lembar obsevasi
dalam tabel berikut :
Tabel 9 : Daftar Hasil Siklus III
No Kriteria yang diamatiJumlah siswa
Prosentase
1 Murid yang memiliki buku pelajaran 19 95%2 Murid yang menyimak pelajaran 16 80%3 Murid yang memperhatikan 17 85%4 Murid yang merasa senang atas penjelasan guru 16 80%5 Murid yang mencatat pelajaran guru 18 90%
Rata – rata 17 85%
Hasil belajar siswa : peningkatan hasil siklus III ternyata mengalami
peningkatan yang besar sehingga melampaui target minimal ketuntasan
belajar. Hal tersebut setelah diadakan perbaikan dan pengawasan guru secara
intensif peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel .
Tabel 10 : Rekapitulasi prosentase hasil belajar siswa setelah siklus III
No Kriteria Nilai Rentang Nilai
Jumlah Nilai
prosentase
1 Tinggi 6,5 – 10 19 95%2 Sedang 5,5 – 6,4 1 5%3 Rendah 0 – 5,4 0 0%
Jumlah 20 100Sumber : Data Guru
Hasil Siklus III
Dari tabel pengamatan pada siklus II diperoleh rata-rata 16 siswa(80%)
meningkat menjadi 17 siswa (85%) pada siklus III. Sedangkan siswa yang
memperhatikan pada siklus II sebanyak 16 siswa (80%) meningkat menjadi
19 siswa (90%) pada siklus III.
Dari hasil belajar siswa setelah siklus III diperoleh rata-rata 7,29 dengan
kriteria nilai sebagai berikut :
a. Yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 19 siswa atau 95%
b. Yang mendapatkan nilai sedang sebanyak 1 siswa atau 5%
c. Yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 0 siswa atau 0 %
setelah siklus III dari hasil pengamatan dan hasil observasi dan hasil belajar
tidak perlu lagi diadakan penelitian karena telah mencapai target indikator
untuk lebih jelasnya dapat dilahat dari tabel perbandingan observasi dan hasil
belajar.
Hasil pada siklus I, II, dan III
No Kiriteria Yang DinilaiSiklus Kategori
awal I II II N T
1 Murid yang memiliki buku
pelajaran
15
75%
15
75%
17
85%
19
95%N -
2 Murid yang menyimak saat
guru menerangkan
12
60%
16
80%
17
85%
16
80%N -
3 Murid yang memperhatikan 10
50%
14
16%
16
80%
17
85%N -
4 Murid yang senang dengan
pelajaran guru
10
50%
14
60%
15
75%
16
80%N -
5 Murid yang mencatat
penjelasan guru
11
55%
18
90%
16
80%
18
90%N -
Sumber : Data Guru
Keterangan : N = Naik T = Turun
Dari data diatas menunjukkan bahwa hasil pengamatan terhadap murid setiap
kali penelitian :
1. Sebelum penelitian siswa yang memperhatikan 10 atau 50% dari jumlah
sisiwa.
2. Siklus I siswa yang memperhatikan 14 atau 90% dari jumlah siswa 20
terjadi peningkatan.
3. Siklus II siswa yang memperhatikan sebanyak 16 atau 80% dari jumlah
siswa 20 terjadi peningkatan.
4. Siklus III siswa yang memperhatikan sebanyak 17 atau 85% dari 20
siswaterjadi peningkatan.
Prosantasi peningkatan perhatian siswa dari sebelum siklus sebanyak 20
siswa 50%. Meningkat menjadi 17 atau 85%. Setelah siklus III maka devisi
peningkatan sebesar 85% dikurangi 50% sam dengan 35%.
Dengan demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan metode inquiry
secara berangsur mampu meningkatkan pendidikan perhatian belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPA sebesar 35%.
Tabel 11 : Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN 2 Batangharjo Sebelum dan
Sesudah Siklus I, II, dan III.
No Nama Siswa Awal Siklus I
Siklus II
Siklus III
1 NURUL HIDAYATI 4.0 5.0 6.5 7.02 SELVI YUNDASARI 5.5 6.0 7.0 7.53 ANDRE AGETAMA 5.0 5.5 6.5 7.54 ELITA INDRAWATI 6.0 7.0 8.0 8.55 NOVITASARI 7.0 7.5 8.0 8.56 RENO ARWANA 6.0 6.5 7.0 7.57 TITO DWI ALZIZI 6.0 6.5 7.0 7.58 DWIKI SARIYANTO 7.0 7.5 8.0 9.09 INTAN 5.5 6.5 7.5 8.010 ROIDUN ZIDAN K. 4.5 5.0 6.5 7.011 AGI PRASETIO YOGI 5.0 6.0 6.5 7.012 AKBAR ISRONUDIN 4.0 5.5 6.5 7.013 DAVIT SURYAKUR 4.0 5.5 6.0 6.514 EMITA ASLAMIAH 6.0 6.5 7.0 7.515 ELYSE TANTI ANA 7.0 7.5 8.0 9.016 FILDA MAHARANI 6.0 6.5 7.0 7.517 PRIMA ARLIYA 6.0 6.5 7.0 7.518 RINA WAHYUNINGSIH 4.5 5.5 6.5 7.019 RONA SAPUTRA 5.5 6.5 7.0 7.520 SEPTIANA AYU KHAIRANI 6.0 6.5 7.0 7.5
JUMLAH 110.5 125.5 140.5 152.0RATA-RATA 5.53 6.28 7.03 7.60
Tabel diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar dari sebelum dan
diterapkannya penelitian dibandingkan dengan setelah penelitian pada siklus
I, II, dan III. Peringkatan prestasi siswa sebelum diterapkan penelitian dan
setelah diterapkan penelitian dengan menggunakan metode inquiry pada
kelas III SD Negeri 2 Batanghrjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur mengalami peningkatan seperti tertera pada tabel berikut :
Tabel 12 : Rekapitulasi prostase peningkatan hasil belajar sebelum
penelitian dan sesudah pelaksanaan siklus I, II, III dari 20 siswa.
No Rentang
Nilai
Sebelum Sesudah
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Tinggi
6.5 – 10
4 siswa
20%
9%
45%
12 siswa
60%
19 siswa
95%
2 Sedang
5.5 – 6.4
7 siswa
25%
7siswa
35%
4 siswa
20%
1 siswa
5%
3 Rendah
0,0-5,4
9 Siswa
45%
4 Siswa
20 %
4 Siswa
20%
-
Sumber : Data Guru
Memperhatikan tabel di atas, membuktikan bahwa penerapan metode inquiry
pada pelajaran IPA di kelas III SDN 2 Batanghrjo Kecamatan Batanghari
Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan
prestasi, kreatifitas, perhatian dan hasil yang cukup baik untuk mengerti dan
memahami pelajaran IPA sehingga metode ini cukup baik, jika digunakan
untuk meningkatkan prestasi belajar anak didik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas Siklus I, II, III yang diterapkan di kelas III
SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terjadi peningkatan perhatian belajar mengikuti penelitian tindakan kelas
Mata Pelajaran IPA sebesar 42.5% yaitu sebelum penelitian sebanyak 50%
dan sesudah siklus II dan III sebesar 19 siswa (95%).
2. Terjadi penelitian prestasi belajar setelah mengikuti penelitian tindakan kelas.
Mata Pelajaran IPA sebesar 67%. Sebelum penelitian sebanak 4 siswa (20%
yang memperoleh nilai 6,5 dan setelah penelitian meningkatkan menjadi 19
siswa 95%)
3. Peningkatan perhatian dan prestasi belajar murid tersebut karena dipengaruhi
penerapan metode inquiry pada pembelajaran IPA.
B. Saran
Selama penelitian siklus I, II, dan III ditemukan dan kekurangan dari metode
inquiry, baik itu menyangkut guru, siswa maupun sekolah.
Pada penulisan penelitian ini dan berdasarkan pengalaman tersebut penulis
menggunakan saran, sebagai berikut :
1. Agar guru meningkatkan profesionalitas pembelajaran dengan melaksanakan
penelitian tindakan kelas dan memvariasikan metode mengajarnya di
antaranya dengan metode inquiry dengan pendekatan pemecahan masalah.
2. Sekolah hendaknya selalu berusaha meningkatkan layanan profesional
pendidikannya dengan mendorong guru-guru untuk melakukan penelitian
khususnya penelitian dalam bentuk penelitian tindakan kelas.
3. Setiap sekolah hendaknya menerapkan hasil-hasil penelitian pendidikan yang
akan meningkatkan kinerja guru dan personil pendidikan lainya sehingga
membantu mewujudkan misi dan visi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Wahab, dkk, 1986 Materi Pokok Metodologi Pengajaran IPA, karunika
Jakarta hal. 6 – 41.
A. Suryadi. 1983, Membuat Siswa aktif Belajar , Bina Cipta Bandung. Hal. 105
IGK Wardani. 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Pusat Unit Universitas
Terbuka. Hal. 6 – 29
Ngalim Purwanto. 1997, Psikologi Pendidikan Remaja, Karya CV, Bandung hal. 174
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta Jakarta
hal. 105
Sudirman dkk, 1986, Ilmu Pendidikan Remaja, Karya Jakarta hal. 285
Saiful Bahri Djmarah Aswan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta
Jakarta hal. 252
Tim Pelatih Proyek OGSM, 1999, Penelitian Tindakan Kelas (Clas room Action
Reserch) PGSM, Dirjen Dikti Depdikbud, Jakarta. Hal. 101
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Surat Izin Peneliti
2. Surat Kesediaan Menjadi Teman Sejawat
3. Surat Pernyataan
4. Rencana Pembelajaran IPA
5. Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA I
6. Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA II
7. APKG I
8. APKG II
9. Lembar Penilaian Penempatan Kemampuan Profesional.
SURAT IZIN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : KAMDANI, BA
NIP : 19540751977031002
Jabatan : Kepala Sekolah SDN 2 Batangharjo Kecamatan
Batanghari
Memberikan izin kepada :
Nama : Marwati
NIM : 817409903
Mahasiswa : FKIP UT Bandar Lampung, Pokjar Batanghari
Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III dan VI dalam mata
Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Demikian surat izin ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Batangharjo, 20 April 2010
Kepala SDN 2 Batangharjo
KAMDANI, BANIP. 19540751977031002
FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada Yth,
Kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung
Di
Bandar Lampung
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : MUHAMMAD MATORI
NIM : 817409888
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Alamat Sekolah : Batangharjo Kecamatan Batanghari
Menyatakan bahwa bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan PKP atas nama :
Nama : MARWATI
NIM : 817409903
Program Studi : SI PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Alamat Sekolah : Batangharjo Kecamatan Batanghari
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Batangharjo, 20 April 2010
Mengetahui Teman sejawat
Kepala sekolah
KAMDAN, BA MUHAMMAD MATORINIP. 19540751977031002 NIM. 817409888
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MARWATI
NIM : 817409903
UPBJJ-UT : Bandar Lampung
Menyatakan bahwa :
Nama : MUHAMMAD MATORI
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Guru Kelas : III (tiga)
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mta kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
Batangharjo, 20 April 2010
Teman Sejawat yang membuat pertanyaan
Mahasiswa
MUHAMMAD MATORI MARWATI
NIM. 817409888 NIM. 817409903
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semster : III (Tiga) / II (Dua)
Pertemuan : I (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup serta hal-hal yang
mempenaruhi perubahan pada mahluk hidup.
II. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada mahluk hidup
III. Indikator
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk tah hidup
- Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan dan tumbuhan.
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk tak hidup
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit )
- Mengisi daftar kelas, berdoa, menyiapkan materi ajar, model dan alat
peraga.
- Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pandapat.
B. Kegiatan Inti (45menit)
- Siswa diminta membedakan mahluk hidup dan tak hidup
- Guru menjelaskan ciri-ciri mahluk hidup dan tak hidup
- Siswa mengamati dan mencatat ciri-ciri mahluk hidup
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
- Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang di ajarkan
- Guru menyimpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan
VI. Alat dan Sumber Belajar
Buku IPA Kelas III (Erlangga)
VII. Penilaian
Penilaian Tertulis
VIII. Materi
- Ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Perubahan pada mahluk hidup
IX. Metode Pembelajaran
- Informasi, Inquiry
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas
Batangharjo, 22 april 2010
Mengetahui
Kepala SD Negeri 2 Mahasiswa
K A M D A N , BA M A R W A T INIP. 19540751977031002 NIM. 817409903
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III (Tiga) / II(Dua)
Pertemuan : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada mahluk hidup.
II. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada mahluk hidup
III. Indikator
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk tak hidup
- Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan dan tumbuhan
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.
V. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Mengisi daftar kelas, berdoa, menyiapkan materi ajar, model dan alat
peraga.
b. Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
c. Memajang gambar-gambar untuk diamati siswa.
B. Kegiatan Inti( 45 menit)
- Siswa diminta membedakan mahluk hidup dan tak hidup
- Guru menjelaskan ciri- ciri mahluk hidup dan tak hidup
- Membentuk kelompok untuk mengamati dan mencatat cirri-ciri mahluk
hidup
C. Kegiatan Akhir ( 15 menit)
- Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
- Guru mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan
VI. Alat dan Sumber Belajar
Buku IPA kelas III (Erlangga)
VII. Penilaian
Penilaian tertulis
VIII. Materi
- Ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Perubahan pada mahluk hidup
IX. Metode Pembelajaran
- Informasi
- Inquiry
- Tanya Jawab
- Pemberian Tugas
Mengetahui Batangharjo, 29 April 2010
Kepala SD Negeri 2 Mahasiswa
K A M D A N, BA M A R W A T INIP. 19540751977031002 NIM. 817409903
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III (Tiga) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin 03 Mei 2010
Fokus yang diperbaiki :
No Perilaku guru yag diobservasikemunculan
komentarAda Tidak ada
1 Menggunakan Alat peraga
2 Alat peraga bervariasi
3 Alat peraga meningkatkan motivasi siswa
4 Menggunakan metode
5 Metode mengaktifkan siswa
6 Metode meningkatkan minat siswa
7 Metode bervariasi
Teman sejawat
MUHAMMAD MATORINIM. 817409888
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III (Tiga) / II (Dua)
Pertemuan : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada mahluk hidup.
II. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada mahluk hidup
III. Indikator
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk tak hidup
- Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan dan tumbuhan
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.
V. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
- Mengisi daftar kelas, berdoa, menyiapkan materi ajar, model dan alat
peraga.
- Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
- Memajang gambar-gambar untuk diamati siswa.
B. Kegiatan Inti( 45 menit)
- Siswa diminta membedakan mahluk hidup dan tak hidup
- Guru menjelaskan ciri- ciri mahluk hidup dan tak hidup
- Guru membentuk kelompok
- Siswa mengamati dan mencatat ciri-ciri mahlik hidup (alat gerak)
C. Kegiatan Akhir ( 15 menit)
- Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
VI. Alat dan Sumber Belajar
- Buku IPA Kelas III (Erlangga)
- Gambar-gambar
VII. Penilaian
- Penilaian Tertulis
- Prosedur dilakukan selama proses pembelajaran
VIII. Materi
- Ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup
- Perubahan pada mahluk hidup
IX. Metode Pembelajaran
- Informasi, Inquiry
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas
Mengetahui Batangharjo, 20 Mei 2010
Kepala SD Negeri 2 Mahasiswa
K A M D A N, BA M A R W A T INIP. 19540751977031002 NIM. 817409903
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III (Tiga) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin 20 Mei 2010
Fokus yang diperbaiki :
No Perilaku guru yag diobservasikemunculan
komentarAda Tidak ada
1 Menggunakan Alat peraga
2 Alat peraga bervariasi
3 Alat peraga meningkatkan motivasi siswa
4 Menggunakan metode
5 Metode mengaktifkan siswa
6 Metode meningkatkan minat siswa
7 Metode bervariasi
Teman sejawat
MUHAMMAD MATORINIM. 817409888
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP
( APKG – PKP 1 )
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Marwati
NIM : 817409903
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Kelas : III
Mata Pelajaran : IPA
Waktu : 2 x 35 menit
Tanggal :
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :
1. Menentukan bahan perbaikan
Pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/indikator perbaikan
Pembelajaran
1.1 Menggunakan bahan perbaikan 1 2 3 4 5
pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum dan masalah yang
diperbaiki.
1.2 Merumuskan tujuan khusus/
Indikator perbaikan pembelajaran.
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan
materi, media (alat bantu pembelajaran)
dan sumber belajar.
2.1 Mengembangkan dan
mengorganisasikan meteri
Rata-rata butir I = A
pembelajaran
2.2 Menentukan dan
mengembangkan alat bantu
perbaikan pembelajaran
2.3 Memilih sumber belajar
3. Merencanakan scenario perbaikan
Pembelajaran.
3.1 Menentukan jenis kegiatan
perbaikan pembelajaran.
3.2 Menyusun langkah-langkah
Perbaikan pembelajaran
3.3 Menentukan alokasi waktu
3.4 Menentukan cara memotivasi
Siswa
3.5 Menyiapkan pertanyaan.
4. Merencanakan pengelolaan
Kelas perbaikan pembelajaran.
3.1 Menentukan penataan ruang dan
fasilitas belajar.
3.2 Menentukan cara-cara
mengorganisasikan siswa agar
siswa dapat berpatisipasi dalam
perbaikan pembelajaran.
5. Merencanakan prosedur, jenis dan
menyiapkan alat penilaian perbaikan
pembelajaran.
5.1 Menentukan prosedur dan jenis
penilaian
Rata-rata butir 2 = B
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 4 = D
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan
kunci jawaban.
6. Tampilan dokumen rencana
Perbaikan pembelajaran.
6.1 Kebersihan dan kerapihan.
6.2 Penggunaan bahasa tulisan.
Teman Sejawat
MUHAMMAD MATORINIM. 817409888
Rata-rata butir 5 = E
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKF 1 = R
A+B+C+D+E+FR = =
6
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP
( APKG – PKP 2 )
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Marwati
NIM : 817409903
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Kelas : III
Mata Pelajaran : IPA
Waktu : 2 x 35 menit
Tanggal :
PETUNJUK
1. Amati dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran dan dampaknya pada siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut.
4. Khusus untuk butir 5 yaitu mendemonstrasikankamampuan khusus dalam
pembelajaran pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
1. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran.
1.1 Menata fasilitas sumber belajar
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas.
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan
Pembelajaran.
2.1 Memulai pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A
2.2 Melaksanakan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, siswa, situasi
dan lingkungan.
2.3 Menggunakan alat bantu (media)
Pembelajaran dengan tujuan, siswa,
situasi dan lingkungan.
2.4 Melaksanakan pembelajaran dala
urutan yang logis.
2.5 Melaksanakan perbaikan secara
individual kelompok atau klasikal.
2.6 Mengelola waktu pembelajaran
secara efisien.
3. Mengelola interaksi kelas
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi
pembelajaran.
3.2 Menangani pertanyaan dan respon
siswa
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan,
isyarat dan gerakan badan.
3.4 Menetapkan penguasaan materi
pembelajaran.
4. Bersikap terbuka dan luwes dan
serta membantu mengembangkan sikap
posistif siswa terhadap belajar.
4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes,
terbuka, penuh pengertian dan sabar
kepada siswa.
Rata-rata butir 2 = B
Rata-rata butir 3 = C
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam
mengajar.
4.3 Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi.
4.4 Membantu siswa menyadari
kelebihan dan kekurangannya.
4.5 Membantu siswa menumbuhkan
Kepercayaan diri.
5. Mendemontrasikan kemampuan khusus
dalam perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu.
a. Bahasa Indonesia.
5.1 Mendemontrasikan penguasaan
materi bahasa Indonesia.
5.2 Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berkomunikasi
dan bernalar.
5.3 Memberikan latihan ketrampilan
Berbahasa
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis.
5.5 Memupuk kegemaran membaca.
b. Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika
melalui metode bervariasi yang
sesuai dengan karakteristik materi.
5.2 Menguasai simbol-simbol
matematika.
Rata-rata butir 5a = E
Rata-rata butir 4 = D
5.3 Memberikan latihan matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
5.4 Menguasai materi matematika.
c. IPA
5.1 Membimbing siswa membuktikan
konsep IPA melalui penagalaman
angsung terhadap obyek yang
dipelajari.
5.2 Meningkatkan keterlibatan
siswa melalui pengalaman belajar
dengan berbagai kegiatan.
5.3 Menggunakan istilah yang tepat
pada setiap langkah pembelajaran.
5.4 Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat dalam
memilih alat peraga IPA
5.5 Menerapkan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari
5.6 Menampilkan penguasaan IPA
d. IPS
5.1 Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
5.2 Mengembangkan pemahaman
konsep waktu
5.3 Mengembangkan pemahaman
konsep ruang
Rata-rata butir 5b = E
Rata-rata butir 5c = E
5.5 Mengembangkan pemahaman
konsep kelangkaan (scarcity)
e. PPKn
5.1 Menggunakan metode dan alat
batu dalam pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan .
5.2 Meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan .
5.3 Ketepatan penggunaan istilah-
istilah khusus dan konsep
dalam pendidikan kewarganegaraan.
5.4 Menunjukkna penguasaan materi
pendidikan kewarganegaraan
5.4 Menerapakan konsep pendidikan
kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Melaksanakan Penilaian proses dan hasil
belajar.
6.1 Melaksanakan penilaian selama
proses pembelajaran.
6.2 Melaksanakan penilaian pada
akhir pembelajaran.
Rata-rata butir 5d= E
Rata-rata butir 5e = E
Rata-rata butir 6 = F
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
7.1 Keefektifan proses pembelajaran
7.2 Penggunaan Bahasa Indonesia lisan.
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa
siswa.
7.4 penampilan guru dalam pembelajaran
Pembimbing /Penguji II
Drs. WIYONO, M.PdNIP. 195701111983031007
Nilai AKPF 2 = RR = A+B+C+D+E+F+G
7
Rata-rata butir 7 = G
=
PENILAIAN LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
NAMA : MARWATI
NIM : 817409903
Program Studi : SI PGSD
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG
No Aspek Yang DinilaiSkor
MaksimalSkor Yang Diperoleh
1 Pendahuluan
Perencanaan
5
2 a. Identifikasi Masalah
b. Analisis dan perumusan masalah
c. Rencana perbaikan
8
8
10
3 Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran
a. Tempat dan waktu Pelaksanaan
b. Prosedur pelaksanaan
c. Hal-hal yang unik
8
10
15
4 Temuan (Hasil Yang Diperoleh)
a. Hasil Pengolahan Data
b. Deskripsi Temuan Dan Refleksi
c. Pembahasan
8
10
15
Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran dan tindakan lanjut
6
7
JUMLAH 100
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
USAHA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE
KERJA KELOMPOK DIKELAS V SDN 2 BATANGHARJO
KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
TAPEL 2009-2010
OLEH
NAMA : MARWATI
NIM : 817409903
PROGRAM STUDI : SI PGSD
POKJAR : BANDAR LAMPUNG
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUHUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional yang berjudul “Usaha Meningkatkan Keterampilan Menulis
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Kerja Kelompok
di Kelas V SDN 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009 – 2010” ini dapat selesai.
Penulisan Laporan ini berdasarkan dengan pengalaman yang dialami
oleh penulis. Selama penulis melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran di SDN 2 Batangharjo dalam rangka menyelesaikan tugas
akhir sebagai mahasiswa S1 PGSD di Universitas Terbuka.
Di dalam laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
Tidaka lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1 Kepala SDN 2 Batangharjo yang telah memberikan saran dan
prasarana sehingga laporan ini dapat selesai.
2 Drs. Suprianto, selaku Pengelola Universitas Terbuka Pokjar
Batanghari
3 Drs. Wiyono, M.Pd., selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional.
3 Rusmini, A.M.Pd selaku teman sejawat.
4 Suami tercinta dan keluarga yang telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan penulisan laporan ini.
5 Temen-teman Mahasiswa S-1 PGSD dan para pemabaca
JUDUL : USAHA MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA MELALUI METODE KERJA
KELOMPOK DI KELAS V SDN 2
BATANGHARJO KECAMATAN BATANGHARI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN
PELAJARAN 2009 – 2010
Telah Disahkan dan Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Mengetahui
Kepala UPBJJ Bandar Lampung Pembimbing
Drs. SULTAN JASMI, M.Pd Drs. WIYONO,M.PdNIP. 19520504 197903 1 002 NIP.19570111198303 1 002
DAFTAR ISI
HALAMAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LEMBAR PENGESAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Identifikasi Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Analisis Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E. Tujuan Perbaikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F. Manfaat Perbaikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1II. KAJIAN PUSTAKA
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
B. Diskripsi Per Siklus
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Per Siklus
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui adanya pujian /
sanjungan baik kita sadari maupun tidak pada proses pembelajaran
pujian / sanjungan memegang peranan yang sangat penting, karena
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis surat narasi
serta keantusiasan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Seperti kita ketahui pujian / sanjungan adalah respon yang terhadap
perilaku atau pembuatan yang dianggap baik tersebut. Pujian atau
respon positif membuat siswa merasa senang karena guru
mengetahui kemampuannya. Yang menjadi permasalahan guru
jarang sekali memberikan pujian / respon positif lainnya bagi siswa
yang mempunyai kemampuan baik, bahkan kebalikannya sering
sekali terjadi diman guru menegur dan memberikan respon negatife
terhadap siswa yang mempunyai kemampuan kurang baik atau
dibawah standar. Di sinilah guru dituntut untuk dapat melatih diri
sendiri agar terampil dan terbiasa memberikan pujian / sanjungan
yang positif terhadap anak didiknya.
Mulailah melakukan pujian / sanjungan dengan cara yang paling
mudah dalam pembelajaran sampai dengan penggunaan pujian /
sanjungan yang sulit seperti ancungan jempol, komentar, dukungan,
pengakuan dan dorongan mimik dan gerakan, sentuhan, geak
mendekati siswa, kata - kata yang manis dan lain sebagainya
diharapkan dapat menigkatkan tingkah laku dan penampilan siswa
selama kegiatan pembelajaran di SDN 2 Batangharjo Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur di kelas V, dari hasil
observasi kelas diketahui bahwa :
1. Minimnya siswa berminat belajar Bahasa Indonesia.
2. Kreatifitas siswa dalam pembeljaran sangat rendah.
3. Motivasi belajar siswa sangat rendah, terlihat dari hasil belajar
4. Penggunaan EYD belum maksimal
5. pembendaharaankata relatif rendah.
6. Penjelasan isi kerangka belum jenis.
Agar pujian / sanjungan yang diberikan guru dapat berfungsi secara
efektif , guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberian
pujian / sanjungan seperti kehangatan dan keantusiasan,
kebermaknaan, menghindari penggumaan respon negatif juga harus
diingat dalam pemberian pujian / sanjungan guru hendaknya
memperhatikan hal-hal lain sasaran pujian atau sanjungan waktu
pujian dan variasi penggunaannya.
B. Identifikasi Masalah
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, penulis dibantu
teman sejawat untuk pelaksanaannya. Penulis merakan dalam
proses pembelajaran dengan mencoba beberapa metode yang ada.
Pembelajaran kurang berjalan efektif. Hal ini terkait adanya
beberapa siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran, ada yang
acuh tak acuh, melamun dan diam saja. Dari tes formatif yang
dilakukan penulis pada akhir pembelajaran terlihat perolehan
hasilnya sangat rendah ini dibuktikan dari 20 siswa ternyata yang
dapat mengerjakan dan menjawab dengan benar hanya 10 orang
saja atau 50 %.
Berdasarkan hal tersebut, atas bantuan teman sejawat dan kepala
sekolah dalam hasil diskusi teridentifikasi masalah yang antara
lain :
1. Kurang media dan alat peraga yang relevan dengan pokok
bahasan.
2. Kurangnya guru dalam menerapkan metode kerja kelompok.
C. Analisis Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, agar penulis tidak
terlalu luas dalam merumuskan masalah diperlukan adanya
pembatasan masalah.
Melalui diskusi dengan teman sejawat dan supervisor maka dapat
diketahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa setiap
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Minimnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Metode penyajian yangbelum sesuai.
3. Kurangnya guru memotivasi dan pujian kepada siswa.
4. Penggunaan EYD yang kurang maksimal.
5. Perbendaharaan kata relatif rendah.
Dari beberapa analisis malasah di atas, masalahnya akan difokuskan
pada usaha meningkatkan keterampilan menulis narasi pada
pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode relatif rendah.
D. Rumusan Masalah
Berdasrkan identifikasi masalah dan analisis masalah, maka
masalah pokok yang penulis laporkan adalah rendahnya atau
minmya kreatifitas siswa dalam pengguanaan EYD dan
perbendaharaan kata yang kurang pada mata Pelajaran Bahasa
Indonesia.
Sedangkan rincian persoalannya adalah apakah melalui metode
kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi
pada pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 2
Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2009/2010
E. Tujuan Perbaikan
Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penulisan
laporan pemantapan kemampuan profesional melalui perbaikan
pembelajaran ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi tentang
penggunaan EYD dan perbendaharaan kata.
2. Menigkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran.
3. Memudahkan siswa belajar Bahasa Indonesia.
4. Memudahkan siswa menggunakan EYD secara maksimal.
5. Menambah penggunaan pembendaharaan kata secara luas.
6. Mengontrol dan mendorong tingkah laku siswa berperilaku
positif.
7. Menumbuhkan rasa percaya diri.
8. Memelihara iklim kelas yang kondusif selama pembelajaran
berlansung.
9. Memenuhi tugas perkuliahan dala program S1 PGSD
Universitas Terbuka.
F. Manfaat Perbaikan
Dari hasil pelaksanaan pemantapan kemampuan profesional melalui
perbaikan pembelajaran ini akan bermanfaat :
1. Bagi Guru.
a. Dapat memperluas wawasan.
b. Dapat meningkatkan keprofesionalan.
c. Dapat meningkatkan rasa percaya diri.
d. Dapat meningkatkan disiplin yang penuh dengan rasa
tanggung jawab.
e. Memberikan motivasi kepada guru lainnya.
2. Bagi siswa
a. Siswa lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran.
b. Siswa akan lebih mudah mengikuti pembelajaran.
c. Tingkah laku positif siswa akan terkontrol
d. Iklim kelas akan selalu kondusif selam proses pembelajaran
berlangsung.
3. Bagi Sekolah
a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu
mewujudkan visi dan misi dari SD Negeri 2 Batangharjo.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Memberikan motivasi bagi sekolah untuk memperbaiki
bagian-bagian yang lemah sehingga siap berkompetensi
menghadapi era globalisasi.
4. Bagi Penulis.
a. Dapat meningkatkan kinerja secara profesional.
b. Dapat meperluas wawasan.
c. Dapat meningkatkan disiplin kerja.
5. Bagi Lembaga Pendidikan.
Sebagai acuan guru dalam meningkatkan proses belajar
mengajar.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Skiner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat
orang belajar. Maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya
bila tidak belajar responnya menjadi menurun.
Menurut Gogne belajar adalah separangkat proses kognitif yang
mengubah sifat situasi lingkungan, melewati penglahan informasi
menjadi kapasitas baru (Dimyati, 2002:10).
Sedang menurut Kamus Bahsa Indonesia belajar diartikan berusaha
(berlatih) supaya mendaptkan suatu kepandaian (Purwadarminta,
109).
Jadi belajar dapat diartikan segala sesuatu segala sesuatu yang
diberikan oleh guru agar mampu menguasai apa yang telah
diterimanya dalam hal ini pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Konsep Belajar
Belajar diartikan sebagai penambahan, perluasan dan pendalaman,
nilai dan konsep serta keterampilan. Secara konseptual Fontana
(1981) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang
relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman
dunia fontana, Gegne (1985) juga menyatakan bahwa belajar adalah
suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan
berasal dari proses pertumbuhan.
C. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (Depdikbud,
1995:782) sedangkan pegertian belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud 1995:14). Jadi
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang bersangkutan.
1. Menurut Graves (1987) seseorang enggan menulis tiak tahu apa
dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan merasa tidak
tahu bagaimana harus menulis.
2. Smith (1981) mengatakan bahwa pengalaman belajar Tompkins
dan Hoskisson (1995) baca tulis merupakan suatu kegiatan yang
menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai
penulis.
3. Menurut Proelt dan Girl (1986) merupan fase mancari,
menemukan dan mengingat kembali pengetahuan atau
penalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuan
adalah untuk mengembangkan isi serta mencari keuntungan-
keuntungan lain dalam hal menulis sehingga apa yang ingin
ditulis dapat disajikan dengan baik.
4. Priton (1975 dalam Tompkins dan Hoskisson 1995) menyatakan
bahwa keberhsilan menulis dipengaruhi oleh ketepatan
pemahaman penulis terhadap pembaca tulisannya.
5. T.S Eliot (dalam Tarigan 1986) seorang penyair dan Kritikus
terkenal mengatakan jika kita menulis seperti kita berbicara,
maka tidak seorangpun mau membacanya begitu pula
sebaliknya, kalu kita berbicara seperti kita menulis maka tak ada
yang mau mendengarnya.
Menulis dapat di anggap suatu proses ataupun suatu hasil, menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan
sebuah tulisan, sebenarnya, kegiatan menulis yang menghasilkan
tulisan sering kita lakukan, misalnya mencatat pesan ataupun
menulis memo untuk teman. Akan tetapi, meulis yang akan kita
lakukan adalah : menulis yang menghasilkan karya tulis, kemudian
dapat digunakan sebagai bahasa pembelajaran atau diserahkan
kepada seseorang sebagai bukti karya ilmiah, kemudian akan
dinilai, menuntut seorang penulis memahami betul arti kata
menulis.
Seorang penulis yang paham betul akan konsekuensi sebuah tulisan
pasti akan mempertimbangkan respon yang akan diperolehnya jika
tulisannya dibaca orang lain.
Dilihat dari prosesnya, menulis dari yang tidak tampak sebab apa
yan hendak kita tulis masih berbentuk pikiran, bersifat sangat
pribadi. Jika penulis seorang siswa, guru hendaknya belajar
meraskan kesulitan siswa yang sering dihadapi ketika menulis.
Menulis itu lebih baik dipahami sebagai keterampilan bukan
sebagai ilmu, sebagai keterampilan menulis membutuhkan latihan,
latihan dan latihan.
Sebagai ilmu komposisi menulis ada semakin jenis paragraph
dengan contoh-contohnya, ada sekian macam deskripsi sekian
macam narasi, sekian macam eksposisi dan masing-masing disertai
dengan contoh-contohnya dan ada kalimat inti yang semuanya itu
tidak aturan membuat siswa malas menulis.
Seorang yang ingin belajar menulis langsung saja terjun kedalam
kegiatan menulis yang sebenarnya.
Ya dapat menulis hal-hal yang sederhana tanpa harus
mempertimbangkan apakah harus selesai semua, ya boleh menulis
bagaimana saja, artinya tidak terbatas pada jam sekolah.
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi pelaksaan pembelajaran adalah di Sekolah Dasar Negeri 2
Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
2. Waktu
No Hari/Tanggal Kelas Jam
ke
Mata
pelajaran
ket
1 Senin,24-04-2010 V 1 – 2 B. Indonesia Orientasi
2 Senin,01-05-2010 V 1 – 2 B. Indonesia Perbakian I
3 Senin,22-05-2010 V 1 – 2 B. Indonesia Perbakian II
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan perbaikan adalah Bahasa
Indonesia.
4. Kelas
Kelas yang akan dilakukan perbaikan perbaikan adalah kelas V
Semester II.
5. Karakteristik siswa
Siswa berjumlah 20 orang, 16 laki – laki dan 4 perempuan.
Kapasitas tempat duduk cukup sesuai dengan kebutuhan, sinar
matahari cukup memenuhi syarat, sirkulasi udara baik, lantai
keramik dan tembok warna putih.
B. Deskripsi per Siklus
1. Rencana
Dengan memperhatikan identifikasi masalah dan rumusan
masalah, maka penulis akan melaksanakan perbaikan
pembelajaran.
Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam
mencari jalan keluar aatau solusi serta mengatasi masalah –
masalah dalam Bahasa Indonesia di kelas V.
Rencana perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan 2 kali tatap
muka setiap mata pelajaran serelah diketahui data awal hasil
observasi.
2. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan pemantapan kemampuan profesional,
sejumlah kegiatan harus dilakukan berulang-ulang mulai tahap
orientasi, tahap observasi refleksi dan revisi merupakan
serangkaian persiapan pelaksanaan.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah Materi Pembelajaran
adalah ciri-ciri dan kebutuhan.
a. Mengadakan pra tes pada awal kegiatan sebagai masukan
pengetahuan prasyarayang telah atau diketahui siswa.
b. Membahas tujuan pembelajaran dengan maksut agar arah
pembelajaran dapat diketahui siswa.
c. Membahas materi pelajaran dengan menggunakan alat peraga,
gambar dan perbuatan.
d. Diskusi secara kelompok membahas latihan-latihan dengan
cara memperagakan suatu kasus atau maslah.
e. Diskusi secara klasikal dengan peragaan per kelompok untuk
suatu masalah, kelompok lain memperhatikan dan memberikan
masukan.
f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat rangkuman
pelajaran yang telah dipelajari.
g. Memberi tugas kepada siswa untuk pekerjaan rumah jika
dimungkinkan.
Hasil yang unik
a. Siswa lebih bergairah dalam belajar setelah diberikan
pujian/sanjungan.
b. Kegiatan pembelajaran lebih efektif dan lancar.
c. Guru harus melatih danmelakukan hal-hal yang positif.
d. Guru merasa repot karena selain menjadi guru juga harus
sebagai peneliti dan melatih diri agar terampil memberikan
pujian / sanjungan.
3. Mengumpulkan Data
Pada dasarnya ata yang penulis dapatkan adalah data-data
kuantitatif, data kuantitatif diperoleh penulis dengan
menggunakan lembar observasi setiap pembelajaran dari dua mata
pelajaran yang pokok bahasannya diperbaiki.
Adapun data tersebut adalah
a. Aktifasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
b. Aktifasi menganggapi alat alat yang diperbaiki penulis dalam
pembelajaran.
c. Kreatifitas siswa dalam mengikuti dan keterlibatannya dalam
pembelajaran.
d. Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok maupun
klasikal.
e. Aktivitas menulis rangkuman pembelajaran.
Sedangkan data kualitatif diperoleh dengan menilai atau
mengamati siswa dalam pemahaman materi pembelajaran ataupun
konsep pembelajaran meliputi :
a. Jawaban benar atau salah dalam menjawab tes formatif pda
setiap akhir pembelajaran.
b. Mengerjakan tugas-tugas tepat waktu an tidak tepat waktu.
c. Ketuntasan belajar pada materi pembelajaran.
d. Menjelaskan kembali pengetahuan yang diperoleh dari
pembelajaran yang benar.
4. Refleksi
Berdasarkan deskripsi temuan dan hasil pengolahan data, penulis
merenungkan dan meningat kembali apa yang telah dilaksanakan
selama pembelajaran, selama pembelajaran siklus I, II, dan III.
Hasil pembelajaran siklus I direfleksi atau melakukan tindakan
perbaikan di siklus II dan pada siklus III. Oleh karena itu melihat
deskripsi temuan di atas diharapkan dalam setiap pembelajaran
hendaknya guru :
a. Memperhatikan secara tuntas dalam pembelajaran menulis
sebaiknya mengajak siswa menulis bukan mengajarkan
menulis, tujuannya mengajak siswa ke dalam situasi yang
menyenangkan.
b. Dapat menumbuhkan ide – ide atau gagasan – gagasan agar
penulis berjalan lancar tentu dengan seloroh atau canda baik
dari guru atau siswa.
c. Menumbuhkan rasa keingintahuan siswa tentang apa yang
akan dipelajarinya, sehingga siswa berantusias.
d. Memperhatikan secara tuntas, setiap pujian yang diberikan
guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada pribadi
siswa, kelompok kecil atau seluruh siswa.
e. Memberikan pujian segera mungkin, agar dampak positif yang
diharapkan tidak menurun atau hilang. Pujian diberikan segera
setelah siswa menunjukkan respon yang diharapkan. Dengan
kata lain tidak ada waktu tunggu antara respon yang
ditunjukkan dengan pujian yang diberikan.
f. Pemberian pujian haruslah diberikan sehingga dampaknya
cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya. Oleh karena itu
guru hendaknya berusaha mencari variasi baru dalam
memberikan pujian, tidak menonton sehingga membosankan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Dari temuan data yang diperoleh penulis dan berdasarkan diskusi
dengan temansejawat supervisor, bahwa selama pembelajaran
perbaikan dilaksanakan yaitu tiga siklus baik siklus I, II, dan III
terdapat kemajuan yang berarti.
Pada siklus I dilaksanakan pencapaian harapan berdasarkan
prosentase yang ada sebagai titik awal untuk mengetahui ada atau
tidaknya kemajuan siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis
narasi.
Pelaksanaan pada siklus ke II boleh dikatakan bahwa proses
perbaikan pembelajaran berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan
pada waktu proses perbaikan pembelajaran guru sudah memberikan
pujian/sanjungan, sehingga kemampuan siswa dalam meningkatkan
keterampilan menulis narasi melalui metode kerja kelompok mulai
nampak bergairah. Bisa jadi materi yang diberikan selama proses
pembelajaran juga menarik perhaitan serta minat siswa, sehingga
siswa mudah menerima materi.
Pada siklus ke III untuk pelajaran Bahasa Indonesia penulis
membandingkan dengan data perolehan pada siklus I dan II. Apakah
pujian/sanjuangan yang diberikan dapat menambah meningkatkan
perhatian siswa terhadap keterampilan menulis narasi dan menambah
siswa untuk giat belajar. Dengan melihat presentase keberhasilan
siswa dari nilai formatif ternyata terdapat kemajuan yang signifikan.
Dari hasil perbaikan pembelajaran dapat dicapai sesuai harapan dan
tujuan. Meskipun dari ketiga siklua tidak satupun dapat mencapai
100% keberhasilan.
Hal ini penulis sadari karena dalam satu kelas tingkat kecerdasan
siswa tidak sama dan pasti ada yang tingkat kecerdasannya rendah.
Di samaping itu bahwa dalam proses belajar mengajar banyak hal
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Tabel 1 : Data sebelum diberika pujian/sanjungan.
No KriteriaMata Pelajaran
Bahasa Indonesiaketerangan
1 Rendah 40% Soal tes formatif
2 Sedang 35% 5 butir soal
3 Tinggi 25%
Sumber : Data perolehan siswa
Setelah diberikan pujian / sanjungan oleh guru dalam pembelajaran
perbaikan siklus. Maka siklus kedua diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2 : Data sesudah diberikan pujian / sanjungan dalam perbaikan.
No KriteriaMata Pelajaran
Bahasa Indonesiaketerangan
1 Rendah 0% Soal tes formatif
2 Sedang 5% 5 butir soal
3 Tinggi 95%
B. Pembahasan dari setiap Siklus
Orientasi Pembelajaran
Merencanakan jumlah siklus yang akan dilaksanakan.
Memperhatikan rencana pembelajaran, memilih sumber bahan.
Menetapkan alat evaluasi, lembar kerja siswa.
Membuat waktu pelaksanaan pembelajaran dan menganalisa hasil
pembelajaran.
Siklus I
Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
Menyusun rencana pembelajaran.
Menetapkan alat evaluasi.
Menyiapkan lembar kerja siswa
Melaksanakan kegiatan perbaiki pembelajaran I
Mengumpulkan data dan menganalisa.
Siklus II
Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
Menyiapkan sumber belajar dan frekuensinya.
Menetapkan alat evaluasi.
Melaksanakan kegiata perbaikan pembelajaran II
Mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut.
Siklus III
Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
Menyiapkan sumber belajar dan frekuensinya.
Menetapkan alat evaluasi.
Melaksanakan kegiata perbaikan pembelajaran III
Mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut.
Pada siklus I langkah yang ditempuh adalah melakukan pembelajaran
secara umum. Pada siklus ini penulis melakukan tatap muka sebagai
dasar untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan
perhatian siswa setelah diketahui hasil dari siklus I dan dilakukan
pada siklus II. Perbaikan kedua merupakan perbaikan pembelajaran
hasil pembelajaran siklus ke 2 dan dilaksanakan pada siklus III. Pada
siklus II dalam pelaksanaannya penulis menitik beratkan pada
pemahaman dan perhatian dari ketiga siklus tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Keterangan :
M : Merencanakan
L : Melaksanakan
R : Refleksi
(I.G = A.K. WARDANI, 2004 : 15)
L 1
R 1
L 2
M 1
R 3
M 3
R 2
L 3
M 2
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan penulis, setelah itu
menganalisa data dari penskoran temuan. Penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa melihat analisa baik keberhasilan siswa dalam
mengikuti tes ataupun kegiatan yang berarti positif mempunyai
ketingkatan, kenaikan positif ini menunjukkan bahwa pemahaman
dan perhatian siswa terhadap keterampilan menulis narasi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesaia terdapat peningkatan.
Memperhatikan perolehan dari siklus ke siklus dalam perbaikan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 2 Batangharjo kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur, menunjukkan dengan
meningkatkan yang berarti. Kenaikan yang berarti ini ditunjukkan
dengan meningkatkan hasil belajar siswa setelah diberikan
pujian/sanjungandan perhatian oleh guru, kenaikan yang berarti akan
positif adalah perubahan menuju kearah yang lebih baik.
Dalam hal ini membuktikan bahwa usaha meningkatkan keterampilan
menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode
kerja kelompok di Kelas V SDN 2 Batangharjo kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur, dapat melalui pemberian
keterampilan mengajar dengan pujian / sanjungan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Pada kesempatan ini, izinkanlah penulis memberikan saran dilaporan
pemantapan kemampuan profesional ini sebagai berikut :
1. Guru hendaknya dalam mengajar mempunyai kemampuan
baerbahas dalam arti yang luas, kemampuan mengorganisasi
pemikiran, keinginan, ide pendapat atau gagasan dalam bahasa
lisan maupun tulis.
2. Guru hendaknya memberi keterampilan menulis dengan seluruh
atau canda sebab bisa membantu munculnya ide segar dalam
setiap pelajaran menulis.
3. Dengan metode kerja kelompok siswa akan lebih aktif dan terarik
serta percaya diri dalam mengikuti pembelajaran.
4. Siswa hendaknya menambah wawasan perbendaharaan kata.
5. Siswa hendaknya menggunaka EYD denga tepat dan benar.
6. Secara bersama-sama pengelola pendidikan guru dan murid serta
instansi terkait untuk dapat memelihara iklim kelas atau sekolah
yang kondusif.
7. Bagi sekolah hendaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajran
dan membantu mewujudkan visi dan misi di SDN 2 Batangharjo
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, Agus Mulyana, (2003), Tes da Assesmen di SD, Jakarta,
Universitas Terbuka.
Hendri Nawawi (1989), Administrasi Pendidikan, Jakarta, CV Haji
Masagung.
IGAK Wardani, Kuswoyo Wikardit, Nochi Nasution (2003), Penelitian
Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
KFW Kreditansif Fur Wiederaufbau (2003), Buku IPA Guru Kelas V.
Departemen Pendidikan Nasioanal, Directorat Pendidikan Dasar dan
Menengah
Direktorat Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar bagian
Proyek Peningkatan Mutu Pengajaran IPA (SEQIP)
Keraf G (1984), Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa.
Ende Flores Nusa Indah.
1982, Eksposisi dan Deskripsi Ende Flores Nusa Indah.
1982, Argumentasi dan Narasi, Jakarta, PT. Gramedia.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Kesediaan Teman Sejawat dalam penyelenggaraan pemantapan
Kemampuan Profesional.
3. Nilai formatif Siswa.
4. Surat Pernyataan
5. Lembar Observasi
6. Rencana Pembelajaran Bahasa Indonesia
7. Rencana Perbaikan Pembelajaran I
8. Rencana Perbaikan Pembelajaran II
9. APKG I
10.APKG II
11.Lembar Penilaian Pemantapan Kemampuan Profesioanal.
SURAT IZIN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : KAMDANI, BA
NIP : 19540751977031002
Jabatan : Kepala Sekolah SDN 2 Batangharjo Kecamatan
Batanghari
Memberikan izin kepada :
Nama : Marwati
NIM : 817409903
Mahasiswa : FKIP UT Bandar Lampung, Pokjar Batanghari
Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V dan III dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA.
Demikian surat izin ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Batangharjo, 12 Mei 2010
Kepala SDN 2 Batangharjo
K A M D A N I, BA NIP. 19540751977031002
FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada Yth,
Kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung
Di
Bandar Lampung
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : MUHAMMAD MATORI
NIM : 817409888
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Alamat Sekolah : Batangharjo Kecamatan Batanghari
Menyatakan bahwa bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan PKP atas nama :
Nama : MARWATI
NIM : 817409903
Program Studi : SI PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Alamat Sekolah : Batangharjo Kecamatan Batanghari
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Batangharjo, 20 April 2010
Mengetahui Teman sejawat
Kepala sekolah
KAMDAN, BA MUHAMMAD MATORINIP. 19540751977031002 NIM. 817409888
NILAI FORMATIF SISWA KELAS V
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
No Nama Siswa Awal Siklus I
Siklus II
Siklus III
1 AGUNG YULIANTO 4.0 5.0 6.5 7.02 DANI SAKA KURMAWAN 5.5 6.0 7.0 7.53 MITTAHUL HABIB 5.0 5.5 6.5 7.54 SAFAAT KHOIRUDIN 6.0 7.0 8.0 8.55 YUDI ANDIKA 7.0 7.5 8.0 8.56 ANDI FEBRI WAHYUDI 6.0 6.5 7.0 7.57 AYUB LESTARI 6.0 6.5 7.0 7.58 BAYU KHOLIFATUR R. 7.0 7.5 8.0 9.09 RIZAL WAHYU HANIFA 5.5 6.5 7.5 8.010 M. AMAR S. 4.5 5.0 6.5 7.011 VINDO PRASETYO 5.0 6.0 6.5 7.012 AKAS BAHARI 4.0 5.5 6.5 7.013 DARMA SETIAWAN 4.0 5.5 6.0 6.514 ITA INDAH SARI 6.0 6.5 7.0 7.515 LIVIA 7.0 7.5 8.0 9.016 PRAYOGI MEGANTARA 6.0 6.5 7.0 7.517 RICKY KURNIAWAN 6.0 6.5 7.0 7.518 SULUH ABDUL AZIZ 4.5 5.5 6.5 7.019 TRI PANDU SAPUTRA 5.5 6.5 7.0 7.520 ANGGI WIDI OKTARI 6.0 6.5 7.0 7.5
JUMLAH 110.5 125.5 140.5 152.0RATA-RATA 5.53 6.28 7.03 7.60
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MARWATI
NIM : 817409903
UPBJJ-UT : Bandar Lampung
Menyatakan bahwa :
Nama : MUHAMMAD MATORI
Tempat Mengajar : SDN 2 Batangharjo
Guru Kelas : V (Lima)
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mta kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
Batangharjo, 20 April 2010
Teman Sejawat yang membuat pertanyaan
Mahasiswa
MUHAMMAD MATORI MARWATINIM. 817409888 NIM. 817409903
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin 25 April 2010
Fokus Observasi : Pengguna Media Pembelajaran
No Perilaku guru yag diobservasikemunculan
komentarAda Tidak ada
1 Suka berfikir abstrak
2 Suka pada ketepatan
3 Sangat suka berhitung
4 Suka keadaan teratur
5 Menggunakan struktur logis
6 Sangat suka memecahkan masalah
7 Suka bereksperimen
8 Suka kalkulator
9 Suka mencatat dengan teratur
10 Penggunaan Media Belajar
Pengamat
M A R W A T INIM. 817409903
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima ) / 2 ( Dua)
Pertemuan : 1 ( Satu )
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
II. Kompetensi Dasar
- Menemukan judul teks dengan kata- kata sendiri
- Mencatat ide pokok pada tiap paragraph
- Mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan
- Menulis rincian isi cerita
III. Indikator
- Siswa mampu membuat karangan narasi
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menentukan judul teks narasi dengan kata – kata sendiri
- Siswa mampu mencatat ide pokok pada setiap paragraf.
V. Materi Pembelajaran
Teks narasi ( 200 - 250 kata ) contoh cerpen narasi Buku Bahasa Indonesia
kelas V
VI. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Diskusi
- Inquiry
- Penugasan
- Kerja kelompok
VI. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Mengisi daftar kelas , berdoa, menyiapkan materi ajar, model dan alat
peraga
- Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu
- Menyampaikan tujuan dan kegiatan
B. Kegiatan inti ( 45 Menit )
- Guru menjelaskan tentang isi bacaan keterampilan menulis narasi
- Membagikan contoh karangan narasi
- Membagikan contoh cerpen
- Menjelaskan rencian isi cerpen
C. Kegiatan akhir ( 15 Menit )
- Merangkum
- Memberikan teks tertulis
- Memberikan penilaian
VII. Alat / bahan dan Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas V ( Erlangga )
VIII. Penilaian
Penilaian dilakukan secara lisan dan tertulis
Mengetahui Batangharjo, 20 April 2010
Kepala SD Negeri 2 Mahasiswa
K A M D A N , BA M A R W A T INIP. 19540751977031002 NIM. 817409903
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 ( Dua)
Pertemuan : I dan II
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
II. Kompetensi Dasar
- Menemukan judul teks dengan kata- kata sendiri
- Mencatat ide pokok pada tiap paragraph
- Mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan
- Menulis rincian isi cerita
III. Indikator
- Siswa mampu membuat karangan narasi
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menentukan judul teks narasi dengan kata – kata sendiri
- Siswa mampu mencatat ide pokok pada setiap paragraf.
V. Materi Pembelajaran
Teks narasi ( 200- 250 kata ) contoh cerpen narasi Buku Bahasa Indonesia
kelas V.
VI. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Diskusi
- Inquiry
- Penugasan
- Kerja kelompok
VI. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Mengisi daftar kelas , berdoa, menyiapkan materi ajar, model dan alat
peraga
- Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu
- Menyampaikan tujuan dan kegiatan
B. Kegiatan Inti (45 Menit)
- Guru Menjelaskan tentang isi bacaan keterampilan narasi.
- Membagikan contoh karangan narasi
- Membagikan contoh cerpen / cerita.
- Menjelaskan rincian isi cerita.
- Menjelaskan apakah narasi itu.
C. Kegiatan Akhir
- Melalui Tanya jawab
- Memberikan latihan tertulis.
- Memberikan hasil latihan.
VII. Prosedur
1. Prosedur
a. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran.
b. Melalui Tanya jawab pada akhir pelajaran.
2. Alat evaluasi
Tes Tertulis
a.
b.
3. Kunci Jawaban.
NAWANG WULAN
Terik sinar matahari membuat wajah Nawang Wulan yang kuning langsat
menjadi kemerah-merahan. Dari lehernya yang halus mulai keluar butir-butir
keringat. Tanganya yang sedang memegang alu tampak sedikit mengeras. Ia berdiri
di deket lesung sambil memandang ke lumbung padi. Kemudian diletakkanya alu
dan segera berjalan menuju lumbung. Dia kelihatan kaget ketika didalam lumbung
dilihatnya hanya tinggal dua ikat padi. Tinggal berapa hari lagikah dia, suami, dan
anaknya masih dapat menikmati nasi ? Dua ikat padi dan setengah nyiru beras, tak
sampai dua minggu pasti habis, pikirnya.
Sebelum peristiwa itu terjadi, kehidupannya tidaklah seberat ini. Ia tidak perlu menumbuk padi setiap hari. Cukup dengan memasukkan sebutir padi kedalam dandang, berkat kesaktian yang masih dipunyainya saat itu, jadilah sedandang penuh nasi.
Ia jadi teringat pada hari itu. “kang jaka saya kesungai sebentar. Saya sedang
masak nasi, tapi tutup dandang ini jangan dibuka, ia ?” pintanya pada suaminya.
Entah apa yang mendorong suaminya melanggar permintaannya itu. Ketika dia
kembali dari sungai, dilihatnya didalam dandang masih sebutir padi, bukan
sedandang nasi seperti biasa. Perasaan kecewa, marah, sedih, berkecamuk didalam
hatinya. Namun, tak ada yang dapat dilakukan lagi. Kesaktiannya lenyap dan
bencana itu datang.
Ia harus mulai membiasakan diri menumbuk padi setiap hari. Kulitnya tidak
sehalus dulu. Padi dilumbung mereka pun mulai menyusut. Dan suaminya harus
bekerja keras dari pagi hingga larut senja.
Kini di hadapannya hanya terdapat dua ikat padi. Apa yang akan dilakukannya
setelah padinya habis, sedangkan panen masih lebih sebulan lagi ?
Diangkatnya pelan-pelan seikat padi yang ada dihadapannya. Tiba-tiba
matanya tertumbuk pada sehelai selendang berwarna biru muda, terhimpit ikatan
padi.
Rupanya dia yang mencuri selendang ini, pikirnya. Ingatanya melayang
kemasa lalu, sebelum ia kawin dengan suaminya.
Ia bersama saudara-saudaranya sering turun dari kayangan kebumi untuk
sekedar bermain-main, menikmati pemandangan, serta mandi-mandi ditelaga. Itulah
yang mereka lakukan hari itu. Setelah seharian bertamasya, mereaka turun ketelaga
untuk mandi-mandi. Ketika hari sudah bertambah gelap, ketika mereka hendak
kembali, kekayangan, ternyata pakaian dan selendangnya tidak ada ditempat ia
meletakknnya mula-mula. Padahal, selendang itulah yang dapat membawanya
terbang.
Ia sangat sedih dan bingung. Begitu pula saudara-saudaranya. Tapi apa yang
dapat mereka lakukan ? kalau mereka turut mencari selendang itu, tentu mereka tidak
dapat pulang, karena mereka tidak dapat terbang didalam gelap. Oleh karena itulah ia
ditinggalkan saudara-saudaranya dipinggir telaga.
“Adik sendirian disini ?”
Nawang Wulan kaget mendengar suara seorang laki-laki dibelakangnya. Ia
menengok. Seorang pemuda desa berpakaian sederhana. Tubuhnya kekar sama
seperti pemuda-pemuda desa yang pernah dilihatnya.
“Aku tak dapat pulang karena selendangku hilang,” jawabnya diselingi isak
tangis. “Kalau mau, tinggalah sementara dirumahku,” kata pemuda itu dengan wajah
lugu. “Aku hidup sendiri, orang tuaku telah lama meninggal, dan aku tak mempunyai
saudara,” tambahnya.
Nawang Wulan menerima jasa baik pemuda itu. Dan ketika beberapa minggu
kemudian pemuda itu memintanya menjadi istrinya, ia tidak punya pilihan lain selain
menerinya.
Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang ada
ditangannya ? Jika ia pergi, siapa yang akan mengurus anak, hsil cinta kasihnya
bersama suaminya ? Tapi suaminya telah berbuat khianat dengan mencuri selendang
ini, lalu berpura-pura berbuat jas baik, hanya agar dapat mengawinnya. Dan beberapa
waktu yang lalu suaminya telah pula melanggar pesannya, yang pada akhirnya
menjadi penyebab semua penderitaan ini.
Aku harus pulang, katanya dalam hati. Ia pun segera kembali ke rumah.
Ketika suaminya kembali dari sawah sore hari, ia sudah siap-siap dengan
selendangnya. Anaknya pun sudah mengenakan pakaian yang bagus.
“Mau ke mana, Wulan? Tampaknya kau rapi,” tegur suaminya.
“Kakang,” katanya, “rupanya kakang selama ini telah berkhianat kepada saya.”
“Apa maksutmu?” Tanya suaminya.
“Kakang mengenal selendang ini,’kan?”
Tiba-tiba wajah suaminya menjadi pucat.
“Maafkan kakang, Wulan. Memang kakanglah yang mengambil selendang itu
dulu,” kata suaminya. “Waktu itu kakang ingin sekali beristrikan seorang bidadari,
dan kebetulan kakang menjumpai engkau dan saudara-saudaramu sedang mandi
ditelaga,” sambungnya dengan wajah dengan wajah penuh penyesalan.
“Engkau bermaksud pulang, Wulan?” Tanya suaminya tiba-tiba. “Bagaiman
anak kita?”
Nawang Wulan masih diam, tapi sesaat kemudian, dengan suara gemetar daia
berkata, “Tekadku sudah bulat. Aku akan kembali ketempat asalku. Dia anak kita
akan kubawa. Aku akan memeliharanya dengan baik.
Suaminya hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya.
“Apabila kakang rindu dengan kami, pergilah ke puncak sebelah timur sana.
Teriakkan namaku tiga kali, aku akan turun bersama anak kita,” lanjut Nawang
Wulan.
Suaminya terus masih terdiam.
“Selamat tinggal kakang. Aku mohon maaf jika selam kita hidup bersama ada
kesalahan yang kuperbuat terhadap kakang.”
Perlahan-lahan ia mulai naik ke angkasa sambil menggendong anaknya. Tangis
yang sejak tadi ditahan-tahannya, kini mulai tak terbendung. Air mata mulai
membasahi wajahnya…..