29
BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU A. Prosedur Permohonan PKPU Ada dua cara yang disediakan oleh UU Kepailitan dan PKPU agar debitur dapat terhindar dari ancaman harta kekayaannya dilikuidasi ketika debitur telah atau akan berada dalam keadaan insolven. Cara yang pertama adalah dengan mengajukan PKPU. PKPU diatur dalam Bab III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 UU Kepailitan dan PKPU. Berdasarkan Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU, debitur yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan pembayaran utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada kreditur. Istilah lain dari PKPU ini adalah suspension of payment atau Surseance van Betaling, maksudnya adalah suatu masa yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim niaga di mana dalam masa tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk memusyawarahkan cara-cara pembayaran hutangnya dengan memberikan rencana pembayaran seluruh atau sebagian hutangnya, termasuk apabila perlu untuk merestrukturisasi hutangnya tersebut. 27 Cara yang kedua yang dapat ditempuh oleh debitur agar harta kekayaan terhindar dari likuidasi adalah mengadakan perdamaian antara debitur dengan para 27 Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1999), hlm. 15. Universitas Sumatera Utara

PKPU niaga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses pkpu dan pengetahuan

Citation preview

Page 1: PKPU niaga

BAB II

PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU

A. Prosedur Permohonan PKPU

Ada dua cara yang disediakan oleh UU Kepailitan dan PKPU agar debitur

dapat terhindar dari ancaman harta kekayaannya dilikuidasi ketika debitur telah

atau akan berada dalam keadaan insolven. Cara yang pertama adalah dengan

mengajukan PKPU. PKPU diatur dalam Bab III, Pasal 222 sampai dengan Pasal

294 UU Kepailitan dan PKPU. Berdasarkan Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan

PKPU, debitur yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat

melanjutkan pembayaran utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

ditagih, dapat memohon penundaan pembayaran utang, dengan maksud untuk

mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran seluruh atau

sebagian utang kepada kreditur. Istilah lain dari PKPU ini adalah suspension of

payment atau Surseance van Betaling, maksudnya adalah suatu masa yang

diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim niaga di mana dalam masa

tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk

memusyawarahkan cara-cara pembayaran hutangnya dengan memberikan rencana

pembayaran seluruh atau sebagian hutangnya, termasuk apabila perlu untuk

merestrukturisasi hutangnya tersebut.27

Cara yang kedua yang dapat ditempuh oleh debitur agar harta kekayaan

terhindar dari likuidasi adalah mengadakan perdamaian antara debitur dengan para

27 Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1999), hlm. 15.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PKPU niaga

krediturnya setelah debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan. Perdamaian itu

memang tidak dapat menghindarkan kepailitan, karena kepailitan itu sudah

terjadi, tetapi apabila perdamaian itu tercapai maka kepailitan debitur yang telah

diputuskan oleh pengadilan itu menjadi berakhir.28

Tujuan pengajuan PKPU, menurut Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan

PKPU, adalah untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditur. Menurut penjelasan

Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU, yang dimaksud dengan kreditur

adalah baik kreditur konkuren maupun kreditur yang didahulukan. Penundaan

Kewajiban Pembayaran Utang adalah prosedur hukum (atau upaya hukum) yang

memberikan hak kepada setiap debitur maupun kreditur yang tidak dapat

memperkirakan melanjutkan pembayaran utangnya, yang sudah jatuh tempo.

Dengan kata lain, dengan cara

ini pula debitur dapat menghindarkan diri dari pelaksanaan likuidasi terhadap

harta kekayaannya sekalipun kepailitan sudah diputuskan oleh pengadilan.

Perdamaian tersebut dapat mengakhiri kepailitan debitur hanya apabila

dibicarakan bersama melibatkan semua kreditur. Apabila perdamaian hanya

diajukan dan dirundingkan dengan hanya satu atau beberapa kreditur, maka

kepailitan debitur tidak dapat diakhiri.

29

28 Ibid., hlm. 327.

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dapat diajukan secara sukarela oleh

debitur yang telah memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat membayar utang-

utangnya dan PKPU adalah suatu keringanan yang diberikan kepada suatu debitur

untuk menunda pembayaran utangnya, debitur mempunyai harapan dalam waktu

29 Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 37.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PKPU niaga

yang relatif tidak lama akan memperoleh penghasilan yang akan cukup melunasi

semua utang-utangnya.

Pada hakikatnya PKPU berbeda dengan kepailitan, PKPU tidak

berdasarkan pada keadaan dimana debitur tidak membayar utangnya atau insolven

dan juga tidak bertujuan dilakukannya pemberesan budel pailit. PKPU tidak

dimaksudkan untuk kepentingan debitur saja, melainkan juga untuk kepentingan

para krediturnya. Menurut Fred B.G. Tumbuan, PKPU bertujuan menjaga jangan

sampai seorang debitur, yang karena suatu keadaan semisal keadaan likuid dan

sulit memperoleh kredit, dinyatakan pailit, sedangkan bila ia diberi waktu besar

kemungkinan ia akan mampu untuk melunaskan utang-utangnya, jadi dalam hal

ini akan merugikan para kreditur juga.30

Kartini Muljadi, menambahkan bahwa debitur selama PKPU tidak

kehilangan penguasaan dan hak (beheer en beschikking) atas kekayaannya, tetapi

hanya kehilangan kebebasannya dalam menguasai kekayaannya.

Oleh karenanya dengan memberi waktu

dan kesempatan kepada debitur melalui PKPU maka debitur dapat melakukan

reorganisasi usahanya ataupun restrukturisasi utang-utangnya, sehingga ia dapat

melanjutkan usahanya dan dengan demikian ia dapat melunasi utang-utangnya.

31

30 Ibid., hlm. 329

Apabila dalam

kepailitan debitur tidak lagi berwenang mengurus dan memindahtangankan

kekayaannya, tetapi dalam PKPU debitur masih dapat melakukan pengurusan dan

kepemilikan atas harta kekayaannya asalkan hal tersebut disetujui oleh pengurus

PKPU (Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU). Selanjutnya Pasal 240 ayat 4

UU Kepailitan dan PKPU menyebutkan, bahkan atas dasar kewenangan yang

31 Ibid., hlm. 330.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PKPU niaga

diberikan oleh pengurus PKPU, debitur dapat melakukan pinjaman dari pihak

ketiga semata-mata dalam rangka meningkatkan nilai harta debitur. Dalam hal ini

bila untuk mendapatkan pinjaman dimintakan jaminan atau agunan maka yang

dapat dijaminkan adalah terhadap harta debitur yang belum dijadikan jaminan

utang sebelumnya.

Dengan demikian jelaslah perbedaan antara PKPU dan kepailitan, dimana

dalam PKPU debitur tetap memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan

hukum mengalihkan dan mengurus kekayaannya sepanjang hal itu dilakukan

dengan persetujuan pengurus PKPU yang ditunjuk secara khusus oleh pengadilan

berkenaan dengan proses PKPU tersebut. Sedangkan dalam hal debitur dinyatakan

pailit oleh pengadilan, maka debitur tersebut tidak lagi berwenang untuk

mengurus dan mengalihkan harta kekayaannya yang telah menjadi harta pailit.

Kewenangan tersebut sepenuhnya berada ditangan kurator.

Prinsip PKPU jelas berbeda dengan prinsip kepailitan, yaitu untuk

memperoleh pelunasan secara proporsional dari utang-utangnya debitur.

Meskipun pada prinsipnya kepailitan masih membuka pintu menuju perdamaian.32

32 Ibid., hlm. 37.

PKPU dan kepailitan adalah dua hal yang berbeda, dimana PKPU jelas sangat

bermanfaat, karena perdamaian yang dilakukan melalui PKPU akan mengikat

juga kreditur lain diluar PKPU, sehingga debitur dapat melanjutkan restrukturisasi

usahanya, tanpa takut terganggu oleh tagihan-tagihan kreditur yang berada di luar

PKPU. Selain itu, kreditur juga seharusnya terjamin melalui PKPU, karena bila

terjadi pelanggaran terhadap perjanjian perdamaian tersebut, maka kreditur dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PKPU niaga

mengajukan permohonan pembatalan perjanjian perdamaian kepada pengadilan

niaga dan debitur otomatis dinyatakan pailit. Hal ini juga berbeda dengan proses

restructuring biasa, yang apabila terjadi breach perjanjian, tentunya harus dilalui

proses gugat perdata yang berliku-liku dan waktunya panjang. Proses

restructuring hanya mengikat kreditur tertentu saja namun dalam PKPU mengikat

semua kreditur. Sedangkan dalam kepailitan, walaupun juga ada mengenal

perdamaian, namun pada dasarnya kepailitan itu ditujukan pada pemberesan harta

pailit yang dilakukan dengan cara menjual seluruh boedel pailit dan membagikan

hasil penjualan tersebut kepada para kreditur yang berhak menurut urutan yang

ditentukan dalam undang-undang.

Perbedaan antara PKPU dengan kepailitan juga terdapat dalam bidang

prosedur yang harus ditempuh. Peraturan prosedur pada PKPU kurang luas

dibandingkan dengan peraturan prosedur dalam kepailitan.33

Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa;

PKPU harus

diajukan sebelum debitur dinyatakan pailit oleh putusan Pengadilan Niaga, sebab

apabila PKPU diajukan setelah debitur dinyatakan pailit, maka hal ini tidak ada

gunanya lagi. Sehubungan dengan itu, maka berdasarkan Pasal 229 ayat 3 UU

Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa apabila permohonan pernyataan pailit

dan permohonan PKPU diperiksa pada saat yang bersamaan, maka permohonan

PKPU harus diputuskan terlebih dahulu.

1. PKPU diajukan oleh debitur yang mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditur atau

oleh kreditur

33 Sunarmi, Op.Cit., hlm. 202.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PKPU niaga

2. Debitur yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan

membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih dapat

memohon PKPU, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian

yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada

kreditur.

3. Kreditur yang memperkirakan bahwa debitur tidak dapat melanjutkan

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat

memohon agar kepada debitur diberi PKPU, untuk memungkinkan debitur

mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian

atau seluruh utang kepada krediturnya.

Dari ketentuan Pasal 222 diketahui bahwa yang dapat mengajukan

permohonan PKPU adalah debitur dan kreditur. Debitur dapat mengajukan

permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang hanya apabila debitur

mempunyai lebih dari satu kreditur. Selain itu, syarat lain bagi debitur agar dapat

mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang, yaitu apabila

debitur juga sudah dalam keadaan tidak dapat atau memperkirakan tidak akan

dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

ditagih.

Sesuai dengan pejelasan Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU

kreditur yang dapat mengajukan permohonan PKPU adalah setiap kreditur baik

kreditur konkuren maupun kreditur yang didahulukan. Kreditur konkuren adalah

kreditur yang tidak memiliki hak jaminan atau agunan atas harta debitur sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PKPU niaga

jaminan pelunasan utang. Sementara itu, kreditur yang didahulukan pelunasan

piutangnya adalah kreditur pemegang hak jaminan dan kreditur istimewa.

Undang-Undang Kepailitan dan PKPU menentukan tidak semua debitur

dapat mengajukan sendiri permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang.

Dalam hal debitur adalah bank, perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan

penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, perusahaan asuransi,

perusahaan re-asuransi, dana pensiun, dan badan usaha milik negara yang

bergerak di bidang kepentingan publik maka yang dapat mengajukan permohonan

PKPU yaitu:34

1. Bank Indonesia dalam hal debitur adalah bank,

2. Badan Pengawas Pasar Modal dalam hal debitur adalah perusahaan efek, bursa

efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan

penyelesaian, dan

3. Menteri Keuangan dalam hal debitur adalah perusahaan asuransi, perusahaan

re-asuransi dan dana pensiun, dan badan usaha milik negara yang bergerak di

bidang kepentingan publik.

Permohonan PKPU dapat diajukan oleh debitur baik sebelum permohonan

pernyataan pailit diajukan maupun setelah permohonan pernyataan pailit diajukan

sebagimana ketentuan Pasal 222 jo Pasal 229 ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU,

yang penting sebelum adanya keputusan hakim yang tetap menyatakan debitur

pailit. Sehubungan dengan dimungkinkannya permohonan PKPU diajukan setelah

34 Syamsudin Sinaga, Op.Cit., hlm. 265.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PKPU niaga

pengadilan niaga menerima permohonan pernyataan pailit, dapat terjadi

kemungkinan sebagai berikut:35

1. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh pengadilan niaga tetapi

belum diperiksa, dan sementara permohonan pernyataan pailit belum diperiksa,

pengadilan niaga menerima pula permohonan PKPU dari debitur atau dari

kreditur yang bukan pemohon kepailitan.

2. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh pengadilan niaga, dan

sementara permohonan pernyataan pailit itu sedang diperiksa oleh pengadilan

niaga, debitur atau kreditur yang bukan pemohon kepailtan juga mengajukan

PKPU.

Prosedur permohonan PKPU diuraikan berdasarkan ketentuan Pasal 224

UU Kepailitan dan PKPU yang berbunyi sebagai berikut:

1. Permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222 harus diajukan kepada pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokadnya.

2. Dalam hal pemohon adalah debitur, permohonan PKPU harus disertai daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan utang debitur beserta suratbukti secukupnya.

3. Dalam hal pemohon adalah kreditur, pengadilan wajib memanggil debitur melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7(tujuh) hari sebelum sidang.

4. Pada sidang sebagaimana dimaksud pada ayat 3, debitur mengajukan daftar yang memuat sifat, jumlah piutang dan utang debitur beserta surat bukti secukupnya dan bila ada rencana perdamaian.

5. Pada surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilampirkan rencana perdamaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222.

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1, ayat 2 , ayat 3, ayat (4) dan ayat 5 berlaku mutatis mutandis sebagai tata cara pengajuan PKPU sebagaimana dimaksud pada ayat 1.

35 Sutan Remi Syahdeini, Op.Cit., hlm 338.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PKPU niaga

Berdasarkan ketentuan Pasal 224 UU Kepailitan dan PKPU tersebut, maka

permohonan PKPU harus diajukan secara tertulis kepada Pengadilan Niaga

disertai dengan daftar uraian mengenai harta beserta surat-surat bukti selayaknya.

Surat permohonan itu harus ditandatangani baik oleh debitur maupun penasehat

hukumnya.36

Terhadap permahonan PKPU yang diajukan ke pengadilan niaga, maka

pengadilan terlebih dahulu akan memutus PKPU Sementara kepada debitur

sebelum PKPU Tetap. Adapun tujuan PKPU Sementara ini adalah :

Dengan demikian, debitur harus menunjuk penasehat hukum bila

ingin mengajukan permohonan PKPU. Namun permohonan tersebut tidak dapat

diajukan sendiri oleh penasehat hukum tetapi harus bersama-sama dengan debitur.

Pada surat permohonan tersebut dapat juga dilampirkan rencana perdamaian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222.

1. Agar segera tercapai keadaan diam (stay atau standstill)37

2. Memberi kesempatan kepada debitur untuk menyusun rencana perdamaian

berikut segala persiapan-persiapan yang diperlukan apabila rencana

perdamaian belum dilampirkan dalam pengajuan PKPU sebelumnya.

sehingga

memudahkan pencapaian kata sepakat diantara kreditur dengan debitur

menyangkut pada rencana perdamaian yang dimaksudkan oleh debitur.

Dalam hal permohonan diajukan oleh debitur, pengadilan dalam waktu

paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan,

sebagaimana dimaksud di atas, hakim harus mengabulkan PKPU Sementara

dengan batas waktu 45 hari dan harus menunjuk seorang hakim pengawas serta

36 Ibid., hlm. 341. 37 Ibid., hlm. 344.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PKPU niaga

mengangkat satu orang atau lebih pengurus yang bersama-sama debitur mengurus

harta si debitur. Namun apabila permohonan diajukan oleh kreditur, pengadilan

dalam waktu paling lambat 20 hari sejak tanggal didaftarkannya surat

permohonan tersebut, harus mengabulkan PKPU Sementara dan harus menunjuk

hakim pengawas serta mengangkat satu atau lebih pengurus yang bersama-sama

debitur mengurus harta debitur tersebut.

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara berlaku sejak tanggal

PKPU Sementara tersebut ditetapkan dan berlangsung sampai dengan tanggal

sidang yang paling lambat diselenggarakan pada hari ke 45 terhitung sejak PKPU

Sementara ditetapkan. Segera setelah ditetapkannya putusan PKPU Sementara,

pengadilan melalui pengurus wajib memanggil debitur dan kreditur dengan surat

tercatat atau melalui kurir, untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan

paling lambat pada hari ke-45 terhitung setelah keputusan PKPU Sementara

ditetapkan.

Pada hakekatnya PKPU Tetap diberikan oleh para kreditur dan bukan oleh

pengadilan niaga, dengan kata lain PKPU Tetap diberikan berdasarkan

kesepakatan debitur dan para krediturnya mengenai rencana perdamaian yang

diajukan oleh debitur. Dan Pengadilan Niaga hanya memberikan putusan

pengesahan atau konfirmasi saja atas kesepakatan antara debitur dan para kreditur

konkuren tersebut. Tidak dibenarkan bagi Pengadilan Niaga untuk mengeluarkan

keputusan yang tidak sesuai dengan kehendak atau kesepakatan debitur dan para

krediturnya.38

38 Ibid., hlm. 341.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PKPU niaga

Pasal 229 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa pemberian PKPU

Tetap berikut perpanjangannya ditetapkan oleh Pengadilan berdasarkan:

1. persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditur konkuren yang haknya

diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3 (dua

pertiga) bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau yang sementara diakui

dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut; dan

2. persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah Kreditur yang piutangnya

dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, atau hak

agunan atas kebendaan lainnya yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3 (dua

pertiga) bagian dari seluruh tagihan Kreditur atau kuasanya yang hadir dalam

sidang tersebut.

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap lahir setelah proses sidang

dimaksud di atas dilaksanakan dan keputusan sidang menetapkan bahwa PKPU

sementara diputus menjadi PKPU tetap. Apabila PKPU tetap ini disetujui oleh

para kreditur maka rencana perdamaian tersebut ditetapkan menjadi perjanjian

perdamaian yang disepakati oleh para pihak, tidak boleh melebihi batas waktu 270

hari sudah termasuk perpanjangannya terhitung sejak PKPU sementara

ditetapkan. Namun apabila dalam sidang tidak dapat ditetapkan persetujuan

PKPU sementara maka dalam sidang tersebut debitur dinyatakan pailit.39

Selama berlangsungnya PKPU sementara maupun PKPU tetap,

berdasarkan Pasal 242 UU Kepailitan dan PKPU debitur tidak dapat dipaksa

untuk membayar utang-utangnya lagi. Selain itu, semua tindakan eksekusi yang

39 Sunarmi, Op.Cit., hlm. 207.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PKPU niaga

telah dimulai dalam rangka pelunasan utang harus ditangguhkan dan semua sita

yang telah diletakkan gugur dan dalam hal debitur disandera, debitur harus segera

dilepaskan segera setelah diucapkan keputusan PKPU tetap atau setelah keputusan

pengesahan perdamaian memperoleh kekuatan hukum tetap.40

Undang-undang mewajibkan begitu permohonan PKPU sementara diputus

oleh pihak Pengadilan Niaga pengurus wajib segera mengumumkan putusan

PKPU dalam Berita Negara Republik Indonesia dan dalam satu atau lebih surat

kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawas dan pengumuman itu juga harus

memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang merupakan rapat

permusyawaratan hakim berikut pengumuman tentang tanggal, tempat dan waktu

sidang, nama hakim pengawas dan nama serta alamat pengurus dan apabila pada

surat permohonan dilampirkan rencana perdamaian, maka hal ini harus disebutkan

dalam pengumuman tersebut, dan pengumuman itu harus dilakukan dalam waktu

paling lambat 21 hari sebelum tanggal sidang direncanakan. Demikian juga dalam

halnya telah disetujuinya PKPU tetap dan pengesahan rencana perdamaian maka

keputusan tersebut harus diumumkan dengan cara sebagaimana disebut di atas.

B. Pihak-Pihak dalam PKPU

1. Debitur

Berdasarkan pada ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Kepailitan dan PKPU,

yang dimaksud dengan debitur adalah orang yang mempunyai hutang karena

perjanjian atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih dimuka

40 Syamsudi Sinaga, Op.Cit., hlm. 270.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PKPU niaga

pengadilan. Dalam PKPU debitur belum atau tidak dinyatakan pailit tetapi oleh

Majelis Hakim diberi penundaan kewajiban pembayaran utang dengan putusan.

Debitur ini, sejak putusan PKPU diucapkan maka bersama-sama dengan pengurus

berhak mengurus harta debitur.41

Sesuai dengan Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPU, debitur yang

mempunyai lebih dari satu kreditur dapat mengajukan PKPU bila ia tidak dapat

atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya

yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Maksud pengajuan oleh debitur ini ialah

untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran

sebagian atau seluruh utang kepada kreditur. Debitur yang mengajukan ini dapat

berupa debitur perorangan ataupun debitur badan hukum.

Pada UU Kepailitan dan PKPU menentukan tidak semua debitur dapat

mengajukan sendiri permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang. Ada

beberapa pengecualian sehingga permohonan PKPU hanya dapat diajukan oleh

pihak yang berwenang yaitu:

a. Bank Indonesia jika debiturnya bank;

b. Bapepam jika debiturnya perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring

dan penjaminan, dan lembaga penyimpanan dan penyelesaian;

c. Menteri Keuangan jika debiturnya perusahaan asuransi, reasuransi, dana

pensiun dan BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik;

41 Ibid., hlm. 15

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PKPU niaga

2. Kreditur

Berdasarkan pada ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan dan PKPU,

yang dimaksud dengan kreditur adalah orang yang mempunyai piutang karena

perjanjian atau Undang-undang yang dapat ditagih di muka pengadilan. Dalam

PKPU terdapat beberapa jenis kreditur yakni:

a. Kreditur separatis.

Diatur dalam Pasal 56 UU Kepailitan dan PKPU. Yang dimaksud dengan

kreditur separatis adalah kreditur yang memiliki jaminan hutang

kebendaan (hak jaminan), seperti pemegang hak tanggungan, hipotik,

gadai, fidusia, dan hak agunan atas kebendaan lainnya. Kreditur ini

mempunyai kedudukan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan

kreditur lainnya. Kreditur ini dapat mengeksekusi haknya seolah-olah

tidak terjadi kepailitan. Namun pelaksanaannya harus ditangguhkan

terhitung 90 hari sejak tanggal putusan pailit diucapkan. Kreditur

separatis dapat mengajukan permohonan pailit tanpa kehilangan hak

agunan atas kebendaan yang mereka miliki terhadap harta debitur dan

tetap memiliki hak untuk didahulukan dari kreditur yang lain.42

b. Kreditur preferen.

Berdasarkan pada Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUH Perdata, yang

dimaksud dengan kreditur preferen adalah kreditur yang memiliki hak

istimewa atau hak prioritas sesuai dengan yang diatur oleh undang-

undang yang bersangkutan. Dalam kepailitan kreditur preferen mendapat

42 Ibid., hal. 16-17.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PKPU niaga

hak untuk didahulukan pembayarannya atas semua harta pailit

berdasarkan sifat piutangnya. Pembayarannya diistimewakan atas hasil

penjualan barang bergerak maupun barang tetap dari harta debitur pailit.

Tagihan yang preferen atas hasil eksekusi benda tertentu milik debitur

antara lain:43

1) ongkos-ongkos pengadilan

2) privelege orang yang menyewakan.

3) privelege si penjual

4) biaya menyelamatkan barang

5) biaya pembuatan (upah tukang)

6) hak istimewa pemilik rumah penginapan.

7) upah angkutan

8) hak istimewa para tukang batu, tukang kayu dan tukang bangunan,

9) hak istimewa atas penggantian serta pembayaran yang harus dipikul

oleh pegawai yang memangku jabatan umum

c. Kreditur konkuren.

Berdasarkan pada Pasal 1131 jo. Pasal 1132 KUH Perdata. Kreditur

golongan ini adalah semua Kreditur yang tidak masuk Kreditur separatis

dan tidak termasuk Kreditur preferen. Kreditur konkuren atau disebut

juga kreditur bersaing adalah semua kreditur yang memiliki piutang

tanpa ikatan tertentu. Dalam kepailitan para kreditur konkuren akan

43 J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-hak Jaminan Kebendaan (Bandung : Citra Aditya

Bakti, 1993), hlm. 41.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PKPU niaga

memperoleh pembayaran piutangnya menurut perimbangan besar

kecilnya piutang sebagaimana diatur dalam Pasal 1132 KUHPdt.

Umumnya kreditur konkuren adalah kreditur yang paling rentan

mengalami kerugian dalam kepailitan dan harus berusaha keras

mendapatkan bagiannya menurut persentase yang ditentukan dalam rapat

verifikasi.44

PKPU pada dasarnya, hanya berlaku/ditujukan pada para kreditur

konkuren saja. Walaupun pada UU Kepailitan dan PKPU pada Pasal 222 ayat 2

tidak disebut lagi perihal kreditur konkuren sepereti halnya ketentuan dalam Pasal

212 Undang-undang No. 4 Tahun 1998 yang secara jelas menyebutkan bahwa

debitur yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat

melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih,

dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud pada

umumnya untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran

pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada kreditur konkuren.

45

a. Tagihan yang dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan,

hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya.

Namun pada

Pasal 244 UU Kepailitan dan PKPU menyatakan bahwa dengan tetap

memperhatikan ketentuan Pasal 246, penundaan kewajiban pembayaran utang

tidak berlaku terhadap :

44 Ibid. 45 Sri Wijiastuti, Lembaga PKPU Sebagai Sarana Restrukturisasi Utang Bagi Debitor

Terhadap Para Kreditor, (Tesis: Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro, 2010), hlm. 37

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PKPU niaga

b. Tagihan biaya pemeliharaan, pengawasan atau pendidikan yang sudah

harus dibayar dan hakim pengawas harus menentukan jumlah tagihan

yang sudah ada dan belum dibayar sebelum penundaan kewajiban

pembayaran utang yang bukan merupakan tagihan dengan hak untuk

diistimewakan.

c. Tagihan yang diistimewakan terhadap benda tertentu milik debitur

maupun terhadap seluruh harta debitur yang tidak tercakup pada point b.

Walaupun PKPU ini hanya berlaku bagi para kreditur konkuren saja, tapi

hasil seluruh kesepakatan mengenai rencana perdamaian tetap berlaku dan

mengikat seluruh para kreditur baik kreditur konkuren maupun para kreditur

separatis dan dalam pelaksanaan sidang-sidang senantiasa harus mengikut

sertakan seluruh para krediturnya. Termasuk hak untuk mengeluarkan suara

selama Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini berjalan, termasuk

pula dalam menanggapi usul-usul rencana perdamaian.46

Menurut Remy Sjahdeini Kesepakatan mengenai rencana perdamaian

hanya mempunyai arti apabila setiap kreditur terikat baik kreditur konkuren

maupun kreditur preferen. Apabila tidak setiap kreditur terikat dengan perdamaian

yang tercapai, maka kedudukan debitur dan kepentingan para kreditur yang terikat

dengan perdamaian tersebut dapat dibahayakan oleh kreditur yang tidak terikat

yaitu kreditur preferen. Kreditur yang tidak terikat dengan perdamaian itu dapat

mengajukan permohonan pailit. Apabila permohonan pailit ini dikabulkan oleh

46 Sriwijiastuti, Op.,Cit, hlm. 41.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PKPU niaga

pengadilan, maka perdamaian yang telah disepakati antara debitur dan para

kreditur konkuren dan sedang berjalan implementasinya akan harus dihentikan.47

Dalam PKPU dikenal juga adanya panitia kreditur. Panitia Kreditur adalah

pihak yang mewakili pihak kreditur sehingga panitia kreditur tentu akan

memperjuangkan segala kepentingan hukum dari pihak kreditur. Pengadilan harus

mengangkat panitia kreditur apabila:

48

a. Permohonan PKPU meliputi utang yang bersifat rumit atau banyak

kreditur; atau

b. Pengankatan tersebut dikehendaki oleh Kreditur yang mewakili paling

sedikit setengah bagian dari seluruh jumlah tagihan yang diakui.

Mekanisme PKPU selain dilakukan oleh debitur, juga dapat dilakukan

oleh kreditur yang memperkirakan bahwa Debitur tidak dapat melanjutkan

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon

agar kepada Debitur diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk

memungkinkan Debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada krediturnya.

3. Pengurus dan hakim pengawas

Untuk pelaksanaan PKPU, menurut UU Kepailitan dan PKPU perlu

ditunjuk hakim pengawas dan pengurus PKPU oleh pengadilan, dimana baik

hakim pengawas dan pengurus mempunyai tugas dan fungsimasing-masing untuk

melancarkan proses PKPU. Menurut Pasal 225 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU,

bersamaan dengan pemberian putusan PKPU Sementara, Pengadilan Niaga harus

47 Sutan Remy Sjahdeini Op.Cit., hlm. 327-328. 48 Sunarmi, Op.Cit., hlm. 208.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PKPU niaga

menunjuk seorang hakim pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat satu

atau lebih pengurus yang bersama dengan debitur mengurus harta debitur.

Menurut Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU, dengan diangkatnya

seorang atau lebih pengurus, maka serta merta kekayaan debitur berada dibawah

pengawasan pengurus PKPU. Sejak tanggal dimulainya PKPU Sementara, maka

debitur tidak berwenang lagi melakukan tindakan pengurusan atau pengalihan

yang menyangkut kekayaannya tanpa persetujuan pengurus PKPU.49

Berdasarkan Pasal 1 ayat 8 UU Kepailitan dan PKPU yang dimaksud

dengan hakim pengawas ialah hakim yang ditunjuk oleh Pengadilan dalam

putusan pailit atau putusan penundaan kewajiban pembayaran utang. Tugas dan

wewenang hakim pengawas dalam perkara PKPU tidak ditentukan secara tegas

sebagaimana perkara kepailitan. Akan tetapi, berdasarkan ketentuan Pasal 225

ayat 4, Pasal 226 ayat 1 dan Pasal 228 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU yang

menyatakan sidang selambat-lambatnya pada hari ke-45 yang telah ditetapkan

oleh Majelis hakim pemeriksa dan pemutus perkara PKPU dimana didengar

keterangan debitur, hakim pengawas dan kreditur yang hadir atau kuasanya maka

hakim pengawas melaksanakan tugas dan wewenang secara mutatis mutandis

menyesuaikan dengan ketentuan pada perkara kepailitan.

Mengenai

pengurus akan dibahas lebih jauh dalam poin pembahasan berikutnya.

Dalam praktik, hakim pengawas menetapkan hari, tanggal, waktu dan

tempat rapat Kreditur yang disampaikan kepada pengurus untuk membicarakan

49 Jono, Hukum Kepailitan (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 176.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PKPU niaga

rencana perdamaian yang ditawarkan oleh debitur pemohon PKPU.50

Rapat kreditur diketuai oleh hakim pengawas dengan dibantu oleh panitera

pengganti serta dihadiri oleh pengurus, debitur dan para kreditur. Hakim

pengawas meminta keterangan kepada debitur perihal rencana perdamaian yang

ditawarkan, yang dilampiri daftar harta debitur dan daftar kreditur yang

menyebutkan nama, alamat, jumlah dan sifat piutang dari kreditur. Setelah itu,

hakim pengawas meminta keterangan kepada pengurus perihal pencatatan harta

debitur. Kemudian berdasarkan keterangan debitur dan pengurus, hakim

pengawas meminta pendapat para kreditur apakah dapat menerima atau

menyetujui rencana pendamaian yang ditawarkan oleh debitur. Ataukah para

kreditur dapat menyetujui pemberian PKPU secara tetap yang dimintakan oleh

debitur guna membicarakan rencana perdamaian pada rapat kreditur selanjutnya.

Rencana perdamaian yang telah diajukan harus disetujui atau ditolak oleh rapat

kreditur melalui pemungutan suara, dan untuk selanjutnya harus disahkan atau

ditolak pada sidang pengesahan.

Berbeda

dengan perdamaian dalam kepailitan, perdamaian dalam PKPU dapat diajukan

oleh kreditur selain debitur. Hal ini adalah logis karena tidak mungkin perdamaian

dalam kepailitan diajukan oleh kreditur karena kepailitan itu sendiri telah

dimohonkan sebelumnya oleh kreditur bersangkutan. Perbedaan nyata lain adalah

perdamaian dalam PKPU secara tegas memungkinkan debitur untuk

menyelesaikan sebagian dari seluruh utangnya kepada kreditur.

51

4. Tenaga ahli

50 Ibid., hlm. 182. 51 Ibid., hlm. 184.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PKPU niaga

Setelah diterimanya permohonan PKPU oleh Pengadilan Niaga, baik

PKPU Sementara maupun PKPU Tetap maka hakim pengawas dapat mengangkat

satu atau lebih tenaga ahli.52

a. akuntan publik untuk mengaudit keuangan perusahaan pihak debitur

berikut dengan rincian utang piutang perusahaan tersebut.

Pengangkatan tenaga ahli ini, dimungkinakan

menurut ketentuan Pasal 238 UU Kepailitan dan PKPU, para tenaga ahli yang

ditunjuk dapat berupa :

b. Konsultan hukum untuk meneliti perkara, gugatan-gugatan terutama

yang sedang berjalan termasuk konsultan hukum perburuhan mengenai

kondisi dan hubungan perburuhan di perusahaan tersebut terutama bagi

perusaahan yang mempekerjakan banyak buruh

c. Notaris untuk meneliti bentuk-bentuk perjanjian yang diperlukan

terutama dalam rangka penyusunan rencana perdamaian.

C. Pengangkatan Pengurus dalam PKPU

Pengurus adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang

diangkat oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam perkara PKPU untuk

mengurus harta debitur debitur bersama-sama dengan debitur dibawah

pengawasan hakim pengawas.53

52 Ibid., hlm. 175.

Balai Harta Peninggalan (BHP) yang dimaksud

adalah instansi pemerintahyang berada dibawah Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia yang melakukan pelayanan jasa hukum dibidang kepailitan dan

PKPU serta bidang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

53 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 376.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PKPU niaga

Pengurus sebagai seorang profesional dalam perkara PKPU berbeda

dengan kurator dalam perkara pailit. Kendatipun dua profesi ini melekat pada diri

satu orang, namun tugas dan tanggung jawab yang dijalankan berbeda. Pengurus

adalah orang yang mengurusi harta debitur bersama-sama dengan debitur,

sedangkan kurator adalah orang yang diberi kewenangan untuk mengurus dan

membereskan harta debitur pailit. Dalam melakukan pengurusan atau pemberesan

kurator mempunyai kewenangan untuk menjual aset debitur pailit sedangkan

pengurus tidak berwenang menjual harta debitur dalam PKPU.

Disamping perbedaan antara pengurus dan kurator tersebut terdapat juga

beberapa persamaan yaitu :54

1. Pengurus dan kurator sama-sama diangkat oleh majelis hakim.

2. Pengurus maupun kurator, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

diawasi oleh hakim pengawas.

3. Pengurus dan kurator bertanggungjawab terhadap kesalahan dan kelalaiannya

dalam melaksanakan tugas yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitur.

4. Pengurus dan kurator wajib terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia.

Syarat untuk dapat diangkat menjadi pengurus sama dengan kurator.

Pengurus yang diangkat harus terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia. Pengurus harus independen, artinya pengurus tidak boleh memiliki

benturan kepentingan dengan debitur atau kreditur. Pasal 234 ayat 3 UU

Kepailitan dan PKPU menyatakan bahwa yang dapat menjadi pengurus adalah:

54 Ibid., hlm. 378.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PKPU niaga

1. orang perseorangan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia,

yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta

debitur; dan

2. terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di

bidang hukum dan peraturan perundang-undangan.”

Lebih jauh lagi mengenai syarat untuk dapat diangkat menjadi pengurus,

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor

M.01-HT.05.10 Tahun 2005 tentang Pendaftaran Kurator dan Pengurus, pada

Pasal 2 ditentukan syarat untuk dapat didaftarkan sebagai kurator dan pengurus,

yakni:

1. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia

2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

4. Sarjana hukum atau sarjana ekonomi jurusan akuntansi

5. Telah mengikuti pelatihan calon kurator dan pengurus yang diselenggarakan

oleh organisasi profesi kurator dan pengurus bekerjasama dengan Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

6. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidanan yang diancam dengan

hukuman pidana 5 (lima) tahun penjara atau lebih berdasarkan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukuman tetap

7. Tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan

8. Membayar biaya pendaftaran, dan

9. Memiliki keahlian khusus

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PKPU niaga

Pasal 234 ayat 1 menentukan bahwa pengurus PKPU yang diangkat harus

independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitur atau

kreditur. Pengurus PKPU yang diangkat harus independen dimana dia adalah

seseorang atau badan yang tidak berada dibawah salah satu pihak yang sedang

bersengketa, sehingga independensinya benar-benar terjaga.55

Penunjukan pengurus PKPU oleh Pengadilan Niaga dapat berdasarkan usul

dari debitur, kreditur atau atas kewenangannya sendiri, dengan memenuhi

persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

56

1. Sebelum menerima penunjukkan, pengurus PKPU harus memastikan dirinya

memiliki kompetensi dan kapasitas yang cukup untuk menjalankan penugasan

tersebut. Kompetensi dan kapasitas yang dimaksud adalah mengenai itikad

baik pengurus PKPU dalam hal menilai dirinya mengenai kemampuannya serta

kapasitas/kualifikasi dari dirinya sendiri untuk melakukan proses pengurusan

harta kekayaan debitur dalam PKPU. Oleh sebab itu pengurus PKPU harus

mengikuti pendidikan keahlian khusus dan sertifikasi yang dilakukan oleh

lembaga Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (selanjutnya disebut AKPI)

atau pihak lain yang diakreditasi oleh AKPI. Pendidikan keahlian khusus bagi

kurator dan pengurus PKPU terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan

lanjutan. Mengenai standart keahlian khusus tidak dijelaskan lebih lanjut dalam

peraturan atau Standart Kurator dan Pengurus.

2. Sebelum menerima penugasan, pengurus PKPU harus memastikan dirinya tidak

memiliki benturan kepentingan dengan debitor maupun kreditor, yang dapat

55 Sunarmi, Op.Cit., hlm. 208. 56 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia, http://sidbers.wordpress.com, diakses

tanggal 7 September 2013.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PKPU niaga

diketahuinya dari daftar kreditur yang tercantum dalam permohonan PKPU

maupun dokumen lain yang diajukan bersamaan dengan permohonan PKPU

tersebut.

Pengurus diangkat oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus

perkara PKPU. Dalam putusan tersebut diangkat juga Hakim Pengawas yang

mengawasi pelaksanaan tugas pengurus. Pengurus yang diangkat pada umumnya

sesuai dengan yang dimohonkan oleh pemohon PKPU, kecuali ada benturan

kepentingan (conflict of interest) dengan debitur, maka majelis hakim dapat

mengangkat pengurus yang lain.57

Pengangkatan Pengurus dalam putusan PKPU diatur dalam Pasal 225 ayat

2 UU Kepailitan dan PKPU yang berbunyi ; “Dalam hal permohonan diajukan

oleh debitur, Pengadilan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal

didaftarkannya surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat

(1) harus mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan

harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta

mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan debitur mengurus

harta debitur.”

Pengurus PKPU boleh lebih dari satu orang apabila pengadilan

menganggap pengurusan terhadap harta kekayaan perusahaan bersifat rumit.

Apabila diangkat lebih dari satu orang pengurus PKPU, maka untuk melakukan

tindakan yang sah dan mengikat, pengurus PKPU memerlukan persetujuan lebih

dari ½ (satu perdua) jumlah pengurus PKPU yang ada. Apabila suara setuju dan

57 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 378.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PKPU niaga

tidak setuju sama banyaknya, maka untuk melakukan tindakan tersebut pengurus

PKPU harus memperoleh persetujuan hakim pengawas.58

Pengadilan Niaga setiap waktu dapat mengabulkan usul penggantian

pengurus PKPU. Setelah memanggil dan mendengar pengurus PKPU, dan

mengangkat pengurus PKPU lainnya dan atau mengangkat pengurus PKPU

tambahan berdasarkan:

59

1. Usul hakim pengawas.

Hakim pengawas dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk mengganti

pengurus PKPU bila pengurus PKPU terbukti tidak independent, atau meminta

tambahan pengurus PKPU bila menganggap pengurusan terhadap harta

kekayaan perusahaan bersifat rumit dan pengurus PKPU yang telah ada tidak

mampu menangani permasalahan yang ada.

2. Permohonan kreditur

Kreditur dapat meminta pergantian dan penambahan pengurus PKPU kepada

Pengadilan Niaga. Permohonan tersebut hanya dapat dilakukan apabila

didasarkan atas persetujuan lebih dari ½ (satu perdua) jumlah kreditur yang

hadir dalam rapat kreditur.

3. Permohonan pengurus PKPU sendiri.

Pengurus PKPU dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk menggantikan

dirinya dengan pengurus PKPU lainnya, bila menganggap dirinya tidak mampu

menangani proses PKPU tersebut dengan alasan profesionalisme dan atau

meminta penambahan pengurus PKPU lainnya bila menganggap proses PKPU

58 Sunarmi, Op.cit., hlm. 210. 59 Ibid,.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PKPU niaga

tersebut memerlukan tambahan tenaga pengurus PKPU yang menguasai

bidang-bidang tertentu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam

proses PKPU tersebut.

4. Permohonan pengurus PKPU lainnya, jika ada.

Pengurus PKPU yang terdiri lebih dari satu orang juga dapat mengajukan

permohonan penggantian dan atau penambahan pengurus PKPU lainnya, bila

memang itu diperlukan dalam proses PKPU agar pengurusan harta kekayaan

debitur dapat tertangani dengan baik.

Pengurus pengganti dan pengurus tambahan diangkat pasca putusan PKPU

oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara PKPU. Pengurus

pengganti dan pengurus tambahan ini mempunyai tugas yang sama dengan

pengurus sebelumnya yaitu mengurus harta bersama-sama dengan debitur

PKPU.60

Untuk menjalankan tugasnya pengurus PKPU mendapatkan imbalan jasa

yang ditetapkan oleh pengadilan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh

Menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan

peraturan perundang-undangan setelah PKPU berakhir dan harus dibayar lebih

dahulu dari harta debitur (Pasal 234 UU Kepailitan dan PKPU). Imbalan jasa

pengurus PKPU menurut Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.09.HT.05.10

tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus

Pasal 4 menyatakan sebagai berikut:

61

60 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 378-379.

61 Ibid., hlm. 383-384.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PKPU niaga

1. Dalam hal PKPU yang berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa

ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitur dengan

mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tariff

kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi 3% (tiga

persen) dari nilai harta debitor.

2. Dalam hal PKPU berakhir tanpa perdamaian, besarnya jasa imbalan ditentukan

oleh hakim dan dibebankan kepada debitur dengan mempertimbangkan

pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tarif kerja dari pengurus yang

bersangkutan ditentukan paling tinggi 5% (lima persen) dari nilai harta debitur.

Besarnya imbalan jasa pengurus PKPU dibedakan dalam dua hal yaitu

PKPU berakhir dengan perdamaian dan PKPU berakhir tanpa perdamaian.

Imbalan jasa pengurus PKPU berakhir tanpa perdamaian menurut keputusan

menteri tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan imbalan jasa PKPU berakhir

dengan perdamaian. Hal ini terjadi karena bila PKPU berakhir tanpa perdamaian

otomatis pengadilan akan menetapkan putusan pailit terhadap perusahaan yang

bersangkutan. Itu artinya pengurus PKPU yang semula membantu debitur untuk

mengurus harta kekayaannya, akan beralih fungsinya menjadi kurator.

Selama PKPU, debitur tanpa persetujuan pengurus PKPU tidak dapat

melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian

hartanya.62

62 Ibid, hlm. 211.

Berdasarkan ketentuan Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU,

apabila debitur melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh

atau sebagian hartanya tanpa persetujuan pengurus PKPU maka hal-hal yang

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PKPU niaga

dapat dilakukan oleh pengurus PKPU adalah pengurus PKPU berhak untuk

melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan bahwa harta debitur

tidak dirugikan karena tindakan debitur tersebut. Sedangkan pada Pasal 240 ayat 3

UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa kewajiban debitur yang dilakukan

tanpa mendapatkan persetujuan dari pengurus yang timbul setelah dimulainya

PKPU, hanya dapat dibebankan kepada harta debitur sejauh hal itu

menguntungkan harta debitur.

Apabila tercapainya kesepakatan mengenai rencana perdamaian dalam

rangka PKPU diharapkan oleh para kreditur agar usaha debitur tetap berjalan demi

meningkatkan nilai harta kekayaan debitur, yaitu dengan cara mengadakan

pinjaman seperti memperoleh kredit dari bank, maka Pasal 240 ayat 1 UU

Kepailitan dan PKPU memberikan kemungkinan untuk itu melalui Pasal 240 ayat

4 yang menyatakan bahwa atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pengurus,

debitur dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga sepanjang perolehan

pinjaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan harta kekayaan debitur. Dan

apabila dalam melakukan pinjaman tersebut memerlukan diberikannya agunan,

maka debitur dapat membebani hartanya dengan gadai, fidusia, hak tanggungan,

hipotek, atau hak kebendaan lainnya tetapi hanya terhadap bagian harta debitur

yang belum dijadikan jaminan utang sebelum PKPU berlangsung (Pasal 240 ayat

5 Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU). Namun demikian pembebanan

harta kekayaan debitur dengan hak-hak jaminan tersebut bukan hanya disetujui

oleh pengurus saja tetapi juga disetujui oleh hakim pengawas.

Universitas Sumatera Utara