160
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD KANISIUS KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : Monika Ayu Maharani NIM 091134152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD KANISIUS KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

Monika Ayu Maharani

NIM 091134152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD KANISIUS KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

Monika Ayu Maharani

NIM 091134152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

iv

PERSEMBAHAN

Makalah ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, yang selalui menyertaiku

dengan Roh Kudus-Nya dalam setiap perjalanan hidupku dan membuat

segala sesuatu menjadi indah dalam setiap perjalanan ini.

Orang tuaku tercinta, terimakasih atas kerja keras, doa, dorongan,

nasehat dan pengorbananmu selama ini. Sehingga skripsi ini dapat

selesai tepat waktu.

Kakek dan nenek yang telah membantuku dalam memberi semangat

dan doa bagi cucunya.

Kekasihku tercinta, yang selalu memberikan, semangat, dorongan, doa,

dan cintanya kepadaku.

Teman-temanku terkasih di PGSD, terkhusus bagi teman-temanku di

kelas B. Terima kasih telah mengisi lembar-lembar hidupku dengan

penuh warna dan menjadi keluarga kedua bagiku.

Anak-anak di SD Kanisius Klepu, terima kasih telah dengan suka hati

dan ceria membantuku menyelesaikan skripsi ini, tanpa kalian tidak

akan jadi seperti ini.

Pembaca Budiman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

v

MOTTO

“Jika kita takut dan malu untuk melakukan sesuatu

Maka kita tidak akan mendapatkan kemajuan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah makalah.

Yogyakarta, 22 Juli 2011

Penulis

Monika Ayu Maharani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Monika Ayu Maharani

Nomor Mahasiswa : 091134152

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD K KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini

saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 Juli 2011

Yang menyatakan

Monika Ayu Maharani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

viii

ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Mengubah Pecahan Ke

Bentuk Persen Dan Desimal Serta Sebaliknya Pada Siswa Kelas V Semester 2 SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2010/2011

Monika Ayu Maharani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2011

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistemik. Banyaknya permasalahan yang ada dalam mata pelajaran matematika di SD Kanisius Klepu, dapat diatasi dengan model cooperative learning tipe STAD. Model ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di SD Kanisius Klepu.

Metode dalam penelitian ini, dilakukan oleh peneliti selama empat pertemuan. Dalam setiap pertemuan pembelajaran, terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Selama penelitian di kelas, peneliti menggunakan langkah-langkah model cooperative learning tipe STAD yaitu : membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, guru menyajikan materi pelajaran, guru memberikan tugas dalam kelompok, guru memberikan kuis, membahas kuis, dan kesimpulan.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain : sebelum tindakan dengan persentase 51,5 %, siklus pertama dengan persentase 57,5 %, dan siklus kedua dengan persentase 87,8 %. Jadi, dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikatakan mengalami peningkatan pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di SD Kanisius Klepu.

Kata kunci : model cooperative learning tipe STAD, prestasi belajar, pecahan, persen, desimal, dan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

ix

ABSTRACT

Enhancing Learning Achievement By Using The Model Type STAD Cooperative

Learning Math Lessons In Eye On Change Fraction And Decimal Percent To Form And Otherwise In Class V Semester 2 SD Kanisius Klepu Lesson Year

2010/2011.

Monika Ayu Maharani Program Elementary School Teacher Education Studies

Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2011

Mathematics is a branch of an exact science and systemically organized.

Many existing problems in mathematics in elementary Kanisius Klepu, can be resolved by model type STAD cooperative learning. This model aims to improve learning achievement in mathematics courses about converting fractions into decimals and percentages and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu. Mathematics is a branch of an exact science and systemically organized. Many existing problems in mathematics in elementary Kanisius Klepu, can be resolved by model type STAD cooperative learning. This model aims to improve learning achievement in mathematics courses about converting fractions into decimals and percentages and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu.

The method in this study, conducted by researchers over the past four meetings. In each meeting the learning, consisting of initial activities, core activities, and the final activity. During research in the classroom, researchers used measures of type STAD cooperative learning model, namely: form a group whose members are 4-5 people, teachers present the subject matter, the teacher gives the task in a group, the teacher gives a quiz, discuss the quiz, and conclusions.

The results obtained in this study include: prior action by the percentage of 51.5%, the first cycle with the percentage of 57.5%, and the second cycle with the percentage of 87.8%. Thus, the results obtained in this study can be said that this research has experienced an increase in mathematics courses about changing fractions to percentages and decimals and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu.

Kata kunci : model cooperative learning tipe STAD, prestasi belajar, pecahan, persen, desimal, dan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberkati dan

menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “

peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model cooperative learning

tipe STAD pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk

persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester 2 SD K Klepu

tahun pelajaran 2010/2011” sesuai pada waktu yang diharapakan.

Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi

ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku dalam

mengerjakan tugas akhir ini.

2. Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D., selaku Dekan FKIP yang telah

memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.

3. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam

penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xi

4. Drs. A. Sardjana, M.Pd, dan Drs. Puji Purnomo M.si. selaku dosen

pembimbing skripsi, yang dengan sabar membimbing dan memberikan

banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.

5. Para dosen PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan

kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Para staf sekertariat PGSD sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

7. Staf perpustakaan USD yang telah memberi layanan kepada penulis

dalam mendapat referensi.

8. Drs. A.Y. Eko Sutopo S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Klepu

dan rekan-rekan guru yang telah memberikan peneliti ijin untuk

melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas V SD Kanisius Klepu, terima kasih atas

kerjasamanya.

10. Orang tua dan adikku yang selalu memberiku semangat dan doanya.

11. Bernadus Joko Santoso yang selalu setia memberikan penulis

semangat,dorongan dan kesabarannya selama penulis menyelesaikan

studi di Universitas Sanata Dharma.

12. Teman-teman mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan

2009 yang memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xii

membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 22 Juli 2011

Penyusun

Monika Ayu Maharani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 2

C. Pembatasan Masalah ....................................................... 3

D. Rumusan Masalah .......................................................... 3

E. Batasan Istilah ................................................................. 3

F. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

G. Manfaat Penelitian....................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI....................................................................... 5

A. Prestasi belajar dan belajar.............................................. 5

1. Pengertian prestasi................................................. 5

2. Pengertian belajar.................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xiv

3. Pengertian prestasi belajar……………………. 7

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar.................................................................... 7

5. Jenis-jenis belajar……………………………... 11

6. Prinsip-prinsip belajar………………………… 12

B. Model Cooperative Learning…………………… 14

1. Pengertian model cooperative learning……... 14

2. Unsur-unsur model cooperative learning…… 15

3. Ciri-ciri model cooperative learning………… 17

4. Tujuan model cooperative learning………… 18

5. Kelebihan dan kelemahan model cooperative

learning................................................................. 18

6. Langkah-langkah model cooperative

learning……........................................................ 19

7. Macam-macam model cooperative

learning................................................................ 21

8. Peran guru dalam model cooperative learning 23

9. Manfaat model cooperative learning………. 24

C. Model Cooperative Learning Tipe STAD………. 25

1. Pengertian model cooperative learning tipe STA 25

2. Sejarah model cooperative learning tipe STAD 26

3. Tujuan model cooperative learning tipe STAD 26

4. Kelebihan dan kelemahan model cooperative

learning tipe STAD…………………................ 26

5. Langkah-langkah model cooperative learning

tipe STAD……………………………………... 28

6. Manfaat model cooperative learning tipe STAD 31

D. Matematika……………………………………… 31

1. Pengertian matematika………………………. 31

2. Ciri-ciri matematika…………………………. 32

3. Peranan nilai-nilai pendidikan dalam matematika 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xv

4. Fungsi pembelajaran pada matematika……. 33

E. Pecahan………………………………………….. 34

1. Pengertian pecahan…………………………... 34

2. Macam-macam pecahan……………………. 35

F. Alat peraga………………………………………. 36

G. Penelitian yang relevan………………………….. 36

H. Kerangka berpikir………………………………... 36

I. Hipotesis tindakan………………………………. 37

BAB III METODE PENELITIAN………………………………… 38

A. Setting penelitian......................................................... 38

B. Rencana tindakan........................................................ 38

C. Kriteria berhentinya siklus........................................... 53

D. Pengumpulan data....................................................... 53

E. Penyusunan instrumen................................................ 54

F. Teknik analisis data..................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 67

BAB V PENUTUP .......................................................................... 77

A. Kesimpulan.................................................................. 77

B. Saran............................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 79

LAMPIRAN................................................................................................ 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Alur model Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 38

Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Siswa ......................................................... 55

Tabel 3.3 Analisis Data ................................................................................... 55

Tabel 4.1 Hasil Nilai Ulangan Siswa Kelas V ................................................ 67

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Siklus I.................................................................. 70

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Siklus II ................................................................ 73

Tabel 4.4 Hasil Rekap Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ............ 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Silabus ............................................................................................................. 81

Lampiran 2

RPP, LKS, Kuis, Evaluasi, dan Kunci Jawaban ............................................... 83

Lampiran 3

Hasil Observasi, LKS, dan Kuis ....................................................................... 127

Lampiran 4

Hasil Kerja Siswa.............................................................................................. 133

Lampiran 5

Surat Penelitian ................................................................................................. 139

Lampiran 6

Surat Bukti Penelitian ....................................................................................... 140

Lampiran 7

Foto Penelitian .................................................................................................. 141

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian yang saya lakukan berlokasi di SD Kanisius Klepu,

Sendang mulyo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Para siswa dari SD tersebut

mayoritas berasal dari desa di sekitar SD tersebut. Jumlah siswa di SD

Kanisius Klepu pada umumnya berjumlah sekitar 70 siswa untuk kelas

rendah (kelas 1-3) dan sekitar 90 siswa untuk kelas tinggi (4-6).

Berdasarkan pengamatan saya selama di SD Kanisius Klepu, para

siswa mengalami berbagai masalah menyangkut mata pelajaran

matematika. Berbagai masalah tersebut antara lainbanyak siswa kurang

teliti, tidak mau meneliti latihan soal yang sudah dikerjakan, ramai saat

mengerjakan soal, kurang memahami soal, meremehkan pelajaran

matematika, kurang percaya diri saat mengerjakan soal, guru hanya

menggunakan metode drill, dan guru tidak menggunakan alat peraga

selama mengajar di kelas.

Dari nilai KKM siswa pada kompetensi dasar 5.1. yaitu mengubah

pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya minimal 46,5 %

yang mencapai 60 ke atas.

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

matematika di kelas, perlu diadakan pembaharuan model pembelajaran.

Semula, guru hanya menggunakan metode drill dan hasilnya nilai para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

2

siswa belum memuaskan. Sebaiknya, guru mencoba untuk menggunakan

model Cooperative LearningTipeStudent Teams Achievement Division

(STAD) karena menurut Surianto, 2009, dalam http://pembelajaran-

kooperatif-tipe-stad/, yang didownload pada tanggal 3 Agustus 2011,

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran yang paling

sederhana dan sangat cocok bagi guru pemula, salah satu ciri dari STAD

adalah siswa dalam kelompoknya menggunakan bantuan lembar kegiatan

siswa atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi

pelajarannya dan kemudian dalam kelompoknya siswa saling membantu

satu sama lainnya untuk memahami bahan pelajaran tersebut. STAD

sangat sesuai.

Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan mata pelajaran

matematika dengan model yang berbeda dari sebelumnya. Maka, peneliti

akan mencoba menggunakan Model Cooperative Learning tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) dengan langkah-langkah yaitu

membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang, guru menyajikan

materi pelajaran, guru memberikan tugas dalam kelompok, guru

memberikan kuis, membahas kuis, dan kesimpulan. Model ini juga

merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dibandingkan

model-model pembelajaran yang lainnya.

B. Identifikasi Masalah

1. Banyak siswa kurang teliti.

2. Tidak mau meneliti latihan soal yang sudah dikerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

3

3. Ramai saat mengerjakan soal.

4. Kurang memahami soal.

5. Meremehkan pelajaran matematika.

6. Kurang percaya diri saat mengerjakan soal.

7. Guru hanya menggunakan metode drill.

8. Guru tidak menggunakan alat peraga selama mengajar di kelas.

C. Pembatasan Masalah

Karena banyaknya masalah, saya membatasi masalah pada materi

semester 2, tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta

sebaliknya siswa SD Kanisius Klepu kelas V dengan menggunakan model

cooperative learning tipe STAD.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

dapat dirumuskan permasalahan yang akan di teliti yaitu :

Apakah dengan model cooperative learning tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika di kelas

V SD Kanisius Klepu pada materi mengubah pecahan ke bentuk persen

dan desimal serta sebaliknya untuk tahun pelajaran 2010/2011?

E. Batasan Istilah

1. Prestasi belajar

Adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

4

2. Model Cooperative LearningTipe STAD

Merupakan salah satu tipe dengan menggunakan kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen.

3. Pecahan

Adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis dalam

bentuk ba dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.

F. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah :

Peneliti ingin mengetahui apakah model cooperative learning tipe

STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V tentang

mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

G. Manfaat (kontribusi) Penelitian

1. Pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan model cooperative learning tipe STAD untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Salah satu contoh upaya pembelajaran yang dapat dikembangkan

untuk materi lain, di kelas lain dalam mata pelajaran ini.

3. Menambah satu bacaan yang dapat dimanfaatkan untuk teman-

teman guru sebagai contoh pelaksanaan PTK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Prestasi belajar dan Belajar

1. Pengertian Prestasi

MenurutSardimanA.M(2001:46) dalam http://tentangkomputer

kita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html yang diakses tanggal 11

Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah kemampuan nyata yang

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik

dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.

Menurut A. Tabrani (1991:22) dalam http://tentangkomputerkita.

blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html yang diakses tanggal 11

Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual

ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) dalam

http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertianprestasi.html

yang diakses tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.

Menurut W.S Winkel (1996:165) dalam http://tentang

komputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertianprestasi.html yang diakses

tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah bukti usaha

yang telah dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

6

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi

merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah

dilakukan.

2. Pengertian Belajar

Definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut :

a. Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004 : 128) dalam

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-

definisihasil-belajar-dari/ yang diakses tanggal 11 Agustus pukul

08.31berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam

tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

b. Hilgard dan Bower (1975 : 156) dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses

tanggal 11 Agustus pukul 08.31 mengemukakan bahwa belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu

situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang

dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

atau dasar kecenderungan respon pembawaan.

c. M. Sobry Sutikno, 2004, dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses

tanggal 11 Agustus pukul 08.31 mengartikan belajar adalah suatu proses

usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

7

baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

d. Thursan Hakim (2002) dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses

tanggal11 Agustus pukul 08.31 mengartikan belajar adalah suatu proses

perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

laku.

Dari penjelasan beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam

bakat pengalaman dan pelatihan.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajarantara lain: faktor

yang terdapatdalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdiri dari luar

siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal daridalam diri anak bersifat

biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain : faktor

keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

8

a. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu

sendiri, yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu

kecedersan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.

1. Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi

yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat

perkembangan sebaya.

2. Bakat

Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang

(Chaplin, 1972 ; Reber, 1988).

Dalam perkembangannya, bakat kemudian diartikan sebagai

kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Contoh : Seorang

siswa yang berbakat dalam bidang elektro, akan jauh lebih mudah

menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang

berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya.

Ini dapat disebut dengan bakat khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

9

3. Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Minat yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-

bidang studi tertentu.

4. Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan

belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana

cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian juga dalam

kegiatan belajar mengajar, anak didik akan berhasil jika mempunyai

motivasi untuk belajar.

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi

dua macam yaitu motivasi instrinsikdan motivasi ekstrinsik. Motivasi

instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang

yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu

pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi

yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan

siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

10

keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat

tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Orang tua hendaknya

menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Orang tua harus

menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.

Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi

sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Anak memerlukan waktu,

tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

2. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih

giat. Keadaan sekolah meliputi cara menyajikan pelajaran, hubungan

guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan

antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-

hasil belajarnya.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak

sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses

pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat

besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

11

dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan

lingkungan dimana anak itu berada.

5. Jenis - Jenis Belajar

Robert M. Gagne, (Masidjo, 2006) menyebutkan jenis-jenis belajar

meliputi tiga aspek yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.

a. Kognitif

1. Informasi verbal

Adalah suatu pengetahuan yang berbentuk bahasa verbal(lisan /tulis)

dari sumber yang berbahasa lisan/tulis. Contoh : meja.

2. Kemahiran intelektual

Adalah suatu kemampuan mempresentasikan suatu relasi yang dapat

terjadi dengan diri dan lingkungannya dalam bentuk pengertian-

pengertian, simbol-simbol.

3. Pengaturan kegiatan kognitif

Adalah belajar mengatur atau menggunakan kemampuan kognitif secara

efektif dan efisien, terarah sehingga kegiatan kognitif terawasi dan

tersalurkan secara sistematis dalam pemecahan masalah.

b. Psikomotorik

Keterampilan motorik

Adalah belajar untuk memanfaatkan fungsi motorik pada organ-organ tubuh

sedemikian rupa sehingga seorang siswa dapat bergerak dan memelihara

dirinya secara berdaya dan berhasil guna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

12

c. Afektif

Sikap

Adalah belajar yang mendapatkan kecenderungan-kecenderungan dalam diri

siswa untuk menilai suatu objek sebagai objek yang berharga atau tidak

berharga.

6. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal (1961) yaitu

a. Prinsip Kesiapan

Proses belajar dipengaruhi oleh kesiapan murid. Kesiapanialah

kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan

hal ini, terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas

khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas

dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang

termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik,

intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi,

persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

13

b. Prinsip Motivasi

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah.

Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan,

mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami

anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam

lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seharusnya didorong dan bukan

dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak

c. Prinsip Persepsi

Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap

individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang

lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan

dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia peka terhadap

bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu.

d. Prinsip Tujuan

“Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para

pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah sasaran khusus yang

hendak dicapai oleh seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

14

e. Prinsip Belajar Afektif

“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia

menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”.Belajar afektif

mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.

f. Proses Belajar Psikomotor

Proses belajar psikomotor, individu dapat menentukan bagaimana ia

mampu mengendalikan aktivitas ragawinya.Belajar psikomotor

mengandung aspek mental dan fisik.

g. Prinsip Evaluasi

Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk

menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Evaluasi mencakup

kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan

untuk belajar.

B. Model Cooperative Learning

1. Pengertian Model Cooperative Learning

Model cooperative learning merupakan strategi yang menempatkan

siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat

kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

15

Pembelajaran harus menekankan kerja sama dalam kelompok untuk rnencapai

tujuan yang sama. Oleh sebab itu, penanaman keterampilan cooperative

sangat perlu dilakukan, antara lain menghargai pendapat orang lain,

mendorong berpartisipasi, berani bertanya, mendorong teman untuk bertanya,

mengambil giliran dan berbagi tugas.

2. Unsur-Unsur Model Cooperative Learning

a. Saling ketergantungan yang positif

Artinya tiap anggota harus sadar bahwa keberhasilan seseorang

merupakan keberhasilan yang lain atau sebaliknya. Jadi keberhasilan

kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.Dengan

demikian di antara sesama anggota saling membantu menyelesaikan

tugas-tugasnya.

b. Tanggung jawab perseorangan

Adanya ketergantungan yang positif dalam cooperative learning

akan memotivasi siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya

kepada kelompoknya, sehingga dalam cooperative learning para siswa

dituntut untuk memiliki kemampuan berpartisipasi secara aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

16

c. Interaksi tatap muka

Setiap anggota kelompok memiliki latar belakang, pengalaman

keluarga dan sosial ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses bertukar pikiran

dalam memecahkan permasalahan. Para anggota kelompok diberi

kesempatan saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam

kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi sehingga terjalin hubungan

yang akrab. Dengan demikian maka di antara anggota kelompok dapat

saling menghargai perbedaan, saling memanfaatkan kelebihan dan

mengisi kekurangan masing-masing anggota hal ini akan berakibat hasil

yang dicapai akan jauh lebih baik bila dikerjakan sendiri.

d. Komunikasi antar anggota

Dalam cooperative learning siswa dituntut untuk memiliki

kemampuan berinteraksi dengan temannya sehingga sebelum

menugaskan siswa dalam kelompok, siswa perlu dibekali bagaimana cara

berkomunikasi yang baik. Hal ini karenatidak setiap siswa mempunyai

keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Meskipun memerlukan

waktu yang cukup panjang tapi proses ini sangat bermanfaat bagi siswa

dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan

pembinaan mental dan emosional siswa. Disamping itu keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

17

suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk

saling mendengarkan dan kemampuan mereka dalam mengutarakan

pendapatnya. Sikap interaksi sosial yang diharapkan bagaimana cara

menyampaikan pendapat, bertanya dan menjawab yang baik dan benar

sesuai dengan nilai-nilai demokratis.

e. Evaluasi proses kelompok

Dalam melaksanakan evaluasi proses kelompok. guru hendaknya

menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses

kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa

bekerjasama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu

dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok melainkan bisa diadakan

selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam

coopertive learning.

3. Ciri-Ciri Model Cooperative Learning

Pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning pada

umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif umtuk menuntaskan

materi belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

18

b. Kelompok dibentukdari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang

dan rendah.

c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku,

dan jenis kelamin yang berbeda-beda.

d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

4. TujuanModel Cooperative Learning

Tujuan utama dalam pengembangan model cooperative learning

adalah belajar kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling

menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan cara menyampaikan pendapat mereka

dengan cara.

5. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning

a. Kelebihan Model Cooperative Learning

1. Siswa aktif berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai

sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan

dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide

orang lain.

3. Dapat membantu anak untuk peka kepada orang lain dan menyadari

akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

19

4. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar.

5. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan

kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

6. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.

b. Kelemahan Model Cooperative Learning

1. Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok.

Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau

prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

2. Keberhasilan model cooperative learning dalam upaya mengembangkan

kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.

3. Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang

hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.

6. Langkah-Langkah Model Cooperative Learning

Fase Tingkah laku guru

1. Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa.

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

20

pelajaran dan memotivasi siswa

belajar.

2. Menyampaikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan

demonstrasi/lewat bahan bacaan.

3. Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif.

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara psikis.

4. Membimbing kelompok bekerja

dan belajar.

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar saat mereka

mengerjakan tugas.

5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

6. Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

21

7 . Macam-macam model Cooperative Learning

Model pembelajaran yang dapat mewakili model-model

cooperative learning :

a.Student Teams Achievement Division (STAD)

Langkah - langkah :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang.

2. Guru menyajikan materi pelajaran.

3. Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota kelompok

yang mengetahui jawabannya memberikan penjelasan kepadaanggota.

4. Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab

pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.

5. Pembahasan kuis.

6. Kesimpulan.

b.Jigsaw (model tim ahli)

Langkah - langkah :

1. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang.

2. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda.

3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama

membentuk kelompok baru.

4. Setelah kelomppok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub bab yang

mereka kuasai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

22

5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

6. Pembahasan.

7. Penutup.

c. Group investivigation go a round

Langkah - langkah :

1. Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari ± 5 siswa.

2. Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis.

3. Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab

pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam

kurun waktu yang disepakati.

d. Think pair and share

Langkah-langkah :

1. Guru menyampaikan inti materi.

2. Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru.

3. Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya.

4. Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada

materi/permasalahan yang belum diungkap siswa.

5. Kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

23

e. Make a match (membuat pasangan)

Langkah - langkah :

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik

yang cocok untuk sesi review ( satu sisi kartu berupa kartu soal

dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban ).

2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soaldari

kartu yang dipegang.

3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (kartu soal/kartujawaban).

4. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktudiberi

poin

5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkartu

6. Kesimpulan.

8. Peran Guru dalam Model Cooperative Learning

Sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi

ini peran dan fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan

suasana aktif dan pembelajaran terkesan demokratis, dan masing-masing siswa

mempunyia peran dan akan memberikan pengalaman belajarnya kepada siswa lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

24

9. Manfaat Model Cooperative Learning

Beberapa keuntungan yang diperoleh baik oleh guru maupun siswa di dalam

dengan menggunakan model cooperative learningyaitu :

a. Menimbulkan suasana yang baru dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan

sebelumnya hanya dilaksanakan model pembelajaran secara konvensional

yaitu ceramah dan tanya jawab. Metode tersebut ternyata kurang memberi

motivasi dan semangat kepada siswa untuk belajar. Dengan digunakannva

model cooperative learning, maka tampak suasana kelas menjadi lebih hidup

dan lebih bermakna.

b. Membantu guna dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi

dan mencarikan alternatif pemecahannya. Dari hasil penelitian tindakan

pelaksanaan cooperative learning dengan diskusi kelompok ternyata mampu

membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar.

c. Mengembangkan program pembelajaran terpadu. Dengan cooperative

learning siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan aspek

kognitif saja melainkan mampu mengembangkan aspek afektif dan

psikomotor.

d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Hal ini

dikarenakan kegiatan pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada siswa,

sehingga siswa diberi kesempatan untuk turut serta dalam diskusi kelompok.

Pemberian motivasi dari teman sebaya ternyata mampu mendorong semangat

siswa untuk mengembangkan kemampuanberpikirnya. Terlebih lagi bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

25

pembahasan materi yang sifatnya problematik atau yang bersifat

kontroversial, mampu merangsang siswa mengembangkan kemampuan

berpikirnya.

e. Mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap permasalahan-

permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarya. Dengan bekerja

kelompok maka timbul adanya perasaan ingin membantu siswa lain yang

mengalami kesulitan sehingga mampu mengembangkan sosial skill siswa.

Disamping itu pula dapat melatih siswa dalam mengembangkan perasaan

empati maupun simpati pada diri siswa.

f. Melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani mengemukakan pendapat,

berani dikritik, maupun menghargai pendapat orang lain. Komunikasi

interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa

menimbulkan dialog yang akrab dan kreatif.

C. Model Cooperative Learning Tipe STAD

1. PengertianModel Cooperative Learning TipeStudent Teams

AchievementDivision(STAD)

STAD merupakan salah satu tipe dengan menggunakan kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah angggota tiap kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen. Yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan

latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja

dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

26

menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai

materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan

untuk saling membantu.

2. Sejarah Model Cooperatif Learning Tipe STAD

Student Teams Achievement Division yang disingkat STAD,

dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif atau

cooperativelearning yang paling sederhana.

3. Tujuan Model Cooperative Learning TipeStudent Teams Achievement

Division (STAD)

a. Mendorong siswa berdiskusi.

b. Saling membantu menyelesaikan tugas.

c. Menguasai dan pada akhirnya.

d. Menerapkan keterampilan yang diberikan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning TipeStudent Teams

Achievement Division (STAD)

Suatu strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan.

Demikian pula dengan model cooperative learning tipe STAD. Model

cooperative learning tipe STAD mempunyai beberapa kelebihan (Slavin,

1995:17) sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

27

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi

norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan

kelompok.

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam

berpendapat.

Selain kelebihan tersebut model cooperative learning tipe STAD juga

memiliki kekurangan antara lain :

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapaitarget kurikulum.

b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya

guru tidak mau menggunakan model cooperative learning.

c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat

melakukan model cooperative learning.

d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

28

5. Langkah-Langkah Model Cooperative Learning Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

Menurut Slavin (1995) mengemukakan ada 5 langkah pelaksanaan

pendekatan ini, yaitu :

a. Persiapan

Pada tahap ini guru memulainya dengan membenkan tujuan

pembelajaran khusus, kemudian memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang

kandungan materi yang akan dipelajarai. Kemudian dilanjutkan dengan

memberi apersepsi dengan harapan mengingatkan kembali pemahaman

siswa akan materi prasyarat yang diperlukan.

b. Penyajian Materi

Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan hal-hal

sebagai berikut :

1. Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan

dipelajari siswa dalam kelompok.

2. Menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan sekadar

hafalan.

3. Memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol

pemahaman siswa.

4. Memberi penjelasan atau alasan mengapa jawaban itu benar atau salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

29

5. Beralih pada materi berikutnya jika siswa telah memahami masalah yang

ada.

c. Tahap Kerja Kelompok

Pada tahap ini, siswa diberi kertas kerja sebagai bahan dipelajari dalam

bentuk open-ended tasks. Dalam kerja kelompok ini, siswa saring berbagi

tugas, saling bantu menyelesaikan tugas dengan target mampu memahami

materi secara benar. Salah satu kerja kerja dikumpulkan sebagai hasil kerja

kelompok. Pada tahap ini guru harus mampu berperan sebagai fasilitator dan

motivator kerja kelompok.

d. Tahap Tes Individu

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai,

diadakan tes secara individual atau kuis, mengenal materi yang telah

dipelajari dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended tasks.

Pada perhatian ini tes individu dilakukan pada akhir setiap pertemuan.

Tujuannya agar siswa dapat menunjukkan pemahaman dan apa yang telah

dipelajari sebelumnya. Skor yang diperoleh siswa per individu ini didata dan

diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan skor kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

30

e. Tahap Penghargaan

Penghargaan kelompok dilakukan dalam tahapan berikut ini: 1)

Menghitung skor individu kelompok. 2) Nilai perkembangan individu

dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes awal dan tes berikutnya,

sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk memberi

sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya.

Menurut Slavin (1995), kriteria perkembangan individu terhadap

kelompok sebagai berikut : Skor tes jika lebih dari 10 poin di bawah skor

dasar, nilai perkembangan adalah 5. Skor tes jika 10 poin hingga 1 dibawah

skor dasar, nilai perkembangannya 20. Skor tes jika skor dasar sampai 10

poin di atasnya, nilai perkembangannya, lebih dari 13 poin di atas skor

dasar, nilai perkembangannya 20 skor tes.Nilai sempurna (tidak berdasarkan

skor awal), nilai perkembangannya 30. 2) Penghargaan. Skor kelompok

dihitung berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang disumbangkan

setiap kelompok.

Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang ditetapkan

penghargaan kelompok, yaitu: (a) Kelompok dengan rata-rata skor 15,

kelompok cukup baik. (b) Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai

kelompok baik. (c) Kelompok dengan rata-rata skor 30, sebagai kelompok

sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

31

6. Manfaat Model Cooperative Learning TipeStudent Teams Achievement

Division (STAD)

a. Dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan

menyenangkan.

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

E. Matematika

1. Pengertian Matematika

Menurut Johnson dan Myklebust (1967:244)matematika adalah

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif

dan keruangan yaitu menunjukan kemampuan strategi dalam merumuskan

menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan

masalah, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir.

Menurut Paling, matematika adalah suatu cara untuk menemukan

suatu jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara

menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting

adalah memikirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

32

Dari penjelasan beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

matematika adalah sesuatu yang berupa simbol atau cara untuk memecahkan

masalah yang berhubungan dengan menghitung.

2. Ciri - Ciri Matematika

1. Siswa terlibat secara aktif dalam belajarnya.

2. Siswa belajar materi matematika, secara bermakna.

3. Siswa belajar bagaimana belajar itu.

4. Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga

menyatu dengan skemata yang telah dimiliki siswa.

5. Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan.

6. Berorientasi pada pemecahan masalah.

3. Peranan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Matematika

Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pendidikan (Sujono, 1998:6-12), karena di dalam matematika terdapat nilai-

nilai pendidikan yang membantu dalam menghindarkan diri dari pengajaran

yang tanpa arah, yaitu :

a. Nilai praktis

Banyak kegiatan dalam masyarakat yang keberhasilan atau kemajuannya

memerlukan bantuan matematika. Matematika juga dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

33

bantuan yang sangat besar dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang

lain.

b. Nilai disiplin

Matematika merupakan sarana untuk menanamkan kebiasaan menalar di

dalam pikiran orang sehingga matematika melatih dan mendisiplinkan

pikiran. Bila matematika diajarkan dengan cara yang benar, maka

matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar,

dengan demikian dapat mengurangi kebiasaan menghafal.

c. Nilai budaya

Perkembangan dan kemajuan berbagai macam ilmu pengetahuan

memerlukan bantuan matematika. Matematika memiliki nilai budaya, dan

kebudayaan akan terus berkembang.

4. Fungsi Pembelajaran Pada Matematika

Fungsi pembelajaran matematika (Erman Suherman, 2003:56) adalah

sebagai berikut:

a. Alat

Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk

memahami dan menyampaikan suatu informasi.

b. Pola pikir

Belajar matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir

dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu

hubungan di antara pengertian-pengertian itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

34

c. Ilmu dan pengetahuan

Matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran

yang sementara diterima.

F. Pecahan

1. Pengertian Pecahan

Berdasarkan silabus kelas V semester 2materi pecahan ini membahas

tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal sertasebaliknya.

Tujuan materi pecahan adalah para siswa mengubah pecahan ke bentuk

persen dan desimal sertasebaliknya.

Menurut Kennedy (1994 : 425 - 427), makna dari pecahan dapat

muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :

a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau

keseluruhan.

b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan

sama banyak atau juga menyatakan pembagian.

c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)

Menurut Sugiarto (2006: 36), pecahan adalah suatu bilangan cacah

yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan, kini

diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk

menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi

beberapa bagian yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

35

Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa pecahan adalah sesuatu yang berhubungan dengan pembagian dari

bagian yang utuh tetapi tidak terlepas dengan suatu bilangan.

2. Macam-Macam Pecahan

Menurut Purwoto (2002:44), macam-macam pecahan meliputi :

a. Pecahan sederhana yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya

merupakan bilangan-bilangan yang koprim.

2 4 11 Misalnya : ─ , ─, ─

2 9 15

b. Pecahan murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari

penyebut.

1 1 3 Misalnya : ─, ─, ─ 2 3 4

c. Pecahan tidak murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar

dari penyebut.

7 12 4 Misalnya : ─, ─ , ─ 5 10 3

d. Pecahan mesir yaitu pecahan dengan pembilang 1.

1 1 1 Misalnya : ─, ─ , ─ 2 3 4

e. Pecahan campuran yaitu suatu bilangan yang terbentuk atas bilangan

cacah dan pecahan biasa. Misalnya 2 ½

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

36

G. Alat Peraga

Pendapat Darhim (1985:5) menyatakan bahwa alat peraga yang

penggunaannya diintegrasikan dengan isi pengajaran yang telah tertuang

dalam GBPP bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran.

Alat peraga matematika diperlukan sekali, meskipun tingkat intelegensi

maupun bakat siswa tinggi sebab akan membuat siswa lebih cepat sampai

pada ide yang sedang dijelaskan, dibandingkan dengan tanpa menggunakan

alat peraga.

Penggaris merupakan alat peraga yang digunakan untuk menghitung panjang

suatu benda. Contoh : penggaris meteran dan penggaris 30 cm.

H. Penelitian yang Relevan

Peneliti menunjuk pada skripsi tentang peningkatan kemampuan

mengartikan, membaca, menulis, dan menghitung lambang pecahan

menunjukkan letak pecahan dalam garis bilangan dan membandingkan

bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi pada

siswa kelas III SD Kanisius Klepu Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009

(Br.Jemino/071134065).

I. Kerangka Berpikir

Para siswa mengalami berbagai masalah menyangkut mata pelajaran

matematika. Berbagai masalah tersebut antara lainbanyak siswa kurang teliti,

tidak mau meneliti latihan soal yanng sudah dikerjaka, ramai saat mengerjakan

soal,kurang memahami soal, meremehkan pelajaran matematika, kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

37

percaya diri saat mengerjakan soal, guru hanya menggunakan metode drill, dan

guru tidak menggunakan alat peraga selama mengajar di kelas.

Peneliti mencoba untuk menggunakan model cooperative learning tipe

STAD karena pembelajaran yang paling sederhana dan sangat cocok bagi

guru pemula, salah satu ciri dari STAD adalah siswa dalam kelompoknya

menggunakan bantuan lembar kegiatan siswa atau perangkat pembelajaran

yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian dalam

kelompoknya siswa saling membantu satu sama lainnya untuk memahami

bahan pelajaran tersebut. STAD sangat sesuai. Model cooperative learning

tipe STAD mempunyai beberapa langkah yaitu : persiapan, penyajian materi,

kerja kelompok, tes individu, dan penghargaan.

Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model cooperative

learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran matematika.

J. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke

bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester 2 SD

Kanisius Klepu pada tahun pelajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian : SD Kanisius Klepu, Sendang mulyo, Minggir.

2. Subyek penelitian : Siswa kelas V SD Kanisius Klepu.

3. Obyek penelitian : Prestasi belajar dengan model cooperative

learning tipe STAD.

4. Waktu penelitian : Tanggal 28 April 2011 sampai dengan 7 Mei tahun

pelajaran 2010/2011.

B. Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian dari Kemmis

dan Taggart dalam buku ”Metode Penelitian Tindakan Kelas” karangan

Wiraatmadja (2005:66) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini. Gambar.

3.1 Alur Model Penelitian Tindakan Kelas

Sumber : Wiraatmaja (2005:66)

REFLEKSI TINDAKAN 

PENGAMATAN 

SIKLUS II

PERENCANAAN

REFLEKSI  TINDAKAN

PENGAMATAN

SIKLUS I

PERENCANAAN 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

39

Dengan penelitian ini, peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana sebagai

berikut :

1. Persiapan

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu untuk melakukan

kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Mengidentifikasi masalah.

c. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok.

d. Menyusun rencana siklus.

e. Mencari dan mempelajari sumber dan bahan.

f. Menyusun silabus, kisi-kisi, RPP, LKS, soal evaluasi, lembar observasi

guru dan siswa, serta menyiapkan alat peraga.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Siklus I ( pecahan biasa dan persentase benda 65% yang mencapai KKM ).

a. Pelaksanaan Tindakan, terdiri dari 2 pertemuan yaitu :

1. Pertemuan I siklus 1

Berisi materi tentang pecahan biasa. Selanjutnya, guru menyampaikan

materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok menggunakan LKS. Di akhir

pertemuan guru mengadakan kuis secara individu dan pemberian

penghargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

40

2. Pertemuan II siklus 1

Berisi materi tentang persentasedari banyaknya benda. Selanjutnya, guru

menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok

menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara

individu, evaluasi, dan pemberian penghargaan.

Sebelumnya, hal ini bisa diubah berdasarkan refleksi dari siklus I.

Pertemuan I (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan

disampaikan kepada siswa.

b. Guru memberikan salam kepada para siswa.

c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Anak Budiman”.

e. Guru melakukan apersepsi kepada siswa pada materi pecahan biasa.

1. Siapa yang mempunyai hobi?

2. Kalau kamu yang mempunyai hobi makan, biasanya kamu sering

membagi kue kepada saudaramu tidak?

3. Berapa bagian kue yang kamu bagikan untuk saudaramu? (Konteks).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

41

2.Kegiatan Inti ( 55 menit )

a. Guru menjelaskan materi tentang pecahan biasa.

1. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan.

2. Macam-macam pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, persen, dan

desimal.

3. Contoh dari macam-macam pecahan yaitu :

a. Pecahan biasa adalah perbandingan dua bilangan dalam bentuk

a 1

─ misalnya ─

b 2

b. Pecahan campuran adalah gabungan bilangan dengan pecahan

b 1

dalam bentuk a ─ misalnya 2 ─

c 2

c. Persen adalah bilangan yang peyebutnya per seratus misalnya 20 %.

d. Desimal adalah bilangan yang peyebutnya pangkat dari 10 misalnya 0,24.

b. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan

yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

42

6 1

Contoh : ── = 1 ─

5 5

Latihan soal !

7 15

a. ─ = ..... d. ─ = ….

3 6

9 18

b. ─ = ..... e. ─ = ….

2 5

13

c. ─ = .....

4

c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan

soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling

membantu. (Pengalaman).

d. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

e. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

Sudahkah kamu membagikan kue kepada saudaramu? (Refleksi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

43

f. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

g. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

a. Guru memberikan kuis kepada para siswa secara individu.

b. Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.

c. Guru memberikan salam penutup.

Observasi

a. Mengamati kegiatan pembelajaran.

b. Melaksanakan kuis.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari

guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

44

Pertemuan II (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang

disampaikankepada siswa.

b. Guru memberikan salam kepada para siswa.

c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Ayo Berhitung”.

e. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang persentase benda.

1. Siapa yang pernah pergi ke toko?

2. Saat kamu pergi ke toko, kamu mengajak siapa?

3. Apa saja barang yang kamu beli? (Konteks).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a. Guru menjelaskan materi tentang persentase benda.

Pengertian dari persentase adalah perseratus.

b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama

pembelajaran berlangsung.

c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis

dan yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

45

Contoh soal tentang persentase benda.

5

5 % dari 100 = ─ x 100 = 5

100

Latihan soal !

• 10 % dari 60 = ....

• 15 % dari 70 = ....

• 45 % dari 80 = ....

• 50 % dari 90 = ....

• 70 % dari 100 = ....

d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan

soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling

membantu. (Pengalaman).

e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

f. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan.

1. Sudahkah kamu pergi ke toko?

2. Sudahkah kamu menghitung persentase dari benda? (Refleksi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

46

g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa (Tindakan).

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru memberikan soal kuis.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan penghargaan.

d. Guru memberikan salam penutup kepada para siswa.

Observasi

a. Mengamati kegiatan pembelajaran.

b. Melaksanakan kuis dan evaluasi.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari

guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

47

Siklus II

a. Pelaksanaan Tindakan, terdiri dari 2 pertemuan yaitu :

1. Pertemuan I siklus II

Berisi materi tentang mengubah pecahan menjadi persen. Selanjutnya, guru

menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok

menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara

individu dan pemberian penghargaan.

2. Pertemuan II siklus II

Berisi tentang melanjutkan materi tentang desimal. Selanjutnya, guru

menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok

menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara

individu, evaluasi, dan pemberian penghargaan.

Pertemuan I (2 x 40 menit)

1.Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan kepada

siswa.

b. Guru memberikan salam kepada para siswa.

c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Mari Kita Menabung”.

e. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang persen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

48

1. Siapa yang sudah pernah menabung?

2. Berapakah jumlah uang yang kamu pergunakan untuk menabung?

3. Kalau kamu menabung biasanya mendapatkan apa? (Konteks).

2. Kegiatan Inti ( 55 menit )

a. Guru menjelaskan materi tentang persen.

Pengertian dari persen adalah pecahan yang penyebutnya perseratus.

b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama

pembelajaran berlangsung.

c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan

tulis. 1 20

Contoh soal tentang persen : ─ = ─ = 20 %

5 100

Latihan soal !

2

• ─ = .... %

5

3

• ─ = ..... %

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

49

4

• ─ = ..... %

5

5

• ─ = ..... %

10

6

• ─ = ..... %

4

d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan

soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling

membantu. (Pengalaman).

e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

f. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

1. Sudahkah kamu pergi ke bank?

2. Sudahkah kamu mendapatkan bunga dari bank? (Refleksi)

g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

50

dilakukannya.

h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa(Tindakan).

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru memberikan soal kuis.

b. Guru memberikan salam penutup.

Observasi

a. Mengamati kegiatan pembelajaran.

b. Melaksanakan kuis.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tuga

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yang telah

ditetapkan

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

Pertemuan II (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan

kepada siswa.

b. Guru memberikan salam kepada para siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

51

c. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Mari Kita Menabung”.

d. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang desimal.

Dimana biasanya kamu menabung?

Berapa desimal bunga yang kamu peroleh saat menabung? (Konteks).

2. Kegiatan Inti ( 55 menit )

a. Guru menjelaskan materi tentang desimal.

• Pengertian dari desimal adalah pecahan yang penyebutnya pangkat dari 10.

• Aturan pembulatan desimal, saya menggunakan perseratusan. (dua angka di

belakang koma). Misalnya : 0, 39 menjadi 0,40

0, 32 menjadi 0,30

b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama

pembelajaran berlangsung.

c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan

tulis.

20

Contoh soal tentang desimal = 20 % = ─ = 0,20

100

Latihan soal !

1. 35% = ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

52

2. 57 % = .....

3. 68 % = .....

4. 74 % = .....

5. 98 % = .....

d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang. Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan

LKS.

e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

e. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

1.Sudahkah kamu pergi ke bank?

2.Sudahkah kamu menghitung desimal bunga dari bank? (Refleksi)

g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan).

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru memberikan kuis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

53

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru memberikan salam penutup.

Observasi

Mengamati kegiatan pembelajaran.

Melaksanakan kuis dan evaluasi.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yang telah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

C. Kriteria Siklus

Peneliti merencanakan akan berhenti pada siklus II alasannya bahwa para

siswa sudah mencapai KKM 60 ke atas sebanyak 70 %.

D. Pengumpulan Data

1. Peubah

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan

model cooperative learning tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

54

2. Indikator

peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model cooperative learning

tipe STAD pada matapelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke

persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester II SDK

Klepu tahun pelajaran 2010/2011.

3. Data

Nilai ulangan.

4. Pengumpulan data

tes tertulis.

5. Instrumen

soal - soal ulangan tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal

serta sebaliknya.

E. Penyusunan Instrumen

1. Proses penyusunan

Instrumen soal-soal ulangan berupa tes tertulis dengan bentuk soal

objektif yang berjumlah 20 soal. Kisi-kisi soal digunakan sebagai dasar dalam

membuat soal. Kisi - kisi soal ulangan ini menggunakan expertjudgment.

Experjudgment ini harus mendapatkan persetujuan dari guru kelas.

2. Kriteria skoring

Pemberian skor

Benar : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

55

Salah : 0

F. Teknik Analisis Data

1. Kriteria keberhasilan dalam penelitian

Kondisi akhir Peubah Indikator Kondisi awal

Siklus I Siklus II

Prestasi Peningkatan

rata-rata

ulangan

63% atau 20

anak yang

mencapai nilai 60

dianggap tuntas

65% atau 21 anak

yang mencapai

nilai 60 dianggap

tuntas

70% atau 23 anak

yang mencapai

nilai 60 dianggap

tuntas

Tabel 3.3 indikator keberhasilan dalam penelitian

2. Langkah-langkah analisis

a. Menghitung jumlah skor individu

Skor kuis Poin kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5

10-1 poin di bawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20

Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30

Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

56

b. Menghitung jumlah skor rata-rata tim

Kriteria Penghargaan

5-15 Baik

16-25 Sangat Baik

26-30 Super

Tabel 3.4 analisis data

POSTTEST 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!

1. Pembilang dari pecahan adalah …..

a. 3 c. 4

b. 7 d. 5

2. Penyebut dari pecahan adalah …..

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan adalah . . . .

a. c.

b. d.

4. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 1210 adalah. . . .

a. 3025 c.

1815

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

57

b. 2420 d.

54

5. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 7254 adalah . . . .

a. 32 c.

85

b. 43 d.

59

6. Pecahan 127 mempunyai nilai sama dengan pecahan …..

a. 9656 c.

9667

b. 9634 d.

9658

7. Pecahan 83 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan …..

a. 20,5 % c. 37,5 %

b. 25,7 % d. 45,8 %

8. Hasil penjumlahan dari pecahan 52

21+ apabila diubah ke dalam bentuk

persen menjadi pecahan …..

a. 30 % c. 80 %

b. 60 % d. 90 %

9. Bentuk pecahan sederhana dari 65 % adalah …..

a. 205 c.

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

58

b. 2013 d.

2031

10. Bentuk pecahan biasa dari 0,75 adalah …..

a. 1/4 c. 3/4

b. 2/4 d. 4/4

11. Bentuk pecahan biasa dari pecahan 4/5 adalah …..

a. 50 % c. 70 %

b. 60 % d. 80 %

12. Hasil penjumlahan dari pecahan 4/7 + 2/5 adalah …..

a. 31/35 c. 33/35

b. 32/35 d. 34/35

13. Hasil pengurangan dari pecahan 3/4 -1/5 adalah …..

a. 55 % c. 75 %

b. 65 % d. 85 %

4 14. Pecahan --- apabila diubah ke dalam bentuk desimal adalah ….. 25

a. 0,50 c. 0,16

b. 0,44 d. 0,30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

59

POSTEST 2

Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!

1. Pembilang dari pecahan 98 adalah …..

a. 6 c. 8

b. 7 d. 9

2. Penyebut dari pecahan 76 adalah …..

a. 5 c. 7

b. 6 d. 8

3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 86 adalah . . . .

a. 54 c.

32

b. 43 d.

21

4. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 8172 adalah . . . .

a. 32 c.

85

b. 98 d.

59

5. Pecahan 54 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan…

a. 60,5 % c. 80 %

b. 75,7 % d. 45,8 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

60

6. Hasil penjumlahan dari pecahan 53

41+ adalah …

a. 70 % c. 90 %

b. 85% d. 95 %

7. Bentuk pecahan sederhana dari 75 % adalah …..

a. 43 c.

33

b. 22 d.

32

8. Pembulatan dua angka di belakang koma dari pecahan desimal 0,278 menjadi

a. 0,2 c. 0,28

b. 0,27 d. 0,29

9. Hasil pengurangan dari pecahan 41

53− adalah …..

a. 204 c.

206

b. 205 d.

207

10. Bentuk desimal dari 52 adalah….

a. 0,40 c. 0,60

b. 0,50 d. 0,70

11. 0,25 cara membacanya adalah ….

a. nol koma dua puluh tiga c. nol koma dua puluh tujuh

b. nol koma dua puluh lima d. nol koma dua puluh sembilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

61

12. Nilai tempat persepuluh dari desimal 0,28 adalah …..

a. 0 b.2 c.8 d.9

13. 41 apabiladiubah ke dalam bentuk pecahan desimal maka menjadi..

a. 0,10 c. 0,25

b. 0,20 d. 0,30

14. 5024 apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal maka

menjadi ….

a. 0,28 c. 0,38

b. 0,35 d. 0,48

Lembar Observasi Siswa

Aspek yang diamati Keterangan No

Kelompok

Nama

Siswa Menjawab

pertanyaan

Ketepatan

dalam

menggunakan

alat peraga

Keaktifan

siswa

dalam

kelompok

1. 1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

62

2. 1.

2.

3.

4.

5.

3. 1.

2.

3.

4.

5.

4. 1.

2.

3.

4.

5.

Tabel 3.5 Lembar observasi untuk siswa

Kriteria Penilaian :

1. Menjawab pertanyaan

Skor 1, jika siswa keliru dalam menjawab pertanyaan.

Skor 2, jika siswa menjawab pertanyaan benar, tetapi kurang tepat.

Skor 3, jika siswa menjawab pertanyaan secara benar dan tepat.

2. Ketepatan menggunakan alat peraga

Skor 1, jika siswa keliru dalam menggunakan alat peraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

63

Skor 2, jika penggunaan alat peraga benar, tetapi kurang tepat.

Skor 3, jika menggunakan alat peraga secara benar dan tepat.

3. Keaktifan siswa dalam kelompok

Skor 1, jika siswa tidak ikut berpartisipasi di dalam kelompok.

Skor 2, jika siswa berpartisipasi pasif.

Skor 3, jika siswa berpartisipasi aktif.

%100xSt1SNa =

Keterangan :

Na = nilai akhir.

S1 = skor pertama.

St = skor total.

Skala Penilaian:

0% - 25% = tidak baik.

26% - 50% = kurang baik.

51% - 75% = baik.

76% - 100% = sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

64

Lembar Observasi Guru

Nama : Monika Ayu Maharani

Unit Kerja : SD Kanisius Klepu

Kelas / Semester : V/2

Materi : ………………………

Petunjuk :

Lingkarilah angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan praktikan dengan

memperhatikan rambu-rambu skoring sebagai berikut!

Rentangan skor : 1 sampai dengan 4

No Aspek yang Diamati Skor Keterangan

I

1

2

II

1

2

III

1

2

Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaraan.

Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi.

Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan

rencana kegiatan.

Kegiatan Inti Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran dengan

menghadirkan masalah yang bersifat

kontekstual.

Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 =

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

65

3

4

5

6

7

8

9

10

IV

1

2

tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi

guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa,

siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa,

siswa ke guru, dan siswa ke siswa.

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada

siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Menciptakan hubungan komunikasi yang baik

antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan

alat peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat

peraga.

Alat peraga yang digunakan dapat membantu

siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir secara autentik

Penutup

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama

siswa.

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

66

Catatan :

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

%100xSt1SNa =

Keterangan :

Na = nilai akhir.

S1 = skor pertama.

St = skor total.

Skala Penilaian:

0% - 25% = tidak baik.

26% - 50% = kurang baik.

51% - 75% = baik.

76% - 100% = sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “ Peningkatan Prestasi

Belajar Matematika Menggunakan Model cooperative learning tipe STAD Siswa

Kelas V SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Pelajaran 2010/ 2011’’ dilaksanakan

pada tanggal 28 April 2011 - 7 Mei 2011 dengan kegiatan sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian

1. Tes Awal

Tabel IV.I Data Hasil Nilai Ulangan Siswa Kelas V SD K Klepu

Ketuntasan No Nama Nilai

Ya Tidak

1. Ignasius P. 7 V2. P. Yudha P. 5,3 V3. R. Aditya N. 6,3 V4. Aji Nugraha 5 V5. Alex P. 4 V6. Stefani A. 5 V7. N. Cristian A. 5,6 V8. Cucu Dama P. 7,3 V9. E. Damar K. 5,3 V10. Desy P. 5,6 V11. Lucia Desy 5,3 V12. Regina Dita - - -13. Yohanes Dwiki 5,3 V14. Alex Eka 4 V15. Agatha Eka 6 V16. Tadea Elian 4 V17. Yohanes Erdi 5,3 V

18. Gilbertus Febri 7,3

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

68

19. Agatha Fina - - -20. Hugo Titan 5,6 V21. Kevin Alvianto 7,3 V22. Ervina Kristi 6,6 V23. Maria Martha 5,3 V24. Rafael Nanda 5,6 V25. Patrick Noor 5,6 V26. Lucas O. 7,3 V27. Yosef Prasetya 5,6 V28. Primitha E. 8,3 V29. Elisabeth R. - - -30. Yuliana D. 5 V31. Agustinus Y. 5 V32. Michael N. 7 V33. Stefanus N. 7,6 V

Jumlah 175,4 17 13Rata-rata 5,8

Persentase 51,5% 49,5%

2. Siklus I

a. Pelaksanaan Kegiatan

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran ). Pada siklus I pertemuan 1

digunakan untuk pembelajaran dan 2 digunakan untuk pembelajaran dan

kegiatan evaluasi. Materi yang disajikan pada siklus I pertemuan 1 adalah

“pecahan biasa”. Sedangkan materi untuk siklus I pertemuan 2 adalah

“persen”.

Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Mei

2011, pertemuan 2 dilaksanakan pada hari hari kamis tanggal 5 Mei 2011

dimana masing-masing pertemuan terdiri atas 2 jam pelajaran (2 x 40

menit).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

69

Pada kegiatan belajar mengajar di pertemuan 1 dan 2, kegiatan yang

dilakukan adalah :

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar

belajar dengan baik.

2. Guru menyajikan materi lalu membagi siswa dalam kelompok yang

masing-masing terdiri atas 5 siswa.

3. Setelah siswa masuk dalam kelompok, kemudian guru membagikan

soal untuk dikerjakan dan dibahas dalam kelompok tersebut.

4. Guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja kelompok.

5. Siswa mengerjakan soal kuis secara individu.

Pada akhir pertemuan 1 dan 2 siklus I diadakan kuis yang

dikerjakan setiap individu, dimana hasil nilainya digunakan sebagai acuan

untuk menentukan kelompok mana yang termasuk kelompok baik, hebat,

dan super. Kemudian pada siklus pertama pertemuan 2 diadakan ulangan

dengan bentuk soal pilihan ganda dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran.

b. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari siklus I adalah data hasil ulangan yang diikuti

oleh 32 siswa kelas V. Hasil dari ulangan tersebut adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

70

Tabel IV. 2 Hasil Penelitian Siklus I

Ketuntasan No Nama Skor Nilai Ya Tidak

1 Ignasius Prayudi Jaya - - - - 2 P. Yudha Pratiwi 6 4,6 V 3 R. Aditya N. 7 5,3 V 4 Aji Nugraha 5 4 V 5 Alex P. 9 6,3 V 6 Stefani Anggrisa Cahya Utari 5 4 V 7 N. Cristian Aditama 10 7,3 V 8 Cucu Dama Putra Vermago 8 6 V 9 E. Damar Kristianto 6 4,6 V 10 Desy Primalinda Rosa 6 4,6 V 11 Lucia Desy Puspita Sari 10 7,3 V 12 Regina Dita Pradnyasari Retno 8 6 V 13 Yohanes Dwiki K. 11 8 V 14 Alex Eka 7 5,3 V 15 Agatha Eka Susanti 12 8,6 V 16 Tadea Elian Venensky 9 6,3 V 17 Yohanes Erdi Kurnia S 6 4,6 V 18 Gilbertus Febri Priyanditya 13 9,3 V 19 Agatha Fina M. 7 5,3 V 20 Hugo Titan Ivayana 10 7,3 V 21 Kevin Alvianto 6 4,6 V 22 Ervina Kristi Mulyasari 14 10 V 23 Maria Martha Monicafael 7 5,3 V 24 Rafael Nanda W. G. 8 6 V 25 Patrick Noor Pamungkas 7 5,3 V 26 Lucas Oktavian 8 6 V 27 Yosef Prasetya Nata Sutrisno 8 6 V 28 Primitha Ernanda V. 12 8,6 V 29 Elisabeth Rolanda B 8 6 V 30 Yuliana De Falcomieri W. 6 6 V 31 Agustinus Yeyen Kustanto 4 3,3 V 32 Michael Novendra Duta P. 13 9,3 V 33 Stefanus Nolan Elbert

Jumlah Rata-rata Persentase

13 9,3

200,4 6,2

V

19

57,5%

13

42,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

71

Nilai ulangan rata-rata yang di peroleh siswa pada siklus I adalah

6,2. Pada penelitian ini, ketentuan nilai yang tidak tuntas adalah dibawah

6. Target ketuntasan yang ditargetkan adalah 65%.Jadi, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa siklus 1 belum tercapai. Maka, peneliti

berlanjut ke siklus 2.

c. Refleksi

Ada beberapa hal yang ditentukan selama proses pembelajaran pada

siklus I, antara lain :

1. Pada saat pembagian kelompok beberapa siswa merasa tidak cocok

dengan anggota kelompoknya.

2. Saat bekerja dalam kelompok ada beberapa siswa yang sulit diajak

berdiskusi dalam kelompok.

Beberapa hal yang ditemukan dalam proses pembelajaran siklus I

diupayakan untuk dapat diperbaiki dengan tujuan mengoptimalkan

pembelajaran untuk mendukung peningkatan prestasi belajar siswa.

3. Siklus 2

a. Pelaksanaan Kegiatan

Siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2 x 40 menit (2 jam pelajaran). Pada siklus II pertemuan 1

pembagian waktu 2 jam pelajaran digunakan untuk kegiatan

pembelajaran dan pertemuan kedua digunakan untuk kegiatan

evaluasi. Materi yang diberikan pada siklus II pertemuan 1 adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

72

“pecahan desimal”. Pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan

pedoman perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan dan

menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Pada akhir

pertemuan 1 dan 2 siklus II diadakan kuis yang dikerjakan setiap

individu, dimana hasil nilainya digunakan sebagai acuan untuk

menentukan kelompok mana yang termasuk kelompok baik, hebat,

dan super. Kemudian pada siklus kedua pertemuan 2 diadakan ulangan

dengan bentuk soal pilihan ganda dengan tujuan untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran.

b. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari siklus I adalah data hasil ulangan yang

diikuti oleh 33 siswa kelas V. Hasil dari ulangan tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel IV. 3 Hasil Penelitian Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

73

Ketuntasan No Nama Skor Nilai ya tidak

1 Ignasius Prayudi Jaya 13 9,3 V 2 P. Yudha Pratiwi 8 6 V 3 R. Aditya N. 13 9,3 V 4 Aji Nugraha 10 7,3 V 5 Alex P. 9 6,3 V 6 Stefani Anggrisa Cahya Utari 8 6 V 7 N. Cristian Aditama 14 10 V 8 Cucu Dama Putra Vermago 10 7,3 V 9 E. Damar Kristianto 10 7,3 V 10 Desy Primalinda Rosa 8 6 V 11 Lucia Desy Puspita Sari 11 8 V 12 Regina Dita Pradnyasari 14 10 V 13 Yohanes Dwiki K. 14 10 V 14 Alex Eka 7 5,3 V 15 Agatha Eka Susanti 13 9,3 V 16 Tadea Elian Venensky 13 9,3 V 17 Yohanes Erdi Kurnia S 9 6,3 V 18 Gilbertus Febri Priyanditya 13 9,3 V 19 Agatha Fina M. 6 6 V 20 Hugo Titan Ivayana 11 8 V 21 Kevin Alvianto 8 6 V 22 Ervina Kristi Mulyasari 14 10 V 23 Maria Martha Monicafael 14 10 V 24 Rafael Nanda W. G. 6 4,6 V 25 Patrick Noor Pamungkas 9 6,3 V 26 Lucas Oktavian 13 9,3 V 27 Yosef Prasetya Nata Sutrisno 8 6 V 28 Primitha Ernanda V. 13 9,3 V 29 Elisabeth Rolanda B 6 4,6 V 30 Yuliana De Falcomieri W. 9 6,3 V 31 Agustinus Yeyen Kustanto 7 5,3 V 32 Michael Novendra Duta P. 10 8,6 V 33 Stefanus Nolan Elbert

Jumlah Rata-rata Persentase

12 8,6

250,8 7,6

V

87,8%

12,2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

74

c. Refleksi

Ada beberapa hal yang ditentukan selama proses pembelajaran

pada siklus II antara lain :

1. Terjadi diskusi aktif dalam kelompok.

2. Ada kerja sama dalam kelompok.

3. Terjadi peningkatan prestasi siswa.

1. Pembahasan

Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, terlihat adanya peningkatan

prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi hasil belajar siswa setelah

dilaksanakan penelitian tindakan kelas tergambar pada table berikut ini :

Tabel IV.4 Hasil Rekap Nilai Siswa Kelas V Sebelum dan Sesudah Tindakan

Ketuntasan Sebelum tindakan Siklus 1 Siklus 2

Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan

No Nama

Nilai Ya Tdk

Nilai Ya Tdk

Nilai Ya Tdk

1 Ignasius Prayudi Jaya 8 v - - - 9,3 v 2 P. Yudha Pratiwi 5,3 v 4,6 v 6 v 3 R. Aditya N. 6,3 v 5,3 v 9,3 v 4 Aji Nugraha 5 v 4 v 7,3 v 5 Alex P. 4 v 6,3 v 6,3 v 6 Stefani Anggrisa C 5 v 4 v 6 v 7 N. Cristian Aditama 5,6 v 7,3 v 10 v 8 Cucu Dama Putra 7,3 v 6 v 7,3 v 9 E. Damar Kristianto 5,3 v 4,6 v 7,3 v

10 Desy Primalinda R 5,6 v 4,6 v 6 v 11 Lucia Desy Puspita 5,3 v 7,3 v 8 v 12 Regina Dita P - - - 6 v 10 v 13 Yohanes Dwiki K. 5,3 v 8 v 10 v 14 Alex Eka 4 v 5,3 v 5,3 v 15 Agatha Eka Susanti 6 v 8,6 v 9,3 v 16 Tadea Elian V. 4 v 6,3 v 9,3 v 17 Yohanes Erdi Kurnia 5,3 v 4,6 v 6,3 v 18 Gilbertus Febri P 7,3 v 9,3 v 9,3 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

75

19 Agatha Fina M. - - - 5,3 v 6 v 20 Hugo Titan Ivayana 5,6 v 7,3 v 8 v 21 Kevin Alvianto 7,3 v 4,6 v 6 v 22 Ervina Kristi M 6,6 v 10 v 10 v 23 Maria Martha M 5,3 v 5,3 v 10 v 24 Rafael Nanda W. G. 5,6 v 6 v 4,6 v 25 Patrick Noor P 5,6 v 5,3 v 6,3 v 26 Lucas Oktavian 7,3 v 6 v 9,3 v 27 Yosef Prasetya Nata 5,6 v 6 v 6 v 28 Primitha Ernanda V. 8,3 v 8,6 v 9,3 v 29 Elisabeth Rolanda - - - 6 v 4,6 v 30 Yuliana De 5 v 6 v 6,3 v 31 Agustinus Yeyen K 5 v 3,3 v 5,3 v 32 Michael Novendra D 7 v 9,3 v 8,6 v 33 Stefanus Nolan E

Jumlah Rata-rata Persentase

7,6

175,4

5,8

v

17

51,5%

13

49,5%

9,3

200,4

6,2

v

19 57,5%

13 42,5%

8,6

250,8

7,6

v

29 87,8%

4 12,2%

Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, terlihat adanya kenaikan

prestasi belajar siswa. Data awal sebelum adanya tindakan, nilai rata-rata siswa

adalah 5,8. Dari 30 siswa 51,5% sudah mencapai KKM. Setelah diadakan tindakan

pada siklus I, rata-rata nilai ulangan siswa adalah 6,2. Siswa yang mendapat nilai

ulangan diatas KKM pada akhir siklus I sebanyak 19 siswa atau 57,5% dari 32 siswa.

Sebanyak 13 siswa mendapat nilai ulangan dibawah KKM 42.5% dari jumlah

keseluruhan siswa. Adanya beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah

KKM disebabkan karena siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Selain itu,

beberapa siswa tidak mau bekerja dalam kelompok. Kondisi inilah yang kemudian

mendorong guru untuk lebih memotivasi siswa agar lebih baik dalam belajar.

Pada siklus II, peneliti tidak mengubah tim kerja dalam kelompok. Jika

dibandingkan dengan hasil dari siklus I, terlihat adanya peningkatan nilai. Ada 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

76

siswa yang mendapat nilai 10, 24 siswa yang lainnya mendapat nilai di atas KKM

atau 87,8% siswa mancapai KKM dan 12,2% lainnya atau 4 siswa mendapat nilai di

bawah KKM. Untuk rata-rata yang di peroleh pada siklus II adalah 7,6. Penelitian

pada siklus II ini rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai indikator

keberhasilan.

Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat terjadi peningkatan yang ditandai

dengan naiknya nilai rata-rata ulangan siswa dari sebelum tindakan 5,8 kemudian 6,2

pada siklus I dan siklus II mencapai 7,6. Dengan demikian, penelitian di atas

membuktikan hipotesis bahwa penggunaan model cooperative learning tipe STAD

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal pecahan pada mata pelajaran

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan model cooperative learning tipe STADdapat meningkatkan

prestasi belajar siswa di kelas V SD Kanisius Klepu pada tahun pelajaran

2010/2011. Data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan penelitian adalah

5,8. Setelah diadakannya tindakan pada siklus pertama nilai rata-rata yang

diperoleh siswa mencapai 6,2 dan mencapai 7,6 pada siklus ke dua.

2. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat memberikan

dampak positif bagi siswa terutama pada prestasi belajar di kelas.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang

perlu dipertimbangkan dalam model cooperative learning tipe STAD,antara lain :

1. Model cooperative learning tipe STADdapat digunakan sebagai alternatif

dalam merancang pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.

2. Model cooperative learning tipe STADdapat menarik perhatian siswa maka

penerapannya tidak hanya dalam mata pelajaran matematika saja, tetapi dapat

dilakukan pada mata pelajaran lainnya.

3. Alat peraga dan sarana pendukung pembelajaran dalam model cooperative

learning tipe STAD ini diperlukan untuk mencapai keberhasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

78

4. Penghargaan dalam model cooperative learning tipe STAD sangat diperlukan

untuk memberi semangat dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

79

DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, J.P. (1972). Dictionary of Psychology Fifth Printing. New York : Dell Publishing Co.Inc. Darhim. 1985. Workshop Matematika. Jakarta: Depdiknas. Devid Haryalesmana.2009, Cooperative Learning, dalam http://mas-

devid.blogspot.com,didownload tanggal 1 September 2009. Erman Suherman. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka. Erman Suherman.dkk.(2003).Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer

(edisi revisi).Bandung:Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PendidikanIndonesia

Hardaniwati, Menuk.2005. Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Edisi

Pertama.Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Hintzman, Douglas L. (1978).The Psychology of Learning and Memory. San

Fransisco : W.H. Freeman and company. http://sunartombs. wordpress. com/2009/01/05/pengertian-prestas belajar/diakses

tanggal 25 Juli pukul 13.49 http://surianto200477.wordpress.com/2009/09/10/pembelajaran-kooperatif-tipestad/ http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.htmldiakses

tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-

belajar-dari/ diakses tanggal 11 Agustus pukul 08.31 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2118693-pengertian-matematika/

diakses tanggal 11 Agustus pukul 08.40 http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/174593112201010591.pdf diakses tanggal 11

Agustus pukul 08.58 Kennedy, Leonard.1994.Guiding Children’s Learning of Mathematics. California : Wadsworth Publishing Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

80

Masidjo, Ign.(2006).Psikologi belajar dan pembelajaran SD.Yogyakarta : Bina Dharma Mulia.

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2003), h. 252 Nurhayati (2002).Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dengan Ejaan Yang

Disempurnakan. Jakarta : Eksa Media Reber, Arthur S. (1988).The Penguin Dictionary of Psycology. Ringwood

Victoria : Penguin Books Australia Ltd. Rothwal, A.B., Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and Tactics in

secondary School Teaching: A Book of Readings, Toronto: the Mac Millan, Co., 1968.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.

Massachusetts : Allyn & Bacon. Sony (2008).Meminimalkan miskonsepsi operasi penjumlahan pecahan melalui

strategi discovery. Jurusan Pendidikan Matematika.Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sugiarto. 2006. Matematika Sekolah II. Semarang: Unnes Press. Suharsimi, Arikunto, 1984. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta : Bina

Aksara. Sujono.1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. P2LPTK.

Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

 

 

   

     

LAMPIRAN    

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

LAMPIRAN 1

SILABUS

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas : V

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : II

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi

Dasar

Materi Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

5.1. Mengubah

Pecahan ke

bentuk

Persen dan

desimal serta

sebaliknya

Pecahan a. Mengubah

pecahan ke bentuk pecahan

perseratusan.

b. Menyederhanakan

pecahan perseratusan ke pecahan

biasa.

c. Menghitung presentase banyak

benda tertentu dari jumlah

keseluruhan.

d. Mengubah pecahan biasa ke

a. Siswa mampu mengubah

pecahan biasa ke bentuk persen dan

sebaliknya.

b. Siswa mampu menentukan

persentase dari banyak benda.

c. Siswa mampu mengubah

pecahan biasa ke bentuk pecahan

desimal dan sebaliknya.

d. Siswa mampu mengubah

pecahan biasa ke bentuk persen,

Tertulis

a. ½ = ...

b. 2 % dari 50 = ...

c. 40 % = ..

d. ¾ = ...%

2 x 40 a. Buku

Matematika

kelas V

b. Penggaris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

  

pecahan persepuluhan,

perseratusan untuk mendapatkan

pecahan desimal.

e. Mengubah pecahan desimal ke

bentuk pecahan biasa atau

pecahan campuran.

f. Mengubah pecahan biasa ke

pecahan perseratusan,

selanjutnya diubah ke bentuk

pecahan desimal.

g. Mengubah pecahan biasa ke

bentuk persen.

h. Mengubah pecahan desimal ke

pecahan biasa selanjutnya ke

bentuk persen.

desimal dan sebaliknya.

Mengetahui Yogyakarta, 14 Februari 2011

Kepala Sekolah Guru Kelas

A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

83

LAMPIRAN 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2011

Pertemuan ke- : 1

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator :

5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan.

5.1.2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam dari pecahan.

5.1.3. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.

5.1.4. Siswa mampu menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.

5.1.5. Siswa mampu menyebutkan contoh pecahan biasa.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :

1. menjelaskan pengertian dari pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

84

2. menyebutkan macam-macam dari pecahan.

3. menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.

4. menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.

5. menyebutkan contoh pecahan biasa.

Materi Ajar : Pecahan biasa.

Alokasi Waktu : 2 jp

Metode Pembelajaran

Model Cooperative Learning Tipe STAD.

Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.

Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.

Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Pertemuan I (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan

kepada siswa.

- Guru memberikan salam kepada para siswa.

- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

- Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Anak Budiman”.

- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan biasa.

a. Siapa yang mempunyai hobi?

b. Sebutkan beberapa dari hobimu!

c. Kalau kamu yang mempunyai hobi makan, biasanya kamu sering

membagi kue kepada saudaramu tidak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

85

d. Berapa bagian kue yang kamu bagikan untuk saudaramu? (Konteks).

2. Kegiatan Inti ( 55 menit )

a. Guru menjelaskan materi tentang pecahan biasa.

1. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan.

2. Macam-macam pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, persen,

dan desimal.

3. Contoh dari macam-macam pecahan :

a. Pecahan biasa adalah perbandingan dua bilangan dalam bentuk

ba misalnya

21

b. Pecahan campuran adalah gabungan bilangan dengan pecahan dalam

bentuk cba misalnya

212

c. Persen adalah bilangan yang penyebutnya per seratus misalnya 20 %

d. Desimal adalah persepuluhanmisalnya 0,24.

b. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan

yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

86

Contoh : 56 =

511

Latihan soal !

a. 37 = .....

b. 29 = .....

c. 4

13 = .....

d. 6

15 = .....

e. 5

18 = .....

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang.

- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal

pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.

(Pengalaman).

- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang pecahan biasa dengan cara maju di

papan tulis.

- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

Sudahkah kamu membagikan kue kepada saudaramu? (Refleksi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

87

- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.

- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.

- Guru memberikan salam penutup.

Observasi

- Mengamati kegiatan pembelajaran.

- Melaksanakan evaluasi.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari

guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.

Aksi

- Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar

- Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.

Kecakapan Hidup

Berhitung dan berdiskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

88

Sumber Belajar

1. BSE

2. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.

3. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.

Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : isian

Mengetahui Yogyakarta, 27 April 2011

Kepala Sekolah Guru Kelas V

A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

89

LKS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2011

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Mengubah pecahan biasa ke pecahan

campuran dan sebaliknya

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator

5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan.

5.1.2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam dari pecahan.

5.1.3. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.

5.1.4. Siswa mampu menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.

5.1.5. Siswa mampu menyebutkan contoh pecahan biasa.

Petunjuk

1. Kerjakan dalam kelompok.

2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.

3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

90

4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.

Kegiatan Belajar I

Mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran

Contoh soal : 37 =

312

Tulislah pecahan biasa menjadi pecahan campuran atau sebaliknya! (skor : 2)

a. ......57=

b. ......811

=

c. ......1023

=

d. ......533 =

e. ......10312 =

Refleksi 1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?

3. Apa rencana tindak lanjutmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

91

Kuis

a. ......59=

b. ......8

17=

c. ......1026

=

d. ......515 =

e. ......10418 =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

92

Kunci Jawaban Kuis

a. 521

b. 831

c. 1032

d. 5

18

e. 10123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

93

Kunci Jawaban Kuis

a. 541

b. 812

c. 1062

d. 526

e. 10184

          

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

94

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Senin, 2 Mei 2011

Pertemuan ke- : 3

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator :

2.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian dari prosentase benda.

2.1.2 Siswa mampu menghitung prosentase benda.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :

1. menjelaskan pengertian dari prosentase benda.

2. menghitung prosentase benda.

Materi Ajar :

Persentase benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

95

Alokasi Waktu : 2 jp

Metode Pembelajaran

Model Cooperative Learning Tipe STAD.

Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.

Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan II (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan

kepada siswa.

- Guru memberikan salam kepada para siswa.

- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

- Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Ayo Berhitung”.

- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang prosentase benda.

a. Siapa yang pernah pergi ke toko?

b. Saat kamu pergi ke toko, kamu mengajak siapa?

c. Apa saja barang yang kamu beli? (Konteks).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

- Guru menjelaskan materi tentang prosentase benda.

Pengertian dari prosentase adalah banyaknya jumlah benda.

- Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama

pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

96

- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal di papan tulis dan yang tidak

ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

Contoh soal tentang prosentase benda.

5% dari 100 = 5/100 x 100 = 5

Latihan soal tentang prosentase benda.

• 10 % dari 60 = ....

• 15 % dari 70 = ....

• 45 % dari 80 = ....

• 50 % dari 90 = ....

• 70 % dari 100 = ....

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang. Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan

soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling

membantu. (Pengalaman).

- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang prosentase benda dengan cara maju

di papan tulis.

- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

a. Sudahkah kamu pergi ke toko?

b. Sudahkah kamu menghitung prosentase dari benda? (Refleksi)

- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

97

dilakukannya.

- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan).

3.Kegiatan Penutup (15 menit)

- Guru memberikan tes akhir siklus I.

- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.

- Guru memberikan salam penutup kepada para siswa.

Observasi

- Mengamati kegiatan pembelajaran.

- Melaksanakan tes akhir siklus I.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari

guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.

Aksi

Siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan benar dan siswa menggunakan alat

peraga blok pecahan dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.

Kecakapan Hidup

Berhitung dan berdiskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

98

Sumber Belajar

Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.

Buku paket

Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : isian

Mengetahui Yogyakarta, 2 Mei 2011

Kepala Sekolah Guru Kelas V

A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.

 

 

       

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

99

LKS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Senin, 2 Mei 2011

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Prosentase benda

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator :

5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari prosentase benda.

5.1.2. Siswa mampu menghitung prosentase benda.

Petunjuk

1. Kerjakan dalam kelompok.

2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.

3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.

4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.

Kegiatan Belajar I

Menghitung persentase benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

100

Contoh soal : 2 % dari 100 = 100

2 x 100 = 2

5 cm dari 100 = 5 x 100

1 = 5 %

Hitunglah prosentase benda berikut ini! Skor 2

a. 48 cm dari 100 = ….

b. 69 cm dari 100 = …

c. 45 % dari 90 = ….

d. 5 % dari 100 = ….

e. 3 bagian dari 30 cm = ….

Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini ?

3. Apa rencana tindak lanjutmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

101

KUIS

Hitunglah prosentase benda berikut ini! Skor 2

a. 35 cm dari 100 = ….

b. 50 cm dari 100 = …

c. 25 % dari 50 = ….

d. 5 % dari 20 = ….

e. 2 bagian dari 30 cm = ….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

102

Kunci Jawaban LKS

1. 48 %

2. 69 %

3. 40,5

4. 5

5. 100 %

Kunci Jawaban Kuis a. 35 %

b. 50 %

c. 12,5

d. 1

e. 66,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

103

EVALUASI 2

Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!

1. Pembilang dari pecahan 57 adalah…..

a. 3 c. 4

b. 7 d. 5

2. Penyebut dari pecahan 31 adalah …..

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 64 adalah . . . .

a. 54 c.

32

b. 43 d.

21

4. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 1210 adalah. . . .

a. 3025 c.

1815

b. 2420 d.

54

5. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 7254 adalah . . . .

a. 32 c.

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

104

b. 43 d.

59

6. Pecahan 127 mempunyai nilai sama dengan pecahan …..

a. 9656 c.

9667

b. 9634 d.

9658

7. Pecahan 83 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan …..

a. 20,5 % c. 37,5 %

b. 25,7 % d. 45,8 %

8. Hasil penjumlahan dari pecahan 52

21+ apabila diubah ke dalam bentuk persen

menjadi pecahan....

a. 30 % c. 80 %

b. 60 % d. 90 %

9. Bentuk pecahan sederhana dari 65 % adalah …..

a. 205 c.

2017

b. 2013 d.

2031

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

105

10. Bentuk pecahan biasa dari 0,75 adalah …..

a. 41 c.

43

b. 42 d.

44

11. Bentuk pecahan biasa dari pecahan 54 adalah …..

a. 50 % c. 70 %

b. 60 % d. 80 %

12. Hasil penjumlahan dari pecahan 52

74+ adalah …..

a. 3531 c.

3533

b. 3532 d.

3534

13. Hasil pengurangan dari pecahan 51

43− adalah …..

a. 55 % c. 75 %

b. 65 % d. 85 %

14. Pecahan 254 apabila diubah ke dalam bentuk desimal adalah …..

a. 0,50 c. 0,16

b. 0,44 d. 0,30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

106

Kunci Jawaban Evaluasi 2

1. B

2. C

3. C

4. B

5. B

6. A

7. C

8. D

9. B

10. C

11. D

12. D

13. A

14. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

107

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kamis, 5 Mei 2011

Pertemuan ke- : 1

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator :

5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan desimal.

5.1.2. Siswa mampu menjelaskan pembulatan dua angka di belakang koma pada

pecahan desimal

Tujuan Pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :

1. Menjelaskan pengertian dari pecahan desimal

2. Menjelaskan pembulatan dua angka di belakang koma pada pecahan desimal

Materi Ajar : Pecahan desimal

Alokasi Waktu : 2 jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

108

Metode Pembelajaran

Model Cooperative Learning Tipe STAD.

Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.

Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan

disampaikan kepada siswa.

b. Guru memberikan salam kepada para siswa.

c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

d. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan desimal.

a. Siapa yang pernah menabung di bank?

b. Berapa uang yang kamu tabung di bank?

c. Apakah kamu mendapatkan bunga (%) selama menabung di bank?

2. Kegiatan Inti ( 55 menit )

- Guru menjelaskan materi tentang pecahan desimal.

Pecahan desimal adalah bilangan yang penyebutnya pangkat dari 10 misalnya

0,24

Aturan pembulatan desimal, saya menggunakan perseratusan (dua angka di

belakang koma). Misalnya : 0,39 menjadi 040

0,32 menjadi 0,30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

109

- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soaldi papan tulis dan yang tidak

ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

Contoh 1 : 52 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....

Jawab : 52 =

10040 = 40 % = 0,40

Contoh 2 : 0,984 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....

Jawab : 0,98

Latihan soal !

41 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....

53 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....

0,346 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....

0,782 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.

- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal pada

LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.

(Pengalaman).

- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang pecahan desimal di papan tulis.

- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

110

Sudahkah kamu menabung di bank? (Refleksi)

- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.

- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.

- Guru memberikan salam penutup.

Observasi

- Mengamati kegiatan pembelajaran.

- Melaksanakan evaluasi.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari

guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.

Aksi

Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar

Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

111

Kecakapan Hidup

Berhitung dan berdiskusi.

Sumber Belajar

1. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.

2. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.

Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : isian

Mengetahui Yogyakarta, 5 Mei 2011

Kepala Sekolah Guru Kelas V

A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

112

LKS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Kamis, 5 Mei 2011

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan desimal

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator

5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan desimal

5.1.2. Siswa mampu menyebutkan cara membulatkan dua angka di belakang koma

pada pecahan desimal

Petunjuk

1. Kerjakan dalam kelompok.

2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.

3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.

4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

113

Kegiatan Belajar I

Mengubah serta Membulatkan dua angka pada pecahan desimal

Contoh soal : 21 =

10050 = 50 % = 0,50

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar!(skor : 2)

1. 41 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

2. 52 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

3. 83 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

4. 0,234 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....

5. 0,947 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....

Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?

3. Apa rencana tindak lanjutmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

114

KUIS

1. 83 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

2. 51 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

3. 84 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....

4. 0,294 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....

5. 0,949 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

115

Kunci Jawaban LKS

 

1. 0,25

2. 0,40

3. 0,375

4. 0,23

5. 0,95

   

Kunci Jawaban Kuis

1. 0,75

2. 0,20

3. 0,500

4. 0,29

5. 0,95

           

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

116

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011

Pertemuan ke- : 1

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator :

5.1.1. Siswa mampu mengerjakan soal tentang pecahan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :

Mengerjakan soal tentang pecahan

Materi Ajar : Pecahan

Alokasi Waktu : 2 jp

Metode Pembelajaran

Model Cooperative Learning Tipe STAD.

Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

117

Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan II (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan

kepada siswa.

- Guru memberikan salam kepada para siswa.

- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.

- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan

a. Siapa yang sering berbagi makanan?

b. Berapa bagian makanan yang kamu bagi kepada saudaramu?

2. Kegiatan Inti ( 55 menit )

- Guru menjelaskan materi tentang pecahan.

- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan kuis di papan tulis dan yang tidak

ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5

orang.

- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal

pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.

(Pengalaman).

- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.

- Beberapa siswa mengerjakan kuis di papan tulis.

- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing

dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

118

Sudahkah hari ini kamu berbagi makanan? (Refleksi)

- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana

tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.

- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.

- Guru memberikan salam penutup.

Observasi

- Mengamati kegiatan pembelajaran.

- Melaksanakan evaluasi.

Refleksi

1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas

dari guru.

2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.

3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.

Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.

Aksi

Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar

Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

119

Kecakapan Hidup

Berhitung dan berdiskusi.

Sumber Belajar

1. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.

2. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.

Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : isian

Mengetahui Yogyakarta, 7 Mei 2011

Kepala Sekolah Guru Kelas V

A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

120

LKS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011

Kelas/Semester : V/2

Unit/Tema : Pecahan

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator

5.1.1. Siswa mampu mengerjakan soal tentang pecahan.

Petunjuk

1. Kerjakan dalam kelompok.

2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.

3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.

4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.

Kegiatan Belajar I

Mengerjakan soal pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

121

Kerjakan soal – soal berikut ini! (skor : 2)

1. Penyebut dari pecahan 49 adalah ....

2. 5 % dari 100 adalah ....

3. 6 bagian dari 30 cm adalah ....

4. 81 apabila diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ....

5. 0,826 apabila dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi ...

Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?

3. Apa rencana tindak lanjutmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

122

KUIS

1. Penyebut dari pecahan 64 adalah ....

2. 15 % dari 100 adalah ....

3. 10 bagian dari 30 cm adalah ....

4. 82 apabila diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ....

5. 0,858 apabila dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

123

Kunci Jawaban LKS

1. 4

2. 5

3. 20

4. 0,125

5. 0,83

Kunci Jawaban Kuis

1. 6

2. 15

3. 33,3

4. 250

5. 0,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

124

EVALUASI 2

Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini !

1. Pembilang dari pecahan 98 adalah ....

a. 6 b. 7 c. 8 d. 9

2. Penyebut dari pecahan 76 adalah ....

a. 5 b. 6 c. 7 d. 8

3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 86 adalah ....

a. 54 b.

43 c.

32 d.

21

4. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 8172 adalah ....

a. 32 b.

98 c.

85 d.

59

5. Pecahan 54 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan ....

a. 60,5 % b. 75,7 % c. 80 % d. 45, 8 %

6. Hasil penjumlahan dari pecahan 53

41+ apabila diubah ke dalam bentuk persen

menjadi pecahan ....

a. 70 % b. 85 % c. 90 % d. 95 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

125

7. Bentuk pecahan sederhana dari 75 % adalah ....

a. 43 b.

22 c.

33 d.

32

8. Pembulatan dua angka di belakang koma dari pecahan desimal 0,278 menjadi ....

a. 0,2 b. 0,27 c. 0,28 d. 0,29

9. Hasil pengurangan dari pecahan 41

53− adalah .....

a. 204 b.

206 c.

205 d.

207

10. Bentuk pecahan desimal dari 52 adalah ....

a. 0,40 b. 0,50 c. 0,60 d. 0,70

11. 0,25 cara membacanya adalah ....

a. Nol koma dua puluh tiga c. Nol koma dua puluh tujuh

b. Nol koma dua puluh lima d. Nol koma dua puluh sembilan

12. Nilai tempat persepuluh dari desimal 0,28 adalah .....

a. 0 b. 2 c. 8 d. 9

13. 41 apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal menjadi ....

a. 0,10 b. 0,20 c. 0,25 d. 0,30

14. 5024

apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal menjadi ....

a. 0,28 b. 0,35 c. 0,38 d. 0,48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

126

Kunci Jawaban Evaluasi 2

1. C

2. C

3. B

4. B

5. C

6. B

7. A

8. C

9. D

10. A

11. B

12. B

13. C

14. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

127

LAMPIRAN3

Hasil Observasi, LKS, dan Kuis

Hasil Observasi Siswa Tindakan 1 Siklus 1

Aspek yang diamati No kelompok

Nama siswa Ketepatan menjawab

pertanyaan Keaktifan siswa dalam kelompok

Keterangan

1 Niko 2 2 4

Alex E 2 3 5

Noor 3 2 5

Duta 3 3 6

Nolan 3 3 6

2 Nanda 2 3 5

Vian 2 2 4

Adit 2 2 4

Kiki 2 2 4

Yeyen 2 2 4

3 Alex p 2 3 5

Yosep 2 2 4

Aji 2 2 4

Yudi 2 2 4

titan 2 3 5

4 Lusi 3 3 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

128

Arum 3 3 6

Mitha 3 3 6

Fani 3 2 5

Ervina 3 3 6

5 Yudha 2 2 4

Rosa 3 2 5

Damar 2 2 4

Ditya 2 2 4

Tata 2 2 4

6 Eli 3 3 6

Erdi 3 2 5

Kevin 3 2 5

Ago 3 2 5

7 Fani 2 3 5

Dea 3 3 6

Anti 3 3 6

Dita 3 3 6

Jumlah 82 81 163

Presentase 82,8 % 81,8 % 82,3 %

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

129

Hasil Observasi Guru

Lembar Pengamatan Guru

Nama : Monika Ayu Maharani

Unit Kerja : SD Kanisius Klepu

Kelas / Semester : V/2

Materi : Pecahan biasa

Petunjuk :

Lingkarilah angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan praktikan

dengan memperhatikan rambu-rambu skoring sebagai berikut!

Rentangan skor : 1 sampai dengan 4

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

Keterangan

I

1

2

II

1

2

Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaraan.

Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi.

Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan

rencana kegiatan.

v

v

v

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

130

III

1

2

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Inti Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan

masalah yang bersifat kontekstual.

Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak

ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke

siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru,

4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan

siswa ke siswa.

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa

dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara

guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat

peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga.

Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa

dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

v

v

v

v

v

v

v

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

131

9

10

IV

1

2

Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir secara autentik

Penutup

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

siswa

Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa.

v

v

v

v

Tabel 3.4 Lembar observasi untuk guru

)baiksangat(%5,87

%100x6456

%100xSt1SNa

=

=

=

Skala Penilaian:

0% - 25% = tidak baik.

26% - 50% = kurang baik.

51% - 75% = baik.

76% - 100% = sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

132

HASIL SKOR LKS

Kelompok Rata-rata tim Keterangan

1 30 150/5 = 30 (tim super)

2 30 150/5 = 30 (tim super)

3 30 150/5 = 30 (tim super)

4 30 150/5 = 30 (tim super)

5 30 150/5 = 30 (tim super)

6 30 150/5 = 30 (tim super)

HASIL KUIS

No Nama Siswa Skor Awal Skor Kuis Total Poin

1. R. Aditya 13 10 23 30

2. E. Damar 7 8 15 20

3. Alex E. 8 7 15 20

4. R. Nanda 9 10 19 30

5. S. Nolan 12 10 22 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf · mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di

141

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI