Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA:
STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Endika Elshanta Erawati
NIM: 111134233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA:
STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Endika Elshanta Erawati
NIM: 111134233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus karena cintakasih dan berkat-Nya
peneliti dapat menyelesaikan tugasakhir.
Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharama yang telah
memberibimbingan kepada peneliti.
Keluarga kecilku untuk kedua orang tua yang selalu
memberi dukungan moral maupun spiritual :
Didik Arwanto
Endang Sri Lestari
Keluarga Besar S. Hadi Wiryono
Teman istimewaku:
Devri Riza Setyawan
Kakakku yang selalu memberi solusi dan dukungan
Putri Sundari
Sahabat terbaiku:
Yovita Siska Febriana
Semua teman-teman PGSD angkatan 2011 yang telah
memberikan banyak cerita selama proses belajar menjadi
calon pendidik.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Thanks for everything
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Di manaadakehendak di situ adajalan.
Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea,
kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah
mahakarya, gelarsarjana kuterima, orang tua pun
bahagia.
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya
revisi dan saya menang.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil
menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya. –Mazmur 126:6-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan pada daftar pustaka, sebagai mana layaknya karyailmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2014
Penulis,
Endika Elshanta Erawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Santa Dharma:
Nama : Endika Elshanta Erawati
NIM : 111134233
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah yang
berjudul: PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA:
STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan
(bilaada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 4 Desember 2014
Yang menyatakan,
Endika Elshanta Erawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA
Oleh:
Endika Elshanta Erawati
NIM: 111134233
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi anak terhadap polaasuh orang
tua.Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua anak perempuan
kelas V usia 11 tahun siswi SD Shanta Maria 1 Yogyakarta tahun ajaran
2014/2015.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara pola
asuh orang tua dan lembar observasi pola asuh orang tua. Komponen-komponen
yang ada pada pedoman wawancara dan lembar observasi adalah kontrol orang
tua terhadap anak, komunikasi, dan tuntutan orang tua untuk menjadi matang
(anak berkemabang sesuai usianya).Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dan observasi.Analisis data dengan cara memberi kode pada setiap
jawaban dari narasumber.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kedua anak sudah dapat
merasakan akan kesibukan dari orang tua mereka dalam bekerja. Anak setelah
merasakan akan kesibukan orang tua dalam bekerja, maka anak bisa
menyampaikan persepsi terhadap pola asuh orang tua mereka. Anak memiliki
kebiasaan dari orang tua dalam memberikan pola asuh secara authoritative
(Otoritatif).
Kata kunci: Persepsi, Pola Asuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
PERCEPTIONS OF PARENTING CHILDREN PARENTS
By:
Endika Elshanta Erawati
Student Number: 111134233
Sanata Dharma University
This study wasa qualitative study based on case study. The purpose of this
study wasdetermine children’s perception regarding the parenting model of the
parents. The research subjects were two of 11-years-old girls. They are fifth-grade
students of SD Shanta Maria 1 Yogyakarta Elementary School Academic Year
2014 / 2015.
The research instruments used wereinterview guidelines and observation
sheets of the parenting model of the parents. The components of the interview
guidelines and observation sheets arethe parental control of the children,
communication, and parents’ desire that their children can develop their abilities
according their age. The techniques of data collections used were interviews and
observation. The analysis of data was by giving a code on every answer of
question given to the informant.
The results of the study showed that the children were able to feel the
busyness of their parents in their work. And then, the children were able to convey
their perceptions of the parenting model of their parents. The children would have
a daily habit due to the parenting model of the parent authoritatively.
Keyword : Perceptions, Parenting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul “PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG
TUA” dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan kelengkapan dan pemenuhan dari salah
satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selain itu, penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk melatih
mahasiswa agar dapat menghasilkan suatu karya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain.
Peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan laporan Tugas Akhir ini,
peneliti telah banyak menerima bimbingan, saran, dan masukan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, semangat, dorongan serta sumbangan pemikiran yang
peneliti butuhkan dalam menyelesaikan skripsi.
3. Theresia Yunia Setyawan,S.Pd.,M.Hum. selaku dosen pembimbing II, yang
telah memberikan masukan, saran, kritik, sumbangan pemikiran serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
bimbingan yang sangat bergunakan selama proses penelitian sampai penulisan
skripsi.
4. Dosen-dosen Program Studi Guru Sekolah Dasar Universitas Santa Dharama
yang telah memberikan pengalaman dan bekal selama proses menjadi seorang
guru.
5. Mawar dan Melati yang telah bersedia menjadi narasumber salama proses
penelitian.
6. Teman-teman peneliti yang memberikan arahan, saran, dan sharing dalam
mengerjakan skripsi.
7. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa penelitia dan penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, sehingga suatu saat nanti penulis dapat memberikan
karya yang lebih baik lagi.
Akhir kata peneliti meminta maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan
laporan maupun menulis dalam skripsi ini. Semoga penelitian dan laporan skripsi
ini dapat berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 10 Desember 2014
Peneliti
Endika Elshanta Erawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..............................................vii
ABSTRAK .......................................................................................................viii
ABSTRACT ........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.........................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiii
DAFTAR BAGAN ...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Batasan Masalah ............................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
F. Definisi Operasional ………............................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 10
1. Persepsi ...................................................................................... 10
2. Pola Asuh ................................................................................... 13
B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30
B. Setting Penelitian ............................................................................. 31
C. Instrume Penelitian ........................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 45
E. Kredibilitas dan Transferabilitas ...................................................... 50
F. Jadwal Penelitian ............................................................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 58
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 58
B. Analisis data dan Pembahasan ........................................................ 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Implikasi .......................................................................................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 104
A. Kesimpulan ...................................................................................... 104
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 105
C. Saran ................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... ……. 107
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Narasumber ........................................................................... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................ 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi ............................................................................... 40
Tabel 3.3 Kode Transkip Wawancara .................................................................. 50
Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validitas Wawancara ..................................... 51
Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validitas Observasi ......................................... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Persepsi ................................................................................ 12
Gambar 1.2 Stimulus Alat Indera ........................................................................ 13
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.3 Literature Map ................................................................................... 27
Bagan 1.4 Desain Penelitian …………………………………………………… 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Penelitian ...........................................................................109
Lampiran Hasil Wawancara Melati .………………………………………110
Lampiran Hasil Wawancara Mawar .……………………………………...118
Lampiran Surat Kepada Validator ................................................................172
Lampiran Lembar Penilaian Validasi ...........................................................173
Lampiran Kisi-kisi Wawancara.....................................................................175
Lampiran Lembar Wawancara .....................................................................179
Lampiran Kisi-kisi Observasi........................................................................182
Lampiran Hasil Expert Judgment ................................................................ 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dibahas hal-hal yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi oprasional.
A. Latar Belakang
Salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan sebuah proses
pendidikan adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang secara
langsung mempengaruhi individu. Sebagai tempat terkecil dalam masyarakat,
kebiasaan dan bentuk keluarga menjadi bagian dalam mewarnai individu secara
menyeluruh. Kehidupan berkeluarga harus memiliki perencanaan, penataan,
peningkatan serta evaluasi, hal tersebut termasuk dalam pengasuhan terhadap
anak.
Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pertama yang secara
langsung mempengaruhui individu, hal ini disebabkan karena dalam lingkungan
inilah anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan
latihan. Pendidikan dalam keluarga lebih mengarah pada proses pembentukan
sikap dan pemberian motivasi bagi anak, bukan pada aspek materi pelajaran
sebagaimana diajarkan di sekolah. Nilai-nilai yang merupakan karakter dari dalam
diri yang harus ada dan diberikan oleh anak. Karakter yang harus ada pada anak
sekolah dasar mempunyai semangat belajar di sekolah maupun di rumah anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tidak mudah menyerah untuk melakukan kegiatan tersebut (H. Abu Ahmadi,
2005).
Aggota keluarga yang dimaksudkan peneliti yaitu meliputi orang tua,
kakak, adik, nenek, kakek, tante, om dan saudara yang lainnya. Peran anggota
keluarga sangat dibutuhkan oleh anak, karena dalam belajar dipengaruhi faktor
dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam meliputi jasmani, psikologis,
dan non intelektual sedangkan faktor dari luar meliputi sosial dimana anggota
keluarga merupakan salah satu faktor (Djamarah, 2009).
Berdasarkan anggota keluarga yang telah peneliti sebutkan diatas,
anggota keluarga yang paling utama dalam memantau anak saat belajar di rumah
yaitu orang tua. Sesibuk-sibuknya orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk
menemani belajar anak, guna untuk mendukung pendidikan anak . Orang tua
selain memantau dan menemani anak, orang tua juga mempunyai kewajiban untuk
memberikan pengasuhan yang sesuai usia anak sekolah dasar. Pengasuhan yang
sesuai usia anak, dapat membuat pertumbuhan anak menjadi baik secara rohani
maupun jasmani. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua pada anak ada
beberapa macam, diantaranya pola asuh otoriter (otoritarian), pola asuh
mengabaikan dan pola asuh yang menuruti (permisif), pola asuh demokratis
(otoritatif) (Papalia, 2009).
Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter (otoritarian)
biasanya anak cenderung tidak senang, menarik diri, dan tidak percaya. Orang tua
yang menerapkan pola pengasuhan mengabaikan dan pola asuh yang menuruti
(permisif) biasanya anak cenderung menjadi kurang dewasa, kurang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengontrol diri, dan kurang bereksplorasi. Orang tua yang menerapkan pola
pengasuhan demokratis (otoritatif) anak cenderung menjadi mandiri dan
mengandalkan diri sendiri, memiliki kontrol diri, dan eksploratif (Papalia, 2009).
Pendidikan yang anak dapatkan di rumah lebih memiliki dampak yang
sangat besar dalam kebiasaan sehari-hari. Karena kehidupan sehari-hari di rumah
anak lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas dibandingkan
pendidikan yang anak dapatkan di sekolah. Maka dari itu anak sekolah dasar
merupakan jenjang yang paling awal guna untuk menempuh pendidikan formal.
Pada umumnya siswa sekolah dasar masuk dibangku kelas 1 berusia 7 tahun dan
usia 12 tahun dibangku kelas VI, usia ini anak lebih bisa bersosialisasi
dibandingkan pada masa kanak-kanak yang bergantung pada orang lain.
(Piaget&inhelder, 2010:131).
Anak pada usia 11 tahun duduk dibangku kelas V sekolah dasar
mempunyai pemikiran yang luas dan kosakata yang banyak (Syamsu, 2010). Hal
ini peneliti ketahui saat melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) ada dua anak yang bercerita tentang kebiasaan di sekolah dan dirumah.
Anak-anak yang bercerita pada peneliti juga menyampaikan keluh kesah saat
mendapatkan tugas dari sekolah baru bisa mengerjakan di malam hari, karena
pulang sekolah sore dan merasa capek terkadang jengkel juga harus menunggu
jemputan dari orang tua lama. Hal ini dikarenakan orang tua jika menjemput anak
sering molor hingga 2 jam dari jam anak pulang sekolah.
Pada saat peneliti melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL), ada dua anak yang sering bercerita tentang kondisi kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Peneliti melakukan obrolan mengenai kebiasaan anak di rumah bersama orang
tua, dua anak tersebut bercerita bahwa mempunyai orang tua yang memiliki
kesibukan dalam bekerja sampai terlambat menjemput pulang sekolah itu tidak
menyenangkan, dan saat aktivitas belajar di malam hari kedua anak tersebut tidak
di dampingi belajar oleh orang tuanya karena orang tuanya merasakan kondisi
fisik capek setelah pulang bekerja.
Melalui permasalahan yang peneliti temukan tersebut, peneliti
mempunyai keiginan untuk mengadakan penelitian mengenai pola asuh orang tua.
Dimana peneliti melakukan observasi pada kedua anak tersebut, masing-masing
anak kedua orang tuanya memiliki pekerjaan yang menetap setiap pagi jam 07.00
sampai jam 17.00 baru pulang dari bekerja. Hal ini peneliti temukan saat kegiatan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Shanta Maria 1. Orang tua dari
kedua anak tersebut salah satu dari orang tuanya memiliki pendidikan lulusan
sarjana dan bekerja sebagai PNS serta swasta. Dengan kesibukan orang tua
terkadang tidak bisa menemani anak dalam belajar di rumah dan kurang bisa
mengetahui aktivitas anak sehari-hari saat di rumah sebelum orang tua pulang dari
bekerja.
Kegiatan anak di rumah saat belajar tidak bisa dihindari dari pantauan
orang tua, hal ini dikarenakan pada anak usia sekolah dasar masih membutuhkan
bimbingan dari anggota keluarga. Peneliti selain dua anak yang memberikan
inspirasi dalam pemikiran utama yang akan dipakai penelitian, juga menemukan
anak-anak yang setiap pulang dari sekolah harus menunggu jemputan orang tua
hingga ada yang lebih dari 2 jam dari jam pulang sekolah. Selain itu di SD Shanta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Maria 1 anak berdominan kurang adanya pendampingin yang evektif dalam
kegiatan belajar saat berada di rumah. Anak-anak SD Shanta Maria 1 dalam
karakter kepribadian kurang terbentuk sesuai usianya. Maka dari itu, dibutuhkan
peran anggota keluarga guna untuk meningkatkan kualitas dan karakter anak saat
menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar. Hal ini peneliti ketahui saat
melakukan observasi di SD tersebut.
Hasil pengamatan dan observasi yang telah dibahas di atas, peneliti juga
melakukan wawancara dengan guru kelas V dan mendapatkan fakta bahwa
kebanyakan anak di SD Shanta Maria 1 memiliki masalah keluarga. Anak-anak
cenderung masih sulit dan takut menyampaikan pendapat pada orang tua, merasa
tidak didengarkan apa yang menjadi cerita dan kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari anak. Hal ini tampak dari sebagian siswa yang sering datang pada guru
kelas untuk berbagi permasalahan mengenai hubungan anak dengan orang tuanya
saat berada di rumah. Peneliti memiliki pemikiran bahwa setiap anak akan
mempunyai persepsi yang berbeda-beda pada setiap waktu. Alasan inilah yang
membuat peneliti untuk membuktikan secara ilmiah bagaimana sesungguhnya
persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua mereka.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk mengetahui lebih
lanjut apakah pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan
anak dan karakter pribadi anak. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian tentang : Persepsi Anak terhadap Pola Asuh Orang Tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan
menyusun rumusan masalah: “ Bagaimana persepsi anak terhadap pola asuh orang
tua?”
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti
membatasi masalah sesuai judul : Pesepsi Anak terhadap Pola Asuh Orang Tua,
yang telah diajukan.
Dalam penelitian tersebut yang dipakai subyek penelitian ada dua anak
yang bernama Mawar dan Melati. Meraka sama-sama duduk di bangku sekolah
dasar kelas V. Peneliti melakukan penelitian tersebut di SD Shanta Maria 1.
Peneliti sebelum memastikan anak tersebut sebagai narasumber untuk
fokus penelitian, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas.
Setelah itu peneliti memutuskan untuk mengambil fokus penelitian pada dua anak
tersebut karena kedua orang tua mereka sama-sama bekerja dan anak bisa bertemu
dengan orang tua di sore hari, maka tepat pada judul peneliti yang nantinya anak
bisa melihat dan merasakan adanya pola asuh yang diterima dari orang tua.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui
persepsi anak terhadap pola asuh orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menambah wawasan luas serta
pengalaman tentang pola asuh orang tua terhadap anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang Tua
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran orang tua
dalam mengasuh anak, sehingga dapat memberikan informasi dan motivasi pada
anak dalam kebutuhan sekolah maupun kebutuhan kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Guru
Hasil peneletian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi SD
Shanta Maria 1 khususnya bagi guru, sehingga dapat memberi motivasi pada anak
didik yang dalam kebutuhan sekolah dan kebutuhan kehidupan sehari-hari belum
tercukupi oleh orang tuanya.
c. Bagi Anak
Penelitian ini memberikan tambahan informasi kepada anak terhadap
pola asuh orang tua yang dalam kebutuhan sekolah dan kebutuhan kehidupan
sehari-hari sudah tercukupi maupun belum tercukupi. Dalam perkembangan
akademis anak bisa mengembangkan kemampuan akademis dengan cara belajar
bersama teman jika orang tua tidak bisa mendampingi belajar setiap harinya. Bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
anak yang setiap hari orang tua bisa mendampingi belajar maka dapat
menggunakan pendampingan yang dari orang tua dengan baik.
d. Bagi Peneliti
Peneliti dapat memberikan tambahan informasi kepada mahasiswa PGSD
Universitas Sanata Dharma sebagai calon pendidik hal-hal yang berkaitan tentang
persepsi anak terhadap pola asuh orang tua.
F. Definisi Oprasional
Menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda dengan
maksud utama peneliti dalam menggunakan kata atau istilah pada judul skripsi
tersebut, maka peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah maupun kata-kata yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Persepsi
Persepsi adalah pandangan atau penilaian yang dilakukan seseorang
terhadap suatu obyek. Penilaian pribadi seseorang untuk sebuah obyek yang sama
bisa jadi berbeda tergantung dari kecakapan dan kepribadian masing–masing.
Adanya persepsi tentang suatu obyek akan mempengaruhi tindakan yang diambil
seseorang dalam menghadapi suatu keadaan.
2. Pola Asuh
Pola asuh adalah interaksi anak dan orang tua mendidik, membimbing,
dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai
dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Orang Tua
Orang tua adalah individu yang berbeda memasuki hidup bersama
dengan membawa pandangan, pendapat dan kebiasaan- kebiasaan sehari-hari,
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga dalam
kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini, diuraikan landasan teori yang digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian. Pembahasan tentang landasan teori terdiri dari tiga
bagian yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi
manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.
Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan
ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi,
walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan)
langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
inderanya. Berkenaan dengan perkembangan fungsi kognitif pada anak, bahwa
struktur sensori-motorik membentuk sumber bagi operasi-operasi penalaran
selanjutnya (Inhelder, 2010).
Leavitt (1978) preseption dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”,
yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas,
preseption adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Chaplin (2002) mengartikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau
mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra.” Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris (Walgito, 2005).
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (THOHA,
2005). Inti dalam memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu
merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.
Walgito (2004:70) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu
proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan
aktivitas yang integrated dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi
dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang
akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang
bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam
mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar
individu satu dengan individu lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya
beberapa faktor, yaitu :
a. Obyek yang dipersepsi, objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat
b. indera atau reseptor.
c. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, alat indera atau reseptor
merupakan alat untuk menerima stimulus. Selain itu harus ada syaraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Alat yang untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
d. Perhatian untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi.
Proses terjadinya persepsi yaitu objek menimbulkan stimulus, dan
stimulus mengenai indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh reseptor
dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian otak memproses stimulus
tersebut sehingga individu dapat menyadari dan memaknai apa yang ia terima
sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya Bimo Walgito (2004).
Proses terjadinya persepsi akan lebih jelas terlihat melalui bagan di
bawah ini :
Bagan Proses Persepsi Gambar 1.1
OBYEK/PERISTIWA STIMULUS RESEPTOR
SYARAF
SENSORIS
OTAK PERSEPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi
ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang sedang
dilihat, atau apa yang sedang didengar, apa yang sedang diraba, yaitu stimulus
yang diterima melalui alat indera. Secara sekematis hal tersebut dapat dapat
dikemukakan sebagai berikut :
L ---- S ---- R
Gambar 1.2
L : Lingkungan
S : Stimulus
R : Respon atau reaksi
Skema tersebut terlihat bahwa organisme atau individu tidak berperan dalam
memberikan respon terhadap stimulus yang mengenainya (Weiner, 1972).
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu
proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi
dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam
lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.
2. Pola Asuh
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, system, cara
kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola diberi artibentuk atau struktur
yang tetap, maka hal tersebut sama artinya dengan istilah kebiasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Asuh yang berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang bermakna
menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu, melatih,
dan sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri, memimpin (mengepalai,
menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan. Kata asuh mencakup segala aspek
yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan, dukungan, dan bantuan sehingga
orang tetap berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat.
Orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ayah ibu
kandung, (orang tua-tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan
sebagainya); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung. Dalam konteks
keluarga, tentu saja orang tua yang dimaksud adalah ayah atau ibu kandung
dengan tugas dan tanggung jawab mendidik anak dalam keluarga.
Piaget maupun Kohlberg berpendapat bahwa orang tua tidak
menyediakan masukan yang unik atau esensial bagi perkembangan moral anak.
Mereka berpendapat bahwa orang tua memiliki kewajiban memberikan
kesempatan untuk pengambilan peran dan mengalami konflik kognitif, namun
mereka menyediakan peran primer dalam perkembangan moral bagi kawan-
kawannya (Santrock, 2007).
Tafsir (dalam Djamarah, 51) pola asuh berarti pendidikan. Dengan
demikian, pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dalam
menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh
orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative
konisten dari waktu ke waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pengaruh keluarga memberi dampak yang cepat bagi perkembangan anak
dalam usia sekolah dasar. Anak sekolah dasar dalam tingkat perkembangan
pribadinya masih menirukan apa yang seringkali dilakukan oleh orang tua saat
berada di rumah. Meskipun demikian, ketika anak berangsur-asur menjadi diri
sendiri, pengasuhan terhadap mereka dapat menjadi hal yang menentang. Orang
tua harus berhadapan dengan seseorang yang memiliki keinginan dan pikiran
sendiri, tetapi masih harus belajar banyak mengenai perilaku yang sesuai dalam
masyarakat. Lebih dari itu, setiap anak berada dan karakteristik individual ini
mempengaruhui tipe pola asuh yang diterima anak. (Diane E. Papalia, 2009 :
404).
Pola asuh orang tua memiliki dalam hal disiplin yaitu metode
pembentukan karekter anak serta mengajarkan mereka untuk melakukan kontrol
diri dan melakukan kontrol diri dan melakukan perilaku yang dapat diterima.
Hukuman fisik didefinisikan sebagai penggunaan kekuatan fisik dengan tujuan
agar anak merasakan rasa sakit tetapi tidak menciderai, untuk memperbaiki atau
mengontrol perilaku anak. Penonjolan kekuasaan ditujukan untuk menghentikan
atau menekankan perilaku yang tidak diinginkan melalui kontrol orang tua yang
dilakukan secara verbal atau fisik. Agresi psikologis serangan verbal terhadap
anak, dapat mengakibatkan kerugian psikologis (Papalia, 2009 : 404 – 407).
Pola pengasuhan orang tua dalam mendidik anak dapat bervariasi, setiap
orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengasuh anak. Dalam
penelitian ini peneliti berpedoman pada tiga tipe pola pengasuhan anak menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Papalia (2009) yaitu : otoriter, permisif, dan otoritatif. Ketiga tipe pola
pengasuhan orang tua tersebut di atas dapat diperinci sebagai berikut :
a. Pola Asuh Otoriter (authoritarian)
Pola asuh otoriter cara ini menekankan pada kontrol dan kepatuhan yang
tidak boleh dipertanyakan oleh anak, orang tua berusaha membuat anaknya
melakukan rangkaian standar yang sudah dibuat dan menghukum mereka
semena-mena dan dengan paksa jika anak melanggar. Orang tua cenderung
terpisah dengan anak dan kurang hangat daripada orang tua lainnya. Anak
mereka cenderung menarik diri, tidak percaya, dan tidak berkomunikasi dengan
orang tua. Anak cenderung tidak senang, menarik diri, dan tidak percaya. Hal
tersebut, pada inti pola asuh otoriter yaitu pola asuh orang tua yang menekankan
pada kontrol dan keputusan. (Papalia, 2014:294).
Yusuf (2010:51) pola asuh otoriter yaitu dimana orang tua memiliki
sikap yang rendah hati namun dengan kontrol pengawasan yang tinggi. Orang tua
yang memiliki kebiasaan dalam mengasuh anak dengan pola asuh otoriter
sukanya menghukum anak secara fisik, dengan contoh orang tua memukul anak,
orang tua bersikap pada anak dengan mengomando untuk mengatur anak
melakukan hal yang diinginkan orang tua namun anak tidak diberi kesempatan
untuk menyampaikan pendapat. Pola asuh otoriter menurut Hartono (2009:28-29)
pola asuh otoriter sama dengan pola asuh orang tua yang “tidak menyetujui”,
dalam pola asuh tersebut orang tua memiliki kecenderungan untuk meremehkan
kemampuan yang dimiliki oleh anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh
otoriter pada anak seperti ini, yang sering memberi hukuman hal ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
terkadang anak tidak melakukan keselahan. Widyarini (2009:11) memiliki
pemikiran tentang pola asuh otoriter yaitu orang tua berusaha untuk
mengendalikan serta memberi evaluasi pada perilaku anak berdasarkan nilai-nilai
kepatuhan yang sudah menjadi keputusan oleh orang tua.
Gunarsa (2004:280) perpendapat bahwa orang tua dengan pola asuh
otoriter juga tidak melakukan komunikasi yang baik dengan anak. Komunikasi
yang terjadi hanyalah komunkasi satu arah, yaitu dari orang tua ke anak.
Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak menyebabkan ketrampilan
komunikasi anak menjadi kurang. Salin hal tersebut Gunarsa (2004:280)
menambahkan bahwa pola asuh otoriter ini sering kali membuat anak
meberontak. Anak akan bersikap bermusuhan kepada orang tua serta seringkali
menyimpan perasaan tidak puas terhadap dominasi orang tua bila orang tuanya
keras, tidak adil, dan tidak menunjukan afeksi.
Uraian yang terdapat di atas pola asuh otoriter memiliki ciri menuntut
anak untuk menerima aturan dan standar yang ditetapkan orang tua tanpa
mempersoalkannya, membuat peraturan untuk mengendalikan perilaku anak,
membatasi keterlibatan anak dalam membuat keputusan, dan berusaha
mengendalikan perilaku, sikap anak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Pola asuh otoriter tersebut pola asuh dimana orang tua memiliki sikap tegas dan
disiplin. Hal ini dilakukan oleh orang tua supaya apa yang menajadi harapan
untuk anak dapat memenuhi keinginan orang tua serta membiasakan adanya
perdebatan secara verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif menekankan pada pengekspresian diri dan regulasi
diri. Orang tua membuat sedikit permintaan dan memberikan anak untuk
memonitor aktivitas mereka sendiri sebanyak mungkin. Ketika orang tua harus
membuat aturan, mereka akan mendiskusikan dengan anaknya, menjelaskan
alasannya. Orang tua berdiskusi dengan anak mengenai pengambilan keputusan
dan jarang menghukum anak. Mereka cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol,
dan tidak terlalu menuntut. Anak prasekolah mereka cenderung menjadi kurang
dewasa-kurang dapat mengontrol diri, dan kurang bereksplorasi. Hal tersebut,
pada inti pola asuh permisif yaitu pola asuh yang menekankan ekspresi diri dan
regulasi diri (Diane: 2014).
Gunarsa (2004: 281) berpendapat bahwa pola asuh permisif
menyebabkan anak tidak memiliki kontrol diri yang baik, anak menjadi egois,
selalu memaksa kehendaknya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain.
Menurut Hartono (2009:27-28) pola asuh permisif merupakan pola asuh yang
mana orang tua tidak mementingkan perasaan yang sedang dirasakan oleh anak,
dan tidak mau merespon apa yang dilakukan oleh anak. Hal ini dikarenak orang
tua tidak nyaman dengan apa yang sedang dilakukan oleh anak, dan orang tua
merasa kurang bisa mengondisikan emosi yang sedang anak miliki.
Ciri-ciri pola asuh permisif yaitu : memberi kebebasan sepenuhnya
kepada anak untuk berbuat semaunya tanpa ada pengendalian, dan cenderung
menerima dan pasif dalam membiasakan disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan penjelasan di atas dalam pola asuh permisif orang tua
cenderung membebaskan anak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan
dan bersikap kurang tegas. Pola asuh permesif juga cenderung menempatkan
orang tua pada posisi pasif, dalam arti orang tua cenderung membiarkan anak
bersikap tanpa batas, aturan, dan larangan yang jelas.
c. Pola Asuh Demokratis (authoritative)
Pola asuh otoritatif menekankan pada individualitas anak, tetapi juga
tidak meninggalkan aturan sosial. Orang tua memeliki keprcayaan diri pada
kemampuan mereka untuk mengarahkan anak, tetapi otang tua juga menghargai
apa yang menjadi keputusan, keinginan, opini, dan pribadi anak. Hal tersebut,
pada inti pola asuh otoritatif yaitu pola asuh yang memadukan penghargaan anak
secara individu dengan usaha untuk tetap sesuai dengan nilai sosial (Papalia:
2014).
Hartono (2009:30-31) pola asuh otoritatif merupakan pola asuh di mana
orang tua menjadi pelatih emosi anak. Orang tua otoritatif dalam hal tersebut
merupakan orang tua yang memiliki kepribadian sabar, berempati dengan semua
yang dikatakan maupun yang sedang dirasakan, membantu anak untuk
menyelesaiakan yang permasalahan yang sedang di alami serta memberikan
nasehatan pada anak atas kesalahan yang sedang dialami oleh anak.
Pendapat yang terdapat pada Widyarini (2009:11) pola asuh otoritatif
merupakan pola asuh yang mana orang tua berusaha mengarahkan anaknya secara
rasional, menghargai komunikasi yang sedang terjadi antara anak dengan orang
tua maupun dengan orang lain, serta memberi kesempatan pada anak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengutarakan apa yang menjadi keinginannya. Yusuf (2010:52) memiliki
pemikiran dalam pola asuh otoritatif merupakan pola asuh di mana orang tua
memiliki sikap yang responsif atas apa yang dibutuhkan oleh anak, membantu
anak supaya mampu mengungkapkan pendapat maupun hal-hal yang ingin anak
ketahui, serta orang tua memberikan penjelasan pada anak mengenai akibat dari
perbuatan baik maupun kurang baik.
Berdasarkan penejelasan di atas pola asuh Otoritatif memiliki ciri
menghargai anak sebagai pribadi yang mandiri, bekerjasama dalam membuat
keputusan, mendorong tumbuhnya interaksi saling memberi dan menerima, dan
mendukung serta bertanggung jawab dalam mempertimbangkan berbagai
alternatif tetapi tidak mendominasi dari sudut pengertian orang tua.
Dari penjelasan di atas pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola
interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik
(seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa
aman, kasih sayang, perlindungan, dan lain-lain), serta sosilaisasi norma-norma
yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya.
Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak
dalam rangkan pendidikan karakter anak.
Pendampingan orang tua diwujudkan melalui pendidikan cara-cara orang
tua dalam mendidik anaknya. Cara orang tua mendidik anaknya disebut sebagai
pola pengasuhan. Interaksi anak dengan orang tua, anak cenderung menggunakan
cara-cara tertentu yang dianggap paling baik bagi anak. Disinilah letaknya terjadi
beberapa perbedaan dalam pola asuh. Disatu sisi orang tua harus bisa menetukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pola asuh yang tepat dalam mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi
lain sebagai orang tua juga mempunyai keinginan dan harapan untuk membentuk
anak seseorang yang dicita-citakan yang tentunya lebih baik dari orang tuanya.
B. Penelitian yang Relevan
Sodiyah dan Sucahyono (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pola
Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan Kecerdasan Linguistic dan Sosial
Emosional Anak Usia Dini (0-3 tahun)” di Dusun Plabuhan Desa Plabuhan Rejo
Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Subjek permasalahanya pola
pengasuhan yang diterapkan orang tua di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo,
Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan dengan seting masyarakat pedesaan
yang mayoritas profesi utamanya sebagai petani dengan latar belakang pendidikan
rendah yang berada dilingkungan keluarga luas adalah pola pengasuhan permisif
dan otoriter. Perkembangan bahasa anak yang di asuh dengan pola pengasuhan
permisif dan otoriter memiliki pencapaian perkembangan ketrampilan mendengar
dan berbicara yang sama. Perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahapan
usianyan. Akan tetapi, ketika berbicara anak seringkali menggunakan kata-kata
kasar dan tidak sopan. Hal ini dikarenakan orang tua dengan pola pengasuhan
permisif dan otoriter memberikan kebebasan kepada anak untuk berbicara
sebanyak yang mereka inginkan tanpa adanya batasan waktu dan kontrol yang
diberikan sangat rendah. Perkembangan sosial emosional anak usia 0-3 tahun
yang diasuh dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memiliki kesamaan.
Pencapaian perkembangan sosial emosional anak kurang maksimal. Karena pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
masa ini harusnya anak dapat berbagi tanpa harus membujuk, akan tetapi anak
dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter mengalami kesulitan untuk berbagi.
Anak hanya mau berbagi apabila dibujuk. Secara emosional anak memang sudah
sesuai dengan tahapan usianya. Akan tetapi, pengungkapan emosi anak ketika
marah berlebihan seperti menangis, menjerit, membanting badannya, memukul,
dan tidak mau dipegang orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pola pengasuhan
orang tua bagi perkembangan kecerdasan linguistik anak usia (0-3 tahun), dan (2)
mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua bagi perkembangan sosial emosional
anak usia (0-3 tahun). Adapun populasi orang tua anak usia dini yaitu ayah dan
ibu, anak usia 0-3 tahun, dan anggota keluarga yang tinggal bersama dengan anak
usia 0-3 tahun. Jumlah keluarga yang menjadi informan dalam penelitian ini
adalah empat keluarga. dilakukan di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo,
Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data
meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi. Untuk uji keabsahan data
peneliti menggunakan kredibilitas dengan triangulasi dan member check,
disamping itu juga dilakukan, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas
terhadap proses dan hasil penelitian.
Sejalan dengan penelitian di atas Nurhidayah, S. (2008) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam
Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak. Bekasi : Universitas Islam 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bekasi” Subjek permasalahanya Berdasarkan paparan hasil pe-nelitian, dapat
dirumuskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ibu bekerja dan
peran ayah dalam coparenting terhadap rendahnya prestasi belajar anak. Hal yang
terjadi justru sebaliknya, peran orang tua terutama ayah dalam coparenting
berperan penting dalam memotivasi anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Meskipun ibu banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja di luar rumah,
akan tetapi seorang ayah dapat berperan lebih dalam pengasuhan anak dengan
melibatkan diri sepenuhnya dalam coparenting dengan model atau bentuk pola
asuh yang disesuaikan dengan perkembangan anak.
Hal yang terdapat di atas menunjukkan bahwa sebagai orang tua, ayah
dan ibu tetap memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya. Mengingat besarnya
permasalahan yang dihadapi anak dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya maka sudah sewajarnya jika para orang tua memberikan
perhatian, bimbingan, dan pengawasan yang lebih optimal kepada anak-anaknya.
Langkah per-tama yang sebaiknya dilakukan para orang tua dalam menerapkan
pola asuh dan membantu pencapaian prestasi akademik anak dalam belajar adalah
mencari dan menemukan data sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal yang
dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam menerapkan pola asuh dan bimbingan
kepada anak, sehingga mereka benar-benar akan tumbuh dan berkembang menjadi
manusia dewasa yang mandiri dan berprestasi serta memiliki tanggung jawab
untuk dirinya dan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana
pengaruh ibu bekerja dan peran ayah dalam coparenting terhadap prestasi belajar
anak? Pertanyaan tersebut menjadi dasar adanya sebuah asumsi yang menyatakan
bahwa dampak dari ibu-ibu yang bekerja di luar rumah memiliki korelasi terhadap
peran ayah dalam coparenting yang salah satunya ditandai dengan menurunnya
prestasi akademik anak-anak di sekolah. Hal ini berarti bahwa dengan bekerjanya
ibu di luar rumah, di samping prestasi belajar anak di sekolah akan menjadi lebih
rendah juga berdampak pada bergesernya peran ayah dalam pengasuhan yang
pada kelanjutannya akan berpengaruh pula pada perkembangan prestasi belajar
anak di sekolah. Adapun populasi yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah
para ibu dan ayah yang beradab di Kota Bekasi. Sebagai subyek penelitian-nya,
peneliti menggunakan sampling para ibu dan ayah serta pasangan suami isteri
yang bekerja di Universitas Islam ”45” (UNISMA) Bekasi dengan ketentuan telah
memiliki putra/putri yang telah atau sedang menempuh pendidikan for-mal
minimal tingkat sekolah dasar. 27 orang yang memenuhi syarat dan dibulatkan
menjadi 25 orang yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun alat
yang digunakan untuk mengumpul-kan data tersebut, di samping dengan
melakukan pengamatan atau obser-vasi juga dilakukan melalui deep interview.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena bersifat fenomenologis,
yaitu berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun
perilaku-nya.
Vuorinen (2010) melakukan penelitian dengan judul “Supporting
Parents in their Parental Role – Approaches Practiced by Preschool Teachers in
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Preschool. Mälardalen: University Vasteras, Sweden. Tujuan dari skripsi ini
adalah untuk menganalisis dan mendiskusikan guru prasekolah untuk mendukung
setiap orang tua dalam profesi mereka. Pertanyaan ditangani adalah; apa jenis
pendekatan yang mendukung guru-guru prasekolah berlatih untuk memperkuat
orang tua dalam peran orang tua? kerangka teoritis guru prasekolah digunakan
saat mendukung orang tua dalam peran orang tua mereka? Hasil, berdasarkan
wawancara dengan 30 guru prasekolah di Swedia, menunjukkan bahwa guru
prasekolah berpartisipasi berbagi ambisi untuk mendukung dan memperkuat
orang tua dalam peran mereka. Untuk melakukan praktek guru prasekolah dan
penggunaan pendekatan yang berbeda - teambuilding- tersebut, reflective- itu,
Expert-, delimited- dan pendekatan personal. Pendekatan yang digunakan dalam
praktek bagaimanapun selalu melayani tujuan mereka, tetapi sebaliknya, guru
prasekolah dapat melemahkan orang tua 'self-efficacy. Pendekatan yang berbeda
juga menunjukkan bahwa guru prasekolah tidak selalu "memberitakan karena
mereka mengajar", menggunakan perspektif teoritis yang berbeda dalam
kolaborasi mereka dengan orang tua seperti yang mereka lakukan di praktek
mereka sendiri di prasekolah. Hasil dari penelitian ini adalah penting untuk
mencapai yang lebih dalam memahami faktor-faktor yang mendasari, seperti
pandangan yang berbeda dari anak-anak, di prasekolah dan Kolaborasi rumah.
Kemudian Dewi (2009) melakukan penelitian dengan judul “Persepsi
Anak Mengenai Keluarga di Surakarta”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah persepsi anak
mengenai keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Subyek dalam penelitian ini adalah 55 anak dengan usia sekolah dasar.
Pengambilan data menggunakan metode proyektif dengan teknik konstruksi yang
menghasilkan cerita dan kuesioner terbuka. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis isi.
Dengan demikian Maryaningtyas (2013) melakukan penelitian dengan
judul “Persepsi Anak Mengenai Orangtua dan Keluarga dari Orangtua Bercerai”.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tujuan ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi anak mengenai orangtua dan keluarga dari orangtua bercerai. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode proyektif. Subjek dalam
penelitian ini adalah 9 anak yang berada pada masa pertengahan dan akhir anak-
anak. Pengambilan data menggunakan laporan CTA dengan teknik analisis
tematik.
Lima jenis penelitian yang relevan dengan skripsi peneliti, analisa
mengenai kelima penelitian dan hubungannya dengan penelitian ini,
keterkaitannya dengan topik pada penelitian tersebut terdapat pada pola asuh
orang tua dan kondisi anak saat orang tua memberi kebiasaan dalam
mengasuhnya. Pada dasarnya anak untuk dapat berkembang sesuai dengan
usianya, maka orang tua harus memahami pola asuh yang seperti apa yang cocok
untuk diterapkan pada anak. Perkembangan akademik dan non akademik anak
dalam kehidupan sehari-hari lebih tergantung pada orang tua dibandingkan
dengan guru, karena orang tua waktu untuk bertemu dengan anak lebih banyak
sedangkan guru bertemu dengan anak waktu hanya sedikit dan itupun dibatasi.
Maka dari itu orang tua dengan guru sekolah harus saling aktif memberi kabar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bertanya mengenai kondisi anak dan perekembangan anak. Anak sekolah dasar
harus mendapatkan perhatian yang utuh dari orang tua, karena anak sekolah dasar
masih membutuhkan kehadiran orang tua dalam setiap perkembangan dan
kebutuhan sehari-hari pada dirinya.
Berikit adalah bagan literature map dari penelitian-penelitian yang relevan
bagan 1.3
C. Kera
C. Kerangka Berpikir
Ketika seseorang telah mencapai usia dewasa kemudian dia memutuskan
untuk menikah maka akan terjadi perubahan peran dari seorang anak berubah
menjadi suami atau istri. Ketika sepasang suami istri memiliki anak maka peran
mereka pun berganti menjadi orang tua. Orang tua mempunyai kewajiban untuk
mengasuh, merawat, dan mendidik anak agar anak berkembang sesuaui usianya.
Orang tua juga harus memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi
anak-anaknya. Hal ini disebabkan orang tua khususnya, dalam ruang lingkup
keluarga merupakan media awal dari satu proses sosialisasi, sehingga dalam
proses sosialisasi tersebut orang tua mencurahkan perhatiannya untuk mendidik
anak-anaknya agar menjadi manusia baik. Teori besar yang melandasi penelitian
tesebut dalam mendidik anak, terdapat berbagai macam bentuk pola asuh yang
Sodiyah dan Sucahyono (2013) “Pola
Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan
Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional
Anak Usia Dini (0-3 tahun)”.
Persepsi Anak
Terhadap Pola Asuh
Orang Tua.
Nurhidayah, S. (2008) “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran
Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak”.
Vuorinen (2010) “Supporting Parents in their
Parental Role – Approaches Practiced by
Preschool Teachers in Preschool”.
Vuorinen (2010) “Supporting Parents in their Parental
Role – Approaches Practiced by Preschool Teachers in
Preschool”. Dewi (2010) “Persepsi Anak
Mengenai Keluarga di Surakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bisa dipilih oleh orang tua. Pengasuhan atau sering disebut pola asuh berarti
bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan
mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan,
hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh
masyarakat pada umumnya (Djamarah, 2014).
Hasil pembahasan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, maka
peneliti berpendapat mengenai pola asuh orang tua memberikan dampak yang
baik untuk perkembangan anak dalam akademik maupun non akademik. Orang
tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak sekolah
dasar dalam pembentukan karakter anak. Setiap orang tua memiliki pola asuh
yang berbeda beda, dan hal ini akan menentukan hasil akhir dari karakter anak.
Ada beberapa orang tua yang senang memaksakan kehendaknya mereka
cenderung otoritarian dan membatasi gerak anak, anak tidak bebas memilih harus
sesuai pilihan orang tua. Ada juga orang tua yang cenderung permisif atau terlalu
membebaskan anak, anak cenderung seenaknya namun menjadi kurang
bertanggung jawab. Ada pula yang lebih otoritatif, yaitu orang tua
menggabungkan antara pola asuh otoritarian dan permisif yang biasa disebut
dengan pola asuh otoritatif. Disini orang tua tidak terlalu mengekang dan tidak
terlalu membebaskan. Anak diberi kebebasan namun tetap diawasi dan diberi
tanggung jawab. Anak bisa menentukan pilihannya namun tetap didiskusikan
dengan orang tua dan dicarikan jalan yang terbaik.
Relasi antara orang tua dan anak yang baik akan menumbuhkan persepsi
yang positif dalam diri anak tentang orang tua mereka. Anak sekolah dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memiliki persepsi terhadap orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif, maka
akan merasa dirinya diterima dan dihargai oleh orang tuanya yang tidak sekedar
menutut atau memaksakan kehendak namun lebih mengakui hak-hak mereka
sebagai anak. Dengan demikian anak ketika sudah memiliki pemikiran yang
positif terhadap pola asuh orang tua, maka anak pun akan merasa nyaman saat
orang tua mengasuh kehidupan sehari-hari dan anak juga tidak merasa dibatasi
akan mengembangkan apa yang menajadi perkembangan karakter anak pada
setiap usiannya. Dari uraian di atas jelas terdapat relasi antara persepsi terhadap
pola asuh dalam mendampingi anak pada kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metodologi penelitian yang
meliputi jenis penelitian yang digunakan yaitu : jenis penelitian, setting penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan desain
penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif tipe studi kasus.
Penelitian kulitatif studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang
individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya
dalam waktu tertentu. Peneliti dalam berproses melakukan penelitian dengan jenis
kualitatif tipe studi kasus tersebut mendalami pada individu yang sedang
digunakan sebagai subyek (Gunawan, 2013).
Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus dengan tujuan untuk
memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah hasil observasi dan
wawancara tentang persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua. Studi kasus
mengetahui data selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana
prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari
wawancara, observasi, dan arsip (Creswell. 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Setting Penelitian
1. Narasumber
Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam skripsi ini
yang menjadi fokus penelitian yaitu “Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang
Tua”. Subyek penelitian dengan jumlah dua anak berusia 11tahun. Jenis kelamin
anak perempuan, dan anak kelas V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran).
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil responden anak berusia 11
tahun pada kelas lima sekolah dasar, dengan jumlah dua anak yang kedua orang
tuanya sama-sama bekerja dan kurang mempunyai waktu untuk berkumpul
dengan anak.
Anak yang menjadi subyek penelitian bernama Mawar dan Melati,
mereka memiliki masing-masing karakteristik yang berbeda. Mawar memiliki
karakteristik tegas dalam menanggapi percakapan dengan orang lain, dalam
bidang akademik Mawar termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap
penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat I, dalam segi Bahasa Mawar lebih
bisa menerapkan etika ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih
dewasa. Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung pendiam. Sedangkan Melati
memiliki karakteristik lembut dalam menanggapi percakapan dengan orang lain,
dalam bidang akademik Melati termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap
penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat II, dalam segi Bahasa Melati lebih
bisa menerapkan ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih dewasa.
Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung aktif. Mawar dan Melati pada bidang
akademik setiap penerimaan rapor mereka berdua dalam mendapatkan peringkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
selalu bersaing. Mawar dan Melati kedua orang tuanya sam-sama bekerja
berangkat pagi pulang di sore hari.
Penelitian di lakukan di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) Catur
Tunggal, Depok Seleman, karena berdominan orang tua sama-sama sibuk
dengan pekerjaannya, berangkat pagi dan pulang sore. Hal tersebut dikarenakan
model bekerja orang tua mengenal kerja model target. Berdasarkan hasil survey,
dapat dilihat bahwa sebenarnya anak di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) ini,
jika setiap hari ada waktu untuk berkumpul dengan orang tua dalam kehidupan
sehari-hari anak merasa ada yang menemani disaat anak membutuhkan waktu
bersama orang tua.
Peneliti memilih SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) sebagai tempat
penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, karena peneliti melihat
dengan kasat mata bahwa berdominan orang tua sama-sama sibuk dengan
pekerjaannya dan berangkat pagi bisa saja pulang sore, hal ini dapat dilihat
ketika orang tua menjemput anak terlambat dan anak sering bercerita dengan
peneliti ketika ditanya kenapa harus menunggu jemputan orang tua sampai lama.
Kedua, peneliti telah melakukan wawancara dengan guru kelas V mengenai
kondisi siswa dan hubungan keluarga. Ketiga, peneliti terlibat secara langsung
dalam bertanya kepada dua anak yang digunkan untuk fokus penelitian tersebut.
Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan dua anak
yaitu Mawar sama Melati dari sekian teman yang ada di kelas V, mereka berdua
sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan orang tua mereka, hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
peneliti mengambil keputusan bersama guru kelas V bahwa Mawar dan Melati
sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan dari masing-masing orang tuanya.
2. Waktu dan lokasi penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 s/d Oktober 2014.
b. Lokasi Penelitian
a) Penelitian dilakukan di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) Catur Tunggal,
Depok Seleman.
b) Rumah subyek pertama tepatnya di Jalan Bango Selatan, Jomogaten No.400.
c) Rumah subyek kedua tepatnya di jalan Merah, Blok i, No.200 a, Catur
Tunggal Sleman.
3.1 Identitas Narasumber
Nama Kelas Usia
Mawar Gloria Deo V 11 tahun
Melati Merry Sedayu V 11 tahun
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai
oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Alat yang dipakai antara lain alat
perekam handphone untuk wawancara langsung, kamera untuk mengambil suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Melati dan Mawar, lembar pengamatan observasi dan lembar pedoman
wawancara.
Handphone peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak.
Kamera digunakan untuk mengambil gambar saat peneliti melakukan observasi di
rumah anak. Sedangkan lembar pengamatan observasi peneliti gunakan sebagai
pedoman supaya terarah saat peneliti melakukan observasi di rumah anak. Lembar
pedoman wawancara peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak
supaya pertanyaan yang peneliti gunakan anak tidak bingung dan pertanyaan yang
disampaikan peneliti pada anak terarah dengan baik.
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407).Teori tersebut
mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua
terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak,
komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar
menjadi matang. Berikut adalah panduan wawancara yang disusun berdasarkan
teori Baumrid (2009: 404-407).
Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Tabel 3.1
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Kontrol Orang
Tua terhadap
Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta
pengajaran kontrol
Apa yang kamu
lakukan di pagi hari
setelah bangun tidur?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
diri dan perilaku
yang dianggap
pantas.
Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan setelah
pulang dari sekolah?
Apa yang dilakukan
orang tuamu ketika
kamu melakukan
kesalahan?
Apa yang orang tuamu
lakukan saat kamu
belajar?
Hukuman
fisik
Penggunaan kekuatan
fisik dengan tujuan
agar anak merasakan
rasa sakit untuk
memperbaiki atau
mengontrol perilaku
anak tetapi tidak
mencederai.
Bagaimana reaksi
orang tuamu ketika
kamu lupa untuk
merapikan tempat
tidur?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Penonjolan
kekuasaan
Menghentikan atau
menekankan perilaku
yang tidak diinginkan
melalui kontrol orang
tua yang dilakukan
secara verbal atau
fisik; dalam hal ini
termasuk meminta,
ancaman, penarikan
hak-hak, memukul,
atau bentuk hukuman
lainnya.
Ketika kamu
mendapatkan nilai
yang tidak bagus, apa
yang dilakukan orang
tuamu?
Agresi
psikologis
Serangan verbal yang
dapat menyebabkan
kerugian psikologis,
seperti berteriak
(bentuk yang paling
umum), mengumpat,
mengejek,
mengancam akan
memukul, atau
Apa yang diucapkan
oleh orang tuamu saat
kamu berkata bohong?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
mengancam
mengusir anak.
Komunikasi
Pemberian
kasih
sayang
Dapat berbentuk
mengabaikan isolasi,
atau menunjukan
ketidaksukaan
kepada anak.
Apa pekerjaan orang
tuamu?
Apa pendapatmu
tentang pekerjaan
orang tua?
Apa saja yang
dilakukan orang tuamu
ketika berada di
rumah?
Siapa yang memenuhi
kebutuhan sehari-
harimu?
Apakah yang
dilakukan orang tuamu
saat kamu tidak mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
belajar?
Bagaimana cara orang
tuamu mengingatkan
agar kamu belajar?
Siapa yang
membantumu
mengerjakan PR jika
kamu merasa kesulitan
untuk menjawabnya?
Apa yang dilakukan
oleh orang tuamu saat
kamu berhasil atau
mendapatkan nilai
baik?
Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan di luar
rumah?
Apakah kamu bercerita
pada orang tua tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
pengalaman sehari-
harimu? Bagaimana
perasaanmu ketika
menceritakan hal
tersebut?
Apakah kamu memiliki
waktu untuk
berkumpul bersama
keluargamu setiap
hari?
Tuntutan
orang tua
untuk menjadi
matang (anak
berkembang
sesuai
usianya)
Teknik
Induktif
Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk
menumbuhkan
perilaku yang
diinginkan dengan
merangsang rasa
keadilan dan
penalaran anak.
Bagaimana sikapmu
saat bertemu dengan
orang lain di
lingkungan sekitar?
Bagaimana sikap orang
tuamu ketika melihat
kamu melakukan hal
yang kurang baik
terhadap teman-teman
dan tetangga di
lingkungan sekitar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Aturan-aturan apa saja
yang diterapkan di
rumahmu?
Bagaimana tanggapan
orang tuamu ketika
kamu pergi tanpa izin?
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407).
Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui
pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua
terhadap anak, kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan
orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan obserrvasi
yang disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407).
Tabel Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Tabel 3.2
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
Kontrol
Orang Tua
terhadap
Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta
pengajaran kontrol
diri dan perilaku
yang dianggap
Kegiatan yang
dilakukan di pagi hari
setelah bangun tidur.
Kegiatan yang
dilakukan anak setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
pantas. pulang sekolah.
Perilaku yang dilakukan
orang tua ketika anak
melakukan kesalahan.
Perilaku yang
ditunjukkan oleh orang
tua saat anak belajar..
Hukuman
fisik
Penggunaan kekuatan
fisik dengan tujuan
agar anak merasakan
rasa sakit untuk
memperbaiki atau
mengontrol perilaku
anak tetapi tidak
mencederai.
Reaksi orang tua ketika
anak lupa merapikan
tempat tidur.
Penonjolan
kekuasaan
Menghentikan atau
menekankan perilaku
yang tidak diinginkan
melalui kontrol orang
tua yang dilakukan
Sikap orang tua ketika
anak mendapatkan nilai
yang tidak bagus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
secara verbal atau
fisik; dalam hal ini
termasuk meminta,
ancaman, penarikan
hak-hak, memukul,
atau bentuk hukuman
lainnya.
Sikap orang tua ketika
mengetahui anak
berkata bohong.
Agresi
psikologis
Serangan verbal yang
dapat menyebabkan
kerugian psikologis,
seperti berteriak
(bentuk yang paling
umum), mengumpat,
mengejek,
mengancam akan
memukul, atau
mengancam
mengusir anak.
Komunikasi
Pemberian
kasih
sayang
Dapat berbentuk
mengabaikan isolasi,
atau menunjukan
Pekerjaan dan kegiatan
yang dilakukan orang
tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
ketidaksukaan
kepada anak.
Kegiatan yang
dilakukan orang tua
ketika berada di rumah.
Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-
harimu.
Tindakan yang
dilakukan orang tua saat
anak tidak mau belajar.
Cara orang tua
mengingatkan agar anak
belajar.
Orang yang membantu
mengerjakan PR jika
anak merasa kesulitan
untuk menjawabnya.
Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika
anak berhasil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
mendapat nilai baik.
Kegiatan anak di luar
rumah.
Anak bercerita pada
orang tua tentang
pengalaman sehari-
harimu dan perasaan
anak ketika
menceritakan hal
tersebut.
Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap
hari.
Tuntutan
orang tua
untuk
menjadi
matang
(anak
berkembang
Teknik
Induktif
Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk
menumbuhkan
perilaku yang
diinginkan dengan
merangsang rasa
keadilan dan
Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
Sikap orang tua ketika
melihat anak melakukan
hal yang kurang baik
terhadap teman-teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
sesuai
usianya)
penalaran anak. dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Aturan-aturan yang
diterapkan di rumah.
Tanggapan orang tua
ketika anak pergi tanpa
izin.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi, subyek maupun obyek
yang sedang dipakai untuk pengamatan, baik dalam situasi khusus maupun dalam
situasi yang dalam pembahasan peneliti.
Metode ini peneliti lakukan dengan cara bertemu secara langsung pada
anak dan minta izin pada orang tua yang bersangkutan yang sedang dijadikan
fokus penelitian, mengamati, aktivitas anak saat berada di rumah dari pulang
sekolah sampai sore hari ketika orang tua anak pulang dari kerja. Tidak lebih dari
delapan jam selama empat hari peneliti mengamati aktivitas anak saat berada di
rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Interview (Wawancara)
Interview atau wawancara adalah sebuah percakapan langsung (face to
face) antara peneliti dan informan, dalam proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab.
Penelitian tersebut peneliti menggunakan metode Interview atau
wawancara dengan jenis tertutup. Jadi, yang dimaksud tertutup anak yang akan
dipakai peneleti untuk melakukan tanya jawab tidak mengetahui pertanyaanya.
Pedoman wawancara dengan jenis tertutup tersebut pertanyaan yang akan
disampaikan pada anak terarah dengan runtutan pertanyaan yang telah dibuat oleh
peneliti. Peneliti memilih jenis pedoman wawancara tertutup, karena sebelum
peneliti melakukan wawancara terlebihi dahulu peneliti membuat daftar
pertanyaan dan divalidasi pada pihak yang memiliki latar belakang dalam bidang
perkembangan psikologi. Peneliti mempunyai alat pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan
demikian cara yang akan peneliti gunakan untuk penyampaiannya tidak terkait
secara kaku dengan pedoman wawacara, melainkan peneliti mengikuti jawaban
anak untuk melanjutkan pertanyaan peneliti selanjutnya.
Wawancara tersebut peneliti lakukan satu hari sebelum melakukan
wawancara untuk memberi tahu anak mengadakan kesepakatan hari, tanggal,
tempat dan waktu. Hal tersebut peneliti lakukan di siang hari sepulang dari
sekolah, supaya anak juga tidak merasa terganggu akan kegiatan belajar saat
berada di sekolah. Pada dua metode yang dilaksanakan bersamaan oleh peneliti
tersebut sangat memberikan arti pada kebutuhan peneliti dalammendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sebuah informasi dari anak yang sudah ditetepkan untuk menjadi subyek
penelitian. Kedua hal tersebut yaitu observasi dan wawancara saling melengkapi
proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Pada dasarnya kedua metode saling melengkapi karena bisa dilihat secara
langsung bahwa dari observasi bisa memperoleh keterangan melalui wawancara
yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi secara mendalam pada anak.
Dengan demikian sebelum melakukan wawancara peneliti mengadakan
pengamatan (observasi) untuk mengetahui kegiatan anak dalam kehidupan sehari
hari.
3. Dokumentasi
Dokumetasi adalah mencari data tentang hal-hal atau variMelati yang
berupa catatan, transkip, biodata, hasil suara dari wawancara. Catatan digunakan
peneliti untuk mencatatan hasil dari sebuah observasi yang telah dilakukan.
Transkip digunakan untuk memindahakan hasil wawancara melalui rekaman
secara tertulis dan untuk memindahkan hasil observasi dari catatan sederhana
pada tulisan yang lebih ada penjelasan secara utuh. Biodata digunakan untuk
mendapatkan identitas dari subyek yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian, hal tersebut didasarkan supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam
peneliti melakukan proses penelitian sampai mendapatkan bukti data yang nyata.
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di atas, maka
bisa menjadikan konsep sederhana yang dapat dilihat bahwa proses penelitian
tersebut menekankan pada teknik analis data kualitatif, karena obyek yang
digunakan penelitian bersifat analis non statistik. Proses penelitian tersebut pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dasarnya dalam menganalisis data yang terkumpul dan teknik analisis data yang
digunakan untuk mengolah data tidak menggunakan angka melainkan
menggunakan kalimat untuk menjelaskan data yang diperoleh dari studi kasus
yang digunakan oleh peneliti.
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis data :
1. Mengorganisir informasi.
2. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
4. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
5. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi
natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus
yang lain.
6. Menyajikan secara naratif.
Proses dalam menganilis data yang telah terkumpul peneliti
menggunakan metode teknik analisis data kualitatif (non statistik). Teknik analis
data kualitatif non statistik tersebut digunakan untuk mengolah data yang bukan
angka. Peneliti dalam teknik analisis data dibantu dengan adanya langkah-langkah
yang digunakan dalam analisis data adalah :
Pengumpulan data untuk memperoleh data subyek yang digunakan untuk
penelitian yang dilakukan melalui observasi data yang ada berupa dokumen,
catatan mengenai aktivitas subyek penelitian saat berada di rumah. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pengumpulan data tersebut diadakan triangulasi, yaitu pengecekan terhadap data
dan penafsiran dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari dua anak
sebagai subyek penelitian.
Langkah penting pertama sebelum analisi dilakukan yaitu memberi kode-
kode pada materi yang diperoleh. Coding bertujuan untuk mengorganisasi dan
mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data dapat
memunculkan gambaran secara praktis dan efisien. Langkah awal coding dapat
dilakukan dengan peneliti menyusun transkip kata demi kata menjadi kalimat atau
catatan yang diperoleh dari lapangan dengan sedemikian rupa pada kolom sebelah
kanan dan kiri transkip. Hal tersebut akan memudahkan untuk memberi kode-
kode atau catatan tertentu pada sebelah kanan transkip wawancara tersebut.
Langkah kedua peneliti secara urut dan melanjutkan melakukan
pemberian kode pada baris-baris transkip wawancara atau catatan lapangan yang
telah diperoleh. Langkah ketiga peneliti berusaha memberikan nama untuk
masing-masing pertanyaan yang muncuk dari diskripsi yang telah digunakan
dalam penelitian dengan kode tertentu. Kode yang dipilih haruslah kode yang
mudah diingat dan dianggap paling tepat mewakili berkas tersebut (Poerwandari,
2005: 132).
Kode yang digunakan dalam memberi tanda pada setiap pertanyaan yang
telah di coding oleh peneliti yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kode pada Transkip Wawancara
Tabel 3.3
Nama
Narasumber
Deskripsi Pertanyaan Coding Penjelasan
JT D1 P1 JT/D1/P1 Jawaban Mawar/
Deskripsi no 1/
Pertanyaan no 1
JA D2 P1 JA/D2/P1 Jawaban Melati/Deskripsi
no 2/ Pertanyaan no 1
Kode yang terdapat pada tMelati diatas sample dari coding yang peneliti
gunakan untuk memberi kode pada setiap jawaban dari anak yang terdapat
hubungan dari pertanyaan yang telah peneliti siapkan.
F. Kredibilitas dan Transferabilitas
Peneliti untuk memperoleh temuan dan interpretasi data yang abash maka
perlu adanya upaya untuk melakukan pengecekan data atau pemeriksaan data
yang didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang
digunakan yaitu : derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Kredibilitas Data
Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validasi Wawancara
No Validator Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
1 Dosen a 4 4 3 3
2 Dosen b 3 2 2 2
3 Dosen c 4 3 3 2
4 Dosen d 3 2 2 3
5 Guru 4 4 3 4
Rata-Rata 3.6 3 2.6 2.8
Tabel 3.5 Rekap Penilaian Validasi Observasi
No Validator Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
1 Dosen a 4 4 3 3
2 Dosen b 3 2 2 2
3 Dosen c 4 3 3 2
4 Dosen d 4 3 2 2
5 Guru 4 3 4 4
Rata-Rata 3.8 3 2.8 2.6
Tabel 3.4 dan 3.5 Menunjukkan nilai dan rata-rata yang diperoleh dari
kelima professional judgment. Skor setiap aspek adalah 1 sampai 4 dan penilaian
dari professional judgment menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh sudah
melebihi batas angka 2 namun peneliti masih harus melakukan revisi dalam hal
pengolahan kalimat agar kalimat yang digunakan dalam instrumen efektif dan
mudah dipahami anak usia SD. Revisi pada instrumen penelitian dilakukan
sebanyak dua kali dengan rekomendasi pada instrumen pedoman wawancara agar
mengganti pola kalimat karena beberapa kalimat masih menimbulkan makna
ganda sehingga harus diperjelas kalimatnya sedangkan rekomendasi pada lembar
observasi masih perlu dibuat lebih spesifik sehingga jelas apa yang akan dilihat
dalam observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kriteria tersebut digunakan dengan maksud data dan informasi yang
dikumpulkan peneliti harus mengandung nilai kebenaran (valid). Kredibilitas data
bertujuan untuk membuktikan apakah yang teramati oleh peneliti sesuai dengan
apa yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata, dan penjelasan yang diberikan
tentang dunia nyata tersebut memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau
sedang terjadi.
Adapun untuk memperoleh keabsahan data Meleong (2009:327-335)
merumuskan beberapa cara yaitu : perpanjangan keiukutsertaan, ketekunan
pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan refrensial, kajian kasus
negatif, pengecekan anggota. Dari beberpa cara tersebut peneliti hanya
menggunakan tiga cara yang digunakan dengan tujuan penelitian, tiga cara
tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah pertama peneliti melakukan triangulasi yaitu teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan pengecekan atau perbandingan
terhadap data yang diperoleh dengan sumber atau kriteria yang lain diluar data
tersebut, untuk meningkatkan keabsahan data Melong (2009: 330). Peneliti dalam
melakukan uji triangulasi data terdapat empat bagian yaitu : triangulasi sumber,
metode, peneliti dan teori. Peneliti dalam melakukan penelitian ini triangulasi
yang digunakan sebagai berikut:
c. Triangulasi sumber, yaitu peneliti melakukan dengan cara membandingkan
apa yang dikatakan oleh anak dengan hal yang telah dilihat oleh peneliti
secara langsung saat melakukan observasi di rumah anak. Hal tersebut
peneliti lakukan dengan cara membandingkan bermaksud agar data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
diperoleh dapat dipercaya, karena untuk memperoleh kejelasan dari kondisi
anak tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja, tetapi data juga bisa
diperoleh dari sumber lain seperti peneliti melakukan observasi di rumah
anak dan sumber dari guru kelas V.
d. Triangulasi metode, yaitu dengan cara membandingkan data hasil
pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara dan membandingkan
hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini
peneliti berusaha mengecek kembali data yang diperoleh melalui wawancara
dan observasi.
Langkah kedua peneliti menggunakan bahan refrensi yaitu berupa buku
yang berkaitan dengan psikologi perkembangan anak, psikologi pendidikan dan
persepsi, yang berkaitian dengan persepsi dan pola asuh orang tua. Hal tersebut
peneliti bermaksud agar data yang diperoleh memiliki dukungan dari teori yang
telah ada.
Langkah ketiga peneliti melakukan pengecekan anak, hal tersebut
dimaksudkan untuk melihat kembali data dan mengkonfirmasikan kembalai pada
orang yang bersangkutan yang peneliti gunakan untuk mecari informasi
mengenai anak yang digunakan fokus penelitian. Dalam pengecekan anak semua
yang bersangkutan dilibatkan kembali, tetapi hanya kepada orang yang
digunakan peneliti dalam mencari informasi pada anak seperti guru kelas V dan
teman-teman di kelas V yang bisa memberikan kebiasaan dan sikap dua anak
yang digunakan fokus penelitian saat berada di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Ketegasan (Confirmabilitas)
Ketegasan yang digunakan oleh peneliti tersebut untuk mencocokan data
observasi dan data wawancara atau data pendukung saat peneliti melakukan
proses penelitian. Pada proses penelitian tersebut temuan-temuan observasi
dicocokan kembali dengan data yang diperoleh lewat rekeman atau wawancara.
Peneliti proses selanjutnya melakukan pencarian kesamaan dan perbedaan dari
data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan mencari hal-hal
yang lebih tampak pada anak saat beraktivtas dengan pola asuh orang tua.
Peneliti setelah menemukan data yang sama dan data yang berbeda dari
wawancara dan observasi maka pengecekan hasil tersebut dilakukan secara
berulang serta dicocokan kembali dengan teori yang digunakan dalam penelitian
tersebut berupa dokumen, hasil observasi, hasil wawancara akan dilakukan
proses selanjutnya analisis sehingga memunculkan deskripsi dan pada akhir
pembahasan dapat menjelaskan permasalahan. Hal diatas, peneliti dapat
mengetahui kebenaran yang terjadi pada pokok penelitian mengenai persepsi
siswa terhadap pola asuh orang tua. Akhir pembahasan yang nantinya ditemukan
oleh peneliti pada dua anak yang digunakan sebagai subyek penelitian terdapat
pada pola asuh pada bagian otoriter, permisif maupun otoritatif.
3. Transferabilitas
Transferabilitas berkenaan dengan generalisasi. Penelitian kualitatif
pada bagian transferabilitas ini tergantung pada pemakai, artinya sejauh mana
hasil penelitian ini dapat dipergunakan tergantung pada situasi dan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tertentu. Oleh karena itu transferabilitas hasil penelitian ini tergantug daripada
pemakai, jika pemakai melihat situasi yang sama dengan permasalahan tentang
persepsi anak terhadap pola asuh orang tua ini, maka subyek dapat
menggunakan hasil penelitian.
G. Desain Penelitian
Perencanaan Pengumpulan data Analisis data
Langkah 2
Langkah 1 Memilih Langkah 4
Memilih fokus narasumber Melakukan penelitian Langkah 5
penelitian - wawancara Koding dan
Menentukan - observasi organisasi
rumusan Langkah 3 - transkrip data
masalah Merancang - menilai kepercayaan Menafsirkan
Menyusun konsep instrumen Menganalisis
Penelitian Menarik
kesimpulan
Bagan Rencana Penelitian (diadopsi dari Setyawan, 2008)
Persiapan dan Pelaksanaan
Berikut ini tahap-tahap yang digunakan peneliti dalam persiapan dan pelaksanaan
pengumpulan data :
1. Menentukan responden, yaitu dua anak sekolah dasar duduk di bangku kelas
V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran).
2. Menyusun kisi-kisi wawancara dan lembar wawancara, kisi-kisi observasi dan
lembar observasi tentang pola asuh orang tua.
3. Pengujian insturement oleh ahli, yang dilakukan oleh dosen pemimbing
skripsi satu dan dosen pembimbing skripsi dua, serta tiga dosen yang memiliki
latar belakang dalam pendidikan psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Menganalisis data yang telah di validisi dari dosen ahli untuk
mengetahui hal apa saja yang diberi masukan untuk melaksanakan
penelitian.
5. Melakukan pengambilan data dengan lembar wawancara kepada dua anak
kelas V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2014.
6. Melakukan analis data yang didapat dari hasil wawancara dengan cara
memindahkan rekaman ke bentuk tulisan (transkip wawncara).
7. Setelah itu melakukan observasi di rumah anak yang dipakai untuk fokus
penelitian.
H. Jadwal Penelitian
1. Wawancara
a) Wawancara pertama bersama Mawar pada tanggal 1 Oktober 2014, di
ruang kelas II, pukul 11.15-11.30, sepulang dari sekolah.
b) Wawancara kedua bersama Melati pada tanggal 2 Oktober 2014, di ruang
kelas I, pukul 11.15-11.40, sepulang dari sekolah.
2. Observasi
a. Mawar
1) Senin, 29 September 2014, pukul 05.40-06.30 sampai 13.00-20.30
2) Sabtu, 4 Oktober 2014, pukul 14.00-17.00
3) Kamis, 9 Oktober 2014, pukul 15.00-17.00
4) Selasa, 14 Oktober 2014, pukul 13.15-18.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Melati
1) Selasa, 30 September 2014, pukul 05.30-06.30 di lanjut 13.00-20.00
2) Jum’at, 3 Oktober 2014, pukul 14.00-18.00
3) Senin, 6 Oktober 2014, pukul 13.00-17.00
4) Selasa, 7 Oktober 2014, pukul 13.30-16.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dari
penelitian.
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian melibatkan 2 anak, di SD Shanta Maria 1 (SD
Samaran) kelas V tahun ajaran 2014 yang terdiri dari 2 anak perempuan.
Pelaksanaan sebelum wawancara dilakukan dengan observasi di sekolah saat
aktivitas belajar mengajar berlangsung bersama anak. Hasil dari observasi yang
didapatkan dari aktivitas anak saat di sekolah peneliti melakukan wawancara
bersama 2 anak yang dipakai untuk fokus penelitian. Kegiatan wawancara
pertama peneliti mencoba bertanya pada anak dengan pedoman wawancara yang
telah disiapkan. Pada kegiatan ini peneliti bertujuan untuk menguji cobakan
kalimat yang nantinya akan digunakan proses penelitian melalui wawancara yang
akan dilaksanakan bersama anak. Setelah peneliti mencobakan pedoman
wawancara pada 2 anak, peneliti meresa anak paham akan kalimat yang
digunakan untuk proses wawancara yang akan dilaksanakan nantinya.
Pelaksanaan wawancara dengan 2 narasumber dilakukan dengan dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara bersama anak yang
bernama Mawar, pada tanggal 1 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul 11.15
sampai 11.30 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai dari
aktivitas sekolah. Pertemuan kedua peneliti melakukan wawancara bersama anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang bernama Melati, pada tanggal 2 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul
11.15 sampai 11.40 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai
dari aktivitas sekolah.
Pertemuan selanjutnya setelah peneliti selesai melakukan wawancara
dengan 2 anak tersebut, peneliti melakukan pengolahan hasil wawancara dalam
bentuk tertulis yang biasa disebut dengan transkip hasil wawancara. Transip hasil
wawancara tersebut membuat peneliti lebih bisa mengetahui dan memberi
kesimpulan atas dasar pola asuh orang tua dari dua anak tersebut yang telah
didapatkan dari hasil wawancara. Transkip hasil wawancara yang telah dibuat
peneliti berbentuk kalimat percakapan.
Peneliti selesai melaksanakan penelitian dengan pedoman wawancara,
maka proses selanjutnya peneliti melaksanakan penelitian dengan pedoman
observasi. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti di rumah 2 anak tersebut,
peneliti sebelumnya melakukan kesepakatan bersama dengan anak untuk
mengkonfirmasikan hari, tanggal, dan jam yang akan digunakan untuk
melaksanakan proses observasi di rumah 2 anak tersebut. Setelah peneliti
melakukan kesepakatan dengan anak untuk melakukan observasi tanggal yang
disepakati mulai tanggal 29 September 2014 sampai dengan tanggal 4 oktober
2014.
Peneliti selesai melakukan penelitian, maka hasil dari wawancara dengan
kedua anak yang digunkan dalam fokus penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Data hasil Wawancara Pola Asuh Mawar
a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Mawar mengenai kegiatan di
pagi hari setelah bangun tidur. Pagi hari Mawar setelah bangun tidur berdoa
sebelum beranjak dari tempat tidur, selesai berdoa Mawar mandi dan ganti baju
lalu berangkat ke sekolah. Baju sekolah yang akan dipakai di pagi hari sudah
disiapkan oleh ibunya di sore hari. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dari
Mawar. Berikut adalah pernyataanya :
“Berdoa (JT/D1/P1) . . . . emmmm . . . . Mandi ( JT/D1/P1a) . . . .Ee. . . .
ganti baju terus sekolah ( JT/D1/P1b) . . . . Baju sekolah disiapin dipagi
hari sama ibuk.”( JT/D5/P4)
Mendengar kegiatan di pagi hari Mawar, peneliti juga mendapatkan
informasi dari Mawar mengenai kegiatan yang dilakukan setelah pulang dari
sekolah. Mawar setelah pulang dari sekolah ganti baju, cuci tangan, cuci kaki,
lalu makan siang. Kebiasaan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari
sekolah juga telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya:
“Emm . . . . pertama ganti baju, cuci tangan, cuci kaki terus
makan.”(JT/D1/P2)
Kegiatan yang dilakukan Mawar sehari-hari saat berada di rumah, rapi
dan selalu berada di dalam rumah. Namun, Mawar saat melakukan kesalahan
orang tua juga memberi nasihat. Nasihat yang disampaikan orang tua untuk
Mawar supaya kesalahan yang sudah pernah dilakukan tidak terulang kembali
dan belajar dari hal kecil. Orang tua Mawar menegur memiliki tujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Mawar menjadi paham akan hal tidak baik menjadi hal yang baik. Hal tersebut
orang tua sampaikan pada Mawar karena orang tua sayang pada Mawar untuk
menjadi anak yang lebih baik lagi. Hal ini ditegaskan oleh peneliti saat
melakukan wawancara. Berikut adalah pernyataannya:
“Menasehati ( JT/D1/P3) . . . . Ya itu bu, jangan diulangi lagi hal yang
sama, karena setiap kesalahan bisa diperbaiki. Belajar dari hal kecil gitu
bu sama orang tua bilang, orang tua mengur itu karena sayang sama
anak dan ingin anaknya menjadi orang baik. Saat di rumah orang tua
selalu memberi tahu hal kurang baik jadi baik bu.”( JT/D5/P3)
Mawar saat berada di rumah melakukan kegiatan belajar. Saat Mawar
belajar yang dilakukan orang tua membantu Mawar ketika menemukan
kesulitan dalam memahami soal yang sedang Mawar mencoba untuk
mengerjakanya. Orang tua selain membantu Mawar dalam menemukan
kesulitan saat belajar, orang tua juga menunggu belajar Mawar dari awal
sampai akhir selesai belajar. Kefokusan orang tua Mawar saat membantu
dalam belajar tidak pasti, hal ini dikarenakan jika orang tua memiliki tugas
yang harus dikerjakan di rumah maka orang tua hanya menemani Mawar saat
belajar. Namun jika orang tua tidak memiliki tugas yang harus dikerjakan di
rumah maka Mawar dalam belajar orang tua munggu dan mengajari belajar
Mawar saat menemukan kesulitan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan
oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya:
“Membantu ( JT/D1P4) . . . . Iya ( JT/D1/P4a) . . . . iya ( JT/D1/P4b) . . . .
Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.”(
JT/D1/P4c)
Reaksi orang tua saat Mawar lupa merapikan tempat tidur memberi
pengertian dengan cara menasehati. Orang tua menasehati Mawar dengan
tujuan supaya tidak lupa lagi untuk merapikan tempat tidur dan tidak diulangi
lagi. Mawar dalam merapikan tempat tidur lebih sering tanpa diingatkan oleh
orang tua, karena kalau Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur ibu tidak
akan menyapu kamar Mawar. Jika kamar tidur dipagi hari tidak disapu karena
Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur, maka kamar tidur akan disapu ibu
di sore hari saat membersihkan rumah. Pernyataan yang telah disampaikan oleh
Mawar pada peneliti tersebut dapat dilihat dari jawaban Mawar. Berikut adalah
pernyataannya:
“Emmmm, ya….menasehati (JT/D2/P1) . . . . Ya….biar gak lupa lagi
(JT/D2/P1a) . . . . Ya….cuman menasehati supaya tidak diulangi lagi gitu
(JT/D2/P1b) . . . . Kalau aku sering merapikan tempat tidur tanpa
diingatkan bu, soalnya kalau tempat tidur tidak dirapikan nanti sama
ibuk kamar tidak disapu bu ( JT/D2/P1c) . . . . Yaaaa, paling ibu nanti
disore hari waktu membersihkan rumah kamar ku disapu.”( JT/D5/P3)
Kontrol orang tua dalam penonjolan kekuasaan pada bidang pendidikan
Mawar dengan cara melihat hasil belajar melalui nilai yang didapatkan. Hasil
pelajaran yang didapatkan oleh Mawar jika nilai tersebut tidak bagus, maka
orang tua menyuruh Mawar untuk belajar lebih giat lagi. Ketika orang tua
meminta Mawar untuk belajar lebih giat lagi, orang tua konsisten juga dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
memberikan waktu untuk belajar lebih disiplin. Artinya orang tua konsisten
dalam memberikan waktu belajar dari satu jam menjadi satu jam setengah,
dengan waktu yang telah ditambahkan untuk Mawar belajar saat mendapatkan
nilai yang kurang bagus, maka orang tua juga menunggu dan mengajari saat
Mawar belajar. Hal tersebut berdasarkan dari hasil percakapan Mawar dengan
peneliti yang dapat dilihat dari jawabanya. Berikut adalah pernyataannya:
“Yaaaa….menyuruh untuk belajar lebih giat lagi ( JT/D3/P1) . . . .
Emmmm lebih giat bu, dan orang tua juga lebih disiplin dalam memberi
waktu aku buat belajar (JT/D1/P4) . . . . Kalau nilai ku jelek ya dari satu
jam jadi setu setengah jam bu, sampai ngantuk kadang aku (JT/D3/P1).”
Agresi psikologis tentu akan terjadi pada Mawar seiring orang tua
memberi tanggapan yang telah terjadi pada diri Mawar. Agresi psikologis
dapat menentukan kepribadian Mawar dengan kebiasaan orang tua memberi
tanggapan pada hal yang telah terjadi. Mawar pernah melakukan hal bohong
pada orang tua kemudian hal yang disampaiakan pada Mawar yaitu gak boleh
bohong, gak boleh diulangi lagi. Karena kalau Mawar mengulangi kebohongan
yang sama merasa takut dan waktu yang akan datang Mawar diberi peringatan
untuk tidak boleh main. Jawaban tersebut terlihat saat Mawar menjawab
pertanyaan dari peneliti. Berikut pernyataannya:
“Pernah (JT/D4/P1) . . . . Emmmm. . . .gak boleh bohong, gak boleh
diulangi lagi ( JT/D4/P1a) . . . . Yang jelas takut buat ngulangi lagi, soale
kalau diulangi lagi nanti gak ada waktu buat main bu, soale aku
seminggu 3 kali les itu, jadi ya butuh main.”( JT/D4/P1b).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b) Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan ditengah-tengah keluarga, karena melalui
komunikasi yang ada antara orang tua dan anak dapat saling memahami apa
yang menajdi kondisi yang sedang terjadi. Dengan demikian komunikasi yang
ada dalam keluarga dapat melalui pola asuh orang tua dalam pemberian kasih
sayang. Mawar dapat merasakan kasih sayang dari orang tua melalui ditengah-
tengah kesibukan orang tuanya. Orang tua Mawar bekerja sebagai PNS dan
swasta, bapak yang swasta dan ibu PNS. Pernyataan tersebut dapat dilihat dari
hasil percakapan wawancara sebagai berikut:
“PNS sama swasta.”( JT/D5/P1)
Dari pekerjaan orang tua Mawar yang memiliki bagian pada PNS dan
swasata, Mawar berpendapat bagus. Namun, Mawar menyampikan keluh
kesahnya dengan mengatakan banyak tidak enaknya karena orang tua sibuk
dengan pekerjaan masing-masing dan waktu untuk Mawar lebih sedikit.
Artinya, Mawar dapat bertemu dengan orang tua di sore hari dan Mawar
memiliki keinginan untuk dapat berkumpul dengan bapak dan ibu, karena yang
lebih sering berkumpul dengan Mawar ibu. Bapak Mawar tidak bisa sering
berkumpul dengan keluarga karena pekerjaan sering keluar kota dan pulang
belum pasti satu hari sekali bisa pulang. Penjelasan yang disampaikan dari
Mawar dapat dilihat pada bagian diwabah ini:
“Yaaaa. . . .bagus ( JT/D5/P2) . . . . Iya tapi banyak gak enaknya karena
orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan sedikit waktu untuk ku
(JT/D4/P2a) . . . . Yaaaa aku itu ingin ada waktu yang sering bisa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
rumah bersama ibuk dan bapak, karena yang sering di rumah ibuk
saja.”(JT/D4/P2b)
Ditengah-tengah kesibukan yang dilakukan orang tua dalam beraktivitas
kerja, orang tua Mawar juga melakukan kegiatan di rumah seperti halnya
merapikan rumah dan meluangkan waktu di sore hari untuk berkumpul dengan
keluarga. Mawar merasakan senang saat berkumpul dengan keluarga, karena
apapun yang diminta Mawar dalam makanan orang tua selalu membelikan
untuk cemilan saat berkumpul keluarga. Melalui hal tersebut Mawar merasa
apa yang diinginkan terpenuhi dari orang tua. Hal ini berdasarkan apa yang
telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataannya:
“beres-beres rumah ( JT/D5/P3) . . . . Emmmm. . . .biasanya kumpul-
kumpul ( JT/D5/P3a) . . . . Sore hari ( JT/D5/P3b) . . . . Seneng bu karena
apapun yang aku minta dalam makanan pasti dibelikan, ngbrol sambil
ngemil. Merasa juga apa yang saya inginkan tiap hari terpenuhi bu
hehe.”(JT/D5/P4)
Dengan adanya orang tua selalu membelikan makanan yang disukai oleh
Mawar dan orang tua meluang waktu untuk menunggu dan mengajari saat
belajar, disinilah Mawar merasakan bahwa orang tua telah memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Berikut adalah pernyataannya:
“Orang tua ( JT/D5/P4) . . . . Simpel kok bu, hal yang sudah terpenuhi
itu, saat aku belajar orang tua menunggu dan mengajari aku
bu.”(JT/D1/P4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Orang tua Mawar tidak hanya mencukupi apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginanya, melainkan orang tua Mawar juga memantau Mawar saat tidak
mau belajar. Orang tua saat mengetahui Mawar tidak mau belajar memberi
teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi, karena kalau Mawar tidak
mau belajar lebih giat lagi maka fasilitas sekolah akan disimpan oleh orang tua
sampai Mawar sadar akan kebutuhan belajar. Pemaparan yang terdapat dari
hasil wawancara tersebut, peneliti memiliki bukti pernyataan sebagai berikut:
“Pernah ( JT/D5/P5) . . . . Yaaaa. . . .suruh aku belajar ( JT/D5/P5a) . . . .
Ya cuman bilang bu, kalau gak mau belajar fasilitas sekolah sementara
disimpan orang tua dulu bu sampai aku sadar akan kebutuhan belajar
bu.”(JT/D5/P6)
Kemalasan yang dialami Mawar untuk tidak mau belajar, orang tua juga
mempunyai cara dalam mengigatkan Mawar supaya memiliki keinginan untuk
belajar dengan memintanya untuk belajar, jika Mawar masih tidak mau belajar
maka orang tua mengatakan kalau besok mendapatakan nilai tidak bagus dalam
ulangan dan tidak naik kelas Mawar diminta untuk menanggung hasilnya yang
kurang baik dengan sendirinya. Bukti pada hal tersebut dapat dilihat pada
pernyataan sebagai berikut:
“Yaa. . ..disuruh belajar, kalau misalnya aku masih gak mau nanti apa
namanya kalau misal ulangannya jelak sama gak naik kelas suruh
nanggung sendiri.”( JT/D5/P6)
Mawar saat berada di rumah sudah memiliki jadwal untuk belajar, maka
Mawar saat berkegiatan belajar dan menemukan kesulitan dalam mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pekerjaan rumah (PR), yang membantu Mawar untuk mengerjaan PR
terkadang mamah dan terkadang papah. Dengan demikian kedua orang tua
Mawar dapat membantu Mawar saat mendapatkan kesulitan dalam belajarnya.
Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan sebagai beriku:
“Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah.”( JT/D5/P7)
Orang tua saat melihat Mawar memiliki keinginan untuk belajar, maka
orang tua juga memiliki tanggapan saat Mawar berhasil mendapatkan nilai
yang baik. Tanggapnya saat Mawar berhasil dan mendapatkan nilai yang baik
yaitu dengan cara meminta Mawar untuk mempertahankan prestasi dan juga
memberi reward sebagai dukungan dari orang tua supaya Mawar semakin giat
dalam menuntut ilmu dalam dunia pendidikan. Reward yang pernah diterima
oleh Mawar yaitu berupa sepatu. Kenyataan yang telah Mawar sampaikan
dapat dilihat berikut dari pernyataanya:
“Emmmm. . . .suruh mempertahankan prestasi (JT/D5/P8) . . . . Pernah
(JT/D5/P8a) Eeee. . . .sepatu ( JT/D5/P8b) Yaa. . . .seneng ( JT/D5/P8c)
Semakin giat.”( JT/D5/P8d)
Orang tua dalam mempertahankan prestasi yang telah dimiliki Mawar
deng memberikan kegiatan Mawar diluar jam sekolah yaitu dengan mengikuti
les biasa disebut dengan bimbingan belajar. Les yang diikuti Mawar dalam satu
minggu terdapat tiga kali pertemuan. Kegiatan les yang diikuti Mawar diluar
jam sekolah biasanya mulai dari jam tiga sore sampai jam lima sore. Dalam
tiga kali seminggu les yang diikuti Mawar terdapat di hari senin, rabu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
jum’at. Berdasarkan jawaban dari Mawar yang telah disampaikan dapat dilihat
melalui pernyataan dibawah ini:
“kegiatan di luar rumah Emmmmm…..ikut les ( JT/D5/P9) . . . tiga kali
dalam seminggu.”( JT/D5/P9a) . . . . senin, rabu, jum’at.”( JT/D5/P9b)
Menjadi orang tua tidak hanya didengarakan apa yang menjadi
keinginannya, melainkan menjadi orang tua harus lebih mampu apa yang
dikatakan oleh anaknya. Artinya, dalam kehidupan sehari-hari Mawar tidak
sering bercerita dengan orang tuanya, Mawar bercerita sama orang tuanya
hanya pada waktu dan kondisi tertentu. Namun, ketika Mawar bercerita pada
orang tua lalu diberi tanggapan Mawar merasa senang. Hal ini dinyatakan
dalam jawaban Mawar saat melakukan percakapan dengan peneliti.jawaban
Mawar sebagai berikut:
“Kadang-kadang ( JT/D5/P10) . . . . Emmmm. . . .seneng.”( JT/D5/P10a)
Mawar waktu untuk berkumpul dengan orang tua tidak pasti setiap hari
bisa, karena kedua orang tua Mawar sama-sama memiliki kesibukan dalam
bekerja dan setelah pulang dari bekerja orang tua Mawar merasa capek lalu
tidur untuk istrahat. Dengan kesibukan orang tua tersebut Mawar lumyan untuk
merasakan kesedihan karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Orang tua
sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan suatu ketika Mawar membutuhkan
tempat untuk bercerita maka Mawar pun akan menceritakan hal tersebut
dengan ibu saat makan malam kalau ibu benar-benar sibuk maka Mawar akan
bercerita dengan bapak kalau berada di rumah. Saat Mawar bercerita pada
orang tua ditengah-tengah kesibukannya, orang tua tetap memberi solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan mengetahui terlabih dahulu permasalahan semula. Bebarapa pendapat
yang telah disampaikan oleh Mawar dapat dilihat dalam pernyataan hasil
percakapan sebagai berikut:
“Emmmm. . . .gak jugak ( JT/D5/P1) . . . . karena ibuk kan pulangnya
agak malem biasanya udah kecapean terus tidur (JT/D5/P11a) . . . .
Kalau papah tu biasanya eeee….kerja kalau malem itu ngerjain tugas-
tugas ( JT/D5/P11c) . . . . Yaaaa. . . .gak bisa kumpul keluarga”(
JT/D6/P11d) . . . . Yaaaa lumayan ( JT/D6/P11e) . . . . Ya udah bu aku
cerita sama ibu kalau gak sibuk tapi kalau sibuk aku cerita sama bapak
kalau ada di rumah ( JT/D5/P10) . . . . Yaaaa memberi solusi sama
mencari akar permasalahannya dulu bu, baru ditanggapi sama orang
tua.”( JT/D5/P10a)
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai
usianya)
Terlepas dari kenyataan yang telah terdapat pada bagian pemberian kasih
sayang, maka peneliti akan menuliskan pernyataan yang telah didapatkan dari
hasil percakapan mengenai teknik induktif. Sikap Mawar saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar kalau belum kenal Mawar mengajak untuk
berkenalan. Dalam melakukan perkenalan Mawar menanyakan namanya siapa,
kelas berapa dan rumahnya dimana. Namun, kalau Mawar sudah kenal dengan
orang yang ada di lingkungan sekitar memberi sapaan dan menanyakan mau
kemana. Demikian yang terjadi, berbalik dari itu semua jika Mawar sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kenal dengan orang yang ada dilingkungan dan Mawar merasa tidak suka
dengan orang tersebut maka Mawar hanya memberikan senyuman tanpa
bertanya yang lainya. Ungkapan yang telah disampaikan Mawar tersebut
terdapat dalam pernyataan sebagai berikut:
“Biasanya kalau belum kenal itu, mengajak kenalan (JT/D6/P1) . . . .
Biasanya aku menyapa, terus tanya mau kemana. Tapi kalau aku gak
suka sama orang itu ya cuman senyum aja, soalnya males buat
nyapa.”(JT/D6/P1a)
Dengan Mawar memiliki kebiasaan baik saat bertemu dengan orang lain,
kondisi tertentu Mawar pernah tidak menanggapi apa yang telah orang lain
berikan sapaan padanya. Melihat kondisi seperti itu orang tua berusaha
menasehati Mawar. Hasil percakapan tersebut dapat dilihati dalam pernyataan
sebagai berikut:
“Yaaaa. . . .berusaha menasehati.”(JT/D6/P2)
“Yaaaa. . . .gak boleh njailin temen-temen, gak boleh nakalin temen, gak
boleh sombong sama teman tetep menyapa walaupun itu tidak kamu
sukai.(JT/D6/P2a)
Orang tua juga ingin memiliki kebiasaan baik untuk Mawar, maka dari
itu orang tua membiasakan hidup displin pada Mawar melalui hal kecil setelah
selesai menggunakan handuk dikembalikan pada tempatnya, setelah pulang
dari sekolah atau pun bepergian menggunakan sepatu meletakan pada rak
sepatu, setelah makan mencuci piring dengan sendirinya, dan Mawar setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
hari harus meluangkan waktu untuk belajar. Penjelasan yang telah disampaikan
oleh Mawar tersebut dapat dilihat dari kenyataan dibawah ini:
“Eeee. . . .narok apa andok itu ditempatnya ( JT/D6/P3) . . . . Narok
sepatu ditempatnya, sehabis makan harus cuci piring, terus harus
belajar.(JT/D6/P3a)
Dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dari orang tua untuk Mawar,
maka orang tua pun juga memiliki ketegasan untuk Mawar saat akan pergi
harus meminta izin terlebih dahulu supaya orang tua tidak kesulitan untuk
mencarinya. Berdasarkan hasil percakapan Mawar. Berikut adalah
pernyataannya:
“Marah ( JT/D6/P4) . . . . Kalau misalanya mau pergi main harus izin
dulu supaya orang tua tidak mencari.”(JT/D6/P4a)
2. Data hasil Wawancara Pola Asuh Melati
a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Melati mengenai kegiatan di
pagi hari setelah bangun tidur yaitu merapikan tempat tidur, mandi, memakai
seragam, siap-siap alat dan buku yang akan dibawa kesekolah, makan pagi, lalu
berangkat ke sekolah. Melati berangkat ke sekolah diantar oleh orang tua,
karena mengingat rumah jauh dan orang tua tidak tega jika Melati berangkat
naik sepeda sendiri. Kegiatan di pagi hari yang telah disampaikan Melati
melalui percakapan dengan penulis tersebut dapat dilihat dari pernyataan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
“yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur itu merapikan tempat
tidur, setelah itu eeee……mandi (JA/D1/P1) . . . . “Me…….memakai
sragam, bersiap-siap, sarapan, lalu berangkat ke sekolah (JA/D1/P1a) .
. . . Kalau aku sih buk berangkat tetep dianter sama orang tua, soale
jauh rumah ku jauh dan gak boleh naik sepeda sendiri.”( JA/D5/P4)
Kegiatan yang dilakukan Melati sepulang dari sekolah sampai di rumah
ganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar satu jam, stelah itu
pulang tidur siang. Jika Melati saat bermain waktunya lebih satu jam maka
orang tua akan marah pada Melati dan nantinya tidak boleh main. Karena
waktu satu jam yang telah diberikan Melati oleh orang tua tidak boleh lebih
harus tepat waktu jam yang telah diberikan oleh orang tua. Namun, Melati
saat tidak tidur siang melakukan kegiatan terkadang belajar, tetapi kalau
mamanya sudah pulang dari kerja berdua melihat acara televise dan
mengobrol. Kegiatan Melati yang demikian setelah pulang dari sekolah yang
telah diungkapkan. Berikut adalah pernyataanya:
“Kegiatan setelah pulang dari sekolah itu berganti baju, makan siang,
lalu bermain sebentar sekitar 1 jam, lalu pulang tidur ( JA/D2/P2) . . . .
Ya….dimarahin bu, nanti aku terus gak boleh main lagi, soalnya kalau
udah diberi waktu main 1 jam itu gak boleh molor harus tepat bu.
(JA/D1/P3) . . . . Kadang belajar, tapi kalau mama udah pulang yaa
melihat tv bareng.”(JA/D5/P11)
Sepulang dari sekolah Melati memiliki keinginan untuk bermain. Melati
saat bermain merasakan asik sampai lupa jam yang telah diberikan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dalam Melati bermain dengan temannya. Melati saat melakukan kesalahan
seperti halnya bermain lebih dari satu jam, maka orang tua memberi nasehat.
Nasehat yang disampaikan orang tua untuk Melati bertujuan agar Melati tidak
melakukan kesalahan yang sama. Orang tua Melati memberi nasehat supaya
Melati bisa belajar dari kesalahan menjadi benar dan memperbaiki demi
kebaikan diri sendiri. Saat orang tua memberi nasehat seperti itu Melati
merasa senang karena biar menjadi pribadi yang lebih baik. Nasehat yang
telah diberikan pad Melati dari orang tua memberikan pelajaran bagi Melati
untuk menunjukan kasih kepada orang lain dan Melati menjadi memiliki
keinginan untuk bersikap baik pada orang lain. Ungkapan yang terlihat dari
jawaban Melati, berikut adalah pernyataanya:
“Menasehati ( JA/D1/P3) . . . . Agar tidak melakukan kesalahan itu
lagi(JA/D1/P3a) . . . . Jangan diulangi lagi karena kesalahan itu bisa
diperbaiki demi diri, belajar dari kesalahan menjadi benar gitu
(JA/D1/P3b) . . . . Ya seneng bu karena itu kan biar aku jadi pribadi
baek (JA/D6/P2) . . . . Ya nolong kalau ada teman gak punya jajan, aku
membagi bu, soale mama ngajarin untuk saling berbagi. Berani
membagi kata mama juga itu bentuk kasih bu.”(JA/D6/P1)
Melati selain memiliki kesempatan bermain sepulang dari sekolah Melati
pun memeliki kegiatan yang dilakukan saat di rumah yaitu belajar. Orang tua
saat melihat Melati belajar yaitu melakukan hal untuk mengetahui apa yang
sedang dipelajari Melati dengan cara menungguin dan mengejari Melati saat
menemukan kesulitan dalam belajar. Melati pun merasakan senang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
adanya orang tua disampingnya saat sedang berkegiatan belajar di rumah.
Perasaan yang telah dialami oleh Melati tersebut dan diungkapkan saat
melakukan percakapan tersebut, dapat dinyataakan sebagai berikut:
“Menungguin. ( JA/D1/P4) . . . . Iya senang.”( JA/D1/P4a) . . . .
Mengajari juga.”(JA/D1/P4b)
Orang tua Melati selain memberi pendampingan belajar, memiliki
kontrol diri untuk anak dengan cara mengajari Melati bangun tidur tempat
dirapikan terlebih dahulu. Namun, saat Melati bangun kesiangan lalu ke
kamar mandi dan lupa merapaikan tempat tidur orang tua mengingat pada
Melati untuk merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkan
tempat tidurnya. Dari jawaban yang telah disampaikan Melati pada peneliti,
dapat dinyatakan pada hasil percakapan sebagai berikut:
“Setiap tidur jam 12an malem aku pasti bangun kesiangan lalu mandi
tanpa merapikan tempat tidur bu (JA/D2/P1) . . . . Mengingatkan untuk
merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat
tidur.”(JA/D2/P1a)
Meskipun Melati sering mendapatkan nasehat dari orang tuanya dengan
adanya lupa untuk merapikan tempat tidur, Melati pun juga mendapatkan
nasehat saat mendapatkan nilai yang tidak bagus. Nasehat saat Melati
mendapat nilai yang tidak bagus dengan cara menyuruh Melati belajar lebih
giat dan orang tua saat memberi nasehat dengan tujuan agar Melati lebih
memaham hal baik dalam mendapatkan nilai yang bisa membanggakan diri
sendiri dan orang yang ada disekitranya. Melati merasakan senang saat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tua memberi banyak nasehat untuk kebaikan dirinya. Penjelasan yang telah
peneliti pahami dari hasil percakapan tersebut, maka dapat dinyatakan
sebagai berikut:
“Menyuruh agar lebih giat belajar, Emmmmm……..lebih teliti kalau
mengerjakan tugas (JA/D3/P1) . . . . Seneng bu, soale orang tua sering
memberi tahu hal baik buat aku, biar aku mendapatkan nilai
baik.”(JA/D5/P3)
Melati merasakan senang saat orang tua memberi nasehat. Namun,
Melati pun pernah berbohong pada orang tua, dan kebohongan Melati yang
pernah diberi nasehat pada orang tuanya diulangi kembali. orang tua juga
mengatakan pada Melati bahwa bohong itu dosa. Setelah Melati menyadari
mengulangi kesalahan yang sama, maka Melati mempunyai harapan untuk
tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena kalau Melati setiap nesehat
yang diterima tidak menjadi perubahan pada dirinya, makan sampai kapan
pun orang tua akan selalu memberikan nasehat sampai Melati memahami
akan hal baik yang harusnya terdapat pada dirinya. Berikut adalah
pernyataanya:
“Ya bilang jangan bohong lagi, bohong itu dosa ( JA/D4/P1) . . . . Ya,
berusaha untuk memperbaiki bu ( JA/D4/P1a) . . . . Emmmm. . .
.mengulangi tapi sedikit ( JA/D4/P1b) . . . . Emmmm……….Orang tua
bilang itu……….sudah dikasih tau jangan bohong, tapi kok kenapa tetep
bohong.”( JA/D4/P1d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b) Komunikasi
Kedua orang tua Melati bekerja, mamah bekerja di PU bagian 3m
sedangkan papahnya bekerja di Telkom. Melati dengan adanya kedua orang
tua bekerja merasa bangga, namun ada bagian yang tidak bangga karena waktu
bisa bertemu orang tua di sore hari. Melati saat menunggu orang tua pulang
dari bekerja bermain handphone untuk mengisi kegiatan sendiri saat di rumah.
Hal ini berdasarkan penjelasan dari Melati. Berikut pernyataanya:
“Mamah itu bekerja di PU bagian 3M, kalau papah di Telkom
(JA/D5/P1) . . . . Emmmm….bangga, tapi gak enak waktu bisa ketemu
mamah sama papah sore hari (JA/D5/P1a) . . . . Mainan HP bu sambil
BBM sama dengerin musik.”(JA/D1/P2)
Walaupun kedua orang tua sama-sama sibuk dengan pekerjanya, namun
saat berada di rumah memiliki aktivitas selayaknya menajadi orang tua dengan
membersihkan rumah. Setelah selesai beraktivitas rumah dan mandi, orang tua
meluangkan waktu untuk bersantai bersama Melati untuk bersantai melihat
acara televise dengan mengobrol. Kegiatan bersantai yang bisa dirasakan oleh
Melati membuat hatinya senang karena ada waktu berkumpul walaupun di sore
hari. Berikut pernyataan yang menjadi jawaban dari Melati:
“Ketika berada di rumah membersihkan rumah (JA/D5/P3) . . . .
Membersihkan rumah, emmmm….ya bersantai melihat TV ( JA/D5/P3a)
. . . . Ya seneng banget bu, karena aku kan bisa kumpul sama orang tua
disore hari.”( JA/D5/P11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kedua orang tua memiliki aktivitas sehari-hari dalam bekerja, terkadang
sampai tidak ada waktu untuk berkumpul dengan anak. Orang tua sibuk dengan
bekerja karena memiliki tujuan untuk mencari berkat nantinya dapat
melangsungkan kehidupan keluarga. Kesibukan yang dialami oleh orang tua
Melati tetap berusaha untuk dapat mencukupi apa yang menjadi kebutuhan
anak. Melati pun merasakan akan kebutuhan yang sudah terpenuhi dari orang
tua, seperti makan, baju sragam dicuci dan distrika, berangkat sekolah orang
tua tidak menegakan anaknya untuk berangkat sendiri dan akhirnya setiap pagi
selalu diantar ke sekolah, serta orang tua selalu membelikan buku cerita untuk
mencarikan kesibukan anak saat berada di rumah dengan sendiri. Kondisi
tersebut yang telah diungkapkan oleh Melati, berikut pernyataanya:
“Orang tua (JA/D5/P4) . . . . Apa itu sragam sekolah dicucikan,
disetrikain sama mama, makan pagi disiapin lalu sekolah selalu diantar
jemput, aku sering dibelikan buku-buku cerita gitu bu.”(JA/D5/P4b)
Melati merasa bisa bertemu dengan orang tua di sore hari dan merasakan
kebutuhan sehari-hari terpenuh, namun waktu tertentu Melati merasakan malas
untuk belajar. Dengan kemalasan Melati yang dirasakan orang tua memberi
teguran pada Melati untuk belajar yang giat. Waktu belajar yang diberikan
orang tua untuk Melati setengah jam sampai satu jam. Selain orang tua
menyuruh belajar dengan giat saat Melati malas untuk belajar, orang tua juga
mempunyai cara untuk mengingatkan Melati agar mempunyai kemauan untuk
belajar dengan cara menanyakan pekerjaan rumah (PR). Hal tersebut
menunjukan kasih sayang orang tua dengan cara memperhatikan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
anak dalam belajar saat berada di rumah. Berikut pernyataan yang terdapat dari
jawaban Melati:
“Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat.”(JA/D5/P5) . . . .
Emmmm….setengah jam sampai satu jam.”(JA/D5/P5b) . . . . Dengan
menanyakan ada PR atau tidak.”(JA/D5/P6)
Melati merasa bisa bertemu dengan orang tua di sore hari dan merasakan
kebutuhan sehari-hari terpenuh, namun waktu tertentu Melati merasakan malas
untuk belajar. Dengan kemalasan Melati yang dirasakan orang tua memberi
teguran pada Melati untuk belajar yang giat. Waktu belajar yang diberikan
orang tua untuk Melati setengah jam sampai satu jam. Selain orang tua
menyuruh belajar dengan giat saat Melati malas untuk belajar, orang tua juga
mempunyai cara untuk mengingatkan Melati agar mempunyai kemauan untuk
belajar dengan cara menanyakan pekerjaan rumah (PR). Hal tersebut
menunjukan kasih sayang orang tua dengan cara memperhatikan kebutuhan
anak dalam belajar saat berada di rumah. Berikut pernyataan yang terdapat dari
jawaban Melati:
“Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat (JA/D5/P5) . . . .
Emmmm….setengah jam sampai satu jam (JA/D5/P5b) . . . . Dengan
menanyakan ada PR atau tidak.”(JA/D5/P6)
Melati dalam kegiatan sehari-hari di rumah dalam belajar giat dan orang
tua melihat dengan sendirinya, maka orang tua pun ketika melihat Melati
berhasil mendapatkan nilai yang baik memberikan pujian serta menawarkan
hadiah sebagai rasa senang atas berhasilnya usaha yang telah Melati jalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Melati saat orang tua meberikan tawaran hadiah memilih untuk dibelikan
sepatu karena hadiah yang telah dipilih tersebut sebagai kebutuhan sekolah.
Penjelasan yang telah disampaikan dapat dilihat pernyataanya:
“Eemmm….memberi pujian, menawarkan hadiah ( JA/D5/P8) . . . .
Sepatu.”(JA/D5/P8b) . . . . Emmmm…….karena kebutuhan
sekolah.”(JA/D5/P8c)
Kegiatan yang dilakukan Melati di rumah selain belajar Melati juga
memiliki kegiatan di luar rumah bermain untuk mengakrabkan dirinya dengan
teman-teman yang ada disekitar rumahnya. Namun, dalam Melati bermain
orang tua mempunyai batasan waktu sampai jam tiga sore. Hal ini terlihat dari
jawaban percakapan Melati dibwah ini:
“Bermain (JA/D5/P9) . . . . jam tiga.”(JA/D5/P9a)
Anak sekolah dasar setiap hal yag terjadi dalam dirinya yang pasti
memiliki keinginan untuk bercerita pada orang tua, hal ini justru tidak terjadi
pada Melati. Artinya Melati saat menemukan hal yang ingin diceritakan pada
orang tuanya saat waktu tertentu (kadang-kadang). Hal tersebut terjadi pada
Melati karena kedua orang tua memiliki waktu luang untuk anak terbatas.
Waktu tertentu yang Melati memang sudah tidak bisa berpikir sendiri, Melati
pun dengan secara langsung berceita pada orang tua saat kejadian di dalam
kelas yang terganggu konstrasi belajarnya, orang tua menanggapi ceita Melati
untuk berani menegur teman yang sekiranya mengganggu belajar. Berikut
pernyataan yang terdapat dari percakapan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
“Kadang (JA/D5/P/10) . . . . Ya bilang, kalau kamu merasa terganggu
tegas teman mu dikasih tau biar gak rame.”(JA/D5/P10)
Melati tidak setiap hal yang telah dirasakan bercerita dengan orang tua,
karena Orang tua Melati jika berangkat kerja sama-sama berngkat pagi hari
dari jam delapan dan nanti pulang kerja di sore hari. Adanya kesibukan orang
tua Melati, tetap meluangakan waktu untuk berkumpul dengan anak walaupun
bisanya berkumpul malam hari. Berikut pernyataanya:
“Ya (JA/D5/P11) . . . . Emmmm…..malam jam tuju (JA/D5/P11a) . . . .
Delapan (JA/D5/P11b) . . . . Jam delapan.”(JA/D5/P11c)
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang
sesuai usianya)
Melati hidup dalam lingkungan perumhan, tetangga disekitar Melati
seperti hidup ditengah desa. Artinya, walaupun Melati hidup ditengah-tengah
lingkungan perumahan dia tetap ramah dan menyapa orang yang ada
disekitarnya jika menjumpai di sepanjang jalan lingkungannya. Hal tersebut
Melati lakukan karena orang tua menanamkan pada diri Melati untuk berteman
dengan semua teman yang ada disekitar rumahnya. Informasi yang telah
disampaikan Melati saat berada di lingkungan dapat dilihat melalui pernyataan
yang ada dibawah ini:
“Menyapa (JA/D6/P1) . . . . Supaya bisa berteman dengan semua teman
yang ada di sekitar rumah.”(JA/D6/P2a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Orang tua Melati selain mengajari untuk bersikap ramah dan baik sama
teman, orang tua juga memiliki kedisiplinan seperti halnya bangun tidur dipagi
hari harus jam setengah enam lalu berdoa dan merapikan tempat tidur.
“Bangun pagi (JA/D6/P3) . . . . Emmmm…..berdoa, merapikan tempat
tidur (JA/D6/P3a) . . . . Jam setengah enaman.”(JA/D6/P3b)
Kedisplinan yang diterapkan pada Melati dalam bermain, Melati juga
diberi pemahaman jika akan bermain harus minta izin terlebih dahulu supaya
orang tua tidak menacarinya. Hal ini terbukti pada kenyataan sebagai berikut:
“Emmmm…..ya……bilang kalau mau pergi ijin dulu, terus bilang biar
orang tua tidak perlu mencari.”(JA/D6/P4)
Orang tua memberi kedisplinan untuk Melati, karena Melati anak satu-
satunya yang dapat di beri kasayang, maka dari itu orang tua memberikan
kedispilanan yang Melati harus lakukan.
1. Hasil Observasi Mawar
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil observasi yang telah
peneliti lakukan di rumah Mawar selama empat kali pertemuan, berikut
hasilnya:
a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Peniliti saat melakukan observasi hari pertama di rumah Mawar, kegiatan
yang dia lakukan saat pagi hari setelah bangun tidur berdoa, menata tempat
tidur, setelah itu mandi. Orang tua mengingatkan Mawar sebelum makan pagi
untuk mengecek jadwal yang telah ditata pada malam hari, setelah Mawar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
selesai mengecek jadwal dan makan pagi Mawar berangkat ke sekolah. Peneliti
saat melakukan observasi di rumah Mawar pada pagi hari ibu Mawar walaupun
sibuk dengan persiapan diri sendiri untuk berangkat ke kantor, ibu tetap
meluangkan waktu untuk menyiapkan makan pagi dan mengingatkan Mawar
untuk mengecek jadwal yang akan digunakan di pagi hari. Observasi hari kedua,
ketiga dan kempat peneliti tidak melihat kegiatan Mawar di pagi hari, karena
peneliti saat melakukan observasi tidak dari pagi hari.
Kegiatan yang dilakukan Mawar sepulang dari sekolah meletakan tas di
meja khusus tempat tas dan alat belajar, dan selesai makan siang Mawar melihat
televisi sambil bersantai. Pertemuan kedua yang dilakukan Mawar sepulang dari
sekolah melepas sepatu dan diletakan pada rak sepatu, ganti baju lalu makan
siang. Pertemuan ke tiga kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari
sekolah melepas sepatu dan menaruh pada rak sepatu, ganti baju, cuci tangan
dan kaki, makan siang, lalu tidur. Pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan
Mawar setelah pulang dari sekolah melepas sepatu dan menaruh pad rak sepatu,
ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan siang, membaca buku cerita anak, lalu
tidur. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan Mawar setelah pulang dari sekolah
selalu rapi dan berkegiatan di dalam rumah.
Peneliti juga melihat dengan sendirinya saat melakukan observasi Mawar
melakukan kesalahan dan orang tua memberi teguran. Orang tua menegur
Mawar saat Mawar pulang dari sekolah lupa untuk meletakan seragam, lalu
orang tua menegur Mawar untuk meletakan pada tempatnya dan orang tua
mengatakan pada Mawar jika tidak mau, sragam suruh mencuci sendiri. Mawar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
saat orang tua mengatakan sragam suruh mencuci sendiri jika tidak mau
meletakan pada tempatnya dan Mawar pun lalu mengambil sragamnya dan
meletakan pada tempatnya. Pertemuan ke dua dan ke empat peneliti tidak
melihat perilaku yang dilakukan orang tua ketika melakakukan kesalahan.
Namun, pada pertemuan ke empat peneliti melihat Orang tua menugur Mawar
saat melakukan kesalahan selesai makan lupa untuk menaruh tempat cucian.
Orang tua melakukan reaksi untuk Mawar saat belajar dengan
menyampaikan pertanyaan. Saat Mawar belajar orang tua bertanya “menemukan
kesulitan tidak untuk belajarnya?”, jika tidak menemukan mamah duduk di
ruang tamu ya. Orang tua saat duduk di ruang tamu melakukan kegiatan
mengerjakan tugas kantor dan Mawar belajar dengan sendirinya. Pertemuan ke
dua Mawar saat belajar disore hari ibu tidak menemani karena ibu Mawar
mengerjakan laporan pekerjaannya. Pertemuan ke tiga peneliti tidak menemukan
hal tersebut. Tetapi pada hari ke empat Mawar saat belajar orang tua
menanyakan belajar apa kamu? ada kesulitan tidak? Kalau ada kesulitan
dilingkari dulu, nanti ibu selesai mengerjakan tugas rumah ibu beri tau caranya.
Dengan kondisi tersebut orang tua Mawar setidaknya memiliki rasa tanggung
jawab atas kewajiban sebagai orang tua untuk membimbing anak saat berada di
rumah.
Reaksi orang tua ketika Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur yaitu
terlihat saat Mawar bangun kesiangan lalu pergi ke kamar mandi dan lupa untuk
merapikan tempat tidur, ibu menegur untuk Mawar merapikan tempat tidur
sebelum berangkat ke sekolah. Hari kedua dan ke empat peneliti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menemukan. Pada hari ke tiga Mawar bangun tidur disiang hari lupa untuk
merapaikan tempat tidur, ibu masuk kamar Mawar dan memanggil Mawar saat
berada di depan televisi lalu meminta Mawar untuk merapikan.
Mawar pulang dari sekolah ditanya oleh mamahnya untuk meminjam
buku tugas tematik dan melihat hasil ulangan matematika, ternyata Mawar
mendapatkan nilai ulangan 65. Ibu Mawar setelah melihat hasil ulangan
matematika 65 memberi teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi karena
matematika itu penting dan jam belajar ditambah setengah jam nanti ibu tunggu.
Hari ke dua, tiga, dan keempat peneliti tidak menemukan hal tersebut, karena
Mawar sudah belajar dari kesalahan dengan mengerjakan soal-soal dengan teliti.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan kebohongan yang
dilakukan oleh Mawar, namun dengan demikian peneliti dapat meyakinkan
pernyataan yang diungkapkan oleh Mawar saat melakukan percakapan pada
kondisi tersebut. hal tersebut membuktikan bahwa apa yang telah diungkapkan
Mawar pernah dialami.
b) Komunikasi
Peneliti melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan orang tua
Mawar saat berada di rumah. Hasil observasi terlihat saat kegiatan yang
dilakukan oleh kedua orang tua Mawar ketika berada di rumah yaitu, ibu Mawar
pulang dari bekerja pukul 15.00, sampai di rumah ganti baju lalu istrahat
sebentar, setelah itu membersihkan rumah dengan menyapu dilanjutkan
memasak untuk makan malam dan bapak Mawar pulang jam 15.00 ganti baju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
lanjut ke halaman untuk membersihkan halam rumah. Selesai itu orang tua dan
Mawar mandi, lanjut untuk makan malam bersama. Pertemuan kedua Ibu Mawar
saat berada di rumah istrahat, setelah itu baru mengerjakan pekerjaan rumah
seperti : nyapu, cuci piring, dan masak. Selesai pekerjaan rumah ibu Mawar
membuat laporan dari pekerjaannya yang telah dilakukan. Pertemuan ke tiga ibu
saat berada di rumah, mengambil pakaian yang telah kering dijemur lalu
melipatnya, lalu memasak. [Mawar mendapatkan tugas membantu ibu menyapu
rumah]. Pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di
rumah, ibu mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu, memasak, mengambil
jemuran yang sudah kering. Bapak Mawar sampai di rumah mandi, makan lalu
istirahat.
Orang tua saat memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar terlihat saat
peneliti melakukan observasi di rumahnya. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-hari Mawar terlihat saat Mawar membutuhkan cemilan dan kebutuhan
sekolah harus membawa buku gambar orang tua langusung membelikan (bapak
dan ibu). Orang tua Mawar setiap pagi, siang dan malam selalu menyiapakn
makan dan cemilan. Pertemuan ke dua Orang tua Mawar memenehui kebutuhan
sehari-hari seperti menyiapakan makan yang sudah matang, menyiapkan
makanan yang akan Mawar masak sendiri, seperti mie dan telur. Pertemuan
ketiga Orang tua memenuhi kebutuhan Mawar untuk menyiapakan makan dan
menyiapakan seragam sekolah. Pertemuan keempat Orang tua memenuhi
kebutuhan Mawar dalam pokok sehari-hari makan dan cemilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Orang tua mengingatkan Mawar agar mau belajar dengan cara membuat
jadwal belajar setiap hari setelah makan malam harus meluangkan waktu 1 jam.
Jika, Mawar tidak mau makan orang tua tidak akan mendampingi saat belajar.
Pertemuan kedua orang tua mengatakan pada Mawar saat malas belajar “kalau
kamu malas untuk belajar dan mendapatkan nilai yang kurang baik tanggung aja
sendiri”.[Mawar sambil diam dengan wajah yang ketakutakan]. Pertemuan
ketiga Orang tua menegur Mawar saat malas untuk belajar dengan mengatakan
“pintar atau bodoh yang membuat kamu, jadi ya pilih aja!”.[orang tua Mawar
memberi nasehat melalui teguran yang harus diterima Mawar demi kebaikan
dalam perkembangan pendidikan]. Pertemuan ke empat orang tua menegur
Mawar untuk belajar, karena kewajiban anak sekolah untuk belajar bukan untuk
bemalas-malasan, kepintaran yang membuat kamu.[Mawar langsung bergerak
untuk belajar]. Orang tua sering mengingatkan pada Mawar dalam belajar,
karena orang tua memberikan kebiasaan pada anak memiliki kebutuhan dalam
belajar setiap harinya.
Mawar saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan PR ibu yang akan
secara langsung membantunya dengan memberikan contoh dari soal PR tersebut
dan Mawar dengan ditungguin ibu untuk mencoba mengerjakan PRnya.
Pertemuan kedua Mawar mendapatkan kesulitan untuk mengerjakan PR maka
Mawar pun minta tolong ibu untuk membantu mengerjakan.[ibu langsung
bersedia untuk membantu Mawar dalam mengerjakan PR]. Pertemuan ketiga
peneliti tidak menemukan pada bagian tersebut. Namun, pada hari keempat ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang membantu Mawar saat tidak bisa mengerjakan PR, dengan mendampingi
sampai Mawar bisa mengerjakan dengan sendiri.
Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua saat Mawar berhasil
mendapatkan nilai ulangan harian matematika dengan nilai 80, orang tua
memberikan reward pada Mawar dengan bentuk pujian dan membelikan
perlengkapan sekolah yang Mawar butuhkan. Pertemuan kedua terlihat saat
Mawar berhasil mendapatkan nilai yang terbiak di kelasnya saat ulangan IPA,
maka orang tua memberi pujian dan berjanji kalau bisa mempertahankan
nilainya akhir semester ibu akan belikan tas. Pertemuan ketiga peneliti tidak
menemukan, akan tetapi pada pertemuan keempat orang tua memberi pujian
pada Mawar saat mendapatkan nilai 80 pada mata elajaran matematika.
Kegiatan Mawar di luar rumah yaitu mengikuti les dalam satu minggu 3
kali. Les diikuti Mawar setiap hari senin. Rabu, dan Jum’at. Pertemuan kedua
Mawar berkegiatan di luar rumah yaitu kerumah teman yang dekat dengan
rumahnya untuk belajar bersama. Pertemuan ketiga kegiatan Mawar hari ini
bermain dengan teman yang ada disekitar rumahnya dengan bercerita tentang
pengalaman yang didapatkan dari sekolah. pertemuan keempat kegiatan yang
dilakukan Mawar mengerjakan tugas kelompok dalam membuat kreativitas
dalam mata pelajaran SBdP.
Mawar bercerita pada orang tua tentang pengalaman yang terjadi di
sekolah dengan menceritakan bisa mengerjakan ulangan IPA, orang tua pun
mendengarkan dan menanggapi untuk belajar lebih giat supaya saat kenaikan
kelas mendapatkan juara. (Mawar pun merasa senang karena saat bercerita pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
orang tua didengarkan dan diberi tanggapan). Pertemuan kedua Mawar bercerita
pada ibu tentang kondisi Mawar saat di kelas merasakan malas untuk mengikuti
pelajaran karena teman-teman kelas ramai. Ibu Mawar pun memberi tanggapan
kalau teman-teman mu ramai seperti itu, yang penting kamu fokus pada belajar
mu.[Mawar bercerita dengan wajah yang sedih, karena ibu menjawab dengan
tegas dan suara yang lantang]. Pertemuan ketiga dan keempat Mawar tidak
bercerita dengan orang tuanya, karena tidak hal yang ingin dicerita pada orang
tua.
Waktu untuk berkumpul bersama keluarga Mawar melakukan saat makan
malam pukul 18.00 dan setalah pukul 20.00 selesai Mawar belajar untuk melihat
televisi bersama orang tua sambil ngobrol sampai pukul 20.30 lalu masuk kamar
masing-masing untuk tidur. Jadi hasil wawancara dan observasi saling
memberikan kenyataan yang benar-benar terjadi dialami oleh Mawar saat berada
di rumah waktu ada untuk bekumpul dengan orang tuanya. Pertemuan kedua
Mawar setiap hari belum tentu bisa berkumpul dengan keluarga, karena bapak
Mawar belum tentu pulang setiap hari jika banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan. Hal ini memberikan pada kondisi saat ini, bapak Mawar tidak
pulang. Titha bersama ibu sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri. Pertemuan
ketiga dan kedua waktu berkumpul dengan keluarga tidak terlihat, karena ibu
dan Mawar memiliki tugas sendiri-sendiri yang harus diselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai
usianya)
Kebiasaan baik dari orang tua yang telah diterapkan pada Mawar untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat peneliti tidak menemukan saat melakuka
observasi. Akan tetapi hal telah disampaikan oleh Mawar karena ia telah
mengalaminya. Pertemuan kedua dan ketiga terlihat pada sikap Mawar saat
bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar rumah memberi senyuman.
Pertemuan keempat Mawar saat bertemu dengan orang lain menyapa dengan
memanggil namanya dan betanya mau kemana?.
Sikap orang tua ketika melihat Mawar melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar yaitu Orang tua
menegur Mawar kalau bertemu dengan tetangga itu disapa dengan angkat suara
tidak hanya diam seperti itu saja.[orang tua memberi teguran].
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu : bagun pagi
merapikan tempat tidur, makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke
sekolah, pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia
di rumah, pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya,
pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang, tidur siang, setelah
makan malam harus meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam.
Dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dari orang tua untuk Mawar,
maka orang tua pun juga memiliki ketegasan untuk Mawar saat akan pergi harus
meminta izin, namun pada kenyataan saat peneliti melakukan observasi tidak
menemukan hal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. Hasil Observasi Melati
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil observasi yang telah
peneliti lakukan di rumah Melati selama empat kali pertemuan, berikut hasilnya:
a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Kegiatan yang dilakukan Melati di pagi hari yaitu, berdoa terlebih
dahulu setelah bangun tidur pagi hari, merapikan tempat tidur, lalu mandi.
Setelah selesai mandi Melati berangkat ke sekolah dan diantar oleh orang
tuanya. Pertemuan kedua, ketiga, dah keempat peneliti tidak melihat apa yang
menajdi aktivitas Melati di pagi hari, karena peneliti pada pertemuan kedua
tersebut melakukan observasi mulai siang hari.
Melati setelah pulang dari sekolah sampai di rumah kegiatan yang
dilakukan melepas sepatu dan diteruh pada tempatnya, meletakan tas pada meja
belajar, melihat televisi sambil makan, hal tersebut hasil dari pengamatan pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga Melati setelah
pulang dari sekolah melepas sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah itu
melihat televisi sambil menyalakan kipas angin dan tidur. Pertemuan keempat
kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang sekolah, melepas sepatu, ganti
baju, makan siang sambil melihat televisi, setelah itu Melati membaca buku.
Kesalahan yang telah Melati lakukan pada hal berbohong pada orang tua
dengan mengatakan hari ini tidak ada tugas dari sekolah. Orang tua pun
meminjam buku catatan tugas ketika membuka tertulis ada tugas Bahasa
Indonesia, dengan sepontan orang tua mengatakan “kalau kamu bohong lagi
mamah gak bakal percaya lagi sama kamu”. (Melati hanya duduk diam dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
ketakutan tidak berani menucap kata”. Dari dua hasil yang telah peneliti
dapatkan tersebut orang pastinya memiliki tujuan baik untuk Melati menjadi
pribadi yang lebih baik dan jujur. Pertemuan kedua Melati melakukan kesalahan
setelah makan siang piring tidak diletakan pada tempat cucian, dan orang tua
pun memintanya untuk segera ditaruh pada tempatnya. Pertemuan ke tiga dan
keempat peneliti tidak menemukan hal tersebut, karena Melati telah belajar dari
kesalahan untuk menjadi benar.
Ketika Melati melakukan kegiatan belajar saat di rumah orang tua
menemani Melati belajar dari awal sampai akhir Melati belajar, dengan orang
tua mengerjakan laporan dari pekerjaannya. Pertemuan kedua Melati setelah
makan siang dan melihat televisi, pukul 15.00 Melati belajar orang tua
mendatangi Melati dan mengatakan “kalau tidak bisa mengerjakan nanti tanya
ke mamah. Kalau belajar mu sudah selesai jangan lupa diberesi!”.(setelah orang
tua mendatangi Melati belajar, mamahnya pergi ke dapur untuk cuci piring dan
memasak). Pertemuan ketiga peneliti tidak menemukan hal tersebut. pertemuan
keempat Melati saat belajar mamah mendampingi dan membentu Melati saat
mengerjakan soal IPS.
Reaksi orang tua ketika melihat Melati lupa untuk merapikan tempat
tidur, orang tua menegur “jangan dibiasakan seperti itu”. Melati pun lalu
merapikan tempat tidurnya. Pertemuan kedua dan ketiga peneliti tidak
menemukan hal tersebut, akan tetapi pada pertemuan ke empat Melati diminta
untuk merapikan tempat tidur oleh mamanya, karena pagi hari Melati lupa untuk
merapikan tempat tidurnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pertemuan kedua yang terlihat orang tua selalu menanyakan Melati
sepulang dari sekolah dengan bertanya “nilai yang kamu dapatkan hari ini
berapa dan pada pelajaran apa?”. Pada hari ini Melati mendapatkan nilai
menggambar C orang tua mengatakan, aaah gak papa gambar aja, yang penting
matematika mu jangan sampai dapat nilai dibawah 60. Pertemuan ke empat
yang peneliti temui pada Melati mendapatkan nilai 70 untuk matapelajaran IPS,
mamah mengatakan “IPS kok sampai dapat 70, ayo 80 dong kan bisa dinalar”.
Peneliti saat pertemuan pertama dan ketiga tidak melihat pada bagian mengenai
Melati yang kurang baik.
Orang tua saat mengetahui Melati berkata bohong langsung memberikan
teguran dengan contoh hasil orang yang suka berbohong. Berbohong itu tidak
baik bagi kehidupan orang yang pintar. Berbohong itu dosa dan ketika Melati
mengulangi kebohongan kembali mama akam marah (ngomel-ngomel).
Pertemuan kedua dan ketiga hal tersebut peneliti tidak menemukannya, akan
tetapi pada pertemuan ketiga Melati sepulang dari sekolah belum makan siang,
saat mamanya bertanya “Melati sudah makan belum tadi?”, Melati menjawab
sudah mah. Mamah Melati pergi kedapur dan tempat makan ternyta lauk masih
utuh. Melati ditanya lagi pada mamahnya “lauk masih utuh kamu tadi makan
dimana”? Melati mejawab akau belum makan mah tadi pulang dari sekolah mau
makan males soale panas sama capek. Mamah menegur untuk tidak berbohong
seperti itu, karena kalau kamu bohong perut sakit yang nanggung dirimu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b) . Komunikasi
Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja di telkom. Ibu bekerja di
PU bagian 3M, sumber daya manusia.
Peneliti saat melakukan observasi yang pertama orang tua Mawar pulang
dari bekerja berbeda, dalam arti mamah sampai di rumah pukul 12.00 sedangkan
papahnya pulang bekerja sampai di rumah pukul 17.00 dan sampai di rumah
istrihat tanpa bisa ada waktu luang untuk berkumpul keluarga. Akan tetapi
observasi hari berikutnya ada waktu untuk Melati berkumpul dengan orang tua.
Hal ini menunjukan bahwa orang tua Melati sesibuk dalam bekerjanya tetap
meluangkan waktu untuk anak, dengan tujuan orang tua ingin mengetahui apa
yang menjadi kondisi Melati saat ini.
tindakan yang dilakukan orang tua saat mengetahui Melati tidak mau
belajar, dengan memberi tahu “kalau kamu tidak mau belajar, resiko nilai jelek
mamah gak mau tau”. Cara orang tua mengingatkan agar Melati belajar dengan
menanyakan “ada tugas tidak untuk hari besok”, “Melati lalu mengatakan “oh
iya mah aku belom belajar”. Adanya perhatian dari orang tua untuk anak, maka
anak langsung bereaksi menerimanya untuk melakukan kewajibannya sebagai
anak sekolah.
Penjelasan mengenai bentuk dukungan atas keberhasilan Melati saat
behasil mendapatkan nilai yang baik, terlihat juga dalam hasil observasi saat
Melati mendapatkan nilai tugas 100, orang tua memberi selamat dan tingkatkan.
Setelah itu orang tua membelikan alat tulis dan makanan kesukaan Melati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Selain kegiatan di luar rumah Melati bermain, Melati juga memiliki
kegiatan di luar rumah yang menjadi rutinitas setiap satu minggu sekali
mengikuti koor gerja. Hal ini peneliti dapat katakana karena dalam hasil
observasi terlihat dengan nyata kegiatan Melati di luar rumah mengikuti koor
gereja.
Orang tua saat menerima cerita dari Melati hanya menjawab ya dan
Melati merasakan biasa saat mengetahui tanggapan dari orang tuanya. Hal
tersebut memiliki perbedaan dikarenakan saat itu orang tua merasakan capek
dengan banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan dalam pekerjaanya. Jadi,
tidak selamanya orang tua itu tidak mendengarkan apa yang jadi ceritanya dari
anak. Melainkan orang tua tetap berusaha untuk dapat mendengarkan dan
memberi tanggapan atas cerita yang dismapaikan oleh anak.
Kedisplinan yang ditanamankan orang tua pada Melati yaitu pulang dari
sekolah tidur siang, boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore, dan mulai
jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar. Kedisiplinan yang diterapkan pada
Melati tersebut orang tua memiliki tujuan agar anak lebih banyak berkegiatan di
rumah. Orang tua memberi kedisplinan untuk Melati, karena Melati anak satu-
satunya yang dapat di beri kasayang, maka dari itu orang tua memberikan
kedispilanan yang Melati harus lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Anak yang menjadi fokus penelitian tersebut orang tua dari mereka
memiliki kesibukan pada masing-masing pekerjaan. Artinya, orang tua dari
Mawar dan Melati tidak menjadi orang yang hanya duduk diam di rumah,
melainkan orang tua mereka memiliki pekerjaan yang setiap hari menjadi
rutinitas berangkat pagi pulang sore hari. Adanya kesibukan dalam pekerjaan
orang tua mereka, akan tetapi orang tua memiliki rasa tanggung jawab pada
anak. Hal tersebut terlihat saat anak bangun pagi orang tua menyiapakan apa
yang menjadi kebutuhan anak di pagi hari. Sebelum anak berangkat kesekolah
orang tua mengingatkan pada anak untuk mengecek kembali jadwal yang akan
digunakan belajar di sekolah. Anak saat melakukan kesalahan orang tua
berusaha untuk mencari akar permasalah dan memberinya solusi dengan cara
menasehati. Hal tersebut memiliki tujuan supaya anak tetap berada pada kondisi
belajar dari kesalahan menjadi paham akan hal yang benar.
Orang tua mereka saat berada di rumah mengetahui anaknya belajar
memberi pendekatan dan perhatian dengan menyampaikan pertanya ada
kesulitan dalam belajar atau tidak. Hal tersebut mengungkapkan bahwa orang
tua selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak dalam dunia
pendidikan. Bagian ini dapat dilihat dari hasil percakapan sebagai berikut:
Mawar
“Membantu ( JT/D1P4) . . . . Iya ( JT/D1/P4a) . . . . iya ( JT/D1/P4b) . . . .
Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.”(
JT/D1/P4c)
Melati
“Menungguin. ( JA/D1/P4) . . . . Iya senang.”( JA/D1/P4a) . . . .
Mengajari juga.”(JA/D1/P4b)
Terlihat dalam jawaban yang telah anak sampaikan di atas menunjukan
bahwa orang tua selalu memberikan kontrol terhadap perkembangan anak dalam
kebutuhan sehari-hari di rumah maupun dalam kebutuhan sekolah.
2. Komunikasi
Orang tua Mawar bekerja sebagai PNS dan swasta, sedangkan orang tua
Melati bekerja di PU bagian 3m dan di Telkom. Kedua anak tersebut sudah bisa
merasakan kebutuhan adanya pendampingan orang tua saat di rumah. Anak bisa
merasakan hal tersebut, karena kedua orang tua waktu yang efektif ada di rumah
mulai sore hari. Mawar dan Melati walaupun bangga terhadap pekerjaan orang
tua mereka, akan tetapi disisi lain memiliki perasaan yang tidak disukai karena
bisa berkumpul dengan keluarga di sore hari itu pun kalau orang tua tidak
merasakan capek. Waktu orang tua yang selalu bisa dirasakan bertemu dan
berkumpul oleh kedua anak tersebut saat melihat acara televisi serta makan
malam, disinilah orang tua melakukan komunikasi dengan anak mengewali
pembicaraan dengan menanyakan kegiatan anak saat di sekolah. Waktu yang
anak miliki untuk berkumpul dengan keluarga walaupun pada kondisi tertentu,
akan tetapi orang tua mereka tetap menanyakan aktivitas sehari-harinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Mawar dan Melati selalu membicarakan apa yang menjadi kebutuhan
dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua saat medengar dan mengetahui
kebutuhan anak sebisa mungkin memberikan apa yang jadi kebutuhannya.
Sebagai contoh saja hal yang disampaikan anak pada orang tua saat Mawar dan
Melati mendapatkan kesulitan dalam belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
(PR), maka mereka akan mengatakan hal tersebut pada orang tuanya. Selanjutnya
orang tua mengetahui hal tersebut lalu memberikan solusi dengan membantu
memberikan cara yang mudah dalam mengerjakan soal yang dianggap anak sulit
untuk dikerjakan.
Orang tua juga memperhatikan dan menanyakan pada anak saat terlihat
tidak punya keinginan untuk belajar dengan cara mengingatkan pada anak akan
kebutuhan belajar sebagai siswa. Selain hal itu, orang tua dalam mengingatkan
anak untuk dapat belajar dengan cara menanyakan ada PR atau tidak, jika ada
anak diminta untuk mengerjakan, akan tetapi jika menemukan kesulitan diminta
untuk bilang pada orang tua nanti akan dibantunya. Hal tersebut melihatkan
adanya perhatiaan dari orang tua yang bisa mengetahui apa yang harus anak
terima, dengan adanya komunikasi maka kebutuhan anak orang tua tidak
memungkinkan untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya .
Pembahasan dari pemaparan hasil wawancara dan observasi di atas
kedua anak bernama Mawar dan Melati yang menajadi fokus penelitian tersebut
menunjukan bahwa pola asuh orang tua mereka terdapat pada pola asuh
authoritative (Otoritatif). Hal tersebut ditunjukan bahwa sesibuk apapun itu
dalam urusan pekerjaanya orang tua selalu memberikan waktu luang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
melihat perkembangan dan kebutuhan anak yang harus dimiliki. Dalam hal ini
kedua orang tua mereka setiap hari melihat perkembangan nilai yang telah
diperoleh dari hasil belajar saat berada di sekolah. Jika anak dalam
perkembangan akademik yang kurang baik, maka orang tua akan memberikan
pendampingan dalam belajar di rumah lebih dari waktu yang biasa anak gunakan
dalam belajar. Selain itu orang tua setiap mengetahu anak mendapatkan nilai dari
sekolah kurang baik, meminta untuk belajar lebih giat supaya dapat belajar lebih
serius lagi. Orang tua mereka meminta anaknya untuk merubah kebiasaan belajar
lebih baik, akan tetapi orang tua mereka juga konsisten untuk menemani dan
mengajari belajar dari awal sampai akhir belajar.
Mawar dan Melati saat mendapatkan perkembangan dalam akademik
yang baik, orang tua mereka memberikan pujian dan memberikan reward
sebagai wujud tanda cinta kasih yang digunakan untuk mendukung kewajiban
anak sebagai siswa yang baik. Kedua anak tersebut saat mendapatkan dukungan
dari orang tua dalam bentuk materi maupun dalam bentuk pujian mereka akan
lebih memiliki semangat dan tanggung jawab dalam menuntut ilmu untuk
meraih apa yang menjadi harapan dari orang tua terhadap keberhasilan anak dan
anak diharapkan bisa mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya.
Orang tua mendukung anak dalam dunia pendidikan mereka melalui
memantau anak saat di rumah dalam belajar. Orang tua juga mempunyai cara
supaya anak memiliki kemauan belajar dengan cara menanyakan ada tugas yang
harus dikerjakan untuk besok atau tidak. Jika ada tugas maka orang tua akan
menanyakan ada kesulitan atau tidak. Selain orang tua menanyakan ada tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
atau tidak, orang tua juga menanyakan nilai yang diperoleh dengan cara
meminjam buku tugas yang anak miliki. Orang tua membiasakan setiap hari ada
komunikasi dalam meluangkan waktu untuk belajar saat berada di rumah dengan
anak. Hal tersebut mengajarkan anak supaya memiliki rasa butuh akan belajar,
dengan tujuan supaya anak memiliki arahan dalam menempuh pendidikan yang
jelas. Cara yang orang tua berikan untuk mengingatkan anak supaya belajar
tersebut, hal ini termasuk pola asuh orang tua dalam memberikan kontrol diri dan
komunikasi pada anak supaya tidak berlarut malas untuk belajar. Dari pola asuh
yang orang tua terapkan pada kedua anak tersebut menanamkan kebiasaan baik
antara orang tua yang sibuk bekerja dengan tanggung jawab untuk memenuhi apa
yang menajadi kewajiban sebagai orang tua dengan adanya kehadiran anak.
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai
usianya)
Orang tua Mawar dan Melati selain memberikan pola asuh dalam
perkembangan dan kebutuhan akdemik tersebut, mereka juga memiliki pola asuh
untuk membentuk karakter kepribadian yang baik. Hal ini orang tua ajarkan pada
anak dalam kebiasaan hidupan sehari-hari dari bangun tidur sampai mau tidur
lagi. Orang tua mereka mengajarkan bangun pagi pukul 05.30 lalu merapikan
tempat tidur terlebih dahulu sebelum beranjak dari tempat tidur. Sebelum
berangkat ke sekolah anak diminta untuk mengecek jadwal kembali yang akan
digunakan. Sepulang dari sekolah sepatu, sragam, dan tas harus diletakan pada
tempatnya. Anak juga mendapatkan izin dari orang tua untuk bermain sepulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dari sekolah tetapi tidak lebih dari jam tiga sore hal ini terlihat dalam pola asuh
orang tua Melati, akan tetapi dalam pola asuh orang tua Mawar tidak memberikan
batasan waktu untuk bermain, karena orang tua Mawar mengajarkan pada anak
untuk mengetahui kebutuhan secukupnya dalam bermain dengan teman sepulang
dari sekolah. Hal yang telah dibiasakan tersebut, orang tua mengajarkan pada anak
untuk memiliki disiplin diri supaya memiliki kebiasaan yang baik.
Akan tetapi, jika anak mempunyai kesalahan yang telah dilakukan kedua
orang tua mereka bersikap responsif terhadap apa yang telah anak lakukan
kesalahanya. Adanya sikap responsif yang orang tua miliki, anak juga menjadi
peka apa yang sebenarnya menajadi kesalahan yang telah dilakukan. Sikap orang
tua yang responsif tersebut, bertujuan untuk mengajak anak supaya dapat
melakukan refleksi diri atas kesalahan yang telah terjadi dan bagaimana cara
menyikapinya. Hal ini, pola asuh orang tua mereka memiliki tujuan untuk
memberikan penjelasan tentang perbuatan yang baik dan yang buruk untuk
pembentukan kepribadian anak yang lebih baik.
Kedua anak tersebut yang diasuh orang tua dengan pola asuh
authoritative (Otoritatif). Anak memiliki perkembangan diri yang sesuai dengan
usianya, memiliki rasa bersahabat dengan orang lain, karena anak dalam
kehidupan sehari-hari diajarkan dengan orang tua melalui lingkungan yang ada di
rumahnya untuk baik dan menganggap orang yang ada disekitar rumah itu teman.
Kebiasaan yang anak dapatkan di rumah saat belajar disuruh mencoba
mengerjakan terlebih dahulu, namun jika ada kesulitan orang tua baru ikut campur
untuk membantu, dari kebiasaan tersebut anak saat berada disekolah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
mengerjakan tugas atau soal ulang tidak bertanya pada teman akan tetapi anak
sudah memiliki rasa percaya diri untuk mengerjakannya. Kedua anak tersebut
yang diasuh secara pola asuh authoritative (Otoritatif) juga memiliki sikap yang
sopan terhadap orang yang lebih dewasa dari dirinya dan bahkan sama anak yang
usia lebih dibawahnya dapat berperan sebagai kakaknya.
Mawar dan Melati saat berada di sekolah terlihat mampu mengendalikan
diri dengan kondisi kelas yang ramai dan mengganggu belajar mereka dengan cara
menyapa teman yang ramai, jika teman tidak bisa disapa mereka hanya diam dan
memfokuskan diri untuk tetap mengerjakan tugasnya. Belajar mengajar yang
Mawar dan Melati ikuti didalam kelas tersebut kedua anak ini selalu bertanya
dengan hal yang belum dia pahami supaya hal yang belum dipahami akan segera
dapat dipahami. Dengan demikian mereka juga memiliki tujuan yang jelas dalam
menempuh pendidikan dengan menggunakan kebiasaan yang telah orang tua
terapkan pada Mawar dan Melati. Kedua anak tersebut dalam pendidikan setiap
ulangan ataupun akhir semester memiliki tujuan untuk mendaptkan nilai yang
baik serta bisa menjadi juara di kelas V. Kenyataan yang terjadi dari ketekunan
dan tujuan yang telah mereka miliki, memberikan hasil yang baik dalam meraih
apa yang manjadi cita-citanya saat menerima hasil belajarnya. Mawar dan Melati
selalu memiliki prestasi belajar yang bersaing baik, dalam arti jika Mawar
mendapatkan peringat 1 didalam kelas maka Melati peringakat II dengan mereka
mengetahui seperti ini Melati pun mempunyai keinginan usaha supaya bisa
mendapatkan peringkat I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Ketiga komponen yang terdapat di atas, memiliki keterkaitan dalam
membahas tentang pola asuh orang tua yang memunculkan adanya persepsi. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa komponen yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kontrol orang tua, penjelasan, diskusi, komunikasi, dan penalaran
untuk membantu anak dalam mengetahui mengapa perilaku tertentu diharapkan.
Ketiga komponen yang telah peneliti gunakan tersebut lebih menekankan pada
aspek edukatif daripada aspek hukuman, karena pada komponen yang digunakan
dalam penelitian ini lebih terfokus pada kontrol orang tua dalam setiap kondisi
anak.
Komponen yang digunakan tersebut memiliki hubungan untuk membantu
anak membentuk perkembangan anak untuk memiliki pribadi yang mandiri, anak
juga memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang telah dimilikinya, percaya diri
apa yang akan anak lakukan dan kerjakan, mudah berdaptasi dengan orang yang
ada disekitarnya, memiliki sikap menghargai dan menghormati orang lain, serta
bisa bekerjasama dengan orang lain. Ketiga komponen tersebut dapat digunakan
orang tua dalam meberikan pola asuh pada anak sekolah dasar, dimana pada usia
tersebut proses perkembanagan anak memerlukan pengakuan dan identitas serta
relasi yang baik dengan orang tua. Komponen yang ada tersebut, bertujuan untuk
mengetahui relasi anak dengan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol
orang tua terhadap anak, komunikasi, dan tuntutan orang tua untuk menjadi
matang (anak berkembang sesuai usianya) ketiga komponen tersebut peneliti
gunakan sesuai teori yang terdapat pada (Diane E. Papalia, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
C. Implikasi
Implikasi dari penelitian tersebut diharapkan sebagai orang tua dapat
memahami dan mengenali apa yang menjadi karkater anak. Selain orang tua
memahami dan mengenali akan karkter anak, orang tua juga diharpakan
memiliki responsive terhadap kebutuhan anak. Dalam hal ini orang tua yang
memiliki pola asuh authoritative (Otoritatif) dapat memberikan kontrol terhadap
anak dalam kehidupan sehari-hari yang mendapatkan kebebasan tetapi ada
batasan pada bagian tertentu, hal ini dianjurkan orang tua memiliki kontrol pada
anak, karena kontrol orang tua terhadap anak merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Orang tua meruapakan contoh bagi anak dalam menerapkan dirinya pada
kehidupan sehari-hari. Dengan hal tersebut orang tua yang memiliki pola asuh
authoritative (Otoritatif) diharapkan orang tua dapat secara maksimal
memberikan perhatian dan membangun relasi yang baik dengan anak.
Komunikasi yang ada dalam keluarga sangat diperlukan dalam mengetahui
kebutuhan anak yang benar-benar dibutuhkan, selain itu memberikan
kesempatan pada anak untuk mengekspresikan keinginannya dan orang tua
dalam kondisi ini tetap memberikan kontrol dan menjelaskan serta mengarahkan
sikap dan perilaku anak yang baik dalam membentuk perkembanagan anak
secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini membahas kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat
proses dan hasil penelitian dan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil
penelitian yang ditunjukan pada pihak-pihak terkait.
A. Kesimpulan
Persepsi anak terhadap Pola asuh authoritative (autoritatif) yang diterima
anak memiliki persepsi yang positif akan pola asuh dari orang tuanya. Kedua anak
memiliki persepsi yang positif terhadap pola asuh orang tuanya terlihat saat anak
bisa memahami akan setiap kesibukan orang tua dalam bekerja. Persepsi yang ada
pada anak terhadap pola asuh orang tuanya dalam kesibukan, anak juga
memikirkan walaupun orang tua sibuk tetap meluangkan waktu untuk anak dalam
setiap harinya.
Hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian
anak dari pola asuh orang tua yang authoritative (autoritatif) dapat membantu
perkembangan diri anak sesuai dengan usianya. Anak juga memiliki sikap
bersahabat dengan orang lain, memiliki rasa percaya diri, mampu mengendalikan
diri, memiliki sikap yang sopan, mau bekerja sama dengan orang lain, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai arahan dan tujuan hidup yang jelas untuk
mencapai cita-cita, anak berorientasi terhadap prestasi. Sehingga hal tersebut
membuat kepribadian anak memiliki arah dan tujuan yang jelas serta penanam
pada karakter yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pola asuh authoritative (autoritatif) tersebut anak dapat memahami apa
yang sebenarnya sedang terjadi dengan melakukan refleksi pada dirinya. Akan
tetapi disisi lain dari sikap orang tua dengan pola asuh authoritative (autoritatif)
membentuk anak yang percaya diri, karena terbiasa dengan mengerjakan segala
sesuatu dengan sendirinya dan anak tidak bergantung dengan orang lain.
B. Keterbatasan Peneliti
Peneliti selama berproses melakukan penelitian memiliki keterbatasan
dalam waktu dan kondisi. Waktu yang peneliti akan gunakan dalam melakukan
penelitian seharusnya tidur di rumah narasumber, karena adanya keterbatasan
kondisi keluarga yang tidak bisa maka peneliti melakukan observasi mulai jam
05.00 sampai di rumah peneliti.
C. Saran
Berikut ini dekemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil
penelitian untuk berbagai pihak yang ditujukan untuk:
1. Orang Tua
Orang tua merupakan peran utama bagi anak, dengan demikian
diharapkan orang tua dapat secara totalitas memberikan perhatian dan
membangun relasi yang baik dengan anak. Meluangkan waktu satu minggu sekali
bisa berkumpul dengan anak walaupun tugas dari pekerjaan yang harus
diselsaikan. Membangun komunikasi yang lebih lagi karena hal ini diperlukan
untuk mengetahui kebutuhan anak yang sebenarnya. Selain dari itu orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
harus memberikan kesempatan pada anak untuj mengekspresikan keinginan
dengan melakukan kontrol diri serta mengarahakan anak dengan membuat
perkembangan sesuai dengan usianya.
2. Guru
Guru memiliki peran juga dalam memberikan arahan dan membimbing
anak saat di sekolah sehingga mampu berinteraksi dengan baik saat berada di
lingkungan sekolah. Guru juga harus mampu mendengarkan apa yang menjadi
keluh kesah kondisi anak saat berada di rumah, karena guru biasanya anak usia
sekolah dasar lebih diharapkan apa yang menjadi masukan untuk diri anak.
3. Anak
Anak diharapkan mulai menyadari pentingnya membangun relasi
ditengah-tengah kesibukan orang tua. Anak diharapkan juga semakin sadar untuk
berefleksi mengenai hal-hal positif yang dapat membantu perkembangan diri
dengan totalitas.
4. Penelitian Selanjutnya
Jika ada yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang terkait dengan
penelitian tersebut, maka diharapkan peneliti mengembangkan penelitian yang
terkait dengan persepsi anak terhadap pola asuh orang tua. Selain itu peneliti
selanjutnya diharapkan dapat memperkaya teori-teori yang lebih banyak dan
terbaru yang berkaitan dengan persepsi dan pola asuh orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Papalia, S. W. (2009). Human Development . Jakarta: Salemba Humanika.
Djamarah, S. B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka
Cipta.
Diane, R. G. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia . Jakarta: Salemba Humanika.
THOHA, M. (2005). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Creswell, J. W. (2009). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif dan Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Belajar .
Piaget dan Inhelder. (2010). psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Syamsu Yusuf LN., M. (2010). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Gunarsa, S. D. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
http://www.ernape.net/ejournal/index.php/IJPE/article/viewFile/101/69.
Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hartono, Andreas. (2009). EQ Parenting: cara praktis menjadi orang pelatih emosi. Jakarta: PT
Gramedia
Widyarini, Nilam. (2009). Seri Psikologi Populer: Relasi Orang Tua dan Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Sodiyah, K. & Sucahyono. (2013). Pola Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan
Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional Anak Usia Dini (0-3 tahun). Skripsi: Universitas
Negeri Surabaya.
Nurhidayah, S. (2008). Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap
Prestasi Belajar Anak. Skripsi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Dewi. 2009. Persepsi Anak Mengenai Keluarga di Surakarta. Skripsi: Universitas Sanata
Dharma.
Maryaningtyas. 2013. Persepsi Anak Mengenai Orangtua dan Keluarga dari Orangtua Bercerai.
Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
H. Abu Ahmadi, M. S. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Inhelder, J. P. (2010). Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Koentjoro. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Selatan: Selemba Humanika.
Yunia, Theresia. (2008). Student's Cognitive In Reading Comprehension. Thesis: Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Melati Wawancara
Kamis, 2 Oktober 2014
Ruang Kelas I SD Bopkri Demangan III
11.15 – 11.40 WIB
Deskripsi Pertanyaan dan Jawaban Kode
Memberi salam dan
bertanya-tanya mengenai
kegiatan yang dilakukan
dipagi hari.
Memulai percakapan
mengenai kegiatan sehari-
hari narasumber.
Narasumber senyum dengan
guru yang masuk di kelas
P: Slamat siang Melati ibu ingin bertanya-tanya mengenai
kegiatan yang dilakukan sehari-hari di rumah.
N: Slamat siang juga bu. Shanta.
P: Melati apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun
tidur?.
N: yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur itu
merapikan tempat tidur, setelah itu eeee……mandi.
P: Setelah mandi.berkegiatan apa?.
N: Me…….memakai sragam, bersiap-siap, sarapan, lalu
berangkat ke sekolah.
P: Sebelum berangkat ke sekolah Melati ini gak pamitan sama
orang tua tidak?
A: Iya.
P: Melati kalau berangkat ke sekolah berangkat sendiri apa di
antar
sama orang tua?
N: Kalau aku sih buk berangkat tetep dianter sama orang tua,
soale
jauh rumah ku jauh dan gak boleh naik sepeda sendiri.
P: Melati kalau berangkat ke sekolah pilih dianter orang tua apa
berangkat sendiri?
N: Kalau aku tetep pilih berangkat sendiri sih buk kalau gak capek
hehe.
JA/D1/P1
JA/D1/P1a
JA/D1/P1b
JA/D5/P4
P: Oh jadi gitu ya Melati, Okelah bu.shanta juga mau tanya nih
kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari
sekolah?.
N: Kegiatan setelah pulang dari sekolah itu berganti baju,
makan siang, lalu bermain sebentar sekitar 1 jam, lalu pulang
tidur.
P: Semisal Melati bermain lebih dari 1 jam, apa yang dilakukan
sama
orang tuamu?
N: Ya….dimarahin bu, nanti aku terus gak boleh main lagi,
soalnya
kalau udah diberi waktu main 1 jam itu gak boleh molor harus
tepat bu.
P: Terus Melati kalau tidak tidur siang gitu dimarahain sama orang
tua
tidak?
N: Emmmmmm…….gak juga sih bu.
P: Melati kalau tidak tidur siang melakukan kegiatan apa di
rumah?
N: Kadang belajar, tapi kalau mama udah pulang yaa melihat tv
bareng.
JA/D2/P2
JA/D1/P3
JA/D5/P11
P: Ok, Melati apa yang dilakukan orang tuamu ketika
kamu melakukan kesalahan?.
N: Menasehati.
P: Contoh menasehatinya dari orang tuamu apa Melati?.
JA/D1/P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
N: Agar tidak melakukan kesalahan itu lagi.
P: Orang tua menasehatinya gimana contohnya?.
N: Jangan diulangi lagi karena kesalahan itu bisa
diperbaiki demi diri, belajar dari kesalahan menjadi benar gitu.
P: Melati seneng atau sedih kalau orang tua menasehati gitu?
N: Ya seneng bu karena itu kan biar aku jadi pribadi baek.
JA/D1/P3a
JA/D1/P3b
JA/D6/P2
Narasumber menjawab
sambil melambaikan tangan
pada teman yang
menyapanya.
Mulai masuk pada topik
membahas nilai, narasumber
terlihat santai dan
menyandarkan badannya
pada meja.
P: Oh gitu ya, Melati punya keinginan baik juga ya buat orang lain
berarti?
N: Ya punya dong bu.
P: Keinginan baik apa untuk orang lain Melati?.
N: Kalau aku sih yang penting bisa menolong aja.
P: Menolong dalam hal apa Melati?.
N: Ya nolong kalau ada teman gak punya jajan, aku membagi bu,
soale mama ngajarin untuk saling berbagi. Berani membagi
kata mama juga itu bentuk kasih bu.
JA/D6/P1
P: Begitu ya eeemm bagus itu Melati, terus apa yang orang tuamu
lakukan saat kamu belajar?
N: Menungguin.
P: Kalau Melati saat belajar ditungguin sama orang tua senang
tidak?.
N: Iya senang.
P: Orang tua hanya menunggu apa mengajari?.
N: Mengajari juga.
P: Kalau sudah diajari begitu, Melati semakin paham tidak?
N: Ya semakin paham bu, soale orang tua kalau ngajari gitu
dibuatin soal lagi tapi sama jenisnya dengan soal yang aku
tidak
bisa ngerjain.
P: Ucap syukur kalau seperti itu ya Melati, pernah gak kamu
bangun
kesiang lalu lupa untuk merapikan tempat tidur Melati?
N: Setiap tidur jam 12an malem aku pasti bangun kesiangan lalu
mandi tanpa merapikan tempat tidur bu.
JA/D1/P4
JA/D1/P4a
JA/D1/P4b
JA/D2/P1
P: Lalu bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk
merapikan tempat tidur?.
N: Mengingatkan untuk merapikan tempat tidur terlebih
dahulu sebelum meninggalkan tempat tidur.
P: Yang sering mengingatkan untuk merapikan tempat tidur
siapa?.
N: Mamah.
P: Setelah Melati sudah selesai merapikan tempat tidur mama
mengatakan apa?
N: Mama bilang kalau kamu rajin kayak gitukan suasana kamar
jadi enak dipandang.
P: Setelah mama mengatakan seperti itu, Melati menanggapi
bagaimana?.
N: Aku langsung jawab ok maa, aku bakalan rajin seperti yang
sudah dikatakan mama.
JA/D2/P1a
P: Sip deh Melati, terus ketika kamu mendapatkan nilai yang
tidak
bagus, apa yang dilakukan orang tuamu?
N: Menyuruh agar lebih giat belajar, Emmmmm……..lebih
teliti kalau mengerjakan tugas.
P: Melati seneng tidak kalau orang tua memberi tahu seperti itu?
N: Seneng bu, soale orang tua sering memberi tahu hal baik buat
JA/D3/P1
JA/D5/P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
aku, biar aku mendapatkan nilai baik.
Narasumber merasa haus
lalu mengambil di dalam
tasnya.
P: Apa yang diucapkan oleh orang tuamu saat kamu berkata
bohong?
N: Emmmmm. . . . apa bu? “Sambil berbisik-bisik”.
P: Melati pernah berbohong tidak sama orang tua?.
N: Ya, pernah.
P: contohnya?
N: Emmmm…..sebenarnya dulu pernah tidak boleh maen,
terus tapi aku maen. Aku bilang ke mamah itu aku bilang
mau kerumah teman belajar.
P: terus tanggapan orang tuamu gimana saat kamu bohong
begitu?.
N: emmmm……
P: orang tua mengatakan apa ketika kamu bohong?
N: Ya bilang jangan bohong lagi, bohong itu dosa.
P: Terus Melati memperbaiki tidak dari kebohongan itu?.
N: Ya, berusaha untuk memperbaiki bu.
P: Mengulangi tidak?.
JA/D4/P1
JA/D4/P1a
N: Emmmm. . . .mengulangi tapi sedikit.
P: Ketika kamu mengulangi orang tua menegur lagi tidak?.
N: Menegur.
P: Teguranya gimana?.
N: Emmmm……….Orang tua bilang itu……….sudah
dikasih tau jangan bohong, tapi kok kenapa tetep
bohong.
P: Terus kalau seperti itu Melati mau mengulangi lagi
tidak?.kalau sudah beberapa kali diulangi.
N: Enggak.
P: Melati kalau sudah mengulangi kesalahan yang sama apa yang
kamu rasakan?.
N: Aku sedih bu, karena bakal diomelin sama mama.
JA/D4/P1b
JA/D4/P1c
JA/D4/P1d
P: Ya, bu,shanta mau tanya juga. Apa pekerjaan orang
tuamu?, pekerjaan orang tua Melati apa?.
N: Mamah itu bekerja di PU bagian 3M, kalau papah di
Telkom.
P: Terus pendapatnya Melati tentang pekerjaan orang tua
apa?.bagaimana?.
N: Emmmmm…….Apa ya.
P: Menanggapinya gimana Melati?. Orang tuakan tadi mamah
sama papah mu kan bekerja terus tanggapannya Melati
gimana?.
N: Emmmm….bangga, tapi gak enak waktu bisa ketemu
mamah sama papah sore hari.
P: Melati sebelum mama sama papa sampai di rumah melakukan
kegiatan apa?.
N: Mainan HP bu sambil BBM sama dengerin musik.
P: Setiap hari Melati berapa lama memegang HP?
JA/D5/P1
JA/D5/P1a
JA/D1/P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
N: Emmmmm…… ya sampai mama sama papa pulang bu.
P: Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah?
N: Ketika berada di rumah membersihkan rumah
P: Selain membersihkan rumah, ketika Melati di rumah
membantu mamah apa?
N: Membantu mencuci piring, menyapu, mengepel.
P: Terus, ketika mamah dan papah di rumah melakukan
kegiatan apa saja bersama Melati?.
N: Membersihkan rumah, emmmm….ya bersantai melihat
TV.
P: Melihat TV sama mama dan papa mu Melati senang tidak?.
N: Ya seneng banget bu, karena aku kan bisa kumpul sama orang
tua disore hari.
JA/D5/P3
JA/D5/P3a
JA/D5/P11
P: Siapa yang memenuhi kebutuhan sehari-harimu?.
N: Orang tua.
P: Kebutuhan apa saja yang kamu sudah merasa terpenuhi
Kebutuhan sehari-hari dari orang tua?.
N: Pakaian, kebutuhan sekolah, makanan.
P: Kebutuhan sekolah yang sudah terpenuhi itu contohnya apa saja
Melati?.
N: Apa itu sragam sekolah dicucikan, disetrikain sama mama,
makan pagi disiapin lalu sekolah selalu diantar jemput, aku
sering dibelikan buku-buku cerita gitu bu.
P: Melati pasti senang ya kebutuhan dalam sekolah seudah
terpenuhi.
N: Hehehe iya bu seneng banget.
JA/D5/P4
JA/D5/P4a
JA/D5/P4b
P: Melati pernah malas untuk belajar?
N: Pernah bu.
P: Terus pakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau
belajar?
N: Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat.
P: Ketika Melati di suruh untuk belajar sama orang tua Melati
melakukan tidak?.
N: Iya.
P: Melakukan langsung belajar?
N: Iya.
P: Melati kalau belajar berapa lama waktu?
N: Emmmm….setengah jam sampai satu jam.
P: Kalau belajar Melati dimana? Di Ruang belajar apa kamar?
N: Di ruang tengah.
P: Oh di ruang tengah kamar tamu itu?
JA/D5/P5
JA/D5/P5a
JA/D5/P5b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
N: Iya.
P: Terus, Bagaimana orang tuamu mengingatkan agar kamu
belajar?
N: Dengan menanyakan ada PR atau tidak.
JA/D5/P6
P: Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu
merasa kesulitan untuk menjawabnya?.
N: Orang tua.
P: Yang sering membantu mamah atau papah?
N: Mamah.
P: Kalau kamu sudah merasa terbantu sama mamah, kamu
merasa senang tidak?.
N: Iya.
JA/D5/P7
JA/D5/P7a
JA/D5/P7b
P: Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu berhasil
atau mendapatkan nilai baik?.
N: Eemmm….memberi pujian, menawarkan hadiah.
P: Tawaran hadiahnya apa contoh?.
N: Mungkin tanya mau baju apa sepatu.
P: Terus kamu memilih apa kalau ditawari seperti itu?
N: Sepatu
P: Kenapa kamu memilih sepatu?.
N: Emmmm…….karena kebutuhan sekolah.
P: Kamu seneng tidak ketika mendapatkan nilai baik dan
orang tua memberikan hadiah kepada kamu, Melati senang
tidak?.
N: Senang.
P: Terus Melati kedapannya ingin memperjuangkan lagi tidak
apa yang menjadi prestasi baik mu?.
N: Iya, pasti.
JA/D5/P8
JA/D5/P8a
JA/D5/P8b
JA/D5/P8c
P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah?
N: Bermain.
P: Melati kalau bermain jam berapa sampai berapa?.
N: Biasanya siang setalah pulang sekolah sampai saiang.
P: siang sampai jam berapa?.
N: jam tiga.
P: Pernah tidak kamu bermain lebih dari jam tiga?.
N: Ya pernah bu, waktu keasik main sama teman.
JA/D5/P9
JA/D5/P9a
P: Orang tua menegur tidak?.
N: Iya menegur bu. Tapi cuman bilang jangan ngeyel dan di
ulangi
lagi gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
P: Ok deh, apakah kamu bercerita pada orang tua tentang
pengalaman sehari-harimu?.
N: Kadang.
P: Kadang bercerita?.
N: Iya.
P: Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut?
ketika Melati sudah bercerita sama orang tua apa yang
dirasakan oleh Melati?.
N: Ya senang.
P: Orang tua selalu menanggapi tidak ketika kamu bercerita?
N: Ya.[sambil berbisik, iya bu orang tua selalu menanggapi]
P: Hal apa saja yang sudah pernah kamu ceritakan sama orang
tua?.
N: Waktu aku mengerjakan tugas ulangan dan teman pada brisik
bu.
P: Terus orang tua menanggapi bagaimana?
N: Ya bilang, kalau kamu merasa terganggu tegas teman mu
dikasih
tau biar gak rame.
JA/D5/P/10
JA/D5/P10a
JA/D5/P10b
JA/D5/P10
Masuk pada topik
percakapan yang terakhir,
narasumber terlihat santai
untuk melakukan
pembicaraan pada sikap
orang tua saat berada di
rumah.
P: Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama
keluargamu setiap hari?
N: Ya.
P: Kalau berkumpul sama keluarga mulai dari jam berapa
biasanya?.
N: Emmmm…..malam jam tuju.
P: Sampai jam?.
N: Delapan.
P: Kalau mamah ada di rumah jam berapa bisanya?
N: Siang.
P: Kalau papah?.
N: Sore
P: Mamah sama papah berarti berangkatnya pagi hari.
N: Pagi
P: Paginya jam berapa biasanya?
N: Jam delapan.
JA/D5/P11
JA/D5/P11a
JA/D5/P11b
JA/D5/P11c
P: Bagaimana sikapmu saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar?
N: Menyapa.
P: Selain menyapa, kalau sudah bertemu dengan orang lain?.
N: Menanyakan kelas berpa, menanyakan rumahnya
dimana gitu.
JA/D6/P1
P: Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu
melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman
dan tetangga di lingkungan sekitar?
N: Menasehati
P: Menasehatinya gimana?
N: Agar lebih, agar sikapnya lebih baik.
P: Terus?.
A: Supaya bisa berteman dengan semua teman yang ada di
sekitar rumah.
JA/D6/P2
JA/D6/P2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
P: Kedisiplinan seperti apa yang diterapkan di rumahmu?
N: Bangun pagi.
P: Setelah bangun pagi harus apa?
N: Emmmm…..berdoa, merapikan tempat tidur.
P: Kalau tidur jam berapa Melati biasanya?.
N: Tidur jam Sembilan.
JA/D6/P3
JA/D6/P3a
P: Terus tadi Melati mengatakan bangun pagi. Kalau bangun
pagi itu harus bangun jam berapa?.
N: Jam setengah enaman.
JA/D6/P3b
JA/D6/P4
JA/D6/P4a
JA/D6/P4b
JA/D6/P4c
JA/D6/P4d
JA/D6/P4c
P: Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi
tanpa izin?
N: Emmmm….
P: Melati pernah main atau pergi kemana tanpa ijin gitu
pernah?
N: Pernah.
P: Terus tanggapan kedua orang tua mu gimana?.
N: Emmmm…..ya……bilang kalau mau pergi ijin dulu,
terus bilang biar orang tua tidak perlu mencari.
P: Kalau Melati sudah diberi tahu sama orang tua kalau pergi
harus ijin dulu gitu, Melati waktu yang akan datang
melakukan tidak?.
N: Iya
P: Orang tua sering memberi batasan waktu tidak ketika
kamu harus bermain atau pergi kemana
N: Iya
P: Memberi batasan waktu sampai jam berapa biasanya?.
N: Tidak lebih sampai jam tiga sore.
P: Setelah jam tiga sore Melati di rumah ngapain?
N: Mandi.
P: Lalu?
N: Makan sore
P: Setelah makan sore Melati?.
N: Ngerjain PR.
P: Orang tua menunggu?
N: Iya
P: Apa Melati belajar sendiri?
N: Menunggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Mengucapakan trimakasih
atas informasi yang telah
diberikan sambil Mengahiri
wawancara dengan berjabat
tangan.
P: Ok, ya, bu.shanta terimakasih sudah diberikan informasi
dari Melati dalam kehidupan seharai-hari semoga informasi
ini bermanfaat bagi bu.shanta nantinya dalam saling
berbagi kehidupan Melati ke bu.shanta.
N: Sama-sama bu.shanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Mawar Wawancara
Rabu, 1 Oktober 2014
Ruang Kelas II SD Bopkri Demangan III
11.15 – 11.50 WIB
Deskripsi Pertanyaan dan Jawaban Kode
Memberi salam dan
bertanya-tanya mengenai
kegiatan yang dilakukan
dipagi hari.
Narasumber
menyampiakan kegiatan
sehari-hari setelah pulang
dari sekolah dengan
mengusilkan jarinya
dipakai untuk mainan.
P: Selamat siang Mawar, ibu ingin bertanya-tanya mengenai
kegiatan yang dilakukan Mawar dari pagi sampai pagi lagi. Apa
yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur Mawar?
N: Berdoa. [sambil tersenyum dan menggaruk-garuk
rambutnya].
P: Berdoa.Setelah berdoa?
N: emmmm . . . .Mandi.
P: Setelah berdoa mandi. Lalu?
N: Ee. . . . ganti baju terus sekolah. [sambil batuk dan
berkedip-kedip matanya]
P: Mawar baju sekolah disiapin disore hari apa pagi hari sebelum
berangkat sekolah?
N: Baju sekolah disiapin dipagi hari sama ibuk.
JT/D1/P1
JT/D1/P1a
JT/D1/P1b
JT/D5/P4
P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari
sekolah?
N: Emm . . . . pertama ganti baju, cuci tangan, cuci kaki
terus makan.[menjawab dengan mengusilkan jari-jari tangannya
untuk mainan]
JT/D1/P2
P: Ok, ya . . lalu apa yang dilakukan orang
tuamu ketika kamu melakukan kesalahan?
N: Menasehati.[menjawab sambil mengikat
rambutnya]
P: Menasehati, ketika Mawar melakukan kesalahan
orang tua memberi nasihat?[peneliti mengulang jawaban Mawar
karena suaranya pelan]
N: ya.
P: Nasehat dari orang tua untuk Mawar bagaimana?
N: Ya itu bu, jangan diulangi lagi hal yang sama, karena setiap
kesalahan bisa diperbaiki. Belajar dari hal kecil gitu bu sama
orang tua bilang, orang tua mengur itu karena sayang sama anak
dan ingin anaknya menjadi orang baik. Saat di rumah orang tua
selalu memberi tahu hal kurang baik jadi baik bu.
JT/D1/P3
JT/D5/P3
P: Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar?
N: Membantu.
P: Orang tuamu membantu, kalau Mawar di rumah gitu
kalau baru belajar orang tua membantu menunggu juga dari awal
sampai akhir?[peneliti mengulang jawaban Mawar karena suara
sangat pelan dan tidak terdengar]
N: Iya.
P: Terus kalau Mawar ee….apa mempunyai kesulitan gitu
orang tua juga membantu?.
N: iya.[sambil bisik-bisik sama peneliti dengan mengatakan
iya bu orang tua selalu membantu kok]
P: Orang tua jika membantu Mawar saat menemukan kesulitan dalam
belajar fokus pada Mawar apa juga mengerjakan hal yang
lainnya?.
N: Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi
kalau ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain
tugasnya.
JT/D1P4
JT/D1/P4a
JT/D1/P4b
JT/D1/P4c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Membahas mengenai
orang tua narasumber
senyam senyum.
P: Bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk
merapikan tempat tidur? Dipagi hari ini gitu lo.
N: Emmmm, ya….menasehati.
P: Menasehati. Menasehatinya gimana orang tuamu?
N: Ya….biar gak lupa lagi.
P: O….biar gak lupa lagi. Pernah gak orang tuamu bilang
Mawar dirapikan dulu tempat tidurnya atau gimana nasehatinya?.
N: Ya….cuman menasehati supaya tidak diulangi lagi gitu.
P: cuman menasehati supaya besok tidak diulangi lagi gitu?
N: Iya.
P: Mawar lebih sering lupa merapikan tempat tidur apa lebih sering
merapikan tempat tidur tanpa diingatkan sama orang tua?.
N: Kalau aku sering merapikan tempat tidur tanpa diingatkan bu,
soalnya kalau tempat tidur tidak dirapikan nanti sama ibuk kamar
tidak disapu bu.
P: Kalau kamar Mawar tidak disapu sama ibu. Terus siapa yang
nyapu
nanti?.
N: Yaaaa, paling ibu nanti disore hari waktu membersihkan rumah
kamar ku disapu.
JT/D2/P1
JT/D2/P1a
JT/D2/P1b
JT/D2/P1c
JT/D5/P3
Narasumber mendengar
kentut teman yang ada di
luar kelas tersenyum dan
menutup wajahnya
menggunakan kedua
tanganya.
P: ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang
dilakukan orang tuamu Mawar?
N: Yaaaa….menyuruh untuk belajar lebih giat lagi.
P: Belajar untuk lebih giat lagi?
N: Iya.[sambil mengerak-gerakan kakinya dan mengatakan
pelan ya jelas donk bu]
P: Terus Mawar belajar lebih giat tidak?
N: Emmmm lebih giat bu, dan orang tua juga lebih disiplin dalam
memberi waktu aku buat belajar.
P: Mawar kalau belajar berapa lama?.
N: Kalau nilai ku jelek ya dari satu jam jadi setu setengah jam bu,
sampai ngantuk kadang aku.
JT/D3/P1
JT/D1/P4
JT/D3/P1
Narasumber dipanggil
sama teman yang ada di
luar kelas lalu
kebingungan
menggoyangkan
kepalanya dan Mawar
memberikan jempol pada
teman yang memanggil.
P: Apa yang diucapkan oleh orang tua saat kamu
berkata bohong?
N: Eeemmm. . . .[Sambil tersenyum minta di ulangi
lagi pertanyaannya]
P: Mawar pernah bohong?.
N: Pernah.[teman Mawar memanggil keras lalu Mawar
bingung antara mau jawab peneliti apa teman, dan akhirnya
Mawar hanya memberi jempol pada teman yang memanggilnya]
P: Terus orang tuamu mengatakan apa kepada
kamu? Berkata apa?.
N: Emmmm. . . .gak boleh bohong, gak boleh
diulangi lagi.
P: Ketika orang tua mengatakan seperti itu bagaimana perasaan
Mawar?.
N: Yang jelas takut buat ngulangi lagi, soale kalau diulangi lagi nanti
gak ada waktu buat main bu, soale aku seminggu 3 kali les itu,
jadi
ya butuh main.
JT/D4/P1
JT/D4/P1a
JT/D4/P1b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Narasumber merasa geras
lalu mengambil buku
untuk kipas-kipas.
rekaman minta dimatikan
dulu Mawar mengatakan
kebutuhan sehari-hariku
itu dipenuhi sama orang
tua bu kayak makan terus
minum, sama mie dan
telor
P: O. . . .Gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi.
OK. Emm. . .Apa pekerjaan orang tuamu?.
N: Emmmm….[Senyum, sambil mengerutkan
dahi].
P: Orang tuanya Mawar bekerja apa?,
N: PNS sama swasta.
P: PNS sama swata. Bapak yang?.
N: Swasta.
P: Bapak yang swata, ibu?
N: PNS.
P: Ibu PNS. Pendapatnya Mawar tentang pekerjaan
orang tua tersebut gimana?.
N: Maksudnya?[Sambil mengerutkan dahi].
P: Apa pendapatmu tentang tentang pekerjaan
orang tuamu?.
N: Yaaaa. . . .bagus.[Sambil senyum]
P: Bagus.
N: Iya tapi banyak gak enaknya karena orang tua terlalu sibuk
dengan
pekerjaan dan sedikit waktu untuk ku.
P: Kalau orang tua sedikit waktu untuk kamu, Mawar inginya
gimana?.
N: Yaaaa aku itu ingin ada waktu yang sering bisa di rumah bersama
ibuk dan bapak, karena yang sering di rumah ibuk saja.
P: Oh begitu, memangnya bapak ada waktu kumpul tiap hari apa?.
N: Yaaa gak mesti bu, kalau gak ada tugas luar kota ya pulang tiap
hari bu, tapi enaknya setiap bapak pulang dari kerja aku dapat
oleh-oleh hehe.
JT/D5/P1
JT/D5/P2
JT/D4/P2a
JT/D4/P2b
P: Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika
berada di rumah?.
N: beres-beres rumah.[mengatakan sambil
mengangkat kedua alisnya]
P: beres-beres rumah. Lalu apa saja selain beres-
beres rumah?.
N: Emmmm. . . .biasanya kumpul-kumpul.
P: Kumpul-kumpul di rumah. Kalau kumpul-
kumpul gitu saat sore hari atau siang hari?.
N: Sore hari. [sambil memurung wajahnya]
P: Kalau baru ngumpul sama orang tua Mawar merasakan apa?.
N: Seneng bu karena apapun yang aku minta dalam makanan pasti
Dibelikan, ngbrol sambil ngemil. Merasa juga apa yang saya
inginkan tiap hari terpenuhi bu hehe.
P: Misalakan Mawar keinginanya sudah terpenuhi dari orang tua, lalu
hal
apa yang akan Mawar lakukan?.
N: Yaaa aku akan selalu mendengarkan dan mentati apa yang jadi
pemberitahuan dari orang tua bu.
P: Andaikan orang tua bisa memenuhi kebutuhan Mawar tetapi tidak
secara langsung, bagaimana?.
N: Ya sudah aku akan bilang ke orang tua bisa memenuhi kapan gitu,
akan bilang hal ini saat berkumpul keluarga bu waktu makan
malam.
JT/D5/P3
JT/D5/P3a
JT/D5/P3b
JT/D5/P4
JT/D5/P11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Narasumber haus lalu
mengambil tempat minum
ditasnya.
P: Siapa yang memenuhi kebutuhan sehari-
harimu?.
N: [sambil bicara pelan, Mawar minta diulangi
pertanyaanya].
P: yang memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar
siapa?.
N: Orang tua.
P: Orang tua. Ayah dan ibu selalu memenuhi?.
N: Iya.
P: Hal apa saja yang kamu sudah terpenuhi.
N: Simpel kok bu, hal yang sudah terpenuhi itu, saat aku belajar
orang
tua menunggu dan mengajari aku bu.
JT/D5/P4
JT/D1/P4
P: Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu
tidak mau belajar? Mawar pernah tidak mau belajar?.
T: Pernah.
P: Pernah. Terus yang dilakukan orang tua apa?.
T: Yaaaa. . . .suruh aku belajar.[sambil batuk]
P: Suruh belajar gitu?.
T: Iya.
P: Mawar saat tidak mau belajar orang tua pernah mengatakan suatu
hal
yang membuat Mawar takut tidak?.
N: Ya cuman bilang bu, kalau gak mau belajar fasilitas sekolah
sementara disimpan orang tua dulu bu sampai aku sadar akan
kebutuhan belajar bu.
P: Fasilitas sekolah disimpan sama orang tua, terus Mawar
bagaimana?.
N: Kalau aku merenung dikamar bu apa sih sebenere kesalahan ku
itu.
P: Setelah merenung dan tau penyebabnya apa yang kamu lakukan?.
N: Aku bilang sama orang tua kalau tidak mengulangi lag.
P: Oia ngomong-ngomong fasilitas apa yang disimpan sama orang
tua?.
N: hehe tablet bu.
P: Fasilitasnya tablet? Memang tablet memfasilitasi kamu apa dalam
sekolah?.
N: Ya buat cari tugas kalau disuruh nyari di internet bu, sama liat tv
untuk melihat berita kalau ada tugas.
P: Kenapa melihat berita tidak langsung di tv aja kok pilih
menggunakan tablet?.
N: loh kalau pakai tablet tow bu bisa BBMan e bu, hehe refreshing
sedikitlah.
JT/D5/P5
JT/D5/P5a
JT/D5/P6
P: Bagaimana orang tuamu mengingatkan agar
kamu mau belajar?.
N: Yaa. . ..disuruh belajar, kalau misalnya aku
masih gak mau nanti apa namanya kalau misal ulangannya jelak
sama gak naik kelas suruh nanggung sendiri.
P: O. . . .gitu, berarti orang tua sudah bilang kalau
ada apa-apa tanggung sendiri gitu?.
N: Iya. [sambil mengacungkan jempol]
JT/D5/P6
P: Siapa yang membantumu Mawar mengerjakan PR
jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya?.
N: Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah.
P: Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah?
JT/D5/P7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Narasumber mendengar
suara motor sepontan
langsung berdiri.
N: Iya bu.
P : Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu
berhasil atau mendapatkan nilai baik?.
N: Emmmm. . . .suruh mempertahankan prestasi.
P: suruh mempertahankan prestasi. Orang tua kalau
kamu mendapatkan nilai baik untuk mempertahan prestasi
itu?
N: Iya bu.
P: pernah diberi hadiah?.
N: Pernah.
P: Hadiahnya apa?.
N: Eeee. . . .sepatu.
P: Sepatu. Mawar senang gak mendapatkan hadiah
sepatu seperti itu?.
N: Yaa. . . .seneng.[sambil senyum]
P: terus belajar semakin giat atau gimana?.
N: Semakin giat.
P: Semakin giat, semakin ada semangatnya?.
N: Iya bu.[Sambil senyum]
JT/D5/P8
JT/D5/P8a
JT/D5/P8b
JT/D5/P8c
JT/D5/P8d
P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di rumah?.
N: Kadang-kadang bersih-bersih rumah, nonton
TV.
P: Bersih-bersih rumahnya apa saja?.
N: Nyapu.
P: Nyapu, terus?.
N: Cuci piring.
P: kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar
rumah?
N: kegiatan di luar rumah Emmmmm…..ikut les.
P: kalau les satu minggu berapa kali Mawar?
N: tiga kali dalam seminggu.
P: setiap hari apa saja lesnya?
N: senin, rabu, jum’at.
JT/D5/P9
JT/D5/P9a
JT/D5/P9b
P: Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang
pengalaman sehari-harimu?.
N: Kadang-kadang.
P: terus, bagaimana perasaanmu ketika
menceritakan hal tersebut?.
N: Emmmm. . . .seneng.[sambil mengangkat kedua alisnya]
P: Kalau kamu punya pengalaman di sekolah gitu
terus kamu bercerita dengan orang tua. Kamu seneng gak bercerita
dengan orang tua?.
N: Seneng.
JT/D5/P10
JT/D5/P10a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
P: Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul
bersama keluargamu setiap hari?.
N: Emmmm. . . .gak jugak.[sambil senyum]
P: gak juga? Berarti setiap hari belum tentu bisa berkumpul
sama keluarga, kenapa Mawar?.
N: karena ibuk kan pulangnya agak malem biasanya udah
kecapean terus tidur.
P: O….ibu pulang malem udah kecapean terus tidur.
N: Iya.
P: Kalau papah?.
N: Kalau papah tu biasanya eeee….kerja kalau malem
itu ngerjain tugas-tugas.
P: Nanti sudah capek tidur juga?.
N: Iya.
P: Terus kalau Mawar mendapatkan seperti itu sehari-
harinya gimana yang dirasakan? Yang dirasakan apa?.
N: Yaaaa. . . .gak bisa kumpul keluarga.[sambil menundukan
kepala]
P: Merasakan sedih tidak Mawar?.
N: Yaaaa lumayan. [sambil tersenyum dan
mengangkat kedua alisnya].
P: Mawar pengen tidak setiap hari bisa kumpul sama keluarga?
N: Ya pengen bu, tapi mau gimana lagi kalau tidak bisa.
P: Semisal Mawar tidak bisa berkumpul sama keluarga dan kebutulan
Mawar membutuhkan tempat buat cerita saat itu ada hal yang
perlu
dicerita sama orang tua, terus Mawar melakukan apa?
N: Ya udah bu aku cerita sama ibu kalau gak sibuk tapi kalau sibuk
Aku cerita sama bapak kalau ada di rumah.
P: Ketika Mawar bercerita orang tua memberi solusi tidak?.
N: Yaaaa memberi solusi sama mencari akar permasalahannya dulu
bu, baru ditanggapi sama orang tua.
JT/D5/P11
JT/D5/P11a
JT/D5/P11b
JT/D5/P11c
JT/D6/P11d
JT/D6/P11e
JT/D5/P10
JT/D5/P10a
Narasumber pilek saat
menjawab pertanyaan
ingus yang ada
dihidungnya keluar dan
rasumber hanya usek-usek
hidung menggunakan
tangan.
P: Bagaimana sikapmu saat bertemu dengan orang
lain di lingkungan sekitar?.
N: Biasanya kalau belum kenal itu, mengajak
kenalan.
P: Mawar yang mengajak kenalan dulu gitu? Trus
Mawar tanya apa kalau berkenalan?
N: Siapa namanya, kelas berapa.
P: Lalu?.
N: Rumahnya dimana.
P: Kalau semisalnya Mawar udah kenal sama orang lain, apa yang
kamu
lakukan?.
N: Biasanya aku menyapa, terus tanya mau kemana. Tapi kalau aku
gak suka sama orang itu ya cuman senyum aja, soalnya males buat
nyapa.
JT/D6/P1
JT/D6/P1a
P: Ya. Bagaimana sikap orang tuamu ketika
melihat kamu melakukan hal yang kurang baik terhadap
teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar?.
N: Yaaaa. . . .berusaha menasehati.
P: Nasehatinya gimana?.
N: Yaaaa. . . .gak boleh njailin temen-temen, gak
boleh nakalin temen, gak boleh sombong sama teman tetep
menyapa walaupun itu tidak kamu sukai.
JT/D6/P2
JT/D6/P2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
P: Kedisiplinan seperti apa yang diterapkan di
rumahmu?
N: Eeee. . . .narok apa andok itu ditempatnya.[sambil
menyandarkan badanya di meja]
P: Menaruh handuk ditempatnya. Lalu?.
N: Narok sepatu ditempatnya, sehabis makan harus cuci
piring, terus harus belajar. [sambil memetikan jari]
JT/D6/P3
JT/D6/P3a
P: Harus belajar, ok. Bagaimana tanggapan orang tuamu
ketika kamu pergi tanpa izin? Mawar pernah pergi tidak minta izin
sama orang tua?.
N: Pernah.[sambil menutup mata dengan kedua tangannya]
P: Pernah. Lalu orang tuamu bagaimana?.
N: Marah.[sambil mecucu]
P: Marah? Ha’aa. Dimarain terus gimana orang tuamu
mengatakan gimana sama Mawar?.
N: Kalau misalanya mau pergi main harus izin dulu supaya
orang tua tidak mencari.
JT/D6/P4
JT/D6/P4a
P: Mawar kalau tidur malam jam berapa? .
N: Kalau sekolah paling malam jam 11 bu hehehehe.
P: Sebelum tidur malam Mawar aktivitas apa sampai malam gitu
tidurnya?
N: Biasanyan kumpul-kumpul sama keluarga sambil nonton tv.
P: kalau nonton tv, biasanya acara apa Mawar sukanya?.
N: The amazing world of gumball.
P: Itu tentang apa ceritanya?.
N: Kucing ibunya kucing ayahnya kelinci adik perempuan kelinci
adik
laki-lakinya ikan.
P: Hehe bu.shanta kurang tau ceritanya, intinya nrtain apa itu?.
N: Tentang kehidupan anak kucing yang bernama gumball.
P: Dari cerita itu dapet pelajaran apa Mawar kamu?.
N: Waduh…….aku gak tau bu hehehehe.
JT/D5/P11
P: Oia Mawar kalau libur tidur jam berapa?.
N: Bisa sampai jam 12-an bu hehehehe.
P: Berarti kalau hari sabtu tidur jam segitu?.
N: Ya enggak bu cuman kalau libur sekolah aja.
P: Oh gitu, Mawar kalau belum bisa tidur malam biasanya mencari
aktivitas apa?.
N: liat badminton, nonton tv kalau tidak main game.
P: Main gamenya pakai apa ini Mawar?.
N: bisa pakai tablet kalau gak pakai PS.
P: Gamenya tentang apa Mawar yang biasanya sering kamu mainkan.
N: Pou kalau tidak gitar hero.
P: Wah asik ya ngegame gitu.
N: Ya lumayan hehe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P: Mawar kalau di malam hari merasa lapar makan tidak?
N: Enggak mungkin, cuman minum air putih kalau enggak tidur biar
gak kerasa laper.
P: Kenapa Mawar kerasa laper di malam hari kok tidak makan?.
N: Enggak bu soalnya kalau makan malam hari itu gak bagus.
P: Kenapa Mawar makan malam hari itu tidak bagus?.
N: Karena nanti bisa jadi gemuk bu hehehehe.
P: Olah hehe itu setau Mawar atau dari orang tua?.
N: Dari TV juga bu.
P: Dari chenel tv mana itu Mawar yang mengatakan makan malam
buat
gemuk?.
N: Ya enggak sih……cuman dibilang kalau makan malam paling
malam jam tuju, di trans TV.
P: Trans tv acaranya tentang apa saat itu Mawar?.
N: Tentang penyakit-penyakit dan cara menyembuhkannya atau
memperbaiki lukanya.
P: Mawar kalau lihat acara di tv tentang hal itu sendiri atau sama
orang
tua?
N: kadang-kadang sendiri, kadang ada orang tua juga.
P: kalau sendiri lihat acara di tv pakai tab atau langsung pakai tv?.
N: Pakai tab.
P: Kalau lihat acara tv pakai tab, di kamar apa di mana Mawar?.
N: Kalau diperjalanan naik mobil tapi jarang sih.
P: Kalau lihat acara tv pakai tab saat di perjalanan naik mobil gitu?.
N: Iya.
P: kenapa waktu di dalam mobil tidak memilih ngobrol sama orang
tua
saja?.
N: Kadang-kadang ada film di tv yang jarang ditayangin kayak up
terus karena diperjalanan gak bisa liat tv terus pakai tab.
P: Oh gitu.
P: Mawar kamu pernah tidak dimarahin sama orang tua?.
N: Pernah.
P: tentang hal apa Mawar saat kamu dimarahin?.
N: Waktu belajar mau ulangan gak bisa-bisa sama waktu gak mau
mandi.
P: Yang marahin seperti itu siapa Mawar?.
N: Yang marahin ibuk, karena ibuk yang ngajarin belajar.
P: terus Mawar kalau dimarahin kayak gitu rasanya gimana?
N: Ya takut bu, karena ibuk ku itu kayak gak sabar, terburu-buru gitu
lo.
P: kalau Mawar merasa ibu saat mengajari kamu terburu-buru. Mawar
bersikap bagaimana sama ibu?.
N: Ya, aku bilang bu, ya sana buk kalau mau aktivitas lain, aku
belajar
sendiri saja.
P: setelah Mawar bilang minta belajar sendiri, ibu memberi sikap
gimana?
N: Ya sudah bu, ak terus belajar sendiri karena ibuk sudah capek.
P: Yasudaj Mawar yang sabar ya, kalau ibuk seperti itu, ibu Mawar
mungkin
baru merasa capek.
JT/D1/P4
JT/D1/P4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
N: Ya bu.
Mengucapakan trimakasih
atas informasi yang telah
diberikan sambil
Mengahiri wawancara
dengan berjabat tangan.
P: Ok, trimakasih ya Mawar atas informasi yang sudah diberikan
pada bu.Shanta.
N: Ya, sama-sama bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
DESKRIPSI CODING
Nama
Narasumber
Deskripsi Pertanyaan Coding Penjelasan
JT D1 P1 JT/D1/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/
Pertenyaan no 1
P2 JT/D1/P2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/
Pertenyaan no 2
P3 JT/D1/P2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/
Pertenyaan no 3
P4 JT/D1/P4 Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/
Pertenyaan no 4
JT D2 P1 JT/D2/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 2/
Pertenyaan no 1
JT D3 P1 JT/D3/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 3/
Pertenyaan no 1
JT D4 P1 JT/D4/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 4/
Pertenyaan no 1
JT D5 P1 JT/D5/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 1
P2 JT/D5/P2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 2
P3 JT/D5/P3 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 3
P4 JT/D5/P4 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 4
P5 JT/D5/P5 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 5
P6 JT/D5/P6 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 6
P7 JT/D5/P7 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 7
P8 JT/D5/P8 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 8
P9 JT/D5/P9 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 9
P10 JT/D5/P10 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 10
P11 JT/D5/P11 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 11
JT D6 P1 JT/D6/P1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 6/
Pertenyaan no 1
P2 JT/D6/P2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 2
P3 JT/D6/P3 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 3
P4 JT/D6/P4 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/
Pertenyaan no 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Komponen Aspek Deskripsi Kode Pertanyaan Kode
Kontrol Orang Tua
terhadap Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta pengajaran
kontrol diri dan perilaku
yang dianggap pantas.
D1
Apa yang kamu lakukan di pagi
hari setelah bangun tidur?
P1
Kegiatan apa saja yang kamu
lakukan setelah pulang dari
sekolah?
P2
Apa yang dilakukan orang tuamu
ketika kamu melakukan
kesalahan?
P3
Apa yang orang tuamu lakukan
saat kamu belajar?
P4
Hukuman fisik
Penggunaan kekuatan fisik
dengan tujuan agar anak
merasakan rasa sakit untuk
memperbaiki atau mengontrol
perilaku anak tetapi tidak
mencederai.
D2 Bagaimana reaksi orang tuamu
ketika kamu lupa untuk
merapikan tempat tidur?
P1
Penonjolan
kekuasaan
Menghentikan atau
menekankan perilaku yang
tidak diinginkan melalui
kontrol orang tua yang
dilakukan secara verbal atau
fisik; dalam hal ini termasuk
meminta, ancaman, penarikan
hak-hak, memukul, atau
bentuk hukuman lainnya.
D3 Ketika kamu mendapatkan nilai
yang tidak bagus, apa yang
dilakukan orang tuamu?
P1
Agresi
psikologis
Serangan verbal yang dapat
menyebabkan kerugian
psikologis, seperti berteriak
(bentuk yang paling umum),
mengumpat, mengejek,
mengancam akan memukul,
atau mengancam mengusir
anak.
D4 Apa yang diucapkan oleh orang
tuamu saat kamu berkata
bohong?
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Komponen Aspek Deskripsi Kode Pertanyaan Kode
Komunikasi
Pemberian
kasih sayang
Dapat berbentuk mengabaikan
isolasi, atau menunjukan
ketidaksukaan kepada anak.
D5 Apa pekerjaan orang tuamu?
P1
Apa pendapatmu tentang
pekerjaan orang tua?
P2
Apa saja yang dilakukan orang
tuamu ketika berada di rumah?
P3
Siapa yang memenuhi kebutuhan
sehari-harimu?
P4
Apakah yang dilakukan orang
tuamu saat kamu tidak mau
belajar?
P5
Bagaimana cara orang tuamu
mengingatkan agar kamu belajar?
P6
Siapa yang membantumu
mengerjakan PR jika kamu
merasa kesulitan untuk
menjawabnya?
P7
Apa yang dilakukan oleh orang
tuamu saat kamu berhasil atau
mendapatkan nilai baik?
P8
Kegiatan apa saja yang kamu
lakukan di luar rumah?
P9
Apakah kamu bercerita pada
orang tua tentang pengalaman
sehari-harimu? Bagaimana
perasaanmu ketika menceritakan
hal tersebut?
P10
Apakah kamu memiliki waktu
untuk berkumpul bersama
keluargamu setiap hari?
P11
Tuntutan orang tua
untuk menjadi
matang (anak
Teknik
Induktif
Teknik pendisiplinan yang
didesain untuk menumbuhkan
perilaku yang diinginkan
D6 Bagaimana sikapmu saat bertemu
dengan orang lain di lingkungan
sekitar?
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Komponen Aspek Deskripsi Kode Pertanyaan Kode
berkembang sesuai
usianya)
dengan merangsang rasa
keadilan dan penalaran anak.
Bagaimana sikap orang tuamu
ketika melihat kamu melakukan
hal yang kurang baik terhadap
teman-teman dan tetangga di
lingkungan sekitar?
P2
Aturan-aturan apa saja yang
diterapkan di rumahmu?
P3
Bagaimana tanggapan orang
tuamu ketika kamu pergi tanpa
izin?
P4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Melati
Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014
Tempat : Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu : 05.30 – 06.30 di lanjut 13.00 – 20.00
Observasi hari ke : 1
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom
keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Kegiatan yang dilakukan Melati di pagi
hari yaitu, berdoa terlebih dahulu setelah
bangun tidur pagi, merapikan tempat tidur,
lalu mandi.
Setelah selesai mandi Melati berangkat ke
sekolah.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang
sekolah melepas sepatu pada tempatnya,
meletakan tas pada meja belajar, melihat
televisi sambil makan.
3. Perilaku yang dilakukan orang
tua ketika anak melakukan
kesalahan.
Melati berbohong sama pada orang tua dengan
mengatakan hari ini tidak ada tugas dari
sekolah. Orang tua pun meminjam buku catatan
tugas ketika membuka tertulis ada tugas Bahasa
Indonesia, dengan sepontan orang tua
mengatakan “kalau kamu bohong lagi mamah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
gak bakal percaya lagi sama kamu”. (Melati
hanya duduk diam dan ketakutan tidak berani
menucap kata”.
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
Orang tua menemani Melati belajar dari awal
sampai akhir Melati belajar, dengan orang tua
mengerjakan laporan dari pekerjaannya.
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
Melati lupa untuk merapikan tempat tidur,
orang tua lalu menegur “jangan dibiasakan
seperti itu”. Melati pun lalu merapikan tempat
tidurnya.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak berkata
bohong.
Orang tua Melati saat mengetahui anaknya
berkata bohong langsung memberikan teguran
dengan contoh hasil orang yang suka
berbohong. Berbohong itu tidak baik bagi
kehidupan orang yang pintar. Berbohong itu
dosa.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua
.
Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja
di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M,
sumber daya manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Kegiatan yang dilakukan orang tua Melati ketika
berada di rumah yaitu, mamah pulang bekerja pukul
12.00, sampai di rumah memasak, setelah itu
istirahat. Papah pulang malam pukul 19.00, mandi,
makan, setelah itu istirahat.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Orang tua Melati memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti makan pagi, siang, dan sore.
Orang tua selalu memenuhi kebutuhan sekolah
Melati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
11. Tindakan yang dilakukan orang
tua saat anak tidak mau belajar.
Tindakan yang dilakukan orang tua saat Melati
tidak mau belajar, dengan memberi tahu “kalau
kamu tidak mau belajar, resiko nilai jelek mamah
gak mau tau”.
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
Cara orang tua mengingatkan agar Melati belajar
dengan menanyakan “ada tugas tidak untuk hari
besok”, “Melati lalu mengatakan “oh iya mah aku
belom belajar”.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Orang yang membantu Melati mengerjakan PR
saat menjumpai kesulitan papah dan mamah
dengan membimbing setiap soal yang dianggap
Melati sulit.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
Saat Melati mendapatkan nilai tugas 100, orang
tua memberi selamat dan tingkatkan. Setelah
itu orang tua membelikan alat tulis dan
makanan kesukaan Melati.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Kegiatan Melati di luar rumah mengikuti koor
gereja.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-
harimu dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Melati bercerita pada orang tua tentang kondisi
kelasnya yang ramai dan membuat tidak
konstrasi saat pelajaran, orang tua Melati
mejawab “ya”. (Melati kelihatan biasa saja, dan
kurang senang mendengar jawaban mamanya).
17. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap hari.
Setiap mamah dan papah pulang dari bekerja
selalu berkumpul di depan televisi sambil
bercerita.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Sikap Melati saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar rumahnya dengan memanggil
dan menyapa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang kurang
baik terhadap teman-teman dan
tetangga di lingkungan sekitar.
Melati saat menyapu di sore hari di sapa oleh
teman rumahnya hanya diam, mamahnya dari
dalam rumah langsung angkat bicara “itu
disapa kok diam dibalas dong”.
20. Aturan-aturan yang diterapkan
di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00
sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam
belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Melati
Hari, tanggal : Jum’at, 3 Oktober 2014
Tempat : Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu : 14.00 – 18.00
Observasi hari ke : 2
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom
keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di
pagi hari setelah bangun
tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan
anak setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan abel setelah pulang ke
rumah, melepas sepatu dan ganti baju lalu
diletakan pada tempatnya, setelah itu makan
sambil melihat televisi.
3. Perilaku yang dilakukan
orang tua ketika anak
melakukan kesalahan.
Orang tua melihat abel setelah makan siang
piring diletakan pada lantai depan televisi dan
orang tua menegur untuk menaruh pada tempat
cuci piring.(abel langsung meletakan piring di
tempat cucian).
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
Abel setelah makan siang dan melihat televisi,
pukul 15.00 abel belajar orang tua mendatangi
abel dan mengatakan “kalau tidak bisa
mengerjakan nanti tanya ke mamah. Kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
belajar mu sudah selesai jangan lupa
diberesi!”.(setelah orang tua mendatangi abel
belajar, mamahnya pergi ke dapur untuk cuci
piring dan memasak).
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Orang tua selalu menanyakan abel sepulang dari
sekolah dengan bertanya “nilai yang kamu
dapatkan hari ini berapa dan pada pelajaran
apa?”. Pada hari ini abel mendapatkan nilai
menggambar C orang tua mengatakan, aaah gak
papa gambar aja, yang penting matematika mu
jangan sampai dapat nilai dibawah 60.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak
berkata bohong.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang
tua .
Pekerjaan orang tua abel yaitu, papah bekerja di
telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber
daya manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan
orang tua ketika berada di
rumah.
Kegiatan yang dilakukan orang tua abel ketika
berada di rumah, mamah abel pukul 15.20
berada di dapur untuk cuci piring dan memasak.
Papah abel pulang dari kerja pukul 17.00 ganti
baju lalu menyapu.
10. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-harimu.
Orang tua abel memenuhi kebutuhan sehari-hari
dalam kebutuhan pokok makan siang dan
malam. Kebutuhan alat mandi sabun dan
shampoo titah habis mamah lalu membelikan di
warung.
11. Tindakan yang dilakukan Peneliti saat melakukan observasi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
orang tua saat anak tidak mau
belajar.
menemukan pada bagian ini.
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
Cara orang tua mengingatkan agar titah belajar
dengan bertanya ada PR tidak untuk hari besok.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Mamah bertanya saat abel belajar dan
menanyakan ada kesulitan tidak untuk mencoba
menjawab soal-soal yang sedang dipelajari abel.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-
harimu dan perasaan anak
ketika menceritakan hal
tersebut.
Abel bercerita pada papa sepulang dari bekerja,
tentang tadi sudah belajar setelah makan siang
dan papah menjawab “bagus kalau udah belajar,
menemui kesulitan tidak waktu belajar tadi?”,
abel menjawab tidak ada pah. [wajah abel
terlihat senang, karena abel saat bercerita sambil
tersenyum].
17. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap hari.
Abel setelah mandi sore melakukan kegiatan
bersantai di depan teras rumah sambil mengobrol
bersama papah dan mama.
18. Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
19. Sikap orang tua ketika
melihat anak melakukan hal
yang kurang baik terhadap
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
teman-teman dan tetangga di
lingkungan sekitar.
20. Aturan-aturan yang
diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah abel yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00
sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam
belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika
anak pergi tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Melati
Hari, tanggal : Senin, 6 Oktober 2014
Tempat : Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu : 13.00 – 17.00
Observasi hari ke : 3
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
setelah bangun tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan anak setelah
pulang sekolah.
Melati setelah pulang dari sekolah melepas
sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah
itu melihat televisi sambil menyalakan
kipas angin dan tidur.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
4. Sikap dan tindakan orang tua saat anak
belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
7. Sikap dan tindakan orang tua ketika
mengetahui anak berkata bohong.
Melati sepulang dari sekolah belum makan
siang, saat mamanya bertanya “Melati
sudah makan belum tadi?”, Melati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
menjawab sudah mah. Mamah Melati pergi
kedapur dan tempat makan ternyta lauk
masih utuh. Melati ditanya lagi pada
mamahnya “lauk masih utuh kamu tadi
makan dimana”? Melati mejawab akau
belum makan mah tadi pulang dari sekolah
mau makan males soale panas sama capek.
Mamah menegur untuk tidak berbohong
seperti itu, karena kalau kamu bohong
perut sakit yang nanggung dirimu sendiri.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah
bekerja di telkom. Ibu bekerja di PU
bagian 3M, sumber daya manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua
ketika berada di rumah.
Orang tua Melati ketika berada di rumah
mamah memesak, dan papah mebersihkan
rumah. Selesai pekerjaan rumah orang tua
Melati mengerjakan laporan dari pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Orang tua Melati selalu memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam makan dan
minum yang di sukai oleh Melati.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua
saat anak tidak mau belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
13. Orang yang membantu mengerjakan
PR jika anak merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
orang tua jika anak berhasil dan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
mendapat nilai bagus.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Disore hari Melati pergi kerumah teman
gereja untuk bermain dan bertanya lagu
untuk latian koor hari minggu.
16. Anak bercerita pada orang tua tentang
pengalaman sehari-harimu dan
perasaan anak ketika menceritakan hal
tersebut.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
18. Sikap anak saat bertemu dengan orang
lain di lingkungan sekitar.
Melati bertemu dengan tetangga sekitar
rumahnya diam dan tidak menyapa.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak
melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Melati saat bertemu tetengga sekitar rumah
tidak menyapa mamah menegur untuk
menyapanya.[mamah Melati melihat
dengan sendirinya saat Melati keluar dari
rumah].
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam
15.00 sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam
belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi
tanpa izin.
Melati pergi ke rumah teman lupa untuk
pamitan dengan mamah, Melati pulang
dari rumah teman jam 16.30 mamahnya
memberi teguran “besok lagi kalau kamu pergi
ke mana pun ijin dulu tadi mama nyariin, mau
minta tolong buat matiin televise.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Melati
Hari, tanggal : Selasa, 7 Oktober 2014
Tempat : Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu : 13.30 – 16.00
Observasi hari ke : 4
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
setelah bangun tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang
sekolah, melepas sepatu, ganti baju, makan
siang sambil melihat televisi, setelah itu Melati
membaca buku.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
4. Sikap dan tindakan orang tua saat
anak belajar.
Melati saat belajar mamah mendampingi dan
membentu Melati saat mengerjakan soal IPS.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Melati diminta untuk merapikan tempat tidur
oleh mamanya, karena pagi hari Melati lupa
untuk merapikan tempat tidurnya.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
Melati mendapatkan nilai 70 untuk
matapelajaran IPS, mamah mengatakan “IPS
kok sampai dapat 70, ayo 80 dong kan bisa
dinalar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
7. Sikap dan tindakan orang tua ketika
mengetahui anak berkata bohong.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja
di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M,
sumber daya manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua
ketika berada di rumah.
Mamah Melati di rumah mendampingi Melati
belajar, membaca koran, setelah itu memasak dan
meyapu halaman rumah. Rumah dalam yang
menyapu Melati.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Orang tua Melati memenuhi kebutuhan pokok :
makan, cemilan, dan minuman es yang disukai
Melati.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua
saat anak tidak mau belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Mamah menanyakan bagaimana tadi saat
belajar di sekolah da nada PR yang harus
dikerjakan untuk besok tidak.[Melati pun
mengatakan, bentar mah aku buka tugas dulu,
sekalian sambil belajar mah].
13. Orang yang membantu mengerjakan
PR jika anak merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Melati saat mendapatkan kesulitan dalam
mengerjakan PR mamah yang akan membantu,
jika mamahnya tidak bisa maka nunggu papah
untuk membantu mengerjakan PR.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
orang tua jika anak berhasil dan
mendapat nilai bagus.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini
15. Kegiatan anak di luar rumah. Kegiatan yang dilakukan diluar rumah
mengikuti latian koor yang diadakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
kesepakata jam latian dengan kelompok
suaranya.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-harimu
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Melati bercerita dengan mamanya waktu tadi di
sekolah dia bisa membuat pantun lebih dari 5.
Mamanya memberi tanggapan”bagus, kamu
lebih suka ya membuat pantun?, isi pantunya
apa tadi yang kamu buat?, mamah
lihat”.[Melati merasa senang, lalu
mengambilkan buku tugas Bahasa Indonesia].
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Melati pulang dari sekolah ketemu dengan
tetangga rumah dengan memanggil namanya,
menyapa dengan menanyakan habis dari
mana?.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak
melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman dan tetangga
di lingkungan sekitar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00
sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam
belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Mawar
Hari, tanggal : Senin, 29 September 2014
Tempat : Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu : 05.40 – 06.30 di lanjut 13.00 - 20.30
Pertemuan ke : 1
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di
pagi hari setelah bangun tidur.
Kegiatan yang dilakukan Mawar dipagi hari, setelah
bangun tidur berdoa, menata tempat tidur, setelah itu
mandi.
Orang tua mengingatkan Mawar sebelum makan
pagi untuk mengecek jadwal yang telah ditata pada
malam hari.
Setelah Mawar selesai mengecek jadwal dan makan
pagi Mawar berangkat ke sekolah.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari
sekolah yaitu sampai di rumah Mawar melepas
sepatu dan menaruh pada rak sepatu.
Meletakan tas di meja khusus tempat tas dan alat
belajar, ganti baju, cuci tangan dan kaki.
Mawar selesai cuci tangan dan kaki lalu makan
siang. Selesai makan siang Mawar melihat televisi
sambil bersantai.
3. Perilaku yang dilakukan orang
tua ketika anak melakukan
Orang tua menegur Mawar saat Mawar pulang dari
sekolah lupa untuk meletakan seragam, lalu orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
kesalahan. (mamah) menegur untuk meletakan pada tempatnya dan
orang tua mengatakan pada Mawar jika tidak mau,
sragam suruh mencuci sendiri.
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
Saat Mawar belajar orang tua bertanya “menemukan
kesulitan tidak untuk belajarnya?”, jika tidak
menemukan mamah duduk di ruang tamu ya.
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
Mawar saat bangun kesiangan lalu pergi ke kamar
mandi dan lupa untuk merapikan tempat tidur, ibu
menegur untuk Mawar merapikan tempat tidur sebelum
berangkat ke sekolah.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Sepulang dari sekolah Mawar ditanya oleh mamahnya
untuk meminjam buku tugas tematik dan melihat hasil
ulangan matematika, ternyata Mawar mendapatkan nilai
ulangan 65. Mamah Mawar setelah melihat hasil
ulangan matematika 65 memberi teguran pada Mawar
untuk belajar lebih giat lagi karena matematika itu
penting dan jam belajar ditambah setengah jam nanti ibu
tunggu.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak
berkata bohong.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan
pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang
tua .
Pekerjaan orang tua Mawar yaitu, Bapaknya bekerja
sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Kegiatan yang dilakukan oleh kedua orang tua Mawar
ketika berada di rumah yaitu, ibu Mawar pulang dari
bekerja pukul 15.00, sampai di rumah ganti baju lalu
istrahat sebentar, setelah itu membersihkan rumah
dengan menyapu dilanjutkan memasak untuk makan
malam dan dan bapak Mawar pulang jam 15.00 ganti
baju lanjut ke halaman untuk membersihkan halam
rumah. Selesai itu orang tua dan Mawar mandi, lanjut
untuk makan malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
10. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-harimu.
Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar
terlihat saat Mawar membutuhkan cemilan dan
kebutuhan sekolah harus membawa buku gambar
orang tua langusung membelikan (bapak dan ibu).
Orang tua setiap pagi, siang dan malam selalu
menyiapakn makan dan cemilan.
11. Tindakan yang dilakukan
orang tua saat anak tidak mau
belajar.
Mawar tidak mau belajar karena badan merasa capek
dan malas untuk melakukan kegiatan, bapak
mengatakan “Ayo luangkan waktumu 20 menit untuk
belajar!”, supaya pelajaran hari ini tidak lupa. Mawar
pun langsung melaksanakan.
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
Cara orang tua Mawar untuk mengingat agar Mawar
belajar dengan cara membuat jadwal setiap hari setelah
makan malam harus meluangkan waktu 1 jam. Jika,
Mawar tidak mau makan orang tua tidak akan
mendampingi saat belajar.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Mawar saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan
PR ibu yang akan secara langsung membantunya
dengan memberikan contoh dari soal PR tersebut dan
Mawar dengan ditungguin ibu untuk mencoba
mengerjakan PR tersebut.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua saat Mawar
berhasil mendapatkan nilai ulangan harian matematika
dengan nilai 80, orang tua memberikan reward pada Mawar
dengan bentuk pujian dan membelikan perlengkapan sekolah
yang Mawar butuhkan.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Kegiatan Mawar di luar rumah untuk mengikuti les
dalam satu minggu 3 kali. Les diikuti Mawar setiap hari
senin. Rabu, dan Jum’at.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-
Mawar bercerita pada orang tua tentang pengalaman
yang terjadi di sekolah Mawar bisa mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
harimu dan perasaan anak
ketika menceritakan hal
tersebut.
ulangan IPA, orang tua pun mendengarkan dan
menanggapi untuk belajar lebih giat supaya saat
kenaikan kelas mendapatkan juara. (Mawar pun merasa
senang karena saat bercerita pada orang tua didengarkan
dan diberi tanggapan).
17. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap hari.
Waktu untuk berkumpul bersama keluarga Mawar melakukan
saat makan malam pukul 18.00 dan setalah pukul 20.00
selesai Mawar belajar untuk melihat televisi bersama orang
tua sambil ngobrol sampai pukul 20.30 lalu masuk kamar
masing-masing untuk tidur.
18. Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
Sikap Mawar saat bertemu dengan orang lain di lingkungan
rumahnya menyapa sambil memanggil orang yang telah
disapanya.
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang
kurang baik terhadap teman-
teman dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan
pada bagian ini.
20. Aturan-aturan yang diterapkan
di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke
sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu
yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan
pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan
siang.
Tidur siang.
Setelah makan malam harus meluangkan waktu
untuk belajar kurang lebih 1 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
21. Tanggapan orang tua ketika
anak pergi tanpa izin.
Mawar setelah mandi sore bermain ke rumah tetangga
tanpa bilang pada orang tua. Mawar pulang dari bermain
orang tua menegur dengan tegas “besok lagi kalau mau
main harus pamit dulu sama ibu!”. (raut wajah orang tua
marah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Mawar
Hari, tanggal : Sabtu, 4 Oktober 2014
Tempat : Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu : 14.00 – 17.00
Pertemuan ke : 2
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan
di pagi hari setelah
bangun tidur.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan
anak setelah pulang
sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Mawar
setelah pulang dari sekolah melepas
sepatu dan diletakan pada rak sepatu,
ganti baju lalu makan siang.
3. Perilaku yang dilakukan
orang tua ketika anak
melakukan kesalahan.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
4. Sikap dan tindakan orang
tua saat anak belajar.
Mawar saat belajar disore hari ibu
tidak menemani, ibu Mawar
mengerjakan laporan pekerjaannya.
5. Reaksi orang tua ketika
anak lupa merapikan
tempat tidur.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
6. Sikap orang tua ketika
anak mendapatkan nilai
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
yang tidak bagus.
7. Sikap dan tindakan orang
tua ketika mengetahui
anak berkata bohong.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan
orang tua .
Pekerjaan orang tua Mawar yaitu,
Bapaknya bekerja sebagai swasta dan
ibu bekerja sebagai PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan
orang tua ketika berada
di rumah.
Ibu Mawar saat berada di rumah
istrahat, setelah itu baru mengerjakan
pekerjaan rumah seperti : nyapu, cuci
piring, dan masak. Selesai pekerjaan
rumah ibu Mawar membuat laporan
dari pekerjaannya yang telah
dilakukan.
10. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-harimu.
Orang tua Mawar memenehui
kebutuhan sehari-hari seperti
menyiapakan makan yang sudah
matang, menyiapkan makanan yang
akan Mawar masak sendiri, seperti
mie dan telur.
11. Tindakan yang dilakukan
orang tua saat anak tidak
mau belajar.
Orang tua mengatakan pada Mawar
saat malas belajar “kalau kamu malas
untuk belajar dan mendapatkan nilai
yang kurang baik tanggung aja
sendiri”.[Mawar sambil diam dengan
wajah yang ketakutakan].
12. Cara orang tua
mengingatkan agar anak
belajar.
Orang tua mengingatkan Mawar untuk
belajar dengan mengatakan “apa
kewajibanmu?”. Mawar menjawab
belajar.[Mawar langsung mengambil
buku untuk belajar sambil kepala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
menunduk].
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika
anak merasa kesulitan
untuk menjawabnya.
Mawar mendapatkan kesulitan untuk
mengerjakan PR maka Mawar pun
minta tolong ibu untuk membantu
mengerjakan.[ibu langsung bersedia
untuk membantu Mawar dalam
mengerjakan PR].
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika
anak berhasil dan
mendapat nilai bagus.
Mawar berhasil mendapatkan nilai
yang terbiak di kelasnya saat ulangan
IPA, maka orang tua memberi pujian
dan berjanji kalau bisa
mempertahankan nilainya akhir
semester ibu akan belikan tas.
15. Kegiatan anak di luar
rumah.
Kegiatan Mawar di luar rumah yaitu
kerumah teman yang dekat dengan
rumahnya untuk belajar bersama.
16. Anak bercerita pada
orang tua tentang
pengalaman sehari-
harimu dan perasaan
anak ketika menceritakan
hal tersebut.
Mawar bercerita pada ibu tentang
kondisi Mawar saat di kelas
merasakan malas untuk mengikuti
pelajaran karena teman-teman kelas
ramai. Ibu Mawar pun memberi
tanggapan kalau teman-teman mu
ramai seperti itu, yang penting kamu
fokus pada belajar mu.[Mawar
bercerita dengan wajah yang sedih,
karena ibu menjawab dengan tegas
dan suara yang lantang].
17. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap
hari.
Mawar setiap hari belum tentu bisa
berkumpul dengan keluarga, karena
bapak Mawar belum tentu pulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
setiap hari jika banyak pekerjaan yang
harus diselesaikan. Hal ini
memberikan pada kondisi saat ini,
bapak Mawar tidak pulang. Titha
bersama ibu sibuk dengan kegiatan
sendiri-sendiri.
18. Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
Sikap Mawar saat bertemu dengan orang
lain di lingkungan sekitar rumah memberi
senyuman.
19. Sikap orang tua ketika
melihat anak melakukan
hal yang kurang baik
terhadap teman-teman
dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
20. Aturan-aturan yang
diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah
Mawar yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat
tidur.
Makan pagi terlebih dahulu
sebelum berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di
letakan pad rak sepatu yang telah
tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan
sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan
kaki, lalu makan siang.
Tidur siang.
Setelah makan malam harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
meluangkan waktu untuk belajar
kurang lebih 1 jam.
21. Tanggapan orang tua
ketika anak pergi tanpa
izin.
Peneliti saat melakukan observasi
tidak menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Mawar
Hari, tanggal : Kamis, 9 Oktober 2014
Tempat : Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu : 15.00 – 17.00
Pertemuan ke : 3
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom
keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
setelah bangun tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan anak setelah
pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah
pulang dari sekolah melepas sepatu dan
menaruh pada rak sepatu, ganti baju, cuci
tangan dan kaki, makan siang, lalu tidur.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
4. Sikap dan tindakan orang tua saat anak
belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Melati bangun tidur disiang hari lupa untuk
merapaikan tempat tidur, ibu masuk kamar
Melati dan memanggil Melati saat berada di
depan televisi lalu meminta Melati untuk
merapikan.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
7. Sikap dan tindakan orang tua ketika
mengetahui anak berkata bohong.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Pekerjaan orang tua Melati yaitu, Bapaknya
bekerja sebagai swasta dan ibu bekerja
sebagai PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua
ketika berada di rumah.
Ibu saat berada di rumah, mengambil
pakaian yang telah kering dijemur lalu
melipatnya, lalu memasak. [Melati
mendapatkan tugas membantu ibu menyapu
rumah].
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Orang tua memenuhi kebutuhan Melati
untuk menyiapakan makan dan
menyiapakan seragam sekolah.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua
saat anak tidak mau belajar.
Orang tua menegur Melati saat malas untuk
belajar dengan mengatakan “pintar atau
bodoh yang membuat kamu, jadi ya pilih
aja!”.[orang tua Melati memberi nasehat
melalui teguran yang harus diterima Melati
demi kebaikan dalam perkembangan
pendidikan].
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
13. Orang yang membantu mengerjakan
PR jika anak merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
orang tua jika anak berhasil dan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
mendapat nilai bagus.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Kegiatan Melati hari ini bermain dengan
teman yang ada disekitar rumahnya dengan
bercerita tentang pengalaman yang
didapatkan dari sekolah.
16. Anak bercerita pada orang tua tentang
pengalaman sehari-harimu dan
perasaan anak ketika menceritakan hal
tersebut.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
18. Sikap anak saat bertemu dengan orang
lain di lingkungan sekitar.
Sikap Melati saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar rumah menyapa dengan
memberikan senyuman.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak
melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Orang tua menegur Melati kalau bertemu
dengan tetangga itu disapa dengan angkat suara
tidak hanya diam seperti itu saja.[orang tua
memberi teguran].
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum
berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan
pad rak sepatu yang telah tersedia di
rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan
sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki,
lalu makan siang.
Tidur siang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Setelah makan malam harus meluangkan
waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam.
21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi
tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Mawar
Hari, tanggal : Selasa, 14 Oktober 2014
Tempat : Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu : 13.15 – 18.00
Pertemuan ke : 4
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom
keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari
sekolah melepas sepatu dan menaruh pad rak
sepatu, ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan
siang, membaca buku cerita anak, lalu tidur.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Orang tua menugur Mawar saat melakukan
kesalahan selesai makan lupa untuk menaruh
tempat cucian.
4. Sikap dan tindakan orang tua saat
anak belajar.
Mawar saat belajar orang tua menanyakan belajar
apa kamu? ada kesulitan tidak? Kalau ada kesulitan
dilingkari dulu, nanti ibu selesai mengerjakan tugas
rumah ibu beri tau caranya.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
bagus.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak berkata
bohong.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Pekerjaan orang tua Mawar yaitu, Bapaknya
bekerja sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai
PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di
rumah, ibu mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu,
memasak, mengambil jemuran yang sudah kering.
Bapak Mawar sampai di rumah mandi, makan lalu
istrhad.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Orang tua memenuhi kebutuhan Mawar dalam
pokok sehari-hari makan dan cemilan.
11. Tindakan yang dilakukan orang
tua saat anak tidak mau belajar.
Orang tua menegur Mawar untuk belajar, karena
kewajiban anak sekolah untuk belajar bukan untuk
bemalas-malasan, kepintaran yang membuat
kamu.[Mawar langsung bergerak untuk belajar].
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Orang tua disore hari setelah mandi bertanya pada
Mawar ada tugas atau tidak?, jika ada ya dikerjakan
dulu, jika tidak ada belajar untuk hari besok.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak merasa
kesulitan untuk menjawabnya.
Ibu yang membantu Mawar saat tidak bisa
mengerjakan PR, dengan mendampingi sampai
Mawar bisa mengerjakan dengan sendiri.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai bagus.
Orang tua memberi pujian pada Mawar saat
mendapatkan nilai 80 pada mata elajaran matematika.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Kegiatan yang dilakukan Mawar mengerjakan tugas
kelompok dalam membuat kreativitas dalam mata
pelajaran SBdP.
16. Anak bercerita pada orang tua Peneliti saat melakukan observasi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
tentang pengalaman sehari-harimu
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
menemukan pada bagian ini.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Mawar saat bertemu dengan orang lain menyapa
dengan memanggil namanya dan betanya mau
kemana?.
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang kurang
baik terhadap teman-teman dan
tetangga di lingkungan sekitar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat
ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak
sepatu yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan
diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu
makan siang.
Tidur siang.
Setelah makan malam harus meluangkan waktu
untuk belajar kurang lebih 1 jam.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Observasi 2 dengan Diana
Rabu, 8 Oktober 2014
Di rumah Diana, Karang Tengah, Sleman, Yogyakarta
17.30 – 21.00 WIB
Berikut adalah tabel hasil observasi 2 yang dilakukan pada petang sampai malam
hari:
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Tidak terlihat.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Tidak terlihat.
3. Perilaku yang dilakukan orang
tua ketika anak melakukan
kesalahan.
Anak mendapatkan jeweran, hal ini
untuk mengingatkan anak supaya lebih
teliti dam mengerjakan soal matematika.
.
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
Ibu menemani belajar anak dari awal
sampai akhir, anak selesai belajar ibu
mngecek kembali soal yang telah
dikerjakan.
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
Tidak terlihat.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Anak sedang mengerjakan PR, ibu
meminjam buku tugas dan menemukan
nilai 6 lalu dengan spontan ibu
mengatakan”Lho kok iso biji enem.
Wong Jawa kok ra iso Bahasa Jawa.”
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak berkata
bohong.
Tidak terlihat.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua
.
Ibu menemani adik menonton tv
kemudian menemani narasumber belajar.
Bapak masih belum pulang, bapak
narasumber bekerja sebagai tukang cukur
rambut.
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Sholat Magrib dan Sholat Isya’ dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga
menyetrika.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Menyiapkan makan malam dengan
membelikan bakso untuk keluarganya.
11. Tindakan yang dilakukan orang
tua saat anak tidak mau belajar.
Memberi semangat dan mengatakan,
“Jare arep nduwe tablet, mulane sinau!”
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
Memberi semangat dan mengatakan,
“Jare arep nduwe tablet, mulane sinau!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
Anak mengerjakan PR matematika
mengenai FPB dan KPK namun ketika
diperiksa oleh Ibunya jawaban Anak
tersebut masih kurang tepat, kemudian
Ibu mengajari menggunakan cara pohon
faktor.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
Tidak terlihat.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Sholat Isya’ di masjid belakang Giant
bersama Pak Dhenya.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-hari
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Anak bercerita tentang keluh kesah yang
dirasakan mengenai sakit herpes pada
bagian paha kirinya sehingga dia merasa
kesulitan saat duduk di kursi sekolah dan
sering kali teman-temannya ingin melihat
luka tersebut namun narasumber tidak
memperlihatkannya.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Anak ketika belajar di malam hari ibu
mendampingi dan adiknya ikut
menemani walaupun mengganggu
kegiatan belajar kakanya.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Ramah dan selalu ceria serta berusaha
memberi kenyamanan dengan
mengakrabkan diri, terlihat saat anak
akan pergi sholat.
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang kurang
baik terhadap teman-teman dan
tetangga di lingkungan sekitar.
Tidak terlihat.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Setelah sholat Isya’ harus langsung
pulang dan setelah itu mengerjakan PR
dan belajar kemudian menata barang-
barang untuk esok hari.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Tidak terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Observasi 2 dengan Happy
Rabu, 15 Oktober 2014
Di rumah Happy, Karang Tengah, Gamping, Sleman, Yogyakarta
17.30 – 21.00 WIB
Berikut adalah tabel deskripsi hasil observasi 2 yang dilakukan pada petang hari
sampai malam hari:
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Tidak terlihat.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Tidak terlihat.
3. Perilaku yang dilakukan orang
tua ketika anak melakukan
kesalahan.
Orang tua tidak begitu memperhatikan
apa yang menjadi kesalahan anaknya,
karena ibu lebih terfokus mengurusi
anaknya yang kecil.
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
Ibu hanya sekedar menemani, baru lima
menit menemani sudah melakukan
aktivtas lain karena anaknya yang kecil
meangis.
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
Tidak terlihat.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Tidak terlihat.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak berkata
bohong.
Tidak terlihat.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua
.
Tidak terlihat.
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Ibu menemani mengerjakan PR sambil
memberikan kegiatan untuk anaknya
yang kecil.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Ibu tidak menyiapkan makan, lalu ibu
meminta anak dan peneliti untuk keluar
beli makan.
11. Tindakan yang dilakukan orang
tua saat anak tidak mau belajar.
Menasehati namun anak hanya diam
karena dia tidak tau jawaban dari soal
PRnya.
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
Melalui sindiran tegas dengan berkata,
“Arep dadi opo kowe sesuk nek ra
sinau?”
13. Orang yang membantu Ibu memabantu mengerjakan PR anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
hanya 4 nomor karena dari 6 nomor yang
lain tidak bisa memberikan jawaban, dan
akhirnya peneliti ikut serta dalam
membantu mengerjakan PR.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
Tidak terlihat.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Makan bersama peneliti di warung dekat
rumah narasumber.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-hari
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Tidak terlihat.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Ayah bekerja. Bunda mengasuh adik dan
menemani belajar walau sebentar
kemudian menonton tv di kamar Ayah
Bunda. Setelah selesai belajar,
narasumber dan peneliti menonton tv di
kamar narasumber.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Selalu menyapa dan berusaha menjalin
hubungan yang akrab dengan orang lain
di lingkungan sekitar..
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang kurang
baik terhadap teman-teman dan
tetangga di lingkungan sekitar.
Tidak terlihat.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Pulang sebelum jam 17.30 WIB dan
setelah itu jika ingin bepergian harus izin
terlebih dahulu.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Tidak terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Annabel Neafela Santana
Hari, tanggal : Senin, 6 Oktober 2014
Tempat : Jalan Bugisan Selatan, Jomegatan No. 248
Waktu : 13.00 – 17.00
Observasi hari ke : 3
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Tidak ditemukan.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Melepas sepatu, ganti baju, minum air
putih, setelah itu melihat televisi sambil
menyalakan kipas angin dan tidur.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Tidak ditemukan.
4. Sikap dan tindakan orang tua saat
anak belajar.
Tidak ditemukan.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Tidak ditemukan.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Tidak ditemukan.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak berkata
bohong.
Saat ditanya Mamanya, Abel menjawab
bahwa ia sudah makan padahal
sebenarnya Abel belum makan. Abel tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
makan siang karena cuaca hari ini panas
sehingga dia malas untuk makan. Mama
Abel menengok lauk yang ada di meja
makan masih utuh kemudian Beliau
bertanya pada Abel dan memberi nasihat
agar Abel tidak berbohong karena makan
adalah salah satu kebutuhan untuk
kesehatan dan jika Abel makan tidak
teratur maka perut Abel akan sakit.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Papa Abel bekerja di Telkom sedangkan
Ibu Abel bekerja di PU bagian 3M,
Sumber Daya Manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua
ketika berada di rumah.
Mama memasak sedangkan Papa
membersihkan rumah. Setelah selesai
mengerjakan pekerjaan rumah, orang tua
Abel mengerjakan laporan pekerjaan.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Menyiapkan dan menyediakan makanan
dan minuman kesukaan Abel.
11. Tindakan yang dilakukan orang
tua saat anak tidak mau belajar.
Tidak ditemukan.
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Tidak ditemukan.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak merasa
kesulitan untuk menjawabnya.
Tidak ditemukan.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
orang tua jika anak berhasil dan
mendapat nilai bagus.
Tidak ditemukan.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Abel pergi bermain ke rumah teman
gereja kemudian menanyakan lagu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
latian koor hari Minggu.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-harimu
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Tidak ditemukan.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Tidak ditemukan.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Diam dan tidak menyapa.
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang kurang
baik terhadap teman-teman dan
tetangga di lingkungan sekitar.
Mama memberi nasihat agar Abel ramah
dan selalu menyapa tetangga sekitar.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Pulang sekolah lalu tidur siang, boleh
main tetapi tidak lebih dari jam tiga sore.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Memberi teguran agar selalu izin jika
akan bepergian karena jika tidak izin
orang tua kebingungan untuk mencari
keberadaan Abel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama : Titah Winengku Palimirmaningtyas
Hari, tanggal : Sabtu, 4 Oktober 2014
Tempat : Kuningan, Blok i, No.30 a, Catur Tunggal Depok Sleman.
Waktu : 14.00 – 17.00
Pertemuan ke : 2
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
hari setelah bangun tidur.
Tidak ditemukan.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Melepas sepatu kemudian meletakkannya
di rak sepatu, ganti baju lalu makan siang.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
ketika anak melakukan kesalahan.
Tidak ditemukan
4. Sikap dan tindakan orang tua saat
anak belajar.
Ibu tidak menemani, Beliau mengerjakan
laporan pekerjaannya.
5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
merapikan tempat tidur.
Tidak ditemukan.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
Tidak ditemukan.
7. Sikap dan tindakan orang tua ketika
mengetahui anak berkata bohong.
Tidak ditemukan.
8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Ayah bekerja sebagai swasta dan Ibu
bekerja sebagai PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua Ibu beristrahat setelah itu mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
ketika berada di rumah. pekerjaan rumah seperti: menyapu,
mencuci piring, kemudian memasak.
Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah,
Ibu titah membuat laporan pekerjaan.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
sehari-harimu.
Menyiapkan makan siang dan
menyediakan makanan seperti mie dan
telur karena Titah biasa memasak sendiri
jika Ibunya belum pulang.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua
saat anak tidak mau belajar.
Ibu berkata, “Kalau kamu malas untuk
belajar dan mendapatkan nilai yang kurang
baik tanggung aja sendiri.”
12. Cara orang tua mengingatkan agar
anak belajar.
Ibu berkata, “Apa kewajibanmu?”
kemudian Titah langsung mengambil buku
untuk belajar sambil kepala yang
menunduk.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak merasa
kesulitan untuk menjawabnya.
Ibu.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
orang tua jika anak berhasil dan
mendapat nilai bagus.
Orang tua memberi pujian dan berjanji jika
Titah bisa mempertahankan nilainya pada
akhir semester, Ibu akan membelikan tas.
15. Kegiatan anak di luar rumah. Belajar bersama di rumah teman yang
dekat dengan rumahnya.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-harimu
dan perasaan anak ketika
menceritakan hal tersebut.
Titah bercerita bahwa di kelas seringkali
dia merasa malas mengikuti pelajaran
karena teman-teman kelasnya sering
membuat gaduh. Ibu Titah pun memberi
tanggapan agar Titah tetap fokus pada
pelajaran.
17. Waktu untuk berkumpul bersama
keluarga setiap hari.
Intensitas waktu untuk berkumpul bersama
sangat minim karena setiap harinya Bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Titah belum tentu pulang. Ibu Titah juga
sibuk dengan pekerjaannya.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
Ramah dan memberi senyuman.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak
melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman dan tetangga
di lingkungan sekitar.
Tidak ditemukan.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di
rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah titah
yaitu :
Pulang sekolah sepatu diletakan di rak
sepatu yang telah tersedia.
Pulang sekolah ganti baju dan seragam
sekolah diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki
lalu makan siang.
Tidur siang.
21. Tanggapan orang tua ketika anak
pergi tanpa izin.
Tidak ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Validator
di tempat
Dengan hormat,
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan validasi
instrumen dalam penelitian kualitatif yang berjudul : Persepsi Anak Terhadap
Pola Asuh Orang Tua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak terhadap pola
asuh orang tua. Studi ini akan mendukung penyelesaian skripsi sarjana pendidikan
saya pada progam studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin
kerahasiaannya. Saya akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses
data Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini akan disajikan untuk masyarakat umum,
namun tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan
untuk menelusur identitas Bapak/Ibu.
Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan mengisi lembar
penilaian yang tersedia. Instrumen penelitian yang sudah diisi akan saya ambil
kembali dari Bapak/Ibu pada hari Jumat, 3 Oktober 2014.
Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk
menghubungi saya atau dosen pembimbing saya E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.
Ed.D. dan Th. Yunia S., S.Pd., M.Hum. dengan alamat email:
[email protected] dan [email protected]
Terima kasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Hormat kami,
Endika Elshanta Erawati Yovita Siska Febriana
Mahasiswa Prodi PGSD Mahasiswa Prodi PGSD
111134233 111134072
085728841170 (mobile) 085643277233 (mobile)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
Yth. Bapak/Ibu Validator
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu serta
memberikan komentar/ saran terhadap instrumen wawancara berikut pada kolom
yang tersedia.
No. Komponen Penilaian Skor
Komentar/ Saran 1 2 3 4
1. Kelengkapan pedoman
wawancara.
2. Kesesuaian antara kisi-
kisi dengan pertanyaan
yang akan diajukan.
3. Ketepatan pemilihan kata
untuk menggambarkan
kondisi yang diamati.
4. Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis
dalam pedoman
wawancara.
Rekomendasi secara keseluruhan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Yogyakarta, … Oktober 2014
Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
KISI-KISI WAWANCARA ANAK
1. Kisi-Kisi Wawancara Anak
No Topik Pertanyaan
1. Kontrol Orang Tua terhadap Anak.
a. Disiplin
b. Hukuman fisik
c. Penonjolan kekuasaan
d. Agresi psikologis
2. Kejelasan Komunikasi.
Pemberian kasih sayang
3. Tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak berkembang sesuai
usianya).
Teknik Induktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Diana Baumrid (1989: 23-24).Teori
tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang
tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak,
komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar
menjadi matang. Berikut adalah panduan wawancara yang disusun berdasarkan
teori Baumrid (2009: 404-407):
Tabel Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Kontrol Orang
Tua terhadap
Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta
pengajaran kontrol
diri dan perilaku yang
dianggap pantas.
Apa yang kamu lakukan
di pagi hari setelah
bangun tidur?
Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan setelah
pulang dari sekolah?
Apa yang dilakukan
orang tuamu ketika
kamu melakukan
kesalahan?
Apa yang orang tuamu
lakukan saat kamu
belajar?
Hukuman
fisik
Penggunaan kekuatan
fisik dengan tujuan
agar anak merasakan
rasa sakit untuk
memperbaiki atau
mengontrol perilaku
anak tetapi tidak
mencederai.
Bagaimana reaksi orang
tuamu ketika kamu lupa
untuk merapikan tempat
tidur?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Penonjolan
kekuasaan
Menghentikan atau
menekankan perilaku
yang tidak diinginkan
melalui kontrol orang
tua yang dilakukan
secara verbal atau
fisik; dalam hal ini
termasuk meminta,
ancaman, penarikan
hak-hak, memukul,
atau bentuk hukuman
lainnya.
Ketika kamu
mendapatkan nilai yang
tidak bagus, apa yang
dilakukan orang tuamu?
Agresi
psikologis
Serangan verbal yang
dapat menyebabkan
kerugian psikologis,
seperti berteriak
(bentuk yang paling
umum), mengumpat,
mengejek,
mengancam akan
memukul, atau
mengancam mengusir
anak.
Apa yang diucapkan
oleh orang tuamu saat
kamu berkata bohong?
Komunikasi
Pemberian
kasih
sayang
Dapat berbentuk
mengabaikan isolasi,
atau menunjukan
ketidaksukaan kepada
anak.
Apa pekerjaan orang
tuamu?
Apa pendapatmu
tentang pekerjaan orang
tua?
Apa saja yang dilakukan
orang tuamu ketika
berada di rumah?
Siapa yang memenuhi
kebutuhan sehari-
harimu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
Apakah yang dilakukan
orang tuamu saat kamu
tidak mau belajar?
Bagaimana cara orang
tuamu mengingatkan
agar kamu belajar?
Siapa yang
membantumu
mengerjakan PR jika
kamu merasa kesulitan
untuk menjawabnya?
Apa yang dilakukan
oleh orang tuamu saat
kamu berhasil atau
mendapatkan nilai baik?
Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan di luar
rumah?
Apakah kamu bercerita
pada orang tua tentang
pengalaman sehari-
harimu? Bagaimana
perasaanmu ketika
menceritakan hal
tersebut?
Apakah kamu memiliki
waktu untuk berkumpul
bersama keluargamu
setiap hari?
Tuntutan
orang tua
untuk menjadi
matang (anak
Teknik
Induktif
Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk
menumbuhkan
perilaku yang
Bagaimana sikapmu
saat bertemu dengan
orang lain di lingkungan
sekitar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Komponen Aspek Deskripsi Pertanyaan
berkembang
sesuai usianya)
diinginkan dengan
merangsang rasa
keadilan dan
penalaran anak.
Bagaimana sikap orang
tuamu ketika melihat
kamu melakukan hal
yang kurang baik
terhadap teman-teman
dan tetangga di
lingkungan sekitar?
Aturan-aturan apa saja
yang diterapkan di
rumahmu?
Bagaimana tanggapan
orang tuamu ketika
kamu pergi tanpa izin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LEMBAR WAWANCARA ANAK
I. IDENTITAS ANAK
Nama :
Hari/ tanggal :
Tempat :
Waktu :
II. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur?
2. Kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari sekolah?
3. Apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan?
4. Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar?
5. Bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk merapikan tempat
tidur?
6. Ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang dilakukan
orang tuamu?
7. Apa yang diucapkan oleh orang tuamu saat kamu berkata bohong?
8. Apa pekerjaan orang tuamu?
9. Apa pendapatmu tentang pekerjaan orang tua?
10. Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah?
11. Siapa yang memenuhi kebutuhan sehari-harimu?
12. Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau belajar?
13. Bagaimana cara orang tuamu mengingatkan agar kamu belajar?
14. Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan
untuk menjawabnya?
15. Apa yang dilakukan oleh orang tua saat kamu berhasil atau mendapat
nilai baik?
16. Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah?
17. Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehari-
harimu? Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
18. Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu
setiap hari?
19. Bagaimana sikapmu saat bertemu saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar?
20. Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu melakukan hal yang
kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar?
21. Aturan-aturan apa saja yang diterapkan di rumah mu?
22. Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
Yogyakarta, … Oktober 2014.
Pengamat
(……………………..….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI
Yth. Bapak/Ibu Validator
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu serta
memberikan komentar/saran terhadap instrumen observasi berikut pada kolom
yang tersedia.
No. Komponen Penilaian Skor
Komentar/ Saran 1 2 3 4
1. Kelengkapan pedoman
observasi.
2. Kesesuaian antara kisi-
kisi dengan objek yang
diamati.
3. Ketepatan pemilihan
kata untuk
menggambarkan kondisi
yang diamati.
4. Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis
yang baku dalam
pedoman observasi.
Rekomendasi secara keseluruhan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Yogyakarta, …. Oktober 2014
Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Diana Baumrid (1989: 23-24).Teori
tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang
tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak,
kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap
anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan obserrvasi yang disusun
berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407):
Tabel Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
Kontrol Orang
Tua terhadap
Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta
pengajaran kontrol
diri dan perilaku yang
dianggap pantas.
Kegiatan yang dilakukan
di pagi hari setelah
bangun tidur.
Kegiatan yang dilakukan
anak setelah pulang
sekolah.
Perilaku yang dilakukan
orang tua ketika anak
melakukan kesalahan.
Perilaku yang
ditunjukkan oleh orang
tua saat anak belajar..
Hukuman
fisik
Penggunaan kekuatan
fisik dengan tujuan
agar anak merasakan
rasa sakit untuk
memperbaiki atau
mengontrol perilaku
anak tetapi tidak
mencederai.
Reaksi orang tua ketika
anak lupa merapikan
tempat tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
Penonjolan
kekuasaan
Menghentikan atau
menekankan perilaku
yang tidak diinginkan
melalui kontrol orang
tua yang dilakukan
secara verbal atau
fisik; dalam hal ini
termasuk meminta,
ancaman, penarikan
hak-hak, memukul,
atau bentuk hukuman
lainnya.
Sikap orang tua ketika
anak mendapatkan nilai
yang tidak bagus.
Agresi
psikologis
Serangan verbal yang
dapat menyebabkan
kerugian psikologis,
seperti berteriak
(bentuk yang paling
umum), mengumpat,
mengejek,
mengancam akan
memukul, atau
mengancam mengusir
anak.
Sikap orang tua ketika
mengetahui anak berkata
bohong.
Komunikasi
Pemberian
kasih
sayang
Dapat berbentuk
mengabaikan isolasi,
atau menunjukan
ketidaksukaan kepada
anak.
Pekerjaan dan kegiatan
yang dilakukan orang
tua.
Kegiatan yang dilakukan
orang tua ketika berada
di rumah.
Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-
harimu.
Tindakan yang
dilakukan orang tua saat
anak tidak mau belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
Cara orang tua
mengingatkan agar anak
belajar.
Orang yang membantu
mengerjakan PR jika
anak merasa kesulitan
untuk menjawabnya.
Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika
anak berhasil atau
mendapat nilai baik.
Kegiatan anak di luar
rumah.
Anak bercerita pada
orang tua tentang
pengalaman sehari-
harimu dan perasaan
anak ketika
menceritakan hal
tersebut.
Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap
hari.
Tuntutan
orang tua
untuk menjadi
matang (anak
berkembang
sesuai
usianya)
Teknik
Induktif
Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk
menumbuhkan
perilaku yang
diinginkan dengan
merangsang rasa
keadilan dan
penalaran anak.
Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
Sikap orang tua ketika
melihat anak melakukan
hal yang kurang baik
terhadap teman-teman
dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Aturan-aturan yang
diterapkan di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Komponen Aspek Deskripsi Item Observasi
Tanggapan orang tua
ketika anak pergi tanpa
izin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK
TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Hari, tanggal :
Tempat :
Waktu :
Petunjuk Pengisian :
Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom
keterangan!
No. Objek yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan yang dilakukan di
pagi hari setelah bangun tidur.
2. Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
3. Perilaku yang dilakukan orang
tua ketika anak melakukan
kesalahan.
4. Sikap dan tindakan orang tua
saat anak belajar.
5. Reaksi orang tua ketika anak
lupa merapikan tempat tidur.
6. Sikap orang tua ketika anak
mendapatkan nilai yang tidak
bagus.
7. Sikap dan tindakan orang tua
ketika mengetahui anak
berkata bohong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
8. Pekerjaan dan kegiatan orang
tua .
9. Kegiatan yang dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
10. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-harimu.
11. Tindakan yang dilakukan
orang tua saat anak tidak mau
belajar.
12. Cara orang tua mengingatkan
agar anak belajar.
13. Orang yang membantu
mengerjakan PR jika anak
merasa kesulitan untuk
menjawabnya.
14. Sikap dan tindakan yang
dilakukan orang tua jika anak
berhasil dan mendapat nilai
bagus.
15. Kegiatan anak di luar rumah.
16. Anak bercerita pada orang tua
tentang pengalaman sehari-
harimu dan perasaan anak
ketika menceritakan hal
tersebut.
17. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap hari.
18. Sikap anak saat bertemu
dengan orang lain di
lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
19. Sikap orang tua ketika melihat
anak melakukan hal yang
kurang baik terhadap teman-
teman dan tetangga di
lingkungan sekitar.
20. Aturan-aturan yang diterapkan
di rumah.
21. Tanggapan orang tua ketika
anak pergi tanpa izin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Endika Elshanta Erawati, lahir di Klaten pada tanggal 4
Desember 1992. Beragama Kristen dan bertempat tinggal di
Jabungan, RT 20/ RW 009, Desa Gondang, Kecamatan
Kebonarum Klaten. Mempunyai orang tua bernama Didik
Arwanto dan Endang Sri Lestari.
Pendidikan Dasar diselesaikan di SD Jetis 1 Klaten pada tahun 2005.
Pendidikan Menengah diselesaikan di SMP Kristen 1 Klaten pada tahun 2008.
Pendidikan Atas diselesaikan di SMA N 1 Karangnongko Klaten pada tahun 2011.
Tahun 2011 melanjutkan pendidikan di Yogyakarta untuk kuliah di Sanata Dharma,
Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan, Jurusan IImu Pengetahuan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI