50
KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Ervin NIM: 138114130 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017. 7. 13. · Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT

    INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

    DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

    Program Studi Farmasi

    Oleh:

    Ervin

    NIM: 138114130

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT

    INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

    DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

    Program Studi Farmasi

    Oleh:

    Ervin

    NIM: 138114130

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PRAKATA

    Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat,

    dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kesesuaian

    Dosis Antibiotika Pasien Pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS

    Panti Rapih Yogyakarta Dengan Metode Body Surface Area Dan Pedoman

    Terapi” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di

    Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis

    dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai

    pihak, dan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku pembimbing utama dan DPA

    FSM C yang tidak kenal lelah dalam memberi bimbingan, motivasi, semangat

    serta kritik saran dalam penyusunan proposal hingga penulis dapat

    menyelesaikan penelitian ini.

    3. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. dan Ibu dr Fenty, M.Kes., Sp.PK.

    selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam

    penyelesaian penelitian ini.

    4. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk

    melakukan penelitian.

    5. Kedua orang tua tercinta, Alm. Sugito Widjaja dan Ibu Laniwati, yang setia

    mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalani kehidupan serta dalam

    penyelesaian penelitian skripsi.

    6. Kakak Evan Widjaja dan Adik Ernest Widjaja yang telah memberikan

    motivasi, semangat dan doa sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

    7. Teman-teman seperjuangan skripsi, Xaviersakti Adrimartja, Regina Asri

    Cahyaningtyas, dan Victoria Sara Desindy yang telah menemani dalam suka

    maupun duka selama proses pembuatan proposal skripsi, penelitian hingga

    skripsi ini terselesaikan.

    8. Teman-teman angkatan 2013 atas motivasi dan bantuan dalam penyusunan

    skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    9. Teman-teman “Main Bersama Dota 2” yang sudah menemani dalam

    melepas penat, berbagi kesenangan dan kekesalan, serta melatih kekompakan

    dalam mencapai satu tujuan yang sama.

    Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, maka

    penulis terbuka terhadap kritik dan saran sehingga hasil penelitian dapat menjadi

    lebih bermanfaat, terutama dalam bidang kefarmasian. Terimakasih.

    Yogyakarta, 5 Juni 2017

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    PRAKATA .......................................................................................................... iv

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

    ABSTRAK .......................................................................................................... xii

    ABSTRACT .......................................................................................................... xiii

    PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

    METODE PENELITIAN .................................................................................... 2

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karakteristik Demografi Pasien .................................................................. 5

    Persentase Peresepan Antibiotik ................................................................. 5

    Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman

    Terapi .......................................................................................................... 7

    KESIMPULAN ................................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 14

    BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa ................................................... 4

    Tabel II. Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin........... 5

    Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi

    Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita

    Gastroenteritis Akut ........................................................................ 6

    Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik

    Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA .......................................... 7

    Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA

    dengan Pedoman Terapi .................................................................. 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni

    2015 - Juli 2016............................................................................... 3

    Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis

    anak berdasarkan BSA .................................................................... 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Ethical clearance penelitian ........................................................ 14

    Lampiran 2. Surat izin penelitian dari RS Panti Rapih Yogyakarta ................ 15

    Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika ................................................... 16

    Lampiran 4. Lembar pengambilan data penelitian .......................................... 17

    Lampiran 5. Definisi operasional penelitian .................................................... 18

    Lampiran 6. Data hasil pengujian statistik ...................................................... 20

    Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square .............................................................. 34

    Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa ....................................................... 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    ABSTRAK

    Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di

    Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab gejala dari gastroenteritis akut yang

    sering terjadi pada anak. Penanganan kasus diare dapat dilakukan dengan

    pemberian antibiotik empiris ataupun spesifik. Pengobatan dengan antibiotik

    memerlukan perhatian khusus, jika tidak tepat dalam pemberian, dapat

    menyebabkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    adanya hubungan keeratan serta persentase peresepan antibiotik yang memiliki

    dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula Body Surface Area (BSA)

    dan Guideline. Persentase kesesuaian antibiotik dapat dilihat dengan

    membandingkan dosis yang dihitung menggunakan formula BSA dengan

    Guideline. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan

    cross-sectional yang bersifat retrospektif dengan menggunakan 315 data rekam

    medik dengan 516 peresepan antibiotik. Terdapat 381 (73.84%) peresepan

    antibiotik yang memiliki dosis belum tepat yang dihitung dengan formula BSA,

    dan 373 (72.29%) peresepan antibiotik yang memiliki dosis belum tepat

    berdasarkan Guideline. Hasil uji Chi-Square (p = 0,000) menyatakan terdapat

    perbedaan bermakna mengenai kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung dengan

    formula BSA dan Guideline. Uji Cohen’s Kappa pada 516 peresepan antibiotik

    didapatkan hasil (k = 0,42) yang menunjukkan kesesuaian dosis antara formula

    BSA dengan Guideline bernilai cukup. Hasil ini menggambarkan formula BSA

    dan Guideline berbeda dalam penentuan dosis obat.

    Kata Kunci: Gastroenteritis, Diare, BSA, Pedoman Terapi, Kesesuaian

    Dosis Antibiotik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    ABSTRACT

    Gastroenteritis is the leading cause of death in pediatrics in Indonesia.

    Diarrhea is one of the symptom from acute gastroenteritis that often occurs in

    children. The treatment of diarrhea can be done by using empirical or specific

    antibiotics. Treatment with antibiotics need special attention, if not appropriate in

    the provision, it can cause antibiotic resistance. The aim of this study is to know

    the existence of the close relations as well as the percentage of antibiotics

    prescription that the doses isn’t appropriate which calculated using Body Surface

    Area (BSA) formula and the Guideline. The percentage conformity of antibiotics

    can be seen by comparing the doses which is calculated using BSA formula and

    the Guideline. This research is an observational analytical with cross-sectional

    and retrospective study design on 315 medical record data with 516 prescription

    of antibiotics. There are 381 (73.84 %) antibiotic prescription that have

    inappropriate doses calculated using BSA formula, and 373 (72.29 %) antibiotic

    prescription that have inappropriate doses based on Guideline. The chi-square

    test results (p = 0,000) said there is a difference about doses conformity of

    antibiotics calculated using BSA formula and Guideline. The cohen's Kappa test

    in 516 antibiotics prescription obtained the results of (k = 0,42) that indicate the

    doses conformity between BSA formula with Guideline are worth enough. This

    outcome describes BSA formula and the Guideline have difference in the deciding

    of medicine doses.

    Key Words: Gastroenteritis, Diarrhea, BSA, Guidelines, Conformity Dose of

    Antibiotics

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    PENDAHULUAN

    Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang

    ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Chow et al. 2010).

    Penyebab gastroenteritis terbesar adalah karena infeksi. Gastroenteritis infeksi

    dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, protozoa, yang penularannya secara

    fekal-oral (Marcdante and Kliegman 2014). Diare merupakan salah satu masalah

    kesehatan yang masih terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, karena

    morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan

    Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan riset kesehatan dasar dari tahun ke

    tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita

    di Indonesia (Riskesdas, 2007). Di Provinsi Yogyakarta, kasus diare yang

    ditangani pada Kabupaten atau Kota Yogyakarta pada tahun 2012 berjumlah

    133.114 kasus diare (Dinas Kesehatan DI Yogyakarta 2013).

    Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut

    infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa

    pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik dapat secara empiris, tetapi terapi

    antibiotik spesifik diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman (Farthing et

    al. 2012). Pemberian terapi antibiotik memerlukan perhatian, karena jika dosis

    antibiotik tidak tepat maka dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Apabila

    terjadi resistensi antibiotik, maka penyakit infeksi akan sulit untuk disembuhkan.

    Semakin banyaknya peresepan antibiotik yang kurang tepat, maka akan

    meningkatkan kasus resistensi antibiotik. Semakin tingginya akan kejadian

    resistensi antibiotik, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius,

    seperti memperlama kesembuhan, meningkatkan biaya pengobatan karena harus

    dirawat dan mendapatkan perawatan intensif (Varley et al. 2009).

    Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam terapi untuk pediatrik

    adalah pemilihan dosis yang optimal. Regimen dosis tidak dapat disederhanakan

    hanya berdasarkan berat badan atau luas permukaan tubuh pasien pediatrik yang

    diperoleh dari ekstrapolasi data pasien dewasa (Schwinghammer et al. 2014)

    Penelitian mengenai perbedaan proporsi kesesuaian dosis antibiotik

    gastroenteritis akut pasien pediatrik rawat inap dilakukan di Rumah Sakit Panti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Rapih Yogyakarta, merupakan rumah sakit kelas B di Yogyakarta yang memiliki

    345 tempat tidur, dengan nilai Bed Occupancy Ration (BOR) sebesar 78.65%.

    Diharapkan melalui penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dapat

    memberikan informasi terkait perbedaan kesesuaian dosis pasien pediatrik yang

    dihitung berdasarkan Body Surface Area (BSA) dan pedoman terapi, sehingga

    dapat menjadi acuan perhitungan dosis untuk pasien pediatrik.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien pediatrik

    rawat inap penderita gastroenteritis akut di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

    Tujuan selanjutnya yaitu mengetahui persentase peresepan antibiotik yang

    memiliki dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula BSA dan

    pedoman terapi serta mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian dosis

    antibiotik yang dihitung berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi pada

    pasien pediatrik rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni

    2015 - Juni 2016.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah observasional analitik karena pada penelitian

    ini tidak dilakukan intervensi ataupun perlakuan terhadap subjek penelitian serta

    pada penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas

    dengan variabel tergantung. Penelitian ini bersifat cross-sectional yaitu penelitian

    yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel hanya satu

    kali, pada satu saat. Pengambilan data dilakukan dengan cara retrospektif melalui

    penelusuran data rekam medik pasien terdiagnosa gastroenteritis akut di Rumah

    Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode Juni 2015 - Juni 2016. Pada penelitian

    ini dilihat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan pasien pediatrik

    gastroenteritis akut sudah sesuai dosis atau tidak dengan berdasarkan pedoman

    terapi dan dengan perhitungan konversi dosis dewasa menggunakan Body Surface

    Area (BSA).

    Variabel bebas pada penelitian ini yaitu metode perhitungan dosis

    berdasarkan BSA dan pedoman terapi. Variabel tergantung yakni kesesuaian dosis

    antibiotik. Variabel pengacau yang dapat dikendalikan pada penelitian yaitu umur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    61 Rekam medik

    dieksklusi.

    645 Rekam medik pasien

    pediatrik periode Juni 2015 -

    Juni 2016 (376 rekam medik

    terdiagnosa GEA)

    315 Rekam medik

    masuk kriteria inklusi. 36 Tidak menggunakan

    terapi antibiotika

    6 Data tidak lengkap pada

    rekam medik

    19 Data hilang / tidak ada

    315 Rekam medik

    digunakan, dengan 516

    peresepan antibiotik

    pasien dengan umur 0 - 12 tahun. Variabel pengacau yang tidak dapat

    dikendalikan pada penelitian yaitu keadaan patologi pasien serta interaksi obat

    yang dapat terjadi.

    Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni 2015 - Juli 2016

    Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2017 di Rumah Sakit

    Panti Rapih Yogyakarta. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien pediatrik usia 0 -

    12 tahun baik laki-laki atau perempuan yang didiagnosis positif menderita

    gastroenteritis akut yang dirawat dan menyelesaikan pengobatan di Rumah Sakit

    Panti Rapih Yogyakarta, masuk dalam klasifikasi ICD-10 untuk gastroenteritis

    akut infeksi (A09), memiliki kelengkapan data seperti usia, berat badan, serta

    mendapatkan terapi antibiotik. Kriteria eksklusi pada penelitian ini seperti pasien

    dengan catatan rekam medik yang tidak lengkap atau tidak bisa dikonfirmasi, dan

    pasien pediatrik yang terdiagnosa gastroenteritis akut dengan beberapa penyakit

    infeksi penyerta lain.

    Pengumpulan data melalui pencatatan data usia, jenis kelamin, berat

    badan, antibiotik yang digunakan, frekuensi pemberian antibiotik, durasi

    pemberian antibiotik, dan jalur pemberian antibiotik. Data diolah secara deskriptif

    dengan memberikan gambaran karakteristik pasien pediatrik gastroenteritis akut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    sebagai subjek penelitian, profil penggunaan antibiotik pasien. Perhitungan dosis

    dengan formula BSA yang digunakan pada penelitian ini yaitu formula BSA yang

    hanya menggunakan variabel berat badan anak saja, karena pada data yang

    diambil untuk penelitian ini, tidak semua data memiliki variabel tinggi badan.

    Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis anak berdasarkan

    BSA Pedoman terapi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MIMS, World

    Gastroenterology Organisation (WGO) Guideline, Antibiotic Guideline, dan

    National Antibiotic Guideline (NAG). Pedoman terapi yang digunakan berfungsi

    sebagai pembanding dengan peresepan obat antibiotik yang didapat oleh pasien.

    Uji komparatif kategorik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Cohen’s

    Kappa, uji berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian

    dosis antibiotik berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi serta untuk

    menghitung persen persetujuan atau kesesuaian antara dua variabel atau rater

    yang dilihat berdasarkan hasil perhitungan dari nilai k. Rater pada penelitian ini

    yaitu dosis anak berdasarkan BSA dan dosis anak berdasarkan pedoman terapi.

    Tabel I. Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa

    Nilai Kappa Level of Agreement % of Data that are Reliable

    0 - 0,20 Tidak Ada 0 - 4 %

    0,21 - 0,39 Minimal 4 - 15 %

    0,40 - 0,59 Cukup 15 - 35 %

    0,60 - 0,79 Sedang 35 - 63 %

    0,80 - 0,90 Kuat 63 - 81 %

    > 0,90 Nyaris Sempurna 82 - 100 %

    4 x (Berat badan anak dalam kilogram) + 7

    (Berat badan anak dalam kilogram) + 90

    BSA2 =

    BSA2

    1,7 Dosis Anak = x Dosis Dewasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karakteristik Demografi Pasien

    Pada penelitian ini, jumlah sampel yang didapat berjumlah 315 rekam

    medik pasien pediatrik rawat inap RS Panti Rapih yang terdiagnosa gastroenteritis

    akut. Jumlah pasien laki - laki sebesar 175 (55,56%) rekam medik dan perempuan

    sebesar 140 (44,44%) rekam medik.

    Tabel II. Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

    Karakteristik

    Jumlah

    Pasien

    n = 315

    Persentase

    (%)

    Umur (Tahun)

    0 - 2 138 43,81

    2 - 6 132 41,90

    6 - 12 45 14,29

    Jenis Kelamin

    Laki - Laki 175 55,56

    Perempuan 140 44,44

    Berdasarkan penelitian Cöl et al. (2013) menyatakan bahwa angka

    kejadian gastroenteritis akut pada anak dibawah 5 tahun lebih tinggi dibandingkan

    dengan anak yang berusia diatas 5 tahun, hal ini dikarenakan kondisi fisiologis

    organ pada anak dibawah 5 tahun masih belum terbentuk sempurna dan kondisi

    sistem imun belum bekerja dengan baik. Hal ini diperjelas oleh Kementrian

    Kesehatan Republik Indonesia (2011), bahwa angka kejadian tertinggi di

    Indonesia terdapat pada anak usia 0 - 5 tahun, untuk jenis kelamin angka kejadian

    hampir sama. Pada penelitian ini, angka kejadian tertinggi terjadi pada pasien

    yang berumur 0 - 2 dengan 138 (43.81%) pasien dan pada pasien yang berumur 2

    - 6 dengan 132 (41.90%) pasien. Angka kejadian bila dilihat dari jenis kelamin,

    tidak jauh berbeda.

    Persentase Peresepan Antibiotik

    Pada penelitian ini terdapat 516 peresepan antibiotika dari 315 rekam

    medik yang diteliti. Pada Tabel II, terdapat empat penggunaan tertinggi obat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    antibiotik pada pasien pediatrik rawat inap gastroenteritis akut, yaitu

    Metronidazole (26.94%), Cefotaxime (24.42%), Cefixime (11.24%) dan

    Paromomycin (11.24%). Berdasarkan World Gastroenterology Organisation

    Guideline, antibiotik yang banyak dijadikan sebagai lini pertama berdasarkan

    penyebab diare yaitu Azithromycin, Ciprofloxacin, dan Metronidazole.

    Penggunaan obat untuk lini pertama berbeda dengan hasil penelitian yang sudah

    dilakukan, oleh Sari dan Rahmawati (2016) bahwa antibiotik yang paling banyak

    digunakan untuk menangani kasus gastroenteritis akut yaitu Cefotaxime dan

    Metronidazole.

    Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi

    Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita Gastroenteritis Akut

    Antibiotik

    Jumlah

    n = 516

    (%)

    Frekuensi

    n (%)

    Durasi

    n (%)

    Sesuai Tidak

    Sesuai Sesuai

    Tidak

    Sesuai

    Amikasin 21 (4,07) 15 (2,91) 6 (1,16) 14 (2,71) 7 (1,36)

    Amoxicillin 14 (2,71) 10 (1,94) 4 (0,78) 10 (1,94) 4 (0,78)

    Ampicillin 1 (0,19) 1 (0,19) 0 (0) 0 (0) 1 (0,19)

    Azitromisin 3 (0,58) 2 (0,39) 1 (0,19) 1 (0,19) 2 (0,39)

    Cefadroxile 15 (2,91) 10 (1,94) 5 (0,97) 2 (0,39) 13 (2,52)

    Cefixime 58 (11,24) 53 (10,27) 5 (0,97) 15 (2,91) 43 (8,33)

    Cefotaxime 126 (24,42) 126 (24,42) 0 (0) 21 (4,07) 105 (20,35)

    Ceftriaxone 7 (1,36) 1 (0,19) 6 (1,16) 2 (0,39) 5 (0,97)

    Ciprofloxacin 4 (0,78) 4 (0,78) 0 (0) 2 (0,39) 2 (0,39)

    Cotrimoxazole 16 (3,10) 15 (2,91) 1 (0,19) 9 (1,74) 7 (1,36)

    Eritromisin 29 (5,62) 29 (5,62) 0 (0) 13 (2,52) 16 (3,10)

    Gentamisin 16 (3,10) 13 (2,52) 3 (0,58) 12 (2,33) 4 (0,78)

    Imipenem 3 (0,58) 1 (0,19) 2 (0,39) 1 (0,19) 2 (0,39)

    Imipenem

    Cilastatin 1 (0,19) 0 (0) 1 (0,19) 1 (0,19) 0 (0)

    Levofloxacin 3 (0,58) 3 (0,58) 0 (0) 1 (0,19) 2 (0,39)

    Meropenem 2 (0,39) 1 (0,19) 1 (0,19) 1 (0,19) 1 (0,19)

    Metronidazole 139 (26,94) 100 (19,38) 39 (7,56) 32 (6,20) 107 (20,74)

    Paromomycin 58 (11,24) 57 (11,05) 1 (0,19) 13 (2,52) 45 (8,72)

    Total 516 (100) 441 (85,47) 75 (14,53) 150 (29,07) 366 (70,93)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Dari data pengobatan antibiotik yang diberikan kepada pasien, terdapat

    ketepatan pemberian frekuensi obat antibiotik sebanyak 441 (85,47%) antibiotik,

    untuk ketidaktepatan frekuensi obat antibiotik sebanyak 75 (14,53%). Untuk tepat

    durasi pengobatan antibiotik sebanyak 150 (29,07%) sedangkan ketidaktepatan

    durasi pengobatan antibiotik sebanyak 366 (70,93%). Tingginya angka

    ketidaktepatan frekuensi dan durasi pengobatan antibiotik akan berpengaruh pada

    tingkat perkembangan bakteri yang resistensi, bakteri tersebut tidak akan mati

    dengan pemberian antibiotik yang sama. Pencegahan untuk mengurangi angka

    resistensi antibiotik yaitu dengan penggunaan antibiotik yang tepat, meliputi tepat

    dosis, tepat durasi dan tepat frekuensi (Varley et al. 2009).

    Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman

    Terapi

    Peneliti melakukan pengelompokan kesesuaian dosis berdasarkan

    perbandingan yang digunakan, yaitu BSA dan Pedoman Terapi. Untuk melihat

    kesesuaian dosis dengan BSA, digunakan rumus perhitungan BSA lalu

    dibandingkan dengan dosis pada resep. Untuk melihat kesesuaian dosis dengan

    pedoman terapi digunakan MIMS, World Gastroenterology Organisation (WGO)

    Guideline, Antibiotic Guideline, dan National Antibiotic Guideline (NAG) sebagai

    pedoman lalu dibandingkan dengan dosis pada resep.

    Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik

    Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA

    Antibiotik

    Dosis Resep vs

    Pedoman Terapi

    n (%)

    Dosis Resep vs

    BSA

    n (%)

    Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Tidak Sesuai

    Amikasin 0 (0) 21 (4,07) 0 (0) 21 (4,07)

    Amoxicillin 4 (0,78) 10 (1,94) 7 (1,36) 7 (1,36)

    Ampicillin 0 (0) 1 (0,19) 0 (0) 1 (0,19)

    Azitromisin 2 (0,39) 1 (0,19) 0 (0) 3 (0,58)

    Cefadroxile 7 (1,36) 8 (1,55) 2 (0,39) 13 (2,52)

    Cefixime 12 (2,33) 46 (8,91) 3 (0,58) 55 (10,66)

    Cefotaxime 67 (12,98) 59 (11,43) 85(16,47) 41 (7,95)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Lanjutan Tabel IV.

    Ceftriaxone 6 (1,16) 1 (0,19) 3 (0,58) 4 (0,78)

    Ciprofloxacin 3 (0,58) 1 (0,19) 0 (0) 4 (0,78)

    Cotrimoxazole 1 (0,19) 15 (2,91) 0 (0) 16 (3,10)

    Eritromisin 25 (4,84) 4 (0,78) 26 (5,04) 3 (0,58)

    Gentamisin 0 (0) 16 (3,10) 0 (0) 16 (3,10)

    Imipenem 0 (0) 3 (0,58) 2 (0,39) 1 (0,19)

    Imipenem Cilastatin 1 (0,19) 0 (0) 0 (0) 1 (0,19)

    Levofloxacin 0 (0) 3 (0,58) 0 (0) 3 (0,58)

    Meropenem 0 (0) 2 (0,39) 0 (0) 2 (0,39)

    Metronidazole 15 (2,91) 124 (24,03) 7 (1,36) 132 (25,58)

    Paromomycin 0 (0) 58 (11,24) 0 (0) 58 (11,24)

    Total 143 (27,71) 373 (72,29) 135 (26,16) 381 (73,84)

    Dari 516 peresepan antibiotik pada pediatrik dengan gastroenteritis akut,

    didapatkan ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan pedoman terapi sebanyak

    373 (72,29%), sedangkan untuk ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan BSA

    sebanyak 381 (73,84%). Untuk peresepan yang sesuai dengan pedoman terapi

    sebanyak 143 (27,71%) dan yang sesuai berdasarkan perhitungan BSA sebanyak

    135 (26,16%). Metronidazole merupakan antibiotik yang memiliki tingkat

    ketidaksesuaian dosis tertinggi jika dibandingkan dengan antibiotik yang lain,

    berdasarkan formula BSA memiliki angka ketidaksesuaian sebanyak 124 (24,03%)

    dan berdasarkan pedoman terapi sebesar 132 (25,58%).

    Pada penelitian ini, BSA dijadikan acuan atau gold standard dikarenakan

    menurut Redlarski et al. (2016) BSA dapat dengan jelas menggambarkan volume

    cairan ekstraselular dan total volume air tubuh dibandingkan dengan

    menggunakan berat badan. Disposisi obat sangat bergantung pada karakteristik

    fisika dan kimia obat dan juga dengan beberapa faktor fisiologis pasien. Pada

    pasien anak, faktor fisiologis dapat berubah cepat seiring dengan pertumbuhan,

    yang menyebabkan komposisi tubuh berubah. Dengan demikian parameter

    farmakokinetika juga dapat berubah seiring dengan pertumbuhan, yang akan

    menyebabkan efek pemberian obat dapat berubah. Penggunaan BSA akan lebih

    dapat menggambarkan bagaimana kondisi tubuh dan komposisi tubuh pasien.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA dengan

    Pedoman Terapi

    Formula

    Kesesuaian Dosis

    p value Kappa Sesuai

    n (%)

    Tidak Sesuai

    n (%)

    Dosis Resep vs

    Pedoman Terapi 143 (27,71) 373 (72,29)

    0,000 0,42

    Dosis Resep vs BSA 135 (26,16) 381 (73,84)

    *p

  • 10

    sesuai). Jumlah data dengan pendapat yang sama dari kedua rater pada penelitian

    adalah sebanyak 418 dari 516 data. Terdapat 98 (19%) data yang masuk kedalam

    ketidaksepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu rater saja yang

    benar dan satu rater yang lain tidak benar. Nilai persen kesepakatan yang baik

    menurut McHugh (2012) yaitu minimal diatas 80%. Berdasarkan hasil penelitian,

    nilai persen kesepakatan sudah termasuk bagus, karena bernilai 81%.

    Metode Cohen’s Kappa yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

    keunggulan dan keterbatasan. Keunggulannya yaitu nilai persentase kesepakatan

    antara kedua rater dapat dengan mudah dihitung dan diartikan langsung secara

    statistik. Namun memiliki keterbatasan seperti tingkat reliabilitas interrater rendah,

    sehingga cukup sulit untuk diaplikasikan dalam dunia kesehatan atau dalam

    penelitian klinis (McHugh, 2012).

    Penelitian tentang kesesuaian dosis antibiotik ini memiliki manfaat bagi

    klinisi kesehatan. Khususnya bagi farmasis penelitian ini berguna dalam

    menghitung dan menyesuaikan dosis antibiotika yang akan diberikan kepada

    pasien pediatrik sehingga pasien pediatrik menerima terapi antibiotik yang tepat

    dengan berdasarkan pada BSA ataupun pedoman terapi, dengan demikian akan

    menurunkan peluang terjadinya resistensi antibiotik.

    Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu tidak terkontrolnya

    pola pencatatan data pasien yang mencakup data diri pasien dan pengobatan yang

    diberikan masih kurang baik, sehingga ada beberapa data yang tidak lengkap atau

    tidak dapat dibaca. Tidak terdapatnya data tinggi badan pasien pada rekam medik

    menjadi masalah juga dalam pengerjaan perhitungan dosis, karena perhitungan

    BSA yang seharusnya memiliki variabel tinggi badan, sehingga pemilihan rumus

    BSA dengan tanpa adanya data tinggi badan perlu dilakukan. Pedoman terapi

    yang digunakan pada penelitian ini diambil dari beberapa pedoman terapi yang

    ada, tidak menggunakan pedoman terapi yang digunakan oleh rumah sakit, hal ini

    dikarenakan pedoman terapi yang digunakan di rumah sakit, tidak mencakup

    penyakit gastroenteritis akut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    KESIMPULAN

    1. Karakteristik pasien pediatrik rawat inap penderita gastroenteritis akut di

    Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni 2015 - Juni 2016 yaitu untuk

    umur 0 – 2 tahun sebanyak 43.81%, pasien berumur 2 - 6 tahun sebanyak 41.90%

    dan pasien berumur 6 - 12 tahun sebanyak 14.29%. Sebagian besar pasien berjenis

    kelamin laki - laki dengan persentase 55.56% dan perempuan 44.44%.

    2. Persentase peresepan antibiotik yang memiliki dosis tidak sesuai yang

    dihitung menggunakan formula BSA dan pedoman terapi pada pasien rawat inap

    Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni 2015 - Juni 2016 sebanyak 373

    (72.29%) untuk Dosis Resep vs Pedoman Terapi dan 381 (73.84%) untuk Dosis

    Resep vs BSA.

    3. Hubungan keeratan kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung berdasarkan

    formula BSA dan pedoman terapi bernilai cukup, karena nilai k yang didapat 0,42

    dengan percentage of agreement sebesar 81%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    DAFTAR PUSTAKA

    Chow, C.M., Leung, A.K.C., and Hon, K.L., 2010. Acute gastroenteritis: from

    guidelines to real life. Clinical and experimental gastroenterology, 3, 97.

    Cöl, D., Biçer, S., Ciler Erdağ, G., Giray, T., Gürol, Y., Yilmaz, G., Küçük, Ö.,

    and Vitrinel, A., 2013. Annual report on norovirus in children with acute

    gastroenteritis in 2009 and their genotypes in Turkey. Le infezioni in

    medicina : rivista periodica di eziologia, epidemiologia, diagnostica, clinica

    e terapia delle patologie infettive, 21 (4), 261–9.

    Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa

    Yogyakarta 2013. Health Care, 8 (6), 719–727.

    Farrar J, Hotez FJ, Junghanss T, Kang G, Lalloo D, and White N., 2013, Acute

    diarrhea. Manson’s Tropical Diseases, Elsevier.

    Farthing, M., Salem, M., Lindberg, G., Dite, P., Khalif, I., Salazer-Lindo, E., and

    All, E., 2012. Acute diarrhea in adults and children: a global perspective.

    World Gastroenterology Organization, (February), 1–24.

    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Pelayanan

    Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik, 1.

    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Situasi Diare di Indonesia,

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    John Hopkins Medicine, 2015, Antibiotic Guidelines, The Johns Hopkins Hospital

    Antimicrobial Stewardship Program, Virginia, pp. 51-52.

    Marcdante, K.J. and Kliegman, R.M., 2014. NELSON Essentials of Pediatrics.

    American Journal of Public Health and the Nations Health.

    McHugh, M.L., 2012. Interrater reliability: the kappa statistic. Biochemia medica,

    22 (3), 276–282.

    Ministry of Health, G. of F., 2011. Antibiotic Guidelines. Control, 3rd Editio,

    1–82.

    Pharmaceutical Services Division, 2014. National Antibiotic Guideline 2014.

    Ministry of Health Malaysia, 1689–1699.

    Redlarski, G., Palkowski, A., and Krawczuk, M., 2016. Body surface area

    formulae: an alarming ambiguity. Scientific reports, 6.

    Sari, A. and Rahmawati, E., 2016. Evaluasi Pemberian Antibiotik Pada Pasien

    Anak Diare Spesifik Di Instalasi Rawat Inap Rs Pku Muhammadiyah

    Yogyakarta. Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan

    Apoteker Indonesia 2016, 127–132.

    Schwinghammer, T.L., DiPiro, J.T., DiPiro, C., and Wells, B.G., 2014.

    Pharmacotherapy Handbook, 9/E. McGraw-Hill Education.

    Varley, A.J., Sule, J., and Absalom, A.R., 2009. Principles of antibiotic therapy.

    Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care and Pain, 9 (6),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    184–188.

    World Health Organization, 2013, Diarrhoeal disease (Online),

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/, accessed 24 September

    2016.

    World Health Organization, 2016, International Statistical Classification of

    Diseases and Related Health Problems 10th Revision (Online),

    http://apps.who.int/classifications/icd10/browse/2016/en/, accessed 24

    September 2016.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/http://apps.who.int/classifications/icd10/browse/2016/en/

  • 14

    Lampiran 1. Ethical Clearance penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Lampiran 2. Surat izin penelitian dari RS Panti Rapih Yogyakarta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Lampiran 4. Lembar pengambilan data penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian

    Variabel Definisi

    Operasional

    Cara Pengukuran

    Skala Pengukuran

    Metode

    Perhitungan

    Dosis

    Instrumen yang

    digunakan untuk

    mengukur dosis

    obat pediatrik.

    Kategorik:

    1 : BSA

    2 : Guideline

    Dosis Pediatrik = BSA anak

    dalam m2/1,7 m2 x Dosis

    Dewasa

    Guideline : Dosis pada

    guideline dibandingkan dengan

    dosis yang dihitung dengan

    BSA

    Gastroenter

    itis Akut

    Penyakit diare

    infeksi yang

    disebabkan oleh

    bakteri dan

    masuk kategori

    A09 pada ICD

    10.

    -

    Berdasarkan diagnosa dari

    pemeriksaan dokter dan ICD 10

    pada rekam medik

    Kesesuaian

    Dosis

    Antibiotik

    Antibiotik yang

    didapatkan oleh

    pasien

    berdasarkan

    resep dokter

    dengan

    kelengkapan

    dosis pemberian

    yang dilihat dari

    rekam medik.

    Termasuk dalam

    antibiotik adalah

    semua golongan

    antibiotik

    menurut WHO

    (2011).

    Kategorik:

    0 = dosis

    sesuai

    1 = dosis

    tidak

    sesuai

    Berdasarkan pedoman

    penyesuaian dosis pada pasien

    pediatrik gastroenteritis akut

    yaitu MIMS, World

    Gastroenterology Organisation

    (WGO) Guideline, Antibiotic

    Guideline, dan National

    Antibiotic Guideline (NAG).

    Dosis

    Sesuai

    Dosis pemberian

    antibiotik sesuai

    dan atau tidak

    Kategorik:

    1 = sesuai

    2 = tidak

    Pedoman penyesuaian dosis

    berdasarkan MIMS, World

    Gastroenterology Organisation

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    melampaui

    pedoman

    penyesuaian

    dosis

    berdasarkan

    Pedoman Terapi

    dan BSA

    sesuai (WGO) Guideline, Antibiotic

    Guideline, dan National

    Antibiotic Guideline (NAG).

    Dosis Tidak

    sesuai

    Dosis pemberian

    antibiotik

    melebihi dan

    atau kurang dari

    pedoman

    penyesuaian

    dosis

    berdasarkan

    Pedoman Terapi

    dan BSA

    Kategorik:

    1 = sesuai

    2 = tidak

    sesuai

    Pedoman penyesuaian dosis

    berdasarkan MIMS, World

    Gastroenterology Organisation

    (WGO) Guideline, Antibiotic

    Guideline, dan National

    Antibiotic Guideline (NAG).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Lampiran 6. Data hasil pengujian statistik

    No Antibiotik Dosis BSA

    (mg) Dosis Resep

    Dosis Pedoman

    Terapi (mg)

    Resep

    vs

    BSA

    Resep vs

    Pedoman

    Terapi

    1 Amikasin 51 125 mg 102 2 2

    2 Amikasin 78 125 mg 180 2 2

    3 Amikasin 114 125 mg 300 2 2

    4 Amikasin 47 125 mg 91,5 2 2

    5 Amikasin 59 160 mg 123 2 2

    6 Amikasin 66 200 mg 144 2 2

    7 Amikasin 170 200 mg 525 2 2

    8 Amikasin 88 250 mg 210 2 2

    9 Amikasin 131 250 mg 360 2 2

    10 Amikasin 88 280 mg 210 2 2

    11 Amikasin 88 300 mg 210 2 2

    12 Amikasin 92 300 mg 225 2 2

    13 Amikasin 95 300 mg 232,5 2 2

    14 Amikasin 99 330 mg 247,5 2 2

    15 Amikasin 110 400 mg 285 2 2

    16 Amikasin 112 400 mg 292,5 2 2

    17 Amikasin 58 50 mg 120 2 2

    18 Amikasin 146 500 mg 420 2 2

    19 Amikasin 153 500 mg 450 2 2

    20 Amikasin 58 60 mg 120 2 2

    21 Amikasin 55 600 mg 112,5 2 2

    22 Amoxicillin 155,84-311,69 100 mg 160-200 2 2

    23 Amoxicillin 175,08-350,16 100 mg 186,67-233,33 1 1

    24 Amoxicillin 202,58-405,16 150 mg 226,67-283,33 2 2

    25 Amoxicillin 105,37-210,74 150 mg 94,67-118,33 2 1

    26 Amoxicillin 175,08-350,15 200 mg 373,33-420 1 2

    27 Amoxicillin 405,9-811,79 200 mg 1226,67-1380 1 2

    28 Amoxicillin 170,34-340,68 200 mg 180-225 2 2

    29 Amoxicillin 155,84-311,69 200 mg 160-200 2 2

    30 Amoxicillin 160,72-321,44 250 mg 166,67-208,33 2 1

    31 Amoxicillin 124,49-248,98 300 mg 118,67-148,33 2 2

    32 Amoxicillin 124,49-248,98 500 mg 118,67-148,33 2 2

    33 Amoxicillin 113,95-227,9 500 mg 105,33-131,67 1 1

    34 Amoxicillin 107,53-215,06 500 mg 97,33-121,67 1 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    35 Amoxicillin 245,15-490,3 500 mg 293,33-366,67 1 1

    36 Ampicillin 443 175 mg 190-380 2 2

    37 Azitromisin 136 100 mg 100 2 1

    38 Azitromisin 175 140 mg 140 2 1

    39 Azitromisin 175 150 mg 140 2 2

    40 Cefadroxile 0,23-0,46 125 mg 100-200mg 2 1

    41 Cefadroxile 0,44-0,88 125 mg 237,5-475mg 2 2

    42 Cefadroxile 0,33-0,66 125 mg 162,5-325mg 2 1

    43 Cefadroxile 0,34-0,69 125 mg 170-340mg 2 2

    44 Cefadroxile 0,37-0,74 125 mg 187,5-375mg 2 2

    45 Cefadroxile 0,31-0,62 125 mg 150-300mg 2 2

    46 Cefadroxile 0,35-0,7 125 mg 175-350mg 2 2

    47 Cefadroxile 0,34-0,68 125 mg 168,75-337,5mg 2 2

    48 Cefadroxile 0,35-0,7 125 mg 175-350mg 2 2

    49 Cefadroxile 0,25-0,49 125 mg 110-220mg 2 1

    50 Cefadroxile 0,27-0,54 250 mg 196-784mg 2 1

    51 Cefadroxile 0,46-0,91 500 mg 400-1600mg 1 1

    52 Cefadroxile 0,35-0,7 500 mg 280-1120mg 1 1

    53 Cefadroxile 0,51-1,01 500 mg 460-1840mg 2 1

    54 Cefadroxile 0,39-0,77 93,75 mg 200-400mg 2 2

    55 Cefixime 141,1-282,19 100 mg 55,5-111mg 2 1

    56 Cefixime 125,16-250,32 100 mg 46,5-93mg 2 2

    57 Cefixime 112,13-224,27 100 mg 39,75-79,5mg 2 2

    58 Cefixime 148,51-297,02 100 mg 60-120mg 2 1

    59 Cefixime 109,1-218,2 100 mg 38,25-76,5mg 2 2

    60 Cefixime 110,62-221,25 100 mg 39-78mg 2 2

    61 Cefixime 113,63-227,26 100 mg 40,5-81mg 2 2

    62 Cefixime 79,24-158,48 100 mg 24,75-49,5mg 1 2

    63 Cefixime 25,32-50,64 100 mg 34,5-69mg 2 2

    64 Cefixime 27,66-55,31 100 mg 39-78mg 2 2

    65 Cefixime 12,55-25,11 100 mg 13,5-27mg 2 2

    66 Cefixime 35,11-70,21 15 mg 8,25-16,5mg 2 1

    67 Cefixime 82,81-165,61 150 mg 26,25-52,5mg 1 2

    68 Cefixime 46,85-93,71 20 mg 12,3-24,6mg 2 1

    69 Cefixime 44,3-88,6 20 mg 11,4-22,8mg 2 1

    70 Cefixime 43,76-87,52 200 mg 78-156mg 2 2

    71 Cefixime 37,77-75,55 24 mg 9,15-18,3mg 2 2

    72 Cefixime 50,21-100,43 25 mg 13,5-27mg 2 1

    73 Cefixime 50,21-100,43 25 mg 13,5-27mg 2 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    74 Cefixime 79,24-158,48 30 mg 24,75-49,5mg 2 1

    75 Cefixime 46,01-92,01 30 mg 12-24mg 2 2

    76 Cefixime 10,21-20,42 30 mg 10,2-20,4mg 2 2

    77 Cefixime 10,64-21,29 30 mg 10,8-21,6mg 2 2

    78 Cefixime 11,5-23 32 mg 12-24mg 2 2

    79 Cefixime 11,08-22,15 32 mg 11,4-22,8mg 2 2

    80 Cefixime 12,55-25,11 40 mg 13,5-27mg 2 2

    81 Cefixime 46,01-92,01 40 mg 12-24mg 2 2

    82 Cefixime 50,21-100,43 40 mg 13,5-27mg 2 2

    83 Cefixime 54,34-108,67 40 mg 15-30mg 2 2

    84 Cefixime 14,59-29,19 40 mg 16,5-33mg 2 2

    85 Cefixime 15,58-31,17 40 mg 18-36mg 2 2

    86 Cefixime 53,52-107,03 400 mg 14,7-29,4mg 2 2

    87 Cefixime 94,78-189,55 50 mg 31,5-63mg 2 1

    88 Cefixime 17,51-35,02 50 mg 21-42mg 2 2

    89 Cefixime 59,97-119,94 50 mg 17,1-34,2mg 2 2

    90 Cefixime 75,61-151,22 50 mg 23,25-46,5mg 2 2

    91 Cefixime 76,34-152,68 50 mg 23,55-47,1mg 2 2

    92 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

    93 Cefixime 53,52-107,03 50 mg 14,7-29,4mg 2 2

    94 Cefixime 54,34-108,67 50 mg 15-30mg 2 2

    95 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

    96 Cefixime 81,03-162,07 50 mg 25,5-51mg 2 1

    97 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

    98 Cefixime 50,21-100,43 50 mg 13,5-27mg 2 2

    99 Cefixime 17,03-34,07 50 mg 20,25-40,5mg 2 2

    100 Cefixime 17,98-35,95 50 mg 21,75-43,5mg 2 2

    101 Cefixime 17,98-35,95 50 mg 21,75-43,5mg 2 2

    102 Cefixime 75,98-151,95 60 mg 23,4-46,8mg 2 2

    103 Cefixime 68,14-136,27 60 mg 20,25-40,5mg 2 2

    104 Cefixime 54,34-108,67 60 mg 15-30mg 1 2

    105 Cefixime 20,26-40,52 60 mg 25,5-51mg 2 2

    106 Cefixime 15,58-31,17 60 mg 18-36mg 2 2

    107 Cefixime 116,59-233,17 70 mg 42-84mg 2 1

    108 Cefixime 88,03-176,06 70 mg 28,5-57mg 2 2

    109 Cefixime 116,59-233,17 75 mg 42-84mg 2 1

    110 Cefixime 91,43-182,87 75 mg 30-60mg 2 2

    111 Cefixime 96,43-192,85 80 mg 32,25-64,5mg 2 2

    112 Cefixime 16,07-32,14 80 mg 18,75-37,5mg 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    113 Cefotaxime 0,23-0,46 1 g 300-400mg 2 2

    114 Cefotaxime 0,83-1,67 1 g 1800-2400mg 2 2

    115 Cefotaxime 0,89-1,77 1 g 1987,5-2650mg 2 2

    116 Cefotaxime 0,28-0,57 1 g 397,5-530mg 1 2

    117 Cefotaxime 0,28-0,56 100 mg 393,75-525mg 2 2

    118 Cefotaxime 0,74-1,49 125 mg 500-1800mg 1 1

    119 Cefotaxime 0,31-0,62 125 mg 450-600mg 1 2

    120 Cefotaxime 0,32-0,64 125 mg 468,75-625mg 1 1

    121 Cefotaxime 0,9-1,79 175 mg 675-2430mg 1 1

    122 Cefotaxime 0,71-1,41 200 mg 1387,5-1850mg 2 2

    123 Cefotaxime 0,35-0,7 200 mg 525-700mg 2 2

    124 Cefotaxime 0,15-0,3 200 mg 55-198mg 2 1

    125 Cefotaxime 0,18-0,37 250 mg 73,75-265,5mg 1 1

    126 Cefotaxime 0,24-0,49 250 mg 108,75-391,5mg 1 1

    127 Cefotaxime 0,34-0,69 250 mg 170-612mg 1 1

    128 Cefotaxime 0,42-0,85 250 mg 225-810mg 1 1

    129 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

    130 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

    131 Cefotaxime 0,22-0,45 250 mg 96,25-346,5mg 2 2

    132 Cefotaxime 0,39-0,77 250 mg 200-720mg 2 2

    133 Cefotaxime 0,26-0,52 250 mg 118,75-427,5mg 2 1

    134 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

    135 Cefotaxime 0,31-0,62 250 mg 147,5-531mg 2 1

    136 Cefotaxime 0,61-1,22 250 mg 375-1350mg 1 1

    137 Cefotaxime 0,16-0,33 250 mg 62,5-225mg 1 1

    138 Cefotaxime 0,19-0,37 250 mg 225-300mg 1 1

    139 Cefotaxime 0,2-0,39 250 mg 240-320mg 1 1

    140 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 375-500mg 1 1

    141 Cefotaxime 0,34-0,68 250 mg 506,25-675mg 1 2

    142 Cefotaxime 0,41-0,83 250 mg 656,25-875mg 1 2

    143 Cefotaxime 0,46-0,91 250 mg 750-1000mg 1 2

    144 Cefotaxime 0,57-1,14 250 mg 1012,5-1350mg 2 2

    145 Cefotaxime 0,18-0,35 250 mg 206,25-275mg 1 1

    146 Cefotaxime 0,18-0,37 250 mg 221,25-295mg 1 1

    147 Cefotaxime 0,29-0,58 250 mg 412,5-550mg 1 1

    148 Cefotaxime 0,31-0,62 250 mg 450-600mg 1 1

    149 Cefotaxime 0,34-0,68 250 mg 506,25-675mg 1 2

    150 Cefotaxime 0,37-0,74 250 mg 562,5-750mg 1 2

    151 Cefotaxime 0,27-0,53 250 mg 363,75-485mg 1 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    152 Cefotaxime 0,39-0,77 250 mg 600-800mg 1 2

    153 Cefotaxime 0,41-0,81 250 mg 637,5-850mg 1 2

    154 Cefotaxime 0,46-0,91 250 mg 750-1000mg 1 2

    155 Cefotaxime 0,52-1,04 250 mg 900-1200mg 2 2

    156 Cefotaxime 0,2-0,41 250 mg 255-340mg 1 2

    157 Cefotaxime 0,29-0,58 250 mg 275-550mg 1 1

    158 Cefotaxime 0,38-0,75 300 mg 192,5-693mg 2 2

    159 Cefotaxime 0,37-0,74 300 mg 562,5-750mg 1 2

    160 Cefotaxime 0,21-0,42 350 mg 262,5-350mg 1 2

    161 Cefotaxime 0,27-0,54 350 mg 375-500mg 2 2

    162 Cefotaxime 0,63-1,25 350 mg 1162,5-1550mg 2 2

    163 Cefotaxime 0,69-1,39 350 mg 1350-1800mg 2 2

    164 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

    165 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

    166 Cefotaxime 0,29-0,58 400 mg 137,5-495mg 1 1

    167 Cefotaxime 0,31-0,62 400 mg 150-540mg 2 1

    168 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

    169 Cefotaxime 0,23-0,46 400 mg 300-400mg 1 2

    170 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 1 1

    171 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

    172 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 2 1

    173 Cefotaxime 0,22-0,43 500 mg 92,5-333mg 1 1

    174 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 143,75-517,5mg 1 1

    175 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

    176 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

    177 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

    178 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 200-720mg 1 1

    179 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 200-720mg 1 1

    180 Cefotaxime 0,4-0,79 500 mg 206,25-742,5mg 1 1

    181 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 125-450mg 1 2

    182 Cefotaxime 0,29-0,58 500 mg 137,5-495mg 1 2

    183 Cefotaxime 0,16-0,33 500 mg 62,5-225mg 2 1

    184 Cefotaxime 0,58-1,17 500 mg 350-1260mg 2 1

    185 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

    186 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 112,5-405mg 1 2

    187 Cefotaxime 0,28-0,55 500 mg 127,5-459mg 2 1

    188 Cefotaxime 0,61-1,22 500 mg 375-1350mg 2 1

    189 Cefotaxime 0,37-0,74 500 mg 187,5-675mg 2 2

    190 Cefotaxime 0,42-0,85 500 mg 225-810mg 1 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    191 Cefotaxime 0,42-0,85 500 mg 225-810mg 1 1

    192 Cefotaxime 0,2-0,4 500 mg 83,75-301,5mg 1 1

    193 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

    194 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 2 1

    195 Cefotaxime 0,44-0,88 500 mg 237,5-855mg 2 1

    196 Cefotaxime 0,18-0,35 500 mg 206,25-275mg 1 1

    197 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 367,5-490mg 1 2

    198 Cefotaxime 0,37-0,74 500 mg 562,5-750mg 1 2

    199 Cefotaxime 0,46-0,91 500 mg 750-1000mg 1 2

    200 Cefotaxime 0,11-0,23 500 mg 105-140mg 2 1

    201 Cefotaxime 0,22-0,44 500 mg 285-380mg 2 2

    202 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 375-500mg 2 2

    203 Cefotaxime 0,25-0,49 500 mg 330-440mg 1 2

    204 Cefotaxime 0,19-0,38 500 mg 228,75-305mg 1 1

    205 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 337,5-450mg 1 1

    206 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 337,5-450mg 1 1

    207 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 367,5-490mg 1 1

    208 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 431,25-575mg 1 1

    209 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 431,25-575mg 1 1

    210 Cefotaxime 0,26-0,52 500 mg 356,25-475mg 1 2

    211 Cefotaxime 0,34-0,68 500 mg 506,25-675mg 1 2

    212 Cefotaxime 0,47-0,95 500 mg 787,5-1050mg 1 2

    213 Cefotaxime 0,26-0,51 500 mg 348,75-465mg 2 2

    214 Cefotaxime 0,28-0,56 500 mg 393,75-525mg 2 2

    215 Cefotaxime 0,26-0,52 500 mg 352,5-470mg 1 1

    216 Cefotaxime 0,29-0,58 500 mg 412,5-550mg 1 1

    217 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 450-600mg 1 1

    218 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 600-800mg 1 2

    219 Cefotaxime 0,46-0,91 500 mg 750-1000mg 1 2

    220 Cefotaxime 0,54-1,08 500 mg 937,5-1250mg 1 2

    221 Cefotaxime 0,85-1,71 500 mg 1875-2500mg 2 2

    222 Cefotaxime 1-2,01 500 mg 2475-3300mg 2 2

    223 Cefotaxime 0,74-1,49 500 mg 1500-2000mg 1 2

    224 Cefotaxime 0,24-0,47 500 mg 311,25-415mg 1 2

    225 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 333,75-445mg 1 2

    226 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 487,5-650mg 1 2

    227 Cefotaxime 0,8-1,6 500 mg 1687,5-2250mg 2 2

    228 Cefotaxime 0,24-0,48 500 mg 318,75-425mg 2 2

    229 Cefotaxime 0,35-0,7 500 mg 350-700mg 1 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    230 Cefotaxime 0,2-0,4 500 mg 162,5-325mg 1 2

    231 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 325-650mg 1 1

    232 Cefotaxime 0,3-0,6 750 mg 431,25-575mg 1 1

    233 Cefotaxime 0,42-0,85 750 mg 675-900mg 2 2

    234 Cefotaxime 0,31-0,62 750 mg 450-600mg 1 1

    235 Cefotaxime 0,29-0,58 750 mg 412,5-550mg 2 2

    236 Cefotaxime 0,37-0,74 750 mg 562,5-750mg 1 2

    237 Cefotaxime 0,19-0,38 750 mg 228,75-305mg 1 1

    238 Cefotaxime 0,68-1,36 750 mg 437,5-1575mg 2 1

    239 Ceftriaxone 0,3-0,6 1 g 230-920mg 1 1

    240 Ceftriaxone 0,46 1 g 400-1600mg 2 1

    241 Ceftriaxone 0,63 125 mg 620-2480mg 2 1

    242 Ceftriaxone 0,15 250 mg 90-360mg 2 1

    243 Ceftriaxone 0,24-0,48 500 mg 170-680mg 1 1

    244 Ceftriaxone 0,56 500 mg 530-2120mg 2 2

    245 Ceftriaxone 0,55-1,11 750 mg 520-2080mg 1 1

    246 Ciprofloxacin 117 100 mg 66-110 2 1

    247 Ciprofloxacin 117 100 mg 66-110 2 1

    248 Ciprofloxacin 136 150 mg 200-300 2 2

    249 Ciprofloxacin 136 250 mg 200-300 2 1

    250 Cotrimoxazole 261 120 mg 80-120 2 1

    251 Cotrimoxazole 237 180 mg 70,4-105,6 2 2

    252 Cotrimoxazole 280 240 mg 88-132 2 2

    253 Cotrimoxazole 280 240 mg 88-132 2 2

    254 Cotrimoxazole 318 240 mg 104-156 2 2

    255 Cotrimoxazole 245 240 mg 73,6-110,4 2 2

    256 Cotrimoxazole 345 240 mg 116-174 2 2

    257 Cotrimoxazole 261 240 mg 80-120 2 2

    258 Cotrimoxazole 209 240 mg 59,2-88,8 2 2

    259 Cotrimoxazole 336 240 mg 112-168 2 2

    260 Cotrimoxazole 299 240 mg 96-144 2 2

    261 Cotrimoxazole 209 240 mg 59,2-88,8 2 2

    262 Cotrimoxazole 261 240 mg 80-120 2 2

    263 Cotrimoxazole 372 360 mg 128-192 2 2

    264 Cotrimoxazole 336 360 mg 112-168 2 2

    265 Cotrimoxazole 471 480 mg 176-264 2 2

    266 Eritromisin 78-156 100 mg 82-136,67 1 1

    267 Eritromisin 78-156 100 mg 82-136,67 1 1

    268 Eritromisin 63-126 100 mg 61-101,67 1 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    269 Eritromisin 77-153 125 mg 80-133,33 1 1

    270 Eritromisin 91-181 125 mg 100-166,67 1 1

    271 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

    272 Eritromisin 83-166 125 mg 89-148,33 1 1

    273 Eritromisin 77-153 125 mg 80-133,33 1 1

    274 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

    275 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

    276 Eritromisin 86-172 125 mg 93-155 1 1

    277 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

    278 Eritromisin 83-166 125 mg 89-148,33 1 1

    279 Eritromisin 91-181 150 mg 100-166,67 1 1

    280 Eritromisin 69-138 150 mg 69-115 2 2

    281 Eritromisin 123-246 150 mg 150-250 1 1

    282 Eritromisin 97-195 150 mg 110-183,33 1 1

    283 Eritromisin 77-153 150 mg 80-133,33 1 2

    284 Eritromisin 104-208 150 mg 120-200 1 1

    285 Eritromisin 97-195 150 mg 110-183,33 1 1

    286 Eritromisin 123-246 200 mg 150-250 1 1

    287 Eritromisin 123-246 200 mg 150-250 1 1

    288 Eritromisin 222-444 200 mg 340-566,67 2 2

    289 Eritromisin 117-233 200 mg 140-233,33 1 1

    290 Eritromisin 141-282 200 mg 180-300 1 1

    291 Eritromisin 97-195 200 mg 110-183,33 2 2

    292 Eritromisin 126-252 200 mg 155-258,33 1 1

    293 Eritromisin 114-227 200 mg 135-225 1 1

    294 Eritromisin 163-327 250 mg 220-366,67 1 1

    295 Gentamisin 126 100 mg 225-315 2 2

    296 Gentamisin 269 160 mg 625-875 2 2

    297 Gentamisin 111 17,5 mg 190-266 2 2

    298 Gentamisin 118 20 mg 207,5-290,5 2 2

    299 Gentamisin 115 20 mg 200-280 2 2

    300 Gentamisin 128 25 mg 230-322 2 2

    301 Gentamisin 139 25 mg 257,5-360,5 2 2

    302 Gentamisin 143 25 mg 267,5-374,5 2 2

    303 Gentamisin 146 30 mg 275-385 2 2

    304 Gentamisin 151 30 mg 287,5-402,5 2 2

    305 Gentamisin 162 30 mg 315-441 2 2

    306 Gentamisin 166 40 mg 325-455 2 2

    307 Gentamisin 166 40 mg 325-455 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    308 Gentamisin 103 50 mg 172,5-241,5 2 2

    309 Gentamisin 129 80 mg 232,5-325,5 2 2

    310 Gentamisin 306 80 mg 750-1050 2 2

    311 Imipenem 0,31-0,62 150 mg 180-300 2 2

    312 Imipenem 0,18-0,37 200 mg 88,5-147,5 1 2

    313 Imipenem 0,23-0,46 250 mg 120-200 1 2

    314 Imipenem Cilastatin 0,61-1,22 500 mg 450-750 2 1

    315 Levofloxacin 116 100 mg 64,8 2 2

    316 Levofloxacin 166 150 mg 104 2 2

    317 Levofloxacin 277 300 mg 208 2 2

    318 Meropenem 0,61 1 g 600 2 2

    319 Meropenem 0,46 250 mg 400 2 2

    320 Metronidazole 105,37 100 mg 118,33 2 2

    321 Metronidazole 170,32 100 mg 120 2 2

    322 Metronidazole 82,14 100 mg 37,5 2 2

    323 Metronidazole 94,43 100 mg 45,75 2 2

    324 Metronidazole 202,58 100 mg 127,5 2 2

    325 Metronidazole 115,02 100 mg 133,33 2 2

    326 Metronidazole 258,71 120 mg 210 2 2

    327 Metronidazole 155,84 120 mg 90 2 2

    328 Metronidazole 195,84 125 mg 145 2 2

    329 Metronidazole 185,73 125 mg 135 2 2

    330 Metronidazole 110,75 125 mg 57 2 2

    331 Metronidazole 122,4 125 mg 65,25 2 2

    332 Metronidazole 133,79 125 mg 73,5 2 2

    333 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

    334 Metronidazole 115,02 125 mg 60 2 2

    335 Metronidazole 103,2 125 mg 51,75 2 2

    336 Metronidazole 115,02 125 mg 60 2 2

    337 Metronidazole 82,14 125 mg 37,5 2 2

    338 Metronidazole 145,94 125 mg 82,5 2 2

    339 Metronidazole 101,02 125 mg 50,25 2 2

    340 Metronidazole 123,45 125 mg 66 2 2

    341 Metronidazole 175,08 125 mg 105 2 2

    342 Metronidazole 160,72 125 mg 93,75 2 2

    343 Metronidazole 165,55 125 mg 97,5 2 2

    344 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

    345 Metronidazole 163,63 125 mg 96 2 2

    346 Metronidazole 165,55 125 mg 97,5 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    347 Metronidazole 145,94 125 mg 82,5 2 2

    348 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

    349 Metronidazole 165,55-248,33 125 mg 151,67-216,67 2 2

    350 Metronidazole 122,4-183,6 125 mg 101,5-145 1 1

    351 Metronidazole 140,91-211,37 125 mg 122,5-175 2 1

    352 Metronidazole 125,53-188,3 125 mg 105-150 2 1

    353 Metronidazole 150,92-226,37 125 mg 134,17-191,67 2 2

    354 Metronidazole 145,94-218,91 125 mg 128,33-183,33 2 2

    355 Metronidazole 123,45-185,17 125 mg 102,67-146,67 1 1

    356 Metronidazole 228,59-342,88 125 mg 233,33-333,33 2 2

    357 Metronidazole 175,08-262,62 125 mg 163,33-233,33 2 2

    358 Metronidazole 220,08-330,12 125 mg 221,67-316,67 2 2

    359 Metronidazole 145,94-218,91 125 mg 128,33-183,33 2 2

    360 Metronidazole 115,02-172,53 125 mg 93,33-133,33 1 1

    361 Metronidazole 155,84-233,76 125 mg 140-200 2 2

    362 Metronidazole 196,07 125 mg 110,83-158,33 2 1

    363 Metronidazole 255,51 125 mg 157,5-225 2 2

    364 Metronidazole 122,4 150 mg 145 2 2

    365 Metronidazole 264,89 150 mg 216,67 2 2

    366 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

    367 Metronidazole 184,42 150 mg 112,5 2 2

    368 Metronidazole 125,53 150 mg 67,5 2 2

    369 Metronidazole 145,94 150 mg 82,5 2 2

    370 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

    371 Metronidazole 128,65 150 mg 69,75 2 2

    372 Metronidazole 134,82 150 mg 74,25 2 2

    373 Metronidazole 140,91 150 mg 78,75 2 2

    374 Metronidazole 123,45 150 mg 66 2 2

    375 Metronidazole 141,92 150 mg 79,5 2 2

    376 Metronidazole 123,45 150 mg 66 2 2

    377 Metronidazole 125,53 150 mg 67,5 2 2

    378 Metronidazole 145,94 150 mg 82,5 2 2

    379 Metronidazole 92,22 150 mg 44,25 2 2

    380 Metronidazole 137,87 150 mg 76,5 2 2

    381 Metronidazole 133,79 150 mg 73,5 2 2

    382 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

    383 Metronidazole 110,75 150 mg 57 2 2

    384 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

    385 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    386 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

    387 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

    388 Metronidazole 184,42 150 mg 112,5 2 2

    389 Metronidazole 145,94 175 mg 183,33 2 2

    390 Metronidazole 145,94 175 mg 82,5 2 2

    391 Metronidazole 184,42-276,63 187,5 mg 175-250 1 1

    392 Metronidazole 175,08-262,62 187,5 mg 163,33-233,33 1 1

    393 Metronidazole 193,59-290,38 187,5 mg 186,67-266,67 2 2

    394 Metronidazole 202,58-303,87 187,5 mg 198,33-283,33 2 2

    395 Metronidazole 284,08-426,12 187,5 mg 315-450 2 2

    396 Metronidazole 175,08-262,62 187,5 mg 163,33-233,33 1 1

    397 Metronidazole 342,88 187,5 mg 233,33-333,33 2 2

    398 Metronidazole 220,08 190 mg 142,5 2 2

    399 Metronidazole 379,11 200 mg 350 2 2

    400 Metronidazole 287,63 200 mg 241,67 2 2

    401 Metronidazole 228,59 200 mg 150 2 2

    402 Metronidazole 359,01 200 mg 285 2 2

    403 Metronidazole 153,88 200 mg 88,5 2 2

    404 Metronidazole 176,96 200 mg 106,5 2 2

    405 Metronidazole 220,08 200 mg 142,5 2 2

    406 Metronidazole 241,06 225 mg 161,25 2 2

    407 Metronidazole 56,68-85,02 25 mg 32,67-46,67 2 2

    408 Metronidazole 803,32 250 mg 1100 2 2

    409 Metronidazole 500,64 250 mg 516,67 2 2

    410 Metronidazole 554,18 250 mg 600 2 2

    411 Metronidazole 302,44 250 mg 258,33 2 2

    412 Metronidazole 193,59 250 mg 120 2 2

    413 Metronidazole 165,55 250 mg 97,5 2 2

    414 Metronidazole 150,92 250 mg 86,25 2 2

    415 Metronidazole 130,71 250 mg 71,25 2 2

    416 Metronidazole 155,84 250 mg 90 2 2

    417 Metronidazole 184,42 250 mg 112,5 2 2

    418 Metronidazole 165,55 250 mg 97,5 2 2

    419 Metronidazole 253,21 250 mg 172,5 2 2

    420 Metronidazole 305,88 250 mg 225 2 2

    421 Metronidazole 284,08 250 mg 202,5 2 2

    422 Metronidazole 291,47 250 mg 210 2 2

    423 Metronidazole 305,88-458,82 250 mg 350-500 2 2

    424 Metronidazole 241,06-361,6 250 mg 250,83-358,33 1 2

    425 Metronidazole 522,58 300 mg 550 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    426 Metronidazole 392,24 300 mg 366,67 2 2

    427 Metronidazole 427,33 300 mg 375 2 2

    428 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

    429 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

    430 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

    431 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

    432 Metronidazole 125,53-188,3 300 mg 105-150 2 2

    433 Metronidazole 442,5 375 mg 433,33 2 2

    434 Metronidazole 155,84-233,76 375 mg 140-200 2 2

    435 Metronidazole 155,84 375 mg 200 2 2

    436 Metronidazole 848,26 500 mg 1216,67 2 2

    437 Metronidazole 371,28 500 mg 300 2 2

    438 Metronidazole 447,58 500 mg 405 2 2

    439 Metronidazole 170,34-255,51 500 mg 157,5-225 2 2

    440 Metronidazole 228,59 500 mg 333,33 2 2

    441 Metronidazole 170,34 500 mg 225 2 2

    442 Metronidazole 82,14-123,21 62,5 mg 58,33-83,33 2 2

    443 Metronidazole 184,42-276,63 62,5 mg 175-250 2 2

    444 Metronidazole 92,22-138,33 62,5 mg 68,83-98,33 2 2

    445 Metronidazole 303,87 62,5 mg 198,33-283,33 2 2

    446 Metronidazole 102,11 65 mg 51 2 2

    447 Metronidazole 176,96 75 mg 106,5 2 2

    448 Metronidazole 121,35-182,03 75 mg 100,33-143,33 2 2

    449 Metronidazole 184,03 75 mg 133,33 2 2

    450 Metronidazole 162,91 87,5 mg 86,33-123,33 2 1

    451 Metronidazole 185,17 87,5 mg 102,67-146,67 2 2

    452 Metronidazole 115,02-172,53 93,75 mg 93,33-133,33 2 1

    453 Metronidazole 103,2-154,8 93,75 mg 80,5-115 2 1

    454 Metronidazole 115,02-172,53 93,75 mg 93,33-133,33 2 1

    455 Metronidazole 101,02-151,53 93,75 mg 78,17-111,67 2 1

    456 Metronidazole 124,49-186,74 93,75 mg 103,83-148,33 2 2

    457 Metronidazole 199,15 93,75 mg 113,17-161,67 2 2

    458 Metronidazole 156,43 93,75 mg 81,67-116,67 2 1

    459 Paromomycin 131 1,25 mg 237,5-332,5 2 2

    460 Paromomycin 126 100 mg 225-315 2 2

    461 Paromomycin 126 100 mg 225-315 2 2

    462 Paromomycin 129 100 mg 232,5-325,5 2 2

    463 Paromomycin 136 100 mg 250-350 2 2

    464 Paromomycin 136 100 mg 250-350 2 2

    465 Paromomycin 141 100mg 262,5-367,5 2 2

    466 Paromomycin 141 100mg 262,5-367,5 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    467 Paromomycin 146 125 mg 275-385 2 2

    468 Paromomycin 146 125 mg 275-385 2 2

    469 Paromomycin 156 125 mg 300-420 2 2

    470 Paromomycin 166 125 mg 325-455 2 2

    471 Paromomycin 170 125 mg 337,5-472,5 2 2

    472 Paromomycin 175 125 mg 350-490 2 2

    473 Paromomycin 184 125 mg 375-525 2 2

    474 Paromomycin 184 125 mg 375-525 2 2

    475 Paromomycin 132 125mg 240-336 2 2

    476 Paromomycin 175 125mg 350-490 2 2

    477 Paromomycin 175 125mg 350-490 2 2

    478 Paromomycin 184 125mg 375-525 2 2

    479 Paromomycin 175 150 mg 350-490 2 2

    480 Paromomycin 184 150 mg 375-525 2 2

    481 Paromomycin 191 150 mg 392,5-549,5 2 2

    482 Paromomycin 203 150 mg 425-595 2 2

    483 Paromomycin 184 150mg 375-525 2 2

    484 Paromomycin 229 200 mg 500-700 2 2

    485 Paromomycin 438 250 mg 1300-1820 2 2

    486 Paromomycin 146 250 mg 275-385 2 2

    487 Paromomycin 299 250 mg 725-1015 2 2

    488 Paromomycin 333 250 mg 850-1190 2 2

    489 Paromomycin 224 375 mg 487,5-682,5 2 2

    490 Paromomycin 115 50 mg 200-280 2 2

    491 Paromomycin 115 50 mg 200-280 2 2

    492 Paromomycin 88 50mg 137,5-192,5 2 2

    493 Paromomycin 105 50mg 177,5-248,5 2 2

    494 Paromomycin 94 60 mg 152,5-213,5 2 2

    495 Paromomycin 96 62,5 mg 155-217 2 2

    496 Paromomycin 103 62,5 mg 172,5-241,5 2 2

    497 Paromomycin 115 62,5 mg 200-280 2 2

    498 Paromomycin 126 62,5 mg 225-315 2 2

    499 Paromomycin 144 62,5 mg 270-378 2 2

    500 Paromomycin 156 62,5 mg 300-420 2 2

    501 Paromomycin 93 62,5mg 150-210 2 2

    502 Paromomycin 111 62,5mg 190-266 2 2

    503 Paromomycin 116 62,5mg 202,5-283,5 2 2

    504 Paromomycin 119 62,5mg 210-294 2 2

    505 Paromomycin 106 75 mg 180-252 2 2

    506 Paromomycin 112 75 mg 192,5-269,5 2 2

    507 Paromomycin 92 75mg 147,5-206,5 2 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    508 Paromomycin 113 75mg 195-273 2 2

    509 Paromomycin 116 80 mg 202,5-283,5 2 2

    510 Paromomycin 124 80 mg 222,5-311,5 2 2

    511 Paromomycin 124 80 mg 222,5-311,5 2 2

    512 Paromomycin 120 87,5mg 212,5-297,5 2 2

    513 Paromomycin 124 87,5mg 222,5-311,5 2 2

    514 Paromomycin 126 90 mg 225-315 2 2

    515 Paromomycin 110 93,75mg 187,5-262,5 2 2

    516 Paromomycin 129 93,75mg 232,5-325,5 2 2

    Keterangan :

    1 = Sesuai

    2 = Tidak Sesuai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square

    Ervin Dosis Resep vs Pedoman Terapi * Ervin Dosis Resep vs BSA

    Crosstabulation

    Count

    Ervin Dosis Resep vs BSA

    Total 1 2

    Ervin Dosis Resep vs Pedoman

    Terapi

    1 90 53 143

    2 45 328 373

    Total 135 381 516

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig.

    (1-sided)

    Pearson Chi-Square 138.486a 1 .000

    Continuity Correctionb 135.865 1 .000

    Likelihood Ratio 129.907 1 .000

    Fisher's Exact Test .000 .000

    Linear-by-Linear

    Association 138.218 1 .000

    N of Valid Cases 516

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 45.86.

    b. Computed only for a 2x2 table

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa

    Symmetric Measures

    Value

    Asymp. Std.

    Errora Approx. Tb Approx. Sig.

    Measure of Agreement Kappa .518 .042 11.768 .000

    N of Valid Cases 516

    a. Not assuming the null hypothesis.

    b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BIOGRAFI PENULIS

    Penulis skripsi berjudul Kesesuaian Dosis Antibiotika

    Pasien Pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS

    Panti Rapih Yogyakarta Dengan Metode Body

    Surface Area dan Pedoman Terapi memiliki nama

    lengkap Ervin. Penulis lahir di Bogor pada tanggal 16

    Januari 1995 dan merupakan anak kedua dari tiga

    bersaudara. Pendidikan formal yang telah ditempuh

    penulis yaitu TK Kesatuan Bogor (1999 - 2001),

    tingkat Sekolah Dasar di SD Kesatuan Bogor (2001 –

    2007), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP

    Kesatuan Bogor (2007 - 2010), dan tingkat Sekolah

    Menengah Atas di SMK Farmasi Bogor (2010 –

    2013). Kemudian penulis melanjutkan studi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma

    Yogyakarta pada tahun 2013. Selama menempuh pendidikan, penulis memiliki

    pengalaman menjadi asisten Praktikum Komunikasi Farmasi pada tahun 2016 dan

    Praktikum Peracikan Obat pada tahun 2017. Penulis juga aktif dalam beberapa

    kepanitiaan didalam kampus, seperti INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) pada

    periode 2014 - 2015 sebagai anggota pendamping kelompok dan 2016 sebagai

    steering committee, kegiatan Kampanye Informasi Obat (KIO) pada periode 2015

    sebagai penanggung jawab perlengkapan. Selain itu, penulis juga pernah menjabat

    sebagai ketua student club Patient Counseling Club (PCC) pada periode 2014 –

    2015.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI