Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT
KEDISIPLINAN, DAN LOYALITAS TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
di KANTOR KECAMATAN BERBAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Agnes Wijayanti
NIM: 081324015
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT
KEDISIPLINAN, DAN LOYALITAS TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
di KANTOR KECAMATAN BERBAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Agnes Wijayanti
NIM: 081324015
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
KONTRIBUST TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKATKEDISIPLINAN, DAN LOYALTTAS TEREADAP
PROI}T]KTTVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIHLdi KANTOR KECAMATAN BERBAH
Pembimbing I
Tanggal, 06 September 2012
Pembimbing II
Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc
11
1."
Tanggal, 20 September 2Al2
l--!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKATKEDISIPLINAN, I}AN LOYALTTA S TERHADAP
PRODUKTTVTTAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPILdi KANTOR KECAMATAN BERBAII
Diperciapkan dan ditulii oleh:
:i, Agnes WjiaYanti r' .':. ' NIM :081324015 :
Telah dipertahankan di depan Panitia PengujiPada tanggal5 Oktober 2012
dan ilinyatakan telah memenuhi sygrat
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Susunau'Fanitia Penguj i
NamaLengkap
Indra Darmawan, S. E., M.Si
Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc
Dr. C. Teguh Dalyono, M. S
Y.M.V. Mudayen, S.Pd., lvlSc
IndraDarmawan, S. E., M.Si
Tanda Tangan
Yogyakarta, 5 Oktober 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
1Il
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus
yang slalu ada di setiap langkahku
Bapakku Alm. Florentinus Pujianto dan Ibundaku Rosalia Sri Lestari
yang selalu memberikan cinta kasih dan pengorbanan
Kakakku Yohanes Witjoyo, S.E dan Kristianti, S.E
Adikku Alexius Winarso
Ponakanku tersayang Gabriel Arsa Jeconia
Serta semua orang tercinta yang ada di sekelilingku…
Yang tak terlupakan: Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Aku belajar bahwa….. Tidak selamanya hidup itu indah
Kadang Tuhan mengizinkan aku melalui derita Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku
Sebab itu aku belajar menikmati hidup ini dengan bersyukur
Aku belajar bahwa….. Tidak semua yang kuharapkan akan menjadi kenyataan
Kadang Tuhan membelokkan rencanaku Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik daripada yang kurencanakan
Sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan suka cita
Aku belajar bahwa….. Pencobaan itu pasti datang dalam hidupku
Aku tidak mungkin berkata “Tidak, Tuhan!!” Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku
Sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar
Aku belajar bahwa….. Tidak ada kejadian yang harus ditangisi dan disesali
Karena semua rencanaNya indah bagiku Maka dari itu aku akan bersyukur dengan bersuka cita di dalam perkara
Karena dengan bersyukur dan bersuka cita Menyehatkan jiwaku dan meyegarkan hidupku
Inilah yang kudapat dari setiap pilihan hidupku dan dari setiap perkataan
Bapaku yang di surga yang adalah “Ya dan Amin”
dan akhir semuanya… Kemarin adalah jejakku, hari ini adalah langkahku, esok adalah harapanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Oktober 2012
Penulis
Agnes Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agnes Wijayanti
Nomor Mahasiswa : 081324015
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada karya ilmiah saya yang berjudul:
“Kontribusi Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, Dan Loyalitas Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah ”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 05 Oktober 2012
Yang menyatakan
(Agnes Wijayanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KEDISIPLINAN, DAN LOYALITAS TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL di KANTOR KECAMATAN BERBAH
Agnes Wijayanti Universitas Sanata Dharma
2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan dan loyalitas terhadap produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Kantor Kecamatan Berbah yang berjumlah 31 orang. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada kontribusi yang tidak signifikan tingkat pendidikan terhadap produktivitas pegawai (kontribusi=-0,34% dengan sig=0,979 > 0,05), (2) Ada kontribusi yang signifikan tingkat kedisiplinan terhadap produktivitas pegawai (kontribusi=56,22% dengan sig=0,002 < 0,05), (3) Ada kontribusi yang signifikan loyalitas terhadap produktivitas pegawai (kontribusi=44,11% dengan sig=0,012 < 0,05), (4) Ada kontribusi yang signifikan tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas secara bersama-sama terhadap produktivitas pegawai (kontribusi=88,4% dengan sig=0,000 < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF EDUCATION LEVEL, DISCIPLINE LEVEL, AND LOYALTY TOWARDS
WORKING PRODUCTIVITY OF CIVIL SERVANTS in THE OFFICE of BERBAH DISTRICT
Agnes Wijayanti Sanata Dharma University
2012
This study aims to know whether there is a contribution level of education, level of discipline and loyalty towards working productivity of civil servants in the Office of Berbah District.
This research is an explanative research. The population of this research are 3l Civil Servants who work in the Office Berbah District. Samples were taken by Saturated sampling techniques. Data were collected by using questionnaires, observation, and documentation. Data were analyzed by using multiple regression analysis.
The results of this study shows: (1) There isn’t any significant contribution to the educational level of staff working productivity (contribution = -0.34% with sig = 0.979> 0.05), (2) There is a significant contribution to the discipline level of employee’s productivity (contribution = 56.22% with sig = 0.002 <0.05), (3) There is a significant contribution to the productivity of employee loyalty (contribution = 44.11% with sig = 0.012 <0.05), (4) There is a contribution to significant level of education, level of discipline, and loyalty simultaneously to employee’s working productivity (contribution = 88.4% with sig = 0.000 <0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, Dan Loyalitas Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah .”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran,
masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
ingin menghaturkan rasa hormat dan berterima kasih pada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada
penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk
mengerjakan skripsi ini.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing pertama, yang
dengan sabar dan penuh perhatian memberi dorongan dan arahan kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing dua yang
telah dengan sabar meberikan dorongan, saran, kritik, dan kesediaan
meluangkan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto terima kasih bimbingannya selama penulis
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu Titin dan seluruh pihak administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma.
8. Bapakku di surga Alm. Florentinus Pujianto dan Ibundaku Rosalia Sri Lestari
untuk kasih sayang, doa, kepercayaan yang terus mengiringi langkahku dalam
menjalani hidup ini.
9. Buat kakak, adik, dan ponakanku terkasih Yohanes Witjoyo,S.E.,
Kristianti,S.E., Alexius Winarso, Gabriel Arsa Jeconia, terima kasih untuk
dorongan dan semangatnya.
10. Buat keluarga besarku “Simbah, Pakde, Bude, Om, Tante, dan sodara
Sepupuku”, yang selalu member semangat dan doa bagiku.
11. Kawan-kawan seperjuangan PE’08 (Yuli Ogeph, Bunda Sr. Anas, Jeng Yeni,
Santi nduth, Doni gembul, Pendhol, Andre, Akbar, Jeng Yayuk, Jeng Mia,
Rian, Asri Wersun, Momon, Heri, Kakak Eva, Vita nduth, Sr. Monik, Witur
giduh, Beni Bendot, Ayuk ndut, Anita nyit”, Ika, Kak Leydy, Adi, Putra, Om
Theo, Pipit, Fany, Tri, Charel, Lintang, Nana, Asti, Yoga, Nay, Obeth, Ari,
Dola, Aick, Vina, Arisa, Pakde Dika, Mario, Martha, Ocep, Isep)
12. Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapanya
selama ini.
13. Untuk sahabatku dimanapun berada yang selalu memberi semangat.
14. Untuk teman-teman Prodi lain, terimaksih atas dukungannya selama ini.
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yag tidak dapat disebut satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 05 Oktober 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..... vii
ABSTRAK ............................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR............................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 9
C. Definisi Operasional ............................................................ 9
D. Tujuan .............................................................................. 10
E. Manfaat Penelitian ............................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................. 12
A. Produktivitas Kerja ........................................................... 12
1. Pengertian Produktivitas Kerja ..................................... 11
2. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja ....................... 17
B. Tingkat Pendidikan ........................................................... 19
1. Pengertian Pendidikan .................................................. 19
2. Indikator Tingkat Pendidikan ...................................... 21
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan ..................................... 22
C. Kedisiplinan Kerja ............................................................ 24
D. Loyalitas Pegawai …………………………………………. 29
E. Kerangka Berpikir ............................................................ 35
1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap
Produktivitas PNS ........................................................ 35
2. Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Terhadap
Produktivitas PNS ......................................................... 36
3. Pengaruh Loyalitas Pegawai Terhadap
Produktivitas PNS ......................................................... 36
4. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan,
dan Loyalitas Pegawai Terhadap Produktivitas PNS...... 37
F. Hipotesis .......................................................................... 38
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................... 39
A. Jenis Penelitian ................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 39
1. Tempat Penelitian ........................................................ 39
2. Waktu Penelitian .......................................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 41
1. Subjek Penelitian ......................................................... 41
2. Objek Penelitian ........................................................... 41
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ........................... 41
1. Populasi ....................................................................... 41
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampling .................. 42
E. Variabel dan Batasannya .................................................. 42
1. Variabel Dependen ....................................................... 43
2. Variabel Independen .................................................... 43
F. Data yang Dicari ............................................................... 45
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 47
1. Kuesioner ..................................................................... 47
2. Observasi ...................................................................... 49
3. Interview....................................................................... 50
4. Dokumentasi ................................................................ 50
H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................. 50
1. Pengujianji Validitas Instrumen …………………….. ... 50
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen …………………… ... 54
I. Uji Parsial …………………………………………… ....... 58
1. Uji Normalitas ……………………………………… .... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Uji Linieritas ……………………………………….. .... 58
J. Teknik Analisis Data ......................................................... 62
1. Analisis Deskriptif ....................................................... 62
2. Uji Hipotesis ................................................................ 65
BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........... 80
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Berbah.. 80
B. Susunan Kepegawaian ...................................................... 88
C. Kondisi Umum dan Jenis Pelayanan .................................. 88
1. Kondisi Umum ............................................................. 88
2. Jenis Pelayanan ............................................................ 90
D. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ......................................... 91
1. Visi .............................................................................. 91
2. Misi ............................................................................. 91
3. Tujuan dan Sasaran ...................................................... 92
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHSAN ........................ 94
A. Deskripsi Responden ......................................................... 94
1. PNS Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 95
2. PNS Berdasarkan Usia ................................................. 95
3. PNS Berdasarkan Pangkat/Golongan ............................ 96
4. PNS Berdasarkan Lama Bekerja .................................. 97
5. PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
6. PNS Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan ........................ 99
7. PNS Berdasarkan Loyalitas Kerja ................................ 100
8. PNS Berdasarkan Produktivitas Kerja .......................... 101
B. Uji Hipotesis .................................................................... 102
1. Uji Asumsi Klasik ....................................................... 102
2. Uji Hipotesis ................................................................ 113
3. Pengujian Hipotesis ..................................................... 117
4. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................ 123
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN ................................................................ 131
A. Kesimpulan ....................................................................... 131
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 132
C. Saran ................................................................................. 133
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 134
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Populasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor
Kecamatan Berbah Tahun 2012 ................................ 42
Tabel III.2 Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas
Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja PNS di Kantor
Kecamatan Berbah ........................................................ 45
Tabel III.3 Kisi-Kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur
Kontribusi Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan,
dan Loyalitas Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja PNS
di Kantor Kecamatan Berbah ........................................ 48
Tabel III.4 Skoring Berdasarkan Skala Likert ................................. 49
Tabel III.5 Rangkuman Uji Validitas untuk Tingkat Kedisiplinan PNS
Kecamatan Berbah ........................................................ 52
Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas untuk Loyalitas PNS
Kecamatan Berbah ........................................................ 53
Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas untuk Produktivitas Kerja PNS
Kecamatan Berbah ........................................................ 54
Tabel III.8 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian ................... 56
Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kedisiplinan ................... 56
Tabel III.10 Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Pegawai ...................... 57
Tabel III.11 Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Produktivitas
Kerja PNS .................................................................... 58
Tabel III.12 Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan ................................ 62
Tabel III.13 Berdasarkan Loyalitas Kerja ......................................... 63
Tabel III.14 Berdasarkan Produktivitas Kerja ................................... 65
Tabel V.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 95
Tabel V.2 Berdasarkan Usia .......................................................... 95
Tabel V.3 Berdasarkan Pangkat/Golongan .................................... 96
Tabel V.4 Berdasarkan Lama Bekerja ........................................... 97
Tabel V.5 Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 98
Tabel V.6 BerdasarkanTingkat Kedisiplian ................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel V.7 Berdasarkan Loyalitas Kerja ......................................... 100
Tabel V.8 Berdasarkan Produktivitas Kerja ................................... 101
Tabel V.9 Tabel Uji Multikolinieritas ............................................ 105
Tabel V.10 Tabel Uji Heteroskedastisitas ........................................ 107
Tabel V.11 Tabel Uji Autokorelasi ................................................. 112
Tabel V.12 Tabel Regresi Berganda ................................................ 115
Tabel V.13 Tabel Adjusted R Square................................................ 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner .................................................................. 137
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 143
Lampiran 3 Data Induk Penelitian ................................................ 150
Lampiran 4 Uji Hipotesis .............................................................. 159
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ................................................... 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sorotan yang paling
tajam dalam pelaksanaan pemerintahan, menyangkut kesiapan, jumlah,
pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good
govermance), terutama dalam pelaksanaan otonomi daerah, diperlukan dukungan
kesiapan aparatur yang mantap. Dalam pembangunan suatu bangsa memerlukan
aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam
(natural) maupun sumber daya manusia (human resources). PNS merupakan
sumber daya manusia yang perlu mendapat perhatian karena termasuk penentu
keberhasilan suatu pembangunan.
Isu yang muncul terkait dengan otonomi daerah adalah bagaimana
kemampuan Pemerintah Daerah dilihat dari sumber daya manusia yang aparatnya
mampu mewadahi aktivitas pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan.
Banyak daerah yang mengakui bahwa kemampuan sumber daya manusia
aparaturnya masih perlu ditingkatkan. Pemerintah akhir-akhir ini memberikan
perhatian yang besar pada upaya-upaya peningkatan kemapuan aparatur dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, yakni memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada rakyat sesuai perannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Upaya-
upaya tersebut dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
struktural ataupun yang bersifat fungsional. Pendidikan dan pelatihan saja tidaklah
cukup, diperlukan adanya pembinaan dan motivasi kerja aparatur untuk
menumbuhkan meningkatkan kinerja aparatur yang kuat dalam rangka
meningkatkan prestasinya.
Keberhasilan pembangunan nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan
aparatur negara dalam melaksanakan tugasnya. Terutama dari segi kepegawaian.
Oleh karena itu aparatur pemerintah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat
penting sebagai motor dan penggerak dalam semua aktivitas fungsi pemerintahan
selaras tuntutan reformasi yang menuntut pemerintahan yang bersih dari
perbuatan amoral.
Peningkatan produktivitas pegawai menjadi penting mengingat perubahan
arah kebijakan pemerintah sebagaimana dikehendaki oleh semangat reformasi
untuk lebih luas memberi ruang gerak dan peran serta yang lebih besar bagi
masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan, dimana pemerintah
beserta aparaturnya lebih berperan sebagai fasilitator. Perubahan arah kebijakan
ini membawa implikasi terhadap kemampuan profesionalisme pegawai dalam
menjawab tantangan era globalisasi dalam menghadapi persaingan ketat dengan
negara-negara lain di dunia. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka peningkatan
produktivitas aparatur merupakan hal yang mendesak untuk dilaksanakan dewasa
ini.
Bagi kantor Kecamatan Berbah permasalahan produktivitas kerja menjadi
faktor penting karena merupakan salah 1 kecamatan dari tujuh belas kecamatan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kabupaten Sleman sehingga kinerja dari Kecamatan Berbah akan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan daerah terutama dalam otonomi
daerah. Sebagaimana diketahui bahwa dengan otonomi daerah tersebut
pemerintah daerah telah memperoleh kewenangan pengelolaan daerah bagi
kepentingan daerah dan masyarakatnya sehingga konsekuensinya pemerintah
daerah harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat melalui pembangunan
dan pelayanan yang lebih baik.
Kecamatan Berbah dituntut untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber
daya yang ada dalam usahanya mengejar tujuannya. Persoalan-persoalan yang
muncul dalam organisasi Kecamatan Berbah salah satunya adalah bahwa
organisasi Kecamatan Berbah menghadapi kesulitan yang besar dalam
mendapatkan sumber daya manusia yang diperlukan untuk memenuhi sasaran
perorangan dan sasaran organisasi. Menurut pengamatan awal penulis,
keterampilan dan keahlian yang ada saat ini belum bisa menyebar, sehingga dapat
dikatakan bahwa birokrasi ringan di atas dan berat di bawah, artinya bahwa pada
tingkat kabupaten banyak orang ahli dan terampil sehingga segala persoalan berat
bisa dipecahkan, sedangkan ditingkat kecamatan dan desa yang tidak didukung
oleh pegawai yang mampu, ahli, dan terampil tetapi harus melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Kecamatan Berbah adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan didukung oleh sejumlah
aparat kecamatan dengan berbagai tingkat pendidikan. Penempatan PNS pada
jabatan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Misalnya saja PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang berpendidikan rendah dengan pengalaman kerja yang lebih lama meskipun
kinerjanya kurang optimal. Dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan
dibandingkan dengan penempatan PNS yang berpendidikan tinggi, sehingga
menyebabkan banyak sarjana yang kemampuannya tidak tersalurkan pada
pekerjaannya. Kemampuan pegawai yang rendahpun dapat ditunjukkan dari
keterampilan mengoperasionalkan komputer. Muncul masalah pula adanya
ketidakpuasan pegawai ditandai dengan adanya perlakuan yang kurang sepadan
dengan prestasi yang telah diraihnya, loyalitas, dedikasi, dan kejujuran yang
dimiliki akan sirna apabila tidak ada penghargaan yang wajar dari lembaganya.
Jadi dalam rangka meningkatkan produktivitas pegawai perlu adanya kepuasan
pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu terdapat juga masalah adanya
kesenjangan antar pegawai, ada pegawai yang bekerja sampai lembur tetapi ada
pula pegawai yang bekerja dengan sangat santai. Masih banyak pula pegawai
yang terlambat masuk dan pulang sebelum waktunya pulang.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 3
Bab 1 tentang ketentuan Pokok-Pokok Kepegawaian yang menyatakan bahwa
Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan
merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah, dan pembangunan.
Pegawai negeri harus bersikap netral dari pengaruh semua golongan dan partai
politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Karena sumber daya manusia aparatur pemerintah sebagai unsur yang penting
dalam pembangunan daerah, maka perlu mendapat perhatian yang serius dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitasnya. Peranan Pegawai Negeri
Sipil sangat penting, di mana PNS merupakan suatu kekuatan untuk mendukung
terselenggaranya pembangunan nasional yang berkemajuan dan berkelanjutan.
Lemahnya kualitas PNS berdasarkan dari sample yang penulis baca dari UU
No.53 Tahun 2012, Peraturan tentang Remunerasi, serta artikel di koran dan
internet, televisi, PNS sebagai sumber daya aparatur pemerintah saat ini, antara
lain disebabkan konsep pembinaan dan pengembangan PNS masih diartikan
sempit, yaitu hanya sebatas pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan yang berorientasi pada kebutuhan birokrasi pemerintah semata.
Potensi PNS belum dikembangkan sepenuhnya, sikap mental/budi pekerti, etos
kerja, dan produktivitas kerja serta kreativitas kurang dibina dan dikembangkan
bahkan cenderung merosot. Akibatnya, ada PNS yang kurang peka dalam
melayani dan memenuhi aspirasi masyarakat, tidak produktif, kurang kreatif,
motivasi kerja rendah, kurang sportif, kehilangan jati diri, tingkat kedisiplinan
yang masih diragukan, serta tidak mempunyai arah dan program kerja. Hal-hal
tersebut pada akhirnya menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.
Di samping itu juga terdapat jurang komunikasi antara PNS dengan
masyarakat, sehingga pelayanan yang efektif dan efisian kepada masyarakat tidak
dapat tercapai yang selanjutnya memupuk ketidakpuasan masyarakat. Dalam
perkembangannya masalah pembinaan dan pengembangan PNS di Indonesia telah
memasuki babak baru, yaitu dengan ditetapkannya kebijakan nasional berupa UU
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
konteks ini masalah pembinaan dan pengembangan PNS diarahkan pada
terwujudnya kualitas sumber daya PNS yang dapat mendukung terselenggaranya
pembangunan berdasarkan konsep desentralisasi. Peran PNS pada hakekatnya
merupakan pendayagunaan dan pembinaan keseluruhan sistem administrasi
pemerintah daerah yang meliputi penataan organisasi, ketatalaksanaan, dan
kepegawaian.
Ketika reformasi dan otonomi daerah dijalankan, maka kewenangan
kepegawaian berada di daerah dan kekuasaan untuk mengelola kepegawaian yang
semula berada di pemerintah pusat beralih ke pemerintah daerah. Otonomi
memang ada segi positifnya karena bisa mengurangi prosedur birokrasi yang
semua menumpuk dan memusat di pemerintah pusat sekarang telah
didesantralisasikan ke pemerintah daerah. Jumlah pegawai yang belum tertata
baik dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan sementara produktivitas masih
menyimpan pertanyaan seberapa jauh produktivitas pegawai dalam melayani
masyarakat seimbang dengan jumlah yang selalu naik.
Dalam rangka penguatan peran PNS harus diupayakan terciptanya kualitas
PNS di daerah yang memiliki etos kerja, produktivitas, keterampilan, kreativitas,
disiplin, profesionalisme, kemampuan manajemen, dan kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berwawasan lingkungan. Di samping itu pembinaan dan pengembangan PNS
harus diarahkan pada peningkatan kemampuan PNS dalam merespon setiap
perkembangan aspirasi masyarakat dan mengikuti kegiatan pemerintahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pembangunan di daerah. Apalagi saat ini kompensasi yang diberikan kepada PNS
sudah dapat dibilang cukup memadai.
Menurut Simanjutak (1985) rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia
dewasa ini merupakan petunjuk akan rendahnya produktivitas angkatan kerja
Indonesia. Disatu pihak tingkat pendidikan di Indonesia pada umumnya rendah,
akan tetapi dilain pihak kita saksikan bahwa sebagian tenaga terdidik sukar
memperoleh pekerjaan yang sesuai. Tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor utama yang mempengaruhi produktivitas pegawai. Pendidikan membentuk
dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih
cepat dan tepat. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin tinggi tingkat produktivitasnya.
Menurut Gouzali (2005) keberadaan disiplin kerja amat diperlukan dan
berpengaruh dalam suatu perusahaan atau lembaga, karena dalam suasana disiplin
perusahaan atau lembaga akan dapat melaksanakan program-program kerjanya
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Karyawan yang disiplin dan tertib,
menaati semua norma-norma dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan akan
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Sedangkan
perusahaan yang mempunyai karyawan yang tidak disiplin, akan sulit sekali
melaksanakan program-programnya untuk meningkatkan produktivitas, dan akan
mustahil untuk dapat merealisasikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Loyalitas SDM itu diperlukan dan berpengaruh bagi perusahaan atau
lembaga karena dengan adanya pembinaan loyalitas SDM pegawai mempunyai
kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan atau lembaga, merasa memiliki
terhadap perusahaan, dapat mencegah terjadinya turn over, menjamin
kesinambungan kinerja perusahaan, menjamin tetap terpeliharanya motivasi kerja,
dan dapat meningkatkan profesionalisme dan produktivitas kerja pegawai.
(Gouzali, 2005).
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memantau sejauh mana perubahan
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah tersebut
telah dilaksanakan. Mengingat betapa pentingnya kedudukan dan peran PNS
dalam mendukung terselenggaranya percepatan pembangunan di daerah, maka
peneliti mencoba melakukan penelitian dari kedudukan dan peran PNS tersebut,
khususnya dengan menyoroti masalah tingkat pendidikan PNS, tingkat
kedisiplinannya, dan loyalitas yang didapatkan terhadap produktivitas kerja PNS.
Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Berbah karena peneliti merasa sering
mendengar komplain dari masyarakat setempat, sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti produktivitas PNS di sini.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Tingkat Pendidikan, Tingkat
Kedisiplinan, Dan Loyalitas Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Kecamatan Berbah .”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas,
rumusan permasalahan penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi tingkat pendidikan
terhadap produktivitas kerja PNS di Kantor Kecamatan Berbah?
2. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi tingkat kedisiplinan
terhadap produktivitas kerja PNS di Kantor Kecamatan Berbah?
3. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi loyalitas pegawai
terhadap produktivitas kerja PNS di Kantor Kecamatan Berbah?
4. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, dan loyalitas pegawai terhadap produktivitas kerja
PNS di Kantor Kecamatan Berbah?
C. Definisi Operasional
1. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang berhasil dicapai oleh
PNS. Adapun tingkat pendidikan terakhir akan dilihat dari pegawai
tersebut lulusan SMP, SMA, SMK/STM, Diploma, S1, S2 atau S3.
2. Tingkat kedisiplinan adalah tinggi, sedang atau rendahnya ketaatan PNS
terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku. Hal tersebut dapat diukur
dengan cara PNS tepat waktu dalam jam kehadiran di kantor dan
meningalkan kantor dapat dilihat dari absensi PNS, ketaatan pada
peraturan kerja dan ketaatan pada pakaian dinas dan atribut dapat dilihat
dari buku catatan pelanggaran tata tertib PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Loyalitas pegawai menunjukkan tingkat kesetiaan PNS pada lembaga
tempat yang bersangkutan bekerja. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk
skala likert yang menyatakan kesetiaan pegawai terhadap lembaga tempat
bekerja ditandai dengan tidak menginginkan pindah. Jika skala yang
dipilih pegawai semakin tinggi menujukkan bahwa loyalitas pegawai juga
semakin tinggi yang menandakan pegawai setia pada lembaga tempatnya
bekerja.
4. Produktivitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan tingkat pencapaian
hasil kerja yang tepat waktu diukur dengan jam atau hari yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan dan kualitas hasil kerja pegawai hal ini
diukur dengan skala 1 sampai 5, semakin tinggi skalanya semakin tinggi
produkvitas PNS. Produktivitas kerja pegawai dapat dilihat dari hasil
pelayanan pegawai terhadap masyarakat, kualitas hasil kerja pegawai, dan
ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
D. Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis kontribusi variabel tingkat pendidikan terhadap
produktivitas kerja PNS di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Untuk menganalisis kontribusi variabel tingkat kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja PNS di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Untuk menganalisis kontribusi loyalitas terhadap produktivitas kerja PNS
di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang tingkat
produktivitas PNS di Kabupaten Sleman.
2. Bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai faktor
Yang mempengaruhi produktivitas kerja PNS.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan tambahan bacaan atau bahan
perbandingan dari penelitian sejenis. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
dan pengalaman dalam menerapkan teori yang telah diterima dengan
dunia yang nyata atau fakta yang terjadi secara nyata dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Produktivitas Kerja
1. Pengertian Produktivitas Kerja
Indonesia telah mengenal konsep produktivitas sejak tahun 1958
waktu konsep tersebut diperkenalkan di ITB dalam program Teknik Produksi
di Bagian Mesin. Yang dipelajari saat itu adalah produktivitas pabrik dan
stasiun kerja. Namun, karena pada waktu itu suatu universitas atau perguruan
tinggi dipandang sebagai pusat “textbook thinkers” seperti diucapkan oleh
Presiden Sukarno, maka dunia usaha tidak menaruh perhatian pada issue
produktivitas. Lebih-lebih lagi bila diperhatikan sistem ekonomi terpimpin
yang dilaksanakan, yang memiliki kebijaksanaan “berdikari” tanpa kesiapan
yang memadai untuk itu, menghasilkan struktur pasar yang “sellers market”
dengan kelangkaan barang yang sangat menyolok di pasar. Akibatnya sudah
jelas bahwa harga-harga barang meningkat dengan tajam. Gejala ini diperkuat
lagi dengan diterapkannya “deficit financing” oleh pemerintah, mencetak
uang praktis tanpa batas, menyebabkan terjadinya inflasi yang meroket.
Peningkatan profesionalitas kerja bagaimanapun juga tidak bisa
dilepaskan dari arah peningkatan produktivitas. Meningkatkan
profesionalisme kerja dimaksud juga untuk meningkatkan produktivitas.
Organisasi manapun, terlepas dari tujuannya, misinya, jenisnya, struktur dan
ukurannya tidak ada titik jenuh dalam upaya meningkatkan produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kerjanya. Artinya, produktivitas suatu organisasi selalu dapat ditingkatkan,
baik pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, maupun pada tingkat
organisasi secara keseluruhan. Produktivitas kerja berlaku di setiap jenis
organisasi, baik yang bergerak di bidang kenegaraan, politik, ekonomi, bisnis,
sosial budaya, kesehatan, LSM, organisasi keagamaan, dan organisasi-
organisasi nirlaba lainnya. Produktivitas dalam lingkup yang besar pada
tingkat kelompok dan organisasi tidak terlepas dari produktivitas kerja pada
tingkat individual.
Produktivitas kerja adalah perbandingan kegiatan antara efektivitas
keluaran dengan efesiensi masukan, artinya sebagai sikap mental yang
diperlukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam setiap
pekerjaannya. (Kussriyanto, 1993)
Dewan produktivitas nasional memberikan rumusan produktivitas
yang berbunyi sebagai berikut: suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan
hari esok harus lebih baik dari hari ini. Para ahli ekonomi mengartikan
produktivitas sebagai “perbandingan” antara kuantitas barang dan jasa yang
dihasilkan dengan “kuantitas dana dan daya yang digunakan” untuk
menghasilkan barang dan jasa itu. Dengan demikian produktivitas dinyatakan
dalam “perbandingan” atau “ratio”. Produktivitas dikatakan naik atau
meningkat jika:
a. Masukan tetap, keluaran bertambah dan meningkat
b. Masukan berkurang, sedangkan keluaran tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Masukan berkurang dan keluaran bertambah
d. Masukan berkurang dan keluaran juga berkurang, tetapi berkurangnya
output tidak sebesar berkurangnya masukan
e. Masukan bertambah (misal sebesar X), tetapi keluarannya bertambah
banyak (misal sebesar X + 1)
Peningkatan produktivitas akan berpengaruh langsung terhadap
pengusaha dan karyawan, secra langsung maupun tidak langsung. Berikut
adalah sejumlah tipikal pendekatan yang dilakukan perusahaan terkait dengan
produktivitas dan konsekuensinya.
a. Sistem penggajian dengan upah borong, peningkatan produksi akan
meningkatkan upah secara langsung dan ini memacu semangat kerja.
b. Bagi perusahaan yang menerapkan sistem insentif menurut hasil produksi
atau produktivitasnya, insentif atau uang perangsang yang diterima akan
naik secara langsung sesuai hasil kerjanya.
c. Peningkatan produktivitas berarti penurunan harga produksi. Dengan
harga yang sama, perusahaaan akan memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Dengan begitu, kemampuan perusahaan akan bertambah untuk
menaikkan upah dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
d. Peningkatan produktivitas berarti penurunan biaya produksi. Dengan
keuntungan tetap, perusahaan dapat menjual lebih murah, meningkatkan
daya saing, dan meningkatkan volume penjualan, yang pada akhirnya
secara keseluruhan dapat meningkatkan jumlah keuntungan dalam suatu
periode (misalnya 1 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan
(output atau luaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil
tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1993). Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan
output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market
share, dan kerusakan (Gomes, 2000).
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang
paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen.
Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia
(Siagian, 2002). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam
mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain;
pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai
bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua,
karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993).
Menurut Anoraga dan Suyati (1995), produktivitas mengandung
pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem.
Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai
konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberi dorongan untuk
berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan
pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau
keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara
hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah
dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Siagian (2002) bahwa
produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output
yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.”
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas
sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan
behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga banyak
program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-
asumsi dasarnya (Gomes, 2000). Pengertian lain dari produktivitas adalah
suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi
kehidupan manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas
(Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004).
Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai
dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan
keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas
kerja secara total (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004).
Menurut Sinungan (2005), secara umum produktivitas diartikan
sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa)
dengan masuknya yang sebenarnya. Ukuran produktivitas yang paling
terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi
pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.
2. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja
Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan
fisik perorangan/perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas,
namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian, pengukuran-pengukuran
tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam
jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda.
Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari
atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya
diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh
pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar.
Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu,
produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat
sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam
waktu. Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah digunakan
dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus
dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam
yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur
karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran
umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan,
yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja
(Sinungan, 2005). Menurut Wignjosoebroto (2000), produktivitas secara
umum akan dapat diformulasikan sebagai berikut: Produktivitas =
Output/input(measurable)+ input (invisible).
Invisible input meliputi tingkat pengetahuan, kemampuan teknis,
metodologi kerja dan pengaturan organisasi, dan motivasi kerja. Untuk
mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin,
misalnya, maka formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini, yaitu:
Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan
Tenaga Kerja jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Di sini
produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran
yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia (man-hours), yaitu
jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja
yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung ataupun tidak
langsung, akan tetapi biasanya meliputi keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
B. Tingkat Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, yaitu memelihara dan memberi
latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses
membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan, dan pencerahan
pengetahuan. Dalam arti luas, pendidikan baik formal maupun yang informal
meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya
sendiri dan tentang dunia tempat mereka hidup.
Menurut Ranu Pandojo dan Husnan (1986) pendidikan adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di
dalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan
terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan atau penelitian
untuk masa datang.
Menurut Ki Hajar Dewantara yang dikutip oleh Soemanto dan
Soetopo (1982:11) menyebutkan bahwa pendidikan adalah daya upaya yang
memajukan timbulnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek) dan tumbuhnya anak untuk menjamin anak didik selaras dengan
dunianya.
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) menjelaskan pengertian pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI pasal 14 menjelaskan bahwa
jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Adapun tiga (3) tingkat pendidikan itu
adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah
Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
c. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Akademi
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian
cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni tertentu. Politeknik
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan
khusus. Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau
vokasi alam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Institut menyelenggarakan
pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi alam sekelompok
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dan jika memenuhi
syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Universitas
menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi
dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2. Indikator Tingkat Pendidikan
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses yang
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sistem Pendidikan
Nasional dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, mengemukakan
bahwa pendidikan terbagi atas:
a. Pendidikan persekolahan/formal (Pasal 14) jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Pendidikan luar sekolah:
1) Pasal 26 ayat 2
2) Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
3) Pasal 27 ayat 1
4) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Sedangkan
pendidikan formal menurut Ahmadi dan Ubbiyati (2001:15) adalah
pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung teratur,
bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan
ini berlangsung di sekolah. Pendidikan non formal atau pendidikan luar
sekolah adalah semua usaha sadar yang dilakukan untuk membantu
perkembangan kepribadian serta kemampuan anak dan orang dewasa di
luar sistem persekolahan melalui pengaruh yang sengaja dilakukan
melalui beberapa sistem dan metode penyampaian.
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan
Undangundang RI. No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Wuradji, seperti dikutip
oleh Wahyuningtyas (1995:19) menyatakan bahwa fungsi pendidikan itu
meliputi:
a. Memindahkan nilai-nilai budaya
b. Nilai-nilai pengajaran
c. Peningkatan mobilitas sosial
d. Fungsi sertifikasi
e. Job training
f. Memantapkan dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial.
Tingkat pendidikan berupa pendidikan formal dan non formal
mempunyai tujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia
yang terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan
reaktif dalam membentuk manusia seutuhnya agar manusia menjadi sadar
akan dirinya dan dapat dimanfaatkan lingkungannya untuk meningkatkan
taraf hidupnya. Untuk dapat berfungsi demikian, manusia memerlukan
pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan dapat mandiri melalui
pendidikan. Produktivitas kerja memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
dan penguasaan teknologi, sehingga dengan adanya tingkat pendidikan
karyawan maka produktivitas kerja karyawan akan mudah tercapai.
Kualitas dan kemampuan fisik tenaga kerja. Faktor ini dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi kerja, etos kerja, mental,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kesehatan dan asupan gizi tenaga kerja. Tingkat pendidikan bagi tenaga kerja
akan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan, akan tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta
kemampuan memanfaatkan semua sarana untuk kelancaran tugas atau
pekerjaan. Pencapaian pendidikan akan membentuk dan menambah
pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan
tepat. Pendidikan meningkat, berpeluang dalam meningkatkan produktivitas.
Keterampilan meningkat juga dapat meningkatkan produktivitas.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin luas pula
pandangan atau wawasannya. Dukunglah karyawan yang berminat
melakukan pengembangan diri dengan melanjutkan studi setelah jam kerja.
Kemudahan yang masih dalam wewenang anda dapat diberikan. Karaywan
yang melakukan self study (belajar secara mandiri) juga dapat dipakai sebagai
tanda adanya kemauan untuk maju.
C. Kedisplinan Kerja
Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar perilaku
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan, baik secara tertulis
maupun tidak, dan menginginkan para pegawai untuk mematuhinya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, tetapi dalam kenyataannya sering
terjadi pegawai sebagai manusia mempunyai kelemahan, yaitu tidak disiplin.
Oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam
manajemen sumber daya manusia, sebagai faktor penting dalam peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
produktivitas. Permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan disilpin pegawai.
Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mendorong pegawai menaati standar dan peraturan sehingga tidak terjadi
pelanggaran, atau bersifat mencegah tanpa ada yang memaksakan yang pada
akhirnya akan menciptakan disiplin diri. Ini tentu saja mudah dipahami sebagai
tanggung jawab yang melekat pada pimpinan. Untuk mencapai tujuan ini,
beberapa metode yang perlu dilakukan adalah:
1. Pegawai mengetahui serta memahami standar.
Memahami standar sudah barang tentu menjadi dasar dalam peningkatan
disiplin. Bagaimana mungkin seorang pegawai bisa mematuhi standar tanpa
mengetahui standar perilaku yang diinginkan organisasi, dan kalau mereka
tidak akan menentu.
2. Standar harus jelas.
Standar bisa tidak jelas atau mempunyai dwimakna, misalnya diminta untuk
berpakaian lengkap. Yang lengkap itu apakah harus memakai sepatu, celana
panjang, dan baju, ataukah memakai sepatu, baju lengan panjang, dasi, dan
serta jas.
3. Melibatkan pegawai dalam menyusun standar.
Para pegawai lebih mungkin akan mendukung standar yang mereka susun
sebab dengan diikutsertakannya mereka dalam menentukan standar atau
peraturan, mereka akan mempunyai komitmen yang lebih baik pada apa yang
telah dibuat bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Standar atau aturan dinyatakan secara positif, bukan negatif.
Standar yang positif misalnya “mengutamakan keselamatan,” bukan dengan
pernyataan negatif seperti “jangan ceroboh.”
5. Dilakukan secara komprehensif, yaitu melibatkan semua elemen yang ada
yang terkait dalam organisasi (terpadu).
Meningkatkan disiplin menyangkut pembenahan aspek-aspek lain yang
terkait seperti sistem reward dan hukuman tang tepat, penyediaan fasilitas
yang mendukung dalam pemenuhan standar yang sudah ditentukan, dan lain-
lain.
6. Menyatakan bahwa standar dan aturan yang dibuat tidak semata-mata untuk
kepentingan orang yang membuat peraturan, tetapi untuk kebaikan bersama.
Meskipun aturan dan standar sudah diketahui, tidak tertutup
kemungkinan adanya pelanggaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan
dalam bentuk disiplin korektif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah
supaya tidak terulang kembali sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari
selanjutnya, yang tujuannya adalah:
1. Memperbaiki perilaku yang melanggar aturan,
2. Mencegah orang lain melakukan tindakan serupa,
3. Mempertahankan standar kelompok secara konsisten dan efektif.
Untuk dapat mencapai tujuan itu, tindakan (sering disebut tindakan
disipliner) hatus berorientasi pada:
1. Bersifat mendidik, artinya mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku,
dengan cara bahwa tindakan indisipliner harus menunjukkan konsekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang tidak baik bagi diri sendiri, yang biasanya tidak diinginkan seseorang,
dan segera dilakukan untuk menanjukkan adanya kaitan konsekuensi yang
sesuai, dan berlaku bagi semua orang. Ini seperti seseorang yang memegang
tungku panas, (hot-stove-rule) bila disentuh akan segera terasa panasnya, dan
ini berlaku secara konsisten bagi semua orang.
2. Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, yang sering disebut
dengan tindakan disiplin progresif, yaitu pengulangan kesalahan yang sama
akan mengakibatkan hukuman yang lebih berat. Tindakan indisipliner bisa
dilakukan melalui proses:
a. Teguran lisan, kalau masih terulang
b. Teguran tertulis (yang menjadi catatan negatif bagi pegawai), kalau masih
terulang
c. Skorsing satu bulan, kalau masih terulang
d. Memecat pegawai tersebut
Ada beberapa hal yang secara pribadi perlu mendapat perhatian dalam
meningkatkan produktivitas kerja pribadi, yang bisa dimulai degan
meningkatkan disiplin diri sendiri. Artinya, disiplin diharapkan menjadi sesuatu
yang sangat dijunjung tinggi oleh masing-masing anggota dari suatu organisasi,
sehingga pada akhirnya organisasi itu dapat disebut disilpin disiplin diri bukan
hanya mulai di tempat kerja saja, tetapi juga dari dalam keluarga sendiri.
Disiplin diri bisa menyangkut banyak hal, seperti dalam hal pembagian dan
penggunaan waktu secara baik, menentukan prioritas, mematuhi rencana dan
target yang sudah ditetapkan, berani menolak segala keinginan untuk keluar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
rencana yang sudah dibuat. Termasuk disiplin juga manakala seorang mematuhi
berbagai aturan yang ada (sejauh tidak ada alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mengabaikan aturan itu).
Disiplin kerja adalah sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan
ketaatan secara sadar terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan
kerja karena adanya suatu keyakinan bahwa dengan aturan-aturan tersebut tujuan
pekerjaan akan dapat dicapai. Karyawan dengan disiplin tinggi, sebaliknya jika
tidak disiplin, akan terjadi banyak pelanggaran sehingga akan menyebabkan
rendahnya produktivitas. Mulai dari diri sendiri. Tepati semua peratutan. Jadilah
teladan dalam hal disiplin kerja. Tegakkan peraturan. Tegur yang melanggar
dengan cara yang baik, bersifat mendidik, dan jangan kasar. Cara menegur yang
salah justru dapat menimbulkan kontraproduktif.
Disiplin juga merupakan pernyataan yang sangat jelas karena disiplin
yang tercipta dari diri sendiri maupun dari peraturan yang tertulis akan
meningkatkan produktivitas yang baik pula. Darminto mengatakan bahwa
disiplin itu mempunyai tiga aspek, yaitu:
1. Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau
pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran, dan pengendalian watak.
2. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma, kriteria, dan
standar yang sedemikian rupa, sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan
pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan atau aturan:
norma, kriteria dan standar tadi merupaka syarat mutlak untuk mencapai
keberhasilan (sukses).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk
mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
D. Loyalitas Pegawai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan sikap adalah
perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian. Sedangkan kerja adalah
melakukan sesuatu. Menurut pengertian dari Agus Maulana, sikap kerja
karyawan adalah cara kerja karyawan didalam mengkomunikasikan suasana
karyawan kepada pimpinan ataupun perusahaan. Karyawan merasakan adanya
kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Loyal adalah
patuh, setia. Dari pengertian diatas, kesimpulannya adalah suatu kecenderungan
karyawan untuk pindah ke perusahaan lain. Apabila karyawan bekerja pada
suatu perusahaan, dan perusahaan tersebut telah memberikan fasilitas – fasilitas
yang memadai dan diterima oleh karyawannya, maka kesetiaan karyawan
terhadap perusahaan akan semakin besar, maka timbul dorongan yang
menyebabkan karyawan melakukan pekerjaan menjadi lebih giat lagi.
Fasilitas – fasilitas yang diterima oleh karyawan sehingga karyawan
mau bekerja sebaik mungkin dan tetap loyal pada perusahaan, hendaknya
perusahaan memberikan imbalan yang sesuai kepada karyawannya. Semua itu
tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan tersebut serta tujuan yang ingin
dicapai. Untuk itu perusahaan mengemukakan beberapa cara:
1. Gaji yang cukup
2. Memberikan kebutuhan rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Sesekali perlu menciptakan suasana santai.
4. Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat.
5. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk maju.
6. Memperhatikan rasa aman untuk menghadapi masa depan.
7. Mengusahakan karyawan untuk mempunyai loyalitas.
8. Sesekali mengajak karyawan berunding.
9. Memberikan fasilitas yang menyenangkan (Nitisemito, 1992).
Sebab-sebab turunnya loyalitas dan sikap kerja itu dikarenakan
banyak sebab misalnya, upah yang mereka terima tidak sesuai dengan
pekerjaannya, tidak cocoknya dengan gaya perilaku pemimpin, lingkungan kerja
yang buruk dan sebagainya. Untuk memecahkan persoalan tersebut, maka
perusahaan harus dapat menemukan penyebab dari turunnya loyalitas dan sikap
kerja karyawan itu disebabkan pada prinsipnya turunnya loyalitas dan sikap
kerja karyawan itu disebabkan oleh ketidakpuasan para karyawan. Adapun
sumber ketidakpuasan bisa bersifat material dan non material yang bersifat
material antara lain: rendahnya upah yang diterima, fasilitas minimum.
Sedangkan yang non material antara lain: penghargaan sebagai manusia,
kebutuhan – kebutuhan yang berpartisipasi dan sebagainya (Nitisemito, 1992).
Indikasi – indikasi turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan antara
lain:
1. Turun/ rendahnya produktivitas kerja. Turunnya produktivitas kerja ini dapat
diukur atau diperbandingkan dengan waktu sebelumnya. Produktivitas kerja
yang turun ini dapat terjadi karena kemalasan atau penundaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tingkat absensi yang naik. Pada umumnya bila loyalitas dan sikap kerja
karyawan turun, maka karyawan akan malas untuk datang bekerja setiap hari.
Bila ada gejala – gejala absensi naik maka perlu segera dilakukan penelitian.
3. Tingkat perpindahan buruh yang tinggi. Keluar masuknya karyawan yang
meningkat tersebut terutama adalah karena tidak senangnya para karyawan
bekerja pada perusahaan. Untuk itu mereka berusaha mencari pekerjaan lain
yang dianggap sesuai. Tingkat perpindahan buruh yang tinggi selain dapat
menurunkan produktivitas kerja, juga dapat mempengaruhi kelangsungan
jalannya perusahaan.
4. Kegelisahan dimana-mana. Loyalitas dan sikap kerja karyawan yang menurun
dapat menimbulkan kegelisahan sebagai seorang pemimpin harus mengetahui
bahwa adanya kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidak terangan
dalam bekerja, keluh kesah serta hal- hal yang lain.
5. Tuntutan yang sering terjadi. Tuntutan yang sebetulnya merupakan
perwujudan dan ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan
menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
6. Pemogokan. Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya loyalitas dan
sikap kerja karyawan adalah pemogokan. Biasanya suatu perusahaan yang
karyawannya sudah tidak merasa tahan lagi hingga memuncak, maka hal itu
akan menimbulkan suatu tuntutan, dan bilamana tuntutan tersebut tidak
berhasil, maka pada umumnya para karyawan melakukan pemogokan kerja.
(Nitisemito,1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pada kategori usia para karyawan yang berbeda menunjukkan
aksentuasi loyalitas yang berbeda pula seperti uang diuraikan berikut ini:
1. Angkatan kerja yang usianya di atas lima puluh tahun menunjukkan loyalitas
yang tinggi pada organisasi. Mungkin alasan – alasan yang menonjol ialah
bahwa mereka sudah mapan dalam kekaryaannya, penghasilan yang
memadai, memungkinkan mereka menikmati taraf hidup yang dipandangnya
layak. Banyak teman dalam organisasi, pola karirnya jelas, tidak ingin
pindah, sudah “terlambat” memulai karier kedua, dan dalam waktu yang tidak
terlalu lama akan memasuki usia pensiun.
2. Tenaga kerja yang berada pada kategori usia empat puluhan menunjukkan
loyalitas pada karir dan jenis profesi yang selama ini ditekuninya. Misalnya,
seseorang yang menekuni karir di bidang keuangan akan cenderung “
bertahan” pada bidang tersebut meskipun tidak berarti menekuninya hanya
dalam organisasi yang sama. Karena itu pindah ke profesi lain, tetapi
bergerak di bidang yang sama, bukanlah merupakan hal yang aneh.
Barangkali alasan pokoknya terletak pada hasrat untuk benar – benar
mendalami bidang tertentu itu karena latar belakang pendidikan dan pelatihan
yang pernah ditempuh, bakat, minat, dan pengalaman yang
memungkinkannya menampilkan kinerja yang memuaskan yang pada
gilirannya membuka peluang untuk promosi, menambah penghasilan, dan
meniti karir secara mantap.
3. Tenaga kerja dalam kategori 30 – 40 tahun menunjukkan bahwa loyalitasnya
tertuju pada diri sendiri. Hal ini dapat dipahami karena tenaga kerja dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kategori ini masih terdorong kuat untuk memantapkan keberadaannya, kalau
perlu berpindah dari satu organisasi ke organisasi lain dan bahkan mungkin
juga dari satu profesi ke profesi lain. Di samping itu pula didukung oleh
tingkat kebutuhan yang semakin lama semakin meningkat tetapi tidak
diimbangi dengan pemasukan yang cukup sehingga banyak para pekerja yang
mencari pekerjaan lain yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari –
hari.
4. Bagi mereka yang lebih muda dari itu, makna loyalitas belum diserapi dan
kecenderungan mereka masih lebih mengarah kepada gaya hidup santai,
apabila mungkin disertai dengan kesempatan “berhura – hura” Pada
kenyataan sehari – hari banyak sekali terjadi kecurangan – kecurangan yang
dilakukan oleh para karyawan yang umumnya mempunyai umur relatif muda
hal itu juga dipicu oleh tingkat angan – angan yang tinggi, tetapi tidak diiringi
oleh tingkat kerajinan yang tinggi dari dalam dirinya sendiri, oleh karena itu
tingkat penganggguran semakin lama semakin meningkat (Nitisemito, 1992).
Pegawai yang loyal harus dimulai dari pegawai yang puas. Karena
kepuasan ini letaknya di dalam “hati”, maka loyalitas tidak bisa disuruh atau
diminta. Loyalitas harus diciptakan. Berikan pegawai value yang pas. Mengukur
loyalitas pegawai dengan indikator tingkat drop-out tidak sepenuhnya tepat,
karena kemungkinan mereka tidak mau hengkang dari perusahaan/kantor justru
karena mereka takut bersaing atau karena memang tidak laku di pasaran tenaga
kerja. Kalau mau mendapatkan informasi mengenai tingkat loyalitas pegawai di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kantor, riset sumber daya manusia untuk mengukur tingkat kepuasan dan
loyalitas perlu diadakan.
Membangun loyalitas pegawai juga harus diikuti dengan membangun
kompetensi pegawai. Kalau pegawai loyal tetapi tidak tahu dan tidak terampil
melayani dan memuaskan konsumen, kantor juga rugi. Kalau pegawai loyal tapi
kantor tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan lingkungan
apalagi kalau bisa mendikte lingkungannya lama kelamaan perusahaan akan
tersingkir dari arena bisnis.
Memberikan perhatian terhadap perencanaan karier dapat
meningkatkan loyalitas pegawai terhadap organisasi, sebagai akibat adanya
kemungkinan untuk menduduki jabatan yang diinginkan.
Perusahaan-perusahaan yang mengembangkan loyalitas pelanggan
yang kuat setidak-tidaknya memiliki tiga sifat yang umum:
1. Manajemen dengan jelas mengerti apa yang membangun loyalitas bagi
perusahaan itu dan melatih para anggota pegawainya untuk menumbuhkan
loyalitas pelanggan.
2. Perilaku yang diharapkan dari pegawai tertulis di dalam petunjuk yang jelas,
secara eksplisit, dan mudah dimengerti. Perilakunya dapat diukur.
3. Perusahaan mempunyai kredo tertulis yang senantiasa digembar-gemborkan
kepada para anggota pegawai pada pertemuan pegawai, pada memo, dan pada
display yang menarik perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Kerangka Berpikir
1. Kontribusi Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Tingkat pendidikan bagi tenaga kerja akan memberikan
pengetahuan bukan saja yang langsung dalam pelaksanaan tugas pekerjaan,
akan tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta kemampuan
memanfaatkan semua sarana untuk kelancaran tugas atau pekerjaan.
Pencapaian pendidikan akan membentuk dan menambah pengetahuan
seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin luas pula pandangan atau wawasannya.
Sedangkan produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan bagian dalam
meningkatkan produktivitas suatu organisasi, maka dengan tingginya
pendidikan yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap produktivitasnya.
Ada dugaan tingkat pendidikan berkontribusi terhadap produktivitas pegawai,
jika pendidikan pegawai tinggi atau meningkat, berpeluang dalam
meningkatkan produktivitas. Keterampilan meningkat juga dapat
meningkatkan produktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Kontribusi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Disiplin kerja adalah sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan
ketaatan secara sadar terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan
kerja karena adanya suatu keyakinan bahwa dengan aturan-aturan tersebut
tujuan pekerjaan akan dapat dicapai. Sedangkan produktivitas tenaga kerja
adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pegawai
yang banyak melakukan pelanggaran kerja akan menghambat produktivitas
kerja. Adanya kedisiplinan kerja yang tinggi dari pegawai akan
mempengaruhi pegawai untuk berusaha mencapai hasil kerja yang baik.
Dengan demikian akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Sebaliknya bila pegawai mempunyai disiplin kerja yang rendah maka akan
kurang memperhatikan cara kerjanya sehingga produktivitas kerja pegawai
yang dicapai rendah. Dengan demikian kedisiplinan kerja merupakan faktor
yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Ada
dugaan tingkat kedisiplinan berkontribusi terhadap produktivitas pegawai.
3. Kontribusi Loyalitas Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Loyalitas pegawai adalah suatu kecenderungan pegawai untuk
pindah ke lembaga lain. Apabila pegawai bekerja pada suatu lembaga, dan
lembaga tersebut telah memberikan fasilitas – fasilitas yang memadai dan
diterima oleh pegawainya, maka kesetiaan pegawai terhadap lembaga akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
semakin besar, maka timbul dorongan yang menyebabkan pegawai
melakukan pekerjaan menjadi lebih giat lagi. Sehingga dengan giat bekerja
produktivitas kerjanya pun akan semakin meningkat. Ada dugaan loyalitas
pegawai berkontribusi terhadap produktivitas pegawai.
4. Kontribusi Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, Dan Loyalitas
Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas pegawai
secara bersama-sama berkontribusi terhadap produktivitas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah signifikan. Hal ini karena tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai merupakan faktor yang mempengaruhi
produktivitas Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kerangka pemikiran ini, secara sistematis dapat dilihat sebagai
berikut:
Tingkat Pendidikan (X1)
Tingkat Kedisiplinan (X2)
Produktivitas
Pegawai
(Y)
Loyalitas Pegawai (X3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual di atas peneliti membuat hipotesis:
1. Terdapat kontribusi secara signifikan tingkat pendidikan terhadap
produktivitas kerja PNS di Kecamatan Berbah.
2. Terdapat kontribusi secara signifikan tingkat kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja PNS di Kecamatan Berbah.
3. Terdapat kontribusi secara signifikan loyalitas pegawai terhadap
produktivitas kerja PNS di Kecamatan Berbah.
4. Terdapat kontribusi secara signifikan tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai terhadap produktivitas kerja PNS
di Kecamatan Berbah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif.
Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji hubungan antar variabel
yang dihipotesiskan. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan
sifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti hubungannya
adalah tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, loyalitas pegawai, dan
produktivitas Pegawai Negeri Sipil (PNS).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kantor Kecamatan Berbah, dengan
alasan sebagai berikut:
a. Produktivitas kerja pegawai di kantor Kecamatan Berbah menjadi
faktor penting karena merupakan salah satu kecamatan dari tujuh
belas kecamatan di Kabupaten Sleman dan saat ini terdapat
kebijakan mengenai otonomi daerah.
b. Penempatan pegawai di Kecamatan Berbah belum sepenuhnya
sesuai dengan harapan kebutuhan SKPD (Satuan Kegiatan
Perangkat Daerah) kecamatan baik secara kualitas maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kuantitas, disisi lain setiap ada pegawai kecamatan yang potensial
cenderung dimutasi ke SKPD lain (kabupaten).
c. Pelayanan kepada masyarakat belum memuaskan disebabkan
karena kompetensi dan perilaku pegawai dalam memberikan
pelayanan belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan masyarakat.
d. Pengelolaan arsip di Kecamatan Berbah belum didukung dengan
sarana dan prasarana yang memadai, sedangkan di tingkat
pemerintah desa pengelolaan arsip belum didukung dengan sarana
yang memadai maupun SDM yang kompeten.
e. Dipilih Kantor Kecamatan Berbah karena ingin mempersempit
ruang lingkup dalam pembahasan dan sekaligus untuk
mempertajam fenomena sosial yang ingin dikaji sesuai dengan
substansi yaitu pelayanan pegawai kepada masyarakat yang akan
diamati.
f. Tempat penelitian memperhatikan berbagai keterbatasan daya
jangkau peneliti yang meliputi waktu, biaya, dan daya yang
dimiliki peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang bekerja di Kantor Kecamatan Berbah.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas pegawai.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. (Sugiono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kecamatan Berbah. Jumlah seluruh populasi penilitian ini 31 PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel III.1
Populasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Kantor Kecamatan Berbah Tahun 2012
No. Pendidikan Jumlah
1. SMP 1
2. SMA 15
3. SMK/STM -
4. Diploma 4
5. S1 10
6. S2 1
7. S3 -
Jumlah 31
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
2. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai
objek penelitian. Karena keterbatasan jumlah populasi maka semua
populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 31 orang pegawai.
Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu jumlah
sampel sama dengan jumlah populasi.
E. Variabel dan Batasannya
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah disebutkan
sebelumnya, maka peneliti menggunakan variabel-variabel sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Variabel Dependen
Variabel dependen (Y) adalah variabel yang nilainya tergantung
pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan
yang terjadi pada variabel bebas (variabel independen).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kecamatan Berbah Kabupaten
Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Batasan dari produktivitas PNS adalah produktivitas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) merupakan tingkat pencapaian hasil kerja yang tepat
waktu diukur dengan jam atau hari yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaan dan kualitas hasil kerja pegawai hal ini diukur
dengan skala 1 sampai 5, semakin tinggi skalanya semakin tinggi
produkvitas PNS.
2. Variabel Independen
Variabel independen (X) adalah variabel yang nilainya
berpengaruh terhadap variabel lain. Dimana dalam penelitian ini, untuk
melihat pengaruh dari produktivitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, variabel independen (X) yang digunakan antara
lain dan batasannya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Tingkat Kependidikan (X1)
Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang berhasil dicapai
oleh PNS. Adapun tingkat pendidikan terakhir akan dilihat dari
pegawai tersebut lulusan SMP, SMA, Diploma, S1, S2 atau S3.
b. Tingkat Kedisiplinan Kerja (X2)
Tingkat kedisiplinan adalah tinggi atau rendahnya ketaatan PNS
terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku. Hal tersebut dapat
diukur dengan cara PNS tepat waktu dalam jam kehadiran di kantor
dan meningalkan kantor dapat dilihat dari absensi PNS, ketaatan
pada peraturan kerja dan ketaatan pada pakaian dinas dan atribut
dapat dilihat dari buku catatan pelanggaran tata tertib PNS.
c. Loyalitas (X3)
Loyalitas pegawai menunjukkan tingkat kesetiaan PNS pada
lembaga tempat yang bersangkutan bekerja. Variabel ini dinyatakan
dalam bentuk skala yang menyatakan kesetiaan pegawai terhadap
lembaga tempat bekerja ditandai dengan tidak menginginkan pindah.
Jika skala yang dipilih pegawai semakin tinggi menujukkan bahwa
loyalitas pegawai juga semakin tinggi yang menandakan pegawai
setia pada lembaga tempatnya bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel III.2
Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas Pegawai Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kantor Kecamatan Berbah
Variabel
Penelitian
Indikator Data yang Akan Dicari
Tingkat
Pendidikan
1. Pendidikan terakhir
pegawai
- Tingkatan pendidikan
mulai dari SMP sampai
S3
Tingkat
Kedisiplinan
1. Ketepatan waktu datang
ke kantor
2. Ketepatan waktu pulang
kantor
- Tingkat absensi PNS
3. Tata tertib PNS
4. Tata cara berpakaian dan
atribut PNS
- Pelanggaran PNS
Loyalitas
pegawai
1. Kesetiaan pegawai
terhadap lembaga tempat
bekerja
- Setia sebagai pegawai
di tempatnya bekerja
2. Kenyamanan pegawai - Pegawai bisa
bersosialisasi dan
bekerja sama dengan
baik dengan teman
sekantornya
- Deskripsi kondisi
kantor
3. Fasilitas PNS - Fasilitas yang diterima
PNS
- Pemanfaatannya
Produktivitas
kerja PNS
1. Ketepatan waktu
menyelesaikan pekerjaan
- Waktu penyelesaian
pekerjaan
2. Pelayanan kepada
masyarakat
- Pelayanan yang
memuaskan kepada
masyarakat
F. Data yang Dicari
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya, seperti mengutip dari buku-buku, literatur, bacaan ilmiah, dan
sebagainya yang mempunyai relevansi dengan tema penulisan.
Ketersediaan data merupakan suatu hal yang mutlak dipenuhi
dalam suatu penelitian ilmiah. Jenis data yang tersedia seharusnya sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Karena penelitian ini bersifat studi kasus,
maka lokasi penelitian telah ditentukan yaitu Kantor Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Data primer dalam penelitian ini berasal dari wawancara mendalam
dan kuesioner terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjadi
responden. Sehingga dapat mengetahui pengaruh tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, dan loyalitas terhadap produktivitas kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Data sekunder yang digunakan berasal dari
Kepegawaian Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta serta beberapa artikel yang terkait dengan penelitian.
Data primer yang mau dicari melalu kuesioner adalah identitas
responden, pendidikan terakhir yang dicapai PNS, tingkat absensi PNS,
pelanggaran PNS, keinginan pegawai untuk berpindah tempat kerja,
sosialisai pegawai dengan teman sekantornya, deskripsi kondisi kantor,
fasilitas yang diterima PNS, waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, dan
pelayanan PNS kepada masyarakat, sedangkan data primer yang mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dicari melalui interview adalah mengenai tata tertib, pelanggaran PNS
dalam menaati peraturan alasannya mereka melanggar dan apa sanksinya.
Data sekunder yang mau dicari adalah mengenai gambaran secara
umum Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah dan gambaran
umum mengenai Kecamatan Berbah itu sendiri.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada
responden untuk menjawab. (Sugiono, 2008: 199). Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan data pengaruh tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, loyalitas pegawai terhadap produktivitas Pegawai
Negeri Sipil (PNS), baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama.
Data yang dicari menggunakan kuesioner terlampir dalam kisi-kisi
instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian ini dapat dilihat sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel III.3
Kisi-kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas Pegawai Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kantor Kecamatan Berbah
No. Data yang akan dicari Jumlah
Item
No. Item Kuesioner
Positif
1. Identitas Responden 4 A 1,2,3,4
2. Tingkatan pendidikan
mulai dari SD sampai
S3
1 B
1
4. Tingkat absensi PNS 4 C
1,2,3,4
5. Pelanggaran PNS 12 5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15
,16
6. Keinginan pegawai
untuk berpindah tempat
kerja
3 D
1,2,3
7. Pegawai bisa
bersosialisasi dan
bekerja sama dengan
baik dengan teman
sekantornya
4 4, 5, 6, 7
8. Deskripsi kondisi kantor 4 8, 9,10,11
9. Fasilitas yang diterima
PNS dan
pemanfaatannya
6 12, 13,14,15,16,17
10. Waktu penyelesaian
pekerjaan
4 E
1,2,3, 4
11. Pelayanan yang
memuaskan kepada
masyarakat
7 5,6,7,8,9,10,11
Indikator yang diperoleh dari kedua variabel tersebut diubah
dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan
tertuttup. Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang
dikembangkan dengan menyediakan alternatif jawaban-jawaban. Data-
data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif yang
harus diubah menjadi data kuantitatif. Teknik pengukuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dipergunakan untuk mengubah data kuantitatif adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap seseorang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian.
Penilaian atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden
diukur dengan tingkat 1 s.d 4, tingkat jawabannya adalah sebagai
berikut:
Tabel III.4
Skoring Berdasarkan Skala Likert
Kriteria Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
2. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan secara langsung pada Kantor Kecamatan Berbah dan
melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Dalam melakukan
pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman yang digunakan untuk
melakukan observasi adalah angket tertutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Interview
Interview yaitu pengumpulan data dimana peneliti mengajukan
tanya jawab dengan Pegawi Negeri Sipil (PNS) yang ditunjuk guna
melengkapi keterangan tentang masalah yang diteliti dan juga
memberikan data yang diperlukan. Interview yang dilakukan peneliti
untuk memperoleh data mengenai tata tertib, pelanggaran PNS dalam
menaati peraturan alasannya mereka melanggar dan apa sanksinya.
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dalam penelitian ini adalah identitas responden, meliputi
nama, jenis kelamin, usia, golongan/pangkat, dan eselon. Identitas
responden digunakan agar penelitian ini lebih kredibel/dapat dipercaya.
H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data
yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin
diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara
skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas
dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product
moment yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 𝑥𝑖𝑦𝑖−( 𝑥𝑖)( 𝑦𝑖)
{𝑛 𝑥𝑖2− 𝑥𝑖
2 {𝑛 𝑦𝑖2− 𝑦𝑖
2 }
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
y = Skor total item
x = Skor item
n = Jumlah Koefisien
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka tingkat validitas
kuesioner telah diuji dan hasilnya adalah sebagai berikut, untuk proses
perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program komputer
yaitu SPSS for Windows versi 17. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom
(df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini
jumlah sampel (n) adalah 31 responden dan besarnya df dapat dihitung
31-2 = 29, dengan df = 29 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.367
(lihat r tabel pada df = 29 dengan dua sisi). Butirnya akurat atau tepat
mengukurnya apa yang seharusnya diukur.
r hit > r tabel valid
r tabel = 0,367 (31 responden)
a. Tingkat Pendidikan
Butir pertanyaan dari variabel tingkat pendidikan berjumlah 1 butir
pertanyaan. Variabel tingkat pendidikan merupakan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
bersifat kualitatif. Analisis datanya menggunakan analisis
kualitatif, sehingga tida dapat diuji validitasnya.
b. Tingkat Kedisiplinan
Butir pertanyaan dari variabel tingkat kedisiplinan yang berjumlah
16 butir pertanyaan diperoleh 16 butir valid dan tidak ada yang
gugur, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat
untuk produktivitas kerja PNS. Berikut ini tabel validitas untuk
produktivitas kerja PNS dan untuk hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel III. 5
Rangkuman Uji Validitas Untuk Tingkat Kedisiplinan
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Berbah
Butir
Pertanyaan
No.
Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1. 0.367 0.490 Valid
2. 0.367 0.782 Valid
3. 0.367 0.512 Valid
4. 0.367 0.535 Valid
5. 0.367 0.447 Valid
6. 0.367 0.417 Valid
7. 0.367 0.640 Valid
8. 0.367 0.628 Valid
9. 0.367 0.503 Valid
10. 0.367 0.797 Valid
11. 0.367 0.624 Valid
12. 0.367 0.660 Valid
13. 0.367 0.705 Valid
14. 0.367 0.771 Valid
15. 0.367 0.728 Valid
16. 0.367 0.697 Valid
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Loyalitas Pegawai
Butir pertanyaan dari variabel loyalitas pegawai yang berjumlah 17
butir pertanyaan diperoleh 17 butir valid dan tidak ada yang gugur,
sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat untuk
produktivitas kerja PNS. Berikut ini tabel validitas untuk
produktivitas kerja PNS dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel III. 6
Rangkuman Uji Validitas Untuk Loyalitas
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Berbah
Butir
Pertanyaan
No.
Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1. 0.367 0.496 Valid
2. 0.367 0.489 Valid
3. 0.367 0.407 Valid
4. 0.367 0.507 Valid
5. 0.367 0.698 Valid
6. 0.367 0.641 Valid
7. 0.367 0.529 Valid
8. 0.367 0.377 Valid
9. 0.367 0.475 Valid
10. 0.367 0.522 Valid
11. 0.367 0.568 Valid
12. 0.367 0.496 Valid
13. 0.367 0.647 Valid
14. 0.367 0.522 Valid
15. 0.367 0.460 Valid
16. 0.367 0.488 Valid
17. 0.367 0.606 Valid
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
d. Produktivitas Kerja PNS
Butir pertanyaan dari variabel produktivitas kerja PNS yang
berjumlah 11 butir pertanyaan diperoleh 11 butir valid dan tidak
ada yang gugur, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang
tepat untuk produktivitas kerja PNS. Berikut ini tabel validitas
untuk produktivitas kerja PNS dan untuk hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel III. 7
Rangkuman Uji Validitas Untuk Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Berbah
Butir
Pertanyaan
No.
Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1. 0.367 0.583 Valid
2. 0.367 0.695 Valid
3. 0.367 0.483 Valid
4. 0.367 0.601 Valid
5. 0.367 0.665 Valid
6. 0.367 0.620 Valid
7. 0.367 0.749 Valid
8. 0.367 0.788 Valid
9. 0.367 0.780 Valid
10. 0.367 0.746 Valid
11. 0.367 0.695 Valid
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur
digunakan berulang kali. Rumus yang digunakan untuk menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
reliabilitas instrumen skala likert (1 sampai 5) adalah cronbach alpa
(α) atau disimbolkan dengan rtt dengan rumus sebagai berikut:
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑖2
Keterangan:
rtt/ α = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item
𝑠𝑖2 = Jumlah varians skor total
𝑠𝑖2 = Varians responden untuk item ke i
Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut
(Umar, 2003:91):
𝑠2 = 𝑋2 𝑋 2
𝑛𝑛
Keterangan:
𝑛 = Jumlah responden
𝑋 = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir
pertanyaan)
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian
dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka
instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel, pernyataan ini
dikemukakan oleh Nunnaly.
Sebagai pedoman untuk menentukan keterandalan instrumen
penelitian, digunakan interpretasi nilai r yang dikemukakan oleh
Arikunto, yait sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel III.8
Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian
No. Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan
1. 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,600 – 0,799 Tinggi
3. 0,400 – 0,599 Cukup
4. 0,200 – 0,399 Rendah
5. 0,0 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Arikunto (1993: 71)
Hasi Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows
vesi 17. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Reliabilitas untuk tingkat kedisiplinan
Dari 16 butir pertanyaan pada variabel tingkat kedisiplinan
diperoleh rhitung sebesar 0.918. pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data
(n) sebanyak 31 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6
sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,918 > 0,6).
Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel tingkat
kedisiplinan dinyatakan andal dan untuk hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel III. 9
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kedisiplinan
No. Variabel Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan Tingkat
Keterandalan
1. Tingkat Kedisiplinan 0,6 0,918 Reliabel Sangat tinggi
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Reliabilitas untuk loyalitas pegawai
Dari 17 butir pertanyaan pada variabel tingkat kedisiplinan
diperoleh rhitung sebesar 0.883. pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data
(n) sebanyak 31 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6
sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,883 > 0,6).
Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel loyalitas
pegawai dinyatakan andal dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel III. 10
Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Pegawai
No. Variabel Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan Tingkat
Keterandalan
1. Loyalitas Pegawai 0,6 0,883 Reliabel Sangat tinggi
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
c. Reliabilitas untuk produktivitas kerja PNS
Dari 11 butir pertanyaan pada variabel tingkat kedisiplinan
diperoleh rhitung sebesar 0.912. pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data
(n) sebanyak 31 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6
sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,912 > 0,6).
Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kerja PNS dinyatakan andal dan untuk hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel III. 11
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Produktivitas Kerja PNS
No. Variabel Nilai r
tabel
Nilai r
hitung
Keterangan Tingkat
Keterandalan
1. Produktivitas Kerja
PNS
0,6 0,912 Reliabel Sangat tinggi
Sumber: Data primer, diolah tahun 2012
I. Uji Parsial
1. Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov
Uji signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita
dapatkan mempunyai distribusi normal, salah satunya yaitu
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan normal jika
signifikansi > 0.05. Dari output yang terlampir dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi (Asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0.605. karena
signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
residual terdistribusi dengan normal.
2. Uji Linieritas Menggunakan Metode Mackinnon, White, dan
Davidson (MWD)
Ada dua model yang sering digunakan dalam penelitian yang
menggunakan alat analisis regresi. Model tersebut adalah model linier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dan model log-linier. Perilaku data ekonomi menunjukkan hubungan
linier atau log-linier salah satunya dapat menggunakan metode
Mackinnon, White, dan Davidson (MWD). Baik linier maupun log-
linier dapat dinyatakan dalam persamaan regresi sebagai berikut:
𝑌𝑡 = 𝑌0 + 𝑌1𝑋1 + 𝑒𝑡 (2.1)
𝐼𝑛𝑌𝑡 = 𝜆0 + 𝜆1𝐼𝑛𝑋𝑡 + 𝑣𝑡 (2.2)
Persamaan (2.1) adalah model linier dan persamaan (2.2) merupakan
model log linier. Untuk melakukan uji MWD ini kita asumsikan
bahwa:
H0 : Y adalah fungsi linier dari variabel independen X (model
linier)
Ha : Y adalah fungsi log linier dari variabel independen X (model
log-linier)
Adapun prosedur MWD sebagai berikut:
a. Estimasi model linier persamaan (2.1) dan dapatkan nilai
prediksinya (fitted value) dinamai F1. Nilai F1 dapat dicari dengan
melakukan langkah berikut:
i. Lakukan regresi persamaan (2.2) dan dapatkan residualnya
(RES1)
ii. Dapatkan nilai F1 = Y – RES 1
b. Estimasi model log linier persamaan (2.2) dan dapatkan nilai
prediksinya dinamai F2. Untuk mendapatkan nilai F2 lakukan
langkah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
i. Lakukan regresi persamaan (2.2) dan dapatkan residualnya
(RES2)
ii. Dapatkan nilai F2 = InY – RES 2
c. Dapatkan nilai Z1 = In F1 dan Z2 = antilog F2 – F1
d. Estimasi persamaan berikut ini:
𝑌𝑡 = 𝑌0 + 𝑌1𝑋1𝑡 + 𝑌1𝑍1 + 𝑒𝑡 (2.3)
Jika Z1 signifikan secara statistik melalui uji t maka kita menolak
hipotesis nol sehingga model yang tepat adalah log linier dan
sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis nol
sehingga model yang tepat adalah linier.
e. Estimasi persamaan berikut ini:
In 𝑌𝑡 = 𝜆0 + 𝜆1𝑋1𝑡 + 𝜆2𝑍2 + 𝑣𝑡 (2.4)
Jika Z2 signifikan secara statistik melalui uji t maka kita menolak
hipotesis alternatif sehingga model yang tepat adalah linier dan
sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis
alternatif sehingga model yang benar adalah log linier
Uji MWD ini mudah dilakukan, tetapi uji mengandung
kelemahan. Jika kita menolak hipotesis nol dan hipotesis alternatif
maka kedua model linier maupun log linier tidak tepat. Sebaliknya
jika kita menerima hipotesis nol dan sekaligus hipotesis alternatif
maka kedua model linier dan log linier sama baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Keputusan Hasil Uji MWD
Hipotesis
nol
(H0)
Hipotesis alternatif (Ha)
Tidak menolak Menolak
Tidak
menolak
Model linier dan log linier
tepat
Model linier tepat
Menolak Model log linier tepat Model linier dan log linier
tidak tepat
Karena plot regresi standardiz residual dengan regresi standariz prediksi
membentuk pola yang acak maka menggunakan persamaan regresi Linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat
disajikan deskripsi data dengan mengacu pada perhitungan standar
deviasi.
a. PNS Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan
Tabel III.12
Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan
No. Tingkat Kedisiplinan Interval
1. Tinggi 59 – 66
2. Sedang 45 – 58
3. Rendah 38 – 44
Sumber: data diolah
Disiplin kerja tinggi (dengan kelas interval antara 59 – 66)
artinya:
Pegawai selalu mampu dan mau menaati peraturan-peraturan yang
sudah ditetapkan instansi. Pegawai juga selalu mampu
melaksanakan dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di instansi tersebut. Misalnya: datang tepat waktu,
meninggalkan kantor tepat waktu.
Disiplin kerja sedang (kelas interval antara 45 – 58) artinya:
Pegawai mampu dan mau menaati peraturan-peraturan yang sudah
ditetapkan instansi. Pegawai yang mempunyai disiplin kerja sedang
tidak serajin pegawai yang mempunyai disiplin kerja tinggi.
Kadang-kadang pegawai tersebut melalaikan tugas, akan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
masih jarang melakukannya. Misalnya datang ke kantor kadang-
kadang terlambat, tetapi hanya satu dua kali.
Disiplin kerja rendah (kelas interval antara 38 – 44), artinya:
Pegawai tidak memperhatikan peraturan-peraturan yang sudah
ditetapkan oleh instansi. Bertindak dan berperilaku tidak sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di instansi. Pegawai yang
mempunyai disiplin kerja rendah tidak memperhatikan
produktivitas kerja, misalnya selalu datang ke kantor terlambat atau
pulang kantor lebih awal dari rekan-rekan kerjanya.
b. PNS Berdasarkan Loyalitas Kerja
Tabel III.13
Berdasarkan Loyalitas Kerja
No. Loyalitas Kerja Interval
1. Tinggi 60 – 69
2. Sedang 50 – 59
3. Rendah 45 – 49
Sumber: data diolah
Loyalitas kerja tinggi (dengan kelas interval antara 60 - 65),
artinya:
Bagi pihak instansi memberikan fasilitas dan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pegawai dalam mendukung pekerjaannya serta
menciptakan suasana yang baik, nyaman, dan akrab dengan sesama
pegawai. Sedangkan dari pihak pegawai sendiri mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
keinginan untuk menggunakan dan merawat fasilitas yang ada
dengan baik dan berusaha menciptakan suasana kerja yang baik dan
nyaman sehingga enggan untuk berpindah instansi.
Loyalitas kerja sedang (dengan kelas interval antara 50 -59),
artinya:
Baik dari pihak instansi maupun pegawai tetap berusaha
menciptakan suasana yang baik dan akrab antara pimpinan dengan
pegawai dan pegawai dengan pegawai juga saling berusaha menjaga
dan menggunakan fasilitas yang ada dengan baik, akan tetapi
kadang-kadang tidak melakukannya. Misalnya kadang-kadang
terjadi masalah atau konflik antar pegawai sehingga merasa kurang
nyaman bekerja di kantor tersebut.
Loyalitas kerja yang rendah (dengan kelas interval antara 45 –
49), artinya:
Baik antara pihak instansi atau pimpinan dan pegawai tidak
menjaga lingkungan dan kenyamanan situasi kerja dengan baik.
Dalam lingkungan ini baik pihak pimpinan maupun pegawai hanya
peduli dengan tugas dan pekerjaannya masing-masing dan tidak
mau tahu dengan lingkungannya sehingga menimbulkan suasana
kerja yang tidak nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. PNS Berdasarkan Produktivitas Kerja
Tabel III.14
Berdasarkan Produktivitas Kerja
No. Produktivitas Kerja Interval
1. Tinggi 40 – 47
2. Sedang 32 – 39
3. Rendah 28 – 31
Sumber: data diolah
Produktivitas kerja tinggi artinya:
Para Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah bekerja
melebihi target yang instansi tetapkan setiap harinya.
Produktivitas kerja sedang artinya:
Para Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah bekerja
sesuai dengan target yang ditentukan oleh instansi.
Produktivitas kerja rendah artinya:
Dalam bekerja para Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan
Berbah tidak dapat mencapai target yang sudah ditentukan oleh
instansi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk melihat model kemungkinan
adanya gejala Heteroskedastisitas, yaitu menunjukkan adanya varian
yang tidak konstan dari variabel residual, Multikolinearitas yang
merupakan keadaan di mana satu atau lebih variabel bebas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dinyatakan sebagai kombinasi dari variabelbebas lainnya, dan uji
Autokorelasi yaitu menunjukkan keadaan di mana kesalahan
pengganggu antara periode t-1 dalam regresi linear. (Gujarati, 1995:
157)
1) Multikolinieritas
Adanya hubungan antara variabel independen dalam satu
regresi disebut dengan multikolinieritas. Model yang mempunyai
standard error besar dan nilai statistik t yang rendah, dengan
demikian merupakan indikasi awal adanya masalah multikolinieritas
dalam model. Namun, multikolinieritas dapat terjadi jika model yang
kita punyai merupakan model yang kurang bagus.
Pada uji korelasi, kita menguji multikolinieritas hanya
dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel
independen dengan satu variabel independen yang lain. Tetapi
multikolinieritas bisa juga muncul karena satu atau lebih ariael
independen merupakan kombinasi linier dengan variabel independen
lain. Untuk mengetahui apakah variabel independen X yang satu
berhubungan dengan variabel independen X yang lain adalah dengan
melakukan regresi setiap variabel independen X dengan sisa variabel
independen X yang lain. Regresi yang kita lakukan ini disebut Regresi
Auxiliary. Setiap koefisien determinasi (𝑅2) dari regresi auxiliary ini
kita gunakan untuk menghitung distribusi F dan kemudian digunakan
untuk mengevaluasi apakah model mengandung multikolinieritas atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tidak. Adapun formula untuk menghitung nilai F hitung adalah
sebagai berikut:
𝐹1 =𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘
2 /(𝑘 − 2)
(1 − 𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘2 )/(𝑛 − 𝑘 + 1)
n menunjukkan jumlah observasi, k menunjukkan jumlah
variabel independen termasuk konstanta, dan 𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘2 adalah
koefisien determinasi setiap variabel independen 𝑋1dengan sisa
variabel independen X yang lain sedangkan nilai kritis dari distribusi
F didasarkan pada derajat kebebasan k – 2 dan n – k + 1.
Keputusan ada tidaknya unsur multikolinieritas dalam model
ini sebagaimana biasanya adalah dengan membandingkan nilai F
hitung dengan nilai F kritis. Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F
kritis dengan tingkat signifikansi 𝛼 dan derajat kebebasan tertentu
maka dapat disimpulkan model mengandung unsur multikolinieritas
yakni terdapat hubungan linier antara satu variabel X dengan variabel
X yang lain. Sebaliknya jika nilai hitung F lebih kecil dari nilai kritis
F maka tidak terdapat hubungan linier antara satu variabel X dengan
variabel X yang lain. Untuk melakukan uji ini kita harus melakukan
regresi auxiliary berkali-kali. Misalnya jika model yang kita punyai
mempunyai tiga variabel independen maka kita harus melakukan
regresi auxiliary sebanyak tiga kali dan kemudian kita dapatkan nilai F
hitungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2) Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas salah satunya
adalah dengan metode yang dikembangkan oleh Spearman. Sebelum
membahas metode korelasi dari Spearman, kita definisikan terlebih
dahulu korelasi yang dikembangkan oleh Spearman. Formula dari
Spearman adalah sebagai berikut:
𝑟𝑠 = 1 − 6 Σ𝑑𝑖
2
𝑛(𝑛2−1) (2.1)
dimana d adalah perbedaan rank antara residual (𝑒𝑖 ) dengan variabel
independen X dan n adalah jumlah observasi. Metode deteksi
heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman ini dapat kita jelaskan
dengan menggunakan model regresi sederhana sebagai berikut:
𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋𝑖 + 𝑒𝑖 (2.2)
Langkah yang harus dilakukan untuk menguji ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas dalam hasil regresi dengan menggunakan korelasi
Spearman adalah sebagai berikut:
a) Kita melakukan regresi persamaan (2.2) tersebut dan kemudian
kita dapatkan residualnya
b) Cari nilai absolut residual dan kemudian diranking dari nilai yang
paling besar ataupun di ranking dari nilai yang paling kecil.
Lakukan hal yang sama untuk variabel independen X. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
keduanya ranking maka selanjutnya adalah mencari korelasi
Spearman dalam persamaan (2.1)
c) Diasumsikan bahwa koefisien korelasi dari rank populasi 𝜌𝑠 adalah
nol dan n > 8, signifikansi dari sampel rank korelasi Spearman 𝑟𝑠
dapat diuji dengan menggunakan uji t. Nilai statistik t hitung dapat
dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut:
𝑡 =𝑟𝑠 n − 2
1 − 𝑟𝑠2
dengan df sebesar n – 2
d) Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai kritis tabel t maka kita bisa
menyimpulkan bahwa regresi mengandung masalah
heteroskedastisitas dan sebaliknya maka tidak ada
heteroskedastisitas
Sebagai catatan, deteksi dengan metode korelasi Spearman
pada regresi berganda, misalnya dengan dua variabel independen, kita
harus menghitung korelasi Spearmannya dua kali dan kemudian
masing-masing diuji dengan menggunakan uji t seperti sebelumnya.
3) Autokorelasi
Banyak metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi
masalah autokorelasi. Salah satu uji yang populer digunakan dalam
ekonometrika adalah metode yang dikemukakan oleh Durbin-Watson
(d)2. Prosedur uji yang dikembangkan oleh Durbin-Watson dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dijelaskan dengan model sederhana seperti persamaan (3.1) sebagai
berikut:
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑡 + 𝑒𝑡 (3.1)
Hubungan antara variabel gangguan 𝑒𝑡hanya tergantung dari variabel
gangguan sebelumnya 𝑒𝑡−1 atau disebut Model AR (1) seperti
persamaan (3.2) sebelumnya:
𝑒𝑡 = ρ 𝑒𝑡−1 + 𝑣𝑡 − 1 < 𝜌 < 1 (3.2)
Jika ρ = 0 maka 𝑒𝑡= 𝑣𝑡 sehingga variabel gangguan di dalam
persamaan tersebut tidak saling berhubungan atau tidak ada
autokorelasi. Oleh karena itu hipotesis nol tidak adanya autokorelasi
dapat ditulis H0: ρ = 0 sedangkan hipotesis alternatifnya ρ > 0 atau
ρ<0 atau ρ ≠ 0.
Untuk menguji hipotesis nol kita harus menghitung ρ dan
kemudian menguji secara statistika apakah signifikan atau tidak. Akan
tetapi penurunan distribusi probabilitas dari ρ sangat sulit dilakukan.
Sebagai alternatif, Durbin dan Watson mengembangkan distribusi
probabilitas yang berbeda. Uji statistik Durbin-Watson tersebut
didasarkan dari residual metode OLS. Adapun formula uji statistik
Durbin-Watson adalah sebagai berikut:
𝑑 = (𝑒 𝑡𝑡=𝑛𝑡=2 −𝑒 𝑡−1)2
𝑒 𝑡2𝑡=𝑛
𝑡=1 (3.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dimana 𝑒 𝑡 adalah residual metode kuadrat terkecil. Bagaimana d
berhubungan erat dengan ρ dan bagaimana mendapatkan uji statistik
untuk masalah autokorelasi, kita manipulasi persamaan (3.3) di atas
menjadi:
𝑑 = 𝑒 𝑡
2+ 𝑒 𝑡−12 −2 𝑒 𝑡𝑒 𝑡−1
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑒 𝑡2𝑡=𝑛
𝑡=1 (3.4)
Karena 𝑒 𝑡2 dan 𝑒 𝑡−1
2 berbeda hanya satu observasi, maka nilainya
hampir sama. Persamaan (3.4) tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
𝑑 ≈ 1 + 1 − 2𝜌 (3.5)
dimana 𝜌 = 𝑒 𝑡𝑒 𝑡−1
𝑒 𝑡2 (3.6)
persamaan (3.6) ini merupakan koefisien autokorelasi order pertama
sebagai proksi dari 𝜌. Persamaan (3.5) dapat ditulis kembali menjadi:
𝑑 ≈ 2 (1 − 𝜌) (3.7)
Karena -1 ≤ 𝜌 ≤ 1 maka berimplikasi bahwa
0 ≤ d ≤ 4 (3.8)
Dari persamaan (3.7) tersebut jika 𝜌 = 0 maka nilai d = 2 yang berarti
tidak adanya masalah autokorelasi (pada order pertama). Oleh karena
itu sebagai aturan kasar (rule of thumb) jika nilai d adalah 2, maka kita
bisa mengatakan bahwa tidak ada autokorelasi baik positif maupun
negatif. Jika 𝜌 = +1, nilai d ≈ 0, mengindikasikan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
autokorelasi positif. Oleh karena itu, nilai d yang semakin mendekati
nol menunjukkan semakin besar terjadinya autokorelasi positif. Jika
𝜌=-1, nilai d ≈ 4 yang berarti ada autokorelasi negatif. Dengan
demikian nilai d yang semakin nesar mendekati 4 maka semakin besar
terjadinya maslah autokorelasi negatif.
Durbin-Watson telah berhasil mengembangkan uji statistik
berdasarkan persamaan (3.4) yang disebut uji statistik d. Durbin-
Watson berhasil menurunkan nilai kritis batas bawah (dL) dan batas
atas (dU) sehingga jika nilai d hitung dari persamaan (3.4) terletak di
luar nilai kritis ini maka ada tidaknya autokorelasi baik positif atau
negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat
dilihat dengan jelas dalam tabel atau dengan menggunakan gambar.
Uji Statistik Durbin-Watson 𝑑
Nilai Statistik 𝑑 Hasil
0 < 𝑑 < 𝑑L
𝑑L ≤ 𝑑 ≤ 𝑑U
𝑑U ≤ 𝑑 ≤ 4 − 𝑑U
4 − 𝑑U ≤ 𝑑 ≤ 4 − 𝑑L
4 − 𝑑L ≤ 𝑑 ≤ 4
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi
positif/negatif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi
negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Salah satu keuntungan dari uji DW yang didasarkan pada
residual adalah bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu
memberi informasi statistik d. Adapun prosedur dari uji DW sebagai
berikut:
a) Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan nilai
residualnya.
b) Menghitung nilai d dari persamaan (3.4). (Kebanyakan program
komputer secara otomatis menghitung nilai d.
c) Dengan jumlah observasi (n) dan jumlah variabel independen
tertentu tidak termasuk konstanta (k), kita cari nilai kritis dL dan dU
di statistik Durbin Watson.
d) Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel dan
gambar di atas.
4 - dL 4 - dU 2 4 dU dL 0
Autokorelasi
Negatif
Ragu-ragu Tidak ada
Autokorelasi
Ragu-ragu Autokorelasi
Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Uji Hipotesis
1) Kontribusi
Rumusan Hipotesis:
a) Tingkat Pendidikan
Ho = tingkat pendidikan tidak berkontribusi terhadap
produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan berkontribusi terhadap
produktivitas kerja PNS
b) Tingkat Kedisiplinan
Ho = tingkat kedisiplinan tidak berkontribusi terhadap
produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat kedisiplinan berkontribusi terhadap
produktivitas kerja PNS
c) Loyalitas Pegawai
Ho = loyalitas pegawai tidak berkontribusi terhadap
produktivitas kerja PNS
Ha = loyalitas pegawai berkontribusi terhadap produktivitas
kerja PNS
d) Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas
Ho = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
tidak berkontribusi terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
berkontribusi terhadap produktivitas kerja PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Analisis untuk mengetahui kontribusi tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, dan loyalitas terhadap produktivitas tenaga
kerja.
Kriteria Pengujian :
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien
terhadap kenyataan yang ada.
Langkah-langkah :
a) Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.
H0 : β1 = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan
antara tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
terhadap produktivitas tenaga kerja)
H1 : β1 β2 β3 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara
tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
terhadap produktivitas tenaga kerja)
b) Menentukan level of significant (α= 0,05)
c) Kriteria pengujian
Uji t:
H0 diterima bila ttabel _thitung _ ttabel
H0 ditolak bila t hitung > t tabel atau thitung < -t tabel
d) Perhitungan nilai t
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
β= Koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan
Sb1 = standar error koefisien regresi
e) Kesimpulan
Dengan membandingkan thitung dengan ttabel dapat
diketahui pengaruh antara tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas terhadap produktivitas tenaga kerja
2) Signifikansi
Rumusan Hipotesis:
a) Tingkat Pendidikan
Ho = tingkat pendidikan tidak berkontribusi secara
signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
b) Tingkat Kedisiplinan
Ho = tingkat kedisiplinan tidak berkontribusi secara
signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat kedisiplinan berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
c) Loyalitas Pegawai
Ho = loyalitas pegawai tidak berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ha = loyalitas pegawai berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
d) Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas
Ho = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
tidak berkontribusi secara signifikan terhadap
produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas
kerja PNS
Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara
tiga variabel bebas (tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas) terhadap variabel terikat (produktivitas) secara
bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang
sudah ada dapat diterima atau ditolak. Adapun kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) H0 : β1 = β2 = β3 = 0 artinya bahwa tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, dan loyalitas bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
kerja.
b) H1 : β1≠ β2 ≠ β3 ≠ β0 artinya tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai secara bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
kerja.
c) Menentukan level of signifikan α= 0,05
d) Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut:
Uji F:
Ho = diterima apabila Fhitung < Ftabel
Ho = ditolak apabila Fhitung > Ftabel
e) Perhitungan nilai F
𝐹 = 𝑅2(𝑘 + 1)
1 − 𝑅2 (𝑛 − 𝑘)
Keterangan :
R = koefisien regresi linier berganda
k = banyaknya variabel
n = ukuran variabel
f) Kesimpulan
Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel dapat diketahui
pengaruh tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas terhadap produktivitas kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3) Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui prosentase besarnya perubahan variabel
independen yang disebabkan oleh variabel dependen. Koefisien
determinasi ini
Keterangan :
R2 : Koefisien Determinasi
Y : Produktivitas tenaga kerja
X1 : Tingkat Pendidikan
X2 : Tingkat Kedisiplinan
X3 : Loyalitas
Perhitungan pengujian hipotesis penelitian dilakukan
dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Berbah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun
2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok dan
Fungsi Kecamatan, disebutkan bahwa kecamatan merupakan wilayah kerja
camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh camat yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris desa.
Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Dalam
menyelenggarakan tugas tersebut kecamatan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis sebagian urusan otonomi daerah dan
tugas umum pemerintahan;
2. Pelaksanaan tugas sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum
pemerintahan;
3. Penyelenggaraan pelayanan umum;
4. Pembinaan dan pengoordinasian wilayah; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Kecamatan sebagai sebuah SKPD tidak lagi sebagai sebuah
strata/tingkatan tertentu dalam hirarki pemerintahan. Namun faktanya
kecamatan tidak bisa diperlakukan sama dengan SKPD lain yang bersifat
sektoral, karena kecamatan adalah sebuah entitas kewilayah (teritorial)
yang karena ketugasan pokoknya adalah menyelenggarakan pemerintahan
umum sehingga status tugas koordinatif dan pembinaan wilayah menjadi
ciri khas kecamatan.
Struktur organisasi Kecamatan Berbah terdiri dari:
1. Camat;
2. Sekretariat terdiri dari:
a. Subbag Umum dan Kepegawaian
b. Subbag Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi
3. Seksi Pemerintahan;
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
5. Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
6. Seksi Kesejahteraan Masyarakat;
7. Seksi Pelayanan Umum; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas camat adalah melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh bupati sesuai karakteristik wilayah kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
daerah dan menyelenggarakan kegiatan pemerintahan lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Seorang camat membawahi lurah, namun
tidak bagi kepala desa.
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan
pelaksanaan tugas satuan organisasi. Sekretariat dalam melaksanakan
tugas mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana kerja sekretariat;
2. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
3. Penyelenggaraan urusan umum;
4. Penyelenggaraan urusan kepegawaian;
5. Penyelenggaraan urusan keuangan;
6. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;
7. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi; dan
8. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja sekretariat.
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian. Subbagian Umum dan
Kepegawaian dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Penyelenggaraan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan,
dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga;
4. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan
pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai
serta tata usaha kepegawaian; dan
5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian
Umum dan Kepegawaian.
Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan keuangan, perencanaan, dan evaluasi.
Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi dalam melaksanakan
tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan
Evaluasi;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan,
perencanaan, dan evaluasi;
3. Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan
laporan keuangan;
4. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja;
5. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; dan
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian
Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan dan melaksanakan
pengoordinasian dan pembinan penyelenggaraan pemerintahan. Seksi
Pemerintahan dalam melaksanakan Tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Seksi Pemerintahan;
2. Perumusan kebijakan teknis pemerintahan;
3. Pengoordinasian kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;
4. Pembinaan pemerintahan desa;
5. Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan pertanahan;
6. Pembinaan kelembagaan lembaga kemasyarakatan desa;
7. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan pajak bumi dan bangunan;
8. Penyelenggaraan sebagai urusan otonomi daerah di bidang
pemerintahan yang dilimpahkan; dan
9. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi
Pemerintahan.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas
menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan dan
melaksanakan pengoordinasian dan pembinaan penyelnggaraan
ketentraman dan ketertiban. Seksi Ketentraman dan Letertiban dalam
melaksanakan tugas mempunai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
2. Perumusan kebijakan teknis ketentraman dan ketertiban;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Pengoordinasian dan pembinaan ketentraman dan ketertiban;
4. Pengoordinasian dan penyelenggaraan penegakan peraturan perundang-
undangan;
5. Pengoordinasian dan pembinaan kesatuan bangsa;
6. Pengoordinasian dan pembinaan perlindungan masyarakat;
7. Pengoordinasian dan penyelenggaraan penanggulangan dan penanganan
bencana;
8. Penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang ketentraman dan
ketertiban yang dilimpahkan; dan
9. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi
Ketentraman dan Ketertiban.
Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas
menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan dan
melaksanakan pengoordinasian, pembinaan, dan pengembangan
perekonomian dan pembangunan. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
2. Perumusan kebijakan teknis perekonomian dan pembangunan;
3. Pengoordinasian dan fasilitasi pengembangan ekonomi masyarakat;
4. Pengoordinasian dan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup dan
sumber daya alam;
5. Pengoordinasian dan penyelenggaraan perencanaan dan pengendalian
pembangunan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
7. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan bantuan perekonomian dan
pembangunan;
8. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan banuan perekonomian dan
pembangunan;
9. Penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang perekonomian dan
pembangunan yang dilimpahkan; dan
10. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi
Perekonomian dan Pembangunan.
Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas
menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan dan
melaksanakan pengoordinasian, pembinaan, dan pengembangan
kesejahteraan masyarakat. Seksi Kesejahteraan Masyarakat dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Seksi Kesejahteraan Masyarakat;
2. Perumusan kebijakan teknis kesejahteraan masyarakat;
3. Pengoordinasian pengembangan pendidikan non formal dan informal;
4. Pengoordinasian dan pembinaan seni dan budaya;
5. Pengoordinasian dan pembinaan kesehatan dan keluarga berencana;
6. Pengoordinasian dan pembinaan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
7. Pengoordinasian pelayanan sosial dan keagamaan;
8. Pengoordinasian penanggulangan kemiskinan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
9. Pengoordinasian perluasan kesempatan kerja dan pelatihan tenaga
kerja;
10. Pengoordinasian dan pembinaan kepemudaan dan keolahragaan;
11. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan bantuan sosial;
12. Penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang kesejahteraan
masyarakat yang dilimpahkan; dan
13. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi
Kesejahteraan Masyarakat.
Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas meyelenggarakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan dan melaksanakan
penyelenggaraan pelayanan umum. Seksi Pelayanan Umum dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Umum;
2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan umum;
3. Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan umum;
4. Penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa;
5. Penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang pelayanan umum
yang dilimpahkan; dan
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi
Pelayanan Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas kecamatan sesuai dengan keahlian. Jenis dan jumlah
jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan.
B. Susunan Kepegawaian
Pegawai di Kecamatan Berbah berjumlah 31 PNS. Dari 31 orang
tersebut 3 orang menjabat sebagai sekretaris desa dan 1 orang berstatus
sebagai kepala desa di Kabupaten Bantul.
C. Kondisi Umum dan Jenis Pelayanan
1. Kondisi Umum
Wilayah Kecamatan Berbah seluas 2,299 Ha atau 22.990 km2
,
terletak pada koordinat geografis 07 46’ 38” s.d. 07 50’ 12” LS dan
110 25’ 15” s.d. 110 29’ 16” BT, dengan bentang jarak terjauh utara-
selatan 6,5 km dan bentang jarak terjauh barat-timur 7,35 km.
Ketinggian daratan antara 70 m – 150 m dpl, dengan daerah tertinggi
di sekitar bukit Candi Abang di wilayah Desa Jogotirto.
Keadaan tanah merupakan hamparan yang rata dengan sawah
yang subur, kecuali bukit-bukit kecil yang ada di Desa Jogotirto yang
merupakan tanah kering yang kurang subur (tandus) dan pekarangan.
Wilayah Berbah mengalir empat sungai besar yaitu Sungai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tambakbayan (Mruwe), Sungai Kuning, Sungai Opak, dan Sungai
Tepus.
Peta Kecamatan Berbah
Kecamatan Berbah terdiri dari 4 desa yaitu, Desa Tegaltirto
sebagai pusat ibukota kecamatan, Desa Kalitirto berada di sisi utara,
Desa Jogotirto berada di sisi timur, dan desa Sendangtirto berada di
sisi barat dan selatan, dengan batas-batas luar sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Depok dan Kalasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Prambanan,
c. Sebelah selatan dengan Kecamatan Piyungan dan Banguntapan
(Kabupaten Bantul), dan
d. Sebelah barat dengan Kecamatan Banguntapan (Kabupaten Bantul)
dan Kecamatan Depok.
Secara administratif jumlah padukuhan di wilayah Kecamatan
Berbah terdiri dari 85 padukuhan, jumlah padukuan terbanyak adalah
Desa Sendangtirto (18 padukuhan), diikuti berturut-turut Desa
Kalitirto (16 padukuhan), desa Tegaltirto (14 padukuhan), dan Desa
Jogotirto (10 padukuhan).
2. Jenis Pelayanan
Pelayanan yang diselenggarakan di Kecamatan Berbah meliputi
pelayanan:
a. Pelayanan administrasi kependudukan meliputi:
Pembuatan KTP, KK, legalisasi Surat Keterangan Pindah (SKP)
antar desa, antar kecamatan, dan antar kabupaten/provinsi,
legalisasi KK/KTP, legalisasi akta lahir, legalisasi akta mati.
b. Rekomendasi perizinan (IMB, HO, dan IPPT)
c. Pelayanan pertanahan (pengurusan tanah waris dan jual beli tanah)
d. Pelayanan kesehatan berupa rekomendasi jamkesmas
e. Pelayanan rekomendasi/legalisasi proposal permohonan bantuan
masyarakat
f. Pelayanan rekomendasi perizinan kegiatan (keramaian) masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
D. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
1. Visi
“Menyejahterakan masyarakat Kecamatan Berbah untuk mewujudkan
harapan hidup yang berdaya saing”
Penjelasan Visi:
Sejahtera adalah suatu perwujudan keadaan masyarakat yang tercukupi
kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya
kualitas hidup dan kehidupan masyarakatnya. Pencapaian kondisi
sejahtera dalam arti masyarakat yang keadaan ekonomi, pendidikan,
dan kesehatan, serta spiritualnya baik, sebagai sesuatu yang menjadi
harapan hidup manusia, dengan berbekal pada upaya kreativitas untuk
mencapai keunggulan sehingga dapat bertahan dan bersaing dalam
berbagai bidang kehidupan.
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi Kecamatan Berbah di atas
ditetapkan lima misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan
mengoptimalkan peran kecamatan sebagai garda terdepan dalam
pelayanan publik.
b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan melalui
pembinaan dan koordinasi yang berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan
oenanggulangan kemiskinan dengan memacu usaha kecil dan
menengah, serta pelestarian seni dan budaya lokal.
d. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumber daya
alam, dan lingkungan hidup untuk kelestarian alam dan usaha
masyarakat.
e. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan:
a. Memberikan kepuasan kepada masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan pemerintah.
b. Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan di wilayah.
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memelihara
seni dan budaya masyarakat.
d. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana publik serta
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
e. Menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang aman, damai,
tertib, dan tenteram.
Sasaran:
a. Meningkatnya kualitas SDM aparat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas birokrasi
c. Meningkatnya transparansi
d. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat
e. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat
f. Terkendalinya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
g. Meningkatnya kerukunan hidup masyarakat
h. Meningkatnya penanggulangan bencana
i. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan
pendapat dan berpolitik
j. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
k. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap PMKS
l. Meningkatnya pemberdayaan generasi muda dan olahraga
m. Meningkatnya kepedulian masyarakat tehadap seni dan budaya
n. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat
o. Terjaganya kualitas sumber daya alam
p. Meningkatnya pelayanan terhadap perempuan dan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner
sebanyak 31 eksemplar kepada 31 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kecamatan Berbah. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 31
kuesioner atau dapat dikatakan responrate 100%. Berdasarkan jawaban 31
responden yang semua butir pertanyaan diisi secara lengkap.
Data dari penelitian ini merupakan data primer karena diperoleh
langsung dari narasumber. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2,
pertama yaitu data yang berisi tentang karakteristik responden, yaitu jenis
kelamin, usia, pangkat/golongan, dan lama bekerja. Kedua adalah data
yang berisi tentang jawaban dari pernyataan narasumber tentang tingkat
pendidikan, tingkat kedisiplinan, loyalitas pegawai, dan produktivitas kerja
pegawai.
Berikut ini akan disajikan data tentang karakteristik responden dan
data jawaban dari pernyataan narasumber tentang tingkat pendidikan,
tingkat kedisiplinan, loyalitas pegawai, dan produktivitas kerja pegawai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
1. PNS Berdasarkan Jenis Kelamin
PNS berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel V.1 sebagai
berikut:
Tabel V.1
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 21 67,8 %
Perempuan 10 32,2 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dari tabel V.1 diketahui PNS di Kantor Kecamatan Berbah berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 21 orang atau 67,8 % dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 10 orang atau 32,2 %. Berarti secara
dominan PNS di Kantor Kecamatan Berbah berjenis kelamin laki –
laki sebanyak 67,8 %. Hal ini terjadi karena saat penerimaan
pegawai banyak pegawai berjenis kelamin laki-laki yang diterima
dengan alasan pegawai laki-laki tidak ada izin cuti yang terlalu
lama karena jika PNS di kantor kecamatan tidak hadir akan
mengganggu pelayanan bagi masyarakat.
2. PNS Berdasarkan Usia
PNS berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel V.2 sebagai berikut:
Tabel V.2
Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
< 33 tahun 7 22,6 %
34 – 41 tahun 5 16,1 %
42 – 49 tahun 11 35,5 %
50 – 57 tahun 8 25,8 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari tabel V.2, diketahui PNS berusia kurang dari 33 tahun
sebanyak 7 orang atau 22,6 %, berusia antara 34 s/d 41 tahun
sebanyak 5 orang atau 16,1%, berusia antara 42 s/d 49 tahun
sebanyak 11 orang atau 35,5 %, dan berusia antara 50 s/d 57 tahun
sebanyak 8 orang atau 25,8 %. Berarti PNS di Kantor Kecamatan
Berbah dalam penelitian secara dominan mempunyai usia antara 42
tahun s/d 49 tahun sebanyak 11 orang atau 35,5 %. Hal ini terjadi
karena masa kerja pegawai tersebut sudah lama, pegawai tersebut
masih cukup produktif, dan belum ada rekruitmen pegawai serta
belum memasuki masa purna tugas.
3. PNS Berdasarkan Pangkat/Golongan
PNS berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel V.3
sebagai berikut:
Tabel V.3
Berdasarkan Pangkat/Golongan
Pangkat Jumlah Presentase
I - 0 %
II 5 16,1 %
III 25 80,6 %
IV 1 3,2 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dari tabel V.3, diketahui PNS berpangkat I tidak ada atau 0 %,
berpangkat II sebanyak 5 orang atau 16,1%, berpangkat III
sebanyak 25 orang atau 80,6 %, dan berpangkat IV sebanyak 1
orang atau 3,2 %. Berarti PNS di Kantor Kecamatan Berbah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
penelitian secara dominan mempunyai pangkat/golongan IV
sebanyak 25 orang atau 80,6 %. Hal ini terjadi karena masa kerja
pegawai tersebut sudah lama sehingga pangkat/golongan naik
sesuai lama kerja pegawai.
4. PNS Berdasarkan Lama Bekerja
PNS berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel V.4 sebagai
berikut:
Tabel V.4
Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Presentase
1 – 5 tahun 4 12,9 %
6 – 10 tahun 2 6,5 %
11 – 15 tahun 3 9,7 %
Lebih dari 15 tahun 22 71 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dari tabel V.4, diketahui PNS lama bekerja antara 1 s/d 5 tahun
sebanyak 2 orang atau 12,9 %, lama bekerja antara 6 s/d 10 tahun
sebanyak 5 orang atau 6,5 %, lama bekerja antara 11 s/d 15 tahun
sebanyak 3 orang atau 9,7 %, dan lama bekerja lebih dari 15 tahun
sebanyak 22 orang atau 71 %. Berarti PNS di Kantor Kecamatan
Berbah dalam penelitian secara dominan mempunyai lama bekerja
lebih dari 15 tahun sebanyak 22 orang atau 71 %. Hal ini terjadi
karena PNS baru purna tugas setelah berumur 56 tahun sehingga
terus bekerja sampai mencapai umur tersebut dan tidak terjadi
pemindahtugasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5. PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
PNS berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel V.5
sebagai berikut:
Tabel V.5
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
SMP 1 3,2 %
SMA 15 48,4 %
SMK/STM - 0 %
Diploma 4 12,9 %
S1 10 32,3 %
S2 1 3,2 %
S3 - 0 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dari tabel V.5, diketahui tingkat pendidikan terakhir SMP
sebanyak 1 orang atau 3,2 %, tingkat pendidikan terakhir SMA
sebanyak 15 orang atau 48,4 %, tingkat pendidikan terakhir
SMK/STM tidak ada atau 0 %, dan lama bekerja lebih dari 15
tingkat pendidikan terakhir Diploma sebanyak 4 orang atau 12,9 %,
tingkat pendidikan terakhir S1 sebanyak 10 orang atau . Berarti
PNS di Kantor Kecamatan Berbah dalam penelitian secara dominan
mempunyai tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 15 orang
atau 48,4 %. Hal ini terjadi karena syarat untuk menjadi pegawai
saat itu untuk menduduki formasi standar syaratnya masih lulusan
SMA, karena saat itu banyak pegawai yang hanya lulusan SMA
tidak seperti saat ini banyak sarjana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6. PNS Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat
disajikan deskripsi data dengan mengacu pada PAN (terlampir).
Tabel V.6
Berdasarkan Tingkat Kedisiplinan
No. Tingkat Kedisiplinan Jumlah Presentase
1. Tinggi 7 22,6 %
2. Sedang 20 64,5 %
3. Rendah 4 12,9 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai yang
mempunyai tingkat kedisiplinan tinggi ada 7 orang atau sebesar
22,6 %, tingkat kedisiplinan sedang ada 20 orang atau sebesar 64,5
%, dan tingkat kedisiplinan rendah ada 4 orang atau sebesar 12,9
%. Jadi berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
disiplin kerja yang terbanyak adalah tingkat kedisiplinan sedang
ada 20 orang atau sebesar 64,5 %. Untuk penentuan kelas interval
berdasarkan hasil kuesioner yang sudah dihitung dengan rumus
PAN (terlampir).
Disiplin kerja sedang (kelas interval antara 45 – 58) artinya:
Pegawai mampu dan mau menaati peraturan-peraturan yang sudah
ditetapkan instansi. Pegawai yang mempunyai disiplin kerja sedang
tidak serajin pegawai yang mempunyai disiplin kerja tinggi.
Kadang-kadang pegawai tersebut melalaikan tugas, akan tetapi
masih jarang melakukannya. Misalnya datang ke kantor kadang-
kadang terlambat, tetapi hanya satu dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
7. PNS Berdasarkan Loyalitas Kerja
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat
disajikan deskripsi data dengan mengacu pada PAN (terlampir).
Tabel V.7
Berdasarkan Loyalitas Kerja
No. Loyalitas Kerja Jumlah Presentase
1. Tinggi 5 16,2 %
2. Sedang 24 77,4 %
3. Rendah 2 6,4 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dasar pembagian kelas interval dari hasil kuesioner yang sudah
dihitung dengan rumus PAN (terlampir).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai yang mempunyai
nilai loyalitas kerja sangat tinggi ada 3 orang atau sebesar 9,8 %,
loyalitas kerja tinggi ada 2 orang atau sebesar 6,4 %, loyalitas kerja
sedang ada 24 orang atau sebesar 77,4 %, dan loyalitas kerja
rendah ada 2 orang atau sebesar 6,4 %. Jadi berdasarkan tabel di
atas dapat diketahui bahwa nilai loyalitas kerja yang terbanyak
adalah loyalitas kerja sedang ada 24 orang atau sebesar 77,4 %.
Untuk penentuan kelas interval berdasarkan hasil kuesioner yang
sudah dihitung dengan rumus PAN (terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Loyalitas kerja sedang (dengan kelas interval antara 50 -59),
artinya:
Baik dari pihak instansi maupun pegawai tetap berusaha
menciptakan suasana yang baik dan akrab antara pimpinan dengan
pegawai dan pegawai dengan pegawai juga saling berusaha menjaga
dan menggunakan fasilitas yang ada dengan baik, akan tetapi
kadang-kadang tidak melakukannya. Misalnya kadang-kadang
terjadi masalah atau konflik antar pegawai sehingga merasa kurang
nyaman bekerja di kantor tersebut.
8. PNS Berdasarkan Produktivitas Kerja
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat
disajikan deskripsi data dengan mengacu pada PAN (terlampir).
Tabel V.8
Berdasarkan Produktivitas Kerja
No. Produktivitas Kerja Jumlah Presentase
1. Tinggi 6 19,4 %
3. Sedang 23 74,2 %
4. Rendah 2 6,4 %
Jumlah 31 100 %
Sumber: data diolah
Dasar pembagian kelas interval dari hasil kuesioner yang sudah
dihitung dengan rumus PAN (terlampir).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai yang mempunyai
nilai produktivitas kerja tinggi ada 6 orang atau sebesar 19,4%,
nilai produktivitas kerja sedang ada 23 orang atau sebesar 74,2 %,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dan nilai produktivitas kerja rendah ada 2 orang atau sebesar 6,4 %.
Jadi berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
produktivitas kerja yang terbanyak adalah produktivitas kerja
sedang ada 23 orang atau sebesar 74,2 %. Untuk penentuan kelas
interval berdasarkan hasil kuesioner yang sudah dihitung dengan
rumus PAN (terlampir).
Produktivitas kerja sedang artinya:
Para Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah bekerja
sesuai dengan target yang ditentukan oleh instansi.
B. Uji Hipotesis
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk melihat model kemungkinan
adanya gejala Heteroskedastisitas, yaitu menunjukkan adanya varian
yang tidak konstan dari variabel residual, Multikolinearitas yang
merupakan keadaan di mana satu atau lebih variabel bebas dapat
dinyatakan sebagai kombinasi dari variabelbebas lainnya, dan uji
Autokorelasi yaitu menunjukkan keadaan di mana kesalahan
pengganggu antara periode t-1 dalam regresi linear. (Gujarati, 1995:
157)
a. Multikolinieritas
Adanya hubungan antara variabel independen dalam satu
regresi disebut dengan multikolinieritas. Model yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
standard error besar dan nilai statistik t yang rendah, dengan
demikian merupakan indikasi awal adanya masalah
multikolinieritas dalam model. Namun, multikolinieritas dapat
terjadi jika model yang kita punyai merupakan model yang kurang
bagus.
Pada uji korelasi, kita menguji multikolinieritas hanya
dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel
independen dengan satu variabel independen yang lain. Tetapi
multikolinieritas bisa juga muncul karena satu atau lebih ariael
independen merupakan kombinasi linier dengan variabel
independen lain. Untuk mengetahui apakah variabel independen X
yang satu berhubungan dengan variabel independen X yang lain
adalah dengan melakukan regresi setiap variabel independen X
dengan sisa variabel independen X yang lain. Regresi yang kita
lakukan ini disebut Regresi Auxiliary. Setiap koefisien determinasi
(𝑅2) dari regresi auxiliary ini kita gunakan untuk menghitung
distribusi F dan kemudian digunakan untuk mengevaluasi apakah
model mengandung multikolinieritas atau tidak. Adapun formula
untuk menghitung nilai F hitung adalah sebagai berikut:
𝐹1 =𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘
2 /(𝑘 − 2)
(1 − 𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘2 )/(𝑛 − 𝑘 + 1)
n menunjukkan jumlah observasi, k menunjukkan jumlah
variabel independen termasuk konstanta, dan 𝑅𝑋1𝑋2𝑋3…𝑋𝑘2 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
koefisien determinasi setiap variabel independen 𝑋1dengan sisa
variabel independen X yang lain sedangkan nilai kritis dari
distribusi F didasarkan pada derajat kebebasan k – 2 dan n – k + 1.
Keputusan ada tidaknya unsur multikolinieritas dalam model
ini sebagaimana biasanya adalah dengan membandingkan nilai F
hitung dengan nilai F kritis. Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai
F kritis dengan tingkat signifikansi 𝛼 dan derajat kebebasan
tertentu maka dapat disimpulkan model mengandung unsur
multikolinieritas yakni terdapat hubungan linier antara satu variabel
X dengan variabel X yang lain. Sebaliknya jika nilai hitung F lebih
kecil dari nilai kritis F maka tidak terdapat hubungan linier antara
satu variabel X dengan variabel X yang lain. Untuk melakukan uji
ini kita harus melakukan regresi auxiliary berkali-kali. Misalnya
jika model yang kita punyai mempunyai tiga variabel independen
maka kita harus melakukan regresi auxiliary sebanyak tiga kali dan
kemudian kita dapatkan nilai F hitungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel Uji Multikolinieritas
Tabel V.9
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang
dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 untuk ketiga variabel maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas.
b. Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas salah satunya
adalah dengan metode yang dikembangkan oleh Spearman. Sebelum
membahas metode korelasi dari Spearman, kita definisikan terlebih
dahulu korelasi yang dikembangkan oleh Spearman. Formula dari
Spearman adalah sebagai berikut:
𝑟𝑠 = 1 − 6 Σ𝑑𝑖
2
𝑛(𝑛2−1) (2.1)
dimana d adalah perbedaan rank antara residual (𝑒𝑖 ) dengan variabel
independen X dan n adalah jumlah observasi. Metode deteksi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.388 5.051 .869 .393
X1 -.009 .322 -.003 -.027 .979 .996 1.004
X2 .297 .087 .497 3.408 .002 .649 1.542
X3 .287 .107 .390 2.684 .012 .651 1.537
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer, diolah tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman ini dapat kita jelaskan
dengan menggunakan model regresi sederhana sebagai berikut:
𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋𝑖 + 𝑒𝑖 (2.2)
Langkah yang harus dilakukan untuk menguji ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas dalam hasil regresi dengan menggunakan korelasi
Spearman adalah sebagai berikut:
1) Kita melakukan regresi persamaan (2.2) tersebut dan kemudian kita
dapatkan residualnya
2) Cari nilai absolut residual dan kemudian diranking dari nilai yang
paling besar ataupun di ranking dari nilai yang paling kecil.
Lakukan hal yang sama untuk variabel independen X. Setelah
keduanya ranking maka selanjutnya adalah mencari korelasi
Spearman dalam persamaan (2.1)
3) Diasumsikan bahwa koefisien korelasi dari rank populasi 𝜌𝑠 adalah
nol dan n > 8, signifikansi dari sampel rank korelasi Spearman 𝑟𝑠
dapat diuji dengan menggunakan uji t. Nilai statistik t hitung dapat
dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut:
𝑡 =𝑟𝑠 n − 2
1 − 𝑟𝑠2
dengan df sebesar n – 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4) Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai kritis tabel t maka kita bisa
menyimpulkan bahwa regresi mengandung masalah
heteroskedastisitas dan sebaliknya maka tidak ada
heteroskedastisitas
Sebagai catatan, deteksi dengan metode korelasi Spearman
pada regresi berganda, misalnya dengan dua variabel independen, kita
harus menghitung korelasi Spearmannya dua kali dan kemudian
masing-masing diuji dengan menggunakan uji t seperti sebelumnya.
Tabel V. 10
Tabel Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized Residual X1 X2 X3
Spearman's rho
Unstandardized Residual Correlation Coefficient
1.000 .046 .025 -.027
Sig. (2-tailed) . .805 .893 .884
N 31 31 31 31
X1 Correlation Coefficient
.046 1.000 -.095 -.112
Sig. (2-tailed) .805 . .610 .548
N 31 31 31 31
X2 Correlation Coefficient
.025 -.095 1.000 .591**
Sig. (2-tailed) .893 .610 . .000
N 31 31 31 31
X3 Correlation Coefficient
-.027 -.112 .591** 1.000
Sig. (2-tailed) .884 .548 .000 .
N 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data primer, diolah tahun 2012
Dari output di atas dapat diketahui bahwa korelasi ketiga
variabel dengan Unstandarized Residual nilai signifikansinya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak ada heteroskedastisitas.
c. Autokorelasi
Banyak metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi
masalah autokorelasi. Salah satu uji yang populer digunakan dalam
ekonometrika adalah metode yang dikemukakan oleh Durbin-Watson
(d)2. Prosedur uji yang dikembangkan oleh Durbin-Watson dapat
dijelaskan dengan model sederhana seperti persamaan (3.1) sebagai
berikut:
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑡 + 𝑒𝑡 (3.1)
Hubungan antara variabel gangguan 𝑒𝑡hanya tergantung dari variabel
gangguan sebelumnya 𝑒𝑡−1 atau disebut Model AR (1) seperti
persamaan (3.2) sebelumnya:
𝑒𝑡 = ρ 𝑒𝑡−1 + 𝑣𝑡 − 1 < 𝜌 < 1 (3.2)
Jika ρ = 0 maka 𝑒𝑡= 𝑣𝑡 sehingga variabel gangguan di dalam
persamaan tersebut tidak saling berhubungan atau tidak ada
autokorelasi. Oleh karena itu hipotesis nol tidak adanya autokorelasi
dapat ditulis H0: ρ = 0 sedangkan hipotesis alternatifnya ρ > 0 atau
ρ<0 atau ρ ≠ 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Untuk menguji hipotesis nol kita harus menghitung ρ dan
kemudian menguji secara statistika apakah signifikan atau tidak. Akan
tetapi penurunan distribusi probabilitas dari ρ sangat sulit dilakukan.
Sebagai alternatif, Durbin dan Watson mengembangkan distribusi
probabilitas yang berbeda. Uji statistik Durbin-Watson tersebut
didasarkan dari residual metode OLS. Adapun formula uji statistik
Durbin-Watson adalah sebagai berikut:
𝑑 = (𝑒 𝑡
𝑡=𝑛𝑡=2 −𝑒 𝑡−1)2
𝑒 𝑡2𝑡=𝑛
𝑡=1 (3.3)
Dimana 𝑒 𝑡 adalah residual metode kuadrat terkecil. Bagaimana d
berhubungan erat dengan ρ dan bagaimana mendapatkan uji statistik
untuk masalah autokorelasi, kita manipulasi persamaan (3.3) di atas
menjadi:
𝑑 = 𝑒 𝑡
2+ 𝑒 𝑡−12 −2 𝑒 𝑡𝑒 𝑡−1
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑡=𝑛𝑡=2
𝑒 𝑡2𝑡=𝑛
𝑡=1 (3.4)
Karena 𝑒 𝑡2 dan 𝑒 𝑡−1
2 berbeda hanya satu observasi, maka nilainya
hampir sama. Persamaan (3.4) tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
𝑑 ≈ 1 + 1 − 2𝜌 (3.5)
dimana 𝜌 = 𝑒 𝑡𝑒 𝑡−1
𝑒 𝑡2 (3.6)
persamaan (3.6) ini merupakan koefisien autokorelasi order pertama
sebagai proksi dari 𝜌. Persamaan (3.5) dapat ditulis kembali menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
𝑑 ≈ 2 (1 − 𝜌) (3.7)
Karena -1 ≤ 𝜌 ≤ 1 maka berimplikasi bahwa
0 ≤ d ≤ 4 (3.8)
Dari persamaan (3.7) tersebut jika 𝜌 = 0 maka nilai d = 2 yang berarti
tidak adanya masalah autokorelasi (pada order pertama). Oleh karena
itu sebagai aturan kasar (rule of thumb) jika nilai d adalah 2, maka kita
bisa mengatakan bahwa tidak ada autokorelasi baik positif maupun
negatif. Jika 𝜌 = +1, nilai d ≈ 0, mengindikasikan adanya
autokorelasi positif. Oleh karena itu, nilai d yang semakin mendekati
nol menunjukkan semakin besar terjadinya autokorelasi positif. Jika
𝜌=-1, nilai d ≈ 4 yang berarti ada autokorelasi negatif. Dengan
demikian nilai d yang semakin nesar mendekati 4 maka semakin besar
terjadinya maslah autokorelasi negatif.
Durbin-Watson telah berhasil mengembangkan uji statistik
berdasarkan persamaan (3.4) yang disebut uji statistik d. Durbin-
Watson berhasil menurunkan nilai kritis batas bawah (dL) dan batas
atas (dU) sehingga jika nilai d hitung dari persamaan (3.4) terletak di
luar nilai kritis ini maka ada tidaknya autokorelasi baik positif atau
negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat
dilihat dengan jelas dalam tabel atau dengan menggunakan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Uji Statistik Durbin-Watson 𝑑
Nilai Statistik 𝑑 Hasil
0 < 𝑑 < 𝑑L
𝑑L ≤ 𝑑 ≤ 𝑑U
𝑑U ≤ 𝑑 ≤ 4 − 𝑑U
4 − 𝑑U ≤ 𝑑 ≤ 4 − 𝑑L
4 − 𝑑L ≤ 𝑑 ≤ 4
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi
positif/negatif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi
negatif
Salah satu keuntungan dari uji DW yang didasarkan pada
residual adalah bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu
memberi informasi statistik d. Adapun prosedur dari uji DW sebagai
berikut:
a. Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan
nilai residualnya.
b. Menghitung nilai d dari persamaan (3.4). (Kebanyakan
program komputer secara otomatis menghitung nilai d.
Autokorelasi
Negatif
Ragu-ragu Tidak ada
Autokorelasi
Ragu-ragu Autokorelasi
Positif
4 - dL 4 - dU 2 4 dU dL 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
c. Dengan jumlah observasi (n) dan jumlah variabel independen
tertentu tidak termasuk konstanta (k), kita cari nilai kritis dL
dan dU di statistik Durbin Watson.
d. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel dan
gambar di atas.
Tabel V. 11
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .793a .628 .587 2.662 1.931
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer, diolah tahun 2012
Dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.931.
sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n)
+ 31, serta k = 3 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai
dL sebesar 1.229 dan dU sebesar 1.650. dengan ini maka didapat 4-dU
= 2.35 dan 4-dL = 2.771. karena nilai DW (1.931) berada pada daerah
dU dan 4-dU (dU < DW < 4-dU), maka Ho diterima. Jadi dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Uji Hipotesis
a. Kontribusi dan Signifikansi
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
telah ditetapkan dalam bab II terbukti.
Rumusan Hipotesis:
1) Tingkat Pendidikan
Ho = tingkat pendidikan tidak berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
2) Tingkat Kedisiplinan
Ho = tingkat kedisiplinan tidak berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat kedisiplinan berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
3) Loyalitas Pegawai
Ho = loyalitas pegawai tidak berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = loyalitas pegawai berkontribusi secara signifikan terhadap
produktivitas kerja PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4) Secara bersama-sama tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas kerja
Ho = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
kerja secara parsial tidak berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas
kerja secara parsial berkontribusi secara signifikan
terhadap produktivitas kerja PNS
Signifikansi:
Signifikan jika, probabilitas signifikansi < 0,05
Tidak signifikan jika, probabilitas signifikansi > 0,05
Kriteria Pengujian:
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS versi 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel V. 12
Tabel Regresi Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Kesimpulan
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.388 5.051 .869 .393
Tingkat Pendidikan
-.009 .322 -.003 -.027 .979 Berkontribusi dan tidak signifikan
Tingkat Kedisiplinan
.297 .087 .497 3.408 .002 Berkontribusi positif dan signifikan
Loyalitas Pegawai
.287 .107 .390 2.684 .012 Berkontribusi positif dan signifikan
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja PNS
Sumber: data primer, diolah tahun 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel tingkat
pendidikan berkontribusi -0,003 / 0,884 x 100% = -0,34% (pembulatan
dua angka di belakang koma) dan tidak signifikan karena probabilitas
signifikansinya 0,979 > 0,05. Jadi, tingkat pendidikan berkontribusi
sebesar -0.34% dan tidak signifikan terhadap produktivitas kerja PNS di
Kantor Kecamatan Berbah.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel tingkat
kedisiplinan berkontribusi 0,497 / 0,884 x 100% = 56,22% (pembulatan
dua angka di belakang koma) dan signifikan karena probabilitas
signifikansinya 0,002 < 0,05. Jadi, tingkat kedisiplinan berkontribusi
positif sebesar 56,22% dan signifikan terhadap produktivitas kerja PNS di
Kantor Kecamatan Berbah.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel loyalitas pegawai
berkontribusi 0,390 / 0,884 x 100% = 44,11% (pembulatan dua angka di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
belakang koma) dan signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,012 <
0,05. Jadi, loyslitas pegawai berkontribusi positif sebesar 44,11 % dan
tidak signifikan terhadap produktivitas kerja PNS di Kantor Kecamatan
Berbah.
Dari ketiga variabel bebas di atas yang berkontribusi paling besar
adalah variabel tingkat kedisiplinan.
Tabel V. 13
Tabel Adjusted R Square
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .793a .628 .587 2.662
a. Predictors: (Constant), Loyalitas Pegawai, Tingkat Pendidikan,
Tingkat Kedisiplinan
Sumber: data primer, diolah tahun 2012
Tampilan output SPSS model summary menunjukkan besarnya
adjusted R2 sebesar 0,587, hal ini berarti 58,7% (0,587 x 100%)
variabel produktivitas kerja pegawai dapat dijelaskan oleh tiga
variabel independent tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas kerja, sedangkan sisanya (100% - 58,7% = 41,3%) dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain di luar model. Standard error of estimate
(SEE) sebesar 2,662, ,akin kecil nilai SEE akan membuat model
regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
b. Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada
output Moddel Summary dari hasil analisis regresi linier berganda di
atas. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel bebas digunakan Adjusted R Aquare sebesar 0,587 atau
58,7%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh
variabel independen yaitu tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan,
dan loyalitas pegawai terhadap variabel produktivitas kerja pegawai
sebesar 58,7%. Atau variasi variabel bebas yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan sebesar 58,7% variasi variabel dependen.
Sedangkan sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
indepanden secara parsial terhadap variabel dependen.
1) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Tingkat Pendidikan
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Ho = tingkat pendidikan secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
b) Menentukan tingkat signifikansi: tingkat signifikansi
menggunakan 0,05
c) Menentukan t hitung: berdasarkan output di atas diperoleh t
hitung sebesar -0,027
d) Menentukan t tabel:
Tabel distribusi dicari pada 𝛼 = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan drajat kebebasan (df) n – k – 1 atau 31 – 3 – 1 = 27 (n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas).
Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,052.
e) Kriteria pengujian:
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
f) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:
Nilai -t hitung < -t tabel (-0,027 < -2,052) maka Ho ditolak.
g) Kesimpulan
Karena nilai –t hitung < -t tabel (-0,027 < -2,052) maka Ho
ditolak, artinya bahwa tingkat pendidikan secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
pegawai. Nilai t hitung negatif, artinya pengaruh yang terjadi
adalah negatif, artinya semakin baik tingkat pendidikan maka
semakin menurunkan produktivitas kerja pegawai.
2) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Tingkat Kedisiplinan
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis
Ho = tingkat kedisiplinan secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = tingkat kedisiplinan secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
b) Menentukan tingkat signifikansi: tingkat signifikansi
menggunakan 0,05
c) Menentukan t hitung: berdasarkan output di atas diperoleh t
hitung sebesar 3,408
d) Menentukan t tabel:
e) Tabel distribusi dicari pada 𝛼 = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan drajat kebebasan (df) n – k – 1 atau 31 – 3 – 1 = 27 (n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas).
Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,052.
f) Kriteria pengujian:
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
g) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:
Nilai t hitung > t tabel (3,048 > 2,052) maka Ho ditolak.
h) Kesimpulan
Karena nilai t hitung > t tabel (3,048 > 2,052) maka Ho
ditolak, artinya bahwa tingkat kedisiplinan secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
pegawai. Nilai t hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi
adalah positif, artinya semakin baik tingkat kedisiplinan
maka semakin meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
3) Pengujian Koefisien Regresi Variabel Loyalitas Pegawai
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis
Ho = loyalitas pegawai secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
Ha = loyalitas pegawai secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja PNS
b) Menentukan tingkat signifikansi: tingkat signifikansi
menggunakan 0,05
c) Menentukan t hitung: berdasarkan output di atas diperoleh t
hitung sebesar 2,684
d) Menentukan t tabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
e) Tabel distribusi dicari pada 𝛼 = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan drajat kebebasan (df) n – k – 1 atau 31 – 3 – 1 = 27 (n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas).
Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,052.
f) Kriteria pengujian:
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
g) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:
Nilai t hitung > t tabel (2,684 > 2,052) maka Ho ditolak.
h) Kesimpulan
Karena nilai t hitung > t tabel (2,684 > 2,052) maka Ho
ditolak, artinya bahwa loyalitas pegawai secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
pegawai. Nilai t hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi
adalah positif, artinya semakin baik loyalitas pegawai maka
semakin meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel bergantung.
Tahap-tahap untuk melakukan uji F sebagai berikut:
1) Merumuskan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Ho : tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas pegawai secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai
Ha : tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas pegawai secara bersama-sama
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai
2) Menentukan tingkat signifikansi:
Tingkat signifikansi menggunakan 0,05
3) Menentukan F hitung
Berdasarkan output di atas diperoleh F hitung sebesar
15,202
4) Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%,
df 1 (jumlah variabel -1) atau 4-1 = 3 dan df 2 (n-k-1)
atau 31-3-1 = 27 (n adalah jumlah data dan k adalah
jumlah variabel independen). Hasil diperoleh untuk F
tabel sebesar 2,960
5) Kriteria pengujian
Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6) Membandingkan F hitung dengn F tabel
Nilai F hitung > F tabel (15,202 > 2,960), maka Ho
ditolak, artinya tingkat pendidikan, tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai secara bersama-
sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai.
4. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Kontribusi Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Untuk tingkat pendidikan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam 5 bagian, yaitu:
1. Tingkat pendidikan sangat tinggi : Pasca Sarjana (S2)
2. Tingkat pendidikan tinggi : Sarjana (S1)
3. Tingkat pendidikan sedang : Diploma
4. Tingkat pendidikan rendah : SMA
5. Tingkat pendidikan sangat rendah : SMP
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai
yang mempunyai tingkat pendidikan sangat tinggi (Pasca Sarjana/S2)
berjumlah 1 orang, pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan
tinggi (Sarjana/S1) berjumlah 10 orang, pegawai yang mempunyai
tingkat pendidikan sedang (Diploma) berjumlah 4 orang, pegawai
yang mempunyai tingkat pendidikan rendah (SMA) berjumlah 15
orang, dan pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan sangat
rendah (SMP) berjumlah 1 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada
kontribusi negatif yang tidak signifikan antara tingkat pendidikan
terhadap produktivitas kerja PNS. Hasil ini didukung oleh perhitungan
koefisien sebesar -0,003 / 0,884 x 100% = -0,34%; artinya jika tingkat
pendidikan mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas kerja
pegawai akan mengalami penurunan sebesar 0,34 satuan dengan
asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Tidak signifikan
karena probabilitas signifikansinya 0,979 > 0,05. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada kontribusi yang signifikan antara
tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja pegawai ditolak,
karena ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa hasilnya tidak
signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada kontribusi
walaupun kecil antara tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja
pegawai. Artinya, tingkat pendidikan pegawai berkontribusi kecil
terhadap produktivitas kerja pegawai yang bersangkutan adalah
pekerjaan PNS di Kecamatan Berbah tidak perlu pendidikan yang
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. Hal ini disebabkan
karena dalam perkembangannya, instansi tidak hanya membutuhkan
tenaga kerja yang terdidik tetapi jga membutuhkan tenaga kerja yang
terlatih dan terampil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Kontribusi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Untuk disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Disiplin kerja tinggi dengan skor 59 – 66
2. Disiplin kerja sedang dengan skor 45 – 58
3. Disiplin kerja rendah dengan skor 38 – 44
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai
yang mempunyai disiplin kerja tinggi berjumlah 7 orang, pegawai
yang mempunyai disiplin kerja sedang berjmlah 20 orang, dan
pegawai yang mempunyai displin kerja rendah berjumlah 4 orang.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada
kontribusi positif yang signifikan antara tingkat kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja PNS. Hasil ini didukung oleh perhitungan
koefisien sebesar 0,497 / 0,884 x 100% = 56,22%, artinya jika tingkat
kedisiplinan mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas
kerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 56,22 satuan
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Signifikan
karena probabilitas signifikansinya 0,002 < 0,05. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada kontribusi yang signifikan antara
tingkat kedisiplinan terhadap produktivitas kerja pegawai diterima,
karena ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa hasilnya
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Variabel tingkat kedisiplinan (X2) diperoleh nilai t hitung
sebesar 3,048. Oleh karena itu nilai t hitung > t tabel (3,048 > 2,052)
maka Ho ditolak, artinya bahwa tingkat kedisiplinan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Nilai t
hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi adalah positif, artinya
semakin baik tingkat kedisiplinan maka semakin meningkatkan
produktivitas kerja pegawai.
Dalam hal ini berarti dengan adanya kedisiplinan kerja yang
tinggi akan mempengaruhi pegawai untuk mencapai prestasi kerja
yang baik yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja. Sebaliknya
jika disiplin kerja pegawai rendah maka mereka kurang
memperhatikan prestasi kerjanya sehingga produktivitas yang
dicapainya akan rendah. Dengan produktivitas yang tinggi maka
instansi akan mencapai tujuan lembaganya dengan mudah.
Tingkat kedisiplinan merupakan variabel yangberkontribusi
paling besar. Hal ini terjadi karena pegawai yang tertib menaati
peraturan yang ada pasti akan bertanggung jawab juga terhadap
pekerjaannya, sehingga pegawai tersebut memiliki produktivitas yang
tinggi. Dengan demikian tingkat kedisiplinan kerja merupakan faktor
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemajuan instansi
khususnya produktivitas kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Kontribusi Loyalitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Untuk loyalitas kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam empat bagian yaitu:
1. Loyalitas kerja tinggi dengan skor 60 – 69
2. Loyalitas kerja sedang dengan skor 50 – 59
3. Loyalitas kerja rendah dengan skor 45 – 49
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai
yang mempunyai loyalitas kerja sangat tinggi berjumlah 3 orang,
pegawai yang mempunyai loyalitas kerja tinggi berjmlah 2 orang,
pegawai yang mempunyai loyalitas kerja sedang berjmlah 24 orang,
dan pegawai yang mempunyai loyalitas kerja rendah berjumlah 2
orang.
Dari analisis data di atas yaitu dalam pengujian hipotesis
dapat disimpulkan pula bahwa ada kontribusi positif dan signifikan
antara loyalitas kerja dengan produktivitas kerja PNS di Kantor
Kecamatan Berbah. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien
sebesar 0,390 / 0,884 x 100% = 44,11%. Signifikan karena
probabilitas signifikansinya 0,012 < 0,05. Variabel loyalitas pegawai
(X3) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,684. Oleh karena itu nilai t
hitung > t tabel (2,684 > 2,052) maka Ho ditolak, artinya bahwa
loyalitas pegawai secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja pegawai. Nilai t hitung positif, artinya pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
yang terjadi adalah positif, artinya semakin baik loyalitas pegawai
maka semakin meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Dengan demikian loyalitas kerja pegawai berkontribusi
terhadap produktivitas kerja pegawai. Kantor Kecamatan Berbah
memberikan fasilitas – fasilitas yang memadai dan diterima oleh
pegawainya, maka kesetiaan pegawai terhadap lembaga semakin
besar, maka timbul dorongan yang menyebabkan pegawai melakukan
pekerjaan menjadi lebih giat lagi. Sehingga dengan giat bekerja
produktivitas kerjanya pun akan semakin meningkat.
d. Kontribusi Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan
Loyalitas Kerja Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Tenaga kerja merupakan aset yang terpenting dalam usaha
untuk mencapai tujuan perusahaan. Berbagai upaya yang harus
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk dapat menarik, memelihara,
maupun mempertahankan pegawai yang ada untuk tetap berada dalam
instansi dengan produktivitas yang tinggi. Untuk mencapai semua itu
instansi harus memberikan imbalan atas jasa yang telah dikeluarkan
oleh para pegawai. Tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan
loyalitas pegawai akan mempengaruhi perilaku pegawai dalam
pekerjaannya, maka pihak instansi perlu memperhatikan konsekwensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
logis terhadap pegawai guna meningkatkan produktivitas kerja dan
semangat kerja para pegawai.
Menurut Moekijat (1983), produktivitas merupakan ukuran
kemampuan (baik individu, kelompok maupun perusahaan) untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa dalam kondisi tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian tentang kontribusi tingkat
pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas pegawai terhadap
produktivitas kerja semua variabel tersebut memberikan kontribusi
0,884 atau 88,4% terhadap produktivitas kerja secara signifikan
sebesar 0,000. Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Berbah
Berdasarkan hasli analisis uji F diperoleh nilai F hitung > F tabel
(15,202 > 2,960), maka Ho ditolak, artinya tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai secara bersama-sama
berkontribusi terhadap produktivitas kerja pegawai. Sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas pegawai berkontribusi secara bersama-
sama terhadap produktivitas kerja PNS dapat diterima.
Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan, tingkat kedisiplinan, dan loyalitas pegawai berkontribusi
terhadap produktivitas kerja PNS dapat diterima. Berdasarkan uji t
antara uji koefisien tingkat pendidikan, koefisien tingkat kedisiplinan,
dan koefisien loyalitas pegawai hasil t hitung lebih tinggi tingkat
kedisiplinan daripada t hitung tingkat pendidikan dan loyalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
pegawai, dengan ini yang paling dominan berkontribusinya adalah
tingkat kedisiplinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
pada Bab V, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplian, dan Loyalitas Pegawai Terhadap
Produktivitas Kerja studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah Tahun 2012, sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi yang kecil dan tidak signifikan tingkat pendidikan
pegawai terhadap produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah. Berkontribusi kecil karena dalam
kenyataan dan perkembangannya instansi tidak hanya membutuhkan
tenaga kerja yang terdidik tetapi juga membutuhkan tenaga kerja yang
terlatih dan terampil.
2. Terdapat kontribusi positif dan signifikan tingkat kedisiplinan
pegawai terhadap produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kantor Kecamatan Berbah. Tingkat kedisiplinan memberikan
kontribusi terbesar karena pegawai yang disiplin menaati peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
yang ada pasti akan bertanggung jawab juga terhadap pekerjaannya,
sehingga pegawai tersebut memiliki produktivitas yang tinggi.
3. Terdapat kontribusi positif dan signifikan loyalitas pegawai pegawai
terhadap produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kecamatan Berbah. Kantor Kecamatan Berbah memberikan fasilitas –
fasilitas yang memadai dan diterima oleh pegawainya, maka kesetiaan
pegawai terhadap lembaga semakin besar, maka timbul dorongan
yang menyebabkan pegawai melakukan pekerjaan menjadi lebih giat
lagi. Sehingga dengan giat bekerja produktivitas kerjanya pun akan
semakin meningkat.
4. Terdapat kontribusi dan signifikan tingkat pendidikan, tingkat
kedisiplinan, dan loyalitas kerja pegawai terhadap produktivitas kerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kecamatan Berbah. Karena
ketiga variabel bebas tersebut merupakan faktor-faktor yang
memberikan kontribusi pada produktivitas kerja.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari adanya keterbatasan
dalam penulisan skripsi ini. Keterbatasan itu adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan di Kantor Kecamatan
Berbah.
2. Keterbatasan kemampuan responden dalam menjawab kuesioner yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
3. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya, dan waktu sehingga
penulis hanya dapat meniliti di Kantor Kecamatan Berbah.
4. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan
penelitian ini adalah:
1. Pemerintah lebih memperhatikan lagi pemerataan pembagian pegawai
di daerah dan pusat, terutama mengenai latar belakang tingkat
pendidikannya. Di kecamatan dapat ditempatkan pegawai yang tingkat
pendidikannya sedang karena lebih dibutuhkan keterampilannya
dalam melayani masyarakat.
2. Peraturan yang sudah ada tetap dipertahankan atau ditingkatkan
karena pegawai yang disiplin kerjanya sedang dan tinggi akan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
3. Pemerintah perlu memperhatikan kenyamanan pegawai dalam bekerja
agar pegawai setia terhadap tempatnya bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwi, Syafarudin. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.
Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Dunia
Pustaka Jaya.
Atosokhi Gea, Antonius & Antonia Panca Yuni Wulandari. 2006. Relasi Dengan
Dunia (Alam Iptek & Kerja). Jakarta: Gramedia.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gomes, F.Cardoso. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi
Ofset.
Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan. 1999. Manajemen Personalia.
Yogyakarta: BPFE, Edisi Keempat.
Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mengukur stres,
Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, motivasi Kerja, dan Aspek-Aspek
Kerja Karyawan Lainnya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kussriyanto, Bambang. 1993. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta:
Pustaka Binaman Pressindo.
Mangkuprawira, Sjafri & Aida Vitayala Hubeis. 2006. Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Manuaba, A. 1992. Pengaruh Egronomi Terhadap Produktivitas. Jakarta:
Gramedia.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Maulana, Agus. 1994. Manajemen Proyek Konstruksi/Seri Manajemen No. 137
(terjemahan). Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Muchtar. 2010. Strategi Memenangkan Persaingan Usaha denan Menyusun
Business Plan, Jakarta: Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Ruky, S. Achmad. 2006. Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk
Karyawan Perusahaan. Jakarta: Gramedia.
Sarwono, Jonathan. 2008. Statistik itu Mudah. Yogyakarta: Andi Offset.
Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan
Mikro. Jakarta: Djambatan.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III.
Yogyakarta: STIE YKPN.
Simanjutak, Payaman, dkk. 1985. Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia.
Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas: Apa Dan Bagaimana. Jakarta:
Bumi Aksara.
Slamet, Saksono. 1988. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius.
Soemanto dan Soetopo. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Bina Aksara.
Sugiono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan
Filosofi dan Praktis. Jakarta: Indeks.
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS.
Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Tarwaka, Solichul HA. Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. Egronomi: untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Solo: BPDPE
Fak.Ekonomi UMS.
Tjiptoherijanto, Prijono & Laila Nagib. 2008. Pengembangan Sumber Daya
Manusia: di antara Peluang dan Tantangan,. Jakarta: LIPI Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.
Wursanto, Ig. 1988. Manajemen Kepegawaian 2. Yogyakarta: Kanisius.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu ±
Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna
Widya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 1 KUESIOER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Kepada YTH. Bapak/Ibu/Saudara/i Pegawai Negeri Sipil
Di Kecamatan Berbah
Dengan Hormat, Dengan segala kerendahan hati, saya: Nama : Agnes Wijayanti No. Mhs : 081324015 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Fakultas : FKIP Universitas : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Pada kesempatan ini, saya mohon Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, sebagaimana terlampir dalam lembar kuesioner ini.
Tujuan dari penelitian ini semata-mata hanya untuk tujuan ilmiah dimana pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tersebut akan kami simpulkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Kedisiplinan, dan Loyalitas Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012”.
Akhir kata, atas segala bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima kasih. Mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu/Saudara/i.
Hormat saya,
(Agnes Wijayanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Daftar Kuesioner
Bagian A: Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang Anda pilih
1. Jenis Kelamin
a. Pria b. Wanita
2. Usia Anda
a. 18 tahun – 25 tahun
b. 26 tahun – 33 tahun
c. 34 tahun – 41 tahun
d. 42 tahun – 49 tahun
e. 50 tahun – 57 tahun
f. Lebih dari 57 tahun
3. Pangkat/Golongan .....................................................................
4. Lama Bekerja
a. 1 tahun – 3 tahun
b. 3 tahun – 5 tahun
c. 6 tahun – 8 tahun
d. 9 tahun – 11 tahun
e. 12 tahun – 14 tahun
f. Lebih dari 15 tahun
Bagian B. 1 Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang Anda pilih 1. Tingkat pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan
a. SMP b. SMA c. Diploma d. S1 e. S2
Keterangan pilihan jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
SS : Sangat Setuju (4) S : Setuju (3) TS : Tidak Setuju (2) STS : Sangat Tidak Setuju (1) Bagian C Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang Anda pilih
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya hadir ke kantor dengan tepat waktu. 2. Saya tidak pernah sampai kantor melebihi
pukul 07.30.
3. Saya mengakhiri jam kerja dengan tepat waktu.
4. Saya memiliki tingkat kehadiran yang tinggi 5. Saya dalam cuti/izin mengikuti prosedur yang
ada.
6. Dalam cuti/izin saya tidak melebihi hak yang diberikan oleh instansi.
7. Ketaatan bekerja sesuai dengan peraturan instansi.
8. Selama jam kerja saya selalu berada di kantor.
9. Selama jam kerja saya sering mendapatkan tugas di luar kantor.
10. Selama jam kerja saya tidak pernah keluar kantor untuk keperluan pribadi.
11. Saya berpakain sesuai dengan pakaian dinas dan atribut sesuai dengan peraturan.
12. Saya tidak pernah mendapatkan sanksi dari instansi karena melanggar peraturan.
13. Penjiwaan peraturan instansi sehingga mematuhi peraturan niat dari diri sendiri.
14. Sosialisasi yang dirasa cukup mengenai peraturan-peraturan dari instansi.
15. Saya tidak pernah mengabaikan peraturan yang ada.
16. Keadilan peraturan instansi dalam pemberian sanksi atas pelanggaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Bagian D Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang Anda pilih
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S TS STS
1. Saya sebagai pegawai setia terhadap instansi tempat saya bekerja.
2. Saya setia terhadap pekerjaan yang dijalankan sebagai PNS di instansi ini.
3. Sebagai Pegawai Negeri Sipil saya punya rasa memiliki pada instansi tempat saya bekerja.
4. Saya bisa bersosialisasi dengan lingkungan tempat saya bekerja.
5. Saya bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat saya bekerja.
6. Saya dapat saling bekerja sama dengan baik dengan rekan sekantor.
7. Pegawai dilibatkan dalam mengambil keputusan. 8. Bangunan tempat bekerja yang sesuai dan nyaman
untuk bekerja.
9. Saya memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pekerjaan dan mentaati jadwal kerja.
10. Tempat kerja saya memberikan rasa aman sehingga nyaman dalam bekerja.
11. Lingkungan tempat bekerja yang nyaman. 12. Gaji dan kompensasi yang diberikan dapat
meningkatkan kesetian saya sebagai pegawai.
13. Fasilitas yang diberikan oleh kantor mendukung saya untuk lebih giat dan setia dengan instansi.
14. Saya memanfaatkan semua fasilitas yang diberikan instansi dengan baik.
15. Pegawai mendapatkan gaji, kompensasi, dan tunjangan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
16. Pegawai mendapatkan fasilitas rekreasi dari instansi tempat bekerja.
17. Saya mendahulukan kepentingan kantor daripada kepentingan pribadi.
Bagian E Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang Anda pilih
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S TS STS
1. Mematuhi rencana dan target yang sudah ditetapkan. 2. Menyelesaikan tugas selalu tepat waktu. 3. Hasil pekerjaan sesuai dengan standar kualitas. 4. Berani menolak segala keinginan untuk keluar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
rencana yang sudah dibuat. 5. Menyelesaikan pekerjaan dan pelayanan pada
masyarakat sesuai dengan target yang sudah dijanjikan.
6. Melayani kebutuhan masyarakat dengan ramah dan maksimal.
7. Masyarakat merasa puas dengan hasil kerja pegawai. 8. Memberikan kualitas layanan dengan baik kepada
masyarakat.
9. Membantu masyarakat dengan totalitas dan melayani dengan sebaik mungkin.
10. Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. 11. Instansi tidak pernah mendapat komplain dari
masyarakat mengenai kualitas pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Uji Validity and Reliability Tingkat Kedisiplinan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.918 .921 16
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its
inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
TK1 48.8387 42.273 .490 . .918
TK2 48.9355 39.262 .782 . .907
TK3 48.5806 43.052 .512 . .916
TK4 48.6452 43.437 .535 . .915
TK5 48.5484 44.723 .447 . .917
TK6 48.5806 44.185 .417 . .918
TK7 48.4516 43.389 .640 . .913
TK8 48.8710 41.516 .628 . .912
TK9 48.8710 42.983 .503 . .916
TK10 48.8387 39.406 .797 . .906
TK11 48.6452 42.303 .624 . .912
TK12 48.5806 41.852 .660 . .911
TK13 48.5806 43.185 .705 . .911
TK14 48.6774 42.492 .771 . .909
TK15 48.6774 42.159 .728 . .910
TK16 48.7097 41.480 .697 . .910
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
51.9355 47.929 6.92308 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Uji Validity and Reliability Loyalitas Pegawai
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based
on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing
values.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.883 .886 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
LP1 52.00 28.733 .496 . .877
LP2 52.13 28.249 .489 . .878
LP3 52.03 28.899 .407 . .881
LP4 52.19 27.961 .507 . .877
LP5 52.06 27.329 .698 . .869
LP6 52.19 28.028 .641 . .872
LP7 52.26 28.865 .529 . .876
LP8 52.10 29.157 .377 . .881
LP9 52.19 28.161 .475 . .878
LP10 52.13 28.049 .522 . .876
LP11 52.13 27.783 .568 . .874
LP12 52.16 29.073 .496 . .877
LP13 52.16 27.873 .647 . .872
LP14 52.19 28.628 .522 . .876
LP15 52.10 28.357 .460 . .879
LP16 52.42 27.385 .488 . .879
LP17 52.26 27.598 .606 . .873
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55.42 31.652 5.626 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Uji Validity and Reliability Produktivitas Kerja PNS
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based
on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing
values.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.912 .916 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 32.45 14.589 .583 . .908
P2 32.61 13.712 .695 . .903
P3 32.52 15.125 .483 . .913
P4 32.42 14.452 .601 . .908
P5 32.48 14.791 .665 . .905
P6 32.32 14.559 .620 . .906
P7 32.42 14.318 .749 . .901
P8 32.35 14.037 .788 . .898
P9 32.45 14.323 .780 . .899
P10 32.39 14.245 .746 . .900
P11 32.68 13.092 .695 . .905
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35.71 17.146 4.141 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 3 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Responden TP 1 TP 2 TP 3 TP 4 TP 5 TP 6 TOTAL 1 1 2 2 3 3 3 14 2 2 4 4 4 4 4 22 3 5 3 3 4 3 3 21 4 2 3 3 3 3 3 17 5 2 2 3 3 3 3 16 6 2 3 3 3 3 3 17 7 6 4 4 4 4 4 26 8 2 4 4 4 4 4 22 9 4 3 3 3 3 3 19
10 4 3 3 3 3 3 19 11 2 3 3 3 3 3 17 12 5 3 3 4 4 4 23 13 2 2 2 4 3 4 17 14 2 4 3 4 4 4 21 15 5 3 3 3 3 3 20 16 5 3 3 4 4 4 23 17 2 3 3 3 3 4 18 18 5 3 3 3 3 4 21 19 4 2 3 2 3 2 16 20 4 3 3 3 3 3 19 21 2 4 3 3 3 3 18 22 5 3 3 4 4 3 22 23 2 3 4 3 4 3 19 24 2 4 3 4 3 4 20 25 5 3 3 3 3 3 20 26 5 2 2 3 3 4 19 27 2 4 4 3 3 2 18 28 5 3 3 3 4 3 21 29 2 3 2 3 2 3 15 30 5 3 4 3 2 3 20 31 2 3 4 4 2 3 18
TP = Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Responden TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 TK9 TK10 TK11 TK12 TK13 TK14 TK15 TK16 TOTAL 1 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 56 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 43 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 6 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 42 7 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 9 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 59 10 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 50 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 13 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 45 14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 50 15 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 48 16 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 44 17 2 2 3 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 47 18 2 2 3 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 46 19 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 44 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 21 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 59 22 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 46 23 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
24 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 56 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 27 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 49 28 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 50 29 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 55 30 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 53 31 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 56
TK = Tingkat Kedisiplinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Responden LP1 LP2 LP3 LP4 LP5 LP6 LP7 LP8 LP9 LP10 LP11 LP12 LP13 LP14 LP15 LP16 LP17 TOTAL 1 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 53 2 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 2 3 4 54 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 51 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 54 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 50 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 9 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 47 14 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 61 15 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 58 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50 17 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 58 18 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 58 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 21 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 59 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50 23 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
24 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 61 25 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 53 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 27 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 56 28 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 58 29 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 57 30 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 2 49 31 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 59
LP = Loyalitas Pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 TOTAL 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 37 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 40 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 10 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 30 14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 16 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 31 17 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 32 18 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 32 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 21 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 38 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
24 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 39 25 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 38 26 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 38 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 42 30 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 38 31 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 35
P = Produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN 4 UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Tabel Uji Multikolinieritas
Tabel Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized Residual X1 X2 X3
Correlation Coefficient
1.000 .046 .025 -.027
Sig. (2-tailed) . .805 .893 .884
Unstandardized Residual
N 31 31 31 31
Correlation Coefficient
.046 1.000 -.095 -.112
Sig. (2-tailed) .805 . .610 .548
X1
N 31 31 31 31
Correlation Coefficient
.025 -.095 1.000 .591**
Sig. (2-tailed) .893 .610 . .000
X2
N 31 31 31 31
Correlation Coefficient
-.027 -.112 .591** 1.000
Sig. (2-tailed) .884 .548 .000 .
Spearman's rho
X3
N 31 31 31 31 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 4.388 5.051 .869 .393 X1 -.009 .322 -.003 -.027 .979 .996 1.004
X2 .297 .087 .497 3.408 .002 .649 1.542
1
X3 .287 .107 .390 2.684 .012 .651 1.537 a. Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .793a .628 .587 2.662 1.931
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Tabel Regresi Berganda Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Kesimpulan
(Constant) 4.388 5.051 .869 .393
Tingkat Pendidikan
-.009 .322 -.003 -.027 .979 Berkontribusi dan tidak signifikan
Tingkat Kedisiplinan
.297 .087 .497 3.408 .002 Berkontribusi positif dan signifikan
1
Loyalitas Pegawai
.287 .107 .390 2.684 .012 Berkontribusi positif dan signifikan
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja PNS
Tabel V. 13 Tabel Adjusted R Square
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .793a .628 .587 2.662
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .793a .628 .587 2.662
a. Predictors: (Constant), Loyalitas Pegawai, Tingkat Pendidikan,
Tingkat Kedisiplinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI