125
FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI CMC-Na DAN GLISERIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Lotmi Sabaretnam Barasa NIM : 128114144 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) DALAM BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI

CMC-Na DAN GLISERIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Lotmi Sabaretnam Barasa

NIM : 128114144

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

i

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) DALAM BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI

CMC-Na DAN GLISERIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Lotmi Sabaretnam Barasa

NIM : 128114144

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

.I

9loz ubnqaj gTBtrftIBTfdV'TS'H 6S qBIIrUrBs

:qe1o;n@eprptrsl

}tITIISZI : NIN

BsBrBg urEqa$qss luBol

:qa1o uuryfep toe{ pd1qg

NIUUSI'I0 hMYi{-3ry[3IS\ruINXISNOX ISyIgyA 1.VffUffff 1trgylf11 (1rysotuoyal otryoetslccr{yl^l Hvoa IrTrDr x\ruJ.snfl NvqlsmlJ.Nv Tfl9 IsvTnruuod

tqquqquea ur*fnp*le;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

{a

Pengesahrn Skripri Beriudul

FORMT'LASI GEL AhITIOKSIDAN EKSTRAK KT]LIT BUAII MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) DALAM BERBAGN VARIASI KONSENTRASI

CMC.Na DAI\I GLISERIN

Oleh:

SanataDharma

;ivl.Si., Ph.D., Apt.

Panitia Peqguji ,

l. Dr. T. N. SaifuUah S., Msi., Apt.

2. Watryming S"ty*i,U.Sc., Apt.

3. Yohanes Dwiafinaka, M.Si.

tlt

-dfdt

H

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“And whatever you do, do it heartily, as to the Lord and not to men

Knowing that from the Lord you will receive the reward of the

inheritance; for you serve the Lord Christ”

-Colossians 3:23-24-

Karya ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Orangtuaku, Maksun Barasa dan Nurka Tumanggor

Saudara-saudaraku, Kak Titin, Kak Hetty, Kak Liza, Kak Riris dan Kak Anna

Seluruh keluarga besarku untuk kasihnya

Sahabat dan almamater yang kubanggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 23 Februari 2016

Lotmi Sabaretnam Barasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Lotmi Sabaretnam Barasa

NIM : 128114144

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) DALAM BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI

CMC-Na DAN GLISERIN

berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lainnya, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lainnya tanpa perlu meminta izin atau memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Februari 2016

Yang menyatakan

Lotmi Sabaretnam Barasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana

L.) dalam Berbagai Variasi Konsentrasi CMC-Na dan Gliserin” dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar sarjana

Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi.

Selama proses perkuliahan, penelitian hingga selesainya penyusunan

skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Dengan penuh ucapan syukur, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, untuk berkat yang selalu diberikan dalam hidup

penulis.

2. Keluargaku terkasih, Bunda, Bapak, Kak Titin, Kak Hetty, Kak Liza, Kak

Riris dan Kak Anna yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan

semangat kepada penulis.

3. Ibu Aris Widyawati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Teuku Nanda Saifullah Sulaiman, M.Si., Apt., selaku dosen

pembimbing skripsi atas segala dukungan, arahan, semangat dan masukan

yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberikan waktu, masukan, kritik dan saran kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

viii

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah

memberikan waktu, masukan, kritik dan saran kepada penulis.

7. Bapak Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atas

pendampingan selama perkuliahan.

8. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu serta pengalaman selama perkuliahan penulis.

9. Pak Musrifin, Mas Agung, Pak Wagiran, Pak Mukminin, Pak Parlan, Pak

Kayat, serta laboran-laboran lain atas segala bantuan dan semangat yang

diberikan kepada penulis selama penelitian.

10. Risa, Linda dan Vivin selaku rekan satu tim atas kerja sama, dukungan dan

suka duka yang dialami bersama selama proses penelitian skripsi.

11. Kakak-kakak yang sudah berbagi pengalaman dan ilmu, Kak Ardha, Kak

Ella, Kak Yoestenia, Kak Devina, Kak Sari, Kak Aloy dan Kak Gia.

12. Rosalia Lestari, Benedicta Rah Kalbu, Natalia Putri Arumsari, Yenny

Pasaribu, Lusia Jois, Atyk Jelarut dan Lucia Christine, untuk berbagi cerita,

penguatan, yang selalu membantu dan mendoakan selama ini.

13. Rekan-rekan skripsi lantai 1, Cindy, Rossa, Agnes, Putri, Agatha, Yudha,

Sion, Aan, Tika dan Valent atas semangat, motivasi dan perhatian yang telah

diberikan.

14. Semua teman-teman angkatan 2012, khususnya FSM D 2012 dan FST B

2012 atas kebersamaan, canda tawa, kebahagiaan selama perkuliahan.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam proses penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

ix

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna untuk seluruh

pihak, terutama dalam bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 03 Februari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… v

PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………………………….. vi

PRAKATA……………………………………………………….…………. vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xvi

INTISARI…………………………………………………………………... xvii

ABSTRACT…………………………………………………………………. xviii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 4

C. Keaslian Penelitian………………………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………... 8

A. Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)……………………. 8

B. Antioksidan……………………………………………………….. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xi

1. DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)………………………... 12

2. Uji Diena Terkonjugasi…………………………………….. 13

3. Bilangan Para-anisidin……………………………………... 13

4. Penentuan Bilangan Peroksida……………………………... 14

5. Aktivitas Penghambatan Radikal Hidroksil………………… 15

6. Metode Reducing Power…………………………………... 15

7. Metode Fosfomolibdenum………………………………… 16

8. Metode ABTS Diamonium………………………………... 16

9. Kapasitas Serapan Radikal Oksigen……………………….. 16

10. Aktivitas Antioksidan dalam Sistem Emulsi Asam Linoleat.. 17

11. Metode CUPRAC…………………………………………. 17

12. Efek Pembentukan Heksanal……………………………… 18

C. Gel………..……………………………………………………….. 18

D. Desain Faktorial………………………………………………….... 25

E. Monografi Bahan Pembuat Gel………………………………….... 27

1. CMC-Na…………………………………………………... 27

2. Gliserin…………………………………………………….. 28

3. Metil Paraben……………………………………………… 29

4. Aquadest…………………………………………………... 30

F. Landasan Teori……………….………………………………….... 30

G. Hipotesis…………………………………………………………... 32

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………... 34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian…………………………………… 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xii

B. Variabel dan Definisi Operasional……………………………….... 34

1. Variabel Penelitian………………………………………… 34

2. Definisi Operasional………………………………………. 35

C. Alat dan Bahan Penelitian………………………………………… 36

1. Alat Penelitian…………………………………………….. 36

2. Bahan Penelitian…………………………………………... 37

D. Tata Cara Penelitian……………………………………………….. 37

1. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)……………………………………………. 37

2. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.).................................................... 37

a. Pembuatan Ekstrak Kental…………………………… 37

b. Penyiapan Ekstrak Uji………………………………... 38

c. Pembuatan Larutan DPPH…………………………… 38

d. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum………….. 38

e. Penetapan Operating Time…………………………… 38

f. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Kulit Buah

Manggis………………………………………………. 39

3. Formulasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)…………………………………………… 39

4. Uji Sifat Fisik Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.)………………………. 40

5. Uji Stabilitas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)…………………………………………… 42

6. Uji Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.)………………………. 43

E. Analisis Hasil……………………………………………………… 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xiii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. 45

A. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis…………………………. 45

B. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis………….. 45

C. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis…………… 49

1. Uji Organoleptis dan pH…………………………………... 49

2. Uji Viskositas……………………………………………… 51

3. Uji Daya Sebar…………………………………………….. 55

4. Pengujian Sifat Alir………………………………………... 60

5. Optimasi Formula………………………………………….. 61

D. Uji Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis……… 62

E. Uji Sentrifugasi…………………………………………………….. 64

F. Pengujian Stabilitas Gel Setelah Freeze Thaw Cycle……………… 65

1. Uji Organoleptis dan pH…………………………………... 65

2. Uji Viskositas……………………………………………… 66

3. Uji Daya Sebar…………………………………………….. 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 70

A. Kesimpulan………………………………………………………... 70

B. Saran………………………………………………………………. 71

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 72

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 77

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rancangan Desain Faktorial dengan 2 Level dan 2 Faktor…… 26

Tabel II. Formula Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis……………………. 39

Tabel III. Hasil Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis………………. 45

Tabel IV. Data Operating Time Ekstrak Kulit Buah Manggis dengan

DPPH…………………………………………………………. 47

Tabel V. Hasil pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah

Manggis………………………………………………………. 48

Tabel VI. Data Pengamatan Organoleptis dan pH Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis………………………………………………... 50

Tabel VII. Nilai Efek CMC-Na, gliserin, dan Interaksinya terhadap

Viskositas…………………………………………………….. 53

Tabel VIII. Nilai Efek CMC-Na, gliserin, dan Interaksinya terhadap Daya

Sebar………………………………………………………….. 58

Tabel IX. Sifat Alir Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis………………….. 60

Tabel X. Hasil Validasi Counter Plot Superimposed…………………... 62

Tabel XI. Data Aktivitas Antioksidan Sediaan Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis………………………………………………………. 63

Tabel XII. Data Aktivitas Antioksidan Kontrol Negatif Gel Ekstrak

Kulit Buah Manggis………………………………………….. 64

Tabel XIII. Hasil Uji Sentrifugasi………………………………………… 64

Tabel XIV. Perubahan Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis……... 67

Tabel XV. Perubahan Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis……. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kandungan Xanton Kulit Buah Manggis…………………...... 10

Gambar 2. Mekanisme Penangkapan Radikal DPPH oleh Antioksidan…. 13

Gambar 3. Struktur Carboxymethylcellulose Sodium……………………. 27

Gambar 4. Struktur gliserin………………………………………………. 28

Gambar 5. Struktur Propilen Glikol……………………………………… 29

Gambar 6. Struktur Metil Paraben……………………………………….. 29

Gambar 7. Panjang Gelombang Maksimum DPPH…………………….... 47

Gambar 8. Hasil Uji Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis………. 51

Gambar 9. Counter Plot Respon Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis………………………………………………………. 53

Gambar 10. Grafik Pengaruh CMC-Na terhadap Viskositas……………… 54

Gambar 11. Grafik Pengaruh gliserin terhadap Viskositas………………... 55

Gambar 12. Grafik Uji Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis……. 56

Gambar 13. Counter Plot Respon Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah

manggis………………………………………………………. 57

Gambar 14. Grafik Pengaruh CMC-Na terhadap Daya Sebar…………….. 59

Gambar 15. Grafik Pengaruh gliserin terhadap Daya Sebar………………. 59

Gambar 16. Counter Plot Superimposed Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis………………………………………………………. 61

Gambar 17. Grafik Perubahan Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis dalam Uji Freeze Thaw Cycle……………………… 66

Gambar 18. Grafik Perubahan Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis dalam Uji Freeze Thaw Cycle……………………… 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) Dry Extract Mangosteen……. 78

Lampiran 2. Material Safety Data Sheet Dry Extract Mangosteen……… 79

Lampiran 3. Extraction Flow Chart Mangosteen……………………….. 81

Lampiran 4. Foto Ekstrak Kulit Buah Manggis…………………………. 82

Lampiran 5. Data Sifat Fisik Organoleptis Sediaan Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis……………………………………………… 83

Lampiran 6. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah

Manggis…………………………………………………….. 86

Lampiran 7. Data Pengukuran Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis…………………………………………………….. 87

Lampiran 8. Data Pengukuran Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis…………………………………………………….. 92

Lampiran 9. Data Sifat Alir Sediaan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis…. 97

Lampiran 10. Data Hasil Uji Sentrifugasi Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis…………………………………………………….. 99

Lampiran 11. Hasil Uji Aktivitas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis…………………………………………………….. 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xvii

INTISARI

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang kaya akan

senyawa antioksidan. Ekstrak kulit buah manggis mengandung senyawa golongan

xanton yang memiliki beberapa aktivitas farmakologi salah satunya sebagai

antioksidan. Sediaan antioksidan banyak digunakan secara topikal sehingga

ekstrak kulit buah manggis diformulasikan menjadi sediaan gel. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan komposisi CMC-Na dan gliserin pada

daerah optimum, stabilitas fisik, serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari

sediaan gel tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan

rancangan penelitian desain faktorial dengan dua level. CMC-Na dan gliserin

digunakan sebagai faktor dengan level rendah dan level tinggi. Sifat dan stabilitas

fisik gel diuji dengan mengamati organoleptis, pH, daya sebar, pembentukan

sedimentasi dan viskositas gel secara freeze thaw. Data viskositas dengan rentang

150-250 dPa.s dan daya sebar 19,64-38,5 cm2 dianalisis secara statistik sebagai

respon menggunakan Design-Expert®

9.0.6.2 taraf kepercayaan 95% untuk

mencari efek dan daerah optimum CMC-Na dan gliserin serta menggunakan

RStudio untuk mengetahui stabilitas gel.

Hasil penelitian menunjukkan CMC-Na berefek dominan terhadap

viskositas dan daya sebar. Area komposisi optimum untuk CMC-Na dan gliserin

diketahui. Gel stabil secara organoleptis, pH, daya sebar, pembentukan

sedimentasi dan viskositas secara freeze thaw serta gel memiliki aktivitas

antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 dalam range 50-100 ppm.

Kata kunci : gel, antioksidan, CMC-Na, gliserin, desain faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

xviii

ABSTRACT

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is a plant that is rich in

antioxidant compounds. Mangosteen rind extract contains compounds the

xanthone which has several pharmacological activity of one of them as an

antioxidant. Antioxidant preparations is used on topical so the extract of

mangosteen is formulated into gel. The purpose of the research are to determine

effect and composition of CMC-Na and Glycerin in optimum area, physical

stability and to find out the antioxidant activity of gel.

This research is experimental using factorial design with two factors and

two levels. CMC-Na and glycerin is used as factor and each of them in the low

and high level. Physical properties and stability of gel were tested by looking at

organoleptic, pH, spreadability, viscosity and sedimentation after freeze thaw.

Viscosity data between 150-250 dPa.s and spreadability between 19,64-38,5 cm2

that used to determine effect and optimum area of CMC-Na and glycerine were

tested by Design-Expert® 9.0.6.2 and physical stability of gel were tested by

RStudio with confidence level 95%.

The results showed CMC-Na is a dominant effect to viscosity

spreadability. The optimum area composition of CMC-Na and glycerin has been

found. Gel is stable in organoleptic, pH, spreadability, viscosity and

sedimentation formation after freeze thaw and gel has a strong activity of

antioxidant with IC50 in range 50-100 ppm.

Keyword : gel, antioxidant, CMC-Na, glycerine, factorial design.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penuaan kulit bersifat irreversible dimulai pada usia 20 tahun, meskipun

tanda-tanda tidak terlihat dalam waktu yang lama. Faktor penuaan kulit dapat

berasal dari dalam maupun dari luar tubuh. Beberapa faktor dari luar tubuh yang

mempengaruhi penuaan kulit adalah paparan sinar matahari yang dapat

menyebabkan kulit rusak, posisi tidur yang buruk, waktu tidur yang tidak

mencukupi, merokok, dan lain-lain. Dari semua faktor tersebut, teori radikal bebas

merupakan teori yang sering dikaitkan sebagai penyebab penuaan dini. Radikal

UV merupakan pemicu yang sangat potensial dalam pembentukan radikal bebas

pada kulit (Masaki, 2010).

Radikal bebas adalah suatu molekul yang sangat reaktif karena memiliki

elektron yang tidak memiliki pasangan. Pada kulit, radikal bebas yang diproduksi

berlebih akan merusak kolagen pada membran sel kulit, sehingga kulit menjadi

kehilangan elastisitasnya dan menyebabkan terjadinya keriput. Proses perusakan

kulit ditandai oleh kulit menjadi kering, pecah-pecah dan adanya keriput (Winarsi,

2007). Untuk membantu memperbaiki penampilan kulit, dapat dilakukan beberapa

cara, antara lain dengan penggunaan senyawa antioksidan. Buah-buahan dan

sayuran banyak mengandung senyawa antioksidan seperti karotenoid, flavonoid

dan kandungan fenolik lainnya (Masaki, 2010).

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tumbuhan dari daerah

Asia Tenggara yang mengandung senyawa kimia pada kulit buahnya yang salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

2

satu kandungannya adalah xanton yang memiliki aktivitas antioksidan, antijamur,

antimikroba dan potensi sitotoksik (Hyun-Ah, Bao-Ning, Keller, and Dauglas,

2006). Kulit buah manggis mengandung senyawa xanton yang meliputi

kudraksanton G, 8-deoksigartanin, garsimangonson B, garsinon D, garsinon E,

gartanin, 1-isomangostin, alfa-mangostin, gamma-mangostin, mangostinon,

smeathxanthon A dan tovofilin A (Jung, Su, Keller, Metha and Kinghorn, 2006).

Banyaknya potensi pemanfaatan serta banyaknya aktivitas farmakologi yang

dimiliki membuat ekstrak kulit buah manggis menjadi pilihan dalam pengobatan

alternatif dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai kemopreventif.

Penggunaan ekstrak kulit buah manggis secara langsung menimbulkan

ketidaknyamanan pada saat penggunaan, sehingga perlu dikembangkan menjadi

sediaan yang mudah diaplikasikan. Sediaan topikal untuk penggunaan lokal

digunakan untuk mengurangi efek samping dan mengatasi efek metabolisme di

hati. Sediaan topikal juga dapat dianggap sebagai alternatif yang sebanding

dengan sediaan oral (Klinge and Sawyer, 2013). Selain itu, pemanfaatan efek

antioksidan pada sediaan yang ditujukan pada kulit, sehingga lebih baik

diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika topikal dibandingkan oral

(Draelos and Thaman, 2006).

Sediaan antioksidan salah satunya diaplikasikan pada wajah, sehingga

harus nyaman saat digunakan dan memiliki viskositas yang cukup besar supaya

tidak mengalir dan cepat mengering. Sediaan yang memiliki viskositas yang

cukup besar adalah gel. Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi

yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

3

dan terpenetrasi oleh suatu cairan. Bentuk sediaan gel memiliki beberapa

keuntungan diantaranya tidak lengket, gel memiliki aliran tiksotropik dan

pseudoplastik yaitu gel berbentuk padat apabila disimpan dan akan segera mencair

bila dikocok, konsentrasi bahan pembentuk gel yang dibutuhkan hanya sedikit

untuk membentuk massa gel yang baik, viskositas gel tidak mengalami perubahan

yang berarti pada suhu penyimpanan (Lieberman, Rieger and Banker, 1989). Gel

mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab mempunyai tegangan permukaan

yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga meminimalkan kekuatan

adsorbsi protein dan adhesi sel. Gel menstimulasi sifat hidrodinamik dari gel

biologikal, sel dan jaringan dengan berbagai cara, serta bersifat lembut/lunak dan

elastis sehingga meminimalkan iritasi karena friksi atau mekanik pada jaringan

sekitarnya. Selain itu kelebihan lainnya dari gel adalah saat pemakaian gel di kulit

setelah kering meninggalkan lapisan film tembus pandang, memiliki daya lekat

tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan kulit tidak terganggu,

serta mudah dicuci dengan air dan pelepasan obatnya baik (Lachman, Lieberman

and Kanig, 1994).

Gel terdiri dari gelling agent dan humektan yang berperan penting dalam

membentuk sifat fisik gel. Gelling agent yang digunakan yaitu CMC-Na yang

juga digunakan sebagai basis gel serta dapat meningkatkan viskositas gel seiring

dengan meningkatnya konsentrasi CMC-Na yang digunakan, dan humektan yang

digunakan adalah gliserin. Jika gliserin yang digunakan dalam suatu sediaan gel

terlalu banyak maka sediaan tersebut akan terlalu encer dan dapat mempengaruhi

daya sebar dari sediaan, dan juga sebaliknya (Loden and Maibach, 2005). Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

4

karena itu dalam formulasi sediaan gel antioksidan ekstrak kulit buah manggis

perlu dilakukan optimasi penggunaan CMC-Na dan gliserin agar didapat sediaan

gel yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabilitas gel.

Metode optimasi yang digunakan adalah metode desain faktorial dengan

2 faktor (CMC-Na dan gliserin) dan 2 level (level rendah dan level tinggi).

Metode ini digunakan untuk mengetahui faktor antara CMC-Na, gliserin maupun

interaksi kedua faktor tersebut. Desain faktorial juga digunakan untuk mengetahui

yang paling berpengaruh terhadap sifat fisik dan stabilitas gel. Setelah diketahui

faktor yang paling berpengaruh, maka dapat juga diketahui daerah optimum antara

komposisi CMC-Na dan gliserin pada gel ekstrak kulit buah manggis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

terdapat beberapa masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap sifat fisik gel ekstrak

kulit buah manggis?

2. Berapa komposisi CMC-Na dan gliserin pada daerah optimum sehingga

dihasilkan gel dengan sifat fisik yang baik?

3. Bagaimana kestabilan gel ekstrak kulit buah manggis setelah diuji

sentrifugasi dan freeze thaw cycle?

4. Bagaimana aktivitas antioksidan dari ekstrak dan sediaan gel kulit buah

manggis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

5

C. Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak

kulit manggis dalam sediaan kosmetik dan formulasi gel antara lain:

1. Optimasi Gelling Agent CMC-Na dan Humektan Polietilen Glikol 400 dalam

Sediaan Gel Antiinflamasi Ekstrak Lidah Buaya (Aloe barbadensis Mill.)

dengan Aplikasi Desain Faktorial (Putri, 2014).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CMC-Na, PEG-400 dan interaksi

keduanya memberikan respon yang signifikan terhadap viskositas dan daya

sebar. Tidak ditemukan area komposisi optimum yang diprediksi sebagai

formula optimum gel dari gelling agent dan humektan yang memenuhi

persyaratan sifat fisik gel dan stabilitas gel.

2. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana

L.) terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Emulgel (Yoestenia,

2014).

Penelitian ini mengenai optimasi ekstrak kulit buah manggis pada sediaan

emulgel.

3. Optimasi Gelling Agent CMC-Na dan Humektan Gliserin dalam Sediaan Gel

Anti-Inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)):

Aplikasi Desain Faktorial (Putra, 2015).

Penelitian ini mengenai optimasi CMC-Na dan gliserin pada sediaan topikal

ekstrak cocor bebek dengan tinjauan desain faktorial.

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang

formulasi gel ekstrak kulit buah manggis dengan CMC-Na sebagai gelling agent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

6

dan gliserin sebagai humektan dengan menggunakan desain faktorial belum

pernah dilakukan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai

penggunaan konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent dan gliserin sebagai

humektan dalam gel antioksidan ekstrak kulit buah manggis.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai pengaruh

peningkatan konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent dan gliserin sebagai

humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas gel antioksidan ekstrak kulit buah

manggis dan juga diharapkan menghasilkan sediaan gel yang aman untuk

digunakan dan diterima masyarakat.

E. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan formula gel

antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang

sesuai dengan persyaratan sifat fisik dan stabilitas fisik yang ditentukan serta

dapat diterima masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap sifat fisik gel ekstrak

kulit buah manggis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

7

b. Mengetahui komposisi CMC-Na dan gliserin pada daerah optimum

sehingga dihasilkan gel ekstrak kulit buah manggis dengan sifat fisik yang

diinginkan.

c. Mengetahui kestabilan gel ekstrak kulit buah manggis melalui uji

sentrifugasi dan freeze thaw cycle.

d. Mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak dan sediaan gel kulit buah

manggis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)

Garcinia adalah genus terbesar dari tropis famili Guttiferae yang berisi

sekitar 400 spesies pohon poligami atau semak-semak, terdistribusi di Asia tropis,

Afrika dan Polinesia (Verheij and Coronel, 1997). Manggis yang memiliki nama

latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman yang berasal dari hutan tropis

di kawasan Asia Tenggara (Malaysia atau Indonesia). Di Indonesia manggis

disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat),

Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat)

(Dalimartha, 2003).

Klasifikasi manggis secara taksonomi adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Guttiferales

Famili : Guttiferae

Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana L. (Dalimartha, 2003).

Manggis merupakan salah satu tanaman buah tropis yang

pertumbuhannya lambat. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan

10-15 tahun untuk mulai berbuah. Daunnya agak tebal, berbentuk lonjong.

Batangnya lurus, tingginya sampai 25m. Bunganya berwarna putih. Buahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

9

bulat-bulat seperti bola, besarnya kira-kira sebesar jeruk garut, berkulit merah tua

atau ungu tua. Daging buah manggis berwarna putih, bertekstur halus dan rasanya

manis bercampur asam sehingga menimbulkan rasa khas dan segar. Getah

manggis berwarna kuning (getah kuning) atau resin ada pada semua jaringan

utama tanaman (Cahyono dan Juanda, 2000).

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan

mengandung gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Manggis (Garcinia

mangostana L.) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat

tradisional. Kulit manggis mengandung senyawa yang memiliki aktivitas

antioksidan. Senyawa tersebut diantaranya xanton, flavonoid dan tanin. Xanton

merupakan metabolit sekunder yang ditemukan dalam beberapa tanaman tingkat

tinggi termasuk manggis. Xanton dapat diisolasi dari kulit, buah utuh, kulit kayu,

dan daun manggis. Golongan xanton yang telah teridentifikasi diantaranya adalah

α-mangostin, β-mangostin dan γ-mangostin, garsinon E, 8-deoksigartanin dan

gartanin. Senyawa antioksidan terkuat yang terdapat pada kulit buah manggis

adalah senyawa xanton yang merupakan senyawa organik turunan dari difenil-γ-

pyron, serta merupakan substansi kimia alami yang dapat digolongkan dalam

senyawa jenis fenol atau polyphenolic. Karena itulah xanton dapat digolongkan

sebagai senyawa polar. Senyawa ini memiliki rumus molekul C13H8O2, sehingga

memiliki massa molar sebesar 196,19 gram

/mol. Dalam persamaan IUPAC, senyawa

ini diberi nama 9H-xanthen-9-one (Pedraza-Chaverri, Cardenas-Rodriguez,

Orozco-Ibarra dan Perez-Rojas, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

10

Gambar 1. Kandungan Xanton Kulit Buah Manggis

(Pedraza-Chaverri, Cardenas-Rodriguez, Orozco-Ibarra dan Perez-Rojas, 2008)

Masyarakat di Asia Tenggara menggunakan kulit buah manggis secara

tradisional untuk pengobatan sakit perut, diare, disentri, luka terinfeksi, luka

bernanah dan ulkus kronis. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa

ekstrak kulit manggis memiliki manfaat sebagai antioksidan, antitumor, antialergi,

antiinflamasi, antibakteri, antifungi dan antivirus (Pedraza-Chaverri, Cardenas-

Rodriguez, Orozco-Ibarra dan Perez-Rojas, 2008).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hardiyono (2011) dilaporkan bahwa

masa panen yang paling baik untuk buah manggis adalah 4 bulan setelah anthesis

(masa di mana bunga terbuka penuh dan fungsional). Pada masa tersebut kulit

buah manggis memiliki kandungan polifenol dan antioksidan tertinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

11

B. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan,

membersihkan, menahan pembentukan oksigen reaktif. Antioksidan merupakan

senyawa pemberi elektron (electron donor) atau reduktan. Senyawa ini memiliki

berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi

dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Penggunaan senyawa antioksidan

semakin meluas, seiring dengan semakin besarnya pemahaman masyarakat

tentang peranannya dalam menghambat penyakit generatif seperti penyakit

jantung, kanker, serta gejala penuaan. Masalah ini berkaitan dengan kemampuan

antioksidan untuk bekerja sebagai inhibitor reaksi oksidasi oleh radikal bebas

reaktif (Winarsi, 2007).

Radikal bebas mampu menyerang sel-sel tubuh, menyebabkan sel tubuh

kehilangan struktur dan fungsinya. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul

yang sangat reaktif dengan elektron yang tidak memiliki pasangan. Radikal bebas

mencari reaksi supaya dapat memperoleh kembali pasangan elektronnya. Radikal

bebas sangat reaktif tetapi secara kimiawi tidak stabil, umumnya hanya terdapat

dalam kadar kecil, dan cendrung ikut serta atau mengawali reaksi rantai. Radikal

bebas dapat mengalami tabrakan energi dengan molekul lain, yang dapat merusak

ikatan di dalam molekul. Ketika hal tersebut terjadi di dalam tubuh, maka dapat

terjadi kerusakan sel, asam nukleat, protein dan lemak dikarenakan serangan

terhadap molekul biologi akan menyebabkan kerusakan jaringan sistem imun,

sehingga mempercepat proses penuaan (Corwin, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

12

Tubuh menghasilkan senyawa antioksidan, tetapi jumlahnya sering kali

tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

Sebagai contoh tubuh dapat menghasilkan glutathione yang memiliki aktivitas

antioksidan sangat kuat, hanya tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar

100mg untuk memicu tubuh menghasilkan gluthathione. Kekurangan antioksidan

dalam tubuh perlu dipenuhi dengan asupan antioksidan dari luar (Winarsi, 2007).

Antioksidan alami dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti sayuran, buah-

buahan, kacang-kacangan dan tanaman lainnya yang mengandung antioksidan,

asam-asam fenolat (seperti asam elagat dan asam kafeat) dan senyawa flavonoid

seperti kuersetin, mirisetin, apigenin, luteolin dan kaemferol (Rohdiana, 2001).

Nilai IC50 (Inhibiton Concentration) adalah konsentrasi antioksidan

(ppm) yang mampu menghambat 50% aktivitas radikal bebas. Suatu sampel

dikatakan memiliki aktivitas antioksidan bila memiliki nilai IC50 <200 ppm

(Hanani, Mu’nim dan Sekarini, 2005).

Untuk menentukan aktivitas antioksidan secara in-vitro beberapa metode

yang dapat dilakukan antara lain:

1. DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan

sering digunakan untuk menilai aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau

ekstrak bahan alam. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer

elektron atau radikal hidrogen pada DPPH akan menetralkan karakter radikal

bebas dari DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

13

berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu menjadi kuning (Gurav,

et al., 2007).

Gambar 2. Mekanisme Penangkapan Radikal DPPH oleh Antioksidan

(Gurav, et al., 2007)

2. Uji Diena Terkonjugasi

Prinsip uji diena terkonjugasi adalah pembentukan hidroperoksida dari

PUFA yang menyebabkan konjugasi struktur pentadin. Hal ini dapat diukur

dengan adanya serapan pada panjang gelombang 233-234 nm. Selama

oksidasi asam lionelat, ikatan rangkap diubah menjadi ikatan rangkap

terkonjugasi yang dapat dikarakterisasi oleh serapan UV pada panjang

gelombang 234 nm. Hasil yang terbentuk berupa hidroperoksida yang

terdekomposisi sebagai 9-hidroksioktadeka-10, 12-asam dienoat dan 13-

hidroksioktadeka-9, 11-asam dienoat yang mempertahankan struktur

terkonjugasi dan berperan dalam besarnya absorbansi (Shivaprasad, 2005).

3. Bilangan Para-anisidin

Para-anisidin adalah bahan yang bereaksi dengan aldehid untuk

memberikan hasil serapan pada panjang gelombang 350 nm. Bilangan dari

para-anisidin didefinisikan sebagai serapan larutan yang dihasilkan dari 1

gram lemak dalam larutan isoktan 100 mL dengan para-anisidin. Uji ini tidak

dapat membedakan antara bahan yang mudah menguap ataupun tidak, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

14

umumnya lebih sensitif terhadap aldehid tak jenuh yang mudah menguap

dibandingkan aldehid jenuh dengan sifat yang sama, sehingga uji ini

merupakan cara yang cocok untuk menilai adanya oksidasi sekunder.

Pengukuran bilangan para-anisidin umumnya digunakan secara bersama

dengan pengukuran bilangan peroksida dalam menggambarkan tingkat

oksidasi total (Pokor, Yanishlieva and Gordon, 2001).

4. Penentuan Bilangan Peroksida

Bilangan peroksida diukur dalam sampel minyak yang ditambahkan

ekstrak tanaman sebanyak 0,1% dengan antioksidan BHT sebagai

pembanding sebanyak 0,01% serta blanko diukur tanpa penambahan ekstrak.

Sebagian besar ekstrak hidrofilik akan sulit untuk mengalami homogenisasi

dengan penentuan bilangan peroksida, sehingga ekstrak terlebih dahulu

dilarutkan dalam sejumlah kecil etanol. Bilangan peroksida dihitung

menggunakan rumus:

PV = 0,01 x N x 1000/m

Nilai N adalah volume sodium tiosulfat yang digunakan pada titrasi sampel

dalam mL dan m adalah massa sampel minyak dalam gram. Sedangkan,

rumus untuk menghitung efisiensi antioksidan (EA) adalah:

EA = IPA/IPB

IPA,B adalah periode induksi (waktu dalam hari yang dibutuhkan untuk

mencapai bilangan peroksida pada 20 meq/kg minyak) pada pengujian blanko

maupun sampel (Helrich, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

15

5. Aktivitas Penghambatan Radikal Hidroksil

Prinsip dari uji ini adalah pengukuran aktivitas antioksidan dengan

mereaksikan antara DMPO (5,5-dimetil-1-pirolin-N-oksida) dengan radikal -

OH secara adisi, dan akan menghasilkan DMPO-OH yang dideteksi

menggunakan spektrofotometer ESR. Pengaturan parameternya adalah

dengan mengukur medan magnet eksternal 337,5 ± 5 mT pada frekuensi 100

kHz, dengan gelombang mikro 10 mW pada 9,43 GHz. Asam askorbat dan

etanol digunakan sebagai kontrol. Perbandingan penghambatan radikal

hidroksil ekstrak diukur dengan persamaan:

Tingkat penghambatan =

x 100%

Nilai hx,0 adalah reaksi intensitas signal ESR pada masing-masing sampel uji

maupun blanko (Shivaprasad, 2005).

6. Metode Reducing Power

Prinsip dari metode reducing power adalah peningkatan serapan dari

reaksi pencampuran berbagai konsentrasi dari ekstrak yang diuji dengan

penambahan dapar natrium fosfat dan kalium ferisianida. Peningkatan

serapan yang terjadi menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan.

Senyawa membentuk kompleks berwarna dengan kalium ferisianida,

trikloroasetat dan besi (III) klorida (Miladi and Damak, 2008).

Pada metode reducing power, antioksidan yang terdapat pada sampel

akan mereduksi senyawa Fe3+

menjadi senyawa Fe2+

dengan memberikan 1

elektron yang ada pada senyawa antioksidan. Bila konsentrasi sampel

semakin besar maka semakin besar pula tingkat reduksi yang terjadi. Fe3+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

16

yang berwarna hijau akan mengalami reduksi menjadi Fe2+

yang berwarna

kuning. Metode ini menggunakan kompleks digunakan sebagai

pereaksi. Kompleks anion yang berwarna hijau akan berfungsi

sebagai zat pengoksidasi dan mengalami reduksi menjadi yang

berwarna kuning (Aiyegoro,2009).

7. Metode Fosfomolibdenum

Fosfomolibdenum adalah metode kuantitatif untuk aktivitas

antioksidan total yang dinyatakan sebagai jumlah yang setara asam askorbat.

Pengujian menggunakan metode fosfomolibdenum didasarkan pada reduksi

dari Mo (V1) menjadi Mo (V) oleh sampel analit, dan selanjutnya

pembentukan kompleks warna hijau dari fosfat molybdenum (V) yang

mengandung antioksidan pada pH asam (Shivaprasad, 2005).

8. Metode ABTS Diamonium

Garam diamonium ABTS (2,2-azinobis (3-etilbenzotiazolin-6-

sulfonikasid) dengan prinsip pengujian dekolorisasi radikal kation yang

merupakan metode spektrofotometri dengan panjang gelombang 734 nm,

pengujian ini banyak digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan pada

berbagai zat. ABTS dihasilkan dengan mengoksidasi larutan kation ABTS•+

dengan kalium persulfat (Re, et al., 1999).

9. Kapasitas Serapan Radikal Oksigen (ORAC)

ORAC merupakan metode uji aktivitas antioksidan dengan mengukur

secara kuantitatif kapasitas antioksidan total dan jumlah antioksidan yang

bereaksi. Prosedur analisis ini dapat digunakan untuk mengukur aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

17

antioksidan dari makanan, vitamin atau bahan kimia lainnya. Uji ORAC

dilakukan dengan menggunakan trolox (analog vitamin E) sebagai standar

untuk menentukan trolox ekuivalen (TE). Nilai ORAC kemudian dihitung

dari TE dan dinyatakan sebagai satuan ORAC. Semakin tinggi nilai ORAC

maka semakin besar aktivitas antioksidan suatu senyawa tersebut. Uji ini

berdasarkan pembentukan radikal bebas menggunakan AAPH (2,2-azobis-2-

amido propan dihidroklorida) dan pengukuan dari flouoresensi dengan

adanya penghambat radikal (Bank, 2002).

10. Aktivitas Antioksidan dalam Sistem Emulsi Asam Linoleat

Tingkat oksidasi akibat pembentukan radikal alkoksi oleh reaksi

redoks dengan besi (agen pereduksi) dalam emulsi asam linoelat pada pH

fisiologis diukur dengan metode tiosianat. Hasil kromogen merah komplek

ferri (III) tiosianat diukur pada panjang gelombang 500 nm (Kosem, et al.,

2007). Inhibisi lipid peroksidase (LPI) dalam persen diukur dengan

persamaan:

LPI (%) =

x 100%

A0 adalah nilai absorbansi dari kontrol (tanpa penambahan ekstrak), A1

adalah nilai absorbansi dari sampel serta A2 adalah nilai absorbansi larutan

tanpa penambahan kalium tiosianat (Kosem, et al., 2007).

11. Metode CUPRAC (Cupric Reducing Antioxidant Capacity)

Prinsip dari uji CUPRAC (Cupric Reducing Antioxidant Capacity)

adalah pembentukan kelat oleh bis(neukuproin) besi (II) menggunakan

pereaksi redoks kromogenik pada pH 7. Pembentukan kelat Cu (I) merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

18

hasil reaksi redoks dengan mereduksi polifenol yang diukur pada panjang

gelombang 450 nm. Spektrum Cu (I) Ne diperoleh dengan mereaksikan asam

askorbat dalam berbagai konsentrasi dengan reagen CUPRAC. Kelebihan

metode ini adalah pereaksi yang digunakan bekerja dengan cepat, selektif,

lebih stabil, mudah didapat dan mudah untuk dilakukan (Apak, et al., 2005).

12. Efek Pembentukan Heksanal

Heksanal dan pentanal adalah 2 jenis aldehid yang merupakan zat

volatil utama pada proses oksidasi lipid sekunder. Jumlah heksanal yang

dihasilkan berkolerasi dengan adanya dekomposisi asam lemak tak jenuh.

Jumlah pentanal yang terbentuk selama oksidasi biasanya secara signifikan

lebih rendah dari jumlah heksanal. Hal ini dikarenakan heksanal merupakan

hasil oksidasi sekunder, karena itu terjadi peningkatan jumlah secara pesat

selama proses oksidasi setelah jeda waktu tertentu (periode induksi). Efisiensi

antioksidan (AE) dihitung dengan membagi periode induksi sampel (IP)

dengan periode induksi blanko (Ulbert and Roubicek, 1993).

C. Gel

Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari

partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, dan terpenetrasi

oleh suatu cairan (Dirjen POM RI, 1995).

Ketidakstabilan gel adalah keluarnya fase pelarut dari sediaan gel atau

yang disebut sineresis. Sineresis dapat dicegah dengan penambahan elektrolit,

glukosa atau dengan meningkatkan konsentrasi polimer (Attwood and Florence,

2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

19

Gel diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan oleh karakteristiknya yaitu

gel inorganik dan gel organik. Gel organik memiliki ciri yaitu mengandung

polimer sebagai pembentuknya. Selain itu gel juga dibagi menjadi 2 berdasarkan

dari sifat pelarutnya, yaitu aqueous gels dan organogels. Aqueous gels yaitu gel

dengan pelarutnya merupakan air, sedangkan organogels menggunakan pelarut

yang nonaqueous (Zats and Kushla, 2005).

Hidrogel atau aqueous gels adalah sistem gel di mana air bergerak di

dalam polimer yang terlarut. Hidrogel memiliki kompatibilitas yang cukup baik

terhadap jaringan biologis (Zats and Kushla, 2005). Hidrogel menggambarkan

sediaan yang memiliki daya sebar yang baik, serta memiliki sifat hidrofilik karena

sebagian besar kandungannya adalah air (85-95%). Bahan dan agen pembentuk

gel biasanya merupakan senyawa polimer organik seperti carbopol dan CMC-Na.

Setelah saat diaplikasikan, hidrogel memberikan sensasi dingin karena disebabkan

oleh evaporasi dari pelarutnya (air). Namun penggunaan hidrogel dalam jangka

panjang dapat menyebabkan kulit mengering. Oleh karena itu biasanya

ditambahkan humektan dalam formulasinya (Barel, Paye and Malbach, 2001).

Komponen penyusun sediaan gel adalah:

1. Gelling agent

Gelling agent merupakan basis dari sediaan gel dan harus bersifat

inert, aman serta tidak reaktif terhadap komponen lain dalam suatu formulasi

gel. Gel dari polisakarida alam mudah mengalami degradasi oleh mikroba

sehingga ditambahkan pengawet dalam formula gel untuk mencegah

degradasi oleh mikroba. Peningkatan jumlah gelling agent dapat memperkuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

20

struktur gel (matriks gel) sehingga viskositas gel meningkat (Zatz dan Kushla,

1996).

2. Humectant

Humectant adalah bahan alam produk kosmetik yang ditujukan untuk

mencegah hilangnya lembab dari sediaan dan meningkatkan kelembaban

lapisan kulit terluar pada saat produk digunakan (Lynde, 2001).

3. Pengawet

Beberapa basis gel resisten terhadap serangan mikroba, tetapi semua

sediaan gel mengandung banyak air sehingga membutuhkan pengawet

sebagai antimikroba. Pemilihan pengawet untuk sediaan gel harus

memperhatikan inkompatibilitasnya dengan gelling agent. Beberapa contoh

pengawet yang biasa digunakan pada beberapa gelling agent adalah:

a. Tragakan : metil hidroksi benzoat 0,2 % w/v dengan propil hidroksi

benzoat 0,05 % w/v.

b. Na alginat : metil hidroksi benzoat 0,1- 0,2 % w/v, atau klorokresol 0,1

% w/v atau asam benzoat 0,2 % w/v.

c. Pektin : asam benzoat 0,2 % w/v atau metil hidroksi benzoat 0,12 % w/v

atau klorokresol 0,1-0,2 % w/v.

d. Starch glyserin : metil hidroksi benzoat 0,1-0,2 % w/v atau asam

benzoat 0,2 % w/v.

Pada umumnya pengawet dibutuhkan oleh sediaan yang mengandung

air. Biasanya digunakan metilparaben dan propilparaben sebagai pengawet

(Lieberman, Rieger and Banker, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

21

4. Bahan higroskopis

Penambahan bahan higroskopis biasanya untuk mencegah hilangnya

air pada sediaan gel. Contoh bahan higroskopis yang biasa digunakan adalah

gliserol, propilenglikol atau sorbitol dengan konsentrasi 10-20% (Lieberman,

Rieger and Banker, 1989).

5. Chelating agent

Penambahan chelating agent bertujuan untuk mencegah basis dan zat

yang sensitif terhadap logam berat. Contoh chelating agent yang dapat

digunakan adalah EDTA (Lieberman, Rieger and Banker, 1989).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan gel, faktor-faktor

ini dapat berdiri sendiri atau berhubungan satu sama lain sehingga memberikan

pengaruh yang sangat kompleks. Diantara faktor-faktor tersebut yang paling

menonjol adalah konsentrasi basis, suhu, pH,dan adanya ion atau komponen aktif

lainnya.

a. Konsentrasi basis sangat berpengaruh terhadap kekentalan larutannya. Pada

konsentrasi yang rendah larutan hidrokoloid biasanya akan bersifat sebagai

aliran Newtonian dengan meningkatnya kosentrasi maka sifat alirannya akan

berubah menjadi non-Newtonian. Hampir semua hidrokoloid memiliki

kekentalan yang tinggi pada konsentrasi yang sangat rendah antara 1-5%

kecuali pada gum arab yang sifat Newtoniannya tetap dapat dipertahankan

sampai dengan konsentrasi 40% .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

22

b. Suhu memiliki pengaruh yaitu akan menyebabkan penurunan kekentalan,

karena itu kenaikan suhu dapat mengubah sifat aliran yang semula non-

Newtonian menjadi Newtonian.

c. pH berpengaruh pada bentuk sediaan. Pada umumnya akan membentuk gel

dengan baik pada kisaran pH tertentu. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya

peningkatan kekentalan dengan meningkatnya pH hingga mencapai titik

tertentu dan kemudian akan makin menurun bila pH terus ditingkatkan.

d. Pengaruh komponen lainnya, biasanya sifat fungsional beberapa jenis

hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya hidrokoloid lain. Pengaruh ini

dapat bersifat negatif dalam arti sifat fungsional makin berkurang dengan

adanya hidrokoloid lain ataupun bersifat positif karena adanya pengaruh

sinergis antar hidrokoloid yang bergabung.

Sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi bahan gel ekstrak kulit buah

manggis antara lain organoleptis, viskositas, daya sebar dan pH.

1. Organoleptis

Uji ini dilakukan untuk melihat fisik emulsi secara visual. Dalam uji

ini yang diamati antara lain warna, bau, tekstur dan homogenitas (Muzzafar,

Singh and Chauhan, 2013).

2. Viskositas

Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk

mengalir, semakin tinggi viskositas semakin besar tahanannya. Perubahan

viskositas suatu sediaan selama penyimpanan satu bulan dapat menjadi suatu

parameter stabilitas fisik. Indikator ketidakstabilan sediaan selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

23

penyimpanan adalah perubahan profil kekentalan selama 1 bulan (Dwiastuti,

2010).

3. Sifat Alir

Berdasarkan tipe aliran dan deformasinya, bahan dibedakan menjadi 2

golongan yaitu sistem Newtonian dan sistem non-Newtonian. Sistem

Newtonian merupakan sistem yang dengan nilai ɳ (viskositas) yang konstan,

memiliki kurva linear, serta tidak dipengaruhi oleh shear stress dan shear

rate. Sisten non-Newtonian merupakan sistem dengan nilai ɳ yang tidak

konstan, memiliki kurva non-linear, dan dipengaruhi oleh berbagai kondisi

alir seperti geometri alir, shear rate, dll. Sediaan emulsi, suspensi, disperse

dan larutan polimer termasuk dalam tipe non-Newtonian, sedangkan senyawa

air, alkohol, gliserin dan larutan sejati masuk dalam tipe Newtonian (Zats and

Kushla, 2005).

Pada umumnya sifat alir sediaan gel adalah pseudoplastis tiksotropik,

disebut aliran pseudoplastis apabila kurva aliran ini melalui titik (0,0),

berlawanan dengan aliran plastis sehingga aliran pseudoplastis tidak memiliki

yield value. Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate

of shear. Hal ini terjadi pada molekul berantai panjang seperti polimer-

polimer termasuk gom, tragakan, na-alginat, metil selulosa dan

karboksimetilselulosa. Sistem pseudoplastis disebut pula sebagai sistem geser

encer karena dengan menaikkan tekanan geser viskositas menjadi turun

(Lang, Mark, Miller, Miller, and Wik, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

24

4. Daya Sebar

Daya sebar adalah kemampuan penyebaran sediaan pada kulit. Daya

sebar merupakan karakteristik yang penting karena bertanggung jawab untuk

ketepatan transfer dosis atau pelepasan zat aktifnya, dan kemudahan

penggunaannya. Faktor yang mempengaruhi daya sebar yaitu rigiditas

sediaan, lama penekanan, temperatur tempat aksi, dan viskositas sediaan.

Daya sebar berhubungan dengan viskositas, meningkatnya viskositas akan

menurunkan daya sebar, dan sebaliknya (Garg, Aggarwal and Singla, 2002).

5. pH

Kulit manusia memiliki pH dalam rentang asam, yaitu antara 4,5-6,5.

Apabila suatu sediaan topikal memiliki pH yang terlalu asam akan

menyebabkan kulit iritasi, sedangkan apabila pH terlalu basa akan

menyebabkan kulit kering (Muzzafar, Singh and Chauhan, 2013).

Selain dilakukan uji sifat fisik, juga dilakukan uji stabilitas yang diartikan

bahwa obat (bahan obat, sediaan obat) disimpan dalam kondisi penyimpanan dan

pengangkutannya tidak menunjukkan perubahan sama sekali atau berubah dalam

batas-batas yang diperbolehkan. Sediaan menjadi tidak stabil bisa dikarenakan

terjadinya proses penguraian (perubahan fisika, kimia dan mikrobiologi). Faktor

yang menyebabkan ketidakstabilan sediaan obat dapat dikelompokkan menjadi

dua, (1) labilitas bahan obat dan eksipiennya sendiri yang dihasilkan oleh bangun

kimiawi dan kimia-fisikanya, serta (2) faktor luar seperti suhu, kelembaban udara

dan cahaya yang dapat menginduksi atau mempercepat jalannya reaksi (Sheikh,

Baie, Khan, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

25

Uji stabilitas yang dilakukan yaitu centrifugation test dan freeze thaw

cycle. Centrifugation test atau uji sentrifugasi merupakan uji mekanik yang

bertujuan untuk mengamati adanya pemisahan fase dari sediaan. Sampel diuji

sentrifugasi mengunakan sentrifugator dengan kecepatan 3750 rpm selama 5 jam

dan diamati pemisahan yang terjadi. Uji ini dapat memprediksi kestabilan sediaan

selama penyimpanan 1 tahun akibat dari adanya gaya gravitasi. Freeze thaw test

dilakukan dengan menyimpan sediaan pada suhu beku selama 24 jam, kemudian

disimpan kembali pada suhu ±25oC selama 24 jam yang merupakan 1 siklus. Uji

freeze thaw dilakukan minimal 6 siklus, apabila tidak terjadi perubahan signifikan

maka sediaan yang diuji dapat dikatakan stabil (Lawrence and Bing, 2014).

D. Desain Faktorial

Optimasi formula merupakan hal yang penting pada bidang farmasi.

Tujuan dilakukan optimasi formula adalah supaya dapat ditemukan formula

optimum. Secara umum proses optimasi terdiri dari seri formula dengan

konsentrasi bahan yang berbeda. Salah satu cara untuk optimasi formula yaitu

menggunakan desain faktorial. Desain faktorial digunakan untuk mencari efek

dari berbagai faktor atau kondisi terhadap hasil penelitian. Desain faktorial adalah

desain untuk menentukan secara serentak efek dari beberapa faktor dan juga

interaksinya. Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yang

memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel bebas (Bolton and Bon, 2004).

Pada desain faktorial biasa digunakan dua level. Dua level tersebut

merupakan level rendah dan level tinggi. Faktor dilambangkan dengan notasi A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

26

dan B. Ketika faktor A berada pada level tinggi maka desain tersebut disebut

dengan formula A, ketika faktor B berada pada level tinggi maka desain tersebut

disebut dengan formula B, sedangkan ketika faktor A dan B berada pada level

tinggi maka desain tersebut disebut dengan formula AB (Armstrong and James,

1996).

Tabel I. Rancangan Desain Faktorial dengan 2 Level 2 Faktor

Formula Faktor A Faktor B Interaksi

A + - +

B _ + -

AB + + -

I - - +

Optimasi campuran dua bahan yang mempunyai dua faktor dengan

menggunakan pendekatan desain faktorial memiliki rumus:

Y = b0 + b1 (A) + b2 (B) + b12 (A)(B)

dengan nilai Y merupakan respon yang diamati, A dan B merupakan level faktor

dengan b0,b1, b2 dan b12 adalah koefisien yang dapat dihitung dari hasil percobaan

(Kurniawan dan Sulaiman, 2009).

Istilah-istilah pada desain faktorial yang perlu diamati menurut

Kurniawan dan Sulaiman (2009) adalah:

a. Faktor, yaitu variabel yang telah ditetapkan pada suatu penelitian yang dapat

bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Faktor ini harus bisa dinyatakan dalam

suatu harga atau nilai.

b. Level, yaitu harga yang ditetapkan untuk faktor.

c. Respon, yaitu hasil terukur yang didapat dari suatu penelitian dan harus dapat

dikuantifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

27

d. Interaksi, yaitu akibat dari penambahan efek-efek faktor yang dapat bersifat

antagonis atau sinergis. Antagonis berarti interaksi memiliki efek yang

memperkecil efek faktor sedangkan sinergis berarti interaksi memiliki efek

yang memperbesar efek faktor.

E. Monografi Bahan Pembuat Gel

1. CMC-Na

Gambar 3. Struktur Carboxymethylcellulose Sodium

(Rowe, Sheskey and Quinn, 2009)

Gelling agent yang sering digunakan adalah carboxymethylcellulose,

yang dikenal sebagai CMC. Carboxymethylcellulose Sodium (CMC-Na)

berbentuk seperti granul putih, tidak berbau, tidak berasa, dan bersifat

higroskopis. Tidak dapat larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluene,

tetapi mudah terdispersi dalam air pada segala temperatur. Umumnya CMC-Na

digunakan pada konsentrasi 3-6% untuk menghasilkan sediaan gel.

Keuntungan penggunaan CMC-Na sebagai basis gel diantaranya adalah

memberikan viskositas stabil pada sediaan, selain itu mempunyai kemampuan

sebagai zat pengemulsi hidrofilik yang mampu mengikat air, sehingga tidak

terjadi endapan, serta CMC-Na merupakan bahan penstabil yang memiliki daya

ikat yang kuat dan berperan untuk meningkatkan kekentalan produk (Rowe,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

28

Sheskey and Quinn, 2009). Dari hasil penelitian Octavia (2009) dengan

menggunakan bahan pengikat CMC-Na, gelatin, dan gum arab

menunjukkan bahwa dengan menggunakan CMC-Na sebagai bahan pengikat

dalam konsentrasi 0,9% menghasilkan sediaan dengan sifat kimia dan

organoleptik terbaik.

2. Gliserin

Gliserin berupa cairan jernih, kental, tidak berbau dan bersifat

higroskopis. Gliserin dapat digunakan untuk sediaan farmasi termasuk sediaan

topikal. Dalam formulasi farmasetika terutama untuk kosmetik, gliserin

digunakan sebagai humektan, emollient, juga sebagai bahan tambahan pada

aquous maupun non aquous gel, Sebagai humektan konsentrasi ≤30%. Pada

sediaan gel, jika hanya digunakan gliserin sebagai humektan, dikhawatirkan

gel yang dihasilkan terlalu kental. Maka penelitian ini digunakan kombinasi

humektan yaitu propilen glikol dan gliserin agar gel yang dihasilkan baik, yaitu

tidak telalu kental dan tidak terlalu encer (Rowe, Sheskey and Quinn, 2009).

Gambar 4. Struktur gliserin

(Rowe, Sheskey and Quinn, 2009)

Propilenglikol banyak digunakan sebagai humektan dengan

konsentrasi umum yang digunakan adalah 15%. Propilenglikol merupakan

cairan jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, rasa manis dan

higroskopis. Zat ini larut dalam aseton, kloroform, air, gliserin, eter dan etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

29

namun tidak larut dalam minyak mineral. Selain sebagai humektan,

propilenglikol juga digunakan sebagai stabilisizer, kosolven, plasticizer dan

pelarut yang lebih baik dibandingkan dengan gliserin (Rowe, Sheskey and

Quinn, 2006).

Gambar 5. Struktur Propilen Glikol

(Rowe, Sheskey and Quinn, 2009)

3. Metil Paraben

Gambar 6. Struktur Metil Paraben

(Rowe, Sheskey and Quinn, 2009)

Nama kimia dari metil paraben adalah methyl-4-hydroxybenzoate.

Metil paraben berbentuk kristal, tidak berbau, memiliki rasa sedikit terbakar

dan berwarna putih. Konsentrasi penggunaan yang umum digunakan dalam

sediaan topikal yaitu 0,02 – 0,3%. Metil paraben larut dalam air panas 80oC

(1:30), eter (1:10), methanol dna etanol 95%. Metil paraben digunakan sebagai

antimikroba dalam kosmetik, formulasi farmasetika dan produk makanan

(Rowe, Sheskey and Quinn, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

30

4. Aquadest

Aqudest merupakan cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak

memiliki rasa dan memiliki pH 5-7. Rumus kimia dari aquadest adalah H2O

dengan berat molekul sebesar 18,02 . Aquadest dibuat dengan menyuling

air yang memenuhi persyaratan dan tidak mengandung zat tambahan lain.

Fungsi dari aquadest adalah sebagai pelarut (Dirjen POM RI, 1995).

F. Landasan Teori

Radikal bebas merupakan salah satu penyebab utama penuaan pada kulit.

Salah satu pencegahan dari penuaan kulit yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan senyawa antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan

antioksidan kuat adalah buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan

komponen utamanya adalah senyawa golongan xanton yang memiliki aktivitas

antioksidan. Xanton merupakan substansi kimia alami yang dapat digolongkan

dalam senyawa jenis fenol atau polyphenolic (Pedraza-Chaverri, Cardenas-

Rodriguez, Orozco-Ibarra dan Perez-Rojas, 2008). Golongan xanton yang sudah

teridentifikasi antara lain α-mangostin, γ-mangostin dan garsinon-E dilaporkan

memiliki aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antioksidan. Oleh karena itu

ekstrak kulit buah manggis ditambahkan dalam sediaan gel sebagai zat aktif yang

berfungsi sebagai antioksidan pada penelitian ini.

Sediaan antioksidan salah satunya digunakan pada wajah, sehingga harus

nyaman saat digunakan dan memiliki viskositas yang cukup besar supaya tidak

mengalir dan cepat mengering. Sediaan yang memiliki viskositas yang cukup

besar adalah gel. Gel mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

31

tegangan permukaan yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga

meminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel. Selain itu kelebihan

lainnya dari gel adalah saat pemakaian gel di kulit setelah kering meninggalkan

film tembus pandang, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga

pernapasan pori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air dan pelepasan obatnya

baik (Lachman, Lieberman and Kanig, 1994).

Konsumen akan tertarik pada sediaan gel ekstrak kulit buah manggis

tidak hanya dengan manfaatnya sebagai antioksidan saja, namun sediaan gel

tersebut juga harus memiliki sifat fisik tertentu dengan kriteria yang dapat

diterima oleh konsumen. Kemampuan gel untuk menyebar (mudah diaplikasikan)

dan viskositasnya perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan ini. Viskositas

yang cukup berkaitan dengan preparasi, pengemasan, penyimpanan dan aplikasi,

sedangkan daya sebar gel berkaitan dengan kemampuan gel untuk menyebar saat

diaplikasikan, kenyamanan saat penggunaan dan kemampuan gel dalam pelepasan

zat aktifnya (Buchman, 2001).

Gel terdiri dari gelling agent dan humektan yang berperan penting dalam

membentuk sifat fisik gel. Gelling agent yang digunakan yaitu CMC-Na yang

juga digunakan sebagai basis gel serta dapat meningkatkan viskositas gel seiring

dengan meningkatnya konsentrasi CMC-Na yang digunakan. Selain itu gel

merupakan sediaan yang digunakan secara topikal, sehingga dibutuhkannya suatu

humektan yang berperan untuk menjaga kelembaban kulit dan juga memiliki

pengaruh dalam pembentukan massa gel. Humektan yang digunakan pada

pembuatan gel kali ini yaitu gliserin. Jika gliserin yang digunakan dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

32

sediaan gel terlalu banyak maka sediaan tersebut akan terlalu encer dan dapat

mempengaruhi daya sebar dari sediaan, dan juga sebaliknya (Loden and Maibach,

2005). Kombinasi antara CMC-Na dan gliserin mampu membentuk gel dengan

sifat fisik yang baik dan stabil. Sifat fisik sediaan gel yang diamati meliputi

organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas. Komposisi CMC-Na dan gliserin

optimum yang digunakan sebagai gelling agent dan humektan pada gel ekstrak

kulit buah manggis diperoleh dengan menggunakan metode desain faktorial.

Desain faktorial dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas yang diteliti

untuk menentukan efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang berpengaruh

secara signifikan. Metode desain faktorial memiliki kelebihan yakni memiliki

efisiensi yang maksimum dalam memperkirakan efek masing-masing faktor,

maupun efek interaksi antar faktor (Bolton and Bon, 2004). Pengujian aktivitas

antioksidan sediaan gel ekstrak kulit buah manggis bertujuan untuk mengetahui

kemampuan ekstrak kulit buah manggis dalam bereaksi dengan radikal bebas

sebagai antioksidan saat diformulasikan dalam sediaan gel yang dibuat. Pengujian

aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan DPPH.

G. Hipotesis

1. CMC-Na dan gliserin memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat fisik gel

ekstrak kulit buah manggis yang meliputi viskositas dan daya sebar.

2. Komposisi dan area optimum dari CMC-Na dan gliserin pada superimposed

counter plot diperoleh sehingga dapat dihasilkan gel ekstrak kulit buah

manggis yang optimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

33

3. Sediaan gel ekstrak kulit buah manggis secara fisik dapat menjaga

kestabilannya dari uji sentrifugasi dan freeze thaw cycle.

4. Ekstrak kulit buah manggis dan sedian gel kulit buah manggis memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis rancangan penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian

eksperimental dengan menggunakan metode desain faktorial untuk

membandingkan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas, dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi CMC-Na

sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan.

b. Variabel tergantung, dalam penelitian ini adalah sifat fisik gel yang meliputi

organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas serta stabilitas (perubahan

viskositas) gel antioksidan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).

c. Variabel pengacau terkendali, dalam penelitian ini adalah kualitas ekstrak

kulit buah manggis, alat dan bahan yang digunakan, lama pengadukan,

kecepatan pengadukan, prosedur pembuatan dan pengujian, lama

penyimpanan, kondisi penyimpanan serta wadah penyimpanan gel.

d. Variabel pengacau tak terkendali, dalam penelitian ini adalah suhu dan

kelembaban udara ruangan selama pembuatan dan pengujian gel ekstrak

kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

35

2. Definisi Operasional

a. Gel antioksidan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)

adalah sediaan semi padat yang mengandung ekstrak kulit buah manggis

yang memiliki efek sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari paparan

sinar matahari dengan CMC-Na sebagai gelling agent dan gliserin sebagai

humektan.

b. Ekstrak kulit buah manggis adalah ekstrak kering hasil dari kulit buah

manggis yang diperoleh dari PT. Industri Jamu Borobudur Semarang.

c. Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan,

membersihkan, menahan pembentukan oksigen reaktif.

d. Radikal bebas adalah atom yang sangat reaktif dan mampu menjadi bagian

dari molekul yang berpotensi merusak.

e. Gelling agent adalah bahan yang digunakan untuk membentuk kekentalan

atau pembentuk sediaan gel yang membentuk matriks. CMC-Na digunakan

sebagai gelling agent dalam penelitian ini.

f. Humektan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah lepasnya air dari

sediaan serta mengabsorpsi lembab dari lingkungan saat gel diaplikasikan di

kulit, sehingga kelembaban kulit dapat dipertahankan. Humektan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah gliserin.

g. Sifat fisik gel adalah parameter untuk mengetahui kualitas fisik gel yang

meliputi organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas.

h. Stabilitas fisik adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kestabilan gel ekstrak kulit buah manggis yang meliputi perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

36

organoleptis, pH, viskositas, daya sebar dan sedimentasi yang terjadi setelah

sediaan diuji stabilitasnya menggunakan metode freeze thaw cycle.

i. Daya sebar adalah kemampuan menyebar dari gel ekstrak kulit buah

manggis yang diukur menggunakan horizontal double plate selama 1 menit

dengan beban 125 gram.

j. Viskositas adalah tingkat kekentalan gel antioksidan ekstrak kulit buah

manggis yang diukur menggunakan viscotester. Viskositas gel diketahui

dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Hal ini berkaitan

denagn kemampuan gel ekstrak kulit buah manggis untuk dituang dan

keluar dari wadah.

k. Sifat alir adalah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran

cairan dan deformasi dari padatan.

l. Formula gel optimum adalah formula gel yang memenuhi standar sediaan

semisolid yang ditetapkan meliputi daya sebar 19,64-38,5 cm2, viskositas

150-250 dPa.s dan perubahan viskositas ≤10%.

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas

(Pyrex-Germany), timbangan analitik, spektrofotometer UV-Vis, waterbath,

viscometer seri VT 04 (Rion Japan), horizontal double plate, mixer,

sentrifugator, tabung sentrifugasi, cawan porselen, kertas indikator pH (Merck

Germany), kertas saring, termometer, inkubator, pendingin (kulkas), pipet

volume, glassfinn, jangka sorong, serta wadah plastik (net @200 g).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

37

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquadest, ekstrak

kulit buah manggis yang diperoleh dari PT. Borobudur Semarang, gliserin

(kualitas farmasetis), propilenglikol (kualitas farmasetis), DPPH, CMC-Na

(kualitas farmasetis), metil paraben (kualitas farmasetis) serta etanol 96%

(teknis).

D. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Ekstrak kulit buah manggis yang diperoleh dari PT. Borobudur

Industri Jamu Semarang diamati. Verifikasi ekstrak kulit buah manggis yang

dilakukan meliputi pengamatan bentuk, warna serta bau dan dibandingkan

dengan Certificate of Analysis dari ekstrak kulit buah manggis.

2. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)

a. Pembuatan Ekstrak Kental

Sebanyak 10,0 gram ekstrak kering kulit buah manggis dilarutkan

menggunakan etanol 96% sebanyak 50,0 mL hingga semua ekstrak terlarut.

Kemudian hasil larutan ekstrak disaring untuk memisahkan ekstrak dari

eksipien yang telah ditambahkan (maltodekstrin), sehingga yang didapatkan

beruapa larutan ekstrak kulit buah manggis. Selanjutnya ekstrak cair yang

didapat diuapkan dengan suhu <600C hingga didapatkan ekstrak kental

sebanyak 85% dari jumlah berat ekstrak pertama kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

38

b. Penyiapan Ekstrak Uji

Sebanyak 100,0 mg ekstrak kental kulit buah manggis dilarutkan

menggunakan etanol 96% dalam labu ukur 100,0 mL, lalu diaduk hingga

homogen untuk membuat larutan stok dengan konsentrasi 1000,0 ppm.

Selanjutnya dibuat 5 larutan seri dengan diambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,75

dan 1,5 mL dari larutan stok, kemudian ditambahkan etanol 96% dalam labu

ukur 25,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan seri sebesar 12,0; 16,0;

20,0; 30,0 dan 60 ppm.

c. Pembuatan Larutan DPPH

Sebanyak 2,0 mg DPPH dilarutkan dengan menggunakan etanol

96% dalam labu ukur 50,0 mL untuk membuat konsentrasi 40,0 ppm

(larutan dilindungi dari cahaya).

d. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Larutan DPPH 40,0 ppm diambil sebanyak 4,0 mL lalu ditambah

dengan etanol 96% sebanyak 2,0 mL, lalu diamati absorbansinya pada

panjang gelombang 400-800 nm. Larutan etanol 96% sebanyak 6 mL

digunakan sebagai blanko. Panjang gelombang yang memberikan

absorbansi tertinggi digunakan sebagai panjang gelombang maksimum.

e. Penetapan Operating Time

Larutan DPPH 40,0 ppm diambil sebanyak 4,0 mL lalu ditambah

dengan ekstrak uji dengan konsentrasi 20,0 ppm sebanyak 2,0 mL, lalu

diamati absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang telah

didapatkan dalam interval waktu yang berbeda-beda (5, 10, 15, 20, 25 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

39

30 menit). Larutan DPPH dengan konsentrasi 40,0 ppm sebanyak 4,0 mL

ditambah dengan etanol 96% sebanyak 2,0 mL digunakan sebagai blanko.

f. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Manggis

Larutan uji sebanyak 2,0 mL pada masing-masing konsentrasi seri

ditambah dengan 4,0 mL larutan DPPH 40,0 ppm, lalu didiamkan selama

OT dan diamati absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang

telah didapatkan. Larutan DPPH dengan konsentrasi 40,0 ppm sebanyak 4,0

mL ditambah dengan etanol 96% sebanyak 2,0 mL digunakan sebagai

blanko. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai inhibisi ekstrak dari

persamaan regresi yang telah didapatkan untuk mendapatkan nilai IC50.

3. Formulasi Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Formula yang digunakan dalam pembuatan gel ekstrak kulit buah

manggis dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Formula Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Bahan Formula

AB A B I

Ekstrak (g) 0,015 0,015 0,015 0,015

CMC-Na (g) 2,8 2,8 2,0 2,0

Gliserin (g) 21 12 21 12

Propilenglikol (g) 4 4 4 4

Metil paraben (g) 0,1 0,1 0,1 0,1

Aquadest ad 100 mL ad 100 mL ad 100 mL ad 100 mL

Pembuatan gel ekstrak kulit buah manggis sebagai berikut:

CMC-Na didispersikan sedikit demi sedikit dalam 50 mL aquadest dan

didiamkan selama 24 jam. Ekstrak kental yang telah didapatkan dicampur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

40

dengan propilenglikol dan gliserin, diaduk sesaat dan kemudian dicampurkan

metil paraben lalu diaduk menggunakan mixer hingga homogen. Setelah itu

CMC-Na yang telah dikembangkan ditambahkan ke dalam campuran beserta

dengan sisa aquadest lalu kembali diaduk menggunakan mixer dengan skala

kecepatan 1 selama ±3 menit. Kemudian pH sediaan dicek menggunakan stik

indikator pH universal (pH yang diinginkan dalam rentang 4,8-6,5).

4. Uji Sifat Fisik Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)

a. Uji organoleptis dan pH

Uji organoleptis dilakukan dengan cara mengamati warna, bau dan

bentuk dari gel setelah 48 jam gel selesai dibuat. Pengujian pH dilakukan

dengan menggunakan pH universal stick dengan cara mengoleskan sedikit

gel pada stik pH dan membandingkan warna yang dihasilkan dengan

standar. Nilai pH yang diinginkan adalah 4,5-6,5 yaitu pH kulit sehingga

kulit tidak teriritasi karena perbedaan pH.

b. Uji daya sebar

Gel ditimbang sebanyak 1 gram dan diletakkan di bagian tengah

kaca bulat berskala. Selanjutnya kaca bulat lainnya diletakkan di atas gel

dan ditambahkan dengan pemberat hingga total berat di atas gel sebesar 125

gram, diamkan selama 1 menit dan penyebaran gel dari empat bagian sisi

dicatat. Setelah didapatkan diameter dari persebaran gel, dilakukan

perhitungan luas persebaran gel dengan menggunakan rumus luas lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

41

Pengujian daya sebar dilakukan setelah 48 jam gel selesai dibuat dan

lakukan sebanyak 3 kali replikasi.

c. Uji viskositas

Uji viskositas dilakukan yaitu 48 jam setelah pembuatan gel serta

dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Viskositas masing-masing formula gel

ditentukan dengan menggunakan alat Viscotester Rion seri VT 04. Gel

dimasukkan ke dalam wadah uji, lalu portable viscometer dipasang.

Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk

viskositas, rotor yang digunakan adalah rotor skala dua.

d. Uji sifat alir gel

Uji sifat alir pada gel dilakukan yaitu 48 jam setelah pembuatan gel.

Sifat alir pada masing-masing formula gel ditentukan dengan menggunakan

instrumen Rheosys Merlin dengan menggunakan cone and plate pada

temperature 25oC, dengan parameter kecepatan awal 0,1 rpm dan kecepatan

akhir 600 rpm. Kecepatan meningkat dalam 9 tahap dengan peningkatan

kecepatan berturut-turut adalah 0,1 rpm; 75,1 rpm; 150,1 rpm; 225,1 rpm;

300,1 rpm; 375,0 rpm; 450,0 rpm; 525,0 rpm dan 600,0 rpm. Sejumlah

massa gel ±1 gram diletakkan di atas plate, selanjutnya cone di atas gel

diatur hingga menempel pada gel. Gel yang keluar dari plate dibersihkan.

Selanjutnya sistem Rheosys Merlin dijalankan dengan kecepatan putaran

0,1 rpm hingga 600 rpm, sehingga akan didapatkan tipe sifat alir dari gel

yang diuji. Bentuk sifat alir dari sediaan gel adalah mengikuti model Non-

Newtonian yaitu pseudoplastis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

42

5. Uji Stabilitas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

a. Freeze Thaw Cycle

Uji Freeze Thaw dilakukan dengan cara masing-masing formula

disimpan pada suhu -4oC selama 24 jam, lalu kembali disimpan pada suhu

±25oC selama 24 jam (untuk 1 siklus). Penyimpanan dilakukan sebanyak 6

siklus dan setiap akhir siklus dilakukan pengamatan sifat fisik dari setiap

formula gel seperti pH, organoleptis, daya sebar dan viskositas.

b. Uji viskositas

Formula AB, A, B dan I diukur viskositasnya menggunakan

viscometer VT 04. Gel dimasukkan ke dalam wadah uji kemudian portable

viscometer dipasang, dan digunakan rotor 2. Kemudian angka yang

ditunjukkan oleh jarum dicatat dan dilakukan pada masing-masing replikasi.

Uji viskositas dilakukan yaitu tiap siklus pada freeze thaw cycle.

c. Uji daya sebar

Sebanyak 1 gram gel diletakkan di tengah kaca bundar dan ditutup

dengan kaca penutup yang sudah ditimbang dan ditambahkan dengan

pemberat hingga total pemberat diatas gel sebesar 125 gram, didiamkan

selama 1 menit dan penyebaran gel dari 4 bagian sisi dicatat. Setelah

didapatkan diameter dari persebaran gel, dilakukan perhitungan luas

persebaran gel dengan menggunakan rumus luas lingkaran. Uji daya sebar

dilakukan yaitu tiap siklus pada freeze thaw cycle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

43

d. Uji pH

Formula AB, A, B dan I diukur nilai pHnya menggunakan kertas

indikator pH. Uji pH dilakukan yaitu tiap siklus pada freeze thaw cycle.

Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH universal stick dengan

cara mengoleskan sedikit gel pada stik pH dan membandingkan warna yang

dihasilkan dengan standar. Nilai pH yang diinginkan adalah 4,5-6,5 yaitu

pH kulit sehingga kulit tidak teriritasi karena perbedaan pH.

e. Uji sentrifugasi

Dilakukan uji sentrifugasi terhadap formula AB, A, B dan I setelah

48 jam pembuatan. Tiap formula diuji sentrifugasi dengan cara gel

dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian dimasukkan ke dalam

mesin sentrifugasi dan sistem dijalankan dengan kecepatan 3750 rpm

selama 5 jam dan diamati pemisahan yang terjadi pada masing-masing gel

tiap formula.

6. Uji Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.)

Sebanyak 100,0 mg sediaan gel dilarutkan menggunakan etanol 96%

lalu disaring dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 mL dan digojog hingga

homogen untuk membuat larutan stok dengan konsentrasi 1000,0 ppm.

Selanjutnya dibuat 5 larutan seri dengan diambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,75

dan 1,5 mL dari larutan stok, kemudian ditambahkan etanol 96% dalam labu

ukur 25,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan seri sebesar 12,0; 16,0;

20,0; 30,0 dan 60 ppm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

44

Larutan uji sebanyak 2,0 mL pada masing-masing konsentrasi seri

sediaan pada tiap formula ditambah dengan 4,0 mL larutan DPPH 40,0 ppm,

lalu didiamkan selama OT dan diamati absorbansinya pada panjang gelombang

maksimum yang telah didapatkan. Larutan DPPH dengan konsentrasi 40,0 ppm

sebanyak 4,0 mL ditambah dengan etanol 96% sebanyak 2,0 mL digunakan

sebagai blanko.

E. Analisis Hasil

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data aktivitas antioksidan,

sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel ekstrak kulit buah manggis. Data

kemudian dianalisis menggunakan software RStudio untuk mengetahui

signifikansi perbedaan antara data yang diperoleh.

Data sifat fisik yang diperoleh, dihitung rata-rata dan dicari standar

deviasinya. Dari data sifat fisik, viskositas dan daya sebar dianalisis menggunakan

Design Expert 9.0.6.2 sehingga didapatkan interaksi dari kedua faktor pada dua

level untuk masing-masing respon. Analisis statistik yang digunakan Design

Expert 9.0.6.2 adalah uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.

Data stabilitas fisik yang diperoleh, dihitung rata-rata dan dicari standar

deviasinya. Pada data stabilitas fisik berupa viskositas dan daya sebar dianalisis

serta data memiliki sebaran normal dan homogen diuji menggunakan

menggunakan software RStudio dengan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan

95%. Nilai p-value < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis

Tujuan verifikasi ekstrak kulit buah manggis adalah untuk membuktikan

bahwa ekstrak yang digunakan dalam penelitian merupakan benar ekstrak kulit

buah manggis. Verifikasi ekstrak kulit buah manggis yang dilakukan meliputi

pengamatan bentuk, warna dan bau yang kemudian dibandingkan dengan

karakteristik ekstrak yang ada pada Certificate of Analysis (CoA). Ekstrak kulit

buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang digunakan pada penelitian

diperoleh dari PT. Borobudur Industri Jamu Semarang.

Tabel III. Hasil Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis

Kriteria Hasil Pengamatan Data CoA

Bentuk Serbuk halus Serbuk halus

Warna Coklat Coklat

Bau Bau khas aromatis Bau khas romatis

Hasil pengamatan menunjukkan bentuk, warna dan bau dari ekstrak kulit

buah manggis sesuai dengan yang terdapat pada CoA dari PT. Borobudur Industri

Jamu. Dari tabel III dapat disimpulkan bahwa ekstrak yang digunakan di dalam

penelitian adalah benar ekstrak kulit buah manggis.

B. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis

Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis dilakukan dengan

menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Tujuan dilakukannya uji

aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis adalah untuk mengetahui

aktivitas antioksidan yang terdapat pada ekstrak etanol kulit buah manggis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

46

1. Pembuatan Ekstrak Kental

Tujuan dilakukannya pembuatan ekstrak kental adalah untuk

memisahkan bahan eksipien yang telah ditambahkan pada ekstrak kering kulit

buah manggis, sehingga pengukuran aktivitas antioksidan yang dilakukan

merupakan benar aktivitas dari ekstrak kulit buah manggis bukan berasal dari

bahan tambahan lain. Komposisi ekstrak kering kulit buah manggis terdiri dari

maltodekstrin sebanyak 15% dan ekstrak kulit buah manggis sebanyak 85%,

sehingga dengan jumlah ekstrak kering yang dilarutkan sebanyak 10 gram,

maka jumlah ekstrak kental yang akan didapatkan:

Jumlah ekstrak kental =

Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% dan dilakukannya

penyaringan untuk memisahkan maltodekstrin dari larutan ekstrak kulit buah

manggis. Penguapan pelarut dilakukan pada suhu <60oC karena sebagian besar

senyawa antioksidan sudah mulai rusak pada suhu >60°C (Miladi and Damak,

2008).

2. Penentuan panjang gelombang maksimum

Tujuan dilakukannya penentuan panjang gelombang maksimum

adalah untuk menentukan panjang gelombang dimana larutan DPPH

menghasilkan serapan maksimum, hal ini terkait dengan selektifitas dan

sensifitas pada data yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

47

Gambar 7. Panjang Gelombang Maksimum DPPH

Pada gambar 7 didapatkan λ maksimum dari larutan DPPH adalah 517

nm. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Blois (1958); Prakash, et al.,

(2005); Wojdylo, et al., (2007); Locatelli, et al., (2009); Marinova and

Batchvarov (2011); Garcia, et al., (2012), Lewis (2012) serta Kamkar, et al.,

(2014) panjang gelombang maksimum dari larutan DPPH adalah 517 nm.

Sehingga panjang gelombang yang digunakan dalam penelitian adalah 517 nm.

3. Penentuan operating time

Penentuan operating time (OT) dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan waktu reaksi antara senyawa antioksidan dan larutan DPPH

sudah berjalan sempurna yang ditunjukkan dengan data absorbansi yang stabil.

Tabel IV. Data Operating Time Ekstrak Kulit Buah Manggis dengan

DPPH

Menit ke- Absorbansi

5 0,749

10 0,735

15 0,726

20 0,725

25 0,717

30 0,717

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

48

Berdasarkan tabel IV pada menit ke-25 dan 30 didapatkan nilai

absorbansi yang stabil. Hal ini menunjukkan bahwa larutan DPPH dan

senyawa antioksidan di dalam ekstrak kulit buah manggis telah bereaksi

sempurna pada menit ke-25, sehingga dari data tersebut OT yang digunakan

pada penelitian adalah 25 menit.

4. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis

Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis dapat

dilihat pada tabel V.

Tabel V. Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah

Manggis

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi

(%)

Persamaan regresi

(Konsentrasi vs Inhibisi)

15,36 0,828 5,263

y = 0,7166 x - 5,7279

r = 0,9990

20,48 0,801 8,352

25,60 0,753 13,844

38,40 0,690 21,053

76,80 0,442 49,428

Pada hasil absorbansi dari tabel V dapat diketahui bahwa semakin

besar konsentrasi sampel maka semakin kecil nilai absorbansi yang didapat,

yang berarti semakin besar senyawa antioksidan di dalam sampel yang

ditunjukkan dengan nilai persentase inhibisi larutan yang semakin besar

seiring dengan semakin besarnya konsentrasi larutan. Nilai IC50 ekstrak kulit

buah manggis diperoleh secara ekstrapolasi menggunakan persamaan regresi y

= 0,7166x - 5,7279, dengan nilai y yang merupakan nilai peredaman dari

ekstrak, sehingga untuk nilai IC50 didapat dengan memasukkan nilai 50

(dengan arti peredaman sebesar 50%) pada variabel y, sehingga didapatkan

konsentrasi (nilai x) sebesar 77,767 ppm (77,767 ppm). Nilai IC50 (Inhibiton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

49

Concentration) adalah konsentrasi antioksidan (ppm) yang mampu

menghambat 50% aktivitas radikal bebas. Ekstrapolasi adalah metode yang

dipergunakan dalam memprediksi nilai dari suatu data atau fungsi yang berada

di luar interval (data awal yang telah diperoleh) (Kutner, Nachtsheim, and

Neter, 2004). Suatu sampel dikatakan memiliki aktivitas antioksidan bila

memiliki nilai IC50 < 200 ppm (Hanani, et al., 2005). Secara spesifik, suatu

senyawa dikatakan sebagai antioksidan yang sangat kuat bila nilai IC50 < 50

ppm, kuat bila nilai IC50 bernilai 50-100 ppm, sedang bilai nilai IC50 bernilai

101-150 ppm, dan lemah bila nilai IC50 bernilai 151-200 ppm (Hanani, et al.,

2005). Berdasarkan klasifikasi tersebut, dapat dikatakan bahwa ekstrak kulit

buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50

77,767 ppm.

C. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Sifat fisik suatu sediaan farmasetis dapat mempengaruhi acceptability

dari pasien dan kualitas sediaan, maka dari itu uji sifat fisik sediaan penting untuk

dilakukan. Sifat fisik gel ekstrak kulit buah manggis yang dievaluasi adalah

organoleptis, pH, viskositas, daya sebar dan rheologi dari gel. Pengujian ini

dilakukan 48 jam setelah pembuatan sediaan gel, karena setelah 48 jam gel telah

terbebas dari gaya gesekan dan energi dari pembuatan gel tersebut.

1. Uji Organoleptis dan pH

Uji organoleptis dan pH dilakukan terhadap gel ekstrak kulit buah

manggis karena berpengaruh pada estetika dan penerimaan pasien. Selain itu

pengamatan tampilan dari gel dapat menjadi salah satu cara mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

50

kestabilan dari gel, seperti perubahan warna, bentuk dan bau sediaan. Hasil uji

organoleptis dan pH gel ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel VI.

Tabel VI. Data Pengamatan Organoleptis dan pH Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis

Kriteria Formula

AB A B I

Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih

Bau Khas kulit

buah manggis

Khas kulit

buah manggis

Khas kulit

buah manggis

Khas kulit

buah manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental

pH 6 6 6 6

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

Pada tabel VI, didapatkan data bahwa warna dari gel ekstrak kulit

buah manggis adalah kuning jernih. Warna kuning tersebut didapatkan dari

senyawa mangostin (α-mangostin dan β-mangostin) pada kulit buah manggis

yang memang memiliki warna kuning selain itu juga berasal dari senyawa

xanton yang merupakan pigmen fenol kuning yang reaksi warnanya dan

gerakan distribusinya serupa dengan flavanoid, akan tetapi secara kimia xanton

berbeda dengan flavanoid dan mudah dibedakan dari flavanoid berdasar sifat

spektrumnya yang khas (Sudarsono, Gunawan, Wahyuono, Donatus, dan

Purnomo, 2002).

Bau yang dimiliki gel ekstrak kulit buah manggis adalah bau khas

aromatis dari ekstrak kulit buah manggis. Sediaan topikal yang baik adalah

sediaan yang memiliki pH antara 4,5 sampai 6,5 yang merupakan pH fisiologis

kulit. Apabila di bawah pH tersebut (terlalu asam) maka dapat menyebabkan

kulit mengalami iritasi, sedangkan bila di atas pH tersebut (terlalu basa) maka

akan menyebabkan kulit menjadi kering.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

51

Hasil evaluasi gel ekstrak kulit buah manggis pada tabel VI

menunjukkan gel tersebut memiliki pH 6 di mana sesuai dengan keadaan

fisiologis dari kulit, sehingga dapat nyaman digunakan secara topikal tanpa

menyebabkan iritasi maupun kulit kering, sehingga dapat meningkatkan

acceptability dari konsumen. Selain itu hal tersebut dapat menunjukkan

kombinasi antara gliserin (sebagai humektan) dan CMC-Na (sebagai gelling

agent) dapat menghasilkan gel dengan pH yang sesuai dengan pH fisiologis

kulit.

2. Uji Viskositas

Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari

sediaan gel ekstrak kulit buah manggis dengan variasi antara konsentrasi

gliserin (humektan) dan CMC-Na (gelling agent) yang digunakan. Viskositas

merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin besar

tahanannya maka semakin besar viskositas dari cairan tersebut (Martin,

Swarbrick, and Cammarata, 2008). Nilai viskositas dari sediaan gel akan

ditunjukkan dengan skala oleh jarum pada alat tersebut. Hasil pengukuran

viskositas gel dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Hasil Uji Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

0

50

100

150

200

250

300

AB A B I

Vis

kosi

tas

(dP

a.s)

Formula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

52

Berdasarkan gambar 8, setiap formula gel ekstrak kulit buah manggis

memiliki viskositas yang berbeda bermakna (p-value < 0,05). Viskositas antara

tiap formula gel ekstrak kulit buah manggis berbeda disebabkan oleh

penambahan jumlah gelling agent dan humektan yang berbeda-beda. Semakin

banyak jumlah gelling agent dan humektan yang ditambahkan maka viskositas

sediaan semakin tinggi. Formula I memiliki jumlah jumlah gelling agent dan

humektan yang paling sedikit sehingga viskositasnya paling rendah.

Viskositas gel ekstrak kulit buah manggis merupakan salah satu

respon yang diteliti pada penelitian ini. Persamaan desain faktorial untuk

respon viskositas sediaan terdapat pada persamaan (1):

Y = -113,389 + 108,750 (X1) - 0,259 (X2) + 1,111 (X1)(X2)…….…(1)

dengan Y merupakan viskositas, X1 sebagai CMC-Na, X2 sebagai gliserin dan

X1X2 sebagai interaksi antara CMC-Na dan gliserin. Pada model persamaan (1)

didapatkan p-value <0,05 (signifikan). Hal ini menandakan bahwa dengan

adanya penambahan jumlah CMC-Na dan gliserin yang berbeda dapat

memberikan perubahan nilai efek viskositas yang signifikan, sehingga dapat

dilakukan optimasi formula.

Berdasarkan persamaan 1 maka dibuat counter plot untuk respon

viskositas. Counter plot respon viskositas dapat dilihat pada gambar 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

53

Gambar 9. Counter Plot Respon Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis

Counter plot viskositas pada gambar 9 menunjukkan semakin banyak

penggunaan CMC-Na dan gliserin maka akan menyebabkan nilai viskositas

semakin meningkat. Daerah counter plot yang berwarna biru menunjukkan

daerah dengan nilai viskositas paling rendah, sedangkan yang berwarna merah

menunjukkan daerah dengan nilai viskositas yang paling tinggi. Nilai

viskositas gel ekstrak kulit buah manggis yang diinginkan yaitu berada pada

antara 150-250 d.Pas.

Efek merupakan perubahan respon karena adanya variasi level faktor.

Nilai efek CMC-Na, gliserin dan interaksi antar keduanya dalam menentukan

viskositas sediaan dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Nilai efek CMC-Na, gliserin, dan interaksinya terhadap

viskositas

Faktor Efek p-value

CMC-Na 101,67 < 0,0001

Gliserin 21,67 < 0,0001

Interaksi 4,00 0,0400

CMC-Na, gliserin dan interaksi keduanya memiliki nilai efek positif

yang berarti ketiga faktor tersebut memiliki efek menaikkan viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

54

sediaan gel ekstrak kulit buah manggis, serta berefek yang signifikan (p-value

<0,05) terhadap viskositas. Faktor yang memiliki efek dominan adalah CMC-

Na. Mekanisme dari Na-CMC mengikuti bentuk konformasi extended atau

streched Ribbon (tipe pita). Tipe tersebut terbentuk dari 1,4 –D glukopiranosil

yaitu dari rantai selulosa. Bentuk konformasi pita tersebut karena

bergabungnya ikatan geometri zig-zag monomer dengan jembatan hidrogen

1,4-Dglukopiranosil lain, sehingga menyebabkan susunannya menjadi stabil

(Belitz and Grosch, 1986). Viskositas gel dipengaruhi oleh konsentrasi dari

gelling agent. Peningkatan jumlah gelling agent dapat memperkuat matriks

gel sehingga menyebabkan kenaikan viskositas. Oleh karena itu dalam

formula ini CMC dominan dalam menentukan respon viskositas gel.

Gambar 10. Grafik Pengaruh CMC-Na terhadap Viskositas

Garis merah pada gambar 10 menunjukkan level tinggi suatu faktor,

sedangkan garis hitam menunjukkan level rendah suatu faktor. Berdasarkan

gambar 9 menunjukkan peningkatan CMC-Na mampu menaikkan viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

55

gel ekstrak kulit buah manggis pada faktor gliserin level rendah maupun level

tinggi.

Gambar 11. Grafik Pengaruh gliserin terhadap Viskositas

Gambar 11 menunjukkan peningkatan gliserin mampu menaikkan

viskositas gel ekstrak kulit buah manggis pada faktor CMC-Na level rendah

maupun level tinggi.

3. Uji Daya Sebar

Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana gel

ekstrak kulit buah manggis dapat menyebar ketika diaplikasikan pada kulit.

Daya sebar merupakan salah satu karakteristik penting dalam formulasi karena

yang bertanggung jawab dalam melepaskan zat aktif dan terkait dengan

kemudahannya dalam diaplikasikan di kulit (Garg, et al., 2002). Daya sebar

yang baik adalah saat diaplikasikan tidak memerlukan tekanan yang besar

tetapi bisa mempertahankan waktu tinggal yang lama di kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

56

Gambar 12. Hasil Uji Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Nilai daya sebar pada tiap formula berbeda bermakna (p-value <

0,05). Nilai daya sebar dipengaruhi oleh viskositas. Nilai daya sebar

berbanding terbalik dengan nilai dari viskositas. Apabila suatu sediaan

memiliki data nilai viskositas yang semakin kecil, maka daya sebar dari

sediaan tersebut semakin besar yang berarti kemampuan penyebarannya di

kulit semakin besar, dan sebaliknya. Pada gambar 12 formula I memiliki nilai

daya sebar yang paling besar sedangkan berdasarkan gambar 8 formula I

memiliki nilai viskositas paling kecil, begitu pula dengan formula AB yang

memiliki daya sebar paling kecil tetapi memiliki nilai viskositas yang paling

besar.

Daya sebar gel ekstrak kulit buah manggis merupakan salah satu

respon yang diteliti pada penelitian ini. Persamaan desain faktorial untuk

respon daya sebar sediaan terdapat pada persamaan (2):

Y = 77,163 - 18,236 (X1) - 0,581 (X2) + 0,080 (X1)(X2)…….…(2)

dengan Y merupakan daya sebar, X1 sebagai CMC-Na, X2 sebagai gliserin dan

X1X2 sebagai interaksi antara CMC-Na dan gliserin. Pada model persamaan (2)

didapatkan p-value < 0,05 (signifikan). Hal ini menandakan bahwa dengan

0

10

20

30

40

50

AB A B I

Day

a Se

bar

(cm

2 )

Formula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

57

adanya penambahan jumlah CMC-Na dan gliserin yang berbeda dapat

memberikan perubahan nilai respon daya sebar yang signifikan, sehingga dapat

dilakukan optimasi formula.

Berdasarkan persamaan 2 maka dibuat counter plot untuk respon daya

sebar. Counter plot respon daya sebar dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Counter plot Respon Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis

Counter plot daya sebar pada gambar 13 menunjukkan semakin

banyak penggunaan CMC-Na dan gliserin maka akan menyebabkan nilai daya

sebar suatu sediaan semakin rendah. Daerah counter plot yang berwarna biru

menunjukkan daerah dengan nilai daya sebar paling rendah, sedangkan yang

berwarna merah menunjukkan daerah dengan nilai daya sebar yang paling

tinggi. Nilai daya sebar gel ekstrak kulit buah manggis yang diinginkan yaitu

berada pada antara 19,64-38,5 cm2. Nilai tersebut didapat dari nilai daya sebar

sediaan gel yang sudah beredar di pasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

58

Efek merupakan perubahan respon karena adanya variasi level

faktor. Nilai efek CMC-Na, gliserin dan interaksi antar keduanya dalam

menentukan daya sebar sediaan dapat dilihat pada tabel VIII.

Tabel VIII. Nilai efek CMC-Na, gliserin, dan interaksinya terhadap daya

sebar

Faktor Efek p-value

CMC-Na - 1,480 < 0,0001

Gliserin - 0,380 0,0095

Interaksi - 0,017 0,7862

CMC-Na, gliserin dan interaksi keduanya memiliki nilai efek negatif

yang berarti ketiga faktor tersebut memiliki efek menurunkan daya sebar

sediaan gel ekstrak kulit buah manggis. Faktor CMC-Na dan gliserin

memiliki efek yang signifikan (p-value <0,05) terhadap daya sebar,

sedangkan interaksi keduanya memiliki efek yang tidak signifikan (p-value

>0,05). Pada ketiga faktor pada tabel IV, faktor yang memiliki efek dominan

adalah CMC-Na. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya sebar gel adalah

jumlah dan kekuatan matriks gel. Semakin banyak dan kuat matriks gel maka

daya sebar gel akan menurun. Dalam sistem gel yang bertanggung jawab

terhadap terbentuknya matriks gel adalah gelling agent. Dengan kenaikan

konsentrasi gelling agent akan menambah dan memperkuat matriks gel. Oleh

karena itu faktor dominan yang menentukan respon daya sebar adalah CMC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

59

Gambar 14. Grafik Pengaruh CMC-Na terhadap Daya Sebar

Berdasarkan gambar 14 menunjukkan dengan peningkatan jumlah

CMC-Na pada level tinggi ataupun level rendah gliserin menyebabkan

penurunan daya sebar gel ekstrak kulit buah manggis.

Gambar 15. Grafik Pengaruh gliserin terhadap Daya Sebar

Pada gambar 15 menunjukkan dengan peningkatan jumlah gliserin

pada level tinggi ataupun level rendah CMC-Na menyebabkan penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

60

daya sebar gel ekstrak kulit buah manggis. Hal ini sesuai dengan viskositas,

dimana seiring penambahan CMC-Na atau gliserin pada sediaan

menyebabkan peningkatan viskositas gel ekstrak kulit buah manggis, bila

terjadi peningkatan viskositas maka daya sebar sediaan akan menurun karena

menyebabkan tahanan gel untuk mengalir semakin besar.

4. Pengujian Sifat Alir (Rheologi)

Pengujian sifat alir bertujuan untuk mengetahui sifat alir dari sediaan

gel ekstrak kulit buah manggis. Semua sediaan hidrogel, hidroalkoholik gel,

dan emulgel memiliki sifat alir pseudoplastis (Lang, Mark, Miller, Miller, and

Wik, 2011).

Tabel IX. Sifat Alir Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Pada tabel IX dapat dilihat bahwa sifat alir dari gel ekstrak kulit buah

manggis merupakan aliran sistem non-newton yang sifat alirnya tidak

dipengaruhi waktu, yaitu aliran pseudoplastis. Viskositas zat pseudoplastis

berkurang dengan meningkatnya kecepatan geser. Dengan meningkatnya

tekanan geser, molekul-molekul pada rantai polimer tergulung secara acak dan

mulai menyusun sumbu yang lebih panjang dan lurus sehingga mengurangi

viskositas dari sediaan dan mengakibatkan kecepatan geser yang lebih besar

pada setiap tekanan geser berikutnya (Hoekstra, 2011). Terjadinya penurunan

viskositas pada gel saat diberikan gaya, menjadikan gel ekstrak kulit buah

Formula Sifat Alir

AB Pseudoplastis

A Pseudoplastis

B Pseudoplastis

I Pseudoplastis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

61

manggis memiliki rheologi yang ideal, karena saat dioleskan pada kulit

viskositas gel akan menurun sehingga daya sebarnya meningkat, selain itu sifat

aliran pseudoplastis mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah dan dapat

dituang kembali dengan mudah, sehingga gel ekstrak kulit buah manggis dapat

lebih diterima oleh konsumen.

5. Optimasi Formula

Optimasi CMC-Na dan gliserin dilakukan menggunakan desain

faktorial dua level, yaitu level tinggi dan level rendah sehingga nantinya akan

didapatkan formula sediaan gel ekstrak kulit buah manggis yang optimum

dengan sifat fisik yang diinginkan. Daerah optimum didapatkan dengan

menggabungkan grafik counter plot viskositas dan grafik counter plot daya

sebar antara kedua faktor (CMC-Na dan gliserin) yang disebut juga dengan

grafik counter plot superimposed.

Gambar 16. Counter Plot Superimposed Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Daerah yang berwarna kuning pada gambar 16 merupakan daerah

optimum yang menampilkan formula optimum gel ekstrak kulit buah manggis

dengan sifat fisik yang diinginkan, yaitu memiliki nilai viskositas 150-250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

62

dPa.s dan daya sebar 19,643 - 38,500 cm2. X1 pada gambar 16 menunjukkan

jumlah CMC-Na dan X2 menunjukkan jumlah gliserin yang digunakan untuk

mendapatkan viskositas sebesar 208,189 dPa.s dan nilai daya sebar sebesar

24,2132 cm2.

Validasi dilakukan terhadap counter plot superimposed untuk

memastikan daerah optimum (yang berwarna kuning) pada gambar 16

memiliki sifat fisik yang diharapkan. Validasi dilakukan dengan mencuplik

satu titik secara acak pada daerah arsir. Hasil cuplikan didapatkan komposisi

CMC-Na sebesar 2,564 gram dan gliserin sebesar 16,5075 gram. Hasil

pengujian gel ekstrak kulit buah manggis kemudian dibandingkan dengan hasil

teoritis yang didapatkan.

Tabel X. Hasil Validasi Counter Plot Superimposed

Perhitungan Viskositas (dPa.s) Daya sebar (cm2)

Teoritis 208,189 24,2132

Hasil validasi 206,667 23,488

p-value 0,1386 0,0891

Berdasarkan tabel X, nilai viskositas dan daya sebar gel ekstrak

kulit buah manggis hasil validasi masuk ke dalam range yang diinginkan.

Perbedaan antara viskositas dan daya sebar secara teoritis dengan hasil validasi

yang dilakukan tidak berbeda signifikan (p-value >0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa model persamaan untuk viskositas dan daya sebar yang didapat valid.

D. Uji Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH dilakukan terhadap

gel ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Tujuan dilakukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

63

uji aktivitas antioksidan gel ekstrak kulit buah manggis adalah untuk mengetahui

aktivitas antioksidan yang terdapat pada gel ekstrak kulit buah manggis.

Tabel XI. Data Aktivitas Antioksidan Sediaan Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis

Formula IC50 ± SD(ppm)

AB 77,81 ± 0,21

A 78,50 ± 0,22

B 79,60 ± 0,19

I 82.59 ± 0,29

Berdasarkan tabel XI, didapatkan hasil uji aktivitas antioksidan sediaan

gel ekstrak kulit buah manggis yang dilihat dari nilai IC50 pada masing-masing

formula gel. Berdasarkan nilai IC50 yang telah didapatkan pada tiap formula, dapat

dikatakan bahwa aktivitas antioksidan gel ekstrak kulit buah manggis lebih rendah

bila dibandingkan dengan aktivitas dari ekstrak kulit buah manggis yang telah

diuji sebelumnya. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan

yang sangat kuat bila nilai IC50 < 50 ppm, kuat bila nilai IC50 bernilai 50-100 ppm,

sedang bilai nilai IC50 bernilai 101-150 ppm, dan lemah bila nilai IC50 bernilai

151-200 ppm (Hanani, 2005). Sehingga berdasarkan klasifikasi tersebut, dapat

dikatakan bahwa keempat formula gel ekstrak kulit buah manggis memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat.

Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH selain dilakukan

terhadap ekstrak kulit buah manggis dan gel ekstrak kulit buah manggis, juga

dilakukan terhadap sediaan gel tanpa penambahan ekstrak kulit buah manggis

pada tiap formula (kontrol negatif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

64

Tabel XII. Data Aktivitas Antioksidan Kontrol Negatif Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Tanpa Penambahan Ekstrak)

Kontrol Negatif IC50 ± SD (ppm)

Formula AB 536,63 ± 3,80

Formula A 556,06 ± 5,76

Formula B 614,01 ± 3,83

Formula I 734.41 ± 3,89

Pada tabel XII dapat dilihat hasil dari uji aktivitas antioksidan sediaan gel

tanpa ekstrak kulit buah manggis (kontrol negatif). Berdasarkan nilai IC50 pada

masing-masing formula gel berada pada rentang 500-700 ppm, dari data tersebut

dapat dikatakan bahwa kontrol negatif gel pada formula tidak memiliki aktivitas

antioksidan yang berarti, karena memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah

(>200 ppm). Sehingga hasil pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan gel

ekstrak kulit buah manggis yang dilakukan benar-benar berasal dari ekstrak kulit

buah manggis yang ditambahkan.

E. Uji Sentrifugasi

Uji mekanik atau sentrifugasi merupakan salah satu indikator kestabilan

fisik sediaan semisolid. Pengujian stabilitas gel dengan cara sentrifugasi dapat

memberikan hasil yang ekuivalen dengan efek gravitasi selama 1 tahun (Lachman,

Lieberman and Kanig, 1994). Dari hasil uji sentrifugasi, masing-masing sediaan

gel memberikan hasil yang stabil, tidak danya pemisahan fase yang terjadi.

Tabel XIII. Hasil Uji Sentrifugasi

Formula Pemisahan

AB -

A -

B -

I -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

65

Pada tabel XIII dapat dilihat hasil dari uji sentrifugasi sediaan gel, tidak

terjadi pemisahan, sehingga dapat dikatakan sediaan gel ekstrak kulit buah

manggis memiliki stabilitas yang baik.

F. Pengujian Stabilitas Gel Setelah Freeze Thaw Cycle

Uji stabilitas dengan freeze thaw cycle dilakukan untuk mendapatkan

gambaran mengenai kestabilan gel ekstrak kulit buah manggis. Uji ini dilakukan

dengn kondisi suhu penyimpanan yang ekstrim, karena kondisi yang ekstrim

mampu menginduksi terjadinya ketidakstabilan lebih cepat daripada saat

dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan.

1. Uji organoleptis dan pH

Secara organoleptis, selama dilakukannya freeze thaw cycle tidak

terjadinya perubahan pada sifat fisik gel, seperti dari segi warna, bau dan

bentuk. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CMC-Na sebagai gelling

agent dan gliserin sebagai humektan mampu menghasilkan sediaan gel yang

stabil secara organoleptis.

Pertumbuhan mikroba pada gel juga diamati, dari hasil yang didapat

menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba pada sediaan selama uji

freeze thaw cycle dilakukan, pengamatan dilakukan terhadap organoleptis gel.

Pada saat pengamatan sifat organoleptis gel tidak terjadinya perubahan warna

dan bentuk gel serta gel tidak bebau tengik. Hal ini juga berkaitan dengan

pengawet yang digunakan, yaitu metil paraben yang dapat dikatakan mampu

mencegah terjadinya kontaminasi atau pertumbuhan mikroba pada sediaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

66

Selain pengamatan organoleptis, juga dilakukan pengecekan pH pada

sediaan selama freeze thaw cycle dilakukan. Data yang didapatkan tidak

adanya perubahan pH yang terjadi pada keempat sediaan. Hal ini menunjukkan

bahwa campuran CMC-Na dan gliserin mampu menghasilkan sediaan gel yang

memiliki pH stabil.

2. Uji viskositas

Pengamatan terhadap viskositas masing-masing formula pada tiap

siklus uji freeze thaw cycle dilakukan untuk mengamati pengaruh suhu

penyimpanan yang ekstrim terhadap nilai viskositas dari sediaan.

Gambar 17. Grafik Perubahan Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis dalam Uji Freeze Thaw Cycle

Hasil pengukuran viskositas gel ekstrak kulit buah manggis selama

masa freeze thaw cycle pada gambar 17 menunjukkan adanya kenaikan

viskositas untuk masing-masing formula. Kenaikan viskositas ini terjadi karena

pada saat penyimpanan adanya penguapan air dari dalam sediaan, sehingga

sediaan gel tersebut menjadi semakin kental, hal ini ditandai dengan semakin

100

125

150

175

200

225

250

275

300

0 1 2 3 4 5 6

Vis

kosi

tas

(dP

a.s)

Siklus

Formula AB Formula A Formula B Formula I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

67

banyaknya siklus freeze thaw yang telah dilakukan, besarnya viskositas pada

sediaan gel juga ikut meningkat. Namun kenaikan viskositas ini tidak berbeda

signifikan (p-value > 0,05), hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CMC-Na

dan gliserin di dalam gel ekstrak kulit buah manggis mampu menghasilkan

sediaan gel dengan viskositas yang stabil.

Pada uji viskositas dengan freeze thaw cycle juga dilihat banyaknya

perrubahan viskositas yang terjadi pada setiap sediaan. Perubahan viskositas

yang dilihat yaitu pada tiap siklus selama masa freeze thaw cycle, dan pada

siklus 0 viskositas pada tiap formula dibandingkan dengan viskositasnya pada

siklus 6. Perubahan viskositas yang dikehendaki adalah kurang dari 10%.

Tabel XIV. Perubahan Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Formula (%)

AB 3,293 ± 0,001378

A 2,512 ± 0,004839

B 6,472 ± 0,008493

I 7,835 ± 0,001551

Hasil uji perubahan viskositas pada tabel XIV menunjukkan formula

gel dengan konsentrasi CMC-Na rendah yaitu formula B dan I memiliki

presentase perubahan viskositas yang lebih besar dibandingkan dengan formula

yang memiliki konsentrasi CMC-Na tinggi (formula A dan AB).

Secara keseluruhan, hasil pengukuran viskositas yang terjadi pada

setiap sediaan menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki nilai

perubahan viskositas yang kurang dari 10%. Hal ini menunjukkan bahwa

sediaan yang dibuat memiliki stabilitas yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

68

3. Daya sebar

Pengamatan terhadap daya sebar masing-masing formula pada tiap

siklus uji freeze thaw cycle dilakukan untuk mengamati pengaruh suhu

penyimpanan yang ekstrim terhadap nilai viskositas dari sediaan. Hal ini

penting dilakukan karena terkait dengan kemudahan sediaan untuk digunakan

dan pelepasan zat aktif yang ada di dalam sediaan.

Gambar 18. Grafik Perubahan Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

dalam Uji Freeze Thaw Cycle

Hasil pengukuran daya sebar gel ekstrak kulit buah manggis selama

masa freeze thaw cycle pada gambar 18 menunjukkan adanya penurunan daya

sebar untuk masing-masing formula, namun penurunan ini tidak berbeda

signifikan (p-value >0,05).

Perubahan nilai viskositas yang tidak berbeda signifikan

mempengaruhi perubahan nilai daya sebar dari sediaan, sehingga memberikan

perrubahan yang tidak berbeda signifikan pula. Penyebab dari keadaan ini

adalah perubahan tahanan gel untuk mengalir tidak berbeda signifikan,

10

15

20

25

30

35

40

0 1 2 3 4 5 6

Day

a Se

bar

(cm

2)

Siklus

Formula AB Formula A Formula B Formula I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

69

sehingga perubahan kemampuan gel untuk mengalir juga tidak berbeda

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CMC-Na dan gliserin di

dalam gel ekstrak kulit buah manggis mampu menghasilkan sediaan gel dengan

daya sebar yang stabil.

Pada uji daya sebar dengan freeze thaw cycle juga dilihat besarnya

perubahan yang terjadi pada setiap sediaan. Perubahan daya sebar yang dilihat

yaitu pada tiap siklus selama masa freeze thaw cycle, dan pada siklus 0 daya

sebar pada tiap formula dibandingkan dengan daya sebarnya pada siklus 6.

Perubahan daya sebar yang dikehendaki adalah kurang dari 10%.

Tabel XV. Perubahan Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah manggis

Formula (%)

AB 6,182 ± 0,0209

A 6,944 ± 0,0231

B 6,411 ± 0,0158

I 6,850 ± 0,0331

Hasil uji perubahan daya sebar pada tabel XV menunjukkan formula

gel dengan konsentrasi gliserin rendah yaitu formula I dan A memiliki

presentase perubahan daya sebar yang lebih besar dibandingkan dengan

formula yang memiliki konsentrasi gliserin tinggi (formula AB dan B).

Secara keseluruhan, hasil pengukuran daya sebar yang terjadi pada

setiap sediaan menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki nilai

perubahan daya sebar yang kurang dari 10%. Hal ini menunjukkan bahwa

sediaan yang dibuat memiliki stabilitas yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. CMC-Na merupakan faktor yang paling dominan dan signifikan terhadap

sifat fisik gel ekstrak kulit buah manggis.

2. Komposisi CMC-Na dan gliserin menghasilkan area optimum yang

memberikan sifat fisik yang diinginkan, dengan persamaan respon viskositas

sebesar Y = -113,389 + 108,750 (X1) - 0,259 (X2) + 1,111 (X1)(X2) dan

respon daya sebar sebesar Y = 77,163 - 18,236 (X1) - 0,581 (X2) + 0,080

(X1)(X2), sehingga didapatkan jumlah dari CMC-Na sebanyak2,564 gram dan

gliserin sebanyak 16,5075 gram untuk mendapatkan viskositas sebesar

208,189 d.Pas dan daya sebesar sebesar 24,2132 cm2.

3. Selama pengujian stabilitas secara freeze thaw cycle dan uji sentrifugasi, gel

ekstrak kulit buah manggis stabil secara organoleptis, pH, daya sebar dan

viskositas.

4. Ekstrak kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai

IC50 sebesar 77,767 ppm serta gel ekstrak kulit buah manggis juga memiliki

aktivitas antioksidan kuat, dengan formula yang memiliki aktivitas

antioksidan paling baik adalah formula AB dengan komposisi CMC-Na

sebanyak 2,8 gram dan gliserin sebanyak 21 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

71

B. Saran

1. Pengujian iritasi sediaan untuk mendukung tingkat keamanan gel ekstrak kulit

buah manggis yang diformulasikan.

2. Perlu dilakukan uji extrudability (kemampuan sediaan untuk keluar dari

wadah) terhadap gel ekstrak kulit buah manggis.

3. Perlu dilakukan uji pelepasan zat aktif untuk mengetahui kemampuan

pelepasan zat aktif pada sediaan gel ekstrak kulit buah manggis.

4. Validasi pada counter plot superimposed dilakukan pada banyak titik dalam

daerah optimum, supaya dapat menggambarkan sifat fisik gel pada daerah

optimum secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

72

DAFTAR PUSTAKA

Apak, R., Guclu, K., Ozyurek, M., Karademir, S. E., and Altun, M., 2005, Total

Antioxidant Capacity Assay of Human Serum Using Copper (II)

Neucuproine as Chromogenic Oxidant: The CUPRAC Method, Free

Radic. Res., 39, 949-961.

Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design

and Interpretation, Taylor and Francis Ltd., London, hal. 132-137.

Attwood, D., and Florence, A.T., 2008, Physical Pharmacy, Pharmaceutical

Press, London, p, 89.

Bank, G., and Lenoble, R., 2002, Oxygen Radical Absorbency Capacity,

Standardizing the Way We Look at Antioxidants, Nutraceutical World

September, 42-45.

Barel A., Paye, M., and Malbach, H., 2001, Handbook of Cosmetic Science and

Technology, Marcell Dekker Inc., New York, p. 155.

Blois, M. S., 1958, Antioxidant Determinations by The Use af A Stable Free

Radical, Nature, 181, 1199–1200.

Bolton, S., and Bon, C., 2004, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical

Application, 4th

edition, Marcell Dekker Inc., New York, pp.265-275.

Buchman, S., 2001, Main Cosmetics Vehicles, in Barel, A.O., Paye, M., Maibach,

H. I., 3rd

Edition, Handbook of Cosmetic Science and Technology,

Marcell Dekker, Inc., New York, p.165.

Cahyono B., dan Juanda D., 2000, Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kanisius,

Yogyakarta, hal. 79.

Corwin, E.J., 2009, Buku saku Patofisiologi, Edisi Ketiga, Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, hal. 603-605.

Dalimarta, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid III, Puspa Swara,

Jakarta, hal. 19-20.

Dirjen POM RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, hal. 7-9.

Draelos Z.D., and Thaman L.A., 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care

Product, Taylor and Francis Group. New York, p.377.

Dwiastuti, R., 2010, Pengaruh Penambahan CMC (Carboxymethyl Cellulose)

Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

73

Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia

sinensis L.), Jurnal Penelitian, 13 (2), 237.

Garcia, E. J., Oldoni, T. L. C., Alencar, S. M., Reis, A., Loguercio, A. D., and

Grande, R. H. M., 2012, Antioxidant Activity by DPPH Assay of

Potential Solutions to be Applied on Bleached Teeth, Braz Dent J,

23(1): 22-2.

Garg, A., Aggarwal, D., Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid Formulation,

Pharmaceutical Technology, USA, pp. 84-104.

Gurav, S., N., Deshkar, V., Gulkari, N., Duragkar, A., and Patil, 2007, Free

Radical Scavengeng Activity of Polygala chinensis Linn.,

Pharmacologyline, 2, 245-253.

Hanani, E., Mu’nim, A., dan Sekarini R., 2005, Identifikasi Senyawa Antioksidan

dalan Spons calispongia sp. dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu

Kefarmasian, Volume 2, No. 3-123-133.

Hardiyono, K.R.P., 2011, Karakter Kulit Manggis, Kadar Polifenol dan Potensi

Antioksidan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Berbagai

Umur Buah dan Setelah Buah Dipanen, Skripsi, Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Helrich, K., 1990, AOCS Official Methods of Analysis, 1st edition, AOAC,

Arlington, p. 956.

Hyun-Ah, Bao-Ning, S., Keller, W.J., Dauglas, A.K., 2006, Antioxidant Xanthone

from The Pericarp of Garcinia mangostana L. (Mangosteen), Journal

of Agricultural and Food Chemical, 56(6), 2077-1082.

Jung, H.A., Su, B.N., Keller, W.J., Mehta, R.G., and Kinghorn, A.D., 2006,

Antioxidant Xanthones from the Pericarp of Garcinia mangostana

(Mangosteen), J Agric Food Chem, 54(6), 2077-2082.

Kamkar, A., Tooriyan, F., Jafari, M., Bagherzade, M., Saadatjou, S., Aghaee, E.

M., 2014, Antioxidant Activity of Methanol and Ethanol Extracts of

Satureja hortensis L. in Soybean Oil, Journal of Food Quality and

Hazards Control, 1, 113-119.

Klinge, S.A., and Sawyer, G.A., 2013, Effectiveness and Safety of Topical Versus

Oral Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs: A Comprehensive

Review, Physician and Sportmedicine, 41(2).

Kosem, N., Youn-Hee, H., Moongkarndi, P., 2007, Antioxidant and

Cytoprotective Activities of Methanolic Extract from Garcinia

mangostana L, Science Asia, 33, 283-293.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

74

Kurniawan, D.W., dan Sulaiman T.N., 2009, Teknologi dan Sediaan Farmasi,

Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 97-99.

Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J., and Neter. J., 2004, Applied Linear Regression

Models, 4th

Edition, McGraw-Hill Companies Inc., New York, p.231.

Lachman, L., Lieberman, A.H., and Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi

Industri, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh: Siti Suyatmi dan Aisyah, hal.

777-778, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Lang, E., Mark, D., Miller, F. A., Miller, D., and Wik, O., 2011, Shear Flow

Characteristics of Sodium Hyaluronate, Arch opthamol, 102, 1079-

1082.

Lawrence, X.Y., and Bing, L., 2014, FDA Bioequivalence Standard, 13rd

ed.,

AAPS Press, USA, pp. 432-434.

Lewis, M. J., 2012, Natural Product Screening: Anti-oxidant Screen for Extracts,

https://www.researchgate.net/file.PostFileLoader.html?id=566121fc5e9

d97ac198b4573&assetKey=AS%3A302807192670209%40144920626

8195, diakses tanggal 13 Februari 2016.

Lieberman, H.A., Rieger, M.M., and Banker, G.S., 1989, Pharmaceutical Dosage

Form: Disperse System, Volume 2, New York, Marcel Dekker Inc., pp.

495-498.

Locatelli, M., Gindro, R., Travaglia, F., Coïsson, J. D., Rinaldi, M., Arlorio, M.,

2009, Study of The DPPH-Scavenging Activity: Development of A

Free Software For The Correct Interpretation of Data, Food Chemistry,

114, 889-897.

Loden, M., and Maibach, H.I., (Eds.), 2005, Dry Skin and Moisturizers:

Chemistry and Function, Taylor and Francis Group, Boca Raton, pp.

227-230.

Lynde, C.W., 2001, Moisturizers: What They Are and How They Work, Skin

Therapy Letter, 6, 3-5.

Marinova, G., and Batchvarov, V., 2011, Evaluation of The Methods For

Determination of The Free Radical Scavenging Activity by DPPH,

Bulgarian Journal of Agricultural Science, 17 (1), 11-24.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 2008, Farmasi Fisik: Dasar-Dasar

Farnasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh

Yoshita, hal. 1124-1187, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Masaki, H., 2010, Role of Antioxidants in The Skin: Anti-Aging Effects, Journal

of Dermatological Science, 58, 85-90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

75

Miladi, S., and Damak, M., 2008, In Vitro Antioxidant Activities of Aloe vera

Leaf Skin Extracts, Journal de la Societe Chimique de Tunisie, 10, 101-

110.

Muzzafar, F., Singh, U.K., and Chauchan L., 2013, Review of Microemulsion as

Futuristic Drug Delivery, Int J.Pham Sci, 5(3), 39-53.

Octavia, D.R., 2009, Uji Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Petroleum Eter,

Etil Asetat dan etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore)

Steen) denagn Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil), Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Pedraza-Chaverri, J., Cardenas-Rodriguez, N., Orosco-Ibara, M., and Perez-Rojas,

J.M., 2008, Medicinal Properties of Mangosteen (Garcinia mangostana

L.), Food Chemistry and Toxicology, 46: 3227-3239.

Pokorny, J., Yanishlieva, N., Gordon, M., 2001, Antioxidant in Food Practical

Application, Woodhead Publishing Ltd., England, pp. 342-343.

Prakash, A., Rigelhof, F., and Miller, E., 2005, Antioxidant Activity,

http://www.medallionlabs.com/downloads/antiox_acti_.pdf, diakses

tanggal 13 Februari 2016.

Putra, V.G.P.G, 2015, Optimasi Gelling Agent CMC-Na dan Humektan Gliserin

dalam Sediaan Gel Anti-Inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

(Kalanchoe pinnata (Lam.)): Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Putri, E. N., 2014, Optimasi Geliing Agent CMC-Na dan Humektan Polietilen

Glikol 400 dalam Sediaan Gel AntiInflamasi Ekstrak Lidah Buaya

(Aloe barbadensis Mill.) dengan Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Re, R., Pellegrini, N., Proteggente, A., Panal, A., Yang, M., Rice-Evan, C., 1999,

Antioxidant Activity Applying an Improved ABTS Radical Cation

Decolorization Assay, Free Radical Biol. Med., 26, 1231-1237.

Rohdiana, D., 2001, Aktivitas Daya Tangkap Radikal Polifenol dalam Daun Teh,

Majalah Jurnal Indonesia, 12 (1), 53-58.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th

Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists

Association, Washington DC, pp. 118-121, 592-594.

Sasikumar, J. M., Maheshu, V., Jayadev, R., 2009, In Vitro Antioxidant Activity

of Methanolic Extracts of Berberis Tinctoria Lesch Root and Root

Bark, India Journal of Herbal Medicine and Toxycology, 3(2), 53-58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

76

Sheikh, K. A., Baie, S. H. J., Khan, M. G., 2005, Haruan (Chana striatus)

Incorporated Palm-Oil Creams: Formulation and Stability Studies,

Pakistan Journal of Pharmaceutical Science, 18(1), 1-5.

Sudarsono, Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., dan Purnomo, 2002,

Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan),

Pusat Studi Obat Tradisional-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Verheij, E.M.V., and Coronel, R. E., 1997, Garcinia mangostana L., In E. W. M.

Verheij and R.E., Coronel (Eds), Edible Fruits and Nuts: Plant

Resources of South east Asia, Bogor, p. 220-225.

Wasitaatmadja, S.M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Ui Press, Jakarta,

hal. 3-6.

Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta,

hal. 63-64.

Wojdyło, A., Oszmianski, J., and Czemerys, R., 2007, Antioxidant Activity and

Phenolic Compounds in 32 Selected Herbs, Food Chemistry, 105, 940–

949.

Yoestenia, 2014, Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan

Emulgel, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Zatz, J.L., Kushla, 2005, Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, 2nd

edition, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 39, 399-414.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

78

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) Dry Extract Mangosteen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

79

Lampiran 2. Material Safety Data Sheet Dry Extract Mangosteen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

81

Lampiran 3. Extraction Flow Chart Mangosteen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

82

Lampiran 4. Foto Ekstrak Kulit Buah Manggis

Keterangan :

A : Kemasan 500 gram ekstrak kering kulit buah manggis

B : Ekstrak kering kulit buah manggis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

83

Lampiran 5. Data Sifat Fisik Organoleptis SediAan Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis

A. Setelah Penyimpanan 48 jam

Pengamatan Formula

AB A B I

Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih

Bau Khas kulit buah

manggis

Khas kulit

buah manggis

Khas kulit

buah manggis

Khas kulit

buah manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental

pH 6 6 6 6

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

Gel ekstrak kulit buah manggis setelah penyimpanan 48 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

84

B. Freeze Thaw Cycle

Formula Pengamatan Siklus ke-

0 1 2 3 4 5 6

A Warna Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Bau Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental Kental Kental Kental

Homogenitas √ √ √ √ √ √ √

Mikroba X X X X X X X

B Warna Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Bau Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental Kental Kental Kental

Homogenitas √ √ √ √ √ √ √

Mikroba X X X X X X X

AB Warna Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Bau Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental Kental Kental Kental

Homogenitas √ √ √ √ √ √ √

Mikroba X X X X X X X

I Warna Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Kuning

jernih

Bau Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Khas

kulit

buah

manggis

Tekstur Kental Kental Kental Kental Kental Kental Kental

Homogenitas √ √ √ √ √ √ √

Mikroba X X X X X X X

Keterangan: √ = homogen

X = tidak ada pertumbuhan mikroba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

85

Gel ekstrak kulit buah manggis sebelum freeze thaw cycle

Gel ekstrak kulit buah manggis sesudah freeze thaw cycle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

86

Lampiran 6. Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis

A. Data Absorbansi dan Inhibisi Ekstrak Kulit Buah Manggis

Konsentrasi (ppm) Absorbansi Inhibisi (%)

12,0 0,828 5,263

16,0 0,801 8,352

20,0 0,753 13,844

30,0 0,690 21,053

60,0 0,442 49,428

Blanko 0,874 -

B. Kurva Regresi Linear antara Konsentrasi dan Inhibisi Ekstrak Kulit

Buah Manggis

Perhitungan IC50 ekstrak kulit buah manggis

y = 0,7166x - 5,7279

50 = 0,7166x - 5,7279

x =

= 77,7671 ppm

y = 0.7166x - 5.7279 R² = 0.9981

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 20 40 60 80 100

Inh

ibis

i (%

)

Konsentrasi (ppm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

87

Lampiran 7. Data Pengukuran Viskositas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

A. Setelah Penyimpanan 48 jam

Formula I (dPa.s) B (dPa.s) A (dPa.s) AB (dPa.s)

R1 130 145 225 248

R2 128 143 223 250

R3 125 148 228 255

127,67 ± 2,52 145,33 ± 2,52 225,33 ± 2,52 251,00 ± 3,61

Pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap viskositas gel ekstrak kulit buah

manggis

1. Efek CMC-Na, gliserin dan interaksinya terhadap viskositas

2. Uji ANOVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

88

3. Persamaan Viskositas

Y = -113,389 + 108,750 (X1) - 0,259 (X2) + 1,111 (X1)(X2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

89

B. Freeze Thaw Cycle

Formula/

Siklus

A

(dPa.s)

B

(dPa.s)

AB

(dPa.s)

I

(dPa.s)

Siklus 0

130 145 225 250

128 140 223 253

125 148 228 255

127,67 ± 2,52 144,33 ± 4,04 225,33 ± 2,52 252,67 ± 252

Siklus 1

135 145 225 250

130 143 223 253

125 148 230 255

130,00 ± 5,00 145,33 ± 2,52 226,00 ± 3,61 252,67 ± 2,52

Siklus 2

135 148 228 255

133 145 225 253

128 150 230 260

132,0 ± 3,61 147,67 ± 2,52 227,67 ± 2,52 256,00 ± 3,61

Siklus 3

138 148 228 255

135 145 225 258

130 155 230 260

134,33 ± 4,04 149,33 ± 5,13 227,67 ± 2,52 257,67 ± 2,52

Siklus 4

138 150 230 255

135 145 228 260

130 158 235 263

134,33 ± 4,04 151,00 ± 6,56 231,00 ± 3,61 259,33 ± 4,04

Siklus 5

140 153 230 255

135 148 228 260

133 158 235 263

136,00 ± 3,61 153,00 ± 5,00 231,00 ± 3,61 259,33 ± 4,04

Siklus 6

140 153 230 255

138 150 228 265

135 158 235 263

137,67 ± 2,52 153,67 ± 4,04 231 ± 3,61 261 ± 5,30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

90

Pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap perubahan viskositas gel

ekstrak kulit buah manggis selama freeze thaw cycle

1. Uji Normalitas

Input data formula I

Ket : X = siklus

Nilai p-value uji normalitas

Formula/

Siklus ke-

I B A AB

0 0,7804* 0,7262* 0,7804* 0,7804*

1 1* 0,7804* 0,5367* 0,7804*

2 0,5367* 0,7804* 0,7804* 0,5367*

3 0,7262* 0,5665* 0,7804* 0,7804*

4 0,7262* 0,7470* 0,5367* 0,7262*

5 0,5367* 0,1* 0,5367* 0,7262*

6 0,7804* 0,7262* 0,5367* 0,3631*

*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa sebaran data normal

2. Uji Homogenitas

Formula I

Nilai p-value Uji Homogenitas

Formula Nilai Probabilitas

Formula I 0,9742*

Formula B 0,8947*

Formula A 0,9971*

Formula AB 0,9694*

*Nilai f probabilitas > 0,05 menunjukkan bahwa data homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

91

3. Uji ANOVA

Signifikansi perbedaan siklus pengujian Formula I

Nilai Pr (>F) uji ANOVA

Formula p-value

Formula I 0,0631*

Formula B 0,139*

Formula A 0,172*

Formula AB 0,075*

*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa data tidak berbeda bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

92

Lampiran 8. Data Pengukuran Daya Sebar Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis

A. Setelah Penyimpanan 48 jam

Formula I (cm2) B (cm

2) A (cm

2) AB (cm

2)

R1 33,196 30,203 22,071 18,865

R2 36,331 32,183 23,768 17,356

R3 37,408 33,196 19,643 19,643

35,65 ± 2,19 31,86 ± 1,52 21,83 ± 2,07 18,62 ± 1,16

Pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap daya sebar gel ekstrak kulit

buah manggis

1. Efek CMC-Na, gliserin dan interaksinya terhadap daya sebar

2. Uji ANOVA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

93

3. Persamaan daya sebar

Y = 77,163 - 18,256 (X1) - 0,581 (X2) - 0,080 (X1)(X2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

94

B. Freeze Thaw Cycle

Formula/

Siklus

Formula I

(cm2)

Formula B

(cm2)

Formula A

(cm2)

Formula AB

(cm2)

Siklus 0

36,33 30,20 21,25 18,87

34,23 29,24 22,91 19,64

37,41 32,18 22,07 17,36

35,99 ± 1,62 30,54 ± 1,50 22,08 ± 0,83 18,62 ± 1,16

Siklus 1

35,27 30,20 20,44 18,87

34,23 28,29 22,91 20,44

37,41 31,19 21,25 16,63

35,63 ± 1,62 29,89 ± 1,47 21,53 ± 1,26 18,64 ± 1,92

Siklus 2

34,23 29,24 20,44 18,10

32,18 27,35 22,07 19,64

36,33 31,19 21,25 15,91

34,25 ± 2,07 29,26 ± 1,92 21,25 ± 0,82 17,89 ± 1,88

Siklus 3

32,18 29,24 19,64 18,10

33,20 27,35 22,07 18,87

36,33 30,20 21,25 15,91

33,90 ± 2,16 28,93 ± 1,45 20,99 ± 1,23 17,63 ± 1,53

Siklus 4

32,18 28,29 18,87 17,36

33,20 27,35 22,07 18,10

35,27 29,24 19,64 15,91

33,55 ± 1,57 28,29 ± 0,94 20,19 ± 1,67 17,12 ± 1,11

Siklus 5

30,20 26,43 18,87 17,36

34,23 27,35 21,25 18,10

33,20 29,24 19,64 15,21

32,54 ± 2,09 27,67 ± 1,43 19,92 ± 1,21 16,89 ± 1,50

Siklus 6

30,20 25,53 17,36 15,91

32,18 26,43 20,44 18,10

31,19 28,29 19,64 15,21

31,19 ± 0,99 26,75 ± 1,41 19,15 ± 1,60 16,41 ± 1,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

95

Pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap perubahan daya sebar gel

ekstrak kulit buah manggis selama freeze thaw cycle

1. Uji Normalitas

Input data formula I

Ket : X = siklus

Nilai p-value uji normalitas

Formula/

Siklus ke-

I B A AB

0 0,6503* 0,6224* 0,9867* 0,6462*

1 0,6235* 0,6540* 0,6254* 0,8068*

2 0,9867* 0,9828* 0,9932* 0,8085*

3 0,4547* 0,6444* 0,6456* 0,4840*

4 0,6300* 0,9942* 0,4442* 0,6466*

5 0,4746* 0,6243* 0,6161* 0,4756*

6 1* 0,6215* 0,4831* 0,4475*

*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa sebaran data normal

2. Uji Homogenitas

Formula I

Nilai p-value Uji Homogenitas

Formula Nilai Probabilitas

Formula I 0,9869*

Formula B 0,9916*

Formula A 0,9823*

Formula AB 0,9911*

*Nilai f probabilitas > 0,05 menunjukkan bahwa data homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

96

3. Uji ANOVA

Signifikansi perbedaan siklus pengujian Formula I

Nilai Pr (>F) uji ANOVA

Formula p-value

Formula I 0,0613*

Formula B 0,0879*

Formula A 0,144*

Formula AB 0,509*

*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa data tidak berbeda bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

97

Lampiran 9. Data Sifat Alir Sediaan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Data tabel Formula I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

99

Lampiran 10. Data Hasil Uji Sentrifugasi Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Formula Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

AB

A

B

I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

100

Lampiran 11. Hasil Uji Aktivitas Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

A. Data Absorbansi dan Inhibisi Kontrol Negatif Gel Ekstrak Kulit Buah

Manggis (Tanpa Penambahan Ekstrak)

1. Formula AB

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,544 0,544 0,543 0,366 0,366 0,549

16,0 0,542 0,541 0,541 0,733 0,916 0,916

20,0 0,539 0,539 0,538 1,282 1,282 1,465

30,0 0,534 0,534 0,534 2,198 2,198 2,198

60,0 0,519 0,519 0,518 4,945 4,945 5,128

Blanko 0,546 -

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,0949x - 0,7149 dengan nilai r² = 0,9982

IC50 = 534,404 ppm

Replikasi 2 : y = 0,0935x - 0,639 dengan nilai r² = 0,9984

IC50 = 541,015 ppm

Replikasi 3 : y = 0,0946x - 0,5603 dengan nilai r² = 0,998

IC50 = 534,464 ppm

2. Formula A

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,524 0,524 0,523 0,380 0,380 0,570

16,0 0,522 0,522 0,521 0,760 0,760 0,915

20,0 0,521 0,520 0,520 0,951 1,141 1,141

30,0 0,515 0,513 0,513 2,091 2,471 2,471

60,0 0,501 0,501 0,501 4,753 4,753 4,753

Blanko 0,526 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

101

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,0919x - 0,7492 dengan nilai r² = 0,9977

IC50 = 552,222 ppm

Replikasi 2 : y = 0,0915x - 0,6253 dengan nilai r² = 0,9877

IC50 = 553,282 ppm

Replikasi 3 : y = 0,0881x - 0,4535 dengan nilai r² = 0,9901

IC50 = 572,684 ppm

3. Formula B

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,535 0,535 0,534 0,372 0,372 0,559

16,0 0,534 0,533 0,533 0,559 0,745 0,745

20,0 0,532 0,532 0,530 0,931 0,931 1,304

30,0 0,527 0,526 0,526 1,862 2,048 2,048

60,0 0,514 0,514 0,513 4,283 4,283 4,469

Blanko 0,537 -

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,0831x - 0,6912 dengan nilai r² = 0,9984

IC50 = 610,002 ppm

Replikasi 2 : y = 0,0819x - 0,5850 dengan nilai r² = 0,9951

IC50 = 617,643 ppm

Replikasi 3 : y = 0,0821x - 0,4416 dengan nilai r² = 0,9972

IC50 = 614,392 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

102

4. Formula I

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,520 0,519 0,518 0,192 0,384 0,576

16,0 0,519 0,518 0,517 0,384 0,576 0,768

20,0 0,518 0,516 0,515 0,576 0,960 1,152

30,0 0,514 0,513 0,511 1,344 1,536 1,919

60,0 0,503 0,502 0,501 3,455 3,647 3,839

Blanko 0,521 -

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,0693x - 0,7225 dengan nilai r² = 0,9979

IC50 = 731,926 ppm

Replikasi 2 : y = 0,0683x - 0,4653 dengan nilai r² = 0,9986

IC50 = 738,877 ppm

Replikasi 3 : y = 0,0686x - 0,2436 dengan nilai r² = 0,9972

IC50 = 732,414 ppm

B. Data Absorbansi dan Inhibisi Sediaan Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

1. Formula AB

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,529 0,529 0,530 3,114 3,114 2,930

16,0 0,514 0,514 0,514 5,861 5,861 5,861

20,0 0,502 0,503 0,502 8,059 7,875 8,059

30,0 0,449 0,450 0,450 17,766 17,582 17,582

60,0 0,345 0,345 0,344 36,813 36,813 36,996

Blanko 0,546 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

103

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,7092x - 5,2520 dengan nilai r² = 0,9946

IC50 = 77,908 ppm

Replikasi 2 : y = 0,7099x - 5,3429 dengan nilai r² = 0,9949

IC50 = 77, 959 ppm

Replikasi 3 : y = 0,7148x - 5,4432 dengan nilai r² = 0,9956

IC50 = 77,565 ppm

2. Formula A

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,508 0,508 0,509 3,422 3,422 3,232

16,0 0,493 0,491 0,482 6,274 6,654 8,365

20,0 0,482 0,482 0,489 8,365 8,365 7,034

30,0 0,435 0,434 0,435 17,300 17,490 17,300

60,0 0,332 0,333 0,332 36,882 36,692 36,882

Blanko 0,526 -

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,702x - 4,9255 dengan nilai r² = 0,9973

IC50 = 78,241 ppm

Replikasi 2 : y = 0,6952x - 4,6623 dengan nilai r² = 0,9963

IC50 = 78,628 ppm

Replikasi 3 : y = 0,6945x - 4,6046 dengan nilai r² = 0,9864

IC50 = 78,624 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

104

3. Formula B

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,518 0,518 0,519 3,538 3,538 3,352

16,0 0,501 0,502 0,501 6,704 6,518 6,704

20,0 0,495 0,495 0,496 7,821 7,821 7,635

30,0 0,448 0,449 0,448 16,574 16,387 16,574

60,0 0,341 0,342 0,342 36,499 36,313 36,313

Blanko 0,537 -

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,6907x - 4,8356 dengan nilai r² = 0,9971

IC50 = 79,391 ppm

Replikasi 2 : y = 0,6878x - 4,8674 dengan nilai r² = 0,9976

IC50 = 79,772 ppm

Replikasi 3 : y = 0,6895x - 4,9156 dengan nilai r² = 0,9964

IC50 = 79,646 ppm

4. Formula I

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Inhibisi (%)

R1 R2 R3 R1 R2 R3

12,0 0,491 0,493 0,491 5,758 5,374 5,758

16,0 0,473 0,475 0,474 9,213 8,829 9,021

20,0 0,452 0,452 0,455 13,244 13,244 12,668

30,0 0,426 0,427 0,426 18,234 18,042 18,234

60,0 0,334 0,334 0,335 35,893 35,893 35,701

Blanko 0,521 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

105

Persamaan regresi konsentrasi dan inhibisi ekstrak kulit buah manggis:

Replikasi 1 : y = 0,6098x - 0,362 dengan nilai r² = 0,9934

IC50 = 82,588 ppm

Replikasi 2 : y = 0,6165x - 0,7387 dengan nilai r² = 0,9918

IC50 = 82,301 ppm

Replikasi 3 : y = 0,6101x - 0,5611 dengan nilai r² = 0,9956

IC50 = 82,873 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIApabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

106

BIOGRAFI PENULIS

Lotmi Sabaretnam Barasa lahir di Curup pada tanggal 10

Maret 1996, merupakan anak terakhir dari 6 bersaudara dari

pasangan Bapak Maksun Barasa dan Ibu Nurka Tumanggor.

Penulis memulai pendidikan di bangku SD Negeri 13 Palbatu

pada tahun 2000-2006, dilanjutkan SMP Negeri 1 Curup

Timur pada tahun 2006-2009, dan SMA Negeri 1 Curup

Timur pada tahun 2009-2012. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di program studi S1 Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada tahun 2012-2016. Selama

menempuh pendidikan S1, penulis memiliki pernah mengikuti kepanitiaan

INSADHA sebagai pendamping kelompok (2013 dan 2014), Tim Redaksi

Majalah Pharmaholic dalam Divisi Marketing and Promotion (2013), Penerima

Tamu pada Acara Sumpah Apoteker Angkatan XXIV (2013), Wakil Ketua

Herbal Garden Team (2013), asisten Praktikum Kimia Dasar (2013), Ketua dalam

Makrab Herbal Garden Team (2014), asisten Praktikum Botani Farmasi (2014

dan 2015), SC dalam Makrab Herbal Garden Team (2015), serta asisten

Praktikum Mikrobiologi (2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI