Upload
dangdien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
ELISABET ELSERIANI SINAGA
NIM: 071134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
ELISABET ELSERIANI SINAGA
NIM: 071134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan
Karyaku ini kupersembahkan
Kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Kudus Maria
Persaudaraan FCJM
Para dosen pembimbingku
Seluruh persaudaraan FCJM
Mama dan adik-adikku
Dan kepada Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Sirak 2:1
Yang telah berlalu di belakang kita dan yang akan datang di depan kita adalah soal kecil dibanding dengan
apa yang ada dalam diri kita sekarang
Siapa yang tak pernah gagal, dia takkan pernah jadi orang hebat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 12 Januari 2011 Penulis (Elisabet Elseriani Sinaga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabet Elseriani Sinaga
Nomor Mahasiswa : 071134078
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar IPS Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 12 Januari 2011
Yang menyatakan
(Elisabet Elseriani Sinaga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Elisabet Elseriani Sinaga
Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
Peneliti menggunakan metode pendekatan kontekstual. Subjeknya adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011, yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan peneliti adalah lembar observasi terbuka untuk mengukur keterlibatan siswa dan tes tertulis dalam bentuk pilihan berganda untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam belajar IPS.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada akhir siklus kedua, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada pokok bahasan kenampakan alam dan keanekaragaman sosil budaya pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
Kata Kunci : Keterlibatan, Prestasi dan Pendekatan Kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ENHANCING STUDENTS’ INVOLVEMENT AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SOCIAL SCIENCE THROUGH THE CONTEXTUAL APPROACH AMONG THE FOURTH-GRADERS OF KANISIUS
ELEMENTARY SCHOOL AT SENGKAN IN THE ACADEMIC YEAR 2010/2011
Elisabet Elseriani Sinaga Sanata Dharma University
2010
This research aimed at discovering the students’ involvement and achievement in social science instruction with the topics natural appearance and socio-cultural diversity for the fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011. In this study, the researcher used the contextual approach method and the research subjects were 35 fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011. The instruments used by the researcher were an open observation sheet for measuring the students’ involvement and a multiple-choice written test to measure the students’ achievement in learning social science.
Based on the students’ achievement at the end of the second cycle, the researcher concluded that the use of the contextual approach could enhance the students’ involvement and achievement in social science instruction with the topics natural appearance and socio-cultural diversity for the fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011.
Keywords: Involvement, Achievement and Contextual Approach
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini
saya beri judul Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar IPS Melalui
Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dalam karya ilmiah ini saya ingin menyampaikan pentingnya pendekatan
kontekstual dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
Dalam karya ilmiah ini tentunya saya tidak lepas dari bantuan orang lain,
oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Pendidikan
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing II.
3. Drs. Paulus Wahana, M. Hum selaku wakil Kaprodi PGSD
4. Bapak Drs. B. Musidi, M. Pd. selaku dosen pembimbing I yang dengan
sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan karya
ilmiah ini.
5. Bapak/ibu guru, dan siswa/i SD Kanisius Sengkan, yang telah memberi ijin
sekaligus membantu penulis mengumpulkan data yang digunakan untuk
menyelesaiakn karya ilmiah ini.
6. Kepada mama dan adik-adiku yang selalu memberi dorongan kepada
penulis untuk tetap setia menjalani tugas perutusan di meja studi.
7. Untuk P. Silvinus, OFM, R. Dodot, SCJ dan Vinsensius Laja sebagai
sahabat tempat berbagi suka duka serta memberi dukungan dan perhatian.
8. Saudariku Sr. Eufrasia Tanjung dan Sr Krispina Saragih, Yang telah
membantu penelitian di SD Kanisius Sengkan sampai selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Saudari-saudari sekomunitas yang dengan cinta memberi dukungan kepada
penulis.
10. Kepada semua teman-teman PGSD angkatan 2007-2008 terimakasih atas
semua kebaikan.
11. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepda penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi saya ini,
meskipun demikian penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat.
Yogyakarta, 12 Januari 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Batasan Masalah ........................................................................ 2
C. Rumusan Masaah ....................................................................... 3
D. Batasan Pengertian ..................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 5
A. Tinjauan Penelitian yang Relevan ............................................... 5
B. Keterlibatan siswa ....................................................................... 6
C. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 8
D. Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................................ 11
E. Pendekatan Kontekstual .............................................................. 13
F. Kerangka Berpikir ...................................................................... 17
G. Hipotesis Tindakan .................................................................... 18
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 19
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 19
B. Model Penelitian ........................................................................ 20
C. Prosedur Penelitian .................................................................... 21
D. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 26
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 28
F. Analisis Data .............................................................................. 31
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ..................................... 32
1. Validitas ............................................................................... 32
2. Reabilitas ............................................................................... 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35
A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 35
1. Pretes ..................................................................................... 35
2. Siklus 1 .................................................................................. 37
3. Siklus II ................................................................................ 41
B. Perbandingan Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus II ................... 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................ 54
B. Implikasi ...................................................................................... 55
C. Saran ........................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
BIODATA PENULIS ...................................................................................... 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK ……………………. 20
Gambar 2 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian di Kelas IV ....................146
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-Kisi Soal pilihan berganda pada setiap Siklus .............. 27
Tabel 2 Indikator Keberhasilan Keterlibatan ....................................... 29
Tabel 3 Indikator Keberhasilan Prestasi .............................................. 31
Tabel 4 Persentase Keterlibatan dan Prestasi ....................................... 32
Tabel 5 Kualifikasi Koefisien Korelasi ................................................ 34
Tabel 6 Jumlah Keterlibatan .............................................................. 53
Tabel 7 Jumlah prestasi ........................................................................ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 8 Silabus ................................................................................................ 60
RPP Pretes .................................................................................................... 63
RPP 1 ................................................................................................................ 64
RPP 2 .............................................................................................................. 65
RPP 3 .............................................................................................................. 67
LKS Pretes .................................................................................................... 69
LKS I .............................................................................................................. 71
LKS 2 .............................................................................................................. 73
LKS 3 .............................................................................................................. 75
Tabel 9 Keterlibatan dan Prestasi Siswa pada pretes ...................................... 77
Tabel 10 Keterlibatan dan Prestasi siswa pada Siklus I ................................... 78
Tabel 11 Keterlibatan dan Prestasi Siswa pada Siklus II ................................. 79
Tabel 12 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Pretes dan Siklus I ............ 81
Tabel 13 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Pretes dan Siklus II ........... 82
Tabel 14 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Siklus I dan II ................... 84
Tabel 15 Perbandingan Keterlibatan Pretes, Siklus I dan Siklus II ................. 86
Tabel 16 Perbandingan Nilai prestasi Pretes, Siklus I dan Siklus II.. .............. 87
Tabel 17 Hasil Keterlibatan Pretes, Siklus I dan Siklus II ............................... 88
Tabel 18 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Pretes ........................................... 90
Tabel 19 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus I ........................................ 91
Tabel 20 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus II ....................................... 92
Tabel 21 Jumlah Total Ketuntasan Prestasi Siswa ........................................... 93
Tabel 22 Tabel r ............................................................................................... 94
Tabel 23 Uji validitas sebelum tindakan (1) .................................................... 95
Tabel 24 Uji Validitas Sesudah Tindakan (2) .................................................. 97
Tabel 25 Validitas Prestasi sebelum tindakan .................................................. 99
Tabel 26 Validitas Sesudah Tindakan .............................................................. 101
Tabel 27 Uji Reabilitas .................................................................................... 103
Soal Ulangan Sebelum Tindakan ..................................................................... 105
Soal Ulangan Sesudah Tindakan ...................................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Kunci Jawaban ................................................................................................. 111
Media Gambar ................................................................................................ 112
LKS Keterlibatan pretes - Siklus II ................................................................. 122
LKS Prestasi .................................................................................................... 138
Surat izin .......................................................................................................... 149
Surat Keterangan .............................................................................................. 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di bangku Sekolah Dasar. Selanjutnya, IPS sangat berkaitan erat dengan keadaan
permukaan bumi yang sering disebut kenampakan alam. Kenampakan alam
mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia. Kehidupan manusia di suatu
daerah tertentu dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya, antara lain
kehidupan sosial dan budaya.
Sehubungan dengan pendalaman materi IPS diharapkan adanya
keterlibatan setiap siswa melalui prestasi belajar yang dicapai selama proses
kegiatan belajar berlangsung melalui pendekatan kontekstual. Melalui pendekatan
kontekstual siswa diharapkan mampu terlibat dalam pembelajaran IPS secara aktif
untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Untuk mendalami keterlibatan siswa sebagaimana dimaksud di atas,
penulis melakukan pengamatan di SD Kanisius Sengkan. Sesuai dengan
pengamatan dan wawancara dengan salah seorang guru kelas IV SD Kanisius
Sengkan ternyata masih banyak siswa yang tidak terlibat secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran IPS. Ketidakterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS
disebabkan oleh beberapa faktor yakni: (1) tidak ada motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran IPS. (2) Siswa selalu pasif, tidak mau bertanya
atau tidak berani mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pikiran dan perasaannya dalam diskusi dalam diskusi kelompok serta kurang
menghargai pendapat teman dalam diskusi kelompok dan (4) guru lebih
cenderung menggunakan metode ceramah dan tugas. Penggunaan metode guru
monoton dan kurang hidup menimbulkan kejenuhan siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS.
Dengan melihat masalah di atas, penulis mencoba menawarkan sebuah
pendekatan kontekstual sebagai solusi pemecahan masalah untuk melibatkan
siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga tercapai hasil belajar yang
optimal.
Dengan pendekatan kontekstual, guru dibantu untuk menghubungkan
bahan pelajaran dan kegiatan mengajar dengan pengalaman nyata. Siswa
difasilitasi untuk menghubungkan pengetahuan dan pengalaman aktualnya yang
terpusat pada proses pembelajaran yang mengacu kepada kreativitas, berpikir
kritis, pemecahan masalah, dan mampu menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan kontekstual diharapkan siswa semakin
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran IPS dan mempunyai kebebasan
untuk bernalar, berdiskusi, dan bertanya jawab. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk meneliti bagaimana meningkatkan keterlibatan siswa dan prestasi belajar
IPS melalui pendekatan kontekstual.
B. Pembatasan masalah
Pada penelitian ini peneliti lebih berfokus pada meningkatkan keterlibatan
dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada
siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan semester satu tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Rumusan Masalah
Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan
prestasi belajar IPS di kelas IV SD Kanisius Sengkan?
D. Batasan Pengertian
Istilah-istilah yang perlu diberi batasan pengertiannya adalah sebagai berikut
1. Keterlibatan
Keterlibatan adalah keikutsertaan, partisipasi siswa secara langsung baik
fisik, mental, emosional maupun intelektual dalam kegiatan pembelajaran.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan
tugas atau kegiatan tertentu
3. Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang
membantu guru untuk menghubungkan antara materi pelajaran yang
diajarkan guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengaan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang
disebut masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS di kelas
IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang penggunaan
pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS
2. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam penggunaan
pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS di kelas IV sebagai upaya
untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi pada pembelajaran.
3. Bagi guru
Memberi masukan untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar
IPS melalui pendekatan kontekstual.
4. Bagi siswa
Dapat mengembangkan kreativitas, berpikir kritis, dan meningkatkan
keterlibatan untuk mencapai prestasi belajar IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang keterlibatan dan prestasi belajar IPS, sepengetahuan
penulis belum pernah dilakukan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP, USD. Akan tetapi peneliti menemukan tiga penelitian partisipasi yang
relevan dengan penelitian ini. Penelitian satu oleh Samsul (Juli, 2010) melakukan
penelitian meningkatkan keterlibatan siswa pada proses pembelajaran siswa di
Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu
melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap
lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran guru mengajak
siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Azizuddin (2009) pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah tentang partisipasi siswa dalam belajar IPS didukung oleh meningkatnya kegiatan aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran dengan strategi Everyone is A Teacher Here. Hal ini dapat dilihat dari data observasi terhadap kegiatan guru IPS dalam pembelajaran meningkat dari 61,54% pada siklus 1, menjadi 75% pada siklus 2, dan menjadi 88,46% pada siklus 3. Pada penelitian partisipasi siswa dalam belajar IPS strategi pembelajaran Everyone is A Teacher Here skor rata-rata pada setiap siklus telah meningkat di atas 10%.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Anggun Wardani (2007) di SMA
negeri 1 BanjarNegara tentang pelaksanaan pembelajaran kontekstual oleh guru PKn di SMA Negeri I Banjarnegara dari hasil penelitian adalah cukup baik. Di mana guru dapat menciptakan belajar yang efektif dan kondusif dengan cara melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual tercermin atau terwujud dalam silabus, RPP dan disetiap pokok bahasan. Penelitian ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPS dan dapat meningkatkan partisipasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Keterlibatan Siswa
“Keterlibatan adalah peran serta dalam suatu kegiatan atau berperannya
sikap, mental maupun emosi individu dalam situasi tertentu.”1 Keterlibatan
siswa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses
belajar mengajar. Pada dasarnya keaktifan siswa adalah keterlibatan siswa secara
langsung baik fisik, mental, emosional dan intelektual dalam kegiatan
pembelajaran. Keterlibatan dapat diartikan dengan keikutsertaan, partisipasi, dan
peran serta.2
Partisipasi adalah suatu gejala demokrasi di mana orang diikutsertakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan serta juga ikut memikul tanggung jawab
sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya.3
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
keterlibatan adalah peranan sikap, mental dan emosi serta fisik peserta didik
dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses
belajar mengajar dan mendukung pencapaian tujuan serta bertanggung jawab atas
keterlibatannya. Adapun prinsip-prinsip keterlibatan sebagai berikut:4
1. Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada pembelajaran individu dan kelompok kecil
2. Mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibandingkan dengan demokrasi
3. Menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa 4. Memberikan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakan
psikomotorik yang dicontohkan 5. Melibatkan siswa mencari informasi/pesan dari sumber informasi di
luar kelas atau di luar sekolah
1 Sri Esti, Psikologi Pendidikan , Jakarta, Raja Wali, 2002, hal. 381 2 Damyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 62 3 Jhon, Echols, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT Gramedia, 1995, hal. 419 4 Damyati, op. cit. hal. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
6. Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.
Di samping itu partisipasi merupakan salah satu usaha memudahkan
peserta didik untuk memahami konsep yang sedang dibicarakan dan
meningkatkan daya tahan ingatan mengenai suatu isi pelajaran tertentu dan
menjadikan proses pembelajaran sebagai alat meningkatkan percaya diri dan
harga diri. Dengan demikian partisipasi peserta didik dalam suatu proses
pembelajaran harus diukur, karena ia memiliki informasi yang kaya sekali tentang
hasil belajar yang bersifat non kognitif. Kemauan untuk berpartisipasi dan
keterlibatan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu indikasi
tentang kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya
atau penerimaan peserta didik tertentu dalam kelompok tertentu. Keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai bentuk seperti:
perhatian, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti
memecahkan masalah, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Belajar aktif adalah sebuah proses di mana siswa terlibat dalam aktivitas
yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan atau perilaku yang tidak
dimiliki sebelumnya.5 Ciri-ciri suasana belajar aktif adalah sebagai berikut: “ 1)
memberi siswa pengalaman melakukan kegiatan, 2) menginteraksikan siswa satu
sama lain, 3) mengembangkan komunikasi baik lisan maupun tertulis, 4) memberi
kesempatan kepada siswa untuk refleksi, 5) menarik kesimpulan”.
Selanjutnya sikap guru yang sesuai dalam proses belajar aktif adalah: (1) terbuka, dalam arti guru mau mendengarkan pendapat siswa. Tidak terburu-buru menyalahkan pendapat anak, (2) dialogis, dalam arti mau menuntun siswa untuk
5 Nani Rosdijati, Panduan Pakem IPS SD , Jakarta, Gelora Aksara Pratama, 2010, hal. 5-7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
membangun pengertian yang lebih baik melalui tanya jawab, (3) umpan balik, dalam arti memberikan penghargaan terhadap siswa, (4) tidak cepat-cepat ingin membantu siswa menyelesaikan pekerjaan atau persoalan, (5) mendorong anak untuk tidak takut salah, (6) menerima siswa dengan apa adanya.6
Selanjutnya pembelajaran yang aktif mengandung makna sebuah proses
belajar harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara
aktif. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan
lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di sekitarnya.
C. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan
tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal.7 Prestasi adalah bukti yang dicapai
seorang siswa, bisa berupa nilai yang diberikan dalam angka dan huruf, bisa
berupa pemahaman dan pengetahuan yang berkembang dalam diri siswa. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi diartikan sebagai hasil yang telah
dicapai seseorang berupa pemahaman dan pengetahuan untuk mengembangan
diri.
Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka
mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.8
Ketiga aspek ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan bahkan
membentuk suatu hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus
6 Puji Purnomo, Belajar Aktif, Yogyakarta, 2005, hal. 12 7 Tahalele, Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik , 1991, hal. 3 8 Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, 1996, hal . 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Untuk itu kegiatan belajar
mengajar di kelas harus berjalan secara efektif dan efisien agar mempengaruhi
hasil belajar siswa. Belajar adalah kegiatan aktif bagi si subjek belajar untuk
membangun sendiri pengetahuannya.9 Belajar bertujuan membangun pengetahuan
siswa melalui pengalaman dalam belajar untuk memecahkan masalah,
menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan mengembangkan ide-ide yang
ada pada dirinya.
Prestasi belajar adalah siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam
bidang pengetahuan, pengalaman, keterampilan, nilai dan sikap.10 Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yaitu kemampuan nyata yang
dapat diukur dan dinilai meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan kata lain, hasil penilaian yang diperoleh siswa dari suatu usaha yang
dilakukan berdasarkan standar-standar penilaian. Untuk mengetahui prestasi
belajar siswa, ditentukan kriteria dengan menggunakan suatu alat evaluasi.
Selanjutnya fungsi prestasi belajar sebagai berikut:11
a. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik
b. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu c. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan d. Sebagai indikator interen dan ekstern dari suatu institusi pendidikan e. Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik
Dengan prestasi belajar, guru dapat mengetahui apakah peserta didik
sudah menguasai suatu kompetensi atau belum. Fungsi prestasi belajar tidak
hanya sebagai indikator keberhasilan dalam program tertentu, tetapi juga sebagai
9 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar MengajarI, 1986, hal . 38 10W.S. Winkel, op. cit. hal. 476 11 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, Bandung, Rosdakarya, 199, hal. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga
berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mendapat bimbingan atau
diagnosis terhadap anak didik.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar diri siswa.12 Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal seperti usia, kesehatan,
suasana hati, motivasi dan kebiasaan belajar. Faktor internal yaitu, keluarga,
masyarakat, alam dan lingkungan fisik. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi
secara langsung dan tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Hasil belajar
yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang
tersedia untuk belajar (3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan
pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5) kemampuan individu.13
Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan keterlibatan siswa di dalam
kelas. Kegiatan belajar yang disertai dengan rasa gembira akan memberi hasil
yang baik. Rasa gembira muncul dari dalam diri siswa yang merupakan faktor
yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Di samping itu juga, siswa diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang optimal,
sehingga mendapat prestasi yang baik. Dengan demikian keterlibatan sangat erat
kaitannya dengan prestasi belajar siswa. Keaktifan dan keterlibatan dalam belajar
dapat memotivasi siswa untuk memperoleh prestasi yang lebih baik dan
mendorong untuk mencapai hasil belajar yang semakin meningkat. Sebaliknya,
12 Ibid, hal. 23 13 Ibid, hal. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
apabila siswa mendapat prestasi yang baik dalam suatu pelajaran dengan
sendirinya keterlibatan secara mental dan fisik sangat mempengaruhi selama
proses pembelajaran.
D. Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks
kurikulum di Amerika Serikat. IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia di
dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan ilmu politik,
ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan sebagainya.14 Melalui IPS
para siswa diajar mengerti kenyataan masyarakat dengan berbagai masalah yang
pemecahannya tidak mungkin dilakukan dengan satu ilmu pengetahuan saja.
Masalah sosial harus dilihat sebaga kesatuan dari berbagai segi sehingga
melibatkan berbagai ilmu pengetahuan. Adapun tujuan IPS dalam pendidikan.15
1. Untuk mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.
2. Untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat , minat, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Untuk memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
Pengajaran IPS di Sekolah Dasar berfungsi mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
14 N. Daldjoeni, Dasar-Dasar Ilmu IPS, Bandung, Alumni, 1981, hal. 6 15 Ibid, hal. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berikut ini disajikan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar pada
materi kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya dalam pelajaran IPS
siswa kelas IV semester I.16
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami sejarah, kenampakan
alam, keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan
propinsi
Mendeskripsikan kenampakan
alam di lingkungan
kabupaten/kota dan propinsi serta
hubungannya dengan keragaman
sosial budaya.
Dijelaskan bahwa pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis tehadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Dalam
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Belajar IPS siswa diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahakan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.17
16 Kumpulan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,Tingkat SD, MI dan SDLB hal. 575
17 Ibid, hal. 576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
E. Pendekatan Kontekstual
Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti
”hubungan, konteks, suasana dan keadaan.18 Secara etimologis kata kontekstual
berasal dari kata Latin contexere dan contextus. Contexere artinya menjalin menjadi
satu, membuat menjadi satu kesatuan, membangun “dalam keseluruhan lingkungan
yang bernilai dan mempunyai arti tertentu”. Sedangkan contextus artinya
menghubungkan, menyatukan, menjalin dalam kesatuan, berkaitan dengan
kenyataan, konteks, isi. Secara umum contextual mengandung arti : yang
berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang
membawa maksud, makna, dan kepentingan. Berdasarkan arti kata contextual
dapat diartikan sebagai pembelajaran yang berhubungan dengan situasi dunia
nyata siswa.19
Pendekatan adalah sudut pandang yang digunakan untuk mengamati
sesuatu dengan maksud memahaminya dan menentukan tindakan yang tepat.20
Dengan melihat arti kontekstual dan pendekatan di atas, maka secara sederhana
dapat dikatakan bahwa pendekatan kontektual adalah sudut pandang yang dipakai
untuk menenun, menjalin menjadi satu antara apa yang dimaksudkan (pelajaran
IPS) dengan kemampuan siswa untuk menangkap maksud tersebut sehingga
menjadi satu kesatuan.
Dalam kaitan dengan pembelajaran kelas, pendekatan kontekstual adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan
18 Poerwardarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2002, hal. 519 19 Dirjen Diknasmen, Pendekatan Kontekstual, (Contextual Teaching and Learning), Jakarta, 2003, Depdiknas 20 Wens Tanlain, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta, 2006, hal. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang
membantu guru untuk menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan
guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.21 Pendapat lain,” pembelajaran
kontekstual adalah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan
pembelajaran dengan pengalaman harian individu, pengalaman dalam masyarakat
dan alam peserta didik”.22
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan pendekatan
kontekstual merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi dan kemampuan sebenarnya
yang dihadapi siswa. Dengan pendekatan ini, siswa terdorong untuk
menghubungkan pengetahuan yang didapat dalam pembelajaran dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan lingkungannya.
Dalam pengertian lain, pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran
yang menggabungkan materi dengan pengalaman langsung. Pembelajaran
kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar dengan pembelajaran yang diikuti
siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam
21 Puji Purnomo, Pendekatan Kontekstual, 2003, Makalah Kuliah PGSD Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta , hal. 1 22 Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan KBK, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2003, hal. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha
siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika siswa
belajar. Pembelajaran kontekstual lebih mengutamakan proses pembelajaran yang
berlangsung dapat menuntun siswa agar apa yang dipelajari akan berguna bagi
siswa nantinya. Di samping itu, pembelajaran yang menggunakan pendekatan
kontekstual siswa perlu mengetahui makna, manfaat, dan tujuan dari belajar,
sehingga anak didik akan mengambil posisi sebagai pihak yang memerlukan suatu
bekal bagi kehidupannya.
Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual ialah sebagai fasilitator,
motivator bagi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, membantu
siswa menemukan isi dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang baru sesuai
dengan kreativitasnya. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih dan
mengatur strategi mengajarnya sehingga pengetahuan dapat dihubungkan dengan
situasi nyata atau sesuatu yang dapat dibayangkan siswa. Dengan demikian siswa
akan lebih mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide siswa sendiri
dalam mengkonstruksi pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran.
Berikut ini ada beberapa ciri-ciri pembelajaran kontekstual antara lain:23 1. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik 2. Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan tugas yang bermakna 3. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa 4. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling
mengoreksi antar teman 5. Memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama
dan saling memahami antara satu dengan yang lain
23 Ibid, hal. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan kerja sama
7. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan.
Komponen-komponen pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah sebagai:24
1. Konstruktivisme, (membangun, membentuk). 2. Bertanya 3. Menemukan 4. Komunitas belajar/kelompok belajar 5. Pemodelan 6. Refleksi 7. Penilaian berdasarkan aktivitas nyata yang dilakukan siswa.
Agar tercapai suatu proses pembelajaran sesuai harapan maka perlu suatu
strategi pengajaran yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Strategi
pengajaran yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran kontekstual adalah 25
(1) pembelajaran berbasis masalah, (2) memanfaatkan lingkungan siswa untuk
memperoleh pengalaman belajar, (3) memberi aktivitas kelompok, (4) membuat
aktivitas belajar mandiri, (5) membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan
masyarakat, dan (6) menerapkan penilaian autentik.
Pendekatan kontekstual dapat memberdayakan semua potensi siswa
sehingga mereka mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta, konsep,
dan prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajari yang terlihat dalam kemampuannya
untuk berpikir logis, kritis dan kreatif. Di samping itu juga, pendekatan
kontekstual berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan
kondisi yang menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam
24 Ibid, hal. 42 25 Ibid, hal. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kemampuan yang bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang
beragam dan belajar melalui berbuat.
F. Kerangka berpikir
Keterlibatan adalah peran serta individu dalam suatu kegiatan.
Keterlibatan siswa dalam belajar merupakan wujud tingkah laku siswa secara
nyata dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi keterlibatan mental, emosional,
dan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan. Keterlibatan
ini dapat dialami melalui pengalaman langsung.
Keterlibatan dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran
tersebut. Siswa diharapkan berpartisipasi aktif di dalam kelas saat proses belajar
mengajar berlangsung dan memudahkan mereka dalam menguasai materi yang
diberikan guru.
Di samping itu juga keterlibatan siswa menyangkut kemampuan bertanya,
kemampuan menjawab pertanyaan, kerjasama dan partisipasi dalam kelompok.
Keempat hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran IPS dengan mengajak
siswa untuk mendalami materi IPS melalui pendekatan kontekstual.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang berupa
pemahaman dan pengetahuan untuk mengembangan diri. Prestasi belajar dapat
mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal mencakup faktor fisik, motivasi, ketertarikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
belajar, dan kecerdasan (intelligence). Sedangkan faktor eksternal meliputi guru,
materi, media, tempat, alokasi waktu, dan fasilitas.
Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi yang sebenarnya dihadapi
siswa. Pendekatan kontekstual membantu siswa menggali potensi yang dimiliki
untuk menambah pengetahuan dan pemahamannya dalam belajar IPS. Dengan
adanya keterlibatan siswa membantu guru dalam menyampaikan materi yang
sangat berkaitan dengan pengalaman siswa dan prestasi yang diperoleh siswa
juga meningkat. Dengan demikian diharapkan pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD
Kanisius Sengkan.
G. Hipotesis Tindakan
Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar
IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi adalah penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
serta kualitas pembelajaran di kelas sekaligus memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya peneliti atau
praktisi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan
yang tidak/kurang memuaskan atau untuk memperbaiki mutu pembelajaran di
kelas.
2. Subjek Penelitian
Yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun ajaran
2010/2011 SD Kanisius Sengkan yang jumlah siswanya 25 orang
3. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD Kanisius Sengkan-
Yogyakarta.
4. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan
waktu penelitian selama dua minggu yakni pada Bulan Agustus - September
semester satu tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Lama Tindakan
Penelitian tindakan dilaksanakan selama dua minggu dengan 2 (dua) siklus.
Siklus I dua kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan dan setiap
pertemuan 2 jam pelajaran (JP) .
B. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan peneliti adalah model Kemmis dan Mc.
Targgart. Adapun model penlitian tersebut dapat dilaksanakan melalui empat
langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat
langkah utama pelaksanaan penelitian tindakan akan dapat digambarkan seperti di
halaman berikut ini.
Siklus Penelitian tindakan kelas
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Pengamatan
Perancanga
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perancanga
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
C. Prosedur Penelitian
1) Persiapan a. Menentukan SK, KD sesuai materi pelajaran (lampiran) b. Menyusun silabus c. Menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran d. Menyusun lembar kerja siswa
2. Rencana tindakan a. Persiapan setiap siklus 1) Rencana tindakan 2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi/pengamatan 4) Refleksi. 26
b. Kondisi Awal
1) Rencana tindakan
a) Merencanakan pelaksanaan pretes/tes awal
b) Menentukan jumlah kelompok
c) Menentukan bentuk soal
d) Menyiapkan lembar observasi
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Menyiapkan batin siswwa untuk mengikuti pretes/tes awal
b) Membagi gambar kenampakan alam dan keragaman sosial budaya
c) Memberikan petunjuk mengerjakan soal
d) Siswa mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas
e) Mengumpulkan pekerjaan siswa untuk dikoreksi
3) Observasi/Pengamatan
26 Puji Purnomo, op. cit. hal. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan
keterlibatan siswa dalam kelompok.
4) Refleksi
a) Peneliti mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Peneliti menarik kesimpulan materi pembelajaran.
c) Peneliti menganalisis soal dan keterlibatan siswa
d) Peneliti merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya.
c. Siklus I pertemuan pertama
1) Rencana Tindakan
a) Kegiatan awal
Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu, peneliti bertanya jawab
dengan siswa tentang jenis-jenis kenampakan alam. Kemudian peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan:
1) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang
setiap kelompok sesuai dengan nomor urut.
2) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran jenis-jenis kenampakan alam dan
peristiwa alam yang ada setiap propinsi melalui atlas.
3) Peneliti membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS dan guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang telah
disiapkan dalam LKS. Dalam LKS siswa diberi tugas yakni menjawab
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4) Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi kelompoknya dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan
rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
5) Peneliti memberikan soal kepada setiap individu pada akhir pembelajaran.
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan
keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi gambar kenampakan alam dan
peristiwa alam dan menentukan manfaat dan pengaruhnya dalam LKS.
4) Refleksi:
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi kesulitan,
hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus berikutnya.
c) Menganalisis keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.
d) Merancang proses pembelajaran untuk selanjutnya.
Siklus I pertemuan Kedua
1) Rencana Tindakan
Pada siklus pertama pertemuan kedua siswa masuk dalam kelompok kecil 3-4
orang. Materi yang akan diajarkan pengaruh kenampakan alam terhadap
keanekaragaman sosial budaya. Siswa mengidentifikasi keanekaragaman sosial
budaya melalui gambar dan atlas setiap propinsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Peneliti memandu siswa masuk dalam kelompok. Setiap kelompok diberi
gambar dan atlas.
b) Peneliti menjelaskan materi pengaruh kenampakan alam terhadap
keanekaragaman sosial budaya. Dan mengkaitkan materi dengan pengalaman
siswa.
c) Peneliti membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS dan guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang telah
disiapkan dalam LKS. Dalam LKS siswa diberi tugas yakni menjawab
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari.
d) Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi kelompoknya dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan
rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
e) Siswa mengerjakan soal ulangan.
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran, dengan
memperhatikan keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi keanekaragaman sosial
budaya yang ada pada setiap propinsi dalam LKS.
4) Refleksi:
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi hambatan
dan kejadian-kejadian khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
c) Menganalisis keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.
d) Merancang proses pembelajaran untuk selanjutnya.
d. Siklus II
1) Rencana Tindakan
Pada siklus II peneliti membagi siswa setiap kelompok kecil yang terdiri
dari 3-4 orang. Materi yang akan diajarkan Kenampakan Alam dan
keanekaragaman sosial budaya. Pertama, siswa mengidentifikasi keanekaragaman
sosial dan budaya melalui gambar dan atlas misalnya: suku. pakaian adat, rumah
adat, senjata, dan alat musik tradisional . Kedua, siswa mengidentifikasi
kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada di daerah siswa,
misalnya: suku, pakaian adat, rumah adat dan lain-lain.
2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Peneliti membagi siswa 3-4 orang setiap kelompok. Setiap kelompok diberi
gambar dan atlas.
b) Peneliti menjelaskan materi keanekaragaman sosial dan budaya setiap propinsi.
c) Peneliti membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang telah
disiapkan dalam LKS. Dalam LKS siswa diberi tugas yakni menjawab
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari.
d) Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi kelompoknya dan memberi kesempatan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan
rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
e) Peneliti memberikan soal kepada setiap individu pada akhir pembelajaran.
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan
keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kenampakan alam dan keanekaragaman
sosial budaya dalam LKS.
4) Refleksi:
a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Membandingkan jumlah siswa yang terlibat pada siklus I dan siklus II apakah
meningkat atau tidak.
c) Membandingkan rata-rata keterlibatan dan prestasi siswa pada siklus pertama
dan siklus II apakah meningkat atau tidak.
d) Peneliti dan siswa menarik kesimpulan atas materi yang dipelajari.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1) Peubah : Keterlibatan dan prestasi siswa belajar IPS
2) Indikator : a. Jumlah keterlibatan siswa belajar IPS
b. Jumlah siswa yang mampu mengerjakan soal-soal tentang
kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya
3. Data : Keterlibatan siswa dan skor ulangan
4. Instrumen : Instrumen yang digunakan peneliti menggunakan lembar
observasi dan soal tes bentuk pilihan berganda
a. Instrumen Lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lembar observasi (pengamatan) adalah alat penilaian yang digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati, baik dalan situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian adalah lembar
pengamatan model terbuka. Aspek yang diamati dalam lembar observasi adalah:
1) kemampuan bertanya, 2) menjawab pertanyaan dari guru dan teman, 3)
Partisipasi dalam kelompok, dan 4) kerja sama dalam kelompok. Lembar
observasi disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada unsur-unsur
keterlibatan siswa. Lembar pengamatan diisi dengan cara check-list (√)
b. Tes
Peneliti menggunakan instrumen berupa tes tertulis bentuk soal pilihan
berganda yang berkaitan dengan kenampakan alam dan keanekaragaman sosial
budaya.
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pilihan berganda
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Soal Skor nilai
Jumlah skor
Bobot
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya
1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alamdan peristiwa yang ada di setiap proponsi
No soal 1,2,3,4, 5,6,7,8, 9,10 (Lihat lampiran)
Tiap soal skor 1
10 Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
propinsi dengan keragaman sosial dan budaya
2. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial budaya yang ada di setiap propinsi
No soal 11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20 (lihat lampiran)
Tiap soal skor 1
10 rendah
c. Dokumentasi
Dokumentasi bukti fisik sebagai penguat data yang diperoleh dalam
observasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto tentang keadaan
kelas dan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
1. Kriteria dan persentase keberhasilan
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menghitung persentase
berdasarkan lembar pengamatan dan menghitung skor yang dicapai setiap siklus.
Membuat persentase rata-rata dalam setiap aspek dalam persen.
Persentase Keterlibatan = Jumlah Siswa yang terlibat dalam pembelajaran X 100% Jumlah seluruh Siswa Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan peneliti pada bagian
pendahuluan di atas maka indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 2. Indikator keberhasilan Keterlibatan
Indikator
Keberhasilan
Situasi
awal
Siklus I Siklus
II
Deskriptor Instrumen
Kemampuan
siswa
bertanya
40% 65%
75% Jumlah
siswa yang
terlibat :
jumlah
seluruh
siswa x 100
%
Lembar
observasi
Kemampuan
siswa
menjawab
pertanyaan
dari orang
lain
40% 65% 75% Jumlah
siswa yang
terlibat :
jumlah
seluruh
siswa x 100
%
Lembar
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kemampuan
siswa bekerja
sama dalam
kelompok
55% 70% 75% Jumlah
siswa yang
aktif dan
berpartisipa
si : jumlah
seluruh
siswa x 100
%
Lembar
observasi
Partisipasi
siswa dalam
kelompok
55% 73% 75% Jumlah
nilai tugas
yang
diperoleh
siswa :
seluruh
siswa x 100
%
Lembar
observasi
1. Menentukan skor rata- rata kelas setiap siklus Dengan rumus:
X = ∑X N Keterangan : X = Nilai rata-rata siswa ∑X = Jumlah Skor N = Jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Prestasi
Indikator Nilai rata-rata kelas
Kondisi awal
Akhir Siklus I
Akihir Siklus
II
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya
Mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada di daeragh siswa
66
70
75
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil pengamatan
keterlibatan siswa dan jumlah skor ulangan sebagai hasil prestasi siswa serta
dilengkapi data-data pada waktu penelitian. Aspek-aspek yang akan dinilai dalam
lembar pengamatan terdiri dari kemampuan bertanya, kemampuan menjawab
pertanyaan, kerjasama dalam kelompok dan partisipasi dalam kelompok.
Langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan lembar pengamatan dan menghitung jumlah siswa yang
terlibat berdasarkan aspek yang tertulis dalam lembar pengamatan.
b. Membuat tabulasi hasil pengamatan setiap siklus
c. Menghitung skor rata-rata prestasi setiap siklus dengan rumus
Skor rata-rata = jumlah skor yang diperoleh : jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 4. Persentase Keterlibatan dan Prestasi Siswa Persentase Kriteria
Keterlibatan
Interval Kriteria
Prestasi
76 % - 100 % Tinggi 81 - 100 Sangat Baik
51 % - 75 % Cukup 75 - 80 Baik
26 % - 50 % Rendah 65 - 70 Cukup
0 % - 25 % Sangat Rendah < 64 Kurang
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
a) Pengujian Validitas
”Validitas adalah taraf di mana suatu tes mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur”27. Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari
keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah memperbandingkan dengan suatu tes
lain yang telah valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian
mengenai hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf
validitas tetentu. Validitas menunjuk pada ”sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” 28 Pendapat lain ”
instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur”. Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan validitas adalah ketepatan mengukur apa yang hendak diukur.
27 Ignasius Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah, Yogyakarta, Kanisius, 1995. hal. 244 28 Arief Furhan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1982 hal. 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dari 25 soal pilihan berganda yang diujikan kepada siswa kelas lain
peneliti mengambil 20 soal yang memenuhi kriteria validitas, sedangkan 5 soal
yang lain yang tidak memenuhi kriteria validitas. Soal yang memenuhi kriteria
validitas adalah soal yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. Soal
dinyatakan valid jika r hitung diatas taraf signifikasi 5% yaitu 0,396. Hasil uji
coba berguna untuk menentukan apakah pernyataan tersebut layak atau tidak
untuk di pakai dalam melakukan penelitian. Pengukuran validitas item
menggunakan rumus CORREL pada Microsoft excel, adapun hasil pengukurannya
dapat dilihat pada bagian lampiran tabel 23
b) Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah taraf sampai dimana suatu alat mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran29. Reliabilitas suatu alat ukur
menunjuk pada ”derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang
diukurnya”. Derejat keajegan ditunjukan oleh koefisien reabilitas. Reabilitas
ditentukan oleh keadaan sampel dan jumlah item. Semakin banyak item, semakin
luas wilayah pengukuran dan diharapkan memberi hasil yang dipercaya. Oleh
karena itu, taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi
antara -1,00 sampai dengan 1,00. Soal dikatakan reliabel jika r hitung di atas taraf
signifikasi 5% yaitu 0,396. Hasil uji coba reliabilitas berguna untuk menentukan
apakah soal tersebut layak atau tidak untuk dipakai dalam melakukan penelitian.
29 Ignasius Masidjo, op.cit. hal. 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik korelasi product Moment rumus
angka kasar yaitu sebagai berikut: (Lampiran tabel 27)
rxy = Koefisien Korelasi
N = Jumalah Siswa
X = Skor sebelum tindakan
Y = Skor sesudah tindakan
Tabel 5. Kualifikasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,71 - ± 0,90 Tinggi
± 0,41 - ± 0,70 Cukup
± 0,21 - ± 0,40 Rendah
± 0 - ± 0,20 Sangat Rendah
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB 1V
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan empat hal yaitu; (1) deskripsi
data penelitian, (2) pembahasan hasil penelitian (3) Perbandingan setiap siklus
(4) Pembahasan. Keempat hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan terhadap
siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dilakukan analisis data secara deskriptif
dengan teknik persentase jumlah keterlibatan siswa selama mengikuti pelajaran
IPS dan hasil tes soal-soal yang berkaitan tentang kenampakan alam. Skor yang
diperoleh diubah menjadi nilai dengan menghitung skor rata-rata. Adapun data
yang diperoleh peneliti akan dipaparkan dibawah ini.
1. Pretes
Hasil penelitian Pretes
a. Rencana kegiatan pretes
Pada rencana yang dilakukan peneliti pada kondisi awal yaitu menyiapkan
soal-soal pretes yang akan diujikan dan menyiapkan lembar observasi
pengamatan.
b. Pelaksanan tindakan
Pretes dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2010, di kelas IV SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta dengan jumlah siswa 25 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bentuk soal mengidentifikasi gambar dan pilihan berganda. Soal isian dikerjakan
secara berkelompok dan pilihan berganda secara individu dengan tujuan
mengetahui keterlibatan dan prestasi siswa melalui pendekatan kontekstual.
c. Observasi
Observasi dilakukan peneliti dan didampingi dua suster. Pelaksanaan
observasi dilaksanakan selama siswa mengerjakan pretes. Adapun hal-hal yang
dijumpai oleh peneliti dalam pengamatan selama siswa mengerjakan pretes
adalah masih banyak siswa yang belum terlibat dalam kelompok. Di mana,
siswa masih banyak cerita dengan temannya dan ada yang sibuk sendiri. Selain
itu, masih banyak siswa tidak bisa menjawab soal dan mengidentifikasi
gambar. Situasi siswa yang tidak tenang mengerjakan soal pretes, dan sering
bertanya kepada peneliti. Situasi tersebut disebabkan karena siswa belum
melaksanakan tindakan pembelajaran. Di bawah ini dipaparkan hasil
keterlibatan dan hasil prestasi yang diperoleh siswa selama pretes.
Pesentase keterlibatan dihitung dengan:
Persentase = Jumlah Siswa Yang terlibat dalam pembelajaran X 100 % Jumlah Seluruh Siswa
1. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan : 9 orang persentasenya adalah
9 : 25 × 100 % = 36%.
2. Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan : 7 orang, persentasenya adalah
7 : 25 × 100 % = 28%.
3. Jumlah siswa yang mampu bekerjasama adalah : 13 orang, persentasenya
adalah 13: 25 × 100 % =52%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam kerja kelompok adalah : 12 orang,
persentasenya adalah 12 : 25 × 100 % = 48 %
5. Nilai rata-rata prestasi belajar IPS pada kondisi awal adalah 60,4. Jumlah
siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 7 orang (28%) dari 25
siswa. (Lampiran tabel 9)
d. Refleksi
1) Kesulitan pada waktu pretes adalah masih banyak siswa yang belum terlibat
dalam mengerjakan soal dan selalu bertanya kepada peneliti selama
mengerjakan pretes.
2) Kebanyakan siswa sibuk sendiri, dan cerita saat diskusi kelompok dan tidak
mau menjawab pertanyaan dari teman.
3) Kebanyakan siswa dalam mengidentifikasi gambar salah
4) Dalam mengerjakan soal secara individu siswa masih saling bertanya kepada
teman dan masih banyak siswa belum bisa menjawab dengan benar.
2. Siklus 1
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Siklus I pertemuan
pertama tanggal 29 Juli 2009, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari/tanggal,
Kamis, 3 Agustus 2010 dengan jumlah siswa yang hadir 25 orang. Pada
pertemuan kedua pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan
kontekstual yakni dengan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
hidup siswa sehari-hari serta berpedoman pada rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pada pertemuan kedua akhir siklus pertama kembali mengamati
keterlibatan dan mengadakan ulangan dalam bentuk soal pilihan berganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dengan tujuan untuk mengetahui keterlibatan dan prestasi setelah belajar IPS
dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kegiatan pelaksanaan penelitian
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
(menyiapkan Silabus, RPP, dan LKS) dan perangkat penelitian (lembar
pengamatan terhadap siswa).
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pada pertemuan ini diawali dengan penyampaian apersepsi, materi yang
akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Kemudian
peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 5 orang siswa. Setelah selesai membagi kelompok, peneliti
membagi Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) dan menjelaskan langkah-langkah
atau cara mengerjakannya. Siswa disuruh mengidentifikasi kenampakan alam
yang ada pada salah satu propinsi di Indonesia dan kenampakan alam yang ada di
daerah siswa. Selama siswa mengerjakan LKS peneliti memberikan bimbingan
sepenuhnya kepada masing-masing kelompok yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan LKS. Peneliti juga mengarahkan siswa untuk berani bertanya dan
menjawab pertanyaan, berani memberikan pendapat dan usul maupun saran dalam
diskusi kelompok. Setelah siswa mengerjakan LKS, secara sukarela
mempersilahkan kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
dengan pembagian tugas kepada masing-masing anggota kelompok. Hal ini
dimaksud agar peneliti mengetahui kelompok mana yang berani dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
melaporkan hasil kerja kelompoknya. Setelah kelompok melaporkan hasil kerja
kelompoknya peneliti memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
bertanya dan menanggapi hasil kerja kelompok yang presentasi di depan kelas.
Kegiatan pembelajaran diakhiri peneliti dengan membuat kesimpulan dan refleksi
bersama siswa.
c. Pengamatan/ Observasi
Pada tahap ini, peneliti mengamati bagaimana siswa melakukan tanya
jawab, bagaimana siswa berpartisipasi dalam kelompok, dan bagaimana sikap
siswa dalam bekerja sama dalam kelompok. Untuk membantu peneliti dalam
mengamati aspek bertanya, menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam
kelompok dan kerjasama siswa dalam kelompok, peneliti meminta bantuan Sr.
Eufrasia dan Sr Krispina. Pada siklus pertama ini peneliti mendampingi siswa
secara penuh dan melakukan pengamatan kepada masing-masing kelompok dalam
mengerjakan tugas pada lembaran LKS.
Kelebihan selama pengamatan pada siklus pertama adalah siswa
memperhatikan peneliti selama menyampaikan materi dengan mengunakan
gambar. Siswa berlomba untuk menjawab pertanyaan yang diajukan secara
berkelompok. Peneliti membantu beberapa siswa yang bertanya tentang
kenampakan alam yang ada di propinsi. Sedangkan kekurangan selama meneliti
baik dari pihak peneliti maupun dari pihak siswa. Dari pihak siswa masih ada
beberapa orang yang tidak terlibat di dalam kelompok. Masih ada beberapa orang
bermain sendiri tidak masuk dalam kelompok dan malu mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pendapatnya di hadapan teman-teman dan beberapa kelompok kesulitan
mengidentifikasi kenampakan alam yang ada di propinsi. Sementara peneliti
mengharapkan siswa dapat mengidentifikasi gambar yang diberikan kepada setiap
kelompok. Dan mengkaitkan materi dengan pengalaman siswa.
Selain itu, masih ada siswa yang bertanya kepada teman satu meja dalam
mengerjakan ulangan. Dari pihak peneliti pelaksanaan pembelajaran melebihi
waktu yang ditentukan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu media
yang disediakan peneliti terlalu sedikit. Melalui kegiatan observasi langsung
terhadap keterlibatan dan hasil prestasi dalam pembelajaran dalam kelompok
diperoleh data sebagai berikut (Lampiran tabel 10):
1. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan : 16 anak, maka persentasenya
adalah 16 : 25 × 100 % = 64 %.
2. Jumlah anak yang menjawab pertanyaan : 15 anak, persentasenya adalah 15 :
25 × 100 % = 60 %.
3. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam kerja kelompok adalah : 17 anak,
persentasenya adalah 17 : 25 × 100 % = 68 %
4. Jumlah siswa yang saling membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok
adalah : 18 anak, persentasenya adalah 18: 25 × 100 % = 72 %.
5. Nilai rata-rata prestasi belajar IPS pada siklus I adalah 66,6 dapat diketahui
ketuntasan belajar siswa pada siklus I (Lampiran tabel 10).
d. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah melihat hasil keterlibatan dan prestasi siswa
sesudah siklus pertama. Peneliti menyimpulkan, keterlibatan dan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
siswa pada waktu pretes sampai siklus pertama ada peningkatan. Tetapi masih ada
beberapa siswa yang tidak terlibat dalam kelompok selama mengerjakan LKS dan
bertanya pada kepada teman satu meja pada waktu ulangan.
Dari kekurangan yang ditemukan pada siklus pertama peneliti berusaha
untuk memperbaiki agar pembelajaran pada siklus ke II lebih maksimal. Usaha
yang dilakukan peneliti yaitu :
1) Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa
2) Peneliti lebih melibatkan siswa dalam kelompok dengan menggunakan gambar
dan atlas.
3) Pembagian kelompok dibuat lebih sedikit. Setelah itu siswa dibimbing untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok dan membimbing siswa untuk tanya
jawab dengan kelompok lain. Jika ada kesalahan diperbaiki secara bersama di
dalam kelompok masing-masing
4) Dalam melaksanakan ulangan peneliti menentukan tempat duduk sesuai
dengan nomor urut siswa. Setiap meja terdiri dari dua orang. Saat mengerjakan
ulangan siswa pada tenang dan bahkan ada beberapa siswa yang cepat selesai
mengerjakan soal ulangan.
3. Siklus II
a. Rencana kegiatan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
(menyiapkan Silabus, RPP, dan LKS) dan perangkat penelitian (lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pengamatan terhadap siswa). Dan Soal ulangan kepada setiap siswa pada akhir
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan satu kali
pertemuan. Pertemuan dilaksanakan tanggal 19 Agustus 2010 dengan jumlah
siswa 25 orang. Setiap anggota kelompok, masing-masing kelompok 3 orang dan
satu kelompok ada 4 orang. Materi yang disampaikan pada siklus II adalah
kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada pada setiap
propinsi serta kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada di
daerah Yogyakarta
Peneliti membagi LKS yang akan dikerjakan oleh siswa. Peneliti sudah
menetapkan materi yang akan dibahas pada setiap kelompok. Di samping itu juga
peneliti mengamati keterlibatan setiap siswa dalam kerja kelompok.
Untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendekatan kontektual
peneliti mengkaitkan materi dengan pengetahuan siswa melalui pengalaman
mereka sehari-hari. Misalnya materi yang dibahas pada siklus II ini kenampakan
alam dan keanekaragaman sosial budaya. Agar siswa lebih mengetahui materi
tersebut, siswa mencari kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya
yang ada di kota Yogyakarta. Pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan
kekurangan pada siklus I kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus II
tidak terulang lagi pada siklus II.
c. Pengamatan/Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pada tahap ini, untuk membantu peneliti dalam mengamati aspek bertanya,
menjawab pertanyaan siswa, partisipasi siswa dalam kelompok dan kerjasama
siswa dalam kelompok, peneliti meminta bantuan Sr. Eufrasia dan Sr. Krispina.
Pada siklus kedua ini peneliti mendampingi siswa dan melakukan pengamatan
keterlibatan siswa dalam kelompok. Observasi dilakukan pada saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Kelebihan selama pengamatan pada siklus ke II adalah siswa sangat
terlibat dalam kelompok. Siswa dapat mengerjakan LKS dan ulangan dengan
tenang tanpa bertanya kepada teman satu meja. Sedangkan kekurangan selama
peneliti mengadakan pengamatan masih ada siswa yang tidak terlibat di dalam
kelompok dan tidak dapat mengerjakan ulangan dengan baik. Pada siklus ke II
kesulitan siswa sudah berkurang. Siswa sudah lebih banyak terlibat karena materi
yang diajarkan berkaitan dengan kehidupan siswa. Pada akhir siklus ke II
diadakan ulangan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat prestasi siswa setelah
menerima pembelajaran.
Melalui kegiatan observasi langsung terhadap keterlibatan dan hasil
prestasi dalam pembelajaran maupun dalam kerja kelompok maka diperoleh data
sebagai berikut:
1. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan : 19 siswa, persentasenya adalah
19: 25 × 100 % = 76 %
2. Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan: 20 siswa, persentasenya adalah
20 : 25 × 100 % = 80 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Jumlah siswa yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
adalah 22 siswa, persentasenya adalah 22: 25 × 100 % = 88 %
4. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam kerja kelompok adalah 21 siswa,
persentasenya adalah 21 : 25 × 100 % = 84 %
5. Berdasarkan nilai rata-rata hasil ulangan prestasi belajar IPS siswa kelas IV
mengalami peningkatan. Nilai yang diperoleh 75,84. (Lampiran tabel 11).
d. Refleksi
Kesulitan siswa pada siklus ke II sudah berkurang, jumlah siswa yang
terlibat dalam kerja kelompok semakin banyak. Dalam kelompok kecil siswa
dapat saling mengajari. Hasil prestasi siswa pada akhir siklus ke II dalam
mengerjakan soal kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya
melalui pendekatan kontekstual semakin meningkat.
B. Perbandingan kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
1. Perbandingan kondisi awal dan siklus 1
Pada pelaksanaan kondisi awal dan siklus I siswa kelas IV SD Kanisius
Sengkan sebanyak 25 orang semua hadir. Setelah peneliti melakukan proses
pembelajaran secara langsung dan pengamatan terhadap kemampuan bertanya
siswa, kemampuan menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam kelompok, dan
kerjasama siswa dalam kelompok, maka hasil perbandingan dapat diperoleh
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Pada waktu pretes kemampuan bertanya siswa adalah 9 orang (36%). Pada
siklus pertama mengalami peningkatan yakni; kemampuan bertanya siswa
menjadi 16 orang (64%). Berdasarkan data kondisi awal dan siklus I ada
peningkatan 28%.
b. Pada waktu pretes kemampuan menjawab pertanyaan dari orang lain adalah 7
orang (28%). Pada siklus kedua mengalami peningkatan 15 orang (60%).
Dengan melihat perbandingan kondisi awal dan siklus I mengalami
peningkatan keterlibatan 32%.
c. Pada waktu pretes kerja kelompok siswa 13 orang (52%) siklus pertama
mengalami peningkatan menjadi 17 orang (68%). Dengan melihat
perbandingan kondisi awal dan siklus I mengalami peningkatan keterlibatan
16%.
d. Pada waktu pretes partisipasi siswa 12 orang (48%) dan pada siklus pertama
meningkat menjadi 18 orang (72%). Dengan melihat perbandingan kondisi
awal dan siklus I mengalami peningkatan keterlibatan 24%.
e. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada waktu pretes adalah 60,4 dan siklus I
adalah 66,6. Dengan demikian dapat diketahui ketuntasan belajar siswa pada
kondisi awal adalah 7 orang (28%) dan pada siklus I adalah 11 orang (44%).
Dengan melihat perbandingan nilai pretes dan siklus I maka ada peningkatan
sekitar 8% (Lampiran tabel 12).
2. Perbandingan pretes dan siklus II
a) Pada waktu pretes kemampuan bertanya siswa adalah 9 orang (36%). Pada
siklus kedua mengalami peningkatan yakni; kemampuan bertanya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menjadi 19 siswa atau (76%). Berdasarkan data pretes dan siklus II ada
peningkatan 40%.
b) Pada waktu pretes kemampuan menjawab pertanyaan dari orang lain adalah 7
orang (28%). Pada siklus kedua mengalami peningkatan 15 orang (60%).
Dengan melihat perbandingan pretes dan siklus II mengalami peningkatan
keterlibatan 32%.
c) Pada waktu pretes kerja siswa 13 orang (52%) siklus kedua mengalami
peningkatan menjadi 22 siswa atau (88%). Berdasarkan data pretes dan siklus
II ada peningkatan 36%.
d) Pada waktu pretes partisipasi siswa 12 orang (48%) dan pada siklus kedua
semakin meningkat menjadi 21orang (84%). Dengan melihat perbandingan
pretes dan siklus II mengalami peningkatan keterlibatan 36%.
e) Ketuntasan belajar siswa pada pretes adalah 7 orang (28%) dan pada siklus II
adalah 20 orang (80%). Dengan melihat perbandingan nilai pretes dan siklus II
maka ada peningkatan keterlibatan sekitar 13 orang (52%).
(Lampiran tabel 13).
3. Perbandingan siklus I dan siklus II
Berdasarkan hasil data pada waktu pretes, siklus I di atas dalam
pelaksanaan siklus II peneliti lebih mendorong dan memotivasi siswa kepada
kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, kerjasama siswa dalam kelompok
dan partisipasi dalam kelompok. Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran
secara langsung dan pengamatan terhadap kemampuan bertanya siswa, partisipasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
siswa dalam kelompok, dan kerjasama siswa dalam kelompok hasil pada waktu
pretes, siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut;
a. Kemampuan bertanya siswa telah mengalami peningkatan dan memenuhi
kriteria keberhasilan yang telah ditentukan atau yang diharapkan peneliti. Pada
siklus pertama kemampuan bertanya siswa berjumlah 16 siswa atau (64%),
pada siklus kedua meningkat menjadi 19 siswa atau (76%). Keterlibatan siswa
meningkat 12%
b. Kemampuan menjawab pertanyaan siswa pada siklus pertama ada 15 orang
(60%) meningkat pada siklus kedua menjadi 20 orang (80%). Peningkatan
keterlibatan adalah 20%
c. Kerjasama siswa dalam kelompok telah mengalami peningkatan siklus pertama
adalah 17 orang (68%) meningkat pada siklus kedua menjadi 22 siswa atau
(88%). Peningkatan keterlibatan siklus I dan siklus II adalah 20%.
d. Partisipasi siswa dalam kelompok telah mengalami peningkatan pada siklus
pertama adalah 18 orang (72%) meningkat pada siklus kedua semakin
meningkat menjadi 21orang (84%). Peningkatan keterlibatan siswa 12%.
e. Nilai rata-rata hasil ulangan prestasi belajar IPS pada waktu pada siklus
pertama 66,6 dan pada siklus II menjadi 75,8. (Lampiran tabel 14).
Berdasarkan hasil penelitian, keterlibatan dan nilai prestasi siswa semakin
meningkat setiap siklus. Untuk lebih jelas lihat grafik keterlibatan dan prestasi
belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Kondisi Awal
Pretes/kondisi awal dilaksanakan tanggal 27 Juli 2010 di kelas IV SD
Kanisius Sengkan sebanyak 25 orang semua hadir. Setelah peneliti melakukan
proses pembelajaran secara langsung dan pengamatan terhadap kemampuan
bertanya siswa, kemampuan menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam
kelompok, dan kerjasama siswa dalam kelompok, maka hasil dapat diperoleh
sebagai berikut (Tabel 17):
a) Pada waktu pretes kemampuan bertanya siswa adalah 9 orang (28%). Siswa
yang belum terlibat adalah 16 orang (64%).
b) Pada waktu pretes kemampuan menjawab pertanyaan dari orang lain adalah
7 orang (28%). Siswa yang belum terlibat adalah 18 orang (72%).
c) Pada waktu pretes kerja sama dalam kelompok adalah 13 orang (52%). Siswa
yang belum terlibat adalah 12 orang (48%).
d) Pada waktu pretes partisipasi siswa 12 orang (48%). Siswa yang belum
terlibat adalah 13 orang (52%).
e) Pada waktu pretes nilai rata-rata prestasi yang diperoleh siswa adalah 60,4.
Nilai yang di bawah KKM adalah 18 orang (72%). (Tabel 18)
Keterlibatan dan prestasi siswa dalam belajar IPS pada kondisi awal belum
memenuhi target. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang terlibat dan nilai rata-rata
siswa. Berdasarkan indikator keberhasilan dan nilai KKM yang ditentukan
persentase keterlibatan dan prestasi siswa masih rendah. Pencapaian ini belum
memenuhi target. Adapun penyebabnya, siswa kurang terlibat dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
karena siswa belum memahami materi yang diberikan dan jumlah siswa pada
setiap kelompok terlalu banyak. Penyebab lainnya materi yang diberikan belum
dikaitkan dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siklus I
Pada siklus pertama peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual yaitu mengaitkan materi dengan
pengalaman siswa. Kondisi pembelajaran tetap dalam kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa. Setelah peneliti mengamati siswa secara
langsung maka data yang diperoleh sebagai berikut:
a. Pada siklus pertama kemampuan bertanya siswa yang berjumlah 16 orang
(64%). Siswa yang belum terlibat adalah 8 orang (32%).
b. Kemampuan menjawab pertanyaan pada siklus pertama berjumlah 15 orang
(60%). Siswa yang belum terlibat adalah 10 orang (40%).
c. Pada siklus pertama siswa yang mampu bekerjasama dalam kelompok 17 orang
(68%). Siswa yang belum terlibat adalah 8 orang (32%).
d. Pada siklus pertama partisipasi siswa mengikuti kegiatan kelompok dari 18
orang (72%). Maka siswa yang belum terlibat adalah 7 orang (28%).
e. Pada siklus I nilai rata-rata prestasi yang diperoleh siswa adalah 66,4. Siswa
yang mencapai KKM adalah 11 orang. Sedangkan nilainya yang di bawah
KKM adalah 14 orang. Pencapaian ini belum memenuhi target. Adapun
penyebabnya adalah siswa kurang aktif, kurang serius mengerjakan LKS dalam
kelompok dan malu mengungkapkan pendapatnya di depan teman-teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan data di atas pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan,
penelitian ini dilanjutkan pada siklus kedua. (Lampiran Tabel 17- 18)
3) Siklus II
Pertemuan siklus kedua keterlibatan siswa dalam belajar IPS dengan
menggunakan pendekatan kontekstual membahas tentang kenampakan alam dan
keanekaragaman sosial budaya yakni dengan mengidentifikasi gambar
kenampakan alam, rumah adat, pakaian adat dan kesenian tradisional dan
mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di daerah siswa.
Pada siklus kedua ini peneliti mengarahkan keterlibatan siswa dalam
mengidentifikasi kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada
disekitar lingkungan siswa. Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka diharapkan
pada siklus kedua ini siswa semakin banyak terlibat dalam mengikuti pelajaran
IPS dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pada siklus kedua peneliti
membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Dengan
aanggota kelompok 3-4 orang, keterlibatan siswa semakin terlihat saat
mengerjakan tugas di dalam kelompoknya. Keaktifan dalam kelompok semakin
terjamin dan bagi siswa yang kurang serius semakin terarah, mandiri tanpa
mengharapkan pekerjaan dari teman dan prestasi siswa juga semakin meningkat.
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran secara langsung dan
pengamatan terhadap kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan,
bekerjasama, partisipasi siswa dalam kelompok, maka hasil refleksinya dapat
diperoleh sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a. Pada siklus II kemampuan bertanya siswa adalah 19 orang (76%). Siswa yang
belum mencapai persentase keterlibatan adalah 7 orang (28%).
b. Kemampuan menjawab pertanyaan pada siklus kedua adalah 20 orang (80%).
Siswa yang belum mencapai persentase keterlibatan adalah 5 orang (20%).
c. Kemampuan bekerjasama siswa dalam kelompok pada siklus kedua 22 orang
(88%). Siswa yang belum mencapai persentase keterlibatan adalah 3 orang
(12%).
d. Partisipasi siswa dalam kelompok siklus kedua menjadi 21 orang (84%).
Siswa yang belum mencapai persentase keterlibatan adalah 4 orang (16%).
e. Pada siklus II nilai rata-rata prestasi yang diperoleh siswa adalah 75,8. Siswa
yang mencapai KKM adalah 20 orang. Sedangkan nilainya yang di bawah
KKM adalah 5 orang. Berdasarkan data di atas pada siklus II sudah mencapai
indikator keberhasilan, maka peneliti memutuskan tidak melanjutkan penelitian
ini lagi. (Lampiran Tabel 20)
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPS dengan pendekatan
kontekstual dan melakukan pengamatan terhadap aspek kemampuan bertanya,
kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan bekerja sama dalam kelompok,
serta partisipasi siswa dalam kelompok, diperoleh hasil bahwa adanya
peningkatan dari masing-masing aspek tersebut.
Dengan melihat indikator keberhasilan yang akan dicapai peneliti pada
siklus pertama (lihat tabel 1 indikator keberhasilan) pada aspek kemampuan
bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, kerjasama dalam kelompok dan
partisipasi siswa dalam kelompok sudah mengalami peningkatan sesuai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diharapkan peneliti. Indikator yang diharapkan oleh peneliti sudah sesuai dengan
indikator keberhasilan.
Pada siklus II ini keterlibatan siswa semakin meningkat dan setiap aspek
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat perbandingan pada siklus I dan
siklus II. Aspek kemampuan bertanya pada siklus pertama 64% dan pada siklus
kedua 76%. Aspek kemampuan menjawab pertanyaan dalam siklus pertama 60%
dan siklus kedua 80%, aspek kerjasama dalam kelompok siklus pertama 68% dan
pada siklus kedua mengalami peningkatan 88%, dan aspek partisipasi pada siklus
pertama 72% dan meningkat menjadi 84%.
Demikian juga nilai prestasi yang dicapai oleh setiap siswa pada waktu
mengadakan ulangan ada peningkatan setiap siklus dan indikator keberhasilan
telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat di lihat dari nilai rata-
rata kelas yang telah dicapai siswa setiap siklus dan berapa orang yang telah
mencapai nilai KKM. Pada kondisi awal nilai rata-rata prestasi siswa adalah 60.4,
siswa yang mencapai KKM 7 orang (28%), pada siklus I 66.6, siswa yang
mencapai KKM 11 0rang (44%). Dan pada siklus II mencapai 75.8, siswa yang
mencapai KKM 20 orang (80%) (Lampiran Tabel 21)
Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas terlihat peningkatan
keterlibatan dan prestasi belajar IPS melalui pendekatan kontekstual. Hal ini
ditandai dengan naiknya nilai rata-rata siswa dengan persentase keterlibatan siswa
setiap siklus. Dengan demikian, hasil penelitian ini membuktikan hipotesis yang
dirumuskan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan
prestasi belajar IPS di kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta (Tabel 6-7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 6 Jumlah Keterlibatan Siswa
Keterlibatan
Siswa
Kondisi Awal Siklus I Siklus II Peningkatan
keterlibatan
dari setiap
siklus
Bertanya 9 orang (36%) 16 orang
(64%)
19 orang
(76%)
40%
Menjawab 7 orang (28%) 15 orang
(60%)
20 orang
(80%)
52%
Kerjasama 13 orang (
52%)
17 orang
(68%)
22 orang
(80%)
36%
Partisipasi 12 orang
(48%)
18 orang
(72%)
21 orang
(84%)
36%
Tabel 7
Jumlah persentase ketuntasan prestasi
Jumlah siswa yang tuntas Persentase tuntas Kondisi Awal 7 orang 28% Hasil Ulangan Siklus I 11 orang 44% Hasil ulangan Siklus II 20 orang 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 25 orang siswa
di kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011, dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan siswa setiap hari.
2. Penggunaan pendekatan kontekstual terbukti dapat meningkatkan keterlibatan
dan prestasi belajar IPS di kelas IV SD Kanisius SengkanYogyakarta Tahun
Ajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil pengamatan dan
hasil ulangan setiap siklus, siswa terlihat antusias dan senang dalam
melaksanakan tugas yang diberikan. Selain itu, siswa juga terdorong untuk
lebih bebas dan berani bertanya, menjawab pertanyaan, mampu bekerjasama
dan berpartisipasi dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas.
3. Pengunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS membantu siswa
untuk lebih berani mengeluarkan ide atau pendapat dalam diskusi kelompok,
belajar bekerjasama, dan belajar menghargai pendapat teman. Serta
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat
kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan dan prestasi belajar
IPS siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan pada kondisi awal berkategori kurang.
Keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada siklus pertama berkategori cukup.
Keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada siklus kedua melalui pendekatan
kontekstual berkategori tinggi. Dari hasil analisis ditemukan bahwa ada perbedaan
keterlibatan dan prestasi pada pembelajaran IPS setiap siklus setelah
menggunakan pendekatan kontekstual.
Bagi guru IPS, yang menggunakan pendekatan kontekstual perlu
mempertimbangkan beberapa aspek yang akan diamati dalam keterlibatan siswa.
Beberapa aspek keterlibatan siswa yaitu, bertanya, menjawab, kerjasama dan
partisipasi dalam kelompok. Selain itu, guru harus mampu memberi motivasi agar
siswa tertarik dan terlibat untuk belajar IPS di dalam kelas. Salah satu cara adalah
melalui pendekatan kontekstual. Hal ini terbukti setelah peneliti melakukan
penelitian di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Selain motivasi dan pendekatan
yang digunakan guru hendaknya ada waktu khusus dan lebih banyak untuk
melibatkan siswa setiap mata pelajaran dan memberi ulangan kepada siswa untuk
mengukur prestasi siswa sebagai hasil belajar.
Selain itu, guru berperan meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar
IPS. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan tentang
pendekatan kontekstual agar siswa semakin mampu terlibat dan dapat mencapai
prestasi belajar IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Siswa perlu dibiasakan untuk berlatih untuk terlibat sehingga dapat
menuangkan gagasan, berani berbicara di hadapan orang banyak, belajar untuk
kritis, dan belajar untuk bekerjasama dengan orang lain dan mampu berperan
secara aktif. Hal ini memacu siswa untuk lebih kreatif dan aktif dalam belajar IPS
sehingga tidak mengalami kesulitan khususnya bila ada diskusi bersama di kelas
dan prestasi belajar semakin meningkat. Siswa yang masih kurang terlibat dan
kurang berprestasi dalam belajar IPS perlu mendapat perhatian yang lebih,
misalnya melakukan pendampingan kepada mereka. Apabila siswa terlibat hanya
sekedar untuk kerja kelompok ataupun diskusi hendaknya tujuan keterlibatan ini
menjadi suatu kebutuhan untuk mengembangkan diri untuk menuangkan
gagasannya serta keberanian untuk menyampaikan gagasannya kepada orang lain.
C. Saran
Berdasarakan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti memberikan saran
yang kiranya bermanfaat bagi peneliti kelas IV SD Kanisius Sengkan dan peneliti
lainnya.
1. Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan kontekstual dalam pelajaran
IPS, hal ini sangat membantu siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran, yang mana siswa dilatih untuk berani bertanya, berani
menjawab pertanyaan, mampu bekerja sama, serta mendorong siswa untuk
mampu berpartisipasi, terutama pada saat diskusi kelompok. Disamping itu
juga guru perlu menggunakan media gambar dan atlas sebagai sarana sumber
belajar sehingga siswa dengan mudah mengkaitkan materi yang dipelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mampu mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian hasil prestasi dalam belajar IPS dapat semakin meningkat.
2. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran IPS tidak hanya berupa
buku paket tetapi juga memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai
sumber belajar., untuk itu disarankan agar guru hendaknya memanfaatkan
lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar sehingga siswa dengan
mudah memahami materi yang dipelajari dan mampu mendorong siswa untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Budi Santoso Purbayu. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Exel & SPSS . Yogyakarta: ANDI
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu IPS. Bandung: Alumni Damyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Dirjen Diknasmen. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning). Jakarta: Depdiknas
Jhon, Echols.1995. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Muijs, Daniel, dkk. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Oemar Hamalik. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Alumni Kasbolah Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negri Malang. Latuheru, John. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Muslich Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nana Sudjana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar baru Algensindo. Nani Rosdijati. 2010. Panduan Pakem IPS SD Mengajar IPS dengan Aktif,
kreatif, efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya
Poerwardarminto. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Puji Purnomo. 2003. Pendekatan Kontekstual. Makalah Kuliah PGSD Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
_________ 2005. Belajar Aktif. Bahan Lokakarya Guru SD Kelas I – VI Yayasan
St. Dominikus, Cirebon.
Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada
Solihatin Etin. 2005. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS .
Jakarta: Bumi Aksara.
Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Wali
Tahalele, J.F. 1978. Cara Mengajar dengan Hasil Yang Baik. Bandung: CV
Diponegoro Tanlain, Wens. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Modul Mata Kuliah.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. _________ UUSPN. 1992. Jakarta: Sinar Grafika. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Winardi, P. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen. Yatim Riyanto, H. 2008. Paradigma Baru Pemelajaran. Surabaya. Kencana
Prenada Media Group Zainuddin, H.R.L. 1984. Pusat Sumber Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 8
SILABUS
Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas IV Satuan Pendidikan :SD Kanisius Sengkan
Hari/Tanggal/Pertemuan Ke : Juli 2010 Kelas / Semester :IV / 1 Unit / Tema :Kenampakan Alam dan Keanekaragaman Sosial Budaya Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan propinsi
Cabang
IPS
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Sumber Belajar
Sejarah
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman
Macam-macam Kenampakan alam
Pertemuan I - Mengidentifikasi
kenampakan alam dan menjelaskan pengertian macam-macam kenampakan alam.
- Menyebutkan manfaat kenampakan alam dan akibat peristiwa alam.
1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam kenampakan
3. Siswa dapat menyebutkan kenampakan alam pada salah satu propinsi dengan
Tes tertulis - Sarwiyanto. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Kanisius.
- Media Gambar Atlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Geografi
Sejarah
sosial dan budaya
Pengaruh kenampakan alam terhadap keragaman sosila budaya masyarakat
- Mengidentifikasi kenampakan alam yang ada di setiap propinsi dengan menggunakan atlas
Pertemuan II - Mengidentifikasi
Keanekaragaman sosial budaya yang ada di setiap propinsi Melalui gambar dan atlas Mengidentifikasi keragaman sosial budaya yang ada di Jawa Tengah
- Siswa ulangan Pertemuan III
- Mengdentifikasi kenampakan alam yang ada di lingkungan siswa melalui gambar
- Mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di daerah siswa
melihat atlas 4. Siswa dapat
menjelaskan manfaat kenampakan alam dan peristiwa alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
- Menyebutkan cara menghargai keragaman sosial budaya.
- Menjelaskan pengaruh kenampakan alam terhadap keanekaragaman sosial budaya.
- ulangan (bentuk soal pilihan ganda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRETES Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Mata Pelajaran : IPS terpadu Hari/Tanggal : Selasa 27 Juli 2010 Kelas/Semester : IV/I Cabang IPS Terkait : Sejarah, Geografi Unit/Tema : Kenampakan Alam dan
Keanekaragaman Sosial Budaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 jp)
I. Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kotadari propinsi
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten /kota propinsi serta hubunganya dengan sosial budaya
III. Indikator 1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam
melalui gambar 2. Siswa dapat menyebutkan pengertian manfaat dan akibat dari kenampakan
alam dan peristiwa 3. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada
pada gambar IV. Materi Pokok
Kenampakan Alam dan Keanekaragaman sosial Budaya V. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal 1. Salam 2. Apersepsi 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti 1. Membagi siswa dalam kelompok besar 5-6 orang 2. Siswa mengidentifikasi gambar-gambar yang diberikan oleh guru 3. Siswa memprensentasikan hasil kerja kelompok 4. Siswa mengerjakan LKS Kegiatan akhir 1. Bersama siswa membuat kesimpulan 2. Refleksi
VI. Alat/Sumber Belajar Sumber Sarwiyanto. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta :
Kanisius. Media : Gamba dan Atlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Mata Pelajaran : IPS terpadu Hari/Tanggal : Kamis 29 Juli 2010 Kelas/Semester : IV/I Cabang IPS Terkait : Sejarah, Geografi Unit/Tema : Kenampakan Alam dan peristiwa alam Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 jp)
I. Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kotadari propinsi
II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten /kota propinsi serta hubunganya dengan sosial budaya
III. Indikator 1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam kenampakan alam dan peristiwa
alam 2. Siswa dapat menjelaskan manfaat dan akibat kenampakan alam dan
peristiwa alam 3. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam pada
salah satu propinsi IV. Materi Pokok
Macam-macam Kenampakan Alam V. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal 1. Salam 2. Apersepsi 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti 1. Membagi siswa dalam kelompok besar 5-6 orang 2. Siswa mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam salah satu
propinsi 3. Siswa menjelaskan macam macam dari kenampakan alam dan peristiwa
alam 4. Siswa menjelaskan manfaat kenampakan alam dan peristiwa alam 5. Siswa memprensentasikan hasil kerja kelompok 6. Siswa mengerjakan LKS Kegiatan akhir 1. Bersama siswa membuat kesimpulan 2. Refleksi
VI. Alat/Sumber Belajar Sumber Sarwiyanto. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Kanisius.
Media: Gambar dan atlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Mata Pelajaran : IPS terpadu Hari/Tanggal : Selasa 3 Agustus 2010 Kelas/Semester : IV/I Cabang IPS Terkait : Sejarah, Geografi Unit/Tema :Pengaruh Kenampakan Alam dan
Keanekaragaman Sosial dan Budaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 jp)
I. Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kotadari propinsi
II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten /kota propinsi serta hubunganya dengan sosial dan budaya.
III. Indikator 1. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya pada salah satu propinsi. 2. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial budaya yang ada di Jawa
Tengah (daerah siswa) 3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh kenampakan alam terhadap sosial dan
budaya 4. Siswa dapat menyebutkan macam-macam keanekaragaman sosial budaya
yang ada di masyarakat.
IV. Materi Pokok Pengaruh Kenampakan Alam dan Keanekaragaman Sosial Budaya
V. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal 1. Salam 2. Apersepsi 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti 1. Membagi siswa dalam kelompok besar 3-4 orang 2. Siswa mengidentifikasi keanekaragaman sosial dan budaya pada salah satu propinsi 3. Siswa mengamati gambar keanekaragaman sosial dan budaya yang
ditunjukkan guru didepan papan tulis (Pemodelan) 4. Siswa mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di
Jawa Tengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5. Siswa menjelaskan dalam kelompok pengaruh kenampakan alam terhadap keanekaragaman sosial dan budaya
6. Siswa memprensentasikan hasil kerja kelompok 7. Siswa mengerjakan LKS
Kegiatan akhir 1. Bersama siswa membuat kesimpulan 2. Refleksi
VI. Sumber Belajar Sumber Sarwiyanto. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Kanisius. Media: Gambar dan atlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Mata Pelajaran : IPS terpadu Hari/Tanggal : Kamis 19 Agustus 2010 Kelas/Semester : IV/I Cabang IPS Terkait : Sejarah, Geografi Unit/Tema : Kenampakan Alam dan
Keanekaragaman Sosial dan Budaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 jp)
I. Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kotadari propinsi
II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten /kota propinsi serta hubunganya dengan sosial dan budaya
III. Indikator 1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam yang
ada di lingkungan siswa. 2. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di
daerah (lingkungan) siswa 3. Siswa dapat menyebutkan cara menghargai keanekaragaman sosial budaya
dalam hidup bermasyarakat.
IV. Materi Pokok Kenampakan alam dan Keragaman Sosial Budaya
V. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal 1. Salam 2. Apersepsi 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari
Kegiatan Inti 1. Peneliti menunjukkan gambar kenampakan alam dan keanekargaman
sosial dan budaya (Pemodelan) 2. Membagi siswa dalam kelompok 2-3 orang setiap kelompok 3. Siswa mengidentifikasi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya
yang ada di lingkungan sekitar. 4. Siswa dapat menjelaskan cara menghargai keragaman sosial budaya
dalam kelompok 5. Siswa mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kegiatan akhir 1. Bersama siswa membuat kesimpulan 2. Siswa ulangan 3. Refleksi
VI. Sumber Belajar
Sumber Sarwiyanto.2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LEMBAR KERJA SISWA PRETES Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Hari/Tanggal : Selasa 27 Juli 2010 Kelas/Semester : IV/I Unit/ Tema : 2 / Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
I. Indikator Hasil Belajar
1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam melalui gambar
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian manfaat dan akibat dari kenampakan alam dan peristiwa alam.
3. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada pada gambar
II. Petunjuk
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat! Kegiatan belajar 1 Sebutkan jenis-jenis kenampakan alam dan peristiwa alam Identifikasi gambar sesuai dengan nomor yang sudah ditentukan!
Nama Gambar Kenampakan Alam Dan
Peristiwa Alam
Manfaat Akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kegiatan Belajar 2 Identifikasi gambar diatas sesuai dengan nomor yang sudah ditentukan!
Alat Musik Pakaian Adat Senjata
Tradisional Rumah Adat
Propinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LEMBAR KERJA SISWA I Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Hari/Tanggal : Kamis 29 Juli 2010 Kelas/Semester : IV/I Unit/ Tema : 2 / Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
I. Indikator Hasil Belajar
1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam kenampakan alam dan peristiwa alam
2. Siswa dapat menjelaskan manfaat dan akibat kenampakan alam dan peristiwa alam
3. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam salah satu propinsi
II. Petunjuk
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat! Kegiatan Belajar 1
Sebutkan pengertian:
1. Pegunungan:......................................................................................................
........................................................................................................................
2. Gunung:.............................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Dataran rendah:...............................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Pantai:................................................................................................................
...........................................................................................................................
5. Teluk:................................................................................................................
...........................................................................................................................
6. Tanjung:............................................................................................................
...........................................................................................................................
7. Ngarai:...............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kegiatan belajar 2
Nama propinsi : Kalimantan Barat
Kenampakan alam Nama kenampakan alam
1. Gunung
2. Pegunungan
3. Pantai
4. Dataran tinggi
5. Gunung merapi
6. Sungai
7. Danau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LEMBAR KERJA SISWA 2 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Hari/Tanggal : Selasa 3 Agustus 2010 Kelas/Semester : IV/I Unit/ Tema : 2 / Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
I. Indikator Hasil Belajar
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam keanekaragaman sosial budaya yang ada di masyarakat
2. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial budaya yang ada pada salah satu propinsi
3. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di daearah siswa.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh kenampakan alam terhadap sosial budaya
II. Petunjuk Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat.
Kegiatan belajar 1 No Suku Bangsa Asal Daerah Rumaha Adat
1 Alas
2 Rumah Panjang
3 Jawa Barat
4 Joglo
5 Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kegiatan belajar 2 Tulislah pada kolom dibawah ini bentuk keragaman suku dan budaya yang ada di Jawa Tengah
No Keragaman Budaya Nama
1 Senjata tradisional
2 Suku
3 Rumah adat
4 Kesenian tradisional
5 Lagu daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LEMBAR KERJA SISWA 3 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Hari/Tanggal : Kamis 19 Agustus 2010 Kelas/Semester : IV/I Unit/ Tema : 2 / Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Indikator Hasil Belajar
1. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam yang ada di lingkungan siswa.
2. Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman sosial budaya yang ada di derah siswa
3. Siswa dapat menjelaskan cara menghargai keragaman suku dan budaya di masyarakat
II. Petunjuk
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat!
Kegiatan Belajar I
Pilihlah gambar yang termasuk kenampakan alam dan peristiwa alam yang ada di daerahmu (di tulis hanya nomor saja)
Kenampakan alam Peristiwa alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kegiatan Belajar 2
Sebutkan keanekaragaman sosial budaya yang ada di daerahmu No Keragaman Budaya Nama 1 2 3 4 5 6
Kegiatan belajar 3
Jelaskan Cara-cara menghargai keragaman suku dan budaya di masyaraka!
Jawaban :......................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Kegiatan belajar 4 Sebutkan pengaruh kenampakan alam terhadap keragaman sosial budaya di masyarakat setempat!
Jawaban :.............................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 9. Keterlibatan dan Prestasi Pretes
Pretes
No Urut Bertanya Menjawab Kerja sama Partisipasi
Nilai Prestasi
1 √ √ 40 2 √ √ √ 70 3 √ √ 60 4 √ √ 70 5 √ √ 75 6 √ 55 7 √ √ 75 8 √ 55 9 55 10 √ 60 11 √ 55 12 √ √ 60 13 √ √ √ 65 14 √ √ √ 65 15 √ √ 70 16 √ 55 17 45 18 √ 65 19 √ √ 30 20 √ 60 21 √ √ 75 22 √ √ √ 65 23 √ √ √ 70 24 55 25 √ 60
Jumlah 9 7 13 12 1510 Rata-rata 60,4
Peneliti Pengamat 1 Pengamat 2
Sr. Elseriani Sr.Eufrasia Sr. Krispina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 10. Keterlibatan dan Prestasi Siklus I
Siklus 1
No Bertanya Menjawab Kerja sama Partisipasi
Nilai Prestasi
1 √ 45 2 √ √ 75 3 √ √ 65 4 √ √ 75 5 √ √ 80 6 √ √ √ 60 7 √ √ 80 8 √ √ √ 60 9 √ √ 60 10 √ √ √ 75 11 √ √ 65 12 √ √ 65 13 √ √ √ 70 14 √ √ √ √ 65 15 √ √ √ 75 16 √ √ √ 60 17 √ √ √ √ 60 18 √ √ √ 70 19 √ √ √ 55 20 √ √ √ √ 60 21 √ √ 75 22 √ √ √ √ 70 23 √ √ √ 75 24 √ 60 25 √ √ √ 65
Jumlah 16 15 17 18 1665 Rata-rata 66,6
Peneliti Pengamat 1 Pengamat 2
Sr. Elseriani Sr.Eufrasia Sr. Krispina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 11. Keterlibatan dan Prestasi Siklus II
Siklus II No
Urut Bertanya MenjawabKerja sama Partisipasi
Nilai Prestasi
1 √ √ √ √
60
2 √ √ √ √
65
3 √ √ √ √
85
4 √ √
70
5 √
√ √ √
80
6 √
70
7 √ √ √
90
8 √ √ √ √
60
9 √ √ √ √
70
10 √
70
11 √ √ √
90
12 √
√ 65
13 √ √ √ √
90
14 √ √ √ √
80
15 √ √ √ √
80
16 √ √ √
80
17 √ √
√ 66
18 √ √ √
80
19 √ √
70
20 √ √ √ √
75
21 √ √ √ √
80
22 √ √ √ √
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
23 √ √ √ √
80
24 √ √ √ √
80
25 √ √ √
80 Jumlah 19 20 22 21 1896 Rata-rata 75,84
Peneliti Pengamat 1 Pengamat 2
Sr. Elseriani Sr.Eufrasia Sr. Krispina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 12 Perbandingan Keterlibatan Pretes dan Siklus I
Dengan Perbandingan Prestasi pada Pretes dan Siklus I
Keadaan awal SIKLUS 1 Pretes
Siklus 1
No Urut B1 M1 K1 P1 B2 M2 K2 P2 1 √ √ √ 40 45 2 √ √ √ √ √ 70 75 3 √ √ √ √ 60 65 4 √ √ √ √ 70 75 5 √ √ √ √ 75 80 6 √ √ √ √ 55 60 7 √ √ √ √ 75 80 8 √ √ √ √ 55 60 9 √ √ 55 60 10 √ √ √ √ 60 75 11 √ √ √ 55 65 12 √ √ √ √ 60 65 13 √ √ √ √ √ √ 65 70 14 √ √ √ √ √ √ √ 65 65 15 √ √ √ √ √ 70 75 16 √ √ √ √ 55 60 17 √ √ √ √ 45 60 18 √ √ √ √ 65 70 19 √ √ √ √ √ 30 55 20 √ √ √ √ √ 60 60 21 √ √ √ √ 75 75 22 √ √ √ √ √ √ √ 65 70 23 √ √ √ √ √ √ 70 75 24 √ 55 60
25 √ √ √ √ 60 65
9 7 13 12 16 15 17 18 1510 1665
36% 28% 52% 48% 64% 60% 68%72% 60,4 66,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 13 Perbandingan Keterlibatan Pretes dan Siklus II
Dengan Perbandingan Prestasi Pretes dan Siklus II
Pretes Siklus II Pretes Siklus II
No Urut B1 M1 K1 P1 B3 M3 K3 P3
1 √ √ √ √ √ √
40 60
2 √ √ √ √ √ √ √
70 65
3 √ √ √ √ √ √
60 85
4 √ √ √ √
70 70
5 √ √ √
√ √ √
75 80
6 √ √
55 70
7 √ √ √ √ √
75 90
8 √ √ √ √ √
55 60
9 √ √ √ √
55 70
10 √ √
60 70
11 √ √
√ √
55 90
12 √ √ √
√ 60 65
13 √ √ √ √ √ √ √
65 90
14 √ √ √ √ √ √ √
65 80
15 √ √ √ √ √ √
70 80
16 √ √ √ √
55 80
17 √ √
√ 45 66
18 √ √ √ √
65 80
19 √ √ √ √
30 70
20 √ √ √ √ √
60 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
21 √ √ √ √ √ √
75 80
22 √ √ √ √ √ √ √
65 80
23 √ √ √ √ √ √ √
70 80
24 √ √ √ √
55 80
25 √ √ √ √
60 80 9 7 13 12 19 20 22 21 1510 1896
36%
28%
52%
48%
76%
80% 88%
84% 60,4 75,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 14 Perbandingan Keterlibatan Siklus I dan Siklus II
Perbandingan Prestasi Siklus I dan Siklus II No
Urut SIKLUS 1
SIKLUS II
Siklus I Siklus II
B2 M2
K2 P2 B3 M3
K3 P3
1 √
√ √ √ √ 45 60
2 √ √
√ √ √ √ 75 65
3 √ √
√ √ √ √ 65 85
4 √ √
√ √ 75 70
5 √ √
√ √
√ √ 80 80
6 √ √ √
√ 60 70
7 √ √
√ √ √ 80 90
8 √ √ √
√ √ √ √ 60 60
9 √ √
√ √ √ √ 60 70
10 √ √ √
√ 75 70
11 √ √
√
√ √ 65 90
12 √ √
√ √ 65 65
13 √ √ √
√ √ √ √ 70 90
14 √ √ √ √
√ √ √ √ 65 80
15 √ √ √
√ √ √ √ 75 80
16 √ √ √ √
√ √ 60 80
17 √ √ √ √
√ √ √ 60 66
18 √ √ √ √
√ √ 70 80
19 √ √ √
√ √ 55 70
20 √ √ √ √
√ √ √ √ 60 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
21 √ √
√ √ √ √ 75 80
22 √ √ √ √
√ √ √ √ 70 80
23 √ √ √
√ √ √ √ 75 80
24 √ √
√ √ √ √ 60 80
25 √ √
√ √ √ 65 80
16 15 17 18 19 20 22 21 1665 1896 64
% 60%
68%
72%
76%
80%
88%
84% 66,6 75,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 15 Perbandingan Keterlibatan Pretes, Siklus I dan Siklus II
Pretest Siklus I Siklus II
No Urut B M K P B2 M2
K2 P2 B3 M3 K3 P3
1 √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
√ √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ √ √
√
13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √ √
√
18 √ √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √
25 √ √ √ √
√ √ √
Jumlah 9 7 13 12 16 15 17 18 19 20 22 21
Tabel 16 Prebandingan Nilai Prestasi pretes, Siklus I dan Siklus II
No urut Nilai Pretes Nilai Siklus 1 Nilai Siklus2 1 40 45 60 2 70 75 65 3 60 65 85 4 70 75 70 5 75 80 80 6 55 60 70 7 75 80 90 8 55 60 60 9 55 60 70 10 60 75 70 11 55 65 90 12 60 65 65 13 65 70 90 14 65 65 80 15 70 75 80 16 55 60 80 17 45 60 66 18 65 70 80 19 30 55 70 20 60 60 75 21 75 75 80 22 65 70 80 23 70 75 80 24 55 60 80 25 60 65 80
Jumlah 1510 1665 1896 60,4 66,6 75,84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 17 Hasil Ketuntasan Keterlibatan Siswa
Pretes, Siklus I dan Siklus II
Pretest Siklus I Siklus II
No Urut B M K P B2 M2
K2 P2 B3 M3 K3 P3
1 √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
√ √ √
6 √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ √ √
√
13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √ √
√
18 √ √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √
25 √ √ √ √
√ √ √
Jumlah 9 7 13 12 16 15 17 18 19 20 22 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 18 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Pretes
No urut Pretes Tuntas/Tidak Tuntas 1 40 Tidak Tuntas 2 70 Tuntas 3 60 Tidak Tuntas 4 70 Tuntas 5 75 Tuntas 6 55 Tidak Tuntas 7 75 Tuntas 8 55 Tidak Tuntas 9 55 Tidak Tuntas 10 60 Tidak Tuntas 11 55 Tidak Tuntas 12 60 Tidak Tuntas 13 65 Tidak Tuntas 14 65 Tidak Tuntas 15 70 Tuntas 16 55 Tidak Tuntas 17 45 Tidak Tuntas 18 65 Tidak Tuntas 19 30 Tidak Tuntas 20 60 Tidak Tuntas 21 75 Tuntas 22 65 Tidak Tuntas 23 70 Tuntas 24 55 Tidak Tuntas 25 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1510 Tidak Tuntas Rata-rata 60,4 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 19. Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus I
No urut Siklus 1 Tuntaas /Tidak Tuntas 1 45 Tidak Tuntas 2 75 Tuntas 3 65 Tidak Tuntas 4 75 Tuntas 5 80 Tuntas 6 60 Tidak Tuntas 7 80 Tuntas 8 60 Tidak Tuntas 9 60 Tidak Tuntas 10 75 Tuntas 11 65 Tidak Tuntas 12 65 Tidak Tuntas 13 70 Tuntas 14 65 Tidak Tuntas 15 75 Tuntas 16 60 Tidak Tuntas 17 60 Tidak Tuntas 18 70 Tuntas 19 55 Tidak Tuntas 20 60 Tidak Tuntas 21 75 Tuntas 22 70 Tuntas 23 75 Tuntas 24 60 Tidak Tuntas 25 65 Tidak Tuntas
Jumlah 1665 Tidak Tuntas Rata-rata 66,6 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 20. Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus II
No urut Siklus2 Tuntas/Tidak Tuntas
1 60 Tidak Tuntas 2 65 Tidak Tuntas 3 85 Tuntas 4 70 Tuntas 5 80 Tuntas 6 70 Tuntas 7 90 Tuntas 8 60 Tidak Tuntas 9 70 Tuntas 10 70 Tuntas 11 90 Tuntas 12 65 Tidak Tuntas 13 90 Tuntas 14 80 Tuntas 15 80 Tuntas 16 80 Tuntas 17 66 Tidak Tuntas 18 80 Tuntas 19 70 Tuntas 20 75 Tuntas 21 80 Tuntas 22 80 Tuntas 23 80 Tuntas 24 80 Tuntas 25 80 Tuntas
Jumlah 1896 Rata-rata 75,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 21.Total Ketuntasan
No urut
Sebelum tindakan Pretes
Sesudah tindakan Nilai siklus 1
Nilai siklus2 Ketuntasan Ya Tidak Ketuntasan Ya Tidak Ketuntasan Ya Tidak
1 40 - √ 45 - √ 60 - √ 2 70 √ - 75 √ - 65 - √ 3 60 - - 65 √ - 85 √ - 4 70 √ - 75 √ - 70 √ - 5 75 √ - 80 √ - 80 √ -
6 55 - √ 60 - √ 70 √ -
7 75 √ 80 √ - 90 √ -
8 55 - √ 60 - √ 60 - √ 9 55 - √ 60 - √ 70 √ -
10 60 - √ 75 √ - 70 √ -
11 55 - √ 65 √ - 90 √ -
12 60 √ 65 √ - 65 - √ 13 65 √ - 70 √ - 90 √ -
14 65 √ - 65 √ - 80 √ -
15 70 √ - 75 √ - 80 √ -
16 55 - √ 60 - √ 80 √ -
17 45 - √ 60 - √ 66 - √ 18 65 √ - 70 √ 80 √ -
19 30 - √ 55 - √ 70 √ -
20 60 - √ 60 - √ 75 √ -
21 75 √ - 75 √ - 80 √ -
22 65 √ - 70 √ - 80 √ -
23 70 √ - 75 √ - 80 √ -
24 55 - √ 60 - √ 80 √ -
25 60 - √ 65 - √ 80 √ -
Jumlah 1510 11 14 1665 15 10 1896 - - Rata-rata 60,4
66,6 75,84
20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 22 TABEL R
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf
Signifikan 5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 4 5 6 7 8 9 8
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26
0.997 0.950 0.878
0.811 0.754 0.707 0.688 0.632
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.497 0.482 0.488 0.456 0.444
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388
0.999 0.990 0.959
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
0.735 0.708 0.684 0.661 0.541
0.623 0.606 0.590 0.575 0.581
0.549 0.537 0.526 0.115 0.505 0.496
27 28 29
30 31 32 33 34
35 36 37 38 39
40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50
0.381 0.374 0.387
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
0.334 0.328 0.325 0.320 0.318
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.487 0.478 0.470
0.483 0.456 0.449 0.442 0.436
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
0.380 0.378 0.372 0.368 0.364 0.351
55 60 65
70 75 80 85 90
95 100 125 150 175
200 300 400 500 600
700 800 900 1000
0.266 0.254 0.244
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.074 0.070 0.065 0.062
0.345 0.330 0.317
0.306 0.296 0.288 0.278 0.270
0.263 0.256 0.230 0.210 0.294
0.181 0.148 0.128 0.155 0.105
0.097 0.091 0.086 0.081
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 23. Uji Validitas 1
No urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
7 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
9 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0
10 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
12 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
14 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
15 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
16 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
17 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0
18 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
25 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
0,637 0,677 0,637 0,322 0,418 0,46 0,472 0,637 0,584 0,677 0,637 0,395 0,613
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Urut 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
2 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 10
3 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
7 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 12
8 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
9 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 12
10 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 17
11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 14
13 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17
14 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
15 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 14
16 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 9
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 14
18 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 11
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
20 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23
22 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
24 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9
25 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 8
0,445 0,37 0,613 0,57 0,672 0,672 0,613 0,637 0,325 0,308 0,46 0,472
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 24. Uji Validitas 2
No urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
3 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0
4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0
7 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
8 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
9 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0
10 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
13 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
21 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0,47 0,37 0,56 0,5 0,42 0,5 0,38 0,6 0,58 0,36 0,5 0,37 0,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No Urut 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jlh
1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 10
2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19
3 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 14
4 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 19
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 12
7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19
8 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 13
9 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 14
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
11 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5
12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20
13 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 14
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 21
15 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 20
16 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 16
17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 21
18 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 13
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19
21 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
24 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 16
25 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3
0,49 0,45 0,47 0,49 0,51 0,5 0,41 0,48 0,58 0,21 0,62 0,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 25. Validitas Prestasi Siswa Sebelum Tindakan
No Item Nilai korelasi (r)
Nilai r tabel (n=25, α=5%)
Keterangan Kesimpulan
Item no 1 0,637
0,396
r positif, r hitung > r tabel
Valid
Item no 2 0,677
r positif r hitung > r tabel
valid
Item no 3 0,637
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 4 0,322
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 5 0,418
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 6 0,46
r negative r hitung > r tabel
Valid
Item no 7 0,472
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 8 0,637
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 9 0,584
r negatif r hitung < r tabel
Valid
Item no 10
0,677
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 11
0,637
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 12
0,395
r positif r hitung> rtabel
Tidak valid
Item no 13
0,613
r positif r hitung > r tabel
valid
Item no 14
0,445
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 15
0,37
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Item no 16
0,613
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 17
0,57
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 18
0,672
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 19
0,672
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 20
0,613
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 21
0,637
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 22
0,325
0,396
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 23
0,308
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 24
0,46
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 25
0,472
r positif r hitung > r tabel
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 26. Validitas Prestasi sesudah tindakan
No Item Nilai korelasi (r)
Nilai r tabel (n=25, α=5%)
Keterangan Kesimpulan
Item no 1 0,468
0,396
r positif, r hitung > r tabel
Valid
Item no 2 0,366
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 3 0,562
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 4 0,472
r positif r hitung > r tabel
valid
Item no 5 0,422
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 6 0,503
r negative r hitung > r tabel
Valid
Item no 7 0,381
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 8 0,554
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 9 0,575
r negatif r hitung < r tabel
Valid
Item no 10 0,361
r positif r hitung < r tabel
Tidak valid
Item no 11 0,518
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 12 0,373
r positif r hitung> rtabel
Tidak valid
Item no 13 0,621
r positif r hitung > r tabel
valid
Item no 14 0,492
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 15 0,452
r positif r hitung > r tabel
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Item no 16 0,468
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 17 0,485
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 18 0,508
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 19 0,472
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 20 0,411
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 21 0,475
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 22 0,575
0,396
r positif r hitung > r tabel
Valid
Item no 23 0,213
r positif r hitung > r tabel
Tidak valid
Item no 24 0,62
r positif r hitung < r tabel
Valid
Item no 25 0,492
r positif r hitung > r tabel
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 27. Daftar Perhitungan Reabilitas
Soal Kenampakan Alam dan Keanekaragaman Sosial Budaya
No Urut X Y X² Y² XY
1 2 10 4 100 20 2 10 19 100 361 190 3 20 14 400 196 280 4 23 19 529 361 437 5 25 23 625 529 575 6 4 12 16 144 48 7 12 19 144 361 228 8 19 13 361 169 247 9 12 14 144 196 168 10 17 21 289 441 357 11 3 5 9 25 15 12 14 20 196 400 280 13 17 14 289 196 238 14 18 21 324 441 378 15 14 20 196 400 280 16 9 16 81 256 144 17 14 21 196 441 294 18 11 13 121 169 143 19 23 24 529 576 552 20 20 19 400 361 380 21 23 19 529 361 437 22 16 20 256 400 320 23 23 25 529 625 575 24 9 16 81 256 81 25 8 3 64 9 24 N ∑X=366 ∑y=420 ∑X²=6412 ∑Y²=7774 ∑X=6691
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
. .
. . ²
√ .
√
.
.
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SOAL ULANGAN
Soal sebelum tindakan
Nama : Kelas :
NO : Hari/tanggal
Berilah tanda (X) pada huruf a,b,c dan d untuk jawaban yang paling benar. 1. Keadaan permukaan bumi disebut......
a. Kenampakan alam c. Gejala alam
b. Bencana alam d. Peristiwa alam
2. Salah satu contoh kenampakan alam di bawah ini..................
a. Hutan c. Jalan
b. Gunung d. Matahari
3. Sungai terpanjang di Indonesia adalah sungai ......
a. Sungai Buatan c. Sungai Musi
b. Sungai Kampar d. Sungai Asahan
4. Pertanian, peternakan, perkebunan, perumahan dan industri biasanya
dimanfaatkan manusia yang berada di ....................
a. Pulau c. Pantai
b. Pegunungan d. Dataran rendah
5. Laut yang menjorok kedaratan disebut......
a. Teluk c. Semenanjung
b. Sungai d. Tanjung
6. Salah satu manfaat pantai selain tempat wisata dapat digunakan
untuk...................
a. Tempat tinggal c. Perkebunan
b. Perikanan d. Perindustrian
7. Di bawah ini yang termasuk peristiwa alam, kecuali adalah......
a. Banjir c. Gerhana matahari
b. Sunami d. Gunung meletus
8. Salah satu penyebab banjir adalah.................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
a. Pengaruh iklim c. Terlalu banyak sumur
b. Terlalu banyak air d. Penebangan hutan sembarangan
9. Tanah longsor sering terjadi di daerah......
a. Pegunungan c. Sungai
b. Dataran rendah b. Pantai
10. Gelombang sunami terjadi karena ..........yang terjadi di bawah laut.
a. Goncangan c. Gempa bumi
b. Angin d. Banjir
11. Contoh perilaku yang menjaga lingkungan adalah......
a. Menebang pohon secara liar
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Membuang sampah sembarangan
d. Membuang limbah pabrik di sungai
12. Sungai Bengawan Solo ada di propinsi.............................
a. Jawa Timur c. Jawa tengah
b. Sumatera. d. Papua
13. Gunung berapi yang terdapat di perbatasan Jawa Tengah dan DIY adalah ......
a. Telomoyo c. Rogojembangan
b. Muria d. Merapi
14. Pantai yang terkenal di daerah yoyakarta adalah..................
a. Pantai Parangtritis c. Pantai Cermin
b. Pantai Carita d. Pantai Nirwana
15. Salah satu cara menghargai keragaman budaya adalah ......
a. Menyumbangkan diri untuk budaya lain
b. Tidak meremehkan budaya orang lain
c. Ikut budaya lain
b. Masuk dalam budaya orang lain
16. Yang termasuk suku dari propinsi Aceh adalah.........................
a. Jawa c. Alas
b. Batak d. Rote
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
17. Rumah adat Sumatera Barat disebut........................
a. Rumah Panjang c. Joglo
b. Rumah Pewaris d. Rumah Gadang
18. Alat musik yang terkenal dari propinsi Jawa Tengah adalah ......
a. Gamelan c. Angklung
b. Kolintang d. Gitar
19. Senjata tradisional dari daerah papua yang paling terkenal adalah.............
a. Pisau Belati c. Mandau
b. Keris d. Golok
20. Salah satu penyebab keragaman budaya dibawah ini adalah.....
a. Terlalu banyak kekayaan alam
b. Agama
c. Banyak pedagang luar yang datang
b. Pengaruh budaya asing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Soal sesudah tindakan
Nama : Kelas :
NO : Hari/tanggal
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat!
1. Gelombang sunami terjadi karena ..........di bawah laut.
a. Goncangan c. Gempa bumi
b. Angin d. Banjir
2. Contoh perilaku yang menjaga lingkungan adalah......
a. Menebang pohon secara liar
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Membuang sampah sembarangan
d. Membuang limbah pabrik di sungai
3. Sungai Bengawan Solo ada di propinsi.............................
a. Jawa Timur c. Sumatera
b. Jawa tengah d. Papua
4. Gunung berapi yang terdapat di perbatasan Jawa Tengah dan DIY adalah ....
a. Telomoyo c. Rogojembangan
b. Muria d. Merapi
5 . Pantai yang terkenal di daerah yoyakarta adalah..................
a. Pantai Parangtritis c. Pantai Cermin
b. Pantai Carita d. Pantai Nirwana
6. Keadaan permukaan bumi disebut......
a. Bencana alam c. Gejala alam
b. Kenampakan alam d. Kenampakan alam
7. Penduduk yang beragama Budha berdoa di….
a. Mesjid c. Wihara
b. Gereja d. Pura
8. Semangat gotong royong yang sudah mulai luntur di daerah…
a. Dataran tendah c. Desa
b. Dataran tinggi d. Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
9. Daerah pegunungan yang gundul biasanya rawan …
a. Banjir c. Angin topan
b. tanah longsor d. Gempa bumi
10. Keindahan tembang karang dapat kita temukan di ….
a. Danau c. Sungai
b. Laut d. Gua
11. Salah satu lagu daerah Kalimantan Selatan yang paling terkenal adalah…
a. Sipatukahan c. Ampar-ampar pisang
b. Bubuy bulan d. Soleram
12. Tari tortor berasal dari daerah…..............................
a. Sumatera Barat c. Maluku
b. Aceh d. Sumatera Utara
13. Salah satu penyebab keragaman suku dan budaya adalah…
a. Adasnya wisata c. Kekayaan alam
b. Industri d. Agama
14. Wayang kulit berasal dari daerah…
a. Jawa Timur c. Jawa Tengah
b. Bali d. Jambi
15. Pada umumnya mayoritas suku di Kalimantan adalah…
a. Batak c. Jawa
b. Dayak d. Ambon
16. Nama rumah adat dari daerah Papua adalah…
a. Honai c. Rumah gadang
b. Joglo d. Lamin
17. Salah satu upacara adat di bawah ini adalah …
a. Perkawinan c. Kumpulan raja-raja
b. Pertemuan d. Gotong royong
18. Gudeg adalah makanan khas dari daerah…
a. Jawa Timur c. Jawa Tengah
b. Jawa Barat d. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
19. Persatuan dan kesatuan timbul dari ….
a. Rasa egois
b. Memikirkan suku bangsa sendiri
c. Saling menghormati dan menghargai
d. Perasaan curiga terhadap orang lain
20. Acara sunatan adalah salah satu budaya dari …
a. Jawa c. Sulawesi Utara
b. Bali d. Banjarmasin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kunci jawaban
Sebelum Tindakan dan Sesudah Tindakan
No Sebelum Tindakan
Sesudah Tindakan
1 A A
2 B B
3 C B
4 D D
5 A A
6 B B
7 C C
8 D D
9 A A
10 A B
11 B C
12 C D
13 D D
14 A B
15 B B
16 C A
17 D A
18 A C
19 A C
20 B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pretes
Peneliti Menyampaikan materi Kenampakan alam dan peristiwa alam
Siswa menyampaikan ide dalam kelompok Siswa menjawab pertanyaan teman
Siswa menulis hasil diskusi Siswa mempresentasikan hasil kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Siklus I
Peneliti menyampaikan materi pelajaran
Siswa mengamati gambar dikelompok masing-masing
Siswa berdiskusi dalam kelompok Siswa menjawab pertanyaan dari LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Siklus II
Siswa mengidentifikasi gambar Siswa menggunakan atlas
Siswa menarik kesimpulan dari gambar yang telah diamati
Peneliti memberikan refleksi kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Elisabet Elseriani Sinaga dilahirkan di Tigarunggu tanggal
22 Februari 1979. Anak Pertama dari empat bersaudara ini
mengawali pendidikan formalnya pada tahun 1986 di SDN
Tigarunggu. Setelah tamat SD, pada tahun 1992 ia melanjutkan pendidikan di
SMPN Tigarunggu. Pada tahun 1995, ia melanjutkan pendidikan di SMUN
Tigarunggu. Berkat panggilan Tuhan ia memulai hidup membiara dengan masuk
di kongregasi FCJM pada tahun 2000 dan mengikrarkan kaul perdana pada tahun
2003 dan bertugas di Air Molek (Riau). Pada tahun 2004 mengajar TK Asisi Di
Balige Toba-Samosir. Pada tahun 2005, ia melanjutkan studi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Setelah selesai D-2, pada tahun 2007 lanjut S-1. Pada tahun 2008 Cuti
persiapan Kaul Kekal. Dan pada tahun 2009 Kaul kekal dan melanjutkan studi S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Untuk memperoleh gelar sarjana, ia menulis skripsi dengan judul” Meningkatkan
Keterlibatan dan Prestasi Belajar IPS melalui Pendekatan Kontekstual pada siswa
kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun Ajaran 2010/2011”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI