120
UJI TOKSISITAS AKUT INFUSA BIJI ALPUKAT Persea americana Mill. PADA MENCIT GALUR SWISS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Betzylia Wahyuningsih NIM : 118114109 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

  • Upload
    ngongoc

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

UJI TOKSISITAS AKUT INFUSA BIJI ALPUKAT Persea americana Mill.

PADA MENCIT GALUR SWISS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Betzylia Wahyuningsih

NIM : 118114109

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

i

UJI TOKSISITAS AKUT INFUSA BIJI ALPUKAT Persea americana Mill.

PADA MENCIT GALUR SWISS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Betzylia Wahyuningsih

NIM : 118114109

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu :

Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.

(Amsal 24 : 14)

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus, pribadi yang selalu memberikan masa depan yang mendatangkan KEBAIKAN,

Keluarga, terkhusus Ayah Wasidi, Bunda Minarti dan Kakak Yulia Arianingsih yang selalu mendoakan dan mendukung

dengan ketulusan dan kasih,

Sahabat-sahabatku yang Tuhan sediakan untuk menguatkan dan memberi motivasi dikala butuh sandaran,

Teman-teman yang mengisi hari-hari selama perkuliahan,

Serta almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas karunia

dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Uji Toksisitas Akut Infusa Biji Alpukat Persea americana

Mill. pada Mencit Galur Swiss”. Skripsi ini merupakan karya ilmiah penulis untuk

memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi

ini banyak pihak-pihak yang telah membantu dan melancarkan penyelesaian skripsi

ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. selaku Pembimbing Utama yang

benar-benar membimbing dan lebih dari sekedar ‘pembimbing’ tetapi

mengajarkan banyak hal dan mengarahkan untuk perbaikan selama

pelaksanaan dan penulisan skripsi.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Pembimbing Pendamping yang

benar-benar membimbing dan lebih dari sekedar ‘pembimbing’ tetapi

mengajarkan banyak hal dan mengarahkan untuk perbaikan selama

pelaksanaan dan penulisan skripsi.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji Skripsi atas

segala bantuan dan masukan demi perbaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

viii

5. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji Skripsi atas

segala bantuan dan masukan demi perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam

penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian ini.

7. Bapak Heru Purwanto dan Bapak Supardjiman selaku Laboran Farmakologi

dan Toksikologi, Bapak Kayatno selaku Laboran Biokimia, Bapak Wagiran

selaku Laboran Farmakognosi-Fitokimia, Bapak Kunto selaku Laboran

Kimia Analisis, Bapak Ottok selaku pengelola gudang kefarmasian atas

segala bantuan selama pelaksanaan skripsi ini.

8. Bapak drh. Sugiyono, M.Sc. yang telah banyak membantu dalam

pemeriksaan dan menentukan diagnosis histopatologis organ, serta Bapak

Lilik selaku laboran Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan

UGM yang membantu dalam pembuatan preparat histopatologis.

9. Sahabat dan rekan sekerja “Tim Biji Alpukat” Levina Apriyani, Rosita

Olimpia Bagiastrasari, Agustina Iswara, Christina Desi, Trifonia Ingrid dan

Marselina Cresentia atas kerjasama, bantuan, motivasi, perjuangan, dan

kebersamaan selama penelitian dan pengerjaan skripsi ini sampai akhir.

10. Sahabat-sahabatku tersayang Rosita Olimpia Bagiastrasari, Primalova

Septiavy Estiadewi, Titis Indrawati Suryaningtyas, Levina Apriyani,

Alexander Budi Kuncoro, Albertus Juannino Prabowo atas semangat, doa,

kebersamaan dan bantuan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

ix

11. Teman-teman Farmasi angkatan 2011, khususnya FSM C dan FKK B 2011

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak

memberikan membantu, berbagi ilmu, pengalaman, kebersamaan dan

kebahagian kepada penulis.

12. Ardhita Dhani Kurniawan yang selalu memberikan semangat, dukungan,

perhatian dan kasih sayang selama pelaksanaan dan penyusunan skripsi.

13. Sabrina Handayani Tambun dan Tengku Nur Indah Sari yang membantu

dan mendukung untuk melengkapi naskah skripsi.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritik, saran, dan koreksi dari

berbagai pihak untuk menjadikan skripsi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan informasi bagi pembaca.

Yogyakarta, April 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………….. vi

PRAKATA ……………………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xiv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... xvii

INTISARI ………………………………………………………………… xix

ABSTRACT ……………………………………………………………………….. xx

BAB I PENGANTAR ……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1

1. Rumusan masalah …………………………………………….. 3

2. Keaslian penelitian …………………………………………… 4

3. Manfaat penelitian ……………………………………………. 5

B. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 5

1. Tujuan umum …………………………………………………. 5

2. Tujuan khusus ………………………………………………… 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xi

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA …………………………………….. 6

A. Persea americana Mill. …………………………………………... 6

B. Infudasi……………………………………………………………... 9

C. Toksikologi ……………………………………………………….. 9

D. Organ ……………………………………………………………... 15

1. Ginjal …………………………………………………………. 15

2. Usus ………………………………………………………….. 17

3. Limpa …………………………………………………………. 19

4. Lambung ……………………………………………………… 20

5. Jantung ………………………………………………………... 21

6. Paru-paru ……………………………………………………... 23

7. Hati …………………………………………………………… 24

E. Keterangan Empiris ………………………………………………. 27

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….. 28

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………….. 28

B. Variabel dan Definisi Operasional ……………………………….. 28

1. Variabel utama ……………………………………………….. 28

2. Variabel pengacau ……………………………………………. 28

3. Definisi operasional ………………………………………….. 29

C. Bahan Penelitian ………………………………………………….. 30

1. Bahan utama ………………………………………………….. 30

2. Bahan kimia …………………………………………………... 31

D. Alat atau Instrumen Penelitian …………………………………… 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xii

1. Alat pembuatan serbuk biji alpukat (Persea americana Mill.).. 31

2. Alat penetapan kadar air ……………………………………… 31

3. Alat pembuatan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)... 31

4. Alat uji toksisitas dan pemeriksaan histopatologik …………... 32

E. Tata Cara Penelitian …………………………………………….. 32

1. Determinasi tanaman Persea americana Mill. ……………….. 32

2. Pengumpulan bahan …………………………………………... 32

3. Pembuatan serbuk biji alpukat ………………………………... 32

4. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill. …….. 33

5. Pembuatan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) ……. 33

6. Penetapan dosis infusa Persea americana Mill. ……………… 33

7. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ……………………. 34

F. Tata Cara Analisis Hasil ………………………………………….. 36

G. Skema Alur Penelitian ………………………………………….. 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………. 38

A. Determinasi Biji Alpukat …………………………………………. 38

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Kering Biji Persea americana Mill.. 38

C. Potensi Ketoksikan Akut (LD50) …………………………………. 39

D. Pengamatan Perubahan Berat Badan Mencit ……………………. 40

E. Pengamatan Gejala-Gejala Toksik ……………………………… 43

F. Pemeriksaan Histopatologik ……………………………………… 46

G. Rangkuman Pembahasan …………………………………………. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xiii

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 65

B. Saran ……………………………………………………………… 65

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 66

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 70

BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………… 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Taksonomi P. americana Mill. …………………………… 6

Tabel II. Skrining fitokimia ekstrak biji Persea americana Mill.

dengan berbagai pelarut ……………………………………..

7

Tabel III. Hasil kuantitatif (dalam %) fitokimia biji alpukat ………….. 8

Tabel IV. Kriteria ketoksikan akut xenobiotika (Loomis, 1978) ………. 15

Tabel V. Jumlah mencit mati (% respon) setelah pemberian infusa biji

alpukat (n = 10) ……………………………………………

39

Tabel VI. Purata berat badan ± SE mencit jantan akibat pemberian

infusa biji alpukat ……………………………………………

40

Tabel VII Purata berat badan ± SE mencit betina akibat pemberian

infusa biji alpukat ……………………………………………

42

Tabel VIII. Hasil pemeriksaan gejala toksik pada mencit akibat

pemejanan infusa biji alpukat dan aquadest selama 6 jam

pertama ……………………………………………………...

44

Tabel IX. Gambaran histopatologik organ mencit betina setelah 24 jam

pemberian infusa biji alpukat ………………………………..

48

Tabel X. Gambaran histopatologik organ mencit jantan setelah 24 jam

pemberian infusa biji alpukat ………………………………

49

Tabel XI. Perubahan histopatologik organ mencit betina setelah 14 hari

pemberian infusa biji alpukat ………………………………

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xv

Tabel XII. Perubahan histopatologik organ mencit jantan setelah 14 hari

pemberian infusa biji alpukat ……………………………….

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema alur penelitian ...............................................................

Gambar 2. Perubahan berat badan mencit jantan selama pemberian infusa

biji alpukat ………………………………………………......

37

41

Gambar 3. Perubahan berat badan mencit betina selama pemberian infusa

biji alpukat …………………………………………………

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto biji alpukat …………………………………………… 71

Lampiran 2. Foto serbuk biji alpukat …………………………………… 71

Lampiran 3. Foto infusa biji alpukat ……………………………………. 71

Lampiran 4. Foto pembuatan infusa biji alpukat ……………………….. 72

Lampiran 5. Foto pembedahan hewan uji ………………………………. 72

Lampiran 6. Surat pengesahan determinasi biji alpukat (Persea

americana Mill.) …………………………………………..

73

Lampiran 7. Surat Ethics Committee Approval …………………………. 74

Lampiran 8. Data berat badan mencit jantan ……………………………. 75

Lampiran 9. Data berat badan mencit betina ……………………………. 76

Lampiran 10. Hasil pengamatan histopatologik setelah 24 jam …………. 77

Lampiran 11. Hasil pengamatan histopatologik setelah 14 hari ………… 78

Lampiran 12. Hasil konversi LD50 mencit ke manusia ………………….. 80

Lampiran 13. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 6 jam ………...

81

Lampiran 14. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 6 jam …………

85

Lampiran 15. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 14 hari ……….

89

Lampiran 16. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 14 hari ……….

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xviii

Lampiran 17. Contoh gambaran histopatologis hewan uji ......................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xix

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mencari toksisitas akut biji alpukat (Persea

americana Mill.) yang dilihat dari tolok ukur kuantitatif (LD50) dan tolok ukur

kualitatif dari gejala klinis, sifat dan wujud toksisitas.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan

rancangan sederhana acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan 50 ekor

mencit galur Swiss (25 jantan dan 25 betina) dan dibagi acak menjadi lima

kelompok perlakuan. Kelompok I, yaitu kontrol negatif yang diberi aquadest secara

peroral. Kelompok II (perlakuan dosis 1) diberi infusa biji alpukat (Persea

americana Mill.) dengan dosis 230,09 mg/kgBB. Kelompok III (perlakuan dosis 2)

diberi infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan dosis 520,00 mg/kgBB.

Kelompok IV (perlakuan dosis 3) diberi infusa biji alpukat (Persea americana

Mill.) dengan dosis 1175,20 mg/kgBB. Kelompok V (perlakuan dosis 4) diberi

infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan dosis 2655,95 mg/kgBB.

Pemberian infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dilakukan secara peroral,

sekali hanya hari pertama dan selanjutnya dilakukan uji reversibilitas 14 hari tanpa

diberikan perlakuan. Hewan uji kemudian dikorbankan dan dilihat

histopatologinya, jumlah kematian, gejala, dan wujud efek toksik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LD50 semu infusa biji alpukat

(Persea americana Mill.) adalah >2655,95 mg/kgBB dan memiliki makna

toksikologi kategori sedikit toksik (0,5-5 g/kg). Gejala yang teramati pada mencit

jantan dan betina yaitu aktifitas meningkat/ beringas, dan penjilatan meningkat.

Wujud sifat efek toksik yang teramati dari hasil histopatologik tidak dapat

ditentukan karena tidak ada perubahan pada mencit jantan maupun mencit betina

kelompok perlakuan infusa biji alpukat setelah 24 jam maupun setelah uji

reversibilitas 14 hari.

Kata kunci : Persea americana Mill., infusa, toksisitas akut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

xx

ABSTRACT

This study aims to examine the acute toxicity of avocado seeds infuse

(Persea americana Mill.) through its quantitative parameter (LD50) and qualitative

parameter (clinical signs of toxicity and spectrum of toxic effects)

This study is purely experimental research with simple designs

completely randomized direction. This study used 50 mice Swiss strain (25 male

and 25 female) and were divided randomly into 5 groups. First group or negative

group were given distilled water orally. Second group (dose 1) were given avocado

seeds infuse (Persea americana Mill.) 230.09 mg/kgBB. Third group (dose 2) were

given avocado seeds infuse (Persea americana Mill.) 520.00 mg/kgBB. Fourth

group (dose 3) were given avocado seeds infuse (Persea americana Mill.) 1175.20

mg/kgBB. Fifth group (dose 4) were given avocado seeds infuse (Persea americana

Mill.) 2655.95 mg/kgBB. Avocado seeds (Persea americana Mill.) were given by

oral route, single exposure and furthermore reversibility test for 14 days without

treatment given to the animal. The animals were sacrificed and examinated

histopathologically, the number of death, clinical signs of toxicity, and spectrum of

toxicity effects.

This study showed that pseudo LD50 avocado seeds infuse (Persea

americana Mill.) is >2655.95 and categorized light toxic (0.5-5 g/kg). The clinical

signs of toxicity in male and female mice were alteration of animal behavior , more

active, and higher lick. The spectrum of toxic effects can not be determined because

no changes in treatment animal after 24 hours or reversibility test 14 days.

Keywords : Persea americana Mill., infusion, acute toxicity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional sudah lama dilakukan

sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penyakit. Hal ini karena mulai

bergesernya pengobatan modern (dengan obat-obatan) menjadi pengobatan

alternatif dan didukung dengan sumber tanaman yang melimpah di Indonesia.

Selain itu pergeseran ini juga dikarenakan keterbatasan dari segi biaya pengobatan

modern dan tingginya efek samping dari obat modern sehingga masyarakat kembali

mencari pengobatan tradisional.

Alpukat (Persea americana Mill.) adalah salah satu tumbuhan yang

banyak dijumpai dan dimanfaatkan sebagai pengobatan. Salah satu bagian alpukat

yang memiliki khasiat farmakologi yaitu biji. Biji alpukat bahkan telah teruji dapat

menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserid (Imafidon dan Amaechina, 2010

; Nwaoguikpe dan Braide, 2011), aktivitas antiprotozoa dan antimikobakteri

(Jiménez- Arellanes, Luna-Herrera, Ruiz-Nicolás, Cornejo-Garrido, Tapia, dan

Yépez-Mulia, 2013 ; Idris, Ndukwe, dan Gimba, 2009), antidiabetes dan pelindung

jaringan (Ezejiofor, Okorie, dan Orisakwe, 2013 ; Alhassan, Sule, Atiku, Wudil,

Abubakar, dan Mohammed, 2012), antihipertensi (Anaka, Ozolua, dan Okpo,

2009), hepatoprotektif (Sasadara, 2013), serta nefroprotektif (Yoseph, 2013).

Pemanfaatan obat tradisional menjadi obat yang dapat digunakan di

masyarakat dalam berbagai keperluan agar tercapai derajat kesehatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

2

optimal memerlukan standar. Upaya pencapaian standar dan pengembangan

tanaman obat tradisional ini sesuai dengan UU No.36 Tahun 2009 tentang

kesehatan yang menyebutkan bahwa obat tradisional harus memenuhi standar

yang ditetapkan dan World Health Assembly (WHA) ke-56 juga

merekomendasikan sebelas langkah kepada negara-negara anggota World Health

Organization (WHO), diantaranya agar meningkatkan penelitian obat tradisional

dan menjamin khasiat, keamanan dan mutu. Upaya penegasan keamanan melalui

uji toksisitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu obat

tradisional (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

Pernyataan sebagaimana dinyatakan oleh Paracelsus (1493-1541), seorang

pakar yang mengkaji toksikologi secara ilmiah pertama kali, bahwa semua senyawa

adalah racun, tidak ada satupun yang bukan racun, tetapi takaran (dosis) yang

tepatlah yang membedakan antara racun dan obat (Loomis dan Hayes, 1996). Uji

toksisitas akut ini dapat menjangkau hubungan kuantitatif antara dosis dan respon.

Uji toksisitas akut biji alpukat pernah dilakukan dalam bentuk ekstrak

aquaeous (Ozolua, Anaka, Okpo, dan Idogun, 2009) yang menunjukkan bahwa

sampai pada dosis 10 g/kgBB di tikus tidak menunjukkan adanya kematian. Pada

ekstrak alkohol (Marlinda, Sangi, dan Wuntu, 2012 menunjukkan bahwa harga LC50

ekstrak alkohol biji alpukat kering dengan metode Brine Shrimp Lethality Test

(BST) sebesar 34,302 mg/L sedangkan LD50 ekstrak etanol biji alpukat pada mencit

sebesar 1200,75 mg/kg (Padilla-Camberos, Marinez- Velázquez, Flores-Fernández,

dan Villanueva-Rodriguez, 2013 ), tetapi dalam bentuk infusa belum pernah

dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji toksisitas akut infusa biji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

3

alpukat (Persea americana Mill.). Sediaan yang digunakan adalah infusa karena

alpukat yang sering dimanfaatkan sebagai pengobatan dalam masyarakat biasanya

diserbuk dan direbus dengan air panas. Secara umum teknik yang digunakan

di masyarakat serupa dengan pembuatan sediaan infusa. Pembuatan ini pada

masyarakat juga lebih mudah dan sederhana.

Uji toksisitas akut merupakan uji yang dirancang dengan pemberian dosis

tunggal senyawa uji untuk menentukan efek toksik dari suatu senyawa dalam waktu

yang singkat setelah pemenjanan ataupun pemberiannya dengan takaran tertentu

dan organ yang diamati lebih komperehensif yaitu organ-organ secara menyeluruh

(Donatus, 2001). Penelitian ini akan melihat perubahan pada organ lambung, usus,

jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan limpa.

1. Rumusan masalah

a. Berapa nilai ketoksikan akut infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

yang dinyatakan sebagai kisaran lethal dose 50 (LD50) pada mencit galur

Swiss?

b. Apa gejala yang timbul akibat pemejanan infusa biji alpukat (Persea

americana Mill.) pada mencit galur Swiss?

c. Apa kecenderungan wujud dan sifat toksik yang timbul yang dilihat dari

perubahan struktural histopatologik akibat pemejanan infusa biji alpukat

biji alpukat (Persea americana Mill.) pada mencit galur Swiss?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

4

2. Keaslian penelitian

Terdapat sejumlah penelitian yang telah menguji ketoksikan akut dan

subakut alpukat (Persea americana Mill.) dengan bentuk ekstrak aquaeous

maupun alkohol. Pada toksisitas akut ekstrak aquaeous, dosis maksimal 10 g/kg

tidak menunjukkan LD50 dan pada toksisitas subakut ditemukan kenaikan jumlah

minum pada tikus dan kenaikan total protein pada hematologi darah yang

signifikan (Ozolua, Anaka, Okpo, dan Idogun, 2009). Penelitian lain yaitu

Marlinda, Sangi, dan Wuntu (2012) menyatakan bahwa analisis senyawa

metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat

memiliki LC50 biji alpukat biasa, segar, dan kering masing-masing sebesar

42,270; 36,078; dan 34,302 mg/L. Uji toksisitas terbaru Padilla-Camberos,

Marinez- Velázquez, Flores-Fernández, dan Villanueva-Rodriguez (2013)

menyatakan bahwa ekstrak etanol biji alpukat menunjukkan efek toksisitas akut

mulai pada dosis 500 mg/kg , LD50 sebesar 1200,75 mg/kg, dan tidak menunjukkan

adanya aktivitas genotoksisitas.

Yoseph (2013) menyatakan bahwa biji alpukat memiliki khasiat untuk

nefroprotektif pada tikus dengan dosis 360,71 mg/kgBB dan didukung dengan hasil

penelitian Sasadara (2013) yang menyatakan bahwa biji alpukat pun juga memiliki

khasiat sebagai hepatoprotektif. Sejauh studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti,

penelitian terkait dengan uji toksisitas akut infusa biji alpukat (Persea americana

Mill.) pada mencit galur Swiss belum pernah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

5

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan maupun dasar untuk penelitian selanjutnya, khususnya ilmu

kefarmasian terkait toksisitas akut infusa biji alpukat ( Persea americana Mill.).

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai dosis maupun ketoksikan akut biji alpukat (Persea americana Mill.).

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mendapatkan gambaran umum tentang ketoksikan akut infusa biji alpukat

(Persea americana Mill.)

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui nilai ketoksikan akut infusa biji alpukat (Persea americana

Mill.) yang dinyatakan sebagai kisaran lethal dose 50 (LD50) pada mencit galur

Swiss.

b. Untuk mengetahui gejala yang timbul akibat pemejanan infusa biji alpukat

(Persea americana Mill.) pada mencit galur Swiss.

c. Untuk mengetahui kecenderungan wujud dan sifat toksik yang timbul yang dilihat

dari perubahan struktural melalui histopatologik akibat pemejanan infusa biji

alpukat (Persea americana Mill.) pada mencit galur Swiss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Persea americana Mill.

1. Taksonomi

Biji alpukat yang sering disebut apokado atau avocado dalam bahasa

Malay atau yang sering disebut alligator pear, avocado, avocado-pear, atau butter

fruit dalam bahasa Inggris (Yasir, Das, dan Kharya, 2010) memiliki taksonomi

seperti tabel 1.

Tabel I. Taksonomi P. americana Mill.

Kingdom Plantae

Subkingdom Tracheobionta

Super Divisi Spermatophyta

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Sub Kelas Magnolidae

Ordo Laurales

Famili Lauraceae

Genus Persea

Spesies Persea americana Mill.

(Plantamor, 2012).

2. Morfologi

Tinggi tanaman ini berkisar antara 9-20 m. Buahnya berbiji tunggal dan

besar yang dikelilingi oleh daging buah yang tertutup oleh kulit buah. Daging

buahnya mengandung 3-30% minyak. Kulit buahnya tipis dan bertekstur. Warna

buahnya pada saat matang bisa hijau, hitam, ungu, atau kemerahan, tergantung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

7

varietasnya. Bentuk buahnya dari bulat sampai lonjong dengan berat mencapai 2,3

kg per buahnya (Orwa, Mutua, Kindt, Jamnadass, dan Anthony, 2009).

3. Kandungan

Menurut Nwaoguikpe dan Braide (2011), ekstrak air biji Persea americana

Mill. mengandung sejumlah senyawa antioksidan seperti saponin (51,00±0,0)

sebagai senyawa terbanyak, tanin (21,66±0,0) dengan urutan kedua , flavonoid

(21,00±0,0), alkaloid (9,43±0,2), dan sianogenik glikosida (4,86±0,0). Menurut

Arukwe, Amadi, Duru, Agomuo, Adindu, Odika, et al. (2012), kandungan biji

Persea americana Mill. adalah saponin, tanin, flavonoid, cyanogenic glycosides,

alkaloid, fenolik, dan steroid. Idris, Ndukwe, dan Gimba (2009) menyatakan

kandungan biji alpukat (Persea americana Mill.) hampir serupa dengan penelitian

yang lain tetapi menambahkan adanya kandungan terpenoid dan cardiac glycoside

pada pelarut polar dan semakin non polar pelarut yang digunakan, semakin sedikit

kandungan fitokimia yang tersari dalam pelarut. Kandungan-kandungan

lengkapnya dapat dilihat pada tabel II dan III.

Tabel II. Skrining fitokimia ekstrak biji Persea americana Mill. dengan

berbagai pelarut

(Idris, Ndukwe, dan Gimba, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

8

Tabel III. Hasil kuantitatif (dalam %) fitokimia biji alpukat

(Nwaoguikpe dan Braide, 2011).

4. Khasiat dan kegunaan

Hampir semua bagian pada alpukat memiliki khasiat farmakologi. Salah

satu bagian yang dikembangkan yaitu bagian biji. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Anaka, et al., (2009) ekstrak air biji Persea americana Mill.

mampu menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserid (Imafidon dan

Amaechina, 2010 ; Nwaoguikpe dan Braide, 2011), aktivitas antiprotozoa dan

antimikobakteri (Jiménez- Arellanes, Luna-Herrera, Ruiz-Nicolás, Cornejo-

Garrido, Tapia, dan Yépez-Mulia, 2013 ; Idris, Ndukwe, dan Gimba, 2009). Biji

alpukat juga memiliki aktivitas antidiabetes dan pelindung jaringan (Ezejiofor,

Okorie, dan Orisakwe, 2013 ; Alhassan, Sule, Atiku, Wudil, Abubakar, dan

Mohammed, 2012) dengan cara menahan laju peningkatan glukosa darah

(Anggraeni, 2006). Menurut Anaka, Ozolua, dan Okpo (2009), biji alpukat

terbukti dapat digunakan sebagai antihipertensi. Biji alpukat dalam bentuk infusa,

dekok, maupun ekstrak juga mampu memiliki aktivitas hepatoprotektif (Sasadara,

2013), dan nefroprotektif (Yoseph, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

9

B. Infudasi

Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi

bahan-bahan herbal dengan air sebagai pelarut pada suhu 90oC selama 15 menit di

atas penangas air terhitung mulai dari suhu mencapai 90oC sambil diaduk. Serkai

dalam keadaan panas dengan menggunakan kain flannel, kemudian ditambahkan

air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang

dikehendaki (Badan POM RI, 2010).

C. Toksikologi

1. Definisi

Uji toksikologi dapat dibagi menjadi uji ketoksikan tak khas dan uji

ketoksikan khas. Uji ketoksikan tak khas (uji toksisitas akut, subkronis, dan kronis)

merupakan uji yang dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan atau spektrum efek

toksik suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji. Uji ketoksikan khas

merupakan uji untuk mengevaluasi secara rinci efek yang khas sesuatu senyawa

pada aneka ragam jenis hewan uji (Donatus, 2001).

2. Asas toksikologi

Berdasar alur peristiwa timbulnya efek toksik, ada 4 asas utama dalam

toksikologi yang meliputi kondisi efek toksik, mekanisme aksi, wujud, dan sifat

efek toksik (Donatus, 2001).

a. Kondisi efek toksik

Kondisi efek toksik antara lain kondisi pemejanan yang meliputi jenis

pemejanan, jalur pemejanan, lama dan kekerapan, dan dosis (Loomis, 1978).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

10

Kondisi makhluk hidup berupa keadaan fisiologi (berat badan, umur, suhu tubuh,

kecepatan pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan,

genetika, dan jenis kelamin) dan patologi dapat mempengaruhi pula (Donatus,

2001).

b. Mekanisme aksi

Mekanisme efek toksik dapat dijelaskan berdasarkan tempat kejadian,

sifat antaraksi antara racun dengan tempat aksi, dan resiko penumpukan racun

dalam tubuh. Berdasarkan sifat kejadian, mekanisme efek toksik dibagi menjadi

dua golongan yaitu mekanisme luka intrasel (mekanisme langsung) dan

mekanisme luka ekstrasel (mekanisme tidak langsung) (Donatus, 2001).

c. Wujud

Wujud efek toksik dapat berupa perubahan biokimia, fungsional, dan

struktural. Perubahan biokimia meliputi respon dan kekacauan biokimia terhadap

luka sel akibat antaraksi zat beracun yang sifatnya tak terbalikkan (Lu, 1995).

Wujud fungsional berkaitan dengan antaraksi yang tak terbalikkan dengan reseptor

atau aksi tempat racun sehingga mempengaruhi fungsi homeostasis antaranya

anoreksia, gangguan pernafasan. Perubahan struktural seperti perlemakan yang

bersifat terbalikkan, nekrosis, karsinogenesis, mutagenesis, dan teratogenesis yang

tak terbalikkan (Donatus, 2001).

d. Sifat efek toksik

Terdapat dua jenis sifat efek toksik yaitu terbalikkan dan tak terbalikkan.

Ciri khas sifat yang terbalikkan adalah bila kadar racun yang ada dalam tempat aksi

telah habis maka akan cepat kembali normal dan ketoksikan bergantung pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

11

kecepatan absorbsi, distribusi, dan eliminasi. Sedangkan sifat tak terbalikkan lebih

menetap (Lu, 1995).

3. Uji toksisitas akut

a. Definisi dan tujuan

Uji toksisitas akut adalah uji untuk menentukan efek toksik suatu senyawa

dengan cara memberikan dosis tunggal senyawa uji dalam waktu singkat setelah

pemejanan (Donatus, 2001).

Sebagian besar uji toksisitas akut dirancang untuk menentukan dosis

lethal medium (LD50) bahan uji. LD50 merupakan dosis tunggal suatu zat yang

secata statistik diharapkan akan membunuh 50% hewan uji (Lu, 1995). LD50

merupakan satu dari beberapa indikasi yang digunakan dalam menetapkan

toksisitas akut (Dipasquale dan Hayes, 2001).

Uji toksisitas akut selain itu juga dapat untuk identifikasi karakteristik

suatu efek toksik suatu senyawa, identifikasi target organ dan manifestasi klinis

lainnya dari toksisitas akut, memperkirakan resiko toksisitas terhadap spesies

yang bukan sasaran atau toksisitasnya terhadap spesies sasaran, menentukan

reversibilitas dari respon toksik, dan menyediakan data kisaran dosis yang dapat

digunakan untuk penelitian yang lain atau yang lebih lama (Klaassen dan

Watkins, 2010).

b. Tata cara pelaksanaan

Hewan uji yang digunakan idealnya dapat memberikan respon toksik yang

mirip dengan manusia (Dipasquale dan Hayes, 2001). Secara umum, dalam uji

toksikologi akut khususnya dengan jalur pemberian oral, dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

12

hewan uji seperti tikus atau mencit (Derelanko dan Hollinger, 2002) karena

hewan ini murah, mudah didapat, mudah ditangani,banyak data toksikologi

mengenai hewan ini yang mempermudah pembandingan toksisitas senyawa

(Lu, 1995).

Jalur pemberian yang akan digunakan melalui jalur yang akan digunakan

oleh manusia atau jalur yang memungkinkan manusia terpejani dengan senyawa

itu (Donatus, 2001). Jalur yang paling sering digunakan adalah jalur oral dengan

menggunakan sonde. Jalur lain yang dapat digunakan sebagai pilihan adalah

parenteral, injeksi intravena dan intraperitonial, dermal, subkutan, dan inhalasi

(Lu, 1995).

Takaran dosis yang dianjurkan paling tidak empat peringkat dosis,

berkisar dari dosis terendah yang tidak atau hampir tidak mematikan seluruh

hewan uji sampai dengan dosis tertinggi yang dapat mematikan hampir atau

seluruh hewan uji (kisaran dosis diperkirakan menyebabkan 10-90% kematian

hewan uji) (Lu, 1995).

Banyak peneliti memilih rasio atau faktor interval 1,2-2. Belakangan ini

dianjurkan prosedur uji sederhana yang menggunakan hanya enam sampai

sembilan untuk setiap uji dan dalam menentukan LD50 pada hewan besar,

umumnya digunakan hewan uji yang jauh lebih sedikit (Lu, 1995).

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama 24 jam, kecuali pada kasus tertentu selama

7-14 hari dan pengamatannya meliputi : (1) gejala-gejala klinis, (2) jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

13

hewan yang mati, dan (3) histopatologik organ (Donatus, 2001; Dipasquale dan

Hayes, 2001).

Autopsi harus dilakukan pada semua hewan yang sekarat, mati, dan

dikorbankan pada akhir masa uji dengan tujuan mendapatkan informasi

mengenai organ sasaran, terutama bila kematian tidak terjadi segera setelah

pemberian obat (Dipasquale dan Hayes, 2001).

d. Analisis dan evaluasi data

Tolok ukur utama ketoksikan racun memiliki hubungan yang erat

(kekerabatan) antara kondisi pemejanan, wujud, dan sifat efek toksik yang

selanjutnya dapat digunakan untuk menaksir batas aman. Tolok ukur dapat

dibagi menjadi dua yaitu tolok ukur kualitatif dan tolok ukur kuantitatif.

1) Tolok ukur kualitatif

Tolok ukur kualitatif meliputi mekanisme aksi toksik, jenis wujud efek

toksik, sifat efek toksik, dan gejala-gejala klinis yang nampak pada diri

penderita atau subyek uji (Donatus, 2001).

2) Tolok ukur kuantitatif

Kekerabatan antara takaran atau lebih luasnya kondisi pemejanan dan

wujud efek toksik merupakan tolok ukur dasar atau utama dengan cara

bagaimana ketoksikan dapat dikuantifikasi. Jadi pada dasarnya kekerabatan

antara kondisi pemejanan dan wujud efek toksik, dapat dibagi menjadi

kekerabatan antara takaran dan efek (takaran-efek) serta waktu dan efek (waktu-

efek). Kekerabatan ini untuk mengetahui kekerabatan antara kondisi pemejanan

dan intensitas efek toksik. Selain itu kekerabatan antara kondisi pemejanan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

14

wujud efek toksik, juga dapat dibagi menjadi kekerabatan takaran dan respon

(takaran-respon) dan waktu-respon yang dapat untuk mengetahui frekuensi atau

angka kejadian timbulnya efek toksik pada sekelompok populasi subyek uji

(Donatus, 2001).

Kekerabatan takaran-respon lebih banyak digunakan dalam evaluasi

ketoksikan karena tentu tujuan evaluasi ketoksikan racun lebih ditujukan pada

resiko (ukuran kemungkinan timbulnya efek berbahaya racun pada sekelompok

populasi tertentu) (Donatus, 2001).

Dosis pemejanan dimana 50% individu dalam populasi menunjukkan efek

toksik baku (dosis median), digunakan sebagai tolok ukur potensi ketoksikan

racun bila efek toksik bakunya berupa salah satu dari perubahan biokimia,

fungsional, atau struktural disebut sebagai toxic dose (TD50). Bila efek toksiknya

berupa kematian, dosis median ini disebut lethal dose (LD50) (Donatus, 2001).

Harga LD50 atau TD50 dapat diperoleh secara statistik. Metode yang paling

lazim digunakan untuk menghitung harga takaran median ialah metode grafik

Litchifield dan Wilcoxon (1949), metode kertas grafik logaritmik Miller dan

Tainter (1944), dan tatacara menemukan kisaran Thomson dan Weil (1952).

Bila sampai dengan batas volum maksimal yang boleh diberikan pada hewan

uji, dosis yang diberikan tidak menimbulkan kematian hewan uji maka dosis

tertinggi tersebut dinyatakan sebagai LD50 semu (Donatus, 2001).

Harga LD50 atau TD50 merupakan tolok ukur ketoksikan akut. Semakin kecil

harga LD50 atau TD50, berarti semakin besar potensi toksik atau ketoksikan akut

senyawanya, yang kriterianya tersaji pada tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

15

Tabel IV. Kriteria ketoksikan akut xenobiotika (Loomis, 1978)

Kriteria LD50(mg/kg)

1. Luar biasa toksik

2. Sangat toksik

3. Cukup toksik

4. Sedikit toksik

5. Praktis tidak toksik

6. Relatif kurang berbahaya

1 atau kurang

1-50

50-500

500-5000

5000-15000

Lebih dari 15000

D. Organ

1. Ginjal

Ginjal (ren, nephros) merupakan bagian dari sistema urinarium yang terletak di

dalam ruang retroperitoneum pada dinding belakang abdomen, di kedua sisi columna

vertebralis. Ginjal kiri dan kanan berbentuk seperti kacang dengan bagian atas

terlindung oleh skeleton thoracis. Pada posisi berdiri, ginjal memanjang dari vertebrae

lumbales pertama sampai keempat dengan letak ginjal kanan lebih rendah

dibandingkan ginjal kiri karena adanya hepar. Tinggi rendahnya letak ginjal berubah

sesuai dengan respirasi dan perubahan posisi tubuh (Wibowo dan Paryana, 2009).

Setiap ginjal memliki sisi medial cekung yaitu hilus (tempat masuknya saraf,

keluarnya ureter serta masuk dan keluarnya pembuluh darah dan pembuluh limfe) dan

memiliki permukaan lateral yang cembung, keduanya dilapisi oleh suatu simpai fibrosa

tipis. Ginjal memiliki korteks di luar dan medula di dalam. Pada manusia, medula ginjal

terdiri atas 8-15 struktur berbentuk kerucut yang disebut piramida ginjal, yang

dipisahkan oleh penjuluran korteks yang disebut columna renalis. Setiap piramida

medula plus jaringan korteks di dasarnya dan di sepanjang sisinya membentuk suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

16

lobus ginjal. Setiap ginjal terdiri atas 1-1,4 juta unit fungsional yang disebut nefron

(Mescher, 2010).

Fungsi utama dari ginjal yang sebagian besar membantu mempertahankan

stabilitas lingkungan cairan internal yaitu mempertahankan keseimbangan H2O di

tubuh, mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, mengatur jumlah

dan konsentrasi sebagian besar ion, mempertahankan volume plasma yang tepat,

membantu mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan

produk akhir atau sisa metabolisme tubuh, mengeluarkan banyak senyawa asing

misal obat dan bahan aditif makanan, menghasilkan eritropoietin, menghasilkan

renin dan mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya (Sherwood, 2011).

Beberapa efek toksik zat beracun terhadap ginjal seperti berikut ini :

a. Nekrosis

Nekrosis dapat terjadi di berbagai tempat pada ginjal seperti tubulus

proximal, tubulus distal, medula, papila, dan tempat lainnya. Nekrosis ini ditandai

dengan sitoplasmik eosinofilik dan piknosis atau karioreksis dari inti sel. Nekrosis

dapat memicu adanya respon inflamasi akut. Nekrosis dapat terjadi sebagai respon

langsung adanya metabolit atau xenobiotika tetapi dapat pula merupakan efek

sekunder dari iskemik. Nekrosis papila sering terjadi di nefropati tubulus ginjal

karena berhubungan dengan fungsi tubulus distal dalam mengatur keseimbangan

air, elektrolit, dan asam-basa (Frazier, Seely, Hard, Betton, Burnett, Nakatsuji, et

al., 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

17

b. Perubahan pada glomerulus

Glomerulus merupakan organ target yang jarang dipengaruhi oleh bahan

beracun. Organ ini dapat dipengaruhi oleh bahan beracun baik secara langsung

maupun tidak langsung. Contoh perubahan yang terjadi pada glomerulus yaitu

glomerulonefritis, nefritis interstitial, edema, dan perubahan lainnya (Frazier,

Seely, Hard, Betton, Burnett, Nakatsuji, et al., 2012).

2. Usus

Organ usus dibagi menjadi dua, yaitu usus halus dan usus besar. Usus halus

merupakan tempat akhir berlangsungnya pencernaan, absorpsi nutrien, dan

sekresi endokrin. Peristiwa pencernaan dituntaskan dalam usus halus, tempat

nutrien (hasil pencernaan) diabsorpsi oleh sel-sel epitel pelapis. Usus halus relatif

panjang sekitar 5 meter dan terdiri atas tiga segmen yaitu duodenum, jejenum,

dan ileum. Segmen-segmen tersebut memiliki banyak kemiripan ciri (Mescher,

2010).

Usus besar terdiri atas kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Sekum

membentuk kantung buntu di bawah pertemuan antara usus halus dan usus besar

di katup ileosekum. Tonjolan kecil seperti jari di dasar sekum adalah apendiks,

suatu jaringan limfoid yang mengandung limfosit. Kolon yang membentuk

sebagian besar usus besar tidak bergelung seperti usus halus tetapi terdiri dari tiga

bagian yang relatif lurus – kolon asenden, kolon transversum, dan kolon

desenden. Bagian terakhir kolon desenden membentuk huruf S membentuk kolon

sigmoid, kemudian lurus untuk membentuk rektum. Usus besar terutama adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

18

organ pengering dan penyimpan selain itu juga menyerap garam dan air dan

mengubah isi lumen menjadi feses (Sherwood, 2011).

Beberapa respon toksik yang dapat timbul di usus akibat pemberian bahan

beracun antara lain sebagai berikut.

a. Erosi, ulcer, dan inflamasi

Lapisan mukosa usus halus dilapisi oleh selapis sel epitel kolumnar dengan

kerentanan yang sama dengan mukosa lambung. Secara patologis ulser ini mirip

dengan yang terjadi di lambung. Inflamasi yang tersebar pada usus besar disebut

enteritis dan pada kondisi parah/kronis dapat menyebabkan adanya hemoragi tetapi

bila kerusakan sel masih ringan dan berpengaruhi bagian vili.

Vili usus dapat dirintangi oleh suatu bahan beracun yang menghambat

pembelahan sel-sel prekursor yang cepat dalam kriptus di dasar vilus, mempercepat

pembelahan sel, atau menimbulkan respons immunologis yang menimbulkan

atropi vili. Beberapa kondisi kerusakan pada vili akan berpengaruh pada feses yang

dihasilkan. Biasanya feses akan berwarna hitam (Glaister, 1986 ; Turton dan

Hooson, 2005).

b. Diare

Respon ini biasa terjadi terhadap ingesti bahan beracun. Dalam beberapa

kasus gejala ini berhubungan dengan luka mukosa usus seperti enteritis. Faktor-

faktor penyebab diare bervariatif seperti infeksi, motilitas usus, maupun karena

malabsorbsi. Malabsorbsi dapat dikarenakan adanya penyakit penyerta lain yang

membuat adanya penurunan luas permukaan usus halus (Glaister, 1986 ; Turton

dan Hooson, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

19

3. Limpa

Limpa adalah organ limfoid terbesar dalam tubuh dan satu-satunya organ yang

terlibat dalam filtrasi darah sehingga limpa merupakan organ penting pada pertahanan

terhadap antigen dalam darah. Organ ini juga menjadi tempat penghancuran eritrosit tua.

Sebagaimana halnya organ limfoid sekunder lainnya, limpa adalah tempat produksi

antibodi dan limfosit aktif yang dihantarkan ke dalam darah (Mescher, 2010).

Limpa terdiri atas jaringan retikular yang mengandung sel-sel retikular, banyak

limfosit dan sel darah lain, makrofag dan APC. Pulpa limpa memiliki dua komponen,

pulpa putih dan pulpa merah. Massa kecil pulpa putih terdiri atas nodul limfoid dan

selubung periarteriolar, sementara pulpa merah terdiri atas sinusoid yang berisi darah dan

korda limpa (korda Bilroth) (Mescher, 2010).

Limpa bukan merupakan organ yang vital pada orang dewasa meskipun

mempunyai fungsi imunogenik yang memproduksi antibodi, fungsi fagosit dari

sitem retikuloendotelial, dan fungsi penghancuran eritrosit. Limpa selain itu juga

berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah yang kemudian dapat dilepaskan ke

dalam sirkulasi dengan kontraksi otot polos di dalamnya. Fungsi hematopoesis dari

limpa hanya di dapatkan pada masa fetus (Wibowo dan Paryana, 2009).

Manifestasi klinik utama gangguan limpa adalah pembesaran limpa

(splenomegali). Limpa normal tidak dapat teraba. Splenomegali dapat terjadi pada

hipersplenisme (penyakit yang berhubungan dengan aktivitas berlebihan dan

pembesaran limpa) dengan anemia, leukopenia, dan trombositopenia akibat

meningkatnya perombakan sel-sel tersebut di hati (Chandrasoma dan Taylor,

1995). Perubahan non proliferatif yang dapat terjadi pada limpa juga dapat berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

20

degeneratif lesi seperti atropi dan fibrosis. Perubahan ini dapat terjadi secara

spontan, pengaruh umur, xenobiotika yang mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung (Suttie, 2006).

4. Lambung

Lambung adalah organ campuran eksokrin endokrin yang mencerna makanan

dan menyekresi hormon. Organ ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pembedaan

anatomik, histologis, dan fungsional. Fundus adalah bagian lambung yang terletak di atas

lubang esofagus. Bagian tengah atau utama lambung adalah korpus. Lapisan otot polos

di fundus dan korpus relatif tipis tetapi bagian bawah lambung, antrum, memiliki otot

jauh lebih tebal. Perbedaan ketebalan otot ini memiliki peran penting dalam motilitas

lambung di kedua regio tersebut. Juga terdapat perbedaan kelenjar di mukosa regio ini.

Bagian terminal lambung adalah sfingter pilorus yang bekerja sebagai sawar antara

lambung dan bagian atas usus halus (Sherwood, 2011).

Letak lambung ada di dalam perut bagian atas mulai dari hypochondrium kiri

sampai epigastrium dan kadang-kadang mencapai regio umbilicalis. Lambung dapat

membesar sampai mencapai kapasitas dua sampai tiga liter dan tidak mempunyai bentuk

yang tetap. Dalam keadaan kosong mempunyai ukuran seperti colon dan bentuknya

menyerupai huruf J. Bentuk ini dapat berubah tergantung pada isi, posisi tubuh, dan

pernafasan (Wibowo dan Paryana, 2009).

Fungsi utama lambung ada tiga dimana fungsi terpenting lambung adalah

menyimpan makan yang masuk sampai makanan dapat disalurkan ke usus halus dengan

kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal. Fungsi yang

kedua, yaitu mengeluarkan asam hidroklorida (HCl) dan enzim yang memulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

21

pencernaan protein. Fungsi terakhir melalui gerakan mencampur lambung, makanan

yang tertelan dihaluskan dan dicampur dengan sekresi lambung untuk menghasilkan

campuran cairan kental atau kimus (Sherwood, 2011).

Beberapa respon patologis yang sering terjadi pada organ lambung seperti

yang disebutkan berikut:

a. Gastritis

Gastritis merupakan inflamasi pada mukosa lambung. Gastritis dapat

berupa gastritis kronik maupun gastritis akut. Gastritis dapat disebabkan karena

adanya infeksi Helicobacter pylori, keasaman lambung, enzim peptik, maupun

xenobiotika (Kumar, Cotran, Robbins, 2007).

b. Ulcer lambung

Ulcer lambung dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada ulcer

lambung akut biasanya ditandai dengan adanya multipel lesi. Penyebab adanya

ulcer lambung antara lain trauma berat, pasca oprasi, hemoragi intraserebral, serta

pemaparan kronik dari xenobiotika misal karena obat NSAIDs dan kortikosteroid

yang cenderung iritatif lambung (Kumar, Cotran, Robbins, 2007).

5. Jantung

Jantung adalah organ berotot yang berkontraksi secara ritmis, memompa darah

melalui sistem sirkulasi. Ventrikel kanan dan kiri memompa darah, masing-masing ke

paru-paru dan bagian tubuh lain; atrium kanan dan kiri menerima darah, masing-masing

dari tubuh dan vena pulmonalis. Dinding keempat bilik jantung terdiri atas tiga lapisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

22

utama atau tunika: endokardium di dalam, miokardium di tengah, dan epikardium di luar

(Mescher, 2010).

Letak jantung ada di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum

(tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra (belakang) di posterior. Jantung berfungsi

sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk mengalirkan darah ke jaringan.

Seperti semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah dengan

tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah (Sherwood, 2011).

Bahan-bahan toksik terhadap jantung mungkin mengganggu fungsi jantung

dengan proses berikut pada beberapa tempat.

a. Kardiomiopati (CMP)

Istilah kardiomiopati sering digunakan untuk penyakit yang menunjukkan

adanya perubahan fungsi dari miokardial. Penyebab kardiomiopati berupa IHD

(ischemic cardiomyopathy), kardiak hipertropi, penyakit infeksi (kardiomiopati

viral), obat maupun senyawa-senyawa xenobiotika yang menginduksi

kardiomiopati. CMP primer atau idiopatik merupakan kelainan miokardium yang

tidak diketahui sebabnya atau gangguan yang timbul tanpa adanya iskemi,

hipertensi, kelainan bawaan, kelainan katup, dan bentuk penyakit jantung lainnya.

CMP sekunder adalah penyakit otot jantung yang penyebabnya diketahui atau

merupakan penyakit sistemik yang jelas (Klaassen, 2001).

b. Hipertropi kardiak dan gagal jantung

Peningkatan masa otot jantung disebut hipertropi kardiak. Efek ini biasanya

merupakan respon kompensasi terhadap meningkatnya kerja jantung. Kardiak

hipertropi dapat berkembang menjadi gagal jantung tetapi mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

23

perubahannya belum dapat diketahui. Kardiak hipertropi sering ditemui karena

adanya pemaparan secara kronik dari adanya xenobiotika. (Klaassen, 2001).

6. Paru-paru

Sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran bercabang yang

menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkungan luar. Udara digerakkan

melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi yang terdiri atas rongga toraks, otot

interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru (Mescher, 2010).

Pulmo atau paru-paru adalah organ pernafasan yang penting karena udara

yang masuk dapat berhubungan secara erat dengan darah kapiler di dalam paru-

paru. Tiap paru-paru melekat pada jantung dan trakea melalui radix pulmonis dan

ligamentum pulmonale. Paru-paru sehat selalu berisi udara dan akan mengapung

bila dimasukkan ke dalam air. Paru-paru orang dewasa mempunyai permukaan yang

berwarna lebih gelap dan sering ada bercak-bercak yang disebabkan oleh

penimbunan partikel debu yang terisap. Dibandingkan dengan paru-paru kiri, maka

paru-paru kanan lebih besar dan lebih berat tetapi lebih pendek karena kubah

diafragma kanan letaknya lebih tinggi. Paru-paru kanan juga lebih lebar karean

adanya jantung yang letaknya lebih ke kiri dalam rongga toraks (Wibowo dan

Paryana, 2009).

Bentuk reaksi pada sistem pernafasan dapat dibagi menjadi 2, yaitu

pada bagian air-system conducting dan respiratory area. Air-conducting system

bentuk reaksi dari kerusakan sel, inflamasi, dan perbaikan dapat mempengaruhi

pada epitel dan struktur sekitar. Pada luka akut, epitelium dapat mempengaruhi

silia, pembengkakan dan pengelupasan sel goblet dan sel bersilia, pembentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

24

syncytial epithelial giant cell dan nekrosis pada epitelium. Sedangkan luka kronik

dapat menyebabkan peningkatan jumlah sel goblet, bahkan bila dalam waktu yang

berlanjut dapat menyebabkian adanya squamous metaplasia dari epitelium dan

hiperplasia epitelium dan metaplasia sel goblet (van Dijk, Gruys, Mouewen, 2007).

7. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1,5 kg

atau sekitar 2% berat tubuh orang dewasa dengan lobus kanan yang besar dan lobus

kiri yang lebih kecil. Hati merupakan kelenjar terbesar dengan letak dalam rongga

perut di bawah diafragma. Hati menjadi perantara sistem perncernaan dengan

darah. Organ dalam saluran cerna tempat penyerapan nutrien yang digunakan di

bagian tubuh lain. Kebanyakan darah di hati (70-80%) berasal dari vena porta yang

berasal dari lambung, usus, dan limpa; sisanya (20-30%) disuplai oleh hepatika.

Posisi hati dalam sistem sirkulasi sangat optimal untuk menampung, mengubah,

dan mengumpulkan metabolit dari darah serta untuk menetraliasi dan

mengeluarkan zat toksik dalam darah (Mescher, 2010).

Hati selain memiliki fungsi dalam sistem pencernaan melalui sekresi garam

empedu, tetapi juga memiliki fungsi lain, yaitu memproses secara metabolis ketiga

kategori utama nutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) setelah zat-zat ini diserap

dari saluran cerna, mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon

serta obat dan senyawa asing lainnya, membentuk protein plasma termasuk protein

yang dibutuhkan untuk pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon

steroid dan tiroid serta kolesterol dalam darah. Hati juga berfungsi menyimpan

glukosa, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin selain itu mampu mengaktifkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

25

vitamin D, mengeluarkan bakteri dan sel darah merah yang sudah tua serta

mengeskresikan kolesterol dan bilirubin (Sherwood, 2011).

Hati sering menjadi sasaran utama kerusakan karena beberapa hal. Hati

memiliki kapasitas tinggi untuk mengikat zat kimia. Hal ini mungkin berkaitan

dengan kenyataan bahwa hati merupakan tempat terpenting bagi eliminasi,

berturut-turut metabolisme, dan ekskresi racun dari dalam tubuh (Donatus, 2001).

Efek toksik zat beracun terhadap hati antara lain sebagai berikut.

a. Perubahan lemak/lipidosis

Perubahan lemak/lipidosis dapat ditandai dengan adanya vakuola-vakuola

berbatas jelas pada bagian sitoplasma sel dan memberikan penampakan yang

foamy. Perubahan lemak atau lipidosis ini dapat disebabkan karena beberapa agen

yang berbeda dan biasanya dibedakan menjadi mikrovesikular dan makrovesikular.

Makrovesikular lipidosis merupakan reaksi yang disebabkan karena luka dan dapat

juga merupakan adaptasi fisiologi karena ketidakseimbangan antara lemak yang

diambil dari darah dan pengeluaran lipoprotein dari hepatosit. Mikrovesikular

lipidosis biasanya mengindikasikan adanya disfungsi hati yang lebih serius tetapi

dapat juga dikarenakan adanya gangguang nutrisi. Xenobiotika dapat mnginduksi

mikrovasikular maupun makrovesikular lipidosis (Thoolen, Maronpot, Harada,

Nyska, Rousseaux, Nolte, et al., 2010).

b. Hipertropi hepatoselular

Hipertropi hepatoselular sering disebut pula hepatositomegali. Kondisi ini

sering terjadi karena adanya gangguan pada induksi enzim metabolik yang

meningkat pada retikulum endoplasma, peroksisom, dan mitokondria. Peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

26

ini dapat disebabkan karena adanya xenobiotika. Pada beberapa kasus, hipertropi

hepatoselular sering disertai pula dengan hepatoselular degenerasi dan nekrosis.

Penanda adanya hipertropi umumnya yaitu peningkatan berat hati (Thoolen, et al.,

2010).

c. Hepatoselular atropi

Patogenesis hepatoselular atropi yaitu kurangnya asupan pakan

(kelaparan), perubahan hemodinamik, maupun tekanan atropi dari neoplasia.

Penanda adanya hepatoselular atropi, yaitu pengurangan ukuran dari hepatosit,

nukleus hepatosit yang umumnya berukuran lebih kecil dan adanya pengurangan

jumlah glikogen maupun mitokondria secara ultrastruktural (Thoolen, et al., 2010).

d. Degenerasi hidropik

Degenerasi hidropik sering ditandai dengan adanya vakuola pada

sitoplasma. Gangguan pada integritas membran sel dapat menyebabkan adanya

akumulasi cairan intrasitoplasmik yang menyebabkan pembesaran atau ballooning

pada sel. Agen penyebab degerasi hidropik ini dapat karena xenobiotika dan

merupakan prekursor nekrosis hepatosit (Thoolen, et al., 2010).

e. Nekrosis

Nekrosis merupakan perubahan yang ireversibel. Nekrosis secara

morfologi dapat nampak sendiri atau kombinasi dengan perubahan yang lain.

Nekrosis berdasar jumlahnya dapat dibedakan menjadi nekrosis sel tunggal

maupun fokal/multifokal sedangkan berdasarkan letaknya dapat dibedakan

menjadi nekrosis sentrilobular, midzonal maupun periportal. Nekrosis pada

sentrilobular sering disebabkan karena adanya iskemik atau kekurangan oksigen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

27

karena adanya xenobiotika. Nekrosis hepatoselular dapat terjadi pula karena

spontan atau toksin (Thoolen, et al., 2010).

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mengetahui toksisitas akut infusa

biji alpukat (Persea americana Mill.) yang dinyatakan dengan LD50, gejala toksik,

wujud efek toksik, dan sifat karena pemejanan secara oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis

pemberian infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

b. Variabel tergantung.Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tolok

ukur kuantitatif yang dilihat dari nilai LD50, sedangkan tolok ukur kualitatif yang

dilihat dari gejala toksik, wujud, dan sifat efek toksik.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini antara lain, mencit jantan dan betina galur Swiss, berat badan 20-30

g dari Lab Imono, umur 1,5-2,5 bulan, frekuensi pemberian infusa satu kali dalam

24 jam hari pertama, rute pemberian peroral, biji alpukat dari Es Teller 77 Galeria

Yogyakarta pada bulan Juni 2014 yang diambil dari perkebunan Klaten yang

memiliki waktu panen yang sama, makanan dan minuman dari Lab Imuno.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah kondisi patologis dan fisiologis mencit jantan dan mencit

betina galur Swiss yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

29

3. Definisi operasional

a. Biji alpukat (Persea americana Mill.). Biji alpukat (Persea americana

Mill.) adalah biji alpukat berbentuk bulat yang diambil dari tanaman Persea

americana Mill. dengan warna kuning, segar, dan tidak bercacat. Biji digunakan

dalam bentuk serbuk yang dibuat di lab Farmakognosi Fitokimia Universitas

Sanata Dharma.

b. Dosis infusa biji alpukat (Persea americana Mill.). Infusa biji alpukat

(Persea americana Mill.) yang diperoleh dengan mengekstraksi sediaan herbal

sebanyak 8 gram dengan pelarut aquadest 100,0 ml suhu 90oC selama 15 menit

dengan konsentrasi 8% b/v dibagi mejadi empat peringkat dosis dengan rentang

dosis dari yang tidak mematikan seluruh hewan uji sampai hampir atau mematikan

seluruh hewan yaitu dosis I = 230,09 mg/kgBB; dosis II = 520,00 mg/kgBB; dosis

III = 1175,20 mg/kgBB; dosis IV = 2655,95 mg/kgBB.

c. Lethal dose 50 (LD50). Lethal dose 50 adalah dosis tunggal suatu zat yang

secara statistik diharapkan akan membunuh 50% hewan uji

d. Gejala. Gejala didefinisikan sebagai gejala klinis maupun toksik yang

muncul karena pemejanan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) yang

meliputi gerakan (tremor, konvulsi, paralisis, keterpaksaan gerak, tidur), reaktif

terhadap rangsangan dan refleks (beringas, pasif), perubahan perilaku (perubahan

sikap/aneh seperti lompat dan berputar berlebihan atau menggeliat, penjilatan,

pencakaran, vokalisasi luar biasa, gelisah), sekresi (salivas, lakrimasi), nafas

(bradipnea, trakipnea), kardiovaskuler (vasodilatasi), perubahan kulit dan bulu,

saluran cerna (diare, sembelit) (Dipasquale dan Hayes, 2001 ; Badan POM, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

30

e. Wujud. Wujud didefinisikan sebagai kecenderungan wujud perubahan

struktural yang dapat dilihat dari perubahan histopatologik organ hewan uji dengan

membandingkan perbedaan organ mencit kontrol dan organ mencit yang diberi

perlakuan infusa biji alpukat.

f. Sifat. Sifat didefinisikan sebagai kecenderungan sifat efek toksik senyawa

uji yang dapat dikategorikan menjadi sifat terbalikkan dan sifat tak terbalikkan

yang dilihat dari uji reverbilitas dan diidentifikasi melalui hasil histopatologik

organ hewan uji.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji yang digunakan, yaitu mencit galur Swiss dengan umur 1,5-2,5

bulan dan berat badan 20-30 g yang diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian dengan hewan coba

telah mendapat ethical clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran

Universitas Gajah Mada (Lampiran 7).

b. Biji alpukat bentuk bulat (Persea americana Mill.) yang diperoleh dari Es

Teller 77 Galeria Yogyakarta pada bulan Juni 2014 yang diambil dari perkebunan

Klaten yang memiliki waktu panen yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

31

2. Bahan kimia

a. Pelarut untuk infusa dan kontrol negatif uji toksisitas akut digunakan

aquadest yang diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Pelet AD-2 digunakan sebagai asupan makan mencit sedangkan asupan

minum menggunakan air reverse osmose (RO) yang diperoleh dari Laboratorium

Imono, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Pengawet formalin 10% yang dibuat dengan mengencerkan formalin 30%

dengan aquadest sesuai volume yang dikehendaki untuk mencapai konsentrasi

10%. Formalin 30% diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Alat pembuat serbuk biji alpukat (Persea americana Mill.)

Timbangan digital, ayakan no.40, blender, oven, dan wadah penyimpanan

serbuk biji alpukat.

2. Alat penetapan kadar air

Timbangan, sendok, alat moisture balanced, stopwatch.

3. Alat pembuatan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

Panci enamelware, termometer, stopwatch, Bekker glass, gelas ukur, cawan

porselen, batang pengaduk, penangas air, timbangan analitik, kain flannel,

kompor listrik, corong, dan labu alas bulat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

32

4. Alat uji toksisitas dan pemeriksaan histopatologik

Seperangkat alat gelas berupa Bekker glass, gelas ukur, tabung reaksi,

pipet tetes, timbangan elektrik, spuit per oral syringe 1 cc untuk pemejanan

aquadest dan infusa, alat bedah, pot penyimpan organ, mikroskop untuk memeriksa

preparat histopatologi, kamera untuk memotret preparat histopatologi.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman Persea americana Mill

Determinasi dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan

Bahan uji yang digunakan adalah biji Persea americana Mill. yang

diperoleh dari Es Teller 77 Galeria Yogyakarta pada bulan Juni 2014 yang

diambil dari perkebunan Klaten yang memiliki waktu panen dan waktu tumbuh

yang sama.

3. Pembuatan serbuk biji alpukat

Serbuk dicuci bersih di bawah air mengalir, dipotong-potong, disortir dan

dikeringanginkan hingga tidak tampak basah lagi kemudian pengeringan

dengan oven suhu kurang dari 60oC. Biji yg kering kemudian diserbukkan dan

diayak menggunakan ayakan nomer 40 dan dicari persen rendemen yang

diperoleh (pengayakan berhubungan dengan luas permukaan spesifik yang

kontak dengan pelarut).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

33

4. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.

Sampel serbuk biji Persea americana Mill. yang sudah diayak sebanyak 5

g dimasukkan ke dalam alat moisture balanced pada suhu 1050C selama 15

menit, kemudian persen kadar air akan muncul pada alat moisture balanced

secara otomatis.

5. Pembuatan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

Caranya serbuk kering ditimbang 8,0 g dan dimasukkan dalam panci

enamel lalu dibasahi dengan aquadest sebanyak 2 kali bobot bahan yang

ditimbang yakni 16 mL aquadest. Pelarut aquadest kemudian ditambahkan

sebanyak 100,0 mL. Panci enamel dipanaskan pada suhu 900 C dan dijaga tetap

dalam suhu tersebut selama 15 menit. Waktu 15 menit dihitung ketika suhu

campuran mencapai 90o C. Campuran tersebut setelah 15 menit diambil dan

diperas selagi hangat dengan menggunakan kain flannel kemudian bila perlu

ditambahkan aquadest panas melalui ampas hingga didapatkan volume 100,0

mL infusa biji.

6. Penetapan dosis infusa Persea americana Mill.

Penetapan dosis didasarkan dosis yang digunakan pada masyarakat, yaitu

kurang lebih 2 sendok makan (4g). Dosis pada manusia 4g/70 kgBB. Dosis

dikonversi untuk mencit. Faktor konversi dari manusia 70kg ke mencit 20 g

adalah 0,0026. Jadi dosis untuk mencit 20 g sebagai berikut :

Dosis infusa untuk mencit 20 g= 4g/70kgBB X 0,0026

= 0,0104 g/20gBB = 520 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

34

Penetapan dosis maksimal dengan menggunakan volume maksimal 1 mL

yang dapat diberikan pada mencit. Berat badan maksimal 30 g dan

menggunakan konsentrasi infusa maksimal yang dapat dibuat 8% b/v (Yoseph,

2013) adalah

DxBB = CxV

D x 30g = 8g/100mL x 1 mL

D = 0,00267 g/gBB = 2670 mg/kgBB

Penelitian ini dibuat empat peringkat dosis dan dosis 520 mg/kgBB digunakan

sebagai dosis ke-2 sedangakan 2670 mg/kgBB digunakan sebagai dosis ke-4.

Sehingga dari dosis peringkat tinggi dan peringkat rendah dicari faktor pengali

yang berguna untuk peringkat dosis.

Faktor pengali = √𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑛−1 = √

2670 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵

520 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵

4−2 =2,26

Peringkat dosis yang didapatkan, yaitu

Dosis I = 520 mg/kgBB : 2,26 = 230,09 mg/kgBB;

Dosis II = 520,00 mg/kgBB;

Dosis III = 520 mg/kgBB x 2,26 = 1175,20 mg/kgBB;

Dosis IV = 1175,20 mg/kgBB x 2,26 = 2655,95 mg/kgBB.

7. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Penelitian ini membutuhkan lima puluh ekor mencit (25 jantan, 25 betina).

Pengelompokan dilakukan dengan membagi secara acak lima puluh mencit ke

dalam lima kelompok perlakuan menggunakan undian, masing-masing

kelompok sejumlah sepuluh ekor mencit (5 jantan, 5 betina). Kelompok I, yaitu

kontrol negatif yang diberi aquadest secara peroral. Kelompok perlakuan II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

35

diberi infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan dosis terendah

230,09 mg/kgBB. Kelompok perlakuan III diberi infusa biji alpukat (Persea

americana Mill.) dengan dosis peringkat ke 2, yaitu 520,00 mg/kgBB.

Kelompok perlakuan IV diberi infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

dengan dosis peringkat ke 3, yaitu 1175,20 mg/kgBB. Kelompok perlakuan V

diberi infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan dosis tertinggi

2655,95 mg/kgBB. Mencit diadaptasikan terlebih dahulu pada lingkungan uji

selama satu minggu. Mencit dipuasakan selama 3-4 jam sebelum perlakuan

dengan tetap diberikan air minum setelah itu pemberian infusa biji Persea

americana Mill. dilakukan secara peroral, sekali hanya hari pertama. Analisis

dilakukan dengan melihat sebagai berikut.

a. jumlah kematian,

b. gejala klinis dan efek toksik yang meliputi gerakan (tremor, konvulsi,

paralisis, keterpaksaan gerak, tidur), reaktif terhadap rangsangan dan refleks

(beringas, pasif), perubahan perilaku (perubahan sikap/aneh seperti lompat dan

berputar berlebihan atau menggeliat, penjilatan, pencakaran, vokalisasi luar

biasa, gelisah), sekresi (salivas, lakrimasi), nafas (bradipnea, trakipnea),

kardiovaskuler (vasodilatasi), perubahan kulit dan bulu, saluran cerna (diare,

sembelit) (Dipasquale dan Hayes, 2001 ; Badan POM, 2014).

c. histopatologis pada organ hati, ginjal, usus, limpa, lambung, jantung, dan

paru-paru setelah 24 jam dan dilanjutkan hingga 14 hari bila tidak terjadi

kematian dan diamati pula histopatologisnya untuk mengetahui sifat efek toksik

setelah 24 jam dan setelah uji reversibilitas selama 14 hari. Proses pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

36

preparat dan pemeriksaan histopatologik dilakukan di Laboratorium Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang diperoleh dianalisis dan dievaluasi untuk memperoleh tolok ukur

toksisitas baik kuantitatif maupun kualitatif. Analisisnya adalah sebagai berikut.

1. Data jumlah kematian masing-masing kelompok (bila ada) selama 24 jam

digunakan untuk mengetahui nilai LD50.

2. Data gejala yang timbul setelah pemejanan diamati 24 jam dan dilanjutkan

sampai hari ke 14 bila tidak terjadi kematian.

3. Data pemeriksaan histopatologi setelah 24 jam dan setelah 14 hari digunakan

untuk mengevaluasi spektrum efek toksik yang timbul akibat pemejanan

(sifat dan wujud efek toksik).

4. Data perubahan berat badan dianalisis dengan tren perubahan purata berat

badan pada hari ke 0,7, dan 14 untuk melihat apakah ada perubahan berat

badan dengan adanya pemberian infusa biji alpukat (Persea americana

Mill.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

37

G. Skema Alur Penelitian

Gambar 1. Skema alur penelitian

Hewan uji dikelompokkan secara acak dan diadaptasikan

selama 1 minggu sebelum memulai perlakuan

Hewan uji dipuasakan selama 3-4 jam sebelum perlakuan dengan tetap

memberikan air minum

Hewan uji ditimbang dan dibandingkan antara hari ke 0, 7 maupun 14

Hewan uji diberi infusa biji alpukat secara peroral

Dosis 1

Infusa biji

alpukat

230,09

mg/kgBB

Dosis 2

Infusa biji

alpukat

520,00

mg/kgBB

Dosis 3

Infusa biji

alpukat

1175,20

mg/kgBB

Dosis 3

Infusa biji

alpukat

2655,95

mg/kgBB

Kel.Kontrol

Aquadest

33,33

g/kgBB

Dilakukan pengamatan gejala (sesering mungkin pada 6 jam

pertama, dan dilanjutkan sampai hari 14 bila tidak ada kematian) dan

jumlah kematian

Setelah 24 jam, dilakukan pembedahan, diambil organ ginjal, usus,

limpa, jantung, paru-paru, hati, dan lambung untuk melihat

histopatologiknya (2 jantan, 3 betina)

Hewan uji sisa (3 jantan, 2 betina) dibiarkan hidup tanpa

pemberian infusa biji alpukat maupun aquadest selama 14 hari

untuk uji reversibilitas dan dilakukan pembedahan untuk melihat

histopatologiknya.

50 ekor mencit yakni 25 jantan dan 25 betina

masing-masing dibagi kedalam 5 kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran umum

tentang toksisitas akut infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) dan khususnya

mengetahui nilai ketoksikan akut yang dinyatakan dengan kisaran LD50, gejala

toksik, wujud dan sifat akibat pemejanan infusa biji alpukat pada mencit galur

Swiss yang dilihat melalui pengamatan histopatologik.

A. Determinasi Biji Alpukat

Determinasi dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM

dengan tujuan untuk identifikasi, menghindari agar tidak ada kekeliruan dengan

tanaman lain sehingga memastikan bahwa tanaman yang dimaksud adalah Persea

americana Mill. Hasil determinasi yang dilakukan di Bagian Biologi Farmasi,

Fakultas Farmasi UGM menunjukkan bahwa tanaman benar-benar merupakan

tanaman alpukat dengan nama ilmiah Persea americana Mill. dan hasil

determinasi dapat dilihat pada lampiran 6.

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Kering Biji Persea americana Mill.

Penetapan kadar air dilakukan pada biji alpukat yang telah mengalami

pengeringan dan berubah menjadi serbuk dengan tujuan untuk mengecilkan ukuran

partikel sehingga permukaan serbuk yang kontak dengan penyari dimana dalam

penelitian ini adalah air semakin luas sehingga senyawa-senyawa yang terkandung

dalam biji alpukat dapat banyak tersari keluar. Penetapan kadar air dilakukan

dengan menggunakan alat moisture balanced dan dilakukan sebagai salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

39

persyaratan serbuk yang baik menurut Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan

Makanan RI (1995), yaitu kandungan air kurang dari 10%. Kandungan air serbuk

biji Persea americana Mill. yang didapat dari hasil replikasi moisture balanced

yaitu 5,88%, 5,51%, dan 5,51%. Rata-rata kadar air serbuk kering biji Persea

americana Mill. yang dibuat peneliti adalah 5,63% dan sudah memenuhi syarat

serbuk yang baik.

C. Potensi Ketoksikan Akut (LD50)

Hasil terkait jumlah mencit jantan maupun betina yang mati setelah

pemejanan infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) secara oral dapat dilihat

pada tabel V.

Tabel V. Jumlah mencit yang mati (%respon) setelah pemberian infusa

biji alpukat (n=10)

Kelompok Perlakuan (p.o

mg/kgBB)

Jumlah

mati

(%respon)

LD50 semu

(mg/kgBB)

I Kontrol 0

>2655,95

II IBA 230,09 0

III IBA 520,00 0

IV IBA 1175,20 0

V IBA 2655,95 0

Keterangan : p.o = peroral

N = jumlah hewan uji dalam satu kelompok

Kontrol = aquadest dengan dosis 33,33 g/kgBB

IBA = infusa biji alpukat

Pada tabel V dapat dilihat bahwa tidak adanya kematian hewan uji baik

jantan maupun betina setelah pemejanan infusa biji alpukat (Persea americana

Mill.) keempat peringkat dosis (%respon = 0) setelah 24 jam. Berdasarkan hasil

yang diperoleh, nilai LD50 tidak dapat diketahui secara pasti dan nilai LD50 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

40

digunakan adalah LD50 semu yaitu peringkat dosis tertinggi yang masih dapat

diterima hewan uji (Donatus, 2001). LD50 semu infusa biji alpukat (Persea

americana Mill.) adalah >2655,95 mg/kgBB dan bila dilihat dari makna

toksikologi maka ketoksikan akut infusa biji alpukat (Persea americana Mill.)

termasuk kategori sedikit toksik (0,5-5g/kg) (Loomis, 1978).

D. Pengamatan Perubahan Berat Badan Mencit

Perubahan berat badan mencit dapat diketahui dengan menimbang berat

badan mencit jantan dan mencit betina pada hari ke-0 (sebelum diberi perlakuan),

hari ke-7, dan hari ke-14 (hari terakhir periode uji). Tujuan perlunya pengamatan

perubahan berat badan mencit adalah sebagai data pendukung pengaruh infusa biji

alpukat terhadap kondisi kesehatan dan pola berat badan. Hasil pengamatan

perubahan berat badan mencit jantan secara lengkap akan dijelaskan lewat tabel VI

dan gambar 2 .

Tabel VI. Purata berat badan ± SE mencit jantan akibat pemberian infusa

biji alpukat

Kelompok Perlakuan

(mg/kgBB)

Purata berat badan (g) ± SE

Hari ke- 0 Hari ke- 7 Hari ke- 14

1 IBA 230,09 24,78 ± 0,26 25,97 ± 0,58 28,68 ± 0,47

2 IBA 520 25,06 ± 0,60 28,53 ± 2,25 29,47 ± 1,42

3 IBA 1175,2 24,34 ± 0,44 29,03 ± 0,70 29,97 ± 0,82

4 IBA 2655,95 23,28 ± 0,80 26,60 ± 0,25 27,60 ± 0,75

5 Kontrol Aquadest

33.333

23,30 ± 1,18 28,23 ± 2,17 30,47 ± 1,24

Keterangan :

SE = Standar Error of Mean

IBA = Infusa Biji Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

41

Gambar 2. Perubahan berat badan mencit jantan selama pemberian

infusa biji alpukat

Keterangan :

Dosis 1 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mg/kgBB

Dosis 2 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mg/kgBB

Dosis 3 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mg/kgBB

Dosis 4 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mg/kgBB

Kontrol = diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mg/kgBB

Hasil yang didapatkan pada tabel VI dan gambar 2 menunjukkan bahwa

pola perubahan berat badan hampir serupa pada semua kelompok uji walaupun

ada satu hewan yang mengalami penurunan berat badan pada dosis 4 (2655,96

mg/kgBB) dan data lengkap dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9. Hal ini mungkin

dikarenakan adanya cacing pada ususnya yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan

histopatologik dan bukan disebabkan karena perlakuan infusa biji alpukat. Pola

perubahan berat badan yang serupa ini menunjukkan bahwa infusa biji alpukat

tidak mempengaruhi berat badan mencit jantan.

0

5

10

15

20

25

30

35

0 5 10 15

Be

rat

bad

an (

g)

Hari

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

42

Tabel VII. Purata berat badan ± SE mencit betina akibat pemberian

infusa biji alpukat

Kelompok Perlakuan

(mg/kgBB)

Purata berat badan (g) ± SE

Hari ke- 0 Hari ke- 7 Hari ke- 14

1 IBA230,09 24,54 ± 0,66 28,40 ± 0,70 31,15 ± 0,25

2 IBA520 23,66 ± 0,34 26,50 ± 0,20 28,25 ± 0,95

3 IBA1175,2 25,66 ± 0,37 27,95 ± 0,65 29,10 ± 0,10

4 IBA2655,95 25,52 ± 0,23 27,80 ± 0,30 28,30 ± 0,60

5 Kontrol

Aquadest

33.333

25,02 ± 0,52 28,40 ± 1,00 30,40 ± 1,30

Keterangan :

SE = Standar Error of Mean

IBA = Infusa Biji Alpukat

Gambar 3. Grafik perubahan berat badan mencit betina selama pemberian

infusa biji alpukat Keterangan :

Dosis 1 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mg/kgBB

Dosis 2 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mg/kgBB

Dosis 3 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mg/kgBB

Dosis 4 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mg/kgBB

Kontrol = diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mg/kgBB

Hasil perubahan berat badan pada mencit betina pada tabel VII dan gambar

3 juga hampir serupa dengan mencit jantan dimana semua hewan uji mengalami

0

5

10

15

20

25

30

35

0 5 10 15

Be

rat

bad

an (

g)

Hari

dosis 1

dosis 2

dosis 3

dosis 4

kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

43

kenaikan berat badan. Pola kenaikan berat badan pun juga hampir sama pada

semua kelompok perlakuan, baik pada kelompok kontrol aquadest maupun

perlakuan infusa biji alpukat. Kenaikan itu tidak dipengaruhi perlakuan infusa

biji alpukat tetapi merupakan pola normal penambahan asupan makan sehingga

berat badan pun juga akan mengalami kenaikan. Pemberian infusa biji alpukat

secara akut melalui jalur pemberian oral tidak mempengaruhi perubahan berat

badan pada mencit jantan maupun mencit betina.

E. Pengamatan Gejala-Gejala Efek Toksik

Pengamatan gejala klinis dan efek toksik dilakukan setelah pemejanan

infusa biji alpukat yaitu selama 24 jam dan dilanjutkan selama 14 hari. Pengamatan

dilakukan sesering mungkin pada enam jam pertama untuk mengetahui gejala

toksik akut, selanjutnya pengamatan selama 14 hari dimaksudkan untuk

mengetahui kemungkinan adanya efek tertunda akibat pemejanan infusa biji

alpukat maupun adanya recovery. Pengamatan gejala-gejala toksik ini cenderung

bersifat subyektif sehingga untuk melihat kebiasaan hewan uji, dilakukan proses

adaptasi sebelum perlakuan dan menggunakan mencit kontrol sebagai pembanding

selama masa uji.

Pengamatan gejala klinis dan efek toksik meliputi gerakan (tremor,

konvulsi, paralisis, keterpaksaan gerak, tidur), reaktif terhadap rangsangan dan

refleks (beringas, pasif), perubahan perilaku (perubahan sikap/aneh seperti lompat

dan berputar berlebihan atau menggeliat, penjilatan, pencakaran, vokalisasi luar

biasa, gelisah), sekresi (salivas, lakrimasi), nafas (bradipnea, trakipnea),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

44

kardiovaskuler (vasodilatasi), perubahan kulit dan bulu, saluran cerna (diare,

sembelit) (Dipasquale dan Hayes, 2001 ; Badan POM, 2014). Hasil pengamatan

gejala toksik dapat dilihat pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil pemeriksaan gejala pada mencit jantan dan

betina akibat pemejanan infusa biji alpukat dan

aquadest selama 6 jam pertama

Kelompok Perlakuan Gejala klinis

1 Infusa biji alpukat dosis 230,09

mg/kgBB

Penjilatan meningkat

2 Infusa biji alpukat dosis 520

mg/kgBB

Aktivitas

meningkat/beringas,

penjilatan meningkat

3 Infusa biji alpukat dosis 1175,2

mg/kgBB

Aktivitas

meningkat/beringas,

penjilatan meningkat

4 Infusa biji alpukat dosis 2655,95

mg/kgBB

Aktivitas

meningkat/beringas,

penjilatan meningkat

5 Kontrol aquadest 33,33 g/kgBB Normal

Gejala klinis mulai muncul pada dosis pertama (230,09 mg/kgBB) yaitu

adanya penjilatan yang meningkat tetapi setelah dosis kedua (520 mg/kgBB) mulai

ada peningkatan aktivitas atau beringas dan ada pula penjilatan yang meningkat

sampai dosis paling tinggi 2655,95 mg/kgBB. Semua perubahan itu mulai hilang

sekitar jam keempat kecuali aktivitas meningkat/beringas yang hilang setelah jam

ke enam. Gejala klinis ini hanya muncul pada hari pertama dan tidak berlanjut

sampai hari ke 14 (akhir masa uji reversibilitas) yang menandakan bahwa tidak ada

gejala lanjutan ataupun gejala yang tertunda setelah pemberian infusa biji alpukat

(Persea americana Mill.) dan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13

sampai lampiran 16 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

45

Beberapa kandungan pada tanaman dapat bersifat toksik atau penyakit

antara lain kandungan alkaloid, glycosides (glucosides), organic acid, mineral

(nitrat, selenium, molybdenum), resin atau resinoid, fitotoksin, dan beberapa

senyawa yang menyebabkan fotosensitif ( Runnells, Monlux, dan Monlux, 1965).

Biji alpukat mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, steroid,

terpenoid, saponin, tannin, kardiak glikosida, dan alkaloid. Kandungan paling

banyak pada biji alpukat adalah saponin, yaitu 51% dari keseluruhan kandungan

biji alpukat. Menurut Milugo, Omosa, Ochanda, Owuor, Wamunyokoli, Oyugi, et

al., (2013) saponin yang bersamaan dengan alkaloid akan mengurangi aktivitas

antioksidan dari tumbuhan.

Selain itu kandungan kardiak glikosida merupakan senyawa yang dapat

mempengaruhi organ jantung, lambung, usus, dan sistem saraf sehingga diduga

dapat mempengaruhi perubahan gejala pada mencit walaupun

kemungkinannya sangat kecil karena tidak ada gejala lain yang muncul pada

saluran gastrointestinal maupun sistem kardiovaskular seperti diare (Mason dan

Foerster, 1981).

Penjilatan dapat terjadi kemungkinan dikarenakan adanya kandungan tanin

dan flavonoid dalam biji alpukat. Jumlah tanin yang ada dalam biji alpukat pun

terbilang tinggi (21,66%) (Nwaoguikpe dan Braide, 2011). Tanin dan flavanoid

dapat memberikan rasa pahit dan kesat pada tumbuhan (Heinrich, Barnes, Gibbons,

dan Williamson, 2010). Penjilatan yang dialami mencit jantan maupun betina ini

berangsur-angsur hilang setelah pemberian dan pada percobaan ini, penjilatan

menghilang setelah sekitar jam ke empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

46

Adanya peningkatan aktivitas dari mencit yang semakin aktif menunjukkan

bahwa infusa biji alpukat kemungkinan mempengaruhi bagian sistem saraf pusat

dan bagian somatomotor (Dipasquale dan Hayes, 2001). Alkaloid akan

mempengaruhi sistem saraf tetapi mekanisme dalam mempengaruhi sistem saraf

belum diketahui secara pasti (Runnells, Monlux, dan Monlux, 1965 ; Heinrich,

Barnes, Gibbons, dan Williamson, 2010). Kandungan alkaloid ini juga mungkin

salah satu pemicu adanya perubahan pada sistem saraf pada mencit yang ditandai

dengan perubahan lokomotor yang makin aktif dan penjilatan yang meningkat

pada empat jam pertama.

Perubahan yang teramati merupakan perubahan klinis yang mungkin saja

dapat dipengaruhi faktor lain seperti kondisi fisiolofis hewan uji tetapi gejala klinis

ini menjadi penanda awal yang perlu diwaspadai karena pemberian infusa biji

alpukat. Gejala lainnya seperti penjilatan yang dialami mencit lebih cenderung efek

organoleptis dan bukan efek toksik dari pemberian infusa biji alpukat.

F. Pemeriksaan Histopatologi

Pemeriksaan histopatologi bertujuan untuk mengetahui perubahan secara

makroskopis dan mikroskopis yang terjadi pada hewan uji setelah pemejanan yang

sesuai dengan standar pengamatan uji toksisitas akut. Organ yang diamati pada

pemeriksaan histopatologis meliputi lambung, jantung, usus, limpa, paru-paru,

ginjal, dan hati. Hasil pengamatan histopatologis kelompok perlakuan

dibandingkan dengan kelompok kontrol aquadest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

47

Pada penelitian ini, pemeriksaan histopatologis dilakukan setelah 24 jam

dan 14 hari setelah pemejanan infusa biji alpukat dikarenakan tidak terjadi

kematian dan untuk melihat sifat efek toksik yang tertunda maupun reversibilitas.

Pembedahan untuk melihat hasil histopatologi pada jam ke 24 diambil 2 jantan dan

3 betina sedangkan setelah 14 hari diambil 3 jantan dan 2 betina untuk dilihat

reversibilitasnya. Hasil histopatologik setelah 24 jam pada mencit jantan dan

mencit betina dapat dilihat pada tabel IX dan X sedangakan untuk hasil

histopatologi setelah 14 hari (reversibilitas) dapat dilihat pada tabel XI dan XII.

Mencit kontrol digunakan sebagai pembanding karena kontrol dapat digunakan

sebagai acuan kondisi patologis hewan uji. Kontrol dan perlakuan infusa biji

alpukat mendapatkan perlakuan yang sama untuk mencegah bias pada percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

48

Tabel IX. Gambaran histopatologik organ mencit betina setelah 24 jam pemberian infusa biji alpukat

Perlakuan Perubahan histoptologik pada organ (%)

Lambung Jantung Usus Limpa Paru-paru Hati Ginjal

Kontrol - - Atropi

villi

(6,7%)

Nekrosis

pulpa putih

(7,1%)

Pneumonia interstitialis

(13,3%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(20%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (6,7%)

Peri bronkiolitis (6,7%) Degerasi hidropik ringan (6,7%) Radang di sekitar pembuluh

vaskuler

Nekrosis epitel tubulus

(6,7%)

Dosis 1 - - - Nekrosis

pulpa putih

(14,3%)

Pneumonia interstitialis

(6,7%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(20%)

-

Hiperplasi epitel bronkhiolus

(6,7%)

Radang midzonal (6,7%)

Dosis 2 - - - Nekrosis

pulpa putih

(21,4%)

Pneumonia interstitialis

(13,3%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(20%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (13,3%)

Radang midzonal (6,7%) Radang di sekitar pembuluh

vaskuler (6,7%) Multi fokal nekrosis (6,7%)

Atropi sebagian hepatosit (6,7%)

Degenerasi melemak ringan (6,7%)

Dosis 3 - - - Nekrosis

pulpa putih

(14,3%)

Pneumonia interstitialis

(6,7%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(13,3%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (6,7%)

Hiperplasi epitel bronkhiolus

(6,7%)

Hepatosit megakariosit (6,7%)

Hemoragi (6,7%) Degenerasi hidropik sedang (6,7%)

Dosis 4 - - - Nekrosis

pulpa putih

(21,4%)

Pneumonia interstitialis

(6,7%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(6,7%)

-

Peri bronchiolitis (6,7%) Multi fokal nekrosis (6,7%)

Degenerasi hidropik ringan (13,3%)

Keterangan : Dosis 1 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mg/kgBB

Dosis 2 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mg/kgBB

Dosis 3 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mg/kgBB

Dosis 4 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mg/kgBB

Kontrol = diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mg/kgBB

- = tidak ada perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

49

Tabel X. Gambaran histopatologik organ mencit jantan setelah 24 jam pemberian infusa biji alpukat

Perlakuan Perubahan histoptologik pada organ (%)

Lambung Jantung Usus Limpa Paru-paru Hati Ginjal

Kontrol - - - Nekrosis

pulpa putih

(10%)

Pneumonia interstitialis (20%) Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

-

Multi fokal nekrosis (10%)

Degenerasi melemak ringan (10%)

Degenerasi hidropik ringan (10%)

Dosis 1 - - - Nekrosis

pulpa putih

(10%)

Pneumonia interstitialis (20%) Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (10%)

Focci nekrotik parenkim (10%) Nefritis interstitialis (10%)

Nekrosis epitel tubulus

(10%)

Dosis 2 - - - Nekrosis

pulpa putih

(10%)

Pneumonia interstitialis (10%) Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(20%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (10%)

Bronkopneumonia (10%) Degenerasi melemak ringan (10%)

Dosis 3 - - - Nekrosis

pulpa putih

(20%)

Pneumonia interstitialis (20%) Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(20%)

Degenerasi hidropik epitel

tubulus (10%) Edema (10%)

Dosis 4 - - Atropi

villi

(6,7%)

Nekrosis

pulpa putih

(20%)

Pneumonia interstitialis (20%) Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

-

Degenerasi melemak sedang (10%)

Keterangan :

Dosis 1 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mg/kgBB

Dosis 2 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mg/kgBB

Dosis 3 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mg/kgBB

Dosis 4 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mg/kgBB

Kontrol = diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mg/kgBB

- = tidak ada perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

50

Tabel XI. Perubahan histopatologik organ mencit betina setelah 14 hari pemberian infusa biji alpukat

Perlakuan Perubahan histoptologik pada organ (%)

Lambung Jantung Usus Limpa Paru-paru Hati Ginjal

Kontrol - - - - Pneumonia interstitialis

(20%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

-

Dosis 1 - - - - Pneumonia interstitialis

(10%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

-

Dosis 2 - - - - - - -

Dosis 3 - - - - Pneumonia interstitialis

(20%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(10%)

-

Dosis 4 - - - - Pneumonia interstitialis

(10%)

-

bronkopneumonia (10%)

Keterangan :

Dosis 1 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mg/kgBB

Dosis 2 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mg/kgBB

Dosis 3 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mg/kgBB

Dosis 4 = diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mg/kgBB

Kontrol = diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mg/kgBB

- = tidak ada perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

51

Tabel XII. Perubahan histopatologik organ mencit jantan setelah 14 hari pemberian infusa biji alpukat

Perlakuan Perubahan histoptologik pada organ (%)

Lambung Jantung Usus Limpa Paru-paru Hati Ginjal

Kontrol - - - - Pneumonia interstitialis

(13,3%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(6,7%)

-

Dosis 1 - - - - Pneumonia interstitialis

(6,7%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(13,3%)

-

Bronkopneumonia (6,7%)

Dosis 2 - - - - Pneumonia interstitialis

(13,3%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(6,7%)

-

Dosis 3 - - - - Pneumonia interstitialis

(20%)

Radang di sekitar pembuluh vaskuler

(6,7%)

-

Dosis 4 - - cacing

(6,7%)

- Pneumonia interstitialis

(6,7%)

- Nefritis interstitialis

(6,7%)

Bronkopneumonia (6,7%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

52

1. Lambung

Tidak ada perubahan pada mencit jantan dan mencit betina kelompok

kontrol dan perlakuan infusa biji alpukat setelah 24 jam maupun setelah uji

reversibilitas (14 hari). Hasil histopatologik organ lambung normal. Berarti

pemberian infusa biji alpukat secara akut tidak mempengaruhi organ lambung.

2. Jantung

Tidak ada perubahan pada mencit jantan dan mencit betina kelompok

kontrol dan perlakuan infusa biji alpukat setelah 24 jam maupun setelah uji

reversibilitas (14 hari). Hasil histopatologik organ jantung normal. Berarti

pemberian infusa biji alpukat secara akut tidak mempengaruhi organ jantung.

3. Usus

Setelah 24 jam terjadi perubahan, yaitu adanya atropi vili pada mencit

betina kontrol dan mencit jantan yang diberikan perlakuan infusa biji alpukat dosis

4 (2655,95 mg/kgBB).

Atropi adalah pengurangan atau pengerutan ukuran sel yang awalnya

normal tanpa adanya perubahan dalam jumlah sel. Penyebab dari atropi dapat

karena banyak hal antara lain karena fisiologis/normal proses metabolik dalam

tubuh misal saat infant berubah menjadi dewasa akan membuat menghilangnya

timus, senile/pengaruh umur, nutrisi yang tidak adekuat/kelaparan, neurotropic/

luka pada sistem saraf, angiotropic/anemia ischemic atau kronik pasif hiperemi,

tekanan/mekanik, dan endokrin misal kekurangan tiroid (Kumar, Cotran, dan

Robbins, 2007). Atropi yang dialami mencit jantan yang diberikan perlakuan

infusa biji alpukat dosis 4 (2655,95 mg/kgBB) bukan merupakan perubahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

53

disebabkan karena perlakuan infusa biji alpukat tetapi karena kondisi patologis

mencit yang kurang baik karena pada kelompok betina tidak mengalami

perubahan atropi vili dan didukung perubahan atropi ini juga teramati pada

kelompok mencit betina kontrol. Xenobiotika yang tidak mempengaruhi hormonal

cenderung tidak memberikan perbedaan pada jantan maupun betina. Gambaran

histopatologis usus mencit jantan dapat dilihat pada lampiran 17.

Hasil histopatologik pada uji reversibilitas 14 hari tidak terdapat tanda

ketoksikan karena perlakuan infusa biji alpukat. Usus pada mencit jantan yang

diberikan perlakuan infusa biji alpukat dosis 4 (2655,95 mg/kgBB) terdapat

cacing. Hal ini tidak menandakan kerusakan organ karena perlakuan infusa biji

alpukat tetapi lebih dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak bersih sehingga

parasit dapat masuk ke dalam sistem pencernaan dan efek yang ditimbulkan

pada hewan uji adalah penurunan berat badan (kurang dari 5%) dilihat dari

data lampiran 8. Hal ini dapat dikarenakan cacing yang ada pada saluran

pencernaan atau usus dapat mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh mencit dan

dapat menurunkan berat badan walaupun belum tentu menyebabkan penyakit

karena penyakit dapat timbul bila cacing ada dalam jumlah yang banyak atau ada

pada sisi etopik. Cacing atau cestoda usus hanya berdiam di lumen usus dan tidak

pernah menginvasi melebihi mukosa usus sehingga tidak terjadi eosinophilia atau

menginduksi aktivasi proses inflamasi (Baker, 1990 ; Kumar, Cotran, dan

Robbins, 2007).

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada organ

usus yang disebabkan karena pemberian infusa biji alpukat secara akut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

54

4. Limpa

Organ limpa pada hewan uji ada satu yang tidak dapat dideteksi secara

histologis yaitu pada mencit betina kontrol yang dapat dikarenakan hilang selama

proses histologis dari penyiapan preparat, pewarnaan, sampai pembacaan sehingga

jumlah limpa keseluruhan menjadi 49 (lampiran 10).

Organ limpa mencit jantan dan mencit betina pada kontrol maupun

perlakuan infusa biji alpukat setelah 24 jam mengalami nekrosis pulpa putih yang

ditandai adanya kematian sel-sel limfosit pada pulpa putih dan peningkatan

sehingga tampak jarang. Limfosit merupakan indikator adanya inflamasi kronik.

Inflamasi akut akan cenderung adanya akumulasi neutrofilik dan bukan limfosit

yang menonjol (Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007). Gambaran histopatologis

organ limpa dapat dilihat pada lampiran 17.

Nekrosis atau kematian sel secara patologik dapat disebabkan karena

mikroorganisme, virus, zat kimia, atau xenobiotika lain yang bersifat merusak. Sel-

sel nekrotik akan membengkak, organelnya bertambah besar, dan akhirnya pecah,

yang akan melepaskan isinya ke dalam ruang ekstrasel. Adanya pelepasan ini akan

mengaktifkan sel-sel imun untuk mengaktivasi proses peradangan (Runnells,

Monlux, dan Monlux, 1965 ; Suttie, 2006 ; Mescher, 2010).

Limpa merupakan organ yang bertanggungjawab adanya reaksi imun

dengan filter darah yang masuk ke limpa (Cesta, 2006). Adanya kondisi inflamasi

kronis dan agen yang menyebabkan toksisitas pada limfosit dapat menyebabkan

nekrosis pada pulpa putih (Suttie, 2006). Kemungkinan adanya kerusakan pada

paru-paru yang kronis seperti yang dialami semua hewan uji baik kelompok kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

55

maupun perlakuan infusa biji alpukat (lampiran 10), dapat mempengaruhi kinerja

limpa yang makin berat sehingga menyebabkan nekrosis pada pulpa putih baik di

kelompok kontrol maupun perlakuan.

Perubahan nekrosis pulpa putih ini bukan merupakan hasil dari pemberian

infusa biji alpukat tetapi merupakan kondisi patologis kronik yang dialami hewan

uji sebelumnya. Hal ini dikarenakan nekrotik pulpa putih ada pula pada kelompok

kontrol betina maupun kontrol jantan.

Pada uji reversibilitas 14 hari, didapatkan bahwa tidak ada perubahan pada

organ limpa sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa biji alpukat

secara akut tidak mempengaruhi organ limpa pada mencit jantan maupun mencit

betina.

5. Paru-paru

Hasil histopatologis pada mencit betina setelah 24 jam mengalami

perubahan berupa pneumonia interstitialis pada semua kelompok yaitu kelompok

kontrol maupun kelompok perlakuan infusa biji alpukat keempat dosis, hiperplasi

epitel bronkhiolus pada dosis 1 (230,09 mg/kgBB) dan dosis 3 (1175,2 mg/kgBB),

hemoragi pada dosis 3 (1175,2 mg/kgBB), dan peri bronchiolitis pada mencit

betina kontrol dan dosis 4 (2655,95 mg/kgBB).

Pada mencit jantan juga mengalami perubahan yang serupa, yaitu

pneumonia interstitialis pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan

infusa biji alpukat keempat dosis, bronkopneumonia pada kelompok dosis 2 (520

mg/kgBB), dan edema pada kelompok dosis 3 (1175,2 mg/kgBB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

56

Inflamasi yang terjadi dapat dikategorikan menjadi dua pola dasar yaitu

inflamasi akut dan kronik. Pada inflamasi akut berlangsung cukup singkat antara

menit sampai hari, ditandai dengan eksudasi cairan (edema jaringan) dan protein

plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang menonjol. Inflamasi kronik

berlangsung lebih lama berhari-hari sampai bertahun-tahun, ditandai khas dengan

infiltrasi sel mononuklear (radang kronik) yang mencakup makrofag, limfosit, dan

sel plasma disertai dengan proliferasi pembuluh darah dan pembentukan jaringan

parut (Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007).

Menurut Kumar, Cotran, dan Robbins (2007), neutrophil muncul puncak

setelah 1 hari dan monosit baru muncul puncak pada hari ke 2 atau sebagian besar

bentuk inflamasi akut, neutrofil menonjol pada 6 sampai 24 jam pertama karena

siklus hidupnya pendek dan segera mengalami apoptosis dan digantikan oleh

monosit pada 24-48 jam selanjutnya dimana monosit bertahan lebih lama sebagai

makrofag.

Hiperplasi merupakan peningkatan jumlah sel dalam organ atau jaringan.

Penyebab adanya hiperplasia dapat dikarenakan adanya paparan iritasi mekanik,

kimia, dan panas yang berulang dan dalam jangka waktu lama, dapat juga

disebabkan karena gangguan dalam endokrin, gangguan nutrisi, xenobiotik,

maupun infeksi (Runnells, Monlux, dan Monlux, 1965 ; Kumar, Abbas, Aster,

2013). Adanya hiperplasia pada dosis 1 ( 230,09 mg/kgBB) dan dosis 3 (1175,2

mg/kgBB) ini bukan merupakan tanda adaptasi adanya pengaruh biji alpukat

tetapi lebih cenderung pada penyebab lain. Hal ini dikarenakan infusa biji alpukat

diberikan secara peroral dan bukan secara inhalasi sehingga kecil kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

57

bahwa hiperplasi ini merupak efek toksik dari pemberian infusa biji alpukat.

Hiperplasia epitelium dan metaplasia sel goblet lebih sering terjadi pada kondisi

kronik (van Dijk, Gruys, Mouewen, 2007).

Hemoragi merupakan ekstravasasi atau keluarnya darah dari pembuluh

darah pada bagian tertentu di sistem sirkulasi. Hemoragi dapat merupakan respon

akut maupun efek karena adanya proses yang kronik atau pada beberapa

hewan selain anjing, biasanya berhubungan atau disertai pula dengan

pneumonia, pulmonari abses, dan neoplasma (Runnells, Monlux, dan Monlux,

1965). Etiologi terjadinya hemoragi dapat karena trauma yang menghasilkan

kerusakan pada pembuluh darah, luka atau kelainan primer pembuluh darah,

racun kimia, bakteri atau virus, tumor ganas, maupun gangguan penjendalan darah

(Kumar, Abbas, Aster, 2013). Pada hasil histologi menunjukkan bahwa mencit

betina dosis 3 (1175,2 mg/kgBB) hanya mengalami hemoragi sehingga

kemungkinan disebabkan karena adanya mekanisme patologis yang kronis.

Adanya perubahan patologi hemoragi secara akut lebih sering terjadi pasca cidera

atau luka dibandingkan xenobiotika (Runnells, Monlux, dan Monlux, 1965).

Pneumonia interstitialis dan peribronkiolis merupakan perubahan yang

menunjukkan adanya radang dan infiltrasi limfosit dan makrofag alveolar di

jaringan interstitialis alveoli maupun tepi bronkioli sehingga menunjukkan bahwa

kondisi tersebut adalah kondisi inflamasi kronik dan bukan akut yang timbul

karena perlakuan infusa biji alpukat (Kumar, Cotran, dan Robbins, 2007). Adanya

pneumonia interstitialis dan peribronkiolitis dapat dikarenakan paparan agen iritan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

58

yang berlangsung terus-menerus entah itu organik maupun inorganik (Kumar,

Cotran, dan Robbins, 2007).

Edema adalah kondisi dimana adanya jumlah cairan yang berlebih pada

ruang interseluler atau body cavity. Edema dapat merupakan respon transien

akut meskipun gelombang sekunder respons tertunda dapat juga terjadi. Edema

muncul mengawali sebelum netrofil muncul pada inflamasi akut. Tetapi edema

juga dapat disebabkan karena inflamasi kronik maupun non inflamasi yang

mempengaruhi peningkatan tekanan hidostatis, penurunan tekanan osmotik

plasma, sumbatan limfatik, maupun retensi sodium (Runnells, Monlux, dan

Monlux, 1965 ; Bass, Carr, dan du Boulay, 2004). Pada mencit jantan dosis 3

(1175,2 mg/kgBB) ini tidak hanya edema tetapi disertai dengan pneumonia

interstitialis sehingga dapat dipastikan bahwa edema ini merupakan sakit

kronis dan bukan karena perlakuan infusa biji alpukat.

Bronkopneumonia, ditandai adanya infiltrasi limfosit dan neutrofil di

dinding bronkus dan lumen bronkus dan adanya erosi silia epitel bronkus. Adanya

bronkopneumonia pada mencit jantan dosis 2 (520 mg/kgBB) bukan merupakan

perubahan yang disebabkan pemberian infusa biji alpukat tetapi karena kondisi

patologis hewan uji pra perlakuan dilihat dari adanya limfosit yang menandakan

perdangan kronik.

Hasil histopatologik pada uji reversibilitas 14 hari tidak terdapat tanda

ketoksikan yang khusus ditimbulkan pada mencit betina maupun mencit jantan

karena adanya perlakuan infusa biji alpukat tetapi patologis mencit yang

mengalami sakit paru kronik. Perubahan berupa pneumonia interstitialis pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

59

kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan infusa biji alpukat pada mencit

jantan maupun mencit betina. Perubahan lainnya yaitu bronkopneumonia pada

mencit betina dosis 4 (2655,95 mg/kgBB), mencit jantan dosis 1 (230,09

mg/kgBB), dan mencit jantan dosis 4 (2655,95 mg/kgBB).

Berdasarkan pengamatan di atas terlihat bahwa pemberian infusa biji

alpukat secara akut tidak mempengaruhi organ paru mencit jantan maupun betina.

6. Hati

Hasil pemeriksaan histopatologik pada mencit betina setelah 24 jam berupa

radang di sekitar pembuluh vaskuler pada kelompok kontrol maupun perlakuan ;

degenerasi hidropik pada kontrol, dosis 3 (1175,2 mg/kgBB), dan dosis 4 (2655,95

mg/kgBB) ; radang midzonal pada kelompok dosis 1 (230,09 mg/kgBB) dan dosis

2 (520 mg/kgBB) ; multi fokal nekrosis pada mencit dosis 2 (520 mg/kgBB) dan

dosis 4 (2655,95 mg/kgBB) ; degenerasi melemak pada kelompok dosis 2 (520

mg/kgBB) ; hepatosit megakariotik pada dosis 3 (1175,2 mg/kgBB) dan atropi

sebagian hepatosit pada dosis 2 (520 mg/kgBB).

Perubahan yang terjadi pada mencit jantan setelah 24 jam yaitu radang di

sekitar pembuluh vaskuler pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan

infusa biji alpukat keempat dosis, multi fokal nekrosis pada kelompok kontrol,

focci nekrotik parenkim pada dosis 1 (230,09 mg.kgBB), degenerasi hidropik pada

kelompok kontrol, dan degenerasi melemak pada kelompok kontrol, dosis 2 (520

mg/kgBB) dan dosis 4 (2655,95 mg/kgBB).

Radang di sekitar pembuluh darah vaskuler dan radang midzonal

merupakan radang yang berlangsung secara kronik yang ditandai adanya infiltrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

60

limfosit, neutrophil, dan makrofag di sekitar pembuluh darah maupun bagian

midzonal sehingga adanya perubahan ini bukan merupakan perubahan yang

disebabkan karena perlakuan infusa biji alpukat.

Multi fokal nekrosis dan atropi sebagian hepatosit yang dialami mencit

menyertai radang di sekitar pembuluh vaskuler sehingga dapat dipastikan ini

merupakan penyerta dalam perubahan kronik dan bukan karena perlakuan infusa

biji alpukat.

Degenerasi melemak dan degenerasi hidropik yang menyertai radang di

sekitar pembuluh vaskuler bukan merupakan perubahan karena perlakuan infusa

biji alpukat. Degerasi hidropik merupakan perubahan fungsional dan morfologi

dengan peningkatan cairan intrasitoplasmik yang terakumulasi dan mengganggu

integritas sel membrane (Thoolen, Maronpot, Harada, Nyska, Rousseaux, Nolte, et

al., 2010). Gambaran histopatologik mencit betina pada dosis 4 (2655,95

mg/kgBB) hanya mengalami degenerasi hidropik ringan, hal yang serupa juga

terlihat pada gamparan histopatologis kelompok kontrol mencit jantan. Perubahan

degenerasi hidropik ini tidak dapat dikatakan karena pengaruh pemberian infusa

biji alpukat secara akut. Gambaran histopatologis organ hati yang mengalami

degenerasi melemak dapat dilihat pada lampiran 17.

Hasil histolopatologik setelah 14 hari pada mencit jantan maupun betina

hanya ada radang di sekitar pembuluh vaskuler yang memang merupakan kondisi

patologis non perlakuan biji alpukat. Jadi pemberian infusa biji alpukat secara

akut tidak mempengaruhi organ hati mencit jantan dan mencit betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

61

Thoolen, dkk, 2010 menyebutkan bahwa hepatosit megakariosit atau

kariositomegali (karyocytomegaly) merupakan respon terhadap strain mencit yang

makin tua tetapi dapat pula merupakan efek xenobiotika. Didukung dengan jurnal

dari Singh, 2007; Nyska et al, 2002 ; Guzman dan Solter, 2002 ; Herman et al, 2002,

tetapi adanya kariositomegali dapat merupakan proses alami yang terjadi pada

siklus sel pada fase sintesis (S) dimana inti sel akan membelah/perbanyakan

sehingga nampak membesar. Hal itu dibuktikan dengan adanya kariositomegali

hanya pada satu hewan uji.

Jadi perubahan di mencit betina dosis 3 bukan merupakan efek akut

pemberian infusa biji alpukat pada organ hati.

7. Ginjal

Pemberian infusa biji alpukat, setelah 24 jam pemejanan pada mencit betina

menunjukkan adanya degenerasi hidropik epitel tubulus, peradangan di sekitar

pembuluh vaskuler dan nekrosis epitel tubulus. Semua perubahan itu terdapat pada

kelompok kontrol dan beberapa pada kelompok dosis 2 (520 mg/kgBB) dan dosis 3

(1175,2 mg/kgBB) sehingga perubahan ini bukan disebabkan karena pemberian infusa

biji alpukat secara akut.

Pada mencit jantan setelah 24 jam didapatkan bahwa ada perubahan secara

histologis, yaitu degenerasi hidropik epitel tubulus pada dosis 230,09 mg.kgBB,

dosis 520 mg/kgBB, dan dosis 1175,2 mg/kgBB ; nefritis interstitialis dan nekrosis

epitel tubulus pada dosis 230,09 mg/kgBB.

Semua perubahan seperti degenerasi hidropik epitel tubulus, radang di

sekitar pembuluh vaskuler, dan nekrosis epitel tubulus merupakan perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

62

patologis secara kronik yang tidak muncul selama 24 jam atau secara akut yang

dapat disebabkan karena berbagai agen yang menyebabkan hipoksia, gangguan

produksi ATP, gangguan mitokondria, radikal bebas, maupun peroksidasi

(Frazier, Seely, Hard, Betton, Burnet, Nakatsuji, 2012) dan perubahan itu juga

terdapat pada kelompok kontrol. Gambaran histopatologis organ ginjal mencit

betina kelompok kontrol yang mengalami radang, nekrosis, dan degenerasi hidropik

dapat dilihat pada lampiran 17.

Nekrosis epitel tubulus dapat sebagai nekrosis secara akut sebagai efek

langsung dari metabolit atau xenobiotika dalam tubulus maupun secara tidak

langsung melalui iskemia. Hasil histologik menunjukkan bahwa adanya nekrosis

epitel tubulus timbul bersama dengan nefritis interstitialis sehingga tidak dapat

dikategorikan sebagai perubahan karena perlakuan infusa biji alpukat (Frazier,

Seely, Hard, Betton, Burnet, Nakatsuji, et al., 2012).

Hasil histopatologi setelah pemejanan 14 hari, didapatkan bahwa ada satu

mencit jantan pada dosis 4 (2655,95) yang mengalami nefritis interstitialis.

Nefritis interstitialis ditandai adanya infiltrasi linfosit di jaringan interstitial

(sekitar tubulus) sehingga nampak bahwa perubahan ini merupakan perubahan

karena kondisi kronis dan bukan karena perlakuan infusa biji alpukat.

G. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitan, didapatkan bahwa nilai LD50 hewan uji yaitu LD50 semu karena

sampai dosis tertinggi yang dapat diterima mencit jantan maupun betina tidak

menimbulkan kematian. LD50 semu infusa biji alpukat sebesar >2655,95 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

63

Berdasarkan gejala-gejala yang dialami mencit jantan dan betina setelah 24 jam

maupun 14 hari menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas atau beringas, dan

penjilatan yang meningkat pada dosis 2 (520 mg/kgBB), dosis 3 (1175,2 mg/kgBB), dan

dosis 4 (2655,95 mg/kgBB). Pada dosis 1 (230,09 mg/kgBB) hanya mengalami

penjilatan yang meningkat. Adanya perubahan gejala klinis tersebut dimungkinkan

karena kandungan-kandungan yang dimiliki biji alpukat yang mungkin menimbulkan

efek pada sistem saraf seperti alkaloid dan pengaruhnya terhadap penjilatan seperti tanin

dan flavonoid.

Pada hasil histopatologik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian

infusa biji alpukat secara akut terhadap pemeriksaan histopatologik pada organ lambung,

jantung, usus, limpa, paru-paru, hati, dan ginjal mencit jantan maupun betina. Adanya

perubahan yang terbaca pada hasil histologik merupakan perubahan karena kondisi

patologis mencit pra perlakuan yang buruk. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perubahan organ hewan yang mengganggu hasil pemeriksaan histopatologik

karena perlakuan dapat berupa faktor intrinsik hewan uji (spesies, strain, jenis

kelamin, dan umur), spontaneous disease, fenomena fisiolofis, dan variasi

histologis. Faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan dapat berupa nutrisi, suhu,

bunyi, dan illumination (cahaya) (Haschek, Rousseaux, dan Wallig, 2002).

Pada tahapan uji reversibilitas pun tidak menunjukkan adanya perubahan.

Proses perbaikan setelah inflamasi atau perubahan akut dapat terjadi setelah 9-12

hari. (Janssen dan Henson, 2012). Pada penelitian uji reversibilitas maupun

irreversibilitas tidak dapat ditentukan karena pada hasil pemeriksaan

histopatologik 24 jam perlakuan maupun hasil pemeriksaan histopatologis uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

64

reversibilitas pada kelompok kontrol maupun perlakuan tidak ada perubahan yang

dialami oleh mencit jantan maupun betina.

Hasil yang didapatkan masih merupakan dugaan atau kemungkinan

kecenderungan tetapi tidak dapat memastikan secara pasti wujud dan sifat karena

hewan yang digunakan pada waktu uji toksisitas 24 jam dan uji reversibilitas 14

hari merupakan hewan uji yang berbeda.

Hasil yang didapatkan merupakan hasil dari penelitian secara akut yang

merupakan uji toksisitas tak khas awal. Perlu adanya uji toksisitas yang lebih

panjang untuk mengetahui efek infusa biji alpukat lanjutan. Uji toksisitas sub akut

(28 hari) infusa biji alpukat pada organ hati, ginjal, pankreas, dan organ reproduksi

sudah dilakukan secara paralel oleh peneliti lain tetapi perlu pula dilakukan uji

toksisitas subkronis (90 hari) untuk memastikan toksisitas infusa biji alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. LD50 semu infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) adalah >2655,95

mg/kgBB dan memiliki makna toksikologi kategori sedikit toksik (0,5-5

g/kg).

2. Gejala klinis karena pemberian infusa biji alpukat yang teramati pada mencit

jantan dan betina, yaitu aktifitas meningkat/beringas, dan penjilatan yang

meningkat.

3. Wujud sifat efek toksik yang teramati dari hasil histopatologik tidak dapat

ditentukan karena tidak ada perubahan pada mencit jantan maupun mencit

betina kelompok perlakuan infusa biji alpukat setelah 24 jam maupun setelah

uji reversibilitas 14 hari.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksitas sub kronis (90 hari).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

66

DAFTAR PUSTAKA

Alhassan, A.J., Sule,M.S., Atiku, M.K., Wudil, A.M., Abubakar, H., Mohammed,

S.A., 2012, Effects of Aqueous Avocado Pear (Persea americana) Seed

Extract on Alloxan Induced Diabetes Rats, Greener Journal of Medical

Sciences, 2 (1), 005-011.

Anaka, O.N., Ozolua, R.I., dan Okpo, S.O., 2009, Effect of The Aqueous Seed

Extract of Persea americana Mill. (Lauraceae) on The Blood Pressure of

Sprague-dawley Rats, Afr. J. Pharm. Pharmacol., 3(10), 485-490.

Anggraeni, A.D., 2006, Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea americana

Mill.) terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diberi Beban

Glukosa, Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

Arukwe, U., Amadi, B., Duru, M., Agomuo, E., Adindu, E., Odika, P., et al., 2012,

Chemical Composition of Persea americana Leaf, Fruit, and Seed, IJRRAS,

11 (2), 345.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014, Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik

Secara In Vivo, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,

Jakarta, pp. 16-27.

Badan POM RI, 2010, Pembuatan Sediaan Herbal, Direktorat Obat Asli Indonesia,

Jakarta.

Bass, P., Carr, N., dan du Boulay, C., 2004, Pathology : A Core Text of Basic

Pathological Processes with Self-Assessment, edisi 2, Churchill Livingstone,

New York.

Cesta, M.F., 2006, Normal Structure, Function, and Histology of the Spleen,

Toxicol Pathol, 34 (5), 455-465.

Chandrasoma, P., dan Taylor, C.R., 1995, Concise Pathology, edisi 2, Prentice Hall

International Incorporation, New Jersey.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Farmakope Herbal Indonesia,

edisi 1, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Derelanko, M.J., dan Hollinger, M.A.,2002, Handbook of Toxicology, edisi 2, CRC

Press LLC, USA.

Dipasquale, L.C., dan Hayes, A.W., 2001, Principles and Methods of Toxicology,

edisi 4, Taylor&Francis, Philadelphia, pp. 853-869.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

67

Donatus, I.A., 2001, Toksikologi Dasar, Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Ezejiofor, A.N., Okorie, A., Orisakwe, O.E., 2013, Hypoglycaemic and Tissue-

Protective Effects of the Aqueous Extract of Persea Americana Seeds on

Alloxan-Induced Albino Rats, Malays J Med Sci., 20(5), 31-39.

Frazier, K.S., Seely, J.C., Hard, G.C., Betton, G., Burnett, R., Nakatsuji, S., et al.,

2012, Proliferative and Nonproliferative Lesions of the Rat and Mouse

Urinary System, Toxicol Pathol, 40, 14S-86S.

Glaister, J.R., 1986, Principle of Toxicological Pathology, Taylor&Francis,

London.

Haschek, W.M., Rousseaux, C.G., dan Wallig, M.A., 2002, Handbook of

Toxicologic Pathology, edisi 2, Academic Press., USA, pp.233-249.

Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., dan Williamson, E.M., 2010, Fundamentals

of Pharmacognosy and Phyotherapy, diterjemahkan Winny R. Syarif, et al.,

EGC, Jakarta, pp. 65-144.

Idris, S., Ndukwe, G.I., dan Gimba, C.E., 2009, Preliminary Phytochemical

Screening and Antimicrobial Activity of Seed Extracts of Persea americana

(Avocado Pear), Bajopas, 2 (1), 173-176.

Imafidon, K.E., dan Amaechina, F.C., 2010, Effects of Aqueous Seed Extract of

Persea americana Mill. (Avocado) on Blood Pressure and Lipid Profile in

Hypertensive Rats, Advan. Biol. Res., 4(2), 116-121.

Janssen, W.J., dan Henson, P.M., 2012, Cellular Regulation of the Inflammatory

Response, Toxicol Pathol, 40, 166-173.

Jiménez-Arellanes, A., Luna-Herrera, J., Ruiz-Nicolás, R., Cornejo-Garrido, J.,

Tapia, A., dan Yépez-Mulia, L., 2013, Antiprotozoal and Antimycobacterial

Activities of Persea americana Seeds, BMC Complementary and Alternative

Medicine, 13 (109), 1-5.

Klaassen, C.D., 2001, Casarett and Doull’s Toxicology : The Basic Science of

Poisons, edisi 6, Mc Graw-Hill, Boston, pp. 597-652.

Klaassen, C.D., dan Watkins III, J.B., 2010, Casarett & Doull’s Essential of

Toxicology, edisi 2, Mc Graw-Hill, Boston, pp.15-16.

Kumar, V., Abbas, A.K., dan Aster, J.C., 2013, Robbins basic pathology, edisi 9,

Elsevier Saunders, Philadelphia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

68

Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007, Robbins : Buku Ajar Patologi, edisi

7, diterjemahkan oleh Prasetyo dkk., EGC, Jakarta.

Loomis, T.A., 1978, Toksikologi Dasar, diterjemahkan Imono Argo Donatus, edisi

III, IKIP Semarang Press.,Semarang, pp. 3-16.

Loomis, T.A. dan Hayes, A.W., 1996, Loomis’s essentials of Toxicology, edisi 4,

Academic Press, USA, pp.1-4.

Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology : fundamentals, target, organs, and risk

assessment, Edisi II, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Marlinda, M., Sangi, M.S., Wuntu, A.D., 2012, Analisis Senyawa Metabolit

Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea

americana Mill.), Jurnal MIPA UNSRAT, 1(1), 24-28.

Mason, D.T., dan Foerster, J.M., 1981, Cardiac Glycosides, Springer-Verlag,

Berlin, pp.275,276.

Mescher, A.L., 2010, Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas, edisi 12,

diterjemahkan oleh Frans Dani, EGC, Jakarta, pp. 221-339.

Milugo, T.K., Omosa, L.K., Ochanda, J.O., Owuor, B.O., Wamunyokoli, F.A.,

Oyugi, J.O., et al., 2013, Antagonistic effect of alkaloids and saponins on

bioactivity in the quinine tree (Rauvolfia caffra Sond.): further evidence to

support biotechnology in traditional medicinal plants, BMC Complement

Altern.Med., 13, 285.

Nwaoguikpe, R.N., dan Braide, W., 2011, The Effect of Aqueous Seed Extract of

Persea americana (Avocado pear) on Serum Lipid and Cholesterol Levels in

Rabbits, Int. J. Pharm. Pharmacol., 1(2) , 023-029.

Orwa, C., Mutua, A., Kindt, R., Jamnadass, R., dan Anthony, S., 2009,

Agroforestree Database: a tree reference and selection guide version 4.0,

World Agroforestry Centre, Kenya.

Ozolua, R.I., Anaka, O.N., Okpo, S.O., Idogun, S.E., 2009, Acute and Subacute

Toxicological Assessment of The Aqueous Seed Extract of Persea americana

Mill. (Lauraceae) in Rats.Afr.J Tradit Complement Altern Med., 6(4), 573-

578.

Padilla-Camberos, E., Martinez-Velázquez, M., Flores-Fernández, J.M., dan

Villanueva-Rodriguez, S., 2013, Acute Toxicity and Genotoxic Activity of

Avocado Seed Extract (Persea americana Mill., c.v. Hass), The Scientific

World Journal, 2013, 1-4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

69

Plantamor, 2012, Persea americana,

http://www.plantamor.com/index.php?plant=970, diakses pada 30 April

2014.

Runnells, R.A., Monlux, W.S., dan Monlux, A.W., 1965, Principle of Veterinary

Pathology, edisi 7, The IOWA State University Press, USA, pp.

Sasadara, M.M.V., 2013, Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Ekstrak Metanol Biji

Persea americana Mill. terhadap Tikus Terinduksi Karbontetraklorida,

Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sherwood, L., 2011, Human Physiology : From Cells to Systems, edisi 6, EGC,

Jakarta.

Suttie, A.W., 2006, Histopathology of the spleen, Toxicologic Pathology, 34(5),

466-503.

Thoolen, B., Maronpot, R.R., Harada, T., Nyska, A., Rousseaux, C., Nolte, T., et

al., 2010, Proliferative and Nonproliverative Lesions of the Rat and Mouse

Hepatobiliary System, Toxicol Pathol, 38, 5S-81S.

Turton, J., dan Hooson, J., 2005, Target Organ Pathology : A Basic Text,

Taylor&Francis Ltd., Philadelphia.

Van Dijk, Gruys, dan Mouewen, 2007, Color Atlas of Veterinary Pathology, edisi

2, Saunders Elsevier, Philadelphia.

Wibowo, D.S., dan Paryana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu,

Jakarta, pp.419-425.

Yasir, M., Das, M., Kharya, M.D., 2010, The phytochemical and pharmacological

profile of Persea americana Mill, Pharmacogn. Rev., 4(7), 77-84.

Yoseph, G.K., 2013, Efek Nefroprotektif Jangka Panjang Infusa Biji Persea

americana Mill. terhadap Kadar Kreatinin dan Gambaran Histologis Ginjal

Tikus Terinduksi Karbontetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

70

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

71

Lampiran 1. Foto Biji Alpukat

Lampiran 2. Foto Serbuk Biji Alpukat

Lampiran 3. Foto Infusa Biji Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

72

Lampiran 4. Foto Pembuatan Infusa Biji Alpukat

Lampiran 5. Foto Pembedahan Hewan Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

73

Lampiran 6. Surat Pengesahan Determinasi Biji Alpukat (Persea americana

Mill.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

74

Lampiran 7. Surat Ethics Committee Approval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

75

Lampiran 8. Data berat badan mencit jantan

Jenis

kelamin dosis

Berat badan

hari 0

Berat badan

hari 7

Berat badan

hari 14

JANTAN

1

230,09

mg/kgBB

25,4 26,1 29

25,4 26,9 29,3

24,3 24,9 27,8

24,6 nekropsi

nekropsi

24,2

2

520

mg/kgBB

26,3 31,4 31,4

25,7 30,1 30,3

22,8 24,1 26,7

25 nekropsi

nekropsi

25,5

3

1175,2

mg/kgBB

25,1 28,6 29,2

25,2 30,4 31,6

24,6 28,1 29,1

22,8 nekropsi

nekropsi

24

4

2655,95

mg/kgBB

24,7 26,9 26,1

25,5 26,8 28,3

22,7 26,1 28,4

21,1 nekropsi

nekropsi

22,4

Kontrol

aquadest

24,2 27,5 30,5

26,5 32,3 32,6

24,6 24,9 28,3

20,2 nekropsi

nekropsi

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

76

Lampiran 9. Data berat badan mencit betina

Jenis

kelamin dosis

Berat badan

hari 0

Berat badan

hari 7

Berat badan

hari 14

BETINA

1

230,09

mg/kgBB

24,2 27,7 30,9

26 29,1 31,4

22,7 nekropsi

nekropsi

23,7

26,1

2

520

mg/kgBB

23,6 26,7 29,2

23,1 26,3 27,3

24,1 nekropsi

nekropsi

22,8

24,7

3

1175,2

mg/kgBB

25,7 28,6 29,2

24,6 27,3 29

26,9 nekropsi

nekropsi

25,7

25,4

4

2655,95

mg/kgBB

25,1 27,5 27,7

25,5 28,1 28,9

26,4 nekropsi

nekropsi

25,4

25,2

Kontrol

aquadest

25,7 27,4 29,1

26,6 29,4 31,7

23,8 nekropsi

nekropsi

24,1

24,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

77

Lampiran 10. Hasil pemeriksaan histolopatologik setelah 24 jam

Kode Ginjal Usus Limpa Lambung Jantung Paru Hati

B1/1 TAP TAP NPP TAP TAP PI RPV

B1/2 TAP TAP TAP TAP TAP HEB RPV,RMZ

B1/3 TAP TAP NPP TAP TAP TAP RPV

B2/1 DHET TAP NPP TAP TAP PI RPV,DM+

B2/2 DHET,RPV TAP NPP TAP TAP PI RPV,MFN

B2/3 TAP TAP NPP TAP TAP TAP RPV,RMZ,ASH

B3/1 TAP TAP NPP TAP TAP HMRG RPV

B3/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI Hepatosit megakariosis

B3/3 DHET TAP NPP TAP TAP HEB RPV,DH++

B4/1 TAP TAP NPP TAP TAP PB DH+

B4/2 TAP TAP NPP TAP TAP PI TAP

B4/3 TAP TAP NPP TAP TAP TAP MFN,RPV,DH+

BK/1 TAP TAP - TAP TAP PI RPV

BK/2 DHET,NET,RPV TAP NPP TAP TAP PB RPV

BK/3 TAP AV TAP TAP TAP PI RPV,DH+

J1/1 NET,NI TAP TAP TAP TAP PI RPV,FNP

J1/3 DHET TAP NPP TAP TAP PI TAP

J2/2 TAP TAP TAP TAP TAP BP RPV,DM+

J2/3 DHET TAP NPP TAP TAP PI RPV

J3/1 DHET TAP NPP TAP TAP PI,OEDEMA RPV

J3/2 TAP TAP NPP TAP TAP PI RPV

J4/2 TAP TAP NPP TAP TAP PI TAP

J4/4 TAP AV NPP TAP TAP PI RPV,DM++

JK/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI MFN,DH+

JK/2 TAP TAP NPP TAP TAP PI RPV,DM+

Jumlah hewan yang dilakukan pembedahan setelah 24 jam yaitu 2 jantan dan 3

betina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

78

Lampiran 11. Hasil pemeriksaan histopatologik setelah 14 hari

Kode Ginjal Usus Limpa Lambung Jantung Paru Hati

B1/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

B1/2 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

B2/2 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

B2/3 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

B3/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

B3/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

B4/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

B4/3 TAP TAP TAP TAP TAP BP TAP

BK/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

BK/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

J1/1 TAP TAP TAP TAP TAP BP RPV

J1/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

J1/4 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

J2/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

J2/3 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

J2/4 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

J3/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

J3/4 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

J3/5 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

J4/1 NI TAP TAP TAP TAP PI TAP

J4/2 TAP CC TAP TAP TAP TAP TAP

J4/3 TAP TAP TAP TAP TAP BP TAP

JK/1 TAP TAP TAP TAP TAP PI TAP

JK/2 TAP TAP TAP TAP TAP PI RPV

JK/3 TAP TAP TAP TAP TAP TAP TAP

Jumlah hewan yang dilakukan pembedahan setelah 14 hari yaitu 3 jantan dan 2

betina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

79

Keterangan histopatologik:

TAP : Tidak ada perubahan

- : Tidak terdapat organ yang dimaksud

NPP : Nekrosis pulpa putih, ditandai adanya kematian sel-sel limfosit

pada pulpa putih dan peningkatan sehingga tampak jarang

RPV : Radang di sekitar pembuluh vaskuler, ditandai adanya infiltrasi

limfosit, neutrofil dan makrofag di sekitar pembuluh darah

DM : Degenerasi melemak,ditandai adanya vakuola-vakuola berbatas

jelas berbagai ukuran dalam sitoplasma dan tampak beberapa inti

terdesak ke tepi

NET : Nekrosis epithel tubulus, ditandai adanya inti sel yang mengalami

kariopiknotik (inti tampak mengecil, padat tercat lebih basofil)

NI : Nefritis interstitialis, ditandai adanya infiltrasi limfosit di jaringan

interstitialis (sekitar tubulus)

PI : Pneumonia interstitialis, ditandai adanya infiltrasi limfosit,

makrofag alveolar di jaringan interstitial alveoli

BP : Bronkopneumonia, ditandai adanya infiltrasi limfosit dan neutrofil

di dinding bronkus dan lumen bronkus. Erosi silia epitel bronkus

HEB : Hiperplasi (bertambah banyak) epitel bronkiolus

DHET : Degerasi hidropik epitel tubulus

AV : Atrofi villi, jarak antar villi menjadi lebih lebar

PB : Peri bronkiolitis, radang di tepi atau sekitar bronkus

HMRG : Hemoragi

MFN : Multi fokal nekrosis, kematian hepatosit di beberapa titik atau

daerah

DH : Degerasi hidropik

FNP : Foci nekrotik parenkim, kematian pada 1 titik di parenkim atau

bagian tengah hepar

RMZ : Radang midzonal, radang diantara periportal dan centrolobuler

ASH : Atropi sebagian hepatosit

CC : Cacing

RADG : Radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

80

Lampiran 12. Hasil konversi LD50 mencit ke manusia

Nilai LD50 yang diperoleh peneliti ada pada hewan uji mencit dan untuk mengetahui

nilai LD50 pada manusia dapat mengkonversikan hasil LD50 pada mencit ke

manusia dengan faktor pengali 387,9 (Laurence dan Bacarach, 1964).

Dosis untuk mencit 20 g = 2655,950 mg/kgBB

= 53,119 mg/20g mencit

Dosis untuk manusia 70 kg = 53,119 mg/20g x 387,9

= 20604,860 mg/70kg manusia = 20,605 g/70kg

= 294,355 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

81

Lampiran 13. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 6 jam

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 230,09 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - -

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

82

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 520,00 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + -

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

83

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 1175,20 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + +

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

84

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 2655,95 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + +

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

85

Lampiran 14. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 6 jam

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 230,09 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - -

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

86

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 520,00 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + +

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

87

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 1175,20 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + +

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + - -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

88

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 2655,95 mg/kgBB

No Gejala klinik Jam ke -

1 2 3 4 5 6

1 Tremor - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - -

3 Paralisis - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - -

5 Tidur - - - - - -

6 Beringas/makin aktif + + + + + +

7 Pasif - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh (lompat dan

berputar-putar berlebihan, menggeliat)

- - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - -

10 Penjilatan meningkat + + + + + -

11 Penjilatan menurun - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - -

14 Gelisah - - - - - -

15 Salivasi - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin merah di ekor,

telapak kaki

- - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - -

23 Sembelit - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

89

Lampiran 15. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 14 hari

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 230,09 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

90

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 520,00 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

91

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 1175,20 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

92

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit jantan dosis 2655,95 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

93

Lampiran 16. Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina setelah

pemberian infusa biji alpukat pengamatan 14 hari

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 230,09 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

94

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 520,00 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

95

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 1175,20 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

96

Hasil pengamatan gejala toksik pada mencit betina dosis 2655,95 mg/kgBB

No Gejala klinik Hari ke -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tremor - - - - - - - - - - - - -

2 Konvulsi - - - - - - - - - - - - -

3 Paralisis - - - - - - - - - - - - -

4 Keterpaksaan gerak - - - - - - - - - - - - -

5 Tidur - - - - - - - - - - - - -

6 Beringas/makin aktif - - - - - - - - - - - - -

7 Pasif - - - - - - - - - - - - -

8 Perubahan sikap/aneh

(lompat dan berputar-

putar berlebihan,

menggeliat)

- - - - - - - - - - - - -

9 Vokalisasi luar biasa - - - - - - - - - - - - -

10 Penjilatan meningkat - - - - - - - - - - - - -

11 Penjilatan menurun - - - - - - - - - - - - -

12 Pencakaran meningkat - - - - - - - - - - - - -

13 Pencakaran menurun - - - - - - - - - - - - -

14 Gelisah - - - - - - - - - - - - -

15 Salivasi - - - - - - - - - - - - -

16 Lakrimasi - - - - - - - - - - - - -

17 Bradipnea/menurun - - - - - - - - - - - - -

18 Trakipnea/meningkat - - - - - - - - - - - - -

19 Susah bernafas - - - - - - - - - - - - -

20 Vasodilatasi/makin

merah di ekor, telapak

kaki

- - - - - - - - - - - - -

21 Perubahan kulit dan bulu

22 Diare - - - - - - - - - - - - -

23 Sembelit - - - - - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

97

Lampiran 17. Contoh gambaran histopatologis hewan uji

Gambaran histopatologis organ usus mencit jantan dosis 2655,95

mg/kgBB setelah 24 jam pemberian infusa biji alpukat. Atrovi pada

vili (AV) ditandai dengan jarak antar villi menjadi lebar (200x. H&E).

Gambaran histopatologis organ limpa mencit betina dosis 2655,95

mg/kgBB setelah 24 jam pemberian infusa biji alpukat. Nekrosis (N)

pada pulpa putih ditandai kematian sel limfosit sehingga warna nampak

tidak ungu kompak (200x. H&E).

AV

N

DM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

98

Gambaran histopatologis organ hati mencit betina dosis 520

mg/kgBB setelah 24 jam pemberian infusa biji alpukat. Degenerasi

melemak (DM) ditandai dengan vakuola berbatas jelas dalam sitoplasma

(400x. H&E).

a b

c

Gambaran histopatologis organ ginjal mencit betina kontrol setelah 24

jam. A. Radang yang nampak hitam ditandai infiltrasi limfosit, neutrophil,

dan makrofag (RPV) di sekitar pembuluh vaskuler (V) B. Degenerasi

hidropik (H) pada epitel tubulus yang nampak putih dibandingkan kondisi

epitel tubulus normal (T) C. Nekrosis (N) pada epitel tubulus yang ditandai

dengan inti sel yang kariopiknotik dibanding epitel tubulus normal (T)

(400x. H&E).

N

T

H

T RPV

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Determinasi tanaman Persea americana Mill. …………… ... Contoh gambaran histopatologis hewan uji ... rancangan sederhana

99

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Toksisitas Akut

Infusa Biji Alpukat Persea americana Mill. Pada

Mencit Galur Swiss” mempunyai nama lengkap Betzylia

Wahyuningsih, merupakan anak pertama dari dua

bersaudara pasangan Wasidi dan Minarti. Penulis

dilahirkan di Gunungkidul, Yogyakarta pada 15 Mei

1993. Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu,

pendidikan prasekolah dasar di TK PKK Wiladeg (1997-

1999), Pendidikan dasar di SD Wiladeg (1999-2005),

Pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Wonosari (2005-

2008), Pendidikan lanjutan di SMA Negeri 1 Wonosari

(2008-2011). Penulis menempuh pendidikan sarjana di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2011. Selama

menjalani masa perkuliahan penulis juga aktif sebagai asisten dosen dan dalam

berbagai organisasi seperti menjadi Koordinator Divisi Penelitian dan

Pengembangan (2012/2013), Koordinator Divisi Pengabdian Masyarakat

(2013/2014), dan Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi periode

2014/2015. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan keorganisasian

nasional ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) dan

keorganisasian Internasional IPSF (International Pharmaceutical Student

Federation). Penulis pernah mewakili Universitas Sanata Dharma sebagai delegasi

resmi (official delegation) dan delegasi lomba di tingkat internasional yaitu Asia

Pacific Pharmaceutical Symposium di Jepang (2013) dan World Congress di

Portugal (2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI