94
PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH RESPONDEN HIPERTENSI DI DESA WEDOMARTANI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Fajar Risda Astuti NIM : 118114165 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

  • Upload
    vudang

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN

TEKANAN DARAH RESPONDEN HIPERTENSI DI DESA

WEDOMARTANI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

(KAJIAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fajar Risda Astuti

NIM : 118114165

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

i

PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN

TEKANAN DARAH RESPONDEN HIPERTENSI DI DESA

WEDOMARTANI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

(KAJIAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fajar Risda Astuti

NIM : 118114165

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

iv

Tuhan jadikan semua indah pada waktunya Tuhan tidak akan terlambat Juga tidak akan lebih cepat

Pengkotbah 3:11a

Haturkanlah kekhawatiranmu kepada

Tuhan dan percayalah Yesus selalu

bersama dikau di setiap proses yang

engkau lakukan

“Tuhan selalu menyertai kita. Jangan

takut!”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Papah dan Mamah Tercinta

Adik ku sayang Lia and Uyo

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

v

PRAKATA

Puja dan puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena penyertaan dan kasih karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Prevalensi,

Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi Di

Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (Kajian Faktor Sosio-

Ekonomi)” telah diselesaikan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai

pihak yang selalu mendukung pada proses penyusunan skripsi. Maka, dengan

kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma yang telah mendukung selama proses

penelitian.

2. Bapak Kepala Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan, yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian dengan pengambilan data pada

masyarakat di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan.

3. Masyarakat Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan atas kesediaannya

dalam mengikuti penelitian ini sebagai responden.

4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, memberikan saran, dan semangat dari awal, hingga

terselesaikannya skripsi.

5. Ibu Dita Maria Virginia, S. Farm., Apt., M.Sc. dan Bapak Ipang Djunarko,

M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan dukungan serta bimbingan hingga terselesaikannya skripsi.

6. Papa dan Mama yang selalu memberikan dukungan secara jasmani, rohani,

dan kasih sayang sehingga terselesaikannya skripsi.

7. Adik-adik tersayang Amalia Dwi Wahyuning dan Vincentius Suryo

Syahputro yang selalu mendukung dan memberikan semangat hingga

terselesaikannya skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

vi

8. Keluarga besar mama, papa yang saya kasihi, telah memberikan dukungan

secara jasman, rohani, dan semangat yang diberikan sehingga

terselesaikannya skripsi.

9. Kak Thomas Catur Yanuarto S.Farm., Apt., yang selalu mengingatkan segera

menyelesaikan skripsi dan meluangkan waktu untuk membantu peneliti.

10. Kak Ignasius Kuncarli S.Farm., Apt., yang selalu memberikan pengarahan,

masukan, dukungan, dan semangat kepada peneliti.

11. Wirna Niki Suprobo yang selalu menemani, dan membantu peneliti dalam

kesulitan, memberikan dukungan, dan semangat kepada peneliti.

12. Rizki Seviana Puspitasari yang selalu menemani, membantu peneliti dalam

kesulitan, memberikan dukungan, dan semangat kepada peneliti.

13. Mas Dwi dan Mas Narto yang telah mendukung dalam proses perizinan untuk

mengerjakan skripsi dari awal hingga skripsi terselesaikan.

14. Seluruh dosen, laboran, karyawan yang sudah membantu, dan mendukung

dalam proses perkuliahan maupun praktikum berlangsung.

15. Teman-teman seperjuangan Monica Oktavia B. dan Dian Kurnia Sari atas

kebersamaan dan kerjasamanya.

16. Seluruh almamater Universitas Sanata Dharma Fakultas Farmasi Angkatan

2011.

17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu dalam proses

perkuliahan dan penyusunan skripsi.

Pada penyusunan skripsi ini peneliti sadar akan kekurangan yang ada pada

penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Peneliti juga berharap kiranya

karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Salam sehat,

sejahtera, terima kasih dan Tuhan memberkati kita semua.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

PRAKATA ...................................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

INTISARI ........................................................................................................ xvi

ABSTRACT ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

1. Rumusan masalah .......................................................................... 5

2. Keaslian Penelitian ........................................................................ 6

3. Manfaat penelitian ......................................................................... 7

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

1. Tujuan umum ................................................................................ 8

2. Tujuan khusus ............................................................................... 8

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .......................................................... 9

A. Hipertensi ............................................................................................ 9

1. Definisi hipertensi ......................................................................... 9

2. Klasifikasi hipertensi ..................................................................... 9

B. Prevalensi Hipertensi .......................................................................... 9

C. Kesadaran Terhadap Hipertensi .......................................................... 10

D. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi ..................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

x

1. Terapi non-farmakologi ................................................................ 11

2. Terapi farmakologi ........................................................................ 11

E. Pengendalian Tekanan Darah .............................................................. 13

F. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Hipertensi ....................... 13

1. Faktor usia ..................................................................................... 13

2. Faktor jenis kelamin ...................................................................... 14

3. Faktor sosio-ekonomi .................................................................... 15

a. Pendidikan ............................................................................... 15

b. Pekerjaan ................................................................................. 15

c. Penghasilan .............................................................................. 17

G. Fenomena Rule of Halves Hypertension ............................................. 17

H. Pengukuran Tekanan Darah ................................................................ 18

I. Profil Tempat Penelitian ..................................................................... 18

1. Padukuhan Malang Rejo ............................................................... 19

2. Padukuhan Sanggrahan ................................................................. 19

J. Landasan Teori .................................................................................... 20

K. Hipotesis .............................................................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................... 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 23

B. Variabel Penelitian .............................................................................. 23

1. Variabel bebas ............................................................................... 23

2. Variabel tergantung ....................................................................... 24

3. Variabel pengacau ......................................................................... 24

a. Pengacau terkendali ................................................................ 24

b. Pengacau tidak terkendali ....................................................... 24

C. Definisi Operasional............................................................................. 24

D. Subjek Penelitian ................................................................................. 27

E. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 27

F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 27

G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 29

H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xi

I. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 30

1. Observasi awal .............................................................................. 30

2. Permohonan ijin dan kerjasama .................................................... 31

3. Pembuatan informed consent ........................................................ 31

4. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian ................................. 32

5. Seleksi dan penetapan calon responden ........................................ 33

6. Pengukuran Tekanan Darah .......................................................... 34

7. Penjelasan hasil pemeriksaan ........................................................ 34

8. Pengelompokan dan pengolahan data ........................................... 34

a. Editting .................................................................................... 35

b. Coding ..................................................................................... 35

c. Entry ........................................................................................ 35

d. Cleaning .................................................................................. 35

J. Analisis Data Penelitian ...................................................................... 35

K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian .................................................. 37

1. Kesulitan penelitian ....................................................................... 37

2. Kelemahan penelitian .................................................................... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 38

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

Responden Hipertensi ......................................................................... 41

B. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Prevalensi, Kesadaran,

Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi ...... 43

1. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Prevalensi

Hipertensi ...................................................................................... 43

2. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Kesadaran

Hipertensi ...................................................................................... 45

3. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi ..................... 46

4. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Tekanan Darah

Terkendali ..................................................................................... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 52

A. Kesimpulan ........................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xii

B. Saran ..................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................................... 56

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Beberapa Penelitian Yang Terkait Dengan Penelitian .................. 6

Tabel II. Klasifikasi Hipertensi Menurut The European Society of

Hypertension (ESH) and of The European Society of Cardiologi (ESC) ... 9

Tabel III. Definisi Operasional Penelitian .................................................. 24

Tabel IV. Profil Mean, SD (standard deviation), dan Median

Responden Padukuhan Malangr Rejo dan Sanggrahan .............................. 39

Tabel V. Karakteristik Responden Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan ................................................................................................. 39

Tabel VI. Profil Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Terhadap Jenis Kelamin, Usia, dan Faktor Sosio-Ekonomi

Responden di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan ........................... 41

Tabel VII. Profil Obat Antihipertensi yang digunakan Responden Terapi 42

Tabel VIII. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Prevalensi

Hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan ............................ 43

Tabel IX. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Kesadaran

Hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan ............................ 45

Tabel X. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan ................................................... 47

Tabel XI. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Tekanan

Darah Terkendali di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan ................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Profil Responden Berdasarkan Fenomena

„Rule of Halves‟ ............................................................................................... 17

Gambar 2. Ruang Lingkup Penelitian di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan ...................................................................................................... 28

Gambar 3. Alur Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 29

Gambar 4. Alur Tata Cara Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta: Kajian Faktor Sosio-Ekonomi .................... 31

Gambar 5. Rumus Coefficient of Variation (CV) ........................................... 33

Gambar 6. Bagan Hipotesis Penelitian ........................................................... 36

Gambar 7. Bagan Profil Subyek Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi,

dan Pengendalian Tekanan Darah responden Hipertensi Berdasarkan

Fenomena Rule of Halves Hypertension di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan ...................................................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian .................................................................... 57

Lampiran 2. Ethical Clearence ....................................................................... 60

Lampiran 3. Informed Consent ....................................................................... 61

Lampiran 4. Case Report Form (CRF) ........................................................... 65

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Berdasarkan Case Report Form (CRF) .. 66

Lampiran 6. Surat Keterangan Pelatihan Penggunaan Sphygmomanometer

Digital .............................................................................................................. 68

Lampiran 7. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ...................... 69

Lampiran 8. Sertifikat Peneraan Timbangan Berat Badan .............................. 71

Lampiran 9. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengukuran

Tekanan Darah ................................................................................................. 73

Lampiran 10. Leaflet Edukasi Hipertensi ....................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xvi

INTISARI

Hipertensi adalah penyakit umum yang didefinisikan sebagai

peningkatan terus-menerus tekanan darah arteri, keadaan peningkatan

tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan/atau ≥90mmHg diastolik. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbedaan faktor sosio-ekonomi

yaitu pendidikan pekerjaan dan penghasilan terhadap proporsi prevalensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Peneliti mengacu pada fenomena

„rule of halves‟. Jenis penelitian adalah observasional analitik, rancangan

cross-sectional, dan lokasi penelitian dipilih secara sampling acak sederhana

dengan jenis purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square

dan uji t. Responden penelitian sejumlah 255 orang pada usia ≥40 tahun.

Responden penelitian menunjukan 46,67% hipertensi, 35,67%

sadar hipertensi, 26,66% melakukan terapi, dan 3,92% tekanan darah

terkendali. Berdasarkan faktor sosio-ekonomi yaitu pendidikan ≤SMP

67,1%, pekerjaan indoor 55,7%, penghasilan ≤UMR 79,6%. Hasil uji chi-

square faktor sosio-ekonomi yaitu pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan

tidak memiliki perbedaan bermakna terhadap prevalensi, kesadaran, terapi,

dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang

Rejo dan Sanggrahan dengan nilai p>0,05. Pada analisis karakteristik

responden variabel jenis kelamin, dan pekerjaan terdapat perbedaan

bermakna dengan tekanan darah sistolik yaitu nilai p<0,05.

Kata kunci : Hipertensi, prevalensi, kesadaran, terapi, pengendalian

tekanan darah, faktor sosio-ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

xvii

ABSTRACT

Hypertension is a common disease defined as a persistent increase

in arterial blood pressure continuously circumstances ≥140mmHg increase

in systolic blood pressure and/or diastolicblood preasure ≥90mmHg. The

purpose of this study was to evaluate differences in socio-economic factors,

namely education employment and income to the proportion of the

prevalence, awareness, treatment, and control of blood pressure in

hypertensive respondents Malang Padukuhan Rejo and Sanggrahan.

Evaluate the socio-economic difference factors: education, employment, and

income to prevalence, awareness, treatmen, and control of blood pressure in

hypertensive respondents in Malang Rejo and Sanggrahan village. This

research refer to phenomenon of „rule of halves‟. This study was

observational, cross-sectional design, and simple random sampling with

purposive sampling. Analysis using chi -square and t-tests. The number of

respondents 255 people, were aged ≥40 years.

This research showed that 46.57% of respondents with

hypertension, 35.67% were aware of hypertension, 26.66% do therapy, and

3.92% of control blood pressure. Based on socio-economic factors,

education ≤SMP 67.1%, 55.7% indoor work, and earnings ≤UMR 79.6%.

Chi-square test results of socio-economic factors: namely education,

employment, and income do not have significant differences in the

prevalence, awareness, treatment, and control of blood pressure of

hypertensive in the Wedomartani village with a value of p>0.05. In

characteristics analysis of respondents variables gender, and employment

there are significant differences in systolic blood pressure value p<0.05.

Keywords : Hypertension, prevalence, awareness, treatment, blood pressure

control, socio-economic factors

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan silent killer karena gangguan pada tahap awal

adalah asimtomatis, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen pada

organ vital. Vasokontriksi pembuluh darah yang berlangsung lama dapat

mengakibatkan kerusakan pada ginjal, otak, dan jantung serta dapat mengalami

kerusakan yang permanen (Baradeo, 2005). Pada umumnya hipertensi sering

dialami oleh masyarakat pada usia di atas 40 tahun. Hipertensi adalah keadaan

dimana tekanan darah pada pembuluh darah meningkat secara kronis. Apabila

tidak segera ditangani hipertensi dapat merusak fungsi organ-organ vital lainnya

seperti jantung dan ginjal (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Berdasarkan American Heart Association (AHA), penyakit hipertensi

pada penduduk Amerika yang berusia di atas 20 tahun mencapai 75,5 juta jiwa.

Sedangkan di Indonesia gambaran penyandang hipertensi pada tahun 2013 dengan

menggunakan unit analisis individu secara nasional sebesar 25,8%. Penduduk

Indonesia saat ini 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang

menyandang hipertensi (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Hipertensi merupakan penyakit yang dominan terjadi pada provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2007, menunjukan bahwa DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) memasuki lima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

2

besar propinsi dengan kasus hipertensi terbanyak setelah Jawa Timur, Bangka

Belitung, Jawa Tengah dan Sulawesi Tengah. Pada data Riskesdas tahun 2010,

menunjukkan bahwa kasus hipertensi di Provinsi DIY mencapai 35,8% di atas

rata-rata seluruh Indonesia yaitu 31,7% (Sarminto, 2012).

Hasil yang diperoleh melalui pencatatan dan pelaporan rutin dari

Rumah Sakit di DIY melalui Dinas Kesehatan DIY tahun 2011, analisis tiga tahun

terakhir dari data di seluruh RS DIY menunjukan, penyakit-penyakit

kardiovaskular seperti jantung, stroke, hipertensi menempati urutan paling tinggi

penyebab kematian. Hipertensi tidak hanya menempati urutan tertinggi penyebab

kematian karena dari tahun ke tahun jumlah kematian semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya jumlah penyandang hipertensi sebagaimana laporan yang

diperoleh dari RS di DIY tahun 2011. Hipertensi juga masuk ke dalam tiga besar

penyakit yang didiagnosa pada pasien rawat jalan di puskesmas sesuai dengan

laporan sistem surveilans terpadu yaitu: influenza, diare, dan hipertensi (Sarminto,

2012).

Kesadaran merupakan keadaan seseorang mengetahui tentang dirinya

dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup

ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik (Sunaryo, 2004). Kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko hipertensi menyebabkan

meningkatnya prevalensi hipertensi. Masyarakat dengan tingkat pendidikan

rendah berkaitan dengan rendahnya kesadaran untuk berperilaku hidup sehat

(Rahajeng dan Tuminah, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

3

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hipertensi bukanlah

fenomena baru, „rule of halves‟ dapat dipahami dengan menunjukan bahwa

setengah pasien yang tidak diketahui terkena hipertensi, setengah pasien yang

diketahui hipertensi namun tidak menjalani terapi, dan setengah dari mereka yang

menjalani terapi namun tekanan darah tidak terkendali (Rao dan Daniel, 2014).

Tujuan umum terapi hipertensi adalah pengurangan morbiditas dan

mortalitas pada penyakit ginjal, dan kardiovaskular dengan fokus pada

pengendalian tekanan darah sistolik, karena kebanyakan pasien akan mencapai

tekanan darah diastolik yang terkontrol apabila tekanan darah sistolik tercapai.

Terlepas dari terapi atau perawatan, hipertensi dapat terkontrol hanya jika pasien

termotivasi untuk tetap melanjutkan terapi secara rutin (Dipiro et al, 2009).

Pengendalian tekanan darah dilakukan pada penyandang hipertensi

yang telah didiagnosis hipertensi dan dengan tekanan darah yang terkendali yaitu

dengan tekanan darah sistolik <140 mmHg dan diastolik <90 mmHg (Mancia et

al, 2013). Penyakit hipertensi pada umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi

dapat dikendalikan hingga batas normal. Pengendalian tekanan darah merupakan

hal terpenting yang perlu di perhatikan pada penyandang hipertensi untuk

meminimalkan terjadinya komplikasi (Sunanto, 2009).

Selain usia dan jenis kelamin risiko hipertensi juga dapat disebabkan

oleh faktor sosio-ekonomi yaitu pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat

pendidikan rendah dibandingkan pada masyarakat dengan tingkat pendidikan

tinggi. Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi pengetahuan, dan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

4

seseorang tentang kesehatan, dan akan meningkatkan kualitas hidup seseorang

agar selalu memperhatikan serta berusaha mempertahankan perubahan keadaan

yang terjadi pada dirinya sendiri (Chandra, 2006). Risiko komplikasi hipertensi

lebih besar terjadi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan, dan penghasilan

yang rendah (Rahajeng dan Tuminah, 2009).

Rendahnya jumlah penghasilan dan pekerjaan yang penuh dengan

tekanan dapat meningkatkan insidensi hipertensi. Pekerjaan yang penuh dengan

tekanan (rasa tertekan, murung, rasa marah, rasa takut, rasa bersalah) merupakan

pemicu stres. Stres dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memacu

jantung agar berdenyut lebih cepat serta lebih kuat sehingga dapat meningkatkan

tekanan darah. Stres merupakan salah satu penyebab utama hipertensi yang

diakibatkan rutinitas pekerjaan dan penghasilan yang rendah (Tambayong, 2000).

Berdasarkan uraian di atas tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan

darah responden hipertensi kajian sosio-ekonomi yaitu pendidikan, pekerjaan, dan

penghasilan di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa Wedomartani,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peneliti juga ingin

melihat perbedaan faktor sosio-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, dan

penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan

darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa

Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Menurut informasi dari wawancara dengan Kepala Padukuhan Malang

Rejo dan Sanggrahan angka kejadian hipertensi di Padukuhan ini cukup tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

5

Tingkat pendidikan dan penghasilan yang rendah menjadikan masyarakat kurang

peduli akan kesehatan. Masyarakat tidak mampu melakukan terapi dan

pengendalian tekanan darah dengan memeriksakannya secara rutin kepada sarana

tenaga kesehatan karena masalah biaya yang mahal. Kurangnya informasi

kesehatan pada masyarakat Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan terkait

hipertensi.

Data penduduk Padukuhan Malang Rejo, Desa Wedomartani,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan catatan

kependudukan pada tahun 2014. Padukuhan Malang Rejo memiliki 6 Rukun

Tetangga (RT), 3 Rukun Warga (RW), dan 302 Kepala Keluarga (KK). Total

penduduk sebanyak 1341 orang, 689 laki-laki, 652 perempuan, dan usia penduduk

dewasa ≥40 tahun sebanyak 326 orang.

Data penduduk Padukuhan Sanggrahan, Desa Wedomartani,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan catatan

kependudukan terakhir pada tahun 2013. Padukuhan Sanggrahan memiliki 5

Rukun Tetangga (RT), 2 Rukun Warga (RW), dan 261 Kepala Keluarga (KK).

Total penduduk sebanyak 827 orang, 384 laki-laki, 443 perempuan, dan usia

penduduk dewasa ≥40 tahun sebanyak 263 orang.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang tercantum dalam latar belakang, maka

permasalahan yang diangkat oleh penulis sebagai berikut:

a. Berapakah proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan

darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

6

Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta?

b. Apakah terdapat perbedaan faktor sosio-ekonomi seperti, pendidikan,

pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang

Rejo dan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

2. Keaslian penelitian

Sepanjang penelusuran yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini belum

pernah dilaksanakan di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa

Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Adapun

penelitian yang terkait dengan penelitian sebagai berikut:

Tabel I. Beberapa Penelitian Yang Terkait Dengan Penelitian

Judul Hasil Persamaan

dengan

penelitian

Perbedaan

dengan

penelitian

Kondisi Sosial

Ekonomi dan Stres

pada Wanita

Hipertensi Anggota

Majelis Taklim

(Fitriani, 2012).

Proporsi hipertensi pada

wanita meningkat dengan

bertambahnya usia.

Hipertensi berhubungan

bermakna dengan sosial

ekonomi (pendidikan,

pengeluaran keluarga)

yang rendah dan kondisi

stres.

Jenis penelitian

cross-sectional.

Mengobservasi

pengaruh faktor

sosio ekonomi

terhadap

hipertensi.

Mengetahui

gambaran

hipertensi

pada

wanita.

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Control of

Hypertension in

China (Wu, Huxley,

Li, Anna, Xie, Yao,

et al., 2008)

Prevalensi pada laki-laki

lebih besar dibandingkan

perempuan yaitu laki-laki

23% dan perempuan 18%,

sadar akan hipertensi 24%,

melakuakn terapi 78% dan

tekanan darah terkendali

19%.

Mengetahui

proporsi

hipertensi,

kesadaran, terapi

responden

hipertensi. Jenis

penelitian cross-

sectional.

Kriteria

responden

berusia ≥18

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

7

Lanjutan Tabel I.

Judul Hasil Persamaan

dengan

penelitian

Perbedaan

dengan

penelitian

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Predictors of

Control of

Hypertension in New

York City (Angell,

S.Y., Renu, K.G.,

Charon, G., Lori, B.,

Lorna, E.T.,

Thomas, R.F., 2008)

Prevalensi hipertensi pada

kulit hitam lebih tinggi

dibandigkan kulit putih

32,8% berbanding 21,1%,

p=0,001. Prevalensi

hipertensi pada penduduk

kelahiran asing yang tinggal

selama 10 tahun di Amerika

Serikat lebih rendah

dibandingkan penduduk

yang tinggal di Amerika

serikat kurang dari 10 tahun

yaitu 20,0% berbanding

27,5%, p=0,05. Prevaelnsi

hipertensi 83,0%

terdiagnosis hipertensi, 72,7

melakukan terapi, dan

47,1% tekanan darah

terkendali.

Penelitian ini

dilakukan untuk

mengetahui

proporsi

hipertensi,

kesadaran, terapi

responden

hipertensi. Jenis

penelitian cross-

sectional.

Sampel

yang

digunakan

representatif

dari

penduduk

New York

City.

Membandin

gkan

prevalensi

hipertensi

pada kulit

putih dan

kulit hitam.

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Control of

Hypertension in

China (Wu, Huxley,

Li, Anna, Xie, Yao,

et al., 2008)

Responden 141892 orang

usia ≥18 tahun. Prevalensi

pada laki-laki lebih besar

dibandingkan perempua

yaitu laki-laki 23% dan

perempuan 18%, sadar akan

hipertensi 24%, melakuakn

terapi 78% dan tekanan

darah terkendali 19%.

Penelitian ini

dilakukan untuk

mengetahui

proporsi

hipertensi,

kesadaran, terapi

responden

hipertensi. Jenis

penelitian cross-

sectional.

Kriteria

responden

berusia ≥18

tahun.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

perbedaan antara faktor sosio-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, dan

penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian

tekanan darah responden hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

8

b. Manfaat praktis. Hasil penelitian prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi kajian faktor sosio-

ekonomi dapat bermanfaat bagi penyandang hipertensi di Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta, yang memiliki tekanan darah tinggi untuk

melakukan terapi dan pengontrolan terhadap tekanan darah secara rutin.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengevaluasi kejadian hipertensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian

tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mengevaluasi proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian

tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta.

b. Mengobservasi perbedaan faktor sosio-ekonomi seperti, pendidikan,

pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang

Rejo dan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi hipertensi

Hipertensi adalah penyakit umum yang didefinisikan sebagai

peningkatan terus-menerus tekanan darah arteri. Peningkatan tekanan darah

(TD) diidentifikasikan sebagai salah satu faktor risiko yang paling signifikan

untuk penyakit kardiovaskular (Dipiro et al, 2009).

2. Klasifikasi hipertensi

Klasifikasi hipertensi sebagai anjuran frekuensi pemeriksaan tekanan

darah sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II. Klasifikasi Hipertensi Menurut The European Society of Hypertension (ESH) and of

The European Society of Cardiologi (ESC)

Katagori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal <120 dan/atau <80

Normal 120-129 dan/atau 80-84

High normal 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi tahap 1 140-159 dan/atau 90-99

Hipertensi tahap 2 160-179 dan/atau 100-109

Hipertensi tahap 3 ≥180 dan/atau ≥110

Hipertensi terisolasi sistolik ≥140 dan/atau <90

(Mancia et al, 2013).

B. Prevalensi Hipertensi

Indonesia merupakan negara dengan prevalensi hipertensi yang cukup

tinggi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terhadap kejadian penyakit

jantung dan pembuluh darah. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit hipertensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

10

hampir sama dengan penyakit lain sehingga sering disebut dengan silent disease

karena, tidak dapat dipastikan secara pasti dan baru dapat disadari apabila telah

mengganggu organ vital lain seperti penyakit kardiovaskular dan stroke. Biasanya

penyakit hipertensi ini diketahui secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan

kesehatan atau dengan keluhan lain (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Selain usia dan jenis kelamin hipertensi dapat terjadi oleh faktor lain.

Perilaku tidak sehat diantaranya, kebiasaan merokok (aktif/pasif), obesitas,

depresi karena rendahnya status pekerjaan, rendahnya pendapatan, dan kurangnya

beraktivitas fisik dapat meningkatkan angka kejadian hipertensi (Basha, 2004).

C. Kesadaran Terhadap Hipertensi

Kesadaran merupakan keadaan seseorang sadar tentang dirinya dan

lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup ruang,

waktu, dan orang dalam keadaan baik (Sunaryo, 2004). Kurangnya kesadaran

pada masyarakat mengenai pentingnya mengecek tekanan darah sangat rendah.

Akibatnya penyakit yang tidak diketahui secara pasti gejalanya ketika melakukan

pemerikasaan tekanan darahnya ternyata termasuk hipertensi. Berdasarkan

Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengungkapkan, sekitar 50%

penyandang hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya telah menyandang

hipertensi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007, kasus hipertensi yang

sudah terdiagnosis atau yang telah terapi hipertensi hanya 24,2%. Berarti 75,8%

kasus hipertensi di masyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan (Haryadi,

2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

11

D. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi

Tujuan penatalaksanaan terapi hipertensi adalah untuk meminimalkan

morbiditas dan mortalitas penyandang hipertensi. Morbiditas dan mortalitas ini

berhubungan dengan kerusakan organ target yang meliputi penyakit ginjal,

kardiovaskular, gagal jantung sampai terjadinya stroke. Mengurangi risiko tetap

menjadi tujuan utama dari terapi hipertensi dan pemilihan terapi obat yang

spesifik secara signifikan berdampak pada penurunan risiko kerusakan organ vital

yaitu ginjal, kardiovaskular (Dipiro et al, 2009).

1. Terapi non-farmakologi

Terapi non-Farmakologi menurut Dipiro, 2009 sebagai berikut:

a. Menurunkan berat badan bagi penderita yang overweight dan obese:

menjaga berat badan agar tetap normal (BMI 18,5-24,9 kg/m2).

b. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak

(kandungan lemak total dan lemak jenuh rendah).

c. Mengurangi konsumsi garam, idealnya sodium 1,5g/hari atau sodium

klorida 3,8g/hari.

d. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90mmol/hari).

e. Aktivitas fisik seperti aerobik secara teratur selama minimal 30 menit setiap

hari.

2. Terapi farmakologi

Terapi farmakologi hipertensi dapat ditangani dengan obat-obat

antihipertensi seperti diuretik (utamanya thiazid), Angiotensin Converting Enzyme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

12

inhibitor (ACEi), Angiotensin II Receptor Blocker (ARB), dan Calcium Chanel

Blocker (CCB) (Dipiro, 2009).

a. Diuretik yang sub golongan utama pada diuretik ini adalah tiazid

diantaranya chlorthalidone, hydrochlorothiazide, indapamide, metolazone.

Mekanisme kerja tiazid menurunkan tekanan darah dengan cara

menghambat co-trans-porter Na+/Cl

- pada awal tubulus disdal ginjal

sehingga reabsorpsi Na+/Cl

- serta meningkatkan volume urin dan ekskresi

natrium (Nugroho, 2012).

b. Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEi) diantaranya benazepril,

captopril, enalapril, lisonofil, ramipril. Mekanisme kerja golongan ACEi

menghambat pembentukan angiotensin II dari perkusor angiotensi I yang

inaktif secara kompetitif sehingga aldosteron tidak disekresikan. Aldosteron

merupakan senyawa yang dapat meningkatkan peningkatan volume darah

yang menyebabkan resistensi vaskuler (Nugroho, 2012).

c. Angiotensin Receptor Blockers (ARBs) diantaranya candesartan, eprosartan,

losartan, valsartan. Mekanisme kerja golongan ARBs dengan cara

mengeblok secara langsung reseptor angiotensin II sehingga angiotensin II

tidak dapat berikatan agonis dan tidak menstimulasi efek vasokontriksi,

tidak terjadi retensi sodium dan air (Dipiro, 2009).

d. Calcium Channel Blocker (CCB), terdiri dari dua sub golongan yaitu

dihidropiridin (amlodipine, felodipine, nifedipine, nicardipine, nisoldipine,

iseadipine) dan non-dihidropiridin (diltiazem, verampamil). Mekanisme

kerja golongan CCB dengan cara menghambat influks ion kalsium pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

13

kanal ion kalsium (voltage-gated calcium channels) pada pembuluh darah

dan otot jantung sehingga, mengakibatkan penurunan ion kalsium dalam

intraselular dan menyebabkan penurunan kontraksi otot polos yang

menimbulkan vasodilatasi (Nugroho, 2012).

E. Pengendalian Tekanan Darah

Penyakit hipertensi pada umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat

dikendalikan hingga batas normal (Sunanto, 2009). Tekanan darah adalah

kekuatan yang diperlukan agar dapat mengalir dalam pembuluh darah dan beredar

mencapai seluruh jaringan tubuh. Darah yang beredar keseluruh jaringan tubuh

berfungsi sebagai media pengangkut oksigen serta zat-zat yang diperlukan oleh

tubuh (Gunawan, 2001). Pengendalian tekanan darah merupakan hal terpenting

yang dilakukan pada penyandang hipertensi untuk meminimalkan terjadinya

komplikasi. Cara bijaksana mengendalikan hipertensi, yaitu dengan melakukan

terapi antihipertensi yang taat, kontrol pada tenaga kesehatan, dan mengatur pola

hidup sehat (Sunanto, 2009). Tekanan darah terkendali adalah <140mmHg sistolik

dan/atau <90mmHg diastolik (Mancia et al, 2013).

F. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hipertensi

1. Faktor usia

Bertambahnya usia tidak dapat dihindari oleh siapapun. Menurut Joint

National Committee on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of

High Pressure VII pada tahun 2003, prevalensi hipertensi dapat meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

14

disebabkan oleh faktor usia lanjut antara lain lebih dari setengah penderitanya

berusia 60-69 tahun dan sekitar tiga perempat usia 70 tahun bahkan lebih tua.

Pada usia ini berkaitan dengan kenaikan tekanan darah sistolik terutama

meningkatnya angka insidensi dan prevalensi terhadap hipertensi. Dinding

arteri pada usia di atas 45 tahun akan mengalami penebalan akibat

penumpukan zat kolagen pada lapisan otot hal tersebut dapat mengakibatkan

penyempitan pembuluh darah dan kakunya pembuluh darah (Kumar, 2005).

Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di usia 31 tahun dan 45 tahun pada

wanita (Dalimartha, 2008).

2. Faktor jenis kelamin

Hipertensi cenderung lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan

wanita, hal ini disebabkan oleh perilaku tidak sehat pada laki-laki seperti

perokok aktif/pasif, mengkonsumsi alkohol serta tingkat depresi dikarenakan

status pekerjaan (Rahajeng, 2009). Masa menopause merupakan proses

biologis alami wanita yang mulai terjadi pada usia 45-55 tahun. Pada masa

premenopause hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar

kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) sedikit demi sedikit mulai

berkurang (Schofield, 1999). Kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat berperan

sebagai pencegah terjadinya aterosklerosis (Kumar, 2005). Pada awal masa

premenopause wanita mengalami perubahan psikologis yang merupakan

perubahan secara tidak langsung dari gangguan fisik namun disebabkan secara

langsung oleh tingkat hormon yang berubah. Perubahan suasana hati, mudah

tersinggung, depresi, rasa khawatir, perasaan ingin menangis, cemas, stres

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

15

dapat memicu terjadinya hipertensi. Namun hipertensi tidak hanya disebabkan

menopause karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya

hipertensi (Gunawan, 2011).

3. Faktor sosio-ekonomi

Faktor sosio-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan

dapat dimasukan kedalam faktor risiko terjadinya hipertensi. Tingkat

pendidikan yang rendah, penghasilan rendah, dan pekerjaan yang berat dan

penuh tekanan dari atasan maupun rekan kerja dapat memicu stres dan akan

menyebabkan hipertensi (Tambayong, 2000).

a. Pendidikan. Rendahnya pendidikan dapat dikaitkan dengan tingkat yang

lebih rendah terhadap kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah

penyandang hipertensi (Chow, 2014). Masyarakat dengan pendidikan yang

tinggi akan semakin baik pengetahuan kesehatannya (Chandra, 2006).

Tingkat pendidikan berhubungan pada kemampuan menerima dan menyerap

informasi kesehatan dari media masa dan tenaga kesehatan. Kasus kematian

banyak terjadi pada masyarakat diakibatkan rendahnya tingkat pendidikan

(Dinas Kesehatan RI, 2012).

b. Pekerjaan. Kesadaran pada jenis pekerjaan indoor lebih tinggi dibandingkan

dengan outdoor. Panyandang hipertensi dengan jenis pekerjaan indoor lebih

sering mendapatkan informasi kesehatan dari tenaga kesehatan

dibandingkan dengan jenis pekerjaan outdoor (Marliani, 2007).

Responden dengan jenis pekerjaan indoor sering dituntut untuk

menyelesaikan tugas kantor dalam waktu yang singkat, meskipun tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

16

yang diberikan sudah melampaui batas, hal ini dapat memicu stres pada

seseorang (Marliani, 2007). Rutinitas pekerjaan dapat memicu stres. Stres

adalah suatu tekanan fisik maupun psikis atau kejadian yang tidak

menyenangkan pada diri dan lingkungan. Stres yang berlangsung terus-

menerus membuat seseorang sulit untuk dapat mengatasinya secara efektif

dan apabila berkepanjangan, akan menyebabkan tekanan darah akan

bertahan pada tingkat tinggi. Maka pada situasi seperti ini mengelola stres

dan mengurangi stres sangat dibutuhkan (Marliani, 2007). Sifat ambisius,

suka bersaing, tidak pernah lelah dalam bekerja, selalu dikejar waktu, dan

rasa tidak puas dapat menimbulkan hipertensi (Sarwoyo dan Hendarwo,

2002).

Melakukan pekerjaan yang lebih lama di dalam ruangan

menyebabkan terjadinya penyakit kronis akibat bahan pencemar yang

terdapat di dalam ruangan (indoor) seperti asap rokok. Kuantitas asap rokok

tergantung aktivitas merokok yang sering dilakukan dalam ruangan oleh

perokok aktif (Mukono, 2005). Pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan

(indoor) lebih sering terpapar asap rokok lebih lama dibandingkan dengan

pekerjaan di luar ruangan (outdoor). Salah satu faktor risiko hipertensi

adalah merokok (aktif/pasif). Merokok tidak hanya berdampak pada

perokok aktif namun juga pada perokok pasif karena, komponen racun asap

rokok dapat ditemukan pada lingkungan. Asap rokok dapat berpengaruh

terhadap kejadian hipertensi (Lina dan Chatarina, 2013). Pada masalah

pekerjaan dan penghasilan yang rendah diduga berkaitan dengan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

17

psikologis seseorang yang berkaitan dengan lingkungan kerja (Rahajeng dan

Tuminah, 2011).

c. Penghasilan. Penghasilan yang rendah dapat meningkatan prevalensi

hipertensi, dan rendah pengendalian tekanan darah terhadap penyandang

hipertensi. Penghasilan yang rendah menunjukan ekonomi rendah, status

sosial yang rendah, dan menjadikan seseorang sulit untuk memeriksakan

kesehatannya pada sarana tenaga kesehatan. Tingkat penghasilan

berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

hidup serta melakukan terapi yang semestinya dilakukan secara rutin agar

tekanan darah dapat terkendali (Gunawan, 2001). Angka kejadian hipertensi

akan bertambah jika penghasilan yang diperoleh rendah karena, kurangnya

kesadaran pada penyandang hipertensi untuk melakukan terapi dan

pengontrolan tekanan darah secara rutin (Tambayong, 2000).

G. Fenomena Rule of Halves Hypertension

(Rao dan Daniel, 2014). Gambar 1. Bagan Profil Responden Berdasarkan Fenomena ‘Rule of Halves’

Populasi

sampel Hipertensi

50%

Tidak

Hipertensi

50%

Sadar

Hipertensi

25%

Tidak Sadar

Hipertensi

25%

Terapi

Antihipertensi

12,5%

Tidak Terapi

Antihipertensi

12,5%

Tekanan

Darah

Terkendali

6,25%

Tekanan

darah Tidak

terkendali

6,25%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

18

Kurangnya kesadaran terhadap hipertensi bukanlah fenomena baru: „rule

of halves‟ dapat dipahami dengan menunjukan bahwa setengah pasien yang tidak

diketahui hipertensi, setengah pasien yang diketahui hipertensi namun tidak

menjalani terapi, dan setengah dari mereka menjalani perawatan hipertensi dan

tekanan darah tidak terkendali (Rao dan Daniel, 2014).

H. Pengukuran Tekanan Darah

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah

sphygmomanometer. Sphygmomanometer memiliki tiga jenis yaitu

sphygmomanometer neraca, sphygmomanometer aneroid, dan sphygmomanometer

digital. Pada masyarakat sphygmomanometer raksa dianggap alat pengukur

tekanan darah yang paling akurat untuk mengukur tekanan darah. Cara

penggunaan sphygmomanometer digital lebih mudah dibandingkan dengan

sphygmomanometer raksa dan dapat digunakan tanpa bantuan orang lain untuk

melakukan pengukuran tekanan darah (Lingga, 2012).

Sphygmomanometer digital pada masyarakat dianggap kurang akurat

hasilnya, namun beberapa studi mengatakan bahwa sphygmomanometer digital

memiliki akurasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah

secara mandiri tanpa bantuan orang lain dan tenaga kesehatan (Lingga, 2012).

I. Profil Tempat Penelitian

Peneliti mengumpulkan data responden hipertensi di Yogyakarta,

Kabupaten Sleman. Pada penelitian ini lokasi penelitian di tentukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

19

metode simple random samplig (sampling acak sederhana) yaitu dengan cara

undian. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi

yang dilakukan secara acak, setiap elemen populasi mempunyai peluang yang

sama untuk terpilih menjadi sampel (Sugiyono, 2001). Kabupaten Sleman

memiliki 17 kecamatan diperoleh Kecamatan Ngemplak. Kecamatan Ngemplak

Memiliki 5 Desa dan diperoleh Desa Wedomartani. Desa Wedomartani memiliki

25 padukuhan diperoleh Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Hasil

pemilihan tempat penelitian yang diperoleh yaitu, di Yogyakarta, Kabupaten

Sleman, Kecamatan Ngemplak, Desa Wedomartani, Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan.

1. Penduduk Padukuhan Malang Rejo

Berdasarkan Rekapitulasi Pendataan Desa Wedomartani Tahun 2014,

Padukuhan Malang Rejo memiliki 4 Rukun Warga (RW), 8 Rukun Tetangga

(RT) dan 302 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keseluruhan penduduk adalah

1341 orang dengan 689 laki-laki dan 652 perempuan. Jumlah penduduk dengan

usia ≥40 tahun adalah sebanyak 326 orang.

2. Padukuhan Sanggrahan

Berdasarkan Rekapitulasi Pendataan Desa Wedomartani Tahun 2014,

Padukuhan Sanggrahan memiliki 2 Rukun Warga (RW), 4 Rukun Tetangga

(RT) dan 261 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keseluruhan penduduk 827 orang

dengan 384 laki-laki dan 443 perempuan. Jumlah penduduk dengan usia ≥40

tahun adalah 263 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

20

J. Landasan Teori

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah arteri seseorang mengalami

peningkatan terus-menerus (Dipiro et al, 2009). Tekanan darah adalah kekuatan

yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar

mencapai semua jaringan tubuh manusia (Gunawan, 2001). Hipertensi ditunjukan

dengan nilai tekanan darah ≥140 mmHg sistolik dan/atau ≥90 mmHg diastolik

(Mancia et al, 2013). Penyebab tekanan darah meningkat adalah karena

peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan retensi (tahanan) dari

pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002).

Kesadaran adalah keadaan seseorang mengetahui keadaan dirinya, perhatian dan

peduli tentang keadaan yang dialami oleh dirinya. Pengetahuan yang dimiliki pada

masyarakat akan meningkatkan kesadaran pasien terhadap hipertensi untuk

melakukan terapi dan mencapai tekanan darah yang terkontrol (Sunaryo, 2004).

Tujuan umum terapi hipertensi adalah pengurangan morbiditas dan mortalitas

pada penyakit ginjal dan kardiovaskular (Dipiro et al, 2009). Penyakit hipertensi

pada umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan hingga batas

normal. Pengendalian tekanan darah merupakan hal terpenting yang dilakuakan

pada penyandang hipertensi untuk meminimalkan terjadinya komplikasi (Sunanto,

2009). Tekanan darah terkendali yaitu <140 mmHg sistolik dan <90 mmHg

diastolik (Mancia et al, 2013).

Selain usia dan jenis kelamin risiko hipertensi juga dapat disebabkan oleh

faktor sosio-ekonomi yaitu pendidikan, pekerjaan dan penghasilan (Tambayong,

2000). Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

21

tingkat pendidikan rendah dibandingkan pada masyarakat dengan tingkat

pendidikan tinggi. Rendahnya pendidikan dapat dikaitkan dengan tingkat yang

lebih rendah terhadap kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah (Chandra,

2006). Rutinitas pekerjaan yang penuh dengan tekanan dari atasan dan teman

kelompok kerja dapat memicu stres dan menyebabkan hipertensi hal ini

menyebabkan meningkatnya prevalensi hipertensi (Gunawan, 2001). Pengetahuan

terkait kesehatan pada jenis pekerjaan indoor lebih tinggi dibandingkan pada jenis

pekerjaan outdoor hal ini terkait informasi yang diperoleh (Marliani, 2007).

Kemiskinan disebabkan kurangnya penghasilan yang mengakibatkan seseorang

tidak sadar dan tidak peduli pada pengeluaran terkait pendidikan dan kesehatan

karena biaya yang mahal (Stalker, 2008). Penghasilan yang rendah menyebabkan

seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan asupan gizi

yang diperlukan bagi tubuh, melakukan terapi dan kontrol tidak rutin pada tenaga

kesehatan menyebabkan meningkatnya prevalensi hipertensi (Gunawan, 2001).

Pada penelitian ini untuk melihat gambaran adanya faktor sosio-ekonomi

yaitu pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran,

terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Populasi keseluruan penduduk Malang Rejo dan

Sanggrahan pada usia ≥40 tahun sebanyak 595 orang. Penduduk Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan memiliki prevalensi hipertensi yang tinggi dan

pengetahuan yang rendah terkait kesehatan sehingga kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

22

K. Hipotesis

Perbedaan faktor sosio-ekonomi yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan

dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan

darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan, Desa

Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian

observasional dengan rancangan cross-sectional. Penelitian observasional adalah

penelitian dilakukan dengan cara mengamati karakteristik sampel yang dipilih dari

satu sampel atau lebih populasi (Swarjana, 2012). Rancangan penelitian cross-

sectional merupakan desain penelitian dengan pengumpulan data yang dilakukan

pada satu titik waktu atau at one point in time. Penelitian cross-sectional

digunakan untuk menjelaskan status fenomena atau menjelaskan suatu fenomena

pada satu titik waktu (Swarjana, 2012). Data dikumpulkan melalui metode

wawancara terstruktur menggunakan panduan pertanyaan yang telah disediakan

dalam Case Report Form (CRF) (lampiran 4 dan 5), dilakukan pengukuran

tekanan darah, dan penjelasan hasil pengukuran tekanan darah kepada responden.

Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistika dengan bantuan komputer.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Faktor sosio-ekonomi yaitu, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jumlah

penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

24

2. Variabel tergantung

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

hipertensi.

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: Gaya hidup (pola makan, aktivitas

fisik/olahraga, konsumsi alkohol, merokok aktif/pasif), usia, jenis kelamin,

risiko kardiovaskular, BMI (Body Mass Index).

b. Variabel pengacau tidak terkendali: Interaksi dengan sumber informasi

kesehatan, dan terapi non-farmakologi.

C. Definisi Operasional

Tabel III. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Cara

Pengukuran

Penilaian Skala

Usia Responden yang

digunakan yaitu

penduduk yang berusia

≥40 tahun.

Wawancara

terstruktur.

1=>60 tahun

2=≤60 tahun

Ordinal

(binomial)

Jenis

Kelamin

Identitas biologis

responden. Risiko

hipertensi pada laki-laki

lebih tinggi

dibandingkan wanita.

Wawancara

terstruktur.

1=Laki-laki

2=Perempuan

Ordinal

(binomial)

Kesadaran Responden sadar dan

mengetahui bahwa

dirinya menderita

hipertensi. Pernah

melakukan pengukuran

tekanan darah dan

mengetahui bahwa

hasilnya menyatakan

hipertensi.

Wawancara

terstruktur

dan hasil

pengukuran

tekanan

darah.

1=Sadar

hipertensi

2=Tidak

sadar

Hipertensi

Ordinal

(binomial)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

25

Lanjutan Tabel III

Variabel Definisi Operasional Cara

Pengukuran

Penilaian Skala

Hipertensi Responden hipertensi

saat dilakukan

pengukuran tekanan

≥140mmHg dan/atau

≥90mmHg.

Responden yang telah

melakukan terapi

hipertensi dengan

tekanan darah

terkendali.

Pengukuran

tekanan darah

menggunakan

sphygmomanomet

er digital

sebanyak dua

kali, hasil yang

dicatat adalah

hasil yang ke dua.

1=Hipertensi

(Tekanan

darah

>140mmHg

sistolik

dan/atau

>90mmHg

diastolik)

2=Tidak

Hipertensi

(Tekanan

darah

≤140mmHg

sistolik

dan/atau

≤90mmHg

diastolik)

Ordinal

(binomial)

Terapi

Terapi yang dimaksud

adalah terapi

antihipertensi yang

diberikan oleh tenaga

kesehatan untuk

mengendalikan angka

tekanan darah.

Wawancara

terstruktur.

1=Ya

2=Tidak

Ordinal

(binomial)

Tekanan

Darah

Terkendali

Responden

hipertensi yang sadar

menyandang

hipertensi dan

melakukan terapi

obat maupun non-

obat serta memiliki

tekanan darah

terkendali yang

memenuhi

klasifikasi menurut

ESH/ESC 2013 yaitu

<140mmHg/

>90mmHg.

Pengukuran

tekanan darah

sphygmomano-

meter digital.

1=

Terkendali

<140mmHgsi

stolik/<90m

mHg

diastolik

2=Tidak

terkendali

≥140mmHgsi

stolik/

≥90mmHg

diastolik

Ordinal

(binomial)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

26

Lanjutan tabel III

Variabel Definisi

Operasional

Cara

Pengukuran

Penilaian Skala

Pendidikan Pendidikan terakhir

yang diselesaikan

oleh responden.

Wawancara

terstruktur.

1=≤SMP

(<SD,

SD,SMP)

2=>SMP

(SMA/SMK

/STM/SME

A, Diploma,

Sarjana)

Ordinal

(binomial)

Pekerjaan Kegiatan yang

dilakukan

responden untuk

mendapatkan

penghasilan.

Wawancara

terstruktur.

1=Indoor

(bekerja di

dalam

ruangan

seperti,

pekerjaan

kantoran,

aktivitas di

rumah)

2=Outdoor

(bekerja di

luar

ruangan dan

melakukan

aktivitas

berat)

Ordinal

(binomial)

Penghasilan Penghasilan yang

diperoleh dalam

satu keluarga

(suami, isteri)

selama satu bulan.

Wawancara

terstruktur.

Standar

UMR

(Upah

Minimum

Regional)

Yogyakarta

Rp

1.200.000

1=≤UMR

2=>UMR

Rasio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

27

D. Subjek Penelitian

Populasi target adalah keseluruhan penduduk yang menjadi sasaran

akhir pada suatu penelitian (Santana, 2007). Pada penelitian ini populasi targetnya

adalah laki-laki/perempuan penduduk dewasa di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan. Populasi terjangkau adalah sebagian dari keseluruhan populasi target

(Santana, 2007). Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah laki-

laki/perempuan penduduk dewasa di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

usia ≥40 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Subyek

penelitian pada penelitian ini di sebut responden. Responden penelitian adalah

beberapa orang yang bersedia di wawancarai untuk memberikan keterangan

secara terstruktur (Juliandi, 2014). Kriteria inklusi adalah responden laki-laki dan

perempuan usia ≥40 tahun penduduk Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan.

Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia menandatanganni informed

consent, tidak mengikuti keseluruhan proses penelitian, dan wanita hamil.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan menggunakan simple random sampling

(sampling acak sederhana). Cara pengambilan sampling acak sederhana yang

dilakukan yaitu, undian dan diperoleh Kecamatan Ngemplak, Desa Wedomartani,

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Penelitian berlangsung pada bulan

Maret - April 2015.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

28

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta: Kajian Faktor Sosio-Ekonomi”. Penelitian ini

dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 3 orang. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan 2 Padukuhan yaitu, Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

dengan kajian faktor yang berbeda pada setiap orang. Pada kajian faktor gaya

hidup sehat yang di bahas adalah kebiasaan merokok aktif/pasif, mengkonsumsi

alkohol, mengatur pola makan, dan aktivitas fisik, kajian faktor risiko usia, jenis

kelamin, adanya penyakit keturunan kardiovaskular, dan Body Mass Index (BMI),

serta faktor kajian sosio-ekonomi yaitu, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan

penghasilan.

Gambar 2. Ruang lingkup Penelitian di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Faktor usia, jenis

kelamin, BMI, risiko

kardiovaskular

Faktor Gaya

Hidup Sehat

Faktor Sosio-

Ekonomi

Yogyakarta

Kabupaten Sleman

Kecamatan Ngemplak

Padukuhan Malang Rejo dan

Padukuhan Sanggrahan

Desa Wedomartani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

29

G. Teknik Pengambilan Sampel

Gambar 3. Alur Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian dilakukan secara non-

random yaitu tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis purposive

sampling yaitu sampel yang diambil dilakukan dengan pertimbangan khusus yang

Populasi di Padukuhan Malang Rejo dan

Padukuhan Sanggrahan sebanyak 2168 orang

Populasi usia ≥40 tahun sebanyak 589 orang

Responden inklusi penelitian 255

Responden yang melakukan terapi

antihipertensi sebanyak 68 orang (>30)

Purposive

sampling

Simple Random

Sampling

Yogyakarta

Kabupaten Sleman

Kecamatan Ngemplak

Padukuhan Malang Rejo dan

Padukuhan Sanggrahan

Desa Wedomartani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

30

ditentukan oleh peneliti sehingga layak dijadikan sampel. Pertimbangan

khususnya adalah untuk memenuhi keperluan analisis, jumlah responden

hipertensi yang melakukan terapi adalah sebanyak ˃30 responden sehingga data

diasumsikan berdistribusi normal. Untuk penelitian yang menggunakan analisis

data statistik ukuran sampel minimum yang akan diolah adalah sebanyak 30

responden (Budiarto, 2004). Pada penelitian ini peneliti tidak dapat menetapkan

jumlah responden, karena penelitian ini dilakukan sampai mendapatkan jumlah

responden hipertensi dan melakukan terapi hipertensi sebanyak ˃30 responden.

Total populasi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan sebanyak

2168 orang dan responden yang memiliki usia ≥40 tahun sebanyak 589 orang.

Peneliti melakukan penelitian dengan cara purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Seseorang diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang

tersebut yang paling baik untuk dijadikan sampling (Sugiyono, 2013).

H. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah informed consent,

Case Report Form (CRF), leaflet, alat untuk mengukur tekanan darah berupa

sphygmomanometer digital, timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari Padukuhan yang telah didapat

berdasarkan undian yaitu Malang Rejo dan Sanggrahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

31

2. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada Kepala Padukuhan Malang Rejo dan

Kepala Padukuhan Sanggrahan. Permohonan ijin juga peneliti ajukan kepada

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance.

Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan

hasil pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan dan penimbangan

berat badan terhadap manusia dan hasil penelitian dapat di publikasikan.

Gambar 4. Alur Tata Cara Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian

Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman

Yogyakarta: Kajian Faktor Sosio-Ekonomi

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

Informed consent dibuat berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Observasi awal

Permohonan ijin dan kerjasama kepada

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dam

Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Yogyakarta

Pembuatan Informed

consent dan leaflet

Melakukan uji validitas

dan reabilitas instrumen

Melakukan penetapan dan seleksi calon

responden melakukan pengukuran tekanan

darah, berat badan, dan tinggi badan penjelasan hasil pemeriksaan dan wawancara terstruktur

Melakukan pengelompokan

data dan pengolahan data

Melakukan analisis data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

32

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Leaflet dibuat dari selembar kertas

ukuran A4 yang didalamnya berisi informasi mengenai penjelasan tentang

penelitian.

4. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian

Ketepatan suatu alat ukur sebagaimana fungsinya disebut validitas dan

reabilitas dinyatakan dalam nilai CV (coefficient of variation) ≤5% tujuannya

untuk mengetahui pengukuran yang dilakukan mendapat hasil yang konsisten

apabila dilakukan pada orang yang sama di waktu yang berbeda (Nisfiannoor,

2009).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan alat ukur tekanan darah

pada penelitian yaitu sphygmomanometer digital dengan sphygmomanometer

raksa di puskesmas. Data tekanan darah diperoleh dari lima probandus dengan

tekanan darah tinggi dan lima probandus dengan tekanan darah normal. Data

yang diperoleh kemudian dilakukan uji t berpasangan dengan taraf

kepercayaan 95% untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna antara

sphygmomanometer digital pada penelitian dan sphygmomanometer raksa pada

puskemas. Hasil dikatakan valid jika, tidak terdapat perbedaan bermakna

antara sphygmomanometer digital yang digunakan pada penelitian dengan

sphygmomanometer raksa pada puskesmas, nilai p≥α (Lampiran 7).

Uji reabilitas sphygmomanometer digital pada penelitian ini dilakukan

dengan cara mengukur tekanan darah lima probandus sebanyak lima kali. Hasil

pengukuran tekanan darah kemudian di hitung CV (coefficient of variation).

Sphygmomanometer digital akan dikatakan reabel jika nilai CV ≤5%. Nilai CV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

33

yang diperoleh dari lima probandus dengan lima kali pengukuran <5%

(Lampiran 7).

Rumus :

Gambar 5. Rumus Coefficient of Variation (CV)

Keterangan:

CV = coefficient of variation

s = standard deviation

x = mean

(Chandra, 2009).

5. Seleksi dan penetapan calon responden

Jumlah responden yang dikehendaki pada penelitian ini adalah ˃30

responden hipertensi yang melakukan terapi, sehingga pada awal penelitian ini

peneliti tidak menetapkan jumlah responden. Penetapan calon responden

dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Kepala Padukuhan, Ketua Rukun

Tetangga dan Ketua Rukun Warga Malang Rejo dan Sanggrahan. Penelitian

dilakukan pada bulan Maret – April 2015 waktu yang dilakukan pada pukul

08.00 – 15.00 WIB, pencarian calon responden dilakukan dengan door to door

serta mengikuti acara perkumpulan penduduk di Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan. Semua calon responden yang bersedia mengikuti penelitian ini

diwakili oleh Bapak Kepala Padukuhan untuk mengisi dan menandatangani

informed consent.

CV = 𝑠𝑥 . 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

34

6. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada responden yang bersedia

menandatangani informed consent. Pengukuran tekanan darah dilakukan

menggunakan sphygmomanometer digital tujuannya untuk menghindari

subjektivitas dari peneliti karena dengan menggunakan sphygmomanometer

digital, responden dapat melihat hasil pengukuran secara langsung. Pengukuran

tekanan darah yang dilakukan kepada responden dilakukan menurut SOP yang

telah dibuat (Lampiran 9).

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti menjelaskan hasil pengukuran tekan darah kepada responden

secara langsung. Responden yang telah diukur tekanan darahnya kemudian

dilakukan pengukuran tinggi badan serta penimbangan berat badan dan

wawancara terstruktur berdasarkan CRF yang telah disiapkan sebelumnya.

Teknik wawancara digunakan agar peneliti dapat langsung bertatap muka

dengan responden sehingga pertanyaan lebih terarah dan informasi yang

diperoleh lebih lengkap, akurat, dan konsisten, sehingga semua pertanyaan

dapat dijawab langsung oleh responden (Gulo, 2010). Bentuk wawancara yang

digunakan adalah wawancara terstruktur karena peneliti telah menyiapkan

pedoman wawancara yang akan dilakukan pada responden (Juliandi, 2014).

8. Pengelompokan dan pengolahan data

Data yang terkumpul akan diolah secara manual dan dengan bantuan

komputer untuk mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah

pengolahan data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

35

a. Editing yaitu memeriksa kebenaran dan kelengkapan data yang diperlukan.

b. Coding yaitu data yang didapat diklasifikasikan menurut katagori masing-

masing. Untuk faktor sosio-ekonomi dikatagorikan menjadi pendidikan

≤SMP dan ˃SMP, pekerjaan outdoor dan indoor, penghasilan ≤UMR dan

˃UMR. Selanjutnya memberikan kode pada data dengan mengubah kata-

kata menjadi angka.

c. Entry yaitu memasukan data berdasarkan CRF yang telah dikumpulkan ke

dalam Program Microsoft Excel.

d. Cleaning yaitu pengecekan ulang data yang sudah dimasukan untuk

memastikan bahwa data telah bebas dari kesalahan.

J. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh dikelompokan terlebih dahulu sebelum diuji, setelah

dikelompokan kemudian data dianalisis secara statistik dengan bantuan program

komputer. Kemudian data di uji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorof-

Smirnov dan uji Q-Q Plot tujuannya adalah untuk mengetahui apakah data yang di

peroleh berdistribusi normal atau tidak. Pada hasil data uji Q-Q Plot dikatakan

berdistribusi normal jika data berada sangat dekat dengan garis linear atau bahkan

menempel pada garis linear (Santoso, 2010). Pada penelitian data yang diuji oleh

uji Kolmogorof-Smirnov dan uji Q-Q Plot tidak bersistribusi normal maka,

peneliti mengacu pada teorema limit pusat yaitu, jumlah ≥30 data dapat

diasumsikan berdistribusi normal (Spiegel, 2004). Uji t dilakukan untuk

membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan apakah kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

36

kelompok tersebut memiliki rata-rata yang sama atau tidak. Uji t digunakan untuk

menguji data yang terdiri dari dua variabel (Santoso, 2010). Uji Chi-Square

digunakan untuk menguji perbedaan proporsi dua atau lebih kelompok sampel

(Santoso, 2010). Pada penelitian ini uji Chi-Square untuk menguji perbedaan

proporsi antara faktor sosio-ekonomi (pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan)

terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

hipertensi pada data penelitian yang diperoleh.

Terakhir yang dilakukan adalah uji hipotesis, uji hipotesis digunakan

untuk menarik kesimpulan dari data yang telah diperoleh. Uji hipotesis terdapat

dua yaitu uji satu arah dan dua arah, pada penelitian ini uji hipotesis yang

digunakan adalah uji hipotesis satu arah. Uji hipotesis satu arah adalah uji yang

tandingngannya berupa pernyataan hasil data yang diperoleh lebih besar atau lebih

kecil (Nisfianoor, 2009).

Gambar 6. Bagan Hiopotesis Penelitian

Hipotesis

Ho : P1= P2

H1 : P1 ≠ P2; α<0,05

Sosio-ekonomi (Pendidikan, Pekerjaan,

Penghasilan)

Prevalensi (H1)

Kesadaran (H2)

Terapi (H3)

Pengendalian Tekanan Darah (H4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

37

1. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian

P1 = Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

hipertensi dengan pendidikan terakhir ≤SMP, pekerjaan indoor, penghasilan

≤UMR.

P2 = Proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah

responden dengan pendidikan >SMP, pekerjaan outdoor dan penghasilan >UMR.

K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

1. Kesulitan penelitian

a. Sulit mendapatkan responden di lapangan.

b. Sifat responden yang tertutup tidak terbuka dalam memberikan informasi.

c. Keterbatasan peneliti dalam berkomunikasi dengan responden yang

menggunakan bahasa daerah.

d. Menyesuaikan waktu responden dengan peneliti yang pada awalnya belum

mengetahui waktu yang efektif untuk mengambil data.

2. Kelemahan penelitian

a. Pengukuran tekanan darah pada responden hanya dilakukan satu waktu.

b. Peneliti tidak mengetahui kegiatan responden sebelumnya yang dapat

mempengaruhi hasil tekanan darah yang akan diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di Yogyakarta, Kabupaten Sleman melalui metode

simple random sampling diperoleh Kecamatan Ngemplak, Desa Wedomartani,

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Jumlah responden yang digunakan

adalah sebanyak 255 orang. Pada hasil analisis menunjukan bahwa data tidak

berdistribusi normal. Maka peneliti mengacu pada teorema limit pusat yaitu,

jumlah data yang ≥30 data diasumsikan berdistribusi normal (Spiegel, 2004).

Tabel IV. Profil Mean, SD (standard deviation), Median Responden Penelitian di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Variabel Mean±SD Median

Usia 51±10,5 48 tahun

BMI 23±23,6 22,3

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg) 138,4±25,1 133

Diastolik (mmHg) 81,73±12,02 80 Median: Data tidak berdistribusi normal

Berdasarkan data (Tabel V) pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki

lebih sedikit dibandingkan dengan perempuan, usia ≤60 tahun merupakan usia

dominan yang diperoleh yaitu sebanyak 202 orang (79,2%). Data pendidikan,

responden terbanyak terdapat pada masyarakat dengan tingkat pendidikan terakhir

≤SMP yaitu sebanyak 171 orang (67,1%). Data pekerjaan, responden terbanyak

berada pada masyarakat yang bekerja didalam ruangan (indoor) yaitu sebanyak

142 orang (55,5%). Data penghasilan, responden terbanyak pada masyarakat

dengan penghasilan ≤UMR sebanyak 202 orang (78,9%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

39

Tabel V. Karakteristik Responden Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Variabel Jumlah Persen (%)

Jumlah responden 255 100

Laki-laki 72 28,1

Usia (tahun)

>60 53 20,8

≤60 202 79,2

Pendidikan

≤SMP 171 67,1

>SMP 84 32,9

Pekerjaan

Indor 142 55,7

Outdoor 113 44,3

Penghasilan

≤UMR 203 79,6

>UMR 52 20,4

Konsumsi Alkohol

Ya 2 0,8

Tidak 253 99,2

Mengatur Pola Makan

Ya 223 87,5

Tidak 32 12,5

Melakukan Aktifitas

Fisik

Ya 47 18,4

Tidak 208 81,4

BMI

(Body Mass Index)

≥25 Kg/m2 70 27,5

<25 Kg/m2 185 72,5

Risiko

Kardiovaskular

Ya 19 7,5

Tidak 236 92,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

40

Pada data (Tabel VI) variabel jenis kelamin dan pekerjaan terdapat

perbedaan bermakna dengan tekanan darah sistolik, nilai p<0,05. Pada jenis

kelamin nilai p=0,02 dan pada pekerjaan nilai p<0,01. Hasil penelitian pada

variabel jenis kelamin sesuai dengan teori bahwa jenis kelamin laki-laki lebih

berisiko hipertensi dibandingkan perempuan, hal ini disebabkan perilaku tidak

sehat pada laki-laki seperti perokok aktif/pasif, mengkonsumsi alkohol serta

tingkat depresi karena status pekerjaan (Rahajeng, 2009). Hasil penelitian pada

variabel pekerjaan sesuai dengan teori, jenis pekerjaan indoor sering dipicu untuk

berfikir keras, pekerjaan yang berat dan penuh dengan tekanan dari atasan atau

teman kerja dapat memicu stres dan mengakibatkan hipertensi (Gunawan, 2001).

Tabel VI. Profil Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Terhadap Jenis Kelamin,

Usia, dan Faktor Sosio-Ekonomi Responden di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Variabel n TDS TDD p value

Jumlah responden 255 138,4±25,1 81,73±12,02

Jenis Kelamin

Laki-laki 72 142,0±22,2 84,7±10,6 TDS = 0,02*

TDD = 0,35 Perempuan 183 137,0±26,1 80,5±12,3

Usia (tahun)

<60 202 132,9±22,1 83,8±12,3 TDS = 0,76

≥60 53 159,4±25,5 81,2±11,9 TDD = 0,10

Pendidikan

≤SMP 171 140,5±27,7 81,7±11,4 TDS = 0,83

TDD = 0,43 >SMP 84 135,7±24,4 81,7±13,2

Pekerjaan

Indoor 142 140,5±27,7 81,5±12,8 TDS = <0,01*

Outdoor 113 135,7±21,3 81,9±11,0 TDD = 0,27

Penghasilan

≤UMR 202 139,3±25,5 81,5±11,9 TDS = 0,37

>UMR 52 134,8±23,6 82,6±12,3 TDD = 0,65 Keterangan: n = total subjek uji, TDS = Tekanan Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik,

Nilai p hasil uji t, * = Terdapat perbedaan bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

41

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Fenomena „rule of halves‟ dapat dipahami dengan menunjukan bahwa

setengah pasien yang tidak diketahui menyandang hipertensi, setengah pasien

diketahui hipertensi menjalani terapi, dan setengah dari mereka yang menjalani

terapi tekanan darah terkendali. Jumlah penduduk Padukuhan Malang Rejo dan

Sanggrahan ≥40 tahun sebanyak 589 orang. Pada hasil penelitian didapatkan

responden sebanyak 265 orang dan responden yang memenuhi kriteria inklusi

sebanyak 255 orang. Responden penyandang hipertensi sebanyak 119 orang

(46,67%), responden sadar menyandang hipertensi 91 orang (35,67%), responden

yang sadar menyandang hipertensi dan melakukan terapi antihipertensi sebanyak

68 orang (26,66%), responden yang melakukan terapi antihipertensi dan tekanan

darah terkendali sebanyak 10 orang (3,92%).

Gambar 7. Bagan Profil Subyek Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

Pengendalian Tekanan Darah responden Hipertensi Berdasarkan Fenomena

Rule of Halves Hypertension di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Berdasarkan data yang diperoleh pada (Gambar 9) responden yang

melakukan terapi antihipertensi sebanyak 68 (26,66%) orang dan sisanya 23 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

42

(9,0%) tidak melakukan terapi antihipertensi. Berdasarkan informasi yang didapat

melalui wawancara masyarakat melakukan pengobatan pada pelayanan kesehatan

seperti puskesmas, bidan, rumah sakit, klinik, dokter keluarga, mantri. Terapi

farmakologi yang dikonsumsi oleh responden hipertensi adalah amlodipin, dan

captopril. Beberapa responden lainnya menggunakan non-farmakologi seperti,

ekstrak kulit manggis, mengkonsumsi jamu, melon, semangka, ciplukan, dan

timun. Hasil wawancara yang diperoleh terdapat beberapa responden yang

melakukan terapi namun tidak ingat nama obat yang dikonsumsi yaitu sebanyak

59 responden.

Tabel VII. Profil Obat Antihipertensi yang digunakan Responden Terapi

Jenis Obat Jumlah

Amlodipin 5

Captopril 4

Lupa nama obat 59

Berdasarkan data (Tabel VII) responden melakukan terapi farmakologi

dengan amlodipin golongan Calcium Chanel Blocker (CCB) dan captopril

golongan Angiotensin Converting Enzym inhibitor (ACEi). Mekanisme kerja CCB

yaitu dengan menghambat influks ion kalsium pada kanal ion kalsium (voltage-

gated calcium channels) pada pembuluh darah dan otot jantung sehingga,

mengakibatkan penurunan ion kalsium dalam intraselular dan menyebabkan

penurunan kontraksi otot polos yang menimbulkan vasodilatasi (Nugroho, 2012).

Mekanisme kerja ACEi yaitu dengan menghambat pembentukan angiotensin II

dari perkusor angiotensin I yang inaktif secara kompetitif sehingga aldosteron

tidak disekresikan (Nugroho, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

43

B. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Tserhadap Prevalensi, Kesadaran,

Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

Pada penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Chi-

Square digunakan untuk mengkorelasikan adanya perbedaan bermakna antara

faktor sosio-ekonomi yaitu, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan (variabel

bebas) terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah

responden hipertensi (variabel tergantung). Faktor sosio-ekonomi pada penelitian

ini yaitu, pendidikan: ≤SMP, dan >SMP, pekerjaan: indoor, dan outdoor, dan

penghasilan: ≤UMR, dan >UMR.

1. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Prevalensi Hipertensi

Tabel VIII. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Prevalensi Hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Faktor

Sosio-

Ekonomi

Prevalensi

Total p

value

Hipertensi Tidak

Hipertensi

OR

(95%Cl)

n % n % n %

Pendidikan

≤SMP 84 70,6 87 64,0 119 100

0,28

1,35

>SMP 35 64,0 49 36,0 136 100 (0,79-2,29)

Jumlah 119 46,6 136 53,3 255 100

Pekerjaan

Indoor 73 61,3 69 50,7 119 100

0,10

1,54

Outdoor 46 38,7 67 49,3 136 100 (0,93-2,53)

Jumlah 119 46,6 136 53,3 255 100

Penghasilan

≤UMR 96 80,7 107 78,7 119 137

0,75

1,13

>UMR 23 19,3 29 21,3 100 100 (0,61-2,08)

Jumlah 119 46,6 136 53,3 255 100

OR=Odds Ratio

Berdasarkan data (Tabel VIII) tidak ada perbedaan bermakna

antara faktor pendidikan ≤SMP dan >SMP terhadap prevalensi hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden hipertensi pada faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

44

pendidikan ≤SMP sebanyak 84 responden (70,6%) dan >SMP sebanyak 35

responden (64,0%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

Berdasarkan data (Tabel VIII) tidak ada perbedaan bermakna

antara faktor pekerjaan indoor dan outdoor terhadap prevalensi hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden hipertensi pada faktor

pekerjaan indoor sebanyak 73 responden (61,3%) dan outdoor sebanyak 46

responden (38,7%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

Berdasarkan data (Tabel VIII) tidak ada perbedaan bermakna

antara penghasilan ≤UMR dan >UMR terhadap prevalensi hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden hipertensi pada faktor

penghasilan ≤UMR sebanyak 96 responden (80,7%) dan >UMR sebanyak

23 responden (19,3%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

Hipertensi dapat terjadi pada siapapun tanpa melihat pendidikan,

pekerjaan, dan penghasilan. Tingkat pendidikan pada responden ≤SMP

memiliki perbeda bermakna dan berisiko 1,61 kali terhadap proporsi

kejadian hipertensi dibandingkan dengan responden yang tingkat

pendidikannya >SMP (Rahajeng dan Tuminah, 2009). Tingkat pendidikan

yang tinggi akan berpengaruh pada kemampuan menerima dan menyerap

informasi kesehatan dari media masa dan tenaga kesehatan (Dinas

Kesehatan RI, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

45

2. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Kesadaran Hipertensi

Berdasarkan data (Tabel IX) tidak ada perbedaan bermakna antara

pendidikan ≤SMP dan >SMP terhadap kesadaran hipertensi di Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden yang sadar hipertensi pada faktor

pendidikan ≤SMP sebanyak 63 responden (69,2%) dan pendidikan >SMP

sebanyak 20 responden (30,8%), dengan nilai p yang diperoleh dari data

menunjukan p>0,05.

Tabel IX. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Kesadaran Hipertensi di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Faktor

Sosio-

Ekonomi

Kesadaran Total p

value

Sadar Tidak Sadar OR

(95%Cl) n % n % n %

Pendidikan

≤SMP 63 69,2 20 71,4 91 100 0,90

>SMP 20 30,8 8 16,8 28 100 1,00 (0,35-2,28)

Jumlah 83 32,5 28 10,9 119 100

Pekerjaan

Indoor 54 59,3 18 64,3 91 100 0,81

Outdoor 37 40,7 10 35,7 28 100 0,66 (0,33-1,95)

Jumlah 83 32,5 28 10,9 119 100

Penghasilan

≤UMR 72 79,1 24 85,7 91 100 0,63

>UMR 19 20,9 4 14,3 28 100 0,58 (0,19-2,04)

Jumlah 83 32,5 28 10,9 119 100

Berdasarkan data (Tabel IX) tidak ada perbedaan bermakna antara

pekerjaan indoor dan outdoor terhadap kesadaran hipertensi di Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden yang sadar hipertensi pada faktor

pekerjaan indoor sebanyak 54 responden (59,3%) dan pekerjaann outdoor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

46

sebanyak 37 responden (40,7%), dengan nilai p yang diperoleh dari data

menunjukan p>0,05.

Berdasarkan data (Tabel IX) tidak ada perbedaan bermakna antara

penghasilan ≤UMR dan >UMR terhadap kesadaran hipertensi di Padukuhan

Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden yang sadar hipertensi pada faktor

penghasilan ≤UMR sebanyak 72 responden (79,1%) dan penghasilan

>UMR sebanyak 19 responden (20,9%), dengan nilai p yang diperoleh dari

data menunjukan p>0,05.

Kesadaran pada jenis pekerjaan indoor lebih tinggi dibandingkan

dengan outdoor. Panyandang hipertensi dengan jenis pekerjaan indoor

sering mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan. Responden dengan

jenis pekerjaan indoor sering dituntut untuk menyelesaikan tugas kantor

dalam waktu yang singkat, meskipun tugas yang diberikan sudah

melampaui batas, hal ini dapat memicu stres pada seseorang (Marliani,

2007). Stres yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan hipertensi

(Gunawan, 2007).

3. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi

Berdasarkan data (Tabel X) tidak ada perbedaan bermakna antara

pendidikan ≤SMP dan >SMP terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo

dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor pendidikan

≤SMP sebanyak 47 responden (69,1%) dan pendidikan >SMP sebanyak 21

responden (30,9%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

47

Tabel X. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi di Padukuhan Malang

Rejo dan Sanggrahan

Faktor Sosio-

Ekonomi

Terapi Total

p

value

Ya Tidak OR

(95%Cl) n % n % n %

Pendidikan

≤SMP 47 69,1 16 69,6 68 100 0,97

>SMP 21 30,9 7 30,4 23 100 1,00 (0,35-2,73)

Jumlah 68 26,6 23 9,0 91 100

Pekerjaan

Indoor 41 60,3 13 56,5 68 100 1,16

Outdoor 27 39,7 10 43,5 23 100 0,80 (0,44-3,04)

Jumlah 68 26,6 23 9,0 91 100

Penghasilan

≤UMR 55 80,9 17 73,9 68 100 1,49

>UMR 13 19,1 6 26,1 23 100 0,55 (0,49-4,53)

Jumlah 68 26,6 23 9,0 91 100

Berdasarkan data (Tabel X) tidak ada perbedaan bermakna antara

pekerjaan indoor dan outdoor terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo

dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor pekerjaan

indoor sebanyak 41 responden (60,3%) dan pekerjaan outdoor sebanyak 27

responden (39,7%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

Berdasarkan data (Pabel X) tidak ada perbedaan bermakna antara

penghasilan ≤UMR dan >UMR terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo

dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor penghasilan

≤UMR sebanyak 55 responden (80,9%) dan penghasilan >UMR sebanyak

13 responden (19,1%), dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan

p>0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

48

Pada penelitian yang dilakukan oleh Saepudin, Padmasari,

Hidayanti, dkk, 2013, menunjukan terdapat perbedaan bermakna antara

jumlah penghasilan terhadap terapi antihipertensi yang dilakukan oleh

responden. Responden yang memiliki penghasilan perbulan yang dihitung

dari penghasilan total suami dan isteri kurang dari 1 juta rupiah melakukan

terapi lebih kecil di bandingkan dengan pendapatan perbulan lebih dari 1

juta. Banyak hal yang menyebabkan pasien tidak melakukan terapi, salah

satunya karena biaya yang mahal maka kesadaran untuk menjaga kesehatan

kurang.

4. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi terhadap Tekanan Darah Terkendali

Tabel XI. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Tekanan Darah Terkendali

di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

Faktor

Sosio-

Ekonomi

Tekanan Darah

Terkendali Total p

value

OR

(95%Cl) Ya Tidak

n % n % n %

Pendidikan

≤SMP 6 60,0 41 70,7 10 100 0,62

>SMP 4 40,0 17 29,3 58 100 0,48 (0,15-2,48)

Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100

Pekerjaan

Indoor 6 60,0 35 60,3 10 100 0,98

Outdoor 4 40,0 23 39,7 58 100 1,00 (0,25-3,88)

Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100

Penghasilan

≤UMR 6 60,0 49 84,5 10 100 0,27

>UMR 4 40,0 9 15,5 58 100 0,08 (0,06-1,17)

Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100

Berdasarkan data (Tabel XI) tidak ada perbedaan bermakna antara

pendidikan ≤SMP dan >SMP terhadap tekanan darah terkendali di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

49

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah

terkendali pada faktor pendidikan ≤SMP sebanyak 6 responden (60,0%) dan

pendidikan >SMP sebanyak 4 responden (40,0%), dengan nilai p yang

diperoleh dari data menunjukan p>0,05.

Berdasarkan data (Tabel XI) tidak ada perbedaan bermakna antara

pekerjaan indoor dan outdoor terhadap tekanan darah terkendali di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah

terkendali pada faktor pekerjaan indoor sebanyak 6 responden (60,0%) dan

pekerjaan outdoor sebanyak 4 responden (40,0%), dengan nilai p yang

diperoleh dari data menunjukan p>0,05.

Berdasarkan data (Tabel XI) tidak ada perbedaan bermakna antara

tingkat penghasilan ≤UMR dan >UMR terhadap tekanan darah terkendali di

Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah

terkendali pada faktor penghasilan ≤UMR sebanyak 6 responden (60,0%)

dan penghasilan >UMR sebanyak 4 responden (40,0%), dengan nilai p

yang diperoleh dari data menunjukan p>0,05.

Penghasilan yang rendah dapat menurunkan pengendalian tekanan

darah terhadap penyandang hipertensi. Kemiskinan menduduki posisi

pertama penyebab gizi buruk, maka diperlukan perhatian yang serius karena

kemiskinan berpengaruh besar terhadap konsumsi makanan. Tanda

kemiskinan seperti penghasilan yang rendah sehingga tidak dapat

mencukupi kebutuhan sehari-hari, sandang, pangan, kualitas gizi, sumber air

yang bersih, akses terhadap pelayanan kesehatan terbatas dan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

50

pendidikan yang rendah (Stalker, 2008). Masalah gizi klinis merupakan

masalah gizi yang erat hubungannya dengan penyakit dan penanganannya

memerlukan tindakan yang komprehensif. Hipertensi merupakan salah satu

faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular maka, perlu diobati dan

dicegah dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang

berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang

(Kurniawan, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada

total responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan

sebanyak 255 orang adalah 199 orang (46,67%) hipertensi, 91 orang (35,67%)

sadar hipertensi, 68 orang (26,66%) yang sadar hipertensi melakukan terapi, 10

orang (3,92%) yang melakukan terapi memiliki tekanan darah terkendali.

2. Faktor sosio-ekonomi pada penelitian adalah pendidikan, pekerjaan, dan

penghasilan. Pada penelitian tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara

faktor sosio-ekonomi terhadap prevalensi hipertensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Padukuhan Malang Rejo

dan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta. Pada profil perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik

responden variabel jenis kelamin dan pekerjaan memiliki perbedaan bermakna

dengan tekanan darah sistolik (p<0,05).

B. Saran

1. Pengumpulan tekanan darah seharusnya dilakukan lebih dari satu waktu untuk

memastikan bahwa responden benar-benar menyandang hipertensi.

2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengingat pola hidup sehat yang

dapat meminimalkan risiko terjadinya hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

53

DAFTAR PUSTAKA

Angell, S.Y., Renu, K.G., Charon, G., Lori, B., Lorna, E.T., Thomas, R.F., 2008,

Prevalence, Awareness, Treatment, and Predictors of Control of

Hypertension in New York City, Circ Cardiovasc Qual Outcomes

1:46-53.

Ambardini,R.L, 2008, Simulasi Pengelolaan Mandiri Penyakit Kronik

Degeneratif Bagi Kader Yansu Lansia Desa Wedomartani, Ngemplak,

Sleman, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Negeri

Yogyakarta.

Azwar dan Saifudin, 2005, “Signifikan atau sangat Signifikan?”, Buletin

Psikologi UGM, Vol. 13 No.1, Juni 2005, p. 38.

Baradeo, M., Dayrit, M.W., Man., Mary, W.D., dan Yakobus, S., 2005, Klient

Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuh Keperawatan, Buku

Kedokteran ECG, Jakarta, p. 52.

Basha, A., 2008, Hipertensi: Faktor resiko dan Penatalaksanaanya. National

Cardiovascular center, Http://www.pjknhk.go.id/, diakses tanggal 17

November 2014.

Budiarto, E., 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Buku Kedokteran EGC,

Jakarta. pp. 58-59, 118.

Chandra, B,. 2006, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, Buku

Kedokteran ECG, Jakarta, pp. 222.

Chandra, B., 2009, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, p. 101.

Clara, K., Koon, Teo, Sumathy, R., Shifiqul, Rajeev, G., 2013, Prevalense,

Awareness, Treatment, and Control of Hipertension in Rural and

Urban Comunities in High, Middle, and Low-Income Countries,

JAMA. 310(9):959-968.

Dalimartha, S., Basuri, T.P., Nora, S., Mohendra, Rahmat, D., 2008, Care Your

Self: Hipertensi, Penerbit Plus, Jakarta, pp. 21-22.

Dinas Kesehatan RI, 2012, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Semarang, p. 12.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2014, A Pathophysiologic Approach, 9th

edition, Mc Graw Hill

Medical, New York, pp. 139, 168.

Gunawan .L., 2001, Hipertensi, Kanisius, Yogyakarta, p. 7, 18-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

54

Gulo, W., 2010, Metodologi Penelitian, Grasindo, Yogyakarta, p. 119-120.

Haryadi, S., 2015, Kebiasaan Cek Tekanan Darah Masih Rendah, Hipertensi pun

tak Terdeteksi,

http://palembang.tribunnews.com/2015/05/17/kebiasaan-cek-tekanan-

darah-masih-rendah-hipertensi-pun-tak-terdeteksi, diakses tanggal 17

Mei 2015.

Juliandi, A., Irfan, Saprinal Manurung, 2014, Metodologi Penelitian Bisnis

Konsep dan Aplikasi, UMSU PRESS, Medan, pp. 69.

Kementrian Kesehatan RI, 2012, Masalah Hipertensi di Indonesia,

http://www.depkes.go.id/article/view/1909/masalah-hipertensi-di-

indonesia.html, diakses tanggal 4 April 2015.

Kementrian Kesehatan RI, 2014, Riset Kesehatan Dasar 2013, Kementrian

Kesehatan RI, Jakarta. p. 88.

Kumar, V., Abbas, AK, and Fausto, N., 2005, Hypertensive Vascular Disease.

Dalam: Robn and Cotran Pathologic Basic of Disease, 7th ed., Elsivier

Saunder, Philadelpia, pp. 528-529.

Kurniawan, A., 2002, Gizi Seimbang Untuk Mencegah Hipertensi, Direktorat Gizi

Masyarakat, p. 1-2.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2008, Millenium

Development Goals, United Nation, Indonesia. pp. 6-8.

Lina, N., Chatarina, W.U., 2013, Analisis Pengaruh Papapran Asap Rokok di

Rumah Pada Wanita Terhadap Kejadian Hipertensi, Departemen

Epidemiologi FKM Universitas Airlangga, p.1.

Lingga, L., 2012, Bebas Hipertensi Tanpa Obat, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta,

p. 25.

Mancia, G., Fargard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et

al., 2013, The Task Force for The Management of Arterial

Hypertension of The European Society of Hypertension (ESH) and of

The European Society of Cardiologi (ESC), J Hypertens, 31, 1281-

1357.

Marliani, L., Tantan, S., 2007, 100 Questions & Answers : Hipertensi. Edisi 2.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo, pp. 1-2.

Mukono, H.J., 2005, Toksikologi Lingkungan, Surabaya, Airlangga University

Press.

Nugroho Agung. E., 2012, Farmakologi: Obat-obat Penting dalam Pembelajaran

Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp.

105, 107, 112-113.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

55

Nisfiannoor, M., 2009, Pendekatan Statistik untuk Ilmu Sosial, Salemba

Humanika, Jakarta, pp. 211, 217.

Rahajeng, E., dan Tuminah, S., 2009, Prevalensi Hipertensi dan Determinannya

di Indonesia, Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian

Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp.7, 586.

Rao, V and Daniel A.J., 2014, Application Of The “Rule Of Halves” For

Hypertension As An Assesment Tool In An Urban Slumat Davangere,

www.njcmindia.org, pp. 333.

Sarwoyo, H.D., Hendarwo, M., Pola Perilaku Type A (PPTA) Pada Penyakit

Jantung Koroner (PJK), Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,

Malang, http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/art-2.htm,

diakses tanggal 24 Juli 2015.

Saepudin, Padmasari, S., Hidayanti, P., dkk, 2013, Kepatuhan Penggunaan Obat

pada Pasien Hipertensi di Puskesmas, Ikatan Apoteker Indonesia,

Vol.6 No.4, Jakarta, p. 251.

Santana, S., 2007, Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif, Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta, pp. 62-63.

Santoso, S., 2010, Statistik Nonparametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp.

45, 90, 97-98.

Sarminto, 2013, Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012,

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, p.44.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Bisnis, Bandung.

Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, Buku Kedokteran ECG, Jakarta. p.

78.

Sunanto, H., 2009, 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan Obesitas,

Gramedia, Jakarta. p. 11.

Stalker, P., 2008, Milenium Dfevelopment Goals, Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, Indonesia, p, 8-9.

Swarjana, I.K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.

pp. 51-54.

Spiegel, M.R., John, J.S., R. Alu, S., 2004, Probabilitas dan Statistik, Edisi

Kedua, Erlangga, Jakarta, p. 95.

Tambayong, J., 2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan, Buku Kedokteran ECG,

Jakarta, p.95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

56

Wu, Y., Rachel, H., Liming, L., Vibeke, A., Gaoqiang, X., Chonghua, Y., 2008,

Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hipertension in

China, circ.aha, 118:2679-2686.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

56

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

57

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

60

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

61

Lampiran 3. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami Dian Kurnia Sari, Monica Oktavia dan Fajar Risda Astuti yang diketuai

oleh Dian Kurnia Sari dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan

melakukan penelitian yang berjudul “Prevalensi Kesadaran, Terapi dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi dengan Kajian Faktor (Usia,

Jenis Kelamin, BMI, Risiko Kardiovaskular), Gaya Hidup Sehat, dan Sosio-

Ekonomi di Wedomartani Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi kesadaran pasien terkait hipertensi

2. Melakukan evaluasi terapi hipertensi yang digunakan oleh pasien

3. Melakukan identifikasi faktor usia, jenis kelamin, BMI, risiko

kardiovaskular, gaya hidup sehat, dan sosio-ekonomi

Tim peneliti mengajak bapak/ ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian ini membutuhkan sekitar 300 subyek penelitian, dengan jangka waktu

keikutsertaan masing-masing subyek sekitar 1 bulan.

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Bapak/ibu bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan

diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

B. Prosedur Penelitian

Apabila bapak/ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, bapak/ibu diminta

menandatangani lembar persetujuan ini rangkap 2, satu untuk anda simpan, dan

satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

62

1. Kami akan mewawancarai bapak/ibu untuk menanyakan nama, usia,

kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman keras, pola makan,

penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, riwayat penyakit, jika

mengalami hipertensi bagaimana pengobatan, dan sumber terapi yang

didapat.

2. Kami akan mengukur tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah bapak

atau ibu.

C. Kewajiban Subyek Peneliti

Sebagai subyek peneliti bapak/ibu berkewajiban berpartisipasi dan mengikuti

petunjuk dari peneliti.

A. Manfaat

Keuntungan langsung yang bapak/ibu dapatkan adalah bapak/ibu mendapatkan

pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah bapak/ibu secara

gratis.

B. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas bapak/ibu akan dirahasiakan

dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa

identitas bapak/ibu.

C. Kompensasi

Tim peneliti tidak memberikan kompensasi apapun, namun bapak/ibu akan

mendapatkan souvernir dari tim peneliti.

D. Pembiayaan

Semua biaya yang terkait penelitian ditanggung oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

63

E. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu terjadi efek samping atau

membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi

Dian Kurnia Sari pada 085729778754. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat

menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225 dari lingkungan UGM)

atau 0274-7134955 dari luar, atau email : [email protected]).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

64

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua

pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila

memerlukan penjelasan, saya dapat menanyakan kepada Dian Kurnia Sari,

Monica Oktavia, dan Fajar Risda Astuti Dengan menandatangani formulir ini,

saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini :

Tandatangan pasien/subyek: Tanggal:

(Nama jelas :................................................)

Tanda Tangan saksi :

(Nama jelas :................................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

65

Lampiran 4.

Case Report Form (CRF)

Case Report Form (CRF) Malang Rejo dan Sanggrahan, Sleman, Yogyakarta

No

Responden

Nama/Alamat

Usia Tekanan

Darah

BB

(kg)

BMI

Merokok Atur pola

makan

Aktivitas

fisik

Pendidikan

Gender TB(m) Alkohol

Pekerjaan Penghasilan Risiko

Kardiovaskular

Kesadaran Terapi Sumber

pengobatan

Jenis

Terapi

Frekuensi

Berobat

TD

Terkontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

66

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Berdasarkan Case Report Form (CRF)

PEDOMAN WAWANCARA

Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu berdasarkan surat kesediaan yang

telah Bapak/Ibu setujui akan kami lanjutkan dengan pengukuran tekanan darah,

berat badan tinggi badan lalu kami akan melakukan wawancara untuk memenuhi

data pelitian kami. Untuk mengkonfirmasikan kembali surat dengan data yang ibu

miliki kami kembali menanyakan Biodata Bapak/Ibu.

1. Nama:

2. Berapa usia Bapak/Ibu saat ini?

Usia/Tgl lahir:

3. Jenis kelamin dapat dilihat langsung.

Jenis Kelamin:

4. Apa pendidikan terakhir bapak/ibu ?

a. < SD (…..)

b. SMP (.....)

c. SMA (…..)

d. Lain-lain ….

5. Dapat dihiting dari Berat Badan dan Tinggi Badan yang telah diukur.

BMI: <25/ >25

6. Maaf sebelumnya apa pekerjaan Bapak/Ibu?

Pekerjaan: Indoor/Outdoor

7. Langsung diukur pada pasien. Pastikan pasiendalam keadaan rileks, dalam

keadaan duduk, tangan di angkat setinggu jantung ukur dengan

sphygmomanometer digital (CATAT HASILNYA).

Tekanan Darah :

a. <120/80 mmHg

b. >120/80 mmHg

8. Langsung ukur menggunakan timbangan dan alat ukur tinggi badan (CATAT

HASILNYA).

Berat Badan: .... kg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

67

Tinggi Badan: .... cm

9. Apakah bapak/Ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah

sebelumnya?

Apakah Bapak/Ibu tahu hasil dari pemeriksaan yang didapatkan?

Kesadaran : Ya / Tidak

10. Apakah Bapak/Ibu melakukan terapi ini dengan rutin?

Terapi: Ya/Jarang/Tidak

11. Kalau iya setiap berapa minggu atau berapa bulan sekali Bapak/Ibu melakukan

cek tekanan darah dan terapi untuk penebusan obat?

Rutinitas Terapi :

a. < 3 bulan

b. > 3 bulan

12. Selama ini pengobatan yang bapak/ibu lakukan bagaimana?

Sumber terapi: Pribadi/Pelayanan Kesehatan/Lain-lain

13. Terapi apa yang sudah dilakukan oleh Bapak/Ibu selama ini?

Tipe terapi: Jamu/Obat/ Lain-lain

14. Maaf sebelumnya, apakah ibu merokok? Atau apakah anggota keluarga

Bapak/Ibu ada yang merokok sehingga secara tidak langsung Bapak/Ibu

terpapar asap rokok tersebut?

Merokok: Tidak/Aktif/Pasif

15. Dalam hal pola makan apakah yang Bapak/ibu atur untuk menjaga kondisi

tekanan darah Bapak/Ibu agar tetap stabil? (konsumsi garam ≤5 mg/hari, dan

mengurangi makanan berminyak)

Mengatur Pola Makan: Ya/Tidak

16. Apakah Bapak/Ibu telah melakukan olahraga secara rutin? Kalo iya berapa

lama biasanya dalam 1 hari?

Mengatur Aktivitas Fisik: Ya/Tidak

17. Maaf sebelumnya kepada Bapak/Ibu apakah Bapak/Ibu memiliki kebiasaan

mengkonsimsi alkohol?

Alkohol: Ya/Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

68

Lampiran 6. Surat Keterangan Pelatihan Penggunaan Sphygmomanometer

Digital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

69

Lampiran 7. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Uji Validitas dan Reabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah yang digunakan dalam Penelitian

Pengujian validitas menggunakan uji t berpasangan, dengan taraf kepercayaan 95%.

a. Uji Validitas Sphygmomanometer Digital dan Raksa dengan Tekanan Darah Tinggi

b. Uji Validitas Sphygmomanometer Digital dan Raksa dengan Tekanan Darah Normal

Sphygmomanometer Probandus

1 2 3 4 5

Digital Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

110

85

120

90

117

67

130

74

115

90

Raksa Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

110

85

120

80

110

70

130

80

120

90

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,06tidak berbeda bermakna

0,09tidak berbeda bermakna

Sphygmomanometer Probandus

1 2 3 4 5

Digital

Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

154

77

147

97

142

66

155

91

167

100

Raksa

Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

160

80

140

80

140

80

150

90

160

100

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,07tidak berbeda bermakna

0,25tidak berbeda bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

70

Uji Reabilitas Sphygmomanometer Digital Pada Probandus

Probandus Tekanan Darah

(mmHg)

Spyghmomanometer Digital Mean SD

CV

(%) 1 2 3 4 5

1 Sistolik 117 117 115 115 116 116 1 0,8

Diastolik 90 90 85 80 89 86,8 4,3 4,9

2 Sistolik 123 126 130 127 126 126,4 2,5 1,9

Diastolik 78 82 85 80 83 81,6 2,7 3,3

3 Sistolik 131 120 127 128 130 127,2 4,3 3,3

Diastolik 80 82 80 81 80 80,6 0,8 0,9

4 Sistolik 130 135 132 135 134 133,2 2,1 1,5

Diastolik 81 85 88 80 85 83,8 3,2 3,8

5 Sistolik 120 123 126 129 124 124,4 3,3 2,6

Diastolik 80 82 80 85 82 81,8 2 2,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

71

Lampiran 8. Sertifikat Peneraan Timbangan Berat Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

73

Lampiran 9. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengukuran Tekanan

Darah

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

1. Baterai sphygmomanometer sebelum digunakan.

2. Sambungkan Konector udara dengan port udara sebelum digunakan.

3. Lilitkan lengan ke dalam manset secara pas dan tidak ketat, gunakan manset

pada lengan atas.

4. Letakkan lengan dengan tumpukan di atas meja dan pastikan lengan sejajar

dengan jantung.

5. Berikan penjelasan kepada pasien bahwa pada saat pengukuran

berlangsung, manset akan mengembang untuk sementara waktu dan akan

mengempis kembali serta diharapkan pasien tidak berbicara terlebih dahulu

untuk mendapat hasil yang diharapkan.

6. Saat dilakuakan pengukuran, biarkan manset mengembang dan mengempis.

Jika pasien tidak nyaman, matikan alat. Kemudian catat hasil pengukuran

sistolik dan diastolik pada layar pembacaan.

7. Biarkan pasien untuk istirahat 5-7 menit sebelum melakukan pengukuran

tekanan darah. Jika tekanan darah yang pertama lebih dari 5mmHg, maka

dilakukan pengukuran ulang dan diambil nilai rata-rata dari ketiga data yang

di dapat.

8. Catat tekanan darah sistolik (atas) dan diastolik (bawah).

9. Hasil pengukuran tekanan darah yang diperoleh diberitahukan kepada

pasien. Apabila tekanan darah yang diperoleh tidak normal, sarankan ke

pasien untuk memeriksa lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui informasi

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

74

Lampiran 10. Leaflet Edukasi Hipertensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

75

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Fajar Risda Astuti, dilahirkan di

Ngawi pada tanggal 2 April 1993. Anak pertama dari

tiga bersaudara dari pasangan Robertus Aris Budi

Supriyono dan Gusni Dawati. Berikut adalah

pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis: TK

Merak (1997-1999), SDN Sukaresmi 06 (1999-2005),

SMP Negeri 1 Cibarusah (2005-2008), SMA Negeri 1

Cikarang Pusat (2008-2011). Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma

Fakultas Farmasi pada tahun 2011.

Berikut adalah kegiatan dan organisasi yang pernah

diikuti oleh penulis: Panitia Pengucapan Lafal Sumpah

Apoteker Baru Angkatan XXVI Universitas Sanata

Dharma 2014, Panitia Komisi Pemilihan Umum

Gubernur BEMF (Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi) dan Ketua DPMF (Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas) Farmasi Periode 2014-2015, Panitia INSADHA

(Inisiasi Sanata Dharma), Panitia kegiatan Desa Mitra 2012, Program Program

Kreativitas Mahasiswa 2014, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

Farmasi: 2012-2013, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi

periode 2013-2014, Penerima Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa yang di

Selenggarakan oleh Dikti dengan program Pengabdian Kepada Masyarakat berjudul

Saya Aspira Romi Kerza “Saya, Anak Sehat, Pintar, Berani Katan Tidak untuk

Merokok, Minuman Keraz dan NAPZA” 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileprevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di desa wedomartani, kabupaten sleman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI