137
PENGARUH TEXAPON ® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000 SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Fanny Adriyani Halim NIM : 108114122 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · penyusunan laporan akhir. 4. Christofori Maria Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang telah meluangkan

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000

SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM

EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Fanny Adriyani Halim

NIM : 108114122

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000

SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM

EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Fanny Adriyani Halim

NIM : 108114122

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

Persetujuan Pembimbng

PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000

SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM

EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL

Skripsi yang diajukan oleh:

Fanny Adriyani Halim

NIM : 108114122

telah disetujui oleh:

Pembimbing

Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt. tanggal ……………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000

SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM

EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL

Oleh:

Fanny Adriyani Halim

NIM : 108114122

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal:

Mengetahui,

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.

Panitia Penguji Tanda tangan

1. Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt. ………………………............

2. C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. ………………………………

3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. ………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini

(Malcolm X) Hiduplah seakan kamu akan mati esok, belajarlah seakan kamu

akan hidup selamanya (Mahatma Gandhi)

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup

yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan

meterai-Nya (Yoh 6:27) Aku bukanlah orang hebat, tapi aku mau belajar dari orang-orang hebat.. Aku bukanlah orang yang istimewa, tapi aku akan memeberikan sesuatu yang istimewa untuk orang-orang yang aku kasihi.. Aku persembahkan karyaku kepada: Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Baik Mamah, Papah, Oh Chris, Ema, Uu, dan alm. Engkong tercinta Teman-teman angkatan 2010 Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fanny Adriyani Halim

Nomor Mahasiswa : 108114122

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000

SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM

EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 09 Desember 2013

Yang menyatakan

(Fanny Adriyani Halim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala anksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 22 Oktober 2013

Penulis,

Fanny Adriyani Halim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan

yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan akhir

yang berjudul “Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 6000

sebagai Basis terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

dengan Desain Faktorial” dengan baikdan tepat waktu.

Dalam menyelesaikan laporan akhir ini, penulis mengalami banyaknya

kesulitan dan hambatan. Namun, dengan adanya bantuan, dukungan, dan motivasi

dari banyak pihak, maka penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini. Oleh

karena itu, dengan keredahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua, kakak, dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang,

doa, perhatian, semangat, dukungan, dan perjuangan untuk membiayai selama

penulis menempuh pendidikan.

2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing

Skripsi, atas bimbingan, arahan, dukungan, dan perhatian yang diberikan

selama penyusunan proposal, penelitian di laboratorium, pengolahan data, dan

penyusunan laporan akhir.

4. Christofori Maria Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji

yang telah meluangkan waktu untuk menguji serta kesediaannya untuk

berkonsultasi dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk menguji, sekaligus saran dan kritik yang diberikan kepada

penulis.

6. Christofori Maria Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen

pembimbing akademik atas segala perhatian yang diberikan kepada penulis.

7. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah memberikan banyak ilmu serta pengalaman yang sangat berharga

bagi penulis selama perkuliahan.

8. Pak Musrifin, Pak Parlan, Mas Kunto, Pak Iswandi, Pak Heru, Pak Wagiran,

Mas Otok, dan laboran-laboran lain atas bantuan yang diberikan yang

diberikan kepada penulis.

9. Teman kerja skripsi, Ega, Henny, dan Agnes atas kerjasama, dukungan,

bantuan, semangat, dan suka duka yang dilewati bersama dalam proses awal

penyusunan proposal hingga penyelesaian laporan akhir ini.

10. Sahabat sekaligus saudara, Henny, Verica, Agnes, Vivi, dan Go Yoanita atas

kebersamaan yang dilewati bersama dalam proses perkuliahan, serta untuk

doa, semangat, bantuan, dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis

11. Johan Andi Sudibyo yang selalu menemani, membantu, dan memberikan

semangat dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

12. Teman-teman Kost Putri Wisma Surya sebagai keluarga baru di Yogyakarta

atas dukungan, semangat, motivasi, serta semua bantuan yang telah diberikan

kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

13. Teman-teman angkatan 2010, khususnya kelas FST B atas kebersamaan,

semangat, dukungan, keceriaan selama ini dalam melewati setiap proses

perkuliahan dan praktikum.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari adanya

kekurangan selama penyusunan laporan akhir ini. Oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk

kebaikan kedepannya. Penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 Oktober 2013

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... .......................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................... ......................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi

PRAKATA.............................................................................................................vii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

INTISARI...........................................................................................................xviii

ABSTRACT............................................................................................................xix

BAB I . PENGANTAR............................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

1. Permasalahan..........................................................................................4

2. Keaslian Karya.......................................................................................4

3. Manfaat..................................................................................................5

B. Tujuan Penelitian.........................................................................................5

1. Tujuan umum.........................................................................................5

2. Tujuan khusus........................................................................................5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................................6

A. Kulit...........................................................................................................6

B. Antioksidan dan Radikal Bebas...................................................................8

C. Tomat.........................................................................................................10

D. Ekstraksi.....................................................................................................16

E. Krim....................................................................................................16

F. Bahan Formulasi........................................................................................17

1. Surfaktan..............................................................................................17

2. Basis.....................................................................................................18

3. Asam Stearat........................................................................................20

4. Trietanolamin (TEA)............................................................................21

5. Propilen Glikol.....................................................................................22

6. Metil Paraben.......................................................................................23

7. Aquadest..............................................................................................23

G. Pencampuran.............................................................................................24

H. Sifat Fisis Krim..........................................................................................25

I. Stabilitas.....................................................................................................27

J. Metode HET-CAM....................................................................................28

K. Desain Faktorial.........................................................................................30

L. Landasan Teori...........................................................................................31

M. Hipotesis.....................................................................................................33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................................34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................34

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

1. Variabel Penelitian...............................................................................34

2. Definisi Operasional.............................................................................35

C. Bahan Penelitian.........................................................................................37

D. Alat Penelitian...........................................................................................37

E. Tata Cara Penelitian...................................................................................38

F. Analisis Hasil.............................................................................................45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................47

A. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat...................................................47

B. Uji Kualitatif Antioksidan EkstrakEtil Asetat Tomat...............................50

C. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat.........................................52

D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat..................59

E. Efek Penambahan Texapon® N70 dan PEG 6000 serta Interaksinya dalam

Menentukan Sifat Fisis Krim……………...............................................69

F. Prediksi Komposisi Optimum Texapon® N70 dan PEG 6000..................74

G. Validasi Formula........................................................................................77

H. Uji Iritasi Primer dengan Metode HET-CAM.........................................81

I. Keterbatasan dalam Penelitian...................................................................83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................84

A. Kesimpulan................................................................................................84

B. Saran...........................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................85

LAMPIRAN...........................................................................................................91

BIOGRAFI PENULIS.........................................................................................117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kandungan likopen dalam buah segar dan olahan tomat………...14

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dua faktor dan dua

level……………………………………..………………………..30

Tabel III. Formula acuan……………………………………………………39

Tabel IV. Formula modifikasi……………………………………………....40

Table V. Rancangan formula desain fakorial………………………………41

Tabel VI. Hasil rendemen ekstrak kental tomat………………………….....49

Tabel VII. Hasil orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000…………………...56

Tabel VIII. Level rendah dan level tinggi Texapon® N70 dan PEG 6000…....59

Tabel IX. Data uji organoleptis dan pH krim…………………………….....60

Tabel X. Daya sebar krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam pembuatan………......62

Tabel XI. Viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam pembuatan….………..63

Tabel XII. Viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan

28 hari setelah pembuatan..............................................................63

Tabel XIII. % Pergeseran viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷)………………………....65

Tabel XIV. Ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam

pembuatan……..............................................................................66

Tabel XV. Ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21

hari, dan 28 hari setelah pembuatan...............................................67

Tabel XVI. % Pergeseran ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷)…………………....68

Tabel XVII. Uji normalitas viskositas dan ukuran droplet………………..…...70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

Tabel XVIII. Uji kesamaan varians viskositas dan ukuran droplet………….....70

Tebel XIX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap

viskositas krim…………………………………………………...71

Tebel XX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap

ukuran droplet krim…………………………………………........73

Tabel XXI. Viskositas formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat…….....79

Tabel XXII. Ukuran droplet formula validasi krim ekstrak etil asetat

tomat……………………………………………………………...80

Tabel XXIII. Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM……………………...82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penampang kulit………………..……………………………….…6

Gambar 2. Sodium lauril eter sulfat…......…………………………………...18

Gambar 3. Polietilen glikol…………..………………………………………19

Gambar 4. Asam stearat………..…………………………………………….20

Gambar 5. Trietanolamin………………………….….……………………...21

Gambar 6. Propilen glikol……………………..……………………………..22

Gambar 7. Metil paraben……………………..……………………………...23

Gambar 8. Kurva hubungan diameter droplet dan viskositas…..……………25

Gambar 9. Chorioallantoic membrane…. ………………………..…………29

Gambar 10. Reaksi pada uji DPPH…………………………………...…….…50

Gambar 11. Hasil uji kualitatif antioksidan……………………………..…….51

Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70 terhadap

viskositas krim……..……………………………………….……57

Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70 terhadap

ukuran droplet krim…………………………………………...….57

Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000 terhadap

viskositas krim…………………………………………………...58

Gambar 15. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000 terhadap ukuran

droplet krim………………………..……………………………..58

Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 (a), Fa (b), Fb (c),

dan Fab (d).....................................................................................61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Gambar 17. Grafik viskositas krim selama penyimpanan…………...………..64

Gambar 18. Grafik ukuran droplet krim selama penyimpanan…………..……67

Gambar 19. Contour Plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat tomat…..74

Gambar 20. Contour Plot respon ukuruan droplet krim ekstrak etil asetat

tomat………………………………………………………………75

Gambar 21. Superimposed Contour Plot pada krim ekstrak etil asetat

tomat………………………………………………………..…….77

Gambar 22. Kurva validasi krim ekstrak etil asetat tomat…………………….78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Determinasi Tanaman Tomat...........................................91

Lampiran 2. Data Hasil Orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000......................92

Lampiran 3. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat

Tomat.............................................................................................95

Lampiran 4. Analisis Statistika Sifat Fisis dan Stabilitas Krim menggunakan

Software R.2.14.1...........................................................................98

Lampiran 5. Data Validasi Formula...........................................................106

Lampiran 6. Perhitungan Irritation Score (IS)............................................109

Lampiran 7. Dokumentasi................................................................................113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

INTISARI

Tomat merupakan jenis buah yang banyak mengandung likopen yang bermanfaat sebagai antioksidan. Texapon® N70 merupakan surfaktan anionik. Surfaktan merupakan bahan yang penting dalam pembuatan sediaan krim. PEG 6000 merupakan basis larut air yang mudah dicuci dan meningkatkan kenyamanan dalam penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor yang dominan di antara Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis dalam menentukan respon sifat fisis (viskositas dan ukuran droplet) dan stabilitas krim. Selain itu juga bertujuan untuk mendapatkan komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 dalam sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni dengan desain faktorial dua faktor yaitu Texapon® N70 dan PEG 6000 pada dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Pengolahan data dilakukan menggunakan software R-2.14.1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Texapon® N70 dan PEG 6000 memberikan efek yang signifikan terhadap viskositas, sementara interaksi dari Texapon® N70 dan PEG 6000 tidak memberikan efek yang signifikan. Nilai efek yang paling besar ditunjukkan oleh Texapon® N70. Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksinya memberikan efek yang signifikan terhadap ukuran droplet. Nilai efek yang paling besar ditunjukkan oleh PEG 6000. Jadi, Texapon® N70 merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi sifat fisis (viskositas) krim ekstrak etil asetat tomat. Pada penelitian ini ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 yang diprediksi sebagai formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat namun hasil yang didapatkan tidak valid. Kata kunci : krim, tomat, Texapon® N70, PEG 6000, sifat fisis dan stabilitas krim, desain faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

ABSTRACT Tomatoes are fruits which contain lots of lycopene works as the antioxidant. Texapon® N70 is an anionic surfactant. Surfactant is one of the most important ingredient in the manufacture of cream preparation. PEG 6000 is a water-soluble base is easily washable and improve the convenience. The purpose of this study was to determine the dominant factor among Texapon® N70 as surfactants and PEG 6000 as a base in determining the response of the physical properties (viscosity and droplet size) and stability of cream. It was also purposed to obtain the optimum composition of Texapon® N70 and PEG 6000 in the preparation of ethyl acetate extract tomato cream.

This study used a pure experimental design using a factorial design with two factors is Texapon® N70 and PEG 6000 on two levels: high level and low level. Statistical analysis using ANOVA test with a 95 % confidence interval. The analysis was performed using R-2.14.1 software.

The results showed that Texapon® N70 and PEG 6000 gave the significant effect toward the cream viscosity, where as the interaction of Texapon® N70 and PEG 6000 gave no effect toward the cream viscosity. The greatest effect of the value indicated by Texapon® N70. Texapon® N70, PEG 6000, and their interaction gave the significant effect toward the cream droplet size. The greatest effect of the value indicated by PEG 6000. In conclusion, Texapon® N70 was a dominant factor in influencing the physical properties (viscosity) of ethyl acetate extract tomato cream. The optimum area of composition of Texapon® N70 and PEG 6000 could be obtained but it was not valid. Keywords : cream, tomatoes, Texapon® N70, PEG 6000, physical properties and stability of creams, factorial design.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Di era modern ini dunia kosmetika semakin berkembang ditandai dengan

penggunaan bahan-bahan sintetik baik sebagai zat aktif maupun eksipien. Namun

penggunaannya telah banyak menimbulkan efek yang merugikan. Oeh karena itu

dibutuhkan produk farmasetika yang berkhasiat dan aman digunakan. Konsep

back to nature kini mulai dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam

bidang pengobatan dan kosmetika. Penggunaan bahan alam lebih disukai karena

diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan pengobatan

modern yang menggunakan bahan sintetik (Anonim, 2003).

Banyak penyakit yang dnjisebabkan oleh adanya radikal bebas, biasa

disebut Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat menginduksi penyakit

kanker, ateroklerosis, dan penuaan yang disebabkan oleh oksidasi yang

menyebabkan kerusakan jaringan. Radikal bebas adalah oksigen yang susunan

atomnya tidak sempurna sehingga zat ini merupakan zat berbahaya yang sangat

reaktif dan bersifat merusak jaringan serta organ tubuh sehingga dapat

menimbulkan banyak penyakit (Sibuea, 2003).

Salah satu organ tubuh yang rentan terhadap adanya radikal bebas adalah

kulit. Adanya radikal bebas ini menyebabkan kulit menjadi keriput yang

disebabkan oleh hilangnya ketegangan kulit. Akan tetapi, adanya enzim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

superoksida dismutase, glutation peroksidase, dan konsumsi nutrisi yang bersifat

antioksidan seperti vitamin E dan C, selenium, dan jenis karotenoid dapat

membantu tubuh melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas

tersebut (Pangkahila, 2007).

Antioksidan merupakan zat yang dalam kadar rendah mampu menghambat

laju oksidasi molekul target, yaitu menghambat radikal bebas. Antioksidan secara

normal terdapat di dalam tubuh dan dapat mengatasi efek radikal bebas, tetapi jika

jumlah antioksidan tidak mencukupi maka akan menyebabkan pembentukan

radikal bebas yang berakibat kerusakan sel (Sibuea, 2003).

Tomat merupakan salah satu jenis buah yang sering dikonsumsi oleh

masyarakat dalam berbagai bentuk sajian. Tomat diketahui sebagai sumber utama

lycopene, suatu karotenoid yang berperan sebagai antioksidan (Anonim, 2003).

Dalam penelitian ini, ekstrak etil asetat tomat diformulasikan dalam

bentuk sediaan setengah padat yaitu krim. Sediaan krim merupakan sediaan

setengah padat berupa emulsi kental yang dimaksudkan untuk penggunaan luar,

mengandung satu atau lebih bahan obat terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai

(Dirjen POM, 1995; Anief, 2000). Tipe krim sederhana ada dua tipe, yaitu tipe

krim air dalam minyak (A/M) dan tipe krim minyak dalam air (M/A) (Allen,

1999). Dipilih sediaan krim karena sediaan ini memiliki banyak kelebihan, antara

lain mudah dioleskan, mudah menyebar, daya penetrasi tinggi, memberi rasa

melembabkan di kulit, mudah dibersihkan, dapat dicuci dengan air (Mitsui, 1993).

Sediaan krim etil asetat tomat yang memiliki efek antioksidan diharapkan

mampu menembus lapisan epidermis khususnya stratum korneum dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

melawan radikal bebas yang diakibatkan adanya ROS. Zat aktif dalam krim yaitu

eksrtrak etil asetat tomat yang mengandung likopen, merupakan senyawa larut

minyak dan berukuran kecil sehingga dapat diaplikasikan untuk sediaan topikal

(Narendran dkk., 2013).

Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus

hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang

terdiri dari air dan minyak (Jatmika, 1998). Penggunaan surfaktan terbagi atas tiga

golongan, yaitu sebagai bahan pembasah (wetting agent), bahan pengemulsi

(emulsifying agent), dan bahan pelarut (solubilizing agent) (Genaro, 1990).

Surfaktan yang digunakan adalah Texapon® N70 karena merupakan suatu

surfaktan yang memiliki karakteristik sebagai agen emulsifikasi yang baik dan

memiliki stabilitas yang baik dalam penyimpanan (Anonim, 2000).

Basis yang digunakan adalah Polietilen Glikol (PEG) 6000. PEG 6000

memiliki karakteristik berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah

dengan bertambahnya berat molekul. Digunakan PEG 6000 karena polimer ini

mudah larut dalam berbagai pelarut (Rowe dkk., 2009). Penambahan PEG 6000

pada krim dapat meningkatkan viskositas tanpa memberikan efek berminyak

seperti pada penambahan asam stearat, serta dapat berperan sebagai emulsion

stabilizer yang dapat meningkatkan kestabilan sediaan krim (Różańska dkk,

2012).

Berdasarkan karakteristik Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000

sebagai basis yang digunakan, maka akan dihasilkan sediaan krim ekstrak etil

asetat tomat yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diteliti yaitu:

a. Adakah faktor dominan yang mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas krim

ekstrak etil asetat tomat di antara Texapon® N70 dan PEG 6000?

b. Apakah dapat ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dengan

PEG 6000 pada superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai

formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat?

2. Keaslian Penelitian

Pernah dilakukan penelitian serupa oleh Muhammad Haqqi Budiman,

mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia pada tahun 2008. Skripsi tersebut

berisikan mengenai formulasi sediaan krim ekstrak tomat namun dengan

penggunaan basis dan surfaktan yang berbeda.

Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian

mengenai pengaruh Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis

terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan krim ekstrak etil asetat tomat, belum

pernah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

3. Manfaat

a. Manfaat teoretis

Secara teoritis, penelitian ini menambah informasi bagi dunia ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian mengenai formulasi

sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sediaan krim ekstrak etil

asetat tomat yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik dengan

komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000 yang optimal.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Membuat sediaan krim ekstrak etil asetat tomat yang memiliki sifat fisis

dan stabilitas yang baik.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui adanya faktor yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan

stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat diantara Texapon® N70 dan PEG

6000.

b. Mengetahui area komposisi optimum Texapon® N70 dengan PEG 6000

pada superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai formula

optimum krim ekstrak etil asetat tomat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kulit

Kulit adalah organ yang berfungsi menutupi seluruh permukaan tubuh.

Kulit memiliki kekakuan dan ketebalan yang bervariasi disetiap bagian. Pada kulit

wajah terdiri dari sel-sel yang sangat tipis, sehingga hal ini memungkinkan

terjadinya penetrasi sediaan kosmetika ke dalam kulit. Dalam menjaga kulit agar

tetap berada dalam kondisi yang baik diperlukan sediaan kosmetika seperti

cleansing, freasing, atau toning, dan moisturizing (Young, 1972).

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit

jangat atau korium), dan jaringan subkutan (Brannon, 2007).

Gambar 1. Penampang kulit (Junquera dan Kelley, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

1. Lapisan Epidermis

Epidermis merupakan lapisan kulit terluar dan mempunyai 5 lapisan,

yaitu: lapisan tanduk (stratum corneum), stratum lucidum, stratum spinosum,

stratum spinosum, stratum germinativum atau stratum basale (Brannon,

2007). Lapisan epidermis terutama terdiri dari keratinosit yang merupakan

fungsi dasar untuk menghsilkan filamen protein, keratin, yang berguna

sebagai barier pelindung yang dikombinasikan dengan beberapa komponen

lemak (Junquera dan Kelley, 1997).

2. Lapisan Dermis

Dermis mempunyai ketebalan yang bervariasi tergantung lokasi kulit.

Dermis mempunyai 2 lapisan, yaitu: papilary layer yang berisi susunan tipis

dari serat kolagen dan reticular layer yang tersusun dari serat kolagen tebal

dan tersusun sejajar dengan permukaan kulit (Brannon, 2007).

Dermis mengandung banyak pembuluh darah yang meiliki peran

penting dalam pengaturan suhu tubuh dan tekanan darah. Jaringan kapiler

yang luas dalam stratum papilar berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan

memberi makan epidermis di atasnya yang tidak memiliki pembuluh darah

sendiri (Junquera dan Kelley, 1997).

3. Jaringan subkutan

Jaringan subkutan merupakan lapisan lemak dan jaringan ikat yang

didalamnya terdapat pembuluh darah dan syaraf. Lapisan ini berperan untuk

pengaturan suhu kulit maupun suhu tubuh (Brannon, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

B. Antioksidan dan Radikal Bebas

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas,

seperti: enzim Superoksida Dismutase (SOD), glutation, dan katalase.

Antioksidan dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung

vitamin C, vitamin E, betakaroten, dan senyawa fenolik. Bahan pangan yang

dapat menjadi sumber antioksidan alami, seperti rempah-rempah, coklat, biji-

bijian, buah-buahan, sayur-sayuran seperti buah tomat, pepaya, jeruk dan

sebagainya (Prakash, 2001).

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital

terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan

bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.

Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan

akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan

dini, serta penyakit degeneratif lainnya (Prakash, 2001).

Berkaitan dengan fungsinya, senyawa antioksidan di klasifikasikan dalam

lima tipe antioksidan, yaitu:

1. Primary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus

rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini

memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol

sehingga terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk

kelompok ini, misalnya BHA, BHT, PG, TBHQ, dan tokoferol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

2. Oxygen scavengers , yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat

oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa

tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem

sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa

kelompok ini adalah vitamin C (asam askorbat), askorbilpalminat, asam

eritorbat, dan sulfit.

3. Secondary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai

kemampuan untuk berdekomposisi hidroperoksida menjadi prodak akhir yang

stabil. Tipe antioksidan ini pada umumnya digunakan untuk menstabilkan

poliolefin resin. Contohnya, asam tiodipropionat dan dilauriltiopropionat.

4. Antioxidative enzime, yaitu enzim yang berperan mencegah terbantuknya

radikal bebas. Contohnya glukose oksidase, superoksidase dismutase(SOD),

glutation peroksidase, dan kalalase.

5. Chelators sequestrants.yaitu senyawa-senyawa yang mampu mengikat logam

seperti besidan tembaga yang mampu mengkatalis reaksi oksidasi lemak.

Senyawa yang termasuk didalamnya adalah asam sitrat, asam amino,

ethylenediaminetetra acetid acid (EDTA), dan fosfolipid (Prakash, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

C. Tomat

1. Klasifikasi umum

Dunia : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Anak divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Lycopersicon

Spesies : Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten

(Cheppy, 2001).

2. Nama Umum dan Daerah

Nama umum atau nama dagang Lycopersicon lycopersicum (L.)

Karsten adalah tomat yang dapat digolongkan sebagai buah-buahan atau

sayur-sayuran. Tomat memiliki nama yang beragam, yaitu Sumatera: terong

kaluwat, reteng, cung asam; Jawa: kemir, leunca komir (Sunda), ranti bali,

ranti gendel, ranti kenong, rante raja, terong sabrang, dan tomat; Sulawesi:

kamantes, samatet, samante temantes, komantes, antes, tomato, tamati, dan

tomate. Selain di Indonesia, tomat juga memiliki nama lain di luar negeri,

yaitu China: fan gie, xi hon shi; Belanda: tomaat; Jerman: tomate; Perancis:

pomme d’amour, tomate; Inggris: love apple, tomato, sedangkan nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

simplisianya adalah Lycopersici esculenti fructus (buah tomat) (Anonim,

1995).

3. Morfologi

Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua

tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Batang

berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat,

berbulu, berwama hijau. Daun berbentuk oval, bagian tepi bergerigi, berwama

hijau, dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm.

Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm, dan berwama kuning

cerah. Bentuk buah tomat bervariasi tergantung varietasnya, ada yang

berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran

buahnya juga bervariasi antara 8 – 180 gram (Cahyono, 1998).

4. Ekologi dan Penyebarannya

Kata tomat berasal dari bahasa Aztek yang merupakan salah satu suku

di Indian, yaitu xitomate dan xitotomate. Tanaman ini berasal dari Meksiko

(Amerika Selatan) yang ditanam pada ketinggian 1-1600 m dpl. Tanaman

tomat tidak tahan dengan adanya hujan, membutuhkan tanah yang gembur

untuk tumbuh, terhindar dari sinar matahari terik, serta mampu hidup di

dataran tinggi maupun rendah. Penyebarannya tersebar dengan cepat ke

berbagai daerah. Di Eropa dan Asia, tanaman tomat disebarkan oleh para

pedagang. Penyebaran tomat di Indonesia dibawa oleh orang Belanda. Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

merupakan kota di Indonesia yang dikenal sebagai pusat penghasil tomat

(Anonim, 1995).

5. Kandungan Kimia

Kandungan senyawa dalam buah tomat di antaranya solanin (0,007 %),

saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen,

α dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-

Adam dkk., 2004). Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling

banyak dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen

sebanyak 3-5 mg (Giovannucci, 1999).

Lycopene atau yang sering disebut sebagai α-carotene adalah suatu

karotenoid pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan

dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Karotenoid ini

telah dipelajari secara ekstensif dan ternyata merupakan sebuah antioksidan

yang sangat kuat dan memiliki kemampuan anti-kanker (Mascio dkk.,1989).

Likopen merupakan pigmen alami yang disintesis oleh tanaman dan

mikroorganisme, merupakan senyawa karotenoid, bentuk isomer asiklik dari

β-karoten dan tidak memiliki aktivitas sebagai vitamin A (Agarwal dan Rao,

1999). Likopen mempunyai rumus molekul C40H56 dengan berat molekul

536,85 Da dan titik cair 172°C – 175°C. Struktur kimia likopen merupakan

rantai tak jenuh dengan rantai lurus hidrokarbon terdiri dari tiga belas ikatan

rangkap, duabelas diantaranya ikatan rangkap terkonjugasi, sementara dua

ikatan rangkap sisanya tidak terkonjugasi (Agarwal dan Rao, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Sifat kimia likopen lainnya adalah bentuk kristalnya yang seperti

jarum, panjang, dalam bentuk tepung berwarna kecoklatan. Likopen bersifat

hidrofobik kuat dan lebih mudah larut dalam kloroform, benzena, heksana,

dan pelarut organik lainnya. Degradasi likopen dapat melalui proses

isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik

pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam (Agarwal dan Rao,

2000).

Secara struktural, likopen terbentuk dari delapan unit isoprena.

Banyaknya ikatan ganda pada likopen menyebabkan elektron untuk menuju ke

transisi yang lebih tinggi membutuhkan banyak energi sehingga likopen dapat

menyerap sinar yang memiliki panjang gelombang tinggi (sinar tampak) dan

mengakibatkan warnanya menjadi merah terang. Jika likopen dioksidasi,

ikatan ganda antarkarbon akan patah membentuk molekul yang lebih kecil

yang ujungnya berupa –C=O. Meskipun ikatan –C=O merupakan ikatan yang

bersifat kromophorik (menyerap cahaya), tetapi molekul ini tidak mampu

menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang tinggi sehingga likopen

yang teroksidasi akan menghasilkan zat yang berwarna pucat atau tidak

berwarna. Elektron dalam ikatan rangkap akan menyerap energi dalam jumlah

besar untuk menjadi ikatan jenuh, sehingga energi dari radikal bebas yang

merupakan sumber penyakit dan penuaan dini dapat dinetralisir oleh likopen

(Mascio dkk.,1989).

Likopen merupakan suatu antioksidan yang sangat kuat. Kemampuan

likopen dalam meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik daripada beta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol (Sunarmani dan

Tanti, 2008). Serta 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali

dari pada glutation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk

akibat radiasi sinar ultra violet dan dapat menyebabkan penuaan dan

kerusakan kulit. Selain sebagai anti skin aging, likopen juga memiliki manfaat

untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kencing manis, osteoporosis,

infertility, dan kanker (kanker kolon, payudara, endometrial, paru-paru,

pankreas, dan terutama kanker prostat). Ini semua diakibatkan banyaknya

ikatan rangkap dalam molekulnya (Mascio dkk.,1989).

Tomat yang diproses menjadi jus, saus, dan pasta memiliki kandungan

likopen yang tinggi dibandingkan bentuk segar. Sebagai contoh, jumlah

likopen dalam jus tomat bisa mencapai lima kali lebih banyak daripada tomat

segar. Tomat yang dimasak atau dihancurkan dapat mengeluarkan likopen

lebih banyak, sehingga mudah diserap tubuh (Sunarmani dan Tanti, 2008).

Tabel I. Kandungan likopen dalam buah segar dan olahan tomat

(Tsang, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Likopen secara alami dalam tumbuhan berada dalam bentuk

konfigurasi trans yang secara termodinamik adalah bentuk yang stabil

(Zechmeister dkk., 1949; Nguyen dan Schwartz, 1999). Dengan pengaruh

cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono

atau poli cis (Sudardjat dan Gunawan, 2003). Secara umum isomer cis bersifat

lebih polar, mempunyai kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadi

kristal, lebih larut dalam minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah

bergabung dengan lipoprotein maupun struktur lipid subseluler, sehingga lebih

mudah masuk ke dalam sel dan bersifat kurang stabil dibanding isomer trans

(Clinton dkk., 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tomat yang

mengalami pengolahan dan pemanasan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi

akan meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh (Sunarmani dan

Tanti, 2008).

6. Manfaat dan Kegunaan

Tomat dapat bermanfaat sebagai obat diare, serangan empedu,

gangguan pencernaan, dan memulihkan fungsi liver (Fuhramn dkk.,1997).

Beberapa studi menemukan bahwa likopen memiliki aktivitas antioksidan

yang poten. Levy, et al. (1995) menyebutkan bahwa likopen mampu

menghambat pertumbuhan kanker endometrial, kanker payudara dan kanker

paru-paru pada kultur sel dengan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan

dengan α dan β-karoten. Dengan penghambatan senyawa radikal bebas

tersebut maka kemungkinan terjadinya kanker dapat diturunkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

D. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang

tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses penyarian dipisahkan menjadi:

pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan pemekatan. Secara umum,

penyarian dilakukan secara infundasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi uap

(Depkes RI, 1986).

Maserasi merupakan cara ekstraksi zat aktif menggunakan cairan

pengekstraksi dengan penggojogan atau pengadukan pada suhu ruangan dan

mengalami pengadukan secara konstan. Maserasi merupakn metode yang paling

banyak digunakan dalam metode ekstraksi. Metode ini mempunyai keuntungan

yaitu sampel yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dan dapat dilakukan dengan

cara yang sama seperti teknik dan produksi batch (List dan Schmidt, 1989).

E. Krim

Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental yang

dimaksudkan untuk penggunaan luar, mengandung satu atau lebih bahan obat

terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen POM, 1995; Anief, 2000). Krim

memiliki 2 tipe, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan krim minyak dalam

air (M/A). Tipe A/M tidak larut air dan tidak dapat dicuci dengan air, sedangkan

tipe M/A dapat bercampur dengan air, dapat dicuci dengan air, dan tidak

berminyak (Allen,1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam

stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan

mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan

dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam

proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa

yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat (Wilkinson dan Moore, 1982).

F. Bahan Formulasi

1. Surfaktan

Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus

hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang

terdiri dari air dan minyak. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang

suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak

(lipofilik). Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi

pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan

tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon

ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase

minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan rantai alkil

yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus

hidroksil (Jatmika, 1998).

Penggunaan surfaktan terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai bahan

pembasah (wetting agent), bahan pengemulsi (emulsifying agent) dan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

pelarut (solubilizing agent). Penggunaan surfaktan ini bertujuan untuk

meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan

antarmuka, antara fasa minyak dan fasa air. Surfaktan dipergunakan baik

berbentuk emulsi minyak dalam air maupun berbentuk emulsi air dalam

minyak (Genaro, 1990).

Gambar 2. Sodium lauril eter sulfat (Anonim, 2000)

Texapon® N70 atau Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) merupakan

suatu surfaktan yang memiliki sifat seperti detergen. Karakteristik Texapon®

N70 antara lain: agen emulsifikasi, dispersi, pembasah, dan pembusa yang

baik; merupakan solvensi dan bahan pengental yang baik; kompatibilitas baik;

serta tingkat iritasi pada mata dan kulit yang rendah (Anonim, 2000). Sodium

lauril sulfat atau sodium lauril eter sulfat merupakan surfaktan anionik pada

penggunaan konsentrasi 0,5-2,5% (Rowe dkk., 2006).

2. Basis

Basis salep yang digunakan dalam sediaan krim dibagi dalam 4 kelompok:

1. Basis hidrokarbon

Basis hidrokarbon memiliki sifat minyak yang dominan dan menyebabkan

basis ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit. Basis ini

juga mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga

memiliki sifat moisturizer dan emollient (Allen, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2. Basis serap

Basis ini dapat berupa bahan anhidrat atau basis hidrat yang memiliki sifat

hidrofil kemampuan menyerap kelebihan air (Allen, 2002).

3. Basis yang dapat dicuci dengan air

Basis ini merupakan emulsi minyak dalam air yang dapat dicuci

menggunakan air. Yang termasuk basis jenis ini adalah salep hidrofobik

(Allen, 2002).

4. Basis larut dalam air

Basis jenis ini hanya mengandung komponen yang larut dalam air dan

tidak mengandung bahan berlemak, serta dapat dicuci dengan air. Basis

jenis ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan dengan bahan padat atau

tidak berair, karena sangat mudah melunak dengan penambahan air (Allen,

2002).

Gambar 3. Polietilen glikol (Rowe dkk., 2006)

Polietilen glikol (PEG) adalah bahan kimia, putih seperti lilin yang

menyerupai parafin. Berupa bentuk padat dalam pada suhu kamar, mencair

pada suhu 104°F, memiliki berat molekul rata-rata 1000, mudah larut dalam

air hangat, tidak beracun, non-korosif, tidak berbau, tidak berwarna dan

memiliki titik lebur yang sangat tinggi (580°F). PEG tersedia dalam berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

macam berat molekul mulai dari 200 sampai 8000. Pemberian nomor

menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing polimernya. PEG

yang memiliki berat molekul rata-rata kurang dari 1000 berupa cairan bening

tidak berwarna, sedangkan yang mempunyai berat molekul rata-rata lebih dari

1000 berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah dengan

bertambahnya berat molekul. Dalam industri farmasi PEG digunakan untuk

melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan PEG sebagai basis

sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan

penyebaran obat di dalam tubuh manusia (Mitchell, 1972).

PEG 6000 atau Makrogol 6000 merupakan campuran produk

polikondensasi dari etilenoksida dan air. PEG 6000 berupa serbuk putih licin

atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau, dan tidak berasa.

Mudah larut dalam air, etanol 95% P, dan kloroform P, praktis tidak larut

dalam eter P (Dirjen POM, 1979).

3. Asam Stearat

Gambar 4. Asam stearat (Rowe dkk., 2009)

Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh

dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam stearat (C18H36O2) dan asam

palmitat (C16H36O2) dengan berat molekul 284,47 (Boylan dkk., 1986). Asam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

starat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat dalam bentuk serbuk mungkin

mengiritasi, namun mudah dihilangkan dengan cara netralisasi menggnakan

suatu basa. Asam stearat dapat mengentalkan lotion (Boylan dkk., 1986). Titik

leleh asam stearat 69-70°C dan konsentrasi yang umumnya digunakan dalam

sediaan krim sebesar 1-20% (Rowe dkk., 2009).

4. Trietanolamin (TEA)

Gambar 5. Trietanolamin (Rowe dkk., 2009)

Trietanolamin (TEA) merupakan turunan dari ammonia yag berupa

cairan kental, tidak berwarna, atau kuning pucat. Trietanolamin bersifat larut

air, alkohol, dan kloroform (Boylan dkk., 1986). Trietanolamin memiliki titik

leleh 20-21°C dan pH 10,5 (Rowe dkk., 2009).

Trietanolamin digunakan sebagai bahan pengemulsi anionik untuk

membentuk emulsi minyak-air yang homogen dan stabil (Rowe dkk., 2009).

Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat atau

asam olet akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator

untuk menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi M/A

(Reynold, 1982). Sabun trietanolamin bebas dari efek mengiritasi pada kulit.

Sabunnya membentuk emulsi yang sangat stabil pada penggunaan sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

besar minyak, lemak, dan lilin sebagai fase eksternal. Trietanolamin tidak

bersifat toksik saat terabsorpsi di kulit (Boylan dkk., 1986).

5. Propilen Glikol

Gambar 6. Propilen glikol (Rowe dkk., 2009)

Humektan merupakan suatu bahan higroskopis yang memiliki sifat

mengikat air dari udara yang lembab serta dapat mempertahankan air yang ada

di dalam sediaan (Soeratri, 2004). Propilenglikol biasa digunakan sebagai

antimikrobial preservatif, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, agen

stabilitas, dan cosolvent. Pemeriannya adalah jernih, tidak berwarna, kental,

biasanya tidak berbau, dengan rasa manis, sedikit tajam seperti gliserol. Pada

konsentrasi sekitar 15% dari formula, propilenglikol berfungsi sebagai

humektan. Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin,

dan air, kelarutannya adalah 1 bagian dalam 6 bagian eter. Tidak bercampur

dengan minyak mineral, tetapi dapat terlarut dalam beberapa minyak esensial.

Secara kimia stabil ketika dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air,

dan larutannya dapat disterilisasi dengan autoklaf (Rowe dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

6. Metil Paraben

Gambar 7. Metil Paraben (Rowe dkk., 2009)

Metil paraben secara luas digunakan sebagai antimikroba pada

kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasi. Paraben efektif pada range

pH yang luas dan memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas, meskipun

paraben paling efektif menghambat yeast dan fungi. Aktivitas antimikroba

meningkat seiring dengan peningkatan rantai gugus alkil, tetapi kelarutannya

dalam air menjadi menurun. Oleh karena itu, penggunaan campuran paraben

sering digunakan untuk menghasilkan efek antimikroba yang lebih efektif.

Konsentrasi penggunaan metil paraben sebagai antimikroba pada sediaan

topikal adalah 0,02-0,3%. Metil paraben bersifat nonmutagenik,

nonteratogenik, dan nonkarsinogenik (Rowe dkk., 2009).

7. Aquadest

Aquadest adalah air murni yang diperoleh dengan cara penyulingan,

pertukaran ion, osmosis terbalik, atau dengan cara yang sesuai. Air murni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

harus bebas dari kotoran atau mikroba. Air murni dapat digunakan untuk

sediaan-sediaan yang membutuhkan air sebagai pelarut, kecuali pada sediaan

parenteral (Lachman, 1994).

G. Pencampuran

Pencampuran merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menangani

dua atau lebih komponen yang belum bercampur atau sebagian bercampur

sehingga setiap unit (partikel, molekul, dan lain-lain) dari komponen dapat saling

berinteraksi (Aulton, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran

yaitu suhu, kecepatan geser, tegangan geser, tekanan, dan waktu pencampuran

(Nielloud dan Mestres, 2000).

Ketika proses pengadukan berlangsung, kedua fase cairan akan

membentuk droplet. Droplet-droplet ini bisa terbentuk dan terjadinya fase

kontinyu diakibatkan karena droplet-droplet tersebut tidak stabil (Lieberman dkk.,

1996). Energi bebas permukaan dari sistem emulsi yang tergantung pada total luas

permukaan dan tegangan permukaan meningkat seiring

dengan peningkatan luas permukaan akibat proses pencampuran. Untuk

mengurangi energi bebas permukaan ini, droplet berenergi tinggi pertama kali

diasumsikan sebagai bentuk bulat sehingga luas permukaan menjadi kecil.

Kemudian tumbukan antardroplet menyebabkan terjadinya fusi droplet untuk

mengurangi luas permukaan dan tegangan permukaan menjadi stabil (Swarbrick

dan James, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Secara elektrostatis dan hambatan sterik, viskositas emulsi akan lebih

tinggi ketika droplet semakin kecil. Viskositas juga akan lebih tinggi bila ukuran

droplet relatif homogen, yaitu ketika distribusi ukuran droplet sempit. Sifat alami

emulsifying agent dapat mempengaruhi tidak hanya stabilitas emulsi, tetapi juga

distribusi ukuran droplet, rata-rata ukuran droplet, dan selanjutnya viskositas

(Schramm, 2005).

Gambar 8. Kurva hubungan diameter droplet dan viskositas

(Schramm, 2005)

H. Sifat Fisis Krim

1. Ukuran Partikel

Ukuran partikel rata-rata atau distribusi ukuran globul merupakan

tolok ukur penting untuk mengevaluasi emulsi. Dimana pada emulsi, diameter

globul berkisar antara 0,5-50 μm. Ukuran partikel merupakan indikator utama

kecenderungan terjadinya creaming atau braking. Terdapat hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

ukuran partikel dengan viskositas yang akan meningkatkan stabilitas. Semakin

tinggi viskositas maka semakin kecil ukuran partikel (Harmita, 2006).

2. Viskositas

Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu cairan untuk

mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya (Martin

dkk., 1993). Peningkatan viskositas akan meningkatkan waktu retensi pada

tempat aplikasi, tetapi menurunkan daya sebar (Gupta dkk., 2002).

Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasinya dibagi

menjadi dua yaitu, sistem Newton dan sistem non-Newton. Tipe alir plastis,

pseudoplastis, dan dilatan termasuk dalam sistem non-Newton (Martin dkk.,

1993).

Banyak produk farmasi menunjukkan aliran pseudoplastis, antara lain

dispersi cair dari gom alam dan sintetis (misalnya tragakan, natrium alginat,

metilselulosa, dan natrium karboksi metil selulosa). Aliran pseudoplastis

secara khas diperlihatkan oleh polimer-polimer dalam larutan, ini merupakan

kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun atas partikelpartikel yang

terflokulasi dalam suspensi. Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan

meningkatnya laju geser. Rheogram yang melengkung untuk bahan

pseudoplastis diakibatkan oleh kerja geser terhadap molekul-molekul bahan

yang berantai panjang seperti polimer-polimer linear. Dengan meningkatnya

tegangan geser, molekul-molekul yang biasanya tidak beraturan mulai

meluruskan sumbunya yang panjang sesuai dengan arah aliran. Orientasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

mengurangi tahanan internal dari bahan tersebut dan mengakibatkan laju geser

yang lebih besar pada setiap tegangan geser berikutnya. Selain itu, sebagian

dari pelarut yang berikatan dengan molekul kemungkinan dilepaskan,

sehingga menyebabkan penurunan efektif baik konsentrasi maupun ukuran

molekul yang terdispersi. Hal ini juga akan mengakibatkan penurunan

viskositas yang nyata (Sinko, 2006).

I. Stabilitas

Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu

stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai. Stabilitas

obat merupakan suatu keadaan di mana obat dalam kemasan tertentu yang

disimpan dengan cara dan suhu yang sesuai mempunyai kadar yang konstan, yaitu

jika pada penentuan kadar dengan metode analisis yang spesifik menghasilkan

kadar minimal 90% dari kadar yang ditetapkan dalam label/etiket. Selain itu

sediaan harus berbentuk seperti semula, yaitu tidak ada perubahan bentuk, rasa,

dan perubahan lain yang dapat ditentukan secara fisika atau kimia (Tjiang, 1978).

Uji stabilitas penting untuk mengetahui apakah sebuah emulsi tetap stabil

selama periode waktu tertentu, uji yang biasa dilakukan antara lain :

a. Uji mikroskopik. Stabilitas fisik emulsi dapat dikrthui dengan uji derajat

creaming atau koalesen yang terjadi pada periode tertentu. Uji ini dilakukan

dengan menghitung rasio volume emulsi yang mengalami pemisahan

dibandingkan volume total emulsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

b. Analisis ukuran droplet. Jika rata-rata ukuran droplet meningkat seiring

bertambahnya waktu (bersamaan dengan penurunan jumlah droplet), dapat

disumsikan bahwa penyebabnya adalah koalesen.

c. Perubahan viskositas. Ditunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi

viskositas emulsi. Adanya variasi pada ukuran atau jumlah droplet dapat

dideteksi dengan perubahan viskositas secara nyata (Aulton, 2002).

J. Metode HET-CAM

Hen’s Egg Test-Chorioallantoic Menbrane (HET-CAM) bertujuan untuk

mendapatkan informasi efek yang terjadi pada konjungtiva oleh karena

pemaparan zat uji. Embrio ayam telah lama digunakan sebagai model toksisitas

embrio bagi para virologist. Metode ini menggunakan telur fertile yang

diinkubasikan pada inkubator pada suhu 36-37°C. Pengaturan lembab pada

inkubator dilakukan dengan pemberian air pada rak inkubator. Periode inkubasi

untuk telur fertile yang akan digunakan untuk HET-CAM adalah 8-12 hari

(D’Arcy dan Howard, 1996).

CAM merupakan membran vaskular respirasi yang mengelilingi

perkembangan embrio unggas. CAM tersusun atas lapisan ektodermal,

mesodermal, dan endodermal. Lapisam ektodermal terdiri atas epithelium yang

berupa dua atau tiga inti sel. Lapisan mesodermal terdiri atas jaringan

penghubung, ground substance, dan pembuluh darah (Cimpean dkk., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Chorioallantonic membrane dari embrio telur secara luas digunakan dalam

penelitian angiogenesis secara in vivo yang disebut sebagai CAM assay. Metode

ini lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan metode in vivo lainnya.

Juga dapat diamati adanya hemorage, lisis, dan koagulasi yang diakibatkan

adanya pengaruh dari bahan yang disuntikkan (Klarwasser dkk., 2001).

Gambar 9. Chorioallantoic membrane (Klarwasser dkk., 2001)

Irritation Score (IS) pada HET-CAM:

1. 0 – 0,9 (Kategori iritasi: tidak mengiritasi atau praktis tidak mengiritasi)

2. 1 – 4,9 (Kategori iritasi: iritasi lemah)

3. 5 – 8,9 atau 5 – 8,9 (Kategori iritasi: iritasi sedang)

4. 9 – 21 atau 10 – 21 (Kategori iritasi: iritasi kuat)

(Cazedey dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

K. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk

memberikan model hubungan antara variabel-respon dengan satu atau lebih

variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisa tersebut berupa persamaan

matematika (Bolton, 1997). Desain faktorial digunakan untuk mengevaluasi efek

dari faktor yang dipelajari secara simultan dan efek yang relatif penting dapat

dinilai (Armstrong dan James, 1996). Dengan desain faktorial, dapat didesain

suatu percobaan untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara

signifikan terhadap respon. Juga memungkinkan kita mengetahui interaksi antara

faktor-faktor tersebut (Bolton, 1997; Voigt, 1994).

Pada desain faktorial dua faktor dan dua level diperlukan empat formulasi

(2n = 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor).

Rancangan penelitian desain faktorial dengan dua faktor dan dua level seperti

tabel II.

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dua faktor dan dua level Formula Faktor A Faktor B Interaksi

1 - - +

a + - -

b - + -

ab + + +

Keterangan : – = level rendah

+ = level tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Formula 1 = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah

Formula a = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah

Formula b = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah

Formula ab = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah

Rumus yang berlaku:

Y = b0 + b1 (XA) + b2 (XB) + b12 (XA) (X B)

Dengan:

Y = respon hasil atau sifat yang diamati

(XA) (X B) = level faktor A dan faktor B

b0, b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata

respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah (Bolton, 1997).

Keuntungan desain faktorial adalah bahwa metode ini memungkinkan

untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor dan efek interaksi antar faktor.

Metode ini ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan

dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah (Muth, 1999).

L. Landasan Teori

Kulit adalah organ yang berfungsi menutupi seluruh permukaan tubuh.

Dalam menjaga kulit agar tetap berada dalam kondisi yang baik diperlukan

sediaan kosmetika seperti cleansing, freasing, atau toning, dan moisturizing

(Young, 1972). Untuk mencegah penuaan yang sering terjadi pada kulit dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

digunakan zat antioksidan. Salah satu zat antioksidan yang alami yaitu likopen

yang terdapat dalam tomat. Beberapa studi in vitro menemukan bahwa likopen

memiliki aktivitas antioksidan yang poten (Fuhramn dkk., 1997).

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen

POM, 1995). Sifat fisis yang diperiksa dalam sediaan krim misalnya viskositas

dan ukuran droplet. Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu

cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya

(Martin dkk., 1993). Ukuran droplet rata-rata atau distribusi ukuran globul

merupakan tolok ukur penting untuk mengevaluasi sediaan emulsi. Diameter

globul berkisar antara 0,5-50 μm. Terdapat hubungan antara ukuran partikel

dengan viskositas yang akan meningkatkan stabilitas. Semakin tinggi viskositas

maka semakin kecil ukuran partikel (Harmita, 2006).

Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu

stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai (Tjiang,

1978). Agar sediaan krim memiliki sifat fisis dan satbilitas yang baik maka perlu

memperhatikan komposisi dari masing-masing bahn yang digunakan, termasuk

surfaktan dan basis. Penggunaan surfaktan dalam sediaan krim bertujuan untuk

meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan antarmuka,

antara fasa minyak dan fasa air (Genaro, 1990). Penggunaan PEG sebagai basis

sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan penyebaran

obat di dalam tubuh manusia (Mitchell, 1972).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara signifikan

terhadap respon, juga untuk mengetahui interaksi antara faktor-faktor tersebut

dapat digunakan desain faktorial (Bolton, 1997; Voigt, 1994).

Hen’s Egg Test-Chorioallantoic Menbrane (HET-CAM) bertujuan untuk

mendapatkan informasi efek yang terjadi pada konjungtiva oleh karena

pemaparan zat uji. Embrio ayam telah lama digunakan sebagai model toksisitas

embrio bagi para virologist. Periode inkubasi untuk telur fertile yang akan

digunakan untuk HET-CAM adalah 8-12 hari (D’Arcy dan Howard, 1966).

Metode ini dapat digunakan untuk mengamati adanya hemorage, lisis, dan

koagulasi yang diakibatkan adanya pengaruh dari bahan yang disuntikkan

(Klarwasser dkk., 2001).

M. Hipotesis

Terdapat faktor yang dominan di antara Texapon® N70 dan PEG 6000

dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat, serta

dapat ditentukan area komposisi optimum Texapon® N70 dengan PEG 6000 pada

superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai formula optimum krim

ekstrak etil asetat tomat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan

metode desain faktorial.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas

Komposisi Texapon® N70 sebagai surfaktan dengan level rendah sebesar 1

gram dan level tinggi 2,5 gram, serta komposisi PEG 6000 sebagai basis

krim dengan level rendah sebesar 2 gram dan level tinggi 6 gram.

b. Variabel tergantung

Sifat fisis krim ekstrak etil asetat tomat meliputi organoleptis, tipe krim,

daya sebar, viskositas krim, ukruan droplet, serta stabilitas krim meliputi

pergeseran viskositas dan pergeseran ukuran droplet.

c. Variabel pengacau terkendali

Kecepatan putaran mixer, lama pengadukan, kondisi bahan yang

digunakan, dan kondisi penyimpanan sediaan krim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

d. Variabel pengacau tak terkendali

Perubahan suhu dan kelembaban ruangan tempat pembuatan dan

penyimpanan krim.

2. Definisi Operasional

a. Ekstrak etil asetat tomat adalah konsentrat berupa cairan yang berasal

dari buah tomat dan mengandung likopen dan ß-karoten dalam buah tomat

yang larut pada pelarut etil asetat dengan prosedur sesuai dengan yang

tertulis pada penelitian ini.

b. Krim adalah krim yang mengandung ekstrak etil asetat tomat dengan

komposisi seperti pada penelitian ini.

c. Surfaktan adalah Texapon® N70, yaitu surfaktan anionik yang bekerja

dengan cara menurunkan tegangan antarmuka.

d. Basis adalah PEG 6000, merupakan jenis basis larut air.

e. Sifat fisis krim adalah parameter yang digunakan untk mengetahui

kualitas fisik sediaan krim yang meliputi ukuran droplet dan viskositas.

f. Stabilitas krim adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya perubahan krim dalam penyimpanan yang meliputi pergeseran

viskositas dan pergeseran ukuran droplet ukuran droplet.

g. Viskositas adalah hambatan krim yang didiamkan 48 jam setelah

pembuatan untuk mengalir setelah adanya pemberian gaya. Viskositas

yang diharapkan yaitu 100-125 d.Pa.s.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

h. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas krim 48

jam setelah dibuat dengan viskositas krim setelah penyimpanan selama 28

hari.

i. Ukuran droplet adalah besarnya ukuran droplet dalam sediaan krim yang

dilihat dengan menggunakan mikrokop. Ukuran droplet yang diharapkan

yaitu kurang dari 40 μm.

j. Pergeseran ukuran droplet adalah persentase penambahan atau

perubahan ukuran droplet dalam sediaan krim selama penyimpanan 28

hari.

k. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini

yaitu emulsifying agent (Texapon® N70) dan basis (PEG 6000).

l. Level adalah tingkatan jumlah atau besarnya faktor dalam suatu penelitian,

dalam penelitian ini terdapat dua level, yaitu level rendah dan level tinggi.

m. Respon adalah hasil percobaan yang akan diamati perubahannya secara

kuantitatif. Respon dalan penelitian ini yaitu viskositas dan ukuran droplet.

n. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor.

o. Desain faktorial adalah metode rasional untuk menyimpulkan efek dari

besaran yang berpengaruh terhadap kualitas produk secara obyektif.

p. Contour plot adalah garis-garis respon dari sifat fisis (viskositas pada 100-

125 d.Pa.s dan ukuran droplet kurang dari 40 μm) yang dibuat melalui

persamaan desain faktorial.

q. Superimposed contour plot adalah penggabungan garis-garis pada daerah

optimum viskositas 100-125 d.Pa.s dan ukuran droplet 30-40 μm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

r. Metode HET-CAM dapat digunakan untuk melihat adanya hemorage,

lisis, dan koagulasi yang diakibatkan adanya pengaruh dari bahan yang

disuntikkan.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etil asetat

tomat, asam stearat (kualitas farmasetis), PEG 6000 (kualitas farmasetis), metil

paraben (kualitas farmasetis), trietanolamin (kualitas farmasetis), propilenglikol

(kualitas farmasetis), Texapon® N70 (kualitas farmasetis), aquadest, dan metylen

blue.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah glassware (PYREX-

GERMANY), mixer (Modifikasi USD), cawan porselen, pengaduk, waterbath,

termometer, neraca analitik (Mettler Toledo GB 3002), Viscotester seri VT 04

(RION-JAPAN), heater, horizontal double plate, stopwatch, mikroskop (Olympus

CH2-Japan), dan software R-2.14.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

E. Tata Cara Penelitian

1. Ekstraksi

Satu kilogram buah tomat segar dicuci dengan air mengalir kemudian

diblender hingga halus. Buah tomat yang telah diblender kemudian

dimasukkan ke dalam 4 buah Erlenmeyer 500 mL masing-masing 250 gram.

Dilakukan penambahan 250 mL pelarut etil asetat ke dalam masing-masing

Erlenmeyer. Kemudian tabung Erlenmeyer dilapisi dengan alumunium foil

untuk mencegah terjadinya reaksi oksidasi likopen karena pengaruh cahaya.

Setelah itu, dilakukan maserasi dengan cara pendiaman selama 7 hari dan

dilakukan penggojogan berkala setiap harinya.

Maserat dikeluarkan dari tabung Erlenmeyer, lalu ekstrak cair

dipisahkan dari ampas dengan menggunakan saringan. Ekstrak cair yang

diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah untuk memisahkan

antara fase etil asetat dan fase air. Fase etil asetat diambil, kemudian etil asetat

yang terkandung dalam ekstrak diuapkan dengan menggunakan vaccum

rotary evaporator pada tekanan rendah dan suhu 40-60oC hingga tidak ada

pelarut yang menetes lagi dan hingga terbentuk ekstrak kental (Narendran

dkk., 2013).

Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan talkum

(ekstrak kental : talkum = 1 : 5) lalu diaduk hingga homogen. Kemudian

ekstrak kering yang didapat disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya

matahari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

2. Uji Kualitatif Antioksidan

Ekstrak kental tomat diteteskan pada bagian tengah kertas Whattmann.

Kemudian diteteskan pula larutan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) 0,2%

pada seluruh bagian dari kertas Whattmann. Ditunggu beberapa saat dan

diamati perubahan yang terjadi. Warna ungu pada bagian tengah kertas

Whattmann akan memudar menunjukkan bahwa ekstrak kental tomat memiliki

aktivitas antioksidan (Elya dkk., 2013).

3. Formula Sediaan Krim

Formula yang digunakan dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat

tomat mengacu pada formula dalam Formularium Medicamentorium Selectum

(Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971). Komposisi dari formula dapat

dilihat pada tabel III.

Tabel III. Formula acuan (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971) Formula Komposisi

Asam stearat 14,2 g

Trietanolamin 1 g

Gliserol 10 g

Boraks 0,25 g

Nipagin 0,1 g

Nipasol 0,05 g

Aquadest ad 100 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Formula modifikasi berdasarkan hasil orientasi untuk formula krim

100 gram dapat dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Formula modifikasi Formula Komposisi

Asam Stearat 20 gram

Trietanolamin 1,35 gram

PEG 6000 2 - 6 gram

Texapon® N70 1 – 2,5 gram

Metil Paraben 0,2 gram

Propilen Glikol 5 gram

Aquadest 60 mL

Ekstrak kering tomat 6 gram

Formula seperti pada tabel IV dibuat krim ekstrak etil asetat tomat

dengan surfaktan Texapon® N70 dan basis PEG 6000. Level rendah Texapon®

N70 adalah 1 gram dan level tinggi Texapon® N70 adalah 2,5 gram.

Sedangkan level rendah PEG 6000 adalah 2 gram dan level tinggi PEG 6000

adalah 6 gram. Penggunaan level rendah dan level tinggi tersebut berdasarkan

studi pustaka dan hasil orientasi yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel V. Rancangan formula desain faktorial Formula 1

(g)

a

(g)

b

(g)

ab

(g)

Ekstrak Etil Asetat Tomat 6 6 6 6

Asam Stearat 20 20 20 20

Trietanolamin 1,35 1,35 1,35 1,35

PEG 6000 2 2 6 6

Texapon® N70 1 2,5 1 2,5

Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2

Propilen Glikol 5 5 5 5

Aquadest 60 60 60 60

Total 95,55 97,05 99,55 101,05

4. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

Asam stearat dilelehkan diatas waterbath pada suhu 70°C. PEG 6000

juga dilelehkan diatas waterbath pada suhu 70°C. Setelah PEG 6000 meleleh

lalu dimasukkan Texapon® N70, trietanolamin, propilen glikol, dan metil

paraben. Kemudian fase minyak (asam stearat) dan fase air (campuran PEG

6000, Texapon® N70, trietanolamin, propilen glikol, dan metil paraben)

dituang ke dalam mortar hangat lalu diaduk dengan menggunakan mixer

dengan kecepatan konstan, lalu ditambahkan ekstrak etil asetat tomat dan

aquadest, lalu aduk hingga homogen dan terbentuk masa krim (Young, 1972).

Setelah terbentuk basis krim yang homogen kemudian ditunggu hingga dingin.

Setelah itu, krim dimasukkan ke dalam tube atau wadah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

5. Orientasi Formula Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah

Texapon® N70 berturut-turut 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5

gram. Masing-masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran

droplet setelah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar Texapon® N70

dari kedua respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan

menjadi level rendah dan level tinggi pada penelitian ini.

Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah

PEG 6000 berturut-turut 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, dan 10 gram.

Masing-masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran droplet

setalah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar PEG 6000 dari kedua

respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan menjadi level

rendah dan level tinggi pada penelitian ini.

6. Evaluasi Formula Krim Etil Asetat Tomat

a. Pengujian organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan

homogenitas sediaan krim pada 48 jam setelah pembuatan.

b. Pengujian tipe emulsi dengan metode pewarnaan

Sejumlah krim dioleskan pada gelas objek lalu ditambahkan satu

tetes methylene blue. Selanjutnya dilakukan pengamatan secara

mikroskopik untuk menentukan apakah emulsi dari sediaan krim tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

bertipe M/A atau A/M. Jika menunjukkan warna seragam berarti tipe

emulsi M/A, karena air adalah fase luar.

c. Pengujian pH

Sejumlah krim dioleskan pada kertas pH universal dan kemudian

ditentukan pH dari sediaan krim tersebut.

d. Pengujian daya sebar

Uji daya sebar dilakukan setelah 48 jam pembuatan sediaan krim.

Uji dilakukan dengan cara menimbang krim seberat 1 gram, diletakkan di

tengah horizontal plate. Diatas krim diletakkan horizontal plate dan

pemberat sehingga total berat horizontal plate dan pemberat menjadi

125,0 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian diukur dan dicatat

diameter penyebaran krim.

e. Pengujian viskositas

Uji viskositas dilakukan 5 kali yaitu setelah 48 jam pembuatan

krim, pada penyimpanan krim 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 1

bulan. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan alat

Viscotester seri VT 04 (RION-JAPAN) dengan cara memasukkan krim ke

dalam wadah dan pasang pada portabel viscotester. Viskositas krim

diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.

f. Pengujian mikromeritik (ukuran droplet)

Uji mikromeritik dilakukan 5 kali yaitu setelah 48 jam pembuatan

krim, pada penyimpanan krim 1 minggu, 2 minngu, 3 minggu, dan 1

bulan. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu dilakukan kalibrasi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

lensa mikroskop. Cara pengujian mikromeritik yaitu sejumlah krim

dioleskan pada gelas objek kemudian diletakkan di meja benda pada

mikroskop. Diamati ukuran droplet yang terdispersi pada krim. Untuk

menentukan objek digunakan pembesar lemah kemudian diganti pembesar

kuat. Diameter droplet diukur sebanyak 500 droplet (Martin dkk., 1993).

Pengukuran ini dilakukan dengan metode mean.

g. Uji Iritasi Primer dengan Metode HET CAM

Telur ayam kampung yang digunakan adalah telur yang telah

tumbuh menjadi embrio (setelah dierami selama 8-12 hari). Kemudian

buka cangkang telur pada bagian yang memiliki rongga udara. Kontrol

positif (NaOH 0,1 N) dan kontrol negatif (NaCl 0,9%) diambil

menggunakan spuit sebanyak 0,3 mL kemudian disuntikkan pada daerah

pada membran yang dekat dengan pembuluh darah, kemudian amati

perubahan yang terjdi pada pembuluh darah. Sedangkan untuk formula

krim yang akan diuji diambil sebanyak 0,3 gram kemudian diletakkan

pada pada daerah pada membrane yang dekat dengan pembuluh darah,

kemudian amati perubahan pada pembuluh darah.

Pengamatan reaksi CAM (chorioallantoic membrane) dilakukan

selama 300 detik. Waktu timbulnya gejala diamati dan dicatat. Gejala-

gejala yang diamati adalah hemoragi (pendarahan), vascular lysis

(disintegrasi pembuluh darah), dan koagulasi (denaturasi protein ekstra

vaskular dan intra vaskular). Kemudian hasil yang diperoleh dimasukkan

dalam rumus Irritataion Score (IS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

Hemorage time yaitu dimulai dalam detik reaksi hemoragi atau

terjadi pendarahan pada CAM. Lysis time yaitu dimulai dalam detik lisis

pembuluh darah hingga pembuluh darah hilang pada CAM. Coagulation

time yaitu dimulai dalam detik pembentukan koagulan pada CAM

(Rudianto, 2010).

7. Validasi Formula Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

Validasi formula dilakukan dengan cara menentuakan daerah optimum

hasil optimasi, kemudian berdasarkan superimposed contour plot maka

diambil 1 titik untuk membuat formula validasi yaitu pada Texapon® N70 1,5

gram dan PEG 6000 5,5 gram. Setelah itu dibuat formula dengan komposisi

surfaktan dan basis yang telah ditentukan untuk dijadikan sebagai formula

validasi. Kemudian formula yang dibuat dilakukan replikasi 3 kali. Krim yang

telah terbentuk kemudian dilakukan pengujian viskositas dan ukuran droplet

pada 48 jam setelah pembuatan.

F. Analisis Hasil

Data sifat fisis dan stabilitas krim yang diperoleh dianalisis sesuai dengan

metode perhitungan desain faktorial. Dengan pendekatan desain faktorial untuk

menghitung koefisien b0, b1, b2, b12 sehingga didapatkan persamaan Y = b0 + b1X1

+ b2X2 + b12X1X2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Persamaan desain faktorial yang didapat digunakan untuk membuat

contour plot viskositas dan ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat. Dari

masing-masing contour plot digabungkan menjadi superimposed contour plot

untuk mengetahui daerah optimum komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000,

terbatas pada level yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan bantuan software

R-2.14.1 dengan berbagai uji statistik yang dilakukan, antara lain: Shapiro-Wilk

untuk mengetahui normalitas distribusi data dan Levene’s Test untuk mengetahui

kesamaan varians. Apabila data yang diuji memenuhi persyaratan uji statistik

parametrik, maka dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk melihat signifikansi dari

setiap faktor Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksinya dalam mempengaruhi

respon. Signifikasi data dapat dilihat dari nilai p-value. Namun, apabila tidak

memenuhi persyaratan uji parametrik, maka dilanjutkan dengan uji Kruskal-

Wallis dengan post hoc Wilcoxon

Faktor yang dominan dalam mempengaruhi respon viskositas dan ukuran

droplet ditentukan dari faktor yang memiliki nilai efek tertinggi dan signifikan

terhadap respon, serta tidak ada interaksi dengan faktor lain yang berpengaruh

signifikan terhadap respon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat

1. Pengumpulan Bahan dan Determinasi Tanaman

Buah tomat yang digunakan dalam penelitian perlu dipastikan

kebenaran spesiesnya dengan melakukan determinasi. Determinasi buah

dilakukan dengan membandingkan ciri-ciri morfologi buah dengan kunci

determinasi yang mengacu pada pustaka Flora of Java Volume II. Hasil

determinasi menunjukkan bahwa buah tersebut merupakan buah dari tanaman

Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten.

Pengumpulan bahan dilakukan pada tempat penjualan buah tomat yang

sama dan pada bulan yang sama dengan tujuan untuk mendapatkan

keseragaman hasil dari proses ekstraksi. Kondisi buah tomat yang dipilih yaitu

buah yang masih segar, utuh, dan berwarna merah untuk menghindari adanya

kemungkinan kerusakan atau berkurangnya kandungan kimia pada buah yang

dapat disebabkan oleh serangan hama atau perlakuan yang kurang tepat.

Sortasi basah dilakukan dengan mencuci buah menggunakan air mengalir,

bertujuan untuk menghilangkan pengotor, seperti serangga, debu, atau bahan-

bahan asing lainnya yang dapat mengganggu perolehan hasil pada penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat

Setelah buah tomat dcuci bersih kemudian diblender dengan tujuan

untuk memperluas luas kontak dengan pelarut sehingga proses maserasi akan

berlangsung lebih baik, selain itu juga untuk menhancurkan sel-sel dalam

tomat sehingga senyawa yang terkandung didalamnya dapat keluar dan

terlarut dalam pelarut yang digunakan.

Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan

pelarut etil asetat. Komponen dari buah tomat yang ingin diekstraksi adalah

likopen. Metode maserasi digunakan karena kemampuannya dalam

mengekstraksi komponen dari tanaman dengan konsentrasi yang besar.

Kandungan dari buah tomat yang memiliki efek antioksidan cukup tinggi

adalah likopen dan ß-karoten. Likopen dan ß-karoten adalah senyawa bersifat

non polar sehingga digunakan perlarut non polar dalam proses ekstraksi.

Maserasi dilakukan selama 7 hari dan dilanjutkan dengan remaserasi untuk

mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih optimal. Proses dilanjutkan dengan

penguapan pelarut menggunakan vacuum rotary evaporator yang dengan

tekanan rendah dan suhu 40-60oC untuk mempercepat proses ekstraksi,

hingga didapatkan ekstrak kental (Narendran dkk., 2013). Suhu pada

penguapan dijaga agar tidak lebih dari 70oC karena dikhawatirkan likopen

akan mengalami degradasi dan aktivitas antioksidannya dapat menurun.

Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan talkum

dengan perbandingan ekstrak kental dibanding talkum yaitu 1 : 5 dan diaduk

hingga homogen. Angka perbandingan 1:5 diperoleh dari hasil orientasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

dimana pada perbandingan tersebut ekstrak kental tomat yang semula berupa

cairan telah berubah menjadi ekstrak yang kering. Penambahan talkum

bertujuan sebagai zat pengisi agar ekstrak kental berubah menjadi ekstrak

kering. Tujuan pembuatan ekstrak kering ini adalah agar ekstrak lebih awet

dalam penyimpanan dan meminimalkan pertumbuhan mikroba. Selain itu,

ekstrak kering ini akan lebih mudah tercampu homogen dalam formula

sediaan krim dibandingkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak kering

disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari agar tidak terjadi

proses oksidasi pada likopen yang terdapat dalam ekstrak tomat tersebut.

Hasil yang didapat adalah ekstrak kering berwarna kuning.

Tabel VI. Hasil rendemen ekstrak kental tomat Berat Buah Tomat

(gram)

Berat Ekstrak Kental

Tomat (gram)

Rendemen Ekstrak Kental

Tomat (%)

1.087 3,5 0,32

945 4,8 0,51

901 5,1 0,57

1.102 6,1 0,55

1.058 7,8 0,74

985 8,0 0,81

966 6,5 0,67

884 6,1 0,69

804 2,4 0,30

1.022 8,5 0,83

980 3,1 0,32

902 3,0 0,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Rata-rata rendemen yang diperoleh dari ekstraksi kental tomat adalah

0,55%. Metode ekstraksi yang dilakukan kurang sempurna dikarenakan

langsung digunakan etil asetat sebagai pelarut utama. Etil asetat tidak dapat

masuk ke dalam sel buah tomat yang komponen utamanya adalah air

dikarenakan perbedaan polaritas. Ekstrak yang diperoleh tersebut karena

adanya sebagian sel yang telah hancur akibat diblender sehingga etil asetat

dapat melarutkan senyawa aktif yang diinginkan. Agar ekstraksi mendapat

hasil maksimal sebaiknya digunakan ekstraksi bertahap ataupun cara lain

yang dapat menghancurkan sel lebih sempurna.

B. Uji Kualitatif Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Tomat

Uji kualitatif antioksidan krim ekstrak etil asetat tomat dilakukan dengan

uji DPPH. Metode DPPH menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil sebagai

sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH

dari zat antioksidan.

Gambar 10. Reaksi pada uji DPPH (Widyastuti, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan

serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh

keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara

stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa

antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning

(Dehpour dkk., 2009). Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah digunakan

secara luas untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap

radikal bebas.

Hasil pengamatan menunjukkan warna ungu memudar yang berarti ekstrak

kental tomat tersebut memiliki aktivitas antioksidan secara kualitatif.

Gambar 11. Hasil uji kualitatif antioksidan

Pada gambar 11, gambar sebelah kiri adalah ekstrak etil asetat tomat

dalam kertas Whatmann yang telah disemprot dengan DPPH dan menyebabkan

warna ungu pada kertas Whatmann. Sedangkan gambar sebelah kanan

menunjukkan aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat tomat, hal ini dapat

dilihat dari memudarnya warna ungu pada kertas Whatmann.

Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk

pengujian aktivitas antioksidan dari senyawa atau ekstrak tanaman (Koleva dkk.,

2002; Prakash dkk., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

C. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen

POM, 1995). Tipe krim ada 2, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan krim

minyak dalam air (M/A). Dalam penelitian ini dibuat sedian krim dengan tipe

M/A karena krim ini lebih nyaman dalam penggunaanya, krim dapat dicuci

dengan air dan tidak meninggalkan kesan lengket atau berminyak seperti pada

krim A/M.

Pada dasarnya setiap sediaan farmasi terdiri dari zat aktif dan eksipien. Zat

aktif yang digunakan dalam formulasi krim pada penelitian ini adalah ekstrak etil

asetat tomat. Kandungan senyawa dalam buah tomat antara lain solanin (0,007%),

saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α

dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam,

dkk., 2004). Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling banyak dalam

tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg

(Giovannucci, 1999).

Lycopene atau yang sering disebut sebagai α-carotene adalah suatu

karotenoid pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan dalam

buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Karotenoid ini telah

dipelajari secara ekstensif dan ternyata merupakan sebuah antioksidan yang

sangat kuat dan memiliki kemampuan anti-kanker (Mascio, Kaiser, dan Sies,

1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Selain zat aktif, eksipien juga memegang posisi penting dalam suatu

formula. Eksipien yang digunakan dalam sediaan semisolid topikal harus

memiliki kemampuan untuk: 1) meningkatkan kelarutan zat aktif; 2) mengatur

pelepasan dan permeasi obat; 3) meningkatkan aspek estetika sediaan; 4)

meningkatkan stabilitas obat dan formulasi; serta 5) mencegah kontaminasi dan

pertumbuhan mikroba (Heather dkk., 2012).

Eksipien yang digunakan dalam formula krim ekstrak etil asetat tomat

antara lain asam starat, trietanolamin, PEG 6000, Texapon® N70, metil paraben,

propilen glikol, danaquadest.

Krim merupakan campuran yang terdiri dari air dan minyak, oleh karena

itu butuh suatu surfaktan untuk menyatukannya fase yang tidak campur (air dan

minyak) dengan cara menurunkan tegangan antarmuka. Molekul surfaktan

memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang

suka akan minyak/lemak (lipofilik). Sifat rangkap ini yang menyebabkan

surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-

air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan

rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam

dalam fase minyak (Jatmika, 1998).

Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Texapon® N70 atau

Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) yang merupakan suatu surfaktan dengan

sifat seperti detergen. Karakteristik Texapon® N70 antara lain: agen emulsifikasi,

dispersi, pembasah, dan pembusa yang baik; merupakan solvensi dan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

pengental yang baik; kompatibilitas baik; serta tingkat iritasi pada mata dan kulit

yang rendah (Anonim, 2000).

Selain surfaktan, bahan lain yang berpengaruh dalam formulasi sediaan

krim adalah basis. Basis digunakan untuk membawa zat aktif agar masuk ke

dalam tubuh. Penggunaan PEG sebagai basis sekaligus pelarut bahan yang tidak

larut air juga dapat meningkatkan penyebaran obat di dalam tubuh manusia

(Mitchell, 1972). PEG yang digunakan dalam penelitian ini adalah PEG 6000.

Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh

dari lemak. Asam starat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat digunakan

mengentalkan lotion (Boylan dkk., 1986). Titik leleh asam stearat 69-70°C dan

konsentrasi yang umumnya digunakan dalam sediaan krim sebesar 1-20% (Rowe,

2009). Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam

stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan

mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan

dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam

proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa

yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat (Wilkinson dan Moore, 1982).

Trietanolamin digunakan sebagai bahan pengemulsi anionik untuk

membentuk emulsi minyak-air yang homogen dan stabil (Rowe, 2009).

Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat atau

asam olet akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator untuk

menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi M/A (Reynold,

1982).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Propilen glikol digunakan sebagai humektan. Humektan merupakan suatu

bahan higroskopis yang memiliki sifat mengikat air dari udara yang lembab serta

dapat mempertahankan air yang ada di dalam sediaan (Soeratri, 2004).

Propilenglikol juga digunakan sebagai antimikrobial preservatif, disinfektan,

plasticizer, pelarut, agen stabilitas, dan cosolvent.

Preservative yang digunakan pada pembuatan emulgel ini adalah metil

paraben. Konsentrasi untuk penggunaan topikal bagi metil paraben untuk

penggunaan topikal adalah 0,02-0,3% (Rowe dkk., 2009). Metil paraben secara

luas digunakan sebagai antimikroba pada kosmetik, produk makanan, dan sediaan

farmasi. Paraben efektif pada range pH yang luas dan memiliki aktivitas

antimikroba spektrum luas, meskipun paraben paling efektif menghambat yeast

dan fungi.

Dalam formula krim ekstrak etil asetat tomat ini digunakan pelarut yaitu

aquadest. Aquadest adalah air murni yang diperoleh dengan cara penyulingan,

pertukaran ion, osmosis terbalik, atau dengan cara yang sesuai. (Lachman, 1994).

Untuk mendapatkan sediaan krim dengan sifat fisis yang baik maka perlu

dilakukan suatu orientasi formula. Orientasi formula digunakan untuk mengetahui

jumlah bahan yang akan diguanak dalam suatu formulasi. Dalam penelitian ini

dilakukan orientasi jumlah Texapon® N70 dan PEG 6000 yang akan digunakan

dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat tomat.

Pengaruh penggunaan Texapon® N70 terhadap viskositas dan ukuran

droplet dilakukan dengan melihat efek yang muncul pada penambahan 0,5 gram,

1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram Texapon® N70. Pengaruh penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

PEG 6000 terhadap viskositas dan ukuran droplet dilakukan dengan melihat efek

yang muncul pada penambahan 2, 4, 6, 8, 10 gram PEG 6000. Kemudian dilihat

pada penambahan bahan yang memberikan perubahan yang linear terhadap respon

dan ditentukan daerah irisan dari kedua grafik. Dari daerah irisan tersebut maka

dapat ditentukan level rendah dan level tinggi dari surfaktan dan basis yang

digunakan.

Dari tabel VII dapat dilihat hasil pengukuran viskositas dan ukuran droplet

dari variasi komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000 yang akan digunakan

sebagai faktor dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat tomat.

Tabel VII. Hasil orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000 Orientasi Berat (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm)

Texapon® N70

0,5 30,0 ± 5,0 54,66 ± 6,68

1,0 70,0 ± 5,0 44,53 ± 2,43

1,5 100,0 ± 5,0 36,57 ± 1,25

2,0 120,0 ± 5,0 30,67 ± 2,62

2,5 155,0 ± 10,0 25,14 ± 0,85

PEG 6000

2,0 85,0 ± 5,0 32,81 ± 1,24

4,0 93,3 ± 7,6 32,05 ± 1,30

6,0 105,0 ± 5,0 30,78 ± 1,01

8,0 115,0 ± 5,0 29,37 ± 1,67

10,0 110,0 ± 5,0 29,41 ± 2,49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70

terhadap viskositas krim

Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70

terhadap ukuran droplet krim

Berdasarkan gambar 12 dan 13 dapat diketahui bahwa pada penambahan

Texapon® N70 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan perubahan

yang linear terhadap respon viskositas krim. Sedangkan pada penambahan

Texapon® N70 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan

perubahan yang linear terhadap respon ukuran droplet krim. Oleh karena itu,

didapat daerah irisan dari kedua grafik tersebut, sehingga dipilih Texapon® N70

level rendah 1 gram dan level tinggi 2,5 gram.

0

50

100

150

200

0 1 2 3

Visk

osita

s (d.

Pa.s

)

Jumlah Texapon® N70 (g)

Pengaruh Texapon® N70terhadap Viskositas Krim

20

30

40

50

60

70

0 1 2 3

Uku

ran

drop

let (μm

)

Jumlah Texapon® N70 (g)

Pengaruh Texapon® N70 terhadap Ukuran Droplet Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000

terhadap viskositas krim

Gambar 15. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000

terhadap ukuran droplet krim

Berdasarkan gambar 14 dan 15 dapat diketahui bahwa pada penambahan

PEG 6000 2 gram, 4 gram, dan 6 gram memberikan perubahan yang linear

terhadap respon viskositas dan ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat

daerah irisan dari kedua grafik tersebut, sehingga dipilih PEG 6000 level rendah

2 gram dan level tinggi 6 gram.

020406080

100120140

0 2 4 6 8 10 12

Visk

osita

s (d.

Pa.S

)

Jumlah PEG 6000 (g)

Pengaruh PEG 6000 terhadapViskositas Krim

25

27

29

31

33

35

0 2 4 6 8 10 12

Uku

ran

drop

let (μm

)

Jumlah PEG 6000 (g)

Pengaruh PEG 6000 terhadap Ukuran Droplet Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Dari hasil orientasi maka didapatkan hasil bahwa Texapon® N70 sebagai

surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis dapat digunakan dalam sediaan krim

ekstrak etil asetat tomat dengan penggunaan pada level rendah dan level tinggi

seperti tertera pada tabel VIII.

Tabel VIII. Level rendah dan level tinggi Texapon® N70 dan PEG 6000 Faktor Texapon® N70 PEG 6000

Level rendah 1 2 level tinggi 2,5 6

D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

Salah satu kriteria untuk sediaan semisolid yang baik adalah memiliki

stabilitas fisik yang baik. Uji stabilitas penting untuk membantu meyakinkan

bahwa suatu formulasi dapat mempertahankan integritasnya (Dukes, 1990). Sifat

fisis yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, ukuran droplet, dan

viskositas, sedangkan stabilitas fisis yang diuji adalah pergeseran viskositas dan

pergeseran ukuran droplet.

1. Uji Organoleptis dan pH Krim

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan

homogenitas sediaan krim. Dari hasil pengamatan, seluruh sediaan memiliki

organoleptis yang relatif sama, penampilan fisis dari krim warna putih

kekuningan, tidak berbau, dan homogen. Uji organoleptis ini penting

dilakukan untuk menilai kenyamanan dari sediaan krim tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Uji pH dilakukan dengan menggunakan indikator kertas pH. Seluruh

formula dalam sediaan krim pada penelitian ini memiliki pH 6 yang diuji

dengan menggunakan indikator kertas pH. pH kulit yaitu 4 - 7 (Lambers dkk.,

2006). Sediaan krim yang dihasilkan memiliki pH yang masuk dalam range

pH kulit, maka krim ekstrak etil asetat yang dibuat tidak mengiritasi kulit dan

nyaman saat digunakan.

Hsil uji organoleptis dan uji pH dari sediaan krim ekstrak etil asetat

tomat dapat dilihat dalam tabel IX.

Tabel IX. Data uji organoleptis dan pH krim Kriteria F1 Fa Fb Fab

Warna Putih

kekuningan Putih

kekuningan Putih

kekuningan Putih

kekuningan Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen pH 6 6 6 6

2. Uji Penentuan Tipe Krim

Krim memiliki 2 tipe, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan

krim minyak dalam air (M/A). Tipe A/M tidak larut air dan tidak dapat dicuci

dengan air, sedangkan tipe M/A dapat bercampur dengan air, dapat dicuci

dengan air, dan tidak berminyak (Allen, 1999). Dalam penelitian ini dilakukan

pengujian tipe krim dengan metode warna. Cara yang dilakukan yaitu

mengoleskan sejumlah krim pada gelas objek lalu ditambahkan satu tetes

methylene blue. Methylene blue adalah jenis pewarna yang larut dalam air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Gambar 16 merupakan hasil pengamatan mikroskopik sediaan krim

yang telah ditambahkan methylene blue.

(a) (b) (c) (d)

Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 (a), Fa (b), Fb (c), Fab (d)

Dari pengamatan mikroskopik menunjukkan hasil warna biru yang

seragam pada fase eksternal dan droplet yang tidak terwarnai merupakan fase

internal. Warna biru dari Methylene blue hanya terlarut dalam air, hal ini

berarti fase luar dari krim adalah fase air, sedangkan droplet yang tidak

terwarnai merupakan fase minyak. Oleh karena itu, krim ekstrak etil asetat

yang dibuat merupakan krim tipe M/A. Kelebihan krim tipe M/A adalah dapat

dicuci dengan air dan tidak meninggalkan sisa minyak.

3. Uji Daya Sebar

Daya sebar merupakan karakteristik yang penting dari bentuk sediaan

topikal dan bertanggungjawab terhadap penghantaran obat ke tempat aksi,

kemudahan penggunaan, ekstrudabilitas dari kemasan, dan yang paling

penting adalah penerimaan oleh pasien (Garg dkk., 2002). Daya sebar adalah

kemampuan sediaan untuk menyebar saat diaplikasikan pada kulit.

Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Semakin besar

viskositas suatu sediaan, maka semakin kecil kemampuannya untuk menyebar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Krim diharapkan memiliki rentang daya sebar 5-7 cm (Garg dkk, 2002).

Dilihat dari tabel X formula 1 memiliki daya sebar terbesar sedangkan

formula ab memiliki daya sebar terkecil. Berdasarkan rentang daya sebar yang

diharapkan maka hanya formula 1 dan formula b yang masuk dalam range

yang diharapkan, sedangkan formula a dan formula ab tidak masuk dalam

range daya sebar yang diharapkan.

Tabel X. Daya sebar krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan Formula Daya sebar (cm)

F1 5,95 ± 0,11 Fa 4,25 ± 0,08 Fb 5,27 ± 0,04 Fab 3,80 ± 0,20

4. Uji Viskositas

Pengujian sifat alir suatu sediaan diperlukan jika sifat rheologinya

dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaan tersebut. Sebagian besar

sediaan semi solid yang diaplikasikan untuk kulit, viskositas biasanya

digunakan untuk melihat sifat alir, karena viskositas dari suatu produk dapat

mengindikasikan perubahan stabilitas fisik dari produk tersebut (Heather dan

Adam, 2012).

Pengukuran viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal

ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni tidak

terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Viskositas yang

dikehendaki dari penelitian ini adalah 100-125 d.Pa.s. Hasil pengujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

viskositas krim ekstrak etil asetat tomat setelah penyimpanan 48 jam dapat

dilihat pada tabel XI.

Tabel XI. Viskositas krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan

Hasil pengukuran viskositas setelah 48 jam penyimpanan

menunjukkan bahwa hanya formula a dan formula b setelah 48 jam yang

masuk range viskositas yang diinginkan.

Pengukuran viskositas juga dilakukan kembali setelah 28 hari

penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil viskositas dan

pergeseran viskositasnya. Pergeseran viskositas yang diinginkan adalah

kurang dari 10%. Hasil pengamatan viskositas krim ekstrak etil asetat tomat

pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XII.

Tabel XII. Viskositas krim (풙± 푺푫) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari,

dan 28 hari setelah pembuatan

Formula 48 jam (d.Pa.s)

7 hari (d.Pa.s)

14 hari (d.Pa.s)

21 hari (d.Pa.s)

28 hari (d.Pa.s)

F1 75,0 ± 5,0 73,3 ± 7,6 73,3 ± 7,6 70,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 123,3 ± 7,6 120,0 ± 5,0 116,7 ± 7,6 115,0 ± 5,0 Fb 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 155,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6

Formula Viskositas (d.Pa.s) F1 75,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 Fb 100,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Grafik viskositas krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu

dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Grafik viskositas krim selama penyimpanan

Pada gambar 17, terlihat bahwa viskositas tiap formula memiliki

kecenderungan menurun hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya pergeseran viskositas dari masing-masing

formula. Pergeseran viskositas dari masing-masing formula dapat dihitung

dengan membandingkan viskositas krim pada 48 jam dan 28 hari setelah

pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran viskositas dapat dilihat

pada tabel XIII.

020406080

100120140160180

0 1 2 3 4 5

Visk

osita

s (d.

Pa.s

)

Lama Penyimpanan (minggu)

Viskositas Krim Selama Penyimpanan

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel XIII. % Pergeseran viskositas krim (풙± 푺푫)

Formula Viskositas setelah

48 jam penyimpanan (d.Pa.s)

Viskositas setelah 1 bulan

penyimpanan (d.Pa.s)

% Pergeseran Viskositas

F1 75,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 6,7 ± 0,4 Fa 123,3 ± 7,6 115,0 ± 5,0 6,7 ± 2,0 Fb 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 5,0 ± 0,2 Fab 160,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6 8,4 ± 2,0

Pada tabel XIII dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a,

formula b, dan formula ab, pergeseran viskositas yang terjadi tergolong tidak

terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula, sehingga

dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis yang baik.

Adanya pergeseran viskositas ini yang menyebabkan viskositas krim

menurun dapat disebabkan karena pengaruh faktor suhu ketika penyimpanan

krim.

5. Uji Mikromeritik

Uji mikromeritik dilakukan untuk mengetahui ukuran partikel dalam

suatu sediaan. Ukuran droplet dari suatu sediaan krim konvensional biasanya

berkisar antara 10-100 μm (Gupta dan Garg, 2002). Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan mikroskop. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu

dilakukan kalibrasi pada lensa mikroskop. Metode pengukuran yang

digunakan yaitu metode mean, caranya adalah dengan menghitung diameter

rata-rata dari 500 droplet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Pengujian ukuran droplet dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim.

Hal ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni

tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan sediaan

krim. Ukuran droplet yang dikehendaki dari penelitian ini adalah kurang dari

40 μm. Hasil pengujian ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat setelah

penyimpanan 48 jam dapat dilihat pada tabel XIV.

Tabel XIV. Ukuran droplet krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan

Formula Ukuran Droplet (μm) F1 68,08 ± 0,36 Fa 46,88 ± 1,71 Fb 32,36 ± 0,30 Fab 29,37 ± 0,17

Hasil pengukuran ukuran droplet setelah 48 jam penyimpanan

menunjukkan bahwa hanya formula b dan formula ab yang masuk range

ukuran droplet yang diharapkan.

Pengukuran ukuran droplet juga dilakukan kembali setelah 28 hari

penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil ukuran droplet

dan pergeseran ukuran dropletnya. Pergeseran ukuran droplet yang diinginkan

adalah kurang dari 10%. Hasil pengamatan ukuran droplet krim ekstrak etil

asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel XV. Ukuran droplet krim (풙± 푺푫) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari setelah pembuatan

Formula 48 jam (μm)

7 hari (μm)

14 hari (μm)

21 hari (μm)

28 hari (μm)

F1 68,08 ± 0,36 68,26 ± 0,42 68,44 ± 0,46 68,52 ± 0,46 68,62 ± 0,41 Fa 46,88 ± 1,71 47,48 ± 1,79 48,27 ± 0,63 48,36 ± 0,47 48,56 ± 0,34 Fb 32,36 ± 0,30 32,49 ± 0,31 32,66 ± 0,32 32,94 ± 0,11 33,24 ± 0,09 Fab 29,37 ± 0,17 29,71 ± 0,50 29,80 ± 0,46 30,09 ± 0,26 30,46 ± 0,13

Grafik ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap

minggu dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Grafik ukuran droplet krim selama penyimpanan

Pada gambar 18, terlihat bahwa ukuran droplet tiap formula memiliki

kecenderungan meningkat hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya pergeseran ukuran droplet dari masing-masing

formula. Pergeseran ukuran droplet dari masing-masing formula dapat

dihitung dengan membandingkan ukuran droplet krim pada 48 jam dan 28

01020304050607080

0 1 2 3 4 5

Uku

ran

Drop

let (μm

)

Lama Penyimpanan (minggu)

Ukuran Droplet Krim Selama Penyimpanan

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

hari setelah pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran ukuran

droplet dapat dilihat pada tabel XVI.

Tabel XVI. % Pergeseran ukuran droplet krim (풙± 푺푫)

Formula Ukuran Droplet setelah 48 jam

penyimpanan (μm)

Ukuran Droplet setelah 1 bulan

penyimpanan (μm)

% Pergeseran Ukuran Droplet

F1 68,08 ± 0,36 68,62 ± 0,41 0,79 ± 0,06 Fa 46,88 ± 1,71 48,56 ± 0,34 3,59 ± 3,14 Fb 32,36 ± 0,30 33,25 ± 0,09 2,75 ± 0,68 Fab 29,37 ± 0,17 30,46 ± 0,13 3,69 ± 0,20

Pada tabel XVI dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a,

formula b, dan formula ab, pergeseran ukuran droplet yang terjadi tergolong

tidak terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula,

sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis

yang baik.

Adanya pergeseran droplet menjadi ukuran yang lebih besar

menandakan adanya peristiwa koalesensi. Koalesensi adalah peristiwa

penggabungan droplet-droplet menjadi suatu droplet yang berukuran lebih

besar karena kurang kuatnya lapisan surfaktan (Gennaro, 2000). Adanya

koalesensi ini disebabkan karena sediaan krim yang kurang stabil secara

termodinamis, sehingga untuk mencapai kestabilan partikel-partikel kecil

cenderung bergabung menjadi partikel besar untuk mengurangi luas

permukaan yang besar sehingga sistem menjadi lebih stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

E. Efek Penambahan Texapon® N70 dan PEG 6000 serta Interaksinya

dalam Menentukan Sifat Fisis Krim

Adanya perbedaan level dan faktor menyebabkan terjadinya perubahan

respon yang disebut dengan efek. Efek Texapon® N70, PEG 6000, serta

interaksinya terhadap sifat fisik (viskositas dan ukuran droplet) dan stabilitas

krim (pergeseran viskositas dan pergeseran ukuran droplet) dapat diketahui

dengan analisis data menggunakan software R-2.14.1 dengan uji statistik ANOVA

menggunakan taraf kepercayaan 95%. Selain itu, dilakukan juga analisis pada

signifikansi masing-masing faktor dalam menimbulkan efek. Penelitian ini

menggunakan rancangan desain faktorial dengan dua faktor pada dua level (level

tinggi dan level rendah). Jumlah bahan pada masing-masing formula disamakan,

kecuali Texapon® N70 dan PEG 6000, karena penelitian ini ingin melihat efek

dari penambahan kedua bahan tersebut pada level yang diteliti.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat distribusi data hasil

penelitian. Data yang diharapkan adalah data dengan distribusi normal (Mario

dan Sujarweni, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan

adalah Shapiro Wilk. Data dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki

nilai p > 0,05 (Istyastono, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel XVII. Uji normalitas viskositas dan ukuran droplet Jenis Data Formula Nilai p

Viskositas

F1 1

Fa 0,6339

Fb 1

Fab 1

Ukuran

Droplet

F1 0,4244

Fa 0,1487

Fb 0,5474

Fab 0,2439

Berdasarkan Tabel XVII diketahui bahwa viskositas dan ukuran

droplet untuk tiap-tiap formula memiliki nilai p > 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa data terdistribusi normal.

2. Uji Kesamaan Varians

Uji kesamaan varians merupakan salah satu syarat agar uji ANOVA

dapat dilakukan, uji bertujuan untuk mellihat kesamaan varians pada suatu

populasi. Uji yang digunakan adalah Levene’s test, apabila nilai p > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa data tidak menunjukkan perbedaan varians

(Suhartono, 2008).

Tabel XVIII. Uji kesamaan varians viskositas dan ukuran droplet

Jenis Data Nilai p

Viskositas 0,9159

Ukuran Droplet 0,4981

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Brdasarkan Tabel XVIII diketahui bahwa viskositas dan ukuran

droplet krim ekstrak etil asetat memiliki nilai p > 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa data tersebut memiliki kesamaan varians dan dapat

dilakukan uji parametrik.

Dari hasil uji normalitas dan uji kesamaan varians yang telah

dilakukan, menunjukkan bahwa data respon viskositas dan respon ukuran

droplet dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA.

3. Respon Viskositas

Data viskositas krim ekstrak etil asetat tomat setelah 48 jam

pembuatan dilakukan uji ANOVA yang terdapat pada program R-2.14.1. Hasil

uji ANOVA untuk respon viskositas dapat dilihat pada tabel XIX.

Tebel XIX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya

terhadap viskositas krim

Faktor Efek Standard

Error

Sum of

Square

Mean of

Square Df F Nilai p

Texapon®

N70 54,2 4,969 8802,1 8802,1 1 264,0625 2,069 x 10-7

PEG 6000 30,8 2,115 2852,1 2852,1 1 85,5625 1,514 x 10-5

Interaksi 5,8 1,111 102,1 102,1 1 3,0625 0,1182

Dari data pada Tabel XIX menunjukkan bahwa Texapon® N70, PEG

6000, dan interaksi keduanya dapat meningkatkan respon viskositas karena

memiliki nilai efek yang positif. Texapon® N70 memiliki nilai efek paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

besar, yaitu 54,2. Sedangkan nilai efek terkecil ditunjukkan oleh interaksi dari

Texapon® N70 dan PEG 6000. Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang

signifikan terhadap respon viskositas jika nilai p < 0,05. Texapon® N70 dan

PEG 6000 memiliki nilai p < 0,05 sehingga keduanya sama-sama memberikan

efek yang signifikan terhadap viskositas sediaan. Namun interaksi Texapon®

N70 dan PEG 6000 memiliki nilai p > 0,05 sehingga tidak memberikan efek

yang signifikan terhadap viskositas sediaan. Faktor yang dominan terhadap

viskositas adalah Texapon® N70 karena pada uji ANOVA memiliki nilai efek

yang paling besar.

Model persamaan untuk respon viskositas memiliki nilai p < 0,05

sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan dalam

menentukan pengaruh tiap-tiap faktor terhadap respon viskositas yang

diamati. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah

Y = 34,167 + 28,333(X1) + 4,306(X2) + 1,944(X1)(X2) dengan X1 adalah

Texapon® N70, X2 adalah PEG 6000 dan X1X2 adalah interaksi Texapon®

N70 dan PEG 6000.

4. Respon Ukuran Droplet

Data ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat setelah 48 jam

pembuatan dilakukan uji ANOVA yang terdapat pada program R-2.14.1. Hasil

uji ANOVA untuk respon ukuran droplet dapat dilihat pada tabel XX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tebel XX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap ukuran droplet krim

Faktor Efek Standard

Error

Sum of

Square

Mean of

Square Df F Nilai p

Texapon®

N70 -12,09 0,7685 438,67 438,67 1 550,21 1,160 x 10-8

PEG 6000 -26,61 0,3272 2124,78 2124,78 1 2665,02 2,196 x 10-11

Interaksi 9,11 0,1718 248,94 248,94 1 312,23 1,076 x 10-7

Dari data pada Tabel XX menunjukkan bahwa Texapon® N70 dan

PEG 6000 dapat menurunkan respon ukuran droplet karena memiliki nilai

efek yang negatif, sedangkan interaksi keduanya dapat meningkatkan respon

viskositas karena memiliki nilai efek yang positif. PEG 6000 memiliki nilai

efek paling besar, yaitu 26,61, dalam menurunkan respon ukuran droplet.

Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang signifikan terhadap respon

viskositas jika nilai p < 0,05. Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksi

Texapon® N70 dan PEG 6000 memiliki nilai p < 0,05 sehingga ketiganya

sama-sama memberikan efek yang signifikan terhadap ukuran droplet sediaan.

Meskipun memiliki nilai efek yang paling besar, PEG 6000 bukan merupakan

faktor yang dominan karena interaksi antara Texapon® N70 dan PEG 6000

juga memberikan efek yang signifikan.

Model persamaan untuk respon viskositas memiliki nilai p < 0,05

sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan dalam

menentukan pengaruh tiap-tiap faktor terhadap respon viskositas yang

diamati. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah

Y = 106,1498 – 20,2073(X1) – 11,9670(X2) + 3,036(X1)(X2) dengan X1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

adalah Texapon® N70, X2 adalah PEG 6000 dan X1X2 adalah interaksi

Texapon® N70 dan PEG 6000.

F. Prediksi Komposisi Optimum Texapon® N70 dan PEG 6000

1. Respon Viskositas

Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah

Y = 34,167 + 28,333(X1) + 4,306(X2) + 1,944(X1)(X2). Berdasarkan

persamaan tersebut didapatkan contour plot respon viskositas seperti pada

gambar 19.

Gambar 19. Contour Plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat tomat

Berdasarkan contour plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat

tomat pada gambar 19, dapat diprediksi komposisi optimum yang dapat

memberikan viskositas yang diharapkan, terbatas pada level Texapon® N70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

dan PEG 6000 yang diteliti. Viskositas yang diinginkan untuk sediaan krim

ekstrak etil asetat tomat ini adalah 100-125 d.Pa.s. Viskositas tidak boleh

terlalu tinggi karena dapat menyebabkan krim menjadi lebih padat dan sukar

digunakan atau dioleskan. Hal ini tidak sesuai dengan syarat sediaan krim

yaitu mudah untuk dioleskan. Viskositas krim juga tidak boleh terlalu rendah

karena dapat menyebakan sediaan menjadi encer.

2. Respon Ukuran Droplet

Persamaan desain faktorial untuk respon ukuran droplet adalah

Y = 106,1498 – 20,2073(X1) – 11,9670(X2) + 3,036(X1)(X2). Berdasarkan

persamaan tersebut didapatkan contour plot respon ukuran droplet seperti

pada gambar 20.

Gambar 20. Contour Plot respon ukruan droplet krim ekstrak etil asetat

tomat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Berdasarkan contour plot respon ukuran droplet krim ekstrak etil asetat

tomat pada gambar 20, dapat diprediksi komposisi optimum yang dapat

memberikan ukuran droplet yang diharapkan, terbatas pada level Texapon®

N70 dan PEG 6000 yang diteliti. Ukuran droplet yang diinginkan untuk

sediaan krim ekstrak etil asetat tomat ini adalah kurang dari 40μm. Ukuran

droplet krim ektrak tomat sebaiknya tidak boleh terlalu besar karena dapat

mempengaruhi stabilitas dari sediaan krim. Semakin kecil ukuran droplet dari

suatu sediaan maka dapat meningkatkan stabilitas dari sediaan tersebut.

Namun, dalam penelitian ini hanya digunakan mixer sebagai alat pencampur

dalam pembuatan sediaan krim maka sangat sulit untuk diperoleh ukuran

droplet yang kecil.

3. Superimposed Contour Plot

Superimposed Contour Plot berfungsi untuk memperoleh area

komposisi optimum faktor yang menghasilkan respon viskositas dan ukuran

droplet yang dikehendaki terbatas pada level yang diteliti. Respon yang

dikehendaki pada krim ekstrak etil asetat tomat adalah viskositas 100-125

d.Pa.s dan ukuran droplet lebih kecil daripada 40 μm. Superimposed Contour

Plot yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Gambar 21. Superimposed Contour Plot pada krim ekstrak etil asetat

tomat

Berdasarkan gambar 21, dapat dilihat grafik dengan daerah arsiran

warna biru yang menunjukkan prediksi daerah optimum komposisi krim

ekstrak etil asetat tomat. Pada area tersebut, krim ekstrak tomat memiliki

respon sifat fisis yang dikehendaki yaitu respon viskositas (100-125 d.Pa.s)

dan respon ukuran droplet (< 40μm).

G. Validasi Formula

Validasi dalam formulasi bertujuan untuk mengetahui apakah desain yang

digunakan dapat dipercaya kebenarannya atau tidak. Menurut Harmita (2004),

validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan

percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi

persyaratan untuk penggunaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Pada penelitian ini didapatkan superimposed contour plot krim ekstrak etil

asetat karena pada respon viskositas dan ukuran droplet didapat model persamaan

yang signifikan.

Pada gambar 22 dapat dilihat superimposed contour plot dengan respon

viskositas yang dikehendaki adalah 100-125 d.Pa.s dan respon ukuran droplet

yang dikehendaki adalah kurang dari 40 μm, maka diambil 1 titik pada daerah

tersebut untuk membuat formula validasi. Pada 1 titik ini kemudian ditarik kearah

horizontal untuk mengetahui jumlah surfaktan yang akan digunakan dan ditarik ke

rah vertical untuk mengetahui jumlah basis yang akan digunakan. Maka diketahui

jumlah surfaktan dan basis yang akan digunakan dalam validasi formula yaitu

Texapon® N70 1,5 gram dan PEG 6000 5,5 gram.

Gambar 22. Kurva validasi krim ekstrak etil asetat tomat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Penentuan daerah optimum pada formula validasi perlu dilakukangan

perhitungan range daerah optimum untuk mengetahui apakah respon yang muncul

dalam penelitian ini masuk range atau tidak. Apabila hasilnya masuk range maka

dapat dikatakan bahwa daerah optimum yang diprediksi sebagai formula optimum

krim ekstrak etil asetat valid.

Perhitungan range area optimum yaitu dengan rumus Y ± 1,96 x residual

standard error. Residual standard error viskositas adalah 5,774, sehingga range

daerah optimum untuk respon viskositas adalah 105,0 – 127,7 d.Pa.s. Sedangkan

residual standard error ukuran droplet adalah 0,8929, sehingga range daerah

optimum untuk respon ukuran droplet adalah 33,32 – 36,82 μm.

Tabel XXI merupakan hasil pengukuran viskositas dari faormula validasi

krim ekstrak etil asetat tomat.

Tabel XXI. Viskositas formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Daerah Optimum Keterangan

Range bawah Range atas

1 130,0

105,0 127,7

Tidak masuk range

2 125,0 Masuk range

3 140,0 Tidak masuk range

Rata-rata ± SD 131,7 ± 7,6 Tidak masuk

range

Dari tabel XXI dilihat hasil pengukuran viskositas dari formula yang

dibuat untuk validasi. Dari hasil pengukuran viskositas hanya formula replikasi II

yang masuk dalam range daerah optimum, sedangkan formula replikasi I dan II

tidak masuk dalam range daerah optimum. Rata-rata viskositas krim juga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

masuk dalam range daerah optimum. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

hasil ini tidak valid.

Tabel XXII merupakan hasil pengukuran ukuran droplet dari faormula

validasi krim ekstrak etil asetat tomat.

Tabel XXII. Ukuran droplet formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat

Replikasi Ukuran Droplet (μm)

Daerah Optimum Keterangan

Range bawah Range batas

1 37,63

33,32 36,82

Tidak masuk range

2 36,92 Tidak masuk range

3 37,13 Tidak masuk range

Rata-rata ± SD 37,22 ± 0,37 Tidak masuk

range

Dari tabel XXII dapat dilihat hasil pengukuran ukuran droplet dari

formula yang dibuat untuk validasi. Dari hasil pengukuran ukuran droplet, semua

formula replikasi yang dibuat tidak masuk dalam range daerah optimum,

sehingga rata-rata ukuran droplet krim juga tidak masuk dalam range daerah

optimum untuk respon ukuran droplet. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

hasil ini tidak valid.

Hasil yang didapat tidak valid dapat disebabkan karena respon viskositas

dan ukuran droplet dari formula validasi yang dibuat tidak masuk dalam range

daerah optimum yang diperbolehkan, selain itu nilai residual strandard error

yang didapat besar sehingga range daerah optimum yang didapat juga menjadi

terlalu lebar dan berada diluar area optimum yang dikehendaki. Hal inilah yang

menyebabkan hasil yang didapat menjadi tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

H. Uji Iritasi dengan Metode HET-CAM

Uji iritasi ini dilakukan dengan menggunakan metode Hen’s Egg Test

Chorioallantoic Membrane (HET-CAM). Uji iritasi primer dilakukan untuk

mengetahui keamanan sediaan krim saat diaplikasikan pada kulit. Metode HET-

CAM dilakukan untuk menggantikan uji iritasi primer metode Draize yang

menggunakan hewan uji kelinci. Keunggulan dari metode HET-CAM

dibandingkan dengan metode Draize adalah murah, cepat, dan tidak

menggunakan hewan uji. Namun kelemahan utama dari metode HET-CAM ini

adalah subjektivitas dari pengamatan, serta kesulitan dalam mengamati terjadinya

perdarahan, lisis, maupun koagulasi dengan akurat. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan saat uji iritasi ini diperlukan ketelitian dalam melihat perubahan yang

terjadi selama 5 menit pengamatan sehingga bisa didapatkan waktu terjadinya

perdarahan, lisis, maupun koagulasi.

Dalam uji iritasi ini dilihat adanya reaksi perdarahan (hemorrhage), lisis

(lysis), dan koagulasi (coagulation) pada Chorioallantoic Membrane akibat

adanya pemaparan sampel uji hingga 5 menit pengamatan. Kemudian dapat

dihitung nilai iritasinya (irritation score).

Pada uji iritasi ini digunakan NaOH 0,1N sebagai kontrol positif yang

dapat digunakan sebagai pembanding untuk melihat adanya hemoragi atau

perdarahan, lisis, dan koagulasi yang terjadi pada CAM. Sedangkan NaCl 0,9%

(larutan garam fisiologis) digunakan sebagai kontrol negatif yang tidak

mengiritasi CAM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Hasil uji iritasi primer yang dilakukan dengan metode HET-CAM dapat

dilihat pada tabel XXIII.

Tabel XXIII. Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM Perlakuan Irritation Score (IS) Keterangan

NaOH 0,1 N 9,1 ± 0,6 Iritasi kuat

NaCl 0,9% 0 ± 0 Tidak mengiritasi

Formula 1 0 ± 0 Tidak mengiritasi

Formula a 0 ± 0 Tidak mengiritasi

Formula b 0 ± 0 Tidak mengiritasi

Formula ab 0 ± 0 Tidak mengiritasi

Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM yaitu pada penambahan NaOH

0,1N terjadi adanya reaksi hemoragi atau perdarahan yaitu ketika ada darah yang

keluar dari pembuluh darah, serta adanya lisis yaitu ketika pembuluh darah pecah

yang mengakibatkan darah keluar. Namun dengan penambahan NaOH 0,1N ini

tidak terjadi koagulasi sampai pengamatan 5 menit. Hal ini dikarenakan adanya

koagulasi tidak dapat teramati oleh mata telanjang karena tidak terjadi dalam

skala besar.

Namun pada penambahan kontrol negatif yaitu larutan NaCl 0,9% tidak

terjadi reaksi perdarahan, lisis maupun koagulasi selama pengamatan 5 menit.

Pada penambahan semua formula krim ekstrak etil asetat tomat juga tidak

menunjukkan adanya peristiwa perdarahan, lisis, maupun koagulasi, sehingga

krim yang dihasilkan tidak mengiritasi dan aman untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

I. Keterbatasan dalam Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yang pertama adalah dalam segi

ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Pelarut yang

digunakan kurang dapat menyari senyawa yang akan diambil yaitu likopen

dengan baik, karena etil asetat yang digunakan merupakan pelarut tunggal dan

tidak dapat bercampur dengan air yang terdapat dalam buah tomat. Sebaiknya

digunakan pelarut yang dapat menyari likopen dengan sempurna sehingga proses

ekstraksi menghasilkan rendemen dengan jumlah banyak. Selain itu, penggunaan

talkum sebagai bahan pengisi untuk membentuk ekstrak kering tomat kurang

tepat, karena talkum tidak larut dalam air sedangkan krim yang dibuat yaitu krim

tipe M/A. Sebaiknya dipilih zat pengisi yang dapat terdispersi dalam sediaan.

Keterbatasan yang kedua yaitu dalam penelitian ini hanya dilakukan uji

kualitatif antioksidan pada ekstrak etil asetat tomat, sehingga tidak dapat diketahui

aktivitas antioksidan dalam sediaan krim. Sebaiknya dilakukan uji efek

antioksidan pada sediaan krim baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk

mengetahui efek antioksidan pada sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.

Keterbatasan lainnya yaitu dalam perhitungan ukuran droplet, metode

mean yang digunakan memiliki kekurangan yakni tidak dapat menggambarkan

ukuran droplet secara menyeluruh, karena dalam metode mean ini hanya dilihat

dari hasil rata-rata ukuran 500 droplet. Sebaiknya digunakan metode yang lebih

baik dan dapat menggambarkan ukuran droplet serta distribusi ukuran droplet

sediaan krim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Adanya faktor yang dominan dalam mempengaruhi sifat fisis (viskositas)

krim ekstrak etil asetat tomat yaitu Texapon® N70.

2. Ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 yang

diprediksi sebagai formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat namun

hasil yang didapatkan tidak valid.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan modifikasi metode ekstraksi dan standarisasi terhadap

ekstrak etil asetat tomat untuk menjamin kualitas sediaan.

2. Perlu dilakukan uji efek antioksidan secara kuantitatif dari sediaan krim

ekstrak etil asetat tomat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, S., Rao, A.V., 2000. Role of Antioxidant Lycopene in cancer and heart

diseases. Journal of the American College of Nutrition, Vol. 19, No. 5, pp.563–569.

Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta, pp. 148, 168-169. Anonim, 1995, Tanaman Obat Indonesa, http://www.nusaku.com/forum/

showthread.php?t=4947, diakses pada tanggal 25 Oktober 2013. Anonim, 2000, Texapon, http://www.trade-chem.com/products/MSDS/SLES.pdf,

diakses pada tanggal 25 oktober 2013. Anonim, 2003, Lycopene: An antioxidant for good health,

http://www.lycopene.org/global/templates/cda/frontdoor.html diakses pada 19 April 2013.

Allen, L.V., 1999, The Basic of Compounding, International Journal of

Pharmaceutical Compounding, 385-389. Aulton. M. E., 2007, Aulton’s Pharmaceutics the Design and Manufacture of

Medicines, 3rd ed, Churchill Livingstone Elsevier, Philadelphia, pp. 153. Armstrong, N.A., dan James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design

and Interpretation, Tylor and Francis, USA, pp.131-165. Bolton, 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 3rd

ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp.610-619. Boylan, J.C., Cooper, J., Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of Pharmaceutical

Exipients, America Pharmaceutical Association, Washington, pp.63-65, 227, 229-300, 334-335.

Brannon, H., 2007, Skin Anatomy, http://www.dermatology.about.com/

skinanatomy, diakses pada 17 Februari 2013. Cahyono, B., 1998, Tomat Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen, Kanisius,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Canene-Adams K., Clinton, S.K., King, J.L., Lindshield, B.L., Wharton, C., Jeffery, E., & Erdman, J.W.Jr., 2004, The growth of the Dunning hyadiR-3327-H transplantable prostate adenocarcinoma in rats fed diets containing tomato, broccoli, lycopene, or receiving finasteride treatment, FASEB J, 18: A886 (591.4).

Cazedey, E.C.L., Carvalho, F.C., Fiorentino, F.A.M., Gremiao, M.P.D.G.,

Salgado, H.R.N., 2009, Corrositex®, BCOP dan HET-CAM as Alternative Methods to Animal Experimentation, Braz J Pharm Sci, Vol 45, pp.532-534.

Cheppy, 2001, Budi Daya Tanaman Obat Komersial, Penebar Swadaya, Jakarta,

pp. 1-2, 120. Cimpean, A.M., Ribatti, D., Raica, M., 2008, The Chick Embryo Chorioallantoic

Membrane as a Model to Study Tumor Metastasis, Springer Science, 11:311-319.

Clinton, S.K., Emenhiser, C., Schwartz, S.J., Bostwick, D.G., Williams, A.W.,

Moore, B.J., Erdman, J.W.J., 1996, Cis-trans lycopene isomers, carotenoids, and retinol in the human prostate, Cancer Epidemiol Biomarkers Prev, 5:823–33.

D’Arcy, P.F., dan Howard, E.M., 1996, A New Anti-inflamantory Test, Utilizing

The Chorioallantooic Membrane og The Chick Embyo, Br J. Pharmacol Chemother, pp. 29, 378-387.

Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., dan Mohammad, N.S., 2009,

Antioxidant Activity of Methanol Extract of Ferula Assafoetida and Its Essential Oil Composition, Grasas Aceites, 60(4), 405-412.

Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta, pp. 5-26. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, Farmakope

Indonesia, Edisi 3, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p. 506. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta, pp.6. Dukes G.R., 1990, General Considerations for Stability Testing of Topical

Pharmaceutical Formulations in Topical Drug Delivery Formulations, diedit oleh Osborne dan Amann, Marcell Dekker Inc., New York, p. 197.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Elya, B., Dewi, R., Budiman, M.H., 2013, Antioxidant Cream of Solanum lycopersicum L., International Journal of PharmTech Research, Vol.5, No.1, USA, pp. 233-238.

Fuhramn, B., Elis, A., Aviram, M., 1997, Hypocholesterolemic effect of lycopene

and b-carotene is related to suppression of cholesterol synthesis and augmentation of LDL receptor activity in macrophage, Biochem Biophys Res Commun, 233:658–662.

Genaro, R.A., 1990, Rhemingtons Pharmaceutical Science, 18th ed., Mack

Printing Company, USA, pp. 267. Giovannucci, E., 1999, Tomatoes, tomato-based products, lycopene, and cancer:

review of the epidemiologic literature, Cancer Inst., J.Natl., 91:317–331. Gupta, P., dan Garg, S., 2002, Recent Advances in Semisolid Dosage Forms for

Dermatological Application, Pharmaceutical Technology, pp. 144-162. Harmita, 2006, Buku Ajar Analisis Fisikokimia, Departemen Farmasi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pp. 15-22.

Heather, A.E., dan Adam, C.W., 2012, Transdermal and Topical Drug Delivery:

Principles and Practice, A John Wiley & Sons Inc., New Jersey, pp.265, 281.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows : Aplikasi

Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, p. 21.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971, Formularium Medicamentorum

Selectum, Cetakan IV, ISFI Cabang Jawa Timur, Surabaya. Jatmika, A., 1998, Aplikasi Enzim Lipase dalam Pengolahan Minyak Sawit dan

MinyakInti Sawit Untuk Produk Pangan, Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 6 (1) : 31 - 37.

Junquera, L.C., dan Kelley, O.R., 1997, Histologi Dasar, Terj. Dari Basic

Histologi, oleh Jan Tamboyang, EGC, Jakarta, pp. 357-364. Klarwasser,G.Z., Gorlitz, K., Hafemann, B., Klee, D., Klosterhalfen, B., 2001,

The Chorioallantoic Membrane of The Chick Embryo as a Simple Model for The Study of The Angiogenic an Inflamantory Response to Biomaterials, J Mater Sci : Mater med, 12, 195-199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., dan Evstatieva, L.N., 2002, Screening of Plant Extracts For Antioxidant Activity: A Comparative Study on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, 13, 8-17.

Lambers, et al., 2006, Natural Skin Surface pH is on Average below 5, which is

Beneficial for Its Resident Flora, International Journal Cosmet Sci., 28 (5), 357-370.

Lachman, L., 1994, Teori dan Praktek farmasi Industri, Edisi 3, diterjemahkan

oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta, pp. 1092-1144. Levy, J., Bosin, E., Feldmen, B., Giat, Y., Miinster, A., Danilenko, M., Sharoni,

Y., 1995, Lycopene is a more potent inhibitor of human cancer cell proliferation than either a-carotene or b-carotene, Nutr Cancer, 24:257–266.

Lieberman, H. A., Rieger, M. M., Banker, G. S., 1996, Pharmaceutical Dosage

Forms : Disperse Systems, 2nd ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 78-79, 90-91.

List, P.H., dan Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, Heyden &

Son Limited, London, pp. 107-109. Mario T.P., dan Sujarweni W., 2006, SPSS untuk Paramedis, Penerbit Ardana

Media, Yogyakarta, p.55. Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd ed., Lea

& Febiger, Philadelphia, pp.522-537. Mascio, P.D., Kaiser, S., Sies, H., 1989, Lycopene as The Most Efficient

Biological Carotenoid Singlet Oxygen Quencher, Archives of Biochemistry and Biophysics, 274(2):532-8.

Mitchell, H.L., 1972, How PEG Helps the Hobbyist Who Work With Wood,

Departement of Agriculture, USA. Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier Science, Amsterdam, pp. 346. Muth, J.E.De., 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Applications,

Marcel Dekker Inc., New York, pp. 265-294. Narendran, H., Koorapati, S., Mamidibathula, L., 2013, Formulation and

Evaluationof Aceclofenac Lycopene Transemulgel, World Jurnal of Pharmaceutical Research, pp. 1036-1045.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Nguyen, M.L., dan Schwartz, S.J., 1999, Lycopene: chemical and biological properties, Food Tech, 53:38–45.

Nielloud, F., Mestres, G. M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and Suspensions,

Marcel Dekker Inc., New York, pp. 561. Pangkahila, W., 2007, Anti-Aging Medicine: Memperlambat Penuaan,

Meningkatkan Kualitas Hidup, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, pp. 13-19.

Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2010, Antioxidant Activity,

http://www.medallionlabs.com, diakses tanggal 03 November 2013. Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity, Medallion Laboratories : Analithycal

Progres, Vol 19 No : 2. 1 – 4. Reynold, J.E.F., 1982, Martindale The Extra Pharmacopeia, 28th ed.,

Pharmaceutical Press, London, pp. 266, 1311. Rowe, C.R., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, USA, pp.155, 301, 545, 624, 626, 651, 687.

Rowe, C.R., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th ed., Pharmaceutical Press, USA, pp. 441, 592, 697, 754. Różańska, S., Broniarz-Press, L., Różański, J., Mitkowski, P., Ochowiak, M.,

Woziwodzki, S., 2012, Extensional viscosity and stability of oil-in-water emulsions with addition poly(ethylene oxide), Procedia Engineering, Vol. 42, pp. 733-741.

Rudianto, A., 2010, Uji Daya Antiinflamasi Ekstrak Herba Pegagan (Centellae

asiaticae Herba) Menggunakan Metode Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane (HET-CAM), Skripsi, Universitas Santa Dharma, Yogyakarta.

Schramm, L. L., 2005, Emulsions, Foams, and Suspensions: Fundamentals and

Applications, Wiley-VCH, Weinheim, p. 190. Sibuea, P., 2003, Antioksidan Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini, Sinar

Harapan, Yogyakarta. Sinko, P. J., 2006, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5th

Ed., diterjemahkan oleh Djajadisastra, J., Hadinata, A. H., Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta, 711.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Soeratri W., dan Purwanti T., 2004, Pengaruh Penambahan Asam Glikolat Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi anti UV-A dan anti UV-B dalam Basis Gel, Majalah Farmasi Airlangga, 4(3), 73-75.

Sudardjat, S.S., dan Gunawan, I., 2003, Likopen (Lycopene), Majalah Gizi Medik

Indonesia, Vol. 2 No. 5, pp. 7-8. Suhartono, 2008., Analisis Data Statistik dengan R, Jurusan Statistika ITS,

Surabaya, p.115. Sunarmani dan Tanti, K., 2008, Parameter Likopen Dalam Standarisasi

Konsentrat Buah Tomat, Penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Swarbrick, J., James, C.B., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology,

3rd Ed., (Vol. 1), Marcel Dekker Inc., USA, pp. 1556-1560. Tjiang, B.J., 1978, Kriteria dan Penetapan Stabilitas Obat, Proceeding Kongres

Ilmiah Farmasi III, Yogyakarta, 47–50. Tsang, G., 2005, Lycopene in Tomatoes and Prostate Cancer,

http://www.healthcastle.com, diakses pada tanggal 25 Oktober 2013. Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta, pp.141-145, 399-443. Widyastuti, N., 2010, Pengukuran Antioksidan dengan Metode Cuprac, DPPH,

dan Frap serta Korelasinya dengan Fenol dan Flavonoid pada Enam Tanaman, Skripsi, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Wilkinson, J.B., dan Moore, R.J., 1982, Harry’s Cosmeticology, Chemical

Publishing Company Inc, New York, pp. 66, 241. Young, A., 1972, Practical Cosmetic Sciensce , Mills & Boon Limited, London,

pp. 17-21, 53-55, 102. Zechmeister, L., Lerosen, A.L., Went, F.W., Pauling, L., 1941, Prolycopene, a

naturally occuring sterioisomer of lycopene, Proc Natl Acad Sci USA, 21:468–474.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Determinasi Tanaman Tomat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Lampiran 2. Data Hasil Orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000

1. Orientasi Texapon® N70

Berat Texapon® N70 (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 0,5 30,0 ± 5,0 54,67 ± 6,68 1 70,0 ± 5,0 44,53 ± 2,43

1,5 100,0 ± 5,0 36,57± 1,25 2 120,0 ± 5,0 30,67 ± 2,62

2,5 155,0 ± 10,0 25,14 ± 0,85

0

50

100

150

200

0 1 2 3

Visk

osita

s (d.

Pa.s

)

Jumlah Texapon® N70 (g)

Pengaruh Texapon N70terhadap Viskositas Krim

20

30

40

50

60

70

0 1 2 3

Uku

ran

drop

let (μm

)

Jumlah Texapon® N70 (g)

Pengaruh Texapon N70 terhadap Ukuran Droplet Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa pada penambahan

Texapon® N70 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan efek

yang besar terhadap viskositas krim serta pada penambahan Texapon® N70

0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan efek yang

besar terhadap ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari

kedua grafik tersebut yakni antara 1 gram dan 2,5 gram. Pada daerah tersebut

juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan (50-200 d.Pa.s) serta ukuran

droplet yang diinginkan (30-50 μm), sehingga dipilih Texapon® N70 level

rendah 1 gram dan level tinggi 2,5 gram.

2. Orientasi PEG 6000

Berat PEG 6000 (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 2 85,0 ± 5,0 32,81 ± 1,24 4 93,3 ± 7,6 32,05 ± 1,30 6 105,0 ± 5,0 30,78 ± 1,01 8 115,0 ± 5,0 29,37 ± 1,67 10 110,0 ± 5,0 29,41 ± 2,49

0

50

100

150

0 2 4 6 8 10 12

Visk

osita

s (d.

Pa.S

)

Jumlah PEG 6000 (g)

Pengaruh PEG 6000 terhadapViskositas Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa pada penambahan

PEG 6000 2 gram, 4 gram, dan 6 gram memberikan efek yang besar terhadap

viskositas dan ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari

kedua grafik tersebut yakni antara 2 gram dan 6 gram. Pada daerah tersebut

juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan (50-200 d.Pa.s) serta ukuran

droplet yang diinginkan (30-50 μm) sehingga dipilih PEG 6000 level rendah

2 gram dan level tinggi 6 gram.

25

27

29

31

33

35

0 2 4 6 8 10 12

Uku

ran

drop

let (μm

)

Jumlah PEG 6000 (g)

Pengaruh PEG 6000 terhadap Ukuran Droplet Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 3. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat

Tomat

1. Viskositas

Replikasi F1 (d.Pa.s) Fa (d.Pa.s) Fb (d.Pa.s) Fab (d.Pa.s) 1 70,0 130,0 95,0 155,0 2 75,0 125,0 100,0 165,0 3 80,0 115,0 105,0 160,0

Rata-Rata 75,0 123,3 100,0 160,0 SD 5,0 7,7 5,0 5,0

2. Ukuran Droplet

Kalibrasi =

x 0,01 mm = x 10 μm = 5,33 μm

Replikasi Ukuran Droplet (μm)

Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 68,49 44,91 32,69 29,26 2 67,96 47,73 32,28 29,30 3 67,80 47,99 32,11 29,57

Rata-Rata 68,08 46,88 32,36 29,37 SD 0,36 1,71 0,30 0,17

3. Pergeseran Viskositas

Rumus untuk menghitung pergeseran viskositas adalah | |

x 100%

Dimana: a = viskositas krim pada 48 jam setelah pembuatan

b = viskositas krim setelah penyimpanan selama 1 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

a. Formula 1

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan

1 70,0 65,0 7,1 2 75,0 70,0 6,7 3 80,0 75,0 6,2

Rata-Rata 75,0 70,0 6,7 SD 5,0 5,0 0,4

b. Formula a

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan

1 130,0 120,0 7,7 2 125,0 115,0 8,0 3 115,0 110,0 4,3

Rata-Rata 123,3 115,0 6,7 SD 7,6 5,0 2,0

c. Formula b

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan

1 95,0 90,0 5,3 2 100,0 95,0 5,0 3 105,0 100,0 4,8

Rata-Rata 100,0 95,0 5,0 SD 5,0 5,0 0,2

d. Formula ab

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan

1 155,00 140,0 9,7 2 165,0 155,0 6,1 3 160,0 145,0 9,4

Rata-Rata 160,0 146,7 8,4 SD 5,0 7,6 2,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

4. Pergeseran Ukuran Droplet

a. Formula 1

Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran

Droplet 48 jam 1 bulan 1 68,49 69,08 0,86 2 67,96 68,48 0,77 3 67,80 68,30 0,74

Rata-Rata 68,08 68,62 0,79 SD 0,36 0,41 0,06

b. Formula a

Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran

Droplet 48 jam 1 bulan 1 44,91 48,17 7,27 2 47,73 48,79 2,21 3 47,99 48,72 1,51

Rata-Rata 46,88 48,56 3,59 SD 1,71 0,34 3,14

c. Formula b

Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran

Droplet 48 jam 1 bulan 1 32,69 33,34 1,99 2 32,28 33,24 2,97 3 32,11 33,16 3,29

Rata-Rata 32,36 33,25 2,75 SD 0,30 0,09 0,68

d. Formula ab

Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran

Droplet 48 jam 1 bulan 1 29,26 30,33 3,68 2 29,30 30,44 3,89 3 29,57 30,60 3,50

Rata-Rata 29,375 30,46 3,69 SD 0,17 0,13 0,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 4. Analisis Statistika Sifat Fisis dan Stabilitas Krim

menggunakan Software R.2.14.1

1. Uji Normalitas Data

a. Viskositas

Keterangan : p > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

b. Ukuran Droplet

Keterangan : p > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

c. Pergeseran Viskositas

Keterangan : p > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

d. Pergeseran Ukuran Droplet

Keterangan : p > 0,05 data normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

2. Uji Kesamaan Varians Levene’s test

a. Viskositas

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

b. Ukuran Droplet

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

c. Pergeseran Viskositas

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

d. Pergeseran Ukuran Droplet

Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

3. Nilai Efek terhadap Respon

Efek Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksi Texapon® N70 dan

PEG 6000 terhadap:

a. Viskositas

Efek Texapon® N70 = , , , ,

= 54,2

Efek PEG 6000 = , , , ,

= 30,8

Efek interaksi keduanya = , , , ,

= 5,8

b. Ukuran Droplet

Efek Texapon® N70 = , , , ,

= -12,09

Efek PEG 6000 = , , , ,

= -26,61

Efek interaksi keduanya = , , , ,

= 9,11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

4. Signifikasi Efek

a. Viskositas

Keterangan : p < 0,05 signifikan

b. Ukuran Droplet

Keterangan : p < 0,05 signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

5. Uji two-way ANOVA

a. Viskositas

b. Ukuran Droplet

c. Pergeseran Viskositas

d. Pergeseran Ukuran Droplet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 5. Data Validasi Formula

1. Daerah Optimum

Berdasarkan superimposed contour plot maka diambil 1titik untuk membuat

formula validasi yaitu pada Texapon® N70 1,5 gram dan PEG 6000 5,5 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

2. Hasil Uji Sifat Fisis Krim

Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 1 130,0 37,63 2 125,0 36,62 3 140,0 36,68

Rata-Rata 131,67 36,98 SD 7,64 0,57

3. Penentuan Range Daerah Validasi

Untuk menentukan range atas dan range bawah digunakan rumus yaitu:

Y ± 1,96 x residual standard error.

a. Pengaruh terhadap Viskositas

Y = 34,167 + 28,333 (X1) + 4,306 (X2) + 1,94 (X1) (X2)

Y = 34,167 + 28,333 x 1,5 + 4,306 x 5,5 + 1,94 x 1,5 x 5,5 = 116,3

Range atas = Y + 1,96 x residual standard error

= 116,3 + 1,96 x 5,774

= 127,7

Range bawah = Y - 1,96 x residual standard error

= 116,3 - 1,96 x 5,774

= 105,0

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Daerah Optimum Keterangan Range bawah Range atas

1 130,0 105,0 127,7

Tidak Masuk Range

2 125,0 Masuk Range

3 140,0 Tidak Masuk

Range

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

b. Pengaruh terhadap Ukuan Droplet

Y = 106,1498 – 20,2073 (X1) – 11,967 (X2) + 3,0364 (X1) (X2)

Y= 106,1498 - 20,2073 x 1,5 - 11,967 x 5,5 + 3,0364 x 1,5 x 5,5= 35,07

Range atas = Y + 1,96 x residual standard error

= 35,07 + 1,96 x 0,8929

= 36,82

Range bawah = Y - 1,96 x residual standard error

= 35,0706 - 1,96 x 0,8929

= 33,32

Replikasi Ukuran Droplet (μm)

Daerah Optimum Keterangan Range bawah Range atas

1 37,63

33,32 36,82

Tidak Masuk Range

2 36,92 Tidak Masuk

Range

3 37,13 Tidak Masuk

Range

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 6. Perhitungan Irritation Score (IS)

Kontrol Positif

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 20

300푥5 +

301 − 132300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=8,6

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 12

300푥5 +

301 − 125300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=8,9

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 5

300푥5 +

301 − 94300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=9,8

Kontrol Negatif

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Formula 1

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Formula a

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Fomula b

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Formula ab

Replikasi I

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi II

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

Replikasi III

IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒

300푥5 +

301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300

푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒

300푥9

= 301 − 301

300푥5 +

301 − 301300

푥7 + 301 − 301

300푥9

=0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 7. Dokumentasi

Buah tomat yang Vacuum Rotary Evaporator Ekstrak kering tomat

telah di blender

Formula 1 (48 jam) Formula a (48 jam)

Formula b (48 jam) Formula ab (48 jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Formula 1 (1 bulan) Formula a (1 bulan)

Formula b (1 bulan) Formula ab (1 bulan)

Formula Validasi Basis Formula Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Uji Viskositas Viskotester

Uji Mikromeritik Uji Penentuan Tipe Krim

Uji Daya Sebar Pengukuran pH (pH stick universal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Uji Iritasi (Metode HET-CAM)

Kontrol positif (NaOH 0,1N) Kontrol negatif (NaCl 0,9%)

Formula 1 Formula a

Formula b Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

BIOGRAFI PENULIS

Fanny Adriyani Halim lahir di Cirebon pada 17 Februari 1992. Merupakan anak bungsu dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Rudi Kusuma Halim dan Sulastri. Penulis menempuh pendidikan di TK Pertiwi Losari pada tahun 1996-1998, SD Negeri 01 Losari Kidul pada tahun 1998-2004, SMP Santo Thomas Ciledug pada tahun 2004-2007, SMA Santa Maria I Cirebon pada tahun 2007-2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan strata 1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2010-2014. Selama kuliah, penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten Praktikum Kimia Dasar pada tahun

2011, asisten Praktikum Kimia Organik pada tahun 2012, dan asisten Praktikum Kimia Analisis pada tahun 2012. Sedangkan dalam kegiatan non akademik, penulis pernah menjadi sekretaris pada Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi tahun 2010, anggota Herbal Garden Team (HGT) tahun 2011-2013, sekretaris pada Seminar Kanker Serviks dan Paru-paru tahun 2011, sie.P3K pada Paingan Festival tahun 2011, panitia Dies Natalis ke-56 Universitas Sanata Dharma tahun 2011, peserta Seminar Nasional “Pemberdayaan Pasien dalam Self Management Diabetes Melitus untuk Menigkatkan Kualitas Hidup” pada tahun 2011, peserta Seminar Nasional Bong Chandra “Sukses (Selagi) Muda” pada tahun 2012, peserta Makrab JMKI tahun 2012, volunteer dalam Aksi Hari Kesehatan dan Lingkungan Hidup tahun 2012, tentor pembuatan Bir Jawa dalam Pharmacy Days tahun 2012, serta sekretaris pada Seaminar Nasional dan Longmarch World HIV/AIDS Days 2012. Di bidang organisasi, penulis pernah menjabat sebagai sekretaris BEMF Farmasi (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi) periode 2011-2012 dan sekretaris JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) periode 2012-2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI