Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN ISTRI DALAM MENGHADAPI
MASA MENOPAUSE
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Alice M S Takdare
019114175
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
M O T T O
“Kesabaran itu berbuah baik dan baik itu indah pada waktunya ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Halaman Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapak dan Ibu Takdaretersayang, keluarga dan seluruh insan yang dengan tulus dan
ikhlasnya memberikan kasih sayang kepadaku.Terima Kasih atas segala dukungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ISTRI DALAM MENGHADAPI
MASA MENOPAUSE
Alice MS. Takdare019114175
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan menghadapi menopause pada wanita. Penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut, ada hubungan yang negatif antara dukungan suami dengan kecemasan menghadapi menopause, semakin tinggi dukungan yang diberikan suami maka akan rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause dan sebaliknya.
Subyek penelitian ini adalah 80 wanita yang berdomisili di kawasan Perumnas Condongcatur, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode skala. Dukungan sosial suami diungkap melalui skala dukungan sosial yang disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (Cohen & Syme, 1985), yaitu aspek emosional, aspek penghargaan, aspek informatif dan aspek instrumental yang diterima dari suami. Kecemasan menghadapi menopause dalam penelitian diukur menggunakan Skala Kecemasan Menghadapi Menopause berdasarkan aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan oleh Martaniah (1984) yang meliputi aspek kognitif, somatik, emosi dan perilaku. Uji kesahihan butir pada skala dukungan suami terdiri dari 32 aitem valid dengan reliabilitas sebesar = 0,957, sedangkan uji kesahihan butir skala kecemasan menghadapi menopause dari 48 item ada 5 item gugur dengan koefisien reliabilitas sebesar = 0,972.
Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dan kecemasan menghadapi menopause digunakan metode analisis dengan teknik product moment menunjukkan korelasi negatif antara dukungan suami dengan kecemasan menghadapi menopause, dengan r = -0,654, p<0,01. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima dari suami maka semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan dan semakin rendah dukungan sosial yang diterima dari suami maka semakin tinggi tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan.
Kata Kunci: Kecemasan menghadapi menopause; dukungan suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN HUSBANDS SOCIAL SUPPORT TO WIFE’S LEVEL OF ANXIETY ENCOUNTER OF THE MENOPAUSE
Alice MS. Takdare019114175
ABSTRACT
The objective of this research was to know the relation between husbands social support to wife’s level of anxiety encounter of the menopause. The hypothesize proposed in this reserach was, there a negative corelation between husbands social support and anxiety dealing menopause period on women. The higher social support given by husband, the lower anxiety experienced by woman during menopause period, vice versa.
Subjects of this research was 80 women lived in Perumnas Condongcatur area, Condongcatur Village, Depok Subvillage, Slamen District, DIY Province. Data was collected by scale method. Husband social support was measured by Husband social support scale using social support facets from House (Cohen & Syme, 1985), which were emotional facet, affirmation facet, informatif facet and instrument facet given by husband. Anxiety dealing with menopause period in this research measured by anxiety dealing with menopause scale using anxiety symptoms from Martaniah (1984) which were cognitif aspect, somatic aspect, emotional aspect and behavioral aspect. Validation test on husband social support scale consist of 32 aitems were valid with reliability score = 0,957, and validation test on anxiety dealing with menopause scale consist of 43 aitems valid with reliability score = 0,972.
To know the relation between husbands social support and anxiety dealing menopause period on women, data was analyzed using corelation method with product moment technique by Pearson. The result showed a significant corelation between husbands social support and anxiety dealing menopause period on women, with r = -0,654, p<0,01. The higher social support given by husband, the lower anxiety experienced by woman during menopause period and vice versa.
Keywords: Anxiety dealing with menopause period; husband social support
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kriestus atas
berkat dan karuniaNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Terhadap Tingkat Kecemasan
Istri Dalam Menghadapi Masa Menopause”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
dalam Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan
dari semua pihak, maka dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada :
1. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si , selaku Dosen Pembimbing.
Terima Kasih atas waktu, dukungan, serta pengarahan yang diberikan
pada saya.
2. Ibu Agnes Indar E,. S.Psi., Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II,
yang dengan penuh kesabaran senantiasa meluangkan waktu untuk
menuntun dan membimbing untuk mencapai hasil yang maksimal.
Terima kasih atas bimbingan dan dukungannya, Bu.
3. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing III, yang
dengan penuh kesabaran meluangkan waktu untuk menuntun dan
mengajarkan saya untuk mencapai hasil yang maksimal. Terima kasih
atas bimbingan dan dukungannya.
4. Seluruh dosen dan staf psikologi yang telah berkenan memberikan
ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Papa dan mama tersayang. Terima kasih atas doa dan ketulusannya.
6. Kak Nona, Kak Denny, Ethan, Bang Andre, Mba Hani, Kak Apin,
terimaksih atas doa dan dukungan kalian.
7. Andre Fabian, terimakasih atas doa, dukungan, waktu dan
pengertiannya selama ini.
8. AB 3851 EF “Ijoku “ Tanpamu aku tidak bisa apa-apa...
9. Rosyana Putri “Utied”, banyak-banyak terimakasih buat kau...
Pokoknya udah ga bisa keucap dengan kata-kata...
10. Oniek ma Lani (walopun udah ga dijogja), Ebonz, Bagus, Dali, Gatot,
Ria (Adek), Deden, Dika, semua keluarga besar GAYAM... Tempat
berbagi suka dan duka terutama “atap” aku akan selalu merindukan
kalian semua...
11. Teman-teman seperjuanganku, Dion, Dessy, Vemby, Jelly, Silva, Seto,
Anas, Yus, Mira, Rini, Roma, Justinus, Ory, Angga, Rini, Psikolgi
angkatan 2001, semangat-menyemangati kita selama ini ga sia-sia.
12. GARUDA 157B (Mba Helen, Sri, Icha, Dian, Bha, Nisa, Lina, Corry,
Anie, Krista, Kriman, Pak Marjono, Mobie, Bapak Soto, Kamar 11-
ku). Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, suka dan dukaku, ini
memang tempat yang menyenangkan, miss u guys..
13. Mba fety dan Wawan, kalian memang pahlawanku..
14. Bayu, Nanda, Mando, Robert “Shiro”, Vero, temen-temen KKN 2006
15. Teman-teman yang bisa aku sebutin satu per satu, terimakasih atas
dukungan-dukungan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis berharap, semoga karya yang masih jauh dari sempurna ini dapat
bemanfaat dan memberi masukan untuk pihak-pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, Oktober 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PENELITI ....................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................
BAB I PENGANTAR ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Permasalahan .................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ......................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis .......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9
A. Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause ..................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian Kecemasan dalam Menghadapi Menopause .............................. 9
a. Pengertian kecemasan ............................................................................ 9
b. Pengertian Menopause ........................................................................... 11
c. Pengertian Kecemasan dalam Menghadapi Menopause .......................... 15
2. Tahap-Tahap Masa Menopause .................................................................. 16
3. Aspek-aspek Kecemasan dalam Menghadapi Menopause............................ 18
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Menghadapi
Menopause ................................................................................................. 21
B. Dukungan Sosial .............................................................................................. 24
1. Pengertian Dukungan Sosial ....................................................................... 24
2. Sumber-sumber Dukungan Sosial ............................................................... 25
3. Aspek-aspek Dukungan Sosial ................................................................... 26
C. Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami dengan Kecemasan dalam
Menghadapi Menopause Pada Wanita .............................................................. 27
D.Hipotesa ........................................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 32
A. Identifikasi Variabel ......................................................................................... 32
B.Definifi Operasional Variabel ............................................................................ 32
1. Kecemasan dalam Menghadapi Menopause ................................................ 32
2. Dukungan Sosial ........................................................................................ 33
C. Subjek Penelitian .............................................................................................. 34
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 34
1. Skala Kecemasan dalam Menghadapi Menopause ...................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Skala Dukungan Sosial ............................................................................... 36
E. Validitas, seleksi aitem dan Reliabilitas ............................................................ 38
1. Validitas ..................................................................................................... 38
2. Seleksi Aitem ............................................................................................. 38
3. Reliabilitas ................................................................................................. 39
F. Metode Analisis Data ........................................................................................ 39
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN ................................................................................................... 40
A. Persiapan Penelitian ......................................................................................... 40
1. Orientasi Kancah ........................................................................................ 40
2. Uji Coba Alat ukur ..................................................................................... 41
a. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause ............................................ 41
b. Skala Dukungan Sosial Suami ............................................................... 42
B. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 43
C. Hasil Penelitian ................................................................................................ 44
1. Deskripsi data ............................................................................................ 44
a. Kecemasan Menghadapi Menopause ...................................................... 45
b. Dukungan Sosial Suami ......................................................................... 46
2. Uji Prasyarat .............................................................................................. 48
a. Uji Normalitas ....................................................................................... 48
b. Uji Linearitas ......................................................................................... 48
3. Uji Korelasi ................................................................................................ 49
D. Pembahasan ..................................................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 54
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 54
B. Saran-saran ....................................................................................................... 54
1. Saran Teoritis.............................................................................................. 54
2. Saran Praktis .............................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Distribusi Aitem Skala Kecemasan Menghadapi Menoopause
Sebelum Uji Coba .................................................................................. 36
Tabel 2 : Blue Print Aitem Skala Dukungan Sosial Sebelum Uji Coba .................. 37
Tabel 3 : Distribusi Aitem Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
setelah Uji Coba ..................................................................................... 41
Tabel 4 : Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial setelah Uji Coba ..................... 42
Tabel 5 : Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 44
Tabel 6 : Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 44
Tabel 7 : Kategorisasi Skor Kecemasan Menghadapi Menopause .......................... 46
Tabel 8 : Kategorisasi Skor Dukungan Suami ....................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Pada setiap tahap perkembangan tentunya mengandung perubahan-perubahan
baik secara fisik maupun psikologis, tidak terkecuali pada tahap perkembangan usia
lanjut (Daradjat, dalam Nurliawati, 2006). Salah satunya adalah perubahan fisiologis
yang dialami oleh wanita, yaitu menopause. Menopause merupakan suatu gejala dalam
kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah
fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang menandai berakhirnya masa subur.
Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang
sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai
diproduksinya hormon estrogen, sedang menopause terjadi karena ovarium tidak
menghasilkan atau tidak memproduksi hormon estrogen (Noor, 2001).
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus
menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi.
Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun.
Pada saat menopause, wanita akan mengalami perubahan-perubahan di dalam organ
tubuhnya yang disebabkan oleh bertambahnya usia (Kuntjoro, 2002). Sejalan dengan
pendapat tersebut Noor (2001) mengemukakan bahwa sejalan dengan proses ketuaan
yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu ovarium. Terganggunya fungsi
ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen, dan ini akan
menimbulkan beberapa penurunan atau gangguan pada aspek fisik, biologis, dan seksual.
Pada sebagian wanita, munculnya gejala atau gangguan fisik sebagai akibat dari
berhentinya produksi hormon estrogen, juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis,
dan sosialnya.
Beberapa gejala fisik yang biasanya dialami oleh wanita menjelang menopause
antara lain adalah ketidakteraturan siklus haid, gejolak rasa panas pada sekitar dada, leher
dan wajah, adanya ketidak-elastisan dan kekeringan pada sekitar vagina. Hal ini ditandai
dengan adanya rasa pusing, gangguan tidur (insomnia), cepat lelah, berat badan
meningkat, kulit kering, rambut rontok gangguan proses sensori dan osteoporosis
(pegeroposan tulang) (Zuccolo, 2006). Kuntjoro (2002) menggambarkan gejala-gejala
fisik yang dialami wanita menjelang menopause seperti ketidaknyamanan seperti rasa
kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala,
leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas
atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock,
1992).
Sejalan dengan perubahan-perubahan fisiologis terutama pada fungsi-fungsi
reproduksi, masa premenopause juga ditandai dengan adanya gejala psikologis seperti
frustrasi yang berlebihan (Zuccolo, 2006). Hal ini dikuatkan oleh beberapa hasil
penelitian seperti penelitian O’Neill (1996) yang menyatakan bahwa tiga tahun sebelum
menstruasi benar-benar berhenti, wanita pada umumnya mengeluhkan gangguan emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
seperti menurunnya gairah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, agresif, mudah lelah
dan gugup, tegang, depresi atau menarik diri, merasa kesepian yang tidak beralasan dan
kecemasan yang berlebihan. Penelitian lain oleh Rostiana (2007) secara kualitatif
mendeskripsikan bahwa wanita yang memasuki masa menopause mengalami
kekhawatiran terhadap suatu situasi yang tidak jelas. Kekhawatiran yang berlebihan ini
menjadi kecemasan yang muncul dalam rasa tegang, ketakutan, emosi yang sulit
dikendalikan, sulit tidur dan sebagainya.
Fenomena kecemasan dalam menghadapi menopause juga nampak dalam
wawancara awal peneliti terhadap dua orang ibu yang berusia antara 40 – 55 tahun, yang
berdomisili di Perumnas Condongcatur, Ibu A (45 tahun) mengaku sudah mengalami
gejala menopause sejak sekitar satu tahun ini. Subjek mengaku bahwa haidnya mulai
tidak teratur, terkadang terlambat antara dua sampai tiga minggu dan frekuensinya
sedikit, tapi terkadang frekuensinya sangat banyak. Subjek juga mengatakan bahwa ia
tidak lagi menikmati dalam hubungan intim karena seringkali merasa sakit. Subjek
merasa mudah lelah dan mudah uring-uringan, kadang ia merasakan kesemutan, dan
pegal-pegal. Subjek juga mengaku mengalami kecemasan dalam menghadapi menopause.
Kecemasan yang dialami lebih pada ketakutan akan kehilangan cinta dari suami. Subjek
merasa takut jika suami akan menyeleweng karena ia merasa tak lagi mampu melayani
kebutuhan biologis suami. Apalagi menurut subjek, suami dalam masa ”puber kedua” dan
sedang berada dalam gejolak seksual yang tinggi, sehingga kecemasan yang dialami
menjadi semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Hasil wawancara dan uraian di atas menunjukkan bahwa semua wanita pasti
mengalami menopause, tetapi beberapa wanita tidak mampu menerima kenyataan
tersebut dengan baik sehingga mengalami kecemasan yang berlebihan dalam menghadapi
masa menopause. Kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir
semua orang, hanya tingkatannya yang berbeda. Caplin (2000) berpendapat bahwa
kecemasan adalah perasaan campuran antara ketakutan dan keprihatinan mengenai masa
mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Kecemasan merupakan
manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, tetapi ketika orang sedang
mengalami tekanan perasaan dan pertentangan batin atau konflik. Menurut Nadesul
(2003), kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan, yang
memiliki sumber yang kurang jelas. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya
menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung
meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak
dapat berkonsentrasi, dan sebagainya).
Wanita yang tidak siap menghadapi masa menopause akan mengalami gejala
kecemasan berlebihan yang dapat mengakibatkan gangguan psikologis dan berdampak
pada keharmonisan rumah tangga. Pada wanita memasuki masa menopause, kecemasan
terutama berhubungan dengan ketakutan tidak dapat lagi menjalankan fungsi
kewanitaannya, seperti melahirkan atau melayani suami dalam berhubungan intim.
Merujuk pada teori Buffering Hipothesis yang berpandangan bahwa dukungan sosial
mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress. Hal
senada dikemukakan oleh Maspaitella (2006) bahwa apabila sesesorang tidak siap mental
menghadapi fase menopausenya dan lingkungan psikososialnya tidak memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dukungan moril yang positif, seringkali ia menjadi kurang percaya diri, merasa tidak
diperhatikan, tidak dihargai, merasa stres dan rasa prihatin yang berlebihan tentang
perubahan fisiknya yang tidak seindah dan sesehat ketika ia berusia muda, sehingga dapat
menimbulkan gejala psikologik seperti perasaan gelisah, cemas, perasaan takut, mudah
tersinggung, mudah marah, merasa tertekan, mudah merasa sedih, rasa hampa, rasa
bersalah, merasa kesepian saat berada ditengah orang ramai dan lain-lain.
Pendapat di atas menunjukkan bahwa pada wanita yang mengalami kecemasan
dalam menghadapi masa menopause membutuhkan adanya dukungan yang positif dari
keluarga. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan
menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri (Dugan, 2006). Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gallo, dkk. (2003), bahwa relasi suami
isteri adalah sumber dukungan sosial yang paling berpengaruh pada usia dewasa. Lebih
lanjut dikemukakan bahwa dukungan sosial dari pasangan dapat memiliki pengaruh
positif terhadap kesehatan, yaitu berupa penurunan tingkat kecemasan dan dorongan
untuk hidup lebih sehat.
Pada kenyataannya tidak semua suami dapat memahami dan memberikan
dukungan sosial yang dibutuhkan oleh isteri dalam menghadapi masa menopausenya
(Daradjat, 1994). Banyak suami yang bingung menghadapi perubahan-perubahan pada
isteri menjelang menopause, seperti mudah marah, mudah tersinggung dan menjadi
murung. Hal ini membuat suami juga tidak dapat memberikan dukungan sosial yang
dibutuhkan. Terutama ketika isteri juga tidak terbuka mengenai kebutuhan psikologisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Sarafino (1994) berpendapat bahwa dukungan sosial dapat diartikan sebagai
perasaan nyaman, perhatian dan penghargaan, ataupun bantuan yang diterima oleh
individu dari orang lain. Individu yang memiliki dukungan sosial yang tinggi akan
memiliki pandangan optimis terhadap kehidupannya. Sebaliknya individu yang tidak
memiliki dukungan sosial akan merasa tidak puas dengan kehidupannya, tidak memiliki
keyakinan dan kemampuan untuk mengendalikan situasi dalam menghadapi
permasalahan (Sarason, dkk., 1983). Lebih lanjut, Sue, Sue & Sue (1986) mengatakan
bahwa dukungan sosial yang didapat individu mampu meningkatkan kepercayaan diri.
Wortman dan Conway (1985) menyebutkan beberapa sumber dukungan sosial
antara lain dari keluarga dan pasangan. Sedangkan Johnson dan Johnson (1991)
mengatakan bahwa dukungan sosial bersumber dari orang-orang yang dekat dengan
individu (significant others). Cohen dan Syme (1985) mengatakan bahwa efektivitas dari
dukungan sosial dipengaruhi oleh faktor pemberi dukungan, faktor jenis dukungan, faktor
penerima dukungan dan faktor permasalahan yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan
penelitian Taylor (1995) yang menyatakan bahwa dukungan sosial dari orang yang
memiliki arti bagi individu seperti keluarga terdekat dapat mengurangi tekanan
psikologis, sehingga individu lebih mampu menghadapi permasalahannya dengan tenang.
Wanita yang memasuki masa menopause merasa tidak percaya diri dan
mengalami ketidakstabilan emosi karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Takut kehilangan suami karena merasa tidak bisa melayani suami membuat wanita
mengalami kecemasan. Wanita yang mengalami kecemasan membutuhkan dukungan dari
keluarga, orang terdekat dalam keluarga adalah suami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Hal inilah yang menarik minat peneliti, menurut asumsi peneliti kecemasan
terhadap menopause timbul karena banyak wanita yang kurang memahami masalah
menopause dan mempunyai tanggapan yang keliru mengenai masalah menopause selain
itu kurangnya dukungan suami dapat mempengaruhi keadaan psikis mereka, sehingga
selalu diliputi perasaan cemas dan takut menjelang masa menopause. Belum adanya
penelitian yang meneliti tentang hubungan dukungan suami dan kecemasan istri dalam
menghdapi masa menopause membuat peneliti memutuskan untuk mengambil topik
tersebut.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan
rumusan permasalahan sebagai berikut: ”apakah ada hubungan antara dukungan suami
terhadap tingkat kecemasan istri dalam menghadapi masa menopause.”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang diajukan maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat
kecemasan istri dalam menghadapi masa menopause.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu psikologi,
khususnya di bidang Psikologi Klinis dan Perkembangan untuk melihat hubungan antara
dukungan suami dengan tingkat kecemasan istri dalam menghadapi menopause.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para isteri yang sedang
menghadapi masa menopause maupun para suami agar dapat memperoleh gambaran
yang lengkap mengenai pengaruh dukungan suami pada istri yang sedang menghadapi
masa menopause dan dapat memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan sehingga para
isteri tidak mengalami kecemasan yang berlebihan dan dapat menghadapi masa
menopause dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause
1. Pengertian Kecemasan dalam Menghadapi Menopause
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan negatif yang pasti pernah dialami oleh
semua orang. Kecemasan sampai pada batas tertentu merupakan hal yang normal
bagi setiap orang. Akan tetapi makin lama kecemasan berlangsung dan makin
tinggi intensitasnya maka makin abnormal kondisi orang tersebut dalam
menghadapi keadaan yang akan muncul. Kecemasan dalam taraf normal dapat
berfungsi sebagai sistem alarm yang memberikan tanda-tanda bahaya bagi
seseorang yang mengalaminya untuk dapat lebih siap menghadapinya. Kecemasan
merupakan semacam kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap sesuatu
yang tidak jelas, difus/baur dan mempunyai ciri yang mengazab pada seseorang
(Kartini, 2002).
Walgito (2002) mendefinisikan kecemasan secara umum sebagai suatu
keadaan psikologis pada diri individu yang terus-menerus berada dalam perasaan
khawatir yang ditimbulkan oleh adanya konflik di dalam diri individu itu sendiri.
Kekhawatiran ini dialami sebagai suatu ketidaktentraman yang kabur/perasaan
lain seperti takut, gelisah, mudah tersinggung, dan tertekan. Sedangkan menurut
Darajad (1994), kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bercampur baur, yang terjadi ketika seseorang mengalami tekanan perasaan dan
bertentangan dengan batin.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hurlock (1992), kecemasan digambarkan
sebagai suatu kekhawatiran umum mengenai suatu peristiwa yang tidak jelas dan
tidak pasti terhadap peristiwa yang akan datang. Kecemasan muncul ketika
menghadapi atau berfikir terhadap suatu peristiwa yang akan datang, dimana
masih merupakan suatu bayangan yang belum pasti. Hal senada juga diungkapkan
oleh Kaplan dan Sadock (1997) bahwa kecemasan merupakan suatu rasa
khawatir/ketakutan yang berasal dari pikiran atau harapan yang direpres. Individu
yang terlalu banyak merepres kekhawatiran dan ketakutan yang berasal dari
pikiran sendiri kemungkinan besar akan mengalami kecemasan.
Pendapat lain dari Hawari (1997), mengemukakan bahwa kecemasan
merupakan reaksi psikis terhadap kondisi mental individu yang tertekan. Apabila
orang menyadari bahwa hal-hal yang tidak bisa berjalan dengan baik pada situasi
tertentu akan berakhir tidak enak maka mereka akan cemas. Kondisi-kondisi atau
situasi yang menekan akan memunculkan kecemasan. Davidoff (1991)
mengemukakan bahwa kecemasan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan
akan adanya bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stress
yang menghadang dan oleh bangkitnya syaraf simpatetik.
Definisi lain dari Calhoun dan Acocella (1995) menjelaskan kecemasan
sebagai perasaan ketakutan (baik realistis maupun tidak) yang disertai dengan
peningkatan reaksi kejiwaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hall dan Lindzey
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(2001) yang mengemukakan kecemasan sebagai ketegangan yang dihasilkan dari
ancaman-ancaman terhadap keamanan baik secara nyata maupun imajiner.
Chaplin (2000) secara lebih jelas mendefinisikan kecemasan sebagai suatu
perasaan ketakutan dan keprihatinan terhadap sesuatu yang tidak jelas dan
terkadang tidak dapat dimengerti, atau perasaan ketakutan dalam menghadapi
suatu keadaan atau masa yang akan datang. Menurut teori psikoanalisa,
kecemasan timbul apabila ego menghadapi suatu impuls yang dianggap sebagai
ancaman dan tidak dapat dikendalikan (Atkinson, 1996)
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan
merupakan suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak
menyenangkan yang mengancam diri individu sedangkan objek penyebab
kecemasan itu tidak jelas sehingga menyebabkan individu tersebut merasa takut,
khawatir, was-was, dan tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Kecemasan juga dapat berupa keadaan emosionil yang dialami seseorang,
dengan disertai rasa tegang tanpa sebab yang nyata dan dapat memberikan
pengaruh yang tidak menyenangkan serta mengakibatkan perubahan-perubahan
pada tubuh, baik somatik maupun psikologis.
b. Pengertian Menopause
Mappiare (1983), mengemukakan menopause sebagai akibat adanya
perubahan fisik dan psikis yang ditandai dengan berhentinya produksi sel telur
dan hilangnya kemampuan untuk melahirkan anak yang juga ditandai berhentinya
menstruasi. Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami
dalam kehidupan setiap wanita yang menandai berakhirnya masa subur.
Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa
yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja wanita,
menunjukkan mulai diproduksinya hormon estrogen, sedang menopause terjadi
karena ovarium tidak menghasilkan atau tidak memproduksi hormon estrogen
(Noor, 2001).
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi
mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan
wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita mulai mengalami masa
menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita
akan mengalami perubahan-perubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan
oleh bertambahnya usia (Kuntjoro, 2002). Secara singkat dapat dikatakan bahwa
menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju
perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan oleh
berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya
usia. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada wanita usia lanjut maka
biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi
aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan individu tersebut.
Istilah menopause merujuk pada masa transisi bagi seorang wanita dari
penghentian fungsi reproduksinya, hingga saat terakhir menstruasi. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ditandai dengan berhentinya fungsi ovarium menghasilkan sel telur dan
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron (Becker, dkk., 2001).
Menopause sering dianggap sebagai krisis dalam hidup, karena dalam
periode ini banyak terjadi perubahan pada tubuh wanita disebabkan oleh aktivitas
hormonal. Perubahan ini disebut perubahan fisiologis. Perubahan fisiologis ini
misalnya penurunan produksi hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating
Hormones) dan hormon Luteum (Luteinizing Hormones), sehingga terjadi
ketidakteraturan menstruasi sampai kemudian siklus haid mati atau berhenti
secara total (Spencer, 1991).
Facteu (2002) mengemukakan beberapa gejala yang biasa dialami oleh
wanita selama masa menopause antara lain, menstruasi yang mulai tidak teratur
dan dalam jumlah yang sangat banyak hingga berkurang sedikit demi sedikit, kulit
menjadi kering, hot flash (serangan rasa panas di sekitar wajah dan leher), vagina
menjadi kering, mudah pusing, pengeroposan tulang, penurunan memori hingga
penurunan gairah seksual yang dapat menyebabkan terjadinya gejolak emosi,
depresi, mudah tersinggung, dan sulit tidur.
Jin (1998) juga mengungkapkan bahwa beberapa gejala yang umumnya
dirasakan wanita seiring dengan penurunan produksi estrogen antara lain gejala
vasomotor, payudara dan rahim mengecil, rasa sakit dan nyeri ketika berhubungan
intim akibat kekeringan pada vagina, sehingga gejala-gejala ini menimbulkan
berbagai gejolak emosi seperti kecewa, kecemasan, depresi, sulit tidur dan
menurunnya gairah seksual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sindrom menopause pada wanita ditandai dengan berhentinya menstruasi
secara mendadak atau arus menstruasi secara berangsur berkurang, siklus menjadi
lebih pendek dengan arus pendarahan yang lancar dan deras. Seiring dengan
pertambahan usia dimana sistem reproduksi menurun dan berhenti, penampilan
kewanitaanpun menurun, karena hormon–hormon estrogen diovariumnya
berkurang sehingga lekuk tubuh menjadi rata, tubuh menjadi gemuk, payudara
tidak kencang, bulu pubis menjadi lebih tipis, bibir dan kulit menjadi kering,
kurang halus dan kelenturannya berkurang, rambut beruban menipis dan mudah
rontok, selaput bening mata menjadi lebih kering (Maspaitella, 2006).
Berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian menopause
sebagai suatu masa dimana wanita secara bertahap tidak lagi mendapatkan siklus
menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk
bereproduksi. Hal ini ditandai dengan menurunnya fungsi ovarium dalam
menghasilkan sel telur dan penurunan produksi hormon estrogen dan progresteron
pada seorang wanita. Pada umumnya masa menopause dialami oleh wanita paruh
baya berusia sekitar 40 – 50 tahun dan dalam rentang waktu antara 3 – 9 tahun
hingga menstruasi benar-benar berhenti. Menopause merupakan suatu peristiwa
yang wajar dan akan dialami oleh setiap wanita, namun gejala-gejala menopause
yang dialami seperti kekeringan dan nyeri pada vagina, kulit menjadi kering dan
keriput, hot flash, keringat berlebihan dan pengeroposan tulang dapat
menimbulkan kecemasan dalam diri wanita yang mengalami menopause yang
dapat mengancam egonya sebagai wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Pengertian Kecemasan dalam Menghadapi Menopause
Masa menopause biasanya dimulai saat memasuki usia 48 tahun dan
berakhir pada usia sekitar 52 tahun (biasanya sekitar 3-9 tahun) dan bervariasi
pada setiap wanita (Becker, dkk., 2001). Masa ini banyak disebut sebagai masa
kritis, karena perubahan hormonal tersebut menimbulkan pengaruh psikologis
pada wanita yang mengalaminya (Ibrahim, 2002). Gejala – gejala menopause
yang dialami selama masa menopause dapat berdampak pada kualitas hidup dan
psikologis seseorang. Gejala menopause yang dialami wanita seringkali
menimbulkan depresi dan sikap negatif terhadap menopause (Chouzi, dkk., 1995).
Kondisi atau gejala-gejala yang dialami tersebut membuat munculnya
konflik dalam diri wanita dalam mempertahankan fungsi kewanitaannya, hingga
terjadinya stagnasi pada organ reproduksinya. Wanita dalam masa menopause
mengalami semacam pertentangan antara ketakutan akan hilangnya fungsi
kewanitaannya hingga berusaha melakukan berbagai cara untuk menunda periode
menopause, usaha-usaha ini terkadang mengancam egonya sebagai wanita
sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan (Ibrahim, 2002) .
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahawa kecemasan merupakan suatu
kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang
mengancam individu. Objek penyebab kecemasan tidak jelas dan dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh baik somatik maupun psikologis. Dalam
penelitian ini, wanita paruh baya menganggap menopause sebagai ancaman
terhadap fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kecemasan yang
berlebihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan pengertian tentang kecemasan dan pengertian tentang
menopause, disimpulkan bahwa kecemasan dalam menghadapi menopause dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak
menyenangkan yang mengancam diri wanita yang sedang mengalami masa
menopause, yakni suatu masa dimana wanita secara bertahap tidak lagi
mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan
wanita untuk bereproduksi.
2. Tahap - Tahap Masa Menopause
Santrock (2007) menjelaskan bahwa ada tiga tahap yang dilalui wanita
pada masa menopause sebelum menstruasi benar-benar berhenti. Ketiga tahap
tersebut adalah:
a. Tahap perimenopause atau biasa disebut juga tahap klimakterium, yaitu
merupakan masa peralihaan anatara masa reproduksi dan masa senium.
Biasanya periode ini berlangsung sekitar 10 tahun dan ditandai dengan haid
yang mulai tidak teratur baik waktu dan jumlahnya.
b. Tahap menopause, adalah saat haid terakhir, dimana wanita tidak
mendapatkan haid sama sekali selama satu tahun penuh.
c. Tahap pasca menopause atau tahap senium, adalah periode sesudah
menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan
kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik dan psikologis
Noor (2001) menjelaskan bahwa pada masa klimakterium fungsi
reproduksi mulai menurun dan produksi estrogen juga berkurang. Pada wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang menghadapi periode menopause, munculnya simtom-simtom psikologis
sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek fisiologis sebagai akibat
dari berkurang dan berhentinya produksi hormon estrogen. Pada perempuan yang
mengalami menopause keluhan yang sering dirasakan antara lain: merasa
cemas, takut, lekas marah, mudah tersinggung, suli konsentrasi, gugup, merasa
tidak berguna - tidak berharga, stres dan bahkan ada yang mengalami depresi.
Pada umumnya, gejala psikologis ini muncul pada tahap perimenopause, jika
wanita tersebut mampu mengatasi tahap perimenopausenya dengan baik, maka
sedikit demi sedikit akan mampu menerima kenyataan kondisi fisiknya dengan
baik sehingga gejala psikologis seperti kecemasan, stres dan depresi akan hilang
dengan sendirinya ketika sudah memasuki tahap pasaca menopause.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masa menopause
terdiri dari tiga tahapan yaitu perimenopause atau klimakterium, menopause dan
pasca menopause atau senium. Gejala kecemasan pada wanita yang menghadapi
menopause biasanya muncul pada tahap perimenopause dan akan hilang ketika
sudah memasuki tahap pasca menopause dimana wanita tersebut telah dapat
menyesuaikan diri sehingga tidak lagi mengalami gangguan fisik dan psikologis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pada penelitian ini lebih difokuskan pada
subjek yang sedang berada pada tahap perimenopause.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Aspek-aspek Kecemasan dalam menghadapi Menopause
Zuccolo (2006), mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
menimbulkan kecemasan pada wanita dalam menghadapi masa menopause.
Faktor-faktor tersebut umumnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kecemasan berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami. Seiring dengan
menurunnya hormon estrogen, pada sebagian wanita akan mengalami
kegemukan, bentuk tubuh yang berubah seperti payudara yang mengendur,
bokong menurun dan perut gemuk. Hal ini menimbulkan kecemasan yang
berlebihan bagi wanita yang mengutamakan penampilan. Perubahan bentuk
tubuh dirasakan sebagai ancaman yang membuat dirinya kehilangan daya
tarik. Bagi wanita seperti ini, cermin menjadi musuh terbesarnya (Mishra &
Kuh, dalam Zuccolo, 2006).
b. Kecemasan yang berkaitan dengan gejala-gejala menopause. Sebagian wanita
merasa cemas dan bingung ketika mengalami suasana hati yang berubah,
mudah tersinggung dan depresi sejalan dengan perubahan hormonal yang
terjadi. Gejala-gejala menopause seperti hot flashes, insomnia dan menstruasi
yang tidak teratur juga menimbulkan kecemasan tersendiri bagi sebagian
wanita. Terutama gejala menurunnya gairah sexual, sebaigan besar wanita
mengalami kecemasan bahwa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan
melayani suami dengan baik (Mc Carthy, dalam Zuccolo, 2006)
c. Kecemasan yang berkaitan dengan penyakit usia lanjut. Berkurangnya
produksi hormon estrogen dapat menimbulkan gangguan penyakit, yang
paling umum adalah penyakit cardiovascular dan osteoporosis. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menimbulkan kecemasan bagi para wanita usia paruh baya yang sedang
mengalami masa menopause (Zuccolo, 2006).
Kaplan dan Sadock (1997) menyatakan bahwa kecemasan mempunyai dua
komponen, yaitu:
a. Kesadaran akan adanya sensasi fisiologis. Apabila seseorang mengalami
kecemasan maka akan muncul sensasi-sensasi fisiologis; seperti jantung
berdebar-debar dan berkeringat.
b. Kesadaran sedang gugup/sedang mengalami ketakutan. Kecemasan akan lebih
berat apabila individu merasa malu saat ada orang yang tahu bahwa ia
mengalami ketakutan.
Adapun gejala-gejala psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari
beberapa aspek, menurut Blackburn dan Davidson (dalam Kuntjoro, 2002) adalah
sebagai berikut :
d. Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis,
seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang.
e. Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar
konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri
sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya.
f. Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, sepert : menghindari situasi,
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.
g. Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup,
kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi.
h. Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti: berkeringat, gemetar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanan
diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu
yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi
semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan
mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya atau ancaman.
Martaniah (1984) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kecemasan
mempunyai empat elemen yang digunakan sebagai aspek dari kecemasan, yaitu :
a. Respon Kognitif.
Respon kognitif yaitu respon terhadap kecemasan dalam pikiran manusia,
ketidakmampuan berkonsentrasi atau membuat keputusan, susah tidur dan
putus asa.
b. Respon Somatik
Respon somatik yaitu reaksi tubuh terhadap bahaya, misalnya tangan dan kaki
dingin, diare, keringat berlebihan, dan sebagainya.
c. Respon Emosi
Respon emosi yaitu perasaan manusia dimana individu secara terus menerus
khawatir, merasa takut terhadap bahaya yang mengancam.
d. Respon Perilaku
Respon perilaku yaitu reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap
ancaman, misalnya gelisah, gugup dan bingung.
Berdasarkan uraian di atas, kecemasan dalam menghadapi menopause
ditimbulkan dari tiga faktor yaitu perubahan bentuk fisik yang dialami, gejala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menopause yang dirasakan dan penyakit yang mungkin timbul. Kecemasan
sendiri dapat dilihat dari aspek psikologis dan fisiologis. Aspek psikologis
merupakan gejala-gejala atau reaksi-reaksi kecemasan secara psikologis seperti
sulit konsentrasi, gugup, takut dan sebagainya. Aspek fisiologis merupakan
rekasi-rekasi fisik ketika mengalami kecemasan seperti gemetar, keringat dingin
dan sebagainya. Kecemasan dalam menghadapi menopause adalah kecemasan
yang bersumber dari datangnya masa menopause yang dianggap sebagai ancaman
oleh sebagian wanita, sehingga pada dasarnya memiliki aspek yang sama dengan
kecemasan pada umumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aspek-
aspek menurut Martaniah (1984) untuk mengetahui atau mengukur tingkat
kecemasan seseorang khususnya wanita dalam menghadapi masa menopause.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Menghadapi
Menopause
Menurut Horney (1997) kecemasan secara umum dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu :
a. Faktor Internal
Kecemasan yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Kecemasan ini
dapat timbul karena individu mengalami hambatan untuk mendapatkan
kebutuhan-kebutuhan, sehingga individu merasa bahwa dirinya tidak mampu,
tidak percaya diri, merasa bersalah dan rendah diri. Dalam hal ini faktor
internal yang mempengaruhi kecemasan seorang wanita dalam menghadapi
menopause antara lain yaitu adanya rasa tidak percaya diri dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
penurunan fungsi reproduksinya, rasa takut akan perubahan fisik yang dialami
selama masa menopause dapat mengganggu keberadaannya sebagai wanita
dan sebagainya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sosialnya.
Kecemasan timbul karena lingkungan sosial tidak memberikan kebutuhan
yang diharapkan individu seperti kehangatan, penghargaan serta berakibat
timbulnya penolakan sosial, kritikan orang lain/hal-hal lain yang mengancam.
Faktor eksternal yang berhubungan dengan kecemasan wanita dalam
menghadapi menopause, biasanya datang dari mitos-mitos yang berkembang
seperti bahwa wanita yang mengalami menopause sudah tua, tidak lagi
menraik dan sebagainya yang dapat mempengaruhi kesiapan individu dalam
menghadapi masa menopause, selain itu faktor eksternal seperti ada atau
tidaknya dukungan sosial dari sekitarnya juga berpengaruh terhadap tingkat
kecemasan individu.
Maspaitella (2006) mengatakan bahwa mudah tidaknya seseorang
mengalami gangguan emosional sehubungan dengan terjadinya perubahan fisik
yang dialaminya antara lain tergantung dari kepribadiannya, gaya hidupnya,
kondisi kesehatan mental dan fisiknya secara menyeluruh, masalah-masalah
pribadi yang dialaminya, dan kondisi lingkungan psikososialnya yang
menimbulkan stress. Pada perempuan, penyesuaian diri terhadap perubahan fisik
dan mental yang disertai menopause sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa
lalunya. Faktor budaya pada sebagian masyarakat yang menilai perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menurut penampilan lahiriahnya lebih dari apapun juga. Penekanannya diletakkan
pada kecantikan, mode, bentuk tubuh, dan kemudaan yang dapat dimanfaatkan
untuk menarik perhatian kaum pria untuk meningkatkan rasa penghargaan
terhadap diri sendiri. Hal tersebut menyulitkan bagi beberapa perempuan untuk
menilai diri sendiri setelah mereka mencapai usia Madya (40–50 tahunan), karena
bagi mereka akan merupakan bencana kalau suami atau kekasihnya
meninggalkannya untuk mendapatkan teman hidup yang lebih muda, yang
kadang-kadang terjadi dalam usia Madya/separuh baya.
Apabila sesesorang tidak siap mental menghadapi periode klimakteriknya
ataupun fase Menopausenya dan lingkungan psikososialnya tidak memberikan
dukungan moril yang positif, seringkali ia menjadi kurang percaya diri, merasa
tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stres dan rasa prihatin yang berlebihan
tentang perubahan fisiknya yang tidak seindah dan sesehat ketika ia berusia muda,
sehingga dapat menimbulkan gejala psikologik seperti perasaan gelisah, cemas,
perasaan takut, mudah tersinggung, mudah marah, merasa tertekan, mudah merasa
sedih, rasa hampa, rasa bersalah, merasa kesepian saat berada ditengah orang
ramai dan sebagainya (Maspaitella, 2006).
Berdasarkan penjelasan di atas, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kecemasan wanita dalam menghadapi menopause dapat dijabarkan dari menjadi
faktor internal, yaitu faktor dalam diri wanita itu sendiri seperti kesiapan mental,
tipe kebripadian, status pekerjaan, kesehatan dan sebagainya. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti mitos seputar menopause,
budaya dan dukungan dari lingkungan sosialnya. Dalam penelitian ini secara lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
fokus melihat faktor dukungan sosial dari suami sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita
B. Dukungan Sosial Suami
1. Pengertian Dukungan Sosial
Lin, Woefel dan Light (1985) mengatakan bahwa dukungan sosial
merupakan kebutuhan seperti persetujuan, penghargaan dan pertolongan yang
diperoleh dari orang-orang yang mempunyai arti bagi individu. Dukungan sosial
menurut House (dalam Cohen & Syme, 1985) diartikan sebagai bentuk hubungan
yang bersifat menolong.
Sarason, Levine & Basham (1983) mendefinisikan dukungan sosial
sebagai adanya pemberian informasi dan bantuan melalui hubungan sosial yang
akrab yang membuat seseorang merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.
Sedangkan Sarafino (1994) berpendapat bahwa dukungan sosial dapat diartikan
sebagai perasaan nyaman, perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima
individu dari orang lain.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
merupakan bantuan yang diberikan dalam suatu hubungan sosial yang akrab bagi
seseorang dari orang lain yang mempunyai arti dalam hidupnya sehingga merasa
diperhatikan, bernilai dan dicintai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Sumber-sumber Dukungan Sosial
Cohen dan Syme (1985) menyatakan bahwa suatu sumber dukungan sosial
mungkin berarti bagi seseorang tetapi tidak bagi orang lain. Peran yang dipegang
oleh pemberi dan penerima, norma yang dianut, persamaan antara pemberi dan
penerima dukungan akan sangat menentukan keberhasilan dukungan sosial yang
diberikan. Misalnya, seseorang yang mengalami masalah di tempat kerja, maka
dukungan sosial dari atasan dan rekan kerja akan lebih efektif dibandingkan
dukungan sosial dari keluarga atau teman dekat.
Wortman dan Conway (1985) menyebutkan beberapa sumber dukungan
sosial antara lain pasangan, keluarga, teman, rekan kerja dan atasan. Johnson dan
Johnson (1991) mengatakan bahwa dukungan sosial bersumber dari orang-orang
yang dekat dengan individu (significant others) yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Seseorang yang bersedia bekerja bersama dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi individu yang membutuhkan bantuan.
b. Seseorang yang mampu menyediakan kebutuhan-kebutuhan individu untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi (uang, alat, keahlian, informasi,
nasehat, cinta, perhatian dan sebagainya).
c. Seseorang yang dapat membantu individu untuk mengerahkan kemampuan
atau sumber-sumber psikologis yang dimilikinya agar dapat digunakan dalam
menghadapi masalah.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dapat
diterima individu dari orang terdekat (significant others) yang memiliki arti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
hidup individu seperti pasangan, keluarga, teman, rekan kerja maupun atasan.
Menurut Cohen dan Syme (1985) efektivitas dari dukungan sosial dipengaruhi
oleh faktor pemberi dukungan, faktor jenis dukungan, faktor penerima dukungan
dan faktor permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini, berdasarkan
permasalahan kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita,
diasumsikan bahwa yang lebih dibutuhkan adalah dukungan sosial dari pasangan,
yaitu suami. Maka pada penelitian ini lebih difokuskan pada dukungan sosial
suami.
3. Aspek-aspek Dukungan Sosial
House (dalam Cohen dan Syme, 1985) membagi dukungan sosial atas
empat aspek, yaitu:
a. Dukungan emosional, merupakan dukungan yang berupa empati, kepedulian
dan perhatian. Penelitian Mc Loyd dan Smith (2002) mengemukakan bahwa
semakin tinggi dukungan emosional yang diterima, semakin rendah perilaku
negatif yang muncul.
b. Dukungan penghargaan, berupa ungkapan hormat secara positif, dorongan
untuk maju atau persetujuan terhadap sikap dan perasaan individu. Rini
(2001) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa individu yang mendapat
dukungan penghargaan yang cukup lebih mampu menghadapi masa
pensiunnya dengan baik.
c. Dukungan informatif, berupa pemberian nasehat, saran, petunjuk dan umpan
balik. Semakin banyak informasi, nasehat, saran yang didapat individu dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
orang-orang terdekatnya cenderung membuat individu semakin dapat
mengambil keputusan lebih baik dalam mengatasi masalahnya.
d. Dukungan instrumental, merupakan bentuk dukungan secara langsung seperti
bantuan alat, pekerjaan ataupun keuangan yang memudahkan individu dalam
menyelesaikan permasalahannya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, aspek-aspek
yang terdapat dalam dukungan sosial terdiri dari aspek emosional, aspek
penghargaan, aspek informatif dan aspek instrumental. Dalam penelitian ini
keempat aspek dari House (Cohen & Syme, 1985) tersebut digunakan untuk
mengungkapkan dukungan sosial suami.
C. Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami dengan Kecemasan dalam
Menghadapi Menopause pada Wanita
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan
siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk
bereproduksi. Secara normal wanita mulai mengalami masa menopause antara
usia 40 tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalami
perubahan-perubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh
bertambahnya usia (Kuntjoro, 2002).
Sindrom menopause pada wanita ditandai dengan berhentinya menstruasi
secara mendadak atau arus menstruasi secara berangsur berkurang, siklus menjadi
lebih pendek dengan arus pendarahan yang lancar dan deras. Seiring dengan
pertambahan usia dimana sistem reproduksi menurun dan berhenti, penampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kewanitaanpun menurun, karena hormon–hormon estrogen diovariumnya
berkurang sehingga lekuk tubuh menjadi rata, tubuh menjadi gemuk, payudara
tidak kencang, bulu pubis menjadi lebih tipis, bibir dan kulit menjadi kering,
kurang halus dan kelenturannya berkurang, rambut beruban menipis dan mudah
rontok, selaput bening mata menjadi lebih kering (Maspaitella, 2006).
Sejalan dengan perubahan-perubahan fisiologis terutama pada fungsi-
fungsi reproduksi, masa premenopause juga ditandai dengan adanya gejala
psikologis seperti yang dikemukakan oleh Zuccolo (2006) bahwa gejala
menopause dapat menimbulkan frustrasi yang berlebihan pada wanita akibat
perubahan yang dialami. Hal ini dikuatkan oleh beberapa hasil penelitian seperti
penelitian O’Neill (1996) yang menyatakan bahwa tiga tahun sebelum menstruasi
benar-benar berhenti, wanita pada umumnya mengeluhkan gangguan emosi
seperti menurunnya gairah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, agresif,
mudah lelah dan gugup, tegang, depresi atau menarik diri, merasa kesepian yang
tidak beralasan dan kecemasan yang berlebihan.
Ibrahim (2002) mengatakan bahwa wanita dalam masa menopause
mengalami semacam pertentangan antara ketakutan akan hilangnya fungsi
kewanitaannya hingga berusaha melakukan berbagai cara untuk menunda periode
menopause, usaha-usaha ini terkadang mengancam egonya sebagai wanita
sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Lebih jauh dikatakan
Maspaitella (2001), apabila sesesorang tidak siap mental menghadapi periode
klimakteriknya ataupun fase Menopausenya dan lingkungan psikososialnya tidak
memberikan dukungan moril yang positif, seringkali ia menjadi kurang percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stres dan rasa prihatin yang
berlebihan tentang perubahan fisiknya yang tidak seindah dan sesehat ketika ia
berusia muda, sehingga dapat menimbulkan gejala psikologik seperti perasaan
gelisah, cemas, perasaan takut, mudah tersinggung, mudah marah, merasa
tertekan, mudah merasa sedih, rasa hampa, rasa bersalah, merasa kesepian saat
berada ditengah orang ramai dan sebagainya. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Soares, dkk. (dalam Zuccolo, 2006) mengemukakan bahwa wanita yang
mengalami masa menopause membutuhkan pengharapan, penerimaan dan
toleransi dari lingkungan sosial terdekatnya, dalam hal ini adalah keluarga.
Wanita yang mendapatkan penerimaan dan dukungan sosial diharapkan dapat
menghadapi masa menopausenya dengan lebih baik.
Kualitas perkawinan berpengaruh terhadap kesehatan wanita telah
dibuktikan dalam berbagai penelitian. Meskipun menopause adalah suatu tahap
perkembangan dan bukanlah suatu penyakit, namun sangat berhubungan dengan
kesehatan terutama fungsi reproduksi wanita, terbukti dalam penelitian bahwa
wanita yang perkawinannya tidak bahagia menderita lebih banyak gejala-gejala
menopause seperti sulit tidur, kecemasan dan depresi dibandingkan dengan wanita
yang perkawinannya bahagia (Kurpius dkk., 2001). Aspek lain adalah yang
berkaitan dengan kepuasan seksual, Mansfield, Koch, dan Voda (1998)
membuktikan bahwa kesulitan seksual selama masa menopause dapat lebih sering
dialami oleh wanita yang perkawinannya tidak bahagia, 60 % wanita yang
perkawinannya bahagia terbukti tidak mengalami masalah seksual selama masa
menopause.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berbagai penjelasan bahwa wanita yang menghadapi masa menopause
seringkali mengalami kecemasan akibat adanya berbagai perubahan baik fisik
maupun psikologis akibat menurunnya fungsi reproduksinya dan berhentinya
menstruasi. Pada wanita yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
menopause membutuhkan adanya dukungan sosial, khususnya dari suami sebagai
pasangan hidupnya. Dukungan sosial dari suami, seperti halnya perhatian emosi,
informasi, instrumental, penyediaan sarana dan penilaian positif diharapkan dapat
membantu mengatasi problem-problem yang dihadapi wanita pada masa
menopause. Suami mempunyai peranan penting untuk mengarahkan dalam
pemahaman tentang menopause terhadap istrinya, misalnya memberi perhatian
emosi saat istri sedang cemas menghadapi kehidupan tua, memberi informasi pada
saat merasa kehilangan daya tarik seksual. Memberi instrumen dan penilaian
positif pada saat merasa mulai kehilangan peranan sebagai isri bagi suami dan ibu
bagi anak-anaknya dan bukan saja karena keterdekatan fisik, tetapi juga untuk
melakukan aktivitas bersama memecahkan problem, mencapai cita-cita,
menikmati kegembiraan dan kemesraan di usia senja dan saling menerima diri
yang utuh. Hubungan dan penerimaan yang baik oleh suami diharapkan
memberikan rasa percaya diri pada istri bahwa dirinya sesuai dan berarti bagi
suami dan keluarganya meskipun tidak lagi produktif sebagai wanita.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang
diberikan suami, baik itu yang berupa penerimaan, pemberian motivasi, perhatian
diharapkan berpengaruh positif terhadap berkurangnya kecemasan yang dialami
dalam menghadapi menopause. Melalui berbagai bentuk dukungan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
suami sebagai lingkungan sosial terdekat, diharapkan istri sebagai wanita dapat
melakukan penyesuaian diri yang lebih baik pada waktu mengalami menopause.
Dengan demikian adanya dukungan dari suami diharapkan dapat mengurangi
kecemasannya dalam menghadapi masa menopause. Dengan kata lain, wanita
dengan dukungan sosial yang tinggi dari suami akan memiliki tingkat kecemasan
yang rendah dalam menghadapi masa menopause dan sebaliknya, wanita yang
tidak mendapatkan dukungan sosial dari suami akan mengalami tingkat
kecemasan yang tinggi dalam menghadapi menopause.
D. Hipotesa
Uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut: ada
korelasi negatif antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi menopause pada wanita. Semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima dari suami maka semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause yang dirasakan dan semakin rendah dukungan sosial yang diterima
dari suami maka semakin tinggi pula tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause yang dirasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Tergantung : Kecemasan dalam Menghadapi Menopause
2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial Suami
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Kecemasan dalam Menghadapi Menopause
Kecemasan dalam menghadapi menopause didefinisikan sebagai suatu
kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang
mengancam diri wanita yang sedang mengalami masa menopause, yakni suatu
masa dimana wanita secara bertahap tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi.
Kecemasan menghadapi menopause dalam penelitian ini akan diukur
menggunakan Skala Kecemasan Menghadapi Menopause berdasarkan aspek-
aspek kecemasan yang dikemukakan oleh Martaniah (1984) yang meliputi aspek
kognitif, somatik, emosi dan perilaku. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek
maka semakin tinggi tingkat kecemasan dialami oleh subjek dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menopause dan semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah
pula tingkat kecemasan yang dialami oleh subjek dalam menhadapi menopause.
2. Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan bantuan yang diberikan dalam suatu
hubungan sosial yang akrab bagi seseorang dari orang lain yang mempunyai arti
dalam hidupnya sehingga merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai. Dalam
penelitian ini, berdasarkan permasalahan kecemasan dalam menghadapi
menopause pada wanita, diasumsikan bahwa yang lebih dibutuhkan adalah
dukungan sosial dari pasangan, yaitu suami. Maka pada penelitian ini lebih
difokuskan pada dukungan sosial suami.
Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah wanita yang sedang
mengalami masa menopause, sehingga dukungan sosial suami akan dilihat dari
persepsi subjek terhadap dukungan sosial yang diterima dari suami. Dukungan
sosial suami diungkap melalui skala persepsi terhadap dukungan sosial suami
yang disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh
House (Cohen & Syme, 1985), yaitu aspek emosional, aspek penghargaan, aspek
informatif dan aspek instrumental yang diterima dari suami. Semakin tinggi skor
berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diterima dan sebaliknya semakin
rendah skor berarti semakin rendah dukungan sosial yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah wanita usia dewasa madya yang sedang
memasuki masa menopause. Jumlah subjek adalah sebanyak 80 responden.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan
terhadap sampel yang sesuai dengan kriteria atau tujuan penelitian (Hadi, 2000).
Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Wanita berusia 40 -55 tahun
2. Menikah
3. Sedang memasuki masa menopause (perimenopause)
Penetapan kriteria di atas didasarkan pada pendapat O’Neill (1996) bahwa
bahwa tiga tahun sebelum menstruasi benar-benar berhenti, wanita pada
umumnya mengeluhkan gangguan emosi. Pendapat tersebut diperkuat oleh
Chowta & Chowta (2008) dalam penelitiannya yang menemukan bahwa wanita
pada tahap perimenopause mengalami gejala kecemasan yang lebih besar
dibandingkan wanita yang sudah berada dalam tahap post menopause.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode skala yaitu serangkaian pernyataan yang akan direspon oleh responden
(Azwar, 2003). Hal ini dilakukan mengingat responden adalah orang yang paling
tahu mengenai dirinya (Azwar, 2003). Ada dua macam skala yang akan digunakan
dalam penelitian ini, yaitu skala kecemasan dalam menghadapi menopause dan
skala dukungan sosial suami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Skala Kecemasan dalam Menghadapi Menopause.
Skala Kecemasan Menghadapi Menopause disusun sendiri oleh peneliti
dengan mengacu pada aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan oleh Martaniah
(1984), meliputi :
a. Respon Kognitif.
Respon kognitif yaitu respon terhadap kecemasan dalam pikiran manusia,
ketidakmampuan berkonsentrasi atau membuat keputusan, berpikiran negatif,
dan sebagainya.
b. Respon Somatik
Respon somatik yaitu reaksi tubuh terhadap bahaya, misalnya tangan dan kaki
dingin, diare, keringat berlebihan, dan sebagainya.
c. Respon Emosi
Respon emosi yaitu perasaan manusia dimana individu secara terus menerus
khawatir, merasa takut, mudah tersinggung, dan sebagainya.
d. Respon Perilaku
Respon perilaku yaitu reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap
ancaman, misalnya agresif, diam, sulit tidur, dan sebagainya.
Skala ini menggunakan aitem-aitem yang bersifat favorable dan
unfavorable yang dibuat dalam format model Likert dengan 4 alternatif jawaban,
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai
(STS). Skor terhadap pernyataan favorable (mendukung pernyataan) untuk
jawaban SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk pernyataan
unfavorable (pernyataan yang tidak mendukung) untuk jawaban SS = 1, S = 2, TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
= 3, STS = 4. Jumlah skor yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat kecemasan
dalam menghadapi menopause yang dialami oleh subjek dan skor yang rendah
menunjukan rendahnya tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause yang
dialami oleh subjek. Adapun sebaran aitem Skala Kecemasan Menghadapi
Menopause sebelum uji coba dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1Distribusi Aitem Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
Sebelum Uji Coba
No Aspek No aitem Jumlah
Favorabel Unfavorebel
1 Kognitif 1, 9, 17, 25 5, 13, 21, 29 8
2 Somatik 2, 10, 18, 26 6, 14 22, 30 8
3 Emosi 3, 11, 19, 27 7, 15 23, 31 8
4 Perilaku 4, 12, 20, 28 8, 16, 24, 32 8
Jumlah 16 16 32
2. Skala Dukungan Sosial.
Skala dukungan sosial suami disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-
aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (dalam Cohen dan Syme,
1985), yaitu:
a. Dukungan emosional, merupakan dukungan yang berupa empati, kepedulian
dan perhatian.
b. Dukungan penghargaan, berupa ungkapan hormat secara positif, dorongan
untuk maju atau persetujuan terhadap sikap dan perasaan individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Dukungan informatif, berupa pemberian nasehat, saran, petunjuk dan umpan
balik. Semakin banyak informasi, nasehat, saran yang didapat individu dari
orang-orang terdekatnya cenderung membuat individu semakin dapat
mengambil keputusan lebih baik dalam mengatasi masalahnya.
d. Dukungan instrumental, merupakan bentuk dukungan secara langsung seperti
bantuan alat, pekerjaan ataupun keuangan yang memudahkan individu dalam
menyelesaikan permasalahannya.
Skala ini terdiri dari 32 aitem dengan empat alternatif jawaban Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Penilaian jawaban bergerak dari angka 1 sampai 4. Cara penilaian untuk
pernyataan favorable dan unfavorable sama dengan cara penilaian pada skala
kecemasan dalam menghadapi menopause.. Sebaran aitem skala dukungan sosial
dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2.
Blue Print Item Skala Dukungan Sosial Sebelum Uji Coba
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot
1. Dukungan Emosional
1, 9, 17, 25 5, 13, 21, 29 8 25%
2. Dukungan Penghargaan
2, 10, 18, 26 6, 14, 22, 30 8 25%
3. Dukungan Informatif
3, 11, 19, 27 7, 15, 23, 31 8 25%
4. DukunganInstrumental
4, 12, 20, 28 8, 16, 24, 32 8 25%
TOTAL 16 16 32 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Validitas dan Reliabilitas
Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas
untuk mencapai standar yang dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat
diterima secara ilmiah (Hadi, 2000).
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi apabila
alat ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran (Azwar, 1992). Validitas yang digunakan pada
penelitian ini adalah validitas isi (content validity) yaitu validitas yang
menunjukkan sejauh mana aitem-aitem tes mewakili aspek-aspek yang yang
hendak diukur (Azwar, 1992).
2. Seleksi Aitem
Dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap aitem dengan skor totalnya.
Teknik yang digunakan untuk menghitung besarnya korelasi tersebut adalah
teknik korelasi product moment dengan rumus angka kasar dari Pearson (Hadi,
1991). Proses seleksi aitem dilakukan dengan cara memilih aitem-aitem yang
memiliki koefisien korelasi aitem-total (rbt) minimal ≥ 0,300, sedangkan aitem
dengan rbt dibawah 0,300 akan digugurkan. Hal ini sesuai dengan kriteria
validitas butir minimal yang dikemukakan oleh Azwar (1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah konsistensi hasil pengukuran terhadap
subjek yang sama dalam waktu penyajian yang berbeda (Azwar, 1992). Uji
reliabilitas dilakukan pada aitem-aitem yang telah terpilih. Teknik reliabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulasi koefisien Alpha dari
Cronbach. Pedoman yang digunakan adalah apabila angka rα (koefisien alpha)
semakin mendekati angka 1,00 berarti skala tersebut semakin reliabel untuk
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian, sebaliknya koefisien yang semakin
mendekati angka 0,00 menunjukkan semakin rendahnya reliabilitas skala tersebut
(Azwar, 2001).
Pengujian validitas dan reliabilitas kedua skala dalam penelitian ini
dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0 for Windows.
F. Metode Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari
Pearson. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu ada hubungan
antara dukungan sosial suami dengan kecemasan dalam menghadapi menopause .
Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0 for Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilakukan di Perumnas Condongcatur, Desa Condongcatur,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa
Condongcatur berbatasan dengan kelurahan Minomartani (utara), Kelurahan
Caturtunggal (selatan), kelurahan Sinduadi (barat) dan kelurahan Maguwoharjo
(timur). Luas wilayah keseluruhan adalah 950 Ha, dengan luas pemukiman
sekitar 540 Ha. Jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 34.903 orang dengan
kepala keluarga sebanyak 10.039 orang.
Perumnas Condongcatur merupakan kompleks perumahan yang ada di
desa Condongcatur. Luas wilayah perumahan 21 Ha dengan jumlah penduduk
900 KK. Mayoritas penduduk di Perumnas Condongcatur adalah pensiunan yang
berusia di atas 45 tahun dengan jumlah total 753 orang yang terdiri dari 443 pria
dan 313 wanita. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti
kecemasan dalam menghadapi menopause di daerah perumnas Condongcatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Uji Coba Alat Ukur
Persiapan penelitian meliputi uji coba pada kedua skala untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada tanggal 12 – 20
Mei 2009 terhadap 40 ibu berusia 40 – 55 tahun yang tinggal di Perumahan
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan skala dalam pertemuan ibu-ibu Gereja. Peneliti meminta ibu-ibu
untuk mengisi skala di tempat dan dikumpulkan kembali sesuai dengan jumlah
yang dibagikan.
Berikut hasil validitas dan reliabilitas skala kecemasan menghadapi
menopause dan skala dukungan suami:
a. Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
Skala ini berjumlah 32 aitem dan diujicobakan terhadap 40 orang subjek,
dari uji validitas tersebut peneliti melakukan proses seleksi item dengan memilih
30 aitem yang memiliki koefisien validitas 0,450 ≤ rbt ≤ 0,906 (hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). Aitem - aitem yang digugurkan
adalah nomor 8 dan 20, karena memiliki nilai koefisien validitas (rbt) < 0,300
(Azwar, 1992).
Tabel 3Distribusi Aitem Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
Setelah Uji Coba
No Aspek No aitem JumlahFavorabel Unfavorebel
1 Kognitif 1, 8, 16, 23 5, 12, 19, 27 82 Somatik 2, 9, 17, 24 6, 13, 20, 28 83 Emosi 3, 10, 18, 25 7, 14, 21, 29 84 Perilaku 4, 11, 26 15, 22, 30 6
Jumlah 15 15 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Hasil pengujian terhadap reliabilitas skala kecemasan menghadapi
menopause pada aitem yang valid menunjukkan koefisien reliabilitas yang
diperoleh setelah proses seleksi item adalah = 0,972 (hasil dapat dilihat pada
lampiran). Hal ini berarti angka koefisien reliabilitas skala kecemasan
menghadapi menopause tersebut cukup tinggi sehingga dapat dikatakan reliabel
dan layak untuk digunakan.
b. Skala Dukungan Suami
Skala ini berjumlah 32 aitem yang diujicobakan pada 40 orang subjek
yang sama dengan skala kecemasan menghadapi menopause, dari uji validitas
tersebut peneliti melakukan proses seleksi item dengan memilih 26 aitem yang
memiliki koefisien validitas 0,370 ≤ rxy ≤ 0,843 (hasil perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran). Aitem-aitem yang digugurkan adalah nomor 1, 8,
12, 14, 16 dan 17, karena memiliki nilai koefisien validitas (rbt) < 0,300 (Azwar,
1992).
Tabel 4. Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah1. Dukungan
Emosional7, 19 4, 10, 15, 23 6
2. Dukungan Penghargaan
1, 8, 12, 20 5, 16, 24 7
3. Dukungan Informatif
2, 9, 13, 21 6, 11, 17, 25 8
4. Dukungan Instrumental
3, 14, 22 18, 26 5
TOTAL 13 13 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Hasil pengujian terhadap reliabilitas skala dukungan suami menunjukkan
koefisien reliabilitas yang diperoleh setelah proses seleksi item adalah = 0,957
(hasil dapat dilihat dalam lampiran). Hal ini berarti angka koefisien reliabilitas
skala dukungan suami tersebut cukup tinggi sehingga dapat dikatakan reliabel
dan layak untuk digunakan.
B. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta surat
ijin penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan nomor 799/D/KP/Psi/USD/VI/2009. Setelah mendapatkan surat ijin
penelitian, peneliti mendatangi Ketua RW 04 untuk meminta ijin melaksanakan
penelitian. Dengan bantuan dari Ibu RW yang kebetulan juga sebagai ketua arisan
RW, maka peneliti diberi waktu untuk menyebarkan skala pada waktu arisan
bulanan, yaitu tanggal 07 Juni 2009. Karena data yang dibutuhkan masih kurang,
peneliti diberi waktu kembali dalam pertemuan ibu-ibu Gereja pada tanggal 15
Juni 2009. Seluruh skala yang dibagikan langsung diisi di tempat dan
dikembalikan pada peneliti.
Skala yang disebar sejumlah 100 eksemplar, tetapi yang kembali hanya 95
eksemplar dan dari jumlah tersebut hanya 80 eksemplar yang dapat dianalisis.
Sebanyak 5 eksemplar skala ternyata tidak dikumpulkan kembali dan 15
eksemplar skala dari jumlah 95 yang kembali tidak diikutsertakan dalam analisis
karena tidak diisi secara lengkap. Berikut deskripsi subjek peneltian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5Deskripsi Subjek Penelitian (N=80)
No Karakteristik Jumlah Persentase1 Usia:
40 – 4546 – 5051 – 55
171623
21,25 %20 %
58,75 %
2 Usia Pernikahan:15 – 20 tahun21 – 25 tahun> 25 tahun
132542
16,25 %31,25 %52,50 %
3 Fase Gejala Menopause:1 – 5 tahun6 – 10 tahun> 10 tahun
222830
27,50 %35 %
37,50 %
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Berdasarkan data yang diperolah kemudian dilakukan analisis data yang
digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis. Deskripsi data tentang kecemasan
dalam menghadapi menopause dan dukungan sosial suami dapat dilihat pada
Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6.
Deskripsi Data Penelitian
N = 80
VariabelData Hipotetik Data Empirik
MSkor
SD MSkor
SDMax Min Max Min
Kecemasan Menopause
75 120 30 15 67,21 89 33 13,698
Dukungan suami
65 104 26 13 73,75 98 56 8,528
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Kecemasan menghadapi menopause
Skala kecemasan menghadapi menopause teridiri dari 30 aitem sehingga
skor hipotetik minimal yang diperoleh subjek adalah 30 dan skor hipotetik
maksimal yang diperoleh subjek adalah 120, rerata hipotetik sebesar (120 + 30) :
2 = 75, jarak sebaran hipotetiknya 120 – 30 = 90, dan standar deviasi bernilai 90
: 6 = 15.
Data empirik adalah data yang sesungguhnya, data hipotetik adalah data
berdasarkan jumlah aitem skala. Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test,
diperoleh hasil bahwa mean empirik lebih rendah daripada mean hipotetik dan p
= 0,000 artinya secara signifikan mean empirik berbeda dari mean hipotetik. Hal
ini berarti kecemasan menghadapi menopause subjek secara keseluruhan dalam
kategori ringan.
Azwar (1999) mengemukakan bahwa untuk mengetahui skor penelitian
pada subjek termasuk tinggi atau rendah dapat dilakukan dengan menetapkan
kriteria-kriteria kategorisasi. Kategorisasi dilakukan untuk mengetahui tinggi
rendahnya skor yang diperoleh subjek. Skor skala kecemasan menghadapi
menopause dapat dikategorisasikan ke dalam 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan
rendah. Kategori dan distribusi skor dapat dilihat pada Tabel 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 7.
Kategorisasi Skor Kecemasan menghadapi menopause
N = 80
Pedoman Skor Kategori Frek %(M + 1SD) X 90 X Tinggi 0 0
(M - 1SD) X < (M + 1SD) 60X< 90 Sedang 58 72,5 %
X < (M – 1SD) X< 60 Rendah 22 27,5 %Ket: X = Skor kecemasan menghadapi menopause
M = Mean hipotetik
SD = Standar Deviasi
Hasil kategorisasi skor skala kecemasan menghadapi menopause di atas
menunjukkan bahwa subjek yang memiliki tingkat kecemasan menghadapi
menopause berada pada kategorisasi tinggi sebanyak 0 orang (0 %), yang berada
dalam kategori sedang sebanyak 58 orang (72,5 %) dan yang berada dalam
kategorisasi rendah sebanyak 22 orang (27,5 %). Hasil kategori tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat kecemasan
menghadapi menopause dalam kategori sedang.
b. Dukungan suami
Skala dukungan suami terdiri dari 26 aitem sehingga skor hipotetik
minimal yang diperoleh subjek adalah 26 dan skor hipotetik maksimal yang
diperoleh subjek adalah 104, rerata hipotetik sebesar (26 + 104) : 2 = 65, jarak
sebaran hipotetiknya 104 - 26 =78, dan standar deviasi bernilai 78 : 6 = 13.
Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test, diperoleh hasil bahwa
mean empirik lebih tinggi daripada mean hipotetik dan p = 0,000 artinya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
signifikan berbeda dari mean hipotetik. Hal ini berarti dukungan sosial suami
yang diterima subjek secara keseluruhan dalam kategori tinggi.
Seperti pada skor kecemasan menghadapi menopause, skor dukungan
suami juga dikategorisasikan ke dalam 3 kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan
rendah. Kategori dan distribusi skor dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kategorisasi Skor Dukungan suami
N: 80
Pedoman Skor Kategori Frek %(M + 1SD) X 78 X Tinggi 27 33,75 %
(M - 1SD) X < (M + 1SD) 52 X< 78 Sedang 53 66,25 %X < (M – 1SD) X< 52 Rendah 0 0
Keterangan : X = total skor subjek M = rerata hipotetik SD = standar deviasi hipotetik
Tabel di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan subjek yang
memiliki dukungan suami tinggi, yaitu sebanyak 27 orang (33,75 %), subjek
yang memiliki dukungan suami sedang sebanyak 53 orang (66,25 %), dan subjek
yang berada dalam kategori dukungan suami rendah 0 (0 %). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat
dukungan suami sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan analisis untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat dilakukan untuk memenuhi kaidah uji
korelasi, yaitu distribusi data harus merupakan distribusi normal dan kedua
variabel berada dalam hubungan linier (Hadi, 1989).
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z bertujuan untuk
melihat sebaran data kecemasan menghadapi menopause dan dukungan suami
terdistribusi normal atau tidak. Pedoman yang digunakan dalam pengujian ini
adalah jika harga p>0,05 maka sebarannya dikatakan mengikuti distribusi
normal (Santosa, 2005).
1) Sebaran data kecemasan menghadapi menopause adalah mengikuti
distribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai Ks-z = 0,912 (p>0,05).
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2) Data dukungan suami adalah normal dengan Ks-z = 0,771 (p>0,05).
Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa data yang
diperoleh memenuhi asumsi distribusi normal. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas dilakukan melalui Anova Test of Linierity untuk melihat
apakah kedua sampel variabel berhubungan secara linier atau tidak. Pedoman
yang digunakan adalah bila nilai p<0,01 maka kedua sampel variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berhubungan secara linier. Hasil uji linieritas dengan metode Test of Linierity
menunjukkan skor F = 60,720 (p<0,01), berdasarkan hasil tersebut dapat
diartikan bahwa variabel dukungan suami dan kecemasan menghadapi
menopause memiliki hubungan linier. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
3. Uji Korelasi
Dari analisis data, menunjukkan koefesien korelasi antara variabel
dukungan suami dengan kecemasan menghadapi menopause sebesar rxy = -
0,654 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
ada hubungan negatif antara variabel dukungan suami dengan kecemasan
menghadapi menopause dapat diterima. Hal tersebut berarti semakin tinggi
dukungan suami yang dimiliki subjek, maka semakin rendah kecenderungan
subjek mengalami kecemasan menghadapi menopause, dan sebaliknya semakin
rendah tingkat dukungan suami yang dimiliki, maka semakin semakin tinggi
kecenderungan subjek untuk mengalami kecemasan menghadapi menopause
subjek. Hasil r2 = 0,428 menunjukkan kontribusi variabel kecemasan menghadapi
menopause terhadap penurunan dukungan suami sebesar 42,8 %, sedangkan
sisanya (57,2 %) dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hasil penelitian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
D. Pembahasan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dukungan suami berpengaruh
terhadap tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Berdasarkan
hasil tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada korelasi negatif antara
dukungan suami dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause pada
wanita, diterima. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima dari suami maka
semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan
dan semakin rendah dukungan sosial yang diterima dari suami maka semakin
tinggi pula tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan.
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu berusia antara 40 – 60 tahun
yang tinggal di Perumnas Condongcatur, Yogyakarta. Rata-rata subjek memiliki
tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause dalam kategori sedang dan
memiliki dukungan suami dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
pada wanita, memasuki fase menopause memang mengalami kecemasan, namun
demikian tingkat kecemasan masih dalam batas wajar dan tidak tergolong tinggi.
Dukungan suami dalam kategori sedang menjelaskan bahwa masih banyak suami
yang tidak tahu cara memberikan dukungan sosial pada isteri yang memasuki
masa menopause serta menganggap bahwa menopause adalah hal yang wajar
dialami oleh wanita sama seperti menstruasi bulanan.
Hasil penelitian ini menguatkan pendapat yang dikemukakan oleh
Kurpius dkk. (2001) bahwa wanita yang perkawinannya tidak bahagia menderita
lebih banyak gejala-gejala menopause seperti sulit tidur, kecemasan dan depresi
dibandingkan dengan wanita yang perkawinannya bahagia. Zuccolo (2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berpendapat bahwa gejala menopause dapat menimbulkan frustrasi yang
berlebihan pada wanita akibat perubahan yang dialami. Demikian juga hasil
penelitian O’Neill (1996) yang menyatakan bahwa tiga tahun sebelum menstruasi
benar-benar berhenti, wanita pada umumnya mengeluhkan gangguan emosi
seperti menurunnya gairah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, agresif,
mudah lelah dan gugup, tegang, depresi atau menarik diri, merasa kesepian yang
tidak beralasan dan kecemasan yang berlebihan. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa subjek penelitian ini secara umum berada dalam tahap
perimenopause dan memiliki tingkat kecemasan menghadapi menopause dalam
kategori sedang. Sebagaimana penelitian Chowta & Chowta (2008) bahwa wanita
pada tahap perimenopause mengalami gejala kecemasan yang lebih besar
dibandingkan wanita yang sudah berada dalam tahap post menopause.
Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Maspaitella (2001), bahwa
seorang wanita yang tidak siap mental menghadapi periode klimakteriknya
ataupun fase menopausenya dan lingkungan psikososialnya seperti suami atau
keluarga tidak memberikan dukungan moril yang positif, seringkali ia menjadi
kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stres dan
rasa prihatin yang berlebihan tentang perubahan fisiknya yang tidak seindah dan
sesehat ketika ia berusia muda, sehingga dapat menimbulkan gejala psikologik
seperti perasaan gelisah, cemas, perasaan takut, mudah tersinggung, mudah
marah, merasa tertekan, mudah merasa sedih, rasa hampa, rasa bersalah, merasa
kesepian saat berada ditengah orang ramai dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Dugan, dkk. (2006) bahwa
dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan
menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri. Hasil
penelitian ini menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gallo, dkk.
(2003), bahwa relasi suami isteri adalah sumber dukungan sosial yang paling
berpengaruh pada usia dewasa. Lebih lanjut dikemukakan bahwa dukungan sosial
dari pasangan dapat memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan, yaitu berupa
penurunan tingkat kecemasan dan dorongan untuk hidup lebih sehat.
Penelitian Rostiana (2007) mengemukakan bahwa wanita yang
mengalami kesulitan dalam menghadapi menopause karena merasa belum siap
dan kurang informasi. Berkaitan dengan hasil dari penelitian ini, suami dapat
memberikan dukungan emosional, dukungan informatif, dukungan instrumen dan
dukungan penghargaan pada isteri yang sedang memasuki masa menopause agar
dapat lebih siap secara emosi dan tidak mengalami kecemasan yang berlebihan.
Dukungan dari suami dapat membantu isteri dalam mengatasi masalah-masalah
yang muncul dalam dirinya selama masa menopause.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa dukungan suami berpengaruh terhadap tingkat kecemasan isteri dalam
menghadapi masa menopause. Semakin tinggi dukungan yang didapat dari suami
maka semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause.
Sebaliknya semakin rendah dukungan yang didapat dari suami maka akan
semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami dalam menghadapi masa
menopause. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang sedang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tahap perimanopause dan sebagian besar memiliki tingkat kecemasan
menghadapi menopause dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa ada korelasi negatif antara dukungan suami dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita, diterima. Semakin tinggi
dukungan sosial yang diterima dari suami maka semakin rendah tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan dan semakin rendah
dukungan sosial yang diterima dari suami maka semakin tinggi pula tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause yang dirasakan.
B. Saran-saran
1. Saran Teoritis
a. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bukti bahwa dukungan sosial
keluarga, terutama dari suami berpengaruh dalam menurunkan tingkat
kecemasan isteri dalam menghadapi menopause. Disarankan bagi peneliti
selanjutnya agar dapat mencari variabel-variabel lain yang dapat
menurunkan tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause
seperti misalnya informasi tentang menopause, perbedaan tingkat
kecemasan menghadapi menopause antara wanita karier atau ibu rumah
tangga dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan hasil penelitian ini
dengan melakukan penelitian kualitatif mengenai gejala-gejala kecemasan
menghadapi menopause yang dialami dan strategi coping yang dilakukan
dalam menghadapi kecemasan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang
lebih lengkap terhadap kecemasan menghadapi menopause.
2. Saran Praktis
a. Bagi para wanita, penelitian ini memberikan informasi bagi para wanita
yang sedang menghadapi menopause bahwa fase menopause adalah fase
perkembangan yang dapat menimbulkan kecemasan bagi para wanita,
meskipun semua wanita pasti mengalaminya. Maka disarankan para
wanita yang berusia dewasa madya agar mempersiapkan diri sedini
mungkin dengan mencari informasi mengenai menopause sehingga dapat
menurunkan kecemasan dalam menghadapi menopause
b. Bagi para suami, penelitian ini membuktikan bahwa dukungan suami
dapat berpengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan wanita dalam
menghadapi menopause. Maka disarankan bagi para suami agar dapat
memberikan dukungan yang tepat, baik secara emosional, penghargaan,
informasi maupun instrumen yang dibutuhkan isteri yang sedang
mengalami masa menopause agar dapat menurunkan tingkat
kecemasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Becker, D., M.D., Lomranz, J., PhD., Pines, A., M.D., Shmotkin, D., PhD., Nitza, E., M.A., Bennamitay, G., M.D., Mester, R., M.D. 2001. Psychological Distress Around Menopause. Journal Psychosomatics. Vol. 42: P. 252–257
Calhoun, J. F, and Acocella, J. R. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi Terjemahan oleh Satmiko, S. R. Semarang: IKIP Press.
Chaplin, J.P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Chowta, N. K., Sebastian, J., Chowta, M. N. Comparative Study of Menopausal Symptoms in Post Menopausal and Perimanopausal Women. Journal of Clinical and Diagnostic Research [serial online] 2008 August [cited: 2008 August 14]; 2: 959-962.
Cohen, S. & Syme, S. L. 1985. Issues in the Study and Application of Social Support: Social Support and Health. London: Academic Press.
Chouzi, R.J., Helzlsouer, K.J., Fetting, J.F. 1995. Prevalence of Menopausal Symptoms Among Women with a History of Breast Cancer and Attitudes Toward Estrogen Replacement Therapy. Journal of Clinical Oncology 13:2737–2744.
Daradjad, Z. 1994. Menghadapi Masa Menopause (mendekati Usia Tua). Jakarta:Bulan Bintang.
Dugan, S. A., Powell, L. H., Kravitz, H. M., Rose, S. A. E., Karavolos, K., et al. 2006. Musculoskeletal Pain and Menopausal Status. Clinical Journal of Pain, 22(4), 325-331.
Fecteau, N. 2002. Perceptions of Young Women Regarding Menopause. Second Annual WELS and ELS. Undergraduate Research Symposium. CHARIS Institute of Wisconsin Lutheran College. Milwaukee, Wisconsin.
Gallo, L. C., Troxel, W. M., Matthews, K. A., Kuller, L. H. 2003. Marital Status and Quality in Middle-Aged Women: Associations With Levels and Trajectories of Cardiovascular Risk Factors. Journal of Health Psychologyby the American Psychological Association, Inc. Vol. 22, No. 5, 453–463
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hadi, S. 2000. Metodology Research II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Hall, C.S., Lindzey, G. 2001. Theories of Personality. London: John Willey and Sons.
Hawari, D. 1997. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan. Yogyakarta :Dana Bhakti Primayasa.
Hurlock, E. B. 1992. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang rentang kehidupan. Edisi 6. Terjemahan. Jakarta : Erlangga.
Jin, Y. 1998. Handbook of Obstetrics and Gynecology in Chinese Medicine. An Integrated Approach. Seattle: Eastbank Press.
Johnson, D. W., dan Johnson, F. P. 1991. Joining Together. Group Therapy and Group Skill. Englewood, California: Prentice Hall
Kartini, K. 2002. Psikologi Wanita. Jilid 2. Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Penerbit Alumni.
Kuntjoro, Z. S. 2002. Menopause. Kategori lanjut Usia. http://www.e-psikologi.com/usia/090402.htm. Diakses 17 Januari 2009.
Kurpius, S. E., Robinson, N., Megan, F., Maresh, S. E. Mood, Marriage and Menopause. Journal of Counseling Psychology. Vol 48(1), Jan 2001, 77-84.
Lin, N., Woefel, M. W., dan Light, S. C. 1985. The Buffering of Social Support Subsequent to an Important Life Event. Journal of Health and Social Behavior. 26, 263-274.
Mappiare, 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.
Maspaitella, M.L., Dra., M.Psi. 2006. Mengatasi Gangguan Emosional Pada Wanita Menopause. Disampaikan dalam simposium Nasional PERKUMPULAN MENOPAUSE INDONESIA (PERMI ) : Tatalaksana Menopause “Apa yang harus kita lakukan sekarang ?” Jakarta: Sabtu 4 Februari 2006.
Martaniah, R.M. 1984. Penelitian Tentang Kecemasan Siswa-siswi yang Bersekolah di SMU Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian(tidak diterbitkan). Yogyakarta: Penelitian UGM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Mc Loyd, V. C., dan Smith, J. 2002. Physical Dicipline and Behavior Problems in African American, Europian American and Hispanic Children: Emotional Support as a Moderator. Journal of Marriage and Family. 64, 40-53.
Nadesul. 2003. Informasi Lengkap Tentang Penyakit Kecemasan Menyeluruh.http://www.medicastore.com. Diakses tanggal 17 Januari 2009.
Noor, S. R., Tetap Bergairah Memasuki Usia Menopause: Sebuah Tinjauan Psikologis. 2001. Disampaikan pada Seminar Ilmiah Populer Dengan Tema “Tetap Bergairah Dimasa Menopause” dalam Rangka Milad ke 78 RSU PKU Muhammadiyah Yogayakarta, 24 Februari 2001.
Nurliawati, L. 2003. Efektivitas Dzikir Untuk Mengatasi Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Rostiana, T. 2007. Kecemasan Pada Wanita Yang Menghadapi Menopause.Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Santrock, J.W. 2007. Life Span Development. Boston: Mac Graw-Hill.
Sarafino, E. P. 1994. Health Psychology Biopsychosocial Interactions. Singapore: John Willey and Sons, Inc.
Sarason, I. G., Levine, H. M., & Basham, R. B. 1983. Assessing Social Support. The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and Social. 44, 127-139.
Spencer, C. P., Godsland, I. F., Stevenson, J. C. 1991. Is there a menopausal metabolic syndrome?. Journal of Gynaecol Endocrinol, Vol. 11; p. 341-355
Sue, D. & Sue, S. 1986. Understanding Abnormal Behavior. Boston: Houghton Mifflin Company.
Taylor, S. E. 1995. Health Psychology. 3rd edition. New York: Mc Graw Hill.
Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
Wortman, C. B., dan Conway, T. L. 1985. Social Support and Recovery from Illness. Dalam Cohen & Syme: Social Support and Health. Orlando, Florida: Academic Press.
Yustina, I. 2004. Mencapai Kebahagiaan di Usia Lanjut. Laporan Penelitian. Universitas Sumatra Utara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Zuccolo, M. R. 2006. Physiopsychological Correlates in Menopause. Los Angeles, September 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Blue Print Skala Kecemasan Menghadapi Menopause
1. Aspek Kognitif
No Pertanyaan F/UF1 Akhir-akhir ini saya mulai mengalami gejala menopause yang
membuat saya sulit berkonsentrasiF
9 Gejala menopause yang sedang saya alami membebani pikiran saya, dan membuat saya mudah lupa
F
17 Menghadapi masa menopause, saya sering memiliki pikiran negatif berkaitan dengan kesehatan saya
F
25 Gejala menopause yang saya alami sangat membebani pikiran saya sehingga saya sulit mengambil suatu keputusan
F
5 Saya tetap dapat berpikir jernih meskipun memasuki masa menopause
UF
13 Pikiran saya tetap dapat fokus saat menyelesaikan suatu masalah UF21 Saya percaya, meskipun saya memasuki usia menopause, saya akan
tetap sehat.UF
29 Saya tetap dapat mengambil keputusan dengan baik meskipun sedang mengalami gejala-gejala menopause
UF
2. Aspek Somatik
No Pertanyaan F/UF2 Saya menjadi sulit tidur karena tiba-tiba merasakan hot flash F10 Badan saya sering berkeringat dingin tanpa sebab yang jelas F18 Saat saya panik tubuh saya berkeringat F26 Akhir-akhir ini jika sedang cemas, tangan dan kaki saya menjadi
dinginF
6 Saya dapat tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan gejala menopause yang sedang saya alami
UF
14 Jantung saya tidak berdebar-debar ketika saya menyadari bahwa saya sedang mengalami gejala menopause
UF
22 Meski memasuki masa menopause, saya tidak mengalami sakit kepala ataupun mual-mual
UF
30 Saya tidak mengalami gangguan fisik selama masa menopause ini UF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aspek emosi
No Pertanyaan F/UF3 Saya kesulitan mengendalikan emosi saat menghadapi gejala
menopause sayaF
11 Memasuki masa menopause, saya sering merasa gelisah tak menentu
F
19 Memasuki masa menopause, saya sering merasa takut akan sesuatu yang dapat mengancam kesehatan tubuh saya
F
27 Semakin mendekati menopause, saya semakin kurang percaya diri F7 Emosi saya tetap stabil meskipun saya sedang mengalami masa
menopauseUF
15 Saya merasa senang memasuki masa menopause UF23 Saya merasa senang jika tidak lagi mendapatkan haid UF31 Saya tidak merasa cemas menghadapi menopause saya UF
4. Aspek Perilaku
No Pertanyaan F/UF4 Saya sering marah-marah tanpa sebab terhadap anak atau suami
akhir-akhir ini.F
12 Saya tiba-tiba menjadi gagap saat ditanya mengenai gejala menopause yang sedang saya alami
F
20 Akhir-akhir ini, saya sering lupa akan sesuatu F28 Saya seringkali sulit mengontrol perilaku saya menghadapi masa
menopause iniF
8 Saya tetap bersemangat dalam bekerja meskipun saat ini saya sedang mengalami masa menopause
UF
16 Saat mengalami gejala menopause saya tetap dapat mengontrol perilaku saya
UF
24 Saya tetap beraktivitas seperti biasa meskipun memasuki masa menopause
UF
32 Aktivitas saya tidak terganggu meskipun saya sedang mengalami menopause
UF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI
1. Aspek Dukungan EmosionalNo Pernyataan F/U1 Suami saya dapat memahami kesulitan saya menjelang menopause yang
saya alamiF
2 Suami selalu memberi perhatian pada kesehatan saya, berkaitan dengan masa menopause saya
F
3 Akhir-akhir ini, suami saya lebih banyak mengalah karena saya mudah sekali tersinggung memasuki masa menopause
F
4 Saya merasa nyaman bila berada di dekat suami saya F5 Suami saya akhir-akhir ini kurang perhatian pada saya U6. Kami akhir-akhir ini sering bertengkar dan suami tidak bisa memahami
perasaan sayaU
7 Suami saya akhir-akhir ini sering pulang terlambat dan jarang punya waktu untuk saya
U
8 Saya merasa suntuk jika berada di rumah U
2. Aspek Dukungan PenghargaanNo Pernyataan F/U1 Suami selalu menghargai hal-hal kecil yang saya lakukan untuknya atau
keluarga kamiF
2 Suami sering memuji penampilan atau masakan saya F3 Suami menghargai kemampuan saya dan mendorong saya untuk
mengembangkan diriF
4 Saya merasa diri saya berharga bagi suami dan keluarga saya F5 Suami kurang menghargai kemampuan saya dan melarang saya untuk
aktif di luar rumahU
6 Semua yang saya lakukan untuk suami dan keluarga menjadi biasa saja dan tidak istimewa
U
7 Suami kurang menghargai pekerjaan apapun yang saya lakukan U8 Suami kurang mendukung jika saya ingin melakukan sesuatu U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aspek Dukungan InformatifNo Pernyataan F/U1 Suami saya selalu mendengarkan keluhan saya dan memberi masukan-
masukan ketika saya mempunyai masalah F
2 Saya selalu mendengarkan saran-saran suami atau keluarga sebelum melakukan sesuatu
F
3 Suami saya selalu memberikan informasi yang baik dan benar sehingga saya selalu mengandalkan mereka ketika harus menyelesaikan masalah
F
4 Setiap keputusan yang hendak saya ambil selalu saya diskusikan dulu dengan suami saya
F
5 Saya jarang membicarakan masalah yang saya hadapi dengan suami saya U6 Suami saya selalu melarang tanpa alasan yang jelas apapun yang ingin
saya lakukanU
7 Kami jarang mendiskusikan sesuatu, sehingga jika punya masalah saya harus berusaha menyelesaikannya sendiri
U
8 Saya lebih senang bertanya pada orang lain daripada dengan suami jika saya membutuhkan informasi atau saran
U
4. Aspek Dukungan InstrumentalNo Pernyataan F/U1 Suami selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan saya terutama yang
berkaitan dengan rumah tanggaF
2 Saya memiliki akses untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan dan suami selalu mendukung saya
F
3 Suami saya selalu dapat diandalkan ketika saya membutuhkan sesuatu F4 Suami sangat memahami kebutuhan saya dan berusaha agar saya bisa
mendapatkannyaF
5 Penghasilan suami saja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga
U
6 Saya harus memenuhi kebutuhan saya sendiri dan tidak bergantung pada suami atau anak-anak
U
7 Jika saya membutuhkan sesuatu, suami jarang mau membantu saya U8 Suami jarang menanyakan kebutuhan pribadi saya U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan kerendahan hati, saya memohon kesediaan Ibu untuk mengisi
kuisioner berikut ini. Kuisioner ini disusun dalam rangka penelitian di bidang
psikologi untuk penyelesaian tugas akhir peneliti yang nantinya diharapkan bisa
bermanfaat bagi semuanya.
Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban tidak terkait dengan pihak
manapun dan hanya digunakan sepenuhnya untuk penelitian. Kerahasiaan
jawaban dijamin oleh etika penelitian dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
peneliti. Untuk saya juga berharap Ibu berkenan menjawab dengan sungguh-
sungguh dan jujur sesuai dengan keadaan saat ini.
Atas kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2009
Peneliti
DATA DIRIUsia :Lama Menikah :Mengalami Gejala Menopause sejak ..... Bulan / Tahun
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berikut ini ada sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri Anda dan
Keluarga Anda. Anda dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda, dengan cara memberi tanda
(centang) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawabab
sebagai berikut :
SS : Artinya Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut
S : Artinya Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut
TS : Artinya Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
STS: Artinya Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
2. Mohon untuk mengisi semua pernyataan dan usahakan jangan sampai ada
yang terlewat serta mengumpulkan kembali angket ini
3. Apapun jawaban Anda tidak ada yang salah, oleh karena itu jawablah
dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA A
Saya mengalami gejala-gejala menopause seperti pernyataan di bawah ini....
JAWABANSS S TS STS
1 Akhir-akhir ini saya mulai mengalami gejala menopause yang membuat saya sulit berkonsentrasi
2 Saya menjadi sulit tidur karena tiba-tiba merasakan hot flash
3 Saya kesulitan mengendalikan emosi saat menghadapi gejala menopause saya
4 Saya sering marah-marah tanpa sebab terhadap anak atau suami akhir-akhir ini.
5 Saya tetap dapat berpikir jernih meskipun memasuki masa menopause
6 Saya dapat tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan gejala menopause yang sedang saya alami
7 Emosi saya tetap stabil meskipun saya sedang mengalami masa menopause
8 Saya tetap bersemangat dalam bekerja meskipun saat ini saya sedang mengalami masa menopause
9 Gejala menopause yang sedang saya alami membebani pikiran saya, dan membuat saya mudah lupa
10 Badan saya sering berkeringat dingin tanpa sebab yang jelas
11 Memasuki masa menopause, saya sering merasa gelisah tak menentu
12 Saya tiba-tiba menjadi gagap saat ditanya mengenai gejala menopause yang sedang saya alami
13 Pikiran saya tetap dapat fokus saat menyelesaikan suatu masalah
14 Jantung saya tidak berdebar-debar ketika saya menyadari bahwa saya sedang mengalami gejala menopause
15 Saya merasa senang memasuki masa menopause
16 Saat mengalami gejala menopause saya tetap dapat mengontrol perilaku saya
17 Menghadapi masa menopause, saya sering memiliki pikiran negatif berkaitan dengan kesehatan saya
18 Saat saya panik tubuh saya berkeringat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 Memasuki masa menopause, saya sering merasa takut akan sesuatu yang dapat mengancam kesehatan tubuh saya
20 Akhir-akhir ini, saya sering lupa akan sesuatu
21 Saya percaya, meskipun saya memasuki usia menopause, saya akan tetap sehat.
22 Meski memasuki masa menopause, saya tidak mengalami sakit kepala ataupun mual-mual
23 Saya merasa senang jika tidak lagi mendapatkan haid
24 Saya tetap beraktivitas seperti biasa meskipun memasuki masa menopause
25 Gejala menopause yang saya alami sangat membebani pikiran saya sehingga saya sulit mengambil suatu keputusan
26 Akhir-akhir ini jika sedang cemas, tangan dan kaki saya menjadi dingin
27 Semakin mendekati menopause, saya semakin kurang percaya diri
28 Saya seringkali sulit mengontrol perilaku saya menghadapi masa menopause ini
29 Saya tetap dapat mengambil keputusan dengan baik meskipun sedang mengalami gejala-gejala menopause
30 Saya tidak mengalami gangguan fisik selama masa menopause ini
31 Saya tidak merasa cemas menghadapi menopause saya
32 Aktivitas saya tidak terganggu meskipun saya sedang mengalami menopause
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala B
NO PERNYATAAN SS S TS STS1 Suami saya dapat memahami kesulitan
saya menjelang menopause yang saya alami
2 Suami selalu menghargai hal-hal kecil yang saya lakukan untuknya atau keluarga kami
3 Suami saya selalu mendengarkan keluhan saya dan memberi masukan-masukan ketika saya mempunyai masalah
4 Suami selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan saya terutama yang berkaitan dengan rumah tangga
5 Suami saya akhir-akhir ini kurang perhatian pada saya
6 Suami kurang menghargai kemampuan saya dan melarang saya untuk aktif di luar rumah
7 Saya jarang membicarakan masalah yang saya hadapi dengan suami saya
8 Penghasilan suami saja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga
9 Suami selalu memberi perhatian pada kesehatan saya, berkaitan dengan masa menopause saya
10 Suami sering memuji penampilan atau masakan saya
11 Saya selalu mendengarkan saran-saran suami atau keluarga sebelum melakukan sesuatu
12 Saya memiliki akses untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan dan suami selalu mendukung saya
13 Kami akhir-akhir ini sering bertengkar dan suami tidak bisa memahami perasaan saya
14 Semua yang saya lakukan untuk suami dan keluarga menjadi biasa saja dan tidak istimewa
15 Suami saya selalu melarang tanpa alasan yang jelas apapun yang ingin saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Saya harus memenuhi kebutuhan saya sendiri dan tidak bergantung pada suami atau anak-anak
17 Akhir-akhir ini, suami saya lebih banyak mengalah karena saya mudah sekali tersinggung memasuki masa menopause
18 Suami menghargai kemampuan saya dan mendorong saya untuk mengembangkan diri
19 Suami saya selalu memberikan informasi yang baik dan benar sehingga saya selalu mengandalkan mereka ketika harus menyelesaikan masalah
20 Suami saya selalu dapat diandalkan ketika saya membutuhkan sesuatu
21 Suami saya akhir-akhir ini sering pulang terlambat dan jarang punya waktu untuk saya
22 Suami kurang menghargai pekerjaan apapun yang saya lakukan
23 Kami jarang mendiskusikan sesuatu, sehingga jika punya masalah saya harus berusaha menyelesaikannya sendiri
24 Jika saya membutuhkan sesuatu, suami jarang mau membantu saya
25 Saya merasa nyaman bila berada di dekat suami saya
26 Saya merasa diri saya berharga bagi suami dan keluarga saya
27 Setiap keputusan yang hendak saya ambil selalu saya diskusikan dulu dengan suami saya
28 Suami sangat memahami kebutuhan saya dan berusaha agar saya bisa mendapatkannya
29 Saya merasa suntuk jika berada di rumah30 Suami kurang mendukung jika saya ingin
melakukan sesuatu31 Saya lebih senang bertanya pada orang
lain daripada dengan suami jika saya membutuhkan informasi atau saran
32 Suami jarang menanyakan kebutuhan pribadi saya
Periksalah kembali, untuk memastikan bahwa tidak ada jawaban yang belum terisi
pada skla A dan skala B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY OUTSkala Kecemasan Menghadapi Menopause
Sub/Itm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 22 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 23 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 14 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 3 3 25 3 3 3 2 2 1 1 1 1 2 4 2 2 3 2 16 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 27 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 4 28 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 3 3 29 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 210 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 1 3 3 211 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 4 212 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 2 3 114 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 115 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 216 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 217 1 1 3 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 218 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 219 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 220 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 221 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 222 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 223 3 3 3 2 2 1 1 1 1 2 4 2 2 3 2 124 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 125 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 226 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 3 3 227 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 2 3 128 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 229 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 130 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 231 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 132 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 233 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 4 234 1 1 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 235 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 236 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 237 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 238 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4 239 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 240 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sub/Itm 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Tot1 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 3 2 762 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 813 1 2 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 434 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 765 3 3 3 4 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 696 2 2 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 2 1 547 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 838 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 759 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 75
10 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 7211 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 8312 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3213 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1 6914 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3815 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 6516 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 6117 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5718 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 7319 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 3 2 7620 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6521 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 8122 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 7723 3 3 3 4 1 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 6924 1 2 1 3 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 4325 2 2 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 2 1 5426 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 7627 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1 6928 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6529 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3230 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 7531 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3732 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 6533 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 6134 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5735 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 7336 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 3 3 2 7637 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 7538 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 8539 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 1 3 3 2 7740 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY OUTSkala Dukungan Suami
Subj/Itm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 4 2 32 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 33 1 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 44 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 25 4 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 4 2 1 2 1 1 2 2 26 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 2 4 4 1 4 4 37 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 38 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 39 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
10 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 211 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 312 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 413 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 314 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 315 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 216 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 317 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 4 4 318 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 319 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 320 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 321 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 322 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 223 4 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 4 2 1 2 1 1 2 2 224 1 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 425 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 2 4 4 1 4 4 326 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 3 2 227 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 328 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 329 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 430 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 331 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 332 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 233 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 334 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 4 4 335 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 336 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 4 2 337 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 338 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 339 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 340 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subj/Itm 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Tot1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 932 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 843 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1154 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 875 3 3 2 3 1 2 1 1 3 3 3 1 706 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1107 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 928 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 929 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 89
10 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 8811 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 9312 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12213 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 8414 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 10115 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 9516 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 10117 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 10218 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9519 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 9420 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 8921 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 8422 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 8023 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 1 7924 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 11525 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 11026 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 8927 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 8328 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 8829 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12230 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9731 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 10132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 9533 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 10334 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 10235 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9536 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 9237 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 9138 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 9539 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 9240 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan kerendahan hati, saya memohon kesediaan Ibu untuk mengisi kuisioner
berikut ini. Kuisioner ini disusun dalam rangka penelitian di bidang psikologi untuk
penyelesaian tugas akhir peneliti yang nantinya diharapkan bisa bermanfaat bagi
semuanya.
Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban tidak terkait dengan pihak
manapun dan hanya digunakan sepenuhnya untuk penelitian. Kerahasiaan jawaban
dijamin oleh etika penelitian dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti. Untuk
saya juga berharap Ibu berkenan menjawab dengan sungguh-sungguh dan jujur sesuai
dengan keadaan saat ini.
Atas kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2009
Peneliti
DATA DIRIUsia :Lama Menikah :Mengalami Gejala Menopause sejak ..... Bulan / Tahun
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berikut ini ada sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri Anda dan Keluarga
Anda. Anda dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan diri Anda, dengan cara memberi tanda (centang) pada kolom jawaban
yang tersedia dengan pilihan jawabab sebagai berikut :
SS : Artinya Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut
S : Artinya Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut
TS : Artinya Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
STS: Artinya Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
2. Mohon untuk mengisi semua pernyataan dan usahakan jangan sampai ada yang
terlewat serta mengumpulkan kembali angket ini
3. Apapun jawaban Anda tidak ada yang salah, oleh karena itu jawablah dengan jujur
sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA A
Saya mengalami gejala-gejala menopause seperti pernyataan di bawah ini....
JAWABANSS S TS STS
1. Akhir-akhir ini saya mulai mengalami gejala menopause yang membuat saya sulit berkonsentrasi
2. Saya menjadi sulit tidur karena tiba-tiba merasakan hot flash
3. Saya kesulitan mengendalikan emosi saat menghadapi gejala menopause saya
4. Saya sering marah-marah tanpa sebab terhadap anak atau suami akhir-akhir ini.
5. Saya tetap dapat berpikir jernih meskipun memasuki masa menopause
6. Saya dapat tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan gejala menopause yang sedang saya alami
7. Emosi saya tetap stabil meskipun saya sedang mengalami masa menopause
8. Gejala menopause yang sedang saya alami membebani pikiran saya, dan membuat saya mudah lupa
9. Badan saya sering berkeringat dingin tanpa sebab yang jelas
10. Memasuki masa menopause, saya sering merasa gelisah tak menentu
11. Saya tiba-tiba menjadi gagap saat ditanya mengenai gejala menopause yang sedang saya alami
12. Pikiran saya tetap dapat fokus saat menyelesaikan suatu masalah
13. Jantung saya tidak berdebar-debar ketika saya menyadari bahwa saya sedang mengalami gejala menopause
14. Saya merasa senang memasuki masa menopause
15. Saat mengalami gejala menopause saya tetap dapat mengontrol perilaku saya
16. Menghadapi masa menopause, saya sering memiliki pikiran negatif berkaitan dengan kesehatan saya
17. Saat saya panik tubuh saya berkeringat18. Memasuki masa menopause, saya sering
merasa takut akan sesuatu yang dapat mengancam kesehatan tubuh saya
19. Saya percaya, meskipun saya memasuki usia menopause, saya akan tetap sehat.
20. Meski memasuki masa menopause, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak mengalami sakit kepala ataupun mual-mual
21. Saya merasa senang jika tidak lagi mendapatkan haid
22. Saya tetap beraktivitas seperti biasa meskipun memasuki masa menopause
23. Gejala menopause yang saya alami sangat membebani pikiran saya sehingga saya sulit mengambil suatu keputusan
24. Akhir-akhir ini jika sedang cemas, tangan dan kaki saya menjadi dingin
25. Semakin mendekati menopause, saya semakin kurang percaya diri
26. Saya seringkali sulit mengontrol perilaku saya menghadapi masa menopause ini
27. Saya tetap dapat mengambil keputusan dengan baik meskipun sedang mengalami gejala-gejala menopause
28. Saya tidak mengalami gangguan fisik selama masa menopause ini
29. Saya tidak merasa cemas menghadapi menopause saya
30. Aktivitas saya tidak terganggu meskipun saya sedang mengalami menopause
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala B
NO PERNYATAAN SS S TS STS1. Suami selalu menghargai hal-hal kecil yang
saya lakukan untuknya atau keluarga kami2. Suami saya selalu mendengarkan keluhan
saya dan memberi masukan-masukan ketika saya mempunyai masalah
3. Suami selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan saya terutama yang berkaitan dengan rumah tangga
4. Suami saya akhir-akhir ini kurang perhatian pada saya
5. Suami kurang menghargai kemampuan saya dan melarang saya untuk aktif di luar rumah
6. Saya jarang membicarakan masalah yang saya hadapi dengan suami saya
7. Suami selalu memberi perhatian pada kesehatan saya, berkaitan dengan masa menopause saya
8. Suami sering memuji penampilan atau masakan saya
9. Saya selalu mendengarkan saran-saran suami atau keluarga sebelum melakukan sesuatu
10. Kami akhir-akhir ini sering bertengkar dan suami tidak bisa memahami perasaan saya
11. Suami saya selalu melarang tanpa alasan yang jelas apapun yang ingin saya lakukan
12. Suami menghargai kemampuan saya dan mendorong saya untuk mengembangkan diri
13. Suami saya selalu memberikan informasi yang baik dan benar sehingga saya selalu mengandalkan mereka ketika harus menyelesaikan masalah
14. Suami saya selalu dapat diandalkan ketika saya membutuhkan sesuatu
15. Suami saya akhir-akhir ini sering pulang terlambat dan jarang punya waktu untuk saya
16. Suami kurang menghargai pekerjaan apapun yang saya lakukan
17. Kami jarang mendiskusikan sesuatu, sehingga jika punya masalah saya harus berusaha menyelesaikannya sendiri
18. Jika saya membutuhkan sesuatu, suami jarang mau membantu saya
19. Saya merasa nyaman bila berada di dekat suami saya
20. Saya merasa diri saya berharga bagi suami dan keluarga saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Setiap keputusan yang hendak saya ambil selalu saya diskusikan dulu dengan suami saya
22. Suami sangat memahami kebutuhan saya dan berusaha agar saya bisa mendapatkannya
23. Saya merasa suntuk jika berada di rumah24. Suami kurang mendukung jika saya ingin
melakukan sesuatu25. Saya lebih senang bertanya pada orang lain
daripada dengan suami jika saya membutuhkan informasi atau saran
26. Suami jarang menanyakan kebutuhan pribadi saya
Periksalah kembali, untuk memastikan bahwa tidak ada jawaban yang belum terisi pada
skla A dan skala B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptives
Descriptive Statistics
Kecemasan Menghadapi Menopause Dukungan Suami Valid N (listwise)
N 80 80 80Minimum 33 56Maximum 89 98Sum 5377 5900Mean 67,21 73,75Std. Deviation 13,698 8,528
Frequencies
Statistics
Kecemasan Menghadapi Menopause
Dukungan Suami
N Valid 80 80Missing 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frequency Table
Kecemasan Menghadapi Menopause
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 33 1 1,3 1,3 1,3
34 1 1,3 1,3 2,536 1 1,3 1,3 3,839 2 2,5 2,5 6,340 1 1,3 1,3 7,548 1 1,3 1,3 8,850 3 3,8 3,8 12,553 1 1,3 1,3 13,854 3 3,8 3,8 17,556 4 5,0 5,0 22,557 2 2,5 2,5 25,058 1 1,3 1,3 26,360 1 1,3 1,3 27,561 5 6,3 6,3 33,862 1 1,3 1,3 35,064 3 3,8 3,8 38,865 1 1,3 1,3 40,066 3 3,8 3,8 43,868 1 1,3 1,3 45,069 4 5,0 5,0 50,070 3 3,8 3,8 53,871 4 5,0 5,0 58,872 5 6,3 6,3 65,073 5 6,3 6,3 71,377 1 1,3 1,3 72,578 1 1,3 1,3 73,879 1 1,3 1,3 75,080 5 6,3 6,3 81,381 2 2,5 2,5 83,882 3 3,8 3,8 87,583 1 1,3 1,3 88,884 3 3,8 3,8 92,586 1 1,3 1,3 93,887 2 2,5 2,5 96,388 2 2,5 2,5 98,889 1 1,3 1,3 100,0Total 80 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dukungan Suami
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 56 2 2,5 2,5 2,5
61 1 1,3 1,3 3,862 2 2,5 2,5 6,363 1 1,3 1,3 7,564 5 6,3 6,3 13,865 5 6,3 6,3 20,066 4 5,0 5,0 25,067 3 3,8 3,8 28,868 3 3,8 3,8 32,569 4 5,0 5,0 37,570 1 1,3 1,3 38,871 1 1,3 1,3 40,072 3 3,8 3,8 43,873 4 5,0 5,0 48,874 4 5,0 5,0 53,875 4 5,0 5,0 58,876 4 5,0 5,0 63,877 2 2,5 2,5 66,378 9 11,3 11,3 77,579 1 1,3 1,3 78,882 1 1,3 1,3 80,083 2 2,5 2,5 82,584 2 2,5 2,5 85,085 5 6,3 6,3 91,386 1 1,3 1,3 92,588 4 5,0 5,0 97,589 1 1,3 1,3 98,898 1 1,3 1,3 100,0Total 80 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Histogram
90807060504030
Kecemasan Menghadapi Menopause
20
15
10
5
0
Fre
qu
enc
y
Mean = 67.21Std. Dev. = 13.698N = 80
Kecemasan Menghadapi Menopause
1009080706050
Dukungan Suami
14
12
10
8
6
4
2
0
Fre
qu
ency
Mean = 73.75Std. Dev. = 8.528N = 80
Dukungan Suami
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kecemasan Menghadapi Menopause
Dukungan Suami
N 80 80
Normal Parameters(a,b)Mean 67,21 73,75Std. Deviation 13,698 8,528
Most Extreme Differences
Absolute ,102 ,086Positive ,056 ,086Negative -,102 -,061
Kolmogorov-Smirnov Z ,912 ,771Asymp. Sig. (2-tailed) ,377 ,591
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kecemasan Menghadapi Menopause * Dukungan Suami
Between Groups
(Combined)9398.232 27 348.083 3.336 .000
Linearity 6334.913 1 6334.913 60.720 .000Deviation from Linearity 3063.319 26 117.820 1.129 .346
Within Groups 5425.156 52 104.330Total 14823.388 79
T-TestOne-Sample Statistics
N Mean Std. DeviationStd. Error
MeanKecemasan Menghadapi Menopause 80 67,21 13,698 1,531
One-Sample Test
Test Value = 75
t df Sig. (2-tailed)Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower UpperKecemasan Menghadapi Menopause -5,085 79 ,000 -7,788 -10,84 -4,74
T-TestOne-Sample Statistics
N Mean Std. DeviationStd. Error
MeanDukungan Suami 80 73,75 8,528 ,953
One-Sample Test
Test Value = 65
t df Sig. (2-tailed)Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower UpperDukungan Suami 9,177 79 ,000 8,750 6,85 10,65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations
Correlations
Kecemasan Menghadapi Menopause
Dukungan Suami
Kecemasan Menghadapi Menopause
Pearson Correlation1 -,654(**)
Sig. (1-tailed) ,000N 80 80
Dukungan Suami Pearson Correlation -,654(**) 1Sig. (1-tailed) ,000N 80 80
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI