111
DAYA MELARUTKAN FRAKSI AIR DAN ETIL ASETAT DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi Program Studi Farmasi Oleh : Natalia Ni Putu Olivia Paramita S.D. NIM : 038114024 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAYA MELARUTKAN FRAKSI AIR DAN ETIL ASETAT

DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP

KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

Program Studi Farmasi

Oleh :

Natalia Ni Putu Olivia Paramita S.D. NIM : 038114024

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAYA MELARUTKAN FRAKSI AIR DAN ETIL ASETAT

DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP

KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

Program Studi Farmasi

Oleh :

Natalia Ni Putu Olivia Paramita S.D NIM : 038114024

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

iii iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

iv iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan Saya belajar bahwa untuk menjadi paham sesuatu butuh niat, waktu, dan usaha yang nyata Saya belajar untuk menjadi kuat dalam menghadapi dunia setiap hari Saya belajar untuk menjadi bijaksana dalam memahami bahwa saya tidak mengetahui segala sesuatunya Saya belajar untuk menjadi cukup bodoh ketika suatu keajaiban terjadi Saya belajar untuk selalu yakin akan tujuan akhir saya Saya belajar untuk menjadi terang bukan di tempat yang terang tetapi terang ditempat yang gelap Saya belajar untuk menjadi jawaban dan tidak hanya diam Saya belajar untuk menjadi garam tetapi tidak di tengah lautan Saya belajar untuk menjadi harapan bukan hanya berharap Saya belajar untuk menjadi jawaban bukan hanya ucapan Saya belajar untuk menjadi jawaban bukan menambah beban Saya belajar untuk mencintai setiap orang dengan cara yang sempurna bukan mencintai orang yang sempurna Saya belajar bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup dan kadang rencanaNya tidak sesuai dengan harapan saya tetapi Dia akan menjadikan segala sesuatu indah tepat pada waktuNya Saya belajar....belajar....belajar....dan akan terus belajar....

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku

Mama Erna, idola dan teladanku Papa Ketut, pendukungku

Bagonk Yoga, teman bermain dan bertengkarku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

PRAKATA

Terima kasih kepada Tuhan yang telah memberi pengetahuan dan

kemampuan sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penyusunan

skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penyelesaian skripsi ini telah melibatkan banyak pihak dan melalui suatu

proses yang tidak sebentar. Terima kasih kepada semua yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini, secara khusus kepada:

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

2. Bapak Yohanes Dwi Atmaka, M.Si., selaku pembimbing yang telah

memberikan waktu, bimbingan, dan masukan hingga terselesaikanya skripsi

ini.

3. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas masukan,

nasehat dan kritikan yang membangun demi tercapainya hasil terbaik dari

skripsi ini.

4. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji atas masukan, nasehat, dan kritikan

yang membangun demi tercapainya hasil terbaik dari skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan segenap pengetahuan, pengalaman, dan gambaran akan masa

depan seorang farmasis. Terima kasih untuk selalu membantu sejak dari awal

hingga akhir perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

6. Mama, Papa, dan Yoga yang selalu mendukung, mendoakan, dan meyakinkan

bahwa segala sesuatu pasti bisa terselesaikan dengan baik karena keikutsertaan

Bapa di sorga.

7. Mas Wagiran, Mas Agung, Mas Bimo, Pak Mukmin, Pak Prapto, Pak Parlan,

Mas Kunto, Mas Otok, Pak Musrifin, Mas Yuwono, dan semua laboran atas

bantuan, canda tawa, dan kesediaanya untuk lembur saat bekerja di

laboratorium.

8. Heribertus Rinto Wibowo yang selalu memberi semangat, masukan, dan kritik

yang membangun hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Terima

kasih untuk semua hal baru yang boleh penulis dapatkan dari kebersamaan

selama mengerjakan skripsi ini.

9. Eyene, Inow, Chemel, Makcik Ditae, Pakcik Indrae, dan Om Ate yang selalu

setia memberikan sayap-sayap yang kokoh hingga skripsi ini selesai.

10. Genduut, Melin, Nandute, Bleki, Margamon, yang telah mengenalkan arti

sebuah realita dan keajaiban. Terima kasih untuk tambahan pengetahuan,

semangat, dan curhat-curhatnya.

11. Gothe, Sita, Ira untuk dukungan moral yang sungguh menguatkan sejak SMA

hingga sekarang.

12. Teman-teman kos Difa, Alit, Mamae, Galih, Livi, Monci, Merry, Asyen,

Dinae, Tiwi, Ria, Ayu, Grace, Friska, Dini, Sifa, Ami, Sentya, atas segenap

perhatian, semangat, dan kebersamaan yang telah diberikan.

13. Mas Mbong, dan teman-teman Cantus Firmus Choir, Esti, Dita Sopran, Mas

Beni, Mas Bayu, Danang Kecil, Rondang, Budi, Ferdian, teman-teman

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

altoners, soprano, tenorist, dan bassers atas semangat, doa, dan makna sebuah

persahabatan.

14. Semua teman-teman kelas A atas kebersamaan selama hari-hari kuliah dan

praktikum. Semangat terus dan sukses selalu.

15. Titan, yang memberi warna di hari-hari akhir penyelesaian skripsi ini.

16. Semua teman dan sahabat yang tak bisa disebutkan satu persatu atas doa,

dukungan, dan bantuan yang telah diberikan demi terselesaikannya skripsi ini

Tiada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan skripsi ini. Masukan

dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini menjadi

kehormatan bagi penulis. Penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam

penulisan skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Maret 2007

Penulis

Natalia Ni Putu Olivia Paramita S.D.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

INTISARI

Tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat peluruh batu ginjal. Hal ini karena adanya kandungan flavonoid dalam pandan wangi, khususnya di bagian daun. Fraksinasi daun pandan wangi menggunakan air dan etil asetat bertujuan mengetahui pengaruh kedua fraksi terhadap kelarutan kalsium batu ginjal.

Penelitian ini termasuk dalam rancangan eksperimental murni lengkap pola searah. Analisis kualitatif kandungan flavonoid dalam daun pandan wangi menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasil analisis menunjukkan bahwa fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi mengandung glikosida flavonoid yang mengarah pada golongan flavonol.

Subjek uji batu ginjal direndam dalam sembilan kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif, fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan konsentrasi 2,5% v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, dan 10% v/v. Filtrat hasil perendaman diukur kadar kalsium terlarutnya menggunakan spektrofotometer serapan atom. Data kadar kalsium terlarut yang diperoleh diuji dengan analisis statistik deskriptif Explore, dilanjutkan uji One Way Anova dan uji post hoc LSD. Hasil analisis menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun pandan wangi mampu melarutkan kalsium batu ginjal lebih tinggi daripada fraksi airnya. Kedua fraksi daun pandan wangi tersebut memiliki daya melarutkan tertinggi pada konsentrasi 10%v/v. Kata kunci : pandan wangi, batu ginjal kalsium, air, etil asetat, spektrofotometer

serapan atom

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

ABSTRACT Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) is one of the plant that can be used as a drug which decreases the size of the kidney stones. This presumed because of the flavonoids which contained in pandan wangi, particularly in its leaves. Fractionation the pandan wangi leaves using water and ethyl acetate has a purpose to know the influence from both of the fraction in solubilizing the calcium kidney stones. This research is a kind of a complete pure experimental research with one way pattern. Qualitative analysis of flavonoids in pandan wangi leaves carried out by thin layer chromatography. The result of analysis showed that pandan wangi leaves contained glycosides flavonoid which supposed to flavonol group. The test subject, kidney stones, submered in nine treatment groups involved negative control, water and ethyl acetate fraction of pandan wangi leaves in concentration 2,5%v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, 10% v/v. The filtrates after the submersion then measured by atomic absorption spectrophotometer to know the concentration of the soluble calcium. The data of soluble calcium which obtained from the measurement by atomic absorption spectrophotometer tested by Explore descriptive statistical analysis, then continued by One Way Annova and post hoc LSD. The results showed that the fraction of ethyl acetate of pandan wangi leaves could dissolves the calcium kidney stones higher than the fraction of water of pandan wangi leaves. Both of the fractions of pandan wangi leaves gave the highest solubility in concentration 10%v/v. Key words : pandan wangi, calcium kidney stones, water, ethyl acetate, atomic absorption spectrophotometer

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... v

PRAKATA ............................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... ix

INTISARI ............................................................................................. x

ABSTRACT ………………………………………………………….. xi

DAFTAR ISI …………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Keaslian Penelitian .................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ................................................ 5

A. Pandan Wangi .......................................................................... 5

B. Flavonoid ................................................................................. 6

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

C. Batu Ginjal ............................................................................... 11

D. Kelarutan ................................................................................. 15

E. Kromatografi Lapis Tipis ......................................................... 17

F. Validitas Metode ...................................................................... 19

G. Analisis Kualitatif Batu Ginjal ................................................ 20

H. Spektrofotometri Serapan Atom .............................................. 21

I. Landasan Teori .......................................................................... 24

J. Hipotesis .................................................................................. 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................ 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 26

B. Variabel dan Definisi Operasional ………………………….. 26

1. Variabel penelitian ……………………………………….. 26

2. Definisi operasional ……………………………………… 27

C. Bahan Penelitian ……………………………………………. 28

D. Instrumen Penelitian ………………………………………... 28

E. Tata Cara Penelitian ………………………………………… 29

F. Tata Cara Analisis Hasil …………………………………….. 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………….. 34

A. Determinasi Tanaman ………………………………………. 34

B. Fraksi Air dan Etil Asetat Daun Pandan Wangi ..................... 34

C. Preparasi Batu Ginjal .............................................................. 36

D. Analisis Kualitatif Batu Ginjal ............................................... 36

E. Analisis Kualitatif Flavonoida ................................................ 39

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

F. Analisis Kuantitatif Kelarutan Kalsium Batu Ginjal ............... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 60

A. Kesimpulan ............................................................................. 60

B. Saran ....................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 61

LAMPIRAN ......................................................................................... 64

BIOGRAFI PENULIS ......................................................................... 93

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAFTAR TABEL

Halaman

I. Serapan filtrat serbuk batu ginjal yang diukur pada

spektrofotomotometer serapan atom ........................................... 38

II. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan

fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-butanol : asam

asetat : air (4:1:5 v/v) .................................................................... 40

III. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan

pereaksi semprot AlCl3 dan sitroborat ......................................... 44

IV. Penafsiran warna bercak dari segi struktur jenis flavonoid yang

mungkin terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun

pandan wangi ............................................................................... 47

V. Persamaan kurva baku hasil pengukuran serapan seri larutan

baku pada spektrofotometer serapan atom .................................. 50

VI. Nilai perolehan kembali (%) dari tiga replikasi seri larutan baku

...................................................................................................... 52

VII. Nilai koefisien variasi (%) ........................................................... 52

VIII. Rata-rata kadar kalsium terlarut (ppm) setelah pengukuran

menggunakan spektrofotometer serapan atom ............................ 54

IX. Rata-rata kadar kalsium terlarut pada fraksi air dan etil asetat

daun pandan wangi....................................................................... 56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur umum flavonoid ................................................................ 6

2. Ginjal dan batu ginjal ...................................................................... 11

3. Instrumentasi spektrofotometer serapan atom ................................ 23

4. Kromatogram rutin, fraksi etil asetat, fraksi air daun pandan

wangi dengan fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-

butanol : asam asetat : air (4:1:5 v/v) ............................................... 41

5. Gugus kromofor dan auksokrom pada flavonol ............................. 42

6. Reaksi flavonol dengan basa amonia ............................................. 43

7. Reaksi flavonol dengan AlCl3 …………………………………… 45

8. Reaksi flavonol dengan asam borat…………………………......... 46

9. Kurva baku kalsium hubungan antara konsentrasi larutan baku

kalsium versus absorbansi dengan persamaan kurva baku y =

0,009552 x – 0,00147 ..................................................................... 51

10. Diagram batang rata-rata kadar kalsium terlarut pada setiap

kelompok perlakuan setelah pengukuran dengan

spektrofotometer serapan atom ………………………………….. 54

11. Grafik rata-rata kalsium terlarut (ppm) dalam fraksi air dan etil

asetat daun pandan wangi setelah pengukuran pada

spektrofotometer serapan atom ...................................................... 57

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

12. Kompleks glikosida flavonol fraksi etil asetat daun pandan wangi

(12.a) dan fraksi air daun pandan wangi (12b.) dengan kalsium

......................................................................................................... 59

13. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) ………………… 66

14. Serbuk daun pandan wangi …………………………………......... 67

15. Batu ginjal yang diperoleh dari Laboratorium Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ……. 68

16. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi,

fraksi air daun pandan wangi hasil KLT di bawah sinar UV 365

nm tanpa uap amonia …………………………………………... 75

17. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi,

fraksi air daun pandan wangi hasil KLT di bawah sinar UV 365

nm setelah pemberian uap amonia ………………………………. 76

18. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi,

fraksi air daun pandan wangi hasil KLT di bawah sinar tampak

setelah pemberian uap amonia …………………………………... 77

19. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi,

fraksi air daun pandan wangi hasil KLT di bawah sinar tampak

setelah disemprot dengan AlCl3 …………………………………. 78

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

I. Determinasi tanaman ...................................................................... 64

II. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan serbuk

tanaman pandan wangi …………………………………………... 66

III. Batu ginjal ...................................................................................... 68

IV. Seri larutan baku ............................................................................. 69

V. Hasil KLT flavonoid ...................................................................... 75

VI. Data kalsium terlarut dalam kelompok perlakuan .......................... 79

VII. Hasil analisis statistik ..................................................................... 80

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batu ginjal merupakan penyakit yang terjadi selama ribuan tahun bahkan

setiap tahunnya jutaan orang dapat menderita penyakit batu ginjal. Hal ini

disebabkan gaya hidup seseorang yang mengkonsumsi berlebih makanan dan

minuman yang mengandung kalsium tinggi seperti susu, mentega, keju, emping,

melinjo, kacang-kacangan, dan ubi-ubian, konsumsi vitamin C dan D dosis tinggi,

faktor genetik, serta kurangnya cairan tubuh.

Saat ini banyak cara untuk mengobati batu ginjal, diantaranya yaitu

dengan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), Percutaneus

Lithotripsy, konsumsi obat-obatan diuretik, atau dengan konsumsi obat-obatan

tradisional. Konsumsi obat tradisional lebih digemari oleh masyarakat karena

murah dan bahannya mudah didapat.

Beberapa obat tradisional yang dimanfaatkan masyarakat untuk

pengobatan batu ginjal antara lain yang berasal dari tanaman tempuyung, meniran,

kumis kucing, keji beling. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pramono,

Sumarno, dan Wahyono (1993), daun tempuyung mampu melarutkan kalsium

batu ginjal. Hal ini diduga terjadi melalui pembentukan kompleks antara gugus

hidroksi karbonil dalam molekul flavonoid dengan ion kalsium penyusun batu

ginjal. Penelitian lain yang juga menunjukkan kemampuan flavonoid dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

2

melarutkan kalsium batu ginjal dilakukan oleh Yanti, Anggraeni, dan Yuningsih

(1993) pada tanaman meniran (Phyllantus niruri L.).

Dalam penelitian Raharjo (2003), infusa daun pandan wangi (Pandanus

amaryllifolius Roxb.) dapat melarutkan kalsium batu ginjal. Hal ini karena adanya

kandungan flavonoid dalam infusa daun pandan wangi. Mursyidi (1990)

menyebutkan bahwa di dalam tumbuhan, flavonoid biasanya berikatan dengan

gula sebagai glikosida. Molekul yang berikatan dengan gula tadi disebut aglikon.

Glikosida flavonoid bersifat polar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut polar.

Sedangkan aglikon flavonoid bersifat kurang polar sehingga lebih mudah larut

dalam pelarut dengan polaritas medium.

Ekstraksi flavonoid umumnya dilakukan menggunakan pelarut campuran

air dengan etanol, metanol, atau aseton. Kemudian dilakukan pengekstraksian

kembali dengan pelarut organik yang tidak bercampur dengan air tetapi agak

polar. Robinson (1995) menyebutkan bahwa pelarut organik yang umumnya

dipakai untuk pengekstraksian kembali ekstrak air tanaman adalah etil asetat. Dari

hasil pengekstraksian kembali, glikosida flavonoid akan tertinggal dalam fase air

(fraksi air) sedangkan aglikon flavonoid dan kemungkinan sebagian glikosida

flavonoid dengan polaritas yang lebih rendah dari yang tersari di fase air akan

tersari dalam fase etil asetat (fraksi etil asetat). Namun seberapa banyak flavonoid

yang terkandung dikedua fraksi tidak diketahui. Berdasarkan hal tersebut maka

dilakukan penelitian tentang daya melarutkan fraksi air dan etil asetat daun

pandan wangi terhadap kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

3

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas maka diambil suatu rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi terhadap

kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro?

2. Pada konsentrasi berapakah fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi yang

memberikan kelarutan terbesar terhadap kalsium batu ginjal secara in vitro?

C. Keaslian Penelitian

Pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh infusa daun pandan wangi

terhadap kalsium batu ginjal secara in vitro oleh Raharjo (2003). Sedangkan

penelitian tentang daya melarutkan fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi

terhadap kalsium batu ginjal secara in vitro belum pernah dilakukan sebelumnya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah

1. Manfaat umum

Mengetahui pengaruh fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dalam

melarutkan kalsium batu ginjal sehingga dapat dijadikan tambahan

informasi untuk pengembangan obat tradisional peluruh batu ginjal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

4

2. Manfaat khusus

Mendapatkan informasi konsentrasi yang memberikan kelarutan terbesar

dari fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dalam melarutkan kalsium

batu ginjal secara in vitro.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi terhadap

kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro.

2. Mengetahui konsentrasi dari fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi

yang memberikan kelarutan terbesar terhadap kalsium batu ginjal secara in

vitro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pandan Wangi

1. Keterangan botani

Tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) termasuk dalam

famili Pandanaceae. Tanaman ini memiliki beberapa sinonim yaitu Pandanus

odorus Lidl., Pandanus latifolius Hassk., Pandanus hasskarlii Merr. (Sugati

dan Hutapea, 1991).

2. Pertelaan

Perdu, tahunan, tinggi 3-7 m. Helaian daun tunggal, liat , umumnya tidak

utuh, warna hijau tua, bentuk garis, panjang 48,2 – 50,3 cm, lebar 3,5 – 4,0

cm, ujung daun lancip, pinggir daun sedikit berduri kecil-kecil, tidak

bertangkai, tulang daun sejajar. Permukaan daun yang atas lebih mengkilap

daripada permukaan daun yang bawah (Anonim, 1989).

Sugati dan Hutapea (1991) menyebutkan batang tanaman pandan wangi

bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di

sekitar pangkal batang dan cabang. Bunga majemuk, bentuk bongkol,

warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4-

7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga.

3. Kandungan Kimia

Pandan wangi pada bagian daunnya mengandung flavonoida, alkaloida,

saponin, tanin, polifenol dan zat warna.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

6

4. Kegunaan

Pandan wangi, khususnya bagian daun, berkhasiat sebagai obat lemah

saraf, selain itu bermanfaat juga sebagai penambah nafsu makan dan sebagai

bahan baku kosmetika. Kegunaan lain daun pandan wangi, seperti yang

disebutkan dalam Materia Medika Indonesia IV, yaitu sebagai bahan pewangi.

B. Flavonoid

Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau, kecuali alga dan

hornwort. Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar,

kayu, kulit, serbuk sari, nektar, bunga, buah, dan biji. Golongan flavonoid dapat

digambarkan sebagai deretan senyawa C6 – C3 – C6. Artinya, kerangka karbonnya

terdiri atas dua gugus C6 disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon. Golongan

terbesar flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai

tiga karbon dengan salah satu dari cincin benzena.

O

AB

12

345

6

78

9

10

1'

2' 3'

4'

5'6'

Gambar 1. Struktur umum flavonoid (Robinson, 1995)

Semua varian flavonoid memiliki jalur biosintesis yang sama sehingga

memiliki struktur dasar yang sama. Flavonoid dikelompokkan menjadi beberapa

kelas berdasarkan tingkat oksidasi cincin pirannya (Brunetton, 1999). Masing-

masing flavonoid dalam tiap kelasnya dibedakan oleh posisi gugus hidroksi,

metoksi dan substituen gula pada struktur molekulnya. Umumnya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

7

tumbuhan, flavonoid berada dalam bentuk glikosida. Gula yang umumnya terikat

pada flavonoid yaitu gula heksosa seperti glukosa, galaktosa, dan ramnosa ; dan

gula pentosa seperti arabinosa dan silosa. Molekul-molekul gula tersebut dapat

terikat sendirian atau berkombinasi dengan molekul gula yang lain pada molekul

flavonoid (Anonima, 2007).

Flavonoid yang memiliki sejumlah gugus hidroksi yang tak tersulih, atau

suatu gula, sifatnya polar dan disebut sebagai glikosida. Oleh karena sifatnya yang

polar, maka glikosida mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol (EtOH),

metanol (MeOH), butanol (BuOH), aseton, dimetilsulfoksida (DMSO),

dimetilformamida (DMF), dan lain-lain. Glikosida flavonoid (flavonoid dengan

gula terikat) lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut

di atas dengan air merupakan pelarut yang baik untuk glikosida. Sebaliknya,

aglikon (flavonoid tanpa gula terikat) yang sifatnya kurang polar, seperti

isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang termetoksilasi cenderung lebih

mudah larut dalam pelarut seperti eter atau kloroform (Markham, 1988).

Bentuk glikosida dari flavonoid terdapat pada vakuola, dan tergantung dari

spesiesnya, glikosida bisa terdapat pada epidermis daun ataupun tersebar baik di

jaringan epidermis maupun mesofil. Pada bunga, glikosida terdapat pada sel-sel

epidermisnya. Glikosida tersebut dapat diekstraksi, umumnya pada suhu tinggi,

dengan aseton atau alkohol (etanol, metanol) yang dicampur dengan air.

Penguapan solven dilakukan jika terdapat fase air hasil ekstraksi menggunakan

dua pelarut yang tak saling campur, misalnya: petroleum eter akan mengeliminasi

klorofil dan lemak; dietil eter akan mengekstraksi aglikon bebas; etil asetat akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

8

melarutkan sebagian besar glikosida. Sedangkan sakarida bebas akan tertinggal

dalam fase air bersama glikosida yang paling polar (jika ada) (Bruneton, 1999).

Robinson (1995) menyebutkan bahwa glikosida flavonoid dapat larut dalam

air dan pengekstraksian kembali larutan dalam air dengan pelarut organik yang

tidak bercampur dengan air tetapi agak polar sering kali bermanfaat untuk

memisahkan flavonoid dari senyawa yang lebih polar seperti karbohidrat. Etil

asetat merupakan pelarut yang baik untuk menangani hal ini.

Ketika ada flavonoid yang ditemukan dalam kutikula daun biasanya dalam

bentuk aglikon. Aglikon ini memiliki sifat lipofilik karena adanya metilasi

sebagian atau total pada gugus hidroksinya. Flavonoid yang bersifat lipofilik yang

terdapat pada jaringan-jaringan di permukaan daun dapat diekstraksi

menggunakan pelarut yang memiliki polaritas medium; kemudian dipisahkan dari

lemak dan lilin atau pengotor-pengotor lain yang ikut terekstraksi (Bruneton,

1999).

Analisis kualitatif flavonoid dapat dilakukan dengan kromatografi kertas

dan kromatografi lapis tipis. Kromatografi lapis tipis (KLT) lebih banyak

digunakan karena waktu pemisahan lebih cepat dan hasil pemisahan lebih baik.

Fase diam yang dapat dipilih untuk KLT antara lain selulosa, silika, dan poliamid.

Pemilihan fase diam didasarkan pada tujuan KLT. Sedangkan untuk fase gerak

dapat digunakan air, asam asetat, dan asam klorida maupun campuran pelarut.

Untuk campuran pelarut, yang dapat digunakan biasanya n-butanol : asam asetat :

air (4:1:5), t-butanol : asam asetat : air (3:1:1), kloroform : asam asetat : air

(30:15:2), dan asam asetat : air : asam klorida (30:10:30) (Markham, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

9

Fase gerak campuran n-butanol : asam asetat : air (4:1:5) dipakai fase atas,

digunakan untuk memisahkan glikosida, aglikon, dan gula. Kelebihan fase gerak

campuran n-butanol : asam asetat : air (4:1:5) dibandingkan t-butanol : asam

asetat : air (3:1:1) adalah waktu pengembangan yang lebih pendek per

kromatogram (Markham, 1988).

Bercak flavonoid hasil kromatografi dapat diamati dengan sinar tampak dan

ultraviolet (UV). Sebagian besar bercak flavonoid tidak terlihat pada sinar

tampak. Karena alasan tersebut, untuk mendeteksi bercak, kromatogram diperiksa

dengan sinar UV 365 nm. Memberikan uap amonium (NH3) pada kromatogram

yang sudah benar-benar kering akan meningkatkan kepekaan deteksi dan

menghasilkan perubahan warna yang ada kaitannya dengan struktur senyawa yang

bersangkutan (Markham, 1988).

Penyemprotan kromatogram menggunakan pereaksi yang berlainan dapat

memberikan informasi terbatas tentang struktur flavonoid. Ada empat pereaksi

semprot yang biasanya digunakan, yaitu:

1. FeCl3. Deteksi kromatogram dengan larutan FeCl3 akan menyebabkan

terbentuknya kompleks berwarna yang dapat diamati dengan sinar tampak.

2. AlCl3. Larutan AlCl3 5% yang bisa digunakan untuk spektroskopi UV-tampak

bila disemprotkan pada kromatogram kemudian dikeringkan, menunjukkan

semua 5-hidroksi-flavonoid sebagai bercak berfluoresensi kuning bila dilihat

di bawah sinar UV 366 nm. Selain itu, bercak yang semula tidak tampak

menjadi terlihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

10

3. Kompleks difenil-asam borat-etanolamin. Pemakaian larutan 1% dalam

metanol menunjukkan semua 3’, 4’-dihidroksi-flavon dan 3’, 4’-dihidroksi-

flavonol sebagai bercak jingga.

4. Asam sulfanilat yang terdiazotasi. Kromatogram disemprot dengan pereaksi

ini kemudian disemprot dengan natrium karbonat 20%. Kebanyakan senyawa

yang mempunyai gugus hidroksi fenol akan terlihat sebagai bercak kuning,

jingga, atau merah.

5. Vanilin-HCl. Bercak merah atau merah lembayung segera setelah

penyemprotan dan pemanasan oleh katekin dan proantosianidin, dan terbentuk

lebih lambat oleh flavon dan dihidroflavonol (Markham, 1988).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pramono, dkk (1993) menyebutkan

pelarutan batu ginjal oleh daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) diduga melalui

efek diuretik oleh karena adanya kandungan mineral atau melalui pembentukan

kompleks antara kandungan flavonoid dalam daun tempuyung dengan ion kalsium

penyusun batu ginjal.

Flavonoid yang terkandung dalam daun tempuyung, menurut hasil

penelitian Pramono, dkk (1993), mengarah pada apigenin 7-glukosida dan luteolin

7-glukosida. Kedua senyawa ini mempunyai gugus hidroksi karbonil yang terdiri

dari gugus hidroksi pada posisi 5 dan gugus karbonil pada posisi 4. Gugus

hidroksi karbonil ini mempunyai sifat dapat membentuk kompleks khelat yang

stabil dengan logam-logam seperti Pb, Fe, Al. Kebanyakan komposisi batu ginjal

terdiri dari kalsium. Adanya ion kalsium ini merupakan agen yang mempunyai

kemungkinan membentuk kompleks dengan gugus hidroksi karbonil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

11

flavonoid. Gugus lain yang terdapat pada luteolin 7-glukosida dan mempunyai

kemungkinan membentuk kompleks adalah gugus orto dihidroksi pada cincin

benzen lateral.

C. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah material kristalin dan mineral yang keras yang

terbentuk di ginjal atau di sepanjang saluran kemih. Terbentuknya batu bisa

terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu

atau kurangnya inhibitor pembentukan batu (Anonimb,2007). Penyebab lain

terbentuknya batu ginjal yaitu kerusakan tubular pada ginjal, hiperkalsiuria,

hiperoksaluria, penurunan volume urin, dan faktor keturunan (Dale, 2003).

Gambar 2. Ginjal dan batu ginjal (Anonim c, 2007)

Menurut Dorland (2000) pembentukan batu di saluran kemih disebut

urolithiasis sedangkan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya batu ginjal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

12

disebut nephrolithiasis. Dale (2003) menyebutkan pasien penyakit batu ginjal

mengalami beberapa gejala seperti nyeri hebat yang tiba-tiba di bagian panggul

(flank pain) atau terkadang menyebar sampai ke bagian bawah dekat alat kelamin

(groin pain). Nyeri hebat ini dapat disertai dengan nausea dan vomiting. Letak

penyumbatan oleh batu menentukan lokasi nyeri yang dialami pasien. Batu yang

berada pada pelvis ginjal atau di ureter bagian atas dapat menyebabkan nyeri pada

panggul (flank pain). Sedangkan batu yang berada di bagian tengah atau bawah

dari ureter menyebabkan nyeri pada bagian bawah dekat alat kelamin (groin pain)

dan alat kelamin itu sendiri. Adanya batu pada kantung kemih ditandai dengan

nyeri pada bagian bawah perut, berkurangnya volume urin, disuria, dan nyeri saat

mengeluarkan urin. Gejala lain dari penyakit batu ginjal adalah terjadi hematuria.

Smith dan Guay (1996) menyebutkan bahwa ada tiga teori tentang

pembentukan batu ginjal, yaitu:

a) Teori matrix, menyebutkan bahwa semua batu ginjal mengandung 2-3%

material organik pada komposisi kristalnya. Material organik inilah yang

menginisiasi mekanisme pembentukan batu ginjal. Namun setelah penelitian

lebih lanjut, material organik tersebut hanya melindungi permukaan kristal

batu ginjal sehingga melindungi kristal dari disolusi.

b) Teori defisiensi inhibitor. Urin merupakan cairan kompleks yang

mengandung sejumlah inhibitor kristalisasi, antara lain sitrat, sulfat,

pirofosfat, magnesium, glikosaminoglikan. Penurunan aktivitas inhibitor pada

urin menyebabkan terjadinya presipitasi yang memicu terbentuknya batu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

13

c) Teori presipitasi-kristalisasi. Teori ini berdasar pada pengenalan tingkat

kejenuhan suatu larutan yang mengandung mineral. Tingkat kejenuhan suatu

larutan didefinisikan dengan dua istilah yaitu solubility product dan formation

product. Solubility product adalah tingkat kejenuhan di mana fase cair berada

dalam kondisi ekual dengan fase padat. Formation product adalah tingkat

kejenuhan di mana terjadi pembentukan kristal secara spontan. Tingkat

kejenuhan larutan di bawah tingkat solubility product adalah larutan tidak

jenuh (undersaturated). Tingkat kejenuhan larutan diantara solubility product

dan formation product merupakan larutan jenuh (supersaturated). Sedangkan

tingkat kejenuhan larutan diatas formation product merupakan larutan lewat

jenuh dan terjadi pembentukan kristal. Pembentukan kristal inilah yang

menginisiasi pembentukan batu ginjal jika kondisi urin lewat jenuh.

Jenis batu ginjal ,menurut Heptinstall (1983), bervariasi tergantung dari

komponen-komponen penyusunnya. Berikut adalah jenis-jenis batu ginjal:

a) Batu Kalsium

Batu kalsium biasanya keras dan bentuknya tidak beraturan. Batu berwarna

agak gelap pada permukaanya, karena kristal oksalat yang tajam menyebabkan

abrasi pada mukosa pelvis sehingga terjadi hemoragi yang melapisi batu.

Bentuknya yang tidak beraturan merupakan hasil kristalisasi dan biasanya

ditemukan pada urin yang asam. Terkadang ratusan batu ini bergabung

menjadi satu di dalam calyx, yang kemudian oleh sinar X terdeteksi sebagai

batu tunggal. Jika batu ini bergabung dengan fosfat, batu akan menjadi lebih

halus, lebih pucat, dan lebih lunak, dan disebut sebagai batu fosfat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

14

b) Batu Struvite

Batu struvite berwarna abu-abu atau agak keputihan dan memiliki konsistensi

yang bervariasi. Beberapa ada yang keras namun beberapa juga ada yang

rapuh dan lunak. Batu ini terbentuk pada urine basa dan juga terbentuk karena

adanya infeksi bakteri sehingga sering disebut sebagai batu infeksi. Biasanya

batu struvite mengandung campuran kalsium fosfat dan magnesium fosfat,

tetapi dapat juga mengandung sedikit kalsium oksalat atau kalsium karbonat.

c) Batu Asam Urat

Batu asam urat keras dan berwarna coklat kekuningan dengan permukaan

yang halus dan bulat. Seringkali batu ini berada dalam bentuk ganda. Menurut

Dale (2003), biasanya batu ini ditemukan pada kantung kemih dan terjadi

pada kantung kemih yang tidak terinfeksi. Batu ini terbentuk pada urin yang

asam dan dapat menjadi besar memenuhi kaliks ginjal.

d) Batu Sistin

Umumnya berwarna kekuningan dan agak berlemak, menjadi berwarna gelap

setelah dioperasi atau otopsi. Batu ini berada dalam bentuk ganda, halus,

bulat, dan biasanya kecil. Pembentukan batu ini terjadi pada pasien yang

mengalami sistinuria.

Dari keempat jenis batu ginjal di atas, batu kalsium merupakan jenis batu

yang paling sering ditemukan pada penderita batu ginjal. Jenis batu kedua yang

paling sering ditemukan adalah batu fosfat. Batu asam urat berhubungan dengan

penyakit gout. Batu sistin ditemukan pada penderita sistinuria. Faktor keturunan

mempengaruhi terbentuknya batu sistin pada laki-laki dan perempuan. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

15

batu infeksi sebagian besar ditemukan pada wanita sebagai akibat dari infeksi

saluran urin.

Beberapa tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat peluruh batu ginjal

yaitu tempuyung (Sonchus arvensis L.), kumis kucing (Orthosiphon stamineus

Benth.), keji beling (Strobilanthus crispus Bl.), meniran (Phyllantus niruri L.).

Infusa daun tempuyung pada percobaan in vivo menunjukkan efek menghambat

pembentukan batu kandung kemih buatan pada tikus. Selain itu secara in vitro

infusa daun tempuyung mempunyai efek melarutkan kalsium oksalat batu ginjal.

Daun kumis kucing digunakan sebagai terapi untuk penyakit kadar urin

rendah dan pembengkakkan pada penyakit batu ginjal. Dari hasil penelitian secara

praklinis dan klinis, tanaman ini memiliki khasiat sebagai diuretik, menurunkan

kadar asam urat, dan pelarut batu kalsium. Penelitian tentang ekstrak air dari

herba meniran secara in vitro menunjukkan adanya efek penghambatan terhadap

pembentukan kristal kalsium oksalat sehingga herba ini dapat dijadikan obat

alternatif dari penyembuhan kencing batu (Anonim, 2000).

Tanaman keji beling berbau lemah dan memiliki rasa yang pahit,

berkhasiat melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal,

dan kandung kemih. Untuk pengobatan batu ginjal daun keji beling dapat direbus

dengan air dengan jumlah tertentu (Sulaksana, 2005).

D. Kelarutan

Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat

terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

16

didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk

dispersi molekuler homogen (Martin, 1990).

Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika kimia zat terlarut

dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan dan

untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut

(Martin, 1990).

Martin (1990) menyebutkan air adalah pelarut yang baik untuk garam,

gula dan senyawa sejenis, sedang minyak mineral dan benzena biasanya

merupakan pelarut untuk zat yang hanya sedikit larut dalam air.

Kelarutan zat dalam pelarut ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya

momen dipol pelarut. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain.

Selain momen dipol, kemampuan zat terlarut membentuk ikatan hidrogen,

khususnya jika pelarutnya adalah air, merupakan faktor yang jauh lebih

berpengaruh dibandingkan dengan polaritas yang direfleksikan dalam dipol

momen yang tinggi. Kelarutan zat juga bergantung pada gambaran struktur seperti

perbandingan gugus polar terhadap gugus nonpolar dari molekul. Jika suatu

molekul banyak memiliki gugus polar maka molekul tersebut akan mudah larut

dalam pelarut polar. Sebaliknya, jika suatu molekul lebih banyak memiliki gugus

non polar maka molekul tersebut akan larut dalam pelarut non polar (like disolve

like).

Pelarut berdasarkan polaritasnya dibedakan atas pelarut polar, semipolar,

dan nonpolar. Pelarut polar umumnya memiliki tetapan dielektrik yang tinggi,

misalnya: air, memiliki tetapan dielektrik 80. Tetapan dielektrik yang tinggi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

17

menyebabkan pelarut polar dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion dalam

kristal yang bermuatan berlawanan (misal: natrium klorida). Sedangkan pelarut

non polar memiliki tetapan dielektrik yang rendah sehingga tidak dapat

mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah. Pelarut

nonpolar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar dengan tekanan dalam yang sama

melalui interaksi dipol induksi. Pelarut semipolar, seperti keton dan alkohol, dapat

menginduksi suatu derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut nonpolar.

Pelarut semipolar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang dapat

menyebabkan bercampurnya cairan polar dan nonpolar, misalnya: aseton

menaikkan kelarutan eter dalam air.

E. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan metode kromatografi cair

yang sederhana selain kromatografi kertas. KLT dapat dipakai untuk analisis

kualitatif, kuantitatif, dan preparatif. Selain itu dapat juga digunakan untuk

menentukan sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan dipakai pada

kromatografi kolom (Gritter, Bobbit, Schwarting, 1991).

KLT digunakan pada pemisahan zat secara cepat, dengan memakai zat

penyerap berupa serbuk halus yang dilapiskan secara merata pada lempeng kaca

(Anonim, 1989). Pada KLT pemisahan komponen-komponen terjadi atas dasar

perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut

pengembang atau pelarut pengembang campur. Pemilihan pelarut pengembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

18

atau pelarut pengembang campur dipengaruhi oleh macam dan polaritas zat-zat

kimia yang dipisahkan (Mulja dan Suharman, 1995).

Fase diam yang umum dan banyak dipakai adalah silika gel yang dicampur

dengan CaSO4 untuk menambah daya lengket partikel silika gel pada pendukung

(pelat). Perlu diperhatikan bahwa ukuran partikel dibuat pada rentang kehalusan

tertentu 1-25 µm dalam keadaan seragam. Tujuan dibuat dalam keadaan seragam

ini yaitu untuk didapatkannya pemisahan yang baik, laju aliran pelarut

pengembangan yang cepat dan merata (Mulja dan Suharman, 1995).

Kromatogram pada KLT merupakan bercak-bercak yang terpisah setelah

visualisasi dengan cara fisika atau kimia. Visualisasi dengan cara fisika yaitu

dengan melihat bercak kromatogram yang mengabsorpsi radiasi ultraviolet atau

berfluoresensi dengan radiasi ultraviolet pada π = 254 nm atau π = 365 nm.

Sedangkan visualisasi secara kimia yaitu dengan mereaksikan kromatogram

dengan pereaksi warna yang memberikan warna atau fluoresensi yang spesifik

(Mulja dan Suharman, 1995).

Data KLT diberikan dalam bentuk harga Rf senyawa dalam sistem pelarut

tertentu. Faktor retardasi atau Rf didefinisikan sebagai:

awaltitikdarigerakfaseakhirgarisjarakawaltitikdaribercakpusattitikjarakRf =

Angka Rf berjangka antara 0,00 sampai 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua

desimal. Harga hRf ialah angka Rf dikalikan faktor 100 (h) menghasilkan nilai 0

sampai 100 (Stahl, 1985).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

19

F. Validitas Metode

Validasi metode analisis adalah proses terdokumentasi yang menjamin

bahwa pelaksanaan metode analisis yang bersifat karakteristik telah sesuai dengan

tujuan pelaksanaannya. Metode-metode analisis yang digunakan dalam

laboratorium kimia analisis bisa berupa metode standar, metode komparatif

ataupun metode pengembangan. Semua metode analisis yang dipilih untuk

penentuan rutin ataupun riset terlebih dahulu mutlak harus divalidasi dengan

beberapa parameter validasi (Mulja dan Hanwar, 2003).

Menurut Mulja dan Hanwar (2003), pada analisis kuantitatif besarnya

batasan angka persyaratan parameter validasi sangat tergantung pada macam

sampel yang dianalisis, sedangkan pada analisis kualitatif mempersyaratkan hasil

analisisnya harus memberikan kesalahan 0% pada penentuan analit yang

menyangkut nasib seseorang.

Istilah-istilah parameter analisis yang perlu dipahami adalah:

1. Spesifisitas

Spesifisitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mengukur dengan

akurat respon analit diantara seluruh komponen sampel potensial yang

mungkin ada dalam matrik sampel.

2. Linieritas

Linieritas dari suatu prosedur analisis merupakan kemampuannya untuk

mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi

(jumlah) analit di dalam sampel. Persyaratan data linieritas yang bisa diterima

jika memenuhi nilai koefisien korelasi (r) > 0,999 atau nilai variasi fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

20

(Vxo) < 2% sedangkan untuk bioanalisis (penetapan hayati/analisis pada

matrik sampel biologis) dipersyaratkan nilai Vxo = 5% - 10%.

3. Akurasi

Akurasi suatu metode merupakan keterdekatan nilai pengukuran dengan nilai

sebenarnya dari analit dalam sampel. Indikasi yang paling umum untuk

menyatakan akurasi yang tinggi adalah perolehan kembali (% recovery).

Akurasi untuk bahan obat dengan kadar kecil biasanya disepakati 90 – 110%,

akurasi untuk kadar obat yang lebih besar biasanya disepakati 95 – 105%,

akurasi untuk bahan baku biasanya disepakati 98 – 102%, sedangkan untuk

bioanalisis rentang akurasi 80 – 120 % masih bisa diterima.

4. Presisi

Presisi suatu metode analisis merupakan sejumlah pencaran hasil yang

diperoleh dari analisis berulangkali pada suatu sampel homogen. Presisi

biasanya dinyatakan dengan Coefficient of Variation (CV) dan Relative

Standard Deviation (RSD). Harga RSD < 20 ppt atau CV < 2% dapat

dikatakan metode tersebut memberikan presisi yang bagus, sedangkan untuk

bioanalisis CV = 15 – 20% masih dapat diterima.

G. Analisis Kualitatif Batu Ginjal

Identifikasi secara kualitatif suatu zat dapat dilakukan dengan mereaksikan

zat atau sampel dengan pereaksi kimia. Analisis kualitatif dapat dilakukan pada

bermacam-macam skala diantaranya skala makro dan semimikro. Adapun

perbedaan antara keduanya didasarkan pada kuantitas zat yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

21

Dalam batu ginjal terkandung kalsium yang berada dalam bentuk ion

(kation) maka dilakukan analisis kualitatif terhadap keberadaan kalsium tersebut.

Kalsium merupakan kation yang terdapat dalam golongan IV bersama barium dan

stronsium. Pada golongan ini kation tidak bereaksi dengan reagensia golongan I,

II, dan III. Reagensia yang bereaksi dengan golongan ini tidak dapat bereaksi

dengan kation golongan V (Vogel, 1979).

Reagensia yang biasa digunakan dalam identifikasi kualitatif kalsium

sehingga terjadi reaksi pengendapan diantaranya adalah amonium karbonat, asam

sulfat encer, amonium oksalat, kalium kromat, dan kalium ferosianida. Kalsium

dengan amonium karbonat membentuk endapan amorf putih yang merupakan

endapan kalsium karbonat, dengan asam sulfat encer membentuk endapan putih

yang merupakan endapan kalsium sulfat, dengan kalium kromat kalsium tidak

membentuk endapan dari larutan-larutan encer dan juga larutan-larutan pekat

dengan adanya asam asetat. Hal inilah yang membedakan dari barium, karena

barium membentuk endapan kuning barium kromat. Reaksi kalsium dengan

larutan kalium ferosianida menghasilkan endapan putih garam campuran dan hal

ini yang membedakan kalsium dengan stronsium (Vogel, 1979).

H. Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometri serapan atom atau atomic absorption spectrophotometry

(AAS) merupakan suatu metode yang digunakan untuk analisis kualitatif dan

kuantitatif pada kurang lebih 70 elemen. Sensitivitas metode ini berada dalam

rentang parts-per million hingga parts-per billion (Skoog, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

22

Adapun prinsip dari AAS adalah penyerapan sumber radiasi oleh atom-atom

netral dalam keadaan gas yang berada dalam nyala. Radiasi yang diserap oleh

atom-atom netral dalam keadaan gas tadi merupakan radiasi sinar tampak (visibel)

atau ultraviolet (UV). Namun demikian AAS berbeda prinsip dengan

spektrofotometri UV-Vis dalam hal instrumentasi, penanganan sampel, serta

bentuk spektrumnya (Mulja dan Suharman, 1995).

Penentuan jenis atom menggunakan metode ini hanya dapat dilakukan

ketika atom-atom dipisahkan satu dengan yang lainnya dan berada dalam bentuk

gas. Oleh karena itu langkah awal dalam prosedur spektrofotometri serapan atom

yaitu proses atomisasi, proses di mana larutan sampel diuapkan dan mengalami

dekomposisi untuk menghasilkan atom dalam keadaan gas (Skoog, 1994). Dalam

spektrofotometri serapan atom hanya ada transisi elektronik pada atom ketika

menyerap sumber radiasi. Hal ini karena atom merupakan bagian terkecil dari

suatu molekul dan tidak dapat berotasi ataupun bervibrasi seperti yang terjadi

pada molekul (Christian, 2004).

Dalam AAS, cuplikan yang diukur berupa larutan, biasanya air sebagai

pelarut. Metode kerjanya yaitu penyemprotan larutan sampel (larutan garam

logam) berupa tetesan-tetesan yang sangat halus ke dalam nyala api, pelarut akan

menguap meninggalkan serbuk garam yang halus yang kemudian diatomkan.

Nyala api unsur logam akan memancarkan warna yang khas dan memberikan

spektrum absorpsi atom yang khas pula. Berbeda dengan spektrofotometri visibel,

metode ini tidak mempedulikan warna larutan (Mulja dan Suharman, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

23

Secara umum instrumentasi spektrofotometer serapan atom terdiri dari

sumber radiasi yang berupa Hollow Cathode Lamp (HCL), kuvet nyala (flame),

monokromator, detektor, dan amplifier.

Gambar 3. Instrumentasi spektrofotometer serapan atom (Christian, 2004)

Lampu yang digunakan pada spektrofotometer serapan atom adalah

Hollow Cathode Lamp (lampu katoda berongga) merupakan lampu yang

memancarkan radiasi pada panjang gelombang yang spesifik sesuai dengan

panjang gelombang atom yang akan dianalisis (Christian, 2004).

Atom-atom netral suatu unsur di dalam nyala api akan menyerap radiasi

yang datang sehingga akan mengalami transisi ke tingkat energi yang lebih

tinggi. Energi akan dipancarkan ketika atom kembali ke tingkat energi dasar

dan akan menghasilkan garis-garis spektrum serapan atom. Garis-garis

spektrum serapan atom tersebut disebut sebagai garis-garis resonansi. Garis-

garis resonansi serapan atom jauh lebih sempit dibandingkan pita spektrum

sumber radiasi yang sinambung. Hal ini karena radiasi dari sumber radiasi

yang dilewatkan pada garis resonansi atom dalam nyala akan diserap oleh

atom-atom tersebut dalam bagian yang sangat kecil (Mulja dan Suharman,

1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

24

I. Landasan Teori

Pandan wangi memiliki kandungan senyawa flavonoid khususnya

dibagian daun. Adanya kandungan flavonoid menyebabkan daun pandan wangi

mampu melarutkan kalsium batu ginjal. Hal ini diduga terjadi melalui mekanisme

pembentukan kompleks antara ion kalsium penyusun batu ginjal dengan

flavonoid.

Di dalam tumbuhan, flavonoid biasanya berikatan dengan gula sebagai

glikosida. Molekul yang berikatan dengan gula tersebut disebut aglikon. Oleh

karena mempunyai sejumlah gugus hidroksi yang tak tersulih, atau suatu gula,

flavonoid merupakan senyawa polar dan larut dalam pelarut polar. Bentuk

glikosida flavonoid juga mudah larut dalam air. Dengan demikian campuran

pelarut seperti etanol, metanol, aseton, dimetilsulfoksida, dan pelarut polar lainnya

dengan air merupakan pelarut yang baik untuk menyari flavonoid.

Pengekstraksian kembali ekstrak tanaman dalam air menggunakan pelarut

organik yang tidak saling campur dengan air tetapi agak polar bermanfaat untuk

memisahkan flavonoid dari senyawa yang lebih polar. Etil asetat merupakan salah

satu contoh pelarut organik yang umumnya digunakan untuk ekstraksi kembali

ekstrak tanaman dalam air. Dari hasil pengekstraksian kembali ini akan

didapatkan dua fase, yaitu fase air dan fase etil asetat. Di dalam fase air akan

terkandung sejumlah senyawa yang polar yaitu glikosida flavonoid. Sedangkan di

dalam fase etil asetat akan terkandung senyawa yang kurang polar yaitu aglikon

flavonoid dan kemungkinan glikosida flavonoid yang polaritasnya lebih rendah

daripada glikosida yang tersari di fase air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

25

J. Hipotesis

Baik fraksi air maupun fraksi etil asetat daun pandan wangi diduga mampu

melarutkan kalsium batu ginjal karena adanya kandungan flavonoid pada kedua

fraksi. Oleh karena pada fase etil asetat terdapat flavonoid dalam bentuk aglikon

dan glikosidanya sedangkan pada fase air hanya terdapat flavonoid dalam bentuk

glikosida, maka fraksi etil asetat daun pandan wangi diduga mampu melarutkan

kalsium batu ginjal lebih banyak daripada fraksi airnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni

lengkap pola satu arah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar fraksi air dan etil asetat

daun pandan wangi yaitu: 2,5% v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, dan 10% v/v.

b. Variabel tergantung (Dependent variable)

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar kalsium batu ginjal

terlarut dalam masing-masing kelompok perlakuan (ppm/10 ml).

c. Variabel pengacau

i. Variabel pengacau terkendali

Terdiri dari :

a) Derajat halus serbuk batu ginjal (20/50 mesh)

b) Suhu lingkungan perendaman batu ginjal (37o C)

c) Waktu penggojogan batu ginjal saat perendaman (1 menit)

d) Daerah dan waktu pengumpulan tanaman pandan wangi

ii. Variabel pengacau tak terkendali

Terdiri dari:

a) pH fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

27

2. Definisi Operasional

a. Fraksi air daun pandan wangi adalah sari yang diperoleh dari ekstrak

kental etanol-air daun pandan wangi yang dapat larut dalam air.

b. Fraksi etil asetat daun pandan wangi adalah sari yang diperoleh dari

ekstrak kental etanol-air daun pandan wangi yang dapat larut dalam etil

asetat.

c. Kadar fraksi air daun pandan wangi adalah jumlah (mililiter) air yang

sudah bebas etanol dengan penambahan tween 80 yang kemudian

dilarutkan dalam air hingga 100 ml.

d. Kadar fraksi etil asetat daun pandan wangi adalah jumlah (mililiter) etil

asetat yang sudah bebas etanol dengan penambahan tween 80 yang

kemudian dilarutkan dalam air hingga 100 ml.

e. Kadar kalsium batu ginjal terlarut adalah jumlah (ppm) kalsium batu

ginjal yang terlarut dalam sepuluh mililiter perlakuan setelah direndam

selama 6 jam pada suhu 37oC.

f. Derajat halus serbuk batu ginjal yang digunakan adalah 20/50.

g. Waktu penggojogan batu ginjal saat perendaman adalah selama 1 menit.

Batu ginjal yang direndam dalam setiap kelompok perlakuan digojog tiap

30 menit.

h. Kadar kalsium batu ginjal terlarut yang terbesar sebatas pada range kadar

yang diuji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

28

C. Bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. daun pandan wangi yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat

Tawangmangu.

2. batu ginjal yang diperoleh dari Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran UGM.

3. kalsium karbonat (Merck), etil asetat (Merck), petroleum eter (GT Baker),

etanol p.a (Merck), n-butanol (Merck), asam asetat (Merck), asam klorida

(Merck).

4. tween 80, aquadest, larutan amonium karbonat, larutan asam sulfat encer,

larutan amonium oksalat, larutan kalium kromat, larutan kalium ferosianida

dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi USD.

D. Instrumen penelitian

Instrumen atau alat yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :

spektrofotometer serapan atom (Instrumentation Laboratory aa/ae

Spectrophotometer 451), mortir dan stamper, ayakan ukuran 12/18 dan 20/50

mesh (Retsch), Soxhlet (Quickfit) , corong Buchner, rotaevaporator (Janke &

Kunkel IKA-Labortechnik RV 05-ST), alat-alat gelas (Pyrex), penangas air

(Memmert), termometer (Filled), dan bejana KLT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

29

E. Tata Cara Penelitian

1. Tanaman pandan wangi segar tanpa bunga dan buah dideterminasi di Balai

Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu.

2. Pengumpulan bahan

Pengumpulan daun pandan wangi dilakukan pada bulan Agustus 2006. Batu

ginjal diperoleh dari Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

3. Penyiapan bahan

a. Pembuatan serbuk daun pandan wangi

Daun pandan wangi yang digunakan dalam penelitian ini sudah berada

dalam bentuk serbuk. Pembuatan serbuk daun pandan wangi dilakukan

oleh Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu. Serbuk daun pandan

wangi tersebut diayak sehingga diperoleh derajat halus serbuk daun 12/18.

b. Pembuatan serbuk batu ginjal

Batu ginjal digerus dengan mortir dan stamper lalu diayak dengan ayakan

20/50 mesh.

4. Pembuatan fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi

a. Penghilangan lemak serbuk daun

Serbuk daun pandan wangi ditimbang 30,0 gram, dibungkus dengan kertas

saring sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan dalam Soxhlet tanpa

ada bagian yang bocor. Ekstraksi dengan 150 ml petroleum eter, volume 2

kali sirkulasi, dengan pemanasan pada suhu 40 – 60oC hingga pelarut tidak

berwarna. Setelah itu serbuk dikeringkan kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

30

b. Penyarian flavonoid

Serbuk yang telah dihilangkan lemaknya kemudian dimaserasi dengan 225

ml etanol 70% selama 5 x 24 jam hingga pelarut jernih. Selanjutnya

disaring dengan corong Buchner sehingga didapatkan filtrat. Filtrat

dipekatkan dengan rotaevaporator sampai sebagian besar etanolnya

menguap dan diperoleh ekstrak kental bebas etanol.

c. Fraksinasi flavonoid

Ekstrak kental bebas etanol yang diperoleh dari hasil penyarian flavonoid,

diekstraksi dengan 25 ml etil asetat beberapa kali sampai lapisan etil

asetatnya tidak berwarna. Lalu sari etil asetat dipekatkan hingga tidak

berbau. Setelah itu sari etil asetat dipipet 10,0 ml kemudian ditambah 1,0

ml tween 80 dan diencerkan dengan aquadest hingga 100 ml. Dengan

demikian diperoleh fraksi etil asetat dengan konsentrasi 10% v/v. Ekstrak

kental bebas etanol sisa yang telah dipekatkan, dipipet 10,0 ml kemudian

ditambah dengan 1,0 ml tween 80 dan diencerkan dengan aquadest sampai

100 ml sehingga diperoleh fraksi air dengan konsentrasi yang sama dengan

fraksi etil asetat yaitu 10% v/v.

5. Kromatografi Lapis Tipis

Dari fraksi air dan fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v, masing-

masing dipipet 10,0 ml, diuapkan di atas waterbath hingga tersisa 5 ml.

Selanjutnya kedua fraksi ditotolkan pada lempeng selulosa, dielusi dengan

fase gerak n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 : 5 v/v), dipakai fase atas, dengan

panjang elusi 10 cm, sebagai pembanding digunakan rutin 0,05% b/v. Deteksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

31

bercak dengan sinar UV 365 nm, uap amonia, pereaksi semprot AlCl3 dan

sitroborat.

6. Analisis kualitatif batu ginjal

Serbuk batu ginjal dengan derajat halus 20/50 mesh ditambah dengan

aquadest, diasamkan dengan HCl 0,1 M dan disaring. Filtrat yang didapat

digunakan untuk uji individual kation kalsium (Ca2+) dan juga diukur

menggunakan spektrofotometer serapan atom. Reagensia yang digunakan

untuk uji individual kation kalsium (Ca2+) yaitu larutan amonium karbonat,

asam sulfat encer, amonium oksalat, kalium kromat, dan kalium ferosianida

(Vogel, 1979).

7. Pengelompokan subjek uji dan perlakuannya

Subjek uji batu ginjal dibagi menjadi sembilan kelompok perlakuan, yaitu:

I. Kontrol negatif (aquadest ditambahkan 1,0 ml tween 80 kemudian diencerkan sampai 100 ml).

II. Fraksi air daun pandan wangi 2,5% v/v III. Fraksi air daun pandan wangi 5% v/v IV. Fraksi air daun pandan wangi 7,5% v/v V. Fraksi air daun pandan wangi 10% v/v

VI. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5% v/v VII. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5% v/v

VIII. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v IX. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v

Pembuatan fraksi air dan fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5% v/v, 5% v/v,

7,5% v/v, 10% v/v dilakukan dengan mengambil 2,5 ml ; 5 ml ; 7,5 ml ; dan 10

ml fraksi air dan fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v hasil fraksinasi

flavonoid kemudian diencerkan dengan aquadest hingga 10 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

32

8. Perendaman batu ginjal dalam kelompok perlakuan

Subjek uji batu ginjal direndam pada sembilan kelompok perlakuan. Sebanyak

100,0 mg serbuk batu ginjal dimasukan ke dalam tabung reaksi bertutup.

Tabung reaksi diletakkan di atas penangas air pada suhu 37oC selama 6 jam

dan digojog setiap 30 menit selama 1 menit. Setelah 6 jam, hasil perendaman

disaring dengan kertas saring dan diperoleh filtrat yang digunakan untuk

pengukuran kadar kalsium terlarut dengan spektrofotometer serapan atom.

9. Preparasi alat

Untuk penetapan kadar kalsium, digunakan spektrofotometer serapan atom

dengan kondisi alat sebagai berikut:

Sumber Cahaya : Hollow Cathode Lamp Arus lampu : 7-15mA λ : 422,7 nm Oksidan : udara (11,4 liter/menit) Bahan bakar : asetilena (1,3 liter/menit)

Setelah kondisi alat sesuai, dilakukan pembacaan serapan baku dan sampel.

10. Analisis kadar kalsium batu ginjal yang larut dalam fraksi air dan etil asetat

dengan spektrofotometer serapan atom

a. Pembuatan kurva baku kalsium

Pembuatan kurva baku diawali dengan membuat larutan stok kalsium

1000 ppm. Larutan stok kalsium dibuat dengan melarutkan 249,7 mg

CaCO3 dalam 50 ml HCl 0,1M dan ditambah aquadest hingga 100 ml.

Larutan standar dibuat dengan mengambil 0,6 ml ; 1,2 ml ; 1,8 ml ; 2,4 ml

; 3,0 ml larutan stok, diencerkan dengan aquadest sampai 100 ml sehingga

diperoleh larutan baku kalsium dengan kadar 6 ppm, 12 ppm, 18 ppm, 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

33

pmm, 30 ppm. Pembacaan serapan larutan baku menggunakan

spektrofotometer serapan atom.

b. Pengukuran kadar kalsium batu ginjal yang larut dalam fraksi air dan

fraksi etil asetat daun pandan wangi

Filtrat hasil perendaman dari masing-masing kelompok perlakuan dipipet

1,0 ml kemudian ditambahkan aquadest hingga 10 ml sebagai larutan

sampel. Pembacaan serapan larutan sampel menggunakan

spektrofotometer serapan atom.

F. Tata cara analisis hasil

Data diperoleh dari perendaman batu ginjal berkalsium berupa kadar

kalsium yang terlarut dalam fraksi air dan fraksi etil asetat daun pandan wangi

serta larutan kontrol negatif. Analisis data dilakukan menggunakan analisis

statistik deskriptif Explore untuk mengetahui model distribusinya. Setelah itu

dilanjutkan dengan analisis statistik One Way Annova untuk mengetahui adanya

perbedaan rata-rata dari setiap kelompok perlakuan. Kemudian untuk mengetahui

apakah rata-rata kelarutan kalsium batu ginjal tersebut berbeda bermakna atau

tidak maka analisis dilanjutkan dengan uji post hoc Least Significant Difference

(LSD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Tanaman pandan wangi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu. Determinasi tanaman

dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan tidak salah dan

benar-benar berasal dari species Pandanus amaryllifolius Roxb. Berdasarkan hasil

determinasi yang dilakukan (lampiran I), dapat dipastikan bahwa tanaman pandan

wangi yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar Pandanus amaryllifolius

Roxb.

B. Fraksi Air dan Etil Asetat Daun Pandan Wangi

Serbuk daun pandan wangi dengan derajat halus 12/18 dihilangkan dari

klorofil dan lemak menggunakan petroleum eter secara Soxhletasi. Lemak dan

klorofil dihilangkan agar tidak mengganggu saat fraksinasi flavonoid (Harborne,

1989). Soxhletasi dilakukan hingga petroleum eter tidak berwarna hijau. Hal ini

sebagai parameter bahwa klorofil telah hilang.

Maserasi serbuk daun pandan wangi dilakukan menggunakan etanol 70%.

Hal ini karena flavonoid dalam tanaman umumnya berada dalam bentuk glikosida

yang dapat larut dalam campuran air dan pelarut polar. Markham (1988)

menyebutkan bahwa metanol, etanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida,

dimetilformamida, dan lain-lain dicampur dengan air merupakan pelarut polar

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

35

yang sering digunakan untuk ekstraksi glikosida flavonoid. Beberapa aglikon

flavonoid kemungkinan juga dapat terlarut dalam campuran pelarut air-etanol

(etanol 70%). Adapun tujuan maserasi yaitu untuk menarik flavonoid dari serbuk

daun pandan wangi. Pemilihan metode maserasi ini didasarkan atas zat aktif

dalam daun pandan wangi, flavonoid, yang mudah larut dalam cairan penyarinya

(etanol-air). Selain itu dipilih metode maserasi karena cara pengerjaan dan

peralatan yang digunakan sederhana dan mudah.

Maserat yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotaevaporator dengan

tujuan untuk menguapkan etanol sehingga didapatkan ekstrak kental bebas etanol.

Fraksinasi ekstrak kental bebas etanol menggunakan etil asetat dengan cara

ekstraksi berulang. Hasil ekstraksi yang didapat yaitu sari etil asetat dan air. Sari

etil asetat yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotaevaporator hingga tidak

berbau. Pembuatan fraksi etil asetat 10%v/v dengan mengambil 10,0 ml sari etil

asetat yang telah dipekatkan, ditambah 1,0 ml tween 80 dan diencerkan dengan

aquadest hingga 100 ml. Tween 80 berperan sebagai surfaktan agar etil asetat

dapat bercampur dengan air ketika diencerkan. Sedangkan sari air hasil ekstraksi

juga diberi perlakuan yang sama dengan sari etil asetat sehingga diperoleh fraksi

air dengan kadar 10% v/v.

Fraksinasi bertujuan untuk memisahkan flavonoid dari senyawa yang

lebih polar yang terdapat dalam ekstrak kental bebas etanol seperti karbohidrat,

gula bebas. Sebagian besar gula dan glikosida flavonoid dengan kepolaran yang

tinggi akan tertinggal pada lapisan air sedangkan aglikon flavonoid dan

kemungkinan glikosida dengan kepolaran yang lebih rendah dari yang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

36

terlarut dalam fase air akan terlarut dalam lapisan etil asetat (Brunetton, 1999 ;

Harborne, 1989).

C. Preparasi Batu Ginjal

Batu ginjal yang digunakan dalam penelitian memiliki bentuk dan ukuran

yang tak beraturan, berwarna putih kecoklatan, serta berlapis-lapis. Batu ginjal

dihaluskan menjadi serbuk dengan derajat halus 20/50 mesh. Dengan demikian

diharapkan akan terjadi interaksi yang sama antara batu ginjal dan zat aktif dalam

tanaman pada semua kelompok perlakuan.

D. Analisis Kualitatif Kalsium Batu Ginjal

Batu ginjal memiliki jenis yang beragam dengan kandungan yang

berbeda-beda pada setiap batu. Dale (2003) menyebutkan persentase insidensi

batu ginjal yang mengandung kalsium yaitu sebanyak 70%. Oleh karena itu dalam

penelitian ini digunakan batu ginjal yang mengandung kalsium. Untuk

mengetahui ada tidaknya kalsium dalam batu ginjal yang digunakan dilakukan

analisis kualitatif secara kimiawi dan dengan menggunakan spektrofotometer

serapan atom.

Analisis kualitatif secara kimiawi dilakukan dengan menambahkan

reagensia yang meliputi larutan amonium karbonat, asam sulfat encer, amonium

oksalat, kalium kromat, dan kalium ferosianida ke dalam filtrat serbuk batu ginjal.

Reagensia tersebut merupakan reagensia yang selektif untuk identifikasi kalsium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

37

(Vogel, 1979). Analisis kualitatif ini didasarkan pada reaksi pengendapan. Hasil

analisis kualitatif kalsium batu ginjal yaitu sebagai berikut:

1. Larutan Amonium karbonat

Penambahan larutan amonium karbonat ke dalam filtrat serbuk batu ginjal

menghasilkan endapan putih kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi yaitu:

Ca2+ + CO32- CaCO3(s)↓

2. Larutan amonium oksalat

Larutan amonium oksalat yang ditambahkan ke dalam filtrat serbuk batu ginjal

menyebabkan terbentuknya endapan putih kalsium oksalat dengan reaksi

sebagai berikut:

Ca2+ + (COO-)2 Ca(COO)2(s) ↓

3. Larutan asam sulfat encer

Filtrat serbuk batu ginjal dengan penambahan asam sulfat encer tidak

membentuk endapan putih kalsium sulfat. Vogel (1979) menyebutkan reaksi

kalsium dengan asam sulfat encer membentuk endapan putih kalsium sulfat.

Berikut reaksi yang terjadi:

Ca2+ + SO42- CaSO4 (s)↓

Tidak terbentuknya endapan putih kalsium sulfat pada reaksi ini kemungkinan

disebabkan kurangnya kadar kalsium dalam batu ginjal sehingga tidak cukup

mampu untuk membentuk endapan dengan larutan asam sulfat encer.

4. Larutan kalium ferosianida

Larutan kalium ferosianida dengan filtrat serbuk batu ginjal tidak membentuk

endapan putih garam campuran karena kurangnya kadar kalsium dalam batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

38

ginjal untuk dapat membentuk endapan dengan larutan kalium ferosianida.

Endapan putih garam campuran seharusnya terbentuk menurut reaksi di bawah

ini seperti yang disebutkan oleh Vogel (1979). Reaksi :

Ca2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4 - K2Ca[Fe(CN)6] (s)↓

5. Larutan kalium kromat

Endapan kuning-jingga kalsium kromat terbentuk ketika larutan kalium

kromat ditambahkan pada filtrat serbuk batu ginjal. Warna endapan yang

terbentuk mengikuti warna anion dari reagen yang ditambahkan. Ion kromat

berwarna kuning sehingga endapan kalsium kromat yang terbentuk berwarna

kuning-jingga (Vogel, 1979).

Ca2+ + CrO42- CaCrO4 (s) ↓

Berdasarkan hasil analisis kualitatif tersebut menunjukkan filtrat

mengandung kalsium. Adanya kandungan kalsium dalam batu ginjal yang

digunakan dalam penelitian ini juga ditunjukkan dari hasil pengukuran filtrat

menggunakan spektrofotometer serapan atom (tabel I).

Tabel I. Serapan filtrat serbuk batu ginjal yang diukur pada spektrofotometer serapan atom

Replikasi Serapan I 0,09582 II 0,10728 III 0,11326 IV 0,10614 V 0,10340 VI 0,09731

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

39

Nilai serapan yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan

spektrofotometer serapan atom menunjukkan adanya kalsium dalam filtrat.

Dengan demikian dari analisis kualitatif batu ginjal baik secara kimiawi maupun

dengan spektrofotometer serapan atom dapat disimpulkan terdapatnya kandungan

kalsium dalam subjek uji batu ginjal yang digunakan dalam penelitian.

E. Analisis Kualitatif Flavonoida

Analisis kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi.

Digunakan kromatografi lapis tipis dengan fase diam selulosa dan fase gerak

campuran n-butanol : asam asetat : air dengan perbandingan 4 : 1 : 5 v/v dipakai

fase atas. Fase atas dari campuran n-butanol : asam asetat : air merupakan n-

butanol dan asam asetat yang jenuh dengan air.

Sampel fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dielusi berdampingan

bersama standar rutin 0,05% b/v. Elusi dilakukan pada jarak 10 cm dari tempat

penotolan sampel. Deteksi bercak dilakukan menggunakan uap amonia dan

pereaksi semprot AlCl3, sitroborat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

40

Tabel II. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 : 5 v/v)

Tanpa uap amonia Dengan uap amonia

Sinar tampak UV 365 nm Sinar tampak UV 365 nm

Deteksi

Bercak Warna Rf Warna Rf Warna Rf Warna Rf

Fraksi

Air

a.tidak tampak b.coklat muda

-

0,27

a. agak gelap

b. tidak tampak

0,38 -

a. tidak tampak

b. coklat muda

-

0,27

a. gelap

b. kuning redup

0,38

0,27

Fraksi

Etil

Asetat

a. tidak tampak b. tidak tampak

- -

a. putih redup

b. gelap

0,88

0,64

a. tidak tampak

b. kuning muda

-

0,64

a. putih redup

b. gelap

0,88

0,64

Rutin

tidak tampak - gelap 0,65 kuning 0,65 gelap 0,65

Pengamatan bercak dilakukan sebelum dan sesudah pemberian uap

amonia di bawah sinar tampak dan UV 365 nm. Berdasarkan hasil pengamatan,

tiap bercak menunjukkan warna dan Rf yang berbeda (tabel II). Sebelum diuapi

amonia dan diamati di bawah sinar tampak, hampir semua bercak tidak terlihat

warnanya, kecuali bercak c2 fraksi air daun pandan wangi. Bercak tersebut

memperlihatkan warna coklat muda dengan harga Rf 0,27. Perubahan warna

bercak terjadi ketika diamati di bawah sinar UV 365 nm. Tanpa uap amonia,

masing-masing bercak tampak berwarna gelap. Harga Rf bercak c1 fraksi air daun

pandan wangi 0,38 ; 0,64 untuk bercak b2 fraksi etil asetat daun pandan wangi ;

0,65 untuk rutin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

41

0,00

0,50

1,00

a b c

0,00

0,50

1,00

a b c

b1

b2

c1

c2

A B Gambar 4. Kromatogram rutin, fraksi etil asetat, fraksi air daun pandan wangi dengan fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-butanol : asam asetat : air (4:1:5 v/v) Keterangan: a : rutin b : fraksi etil asetat daun pandan wangi c : fraksi air daun pandan wangi A : deteksi bercak di bawah sinar UV 365 nm setelah diberi uap amonia dan AlCl3 B : deteksi bercak di bawah sinar tampak setelah disemprot sitroborat

Pemberian uap amonia menunjukkan perubahan warna pada bercak rutin

dan fraksi etil asetat daun pandan wangi dengan pengamatan di bawah sinar

tampak. Kedua bercak tersebut berwarna kuning. Sedangkan bercak fraksi air

daun pandan wangi tidak mengalami perubahan warna. Di bawah sinar UV 365

nm setelah diuapi amonia, masing-masing bercak tidak menunjukkan perubahan

warna dari sebelum diuapi amonia. Perubahan yang terjadi hampir tidak terlihat

karena hanya terjadi perbedaan intensitas warna yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

42

Bercak yang semula tidak terlihat pada pengamatan di bawah sinar tampak

menjadi terlihat ketika diamati di bawah sinar UV 365 nm. Hal ini karena terjadi

penyerapan sinar UV oleh molekul flavonoid yang memiliki gugus kromofor.

Terikatnya gugus auksokrom pada molekul flavonoid menyebabkan pergeseran

batokromik rangkaian kromofor (Mulja dan Suharman, 1995).

O

OOH

OH

OH

auksokrom

kromofor

OH

Gambar 5. Gugus kromofor dan auksokrom pada flavonol

Penambahan uap amonia yang merupakan basa menyebabkan flavonoid

mengalami ionisasi. Reaksi yang terjadi antara amonia dengan flavonoid

merupakan reaksi asam basa. Akibat dari ionisasi tersebut molekul flavonoid

mengalami resonansi elektron. Terjadinya resonansi elektron memperpanjang

rantai karbon terkonjugasi sehingga molekul flavonoid dapat menyerap sinar

tampak (gambar 6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

43

+NH3

O

OO-

OH

- H++ NH4

+

Resonansi

OH

OH

O

O-

OH

O

OH

OH

O

OOH

OH

OH

OH

kuning

Gambar 6. Reaksi flavonol dengan basa amonia

Deteksi dengan pereaksi semprot AlCl3 di bawah sinar tampak

menghasilkan bercak berwarna kuning pada bercak fraksi etil asetat daun pandan

wangi dan rutin. Bercak fraksi air daun pandan wangi berwarna kecoklatan.

Pengamatan dengan sinar UV 365 nm menghasilkan bercak berwarna kuning

berfluoresensi pada bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dan rutin.

Demikian juga pada bercak fraksi air daun pandan wangi, berwarna kuning, hanya

saja dengan intensitas warna yang lebih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

44

Tabel III. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan pereaksi semprot AlCl3 dan sitroborat

Dengan AlCl3 Dengan Sitroborat

Sinar tampak UV 365 nm Sinar tampak

Deteksi

Bercak Warna Rf Warna Rf Warna Rf

Fraksi

Air

a. tidak tampak

b. kecoklatan

-

0,27

a. kuning-coklat

b. kuning muda

0,38

0,27

coklat muda 0,47

Fraksi

Etil Asetat a. kekuningan b. kuning

0,88

0,64

a. kuning-hijau terang

b. kuning terang

0,88

0,64

kuning muda 0,72

Rutin

kuning 0,65 kuning tua 0,65 kuning

muda 0,70

Timbulnya warna kuning pada bercak disebabkan oleh terbentuknya

kompleks antara Al-flavonoid. Ion Al3+ membentuk kompleks dengan gugus

hidroksi pada posisi 5 dan karbonil pada posisi 4 (gambar 7). Menurut Markham

(1988), pereaksi semprot AlCl3 bila disemprotkan pada plat KLT yang telah

dikeringkan menunjukkan semua 5-hidroksi-flavonoid sebagai bercak

berfluoresensi kuning dengan pengamatan di bawah sinar UV 365 nm. Selain itu

bercak yang semula tidak terlihat menjadi terlihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

45

O

O

OH

O

OH

OH

AlO

O

OH O

OH

OH

OH

+ AlCl3

+ 3HClO

O

OH

OH

O

kuning

2

Gambar 7. Reaksi flavonol dengan AlCl3

Deteksi dengan pereaksi semprot sitroborat menghasilkan warna kuning

muda pada bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dan rutin dengan

pengamatan di bawah sinar tampak. Pada fraksi air daun pandan wangi, bercak

berwarna coklat muda. Harga Rf untuk masing-masing bercak yaitu 0,70 untuk

rutin, 0,72 untuk bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi, dan 0,47 untuk

bercak fraksi air daun pandan wangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

46

Pereaksi semprot sitroborat bereaksi dengan flavonoid membentuk

senyawa kompleks pada gugus 3’,4’ orto-dihidroksi. Selain itu, borat juga

membentuk kompleks pada gugus hidroksi posisi 5 dan karbonil posisi 4 dari

molekul flavonoid. Terbentuknya kompleks antara flavonoid dengan borat

menyebabkan bercak berwarna kuning.

O

OH O

OH

OH

OH

+ H3BO3

O

O O

O

O

OH

BHO OH

B-

OH

OH

+ 3H2O

Gambar 8. Reaksi flavonol dengan asam borat

Hasil analisis kualitatif dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan

adanya flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan

wangi. Hal ini dapat dilihat dari penampakan bercak dengan deteksi UV 365 nm,

uap amonia, pereaksi semprot AlCl3 dan sitroborat. Hasil deteksi bercak dengan

masing-masing pereaksi menunjukkan warna bercak yang mirip antara bercak

fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan rutin. Kemiripan warna

tersebut menunjukkan flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat

daun pandan wangi kemungkinan berada dalam golongan yang sama dengan rutin.

Harga Rf yang tidak jauh berbeda dari bercak fraksi etil asetat daun

pandan wangi dengan rutin menunjukkan adanya flavonoid dalam fraksi etil asetat

daun pandan wangi yang memiliki kepolaran yang mirip dengan rutin. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

47

harga Rf bercak fraksi air daun pandan wangi yang berbeda dengan rutin

menunjukkan flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi

memiliki kepolaran yang berbeda dengan rutin. Berdasarkan warna bercak yang

diperoleh dilakukan penafsiran jenis flavonoid dalam fraksi air dan etil asetat daun

pandan wangi.

Tabel IV. Penafsiran warna bercak dari segi struktur jenis flavonoid yang mungkin terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi (Markham, 1988)

Warna bercak dengan UV 365 nm Tanpa NH3 Dengan NH3

Jenis flavonoid yang mungkin

Lembayung gelap Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan warna

a. biasanya flavon atau flavonol tersulih pada 3-O mempunyai 5-OH tetapi tanpa 4’-OH bebas

b. beberapa 6- atau 8-OH flavon dan flavonol tersulih pada 3-O serta mengandung 5-OH

c. isoflavon, dihidroflavonol, biflavonil dan beberapa flavanon yang mengandung 5-OH

d. khalkon yang mengandung 2’ atau 6’-OH tetapi tidak mengandung 2- atau 4-OH

Kuning redup dan kuning atau fluoresensi jingga

Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan warna

Flavonol yang mengandung 3-OH bebas dan mempunyai atau tak mempunyai 5-OH (kadang berasal dari dihidroflavonol)

Rutin merupakan glikosida flavonoid yang termasuk dalam golongan

flavonol. Oleh karena warna bercak dan harga Rf fraksi etil asetat daun pandan

wangi menyerupai warna bercak dan harga Rf rutin, flavonoid yang mungkin

terkandung dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi mengarah pada jenis

flavonol. Hasil deteksi dengan uap amonia menunjukkan flavonol yang diduga

terdapat dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi kemungkinan merupakan

flavonol tersulih pada 3-O dan memiliki gugus hidroksi pada posisi 5. Hal ini

didukung dari hasil deteksi bercak dengan pereaksi semprot AlC3. Fraksi etil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

48

asetat daun pandan wangi menghasilkan bercak berwarna kuning setelah

disemprot dengan AlCl3. Sedangkan berdasarkan hasil deteksi dengan sitroborat,

maka kemungkinan flavonol yang diduga ada dalam fraksi etil asetat daun pandan

wangi mempunyai gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’ dan 4’. Dengan demikian

flavonoid yang terdapat dalam fraksi etil asetat mengarah pada golongan flavonol

tersulih pada 3-O dengan gugus hidroksi pada posisi 5, 3’, dan 4’.

Pada fraksi air daun pandan wangi, warna bercaknya menyerupai rutin

namun harga Rf bercak fraksi air daun pandan wangi berbeda dengan harga Rf

rutin. Kemungkinan flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi berada dalam

satu golongan yang sama dengan rutin, yaitu flavonol namun memiliki kepolaran

yang berbeda. Deteksi dengan AlCl3 menghasilkan bercak berwarna kuning,

sehingga kemungkinan flavonol yang diduga memiliki gugus hidroksi pada posisi

5. Sedangkan deteksi dengan sitroborat menghasilkan warna coklat muda, berbeda

dengan rutin yang berwarna kuning, sehingga flavonol yang diduga mungkin

tidak memiliki gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’, 4’. Dengan demikian jenis

flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi mengarah pada

flavonol tersulih pada 3-O serta memiliki gugus hidroksi posisi 5.

Menurut Seikel (1962), pada fase gerak n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 :

5 v/v) glikosida flavonoid memiliki harga Rf yang lebih kecil dari 0,70, dilihat

berdasarkan jumlah gugus hidroksi yang terikat pada cincin aromatis, atau pada

gula yang terikat pada glikosida tersebut. Semakin banyak jumlah gugus hidroksi

yang terikat semakin kecil harga Rf. Sedangkan aglikon flavonoid bergerak lebih

cepat pada fase gerak ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

49

Baik fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi diduga mengandung

glikosida flavonoid yang mengarah pada golongan flavonol. Berdasarkan hasil

penafsiran jenis flavonoid yang mungkin terdapat dalam kedua fraksi, gugus

hidroksi pada flavonoid yang terkandung dalam fraksi air lebih sedikit jumlahnya

daripada yang terdapat dalam fraksi etil asetatnya.

Flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi memiliki gugus hidroksi

pada posisi 5 sedangkan flavonoid dalam fraksi etil asetat memiliki gugus

hidroksi pada posisi 5, 3’ dan 4’. Namun harga Rf flavonoid dalam fraksi air daun

pandan wangi lebih kecil daripada harga Rf flavonoid dalam fraksi etil asetatnya.

Hal ini karena glikosida flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan

wangi kemungkinan memiliki jenis gula terikat yang berbeda dengan glikosida

flavonoid pada fraksi etil asetat daun pandan wangi. Molekul gula memiliki gugus

hidroksi menyebabkan adanya tambahan gugus hidroksi pada glikosida flavonoid

dalam fraksi air daun pandan wangi. Dengan demikian, glikosida flavonoid yang

terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi diduga lebih polar daripada yang

terkandung dalam fraksi etil asetatnya.

Rutin yang merupakan glikosida flavonol, memiliki harga Rf yang lebih

tinggi daripada glikosida yang diduga terkandung dalam fraksi air daun pandan

wangi. Harga Rf yang berbeda antara rutin dan glikosida dalam fraksi air daun

pandan wangi disebabkan jenis dan jumlah gula yang terikat pada kedua glikosida

flavonoid tersebut. Pada rutin terikat disakarida rutinosa sedangkan pada glikosida

dalam fraksi air daun pandan wangi belum diketahui jenis dan jumlah gula yang

terikat. Kemungkinan jenis dan jumlah gula yang terikat pada glikosida dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

50

fraksi air daun pandan wangi berbeda dengan rutin mengakibatkan bertambah

banyaknya gugus hidroksi yang terikat sehingga harga Rf-nya lebih kecil daripada

rutin. Selain itu harga Rf yang kecil dari fraksi air daun pandan wangi

kemungkinan dapat juga disebabkan oleh kandungan flavonoid yang kurang

banyak daripada flavonoid dalam fraksi etil asetatnya. Untuk mengetahui secara

pasti jenis flavonoid yang terkandung dalam kedua fraksi perlu dilakukan analisis

lebih lanjut secara spektroskopi.

F. Analisis Kuantitatif Kelarutan Kalsium Batu Ginjal

Dalam analisis kuantitatif kelarutan kalsium batu ginjal dengan

spektrofotometer serapan atom menggunakan larutan baku CaCO3 yang dibuat

pada seri kadar 6 ppm, 12 ppm, 18 ppm, 24 ppm, dan 30 ppm. Hasil pengukuran

serapan seri larutan baku menghasilkan persamaan kurva baku yang digunakan

untuk mengukur serapan kalsium yang terlarut dalam kelompok perlakuan kontrol

negatif, fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan konsentrasi 2,5% v/v,

5% v/v, 7,5% v/v, 10% v/v. Adapun persamaan kurva baku yang diperoleh dari hasil

pengukuran serapan larutan baku yaitu :

Tabel V. Persamaan kurva baku hasil pengukuran serapan seri larutan baku pada spektrofotometer serapan atom

Replikasi Persamaan Kurva Baku Linieritas I y = 0,009552 x – 0,00147 r = 0,99991 II y = 0,009705 x – 0,00301 r = 0,99954 III y = 0,008794 x – 0,00236 r = 0,99960

Ketiga replikasi persamaan kurva baku memiliki linieritas yang mendekati

± 1. Namun dari ketiga persamaan kurva baku tersebut, persamaan kurva baku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

51

replikasi I memiliki nilai linieritas yang paling mendekati ± 1. Oleh karena itu,

persamaan kurva baku replikasi I dipilih untuk menghitung kadar kalsium terlarut

dalam kelompok perlakuan kontrol negatif, fraksi air dan etil asetat daun pandan

wangi 2,5% v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, dan 10% v/v.

-0,05

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0 5 10 15 20 25 30 35

Konsentrasi larutan baku kalsium (ppm)

Abso

rban

si

Gambar 9. Kurva baku kalsium hubungan antara konsentasi larutan baku kalsium versus absorbansi dengan persamaan kurva baku y = 0,009552 x – 0,00147

Validasi suatu metode analisis merupakan suatu proses yang menunjukkan

karakteristik suatu metode memenuhi persyaratan untuk diaplikasikan dalam

kepentingan analisis (Mulja dan Hanwar, 2003). Suatu metode analisis yang baik

harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya nilai perolehan kembali dan

kesalahan acak.

Nilai perolehan kembali merupakan indikasi untuk menyatakan akurasi

suatu metode analisis. Akurasi adalah kedekatan nilai hasil pengukuran dengan

nilai sebenarnya dari analit dalam sampel. Rentang nilai akurasi yang tinggi yaitu

antara 98-102% (Mulja dan Hanwar, 2003). Berdasarkan hasil perhitungan, seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

52

larutan baku Ca kadar 6 ppm, 12 ppm, 18 ppm, 24 ppm, dan 30 ppm memiliki

nilai perolehan kembali yang berada dalam rentang 98-102%.

Tabel VI. Nilai perolehan kembali (%) dari tiga replikasi seri larutan baku

Replikasi I Replikasi II Replikasi III Rata-rata Perolehan kembali

1 98,17% 97,15% 100,77% 98,70% 2 100,33% 95,40% 98,33% 98,03% 3 99,06% 101,28% 98,02% 99,45% 4 99,63% 101,21% 99,08% 99,97% 5 100,60% 99,60% 101,54% 100,58%

× 99,346% Keterangan : 1. Larutan baku Ca 6 ppm 2. Larutan baku Ca 12 ppm 3. Larutan baku Ca 18 ppm 4. Larutan baku Ca 24 ppm 5. Larutan baku Ca 30 ppm

Koefisien variasi (KV) merupakan nilai yang digunakan untuk

menunjukkan presisi suatu metode analisis. Presisi menunjukkan reprodusibilitas

pengukuran yang berarti kedekatan hasil yang diperoleh ketika prosedur yang

sama digunakan berulang pada sampel yang homogen. Nilai KV < 2% dapat

menunjukkan bahwa metode analisis yang digunakan memberikan presisi yang

baik. Berdasarkan hasil perhitungan, seri larutan baku Ca kadar 6 ppm, 12 ppm,

18 ppm, 24 ppm, dan 30 ppm memiliki nilai KV < 2%.

Tabel VII. Nilai koefisien variasi (%)

Simpangan baku Kadar rata-rata (ppm)

Koefisien variasi (KV)

×

1 0,121 5,91 2,05% 2 0,327 11,75 2,78% 3 0,261 17,88 1,46% 4 0,207 23,96 0,86% 5 0,351 30,13 1,16%

1,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

53

Keterangan : 1. Larutan baku Ca 6 ppm 2. Larutan baku Ca 12 ppm 3. Larutan baku Ca 18 ppm 4. Larutan baku Ca 24 ppm

5. Larutan baku Ca 30 ppm

Oleh karena nilai rata-rata perolehan kembali yang didapat adalah

99,346% yang berarti masuk dalam rentang nilai akurasi yang tinggi dan nilai

rata-rata koefisien variasi yang didapat 1,66 % yang berarti kurang dari 2%, maka

spketrofotometri serapan atom memenuhi persyaratan validitas metode untuk

digunakan dalam analisis kadar kalsium terlarut pada kelompok perlakuan kontrol

negatif, fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan konsentrasi 2,5% v/v,

5% v/v, 7,5% v/v, 10% v/v.

Subjek uji batu ginjal direndam dalam sembilan kelompok perlakuan,

yaitu kontrol negatif, fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan

konsentrasi 2,5% v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, 10% v/v. Perendaman dilakukan selama 6

jam pada suhu 37oC dan setiap 30 menit dilakukan penggojogan selama 1 menit.

Filtrat hasil perendaman kemudian disaring, dipipet 1,0 ml dan diencerkan 10 kali

menggunakan aquadest dan diukur kadar kalsium terlarutnya menggunakan

spektrofotometer serapan atom. Hal ini agar serapannya dapat terbaca pada

spektrofotometer serapan atom dan berada dalam range kurva baku.

Penggunaan kontrol negatif bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

larutnya kalsium dalam pelarut yang digunakan pada fraksi air dan etil asetat daun

pandan wangi. Kontrol negatif yang digunakan yaitu aquadest ditambah 1,0 ml

tween 80 diencerkan hingga 100 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

54

Tabel VIII. Rata-rata kadar kalsium terlarut (ppm) setelah pengukuran menggunakan spektrofotometer serapan atom

Kel. Perlakuan Rata-rata kadar kalsium terlarut

(ppm)

SD

I Kontrol negatif 8,7170 0,6186

II Fraksi air daun pandan wangi 2,5%v/v 14,2052 1,4082

III Fraksi air daun pandan wangi 5% v/v 15,8121 0,7061

IV Fraksi air daun pandan wangi 7,5% v/v 20,0964 0,4839

V Fraksi air daun pandan wangi 10% v/v 24,4357 1,6570

VI Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5% v/v 182,2565 2,1336

VII Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5% v/v 241,6899 3,4267

VIII Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v 281,7353 1,2343

IX Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v 282,5650 0,8114

0

50

100

150

200

250

300

Rat

a-ra

ta k

adar

kal

sium

terla

rut

(ppm

)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kelompok perlakuan

Gambar 10. Diagram batang rata-rata kadar kalsium terlarut pada setiap kelompok perlakuan setelah pengukuran dengan spektrofotometer serapan atom

Keterangan : 1. Kontrol negatif 2. Fraksi air daun pandan wangi 2,5% v/v 3. Fraksi air daun pandan wangi5% v/v 4. Fraksi air daun pandan wangi 7,5% v/v 5. Fraksi air daun pandan wangi 10% v/v 6. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5% v/v 7. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5% v/v 8. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v 9. Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

55

Rata-rata kadar kalsium terlarut (ppm) pada fraksi air daun pandan wangi

lebih rendah daripada fraksi etil asetat daun pandan wangi. Diagram batang

(gambar 10) menunjukkan kenaikan rata-rata kadar kalsium terlarut tidak terlihat

jelas pada kelompok perlakuan fraksi air daun pandan wangi di setiap konsentrasi.

Pada kelompok perlakuan fraksi etil asetat daun pandan wangi tampak adanya

kenaikan rata-rata kadar kalsium terlarut. Namun pada kelompok perlakuan fraksi

etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v dan 10% v/v kenaikan rata-rata kadar

kalsium terlarut tidak terlihat jelas. Terhadap kontrol negatif, kedua fraksi daun

pandan wangi memiliki rata-rata kadar kalsium terlarut (ppm) yang lebih tinggi

(tabel VIII).

Data kadar kalsium terlarut hasil analisis spektrofotometer serapan atom

(lampiran VI) diuji dengan metode analisis statistik deskriptif Explore untuk

mengetahui ditribusi data tersebut. Dalam analisis Explore, kenormalan suatu data

dilihat dari nilai perbandingan Skewness dengan Standard Error of Skewness; dan

nilai perbandingan Kurtosis dengan Standard Error of Kurtosis, harus diantara -2

dan 2 (Trihendradi, 2005). Hasil analisis Explore menunjukkan data kadar

kalsium terlarut (ppm) memiliki distribusi yang normal karena nilai perbandingan

Skewness dengan Standard Error of Skewness; dan nilai perbandingan Kurtosis

dengan Standard Error of Kurtosis masing-masing kelompok perlakuan berada

dalam rentang -2 sampai 2 (lampiran VII).

Analisis lanjutan dilakukan dengan metode statistik One Way Anova untuk

menguji ada tidaknya perbedaan data dari tiap kelompok perlakuan. Hasil analisis

menggunakan One Way Anova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

56

Nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 (Sig. < 0,05) dan ini berarti bahwa

terdapat perbedaan kadar kalsium terlarut dalam kontrol negatif, fraksi air dan etil

asetat daun pandan wangi dengan konsentrasi 2,5% v/v, 5% v/v, 7,5% v/v, 10% v/v.

Analisis dilanjutkan menggunakan metode Least Significant Difference (LSD)

untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada perbedaan yang bermakna atau tidak

dari rata-rata kadar kalsium terlarut pada setiap kelompok perlakuan.

Dalam analisis LSD adanya perbedaan bermakna rata-rata kalsium terlarut

antar kelompok perlakuan ditunjukkan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05.

Nilai signifikansi yang diperoleh dari perbandingan rata-rata kelarutan kalsium

tiap kelompok perlakuan dalam analisis LSD kurang dari 0,05. Namun hal ini

tidak terjadi pada kelompok perlakuan fraksi air daun pandan wangi konsentrasi

2,5%v/v dan 5%v/v ; kelompok perlakuan fraksi air daun pandan wangi konsentrasi

5%v/v dan 7,5%v/v ; dan kelompok perlakuan fraksi etil asetat konsentrasi 7,5%v/v

dan 10%v/v. Kelompok-kelompok perlakuan tersebut memiliki nilai signifikansi

yang lebih besar dari 0,05. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05

menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kelarutan kalsium batu ginjal yang tidak

bermakna.

Tabel IX. Rata-rata kadar kalsium terlarut pada fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi

Rata-rata kadar kalsium terlarut (ppm) No. Konsentrasi Fraksi air

daun pandan wangi Fraksi etil asetat

daun pandan wangi

Nilai Sig. hasil uji

LSD 1. 2,5% v/v 14,2052 182,2565 0,000 2. 5% v/v 15,8121 241,6899 0,000 3. 7,5% v/v 20,0964 281,7353 0,000 4. 10% v/v 24,4357 282,565 0,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

57

0

50

100

150

200

250

300

350

2,50% 5% 7,50% 10,00%

Konsentrasi fraksi daun pandan wangi

Rat

a-ra

ta k

alsi

um te

rlaru

t (pp

m)

Fraksi etil asetat daun pandan w angi

Fraksi air daun pandan w angi

Gambar 11. Grafik rata-rata kalsium terlarut (ppm) fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi setelah pengukuran pada spektrofotometer serapan atom

Daun pandan wangi mengandung flavonoida, alkaloida, saponin, tanin,

polifenol dan klorofil (Sugati dan Hutapea, 1991). Penelitian terdahulu oleh

Rahardjo (2003) menyebutkan bahwa kemampuan infusa daun pandan wangi

dalam melarutkan kalsium batu ginjal disebabkan oleh adanya kandungan

flavonoid. Oleh karena itu dilakukan ekstraksi flavonoid dari daun pandan wangi

menggunakan etanol-air, dilanjutkan dengan pengekstraksian kembali ekstrak

kental bebas etanol menggunakan etil asetat. Pada awal proses ekstraksi, klorofil

daun pandan wangi dihilangkan terlebih dahulu menggunakan petroleum eter.

Dengan demikian diperoleh senyawa flavonoid dari daun pandan wangi yang

dapat melarutkan kalsium batu ginjal.

Berdasarkan grafik rata-rata kalsium terlarut (ppm) fraksi air dan etil asetat

daun pandan wangi setelah pengukuran pada spektrofotometer serapan atom dapat

dilihat bahwa fraksi etil asetat daun pandan wangi mampu melarutkan kalsium

batu ginjal lebih tinggi daripada fraksi air daun pandan wangi. Kelarutan kalsium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

58

batu ginjal yang lebih tinggi dalam fraksi etil asetat daripada fraksi air daun

pandan wangi diduga karena kandungan flavonoid pada fraksi etil asetat daun

pandan wangi lebih banyak daripada fraksi air daun pandan wangi.

Dalam penelitian tentang flavonoid daun Sonchus arvensis L. senyawa

aktif pembentuk kompleks dengan batu ginjal berkalsium (Pramono dkk, 1993)

disebutkan kemungkinan mekanisme pelarutan batu ginjal adalah melalui

pembentukan kompleks antara gugus hidroksi karbonil dalam molekul flavonoid

dengan ion kalsium penyusun batu ginjal. Daun Sonchus arvensis L. mengandung

flavonoid yang memiliki gugus hidroksi pada posisi 5 dan gugus karbonil pada

posisi 4. Gugus hidroksi karbonil ini mempunyai sifat dapat membentuk

kompleks khelat yang stabil dengan logam.

Fernandez et al (2002) menyebutkan bahwa adanya gugus karbonil pada

posisi 4 dan gugus hidroksi pada posisi 3, 5, 3’, dan 4’ pada flavonoid

menyebabkan flavonoid memiliki tiga sisi yang mungkin membentuk kompleks

khelat dengan logam, yaitu: antara gugus hidroksi pada posisi 3 dan gugus

karbonil pada posisi 4, antara gugus hidroksi pada posisi 5 dan gugus karbonil

pada posisi 4, dan antara gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’,4’.

Flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan

wangi diduga termasuk dalam golongan flavonol. Kedua fraksi daun pandan

wangi mengandung flavonoid golongan flavonol yang memiliki gugus hidroksi

pada posisi 5. Namun pada fraksi etil asetat, flavonol yang terkandung di

dalamnya selain memiliki gugus hidroksi pada posisi 5 diduga juga memiliki

gugus hidroksi pada posisi 3’ dan 4’. Adanya gugus hidroksi inilah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

59

menyebabkan flavonoid dalam kedua fraksi dapat membentuk kompleks dengan

kalsium dari batu ginjal (gambar 12).

OHO

O

O

OO

O

Ca

Ca

O

OO

O

HO

gula

Ca

O

O

O

O gula

OO

OHO

O

O

Ca

O

gula

gula

(12.a) (12.b) Gambar 12. Kompleks flavonol fraksi etil asetat daun pandan wangi (12.a) dan fraksi air daun pandan wangi (12.b) dengan kalsium batu ginjal

Kalsium yang terkandung dalam batu ginjal akan membentuk kompleks

khelat dengan gugus hidroksi pada posisi 5 dan gugus karbonil pada posisi 4 dari

flavonol yang terkandung dalam kedua fraksi daun pandan wangi. Pada fraksi etil

asetat daun pandan wangi, kalsium yang terkandung dalam batu ginjal juga

membentuk kompleks khelat dengan gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’, 4’.

Oleh karena flavonoid yang terkandung dalam fraksi etil asetat daun pandan

wangi diduga lebih banyak daripada dalam fraksi airnya, maka kemungkinan

pembentukan kompleks Ca-flavonoid pada fraksi etil asetat lebih banyak daripada

fraksi airnya. Hal inilah yang menyebabkan kelarutan kalsium batu ginjal pada

fraksi etil asetat daun pandan wangi lebih besar daripada fraksi airnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan:

1. Fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi mampu melarutkan kalsium

batu ginjal secara in vitro.

2. Fraksi etil asetat daun pandan wangi mampu melarutkan kalsium batu

ginjal lebih tinggi daripada fraksi air daun pandan wangi secara in vitro.

3. Fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi memberikan kelarutan

terbesar pada kalsium batu ginjal pada konsentrasi 10% v/v

B. Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan dari penelitian ini:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi flavonoid dari

daun pandan wangi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengujian isolat flavonoid

tersebut terhadap kelarutan kalsium batu ginjal

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis flavonoid

yang terkandung dalam daun pandan wangi.

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

61

DAFTAR PUSTAKA

Alex, W., 1974, Manual of Urology, 2nd edition, 324, 335-336, A William Heinemann Medical Books Publication, United States of America.

Anonim, 1978, Dyeing Reagents for Thin Layer and Paper Chromatography,

page 1, 52, E. Merck Darmstadt, Federal Republic of Germany. Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia edisi IV, 90, 95-96, Departemen

kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 2000, Acuan Sediaan Herbal, edisi 1, 67- 68, 70, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Anonim, 2005, Sriwijaya Post, www. sriwijayapost.com, diakses tanggal 4

Januari 2007. Anonima

, 2007, Flavonoid, www.answers.com, diakses tanggal 4 Januari 2007.

Anonimb, 2007, Batu Ginjal, http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_ginjal, diakses tanggal 24 Februari 2007.

Anonimc, 2007, Kidney Stone, http://www.medicinenet.com/kidney stone/article.htm, diakses tanggal 27 Mei 2007.

Bruneton, J., 1999, Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants, 2nd edition, translated by Caroline K. Hatton, 311-312, 318-319, Lavoiser Publishing Inc., Paris.

Christian, G. D., 2004, Analytical Chemistry, 6th edition, page 522-526, John

Willey and Sons, Inc. USA. Dale, D. C., 2003, Scientific American Medicine, volume II, 1993-1998, Web MD

Inc., New York. Dorland, W. A. N., 2000, Kamus Kedokteran Dorlan, edisi 29, 424, 652, EGC

Medical Publisher, Jakarta. Fernandez, M., Tereza., L.M., Florêncio, H. & Jennings, K.R., 2002, Iron And

Copper Chelation By Flavonoids – An Electrospray Mass Spectrometry Study, Departamento de Química e Bioquímica Faculdade de Ciências da Universidade de Lisboa, Edifício C8Campo Grande, 1749-016, Lisboa. http://www.dqb.fc.ul.pt/docentes/tfer-nandez/publicacoes/FeCu-Flavon-JIB19-06.pdf, diakses tanggal 21 Januari 2007.

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

62

Gritter, R.J., Bobbit, J. M. & Schwarting, A. E., 1991, Introduction to Chromatography, diterjemahkan oleh Dr. Kosasih Padmawinata, hal 107-109, Penerbit ITB, Bandung.

Harborne, J.B., 1989, Methods in Plant Biochemistry vol. 1, page 290-298,

Academic Press, Harcourt Brace Jovanovich Publishers, London. Hargono, D. dkk, 1986, Sediaan Galenik, hal 10-16, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta. Hatori, S., 1962, Glycosides of Flavones and Flavonols, chapter 11, in T. A.

Geismann, The Chemistry of Flavonoid Compounds, page 317, 318, The Macmillan Company, New York.

Heptinstall, R. H., 1983, Pathology of The Kidney, 3rd edition, CRC Press, INC.

Boca Raton, Florida. Mabry, T. J., Markham, K. R. & Thomas, M. B., 1970, The Systematic

Identification of Flavonoids, page 50-55, Springer-Verlag New York Inc., United States of America.

Markham, K.R., 1988, Techniques of Flavonoid Identification, alih bahasa

Padmawinata, 15-26, ITB Press, Bandung. Martin, A., Swarbrick, J. & Cammarata, A., 1990, Physical Pharmacy, 2nd edition,

diterjemahkan oleh Yoshita, hal 558-564, Penerbit UI Press, Jakarta. Mulja & Hanwar, 2003, Prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik (Good

Laboratory Practice), Majalah Farmasi Airlangga, vol.III, No.2, Agustus 2003, 71-76.

Mulja, M. & Suharman, 1995, Analisis Instrumental, hal 107-112, 223-227,

Airlangga University Press, Surabaya. Mursyidi, A., 1990, Analisis Metabolit Sekunder, hal 171-175, UGM Press,

Yogyakarta. Pramono, S., Sumarno, Wahyono S., 1993, Flavonoid Daun Sonchus arvensis L.:

Senyawa Aktif Pembentuk Kompleks Dengan Batu Ginjal Berkalsium, Warta Tumbuhan Obat Indonesia (The Journal on Indonesian Medicinal Plants), volume II, No. 3, hal 5-7, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Price, W.J., 1972, Analytical Atomic Absorption Spectrometry, page 8-15,19-22,

Heyden and Son LTD, New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

63

Rahardjo, K.H., 2003, Pengaruh Infusa Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Kelarutan Kalsium Batu Ginjal Secara In Vitro Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, 191, 198, 208-212,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung. Selamihardja, N., 1998, Batu Ginjal, Intisari, dalam www.indomedia.com,

diakses tanggal 20 September 2006. Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. 1994, Analytical Chemistry : An

Introduction, 6th edition, page 453-456, 463- 467, Saunders College Publishing, Philadelphia.

Smith, C.L. & D. R. P. Guay, 1996, Nephrolithiasis, chapter 48, in J. T. DiPiro, R.

L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells, L. M. Posey, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 3rd edition, page 1033 – 1047, Appleton & Lange, Stamford, Conneticut.

Stahl, E., 1985, Drug Analysis by Chromatography And Microscopy : A Practical

Supplement To Pharmacopoias, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata & Iwang Sudiro, Penerbit ITB, Bandung.

Sugati, S. & Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid I,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Sulaksana, J. 2005, Keji Beling : Mencegah dan Menggempur Batu Ginjal,

cetakan 1, hal 11, Penebar Swadaya, Jakarta. Trihendradi, C., 2005, Step by Step SPSS 13 ; Analisis Data Statistik, hal 110-

119,155- 161, Penerbit Andi, Yogyakarta. Vogel, A. I., 1979, Textbook of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic

Analysis, 5th edition, hal 518-524, diterjemahkan oleh L. Setiono, A. Handyana, Pudjaatmaka, PT kalman Media Pusaka, Jakarta.

Yanti, L., Anggraeni & Yuniningsih, 1993, Daya Larut Infus Meniran

(Phyllanthus niruri L.) Terhadap Batu Kalsium, Warta Tumbuhan Obat Indonesia (The Journal on Indonesian Medicinal Plants), volume II, No. 4, hal 23, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

LAMPIRAN I

DETERMINASI TANAMAN

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

66

LAMPIRAN II

PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.)

Gambar 13. Tanaman Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

67

Gambar 14. Serbuk daun pandan wangi

Kadar air serbuk simplisia daun pandan wangi Replikasi Kadar air X ±SD

1 5,032 2 5,056 3 5,049

5,046±0,0123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

68

LAMPIRAN III

BATU GINJAL

Gambar 15. Batu ginjal yang diperoleh dari Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta (perbesaran 4x)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

69

LAMPIRAN IV

SERI LARUTAN BAKU

1. Larutan stok Ca 1000 ppm

Untuk membuat larutan stok Ca 1000 ppm menggunakan CaCO3 dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

BM Ca = 40,08

BM CaCO3 = 100,09

1000 ppm = 1000 mg/L = 100 mg%

100 mg % = 100 mg/ 100 ml

)(09,10008,40

100100 Ax

mlmg

=

A= 2,4973 mg/ml

A=0,24973 gram/100 ml

Dari perhitungan tersebut maka CaCO3 yang ditimbang untuk membuat larutan

Ca 1000 ppm yaitu 0,24973 gram.

Data penimbangan CaCO3

Replikasi Berat CaCO3(gram)

I 0,24995 II 0,24861 III 0,24962

Berdasarkan hasil penimbangan dilakukan perhitungan konsentrasi Ca dalam

larutan stok dengan cara sebagai berikut, misalnya untuk penimbangan CaCO3

0,24995 gram :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

70

24995,0100,0940,08Ca gram x= g

=Ca mg 100,09 mg

Konsentrasi Ca dalam 100 ml aquadest = 100,09 mg/100ml

= 1000,90 mg/L = 1000,90 ppm

Replikasi Berat CaCO3 (gram)

Konsentrasi Ca dalam stok (ppm)

I 0,24995 1000,90 II 0,24861 995,50 III 0,24962 999,58

2. Seri larutan baku Ca konsentrasi 6 ppm, 12 ppm, 18 ppm, 24 ppm, 30 ppm

Seri larutan baku Ca dibuat dari larutan stok Ca dengan mengambil sejumlah

mililiter larutan stok berdasarkan perhitungan

C1 . V1 = C2 . V2 , dengan :

C1 = konsentrasi larutan stok Ca

V1 = volume larutan stok Ca yang diambil

C2 = konsentrasi larutan baku Ca

V2 = volume larutan baku Ca

Contoh perhitungan untuk membuat larutan baku Ca 6 ppm yaitu:

C1 . V1 = C2 . V2

1000,90 ppm . V1 = C2 . 100 ml

C2 = 0,6 ml

Dari setiap replikasi, dicari konsentrasi terhitung larutan baku Ca berdasarkan

konsentrasi terhitung larutan stok Ca. Sebagai contoh perhitungan yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

71

pada replikasi I, dengan konsentrasi terhitung larutan stok Ca 1000,90 ppm,

maka konsentrasi terhitung larutan baku Ca 6 ppm yaitu:

C1 . V1 = C2 . V2

1000,90 ppm . 0,6 ml = C2 . 100 ml

C2 = 6,005 ppm

Konsentrasi terhitung larutan baku Ca dan serapannya setelah pengukuran

menggunakan spektrofotometer serapan atom

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 No Konsentrasi

terhitung (ppm)

Serapan Konsentrasi terhitung

(ppm)

Serapan Konsentrasi terhitung

(ppm)

Serapan

1 6,00 0,05475 5,97 0,05332 5,99 0,05072 2 12,01 0,11366 11,95 0,10767 11,99 0,10134 3 18,02 0,16900 17,92 0,17317 17,99 0,15272 4 24,02 0,22708 23,89 0,23165 23,99 0,20667 5 30,03 0,28715 29,87 0,28574 29,98 0,26534

Dari hasil pengukuran diperoleh persamaan kurva baku untuk masing-masing

replikasi, yaitu:

Replikasi I : y = 0,009552 x – 0,00147 ; r = 0,99991

Replikasi II : y = 0,009705 x – 0,00301 ; r = 0,99954

Replikasi III : y = 0,008794 x – 0,00236 ; r = 0,99960

Dari ketiga persamaan kurva baku dari masing-masing replikasi dipilih salah

satu yang akan digunakan untuk menghitung konsentrasi terukur dari seri

larutan baku Ca. Persamaan kurva baku yang dipilih adalah persamaan kurva

baku replikasi I. Berikut contoh perhitungan konsentrasi terukur larutan baku

Ca 6 ppm replikasi I:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

72

persamaan kurva baku y = 0,009552 x – 0,00147, dengan

y = serapan

x = konsentrasi terukur larutan baku Ca, maka:

y = 0,009552 x – 0,00147

0,05475 = 0,009552x – 0,00147

x = 5,89 ppm

Perhitungan tersebut dilakukan pada seluruh seri larutan baku Ca dari tiap

replikasi sehingga didapatkan data:

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 No serapan konsentrasi

terukur (ppm)

serapan konsentrasi terukur (ppm)

serapan konsentrasi terukur (ppm)

1 0,05475 5,89 0,05332 5,80 0,05072 6,04 2 0,11366 12,05 0,10767 11,40 0,10134 11,79 3 0,16900 17,85 0,17317 18,15 0,15272 17,63 4 0,22708 23,93 0,23165 24,18 0,20667 23,77 5 0,28715 30,21 0,28574 29,75 0,26534 30,44

3. Nilai perolehan kembali (%)

Berdasarkan perhitungan konsentrasi terukur dihitung nilai perolehan kembali.

%100% ×=sebenarnyaikonsentras

terukurikonsentraskembaliperolehan

Contoh perhitungan % perolehan kembali:

pada replikasi I, konsentrasi teoretis larutan baku Ca = 6,00 ppm dan

konsentrasi terukurnya = 5,89 ppm, maka % perolehan kembalinya yaitu:

%17,98%10089,500,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

73

Setiap seri larutan baku Ca pada masing-masing replikasi dihitung nilai

perolehan kembalinya. Nilai perolehan kembali dari masing-masing replikasi

yakni sebagai berikut:

Perolehan kembali Replikasi I Konsentrasi

teoretis (ppm)

Absorbansi Konsentrasi

terukur (ppm)

Perolehan kembali

6,00 0,05475 5,89 98,17% 12,01 0,11366 12,05 100,33% 18,02 0,16900 17,85 99,06% 24,02 0,22708 23,93 99,63% 30,03 0,28715 30,21 100,60%

Perolehan kembali Replikasi II Konsentrasi

teoretis (ppm)

Absorbansi Konsentrasi

Terukur (ppm)

Perolehan kembali

5,97 0,05332 5,80 97,15% 11,95 0,10767 11,40 95,40% 17,92 0,17317 18,15 101,28% 23,89 0,23165 24,18 101,21% 29,87 0,28574 29,75 99,60%

Perolehan kembali Replikasi III Konsentrasi

teoretis (ppm)

Absorbansi Konsentrasi

Terukur (ppm)

Perolehan kembali

5,99 0,05072 6,04 100,77% 11,99 0,10134 11,79 98,33% 17,99 0,15272 17,63 98,02% 23,99 0,20667 23,77 99,08% 29,98 0,26534 30,44 101,54%

4. Nilai koefisien variasi (KV)

Untuk mencari nilai koefisien reaksi (KV) dilakukan perhitungan sebagai

berikut:

%100arg

×−

=ratarataah

bakusimpanganKV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

74

Contoh perhitungan nilai KV sebagai berikut:

Setiap replikasi dihitung harga rata-rata konsentrasi dan simpangan baku dari

masing-masing seri larutan baku. Harga rata-rata konsentrasi dan simpangan

baku masing-masing seri larutan baku Ca dari ketiga replikasi yaitu

Replikasi I (ppm)

Replikasi II (ppm)

Replikasi III (ppm)

Rata-rata kadar (ppm)

Simpangan baku

5,89 5,80 6,04 5,91 0,121 12,05 11,40 11,79 11,75 0,327 17,85 18,15 17,63 17,88 0,261 23,93 24,18 23,77 23,96 0,207 30,21 29,75 30,44 30,13 0,351

Berdasarkan harga rata-rata kadar dan simpangan baku maka diperoleh nilai

KV sebagai berikut:

misalnya pada larutan baku Ca 6 ppm,

%05,2

%10091,5

1212,0

=

×=KV

Nilai KV untuk masing-masing seri larutan baku dari ketiga replikasi

Seri larutan baku Ca Rata-rata kadar (ppm) Simpangan baku % KV 6 ppm 5,91 0,121 2,05%

12 ppm 11,75 0,327 2,78% 18 ppm 17,88 0,261 1,46% 24 ppm 23,96 0,207 0,86% 30 ppm 30,13 0,351 1,16%

× 1,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

75

LAMPIRAN V

HASIL KLT FLAVONOID

Gambar 16. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi, fraksi air daun pandan wangi di bawah sinar UV 365 nm tanpa uap amoni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

76

Gambar 17. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi, fraksi air daun pandan wangi di bawah sinar UV 365 nm setelah pemberian uap amonia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

77

Gambar 18. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi, fraksi air daun pandan wangi di bawah sinar tampak setelah pemberian uap amonia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

78

Gambar 19. Pengamatan bercak rutin, fraksi etil asetat daun pandan wangi, fraksi air daun pandan wangi di bawah sinar tampak setelah disemprot dengan AlCl3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

79

LAMPIRAN VI

DATA KALSIUM TERLARUT DALAM KELOMPOK PERLAKUAN

Perlakuan Repli-kasi Serapan

Ca terlarut (ppm)

Rata-rata Ca terlarut

(ppm) SD

1 0,00578 7,59 2 0,00591 7,73 3 0,00764 9,54 Kontrol negatif

4 0,00809 10,01

8,72 1,24

1 0,01169 13,78 2 0,01250 14,63 3 0,01537 17,63

Fraksi air daun pandan

wangi 2,5%v/v 4 0,00883 10,78

14,21 2,82

1 0,01198 14,08 2 0,01518 17,43 3 0,01409 16,29

Fraksi air daun pandan wangi 5% v/v 4 0,01328 15,44

15,81 1,41

1 0,01908 21,51 2 0,01726 19,61 3 0,01704 19,38

Fraksi air daun pandan

wangi 7,5% v/v 4 0,01752 19,88

20,10 0,97

1 0,02370 26,35 2 0,02324 25,87 3 0,01713 19,47

Fraksi air daun pandan

wangi 10% v/v 4 0,02341 26,05

24,44 3,31

1 0,16660 175,95 2 0,17422 183,93 3 0,17561 185,38

Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 2,5% v/v 4 0,17407 183,77

182,26 4,27

1 0,22292 234,91 2 0,22538 237,48 3 0,23742 250,09

Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 5% v/v 4 0,23187 244,28

241,69 6,85

1 0,27020 284,40 2 0,26732 281,39 3 0,26459 278,53

Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 7,5% v/v 4 0,26849 282,61

281,74 2,47

1 0,26962 283,80 2 0,26902 283,17 3 0,26897 283,12

Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 10% v/v 4 0,26616 280,18

282,57 1,62

Keterangan: kadar Ca terlarut (ppm) dalam tabel merupakan hasil perhitungan menggunakan persamaan kurva baku y = 0,009552 x – 0,00147 dan dikalikan 10 sebagai faktor pengenceran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

80

LAMPIRAN VII

HASIL ANALISIS STATISTIK

1. Analisis Explore

Analisis Explore berguna untuk mengetahui distribusi suatu data. Beberapa

ukuran umum distribusi yang sering digunakan, yaitu:

a. Skewness adalah nilai kemiringan distribusi data. Bila bernilai positif maka

distribusi data akan miring ke kanan, dan bila negatif sebaliknya.

b. Kurtosis adalah nilai keruncingan atau tinggi distribusi data.

Kenormalan suatu data dapat dilihat dari nilai perbandingan Skewness dengan

Standard Error of Skewness; dan nilai perbandingan Kurtosis dengan Standard

Error of Kurtosis, harus diantara -2 sampai 2 (Trihendradi, 2005).

Hasil analisis data kelarutan Ca dalam kelompok perlakuan menggunakan analisis

Explore menunjukkan bahwa data memiliki distribusi yang normal karena nilai

perbandingan Skewness dengan Standard Error of Skewness; dan nilai

perbandingan Kurtosis dengan Standard Error of Kurtosis, ada diantara -2 sampai

2.

Kelompok perlakuan

Perbandingan Skewness dengan

Std. Error of Skewness

Perbandingan Kurtosis dengan

Std. Error of Kurtosis

Kontrol negatif 0,112 -1,997 Fraksi air daun pandan wangi 2,5% v/v 4,93 . 10-3 0,402 Fraksi air daun pandan wangi 5% v/v -0,202 -0,061 Fraksi air daun pandan wangi 7,5% v/v 1,712 1,190 Fraksi air daun pandan wangi 10% v/v -1,951 1,501 Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5% v/v -1,797 1,337 Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5% v/v 0,457 -0,858 Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v -0,577 0,216 Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v -1,751 1,295

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

81

Explore Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

PRLAKUAN N Percent N Percent N Percent KADAR Kontrol negatif 4 100,0% 0 ,0% 4 100,0% Fraksi air daun

pandan wangi 2,5%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi air daun pandan wangi 5% 4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi air daun pandan wangi 10%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

82

Descriptives PRLAKUAN Statistic Std. Error KADAR Kontrol negatif Mean 8,7170 ,61861 95% Confidence

Interval for Mean Lower Bound 6,7483

Upper Bound 10,6856

5% Trimmed Mean 8,7076 Median 8,6332 Variance 1,531 Std. Deviation 1,23721 Minimum 7,59 Maximum 10,01 Range 2,42 Interquartile Range 2,2665 Skewness ,114 1,014 Kurtosis -5,231 2,619 Fraksi air daun

pandan wangi 2,5%

Mean 14,2052 1,40822

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 9,7236

Upper Bound 18,6868

5% Trimmed Mean 14,2049 Median 14,2025 Variance 7,932 Std. Deviation 2,81644 Minimum 10,78 Maximum 17,63 Range 6,85 Interquartile Range 5,3469 Skewness ,005 1,014 Kurtosis 1,054 2,619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

83

KADAR Fraksi air daun pandan wangi 5%

Mean 15,8121 ,70609

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 13,5650

Upper Bound 18,0592

5% Trimmed Mean 15,8182 Median 15,8671 Variance 1,994 Std. Deviation 1,41218 Minimum 14,08 Maximum 17,43 Range 3,35 Interquartile Range 2,7245 Skewness -,205 1,014 Kurtosis -,161 2,619 Fraksi air daun

pandan wangi 7,5%

Mean 20,0964 ,48386

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 18,5566

Upper Bound 21,6363

5% Trimmed Mean 20,0575 Median 19,7457 Variance ,936 Std. Deviation ,96772 Minimum 19,38 Maximum 21,51 Range 2,14 Interquartile Range 1,6698 Skewness 1,736 1,014 Kurtosis 3,116 2,619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

84

KADAR Fraksi air daun pandan wangi 10%

Mean 24,4357 1,65704

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 19,1623

Upper Bound 29,7091

5% Trimmed Mean 24,6049 Median 25,9589 Variance 10,983 Std. Deviation 3,31408 Minimum 19,47 Maximum 26,35 Range 6,88 Interquartile Range 5,2029 Skewness -1,978 1,014 Kurtosis 3,930 2,619 Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 2,5%

Mean 182,2565 2,13355

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 175,4666

Upper Bound 189,0464

5% Trimmed Mean 182,4333 Median 183,8478 Variance 18,208 Std. Deviation 4,26711 Minimum 175,95 Maximum 185,38 Range 9,43 Interquartile Range 7,1135 Skewness -1,822 1,014 Kurtosis 3,502 2,619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

85

KADAR Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

Mean 241,6899 3,42669

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 230,7847

Upper Bound 252,5952

5% Trimmed Mean 241,6001 Median 240,8812 Variance 46,969 Std. Deviation 6,85339 Minimum 234,91 Maximum 250,09 Range 15,18 Interquartile Range 13,0833 Skewness ,463 1,014 Kurtosis -2,247 2,619 Fraksi etil asetat

daun pandan wangi 7,5%

Mean 281,7353 1,23426

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 277,8073

Upper Bound 285,6633

5% Trimmed Mean 281,7650 Median 282,0023 Variance 6,094 Std. Deviation 2,46853 Minimum 278,53 Maximum 284,40 Range 5,87 Interquartile Range 4,7109 Skewness -,585 1,014 Kurtosis ,567 2,619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

86

KADAR Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

Mean 282,5650 ,81136

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 279,9829

Upper Bound 285,1471

5% Trimmed Mean 282,6292 Median 283,1434 Variance 2,633 Std. Deviation 1,62271 Minimum 280,18 Maximum 283,80 Range 3,62 Interquartile Range 2,7297 Skewness -1,776 1,014 Kurtosis 3,391 2,619

2. Analisis One-Way Annova

Analisis lanjutan menggunakan One-Way Annova bertujuan untuk mengetahui

adanya perbedaan rata-rata kalsium terlarut antara kelompok perlakuan. Adanya

perbedaan rata-rata kalsium terlarut antara kelompok perlakuan ditandai dengan

nilai signifikansi < 0,05. Nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil analisis yaitu

0,000, lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing

kelompok perlakuan memiliki rata-rata kalsium terlarut yang berbeda.

Oneway

ANOVA

KADAR

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 499227,30

4 8 62403,413 5773,293 ,000

Within Groups 291,842 27 10,809 Total 499519,14

6 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

87

3. Analisis Least Significant Different (LSD)

Adanya perbedaan yang bermakna atau tidak dari rata-rata kalsium terlarut pada

setiap kelompok perlakuan dapat diketahui dengan melakukan analisis Least

Significant Difference (LSD). Hasli analisis LSD ini menujukkan bahwa rata-rata

kalsium terlarut dari masing-masing kelompok perlakuan berbeda bermakna

kecuali kelompok fraksi air daun pandan wangi 2,5% v/v dengan kelompok fraksi

air daun pandan wangi 5% v/v ; kelompok fraksi air daun pandan wangi 5% v/v

dengan kelompok fraksi air daun pandan wangi 7,5% v/v ; kelompok fraksi air

daun pandan wangi 7,5% v/v dengan kelompok fraksi air daun pandan wangi 10%

v/v ; kelompok fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5% v/v dengan kelompok

fraksi etil asetat daun pandan wangi 10% v/v.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

88

Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR LSD

(I) PRLAKUAN (J) PRLAKUAN

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Kontrol negatif Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

-5,4882* 2,32476 ,026 -10,2582 -,7182

Fraksi air daun pandan wangi 5% -7,0952* 2,32476 ,005 -11,8652 -2,3252

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

-11,3795* 2,32476 ,000 -16,1495 -6,6095

Fraksi air daun pandan wangi 10% -15,7187* 2,32476 ,000 -20,4888 -10,9487

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

-173,5396* 2,32476 ,000 -178,3096 -168,7696

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-232,9730* 2,32476 ,000 -237,7430 -228,2030

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-273,0184* 2,32476 ,000 -277,7884 -268,2484

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-273,8480* 2,32476 ,000 -278,6180 -269,0780

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

Kontrol negatif 5,4882* 2,32476 ,026 ,7182 10,2582

Fraksi air daun pandan wangi 5% -1,6069 2,32476 ,495 -6,3770 3,1631

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

-5,8913* 2,32476 ,017 -10,6613 -1,1213

Fraksi air daun pandan wangi 10% -10,2305* 2,32476 ,000 -15,0005 -5,4605

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

-168,0514* 2,32476 ,000 -172,8214 -163,2814

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-227,4848* 2,32476 ,000 -232,2548 -222,7148

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-267,5301* 2,32476 ,000 -272,3001 -262,7601

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-268,3598* 2,32476 ,000 -273,1298 -263,5898

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

89

Fraksi air daun pandan wangi 5% Kontrol negatif 7,0952* 2,32476 ,005 2,3252 11,8652

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

1,6069 2,32476 ,495 -3,1631 6,3770

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

-4,2843 2,32476 ,076 -9,0543 ,4857

Fraksi air daun pandan wangi 10%

-8,6236* 2,32476 ,001 -13,3936 -3,8536

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

-166,4444* 2,32476 ,000 -171,2144 -161,6744

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-225,8778* 2,32476 ,000 -230,6478 -221,1078

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-265,9232* 2,32476 ,000 -270,6932 -261,1532

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-266,7528* 2,32476 ,000 -271,5228 -261,9828

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

Kontrol negatif 11,3795* 2,32476 ,000 6,6095 16,1495

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

5,8913* 2,32476 ,017 1,1213 10,6613

Fraksi air daun pandan wangi 5%

4,2843 2,32476 ,076 -,4857 9,0543

Fraksi air daun pandan wangi 10%

-4,3393 2,32476 ,073 -9,1093 ,4307

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

-162,1601* 2,32476 ,000 -166,9301 -157,3901

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-221,5935* 2,32476 ,000 -226,3635 -216,8235

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-261,6389* 2,32476 ,000 -266,4089 -256,8689

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-262,4685* 2,32476 ,000 -267,2385 -257,6985

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

90

Fraksi air daun pandan wangi 10%

Kontrol negatif 15,7187* 2,32476 ,000 10,9487 20,4888

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

10,2305* 2,32476 ,000 5,4605 15,0005

Fraksi air daun pandan wangi 5% 8,6236* 2,32476 ,001 3,8536 13,3936

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

4,3393 2,32476 ,073 -,4307 9,1093

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

-157,8208* 2,32476 ,000 -162,5908 -153,0508

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-217,2542* 2,32476 ,000 -222,0242 -212,4842

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-257,2996* 2,32476 ,000 -262,0696 -252,5296

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-258,1293* 2,32476 ,000 -262,8993 -253,3592

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

Kontrol negatif 173,5396* 2,32476 ,000 168,7696 178,3096

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

168,0514* 2,32476 ,000 163,2814 172,8214

Fraksi air daun pandan wangi 5% 166,4444* 2,32476 ,000 161,6744 171,2144

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

162,1601* 2,32476 ,000 157,3901 166,9301

Fraksi air daun pandan wangi 10%

157,8208* 2,32476 ,000 153,0508 162,5908

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

-59,4334* 2,32476 ,000 -64,2034 -54,6634

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-99,4788* 2,32476 ,000 -104,2488 -94,7088

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-100,3084* 2,32476 ,000 -105,0784 -95,5384

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

91

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

Kontrol negatif 232,9730* 2,32476 ,000 228,2030 237,7430

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

227,4848* 2,32476 ,000 222,7148 232,2548

Fraksi air daun pandan wangi 5% 225,8778* 2,32476 ,000 221,1078 230,6478

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

221,5935* 2,32476 ,000 216,8235 226,3635

Fraksi air daun pandan wangi 10%

217,2542* 2,32476 ,000 212,4842 222,0242

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

59,4334* 2,32476 ,000 54,6634 64,2034

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

-40,0454* 2,32476 ,000 -44,8154 -35,2754

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-40,8750* 2,32476 ,000 -45,6450 -36,1050

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

Kontrol negatif 273,0184* 2,32476 ,000 268,2484 277,7884

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

267,5301* 2,32476 ,000 262,7601 272,3001

Fraksi air daun pandan wangi 5% 265,9232* 2,32476 ,000 261,1532 270,6932

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

261,6389* 2,32476 ,000 256,8689 266,4089

Fraksi air daun pandan wangi 10%

257,2996* 2,32476 ,000 252,5296 262,0696

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

99,4788* 2,32476 ,000 94,7088 104,2488

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

40,0454* 2,32476 ,000 35,2754 44,8154

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

-,8296 2,32476 ,724 -5,5996 3,9404

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

92

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 10%

Kontrol negatif 273,8480* 2,32476 ,000 269,0780 278,6180

Fraksi air daun pandan wangi 2,5%

268,3598* 2,32476 ,000 263,5898 273,1298

Fraksi air daun pandan wangi 5% 266,7528* 2,32476 ,000 261,9828 271,5228

Fraksi air daun pandan wangi 7,5%

262,4685* 2,32476 ,000 257,6985 267,2385

Fraksi air daun pandan wangi 10%

258,1293* 2,32476 ,000 253,3592 262,8993

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 2,5%

100,3084* 2,32476 ,000 95,5384 105,0784

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 5%

40,8750* 2,32476 ,000 36,1050 45,6450

Fraksi etil asetat daun pandan wangi 7,5%

,8296 2,32476 ,724 -3,9404 5,5996

* The mean difference is significant at the .05 level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAYA …repository.usd.ac.id/2520/2/038114024_Full.pdf · Saya belajar bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh

93

BIOGRAFI PENULIS

Natalia Ni Putu Olivia Paramita S.D. lahir pada tahun

1986 di Kudus, Jawa Tengah. Mita, panggilan akrabnya,

adalah putri pertama dari pasangan Georgegius I Ketut

T. Dharmawan dan Floriberta Erna Suswiyandani.

Penulis mulai menempuh pendidikan formalnya pada

tahun 1990. Berawal dari pendidikan di TK St. Maria

Monica pada tahun 1990-1991 kemudian dilanjutkan ke

tingkat sekolah dasar pada tahun 1991-1997 di yayasan

sekolah yang sama.

Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Marsudirini, Kemang

Pratama, Bekasi. Selama tiga tahun, penulis menempuh pendidikan di sekolah

lanjutan tingkat pertama dan lulus pada tahun 2000. Untuk melanjutkan ke tingkat

sekolah menengah atas, SMA Stella Duce I, Yogyakarta menjadi pilihan penulis.

Sejak saat itu, penulis menetap di Yogyakarta dan bertempat tinggal di asrama

Stella Duce Samirono.

Tamat dari sekolah menengah atas pada tahun 2003, penulis melanjutkan

perjalanan studinya di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Di bangku

perkuliahan, penulis terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Tergabung

dalam anggota Paduan Suara Cantus Firmus menjadi sebuah kebanggaan bagi

penulis. Selain itu, penulis juga pernah tergabung dalam keanggotaan Badan

Eksekutif Mahasiswa periode 2004/2005. Keterlibatan penulis dalam kegiatan

semasa perkuliahan juga terwujud dengan menjadi asisten praktikum Kimia

Organik (2004) dan Spektroskopi (2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI