Upload
doanthuy
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY MASS INDEX DI RW 20 DUSUN DLINGSENG
BANJAROYO KALIBAWANG KULONPROGO YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Disusun Oleh :
Aquina Nino Ramadhanti Dewita
148114055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY MASS INDEX DI RW 20 DUSUN DLINGSENG
BANJAROYO KALIBAWANG KULONPROGO YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Disusun Oleh :
Aquina Nino Ramadhanti Dewita
148114055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahakan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria
Ignatius Sutono,Khristiana Sumartini, Lucia Nino Widiasmoro Dewati
Semua teman yang telah memberikan semangat
Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKARTA
Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmat-Nya skripsi dengan judul “Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian
Obesitas Pada Orang Dewasa Berdasarkan BMI di RW 20 Dusun Dlingseng Desa
Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta” dapat
penulis selesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Penelitian
ini merupakan penelitian payung dari dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dengan nomor SK
075/penel.LPPM USD/IV/2017 dengan judul “Intervensi Edukasi Berbasis
Pedagogi Reflektif pada Masyarakat Pedesaan dengan Sindrom Metabolik (SM)
sebagai Prevensi Penyakit Kardiovaskular”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Fram.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis pergunakan untuk mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing penelitian “Hubungan
Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas” yang telah membimbing tim
penelitian dengan sabar, memberi saran dan sudah meluangkan waktu serta
tenaga dalam pelaksanaan penelitian ini.
2. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana yang telah memberikan izin pelaksanaan
penelitian.
3. Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. Selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang sangat berharga dalam penulisan
naskah ini dari awal hingga akhir.
5. Dita Maria Virginia S.Farm., Apt., M.Sc selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang sangat berharga dalam penulisan
naskah ini dari awal hingga akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Perangkat Desa dan seluruh warga Banjaroyo Kalibawang Kulon Progo
yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktunya untuk
mendukung penelitian ini.
7. Ayah, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan banyak semangat dan
dorongan untuk menyelesaikan naskah ini.
8. Teman-teman FSM B 2014 serta angkatan 2014 Farmasi yang telah
memberikan banyak masukan dan semangat dalam menyelesaikan naskah
ini.
9. Kelompok penelitian payung yang sudah berjuang bersama dalam
mengerjakan penelitian dari awal hingga akir dan terima kasih atas kerja
samanya selama ini.
10. Sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu dari sd, smp ,sma
hingga saat ini terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah
diberikan hingga dapat menyelesaikan naskah ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian penyusunan naskah ini.
Penulis menyadari bahwa naskah penelitian ini masih jauh dari sempurna
sehingga masih memiliki kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun naskah penelitian agar dapat bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 9 Oktober 2017.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... vi
PRAKATA ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
ABSTRACT .................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................ 3
Desain dan Subjek Penelitian ..................................................................... 3
Penilaian Aktivitas Fisik ............................................................................ 4
Penilaian Body Mass Index (BMI) ............................................................. 5
Analisis Statistik ......................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................... 15
SARAN ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
LAMPIRAN .................................................................................................... 19
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Demografi Responden Penelitian ............................... 7
Tabel II. Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin ............... 9
Tabel III. Distribusi Fekuensi Responden menurut Tingkat Aktivitas Fisik .. 10
Tabel IV. Distribusi Frekuensi Responden menurut Body Mass Index .......... 11
Tabel V. Hubungan antara Aktivitas Fisik terhadap Body Mass Index
sebagai Kejadian Obesitas............................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) ........................................... 20
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu) ......................................... 21
Lampiran 3. Ethical Clearance .................................................................... 22
Lampiran 4. Timbangan Berat Badan dan Alat Pengukur Tinggi Badan .... 23
Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Berat Badan .......................... 24
Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Tinggi Badan ........................... 25
Lampiran 7. Informed Consent .................................................................... 27
Lampiran 8. Pedoman Wawancara .............................................................. 28
Lampiran 9. Form Pengukuran Aktivitas Fisik IPAQ ................................ 29
Lampiran 10. Pengambilan Data ................................................................. 31
Lampiran 11. Pemahaman Bahasa .............................................................. 32
Lampiran 12. Surat Keterangan CE&BU .................................................... 34
Lampiran 13. Uji Statistik ........................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Aktivitas fisik yang kurang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya
obesitas. Indikator sederhana yang digunakan untuk mengkategorikan obesitas
dapat dilakukan menggunakan Body Mass Index (BMI) dengan klasifikasi menurut
kriteria orang Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas
fisik dengan kejadian obesitas pada orang dewasa di RW 20 Dusun Dlingseng,
Kecamatan Banjaroyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Jenis penelitian ini
adalah observasional dengan rancangan penelitian potong melintang (cross
sectional) pada 42 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara non random
sampling dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah laki-laki dan
perempuan usia 18-65 tahun. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner IPAQ versi Short-Form (IPAQ-SF). Nilai
BMI didapatkan dari perhitungan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data
penelitian ini dianalisis menggunakan software komputer dengan taraf kepercayaan
95% dengan menggunakan uji Fisher. Hasil dari penelitian menunjukkan hubungan
yang tidak bermakna antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas berdasarkan
Body Mass Index (p=0,650) pada masyarakat di RW 20 Dusun Dlingseng
Banjaroyo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta.
Kata kunci : aktivitas fisik,obesitas, body mass index.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Lack of physical activities happens to trigger obesity. Body Mass Index
(BMI) that classified using Asian criteria can be used as a simple indicator to
categorize obesity. This study aims to conduct the relation between physical
activities and obesity on adults in RW 20 Dusun Dlingseng, Kecamatan Banjaroyo,
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. This research is an cross sectional
observasional study towards 42 participants. Sampling was done by using random
sampling and purposive sampling technique. Research subjects are men and women
aged from 18-65 years old. Physical Activities measurement was conducted by
interview using IPAQ Short-Form (IPAQ-SF) questionnaires. BMI was calculated
based on height and weight measurements. The data was analyzed by using
computer software with 95% reliability tested by Fisher tes. The result shows there
is hubungan tidak bermakna between physical activities towards obesity based on
Body Mass Index (p=0,650) towards people in RW 20 Dusun Dlingseng Banjaroyo
Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta.
Kata kunci : physical activity, Obesity, body mass index
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Obesitas menjadi masalah kesehatan yang serius saat ini di berbagai
negara seperti negara berkembang maupun negara maju (World Health
Organization, 2017). Menurut World Health Statistics Report (2012) terdapat 2,8
juta orang di dunia meninggal karena obesitas setiap tahunnya. Di Indonesia,
persoalan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan.
Penelitian Brock et al., (2009) menunjukan bahwa kurangnya aktivitas
fisik merupakan faktor risiko utama dari kejadian obesitas. Penelitian Widiantini &
Tafal (2014) dan Sudikno et al.,(2010) juga menunjukkan bahwa pekerjaan yang
menuntut aktivitas fisik yang tinggi akan membakar simpanan energi sehingga
tidak terjadi obesitas, sebaliknya pada aktivitas fisik yang rendah maka pembakaran
simpanan energi dalam tubuh tidak akan terjadi dan energi yang baru masuk
cenderung disimpan dalam tubuh dan menjadi obesitas.
Menurut data National Health and Nutrition Examination Surveys pada
tahun 2009-2010, terdapat sekitar 68,8% orang dewasa di United States mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas (Flegal, et al., 2012). Survey berdasarkan data
National Center for Health Statistics menunjukkan bahwa 20 % sampai 25%
kejadian obesitas pada orang dewasa terjadi sebelum usia 20 tahun, dan 50%
kejadian obesitas terjadi setelah usia 20 tahun (Bray and Bouchard, 2007).
Prevalensi obesitas meningkat dibeberapa bagian dunia, terutama di
kawasan Asia Pasifik. Peningkatan prevalensi overweight dan obesitas di Jepang
mengalami peningkatan 46% dari tahun 1976-1982 sebesar 16,7% menjadi 24%
pada tahun 2000, peningkatan juga terjadi di China dari 3,7% pada tahun 1982
menjadi 19% di tahun 2002 (Asia Pacific Cohort Studies Collaboration, 2007).
Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi obesitas pada
kelompok dewasa di Indonesia sebanyak 14,76% sedangkan pada laki-laki 19,7%
dan perempuan 32,9% (Kementrian Kesehatan, 2014). Menurut Depertemen
Kesehatan RI (2009) prevalensi overweight di kabupaten Kulonprogo sebesar 5,8%
dan obesitas sebesar 6,3%.
Berdasarkan NHANES tahun 2005-2008 pada penduduk United States di
perdesaan ditemukan prevalensi obesitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penduduk di kota (Befort et al., 2012). Obesitas yang terjadi di pedesaan juga terjadi
di Indonesia. Prevalensi obesitas di Indonesia yang terjadi di wilayah perdesaan
sebesar 9,54% dengan kata lain obesitas tidak hanya terjadi di perkotaan saja namun
ternyata juga terjadi di perdesaan (Sudikno et al.,2010). Penelitian yang dilakukan
Sunu (2016) menunjukkan prevalensi kejadian obesitas pada orang dewasa yang
terjadi di daerah pedesaan sekitar 42,2% dimana 32,4% terjadi pada wanita dan
9,8% terjadi pada laki-laki.
Pengukuran untuk obesitas dapat dilakukan dengan antropometri yaitu
Indek Masa Tubuh (IMT) atau yang biasa disebut Body Mass Index (Centres for
Disease Control and Prevention, 2007). Pengukuran BMI merupakan metode yang
sederhana, tidak mahal, tidak invasif, dapat digunakan untuk anak-anak, remaja,
orang dewasa serta telah memiliki banyak sejarah penggunaan (Centers of Disease
Control and Prevention, 2015).
Kejadian obesitas merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit, dengan
prevalensi yang meningkat dan terjadi tidak hanya di perkotaan saja namun juga di
pedesaan. Pada penelitian ini dilakukan pada masyarakat Desa Banjaroyo,
Kecamatan Kalibawang Kulon Progo, Yogyakarta, dimana berdasarkan Profil
Kesehatan Kabupaten Kulonprogo pada data tahun 2015, penyebab kematian utama
di Kabupaten Kulonprogo yaitu penyakit penyempitan pembuluh darah jantung
sekitar 12%, penyakit jantung lainnya 8,4% dan diabetes mellitus 3,7% (Dinas
Kesehatan Kulonprogo, 2016).
Penelitian ini diharapankan dapat melihat hubungan antara aktivitas fisik
yang dilakukan sehari-hari dengan kejadian obesitas berdasarkan BMI, selain itu
penelitian juga dapat sebagai usaha untuk selalu menjaga pola hidup sehat untuk
menghindari risiko terjadinya obesitas pada masyarakat di RW 20 Dusun Dlingseng
Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian yang digunakan yaitu potong lintang (cross sectional) untuk
melihat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas. Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penelitian yaitu penduduk di RW 20 Dusun Dlingseng, Desa Banjaroyo, Kecamatan
Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta yang berumur 18-65 tahun, serta
telah menyetujui dan menandatangani informed consent. Pengambilan sampel
responden pada penelitian ini menggunakan teknik non-probabilty dengan jenis
purposive sampling.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah orang dewasa dengan
kecacatan fisik sehingga tidak bisa melakukan aktivitas fisik, sedang hamil, tidak
bersedia menandatangani informed consent, tidak hadir saat pengambilan data, dan
hasil pemeriksaan yang tidak lengkap. Responden yang mengikuti penelitian ini
berjumlah 42 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 26 perempuan. Penelitian yang
dilakukan telah mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu dengan nomor surat
070.2/00550/V/2017. Prosedur yang digunakan dalam penelitian telah disetujui
oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta nomor : 447/C.16/FK/2017.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengukur
berat badan, tinggi badan dan aktivitas fisik dengan metode wawancara terstruktur
yang mengacu pada pedoman wawancara kuesioner IPAQ versi Short-Form
(IPAQ-SF). Alat pengukur berat badan yang digunakan adalah timbangan digital
dengan merek GEA Medical dan alat pengukur tinggi badan dengan merek Sature
Meter 2 M General Care yang telah divalidasi di Balai Meterologi Yogyakarta.
Peneliti melakukan professional judgement dan uji pemahaman bahasa yang
dilakukan kepada masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama dengan
responden penelitian yaitu pada sekelompok orang di Dusun Duren Sawit, Desa
Banjaroyo. Analisis data statistik dilakukan di Clinical Epidemiology and
Biostatistic Unit (CE&BU) Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Yogyakarta yang dioleh dengan progam IBM SPSS 22 dengan taraf kepercayaan
95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penilaian aktivitas fisik
Intensitas aktivitas fisik pada setiap orang bervariasi, tergantung pada
tingkat kebugaran jasmani tiap individu (World Health Organization, 2017).
Intensitas dari aktivitas fisik adalah energi yang dikeluarkan terkait dengan aktivitas
yang dilakukan. Metabolic Equivalent of Task (MET) merupakan satuan yang dapat
gunakan untuk memperkirakan dari energi yang dikeluarkan dari aktivitas fisik.
(Miles, 2007). Bedasarkan Automatic report ofInternational Physical Activity
Questionnaire (IPAQ) terdapat tiga pengklasifikasian kategori aktivitas fisik yang
dapat dihitung dari Metabolic Equivalent of Task (MET) yaitu kategori high,
moderate, dan low.
Kategori high adalah aktivitas fisik yang memenuhi 2 kriteria yaitu
melakukan aktivitas fisik sedang setidaknya 3 hari dengan mencapai minimal 1500
MET-menit/minggu atau 7 hari atau lebih melakukan kombinasi dari berjalan kaki,
melakukan aktivitas fisik yang sedang atau berat dengan mencapai setidaknya 3000
MET-menit/minggu. Kategori moderate adalah aktivitas fisik yang memenuhi 3
kriteria yaitu 3 hari atau lebih melakukan aktivitas fisik berat setidaknya 20 menit
setiap harinya atau 5 hari atau lebih melakukan aktivitas fisik sedang yang dapat
dikombinasi dengan berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap harinya atau 5 hari
atau lebih melakukan kombinasi dari aktivitas fisik sedang atau berat dengan
mencapai setidaknya 600 MET-minutes/minggu. Kategori low adalah ketika tidak
memenuhi kriteria dari kategori sedang dan tinggi (IPAQ,2005).
Pedoman wawanacara ini terdiri dari 7 pertanyaan berdasarkan aktivitas
fisik yang dilakukan oleh responden. Pertanyaan untuk penilaian aktivitas fisik
yaitu 2 pertanyaan menganai intensitas melakukan aktivitas fisik yang berat, 2
pertanyaan mengenai intensitas melakukan aktivitas fisik yang sedang, 2
pertanyaan menganai intensitas melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti
berjalan kaki, 1 pertanyaan menganai intensitas melakukan aktivitas seperti duduk
(IPAQ,2005).
Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan kategori aktivitas fisik
seperti yang dilakukan Lita (2016) dan Sunu (2016) dimana penelitiannya
mengelompokkan aktivitas fisik menjadi 2 kategori yaitu cukup dan kurang. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penelitian ini aktivitas fisik low hingga moderate dikategorikan menjadi aktivitas
fisik kurang dan aktivitas fisik yang high menjadi aktivitas fisik yang cukup.
Pengelompokan ini dilakukan karena tidak ada responden yang memiliki aktivitas
fisik low.
Penilaian Body Mass Index (BMI)
Penilaian BMI pada penelitian ini dilakukan dengan mengukur tinggi
badan dan berat badan. Alat yang digunakan adalah timbangan berat badan dengan
merek GEA Medical dan alat pengukur tinggi badan dengan merek Sature Meter 2
M General Care yang telah divalidasi di Balai Meterologi Yogyakarta. Pengukuran
tinggi badan dilakukan dengan cara badan berdiri tegak lurus dan kepala, bahu,
tumit menempel pada papan pengukur tinggi badan. Kepala diselaraskan agar tegak
dan pandangan lurus kedepan serta lengan berada disamping badan, tanpa alas kaki.
Pengukuran berat badan dilakukan dengan melepas sepatu atau sendal dan
menggunakan pakaian yang ringan sehingga tidak mempengaruhi hasil pengukuran
berat badan (NHANES, 2007).
Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (2007) data
antropometri dapat digunakan untuk menentukan prevalensi populasi obesitas dan
kegemukan serta dapat mengevaluasi status kesehatan dan diet, risiko penyakit, dan
perubahan komposisi tubuh yang dapat terjadi selama masa pertumbuhan.
Tingginya nilai BMI memprediksi morbiditas dan kematian di masa depan, oleh
karena itu BMI adalah bentuk pengukuran yang tepat untuk overweight dan obesitas
(Centres for Disease Control and Prevention, 2015).
Kriteria obesitas seseorang dapat dinilai dari Body Mass Index (BMI) yang
dihitung dengan menggunakan rumus BMI (kg/m2) = Berat Badan (Kg) / Tinggi
Badan (m2). Pengklasifikasian BMI untuk orang Asia seperti di Indonesia menjadi
3 yaitu, normal atau tidak obesitas 18,5–22,9 kg/m2, overweight ≥ 23 kg/m2, dan
obesitas ≥ 25 kg/m2 (WHO, 2000 cited Widjaja et al., 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pada penelitian ini BMI sebagai risiko kejadian obesitas dikelompokkan
menjadi 2 kategori yaitu normal atau tidak obesitas dengan nilai BMI 18,5–22,9
kg/m2 dan pengelompokkan overweight dan obesitas dengan nilai BMI ≥ 23 kg/m2.
Pengelompokan dilakukan karena sedikitnya responden dengan nilai BMI kategori
high.
Analisis Statistik
Seluruh analisis data dilakukan di Pusat Kajian CE&BU dengan
menggunakan program IBM SPSS 22 Lisensi UGM Yogyakarta. Uji normalitas
dilakukan untuk melihat sebaran data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk
karena responden yang digunakan < 50 (Dahlan, 2014). Karakteristik demografi
ditampilkan dalam bentuk tabel disesuaikan dengan normalitas data, jika data
terdistribusi normal maka data yang disajikan dalam pembahasan adalah rerata ±
standar deviasi, sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka data yang
disajikan dalam pembahasan adalah median (minimum-maksimum).
Uji untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian
obesitas berdasarkan Body Mass Index dengan menggunakan uji Chi-square dengan
alternatif uji Fisher bila syarat uji chi-square tidak terpenuhi. Analisis statistik yang
digunakan yaitu uji fisher karena tidak memenuhi syarat uji chi-square. Dalam
analisis uji signifikansi antara data yang diobservasi dengan data yang diharapkan
dilakukan dengan taraf kepercayaan 95%, nilai p < 0,05 dipertimbangkan signifikan
secara statistik (Dahlan, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Penelitian
Bagan.1 Proses pengambilan responden penelitian (n=42)
Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 42 responden yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Analisis yang ditampilkan dalam
penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, BMI, serta
presentase BMI kategori overweight, kategori obesitas, BMI kategori tidak
obesitas, aktifitas fisik kategori low, moderate, dan high. Uji normalitas dilakukan
menggunakan uji Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel yang digunakan adalah
kurang dari 50 responden. Profil karakteristik ditampilkan berdasarkan normalitas
data yaitu apabila data tidak terdistribusi normal maka data yang disajikan meliputi
median (minimum–maksimum) lalu untuk data yang terdistribusi normal maka data
yang disajikan meliputi mean +SD.
Tabel I. Karakteristik Demografi Responden Penelitian ( n = 42)
Variabel Distribusi Data p-value
Usia (tahun) 52,50 (21 - 65) 0,014*
Berat Badan (kg) 56,00(41 - 90) 0,009*
Tinggi Badan (m) 1,54 ± 0,07 0,980
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel I. Karakteristik Demografi Responden Penelitian (Lanjutan)
Variabel Distribusi Data p-value
Body Mass Index (kg/m2) 25,04 ± 3,62 0,050
MET (MET-min/week) 12318,50 (800 - 53760) 0,001*
BMI Obesitas( ≥ 25 kg/m2) 42,9% (18)
BMI Overweight ( ≥ 23 kg/m2) 23,8% (10)
BMI Normal (< 22,9 kg/m2) 33,3% (14)
Aktivitas Fisik Low -
Aktivitas Fisik Moderate 11,9% (5)
Aktivitas Fisik High 88,1% (37)
Keterangan : Uji normalitas Shapiro-Wilk digunakan untuk melihat distribusi subjek penelitian;
Mean±SD (p>0,05) ; Median (min-max)(*p<0,05).
Analisis statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan distribusi
normal untuk variabel tinggi badan dan Body Mass Index. Data yang tidak
terdistribusi normal untuk variabel usia, berat badan dan Metabolic Equivalent of
Task. Tabel I, menunjukkan responden penelitian mempunyai median umur 52
tahun dengan rentang umur 21-65 tahun. Median berat badan responden 56 kg
dengan rentang berat badan responden 41 – 90 kg. Median MET responden 12318
MET-minutes/minggu dengan rentang 800-53760 MET-minutes/minggu. Tinggi
badan responden rata-rata 1,54 ± 0,07 m. Body Mass Index rata-rata reponden
penelitian adalah 25,04 ± 3,62 kg/m2.
Tabel I menunjukkan presentase responden penelitian berdasarkan Body
Mass Index, terdapat 42,9% responden penelitian dengan kategori obesitas , 23,8%
kategori overweight dan 33,3% responden penelitian dengan kategori normal atau
tidak obesitas. Presentase responden penelitian berdasarkan aktivitas fisik, tidak ada
responden yang memiliki aktivitas fisik low, 11,9% responden penelitian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ativitas fisik kategori moderate dan lebih dari separuh reponden 88,1% melakukan
aktivitas fisik kategori high.
Tabel II. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-Laki Total
Usia
-46 - 65 tahun 17( 40,5%) 13(31,0%) 30 (71,4%)
-18 - 45 tahun 9 (21,4%) 3 (7,1%) 12 (28,6%)
Status Merokok
-Merokok 0 (0,0%) 1 (2,4%) 1 ( 2, 4%)
-Tidak Merokok 26 (61,9%) 15 (35,7%) 41 (97,6%)
Pekerjaan
-Tidak Bekerja 13 (31,0%) 0 (0,0 %) 13 (31,0 %)
-Bekerja 13 (2310%) 16 (38,1 %) 29 (69,0 %)
Tabel II menunjukkan sebagian besar responden berusia antara 46-65
tahun berjumlah 30 responden dengan presentase 71,4% sedangkan untuk rentang
usia 18–45 tahun berjumlah 12 responden dengan presentase 28,6%. Berdasarkan
jenis kelamin diketahui bahwa mayoritas responden adalah perempuan dengan
jumlah 26 orang dengan presentase 61,9% sedangkan responden laki-laki
berjumlah 16 orang dengan presentase 38,1%. Status Merokok warga Dusun
Dlingseng RW 20 menunjukkan hanya terdapat satu responden pria dengan
presentase 2,4% yang merokok dan 97,6% responden tidak merokok. Jenis
pekerjaan yang dilakukan warga RW 20 dikelompokkan menjadi bekerja dan tidak
bekerja. Kategori bekerja seperti responden yang memiliki pekerjaan sebagai
petani, buruh tani, dan pekerjaan lain sedangkan kategori tidak bekerja seperti ibu
rumah tangga. Mayoritas responden perempuan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel III. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Aktivitas Fisik
Tingkat Aktivitas Fisik
Kurang Cukup Total p-value
Jenis Kelamin*
Perempuan 3 (7,1%) 23 (54,8%) 26 (61,9%) 0,00
Laki-laki 2 ( 4,8%) 14 (33,3%) 16 (38,1%) 0,003
Usia*
46 – 65 tahun 3 ( 7,1%) 27 (64,3%) 30 (71,4%) 0,00
18 – 45 tahun 2 (4,8%) 10 (23,8%) 12 (28,6%) 0,021
Keterangan : Uji Chi Square : p > 0,05 = tidak berpengaruh signifikan
Tabel III, menunjukkan bahwa dari 16 responden laki-laki 33,3%
diantaranya mempunyai aktivitas fisik yang cukup, sedangkan dari 26 responden
perempuan lebih dari separuh responden 54,8% mempunyai aktivitas fisik yang
cukup. Menurut data RISKESDAS tahun 2007 dilihat dari aktivitas fisik yang
dilakukan laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih
aktif dibandingkan dengan perempuan (Depkes RI, 2008). Berdasarkan Tabel III,
hasil analisis tidak menunjukkan bahwa laki-laki mempunyai aktivitas fisik yang
lebih tinggi dari pada perempuan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan
yang tidak bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat aktivitas fisik (p=1,00).
Hasil analisis tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudikno et
al.,(2010) presentase aktivitas fisik kurang menurut jenis kelamin, perempuan lebih
banyak melakukan aktivitas fisik kurang dibandingkan dengan laki-laki.
Presentase aktivitas fisik yang cukup lebih banyak terjadi pada responden
pada usia 46-65 tahun dengan presentase 64,3% sedangkan pada responden usia 18-
45 tahun dengan presentase 23,8%. Berdasarkan Tabel III, hasil uji statistik
menunjukkan adanya hubungan yang tidak bermakna antara usia dengan tingkat
aktivitas fisik (p=0,613). Hasil analisis tidak menunjukkan bahwa semakin
bertambahnya usia seseorang, semakin kurang aktif dalam bergerak sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
aktivitas fisik yang dilakukan kurang. Data menunjukkan aktivitas fisik warga
Dusun Dlingseng RW 20 sudah cukup baik, karena pada usia 45 – 65 tahun masih
melakukan aktivitas fisik yang cukup yaitu seperti bertani. Tabel III menunjukkan
tidak adanya perbedaan bermakna proporsi masing-masing variabel pada responden
dengan aktivitas fisik kurang dan cukup kecuali pada jenis kelamin perempuan,
laki-laki, usia 46-65 tahun.
Tabel IV. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Body Mass Index
Body Mass Index
Obesitas Tidak Obesitas Total p-value
Jenis Kelamin*
Perempuan 19 (45,2%) 7 (16,7%) 26 (61,9%) 0,019
Laki-laki 9 ( 21,4%) 7 (16,7%) 16 (38,1%) 0,617
Usia*
46 – 65 tahun 24 (57,1%) 6 (14,3%) 30 (71,4%) 0,01
18 – 45 tahun 4 (9,5%) 8 (19,0%) 12 (28,6%) 0,248
Pekerjaan*
Tidak Bekerja 9 (21,4%) 4 (9,5%) 13 (31,0%) 0,166
Bekerja 19 (45,2%) 10 (23,8%) 29 (69,0%) 0,095
Status Merokok*
Merokok 0 (0,0%) 1 (2,4%) 1 (2,4%) -
Tidak Merokok 28 (66,7%) 13 (31%) 13 (31%) 0,019
Keterangan : Uji Chi Square : p > 0,05 = tidak berpengaruh signifikan
Pada Tabel IV, hasil penelitian menunjukkan total responden yang
mengalami overweight dan obesitas pada laki-laki 21,4% dan perempuan 45,2%
sedangkan responden yang tidak mengalami obesitas pada laki – laki dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perempuan sama yaitu 16,7%. Hasil penelitian Habut et al (2015), Nuzakiah (2010),
Sudikno et al.,(2010), dan Widiantini dan Tafal (2014) menunjukan prevalensi
overweight dan obesitas lebih tinggi terjadi pada perempuan dibandingkan pada
laki-laki karena rata-rata laki-laki memiliki massa otot yang lebih banyak
dibandingkan jumlah lemaknya. Presentase overweight dan obesitas menurut jenis
kelamin pada penelitian ini menunjukkan overweight dan obesitas lebih banyak
terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki, namun dari hasil uji statistik
tidak menemukan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan
Body Mass index sebagai kejadian obesitas (p= 0,261).
Presentase overweight dan obesitas banyak terjadi pada usia 46 – 65 tahun
dengan presentase 57,1%, sedangkan untuk presentase overweight dan obesitas
yang terjadi pada usia 18-45 tahun dengan presentase 9,5%. Presentase overweight
dan obesitas pada usia 46 – 65 tahun dengan usia 18-65 tahun dilihat dari hasil
analisis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia dengan Body
Mass index sebagai kejadian obesitas (p=0.009). Hasil data menunjukkan
overweight dan obesitas relatif tinggi 8 kali pada usia 46-65 tahun dibandingkan
pada usia 18-45 tahun. Hasil data yang diperoleh sesuai dengan penelitian
Chandrawati (2011), Sudikno et al.,(2010) dan Widiantini dan Tafal (2013) yang
menunjukkan overweight dan obesitas cenderung meningkat seiringnya dengan
pertambahan usia, semakin usia bertambah maka metabolisme yang terjadi didalam
tubuh akan menurun lalu tubuh mengalami perubahan secara biologis sehingga
fungsi kerja otot menurun dan kadar lemak dalam tubuh meningkat, overweight dan
obesitas relatif tinggi terjadi pada usia 35-59 dan responden dengan usia 50-64
tahun berisiko 2,5 kali lebih besar untuk mengalami overweight dan obesitas
dibandingakan dengan usia kurang dari 30 tahun.
Sementara dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan warga RW 20
menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebagai petani, buruh tani, pekerjaan
lain sebesar 69%. Responden tidak bekerja seperti ibu rumah tangga sebesar 31%.
Responden yang tidak bekerja dan mengalami overweight dan obesitas sebesar
21,4% sedangkan pada responden yang bekerja 45,2% mengalami overweight dan
obesitas. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang tidak bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
antara jenis pekerjaan usia dengan Body Mass index sebagai kejadian obesitas (p =
1,00). Pada responden yang termasuk dalam kategori overweight dan obesitas tidak
terdapat status merokok sedangkan untuk responden yang tidak mengalami obesitas
terdapat 2,4% responden yang merokok. Hasil uji statistik menunjukkan adanya
hubungan yang tidak bermakna antara status merokok dengan Body Mass index
sebagai kejadian obesitas (p=0,333). Tabel IV menunjukkan tidak adanya
perbedaan bermakna proporsi masing-masing variabel pada responden dengan BMI
kategori overweight dan obesitas dengan kategori normal kecuali usai 46-65 tahun.
Hubungan antara Aktivitas Fisik terhadap Risiko Kejadian Obesitas
Analisis yang dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel
bebas yaitu aktivitas fisik terhadap variabel tergantung yaitu BMI sebagai risiko
kejadian obesitas dengan menggunakan uji statistik Fisher.
Tabel V.Hubungan antara Aktivitas Fisik terhadap Body Mass Index sebagai
Kejadian Obesitas
Body Mass Index
Obesitas Tidak Obesitas p-value 95% CI
Aktivitas
Fisik
Kurang 4 (9,5%) 1 (2,4%) 0,650 0,219 – 21,458
Cukup 24 (57,1%) 13 (31,0%)
Jumlah 28 (66,7%) 14 (33,3%)
*tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05)
Pada Tabel V, dapat dilihat bahwa terdapat lebih banyak responden
mengalami overweight dan obesitas dengan aktivitas fisik yang cukup 57,1%
dibandingkan responden yang tidak obesitas dengan aktifitas fisik yang cukup 31%.
Responden overweight dan obesitas dengan aktivitas fisik yang kurang yaitu 9,5%
dan responden tidak obesitas dengan aktivitas fisik yang kurang yaitu 2,4%. Hasil
analisa dari penelitian ini adalah hubungan yang tidak bermakna antara aktivitas
fisik terhadap kejadian obesitas berdasarkan Body Mass Index. Responden dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
aktivitas fisik kurang memiliki risiko kejadian overweight dan obesitas 2,167 kali
(Cl 95%: 0,219 – 21,458) dibandingkan responden dengan aktivitas fiisk cukup.
Penelitian Novitasary dkk. (2013), Sudikno et al.,(2010) dan Widiantini
dan Tafal (2013) menyatakan bahwa aktivitas fisik yang ringan mempunyai
peluang yang lebih besar mengalami obesitas. Responden penelitian ini lebih
banyak melakukan aktivitas fisik yang cukup seperti bertani sehingga peluang
mengalami obesitas kecil, namun ternyata presentase kategori overweight dan
obesitas lebih banyak dibandingkan dengan kategori tidak obesitas sehingga
hubungan yang tidak bermakna antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas
dapat terlihat dari sebagian besar responden penelitian 66,7% memiliki BMI
kategori overweight dan obesitas serta tingkat aktivitas fisik dari responden yang
cukup sebesar 88,1%.
Responden perempuan pada usia 46-65 tahun memiliki presentase BMI
overweight dan obesitas yang tinggi dapat dikarenakan pada usia 46 - 65 tahun telah
memasuki masa menopause sehingga dapat berisiko mengalami penambahan berat
badan yang lebih cepat (Villaverde-Gutierrez et al., 2006 cited Sulianti 2015).
Bertambahnya usia serta memasuki masa menopause memiliki hubungan pada
tingkat perubahan hormon selama perimenopause sehingga terjadi peningkatan
jaringan adiposa yang berkontribusi terhadap akumulasi lemak tubuh khurusnya
lemak abdomen sehingga terjadi peningkatan berat badan (Davis et al., 2012).
Faktor lain yang dapat menyebabkan overweight dan obesitas pada perempuan
selain aktivitas yang sedikit dan memasuki masa menopause adalah adanya genetik
atau riwayat keluarga yang obesitas (Hajian and Heidari, 2007). Mayoritas
pekerjaan dari responden perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga. Responden
perempuan yang sebagian besar ibu rumah tangga hanya melakukan aktivitas fisik
yang rutin seperti memasak,menyuci, menyapu dan mengurus anak. Faktor risiko
pada kejadian overweight dan obesitas pada ibu rumah tangga menurut penelitian
Apriaty dan Nuryanto (2015) dapat terjadi karena asupan energi yang berlebih dari
asupan karbohidrat berlebih.
Pengukuran aktivitas fisik hanya memperhitungkan intensitas atau berapa
lama waktu responden melakukan aktivitas fisik,namun tidak memperhitungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kecepatan (km/jam) responden dalam beraktivitas, jarak yang ditempuh responden
serta perbedaan usia yang dapat mempengaruhi lamanya waktu atau intensitas
responden melakukan aktivitas fisik. Kategori ativitas fisik dilihat dengan
memperhitungkan intensitas atau lamanya beraktivitas sehingga diperoleh aktivitas
fisik yang cukup dan dari jenis pekerjaannya sebagian responden bekerja salah
satunya adalah sebagai petani atau buruh tani yang mengeluarkan banyak energi
sehingga mayoritas aktivitas fisik responden cukup.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu: (1) Jumlah responden
pada penelitian ini terlalu kecil; (2) wawancara mengenai aktivitas fisik yang
dilakukan memerlukan ketepatan daya ingat seperti dalam mengingat kegiatan atau
aktivitas fisik seperti apa, berapa lama dalam waktu seminggu yang lalu sehingga
mengandalkan ingatan responden. Ketepatan daya ingat responden dalam
melakukan aktivitas fisik selama seminggu untuk memperoleh hasil yang akurat
pada pengukuran aktivitas fisik
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang tidak bermakna
antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas berdasarkan Body Mass Index di
RW 20 Dusun Dlingseng Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten
Kulonprogo, Yogyakarta (p= 0,650).
SARAN
Pada penelitian selanjutnya untuk sosialisasi mengenai penelitian yang
akan dilakukan, persiapan yang harus dilakukan dan manfaatnya mengenai
pencegahan penyakit dapat dilakukan lebih dari satu kali sehingga selain
meningkatkan partisipasi dari masyarakat khususnya penduduk laki-laki serta saat
sosialisasi memberikan penjelasan mengenai apa saja yang harus dipersiapkan
seperti dapat mengingat dan mencatat intensitas aktivitas fisik yang dilakukan
dalam waktu seminggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR PUSTAKA
Asia Pacific Cohort Studies Collaboration, 2007. The Burden of Overweight and Obesity in The Asia-Pacific Region, Obes.Rev, 8, 191-196.
Befort, C.A., Nazir, N., and Perri, M.G., 2012. Prevalence of Obesity Among Adults From Rural and Urban Areas of the United States: Findings From NHANES (2005-2008). Journal of Rural Health, 28 (4), 392–397.
Bray, G.A. and Bouchard, C., 2007, Handbook of Obesity: Etiology and Pathophysiology, Second Edition, Marcel Dekker, New York, 11-20, 59-60.
Apriaty Linda dan Nuryanto, 2015. Faktor Risiko Obesitas Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Artikel Penelitian Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.hal. 13.
Brock, D.W.,Thomas, O.,Cowan, C.D., Allison, D.B., Gaesser, G.A., Hunter, G.R., 2009. Association between insufficiently physically active and the prevalence of obesity in the United States. J. Phys. Activ. Health, 6, 1-5.
Centers for Disease Control and Prevention, 2015.Body Mass Index, CDC[Online],http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html, diakses pada tanggal 13 Maret 2016.
Chandrawati, S., 2011. Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Lingkar Pinggang Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Soediman The Soediman Journal of Nursing, 6(2), 112
Dahlan,M. S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivarat, dan Multivarat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, Edisi 6, Epidemiologi Indonesia, Jakarta, hal. 241-244, 259.
Davis et all., 2012. Memahami Peningkatan Berat Badan Saat Menopasue, Climacteric, 15, 419-29.
Departemen Kesehatan RI, 2009, Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, hal.36.
Dinas Kesehatan Kabupaten KulonProgo, 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Kulonprogo tahun 2016 ( Data 2015), 16.
Flegal, K.S., Margaret, D.C., Brian K.K., and Cynthia, L.O., 2012. Prevalence of Obesity and Trends in the Distribution of Body Mass Index Among US Adults,1999-2010, JAMA,307 (5), 493.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Habut Y., I Putu N., and Ida Ayu D.W., 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 2(1), 45-51
Hajian-Tilaki Ko, Heidari B., 2007. Prevalence of obesity, Central obesity and the associated factors in urban population age 20 - 70 years in the north irian : a population based study and regression approach, Obes Rev, 8, 3-10
International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), 2005. Guidelines for Data Processing and Analysis of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Short and Long Forms, 3-6.
Kementrian Kesehatan, 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 122.
Lita,M.M., 2016. Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta, Skripsi.
Miles, L., 2007. Physical activity and health. British Nutrition Foundation Nutrition Bulletin, 32, 314–363.
NHANES, 2007. Anthropometry procedures manual. Centres for Disease Control and Prevention, (January), 37-39,102
Notoatmodjo,S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 164.
Novitasary,M.D., Mayulu,N., Kawenginan, S., 2013. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Wanita Subur Peserta Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado, Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(2), 1040-1046.
Nurzakiah, Achadi, E., Sartika, R.A.D., 2010. Faktor Risiko Obesitas pada Orang Dewasa Urban dan Rural Obesity Risk Factors in Urban and Rural Adults. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5 (1), 29–34.
Sudikno, Milla H., and Besral, 2010. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Orang Dewasa Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007), Journal of The Indonesian Nutrition Association, 33(1), 37-49.
Sulianti, 2015. Obesitas dan Kualitas Hidup Wanita Menopause di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada, hal. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sunu, U.F.S., 2016. Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL Pada Masyarakat Di Desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, hal 5.
Tjay, Tan,H., Rahardja,Kirana, 2007. Obat-Obat Penting, Elex Media Komputindo,Jakarta, 949.
Widiantini, W., and Tafal, Z., 2014. Aktifitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (7), 335.
Widjaja F.F., Santoso L.A., Barus N.R.V., Pradana G.A., Estetika C., 2013. Prehypertension and hypertension among young indonesian adults at a primary health care in a rural area. Med J Indian, 22:39-45.
World Health Organization, 2017. Obesity, WHO [Online], http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what/en/, diakses 20 Febuari 2017.
World Health Organization (WHO) World Health Statistics, 2012. WHO[Online}, http://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/2012/en/, diakes 14 Febuari 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 3. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 4. Timbangan Berat Badan dan Alat Pengukur Tinggi Badan
Timbangan Berat Badan
Alat Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 7. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 8. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 9. Form Pengukuran Aktivitas Fisik IPAQ
Cara Menggunakan IPAQ
1. Pada sheet questionaire, masukkan nama, umur, dan berat badan subjek
2. IPAQ memiliki 7 buah pertanyaan terkait aktivitas fisik subjek dengan
memperkirakan nilai MET, diisi sesuai dengan wawancara kuisioner IPAQ yang
telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Setelah pertanyaan terisi, klik sheet report
4. Akan muncul hasil seperti pada gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 10. Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 11. Pemahaman Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 12. Surat Keterangan CE&BU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 13. Uji Statistik
Karakteristik Demografi Responden
JenKel
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid P 26 61.9 61.9 61.9
L 16 38.1 38.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 46-65 30 71,4 71,4 71,4
18-45 12 28,6 28,6 100.0
Total 42 100.0 100.0
BMI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Obes 28 66.7 66.7 66.7
Tidak Obes 14 33.3 33.3 100.0
Total 42 100.0 100.0
IPAQ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 5 11.9 11.9 11.9
Cukup 37 88.1 88.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Statistics
Umur BB TB BMI MET
N Valid 42 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0 0
Mean 50.17 59.62 1.5429 25.0435 14880.33
Std. Error of Mean 1.825 1.487 .01151 .55847 1830.915
Median 52.50 56.00 1.5400 24.1061 12318.50
Std. Deviation 11.828 9.635 .07458 3.61931 11865.686
Minimum 21 41 1.38 19.08 800
Maximum 65 90 1.75 35.16 53760
JenKel
Total P L
Usia 46-65 Count 17 13 30
% within Usia 56.7% 43.3% 100.0%
% within JenKel 65.4% 81.3% 71.4%
% of Total 40.5% 31.0% 71.4%
18-45 Count 9 3 12
% within Usia 75.0% 25.0% 100.0%
% within JenKel 34.6% 18.8% 28.6%
% of Total 21.4% 7.1% 28.6%
Total Count 26 16 42
% within Usia 61.9 % 38.1% 100.0%
% within JenKel 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 61.9 % 38.1% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
JenKel
Total P L
Status
Merokok
Merokok Count 0 1 1
% within Status Merokok 0.0% 54.2% 100.0%
% within JenKel 0.0% 6.3% 2.4%
% of Total 0.0% 2.4% 2.4%
Tidak
Merokok
Count 26 15 18
% within Status Merokok 63.4% 36.6% 100.0%
% within JenKel 100.0% 93.8% 97.6%
% of Total 61.9% 35.7% 97.6%
Total Count 26 16 42
% within Status Merokok 61.9 % 38.1% 100.0%
% within JenKel 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 61.9 % 38.1% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
JenKel
Total P L
Pekerjaan IRT Count 13 0 1
% within Pekerjaan 100.0% 0.0% 100.0%
% within JenKel 50.0% 0.0% 31.0%
% of Total 31.0% 0.0% 31.0%
Petani/Bur
uhtani
Count 11 11 22
% within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%
% within JenKel 42.3% 68.8% 52.4%
% of Total 26.2% 26.2% 52.4%
Pekerjaan
Lain
Count 2 5 7
% within Pekerjaan 28.6% 71.4% 100.0%
% within JenKel 7.7% 31.3% 16.7%
% of Total 4.8% 11.9% 16.7%
Total Count 26 16 42
% within Pekerjaan 61.9 % 38.1% 100.0%
% within JenKel 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 61.9 % 38.1% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
IPAQ
Total Kurang Cukup
JenKel P Count 3 23 26
% within JenKel 11.5% 88.5% 100.0%
% within IPAQ 60.0% 62.2% 61.9%
% of Total 7.1% 54.8% 61.9%
L Count 2 14 16
% within JenKel 12.5% 87.5% 100.0%
% within IPAQ 40.0% 37.8% 38.1%
% of Total 4.8% 33.3% 38.1%
Total Count 5 37 42
% within JenKel 11.9% 88.1% 100.0%
% within IPAQ 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 11.9% 88.1% 100.0%
IPAQ
Total Kurang Cukup
Usia 46-65 Count 3 27 30
% within Usia 10.0% 90.0% 100.0%
% within IPAQ 60.0% 73.0% 71.4%
% of Total 7,1% 64.3% 71.4%
18-45 Count 2 10 12
% within Usia 16.7% 83.3% 100.0%
% within IPAQ 40.0% 27.0% 28.6%
% of Total 4,8% 23.8% 28.6%
Total Count 5 37 42
% within Usia 11.9% 88.1% 100.0%
% within IPAQ 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 11.9% 88.1% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BMI
Total Obes Tidak Obes
JenKel P Count 19 7 26
% within JenKel 73.1% 26.9% 100.0%
% within BMI 67.9% 50.0% 61.9%
% of Total 45,2% 16.7% 61,9%
L Count 9 7 16
% within JenKel 56.3% 43.8% 100.0%
% within BMI 32.1% 50.0% 38.1%
% of Total 21,4% 16.7% 38,1%
Total Count 28 14 42
% within JenKel 66.7% 33.3% 100.0%
% within BMI 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66.7% 33.3% 100.0%
BMI
Total Obes Tidak Obes
Usia 46-65 Count 24 6 30
% within Usia 80.0% 20.0% 100.0%
% within BMI 85.7% 42.9% 71.4%
% of Total 57.1% 14.3% 71.4%
18-45 Count 4 8 12
% within Usia 33.3% 66.7% 100.0%
% within BMI 14.3% 57.1% 28.6%
% of Total 9.5% 19.0% 28.6%
Total Count 28 14 42
% within Usia 66,7% 33,3% 100.0%
% within BMI 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66,7% 33,3% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BMI
Total Obes Tidak Obes
Pekerjaan Tidak
Bekerja
Count 9 4 13
% within Pekerjaan 69.2% 30.8% 100.0%
% within BMI 32.1% 28.6% 31.0%
% of Total 21.4% 9.5% 31.0%
Bekerja Count 19 10 29
% within Pekerjaan 65.5% 34.5% 100.0%
% within BMI 67.9% 71.4% 69.0%
% of Total 45.2% 23.8% 69.0%
Total Count 28 14 42
% within Pekerjaan 66.7% 33.3% 100.0%
% within BMI 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66.7% 33.3% 100.0%
BMI
Total Obes Tidak Obes
Status
Merokok
Merokok Count 0 1 1
% within Status Merokok 0.0% 100.0% 100.0%
% within BMI 0.0% 7.1% 2.4%
% of Total 0.0% 2.4% 2.4%
Tidak
Merokok
Count 28 13 41
% within Status Merokok 68.3% 31.7% 100.0%
% within BMI 100.0% 92.9% 97.6%
% of Total 66.7% 31.0% 97.6%
Total Count 28 14 42
% within Status Merokok 66.7% 33.3% 100.0%
% within BMI 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66.7% 33.3% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Uji Chi-square dengan alternatif Uji Fisher
BMI
Total Obes Tidak Obes
IPAQ Kurang Count 4 1 5
% within IPAQ 80.0% 20.0% 100.0%
% within BMI 14.3% 7.1% 11.9%
% of Total 9.5% 2.4% 11.9%
Cukup Count 24 13 37
% within IPAQ 64.9% 35.1% 100.0%
% within BMI 85.7% 92.9% 88.1%
% of Total 57.1% 31.0% 88.1%
Total Count 28 14 42
% within IPAQ 66.7% 33.3% 100.0%
% within BMI 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66.7% 33.3% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .454a 1 .500
Continuity Correctionb .028 1 .866
Likelihood Ratio .491 1 .484
Fisher's Exact Test .650 .453
Linear-by-Linear Association .443 1 .506
N of Valid Cases 42
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.67.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for IPAQ (Kurang /Cukup) 2.167 .219 21.458
For cohort BMI = Obes 1.233 .749 2.030
For cohort BMI = Tidak Obes .569 .093 3.467
N of Valid Cases 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Obesitas Berdasarkan Body Mass
Index di RW 20 Dusun Dlingseng Bajaroyo Kalibawang
Kulon Progo Yogyakarta” bernama Aquina Nino
Ramadhanti Dewita. Anak dari pasangan
Ignatius.Sutono dan Khristiana Sumartini. Penulis lahir
di Bantul, 28 Januari 1996. Pendidikkan formal yang
ditempuh penulis dimulai di TK Kanisus Demangan
Baru Yogyakarta (2001-2002). Pendidikan dilanjutkan ke SD Kanisius Demangan
Baru Yogyakarta (2002 – 2008), setelah itu dilanjutkan ke SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta (2008-2011), pendidikan menengah atas di SMA Negri 9 Yogyakarta
(2011-2014). Kemudian pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di
Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam UKM di
Universitas yaitu UKM Radio Masdha Jogja selama 2 tahun dan kepanitiaan di
dalam kampus antara lain MC TITRASI (2015), MC Peptida (2016), Ketua Student
Exchange Programme (2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI