115
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI HIPERTENSI RAWAT INAP PERIODE 2005 RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan oleh: Astri Meirinawati NIM : 028114130 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

  • Upload
    ngodung

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES

MELITUS KOMPLIKASI HIPERTENSI RAWAT INAP PERIODE 2005

RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan oleh:

Astri Meirinawati

NIM : 028114130

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sering kita tak dapat melihat jalan ALLAH, karena kita sulit

percaya bahwa ada jalan. Kita sulit melihat jalan yang muncul dari

percobaan.

Namun ALLAH mencari kita dan siap membuka jalan, hingga saat

kita tak tahu apa yang harus dilakukan, DIA menuntun kita.

Inilah Hasil dari segala perjuangan yang aku lakukan selama ini,

dengan segala kecemasan, kebuntuan, tekad, semangat dan cinta dari

orang orang dibelakangku yang selalu mendukung dalam setiap tahap

proses penyusunan skripsiku. Karya kecil ini kupersembahkan

teruntuk :

Tuhan YESUS KRISTUS atas jawaban doa-doaku

Bapak – Ibu atas dukungan cinta dan penyertaan selama ini

Nenekku yang mendoakan dan pemberi semangat

Adekku yosi yang mendukung dan penyemangat tiada henti.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

INTISARI

Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut ataupun parsial dan dapat menimbulkan komplikasi. Berdasarkan prevalensi di Indonesia komplikasi yang paling umum terjadi adalah diabetes melitus dengan hipertensi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak hipertensi stage II dengan prosentase 12 kasus (36,67 %) . Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal berupa 29 kasus (96,67 %) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67 %). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan penghambat ACE dengan prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70%). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67%).

Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), terdapat 8 kasus dengan rincian DRP 6 kasus pilihan obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah, 6 kasus efek samping obat, 1 kasus obat tanpa indikasi. Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67 %) dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%. Kata Kunci :Diabetes Melitus, Hipertensi, Drug Related Problem

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) and hypertension is a common complication that causes cardiovascular disease. This non – experimental study was done with retrospective descriptive design. The result showed that the patient distribution were 55-64 years old (36.67%), women (63. 33%); hypertension at stage II (36. 67%); complication other than hypertension was stroke (30%); and another disease headache (26.67%). The highest frequency of drug class therapy; group; and type used by the patient were hormonal drug 96. 67% and cardiovascular drug 66. 67%; sulfonylurea 70% and ACEI 70%; captopril 36.67% respectively. Based on Drug Related Problems (DRP) evaluation,it was found that of 5 cases of inappropriate drug selection according to standard and 2 cases of dosage too low.

Length of Stay (LOS) of the patients was 4 -6 days (46. 67%). The outcome theraphy during patient discharge from hospital was only 7 patient in good condition and 14 patient reached the blood pressure ≤130/80mmHg. Key word :Diabetes Mellitus, Hypertension, Drug Related Problem

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada

Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode tahun 2005” ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima

kasih pada beberapa pihak yang telah memberi dukungan didalam penyelesaian

skripsi ini antaralain:

1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan dan dosen pembimbing utama

yang telah sabar membimbing, memberi dukungan, semangat, gagasan, dan

kritik yang sangat berarti didalam proses penyusunan skripsi ini.Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan

memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.

3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku penguji yang telah banyak

membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.

4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

5. Kepala beserta Staf Bagian Personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

atas segala bantuan dan dukungannya.

6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam medik Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta yang tekah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data

untuk penelitian ini.

7. Seluruh pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang

secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.

8. Kedua orang tuaku Antonius Triyatno dan Supraptiwi atas segala cinta dan

perjuangan serta dukungan dalam setiap langkah hidupku.

9. Adekku Yosi Agung Kristanti yang mendukung dengan keceriaan dan

dukungan doa, bahkan segala usaha untuk membantuku selalu.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

10. Seluruh keluarga besarku terutama nenek yang menyayangiku dengan doa dan

cintanya selama ini.

11. Temanku Astu atas persahabatan yang hebat selama ini. Rina, Nopie, Emma,

Torie, Depie atas keceriaan dan kenangan indah selama kuliah.

12. Sahabat terbaikku Aning, Anggid, Fitri dan mbak rossie atas dukungan, kasih,

dan semangat dalam tiap langkah kami.

13. UKM Basket Sanata Dharma dan UKF Basket Farmasi atas keceriaan, airmata

dan keringat kebahagiaan selama ini.

14. Teman teman Concentio Choir atas segala keceriaan yang selalu menghibur

dalam setiap latihan.

15. Teman teman Farmasi angkatan 2002 dan segenap mahasiswa fakultas

Farmasi atas kenangan indah bersama kalian.

16. Dan semua teman yang terbaik aku pernah miliki atas doa, semangat serta

saudara yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi ini.

17. Laboran mas Parjiman, mas Wandi, pak musrifin, mas Sigit serta laboran lain

yang begitu baik dan sabar membimbing kami selama praktikum.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu

penulis menerima segala kritik dan saran yang dapat membangun penelitian ini .

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………..……………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…….....………………….….…ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………….……..…………iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………..……………..………….iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..……………………...….v

INTISARI………………………………………..……….....………….…………vi

ABSTRACT………………………………………..…….........……….………...vii

KATA PENGANTAR……………………………..…………........……..……..viii

DAFTAR ISI………………………………………….....…………….……….....x

DAFTAR TABEL...……………………………......…………...….......………...xii

DAFTAGAMBAR………………...……………………..…………...................xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………..…………………………….….......xv

BAB. I PENGANTAR............................................................................................1

A. Latar belakang………………………………………...……………….............1

1. Permasalahan………………………......…………………………………..4

2. Keaslian penelitian……………….……………….....…………………….4

3. Manfaat penelitian…………......…………………………………………..5

a. Manfaat Teoritis...............................................................................5

b. Manfaat Praktis................................................................................6

B. Tujuan Penelitian...............................................................................................6

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

1. Umum………..……………………………………………………6

2. Khusus………………………………………...…………………...6

BAB. II PENELAHAN PUSTAKA......................................................................7

A. Diabetes Melitus...........................................................................................7

1. Definisi………………………………….......……………………..7

2. Klasifikasi……………………………..…………………………..8

3. Diagnosis………………………………...………………………...9

4. Patogenesis………………...……………………………..………..9

5. Prognosis……………………...………………………………….10

B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi………………………………...10

1. Definisi…………………………...……………………………....10

2. Klasifikasi………………………..……………………………....11

3. Diagnosis………………………...……………………………….13

4. Patogenesis……………………...………………………………..13

5. Prognosis………………………...……………………………….13

6. Penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi………...…………...14

C. DRP (Drug Related Problem)…………………….…...…………………21

D. Keterangan Empiris…………………….………......……………...……..22

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN…………………………...………..23

A. Jenis Rancangan Penelitian........................................................................23

B. Definisi Operasional……………………….…………………..……..…..23

C. Subjek Penelitian........................................................................................25

D. Instrumen Penelitian ………………………………....……...……...……26

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

E. Lokasi Penelitian ……………………………...…..….…......…………...26

F. Tata Cara Penelitian...................................................................................26

1. Tahap Perencanaan………….…………..……………………….26

2. Tahap Pengambilan Data………………………………..……….27

a. Proses Penelusuran Data………………………..……...27

b. Proses Pengumpulan Data………….…..………………27

c. Proses Pengolahan Data…………..…………………...27

3. Tahap Penyelesaian Data………………………………..……….28

G. Kesulitan penelitian…………….………..……..………………..…..…..28

H. Analisis Hasil.............................................................................................28

BAB . IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………30

A. Gambaran Umum………………………….……………………..…..…..30

a. Prosentase Umur…………..…………………..…………..……30

b. Jenis Kelamin...............................................................................31

c. Komplikasi Penyerta…………………….………...……...…….32

d. Penyakit Penyerta …………………………..………..…..…….32

e. Tekanan Darah Masuk ……………………………………...…33

B. Profil Obat..................................................................................................34

1. Kelas Terapi……………..……………………………….....…...34

2. Golongan Obat.............................................................................35

C. Evaluasi DRP……………………….…………………………..……….46

D. Outcome therapy……………………………………………...…...……53

E. Rangkuman Pembahasan………………...…………………………….55

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................58

A. Kesimpulan………………………………………………….……..……..58

B. Saran……………………………………………………………..…..……59

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....……60

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….....….………...63

BIOGRAFI PENULIS……………………………………….....……...………...97

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

DAFTAR TABEL

Tabel I. American Diabetes Standart for Glikemic Control in Diabetes

Melitus..............................................................................................9

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa (lebih dari 18 Tahun) Menurut

JNC II…………………………………………………………14

Tabel III. Patogenesis Mekanisme Potensial………………………………16

Tabel IV. Klasifikasi Insulin secara Sub- Kutan Berdasar Lama

Kerja….....…..................................................................................12

Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi

Hipertensi di RSPR Tahun 2005……..........................................36

Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM

Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................39

Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien

DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005…………..........40

Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM

Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................41

Tabel IX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM

Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005..…...........................42

Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi

Hipertens di RSPR Tahun 2005……..….......................................42

Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi

Hipertens di RSPR Tahun 2005…..…..........................................43

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat Gizi Dan Darah Pasien DM

Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................44

Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik Dan Encok

Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………...45

Tabel XIV. Prosentase Penggunaan Obat lain Pasien DM Komplikasi

Hipertens di RSPR Tahun 2005………….....................................45

Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus1…...…………………………...…..………………………46

Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 2………........…………………………….......................…47

Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 3……...…...…………...……………………………..……48

Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 4…………….....………………………….........………….49

Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 5….............…………………………........………………..50

Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 6...………....…...………………...………………………..51

Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005

Kasus 7..….....…………………………………………….......….52

Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005......53

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Pasien DM Keluar Komplikasi

Hipertensi Tahun 2005………….......……………....……………54

Tabel XXIV. Ringkasan DRP( Drug Related Problem)………………………..56

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme dan Sasaran Obat Antihipertensi : ACEI, ARBs, β-

blocker ….......................................................................…………...17

Gambar 2. Mekanisme dan Sasaran Obat Antidiabetika Oral…………………20

Gambar 3. Diagram Prosentase Kelompok Umur Penderita DM komplikasi

Hipertensi……………………………..……………………………30

Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi

Hipertensi..........................................................................................31

Gambar 5. Diagram Prosentase Komplikasi Penyerta Pasien DM komplikasi

Hipertensi…………………………...……………………………..32

Gambar 6. Diagram Prosentase Penyakit penyerta Pasien DM komplikasi

Hipertensi…………………………………………..…………...…33

Gambar 7. Diagram Prosentase Tekanan Darah Pasien DM komplikasi

Hipertensi…………………………………………………..…...….34

Gambar 8. Diagram Kelas Terapi Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi......35

Gambar 9. Diagram Prosentase Outcome Pasien DM komplikasi Hipertensi....55

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005….……………………..……..63

Lampiran 2. Daftar Obat Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005………..………..90

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) klinis adalah suatu sindrom gangguan metabolisme

dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi

sekresi insulin atau berkurangnya efektivitas biologis dari insulin atau keduanya

(Karam and Forsham, 2000).

Banyak faktor yang begitu mempengaruhi di dalam terjadinya gangguan

metabolisme tersebut. Faktor penyebab diabetes melitus sendiri dapat disebabkan

karena adanya kerusakan dalam sel β pankreas sehingga pankreas gagal dalam

menghasilkan insulin atau yang lebih dikenal diabetes melitus tergantung insulin.

Faktor penyebab yang lain karena adanya kekurangan insulin ataupun terjadinya

resistensi reseptor insulin terhadap jaringan sehingga kadar glukosa darah tidak

dapat tersimpan dalam jaringan dan menumpuk dalam peredaran darah sehingga

kadar gula darah tinggi.

Resistensi reseptor insulin sendiri disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain obesitas atau karena tidak terkontrolnya pola makan. Obesitas menyebabkan

ketidakpekaan terhadap insulin endogen, selain itu adiposit yang membesar, sel

hati dan otot polos yang kelebihan makanan dapat menolak deposisi glikogen dan

trigliserida tambahan dalam depot cadangannya.

Diabetes melitus karena faktor di atas inilah yang dapat menimbulkan

berbagai komplikasi pada penyakit ini. Sebab insulin berpengaruh dalam banyak

organ dan berperan dalam penyimpanan berbagai hasil metabolisme kedalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

2

jaringan. Komplikasi umum diabetes melitus antaralain hiperlipidemia, retinopati,

neuropati, nefropati, hipertensi dan pada tahap akhir menyebabkan penyakit

kardiovaskuler. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah diabetes melitus

komplikasi hipertensi.

Prevalensi hipertensi pada orang DM 1,5–3 kali dibanding orang tanpa

DM dalam kelompok umur yang sama. Diabetes melitus sendiri meningkatkan

faktor resiko terhadap penyakit koroner pada wanita 2 kali lebih besar dan pada

pria 4 kali lebih besar. Dalam suatu studi klinik menunjukkan orang dengan

diabetes melitus komplikasi hipertensi mempunyai peluang 2 kali lipat terhadap

penyakit kardiovaskuler daripada orang hipertensi tanpa adanya diabetes melitus

(Anonim, 2002).

Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah di atas 140/90mmHg

dalam komplikasi diabetes melitus mempengaruhi 20–60% dari sebagian besar

populasi pengidap DM (Anonim, 2002). Proses terjadinya DM komplikasi

hipertensi yaitu resistensi reseptor insulin dalam jaringan, adanya resistensi

tersebut maka glukosa darah hasil perubahan proses metabolisme dari makanan

yang dimakan tidak mampu masuk dalam sel baik sebagai energi ataupun

disimpan sebagai cadangan makanan. Glukosa tersebut tertimbun dalam ginjal

saat melebihi ambang batas ginjal terjadi proses diuresis osmotik dimana ginjal

mengeluarkan cairan berlebih melalui urin untuk mengurangi kadar glukosa darah

akibatnya dalam tubuh terjadi dehidrasi karena berkurangnya cairan ekstrasel,

maka untuk kompensasinya volume intrasel ditarik keluar sehingga cairan tubuh

berlebih dan terjadi hipertensi. Dalam jangka waktu yang lama pada penderita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

3

diabetes melitus dapat terjadi kelainan pada pembuluh darah halus di ginjal,

ditemukan juga adanya penahanan air dan garam di ginjal yang merupakan faktor

lain terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Komplikasi DM dengan hipertensi ini mempunyai faktor resiko yang

tinggi mengingat bahwa hipertensi merupakan awal proses terjadinya penyakit

kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner, strok dan komplikasi DM

meliputi komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati dan retinopati. Berdasar

penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa peningkatan resiko penyakit

kardiovaskuler seiring dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan 5 mmHg

pada tekanan sistol ataupun diastol dapat meningkatkan faktor resiko orang DM

terkena penyakit kardiovaskuler 20–30%. Penyakit kardiovaskuler merupakan

komplikasi yang terjadi pada DM dan penyumbang 86% kematian pada orang

DM (Anonim, 2002).

Proses penatalaksanaan perlu dilakukan disertai proses evaluasi terhadap

terapi yang diberikan melalui evaluasi Drug Related Problems (DRP) dengan

dibandingkan dengan suatu standar atau guideline pada proses evaluasi tersebut.

Dengan proses evaluasi diharapkan dapat memilih terapi yang tepat terhadap

kondisi masing masing pasien meliputi komplikasi serta penyakit penyerta yang

terjadi. Pentingnya penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diharapkan mampu

mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler yang terjadi

pada gejala lanjutan DM.

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di

jalan Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

4

salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta dengan data kasus DM komplikasi

hipertensi memenuhi untuk melakukan sebuah penelitian. Data diperoleh dari

rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi. Pemilihan

pasien rawat inap mengingat proses terapi yang dilakukan lebih terkontrol serta

hasil yang dicapai teramati dalam waktu yang relatif cepat untuk menggambarkan

kemajuan terapi.

B. Permasalahan

Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini :

1. Seperti apakah profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputi

umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien

saat masuk di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ?

2. Seperti apakah profil peresepan obat yang digunakan untuk pasien diabetes

melitus komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, jenis obat?

3. Seperti apakah kasus DRP yang mungkin terjadi selama penatalaksanaan

terapi DM komplikasi hipertensi ?

4. Seperti apakah kondisi saat pasien keluar dari RSPR meliputi lama tinggal,

tekanan darah saat keluar RS dan alasan pasien keluar RS?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh yang diketahui penulis penelitian berjudul “Evaluasi

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada pasien rawat Inap

tahun 2005“ belum pernah dilakukan. Namun penelitian sejenis yang lebih

berfokus pada DM telah banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan antara

lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

5

1. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat

Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember

1998) oleh Nadeak pada tahun 2000.

2. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral untuk Penderita Diabetes Melitus Usia

Lanjut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Januari-Juni 1997oleh Ule pada tahun 2000.

3. Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002” oleh

Triastuti pada tahun 2004.

Penelitian ini berbeda dengan sebelumnya dalam hal jenis komplikasi

diabetes melitus, tahun pelaksanaan pengambilan data pasien dan DRP. Tujuan

dari penelitian mengetahui profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi,

pemilihan obat, melihat DRP dan hasil terapi obat tersebut bagi pasien. Fokus dari

penelitian ini adalah pemilihan dan penggunaan obat serta mengetahui DRP dari

masing masing penatalaksanaan terapi dan hasil terapi yang diperoleh (outcome

therapy).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dalam

mengembangkan konsep pelayanan farmasi klinik khususnya pada pasien diabetes

melitus komplikasi hipertensi di rumah sakit.

2. Manfaat praktis

a. Data yang diperoleh dapat memberikan gambaran peresepan obat yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

6

untuk diabetes melitus komplikasi hipertensi.

b. Dapat memberikan saran bagi farmasis dalam penatalaksanaan komplikasi.

E.Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan mengetahui profil obat bagi pasien DM komplikasi

hipertensi dan melihat hasil terapi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta tahun 2005.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melihat profil pasien meliputi, umur, jenis kelamin, komplikasi,

penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien masuk tahun 2005.

b. Mengetahui profil peresepan obat yang digunakan untuk diabetes melitus

komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat.

c. Dapat melihat DRP yang terjadi selama proses terapi meliputi indikasi tidak

mendapat obat, salah pilihan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi,

gagal menerima obat, efek samping obat, dan obat tanpa indikasi.

d. Mengetahui outcome dari penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi

meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar dan alasan keluar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB II

PENELAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

1. Definisi

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan

metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi akibat kurangnya insulin yang

disekresi, kerja insulin ataupun keduanya (Genauth, 2003).

Insulin merupakan hormon penting dalam pankreas, yang dihasilkan oleh

sel β dari pulau Langerhans. Pankreas Insulin merupakan anabolik hormon yang

berperanan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino

(Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).

Fungsi utama dari insulin adalah memudahkan penyimpanan zat gizi. Efek

insulin pada jaringan utama yaitu hati, otot, dan jaringan lemak. Insulin dalam

jaringan tersebut berfungsi membantu sintesis, penyimpanan glikogen dan

mencegah pemecahannya. Bila terjadi kekurangan ataupun kerusakan insulin

maka glikogen tidak bisa masuk dalam jaringan dan menumpuk diperedaran darah

terjadi hiperglikemia yang pada akhirnya terjadi diabetes melitus (Karam and

Forsham, 2000).

2 . Klasifikasi

Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan etiologinya dapat dilihat seperti

dibawah ini :

a. DM tipe 1 ( Diabetes Melitus Tergantung Insulin)

Diabetes tipe ini mengalami suatu bentuk defisiensi insulin absolut akibat

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

8

rusaknya sel beta pankreas menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak

dalam sirkulasi yang berlebihan dengan akibat hiperosmolalitas dan

hiperketonemia. Keparahan defisiensi insulin dan keakutan timbulnya keadaan

katabolik menentukan intensitas dari kelebihan osmotik dan keton (Karam and

Forsham, 2000).

b. DM tipe 2 (Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin)

Ini merupakan tipe DM yang tidak berkaitan dengan terjadinya kerusakan

pankreas tetapi lebih pada unsur ketidakpekaan jaringan terhadap insulin.

Sehingga pasien diabetes ini tidak bergantung kepada insulin eksogen untuk

hidupnya (Karam and Forsham, 2000).

c. Diabetes melitus gestasional

Gestasional DM pada wanita terutama pada masa kehamilan yang

diakibatkan adanya intoleransi glukosa pada kehamilan. Mengetahui gejala dari

awal memudahkan dalam penatalaksanaan serta mampu mencegah berkembang

menjadi penyakit DM (Triplitt et al, 2005).

d. Tipe spesifik lain pada DM

Tipe DM ini banyak macamnya antaralain disebabkan karena terjadinya

beberapa gen yang mengalami mutasi sehingga mengakibatkan resistansi terhadap

insulin serta adanya gangguan pada reseptor insulin, gangguan genetik pada

fungsi sel beta, penyakit pada pankreas, infeksi bakteri, dan berbagai penyakit

kelainan genetik (Triplitt et al, 2005).

3. Diagnosis

Diagnosis pada penyakit DM dapat diketahui dengan kadar glukosa lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

9

dari 200 mg/dl, dan gejala klasik seperti poliuria, polidipsia, turunnya berat badan

meskipun nafsu makan normal ataupun cenderung meningkat, fatigue, dan

penglihatan kabur, gejala tersebut terjadi dalam waktu kurang lebih 4–12 minggu.

HbA1C juga dapat untuk diagnosis kadar gula darah, hiperglikemi dapat

meningkatkan kadar HbA1C. HbA1C adalah suatu produk non–enzim yang dapat

menggambarkan level gula dalam darah (Genauth, 2003).

Tabel I. American Diabetes Standard for glycemic control in Diabetes Melitus

Biochemical Index

Normal Goal Additional Action Suggested

Preprandial glucose level

<110

80 - 120 <80 >140

Bedtime glucose level

<120 100 – 140 <100 <160

HbA1C

< 6

< 7

> 8

(Triplitt et al, 2005).

4. Patogenesis

Patogenesis dari penyakit DM khususnya tipe 1 dan tipe 2 adalah

a. DM tipe 1

Diabetes melitus ini terjadi akibat adanya kerusakan pada sel beta

pankreas yang mengakibatkan insulin tidak tersekresi sesuai kebutuhan bahkan

sama sekali tidak terproduksi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan

ataupun kelainan pada sel beta pankreas antara lain:

1) faktor keturunan

2) kerusakan pada pankreas akibat penyakit ataupun virus

b. DM tipe 2

Diabetes melitus tipe ini terjadi karena adanya resistensi insulin pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

10

jaringan ataupun faktor lain yaitu tidak tercukupinya insulin yang diproduksi

akibat faktor cara makan dan gaya hidup yang tidak diatur. Faktor lain yang turut

diperhitungkan sebagai penyebab adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan

yaitu obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2

sampai 38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005).

5. Prognosis

Prognosis dari penyakit ini saat tidak diobati akan dapat menimbulkan

komplikasi baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler yang cukup banyak terkait

dengan metabolik sindrom yang mengarah pada proses terjadinya penyakit

kardiovaskuler. Pemeriksaan kadar gula darah serta HbA1C setidaknya dilakukan

minimal 2 kali dalam setahun untuk mewaspadai resiko DM (Triplitt et al, 2005).

B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi adalah suatu penyakit meningkatnya tekanan darah arteri yang

dapat membahayakan sistem organ dan mempunyai faktor resiko terhadap

penyakit kardiosvaskuler. Menurut JNC 7 tekanan darah normal dengan batas ≤

120/80 mmHg dan terjadinya krisis hipertensi saat tekanan darah ≥ 180/120

mmHg. Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan (Sassen

and Carter, 2005).

Proses terjadinya DM komplikasi hipertensi adalah saat glukosa darah

naik dan tidak dapat memasuki sel maka glukosa tersebut akan masuk dalam

tubulus ginjal. Nilai ambang ginjal 180 mg/dl untuk timbulnya glukosa dalam

urin, saat keadaan kadar glukosa bernilai 300 – 500 mg/dl atau lebih maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

11

glukosa tidak terabsorbsi dan akan dikeluarkan dalam urin. Akibat nyata terjadi

dehidrasi sel sel jaringan.Hal tersebut akibat glukosa tidak dapat dengan mudah

difusi melalui pori pori membran sel dan naiknya tekanan osmotik dalam cairan

ekstraseluler maka terjadi perpindahan osmotik air keluar dari sel. Selain

dehidrasi seluler terjadi diuresis osmotik. Diuresis osmotik adalah efek osmotik

dari glukosa dalam tubulus ginjal yang mengurangi reabsorbsi cairan tubulus

(Guyton and Hall, 1996).

Efek keseluruhan adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin,

sehingga menyebabkan dehidrasi cairan ekstraseluler dan berlanjut dehidrasi

intraseluler, dalam tubuh volume cairan naik karena cairan tertarik keluar sel hal

tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya proses hipertensi pada pasien

DM (Guyton and Hall, 1996).

2.Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi JNC 7 mengelompokkan kelas hipertensi dalam

batasan di atas umur 18 tahun terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel III. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa ( ≥ 18 tahun) Menurut JNC 7 Klasifikasi Tekanan Darah

Sistolik (mmHg*)

Diastolik (mmHg*)

Normal ≤120 ≤ 80 Prehipertensi 120 -139 80 – 89 Stage 1 hipertensi 140-159 90 – 99 Stage 2 hipertensi ≥160 ≥ 100

(Sassen and Carter, 2005) Sistolik adalah tekanan darah dimana terukur saat sebelum kontraksi

kardiak dan menunjukkan nilai maksimal tekanan darah, sedangkan yang

dimaksud tekanan diastolik adalah tekanan yang diperoleh sesaat setelah

kontraksi dan saat jantung dikosongkan. Dalam klasifikasi tersebut terdiri dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

12

empat kategori, nilai normal saat sistolik ≤ 120 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg,

penggolongan prehipertensi yang tidak ada dalam klasifikasi WHO namun di

dalam ketentuan JNC 7 turut diperhitungkan mengingat agar pasien saat tahap

prehipertensi tersebut waspada karena sangat dimungkinkan meningkat menuju

kearah stage I dan stage II hipertensi (Sassen and Carter, 2005).

Krisis hipertensi terjadi saat tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg,

dibedakan dalam hypertensive emergencies yang mengarah akut dan menuju pada

kerusakan organ, sedangkan hypertensive urgency tidak mengarah pada keduanya

kedua kodisi tersebut membutuhkan oral antihipertensi (Sassen and Carter, 2005).

Sedang berdasar etiologi hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai

hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau hipertensi

primer terjadi pada lebih dari 95% dari kasus hipertensi, hipertensi ini belum

secara pasti diketahui penyebabnya. Jenis ini terjadi akibat multi faktor meliputi

ketidaknormalan proses biokomia, genetik yang mengarah pada riwayat penyakit

kardiovaskuler dalam keluarga, dan faktor lingkungan. Ketiga faktor tadi meliputi

peningkatan aktivitas syaraf simpatik, kepekaan terhadap stress, kelebihan

produksi sodium dan vasokonstriktor (endotelin dan tromboksan), peningkatan

kepekaan terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin, obesitas, kebiasaan

merokok, peningkatan aktivitas kekurangan vasodilator seperti prostaglandin dan

nitrit oxide, dan masukan sodium dalam jangka waktu lama. Hipertensi sekunder

penyebabnya abnormalitas sistem organ tubuh, diantaranya yang sering terjadi

akibat penyakit pada perenkim ginjal, penyakit endokrin, obat–obatan, dan

kontrasepsi oral (Oparil and Calhoun, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

13

3. Diagnosis

Diagnosis dan perawatan hipertensi dapat mencegah resiko penyakit

kardiovaskuler serta mengurangi resiko morbiditas dan mortalitas pasien.

Pemeriksaan dini dari hipertensi meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan

organ yang beresiko terhadap hipertensi, dan memeriksa faktor yang berpengaruh

terhadap hipertensi sekunder (Oparil and Calhoun, 2003).

4. Patogenesis

Patogenesis hipertensi meliputi faktor faktor yang terkait variabel dengan

persamaan:

BP(Tekanan Darah) = CO (Curah jantung) X TPR (Tahanan Perifer)

Tabel IV. Patogenesis Mekanisme Potensial Preload meningkat

Volume cairan meningkat kr asupan Na +++ atau retensi renal karena Σnefron ↓ atau GFR↓

Cardiac output meningkat

Konstriksi Vena Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif

Konstriksi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel

Resistensi perifer meningkat

Hipertropi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel Hiperinsulinemia karena obesitas atau metabolik

sindrom (Sassen and Carter, 2005)

5. Prognosis

Sebagian besar individu yang terdiagnosis hipertensi akan meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

14

TDnya seiring pertambahan umur. Hipertensi yg tidak diobati risiko mortalitas

tinggi disebut silent killer (Anonim, 2002).

6. Penatalaksanaan DM Komplikasi Hipertensi

Tujuan utama terapi dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi

adalah mengurangi resiko komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler,

memperbaiki gejala yang sudah muncul, mengurangi angka kematian, dan

meningkatkan kualitas hidup pasien (Triplitt et al, 2005).

Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah memperlambat proses

berkembangnya resiko kardiovaskuler dengan cara sebagai berikut :

a. Pengaturan kadar glukosa darah mendekati normal yaitu

1) HbA1C < 7%

2) Kadar gula sewaktu 90 – 130 mg/dl

3) Kadar gula sesudah makan <180 mg/dl

b. Menurunkan tekanan darah dibawah angka 130/80 mmHg

c. Kadar Lipid

1) LDL <100 mg/dl

2) Trigliserida < 150 mg/dl

3) HDL >40 mg/dl (Anonim, 2005).

Strategi terapi dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi non farmakologi dan

terapi farmakologi dengan penggunaan obat antihipertensi oral.

a.Terapi non-farmakologi

Terapi ini dilakukan tanpa penggunaan obat antihipertensi namun tetap

bertujuan mencegah resiko lebih lanjut dari hipertensi yaitu penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

15

kardiovaskuler. Terapi dimulai dengan cara perubahan gaya hidup tidak sehat

yang selama ini dijalani. Hal utama yang dapat dilakukan antara lain:

1)Pengurangan berat badan

Idealnya adalah mempertahankan Body Mass Index antara 18,5 sampai

dengan 24,9 kg/m2. Dengan pengurangan berat badan dapat menurunkan tekanan

darah serta mencegah metabolik sindrom, resistensi insulin pada jaringan yang

mengarah pada terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Pengurangan

berat badan dapat disertai diet tinggi sayuran dan buah.

2) Pengurangan natrium

Pengurangan ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah dapat ditempuh

dengan jalan terutama mengurangi produk daging olahan, garam meja.

3) Tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok yang berisiko tinggi terhadap

kardiovaskuler.

4) Aktivitas fisik yang teratur

b. Terapi Farmakologi

1) Terapi farmakologi untuk hipertensi

Sasaran yang ingin dicapai terutama adalah pencapaian tekanan darah

130/80mmHg, untuk itu terapi utama dengan penggunaan obat antihipertensi yaitu

penghambat ACE dan penggunaan ARBs. Kedua obat tersebut terbukti

mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler serta mencegah adanya resiko gagal

ginjal. Terapi dapat pula ditambahkan thiasid diuretik, serta obat anti hipertensi

lain seperti β–blocker, dan Calcium Channel Blocker (Sassen and Carter,2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

16

a) First line Therapy

Obat yang digunakan sebagai First line Therapy dalam DM komplikasi

hipertensi menurut standar yang dikeluarkan American Diabetes Association

meliputi golongan obat yang ada dibawah ini.

(1) Penghambat ACE

Mekanisme kerja penghambat ACE sebagai terapi utama DM komplikasi

hipertensi, menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga

mengakibatkan dilatasi perifer dan mengurangi resistensi perifer yang efeknya

dapat menurunkan tekanan darah. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor

yang kuat mampu meningkatkan eksresi dari aldosteron, dengan aldosteron yang

jumlahnya kecil mengakibatkan juga adanya retensi air dan sodium, hingga

menurunkan tekanan darah.

Penghambat ACE meliputi kaptopril, enalapril, lisinopril. Penghambat

ACE dengan tiazid dapat dipakai saat β-blocker dan diuretik tidak aktif.

Penghambat ACE berinteraksi saat bersamaan dangan obat kardiovaskuler dapat

menyebabkan hipotensi, dengan β blocker dapat keracunan litium. Penggunaan

bersama potasium mengakibatkan hiperkalemia dapat terjadi, selain itu bila

dipakai dengan Non Steroid Anti Inflamatory Drug (NSAID) dapat menurunkan

efek dari penghambat ACE (Rudnick, 2001).

(2) Angiotensin Receptor Blocker (ARBs)

Angiotensin dihasilkan melalui 2 jalur yaitu Renin Angiostensin

Aldosteron System (RAAS) yang dihambat dengan ACEI serta melalui enzim

yang disebut chymases. ARBs disini menghambat dari kedua jalur tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

17

Namun belum pasti akibat perbedaan mekanisme kerja kedua jenis obat tersebut

terhadap efek obatnya.

Efek dari ARBs antara lain menghambat angiotensin II yang berperan

dalam vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivitas syaraf simpatik, pelepasan

antidiuretik hormon, dan konstriksi arteri pada glomerolus. Efek samping serta

interaksi obat dari ARBs hampir serupa dengan ACEI (Sassen and Carter,2005).

Gambar 2. Mekanisme Dan Sasaran Obat Antihipertensi :Penghambat ACE, ARBs, β-Blocker

b) Second Line Therapy

(1) Diuretik

Mekanisme kerja dari diuretik mengekskresikan air dan elektrolit melalui

ginjal. Akibat dari hal tersebut terjadi pengurangan terhadap sirkulasi volume

darah, mengurangi kardiak output. Interaksi obat jika diminum dapat

meningkatkan kadar glukosa darah, penggunaan bersama kortikosteroid, atau

kortikotropin, serta ampoterisin dapat mengakibatkan hipokalemia, NSAID juga

dapat mengurangi efek antihipertensi dari diuretik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

18

(2) β–blocker

Mampu menghalangi beta adrenergik reseptor sehingga efeknya

mengurangi kontraksi jantung. Interaksi obat jika dipakai bersama dengan

phenitoin meningkatkan efek antihipertensi, verapramil menekan jantung efek

hipotensi, pemakaian dengan sulfonilurea mengurangi efek dari sulfonilurea.

(3) Calcium Channel Blocker (CCB)

Mekanisme obat ini meningkatkan suplai oksigen terhadap miokardial,

menurunkan detak jantung CCB menangkal kalsium yang masuk, kalsium tidak

dapat masuk maka mengakibatkan dilatasi.

(4) Obat Simpatolitik

Obat yang digunakan untuk menekan tekanan darah dengan menekan

syaraf simpatik akibatnya mengurangi kardiak output dan mengurangi tekanan

darah seperti obat yang bekerja sentral klonidin termasuk α–blocker, α+β-blocker

yaiotu labetolol, dan norepinefrin. Interaksi obat penggunaan klonidin dengan

antidepresan trisiklik meningkatkan tekanan darah, penggunaan klonidin dengan

obat depresan Central Nervous System (CNS) menurunkan efek dari CNS

depresan.

(5)Vasodilator

Obat ini bekerja bertujuan untuk menurunkan tekanan sistolik dan

diastolik. Kerja dari vasodilator ini pada arteri, vena, ataupun keduanya. Obat ini

meliputi hydralazine hydrochloride, minoxidil, nitropusside sodium, minoxidil dan

hydralazine digunakan merawat hipertensi yang resistan, dioxide dan

nitroprusside digunakan untuk krisis hipertensi (Rudnick, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

19

2) Terapi farmakologi untuk penurunan glukosa darah

Dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan insulin dan obat antidiabetika oral.

a) Insulin

Insulin biasa digunakan pada DM tipe 1 dan tidak efektif jika diberikan

secara oral karena didalam gastrointestinal insulin dalam bentuk protein pecah dan

rusak sebelum lewat peredaran darah untuk didistribusikan, jadi harus diberikan

secara subkutan ataupun secara intravena. Insulin dapat pula digunakan pada DM

tipe 2 dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Saat terapi untuk DM tipe 2 gagal atau terjadi kontraindikasi karena masa

kehamilan ataupun hipersensitif.

(2) Penggunaan saat kadar glukosa naik akibat stress ataupun infeksi, serta akibat

pembedahan.

Klasifikasi insulin berdasar lama masa kerja obat disajikan dalam tabel :

Tabel II. Klasifikasi Insulin secara Sub-kutan berdasar lama kerja Type of Insulin Onset (hour) Peaks

(hour) Duration

(hour) Maximum Duration

(hour) Rapid-Acting

Aspart Lispro

Glulisine

15–30 min 15-30 min 15-30 min

1-2 1-2 1-2

3-5 3-4 3-4

5-6 4-6 5-6

Short-acting Reguler

0, 5-0, 1

2-3

3-6

6-8

Inter mediate-Acting NPH Lente

2-4 3-4

4-6 6-12

8-12 12-8

14-18 20

Long-Acting Ultralente Glargine

6-10 4-5

10-16 -

18-20 22-24

24 24

(Triplitt et al, 2005)

Mekanisme kerja insulin mengubah glukosa menjadi glikogen,

meningkatkan sintesis protein dan lemak, memperlambat pemecahan glikogen,

protein dan lemak, menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh (Rudnick,

2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

20

b) Obat Antidiabetika Oral

Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi

keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam

sistem kerja insulin, dipercaya mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di

luar pankreas, efek di dalam pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar

mengeluarkan insulin dengan seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek

diluar pankreas yaitu mampu menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).

Gambar 1. Mekanisme dan sasaran obat Antidiabetika Oral

Obat oral untuk DM komplikasi hipertensi untuk memperoleh efek yang

maksimal penggunaan metformin dan thiazolidin terbukti dapat mengendalikan

kenaikan kadar glukosa darah dengan mekanisme peningkatan sensitivitas

reseptor insulin serta dapat menurunkan tekanan darah (Zenella, Kohlman, and

Ribeirro, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

21

C. Drug Related Problems (DRP), atau Masalah – masalah yang Berkaitan dengan Pemakaian Obat.

Drug Related Problems (DRP) masalah masalah yang berkaitan dengan

pemakaian obat atau sering dikatakan Drug Therapy Problem (DTP) adalah

permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau kejadian yang tidak

diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan obat dan secara aktual

maupun potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan (Cipolle, 1998).

Masalah yang muncul dalam cakupan DRP adalah sebagai berikut:

1. Indikasi yang tidak mendapat obat

Indikasi tidak mendapat obat adalah suatu kondisi baru dimana pasien

tidak mendapat obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi

yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi membutuhkan obat untuk

pencegahan saat ada efek samping.

2. Pilihan obat yang tidak tepat

Hal tersebut meliputi obat yang tidak efektif (kurang sesuai dengan

indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan

mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, efektif tapi bukan

yang paling murah, efektif tapi bukan yang paling aman, dan antibiotika yang

resisten terhadap infeksi pasien.

3. Dosis terlalu rendah

Obat dikatakan terlalu rendah dosisnya apabila dosis yang diberikan

terlalu rendah untuk memberikan efek, kadar obat berada dibawah dosis efektif,

pemberian terlalu awal, administrasi obat terlalu cepat sehingga kadar obat dalam

darah tidak cukup kadarnya, dan interval dosis tidak cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

22

4. Dosis terlalu tinggi

Obat dikategorikan terlalu tinggi dosisnya apabila kadar serumnya tinggi,

dosisnya terlalu cepat dinaikkan, terjadi akumulasi obat karena penyakit kronis,

dan interval dosis yang berlebihan.

5. Gagal menerima obat

Gagal menerima obat jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen

karena adanya medication error, ketidaktaatan pasien, harga obat mahal, pasien

kurang memahami pentingnya obat tersebut, dan adanya pengaruh keyakinan.

6. Efek samping obat

Dikatakan efek samping obat apabila obat yang diberikan pada kecepatan

yang terlalu tinggi, ada alergi, ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain,

dengan makanan, dan hasil laboratorium berubah karena adanya obat.

7. Obat tanpa Indikasi

Obat tanpa indikasi dapat diartikan jika obat yang diberikan tidak sesuai

dengan indikasi pada saat itu, penyembuhan yang dilakukan dengan non drug

therapy, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak dilakukan, dan

meminum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat

dihindarkan.

D. Keterangan Empiris

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih periode

tahun 2005. Dari hasil penelitian juga bisa diketahui mengenai kemungkinan

terjadinya DRP serta solusi pengatasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional

dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Disebut rancangan

non–eksperimental observasional karena subjek uji diamati tanpa mendapat

perlakuan terlebih dahulu. Rancangan deskriptif evaluatif, deskriptif karena

memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan dengan sejelas mungkin

dengan mengamati fenomena kesehatan yang terjadi (kountur, 2003). Evaluasi

dilakukan terhadap penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta (RSPR). Evaluasi dilakukan dengan membandingkan

dengan standar dari American Diabetes Association (ADA) karena RSPR belum

mengeluarkan standar dalam penatalaksanaannya Retrospektif sendiri adalah

penelusuran data masa lalu pasien dari catatan rekam medis yang diperoleh dari

unit rekam medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

B. Definisi Operasional

1. Pasien diabetes melitus adalah pasien dengan komplikasi hipertensi yang

menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode

tahun 2005.

2. Jenis diabetes melitus adalah klasifikasi jenis diabetes melitus berdasarkan

kelompok diagnosis, yaitu diabetes melitus tipe 1 (tergantung insulin)dan

diabetes melitus tipe 2 (tidak tergantung insulin).

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

24

3. Kategori pasien diabetes melitus adalah pasien dengan gula darah saat puasa

adalah >126mg/dl dan kadar gula darah sewaktu adalah >200mg/dl.

4. Pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah suatu keadaan dimana

terjadi resistensi insulin dijaringan yang menyebabkan glukosa tidak dapat

masuk ke jaringan sehingga kadar glukosa darah meningkat mengakibatkan

tekanan darah meningkat.

5. Hipertensi menurut JNC VII dimana tekanan darah ≥140/90 mmHg sedangkan

tekanan darah normal ≤ 120/80mmHg.

6. Tekanan Darah masuk adalah tekanan saat pengukuran pertama pasien masuk

rawat inap RSPR.

7. Tekanan darah keluar adalah tekanan darah saat pengukuran sebelum pasien

keluar rawat inap dari RSPR.

8. Pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi yaitu pasien yang

menjalani perawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta, dikarenakan kadar gula darah yang sudah melebihi batas atau

sudah tidak terkontrol dengan obat hipoglikemik oral sehingga diperlukan

adanya pengawasan dan pemantauan secara berkala dari tenaga medis yang

bersangkutan, dan pada umumya terdapat komplikasi dengan hipertensi.

9. Kelas terapi obat adalah kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa

golongan obat yang memiliki sasaran pengobatan yang sama, misalnya kelas

terapi obat untuk sistem kardiovaskuler, terdiri dari golongan obat

antihipertensi, anti angina, anti aritmia, dan lain lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

25

10. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan efek terapi dari setiap kelas

terapi yang diberikan untuk pasien. Misalnya golongan obat hipoglikemik,

antipiretik, golongan antihipertensi.

11. Jenis obat adalah nama generik obat pada peresepan pasien rawat inap dalam

satu kali periode pengobatan.

12. Data yang diperoleh dihitung dengan cara jumlah kasus yang ada dibagi

jumlah pasien (n=30) dikalikan seratus persen. Penghitungan ini digunakan

dalam menghitung jenis kelamin, umur pasien, kelas terapi obat, golongan

obat, komplikasi, penyakit penyerta dan outcome therapy, profil tekanan

darah.

13. Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit

setelah menjalani terapi dilihat kondisi saat masuk dan keluar, lama tinggal di

rumah sakit , serta segala alasan pasien keluar dari rumah sakit.

14. Drug Related Problems (DRPs) atau sering dikatakan Drug Therapy Problem

(DTP) adalah permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau

kejadian yang tidak diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan

obat dan secara aktual maupun potensial bersamaan dengan outcome yang

diharapkan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil adalah 30 kasus dari 89 total populasi

pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS Panti Rapih

Yogyakarta tahun 2005. Pengambilan besarnya sampel berdasar ketentuan

menurut Gay dalam untuk desain deskriptif populasi kecil dapat diambil 20% dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

26

total populasi (cit Danapriatna dan Setiawan, 2005) jumlah sampel sudah

memenuhi jumlah minimal sampel yang ditentukan untuk menggambarkan

fenomena yang diamati. Penagmbilan sampel sebanyak 30 kasus dilakukan secara

random.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis yang

diambil dari data pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS

Panti Rapih Yogyakarta.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dilakukan di

RS.Panti Rapih Yogyakarta dengan melihat catatan rekam medis dari pasien DM

komplikasi hipertensi tahun 2005.

F. Tata Cara Penelitian

Dalam tahap tata cara penelitian ada 3 tahapan yang harus dijalani tahap

perencanaan, tahap pengambilan data, serta tahap penyelesaian data.

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang

diperlukan dalam penelitian ini. Setelah proses tersebut dapat diperoleh informasi

dari unit rekam medis RS Panti Rapih dengan melihat pola penyebaran penyakit

diabetes melitus komplikasi hipertensi selama tahun 2005. Dari data tersebut kita

dapat mengetahui jumlah pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi yang

dirawat selama periode waktu 2005 yaitu 89 orang. Pengambilan sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

27

dilakukan secara random untuk mewakili total populasi keseluruhan pasien DM

komplikasi hipertensi.

2.Tahap Pengambilan Data

Tahap pengambilan data ini terdiri dari 3 tahap sebagai berikut :

a. Proses penelusuran data

Berdasar catatan dari unit rekam medis diperoleh data bahwa penderita

DM komplikasi hipertensi terdapat 89 pasien dengan diambil sampel yang

mewakili secara random diambil sebanyak 30 pasien. Dari catatan rekam medis

tersebut mulai dicatat data yang diperlukan, bagi pasien yang rawat inap kembali

rekam medis tidak dapat dipinjamkan untuk sementara.

b. Proses pengumpulan data

Dimulai dengan melihat medical record dari pasien diabetes melitus

komplikasi hipertensi. Data yang diambil meliputi data pasien yang memuat

nama, umur jenis kelamin, kelas terapi, keluhan utama, diagnosis, riwayat

penyakit, jenis obat, jumlah obat, dosis obat, lama tinggal, tekanan darah saat

masuk sampai dengan keadaan pulangnya pasien atau outcome therapy.

c. Proses pengolahan data

Medical record yang telah dilihat datanya dituliskan kembali dalam

bentuk tabel yaitu meliputi tabel tentang golongan dan jenis obat, dosis obat serta

tanggal pemberian obat, data klinis laboratorium pasien diabetes melitus dengan

komplikasi hipertensi, tanda vital, kondisi klinis dan golongan serta jenis obat

yang diberikan pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dan kemajuan

dari hasil terapi obat yang diberikan di instalasi rawat inap Rumah Sakit. Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

28

untuk analisis Drug Related Problem disajikan sama yang telah dikemukakan

diatas, akan tetapi lebih mengkhususkan pada penggunaan obat DM serta obat

hipertensi.

3. Tahap penyelesaian Data

Data yang diperoleh dari tabulasi dievaluasi secara deskriptif eksploratif

mengenai drug related problem–nya. Data berdasarkan pencatatan rekam medik

tersebut dievaluasi kerasionalannya secara deskriptif-eksploratif mengenai drug

related problems-nya. Dengan melihat drug related problems yang terjadi selama

proses terapi dapat diketahui indikasi tidak mendapat obat, salah pilihan obat,

dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, gagal menerima obat, efek samping obat,

dan obat tanpa indikasi pada masing masing pasien. Data yang telah diperoleh

tersebut kemudian dibandingkan dengan standar pengobatan untuk DM

komplikasi hipertensi, kemudian data dievaluasi secara kasus per kasus.

G. Kesulitan Penelitian

Kesulitan selama penelitian antara lain kurangnya pengalaman didalam

membaca lembar rekam medis terhadap data yang tercatat. Selain hal tersebut

lembar rekam medis kadang tidak ada karena pasien rawat inap kembali dirumah

sakit pada saat pengambilan data sehingga harus menunggu sampai lembar

tersebut kembali.

H. Analisis Hasil

Analisis hasil mulai dapat dilakukan dengan melihat pasien DM komplikasi

hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap

hipertensi, dan obat yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

29

1. Umur pasien dikelompokkan dalam 6 kelompok umur yaitu kelompok

umur 35 – 44, 45 – 54, 55- 64, 65- 74, 75 – 84, 85 – 94 tahun.

2. Komplikasi dan penyakit penyerta DM komplikasi hipertensi.

3. Tahap hipertensi saat pasien masuk.

4. Obat obat yang digunakan dikelompokkan dalam kelas terapi obat,

golongan obat, dan jenis obat. Pengelompokkan mengikuti pembagian

obat berdasar Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000

(Anonim, 2000).

5. Perhitungan data di atas dengan cara jumlah kasus dibagi sampel (n = 30)

kemudian dikali seratus persen.

6. Analisis DRP dari kasus DM komplikasi hipertensi dikhususkan pada

penggunaan obat DM dan obat antihipertensi yang dibandingkan dengan

standar atau guideline yang ada. Evaluasi dilakukan kasus perkasus, kasus

yang dibahas dari 30 kasus terdapat 8 kasus yang bermasalah DRP dilihat

dari terapi obat antidiabetika oral serta antihipertensi yang dipakai. Kasus

tersebut dibandingkan dengan suatu standar yaitu American Diabetes

Association (Anonim, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Berdasar Kelompok Umur

Dari data yang diperoleh penderita DM komplikasi Hipertensi dibagi

berdasar 6 kelompok umur. Menurut tabel urutan yang diperoleh penderita paling

banyak terdapat dalam kategori umur 55–64 tahun yaitu sebanyak 36,67%,

dikarenakan saat kelompok umur tersebut adalah puncak munculnya komplikasi

dalam fase riwayat DM.

Berdasar teori yang mendasari DM tipe 2 umumnya mulai tampak pada

umur 40 tahun dan munculnya komplikasi setelah memasuki 10 tahun menderita

DM. Teori lain menyebutkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia sampai 70

tahun, kemungkinan sedikitnya pasien diatas kelompok umur tersebut karena

sudah banyak pasien DM yang tidak bertahan atau meninggal.

3.33

%

3.33

%

36.6

7%

26.6

7%

20.0

0%

10%

35 - 44 tahun

45 - 54 tahun

55 - 64 tahun

65 - 74tahun

75 - 84 tahun

85 - 94 tahun

Gambar 3. Diagram Prosentase Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

31

2. Berdasar Jenis Kelamin

Dari data yang diperoleh jumlah pasien berdasar jenis kelamin

pada pasien DM komplikasi hipertensi pada jenis kelamin pria sebanyak 36,67%

sedang pada jenis kelamin wanita sebanyak 63,33%. Namun data tersebut belum

cukup mendukung bahwa penyakit DM lebih sering terjadi pada wanita, hanya

saja memang kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibanding

pada pria, dan pada umumnya wanita khususnya di Indonesia banyak yang tidak

bekerja atau sebagai ibu rumah tangga hal tersebut memungkinkan kurang

aktivitas dan berakibat pada obesitas yang mengarah pada DM, hal tersebut

didukung teori adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan terkait dengan

obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2 sampai

38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005). Faktor yang lebih spesifik mengenai DM

komplikasi hipertensi yang lebih banyak terjadi pada wanita yaitu adanya DM

pada masa kehamilan atau gestasional yang apabila tidak tertangani dapat

berlanjut kearah DM, timbulnya DM gestasional tersebut karena pola makan saat

hamil tidak terjaga dan cenderung berlebihan mengakibatkan berkembang

menjadi DM.

36.67%

63.33%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

1Jenis kelamin

Laki - laki

Perempuan

Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

32

3. Berdasar Komplikasi

Komplikasi penyerta adalah penyakit yang menyertai DM komplikasi

hipertensi terkait dengan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.

Komplikasi ini muncul seiring dengan kondisi pasien yang semakin parah atau

ketika pasien tidak menyadari gejala awal penyakit DM gejala ini bisa dipakai

dalam melihat tingkat keparahan dari DM komplikasi hipertensi. Prosentase

penyakit yang terjadi paling banyak adalah strok yaitu sebanyak 9 kasus atau

sekitar 30%, strok sendiri merupakan lanjutan dari hipertensi yang parah sehingga

menyebabkan adanya sumbatan darah pada organ tertentu bila terjadi pada otak

dapat berakibat kelumpuhan bahkan kematian. Komplikasi penyerta yang lain

dapat dilihat prosentasenya didalam tabel berikut :

6.67%

3.33%

6.67%

3.33%

3.33%

3.33%

30.00%

stroke

infark miokard

ulkus

ganggren

neuropati

neufropati

infeksi

Gambar 5. Diagram jenis komplikasi lain Pasien DM komplikasi Hipertensi Tahun 2005 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

4. Berdasar Penyakit Penyerta

Penyakit penyerta dalah penyakit yang menyertai perjalanan penyakit DM

komplikasi hipertensi tetapi bukan termasuk didalam komplikasi makro dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

33

mikrovaskuler. Penyakit ini dapat timbul akibat dari virus luar ataupun efek

samping obat yang dipakai selama masa perawatan. Penyakit yang muncul ini

juga mempengaruhi kelas terapi obat yang dipakai. Dari data penyakit penyerta

yang muncul paling banyak adalah pusing sebanyak 26,67% penyakit tersebut

muncul terkait dengan gejala tekanan darah yang naik umumnya disertai pusing.

Prosentase penyakit lainnya dapat dilihat pada gambar :

6.67

%

3.33

%

3.33

%

26.6

7%

20%

23.3

3%

3.33

%

3.33

%

3.33

%

6.67

%

3.33

%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

1

sesaknafas

nyeri

parkinson

pusing

demam

mualmuntah

pilek

nyeriepigastrikbatuk

diare

traumakepala

Gambar 6. Prosentase Penyakit Penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

5. Gambaran tingkatan tekanan darah pasien masuk

Gambaran tingkatan tekanan darah pasien saat masuk perawatan di Rumah

Sakit Panti Rapih dapat dilihat dalam ganbar dibawah ini. Dari diagram diperoleh

gambaran bahwa tekanan darah pasien yang masuk mempunyai prosentase

terbesar adalah hipertensi stage II dengan total prosentase 36,67%. Pasien DM

dengan komplikasi hipertensi mulai diberikan terapi antihipertensi oral saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

34

memasuki tahap pre-hipertensi semakin tinggi tingkatan hipertensinya perlu

diberikan kombinasi obat oral antihipertensi. Tujuan terapi untuk DM komplikasi

hipertensi yaitu menurunkan tekanan darah kurang dari 130/80 mmHg.

NORMAL, 16.67%

PRE HIPERTENSI,

16.67%

HIPERTENSI STAGE I, 20.00%

HIPERTENSI STAGE II, 36.67%

NORMAL

PRE HIPERTENSI

HIPERTENSISTAGE IHIPERTENSISTAGE II

Gambar 7. Tahap Hipertensi Pasien DM Masuk di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

B. Profil Pengobatan

1. Kelas Terapi

Kelas terapi obat adalah banyaknya jenis obat yang diterima oleh pasien

dalam periode pengobatannya, baik obat antidiabetika oral maupun obat lain yang

digunakan bersamaan untuk mengobati penyakit penyerta ataupun komplikasi

yang ada. Dari diagram dibawah kita dapat melihat ada 11 kelas terapi

penggunaan obat hormonal terutama obat antidiabetika oral paling tinggi

prosentasenya 96,67%, hal tersebut terkait dengan penanganan hiperglikemi yang

terjadi pada pasien DM. Urutan kedua adalah obat kardiovaskuler 66,67% obat ini

memiliki prosentase yang cukup tinggi juga mengingat penggunaan obat

antihipertensi didalam menurunkan tekanan darah pasien serta obatkardiovaskuler

golongan lain untuk mencegah kearah penyakit jantung yang lebih serius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

35

Kelas terapi obat lain turut dipergunakan untuk mencegah komplikasi serta

penyakit penyerta yang ada. Khusus untuk kelas terapi obat lain memuat obat

kulit dan mata pada diagram penyakit penyerta memang tidak disertakan penyakit

penyerta yang terkait mata dan kulit namun kita ketahui bahwa DM terutama

komplikasi retinopati berpengaruh pada mata, serta komplikasi lain seperti

ganggren dan ulkus tentunya dapat menimbulkan masalah pada kulit.

96.6

7%66

.67%

56.6

7%36

.67%

36.6

7%10

%

30.0

0%43

.33%

10%

16.6

7%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

1kelas terapi

obathormonal

obatkardiovaskuler

obat antibiotik

obatdepresansyaraf pusat

obatanalgesik

obat salurannafas

obat salurancerna

obat gizi dandarah

obat antiradangreumatik danencokobat lain

Gambar 8. Diagram Prosentase Kelas Terapi Pasien DM Komplikasi

Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 2. Golongan Obat a. Obat Hormonal

Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi

keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam

sistem kerja insulin, sehingga insulin tidak dapat mengubah glukosa agar masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

36

ke jaringan sebagai cadangan makanan. Obat antidiabetika oral dipercaya

mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas, efek di dalam

pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar mengeluarkan insulin dengan

seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek di luar pankreas yaitu mampu

menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).

Obat yang mempunyai prosentase tertinggi dari pemakaian obat

antidiabetika oral adalah golongan sulfonilurea di dalam penatalaksanaan DM,

sulfonilurea mempunyai mekanisme memacu sekresi insulin untuk pengatasan

keadaan hiperglikemia karena jumlah insulin yang ada dalam jaringan tidak

tercukupi.

Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOL. OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

1 Insulin - - - 11 36,67

glikazid Diamicron 10 33, 33

Glucovance 2 6, 67 glibenklamid Diabenese 1 3, 33

glipizid Glucotrol 2 6, 67

glikuidon Glurenorm 1 3, 32

Sulfonilurea

glimepirid Amaryl 5 16, 67 Metformin 2 6, 67

Glucophage 3 10

Biguanid metformin

Diabex 2 6, 67

Miglinitida repaglinid Novonomin 2 6, 67

2 Obat antidiabetika oral

Thiazolidine pioglitazone Actos 2 6, 67

b. Obat Kardiovaskuler

Obat kardiovaskuler diperlukan untuk terapi komplikasi lanjut DM. DM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

37

komplikasi hipertensi yang tidak tertangani dengan baik mengarah pada Coronary

vascular disease (CVD), seperti diterangkan diatas pada penderita DM komplikasi

hipertensi darah terlalu kental akibat tingginya kadar gula yang terdapat

didalamnya sehingga mengakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah

koroner serta jantung tentunya bekerja lebih keras, akibat dari hal tersebut

mengakibatkan otot jantung lemah, penderita mengalami iskemia bahkan sebagian

otot jantung mati karena kekurangan oksigen yang dapat memacu pula timbulnya

angina.

Obat antihipertensi dibutuhkan di dalam penanganan DM komplikasi

hipertensi, hal tersebut berfungsi didalam penurunan tekanan darah dan bahaya

metabolit sindrom yang akhirnya menjadi penyakit jantung koroner jika tidak

tertangani dengan baik. Obat yang dipergunakan dalam penatalaksanaan proses

terapi dalam rekomendasi American Diabetes Association(ADA)pengobatan DM

komplikasi hipertensi rekomendasi utamanya adalah golongan penghambat ACE

dan ARBs untuk mencapai tekanan darah 130/80 mmHg yang harus dicapai pada

pasien DM komplikasi hipertensi. Dapat ditambahkan thiazid diuretik, pilihan

obat bagi ibu hamil dapat digunakan methyldopa, labetolol, diltiazem, klonidin,

dan prazosin.

Dari tabel di atas penggunaan obat antihipertensi paling tinggi

prosentasinya pada golongan penghambat ACE terutama kaptopril 36,67%

kemudian ramipril 26,67%, baru golongan antagonis kalsium yaitu amilodipin

sebanyak 16,67%. Penggunaan obat antilipidemikum terutama golongan statin

yang mempunyai prosentase besar, mampu menghambat secara kompetitif enzim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

38

HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati,

efektif dalam menurunkan kolesterol–Low Density Lipid (LDL), sedang golongan

klofibrat mempunyai spektrum luas dapat mengurangi trigliserida, LDL, dan

menaikkan High Density Lipid (HDL).

Antiangina digunakan untuk mencegah serangan akut angina pectoris dan

mencegah nyeri dada saat istirahat. Antagonis kalsium mampu memperkecil

jumlah kalsium dalam sel yang berefek vasodilatasi pada pembuluh darah,

mengurangi kontraksi otot jantung. Senyawa nitrat bekerja merelaksasi otot polos

pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persyarafan miokardium. Diuretik

turut digunakan digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung dan

pada dosis rendah mampu menrunkan tekanan darah. Golongan tiazid bekerja

dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada tubulus distal, sedang golongan

kuat mampu menghambat reabsorbsi cairan pada “loop” henle dam tubulus

ginjal.

Obat sistem koagulasi darah yang prosentasenya tinggi digunakan adalah

hemostiptikum obat ini penggunaannya tinggi untuk mengatasi pendarahan yang

timbul baik akibat luka ataupun pendarahan paska operasi. Terutama pada pasien

DM proses pembekuan darah dapat berlangsung lama karena tingginya kadar gula

didalam darah sehingga darah lebih kental namun sukar membeku. Antiplatelet

bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat

terjadinya pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Proses kerja dari obat

tersebut terbukti mampu mencegah penyakit serebrovaskuler atau kardiovaskuler

trombotik sehingga dapat mengurangi resiko kematian karena komplikasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

39

mengarah kepada penyakit seperti strok yang berdasar data komplikasi penyerta

mempunyai prosentase yang tinggi.

Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO

GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

kaptopril Kapoten 11 36, 67

ramipril Triatec 8 26, 67

ACE Inhibitor

perindopril Prexum 2 6, 6

losartan Angioten 1 3, 33 Antagonis Reseptor Angiotensin II valsartan Blopress 3 1

Obat yang bekerja sentral

klonidin Katapress 1 3, 33

1. Antihiper tensi

Αlpha blocker doksazosin Cordura 1 3, 33

Gol. Nitrat isoborbid dinitrat Cedocard 4 13, 33

β- Blocker atenolol - - 0

nifedipin Tanapress Nifedipin Adalat

1 1 3

3, 33 3, 33 10

amlodipin besilat Tensivask Norvask

2 5

6, 67 16, 67

diltiazem hidro klorid

Herbesser 1 3, 33

2. Anti angina

Antagonis kalsium

nimodipin Nimotop

2

6, 67

furosemid 1 3, 33 Gol.Kuat

furosemid Lasix 3 10

3. Diuretik

Gol. Tiazid hidroklorotiazid Hct 1 3, 33 nicegolin Sermion 2 6, 67 4. Gangguan

sirkulasi darah Vasodilator perifer

klopidogrel Plavik 1 3, 33

5. Obat Syok hipotensif

- epinefrin bitartras Ergotika 3 10

6. Antiaritmia

- lidokain Pletaal 4 13, 33

gemfibrozil Lipira 1 3, 33 Kelompok klofibrat

fenofibrat

Liphantyl supra 2 6, 67

kalsium atorvastatin

Lipitor

4 13, 33

7. Obat hipolipidemik

Statin

simvastatin Simvastatin 2 6,67

Persantin 1 3,33 Antiplatelet dipiridamol Citaz 1 3,33

8. Obat sistem koagulasi darah

Hemostatik asam traxenamat Kalnex 4 13, 33

c. Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat.

Kelas terapi depresan syaraf pusat dengan prosentase tertinggi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

40

golongan anti epilepsi. Obat epilepsi selain untuk pengobatan epilepsi juga dapat

untuk mengatasi nyeri hebat yang tidak dapat tertangani hanya dengan

parasetamol atau ibuprofen, pasien DM rentan terhadap nyeri berdasar data

terdapat 3,33% pasien mengalami nyeri akibat adanya gangguan perfusi yang

memacu nyeri pada bagian tubuhnya.

Psikofarmaka terutama hipnotik dan ansiolitik berfungsi didalam

membantu pasien tertidur serta mengatasi kecemasan akibat kondisi stress pada

pasien dengan mekanisme meningkatkan neurotransmisi GABA(Gamma Amino

Butyric Acid), suatu neurotransmitter penghambat penting disistem syaraf pusat.

Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO

GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

1. Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik

alprazoram Xanax 1 3, 33

Antihistamin

sinarizin Meron 1 3, 33

metaklopropramid-HCl

Pimperan 2 6, 67

2. Mual dan vertigo

Obat mual

domperidon Vometa 1 3, 33 3. AntiParkinson

Antimuskarinik Triheksi fenidil

Triheksi fenidil

1 3, 33

4. Pemacu system syaraf pusat

Pemacu SSP Mecokobal min

Metilcobalt 2

6, 67

klobazam Klobazam 1 3, 33

gabapentin Neurantin

1

3, 33

fenitoin Dilantin 1 3, 33

Neurotam 6 20

5. Antiepilepsi -

pirasetam Fordensia 1 3, 33

d. Obat Saluran Cerna

Obat saluran cerna digunakan didalam terapi berfungsi didalam mencegah

efek samping dari obat oral DM dan juga pasien DM akibat hiperglikemia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

41

mengalami gastroparesis atau gangguan motilitas lambung yang mengakibatkan

mual, dan rasa tidak enak pada saluran cerna. Penggunaan antitukak khususnya

obat antasida mempunyai prosentase yang besar dikarenakan golongan

sulfonilurea mempunyai efek samping mual, dapat diatasi dengan pemberian

antasida untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, metformin

dengan efek sampingnya antara lain mual muntah, bahkan ada sebagian obat

diabetik oral yang menyebabkan gangguan pada otot pada usus besar dan diare

seperti glikazid dan metformin HCl maka diperlukannya obat saluran cerna demi

kenyamanan pasien DM komplikasi hipertensi.

Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO

GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

Antasida kandungan aluminium

aluminium hidroksida

Plantasid 5 16, 67

Khelatordan senyawa kompleks

sukralfat Inspepsa 1 3, 33

1. Antitukak

Antagonis Reseptor H2

ranitidinHCl Rantin 4 13, 33

2. Antidiare Absorben dan pembentuk masa

atalpugit aktif

New Diatab 1 3, 33

Na-pokisulfat

Laxoberon

1

3, 33

3. Pencahar Pencahar stimulan

bisakodil Dulcolax 2 6, 67 4. Obat gangguan

pencernaan Enzim pencernaan

pankreatin Enzymfort 1 3, 33

e.Obat Saluran Nafas

Obat saluran nafas terutama obat asma digunakan mengatasi penyakit

penyerta yang menyertai perjalanan penyakit pasien.Obat batuk antitusif untuk

menekan batuk dan mengurangi frekuensi batuk serta obat alergi dipergunakan

untuk terapi penyakit saluran nafas karena proses alergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

42

Tabel IX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

1. Antiasma Stimulan adreno reseptor

terbutalin sulfat

Lintaz 1 3, 33

2. antitusif antitusif Difen hidramin HCl

Sanadryl 1 3, 33

feniramin hidrogen maleat

Avil 1 3, 33 3. antihistamin Antihistamin sedatif

Klorfeni ramin maleat

Extra CTM 1 3, 33

f. Analgesik

Obat analgesik antipiretik yang digunakan untuk mengobati demam yang

sering muncul akibat penggunaan beberapa obat antihipertensi seperti penghambat

ACE, selain itu analgesik bermanfaat untuk mengurangi nyeri yang ada ataupun

akibat efek dari DM itu sendiri. Analgesik non opioid dapat digunakan untuk

nyeri ringan seperti sakit kepala, sedangkan golongan opioid untuk nyeri yang

hebat. Nyeri juga dapat timbul akibat terlalu lama berbaring sehingga bagian

tubuh yang biasa beraktivitas harus terdiam ataupun berbaring mengakibatkan

lama kelamaan timbul nyeri baik ringan ataupun nyeri berat

Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

parasetamol Sanmol 4 13, 33 as.mefenamat Citaz

2

6, 67

Farmasal 1 3, 33 asetosal Neuralgin 3 10

1. Analgesik non-opioid

-

tioridina HCL Non flamin 1 3, 33

2. Analgesik non-opioid

- tramadol Tramal 2 6, 67

Ergotamintar trat

Belaphen 1 3, 33 3. Antimigrain terapi serangan migrain akut

Kodergokrina mesilat

Hydergin 1 3, 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

43

g. Antibiotik

Penggunaan antibiotika sebagai antibakteri didalam proses

penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi terutama didalam perawatan lanjut

terhadap ganggren dan ulkus agar tidak bertambah parah dengan adanya bakteri di

lingkungan rumah sakit yang sering terjadi pada penderita DM, pada pasien DM

tersebut ganggren dan ulkus makin mudah terjadi akibat kadar gula darah yang

tinggi pada darah akibatnya luka yang ada lebih sukar sembuh sebab bakteri akan

mampu bertahan dalam lingkungan dengan kadar gula yang tinggi. Selain untuk

perawatan ganggren dan ulkus antibiotik diperlukan untuk komplikasi

mikrovaskuler berupa infeksi, perlu diketahui bahwa penyakit DM juga

menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi seperti ISK (Infeksi Saluran

Kencing), ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas). Maka Antibiotik yang merupakan

zat yang dihasilkan oleh mikroba atau fungi untuk menghambat pertumbuhan

atau membunuh mikroba lain sangat diperlukan untuk mempercepat proses

kesembuhan.

Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

Penisilin Amoksisilin Chavamox 2 6, 67 Velocef 4 13, 33

Fortum 2 6, 67

Seftriakson

Cefazol 1 3, 33

Sefalosporin dan β - laktam

sefotaxim Starclaf 1 3, 33 Kuinolon Levofloksasin Reskuin 5 16,67 Sulfonamida Klortrimoksa

zole Klortrimoksazole

1 3, 33

1. Antibiotika

Amino glikosida

Gentamisin Gramycin 2 6, 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

44

h. Obat Gizi dan Darah

Obat gizi dan darah digunakan untuk menambah kondisi kesehatan pasien

yang tentunya diharapkan mampu mempercepat proses penyembuhan, menjaga

organ tetap berfungsi secara optimal, menambah tenaga, serta mengatasi gejala

kekurangan nutrisi. Obat mineral yang turut ditambahkan mengatasi efek samping

obat antihipertensi diuretik yang turut mengeluarkan mineral tubuh hypokalemia

maka tambahan obat mineral agar keseimbangan mineral terjaga.

Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat gizi dan darah Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

vitamin B1 Alinamin 1 3, 33 Vitamin B

vitamin B komplek

Neurobion 3 10

Vitamin C Vitamin C Zegase 1 3, 33

1. Vitamin

Vitamin D vitamin D Onealfa 1 3, 33 - Pharmaton 2 6, 67

Piritinol-HcL

Enerbol 1 3, 33

Sitikolina Nikolin 3 10

2. Tonikum

-

ATP Myoviton 1 3, 33 Pemberian oral kalium L –

aspartat Asparka

1 3, 33

NaCl 0,9% 1 3, 33

NaCl 12

40

NaCl

KAEN 3B 1 3, 33 Dekstrosa 5%

1 3, 33

Dekstrosa 10%

1 3, 33

Dekstrosa 40%

2 6, 67

Glukosa

Martos 6 20 Natrium bikarbonat

Meylon 1 3, 33

3. Cairan dan elektrolit Pemberian

intravena

Elektolit Assering

9 30

4. Nutrisi oral Nutrisi enteral Asam amino esensial

Ketosteril

1 3, 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

45

i. Obat Antiradang, Reumatik dan Encok

Obat antiinflamasi ada juga yang mempunyai efek analgesik akibat nyeri

berulang pada proses peradangan yang sering terjadi pasien DM yang mengalami

ulkus ataupun ganggren. Obat encok juga diperlukan mengingat pasien DM

umumnya telah berusia lanjut yang mengakibatkan ototnya sudah mulai melemah

ditambah lagi kondisi perawatan yang mengharuskan pasien lama berbaring

ditempat tidur membuat banyak otot yang tidak bekerja sebagaimana mestinya

yang pada akhirnya menyebabkan nyeri, encok ataupun keluhan otot yang lain.

Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik, dan Encok Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

Antiinflamasi non steroid

ketoprofen Pronalges 1 3, 33

celekoxib Celebrex 1 3, 33

kolsisin Recorfan 2 6, 67

1.

Obat reumatik dan gout

Obat untuk gout

alupropinol Zyloric 1 3, 33

j. 0bat lain

Obat ini dipergunakan untuk menjaga kondisi mata baik akibat DM

retinopati ataupun infeksi bakteri dari lingkungan. Demikian juga dengan obat

kulit dapat dipakai untuk mengatasi gangguan kulit akibat dari ganggren ataupun

ulkus yang turut mempengaruhi struktur kulit normal.

Tabel XIV. Prosentase Penggunaan Obat Lain Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

NO GOLONGAN OBAT

KELOMPOK NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

∑ PROSENTASE (%)

Kortikosteroid Cendicitrol 1 3, 33

Antiinflamasi Lain

antazolin Albalon 1 3, 33

1. Sediaan untuk mata

Sediaan lain - Matovit 1 3, 33 2. Sediaan kulit - - Kenalog 1 3, 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

46

C. Gambaran DRP (Drug Related Problem) Pada Pelaksanaan Terapi DM Komplikasi Hipertensi

Dari 30 kasus sebagai sampel pasien DM komplikasi hipertensi terdapat 8

kasus yang terbukti DRP. Dan dimuat dalam tabel dibawah ini.

Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 1

Subjectives : No. RM 004967, Umur 59 tahun, jenis kelamin perempuan,lama dirawat 24–26/ 12/ 05 di kelas 3. Riwayat penyakit sekarang, pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram. Penyakit yang pernah diderita, Hipertensi dengan DM. Diagnosis masuk DM,Hipertensi. Diagnosis keluar DM,Hipertensi. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 25 / 12/ 2005 Kadar Gula Darah (mg/dl)

Puasa Post Prandial

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl

116 mg/dl 125 mg/dl

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

214 mg/dl 107 mg/dl 44 mg/dl 204 mg/dl

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

56 mg/dl 1,4 mg/dl

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

25,6 mg/dl 28 mg/dl

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380C, 70 – 80x, 20x 360 C, 83x Tekanan Darah 130 / 80 Antara 170/80 - 140/90

Penatalaksanaan : Penggunaan obat antihipertensi Tensivask 1 x 1 dengan dosis 5 mg. Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk hipertensi

dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hiperplasia gusi, dan eritema multiform

Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau

kombinasi obat, untuk terapi lini pertama.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

47

Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005. Kasus 2 Subjectives : NO. RM 046387, Umur 76 tahun, Jenis kelamin:Laki laki Lama dirawat: 17 – 27/ 08/ 05 Diagnosis masuk: DM,Strok,Hipoglikemi. Diagnosis keluar : Hipoglikemi, dengan kompliksi Parkinson sindrom. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 18 19 20 23 26 KadarGulaDarah(mg/dl)

Puasa Post Prandial

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl

75 141

201 253

183 229

192 -

142 -

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

- - - -

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

19 8, 4 -

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

- -

Suhu 360 – 380 C 360 C, 80x, 22x Tekanan Darah 130 / 80 Antara 170/90 – 130/80

Penatalaksanaan : Penggunaan Norvask 1 x 1 dengan dosis 5 mg, Amaryl 1 x 1 (1 mg) Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk

hipertensi dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hyperplasia gusi, dan eritema multiform.

Rekomendasi :

1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

48

Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 3 Subjectives :

NO. RM 086670, umur 67 tahun, jenis kelamin perempuan, lama dirawat 4 – 8/ 04/ 05. Diagnosis masuk DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosis keluar DM II, komplikasi: Hipertensi. Riwayat penyakit sekarang , 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucophage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab, 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi. Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 5 10 12 Kadar Gula Darah

(mg/dl) Puasa Post Prandial Sewaktu

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl 70 - 100 mg/ dl

137 - 458

302 393 -

202 285 -

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

222 mg/dl 177 mg/dl 42 mg/dl 320 mg/ dl

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

36 mg/dl 1,3 mg/dl 5, 2 mg/ dl

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

- -

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x

360 C, 88x, 18x

Tekanan Darah 130 / 80 Antara 180/100 – 160/100 Penatalaksanaan : Penggunaan Tanapress 1 x 1 dengan dosis 10 mg, insulin 10 U, Norvask 1 x ½ ( 5 mg), Diamicron 1 x 1, Glucophage 3 x ½ tab. Assessment

1. Obat antihipertensi yang mempunyai zat aktif Imidapril – Hcl masuk dalam golongan Calcium Channel Blocker, dosis awal pemakaian 5 – 10 mg sekali sehari. Efek samping obat cukup banyak antara lain demam, diare, sakit kepala, batuk.

Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan

satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

49

Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 4 Subjectives : NO. RM 31195, Umur 77 tahun, Jenis kelamin laki – laki. Lama dirawat 24 – 28/ 12/ 2005 Diagnosis masuk DM, diagnosis keluar DM. Komplikasi Hipertensi, mual, muntah. Riwayat penyakit sekarang Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar. Penyakit yang pernah diderita Riwayat DM. Kelas perawatan = kls 1. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl

- -

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

- - - -

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

98 mg/dl 3, 8 mg/ dl -

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

14, 1 11, 1

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70-80x, 20x 37, 80 C, 108x, - Tekanan Darah 130 / 80 180 /90 – 120 / 80

Penatalaksanaan : Lasix 1 x 1 dengan dosis 40 mg, Glucotrol 1 x 1( 5 mg ) Assesment :

1. Antihipertensi yang digunakan sebagai diuretik kuat dengan dosis 40 mg 1x1. Efek sampingnya antaralain mual muntah, gangguan saluran cerna dan masih banyak efek lainnya terkait dengan organ hati dan ginjal.

2. Antidiabetika oral dengan zat aktif glipizid dan merupakan salah satu terapi utama bagi DM. Dengan dosis 1 x 1 (5mg) saat sebelum sarapan pagi.

Rekomendasi :

1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan ACE Inhibitor atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Antagonis kalsium.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

50

Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 5 Subjectives : NO. RM 482511, Umur 47 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 07 – 11/ 07/ 2005. Diagnosis masuk OBS Febris,DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosa keluar DM, Hipertensi, Dislipidemia. Komplikasi ISK. Riwayat penyakit sekarang: pusing, panas dingin, menggigil, mual. Penyakit yang pernah diderita 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan, kurang lebih 2 tahun riwayat DM. Kelas perawatan = 2 B. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl

256 – 237 mg/ dl 269 mg/ dl

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

203 mg/ dl - - 366 mg/ dl

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

22 mg/ dl 0, 8 mg/ dl 3, 8 mg/ dl

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

- -

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 84x, 20x Tekanan Darah 130 / 80 140/ 80 – 110/ 70

Penatalaksanaan : Kaptopril 1 x 1 dengan dosis 12, 5 mg. Metformin 1 x 1 (5 mg), Glibenklamid 3 x ½ tab, Actos 1 x 1 (5 mg ) Assessment :

1. Obat antihipertensi golongan penghambat ACE. Dengan dosis pemberian 2 x 1 12, 5 mg, namun pada hipertensi berat dapat diberikan maksimal 2 x 1 dengan dosis 50 mg. Efek samping dari kaptopril antara lain batuk, mual, muntah, pusing, demam, dan gejala hipotensi saat dosis yang diberikan tidak tepat. Frekuensi pemberian kurang sehingga memungkinkan dosis yang diterima pasien kurang.

Rekomendasi : 1. Dosis kaptopril perlu dinaikkan frekuensinya menjadi 2 x 1 12, 5 mg untuk

pencapaian dosis maksimum terapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

51

Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 6 Subjectives : NO. RM 486576, Umur 50 tahun, Jenis kelamin laki laki, Lama tinggal 10 -14/ 08/ 2005. Diagnosis masuk : DM, Leukocytosis. Diagnosis keluar DM. Komplikasi Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST. Kelas perawatan kls 2 B. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 10 11 12 Kadar Gula Darah

Puasa Post Prandial Sewaktu

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl 70 – 100 mg/ dl

- - 285

- - 397 – 213

- - 142

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

319 mg/ dl 243 mg/ dl - 281 mg/ dl

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

75 3, 1 13, 1

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

- -

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 71x, - Tekanan Darah 130 / 80 145/ 80 – 130/ 80

Penatalaksanaan : Herbesser 1 x 1 dengan dosis 60 mg, Novonomin 3 x 1 ( 2mg ), insulin. Assessment

1. Obat antihipertensi golongan Calcium Channel Blocker mengandung zat aktif diltiazem hidroklorida dosis 3 – 2 x 1 dengan dosis 60 mg. Frekuensi pemberian kurang mengakibatkan dosis yang masuk kurang.

Rekomendasi :

1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Herbesser. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

52

Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 7 Subjectives : NO. RM 160974 Umur 67 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 19 – 23/ 09/ 2005. Diagnosis masuk: Anemia, Disponea, DM, Hipertensi, Post Stroke. Diagnosis keluar: Anemia, Disponea, Strok, CRT. Riwayat penyakit sekarang Selama 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur. Penyakit yang pernah diderita 1992 = sakit gula, 2003 = terkilir tidak bisa jalan opname, tahun 2005 = Infeksi ginjal, 2005 = hipoglikemi. Kelas perawatan = kls 2 A. Objectives :

Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial

70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl

- -

Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida

< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl

- - - -

Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat

10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl

- - -

Fungsi Hati SGOT SGPT

0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L

- -

Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x - , 134x, 40x Tekanan Darah 130 / 80 205/90 – 130/90

Penatalaksanaan : Lasix 2 x 1 ampul ( 20 mg ), klonidin 2 x 1 (0, 15 mg) Assesment :

1. Diuretika kuat dengan zat aktif furosemid dapat dipakai untuk pencapaian tekanan darah yang relative cepat dengan dosis 20 – 50 mg dalam sehari. Lasix beresiko terhadap kerusakan hati, mual, muntah, hipokalemia.

Rekomendasi :

1. Guideline menyarankan pemberian obat untuk DM khususnya komplikasi Hipertensi harus ACEI atau ARB baru kombinasi dengan obat antihipertensi. Jadi pemakaian Lasix harus dibantu ACEI atau ARB untuk pemaksimalan efek terapi penurunan tekanan darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

53

Dari hasil evaluasi 7 kasus yang terbukti DRP. Kasus 1, 2, 3, 4, 6, 8

pilihan obat tidak tepat, kasus 5 dan 6 dosis terlalu rendah.

5. Outcome

Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit

setelah menjalani perawatan kondisi tekanan darah saat keluar semakin membaik

ataupun memperparah keadaan dari pasien, lama tinggal, serta alasan pasien

keluar dari rumah sakit.

Pasien DM komplikasi hipertensi selama proses perawatan perlu dimonitor

keadaan penyakitnya. Monitor keadaan meliputi pemeriksaan tekanan darah serta

kadar gula pasien untuk menentukan kemajuan dalam proses terapi. Proses

monitor tersebut menentukan pasien lama tinggal di rumah sakit. Gambaran lama

tinggal pasien dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 LAMA TINGGAL (Hari)

KONDISI ∑ PROSENTASE(%)

1 - 3 Sembuh = 2 Buruk = 1

3 10

4 - 6 Sembuh =7 Membaik = 4 Buruk = 3

14 46, 67

7 - 9 Sembuh = 7 Membaik = 2 Buruk = 1

10 33, 33

10 - 12 Sembuh = 1 1 3, 33 16 - 18 Buruk = 1 1 3, 33 19 - 21 Membaik = 1 1 3, 33

Berdasarkan lama tinggal yang menempati urutan terbanyak adalah lama

tinggal 4 - 6 hari dirumah sakit dengan pasien yang membaik 7 orang. Kondisi

membaik disini adalah kondisi dimana tekanan darah serta kadar gula pasien

membaik dan sesuai acuan standar. Dilihat dari lama tinggal yang relatif singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

54

serta keadaan pasien membaik dapat dilihat bahwa penanganan yang dilakukan

sudah baik.

Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Keluar Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005

TEKANAN DARAH SAAT (mmHg) JENIS HIPERTENSI MASUK KELUAR

∑ (n=30)

PROSENTASE (%)

Normal kurang dari 120/80 mmHg

120/70 130/90 130/90 130/80 140/90

130/70 110/70 110/60 145/80 190/90

5 16, 67

Pre- hipertensi lebih dari 140/90 mmHg

140/90 140/80 150/90 150/80 140/100

140/90 120/80 130/80 130/90 100/60

5 16, 67

Hipertensi Stage I 160/90 mmHg

160/90 160/90 160/90 160/90 152/119 160/90 160/100

130/80 170/110 120/80 110/90 130/80 130/70 160/90

6 20, 00

Hipertensi Stage II lebih dari 160/100 mmHg

170/80 180/100 180/100 219/122 170/90 195/105 182/110 198/98 170/100 200/100 150/100 180/110

140/90 160/100 120/80 140/80 130/80 140/80 145/80 130/80 140/100 150/90 140/70 160/72

12 36, 67

Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah pencapaian tekanan darah

dibawah 130/80 mmHg untuk pasiennya. Dan dari data diatas menunjukkan

penanganan hipertensi cukup baik dengan pencapaian tekanan darah ≤130/ 80

mmHg tercatat 14 kasus dari jumlah pasien sebagai sampel 30 orang.

Setelah menjalani proses terapi dirumah sakit pasien dijinkan pulang yang

sepenuhnya merupakan kewenangan dari dokter yang merawat. Di rumah sakit

sendiri pulang dalam keadaan membaik biasa disebut boleh pulang atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

55

rekomendasi dokter. Namun selama proses terapi tidak dapat dipungkiri adanya

pasien yang menginginkan pulang atas permintaan sendiri hal tersebut dapat

terjadi oleh beberapa hal antara lain kondisi ekonomi, ataupun pasien sudah putus

asa mengingat usia yang sudah lanjut, ataupun keadaan selama mendapat

perawatan kondisinya semakin memburuk bahkan meninggal, hal tersebut dapat

terjadi bila pasien sudah terlalu parah kondisinya saat dibawa kerumah sakit. Di

Panti Rapih sendiri data alasan keluar pasien DM komplikasi hipertensi 2005

tersebut dapat dilihat dari gambaran dibawah ini :

66.67%

20.00%13.33%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

pros

enta

se

1jenis outcome

BLPL

APS

Meninggal

Gambar 9. Diagram Outcome theraphy pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005

E. Rangkuman Bahasan

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penatalaksanaan

pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun

2005. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

rancangan deskriptif non analitif yang bersifat retrospektif. Bahan penelitian yang

digunakan adalah laporan sub–bagian rekam medis. Acuan standar atau guideline

yang digunakan adalah acuan yang dikeluarkan oleh ADA(American Diabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

56

Association, karena RSPR belum mengeluarkan acuan standart sendiri didalam

proses penatalaksanaanya.

Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi

diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan

umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya

kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain

hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi

yaitu pusing 8 kasus(26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak

hipertensi stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67%) .

Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal

berupa antidiabetika oral 29 kasus (96,67%) dan obat kardiovaskuler 20 kasus

(66,67%). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah Sulfonilurea

(70%) dan ACEI dengan prosentase yang sama (70%). Jenis obat yang paling

banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus.

Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), berikut adalah

ringkasan dari DRP diatas :

Tabel. XXIV Ringkasan DRP( Drug Related Problem)

Nomor kasus Jenis DRP

1, 2, 3, 4, 6, 8 Pilihan Obat yang tidak tepat

5, 6 Dosis terlalu rendah

Outcome therapy dari pasien DM kompilkasi hipertensi diperoleh data lama

tinggal pasien paling banyak 4–6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67%) dengan

keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua 7–9 hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

57

dengan jumlah 10 kasus (33,33%) dengan keterangan 7 pulang dengan keadaan

membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/80 mmHg

adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas

rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari data yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut.

1. Profil pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta, hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi

hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah

pasien dengan umur 55–64 tahun 11 kasus (36,67). Penderita yang paling

banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33), Komplikasi penyerta yang

paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30), penyakit penyerta

dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67), Tahap hipertensi

pasien masuk paling banyak Stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67).

2. Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal 29

kasus (96,67) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67). Golongan obat

yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan ACEI dengan

prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70). Jenis obat yang paling

banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67).

3. Hasil dari evaluasi DRP (Drug Related Problem) didapat 6 kasus pilihan

obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah.

4. Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama

tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67)

dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

59

7–9 hari dengan jumlah 10 kasus (33,33) dengan keterangan 7 pulang

dengan keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil

diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus. Alasan pasien pulang adalah

atas rekomendasi dokter atau boleh pulang sebanyak 66,67%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa masih tingginya angka penderita DM komplikasi hipertensi maka dapat

disarankan penelitian lanjutan dibawah ini sebagai pelengkap didalam proses

penatalaksanaannya dikemudian hari:

1. perlu diadakan penelitian serupa dengan rumah sakit yang berbeda sebagai

bahan perbandingan terhadap hasil yang telah didapatkan

2. dari hasil penelitian yang didapatkan dapat disarankan agar RS. Panti Rapih

Yogyakarta mempunyai standar acuan pengobatan DM komplikasi hipertensi,

sehingga memudahkan pelayanan terhadap pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, CV. Agung Seto, Jakarta

Anonim, 2002, Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 Agtustus 2006

Anonim, 2003, Hypertension in Diabetes Mellitus, dalam htpp://hyper.aha. journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 agustus 2006

Anonim, 2005. Standards of Medical Care In Diabetes , http://care. diabetes journal. Org/cgi/content/full/28/suppl.diakses 13 Mei 2006

Cipolle, R. J., Strand, L. M., and Morley P.C., 1998, Pharmeceutical Care Practise, Chapter 3, McGraw-Hill, New York, 75-83

Damayanti, D., 2000, Gambaran Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus-September Tahun 1998, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Danapriatna, N., dan Setiawan, R., 2005, Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Jakarta

Genauth, S., 2003, Diabetes Mellitus, dalam Dale. C. D., and Fermon. D. D., Scientific American Medicines,Volume 1,New York, 578 – 607

Guyton, A. C. and Hall, J. E., 1996, Textbook of Medical Physiology, diterjemahkan oleh Irawati Setiawan, LMA. Ken Ariata Tengadi, Alek Santoso, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Karam.J.H.,dan Forsham P.H.,2000.Diabetes Melitus, dalam F.S. Greenspan dan J.D. Baxter., Endrokrinologi Dasar dan Klinik, edisi 4, Penerbit buku kedokteran EGC, 742- 823

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

61

Kountour, R., 2003, Metode Penulisan untuk Penelitian Skripsi dan Tesis, Seri Umum, Nomor 5, Penerbit PPM, Jakarta, 105

Muthalib, A., 2000, Komplikasi Diabetes Melitus, Medika no 9, XXVI, 26

Nadeak, N, I., 2000, Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Oparil, S., and Calhoun, D.A., 2003, Hypertension, dalam Dale. C. D., and Fermon. D., Scientific American Medicines,Volume 1, New York,195 – 209

Pacheco.C.A., Paroot. A. M., and Raskin. P., 2002 ,Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals. org/cgi.Diakses tanggal 10 November 2005

Pratiknya, A.W., 2001. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 10-18; 176-183

Ritter, J.M., Lewis, L.D., dan Mant, G.K., 1999, A Textbook of Clinical Pharmacology, Fourth Edition, Arnold, London, 417-426

Rudnick. G., 2001, Clinical Pharmacology Made Incredibly Easy, Springhouse Corporation, Pennysilvania, 101 – 134, 283 - 287

Saseen. J. J., dan Carter.L. B., 2005, Hypertension , dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, edited by J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc., 185- 217

Sirait, F., 2003, Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2003, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Suyono. S,1994. Ilmu penyakit Endokrin dan metabolik,dalam Ilmu Penyakit

Dalam,edisi 2, diedit oleh Soeparman, Balai Penerbit FKUI., Jakarta. 365- 533

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

62

Triastuti, F.E., 2004, Gambaran Peresepan Obat pada Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Triplitt, C.L., Reasner, C.A., dan Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus,in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, (Eds) J.T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 1333-1363

Zenella. M. T., Kohlman. Jr.,O., and Ribeirro.A. B., 2001.Treatment of Obesity Hypertension and Diabetes Syndrome, dalam http://hyper. aha. Journals.org/cgi.diakses tanggal 8 Agustus 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

63

DATA PASIEN DM KOMPLIKASI HIPERTENSI TAHUN 2005 di RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

NO. No.RM U JK Diagnosis

Masuk, Keluar, Komplikasi

Obat Jenis

pemberian

Lama pemberian

Tanda Vital

TD

perHari

(DS/ST)

Data lab Out

come

1 004967 59 P M : DM,Hipertensi K : DM,Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi dengan DM Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 26/ 12/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl, Asering

Tensivask 1 x 1 ( 5 mg ) Myofiton 3 x 1 Recolfar 2 x 1 Celebrex 1 x 1 Clobazam 1 x 1

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

25 / 12 /05

25 / 12 /05

25 / 12 /05

24-25/12/05

25 / 12 /05

TD = 170/ 80 Suhu = 36 0 C Nadi = 83 x Nafas = -

170/80 170-140/90 140/90

Kadar Gula Puasa = 116mg/dl PP =125mg/dl Fungsi hati SGOT=25,6 SGPT=28 Ginjal U = 56 Cr = 1,4 Lemak Koles =214 LDL = 107 HDL = 44 Trigli=204

BLPL

2 046387 76 L M : DM, Stroke, Hypoglikemi K : Hypoglikemi Komp : Parkinson sindrome Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita =

Neurotam 4 x 1 (3 gr ) Methylcobalt 1 amp/hari Sermion 3 x 1 Sifrol 3 x 1

Injeksi Injeksi Oral Oral

17-23/8/05

17-23/8/05

18-23/8/05

18-23/8/05

TD = 160/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x

160-130/90-80 140-130/80-90 170-130/90-80

Kadar Gula Puasa 18/8/05 = 75 mg/dl 19/08/05 = 201 mg/dl 20/08/05 = 183 mg /dl 23/08/05 = 192 mg/dl 26/08/05 = 142 mg/dl

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

64

- Tanggal masuk = 17/ 08 05 Tanggal keluar = 27/ 08/ 05 Lama tinggal = 10 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1500 Kalori Infus = Martos 10, Assering

Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Diabetone 1 x 1 Reskuin 1 x 1 (500mg) Amaryl 1 x 1 (1 mg ) Dulcolax 1 x 1 tub Neurotam 3 x 1 Reskuin 1 x 1 1 flash Sermion 3 x 1 Sifrol 3 x 1 Norvask 1 x 1 (10 mg ) Reskuin 1 x1 (500 mg ) Diabetone 1 x1 Neurotam 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (1 mg )

Oral Oral Injeksi Oral peroral Oral Injeksi Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral

20-23/8/05

18-23/8/05

17-23/8/05

23-26/8/05

23-26/8/05

23-26/8/05

24-26/8/05

24-26/8/05

24-27/8/05

26-27/8/05

24-27/8/05

27/8/05

27/8/05

Nafas = 72 x

150-130/90-80 140-130/100-90 130-120/90-80 140-130/90-80 150-130/80-90 130-120/80 130/90-80

PP 18/08/05 = 141 mg /dl 19/08/05 = 253 mg/dl 20/08/05 = 229 mg/dl Ginjal U = 19 Cr = 8,4

3 066196 85 P M :DM, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Stroke

Pletaal 1 x1 (100mg) Plavix 1 x 1 Diabex

Oral

Oral

Oral

16-21/12/05

16-21/12/05

TD = 140/ 90 Suhu = 36 0 C

140-130/ 90-80 150-

Kadar Gula OT =121mg/dl Fungsi hati SGOT=14

APS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

65

Komp : Hipertensi, Stroke Riwayat penyakit sekarang = Bicara tidak jelas, malam tidak bisa tidur. Penyakit yang pernah diderita = 1998 = Stroke ringan 1999 = Stroke hemipera dextra 2003 = Stroke ulang, ulkus DM dijari kaki 2005 = Stroke 2005 = Post stroke Tanggal masuk = 15/ 12/ 05 Tanggal keluar = 22/ 12/ 05 Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = Utama Diit DM = - Infus = NaCl

3 x ½ tb Semax 4 x 2 tts Tarakan 3 x 1 Nicolin 2 x 1 (2mg) Triatec 1 x2½ tb

- Oral

Oral

Oral

1621/12/05

16-21/12/05

16-21/12/05

16-21/12/05

16-21/12/05

Nadi = 88 x Nafas = 22 x

110/100-80 180-120/100-80 150-100/90 150-130/80 130-100/80-70 150-110/80-70 140/90

SGPT=12,1 Ginjal U = 25 Cr = 0,8 Lemak Koles =186 LDL = 119 HDL = 37 Trigli=214

4 492194 64 P M : Hipoglikemia K : DM + Hipoglikemia Komp : - Riwayat penyakit sekarang = 19/09/ 05 pukul 16.00 pimgsan gula darah 33 mg / dl Penyakit yang pernah diderita = Katarak Tanggal mauk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 25/ 09/ 05 Lama tinggal = 6 hari

Alinamin 3 x 1 Velosef 3 x 1 (500 mg )

Oral Oral

20 -25/ 9 /05

21 – 25/9/05

TD = 140/ 80 Suhu = 35, 5 0C Nadi = 80 x Nafas = -

140 -120/80-70 130 -120/80-50 140/90 140/90 140-120/90-80 130-120/80-70 120/80

Kadar Gula Puasa 24/9/05 = 162 mg/dl PP 24/9/05 = 197 mg/dl Ginjal U = 29 Cr = 0,8 A. Urat = 0,4 Hati SGOT = 25, 1 SGPT = 12, 8 Lemak

APS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

66

Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 5 %

Koles =145 Trigli=87

5 086670 67 P M : DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM II Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucopage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM Tanggal masuk = 4/ 04/ 05 Tanggal keluar = 8/ 04/ 05 Lama tinggal = 8 hari Kelas terapi = - Diit = 1700 Kalori Infus = NaCl

Tanapress 1 x 1 (10mg) Tanapress 1 x 1 (5 mg ) Metilcobalt 2 x 1 (250 mg ) Persantin 3 x 1 (25 mg ) Insulin 10 U Norvask 1 x ½ tab (5 mg) Liphantyl 1 x 1 (100 mg ) Norvask 1 x 1 (5 mg ) Diamicron MR 1 x 1 Glucophage 3 x ½ tab Tanax 1 x 1 (0,25 mg ) Diamicron MR 1 x 2 Tanapress 1 x 1 (10 mg ) Methylcobalt

Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

4-10/4/05

4//4/05

4 – 10/4/05

4 – 10/4/05

5, 8, 9/4/05

6-10/4/05

7-10/4/05

8-11/4/05

9-11/4/05

9-11/4/05

9-11/4/05

11/4/05

11/4/05

11/4/05

TD = 180/ 100 Suhu = 36 0 C Nadi = 88 x Nafas = 18 x

180/100 190-160/100-90 170-150/100-80 200-150/110-90 200-150/130-90 200-160/110-90 190-170/110-100 190-170/110-100 190-160/110-100

Kadar Gula Puasa 5/4/05 = 137 mg/dl 10/4/05 = 302 mg/dl 12/4/05 = 202 mg /dl PP 10/4/05 = 393 mg/dl 12/4/05 = 285 mg/dl Sewaktu 5/4/05 = 458 mg/dl Ginjal U = 36 Cr = 1,3 A. Urat = 5,2 Lemak Koles =222 LDL = 177 HDL = 42 Trigli=320

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

67

2 x 1 (250 mg ) Persantin 3 x 1 (25 mg ) Liphanthyl 1 x 1 (100 mg )

Oral Oral

11/4/05

11/4/05

6 109274 65 P M : DM,IHD K : DM,IHD Komp : Dislipidemia, Dyspepsia Indiestion, Lipid storage disorder Riwayat penyakit sekarang = Demam, mual muntah, pilek, jantung berdebar Penyakit yang pernah diderita = April 2001 = Febris dan Dyspepsi Januari 2005 = ISPA, DM minum Diamicron MR 1 x 1 Tanggal masuk = 02/ 06/ 05 Tanggal keluar = 08/ 06/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = 1B Diit DM = - Infus = Martos

Motilium 3 x 1 Diami cron 1 x 2 tab Lipitor 1 x 1 Reskuin 1 x 1 (500 mg) Plantasid 3 x 1 Mefinal 1x 1 (500 mg) Diami cron MR 1 x 3 tab Glucho phage 2 x 1 Triatec 1 x 1 ( 5 mg) Mefinal 3 x 1 ( 500 mg) Cordaron 2 x ½ tab

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

2-8/6/05

2/ 6 /05

2-7/6/05

2-4/6/05

3-8/6/05

3/6/05

2-8/6/05

3-7/6/05

4-7/6/05

3-7/6/05

4-7/6/05

TD = 150/90 Suhu = 37, 20 C Nadi = 105 x Nafas = 28 x

180-150/100-70 190-130/110-90 140-130/90-80 130-120/80 140-130/90-80 150-120/90 130/80

Kadar Gula Puasa = 323mg/dl PP =294mg/dl Fungsi hati SGOT=24,8 SGPT=29 Ginjal U = 31 Cr = 0,6 Lemak Koles =236 LDL = 161 HDL = 50 Trigli=245 Jantung CKMB =17 LDH= 508,9

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

68

7 144658 47 P M : DM, Hiperglikemia K : DM, Hiperglikemia Komp : TIA Riwayat penyakit sekarang = Pusing, Tekanan darah 220/ 160 Penyakit yang pernah diderita = DM, Hypertensi Tanggal Masuk = 05/ 04/ 05 Tanggal keluar = 13/ 04/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM = - Infus = Nacl, Assering

Neurotam 1 x1 ( 12gr ) Neurotam 4 x 1 (3 gr) Sermion 3 X 1 (5mg) Pletaal 2 x 1 (50 mg) Insulin RI 3 X 8 U Analsix 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12,5 mg) Clonidin 3 x 1 (75 mg) Diami cron 1 x 1 Clonidine 3 x 1 (150 mg) Adalat oros 1 x 1 Piracetam 3 x 1 (1200mg) Sermion 3 x 1 (5mg) Pletaal 2 x 50mg Analsix 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12mg)

Injeksi

Injeksi

Oral

Oral Injeksi

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

5 / 4 / 05

5-9/4/05

5-11/4/05

5-11/4/05

5- 6/4/05

5-11/4/05

6-11/4/05

6-8/4/05

7-13/4/05

8-13/4/05

9-13/4/05

11-13/4/05

12-13/4/05

12-13/4/05

12-13/4/05

12-13/4/05

TD = 160 / 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 86 x Nafas = -

220-150/160-100 190-160/120-100 190-160/120-90 200-180/130-120 200/130 180-140/120-120 170-130/110-80 160-120/100-80 170-180/130-110

Kadar Gula Puasa = 161 mg/dl Fungsi hati SGOT=15,0 SGPT=10,9 Ginjal U = 30 Cr = 0,7 Asam urat = 6,4 Lemak Koles =186 LDL = 128 HDL = 31 Trigli=194

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

69

Cipro floksasin 1 x 1

Oral

13 / 4 /05

8 162772 63 L M : DM, Curiga Stroke Iskemi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 26/ 04/ 05 Tanggal keluar = 3/ 05/ 05

Neurotam 1 x 1 (12 gr ) Neurotam 4 X 1 ( 3 gr ) Sermion 3 x 1 Amaryl 1 x 1 Neurobion 1 x 1 Kalnex 1 x 1 amp

Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Oral

26/4/05

27/4-1/5/05

26-27/4-2/5/05

29/04/05

29/4-2/5/05

29/4/05

TD = 120/70 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x Nafas = -

130-120/90-70 150-130/100-80 170-130/110-90 160-110/90-70 160-140/110-90

Kadar Gula Puasa 27/4/05 = 132 mg/dl 2/5/05 = 181 mg/dl PP 27/4/05 = 213mg/dl 2/5/05 = 285 mg/dl Ginjal U = 39 Cr = 0,9 A.Urat = 6,1 Lemak

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

70

Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1700 Kalori Infus = Asering

Pronalgess sup 1 x 1 tub Ariceff 1 x 1 kalnex 3 x 1 (500 mg ) Amaryl 1 x 1 (1 ½ mg ) Biopress 1 x 1 (8 mg ) Amaryl 1 x 1 (2 mg ) Neurobion 1 x 1 (5000 mg ) Sermion 3 x 1 Ariceff 1 x 1

Peroral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

29/4/05

30/4-1, 2/5/05

29/4-2/5/05

30/4-2/5/05

1-3/5/05

3/5/05

3/5/05

3/5/05

3/5/05

140-110/100-80 140-130/90 160-130/100-70

Koles =191 LDL = 122 HDL = 45 Trigli=186

9 189055 55 L M : DM, Hipertensi, K : DM, Hipertensi Komp : Enteritis Riwayat penyakit sekarang = Pasien mau check Penyakit yang pernah diderita = 1992 = DM 2001 = Typoid 2004 = Hemicolektum

Diami cron 1x1 Triatec 1 x 1 (5mg) Pharma Ton 1 x 1 Matovit 1 x 1

Oral Oral Oral Oral

26-28/1/05

26-28/1/05

27-28/1/05

27/1/05

TD = 160/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 84 x Nafas = -

160 / 90 160-150/90 150-120/90-80

Kadar Gula OT =186mg/dl HbA1C =11,5 Fungsi hati SGOT=33,9 SGPT=61,9 Ginjal U = 29 Cr = 0,9 Asam urat =5,3

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

71

Biasa minum Diamicron 1 x 1 Tanggal masuk = 26/ 01/ 05 Tanggal keluar = 28/ 01/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = - Diit DM = - Infus = -

Lemak Koles =161 LDL = 81 HDL = 70 Trigli=78

10

287280

73

L

M : DM, ISPA, Hipertensi K : DM, ISPA Hipertensi Komp : Batuk, Febris, ISPA Riwayat penyskit sekarang = Pusing, nyeri epiastrik, dan panas, mual muntah. Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi Keluahan lain 3 hari batuk Tnggal masuk = 05/ 12/ 05 Tanggal keluar = 13/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = Lukas Diit DM = - Infus = Assering

Chava mox 3 x 1 ( 500mg ) Sanadryl 3 x 10 cc Tensivask 1 x 1 ( 5mg ) Amaryl 1 x ½ tab ( 3mg ) Blopress 1 x 1 ( 16 mg ) Broadced 1 x 1 Tensivask 1 x 1 ( 10 mg ) Extra new Diatab 1 x 1 Hct 1 x 1 (12,5 mg) Harnal 1 x 1 Sanadryl

Oral Oral Oral Oral Oral IV Oral Oral Oral Oral Oral

5-8/12/05

5-11/12/05

5-7/12/05

6-11/12/05

5-11/12/05

7-11/12/05

7-13/12/05

7/12/05

8-13/12/05

12-13/12/05

12-13/12/05

TD = 180/ 100 Suhu = 37, 7 0C Nadi = 88 x Nafas = 22 x

180-170/100-90 180/100 190-170/110-110 180-170/100 160-150/90 140/80 110/80 130-120/80 120/80

Kadar Gula OT =162mg/dl Puasa =113mg/dl Fungsi hati SGOT=20,2 SGPT=31,4 Ginjal U = 48 Cr = 2,1 Asam urat =6,1 Lemak Koles =178 LDL = 96 HDL = 28 Trigli=171

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

72

3 x 10 cc Amaryl 1 x ½ tab 3 mg Blopress 1 x 1 ( 16 mg )

Oral Oral

12-13/12/05

12/12/05

11 311995 77 L M : DM K : DM Komp : Hipertensi, mual, muntah Riwayat penyakit sekarang = Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar Penyakit yang pernah diderita = Riwayat DM Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 28/ 12/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 1 Diit DM = - Infus = Assering

Glukatrol 1 x 1 ( 5 mg) Aprovel 1 x 1 (300 mg) Lasix 1 x 1 (40 mg) Ketosteril 3 x 1 Inspepsa 3 x 10 cc Rantin 2 x 1 amp Laxo beron 8 tts/mlm

Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Tetes

25-28/12/05

24-27/12/05

25-28/12/05

24-28/12/05

24-28/12/05

26-28/12/05

27/12/05

TD = 150/ 80 Suhu = 37, 8 0 C Nadi = 108 x Nafas = -

180-130/90-80 120/80 150/90 140/80 140-130/80-90

Fungsi hati SGOT=14,1 SGPT=11,1 Ginjal U = 98 Cr = 3,8

BLPL

12 329947 43 L M: DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal K:DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal Komp : Hipertensi, Obs, batu ginjal Riwayat penyakit sekarang = Panas, mual, diare

Insulin RI 3 x 8Unit Bactrin 2 x 1 Triatec 1x1(mlm) Insulin RI 3 x10Unit Gluco vance 1 x 1

Injeksi Injeksi Oral Injeksi Oral

29-31/7/05

29-3/7/05

31-2/07/05

31-2/07/05

2-3/07/05

TD = 160/ 90 Suhu = 36, 7 0C Nadi = 80 x Nafas = -

160-110/90-70 140-130/100-90 150/80 140/80 150-

Kadar Gula OT =234mg/dl Fungsi hati SGOT=29,9 SGPT=40,9 Ginjal U = 37 Cr = 0,9

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

73

Penyakit yang pernah diderita = Batu ginjal Tanggal masuk = 29/ 07/05 Tanggal keluar = 3/ 08/ 05 Lama tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = 1900 Kalori Infus = Assering

Insulin 3 x 5 Unit

Injeksi 2-3/07/05 110/100-90 Lemak LDL = 80 HDL = 43 Trigli=89

13 345676 58 P M : Stroke dengan DM K : DM, Hipertensi, Stroke Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = 6/ 12/ 05 = Kaki lemas 7/ 12/ 05 = Lemas, pusing Penyakit yang pernah diderita = 10/ 1/ 03 = Opname operasi Strokemektomi kurang lebih 15 tahun operasi angkat kandungan Tanggal masuk = 7/ 12/ 05 Tanggal keluar = 15/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl

Fordensia 1 x 1 Citaz 2 x 1 ( 50 mg ) Brain act 2 x 1 ( 250mg) Diami cron 1 x 1 Diabex 2 x 1 ( 500mg) Captopril 2 x 1 (12,5mg ) Rekorfan 2 x 1 Diami cron 1 x 3 tab Ergotika 1 x 1 ( 45mg) Enerbol 3 x 1 tab Diabex 3 x 1 (500mg) Brain Act

Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

7-13/12/05

7-13/12/05

7–12/12/05

8-9/12/05

8-10/12/05

7-13/12/05

10-13/12/05

10-13/12/05

8-15/12/05

10-15/12/05

12-15/12/05

TD = 152/ 119 Suhu = 36, 5 0C Nadi =1OO x Nafas = 22 x

160-120/120-90 150-120/100-70 140-130/90 150-120/110-70 170-150/ 100-90 160-150/100-95 170-130/100-80 150-130/90-80 130/80

Kadar Gula Puasa = 186mg/dl PP =174mg/dl Fungsi hati SGOT=27,2 SGPT=34 Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 7,4 Lemak Koles = 358 LDL = 259 HDL = 48 Trigli=375

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

74

2 x 1 ( 500mg) Lipira 1 x 1 (300mg) Captopril 3 x 1 (25 mg ) Foroksid 1 x 1 Litas 2 x1 Diami cron 1 x 3 tab Decorfan 2 x 1

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

12-15/12/05

13-14/12/05

13-15/12/05

14-15/12/05

14-15/12/05

14-15/12/05

14-15/12/05

14 355150 61 P M :DM,Hipoglikemi, Hipertensi K : DM, CKD Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Gula darah 42 mg / dl Penyakit yang pernah diderita = 3 tahun DM, Hipertensi obat Glibenklamid Tangal Masuk = 27 / 10 /05 Tanggal keluar = 21/ 11/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM - Infus = Dekstrosa 40 %

Triatec 1 x 1 Cedocad 3 x 1 tab Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Cendo citrol tts 3 x 1 Amox cicilin 3 x 1 ( 500mg ) Catapres 4 x 1 (75 mg) Mety cobal 3 x 1 (500mg )

Oral Oral Oral Tetes Injeksi Oral Oral

27-28,30-31/10/05 27-28/10/05

27/10-1/11/05

28/10-1/11/05

28/10-1/11/05

29/10-1/11/05

TD =219/ 122 Suhu = 36, 2 0C Nadi = 87x Nafas = 20 x

218-180/122-90 200-190/130-110 210-170/120-100 180-160/110-80 210-140/110-80

Kadar Gula Sewaktu = 166 mg/dl PP =211mg/dl Fungsi hati SGOT=48,4 SGPT=16,1 Ginjal U = 83 Cr = 2,3 Lemak Koles = 286 LDL = 154 HDL = 77 Trigli=220

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

75

15 382763 62 P M : DM

K: Hipertensi, DM Komp : Gangren, Neuropati Riwayat penyakit sekarang = 1/ 07/ 05 = Diare 2/ 07/ 05 = Panas, badan lemes Penyakit yan pernah diderita = DM, Hipertensi Tanggal masuk = 05/ 07 /05 Tanggal keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = Martos, NaCl

Pletaal 2 x 1 (500mg) Captopril 3 x 1 (12,5mg) Med formin 3 x1 (500mg) Diami Cron 1 x 3tab Phar Maton 1 x 1 Sanmol 2 x1 Plantacid 3 x10cc Lipitor 1 x 10mg Dulcolax Sup1 tab Enzetrol 1 x 1 Actos 1 x1 (15mg) Diami cron 2 x 2 tab Reskuin 1 x 1 (500 mg) Zegase 1x1 Non Flavoin 3 x1

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral - Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi

5-11/07/05

5-11/07/05

5-11/07/05

6/07/05

6-11/07/05

5-6/07/05

6-11/07/05

6-7/07/05

7/07/05

7-11/07/05

7-11/07/05

7-11/07/05

7-11/07/05

9-11/07/05

8-11/07/05

TD =160/ 90 Suhu = 39, 90C Nadi = 94x Nafas = -

160-130/90-70 160-130/80-70 140-130/70 150/80 150-140/90-80 150-120/100-70 130/70

Kadar Gula Puasa = 361-88 mg/dl PP =455-142mg/dl Fungsi hati SGOT=15,3 SGPT=7,7 Ginjal U = 62 Cr = 1,4 Asam Urat = 7,3 Lemak Koles = 250 LDL = 152 HDL = 27 Trigli=274

BLPL

16 409342 51 P M: DM, Ulkus telapak kaki Diami Oral 31/05-1/06/05 TD = 140/90 Kadar Gula BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

76

K : DM, Hipertensi, Ulkus,Hiperlipidemia Komp: DM, Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Luka ditelapak kaki kurang lebih 2 tahun Penyakit yang pernah diderita = DM sudah 16 tahun, ulkus DM dikaki, obat Diamocron 1 x 1 pagi hari Tanggal masuk = 30/ 05/ 05 Tanggal keluar = 3/ 06/ 05 Lama tinggal = 5 hari Diit DM = - Infus = Assering

cron 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg) Captopril 2 X 1 (12,5 mg) Neuralgin 2 x 1 (500mg) Cype roxin 2 x 1 (500mg) Diami cron 1 x 2 tab Insulin 8 unit Catopen 1 x 1 (75 mg) Bezalip 1 x 1 Celebrex 2 x 1 (200 mg)

Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral

30/05-3/06/05

30/05-3/06/05

31/05/05

31/05-3/06/05

1-3/06/05

31/05-1/06/05 31/05/05

2/06/05

2-3/06/05

140/ 90 Suhu = 370C Nadi = 76x Nafas = -

170/100-90 140/80 150/100 140/90

Puasa = 237-235 mg/dl PP =331 mg/dl Sewaktu = 319mg/dl Fungsi hati SGOT=14,8 SGPT=18,7 Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 4,8 Lemak Koles = 252 LDL = 158

17 436887 46 P M : Hipertensi, DM K : Hipertensi, DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 22/ 12/ 05

Captopril 2 x 1 (12,5 mg) Diami cron 1 x 1 Adalat 1 x 1 Clonidin 2 x 1 (75 mg )

Oral Oral Oral Oral

22-25/12/05

22-25/12/05

22-25/12/05

23-25/12/05

TD =170/ 90 Suhu = 36, 5 0C Nadi = - Nafas = -

170/100-90 160/100 140/100 130-110/80

Kadar Gula Puasa = 86-71mg/dl PP =76 mg/dl

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

77

Tanggal keluar = 25/ 12/ 05 Lama tinggal = 4 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = Assering

18 449291 66 P M : Hipertensi dengan Hiperglikemi K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Linglung, riwayat obat yang digunakan Glibenklamid Penyakit yamg pernah diderita = DM Tanggal Masuk = 20/ 02/ 05 Tanggalkeluar = 25/ 02/ 05 Lama Tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = - Infus = NaCl

Captopril 3 x 1 (25 mg ) Liparthyl supra 1 x 1 Insulin 8 Unit Prim peron 1 x 1 Insulin 3 x 10 U NaCl 1 x 1 (50 mg )

Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

20/02/05

21-24/02/05

20/02/05

21-22/02/05

23-25/02/05

20/02/05

TD =195/ 105 Suhu = 36 0C Nadi = 125x Nafas = 18x

195-190/105-100 240-140/120-80 170-140/90-80 160-140/90-80 190-145/100-70 160-140/90-80

Kadar Gula Sewaktu = 480-425mg/dl Fungsi hati SGOT=17,7 SGPT=14,4 Ginjal U = 40 Cr = 0,7 Asam Urat = 4,9 Lemak Koles = 345 LDL = 220 HDL = 62 LDH = 458 Trigli = 641

APS

19 480321 67 P M : Hipertensi dengan Hiperglikemi + convulsi K : Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = Pasien merasa kedinginan tak sadar

Fortum 2 x 1 ( 1 gr ) EkstraDilantin 1 x 1 ( 100 mg ) Brain Act 2 x 1 Hydergin

Injeksi Injeksi Injeksi Oral

31/0 8-13/09/05

31/ 08/05

1-12/ 09 /05

31/08-19/09/05

TD =182 / 110 Suhu = 38, 5 0C Nadi = 142 x Nafas = -

182-134/110-60 163-120/80-67 170-120/90-70 160-106/80-

Kadar Gula Puasa 19/09/05 = 281 mg/dl 18/09/05 = 303 mg/dl 17/09/05 = 297 mg /dl 15/09/05 = 130 mg/dl 12/09/05 = 328 mg/dl PP 17/09/05 = 360 mg/dl

APS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

78

Penyakit yang pernah dideita = - Tanggal masuk = 31/ 08/ 05 Tanggal keluar = 19/ 09/ 05 Lama tinggal = 19 hari Diit DM =Sonde 1500 Kalori Infus = Nacl, Kaen 3 B

1 x1 (4, 5 mg ) Lypitor 1 x 1 (10 mg ) Tanakan 3 x 1 Captopril 4 x 1 ( 25 mg ) Clonidin 2 x ½ tab Exelon 2 x 1 Zantac 2 x 1 Insulin 3 x 4 U Garamycin 2 x 1 (60 mg ) Xanax 1 x 1 (0, 25 mg ) Brain Act 2 x 1 (500 mg ) Insulin 3 x 8 U Nislev 1 x 1 (500 mg ) Diamicron 2 x 1

Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Oral Injeksi Injeksi Oral Oral

1-18/09/05

1-19/09/05

1-19/09/05

1-19/09/05

1-18/09/05

3-17/09/05

6-12/09/05

7-12/09/05

8-18/09/05

12-18/09/05

12-19/09/05

14-19/09/05

18-19/09/05

56 160-120/90-70 180-130/100-80 160-120/90-80 160-110/100-70 140-130/90-70 150-138/90-70 160-130/100-90 150-130/90-80 140-130/90-80 170-130/90-70 130-90/80-60 150-120/100-70 140-130/90-70 140-130/90-70

12/09/05 = 405 mg/dl Sewaktu 15/09/05 = 130 mg/dl Ginjal U = 23 Cr = 0, 9 A. Urat = 4, 8 Hati SGOT = 30, 5 SGPT = 15, 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

79

145 / 80

20 074413 57 P M : DM, Hipertensi, OBS Contusio kepala K : DM Komp : Hipertensi, Trauma kepala Riwayat penyakit sekarang = Nyeri pada kepala terbentur , obat teratur Glucopage dan Nifedipin Penyakit yang pernah diderita = DM kurang lebih 2 tahun, Hipertensi kurang lebih 2 tahun Tanggal masuk = 27/ 10/ 05 Tanggal keluar = 1/ 11/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = - Diit DM = 1700 Kalori Infus = NaCl

Glukatrol 1 x 1 (5 mg ) Glucophage 3 x 1 Triatec 1 x 1 (2, 5 mg ) Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Triatec 1 x 1 ( 5 mg ) Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Glukatrol 1 x 1 ( 10 mg )

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

27/10 - 2/11/05

28/10 – 4/11/05

27-29/ 10/ 05

28-31/ 10/ 05

29-31/ 10/ 05

31/ 10/ 05

4/ 11/ 05

TD =198 / 98 Suhu = 36 0C Nadi = 84x Nafas = 20 x

198 - 150/ 100-90 190-160/ 100- 90 170-150/ 100-90 170-160/110-90 140/90-80 150-130/90-80

Kadar Gula Puasa 1/11/05 = 198 mg/dl 31/10/05 = 214mg/dl 28/10/05 = 248 mg /dl PP 31/10/05 = 223 mg/dl 28/10/05 = 227mg/dl Ginjal U = 33 Cr = 1,0 A. Urat = 5,8 Lemak Koles =214 LDL = 127 HDL = 39 Trigli=190

BLPL

21 471926 72 L M : DM,Gatal kedua kaki K : DM Komp : Hipertensi, Dislipidemia Riwayat penyzkit sekaramg = Gatal gatal didaerah pangkal paha Penyakit yamg pernah diderita = Mengidap DM kurang lebih 1 tahun Tanggal masuk = 13/ 04/ 05

Avil 1 x 1 Triatec 1 x ½ (2 ½ mg ) Simva statin 1 x 1 (5 mg ) Extra CTM 1 tab Novo nosm 3 x 1

Oral Oral Oral Oral Oral

14/04/05

14/04/05

14/04/05

14/04/05

15/04/05

TD = 130/ 90 Suhu = 36, 20C Nadi = 88 x Nafas = -

150-130/90 150-130/90-80 110/70

Kadar Gula Puasa= 132 mg/dl PP= 215 mg/dl Sewaktu = 207 mg/dl Fungsi hati SGOT=21,3 SGPT=18,6 Ginjal U = 37 Cr = 0, 9

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

80

Tanggal keluar = 15/ 04/ 05 Lama perawatan = 3 hari Kelas perawatan = LK 1/utama Diit DM = 1700 Kalori Infus = -

(11, 5mg) Asam Urat = 5, 9 Lemak Koles = 207 LDL = 149 HDL = 41 Trigli = 148

22 475295 55 L M : Suspect Stroke, Hipertensi, DM K : DM, Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyskit sekarang = Pusing, badan lemas Penyakit yamg pernah diderita = DM turunan, operasi batu ginjal Tanggal masuk = 10/ 05/ 05 Tanggal keluar = 15/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = Kls 2 B Diit DM = Infus =Nacl, Nacl + 25 U RI

Nicolin 2 x 1 (250 mg ) Plantacid 3 x 10 cc Insulin 3 x 10 U Ceftri axone 2 x 1 Xyloric 2 x 1 tab (100 mg ) Lipitor 1 x 1 Sanmol Insulin RI 3 X 30 U Rantin 1 x 1 amp

Injeksi Oral Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Injeksi SC Injeksi

10-14/05/05

10-14/05/05

10/05/05

11-14/05/05

11-14/05/05

11-14/05/05

12-14/05/05 13-14/05/05

14/05/05

TD =140/ 100 Suhu = 38 0C Nadi = 100 x Nafas = -

163-105/117-67 170-150/110-90 145-100/120-80 145-115/120-85 110-100/90-60

Kadar Gula Puasa= 273mg/dl PP= 476mg/dl Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2 Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1 Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281

meninggal

23 476354 51 L M : Hipertensi, Hyperglikemia K : DM Komp : Hipertensi, Stroke perdarahan

Rantin 2 x 1 amp Kalnex 4 x 1 (500 mg ) Nimotop 2, 5 cc/ jam

Injeksi Injeksi Oral

18 – 21/ 05/ 05

18 - 21/ 05/ 05

17 - 21/ 05/ 05

TD = 160/ 100 Suhu = 37, 8 0 C Nadi =

200 -160/ 100 100-150/ 120 70 170-160/

Kadar Gula Puasa= 299 mg/dl PP= 359 mg/dl Sewaktu = 187 mg/dl

meninggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

81

Riwayat penyakit sekarang = 2 minggu yang lalu pingsan, 8 hari tidak bisa jalan 18/ 05/ 05 = kaki lemas Penyakit yang pernah diderita = Paru – paru basah, sesak Tanggal masuk = 17/ 05/ 05 Tanggal keluar = 21/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls C Diit DM = - Infus = NaCl

1 x 1 Neurotam 2 x 1 (1200 mg ) Ergotika 3 x 1 ( 1 mg ) Neuramin 3 x 1 Triatec 1 x 1 ( 2 , 5 mg ) Insulni RI 3 X 7 U Catapress 2 x 1 ( 75 mg ) Ceftriaxon 2 x 1 (1 gr )

Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Injeksi

18 – 21/ 05/ 05

18 - 21/ 05/ 05

18 -21/ 05/ 05

18 – 21/ 05/ 05

19 – 21/ 05/ 05

20 – 21/ 05/ 05

21/ 05/ 05

80 x Nafas = 20 x

100- 90 180-150/ 90 201-160/ 100-90

Fungsi hati SGOT=16,1 SGPT= 12, 9 Ginjal U = 19 Cr = 0, 7 Lemak Koles = 231 LDL = 150 HDL = 44 Trigli = 187

24 479596 56 P M : DM, Cephalgia, Hipertensi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pusing mual, muntah Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 14/ 06/ 05 Tanggal keluar = 2/ 07 05 Lama tinggal = 18 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1700Kalori Infus = Assering

Captopril 3 x 1 ( 12,5 mg) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 ( 5 mg ) Plantasid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (1 mg ) Ergotika 3 x 1 ( 1 mg )

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

14 – 20/ 06 / 05

14 – 20/ 06/ 05

14 – 20/ 06/ 05

14 - 20/ 06/ 05

14 -20/ 06/ 05

15 – 20/ 06/ 05

15 – 20/ 06/ 05

14 – 20/ 06/ 05

TD = 170/100 Suhu = 36, 2 0 C Nadi = 88 x Nafas = 22 x

190 – 170/ 100 200 -160/ 100 – 90 200 - 150/ 110 – 90 190 – 110/ 90 – 70 180 – 140/ 100 – 90 190 – 130/ 100 – 70 180 – 140 / 150 – 80 180 – 150/

Kadar Gula Puasa 2/ 06/ 05 = 115 mg/ dl 15/ 06/05 = 275 mg/ dl 21/ 06/ 05= 164 mg/ dl PP= 2/ 06/ 05= 248 mg/ dl 20/ 06/ 05= 234 mg/ dl Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 23,2 Ginjal U = 32 Cr = 0, 7 Asam Urat =3, 5 Lemak Koles = 267

APS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

82

Nicolin 2 x 1 (250 mg ) Neurotam 2 x 1 ( 1200 mg ) Kalnex 4 x 1 (500 mg ) Nimotop 1 x 1 (2, 5 mg) Mefinal 1 x 1 (500 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg ) Nimotop 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12,5 mg) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 ( 5 mg ) Plantacid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (10 mg ) Ergotika 3 x 1 Nimotop 3 x 1

Injeksi Injeksi Injeksi IV Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

15 – 21/ 06/ 05

15 – 21/ 06/ 05

15 -21/ 06/ 05

15 -21/ 06/ 05

16, 19, 20/ 06/ 05

19 – 21/ 06/ 05

15 – 21/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 -27/ 06/ 05

21 – 27/ 06/ 05

21 – 27/ 06/ 05

21 – 27/ 06/ 05

100 – 80 170 -130/ 100 -90 180 -100/ 100 - 80 190 -180/ 100 170 – 160/ 100 - 90 180 – 150/ 100 – 80 160 – 140/ 120 – 80 160 – 140/ 90 – 80 200 -140/ 110 – 80 210 – 140/ 100

LDL = 188 HDL = 45 Trigli = 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

83

Tramal 1 x1 Nicolin 2 x 1 amp Neurotam 2 x 1 (1200 mg ) Kolexi 4 x 1 ( 500 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg ) Captopril 3 x 1 (12,5 mg ) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 (5 mg ) Plantacid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 Ergotika 3 x 1 Nimotop 3 x 1 Tramal 1 x 1 Neurotam 2 x 1 ( 1200 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg )

Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

21 -27/ 06/ 05

22 – 27/ 06/ 05

22 – 27/ 06/ 05

22-27/ 06/ 05

22 – 27/06/ 05

28/ 06-2/ 07/ 05

28 – 30/ 06/ 05

28 – 30/ 06/ 05

28/ 06 – 1/ 07/ 05

28/06 – 1/ 07/ 05

28/ 06 - 1/ 07/ 05

28/ 06 – 2/ 07/ 05

28/ 06 – 1/ 07/ 05

28/ 06- 2/ 06/ 05

28/ 06 – 2/ 06/ 05

28/ 06 – 2/ 07/ 05

28/ 06 – 2/ 07/ 05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

84

Kerolog zalp 2 x 1 Vometa 3 x 1

Oral Oral

28/ 06 – 2/ 07/ 05

1 – 2/ 07/ 05

25 482511 47 P M : OBS Febris, DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Dislipidemia Komp : ISK Riwayat penyakit sekarang = Pusing, panas dingin, menggigil, mual Penyakit yang pernah diderita = 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan Kurang lebih 2 tahun riwayat DM Tanggal Masuk = 07/ 07/ 05 Tanggal Keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 2 B Diit DM = - Infus = Asering

Sanmol 2 x 1 Glibenklamid 2 x ½ tab Metfor min 1 x 1 (500 mg) Captopril 1 x 1 (12,5 mg) Neuralgin 3 x 1 tab Rantin 2 x 1 amp Alanox 2 x 1 Aspark 3 x 1 Reskuin 1 x 1 ( 500mg ) Rantin 2 x 1 (150 mg ) Alanox 3 x 1 Metfor min 3 x 1 ( 5 mg) Glibenklamid 3 x ½ tab

Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

7-8/07/05

7-9/07/05

7-8/07/05

7-11/07/05

7-11/07/05

7-8/07/05

8/07/05

7-10/07/05

9-11/07/05

9-11/07/05

9-11/07/05

9-11/7/05

10-11/07/05

TD = 130/90 Suhu = 36 0 C Nadi = 84 x Nafas = 20 x

130-120/90-80 120-100/80-70 140-110/80-70 120/70 120-110/70-60

Kadar Gula Puasa= 256-237mg/dl PP= 269mg/dl Fungsi Ginjal U = 22 Cr = 0,8 Asam Urat =3, 8 Lemak Koles = 203 Trigli = 366

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

85

Actos 1 x 1 (15 mg )

Oral

10/07/05

26 486576 50 L M : DM, Leukocytosis K : DM Komp : Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 10/ 08/ 05 Tanggal keluar = 14/ 08/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = - Infus = Assering

Clacef 2 x 1 (1 gr ) Herbesser 1 x 1 Celebrex 1 x 1 (200mg ) Novonomin 3 x 1 (2 mg ) Insulin actrapid 3 x 1

Injeksi IV Oral Oral Oral Injeksi

10-12/08/05

10-12/08/05

10-12/08/05

11-12/08/05

11/08/05

TD = 130/ 80 Suhu = 36 0C Nadi = 71 x Nafas = -

130/80 145/80

Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 10/08/05 = 285 11/08/05 =397-213 12/08/05 = 142 Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2 Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1 Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281

APS

27 490046 59 P M : DM K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Lemas, pusing, mual, muntah, tidak nafsu makan Penyakit yang pernah diderita =

Prexum 1 x 1 2 mg Norvask 1 x 1 5 mg Catapress 2 x 1 (75 mg ) Glunorom 1 x ½ tab

Oral Oral Oral Oral Oral

7 -10/9/05

8 – 11/9/05

8 / 9 / 05

8 -11/9/05

9 – 11/9/05

TD = 140/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x Nafas = -

192-120/100-70 160-150/100-80 200-160/110-90 230-160/100-80

_

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

86

- Tanggal masuk = 4/ 09/ 05 Tanggal keluar = 11/ 09/ 05 Lama perawatan = 7 hari Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 10 %, NaCl

Catapress 4 x 1 (75 mg )

200-160/110-80 190-140/100-90 190-130/90 190/90

28 493855 65 L M : Hyperglikemia, Hipertensi, Febris 3 – 4 hari K : DM – Sepsis Komp : Hipertensi Riwayat penyskit sekarang = 27/ 09/ 05 = Badan lemas, banyak BAK 10 x sehari, kepala pusing, badan panas 1/ 10/o5 = periksa keluhan sama sepeti diatas Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 01/ 10/ 05 Tanggal keluar = 03/ 10 / 05 Lma tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl, NaCl + RI 50 U

Cefri axone 2 x 1 ( 1 gr ) Primferon 2 x 1 amp Prexum 1 x 1 Catapres 3 x 1 ( 75 mg ) Sanmol 2 x 1 Insulin RI 3 X 1 Gara mycin 2 x 1 (60 mg) Fortom 1 x 1 (1gr )

Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi

1-3/10/05

1-3/10/05

2-3/10/05

2-3/10/05

2-3/10/05

2-3/10/05

3/10/05

3/10/05

TD =200/ 100 Suhu = 38, 2 0C Nadi = 100 x Nafas = 16 x

170/100-80 200/120 190/100-90/50

Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 01/10/05 = 464 02/10/05 =298 03/10/05 = 365 Fungsi hati SGOT=55,4 SGPT= 27,8 Ginjal U = 38 Cr = 31,5 Asam Urat =5,5 Lemak Koles = 135 LDL = 81 HDL = 25 Trigli = 120

Meninggl

29 495789 P 79 M: DM, Hiperglikemia, Hipertensi stage

Capoten 2 x 1

Oral

16-18/10/05

TD = 150/ 100

150/100

Kadar Gula Sesaat (mg/dl)

BLPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

87

2,Colum femur K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang : 14/ 10/ 05 = jatuh, kaki kiri nyeri 16/ 05/ 05 = nyeri Penyakit yang pernah diderita = DM sejak 2 tahun yang lalu. Tanggal masuk = 16/ 10/ 05 Tanggal keluar = 23/ 10/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan= 1A Diit DM = - Infus = NaCl 0, 9 %

(12,5 mg) Angioten 1 x 1 Cefazol 1 x 1 Tromal 2 x 1 (50 mg ) Reskuin 2 x 1 (250 mg) Kolkas triol 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg ) Amaryl 1 x 1 (0,5 mg ) Extra Nifedipin 1 x 1 ( 5 mg ) Cedocard 1 x 1 ( 5 mg ) Catapress 1 x 1 (2 gr ) Adalat 1 x 1 (5 mg ) Cefizox 2 x 1 Remo pain 3 x 1 (30 mg ) Insulin RI 8 Unit Cefrizox 1 x 1

Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

16-22/10/05

16/10/05

16-18/10/05

17/10/05

17-22/10/05

17-22/10/05

17-22/10/05

17/10/05

17/10/05

17/10/05

17/10/05

18-21/10/05

20-21/10/05

18/10/05

28/10/05

Suhu = 36 0 C Nadi = 88 x Nafas = -

190-160/110-100 200-160/110-95 200-160/100-80 170-150/ 100-90 180-140/ 90 160-140/ 90-70

17/10/05 =127 Puasa = 17/10/05 = 161 18/10/05 = 124 Fungsi hati SGOT=15,1 SGPT= 12,4 Ginjal U = 31 Cr = 1,0 Asam Urat =3,9 Lemak Koles = 189 LDL = 87 HDL = 80 Trigli = 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

88

( 2 gr ) Capoten 2 x 1 ( 25 mg ) Catapress 3 x 1 (0,0 75 mg ) Tramal 2 x 1 Ossoral 1 x 1 ( 80 mg ) Staraf 2 x 1 One alfa 1 x1 Agioten 1 x 1 Kolka triol 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg) Amaryl 1 x 1 ( 0,5 mg )

Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Oral

29-22/10/05

19-23/10/05

21-23/10/05

21-23/10/05

21-23/10/05

21-23/10/05

20-23/10/05

23/10/05

23/10/05

23/10/05

30 160974 P 67 M : Anemia, Dysponea, DM, Hipertensi, Post Stroke K : Anemia, Stroke, Dysponea, CRT Komp : - Riwayat penyakit sekarang = 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur Penyakit yang pernah diderita = 1992 = sakit gula 2003 = terkilir tidak bisa jalan

Lasix 2 x 1 amp (20 mg) Cedocard 1 x 1 ( 5 mg ) Farmasal 1 x 3 tab Trihexy Phendil 2 x 1 Clonidine 2 x 0, 15 Neoramin 2 x1

Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral

19 – 23/ 09/ 05

19 / 09/ 05

19/ 09/ 05

19 – 22/ 09/ 05

19 – 21/ 09/ 05

19 – 22/ 09/ 05

19 – 22/ 09/ 05

TD = 180/ 110 Suhu = - Nadi = 134 x Nafas = 40 x

205-160 / 110 – 90 180 -170/120- 90 140-130/90 205/100 160/72

- meninggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

89

opname 2005 = Infeksi ginjal 2005 = hipoglikemi Tanggal masuk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 23/ 09/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 2 A Diit dm = 1900 Kalori Infus = Assering, Martos + Meylon 50, Martos

Nerotam 2 x 1 (1200 mg) Ketosteril 3 x 1 Meylon 1 x 50 cc Actrapid 3 x 4 U Cypro Floxsasin 2 x 1

Oral Injeksi Injeksi Oral

19 – 22/ 09/ 05

19, 22/ 09/ 05

20 – 22/ 09/ 05

21 – 22/ 09/ 05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

90

Lampiran 2 Penggolongan Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005

NO

GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

kaptopril Kapoten 11 36, 67%

ramipril Triatec 8 26, 67%

ACE Inhibitor

perin

dopril

Prexum 2 6, 67%

losartan Angioten 1 3, 33% Antagonis Reseptor Angiotensin II valsartan Blopress 3 10%

Obat yang bekerja sentral

Klonidin Katapress 1 3, 33%

1. Antihiper tensi

Αlpha blocker Doksa

zosin

Cordura 1 3, 33%

Gol. Nitrat Isoborbid

dinitrat

Cedocard 4 13, 33%

β- Blocker atenolol - - 0%

nifedipin Tanapress

Nifedipin

Adalat

1

1

3

3, 33%

3, 33%

10 % amlodipin besilat

Tensivask

Norvask

2

5

6, 67%

16, 67% diltiazem hidro

klorid

Herbesser 1 3, 33%

2. Antiangina

Antagonis kalsium

nimodipin

Nimotop

2

6, 67%

Furosemid 1 3, 33% Gol.Kuat

furosemid

Lasix 3 10%

3. Diuretik

Gol. Tiazid hidro

klorotiazid

Hct 1 3, 33%

Nicegolin Sermion 2 6, 67% 4. Gangguan sirkulasi darah

Vasodilator perifer

Klopi

dogrel

Plavik 1 3, 33%

5. Obat Syok hipotensif

- Epinefrin Ergotika 3 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

91

bitartras

6. Antiaritmia

- Lidokain Pletaal 4 13, 33%

Gemfib

rozil

Lipira 1 3, 33% Kelompok klofibrat

fenofibrat

Liphantyl supra 2 6, 67%

kalsium ator

vastatin

Lipitor

4 13, 33%

7. Obat hipolipidemik

Statin

Simva

statin

Simva

statin

2 6,67%

Persantin 1 3,33% Antiplatelet dipiri

damol Citaz 1 3,33%

8. Obat sistem koagulasi darah

Hemostatik asam traxe

namat

Kalnex 4 13, 33%

OBAT DEPRESAN NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

1. Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik

Alpra

zoram

Xanax 1 3, 33%

2. Mual dan vertigo Antihistamin sinarizin Meron 1 3, 33% 3. Anti

Parkinson

Anti muskarinik

triheksi

fenidil

Triheksi

fenidil

1 3, 33%

4. Pemacu system syaraf pusat

Pemacu SSP Mecokobalamin Metil

cobalt

2

6, 67%

Metaklo

propramid-HCl

Pimperan 2 6, 67% 5. Obat mual dan vertigo

Obat mual

domperi

don

Vometa 1 3, 33%

klobazam Klobazam 1 3, 33% 6. Antiepilepsi -

gaba

pentin

Neurantin

1

3, 33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

92

fenitoin Dilantin 1 3, 33%

pirasetam Neurotam

Fordensia

6

1

20%

3, 33%

OBAT HORMONAL

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

glikazid Diamicron 10 33, 33%

Gluco vance

2 6, 67% glibenklamid

Diabenese 1 3, 33%

glipizid Glukatrol 2 6, 67%

glikuidon Glure norm

1 3, 32%

Sulfonilurea

glimepirid Amaryl 5 16, 67% Metformin 2 6, 67%

Glocophage 3 10%

Biguanid metformin

Diabex 2 6, 67%

Miglinitida repag

limid

Novo

nomin

2 6, 67%

1 Obat antidiabetika oral

Thiazolidine pio

glitazone

Actos 2 6, 67%

OBAT CERNA

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

Antasida kandungan

aluminium

aluminium hidroksida

Plantasid 5 16, 67%

Khelator dan

senyawa kompleks

sukralfat Inspepsa 1 3, 33%

1. Antitukak

Antagonis Reseptor

H2

ranitidin HCl Rantin 4 13, 33%

2. Antidiare Absorben dan pembentuk masa

Atalpugit aktif New Diatab 1 3, 33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

93

Na- pokisulfat Laxoberon

1

3, 33%

3. Pencahar Pencahar stimulan

Bisakodil Dulcolax 2 6, 67%

4. Obat gangguan pencernaan

Enzim pencernaan Pankreatin Enzymfort 1 3, 33%

OBAT ANALGESIK

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

para

setamol

Sanmol 4 13, 33%

as.mefenamat Citaz

2

6, 67%

Farmasal 1 3, 33% asetosal

Neuralgin 3 10%

1. Analgesik non-

opioid

-

tioridina HCL Non flamin 1 3, 33%

2. Analgesik non-

opioid

- tramadol Tramal 2 6, 67%

Ergo

tamin

tartrat

Belaphen 1 3, 33% 3. Antimigrain terapi serangan migrain akut

Ko-dergokrina

mesilat

Hydergin 1 3, 33%

OBAT SALURAN NAFAS

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

1. Antiasma dan Bronkodilator

Stimulan adreno reseptor

Terbutalin

sulfat

Lintaz 1 3, 33%

2. antitusif antitusif Difen

hidramin HCl

Sanadryl 1 3, 33%

3. antihistamin Antihistamin sedatif Feniramin

hidrogen maleat

Avil 1 3, 33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

94

Klorfeniramin

maleat

Extra CTM 1 3, 33%

ANTIBIOTIKA

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

Penisilin Amok

sisilin

Chavamox 2 6, 67%

Velocef 4 13, 33%

Fortum 2 6, 67%

Cefazor 1 3, 33%

Sefalosporin dan β -

laktam

Seftri

axone

Starcef 1 3, 33%

Kuinolon Levofloksasin Reskuin 5 16,67%

Sulfonamida Klor

trimok

sazole

Klortrimoksazo

le

1 3, 33%

1. Antibiotika

Amino

glikosida

Genta

misin

Gramycin 2 6, 67%

OBAT METABOLISME

NO GOLONGAN

OBAT

KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA

DAGANG

JUMLAH PROSENTASE

vitamin B1 Alinamin 1 3, 33% Vitamin B

vitamin B komplek

Neurobion 3 10%

Vitamin C Vitamin C Zegase 1 3, 33%

1. Vitamin

Vitamin D vitamin D Onealfa 1 3, 33%

- Pharmaton 2 6, 67%

Piritinol-HcL Enerbol 1 3, 33%

Sitikolina Nikolin 3 10%

2. Tonikum

-

ATP Myoviton 1 3, 33%

Pemberian oral kalium L –

aspartat

Asparka

1 3, 33% 3. Cairan dan elektrolit

Pemberian intravena NaCl NaCl0,9% 1 3, 33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

95

NaCl 12 40 %

KAEN 3B 1 3, 33%

Dekstrosa5% 1 3, 33%

Dekstrosa 10% 1 3, 33%

Dekstrosa 40% 2 6, 67%

Glukosa

Martos 6 20%

Natrium

bikarbonat

Meylon 1 3, 33%

Elektolit Assering

9 30%

4. Nutrisi oral Nutrisi enteral Asam amino

esensial

Ketosteril

1 3, 33%

Obat encok, reumatik

NO GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA DAGANG JUMLAH PROSENTASE

Antiinflamasi non steroid

ketoprofen Pronalges 1 3, 33%

cele

koxib

Celebrex 1 3, 33%

kolsisin Recorfan 2 6, 67%

1.

Obat reumatik dan gout

Obat untuk gout

alu

propinol

Zyloric 1 3, 33%

Obat lain

NO GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA

GENERIK

NAMA DAGANG JUMLAH PROSENTASE

Kortikosteroid Cendicitrol 1 3, 33 %

Antiinflamasi Lain

antazolin

Albalon

1 3, 33 %

1. Sediaan untuk mata

Sediaan lain Vitamin mata

matovit 1 3, 33%

2. Sediaan untuk kulit Kenalog 1 3, 33 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

96

JENIS

KOMPLIKASI

JENIS

PENYAKIT

JUMLAH

(N KASUS= 30)

PROSENTASE

Serebrovasa

Stroke 9 30%

Jantung Atero

sklerotik

Koroner

Angina Pektoris

-

Infark Miokard 2 6, 67%

Penyakit kaki

Diabetik

Ulkus

1 3, 33%

Makrovaskuler

Ganggren 1 3, 33%

Retinopati -

Neufropati 1 3, 33%

Neuropati 1 3, 33%

Mikrovaskuer

Rentan

Infeksi(ISK,

ISPA)

2 6, 67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus

97

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Astri Meirinawati merupakan

putri dari pasangan Antonius Triyatno dan Dra.

Supraptiwi, yang lahir pada tanggal 28 Mei 1984.

Penulis tamat dari TK Panti Dewi pada tahun 1990.

Pada tahun 1996 menamatkan pendidikan di SDN

Inpres Kaliajir, yang kemudian dilanjutkan di SMPN 8

dan lulus pada tahun 1999.Pada tahun 2002 penulis berhasil menamatkan pendidikan

di SMUN 8 yogyakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2002.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI