Upload
buingoc
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EVALUASI PENERAPAN STANDAR
PENGELOLAAN PADA SISTEM PENDIDIKAN DI SMA
BRUDERAN PURWOREJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Agustina Handayani
NIM: 091324003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
o Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria pemberi
semangat dan jalan
o Almarhum Bapakku yang tercinta, BP. Robertus
Sutiman semoga Bapak bangga aku telah lulus.
o Ibuku tercinta CH Suratmi tetap semangat bu, aku
akan membahagiakan ibu.
o Yohanes Purwanto, Yuliana Purwanti, Chatarina
Tri Hapsari dan Agustinus Widodo
o Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2009
o Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Ketika seseorang tidak menghargai kesulitan maka ia juga tidak akan
menghargai kebahagiaan
Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang
boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini )
“I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of
control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my
worst, then you sure as hell don't deserve me at my best.” Marilyn Monroe
"Distance is not for the fearful, it is for the bold. It's for those who are willing to spend a lot of time alone in exchange for a little time with the one they love. It's for those knowing a good thing when they see it, even if they
don't see it nearly enough..."
“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that
you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail
away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore.
Dream. Discover.” H. Jackson Brown Jr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERI{YATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 25 Oktober 2013
Agustina Handayani
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Agustina Handayani
Nomor Mahasiswa : 091324003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang bedudul :
EVALUASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN PADA SISTEM
PENDIDIKAN DI SMA BRUDERAN PURWOREJO
Dangan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikarmya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 25 Oktober 2013
Yang menyatakan
/\ t - talrywAgustina Handayani
vl l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EVALUASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN PADA
SISTEM PENDIDIKAN DI SMA BRUDERAN PURWOREJO
Agustina Handayani
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian antara standar pengelolaan
yang meliputi: (1) perencanaan program kerja sekolah; (2) pelaksanaan rencana kerja
sekolah; (3) pengawasan dan evaluasi; (4) kepemimpinan sekolah; dan (5) sistem
informasi manajemen sekolah dengan fakta yang ada di SMA Bruderan Purworejo.
Penelitian dilakukan di SMA Bruderan Purworejo dengan responden kepala
sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang kesiswaan, wakil
kepala bidang hubungan masyarakat, wakil kepala bidang keuangan dan pembiayaan
dan wakil kepala bidang sarana dan prasarana. Data dikumpulkan dengan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi
dengan pendekatan kualitatif. Model riset evaluasi yang digunakan yaitu Stake’s
Countenance Model yang dikembangkan oleh Robert E. Stake. Evaluasi model ini
terdiri dari tiga tahapan/ fase yaitu; masukan (antecedents), proses (transactions), dan
hasil (outcomes). Data dianalisis dengan membandingkan antara kriteria dengan fakta
untuk masing-masing fase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) penerapan perencanaan program
kerja di SMA Bruderan sangat baik dan seluruh indikator sudah diterapkan di SMA
Bruderan Purworejo; (2) penerapan pelaksanaan rencana kerja di SMA Bruderan
Purworejo baik, terindikasi dengan adanya pedoman rencana kerja, sistem
penyelenggaraan administrasi yang transparan dan tertulis, sarana dan prasarana
yang memadai dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan; (3) penerapan pengawasan dan evaluasi sesuai standar pengelolaan,
diantaranya terindikasi dengan adanya program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi
KTSP, program akreditasi sekolah; (4) penerapan kepemimpinan sekolah untuk
kualifikasi khusus dan umum telah memenuhi Standar Kepala Sekolah. Segi
kompetensi kewirausahaan kepala sekolah masih kurang dalam menciptakan iklim
kewirausahaan; (5) penerapan sistem informasi manajemen di SMA Bruderan
Purworejo belum memiliki fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah
diakses oleh seluruh warga sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EVALUATION OF MANAGEMENT STANDARD ON
EDUCATIONAL SYSTEM IN SENIOR HIGH SCHOOL BRUDERAN
PURWOREJO
Agustina Handayani
Sanata Dharma University
2013
The research aims to analyze the appropriateness of the application between
management standard which consists of; (1) the plan of school working program; (2)
the implementation of school working plan; (3) school supervision and evaluatin; (4)
school leadership; (5) information system of school management and the fact in
Bruderan High School Purworejo.
The research carried in Bruderan High School Purworejo and the respondents
consisted of the principal, vice principal of curriculum, vice principal of students
affair, vice principal of public relations, vice principal of finance and financing, vice
principal of facilities and infrastructure. The technique of data collection was
conducted by using interview, observation and documentation. The research is an
evaluation research by using qualitative approach. The evaluation research used
Stake’s Countenance Model develop by Robert E. Stake. The evaluation research
model consists of three stages namely; input (antecedents), processes (transactions)
and result (outcomes). Data were analyzed by comparing the criteria with the facts
for each phase.
The result of the research: (1) the application of planning of school working
program has been running very well, all the indicators are applied in Bruderan High
School Purworejo; (2) the application of the implementation of school working plan
in high school goes well, the school has working plan guidelines, system of
administration is transparent and written, facilities and infrastructure are adequate
and compliance as it is planned; (3) the implementation of monitoring and evaluation
are accordance with the standards of management, such as indicated by the
monitoring program, self-evaluation, evaluation of KTSP, school accreditation
program; (4) the application of school leadership for special and general
qualifications meet the Standards for School management. Principal terms of
entrepreneurial competencies are lacking in creating a climate of entrepreneurship;
(5) Senior High School Bruderan Purworejo hasn’t got the application of
management information systems which can be accessed efficiently, effectively, and
easily by the entire school community.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
mungkin terlaksana dengan baik tanpa bimbingan, bantuan, kerjasama dan
dukungan dari berbagai pihak.oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis menghaturkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
2. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. Rektor
Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Rohandi Ph. D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Ekonomi
5. Ibu Natalina Premastuti B. S.Pd., MPd selaku Dosen Pembimbing I, atas
segala bimbingan, kepercayaan, kebaikan dan pengarahan dari awal
sampai dengan akhir pembuatan skripsi ini
6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono M.S. selaku Dosen Pembimbing II, atas
bimbingan dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan
skripsi ini.
7. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., MSc selaku dosen Pendidikan Ekonomi
yang telah memberi wejangan-wejangan.
8. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Mbak Titin dan Mbak Aris yang telah membantu administrasi dan segala
sesuatu dengan sabar.
10. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si atas bimbingan dalam penulisan abstrak
penulis.
11. Bapak Kepala Sekolah SMA Bruderan, Bapak Sutasmadi, Bruder Albert,
Ibu Gien, Bapak Pangarso, Ibu Melania dan seluruh guru SMA Bruderan
yang telah memberikan ijin kepada saya untuk penelitian di SMA
Bruderan tercinta.
12. Almarhum Bapak tercinta Bapak Robertus Soetiman semoga Bapak
bangga disana. Terima kasih atas kasih sayang selama Bapak hidup
sampai akhirnya aku belum bisa membalasnya…..
13. Ibuku tercinta CH Suratmi terimakasih atas kesabaran dan kasih
sayangnya selama ini.
14. Mas Agustinus Widodo calon suamiku tersayang terimakaih atas
segalanya. Kaulah semangatku. I Love you..
15. Bapak Abraham Slamet, Ibu Agnesia Suwarni sekeluarga terimakasih atas
doanya selama ini.
16. Mas Anto, Mbak Yuli, Mbak Tri, Mas Bowo dan Moyo yang telah
memberi semangat.
17. Keponakanku Patricia dan Ale yang lucu-lucu.
18. Bapak HP. Noto sekeluarga dan Bapak Taroreh sekeluarga terimakasih
atas segala bantuannya.
19. Sahabatku Kylla sekeluarga terimakasih banyak.
20. Sahabat-sahabatku Kylla, Putri, Nana, Nita, Angel, Yanti, Hanun, Silla
dan semua teman sekelasku terimakasih atas kerja sama selama ini.
21. Untuk Yohan dan Yunus yang dulu ngantar pulang waktu aku dan Kylla
kecelakaan. Terimakasih banyak.
22. Bapak dan ibu kost, terimakasih Bapak dan Ibu atas penjagaan dan
masakan-masakan lezat Ibu selama kurang lebih 4 tahun terakhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
1. Identifikasi Masalah 2. Batasan Masalah ............................................................ 7 3. Rumusan Masalah ........................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8 D. Signifikasi atau Manfaat Penelitian 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 11
A. Pengertian Evaluasi Program Pendidikan 11 B. Fungsi dan Tujuan Penelitian Evaluasi Program 12 C. Model-model Evaluasi Program 14
1. Model Evaluasi CIPP ............................................................ 15 2. Model Evaluasi UCLA .......................................................... 16 3. Model Evaluasi Brikerhoff .................................................... 17 4. Model Evaluasi Stake ............................................................ 18
D. Standar Nasional Pendidikan ...................................................... 23 1. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ......................... 24 2. Standar Sarana dan Prasarana ................................................ 24 3. Standar Pengelolaan 25 4. Standar Pembiayaan 36
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Standar Isi 36 6. Standar Proses 36 7. Standar Kompetensi Lulusan 37 8. Standar Penilaian Pendidikan 37
E. Penelitian yang Relevan .............................................................. 39 F. Kerangka Berpikir dan Pertanyaan Penelitian 42
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 45
A. JenisPenelitian ............................................................................. 45 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 49 C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 50 D. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 51 E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................ 51 F. Teknik Analisis Data ................................................................... 54 G. Validasi Data ............................................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA .......................... 74
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 74 1. Temuan Lapangan SMA Bruderan Purworejo ...................... 74 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Bruderan Purworejo 76 3. Fasilitas Sekolah 78 4. Ekstrakurikuler 79 5. Jumlah Siswa SMA Bruderan Purworejo 80 6. Struktur Organisasi Sekolah 82 7. Tenaga Pendidik di SMA Bruderan Purworejo 83 8. Ruang di SMA Bruderan Purworejo 83
B. Analisis Data ............................................................................... 83 1. Data Antecedents .................................................................. 83
a. Visi Sekolah SMA Bruderan Purworejo ........................ 83 b. Misi Sekolah SMA Bruderan Purworejo ........................ 87 c. Tujuan Sekolah SMA Bruderan Purworejo .................... 89 d. Rencana Kerja Sekolah SMA Bruderan Purworejo ....... 93 e. Sistem Informasi Manajemen Sekolah SMA Bruderan
Purworejo ....................................................................... 95 f. Kepemimpinan Sekolah SMA Bruderan Purworejo ...... 96
2. Data Transaction ................................................................... 97 a. Pedoman Sekolah SMA Bruderan Purworejo ................ 97 b. Struktur Organisasi SMA Bruderan Purworejo 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
c. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah SMA Bruderan Purworejo98 d. Bidang Kesiswaan SMA Bruderan Purworejo 99 e. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran 102 f. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan 110 g. Bidang Sarana dan Prasarana 115 h. Bidang Keuangan dan Administrasi 119 i. Bidang Budaya dan Lingkungan 120
3. Data Product .......................................................................... 121 a. Program Pengawasan SMA Bruderan Purworejo 121 b. Pelaksanaan Pengawasan SMA Bruderan Purworejo 124 c. Isi/Sasaran Kepengawasan 124 d. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Diri dan Evaluasi
Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan 125 e. Pelaksanaan persiapan bahan untuk akreditasi
sekolah oleh BAS 125
BAB V PEMBAHASAN 126 A. Pelaksanaan Penelitian 126
1. Evaluasi Antecedents ............................................................. 126 2. Evaluasi Transactions ............................................................ 131 3. Evaluasi Product .................................................................... 135
B. Pembahasan ............................................................................... 136 1. Perencanaan Program Kerja .................................................. 136 2. Pelaksanaan Rencana Kerja 136 3. Penerapan Pengawasan dan Evaluasi 137 4. Kepemimpinan Sekolah 137 5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen 138
C. Kriteria Hasil Evaluasi Standar Pengelolaan .............................. 138 1. Kriteria Antecedents .............................................................. 138 2. Kriteria Transactions ............................................................. 145 3. Kriteria Product ..................................................................... 165
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .................... 167
A. Kesimpulan ................................................................................. 167 B. Saran ............................................................................................ 168 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 172
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 174 LAMPIRAN .................................................................................................. 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Standar Pengelolaan 33 Tabel 3.2 Deskripsi teknik pengumpulan data evaluasi program 54 Tabel 3.3 Kriteria uraian masing-masing tahapan dalam Standar Pengelolaan 55 Tabel 4.1 Data siswa SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 81 Tabel 4.2 Perbandingan perbedaan rumusan visi SMA Bruderan Purworejo 86 Tabel 4.3 Perbandingan perbedaan rumusan misi SMA Bruderan Purworejo 88 Tabel 4.4 Perbandingan perbedaan rumusan tujuan sekolah SMA Bruderan Purworejo 91 Tabel 5.1 Kriteria Antecedents Standar Pengelolaan SMA Bruderan Purworejo 138 Tabel 5.2 Standar Kepala Sekolah SMA Bruderan Purworejo 143 Tabel 5.3 Kriteria Transactions Standar Pengelolaan SMA Bruderan Purworejo 145 Tabel 5.4 Kriteria Outputs Standar Pengelolaan SMA Bruderan Purworejo 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Evaluasi Model Countenance Stake 47 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ........................................................... 176 Lampiran 2 Pedoman Observasi .............................................................. 195 Lampiran 3 Pedoman Dokumentasi ........................................................ 209 Lampiran 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Standar Pendidikan Dasar Dan Menengah 211 Lampiran 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah 212
Surat Izin Penelitian ............................................................... 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pendidikan di Indonesia apabila dilihat secara kualitas,
masih dirasakan rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
akan mutu layanan pendidikan yang baik. Ini disebabkan oleh kurangnya
pengendalian pengelolaan pada sistem pendidikan dan belum meratanya
pendidikan dan tenaga kependidikan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Selain itu dapat kita lihat banyak sekolah yang ketersediaan fasilitas
belajarnya belum memadai, terutama buku dan alat peraga, belum tersedianya
biaya operasional yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses belajar
mengajar secara bermutu. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari
pembangunan adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu
dalam pembangunan tersebut pendidikan memegang peranan penting untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemerintah mempunyai kewajiban
dalam melaksanakan setiap kebijakan pendidikan yang diambil untuk
tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, sehingga arah kebijakan
pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam melaksanakan amanat yang
terkandung dalam UUD 1945.
Suatu sekolah yang berkualitas dan berkuantitas adalah sekolah yang
mampu mewujudkan tujuan sekolah itu sendiri. Salah satu cara untuk
mengetahui sekolah telah mencapai standar atau belum adalah melalui
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengembangan dan perbaikan kurikulum dan dengan melakukan evaluasi diri
pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Dengan adanya evaluasi pada
Standar Nasional Pendidikan, maka sekolah akan mengetahui sejauh mana
Standar Nasional Pendidikan telah dipenuhi oleh sekolah tersebut dan
indikator-indikator apa yang belum terpenuhi sekolah. Hal tersebut dilakukan
untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam Pasal 2 tersebut diatur
bahwa ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan ruang
lingkup, yakni: (1) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (2) standar
sarana dan prasarana, (3) standar pengelolaan, (4) standar pembiayaan, (5)
standar isi, (6) standar proses, (7) standar kompetensi lulusan dan (8) standar
penilaian. Dari kedelapan standar tersebut diatas, pemerintah membuat
perubahan kurikulum tahun 2013 dalam empat standar terakhir yaitu standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan dan standar penilaian.
Salah satu komponen Standar Nasional Pendidikan adalah Standar
Pengelolaan. Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar
dan Menengah pada dasarnya merupakan konsep dasar terlaksananya
pendidikan di negara Indonesia. Dengan adanya standar pengelolaan
pendidikan, masing-masing sekolah mempunyai konsep yang berbeda-beda
tetapi tetap dalam koridor Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Setiap
satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang
berlaku secara nasional. Hal ini dibuktikan bahwa masing-masing sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mempunyai tujuan yang terarah dan jelas sehingga ketika sekolah tersebut
melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapainya.
Di dalam standar pengelolaan itu sendiri terdapat perencanaan
program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen. Menyadari akan
pentingnya pemenuhan standar ini, maka dirasa penting untuk melakukan
evaluasi penerapan standar pengelolaan di Sekolah Menengah Atas Bruderan
Purworejo. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengevaluasi standar
pengelolaan atas pertimbangan :
1. Standar pengelolaan merupakan salah satu komponen yang ada dalam
Standar Nasional Pendidikan yang dapat digunakan sebagai kunci
tercapainya tujuan sekolah.
2. Standar pengelolaan merupakan pengendali pada lembaga atau satuan
pendidikan agar dapat dijalankan secara efektif, efisien dan akuntabel.
3. Kurang optimalnya pelaksanaan pengelolaan pendidikan dalam sistem
atau lembaga pendidikan.
4. Salah satu standar yang apabila memenuhi standar minimal yang telah
ditetapkan akan mewujudkan terciptanya pendidikan yang berkualitas.
Standar pengelolaan di Sekolah Menengah Atas harusnya berdasar
pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007. Namun dalam kenyataannya
pengelolaan sistem pendidikan di sistem pendidikan khususnya sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ada di Kabupaten Purworejo tidak sesuai dengan kriteria minimal dan
cenderung memprihatinkan. Ada beberapa sekolah di Kabupaten Purworejo
yang mengalami berbagai masalah pengelolaan, diantaranya kurangnya
fasilitas atau sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar
siswa, seperti alat peraga dan gedung sekolah yang tidak layak. Ada juga
permasalahan tenaga pengajar yaitu lulusan-lulusan sarjana yang tidak sesuai
dengan kebutuhan pasar atau banyak dari guru-guru yang bekerja tidak pada
bidang atau keahliannya. Hal ini tentunya sangat menganggu kegiatan belajar
siswa apalagi SMA merupakan jenjang terakhir yang harus diselesaikan oleh
siswa-siswi sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat
Universitas.
Evaluasi Standar Pengelolaan pernah dilakukan oleh Kristin
Nugraheni, mahasiswa lulusan Sanata Dharma angkatan 2004. Pada tahun
2010 peneliti mengevaluasi ketercapaian Standar Pengelolaan di seluruh
SMA Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Sleman menurut persepsi
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Kurikulum dan Guru. Dalam penelitian
terdahulu peneliti melakukan penelitian di seluruh sekolah negeri dan swasta
yang ada di Kabupaten Sleman. Jumlah sekolah yang ada di Kabupaten
Sleman itu sendiri adalah sejumlah 47 sekolah negeri dan swasta. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa: (1) perencanaan program kerja sekolah sudah
sesuai, dengan presentase 95,8%; (2) pelaksanaan rencana kerja sekolah
sudah sesuai dengan presentase 82,98%; (3) pengawasan dan evaluasi sekolah
sudah sesuai dengan presentase 82,98%; (4) kepemimpinan sekolah sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sesuai dengan presentase 95,74%; dan (5) sistem informasi manajemen
sekolah belum sesuai dengan presentase 61,7%. Penelitian ini memberikan
kesimpulan bahwa secara keseluruhan, penerapan standar pengelolaan pada
SMA di Kabupaten Sleman telah sesuai. Namun dalam sistem informasi
manajemen perlu dilakukan peninjauan kembali dan perlu adanya upaya
untuk meningkatkan dan memperbaiki pada sistem informasi manajemen
sehingga seluruh sekolah di Kabupaten Sleman dapat mencapai keberhasilan
yang sesuai dengan target keberhasilan pada sistem pendidikan nasional.
Dalam penelitian kali ini, peneliti tertarik untuk mengevaluasi Standar
Pengelolaan yang ada di salah satu sekolah di Kabupaten Purworejo, yaitu
SMA Bruderan Kabupaten Purworejo. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang baru mengenai pelaksanaan program standar
pengelolaan yang ada di SMA Bruderan Purworejo. Adapun alasan peneliti
memilih sekolah ini adalah SMA Bruderan Purworejo merupakan sekolah
swasta terbaik di Purworejo, namun dalam kenyataannya sekolah ini sering
kesulitan dalam merekrut siswa. Dari tahun ke tahun jumlah siswa yang ingin
mengenyam pendidikan di sana selalu berkurang. Hal ini disebabkan karena
masyarakat Purworejo mempunyai mindset bahwa pendidikan di SMA
Bruderan cukup mahal, serta tidak sesuai dengan kondisi keuangan para orang
tua siswa yang rata-rata adalah kelas ekonomi prasejahtera. Selain itu, banyak
pola pikir masyarakat yang lebih tertarik menyekolahkan anaknya di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Sebabnya, lulusan SMK siap kerja tanpa harus
meneruskan ke perguruan tinggi. Alasan lain adalah SMA Bruderan belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pernah melakukan penelitian terhadap pemenuhan Standar Pengelolaan. Oleh
sebab itu peneliti merasa perlu mengetahui ketercapaian standar nasional
pendidikan utamanya standar pengelolaan yang telah diterapkan di sekolah
ini.
Dari berbagai permasalahan dunia pendidikan yang ada di Kabupaten
Purworejo tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul,
“Evaluasi Penerapan Standar Pengelolaan Pada Sistem Pendidikan di
SMA Bruderan Kabupaten Purworejo”.
B. Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya pengendalian pengelolaan pada sistem pendidikan dan
belum meratanya pendidikan dan tenaga kependidikan baik secara
kuantitas maupun kualitas.
b. Tidak tersedianya atau kurangnya biaya operasional yang dibutuhkan
sekolah untuk pelaksanaan proses belajar mengajar secara bermutu
c. Kurangnya fasilitas atau sarana dan prasarana yang dapat mendukung
kegiatan belajar siswa, seperti alat peraga dan gedung sekolah yang
tidak direvitalisasi.
d. Tenaga pengajar yaitu lulusan-lulusan yang bekerja tidak pada
bidangnya atau keahliannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
e. Tidak tercapainya tujuan sekolah karena kurang harmonisnya
hubungan sekolah dengan tenaga pendidiknya dan juga lingkungan
kemasyarakatannya.
2. Batasan Masalah
Sebagai program yang baru berkembang, belum banyak referensi atau
laporan hasil evaluasi yang mencoba untuk melihat keefektifitasan program
tersebut. Oleh karena itu bertitik tolak dari uraian latar belakang dan melihat
permasalahan yang ada dalam judul “Evaluasi Penerapan Standar
Pengelolaan Pada Sistem Pendidikan di SMA Bruderan Kabupaten
Purworejo”, serta untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka
peneliti memberikan pembatasan terhadap permasalahan yaitu: perencanaan
program, pelaksaanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen. Untuk batasan objek
penelitian ini dilaksanakan pada SMA Bruderan di Kabupaten Purworejo.
3. Rumusan Masalah
Standar pengelolaan adalah standar yang di dalamnya terdapat
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen. Dengan melihat
latar belakang dan batasan masalah di atas penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. Apakah penerapan perencanaan program kerja pada sistem pendidikan
di SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
b. Apakah penerapan pelaksanaan rencana kerja pada sistem pendidikan
di SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
c. Apakah penerapan pengawasan dan evaluasi pada sistem pendidikan
di SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
d. Apakah penerapan kepemimpinan sekolah pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
e. Apakah penerapan sistem informasi manajemen pada sistem
pendidikan di SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar
pengelolaan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian program
perencanaan program kerja pada sistem pendidikan di SMA Bruderan
Purworejo dengan Standar Pengelolaan.
2. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian program
pelaksanaan rencana kerja pada sistem pendidikan di SMA Bruderan
Purworejo dengan Standar Pengelolaan.
3. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian program
pengawasan dan evaluasi pada sistem pendidikan di SMA Bruderan
Purworejo dengan Standar Pengelolaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian program
kepemimpinan sekolah pada sistem pendidikan di SMA Bruderan
Purworejo dengan Standar Pengelolaan.
5. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian program sistem
informasi manajemen pada sistem pendidikan di SMA Bruderan Purworejo
dengan standar pengelolaan.
D. Signifikasi atau Manfaat Penelitian
Evaluasi sama artinya dengan kegiatan supervisi. Kegiatan
evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan
tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi
program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan
program dan menyebarluaskan program. Manfaat lain dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi Pemerintah
Memberi masukan kepada Pemerintah khususnya Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan Standar Pengelolaan di SMA Bruderan
Purworejo.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan koleksi baca
yang dapat digunakan sebagai sumber atau bahan kajian yang relevan
dengan topik yang akan di bicarakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dan informasi dalam penerapan standar
pengelolaan yang ada di Sekolah. Penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai acuan guna perkembangan dan kemajuan dari Sekolah.
4. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan
pengetahuan untuk menambah wawasan mahasiswa khususnya adik-
adik angkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Evaluasi Program Pendidikan
Program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang (Arikunto, 2007:4). Evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan (Arikunto, 2007:2). Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan
kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi atau
implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang guna pengambilan keputusan.
Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
suatu kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing
komponennya (Arikunto, 2007:18). Penelitian evaluasi dapat diartikan suatu
proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih
dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program,
serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk
melakukan suatu penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang
dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program)
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan,
menganalisis dan mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif.
Kemudian merumuskan dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program.
Evaluasi program merupakan suatu proses menyediakan informasi yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan tujuan yang hendak
dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan,
membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap
fenomena. Evaluasi program juga merupakan proses yang sistematis dan
berkelanjutan yang digunakan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,
menginterpretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai
dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program
selanjutnya.
B. Fungsi dan Tujuan Penelitian Evaluasi Program
Michael Scriven (Arikunto, 1989: 275-276) mengemukakan bahwa secara
garis besar fungsi penelitian evaluasi dapat dibedakan menjadi dua yakni:
1. Evaluasi formatif difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu
pendidikan masih berlangsung. Data hasil evaluasi ini dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk membentuk (to form) dan memodifikasi program kegiatan. Jika
pada pertengahan kegiatan sudah diketahui hal-hal apa yang negatif dan
para pengambil keputusan sudah dapat menentukan sikap tentang
kegiatan yang sedang berlangsung maka terjadinya pemborosan yang
mungkin akan terjadi, dapat dicegah.
2. Evaluasi sumatif dilangsungkan jika program kegiatan sudah betul-betul
selesai dilaksanakan. Evaluasi sumatif dilaksanakan untuk menentukan
sejauh mana sesuatu program mempunyai nilai kemanfaatan, terutama
jika dibandingkan dengan pelaksanaan program-program yang lain.
Penilaian sumatif bermanfaat datanya bagi para pendidik yang akan
mengadopsi program yang dievaluasi berkenaan dengan hasil, program
atau prosedur.
Evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan
suatu program, perbaikan program, seleksi, motivasi, pertanggungjawaban,
menambah pengetahuan dan dukungan dari pihak yang terlibat. Pada prinsipnya
tujuan evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak tujuan program
yang akan dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan,
sedangkan tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari program.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
evaluasi mempunyai dua fungsi yaitu 1) Fungsi formatif untuk pengumpulan data
pada kegiatan yang sedang berjalan dan digunakan untuk perbaikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pengembangan, dan modifikasi program. 2) Fungsi sumatif yang dilaksanakan
setelah program selesasi dilaksanakan. Digunakan untuk pertanggungjawaban
program dan penentuan sejauh mana kemanfaatan program. Penelitian evaluasi
bertujuan untuk mengevaluasi komponen-komponen program dan program
secara menyeluruh.
Evaluasi digunakan untuk membantu pengembangan, implementasi,
kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi,
motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.
Selain itu evaluasi juga dilakukan untuk memperoleh informasi yang akurat dan
objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses
pelaksanaan program, dampak atau hasil yang dicapai, efesiensi serta
pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu
untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan peenyusunan program
berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
C. Model-model Evaluasi Program
Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang
akan dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli
atau pakar evaluasi. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan
seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang
telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Berikut ini terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
beberapa beberapa model evaluasi sebagai strategi atau pedoman kerja
pelaksanaan evaluasi program (Tayibnasis 2000:13-15).
1. Model Evaluasi CIPP
Stufflebean adalah ahli yang mengusulkan pendekatan yang
berorientasi pada pemegang keputusan untuk menolong administrator
membuat keputusan. Model evaluasi ini terdiri atas lima tahap yaitu:
a. Contect Evaluating to serve panning decition. Konteks evaluasi ini
membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan
dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program.
b. Input evaluation, structuring decition. Evaluasi ini membantu mengatur
keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang
diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana
prosedur kerja untuk mencapainya.
c. Proses evaluating, to serve implementation decition. Evaluasi proses
untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana
rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan
belum terjawab, prosedur dapat dimonitor ,dikontrol dan diperbaiki.
d. Product evaluation, to serve recycling decition. Evaluasi produk untuk
membantu apa keputusan selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa
yang dilakukan setelah program berjalan? (Tayibnasis 2000:16-17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Model Evaluasi UCLA
Model UCLA dikemukakan oleh Alkin yang mengemukakan lima
tahap evaluasi yaitu:
a. Sistem assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau
posisi sistem berfungsi memberikan informasi mengenai keadaan atau
profil program.
b. Program planning, membantu pemilihan program tertentu yang
kemungkinan akan berhasil memenuhi kebutuhan program.
c. Program implementasi, yang menyiapkan informasi apakah program
sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang
direncanakan?
d. Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana
program berfungsi, bagaimana program bekerja atau berjalan? Apakah
menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru
yang muncul tak terduga. Berfungsi memberikan informasi tentang
bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat
dilaksanakan.
e. Program certification, yang memberikan informasi tentang nilai atau
guna program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Model Evaluasi Brinkerhoff
Model ini dikembangkan oleh Brinkerhoff dan kawan-kawan, dengan
mengemukakan tiga jenis desain yaitu :
a. Fixed vs Emergant evaluation design. Desain fixed ditentukan dan
direncanakan secara sistematis dan dikembangkan dengan mengacu
pada tujuan program. Strategi pengumpulan informasi dalam desain ini
menggunakan tes, angket, lembar wawancara. Pada prinsipnya desain
ini terus berkembang sesuai dengan kondisi dan dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan.
b. Formatif vs Summative evaluation. Evaluasi formatif digunakan untuk
memperoleh data bagi keperluan revisi program, sedangkan evaluasi
sumatif dibuat untuk menilai kegunaan suatu program. Pada evaluasi
sumatif fokus evaluasi ditujukan pada variabel-variabel yang
dipandang penting dan berkaitan dengan kebutuhan pengambilan
keputusan.
c. Desain eksperimental dan Quasi eksperimental vs Natural inquiry.
Merupakan hasil adopsi dari disiplin penelitian. Desain eksperimental
dan quasi eksperimental digunakan untuk menilai suatu program yang
baru diujicobakan. Sedangkan natural inquiry dilakukan dengan cara
evaluator terlibat langsung dengan sumber-sumber informasi serta
program yang dilaksanakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Model Evaluasi Stake
Model ini dikembangkan oleh Stake, analisis proses evaluasi yang
dikemukakannya membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan
meletakkan dasar yang sederhana namun merupakan konsep yang cukup kuat
untuk perkembangan yang lebih jauh dalam bidang evaluasi. Model Stake
akan dapat memberikan gambaran pelaksanaan program secara mendalam dan
mendetail. Oleh karena itu persepsi orang-orang yang terlibat dalam sistem
pendidikan seperti perilaku guru, peran kepala sekolah, peran industri,
perilaku siswa dan situasi proses belajar mengajar di sekolah dan pelatihan
kerja di industri adalah kenyataan yang harus diperhatikan.
Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini adalah
bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi.
Stake mengatakan bahwa description di satu pihak berbeda dengan
judgements atau menilai. Dalam model ini antecedents (masukan), transaction
(proses) dan outcomes (hasil) data dibandingkan tidak hanya untuk
menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan sebenarnya, tetapi
juga dibandingkan dengan standar yang absolut untuk menilai manfaat
program (Tayibnapis, 2000:21-22).
Tujuan dari model Countenance Stake adalah melengkapi kerangka
untuk pengembangan suatu rencana penilaian kurikulum. Perhatian utama
Stake adalah hubungan antara tujuan penilaian dengan keputusan berikutnya
berdasarkan sifat data yang dikumpulkan. Stake mendasarkan modelnya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
evaluasi formal, suatu kegiatan evaluasi yang sangat tergantung pada
pemakaian checklist, structured visitation by peers, controlled comparisons,
and standardized testing of students. Dalam hal checklist terdapat lima
ketegori yaitu: 1) Obyektivitas atau tujuan evaluasi, 2) Spesifikasi program
meliputi filsafat pendidikan yang dianut pada mata pelajaran, tujuan
pembelajaran, dan lain sebagainya, 3) Outcome program, seperti pengalaman
belajar, pencapaian hasil siswa, 4) Hubungan dan indikator mencakup
kongruensi kenyataan dan harapan, kontingensi meliputi sebab akibat, 5)
Judgment nilai. Stake’s mempunyai keyakinan bahwa suatu evaluasi haruslah
memberikan deskripsi dan pertimbangan sepenuhnya mengenai evaluasi.
Dalam model ini stake sangat menekankan peran evaluator dalam
mengembangkan tujuan kurikulum menjadi tujuan khusus yang terukur,
sebagaimana berlaku dalam tradisi pengukuran behavioristik dan kuantitatif.
Model Countenance Stake terdiri atas dua matriks (Tayibnapis. 1989:16-17):
a. Matriks Deskripsi
Kategori pertama adalah sesuatu yang direncanakan pengembang
kurikulum atau program. Dalam konteks KTSP, kurikulum tersebut
adalah kurikulum yang dikembangkan atau digunakan oleh satu satuan
pendidikan. Sedangkan program adalah silabus dan Rencana Program
Pengajaran (RPP) yang dikembangkan guru. Guru sebagai pengembang
program merencanakan keadaan/persyaratan yang diinginkannya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
suatu kegiatan kelas tertentu. Misalnya yang berhubungan dengan minat,
kemampuan, pengalaman dan lain sebagainya dari peserta didik.
Kategori kedua dinamakan observasi, berhubungan dengan apa
yang sesungguhnya sebagai implementasi yang diinginkan pada kategori
yang pertama. Kategori ini terdiri atas antecedents, transaksi dan hasil.
Evaluator harus melakukan observasi (pengumpulan data) mengenai
antecendents, transaksi dan hasil yang ada di suatu satuan pendidikan.
b. Matriks Pertimbangan
Terdiri atas kategori standar dan pertimbangan, fokus
antecendents, transaksi dan outcomes (hasil yang diperoleh). Standar
adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu kurikulum atau program.
Standar dapat dikembangkan dari karakteristik yang dimiliki kurikulum,
tetapi dapat juga dari yang lain. Kategori ini menghendaki evaluator
melakukan pertimbangan dari apa yang telah dilakukan dari kategori yang
pertama dan kedua matriks Deskripsi sampai kategori pertama matriks
Pertimbangan. Suatu evaluasi harus sampai kepada pemberian
pertimbangan. Matriks pertimbangan baru dapat dikerjakan oleh evaluator
setelah matriks Deskripsi diselesaikan. Matriks Deskripsi terdiri atas
kategori rencana dan observasi. Matriks Pertimbangan terdiri atas
kategori standard dan pertimbangan. Pada setiap kategori terdapat tiga
fokus yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Antecedents phase; sebelum program diimplementasikan, sebuah
kondisi yang ada sebelum instruksi yang mungkin berhubungan
dengan hasil: Kondisi/kejadian apa yang ada sebelum implementasi
program? Apakah kondisi/kejadian ini akan mempengaruhi program?
2) Transactions phase; pelaksanaan program, pertemuan dinamis yang
merupakan proses instruksi (kegiatan, proses, dll): Apakah yang
sebenarnya terjadi selama program dilaksanakan? Apakah program
yang sedang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana program?
3) Outcomes phase, mengetahui akibat implementasi pada akhir
program, efek dari pengalaman pembelajaran (pengamatan dan hasil
tenaga kerja). Apakah program itu dilaksanakan sesuai dengan yang
diharapkan? Apakah klien menunjukkan perilaku pada level yang
tinggi dibanding dengan pada saat mereka berada sebelum program
dilaksanakan? (Kaufman, 1980:123). Setiap tahapan tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu description (deskripsi) dan judgment
(penilaian).
Cara kerja model evaluasi Stake yaitu evaluator mengumpulkan data
mengenai apa yang diinginkan pengembang program baik yang berhubungan
dengan kondisi awal, transaksi dan hasil. Data dapat dikumpulkan melalui
studi dokumen dapat pula melalui wawancara. Analisis logis diperlukan dalam
memberikan pertimbangan mengenai keterkaitan antara prasyarat awal,
transaksi dan hasil dari kotak-kotak tujuan. Evaluator harus dapat menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
apakah prasyarat awal yang telah dikemukakan pengembang program akan
tercapai dengan rencana transaksi yang dikemukakan. Atau sebetulnya ada
model transaksi lain yang lebih efektif. Demikian pula mengenai hubungan
antara transaksi dengan hasil yang diharapkan. Analisis kedua adalah analisis
empirik. Dasar bekerjanya sama dengan analisis logis tapi data yang
digunakan adalah data empirik.
Pekerjaan evaluator berikutnya adalah mengadakan analisis
congruence (kesesuaian) antara apa yang dikemukakan dalam tujuan dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan (observasi). Perlu diperhatikan apakah yang
telah direncanakan dalam tujuan sesuai dengan pelaksanaanya di lapangan
atau terjadi penyimpangan-penyimpangan. Tugas evaluator berikutnya adalah
memberikan pertimbangan mengenai program yang sedang dikaji, untuk itu
evaluator memerlukan standar.
Dalam melakukan evaluasi sebelum melakukan pengumpulan data,
maka evaluator harus membuat kerangka acuan yang berhubungan dengan
antecedents, transaksi dan hasil. Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk
memperjelas tujuan evaluasi tetapi juga untuk melihat apakah model
Countenance Stake’s konsisten terhadap transactions, antecedent dan
outcome.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Standar Nasional Pendidikan
Salah satu terobosan yang baik dari pemerintah dalam bidang pendidikan
adalah terlahirnya Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Inilah landasan awal pendidikan nasional dan dalam pelaksanaannya
berpegang kepada standar mutu secara keseluruhan karena sebelumnya usaha
untuk meningkatkan mutu sekolah di kita hanya dilaksanakan secara implisit
yaitu pada perbaikan mutu kurikulum dan tidak pada program perbaikan mutu
sekolah secara menyeluruh pada sektor pendidikan lainya. Undang-Undang
No.20 tahun 2003 pada pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan
menjelaskan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan dan standar
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan
pembiayaan. Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan
pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan
standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan. Ketentuan
mengenai Standar Nasional Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pemaparan
pasal 35 dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tersebut secara gamblang
menerapkan konsep penjaminan mutu dimana terdapat standar mutu minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang harus dicapai melalui proses perencanaan dan dilakukan secara
berkelanjutan dengan cara berkala sehingga terjadi quality improvement. Selain
itu dijelaskan juga tentang quality control yang dilakukan untuk memantau mutu
pendidikan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan. Inti standar mutu pendididikan terdapat dalam lingkup standar
nasional pendidikan meliputi:
1. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan
anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
2. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
3. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan oleh Satuan Pendidikan, Pemda dan Pemerintah.
Untuk sekolah dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan akuntabilitas. Sedangkan untuk perguruan tinggi
menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur
dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan
dan mendorong kemandirian.
Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 Bab I Pasal 1 butir 9).
Perencanaan program satuan pendidikan meliputi perumusan visi,
misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan). Visi sekolah adalah rumusan yang berisi
cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pada masa yang akan datang (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan). Misi sekolah adalah pernyataan yang berkaitan
dengan program sekolah untuk mewujudkan visi sekolah dalam kurun waktu
tertentu (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) Setiap sekolah tentunya
mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Visi dan
misi itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut dan harus
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sehingga
perkembangan disekolah tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman.
Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama setiap warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Visi
tersebut harus mampu memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada
warga sekolah. Visi dapat dirumuskan oleh semua warga sekolah dan
diputuskan dalam rapat sekolah serta memperhatikan masukan-masukan dari
dewan komite sekolah. Setelah sepaham atas visi tersebut kemudian
disosialisasikan kepada warga sekolah kemudian ditinjau secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat.
Misi sekolah dapat memberikah arah dalam mewujudkan visi sekolah
sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah. Misi merupakan dasar dari
program sekolah serta menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan
mutu lulusan yang diharapkan. Misi dapat memberikan keluwesan dan ruang
gerak pengembangan kegiatan satuan pendidikan unit sekolah yang terlibat.
Dari visi dan misi itu lalu di tuangkan dalam rencana kerja sekolah. Rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kerja bisa dalam jangka menengah danjangka tahunan. Rencana kerja
menengah biasanya empat tahun sekali dan diputuskan dalam rapat dewan
pendidik dan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar
pengelolahan sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.
Pelaksanaan rencana kerja mencakup komponen-komponen yaitu
pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah,
kegiatan bidang kesiswaan, kegiatan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, kegiatan bidang pendidik dan tenaga kependidikan, kegiatan
bidang sarana prasarana, kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan,
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan
kemitraan sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan). Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur
berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak
terkait. Perumusan pelaksanaan rencana kerja disesuaikan dengan visi dan
misi sekolah tersebut. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi: kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), kalender pendidikan, struktur organisasi,
pembagian tugas, tata tertib dan biaya operasional sekolah. Pedoman sekolah
berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.
Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif,
bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penyusunan program pengawasan ini
didasarkan pada Standar Pendidikan Nasional kemudian disosialisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
keseluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan
sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak
lanjut hasil pengawasan. Pengawasan melaporkan hasil pengawasan di
sekolah kepada bupati atau walikota melalui dinas pendidikan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan dan sekolah
yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah yang terkait.
Sekolah juga melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah.
Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara komprehensif
dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mutakhir. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian
prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik. Selain itu sekolah juga
harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan
pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain dari
lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan
berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas
pengelolaan. Sedangkan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara
teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007). Evaluasi dalam standar pengelolaan
meliputi evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dan
Akreditasi Sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007).
Kepemimpinan sekolah yang dimaksudkan adalah kepala sekolah dan
wakil kepala sekolah. Kepala dan wakil kepala sekolah memiliki
kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan
satuan pendidikan Dalam aspek kepemimpinan sekolah, setiap sekolah
dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kriteria untuk menjadi seorang kepala
sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah SMA/MA minimal dibantu oleh tiga wakil
kepala sekolah.
Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik dan proses
pengangkatan serta keputusannya dilaporkan secara tertulis oleh kepala
sekolah kepada institusi diatasnya. Kepala dan wakil sekolah memiliki
kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkannya dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan
satuan pendidikan.
Kepala sekolah menjabarkan visi kedalam misi target mutu,
merumuskan tujuan yang akan dicapai menganalisis, membuat rencana kerja
strategis, bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Selain itu kepala sekolah mampu memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik.
Kepala sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan
masyarakat dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunikasi yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat.
Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan
kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya.
Sistem informasi manajemen adalah fasilitas informasi yang efisien,
efektif dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang
efektif, efisien dan akuntabel. Aspek yang di analisis standar pengelolaan
meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan
evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen, pelaksanaan
rencana kerja dan pengawasan evaluasi. Selain itu sekolah juga menugaskan
seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi
maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan
dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya
direkam dan didokumentasikan. Pihak sekolah juga berkomunikasi antar
warga sekolah dilingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Cara melakukan analisis pada aspek perencanaan program, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen adalah menganalisis kesesuaian
antara kondisi ideal dan kondisi riil dari semua kriteria pada setiap
komponen dari masing-masing aspek yang dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan, pasal 1 ayat 9, mengemukakan standar pengelolaan adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah,
pelaksanaan rencana kerja sekolah, monitoring dan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen.
Standar Pengelolaan Pendidikan Nasional bertujuan meningkatkan
mutu layanan minimal. Pengelolaan pendidikan nasional secara khusus
Standar Pengelolaan Pendidikan bertujuan untuk:
a. Memberikan acuan bagi terwujudnya sistem perencanaan pendidikan
pada tingkat Nasional, Regional/Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota serta
pada tingkat satuan pendidikan/sekolah secara terkoordinasi dan terpadu
untuk mampu mengantisipasi aspirasi-aspirasi peningkatan mutu
pendidikan.
b. Memberi kerangka acuan bagi pengorganisasian, pelaksanaan,
pemantauan dan pengendalian pendidikan sejalan dengan tuntutan
peningkatan mutu dan standar pelayanan pendidikan pada semua bentuk,
jenis dan jenjang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Sebagai acuan dasar pengawasan dan penilaian pendidikan, yang relevan
dan konsisten dengan sistem perencanaan, dan pelaksanaan program
pendidikan pada tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi
dan Kabupaten dan pada tingkat satuan pendidikan.
d. Memberikan pedoman kepada seluruh warga bangsa khususnya yang
berkiprah dalam pengelolaan pendidikan bagaimana merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, memantau, mengawasi,
mengendalikan dan menilai program pendidikan secara efisien, efektif,
baik dan benar.
e. Menciptakan terwujudnya koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan
amanah pendidikan bagi semua rakyat baik secara vertikal maupun
horizontal antara seluruh unsur kelembagaan yang bertugas,
berwewenang dan bertanggung jawab dalam pendidikan mulai dari
tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan dalam Pengelolaan
Pendidikan baik pada tingkat nasional, daerah, lokal dan individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 2.1. Indikator Keberhasilan Standar Pengelolaan
KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
Rencana Kerja
Sekolah
Visi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
visi sekolah yang mudah dipahami.
Sosialisasi kepada seluruh warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
Misi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
misi sekolah yang mudah dipahami
serta sering disosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan.
Tujuan sekolah Memiliki perumusan dan penetapan
tujuan sekolah 4 tahun dan 1 tahun
yang mudah dipahami serta sering
disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Berisi sesuai dengan aspek-aspek SNP.
Rencana kerja
sekolah
Memiliki rencana kerja jangka
menengah (empat tahunan)
Memiliki rencana kerja satu tahun
dengan sistematika sesuai pedoman
Sosialisasi oleh pemimpin sekolah
Isi keseluruhan RKAS atau rencana
kerja jangka pendek/rencana kerja satu
tahun berdasarkan aspek-aspek SNP
Perencanaan kegiatan bidang
kesiswaan.
Perencanaan kegiatan bidang
pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
Perencanaan kegiatan bidang
pengelolaan pendayagunaan pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
dan tenaga kependidikan.
Pengelolaan kegiatan bidang sarana
dan prasarana pembelajaran.
Pengelolaan kegiatan bidang keuangan
dan pembiayaan pendidikan.
Perencanaan penciptaan suasana, iklim
dan lingkungan pembelajaran yang
kondusif.
Perencanaan melibatkan masyarakat
pendukung dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan.
Perencanaan pengawasan
Perencanaan kegiatan evaluasi diri.
Perencanaan evaluasi kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan
Perencanaan kegiatan persiapan bahan
yang diperlukan untuk akreditasi
sekolah oleh BAS
Pelaksanaan
Rencana Kerja
Sekolah
Pedoman
pengelolaan sekolah
Memiliki pedoman yang mengatur
berbagai aspek pengelolaan secara
tertulis; Mudah dipahami oleh pihak-
pihak terkait.
Struktur organisasi
sekolah
Memiliki struktur organisasi dengan
uraian tugas yang jelas dari masing-
masing anggota organisasi.
Pelaksanaan kegiatan
sekolah
Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai
dengan rencana kerja tahunan.
Bidang kesiswaan Pelaksanaan kegiatan bidang
kesiswaan.
Bidang kurikulum
dan kegiatan
pembelajaran
Pelaksanaan bidang pengembangan
kurikulum dan pembelajaran.
Bidang pendidik dan Pelaksanaan kegiatan bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
tenaga kependidikan pengelolaan pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan
Bidang sarana dan
prasarana
Pengelolaan kegiatan bidang sarana
dan prasarana pembelajaran.
Bidang keuangan dan
pembiayaan
Pengelolaan kegiatan bidang keuangan
dan pembiayaan pendidikan.
Budaya dan
lingkungan
Penciptaan suasana, iklim dan
lingkungan pembelajaran yang
kondusif.
Peran serta
masyarakat dan
kemitraan sekolah
Keterlibatan masyarakat pendukung
dan membangun kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan.
Pengawasan
dan Evaluasi
Program pengawasan Memiliki program pengawasan dan
sosialisasi
Pelaksanaan pengawasan
Isi/sasaran kepengawasan
Evaluasi diri Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri.
Evaluasi
pendayagunaan
pendidik dan tenaga
kependidikan
Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan.
Akreditasi sekolah Pelaksanaan persiapan bahan yang
diperlukan untuk akreditasi sekolah
oleh BAS
Kepemimpinan
Sekolah
Kepemimpinan
kepala dan wakil
kepala sekolah
Memiliki struktur kepemimpinan
sesuai standar pendidik dan tenaga
kependidikan, yaitu seorang kepala
sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil
kepala sekolah.
Sistem Infor-
masi
manajemen
sekolah
Pengelolaan
informasi manajemen
sekolah
Memiliki sistem informasi manajemen
untuk mendukung administrasi
pendidikan.
Sumber: Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Standar Pembiayaan
Persyaratan minimal tentang biaya investasi meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia dan
modal kerja tetap. Persyaratan minimal tentang biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan dan persyaratan
minimal tentang biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau
peralatan pendidik habis pakai dan biaya operasi pendidikan tidak langsung
berupa daya, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya.
5. Standar Isi
Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang berisi
tentang kerangka dasar, struktur kurikulum beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan kalender pendidikan/akademik.
6. Standar Proses
Standar ini pada kurikulum 2013 mengalami perubahan, standar ini
mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran agar terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian
hasil belajar. Perubahan kurikulum 2013 ini menekankan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific atau pengamatan
dan mendorong anak berpikir kreatif, inovatif, afektif, produktif.
7. Standar Kompetensi Lulusan
Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. Kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Standar ini mengalami perubahan dalam
kurikulum 2013 yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
tinggi terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal
baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan, lulus ujian
sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dan lulus Ujian Nasional. Penilaian berbasis kompetensi. Standar
ini mengalami pergeseran dalam kurikulum 2013 yaitu penilain melalui tes
(mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju
penilaian oten-tik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil), memperkuat PAP (Penilaian
Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor
yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal), penilaian tidak hanya
pada level Kompetensi Dasar, tapi juga kompetensi inti & Standar
Kompetensi Lulusan. Perubahan yang lain adalah penilaian dengan
menggunakan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian evaluasi standar pendidikan yang diterapkan di sistem
pendidikan juga pernah dilakukan oleh Kristin Nugraheni. Pada tahun 2010
peneliti mengevaluasi ketercapaian Standar Pengelolaan di seluruh SMA Negeri
dan Swasta yang ada di Kabupaten Sleman. Selain itu penelitian evaluasi juga
pernah dilakukan oleh Drs. Jahidin, M.Pd dan Ida Waluyati dengan judul
penelitiannya yaitu Evaluasi Program Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTS di Kota Bima. Namun dalam penelitian ini Drs. Jahidin, M.Pd. Tidak
melakukan penelitian melainkan laporan hasil evaluasi program kerja sekolah.
Kedua penelitian dan laporan hasil evaluasi akan dijabarkan sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Kristin Nugraheni (2010), dengan judul
Evaluasi Penerapan Standar Pengelolaan Pada Sistem Pendidikan Di Sekolah
Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini,
peneliti meneliti seluruh sekolah negeri dan swasta yang ada di Kabupaten
Sleman. Jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Sleman itu sendiri adalah
sejumlah 47 sekolah negeri dan swasta. Penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam:
1. Perencanaan program kerja dari 47 responden sebanyak 45 (95, 8%)
responden dinyatakan sebagai sekolah yang telah sesuai dalam
menerapkan perencanaan program kerja dan dinyatakan tergolong dalam
sekolah yang sangat baik dan baik. Sementara 2 responden (4,24%)
sekolah belum sesuai dalam menerapkan perencanaan program kerja. Ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
di akibatkan oleh beberapa indikator dalam perencanaan program kerja
yang belum diterapkan, seperti belum tercantumnya visi dan misi
sekolah.
2. Pelaksanaan rencana kerja dari 47 responden sebanyak 39 (82,98%)
sekolah atau responden dinyatakan sebagai sekolah yang telah sesuai
dalam menerapkan pelaksanaan rencana kerja dan dinyatakan tergolong
dalam sekolah yang sangat baik dan baik. Sementara sebanyak 8
(17,02%) responden atau sekolah dinyatakan belum sesuai dalam
menerapkan pelaksanaan rencana kerja. Hal ini di akibatkan oleh
beberapa indikator dalam pelaksanaan rencana kerja yang belum
diterapkan, seperti pedoman struktur organisasi sekolah, pelaksanaan
kegiatan sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana dan
prasarana.
3. Pengawasan dan evaluasi dari 47 responden sebanyak 39 (82,98%)
sekolah atau responden dinyatakan sebagai sekolah yang telah sesuai
dalam menerapkan pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dan
dinyatakan tergolong dalam sekolah yang sangat baik dan baik.
Sementara sebanyak 8 (17,02%) responden atau sekolah dinyatakan
belum sesuai dalam menerapkan pelaksanaan rencana kerja. Hal ini di
akibatkan oleh beberapa indikator dalam pelaksanaan pengawasan dan
evaluasi yang belum diterapkan, seperti program pengawasan, program
evaluasi diri serta evaluasi dan pengembangan KTSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4. Sistem informasi manajemen dari 47 responden sebanyak 29 (61,7%)
sekolah atau responden dinyatakan sebagai sekolah yang memiliki
kriteria kurang baik dan buruk. Hal ini dikarenakan oleh beberapa
indikator dalam sistem informasi manajemen yang belum diterapkan,
seperti pengelolaan sistem informasi manajemen, fasilitas sistem
informasi serta pelayanan informasi sekolah yang masih sangat kurang
5. Kepemimpinan sekolah dari 47 responden sebanyak 45 (95,74%)
sekolah atau responden dinyatakan sebagai sekolah yang telah sesuai
dalam menerapkan pelaksanaan kepemimpinan sekolah dan dinyatakan
tergolong dalam sekolah yang sangat baik dan baik. Sementara sebanyak
2 (4,26%) responden atau sekolah dinyatakan belum sesuai dalam
menerapkan pelaksanaan kepemimpinan sekolah.
6. Sistem pendidikan nasional dari 47 responden sebanyak 43 (91,49%)
sekolah atau responden tergolong sebagai sekolah yang memiliki kriteria
baik dan sangat baik karena sudah sesuai dalam menerapkan sistem
pendidikan nasional. Sementara sebanyak 4 (8,51%) responden belum
sesuai. Hal ini dikarenakan beberapa indikator yang belum sesuai
dengan standar sistem pendidikan nasional seperti pencapaian sistem
pendidikan nasional, kesesuaian dengan tujuan pendidikan serta
pengambilan keputusan di dalam sistem pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Sedangkan penelitian kedua dari yang merupakan laporan hasil evaluasi
dengan judul Laporan Evaluasi Program Kerja Sekolah di SLB Muhammadiyah
Banjarsari Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam penelitian ini
Drs. Jahidin, M.Pd mengevaluasi program tahunan sekolah dan kemudian
merekomendasikan dan menginformasikan kepada sekolah program-program
mana yang harus tetap dijalankan dan program apa yang seharusnya diperbaiki
atau dihilangkan. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa kendala yang nampak
untuk peningkatan dan penyempurnaan pelaksanaan program adalah faktor
keuangan yang masih minim dan sarana prasarana yang masih kurang.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Ida Waluyati, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesesuaian antara pelaksanaan program pembelajaran IPS
SMP/MTs di Kota Bima dengan standar proses pendidikan adalah sebagai
berikut: (1) Perencanaan pembelajaran berada pada kategori baik (sesuai), (2)
Proses pembelajaran berada pada kategori cukup baik (cukup sesuai), (3)
Penilaian hasil belajar serta tindak lanjut hasil penilaian berada pada kategori
baik (sesuai), (4) dan hasil belajar kognitif IPS siswa berada pada kategori baik
(sesuai) standar Kriteria Ketuntasan Minimal belajar.
F. Kerangka Berpikir dan Pertanyaan Penelitian
Evaluator yang baik adalah evaluator yang mampu melaksanakan evaluasi
yang di dukung oleh teori dan ketrampilan praktik, selain itu juga harus objektif
dan cermat. Mengevaluasi suatu program diperlukan juga kesabaran, ketekunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dan selalu hati-hati dan bertanggung jawab atas hasil penelitian. Ini semua
diperlukan oleh evaluator agar hasil dari evaluasi benar-bemar maksimal.
Pengelolaan pendidikan yang ada di SMA Bruderan Purworejo menunjukkan
masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat warga sekitar
untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah ini, selain kekurangan murid
SMA Bruderan juga masih kurang dalam hal sarana dan prasarana.
Kecenderungan ini tentunya akan memengaruhi kinerja tenaga pendidik, anak
didik dan kemajuan sekolah itu sendiri karena apabila dibiarkan akan sangat
mungkin sekolah swasta terbaik di Kabupaten Purworejo ini akan gulung tikar.
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan evaluasi: Apakah
perencanaan program kerja, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan
evaluasi, kepemimpinan, sistem informasi manajemen pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Kabupaten Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
Peneliti tidak dapat memberikan hipotesis karena penelitian ini
merupakan fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada
gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya
menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Adapun pertanyaan penelitiannya
adalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan perencanaan program kerja pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
2. Apakah penerapan pelaksanaan rencana kerja pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Apakah penerapan pengawasan dan evaluasi pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
4. Apakah penerapan kepemimpinan sekolah pada sistem pendidikan di SMA
Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
5. Apakah penerapan sistem informasi manajemen pada sistem pendidikan di
SMA Bruderan Purworejo sesuai dengan standar pengelolaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan
kualitatif. Model riset evaluasi yang digunakan adalah menggunakan Model
evaluasi Countenance Stake. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Penelitian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu
kegiatan/program yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu
kegiatan/program dan menentukan keberhasilan dan kebermanfaatan suatu
program dan apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Model evaluasi Countenance Stake ini ini meliputi evaluasi Antecedents,
Transactions dan Outputs (Tayibnasis, 2000:22). Berdasarkan model evaluasi
Stake penelitian ini membandingkan kesesuaian antara pelaksanaan program
pendidikan di SMA Bruderan Purworejo dengan standar pengelolaan. Peneliti
memilih menggunakan model ini karena model ini mempunyai dasar empiris
untuk menyelesaikan rekomendasi bahwa data dikembangkan dan diuji meliputi
pengamatan pola atas kelemahan dan kekuatan yaitu informasi yang
menghubungkan antecedent dan transaksional faktor dalam evaluasi formatif
selain itu model evaluasi Stake ini akan menambah peneliti untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
wawasan baru dan teori-teori tentang lapangan dan program yang akan di
evaluasi. Model ini juga dapat memfasilitasi sebuah pemahaman yang mendalam
mengenai semua aspek program pembelajaran yang tidak hanya memungkinkan
evaluator untuk menentukan outcome suatu program pendidikan, tetapi juga
menunjukkan alasan dan konsekuensi dampaknya. Model ini memberikan dasar
yang kuat untuk memberikan rekomendasi dan judgment yang menarik atas nilai
sebuah suatu program pendidikan.
Berdasarkan model evaluasi Stake penelitian ini membandingkan
kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan program, pelaksaanaan rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi
manajemen dengan standar pengelolaan pendidikan sebagai kriteria standar
untuk menilai tingkat keberhasilan program di SMA Bruderan Purworejo.
Penekanan model ini adalah bahwa suatu evaluasi menekankan adanya
pelaksanaan dua hal pokok, yaitu melakukan penggambaran dan pertimbangan
mengenai sesuatu yang dievaluasi. Dengan demikian, tujuan pemilihan model
evaluasi Countenance Stake dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan program, pelaksaanaan rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi
manajemen dengan standar pengelolaan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tahapan evaluasi Model Countenance Stake dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Tahapan Deskripsi Standar
Gambar 3.1 : Desain Evaluasi Model Countenance Stake, (Sabarguna, 2005:27).
1. Tahap Antecedents (masukan). Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terkait
kesesuaian antara perencanaan program pada sistem pendidikan di SMA
Bruderan Kabupaten Purworejo, kepemimpinan sekolah dan sistem
Rekaman
Kondisi
Objektif
Rekaman Kondisi
Objektif
Rekaman Kondisi
Objektif
Masukan
Proses
Hasil
Aktualisasi
standar dan
Intensitas
Objektif
Aktualisasi
standar dan
Intensitas
Objektif
Aktualisasi
standar dan
Intensitas
Objektif
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
informasi manajemen sekolah dibandingkan dengan kriteria standar
pengelolaan pendidikan.
2. Tahap Transactions (proses). Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terkait
kesesuaian antara pelaksanaan rencana kerja di SMA Bruderan
Kabupaten Purworejo dibandingkan dengan kriteria standar pengelolaan
pendidikan.
3. Tahap Outputs (hasil). Pada tahapan ini dilakukan evaluasi yang berfokus
pada aspek outputs terkait ketercapaian program standar pengelolaan
yaitu pengawasan dan evaluasi dan tindak lanjut hasil ketercapaian
standar pengelolaan di SMA Bruderan Kabupaten Purworejo dengan
standar kriteria yang telah dibuat oleh peneliti.
Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini adalah
bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi yang
kemudian memberikan rekomendasi. Stake mengatakan bahwa description di
satu pihak berbeda dengan judgements atau menilai. Dalam model ini
antecedents (masukan), transaction (proses) dan outputs (hasil) data
dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan
dengan keadaan sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang
absolut untuk menilai manfaat program. (Tayibnapis, 1989:16-17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah: antecedents (masukan), transaction
(proses) dan outcomes (hasil)
2. Indikator Penelitian
Di dalam penelitian evaluasi standar pengelolaan ini terdapat lima indikator
yang dijadikan sebagai indikasi ketercapaian program pendidikan yaitu
standar pengelolaan. Lima indikator tersebut adalah perencanaan program,
pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah
dan sistem informasi manajemen.
3. Definisi Operasional
a. Perencanaan program kerja: proses perumusan dan penyusunan program
kerja sekolah yang mengacu pada visi dan misi serta tujuan pendidikan
nasional yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pelaksanaan rencana kerja: proses pelaksanaan program kerja yang telah
disusun sebelumnya berdasarkan atas pedoman-pedoman yang telah
ditentukan untuk mengatur berbagai aspek pengelolaan pendidikan.
c. Pengawasan dan evaluasi: usaha dari pihak yang berkepentingan
(pengawas) untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pengelolaan pendidikan yang dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan
akuntabilitas pengelolaan.
d. Kepemimpinan sekolah: ketentuan mengenai pemimpin dan kriteria
pimpinan yang akan bertanggung jawab mengenai pengelolaan sekolah
yang harus dipenuhi oleh setiap sekolah dalam pengelolaannya sehingga
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
e. Sistem informasi manajemen: suatu tatanan sistem informasi yang
memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien
dan akuntabel sebagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
tertentu dalam suatu kegiatan pengelolaan sekolah.
f. Standar pengelolaan: standar yang mengatur mengenai pengelolaan satuan
pendidikan. Pada sekolah dasar dan menengah, standar pengelolaan
meliputi penerapan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Pada
dasarnya pengelolaan suatu satuan dilaksanakan secara mandiri, efisien,
efektif dan akuntabel sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Bruderan Purworejo, Jawa Tengah,
Indonesia. Yayasan Pius Alamat: Jln.KH.Wahid Hasyim No. 6 Purworejo
Telp. (0275) 321584 Fax. (0275) 323443
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - September 2013
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh tenaga pengajar yang ada di SMA
Bruderan Purworejo seperti: Kepala Sekolah, wakil kepala urusan kurikulum,
wakil kepala urusan kesiswaan, wakil kepala urusan humas, bidang keuangan
dan pembiayaan dan wakil kepala sarana dan prasarana.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah SMA Bruderan Purworejo.
E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data primer, yaitu data yang diperoleh
secara langsung dari lapangan berkaitan dengan variabel-variabel yang akan
diteliti. Data primer tersebut bersifat kualitatif berdasarkan hasil observasi dan
wawancara sedangkan sebagai sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala
urusan kurikulum, wakil kepala urusan kesiswaan, wakil kepala urusan humas,
bidang keuangan dan pembiayaan dan wakil kepala sarana dan prasarana di
SMA Bruderan Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan
untuk memperoleh informasi. Wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini bersifat untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil
observasi dan peneliti akan menggunakan jenis wawancara terbuka dan
terstruktur, yaitu wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan data. Wawancara adalah suatu proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab atau metode
untuk memperoleh jawaban melalui proses tanya jawab secara langsung
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai dan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian
maupun subjek penelitian. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti
akan menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman
wawancara (interview guide). Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan
atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh
responden (Syaodih, 2009:216). Wawancara dilakukan untuk memperoleh
data narasumber, seperti: ketercapaian indikator dalam standar
pengelolaan, keadaan sekolah dan lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dari buku-buku
yang relevan dengan masalah penelitian, dokumen-dokumen, arsip-arsip,
catatan-catatan yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan mempelajari sumber
informasi yang berupa data-data dalam bentuk laporan, data yang diperoleh
dari lokasi penelitian. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data
sekolah melalui dokumen-dokumen lisan maupun tulisan, seperti: dokumen
kalender pendidikan sekolah, profil sekolah, profil siswa maupun guru dan
administrasi guru.
c. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung (Syaodih, 2009:220). Penulis memperoleh data dengan
mengamati secara langsung ke lapangan dimana lokasi penelitian diadakan
serta mencatat data-data yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang aktual dan akurat serta
mendapatkan data yang sebenarnya terkait dengan materi yang akan
diteliti. Misalnya dengan cara :
1) Open format, observer membuat catatan atau reaksi umum perilaku
dan sebagianya tentang subjek yang dievaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2) Logs, semacam buku harian dimana observer mencatat reaksi dan
perilakunya sendiri.
Tabel 3.2 Deskripsi teknik pengumpulan data evaluasi program
Tahapan Komponen Teknik Sumber Data
Antecedents perencanaan
program,
kepemimpinan
sekolah, sistem
informasi
manajemen
Dokumentasi
Wawancara
Kesiswaan, kurikulum, kegiatan
pembelajaran, pendidik dan
tenaga kependidikan serta
pengembangannya, sarana dan
prasarana, keuangan dan
pembiayaan, budaya dan
lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan,
rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan
dan pengembangan mutu.
Transactions pelaksanaan
rencana kerja
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
KTSP, kalender
pendidikan/akademik, struktur
organisasi, pembagian tugas
guru, pembagian tugas tenaga
kependidikan, peraturan
akademik, tata tertib, kode etik,
biaya operasional sekolah
Outputs Penilaian hasil
dan tindak lanjut
hasil penilaian
standar
pengelolaan
Observasi
Wawancara
Data dari hasil observasi,
wawancara dan juga
dokumentasi.
Sumber: Data diolah oleh peneliti
F. Teknik Analisis Data
Untuk keperluan penelitian ini, pemilihan informan dilakukan secara
purposif, yaitu berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Peneliti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menganalisis data akan membandingkan antara kriteria dengan kejadian aktual
untuk setiap tahapan. Tahapan tersebut adalah tahapan Antecedents (masukan),
tahapan Transactions (proses) dan tahapan Outputs (hasil). Kemudian peneliti
juga akan memberikan keputusan terhadap masing-masing tahapan dan
memberikan rekomendasi. Berdasarkan Kriteria/Standar objektif tersebut maka
fokus dari evaluasi ini adalah:
a. Pada tahapan antecedents (masukan). Pada tahapan ini dilakukan
evaluasi terkait kesesuaian antara rencana kerja sekolah, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen sekolah di SMA Bruderan
Purworejo dibandingkan dengan kriteria standar pengelolaan.
b. Pada tahapan Transactions (proses) yang akan dievaluasi antara lain
adalah pelaksanaan rencana kerja sekolah di SMA Bruderan Purworejo
dinandingkan dengan kriteria standar pengelolaan.
c. Pada tahapan Outputs (hasil) yang akan dievaluasi antara lain adalah
pengawasan dan evaluasi sekolah SMA Bruderan Purworejo
dibandingkan dengan kriteria standar pengelolaan.
Tabel 3.3 Kriteria uraian masing-masing tahapan dalam Standar Pengelolaan
Tahap Komponen Kriteria
Antecedents Visi sekolah
1. sebagai cita-cita bersama
2. mampu memberikan inspirasi, motivasi dan
kekuatan
3. dirumuskan berdasar masukan berbagai warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tahap Komponen Kriteria
sekolah dan pihak yang berkepentingan,
selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional
4. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah
5. disosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan
6. ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
Misi Sekolah
1. memberikan arah dalam mewujudkan visi
sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional
2. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu
3. menjadi dasar program pokok sekolah
4. menekankan pada kualitas layanan peserta
didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
sekolah
5. memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program sekolah
6. memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah yang terlibat
7. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap
pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah
8. disosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan
9. ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
Tujuan Sekolah 1. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tahap Komponen Kriteria
dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan)
2. mengacu pada visi, misi dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat
3. mengacu pada standar kompetensi lulusan
yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan
Pemerintah
4. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak
yang berkepentingan termasuk komite sekolah
dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah
5. disosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan.
Rencana
Kerja Sekolah
1. rencana kerja jangka menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan;
2. rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKA-S) yang dilaksanakan berdasarkan
rencana jangka menengah.
3. disetujui rapat dewan pendidik setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas
pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah
swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya
oleh penyelenggara sekolah
4. dituangkan dalam dokumen yang mudah
dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
5. Rencana kerja empat tahun dan tahunan
disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan
pendidik dan pertimbangan komite sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tahap Komponen Kriteria
6. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan akuntabilitas.
Kepemimpinan
Sekolah
1. Memiliki struktur kepemimpinan sesuai
standar pendidik dan tenaga kependidikan,
yaitu seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau
lebih wakil kepala sekolah.
Sistem
Informasi
Manajemen
1. Memiliki sistem informasi manajemen untuk
mendukung administrasi pendidikan
Transactions
Pedoman
Sekolah
1. Rumusan pedoman mempertimbangkan visi,
misi, tujuan sekolah
2. ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
3. berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan
operasional.
4. Pedoman pengelolaan KTSP, kalender
pendidikan dan pembagian tugas pendidik dan
tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala
tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai
kebutuhan.
Struktur
Organisasi
Sekolah
1. Struktur organisasi sekolah berisi tentang
sistem penyelenggaraan dan administrasi yang
diuraikan secara jelas dan transparan.
2. Semua pimpinan, pendidik dan tenaga
kependidikan mempunyai uraian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang jelas
tentang keseluruhan penyelenggaraan dan
administrasi sekolah.
3. memasukkan unsur staf administrasi dengan
wewenang dan tanggungjawab yang jelas
untuk menyelenggarakan administrasi secara
optimal;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tahap Komponen Kriteria
4. dievaluasi secara berkala untuk melihat
efektifitas mekanisme kerja pengelolaan
sekolah
5. diputuskan kepala sekolah dengan
mempertimbangkan pendapat dari komite
sekolah
Pelaksanaan
Kegiatan
Sekolah
1. dilaksanakan berdasarkan rencana kerja
tahunan
2. dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan
yang didasarkan pada ketersediaan sumber
daya yang ada
3. Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak
sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
perlu mendapat persetujuan melalui rapat
dewan pendidik dan komite sekolah.
4. Kepala sekolah mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pengelolaan bidang akademik
pada rapat dewan pendidik dan bidang
nonakademik pada rapat komite sekolah dalam
bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang
disampaikan sebelum penyusunan rencana
kerja tahunan berikutnya.
Bidang
Kesiswaan
1. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk
pelaksanaan operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik yang meliputi:
a. Kriteria calon peserta didik:
1) berasal dari anggota masyarakat yang telah
lulus dari SMP/MTs, Paket B atau satuan
pendidikan lainnya yang sederajat
b. Penerimaan peserta didik dilakukan:
1) secara obyektif, transparandan akuntabel
sebagaimana tertuang dalam aturan
sekolah
2) tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan
gender, agama, etnis, status sosial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tahap Komponen Kriteria
kemampuan ekonomi
3) berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi
SMA
4) sesuai dengan daya tampung sekolah
c. Orientasi peserta didik baru yang bersifat
akademik dan pengenalan lingkungan tanpa
kekerasan dengan pengawasan guru
d. memberikan layanan konseling kepada
peserta didik
e. melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk para peserta didik
f. melakukan pembinaan prestasi unggulan dan
pelacakan terhadap alumni.
Bidang
Kurikulum dan
Kegiatan
Pembelajaran
1. Sekolah menyusun KTSP.
2. Penyusunan KTSP memperhatikan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi dan peraturan
pelaksanaannya.
3. KTSP dikembangkan sesuai kondisi sekolah,
potensi/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan siswa
4. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas
tersusunnya KTSP.
5. Wakil Kepala dan wakil kepala bidang
kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan
penyusunan KTSP.
6. Setiap guru bertanggungjawab menyusun
silabus setiap mata pelajaran yang diampunya
sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan dan Panduan Penyusunan KTSP.
7. Dalam penyusunan silabus, guru dapat
bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP) atau Perguruan Tinggi.
8. Penyusunan KTSP dikoordinasi, disupervisi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tahap Komponen Kriteria
difasilitas Dinas Pendidikan Provinsi yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
Khusus untuk penyusunan KTSP Pendidikan
Agama (PA) dikoordinasi, disupervisi, dan
difasilitasi oleh Kantor Wilayah Departemen
Agama.
a. Kalender Pendidikan
1) Sekolah menyusun kalender
pendidikan/akademik yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan
ekstrakurikuler dan hari libur.
2) Penyusunan kalender pendidikan:
a) didasarkan pada Standar Isi
b) berisi pelaksanaan aktivitas sekolah selama
satu tahun, dirinci secara semesteran,
bulanan dan mingguan
c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik
dan ditetapkan oleh kepala sekolah
3) Sekolah menyusun jadwal penyusunan
KTSP.
4) Sekolah menyusun mata pelajaran yang
dijadwalkan pada semester gasal dan
semester genap
b. Program Pembelajaran
1) Sekolah menjamin mutu kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dan program pendidikan tambahan yang
dipilihnya
2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar
Proses dan Standar Penilaian.
3) Mutu pembelajaran di sekolah
dikembangkan dengan:
a) model kegiatan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tahap Komponen Kriteria
mengacu pada Standar Proses
b) melibatkan peserta didik secara aktif,
demokratis, mendidik, memotivasi,
mendorong kreativitas dan dialogis
c) tujuan agar siswa mencapai pola pikir dan
kebebasan berpikir, melaksanakan
aktivitas intelektual berupa berpikir,
berargumentasi, mempertanyakan,
mengkaji, menemukan, memprediksi
d) pemahaman bahwa keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses belajar
dilakukan sungguh-sungguh, mendalam
untuk mencapai pemahaman konsep, tidak
terbatas pada materi yang diberikan oleh
guru.
4) Setiap guru bertanggungjawab terhadap
mutu perencanaan kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
agar peserta didik mampu:
a) meningkat rasa ingin tahunya
b) mencapai keberhasilan belajar secara
konsisten sesuai tujuan pendidikan
c) memahami perkembangan pengetahuan
kemampuan mencari sumber informasi
d) mengolah informasi ke pengetahuan;
e) menggunakan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah
f) mengkomunikasikan pengetahuan pada
pihak lain
g) mengembangkan belajar mandiri dan
kelompok dengan proporsi yang wajar
5) Kepsek bertanggungjawab terhadap kegiatan
pembelajaran sesuai peraturan yang
ditetapkan Pemerintah
6) Wakil kepala bidang kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tahap Komponen Kriteria
bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan
pembelajaran
7) Setiap guru bertanggungjawab terhadap
mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap
mapel yang diampunya dengan:
a) merujuk perkembangan metode
pembelajaran mutakhir
b) menggunakan metoda pembelajaran yang
bervariasi, inovatif dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran
c) menggunakan fasilitas, peralatan, alat
bantu yang tersedia secara efektif dan
efisien
d) memperhatikan sifat alamiah kurikulum,
kemampuan siswa, pengalaman belajar
sebelumnya yang bervariasi serta
kebutuhan khusus bagi siswa dari yang
mampu belajar dengan cepat sampai yang
lambat
e) memperkaya kegiatan pembelajaran
melalui lintas kurikulum, hasil-hasil
penelitian dan penerapannya;
f) mengarah ke pendekatan kompetensi yang
dapat menghasilkan lulusan yang mudah
beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif,
mandiri, mempunyai etos kerja tinggi,
memahami belajar seumur hidup, berpikir
logis dalam menyelesaikan masalah
c. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
1) Sekolah menyusun program penilaian hasil
belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab
& berkesinambungan
2) Penyusunan program penilaian hasil belajar
didasarkan pada Standar Penilaian
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tahap Komponen Kriteria
3) Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh
kelompok mata pelajaran dan membuat
catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan
program remedial, klarifikasi capaian
ketuntasan yang direncanakan, laporan
kepada pihak yang memerlukan,
pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan
dan dokumentasi
4) Seluruh program penilaian hasil belajar
disosialisasikan kepada guru
5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau
secara periodik, berdasarkan data
kegagalan/kendala pelaksanaan program
termasuk temuan penguji eksternal dalam
rangka mendapatkan rencana penilaian yang
lebih adil dan bertanggung jawab
6) Sekolah menetapkan prosedur yang
mengatur transparansi sistem evaluasi hasil
belajar untuk penilaian formal berkelanjutan.
7) Semua guru mengembalikan hasil kerja
siswa yang telah dinilai.
8) Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan
operasional yang mengatur mekanisme
penyampaian ketidakpuasan peserta didik
dan penyelesaiannya mengenai penilaian
hasil belajar
9) Penilaian meliputi semua kompetensi dan
materi yang diajarkan
10) Metode penilaian disiapkan/digunakan
terencana untuk tujuan diagnostik, formatif
&sumatif, sesuai metode/strategi
pembelajaran yang digunakan.
11) Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan
penilaian hasil belajar sesuai Standar
Penilaian Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tahap Komponen Kriteria
12) Kemajuan yang dicapai siswa dipantau,
didokumentasikan secara sistematis,
digunakan sebagai balikan pada peserta
didik untuk perbaikan secara berkala
13) Penilaian yang didokumentasikan disertai
bukti kesahihan, keandalan dan dievaluasi
secara periodik untuk perbaikan metode
penilaian
14) Sekolah melaporkan hasil belajar kepada
orang tua peserta didik, komite sekolah dan
institusi di atasnya.
d. Peraturan Akademik
1) Sekolah menyusun dan menetapkan
Peraturan Akademik.
2) Peraturan Akademik berisi:
a) persyaratan minimal kehadiran siswa
untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari
guru
b) ketentuan mengenai ulangan, remedial,
ujian, kenaikan kelas dan kelulusan
c) ketentuan mengenai hak siswa untuk
menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan
buku pelajaran, buku referensi dan buku
perpustakaan
d) ketentuan mengenai layanan konsultasi
kepada guru mata pelajaran, wali kelas,
dan konselor.
e) Peraturan akademik diputuskan oleh rapat
dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala
sekolah.
Bidang
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
1. Sekolah menyusun program pendayagunaan
pendidik dan tenaga kependidikan
2. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tahap Komponen Kriteria
a. disusun dengan memperhatikan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b. dikembangkan sesuai kondisi sekolah,
termasuk pembagian tugas, mengatasi bila
terjadi kekurangan tenaga, menentukan
sistem penghargaan, pengembangan profesi
bagi pendidik & tenaga kependidikan dan
menerapkannya secara profesional, adil dan
terbuka.
3. Pengangkatan pendidik dan tenaga
kependidikan tambahan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh
penyelenggara sekolah.
4. Sekolah perlu mendukung upaya:
a. promosi pendidik dan tenaga kependidikan
berdasar asas kemanfaatan, kepatutan dan
profesionalisme
b. pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan diidentifikasi secara sistematis
sesuai aspirasi individu, kebutuhan
kurikulum dan sekolah
c. penempatan tenaga kependidikan
disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah
maupun kualifikasinya dengan menetapkan
prioritas
d. mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi
ke posisi lain didasarkan pada analisis
jabatan, diikuti orientasi tugas pimpinan
tertinggi sekolah yang dilakukan setelah
empat tahun, bisa diperpanjang berdasar
alasan yang dipertanggungjawabkan, untuk
tenaga kependidikan tambahan tidak ada
mutasi.
5. Sekolah mendayagunakan:
a. kepala sekolah melaksanakan tugas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tahap Komponen Kriteria
tanggung jawabnya sebagai pimpinan
pengelolaan sekolah
b. wakil kepala bidang kurikulum
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah dalam
mengelola bidang kurikulum
c. wakil kepala bidang sarana prasarana
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepsek dalam mengelola
sarana prasarana
d. wakil kepala bidang kesiswaan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah dalam
mengelola peserta didik
e. guru melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai agen
pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik, membimbing,
melatih peserta didik menjadi manusia
berkualitas, mampu mengaktualisasikan
potensi kemanusiaannya secara optimum
f. konselor melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling kepada peserta
didik
g. pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya memberikan pelatihan
teknis kepada peserta didik pada kegiatan
pelatihan
h. tenaga perpustakaan melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di perpustakaan
i. tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya membantu guru
mengelola kegiatan praktikum di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tahap Komponen Kriteria
laboratorium
j. teknisi sumber belajar melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya mempersiapkan,
merawat, memperbaiki sarana dan prasarana
pembelajaran
k. tenaga administrasi melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam pelayanan
administratif
l. tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam memberikan
layanan kebersihan lingkungan.
Bidang Sarana
dan Prasarana
1. Sekolah menetapkan kebijakan program secara
tertulis mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana
2. Program pengelolaan sarana dan prasarana
mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana
dalam hal:
a. merencanakan, memenuhi,
mendayagunakan sarana dan prasarana
pendidikan
b. mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan
sarana dan prasarana agar tetap mendukung
proses pendidikan;
c. melengkapi fasilitas pembelajaran pada
setiap tingkat kelas di sekolah
d. menyusun skala prioritas pengembangan
fasilitas sesuai tujuan pendidikan, kurikulum
masing-masing tingkat;
e. pemeliharaan semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan
dan keamanan lingkungan
f. Seluruh program pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan disosialisasikan
kepada pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tahap Komponen Kriteria
3. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:
a. direncanakan secara sistematis, selaras
dengan pertumbuhan kegiatan akademik
dengan mengacu Standar Sarana dan
Prasarana
b. dituangkan dalam rencana pokok (master
plan) yang meliputi gedung dan
laboratorium serta pengembangannya
4. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:
a. menyediakan petunjuk pelaksanaan
operasional peminjaman buku dan bahan
pustaka lainnya
b. merencanakan fasilitas peminjaman buku
dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan pendidik
c. membuka pelayanan minimal enam jam
sehari pada hari kerja
d. melengkapi fasilitas peminjaman antar
perpustakaan, internal maupun eksternal
e. menyediakan pelayanan peminjaman dengan
perpustakaan dari sekolah lain baik negeri
maupun swasta
5. Pengelolaan laboratorium dikembangkan
sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dilengkapi dengan manual yang
jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang
dapat menimbulkan kerusakan.
6. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan
ekstra-kurikuler disesuaikan dengan
perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler
peserta didik dan mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana.
Bidang
Keuangan dan
Pembiayaan
1. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan
biaya investasi dan operasional yang mengacu
pada Standar Pembiayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tahap Komponen Kriteria
2. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional Sekolah mengatur :
a. sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah
dana yang dikelola
b. penyusunan dan pencairan anggaran, serta
penggalangan dana di luar dana investasi
dan operasional
c. kewenangan dan tanggungjawab kepala
sekolah dalam membelanjakan anggaran
pendidikan sesuai dengan peruntukannya
d. pembukuan semua penerimaan dan
pengeluaran serta penggunaan anggaran,
dilaporkan kepada komite sekolah serta
institusi di atasnya
3. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional sekolah diputuskan komite sekolah
dan ditetapkan kepsek, mendapat persetujuan
dari institusi di atasnya.
4. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional sekolah disosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah untuk menjamin
tercapainya pengelolaan dana secara
transparan dan akuntabel.
Budaya dan
Lingkungan
Sekolah
1. Sekolah menciptakan suasana, iklim dan
lingkungan pendidikan yang kondusif untuk
pembelajaran yang efisien dalam prosedur
pelaksanaan.
2. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana,
iklim dan lingkungan pendidikan
3. berisi prosedur tertulis mengenai informasi
kegiatan penting minimum yang akan
dilaksanakan
4. memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung
jawab dan wewenang, serta penjelasannya
5. diputuskan kepsek dalam rapat dewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tahap Komponen Kriteria
pendidik.
6. Sekolah menetapkan pedoman tata-tertib
7. tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan
peserta didik, termasuk dalam hal
menggunakan dan memelihara sarana dan
prasarana pendidikan
8. petunjuk, peringatan dan larangan dalam
berperilaku di Sekolah, pemberian sangsi bagi
warga yang melanggar tata tertib.
9. Tata tertib sekolah ditetapkan kepala sekolah
melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan masukan komite sekolah
dan peserta didik.
10. Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah
yang memuat norma tentang:
a. hubungan sesama warga di dalam
lingkungan sekolah dan hubungan antara
warga sekolah dengan masyarakat
b. sistem yang dapat memberikan penghargaan
bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang
melanggar
11. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh
warga sekolah untuk menegakkan etika
sekolah
12. Sekolah memiliki program yang jelas untuk
meningkatkan kesadaran beretika bagi semua
warga sekolahnya.
Outputs Program
pengawasan
1. Memiliki program pengawasan dan
sosialisasi
2. Pelaksanaan pengawasan
3. Isi/sasaran kepengawasan
Evaluasi diri Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri.
Evaluasi
pendayagunaan
pendidik dan
Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tahap Komponen Kriteria
tenaga
kependidikan
Akreditasi
sekolah
Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan
untuk akreditasi sekolah oleh BAS
Sumber: Peraturan Pemerintah tentang Standar Pengelolaan No 19 Tahun 2007
G. Validasi Data
Untuk memvalidasi data peneliti akan menggunakan triangulasi data,
triangulasi merupakan salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji
keabsahan hasil penelitian. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006:331).
Agar temuan dan interpretasi yang diperoleh itu benar tentang data yang
diberikan oleh responden terkait dengan penelitian ini yang akan melakukan
penelitian di SMA Bruderan Purworejo. Untuk itu peneliti akan melakukan
pemeriksaan keabsahan data dengan cara mengkonfirmasikan hasil analisis data
dengan sumber data. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan pengukuhan akan
kredibilitas temuan penelitian. Secara lebih detail, yang dimaksud dengan
triangulasi dengan sumber data adalah membandingkan dan mengecek baik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang
berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: 1) membandingkan data
hasil pengamatan dengan hasil wawancara, 2) membandingkan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang di katakan secara pribadi, 3)
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, 4) membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pandapat dan pandangan orang lain seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang yang berada
dan orang pemerintahan, 5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan. Untuk memperoleh data yang valid hasil dari
perbandingan antara wawancara dan studi dokumen diharapkan memiliki
kesamaan. (Moleong 2006:330). Triangulasi sumber data juga memberi
kesempatan untuk dilakukannya hal-hal sebagai berikut: 1) penilaian hasil
penelitian dilakukan oleh responden, 2) mengoreksi kekeliruan oleh sumber data,
3) menyediakan tambahan informasi secara sukarela, 4) memasukkan informan
dalam kancah penelitian, menciptakan kesempatan untuk mengikhtisarkan
sebagai langkah awal analisis data, 5) menilai kecukupan menyeluruh data yang
dikumpulkan (Moleong 2006:335-336)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Penelitian
1. Temuan Lapangan SMA Bruderan Purworejo
SMA Bruderan terletak di tengah-tengah kota yang sangat strategis,
mudah dijangkau dari berbagai arah. Lingkungan yang tenang, jauh dari
pusat keramaian dan perbelanjaan namun berdekatan dengan Biara Bruder
Karitas, Biara Suster PBHK, SMP Bruderan, Gereja Katolik dan Universitas
Muhamamadiyah, menjadikan SMA Bruderan Purworejo sebagai tempat
belajar yang nyaman. SMA Bruderan juga didukung dengan tanaman-
tanaman pelindung dan tanaman hias yang mengelilinggi gedung sekolah
dan menambah suasana segar dan nyaman untuk belajar.
SMA Bruderan merupakan salah satu karya dari tarekat Bruder
Karitas di bawah Yayasan Pius. Karya yang memberi tempat kepada anak
muda untuk mengembangkan diri dalam bidang intelektual dan
kemanusiaan. SMA Bruderan dulunya bernama SPG Bruderan, SPG
Bruderan berdiri pada tahun 1952 yang pada saat itu masih bernama SGA.
Pada tanggal 4 Juli 1988, SPG Bruderan beralih fungsi menjadi SMA
Bruderan. Jatuhnya pilihan pada alih fungsi menjadi SMA Bruderan didasari
atas berbagai pertimbangan, antara lain: misi Yayasan dan Keuskupan
Purwokerto untuk mendidik calon guru masih dapat dilanjutkan walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
secara tidak langsung. SMA adalah sekolah umum sehingga masih terbuka
lebar anak-anak untuk menentukan pilihan untuk masa depannya. Dengan
arahan, motivasi dan dorongan dari para guru diharapkan lulusan SMA
Bruderan Purworejo banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi pada
Fakultas Keguruan. Alasan lain adalah pada saat itu untuk menjadi Sekolah
Kejuruan baik sarana maupun tenaga masih jauh dari mencukupi, untuk itu
SPG Bruderan memutuskan untuk beralih menjadi SMA dan bukan SMK.
SMA Bruderan menerima siswa tanpa membeda-bedakan asal-usul,
sekolah selalu terbuka bagi siapa saja untuk mengembangkan diri. Sekolah-
sekolah Bruderan Karitas mempunyai tujuan yakni ingin memperbaiki
kualitas kehidupan dengan perhatian terhadap keseluruhan pembinaan kaum
muda sesuai semangat Bruder Karitas. Bruderan Purworejo adalah sekolah
Katolik yang menjadi agen perubahan di Kabupaten Purworejo. SMA
Bruderan Purworejo ini tidak hanya berkutat pada persoalan akademis
semata, tetapi mencari cara bagaimana membentuk siswa yang unggul
intelektual dan bermoral. Sebagai suatu lembaga pendidikan yang tugas
pokoknya menyelenggarakan proses pembelajaran, SMA Bruderan
Purworejo selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tahun ajaran 2007/2008 SMA Bruderan Purworejo menerapkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) secara serentak untuk kelas X,
XI dan XII. Selanjutnya tahun ajaran 2009/2010 menapak jenjang status di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
atasnya yaitu memulai dengan rintisan sekolah kategori mandiri (RSKM)
lebih menyempurnakan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Salah satu sekolah swasta di Kabupaten Purworejo ini berlokasi di
Jalan.KH.Wahid Hasyim No. 6 Purworejo. SMA Bruderan memiliki luas
tanah 20.820 m² dengan luas bangunan 4.625 m² dan luas halaman 720 m².
Saat ini SMA Bruderan Purworejo terakreditasi A dan memiliki 317 siswa
serta 33 tenaga pengajar.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Bruderan Purworejo
a. Visi
Membentuk manusia Pancasilais sejati yang cerdas, terampil dan siap
mengamalkan nilai-nilai luhur kemanusiaan dengan bertumpu pada
kedisiplinan yang dijiwai semangat cinta kasih.
b. Misi
1) Membiasakan hidup yang dijiwai nilai-nilai luhur pancasila.
2) Menumbuhkembangkan pelayanan pendidikan secara demokratis.
3) Menciptakan kondisi yang mendorong perkembangan peserta didik
menjadi manusia cerdas.
4) Memberi pelayanan untuk perkembangan bakat dan ketrampilan
secara maksimal.
5) Membiasakan hidup disiplin dalam semangat cinta kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
6) Menggalang kerja sama dengan berbagai pihak guna menunjang
tercapainya tujuan sekolah.
c. Tujuan.
1) Mendidik generasi muda agar beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta memiliki sikap toleransi dalam kebhinekaan.
2) Mendidik generasi muda agar memiliki sikap disiplin terhadap
waktu.
3) Mendidik generasi muda agar memiliki semangat cinta kasih
terhadap diri sendiri, sesama, lingkungan alam dan tanah air.
4) Mendidik generasi muda agar menerapkan nilai-nilai kejujuran,
keadilan, kebebasan, tanggunjawab, kemandirian, persaudaraan dan
perdamaian.
5) Mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup secara demokratis
dalam masyarakat.
6) Mendidik generasi muda agar menjadi manusia yang sanggup
menghargai prestasi oranglain demi kesejahteraan umum.
7) Mempersiapkan peserta didik agar mampu menjadi pemimpin bangsa
yang tetap berpedoman pada ajaran luhur bangsa.
8) Mempersiapkan dan mendidik generasi muda agar memiliki
kecerdasan dan sikap sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
9) Memberi bekal peserta didik agar dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
10) Mendidik anak bangsa agar memiliki berbagai ketrampilan yang
berguna bagi hidupnya di masyarakat.
11) Mempersiapkan peserta didik agar dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi.
d. Motto
Dalam Kasih Berwawasan Kebangsaan Menuju Kemandirian
3. Fasilitas Sekolah
a. Lingkungan Sekolah yang bersih, sejuk dan nyaman.
b. Aula yang luas.
c. Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer.
d. Perpustakaan yang dilengkapi dengan internet gratis.
e. Menara tower panjat dinding.
f. Peralatan kesenian dan olahraga memadai.
g. Muatan Lokal Budidaya ikan dan Kekharitasan
h. Ketrampilan: Teknologi pengolahan dan elektronika.
i. Sanggar Pramuka.
j. UKS dan Dokter Jaga
k. Peralatan Kesenian dan Olahraga yang memadai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa di luar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di
luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah
maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran
sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada
seni, olahraga, pengembangan kepribadian dan kegiatan lain yang bertujuan
positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
SMA Bruderan Purworejo memiliki 12 pilihan ekstrakurikuler antara lain:
ekstrakurikuler bola basket, bola volley, mountainering, jurnalistik, sepak bola,
pencak silat, tari jawa, kulintang, karawitan, kepramukaan, bulutangkis dan band.
Para siswa dibebaskan untuk memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan hobi
dan bakat mereka. Dari awal mereka menjadi warga SMA Bruderan, para siswa
sudah dikenalkan dengan berbagai macam ekstrakurikuler yang ada di SMA
Bruderan. Salah satu pengenalannya adalah melalui tes wawancara masuk yaitu
guru akan bertanya pada siswa mengenai hobi dan minat mereka. Siswa yang
memiliki hobi di bidang non akademik kemudian dengan arahan guru akan dapat
memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan hobi mereka. Yang kedua adalah
SMA Bruderan mengenalkan berbagai jenis ekstrakurikuler melalui kegiatan
Masa Orientasi Siswa atau MOS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dari beberapa jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Bruderan, terdapat
ekstrakurikuler yang masih sangat baru yaitu ekstrakurikuler Perfilman. Salah
satu siswa SMA Bruderan dan sekarang sudah menjadi alumni pernah menjuarai
lomba film dokumenter antar siswa SMA sekabupaten Purworejo. Hal inilah
yang kemudian momotivasi sekolah untuk mengembangkan bakat anak didiknya
melalui dunia perfilman. Sekolah kemudian memfasilitasi siswa agar kelak SMA
Bruderan Purworejo dapat meraih juara film dokumenter untuk kali kedua.
SMA Bruderan selalu mendukung aspirasi dan juga kebebasan siswa
dalam memilih ekstrakurikuler yang mereka minati. Dengan kebebasan itu
diharapkan peserta didik dapat menyalurkan bakatnya secara maksimal dan
optimal untuk membawa nama baik sekolah terlebih Kabupaten Purworejo.
5. Jumlah Siswa SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013
Jumlah peserta didik di SMA Bruderan dari tahun ke tahun mengalami
penurunan, untuk tahun ajaran 2012/2013 SMA Bruderan hanya memiliki jumlah
siswa sebanyak 317 siswa. Mindset masyarakat Purworejo terhadap sekolah
swasta masih sangat sempit, bahkan banyak masyarakat yang lebih memilih
sekolah negeri yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya daripada harus sekolah
di SMA swasta yang terkenal mahal. Berikut adalah tabel jumlah siswa SMA
Bruderan Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.1 Data siswa SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas JML Kelas JML Kelas JML
J U
M L
A H
X1 23 XI BHS 17 XII BHS 16
X2 22 XI IPA 21 XII IPA 1 23
X3 24 XI IPS 1 22 XII IPA 2 21
X4 21 XI IPS 2 24 XII IPS 1 27
XII IPS 2 28
XII IPS 3 28
JML 90 JML 84 JML 143 317
Sumber: Data siswa SMA Bruderan Tahun Ajaran 2012/2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut adalah struktur organisasi SMA Bruderan Tahun ajaran 2012/2013.
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013
Depdikbud Yayasan Pius
Kepala Sekolah
Drs. Waluya Komite Sekolah
Koordinator TAS
Waka Urs
Humas
Alb. Suhadi
Waka Urs. Sarpras
Drs. MT
Pangarso
Waka Urs.
Kesiswaan
L. Gien S, BA
Waka Urs.
Kurikulum
B. Sutasmadi, S.Pd
Staf
Kurikulum
Pembina
OSIS
Pembina
Ekskul
Pembina
Pramuka
Pembina
KIR/OSN
Layanan Khusus
Lab Perpus Staf
Humas
Wali Kelas Guru Guru BK Koordinator
Kegiatan
P e s e r t a d i d i k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
7. Tenaga Pendidik di SMA Bruderan Purworejo
Sebagian besar staf pengajar berlatar belakang Sarjana dari disiplin ilmu
yang sesuai dan berstatus sebagai tenaga pengajar dipekerjakan atau DPK, Guru
Tetap Yayasan atau GTY dan Guru Tidak Tetap atau GTT. Saat ini SMA
Bruderan memiliki 33 tenaga pengajar dan 10 pegawai dengan rincian 16 tenaga
pengajar tetap yayasan atau GTY, 3 tenaga pengajar dipekerjakan atau DPK, 14
tenaga pengajar tidak tetap atau GTT, 6 pegawai tetap yayasan atau PTY dan 4
pegawai tidak tetap atau PTT.
8. Ruang di SMA Bruderan Purworejo
Sekolah swasta yang berlokasi di Jalan KH.Wahid Hasyim No. 6
Purworejo ini memiliki luas tanah 20.820 m² dengan luas bangunan 4.625 m².
Luas halaman 720 m² dan peresmian dari gedung sekolah ini adalah pada tanggal
20 Mei 1985. Saat ini SMA Bruderan Purworejo sudah tidak diperbolehkan
untuk membangun gedung oleh pemerintah karena akan mengurangi ruang
terbuka sekolah.
B. Analisis Data
1. Data Antecedents
a. Visi Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Untuk memperoleh data antecedents, peneliti mewawancarai waka
kurikulum yaitu Bapak Benedictus Sutasmadi dan juga Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
yaitu Bapak Waluya. Berdasarkan hasil wawancara dan juga hasil
dokumentasi menunjukkan bahwa dari kriteria antecedents pada visi
sekolah, SMA Bruderan Purworejo memiliki visi sekolah yang dirumuskan
sebagai cita-cita bersama seluruh warga sekolah yaitu membentuk manusia
Pancasilais sejati yang cerdas, terampil dan siap mengamalkan nilai-nilai
luhur kemanusiaan dengan bertumpu pada kedisiplinan yang dijiwai
semangat cinta. Setelah sekolah melakukan evaluasi dan peninjauan
rumusan visi SMA Bruderan telah mengalami perubahan dari tahun ajaran
2010/2011. Bapak Sutasmadi selaku pemangku kepentingan dalam Bidang
Kurikulum menjelaskan bahwa dalam rumusan visi, sekolah mengacu pada
peserta didik agar dapat menjadi manusia cerdas, kreatif, mandiri dan
bertanggung jawab. Rumusan visi tidak hanya dibuat untuk peserta didik
tetapi juga untuk staf pengajar. Ini dimaksudkan agar guru dapat melayani
peserta didik dengan nilai luhur kemanusiaan yang disiplin dan dengan
semangat cinta kasih. Tanpa visi, sekolah tidak mempunyai arahan yang
jelas, tidak mempunyai cara yang tepat dalam melangkah ke masa depan
dan tidak memiliki komitmen hal inilah yang menjadikan visi sebagai dasar
program pokok bagi SMA Bruderan. Waka Kurikulum menyebutkan, para
guru harus mampu mendidik siswa dengan kreatif dan terinspirasi dalam
berinovasi dalam menciptakan model pembelajaran yang baru dan inovatif
yang dapat memotivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
yang nantinya akan menjadi bekal pada saat mereka lulus dari SMA. Staf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pengajar harus dapat memberikan inspirasi dan memotivasi bagi seluruh
peserta didik dan seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk bekerja
dengan penuh semangat dan antusias. Pertanyaan peneliti tentang visi
sekolah apakah dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional dijawab oleh narasumber bahwa visi
sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional tetapi
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat yang dilayani dan
selalu merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional.
Dalam wawancara dengan sebagian guru di SMA Bruderan
Purworejo menunjukkan bahwa visi SMA Bruderan Purworejo tidak selalu
dirumuskan berdasar masukan seluruh warga sekolah melainkan hanya
guru yang berkepentingan seperti guru yang menjabat sebagai Waka
Bidang Kurikulum. Dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi
walaupun visi sekolah tidak selalu dirumuskan berdasarkan masukan
seluruh tenaga pendidik di sekolah namun KTSP termasuk visi, misi dan
tujuan sekolah selalu diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang
dipimpin Kepala Sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah.
Hal lain yang ditakutkan oleh sekolah adalah apabila tidak melibatkan
komite sekolah, KTSP tidak akan dapat di validasi dan diverifikasi oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. KTSP dan tidak dapat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
implementasikan disekolah yang akan menghambat proses belajar
mengajar di sekolah ini. Hal lain seperti cara sekolah mensosialisasikan
visi, agar dapat diketahui oleh seluruh warga sekolah, sekolah
menyampaikan pada saat para guru dan pihak yang berkepentingan
mengikuti In House Training atau IHT. KTSP kemudian ditinjau,
dirumuskan kembali secara berkala sesuai perkembangan dan tantangan di
masyarakat (visi, misi tujuan sekolah) yang dicakup dalam rumusan KTSP.
Hal ini terbukti dari adanya dokumen KTSP yang di dapatkan peneliti dari
tahun ajaran 2008/2009 sampai dengan tahun ajaran 2012/2013. Dalam
dokumen KTSP nampak jelas bahwa KTSP selalu ditinjau dan di evaluasi
secara berkala. Perumusan visi mengalami perubahan dari tahun ajaran
2010/2011, walaupun apabila dilihat dari intinya hampir sama.
Tabel 4.2 Perbandingan perbedaan rumusan visi SMA Bruderan Purworejo
Rumusan visi tahun ajaran
≤ 2009/2010
Rumusan visi tahun ajaran
2010 s.d sekarang
Bertumpu pada kedisiplinan yang
dijiwai semangat cinta kasih menuju
terbentuknya manusia Pancasilais yang
cerdas, terampil dan siap
mengamalkan nilai-nilai luhur
kemanusiaan
Membentuk manusia Pancasilais sejati
yang cerdas, terampil dan siap
mengamalkan nilai-nilai luhur
kemanusiaan dengan bertumpu pada
kedisiplinan yang dijiwai semangat cinta
kasih.
Sumber: KTSP SMA Bruderan Purworejo
Visi ini mengalami perubahan karena sekolah perlu berkembang dan
berinovasi sesuai dengan semangat zaman dan spirit institusi pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Di dalam kriteria visi ini terdapat satu kriteria yang tidak sesuai dengan
standar pengelolaan pendidikan yaitu visi sekolah tidak selalu dirumuskan
berdasar masukan seluruh warga sekolah melainkan hanya guru yang
berkepentingan seperti guru yang menjabat sebagai waka bidang
kurikulum.
b. Misi Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Dalam misi sekolah, indikator standar pengelolaan yang
menyebutkan bahwa misi sekolah harus memberikan arah dalam
mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, SMA
Bruderan telah memenuhi standar tersebut. Sekolah menggunakan misi
sebagai alat yang dapat memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, misi sekolah SMA
Bruderan merupakan operasionalisasi dari visi. Misi SMA Bruderan dari
tahun ajaran 2008/2009 sampai dengan tahun ajaran 2012/2013 tidak
mengalami banyak perubahan, hal ini nampak dari dokumen KTSP
sekolah. Perumusan misi mengalami perubahan hanya pada tahun ajaran
2010/2011 yaitu rumusan misi sekolah hanya terdapat lima poin sedangkan
untuk tahun ajaran 2008, 2009, 2011, 2012, 2013 misi SMA Bruderan
mencantumkan enam poin misi. Berikut adalah tabel perbandingannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4.3 Perbandingan perbedaan rumusan misi SMA Bruderan Purworejo
Rumusan misi tahun ajaran
2010/2011
Rumusan misi tahun ajaran 2008/2009,
2009/2010, 2011/2012, 2012/2013
Membiasakan hidup yang dijiwai
nilai-nilai luhur pancasila.
1) Membiasakan hidup yang dijiwai nilai-
nilai luhur pancasila.
Menumbuhkembangkan pelayanan
pendidikan secara demokratis.
2) Menumbuhkembangkan pelayanan
pendidikan secara demokratis.
Menciptakan kondisi yang
mendorong perkembangan peserta
didik menjadi manusia cerdas.
3) Menciptakan kondisi yang mendorong
perkembangan peserta didik menjadi
manusia cerdas.
Memberi pelayanan untuk
perkembangan bakat dan ketrampilan
secara maksimal.
4) Memberi pelayanan untuk
perkembangan bakat dan ketrampilan
secara maksimal.
Membiasakan hidup disiplin dalam
semangat cinta kasih.
5) Membiasakan hidup disiplin dalam
semangat cinta kasih.
6) Menggalang kerja sama dengan berbagai
pihak guna menunjang tercapainya
tujuan sekolah.
Sumber: KTSP SMA Bruderan Purworejo
Misi SMA Bruderan merupakan tujuan sekolah yang akan dicapai
dalam jangka pendek dan jangka panjang. Peneliti berkesempatan
memperoleh dokumen KTSP SMA Bruderan yang dapat digunakan
sebagai alat penelitian, berdasarkan hasil dokumentasi misi sekolah yang
menekankan kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan sekolah tertuang dalam misi SMA Bruderan tahun ajaran
2012/2013 pada poin ke empat yaitu: memberi pelayanan untuk
perkembangan bakat dan ketrampilan secara maksimal. Misi SMA
Bruderan memuat pernyataan umum dan khusus berkaitan dengan program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan waka bidang kurikulum
untuk misi poin 1-3 merupakan pernyataan umum dan misi poin 4-6
merupakan pernyataan khusus. KTSP selalu dirapatkan dan melibatkan
persetujuan komite sekolah. “Kami menyusun KTSP berdasarkan masukan
dari komite sekolah dan dewan guru” begitulah penegasan dari Bapak
Sutasmadi. Dalam kriteria misi terdapat sembilan kriteria dan satu kriteria
tidak sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. Kriteria yang tidak
sesuai tersebut adalah kriteria misi yang menjadi dasar program pokok
sekolah. Kriteria ini tidak sesuai karena yang menjadi dasar program pokok
SMA Bruderan adalah visi.
c. Tujuan Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Pada kriteria tujuan sekolah dari hasil wawancara dan dokumentasi,
tujuan sekolah SMA Bruderan menggambarkan tingkat kualitas yang
dicapai di jangka menengah dan berkelanjutan, hal ini terpapar dari
penjelasan Waka Bidang Kurikulum yang menyebutkan bahwa tujuan
sekolah pada poin ke tujuh yaitu: mempersiapkan peserta didik agar dapat
melanjutkan ke Perguruan Tinggi, merupakan gambaran tingkat kualitas
yang dicapai dalam jangka menengah dan berkelanjutan. Tujuan SMA
Bruderan mengacu visi, misi, tujuan pendidikan nasional dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat, hal ini nampak dalam wawancara peneliti
dengan narasumber. Narasumber menjelaskan bahwa kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
masyarakat di Kabupaten Purworejo khususnya peserta didik SMA
Bruderan adalah beragam, menginggat peserta didik tidak hanya berasal
dari Kabupaten Purworejo saja melainkan berasal dari Kabupaten, Kota
dan Provinsi lain. Untuk itu sekolah perlu mengakomodir masukan dari
orangtua ataupun wali peserta didik.
Indikator selanjutnya mengenai tujuan sekolah yang harus mengacu
pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan
pemerintah dijawab oleh Waka Kurikulum bahwa tujuan sekolah SMA
Bruderan dirumuskan berdasarkan faktor-faktor kunci keberhasilan yang
dilakukan setelah penetapan visi dan misi sekolah yang mengacu pada
standar kompetensi lulusan untuk tiap-tiap mata pelajaran yang ditetapkan
sekolah dan Pemerintah. Poin tujuan sekolah yang mengacu pada standar
kompetensi lulusan terdapat dalam poin 8 yaitu: memberikan bekal kepada
peserta didik agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berdasarkan hasil dokumentasi terlihat jelas bahwa tujuan SMA
Bruderan mengakomodasi masukan pihak komite sekolah dan diputuskan
rapat dewan pendidik yang dipimpin Kepala Sekolah setiap tahunnya.
Tujuan SMA Bruderan disosialisasikan pada warga sekolah, yaitu para
guru dan segenap pihak yang berkepentingan pada saat In House Training.
“Alur In House Training itu, setelah para guru melewati sesi pengenalan
awal mengenai KTSP langsung dilanjutkan ke sesi workshop. Inti dari
kegiatan workshop itu sendiri adalah memberikan sosialiasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pelaksanaan perangkat mengajar yang tentunya sesuai dengan pedoman
KTSP yang telah diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Kepala
sekolah dan para guru kemudian di berikan format penyusuan KTSP dan
format penyusunan silabus juga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk diujicobakan penyusunannya dan mendikuskusikan dengan
narasumber bagaimana penyusunan yang baik. Sehingga apabila ada guru
yang belum paham bisa dapat langsung mendapatkan jawaban dari sumber
yang dapat dipercaya. Tujuan sekolah SMA Bruderan selalu dievaluasi dan
ditinjau secara berkala, hal ini nampak dalam dokumen KTSP sekolah
tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010 tujuan sekolah mengalami banyak
perubahan. Dan sejak tahun ajaran 2011/2012 sampai saat ini tujuan
sekolah belum mengalami perubahan lagi. Berikut adalah tabel
perbandingannya.
Tabel 4.4 Perbandingan perbedaan rumusan tujuan sekolah SMA Bruderan
Purworejo.
Rumusan tujuan sekolah tahun
ajaran ≤ 2009/2010
Rumusan tujuan sekolah tahun ajaran
2011/2012 s.d sekarang
Mendidik generasi muda agar
mampu menjadi manusia yang
sanggup memperjuangkan
kesejahteraan umum
Mendidik generasi muda agar beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
memiliki sikap toleransi dalam kebhinekaan.
Mendidik generasi muda agar
mampu menjaga tegaknya kejujuran,
keadilan, kebebasan, tanggungjawab,
Mendidik generasi muda agar memiliki sikap
disiplin terhadap waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Rumusan tujuan sekolah tahun
ajaran ≤ 2009/2010
Rumusan tujuan sekolah tahun ajaran
2011/2012 s.d sekarang
persaudaraan dan perdamaian
Mengembangkan sikap toleransi
dalam kebhinekaan
Mendidik generasi muda agar memiliki
semangat cinta kasih terhadap diri sendiri,
sesama, lingkungan alam dan tanah air.
Mendidik generasi muda untuk
memiliki sikap hidup yang
berdisiplin terhadap waktu
Mendidik generasi muda agar menerapkan
nilai-nilai kejujuran, keadilan, kebebasan,
tanggunjawab, kemandirian, persaudaraan dan
perdamaian.
Mendidik generasi muda untuk
memiliki sikap setian terhadap tata
tertib sosial yang berlaku di dalam
masyarakat
Mempersiapkan peserta didik agar mampu
hidup secara demokratis dalam masyarakat.
Mendidik generasi muda untuk
memiliki semangat cinta kasih
Mendidik generasi muda agar menjadi
manusia yang sanggup menghargai prestasi
oranglain demi kesejahteraan umum.
Mempersiapkan peserta didik untuk
dapat melanjutkan ke Perguruan
Tinggi
Mempersiapkan peserta didik agar mampu
menjadi pemimpin bangsa yang tetap
berpedoman pada ajaran luhur bangsa.
Memberikan bekal kepada peserta
didik agar dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Mempersiapkan dan mendidik generasi muda
agar memiliki kecerdasan dan sikap sosial
dalam kehidupan bermasyarakat.
Mempersiapkan peserta didik agar
mampu menjadi pemimpin bangsa
yang dijiwai dan disemangati ajaran
luhur bangsa
Memberi bekal peserta didik agar dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Mendidik anak bangsa agar memiliki
ketrampilan-ketrampilan yang dapat
membantu hidupnya di masyarakat
Mendidik anak bangsa agar memiliki berbagai
ketrampilan yang berguna bagi hidupnya di
masyarakat.
Mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki kecerdasan sosial dalam
kehidupan sehari-hari
Mempersiapkan peserta didik agar dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Mempersiapkan peserta didik agar
nantinya mampu hidup secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Rumusan tujuan sekolah tahun
ajaran ≤ 2009/2010
Rumusan tujuan sekolah tahun ajaran
2011/2012 s.d sekarang
demokratis dalam masyarakat
Sumber: KTSP SMA Bruderan Purworejo
Rumusan tujuan sekolah ini mengalami banyak perubahan karena
harus menyesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang juga mengalami
perubahan. Tujuan sekolah dan tujuan sekolah merupakan penjabaran dari
misi, oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi dan misi. Dalam
kriteria tujuan sekolah terdapat lima kriteria dan seluruh kriteria sudah
sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
d. Rencana Kerja Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Dalam hal Rencana Kerja Sekolah menengah SMA Bruderan
Purworejo peneliti mendapatkan data melalui wawancara dan juga
dokumentasi. Peneliti berkesempatan menanyakan beberapa pertanyaan
mengenai indikator rencana kerja sekolah, salah satunya adalah indikator
tentang rencana kerja sekolah untuk jangka menengah sekolah yang harus
dapat menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat
tahun berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Indikator ini telah
dapat dipenuhi oleh SMA Bruderan Purworejo yang terindikasi bahwa
SMA Bruderan mempunyai rencana kerja sekolah yaitu Rencana Kerja
tahunan atau Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S), rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
ini kemudian dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah, semua
rencana-rencana sekolah ini terdapat dalam dokumen rencana kerja sekolah
SMA Bruderan Purworejo. SMA Bruderan juga memberi kesempatan
kepada narasumber untuk melihat dokumen yang didalamnya dijelaskan
sekolah mengupayakan agar mutu lulusan kami dari tahun ke tahun
semakin baik, dan guru SMA Bruderan berusaha untuk selalu membimbing
para siswa selama tiga tahun dan berharap agar kegiatan belajar mereka di
sekolah bisa optimal sehingga dapat menetaskan lulusan-lulusan yang
unggul. Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Rencana Kerja SMA
Bruderan selalu dirapatkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
sekolah dan selalu melibatkan komite sekolah dan dewan guru yang
bertanggung jawab untuk mengetahui planning sekolah akan seperti apa.
Sementara untuk komite sekolah, SMA Bruderan menjadikan sebagai mitra
sekolah yang bertanggung jawab untuk mengetahui sejauh mana sekolah
berkembang. Dari hasil dokumentasi Rencana Kerja Sekolah SMA
Bruderan dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca pihak-pihak
terkait seperti komite sekolah dan Yayasan Pius. Dokumen selalu
digunakan sebagai acuan dan juga laporan. Rencana Kerja empat tahun dan
tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan
pertimbangan komite sekolah seperti halnya dengan penyusunan KTSP,
berikut adalah penjelasannya “Untuk rumusan rencana kerja sekolah, kami
membuat rincian rencana kerja kemudian di ajukan kepada komite sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
apabila ada kekurangan maka komite sekolah akan meminta sekolah untuk
merevisi dan memperbaiki yang kemudian di dokumentasikan agar dapat
dibaca oleh pihak yang berkepentingan” penjelasan Bapak Sutasmadi.
Rencana Kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian sekolah, kemitraan, partisipasi segenap
warga sekolah, keterbukaan dan akuntabilitas. Dari enam kriteria rencana
kerja, SMA Bruderan memiliki rencana kerja yang sudah sesuai dengan
standar pengelolaan pendidikan.
e. Sistem Informasi Manajemen SMA Bruderan Purworejo
Pada kriteria sistem informasi manajemen, SMA Bruderan belum
memiliki sistem informasi manajemen yang mendukung administrasi
pendidikan. Hal ini nampak dalam wawancara peneliti dengan Kepala
Sekolah SMA Bruderan ”Untuk masalah sistem informasi ini, sekolah baru
akan merealisasikan dalam waktu jangka panjang”. Untuk saat ini SMA
Bruderan baru memiliki akses internet yang hanya diperuntukkan oleh guru
sementara untuk akses internet untuk siswa belum tersedia. Dalam
menyediakan sistem informasi manajemen yang baik sekolah
membutuhkan biaya yang cukup banyak, sedangkan sekolah sendiri dalam
waktu dekat ini baru akan merealisasikan pengolahan sampah yang sudah
direncanakan dari tahun lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
f. Kepemimpinan Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Kriteria Kepemimpian Sekolah SMA Bruderan secara garis besar
sudah memenuhi kriteria standar pengelolaan pendidikan. Ini terbukti dari
hasil dokumentasi dan juga observasi. SMA Bruderan memiliki seorang
Kepala Sekolah dan empat Wakil Kepala Sekolah, yaitu bidang kurikulum,
bidang kesiswaan, bidang humas dan juga bidang sarana dan prasarana.
Pernyataan ini terdapat dalam struktur organisasi sekolah dan juga buku
pedoman siswa. Sedangkan dari hasil observasi untuk kriteria Kepala
Sekolah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah yaitu apabila dilihat dari dimensi kompetensi
kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi sosial dan kompetensi
kewirausahaan sudah memiliki kompetensi yang cukup baik dalam
mengelola pendidikan. Namun, untuk kompetensi kewirausahaan Kepala
Sekolah berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian guru dan karyawan
di SMA Bruderan dapat disimpulkan bahwa untuk kompetensi
kewirausahaan ini Kepala Sekolah SMA Bruderan masih belum cukup
dalam menciptakan iklim kewirausahaan, ini nampak dari sekolah yang
belum memiliki muatan lokal ataupun pelatihan kewirausahaan bagi siswa
yang difasilitasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Data Transaction
a. Pedoman Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi dapat dikatakan
bahwa SMA Bruderan memiliki pedoman sekolah yang memperhatikan
visi, misi dan tujuan sekolah. Pedoman sekolah SMA Bruderan di buat
setelah rumusan visi, misi dan tujuan sekolah disetujui oleh komite
sekolah dan pihak yang berkepentingan. Pedoman sekolah juga di tinjau
dan di evaluasi sesuai kebutuhan sekolah yang dapat digunakan sebagai
petunjuk pelaksanaan operasional bagi seluruh warga sekolah selama satu
semester. Pedoman sekolah ini juga berfungsi untuk mengukur dan
mengontrol kegiatan sekolah dalam satu semester. Pengelolaan KTSP,
kalender pendidikan dan pembagian tugas di SMA Bruderan telah sesuai
dengan standar pengelolaan pendidikan yaitu pada tiap akhir semester dan
lainnya seperti tata tertib sekolah dievaluasi sesuai kebutuhan sekolah.
Dari empat kriteria pedoman sekolah, SMA Bruderan sudah memiliki
pedoman sekolah yang sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
b. Struktur Organisasi SMA Bruderan Purworejo
Struktur Organisasi SMA Bruderan Purworejo berdasarkan hasil
dokumentasi peneliti berisi sistem penyelenggaraan dan administrasi yang
diuraikan jelas dan transparan. Semua pimpinan, pendidik dan tenaga
kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, tanggung jawab yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan administrasi sekolah. Struktur
organisasi memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan
tanggungjawab jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal
dan ini dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme
kerja pengelolaan sekolah. Struktur organisasi SMA Bruderan di koreksi
di setiap tahun pada awal tahun pelajaran dan di akhir semester dua
sekolah akan mengevaluasi dan dari evaluasi tersebut digunakan sebagai
dasar untuk penyusunan di tahun ajaran baru sebelum masuk ke ajaran
baru. Peninjauan atau evaluasi ini dilakukan pada saat IHT atau In House
Training. Struktur organisasi sekolah SMA Bruderan Purworejo
diputuskan oleh Kepala Sekolah dan mempertimbangkan pendapat komite
sekolah. Dari lima kriteria struktur organisasi sekolah, seluruh kriteria
sudah sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
c. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Pelaksanaan Kegiatan Sekolah SMA Bruderan Purworejo dari hasil
wawancara dengan Bapak Sutasmadi dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan kerja SMA Bruderan selalu berdasar rencana kerja tahunan
yang telah dibuat. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah selalu dilaksanakan oleh
penanggung jawab kegiatan yang telah disepakati dan juga didasarkan
pada ketersediaan sumber daya yang ada misalnya dalam hal rekruitment,
seleksi dan penempatan. Dalam indikator pelaksanaan kegiatan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
yang menyebutkan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan
pendidik dan komite sekolah, dijelaskan oleh narasumber bahwa
pelaksanaan-pelaksanaan rencana kerja SMA Bruderan yang tidak sesuai
dengan rencana yang telah dibuat biasanya terjadi karena suatu sebab,
yang kebanyakan dikarenakan oleh hal yang mendesak, misalnya
kunjungan ke panti jompo. Apabila kegiatan tersebut tidak masuk dalam
rencana kerja sekolah maka sekolah akan tetap melaporkan kegiatan
tersebut komite sekolah pada rapat dewan pendidik. Kepala Sekolah
mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik
pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite
sekolah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya. Dari empat kriteria
pelaksanaan kegiatan sekolah, semua kriteria sudah sesuai dengan standar
pengelolaan pendidikan.
d. Bidang Kesiswaan SMA Bruderan Purworejo
Di bidang kesiswaan, peneliti berkesempatan melakukan
wawancara dengan Ibu Lusia Gien Susiawantiningsih, BA yang menjabat
sebagai Waka Bidang Kesiswaan sekaligus sebagai guru agama Katolik.
Indikator pertama adalah mengenai penyusunan dan penetapan petunjuk
pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kriteria calon peserta didik yaitu berasal dari anggota masyarakat yang
telah lulus dari SMP/MTs, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang
sederajat telah sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. Hal ini
terindikasi dengan adanya petunjuk pelaksanaan operasional mengenai
proses penerimaan peserta didik dari anggota masyarakat yang lulus
SMP/MTs, Paket B/sederajat yang dapat dilihat dalam persyaratan
penerimaan siswa baru, bahkan SMA Bruderan juga menerima lulusan
SMP dengan ijazah paket B. Indikator kedua adalah penerimaan peserta
didik SMA Bruderan Purworejo apakah dilakukan secara obyektif,
transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah
berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK. Indikator ini telah
sesuai karena SMA Bruderan melaksanakan penerimaan calon siswa baru
dengan adil, transparan dan akuntabel tanpa diskriminasi gender, agama,
etnis, status sosial, kemampuan ekonomi dan yang diterima adalah calon
siswa yang sudah lulus ujian nasional SMP, ini terbukti dari beragamnya
peserta didik yang mendaftar di sekolah ini. Indikator ketiga dari standar
pengelolaan pendidikan dalam bidang kesiswaan adalah mengenai
penerimaan siswa yang harus menetapkan jumlah sesuai target dan
mengacu pada Standar Pendidikan Nasional yaitu sesuai dengan daya
tampung sekolah yang di paparkan oleh narasumber bahwa sekolah
menerima peserta didik baru sesuai dengan daya tampung yaitu empat
kelas untuk kelas X, dalam satu kelasnya terdiri dari kurang lebih 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
siswa. Beliau juga menjelaskan bahwa orientasi siswa di SMA Bruderan
tidak bersifat keras melainkan berupa pengenalan secara lebih dalam
dengan seluruh warga sekolah baik itu guru, karyawan dan kakak tingkat.
Sekolah menekankan pengenalan terhadap lingkungan sekolah agar lebih
dekat dengan guru, karyawan dan juga kakak tingkat. ”Kami tidak mau
sudah berbulan-bulan sekolah disini tapi masih bertanya ibu itu namanya
siapa, atau menyapa dengan sapaan mata pelajarannya seperti pak
ekonomi dan sebagainya, kami mau agar seluruh siswa baru itu mengenal
dengan betul siapa-siapa saja guru maupun karyawan yang ada di sekolah
ini”. Dalam indikator standar pengelolaan bidang kesiswaan tentang
bimbingan konseling, setiap 15-20 siswa mendapat bimbingan konseling
dari tenaga BK dan tercantum dalam dokumen pedoman sekolah yang
menjelaskan peraturan siswa dalam mendapatkan bimbingan dari guru
BK.
SMA Bruderan memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler yang
melibatkan tenaga professional dari luar sekolah. Sekolah sangat
mendukung bakat siswa dengan mengembangkannya melalui kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam pembinaannya sekolah tidak mengambil dari guru
kelas sebagai pelatih ekstrakurikuler, salah satu ekstrakurikuler yang
dibina langsung oleh tenaga professional adalah ekstrakurikuler teater
yang dilatih oleh pelatih professional yang di datangkan langsung dari
dinas kesenian Purworejo. Indikator standar pengelolaan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dalam bidang kesiswaan yang selanjutnya adalah mengenai pelacakan
alumni. SMA Bruderan selalu melakukan komunikasi pada alumni baik
melalui jejaring sosial seperti facebook atau email. Dari sembilan kriteria
bidang kesiswaan, nampak jelas bahwa seluruh kriteria dalam bidang
kesiswaan ini sudah sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
e. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran SMA Bruderan Purworejo
Dalam Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran berdasarkan
hasil dokumentasi, SMA Bruderan menyusun KTSP dan dalam
penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Isi dan peraturan pelaksanaannya. Peneliti juga berkesempatan
mewawancarai Waka Bidang Kurikulum yaitu Bapak Benedictus
Sutasmadi, S.Pd untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan
kurikulum dan kegiatan sekolah, diantaranya adalah indikator yang
menyebutkan bahwa KTSP Sekolah seharusnya dikembangkan sesuai
dengan kondisi sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik. Narasumber menjelaskan bahwa
dari awal penyusunan KTSP, semua guru telah mempunyai dan
mempelajari pedoman pembuatan KTSP dari Dinas Pendidikan. Kondisi
atau karakteristik dari Kabupaten Purworejo ini dikembangkan sesuai
dengan keadaan atau profil di Purworejo yaitu SDM dari Bapak Ibu Guru
dan juga kondisi sekolah. Potensi/karakteristik daerah Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Purworejo, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik adalah
sangat beragam sekaligus memiliki rentang yang jauh yaitu keadaan
ekonomi siswa dari low input sampai high input, kemudian dari letak
geografis siswa yang beragam dan juga asal daerah siswa yang berasal
dari desa, kota, luar provinsi dari berbagai suku, ras dan agama. Kepala
Sekolah mempertanggungjawabkan tersusunnya KTSP dan Wakil Kepala
SMA Bruderan bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan
penyusunan KTSP. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus tiap
mata pelajaran yang diampunya sesuai Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan dan Panduan Penyusunan KTSP, berdasarkan hasil dokumentasi
dan ini tertuang dalam buku panduan guru. Dalam penyusunan silabus
sebagian besar dari tenaga pendidik SMA Bruderan mengikuti Kelompok
Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
Dalam penyusunan KTSP SMA Bruderan Purworejo dikoordinasi,
disupervisi dan difasilitas oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan. Penyusunan KTSP Pendidikan
Agama (PA) dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Kantor
Wilayah Departemen Agama. Sekolah menyusun kalender pendidikan
meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler
dan hari libur dan kalender pendidikan didasarkan Standar Isi. Kalender
pendidikan berisi pelaksanaan aktivitas sekolah satu tahun, dirinci secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
semesteran, bulanan dan mingguan. Kalender pendidikan SMA Bruderan
di sosialisasikan di awal tahun tepatnya pada saat IHT berdasarkan
sumber dari dinas pendidikan provinsi, Yayasan dan Keuskupan
Purwokerto. Kalender Akademik ini kemudian ditetapkan Kepala
Sekolah. Sekolah menyusun jadwal penyusunan draf KTSP, namun ketika
sudah melewati revisi maka penyusunan kurikulum mengikuti evaluasi
dari revisi dan ini tidak terjadwal. “Awalnya dulu kami membuat jadwal
artinya bab pertama, kedua dan selanjutnya ada jadwalnya, hanya saja
ketika sudah melewati revisi-revisi, kami tinggal evaluasi dari revisi itu
saja”, begitulah tanggapan dari narasumber mengenai pertanyaan peneliti
tentang penyusunan kalender pendidikan.
Berdasarkan hasil dokumentasi sekolah telah menyusun mata
pelajaran dan dijadwalkan pada semester gasal dan genap. Sekolah
menjamin mutu kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran dan program
pendidikan tambahan yang dipilih, seperti muatan lokal yang ada di SMA
Bruderan yaitu muatan lokal Bahasa Jawa, Kekharitasan dan Budidaya
Ikan. Kegiatan pembelajaran berlangsung berdasar Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi dan peraturan pelaksanaannya, Standar Proses dan
Standar Penilaian agar dapat berjalan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. Mutu pembelajaran dikembangkan dengan model kegiatan
pembelajaran dan mengacu Standar Proses yang melibatkan peserta didik
secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan dialogis. Guru-guru SMA Bruderan selalu berusaha untuk berinovasi
agar kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan peserta didik, ini
nampak dari kedekatan antara siswa dan guru.
Hal lainnya seperti tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik agar mampu berpikir kritis, SMA Bruderan menggunakan metode
belajar misalnya dengan metode pembelajaran role playing dan belajar di
luar kelas. Selain dapat berpikir kritis, dengan belajar dan inovatif peserta
didik juga akan dapat mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir, dapat
beraktivitas intelektual berupa berpikir, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji, menemukan dan memprediksi. Kegiatan
pembelajaran di SMA Bruderan Purworejo menciptakan pemahaman
keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar, hal ini
nampak ketika peneliti melakukan observasi dan berdasarkan hasil
observasi ada salah seorang karyawan yang menceritakan kepada peneliti
bahwa terdapat seorang guru di SMA Bruderan Purworejo yang tidak
mendapat ijin mengajar dikarenakan peserta didik tidak mampu
meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dan mencapai keberhasilan
belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan. Setiap guru
SMA Bruderan Purworejo bertanggung jawab agar siswa mampu
memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari
sumber informasi dan mengolah informasi menjadi pengetahuan. Hal ini
kemudian secara lebih jelas dipaparkan oleh Bapak Sutasmadi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
guru-guru telah memberi tugas sesuai aturan dan dengan tugas-tugas
tambahan seperti itu akan melibatkan unsur teknologi yang kemudian
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru
ataupun masalah yang mereka dapatkan di luar jam sekolah dan
mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain misalnya dengan
presentasi di depan kelas atau hanya mensharingkan pada tenaga BK.
Guru bertanggung jawab agar siswa dapat mengembangkan belajar
mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar dengan membagi
kelompok belajar. Kepala Sekolah bertanggungjawab pada kegiatan
pembelajaran sesuai peraturan Pemerintah yaitu sebagai top manager
disekolah dan Wakil Kepala Kurikulum bertanggungjawab pada mutu
kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif dan mudah di pahami siswa. “Berkembangnya dunia teknologi
mau tidak mau juga harus mendorong perkembangan guru untuk
menggunakan perkembangan iptek sebagai fasilitas pembelajaran, namun
belum semua guru di SMA Bruderan dapat mengikuti perkembangan
iptek yang mutakhir. Ini disebabkan karena faktor usia karena ada
beberapa guru yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi”. Begitulah
jawaban narasumber ketika peneliti menanyakan mengenai kemampuan
guru dalam menggunakan media pembelajaran dengan metode
pembelajaran mutakhir. Setiap guru bertanggungjawab untuk
menggunakan fasilitas, peralatan, alat bantu secara efektif dan efisien agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
tercipta pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran misalnya dengan menggunakan viewer yang saat ini
sekolah baru menyediakan fasilitas viewer untuk siswa kelas XII. Guru
juga memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik,
pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi dari SMP Negeri dan
swasta dari kejar paket B dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
Tenaga pendidik di SMA Bruderan memperkaya kegiatan
pembelajaran melalui lintas kurikulum, dengan tujuan meningkatkan
kompetensi, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
keterampilan hidup peserta didik, misalnya dengan cara lomba/kompetisi,
perkemahan yang dapat melatih siswa untuk hidup mandiri dengan
permasalahan yang dihadapi harus dipecahkan sendiri. Perkemahan dapat
diberi tema sesuai dengan penekanan yang diinginkan, misalnya
perkemahan sosial, atau perkemahan lintas mata pelajaran seperti
perkemahan bakti sosial di daerah bencana. Guru SMA Bruderan
sebagian besar telah mengarah ke pendekatan kompetensi yang
menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi,
kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja tinggi dan berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah. Ini didasarkan dari hasil observasi dan juga
dokumentasi peneliti bahwa kebanyakan guru-guru SMA Bruderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Purworejo telah mempunyai pengalaman mengajar selama lebih dari 15-
20 tahun. Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang adil,
bertanggung jawab dan berkesinambungan dari awal siswa masuk sampai
dengan mereka lulus. Penyusunan program penilaian hasil belajar
berdasarkan Standar Penilaian Pendidikan dengan menilai hasil belajar
seluruh kelompok mata pelajaran, membuat program remedial, klarifikasi
capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan pada pihak yang
memerlukan dan pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan dan
dokumentasi. Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan
pada guru agar dapat ditinjau secara periodik, berdasar data kegagalan
atau kendala pelaksanaan program dari temuan penguji eksternal dalam
rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung
jawab. Indikator penetapan prosedur yang mengatur transparansi sistem
evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan berupa
pencatatan penilaian yang bervariasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
sudah dipenuhi oleh sekolah dan sesuai dengan standar pengelolaan
pendidikan.
Untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil guru
mengembalikan hasil ulangan harian, namun untuk hasil UTS dan UAS
orangtua siswa dipanggil ke sekolah untuk memberikan informasi kepada
orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan di sekolah.
Berkas ulangan harian siswa harus mencantumkan itu tanda tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
orangtua, oleh karenanya berkas ulangan harian di kembalikan kepada
siswa. Indikator lain mengenai penyampaian aspirasi siswa sekolah
memberi angket kepada siswa untuk memberikan masukan ke guru terkait
dengan bagaimana cara guru mengajar. Penilaian di dokumentasikan
disertai bukti kesahihan berupa lembar kerja siswa dan raport. Sekolah
selalu melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite
sekolah dan institusi di atasnya yaitu tiap tengah semeter dan akhir
semester. Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik namun
dalam peraturan akademik SMA Bruderan Purworejo ini tidak berisi
persyaratan minimal kehadiran siswa dan saat wawancarapun narasumber
seperti tidak yakin menyebutkan syarat minimal kehadiran siswa adalah
75%.
Berdasarkan hasil dokumentasi dalam peraturan akademik SMA
Bruderan berisi ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan
kelas, kelulusan dan juga ketentuan mengenai hak siswa menggunakan
fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran,
buku referensi/perpustakaan. Peraturan akademik ini dilengkapi juga
dengan aturan siswa untuk mendapat layanan konsultasi dengan guru
mapel dana juga konselor.
Kriteria bidang kurikulum ini memiliki 52 kriteria dan 3 kriteria
tidak sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan yaitu pertama
indikator guru harus bertanggungjawab pada mutu kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dengan cara merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir.
Kedua adalah indikator yang menyebutkan seluruh lembar penilaian
siswa harus dikembalikan kepada sisiwa untuk dijadikan alat evaluasi dan
pemantauan orangtua siswa terhadap perkembangan prestasi siswa.
Ketiga, indikator standar pengelolaan yang menyebutkan peraturan
akademik di sekolah harus mencantumkan persyaratan minimal kehadiran
siswa. Berdasarkan hasil dokumentasi pada pedoman sekolah, peneliti
tidak menemukan adanya informasi mengenai persyaratan minimal
kehadiran siswa.
f. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Bruderan Purworejo
Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, peneliti berkesempatan
mewawancarai Bruder Albert. Dalam wawancaranya Bruder menjelaskan
bahwa dalam menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah mempunyai programnya, namun yang menyusun
secara langsung adalah Kepala Sekolah. Bruder Albert kemudian
memaparkan untuk program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan berdasarkan kualifikasinya yang terkait dengan
pendidik dan profesionalisme guru dan latar belakang guru. Penentuan
penghargaan sekolah SMA Bruderan, dari hasil wawancara dengan
Bruder Albert, penghargaan akan diberikan kepada tenaga pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ataupun karyawan yang telah mengabdi selama 25 tahun yaitu dengan
memberikan cincin penghargaan dari Yayasan. Penghargaan ini juga
dapat berupa finansial yang jumlahnya bervariasi. Sekolah berharap
dengan adanya penghargaan ini tenaga pendidik dan kependidikan
termotivasi untuk menjadi agen pembelajaran yang lebih baik. Dalam
pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar sekolah dan proses seleksi
dilakukan atas permintaan sekolah sesuai dengan formasi yang ada.
Bruder Albert menjelaskan sekolah selalu melakukan seleksi dengan
SDM yang ada, “Yang namanya formasi disesuaikan dengan kebutuhan,
tapi tidak semata-mata kalau kita butuh kita langsung mengangkat,
tentunya kami melakukan seleksi dan seleksi itu dilakukan oleh Yayasan
dan yang memenuhi standar atau layak akan di ujicobakan akan
ditempatkan sesuai dengan formasi yang ada di sekolah”. Tenaga
pengajar yang telah di terima di SMA Bruderan tidak lantas di angkat
sebagai pegawai tetap tapi harus melalui uji coba dan seleksi. Masa uji
coba bervariasi tergantung pada prestasi dan keprofesionalitasan guru,
apabila Yayasan memandang telah layak atau sudah sesuai maka Yayasan
akan diangkat dan yang belum sesuai akan terus di uji coba sampai di
anggap layak oleh Yayasan. Sekolah mendukung upaya promosi pendidik
dan tenaga kependidikan berdasar asas kemanfaatan, kepatutan dan
profesionalisme dengan memberikan kesempatan guru studi S2, namun
guru kurang berminat karena terganjal urusan keluarga, materi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
akomodasi dan inisiatif dari guru sendiripun masih tergolong kurang.
Semangat dari guru-guru SMA Bruderan Purworejo semakin surut karena
tawaran studi S2 tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan guru,
“Sebenarnya ada tawaran untuk melanjutkan studi, tapi yang ditawarkan
adalah studi hukum padahal sebagai tenaga pengajar yang mereka
butuhkan Magister Pendidikan bukan ilmu murni”.
SMA Bruderan mendukung penempatan tenaga kependidikan
disesuaikan kebutuhan jumlah, kualifikasinya dengan menetapkan
prioritas. Sekolah mendukung mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi
ke posisi lain berdasar analisis jabatan, diikuti orientasi tugas pimpinan
tertinggi sekolah biasanya dilakukan setelah empat tahun dan
diperpanjang berdasar alasan yang dipertanggungjawabkan melalui
seleksi dan kompetensi, diutamakan mereka yang sudah menjadi pegawai
tetap. Untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi. Sekolah
mendayagunakan Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah. Walaupun
SMA Bruderan merupakan sekolah Yayasan, namun tetap top
managernya adalah Kepala Sekolah. Wakil Kepala Kurikulum SMA
Bruderan mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, beliau
dibantu oleh beberapa staf dalam mengelola bidang kurikulum. Wakil
Kepala Sarana Prasarana dan Wakil Kepala Kesiswaan merasa
didayagunakan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
sebagai pembantu Kepala Sekolah mengelola sarana prasarana dan
peserta didik. SMA Bruderan mendayagunakan guru melaksanakan tugas
dan tanggungjawab sebagai agen pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik menjadi
manusia berkualitas dan mengaktualisasikan potensi kemanusiaan secara
optimum. Konselor di SMA Bruderan melaksanakan tugas dan tanggung
jawab memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa. SMA
Bruderan juga memiliki pelatih/instruktur untuk mendukung kegiatan
ekstrakurikuler.
Dalam mengelola perpustakaan SMA Bruderan memiliki satu
tenaga perpustakaan untuk membantu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam mengelolan sumber belajar yang ada di perpustakaan. Secara
khusus, SMA Bruderan tidak memiliki tenaga laboratorium. Tenaga
laboratorium di SMA Bruderan adalah guru yang menggunakan
laboratorium tersebut, misalnya pengelolaan laboratoriun kimia
dilaksanakan oleh guru kimia. Hal ini tentunya akan menggandakan
fungsi guru dan ditakutkan akan menyebabkan guru kurang fokus
terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Teknisi sumber belajar di SMA Bruderan adalah para pesuruh dan yang
berkaitan dengan teknologi sekolah memanggil jasa agar tidak terjadi
kekeliruan karena di kerjakan oleh mereka yang belum professional di
bidangnya. Teknisi sumber belajar ini melaksanakan tugas dan tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
jawab dalam mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan
prasarana pembelajaran. SMA Bruderan dalam pemenuhan tenaga
administrasi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya sedangkan
untuk tenaga kebersihan sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
memberikan layanan kebersihan lingkungan SMA Bruderan dengan
sangat bersih dan terawat sehingga SMA Bruderan dapat dikatakan
sebagai sekolah yang nyaman dan sejuk untuk belajar.
Dari 20 kriteria bidang pendidik dan kependidikan terdapat dua
indikator yang tidak sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
Pertama adalah indikator sekolah yang harus mendukung pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis
sesuai aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah yang
tersandung dengan masalah akomodasi dan biaya serta inisiatif dari guru
sendiri untuk dikembangkan masih kurang. Hal ini terjadi karena sekolah
hanya memberikan bantuan sekian persen dan ditambah tawaran studi S2
yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan guru, yaitu tawaran
studi hukum dan ilmu murni, padahal yang dibutuhkan guru adalah studi
magister pendidikan yang tentunya sesuai dengan latar belakang
pendidikan mereka. Kedua, indikator tenaga laboratorium melaksanakan
tugas dan tanggung jawab membantu guru mengelola kegiatan praktikum
di laboratorium. Kenyataannya tenaga laboratorium di SMA Bruderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
adalah guru yang menggunakan laboratorium tersebut. Misalnya
pengelolaan laboratorium kimia dilaksanakan oleh guru kimia.
g. Bidang Sarana dan Prasarana SMA Bruderan Purworejo
SMA Bruderan telah menetapkan kebijakan program tertulis
mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang mengacu Standar
Sarana dan Prasarana di dalam merencanakan, memenuhi dan
mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan. SMA Bruderan
melakukan evaluasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap
berfungsi untuk mendukung proses pendidikan. Bapak Pangarso selaku
Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana menjelaskan bahwa untuk
melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah
dilakukan secara bertahap misalnya untuk pengadaan LCD dan viewer
tahun lalu sekolah telah berhasil merealisasikan pengadaan viewer untuk
kelas XII dan untuk kelas XI dan X, sekolah berencana merealisasikan
tahun depan. Saat peneliti berkesempatan menanyakan mengenai program
pengelolaan sarana dan prasarana SMA Bruderan apakah menyusun skala
prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat, dapat disimpulkan
bahwa SMA Bruderan menyusun skala prioritas pada masing-masing
tingkat dan disesuaikan dengan kemampuan sekolah. “Yang mahal-mahal
kami penuhi secara bertahap, dan yang paling dibutuhkan di sekolah kami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
akan usahakan untuk segera memenuhinya” begitulah paparan dari Bapak
Pangarso.
SMA Bruderan melakukan pemeliharaan semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan
misalnya dalam pengolahan sampah yang baru di anggarkan dan akan di
implementasikan tahun depan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pemisahan sampah dalam tiga tempat yang berbeda-beda yaitu dengan
warna kuning, merah dan ungu. Tahun depan SMA Bruderan berencana
menganggarkan untuk membangun pengolahan sampah yang lebih besar
lagi dan pengolahan sampah ini nantinya akan dikelola oleh pesuruh yang
ada di SMA Bruderan Purworejo. Peneliti kemudian melanjutkan
wawancaranya dengan menanyakan hal mengenai sosialisasi program,
apakah program selalu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan
narasumber menjawab bahwa sosialisasi tidak selalu dilakukan, sosialisasi
dilakukan dalam hal kecil misalnya sosialisasi yang terkait dengan hal
sarana dan prasarana yang dilakukan kepada guru yang berkepentingan
misalnya cara menggunakan viewer dan LCD. “Kalau yang saat ini tidak,
kami biasanya akan memanggil seluruh wali kelas dan dikumpulkan dan
akan ditanya apa yang dibutuhkan di kelas atau berdasarkan masukan dari
teman-teman guru”. Pengelolaan sarana prasarana sekolah direncanakan
sistematis, selaras pertumbuhan kegiatan akademik dan mengacu Standar
Sarana dan Prasarana dilakukan secara bertahap dan sesuai masukan wali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
kelas masing-masing. Rencana pemenuhan sarana dan prasarana
dituangkan dalam rencana pokok (master plan) meliputi gedung dan
laboratorium dan pengembangannya “Dalam masterplan yang sekarang
ini garis besarnya SMA Bruderan sudah tidak boleh membangun gedung
kecuali yang ramah lingkungan karena dapat menggurangi ruang
terbuka”.
Saat peneliti menanyakan hal pengelolaan perpustakaan sekolah,
Bapak Pangarso menyarankan peneliti untuk ke perpustakaan langsung
dan bertanya pada petugas perpustakaan. Petugas perpustakaan
menjelaskan bahwa untuk saat ini, SMA Bruderan sudah menyediakan
petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka
lainnya dengan menyediakan komputer dalam pencarian buku.
Pengelolaan perpustakaan sekolah merencanakan fasilitas peminjaman
buku dan bahan pustaka lainnya sesuai kebutuhan peserta didik dan
pendidik tiap tahunnya. Perpustakaan membuka pelayanan minimal enam
jam sehari pada hari kerja yaitu dari pukul 07.00 - 14.00, perpustakaan
akan tetap melayani peminjaman buku apabila ada kegiatan ekstra seperti
seminar dan kegiatan yang berkaitan dengan jurnalistik. Perpustakaan
SMA Bruderan hanya melengkapi fasilitas peminjaman antar
perpustakaan internal dan tidak menyediakan pelayanan peminjaman dari
sekolah lain. SMA Bruderan kekurangan biaya dalam pemenuhan alat
praktik karena hanya menerima sedikit bantuan dari pemerintah. “Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
praktik sering mengalami kerusakan karena siswa-siswanya yang bandel
dan tidak menaati peraturan pemakaian”. Pengelolaan fasilitas fisik untuk
ekstrakurikuler disesuaikan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler
peserta didik yang selalu memberikan kebebasan siswa-siswinya dalam
menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. “Kita selalu
mengusahakan apabila sarana dan prasarana untuk perkembangan
ekstrakurikuler kurang maka akan disesuaikan dengan minat siswa,
misalnya ada yang membutukan gamelan untuk ekstrakurikuler, kami
para guru akan mengusahakan bagaimana caranya untuk memenuhinya”.
Dari 16 indikator bidang sarana dan prasarana terdapat empat
indikator yang tidak sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.
Pertama, seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
sebaiknya disosialisasikan pada pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik. Kedua, indikator perpustakaan yang seharusnya melengkapi
fasilitas peminjaman antar perpustakaan, internal maupun eksternal.
Ketiga, indikator perpustakaan yang sebaiknya menyediakan pelayanan
peminjaman dari sekolah lain. Keempat, indikator pengelolaan
laboratorium yang sebaiknya dikembangkan dengan perkembangan iptek,
dilengkapi dengan manual yang jelas, tidak terjadi kekeliruan yang
menimbulkan kerusakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
h. Bidang Keuangan dan Administrasi SMA Bruderan Purworejo
SMA Bruderan sangat menjaga privasi dan rahasia. Dalam
memperoleh data, peneliti memberikan angket kepada tenaga TU karena
tidak bersedia di wawancarai. Dari hasil angket pada bidang Keuangan
dan Pembiayaan Sekolah di SMA Bruderan menyusun pedoman
pengelolaan biaya investasi dan operasional mengacu Standar
Pembiayaan. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional
Sekolah mengatur pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang
dikelola, yaitu segala pemasukan yang berasal dari pemerintah dan
donatur dicatat secara jelas agar tidak terjadi kekeliruan. Penyusunan,
pencairan anggaran, penggalangan dana di luar dana investasi dan
operasional merupakan kewenangan dan tanggungjawab Kepala Sekolah
dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai peruntukannya. Semua
penerimaan dan pengeluaran, penggunaan anggaran dicatat dan di
dokumentasikan sedemikian rupa untuk dilaporkan kepada komite
sekolah dan juga institusi di atasnya pada tiap bulannya. Pedoman
pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh
kebijakan dari komite sekolah, ditetapkan Kepala Sekolah dan mendapat
persetujuan institusi di atasnya. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional sekolah hanya di sosialisasikan pada pihak yang
berkepentingan. Dari tujuh indikator dalam bidang keuangan dan
administrasi hanya terdapat satu indikator yang tidak sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
standar pengelolaan pendidikan yaitu pedoman pengelolaan biaya yang
tidak disosialisasikan kepada semua pihak, melainkan hanya kepada pihak
yang berkepentingan yaitu tenaga administrasi/TU saja.
i. Bidang Budaya dan Lingkungan SMA Bruderan Purworejo
Berdasar hasil wawancara peneliti dengan Bapak Albertus Suhadi
selaku Waka Bidang Hubungan Masyarakat dapat di katakan bahwa
Sekolah SMA Bruderan selalu menciptakan suasana, iklim, lingkungan
pendidikan yang kondusif dalam pembelajaran. Ini nampak pada
lingkungan sekolah yang bersih, terawat dan nyaman untuk belajar karena
sejuk dengan ditambah pohon-pohon rindang yang menciptakan hawa
tidak begitu panas. Sedangkan berdasar hasil dokumentasi, dalam
prosedur pelaksanaan terdapat prosedur tertulis dan regulasi mengenai
informasi kegiatan penting yang akan dilaksanakan melalui media yang
memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang beserta
penjelasannya per bidangnya. Prosedur pelaksanaan tidak selalu
dirapatkan dalam rapat dewan pendidik dan hanya dirapatkan dengan
guru dan pihak terkait. Sekolah juga menetapkan pedoman tata-tertib
yang terdapat dalam pedoman sekolah yang juga menjelaskan mengenai
penetapan tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik,
termasuk menggunakan, memelihara sarana dan prasarana pendidikan
berupa petunjuk, peringatan dan larangan dalam berperilaku di sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pemberian sangsi yang melanggar tata tertib yang tercakup dalam buku
panduan untuk siswa, guru dan karyawan. “Untuk siswa ada buku
pedoman tata tertibnya untuk guru juga ada dari Yayasan itu tata tertibnya
ada semua, kemudian sanksi untuk siswa juga di buku panduan ada, untuk
guru dan karyawan juga ada dan tercantum dalam buku panduan untuk
guru dan karyawan” begitulah penjelasan dari Waka Bidang Hubungan
Masyarakat yaitu Bapak Albertus Suhadi. Tata tertib SMA Bruderan
ditetapkan Kepala Sekolah dan menetapkan kode etik warga sekolah
memuat norma hubungan warga di sekolah, hubungan warga sekolah
dengan masyarakat. Dari hasil dokumentasi di dalam buku panduan
terdapat peraturan sistem yang memberikan penghargaan yang mematuhi
dan sangsi bagi yang melanggar. Kode etik sekolah ditanamkan kepada
seluruh warga sekolah untuk menegakkan etika sekolah. Sekolah
memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi
semua warga sekolahnya. Dari 13 indikator bidang hubungan masyarakat,
seluruh indikator di dalamnya sudah memenuhi standar pengelolaan
pendidikan.
3. Data Product
a. Program Pengawasan SMA Bruderan Purworejo
SMA Bruderan memiliki program pengawasan dan sosialisasi
dalam bentuk supervisi, monitoring dan evaluasi yang kontrolnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
dilakukan oleh Yayasan dengan laporan RAPBS yang dilaporkan tiap
bulan. Kegiatan monitoring (pengawasan) yang dilakukan oleh kepala
sekolah yang merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah
menjadi terarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Kegiatan
monitoring ini juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar
para guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih terarah dalam
mewujudkan tujuan yang ditetapkan oleh sekolah. Supervisi, monitoring
atau pengawasan ini dilakukan dengan cara penilaian sesuai kompetensi,
kepala sekolah melakukan penilaian dengan pemantauan secara
terstruktur. Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan
konkrit dari supervisi pendidikan yaitu:
1) Meningkatkan mutu kinerja guru:
2) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran
sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
3) Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami
keadaan dan kebutuhan siswanya.
4) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru
dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan
bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
5) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
6) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi,
keahlian dan alat pengajaran.
7) Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan teknologi
yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
8) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala
sekolah untuk reposisi guru.
9) Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan
terlaksana dengan baik
10) Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana
yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga
mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
11) Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam
mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang
selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana
yang diharapkan.
12) Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta
situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
b. Pelaksanaan Pengawasan SMA Bruderan Purworejo
Sebagai salah satu sekolah swasta Yayasan Katolik, SMA Bruderan
terkenal dengan sekolah yang memiliki disiplin tinggi. Untuk menjaga
nama baik dari sekolah, SMA Bruderan terus melakukan upaya agar
kualitas sekolah tetap terjaga yaitu dengan selalu melakukan evaluasi.
Evaluasi atau penilaian dibedakan menjadi dua, yaitu evaluasi yang
dilakukan oleh pihak dalam yaitu guru dan pengelola sekolah dalam hal
ini adalah Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut evaluasi diri dan
evaluasi oleh pihak luar atau badan independen atau badan akreditasi
sekolah seperti Yayasan Pusat dan juga Badan Akreditasi Sekolah.
c. Isi/Sasaran Kepengawasan
SMA Bruderan melakukan pelaksanaan pengawasan baik yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap guru maupun dari pihak Yayasan
terhadap sekolah. Sasaran pengawasan dari SMA Bruderan adalah
seluruh guru dan segenap karyawan yang terlibat di SMA Bruderan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Sasaran evaluasi secara garis besar mencakup masukan
termasuk program sekolah, proses dan hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
d. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Diri dan Evaluasi Kinerja Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Evaluasi diri ini dilakukan dengan metode angket dan juga dalam
rapat kedinasan. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan berupa supervisi, pengawasan dilakukan oleh Kepala
Sekolah dalam kurun waktu tertentu dan hasilnya disampaikan lagi
kepada guru berupa DP3 atau raport guru.
e. Pelaksanaan persiapan bahan untuk akreditasi sekolah oleh BAS
SMA Bruderan melaksanakan segala persiapan terkait dengan
bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah yang dilakukan oleh
BAS, misalnya perlengkapan administrasi dan perbaikan pengelolaan
sekolah untuk mendukung akreditasi sekolah. Berdasarkan hasil
wawancara dan dokumentasi dapat dikatakan bahwa SMA Bruderan
memiliki standar pengelolaan yang cukup baik. Ini terbukti dengan
akreditasi SMA Bruderan yang memiliki akreditasi A dengan skor 93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 2013 untuk
mendapatkan data, peneliti mewawancarai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala
Sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana dan prasarana dan
bidang keuangan di SMA Bruderan. Peneliti juga melakukan observasi untuk
mendapatkan data mengenai kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, sosial Kepala Sekolah, mengamati sarana prasarana yang ada di sekolah
dan mengamati penyediaan fasilitas di sekolah.
1. Evaluasi Antecedents
Berdasarkan wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti pada
data antecedents yaitu penerapan perencanaan program kerja di SMA
Bruderan Purworejo mencakup visi sekolah, misi, tujuan sekolah, rencana
kerja sekolah sudah dirumuskan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Hal ini
nampak pada keselarasan antara hasil wawancara dan hasil dokumentasi pada
dokumen KTSP dan pedoman sekolah. Dalam wawancaranya dengan Waka
Bidang Kurikulum Bapak Sutasmadi dan Kepala Sekolah SMA Bruderan
Purworejo Bapak Waluya dapat disimpulkan bahwa visi adalah menyangkut
tentang sesuatu yang diinginkan dari sekolah dan keinginan ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bersumber dari masyarakat sebagai pengguna sekolah dan pemerintah sebagai
pihak yang berkepentingan dan bertanggung jawab terhadap sekolah. Visi dan
misi merupakan bagian integral dari usaha mewujudkan tujuan pendidikan
nasional sekaligus sebagai strategi peningkatan mutu. Departemen Pendidikan
Nasional menetapkan visi pendidikan nasional sebagai berikut:
“Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”.
Misi sekolah merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas,
kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan
visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Sebagai sekolah
swasta, SMA Bruderan telah mendokumentasikan visi, misi dan tujuan
sekolah ke dalam KTSP yang telah disetujui dan dirapatkan dengan para
pemangku kepentingan atau stakeholder diantaranya komite sekolah.
Sedangkan untuk rencana kerja, sekolah mendokumentasikan ke dalam RKA-
S agar mudah dijangkau oleh staf pengajar.
Pada kriteria antecedents lainnya yaitu kepemimpinan sekolah
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, dilihat dari kualifikasi
khusus dan kualifikasi umum kepala sekolah SMA Bruderan yaitu Kepala
sekolah SMA Bruderan memiliki kualifikasi S1 jurusan Pendidikan Kimia di
IKIP Negeri Yogyakarta, Kepala sekolah SMA Bruderan pada saat diangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
sebagai kepala sekolah berusia 47 tahun, Kepala sekolah SMA Bruderan telah
memiliki pengalaman mengajar selama 25 tahun sejak SMA Bruderan ini
bernama SPG, Kepala sekolah SMA Bruderan berstatus sebagi guru SMA,
Kepala sekolah SMA Bruderan memiliki pangkat IV/a, Kepala sekolah SMA
Bruderan memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA dan Kepala sekolah
SMA Bruderan memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah memenuhi Standar Kepala Sekolah. Ini
semua sudah sesuai dengan kualifikasi umum dan khusus seperti yang
tertuang dalam Permen No.13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah. Sedangkan apabila dilihat dari segi kompetensi
kepribadian, Kepala Sekolah sudah bersikap jujur dalam hal apapun terkait
dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya seperti: mengisi agenda
kegiatan harian, merekam jumlah barang yang diterima, membuat laporan
penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Kepala sekolah SMA
Bruderan juga telah bersikap terbuka, misalnya dalam hal menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dan seluruh kegiatan
yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya. Bapak Waluyo selaku
Kepala sekolah juga telah memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin
yaitu, memiliki kestabilan emosi dan mengendalikan diri dalam memecahkan
masalah. Kepala sekolah telah bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
dan juga memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan tugasnya. Kepala
sekolah sudah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak lain untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pelaksanaan tugas pokoknya seperti komite sekolah dan Yayasan Pius. Dalam
kompetensi sosial Kepala Sekolah SMA Bruderan Purworejo juga sudah
sesuai dengan Standar Kepala Sekolah/Madrasah misalnya dalam hal
kepekaan terhadap masalah sosial, partisipasi dalam kegiatan sosial dan juga
Kepala sekolah telah berinovasi dalam memberikan bantuan kepada pihak lain
misalnya pada panti jompo maupun panti asuhan. Sedangkan untuk
kompetensi manajerial Kepala Sekolah sudah mengelola KTSP dan juga ikut
mengembangkan maupun melaksanakan program pembelajaran. Kepala
Sekolah juga telah mengevaluasi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
ikut dalam mengelola penerimaan siswa baru. Untuk kompetensi supervisi
Kepala Sekolah menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta
menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah dengan cara
merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Kepala Sekolah Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat di waktu tertentu.
Kepala Sekolah SMA Bruderan sudah memiliki kompetensi yang cukup
baik untuk mengelola sekaligus menjadi top manager. Untuk memvalidasi
hasil observasi, peneliti juga melakukan wawancara pada karyawan dan guru
mengenai kompetensi yang dimiliki Kepala Sekolah. Dan hasilnya adalah
penilaian dari karyawan dan guru yang dipilih secara random oleh peneliti
dapat dikatakan bahwa kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
sosial sebagian besar sudah sesuai dengan kriteria Permen No.13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Untuk kompetensi kewirausahaan
Kepala Sekolah masih kurang dalam menciptakan iklim kewirausahaan, ini
nampak dari kurikulum SMA Bruderan yang belum memiliki muatan lokal
ataupun pelatihan kewirausahaan bagi siswa. Dari hasil observasi dan
dokumentasi menunjukkan bahwa SMA Bruderan sebagai sekolah swasta
perlu berinovasi di bidang kewirausahaan agar SMA Bruderan selain unggul
dalam akademik tapi juga unggul dalam bidang kewirausahaan.
Kriteria antecedents berikutnya yaitu sistem informasi manajemen, dari
hasil observasi sekolah belum mempunyai sistem informasi manajemen yang
mendukung administrasi sekolah. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan standar
pengelolaan pendidikan, karena seharusnya sekolah menyediakan sistem
informasi manajemen yang dapat di akses oleh seluruh warga sekolah dan
bukan hanya guru saja. Secara keseluruhan dari 28 kriteria antecedents
terdapat 26 kriteria yang sudah sesuai dengan standar pengelolaan dan 2
kriteria yang tidak sesuai dengan standar pengelolaan yaitu pada kriteria misi
sekolah yang seharusnya menjadi dasar pokok sekolah tapi dasar pokok dari
SMA Bruderan adalah visi. Kriteria lain yang tidak sesuai adalah
ketidaksesuaian sistem informasi manajemen yang ada di SMA Bruderan
dengan standar pengelolaan pendidikan, ini disebabkan karena belum adanya
sistem informasi manajemen yang bisa diakses seluruh warga sekolah dan
belum tersedianya fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah diakses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
untuk mendukung administrasi pendidikan. Sedangkan untuk kompetensi
kewirausahaan sekolah harus mengupayakan untuk berinovasi agar sekolah
semakin berkembang.
2. Evaluasi Transactions
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada kriteria
transactions yaitu pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, bidang
kesiswaan dan pelaksanaan kegiatan sekolah di SMA Bruderan semua
indikator yang terdapat dalam kriteria tersebut secara garis besar sudah sesuai
dengan standar pengelolaan pendidikan. Bidang Kurikulum dan Kegiatan
Pembelajaran dari 52 kriteria terdapat 3 kriteria yang tidak sesuai dengan
Standar Pengelolaan antara lain pada kriteria pengembalian lembar hasil kerja
siswa, peraturan akademik yang tidak berisi persyaratan minimal kehadiran
siswa dan seluruh guru yang belum dapat menggunakan metode pembelajaran
dengan teknologi yang mutakhir. Untuk hal pengembalian lembar kerja
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Waka Bidang Kurikulum dan
beberapa guru menyebutkan bahwa tidak semua guru di SMA Bruderan selalu
mengembalikan lembar kerja siswa. Salah satu guru mengatakan bahwa
dengan memanggil orangtua siswa pada saat tengah semester dan juga akhir
semester sudah sangat cukup untuk memberikan informasi kepada orangtua
untuk mengetahui sejauh mana anak mereka dapat mengikuti pembelajaran.
Untuk persyaratan minimal kehadiran siswa seharusnya hal ini dituangkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
dalam pedoman sekolah agar siswa dan pihak terkait dapat membaca dengan
mudah. Sekolah perlu mengevaluasi hal ini agar rumusan pedoman sekolah
selanjutnya dapat mencantumkan syarat minimal kehadiran siswa. Belum
semua guru di SMA Bruderan yang dapat mengikuti perkembangan iptek
yang mutakhir karena tidak adanya fasilitas yang mendukung dan juga faktor
usia yang dapat dikatakan sudah tidak muda lagi. Ini mungkin hal yang tidak
dipaksakan karena sekolah juga baru menyediakan fasilitas LCD atau viewer
hanya di kelas XII. Sekolah harus terus mengupayakan pemenuhan fasilitas
agar kegiatan belajar mengajar menjadi semakin inovatif dan mengikuti
perkembangan teknologi.
Pada Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari 20 kriteria
terdapat 2 indikator yang tidak sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan
antara lain kriteria tenaga laboratorium di SMA Bruderan adalah guru yang
menggunakan laboratorium tersebut. Ini akan menggandakan fungsi guru dan
dikhawatirkan para guru akan terganggu konsentrasinya apabila mengajar dan
dibarengkan dengan mengelola laboratorium. Namun, apabila guru tidak
merasa terganggu dengan penggandaan fungsi ini sekolah tidak perlu
mengadakan adanya tenaga laboratorium secara khusus. Indikator kedua yang
tidak sesuai adalah sekolah kurang mendukung pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai aspirasi
individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah. Rasa malas yang muncul pada
diri guru merupakan hal yang lumrah. Namun kendala tersebut jangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
dijadikan kebiasaan. Harus ada motivasi dari diri sendiri atau orang lain
sehingga rasa malas tersebut bisa hilang. Adanya reward khusus bagi guru
yang menyelesaikan dapat melanjutkan studinya, bisa menjadi salah satu jalan
keluar yang baik untuk meningkatkan motivasi guru dalam memperoleh gelar
Magister Pendidikan.
Bidang Sarana dan Prasarana dari 16 kriteria terdapat 4 kriteria yang
tidak sesuai dengan Standar pengelolaan, yaitu kriteria program pengelolaan
yang tidak selalu disosialisasikan kepada seluruh tenaga pendidik dan
kependidikan dan juga siswa. Program di SMA Bruderan tidak selalu
disosialisasikan pada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
Sosialisasi program hanya dilakukan kepada guru untuk hal tertentu dan tidak
melibatkan peserta didik. Indikator kedua yang tidak sesuai yaitu pengelolaan
perpustakaan yang hanya melengkapi fasilitas peminjaman dan layanan
peminjaman antar perpustakaan internal. Ketiga, yaitu perpustakaan SMA
Bruderan tidak menyediakan pelayanan peminjaman dari sekolah lain dan
hanya melayani peminjaman dari dalam sekolah. Perpustakaan sekolah akan
lebih berkembang apabila sekolah melengkapi peminjaman dari pihak
eksternal, namun hal ini enggan dilakukan SMA Bruderan Purworejo karena
SMA Bruderan menyadari minat baca dan juga koleksi buku masih belum
cukup untuk melayani peminjaman dari pihak eksternal. Indikator keempat
yang tidak sesuai adalah pengelolaan laboratorium yang kurang
dikembangkan dengan perkembangan iptek dan dilengkapi dengan manual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
yang jelas dan dapat dengan mudah terjadi kekeliruan yang menimbulkan
kerusakan alat praktik. SMA Bruderan mengalami kekurangan biaya dalam
pemenuhan alat praktik karena hanya menerima sedikit bantuan dari
pemerintah. Sering terjadi kerusakan karena akibat siswa yang bermain-main
dengan alat praktik. Untuk mengatasi kurangnya sarana dan prasarana yang
dimiliki, sekolah tidak berpangku tangan saja. Sekolah sudah berusaha untuk
mengatasi kendala tersebut dengan cara mengajukan beberapa proposal untuk
mendapatkan sejumlah dana bantuan guna melengkapi kekurangan sarana dan
prasarana yang dimiliki. Kendala ini seharusnya dapat menimbulkan
kreativitas guru agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung walaupun
fasilitas yang dimiliki masih kurang. Sebagai contoh apabila peserta didik
tidak memperoleh referensi mengenai tugas sekolahnya di perpustakaan,
peserta didik dapat mencari referensi lain dari internet yang bisa diakses gratis
oleh peserta didik di ruang komputer.
Bidang Keuangan dan Pembiayaan semua indikator sudah sesuai dengan
Standar pengelolaan, namun dalam pengelolaan biaya investasi dan
operasional sekolah tidak mensosialisasikan ke seluruh warga sekolah
melainkan hanya pada pihak yang berkepentingan saja. Sekolah juga sangat
menjaga privasi dan kerahasiaan dalam hal keuangan. Hal ini baik, namun
sekolah juga harus perlu mensosialisasikan pada pihak terkait agar tidak
terjadi kekeliruan maupun kesalahpahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Pada bidang Budaya dan Lingkungan Sekolah seluruh indikator sesuai
dengan standar pengelolaan pendidikan, hanya satu yang tidak sesuai yaitu
pada kriteria prosedur pelaksanaan yang tidak selalu diputuskan oleh Kepala
Sekolah dalam rapat dewan pendidik.
3. Evaluasi Product
Dalam kriteria outcomes seluruh indikator yaitu program pengawasan,
evaluasi diri, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
akreditasi sekolah sudah sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. SMA
Bruderan terakreditasi dengan nilai A dan selalu melakukan kegiatan evaluasi
diri maupun pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala Sekolah melakukan
evaluasi berupa monitoring, supervisi dan evaluasi terhadap guru. Monitoring
adalah kegiatan pemantauan atau pengamatan untuk memastikan dan
mengendalikan keserasian pelaksanaan program pembelajaran dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi merupakan upaya
Kepala Sekolah untuk menilai kualitas guru dan hasil pembelajaran secara
berkala dengan menggunakan pendekatan yang tepat dan mengidentifikasi
kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
Monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara insedental dan supervisi
dilakukan dengan cara pemberian contoh atau simulasi, diskusi, pelatihan dan
konsultasi dalam bentuk rapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
B. Pembahasan
1. Perencanaan Program Kerja
Perencanaan program kerja termasuk dalam kriteria antecedents karena
rencana merupakan masukan yang ada sebelum perilaku atau proses
terbentuk. Perencanaan dapat mendorong untuk melakukan sesuatu atau
berkelakuan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa
SMA Bruderan sudah memiliki perencanaan program kerja yang baik.
Aspek-aspek yang dinilai seperti penyusunan visi, misi, tujuan, rencana kerja
menengah dan tahunan disusun berdasarkan pada standar pengelolaan
pendidikan. Dengan adanya penerapan standar pengelolaan pendidikan,
sekolah merasa terbantu dalam hal penyusunan rencana kerja dengan
sistematis dan terarah berdasarkan pedoman yang ada.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja
Pelaksanaan rencana kerja termasuk dalam kriteria transaction.
Transaction yaitu pertemuan dinamis yang merupakan proses instruksi
kegiatan. Pelaksanaan rencana kerja termasuk dalam transaction karena
dilakukan setelah adanya antecedents atau masukan. Pelaksanaan rencana
kerja di SMA Bruderan pada umumnya telah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan. Kesesuaian dengan standar
pengelolaan ini dapat dilihat antara lain dari adanya pedoman rencana kerja,
adanya KTSP, kalender pendidikan yang dimiliki dan disusun oleh sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Sekolah juga telah berupaya memenuhi saran dan prasarana yang dibutuhkan
oleh sekolah, terkecuali untuk sarana yang bernilai mahal, sekolah
merealisasikan secara bertahap.
3. Penerapan Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi termasuk dalam kriteria outcomes. Outcomes
yaitu hasil dari pengamatan. Dari hasil penelitian, SMA Bruderan sudah
memiliki program evaluasi diri, evaluasi pendayagunaan dan kinerja
pendidik, program akreditasi sekolah dan evaluasi KTSP. Hal ini juga
didukung dengan hasil akreditasi SMA Bruderan yang terakreditasi A
dengan nilai 93.
4. Kepemimpinan Sekolah
Kepemimpinan sekolah termasuk dalam kriteria antecedents karena
merupakan masukan sekolah yang menentukan proses dan hasil
pembelajaran ataupun pengelolaan di sekolah. Secara garis besar, Kepala
Sekolah sudah memiliki kualifikasi umum dan khusus yang sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2007 dan juga telah memiliki
kompetensi kepribadian, sosial, supervisi dan manajerial yang cukup baik.
Kepala Sekolah SMA Bruderan Purworejo hanya perlu menerapkan
kompetensi kewirausahaan lebih dalam lagi agar sekolah dapat berkembang
dan berinovasi menciptakan kreatifitas baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen termasuk dalam kriteria antecedents,
sistem informasi merupakan masukan yang dapat menentukan sejauh mana
sekolah dalam mengelola pendidikan di sekolah. Penerapan sistem informasi
SMA Bruderan dapat dikatakan kurang baik, karena belum sesuai dengan
standar pengelolaan pendidikan. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dan
juga observasi dari peneliti yang menunjukkan kesamaan. Saat ini sistem
informasi manajemen baru dapat diakses oleh guru dan siswa belum dapat
ikut berpartisipasi untuk mengakses. Sekolah perlu mengupayakan agar
peserta didik dapat ikut mengakses sistem informasi manajemen yang
menurut paparan Kepala Sekolah baru akan direalisasikan dalam jangka
panjang.
C. Kriteria Hasil Evaluasi Standar Pengelolaan
1. Kriteria Antecedents
Tabel 5.1 Kriteria Antecedents Standar Pengelolaan SMA Bruderan Purworejo
Kriteria Fakta Keputusan
Visi Sekolah
1. sebagai cita-cita bersama Visi dirumuskan sebagai cita-cita bersama
seluruh warga sekolah seperti tenaga
pendidik, siswa dan karyawan.
Sesuai
2. mampu meginspirasi,
memotivasi, berkekuatan
Visi mampu meginspirasi, memotivasi,
berkekuatan untuk tenaga pendidik dan
siswa. Rumusan visi berupa kata-kata
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Kriteria Fakta Keputusan
yang memberi semangat kepada seluruh
warga sekolah.
3. dirumuskan berdasar
masukan warga sekolah,
pihak berkepentingan,
selaras dengan visi
institusi di atasnya, visi
pendidikan nasional
Visi tidak selalu dirumuskan berdasar
masukan seluruh warga sekolah, hanya
para guru yang berkepentingan seperti
Kepala Sekolah, waka urusan kurikulum
dan komite sekolah.
Tidak
sesuai
4. diputuskan rapat dewan
pendidik dipimpin
kepsek, memperhatikan
masukan komite sekolah
Visi selalu dirapatkan dan memperhatikan
masukan komite sekolah. Pada setiap akhir
tahun KTSP sekolah di evaluasi dan
mengalami perbaikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah
Sesuai
5. disosialisasikan pada
warga sekolah dan pihak
yang berkepentingan
Visi disosialisasikan pada warga sekolah
dan pada pihak berkepentingan seperti
Yayasan Pius dan komite sekolah
Sesuai
6. ditinjau, dirumuskan
kembali secara berkala
sesuai perkembangan,
tantangan di masyarakat
Visi ditinjau, dirumuskan kembali secara
berkala sesuai perkembangan, tantangan di
masyarakat biasanya pada akhir semester
Sesuai
Misi Sekolah
1. memberikan arah dalam
mewujudkan visi sekolah
sesuai tujuan pendidikan
nasional
Misi memberikan arah dalam mewujudkan
visi sekolah sesuai tujuan pendidikan
nasional. Dirumuskan dengan mengacu
Standar Nasional Pendidikan
Sesuai
2. merupakan tujuan yang
akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu
Misi SMA Bruderan merupakan tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu yaitu jangka pendek dan jangka
panjang
Sesuai
3. menjadi dasar program
pokok sekolah
Yang menjadi dasar program pokok SMA
Bruderan adalah visi
Tidak
sesuai
4. menekankan kualitas
layanan peserta didik dan
mutu lulusan yang
diharapkan sekolah
Misi SMA Bruderan menekankan kualitas
layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan sekolah (Memberi
pelayanan untuk perkembangan bakat dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Kriteria Fakta Keputusan
ketrampilan secara maksimal)
5. memuat pernyataan
umum dan khusus
berkaitan dengan
program sekolah
Misi SMA Bruderan memuat pernyataan
umum dan khusus berkaitan dengan
program sekolah. Nomor 1-3 pernyataan
umum dan nomor 4-6 merupakan
pernyataan khusus
Sesuai
6. memberikan keluwesan,
ruang gerak
pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit
sekolah yang terlibat
Misi SMA Bruderan memberikan
keluwesan, ruang gerak pengembangan
kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang
terlibat seperti kerjasama dengan berbagai
pihak untuk menunjang tujuan sekolah.
Sesuai
7. dirumus berdasar
masukan pihak
berkepentingan (komite
sekolah) diputuskan rapat
dewan pendidik dipimpin
kepsek
Misi SMA Bruderan melibatkan komite
sekolah dalam merumuskan misi. KTSP
selalu dirapatkan dan melibatkan dan
dengan persetujuan komite sekolah
Sesuai
8. disosialisasikan pada
warga sekolah, segenap
pihak yang
berkepentingan
Misi SMA Bruderan disosialisasikan pada
warga sekolah seperti guru, siswa,
karyawan, komite sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan.
Sesuai
9. ditinjau, dirumuskan
kembali berkala sesuai
perkembangan dan
tantangan masyarakat
Misi SMA Bruderan ditinjau, dirumuskan
kembali satu tahun sekali secara berkala
sesuai perkembangan dan tantangan
masyarakat khususnya peserta didik
Sesuai
Tujuan Sekolah
1. menggambarkan tingkat
kualitas yang perlu
dicapai di jangka
menengah (empat
tahunan)
Dari hasil dokumentasi tujuan sekolah
menggambarkan tingkat kualitas yang
perlu dicapai di jangka menengah
(mempersiapkan peserta didik agar dapat
melanjutkan ke Perguruan Tinggi).
Sesuai
2. mengacu visi, misi,
tujuan pendidikan
nasional, relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Tujuan SMA Bruderan mengacu visi, misi,
tujuan pendidikan nasional, relevan
dengan kebutuhan masyarakat Purworejo
(Mempersiapkan peserta didik agar
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Kriteria Fakta Keputusan
nantinya mampu hidup secara demokratis
dalam masyarakat)
3. mengacu standar
kompetensi lulusan yang
ditetapkan sekolah dan
Pemerintah
Tujuan SMA Bruderan mengacu standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan
sekolah dan Pemerintah (Memberikan
bekal kepada peserta didik agar dapat
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi)
Sesuai
4. mengakomodasi masukan
pihak berkepentingan
(komite sekolah),
diputuskan rapat dewan
pendidik dipimpin kepsek
Tujuan SMA Bruderan mengakomodasi
masukan pihak komite sekolah dan
diputuskan rapat dewan pendidik dipimpin
kepsek setiap tahunnya.
Sesuai
5. disosialisasikan pada
warga sekolah dan
segenap pihak yang
berkepentingan
Tujuan SMA Bruderan disosialisasikan
pada warga sekolah, yaitu para guru dan
segenap pihak yang berkepentingan
Sesuai
Rencana Kerja Sekolah
1. RK menengah
menggambarkan tujuan
yang akan dicapai dalam
kurun waktu 4 tahun
berkaitan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen
yang mendukung
peningkatan mutu
lulusan
Rencana Kerja Sekolah menengah
menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu 4 tahun berkaitan mutu
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan
mutu lulusan. Terdapat dalam dokumen
rencana kerja sekolah
Sesuai
2. RK tahunan dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah
(RKA-S) dilaksanakan
berdasarkan rencana
jangka menengah.
RK tahunan dinyatakan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S)
dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah. Terdapat dalam dokumen
rencana kerja sekolah
Sesuai
3. disetujui rapat dewan Rencana Kerja selalu dirapatkan untuk Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Kriteria Fakta Keputusan
pendidik setelah
pertimbangan dari
komite sekolah,
disahkan berlakunya
oleh penyelenggara
sekolah
mengetahui sejauh mana perkembangan
sekolah yang kemudian dilaporkan kepada
komite sekolah dan Yayasan Pius
4. dituangkan dalam
dokumen yang mudah
dibaca pihak-pihak
terkait.
Rencana Kerja Sekolah dituangkan dalam
dokumen yang mudah dibaca pihak-pihak
terkait yaitu sekolah memiliki RKAS
Sesuai
5. RK 4 tahun dan tahunan
disesuaikan persetujuan
rapat dewan pendidik
dan pertimbangan
komite sekolah.
RK 4 tahun dan tahunan disesuaikan
persetujuan rapat dewan pendidik dan
pertimbangan komite sekolah.
Sesuai
6. RK tahunan dijadikan
dasar pengelolaan
sekolah ditunjukkan
dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan
akuntabilitas.
RK tahunan dijadikan dasar pengelolaan
sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana
Kerja di dokumentasikan agar dapat
dibaca oleh pihak yang berkepentingan.
Sesuai
Sistem Informasi Manajemen
1. Memiliki sistem
informasi manajemen
untuk mendukung
administrasi pendidikan
SMA Bruderan belum memiliki sistem
informasi manajemen untuk mendukung
administrasi pendidikan. Belum tersedia
sistem informasi yang mudah diakses oleh
segenap warga sekolah. Dalam jangka
panjang sistem informasi manajemen ini
baru akan di sediakan oleh pihak sekolah.
Saat ini SMA Bruderan hanya memiliki
akses internet yang diperuntukkan oleh
guru.
Tidak
sesuai
Kepemimpinan Sekolah
1. Memiliki struktur SMA Bruderan memiliki seorang kepala Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Kriteria Fakta Keputusan
kepemimpinan sesuai
standar pendidik dan
tenaga kependidikan,
yaitu seorang kepala
sekolah dan 1 (satu) atau
lebih wakil kepala
sekolah.
sekolah dan empat wakil kepala sekolah,
yaitu bidang kurikulum, bidang kesiswaan,
bidang humas dan juga bidang sarana dan
prasarana. Terdapat dalam struktur
organisasi sekolah.
Sumber: Hasil wawancara, observasi dan dokumentasi peneliti
Untuk kriteria kepemimpinan sekolah sendiri Kepala sekolah SMA
Bruderan sudah memenuhi Standar Kepala Sekolah seperti yang tertuang
dalam Undang-undang tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah nomor 13
tahun 2007 yaitu :
Tabel 5.2 Standar Kepala Sekolah SMA Bruderan Purworejo
Standar Kepala Sekolah nomor 13
tahun 2007
Fakta Kepala Sekolah SMA
Bruderan Purworejo Keputusan
Memiliki kualifikasi akademik
sarjana (S1) atau diploma empat (D-
IV) kependidikan atau
nonkependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi
Kepala sekolah SMA Bruderan
memiliki kualifikasi S1 jurusan
Pendidikan Kimia di IKIP Negeri
Yogyakarta
Sesuai
Pada waktu diangkat sebagai kepala
sekolah berusia setinggi-tingginya 56
tahun
Kepala sekolah SMA Bruderan pada
saat diangkat sebagai kepala sekolah
berusia 47 tahun
Sesuai
Memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-
masing,
Kepala sekolah SMA Bruderan telah
memiliki pengalaman mengajar
selama 25 tahun
Sesuai
Memiliki pangkat serendah-
rendahnya III/c bagi pegawai negeri
Kepala sekolah SMA Bruderan
memiliki pangkat IV/a
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Standar Kepala Sekolah nomor 13
tahun 2007
Fakta Kepala Sekolah SMA
Bruderan Purworejo Keputusan
sipil (PNS) dan bagi non-PNS
disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau
lembaga yang berwenang
Berstatus sebagai guru SMA/MA Kepala sekolah SMA Bruderan
berstatus sebagai guru SMA
Sesuai
Memiliki sertifikat pendidik sebagai
guru SMA/MA
Kepala sekolah SMA Bruderan
memiliki sertifikat pendidik sebagai
guru SMA
Sesuai
Memiliki sertifikat kepala SMA/MA
yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Pemerintah
Kepala sekolah SMA Bruderan
memiliki sertifikat kepala SMA/MA
yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Pemerintah
Sesuai
Sumber: Hasil observasi dan dokumentasi peneliti
Dari hasil observasi kriteria Kepala Sekolah dilihat dari dimensi
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi sosial dan
kompetensi kewirausahaan Kepala Sekolah SMA Bruderan sudah memiliki
kompetensi yang cukup baik, untuk kompetensi kewirausahaan Kepala
Sekolah masih kurang dalam menciptakan iklim kewirausahaan, ini nampak
dari sekolah yang belum memiliki muatan lokal ataupun pelatihan
kewirausahaan bagi siswa yang difasilitasi sekolah.
Secara keseluruhan dari 28 kriteria antecedents terdapat 2 kriteria yang
tidak sesuai yaitu pada kriteria misi sekolah yang seharusnya menjadi dasar
pokok sekolah tapi dasar pokok dari SMA Bruderan adalah visi. Kriteria lain
yang tidak sesuai adalah kriteria sistem informasi manajemen yang belum
dapat di akses oleh seluruh warga sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
2. Kriteria Transactions
Tabel 5.3 Kriteria Transactions Standar Pengelolaan SMA Bruderan
Purworejo
Kriteria Fakta Keputusan
Pedoman Sekolah
1.mempertimbangkan visi, misi
dan tujuan
Pedoman sekolah
mempertimbangkan visi, misi dan
tujuan. Pedoman sekolah disusun
setelah visi, misi dan tujuan
sekolah yang disetujui oleh komite
sekolah.
Sesuai
2.ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
Biasanya dalamkurun waktu satu
tahun
Sesuai
3.berfungsi sebagai petunjuk
pelaksanaan operasional.
Pedoman sekolah berfungsi sebagai
petunjuk pelaksanaan operasional
sekolah siswa, guru dan karyawan
berisi tentang profil sekolah,
program sekolah dan peraturan
akademik sekolah (kurikulum dan
kaldik)
Sesuai
4.Pedoman pengelolaan KTSP,
kalender pendidikan, pembagian
tugas pendidik dan tenaga
kependidikan dievaluasi skala
tahunan lainnya dievaluasi
sesuai kebutuhan.
Pedoman pengelolaan KTSP,
kalender pendidikan, pembagian
tugas pendidik dan tenaga
kependidikan dievaluasi skala
tahunan yaitu pada setiap akhir
semester dan lainnya seperti visi,
misi dan tujuan sekolah dievaluasi
sesuai kebutuhan.
Sesuai
Struktur Organisasi Sekolah
1.berisi sistem penyelenggaraan
dan administrasi, diuraikan jelas
dan transparan.
Struktur Organisasi Sekolah berisi
sistem penyelenggaraan dan
administrasi, diuraikan jelas dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Kriteria Fakta Keputusan
transparan. Terdapat dalam
dokumen yang menjelaskan
tentang kualifikasi tugas dari
masing-masing jabatan
2.Semua pimpinan, pendidik dan
tenaga kependidikan punya
uraian tugas, wewenang,
tanggung jawab jelas tentang
keseluruhan penyelenggaraan,
administrasi sekolah.
Semua pimpinan, pendidik dan
tenaga kependidikan punya uraian
tugas, wewenang, tanggung jawab
jelas tentang keseluruhan
penyelenggaraan, administrasi
sekolah.
Sesuai
3.memasukkan unsur staf
administrasi dengan wewenang
dan tanggungjawab jelas untuk
menyelenggarakan administrasi
secara optimal
Struktur organisasi memasukkan
unsur staf administrasi dengan
wewenang dan tanggungjawab
jelas untuk menyelenggarakan
administrasi secara optimal ini
terdapat dalam struktur organisasi
sekolah yang telah disetujui oleh
Kepala Sekolah
Sesuai
4.dievaluasi berkala untuk melihat
efektifitas mekanisme kerja
pengelolaan sekolah
dievaluasi berkala untuk melihat
efektifitas mekanisme kerja
pengelolaan sekolah.
Sesuai
5.diputuskan Kepsek &
mempertimbangkan pendapat
komite sekolah
diputuskan Kepsek &
mempertimbangkan pendapat
komite sekolah
Sesuai
Pelaksanaan Kegiatan Sekolah
1.berdasar rencana kerja tahunan Pelaksanaan Kegiatan Sekolah
berdasar rencana kerja tahunan.
Seluruh pelaksanaan sekolah
berdasarkan rencana kerja sekolah
yang telah dibuat.
Sesuai
2.dilaksanakan oleh penanggung
jawab kegiatan, didasarkan
ketersediaan sumber daya yang
ada.
dilaksanakan oleh penanggung
jawab kegiatan, didasarkan
ketersediaan sumber daya yang
ada. Penanggung jawab sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kriteria Fakta Keputusan
3.Pelaksanaan kegiatan sekolah
yang tidak sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan
mendapat persetujuan melalui
rapat dewan pendidik dan
komite sekolah.
Pelaksanaan kegiatan sekolah yang
tidak sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan mendapat
persetujuan melalui rapat dewan
pendidik dan komite sekolah.
Misalnya dalam mengunjungi panti
asuhan yang tidak direncanakan
maka sekolah akan merapatkan
dengan pihak terkait agar tidak
terjadi pelanggaran etika pada
yayasan di atasnya.
Sesuai
4.Kepsek
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pengelolaan bidang
akademik pada rapat dewan
pendidik dan bidang
nonakademik pada rapat komite
sekolah dalam bentuk laporan
pada akhir tahun ajaran sebelum
penyusunan rencana kerja
tahunan berikutnya.
Kepsek mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pengelolaan bidang
akademik pada rapat dewan
pendidik dan bidang nonakademik
pada rapat komite sekolah dalam
bentuk laporan pada akhir tahun
ajaran sebelum penyusunan
rencana kerja tahunan berikutnya.
Laporan akhir tahun sudah harus
diserahkan pada Komite sekolah
sebelum pembuatan rencana kerja
sekolah yang baru untuk
mengetahui sejauh mana sekolah
dapat mengimplementasikan
keberhasilan rencana kerja sekolah
Sesuai
Bidang Kesiswaan
1.Menyusun, menetapkan
petunjuk pelaksanaan
operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik dari
anggota masyarakat yang lulus
dari SMP/MTs, Paket B/satuan
pendidikan sederajat
SMA Bruderan menyusun,
menetapkan petunjuk pelaksanaan
operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik dari
anggota masyarakat yang lulus
SMP/MTs, Paket B/sederajat.
Terdapat dokumen petunjuk
mengenai persyaratan penerimaan
peserta didik baru
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kriteria Fakta Keputusan
2.Penerimaan peserta didik
dilakukan secara obyektif,
transparan dan akuntabel seperti
tertuang dalam aturan sekolah
Sekolah menerima peserta didik
secara obyektif, transparan dan
akuntabel yaitu dengan tes
wawancara dan tidak memandang
status, ras dan agama.
Sesuai
3.tanpa diskriminasi atas dasar
pertimbangan gender, agama,
etnis, status sosial, kemampuan
ekonomi
SMA Bruderan menyeleksi siswa
tanpa diskriminasi gender, agama,
etnis, status sosial, kemampuan
ekonomi. Ini terbukti dari
beragamnya peserta didik yang
mendaftar di SMA Bruderan
berasal dari seluruh provinsi, ras,
suku, agama yang ada di Indonesia,
dari kalangan ekonomi lemah,
menengah dan tinggi.
Sesuai
4.berdasar kriteria hasil ujian
nasional
Yang diterima adalah yang sudah
lulus ujian nasional SMP/MTs,
Paket B/satuan pendidikan
sederajat
Sesuai
5.sesuai dengan daya tampung
sekolah.
SMA Bruderan menerima siswa
sesuai daya tampung yaitu 4 kelas
untuk kelas X
Sesuai
6.Orientasi peserta didik baru
bersifat akademik dan
pengenalan lingkungan tanpa
kekerasan dan di awasi guru
Pelaksanaan orientasi siswa tidak
menggunakan kekerasan dan
melibatkan seluruh guru dan juga
siswa
Sesuai
7.memberikan layanan konseling
pada siswa
Setiap 15-20 siswa mendapat
bimbingan konseling dari tenaga
BK.
Sesuai
8.ada kegiatan ekstra &
kokurikuler untuk siswa
SMA Bruderan memiliki beragam
kegiatan ekstrakurikuler yang
melibatkan tenaga professional dari
luar sekolah
Sesuai
9.melakukan pembinaan prestasi
unggulan dan pelacakan
SMA Bruderan selalu melakukan
pelacakan terhadap alumni,
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Kriteria Fakta Keputusan
terhadap alumni. misalnya saja lewat media sosial
seperti facebook.
Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
1.Sekolah menyusun KTSP. Berdasarkan hasil dokumentasi
SMA Bruderan menyusun KTSP
tiap tahun ajaran baru.
Sesuai
2.Penyusunan KTSP
memperhatikan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi
dan peraturan pelaksanaannya.
Penyusunan KTSP memperhatikan
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi dan peraturan
pelaksanaannya. Terdapat dalam
dokumen KTSP SMA Bruderan
Purworejo
Sesuai
3.KTSP dikembangkan sesuai
kondisi sekolah,
potensi/karakteristik daerah,
sosbud masyarakat setempat &
peserta didik.
KTSP dikembangkan sesuai
kondisi sekolah,
potensi/karakteristik daerah,
sosbud masyarakat setempat &
peserta didik yaitu keadaan
ekonomi siswa yang beragam, letak
goegrafis siswa yang beragam dan
sekolah ini memiliki siswa yang
berasal dari berbagai suku, ras dan
agama.
Sesuai
4.Kepsek bertanggungjawab
tersusunnya KTSP.
Kepsek bertanggungjawab
tersusunnya KTSP.
Sesuai
5.Wakil Kepala dan wakil kepala
SMA Bruderan bidang
kurikulum bertanggungjawab
atas pelaksanaan penyusunan
KTSP.
Wakil Kepala dan wakil kepala
SMA Bruderan bidang kurikulum
dan stafnya bertanggungjawab atas
pelaksanaan penyusunan KTSP.
Sesuai
6.Setiap guru bertanggungjawab
menyusun silabus tiap mata
pelajaran yang diampunya sesuai
Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan dan Panduan
Penyusunan KTSP.
Setiap guru bertanggungjawab
menyusun silabus tiap mata
pelajaran yang diampunya sesuai
Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan dan Panduan Penyusunan
KTSP. Setiap guru mata pelajaran
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Kriteria Fakta Keputusan
menyusun silabus dan perangkat
pembelajaran.
7.guru dapat bekerjasama dengan
KKG, MGMP, LPMP atau
Perguruan Tinggi.
Hampir seluruh guru SMA
Bruderan mengikuti KKG, MGMP
maupun LPMP
Sesuai
8.Penyusunan KTSP dikoordinasi,
disupervisi dan difasilitas oleh
Dinas Pendidikan Provinsi yang
bertanggungjawab di bidang
pendidikan. Penyusunan KTSP
Pendidikan Agama (PA)
dikoordinasi, disupervisi dan
difasilitasi oleh Kantor Wilayah
Departemen Agama.
Penyusunan KTSP dikoordinasi,
disupervisi dan difasilitas oleh
Dinas Pendidikan Provinsi yang
bertanggungjawab di bidang
pendidikan. Penyusunan KTSP
Pendidikan Agama (PA)
dikoordinasi, disupervisi dan
difasilitasi oleh Kantor Wilayah
Departemen Agama.
Sesuai
9.Sekolah menyusun kalender
pendidikan meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler dan hari
libur
Sekolah menyusun kalender
pendidikan meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler dan hari
libur. Ini terdapat pada dokumen
KTSP sekolah.
Sesuai
10. Kalender pendidikan
didasarkan Standar Isi
Kalender pendidikan didasarkan
pada Standar Isi
Sesuai
11. Kalender pendidikan berisi
pelaksanaan aktivitas sekolah
satu tahun, dirinci secara
semesteran, bulanan dan
mingguan
Kalender pendidikan berisi
pelaksanaan aktivitas sekolah satu
tahun, dirinci secara semesteran,
bulanan dan mingguan
Sesuai
12. Kalender pendidikan
diputuskan rapat dewan
pendidik, ditetapkan kepala
sekolah.
Kalender pendidikan diputuskan
rapat dewan pendidik, ditetapkan
kepala sekolah
Sesuai
13. Sekolah menyusun jadwal
penyusunan KTSP.
Sekolah menyusun jadwal
penyusunan KTSP, namun ketika
sudah melewati revisi maka
penyusunan kurikulum mengikuti
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kriteria Fakta Keputusan
banyak tidaknya revisi dan ini tidak
terjadwal.
14. Sekolah menyusun mata
pelajaran, dijadwalkan pada
semester gasal dan genap.
Sekolah menyusun mata pelajaran,
dijadwalkan pada semester gasal
dan genap.
Sesuai
15. Sekolah menjamin mutu
kegiatan pembelajaran setiap
mata pelajaran & program
pendidikan tambahan yang
dipilih.
Sekolah menjamin mutu kegiatan
pembelajaran setiap mata pelajaran
& program pendidikan tambahan
yang dipilih seperti muatan lokal
yang dipilih SMA Bruderan adalah
mulok Bahasa Jawa, Kekharitasan
dan Budidaya Ikan
Sesuai
16. Kegiatan pembelajaran berdasar
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi & peraturan
pelaksanaannya, Standar Proses
& Standar Penilaian.
Kegiatan pembelajaran berdasar
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi & peraturan
pelaksanaannya, Standar Proses &
Standar Penilaian
Sesuai
17. Mutu pembelajaran
dikembangkan dengan model
kegiatan pembelajaran &
mengacu Standar Proses
Mutu pembelajaran dikembangkan
dengan model kegiatan
pembelajaran & mengacu Standar
Proses
Sesuai
18. melibatkan peserta didik secara
aktif, demokratis, mendidik,
memotivasi, mendorong
kreativitas & dialogis
melibatkan peserta didik secara
aktif, demokratis, mendidik,
memotivasi, mendorong kreativitas
& dialogis
Sesuai
19. peserta didik mencapai pola
pikir & kebebasan berpikir,
dapat beraktivitas intelektual
berupa berpikir,
berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji,
menemukan & memprediksi
peserta didik mencapai pola pikir
& kebebasan berpikir, dapat
beraktivitas intelektual berupa
berpikir, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji,
menemukan & memprediksi
Sesuai
20. pemahaman keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses
belajar untuk mencapai
pemahaman keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses
belajar untuk mencapai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kriteria Fakta Keputusan
pemahaman konsep, tidak
terbatas pada materi yang
diberikan oleh guru.
pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh
guru.
21. Setiap guru bertanggungjawab
agar peserta didik mampu
meningkat rasa ingin tahunya
dan mencapai keberhasilan
belajarnya secara konsisten
sesuai dengan tujuan
pendidikan
Setiap guru bertanggungjawab agar
peserta didik mampu meningkat
rasa ingin tahunya dan mencapai
keberhasilan belajarnya secara
konsisten sesuai dengan tujuan
pendidikan bahkan ada guru yang
harus kehilangan kesempatan
mengajar dan di mutasi karena
banyak siswa yang tidak
memahami cara mengajar guru
tersebut
Sesuai
22. Siswa mampu memahami
perkembangan pengetahuan
dengan kemampuan mencari
sumber informasi dan
mengolah informasi menjadi
pengetahuan
Siswa mampu memahami
perkembangan pengetahuan
dengan kemampuan mencari
sumber informasi dan mengolah
informasi menjadi pengetahuan
Sesuai
23. Siswa menggunakan
pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah &
mengkomunikasikan
pengetahuan pada pihak lain
Siswa menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah &
mengkomunikasikan pengetahuan
pada pihak lain
Sesuai
24. Mengembangkan belajar
mandiri & kelompok dengan
proporsi yang wajar
Mengembangkan belajar mandiri &
kelompok dengan proporsi yang
wajar. Berupa les tambahan dari
guru atau les dari inisiatif siswa
sendiri
Sesuai
25. Kepsek bertanggungjawab pada
kegiatan pembelajaran sesuai
peraturan Pemerintah.
Kepsek bertanggungjawab pada
kegiatan pembelajaran sesuai
peraturan Pemerintah.
Sesuai
26. Wakil kepala kurikulum
bertanggungjawab pada mutu
Wakil kepala kurikulum
bertanggungjawab pada mutu
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kriteria Fakta Keputusan
kegiatan pembelajaran. kegiatan pembelajaran
27. Setiap guru bertanggungjawab
pada mutu kegiatan
pembelajaran dengan cara
merujuk perkembangan metode
pembelajaran mutakhir
Belum semua guru di SMA
Bruderan yang dapat mengikuti
perkembangan iptek yang mutakhir
karena tidak adanya fasilitas yang
mendukung
Tidak sesuai
28. Menggunakan metoda
pembelajaran yang bervariasi,
inovatif & tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Menggunakan metoda
pembelajaran yang bervariasi,
inovatif & tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran misalnya di
luar kelas dan praktik lapangan
Sesuai
29. Menggunakan fasilitas,
peralatan, alat bantu secara
efektif & efisien
Menggunakan fasilitas, peralatan,
alat bantu secara efektif & efisien
Sesuai
30. Memperhatikan sifat alamiah
kurikulum, kemampuan peserta
didik, pengalaman belajar
sebelumnya yang bervariasi,
kebutuhan khusus peserta didik
dari yang mampu belajar
dengan cepat – lambat
Memperhatikan sifat alamiah
kurikulum, kemampuan peserta
didik, pengalaman belajar
sebelumnya yang bervariasi,
kebutuhan khusus peserta didik
dari yang mampu belajar dengan
cepat – lambat. Untuk itu sekolah
memberikan layanan konseling
pada siswa untuk menceritakan
pengalaman belajar mereka yang
kemudian apabila mereka
mengalami kesulitan akan ditindak
lanjuti oleh wali kelas dan juga
guru mapel
Sesuai
31. Memperkaya kegiatan
pembelajaran melalui lintas
kurikulum, hasil-hasil
penelitian dan penerapannya
Memperkaya kegiatan
pembelajaran melalui lintas
kurikulum, yang kemudian
disesuaikan dengan kondisi SMA
Bruderan
Sesuai
32. Mengarah ke pendekatan
kompetensi yang menghasilkan
Mengarah ke pendekatan
kompetensi yang menghasilkan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Kriteria Fakta Keputusan
lulusan yang mudah
beradaptasi, memiliki motivasi,
kreatif, mandiri, mempunyai
etos kerja tinggi, memahami
belajar seumur hidup dan
berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah.
lulusan yang mudah beradaptasi,
memiliki motivasi, kreatif, mandiri,
mempunyai etos kerja tinggi,
memahami belajar seumur hidup
dan berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah.
33. Sekolah menyusun program
penilaian hasil belajar yang
adil, bertanggung jawab &
berkesinambungan.
Sekolah menyusun program
penilaian hasil belajar yang adil,
bertanggung jawab &
berkesinambungan.
Sesuai
34. Penyusunan program penilaian
hasil belajar berdasar Standar
Penilaian Pendidikan.
Penyusunan program penilaian
hasil belajar berdasar Standar
Penilaian Pendidikan
Sesuai
35. Sekolah menilai hasil belajar
seluruh kelompok mata
pelajaran membuat program
remedial, klarifikasi capaian
ketuntasan yang direncanakan,
laporan pada pihak yang
memerlukan, pertimbangan
kenaikan kelas atau kelulusan
& dokumentasi.
Sekolah menilai hasil belajar
seluruh kelompok mata pelajaran
membuat program remedial,
klarifikasi capaian ketuntasan yang
direncanakan, laporan pada pihak
yang memerlukan, pertimbangan
kenaikan kelas atau kelulusan &
dokumentasi. Berupa raport dan
sekolah juga pada tiap tengah
semester memanggil orangtua/wali
siswa untuk mengetahui
perkembangan belajar siswa
Sesuai
36. Seluruh program penilaian hasil
belajar disosialisasikan pada
guru.
Seluruh program penilaian hasil
belajar disosialisasikan pada guru.
Sesuai
37. Program penilaian hasil belajar
ditinjau periodik, berdasar data
kegagalan/kendala pelaksanaan
program (temuan penguji
eksternal dalam rangka
mendapatkan rencana penilaian
Program penilaian hasil belajar
ditinjau periodik, berdasar data
kegagalan/kendala pelaksanaan
program (temuan penguji eksternal
dalam rangka mendapatkan
rencana penilaian yang lebih adil
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Kriteria Fakta Keputusan
yang lebih adil dan bertanggung
jawab)
dan bertanggung jawab). Komite
sekolah selalu mengawasi jalannya
pengelolaan sekolah
38. Sekolah menetapkan prosedur
yang mengatur transparansi
sistem evaluasi hasil belajar
untuk penilaian formal yang
berkelanjutan
untuk lembar UH selalu
dikembalikan, untuk hasil UTS dan
UAS orangtua siswa dipanggil
kesekolah
Sesuai
39. Semua guru mengembalikan
hasil kerja siswa yang telah
dinilai.
Tidak semua guru mengembalikan
hasil kerja siswa
Tidak sesuai
40. Sekolah menetapkan petunjuk
pelaksanaan operasional
mengatur mekanisme
penyampaian ketidakpuasan
peserta didik, penyelesaian
penilaian hasil belajar.
Sekolah menyediakan angket untuk
menyampaikan aspirasi siswa
mengenai puas atau tidak puasnya
mereka pada penilaian hasil belajar
Sesuai
41. Penilaian meliputi semua
kompetensi dan materi yang
diajarkan.
Penilaian meliputi semua
kompetensi dan materi yang
diajarkan sesuai dengan tingkatan
dan juga jurusan masing-masing
yaitu IPA, IPS dan Bahasa
Sesuai
42. Seperangkat metode penilaian
perlu disiapkan dan digunakan
secara terencana untuk tujuan
diagnostik, formatif dan
sumatif, sesuai dengan
metode/strategi pembelajaran
yang digunakan.
Seperangkat metode penilaian
selalu disiapkan dan digunakan
secara terencana untuk tujuan
diagnostik, formatif dan sumatif,
sesuai dengan metode/strategi
pembelajaran yang digunakan
Sesuai
43. Sekolah menyusun ketentuan
pelaksanaan penilaian hasil
belajar sesuai Standar Penilaian
Pendidikan
Sekolah menyusun ketentuan
pelaksanaan penilaian hasil belajar
sesuai Standar Penilaian
Pendidikan
Sesuai
44. Kemajuan yang dicapai peserta
didik dipantau,
Kemajuan yang dicapai peserta
didik dipantau, didokumentasikan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Kriteria Fakta Keputusan
didokumentasikan secara
sistematis, digunakan sebagai
balikan kepada peserta didik
untuk perbaikan secara berkala.
secara sistematis, digunakan
sebagai balikan kepada peserta
didik untuk perbaikan secara
berkala. Dengan cara
pengembalian lembar ulangan
harian dan juga raport
45. Penilaian yang
didokumentasikan disertai bukti
kesahihan, keandalan,
dievaluasi secara periodik
untuk perbaikan metode
penilaian.
Penilaian yang didokumentasikan
disertai bukti kesahihan, keandalan,
dievaluasi secara periodik untuk
perbaikan metode penilaian.
Sesuai
46. Sekolah melaporkan hasil
belajar kepada orang tua peserta
didik, komite sekolah dan
institusi di atasnya.
Sekolah melaporkan hasil belajar
kepada orang tua peserta didik,
komite sekolah dan institusi di
atasnya berupa raport.
Sesuai
47. Sekolah menyusun dan
menetapkan Peraturan
Akademik.
Sekolah menyusun dan
menetapkan Peraturan Akademik
yang terdapat dalam pedoman
sekolah
Sesuai
48. Peraturan Akademik berisi
persyaratan minimal kehadiran
siswa
Peraturan Akademik tidak berisi
persyaratan minimal kehadiran
siswa
Tidak sesuai
49. Berisi ketentuan mengenai
ulangan, remedial, ujian,
kenaikan kelas dan kelulusan
Berisi ketentuan mengenai
ulangan, remedial, ujian, kenaikan
kelas dan kelulusan. Terdapat
dalam pedoman sekolah.
Sesuai
50. Berisi ketentuan mengenai hak
siswa menggunakan fasilitas
belajar, laboratorium,
perpustakaan, penggunaan buku
pelajaran, buku
referensi/perpustakaan
Berisi ketentuan mengenai hak
siswa menggunakan fasilitas
belajar, laboratorium,
perpustakaan, penggunaan buku
pelajaran, buku
referensi/perpustakaan. Terdapat
dalam pedoman sekolah.
Sesuai
51. Berisi ketentuan mengenai Terdapat layanan konsultasi Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Kriteria Fakta Keputusan
layanan konsultasi guru mata
pelajaran, wali kelas &
konselor.
dengan guru mapel dan juga
konselor. Terdapat dalam pedoman
sekolah.
52. Peraturan akademik diputuskan
rapat dewan pendidik
ditetapkan kepala sekolah.
Peraturan akademik diputuskan
rapat dewan pendidik ditetapkan
kepala sekolah.
Sesuai
Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Sekolah menyusun program
pendayagunaan pendidik &
tenaga kependidikan.
SMA Bruderan menyusun program
pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan sesuai dengan
kompetensi masing-masing guru
Sesuai
2. Program pendayagunaan
pendidik dan tenaga
kependidikan disusun
memperhatikan Standar
Pendidik & Tenaga
Kependidikan
Program pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan SMA
Bruderan disusun memperhatikan
Standar Pendidik & Tenaga
Kependidikan sesuai latar belakang
pendidikannya
Sesuai
3. dikembangkan sesuai kondisi
sekolah: pembagian tugas, bila
terjadi kekurangan tenaga
menentukan sistem
penghargaan, pengembangan
profesi bagi setiap
pendidik/tenaga kependidikan,
menerapkannya secara
profesional, adil & terbuka
Dikembangakan sesuai dengan
Yayasan di atasnya yaitu Yayasan
Pius. Setelah 25 tahun diberikan
cincin penghargaan dari yayasan
dan sejumlah finansial yang
bermacam-macam.
Sesuai
4. Pengangkatan pendidik &
tenaga kependidikan tambahan
dilaksanakan berdasar ketentuan
yang ditetapkan oleh
penyelenggara sekolah
Melakukan seleksi atas permintaan
sekolah dengan formasi yang ada.
Setelah di anggap layak di
ujicobakan. Masa uji coba
bervariasi ada yang >5 tahun baru
diangkat sebagai guru tetap. Untuk
menjadi tenga tetap masih diseleksi
Sesuai
5. Sekolah mendukung upaya
promosi pendidik & tenaga
Memberikan kesempatan guru
studi S2 tapi guru kurang berminat
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Kriteria Fakta Keputusan
kependidikan berdasar asas
kemanfaatan, kepatutan &
profesionalisme
karena urusan keluarga dll..
6. Sekolah mendukung
pengembangan pendidik &
tenaga kependidikan yang
diidentifikasi secara sistematis
sesuai aspirasi individu,
kebutuhan kurikulum & sekolah
Repot dgn keluarga, akomodasi,
inisiatif dari guru masih kurang.
Karena biaya mandiri hanya
membiayai berapa % saja ditambah
tawaran studi S2 tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan
guru. Tawaran studi hukum tapi
guru tidak berminat
Tidak sesuai
7. Sekolah mendukung
penempatan tenaga
kependidikan disesuaikan
kebutuhan jumlah,
kualifikasinya dengan
menetapkan prioritas
SMA Bruderan mendukung
penempatan tenaga kependidikan
disesuaikan kebutuhan jumlah,
kualifikasinya dengan menetapkan
prioritas
Sesuai
8. Sekolah mendukung mutasi
tenaga kependidikan dari satu
posisi ke posisi lain berdasar
analisis jabatan, diikuti orientasi
tugas pimpinan tertinggi
sekolah, dilakukan setelah empat
tahun & diperpanjang berdasar
alasan yang
dipertanggungjawabkan, untuk
tenaga kependidikan tambahan
tidak ada mutasi.
Melalui seleksi dan kompetensi.
Diutamakan mereka yang sudah
menjadi pegawai tetap
Sesuai
9. Sekolah mendayagunakan
kepsek melaksanakan tugas &
tanggung jawabnya sebagai
pimpinan pengelolaan sekolah
Sekolah yayasan tapi tetap top
managernya adalah kepsek
Sesuai
10. Mendayagunakan waka
kurikulum bertugas & tanggung
jawab sebagai pembantu kepsek
wakil kepala kurikulum
melaksanakan tugas & tanggung
jawab dibantu oleh guru dalam
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Kriteria Fakta Keputusan
mengelola kurikulum mengelola bidang kurikulum
11. Mendayagunakan wakil kepala
sarana prasarana melaksanakan
tugas & tanggung jawabn
sebagai pembantu kepsek
mengelola sarana prasarana
SMA Bruderan mendayagunakan
wakil kepala sarana prasarana
melaksanakan tugas & tanggung
jawabn sebagai pembantu kepsek
mengelola sarana prasarana
Sesuai
12. Mendayagunakan wakil kepala
kesiswaan melaksanakan tugas
& tanggung jawab sebagai
pembantu kepsek mengelola
peserta didik
SMA Bruderan mendayagunakan
wakil kepala kesiswaan
melaksanakan tugas & tanggung
jawab sebagai pembantu kepsek
mengelola peserta didik
Sesuai
13. Mendayagunakan guru
melaksanakan tugas &
tanggungjawab sebagai agen
pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik,
membimbing & melatih peserta
didik menjadi manusia
berkualitas &
mengaktualisasikan potensi
kemanusiaan secara optimum
SMA Bruderan mendayagunakan
guru melaksanakan tugas &
tanggungjawab sebagai agen
pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik,
membimbing & melatih peserta
didik menjadi manusia berkualitas
& mengaktualisasikan potensi
kemanusiaan secara optimum
Sesuai
14. konselor melaksanakan tugas &
tanggung jawab memberikan
layanan bimbingan & konseling
pada siswa
konselor di SMA Bruderan
melaksanakan tugas & tanggung
jawab memberikan layanan
bimbingan & konseling pada siswa
Sesuai
15. pelatih/instruktur melaksanakan
tugas & tanggung jawab
memberikan pelatihan teknis
pada siswa pada kegiatan
pelatihan
SMA Bruderan seringkali
mengundang pelatih/instruktur
professional
Sesuai
16. tenaga perpustakaan
melaksanakan tugas &
tanggung jawab melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di
perpustakaan
tenaga perpustakaan melaksanakan
tugas & tanggung jawab
melaksanakan pengelolaan sumber
belajar di perpustakaan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Kriteria Fakta Keputusan
17. tenaga laboratorium
melaksanakan tugas &
tanggung jawab membantu
guru mengelola kegiatan
praktikum di laboratorium
Tenaga laboratorium di SMA
Bruderan adalah guru yang
menggunakan laboratorium
tersebut. Misalnya pengelolaan lab
kimia dilaksanakan oleh guru
kimia dst
Tidak sesuai
18. teknisi sumber belajar
melaksanakan tugas &
tanggung jawab
mempersiapkan, merawat,
memperbaiki sarana &
prasarana pembelajaran
teknisi sumber belajar di SMA
Bruderan melaksanakan tugas &
tanggung jawab mempersiapkan,
merawat, memperbaiki sarana &
prasarana pembelajaran
Sesuai
19. tenaga administrasi
melaksanakan tugas dan
tanggung jawab melayani
administratif
SMA Bruderan kurang dalam
pemenuhan tenaga yang sesuai
dengan latar belakang
pendidikannya
Sesuai
20. tenaga kebersihan
melaksanakan tugas &
tanggung jawab memberikan
layanan kebersihan lingkungan.
SMA Bruderan sangat bersih dan
terawat
Sesuai
Bidang Sarana dan Prasarana
1. Sekolah menetapkan kebijakan
program tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan
prasarana
SMA Bruderan menetapkan
kebijakan program tertulis
mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana
Sesuai
2. Program pengelolaan sarana dan
prasarana mengacu Standar
Sarana dan Prasarana dalam
merencanakan, memenuhi &
mendayagunakan sarana dan
prasarana pendidikan
Program pengelolaan sarana dan
prasarana mengacu Standar Sarana
dan Prasarana dalam
merencanakan, memenuhi &
mendayagunakan sarana dan
prasarana pendidikan
Sesuai
3. mengevaluasi & melakukan
pemeliharaan sarana dan
prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan
SMA Bruderan mengevaluasi &
melakukan pemeliharaan sarana
dan prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Kriteria Fakta Keputusan
4. melengkapi fasilitas
pembelajaran pada setiap tingkat
kelas di sekolah
SMA Bruderan melengkapi
fasilitas pembelajaran pada setiap
tingkat kelas di sekolah
Sesuai
5. menyusun skala prioritas
pengembangan failitas
pendidikan sesuai tujuan
pendidikan dan kurikulum
masing-masing tingkat
SMA Bruderan menyusun skala
prioritas pengembangan fasilitas
pendidikan sesuai tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-
masing tingkat
Sesuai
6. pemeliharaan semua fasilitas
fisik dan peralatan dengan
memperhatikan kesehatan dan
keamanan lingkungan
SMA Bruderan melakukan
pemeliharaan semua fasilitas fisik
dan peralatan dengan
memperhatikan kesehatan dan
keamanan lingkungan
Sesuai
7. Seluruh program pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan
disosialisasikan pada pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta
didik
Program tidak selalu
disosialisasikan. Sosialisasi
program dilakukan kepada guru
misalnya cara menggunakan
viewer dan LCD
Tidak sesuai
8. Pengelolaan sarana prasarana
sekolah direncanakan sistematis,
selaras pertumbuhan kegiatan
akademik & mengacu Standar
Sarana dan Prasarana
Dilakukan secara bertahap Sesuai
9. dituangkan dalam rencana
pokok (master plan) meliputi
gedung dan laboratorium &
pengembangannya
SMA Bruderan saat ini sudah tidak
diperbolehkan membangun gedung
baru karena dapat menggurangi
ruang terbuka
Sesuai
10. Pengelolaan perpustakaan
sekolah menyediakan petunjuk
pelaksanaan operasional
peminjaman buku dan bahan
pustaka lainnya
SMA Bruderan menyediakan
komputer dalam pencarian buku
Sesuai
11. Pengelolaan perpustakaan
sekolah merencanakan fasilitas
peminjaman buku dan bahan
Pengelolaan perpustakaan sekolah
merencanakan fasilitas
peminjaman buku dan bahan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Kriteria Fakta Keputusan
pustaka lainnya sesuai
kebutuhan peserta didik dan
pendidik
pustaka lainnya sesuai kebutuhan
peserta didik dan pendidik
12. Perpustakaan membuka
pelayanan minimal enam jam
sehari pada hari kerja
Perpustakaan SMA Bruderan
dibuka pukul 07.00 - 14.00, bisa
lebih apabila ada kegiatan ekstra
seperti seminar dll
Sesuai
13. Perpustakaan melengkapi
fasilitas peminjaman antar
perpustakaan, internal maupun
eksternal
Hanya internal
Tidak sesuai
14. Perpustakaan menyediakan
pelayanan peminjaman dari
sekolah lain
Perpustakaan tidak menyediakan
pelayanan peminjaman dari
sekolah lain
Tidak sesuai
15. Pengelolaan laboratorium
dikembangkan dengan
perkembangan iptek, dilengkapi
dengan manual yang jelas, tidak
terjadi kekeliruan yang
menimbulkan kerusakan
SMA Bruderan kekurangan biaya
dalam pemenuhan alat praktek
karena hanya menerima sedikit
bantuan dari pemerintah. Sering
terjadi kerusakan karena skibat
siswa yang bermain-main dengan
alat praktek
Tidak sesuai
16. Pengelolaan fasilitas fisik untuk
ekstra-kurikuler disesuaikan
perkembangan kegiatan ekstra-
kurikuler peserta didik,
mengacu Standar Sarana dan
Prasarana.
sekolah selalu memberikan
kebebasan siswa-siswinya dalam
menentukan kegiatan
ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Sekolah selalu mengusahakan
apabila sarana dan prasarana untuk
perkembangan ekstrakurikuler
kurang maka akan disesuaikan
dengan minat siswa.
Sesuai
Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1.Sekolah menyusun pedoman
pengelolaan biaya investasi dan
operasional mengacu Standar
Pembiayaan
Sekolah menyusun pedoman
pengelolaan biaya investasi dan
operasional mengacu Standar
Pembiayaan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kriteria Fakta Keputusan
2.Pedoman pengelolaan biaya
investasi & operasional Sekolah
mengatur pemasukan,
pengeluaran dan jumlah dana
yang dikelola
Pedoman pengelolaan biaya
investasi & operasional Sekolah
mengatur pemasukan, pengeluaran
dan jumlah dana yang dikelola
Sesuai
3.Penyusunan, pencairan
anggaran, penggalangan dana di
luar dana investasi &
operasional
Penyusunan, pencairan anggaran,
penggalangan dana di luar dana
investasi & operasional
Sesuai
4.kewenangan & tanggungjawab
kepsek membelanjakan
anggaran pendidikan sesuai
peruntukannya
kewenangan & tanggungjawab
kepsek membelanjakan anggaran
pendidikan sesuai peruntukannya
Sesuai
5.pembukuan semua penerimaan
& pengeluaran, penggunaan
anggaran, dilaporkan komite
sekolah & institusi di atasnya.
pembukuan semua penerimaan &
pengeluaran, penggunaan
anggaran, dilaporkan komite
sekolah & institusi di atasnya.
Sesuai
6.Pedoman pengelolaan biaya
investasi & operasional sekolah
diputuskan komite sekolah,
ditetapkan kepsek, mendapat
persetujuan institusi di atasnya
Pedoman pengelolaan biaya
investasi & operasional sekolah
diputuskan komite sekolah,
ditetapkan kepsek, mendapat
persetujuan institusi di atasnya
Sesuai
7.Pedoman pengelolaan biaya
investasi dan operasional
sekolah disosialisasikan ke
seluruh warga sekolah menjamin
tercapainya pengelolaan dana
secara transparan dan akuntabel.
Pedoman pengelolaan biaya
investasi dan operasional sekolah
disosialisasikan hanya di
sosialisasikan pada pihak yang
berkepentingan
Tidak sesuai
Budaya dan Lingkungan Sekolah
1.Sekolah menciptakan suasana,
iklim dan lingkungan pendidikan
yang kondusif dalam
pembelajaran
SMA Bruderan menciptakan
suasana, iklim, lingkungan
pendidikan yang kondusif dalam
pembelajaran
Sesuai
2.Prosedur pelaksanaan
menciptakan suasana, iklim dan
Di dalam prosedur pelaksanaan
menciptakan suasana, iklim dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Kriteria Fakta Keputusan
lingkungan pendidikan lingkungan pendidikan
3.berisi prosedur tertulis mengenai
informasi kegiatan penting yang
akan dilaksanakan
Di dalam prosedur pelaksanaan
berisi prosedur tertulis mengenai
informasi kegiatan penting yang
akan dilaksanakan
Sesuai
4.Prosedur pelaksanaan memuat
judul, tujuan, lingkup, tanggung
jawab dan wewenang &
penjelasannya
Prosedur pelaksanaan memuat
judul, tujuan, lingkup, tanggung
jawab dan wewenang &
penjelasannya
Sesuai
5.Prosedur pelaksanaan
diputuskan kepsek dalam rapat
dewan pendidik
Tidak selalu, hanya dirapatkan
dengan guru dan pihak terkait
Tidak sesuai
6.Sekolah menetapkan pedoman
tata-tertib
Sekolah menetapkan pedoman tata-
tertib
Sesuai
7. Sekolah menetapkan tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan
dan peserta didik, termasuk
menggunakan, memelihara
sarana dan prasarana pendidikan
Sekolah menetapkan tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik, termasuk
menggunakan, memelihara sarana
dan prasarana pendidikan
Sesuai
8.Sekolah menetapkan petunjuk,
peringatan dan larangan dalam
berperilaku di Sekolah,
pemberian sangsi yang
melanggar tata tertib.
Sekolah menetapkan petunjuk,
peringatan dan larangan dalam
berperilaku di Sekolah, pemberian
sangsi yang melanggar tata tertib
yang tercakup dalam buku panduan
untuk siswa, guru dan karyawan
Sesuai
9.Tata tertib sekolah ditetapkan
kepsek melalui rapat dewan
pendidik & mempertimbangkan
masukan komite sekolah dan
peserta didik
Tata tertib sekolah ditetapkan
kepsek dan hanya pada guru serta
pihak terkait
Sesuai
10. Sekolah menetapkan kode etik
warga sekolah memuat norma
hubungan warga di sekolah,
hubungan warga sekolah dengan
masyarakat
Sekolah menetapkan kode etik
warga sekolah memuat norma
hubungan warga di sekolah,
hubungan warga sekolah dengan
masyarakat
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Kriteria Fakta Keputusan11. Menetapkan sistem yang
memberikan penghargaan mematuhi dan sangmelanggar
yang
si bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
Sesuai Menetapkan sistem yang memberikan penghargaan yang
12. Kode etik sekolah ditanamkan olah
lah
Kode etik sekolah ditanamkan
kolah
Sesuai kepada seluruh warga sekuntuk menegakkan etika seko
kepada seluruh warga sekolah untuk menegakkan etika se
13. Sekolah perlu memilikiyang jelas untuk meningkatkankesadaran beretika b
program
agi semua warga sekolahnya
ng
kesadaran beretika bagi semua warga sekolahnya
Sesuai Sekolah memiliki program yajelas untuk meningkatkan
Sumber: Hasil wawancara, observasi
Secara keseluruha
yang tidak sesuai dengan S
dan dokumentasi peneliti
ri 130 kriteria transactions
ndar pengelolaan pendidikan.
n da terdapat 10 kriteria
ta
n Purworejo
Kriteria Fakta Keputusan
3. Kriteria Product
Tabel 5.4 Kriteria Product St
andar Pengelolaan SMA Brudera
Program pengawasan 1. Memiliki
program pengawasan dan sosialisasi
Memilikidalam bentuk syang dilakukan
prograu
Evaluasi atau penilaian dibedakan menjadi dua, luasi ya
ei
independ sekolah)
m pengawasan dan sosialisasi pervisi, monitoring dan evaluasi Kepala Sekolah terhadap guru.
yaitu eva(guru dan pengdisebut evaluas(badan
ng dilakukan oleh pihak dalam lola sekolah) yang selanjutnya diri dan evaluasi oleh pihak luar en atau badan akreditasi
Sesuai
2. Pelaksanaan pengawasan
SMA BrudpengawasanSekolah terhadap guru maupun dari pihak Yayasan
eran bai
melakukan pelaksanaan k yang dilakukan oleh Kepala
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Kriteria Fakta Keputusan
terhadap sekolah.
3. Isi/sasaran
kepengawasan
Sasaran pengawasan dari SMA Bruderan adalah
seluruh guru dan karyawan SMA Bruderan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja guru
dalam proses pembelajaran agar sesuai dengan
kompetensi guru. Sasaran evaluasi secara garis
besar mencakup masukan (termasuk program),
proses, dan hasil.
Sesuai
Evaluasi diri
Pelaksanaan
kegiatan evaluasi
diri.
SMA Bruderan melakukan evaluasi diri berupa
angket dan rapat
Sesuai
Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Pelaksanaan
evaluasi kinerja
pendidik dan
tenaga
kependidikan
Berupa supervisi, pengawasan dilakukan oleh
kepala sekolah dan hasilnya disampaikan lagi
kepada guru berupa DP3 atau raport guru
Sesuai
Akreditasi sekolah
Pelaksanaan
persiapan bahan
yang diperlukan
untuk akreditasi
sekolah oleh BAS
Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan
untuk akreditasi sekolah oleh BAS
Sesuai
Sumber: hasil wawancara, observasi dan dokumentasi peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan perencanaan
program kerja di SMA Bruderan memilik kriteria sangat baik yang dibuktikan
dengan hasil penelitian yang seluruh indikator dalam perencanaan program kerja
sudah diterapkan di SMA Bruderan.
Penerapan pelaksanaan rencana kerja di SMA Bruderan Purworejo
sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan, hal ini nampak dengan adanya
pedoman rencana kerja dan sistem penyelenggaraan administrasi secara
transparan dan tertulis, adanya KTSP dan kalender pendidikan untuk
menjalankan kegiatan pembelajaran, adanya program pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan, adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai
serta adanya kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan pada sekolah dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Penerapan pengawasan dan evaluasi di SMA Bruderan Purworejo sesuai
dengan standar pengelolaan pendidikan. Terindikasi dengan adanya program
pengawasan yang disusun secara objektif dan berkelanjutan, adanya evaluasi diri
terhadap kinerja secara periodik, adanya evaluasi dan pengembangan KTSP
secara berkala, adanya evaluasi pendayagunaan dan kinerja pendidik dan adanya
program akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Penerapan kepemimpinan sekolah di SMA Bruderan Purworejo, pada
kriteria kepemimpinan sekolah yakni kualifikasi khusus dan kualifikasi umum
kepala sekolah SMA Bruderan sudah memenuhi Standar Kepala Sekolah. Dari
segi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi manajerial
Kepala Sekolah SMA Bruderan sudah memiliki kompetensi yang cukup baik,
untuk kompetensi kewirausahaan kepala sekolah masih kurang dalam
menciptakan iklim kewirausahaan, ini nampak dari kurikulum SMA Bruderan
yang belum memiliki muatan lokal ataupun pelatihan kewirausahaan bagi siswa.
Penerapan sistem informasi manajemen di SMA Bruderan Purworejo
belum memiliki sistem informasi manajemen yang sesuai dengan standar
pengelolaan pendidikan yaitu sistem informasi manajemen yang belum memadai
untuk mendukung administrasi pendidikan, tidak adanya fasilitas informasi yang
efisien, efektif dan mudah di akses, kurangnya tenaga kependidikan yang
ditugaskan untuk melayani permintaan mengenai informasi pendidikan, tidak
adanya laporan data informasi yang terdokumentasi kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten, serta belum adanya komunikasi antar warga di lingkungan satuan
pendidikan yang dilaksanakan dengan efisien dan efektif.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil analisis dan beberapa kesimpulan dari penelitian
ini, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut untuk mencapai
hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Dalam perumusan visi, SMA Bruderan melibatkan seluruh warga
sekolah dan menerima masukan dari segenap warga sekolah seperti karyawan,
perwakilan siswa atau para alumni SMA Bruderan agar tercipta visi yang sesuai
dengan harapan bersama seluruh warga sekolah.
Misi seharusnya dijadikan dasar pokok sekolah agar dapat menciptakan
pengelolaan yang sesuai dengan standar prngelolaan pendidikan. Misi merupakan
operasionalisasi dari visi untuk itu misi perlu dijadikan hal utama sebelum visi.
Seluruh guru di SMA Bruderan agar dapat mengikuti perkembangan
iptek yang mutakhir agar dapat menciptakan metode pembelajaran yang inovatif.
Bbagi tenaga pendidik yang berusia senja mungkin akan kesulitan dalam
mengikuti perembangan iptek, namun sekolah harus tetap menyediakan sarana
maupun prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara efektif.
Para guru yang tidak bisa mengoperasikan alat elektronik untuk kepentingan
mengajar dapat meminta bantuan kepada siswa maupun tenaga yang professional
dibidangnya agar tidak terjadi kerusakan. Tenaga pendidik juga seharusnya
mengembalikan seluruh lembar kerja siswa agar dapat digunakan sebagai
feedback bagi siswa dan juga orangtua. Sekolah perlu merumuskan kembali
peraturan akademik yang mencantumkan persyaratan minimal kehadiran siswa.
SMA Bruderan mendukung aspirasi guru untuk melanjutkan pendidikan
S2 sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka dengan cara mengadakan
program beasiswa atau melakukan kerja sama dengan Universitas yang sesuai
dengan jurusan kependidikan. Dalam bidang sarana dan prasarana SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Bruderan telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan alat praktik laboratorium,
namun yang menjadi kendala adalah keterbatasan biaya. Sekolah dapat
mengupayakan dana melalui bantuan dari orangtua siswa, alumni ataupun
donatur dengan memberikan rincian yang transparan agar tercipta kepercayaan
dengan pihak luar sekolah.
Tenaga laboratorium juga perlu diperhatikan agar perawatan
laboratorium semakin terjaga tanpa harus menggandakan posisi guru yang
merangkap sebagai tenaga laboratorium. Tenaga laboratorium perlu mengadakan
piket untuk membersihkan dan melakukan perawatan minimal seminggu sekali
untuk mencegah tejadinya kerusakan alat praktik. Perpustakaan SMA Bruderan
perlu merencanakan pelayanan peminjaman pada pihak eksternal di waktu
mendatang dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah lain dan
mensosialisasikan seluruh program sarana dan prasarana kepada seluruh warga
sekolah.
Di bidang keuangan, sekolah harus mempunyai bukti kesahihan agar
tidak terjadi kesalahan. Seluruh pemasukan dan pengeluaran harus
disosialisasikan kepada pihak yang berkepentingan.
Bidang budaya dan lingkungan dalam penyusunan programnya ataupun
prosedur harus selalu dirapatkan dengan guru dan pihak pemangku kepentingan.
SMA Bruderan telah memiliki perencanaan program kerja yang baik
karena telah memiliki visi, misi dan tujuan yang baik dan disusun berdasarkan
standar pengelolaan pendidikan. Oleh karena itu, SMA Bruderan Purworejo perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
melakukan evaluasi dan pengawasan agar visi, misi dan tujuan sekolah dapat
dibina dan terlaksana dengan baik.
Dalam pelaksanaan rencana kerja SMA Bruderan telah memiliki
pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis, struktur
organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, bidang kesiswaan, bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan pembiayaan, budaya dan
lingkungan sekolah dan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah yang
diatur dengan baik. Dengan hasil evaluasi ini diharapkan SMA Bruderan dapat
mempertahankan kualitas pelaksanaan rencana kerja. Pelaksanaan pengawasan
dan evaluasi, SMA Bruderan sudah sangat memenuhi standar pengelolaan
pendidikan, hal ini perlu dipertahankan SMA Bruderan agar pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan dapat
dijalankan sesuai dengan rencana sekolah.
Dalam kriteria kepemimpinan sekolah Kepala sekolah SMA Bruderan
sudah memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang baik, hanya saja Kepala
sekolah SMA Bruderan perlu berinovasi di bidang kewirausahaan agar SMA
Bruderan selain unggul dalam akademik tapi juga unggul dalam bidang
kewirausahaan. Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang
mendukung terhadap perwujudan kompetensi kewirausahaan ini, di antara
mencakup: (a) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah; (b) bekerja keras untuk mencapai keberhasilsan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (c) memiliki
motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin sekolah/madrasah; (d) pantang menyerah dan selalu mencari
solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah; (e)
memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. Kepala sekolah dapat
merencanakan program pelatihan kewirausahaan kepada siswa dengan
mengundang tenaga yang profesional pada bidangnya, atau pada mata pelajaran
ekonomi guru dapat memotivasi siswa untuk menciptakan ide inovatif dan kreatif
suatu produk.
Sistem informasi manajemen, SMA Bruderan memiliki sistem informasi
manajemen yang masih sangat jauh dari standar pengelolaan pendidikan. Oleh
karena itu SMA Bruderan hendaknya melakukan peninjauan kembali terhadap
penerapan sistem informasi manajemen yang sesuai dengan standar pendidikan
nasional. SMA Bruderan juga perlu mengupayakan pengadaan pada sistem
informasi manajemen yang bisa diakses seluruh warga sekolah agar tercipta
sistem informasi manajemen yang efisien, efektif dan mudah diakses.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Proses penelitian cukup lama karena peneliti harus benar-benar memahami
keadaan faktual yang ada di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
2. Terbatasnya referensi buku-buku yang berkaitan dengan teori, sehingga
berdampak pada minimnya pembahasan yang akan peneliti jabarkan.
3. Buku teori kebanyakan merupakan buku dengan bahasa inggris, sehingga
peneliti kesulitan dalam memahaminya.
4. Peneliti menemukan sedikit kesulitan dalam memilih model evaluasi yang
cocok untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Daftar Pustaka
Bungin Burhan HM. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta:Kencana
Depdiknas. 2007. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2007, tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas. 2007. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13, Tahun 2007, tentang
Standar Nasional Pendidikan.Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah
Eko Putro Widoyoko. 2009.Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetak Ketiga.
Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.
Hamid Hasan.2009.Evaluasi Kurikulum.cetakan kedua.Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Kaufman, Roger. and Susan Thomas,Evaluation Without Fear, London:1980.
Kirkpatrick, D. L. 1998. Evaluating Training Programs: The Four Levels. San
Francisco: Berrett-Koehler Publisher, Inc.
Nugraheni, Kristin.2010.Evaluasi Penerapan Standsr Pengelolaan Pada Sistem
Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Kabupaten
Sleman.Yogyakarta.Universitas Sanata Dharma.
Madaus,G.Scriven,M.& Stufflebeam, L. Daniel. 1986.Evaluation models:
Viewpoints on educational and human services evaluation.Boston:
Kluwer-Nijhoff Publishing.
Mbulu, J. 1995. Evaluasi Program Konsep Dasar, Pendekatan Model, dan
Prosedur Pelaksanaan. Malang: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek
Operasi dan Perawatan Fasilitas.
Moleong, Lexy J.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung.Rosda
Mustatofa. 2008. Konsep-konsep Dasar Pendidikan, pengelolaan Pendidikan.
2007.UPI Bandung. Makalah Pengelolaan Pendidikan.
Sabarguna , S Boy. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press, 2005.
Shambaugh, N. & Magliaro, G. Susan. 2006. Instructional design a systematic
approach for reflective practice. United States of America:Pearson
Education, Inc.
Suharsimi Arikunto. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suharsimi, Arikunto dan Cepi Safrudin.2007.Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teori Bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara (edisi 2).
Sukmadinata, Nana Syaodih.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Tayipnapis, F.Y. 1989. Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Tayipnapis, F.Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tayipnasis, F.Y. DR. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk
Program pendidikan dan Penelitian. Jakarta . Rineka Cipta.
Tim dosen Jurusan Pendidikan Administrasi Pendidikan. 2007. Pengelolaan
Pendidikan.Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan. UPI. Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN
1. PEDOMAN WAWANCARA
2. PEDOMAN OBSERVASI
3. PEDOMAN DOKUMENTASI
4. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR
PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN
STANDAR PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
5. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR
KEPALA SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PEDOMAN WAWANCARA
PENILAIAN PERENCANAAN SEKOLAH
Responden : Kepala Sekolah SMA Bruderan
No Pertanyaan
1 Apakah visi sekolah ini dirumuskan sebagai cita-cita bersama
2 Apakah visi sekolah ini mampu memberikan inspirasi, motivasi dan
kekuatan?
3 Apakah visi sekolah ini dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga
sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional?
4 1. Apakah visi sekolah ini diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin
oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah?
5 1. Apakah visi sekolah ini disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan?
6 1. Apakah visi sekolah ini ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat?
7 1. Apakah misi sekolah ini memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional?
8 1. Apakah misi sekolah ini merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu?
9 1. Apakah misi sekolah ini menjadi dasar program pokok sekolah?
10 1. Apakah misi sekolah ini menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan
mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah?
11 1. Apakah misi sekolah ini memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program sekolah?
12 1. Apakah misi sekolah ini memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
No Pertanyaan
13 1. Apakah misi sekolah ini dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap
pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh
rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah?
14 1. Apakah misi sekolah ini disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan?
15 1. Apakah misi sekolah ini ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat?
16 1. Apakah tujuan sekolah ini menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan)?
17 Apakah tujuan sekolah ini mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat?
18 1. Apakah tujuan sekolah ini mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah?
19 1. Apakah tujuan sekolah ini mengakomodasi masukan dari berbagai pihak
yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat
dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah?
20 1. Apakah tujuan sekolah ini disosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan?
21 1. Apakah rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun berkaitan dengan mutu lulusan yang
ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan?
22 1. Apakah rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah?
23 1. Apakah rencana kerja sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya
oleh penyelenggara sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
No Pertanyaan
24 1. Apakah rencana kerja sekolah dituangkan dalam dokumen yang mudah
dibaca oleh pihak-pihak yang terkait?
25 Apakah rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan
persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah?
26 1. Apakah rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan
akuntabilitas?
PENILAIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
No Pertanyaan
1 Apakah sekolah ini memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung
administrasi pendidikan?
Berupa :
PELAKSANAAN RENCANA KERJA SEKOLAH
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Bruderan
No Pertanyaan
1 Apakah Perumusan pedoman sekolah ini mempertimbangkan visi, misi dan
tujuan sekolah?
2 Apakah pedoman Sekolah ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan masyarakat?
3 Apakah pedoman Sekolah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan
operasional?
4 Apakah pedoman Sekolah dalam pengelolaan KTSP, kalender pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No Pertanyaan
dan pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam
skala tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan?
5 Apakah struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan
dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan?
6 Apakah semua pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai
uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan
penyelenggaraan dan administrasi sekolah?
7 Apakah struktur organisasi sekolah memasukkan unsur staf administrasi
dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan
administrasi secara optimal?
8 Apakah struktur organisasi sekolah dievaluasi secara berkala untuk melihat
efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah?
9 Apakah struktur organisasi sekolah diputuskan kepala sekolah dengan
mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah?
10 Apakah pelaksanaan Kegiatan Sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana
kerja tahunan?
11 Apakah pelaksanaan Kegiatan Sekolah dilaksanakan oleh penanggung jawab
kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada?
12 Apakah pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan
pendidik dan komite sekolah?
13 Apakah Kepala sekolah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan
bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang nonakademik pada
rapat komite sekolah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang
disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya?
14 Apakah Sekolah menyusun KTSP?
15 Apakah Sekolah dalam penyusunan KTSP memperhatikan Standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
No Pertanyaan
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya?
16 Apakah KTSP Sekolah dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah,
potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik?
17 Apakah Kepala Sekolah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP?
18 Apakah wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum
bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP?
19 Apakah setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata
pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP?
20 Apakah dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi?
21 Apakah penyusunan KTSP tingkat SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan
Provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.dan penyusunan
KTSP Pendidikan Agama (PA) SMA dan SMK oleh Kantor Wilayah
Departemen Agama?
22 Apakah Sekolah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi
jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur?
23 Apakah Penyusunan kalender pendidikan/akademik didasarkan pada Standar
Isi?
24 Apakah Penyusunan kalender pendidikan/akademik berisi mengenai
pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan dan mingguan?
25 Apakah Penyusunan kalender pendidikan/akademik diputuskan dalam rapat
dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah?
26 Apakah Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
No Pertanyaan
27 Apakah Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester
gasal dan semester genap?
28 Apakah Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya?
29 Apakah Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan
Standar Penilaian?
30 Apakah Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan model
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses?
31 Apakah Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan melibatkan
peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong
kreativitas dan dialogis?
32 Apakah Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan bertujuan agar
peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat
melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji, menemukan dan memprediksi?
33 Apakah Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan pemahaman
bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang
dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai
pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru?
34 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu meningkat rasa ingin tahunya?
35 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
No Pertanyaan
tujuan pendidikan?
36 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari
sumber informasi?
37 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu mengolah informasi menjadi pengetahuan?
38 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah?
39 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain?
40 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi
yang wajar?
41 Apakah Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah?
42 Apakah wakil kepala SMA bidang kurikulum bertanggungjawab terhadap
mutu kegiatan pembelajaran?
43 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara merujuk
perkembangan metode pembelajaran mutakhir?
44 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
No Pertanyaan
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara menggunakan
metoda pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran?
45 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara menggunakan
fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien?
46 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara memperhatikan
sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan pengalaman belajar
sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi peserta didik dari
yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat?
47 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara memperkaya
kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan
penerapannya?
48 Apakah Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara mengarahkan
kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang
mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos
kerja yang tinggi memahami belajar seumur hidup dan berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah?
49 Apakah Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang
berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan?
50 Apakah Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar
Penilaian Pendidikan?
51 Apakah Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
No Pertanyaan
pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program
remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada
pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan dan
dokumentasi?
52 Apakah Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada
guru?
53 Apakah Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik,
berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan
penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih
adil dan bertanggung jawab?
54 Apakah Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem
evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan?
55 Apakah Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai?
56 Apakah Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang
mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan
penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar?
57 Apakah Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan?
58 Apakah Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara
terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan
metode/strategi pembelajaran yang digunakan?
59 a. Apakah Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar
sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan?
60 b. Apakah Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau,
didokumentasikan secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada
peserta didik untuk perbaikan secara berkala?
61 c. Apakah Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
No Pertanyaan
keandalan dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian?
62 d. Apakah Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik,
komite sekolah dan institusi di atasnya?
63 a. Apakah Sekolah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik?
64 1. Apakah Peraturan Akademik berisi persyaratan minimal kehadiran siswa
untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru?
65 2. Apakah Peraturan Akademik berisi ketentuan mengenai ulangan, remedial,
ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan?
66 3. Apakah Peraturan Akademik berisi ketentuan mengenai hak siswa untuk
menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan
buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan?
67 4. Apakah Peraturan Akademik berisi ketentuan mengenai layanan konsultasi
kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor?
68 5. Apakah Peraturan Akademik berisi Peraturan akademik diputuskan oleh
rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah?
Bidang Kesiswaan
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Bruderan
No Pertanyaan
1 1. Apakah Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
operasional mengenai proses penerimaan peserta didik untuk kriteria calon
peserta didik yaitu berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari
SMP/MTs, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat?
2 a. Apakah Sekolah dalam hal penerimaan peserta didik dilakukan secara
obyektif, transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
No Pertanyaan
sekolah berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK,
dan kriteria tambahan bagi SMK/MAK?
3 Apakah Sekolah dalam hal penerimaan peserta didik dilakukan secara
obyektif, transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan
sekolah sesuai dengan daya tampung sekolah
4 2. Apakah Sekolah dalam Orientasi peserta didik baru bersifat akademik dan
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru?
5 3. Apakah Sekolah memberikan layanan konseling kepada peserta didik?
6 4. Apakah Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para
peserta didik?
7 5. Apakah Sekolah melakukan pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan
terhadap alumni?
Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SMA Bruderan Purworejo
No Pertanyaan
1 Apakah Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan?
2 Apakah Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan disusun
dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
3 Apakah Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, termasuk pembagian
tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem
penghargaan dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
No Pertanyaan
kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil dan terbuka?
4 Apakah Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara
sekolah?
5 Apakah Sekolah perlu mendukung upaya promosi pendidik dan tenaga
kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme?
6 Apakah Sekolah perlu mendukung upaya pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi
individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah?
7 2. Apakah Sekolah perlu mendukung upaya penempatan tenaga kependidikan
disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan
menetapkan prioritas?
8 Apakah Sekolah perlu mendukung upaya mutasi tenaga kependidikan dari satu
posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi
tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat
tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan
tidak ada mutasi?
9 Apakah Sekolah mendayagunakan kepala sekolah melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah?
10 Apakah Sekolah mendayagunakan wakil kepala SMA bidang kurikulum
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola bidang kurikulum?
11 2. Apakah Sekolah mendayagunakan wakil kepala SMA bidang sarana prasarana
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola sarana prasarana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
No Pertanyaan
12 Apakah Sekolah mendayagunakan wakil kepala SMA bidang kesiswaan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola peserta didik?
13 Apakah Sekolah mendayagunakan guru melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik sehingga
menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi
kemanusiaannya secara optimum?
14 Apakah Sekolah mendayagunakan konselor melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta
didik?
15 Apakah Sekolah mendayagunakan pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada
kegiatan pelatihan?
16 2. Apakah Sekolah mendayagunakan tenaga perpustakaan melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar di
perpustakaan?
17 Apakah Sekolah mendayagunakan tenaga laboratorium melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum di
laboratorium?
18 Apakah Sekolah mendayagunakan teknisi sumber belajar melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan
prasarana pembelajaran?
19 Apakah Sekolah mendayagunakan tenaga administrasi melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administrative?
20 Apakah Sekolah mendayagunakan tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
No Pertanyaan
tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan?
Bidang Sarana dan Prasarana
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
SMA Bruderan Purworejo
No Pertanyaan
1 Apakah Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana?
2 Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal merencanakan, memenuhi dan
mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan?
3 Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan
sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan?
4 Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap
tingkat kelas di sekolah?
5 Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal menyusun skala prioritas pengembangan
fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-
masing tingkat?
6 Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal pemeliharaan semua fasilitas fisik dan
peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan?
7 3. Apakah Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
No Pertanyaan
Sarana dan Prasarana dalam hal Seluruh program pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan
dan peserta didik?
8 Apakah Pengelolaan sarana prasarana sekolah direncanakan secara sistematis
agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar
Sarana dan Prasarana?
9 Apakah Pengelolaan sarana prasarana sekolah dituangkan dalam rencana
pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta
pengembangannya?
10 Apakah Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu menyediakan petunjuk
pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya?
11 3. Apakah Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu merencanakan fasilitas
peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan pendidik?
12 Apakah Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu membuka pelayanan minimal
enam jam sehari pada hari kerja?
13 Apakah Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu melengkapi fasilitas
peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal?
14 Apakah Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu menyediakan pelayanan
peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun
swasta?
15 Apakah Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan
manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan
kerusakan?
16 Apakah Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
No Pertanyaan
dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu
pada Standar Sarana dan Prasarana?
Bidang Keuangan dan Pembiayaan
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Keuangan dan Pembiayaan SMA
Bruderan Purworejo
No Pertanyaan
1 Apakah Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan?
2 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah
mengatur sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola?
3 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah
mengatur penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar
dana investasi dan operasional?
4 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah
mengatur kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah dalam
membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya?
5 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah
mengatur pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah, serta institusi di atasnya?
6 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta
mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya?
7 Apakah Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
No Pertanyaan
pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel?
Budaya dan Lingkungan Sekolah
Responden: Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat SMA
Bruderan Purworejo
No Pertanyaan
1 Apakah Sekolah ini budaya dan lingkungannya menciptakan suasana, iklim
dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien
dalam prosedur pelaksanaan?
2 Apakah sekolah ini memiliki Prosedur pelaksanaan dalam penciptaan
suasana, iklim dan lingkungan pendidikan?
3 Apakah sekolah ini memiliki prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan
penting minimum yang akan dilaksanakan?
4 Apakah prosedur pelaksanaan sekolah ini memuat judul, tujuan, lingkup,
tanggung jawab dan wewenang, serta penjelasannya?
5 Apakah prosedur pelaksanaan sekolah ini diputuskan oleh kepala sekolah
dalam rapat dewan pendidik?
6 Apakah Sekolah ini menetapkan pedoman tata-tertib?
7 Apakah tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, termasuk
dalam hal menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan?
8 Apakah terdapat petunjuk, peringatan dan larangan dalam berperilaku di
Sekolah, serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib?
9 Apakah Tata tertib sekolah ini ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah dan
peserta didik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
No Pertanyaan
10 Apakah Sekolah ini menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat
norma tentang hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan
hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat?
11 Apakah Sekolah ini menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat
norma tentang sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang
mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar?
12 Apakah Kode etik sekolah ini ditanamkan kepada seluruh warga sekolah
untuk menegakkan etika sekolah?
13 Apakah Sekolah ini perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan
kesadaran beretika bagi semua warga sekolahnya?
Analisis Pengawasan Dan Evaluasi Sekolah
No Pertanyaan
1 Apakah satuan pendidikan ini telah mempunyai suatu program pengawasan
yang disusun secara objektif dan berkelanjutan?
2 Apakah satuan pendidikan ini telah melaksanakan evaluasi diri terhadap
kinerja secara periodik?
3 Apakah satuan pendidikan ini selalu melakukan evaluasi pendayagunaan dan
kinerja pendidik?
4 Apakah satuan pendidikan ini selalu melakukan evaluasi dan pengembangan
KTSP secara berkala?
5 Apakah satuan pendidikan ini telah mengikuti akreditasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
LAMPIRAN 2
PEDOMAN OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PEDOMAN OBSERVASI
Observasi ini untuk:
a. Mengamati kompetensi kepribadian Kepala Sekolah
b. Mengamati kompetensi manajerial Kepala Sekolah
c. Mengamati kompetensi kewirausahaan Kepala Sekolah
d. Mengamati kompetensi supervisi Kepala Sekolah
e. Mengamati kompetensi sosial Kepala Sekolah
f. Mengamati sarana dan prasarana yang ada di sekolah
g. Mengamati penyediaan fasilitas di sekolah
INSTRUMEN
OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH
PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN
1. Menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dari aspek pelak-sanaan tugas
pokok, komitmen dalam melaksanakan tugas dan hasil kerja yang
tercermin pada prestasi sekolah, guru, dan siswa.
2. Setiap aspek yang dinilai dinyatakan dalam pernyataan/pertanyaan yang
disertai empat deskriptor yang menggambarkan perilaku kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas pokoknya.
3. Melingkari salah satu angka yang ada pada kolom sebelah kanan ( 1 2 3
4 5) setelah mengkaji deskriptor yang menggambarkan peri-laku kepala
sekoilah sebagaimana tertera pada kolom sebelah kiri.
4. Kriteria untuk setiap angka pada setiap pernyataan/pertanyaan adalah se-
bagai berikut
(1) apabila ada satu deskriptor, tampak dalam tindakan kepala sekolah
(2) apabila ada dua deskriptor, tampak dalam tindakan kepala sekolah
(3) apabila ada tiga deskriptor, tampak dalam tindakan kepala sekolah
(4) dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
5. Jika tidak satu pun deskriptor tampak dalam perilaku kepala sekolah
maka untuk pernyataan tersebut beri angka nol (0)
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
1.Kepribadian
1.1. Kepala sekolah jujur dalam hal
apapun terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya.
Deskriptor :
(1) Mengisi agenda kegiatan harian sesuai
kenyataan dan mengisi buku
penghubung jika meninggalkan jam
dinasnya
(2) Merekam jumlah barang yang
diterima dalam pembelian sama
dengan yang tertulis pada faktur
pembelian
(3) Membuat laporan penerimaan dan pe-
ngeluaran keuangan sekolah sesuai
de-ngan kenyataan yang sebenarnya
(4) Menyampaikan laporan kegiatan
seko-lah sesuai dengan realita yang
sebenar-nya terjadi
1.2. Kepala sekolah terbuka dalam hal apa
pun yang terkait dengan pelaksanaan
tugas pokoknya
Deskriptor :
(1) Melibatkan guru, staf TU, dan
pengurus komite sekolah dalam
menyusun Ren-cana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS)
(2) Menempatkan RAPBS di tempat
strate-gis untuk diketahui semua
warga seko-lah
(3) Memberi kesempatan kepada pihak
yang terkait untuk mengetahui
pembu-kuan keuangan sekolah
(4) Memberi kesempatan kepada guru,
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
staf TU, siswa untuk memberi saran
dan kritik yang membangun kepada
Kepala Sekolah
1.3. Kepala sekolah memiliki integritas
kepriba-dian sebagai pemimpin
Deskriptor :
(1) Memiliki kestabilan emosi dalam me-
respon permasalahan
(2) Mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah pekerjaan
(3) Tidak ragu-ragu dalam membuat
kepu-tusan
(4) Konsisten dalam berkata dan
berprilaku
1.4. Kepala sekolah bertanggung jawab atas
pe-laksanaan tugasnya
Deskriptor :
(1) Berani menanggung resiko atas
kebija-kan yang telah ditetapkannya
(2) Melindungi guru dan staf sekolah ma-
nakala ada pengaduan pihak luar se-
panjang ada dalam jalan yang benar.
(3) Tidak mencari kambing hitam untuk
menutupi kekurangan dirinya dalam
melaksanakan tugas
(4) Merasa bahwa keberhasilan dan kega-
galan siswa dalam meraih prestasi
men-jadi tanggung jawabnya
1.5 Kepala sekolah memiliki rasa percaya
diri dalam melaksanakan tugasnya
Deskriptor :
(1) Selalu optimis mampu mencari
berbagai alternatif pemecahan
masalah yang ada disekolah
(2) Selalu optimis bahwa programn yang
telah disusun bisa berhasil
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
2. Sosial
(3) Mantap dalam berkata, bersikap dan
bertindak
(4) Berani mengambil langkah baru
apabila mengalami kegagalan dalam
menjalankan tugas
2.1. Kepala sekolah menjalin komunikasi
dengan pihak lain untuk pelaksanaan
tugas pokoknya
Deskriptor:
(1) Menjalin komunikasi dengan pihak
luar sekolah
(2) Komunikasi dilakukan dengan
berbagai pihak (sekolah lain, institusi
pemerintah, institusi swasta, tokoh
masyarakat dan sejenisnya)
(3) Menggunakan berbagai teknik
komunikasi (lisan dan tertulis)
(4) Komunikasi dengan pihak lain telah
membuahkan keberhasilan sekolah
2.2. Kepala sekolah menjalin kerjasama
dengan pihak lain
Deskriptor:
(1) Mengadakan kerjasama dengan
sekolah lain yang sejenis
(2) Kerjasama dilakukan dengan institusi
pemerintah, nonpemerintah, dunia in-
dustri dan masyarakat
(3) Kerjasama dilaksanakan secara formal
dan tidak formal
(4) Kerjasama telah membuahkan hasil
unttuk kemajuan sekolah
2.3. Kepala sekolah memiliki kepekaan
terhadap masalah sosial
Deskriptor:
(1) Cepat menangkap masalah atau
pende-ritaan yang dihadapi pihak lain
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
(2) Cepat memberikan respon untuk
mem-bantu memecahkan
permasalahan yang dihadapi pihak
lain
(3) Memberikan bantuan kepada pihak
lain yang membutuhkan
(4) Mengkoordinasi anggota sekolah
untuk memberikan bantuan kepada
pihak lain yag membutuhkan
2.4. Kepala sekolah berpartisipasi dalam
kegiatan sosial
Deskriptor:
(1) Melakukan kegiatan pengabdian ma-
syarakat (pelatih, pembimbingan,
pem-berian bantuan, dan sejenisnya
(2) Mengkoordinir anggota sekolah (guru,
staf atau siswa) untuk melaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat
(3) Melaksanakan tugas-tugas sosial
kema-syarakatan (kegiatan desa,
kegiatan de-wan sekolah, dll )
(4) Mengkoordinir anggota sekolah untuk
berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat
2.5. Kepala sekolah memberikan bantuan
kepada pihak lain
Deskriptor:
(1) Memberikan bantuan pemikiran
kepada pihak lain yang memerlukan
(2) Memberrikan bantuan tenaga kepada
pihak lain yang memerlukan
(3) Memberikan bantuan dana kepada pi-
hak lain yang memerrlukan
(4) Memberikan bantuan jasa kepada
pihak lain yang memerlukan.
3.1. Kepala sekolah menyusun
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
perencanaan sekolah
Deskriptor:
(1) Menyusun perencanaan jangka
panjang secara tertulis
(2) Perencanaan jangka panjang disusun
berdasarkan kebijakan pendidikan
nasi-onal
(3) Perencanaan jangka panjang
didasarkan pada kondisi sekolah
(kelemahan, ke-unggulan, peluang,
dan tantangan
(4) Perencanaan jangka panjang
dijabarkan secara jelas (tujuan,
program kegiatan, waktu pelaksanaan,
dan sejenisnya
3.2. Kepala sekolah menyusun perencanaan
jang-ka menengah sekolah (+ 4 tahun)
Deskriptor:
(1) Menyusun perencanaan jangka mene-
ngah secara tertulis
(2) Perencanaan jangka menengah
disusun berdasarkan perencanaan
jangka pan-jang sekolah
(3) Perencanaan jangka menengah
didasar-kan pada kondisi sekolah
(kelemahan, keunggulan peluang, dan
tantangan)
(4) Perencanaan jangka menengah dijabar-
kan secara jelas (tujuan, program
kegi-atan, waktu pelaksanaan, dan
sejenisnya
3.3. Kepala sekolah menyusun program
kerja tahunan sekolah
Deskriptor:
(1) Menyusun program kerja tahunan
seca-ra tertulis
(2) Program kerja tahunan disusun berda-
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
3. Manajerial
sarkan perencanaan jangka menengah
(3) Program kerja tahunan mengacu pada
sasaran/target yang dicapai sekolah
da-lam waktu satu tahun ajaran
(4) Program kerja tahunan sekolah
dijabar-kan secara jelas (tujuan,
program kegi-atan, waktu
pelaksanaan, dan sejenisnya
3.4. Kepala sekolah mengelola kurikulum
tingkat satuan pendidikan
Deskriptor:
(1) Menyusun KTSP
(2) Melaksanakan KTSP
(3) Memantau pelaksanaan KTSP
(4) Menilai keberhasilan KTSP
3.5. Kepala sekolah mengembangkan
program pembelajaran
Deskriptor:
(1) Menyusun program pembelajaran
setiap tahun ajaran
(2) Program pembelajaran dikembangkan
sesuai dengan kompetensi lulusan
(3) Program pembelajaran dinilai secara
periodik/persemester
(4) Program pembelajaran diperbaiki dan
disempurnakan pada setiap akhir
tahun
3.6.Kepala sekolah melaksanakan program
pem-belajaran
Deskriptor;
(1) Mengkoordinasi pelaksanaan program
pembelajaran
(2) Program pembelajaran dilaksanakan
sesuai rencana
(3) Pelaksanaan program pembelajaran
dipantau secara terencana
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
4. Supervisi
(4) Keberhasilan pelaksanaan program
pembelajaran dinilai sesuai dengan
rencana.
3.7. Kepala sekolah mengevaluasi guru
dalam melaksanakan pembelajaran
Deskriptor :
(1) Mengunjungi kelas mengamati guru
mengajar
(2) Berdiskusi dengan guru membahas
ber-bagai masalah pembelajaran
(3) Menilai RPP yang dibuat guru
(4) Memanfaatkan hasil evaluasi untuk
memperbaiki mutu pembelajaran
3.8. Kepala sekolah mengelola penerimaan
siswa baru
Deskriptor :
(1) Mengadakan perencanaan penerimaan
siswa baru
(2) Mengadakan seleksi penerimaan siswa
baru
(3) Pendaftaran siswa baru dilakukan
sesu-ai dengan daya tampung
(4) Melakasanakan orientasi siwa baru
3.9. Kepala sekolah mengelola
pengelompokkan siswa.
Deskriptor :
(1) Melakukan identifikasi karakteristik
siswa
(2) Mengadakan pengelompokan siswa
(3) Pengelompokan didasarkan pada
karak-teristik siswa
(4) Pengelompokan dapat menunjang
kegi-atan belajar siswa
4.1 Kepala sekolah menjamin agar guru
dan staf bekerja dengan baik serta
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
1 2 3 4 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
menjaga mutu proses maupun hasil
pendidikan di sekolah.
Deskriptor :
(1) Merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru;
(2) Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru
(3) Melaksanakan supervisi dengan
menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat;
(4) Menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
4.2 Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat.
Deskriptor :
(1) Mengidentifikasi potensi-potensi
sumberdaya sekolah berupa guru yang
dapat dikembangkan;
(2) Memahami tujuan pemberdayaan
sumberdaya guru ;
(3) Mengemukakan contoh-contoh yang
dapat membuat guru-guru lebih maju;
(4) Menilai tingkat keberdayaan guru di
sekolahnya.
4.3 Pemahaman Kepala sekolah supervisi
Deskriptor :
(1) Memahami dan menghayati arti,
tujuan dan teknik supervisi ;
(2) Menyusun program supervisi
pendidikan ;
(3) Melaksanakan program supervisi ;
(4) Memanfaatkan hasil-hasil supervisi ;
1 2 3 4 0
1 2 3 4 5
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
5.Kewirausahaan
(5) Melaksanakan umpan balik dari hasil
supervisi.
4.4 Kepala sekolah mampu juga melakukan
Monitoring dan Evaluasi dapat dilihat
oleh pengawas sebagai dasar untuk
evaluasi kinerjanya, yaitu dalam
beberapa kemampuan kepala sekolah
khususnya kinerjanya yang
menunjukkan hasil.
Deskriptor :
(1) Memahami dan menghayati arti,
tujuan dan teknik monitoring dan
evaluasi;
(2) Mengembangkan sistem monitoring
dan evaluasi sekolah;
(3) Mengidentifikasi indikator-indikator
sekolah yang efektif dan menyusun
instrumen;
(4) Menggunakan teknik-teknik
monitoring dan evaluasi;
(5) Menyosialisasikan dan mengarahkan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi ;
(6) Menganalisis data monitoring dan
evaluasi ;
(7) Memiliki komitmen kuat untuk
memperbaiki kinerja sekolah
berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi .
5.1 Kepala Sekolah harus mampu
menunjukkan kemampuan dalam
menjalin kemitraan dengan pengusaha
atau donatur, serta mampu
memandirikan sekolah dengan upaya
berwirausaha. Secara rinci
kemampuan atau kinerja kepala
sekolah yang mendukung terhadap
perwujudan kompetensi
1 2 3 4 5
6 7 0
1 2 3 4 5
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
kewirausahaan.
Deskriptor :
(1) Menciptakan inovasi yang berguna
bagi pengembangan sekolah/
madrasah;
(2) Bekerja keras untuk mencapai
keberhsilsan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajar yang
efektif;
(3) Memiliki motivasi yang kuat untuk
sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah/madrasah;
(4) Pantang menyerah dan selalu mencari
solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah;
(5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah sebagai sumber belajar
peserta didik.
5.2 Kepala sekolah mampu menciptakan
inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah.
Deskriptor :
(1) Mengidentifikasi dan menyusun profil
sekolah;
(2) Mengembangkan visi, misi, tujuan
dan sasaran sekolah ;
(3) Mengidentifikasi fungsi-fungsi
(komponen-komponen) sekolah yang
diperlukan untuk mencapai setiap
sasaran sekolah ;
(4) Melakukan analisis SWOT terhadap
setiap fungsi dan faktor-faktornya;
Mengidentifikasi dan memilih
alternatif-alternatif pemecahan setiap
persoalan;
1 2 3 4 5
6 7 8 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
(5) Menyusun rencana pengembangan
sekolah ;
(6) Menyusun program, yaitu
mengalokasikan sumberdaya sekolah
untuk merealisasikan rencana
pengembangan sekolah ;
(7) Menyusun langkah-langkah untuk
merealisasikan rencana
pengembangan sekolah;
(8) Membuat target pencapaian hasil
untuk setiap program sesuai dengan
waktu yang ditentukan (milestone).
5.3 Kepala sekolah mampu memberikan
kemajuan pesat dimasa yang akan
datang, yaitu kompetensi yang harus
diwujudkan kepala sekolah pada
aspek kreativitas, inovasi dan
kewirausahaan.
Deskriptor :
(1) Menggunakan metode, teknik dan
proses perubahan sekolah;
(2) Menumbuhkan iklim yang mendorong
kebebasan berfikir untuk menciptakan
kreativitas dan inovasi;
(3) Mendorong warga sekolah untuk
melakukan eksperimentasi,
prakarsa/keberanian moral untuk
melakukan hal-hal baru;
(4) Menghargai hasil-hasil kreativitas
warga sekolah dengan memberikan
rewards;
(5) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
warga sekolah .
5.5 Kepala sekolah mengatahui dan mampu
menilai kondisi keuangan sehingga
rumah tangga sekolah tetap seimbang
Deskriptor :
1 2 3 4 5
0
1 2 3 4 5
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
DIMENSI
PENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR
SKALA
NILAI
(1) Menyiapkan anggaran pendapatan dan
belanja sekolah yang berorientasi
pada program pengembangan sekolah
secara transparan;
(2) Menggali sumber dana dari
pemerintah, masyarakat, orangtua
siswa dan sumbangan lain yang tidak
mengikat ;
(3) Mengembangkan kegiatan sekolah
yang berorientasi pada income
generating activities ;
(4) Mengelola akuntansi keuangan
sekolah (cash in and cash out) ;
Membuat aplikasi dan proposal untuk
mendapatkan dana dari penyandang
dana ;
(5) Melaksanakan sistem pelaporan
penggunaan keuangan yang
menunjukkan bahwa
kewirausahaannya jelas terkontrol
secara financial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
LAMPIRAN 3
PEDOMAN DOKUMENTASI
PEDOMAN DOKUMENTASI
Peneliti memerlukan dokumen-dokumen berikut ini:
1. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
2. kalender pendidikan/akademik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
3. struktur organisasi sekolah
4. peraturan akademik;
5. tata tertib sekolah;
6. kode etik sekolah:
7. biaya operasional sekolah.
8. program pembelajaran
9. penilaian hasil belajar siswa
10. RAPBS.untuk menunjukkan kompetensi kinerja kewirausahaan kepala
sekolah, mulai dari tahap persiapan, pengembangan dan pengelolaan dan
pelaporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LAMPIRAN 4
PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 19 TAHUN 2007
TENTANG STANDAR
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
OLEH SATUAN STANDAR
PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
LAMPIRAN 5
PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 13 TAHUN 2007
TENTANG STANDAR KEPALA
SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 19 TAHUN 2007 TANGGAL 23 MEI 2007
STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A. PERENCANAAN PROGRAM
1. Visi Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visi serta
mengembangkannya.
b. Visi sekolah/madrasah: 1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; 2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; 3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah
dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
2. Misi Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta
mengembangkannya.
b. Misi sekolah/madrasah: 1) memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional; 2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; 3) menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; 4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; 5) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah; 6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
3. Tujuan Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan tujuan serta
mengembangkannya.
b. Tujuan sekolah/madrasah: 1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan); 2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat; 3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah; 4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
4. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah membuat:
1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;
2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/madrasah: 1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan
dari komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: 1) kesiswaan; 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran; 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan dan pembiayaan; 6) budaya dan lingkungan sekolah; 7) peranserta masyarakat dan kemitraan; 8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
B. PELAKSANAAN RENCANA KERJA
1. Pedoman Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai
aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
b. Perumusan pedoman sekolah/madrasah: 1) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah; 2) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
c. Pedoman pengelolaan sekolah/madrasah meliputi: 1) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); 2) kalender pendidikan/akademik; 3) struktur organisasi sekolah/madrasah; 4) pembagian tugas di antara guru; 5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; 6) peraturan akademik; 7) tata tertib sekolah/madrasah; 8) kode etik sekolah/madrasah; 9) biaya operasional sekolah/madrasah.
d. Pedoman sekolah/madrasah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.
e. Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah a. Struktur organisasi sekolah/madrasah berisi tentang sistem penyelenggaraan
dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan.
b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah.
c. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah/madrasah: 1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan
tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal;
2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah;
3) diputuskan oleh kepala sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/madrasah.
3. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah/Madrasah a. Kegiatan sekolah/madrasah:
1) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan; 2) dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada
ketersediaan sumber daya yang ada.
b. Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
c. Kepala sekolah/madrasah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite sekolah/madrasah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.
4. Bidang Kesiswaan a. Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
operasional mengenai proses penerimaan peserta didik yang meliputi: 1) Kriteria calon peserta didik:
a) SD/MI berusia sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak yang berkompeten, seperti konselor sekolah/madrasah maupun psikolog;
b) SDLB/SMPLB/SMALB berasal dari peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, intelektual, mental, sensorik, dan/atau sosial;
c) SMP/MTs berasal dari lulusan SD, MI, Paket A atau satuan pendidikan bentuk lainnya yang sederajat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
d) SMA/SMK, MA/MAK berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SMP/MTs, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat.
2) Penerimaan peserta didik sekolah/madrasah dilakukan:
a) secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah/madrasah;
b) tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MI, SMP/MTs penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
c) berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK, dan kriteria tambahan bagi SMK/MAK;
d) sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah. 3) Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.
b. Sekolah/Madrasah: 1) memberikan layanan konseling kepada peserta didik; 2) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta
didik; 3) melakukan pembinaan prestasi unggulan; 4) melakukan pelacakan terhadap alumni.
5. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1) Sekolah/Madrasah menyusun KTSP. 2) Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya. 3) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, potensi
atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
4) Kepala Sekolah/Madrasah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP. 5) Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK
bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP.
6) Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP.
7) Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi.
8) Penyusunan KTSP tingkat SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sedangkan SDLB, SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan. Khusus untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
penyusunan KTSP Pendidikan Agama (PA) tingkat SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, sedangkan untuk SDLB, SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Kantor Wilayah Departemen Agama.
9) Penyusunan KTSP tingkat MI dan MTs dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, sedangkan MA dan MAK oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi.
b. Kalender Pendidikan 1) Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang
meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
2) Penyusunan kalender pendidikan/akademik:
a) didasarkan pada Standar Isi;
b) berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
3) Sekolah/Madrasah menyusun jadwal penyusunan KTSP. 4) Sekolah/Madrasah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada
semester gasal, dan semester genap.
c. Program Pembelajaran 1) Sekolah/Madrasah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap
mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya. 2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.
3) Mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dikembangkan dengan:
a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;
b) melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis;
c) tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;
d) pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.
4) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik mampu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
a) meningkat rasa ingin tahunya;
b) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan;
c) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi;
d) mengolah informasi menjadi pengetahuan;
e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan
g) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.
5) Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah.
6) Kepala SD/MI/SDLB/SMPLB/SMALB, wakil kepala SMP/MTs, dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran.
7) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara:
a) merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir;
b) menggunakan metoda pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran;
c) menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien;
d) memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat;
e) memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya;
f) mengarahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam menyelesaikan masalah.
d. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik 1) Sekolah/Madrasah menyusun program penilaian hasil belajar yang
berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. 2) Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar
Penilaian Pendidikan. 3) Sekolah/Madrasah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata
pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
laporan kepada pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi.
4) Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru. 5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik,
berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab.
6) Sekolah/Madrasah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan.
7) Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai. 8) Sekolah/Madrasah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang
mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar.
9) Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan. 10) Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara
terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan.
11) Sekolah/Madrasah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
12) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala.
13) Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian.
14) Sekolah/Madrasah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya.
e. Peraturan Akademik 1) Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik. 2) Peraturan Akademik berisi:
a) persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru;
b) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;
c) ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;
d) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.
3) Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
6. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Sekolah/Madrasah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan: 1) disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan; 2) dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, termasuk
pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka.
c. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah/madrasah.
d. Sekolah/Madrasah perlu mendukung upaya: 1) promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas
kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme; 2) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi
secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah/madrasah;
3) penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas;
4) mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi.
e. Sekolah/Madrasah mendayagunakan: 1) kepala sekolah/madrasah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah; 2) wakil kepala SMP/MTs melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah; 3) wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kurikulum melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola bidang kurikulum;
4) wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang sarana prasarana melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola sarana prasarana;
5) wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola peserta didik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
6) wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri;
7) guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum;
8) konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik;
9) pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan;
10) tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan;
11) tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum di laboratorium;
12) teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran;
13) tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administratif;
14) tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan.
7. Bidang Sarana dan Prasarana a. Sekolah/Madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana.
b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana dalam hal: 1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana
pendidikan; 2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar
tetap berfungsi mendukung proses pendidikan; 3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di
sekolah/madrasah; 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat; 5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan
memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
d. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Pengelolaan sarana prasarana sekolah/madrasah: 1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan
kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana; 2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung
dan laboratorium serta pengembangannya.
f. Pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah perlu: 1) menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lainnya; 2) merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik; 3) membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja; 4) melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal
maupun eksternal; 5) menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari
sekolah/madrasah lain baik negeri maupun swasta.
g. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.
h. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.
8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan a. Sekolah/Madrasah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan.
b. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah/Madrasah mengatur: 1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola; 2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar
dana investasi dan operasional; 3) kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah/madrasah dalam
membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya; 4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.
c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah/madrasah diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah/madrasah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
9. Budaya dan Lingkungan Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan
yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.
b. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan: 1) berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting minimum
yang akan dilaksanakan; 2) memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang, serta
penjelasannya; 3) diputuskan oleh kepala sekolah/madrasah dalam rapat dewan pendidik.
c. Sekolah/Madrasah menetapkan pedoman tata-tertib yang berisi: 1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk
dalam hal menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan;
2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Sekolah/Madrasah, serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.
d. Tata tertib sekolah/madrasah ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah/madrasah, dan peserta didik.
e. Sekolah/Madrasah menetapkan kode etik warga sekolah/madrasah yang memuat norma tentang: 1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah/madrasah dan
hubungan antara warga sekolah/madrasah dengan masyarakat; 2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan
sangsi bagi yang melanggar.
f. Kode etik sekolah/madrasah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menegakkan etika sekolah/madrasah.
g. Sekolah/Madrasah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga sekolah/madrasahnya.
h. Kode etik sekolah/madrasah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk: 1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; 2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; 3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan
pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku; 4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni
sosial di antara teman; 5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama; 6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta 7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,
keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah/madrasah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
i. Peserta didik dalam menjaga norma pendidikan perlu mendapat bimbingan dengan keteladanan, pembinaan dengan membangun kemauan, serta pengembangan kreativitas dari pendidik dan tenaga kependidikan.
j. Kode etik sekolah/madrasah yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan, secara perseorangan maupun kolektif, untuk: 1) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah/madrasah,
dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;
2) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik;
3) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;
4) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional.
k. Kode etik sekolah/madrasah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
10. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah melibatkan warga dan masyarakat pendukung
sekolah/madrasah dalam mengelola pendidikan.
b. Warga sekolah/madrasah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.
c. Masyarakat pendukung sekolah/madrasah dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik.
d. Keterlibatan peranserta warga sekolah/madrasah dan masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.
e. Setiap sekolah/madrasah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
f. Kemitraan sekolah/madrasah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non-pemerintah.
g. Kemitraan SD/MI/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan SMP/MTs/SMPLB atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang setara di lingkungannya.
h. Kemitraan SMP/MTs/SMPLB, atau yang setara dilakukan minimal dengan SMA/SMK/SMALB, MA/MAK, SD/MI atau yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri.
i. Kemitraan SMA/SMK, MA/MAK, atau yang setara dilakukan minimal dengan perguruan tinggi, SMP/MTs, atau yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri di lingkungannya.
j. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
C. PENGAWASAN DAN EVALUASI
1. Program Pengawasan a. Sekolah/Madrasah menyusun program pengawasan secara obyektif,
bertanggung jawab dan berkelanjutan.
b. Penyusunan program pengawasan di sekolah/madrasah didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan.
c. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Pengawasan pengelolaan sekolah/madrasah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
e. Pemantauan pengelolaan sekolah/madrasah dilakukan oleh komite sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.
f. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah.
g. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.
h. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah. kepala sekolah/madrasah, secara terus menerus melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.
i. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
j. Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati/walikota melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait.
k. Pengawas madrasah melaporkan hasil pengawasan di madrasah kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dan pada madrasah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada madrasah terkait.
l. Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu sekolah/madrasah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang ditemukan.
m. Sekolah/Madrasah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja sekolah/madrasah, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Evaluasi Diri a. Sekolah/Madrasah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja
sekolah/madrasah.
b. Sekolah/Madrasah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
c. Sekolah/Madrasah melaksanakan: 1) evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang-kurangnya dua
kali dalam setahun, pada akhir semester akademik; 2) evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah/madrasah.
d. Evaluasi diri sekolah/madrasah dilakukan secara periodik berdasar pada data dan informasi yang sahih.
3. Evaluasi dan Pengembangan KTSP Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:
a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;
b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;
c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;
d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah/madrasah, pemakai lulusan, dan alumni.
4. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan
secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas.
c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik.
5. Akreditasi Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Sekolah/Madrasah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi.
c. Sekolah/Madrasah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya secara holistik dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
D. KEPEMIMPINAN SEKOLAH/MADRASAH
1. Setiap sekolah/madrasah dipimpin oleh seorang kepala sekolah/madrasah.
2. Kriteria untuk menjadi kepala dan wakil kepala sekolah/madrasah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Kepala SMP/MTs/SMPLB dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala sekolah/madrasah.
4. Kepala SMA/MA dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah/madrasah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, dan kesiswaan. Sedangkan kepala SMK dibantu empat wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, kesiswaan, dan hubungan dunia usaha dan dunia industri. Dalam hal tertentu atau sekolah/madrasah yang masih dalam taraf pengembangan, kepala sekolah/madrasah dapat menugaskan guru untuk melaksanakan fungsi wakil kepala sekolah/madrasah.
5. Wakil kepala sekolah/madrasah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah/madrasah kepada institusi di atasnya. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, institusi dimaksud adalah penyelenggara sekolah/madrasah.
6. Kepala dan wakil kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan.
7. Kepala sekolah/madrasah: a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu; b. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai; c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah/madrasah; d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu; e. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah; f. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
g. berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat;
h. menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;
i. menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik; j. bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan
kurikulum; k. melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan
hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah; l. meningkatkan mutu pendidikan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
m. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;
n. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
o. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;
p. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
q. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat;
r. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.
8. Kepala sekolah/madrasah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidangnya.
E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Sekolah/Madrasah: a. mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung
administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel; b. menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan mudah diakses; c. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani
permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan;
d. melaporkan data informasi sekolah/madrasah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan sekolah/madrasah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
F. PENILAIAN KHUSUS
Keberadaan sekolah/madrasah yang pengelolaannya tidak mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan dapat memperoleh pengakuan Pemerintah atas dasar rekomendasi BSNP.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
BAMBANG SUDIBYO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
GLOSARIUM
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh standar-standar: pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan penilaian.
2. Standar pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
3. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
4. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
5. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
6. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
7. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
8. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
9. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
10. RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-SM).
11. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
12. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
13. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan
14. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan
15. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
16. Menteri adalah Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 38 ayat (5) Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M
Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/ MADRASAH.
Pasal 1 (1) Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, seseorang wajib
memenuhi standar kepala sekolah/madrasah yang berlaku nasional.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2) Standar kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2007 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007
TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
A. KUALIFIKASI
Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum, dan Kualifikasi Khusus.
1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah meliputi:
a. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah sebagai berikut: 1) Berstatus sebagai guru TK/RA; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan 3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah. . b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai
berikut: 1) Berstatus sebagai guru SD/MI; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah sebagai berikut: 1) Berstatus sebagai guru SMP/MTs; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah
sebagai berikut: 1) Berstatus sebagai guru SMA/MA; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah. e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) adalah sebagai berikut: 1) Berstatus sebagai guru SMK/MAK; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah. d. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut: 1) Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan
SDLB/SMPLB/SMALB; 2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB;
dan 3) Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah. e. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut:
1) Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai kepala sekolah;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu satuan pendidikan; dan
3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. KOMPETENSI
NO. DIMENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
1.1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah.
1
Kepribadian
1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
2.5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
2 Manajerial
2.7 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. DIMENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
2.9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
2.11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
2.12 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.
2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
2.14 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
2.15 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
2.16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
3.1 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
3 Kewirausahaan
3.2 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. DIMENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
3.3 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
3.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
3.5 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
3.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
3.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
4 Supervisi
3.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
4.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
4.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
5 Sosial
4.3 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI