113
PENGARUH KOMPOSISI BEESWAX DAN CARNAUBA WAX SEBAGAI BASIS TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA LEKAT SEDIAAN LIPSTIK DENGAN PELEMBAB MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Ranindya Siska Pramitasari NIM : 078114054 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

  • Upload
    vankhue

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

PENGARUH KOMPOSISI BEESWAX DAN CARNAUBA WAX

SEBAGAI BASIS TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA LEKAT

SEDIAAN LIPSTIK DENGAN PELEMBAB

MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ranindya Siska Pramitasari

NIM : 078114054

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

i

PENGARUH KOMPOSISI BEESWAX DAN CARNAUBA WAX

SEBAGAI BASIS TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA LEKAT

SEDIAAN LIPSTIK DENGAN PELEMBAB

MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ranindya Siska Pramitasari

NIM : 078114054

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ranindya Siska Pramitasari

Nomor Mahasiswa : 07 8114 054

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KOMPOSISI BEESWAX DAN CARNAUBA WAX SEBAGAI

BASIS TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA LEKAT SEDIAAN LIPSTIK

DENGAN PELEMBAB MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 22 Maret 2011

Yang menyatakan

(Ranindya Siska Pramitasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 25 Februari 2011

Penulis

Ranindya Siska Pramitasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas

segala kasih karunia dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Pengaruh Komposisi Beeswax Dan Carnauba Wax Sebagai

Basis Terhadap Kekerasan Dan Daya Lekat Sediaan Lipstik Dengan Pelembab

Minyak Buah Alpukat (Persea Americana Mill.)” dengan baik. Skripsi ini dibuat

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis banyak mengalami kesulitan selama penyelesaian skripsi ini.

Tetapi dengan adanya bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

2. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu, membimbing, dan memberi masukan, solusi,

nasehat serta semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi.

3. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk menguji, memberikan kritik dan saran yang

membangun bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

viii

4. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk menguji, memberikan kritik dan saran yang

membangun bagi penulis.

5. Segenap dosen Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran dan

bimbingannya selama perkuliahan.

6. Om dan Tante Djati Waluyo Djoar atas segala bantuan, dukungan, kasih

sayang dan doa selama penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga Om Herman Agus atas bantuan selama melakukan penulis studi

pustaka di Jakarta.

8. Agata Novie Anindita, Zeili Prameswari, Sheila Puspita Wulandari, dan

Anugrah Nurradita atas bantuan selama penulis melakukan studi pustaka di

Bandung.

9. Dhimas Satriyo Utomo dan Melisa atas bantuan penelurusan pustaka di

Institut Petanian Bogor.

10. PT. Tirta Buana Kemindo Cosmetic, PT. Baktijala Kencana Citra, PT.

Menjangan Sakti, PT. EAC Indonesia, PT. Mandom dan PT. Garlic Bina

Mada atas bantuan penyediaan bahan baku selama penelitian.

11. Teman – teman pelayanan : KOREM 2006 – 2008, KOREM 2008 – 2010 dan

Sinta Kristiana Sari atas indahnya persaudaraan, doa dan semangat yang

diberikan kepada penulis.

12. Cinthya Wijayani dan Dinar Catur Mardianti, teman seperjuangan selama

penyusunan skripsi hingga penelitian selesai, sekaligus selama masa kuliah.

Terima kasih atas segala suka, duka, tawa dan tangis yang mendewasakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

ix

13. Teman-teman FST dan FKK angkatan 2007 atas semangat yang selalu ada

untuk penulis.

14. Semua pihak yang tidak dapt disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari penelitian ini masih belum sempurna mengingat

keterbatasan pengethauan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat berguna bagi

penyempurnaan skripsi ini. Semoga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat

bermafaat bagi perkembangan ilmu kefarmasiaan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

INTISARI ................................................................................................. xvi

ABSTRACT ............................................................................................... xvii

BAB I PENGANTAR ............................................................................... 1

A. . Latar Belakang .................................................................................... 1

1. Perumusan masalah ....................................................................... 6

2. Keaslian penelitian ........................................................................ 6

3. Manfaat penelitian ......................................................................... 6

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Anatomi Bibir ..................................................................................... 8

B. Lipstik ................................................................................................ 9

1. Definisi ......................................................................................... 9

2. Persyaratan lipstik ......................................................................... 10

3. Bahan pembawa lipstik ................................................................. 10

4. Zat warna ...................................................................................... 12

5. Bahan tambahan lipstik ................................................................. 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xi

C. Tanaman Alpukat ................................................................................ 16

1. Morfologi tanaman ........................................................................ 16

2. Kandungan kimia tanaman ............................................................ 16

3. Avocado oil ................................................................................... 17

D. Beeswax .............................................................................................. 18

E. Carnauba Wax .................................................................................... 19

F. Metode Desain Faktorial ..................................................................... 20

G. Landasan Teori ................................................................................... 22

H. Hipotesis ............................................................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24

A. Jenis Rancangan Penelitian ................................................................. 24

B. Variabel Penelitian .............................................................................. 24

C. Definisi Operasional ........................................................................... 25

D. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 27

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 27

1. Pembuatan lipstik .......................................................................... 27

2. Uji kekerasan lipstik ...................................................................... 30

3. Uji daya lekat lipstik ..................................................................... 30

F. Analisis Hasil ...................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 32

A. Pembuatan Minyak Alpukat (Persea americana Mill.) ........................ 32

B. Formulasi Sediaan Lipstik ................................................................... 35

C. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Lipstik ....................................... 44

1. Kekerasan lipstik ........................................................................... 46

2. Pergeseran kekerasan lipstik .......................................................... 52

3. Daya lekat lipstik .......................................................................... 56

4. Prediksi area komposisi optimum .................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 62

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xii

LAMPIRAN ............................................................................................. 67

BIOGRAFI PENULIS .............................................................................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xiii

DAFTAR TABEL Tabel I. Jenis asam lemak yang terkandung dalam buah alpukat ......... 17

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor

dan dua level .................................................................... 21

Tabel III. Formula lipstik dari Pabrik M ............................................... 27

Tabel IV. Formula base lipstik menurut Harry (1982) .......................... 28

Tabel V. Formula hasil modifikasi ...................................................... 28

Tabel VI. Hasil pengukuran sifat fisik kekerasan lipstik ....................... 47

Tabel VII. Perhitungan nilai efek dalam menentukan kekerasan

lipstik .................................................................................... 48

Tabel VIII. Hasil perhitungan anova untuk respon kekerasan

lipstik berdasarkan Design Expert .......................................... 49

Tabel IX. Hasil pengukuran sifat fisik pergeseran kekerasan

lipstik ................................................................................... 52

Tabel X. Perhitungan nilai efek dalam menentukan pergeseran

kekerasan lipstik ................................................................... 53

Tabel XI. Hasil perhitungan Anova untuk respon pergeseran

kekerasan lipstik berdasarkan Design Expert ......................... 54

Tabel XII. Hasil pengukuran sifat fisik daya lekat lipstik ....................... 56

Tabel XIII. Perhitungan nilai efek dalam menentukan daya lekat

lipstik .................................................................................... 57

Tabel XIV. Hasil perhitungan Anova untuk respon daya lekat

lipstik berdasarkan Design Expert ......................................... 58

Tabel XV. Prediksi area komposisi optimum ......................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. (a) Penampang melintang kulit (b) Penampang melintang

kulit bibir (Anonim d, 2009) ...................................................... 9

Gambar 2. Anatomi bibir (Anonim a, 2009) ................................................ 9

Gambar 3. Struktur caprylic / capric triglyceride (Anonim c, 2009) ............ 39

Gambar 4. Struktur phenyl trimethicone (Henning et al., 2004).................... 42

Gambar 5. Struktur propil paraben (Anonim c, 2008) .................................. 43

Gambar 6. Grafik hubungan antara interaksi carnauba wax dengan

beeswax level rendah dan level tinggi terhadap kekerasan

lipstik ........................................................................................ 49

Gambar 7. Grafik hubungan antara interaksi beeswax dengan carnauba

wax level rendah dan level tinggi terhadap kekerasan lipstik ...... 50

Gambar 8. Countour plot kekerasan lipstik ................................................. 51

Gambar 9. Profil periodik kekerasan (X) dari 4 replikasi selama

penyimpanan 1 bulan .................................................................... 55

Gambar 10. Grafik hubungan antara interaksi carnauba wax dengan

beeswax level rendah dan level tinggi terhadap pergeseran

kekerasan lipstik ........................................................................ 59

Gambar 11. Grafik hubungan antara interaksi beeswax dengan carnauba

wax level rendah dan level tinggi terhadap pergeseran

kekerasan lipstik ........................................................................ 59

Gambar 12. Countour plot daya lekat lipstik ................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Determinasi buah alpukat .................................................... 68

Lampiran 2. Prosedur ekstraksi daging buah alpukat ............................... 69

Lampiran 3. Data ekstraksi daging buah alpukat ..................................... 70

Lampiran 4. Keterangan melakukan ekstraksi daging buah

alpukat ................................................................................ 71

Lampiran 5. Perhitungan minyak buah alpukat ......................................... 72

Lampiran 6. Notasi desain faktorial dan percobaan desain faktorial ......... 73

Lampiran 7. Data hasil pengujian kekerasan lipstik ................................. 74

Lampiran 8. Data hasil pengujian pergeseran lipstik ................................ 75

Lampiran 9. Data hasil pengujian daya lekat lipstik ................................. 77

Lampiran 10. Grafik effects ...................................................................... 78

Lampiran 11. Grafik normalitas ................................................................ 81

Lampiran 12. Uji ANOVA two ways dengan Design Expert 7.0.0 ............. 84

Lampiran 13. Dokumentasi ........................................................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xvi

INTISARI

Tujuan penelitian mengenai pengaruh komposisi beeswax dan carnauba

wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak alpukat adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi dari beeswax dan carnauba wax pada sediaan lipstik minyak buah alpukat yang akan menghasilkan respon sesuai dengan parameter.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental, dimana penelitian dilakukan tanpa adanya kontrol atau pembanding. Penelitian ini menggunakan metode desain faktorial dua dengan faktor dan dua level. Sifat fisis lipstik yang diteliti meliputi kekerasan, daya lekat dan stabilitas fisis yang meliputi pergeseran kekerasan setelah penyimpanan satu bulan. Dalam menganalisa data yang diperoleh digunakan program Desain Expert 7.0.0, sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan untuk analisis statistik ini adalah 95%.

Penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi beeswax dan carnauba wax memberikan pengaruh terhadap kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat, dimana carnauba wax mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik.

Kata Kunci : lipstik, minyak alpukat, beeswax, carnauba wax, kekerasan, daya lekat, dan desain faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

xvii

ABSTRACT

The purpose of the research about the composition effect of beeswax and

carnauba wax as a base toward hardness and adhesiveness of moisturizing avocado oil lipstick is to find out the composition effect from beeswax and carnauba wax in to avocado oil lipstick which will result response due to the parameter.

This research is a quasi experimental research which the research is executed without any control and standard of comparison. This research it self uses factorial desogn method with two factors and two levels. Then the observed lipstick physical characteristic covers hardness, adhesiveness and physical stability which also includes the hardness shifting after being storaged for a month. To analyzed the data is by apllying the Desain Expert 7.0.0 program, then the level of trust to used is reading 95%.

This research shows that composition of beeswax and carnauba wax gives the influence toward hardness and adhesiveness of lipstick with avocado oil moisturizing where carnauba wax has high contribution in increasing hardness and adhesiveness of the lipstick. Keywords: lipstick, avocado oil, beeswax, carnauba wax, lipstick hardness, adhesiveness, and factorial design.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penampilan yang sehat dan indah sangat didambakan oleh setiap wanita,

terutama bagi mereka yang sering berhadapan dengan orang lain. Setiap wanita

dimanapun berada mempunyai kecenderungan serupa, yaitu ingin terlihat cantik

dan menyenangkan untuk dipandang, sehingga produk perawatan dan kosmetik

merupakan kebutuhan yang mutlak bagi wanita. Salah satu penunjang penampilan

tersebut adalah penggunaan sediaan kosmetik khususnya kosmetika perawatan

dan dekoratif.

Lipstik merupakan pewarna bibir yang pada umumnya dikemas dalam

bentuk batang (roll up) yang terdiri dari minyak, malam, lemak dan zat warna

(Harry, 1982). Lipstik merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetik yang

memegang peranan penting dalam menunjang penampilan seseorang. Hal ini

dikarenakan lipstik dapat digunakan untuk mewarnai dan membentuk bibir agar

terlihat lebih artistik dan menarik, sehingga dapat meningkatkan estetika dalam

tata rias wajah.

Selain sebagai pewarna bibir, lipstik dapat berfungsi sebagai pelembab

atau pelindung bibir dan sebagai perawatan untuk mengurangi kerutan pada bibir.

Bibir secara anatomis dan fisiologisnya agak berbeda dari kulit bagian badan

lainnya. Bibir terdiri dari lapisan kulit yang sangat tipis, yaitu sekitar 3 sampai 5

lapisan seluler. Misalnya: lapisan stratum corneumnya sangat tipis dan dermisnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

2

tidak mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar minyak. Pada lapisan kulit

bibir juga tidak terdapat folikel rambut. Hal ini menunjukkan bahwa bibir tidak

memiliki lapisan perlindungan seperti kulit lainnya sehingga bibir menjadi sangat

mudah sekali kehilangan kelembaban dan menjadi kering bahkan pecah-pecah

terutama jika dalam udara yang dingin dan kering. Akan tetapi bibir memiliki

perlindungan alami berupa lapisan film berminyak yang sangat tipis yang dapat

membuatnya tetap basah. Dalam beberapa kasus, lapisan film ini dapat hilang dan

membuat bibir menjadi kering. Hanya air liur yang merupakan pembasah alami

untuk bibir (Tranggono R. I. dan Latifah F., 2007).

Oleh karena itu, pada beberapa formula lipstik tertentu mempunyai bahan

khusus yang dapat menjaga bibir agar tidak kering dan tidak kehilangan

kelembaban, yaitu pelembab (moisturizer). Pada penelitian ini digunakan bahan

pelembab yang berasal dari alam, misalnya minyak alpukat atau yang sering

dikenal dengan nama avocado oil.

Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan satu-satunya buah yang

kaya lemak. Kadar lemaknya dua kali lebih banyak dari kandungan lemak durian.

Walaupun demikian, lemak alpukat termasuk lemak sehat, karena didominasi oleh

asam lemak tak jenuh tunggal oleat yang bersifat antioksidan kuat (Anonim a,

2007). Kandungan utama minyak lemak yang terdapat dalam buah alpukat,

biasanya asam oleat, asam palmitat dan asam linoleat. Selain itu, sejumlah minyak

lemak lain juga terkandung di dalamnya, antara lain : asam miristat, asam stearat,

dan asam arakhidonat (Kadam and Salunkhe, 1995). Minyak alpukat juga

mempunyai kandungan sterolin dimana mampu memberikan efek pelembab yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

3

besar saat diaplikasikan pada kulit. Efek pelembab yang ditimbulkan dapat

mengurangi adanya iritasi kulit dan kulit kering (Anonim a, 2008). Dengan

digunakannya minyak alpukat sebagai pelembab alami, diharapkan dapat

mengurangi permasalahan pada bibir dan memberikan hasil yang lebih aman

apabila dibandingkan dengan penggunaan pelembab sintetik. Minyak buah

alpukat dalam penelitian ini diperoleh melalui proses ekstraksi dari daging buah

alpukat (Persea americana Mill.) dengan menggunakan pelarut n-hexane. Metode

yang digunakan secara perkolasi.

Kualitas fisik sediaan lipstik merupakan faktor yang harus dipenuhi

sebelum sediaan lipstik dipasarkan ke konsumen. Kualitas sediaan lipstik

dipengaruhi oleh komposisi bahan – bahan yang digunakan. Malam (wax)

merupakan bahan yang penting dalam menentukan sifat fisis sediaan lipstik. Wax

dalam sediaan lipstik berfungsi memberikan bentuk dan menjaga bentuk lipstik

agar tetap dalam keadaan padat meskipun berada dalam temperature tinggi.

Menurut Howard (1974), wax berperan untuk mendapatkan permukaan lipstik

yang halus dan memberikan kekerasan pada sediaan. Komposisi campuran wax

merupakan hal yang sangat penting. Hasil formulasi yang baik ditentukan oleh

penggunaan campuran wax yang mempunyai titik lebur yang berbeda.

Pada penelitian ini penulis melakukan kombinasi wax dalam pembuatan

lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat. Kombinasi wax yang dilakukan

yaitu beeswax dan carnauba wax. Carnauba wax merupakan jenis lilin yang

bersifat keras, mempunyai titik leleh tinggi dan diperlukan adanya kombinasi dari

jenis lilin yang lain karena sifatnya yang sangat rapuh. Menurut Howard (1974),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

4

formula lipstik yang hanya mengandung satu jenis wax dengan titik leleh yang

tinggi dalam jumlah yang besar akan didapat hasil lipstik yang kurang baik.

Lipstik yang dihasilkan cenderung rapuh dan hal ini akan berpengaruh terhadap

sifat fisik yang akan dihasilkan serta acceptability dari konsumen. Oleh karena

itu, diperlukan adanya kombinasi dengan wax lain supaya dapat menghasilkan

sifat fisik lipstik yang baik. Beeswax merupakan jenis lilin yang baik untuk

dikombinasikan dengan carnauba wax karena akan memberikan sifat yang lebih

lembut. Di samping itu, beeswax juga memiliki aroma yang menyenangkan

(Bodine, 2007). Beeswax juga mempunyai sifat retensi minyak yang baik dimana

berperan sebagai pengikat untuk bergabung bersama komponen yang berbeda

dalam formulasi dan dapat memperbaiki struktur lipstik. Peran kedua wax yang

digunakan dalam formulasi sediaan lipstik ini bertujuan untuk memperoleh dan

membentuk struktur atau badan lipstik. Badan lipstik yang dihasilkan akan

berpengaruh terhadap sifat fisik lipstik yang dihasilkan.

Seperti diketahui bahwa sediaan lipstik yang acceptable adalah sediaan

lipstik yang memenuhi kualitas sifat fisik dan stabilitas sediaan, yaitu tidak terlalu

keras ataupun tidak terlalu lunak, tidak mudah patah, dapat bertahan lama di bibir

dan tetap stabil berada dalam bentuknya selama masa penyimpanan, distribusi

hingga digunakan oleh konsumen. Oleh karena itu, digunakan kombinasi beeswax

dan carnauba wax sebagai basis lipstik supaya sediaan lipstik yang dihasilkan

memiliki kekerasan dan daya lekat yang diharapkan. Kekerasan lipstik merupakan

parameter yang menggambarkan ketahanan sediaan lipstik dalam melawan

goncangan dan tekanan mekanis selama proses pabrikasi sampai digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

5

konsumen, sedangkan daya lekat lipstik merupakan parameter yang

menggambarkan waktu yang dibutuhkan lipstik untuk dapat melekat pada bibir.

Lipstik yang dihasilkan selanjutnya dilakukan uji sifat fisik meliputi kekerasan

dan daya lekat.

Rancangan percobaan yang dapat digunakan untuk menentukan

komposisi beeswax dan carnauba wax, yaitu metode desain faktorial. Pada

penelitian ini digunakan metode desain faktorial dengan dua faktor yaitu beeswax

dan carnauba wax, serta dua level yaitu level rendah dan level tinggi. Metode

desain faktorial ini berfungsi untuk menentukan komposisi beeswax dan carnauba

wax, menentukan efek yang dominan antara beeswax, carnauba wax serta

interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon yang diharapkan. Selain untuk

menentukan efek yang dominan, metode ini juga dapat digunakan untuk

memperoleh suatu sediaan dengan komposisi formula yang optimum.

Dari uraian di atas, diharapkan pada penelitian ini dapat diperoleh

komposisi beeswax dan carnauba wax yang sesuai, sehingga menghasilkan

sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat (Persea americana Mill.)

yang memenuhi respon kekerasan dan daya lekat. Hingga pada akhirnya dapat

diperoleh kesimpulan bahwa adanya faktor beeswax dan carnauba wax serta

interaksi dari beeswax dan carnauba wax sebagai basis lipstik berpengaruh

signifikan terhadap respon kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

6

1. Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh yang dihasilkan dari komposisi beeswax dan

carnauba wax terhadap kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik dengan

pelembab minyak buah alpukat ?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian

tentang optimasi komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap

kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat

(Persea americana Mill.) belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan mengenai perkembangan formulasi sediaan lipstik dengan komposisi

basis beeswax dan carnauba wax.

b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi mengenai penggunaan desain faktorial dalam mengamati pengaruh

komposisi beeswax dan carnauba wax terhadap kekerasan dan daya lekat pada

sediaan lipstik.

c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh

komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis lipstik dalam menentukan

kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat

sehingga menghasilkan respon yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

7

B. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh yang dihasilkan dari komposisi beeswax dan

carnauba wax terhadap kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik dengan

pelembab minyak buah alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Bibir

Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri karena lapisan

jangatnya sangat tipis. Stratum germinativum tumbuh dengan kuat dan korium

mendorong papila dengan aliran darah yang banyak tepat di bawah permukaan

kulit. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada permukaan kulit

bibir sebelah dalam terdapat kelenjar ludah, sehingga bibir akan nampak selalu

basah. Sangat jarangnya kelenjar lemak yang terdapat pada bibir menyebabkan

bibir hampir bebas dari lemak, sehingga dalam cuaca yang dingin dan kering,

lapisan jangat akan cenderung mengering, pecah-pecah, dan memungkinkan zat

yang melekat padanya mudah penetrasi ke stratum germinativum (Depkes RI,

1985).

Karena ketipisan lapisan jangat, lebih menonjolnya stratum

germinativum, dan aliran darah lebih banyak mengalir di daerah permukaan kulit

bibir, maka bibir menunjukkan sifat lebih peka dibandingkan dengan kulit

lainnya. Karena itu, hendaknya berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan

untuk sediaan cat bibir, terutama dalam hal memilih lemak, pigmen dan zat

pengawet yang digunakan untuk maksud pembuatan sediaan itu (Depkes RI,

1985).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

9

Gambar 1. (a) Penampang melintang kulit (b) Penampang melintang kulit bibir (Anonim d, 2009)

Gambar 2. Anatomi bibir (Anonim a, 2009)

B. Lipstik

1. Definisi

Lipstik (pewarna bibir) merupakan sediaan kosmetik yang digunakan

pada bibir, berbentuk batang, biasanya merupakan campuran zat warna dalam

minyak, lemak dan malam. Lipstik biasanya digunakan untuk mewarnai bibir agar

terlihat sehat dan indah, serta dapat pula untuk mengubah bentuk bibir hingga

terlihat lebih menarik dan menyamarkan dari sisi buruk (Harry, 1982).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

10

2. Persyaratan lipstik

Sediaan lipstik yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai

berikut :

a. Tidak mengandung zat warna beracun yang dapat menyebabkan iritasi atau

kelainan dermatologis selama dan sesudah pemakaian.

b. Mempunyai penampilan yang menarik seperti permukaan yang halus dan

warna yang menarik.

c. Tidak boleh memberikan rasa dan bau yang tidak enak.

d. Tidak boleh terlalu keras atau terlalu rapuh, serta mengeras dan melunak

karena pengaruh suhu.

e. Bebas dari cacat seperti goresan, kerutan, serta permukaan kasar karena

berkristal dan keluarnya minyak.

f. Mudah dioleskan dan dapat memberikan lapisan tipis pada bibir yang tidak

terlalu kering atau berminyak.

g. Memberikan warna yang homogen dan cukup permanen tetapi tetap dapat

dihilangkan dengan penghapusan yang disengaja.

h. Tidak menghalangi keluarnya keringat dari kulit bibir.

(Balsam 1972 ; Harry,1982 ; Poucher, 1976)

3. Bahan pembawa lipstik

Sediaan lipstik umumnya mengandung campuran malam, lemak dan

minyak-minyak sebagai pembawa. Perbandingan jumlah lemak, minyak, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

11

malam dalam suatu formula lipstik sangat menentukan kualitas dari sediaan lipstik

yang dibuat. Beberapa contoh bahan pembawa sebagai berikut :

a. Lemak

Lemak merupakan suatu trigliserida ester dari gliserol dan asam lemak

rantai panjang. Kebanyakan asam bentuknya merupakan asam lemak jenuh yang

memiliki titik leleh tinggi, sehingga pada suhu kamar umumnya berbentuk padat.

Beberapa contoh dari lemak adalah lemak coklat (cocoa butter) dan lanolin

(Harry, 1982; Balsam, 1972).

b. Minyak

Seperti halnya lemak, minyak juga merupakan trigliserida suatu ester dari

gliserol dengan asam lemak rantai panjang. Pada malam, asam lemaknya

kebanyakan berupa asam lemak tak jenuh yang mempunyai titik leleh rendah. Hal

ini menyebabkan minyak pada suhu kamar umumnya berbentuk cair. Salah satu

minyak yang sering digunakan dalam formulasi lipstik adalah minyak jarak

(castor oil) yang berfungsi untuk melarutkan zat warna. Minyak jarak merupakan

minyak alami yang mempunyai viskositas tinggi (kental), sehingga dapat

memperlambat pengendapan zat warna pada proses pencampuran dan juga dapat

memberikan efek lunak serta mengkilat pada lipstik (Harry, 1982).

c. Malam

Malam merupakan ester dari alkohol dan asam lemak rantai panjang.

Jenis alkohol yang digunakan adalah senyawa hidrokarbon rantai panjang

(Ketaren,1986). Malam berfungsi untuk membentuk struktur lipstik, menaikkan

titik leleh, dan menguatkan lipstik agar tetap elastic dan tidak rapuh. Malam dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

12

diperoleh dari tumbuh – tumbuhan, serangga, maupun mineral. Beberapa contoh

malam adalah malam carnauba, malam candelila, beeswax (malam lebah),

ozokerit dan paraffin (Harry, 1982 ; Balsam, 1972).

4. Zat warna

Zat warna adalah senyawa kimia yang dapat memberikan warna pada

benda lain. Zat warna dapat berasal dari tumbuh – tumbuhan, hewan, mineral atau

dapat dibuat secara sintetik (Balsam, 1972). Warna merupakan salah satu faktor

penting yang dapat menentukan nilai jual suatu lipstik. Zat warna yang digunakan

dalam pembuatan sediaan kosmetika khususnya sediaan lipstik harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan, antara lain adalah :

a. Harus mudah larut dalam air atau dalam minyak.

b. Tahan terhadap oksidasi atau reduksi.

c. Stabil terhadap cahaya selama waktu tetentu.

d. Stabil pada daerah pH 2 – 9.

e. Tahan atau stabil terhadap suhu antara 10oC – 110oC.

f. Dapat bercampur dengan zat-zat tambahan yang lain.

g. Tidak mempunyai efek karsinogenik (Balsam, 1972).

Zat warna yang digunakan dalam sediaan kosmetika dapat diklarifikasikan

menjadi tiga, yaitu zat warna alam, pigmen anorganik, dan zat warna sintetik :

a. Zat warna anorganik

Pigmen adalah senyawa anorganik berwarna yang diperoleh dari alam

atau sintetik, umumnya mengandung logam yang dapat membentuk garam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

13

sehingga warna pigmen dapat berubah. Contoh pigmen anorganik yang biasa

digunakan dalam bidang kosmetika adalah red oclure, yellow oclure, green

oclure, besi oksida, titan dioksida (pigmen putih), dan ultramarine. Pigmen

anorganik tidak dapat larut dalam air maupun dalam pelarut organik (Mitsui,

1997).

b. Zat warna alam

Zat warna alam merupakan zat warna yang berasal dari tumbuhan, hewan

ataupun mineral. Jika dibandingkan dengan zat warna sintetik, kebanyakan zat

warna alam memiliki daya mewarnai yang lebih rendah dan memiliki warna yang

kurang stabil. Oleh sebab itu, sebagian besar zat warna alam telah digantikan oleh

zat warna sintetik, tetapi beberapa diantaranya masih digunakan karena

merupakan zat warna yang aman secara dermatologis maupun farmakologis.

Contoh zat warna alam yang sering digunakan diantaranya adalah karotenoid,

bixin, alkanet, carthamin, dan cochineal.

c. Zat warna sintetik

Merupakan zat warna yang diperoleh melalui reaksi kimia. Zat warna

sintetik ini lebih sering digunakan sebagai zat warna dalam sediaan kosmetika

karena lebih mudah mendapatkannya, lebih murah harganya dibandingkan dengan

zat warna alam, memberikan rentang warna yang lebih lebar, daya mewarnai lebih

kuat, penggunaannya lebih praktis dan sederhana, selain itu zat warna sintetik

juga mempunyai kestabilan yang baik. Tetapi dalam penggunaannya zat warna

sintetik dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, misalnya eosin

yang dapat menyebabkan fotosensitivitas (sensitif terhadap cahaya matahari) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

14

menyebabkan bengkak – bengkak (Haynes A, 1994). Contoh zat warna sintetik

adalah dye dan lakes.

1) Dye, merupakan zat warna yang dapat larut dalam air, minyak dan

alkohol. Dye yang dapat larut dalam air memiliki gugus hidrofilik, yaitu gugus

sulfonat dalam molekulnya dan biasanya digunakan sebagai pewarna untuk

sediaan kosmetika seperti lotion, milky lotion, lipstik dan shampoo. Contoh dye

yang larut dalam air adalah eosin dan ponceau, sedangkan dye yang larut dalam

minyak biasanya digunakan untuk minyak rambut dan lipstik. Contoh dye yang

larut dalam minyak antara lain adalah tetraklorofluorosein, tetrabromofluorosein

dan dibromofluorosein.

2) Lakes, merupakan zat warna yang dibuat dari reaksi garam logam

dengan dye. Sebagai contoh misalnya Lithol rubine BCA yang terdiri atas garam

kalsium dan Lithol rubine B, FD&C merah No. 3, dan D&C merah No. 21, serta

D&C Merah No. 19 (Rhodamin) yang mengandung garam aluminium.

5. Bahan tambahan lipstik

Bahan tambahan dalam pembuatan lipstik berguna untuk membantu

terbentuknya sediaan yang baik, stabil, aman dan menarik. Sebagai contoh pada

pembuatan sediaan lipstik yang mengandung campuran malam, lemak, dan

minyak – minyak yang mudah teroksidasi, sehingga pada penyimpanannya akan

cepat rusak dan tengik. Untuk itu perlu ditambahkan suatu antioksidan atau zat

pengawet. Untuk menutupi bau lemak yang kurang enak, dapat ditambahkan zat

pewangi (corigen odoris). Persyaratan dari zat pengharum harus tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

15

menyebabkan iritasi pada kulit bibir yang peka, harus stabil, serta harus dapat

bercampur baik dengan komponen lain penyusun sediaan lipstik.

a. Antioksidan

Antioksidan adalah zat yang berguna untuk menghindari adanya reaksi

oksidasi dari castor oil, basis lemak atau bahan tak jenuh lainnya, sehingga akan

mencegah terjadinya ketengikan pada sediaan. Antioksidan yang biasa dipakai

adalah BHA (Butil Hidroksi Anisol), BHT (Butil Hidroksi Toluen), vitamin E,

propil galat, dan asam sitrat. Penggunaan antioksidan diperlukan dalam jumlah

kecil, biasanya 0,01 – 0,05% (Howard, 1974).

b. Pengawet

Karena lemak merupakan media yang baik dan mudah untuk ditumbuhi

jamur, maka ke dalam sediaan lipstik yang hampir selalu mengandung lemak,

harus ditambahkan suatu zat antijamur atau zat pengawet, seperti nipagin, nipasol,

atau bronidoks dengan jumlah 0,05 – 0,20% (Howard, 1974).

c. Pewangi

Selain warna dan penampilan fisik yang baik, bau juga memiliki peranan

dalam menarik minat seseorang untuk membeli suatu sediaan kosmetika.

Penggunaan zat pewangi pada lipstik haruslah selektif dan sesedikit mungkin

(tidak boleh lebih dari 2%) untuk mencegah iritasi. Selain harus dapat menutupi

bau lemak, zat pewangi, juga harus stabil, tidak menyebabkan iritasi, tidak

menimbulkan rasa kurang menyenangkan dan harus bercampur dengan

komponen-komponen lipstik lainnya. Zat pewangi yang sering digunakan dalam

pembuatan lipstik adalah minyak atsiri yang berasal dari bunga, buah, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

16

rempah-rempah seperti mawar (oleum rosae), jeruk (oleum citri), cengkeh (oleum

caryophylli) dan lain sebagainya (Elsner, 2000 ; Balsam, 1972).

C. Tanaman Alpukat

1. Morfologi tanaman

Alpukat (Persea americana Mill.) berupa pohon tinggi ± 10 m. Batang

berkayu, bulat, bercabang, coklat kotor. Alpukat mempunyai daun tunggal, bulat

telur atau bentuk jorong, bertangkai, letak tersebar, ujung dan pangkal runcing,

berbulu, mula-mula berambut pada kedua belah permukaan, lama-lama menjadi

licin, panjang 10 – 20 cm, lebar 3 – 10cm, berwarna hijau, daun berdesakan di

ujung ranting. Bunga alpukat merupakan bunga mejemuk, bentuk malai,

berkelamin dua, tumbuh di ujung ranting. Jumlah benang sari dua belas, ruang

kepala sari empat, berwarna putih kotor. Mahkota berambut, diameter 1 – 1,5 cm,

berwarna putih kekuningan. Buah alpukat adalah buni, bulat telur, panjang 5 – 20

cm, lebar 5 cm sampai 10 cm, berbintik-bintik atau gudul, berwarna hijau atau

kuning, keunguan, harum, daging buah jika sudah masak lunak. Biji alpukat

berbentuk bulat, diameter 2,5 – 5 cm, keping biji putih kemerahan. Alpukat

mempunyai akar tunggang, bulat, berwarna coklat (Depkes RI, 1978 dan Hutapea,

2001).

2. Kandungan kimia tanaman

Buah dan daun mengandung saponin, alkaloid dan flavonoid. Buah juga

mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, kuersetin (Hutapea, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

17

Daging buah tanaman Persea americana Mill. biasanya digunakan untuk

mengobati sariawan (Hutapea, 2001) dan untuk melembabkan kulit kering

(Anonim, 2006).

3. Avocado oil

Minyak alpukat (avocado oil) sangat dihargai dalam bidang kosmetik

untuk tingginya kandungan asam lemak, vitamin A, D dan E. Karena komposisi

kimia yang dimilikinya, minyak alpukat sangat berguna untuk memelihara,

meratakan epidermis dan mencegah terjadinya skin desquamation. Minyak

alpukat mudah diserap oleh kulit, dimana hal ini membantu untuk

mempertahankan fungsi sebagai barier yang dapat melembabkan kulit (Anonim a,

2007).

Kandungan utama minyak lemak yang terdapat dalam buah alpukat

adalah asam oleat, asam palmitat dan asam linoleat. Asam oleat terkandung paling

banyak dalam buah alpukat. Selain itu, sejumlah minyak lemak lain juga

terkandung di dalamnya, antara lain : asam miristat, asam stearat, dan asam

arakhidonat (Kadam and Salunkhe, 1995).

Tabel I. Jenis asam lemak yang terkandung dalam buah alpukat Jenis asam

lemak Asam lemak Jumlah

atom C Struktur

Asam lemak jenuh

Asam miristat 14 CH3(CH2)12COOH Asam palmitat 16 CH3(CH2)14COOH Asam stearat 18 CH3(CH2)16COOH

Asam lemak tak jenuh

Asam oleat 18 CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH Asam linoleat 18 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam arakhidonat 20 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

18

Penggolongan asam lemak menurut jumlah atom C ada tiga, yaitu asam

lemak rantai pendek, asam lemak rantai sedang dan asam lemak rantai panjang.

Asam lemak rantai pendek adalah asam lemak yang memiliki atom C sebanyak <

6. Asam lemak rantai sedang adalah asam lemak yang memiliki atom C sebanyak

6 – 12. Asam lemak rantai panjang adalah asam lemak yang memiliki atom C

sebanyak ≥ 16. Dari Tabel I di atas dapat dilihat bahwa asam lemak yang

terkandung di dalam buah alpukat merupakan asam lemak rantai panjang

(Anonim b, 2009).

Asam lemak rantai panjang biasanya digunakan dalam formulasi sediaan

obat topikal dan sediaan kosmetik. Asam lemak ini bertindak sebagai emollient

yang memberikan kelembaban, kelembutan (smoothness) dan fleksibilitas pada

kulit. Asam lemak ini mempunyai keuntungan memperbaiki kulit, mempengaruhi

permeabilitas kulit dan meningkatkan fungsi sebagai skin barrier. Salah satu

contoh senyawa emollient yang biasa digunakan dalam kosmetik adalah asam

stearat, asam linoleat, asam oleat, asam linolenat dan asam laurat (Kraft, J.N. and

Lynde C.W., 2005).

D. Beeswax

Beeswax atau Cera alba berasal dari sarang lebah madu Apis melliferus

(Familia Apidae), memiliki titik leleh 61-65oC, berguna untuk menaikkan titik

leleh tanpa menyebabkan lipstik terlalu keras dan kaku, juga berfungsi sebagai

pengikat yang sangat baik, sehingga dapat menghasilkan massa lipstik yang

kompak. Pada konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya granulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

19

serta membuat lipstik tidak mengkilap. Beeswax sebaiknya digunakan pada

konsentrasi antara 5-20 %. Beeswax larut dalam kloroform, eter, minyak, minyak

menguap dan praktis tidak larut dalam air (Keithler, 1956).

Menurut Howard (1974), beeswax mengandung lebih kurang 70% ester

terutama myristol palmitate. Di samping itu, juga mengandung asam bebas,

hidrokarbon, ester, kolesterol dan zat warna. Pemerian : zat padat, coklat

kekuningan, bau enak seperti madu, agak rapuh, jika dingin menjadi elastis, jika

hangat dan keras patahannya buram dan berbutir-butir. Kelarutan : praktis tidak

larut air, sukar larut dalam etanol, larut dalam kloroform, larut dalam éter hangat,

larut dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. Beeswax tidak hanya

digunakan pada kosmetika bentuk cream dan lotion tetapi juga dalam bentuk

padatan dan kosmetika batangan (lipstik), berguna untuk mendapatkan hasil titik

leleh yang diharapkan dan efek penyusutan pada batang memungkinkan mudah

terlepas dari cetakan. Malam ini berguna untuk mengikat minyak-minyak dan

malam – malam dengan titik leleh yang lebih tinggi.

E. Carnauba Wax

Carnauba wax berasal dari daun Copernicia cerifera, berguna untuk

menambah kekerasan lipstik, memiliki titik leleh lebih tinggi jika dibandingkan

dengan titik leleh malam – malam lainnya. Titik leleh carnauba wax adalah 85oC,

pada konsentrasi kecil akan meningkatkan titik leleh dan memperkuat lipstik. Bila

digunakan terlalu banyak akan membuat permukaan lipstik seperti berpasir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

20

(kasar) sehingga lebih baik jika digunakan pada konsentrasi yang rendah,

biasanya kurang dari 5 % (Keithler, 1956).

Menurut Depkes RI (1993), malam carnauba diperoleh dari daun

Copernicia cerifera Mart (Famili : Palmae). Berbentuk seperti serbuk agak kasar

atau serpihan, warna coklat muda hingga kuning pucat, tidak tengik. Sifatnya larut

kloroform P dan Benzena P, tetapi tidak larut dalam air dan etanol 95%. Sifat

fisiko kimia malam carnauba adalah : BJ = 0.99, titik leleh = 81-86oC, bilangan

asam = 2-7, bilangan penyabunan = 80-95.

F. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan desain yang digunakan untuk mengevaluasi

efek dari faktor yang dipelajari secara simultan dan efek yang relatif penting dapat

dinilai. Dasar dari proses ini adalah untuk menguraikan efek dari beberapa faktor

secara bersamaan, untuk menilai kepentingan relatif, dan untuk menentukan jika

ada interaksi antara faktor (Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996). Desain

faktorial digunakan dalam penelitian dimana efek dari faktor atau kondisi yang

berbeda dalam penelitian ingin diketahui (Bolton, 1997). Desain faktorial juga

digunakan untuk mengenal adanya interaksi diantara faktor-faktor (Voigt, 1994).

Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan

level yang akan diteliti, serta respon yang akan diukur. Respon yang diukur

harus dapat diekspresikan secara numerik. Deskripsi sifat (seperti besar, lebih

besar, terbesar) dan nomor urut (seperti menunjukkann respon terbesar adalah

1, selanjutnya 2, dan seterusnya) tidak dapat digunakan (Armstrong, N.A., and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

21

James, K.C., 1996). Respon yang diukur harus dapat dikuantitatifkan (Bolton,

1997).

Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian

dengan dua faktor dan dua level (Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996).

Pada desain faktorial dua faktor dan dua level dihasilkan empat percobaan (2n

= 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor.

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Formula Faktor A Faktor B Interaksi

1 - - + a + - - b - + - ab + + +

Keterangan: - = level rendah + = level tinggi Formula 1 = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah. Formula a = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah. Formula b = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level tinggi. Formula ab = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level tinggi

Rumusan yang berlaku :

y = b0 + b1.XA + b2.XB + b12.XA.XB……………………….. (1)

Y = respon hasil atau sifat yang diamati

XA, XB = level bagian A dan B, yang nilainya antara -1 sampai +1

b0, b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari percobaan

b0 = rata-rata hasil semua percobaan

Dari rumus (1) dan data yang diperoleh dapat dibuat contour plot suatu respon

tertentu yang sangat berguna dalam memilih komposisi campuran yang

optimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

22

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor (Muth, 1999).

G. Landasan Teori

Sebagai upaya dalam menjaga bibir agar tidak kering dan tidak

kehilangan kelembaban, sediaan lipstik merupakan salah satu pilihan yang dapat

digunakan untuk melindungi bibir dari pengaruh sinar matahari, angin, udara

dingin, perubahan cuaca maupun kotoran udara.

Minyak buah alpukat (avocado oil) yang merupakan hasil ekstraksi

daging buah alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai banyak khasiat salah

satunya adalah sebagai pelembab (moisturizer). Diharapkan dengan

diformulasikannya avocado oil dalam lipstik dapat memberikan kelembaban yang

lebih alami apabila dibandingkan dengan penggunaan pelembab sintetik.

Dalam penelitian ini dilakukan kombinasi komposisi beeswax dan

carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat lipstik dengan

pelembab minyak buah alpukat. Kualitas fisik sediaan lipstik merupakan faktor

yang harus dipenuhi sebelum sediaan lipstik dipasarkan ke konsumen. Wax

mempunyai peran penting dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas sediaan

lipstik. Wax berperan memberikan bentuk dan menjaga bentuk lipstik agar tetap

dalam keadaan padat meskipun berada dalam temperatur tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

23

Beeswax merupakan lilin yang memiliki sifat retensi minyak baik sebagai

pengikat, sehingga dapat meningkatkan tekstur saat digunakan dengan lilin yang

lain dalam suatu formula, sedangkan carnauba wax merupakan jenis lilin yang

bersifat keras dan cenderung sangat rapuh. Oleh karena itu, pada pemakaian

carnauba wax diperlukan adanya kombinasi dengan lilin jenis yang lain untuk

memperbaiki dan menutupi kekurangan dari sifat tersebut. Beeswax merupakan

jenis lilin yang baik untuk dikombinasikan dengan carnauba wax karena akan

memberikan sifat yang lebih lembut.

Dalam menentukan komposisi beeswax dan carnauba wax dapat

digunakan metode desain faktorial. Metode desain faktorial dapat digunakan

untuk menentukan efek yang dominan antara beeswax, carnauba wax dan

interaksi keduanya dalam menentukan respon kekerasan dan daya lekat lipstik

yang diharapkan.

H. Hipotesis

Komposisi beeswax dan carnauba wax dapat memberikan pengaruh

terhadap kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik dengan pelembab minyak

buah alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Komposisi Beeswax dan Carnauba

Wax sebagai Basis terhadap Kekerasan dan Daya Lekat Sediaan Lipstik dengan

Pelembab Minyak Buah Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan jenis

penelitian kuasi eksperimental, dimana penelitian dilakukan tanpa adanya kontrol

atau pembanding.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi beeswax dan

carnauba wax sebagai basis dalam formula lipstik dengan pelembab minyak

alpukat, dinyatakan dengan level rendah dan level tinggi.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis (kekerasan dan

daya lekat) dan stabilitas (pergeseran kekerasan lipstik setelah penyimpanan

selama satu bulan) pada sediaan lipstik.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan bahan

yang digunakan, suhu pemanasan, waktu pencampuran, suhu pendinginan, lama

pendinginan dan waktu penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

25

4. Variabel pengacau tidak terkendali

Variabel pengacau tidak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan

kelembaban ruangan saat melakukan penelitian.

C. Definisi Operasional

1. Lipstik merupakan sediaan kosmetik berbentuk batang, biasanya merupakan

campuran zat warna dalam minyak, lemak dan malam yang bertujuan untuk

memberikan warna dan penampilan yang menarik pada bibir.

2. Minyak buah alpukat adalah merupakan filtrat kental dari hasil ekstraksi

daging buah alpukat (Persea americana Mill.) yang diperoleh dengan cara

perkolasi menggunakan pelarut n-hexan.

3. Faktor adalah besaran yang berpengaruh terhadap respon. Dalam penelitian ini

menggunakan 2 faktor, yaitu beeswax dan carnauba wax.

4. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor. Dalam penelitian ini ada dua

level yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah beeswax dinyatakan

dalam jumlah sebanyak 2,9364 gram dan level tinggi sebanyak 3,4872 gram.

Level rendah carnauba wax dinyatakan dalam jumlah sebanyak 2,5695 gram

dan level tinggi sebanyak 3,8541 gram.

5. Beeswax adalah lilin yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis mellifera.

Lilin ini berfungsi sebagai pengikat yang sangat baik, sehingga dapat

digunakan untuk menghasilkan massa lipstik yang kompak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

26

6. Carnauba wax merupakan lilin yang bersifat sangat keras, berasal dari daun

pohon kelapa Copernicia prunifera cerifera, sehingga penggunaan pada

persentase yang kecil dapat meningkatkan titk lebur dan kekerasan.

7. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya, besarnya dapat

dikuantitatifkan. Dalam penelitian ini adalah hasil percobaan sifat fisik lipstik

(kekerasan dan daya lekat) dan stabilitas sediaan lipstik (pergeseran

kekerasan).

8. Uji kekerasan adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan lipstik

terhadap tekanan terutama pada saat penyimpanan dan distribusi.

9. Uji daya lekat adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui waktu yang

dibutuhkan suatu lipstik dapat melekat pada bibir.

10. Sifat fisik dan stabilitas lipstik adalah parameter yang digunakan untuk

mengetahui kualitas fisik lipstik. Dalam penelitian ini sifat fisik sediaan lipstik

meliputi kekerasan dan daya lekat, stabilitas sediaan lipstik meliputi

pergeseran kekerasan lipstik setelah penyimpanan selama satu bulan.

11. Efek adalah perubahan yang disebabkan variasi faktor dan level.

12. Desain faktorial adalah metode penelitian yang memungkinkan untuk evaluasi

efek dari dua faktor, yaitu beeswax dan carnauba wax dan dua level, yaitu

level rendah dan level tinggi.

13. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area optimum

formula berdasarkan parameter kualitas lipstik dengan pelembab minyak buah

alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

27

D. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi : seperangkat alat gelas

Pyrex-Germany, almari pengering, alat penyerbuk Philips Cucina, perkolator,

vacuum rotary evaporator, neraca Mettler-Toledo GB3002, neraca analitik

Mettler-Todelo AB204, hot plate Alkamaar, waterbath Gerhardt, kulkas Sanken,

cetakan lipstik, alat uji kekerasan lipstik, dan alat uji daya lekat lipstik.

Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi : buah alpukat (Persea

americana Mill.), n-hexane, beeswax, carnauba wax, white petroleum jelly,

technical white oil, talc, crodamol GTCC, castor oil, DC 556, minyak buah

alpukat, pigmen Tio 2 Kemira, pigmen red, pigmen black, pigmen yellow, pigmen

pearlize putih, pigmen pearlize merah.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan lipstik

a. Formula lipstik dari Pabrik M Tabel III. Formula lipstik dari Pabrik M

No Bahan Jumlah 1 Base Lipstik 2 gram 2 Talc 0,1 gram 3 Crodamol GTCC 1 gram 4 Castor Oil 2,838 gram 5 Vitamin E Acetate 0,001 gram 6 DC 556 0,5 gram 7 Lemon Butter 0,2 gram 8 Ekstrak Aloevera 0,1 gram 9 Flavor vanila 0,08 gram 10 Pigmen Tio 2. Kemira 0,4 gram 11 Pigmen Red 0,2 gram 12 Pigmen Black 0,001 gram 13 Pigmen Yellow 0,03 gram 14 Pigmen Pearlize Putih 1 gram 15 Pigmen Pearlize Merah 1,5 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

28

b. Formula base lipstik menurut Harry (1982)

Tabel IV. Formula base lipstik menurut Harry (1982) No Bahan Jumlah 1 Parafin wax 30 % 2 White petroleum jelly 35 % 3 Technical white oil 20 % 4 Beeswax 15 %

c. Formula hasil modifikasi

Tabel V. Formula hasil modifikasi Bahan F1 Fa Fb Fab

Base Lipstik - Carnauba wax - Beeswax - White petroleum jelly - Technical white oil

1,2847 (21%) 1,1624 (19%)

0,5 0,5

1,2847 (21%) 0,9788 (16%)

0,5 0,5

0,8565 (14%) 1,1624 (19%)

0,5 0,5

0,8565 (14%) 0,9788 (16%)

0,5 0,5

Talc 0,1 0,1 0,1 0,1 Crodamol GTCC 1 1 1 1 Castor Oil 3 3 3 3 DC 556 0,5 0.5 0,5 0,5 Minyak Buah Alpukat 0,3059 0,3059 0,3059 0,3059 Pigmen Tio 2. Kemira 0,1 0,1 0,1 0,1 Pigmen Red 0,1 0,1 0,1 0,1 Propil Paraben 0,0118 0,0118 0,0118 0,0118 TOTAL 8,5648 8,3812 8,1366 7,9530

Keterangan :

Berdasarkan hasil orientasi, formula di atas dapat menghasilkan 2 buah

lipstik. Untuk pengujian hari ke 2, 7, 14, 21 dan 30 dibutuhkan 5 buah

lipstik. Jadi formula di atas harus dikalikan sebanyak tiga kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

29

d. Cara pembuatan

Masing-masing bahan ditimbang secara hati-hati sesuai dengan

berat yang diinginkan. Base lipstik dipanaskan pada hotplate dengan

suhu 65oC-85oC hingga melebur dengan sempurna, dengan urutan

pencampuran : carnauba wax, beeswax, white petroleum jelly, technical

white oil. Ditambahkan crodamol GTCC dan setengah bagian castor oil

dari jumlah keseluruhan, kemudian diaduk hingga homogen. Proses

tersebut mengahasilkan fase A.

Dibuat campuran warna dengan menimbang semua pigmen,

kemudian dicampur dengan sisa castor oil dan talc, digerus dalam mortir

hingga benar-benar homogen dan tidak ada warna dalam bentuk serbuk

atau sampai semua larut homogen. Proses tersebut menghasilkan fase B.

Fase B dicampurkan ke dalam fase A dan diaduk hingga

homogen. Ditambahkan minyak buah alpukat, DC 556, dan propil

paraben kemudian diaduk hingga homogen. Pada pencampuran crodamol

GTCC hingga propil paraben, pemanasan dijaga pada suhu 80oC-100oC.

Setelah semua tercampur dengan homogen, campuran dituang ke dalam

cetakan lipstik yang sudah diolesi paraffin cair (dalam keadaan masih

panas) lalu dibiarkan hingga dingin dan memadat. Lipstik disimpan pada

kulkas selama 24 jam dan kemudian pada hari kedua (48 jam) dilakukan

pengujian kekerasan dan daya lekat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

30

2. Uji kekerasan lipstik

Disiapkan seperangkat alat uji kekerasan lipstik dan stopwatch. Dalam

pengujian kekerasan menggunakan lipstik dengan ukuran dan berat yang sama.

Lipstik diposisikan pada alat (bagian ujung menghadap ke bawah), kemudian

dilepaskan pengganjal pada alat, bersamaan dengan pencatat waktu (alat tanpa

ditambah beban = beban 600 g). Apabila setelah 1 menit lipstik belum hancur,

ditambahkan beban 200 g pada alat. Dengan selang waktu 1 menit, apabila lipstik

belum hancur, ditambahkan lagi beban 200 g pada alat, hingga total beban 1400 g

atau hingga lipstik hancur. Apabila lipstik belum hancur pada beban 1400 g,

diamkan dan catat waktu hingga lipstik hancur. Pencatatan waktu dan total beban

yang digunakan dihentikan saat lipstik hancur. Pengujian ini dilakukan selama

penyimpanan pada hari ke 2, 7, 14, 21 dan 30 (Voigt, 1994).

3. Uji daya lekat lipstik

Pengujian daya lekat sediaan lipstik dilakukan dengan menyiapkan

seperangkat alat uji daya lekat lipstik, objectglass, anak timbangan 1000 g dan 80

g, serta stopwatch. Pertama-tama, 0,03 g lipstik dioleskan pada objectglass yang

telah ditentukan luasnya, kemudian objectglass lain di letakkan di atas olesan

lipstik tersebut dan diberikan tekanan dengan beban 1000 g selama 1 menit. Objek

glass dipasang pada alat uji dan dilepaskan beban seberat 80 g. Pencatatan waktu

dihentikan hingga kedua objek glass terpisah. Pengujian ini dilakukan selama

penyimpanan pada hari ke 2, 7, 14, 21 dan 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

31

F. Analisis Hasil

Dalam penelitian ini digunakan rancangan percobaan desain faktorial.

Hasil pengamatan yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Desain

Expert versi 7.0.0. Dalam analisis statistik digunakan tingkat kepercayaan 95%.

Apabila nilai p < 0,05 maka model persamaan yang digunakan signifikan dan

persamaan dapat dilanjutkan untuk melihat pengaruh antara komposisi beeswax

dan carnauba wax serta interaksi beeswax dan carnauba wax terhadap kekerasan

dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab buah alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Minyak Buah Alpukat (Persea americana Mill.)

Buah alpukat yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Desa Putat,

Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Bagian buah alpukat yang digunakan adalah

daging buah alpukat. Determinasi tanaman alpukat dilakukan di bagian

Herbarium, Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman

alpukat yang digunakan adalah Persea americana Mill. Pembuatan minyak buah

alpukat dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT)

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Persiapan proses ekstraksi diawali dengan mencuci buah alpukat,

mengupas kulitnya, mengambil daging buahnya, dan dipotong kecil-kecil. Daging

buah alpukat yang sudah dipotong kecil-kecil, dikeringkan dalam almari

pengering suhu 50oC selama 48 jam. Proses pengeringan ini bertujuan untuk

menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam daging buah dan

memaksimalkan proses untuk mendapatkan kandungan minyak dalam daging

buah alpukat. Setelah proses pengeringan selesai, daging buah alpukat diserbuk

dengan menggunakan alat penyerbuk. Dari hasil percobaan, berat daging buah

alpukat segar sebanyak 2336 gram menghasilkan daging buah alpukat kering

sebanyak 293,5 gram dan setelah melalui proses penyerbukan menghasilkan

293,31 gram serbuk daging buah alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

33

Metode yang digunakan dalam pembuatan minyak buah alpukat adalah

perkolasi. Dipilih metode perkolasi karena metode ini mempunyai keuntungan

dimana adanya aliran cairan penyari menyebabkan pergantian larutan yang terjadi

dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat

perbedaan konsentrasi yang memungkinkan proses penyarian lebih sempurna

(Rachmawati, 2009). Prinsip metode perkolasi yaitu proses penyarian dengan

mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk

simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, bagian bawahnya diberi sekat

berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,

cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai

keadaan jenuh (Rachmawati, 2009). Selanjutnya, serbuk daging buah buah

alpukat dimasukkan dalam alat perkolator dan dialiri pelarut organik heksan tetes

demi tetes hingga di dapatkan filtrat jernih.

Pada penelitian kali ini, pelarut yang digunakan adalah n-hexane.

Heksana adalah senyawa hidrokarbon golongan alkana dengan rumus C6H14

merupakan fraksi petroleum eter dengan kisaran titik didih 65-70oC. Keuntungan

pelarut ini yaitu bersifat selektif dalam melarutkan zat (Guenther, 1987). N-

hexane merupakan senyawa hidrokarbon yang bersifat non polar, sehingga dapat

melarutkan minyak dari daging buah alpukat yang juga bersifat non polar.

Dimana, minyak atau lemak merupakan trigliserida yang hanya dapat larut dalam

pelarut non polar dan tidak dapat larut dalam air. Selain itu n-hexane tidak mudah

menguap dibanding senyawa lain. Pelarut ini tidak dapat melarutkan zat-zat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

34

hidrofilik ataupun air sehingga minyak atau lemak yang didapat dan terlarut pada

n-hexane dapat dipisahkan dari unsur hidrofilik lainnya.

Hasil filtrat yang diperoleh selanjutnya diuapkan dengan vacuum rotary

evaporator dan pada pemanas waterbath pada suhu 55oC, hingga diperoleh

ekstrak kental. Tujuan penguapan ini adalah untuk menghilangkan pelarut hexan,

supaya minyak lemak yang terekstraksi benar-benar murni. Filtrat kental yang

telah diperoleh, dituang dalam cawan porselen dan dikeringkan pada suhu 55oC

untuk menghilangkan sisa hexan, hingga di dapatkan filtrat kental daging buah

alpukat. Dari hasil percobaan menghasilkan filtrat kental buah alpukat sebesar

103,91 gram. Pada formulasi, tiap lipstik mengandung minyak buah alpukat

sebanyak 152,95 mg.

Penentuan parameter standarisasi ekstrak dapat dilakukan melalui

parameter spesifik dan parameter non spesifik. Parameter spesifik meliputi :

penetapan organoleptik ekstrak (bentuk, warna, bau dan rasa) dan penetapan kadar

senyawa terlarut dalam pelarut tertentu, seperti : kadar senyawa yang larut dalam

air dan kadar senyawa yang larut dalam etanol. Parameter non spesifik meliputi :

penetapan kadar air, penetapan kadar abu, penentuan bobot jenis, penentuan total

bakteri dan total kapang, serta penentuan batas logam timbal (Pb). Selain itu

dilakukan pengujian terhadap kandungan kimia yang terdapat di dalam ekstrak,

yang meliputi penapisan golongan kimia ekstrak (misal : uji alkaloid, uji

flavonoid) dan pengujian profil KLT ekstrak (misal : uji terpenoid, uji alkaloid, uji

flavonoid) (Depkes RI, 1980 ; Depkes RI, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

35

B. Formulasi Sediaan Lipstik

Sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah sediaan lipstik yang

bertujuan untuk mewarnai dan membentuk bibir agar lebih artistik dan menarik,

sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Selain sebagai

pewarna bibir, lipstik dapat berfungsi sebagai pelembab atau pelindung bibir dan

sebagai perawatan untuk mengurangi kerutan pada bibir.

Pada pembuatan lipstik ini ditambahkan minyak buah alpukat sebagai

pelembab bibir. Minyak buah alpukat menjadi pilihan karena berdasarkan

penelitian Yohana, dkk (2004) ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.)

mempunyai aktivitas untuk melembabkan, dan menghaluskan kulit kering, serta

aman untuk digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk

menghasilkan sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah alpukat yang

acceptable.

Penambahan minyak buah alpukat di dalam formulasi lipstik berfungsi

sebagai emollient. Emollient merupakan suatu agen yang berfungsi mengurangi

kehilangan air dari lapisan kulit luar (epidermis), menutupnya dengan lapisan

pelindung atau juga yang dikenal sebagai pelembab. Minyak alpukat yang

digunakan dapat berfungsi sebagai pelembab bibir. Mekanismenya sebagai

berikut : ketika lipstik yang mengandung pelembab minyak buah alpukat

dioleskan pada bibir, maka akan terbentuk suatu lapisan film tipis di bibir.

Lapisan film berminyak yang terbentuk dari minyak alpukat ini bertindak sebagai

barrier untuk memperlambat proses penguapan kandungan air di dalam stratum

corneum. Atau dengan kata lain emolien bekerja sebagai bahan oklusif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

36

membantu mencegah hidrasi kulit dengan cara mengoklusi permukaan kulit dan

menahan air di stratum corneum. Adanya barrier ini membuat kandungan air

pada stratum corneum tetap terjaga dan mempertahankan kelembaban sehingga

kulit bibir menjadi lembab dan terlihat lembut.

Formula yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari

formula lipstik Pabrik “M” dengan formula base lipstik menurut Harry (1982).

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lipstik ini meliputi carnauba wax,

beeswax, white petroleum jelly, technical white oil, talc, crodamol GTCC, castor

oil, DC 556, minyak buah alpukat, pigmen dan propil paraben.

Pembuatan lipstik diawali dengan menimbang bahan-bahan yang

diperlukan dalam formulasi lipstik. Pertama-tama memanaskan cawan porselen di

atas hotplate hingga sesuai dengan titik leleh carnauba wax antara suhu 81oC –

86oC, kemudian memanaskan basis lipstik dengan urutan pencampuran, yaitu

carnauba wax, beeswax, white petroleum jelly dan technical white oil.

Lipstik merupakan kosmetik yang basis dasarnya lemak dan minyak

sehingga bahan – bahan yang akan ditambahkan pada pembuatan lipstik harus

dapat larut dalam dengan baik dalam basis tersebut (Imron, 1985). Basis lipstik

merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan kualitas sediaan lipstik

yang akan diformulasikan. Basis lipstik merupakan formulasi dari bahan-bahan

yang mempunyai titik leleh yang berbeda-beda (Wilkinson and Moore, 1982).

Basis yang digunakan dalam penelitian ini adalah carnauba wax , beeswax, white

petroleum jelly, dan technical white oil. Basis ini digunakan untuk membentuk

struktur dan badan lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

37

Wax digunakan untuk mendapatkan permukaan lipstik yang halus dan

kekerasan sediaan. Komposisi campuran wax merupakan hal yang sangat penting.

Hasil formulasi yang baik ditentukan oleh penggunaan campuran wax yang

mempunyai titik lebur yang berbeda. Formula lipstik yang hanya mengandung

satu jenis wax dengan titik leleh yang tinggi dalam jumlah yang besar akan

diperoleh hasil lipstik yang cenderung rapuh. Oleh karena itu, pada penelitian ini

penulis melakukan kombinasi wax dalam pembuatan lipstik. Kombinasi wax yang

dilakukan yaitu beeswax dan carnauba wax. Tujuan pengkombinasian wax

tersebut untuk memperoleh struktur badan lipstik yang nantinya ketika diuji

kekerasan dan daya lekatnya akan menghasilkan lipstik sesuai parameter yang

dikehendaki.

Carnauba wax merupakan wax tumbuh-tumbuhan yang bersal dari pohon

carnauba di Brazil, malam ini mempunyai titik leleh berkisar antara 81 – 86oC.

Sedangkan beeswax merupakan malam diperoleh dari sarang lebah Apis mellifera

Linne. Malam lebah mempunyai titik leleh yang lebih rendah, yaitu 62 – 64oC

(Departemen Kesehatan RI, 1985). Kedua malam ini berguna untuk meningkatkan

titik leleh lipstik dan membentuk struktur lipstik dan menguatkan lipstik agar

tetap elastic dan tidak rapuh (Ketaren, 1986).

Carnauba wax merupakan jenis wax yang bersifat keras, mempunyai titik

leleh tinggi dan diperlukan kombinasi dari wax lain yang mempunyai titik leleh

lebih rendah, karena penggunaan carnauba wax tunggal cenderung bersifat sangat

rapuh dan dapat membuat permukaan lipstik seperti berpasir (kasar) apabila

digunakan terlalu banyak. Menurut Bodine (2007), beeswax merupakan jenis wax

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

38

yang baik untuk dikombinasikan dengan carnauba wax karena akan memberikan

sifat yang lebih lembut. Di samping itu, beeswax juga memiliki aroma yang

menyenangkan.

Beeswax mempunyai sifat sebagai pengikat yang baik, dimana membantu

untuk menghasilkan massa homogen. Beeswax mempunyai sifat retensi minyak

yang baik dimana berperan sebagai pengikat untuk bergabung bersama komponen

yang berbeda dalam formulasi, dapat memperbaiki struktur lipstik. Peran sebagai

pengikat yang baik dapat membantu untuk menghasilkan massa yang homogen.

Selain itu, beeswax juga memiliki kompatibilitas yang sangat baik dengan pigmen

(pewarna) dan sifat adhesi dengan kulit (Behrer, 1999). Diharapkan kelebihan

yang dimiliki beeswax dapat menutupi kekurangan yang dimiliki oleh carnauba

wax, sehingga dengan dikombinasikannya carnauba wax dan beeswax dapat

menghasilkan sifat fisik lipstik yang memenuhi parameter yang dikehendaki.

Basis white petroleum jelly (vaselin album) yang digunakan dalam

formula berfungsi untuk mengatur konsistensi dari lipstik, dimana berperan

sebagai lubricant dan dapat meningkatkan sifat penyebaran. Di samping itu,

vaselin berfungsi sebagai emollient dimana memberikan efek kelembutan.

Technical white oil (paraffin liquid) dalam formula berperan sebagai

basis lipstik dimana akan memberikan penampilan fisik pada lipstik yang berkilau

(shinny) dan mengkilap (glossy) setelah diaplikasikan.

Pada saat memanaskan carnauba wax ataupun beeswax jangan terlalu

dilakukan pengadukan yang sering karena akan banyak mengurangi massa wax

akibat menempel pada pengaduk. Sebaiknya, menunggu wax sampai meleleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

39

dengan sempurna baru dilakukan pengadukan untuk menghomogenkan campuran.

Setelah homogen, kemudian ditambahkan crodamol GTCC dan setengah bagian

castor oil secara berurutan hingga semua terlarut.

Caprylic / capric triglyceride (crodamol GTCC) merupakan suatu

pembawa yang stabil terhadap oksidasi. Crodamol GTCC mempunyai sifat

sebagai pelarut yang baik (Zachar, 2010). Penambahan caprylic capric

triglyceride dapat menghasilkan batang lipstik yang glossy dan menghasilkan

lapisan film ketika diaplikasikan. Selain itu berfungsi sebagai agen emollient dan

membantu dalam pembasahan pigmen. Caprylic / capric triglyceride dalam

bekerja sebagai agen emollient dengan menembus permukaan kulit atau rambut

dan membentuk barier, sedangkan sebagai agen pendispersi (dispersing agent)

dapat membantu meningkatkan penghantaran dari vitamin, pigmen dan zat aktif

lain yang terkandung dalam suatu larutan sehingga menjadi tersebar rata dan

sepenuhnya diserap oleh epidermis (Anonim b, 2008).

Gambar 3. Struktur caprylic / capric triglyceride (Anonim c, 2009)

Castor oil (minyak jarak) merupakan minyak yang diperoleh dari

pemerasan biji Ricinus communis (Fam. Euphorbiaceae) yang telah dikupas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

40

Castor oil yang digunakan dalam formula ini berfungsi untuk melarutkan zat

warna. Minyak jarak merupakan minyak alam yang mempunyai viskositas tinggi

(kental), sehingga dapat memperlambat pengendapan zat warna pada proses

pencampuran dan dapat memberikan efek lunak serta mengkilat pada lipstik

(Harry, 1982). Penggunaan minyak jarak dalam jumlah besar menyebabkan

pemakaian terasa kesat dan tidak enak (Rossalia, 1999).

Proses selanjutnya membuat campuran warna yaitu melarutkan pigmen

warna dan talc dalam setengah bagian castor oil, hingga semua larut dan tidak ada

butiran-butiran pasir. Sebaiknya penyiapan campuran warna dilakukan pada saat

sambil menunggu cawan porselen dipanaskan, karena dalam pencampurannya

membutuhkan waktu agak lama supaya pigmen dan talc dapat benar-benar larut

dalam castor oil. Sehingga diharapkan setelah penambahan crodamol dan

setengah bagian castor oil homogen, campuran warna dapat segera mungkin

dilarutkan ke dalam campuran sebelumnya. Perlu dilakukan pembuatan campuran

warna secara terpisah bertujuan untuk menjaga homogenitas dari pigmen supaya

semua campuran terbasahi oleh pigmen yang terlarut dalam castor oil. Selain itu,

dikhawatirkan apabila langsung dimasukkan ke dalam campuran, pigmen tidak

larut dan beberapa ada yang mengendap dan menggumpal menjadi butiran butiran

pasir.

Pigmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pigmen tio 2 kemira

dan pigmen red. Pigmen ini larut di dalam castor oil. Penambahan talc berfungsi

untuk memberikan efek mengkilap pada sediaan lipstik yang diformulasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

41

Apabila campuran warna benar-benar sudah tercampur, ditambahkan

minyak alpukat, DC 556, dan propil paraben secara berurutan, kemudian diaduk

hingga homogen. Pada pencampuran crodamol GTCC hingga propil paraben,

pemanasan dijaga pada suhu 80oC – 100oC. Setelah semua tercampur dengan

homogen, campuran dituang ke dalam cetakan lipstik yang sudah diolesi parafin

cair (dalam keadaan panas) lalu dibiarkan hingga dingin dan memadat pada suhu

ruangan. Pengolesan paraffin cair bertujuan untuk mempermudah lipstik saat akan

dikeluarkan dari cetakan. Sedangkan pemanasan cetakan bertujuan untuk

mengkondisikan supaya saat campuran dituangkan ke dalam cetakan tidak

mengalami perbedaan suhu yang terlalu tinggi. Ada baiknya setelah campuran

lipstik benar benar homogen, segera dituangkan ke dalam cetakan untuk

menghindari terjadinya pemadatan massa kembali. Kemudian lipstik disimpan

dalam kulkas selama 24 jam, dilakukan pendinginan suhu ruangan selama 24 jam

dan dilakukan pengujian sifat fisik lipstik, yaitu : pengujian kekerasan dan daya

lekat.

Phenyl trimethicone (DC 556) meerupakan turunan dari silica atu silicon

yang sering digunakan dalam produk perawatan dan kosmetik. Sebagai agen

emollient, phenyl trimethicone memperlambat hilangnya air dari kulit dengan

membentuk penghalang di permukaan kulit (Erin, 2009). Di samping sebagai agen

emollient, penggunaan phenyl trimethicone (DC 556) bertujuan untuk

meningkatkan kelarutan dari basis lipstik, sehingga basis lipstik mudah bercampur

dengan bahan-bahan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

42

Gambar 4. Struktur phenyl trimethicone (Henning et al., 2004)

Minyak nabati seperti minyak buah alpukat (Persea americana Mill)

dapat digunakan sebagai pelembut kulit oleh karena buah alpukat mengandung

vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein dan mineral yang

dibutuhkan kulit sebagai nutrisi (Jellinek, 1970). Kandungan buah alpukat

merupakan suatu vitamin yang larut dalam minyak lemak dan dapat digunakan

untuk regenerasi sel, sehingga dapat melembutkan kulit. Diharapkan dengan

tercukupinya kebutuhan kulit akan nutrisi tersebut dapat terbentuk suatu proteksi

tersendiri bagi kulit. Dengan demikian, kesehatan kulit akan tetap terjaga

(Soedibyo, 1998).

Selain sebagai pelembut kulit, minyak buah alpukat yang ditambahkan

dalam formulasi sediaan lipstik ini berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan

adalah zat yang berguna untuk menghindari adanya reaksi oksidasi dari basis

lemak, sehingga akan mencegah terjadinya ketengikan pada sediaan. Adanya

campuran malam, minyak dan lemak-lemak di dalam formula lipstik, mempunyai

kecenderungan untuk teroksidasi sehingga cepat menjadi rusak dan tengik. Oleh

karena itu, pada pembuatan sediaan lipstik harus selalu ditambahkan suatu

antioksidan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan ketengikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

43

Vitamin E dan C yang terkandung di dalam minyak lemak hasil ekstraksi

daging buah alpukat dapat berfungsi sebagai antioksidan. Menurut Djajadisastra

(2010), antioksidan yang sering digunakan dalam kosmetik adalah vitamin E dan

vitamin C, dimana kombinasi kedua vitamin tersebut akan bekerja sinergis

sebagai antioksidan. Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam minyak yang

selain sebagai antioksidan berfungsi memelihara stabilitas jaringan ikat di dalam

sel, UV-protection, antiinflamasi, pelembab, dan microcirculator. Vitamin C atau

asam askorbat merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air yang selain

sebagai antioksidan berfungsi sebagai pelembab dan menghambat pembentukan

melanin.

Propil paraben berfungsi sebagai pengawet yang bertujuan untuk

mengawetkan minyak dan lemak yang digunakan dalam formulasi agar tidak

berbau tengik karena peristiwa hidrolisis dan oksidasi. Rumus molekul proipil

paraben adalah C10H12O3. Propil paraben dipilih karena lebih mudah bereaksi

(titik leleh = 95-98oC) dibandingkan dengan metil paraben (titik leleh = 125-

128oC) (Departemen Kesehatan RI, 1985). Menurut Salunkhe et al. (1996), propil

paraben mempunyai efek sinergis dengan vitamin E yang lebih besar

dibandingkan dengan metil paraben

Gambar 5. Struktur propil paraben (Anonim c, 2008)

Faktor yang dioptimasi dalam pembuatan lipstik minyak buah alpukat

adalah penggunaan komposisi wax antara carnauba wax dengan beeswax pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

44

level rendah dan level tinggi masing-masing faktor. Pada faktor carnauba wax

dipilih 2,5695 gram untuk level rendah dan 3,8541 gram untuk level tinggi.

Sedangkan pada faktor beeswax dipilih 2,9364 gram untuk level rendah dan

3,4872 gram untuk level tinggi. Pemilihan level rendah dan level tinggi pada

masing-masing faktor didasarkan pada orientasi yang dilakukan sebelum

pelaksanaan penelitian dimana diperoleh hasil pengujian sifat fisik lipstik seperti

yang dikehendaki.

C. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Lipstik

Suatu sediaan harus melalui uji kontrol kualitas sebelum dipasarkan

untuk melihat apakah sediaan tersebut memiliki sifat fisik yang baik. Kualitas dari

suatu sediaan dapat dilihat dari sifat fisik dan stabilitas sediaan tersebut. Sifat fisik

yang dievaluasi dalam penelitian ini yaitu kekerasan dan daya lekat, sedangkan

parameter stabilitas dilihat dari pergeseran kekerasan setelah penyimpanan selama

satu bulan.

Menurut Schueller and Romanovsky (1993), uji stabilitas adalah suatu

jalan untuk melihat karakteristik produk dengan cara mengevaluasi ketahanan

karakteristik fisik dan kimia produk di bawah kondisi tertentu. Produk yang stabil

adalah produk yang secara nyata tidak berubah terhadap waktu.

Parameter stabilitas sediaan lipstik terlihat dalam % pergeseran

kekerasan. Persen pergeseran kekerasan adalah parameter yang menunjukkan

selisih kekerasan setelah satu bulan penyimpanan dengan kekerasan awal sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

45

dibuat. Semakin kecil persen pergeseran kekerasan maka semakin stabil sediaan

tersebut.

Uji sifat fisik dan stabilitas sediaan lipstik dilakukan untuk memastikan

lipstik yang dibuat sudah memenuhi persyaratan sediaan lipstik yang baik

sehingga dapat diterima penggunaannya oleh masyarakat luas.

Penelitian ini menggunakan model desain faktorial dua faktor, yaitu

faktor carnauba wax dan faktor beeswax pada dua level, yaitu level rendah dan

level tinggi. Desain formula pada rancangan desain faktorial, memiliki bobot

bahan-bahan yang sama kecuali bobot faktor yang diteliti, sehingga bobot total

tiap formula berbeda. Hal ini bertujuan untuk menjamin perbedaan respon yang

muncul hanya dikarenakan perbedaan komposisi kedua faktor dalam level tinggi

maupun rendah.

Data sifat fisis sediaan lipstik yang diolah menggunakan program Design

expert 7.0.0, akan menghasilkan efek beeswax, carnauba wax, dan interaksinya

dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas sediaan lipstik serta persamaan desain

faktorial untuk tiap-tiap respon. Signifikansi faktor dianalisis menggunakan uji

statistik ANOVA, dengan tingkat signifikansi p <0,05.

Persamaan desain faktorial dapat digunakan untuk memprediksikan respon

dengan memasukkan faktor ke dalam persamaan apabila persamaan tersebut

signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji statistik untuk mengetahui

signifikansinya.

Kelebihan metode desain faktorial adalah dapat digunakan untuk

mengamati efek masing-masing faktor maupun efek interaksinya. Dalam metode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

46

dapat dilihat pengaruh carnauba wax dan beeswax yang tiap level jumlahnya

berbeda terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan lipstik yang diteliti. Nilai efek

yang paling besar menunjukkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap

respon, demikian pula sebaliknya. Besarnya nilai efek dilihat sebagai harga mutlak,

dimana tanda positif negatif menunjukkan pengaruh faktor terhadap respon. Apabila

efek faktor terhadap respon bernilai positif berarti bahwa faktor dapat meningkatkan

respon, sedangkan apabila efek faktor terhadap respon bernilai negatif berarti bahwa

faktor dapat menurunkan respon.

Dari hasil pengukuran sifat fisik lipstik yang meliputi kekerasan,

pergeseran kekerasan dan daya lekat dapat dibuat contour plot. Contour plot

dibuat berdasarkan perhitungan persamaan desain faktorial. Dari contour plot

masing-masing uji tersebut menunjukkan bahwa area yang diperoleh adalah area

dimana komposisi beeswax dan carnauba wax yang dapat memberikan respon

yang optimal berdasarkan level yang diteliti.

1. Kekerasan lipstik

Uji kekerasan dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan suatu

lipstik untuk hancur terhadap beban yang diberikan, dinyatakan dalam satuan

detik. Kekerasan lipstik merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan

sediaan lipstik dalam melawan goncangan dan tekanan mekanis selama proses

pabrikasi sampai digunakan oleh konsumen.

Sediaan lipstik harus tahan terhadap gesekan mekanik pada saat

pengepakan, pengiriman dan harus berada dalam kondisi yang tetap utuh sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

47

digunakan oleh konsumen. Lipstik dengan kekerasan yang optimal diperlukan

untuk mencegah kerusakan fisik selama transportasi dan penyimpanan.

Di samping itu, nilai kekerasan lipstik mengindikasikan kemudahan

pengolesan dan lapisan yang tertinggal pada bibir. Apabila lipstik terlalu keras,

maka pengolesan akan lebih sulit dan lapisan yang tertinggal sedikit. Sebaliknya

apabila lipstik terlalu lunak, maka lipstik akan mudah patah dan kehilangan

bentuk serta lapisan yang tertinggal di bibir terlalu banyak. Lipstik yang

mempunyai struktur halus akan mudah dioleskan dengan sedikit tekanan saja dan

meninggalkan lapisan yang cukup pada bibir. Lipstik yang mempunyai struktur

halus dan titik leleh yang tinggi akan memberikan karakteristik penggunaan yang

baik (good application characteristic) (Balsam et al., 1972).

Berdasarkan pengujian terhadap lipstik yang sudah beredar di masyarakat,

lipstik tersebut mempunyai kisaran kekerasan antara 180 detik hingga 420 detik.

Hasil pengukuran sifat fisik kekerasan sediaan lipstik sebagai berikut :

Tabel VI. Hasil pengukuran sifat fisik kekerasan lipstik Formula Rata - rata kekerasan (detik)

ab 273,50 ± 13,72 a 414,25 ± 40,84 b 114,50 ± 27,86 1 139,75 ± 18,19

Hasil pengukuran kekerasan lipstik pada Tabel VI menunjukkan bahwa

lipstik dengan komposisi carnauba wax level rendah dan beeswax level tinggi

(formula b) mempunyai rata-rata kekerasan paling kecil dan lipstik dengan

komposisi carnauba wax level tinggi dan beeswax level rendah (formula a)

mempunyai rata-rata kekerasan paling besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

48

Berdasarkan perhitungan desain faktorial didapatkan nilai efek dari

faktor carnauba wax, beeswax dan interaksi antara carnauba wax dengan beeswax

terhadap respon kekerasan lipstik terdapat pada tabel berikut :

Tabel VII. Perhitungan nilai efek dalam menentukan kekerasan lipstik Faktor Nilai efek % Kontribusi

Carnauba Wax 216,75 79,06 Beeswax | -83,00 | 11,59 Interaksi | -57,75| 5,61

Berdasarkan Tabel VII perhitungan nilai efek, carnauba wax mempunyai

kontibusi yang besar dalam menentukan respon kekerasan dibandingkan beeswax

ataupun interaksi antara carnauba wax dan beeswax, ditunjukkan dengan besarnya

persentase kontribusi sebanyak 79,06 %. Efek carnauba wax bernilai positif, hal

ini berarti penggunaan carnauba wax akan meningkatkan respon kekerasan

lipstik. Sehingga semakin banyak penggunaan carnauba wax, maka respon

kekerasan lipstik akan semakin meningkat. Efek beeswax dan interaksi bernilai

negatif, hal ini berarti adanya penggunaan beeswax dan adanya interaksi kedua

faktor akan menurunkan respon kekerasan sediaan lipstik.

Dari hasil statistik uji ANOVA untuk respon kekerasan lipstik berdasarkan

design expert (Tabel VIII) memperlihatkan bahwa nilai probabilitas model < 0,05,

yaitu 0,0001 sehingga model yang digunakan signifikan dalam menentukan

respon kekerasan sediaan lipstik yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa

persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi respon kekerasan

sediaan lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

49

Tabel VIII. Hasil perhitungan Anova untuk respon kekerasan lipstik berdasarkan Design Expert

Persamaan desain faktorial untuk kekerasan lipstik adalah Y= -

1506,34298 + 693,01601A + 373,59654B – 163,23758AB (A = carnauba wax ; B

= beeswax, dan AB = interaksi carnauba wax dengan beeswax). Berdasarkan data

analisis statistik yang signifikan selanjutnya dibuat plot grafik hubungan antara

faktor dengan respon yang diteliti menggunakan software Design Expert 7.0.0.

Gambar 6. Grafik hubungan antara interaksi carnauba wax dengan beeswax level rendah dan level tinggi terhadap kekerasan lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

50

Dari Gambar 6 di atas, memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah carnauba

wax yang ditambahkan pada level rendah maupun level tinggi beeswax, akan

memberikan peningkatan terhadap respon kekerasan sediaan lipstik.

Gambar 7. Grafik hubungan antara interaksi beeswax dengan carnauba wax level rendah dan level tinggi terhadap kekerasan lipstik

Dari Gambar 7 di atas, memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah

beeswax yang ditambahkan pada level rendah maupun level tinggi carnauba wax,

akan memberikan penurunan terhadap respon kekerasan sediaan lipstik.

Adanya interaksi dari kedua faktor dapat dilihat dari kedua grafik

tersebut ditunjukkan dengan garis yang tidak sejajar. Kedua garis tersebut

menunjukkan level rendah (garis hitam) dan level tinggi (garis merah) faktor yang

tidak sejajar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pada level yang diteliti terdapat

interaksi antara carnauba wax dengan beeswax terhadap respon kekerasan sediaan

lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

51

Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan bahwa faktor berpengaruh

signifikan terhadap respon kekerasan dengan nilai p < 0,05. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa beeswax dan carnauba wax mempengaruhi respon kekerasan

pada sediaan lipstik.

Selanjutnya dari persamaan desain faktorial tersebut dapat digunakan

untuk membuat contour plot kekerasan lipstik sebagai berikut :

Gambar 8. Countour plot kekerasan lipstik

Dari contour plot kekerasan lipstik dapat ditentukan area komposisi

beeswax dan carnauba wax yang dapat memberikan respon kekerasan yang

optimal, berdasar level yang diteliti. Lipstik yang baik memiliki kekerasan yang

optimal, tidak terlalu keras ataupun terlalu lunak supaya lipstik tetap dapat

bertahan terhadap gesekan mekanik pada saat pengepakan, pengiriman dan harus

berada dalam kondisi yang tetap utuh sampai digunakan oleh konsumen, di

samping juga harus tetap mudah dioleskan pada bibir. Berdasarkan contour plot di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

52

atas dapat diketahui bahwa area yang berwarna biru adalah area dimana diperoleh

komposisi beeswaax dan carnauba wax yang dapat menghasilkan kekerasan yang

optimal, berada pada range di atas 180 detik.

2. Pergeseran kekerasan lipstik

Pengukuran kekerasan lipstik setelah penyimpanan selama satu bulan

digunakan untuk mengetahui kestabilan sediaan lipstik selama penyimpanan.

Stabilitas sediaan lipstik terlihat dalam % pergeseran kekerasan. Persen

pergeseran kekerasan adalah parameter yang menunjukkan selisih kekerasan

setelah satu bulan penyimpanan dengan kekerasan awal sediaan dibuat. Semakin

kecil persen pergeseran kekerasan lipstik maka semakin stabil sediaan tersebut.

Besarnya persen pergeseran kekerasan dapat dihitung dari selisih antara kekerasan

pada awal setelah dua hari pembuatan dan kekerasan setelah penyimpanan satu

bulan dibagi kekerasan awal setelah dua hari pembuatan dikalikan 100%.

Perubahan kekerasan akan berpengaruh pada ketahanan terhadap tekanan

mekanik, mudah tidaknya lipstik saat diaplikasikan dan acceptabilty konsumen.

Hasil pengukuran persentase pergeseran kekerasan sediaan lipstik sebagai berikut:

Tabel IX. Hasil pengukuran sifat fisik pergeseran kekerasan lipstik Formula Rata - rata pergeseran kekerasan (%)

ab 3,70 ± 3,72 a 14,12 ± 11,36 b 12,17 ± 13,12 1 23,07 ± 16,89

Hasil pengukuran pergeseran kekerasan lipstik pada tabel IX menunjukkan

bahwa lipstik dengan komposisi carnauba wax level rendah : beeswax level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

53

rendah (Formula 1) mempunyai rata-rata pergeseran kekerasan paling tinggi dan

lipstik dengan komposisi carnauba wax level tinggi : beeswax level tinggi

(Formula ab) mempunyai rata-rata kekerasan paling rendah. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sediaan lipstik Formula ab cenderung lebih stabil terhadap

penyimpanan dibanding dengan lipstik formula a, b dan 1.

Berdasarkan perhitungan desain faktorial didapatkan nilai efek dari faktor

carnauba wax, beeswax dan interaksi antara carnauba wax dengan beeswax

terhadap respon pergeseran kekerasan lipstik terdapat pada tabel berikut :

Tabel X. Perhitungan nilai efek dalam menentukan pergeseran kekerasan lipstik Faktor Nilai efek % Kontribusi

Carnauba Wax | -8,71| 11,86 Beeswax | -10,66 | 17,76 Interaksi 0,24 9,222E-003

Berdasarkan Tabel X perhitungan nilai efek di atas, beeswax mempunyai

kontribusi yang besar dalam menentukan respon pergeseran kekerasan

dibandingkan carnauba wax ataupun interaksi antara carnauba wax dan beeswax,

ditunjukkan dengan besarnya persentase kontribusi sebanyak 17,76 %. Efek

beeswax bernilai negatif, hal ini berarti penggunaan beeswax akan menurunkan

respon pergeseran kekerasan sediaan lipstik. Sehingga semakin banyak

penggunaan beeswax, maka respon pergeseran kekerasan akan semakin menurun.

Efek carnauba wax dan interaksi bernilai positif, hal ini berarti adanya

penggunaan carnauba wax dan interaksi kedua faktor akan menaikkan respon

pergeseran kekerasan sediaan lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

54

Tabel XI. Hasil perhitungan anova untuk respon pergeseran kekerasan lipstik berdasarkan Design Expert

Dari hasil statistik uji ANOVA untuk respon pergeseram kekerasan

lipstik berdasarkan Design Expert (Tabel XI) memperlihatkan bahwa nilai

probabilitas model > 0,05 yaitu 0,2231 sehingga model yang digunakan tidak

signifikan dalam menentukan respon pergeseran kekerasan sediaan lipstik yang

dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan yang diperoleh tidak dapat

digunakan untuk memprediksi respon pergeseran kekerasan sediaan lipstik.

Persamaan desain faktorial untuk pergeseran kekerasan lipstik adalah Y =

104,26556 – 8,98404A – 21,55472B + 0,68648AB (A = carnauba wax ; B =

beeswax, dan AB = interaksi carnauba wax dengan beeswax).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

55

Gambar 9. Profil periodik kekerasan (X) dari 4 replikasi selama penyimpanan 1 bulan

Salah satu cara yang dapat ditempuh supaya data kekerasan sediaan lipstik tetap

stabil atau dengan kata lain mempunyai pergeseran kekerasan yang sekecil

mungkin adalah dengan melihat profil periodik kekerasan. Profil periodik

kekerasan dapat memberikan informasi waktu, dimana sediaan lipstik telah

mengalami pergeseran kekerasan dengan kekerasan awal sediaan dibuat. Selama

satu bulan penyimpanan dilakukan pengukuran kekerasan secara periodik. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisis sediaan lipstik secara periodik.

Pengukuran dilakukan pada hari ke-2, ke-7, ke-14, ke-21, dan ke-30. Dari grafik

hubungan kekerasan terhadap waktu di atas dapat dilihat bahwa formula b dan 1

mengalami pergeseran yang tidak terlalu jauh bila dibandingkan dengan formula

ab dan a. Dengan melihat profil periodik kekerasan tersebut, dapat

memperkirakan di titik mana yang mengalami pergeseran yang besar, sehingga

ketika akan melakukan formulasi di titik tersebut harus benar-benar dikontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

56

3. Daya lekat lipstik

Uji daya lekat dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan

sejumlah massa lipstik terlepas dari object glass yang dilekatkan terhadan beban

yang diberikan. Pada setiap pengujian daya lekat, digunakan lipstik seberat 0.03

gram. Berat tersebut diasumsikan sebagai banyaknya lipstik yang dioleskan

dibibir untuk satu kali pemakaian.

Perhitungan asumsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

diasumsikan berat satu lipstik yang beredar dipasaran adalah 3 gram. Pemakaian 1

lipstik biasanya dapat digunakan sampai kurun waktu 3 bulan (90 hari). Jadi untuk

pemakaian satu hari dibutuhkan massa lipstik sebesar 3 gram dibagi 90 hari, yaitu

sebanyak ± 0,03 gram.

Daya lekat lipstik merupakan parameter yang menggambarkan waktu

yang dibutuhkan lipstik untuk dapat melekat pada bibir. Berdasarkan pengujian

terhadap lipstik yang sudah beredar di masyarakat, lipstik tersebut mempunyai

kisaran daya lekat antara 6 detik hingga 22 detik. Hasil pengukuran sifat fisik

daya lekat sediaan lipstik sebagai berikut :

Tabel XII. Hasil pengukuran sifat fisik daya lekat lipstik Formula Rata - rata daya lekat (detik)

ab 32,25 ± 3,30 a 48,25 ± 4,72 b 16,25 ± 1,71 1 19,5 ± 13,03

Hasil pengukuran daya lekat lipstik pada tabel XII menunjukkan bahwa

lipstik dengan komposisi carnauba wax level rendah dan beeswax level tinggi

(Formula a) mempunyai rata-rata daya lekat paling tinggi dan lipstik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

57

komposisi carnauba wax level tinggi dan beeswax level rendah (Formula b)

mempunyai rata-rata daya lekat paling rendah.

Berdasarkan perhitungan desain faktorial didapatkan nilai efek dari

faktor carnauba wax, beeswax dan interaksi antara carnauba wax dengan beeswax

terhadap respon daya lekat lipstik terdapat pada tabel berikut :

Tabel XIII. Perhitungan nilai efek dalam menentukan daya lekat lipstik Faktor Nilai efek % Kontribusi

Carnauba Wax 22,38 63,51 Beeswax | -9,62 | 11,75 Interaksi | -6,38 | 5,16

Berdasarkan tabel perhitungan nilai efek, carnauba wax mempunyai

kontribusi yang besar dalam menentukan respon daya lekat dibandingkan beeswax

ataupun interaksi antara carnauba wax dan beeswax, ditunjukkan dengan

besarnya persentase kontribusi sebanyak 63,51 %. Efek carnauba wax bernilai

positif, hal ini berarti penggunaan carnauba wax akan dapat meningkatkan respon

daya lekat. Sehingga semakin banyak penggunaan carnauba wax, maka respon

daya lekat akan semakin meningkat. Efek beeswax dan interaksi bernilai negatif,

hal ini berarti adanya penggunaan beeswax dan adanya interaksi kedua faktor

akan menurunkan respon daya lekat sediaan lipstik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

58

Tabel XIV. Hasil perhitungan anova untuk respon daya lekat lipstik berdasarkan Design Expert

Dari hasil statistik uji ANOVA untuk respon daya lekat lipstik

berdasarkan Design Expert (Tabel XIV) memperlihatkan bahwa nilai probabilitas

model < 0,05 yaitu 0,0002 sehingga model yang digunakan signifikan dalam

menentukan respon daya lekat sediaan lipstik yang dihasilkan. Hal ini

menunjukkan bahwa persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk

memprediksi respon daya lekat sediaan lipstik.

Persamaan desain faktorial untuk daya lekat lipstik adalah Y =- 156,64078

+ 75,29365A + 40,40119B – 18,01973AB (A = carnauba wax ; B = beeswax, dan

AB = interaksi carnauba wax dengan beeswax). Berdasarkan data analisis statistik

yang signifikan selanjutnya dibuat plot grafik hubungan antara faktor dengan

respon yang diteliti menggunakan software Design Expert 7.0.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

59

Gambar 10. Grafik hubungan antara interaksi carnauba wax dengan

beeswax level rendah dan level tinggi terhadap daya lekat lipstik Dari Gambar 10 di atas, memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah

carnauba wax yang ditambahkan pada level rendah maupun level tinggi beeswax,

akan memberikan peningkatan terhadap respon daya lekat sediaan lipstik.

Gambar 11. Grafik hubungan antara interaksi beeswax dengan carnauba wax level rendah dan level tinggi terhadap daya lekat lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

60

Dari Gambar 11 di atas, memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah

beeswax yang ditambahkan pada level rendah maupun level tinggi carnauba wax,

akan memberikan penurunan terhadap respon daya lekat sediaan lipstik.

Adanya interaksi dari kedua faktor dapat dilihat dari kedua grafik

tersebut ditunjukkan dengan garis yang tidak sejajar. Kedua garis tersebut

menunjukkan level rendah dan level tinggi faktor yang tidak sejajar. Sehingga,

dapat disimpulkan bahwa pada level yang diteliti terdapat interaksi antara

carnauba wax dengan beeswax terhadap respon daya lekat sediaan lipstik.

Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan bahwa faktor berpengaruh

signifikan terhadap respon daya lekat dengan nilai p < 0,05. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa beeswax dan carnauba wax mempengaruhi respon daya lekat

pada sediaan lipstik.

Selanjutnya dari persamaan desain faktorial tersebut dapat digunakan

untuk membuat contour plot daya lekat lipstik sebagai berikut :

Gambar 12. Countour plot daya lekat lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

61

Dari contour plot daya lekat lipstik dapat ditentukan area komposisi

beeswax dan carnauba wax yang dapat memberikan respon daya lekat yang

optimal, berdasar level yang diteliti. Lipstik yang baik memiliki daya lekat yang

rendah, dimana semakin rendah daya lekat sediaan lipstik berarti semakin cepat

waktu yang dibutuhkan sediaan lipstik untuk dapat melekat pada bibir.

Berdasarkan contour plot di atas dapat diketahui bahwa area yang berwarna biru

adalah area dimana diperoleh komposisi beeswaax dan carnauba wax yang dapat

menghasilkan daya lekat yang optimal, berada pada range di bawah 22 detik.

4. Prediksi area komposisi optimum

Tabel XV. Prediksi area komposisi optimum

Faktor Level (gram) Respon Prediksi

Carnauba Wax 3,1076 Kekerasan 181 detik Beeswax 3,4872 Pergeseran Kekerasan 8,62% Daya Lekat 22 detik

Dari Tabel XIV diatas, menunjukkan hasil prediksi komposisi optimum

yang sesuai dengan respon menurut parameter yang dikehendaki. Pada komposisi

carnauba wax 3,1076 gram dengan komposisi beeswax 3,4872 gram pada

formulasi lipstik akan menghasilkan respon kekerasan 181 detik, pergeseran

kekerasan 8,62% dan daya lekat 22 detik. Dipilih prediksi tersebut karena pada

komposisi tersebut menghasilkan respon kekerasan, pergeseran kekerasan dan

daya lekat sediaan lipstik yang hampir mendekati parameter yang dikehendaki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Komposisi beeswax dan carnauba wax memberikan pengaruh terhadap

kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

alpukat. Dimana carnauba wax mempunyai kontribusi yang paling besar dalam

meningkatkan kekerasan dan daya lekat pada sediaan lipstik.

B. Saran

1. Perlu dilakukan uji kestabilan fisik lipstik lain yang dilakukan selama

penyimpanan, meliputi : uji kestabilan warna lipstik terhadap suhu, uji

kestabilan pH, dan uji titik leleh (melting point).

2. Hasil dari penelitian ini masih perlu dilakukan uji iritasi untuk memberi

jaminan keamanan penggunaan sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

63

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997, Catalog of Chemical Suppliers, Buyers, Custom Synthesis Companies And Equipment Manufacturers [Avocado oil 8024-32-6], http://www.chemcas.com/msds/cas/msds13/8024-32-6.asp,diakses tanggal 20 Oktober 2010.

Anonim, 2006, Alpokat, http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=67, diakses tanggal 1 April 2010.

Anonim a, 2007, Avocado Body.pdf , http://www.indomedia.com/, diakses tanggal 26 Maret 2010.

Anonim b, 2007, Avocado Oil.pdf , http://www.centerchem.com/, diakses tanggal 24 Oktober 2010.

Anonim a, 2008, Crodamol.pdf, www.chservice.ru/download/Crodamol.pdf, diakses tanggal 12 Agustus 2010

Anonim b, 2008, Do You Need An Anti Aging Moisturizer?.pdf , http://justmelpublishing.com, diakses tanggal 1 April 2010.

Anonim c, 2008, Propyl Paraben, http://www.lookchem.com/cas-94/94-13-3.html?countryid=89, diakses tanggal 10 Januari 2011.

Anonim a, 2009, Anatomic Characteristics of the Cleft, http://www.worldcf.org/ medical-info/cleft-lip-and-palate-resources/anatomic-characteristics-of-the-cleft, diakses tanggal 26 Oktober 2010.

Anonim b, 2009, Bahan Makanan Sumber Lipid dan Sifat – Sifatnya, http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/4e1b2e17da4c7abf998bd7f11475913f9299669b.pdf diakses tanggal 10 Maret 2011.

Anonim c, 2009, Caprylic Acid, Capric Acid Triglyceride-Compound Summary, http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/summary/summary.cgi?cid=93356, diakses tanggal 12 Februari 2011.

Anonim d, 2009, What Are Lips, http://www.blistex.com/lip-care/what-are-lips, diakses tanggal 26 Februari 2010.

Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, Taylor & Francis, United Kingdom, pp. 131-165.

Balsam M. S., Gershon S. D., Rieger M. M., Sagarin E., and Stiaries J., 1972, Cosmetic Science and Technology, Second Edition, John Wiley and Son Intercient, London, pp. 365-390.

Behrer, R., 1999, Beeswax Through The Ages,http://www.kosterkeunen.com/ News/customer-files/Beeswax%20Through%20 The%20Ages.pdf, diakses tanggal 30 November 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

64

Bodine, Alicia, 2007, How Do You Mix Beeswax & Carnauba Wax ?, http://www.ehow.com/how_5970316_do-mix-beeswax-carnauba-wax_.html, diakses tanggal 2 April 2010.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 3rd Edition, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 308-337; 532-574.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1978, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 70-73.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1993, Kodeks Kosmetika Indonesia, Dirjen POM, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Edisi I, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta.

Djajadisastra, J., Sutriyo, dan Karina Y., D., 2010, Formulasi Lipstik Menggunakan Liposom Magnesium Askorbil Fosfat Yang Dibuat Dengan Metode Reverse Phase Evaporation, Medicinus Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application, 35-36.

Elsner, P. and Howard, I.M., 2000, Cosmeceutical Drug Vs Cosmetics, Marcel Dekker Inc, USA, pp. 303.

Erin, 2009, Phenyl Trimethicone, http://truthinaging.com/ingredients/phenyl-trimethicone, diakses tanggal 20 Februari 2011.

Guenther, E, 1987. Minyak Atsiri. Diterjemahkan oleh R.S. Ketaren dan R. Mulyono. Jakarta, UI Press.

Harry, R.G., 1982, Harry’s Cosmeticology, 7th ed., Publishing Company Inc., New York, pp. 314-333.

Haynes, A., 1994, Di Balik Wajah Cantik : Fakta Tentang Manfaat dan Resiko Kosmetik, Penerjemah:Ira Puspadewi, YLKI, Jakarta, hal. 147.

Henning T., Klug P., Kraut R., 2004, Organomodified Silicones in Decorative Cosmetics, http://www.clariant.com/C125691A003596E5/vwLookup Downloads/Organomodified_silicones_in_decorative_cosmetics.pdf/$File/Organomodified_silicones_in_decorative_cosmetics.pdf, diakses tangga 12 Januari 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

65

Howard, G. M., 1974, Perfumes, Cosmetic and Soaps, 8th ed., Vol III, Champman and Hall, London, pp. 282-286.

Hutapea, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1), Jilid 2, Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan, Jakarta, hal. 265-266.

Imron, H. S. S., 1985, Sediaan Kosmetik, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Jakarta.

Jellinek, J. S., 1970, Formulation and Function of Cosmetic, John Wiley and Sons, USA, pp 428-437.

Kadam and Salunkhe, 1995, Avocado In Handbook of Fruit Science and Technology. Production, Composition, Storage, and Processing, Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 95-100.

Kraft, J.N. and Lynde C.W., 2005, Moisturizers: What They Are and a Practical Approach to Product Selection, Skin Therapy Letter, Volume 10, Number 5, 2.

Keithler, W M R, 1956, The Formulation of Cosmetics and Cosmetic Spesialties, , Drug and Cosmetic Industry, New York, pp. 387.

Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier Science B. V., Amsterdam, pp. 82-87, 385-387.

Muth, J. E. De, 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Applications, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 265-294.

Poucher, WA, 1976, Perfumes, Cosmetics, and Soap, Modern Cosmetic, 7th ed., Volume 3, Chapman and Hall, London, pp. 196-221.

Rachmawati, S., 2009, Pengaruh Variasi Konsentrasi Gummi Arabici Sebagai Bahan Pengikat Dan Manitol Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Fisik Dan Respon Rasa Tablet Effervescent Ekstrak Tanaman Ceplukan (Physalis Angulata L.), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Rossalia, D., 1999, Penggunaan Lemak Tengkawang dan Pigmen dari Mikroalga Laut (Porphyridium cruentum) pada Pembuatan Lipstik. Skripsi. Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Salunkhe D. K., S. S. Deshpande and D. L. Madhavi, 1996, Food Antioxidants, Marcel Dekker Inc., New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

66

Schueller, R. and P. Romanovsky, 1993, The Test Or Not To Test, The Phylosophy of Stability testing, Cosmetic and Toiletries, Vol. 10, 8th Ed. : C. C. Urbano, Allured Publishing Corporation., New York.

Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 62.

Tranggono R. I. dan Latifah F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 35-43.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi kelima, UGM-Press, Yogyakarta, hal. 141-145, 304.

Wilkinson, J. B. and Moore, R. J., 1982, Harry’s Cosmeticology, 7th ed., Chemical Publishing Company and Sons Inc., New York.

Yohana, A., Soeryati, S., dan Indryani, R., 2004, Formulasi Krim Nutrisi Dengan Ekstrak Buah Alpukat (Persea Americana Mill.), Jurnal Farmaka, Universitas Padjajaran, 2 (3), 20.

Zachar, C.L., 2010, Pharmaceutically Relevant Microemulsions with Potential Topical, Ophthalmic, and Parenteral Applications, Thesis, 27, The University of Toledo, Toledo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

67

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

68

Lampiran 1. Determinasi Buah Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

69

Lampiran 2. Prosedur Ekstraksi Daging Buah Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

70

Lampiran 3. Data Ekstraksi Daging Buah Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

71

Lampiran 4. Keterangan Melakukan Ekstraksi Daging Buah Alpukat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

72

Lampiran 5. Perhitungan Minyak Buah Alpukat

Menurut Anonim b (2007) dosis yang direkomendasikan dalam

penggunaan avocado oil adalah 0,5 – 5 %. Menurut Yohana, dkk (2004) sediaan

krim nutrisi dengan ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) dengan

berbagai konsentrasi (2,5%, 5% dan 7,5%) mempunyai aktivitas untuk

melembabkan, dan menghaluskan kulit kering, serta aman untuk digunakan.

Menurut Anonim (1997), dosis 500 mg dalam jangka waktu 24 jam merupakan

dosis aman penggunaan avocado oil pada hewan uji kelinci melalui uji iritasi pada

kulit. Berdasarkan pustaka dan peneltian tersebut, maka peneliti menggunakan

konsentrasi 5% dalam menambahkan minyak alpukat sebagai pelembab dalam

sediaan lipstik karena dianggap sebagai konsentrasi yang aman dan sudah

mempunyai kemampuan untuk melembabkan. Dengan perhitungan sebagai

berikut :

Bahan Jumlah (gram) Base Lipstik - White petroleum jelly - Technical white oil

0.5 0.5

Talc 0.1 Crodamol GTCC 1 Castor Oil 3 DC 556 0.5 Pigmen 0.2 Propil Paraben 0.0118 Minyak Buah Alpukat 0.3059 TOTAL 6,1177

Konsentrasi minyak alpukat = .ଷହଽ ,ଵଵ

x 100% = 5%.

Sejumlah 0,3059 g minyak buah alpukat tersebut untuk dua sediaan lipstik. Jadi

setiap sediaan lipstik mengandung 0,15295 g = 152,95 mg minyak buah alpukat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

73

Lampiran 6. Notasi Desain Faktorial dan Percobaan Desain Faktorial 1. Notasi Desain Faktorial

Formula Faktor A Faktor B Interaksi 1 - - + a + - - b - + - ab + + +

Keterangan : Level tinggi : + Level rendah : - Faktor A : Carnauba Wax Faktor B : Beeswax

2. Percobaan Desain Faktorial

Formula Carnauba Wax (gram) Beeswax (gram) 1 1,2847 1.1624 a 1,2847 0,9788 b 0.8565 1.1624 ab 0.8565 0,9788

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

74

Lampiran 7. Data Hasil Pengujian Kekerasan Lipstik

Fab

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD 2 288 265 259 282 273.50 13.72 7 311 255 343 322 307.75 37.59 14 256 284 303 316 289.75 26.06 21 290 323 268 319 300.00 25.91 30 284 271 264 256 268.75 11.87

Fa

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD 2 354 426 444 433 414.25 40.84 7 426 287 356 254 330.75 76.41

14 427 278 358 646 427.25 158.03 21 353 315 450 337 363.75 59.57 30 434 322 441 471 417 65.34

Fb

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD 2 129 73 124 132 114.5 27.86 7 124 68 184 69 111.25 55.11

14 130 50 142 159 120.25 48.32 21 128 70 142 131 117.75 32.40 30 126 50 133 122 107.75 38.77

F1

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD 2 124 156 124 155 139.75 18.19 7 113 113 198 119 135.75 41.60

14 88 126 159 87 115 34.50 21 125 118 184 116 135.75 32.40 30 105 165 180 123 143.25 35.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

75

Lampiran 8. Data Hasil Pengujian Pergeseran Lipstik

Fab

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 2 288 265 259 282

30 284 271 264 256 % 1.39 2.26 1.93 9.22

Fa

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 2 354 426 444 433

30 434 322 441 471 % 22.60 24.41 0.68 8.78

Fb

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 2 129 73 124 132 30 126 50 133 122 % 2.33 31.51 7.26 7.58

F1

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 2 124 156 124 155 30 105 165 180 123 % 15.32 5.77 45.16 26.02

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

76

Perhitungan Pergeseran Kekerasan

1. Formula Fab

Replikasi 1 ቚଶ଼ସିଶ଼଼ଶ଼଼

ቚ x 100% = 1.39 % Replikasi 3 ቚଶସିଶହଽଶହଽ

ቚ x 100% = 1.93 %

Replikasi 2 ቚଶଵିଶହଶହ

ቚ x 100% = 2.26 % Replikasi 4 ቚଶହିଶ଼ଶଶ଼ଶ

ቚ x 100% = 9.22 %

2. Formula Fa

Replikasi 1 ቚସଷସିଷହସଷହସ

ቚ x 100% = 22.60 % Replikasi 3 ቚସସଵିସସସସସସ

ቚ x 100% = 0.68 %

Replikasi 2 ቚଷଶଶିସଶସଶହ

ቚ x 100% = 24.41 % Replikasi 4 ቚସଷଷିସଵସଵ

ቚ x 100% = 8.78 %

3. Formula Fb

Replikasi 1 ቚଵଶିଵଶଽଵଶଽ

ቚ x 100% = 2.33 % Replikasi 3 ቚଵଷଷିଵଶସଵଶସ

ቚ x 100% = 7.26 %

Replikasi 2 ቚହିଷଷ

ቚ x 100% = 31.51 % Replikasi 4 ቚଵଶଶିଵଷଶଵଷଶ

ቚ x 100% = 7.58 %

4. Formula F1

Replikasi 1 ቚଵହିଵଶସଵଶସ

ቚ x 100% = 15.32 % Replikasi 3 ቚଵ଼ଽିଵଶସଵଶସ

ቚ x100% =45.16 %

Replikasi 2 ቚଵହିଵହଵହ

ቚ x 100% = 5.77 % Replikasi 4 ቚଵଶଷିଵହହଵହହ

ቚ x 100%=26.02 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

77

Lampiran 9. Data Hasil Pengujian Daya Lekat Lipstik

Fab

Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD 2 30 36 29 34 32.25 3.30 7 39 35 29 33 34 4.16

14 25 23 32 24 26 4.08 21 40 41 33 35 37.25 3.86 30 35 38 20 40 33.25 9.07

Fa Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD

2 48 45 45 55 48.25 4.72 7 52 49 47 49 49.25 2.06

14 47 35 57 50 47.25 9.18 21 48 39 45 37 42.25 5.12 30 45 41 45 56 46.75 6.45

Fb Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD

2 14 17 18 16 16.25 1.71 7 14 19 15 21 17.25 3.30

14 13 22 9 16 15 5.48 21 23 12 12 11 14.5 5.69 30 20 18 18 17 18.25 1.26

F1 Hari Ke Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Rata-Rata SD

2 13 39 12 14 19.5 13.03 7 21 14 14 9 14.5 4.93

14 14 11 21 12 14.5 4.51 21 27 12 13 11 15.75 7.54 30 14 35 10 13 18 11.46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

78

Lampiran 10. Grafik Effects

1. Uji Kekerasan

a. Gambar Half-Normal Plot Uji Kekerasan

b. Gambar Normal Plot Uji Kekerasan

c. Tabel Effect List Uji Kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

79

2. Pergeseran Kekerasan

a. Gambar Half-Normal Plot Pergeseran Kekerasan

b. Gambar Normal Plot Pergeseran Kekerasan

c. Tabel Effect List Pergeseran Kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

80

3. Uji Daya Lekat

a. Gambar Half-Normal Plot Daya Lekat

b. Gambar Normal Plot Daya Lekat

c. Tabel Effect List Daya Lekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

81

Lampiran 11. Grafik Normalitas

1. Uji Kekerasan a. Gambar Normal Plot of Residual

b. Gambar residual vs predicted

c. Gambar Box-cox Plot for Power Transforms

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

82

2. Pergeseran Kekerasan

a. Gambar Normal Plot of Residual

b. Gambar residual vs predicted

c. Gambar Box-cox Plot for Power Transforms

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

83

3. Uji Daya Lekat

a. Gambar Normal Plot of Residual

b. Gambar residual vs predicted

c. Gambar Box-cox Plot for Power Transforms

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

84

Lampiran 12. Uji ANOVA two ways dengan Design Expert 7.0.0

1. Kekerasan lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

86

2. Pergeseran kekerasan lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

88

3. Daya lekat lipstik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

90

Lampiran 13. Dokumentasi

Hasil Lipstik Fab

Hasil Lipstik Fa

Hasil Lipstik Fb

Hasil Lipstik F1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

91

Tanaman Alpukat (Persea amaricana Mill.)

Almari Pengering

Buah Alpukat

Daging Buah Alpukat Alat Penyerbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

92

Perkolator Proses Ekstraksi

Vaccum Rotary Evaporator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

93

Minyak Buah Alpukat

Cetakan Lipstik

Alat Uji Daya Lekat

Alat Uji Kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

94

Neraca Mettler Toledo AB 204 Waterbath

Hotplate Magnetic Stirrer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i pengaruh komposisi beeswax dan carnauba wax sebagai basis terhadap kekerasan dan daya lekat sediaan lipstik dengan pelembab minyak buah

95

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Desember 1989 di

Klaten, Jawa Tengah. Lahir dari ayah bernama Drs.

Eko Yulianto dan ibu bernama Dra. Tri Silawati,

M.Si., merupakan anak perempuan pertama dengan

dua orang adik perempuan. Penulis telah

menyelasaikan masa studinya di TK Kristen Manahan

Surakarta pada tahun 1993 sampai tahun 1995, SD

Kristen Manahan Surakarta pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2001, SMP

Negeri 1 Surakarta pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2004. Kemudian

penulis melanjutkan studinya di SMA Negeri 1 Surakarta pada tahun 2004 sampai

tahun 2007 dan menempuh perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Penulis mempunyai

pengalaman kerja sebagai Asisten Formulasi Teknologi Sediaan Semisolid-Liquid

(2010). Selain itu penulis juga terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan di

Universitas Sanata Dharma antara lain sebagai panitia dalam Pengobatan Gratis

JMKI (2007), panitia dalam Titrasi (2008), panitia Sumpahan Apoteker angkatan

XX (2011), anggota dalam UKF Ismafarsi (2008), dan anggota dalam Cosmetic

Study Club (2009-2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI