209
i PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN KELAS X2 SMA KRISTEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh: Rosalia Sri Nurhayati 071224007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI

UNSUR INTRINSIK CERPEN KELAS X2 SMA KRISTEN WONOSOBO

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:

Rosalia Sri Nurhayati

071224007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

ii

SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI

UNSUR INTRINSIK CERPEN KELAS X2 SMA KRISTEN WONOSOBO

TAHUN AJARAN 2011/2012

Pembimbing I

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Yogyakarta, 14 Agustus 2012

Pembimbing II

Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. Yogyakarta, 14 Agustus 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

iii

SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI

UNSUR INTRINSIK CERPEN KELAS X2 SMA KRISTEN WONOSOBO

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Susunan Panitia Penguji

Ketua : Dr. Yuliana Setiyaningsih ..................

Sekretaris : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ...................

Anggota : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. .. ................

Anggota : Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. ..................

Anggota : Dr. Y. Karmin, M.Pd. ...................

Yogyakarta, 3 September 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

iv

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santa Rosalia pelindung kami yang

selalu setia menemani.

2. Kedua orangtuaku Yulius Ngadimin dan Theresia Jumini .

3. Kakakku tersayang Fransiska Widyatiningsih dan Maria Magdalena

Wijayanti.

4. Teman-temanku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

v

Motto

1. Tidak ada segala sesuatu yang tidak mungkin.

2. Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja,

Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada

orang yang berpengertian (Daniel 2:21).

3. Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang

tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-

Nya (Daniel 2:22).

4. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku (Filipi 4: 13).

5. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya

kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa

pun.(Yakobus 1:4).

6. Iman menjadikan segalanya mungkin

Kasih menjadikan segalanya mudah

Pengharapan menjadikan segalanya berhasil

(John. C. Maxwell).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 September 2012

Penulis

Rosalia Sri Nurhayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rosalia Sri Nurhayati

Nomor Induk Mahasiswa : 071224007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI

UNSUR INTRINSIK CERPEN KELAS X2 SMA KRISTEN WONOSOBO

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 17 September 2012

Yang menyatakan

Rosalia Sri Nurhayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

viii

ABSTRAK

Nurhayati, Rosalia Sri. 2012. Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Bertukar Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Siswa Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran 2011/ 2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, Universitas Sanata Dharma

Skripsi ini merupakan penelitian tindakan kelas. Permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini adalah “ Apakah metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan pemahaman siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo dalam memahami unsur intrinsik cerpen?”

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara, observasi siswa dengan angket, dan observasi keaktifan siswa di kelas X2 SMA Kristen Wonosobo. Wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia SMA Kristen Wonosobo mengenai penggunaan metode pembelajaran yang belum pernah diterapkan guru kelas dalam kegiatan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Observasi siswa dengan angket dilakukan peneliti pada saat sebelum pembelajaran di dalam kelas berlangsung.Observasi keaktifan siswa dilakukan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dengan angket, dan observasi keaktifan siswa tersebut diketahui bahwa keaktifan dan kemampuan pemahaman siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun pelajaran 2011/ 2012 masih rendah. Sebagai usaha untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menerapkan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen sudah mengalami peningkatan. Perolehan persentase skor keaktifan siswa pada siklus 1 mencapai 66,66%, sedangkan pada siklus 2 mencapai 72,5%. Perolehan persentase skor kemampuan siswa pada siklus 1 mencapai 67,3%, sedangkan pada siklus 2 mencapai 76, 5%. Peningkatan skor keaktifan siswa mencapai 5,84% sedangkan peningkatan skor kemampuan siswa mencapai 9,2%. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t keaktifan dan kemampuan yang diperoleh pada siklus 1 diperoleh skor -11, 886 dan -2, 761, sedangkan pada siklus 2 keaktifan dan kemampuan siswa diperoleh skor -7,478 dan - 5,866.

Data di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar pasangan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun ajaran 2011/ 2012 sudah tercapai dan menunjukkan keberhasilan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

ix

ABSTRACT Nurhayati, Rosalia Sri.2012. Using Cooperative Learning Method In Exchange

Couple Technic Activity and Ability to Enhance Students Accepting of Intrinsic Elements in Short Story Christian Senior High School Class X2 at Wonosobo Academic Year 2011th/2012th. Thesis. Yogyakarta: PBSID, Sanata Dharma University.

This thesis is a classroom action research. The problem is "Wether

cooperative method with partner swapping techniques can increase the activity and the ability whole of the students' on class X2 at Christian Senior High School of Wonosobo to accept the intrinsic elements of shortstories?"

This classroom action research started with interviews, observation to the students with questionnaires, and observations of active students in the class X2 Wonosobo Christian Senior High School. Interviews were conducted with Indonesian language teacher about how to use of teaching methods that have not been applied to analyze the activities of the classroom teacher in relationship intrinsic elements of a short story in daily life. Observations of students with a questionnaire conducted by researchers in the moments before learning takes place in the classroom. Observation of student activity conducted by researchers at the time of the learning takes place. Based on interviews, observations with questionnaires, and observations of student activity known that the activity and the ability in the classroom graded year 2011/2012 is still low. In an effort to overcome these problems, researchers applied a method of exchanging technical cooperation with a partner.

Based on these results, using cooperative learning methods with partner swapping techniques can increase the activity and the ability of students to understand the intrinsic elements of shortstories has increased. Acquisation activity percentage score of students in cycle 1 reached 66,66%, whereas in cycle 2 reaches 72,5%. Percentage score of students' skills acquisition in one cycle reaches 67.3%, whereas in cycle 2 reached 76, 5%. Increased activity scores of students achieving scores increased 5,84% while the student's ability to achieve 9.2%. Based on calculations using the t test the activity and capacity obtained in cycle 1 is obtained scores -11, 886 and -2, 761, while in the second cycle of activity and the ability of the students obtained scores – 7, 478 and – 5, 866.

The data above explain that using cooperative learning methods with the couple exchanging techniques to enhance the activity and students' ability in understanding and intrinsic elements of the shortstory at class X2nd at Wonosobo Christian High School academic year 2011th/2012th have been achieved. So it can provide benefits to all parties.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat

kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Bertukar

Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Siswa Dalam

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun

Ajaran 2011/ 2012”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan Daerah

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari pihak lain, sehubungan dengan hal itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan dan

kemudahan dalam penulisan skripsi ini.

2. C. Tutyandari, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

yang telah memberikan dukungan dan kemudahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan kesempatan, dukungan, dan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd selaku dosen pembimbing I.

5. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II.

6. Dra. Endang Pujiastuti E, selaku Kepala Sekolah SMA Kristen Wonosobo

yang memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xi

7. Al. Sihdi Widodo, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMA Kristen

Wonosobo yang membimbing penulis dalam penelitian hingga

terselesaikannya skripsi ini.

8. Segenap dosen yang dengan sabar telah mendidik penulis selama kuliah.

9. Staf dan karyawan sekretariat Prodi PBSID dan perpustakaan yang selalu

memberikan kelancaran dan kemudahan kepada penulis selama perkuliahan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Ayahku tersayang Yulius Ngadimin yang selalu mendoakan, dan

menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Ibuku tersayang Theresia Jumini yang memberikan doa restu, dan membiayai

penulis hingga pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Kakak-kakakku tercinta, Fransiska Widyatiningsih, Maria Magdalena

Wijayanti, dan Kwirinus Yoshida Kalvaristo yang selalu menyemangati

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Frumensius Eron yang selalu setia menemani penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

14. Teman-temanku Minardi, Ina Sakinah Endiarti, Novi Kristanti Handayani,

Ryan Sumunaring Tyas, dan teman-teman angkatan 2007 atas persahabatan

yang indah dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

Rosalia Sri Nurhayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii

ASBTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL................................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN............................................ ............................................ ...1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian..................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xiii

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. ...9

A. Tinjauan terhadap Penelitian yang Relevan........................ ...... ................9

B. Tinjauan Pustaka ......................................................................................11

1. Model Pembelajaran .......................................................................... 11

2. Strategi Pembelajaran ........................................................................ 13

3. Kriteria Pembelajaran ........................................................................ 15

4. Metode Kooperatif ............................................................................ 17

5. Unsur- Unsur Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 19

6. Teknik Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 21

a. Mencari Pasangan ....................................................................... 21

b. Jigsaw .......................................................................................... 22

c. Paired Storytelling ...................................................................... 23

d. Bertukar Pasangan ....................................................................... 24

7. Pembelajaran Aktif dan Pendampingan Sebaya ................................ 24

a. Asumsi dan Alasan Berkembangnya Pendampingan Sebaya ..... 26

b. Prinsip-prinsip Pendampingan Sebaya ........................................ 27

C. Teknik Bertukar Pasangan dalam Apresiasi Cerita Pendek .................... 30

1. Unsur-unsur Intrinsik Cerita Pendek ................................................. 30

2. Langkah-langkah menganalisis cerpen ....................... ......................34

3. Teknik Bertukar Pasangan dalam memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen .............................................................. 35

D. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... .37

A. Jenis Pendekatan ..................................................................................... 37

B. Subyek, Latar, dan Waktu Penelitian ...................................................... 38

C. Desain Penelitian ..................................................................................... 38

1. Siklus 1 .............................................................................................. 38

2. Siklus 2 .............................................................................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xiv

D. Data Penelitian ........................................................................................ 42

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 43

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 43

1. Teknik analisis data kuantitatif ......................................................... 43

2. Teknik analisis data kualitatif ........................................................... 46

G. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 47

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN............... ....................................... ......48

A. Siklus 1 .................................................................................................... 48

1. Rancangan Kegiatan .......................................................................... 48

2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 50

3. Pengukuran Data ............................................................................... 51

4. Refleksi.............................................................................................. 53

B. Siklus 2 .................................................................................................... 55

1. Rancangan Kegiatan .......................................................................... 55

2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 57

3. Pengukuran Data ............................................................................... 59

4. Refleksi.............................................................................................. 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ .61

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 61

B. Pembahasan ............................................................................................. 72

1. Siklus 1. ............................................................................................ 72

2. Siklus 2 ............................................................................................. 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. .96

A. Kesimpulan.............................................................................................. 96

B. Implikasi .................................................................................................. 96

C. Saran ........................................................................................................ 97

1. Bagi Guru .......................................................................................... 97

2. Peneliti Lain ...................................................................................... 97

3. Sekolah .............................................................................................. 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xv

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 99

LAMPIRAN .................................................................................................... 101

BIODATA .................................................................................................... 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Bagan Siklus 1 Dan Siklus 2 .................................................................. 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Tabel Indikator Keberhasilan.... ................................................................. 47

Tabel 4.1 Tabel Observasi Keaktifan Siswa Prasiklus 1 & 2 ................................... 63

Tabel 4.2 Tabel Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1................................................ 65

Tabel 4.3 Tabel Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2 ................................................ 67

Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Kemampuan Pemahaman Siswa ............................... 69

Tabel 4.6 Tabel Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1 ................................................ 73

Tabel 4.7 Tabel Penilaian Kemampuan Siswa Dalam Memahami

Unsur Intrinsik Cerpen Pada Siklus 1 ........................................................ 75

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Keaktifan Siswa Prasiklus 1 & 2 Dan Siklus 1 ....... 77

Tabel 4.9 Tabel Uji Normalitas Kemampuan Siswa Prasiklus 1&2 Dan Siklus 1 .... 77

Tabel 4.10 Tabel Hasil Perolehan Nilai Keaktifan Siswa Dengan Uji t .................... 78

Tabel 4.11 Tabel Perolehan Nilai Kemampuan Siswa Dengan Uji t ......................... 80

Tabel 4.12 Tabel Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2 .............................................. 83

Tabel 4.13 Tabel Nilai Kemampuan Siswa Siklus 2.................................................. 85

Tabel 4.14 Tabel Uji Normalitas Keaktifan Siswa Siklus 1&2 Dan Siklus 2............ 87

Tabel 4.15 Tabel Uji Normalitas Kemampuan Siswa Siklus 1 Dan Siklus 2 ............ 87

Tabel 4.16 Tabel Hasil Perolehan Nilai Keaktifan Siswa Dengan Uji t .................... 88

Tabel 4.17 Tabel Hasil Perolehan Nilai Kemampuan Siswa Dengan Uji t ............... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.5 Grafik Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa Terhadap

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Pada Siklus 1 Dan Siklus 2 .................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Awal Siswa.................... .............................................................. 101

Lampiran 2 : Kuesioner Siswa.................. ................................................................ 102

Lampiran 3 : Pertanyaan Dan Hasil Wawancara ....................................................... 103

Lampiran 4 : RPP Siklus 1........................ ................................................................. .104

Lampiran 5 : Silabus Siklus 1..................... ............................................................... .105

Lampiran 6 : Cerpen Jathil Suminten........................................................................ 106

Lampiran 7 : Cerpen Bulan Sepotong....... ................................................................. 107

Lampiran 8 : Cerpen Moral........................ ................................................................ 108

Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa .................................. 109

Lampiran 10 : Lembar Perolehan Nilai Kemampuan Siswa ...................................... 110

Lampiran 11 : Daftar Kelompok Asal (Kelompok Mawar&Melati, Kelompok

Anggrek & Lavender)....... ................................................................. 111

Lampiran 12 : Daftar Kelompok Bertukar Pasangan ( Kelompok Mawar&

Kelompok Lavender, Kelompok Melati & Kelompok Anggrek). ..... 112

Lampiran 13 : Foto Pelaksanaan Siklus 1 .................................................................. 113

Lampiran 14 : Lembar Tugas Siswa Dan Nilai Siswa Pada Siklus 1 ...................... 114

Lampiran 15 : Angket Siswa Pada Siklus 1 ............................................................... 115

Lampiran 16 : RPP Siklus 2...................... ................................................................. 116

Lampiran 17 : Silabus Siklus 2.................. ................................................................ 117

Lampiran 18 : Cerpen Cinta Di Balik Belenggu Kasta .............................................. 118

Lampiran 19 : Cerpen Pengakuan Dorna .................................................................. 119

Lampiran 20 : Cerpen Kesaksian............... ................................................................ 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

xx

Lampiran 21 : Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa ................................ 121

Lampiran 22 : Lembar Perolehan Nilai Kemampuan Siswa ...................................... 122

Lampiran 23 : Foto Pelaksanaan Siklus 2 .................................................................. 123

Lampiran 24 : Lembar Tugas Siswa Dan Nilai Siswa Pada Siklus 2 ........................ 124

Lampiran 25 : Angket Siswa Pada Siklus 2 .............................................................. 125

Lampiran 26 : Kunci Jawaban Cerpen Jathil Suminten, Pengakuan Dorna, Moral,

Cinta Di Balik Belenggu Kasta, Pengakuan Dorna, dan Kesaksian .. 126

Lampiran 27 : T.Tabel................................................................................................ 127

Lampiran 28 : Surat Izin Penelitian........... ................................................................ 128

Lampiran 29 : Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia dititikberatkan kepada empat

keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan itu adalah mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan mendengar misalnya

memahami wacana sastra jenis syair melalui kegiatan mendengarkan syair.

Keterampilan berbicara misalnya mengungkapkan kembali cerita pendek

(cerpen) dan puisi dalam bentuk yang lain. Keterampilan membaca misalnya

memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca buku kumpulan cerpen.

Keterampilan menulis misalnya mengungkapkan kembali pikiran, perasaan,

dan pengalaman dalam cerita pendek.

Substansi dari keempat keterampilan itu adalah bahasa dan sastra. Peserta

didik melatih diri dengan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca,

dan menulis dengan memanfaatkan substansi bahasa dan sastra. Substansi

sastra selain penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, juga untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik mengapresiasi karya sastra.

Apresiasi sastra yang berbentuk cerita fiksi, baik itu novel maupun cerpen,

memiliki banyak nilai yang dapat digali dan diterapkan di dalam kehidupan

sehari-hari oleh para siswa. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat ditemukan

dengan menggali unsur intrinsik suatu cerpen. Siswa, agar dapat memahami

dan mengapresiasi cerita rekaan yang berbentuk cerpen, harus dapat

memahami dan menganalisis

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

2

unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam suatu cerpen (Sudjiman,

1988:11).

Berdasarkan pengamatan penulis, pemahaman dan penganalisisan suatu

cerpen yang dilakukan oleh siswa belum optimal. Kemampuan memahami

unsur intrinsik cerpen siswa kelas X2 Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kristen, Yayasan Purna Wiyata Wonosobo ternyata masih rendah. Hal ini

terbukti dari skor nilai siswa yang belum mencapai KKM yaitu 73,3 %, dan

yang sudah mencapai KKM 26,6% (lampiran 101). Berdasarkan Angket

siswa mengenai komponen frekuensi ketertarikan membaca cerpen terdapat

15 siswa yang sangat setuju (50%), 8 siswa setuju (26,6%), 4 siswa kurang

setuju (13,33%), 3 siswa tidak setuju (10%) terhadap frekuensi ketertarikan

membaca. Komponen frekuensi pemahaman terhadap unsur intrinsik cerpen

terdapat 7 siswa yang sangat setuju (23,33%), 5 siswa setuju (16,66%), 7

siswa kurang setuju (23,33%), 11 siswa tidak setuju (36,66%) terhadap

frekuensi pemahaman terhadap unsur intrinsik cerpen. Komponen frekuensi

mengenai kesulitan dalam menganalisis cerpen terdapat 16 siswa yang sangat

setuju (53,33%), 7 siswa setuju (23,33%), 5 siswa kurang setuju (16,66%), 2

siswa tidak setuju (6,66%) terhadap frekuensi pemahaman unsur intrinsik

cerpen. Komponen frekuensi mengenai menganalisis cerpen mempunyai

manfaat terdapat 7 siswa yang sangat setuju (23,33%), 11 siswa setuju

(36,66%), 12 siswa kurang setuju (40%), 0 siswa tidak setuju (0%) terhadap

frekuensi pemahaman unsur intrinsik cerpen. Komponen frekuensi terhadap

penggunaan metode diskusi terdapat 3 siswa yang sangat setuju (10%), 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

3

siswa setuju (60%), 7 siswa kurang setuju (23,33%), 2 siswa tidak setuju

(6,66%) terhadap frekuensi pemahaman unsur intrinsik cerpen (lampiran

102). Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru

mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Kristen Wonosobo pada tanggal 6

Agustus 2011 menyatakan bahwa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar dan

penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar

pasangan belum pernah digunakan dalam kegitan menganalisis keterkaitan

unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari (lampiran 103).

Berdasarkan data pengamatan keaktifan siswa (prasiklus 1 dan 2) yang

dilakukan peneliti diperoleh skor keaktifan siswa 36,5% (lampiran 101).

Berdasarkan masalah tersebut penulis berasumsi bahwa ada hambatan

dalam kegiatan pembelajaran kompetensi dasar apresiasi cerita pendek.

Hambatan yang pertama berasal dari peserta didik sendiri, yaitu peserta didik

masih kurang berminat pada pembelajaran apresiasi cerita pendek. Peserta

didik kurang tertarik dengan pembelajaran apresiasi cerita pendek, karena

merasa kesulitan dalam memahami unsur-unsur intrinsik karya sastra

tersebut. Peserta didik kesulitan dalam memahami tema cerita, amanat, latar,

alur, sudut pandang, dan penokohan dalam cerita pendek. Hambatan yang

kedua berasal dari guru. Dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek, guru

masih menggunakan model yang tradisional atau konvensional, yaitu metode

ceramah. Kurangnya kreativitas guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

4

mengembangkan metode pembelajaran juga ambil bagian dalam

permasalahan tersebut.

Materi mengenai pemahaman terhadap unsur-unsur cerpen ternyata

sudah diberikan kepada siswa SMA sebagaimana yang terdapat dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam kurikulum tersebut

ditegaskan bahwa tujuan umum pengajaran cerpen kepada siswa SMA adalah

untuk membaca, membahas, dan menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen.

Unsur instrinsik cerpen antara lain tema, alur, latar, penokohan/ perwatakan,

sudut pandang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen yang memiliki

keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan umum yang ada di dalam

standar kompetensi pembelajaran cerpen tersebut berlaku bagi siswa kelas X.

Dari ketentuan itulah, siswa SMA kelas X harus mempunyai kemampuan

untuk memahami cerpen.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tindakan kelas ini

mengambil materi kelas X yaitu membaca apresiasi cerita pendek. Penelitian

ini dipersempit dengan mengapresiasi cerita pendek, yaitu unsur intrinsik

cerita pendek. Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada di dalam karya

sastra. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui keaktifan siswa dalam

penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar

pasangan dan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

unsur intrinsik cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

5

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan

teknik bertukar pasangan untuk meningkatkan keaktifan siswa dan

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen. Sampel dari

penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran

2011/2012.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Apakah metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo dalam

pembelajaran cerpen?

b. Apakah metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas X2 SMA Kristen

Wonosobo tentang unsur intrinsik cerpen?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan keaktifan siswa kelas X2

SMA Kristen Wonosobo tahun pelajaran 2011/ 2012 dalam memahami

unsur intrinsik cerpen dengan penggunaan metode pembelajaran

kooperatif dengan teknik bertukar pasangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

6

b. Mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan kemampuan pemahaman

siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun ajaran 2011/2012

dalam memahami unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode

kooperatif dengan teknik bertukar pasangan.

E. Manfaat Penelitian

Secara khusus, penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

a. Bagi Siswa

Penelitian diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen,

selain itu juga agar siswa mampu menerapkan keterkaitan unsur-unsur

intrinsik cerpen dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru dalam

mengajar dan sekaligus menambah informasi. Guru mata pelajaran yang

bersangkutan nantinya juga dapat mengembangkan metode pembelajaran

lain yang lebih menarik, kreatif dan inovatif yang dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan

keaktifan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

7

teknik bertukar pasangan dan kemampuan pemahaman siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif

dengan Teknik Bertukar Pasangan untuk Meningkatkan Keaktifan dan

Kemampuan Siswa dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X2

SMA Kristen Wonosobo” ini terdiri dari lima bab.

Bab pertama berisikan pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah timbulnya keinginan untuk menerapkan metode pembelajaran

kooperatif dengan teknik bertukar pasangan bagi siswa kelas X. Selanjutnya,

penulis mengungkapkan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi mengenai penelitian terdahulu yang relevan bagi

penelitian, landasan teori dan hipotesis. Di dalam landasan teori, penulis

mengungkapkan bahwa dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran guru

harus memiliki strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran tersebut

diwujudkan dalam suatu teknik. Metode pembelajaran kooperatif merupakan

suatu solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan berinteraksi

secara kooperatif dan tidak dangkal kepada para siswa dari latar belakang

etnik yang berbeda. Pembelajaran kooperatif pada setiap harinya

memberikan kesempatan untuk terjadinya kontak personal yang intens

diantara para siswa dengan latar belakang ras berbeda (Slavin:103 dalam

cooperative learning). Dengan penggunaan teknik bertukar pasangan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

8

menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen nantinya siswa diharapkan dapat

bekerjasama dengan membentuk kelompok secara berpasangan/ dua orang

dan mengerjakan tugas, setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan

pasangan dari kelompok lain, kemudian kedua pasangan tersebut bertukar

pasangan dan pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari

kepastian jawaban. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan

kemudian dibagikan kepada pasangan semula, dan setelah itu kesimpulan

(wordpress.com, diakses tanggal 26/10/2011 jam 12:08).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan terhadap Penelitian yang Relevan

Pada bab ini akan dipaparkan tinjauan terhadap

penelitian yang relevan, tinjauan pustaka, penjelasan mengenai teknik

bertukar pasangan dalam apresiasi cerita pendek, dan hipotesis. Tinjauan

pustaka dalam bab ini berisi mengenai model pembelajaran, strategi

pembelajaran, unsur model pembelajaran, kriteria model pembelajaran,

metode kooperatif, unsur-unsur model pembelajaran kooperatif, dan teknik

pembelajaran kooperatif.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian unsur intrinsik

adalah penelitian yang dilakukan oleh Maftuh (2006) dan Khairurrazi

(2010). Maftuh (2006) melakukan analisis peningkatan pembelajaran siswa

kelas X SMA Negeri 1 Kedungpring dalam memahami unsur intrinsik

cerpen dengan pendekatan analisis tahun pelajaran 2005/ 2006. Ada 3

simpulan yang didapat dari penelitian tersebut yaitu peningkatan

pemahaman unsur intrinsik cerpen dengan pendekatan analisis pada tahap

praanalisis, peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerpen dengan

pendekatan analisis pada tahap saat analisis, dan peningkatan pemahaman

unsur intrinsik cerpen dengan pendekatan analisis pada tahap pascaanalisis.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

10

Peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerpen dengan pendekatan

analisis pada tahap praanalisis menunjukkan bahwa pelaksanaan yang sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat meningkatkan analisis

unsur intrinsik cerpen. Pada tahap saat analisis, Maftuh (2006) menentukan

beberapa kegiatan yang perlu dilakukan oleh siswa. Pertama, menentukan

tema cerpen yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Kedua,

melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam

menentukan alur cerpen. Ketiga, melakukan kegiatan yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam menentukan sudut pandang cerita.

Keempat, melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa

dalam menentukan karakteristik cerita. Kelima, kegiatan yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam menentukan karakteristik cerita.

Peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerpen dengan pendekatan

analisis pada tahap pascaanalisis dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, menentukan kesimpulan akhir dengan cara diskusi panel. Kedua,

mempublikasikan hasil diskusi panel di kelas. Dari penelitian tersebut,

dihasilkan suatu kesimpulan bahwa ada peningkatan kemampuan siswa

dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

Khairurrazi (2010) dalam penelitian tindakan kelas pada siswa kelas

X2 SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh menyimpulkan bahwa metode

kooperatif dengan model penyelidikan kelompok sangat sesuai diterapkan

dalam pembelajaran apresiasi sastra karena dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

11

kemampuan siswa secara maksimal dalam menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerita pendek yang berjudul “Robohnya Surau Kami” dalam

bentuk LKS yang lengkap dengan soal-soal untuk dianalisis.

Relevansi beberapa penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan penulis terletak pada persamaan dalam menganalisis atau

memahami unsur intrinsik karya sastra dan dalam meneliti peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen. Perbedaannya,

penelitian tersebut meneliti karya sastra dalam bentuk LKS dan dengan

menggunakan metode penyelidikan kelompok dan menggunakan

pendekatan analisis sedangkan penelitian ini mencoba menerapkan metode

kooperatif dengan teknik bertukar pasangan untuk mengetahui keaktifan

siswa dan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami

unsur intrinsik cerpen siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun

pelajaran 2011/2012.

B. Tinjauan Pustaka

1. Model pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:589), model diartikan

sebagai pola (contoh, acuan, ragam, dsb.) dari suatu yang akan dibuat atau

dihasilkan. Dalam konteks pembelajaran, Dahlan (1984:21)

mengungkapkan bahwa model merupakan suatu rencana atau pola yang

digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan

memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran dan

setting lainnya. Dalam kaitannya dengan model, Joyce (2000:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

12

mengemukakan bahwa inti proses pembelajaran adalah pengaturan

lingkungan belajar sehingga para siswa dapat saling berhubungan dan

mereka dapat belajar bagaimana cara belajar yang baik. Dalam kerangka

pembelajaran, Joyce (2000:6-7) mengemukakan bahwa, “Models of teaching

are really models of learning. As we help students acquire information, ideas,

skills, values, ways of thinking, and mean of expressing themselves, we are

also teaching them how to learn”.

Menurut Hamalik (1999:57), pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, Dimyati (2002:159) mengatakan

bahwa pembelajaran berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif,

afektif dan keterampilan siswa.

Proses pembelajaran menurut KTSP (Kurikulum Satuan Pendidikan)

adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruangan

cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Mulyasa, 2006: 245).

Ada begitu banyak model pembelajaran yang diungkapkan oleh para

ahli. Dalam upaya penggunaan model pembelajaran, ada prosedur

tersendiri. Prosedur penggunaan model mengajar berdasarkan pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

13

Bruce Joyce dkk. yang disadur oleh Dahlan (1984:26) adalah sebagai

berikut:

1) Membuat skenario, melukiskan bagaimana guru membuat strategi

yang digunakan di kelas.

2) Orientasi kepada model, yang mencakup tujuan, asumsi teoritik, prinsip,

dan konsep umum yang terkandung dalam model tersebut.

3) Menganalisis model sampai kepada bagian-bagian yang lebih kecil lagi,

yaitu: a. pentahapan langkah (syntax); b. sistem sosial yang diharapkan

dalam model tersebut; c. prinsip-prinsip reaksi guru; dan d. sistem

penunjang yang disyaratkan.

4) Menerapkan model mengajar itu dalam situasi kelas.

5) Membuat kesimpulan yang dapat diambil dari model mengajar itu yang

meliputi dampak instruksional dan penyerta.

6) Menyajikan diskusi.

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa guru harus benar-

benar membantu para siswa untuk memperoleh informasi, gagasan,

keterampilan, nilai-nilai, cara pikir, dan cara menyatakan diri mereka. Selain

itu, guru pun harus mengajar bagaimana cara siswa belajar. Model mengajar

merupakan pola yang diterapkan oleh guru untuk menciptakan interaksi

antara peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan

guru. Pelaksanaan kegiatan belajar harus didasarkan atas kurikulum yang

berlaku, yaitu kurikulum KTSP (2006) yang berlaku sekarang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

14

2. Strategi Pembelajaran

Pengertian strategi pembelajaran dapat dikaji dari dua kata

pembentuknya, yaitu strategi dan pembelajaran. Kata strategi berarti cara

dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.

Pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa (Degeng, 1989). Dengan

demikian strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan

semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Menurut

Gropper (1990), strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai

jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat

dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat

dipraktikkan.

Menurut David (1976), strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp (1995) menjelaskan bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Dick dan Carrey (1985) menyebutkan bahwa strategi

pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada

siswa.

Menurut Wena (2005), Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang

akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

15

digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan

dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan

dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran tertentu. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran

dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu

bidang pengetahuan tersendiri. Sebagai suatu bidang pengetahuan, strategi

pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian diaplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran. Sedangkan sebagai suatu seni strategi pembelajaran kadang-

kadang secara implisit dimiliki oleh seorang tanpa pernah belajar secara

formal tentang ilmu strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran berperan untuk mempermudah proses

pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal, tanpa strategi

pembelajaran yang jelas proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal

dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan

efisien. Bagi guru strategi pembelajaran dapat dijadikan sebagai pedoman

dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksana pembelajaran. Bagi

siswa pengguna strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar

dan mempercepat memahami isi pembelajaran karena setiap strategi

pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa. Teknik

pembelajaran menjadi jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru

untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin

dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

16

3. Kriteria model pembelajaran

Model pembelajaran memiliki beberapa kriteria. Nieveen (Trianto,

2007) menyebutkan beberapa kriteria model pembelajaran yang baik:

1) Valid

Validitas atau ketepatan model pembelajaran berhubungan

dengan dua hal, yaitu rasional teoritik yang kuat dan memiliki

konsistensi internal.

2) Praktis

Kriteria praktis menunjuk pada: pertama, para ahli dan praktisi

menyatakan bahwa apa yang mereka kembangkan dapat diterapkan

dan kedua, kenyataan menunjukkan bahwa apa yang mereka

kembangkan tersebut betul-betul dapat diterapkan.

3) Efektif

Efektivitas suatu model pembelajaran ditunjukkan dengan

parameter: pertama, para ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya

menyatakan bahwa model pembelajaran tersebut efektif, dan kedua,

secara operasional model pembelajaran tersebut memberikan hasil

sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Khabibah (2006), untuk melihat tingkat kelayakan suatu

model pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan praktisi

untuk memvalidasi model pembelajaran yang dikembangkan. Sedangkan

untuk aspek kepraktisan dan efektivitas diperlukan suatu perangkat

pembelajaran untuk melaksanakan model pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

17

dikembangkan. Sehingga untuk melihat kedua aspek ini perlu

dikembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topik tertentu

yang sesuai dengan model pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu

dikembangkan pula instrumen penelitian yang sesuai dengan tujuan yang

diinginkan.

Arends (2001:24), menyeleksi enam mode pengajaran yang sering

dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu: presentasi, pengajaran

langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran

berdasarkan masalah dan diskusi kelas. Arends dan pakar model

pembelajaran yang lain berpendapat bahwa tidak ada satu model

pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya, karena masing-

masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah

diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu (Arends, 1997).

Oleh karena itu, dari beberapa model pembelajaran yang ada perlu kiranya

diseleksi model pembelajaran yang mana yang paling baik untuk

mengajarkan suatu materi tertentu.

4. Metode Kooperatif

Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat 1 tertulis proses pembelajaran

pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

18

psikologis peserta didik. Untuk mencapai tujuan pemerintah tersebut, guru

harus menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan variatif dan

mulai meninggalkan model konvensional seperti ceramah (Lie, 2002).

Seperti dikemukakan Kemp (1979), perlu adanya kegiatan belajar

mengajar yang mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi. Dengan

aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan hasil

pembelajaran lebih tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) melalui pembelajaran

kooperatif ternyata lebih efektif daripada pembelajaran oleh pengajar (Lie,

2002).

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar

menciptakan interaksi yang silih asah. Dengan demikian, sumber belajar

bagi siswa tidak hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa

(Nurhadi dan Senduk, 2003). Lie (2002) mengungkapkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dalam tugas-tugas

yang terstruktur. Dalam sistem tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator.

Sedangkan Abdurrahman dan Bintoro (dalam Priyanto, 2007)

mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran

yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih

asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama siswa sebagai latihan hidup di

dalam masyarakat nyata. Pembelajaran kooperatif dimaknai sebagai

serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

19

sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi

terstruktur antarpembelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing-

masing pembelajar bertanggungjawab penuh atas pembelajaran yang

mereka jalani (Kagan, 1992:8).

Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang

kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar

dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu

dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif

setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi

secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Priyanto,

2007). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha

memanfaatkan teman sejawat (siswa lain) sebagai sumber belajar,

disamping guru dan sumber belajar lainnya.

5. Unsur-unsur model pembelajaran kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen atau unsur-

unsur yang saling terkait. Unsur-unsur tersebut menurut Roger dan David

dalam Lie (2010:31) meliputi saling ketergantungan positif, tanggung

jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota, dan evaluasi

proses kelompok. Kelima unsur tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1) Saling ketergantungan yang positif

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu

menyusun tugas sedemikian rupa sehingga tiap anggota kelompok harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

20

menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan

mereka. Keberhasilan kelompok tergantung usaha dari setiap anggota.

Setiap siswa dapat memberikan kontribusi kepada kelompok. Hal ini

disebabkan karena pola penilaian yang unik, yaitu nilai kelompok

dibentuk dari poin yang disumbangkan oleh tiap anggota.

2) Tanggungjawab perseorangan

Siswa akan merasa bertanggungjawab terhadap tugasnya masing-

masing. Hal ini akibat dari pola penilaian pembelajaran kooperatif.

Pembagian tugas yang jelas akan mengatasi sikap kurang

bertanggungjawab siswa, karena dapat diketahui dengan mudah siswa

tersebut dapat melaksanakan tugasnya atau tidak, sehingga rekan-

rekannya akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak

menghambat yang lainnya.

3) Tatap muka

Interaksi antar anggota akan menciptakan sinergi yang

menguntungkan semua anggota. Inti sinergi adalah menghargai

perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-

masing anggota.

4) Komunikasi antar anggota

Setiap siswa perlu dibekali keterampilam berkomunikasi yang

efektif seperti bagaimana menyanggah pendapat orang lain tanpa

menyinggung perasaannya. Keterampilan ini memerlukan proses

panjang, namun siswa perlu menempuh proses ini untuk memperkaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

21

pengalaman belajar dan membina perkembangan mental dan emosional

siswa.

5) Evaluasi proses kelompok

Pengajar perlu mengevaluasi proses kerja kelompok agar

selanjutnya siswa bisa bekerjasama secara aktif.

6. Teknik Pembelajaran Kooperatif

Teknik pembelajaran berarti jalan, alat, atau media yang digunakan

oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang

ingin dicapai. (Gerlach dan Ely, 1980). Menurut Widharyanto (2008), ada

empat teknik yang dikembangkan dari metode kooperatif yaitu (1) mencari

pasangan, (2) jigsaw, (3) paired storytelling, (4) bertukar pasangan.

a. Mencari pasangan

Prosedur teknik mencari pasangan ini adalah:

a) Pembelajar bekerja secara berpasangan dan masing-masing

anggota pasangan itu mendapat teks bacaan yang berbeda.

b) Setiap pembelajar mulai mengerjakan tugas mereka sambil

mencatat dan membuat daftar kata-kata kunci dari teks yang

dibaca.

c) Setelah selesai mengerjakan bagian masing-masing, pembelajar

saling menukar kata atau frasa kunci yang telah mereka catat dari

teks yang dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

22

d) Sambil mengingat cerita/isi teksnya sendiri, pembelajar diminta

mengarang bagian lain (yang dibaca pasangannya) berdasarkan

kata-kata/frasa kunci yang diberikan kepadanya.

e) Setelah selesai mengarang bagian lain (yang dibaca

pasangannya), mereka diminta menyajikan karangan itu dan

diskusikan dengan pasangannya untuk mendapatkan berbagai

masukan.

f) Guru tidak harus mengecek kebenaran isi karangan yang dibuat

siswa karena ini bukan tujuan utamanya. Tujuannya adalah agar

pembelajar semakin berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa

yang telah membaca/mendengarkan bagian pertama berusaha

untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara siswa

yang membaca atau mendengarkan bacaan kedua menuliskan apa

yang terjadi sebelumnya.

b. Jigsaw

Teknik ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan

membaca, menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan

berbagai informasi lintas ilmu. Teknik ini dapat diterapkan di semua

tingkatan kelas. Prosedur teknik jigsaw adalah sebagai berikut:

a) Pembelajar dibagi dalam kelompok berempat.

b) Guru membagi bahan pembelajaran ke dalam empat bagian.

Setiap pembelajar menerima satu bagian bahan tersebut. Misalnya

teks bacaan yang telah dibagi menjadi empat bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

23

c) Pembelajar mengerjakan bagian mereka masing-masing dengan

menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Setelah selesai, masing-

masing pembelajar berbagi hasil kerja mereka.

d) Setelah berbagi hasil kerja, mereka harus berdiskusi untuk

menyatukan berbagi informasi itu untuk membentuk suatu teks

yang utuh.

e) Hasil akhir kelompok itu disajikan kepada kelompok lain.

c. Paired storytelling

Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara. Prosedur paired storytelling adalah

sebagai berikut ini:

a) Pembelajar bekerjasama secara berpasangan dan masing-masing

anggota pasangan itu mendapat teks bacaan yang berbeda.

b) Setiap pembelajar mulai mengerjakan tugas mereka sambil

mencatat dan membuat daftar kata-kata kunci dari teks yang

dibaca.

c) Setelah selesai mengerjakan bagian masing-masing pembelajar

saling menukar kata / frasa kunci yang telah mereka catat dari

teks yang dibaca.

d) Sambil mengingat cerita / isi teksnya sendiri, pembelajar diminta

mengarang bagian lain (yang dibaca pasangannya) berdasarkan

kata-kata / frasa kunci yang diberikan kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

24

e) Setelah selesai, pembelajar diminta menyajikan hasil karangan itu

dan didiskusikan dengan pasangannya untuk mendapatkan

berbagai masukan.

f) Guru tidak harus mengecek kebenaran isi karangan yang dibuat

siswa karena ini bukan tujuan utamanya. Tujuannya adalah agar

pembelajar semakin berpartisipasi dalam pembelajaran.

d. Bertukar pasangan

Teknik ini memungkinkan siswa untuk dapat bekerjasama dengan

pembelajar lain dalam memberi atau menerima informasi. Teknik ini

diterapkan untuk meningkatkan keterampilan berbicara, menulis, dan

dapat diterapkan di semua kelas dengan variasi tingkat kesulitannya.

Prosedur teknik bertukar pasangan adalah sebagai berikut:

a) Pembelajar dibagi dalam kelompok dua-dua (berpasangan).

b) Pembelajar mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

pasangannya.

c) Setelah selesai pengerjaan tugas itu, setiap pasangan akan

bergabung dengan pasangan lain untuk bertukar informasi.

d) Kedua pasangan itu saling bertukar pasangan, mereka saling

menanyakan dan mengukuhkan jawaban.

e) Informasi yang didapatkan dari pasangan baru dibagikan atau

disampaikan kepada pasangan semula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

25

7. Pembelajaran Aktif dan Pendampingan Sebaya

Teori pembelajaran kooperatif sangat erat kaitannya dengan

pembelajaran aktif dan pendampingan sebaya. Dalam pembelajaran

kooperatif, siswa sebagai rekan sebaya aktif terlibat sebagai rekan

pembelajar bagi rekan sebaya yang lain. Di sini, pembelajaran kooperatif

meningkatkan tingkat keaktifan siswa yang biasanya cenderung pasif.

Dalam teori pembelajaran kooperatif berkembanglah usaha pendidik untuk

melakukan pendampingan sebaya.

Siswa dikatakan belajar secara aktif ketika mereka secara terus

menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran

aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif.

Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa

bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang

dialami. Pendidik bisa mendorong tumbuhnya kesenangan-serius dengan

memiliki target kualitas hasil belajar yang tinggi dan mengatur aktivitas

kelas yang menyibukkan siswa. Pembelajaran aktif yang menekankan

pada “kesenangan-serius” dapat membantu siswa untuk memusatkan

perhatian, dan meningkatkan kesenangan mereka untuk belajar.

Pembelajaran aktif, seperti pendampingan sebaya menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988) kata sebaya mempunyai dua

arti: (1) Sama umurnya (tuanya); (2) hampir sama (kekayaannya,

kepandaiannya, dsb.); seimbang sejajar. Kedua arti tersebut menolong

untuk mengartikan pendampingan sebaya. Tindall (1989:5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

26

mendefinisikan pendampingan sebaya (peer counseling) sebagai “aneka

ragam perilaku yang dilakukan oleh tenaga nonprofesional untuk

menolong orang lain. Menurut Vincent D’Andrea dan Peter Salovey

(dalam Sturkie dan Tan, 1992:17), pendampingan sebaya adalah

“penggunaan keterampilan mendengarkan secara aktif dan keterampilan

memecahkan masalah, disertai dengan pengetahuan mengenai

perkembangan manusia dan kesehatan mental, untuk mendampingi orang

sebaya kita-sebaya dalam usia, status, dan pengetahuan.

a. Asumsi dan Alasan Berkembangnya Pendampingan Sebaya

Perkembangan gerakan pendampingan sebaya didasari oleh asumsi-

asumsi berikut (Dizon, 1982: 170) : dalam diri orang muda ada

kemampuan dan keinginan untuk menolong orang lain, orang muda

memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri yang bilamana dikembangkan akan

mendorong orang muda itu melakukan hal-hal yang berguna bagi dirinya

sendiri dan bagi orang lain, orang muda itu pada dasarnya baik dan terus

ingin mengaktualisasikan dirinya dalam hubungannya dengan orang lain,

orang muda dapat mempelajari keterampilan menolong yang akan

meningkatkan kemampuan dan keinginannya untuk menolong orang lain,

orang muda membutuhkan bimbingan orang dewasa agar energinya

tersalurkan ke hal-hal yang positif, orang muda dapat merasakan

kebahagiaan dan kepuasan dengan jalan menolong orang lain.

Ada berbagai kemungkinan fungsi yang dapat dilakukan oleh

pendamping sebaya. Menurut Rogacion (1982: 154) pendamping sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

27

yang berhasrat membantu orang lain dapat berfungsi sebagai sahabat,

fasilitator, pemimpin, dan pelayan, yaitu: sahabat yang bersedia

mendengarkan dan memahami, fasilitator yang bersedia membantu

seorang pribadi tumbuh bersama kelompok, pemimpin yang karena

kepeduliannya pada orang lain menjadi penggerak perubahan sosial,

pelayan yang berkeyakinan bahwa Tuhan adalah penyembuh, konselor,

dan sahabat, pendamping/ penolong

b.Prinsip-prinsip Pendampingan Sebaya

Pendampingan sebaya, khususnya di kalangan orang muda bisa

berbahaya. Untuk menghindari bahaya yang bisa timbul, praktik pendampingan

perlu dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendampingan sebaya

seperti yang dikemukakan oleh Rogacion (1982: 153- 154).

1. Penghargaan terhadap martabat pribadi

Setiap orang memiliki martabat, biar betapapun parahnya masalah

yang sedang dihadapinya. Dasar martabat ini ialah kenyataan bahwa

manusia adalah ciptaan Tuhan.

2. Penentuan nasib sendiri

Setiap orang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, kecuali

kalau sedang tidak berdaya karena masalah yang sedang dialaminya.

Ia tidak boleh dipaksa melakukan tindakan yang tidak

direncanakannya sendiri.

3. Individualisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

28

Setiap orang unik. Cara memecahkan masalahnya akan berbeda

dengan cara yang ditempuh oleh orang lain yang mengalami masalah

yang serupa.

4. Kerahasiaan

Hubungan dalam pendampingan sebaya dilindungi oleh sikap

menghargai kerahasiaan dan kebebasan pribadi orang yang didampingi

untuk mengatasi masalahnya. Azas kerahasiaan menimbulkan suasana

percaya pada orang yang didampingi.

5. Kemandirian

Pendampingan sebaya melibatkan baik pendamping maupun

orang yang didampingi dalam proses pemecahan masalah.

Hubungan tersebut hendaknya dimaksudkan agar suatu saat

kelak orang yang didampingi dapat mengandalkan

kemampuannya sendiri untuk memecahkan masalahnya.

Pendamping sebaya berusaha membantu meningkatkan

kemampuan orang yang didampingi untuk mengatasi sendiri

masalahnya, dan bukan membuat orang yang didampinginya

bergantung padanya.

6. Universalitas

Bantuan pendamping sebaya ditujukan untuk setiap orang yang

membutuhkannya, tanpa memandang jenis kelamin, golongan, agama,

aliran politik, warna kulit atau ras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

29

7. Partisipasi

Orang yang didampingi perlu secara aktif berpartisipasi dalam proses

pemecahan masalahnya.

8. Tidak bersikap adil

Pendamping sebaya tidak boleh bersikap mengadili terhadap perbuatan

orang yang didampingi yang mungkin dianggap tidak tepat.

9. Objektivitas

Pendamping sebaya hendaknya tidak sampai sebegitu terlibat secara

emosional dengan orang yang didampinginya sehingga tidak lagi dapat

bersikap objektif dalam menjalankan fungsinya. Kurangnya objektifitas

ini tampak dari keterlibatan yang berlebihan hingga memaksakan

pandangannya sendiri, dan tidak lagi memberikan kesempatan pada

orang yang didampingi untuk mengambil keputusan sendiri.

10. Penguluran Tangan

Orang yang dirundung masalah dapat menjadi sebegitu tidak berdaya

sehingga meminta pertolongan sajapun tidak mampu. Pendamping

sebaya hendaknya bersedia mengulurkan tangannya kepada teman yang

bermasalah tanpa menyinggung harga dirinya.

11. Analisis Kritis

Pendamping sebaya selalu bersedia mengkonfrontasi dirinya. Apakah ia

menjadi bagian dari masalah ataukah menjadi bagian dari proses

pemecahan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

30

C. Teknik Bertukar Pasangan dalam Apresiasi Cerita Pendek

a. Unsur-unsur Intrinsik Cerita Pendek

Menurut Notosusanto dalam Firdaus (1986:69), cerpen adalah

cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira tujuh belas

halaman kuarto rangkap. Menurut Firdaus (1986:72), cerpen adalah salah

satu karya sastra yang menceritakan tentang sebagian kecil kehidupan

manusia yang sangat berkesan. Secara sistematika penulisan, Tarigan

(1991:95) memberi kriteria cerpen sebagai suatu karangan dengan jumlah

kata sekitar 10.000 kata, jumlah halaman maksimal 30 halaman, dan

jumlah waktu untuk membacanya adalah sepuluh sampai tiga puluh

menit.

Sebagaimana dengan karya sastra fiksi yang lain, cerpen

memiliki unsur-unsur instrinsik. Menurut Depdikbud (1994:8) unsur

intrinsik cerita pendek yang perlu diajarkan kepada siswa SMA adalah

tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan. Unsur-unsur tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

1. Tema

Tema merupakan suatu pokok atau inti pembicaraan dalam

sebuah cerita. Menurut Sudjiman (1992:50) tema adalah gagasan,

ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra itu. Tema

biasanya didukung oleh pelukisan latar, lakuan tokoh, bahkan tema

menjadi faktor mengikuti peristiwa-peristiwa di dalam suatu cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

31

2. Alur

Seorang pengarang dalam menggerakkan cerita tentu dengan

jalan mengalirkan kisah itu melalui peristiwa demi peristiwa,

sehingga jalan cerita dapat dimengerti oleh pembacanya. Jalan cerita

tersebut layaknya disebut alur. Esten (1984:27) mengatakan bahwa

alur adalah urutan (sambung-sinambung) peristiwa- peristiwa dalam

sebuah cerita rekaan. Aminudin (1987:83) alur adalah rangkaian

cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga

menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pengarang dalam

suatu cerita. Alur menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995:113)

adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu

hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu

disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala keterangan,

petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan

suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.

Menurut Sudjiman (1988:30), peristiwa-peristiwa dalam alur

selalu disusun secara logis, peristiwa dalam cerita disusun

diantaranya: alur linear atau tersusun, menyajikan rentetan

peristiwanya secara temporal. Sudjiman menjelaskan bahwa struktur

alur terdiri dari tiga bagian yaitu (1) awal cerita, (2) tengah cerita, (3)

akhir cerita. (1) awal cerita dibagi menjadi tiga yaitu paparan

(exposition), rangsangan (inciting moment), dan gawatan (rising

action). (2) tengah cerita yang terdiri atas leraian tikaian (conflict),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

32

rumitan (complication), dan klimaks. (3) akhir cerita yang terdiri atas

leraian (falling action), dan selesaian (denonement).

3. Latar

Menurut Sudjiman (1992:44) latar ada dua macam yaitu latar

sosial dan latar material. Latar sosial mencakup penggambaran

kepada masyarakat, kelompok-kelompok sosial, adat kebiasaan, cara

hidup, dan bahasa.

Adapun latar fisik adalah tempat di dalam wujud fisiknya,

yaitu bangunan dan tempat. Menurut Ibrahim (1985:525)

menjelaskan bahwa setting atau latar merupakan salah satu unsur

yang terpenting dari struktur cerpen karena memperlihatkan

hubungan dengan unsur-unsur lainnya.

4. Titik Pengisahan

Titik pengisahan sering disebut dengan sudut pandang pencerita

atau point of view merupakan pusat pengisahan, sebab posisi

pengarang dalam sebuah cerita harus mampu menempatkan diri.

Pendapat Aminuddin (1987:90) bahwa titik pandang adalah cara

pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang

dipaparkannya. Menurut Sutawijaya (1986:255) bahwa dalam

menempatkan dirinya pengarang bisa sebagai orang pertama, orang

ketiga, dan sebagai pengamat. Jadi seorang pengarang memainkan

dirinya dalam sebuah cerita itu, harus mampu meletakkan diri

semestinya dimana tempat sudut pandangnya, misalnya si pengarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

33

menjadi tokoh utama atau aku, tetapi kemungkinan juga berposisi

sebagai narator, atau pengarang menjadi dalang dalam kisah yang

dibuatnya itu. Adapun menurut Tarigan dalam Ibrahim (1986:527)

menjelaskan bahwa titik pengisahan (point of view) dibagi menjadi

tiga, yaitu sebagai berikut :

a. cerita yang diceritakan oleh tokoh utama. Tukang cerita ini tidak

dapat meresapi perasaan pelaku lain.

b. seorang pencerita luaran dapat berkuasa meresapi pikiran dan

perasaan tokoh utama. Cara ini seorang pencerita sebagai orang

ketiga.

c. seorang pencerita yang berada di luar cerita itu.

5. Penokohan

Menurut Esten (1978:27) penokohan adalah cara dalam

menggambarkan dan mengembangkan tokoh-tokoh dalam sebuah

cerita rekaan. Penggambarannya tergantung oleh pengarang.

Sudjiman (1992:26) menjelaskan bahwa watak tokoh dapat

digambarkan secara langsung (analitik) dan secara tidak langsung

(dramatik). Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-

unsur intrinsik cerpen yang dipelajari siswa SMA, khususnya adalah

tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

34

b. Langkah-langkah menganalisis cerpen

Karya sastra yang berbentuk cerpen dapat dipahami dengan cara

analisis. Analisis tersebut dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur

intrinsik yang terdapat dalam suatu cerpen tersebut. I.G.A.K Wardhani

dalam Firdaus (1986:54) menjelaskan bahwa langkah-langkah

menganalisis karya sastra ada tiga bagian besar, yaitu: membaca,

menganalisis, dan memberi pesan terhadap analisis. Langkah-langkah

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Membaca keseluruhan cerita terlebih dahulu sehingga memperoleh

gambaran umum tentang isi bacaan. Bahan bacaan / karya sastra

dibaca kemudian isi yang terkandung di dalam bacaan secara garis

besar / secara umum akan diperoleh. Isi yang telah diperoleh tersebut

akan dijadikan sebagai informasi pembaca.

2. Menganalisis isi bacaan sesuai dengan unsur-unsur intrinsik yang

akan diungkapkan. Bacaan yang telah dibaca kemudian dianalisis

dengan menjabarkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam

bacaan. Unsur-unsur intrinsik tersebut menurut Depdikbud (1994:8)

meliputi tema, alur, latar, titik pengisahan, dan penokohan.

3. Memberi pesan terhadap analisis. Setelah bacaan dianalisis

berdasarkan unsur-unsur intrinsik kemudian mencari pesan yang

terkandung di dalam isi bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

35

c. Teknik Bertukar Pasangan dalam memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen

Untuk memahami unsur-unsur instrinsik cerpen, diperlukan suatu

bentuk analisis yang mudah dan tepat. Dalam skripsi ini, teknik

pembelajaran kooperatif menjadi metode yang dinilai efektif. Dengan

metode kooperatif, masing-masing pembelajar secara berkelompok

membaca, menganalisis, dan mencari pesan dari cerpen yang telah

dianalisis. Metode kooperatif dikatakan berhasil apabila semua anggota

kelompok memahami analisis yang telah dilakukan, tanpa terkecuali.

Skripsi ini memfokuskan penerapan metode kooperatif dalam

memahami unsur-unsur instrinsik cerpen dengan teknik bertukar pasangan.

Penulis melihat adanya beberapa keunggulan teknik bertukar pasangan

dibandingkan dengan teknik yang lain, sebagai berikut:

1. Karena dalam satu kelompok hanya dua pembelajar, analisis cerpen

menjadi efektif dan berlangsung cepat.

2. Dalam teknik bertukar pasangan, masing-masing kelompok

membagikan hasil diskusi mereka dengan kelompok lain. Dengan

demikian, masing-masing kelompok saling memperkaya.

3. Teknik bertukar pasangan memaksa siswa yang biasanya pasif dan

tidak punya inisiatif untuk aktif dalam diskusi dengan pasangannya.

D. Hipotesis Tindakan

Terdapat Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan

atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Berdasarkan uraian yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

36

dipaparkan peneliti dapat disusun hipotesis tindakan bahwa penggunaan

metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan

keaktifan dan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen

siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun ajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Pendekatan

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Peneliti

mengembangkan teknik dan metode pengajaran yang baru dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar

pasangan secara langsung di kelas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

keaktifan siswa dan meningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan

teknik bertukar pasangan dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo tahun pelajaran 2011/2012.

Elliot (1996: 60) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan

kualitas praktik. Niff (1992: 4) mengatakan bahwa penelitian tindakan

merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan melalui

perubahan dengan mendorong guru untuk menyadari praktik mengajar

mereka, kritis terhadap praktik mengajar yang dilakukan, dan siap terhadap

perubahan.

Prosedur penelitian tindakan terdiri atas beberapa tahap. Menurut

pendapat Kurt Lewin (dalam Sukamto, 2000: 11), setiap siklus penelitian

tindakan selalu ada aktivitas dasar, diantaranya adalah identifikasi ide awal,

analisis, menemukan masalah umum, perencanaan umum tindakan,

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

38

mengembangkan langkah tindakan pertama, melaksanakan langkah tindakan

pertama, mengevaluasi, dan merevisi perencanaan umum.

B. Subjek, Latar, dan Waktu Penelitian

Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X2 SMA

Kristen Wonosobo, yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 19 siswa putra dan

11 siswa putri. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Yayasan Purna

Wiyata SMA Kristen Wonosobo. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal

11 November 2011 sampai dengan 14 Januari 2012.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti akan melaksanakan dua siklus.

Siklus satu dan siklus dua mengambil kompetensi dasar (KD) untuk

menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan

sehari-hari dengan dua kali pertemuan dalam masing-masing siklus.

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Pada siklus 1, penelitian tindakan kelas yang dibuat meliputi: (1)

pemetaan KD, (2) pemetaan indikator, (3) penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran,

1) Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari.

2) Siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dengan tepat, siswa dapat memberi contoh unsur-unsur

intrinsik yang lain yang terdapat dalam cerpen melalui diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

39

dengan baik, siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur-unsur

intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus 1 ini hanya

menggunakan 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b. Tindakan

Peneliti dalam penelitian ini tidak sekedar hanya sebagai peneliti

saja melainkan bertindak sebagai guru di kelas, yang tidak sekedar

memberikan cerpen kepada siswa untuk dianalisis, tetapi juga membagi

siswa ke dalam beberapa kelompok asal dan kelompok bertukar

pasangan, memberikan refleksi, kesimpulan kepada siswa di akhir

pelajaran, memberikan angket kepada siswa serta melakukan

wawancara dengan guru mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.

c. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti menggunakan dua instrumen yaitu

instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes yang berupa lembar

penilaian kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen, sedangkan

instrumen non tes berupa lembar observasi siswa untuk mengetahui

sejauh mana keaktifan siswa terhadap penggunaan metode kooperatif

dengan teknik bertukar pasangan, angket dan foto siswa untuk

dokumentasi dalam penelitian tindakan kelas ini.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, siswa diajak peneliti untuk menyimpulkan

manfaat apa saja yang telah diperoleh selama pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

40

2. Siklus 2

a. Perencanaan

Pada siklus 2, penelitian tindakan kelas yang dibuat meliputi:

(1) pemetaan KD, (2) pemetaan indikator, (3) Penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

1) Pemetaan KD

Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari.

2) Pemetaan Indikator

Siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dengan tepat, siswa dapat memberi contoh unsur-

unsur intrinsik yang lain yang terdapat dalam cerpen melalui

diskusi dengan baik, siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur-

unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus 2 ini hanya

menggunakan satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

41

b. Tindakan

Peneliti dalam penelitian ini tidak sekedar hanya sebagai peneliti saja

melainkan bertindak sebagai guru di kelas, yang tidak sekedar memberikan

cerpen kepada siswa untuk dianalisis, tetapi juga memberikan materi

pembelajaran dalam bentuk catatan mengenai unsur-unsur intrinsik cerpen,

membagi siswa ke dalam kelompok bertukar pasangan, memberi refleksi,

kesimpulan kepada siswa di akhir pelajaran, memberikan angket kepada

siswa serta melakukan wawancara dengan guru mengenai pelaksanaan

pembelajaran di kelas.

c. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti menggunakan dua instrumen yaitu

instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes berupa lembar penilaian

kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen, sedangkan instrumen nontes

yang berupa lembar observasi siswa, untuk mengetahui sejauh mana

keaktifan siswa terhadap penggunaan metode kooperatif dengan teknik

bertukar pasangan, angket dan foto siswa untuk dokumentasi dalam

penelitian tindakan kelas ini.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, siswa diajak peneliti untuk menyimpulkan

manfaat apa saja yang telah diperoleh selama pembelajaran berlangsung

dengan mengisi angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

42

Bagan 3.1

Bagan Siklus 1 dan Siklus 2

D. Data Penelitian

Data penelitian meliputi data awal, yaitu data skor keaktifan siswa, data

perolehan skor siswa dari hasil tes kemampuan dalam memahami unsur

intrinsik cerpen, hasil observasi dalam proses pelaksanaan, analisis angket

pada siswa, dan hasil wawancara dengan guru. Dari data tersebut kemudian

akan diambil hasil analisis siswa selama siswa mengikuti kegiatan belajar

mengajar terutama pada setiap siklus-siklus yang dilakukan oleh peneliti.

Dari data itu akan dijawab mengenai seberapa jauh keaktifan siswa

menggunakan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dalam

kegiatan belajar mengajar dalam proses analisis cerpen dan adakah

peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

43

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua

instrumen yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes berupa

lembar pertanyaan atau tes tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. Sedangkan

instrumen nontes berupa angket, lembar observasi yang berupa daftar rentang

keaktifan siswa, catatan hasil wawancara dengan guru, dan foto yang

digunakan untuk mendokumentasikan data selama proses kegiatan belajar

mengajar dalam setiap siklus berlangsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan dua teknik,

yaitu teknik data kuantitatif yang berupa lembar pertanyaan atau tes tentang

unsur-unsur intrinsik cerpen dan teknik data kualitatif yang berupa angket,

daftar rentang keaktifan siswa, hasil wawancara dengan guru, serta foto.

1. Teknik data kuantitatif

Data kuantitatif dihitung dengan persentase, uji normalitas, dan

dengan menggunakan uji t dua sampel independen. Skor keaktifan dan

skor kemampuan siswa dari perolehan data awal, siklus 1, dan siklus 2

akan di uji tingkat kenormalannya, dengan menggunakan uji normalitas.

Skor kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa pada siklus 1

akan dibandingkan dengan kondisi awal dengan menggunakan uji t. Skor

kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa pada siklus 2 akan

dibandingkan dengan siklus 1 dengan menggunakan uji t.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

44

Rumus :

Persentase = Jumlah siswaJumlah seluruh siswa

x 100% ................................................ 1

Selain menggunakan rumus 1, data kuantitatif dihitung dengan

menggunakan uji normalitas data. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan

bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh

karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dulu akan dilakukan

pengujian normalitas data. Teknik yang peneliti gunakan untuk menguji

normalitas data adalah dengan menggunakan Chi Kuadrat (Sugiyono, 2009: 172).

Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 2009: 172—175)

1) merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya,

dalam hal ini adalah data hasil menulis teks berita oleh siswa,

2) menentukan jumlah kelas interval,

3) menentukan panjang kelas interval, yaitu (data terbesar-data terkecil)

dibagi dengan jumlah kelas interval,

4) menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus

merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

45

( rumus 2)

Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data

Keaktifan Dan Kemampuan Siswa Dalam Memahami Unsur Intrinsik

Cerpen Kelas X2 SMA Kristen Wonosobo

Tahun Pelajaran 2011/2012

Interval f0 fh (f0 - fh) (f0 - fh )2 (f0 – fh)2

fh

Jumlah

5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan

persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota

sampel.

6) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh , sekaligus

menghitung harga-harga (f0–fh) dan (f0 – fh)2 kemudian menjumlahkan-

fh

nya. Harga (f0 – fh)2 adalah merupakan harga Chi kuadrat ( Xh2) hitung

fh

7) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel.

Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi

Kuadrat tabel (Xh2 ≤ Xt2), maka distribusi data dinyatakan normal, dan

bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

46

Rumus t hitung dua sampel independen:

t hitung = X1����−X2����

�(S12:n1)+ (S22:n2) .................................................................... 3

Keterangan:

𝑋1���� : Rata-rata nilai awal siswa

𝑋2���� : Rata-rata nilai Siklus 1 (dan Siklus 2)

S12 : Varians nilai awal siswa

S22 : Varians nilai Siklus 1 (dan Siklus 2)

n : Jumlah siswa

Rumus Varians:

S2 = ∑(X − X �)2 ∶ n − 1 ........................................................................... 3

Keterangan :

S2 : Varians

X : Nilai siswa

X � : Nilai rata-rata

n : Jumlah siswa

2. Teknik kualitatif

Langkah-langkah dalam menganalisis data secara kualitatif adalah

dengan menelaah seluruh data hasil dari observasi keaktifan siswa dengan

cara menghitung persentase perolehan skor siswa, dan hasil wawancara,

serta angket ditelaah dengan cara membuat rangkuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

47

G. Indikator Keberhasilan

Siswa menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen,

mampu bekerjasama dan aktif dalam kelompok diskusi, dan dapat

menyimpulkan hasil analisis cerpen.

Indikator-indikator tersebut berupa angka sehingga dengan angka

tersebut menjadi mudah dihitung secara kuantitatif. Indikator meliputi

keaktifan dan kemampuan sejak kondisi awal sampai siklus 2. Seperti yang

tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Indikator Keberhasilan

No. Kemampuan Kondisi

Awal

Siklus 1 Siklus 2

1. Keaktifan 36,5 % 60 % 70 %

2. Kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen

26,6 % 68 % 75 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

48

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Siklus 1

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penggunaan Metode

Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Bertukar Pasangan Untuk

Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Dalam Memahami Unsur

Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran

2011/2012 dilaksanakan 2 kali. Pertama, Siklus 1 dilaksanakan pada hari

Jumat, 2 Desember 2011, dan kedua siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 14

Desember 2011. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut.

1. Rancangan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan pada Bab III

tentang metodologi Penelitian. Kegiatan yang dimaksud adalah sebagai

berikut. Pertama, peneliti memetakan KD, Indikator kemudian menyusun

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kemudian peneliti

bertindak sebagai guru di kelas, guru memberi materi dengan ceramah,

setelah itu guru bersama dengan siswa bertanya jawab mengenai unsur-

unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen Jathil Suminten. Kemudian

siswa di bagi kedalam empat kelompok asal, kelompok asal tersebut terdiri

dari kelompok Mawar, Melati, Anggrek dan Lavender. Setelah terbentuk

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

49

ke dalam beberapa kelompok, siswa mendiskusikan unsur-unsur intrinsik

yang terdapat dalam cerpen Bulan Sepotong.

Kelompok Mawar berdiskusi dengan kelompok Melati, dan kelompok

Anggrek berdiskusi dengan kelompok Lavender. Setelah berdiskusi

kelompok asal bertukar pasangan dengan kelompok asal yang lain.

Kelompok Mawar bertukar pasangan dengan kelompok Lavender,

kelompok Melati bertukar pasangan dengan kelompok Anggrek. Kedua

kelompok saling memberikan informasi dan saling mengukuhkan jawaban.

Dari kegiatan bertukar pasangan tersebut, keaktifan masing-masing siswa

diukur oleh guru/ pengamat sehingga akan diperoleh skor keaktifan siswa.

Keaktifan yang diukur meliputi : partisipasi siswa dalam menyampaikan

pendapat, kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, keantusiasan

siswa dalam menyampaikan pendapat, peranan siswa selama diskusi

berlangsung, dan reaksi siswa selama diskusi berlangsung. Setelah

berdiskusi masing-masing siswa menganalisis cerpen Moral dengan

mengerjakan soal individu, berupa enam soal essai. Setelah itu guru/

peneliti melakukan refleksi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran

dalam siklus 1 berlangsung dan juga melakukan wawancara dengan guru

kelas terhadap pelaksanaan siklus 1. Dari kegiatan tersebut nantinya akan

diperoleh nilai kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik

yang terdapat di dalam cerpen. Adapun RPP, Silabus, lembar pengamatan

penilaian skor keaktifan siswa dan perolehan nilai kemampuan siswa pada

siklus 1 terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

50

2. Pelaksanaan Penelitian

Tindakan pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desember

2011. Berikut ini akan dideskripsikan hal-hal yang terjadi pada siklus 1.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 90 menit, mulai pada pukul

09.00 sampai dengan pukul 10.30. Peneliti berperan sebagai pengajar.

Guru berperan sebagai mitra peneliti dan bertugas mengamati keaktifan

siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen dalam diskusi

dengan teknik bertukar pasangan. Pengamatan keaktifan siswa

menggunakan format observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu

peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan materi tentang unsur-unsur intrinsik cerpen dan langkah-

langkah dalam menganalisis cerpen. Kemudian peneliti menyampaikan

aturan teknik bertukar pasangan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran. Setelah siswa paham kemudian guru membagi siswa

kedalam empat kelompok asal diskusi, yaitu kelompok Mawar, Melati,

Anggrek, dan Lavender. Kegiatan awal ini berlangsung selama 15 menit.

Kemudian guru membagi cerpen Bulan Sepotong untuk dianalisis dalam

kelompok. Kelompok Mawar berdiskusi dengan kelompok Melati,

kelompok Anggrek berdiskusi dengan kelompok Lavender. Kegiatan

tersebut berlangsung selama 15 menit. Setelah masing-masing kelompok

asal berdiskusi, kelompok asal bertukar pasangan dengan kelompok lain.

Kelompok Mawar bertukar pasangan dengan kelompok Lavender,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

51

kelompok Melati bertukar pasangan dengan kelompok Anggrek. Dalam

kegiatan bertukar pasangan tersebut guru/ pengamat mengobservasi

keaktifan masing-masing siswa selama kegiatan pembelajaran dalam

siklus 1 berlangsung. Kegiatan bertukar pasangan dan pengamatan

keaktifan siswa tersebut berlangsung selama 15 menit. Setelah kegiatan

selesai dilaksanakan, siswa mengerjakan soal secara individu. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap unsur-unsur

intrinsik cerpen. Cerpen yang dianalisis berjudul Moral. Kegiatan ini

berlangsung selama 25 menit. Dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan tersebut 20 menit digunakan untuk memperoleh kesimpulan

selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan juga untuk wawancara

dengan guru terhadap pelaksanaan siklus 1.

Kesimpulan kegiatan pembelajaran dan hasil wawancara yang telah

dilakukan peneliti dengan guru kelas pada siklus 1 adalah terdapat

peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen dalam penggunaan metode kooperatif dengan teknik

bertukar pasangan siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran

2011/2012. Adapun lembar pengamatan keaktifan siswa dan lembar

penilaian kemampuan siswa dalam memahami unsur - unsur intrinsik

cerpen terlampir.

3. Pengukuran Data

Semua data yang diperlukan dalam tindakan siklus 1 adalah data

observasi dengan menggunakan instrumen non tes yang berupa lembar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

52

observasi siswa untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap penggunaan

metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dan juga foto siswa

untuk dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 ini

diperoleh data berupa skor perolehan keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran khususnya dalam kegiatan menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen, dan sudah ada peningkatan keaktifan siswa dibandingkan

dengan kondisi awal. Perolehan persentase skor keaktifan siswa pada

kondisi awal mencapai 36,5% sedangkan pada siklus 1 ini perolehan

persentase skor keaktifan siswa mencapai 66,66%. Peningkatan keaktifan

siswa dari 30 siswa pada siklus 1 ini yaitu mencapai 30,16 %.

Instrumen tes berupa lembar penilaian kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan data yang diperoleh dari

kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen diperoleh

nilai tertinggi siswa yang dicapai yaitu 83, nilai terendah siswa yang

dicapai yaitu 43, dan dari keseluruhan nilai siswa diperoleh persentase

nilai kemampuan siswa 67,3%. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti

dengan guru kelas. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan

peneliti dengan guru selama siklus 1 berlangsung bahwa dengan adanya

penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan yang baru

pertama kali dilakukan dapat menambah informasi bagi guru kelas

sehingga pembelajaran khususnya dalam memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen lebih bervariasi dan tidak membosankan, selain itu bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

53

dapat meningkatkan keaktifan siswa serta kemampuan siswa dalam

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Hasil angket manfaat terhadap pemerolehan pembelajaran pada siklus

1, diperoleh jumlah skor dari 30 siswa 98,54, perolehan skor rata-rata

3,28, berdasarkan perolehan rentang nilai yang memperoleh kriteria cukup

baik terdapat 22 siswa, dengan persentase 73,3%, sedangkan yang

memperoleh kriteria baik 8 siswa dengan persentase 26, 6%.

Foto 1

Foto Pelaksanaan siklus 1

Peneliti memberi penjelasan kepada siswa tentang pelaksanaan teknik

bertukar pasangan dalam menganalisis unsur- unsur intrinsik cerpen.

4. Refleksi

Setelah Siklus 1 terlaksana peneliti bersama dengan guru melakukan

refleksi. Berikut ini diperoleh beberapa hal yang perlu diperbaiki pada

siklus selanjutnya. Pada siklus 1 keaktifan siswa sudah mencapai indikator

keberhasilan namun masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

54

menyampaikan pendapat. Jumlah perolehan rata-rata skor keaktifan siswa

pada siklus 1 ini yaitu 66,66%. Jumlah perolehan rata-rata skor keaktifan

siswa pada kondisi awal yaitu 36,5%. Selisih perolehan skor rata-rata pada

kondisi awal dengan siklus 1 yaitu 30,16%.

Berdasarkan refleksi diatas, peneliti akan menyampaikan pemecahan

hambatan kepada siswa ketika siklus 1 berlangsung. Hal ini bertujuan agar

partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan

pendapat, peranan siswa selama diskusi berlangsung, dan reaksi siswa

selama diskusi berlangsung dengan teknik bertukar pasangan pada siklus 2

dapat lebih meningkat sehingga perolehan skor rata-rata siswapun dapat

meningkat. Pemecahan hambatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Siswa harus aktif mengikuti diskusi dalam kelompok bertukar

pasangan.

2) Setiap siswa wajib memiliki partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat, kemampuan siswa dalam menyampaikan

pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan pendapat,

peranan siswa selama diskusi berlangsung, dan reaksi siswa selama

diskusi berlangsung.

3) Secara keseluruhan diskusi dengan teknik bertukar pasangan sudah

berjalan dengan baik, peningkatan kemampuan siswa terhadap

pemahaman dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

55

dikerjakan oleh tiap individu dengan penuh tanggungjawab dan

berdasarkan pemahaman masing-masing siswa.

B. Siklus 2

1. Rancangan Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada tindakan di siklus 1

dengan kegiatan sebagai berikut. Pertama, peneliti menyampaikan hal-hal

yang harus diperbaiki pada siklus 2. Hal yang dimaksud yaitu perolehan

persentase skor keaktifan siswa yang meliputi partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat, kemampuan siswa dalam menyampaikan

pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan pendapat, peranan

siswa selama diskusi berlangsung, dan reaksi siswa selama diskusi

berlangsung. Kedua skor kemampuan siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini mengacu

pada siklus 1. Pertama, peneliti memetakan KD, Indikator kemudian

menyusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kemudian

peneliti bertindak sebagai guru di kelas, guru memberi materi dengan

ceramah, setelah itu guru bersama dengan siswa bertanya jawab

mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen Cinta Di

Balik Belenggu Kasta. Kemudian siswa di bagi kedalam empat kelompok

asal, kelompok asal tersebut terdiri dari kelompok Mawar, Melati,

Anggrek dan Lavender. Setelah terbentuk ke dalam beberapa kelompok,

siswa mendiskusikan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen

Pengakuan Dorna. Kelompok Mawar berdiskusi dengan kelompok Melati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

56

dan kelompok Anggrek berdiskusi dengan kelompok Lavender. Setelah

berdiskusi kelompok asal bertukar pasangan dengan kelompok asal yang

lain. Kelompok Mawar bertukar pasangan dengan kelompok Lavender,

kelompok Melati bertukar pasangan dengan kelompok Anggrek. Kedua

kelompok saling memberikan informasi dan saling mengukuhkan jawaban.

Dari kegiatan bertukar pasangan tersebut, keaktifan masing-masing siswa

diukur oleh guru/ pengamat sehingga akan diperoleh skor keaktifan siswa.

Keaktifan yang diukur meliputi : partisipasi siswa dalam menyampaikan

pendapat, kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, keantusiasan

siswa dalam menyampaikan pendapat, peranan siswa selama diskusi

berlangsung, dan reaksi siswa selama diskusi berlangsung. Setelah

berdiskusi masing-masing siswa menganalisis cerpen Kesaksian dengan

mengerjakan soal individu, berupa enam soal essai. Setelah itu guru/

peneliti melakukan refleksi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran

dalam siklus 2 berlangsung dan juga melakukan wawancara dengan guru

kelas terhadap pelaksanaan siklus 2. Dari kegiatan tersebut nantinya akan

diperoleh nilai kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik

yang terdapat di dalam cerpen. Adapun RPP, silabus, lembar pengamatan

penilaian skor keaktifan siswa dan perolehan nilai kemampuan siswa pada

siklus 2 terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

57

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 14

Desember 2011. Berikut ini akan dideskripsikan hal-hal yang terjadi pada

siklus 2. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 90 menit, mulai pada

pukul 12.00 sampai dengan 13.30. Peneliti berperan sebagai pengajar.

Guru berperan sebagai mitra peneliti dan bertugas mengamati keaktifan

siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen dalam diskusi

dengan teknik bertukar pasangan. Pengamatan keaktifan siswa

menggunakan format observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu

peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan materi tentang unsur-unsur intrinsik cerpen dan langkah-

langkah dalam menganalisis cerpen. Kemudian peneliti menyampaikan

aturan teknik bertukar pasangan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran. Setelah siswa paham kemudian guru bertanya jawab tentang

cerpen Cinta Di Balik Belenggu Kasta. Setelah itu guru membagi siswa

kedalam empat kelompok asal diskusi, yaitu kelompok Mawar, Melati,

Anggrek, dan Lavender. Kegiatan awal ini berlangsung selama 15 menit.

Kemudian guru membagi cerpen Pengakuan Dorna untuk dianalisis

dalam kelompok. Kelompok Mawar berdiskusi dengan kelompok Melati,

kelompok Anggrek berdiskusi dengan kelompok Lavender. Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

58

tersebut berlangsung selama 15 menit. Setelah masing-masing kelompok

asal berdiskusi, kelompok asal bertukar pasangan dengan kelompok lain.

Kelompok Mawar bertukar pasangan dengan kelompok Lavender,

kelompok Melati bertukar pasangan dengan kelompok Anggrek. Dalam

kegiatan bertukar pasangan tersebut guru/ pengamat mengobservasi

keaktifan masing-masing siswa selama kegiatan pembelajaran dalam

siklus 2 berlangsung. Kegiatan bertukar pasangan dan pengamatan

keaktifan siswa tersebut berlangsung selama 15 menit. Setelah kegiatan

selesai dilaksanakan, siswa mengerjakan soal secara individu. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap unsur-unsur

intrinsik cerpen. Cerpen yang dianalisis berjudul Kesaksian. Kegiatan ini

berlangsung selama 25 menit. Dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan tersebut 20 menit digunakan untuk memperoleh kesimpulan

selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan juga untuk wawancara

dengan guru terhadap pelaksanaan siklus 2.

Kesimpulan kegiatan pembelajaran dan hasil wawancara yang telah

dilakukan peneliti dengan guru kelas pada siklus 2 adalah terdapat

peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen dalam penggunaan metode kooperatif dengan teknik

bertukar pasangan siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran

2011/2012. Adapun lembar pengamatan keaktifan siswa dan lembar

penilaian kemampuan siswa dalam memahami unsur- unsur intrinsik

cerpen terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

59

3. Pengukuran Data

Semua data yang diperlukan dalam tindakan siklus 2 adalah data

observasi dengan menggunakan instrumen nontes yang berupa lembar

observasi siswa untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap penggunaan

metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dan juga foto siswa

untuk dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 ini

diperoleh data berupa skor perolehan keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran khususnya dalam kegiatan menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen, dan ada peningkatan keaktifan siswa dibandingkan

dengan siklus 1. Perolehan persentase skor keaktifan siswa pada siklus 1

mencapai 66,66% sedangkan pada siklus 2 ini perolehan persentase skor

keaktifan siswa mencapai 72,5%. Selisih perolehan rata-rata skor keaktifan

pada siklus 1 dan pada siklus 2 yaitu 5,84%.

Instrumen tes berupa lembar penilaian kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan data yang diperoleh dari

kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen diperoleh

nilai tertinggi siswa yang dicapai yaitu 88, nilai terendah siswa yang

dicapai yaitu 65, dan dari keseluruhan nilai siswa diperoleh persentase

skor kemampuan siswa 76, 5%.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru

selama siklus 2 berlangsung bahwa dengan adanya penggunaan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

60

kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan

keaktifan siswa serta kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen. Selain itu juga foto sebagai dokumentasi pada siklus 2.

Foto 2

Siswa menganalisis cerpen dengan teknik bertukar pasangan

4. Refleksi

Setelah Siklus 2 terlaksana peneliti bersama dengan guru

melakukan refleksi. Berikut ini diperoleh beberapa hal pada siklus 2. Pada

siklus 2 keaktifan siswa sudah mencapai indikator keberhasilan baik dari

partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan

pendapat, peranan siswa selama diskusi berlangsung, dan reaksi siswa

selama diskusi berlangsung. Perolehan rata-rata keaktifan siswa pada

siklus 2 ini mencapai 72,5%. Pada pelaksanaan siklus 2 ini, siswa dalam

berdiskusi dalam kelompok bertukar pasangan lebih aktif dan secara

keseluruhan diskusi dengan teknik bertukar pasangan sudah berjalan

dengan baik, peningkatan kemampuan siswa terhadap pemahaman dalam

menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen dikerjakan oleh tiap individu

dengan penuh tanggungjawab dan berdasarkan pemahaman masing-

masing siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

61

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama

melaksanakan penelitian yang terdiri dari 2 siklus, peneliti dapat

menyampaikan rangkuman hasil secara keseluruhan baik pada siklus 1,

maupun siklus 2. Model pembelajaran dengan metode kooperatif yang

dilakukan dalam siklus 1 maupun siklus 2 merupakan pola yang diterapkan

oleh guru untuk menciptakan interaksi peserta didik dengan peserta didik,

strategi pembelajaran ini dilakukan untuk membelajarkan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Lie (2002)

mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran

yang memberi kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dalam

tugas-tugas yang terstruktur. Dengan adanya pembelajaran tersebut, siswa-

siswa dapat menciptakan kelompok kerja yang efektif, siswa akan merasa

bertanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing, dapat menghargai

perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing

anggota, dapat berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana menyanggah

pendapat orang lain tanpa menyinggung perasaannya serta dapat bekerjasama

secara aktif. Kegiatan peserta didik tersebut diarahkan dengan menggunakan

teknik bertukar pasangan karena teknik pembelajaran itu sendiri berarti jalan,

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

62

alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan

peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

Teknik-teknik kooperatif ada bermacam-macam. Menurut Widharyanto

(2008), ada empat teknik yang dikembangkan dari metode kooperatif yaitu

(1) mencari pasangan, (2) jigsaw, (3) paired story telling, (4) bertukar

pasangan.

Peneliti disini menggunakan teknik bertukar pasangan karena teknik ini

memungkinkan siswa untuk dapat bekerjasama dengan pembelajar lain dalam

memberi/menerima informasi. Teknik ini diterapkan untuk meningkatkan

keterampilan berbicara, menulis, dan dapat diterapkan di semua kelas dengan

variasi tingkat kesulitannya. Dengan teknik ini, pembelajaran aktif dapat

terwujud. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika

siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang

dialami. Penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan

sangat sesuai diterapkan dalam pembelajaran bagi siswa kelas X dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen, dan dapat meningkatkan keaktifan

maupun kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen.

Peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur

intrinsik cerpen tersebut dapat dilihat dari rangkuman hasil penelitian setiap

siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

63

Data rangkuman keaktifan siswa dengan penggunaan metode

pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar pasangan pra siklus 1&2,

siklus 1, dan siklus 2

Tabel 4.1

Observasi Keaktifan Siswa Prasiklus 1& 2

No. Nama

Aspek

Partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat

Kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Keantusiasan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Peranan siswa

selama diskusi

berlangsung

Reaksi siswa

selama diskusi

berlangsung

Skor Hasil

1. Abdiel Adi Kurniawan 1 1 1 0 0 3 0,12

2. Aji Setyawan 1 0 2 1 1 5 0,2

3. Atika Rizki Handayani 2 1 2 1 1 7 0,28

4. Awangga

Tria Wulanigara

3 2 3 2 3 13 0,52

5. Bangkit Kristiono 2 2 3 3 4 14 0,56

6. Christofer

Yuda Ariesta

3 2 2 1 1 9 0,36

7. Dany Dwi Riyadi 0 1 0 1 1 3 0,12

8. Davit Tri Wijaya 1 2 0 1 1 5 0,2

9. Edward Mahardika 2 3 2 3 2 12 0,48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

64

10. Eko Sujarwo 2 3 1 0 1 7 0,28

11. Fran Margareta 4 4 3 3 3 17 0,68

12. Gilang Firmanto 3 3 2 1 1 10 0,4

13. Gloria 2 0 4 1 2 9 0,36

14. Julius Cesar 0 0 3 2 1 6 0,24

15. Lilin Ernalia 2 1 2 3 1 9 0,36

16. Nathan 3 2 3 4 4 16 0,64

17. Prilia 1 2 0 1 1 5 0,2

18. Rae Carolina 1 2 0 2 1 6 0,24

19. Renny 1 1 2 2 0 6 0,24

20. Rolania 2 1 1 2 2 8 0,32

21. Sindy Olifiana 4 3 4 3 1 15 0,6

22. Teguh Endra 1 2 3 2 1 9 0,36

23. Thyan 2 1 1 2 1 7 0,28

24. Tirza 3 2 1 1 1 8 0,32

25. Widia 2 3 4 2 1 12 0,48

26. Yanuarti 4 3 2 1 2 12 0,48

27. Yohana 2 1 1 2 2 8 0,32

28. Yohanes Adi 3 1 4 2 2 12 0,48

29. Yona Charis 4 4 2 1 1 12 0,48

30. Yuniarti 1 0 4 3 1 9 0,36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

65

Perolehan skor keaktifan siswa =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 10,96 x 100% = 36, 5 %

30

Tabel 4.2

Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1

No. Nama

Aspek

Partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat

Kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Keantusiasan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Peranan siswa

selama diskusi

berlangsung

Reaksi siswa

selama diskusi

berlangsung Skor Hasil

1 Abdiel Adi Kurniawan 3 4 3 3 2 15 0,6

2 Aji

Setyawan 2 4 4 2 3 15 0,6

3 Atika Rizki Handayani 4 2 3 3 4 16 0,64

4

Awangga Tria

Wulanigara 4 3 4 3 4 18 0,72

5 Bangkit

Kristiono 4 3 4 4 4 19 0,76

6

Christofer Yuda

Ariesta 4 3 4 2 3 16 0,64

7 Dany Dwi

Riyadi 3 4 2 4 4 17 0,68

8 Davit Tri Wijaya 3 2 4 4 3 16 0,64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

66

9 Edward

Mahardika 3 4 3 4 4 18 0,72

10 Eko

Sujarwo 4 3 3 4 3 17 0,68

11 Fran

Margareta 4 4 3 3 4 18 0,72

12 Gilang

Firmanto 3 4 4 2 3 16 0,64

13 Gloria 3 2 4 4 3 16 0,64

14 Julius Cesar 2 3 4 4 4 17 0,68

15 Lilin

Ernalia 3 4 2 3 3 15 0,6

16 Nathan 3 4 4 3 2 16 0,64

17 Prilia 2 4 3 4 3 16 0,64

18 Rae

Carolina 4 4 3 4 3 18 0,72

19 Renny 4 3 4 2 3 16 0,64

20 Rolania 3 4 2 4 4 17 0,68

21 Sindy

Olifiana 4 3 2 3 4 16 0,64

22 Teguh Endra 3 4 4 4 4 19 0,76

23 Thyan 2 3 4 4 3 16 0,64

24 Tirza 4 3 4 3 4 18 0,72

25 Widia 3 4 3 4 4 18 0,72

26 Yanuarti 3 3 4 2 3 15 0,6

27 Yohana 3 4 4 3 1 15 0,6

28 Yohanes

Adi 4 3 4 3 4 18 0,72

29 Yona Charis 4 3 4 2 4 17 0,68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

67

30 Yuniarti 2 4 3 4 3 16 0,64

Jumlah 97 102 103 98 100 500 20

Perolehan skor keaktifan siswa =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 20 x 100% = 66,66 %

30

Tabel 4.3

Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2

No. Nama

Aspek

Partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat

Kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Keantusiasan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Peranan siswa

selama diskusi

berlangsung

Reaksi siswa

selama diskusi

berlangsung

Skor Hasil

1 Abdiel Adi Kurniawan 4 4 3 3 2 16 0,64

2 Aji Setyawan 3 4 4 3 3 17 0,68

3 Atika Rizki Handayani 4 4 4 3 4 19 0,76

4 Awangga

Tria Wulanigara

4 4 4 4 4 20 0,8

5 Bangkit Kristiono 4 3 4 4 4 19 0,76

6 Christofer

Yuda Ariesta

4 4 4 3 3 18 0,72

7 Dany Dwi Riyadi 4 4 3 4 4 19 0,76

8 Davit Tri Wijaya 3 3 4 4 3 17 0,68

9 Edward 3 4 3 4 4 18 0,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

68

Mahardika

10 Eko Sujarwo 4 3 4 4 3 18 0,72

11 Fran Margareta 4 4 4 4 4 20 0,8

12 Gilang Firmanto 3 4 4 4 3 18 0,72

13 Gloria 4 3 4 4 3 18 0,72

14 Julius Cesar 4 3 3 4 4 18 0,72

15 Lilin Ernalia 3 4 3 3 3 16 0,64

16 Nathan 3 4 4 3 4 18 0,72 17 Prilia 2 4 3 4 3 16 0,64

18 Rae Carolina 2 4 4 4 3 17 0,68

19 Renny 4 3 4 3 3 17 0,68 20 Rolania 3 4 4 4 3 18 0,72

21 Sindy Olifiana 4 3 4 4 4 19 0,76

22 Teguh Endra 4 4 4 4 4 20 0,8

23 Thyan 4 4 4 4 4 20 0,8 24 Tirza 4 3 4 3 4 18 0,72 25 Widia 3 4 4 4 4 19 0,76 26 Yanuarti 3 4 4 3 3 17 0,68 27 Yohana 3 4 4 3 2 16 0,64

28 Yohanes Adi 4 4 4 4 4 20 0,8

29 Yona Charis 4 3 4 4 4 19 0,76

30 Yuniarti 4 4 3 4 4 19 0,76 Jumlah 106 111 113 110 104 544 21,76

Perolehan skor keaktifan siswa =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 21,76 x 100% = 72, 5 %

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

69

Dari hasil perolehan persentase skor pada siklus 1 dan siklus 2, dapat

disimpulkan bahwa rata-rata dari indikator keaktifan siswa, dan rata-rata

perolehan skor keaktifan siswa pada siklus 1 dan siklus 2 terjadi peningkatan.

Peningkatan rata-rata skor partisipasi dalam menyampaikan pendapat

terjadi peningkatan mencapai 0,3%, memberi pendapat 0,3%, keantusiasan dalam

menyampaikan pendapat 0,33%, peranan selama diskusi berlangsung 0,4%, reaksi

selama diskusi berlangsung 0,13%. Peningkatan skor rata-rata keaktifan siswa

pada siklus 1 dan siklus 2 mencapai 5,84%.

Data rangkuman kemampuan pemahaman siswa terhadap unsur-unsur

intrinsik cerpen pada siklus 1 dan siklus 2.

Tabel 4.4

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Siswa

No Nama Siswa Tingkat Pemahaman Siswa

Siklus I Nilai Siklus II Nilai

1 Abdiel Adi Kurniawan 70 C 73 C 2 Aji Setyawan 60 C 73 C 3 Atika Rizki Handayani 70 C 83 B 4 Awangga Tria Wulanigara 58 D 78 B 5 Bangkit Kristiono 70 C 75 C 6 Christofer Yuda Ariesta 63 C 82 B 7 Dany Dwi Riyadi 68 C 77 B 8 David Tri Wijaya 73 C 82 B 9 Edward Mahardika retta 60 C 73 C 10 Eko Sujarwo 43 D 65 C 11 Fran Margaretha K. 72 C 75 C 12 Gilang Firmanto 83 B 82 B 13 Gloria Aditya Mahardika 55 D 75 C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

70

Berdasarkan data perbandingan nilai kemampuan pemahaman siswa pada

siklus 1 dan 2 dapat diterangkan bahwa kemampuan pemahaman siswa sudah

meningkat. Pada siklus 1 terdapat orang yang memperoleh nilai B sejumlah 6

siswa, nilai C sejumlah 18 siswa, nilai D sejumlah 6 siswa. Menurut penafsiran

dari Purwanto, (2005:34) diperoleh tingkatan bahwa pada siklus 1 siswa yang

memperoleh nilai B masuk dalam tingkatan mampu, nilai C dalam tingkatan

cukup mampu, nilai D dalam tingkatan kurang mampu. Pada siklus 2 siswa

mendapat nilai A, B, dan C. Menurut penafsiran dari Purwanto, (2005:35),

diperoleh tingkatan bahwa pada siklus 2 siswa yang memperoleh A masuk dalam

tingkatan sangat mampu, nilai B masuk dalam tingkatan mampu, dan nilai C

No Nama Siswa Siklus I Nilai Siklus II Nilai 14 Julius Cesar Eka S.P.H 55 D 77 B 15 Lilin Ernalia 58 D 73 C 16 Nathan Aditama 65 C 83 B 17 Prilia Dwi Utami 80 B 77 B 18 Renny Dwi N 72 C 73 C 19 Rolania Devayanti 60 C 73 C 20 Roe Carolina 80 B 77 B 21 Sindy Olifiana B. 80 B 72 C 22 Teguh Endra Yuwono 72 C 75 C 23 Thyan Juliana A.M 68 C 78 A 24 Tirza Yosiana P. 58 D 77 A 25 Widia Ari Sabatini 73 C 88 A 26 Yanuarti Puji Astuti 63 C 72 C 27 Yohana Kristiandari 70 C 80 B 28 Yohanes Adi Guwono 80 B 80 B 29 Yona Chris Kurniawan 80 B 75 C 30 Yuniarti 60 C 73 C

N Jumlah (f) 6 Peningkatan 12 Persentase 20% 40% Kenaikan persentase 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

71

masuk dalam tingkatan cukup mampu. Untuk mengetahui peningkatan

kemampuan pemahaman siswa pada siklus 1 dan siklus 2 ditampilkan grafik

sebagai berikut.

Grafik 4.5

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa Terhadap Unsur-Unsur

Intrinsik Cerpen Pada Siklus 1 Dan Siklus 2

Berdasarkan tabel dan grafik diatas diperoleh data peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus 1

mencapai 67,3% dan pada siklus 2 mencapai 76,5%. Peningkatan skor yang

dicapai yaitu 9,2% . Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

0 20 40 60 80 100

Abdiel Adi Kurniawan

Atika Rizki Handayani

Bangkit Kristiono

Dany Dwi Riyadi

Edward Mahardika Retta

Fran Margaretha K.

Gloria Aditya Mahardika

Lilin Ernalia

Prilia Dwi Utami

Rolania Devayanti

Sindy Olifiana B.

Thyan Juliana A.M

Widia Ari Sabatini

Yohana Kristiandari

Yona Chris Kurniawan

Column1

Siklus II

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

72

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen sudah mencapai indikator keberhasilan

penelitian ini.

B. Pembahasan

1. Siklus 1

Tabel observasi keaktifan siswa pada siklus 1 berisi tentang penilaian

partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan

pendapat, peranan siswa selama diskusi berlangsung, dan reaksi siswa

selama diskusi berlangsung. Berdasarkan data dalam tabel. 1 terdapat

aspek yang jumlah perolehan skor siswa masih kurang, kedua aspek

tersebut yaitu partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, dan

peranan siswa selama diskusi berlangsung. Perolehan persentase skor

keaktifan dari 30 siswa yaitu 66,66%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

73

Tabel 4.6

Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1

No. Nama Aspek Partisipasi

dalam diskusi

Memberi pendapat

Keantu- siasan

Peranan Reaksi Skor Hasil

1 Abdiel Adi Kurniawan

3 4 3 3 2 15 0,6

2 Aji Setyawan

2 4 4 2 3 15 0,6

3 Atika Rizki Handayani

4 2 3 3 4 16 0,64

4 Awangga Tria Wulanigara

4 3 4 3 4 18 0,72

5 Bangkit Kristiono

4 3 4 4 4 19 0,76

6 Christofer Yuda Ariesta

4 3 4 2 3 16 0,64

7 Dany Dwi Riyadi

3 4 2 4 4 17 0,68

8 Davit Tri Wijaya

3 2 4 4 3 16 0,64

9 Edward Mahardika

3 4 3 4 4 18 0,72

10 Eko Sujarwo

4 3 3 4 3 17 0,68

11 Fran Margareta

4 4 3 3 4 18 0,72

12 Gilang Firmanto

3 4 4 2 3 16 0,64

13 Gloria 3 2 4 4 3 16 0,64 14 Julius

Cesar 2 3 4 4 4 17 0,68

15 Lilin Ernalia

3 4 2 3 3 15 0,6

16 Nathan 3 4 4 3 2 16 0,64 17 Prilia 2 4 3 4 3 16 0,64 18 Rae

Carolina 4 4 3 4 3 18 0,72

19 Renny 4 3 4 2 3 16 0,64 20 Rolania 3 4 2 4 4 17 0,68 21 Sindy

Olifiana 4 3 2 3 4 16 0,64

22 Teguh 3 4 4 4 4 19 0,76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

74

Endra 23 Thyan 2 3 4 4 3 16 0,64 24 Tirza 4 3 4 3 4 18 0,72 25 Widia 3 4 3 4 4 18 0,72 26 Yanuarti 3 3 4 2 3 15 0,6 27 Yohana 3 4 4 3 1 15 0,6 28 Yohanes

Adi 4 3 4 3 4 18 0,72

29 Yona Charis

4 3 4 2 4 17 0,68

30 Yuniarti 2 4 3 4 3 16 0,64 Jumlah 97 102 103 98 100 500 20

Perolehan skor keaktifan siswa =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 20 x 100% = 66,66 %

30

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian kemampuan siswa

dalam memahami unsur intrinsik cerpen secara individu dalam siklus 1,

sebagian besar siswa sudah mampu mencapai KKM. Terdapat 10 siswa

yang belum mencapai KKM. Perolehan persentase perolehan skor

kemampuan siswa mencapai 67, 3%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

75

Tabel 4.7

Penilaian Kemampuan Siswa Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

Pada Siklus 1

No. Nama Siswa

Nomor soal Jumlah Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Abdiel K. 3 2,5 4 3 3,5 5 21 70

2. Aji S. 3 1 5 4 1 4 18 60

3. Atika 5 1 5 4 1 5 21 70

4. Awangga 2,5 1 5 4 1 4 17,5 58

5. Bangkit 2,5 1 5 3,5 5 4 21 70

6. Christofer 5 1 5 3 1 4 19 63

7. Dany Dwi 2,5 5 5 4 1 3 20,5 68

8. David 5 1 5 5 1 5 22 73

9. Edward 3 1 5 4 1 4 18 60

10. Eko S. 5 1 5 3 5 5 24 43

11. Fran M. 2,5 5 5 4 1,5 4 22 72

12. Gilang F. 5 1 5 4 5 5 25 83

13. Gloria A. 5 1 1 3 5 1,5 16,5 55

14. Julius C. 2,5 1 5 4 1 3 16,5 55

15. Lilin E. 2,5 1 5 4 1 4 17,5 58

16. Nathan A. 5 1 5 4 0,5 4 19,5 65

17. Prilia D. 5 5 5 5 1 3 24 80

18. Roe C. 2,5 2,5 5 3 3,5 5 7,2 72

19. Renny D. 3 1 5 4 1 4 18 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

76

Perolehan skor kemampuan siswa (siklus 1) =

Jumlah skor x 100% =

Jumlah siswa

= 2019 x 100% = 67,3 %

30

20. Rolania 5 5 5 3 5 1 24 80

21. Sindy 5 5 5 3 1 5 24 80

22. Teguh 2,5 2,5 5 3 3,5 5 21,5 72

23. Thyan J. 2,5 5 5 4 1 3 20,5 68

24. Tirza Y. 2,5 2 5 3 1 4 17,5 58

25. Widia 5 1 5 5 1 5 22 73

26. Yanuarti 5 1 5 4 1 3 19 63

27. Yohana 5 1 5 4 1 5 21 70

28. Yohanes 4 5 5 5 1 4 24 80

29. Yona C. 5 5 5 4 1 4 24 80

30. Yuniarti 2,5 5 3,5 4 1 2 18 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

77

Tabel 4.8

Tabel Uji Normalitas Keaktifan Siswa Prasiklus 1& 2 Dan Siklus 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

aktif_awal sik_1 N 30 30 Normal Parameters(a,b) Mean 9,1333 16,6667 Std. Deviation 3,70213 1,21296 Most Extreme Differences

Absolute ,148 ,242

Positive ,148 ,242 Negative -,114 -,164 Kolmogorov-Smirnov Z ,809 1,326 Asymp. Sig. (2-tailed) ,530 ,059

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.9

Tabel Uji Normalitas Kemampuan Siswa Prasiklus1&2 Dan Siklus 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kem_awal Sik_1 N 30 30 Normal Parameters(a,b) Mean 61,7333 67,3000 Std. Deviation 5,44523 9,50916 Most Extreme Differences

Absolute ,214 ,112

Positive ,214 ,112 Negative -,136 -,112 Kolmogorov-Smirnov Z 1,171 ,613 Asymp. Sig. (2-tailed) ,129 ,846

a . Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

78

Tabel 4.10 dan 4.11 adalah tabel penilaian keaktifan dan

kemampuan siswa dengan uji t . Berdasarkan data yang diperoleh dari

penilaian kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen,

yang telah dihitung dengan menggunakan uji t diperoleh data

perbandingan antara data awal dengan data siklus 1, data perbandingan

antara data siklus 1 dengan data siklus 2, dan kesimpulan.

Hipotesis (Nilai Keaktifan Siswa):

H0 = Rata-rata nilai keaktifan siswa pada kondisi awal tidak lebih baik

daripada rata-rata nilai siswa pada siklus 1.

Hi = Rata-rata nilai keaktifan siswa pada kondisi awal lebih baik daripada

rata-rata nilai siswa pada siklus 1.

Tabel 4.10

Hasil Perolehan Nilai Keaktifan Siswa Dengan Uji t

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 aktif_awal 9,1333 30 3,70213 ,67591 sik_1 16,6667 30 1,21296 ,22145

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 aktif_awal & sik_1 30 ,348 ,059

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

79

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1

aktif_awal - sik_1 -7,53333 3,47139 ,63379 -8,82957 -6,23709 -11,886 29 ,000

T.Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2, 0452 (terlampir).

Dari perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa T.Hitung < T.Tabel.

T.Hitung = - 11, 886, T.Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2, 0452, sehingga

Hi ditolak dan H0 diterima. Artinya rata-rata nilai keaktifan siswa pada kondisi

awal tidak lebih baik daripada rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 1.

Hipotesis (Nilai Kemampuan Siswa)

H0 = Rata-rata nilai kemampuan siswa pada kondisi awal tidak lebih baik

daripada rata-rata nilai siswa pada siklus 1.

Hi = Rata-rata nilai kemampuan siswa pada kondisi awal lebih baik daripada

rata-rata nilai siswa pada siklus 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

80

Tabel 4.11

Hasil Perolehan Nilai Kemampuan Siswa Dengan Uji t

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 Kem_Awal 61,7333 30 5,44523 ,99416

Sik_1 67,3000 30 9,50916 1,73613 Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Kem_Awal &

Sik_1 30 -,018 ,926

Paired Samples Test

Paired Differences t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1

Kem_Awal - Sik_1 -5,56667 11,04125 2,01585 -9,68954 -1,44380 -2,761 29 ,010

T.Tabel dengan tingkat koefisiensi 0,05 = 2,0452 (terlampir).

Dari perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa T.Hitung < T.Tabel.

T.Hitung = -2,761, T.Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2, 0452 sehingga Hi

diterima H0 ditolak. Artinya rata-rata nilai kemampuan siswa pada kondisi awal

tidak lebih baik daripada rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

81

Hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru kelas, dan

data angket manfaat terhadap pemerolehan pembelajaran membuktikan juga

bahwa dengan penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan

dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-

unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan hasil angket manfaat siswa terhadap pelajaran,

angket ini berisi 15 pertanyaan. Angket manfaat siswa ini dianalisis dengan

memberikan skor di setiap pernyataan yang dijawab siswa. Analisis tersebut dapat

dijabarkan dalam tabel berikut :

Rentang skor rata-rata angket manfaat :

No. Skor Rata-rata Kriteria

1. 1,00 – 1,49 Tidak baik

2. 1,50 – 2,49 Kurang baik

3. 2,50 – 3,49 Cukup baik

4. 3, 50 – 4,49 Baik

5. 4,50 – 5,00 Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

82

2. Siklus 2

Tabel 4.12 adalah tabel observasi keaktifan siswa pada siklus 2.

Tabel observasi keaktifan siswa pada siklus 2 berisi tentang penilaian

partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, kemampuan siswa

dalam menyampaikan pendapat, keantusiasan siswa dalam

No. Absen

Jumlah skor angket manfaat siklus 1 Kriteria

1. 4,3 Baik 2. 3,13 Cukup baik

3. 3,46 Baik 4. 3,13 Cukup baik 5. 3,6 Baik 6. 3,26 Cukup baik 7. 3,13 Cukup baik 8. 3,46 Cukup baik 9. 3,13 Cukup baik 10. 2,73 Cukup baik 11. 3,46 Baik 12. 3,53 Baik 13. 2,8 Cukup baik 14. 3,06 Cukup baik 15. 3,26 Cukup baik 16. 3,13 Cukup baik 17. 3,6 Baik 18. 3,13 Cukup baik 19. 3,33 Cukup baik 20. 2,8 Cukup baik 21. 3,2 Cukup baik 22. 3,2 Cukup baik 23. 3,46 Cukup baik 24. 3,2 Cukup baik 25. 3,73 Baik 26. 3,53 Baik 27. 3,26 Cukup baik 28. 3,4 Cukup baik 29. 2,6 Cukup baik 30. 3,53 Cukup baik

Jumlah 98, 54 Rata-rata 3,28 Cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

83

menyampaikan pendapat, peranan siswa selama diskusi berlangsung,

dan reaksi siswa selama diskusi berlangsung. Berdasarkan data dalam

tabel 1 aspek keaktifan siswa ada peningkatan, karena perolehan

persentase skor keaktifan dari 30 siswa mencapai 72,5%.

Tabel 4.12

Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2 (Pertemuan Kedua)

No. Nama Aspek Partisipasi

dalam diskusi

Memberi pendapat

Keantu- siasan

Peranan Reaksi Skor Hasil

1 Abdiel Adi Kurniawan

4 4 3 3 2 16 0,64

2 Aji Setyawan

3 4 4 3 3 17 0,68

3 Atika Rizki Handayani

4 4 4 3 4 19 0,76

4 Awangga Tria Wulanigara

4 4 4 4 4 20 0,8

5 Bangkit Kristiono

4 3 4 4 4 19 0,76

6 Christofer Yuda Ariesta

4 4 4 3 3 18 0,72

7 Dany Dwi Riyadi

4 4 3 4 4 19 0,76

8 Davit Tri Wijaya

3 3 4 4 3 17 0,68

9 Edward Mahardika

3 4 3 4 4 18 0,72

10 Eko Sujarwo

4 3 4 4 3 18 0,72

11 Fran Margareta

4 4 4 4 4 20 0,8

12 Gilang Firmanto

3 4 4 4 3 18 0,72

13 Gloria 4 3 4 4 3 18 0,72 14 Julius

Cesar 4 3 3 4 4 18 0,72

15 Lilin Ernalia

3 4 3 3 3 16 0,64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

84

16 Nathan 3 4 4 3 4 18 0,72 17 Prilia 2 4 3 4 3 16 0,64 18 Rae

Carolina 2 4 4 4 3 17 0,68

19 Renny 4 3 4 3 3 17 0,68 20 Rolania 3 4 4 4 3 18 0,72 21 Sindy

Olifiana 4 3 4 4 4 19 0,76

22 Teguh Endra

4 4 4 4 4 20 0,8

23 Thyan 4 4 4 4 4 20 0,8 24 Tirza 4 3 4 3 4 18 0,72 25 Widia 3 4 4 4 4 19 0,76 26 Yanuarti 3 4 4 3 3 17 0,68 27 Yohana 3 4 4 3 2 16 0,64 28 Yohanes

Adi 4 4 4 4 4 20 0,8

29 Yona Charis

4 3 4 4 4 19 0,76

30 Yuniarti 4 4 3 4 4 19 0,76 Jumlah 106 111 113 110 104 544 21,76

Perolehan skor keaktifan siswa =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 21, 76 x 100% = 72,5 %

30

Tabel 4.13 Penilaian kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik

cerpen pada siklus 2. Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen secara individu

dalam siklus 2, sebagian besar siswa sudah mampu mencapai KKM.

Perolehan persentase skor kemampuan siswa mencapai 76,5 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

85

Tabel 4.13

Nilai Kemampuan Siswa Siklus 2

No. Nama Siswa

Nomor soal Jumlah

Nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Abdiel K. 4 3 2 5 3 5 22 73

2. Aji S. 4 3 2 5 3 5 22 73

3. Atika 5 5 3,5 5 1,5 5 25 83

4. Awangga 4 3 3,5 5 3 5 23,5 78

5. Bangkit 4,5 3 2 5 3 5 22,5 75

6. Christofer 5 3 5 5 1,5 5 24,5 82

7. Dany Dwi 4,5 3 4 5 1,5 5 23 77

8. David 5 3 5 5 1,5 5 24,5 82

9. Edward 4 3 2 5 3 5 22 73

10. Eko S. 2 2,5 3,5 5 1,5 5 19,5 65

11. Fran M. 3,5 3 2,5 5 3,5 5 22,5 75

12. Gilang F. 5 3 5 5 1,5 5 24,5 82

13. Gloria A. 4,5 3 2 5 3 5 22,5 75

14. Julius C. 3,5 3 5 5 1,5 5 23 77

15. Lilin E. 4 3 2 5 3 5 22 73

16. Nathan A. 4 3 5 5 3 5 25 83

17. Prilia D. 4 5 2,5 5 1,5 5 23 77

18. Roe C. 4 3 2 5 3 5 22 73

19. Renny D. 4 3 2 5 3 5 22 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

86

Perolehan skor kemampuan siswa (siklus 2) =

Jumlah skor x 100%

Jumlah siswa

= 2296 x 100% = 76,5 %

30

20. Rolania 4,5 3 4 5 1,5 5 23 77

21. Sindy 4 2,5 2 5 3 5 21,5 72

22. Teguh 4,5 3 2 5 3 5 22,5 75

23. Thyan J. 4,5 3 4,5 5 1,5 5 23,5 78

24. Tirza Y. 3,5 3 5 5 1,5 5 23 77

25. Widia 5 5 5 5 1,5 5 26,5 88

26. Yanuarti 4,5 3 2,5 5 1,5 5 21,5 72

27. Yohana 5 5 2,5 5 1,5 5 24 80

28. Yohanes 4 3 4 5 3 5 24 80

29. Yona C. 4 3 5 5 1,5 4 22,5 75

30. Yuniarti 4 3 2 5 3 5 22 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

87

Tabel 4.14

Tabel Uji Normalitas Keaktifan Siswa Siklus1 Dan Siklus 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sik_1 sik_2 N 30 30

Normal Parameters(a,b) Mean 16,6667 18,1333

Std. Deviation 1,21296 1,27937 Most Extreme Differences

Absolute ,242 ,158 Positive ,242 ,142 Negative -,164 -,158

Kolmogorov-Smirnov Z 1,326 ,868 Asymp. Sig. (2-tailed) ,059 ,438

a . Test distribution is Normal. b . Calculated from data.

Tabel 4.15

Tabel Uji Normalitas Kemampuan Siswa Siklus 1 Dan Siklus 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kem_awal Sik_1 Sik_2 N 30 30 30

Normal Parameters(a,b) Mean 61,7333 67,3000 76,5333

Std. Deviation 5,44523 9,50916 4,57680 Most Extreme Differences

Absolute ,214 ,112 ,131 Positive ,214 ,112 ,131 Negative -,136 -,112 -,128

Kolmogorov-Smirnov Z 1,171 ,613 ,719 Asymp. Sig. (2-tailed) ,129 ,846 ,680

a . Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.16 dan 4.17 adalah tabel penilaian keaktifan dan kemampuan

siswa dengan uji t. Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen, yang telah

dihitung dengan menggunakan uji t diperoleh data perbandingan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

88

data awal dengan data siklus 1, data perbandingan antara data siklus 1

dengan data siklus 2, dan kesimpulan.

Hipotesis Nilai Keaktifan Siswa :

H0 = Rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 1 tidak lebih baik daripada

rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 2

Hi = Rata-rata nilai keaktifan siswsa pada siklus 1 lebih baik daripada rata-

rata nilai keaktifan siswa pada siklus 2

Tabel 4.16

Hasil Perolehan Nilai Keaktifan Siswa Dengan Uji t

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 aktif_awal 9,1333 30 3,70213 ,67591 sik_1 16,6667 30 1,21296 ,22145 Pair 2 sik_1 16,6667 30 1,21296 ,22145 sik_2 18,1333 30 1,27937 ,23358

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 aktif_awal & sik_1 30 ,348 ,059 Pair 2 sik_1 & sik_2 30 ,630 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

89

Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviati

on

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1

aktif_awal - sik_1 -7,53333 3,47139 ,63379 -8,82957 -6,23709 -11,886 29 ,000

Pair 2

sik_1 - sik_2 -1,46667 1,07425 ,19613 -1,86780 -1,06553 -7,478 29 ,000

T. Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2, 0452 (terlampir).

Dari perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa T. Hitung < T.Tabel.

T.Hitung = -7,478, T.Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2,0452, sehingga H0

diterima Hi ditolak. Artinya rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 1 tidak

lebih baik daripada rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 2.

Hipotesis Nilai Kemampuan Siswa :

H0 = Rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 1 tidak lebih baik daripada

rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 2.

Hi = Rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 1 lebih baik daripada rata-rata

nilai kemampuan siswa pada siklus 2.

Tabel 4.17

Hasil Perolehan Nilai Kemampuan Siswa Dengan Uji t

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 Sik_1 67,3000 30 9,50916 1,73613

Sik_2 76,5333 30 4,57680 ,83561

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

90

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Sik_1 & Sik_2 30 ,426 ,019

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviatio

n

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair 1

Sik_1 - Sik_2 -9,23333 8,62108 1,57399 -12,45250 -6,01417 -5,866 29 ,000

T.Tabel dengan tingkat koefisiensi 0,05 = 2,0452.

Dari perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa T.Hitung < T.Tabel.

T.Hitung = -5,866, T.Tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 2,0452 sehingga H0

diterima Hi ditolak. Artinya rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 1 tidak

lebih baik daripada rata-rata nilai kemampuan siswa pada siklus 2.

Hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru kelas dan

berdasarkan data angket manfaat terhadap pemerolehan pembelajaran pada siklus

2 membuktikan bahwa dengan penggunaan metode kooperatif dengan teknik

bertukar pasangan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen. Data angket manfaat terhadap

pemerolehan pembelajaran pada siklus 2 sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

91

No.Absen Jumlah skor angket manfaat siklus 2 Kriteria

1. 3,33 Cukup baik 2. 3,87 Baik

3. 3,2 Baik 4. 3,4 Cukup baik 5. 2,87 Cukup baik 6. 3,87 Baik 7. 3,13 Cukup baik 8. 3,2 Cukup baik 9. 3,2 Cukup baik 10. 3,53 Baik 11. 3,87 Baik 12. 3,33 Cukup baik 13. 3,13 Cukup baik 14. 3,53 Baik 15. 2,86 Cukup baik 16. 3,06 Cukup baik 17. 3,06 Cukup baik 18. 3,4 Cukup baik 19. 3 Cukup baik 20. 3,9 Baik 21. 2,6 Cukup baik 22. 3,8 Baik 23. 3,06 Cukup baik 24. 3,53 Baik 25. 3,6 Baik 26. 3,2 Cukup baik 27. 3,6 Baik 28. 3,6 Baik 29. 2,9 Cukup baik 30. 2,53 Cukup baik

Jumlah 99,16 Rata-rata 3,30 Cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

92

Berdasarkan analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan

keaktifan dan kemampuan siswa kelas X2 SMA Kristen Wonosobo Tahun Ajaran

2011 / 2012. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian keaktifan dan

kemampuan siswa. Peningkatan skor keaktifan siswa mencapai 5,84% sedangkan

peningkatan skor kemampuan siswa mencapai 9,2%. Beberapa aspek dalam

metode kooperatif ini merupakan indikator peningkatan keaktifan dan

kemampuan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian kemampuan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen secara individu dalam siklus 1 terdapat 10 siswa

yang belum mencapai KKM, perolehan persentase skor pada siklus 1 ini mencapai

67,3%, berdasarkan penilaian dengan menggunakan uji normalitas keaktifan awal

dan keaktifan siklus 1, diperoleh data normal berdasarkan kalkulasi perolehan

skor siswa. Pada keaktifan awal mean yang dicapai 9,133, standar deviasi 3,7021.

Pada siklus 1 mean yang dicapai 16,6667 dan standar deviasi 1, 21296. Pada

kemampuan awal mean yang dicapai 61, 7333, standar deviasi 5,44523. Pada

kemampuan siklus 1 mean yang dicapai 67,3000, standar deviasi 9,50916.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t, data awal yang telah

dibandingkan dengan perolehan data pada siklus 1 diperoleh hasil T.Hitung <

T.Tabel, T.Hitung keaktifan siswa pada kondisi awal -11, 886, T.Tabel 2, 0452,

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, Hi ditolak dengan taraf

signifikansi 0,05 artinya rata-rata nilai keaktifan siswa pada kondisi awal tidak

lebih baik daripada rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 1, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

93

T.Hitung kemampuan siswa -2, 761, T.Tabel 2,0452. T.Hitung< T.Tabel, H0

diterima Hi ditolak dengan taraf signifikansi 0,05. Artinya rata-rata nilai

kemampuan siswa pada kondisi awal tidak lebih baik daripada rata-rata nilai

kemampuan siswa pada siklus 1, dan pada hasil perolehan data angket manfaat

terhadap pemerolehan pembelajaran pada siklus 1 perolehan skor rata-rata

mencapai 3,28 dengan kriteria cukup baik, terdapat 22 siswa dengan kriteria

cukup baik dengan persentase mencapai 73,3% dan 8 siswa dengan kriteria baik

dengan persentase mencapai 26,6%.

Perolehan persentase skor keaktifan dari 30 siswa yaitu 72,5%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian kemampuan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen secara individu dalam siklus 2, sebagian besar

siswa sudah mampu mencapai KKM. Perolehan persentase skor kemampuan

siswa mencapai 76, 5%. Berdasarkan data yang diperoleh dari uji normalitas pada

siklus 1 dan siklus 2 diperoleh data normal dari kalkulasi perolehan skor keaktifan

dan kemampuan siswa sebagai berikut. Pada siklus 1 mean keaktifan yang

dicapai 16, 6667. Standar deviasi 1, 21296. Perolehan mean kemampuan yang

dicapai 67, 3000, standar deviasi 9, 50916. Pada siklus 2 mean keaktifan yang

dicapai 18, 1333, standar deviasi 1, 27937. Perolehan mean kemampuan yang

dicapai 76, 5333, standar deviasi 4, 57680. Berdasarkan penilaian keaktifan

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen, yang telah dihitung dengan

menggunakan uji t diperoleh data perbandingan antara data siklus 1 dengan data

siklus 2, T.Hitung < T.Tabel, T.Hitung -7, 478, T.Tabel 2, 0452 sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima Hi ditolak dengan taraf signifikansi 0,05. Artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

94

rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus 1 tidak lebih baik daripada rata-rata nilai

keaktifan siswa pada siklus 2. T.Hitung kemampuan siswa mencapai -5,866,

T.Tabel 2, 0452. T Hitung < T.Tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima Hi ditolak dengan taraf signifikansi 0,05, artinya rata-rata nilai

kemampuan siswa pada siklus 1 tidak lebih baik daripada rata-rata nilai

kemampuan siswa pada siklus 2. Berdasarkan data angket manfaat terhadap

pemerolehan pembelajaran pada siklus 2 perolehan skor rata-rata mencapai 3,30

dengan kriteria cukup baik, terdapat 18 siswa dengan kriteria cukup baik dengan

persentase mencapai 60% dan 12 siswa dengan kriteria baik dengan persentase

mencapai 40%.

Dalam keaktifan terdapat peningkatan skor dari siklus 1 terhadap siklus 2.

Perolehan persentase skor pada siklus 1 ini mencapai 66,66%, sedangkan

persentase skor pada siklus 2 mencapai 72,5%. Peningkatan ini dilihat dari

perolehan skor partisipasi siswa dalam menyampaikan pendapat, kemampuan

siswa dalam menyampaikan pendapat, keantusiasan siswa dalam menyampaikan

pendapat, peranan siswa selama diskusi berlangsung, reaksi siswa selama diskusi

berlangsung. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif

dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan keaktifan siswa terhadap

analisis unsur intrinsik cerpen.

Selain terdapat peningkatan pada indikator keaktifan siswa di atas,

peningkatan juga terdapat pada indikator kemampuan pemahaman siswa. Hal ini

bisa kita lihat dari perolehan skor pada siklus 1 dan siklus 2. Pada penilaian

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen pada siklus 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

95

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian kemampuan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen secara individu dalam siklus 1, sebagian besar

siswa sudah mampu mencapai KKM. Terdapat 10 siswa yang belum mencapai

KKM. Perolehan persentase perolehan skor kemampuan siswa mencapai 67, 3%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian kemampuan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen secara individu dalam siklus 2, sebagian besar

siswa sudah mampu mencapai KKM. Perolehan persentase skor kemampuan

siswa mencapai 76,5 %.

Dalam penilaian kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik

cerpen terdapat peningkatan skor dari siklus 1 terhadap siklus 2. Perolehan

persentase skor pada siklus 1 ini mencapai 67,3%, sedangkan persentase skor

pada siklus 2 mencapai 76,5%. Peningkatan ini dilihat dari dapat membedakan

unsur-unsur intrinsik cerpen melalui tanya jawab dengan tepat, dapat memberi

contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang terdapat di dalam cerpen melalui

diskusi dengan baik, dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

dengan kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

96

BAB VI

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data di atas dibuat kesimpulan sebagai berikut.

Pertama penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran cerpen. Kedua,

penggunaan metode kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas X2 SMA Kristen

Wonosobo tentang unsur intrinsik cerpen. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

penelitian keaktifan dan kemampuan siswa. Perolehan persentase skor

keaktifan siswa pada siklus 1 mencapai 66,66%, sedangkan pada siklus 2

mencapai 72,5%. Perolehan persentase skor kemampuan siswa pada siklus

1 mencapai 67,3%, sedangkan pada siklus 2 mencapai 76,5%.

Peningkatan skor keaktifan siswa mencapai 5,84% sedangkan peningkatan

skor kemampuan siswa mencapai 9,2%. Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan uji t keaktifan dan kemampuan yang diperoleh pada siklus 1

diperoleh skor -11, 886 dan -2, 761, sedangkan pada siklus 2 keaktifan

dan kemampuan siswa diperoleh skor -7,478 dan - 5,866.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini berupa peningkatan keaktifan dan kemampuan

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar pasangan. Adapun

kriteria kelas yang dapat diatasi dengan metode kooperatif dengan teknik

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

97

bertukar pasangan adalah kelas yang terdiri dari siswa-siswa yang

memiliki kesulitan berperan aktif dalam pembelajaran dan memiliki

kesulitan dalam pemahaman unsur intrinsik cerpen. Kesulitan dalam

berperan aktif yang dimaksud adalah sebagai berikut. Kurangnya

partisipasi siswa, peranan siswa, kemampuan dalam menyampaikan

pendapat, keantusiasan siswa, dan reaksi siswa. Sedangkan kesulitan

dalam pemahaman unsur intrinsik cerpen yang dimaksud, yaitu perolehan

nilai siswa yang masih di bawah KKM.

C. Saran

1. Bagi Guru

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik bertukar

pasangan ini dapat menjadi acuan sekaligus menambah informasi bagi

guru mata pelajaran, sehingga dapat mengembangkan metode

pembelajaran yang lain yang lebih menarik, kreatif dan inovatif.

2. Peneliti Lain

Hasil penelitian tindakan kelas ini berupa peningkatan keaktifan dan

kemampuan dalam memahami unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA.

Fokus utama penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan dan

kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen. Bagi peneliti

lain dapat, mengadakan penelitian yang serupa dengan fokus kerjasama

dan peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik

cerpen.

97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

98

3. Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pihak sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan

keaktifan dan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif

dengan teknik bertukar pasangan.

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

99

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad S. Hardjasudjono. 1998. Membaca. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedural. Bandung: Remaja Rosdakarya. Badudu, J.S. 1986. Sari Kesusastraan 2. Bandung: Pustaka Jaya.

Depdikbud. 1991. Proyek Penataran Guru SD Setara D-II. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2003. Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA (KBK). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Bidang Studi Bahasa Indonesia untuk SMA.Jakarta: Depdiknas.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan Bagi Orangtua dan Guru Dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Firdaus, Zulfahnus Z. 1986. Analisis Rangkuman Bacaan Sastra (Modul UT). Jakarta: Karunika.

Harjasudjana. 1998. Membaca. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hollingsworth, Pat, Lewis, Gina.2008.Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

Ibrahim. 1986. Kesusastraan (Modul UT ). Jakarta: Karinika.

Idris. 1989. Paket Pelajaran Bahasa Indonesia 2 untuk SMA. Jakarta: Balai Pustaka. Khairurrazi.2010. Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X2 SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Yusbarna.blogspot.com/2008/08/artikel.

99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

100

Maftuh.2006. Peningkatan Pembelajaran Siswa Kelas X SMA Negri 1 Kedungpring Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Dengan Pendekatan Analisis Tahun Pelajaran 2005/2006. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muchlisoh. 1991. Modul Pendidikan Bahasa Indonesia D2. Jakarta: Depdikbud.

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silberman Mel. 1996. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Soedarso.2004. Speed Reading. Sistem Membaca Cepat. Jakarta: Gramedia.

Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sukmadinata, Nana Syaodih.2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumardjo, Jakub. 1984. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Suparno,dkk. 2001. Menuju Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: USD.

Sutawijaya, Alam. 1986. Sanggar Sastra (Modul UT). Jakarta: Karunika.

Syah, Mubidin. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif & efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMA KRISTEN WONOSOBO

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

KELAS/SEMESTER : X/I

TAHUN PELAJARAN : 2011/2012

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami wacanasastra melalui kegiatan membaca

puisi dan cerpen.

Kompetensi Dasar :

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

dengan kehidupan sehari-hari.

Indikator :

1. Siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dengan tepat.

2. Siswa dapat memberi contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang

terdapat di dalam cerpen melalui diskusi dengan baik.

3. Siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

dengan kehidupan sehari-hari.

Alokasi waktu : 2 x 45 menit.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dan memberi contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang

terdapat di dalam cerpen melalui diskusi dengan baik, maka diharapkan

siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari

104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

105

1. Materi pembelajaran:

Menurut Badudu ( 1986 : 52) cerpen atau cerita pendek ialah

sejenis cerita rekaan yang sering kita baca dalam majalah-majalah dan

dalam cerpen tersebut tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.

Cerpen dapat disimpulkan pula yaitu salah satu karya sastra yang

menceritakan tentang sebagian kecil kehidupan manusia yang sangat

berkesan.

Menurut Sumarjo (1984: 54) unsur-unsur fiksi adalah plot,

karakter, tema, setting, suasana cerita, gaya cerita, dan sudut pandang

cerita. Esten (1987: 20) unsur instrinsik sastra meliputi alur, latar, pusat

pengisahan, penokohan, dan tema cerita. Menurut Depdikbud (1994: 8)

yang termasuk unsur intrinsik cerita yang perlu diajarkan siswa SMA

adalah tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

Tema merupakan suatu pokok atau inti pembicaraan dalam sebuah

cerita. Menurut Sudjiman (1992:50) tema adalah gagasan, ide, atau

pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra itu. Tema biasanya

didukung oleh pelukisan latar, lakuan tokoh, bahkan tema menjadi faktor

mengikuti peristiwa-peristiwa di dalam suatu cerita.

Sudjiman menjelaskan bahwa struktur alur terdiri dari tiga bagian

yaitu:

1. Awal cerita, yang dibagi menjadi paparan (exposition),

rangsangan (inciting moment), dan gawatan (rising action).

2. Tengah cerita yang terdiri atas leraian tikaian (conflict), rumitan

(complication), dan klimaks.

3. Akhir cerita yang terdiri atas leraian (falling action), dan

selesaian (denonement).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

106

Menurut Sudjiman (1992: 44) latar ada dua macam, yaitu latar

sosial dan latar material. Latar sosial mencakup penggambaran kepada

masyarakat, kelompok-kelompok sosial, adat kebiasaan, cara hidup, dan

bahasa. Adapun latar fisik adalah tempat di dalam wujud fisiknya, yaitu

bangunan dan tempat.

Menurut Ibrahim (1985: 525) menjelaskan bahwa setting atau latar

merupakan salah satu unsur yang terpenting dari struktur cerpen karena

memperlihatkan hubungan dengan unsur-unsur lainnya.

Titik pengisahan sering disebut dengan sudut pandang pencerita.

Sudut pandang tersebut meliputi sudut pandang orang pertama, orang

kedua, dan orang ketiga. Menurut Sutawijaya (1986: 255) bahwa dalam

menempatkan dirinya pengarang bisa sebagai orang pertama, orang

ketiga, dan sebagai pengamat.

Adapun menurut Tarigan dalam Ibrahim (1986: 527) menjelaskan bahwa

titik pengisahan (point of view) dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Cerita yang diceritakan oleh tokoh utama. Tukang cerita ini tidak

dapat meresapi perasaan pelaku lain.

2. Seorang pencerita luaran dapat berkuasa meresapi pikiran dan

perasaan tokoh utama. Cara ini seorang pencerita sebagai orang

ketiga.

3. Seorang pencerita yang berada di luar cerita itu.

Menurut Esten (1978: 27) penokohan adalah cara dalam

menggambarkan dan mengembangkan tokoh-tokoh dalam sebuah cerita

rekaan. Penggambarannya tergantung oleh pengarang. Sudjiman (1992:

26) menjelaskan bahwa watak tokoh dapat digambarkan secara langsung

(analitik) dan secara tidak langsung (dramatik). Dari paparan diatas dapat

disimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik cerpen yang dipelajari siswa

SMA, khususnya adalah tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

107

Karya sastra yang berbentuk cerpen, dapat dipahami dengan cara

analisis. Analisis tersebut dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur

intrinsik yang terdapat dalam suatu cerpen tersebut. Menurut I.G.A.K

Wardani dalam Firdaus (1986: 54) menjelaskan bahwa langkah-langkah

menganalisis karya sastra ada tiga bagian besar, yaitu :

1. Membaca keseluruhan cerita terlebih dahulu sehingga

memperoleh gambaran umum tentang isi bacaan. Bahan

bacaan / karya sastra dibaca kemudian isi yang terkandung

di dalam bacaan secara garis besar / secara umum akan

diperoleh. Isi yang telah diperoleh tersebut akan dijadikan

sebagai informasi pembaca.

2. Menganalisis isi bacaan sesuai dengan unsur-unsur intrinsik

yang akan diungkapkan. Bacaan yang telah dibaca

kemudian dianalisis dengan menjabarkan unsur-unsur

intrinsik yang terdapat di dalam bacaan. Unsur-unsur

intrinsik tersebut menurut Depdikbud (1994: 8) meliputi

tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

3. Memberi pesan terhadap analisis. Setelah bacaan dianalisis

berdasarkan unsur-unsur intrinsik kemudian mencari pesan

yang terkandung di dalam isi bacaan.

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif diskusi dengan teknik bertukar pasangan

dan penugasan.

3. Langkah-langkah pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

Siswa bersama dengan guru bertanya jawab mengenai

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

108

unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen Jathil

Suminten.

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru memberi cerpen Jathil Suminten

kemudian guru bersama dengan siswa bertanya

jawab mengenai unsur-unsur intrinsik.

Elaborasi

b. Siswa diberi lembar kerja 1 yang berisi teks

cerpen “ Bulan Sepotong” dan soal esai.

c. Siswa dibagi dalam 2 kelompok untuk

berdiskusi.

d. Kelompok 1 terdiri dari kelompok anggrek dan

lavender

e. Kelompok 2 terdiri dari kelompok melati dan

mawar

f. Kelompok 1 dan 2 bertukar pasangan untuk

menganalisis cerpen

g. Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan

kelompok melati.

h. Kelompok lavender bertukar pasangan dengan

kelompok mawar

i. Siswa saling berdiskusi mengenai unsur-unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Bulan

Sepotong” dari hasil diskusi tersebut

diharapkan siswa dapat saling mengukuhkan

jawaban dan antara siswa satu dengan siswa

yang lain dapat saling memperkaya.

j. Siswa mengerjakan beberapa soal latihan

sebagai tugas individu.

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

109

Konfirmasi

k. Bertukar pasangan.

Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan

kelompok melati, kelompok lavender bertukar

pasangan dengan kelompok mawar.

l. Menanggapi diskusi.

Siswa yang telah bertukar pasangan saling

berdiskusi mengenai unsur-unsur intrinsik yang

terdapat di dalam cerpen”Bulan Sepotong” dan

saling mengukuhkan jawaban.

Evaluasi

m. Siswa menganalisis cerpen “Moral” dengan

mengerjakan soal esai.

3 Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa untuk merefleksikan materi yang

telah diterima.

Guru memberi salam.

10 menit

4. Sumber Pembelajaran

Badudu, J.S. 1986. Sari Kesusastraan 2. Bandung : Pustaka Jaya.

Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung :

Angkasa.

Idris. 1989. Paket Pelajaran Bahasa Indonesia 2 untuk SMA. Jakarta : Balai

Pustaka.

Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sumardjo, Jakub. 1984. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

110

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:

Angkasa.

5. Penilaian

Jenis penilaian teknis tes tertulis.

Bentuk tes tertulis

a. Analisislah cerpen dibawah ini berdasarkan unsur-unsurnya!

b. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa tema yang terdapat di dalam cerpen “Moral” berikan penjelasan!

2. Jelaskan alur yang terdapat di dalam cerpen “Moral”!

3. Jelaskan latar yang terdapat di dalam cerpen “Moral”!

4. Bagaimana watak tokoh dalam cerpen “Moral”? Jelaskan!

5. Jelaskan titik pengisahan yang terdapat dalam cerpen “Moral”!

6. Adakah keterkaitan kelima unsur intrinsik dalam cerpen “Moral” dalam

kehidupan sehari-hari? Beri penjelasan!

6. Pedoman Penilaian :

a. Penilaian Keaktifan siswa (terlampir)

b. Penilaian Kemampuan siswa

Esai

Total Skor 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

111

Kriteria Penilaian

Tes Esai 1

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen “Bulan Sepotong” beserta penjelasannya dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen” Bulan Sepotong” beserta penjelasannya dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen” Bulan Sepotong” beserta penjelasannya dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan tema yang

terdapat dalam cerpen” Bulan Sepotong” beserta penjelasannya.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen “ Bulan Sepotong” beserta penjelasannya.

Tes Esai 2

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan dan

menjelaskan alur yang terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong”.

Tes tertulis 3

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

112

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan latar dan

suasana yang terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan latar dan suasana yang

terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong”.

Tes tertulis 4

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “Bulan Sepotong” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “ Bulan Sepotong” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “Bulan Sepotong” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan watak

masing-masing tokoh cerpen “Bulan Sepotong”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan watak masing-masing

tokoh cerpen “Bulan Sepotong”.

Tes tertulis 5

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menjelaskan titik

pengisahan yang terdapat dalam cerpen “ Bulan Sepotong” .

e. Siswa mendapat skor 0 apabila gagal menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “Bulan Sepotong”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

113

Keterangan : Siswa mendapat skor tambahan ( ½ ) jika mempunyai jawaban yang

hampir sesuai dengan kunci jawaban.

Nilai = jumlah perolehan skor

skor maksimum=

…30 x 100% = ⋯

Tes tertulis 6

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan

kehidupan sehari-hari dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan

kehidupan sehari-hari dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan

kehidupan sehari-hari dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menjelaskan keterkaitan

unsur intrinsik yang terdapat di dalan cerpen “ Bulan Sepotong” dengan

kehidupan sehari-hari.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Bulan Sepotong” dengan

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

115

Silabus

Nama Sekolah : SMA Kristen Wonosobo Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X /1 Standar Kompetensi : Membaca

Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.

Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber/ Bahan/ Alat

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari

Unsur-unsur intrinsik cerpen, langkah-langkah menganalisis cerpen, keterkaitan cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

1. Pendahuluan

Siswa bersama dengan

guru memahami unsur-

unsur intrinsik yang

terdapat dalam cerpen

Jathil Suminten.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru memberi

cerpen Jathil

1. Siswa dapat

membedakan

unsur-unsur

intrinsik

cerpen

melalui tanya

jawab dengan

tepat.

A. Jenis Tagihan:

1. Tugas kelompok

2. Tugas individu

B. Bentuk

Instrumen:

1. Tes esai

2 JP

(2x45 menit)

Referensi

Badudu, J.S.

1986.Sari

Kesusastraan

2.Bandung:

Pustaka Jaya.

Esten, Mursal.

1987.Kesusastraan

Pengantar Teori dan

Sejarah.Bandung:

105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

116

Suminten

kemudian guru

bersama dengan

siswa memahami

unsur-unsur

intrinsik dengan

tanya jawab.

Elaborasi

b. Siswa diberi

lembar kerja 1

yang berisi teks

cerpen “Bulan

Sepotong” dan

soal esai.

c. Siswa dibagi

dalam 2 kelompok

untuk berdiskusi.

d. Kelompok 1 terdiri

dari kelompok

2. Siswa dapat

memberi

contoh unsur-

unsur intrinsik

yang lain

yang terdapat

di dalam

cerpen

melalui

diskusi

dengan baik.

Angkasa.

Idris.1989. Paket

Pelajaran Bahasa

Indonesia 2 Untuk

SMA.Jakarta: Balai

Pustaka.

Sudjiman,

Panuti.1992.

Memahami Cerita

Rekaan.Jakarta:

Pustaka Jaya.

Sumardjo,

Jakub.1984.Apresiasi

Kesusastraan.Jakarta:

Gramedia.

Tarigan, Henry

Guntur.1991.

Prinsip-prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

117

anggrek dan

lavender.

e. Kelompok 2 terdiri

dari kelompok

melati dan mawar.

f. Kelompok 1 dan 2

bertukar pasangan

untuk

menganalisis

cerpen.

g. Kelompok

anggrek bertukar

pasangan dengan

kelompok melati.

h. Kelompok

lavender bertukar

pasangan dengan

kelompok mawar.

i. Siswa saling

Dasar

Sastra.Bandung:

Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

118

berdiskusi

mengenai unsur-

unsur intrinsik

yang terdapat di

dalam cerpen

“Bulan Sepotong”

dari hasil diskusi

tersebut

diharapkan siswa

dapat saling

mengukuhkan

jawaban dan

antara siswa 1

dengan siswa yang

lain dapat saling

memperkaya.

j. Siswa

mengerjakan

beberapa soal

3. Siswa dapat

menganalisis

keterkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

119

latihan sebagai

tugas individu

Konfirmasi

k. Bertukar pasangan

l. Menanggapi

diskusi

Evaluasi

m. Siswa

menganalisis

cerpen”Moral”

dengan

mengerjakan soal

esai.

3. Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa

untuk merefleksikan

materi yang telah

diterima.

Guru memberi salam.

unsur intrinsik

suatu cerpen

dengan

kehidupan

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

131

No. Nama

Aspek

Partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat

Kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Keantusiasan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Peranan siswa

selama diskusi

berlangsung

Reaksi siswa

selama diskusi

berlangsung

Skor Hasil

1. Abdiel Adi Kurniawan

2. Aji Setyawan

3. Atika Rizki Handayani

4. Awangga

Tria Wulanigara

5. Bangkit Kristiono

6. Christofer

Yuda Ariesta

7. Dany Dwi Riyadi

8. Davit Tri Wijaya

9. Edward Mahardika

10. Eko Sujarwo

11. Fran Margareta

12. Gilang Firmanto

13. Gloria

14. Julius Cesar

15. Lilin Ernalia

109109 109 109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

132

16. Nathan

17. Prilia

18. Rae Carolina

19. Renny

20. Rolania

21. Sindy Olifiana

22. Teguh Endra

23. Thyan

24. Tirza

25. Widia

26. Yanuarti

27. Yohana

28. Yohanes Adi

29. Yona Charis

30. Yuniarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

133

Penilaian Kemampuan Siswa

Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

No. Nama Siswa

Nomor soal Jumlah Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Abdiel K.

2. Aji S.

3. Atika

4. Awangga

5. Bangkit

6. Christofer

7. Dany Dwi

8. David

9. Edward

10. Eko S.

11. Fran M.

12. Gilang F.

13. Gloria A.

14. Julius C.

15. Lilin E.

16. Nathan A.

17. Prilia D.

18. Roe C.

19. Renny D.

20. Rolania

110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

134

21. Sindy

22. Teguh

23. Thyan J.

24. Tirza Y.

25. Widia

26. Yanuarti

27. Yohana

28. Yohanes

29. Yona C.

30. Yuniarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

135

111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

136

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

137

Foto sebagai dokumentasi dalam pelaksanaan siklus 1 yaitu sebagai berikut :

113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

141

Angket Manfaat

Terhadap Pemerolehan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester

: X/ 1

Hari/ tanggal :

Petunjuk

1. Pada angket ini terdapat 15 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap

pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai

kamu pelajari, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-

benar cocok dengan pilihanmu.

2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan

kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap

pernyataan lain.

3. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-

petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban.

Terimakasih.

Keterangan Pilihan Jawaban :

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1. Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya. 1 2 3 4 5

2. Materi pembelajaran ini sulit untuk dipahami. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya 1 2 3 4 5

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

142

sebab isinya tidak saya ketahui.

4. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini menambah

pengetahuan bagi saya. 1 2 3 4 5

5. Tugas-tugas latihan dalam pembelajaran ini terlalu sulit. 1 2 3 4 5

6. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

7. Saya menjadi lebih tau bagaimana cara dalam memberikan

pendapat ketika diskusi. 1 2 3 4 5

8. Saya benar-benar senang mempelajari pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

9. Dalam pembelajaran ini saya lebih menjadi seorang yang

memiliki antusias tinggi. 1 2 3 4 5

10. Dalam pembelajaran ini, saya dapat belajar diskusi dengan

baik. 1 2 3 4 5

11. Metode yang digunakan guru membuat suasana menjadi

menyenangkan. 1 2 3 4 5

12. Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami

menjadi antusias terhadap materi pembelajaran. 1 2 3 4 5

13. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini.

1 2 3 4 5

14. Saya merasa bahwa dalam pembelajaran ini sangat

memberikan manfaat. 1 2 3 4 5

15. Materi pembelajaran nantinya dapat saya terapkan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

143

Rekap Angket Siswa Siklus 1 :

No. Skor Kriteria

1. 4,3 Baik

2. 3,13 Cukup baik

3. 3,46 Baik

4. 3,13 Cukup baik

5. 3,6 Baik

6. 3,26 Cukup baik

7. 3,13 Cukup baik

8. 3,46 Cukup baik

9. 3,13 Cukup baik

10. 2,73 Cukup baik

11. 3,46 Baik

12. 3,53 Baik

13. 2,8 Cukup baik

14. 3,06 Cukup baik

15. 3,26 Cukup baik

16. 3,13 Cukup baik

17. 3,6 baik

18. 3,13 Cukup baik

19. 3,33 Cukup baik

20. 2,8 Cukup baik

21. 3,2 Cukup baik

22. 3,2 Cukup baik

23. 3,46 Cukup baik

24. 3,2 Cukup baik

25. 3,73 Baik

26. 3,53 Baik

27. 3,26 Cukup baik

28. 3,4 Cukup baik

29. 2,6 Cukup baik

30. 3,53 Cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

144

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMA KRISTEN WONOSOBO

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

KELAS/SEMESTER : X/I

TAHUN PELAJARAN : 2011/2012

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca

puisi dan cerpen.

Kompetensi Dasar :

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

dengan kehidupan sehari-hari.

Indikator :

1. Siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dengan tepat.

2. Siswa dapat memberi contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang

terdapat di dalam cerpen melalui diskusi dengan baik.

3. Siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

dengan kehidupan sehari-hari.

Alokasi waktu : 2 x 45 menit.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah siswa dapat membedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

tanya jawab dan memberi contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang

terdapat di dalam cerpen melalui diskusi dengan baik, maka diharapkan

siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

145

1. Materi pembelajaran:

Menurut Badudu ( 1986 : 52) cerpen atau cerita pendek ialah

sejenis cerita rekaan yang sering kita baca dalam majalah-majalah dan

dalam cerpen tersebut tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.

Cerpen dapat disimpulkan pula yaitu salah satu karya sastra yang

menceritakan tentang sebagian kecil kehidupan manusia yang sangat

berkesan.

Menurut Sumarjo (1984: 54) unsur-unsur fiksi adalah plot,

karakter, tema, setting, suasana cerita, gaya cerita, dan sudut pandang

cerita. Esten (1987: 20) unsur instrinsik sastra meliputi alur, latar, pusat

pengisahan, penokohan, dan tema cerita. Menurut Depdikbud (1994: 8)

yang termasuk unsur intrinsik cerita yang perlu diajarkan siswa SMA

adalah tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

Tema merupakan suatu pokok atau inti pembicaraan dalam sebuah

cerita. Menurut Sudjiman (1992:50) tema adalah gagasan, ide, atau

pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra itu. Tema biasanya

didukung oleh pelukisan latar, lakuan tokoh, bahkan tema menjadi faktor

mengikuti peristiwa-peristiwa di dalam suatu cerita.

Sudjiman menjelaskan bahwa struktur alur terdiri dari tiga bagian

yaitu:

1. Awal cerita, yang dibagi menjadi paparan (exposition),

rangsangan (inciting moment), dan gawatan (rising action).

2. Tengah cerita yang terdiri atas leraian tikaian (conflict), rumitan

(complication), dan klimaks.

3. Akhir cerita yang terdiri atas leraian (falling action), dan

selesaian (denonement).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

146

Menurut Sudjiman (1992: 44) latar ada dua macam, yaitu latar

sosial dan latar material. Latar sosial mencakup penggambaran kepada

masyarakat, kelompok-kelompok sosial, adat kebiasaan, cara hidup, dan

bahasa. Adapun latar fisik adalah tempat di dalam wujud fisiknya, yaitu

bangunan dan tempat.

Menurut Ibrahim (1985: 525) menjelaskan bahwa setting atau latar

merupakan salah satu unsur yang terpenting dari struktur cerpen karena

memperlihatkan hubungan dengan unsur-unsur lainnya.

Titik pengisahan sering disebut dengan sudut pandang pencerita.

Sudut pandang tersebut meliputi sudut pandang orang pertama, orang

kedua, dan orang ketiga. Menurut Sutawijaya (1986: 255) bahwa dalam

menempatkan dirinya pengarang bisa sebagai orang pertama, orang

ketiga, dan sebagai pengamat.

Adapun menurut Tarigan dalam Ibrahim (1986: 527) menjelaskan bahwa

titik pengisahan (point of view) dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Cerita yang diceritakan oleh tokoh utama. Tukang cerita ini tidak

dapat meresapi perasaan pelaku lain.

2. Seorang pencerita luaran dapat berkuasa meresapi pikiran dan

perasaan tokoh utama. Cara ini seorang pencerita sebagai orang

ketiga.

3. Seorang pencerita yang berada di luar cerita itu.

Menurut Esten (1978: 27) penokohan adalah cara dalam

menggambarkan dan mengembangkan tokoh-tokoh dalam sebuah cerita

rekaan. Penggambarannya tergantung oleh pengarang. Sudjiman (1992:

26) menjelaskan bahwa watak tokoh dapat digambarkan secara langsung

(analitik) dan secara tidak langsung (dramatik). Dari paparan diatas dapat

disimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik cerpen yang dipelajari siswa

SMA, khususnya adalah tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

147

Karya sastra yang berbentuk cerpen, dapat dipahami dengan cara

analisis. Analisis tersebut dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur

intrinsik yang terdapat dalam suatu cerpen tersebut. Menurut I.G.A.K

Wardani dalam Firdaus (1986: 54) menjelaskan bahwa langkah-langkah

menganalisis karya sastra ada tiga bagian besar, yaitu :

1. Membaca keseluruhan cerita terlebih dahulu sehingga

memperoleh gambaran umum tentang isi bacaan. Bahan

bacaan / karya sastra dibaca kemudian isi yang terkandung

di dalam bacaan secara garis besar / secara umum akan

diperoleh. Isi yang telah diperoleh tersebut akan dijadikan

sebagai informasi pembaca.

2. Menganalisis isi bacaan sesuai dengan unsur-unsur intrinsik

yang akan diungkapkan. Bacaan yang telah dibaca

kemudian dianalisis dengan menjabarkan unsur-unsur

intrinsik yang terdapat di dalam bacaan. Unsur-unsur

intrinsik tersebut menurut Depdikbud (1994: 8) meliputi

tema, alur, latar, titik pengisahan dan penokohan.

3. Memberi pesan terhadap analisis. Setelah bacaan dianalisis

berdasarkan unsur-unsur intrinsik kemudian mencari pesan

yang terkandung di dalam isi bacaan.

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif diskusi dengan teknik bertukar pasangan

dan penugasan.

3. Langkah-langkah pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

Siswa bersama dengan guru bertanya jawab mengenai

unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen Cinta

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

148

Di Balik Belenggu Kasta.

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru memberi cerpen Cinta Di Balik Belenggu

Kasta kemudian guru bersama dengan siswa

bertanya jawab mengenai unsur-unsur intrinsik.

Elaborasi

b. Siswa diberi lembar kerja 1 yang berisi teks

cerpen “ Pengakuan Dorna” dan soal esai.

c. Siswa dibagi dalam 2 kelompok untuk

berdiskusi.

d. Kelompok 1 terdiri dari kelompok anggrek dan

lavender

e. Kelompok 2 terdiri dari kelompok melati dan

mawar

f. Kelompok 1 dan 2 bertukar pasangan untuk

menganalisis cerpen

g. Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan

kelompok melati.

h. Kelompok lavender bertukar pasangan dengan

kelompok mawar

i. Siswa saling berdiskusi mengenai unsur-unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen

“Pengakuan Dorna” dari hasil diskusi tersebut

diharapkan siswa dapat saling mengukuhkan

jawaban dan antara siswa satu dengan siswa

yang lain dapat saling memperkaya.

j. Siswa mengerjakan beberapa soal latihan

sebagai tugas individu.

Konfirmasi

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

149

4. Sumber Pembelajaran

Badudu, J.S. 1986. Sari Kesusastraan 2. Bandung : Pustaka Jaya.

Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung :

Angkasa.

Idris. 1989. Paket Pelajaran Bahasa Indonesia 2 untuk SMA. Jakarta : Balai

Pustaka.

Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

k. Bertukar pasangan.

Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan

kelompok melati, kelompok lavender bertukar

pasangan dengan kelompok mawar.

l. Menanggapi diskusi.

Siswa yang telah bertukar pasangan saling

berdiskusi mengenai unsur-unsur intrinsik yang

terdapat di dalam cerpen”Pengakuan Dorna”

dan saling mengukuhkan jawaban.

Evaluasi

m. Siswa menganalisis cerpen “Kesaksian” dengan

mengerjakan soal esai.

3 Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa untuk merefleksikan materi yang

telah diterima.

Guru memberi salam.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

150

Sumardjo, Jakub. 1984. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:

Angkasa.

5. Penilaian

Jenis penilaian teknis tes tertulis.

Bentuk tes tertulis

a. Analisislah cerpen dibawah ini berdasarkan unsur-unsurnya!

b. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa tema yang terdapat di dalam cerpen “Kesaksian” berikan penjelasan!

2. Jelaskan alur yang terdapat di dalam cerpen “Kesaksian”!

3. Jelaskan latar yang terdapat di dalam cerpen “Kesaksian”!

4. Bagaimana watak tokoh dalam cerpen “Kesaksian”? Jelaskan!

5. Jelaskan titik pengisahan yang terdapat dalam cerpen “Kesaksian”!

6. Adakah keterkaitan kelima unsur intrinsik dalam cerpen “Kesaksian”

dalam kehidupan sehari-hari? Beri penjelasan!

6. Pedoman Penilaian :

c. Penilaian Keaktifan siswa (terlampir)

d. Penilaian Kemampuan siswa

Esai

Total Skor 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

151

Kriteria Penilaian

Tes Esai 1

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen “Pengakuan Dorna” beserta penjelasannya dengan baik

sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen” Pengakuan Dorna” beserta penjelasannya dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen” Pengakuan Dorna” beserta penjelasannya dengan cukup

baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan tema yang

terdapat dalam cerpen” Pengakuan Dorna” beserta penjelasannya.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan tema yang terdapat

dalam cerpen “ Pengakuan Dorna” beserta penjelasannya.

Tes Esai 2

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan dan

menjelaskan alur yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan dan menjelaskan alur

yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna”.

Tes tertulis 3

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

152

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan latar dan suasana

yang terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan latar dan

suasana yang terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan latar dan suasana yang

terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna”.

Tes tertulis 4

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “ Pengakuan Dorna” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menyebutkan watak masing-

masing tokoh cerpen “Pengakuan Dorna” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menyebutkan watak

masing-masing tokoh cerpen “Pengakuan Dorna”.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menyebutkan watak masing-masing

tokoh cerpen “Pengakuan Dorna”.

Tes tertulis 5

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “ Pengakuan Dorna” dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menjelaskan titik

pengisahan yang terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna” .

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menjelaskan titik pengisahan yang

terdapat dalam cerpen “Pengakuan Dorna”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

153

Keterangan: Siswa mendapat skor tambahan (½) jika mempunyai jawaban yang

hampir sesuai dengan kunci jawaban.

Nilai = jumlah perolehan skor

skor maksimum = …30 x 100% = ⋯

Tes tertulis 6

a. Siswa mendapat skor 5 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan

kehidupan sehari-hari dengan baik sekali.

b. Siswa mendapat skor 4 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan

kehidupan sehari-hari dengan baik.

c. Siswa mendapat skor 3 apabila mampu menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan

kehidupan sehari-hari dengan cukup baik.

d. Siswa mendapat skor 2 apabila kurang mampu menjelaskan keterkaitan

unsur intrinsik yang terdapat di dalan cerpen “Pengakuan Dorna” dengan

kehidupan sehari-hari.

e. Siswa mendapat skor 1 apabila gagal menjelaskan keterkaitan unsur

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen “Pengakuan Dorna” dengan

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

155

Silabus

Nama Sekolah : SMA Kristen Wonosobo Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X /1 Standar Kompetensi : Membaca

Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen Kompetensi

Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/ Alat / Bahan

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

Unsur-unsur intrinsik cerpen, struktur alur, langkah-langkah menganalisis cerpen.

1. Kegiatan Pendahuluan

Siswa bersama dengan guru bertanya jawab mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen Jathil Suminten.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru memberi cerpen Jathil

1. Siswa dapat menbedakan unsur-unsur intrinsik cerpen melalui tanya jawab dengan tepat.

A. Jenis Tagihan:

1. Tugas Kelompok

2. Tugas Individu

B. Bentuk Instrumen:

1. Tes essai

2 x 45 menit

Referensi Badudu, J.S.1986.Sari Kesusastraan 2.Bandung: Pustaka Jaya. Esten, Mursal. 1987.Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah.Bandung: Angkasa. Idris.1989. Paket Pelajaran Bahasa

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

156

Suminten kemudian guru bersama dengan siswa bertanya jawab mengenai unsur-unsur intrinsik.

Elaborasi

b. Siswa diberi lembar kerja 1 yang berisi teks cerpen “Bulan Sepotong” dan soal esai.

c. Siswa dibagi dalam 2 kelompok untuk berdiskusi.

d. Kelompok 1 terdiri dari kelompok anggrek dan lavender.

e. Kelompok 2

2. Siswa dapat memberi contoh unsur-unsur intrinsik yang lain yang terdapat di dalam cerpen melalui diskusi dengan baik.

Indonesia 2 Untuk SMA.Jakarta: Balai Pustaka. Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan.Jakarta: Pustaka Jaya. Sumardjo, Jakub.1984. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Tarigan, Henry Guntur.1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra.Bandung: Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

157

terdiri dari kelompok melati dan mawar.

f. Kelompok 1 dan 2 bertukar pasangan untuk menganalisis cerpen.

g. Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan kelompok melati.

h. Kelompok lavender bertukar pasangan dengan kelompok mawar.

i. Siswa saling berdiskusi mengenai unsur-unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

158

intrinsik yang terdapat di dalam cerpen”Bulan Sepotong”, dari hasil diskusi tersebut diharapkan siswa dapat saling mengu-kuhkan jawaban dan antara siswa satu dengan siswa yang lain dapat saling memperkaya.

j. Siswa mengerjakan beberapa soal latihan sebagai tugas individu.

Konfirmasi

k. Bertukar Pasangan.

3. Siswa dapat menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

159

Kelompok anggrek bertukar pasangan dengan kelompok melati, kelompok lavender bertukar pasangan dengan kelompok mawar.

l. Menanggapi diskusi Siswa yang telah bertukar pasangan saling berdiskusi mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat di

dengan kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

160

dalam cerpen”Bulan Sepotong” dan saling mengukuhkan jawaban.

Evaluasi

m. Siswa menganalisis cerpen”Moral” dengan mengerjakan soal essai.

3. Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa untuk merefleksikan materi yang telah diterima.

Guru memberi salam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

162

118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

167

120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

171

No. Nama

Aspek

Partisipasi siswa dalam

menyampaikan pendapat

Kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Keantusiasan siswa dalam

menyampaikan pendapat

Peranan siswa

selama diskusi

berlangsung

Reaksi siswa

selama diskusi

berlangsung

Skor Hasil

1. Abdiel Adi Kurniawan

2. Aji Setyawan

3. Atika Rizki Handayani

4. Awangga

Tria Wulanigara

5. Bangkit Kristiono

6. Christofer

Yuda Ariesta

7. Dany Dwi Riyadi

8. Davit Tri Wijaya

9. Edward Mahardika

10. Eko Sujarwo

11. Fran Margareta

12. Gilang Firmanto

13. Gloria

14. Julius Cesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

172

15. Lilin Ernalia

16. Nathan

17. Prilia

18. Rae Carolina

19. Renny

20. Rolania

21. Sindy Olifiana

22. Teguh Endra

23. Thyan

24. Tirza

25. Widia

26. Yanuarti

27. Yohana

28. Yohanes Adi

29. Yona Charis

30. Yuniarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

173

Penilaian Kemampuan Siswa

Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

No. Nama Siswa

Nomor soal Jumlah Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Abdiel K.

2. Aji S.

3. Atika

4. Awangga

5. Bangkit

6. Christofer

7. Dany Dwi

8. David

9. Edward

10. Eko S.

11. Fran M.

12. Gilang F.

13. Gloria A.

14. Julius C.

15. Lilin E.

16. Nathan A.

17. Prilia D.

18. Roe C.

19. Renny D.

20. Rolania

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

174

21. Sindy

22. Teguh

23. Thyan J.

24. Tirza Y.

25. Widia

26. Yanuarti

27. Yohana

28. Yohanes

29. Yona C.

30. Yuniarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

175

Foto sebagai dokumentasi dalam pelaksanaan siklus 2 yaitu sebagai berikut :

123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

179

Angket Manfaat

Terhadap Pemerolehan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester: X/ 1

Hari/ tanggal :

Petunjuk

1. Pada angket ini terdapat 15 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap

pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai

kamu pelajari, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-

benar cocok dengan pilihanmu.

2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan

kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap

pernyataan lain.

3. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-

petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban.

Terimakasih.

Keterangan Pilihan Jawaban :

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1. Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya. 1 2 3 4 5

2. Materi pembelajaran ini sulit untuk dipahami. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya 1 2 3 4 5

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

180

sebab isinya tidak saya ketahui.

4. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini menambah

pengetahuan bagi saya. 1 2 3 4 5

5. Tugas-tugas latihan dalam pembelajaran ini terlalu sulit. 1 2 3 4 5

6. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

7. Saya menjadi lebih tau bagaimana cara dalam memberikan

pendapat ketika diskusi. 1 2 3 4 5

8. Saya benar-benar senang mempelajari pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

9. Dalam pembelajaran ini saya lebih menjadi seorang yang

memiliki antusias tinggi. 1 2 3 4 5

10. Dalam pembelajaran ini, saya dapat belajar diskusi dengan baik. 1 2 3 4 5

11. Metode yang digunakan guru membuat suasana menjadi

menyenangkan. 1 2 3 4 5

12. Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami menjadi

antusias terhadap materi pembelajaran. 1 2 3 4 5

13. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

14. Saya merasa bahwa dalam pembelajaran ini sangat memberikan

manfaat 1 2 3 4 5

15. Materi pembelajaran nantinya dapat saya terapkan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

181

Kunci Jawaban “Jathil Suminten”

1. Tema : penjajahan/ perang

(penulis) saya teringat akan peperangan/ penjajahan di desa Ngrayun, Jawa

Timur dan teringat dengan masa kecil bermain-main dengan Raseno yang

pemberani seperti seorang warok (tokoh anutan dalam tradisi kehidupan di

lingkungan paguyuban kesenian reog).

2. Alur : mundur (flashback).

3. Latar : desa Ngrayun.

4. Tokoh :

Raseno = ramah, baik hati selalu memberi motivasi, peka, mau menolong,

pemberani.

Mbok Sarinem = tua, penyakitan.

Yuk Ruminah = miskin.

Wak Mukhlis = miskin, tidak mau memberi makan pada anaknya.

5. Amanat : selalu ingat akan perjuangan orang-orang yang sudah meninggal.

6. Titik Pengisahan : sudut pandang orang 1 (saya) = pembaca.

Kunci Jawaban “ Bulan Sepotong”

1. Tema : kemanusiaan

karena mengisahkan tentang seorang pria ( Jaka) yang peduli terhadap

nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi bahkan sampai

mengabaikan perasaan / cintanya sendiri dan mengorbankan perasaan

kekasihnya.

2. Alur mundur ( flashback) dan alur maju.

3. Taman : romantis, indah.

Kampus dan perpustakaan : ricuh, penuh emosi, khawatir.

Perumahan guru : sunyi, sepi, berantakan.

Pedalaman terpencil : sepi, sunyi, menyedihkan, pilu, penuh dengan

pengharapan yang tidak pasti.

Kampung, tempat tinggal orangtua Jaka dan Dara : cerah ceria, nyaman,

harmonis.

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

182

Kota lain : anarkis, arogan.

4. Jaka : peduli, pemberani, setia, keras hati, teguh pendiriannya, adil,

memiliki sifat yang demokrasi.

Dara : setia, khawatir, mudah emosi, mudah luluh hatinya.

Kedua orangtua Jaka dan Dara : mau menerima, penyayang.

5. Sudut pandang orang kedua (tunggal) : Jaka, Dara.

Sudut pandang orang ketiga : kedua orangtua Jaka dan Dara (mereka).

6. Ada, dalam kehidupan sehari-hari percintaan seorang wanita dan pria

memang sering terjadi. Selain itu juga hal politik di negara Indonesia juga

sering terjadi di kalangan mahasiswa misalnya seperti demonstrasi yang

ditujukan kepada aparat hukum dan aparat negara untuk menuntut

pemerintahan yang kurang bersikap adil, kurang demokrasi, dan kurang

peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang menyangkut kehidupan

masyarakat kecil.

Kunci Jawaban “Moral”

1. Tema : kekerasan.

2. Alur : maju.

3. Latar :

sudut jalan =

sekolah = tidak teratur

gudang tua = kotor

4. Tokoh dan watak :

Moral = tidak mudah menerima keadaan, pasrah.

Ratusan pelajar berseragam putih abu-abu = arogan.

Seorang pelajar berambut cepak = menghiba

Copet = suka mengambil barang milik orang lain.

Seorang ibu = khawatir, suka meminta pertolongan.

Beberapa orang = panik

Seorang bertampang manager dengan dasi

Seorang mahasiswi = tidak tahu keadaan / polos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

183

Puluhan pelajar = suka tawuran

Guru-guru = tidak peduli

Satpam

Seorang nasabah

Seorang polisi

Preman

Seorang ibu hamil tua

Tiga orang lelaki kekar = pembunuh

5. Titik Pengisahan / sudut pandang = orang kedua pelaku utama ( Moral).

6. Keterkaitan kelima unsur intrinsik dalam cerpen dalam kehidupan sehari-

hari yaitu pada kenyataannya sekarang ini masih banyak terjadi kekerasan

di dalam lingkungan kehidupan kita baik itu tawuran di kalangan para

pelajar, korupsi, ketidakpedulian orang-orang kepada orang lain (tingkat

solidaritas dan kepekaan sosial jarang ditemui), serta tingkat kriminalisme

masih banyak dijumpai di lingkungan masyarakat seperti premanisme,

pembunuhan, pencopetan.

Kunci Jawaban “ Cinta Di Balik Belenggu Kasta”

1. Tema : Kasih Sayang

Menceritakan tentang pernikahan anatara Dayu Made dengan Jagra yang

tidak disetujui oleh Ratu Niang, ibu dari Dayu Made. Hingga sampai pada

akhirnya pernikahan yang tidak disetujui itu melahirkan seorang putri

yang telah beranjak remaja, putri tersebut bernama Ni Luh Latri. Pada

suatu ketika Ni Luh Latri ingin sekali bertemu dengan neneknya yang

bernama Ratu Niang karena ia sangat merindukannya. Kemarahannya

yang didasari rasa cinta itulah yang akhirnya membuat Dayu Made mau

mengantarkan putrinya untuk mengunjungi neneknya, Ratu Niang.

Namun betapa kagetnya mereka karena ternyata di sana banyak orang

yang berpakaian adat, ada yang membelah bambu dan membuat tali dari

kulit bambu muda. Ternyata Ratu Niang sudah meninggal sebelum

bertemu mereka. Akhirnya mereka saling berpelukan, meminta maaf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

184

kepada jenazah Ratu Niang, dan mendoakan kepergiannya dengan penuh

kekhusyukan.

2. Alur : Maju

3. Latar : sebuah gria kediaman kasta brahmana, kamar Ratu Niang

4. Tokoh :

Dayu Made = berani

Ni Luh Latri = penyayang

Ratu Niang = keras kepala

Beberapa orang yang berpakaian adat = mau membantu, simpatik

5. Titik Pengisahan : sudut pandang orang kedua pelaku utama.

6. Keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari diperlukan sikap saling memaafkan, saling

memberi cinta kasih dan sayang, serta peduli terhadap penderitaan/

musibah yang sedang dialami oleh orang lain.

Kunci Jawaban “ Pengakuan Dorna”

1. Tema : penyesalan

2. Alur : maju

3. Latar : rumah, padepokan cokro kembang

4. Tokoh :

Pak Purnanto = suka korupsi, mau mengakui kesalahan

Istri Pak Purnanto = khawatir, peka, sangat memperhatikan keadaan

keluarga

Harjito = suka memanfaatkan orang lain yang sedang berkesusahan.

Ki Sumo Prahoro = pembohong

Otong = cengeng

Ayah mertua Purnanto = bijaksana, suka memberi pengertian dan

pengarahan

5. Titik Pengisahan : sudut pandang orang kedua pelaku utama

6. Keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

185

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang kurang jujur

dalam membantu sesama, korupsi masih terjadi dimana-mana, namun

disisi lain masih ada pula orang yang mau memperhatikan

keharmonisan sebuah keluarga dan mau memberi masukan,

pengarahan, serta pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan.

Kunci Jawaban “ Kesaksian “

1. Tema : Kehidupan.

2. Alur : maju dan mundur.

3. Latar : pengadilan.

4. Tokoh :

Suami = tidak mau menerima dirinya sendiri, pembohong, suka menuduh.

Istri = menerima apa adanya.

Pak dokter = jujur

Pak Hakim = bijaksana

5. Titik Pengisahan: sudut pandang orang II.

6. Amanat : Hidup itu memiliki makna.

Keterkaitan cerpen dengan kehidupan sehari-hari yaitu pada kenyataannya

sering terjadi percekcokan di lingkungan keluarga antara suami dengan

istri karena perbedaan pendapat dan tidak ada rasa saling mengalah dan

kejujuran dengan pasangan hidupnya sehingga pemecahan dapat dicapai di

depan pengadilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iii SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA

189

BIODATA

Rosalia Sri Nurhayati lahir di Wonosobo 7 Oktober 1988.

Merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak Yulius

Ngadimin dan Ibu Theresia Jumini. Mengawali sekolah

Formal di Taman kanak-kanak PIUS Wonosobo tahun

1995. Setelah itu melanjutkan Sekolah Dasar di SD PIUS

Wonosobo, lulus tahun 2001. Pendidikan tingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP) ditempuh di SMP Negri 2 Wonosobo lulus tahun

2004. Kemudian, melanjutkan di SMA Negri 1 Wonosobo lulus tahun 2007. Pada

Tahun 2007 melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri

dengan menulis skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran

Kooperatif Dengan Teknik Bertukar Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan

Dan Kemampuan Siswa Dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X2

SMA KRISTEN Wonosobo Tahun Ajaran 2011/2012”.

130 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI