Upload
trinhcong
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING
DECISION
Studi Kasus Pada Starbucks Coffee Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Agnes Sekartaji Putri
NIM: 132214036
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Skripsi
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING
DECISION
Studi Kasus pada Konsumen Starbucks Coffee Yogyakarta
Oleh :
Agnes Sekaraji Putri
NIM: 132214036
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Drs. Aloysius Triwanggono,M.S. Tanggal, 16 Juni 2017
Pembimbing II
Drs. Gregorius Hendra P, M.Si Tanggal, 21 Juni 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Skripsi
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING DECISION
Studi Kasus pada Starbucks Coffee Yogyakarta
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Agnes Sekartaji Putri
NIM: 132214036
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 13 Juli 2017
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si
Sekertaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A.
Anggota Drs. A Triwanggono, M.S.
Anggota Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si.
Anggota Ima Kristina Yulita, S.E., M.Sc
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
Karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34).
Believe in yourself and your own strength.
YES, things can be difficult, life can be hard at times.
You will meet many obstacles along your journey,
but know that you CAN and you will get through each and every one.
You have the strength to do so ! - Heather Stillufsen
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu saya Antonius Gatot Ari Goentoro dan Fransisca Listyorini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAEJEMN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi
dengan judul :
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING
DECISION
Studi Kasus pada Konsumen Starbucks Coffee Yogyakarta
dan diajukan utuk diuji pada tanggal, 13 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau
saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam
refrensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Agnes Sekartaji Putri
NIM: 132214036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Agnes Sekartaji Putri
Nomor Induk Mahasiswa : 132214036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
“MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET MARKETING DAN
BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING DECISION” Studi Kasus: Konsumen
Starbucks Coffee Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan
Agnes Sekartaji Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “MEDIASI
INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET MARKETING DAN
BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING DECISION: Studi Kasus pada
Konsumen Starbucks Coffee Yogyakarta.” Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Univeritas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. selaku dosen pembimbing I,
yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan
hati.
4. Bapak Drs. Gregorius Hendra P, M.Si . selaku dosen pembimbing II, yang
juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Ibu Ima Kristina Yulita, S.E., M.Sc selaku anggota tim penguji yang telah
memberi masukan yang sangat berguna.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
7. Kedua orangtuaku, Bapak Antonius Gatot Ari Goentoro dan Ibu
Fransisca Listyorini, yang selalu memberikan dukungan melalui doa,
nasihat, perhatian dan cinta yang tidak terhingga sehingga memberikan
semangat yang luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya
dengan baik dan ikhlas.
8. Mba Cicilia yang membantu saya untuk menemukan ide atas penelitian
ini.
9. Budi dan Panut yang selalu membantu saya memberikan solusi ketika
mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi.
10. Vian yang mau membantu saya membuat kuesioner online.
11. Teman – teman “Danus Squad” Engline, Tata, Wulan, Damaris yang
selalu ada untuk menyemangati dan mengingatkan saya bila saya mulai
merasa jenuh dalam menyelasikan skripsi.
12. Valeriana, Devina, Ika yang selalu ada ketika saya sedang merasa jatuh
mereka selalu bisa membuat saya melupakan sejenak.
13. Teman-teman MPT kelas Pak Triwanggono, terimakasih atas
kebersamaan dan dinamika pertemuan selama satu semester, selamat
menjasi Sarjana Ekonomi abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
14. Teman-teman angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan dan dinamika
pertemanan selama 4 tahun perkuliahan ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skrisi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, Juli 2017
Penulis,
Agnes Sekartaji Putri
Nim: 132214036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAB PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vi
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Massalah ........................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7
A. Landasan Teori ................................................................................................. 7
B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................................... 37
C. Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Hipotesis ........................................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 44
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 44
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................ 44
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................ 45
D. Variabel Penelitian ........................................................................................... 45
E. Definisi Operasional ......................................................................................... 50
F. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 53
G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................................ 54
H. Sumber Data ..................................................................................................... 54
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 55
J. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................................. 56
K.Teknik Analisis Data ......................................................................................... 57
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PERUSAHAAN .......................... 61
A. Sejarah Singkat Starbucks ............................................................................... 61
B. Visi dan Misi Starbucks ................................................................................... 63
C. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................................... 65
D. Logo Starbucks Coffee ................................................................................... 68
E. Manajamen Sumber Daya Manusia Starbucks ................................................. 69
F. Manajemen Pemasaran Starbukcs .................................................................... 72
G. Manajemen Operasi Starbucks ........................................................................ 75
H. Manajemen Keuangan Starbucks ..................................................................... 82
I. Lokasi Starbucks di Yogyakarta ...................................................................... 82
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 84
A. Deskripsi Awal Penelitian .............................................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Deskipsi Karakteristik Responden ................................................................. 85
C. Deskripsi Data ................................................................................................ 93
D. Model Pengukuran (Outer Model) ................................................................. 97
E. Model Struktural (Inner Model) ..................................................................... 103
F. Pembahasan .................................................................................................... 116
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 122
A. Kesimpulan .................................................................................................... 122
B. Saran ............................................................................................................... 122
C. Keterbatasan ................................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 128
LAMPIRAN ........................................................................................................ 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................... 38
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 50
Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ........................................ 85
Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Universitas ............................. 86
Tabel 5.3 Karekteristik Responden berdasarkan Fakultas .................................. 87
Tabel 5.4 Karekteristik Responden berdasarkan Prodi ....................................... 88
Tabel 5.5 Karekteristik Responden berdasarkan Semester ................................. 89
Tabel 5.6 Karekteristik Responden berdasarkan Media Sosial yang Digunakan 90
Tabel 5.7 Karekteristik Responden berdasarkan Media Sosial yang Digunakan
untuk Informasi tentang Starbucks ....................................................................... 91
Tabel 5.8 Karekteristik Responden berdasarkan Uang Saku .............................. 92
Tabel 5.9 Skor Variabel Internet Marketing ........................................................ 94
Tabel 5.10 Skor Variabel Brand Awareness ....................................................... 95
Tabel 5.11 Skor Variabel Intention to Buy ........................................................... 95
Tabel 5.12 Skor Variabel Buying Decision .......................................................... 96
Tabel 5.13 Hasil Uji Convergent Validity ............................................................ 98
Tabel 5.14 Indikator yang tidak Valid ................................................................. 99
Tabel 5.15 Hasil Uji Convergent Validity setelah Dihilangkan ........................... 99
Tabel 5.16 Hasil Uji Discriminat Validity ........................................................... 100
Tabel 5.17 Average Variance Extracted (AVE) .................................................. 101
Tabel 5.18 Composte Realiability ........................................................................ 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 5.19 Cronbrach Alpha ................................................................................ 102
Tabel 5.20 Nilai R-Square ................................................................................... 103
Tabel 5.21 Hasil Estimasi Path Coefficient ......................................................... 106
Tabel 5.22 Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan ............................................. 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Diagram Pemasaran Integrasi ...................................................... 12
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 39
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Starbucks Coffee Yogyakarta ...................... 66
Gambar 4.2 Logo Starbucks ............................................................................. 68
Gambar 5.1 Pengujian Model Penelitian ......................................................... 105
Gambar 5.2 Hasil Pengujian Model Direct Effect ........................................... 112
Gambar 5.3 Hasil Pengujian Model Inderct Effect ........................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................. 132
Lampiran 2 Tabel Hasil Output Data Kuesioner Penelitian ......................... 137
Lampiran 3 Tabel Hasil Output Data Kuesioner Penelitian yang Valid ........ 142
Lampiran 4 Tabel Skor Internet Marketing .................................................. 146
Lampiran 5 Tabel Skor Brand Awareness .................................................... 149
Lampiran 6 Tabel Skor Intention to Buy ...................................................... 152
Lampiran 7 Tabel Skor Buying Decision ...................................................... 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENSS TERHADAP BUYING DECISION
Studi Kasus pada Starbucks Coffee Yogyakarta
Agnes Sekartaji Putri
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1)internet marketing
mempengaruhi brand awareness secara positif, 2) intention to buy mempengaruhi
buying decision secara positif, 3) intention to buy memediasi internet marketing
terhadap buying decision, 4) intention to buy memediasi brand awareness terhadap
buying decision. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan
snowball sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner online kepada 100
responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Pertial Least Square
menggunakan aplikasi WarpPLS 5.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) internet marketing berpengaruh positif
terhadap brand awareness, 2) intention to buy berpengaruh positif terhadap buying
decision, 3) intention to buy memediasi internet marketing terhadap buying decision,
4) intention to buy memediasi brand awareness terhadap buying decision.
Kata kunci : Internet marketing, Brand Awareness, Intention to Buy, Buying Decision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
INTENTION TO BUY AS A MEDIATOR ON THE INFLUENCE OF
INTERNET MARKETING AND BRAND AWARENESS ON BUYING
DECISION
A Case Study at Starbucks Coffee Yogyakarta
Agnes Sekartaji Putri
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This study aims to determine whether: 1) internet marketing affects positively brand
awareness, 2) intention to buy affects positively buying decision, 3) intention to buy
mediates the influence of internet marketing on buying decision, 4) intention to buy
mediates the influence of brand awareness on buying decision. Sampling technique
used was purposive sampling and snowball sampling. Data obtained by distributing
online questionnaires to 100 respondents. The data analysis technique used in this
research was Partial Least Square method by using the WarpPLS 5.0.
The research results showed that 1) internet marketing affected positively brand
awareness, 2) intention to buy affects positively buying decision, 3) intention to buy
mediates the influence of internet marketing on buying decision, 4) intention to buy
has mediates the influence of brand awareness on buying decision.
Keywords : Internet marketing, Brand Awareness, Intention to Buy, Buying Decision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia modern saat ini, hampir mustahil meraih penjualan kepada
banyak orang dengan menawarkan barang dari pintu ke pintu. Sebab, biaya
operasi dari kegiatan tersebut terlalu besar. Pemasar tidak lagi bisa berkeliling
kota berteriak-teriak. Sebab, tidak banyak lagi orang yang memiliki waktu luang
untuk mendengarkan teriakan penjual. Pemasar juga tidak lagi memerlukan
materi cetak yang secara terus menerus dicetak dan dikirim ke segenap calon
pembeli. Sebab, sebagian besar akan dimasukkan ke dalam tong sampah.
Pemasaran modern dalam penempatan iklan di berbagai media massa
modern seperti radio, film, media cetak, dam televise masih tetap dilakukan,
tidak banyak orang yang saat ini betah berlama-lama memberikan waktu untuk
melihat tayangan iklan. Agar dapat memasuki ruang pribadi setiap individu
manusia moderen secara massal, komunikasi pemasaran juga membutuhkan
saluran komunikasi modern.
Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan mengglobal, telah
memberikan kesempatan para pemasar dapat menjangkau pasar sasaran yang
lebih luas dan efisien. Menggunakan media internet sebagai cara menjangkau
pelanggan secara global menjadi pertimbangan dunia bisnis saat ini. Media iklan
internet akan mengalami pertumbuhan sebesar 21 persen selama periode 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sampai dengan 2008, (Marketing, Januari 2006). Pertumbuhan ini akan
berdampak pada perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Penggunaan internet di Indonesia berkembang dari tahun ke tahun seiring
dengn perbaikan infrastruktur yang dibangun oleh para provider, baik yang
berbasis nirkabel maupun kabel. Hasil riset yang dirilis oleh majalah Marketeers
(Marketeers, 27 Oktober 2011) yang dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap
2161 pengguna internet di Indonesia memberikan gambaran mengenai tren
penggunaan internet di Indonesia. Menurut hasil riset ini, jumlah pengguna
internet di Indonesia pada tahun 2011 sudah mencapai 55 juta orang, meningkat
dari tahun sebelumnya diangka 42 juta.
Angka pertumbuhan internet di Indonesia masih didominasi oleh anak muda
dari kelompok umur 15-30 tahun. Di masing- masing kota yang disurvei oleh
MarkPlus Insight, sekitar 50 persen hingga 80 persen dari pengguna internet
merupakan kaum muda. Kemampuan internet yang dapat mengakses berbagai
informasi seperti berita ekonomi, olahraga jejaring sosial hingga berita hiburan
secara real dan terbaru dapat terjadi karena internet memiliki jaringan informasi
yang jumlahnya sangat banyak.
Awal pemakaian internet marketing sebagai media pemasaran lebih dikenal
dengan mailing list dan news group . Saat ini media social membawa tantangan
dan peluang baru bagi dunia bisnis. Hasil penelitian Garther mengatakan bahwa
sedikitnya ada lebih dari 60 persen dari 1.000 perusahaan yang memiliki website
akan mengadopsi media jejaring sosial pada tahun 2010 (Digital business,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Desember 2009). Pada tahun 2007 perusahaan Dell telah mengadopsi media
jejaring ini untuk menjalankan aktivitas bisnisnya dan berhasil mendapat
keuntungan sebesar $ 3 juta melalui akunnya di salah satu media jejaring sosial
di internet.
Perkembangan bisnis di industri food and beverage mengalamai persaingan
yang semakin ketat. Fenomena persaingan usaha sekarang ini, membuat industri
food and beverage seperti Starbucks coffee harus berusaha untuk berada
dibarisan terdepan dalam benak konsumen pada saat konsumen membutuhkan.
Persaingan ketat antara perusahaan membuat para pelaku bisnis terus melakukan
inovasi baru dan berani tampil berbeda dari pesaingnya. Maka Starbucks mulai
memanfaatkan internet sebagai salah satu media yang digunakan untuk
mempromosikan produknya. Dalam hal ini Starbucks menggunakan media sosial
untuk melakukan promosi dengan memberikan berbagai informasi menarik
mengenai promosi yang diberikan Starbucks kepada konsumennya.
Starbucks adalah salah satu gerai kopi yang memiliki cabang terbesar di
dunia yang berasal dari Amerika Serikat. Starbucks coffee pertama kali membuka
gerai pada tahun 1971 di Seattle, dengan total jumlah barista dan karyawan
sebanyak 27 orang. Pada tahun 2011 Starbucks coffee memiliki pendapatan
tahunan saat ini lebih dari 10 miliyar dolar dan melayani hampir 60 juta
pengunjung per minggu di 16.000 gerai di 61 negara (Schultz,2012). Starbucks
coffee juga membuka gerai kopinya di Indonesia yang tersebar diberbagai kota,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
salah satunya di DIY (Daerha Istimewa Yogyakarta). Terdapat 6 gerai Starbucks
coffee yang tersebar di DIY.
Peneliti memilih Starbucks coffee menjadi objek penelitian dikarenakan
media promosi yang digunakan Starbucks baru diindustri food and beverage
yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk melakukan promosi.
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti promosi yang dilakukan Starbucks
melalui media sosial untuk memunculkan keputusan pembelian.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah internet marketing berpengaruh positif terhadap brand awareness ?
2. Apakah intention to buy berpengaruh positif terhadap buying decision ?
3. Apakah intention to buy memediasi pengaruh internet marketing terhadap
buying decision ?
4. Apakah intention to buy memediasi pengaruh brand awareness terhadap
buying decision ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka penulis membatasi
permasalahan yang akan diteliti, maka penulis memfokuskan pada pengaruh
strategi promosi internet marketing menggunakan media sosial untuk melihat
kesadaran merk Starbucks Coffee terhadap niat beli oleh konsumen kaum muda
yang berstatus sebagai mahasiswa yang tergolong dalam generasi mileniun untuk
meningkatkan keputusan pembelian terhadap promosi Starbucks Coffee.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan pembatasan
masalah maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh internet marketing terhadap brand awareness.
2. Mengetahui pengaruh intention to buy terhadap buying decision.
3. Mengetahui pengaruh intention to buy memediasi pengaruh internet
marketing terhadap buying decision.
4. Mengetahui pengaruh intention to buy memediasi pengaruh brand
awareness terhadap buying decision.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan atau sebagai
informasi tambahan bagi perusahaan yang diteliti dalam rangka mengetahui
efektivitas promosi melalui internet marketing dalam hal ini menggunakan
media sosial terhadap kesadaran merek dan keputusan pembelian oleh
konsumen. Selain itu hasil penelitian sebagai bahan untuk mengetahui
karakterisktik dan perilaku konsumen terlebih generasi muda dalam
mengkonsumsi Starbucks Coffee. Hal tersebut dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi bagi perusahaan untuk melihat efektivitas penggunaan
promosi dengan menggunakan media sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi dan informasi bagi
peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian di bidang pemasaran
khususnya kegiatan internet marketing dengan menggunakan strategi
promosi melalui media sosial dalam sistem pemasarannya.
3. Bagi peneliti.
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
manajemen pemasaran khususnya dalam hal internet marketing sebagai
media promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. American Marketing Association
(AMA) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingan (Kotler dan Keller, 2009:5).
Menurut Peter Drucker “Selalu akan ada kebutuhan akan
penjualan. Namun tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan
berlimpah. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami
pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan
kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus
menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan
demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa
tersedia” (Kotler dan Keller, 2009:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Saluran Pemasaran
Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis
saluran pemasaran. Saluran ini mencakup komunikasi menyampaikan
dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran ini mencakup surat
kabar, majalah, radio, televisi, surat, telepon, papan iklan, poster,
filter, CD, kaset rekaman, dan Internet. Untuk menyampaikan pesan
dengan ekspresi wajah dan pakaian, perusahaan berkomunikasi
melalui tampilan toko eceran mereka, tampilan situs Internet mereka.
Pemasaran semakin banyak menggunakan saluran dua arah seperti e-
mail, blog, dan nomor layanan bebas pulsa, dibandingkan saluran satu
arah seperti iklan (Kotler dan Kelle, 2009:14).
Kini pasar menjadi berbeda sebagai hasil dari keuatan-
kekuatan kemasyarakatan utama yang kadang-kadang saling berkaitan,
yang telah menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan
baru.
1) Teknoogi informasi jaringan, revolusi digital telah menciptakan
era informasi. Era industri dicirikan oleh produksi massal dan
komunikasi massal, toko-toko penuh dengan barang, iklan di
mana-mana, dan diskon yang agresif. Era informasi menjanjikan
tingkat produksi yang lebih akurat, komunikasi yang lebih tepat
sasaran, dan penetapan harga yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2) Globalisasi, kemajuan teknologi dalam transportasi, pengiriman
barang dan komunikasi telah mempermudah perusahaan dalam
memasarkan produknya ke negara lain, dan juga mempermudah
konsumen untuk membeli produk dan jasa dari pemasar di negara
lain (Kotler dan Keller, 2009:16).
Pelanggan masa kini menganggap perbedaan produk yang satu
dengan yang lain hanya beda tipis sehingga mereka kurang loyal
terhadap suatu merek. Mereka menjadi semakin peka terhadap harga
dan kualitas dan pencarian mereka akan nilai. Kemampuan baru
konsumen adalah :
1) Peningkatan yang berarti dalam hal daya beli, pembeli hanya
memerlukan satu klik untuk membandingkan harga dan atribut
produk pesaing di Internet.
2) Ragam barang dan jasa yang lebih banyak, pembeli dapat
memesan barang secara online dari mana saja dan menghindari
tawaran lokal yang terbatas. Selain itu dapat menghemat banyak
dengan memesan dari negara dengan tingkat harga yang lebih
rendah.
3) Kemudahan yang lebih besar dalam memesan dan menerima
pesanan, pembeli masa kini dapat melakukan pemesanan dari
rumah, kantor atau telepon seluler 24 jam sehari, 7 hari seminggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan dengan cepat menerima barang yang mereka pesan di kantor
atau rumah.
4) Kemampuan untuk membandingkan catatan produk dan jasa,
situs jaringan sosial menyatukan pembeli yang memiliki niat yang
sama.
5) Suara lebih kuat untuk mempengaruhi teman sepergaulan
dan pendapat umum, internet mendorong timbulnya hubungan
personal dan konten yang dihasilkan oleh pengguna melalui media
sosial (Kotler dan Keller, 2009:17).
Untuk menanggapi perilaku baru, peluang baru dan tantangan
baru kini perusahaan memiliki kemampuan baru untuk mengimbangi
kekuatan baru yang dimiliki oleh masyarakat seperti berikut :
1) Pemasar dapat menggunakan Internet sebagai saluran informasi
dan penjualan yang kuat, memperluas jangkauan geografis mereka
untuk memberi informasi kepada pelanggan dan mempromosikan
bisnis serta produk mereka keseluruh dunia.
2) Perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat komunikasi
eksternal diantara pelanggan dengan menciptakan “gossip” online
dan off-line melalui para duta merek dan komunitas pengguna.
3) Pemasar dapat mengirimkan iklan, kupon, sampel, dan informasi
kepada pelanggan yang memintanya atau yang telah mengizinkan
perusahaan untuk mengirimnya kepada pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4) Perusahan dapat menjangkau pelanggan yang sedang berpergian
dengan mobile marketing (Kotler dan Keller, 2009:17-18).
c. Pemasaran Terinteregasi
Aktivitas pemasaran muncul dalam sebuah bentuk. McCarthy
mengklasifikasikan aktivitas–akivitas ini sebagai sarana bauran
pemasaran dari empat jenis yang disebut 4 P dari pemasaran : product
(produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
Pemasar membuat keputusan pemasaran bauran untuk mempengaruhi
saluran perdagangan mereka dan juga atau menyesuaikan penawaran
atau solusi, menginformasikan konsumen, menetapkan harga yang
menawarkan nilai yang sesungguhnya dan memilih tempat dimana
penawaran dapat diakses (Kotler dan Keller, 2009:24).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.1
Diagram Pemasaran Integrasi
Skema
Bauran
Pemasaran
Produk
Ragam produk
Kualitas
Desain
Fitur
Nama merek
Kemasan
Ukuran
Layanan
Jaminan
Pengembalian
Harga
Harga terdaftar
Diskon
Potongan harga
Periode
pembayaran
Syarat kredit
Promosi
Promosi penjualan
Periklanan
Tenaga penjualan
Hubungan
masyarakat
Pemasaran
langsung
Tempat
Saluran
Cakupan
Pilihan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
Sumber:
Kotler,2009:24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan
kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan
dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Komunikasi pemasaran memudahkan atau membantu pembeli dan
penjual dengan :
1) Menciptakan hubungan pertukaran.
2) Mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya
pertukaran.
3) Menciptakan kesadaran serta memberitahu pembeli dan penjual
agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan.
4) Memperbaiki pengambilan keputusan di bidang pemasaran
sehingga seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif.
Menurut Harold Lasswell dalam bukunya :”The Structure and
Function of Communication in Society, in Mass Communications”
(edisi Wilbur Schramm, 1960), komunikasi dapat difahami dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Basu Swastha,1999:234-
236) :
1) Siapa ? (menunjukan sumber).
2) Mengatakan apa ? (menunjukan beritanya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Dalam saluran yang mana ? (menunjukan media yang dipakai).
4) Kepada siapa ? (menunjukan pihak yang menerima atau menjadi
sasaran).
5) Dengan pengaruh apa ? (menunjukan pengaruh berbagai faktor
terhadap hasil yang dicapai).
2. Promosi
Michael Ray dalam buku Morissan (2010:16) mendefinisikan
promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak
penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau memperkenalkan satu gagasan.
Intrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi
perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotional mix. Bauran
promosi mencakup enam elemen, yaitu:
1) Iklan
Iklan dapat didefinisikan: setiap bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar
oleh satu sponsor yang diketahui..
2) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya perusahaan
atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon
pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan
dan atau transaksi penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Promosi Penjualan
Bauran promosi adalah promosi penjualan atau sales promotion.
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada
konsumen ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu
barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian
sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan
sebagainya. Promosi penjualan yang berorientasi kepada pedagang
ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran
yaitu: para pedagang pengecer, pedagang besar dan distributor.
4) Hubungan Masyarakat
Mejelis Humas Dunia (World Assembly of Public Relations)
mendefinisikan humas sebagai berikut: humas adalah seni dan
ilmu sosial dalam menganalisis kecenderungan, memperkirakan
akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan
serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani
baik kepentingan organisasi dan khalayaknya.
5) Penjualan Personal
Penjualan personal yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara
seorang penjual dengan calon pembelinya . Dalam hal ini, penjual
berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk
membeli produk yang ditawarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Pemasaran Interaktif
Saat ini Internet sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak
praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di website
sendiri maupun di wesite milik perusahaan lain. Dapat dikatakan
Internet merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk
melaksanakan seluruh elemen bauran promosi. Selain digunakan
untuk beriklan, Internet juga dapat digunakan untuk melakukan
kegiatan promosi bentuk lainnya, seperti promosi penjualan
dengan kupon, kontes dan undian secara online.
3. Internet Marketing
a. Definisi Internet Marketing
Mulia (2009) mengatakan bahwa intenet marketing adalah
sarana untuk memasarkan produk atau jasa melalui internet. Internet
marketing merupakan aplikasi dari internet dan teknologi – teknologi
digital terkait untuk mencapai tujuan – tujuan pemasaran, teknologi –
teknologi itu seperti media internet, kabel – kabel, satelit, perangkat
keras, perangkat lunak yang diperlukan untuk keperluan internet
marketing tersebut (Chaffey et al,2000).
Internet marketing memiliki lima keuntungan besar bagi
perusahaan yang menggunakannya. (1) Baik perusahaan kecil maupun
perusahaan besar dapat melakukannya. (2) Tidak terdapat batasan
nyata dalam ruang beriklan jika dibandingkan dengan media cetak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
media penyiaran. (3) Akses dan pencarian keterangan sangat cepat jika
dibandingkan dengan surat kilat atau bahkan fax. (4) Situsnya dapat
dikunjungi oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. (5) Belanja dapat
dilakukan lebih cepat dan sendirian (Kottler dan Philip,2002).
Sedangkan McPheat (2011) mengemukakan bahwa internet marketing
dapat mempengaruhi beberapa kegiatan dalam bisnis seperti iklan,
promosi, public relation, dan penjualan.
b. Indikator penerapan Internet Marketing
Menurut Supranto (2006:244), dimensi yang digunakan dalam
mengukur penerapan internet marketing sebagai berikut :
1) Informasi, terdiri dari:
a) Memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam memperoleh
informasi.
b) Informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
c) Informasi yang dapat diperoleh dalam waktu singkat.
d) Program-program yang ditawarkan memenuhi kebutuhan
konsumen.
e) Informasi yang tersedia sangat up to date.
f) Informasi yang jelas kepada pelanggan.
g) Bentuk informasi yang menarik minat pelanggan.
h) Tersampainya program pemasaran secara baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Keberadaan Pelayanan, terdiri dari :
a) Fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
b) Website perusahaan dapat diakses dalam 24 jam 7 hari.
c) Teknlogi jaringan yang mengkoordinasikan kegiatan
pemasaran.
d) Memberi kemudahan dalam memelihara hubungan dengan
pelanggan.
e) Kebutuhan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan pelanggan
dapat terpenuhi.
f) Pelanggan dapat dengan mudah melakukan aktivitas secara
online kepada perusahaan.
3) Proses terdiri dari:
a) Proses penyampian informasi lebih baik.
b) Kegiatan promosi berjalan dengan efektif.
c) Proses kegiatan pemasran secara keseluruhan menjadi mudah.
4. Media Sosial
Menurut Thoyibie (2010), social media adalah konten berisi
informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi
penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi
komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak
umum. Dewasa ini, praktek pemasaran melalui social media mulai
berkembang dan digunakan sebagai alat pemasran produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mempromosikan merek dan brand suatu perusahaan. Social media
merupakan tempat berkumpulnya orang–orang yang ingin berbagi
informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan
teman lainnya secara online.
Saat ini banyak perusahaan, brand yang menggunakan media sosial
(internet marketing) untuk melakukan penetrasi pemasaran. Alasan merek
membutuhkan social media marketing adalah membangun hubungan
yang riil dengan konsumen, konsumen mudah menerima pesan,
memungkinkan targeting dan retargeting, memecahkan masalah dengan
segera, membangun loyalitas merek, merebut pelanggan competitor, dan
efisiensi biaya (Markerteers, Agustus 2016).
5. Brand Awareness
a. Definisi Brand Awareness
Brand awareness adalah kondisi dimana seorang konsumen tahu
dan sadar mengenai keberadaan sebuah produk di pasaran dengan
sendirinya tanpa diberi pancingan-pancingan tertentu mengenai
sebuah kategori sebuah merek. Kesdaran merek adalah kemampuan
dari konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa
suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu (Aaker
dalam Handayani,2010:62).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian
dari suatu kategori produk tertentu (Durianto,dkk,2004:30).
Kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat merek suatu
produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau presepsi
konumen terhadap merek produk yang ditawarkan.
b. Tingkatan Brand Awareness
Tingkat brand awareness dapat diukur dengan melihat
bagaimana sebuah merek tersebut dapat degan mudah dikenali dan
diingat kembali oleh seorang konsumen. Biasanya untuk
mendapatkan tingkat brand awareness yang tinggi maka perusahaan
harus dapat mengiat emosi konsumen dengan berbagai komunikasi
pemasaran, atribut dan nilai dari produk tersebut yang berkenaan
secara emosional dengan konsumen.
Terdapat empat tingkatan untuk dapat membentuk suatu nilai
didalam benak calon konsumen. Menurut Aaker dalam Haryanto
(1991) ada empat tingkatan yaitu :
1) Tidak menyadari merek ( Brand Unaware ).
Pada tingkat ini konsumen tidak sadar akan keberadaan merek-
merek di pasaran, dan didalam benaknya semua merek adalah
sama dengan tidak mempedulikan kualitas dari merek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Pengenalan merek ( Brand Recognition )
Pada tingkat ini konsumen mampu untuk mngenali merek dan
memberikan nama merek sebagai petunjuk dengan diberikan
ransangan yang cukup besar mengenai mengenai suatu
kategori produk tertentu.
3) Pengingatan kembali merek ( Brand Recall )
Pada tingkat ini konsumen tidak perlu diberikan suatu
ransangan untuk menyebutkan merek-merek tertentu didalam
pasaran.
4) Puncak pikiran ( Top of Mind )
Merek yang pertama kali muncul didalam benak seorang
konsumen dan disebutkan ketika ditanya mengenai sebuah
kategori produk yang ada dipasaran.
Tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu merek dapat
ditingkatkan melalui beberapa upaya sebagai berikut
(Durianto,dkk,2004:57) :
1) Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah
diingat oleh konsumen. Pesan yang disampaikan harus berbeda
dibandingkan merek lainnya.
2) Perusahaan disarankan menggunakan jingle lagu dan slogan
yang menarik agar merek lebih mudah diingat oleh konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Symbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki
hubungan dengan mereknya.
4) Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan
perluasan produk, sehingga merek tersebut akan semakin
diingat oleh konsumen.
5) Perusahaan harus selalu melakukan pengulangan untuk
mengingatkan ingatan konsumen terhadap merek.
c. Indikator Brand Awareness
Terdapat empat indikator yang dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap suatu merek,
antara lain sebagai berikut (Simamora,2000) :
1) Recall, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika
ditanya merek apa saja yang diingat.
2) Recognition, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali
merek terebut termasuk dalam kategori tertentu.
3) Purchase, yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan
suatu merek kedalam alternatif pilihan ketika akan membeli
produk atau jasa.
4) Consumption, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali
merek ketika sedang menggunakan produk atau jasa pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6. Intention to Buy
a. Definisi Intention to Buy
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa tertarik
pada objek tertentu yag dianggap paling penting. Sedangkan need for
achievement adalah kebutuhan untuk mencapai prestasi tertentu
(Weiner, 1985 dalam Arifin, 2003). Minat beli dapat diartikan
sebagai keinginan untuk membeli yang merupakan bagian dari proses
menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang
konsumen.
Sebelum pembelian, konsumen mulai dengan mengumpulkan
infomasi produk berdasarkan pengalaman pribadi dan lingkungan
eksternal. Ketika jumlah informasi mencapai tingkat tertentu,
konsumen mulai menilai dan proses evaluasi, dan membuat
keputusan pembelian setelah perbandingan dan penilaian. Niat beli
sering digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen dalam studi
terkait. Niat beli konsumen berarti kecenderungan subjektif untuk
memiliki produk tertentu, dan telah terbukti menjadi faktor kunci
untuk memprediksi perilaku konsumen (Fishbein dan Ajzen, 1975,et
al.,2007)
Menurut Farida dan Dini (2009), Minat beli adalah tahap
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar – benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pembelian aktual dengan minat beli. Pembelian aktual adalah
pembelian yang memang dilakukan oleh pelanggan, sedangkan minat
beli yaitu niat untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan
datang walaupun minat beli merupakan pembelian yang tidak pasti
akan benar-benar dilakukan pada waktu yang akan datang tetapi
pengukuran terhadap pembelian aktual itu sendiri (Kinnear dan
Taylor, 1995 dalam Farida dan Dini, 2009).
b. Indikator Intention to Buy
1) Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
2) Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk
merefrensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memliki preferensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk preferennya.
4) Minat eksploratif yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
7. Buying Decision
a. Definisi Buying Decision
Keputusan pembelian adalah keputusan sebagai pemilihan
suatu tindakan dari dua pilihan alernatif atau lebih, Schiffman dan
Kanuk dalam Sangadji dan Sopiah (2013:120).
Setiadi dalam Sangadji dan Sopiah (2013:121) mendefinisikan
bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu
di antaranya.
Keputusan pembelian adalah proses dimana konsumen
memutuskan merek mana yang akan dibeli. Keputusan pembelian
dilakukan dengan melibatkan keyakinan pada suatu produk, sehingga
timbul rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil.
Konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yang berada antara niat pembelian dan
keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak
diharapkan. Niat pembelian dapat berubah apabila situasi yang
dihadapi konsumen menghambat atau memaksa untuk membatalkan
pembelian atau beralih alternatif pilihan yang lain. Preferensi dan niat
membeli tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual
(Kotler,2009:181).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Definisi perilaku konsumen.
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan
bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan Keller,2009:166).
Menurut Mowen dan Minor dalam buku Sangaji dan Sopiah
(2003:7) mendefinisikan perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan
proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan,
pengunaan dan pembelian, dan penentuan barang, jasa dan ide.
Schiffman dan Kanuk dalam buku Sangaji dan Sopiah (2003:7)
mendefinisikan perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan
konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.
c. Tahap-tahap keputusan pembelian
Menurut Sunyoto (2013:85) keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen memiliki struktur. Struktur keputusan pembelian antara lain:
1) Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk. Konsumen memiliki minat untuk membeli produk dan
mempertimbangkan alternatif produk lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen akan mempertimbangkan ukuran, mutu, corak, dan
sebagainya. Perusahaan harus memperhatikan kesukaan konsumen
terhadap produk yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan
daya merek produk.
3) Keputusan tentang penjual
Konsumen akan memutuskan dimana produk tersebut akan dibeli
sehingga perusahaan harus memperhatikan bagaimana konsumen
memilih penjual tertentu.
4) Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang berapa banyak
produk yang harus dibeli pada suatu waktu. Perusahaan perlu
mempersiapkan jumlah produk sesuai dengan keinginan konsumen
yang berbeda.
5) Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan produk harus
dibeli sehingga perusahaan harus mengetahui faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumsi dalam penentuan waktu
pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Peran keputusan pembelian
Lima peran dalam keputusan pembelian menurut Suryani
(2008:13), antara lain :
1) Pencetus (Initiator)
Orang yag pertama menyarankan atau memikirkan gagasan
membeli produk atau jasa tertentu.
2) Pemberi Pengaruh (Influencer)
Seseorang yang memberikan pengaruh, orang yang pandangannya
atau nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir.
3) Pembuat Keputusan (Decider)
Seseorang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar atau
keseluruhan keputusan membeli, terlaksananya pembelian, apa
yang dibeli saat pembelian, bagaimana proses pembeliannya atau
tempat membeli.
4) Pembeli (Buyer)
Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5) Pemakai (User)
Seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai
produk atau jasa. Sebuah perusahaan perlu mengenali peranan-
peranan tersebut karena hal terebut mempengaruhi dalam
kaitannya merancang produk, menentukan peran dan
mengalokasikan biaya anggaran promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
e. Faktor yang mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Kotler
dan Keller, 2009:166-175):
1) Faktor Budaya
Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan
perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa
subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota
mereka. Dalam kelompok sering terdapat kelas sosial yaitu divisi
yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah
masyarakat, tersusun secara hierarki, dan mempunyai anggota
yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial
memperlihatkan berbagai prefensi produk dan merek dibanyak
bidang, mencakup pakaian, peralatan rumah, kegiatan santai, dan
mobil.
2) Faktor Sosial
Kelompok refrensi (refrence group) adalah semua kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok
yang memiliki pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan
(membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan
kelompok primer (primary group) seperti : keluarga, teman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tetangga, dan rekan kerja. Serta terdapat kelompok sekunder
(secondary group) seperti: agama, profesional dan kelompok
persatuan dagang yang cenderung lebih resmi.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga
memprsentasikan kelompok refrensi utama yang paling
berpengaruh.
Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli yaitu
keluarga orientasi terdiri dari orangtua dan saudara kandung. Dari
orangtua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.
Keluarga proyeksi adalah pasangan dan anak-anak. Suami-istri
dalam pembelian sangat beragam berdasarkan kategori produk.
Peran dan status. Orang berpartisipasi dalam banyak
kelompok, kelurga, klub, dan organisasi. Kelompok menjadi
sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma
perilaku. Peran (role) teridiri dari kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan seseorang. Setiap peran menyadang status.
3) Faktor Pribadi
Usia dan tahap siklus hidup. Selera konsumen dalam
makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan usia. Serta bentuk konsumsi dibentuk oleh siklus hidup
keluarga dan jumlah usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah
tangga pada satu waktu tertentu.
Pekerjaan dan keadaan ekonomi. Pekerjaan juga
mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan membeli
baju kerja, sepatu, dan kotak makan. Pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat
dibelanjakan , tabungan, dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan
sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian adalah
sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons
yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap ransangan
lingkungan
Gaya hidup adalah pola hidup seseorag di dunia yang
tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup
memotret interaksi seseorang secara utuh dengan lingkungannya.
f. Proses keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2009:184-186)
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika knsumen menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Dengan ransangan internal, salah satu dari kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
normal seseorang naik ke tingkat maksimun dan menjadi
dorongan atau kebutuhan bisa timbul karena dorongan eksternal
2) Pencarian Informasi
Konsumen dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan
dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut
perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih
reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat
berikutnya orang akan masuk pada tahap pencarian informasi
aktif. Sumber informasi utama dibagi menjadi empat :
a. Pribadi : keluarga, teman, tetangga, rekan.
b. Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c. Publik : media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
d. Eksperimental : penanganan, pemeriksaaan, penggunaan
produk.
3) Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi merek kompetitif dan melakukan
penilaian nilai akhir dengan proses evaluasi: (1) konsumen
berusaha memuaskan sebuah keputusan. (2) konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. (3) konsumen melihat masing-
masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan.
4) Keputusan Pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai
konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya pembelian
konsumen adalah pembelian merek yang paling disuka.
5) Perilaku Pasca pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan kepuasan atau ketidak puasan yang mereka rasakan.
Hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang
dirasakan dai produk merupakan faktor yang menentukan apakah
pemebeli puas atau tidak ( Sangaji dan Sopiah,2013:37-38).
g. Indikator Buying Decision
Terdapat tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sebelum
membeli (Hawkins,2010):
1. Product selection yaitu para konsumen atau pengguna melakukan
evaluasi pemilihan produk sebelum membeli. Hal ini berarti
beberapa produk yang dievaluasi oleh konsumen sebelum
melakukan keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Brand selection yaitu dimana konsumen atau pengguna
melakukan keputusan pembelian berdasarkan pertimbangan
suatu merek.
3. Store selection yaitu tempat atau letak yang dapat
mempermudah para konsumen dalam mencari produk
(kemudahan dalam mencari suatu produk).
8. Hubungan antara Internet Marketing dengan Brand Awareness
Internet marketing merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka melalui
internet. Internet yang berkembang sangat pesat dapat dijadikan sisi positif
perusahaan untuk memasarkan produk secara cepat dan efisien. Dalam hal
ini internet marketing berperan penting dalam brand awareness
konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ricard dan Jony
(2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap
Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan
Intention to Buy” menyatakan bahwa internet marketing berpengaruh
positif terhadap brand awareness.
9. Hubungan antara Internet Marketing dengan Intention to Buy
Internet marketing merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka melalui
internet. Internet yang berkembang sangat pesat dapat dijadikan sisi positif
perusahaan untuk memasarkan produk secara cepat dan efisien. Dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
ini internet marketing berperan penting dalam intention to buy pada
konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Albert Joshua
(2014) yang berjudul “Pengaruh Internet Marketing, Media Sosial dan
Experiental Marketing dalam Minat Beli Es Krim Magnum” mengatakan
bahwa internet marketing berpengaruh positif terhadap intention to buy.
10. Hubungan antara Internet Marketing dengan Buying Decision
Internet marketing merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka melalui
internet. Internet yang berkembang sangat pesat dapat dijadikan sisi positif
perusahaan untuk memasarkan produk secara cepat dan efisien. Dalam hal
ini internet marketing berperan penting dalam buying decision pada
konsumen. Berdasarkan peneliatian ang dilakukan oleh Singgih
Nurgiyanto (2014) yang berjudul “Pengaruh Strategi Promosi Melalui
Social Media terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi
Word of Mouth Marketing” mengatakan bahwa internet marketing
berpengaruh positif terhadap buying decision.
11. Hubungan antara brand awareness dengan intention to buy
Kesadaran merek berperan penting bagi konsumen dalam
memunculkan niat beli akan suatu produk dari merek tertentu. Karena
ketika konsumen sadar akan keberadaan suatu merek maka konsumen
akan mencari informasi lebih lanjut mengenai produk tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ricard dan Jony (2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan judul “Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap
Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan
Intention to Buy” menyatakan bahwa brand awareness berpengaruh
positif terhadap intention to buy.
12. Hubungan anatara brand awareness dengan buying decision
Kesadaran merek berperan penting bagi konsumen ketika mengambil
sebuah keputusan pembelian karena ketika konsumen sadar akan
keberadaan suatu merek maka konsumen akan mencari informasi lebih
lanjut mengenai produk tersebut sebelum memutuskan untuk membeli
atau tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Favian Firwan (2015) yang
berjudul “Pengaruh Kesadaran Merek, Presepsi Kualitas dan Promosi
Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung”
mengatakan bahwa brand awareness berpengaruh positif terhadap buying
decision. Sementara itu penelitian dilakukan oleh Ricard dan Jony (2010)
dengan judul “Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap
Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan
Intention to Buy” menyatakan bahwa brand awareness berpengaruh
positif terhadap buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
13. Hubungan antara intention to buy dengan buying decision
Penelitian yang dilakukan oleh Herche (1994), yang dikutip oleh Yoestini
dan Eva (2007) menunjukkan antara minat beli dan keputusan pembelian
memiliki pengaruh yang positif. Minat beli konsumen yang tinggi akan
mendorong konsumen membeli suatu produk.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dapat dilihat dihalaman berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Lembaga Variabel Alat Analisis
Penelitian
1. Richard Darmawan
Andriyanto dan
Jony
Analisis Pengaruh Internet
Marketing terhadap Pembetukan
Word of Mouth dan Brand
Awareness untuk Memunculkan
Intention to Buy
Universitas
Kristen
Satyawacana
Internet Marketing, Brand
Awareness, Word of Mouth,
Intention to Buy
Structural
Equation
Modeling
2 Albert Joshua
Oktaviawan
Pengaruh Internet Marketing, Media
Sosial dan Experiental Marketing
dalam Minat Beli Es Krim Magnum
Universitas
Kristen
Satyawacana
Internet Marketing, Social
Media, Experiental Marketing,
Minat Beli
Analisis
Regresi
3. Singgih Nurgiyanto Pengaruh Strategi Promosi Melalui
Social Media terhadap Keputusan
Pembelian Garskin yang Dimediasi
Word of Mouth Marketing
Universitas
Negri
Yogyakarta
Strategi promosi melalui
Social Media, Word of
Marketing, Keputusan
Pembelian
Uji regrsi,
Path
Analysis, Uji
Sobel
4. Favian Firwan
Firdaus
Pengaruh Kesadaran Merek, Presepsi
Kualitas dan Promosi Periklanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Samsung
Universitas
Diponegoro
Kesadaran Merek, Presepsi
Kualitas, Promosi Periklanan,
Keputusan Pembelian
Regresi
Linier
Berganda
5. Dra. Yoestini, Msi
dan Eva Sheilla
Rahma
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan
Terhadap Brand Equity dan Minat
Beli dan Dampaknya pada Keputusan
Pembelian
Universitas
Diponegoro
Kualitas Layanan, Brand
Equity, Minat Beli dan
Keputusan Pembelian
Structural
Equation
Modeling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Terdapat persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dibuat penulis. Persamaan dengan penelitian terdahlu adalah menggunakan
beberapa variabel yang sama yaitu : internet marketing, brand awareness, intention to
buy. Selain itu perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menambah
satu variabel yaitu buying decision, karakteristik responden yang lebih spesifik yaitu
mahasiswa S1 di Yogyakarta, alat analisis penelitian yang digunakan adalah PLS
(Partial Least Square).
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan secara sistemastis
sebagai berikut :
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Internet
Marketing
(X1)
Brand
Awareness
(X2)
Intention to
Buy
(M)
Buying
Decision
(Y)
H1
H4
H2
H6
H3
H5
H7
H8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
D. Hipotesis
1. Hubungan antara internet marketing terhadap brand awareness
Intenet marketing adalah sarana untuk memasarkan produk atau jasa
melalui internet Mulia (2009). Brand awareness adalah kondisi dimana
seorang konsumen tahu dan sadar mengenai keberadaan sebuah produk di
pasaran dengan sendirinya tanpa diberi pancingan-pancingan tertentu
mengenai sebuah kategori sebuah merek.
Semakin menarik internet marketing dikelola oleh Starbucks, maka
semakin tinggi brand awareness yang terbentuk didalam benak seorang
konsumen potensial.
H1 : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif terhadap
brand awareness
2. Hubungan antara internet marketing terhadap intention to buy
Intenet marketing adalah saran untuk memasarkan produk atau jasa
melalui internet Mulia (2009). Minat beli dapat diartikan sebagai keinginan
untuk membeli yang merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan
pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen.
Semakin menarik informasi internet marketing, maka semakin besar
intention to buy yang terbentuk dalam benak konsumen potensial.
H2 : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif terhadap
intention to buy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Hubungan internet marketing terhadap buying decision
Intenet marketing adalah saran untuk memasarkan produk atau jasa
melalui internet Mulia (2009). Keputusan pembelian adalah keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alernatif atau lebih, Schiffman dan
Kanuk dalam Sangadji dan Sopiah (2013:120).
Semakin menarik informasi internet marketing , maka semakin yakin
konsumen potensial dalam melakukan buying decision.
H3 : Internet marketing secara langsung berpegaruh positif terhadap
buying decision
4. Hubungan antara brand awareness terhadap intention to buy
Brand awareness adalah kondisi dimana seorang konsumen tahu dan
sadar mengenai keberadaan sebuah produk di pasaran dengan sendirinya tanpa
diberi pancingan-pancingan tertentu mengenai sebuah kategori sebuah merek.
Minat beli dapat diartikan sebagai keinginan untuk membeli yang merupakan
bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh
seorang konsumen.
Semakin tinggi brand awareness konsumen terhadap produk
Starbucks, maka semakin besar intention to buy terhadap produk Starbucks.
H4 : Brand awareness secara langsung berpengaruh positif terhadap
intention to buy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5. Hubungan antara brand awareness terhadap buying decision
Brand awareness adalah kondisi dimana seorang konsumen tahu dan
sadar mengenai keberadaan sebuah produk di pasaran dengan sendirinya tanpa
diberi pancingan-pancingan tertentu mengenai sebuah kategori sebuah merek.
Keputusan pembelian adalah keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari
dua pilihan alernatif atau lebih, Schiffman dan Kanuk dalam Sangadji dan
Sopiah (2013:120).
Semakin tinggi brand awareness konsumen terhadap produk
Starbucks, maka semakin yakin konsumen melakukan buying decision.
H5 : Brand awareness secara langsung berpengaruh positif terhadap
buying decision
6. Hubungan antara intention to buy terhadap buying decision
Minat beli dapat diartikan sebagai keinginan untuk membeli yang
merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang
dilakukan oleh seorang konsumen. Keputusan pembelian adalah keputusan
sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alernatif atau lebih,
Schiffman dan Kanuk dalam Sangadji dan Sopiah (2013:120).
Semakin besar intention to buy terhadap produk Starbucks, maka
semakin yakin konsumen melakukan buying decision.
H6 : Intention to buy secara langsung berpengaruh positif terhadap
buying decision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
7. Hubungan antara internet marketing terhadap buying decision melalui
intention to buy
Intenet marketing adalah saran untuk memasarkan produk atau jasa
melalui internet Mulia (2009). Keputusan pembelian adalah keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alernatif atau lebih, Schiffman dan
Kanuk dalam Sangadji dan Sopiah (2013:120). Minat beli dapat diartikan
sebagai keinginan untuk membeli yang merupakan bagian dari proses menuju
kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen.
H7 : intention to buy memediasi pengaruh internet marketing terhadap
buying decision.
8. Hubungan antara brand awareness terhadap buying decision melalui
intention to buy
Kesdaran merek adalah sebuah kemampuan dari seorang pembeli
potensial untuk mengenali atau memanggil ulang (mengingat) bahwa
Keputusan pembelian adalah keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari
dua pilihan alernatif atau lebih, Schiffman dan Kanuk dalam Sangadji dan
Sopiah (2013:120). Minat beli dapat diartikan sebagai keinginan untuk
membeli yang merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan
pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen.
H8 : intention to buy memediasi pengaruh brand awareness terhadap
buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian dan
analisis data bersifat kuantitatif yang betujuan menguji hipotesisnya yang telah
ditetapkan.
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengungkap hubungan sebab – akibat
antar variabel yang digolongkan sebagai jenis penelitian kausal. Penelitian
kausal, selain mengukur kekuatan hubungan anatara dua variabel atau lebih, juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan terikat.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen potensial Starbucks coffee
yang berstatus sebagai mahasiswa S1 di Yogyakarta, serta pernah membaca
atau mendengar informasi mengenai promosi yang dilakukan oleh Starbucks
melalui media sosial.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah informasi promosi Starbucks
coffee yang ditawarkan melalui media sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2017.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
1. Identitas Variabel
a. Variabel Bebas ( Independent VariableI)
Variabel bebas (Independet Variable) menurut
(Sugiyono,2009:59) adalah variabel yang memengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Internet Marketing (X1) dan brand
awareness (X2) .
b. Variabel Antara (Intervening Variabel)
Variabel antara (intervening variabel) adalah variabel yang
secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Variabel ini
menyebabkan variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya variabel dependen (Wiyono,2011:31). Variabel antara
dalam penelitian ini adalah Intention to Buy (M).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono,2009:59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Buying Decision (Y).
2. Definisi Variabel
Definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Internet Marketing
Mulia (2009) mengatakan bahwa intenet marketing adalah
sarana untuk memasarkan produk atau jasa melalui internet. Internet
marketing merupakan aplikasi dari internet dan teknologi – teknologi
digital terkait untuk mencapai tujuan – tujuan pemasaran, teknologi –
teknologi itu seperti media internet, kabel – kabel, satelit, perangkat
keras, perangkat lunak yang diperlukan untuk keperluan internet
marketing tersebut (Chaffey et al,2000).
Penelitian yang dilakukan Kusuma (1999) menemukan bahwa
penggunaan internet (internet marketing) berdampak terhadap bauran
pemasaran, dan yang paling banyak terkena dampaknya adalah
promosi. Dalam hal ini kegiatan promosi didalam internet marketing
seperti beriklan menjadi lebih menarik dan interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Brand Awareness (Kesadaran Merk)
Kondisi dimana seorang konsumen tahu dan sadar mengenai
keberadaan sebuah produk di pasaran dengan sendirinya tanpa diberi
pancingan-pancingan tertentu mengenai sebuah kategori sebuah
merek. Kesdaran merek adalah sebuah kemampuan dari seorang
pembeli potensial untuk mengenali atau memanggil ulang
(mengingat) bahwa sebuah merek adalah bagian dari sebuah kategori
produk tertentu (Aaker, 1991:61).
c. Intention to Buy ( Minat Beli )
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa tertarik
pada objek tertentu yag dianggap paling penting. Sedangkan need for
achievement adalah kebutuhan untuk mencapai prestasi tertentu
(Weiner, 1985 dalam Arifin, 2003). Minat beli dapat diartikan
sebagai keinginan untuk membeli yang merupakan bagian dari proses
menuju kearah tindakan pmbelian yang dilakukan oleh seorang
konsumen.
Menurut Farida dan Dini (2009), Minat beli adalah tahap
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar – benar dilaksanakan.
d. Buying Decision (Keputusan Pembelian)
Keputusan adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif
pilihan (Schiffman dan Kanuk, 2000:437). Dengan kata lain untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
membuat keputusan harus terdapat alternatif pilihan. Sebaliknya jika
konsumen tidak dapat dikategorikan sebagai pengambilan keputusan.
Terdapat tiga tingkat pegambilan keputusan oleh konsumen dari usaha
yang paling tinggi ke usaha yang paling rendah, yaitu: extensive
problem solving, limited problem solving dan routinized response
behavior (Schiffman dan Kanuk, 2000:438).
1) Pengambilan keputusan diperluas (extensive problem solving)
Ketika konsumen belum memiliki kriteria untuk mengevaluasi
kategori produk atau merek yang memenuhi kategori tertentu atau
banyaknya merek yang harus dipertimbangkan terlalu banyak,
usaha pengambilan keputusan tersebut dikategorikan sebagai
pengambilan keputusan diperluas. Pada tingkat pengambilan
keputusan diperluas konsumen memerlukan informasi yang
banyak untuk menentukan kriteria guna mengambil keputusan.
2) Pengambiln keputusan terbatas (limited problem solving)
Pada tingkat ini, konsumen telah menentukan kriteria dasar untuk
melakukan evaluasi kategori produk dan berbagai merek untuk
kategori produk tersebut. Pencarian informasi tambahan tentang
masing – masing merek ditujukan agar pilihan menjadi lebih baik.
3) Perilaku respon rutinitas (routinized response behavior)
Pada tingkat ini, konsumen telah memiliki beberapa pengalaman
terhadap kategori produk dan kriteria telah ditentukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
baik. Dalam beberapa situasi, konsumen melakukan pencarian
informasi untuk sedikit menambah informasi atau sebaliknya
cukup menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki.
3. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan
responden terhadap pernyataan yang dikemukakan. Modifikasi skala
Likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung
oleh skala lima tingkat, modifikasi skala Likert meniadakan kategori
jawaban yang di tengah dengan alasan yaitu : (1) kategori tersebut
memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum dapat memutuskan atau
memberikan jawaban. (2) tersedianya jawaban tengah menimbulkan
kecenderungan untuk menjawab ke tengah (Hadi,1991:19). Berikut poin
penilaian penelitian yang akan digunakan penulis :
1 2 3 4
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju Setuju Sangat
Setuju
Ketentuan pemberian skor untuk masing-masing variabel adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
a. Internet marketing
Semakin baik internet marketing yang dikelola oleh Starbucks coffee,
maka skor semakin tinggi, dengan skor tertinggi adalah 4.
b. Brand awareness
Semakin tinggi tingkat brand awareness konsumen terhadap produk
minuman Starbucks Coffee, maka skor semakin tinggi, dengan skor
tertinggi adalah 4.
c. Intention to buy
Semakin tinggi minat beli konsumen terhadap produk Starbucks Coffe,
maka skor semakin tinggi, dengan skor tertinggi adalah 4.
d. Buying decision
Semakin yakin konsumen untuk memutuskan membeli produk
Starbucks Coffe , maka skor semakin tinggi, dengan skor tertinggi
adalah 4.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah proses pemberian definisi operasional atau
indikator pada sebuah variabel. Berikut ini adalah definisi dari variabel –
variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Indikator
1. Internet
Marketing
Sarana untuk memasarkan produk
atau jasa melalui internet, Mulia
(2009).
- Kemudahan bagi
konsumen untuk
memperoleh informasi.
- Informasi yang sesuai
dengan kebutuhan
konsumen.
- Informasi dapat
diperoleh dalam waktu
yang singkat.
- Bentuk informasi yang
menarik minat
konsumen.
- Informasi yang jelas
kepada konsumen.
- Informasi yang tersedia
up to date.
2. Brand
Awareness
Sebuah kemampuan dari seorang
pembeli potensial untuk mengenali
atau memanggil ulang (mengingat)
bahwa sebuah merek adalah bagian
dari sebuah kategori produk tertentu
(Aaker, 1991:61).
- Konsumen mampu
mengingat merek ketika
ditanya.
- Konsumen mampu
mengenali merek
tersebut termasuk dalam
kategori tertentu.
- Mengukur konsumen
akan memasukan
Starbucks kedalam
alternatif pilihan ketika
akan membeli produk.
- Kemampuan konsumen
mengenali merek ketika
menggunakan merek
pesaing.
3. Intention
to Buy
Niat beli konsumen berarti
kecenderungan subjektif untuk
memiliki produk tertentu, dan telah
terbukti menjadi factor kunci untuk
memprediksi perilaku konsumen
(Fishbein dan Ajzen, 1975,et
- Kecenderungan untuk
membeli produk,
meliputi yaitu pergi
untuk nongkrong atau
mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
al.,2007)
- Kecenderungan untuk
membeli produk lain
ketika Starbucks tidak
sesuai dengan harapan
konsumen.
- Kecenderungan untuk
mencari informasi yang
lebih mendukung
tentang produk tersebut,
meliputi :
a. Berusaha mencari
informasi melalui
berbagai media
sosial.
b. Selalu mengikuti
informasi terbaru.
c. Merasa bersemangat
untuk
membicarakan
Starbucks.
4. Buying
Decision
Keputusan pembelian yang
dilakukan pelanggan dengan
melibatkan keyakinan pada suatu
produk, sehingga timbul rasa percaya
diri atas kebenaran tindakan yang
diambil.
- Konsumen melakukan
evaluasi pemilihan
produk sebelum
memebeli, meliputi :
a. Makanan dan
minuman sesuai
dengan selera
konsumen.
b. Makanan dan
minuman sesuai
dengan sesuai
dengan kualitasnya.
c. Layanan atau
fasilitas.
- Konsumen melakukan
keputusan pembelian
berdasarkan
pertimbangan suatu
merek, yaitu :
a. Gaya hidup yang
modern.
b. Menunjukan status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti (Sugiyono,2009:115). Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen potensial Starbucks coffee di Yogyakarta yang berstatus sebagai
mahasiswa S1 dari universitas di Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (Sugiyono, 2009:116). Sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen potensial Starbucks coffee di Yogyakarta yang berstatus sebagai
mahasiswa.
Peneliti mengambil 150 sampel dari populasi yang berasal dari responden
yang memenuhi kriteria, salah satunya adalah yang pernah membaca atau
mendengar informasi mengenai promosi yang diberikan oleh Starbucks
melalui media sosial, namun belum melakukan pembelian.
diri.
- Tempat yang
mempermudah para
konsumen dalam
mencari produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling
dan snowball sampling. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel
berdasarkan karakteristik tertentu (Sugiyono,1999:78), seperti :
1. Reponden adalah mahasiswa S1 dari Universitas di Yogyakarta.
2. Responden yang pernah membaca atau mendengar informasi mengenai
promosi yang diberikan Starbucks, nemun konsumen belum melakukan
pembelian.
3. Responden yang aktif menggunakan media sosial
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula – mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama –
tama dipilih satu atau dua orang , kemudian dua orang ini disuruh memilih
teman–temannya untuk dijadikan sampel. Sehingga jumlah sampel
semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama
semakin besar. Peneliti menyebarkan kuesioner online dengan membagikan
link kepada para responden perwakilan dari beberapa Universitas di
Yogyakarta.
H. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui proses survei,
kuesioner dan observasi. Data primer diperoleh dengan membagikan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
online kepada konsumen Starbucks coffee di Yogyakarta. Selain itu dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu lewat pihak lain dan tidak
langsung didapatkan oleh peneliti dari subyek penelitian (Wiyono,2011:131).
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan yang sudah
tersedia.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2009:199). Teknik pengumpulan data kuesioner ini digunakan untuk
mengetahui pendapat dan jawaban dari para responden tentang internet
marketing, brand awareness, intention to buy, dan buying decision.
Mekanisme pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
membagikan kuesioner secara online kepada konsumen potensial Starbucks
coffee di Yogyakarta dalam kurun waktu satu bulan. Kuesinoer online yang
peneliti maksud adalah dengan membagikan alamat web untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan pada web tersebut dan responden dapat mengisi kuesioner
melalui smartphone, tablet dan laptop yang terhubung dengan jaringan internet
atau wifi. Responden menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan memberi
tanda tertentu pada jawaban yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah analisis faktor dari data-data yang ada untuk
melihat kesesuaian alat ukur dalam penelitian. Kuesioner dapat dikatakan
valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat
menjelaskan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas
konveregen dinilai berdasarkan kriteria Avarage Varian Extracted (AVE)
dan communality, masing-masing konstruk harus bernilai > 0,5 sehingga
probabilitas indikator tersebut konvergen dan masuk di dalam konstruk
yang lebih besar yaitu di atas 50 persen (Sekaran, 2010:325).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti keterpecayaan, keterandalan, konsistensi dan
sebagaimya (Azwar dalam Sujianto, 2009). Uji reliabilitas terhadap
instrument penelitian (kuesioner) dilakukan untuk menguji apakah hasil
pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini jawaban responden terhadap
pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian
ini, uji reliabilitas menggunakan meode Cronbach’s Alpha. Kuesioner
dinyatakan relibel jika mempunyai nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (Abdilah
dan Hartono,2015:207).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Hipotesis
Teknik analisis dalam penelitian adalah kuantitatif yaitu teknik
analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik. Peneliti
menggunakan Partial Least Square (PLS) agar dapat melakukan
pengujian secara simultan atas rangkaian hubungan yang relatif rumit.
PLS merupakan teknik statistika untuk menguji dan mengestimasi
hubungan kausal dengan mengintegrasikan analisis faktor dan analisis
jalur. Dengan menggunakan PLS hubungan rumit dapat dibangun antara
satu atau beberapa variabel yang dipengaruhi (dependent) dengan satu
atau beberapa variabel yang mempengaruhi (independent) serta variabel
mediasi.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square
(PLS). PLS merupakan analisis persamaan Structural Equation Model
(SEM) yang berbasis varian untuk menguji model pengukuran sekaligus
menguji model structural (Inner model) dengan menggunakan R2
untuk
konstruk dependen dan t-statistic sebagai uji signifikansi antar konstruk
di dalam model struktural. Pengujian model pengukuran digunakan
untuk menguji validitas dan reliabilitas.
a. Nilai R2
Nilai R2 dapat mengukur tingkat perubahan variabel dengan
nilai antara nol dan satu. Semakin kecil R2
semakin terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
dependen. Sebaliknya, R2
yang mendekati satu menunjukan bahwa
variabel-variabel independen membererikan informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksikan variabel dependen.
b. Pengujian Hipotesis
Hubungan antar konstruk laten dalam model penelitian dapat
dilihat dari hasil estimasi koefisien jalur (path coefficients) dan tingkat
signifikansinya (p-value). Untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai p-value. Apabila besarya
nilai p-value lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau terdapat
pengaruh yang signifikan. Hasil path coefficients untuk menguji
kekuatan pengaruh variabel antar variabel dan menjelaskan ketegasan
hubungan antar arah variabel.
c. Membuat Hipotesis
1) H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap brand awareness.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap brand awareness.
2) H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
4) H0 : Brand awareness tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
Ha : Brand awareness secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
5) H0 : Brand awareness tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
Ha : Brand awareness secara langsung berpengaruh langsung
terhadap buying decision.
6) H0 : Intention to buy tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
Ha : Intention to buy secara langsung berpengaruh positif terhadap
buying decision.
7) H0 : Intention to buy tidak memediasi pengaruh internent
marketing terhadap buying decision.
Ha : Intention to buy memediasi pengaruh internent marketing
terhadap buying decision.
8) H0 : Intention to buy tidak memediasi pengaruh brand awareness
terhadap buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Ha : Intention to buy memediasi pengaruh brand awareness
terhadap buying decision.
d. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai p-value
1) P-value ≥ 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
2) P-value < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBYEK PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Starbucks Coffee
Starbucks adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang
dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban.
Perusahaan ini berpusat di Seattle, Wasington. Starbucks Coffee pertama kali
dibuka pada 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker.
Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982.
Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet’s Coffee and Tea,
Starbucks dijual kepada Howard Schultz yang kemudian mengganti nama II
Giornale dengan nama Starbucks pada tahun 1987. Nama Starbucks diambil dari
salah satu karakter dalam novel Moby Dick dengan logonya yang berupa putri
duyung berekor dua yang biasa disebut Siren. Schultz kemudian mengubah
Starbucks menjadi bar espresso dengan gaya Italia.
Berawal dari empat gerai kecil di Seatlle, Starbucks kini telah tumbuh dan
berkembang menjadi sebuah perusahan dengan lebih 1600 gerai di dunia dan
sampai hari ini masih terus berkembang membuka gerai baru. Starbucks pertama
kali membuka gerai di luar Amerika Utara adalah di Tokyo, Jepang yang dibuka
pada tahun 1996.
Starbucks coffee merupakan perusahaan yang pada dasarnya bergerak dalam
bidang coffee retail, dimana mereka membeli dan memanggang secara utuh biji
kopi berkualitas tinggi dan menjualnya melalui aneka lini produk minuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
espresso ala Italia yang segar dan bercita rasa tinggi. Starbucks Coffee juga
menyediakan berbagai makanan ringan berua kue kering dan basah, peralatan
dan aksesori yang berkaitan dengan minum kopi, serta permen dan gula-gula.
Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk menempatkan Starbucks
sebagai merek dalam pasar coffee bars yang paling terkenal. Ketika Howard
Schultz memegang jabatan tertinggi sebagai Direktur operasional ritel dan
marketing. Starbucks mengembangkan budaya menkmati hidangan kopi di coffe
bar. Budaya ini diadopsi oleh Schultz dari bar – bar kecil yang menyediakan
hidangan kopi dan teh di Milan, Italia. Eksperimen ini pada akhirnya menjadi ciri
khas perusahaan dalam mendistribusikan pelayanannya.
Tidak hanya berdiri sendiri sebagai kedai kopi, tetapi Starbucks juga
membuka kedai kopi di tempat – tempat yang cukup strategis seperti di bandara,
mall maupun hotel berbintang. Hingga saat ini (2014) total kedai Starbucks
Coffee yang tersebar di seluruh dunia telah mencapai 20.100. Dari jumlah
tersebut 11.500 kedai terdapat di Amerika Serikat, sisanya tersebar di seluruh
dunia termasuk Indonesia.
Di Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia (anak perusahaan PT Mitra Adi
Perkasa) merupakan pemegang lisensi Starbucks Coffee International, dengan
membuka coffee shop pertama Starbucks di Jakarta pada tanggal 17 Mei 2002,
berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. PT Sari Coffee Indonesia merupakan
pemegang hak tunggal untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lisensi Starbucks yang dipegang PT Sari Coffee Indonesia dapat dicabut oleh
licensor apabila tidak memenuhi persyaratan yang tertera pada kontrak yang
menyangkut hal pendirian dan pengelolaan. Syarat – syarat tersebut meliputi
standarisasi kualitas produk, pelayanan, kebersihan, penempatan lokasi (coffee
shop harus berada di pojok), desain ruangan, peralatan yang digunakan, strategi
pemasaran, laporan keuangan dan pelatihan pegawai-pegawai yang bekerja di
Sarbucks, khusus untuk bahan dasar yang digunakan dalam semua produk
Starbucks dan perlengkapan outlet dari kursi, meja, hingga ornamen – ornamen
di dinding di impor langsung dari Amerika. Bahan dasar yang tidak di impor
hanya susu dan air.
B. Visi dan Misi Starbucks Coffee
Sebagai perusahaan penjual kopi berkelas dunia. Starbucks mengutamakan
pelayanan demi kenyamanan pelanggannya serta menciptakan komunikasi yang
efektif antara semua partner dan customer (pelanggan). Menjadi “third place”
bagi para pelanggan merupakan salah satu visi dan misi Starbucks Coffee.
Perusahaan menginginkan kedai kopinya sebagai tempat ketiga bagi seluruh
pelanggannya setelah rumah dan kantor mereka.
Para partners (sebutan untuk barista yang bekerja di Starbucks) harus dapat
menciptakan komunikasi yang efektif dengan para pelanggan maupun dengan
para patner lainnya, menghargai perbedaan yang ada di dalam masing-masing
individu, tanpa membeda – bedakannya. Sehingga setiap pelanggan yang datang
ke dalam Starbucks Coffee dapat merasakan atmosfir rumah ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Starbucks Coffee memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan aktivitas
melayani pelanggannya agar selalu dapat memuaskan keinginan para
pelanggannya. Berikut Visi dan Misi Starbucks Coffee :
Visi :
1. Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya
menggunaan bahan dan menghasilkan yang terbaik.
2. Menciptakan image yang cemerlang yang melekat didalam pikiran
pelanggan.
3. Membentuk Starbucks sebagai suatu merek yang terkenal, walaupun orang
tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi
masyarakat merasa familiar dengan merek Starucks.
4. Menjadikan Starbucks sebagai merek terkenal dan dihargai.
5. Menjadiakn nomor satu atau diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak
terbatas.
Misi :
1. Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagai informasi dengan
mitra usaha.
2. Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksibel dalam menghadapi
perubahan.
3. Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang ramah
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yag penting untuk lingkungan
hidup.
5. Menanamkan tanggug jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar
perusahaan.
6. Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada
lingkungan hidup.
7. Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk membagi tugas, wewenang dan
tanggung jawab setiap posisi jabatan secara jelas, sehingga dapat terjadi kerja
sama setiap anggota organisasi tersebut. Selain itu, pembagian tersebut
dimaksudkan untuk menghindari ketimpangan pekerjaan.
Oleh karena itu perusahaan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya harus selalu
dilengkapi dengan struktur organisasi perusahaan yang ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan. Struktur organisasi yang ditetapkan oleh PT. Sari Coffee Indonesia
mengacu pada bentuk struktur organisasi fungsional yaitu desain organisasional
yang mengelompokan pekerjaan yang mirip atau berhubungan. Struktur ini
merupakan pendekatan departementalisasi yang fungsional yang diterapkan pada
keseluruhan organisasi. Keuntungan menggunakan struktur ini adalah
penghematan biaya yang muncul karena adanya spesialisasi (skala ekonomi,
duplikasi sumber daya mansia dan peralatan yang minimal) dan karyawa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dikelompokkan dengan karyawan lain yang memiliki tugas yang sama. Berikut
struktur organisasi Starbucks Coffee Yogyakarta :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Starbucks Coffee Yogyakarta
Berkut deskripsi kerja, wewenang dan tanggung jawab dari masing –masing
jabatan :
1. District Manager
Mengevaluasi kegiatan yang berjalan di dalam toko dan menerima laporan
dari pihak menajemen toko dan mengawasi operasional para barista yang
ada di setiap toko ritel.
District Manager
Store
Supervisor
Assistant Store Manager
Barista
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Store Manager
Pemimpin manajemen tertinggi di dalam toko serta mengawasi jalannya
operasional di toko. Store manager bertugas membuat target penjualan
dan membuat seluruh laporan yang berkaitan dengan operasional toko.
Store manager juga bekerja sama dengan seluruh barista yang ada di toko
dan dikantor pusat, dalam melaksanakan kegiatannya.
3. Assistant Store Manager
Membantu seluruh tugas store manager dan membuat jadwal kerja para
barista di dalam toko. Assistant manager juga ikut mengawasi jalannya
operasional toko.
4. Supervisor
Mengatur segala kebutuhan barang sebagai persediaan dalam toko,
mengawasi dan membantu para barista dalam melakukan kegiatan
operasionalnya.
5. Barista
Melaksanakan tugas operasional dengan melayani pelanggan memberikan
penjelasan mengenai produk-produk, promosi dan membantu seluruh
pihak manajemen toko dalam menjalankan kegiatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
D. Logo Starbucks Coffee
Gambar 4.2
Logo Starbucks
Logo Starbucks berupa putri duyung dengan dua ekor atau dalam mitos sering
disebut dengan Siren adalah mitologi yang berasal dari Yunani yang merupakan
sosok perempuan menarik dan biasanya berbentuk half-fish / half-women
(perempuan setengah ikan / putri duyung).
Logo awal Starbucks yang menampilkan siren sempat menimbulkan
kontroversi karena gambar siren yang bertelanjang dada, namun tetap
menimbulkan kontroversi. Hingga akhirnya dimodifikasi kembali dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menurunkan posisi gambar siren sehinga yang terlihat hanya wajah dengan
sedikit badan Siren.
Pihak Starbucks melakukan modifikasi kembali pada logo awal yang
bertuliskan “Starbucks Coffee Tea Spices” diganti menjadi “Starbucks Coffee”
saja. Seiring berkembangnya Starbucks, pihak Starbucks hanya menjadikan
gambar sosok perempuannya saja (Siren). Alasan pihak Starbuck menghapus
tulisan “Starbucks Coffee” pada logo karena Starbucks mulai memperkenalkan
produk baru non-kopi seperti teh, smoothies, makanan, dan juga bisnis musik.
E. Manajemen Sumber Daya Manusia Starbucks
Starbucks telah menyatakan diri sebagai dealer terkemuka di dunia, roaster
dan merek kopi special dengan lebih 13.000 gerai di 39 negara. Hal ini
menciptakan bisnis dari karyawan berkualitas, koneksi kemitraan yang andal,
keterlebitan masyrakat, tanggung jawab publik dan layanan superior.
Starbucks hanya memperkejakan karyawan yang baik. Bagi Starbucks
karyawan sangat penting, mereka bisa mematahkan atau membuat perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan hanya merekrut orang yang tepat, melatih mereka
dengan baik, memotivasi mereka untuk mencoba yang terbaik dan
mempertahankannya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Manajemen
Starbucks menekankan petingnya memuaskan pelanggan, maka dari itu
Starbucks memperlakukan karyawannya layaknya raja. Mereka percaya
kepuasan karyawan sesungguhnya merupkan kunci dari kepuasan pelangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tanpa happy employees, Anda pasti tidak mampu menciptakan happy cutumer.
Maka Starbucks menerapkan lima prinsip ini kepada para karyawannya :
1. Achievement Factor
Starbucks dalam menjalankan bisnisnya berorientasi pada kepuasan
karyawanm sehingga dalam menjalankan bisnis karyawannya
menjalankan bisnis seuai dengan cara mereka sendiri, dengan harapan
konsumen akan puas dan akan kembali. Keuntungan lain yang diperoleh
oleh karyawan adalah mendapatkan bonus untuk libur dan diskon pada
saat membeli Starbucks bagi karyawan yng bekerja lebih dari 20 jam,
pembagian hasil keuntungan melalui saham kepada karyawannya sebagai
reward atas kerja mereka terhadap perusahaan,
2. Recognition
Karyawan diberikan kebebasan dalam memberikan saran dan kritik
terhadap perusahaan. Perusahaan menghargai kritikan dan saran lalu
menyikapi untuk kemajuan perusahaan. Starbucks menghargai karyawan
sebagai mitra .
3. Work Itself
Karyawan Starbucks dalam menjalani rutinitas kerjanya memunculkan
kebersamaan sebagai tim. Manajer adalah pimpinan tetapi karyawan bisa
melakukan pengambilan keputusan sejauh itu menguntungkan pelanggan
dan berdampak pada kepuasan pelanggan. Karyawan dalam menjalankan
bisisnya harus berpatokan bahwa semua aspek di Starbucks adalah penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
yaitu konsumen, pengendalian mutu, bahan baku dan bekerja harus
gmenonjolkan quality service .
4. Responsibility
Starbucks memberikan kebebasan kepada karyawannya namun harus
disertai tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Manajer
memberikan kesempatan kepada barista untuk memberikan masukan dan
jam kerja yang flekibel namun menuntut tanggung jawab agar
memberikan yang terbaik untuk kepuasan konsumen (quality service).
5. Advancement
Starbucks dalam pengembangan karyawan dengan memberikan
kemungkinan berkembang kepada karyawan sehingga menjadi mitra suatu
saat nanti sehingga pengalaman bekerja di Starbucks adalah
menyenangkan. Dalam pengembangan karyawan, Starbucks memberikan
training kepada karyawan dalam pembuatan kopi, pemilihan bahan baku
kopi, hingga pengembangan bisnis.
6. Growth
Karyawan termotivasi dengan Starbucks memberikan kompensasi berupa
pembagian keuntungan kepada karyawan. Motivasi karyawan tercipta
dengan mereka bekerja dengan lingkungan yang menciptakan
kenyamanan dan disertai dengan penambahan bonus berupa pendapatan
atas hasil bagi saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
F. Manajemen Pemasaran Starbucks
Berawal dari kedai kopi kecil di Amerika kini Starbucks mejadi sebuah
perusahaan waralaba terkemuka di dunia. Keberhasilan sebuah bisnis tak lain
dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut strategi
Starbucks menjangkau pelanggannya :
1. Menjaga Cita Rasa Kopi
Sejarah Starbucks menunjukkan bahwa mereka menempatkan penekanan
yang besar pada kualitas produk kopi mereka, bahkan jika harga sedikit
lebih mahal dari yang diharapkan, sangat sebanding untuk memuaskan
pelanggan dengan kaya rasa, lezat dan aroma.
2. Tempat Ketiga
Strategi pemasaran Starbucks telah berfokus pada menciptakan “tempat
ketiga” bagi setiap orang untuk pergi antara ke rumah dan bekerja.
Starbucks ingin menciptakan “pengalaman” untuk bagi pelanggan mereka
yang menggabungkan padatya jadwal mereka, serta sebagai tempat untuk
bersantai. Adanya “suasana” berbeda dalam Starbucks membuat orang-
orang terkesan, sangat penting bagi Starbucks karena mereka telah
menyadari bahwa ini adalah salah satu konsep kuat yang melekat pada
Starbucks, untuk pelanggan.
3. Menciptakan Masyarakat Starbucks
Strategi pemasaran Starbucks diperluas untuk menciptakan sebuah
masyarakat sekitar mereka. Pada situs web mereka, individu didorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
untuk mengekspresikan pengalaman mereka dengan sejarah Starbucks,
dan perusahaan berusaha “secara pribadi” bergabung dalam diskusi.
4. Pemasaran Merek
Strategi pemasaran Starbucks selalu berfokus pada word of mouth yaitu
perkataan mulut. Iklan dan menjaga kualitas tinggi dari produk dan
layanan mereka yang berbicara sendiri.
Selain itu Starbucks juga mempraktikan marketing mix yang terdiri dari 7P
(product, price ,place, peomotion, place, promotion, people, physical evidence dan
process) dalam perusahaannya, sebagai berikut :
1. Product
Starbucks dikenal karena produk kopinya yang mendunia dan memiliki
rasa kopi yang sama di setiap gerai. Starbucks mementingkan rasa kopi
yang mereka buat harus sama bagi setiap pelanggan di setiap gerai yang
dibuka oleh karena itu mereka memiliki standar yang sama dari setiap
produk kopi yang mereka jual karena kopinya harus sudah melewati
proses fair trade dan seleksi organik. Selain menjual kopi Starbucks
menjual makanan sebagai teman saat minum kopi. Namun untuk makanan
di setiap gerai Starbucks mempunyai varian makanan yang berbeda,
namun resep dan rasanya harus memenuhi standar di setiap gerai yang
ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Price
Produk yang dijual Starbucks menggunakan bahan baku yang memiliki
standar tinggi yang harus melewati beberapa proses, agar mendapatkan
kualitas yang bagus dan menghasilkan cita rasa yang enak dan nikmat.
Maka Starbucks mematok harga kopi diatas rata-rata kopi pada umumnya.
3. Place
Produk kopi yang dijual dijual di Starbucks merupakan kopi yang
mempunyai kualitas premium dan harga yang relatif tinggi dengan
demikian penempatan gerai Starbucks memiliki perttimbangan tertentu.
Starbucks biasanya ada di daerah pusat perkantoran, pusat perbelanjaan,
pusat jajanan makanan, dan destinasi pariwisata. Dari penempatan gerai
Starbucks tersebut terlihat target pasar yang dituju oleh Starbucks yaitu
penikmat kopi, pekerja kantoran, kaum muda dan wisatawan.
4. Promotion
Starbucks sering melakukan promo hal ini dilakukan sebagai salah satu
cara memperkenalkan produk kepada konsumen. Promo yang dilakukan
terdiri dari promosi yang diterapkan untuk semua gerai dan promosi yang
dilakukan oleh kebijakan gerai, misalnya promo pengguna kartu kredit
dari bank tertentu, promo kartu member, melalui media sosial.
5. People
Starbucks memiliki dua divisi dalam bagian pekerjaan yaitu barista dan
manjemen toko. Barista sendiri masih dibagi menjadi dua yaitu barista full
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
time dan barista part time. Barista di Starbucks diwajibkan untuk hafal
akan kesukaan atau minuman favorite konsumen dan hafal dengan nama
mereka, dengan tujuan supaya Starbucks dapat lebih dekat dengan
konsumen. Manajemen toko dibagi menjadi yaitu district manajer dan
store manajer.
6. Phyisical Evidence
Desain gerai Starbucks menggunakan aliran “coffee house” dimana desain
tersebut cenderung memiliki warna gelap seperti warna kayu atau warna
kopi, kursi dan meja digerai dibuat dari kayu serta desain lampu-lampu
yang diletakkan menggantung didalam gerai.
7. Proces
Ketika karyawan melayani konsumen di Starbucks, umumnya prosedur
yang digunakan melayani pelanggan ketika pelanggan memesan kopi di
kasir, setelah membayar lalu dibuat pesananya dan nama konsumen ditulis
digelas tersebut, kemudian nama konsumen akan dipangil jika pesanan
sudah tersedia.
G. Manajemen Opersari Starbucks
Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan
faktor produksi seperti : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan
faktor produksi lainnya dalam proses transformasi menjadi berbagai produk barang
dan jasa. Berikut adalah analisis rantai nilai Starbucks Coffee Indonesia berdasarkan
primary activities dan support activities.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Primary Activities Starbucks Coffee Indoensia
Analisis primary activities meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar,
penjualan, pemasaran dan pelayanan terhadap pelanggan.
a. Logistik masuk
Logistik masuk meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari
pemasok. Bahan baku tersebut adalah biji kopi, untuk memilih bahan baku
Starbucks memiliki tim yang melakukan penelitian mengenai kopi tim ini
disebut “Starbucks Coffee Buyer”. Tim ini bertugas mengevaluasi ribuan
sampel yang dikirim oleh para petani kopi tiap tahunnya. Tim ini
menghabiskan waktu 18 minggu dalam 1 tahun untuk mengelilingi dunia
agar mendapatkan biji kopi dengan kualitas yang terbaik. Selain itu tujuan
dari penelitian ke penjuru duia adalah untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai kopi dan menjalin hubungan baik dengan para pemasok biji
kopi.
Sampel biji kopi dikirimkan oleh para pemasok akan dicek, dengan
mengambil 10–20% biji yang telah dikirim untuk diproses, apabila hasil
pemrosesan tersebut memenuhi standar, maka Starbucks akan menjalin
kerjasama dengan pemasok.
b. Operasi
Starbucks akan memproses biji kopi terseut agar menjadi kopi yang
berkualitas. Starbucks memiliki proses pemanggangan kopi khusus yang
disebut dengan Starbucks Roast. Dalam memproses biji kopi Starbucks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
bahkan dapat membuang sekitar 18–25% dari biji kopi, hal ini
dikarenakan dalam setiap 100kg yang dimasukan kedalam mesin
pemanggang kopi, yang keluar dengan hasil kualitas baik hanya 75-82kg.
Hal ini dilakukan Starbucks karena bagi Starbucks proses pemanggangan
yang dilakukan Starbucks untuk mendapatkan kopi yang terbaik.
Pengemasan yang dilakukan untuk menjada kualitas kopi Starbucks
disebut dengan flavorlock. Flavorlock adalah pengemasan yang digunakan
Starbucks untuk menjaga kesegaran dari kopi.
c. Logistik keluar
Barang yang telah dipesan oleh toko Starbucks akan dikirimkan
langsung ke toko. Setelah penerimaan barang dari pemasok, selanjutnya
pihak toko akan menangani produk yang diterima untuk diolah sesuai
dengan standarisasi yang ditetapkan perusahaan agar menjadi bahan dasar
pembuat minuman yang siap disajikan. Produk-produk yang telah diolah
dan produk yang didapatkan dari pemasok akan langsung didistribusikan
kepada pelanggan.
d. Penjualan dan pemasaran
Dalam melakukan penjualan perusahaan akan melakukan penetapan
harga terhadap produk yang disesuaikan dengan biaya produksi dan
pengiriman barang dari pemasok.
Penjualan dan pemasaran produknya Starbucks sering mengadakan
kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya promo buy 1 get 1 free,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
promo ini dilakukan atas kerjasama antara Starbucks dengan bank. Selain
itu mengadakan mobile sampling , diamana Starbucks memberikan
sampel dari minuman di tempat-tempat ramai seperti pertokoan dan
perkantoran. Sampel yang diberikan tidak hanya dilakuan melalui mobile
sampling tapi di gerai Starbucks juga sering mengadakan sampel dalam
gerai. Hal ini dilakukan untuk mempromosikan produk minuman terbaru.
Strategi pemasaran yang dilakukan Starbucks adalah menjadikan
gerainya sebagai “third place”, yaitu menjadikan Starbucks sebagai
tempat ketiga selain rumah dan tempat kerja. Starbucks merancang
gerainya secara khusus agar dapat menghasilkan suasana yang nyaman.
Setiap gerainya selalu disediakan sofa dan meyediakan sarana ampe
electrical yang disediakan bagi pelanggan yang ingin menggunakan
notebook atau peralatan listrik. Starbucks juga menyediakan wireless
akses internet.
e. Pelayanan
Starbucks selalau berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
kepada para pelanggannya, untuk itu Starbucks selalu berusaha melayani
pelanggan dengan batas waktu selama 3 menit mulai dari proses
pemesanan hinga minuman yang dipesan sampai ke tangan pelanggan.
Untuk dapat memuaskan para pelanggan, Starbucks memberikan
customer comment card kepada para pelanggan untuk mendapatkan saran
dan kritik mengenai pelayanan yang diberikan Starbucks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sistem pelayanan yang dilakukan Starbucks adalah system self
service, dimana pelanggan dapat langsung datang ke kasir untuk memesan
minuman atau makanan dan pelanggan langsung membayarnya. Lalu
makanan dan minuman akan dibuatkan oleh barista, selama minuman
sedang dibuat pelanggan dapat menunggu di pick-up bar , setelah
minuman jadi pelanggan dapat mengambil minuman dan dapat menikmati
minumannya.
2. Support Activities Starbucks Coffee Indonesia
Support Activities Starbucks meliputi administrative coordination and support
service, human resources management, technology development dan
procurement of resource yang mendukung kegiatan utama Starbucks dalam
menjalankan bisnisnya, untuk menghasilkan competitive advantage.
a. Administrative coordination and support service
Merupakan pengaturan perusahaan meliputi infrastruktur perusahaan yang
mempengaruhi semua aktifitas utama secara umum. Pengaturan organisasi
secara umum dilakukan oleh PT Sari Coffee Indonesia. Aktivitas yang
dilakukan PT sari Coffee Indonesia adalah mendukung para karyawan dan
lingkungan yang terkait langsung dengan aktifitas utama Starbucks.
Dukungan yang diberikan sebagai berikut :
(1) Panduan dan pelatihan pengelolaan biji kopi
Panduan dan pelatihan pengelolaan biji kopi ini tidak hanya diberikan
kepada para karyawan tetapi diberikan kepada para petani penghasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kopi yang tergabung dalam Coffee and Farmer Equity (CAFÉ). Agar
mereka mendapat pandauan untuk mengolah biji kopi untuk hasil kopi
dengan kualitas yang terbaik.
(2) Pengendalian akan standarisasi penanganan produk
Pengendalian ini merupakan pengendalian atas penanganan produk
yang dikirim oleh pemasok. Starbucks memiliki standarisai khusus
untuk menangani produk dari pemasok. Penangan ini dimaksudkan
untuk menjaga kualitas dari produk, agar dapat memuaskan pelanggan.
(3) Pengendalian pelaksanaan operasional
Starbucks memiliki alat pengukuran dari store performance, alat
pengukuran tersebut meliputi :
(a) Store audit
Merupakan pengevaluasian toko ritel Starbucks atas hasil kerja dan
kondisi kebersihan toko. Dilaksanakan sekali dalam sebulan.
(b) Customer snapshot
Bertujuan untuk mengukur produk yang dihasilkan tiap toko
Starbucks agar sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan.
Program ini dilakukan dengan mempekerjakan seseorang dari luar
perusahaan untuk berpura-pura sebagai pelanggan. Orang tersebut
akan dilatih mengenai pengetahuan tentang Starbucks. Lalu orang
tersebut akan datang ke toko ritel dengan berpura-pura sebagai
pelanggan untuk menilai pelayanan yang diberikan oleh para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
karyawan dan menilai produk yang dihasilkan berdasarkan standar
yang ditetapkan. Hasil penelitian akan diberikan ke toko ritel dan
apabila toko mendapat nilai baik maka seluruh karyawan akan
mendapatkan intensif.
(c) Customer comment card
Brosur yang dapat diisi oleh para pelanggan untuk mengisi saran
dan kritik dari aktifitas pelayanan toko ritel ataupun produk yang
dihasilkan.
(4) Pembalajaran Karyawan
Dukungan yang diberikan perusahaan agar tiap karyawan dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan adalah dengan
memberikan pelatihan bagi karyawan baru, agar dapat melakukan
aktifitas operasional dalam melayani pelanggan dengan baik.
b. Human Resources Management
Meliputi perekrutan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi
perusahaan, sistem reward yang diberikan perusahaan kepada para
karyawan yang berpartisipasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Sistem reward tidak hanya diberikan kepada para karyawan, tetapi
juga diberikan kepada para pemasok kopi yang selalu menjaga kualitas
dari biji kopinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Technology Development
Dukungan perusahaan dari pengembangan teknologi yang diterapkan
meliputi system pemesanan barang secara onine, system perusahaan
berbasis internet dengan SAP system yang memudahkan perusahaan
dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, system e-payment yang dimiliki
perusahaan untuk memberikan informasi kepada para pelanggannya.
d. Procurement of resources
Dukungan perusahaan dalam pengadaan barang meliputi biji kopi mentah
yang didapatkan Starbucks dari para petani kopi, mesin kopi untuk
memproses biji kopi agar menjadi kopi Starbuks, pengadaan berbagai
jenis kopi Starbucks dari berbagai penjuru dunia, peralatan promosi, dan
merchandise dengan brand Starbucks Coffee.
H. Manajemen Keuangan Starbucks
Peneliti tidak dapat memperoleh informasi dari Starbucks mengenai laporan
keuangan, sehingga peneliti tidak dapat memaparkan informasi tersebut.
I. Lokasi Starbucks di Yogyakarta
1. Starbucks Plaza Ambarukmo
Plaza Ambarukmo GF, Jalan Laksda Adisucipto, Depok, Caturtunggal,
Kec.Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281,
Indonesia. +62 274-433-1372
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Starbucks Galeria Mall
Galeria Mall Lantai Dasar Unit 1-3, Jalan Jendral Sudirman no 99,
Gondngkusuman, Terban, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55224, Indonesia. +62 274-556-560
3. Starbucks Hartono Mall
Hartono Mall, Jalan Ring Road Utara, Condongcatur, Kec.Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia.
4. Starbucks Jogja City Mall
Jogja City Mall GF, Jalan Magelang Km 6, Sleman, Sinduadi, Mlati,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284, Indonesia. +62
274-530-4201
5. Starbucks Malioboro
Jalan Malioboro no 41, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55271, Indonesia. +62 822-2117-6765
6. Starbucks Empire XXI
Jalan Tri Bata no 2B, Kliteran, Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55222, Indonesia.
7. Starbucks @ Uttara Thelcon
Jalan Kaliurang KM 5.3 no 7, Caturtunggal, Kec.Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian dan
pembahasan data penelitian. Analisis data merupakan pengolahan data berdasarkan
jawaban responden dalam kuesioner yang diberikan peneliti. Peneliti menggunakan
perangkat lunak (software)WarpPLS 5.0 untuk mengolah data yang ada.
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan sumber
data primer yaitu kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
mennggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling dan
snowball sampling. Sebelum peneliti membagikan kuesioner penelitian, peneliti
mendata rekan-rekan peneliti yang memenuhi syarat sebagai responden. Peneliti
meminta bantuan dari rekan-rekan yang memenuhi syarat sebagai responden untuk
membagikan atau menyebarkan kuesioner kepada rekan-rekannya yang lain yang
tentunya memiliki syarat yang sama. Kuesionoer online dibagikan kepada responden
pada tanggal 11 April 2017, dengan rincian sebagai berikut.
1. Tanggal 11 April 2017 sampai 18 April 2017, jumlah responden yang
terkumpul sebanyak 20 orang namun responden yang berhasil mengisi
sampai pada pernyataan akhir sejumlah 14 orang.
2. Tanggal 19 April 2017 sampai 30 Mei 2017, jumlah responden yang
terkumpul 65 orang namun responden yang berhasil mengisi sampai pada
pernyataan akhir sejumlah 51 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Tanggal 1 Mei 2017 sampai 15 Mei 2017, jumlah responden yang terkumpul
77 orang namun responden yang berhasil mengisi sampai pada pernyataan
akhir sejumlah 50 orang.
4. Jumlah keseluruhan responden yang terkumpul sebanyak 162 orang, namun
jumlah responden yang berhasil mengisi sampai pada pernyataan akhir
sebanyak 115 orang. Dengan demikian peneliti hanya mengambil 100 orang
sebagai responden dalam penelitian ini.
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Bagin ini akan dipaparkan gamabran umum ukuran reponden yang diteliti
kemudian dilakukan perhitungan menggunakan analisis deskriptif. Adapun
karakteristik responden dan klasifikasi responden sebagai berikut :
a. Usia
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai usia responden.
Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui responden dari usia berapa yang
menjadi responden penelitian ini. Klasifikasi usia dikelompokkan menjadi 3,
yaitu :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
18-20 tahun 25 25%
21-23 tahun 73 73%
>23 tahun 2 2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan tabel 5.1 diatas, jumlah responden terbanyak berdasarakan
karekteristik usia yaitu pada rentang usia 21-23 tahun sebanyak 73 orang.
Artinya, diusia 21-23 tahun responden sudah mampu mempertimbangkan
antara keinginan dan kebutuhan sebelum melakukan pembelian. Selain itu,
jumlah responden yang paling sedikit pada usia > 23 tahun sebanyak 2 orang.
hal itu dikarenakan responden yang diteliti adalah mahasiswa yang pada
umumnya berusia 18-23 tahun.
b. Universitas
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai Universitas
responden. Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui responden berasal dari
Universitas mana saja yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dalam
klasifikasi ini dikelmpokkan menjadi 7 kelompok, sebagai berikut :
Tabel 5.2
Karakteristik Responden berdasarkan Universitas
Universitas Jumlah Presentase
USD 37 37%
UAJY 26 26%
UKDW 13 13%
UPN 13 13%
UGM 6 6%
UNY 3 3%
Mercu Buana 2 2%
Total 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Dari tabel 5.2 dapat diketahui jumlah responden paling banyak kebetulan
berasal dari Universitas Sanata Dharma sebanyak 37 orang. Artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
mahasiswa Sanata Dharma tidak banyak yang tertarik untuk mengkonsumsi
Starbucks dengan alasan tertentu. Selain itu, responden dari mahasiswa
Gadjah Mada rendah diperkirakan karena mahasiswa Gadjah Mada rata-rata
sudah pernah membeli produk Starbucks.
c. Fakultas
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai fakultas responden.
Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui responden berasal dari fakultas
mana saja yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dalam klasifikasi ini
dikelmpokkan menjadi 15 kelompok, sebagai berikut :
Tabel 5.3
Karakteristik Responden berdasarkan Fakultas
Fakultas Jumlah Presentase
Ekonomi 34 34%
Bisnis 2 2%
Isipol 2 2%
Hukum 7 7%
Ilmu pendidikan 4 4%
Sastra 8 8%
Arsitektur dan Desain 2 2%
Kedokteran 8 8%
Kedokteran Hewan 3 3%
Bioteknologi 1 1%
Psikologi 6 6%
Teknik 7 7%
Teknik Mineral 10 10%
Teknik Industri 3 3%
Teknik Informatika 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdarakan tabel 5.3 dapat diketahui jumlah responden paling banyak
kebetulan dari Fakultas Ekonomi sebesar 34 orang. Artinya, mahasiswa
Fakultas Ekonomi dari berbagai universitas di Yogyakarta tidak banyak yang
tertarik untuk mengkonsumsi Starbucks dengan alasan tertentu.
d. Program Studi
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai program studi
responden. Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui responden berasal dari
program studi mana saja yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dalam
klasifikasi ini dikelmpokkan menjadi 24 kelompok, sebagai berikut :
Tabel 5.4
Karakteristik Responden berdasarkan Program Studi
Prodi Jumlah Presentase
Man 22 22%
Akt 14 14%
Hukum 7 7%
Ilkom 1 1%
HI 1 1%
Sasing 4 4%
Sasindo 3 3%
Desain produk 2 2%
Psikologi 6 6%
Tambang 5 5%
Geologi 3 3%
Perminyakan 2 2%
Tek informatika 3 3%
Tek Industri 3 3%
Tek Sipil 4 4%
Kedokteran umum 8 8%
Kedokteran hewan 3 3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Bioteknologi 1 1%
Pendidikan luar biasa 1 1%
BK 1 1%
Pbsi 1 1%
Pmat 1 1%
PBI 1 1%
Arsitek 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui responden terbanyak kebetulan dari
Progam Studi Manajemen sebesar 22 orang. Karena mahasiswa Program
Studi Manajemen tidak banyak yang tertarik untuk mengkonsumsi Starbucks
dengan alasan tertentu. Responden yang paling sedikit berasal dari Program
Studi Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Bioteknologi, Pendidikan
Luar Biasa, BK, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Pendidikan
Matematika, dan Pendidikan Bahasa Inggris sebesar 1 orang.
e. Semester
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai semester yang sedang
ditempuh oleh responden. Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui
responden berada di semester berapa mana saja dalam penelitian ini. Dalam
klasifikasi ini dikelmpokkan menjadi 5 kelompok, sebagai berikut :
Tabel 5.5
Karakteristik Responden berdasarkan Semester
Semester Jumlah Presentase
2 4 4%
4 10 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
6 23 23%
8 56 56%
10 7 7%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Dari tabel 5.5 responden yang paling banyak berdasarkan semester kebetulan
berada disemester 8 sebanyak 56 orang. Artinya, mahasiswa semester 8 sudah
memiliki tempat yang biasa mereka kunjungi untuk sekedar minum kopi,
nongkrong dan mengerjakan tugas. Responden paling sedikit yaitu mahasiswa
semester 2, karena responden sedang beradaptasi dengan lingkungan baru,
selain itu belum tentu terdapat Starbucks di daerah asal mereka.
f. Media sosial yang sering digunakan
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai media sosial yang
sering digunakan oleh responden, serta responden diperbolehkan mengisi
lebih dari satu. Dalam klasifikasi ini dikelmpokkan menjadi 5 kelompok,
sebagai berikut :
Tabel 5.6
Karakteristik Responden berdsarkan Media Sosial yang Digunakan
Media sosial yang digunakan Jumlah Presentase
Facebook 58 20%
Twitter 56 19%
LINE 82 28%
Instagram 89 30%
Lainnya (WA, bbm, Path, Pinterst) 8 3%
Jumlah 293 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa media sosial yang paling banyak
digunakan oleh responden adalah Instagram sebanyak 89 orang. Artinya saat
ini pengguna media sosial lebih tertarik menggunakan Instagram. Karena fitur
yang dierikan Instagram lebih menarik dari media sosial lainnya. Responden
dapat melihat gambar, video dan snap story milik orang lain. Selain itu secara
psikologis melihat gambar dan video lebih menarik dibanding dengan
membaca tulisan. Sedangkan media sosial yang paling sedikit digunakan
adalah WhatsApp, BBM, Path dan Pinterest sebesar 1 orang. Karena media
sosial tersebut tidak memiliki fitur yang lengkap seperti Instagram.
g. Media sosial yang digunakan untuk memperoleh informasi Starbucks
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai media sosial yang
sering digunakna oleh responden untuk mengetahui informasi mengenai
Starbucks. Responden diperbolehkan mengisi lebih dari satu. Dalam
klasifikasi ini dikelmpokkan menjadi 5 kelompok, sebagai berikut :
Tabel 5.7
Karakteristik Responden berdsarkan Media Sosial yang Digunakan untuk
Informasi Starbucks
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Media sosial informasi Starbucks Jumlah Pesentase
Facebook 9 6%
Twitter 10 6%
LINE 85 54%
Instagram 50 32%
Lainnya 2 1%
Jumlah 156 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan tabel 5.7 dapat kita ketahui bahwa media sosial yang paling
sering digunakna oleh responden untuk memperoleh informasi tentang
Starbucks melalui LINE sebanyak 85 orang. Artinya, untuk mengakses LINE
tidak dibutuhkan kuota internet yang banyak. Selain itu, Starbucks memiliki
official account di LINE yang mempermudah konsume mendapat informasi.
h. Uang Saku
Deskripsi pada bagian ini memberi gambaran mengenai uang saku (termsuk
uang makan) responden. Dengan adanya deskripsi ini akan diketahui besar
uang saku responden dalam penelitian ini. Dalam klasifikasi ini dikelmpokkan
menjadi 4 kelompok, sebagai berikut.
Tabel 5.8
Karakteristik Responden berdasarkan Uang Saku
Uang saku Jumlah Presentase
< Rp 500.000 6 6%
Rp 500.000 - Rp 1.500.000 56 56%
Rp 1.600.000 - Rp 2.000.000 28 28%
> Rp 2.100.000 10 10%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui responden yang paling banyak
berdasarkan uang saku (termasuk uang makan) milik responden adalah Rp
500.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 56 orang. Karena harga minuman atau
makanan yang ditawarkan Starbucks menengah keatas. Sehingga responden
yang memiliki uang saku Rp 500.000-Rp 1.500.000 belum tentu tidak mampu
untuk membeli produk Starbucks. Responden yang paling sedikit yaitu uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
saku yang < Rp 500.000 karena sasaran target Starbucks adalah konsumen
menegah keatas.
C. Deskripsi Data
Dalam menganalisis data rata-rata skor penelitian terlebih dahulu perlu
dilakukan perhitungan terhadap data yang ada. Jawaban akan dibagi ke dalam
4 kategori berdasarkan rentang skla rata-rata seluruh item jawaban. Rentang
skala Likert dalam penelitian adalah 1-4, sehingga rentang skala penelitian
yang ditemukan antara lain sebagai berikut (Umar,2000: 225).
Rs =
Keterangan :
Rs : Rentang skala
Rt : Rentang tertinggi
Rr : Rentang terendah
M : Jumlah alternatif jawaban
Berikut adalah rentang skala penilaiannya :
Rs =
= 0,75
Nilai rentang skala ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
penilaian. Penilaian berdasarkan hal tersebut untuk mengukur skor masing-
masing indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1. Internet Marketing
Kuesioner pada variabel internet marketing menggunakan skala data 1-4,
dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang internet
marketing yang diterima sangat tidak menarik. Sedangkan skala 4
menunjukkan bahwa internet marketing yang diterima responden sangat
menarik. Skala data tersebut sebagai berikut .
Tabel 5.9
Skala Data Internet Marketing
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Menarik
2 1,76 – 2,50 Cukup Menarik
3 2,51 – 3,25 Menarik
4 3,26 – 4,00 Sangat Menarik
Sumber: Data diolah oleh penulis 2017
Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.9, rata-rata skor prespsi konsumen
terhadap internet marketing sebesar 2,32 yang termasuk kategori cukup
menarik. Responden berpendapat bahwa akun media sosial, kecepatan
memperoleh informasi, informasi yang mudah dipahami konsumen dan
informasi yang selalu diperbaharui oleh pihak Starbucks cukup menarik.
2. Brand Awareness
Kuesioner pada variabel brand awareness menggunakan skala data 1-4,
dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang brand
awareness yang diterima sangat rendah. Sedangkan skala 4 menunjukkan
bahwa brand awareness yang diterima responden sangat tinggi. Skala data
tersebut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.10
Data Brand Awareness
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00 – 1,75 Sangat Rendah
2 1,76 – 2,50 Rendah
3 2,51 – 3,25 Tinggi
4 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi
Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017
Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.10, rata-rata skor prespsi konsumen
terhadap internet marketing sebesar 2,8 yang termasuk kategori tinggi.
Responden berpendapat bahwa kemampuan mengingat Starbucks ketika
ditanya, kemampuan mengenali logo Starbucks dan memasukkan Starbucks
kedalam alternatif pilihan ketika membeli produk sudah tinggi.
3. Intention to Buy
Kuesioner pada variabel intention to buy menggunakan skala data 1-4,
dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang intention to
buy yang diterima sangat kecil. Sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa
intention to buy yang diterima responden sangat besar. Skala data tersebut
sebagai berikut .
Tabel 5.11
Data Intention to Buy
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00 – 1,75 Sangat Kecil
2 1,76 – 2,50 Kecil
3 2,51 – 3,25 Besar
4 3,26 – 4,00 Sangat Besar
Sumber: Data diolah oleh penulis 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.11, rata-rata skor prespsi konsumen
terhadap intention to buy sebesar 2,41 yang termasuk kategori kecil.
Responden berpendapat bahwa usaha mencari informasi yang mendukung,
mengikuti informasi terbaru, dan merasa bersemangat bila teman-teman
membicarakan tentang produk Starbucks rendah.
4. Buying Decision
Kuesioner pada variabel buying decision menggunakan skala data 1-4,
dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang buying
decision yang diterima sangat tidak yakin. Sedangkan skala 4 menunjukkan
bahwa buying decision yang diterima responden sangat yakin. Skala data
tersebut sebagai berikut .
Tabel 5.12
Data Buying Decision
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Yakin
2 1,76 – 2,50 Cukup Yakin
3 2,51 – 3,25 Yakin
4 3,26 – 4,00 Sangat Yakin
Sumber: Data diolah oleh penulis 2017
Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.12, rata-rata skor prespsi konsumen
terhadap buying decision sebesar 3,11 yang termasuk kategori yakin.
Responden berpendapat bahwa dengan melakukan evaluasi pemilihan produk
sebelum membeli, serta melakukan keputusan pemembelian atas
pertimbangan tertentu sudah yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
D. Model Pegukuran (Outer Model)
Model pengukuran digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas
instrument. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument
penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper et al.,2006 dalam Abdilah
dan Hartono, 2015:194). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat
ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur
konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau
instrumen penelitian (Abdilah dan Hartono, 2015:194). Indikator reflektif diuji
dengan convergent validity, discriminant validity, average variance extracted (AVE),
dan composite reliability.
1. Uji Validitas
Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai
berdasarkan convergent validity, discriminant validity, dan average variance
extracted (AVE). Uji validitas konvergen (convergent validity) dinilai
berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item/skor komponen dengn
skor konstruk) indikator-indikator yang mengukur konstruk tersebut. Skor
yang digunakan untuk loading factor > 0.60 dianggap valid. Nilai korelasi
cross loading dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan
dengan korelasi terhadap variabel laten lainnya (Wiyono,2011: 403). Kriteria
nilai average variance extracted (AVE) dianggap valid jika AVE > 0.50
(Wiyono,2011: 403). Uji validitas diskriminan (discriminant validity) dinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya Adapun uji
validitas sebagai berikut :
a. Covergent Validity
Berikut hasil uji convergent validity.
Tabel 5.13
Hasil Uji Convergent Validity
Validitas Hasil Uji
Status Pengaruh Outer Loading
Outer Loading (Convergent Validity)
IM IM1 0.651 Valid
IM IM2 0.586 Tidak Valid
IM IM3 0.740 Valid
IM IM4 0.447 Tidak Valid
IM IM5 0.577 Tidak Valid
IM IM6 0.800 Valid
BA BA1 0.736 Valid
BA BA2 0.808 Valid
BA BA3 0.732 Valid
BA BA4 0.059 Tidak Valid
ITB ITB1 0.486 Tidak Valid
ITB ITB2 0.336 Tidak Valid
ITB ITB3 0.772 Valid
ITB ITB4 0.813 Valid
ITB ITB5 0.783 Valid
BD BA1 0.726 Valid
BD BA2 0.430 Tidak Valid
BD BA3 0.433 Tidak Valid
BD BA4 0.740 Valid
BD BA5 0.748 Valid
BD BA6 0.771 Valid
Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0
Dari tabel 5.13 terdapat indikator yang tidak memenuhi kriteria outer
loading > 0.6. Indikator yang tidak valid, oleh peneliti tidak dilibatkan
dalam pengujian reliabilitas dan pengolahan data seperti pada tabel 5.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 5.14
Indikator yang Tidak Valid
Indikator < 0.6 Nilai Indikator
IM IM2 0.586
IM IM4 0.447
IM IM5 0.577
BA BA4 0.059
ITB ITB1 0.486
ITB ITB2 0.336
BD BA2 0.430
BD BA3 0.433
Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2017
Kemudian didapat hasil indikator yang sudah memenuhi kriteria outer
loading sebagai berikut.
Tabel 5.15
Hasil Uji Convergent Validity setelah Dihilangkan
Validitas Hasil Uji
Status
Pengaruh Outer Loading
Outer Loading (Convergent Validity)
IM IM1 0.718 Valid
IM IM3 0.805 Valid
IM IM6 0.814 Valid
BA BA1 0.74 Valid
BA BA2 0.815 Valid
BA BA3 0.721 Valid
ITB ITB3 0.804 Valid
ITB ITB4 0.860 Valid
ITB ITB5 0.801 Valid
BD BD1 0.682 Valid
BD BD4 0.794 Valid
BD BD5 0.78 Valid
BD BD6 0.771 Valid
Sumber : Data dioleh dengan WarpPLS 5.0
Dari tabel 5.15 didapat hasil outer loading yang semua indikatornya telah
memenuhi kriteria > 0.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Discriminat Validity
Berikut hasil uji discriminat validity.
Tabel 5.16
Hasil Uji Discriminat Validity
Validitas
Hasil Uji
Status Indikator
Variabel Laten
IM BA ITB BD
Cross Loading (Discriminat Validity)
IM1 0.718 -0.028 -0.095 0.296 Valid
IM3 0.805 -0.066 0.180 -0.133 Valid
IM6 0.814 0.091 -0.094 -0.13 Valid
BA1 0.281 0.740 -0.114 0.121 Valid
BA2 0.008 0.815 -0.197 0.004 Valid
BA3 -0.298 0.721 0.399 -0.129 Valid
ITB3 -0.025 -0.079 0.804 0.082 Valid
ITB4 0.105 -0.004 0.860 -0.085 Valid
ITB5 -0.088 0.083 0.801 0.009 Valid
BD1 0.283 0.384 0.108 0.682 Valid
BD4 -0.085 -0.146 0.030 0.794 Valid
BD5 -0.084 -0.076 -0.110 0.78 Valid
BD6 -0.074 -0.107 -0.015 0.771 Valid
Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0
Dari tabel 5.16 nilai korelasi cross loading dengan variabel laten nilainya lebih besar
dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten lainnya maka dikatakan valid
(Wiyono, 2011:403).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Avarage Variance Extracted (AVE)
Tabel 5.17
Hasil Uji Avarage Variance Extracted (AVE)
Validitas Variabel Hasil Uji Status
Average Variance Extracted (AVE)
IM 0.780 Valid
BA 0.760 Valid
ITB 0.822 Valid
BD 0.768 Valid
Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0
Parameter lain untuk mengukur validitas adalah skor AVE pada tabel 5.17
lebih dari 0.5. Semua variabel memiliki nilai diatas 0.5 maka dapat
dikatakan valid (Wiyono : 2011:403).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi internal alat
ukur. Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat
ukur dalam melakukan pengukuran (Hartono, 2008 dalam Abdilah dan
Hartono, 2015:196). Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua
metode, yaitu Cronbach`s alpha dan Composite reliability. Kriteria nilai uji
reliabilitas untuk reliabilitas komposit (composite reliability) dengan nilai ≥
0.7 (Wiyono,2011:403) dan Cronbach`s alpha dengan nilai > 0.6 (Abdilah dan
Hartono, 2015:207). Berikut tabel nilai reliabilitas komposit (composite
reliability).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5.18
Hasil Uji Composite Reliability
Reliabilitas Variabel Hasil Uji Status
Composite Reliability
IM 0.823 Reliabel
BA 0.803 Reliabel
ITB 0.862 Reliabel
BD 0.851 Reliabel
Sumber : Data dioleh dengan WarpPLS 5.0
Dari tabel 5.18 dapat diketahui bahwa keempat konstruk memiliki nilai
composite reliability diatas 0.7 maka dapat dikatakan reliabel
(Wiyono,2011:403) . Nilai tertinggi yaitu variabel ITB (Intention to Buy)
sebesar 0.862 dan nilai terendah yaitu variabel BA (Brand Awareness )
sebesar 0.803.
Tabel 5.19
Hasil Uji Cronbach’s Alpha
Reliabilitas Variabel Hasil Uji Status
Cronbach's alpha
IM 0.677 Reliabel
BA 0.632 Reliabel
ITB 0.759 Reliabel
BD 0.767 Reliabel
Sumber : Data dioleh dengan WarpPLS 5.0
Tabel 5.19 menunjukkan keempat konstruk memiliki nilai Cronbach’s
Alpha diatas 0.6 Nilai Cronbach’s Alpha tertinggi yaitu konstruk BD
(Buying Decision) sebesar 0.767 dan nilai terendah yaitu BA (Brand
Awareness) sebesar 0.667. Keempat konstruk ini dikatakan reliabel
(Abdilah dan Hartono, 2015:207).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
E. Model Struktur (Inner Model)
Inner model atau model struktur pada prinsipnya adalah menguji
pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya baik eksogen
maupun endogen (Wiyono,2011:402). Model struktur dalam PLS dievaluasi
menggunakan R2
untuk konstruk dependen dan uji t untuk uji signifikansi
antar konstruk dalam model struktur.
Langkah penelitian model dengan PLS dimulai dengan melihat R-
square untuk setiap variabel dependen. Perubahan nilai R-square dapat
digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten indepen tertentu terhadap
variabel laten dependen dan apakah mempunyai pengaruh substantif.
1. Nilai R2
Berdasarkan hasil output WarpPLS 5.0, diktahui bahwa nilai R2
dari
variabel –variabel sebagai berikut :
Tabel 5.20
R-square Coefficients
IM BA ITB BD
0.140 0.431 0.330
Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0
a) Variabel Brand Awareness
Nilai R2 variabel Brand Awareness (Kesadaran Merek) adalah
sebesar 0.140 yang berarti 14% konsumen potensial mampu
untuk mengenali atau mengingat merek Starbucks dijelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
oleh variabel Internet Marketing, sedangkan sisanya 86%
dijelaskan oleh konstruk lain diluar model penelitian.
b) Variabel Intention to Buy
Nilai R2
untuk variabel Intention to Buy (Minat Beli) adalah
sebesar 0.431 yang berarti 43.1% konsumen potensial
Starbucks memiliki niat untuk melakukan pembelian produk
Starbucks dimasa mendatang, dijelaskan oleh variabel Internet
Marketing, dan Brand Awareness (Kesadaran Merek)
sedangkan sisanya 56.9% dijelaskan oleh konstruk lain diluar
model penelitian.
c) Variabel Buying Decision
Nilai R2 untuk variabel Buying Decision (Keputusan
Pembelian) adalah sebesar 0.330 yang berarti 33% konsumen
potensial memutuskan Starbucks sebagai merek yang akan
dibeli, dijekaslah oleh variabel Brand Awareness (Kesadaran
Merek), Internet Marketing, melalui Intention to Buy (Minat
Beli), sedangkan sisanya 67% dijelaskan oleh konstruk lain
diluar model penelitian.
2. Pengujian Hipotesis
Hubungan antar konstruk laten dalam model penelitian dapat
dilihat dari hasil estimasi koefisien jalur (path coeficients) dan
tingkat signifikansinya (p-value).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Gambar 5.1
Pengujian Model Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, dapat
dilihat dari besarnya p-value. Apabila besarnya niali p-value
lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau terdapat pengaruh
yang signifikan. Hasil estimasi path coefficients untuk menguji
kekuatan pengaruh antar variabel dan hubungan antar arah
variabel dapat dilihat pada tabel 5.17 sebagai berikut.
Tabel 5.21
Hasil Estimasi Path Coefficients
Hipotesis Path
Coefficients Std.
Errors P-Value Ket
IM BA 0.374 0.090 < 0.001 Sig.
IM ITB 0.424 0.089 < 0.001 Sig.
IM BD 0.322 0.092 < 0.001 Sig.
BA ITB 0.390 0.090 < 0.001 Sig.
BA BD 0.214 0.094 0.013 Sig.
ITB BD 0.181 0.095 0.030 Sig.
Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pengujian hipotesis sebagai berikut :
1) Variabel internet marketing terhadap brand awareness
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh
positif terhadap brand awareness.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap brand awareness.
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
<0.001 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap brand awareness. Artinya, semakin menarik internet
marketing dikelola oleh Starbucks, maka semakin tinggi brand
awareness yang terbentuk didalam benak konsumen potensial,
dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.
2) Variabel internet marketing terhadap intention to buy
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh
positif terhadap intention to buy.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
<0.001 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy. Artinya, semakin menarik informasi
yang internet marketing yang dikelola oleh pihak Starbucks,
maka semakin besar intention to buy yang terbentuk dalam
benak konsumen potensial dan sebaliknya dengan tingkat
keyakinan 95%.
3) Variabel internet marketing terhadap buying decision
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Internet marketing tidak secara langsung berpengaruh
positif terhadap buying decision.
Ha : Internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
<0.001 <0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
internet marketing secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision. Artinya, semakin menarik informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
internet marketing yang berikan pihak Starbucks, maka
semakin yakin konsumen potensial dalam melakukan buying
decision dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.
4) Variabel brand awareness terhadap intention to buy
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Brand awareness tidak secara langsung berpengaruh
positif terhadap intention to buy.
Ha : Brand awareness secara langsung berpengaruh positif
terhadap intention to buy.
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
<0.001 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
brand awareness secara langsung berpengaruh positif terhadap
intention to buy. Artinya, semakin tinggi brand awareness
konsumen potensial terhadap produk Starbucks, maka semakin
besar intention to buy terhadap produk Starbucks dan
sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.
5) Variabel brand awareness terhadap buying decision
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Brand awareness tidak secara langsung berpengaruh
positif terhadap nuying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Ha : Brand awareness secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
0.013 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti brand
awareness secara langsung berpengaruh positif terhadap
intention to buy. Artinya, semakin tinggi brand awareness
konsumen potensial terhadap produk Starbucks, maka semakin
yakin konsumen potensial melakukan buying decision dan
sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.
6) Variabel intention to buy terhadap buying decision
a. Merumuskan hipotesis :
H0 : Intention to buy tidak secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
Ha : Intention to buy secara langsung berpengaruh positif
terhadap buying decision.
b. Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan P-value < 0.05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima, berdasarkan tabel 5.21 menunjukan P-value =
0.030 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
brand awareness secara langsung berpengaruh positif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
intention to buy. Artinya, semakin besar intention to buy
terhadap produk Starbucks, maka semakin yakin konsumen
potensial melakukan buying decision dan sebaliknya dengan
tingkat keyakinan 95%.
Pengujian pengaruh variabel mediasi atau disebut juga pengujian
pengaruh tidak langsung bertujuan untuk mengetahui kedudukan variabel
mediasi. Prosedur pengujian variabel mediasi dilakukan dengan cara
sebagai berikut .
i. Melakukan estimasi direct effect anatara variabel
independen terhadap variabel dependen.
ii. Melakukan estimasi indirect effect secara simultan
dengan triangle PLS SEM Model yaitu anatara variabel
independen terhadap variabel dependen, variabel
independen terhadap variabel mediasi, dan variabel
mediasi terhadap variabel dependen (Sholihin dan
Ratmoko,2013:56).
Persyaratan efek mediasi yang harus dipenuhi adalah :
i. Koefisien jalur antara variabel independen terhadap
variabel dependen signifikan.
ii. Koefisien jalur antara variabel independen terhadap
variabel mediasi signifikan dan koefisien jalur variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
mediasi terhadap variabel dependen harus signifikan
(Sholihin dan Ratmoko,2013:56).
Pengambilan kesimpulan tentang mediasi adalah :
i. Jika koefisien jalur antara variabel independen terhadap
variabel dependen tetap signifikan dan tidak berubah
maka hipotesis mediasi tidak terdukung.
ii. Jika koefisien jalur antara variabel independen terhadap
variabel dependen nilainya turun tetapi tetap signifikan
maka bentuk mediasi adalah mediasi sebagian (partial
mediation).
iii. Jika koefisien jalur antara variabel independen terhadap
variabel dependen nilainya turun dan menjadi tidak
signifikan maka bentuk mediasi adalah mediasi penuh
(full mediation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Gambar 5.2
Hasil Pengujian Model Direct Effect
Sumber : Data diolah denagn WarpPLS 5.0
Hasil pengujian model direct effect pada gambar 5.2 menunjukkan
pengaruh langsung internet marketing terhadap buying decision sebesar
0.42 dan pengaruh langsung brand awareness terhadap buying decision
sebesar 0.24 . Variabel internet marketing dan brand awareness terhadap
buying decision signifikan secara statistika (<0.01). Berarti ada efek
mediasi antar variabel internet marketing dan brand awareness terhadap
buyingdecision. Selanjutnya, mengestimasi model indirect effect dengan
hasil sebagai berikut .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Gambar 5.3
Hasil Pengujian Model Indirect Effect
Sumber : Data diperoleh dengan WarpPLS 5.0
Hasil pengujian model indirect effect pada gambar 5.3 menunjukkan
pengaruh langsung internet marketing terhadap buying decision tetap
signifikan dengan koefisien jalur turun menjadi 0.32. Pengaruh langsung
brand awareness terhadap buying decision tetap signifikan meski
koefisien jalur turun menjadi 0.21.
Berikut pengujian hipotesis untuk variabel mediasi :
7) Intention to buy memediasi pengaruh internet marketing terhadap
buying decision
a) Merumuskan hipoteis :
H0 : Intention to buy tidak memediasi pengaruh internet
marketing terhadap buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Ha : Intention to buy memediasi penagruh internet marketing
terhadap buying decision.
b) Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan adalah P-value < 0.05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan gambar 5.3
nilai P-value internet marketing terhadap buying decision
<0.01 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti intention to buy
memediasi pengaruh internet marketing terhadap buying
decision. Pengujian hipotesis mediasi, koefisien jalur anatara
internet marketing ke buying decision turun nilainya dari 0.42
(derect) menjadi 0.32 (indirect) tetapi tetap signifikan, maka
bentuk mediasi sebagian (partial mediation).
Bentuk mediasi sebagian menunjukkan bahwa intention
to buy bukan satu-satunya pemediasi hubungan internet
marketing terhadap buying decision, namun terdapat faktor
pemediasi lain.
8) Intention to buy memediasi pengaruh brand awareness terhadap
buying decision
c) Merumuskan hipoteis :
H0 : Intention to buy tidak memediasi pengaruh brand
awareness terhadap buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Ha : Intention to buy memediasi pengaruh brand awareness
terhadap buying decision.
d) Menerima atau menolak hipotesis :
Dasar pengambilan keputusan adalah P-value < 0.05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan gambar 5.3
nilai P-value internet marketing terhadap buying decision
<0.01 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti intention to buy
memediasi pengaruh brand awareness terhadap buying
decision. Pengujian hipotesis mediasi, koefisien jalur anatara
brand awareness ke buying decision turun nilainya dari 0.24
(derect) mendaji 0.21 (indirect) tetapi tetap signifikan, maka
bentuk mediasi sebagian (partial mediation) .
Bentuk mediasi sebagian menunjukkan bahwa intention
to buy bukan satu-satunya pemediasi hubungan brand
awareness terhadap buying decision, namun terdapat faktor
pemediasi lain.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
menyajikan ringkasan pengujian hipotesis secara keseluruhan,
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 5.22
Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan
No Hipotesis Hasil
1 H1 Terdukung Data
2 H2 Terdukung Data
3 H3 Terdukung Data
4 H4 Terdukung Data
5 H5 Terdukung Data
6 H6 Terdukung Data
7 H7 Terdukung Data
8 H8 Terdukung Data Sumber : Dibuat oleh peneliti (2017)
F. Pembahasan
1. Internet marketing berpengaruh terhadap brand awareness
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin menarik internet
marketing dikelola oleh Starbucks, maka semakin tinggi brand
awareness yang terbentuk dalam benak konsumen potensial. Artinya,
pihak Starbucks lebih meningkatkan pemasaran produknya melalui media
sosial dengan sering memberikan informasi yang selalu diperbaharui,
mudah dipahami oleh calon konsumen serta waktu yang dibutuhkan oleh
calon konsumen untuk menemukan informasi tersebut singkat melalui
akun media sosial yang sering digunakan oleh calon konsumen (Twitter,
Facebook, LINE, dsb) hal tersebut akan membuat konsumen potensial
sadar akan produk yang dipasarkan oleh Starbucks.
Hasil penelitian yang telah penulis lakukan juga mendukung hasil
penelitian sebelumnya dari Ricard dan Jony, 2010 dengan judul ”Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukkan Word of Mouth
dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy.” Hasil
penelitian yang mendukung penelitian ini yaitu internet marketing
berpengaruh positif terhadap brand awareness.
2. Internet marketing berpengaruh terhadap intention to buy
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukkan bahwa
semakin menarik informasi internet marketing yang diberikan Starbucks,
maka semakin besar intention to buy yang terbentuk dalam benak
konsumen potensial. Artinya, dari akun Starbucks yang ada dimedia
sosial konsumen potensial mudah memperoleh informasi tentang
Starbucks, sehingga konsumen selalu mengikuti informasi terbaru
tentang Starbucks.
Hasil penelitian yang telah penulis lakukan juga mendukung hasil
penelitian sebelumnya dari Albert Joshua, 2014 dengan judul pengaruh
Internet Marketing, Media Sosial dan Experiental Marketing dalam
Minat Beli Es Krim Magnum.” Hasil penelitian yang mendukung
penelitin ini yaitu internet marketing berpengaruh positif terhadap
intention to buy.
3. Internet marketing berpengaruh terhadap buying decision
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukan semakin
menarik informasi internet marketing yang diberikan Starbucks, maka
semakin yakin konsumen potensial melakukan buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Artinya, dari akun Starbucks yang ada di media sosial konsumen mudah
memperoleh inormasi tentang Starbucks, sehingga konsumen yakin jika
ingin ke Starbucks mereka akan mudah menemukannya.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dari
Singgih Nurgiyanto, 2014 yang berjudul ”Pengaruh Strategi Promosi
Melalui Social Media terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang
Dimediasi Word of Mouth Marketing.” Hasil penelitian yang mendukung
penelitian ini yaitu brand awareness berpengaruh positif terhadap
intention to buy.
4. Brand awareness berpengaruh terhadap intention to buy
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukan semakin
semakin tinggi brand awareness konsumen potensial akan produk
Starbucks, maka semakin besar intention to buy konsumen potensial pada
produk Starbucks.
Artinya, ketika konsumen potensial melihat logo Starbucks secara
langsung konsumen akan menginat tentang minuman kopi dan tempat
nongkrong. Hal tersebut dapat membuat konsumen potensial mencari
informasi yang lebih mendukung tentang produk Starbucks (media
sosial).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dari
Ricard dan Jony,2010 yang berjudul “Analisis Pengaruh Internet
Marketing terhadap Pembentukkan Word of Mouth dan Brand Awareness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
untuk Memunculkan Intention to Buy.” Hasil penelitian yang mendukung
penelitian ini yaitu brand awareness berpengaruh positif terhadap
intention to buy.
5. Brand awareness berpengaruh terhadap buying decision.
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukan semakin
semakin tinggi brand awareness konsumen potensial terhadap produk
Starbucks, maka semakin yakin konsumen potensial melakukan buying
decision.
Artinya, ketika konsumen potensial melihat logo Starbucks secara
langsung konsumen akan menginat tentang minuman kopi dan tempat
nongkrong. Serta konsumen potensial merasakan gaya hidup modern bila
mengkonsumsi produk Starbucks.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dari
Favian Firwan, 2015 yang berjudul “Pengaruh Kesadaran Merek Presepsi
Kualitas dan Promosi Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Samsung.” Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini
yaitu brand awareness berpengaruh positif terhadap buying decision.
6. Intention to buy berpengaruh terhadap buying decision
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menunjukan semakin
semakin Semakin besar intenton to buy konsumen potensial terhadap
produk Starbucks, maka semakin yakin konsumen potensial melakukan
buying decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Artinya, ketika konsumen potensial berusaha mencari informasi yang
mendukung tentang produk Starbucks via media sosial. Setelah
mendapatkan informasi tentang produk Starbucks, konsumen yakin jika
pergi ke Starbucks konsumen akan mendapatkan rasa makanan dan
minuman yang dijual sesuai dengan selera konsumen potensial.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dari
Yoesti dan Eva, 2007 yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas
Layanan Terhadap Brand Equity Minat Beli dan Dampaknya pada
Keputusan Pembelian.” Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini
yaitu intention to buy berpengaruh positif terhadap buying decision.
7. Peran mediasi intention to buy pada pengaruh internet marketing
terhadap buying decision
Intention to buy memediasi pengaruh internet marketing terhadap
buying decision. Artinya, dari akun Starbucks di media sosial, konsuemn
mudah mencari informasi yang medukung tentang produk Starbucks.
Setelah mendapatkan informasi tentang produk Starbucks, konsumen
menjadi yakin jika pergi ke Starbucks mereka akan mendapatkan rasa
makan dan minuman yang dijual sesuai dengan selera konsumen.
8. Peran mediasi intention to buy pada pengaruh branad awareness terhadap
buying decision
Intention to buy memediasi pengaruh brand awareness terhadap
buying decision. Artinya, konsumen merasa tertarik bila teman-temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
membicarakan tentang Starbucks dan ketika melihat logo Starbucks
mereka yakin bila mengkonsumsi produk Starbucks mereka akan
merasakan gaya hidup modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa dengan menggunakan PLS (Partial
Least Square) dengan responden sebanyak 100 mahasiswa dari Universitas di
Yogyakarta, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Internet marketing berpengaruh positif terhadap brand awareness.
2. Intention to buy berpengaruh positif terhadap buying decision.
3. Peran medasi :
a. Intention to buy memediasi secara parsial pengaruh internet marketing
terhadap buying decision.
b. Intention to buy memediasi secara parsial pengaruh brand awareness
terhadap buying decision.
B. Saran
Berdasarkan analisa dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh, ada
beberapa saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
1. Bagi perusahaan Starbucks
a. Terkait Variabel Internet Marketing
Pada variabel internet marketing indikator yang menyumbang paling
besar adalah IM6 yaitu informasi yang diberikan Starbucks melalui media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
sosial sangat jelas atau mudah dipahami dengan nilai indikator sebesar
0,814. Indikator IM6 memiliki rata-rata skor indikator sebesar 3,06 yang
berarti menarik. Responden berpendapat bahwa informasi yang diberikan
Starucks kepada konsumen potensial sudah menarik, karena banyak dari
responden yang merasa informasi yang diberikan Starbucks melalui media
sosial mudah dipahami dan jelas. Berdasarkan hasil tersebut peneliti ingin
menyampaikan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan. Diharapkan pihak Starbucks dapat mempertahankan
pemberian informasi yang jelas dan mudah dipahami di media sosial.
Selain itu pihak Starbucks juga dapat meningkatkan dengan lebih
menonjolkan informasi yang ingin disampaikan langsung tepat ke sasaran
menggunakan media sosial yang paling sering digunakan oleh calon
konsumen untuk memperoleh informasi dalam hal ini LINE yang ingin
disampaikan.
Pada variabel internet marketing indikator yang menyumbang terbesar
kedua adalah IM3 yaitu responden dapat memperoleh informasi tentang
Starbucks dalam waktu yang cepat dengan nilai indikator sebesar 0,805.
Indikator IM3 memiliki rata-rata skor 3,04 yang berarti menarik.
Responden berpendapat bahwa untuk memperoleh informasi tentang
Starbucks dapat diperoleh dalam waktu yang cepat. Berdasarkan hasil
tersebut peneliti ingin menyampaikan saran yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan. Diharapkan pihak Starbucks dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
mempertahankan kecepatan konsumen menemukan informasi tentang
Starbucks. Selain itu pihak Starbucks juga dapat meningkatkan dengan
terus menggunakan LINE sebagai media memberi informasi yang cepat,
karena LINE adalah media sosial yang tidak membutuhkan kuota internet
yang banyak dan Starbucks memiliki official account yang lebih
mempercepat konsumen memperoleh informasi.
Pada variabel internet marketing indikator yang menyumbang terbesar
selanjutnya adalah IM1 yaitu dari akun media sosial Starbucks responden
mudah memperoleh informasi dengan nilai indikator sebesar 0,718.
Indikator IM1 memiliki rata-rata skor 3,16 yang berarti menarik.
Responden berpendapat bahwa dengan adanya akun media sosial
Starbucks mempermudah responden untuk memperoleh informasi tentang
Starbucks. Berdasarkan hasil tersebut peneliti ingin menyampaikan saran
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan. Diharapkan pihak
Starbucks dapat mempertahankan untuk menggunakan media sosial
sebagai salah satu alat memasarkan produk barunya. Selain itu pihak
Starbucks juga dapat meningkatkannya dengan cara hanya fokus pada satu
atau dua media sosial yang paling sering digunakan oleh konsumen untuk
memperoleh informasi mengenai Starbucks. Dari hasil penelitian ini yang
paling sering digunakan adalah Instagram dan LINE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Terkait Variabel Brand Awareness
Pada variabel brand awareness indikator yang menyumbang paling
besar adalah BA2 yaitu ketika melihat logo Starbucks responden langsung
ingat tetang minuman kopi dan tempat nongkrong dengan nilai indikator
sebesar 0,815. Indikator BA2 memiliki rata-rata skor indikator sebesar
3,42 yang berarti sangat tinggi. Responden berpendapat bahwa dengan
hanya melihat lambang putri duyung berekor dua dengan dominan warna
hijau tua mereka sudah mengetahui bahwa terdapat gerai Starbucks
ditempat tersebut atau itu adalah logo dari Starbucks yang menyediakan
minuman kopi serta tempat untuk nongkrong. Berdasarkan hasil tersebut
peneliti ingin menyampaikan saran yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan. Diharapkan pihak Starbucks dapat mempertahankan
ciri khas logo yaitu gambar putri duyung dengan dua ekor dan warna hijau
tua di logonya, serta tidak melakukan perubahan logo lagi. Karena logo
tersebut sangat simpel dan mudah untuk diingat .
Pada variabel brand awareness indikator yang menyumbang terbesar
kedua adalah BA1 yaitu responden langsung ingat Starbucks ketika
ditanya mengenai tempat nongkrong atau minum kopi dengan nilai
indikator sebesar 0,740. Indikator BA1 memiliki rata-rata skor indikator
sebesar 2,75 yang berarti tinggi. Responden berpendapat bahwa ketika
ditanya orang mengenai tempat nongkrong atau minuman kopi mereka
dapat mengingat Starbucks. Berdasarkan hasil tersebut peneliti ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
menyampaikan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan. Diharapkan pihak Starbucks dapat mempertahankan ciri
khas tentang minuman kopi dan sebagai tempat untuk nongkrong. Serta
dapat meningkatkan dengan menetapkan tagline yang sesuai dengan ciri
khas dari Starbucks dengan kalimat yang mudah untuk diingat walaupun
menggunakan istilah Inggris.
Pada variabel brand awareness indikator yang menyumbang terbesar
selanjutnya adalah BA3 yaitu responden memilih Starbucks sebagai
prioritas pilihan ketika akan membeli kopi dengan nilai indikator sebesar
0,721. Indikator BA3 memiliki rata-rata skor indikator sebesar 2,27 yang
berarti rendah. Responden berpendapat bahwa mereka tidak memilih
Starbucks sebagai prioritas pilihan ketika akan membeli kopi. Berdasarkan
hasil tersebut peneliti ingin menyampaikan saran yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan. Diharapkan pihak Starbucks dapat
meningkatkan kesadaran merek Starbucks pada konsumen yaitu dengan
cara lebih sering membuat tester kopi yang nantinya dapat diberikan pada
calon konsumen untuk dinikmati.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat menguji kembali model dalam
penelitian ini dengan mengembangkan subyek penelitian. Subjek
penelitian selanjutnya dapat ditambah dengan lebih menspesifikkan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
satu mendia sosial yang digunakan sebagai internet marketing dan
cakupan sampel lebih dipersempit lagi.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis masih banyak mengalami keterbatasan,
diataranya adalah dari sisi penyebaran dan pengisian kuesioner, terdapat
keterbatasan peneliti tidak dapat mengetahui kejujuran responden dalam
mengisi kuesioner yang diberikan, serta peneliti tidak dapat bertatap muka
langsung dengan responden sehingga tidak dapat memberikan penjelasan
tambahan jika responden mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A, (1991). Managing Brand Equity: Capitalizin on the Value of a
Brand. New York: The Free Press.
Ajzen, I., & Fishbein,M., 1975. Belief, Attitude, Intention & Behavior: An
Introduction to Theory & Research,Addison-Wesley, Reading,MA.
Andriyanto, Richard Darmawan dan Jony Oktavian Haryanto. 2010. “Analisis
Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand
Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy”. Jurnal Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Vol. 9.
Arifin, Ali. 2003. Viral Marketing – Konsep Baru Berinvestasi dan Berwirausaha.
Yogyakarta: Andi Publiser.
Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala PsikologiI. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Basu. Swastha DH. 1999. Azaz-azaz Marketing. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Chaffey D., & Mayer R., & Johnson K, & Chadwich F.E., (2000). Internet
Marketing: Strategy, Implementation, & Practice. England. Pearson Education.
Erickson, T.J. 2008.Plugged In The Generation Y Guide to Thriving at Work. Harvad
Business Press: Boston, MA.
Etta Sangadji & Sopiah. 2013.Perilaku Konsumen. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Durianto, Darmadi dkk. 2004. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:
PT Gramedia
Farida Indriani & Dini Hendiarti. 2009. Studi Mengenai Efektifitas Iklan Terhadap
Citra Merek Maskapai Garuda Indonesia, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Mei, Vol 8 No.1
Firdaus, Favian Firwan. 2015. “Pengaruh Kesadaran Merek, Presepsi Kualitas, dan
Promosi Periklanan terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung”.
Skripsi Dipublikasikan. Universitas Diponogoro, Semarang.
Hawkins, D.I et al. 2010.”Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. 11th
edition. New York: Mc.Graw – Hill
Hadi, Sutrisno. 1991. Analisa Butir untuk Instrument. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Husein Umar. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Terjemahan oleh Wilhelmus W.
Bakonwatun. Jakarta: PT.Perhalindo.
Kotler, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Kusuma, (1999).”Dampak Teknologi (internet) terhadap Bauran Pemasaran”, Jurnal
Ekonomi & Bisnis, Vol.V, No. 1 ,Maret,1999.
Nurgiyantoro, Singgih. 2014. “Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media
terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word of Mouth
Marketing”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negri Yogyakarta.
Marketeers, Oktober 2011. “ Penggunaan Internet di Indonesia 55 Juta”.
Marketeers, Agustus 2016. “ The Ultimate Guide to Social Media Marketing”.
Morissan. 2010. Periklanan- Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta :
Prenada Media Group.
Mulia,Welly. (2009). Spesial Report 1 Juta Rupiah Pertama.
Oktaviawan, Albert Joshua. 2014.” Pengaruh Internet Marketing, Media
Sosial dan Experiental Marketing dalam Minat Beli Es Krim Magnum”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Prabowo,Anita Destannova. 2016. “Presepsi Generasi terhadap Pilihan Karier
Di Perusahaan Publik”. Jurnal Fakultas Ekonoi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Vol. 28 (I): 71-86.
Rahma, Eva Sheilla. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra
Merek terhadap Minat Beli dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian”. Tesis Tidak
Dipublikasikan. Universitas Diponegoro, Semarang.
Schiffman, Leon G & Leslie.L.Kanuk.2000. Consumer Behavior. Fifth
Edition, Prentice Hall . New Jersey.
Schultz, Howard. 2012. Onward, Bagaimana Starbucks Bertahan Hidup dan
Bangkit Kembali. Dialihbahasakan oleh Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta :
Kompas Gramedia.
Sekaran,Uma & Bougie Roger.2010. Research Method For Business: A Skill
Building Approach. Edisi kelima. New York: John Wiley.
Sholihin, Mahfud & Dwi Ratmono. 2013.Analisis SEM-PLS dengan
WarpPLS 3.0. Yogyakarta: CV.Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Simamora,Henry. 2000.Manajemen Pemasaran Internasional. Surabaya:
Pustaka Utama.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Bisnis. Edisi Ke-14. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto,Danang. 2013.Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CAPS (Center of
Academy Publishing Service)
Supranto,J. 2006. Pengukuran Tingjat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan
Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suryani,Tatik.2008. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wiyono, Gendro.2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat Analisis
SPSS17.0 & SmartPLS2.0 .Yogyakarta : Percetakan STIM YKPN Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
MEDIASI INTENTION TO BUY PADA PENGARUH INTERNET
MARKETING DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BUYING DECISION
Studi Kasus Starbucks Coffee Yogyakarta
Rekan – rekan mahasiswa di Yogyakarta
Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
selaku Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma, saya mengharapkan kesediaan rekan – rekan untuk memberikan
pendapat dengan jujur mengenai promosi penjualan Starbucks yang menggunakan
media sosial dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Atas bantuan dan kesediaan rekan - rekan untuk mengisi kuesioner ini, saya
mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 11 April 2017
Hormat Saya,
Agnes Sekartaji Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Bagian I
Identitas Responden
Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang sesuai.
1. Saat ini Anda berstatus sebagai mahasiswa S1 dari Universitas di
Yogyakarta :
a. Ya. b. Tidak.
2. Pernah membaca atau mendengar informasi mengenai promosi yang
diberikan Starbucks melalui media sosial, namun belum pernah membeli
produk:
a. Pernah. b. Tidak pernah.
3. Pengguna aktif media sosial :
a. Ya . b. Tidak.
4. Media sosial yang digunakan (dapat di isi lebih dari satu) :
a. Facebook. d. LINE.
b. Twitter. e. Lainnya, __________
c. Instagram.
5. Anda mengetahui infornasi tentang Starbucks dari media sosial (dapat
diisi lebih dari satu) :
a. Facebook. d. LINE.
b. Twitter. e. Lainnya, __________
c. Instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
6. Usia :
a. 18 - 20 tahun b. 21 - 23 tahun c. > 23 tahun
7. Universitas ___________
Fakultas _________
Program Studi ___________
Semester ____
8. Uang saku per bulan ( termasuk uang makan) :
a. < Rp 500.000 c. Rp 1.600.000 – Rp 2.000.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.500.000 d. > Rp 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Bagian II
Tanggapan Responden
Dari beberapa pernyataan berikut responden dimohon untuk memilih salah
satu alternative yang paling sesuai dengan keadaan Anda. Silahkan
memberikan tanda pada kolom yang telah disediakan.
Ket : SS : Sangat Setuju || S : Setuju || TS : Tidak Setuju || STS : Sangat Tidak
Setuju ||
Internet Marketing
No Pernyataan SS S TS STS
1 Dari akun Starbucks yang ada media sosial, Anda
mudah memperoleh informasi tentang Starbucks.
2 Informasi yang diberikan Starbucks sesuai dengan
kebutuhan Anda.
3 Anda dapat memperoleh informasi tentang Starbucks
dalam waktu yang cepat.
4 Program potongan harga yang diberikan Starbucks
menarik untuk digunakan.
5 Informasi yang diberikan Starbucks melalui media
sosial selalu up to date .
6 Informasi yang diberikan Starbucks melalui media
sosial sangat jelas atau mudah dipahami.
Brand Awareness
No Pernyataan SS S TS STS
1 Anda langsung ingat Starbucks ketika ditanya
oranglain mengenai tempat untuk nongkrong atau
minum kopi.
2 Ketika melihat logo Starbucks Anda langsung ingat
tentang minuman kopi dan tempat nongkrong.
3 Anda akan memilih Starbucks sebagai prioritas pilihan
ketika akan membeli kopi.
4 Ketika Anda mengkonumsi minuman di café lain,
Anda dapat membedakan minuman di café lain dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
di Starbucks untuk menu yang kurang lebih sama.
Intention to Buy
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Anda ingin suatu waktu pergi ke Starbucks untuk pergi
nongkrong, mengerjakan tugas, dsb.
2. Anda akan berminat membeli minuman sejenis di lain
tempat bila Starbucks ramai pengunjung.
3. Anda berusaha mencari informasi yang mendukung
tentang produk Starbucks ( via media sosial / web )
4. Anda selalu mengikuti informasi terbaru mengenai
Starbucks.
5. Anda merasa bersemangat bila teman-teman Anda
membicarakan tentang Starbucks.
Buying Decision
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Setelah Anda mendapatkan informasi tentang produk
Starbucks, Anda yakin jika pergi ke Starbucks Anda
mendapatkan rasa makanan dan minuman yang dijual
sesuai dengan selera Anda.
2. Anda akan mendapatkan harga makanan dan minuman
sesuai dengan kualitasnya.
3. Anda akan mendapatkan layanan, fasilitas dan suasana
yang baik.
4. Anda akan merasakan gaya hidup modern.
5. Anda akan merasakan layanan bisnis yang baik.
6. Anda yakin jika Anda ingin ke Starbucks Anda akan
dengan mudah menemukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 2
Tabel Hasil Output Data Kuesioner Penelitian
Rspd IM1 IM2 IM3 IM4 IM5 IM6 BA1 BA2 BA3 BA4 ITB1 ITB2 ITB3 ITB4 ITB5 BD1 BD2 BD3 BD4 BD5 BD6
1 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4
2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
5 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3
6 3 3 3 3 4 3 2 4 1 1 3 4 1 1 1 2 2 2 3 3 1
7 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3
10 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
11 3 2 4 3 2 2 2 2 1 3 4 3 1 1 3 3 4 4 3 3 3
12 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 1 1 1 4 3 4 3 4 4
13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
14 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2
15 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3
16 3 1 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3
17 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
18 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 1 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2
19 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 4 3 3
21 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 1 3 2 2 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
22 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3
23 3 3 2 4 4 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3
24 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
26 3 3 2 4 3 3 3 2 1 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3
27 3 4 4 4 2 3 3 4 2 1 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3
28 4 3 3 1 4 4 4 4 1 1 2 1 1 1 1 4 3 3 4 4 4
29 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3
30 4 2 3 3 4 3 3 3 1 1 2 2 2 2 1 4 3 3 4 3 4
31 3 2 2 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 1 1 2 2 4 3 3 3
32 2 1 1 2 2 2 2 4 1 2 3 1 4 1 1 2 3 1 4 3 4
33 1 3 2 2 2 3 1 1 1 3 4 3 1 1 1 1 3 4 1 2 2
34 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 4 3 3 1 2 3 3 3 4 3 4
35 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3
36 4 3 3 4 4 3 3 4 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
37 3 2 2 4 3 3 4 4 4 2 3 1 2 1 1 4 3 3 4 3 3
38 2 2 2 2 3 3 1 2 1 3 4 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2
39 3 4 4 2 3 3 1 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
40 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 1 4 2 2 3
41 4 3 2 4 3 3 4 4 3 1 4 4 2 2 2 3 4 3 4 3 3
42 2 3 2 4 4 3 4 4 3 1 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
43 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3
44 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 4 3 3 3 4 4
45 3 3 4 3 3 3 1 4 2 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3
46 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
47 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
48 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3
49 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3
50 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
51 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4
52 4 2 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
53 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3
54 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 1 2 2 4 3 3 3 4
55 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 3 4 2 2 1 2 3 3 4 2 3
56 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
57 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3
58 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3
59 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
60 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3
62 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3
63 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3
64 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
65 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3
66 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
69 4 4 4 3 4 4 2 2 2 1 3 1 3 3 2 3 3 4 4 4 4
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 4 2 3 2 4 3 4 4 1 1 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3
72 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
74 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
75 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
76 3 2 2 4 3 2 3 4 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
77 3 2 2 4 3 2 1 4 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3
78 3 2 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3
79 3 3 3 4 3 2 2 4 2 1 4 3 1 3 2 2 2 3 4 4 4
80 4 3 2 3 3 4 2 3 3 1 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3
81 3 1 3 4 3 2 2 3 2 1 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4
82 3 1 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4
83 3 1 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4
84 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4
85 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
86 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1
87 4 1 1 2 3 1 1 1 1 3 4 4 1 1 1 1 1 3 4 4 4
88 1 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3
89 4 3 4 2 3 3 4 4 1 1 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 3
90 3 3 2 3 4 4 1 4 2 3 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 2
91 3 2 3 2 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 4 3 2
92 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 1 1 3 3 4 2 2 3
93 1 3 2 2 2 2 4 4 4 2 3 2 1 1 2 3 3 2 2 4 3
94 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
95 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
96 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
98 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4
99 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
100 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 3
Tabel Hasil Output Data Kuesioner Penelitian yang Valid
Rspd IM1 IM3 IM5 IM6 BA1 BA2 BA3 ITB3 ITB4 ITB5 BD1 BD4 BD5 BD6
1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4
2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4
3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
5 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3
6 3 3 4 3 2 4 1 1 1 1 2 3 3 1
7 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3
9 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3
10 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3
11 3 4 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3
12 4 3 4 4 4 4 3 1 1 1 4 3 4 4
13 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
14 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2
15 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
16 3 2 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 3 3
17 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
18 2 3 2 2 2 4 4 2 2 1 2 2 2 2
19 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
20 3 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 4 3 3
21 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 4 3 4
22 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3
23 3 2 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3
24 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
26 3 2 3 3 3 2 1 4 2 2 2 3 3 3
27 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 3
28 4 3 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4
29 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
30 4 3 4 3 3 3 1 2 2 1 4 4 3 4
31 3 2 3 3 3 3 1 2 1 1 2 3 3 3
32 2 1 2 2 2 4 1 4 1 1 2 4 3 4
33 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
34 3 3 4 3 4 4 2 3 1 2 3 4 3 4
35 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3
36 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3
37 3 2 3 3 4 4 4 2 1 1 4 4 3 3
38 2 2 3 3 1 2 1 3 1 2 2 3 3 2
39 3 4 3 3 1 3 4 2 2 3 3 2 3 3
40 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3
41 4 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 3
42 2 2 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3
43 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
44 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 4
45 3 4 3 3 1 4 2 2 3 2 2 3 3 3
46 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
48 3 3 4 4 4 4 2 2 2 1 3 2 3 3
49 4 4 4 3 4 3 1 4 4 2 3 3 3 3
50 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
52 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3
53 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
54 3 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 3 3 4
55 3 3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 4 2 3
56 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3
57 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3
58 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3
59 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3
60 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3
61 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3
62 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
63 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3
64 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3
65 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3
66 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3
69 4 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 4 3 4 3 4 4 1 3 3 2 3 3 3 3
72 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
74 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
75 3 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3
76 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2
77 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 3 3 3
78 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3
79 3 3 3 2 2 4 2 1 3 2 2 4 4 4
80 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3
81 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 4
82 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
83 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4
84 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
85 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
86 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1
87 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4
88 1 4 4 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3
89 4 4 3 3 4 4 1 2 2 1 2 3 3 3
90 3 2 4 4 1 4 2 2 2 1 2 3 3 2
91 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 4 3 2
92 3 4 3 4 3 3 2 3 1 1 3 2 2 3
93 1 2 2 2 4 4 4 1 1 2 3 2 4 3
94 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4
95 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4
96 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
97 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4
98 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4
99 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4
100 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 4
Skor Jawaban Internet Marketing
Rspd IM1 IM3 IM6 Total Rata-rata
1 4 4 3 11 3.67
2 4 3 3 10 3.33
3 4 4 3 11 3.67
4 4 4 4 12 4.00
5 3 4 4 11 3.67
6 3 3 3 9 3.00
7 3 3 3 9 3.00
8 3 3 4 10 3.33
9 4 4 4 12 4.00
10 4 4 4 12 4.00
11 3 4 2 9 3.00
12 4 3 4 11 3.67
13 3 3 3 9 3.00
14 3 3 2 8 2.67
15 3 3 3 9 3.00
16 3 2 2 7 2.33
17 3 2 3 8 2.67
18 2 3 2 7 2.33
19 3 4 3 10 3.33
20 3 3 2 8 2.67
21 3 3 3 9 3.00
22 3 3 3 9 3.00
23 3 2 3 8 2.67
24 2 3 3 8 2.67
25 2 3 3 8 2.67
26 3 2 3 8 2.67
27 3 4 3 10 3.33
28 4 3 4 11 3.67
29 3 4 3 10 3.33
30 4 3 3 10 3.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
31 3 2 3 8 2.67
32 2 1 2 5 1.67
33 1 2 3 6 2.00
34 3 3 3 9 3.00
35 3 4 3 10 3.33
36 4 3 3 10 3.33
37 3 2 3 8 2.67
38 2 2 3 7 2.33
39 3 4 3 10 3.33
40 4 4 4 12 4.00
41 4 2 3 9 3.00
42 2 2 3 7 2.33
43 3 4 3 10 3.33
44 3 2 3 8 2.67
45 3 4 3 10 3.33
46 4 4 4 12 4.00
47 4 4 4 12 4.00
48 3 3 4 10 3.33
49 4 4 3 11 3.67
50 4 4 4 12 4.00
51 4 4 4 12 4.00
52 4 3 4 11 3.67
53 3 3 2 8 2.67
54 3 2 2 7 2.33
55 3 3 3 9 3.00
56 3 3 3 9 3.00
57 3 3 2 8 2.67
58 3 3 3 9 3.00
59 3 3 3 9 3.00
60 3 3 3 9 3.00
61 3 3 3 9 3.00
62 3 3 3 9 3.00
63 3 3 3 9 3.00
64 3 3 2 8 2.67
65 3 2 3 8 2.67
66 2 3 3 8 2.67
67 3 3 3 9 3.00
68 3 3 3 9 3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
69 4 4 4 12 4.00
70 3 3 3 9 3.00
71 4 3 3 10 3.33
72 4 4 4 12 4.00
73 3 3 3 9 3.00
74 3 2 3 8 2.67
75 3 2 2 7 2.33
76 3 2 2 7 2.33
77 3 2 2 7 2.33
78 3 2 2 7 2.33
79 3 3 2 8 2.67
80 4 2 4 10 3.33
81 3 3 2 8 2.67
82 3 3 3 9 3.00
83 3 3 3 9 3.00
84 3 3 3 9 3.00
85 3 3 3 9 3.00
86 3 3 3 9 3.00
87 4 1 1 6 2.00
88 1 4 4 9 3.00
89 4 4 3 11 3.67
90 3 2 4 9 3.00
91 3 3 3 9 3.00
92 3 4 4 11 3.67
93 1 2 2 5 1.67
94 4 4 3 11 3.67
95 3 4 4 11 3.67
96 4 4 4 12 4.00
97 4 4 4 12 4.00
98 4 3 4 11 3.67
99 4 3 4 11 3.67
100 3 3 3 9 3.00
Total 316 304 306 926 231.5
Rata-rata 3.16 3.04 3.06 9.26 2.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 5
Skor Jawaban Brand Awareness
Rspd BA1 BA2 BA3 Total Rata-rata
1 3 4 3 10 3.33
2 4 4 3 11 3.67
3 4 4 2 10 3.33
4 4 4 4 12 4.00
5 3 3 2 8 2.67
6 2 4 1 7 2.33
7 4 4 2 10 3.33
8 3 4 2 9 3.00
9 4 4 3 11 3.67
10 4 3 2 9 3.00
11 2 2 1 5 1.67
12 4 4 3 11 3.67
13 3 3 2 8 2.67
14 2 3 2 7 2.33
15 3 4 3 10 3.33
16 2 4 4 10 3.33
17 3 3 2 8 2.67
18 2 4 4 10 3.33
19 3 3 2 8 2.67
20 2 3 1 6 2.00
21 3 3 2 8 2.67
22 3 3 2 8 2.67
23 3 3 1 7 2.33
24 3 3 3 9 3.00
25 3 3 3 9 3.00
26 3 2 1 6 2.00
27 3 4 2 9 3.00
28 4 4 1 9 3.00
29 3 4 3 10 3.33
30 3 3 1 7 2.33
31 3 3 1 7 2.33
32 2 4 1 7 2.33
33 1 1 1 3 1.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
34 4 4 2 10 3.33
35 2 3 2 7 2.33
36 3 4 3 10 3.33
37 4 4 4 12 4.00
38 1 2 1 4 1.33
39 1 3 4 8 2.67
40 3 4 2 9 3.00
41 4 4 3 11 3.67
42 4 4 3 11 3.67
43 3 3 3 9 3.00
44 2 3 2 7 2.33
45 1 4 2 7 2.33
46 3 4 3 10 3.33
47 3 4 3 10 3.33
48 4 4 2 10 3.33
49 4 3 1 8 2.67
50 4 3 3 10 3.33
51 4 4 4 12 4.00
52 2 3 2 7 2.33
53 3 3 2 8 2.67
54 2 3 1 6 2.00
55 2 3 1 6 2.00
56 2 3 2 7 2.33
57 2 3 2 7 2.33
58 2 4 2 8 2.67
59 2 4 2 8 2.67
60 2 3 2 7 2.33
61 2 3 2 7 2.33
62 2 3 3 8 2.67
63 2 3 2 7 2.33
64 2 4 2 8 2.67
65 2 3 3 8 2.67
66 3 3 2 8 2.67
67 3 3 3 9 3.00
68 2 3 2 7 2.33
69 2 2 2 6 2.00
70 3 3 3 9 3.00
71 4 4 1 9 3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
72 3 3 3 9 3.00
73 3 3 3 9 3.00
74 3 3 3 9 3.00
75 2 4 2 8 2.67
76 3 4 3 10 3.33
77 1 4 2 7 2.33
78 2 4 3 9 3.00
79 2 4 2 8 2.67
80 2 3 3 8 2.67
81 2 3 2 7 2.33
82 3 4 3 10 3.33
83 3 4 3 10 3.33
84 3 4 3 10 3.33
85 3 4 3 10 3.33
86 3 4 3 10 3.33
87 1 1 1 3 1.00
88 2 3 2 7 2.33
89 4 4 1 9 3.00
90 1 4 2 7 2.33
91 1 3 1 5 1.67
92 3 3 2 8 2.67
93 4 4 4 12 4.00
94 4 4 2 10 3.33
95 3 4 2 9 3.00
96 4 4 4 12 4.00
97 3 4 2 9 3.00
98 3 4 2 9 3.00
99 3 4 2 9 3.00
100 3 3 1 7 2.33
Total 275 342 227 844 281
Rata-rata 2.75 3.42 2.27 8.44 2.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 6
Skor Jawaban Intention to Buy
Rspd ITB3 ITB4 ITB5 Total Rata-rata
1 4 4 3 11 3.67
2 4 3 3 10 3.33
3 4 4 4 12 4.00
4 3 4 3 10 3.33
5 3 2 2 7 2.33
6 1 1 1 3 1.00
7 3 3 3 9 3.00
8 3 2 4 9 3.00
9 2 4 4 10 3.33
10 4 3 4 11 3.67
11 1 1 3 5 1.67
12 1 1 1 3 1.00
13 3 2 2 7 2.33
14 2 3 2 7 2.33
15 3 2 3 8 2.67
16 4 3 2 9 3.00
17 3 2 3 8 2.67
18 2 2 1 5 1.67
19 2 2 2 6 2.00
20 1 1 2 4 1.33
21 4 3 1 8 2.67
22 2 2 3 7 2.33
23 3 2 2 7 2.33
24 3 2 2 7 2.33
25 3 3 2 8 2.67
26 4 2 2 8 2.67
27 3 2 2 7 2.33
28 1 1 1 3 1.00
29 3 3 3 9 3.00
30 2 2 1 5 1.67
31 2 1 1 4 1.33
32 4 1 1 6 2.00
33 1 1 1 3 1.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
34 3 1 2 6 2.00
35 3 2 2 7 2.33
36 3 3 3 9 3.00
37 2 1 1 4 1.33
38 3 1 2 6 2.00
39 2 2 3 7 2.33
40 3 3 2 8 2.67
41 2 2 2 6 2.00
42 3 2 2 7 2.33
43 4 3 3 10 3.33
44 3 2 2 7 2.33
45 2 3 2 7 2.33
46 4 4 4 12 4.00
47 4 3 4 11 3.67
48 2 2 1 5 1.67
49 4 4 2 10 3.33
50 4 4 4 12 4.00
51 3 2 4 9 3.00
52 3 2 2 7 2.33
53 2 2 2 6 2.00
54 2 1 2 5 1.67
55 2 2 1 5 1.67
56 2 2 2 6 2.00
57 2 2 2 6 2.00
58 2 2 2 6 2.00
59 2 3 2 7 2.33
60 2 2 2 6 2.00
61 2 2 2 6 2.00
62 2 2 2 6 2.00
63 2 3 2 7 2.33
64 2 3 3 8 2.67
65 2 1 3 6 2.00
66 3 3 1 7 2.33
67 3 3 3 9 3.00
68 2 3 2 7 2.33
69 3 3 2 8 2.67
70 3 3 3 9 3.00
71 3 3 2 8 2.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
72 4 3 2 9 3.00
73 3 3 3 9 3.00
74 3 3 3 9 3.00
75 2 3 2 7 2.33
76 2 2 2 6 2.00
77 2 2 2 6 2.00
78 2 2 2 6 2.00
79 1 3 2 6 2.00
80 2 3 3 8 2.67
81 2 2 3 7 2.33
82 2 3 3 8 2.67
83 2 3 3 8 2.67
84 3 3 3 9 3.00
85 3 3 3 9 3.00
86 3 3 3 9 3.00
87 1 1 1 3 1.00
88 3 4 2 9 3.00
89 2 2 1 5 1.67
90 2 2 1 5 1.67
91 1 1 1 3 1.00
92 3 1 1 5 1.67
93 1 1 2 4 1.33
94 3 3 3 9 3.00
95 4 3 3 10 3.33
96 4 3 3 10 3.33
97 3 4 3 10 3.33
98 3 3 2 8 2.67
99 3 3 2 8 2.67
100 2 2 1 5 1.67
Total 259 239 226 724 241
Rata-rata 2.59 2.39 2.26 7.24 2.41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 7
Skor Jawaban Buying Decision
Rspd BD1 BD4 BD5 BD6 Total Rata-rata
1 4 4 3 4 15 3.75
2 4 4 3 4 15 3.75
3 4 4 4 2 14 3.50
4 4 4 3 4 15 3.75
5 3 4 3 3 13 3.25
6 2 3 3 1 9 2.25
7 3 3 3 3 12 3.00
8 4 4 3 3 14 3.50
9 4 4 3 3 14 3.50
10 3 3 3 3 12 3.00
11 3 3 3 3 12 3.00
12 4 3 4 4 15 3.75
13 2 2 2 2 8 2.00
14 3 3 2 2 10 2.50
15 3 3 3 3 12 3.00
16 4 3 3 3 13 3.25
17 3 3 3 3 12 3.00
18 2 2 2 2 8 2.00
19 3 3 3 3 12 3.00
20 2 4 3 3 12 3.00
21 3 4 3 4 14 3.50
22 2 3 2 3 10 2.50
23 3 3 3 3 12 3.00
24 3 3 3 3 12 3.00
25 3 3 2 3 11 2.75
26 2 3 3 3 11 2.75
27 3 4 4 3 14 3.50
28 4 4 4 4 16 4.00
29 3 3 3 3 12 3.00
30 4 4 3 4 15 3.75
31 2 3 3 3 11 2.75
32 2 4 3 4 13 3.25
33 1 1 2 2 6 1.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
34 3 4 3 4 14 3.50
35 3 3 3 3 12 3.00
36 3 2 3 3 11 2.75
37 4 4 3 3 14 3.50
38 2 3 3 2 10 2.50
39 3 2 3 3 11 2.75
40 3 2 2 3 10 2.50
41 3 4 3 3 13 3.25
42 3 3 3 3 12 3.00
43 3 4 3 3 13 3.25
44 4 3 4 4 15 3.75
45 2 3 3 3 11 2.75
46 4 4 4 4 16 4.00
47 4 4 4 4 16 4.00
48 3 2 3 3 11 2.75
49 3 3 3 3 12 3.00
50 4 4 4 4 16 4.00
51 4 4 4 4 16 4.00
52 3 3 3 3 12 3.00
53 2 3 3 3 11 2.75
54 2 3 3 4 12 3.00
55 2 4 2 3 11 2.75
56 3 3 3 3 12 3.00
57 2 3 3 3 11 2.75
58 3 3 3 3 12 3.00
59 3 3 3 3 12 3.00
60 3 3 3 3 12 3.00
61 3 3 3 3 12 3.00
62 3 3 3 3 12 3.00
63 3 3 3 3 12 3.00
64 3 3 3 3 12 3.00
65 3 3 3 3 12 3.00
66 3 4 4 3 14 3.50
67 3 3 3 3 12 3.00
68 3 3 3 3 12 3.00
69 3 4 4 4 15 3.75
70 3 3 3 3 12 3.00
71 3 3 3 3 12 3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
72 3 4 4 4 15 3.75
73 3 3 3 3 12 3.00
74 3 3 3 3 12 3.00
75 2 3 3 3 11 2.75
76 2 2 2 2 8 2.00
77 2 3 3 3 11 2.75
78 2 3 3 3 11 2.75
79 2 4 4 4 14 3.50
80 3 2 2 3 10 2.50
81 2 4 3 4 13 3.25
82 3 4 3 4 14 3.50
83 3 4 3 4 14 3.50
84 4 4 3 4 15 3.75
85 4 3 3 3 13 3.25
86 2 3 3 1 9 2.25
87 1 4 4 4 13 3.25
88 3 2 3 3 11 2.75
89 2 3 3 3 11 2.75
90 2 3 3 2 10 2.50
91 3 4 3 2 12 3.00
92 3 2 2 3 10 2.50
93 3 2 4 3 12 3.00
94 3 4 4 4 15 3.75
95 4 4 4 4 16 4.00
96 4 4 4 4 16 4.00
97 4 4 3 4 15 3.75
98 3 3 4 4 14 3.50
99 3 4 3 4 14 3.50
100 3 3 4 4 14 3.50
Total 294 324 309 317 1244 311
Rata-rata 2.94 3.24 3.09 3.17 12.44 3.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI