101
PERBANDINGAN STABILITAS FISIS SIRUP PERASAN DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa(Scheff.)Boerl.) YANG MENGANDUNG SUKROSA DAN CAMPURAN SUKROSA-SORBITOL SEBAGAI BAHAN PEMANIS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh Brigitta Dharma Shanti NIM : 02 8114 115 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

  • Upload
    vuquynh

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PERBANDINGAN STABILITAS FISIS SIRUP PERASAN DAGING BUAH

MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa(Scheff.)Boerl.) YANG

MENGANDUNG SUKROSA DAN CAMPURAN SUKROSA-SORBITOL

SEBAGAI BAHAN PEMANIS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh

Brigitta Dharma Shanti

NIM : 02 8114 115

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

“ Janganlah kuatir akan hidupmu,

akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai…….”

“Tetapi Bapamu di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu”

“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

(Mat 6: 25-34) Kupersembahkan Skripsiku ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menuntun jalan hidupku serta memberi kekuatan di saat ketidakberdayaanku. (Alm) Bp. Ig. Sutanto dan Ibu C. Suransih, kedua orangtuaku tercinta,

yang selalu mendukung dan ada untukku…ayah, terima kasih atas doa dan restunya dari surga..adik dah selesai lho…. Kedua kakakku tercinta: Mas Wiji dan Mas Nonok. Thank’s atas

semuanya. (Alm) Kakek dan nenekku…kek, terima kasih sudah menjagaku selama

ini. Semua oom, tante dan sepupuku Sahabat-sahabatku Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala berkat dan karunia

yang telah dianugerahkan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing untuk semua

waktu, dukungan serta pengertian terhadap penulis selama penyusunan

skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Sri Sulihtyowati S., Apt. selaku dosen penguji yang telah

bersedia menguji dan memberikan saran kepada penulis.

3. Ibu Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah

bersedia menguji dan memberikan saran kepada penulis.

4. Semua laboran dari laboratorium lantai satu sampai empat, terutama Pak

Mus, Mas Agung, Pak Iswandi, Mas Otok, Mas Sarwanto, Mas Sigit, Mas

Wagiran dan Mas Andre untuk kerelaannya berbagi waktu dan tenaga

selama penulis melakukan penelitian.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Akhirnya, seperti kata pepatah ‘tak ada gading yang tak retak’, skripsi ini

pun tak lepas dari berbagai kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis

menerima masukan, kritik maupun saran yang membangun terhadap penulisan

skripsi ini dan pengembangan ilmu farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………..iv

PRAKATA ………………………………………………………………………v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………..vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...xii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….…xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..xiv

INTISARI …………………………………………………………………….…xv

ABSTRACT ………………………………………………………………….…xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………1

1. Perumusan Masalah ………………………………………………3

2. Keaslian Penelitian ………………………………………………..3

3. Manfaat Penelitian ………………………………………………..3

B. Tujuan Penelitian …………………………………………………………4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA

A. Mahkota Dewa ……………………………………………………………5

B. Pemerasan ………………………………………………………………...6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

C. Sirup …………………………………………………………………..…..7

D. Metode Pembuatan Sirup …………………………………………………7

1. Metode Pemanasan ………………………………………………..7

2. Metode Agitasi Tanpa Pemanasan ………………………………..9

3. Adisi Sukrosa ……………………………………………………..9

4. Perkolasi …………………………………………………………10

E. Bahan Tambahan dalam Sediaan Obat Cair Oral ……………………….10

1. Bahan Pemanis …………………………………………………..10

2. Bahan Perasa …………………………………………………….11

3. Bahan Pewarna …………………………………………………..11

4. Pengawet ………………………………………………………...11

5. Buffer ……………………………………………………………13

6. Antioksidan ……………………………………………………...13

F. Pemeriksaan stabilitas fisis sirup...………………………………………14

1. Penampilan, bau dan kejernihan…………………………………14

2. Kristalisasi ……………………………………………………….14

3. Kerapatan ………………………………………………………..14

4. pH ………………………………………………………………..15

5. Profil dan Tipe Alir ……………………………………………...15

G. Landasan Teori …………………………………………………………..18

H. Hipotesis …………………………………………………………………19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………..20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

B. Variabel Penelitian ………………………………………………………20

C. Definisi Operasional ……………………………………………………..21

D. Bahan dan Alat Penelitian ……………………………………………….22

1. Bahan Penelitian …………………………………………………22

2. Alat Penelitian …………………………………………………...22

E. Tata Cara Penelitian ……………………………………………………..22

1. Pengumpulan buah mahkota dewa ………………………………22

2. Determinasi buah mahkota dewa ………………………………..23

3. Pembuatan perasan daging buah mahkota dewa ………………...23

4. Penentuan dosis ………………………………………………….23

5. Pembuatan sirup perasan daging buah mahkota dewa …………..24

6. Pemeriksaan stabilitas sirup perasan daging buah mahkota

dewa……………………………………………………………..25

a. Uji organoleptis sirup …………………………………….25

b. Pengkristalan ……………………………………………...25

c. Penentuan pH sirup ………………………………………26

d. Penentuan kerapatan sirup ………………………………..26

e. Penentuan tipe alir sirup ………………………………….28

F. Analisis Hasil ……………………………………………………………28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan bahan dan pembuatan perasan daging buah mahkota

dewa……………………………………………………………………...30

B. Determinasi buah mahkota dewa ………………………………………..30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

C. Pembuatan sirup perasan daging buah mahkota dewa …………………..31

D. Pemeriksaan stabilitas fisis sirup ………………………………………..33

1. Uji organoleptis sirup ……………………………………………33

2. Pengkristalan …………………………………………………….38

3. Penentuan kerapatan sirup ………………………………………39

4. Pengukuran pH sirup ……………………………………………45

5. Penentuan profil dan tipe alir sirup ……………………………...50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...56

B. Saran ……………………………………………………………………..57

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..58

LAMPIRAN …………………………………………………………………….60

BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………….. .85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Hasil uji organoleptis sirup selama 6 minggu penyimpanan ……..34

Tabel II. Hasil pengukuran kerapatan sirup ………………………………..41

Tabel III. Nilai t hasil Independent-Sample T Test nilai kerapatan

sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai kerapatan sirup

pada awal penyimpanan …………………………………………..42

Tabel IV. Nilai Mean Difference hasil Independent-Sample T Test nilai

kerapatan sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai

kerapatan sirup pada awal penyimpanan ………………………….44

Tabel V. Data pengukuran nilai pH sirup selama penyimpanan ……………46

Tabel VI. Nilai t hasil Independent-Sample T Test nilai pH sirup

tiap minggu dibandingkan dengan nilai pH sirup

pada awal penyimpanan…………………………………………...47

Tabel VII. Nilai Mean Difference hasil Independent-Sample T Test nilai

pH sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai pH sirup

pada awal penyimpanan …………………………………………..49

Tabel VIII. Data kecepatan alir pada tiap penambahan beban pada sirup

formula A………………………………………………………….51

Tabel IX. Data kecepatan alir pada tiap penambahan beban pada sirup

formula B………………………………………………………….52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kurva hubungan beban (gram) vs kecepatan alir (rpm)

pada sirup formula A ………………………………………………..51

Gambar 2. Kurva hubungan beban (gram) vs kecepatan alir (rpm)

pada sirup formula B ………………………………………………..52

Gambar 3. Foto tanaman mahkota dewa…………………………………………60

Gambar 4. Foto buah mahkota dewa …………………………………………….60

Gambar 5. Foto perasan daging buah mahkota dewa …………………………...61

Gambar 6. Foto sirup perasan daging buah mahkota dewa formula A dan B…...62

Gambar 7. Foto pemisahan sirup perasan daging buah mahkota dewa……….…62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto-foto hasil penelitian ………………………………………….60

Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi buah mahkota dewa……………….63

Lampiran 3. Perhitungan kerapatan sirup perasan daging buah

mahkota dewa……………………………………………………...64

Lampiran 4. Hasil uji Independent-Sample T Test nilai kerapatan sirup

tiap minggu terhadap nilai kerapatan sirup pada

awal penyimpanan…………………………………………………68

Lampiran 5. Hasil uji Independent-Sample T Test nilai pH sirup tiap

minggu terhadap nilai pH sirup pada

awal penyimpanan…………………………………………………76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

INTISARI

Buah Mahkota Dewa banyak digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Buah ini memiliki banyak khasiat. Selama ini, masyarakat mengkonsumsinya antara lain dalam bentuk perasan dan belum pernah dalam sediaan sirup.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan stabilitas fisis sirup yang dibuat dengan 650 g sukrosa dan campuran sukrosa 422,5 g – sorbitol 227,5 g sebagai bahan pemanis. Hasil yang diperoleh merupakan data pemeriksaan stabilitas fisis sirup sebelum dan sesudah penyimpanan selama 6 minggu penyimpanan. Stabilitas fisis sirup yang diamati meliputi keadaan organoleptis (warna, bau, rasa, kejernihan), pengkristalan, kerapatan, pH, profil dan tipe alir sirup.

Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan dianalisis secara statistik dengan uji Independent-Sample T Test. Profil alir sirup diamati dari kurva hubungan antara penambahan beban dan perubahan kecepatan alir sirup, sedangkan tipe alir ditentukan dengan melihat ada tidaknya hubungan yang proporsional antara penambahan beban dan perubahan kecepatan alir sirup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa organoleptis kedua formula sirup perasan daging buah mahkota dewa tidak stabil selama penyimpanan. Sirup dengan 650 g sukrosa memiliki pH yang lebih stabil selama penyimpanan. Tetapi bila ditinjau dari segi kerapatan dan pengkristalan yang terjadi, sirup dengan campuran sukrosa 422,5 g - sorbitol 227,5 g memiliki stabilitas fisis lebih baik dibandingkan sirup dengan 650 g sukrosa. Tipe alir kedua formula sirup tidak mengalami perubahan selama penyimpanan.

Kata kunci: perasan daging buah mahkota dewa, stabilitas fisis, sukrosa, sorbitol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

ABSTRACT

Crown of God (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) fruit has been used in various traditional medications to cure many diseases. This fruit has many peculier properties. During this time, people consumed it in the form of squeeze but never been made in the form of syrup.

The purpose of this research is to compare the physical stability of syrup that made by 650 g sucrose and 422,5 g sucrose – 227,5 g sorbitol combination as the sweetening agents. The obtained result is about the examination data of syrup physical stability before and after the saving for 6 weeks. The examined syrup physical stability consists of organoleptic properties (colour, smell, clearity), crystallization, the density, pH, rheological properties of syrup.

The changing of density and pH value on weekly storage was analysed statistically with Independent-Sample T Test. The rheological type of syrup was observed from the connection curve between weight addition and the change of shearing rate, while the rheological type was determined by looking the availability of proportional connection between weight addition and the change of shearing rate of syrup which analysed statistically by using linear regression.

The result of this research shows that the organoleptic properties of the two formulas were unstable during storage of 6 weeks. The pH value of syrup using 650 g sucrose is more stable compared with syrup using 422,5 g sucrose-227,5 g sorbitol. Syrup which using sucrose 422,5 g-sorbitol 227,5 g as the sweetening agents doesn’t experience crystallization and has density value which more stable compared with syrup using 650 g sucrose. The rheological properties of the two formulas was stable during the storage of 6 weeks.

Keywords: crown of god squeeze, physical stability, sucrose, sorbitol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

BAB I

PENGANTAR

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam tanaman

yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu diantaranya adalah mahkota dewa.

Tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional karena memiliki

berbagai khasiat. Penyakit ringan seperti gatal-gatal, pegal-pegal atau flu hingga

penyakit berat antara lain kanker, diabetes, hipertensi dan asam urat dapat

disembuhkan oleh mahkota dewa.

Salah satu bagian dari tanaman mahkota dewa yang paling banyak

digunakan adalah buahnya, disamping daun dan batang. Buah mahkota dewa

terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta

biji. Dari ketiga bagian tersebut, bagian yang banyak dimanfaatkan adalah kulit

dan daging buah serta cangkangnya. Dalam keadaan segar, kulit dan daging buah

mahkota dewa terasa sepet agak pahit, sedangkan jika sudah tua terasa sepet agak

manis.

Salah satu cara penggunaan buah mahkota dewa untuk pengobatan

secara tradisional adalah dengan diperas. Air perasan tersebut kemudian diminum.

Secara organoleptis, perasan kulit dan daging buah mahkota dewa terasa pahit.

Rasa perasan yang pahit ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien

terutama karena penggunaannya yang per oral. Untuk menutupi rasa pahit ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

maka air perasan kulit dan daging buah mahkota dewa diolah dalam bentuk

sediaan sirup.

Sirup merupakan sediaan cair yang mengandung sukrosa tidak kurang

dari 64% dan tidak lebih dari 66% (Anonim, 1995). Sukrosa merupakan bahan

pemanis yang paling sering digunakan dalam pembuatan sirup. Masalah yang

sering timbul selama proses penyimpanan sirup adalah terjadinya cap-locking.

Cap-locking ini merupakan salah satu manifestasi dari kristalisasi sukrosa yang

ditandai dengan terbentuknya kristal pada leher dan tutup botol. Untuk mencegah

terjadinya cap-locking, sukrosa sering diganti ataupun dikombinasikan dengan

bahan lain seperti gliserin, sorbitol, dan propilen glikol.

Sorbitol merupakan suatu poliol (gula alkohol) yang stabil dan tahan

terhadap panas. Sorbitol dibuat dengan proses hidrogenasi glukosa dan tersedia

dalam bentuk cair maupun kristal. Selain berfungsi sebagai humektan dan

texturizing agent, bahan ini juga dapat berfungsi sebagai anti-crystallizing agent

sehingga diharapkan dapat menghambat laju kristalisasi sukrosa (Anonim,

2006b).

Stabilitas fisis sirup ditentukan dari ada tidaknya perubahan yang terjadi

terhadap kejernihan, warna, bau, rasa, pH, kerapatan, profil dan tipe alir. Selain

itu, juga dilihat dari ada tidaknya kristalisasi sukrosa.

Kombinasi sukrosa-sorbitol yang digunakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengurangi kecenderungan sukrosa untuk mengkristal. Adanya

pengkristalan sukrosa bisa mempengaruhi nilai kerapatan sirup selama

penyimpanan. Adanya penghambatan terhadap kristalisasi sukrosa oleh sorbitol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

diharapkan bisa membuat kerapatan sirup menjadi lebih stabil selama

penyimpanan. Namun, apakah dengan adanya penambahan sorbitol, sifat-sifat

fisis sirup yang meliputi: warna, bau, rasa, kejernihan, kerapatan, pH, profil dan

tipe alir menjadi lebih stabil selama penyimpanan ?

1. Perumusan masalah

Bagaimana perbandingan stabilitas fisis sirup perasan daging buah

mahkota dewa yang dibuat dengan 650 g sukrosa dan campuran sukrosa-sorbitol

dengan perbandingan 422,5 g sukrosa : 227,5 g sorbitol ?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran penulis, pembuatan sirup dari perasan daging buah

Mahkota Dewa belum pernah dilakukan penelitian. Penelitian yang pernah

dilakukan adalah : Wijayanti (2002), Sumastuti (2001), Sisilia (2001), Bestari

(2001) dan Saragih (2001).

3. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

penggunaan campuran sukrosa-sorbitol sebagai bahan pemanis dalam

formulasi sirup perasan daging buah mahkota dewa.

2. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan

bidang ilmu kefarmasian terutama dalam formulasi sediaan obat

tradisional, yaitu sirup dari perasan daging buah mahkota dewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

B. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui perbandingan stabilitas fisis sediaan sirup perasan daging buah

mahkota dewa (yang meliputi: kejernihan, warna, rasa, bau, pengkristalan,

kerapatan, pH serta profil dan tipe alir), yang dibuat dengan 650 g sukrosa dan

campuran sukrosa-sorbitol dengan perbandingan 422,5 g sukrosa : 227,5 g

sorbitol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Mahkota Dewa

Tanaman ini tumbuh baik di tanah yang gembur dengan bahan organik

yang tinggi pada ketinggian 10-1.200 m di atas permukaan air laut. Penyusun

utama bahan organik adalah unsur karbon. Kedudukan tanaman makuto dewo

dalam sistematika tumbuhan adalah:

Kingdom :Plantae

Divisi :Spermatophyta

Sub divisi :Angiospermae

Kelas :Dikotiledonae

Sub kelas :Archiclhamidae

Bangsa :Thymeleales

Suku :Thymelaceae

(Backer and Backhuizen van den Brink, 1963)

Mahkota Dewa mempunyai nama yang berbeda menurut tempat

tumbuhnya. Di jawa disebut sebagai : Makuto dewo, Makuto rojo, Makuto ratu,

Simalakama. Di Banten disebut Raja obat, dan di Indonesia mempunyai nama

nasional Mahkota dewo (Budiana, 2001).

Kulit dan daging buah mahkota dewa mengandung senyawa alkaloid,

saponin, dan flavonoid (Anonim, 1999a).

Bagian dari tanaman yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya. Bagian

dari daun dan kulit buah dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

khasiat untuk menyembuhkan disentri, eksim, penyakit kulit, dan anti-tumor.

Secara tradisional, dosis yang digunakan adalah tiga buah untuk sehari, direbus

atau diperas. Rebusan buahnya digunakan untuk obat sakit lever, ginjal, tekanan

darah tinggi, dan spasmofilia. Sebagai obat luar, buah dan biji Mahkota Dewa

berkhasiat mengatasi luka, gatal kulit, hingga eksim (Anonim, 2001).

Daun dan kulit buah mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin, dan

flavonoid. Selain itu, di dalam daunnya juga terkandung polifenol. Seorang ahli

farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil

membuktikan bahwa mahkota dewa mangandung zat antihistamin. Zat ini

merupakan penangkal alergi (Harmanto, 2005).

B. Pemerasan

Pemisahan cairan dari material padat (seperti buah atau daun) dapat

menggunakan metode peras. Pemerasan dalam teknologi farmasi dijumpai pada

pembuatan sari jamu, dengan maksud agar larutan perasan dapat tepisahkan dari

bahan padat pengotor atau yang tidak diinginkan. Cairan yang diperoleh dengan

cara peras umumnya dibebaskan dari pertikel-partikel kecil melalui cara

penyaringan. Perasan mengandung seluruh bahan yang terkandung dalam

tumbuhan segar, dan yang tertinggal hanyalah bahan yang tidak terlarut

(Voigt,1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

C. Sirup

Sirup adalah larutan yang digunakan secara oral, merupakan sediaan cair

yang mengandung larutan sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari

66,0 % sukrosa) atau gula lain kadar tinggi dengan bahan pengaroma atau

pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air (Anonim, 1995). Sirup

yang mengandung bahan perasa tanpa mengandung zat aktif disebut “

flavoring/flavored syrup”, sedangkan yang mengandung zat aktif disebut dengan

“medicated syrup” atau sirup obat (Ansel, 1969). Larutan sukrosa hampir jenuh

dalam air dikenal sebagai sirup atau sirup simpleks. Penggunaan istilah sirup juga

digunakan untuk bentuk sediaan cair lain yang dibuat dengan pengental dan

pemanis, termasuk suspensi oral (Anonim, 1995).

Sirup obat dapat dibuat dengan mencampur bahan-bahan, seperti

sukrosa, air murni, bahan pengaroma, bahan pewarna, zat aktif serta bahan lain

yang dibutuhkan dalam pembuatan sirup (Ansel, 1969).

D. Metode Pembuatan Sirup

Sirup dapat dibuat dengan berbagai metode. Pemilihan metode ini

tergantung dari sifat fisika-kimia dari bahan-bahan yang akan digunakan. Secara

umum, ada 4 metode pembuatan sirup, yaitu: metode pemanasan, agitasi tanpa

pemanasan, adisi sukrosa dalam larutan berasa, perkolasi (Ansel, 1969).

1. Metode pemanasan

Pembuatan sirup dengan bantuan pemanasan dilakukan bila dibutuhkan

sediaan sirup dalam waktu yang singkat dan bila bahan yang digunakan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

rusak dengan adanya pemanasan. Pada metode ini, biasanya sukrosa ditambahkan

ke dalam air lalu dipanaskan hingga gula larut. Pemanasan ini akan mempercepat

kelarutan gula. Bahan-bahan lain yang tahan panas kemudian ditambahkan ke

dalam larutan sukrosa yang masih panas. Campuran tersebut kemudian

didinginkan dan ditambah air hingga volume sirup yang dikehendaki. Jika

terdapat bahan-bahan yang tidak tahan terhadap panas/mudah menguap, misal:

minyak atsiri, alkohol, maka bahan-bahan tersebut ditambahkan ke dalam larutan

sukrosa yang telah didinginkan.

Pemanasan yang dilakukan bisa mempercepat kelarutan sukrosa serta

komponen lain yang digunakan dalam pembuatan sirup. Sukrosa, suatu

disakarida, bisa terhidrolisis menjadi monosakarida, dekstrosa (glukosa), dan

fruktosa (levulosa). Reaksi hidrolisis ini disebut inversi, dan kombinasi dari 2

monosakarida disebut gula invert. Inversi sukrosa dapat terjadi saat pemanasan

selama proses pembuatan sirup berlangsung.

Inversi sukrosa meningkat dengan adanya senyawa-senyawa asam. Hal

ini disebabkan karena ion hidrogen dari senyawa asam berfungsi sebagai katalis

dalam reaksi hidrolisis (inversi) tersebut. Peristiwa inversi menyebabkan tingkat

kemanisan sirup berubah dan warnanya menjadi lebih gelap. Sirup dengan

keadaan tersebut akan lebih mudah mengalami fermentasi dan ditumbuhi

mikroorganisme dibandingkan dengan sirup yang tidak mengalami penguraian.

Karena adanya kemungkinan terjadi peristiwa inversi akibat penggunaan panas,

sirup tidak bisa disterilisasi menggunakan autoklaf. Penggunaan air bersih yang

sudah dimasak sampai mendidih dalam pembuatannya dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

kestabilannya dan bila diperlukan dapat dilakukan penambahan bahan pengawet

untuk melindunginya selama penyimpanan. Penyimpanan sirup sebaiknya dalam

wadah yang tertutup rapat.

2. Metode agitasi tanpa pemanasan

Metode ini digunakan untuk mencegah terjadinya inversi terhadap

sukrosa karena adanya pemanasan. Sirup dalam skala volume yang kecil dapat

dibuat dengan metode ini. Sirup dibuat dengan melarutkan sukrosa dan bahan-

bahan lainnya ke dalam air yang ditampung dalam botol dengan kapasitas volume

yang lebih besar daripada volume sirup yang akan dibuat. Sukrosa akan lebih

lama larut bila menggunakan metode ini dibandingkan dengan bantuan pemanasan

tetapi stabilitas produk yang dihasilkan akan lebih maksimal.

3. Adisi sukrosa dalam medicated liquid atau flavored liquid

Tinktur dan ekstrak cair sering digunakan dalam preparasi/pembuatan

sirup. Sebagian besar tinktur dan ekstrak cair mengandung komponen-komponen

yang larut dalam alkohol. Jika komponen-komponen tersebut tidak dikehendaki

ada di dalam sirup, maka dilakukan proses pemisahan. Caranya adalah dengan

mencampur tinktur atau ekstrak cair dengan air lalu didiamkan hingga komponen-

komponen yang tidak larut dalam air memisah. Setelah pemisahan terjadi

sempurna lalu dilakukan penyaringan, sehingga diperoleh filtrat. Selanjutnya,

sukrosa ditambahkan ke dalam filtrat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

4. Perkolasi

Pada metode ini, sukrosa dapat diperkolasi untuk dibuat sirup atau bahan

yang mengandung zat aktif diperkolasi menjadi ekstrak dan sukrosa dapat

ditambahkan ke dalamnya. (Ansel, 1969)

E. Bahan Tambahan dalam Sediaan Obat Cair Oral

1. Bahan pemanis (Sweetening Agents)

Bahan ini berguna untuk menutupi rasa pahit atau rasa yang tidak enak.

Pemanis yang biasa digunakan, antara lain : sukrosa, sorbitol, manitol, cairan

glukosa, madu, sakarin dan aspartam (Ansel,1969).

Sukrosa merupakan bahan pemanis yang paling banyak digunakan.

Sukrosa berupa serbuk kristal putih, larut dalam air dan alkohol. Sukrosa stabil

secara fisik maupun kimia pada pH 4,0 sampai 8,0. Bahan ini akan menghambat

pertumbuhan mikroorganisme dalam larutan pada konsentrasi di atas 65% b/b

dengan mengurangi koefisien aktivitas air. Selama proses pembuatan larutan

sukrosa perlu adanya perhatian khusus untuk mencegah terjadinya karamelisasi

sukrosa karena adanya panas. Sukrosa sering dikombinasikan dengan sorbitol,

gliserin, dan poliol lain untuk mengurangi terjadinya kristalisasi sukrosa (Ansel,

1969). Sukrosa memiliki berat molekul 342,30 (Anonim, 1995).

Sorbitol termasuk suatu poliol (gula alkohol) yang mempunyai tingkat

kemanisan sekitar 60% dari sukrosa. Sorbitol mengandung kalori yang lebih

rendah dari sukrosa. Di alam, sorbitol banyak ditemukan di buah-buahan dan

berry. Saat ini, sorbitol dibuat dengan proses hidrogenasi glukosa dan tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

dalam bentuk cair dan kristal (Anonim, 2006b). Bahan ini memiliki stabilitas yang

baik dan saat digunakan dalam pemakaian oral tidak akan menyebabkan

peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu, sorbitol bisa digunakan dalam

formulasi sirup sederhana untuk penderita diabetes. Dalam penyimpanan,

penggunaan sorbitol ini bisa mencegah terjadinya kristalisasi (Carter, 1975).

Sorbitol memiliki berat molekul 182,17 (Anonim, 2006b).

2. Bahan perasa (Flavoring Agents)

Penggunaan bahan pemanis mungkin tidak mampu menutupi rasa yang

tidak diinginkan pada sediaan. Dalam hal ini dapat diatasi dengan menggunakan

bahan perasa atau flavoring agents. Bahan perasa dapat berupa bahan alam

maupun sintetik. Bahan alam yang bisa digunakan sebagai bahan perasa adalah

sari buah, minyak-minyak aromatis seperti peppermint, herba dan rempah-rempah

(Aulton, 2002).

3. Bahan pewarna (Coloring Agents)

Bahan pewarna yang digunakan disesuaikan dengan rasa yang

diinginkan untuk sediaan, misalnya warna kuning untuk rasa jeruk dan merah

untuk rasa cheery (Swarbick, J. and Boylan, C.J., 1994). Bahan pewarna dapat

dibedakan menjadi pewarna dari bahan alam dan pewarna sintetik. Pewarna

sintetik menghasilkan warna yang lebih terang dan biasanya lebih stabil

dibandingkan pewarna dari bahan alam (Aulton, 2002).

4. Pengawet (Preservatives)

Sebagian besar sediaan cair oral bukan merupakan produk steril

sehingga kemungkinan terkontaminasi oleh mikroorganisme. Selain itu, sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

besar dari sediaan ini juga digunakan sebagai obat dosis ganda sehingga resiko

terkontaminasi oleh mikroba sangat besar. Proses pembuatan juga memungkinkan

terjadinya kontaminasi mikroorganisme. Oleh karena itu, perlu adanya bahan

pengawet untuk melindungi produk dari mikroorganisme. (Swarbick, J. and

Boylan, C.J., 1994).

Bahan pengawet harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Faktor

utama adalah menyangkut keamanan dan toksisitasnya sesudah pemakaian per

oral, terutama karena sediaan obat cair sering diberikan kepada anak-anak dan

lansia. Bahan pengawet harus larut, stabil, aktif secara mikrobiologi, dan dapat

campur (compatible) dengan bahan-bahan lainnya. Namun pada kenyataannya,

bahan pengawet yang memenuhi semua kriteria di atas sulit ditemukan. Oleh

karena itu, sering diperlukan kombinasi 2 atau lebih bahan pengawet (Swarbick, J.

and Boylan, C.J., 1994).

Jumlah bahan pengawet yang diperlukan untuk melindungi sirup dari

kontaminasi mikroorganisme bervariasi tergantung pada jumlah air yang tersedia

untuk media tumbuh mikroorganisme, sifat antimikroba yang memang dimiliki

oleh bahan yang diformulasikan dan kemampuan antimikroba itu sendiri (Ansel,

1969).

Bahan pengawet yang banyak digunakan misalnya bentuk garam dari

asam benzoat. Bahan pengawet ini dapat larut dalam air dan dapat berfungsi baik

sebagai antifungi maupun antibakteri. (Swarbick, J. and Boylan, C.J., 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

5. Buffer

Perubahan pH suatu sediaan bisa terjadi selama penyimpanan karena

adanya reaksi degradasi dalam produk, interaksi dengan komponen dari wadah

atau karena adanya disolusi gas dan uap air. Untuk mencegahnya, ditambahkan

buffer untuk menstabilkan pH. Sistem buffer ini harus mempunyai kapasitas yang

cukup baik untuk mempertahankan pH produk selama penyimpanan. Pemilihan

buffer didasarkan pada profil pH dari obat dalam larutan. Buffer yang biasa

digunakan adalah asetat, sitrat, fosfat dan glutamat. Meskipun buffer akan

mempertahankan kestabilan pH, tetapi buffer juga bisa berpengaruh terhadap

bahan lain, misal dalam hal kelarutan. (Swarbick, J. and Boylan, C.J., 1994).

Penggunaan buffer juga bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sediaan, karena

pH yang tidak stabil bisa menyebabkan terjadinya dekomposisi senyawa aktif

yang terdapat dalam sediaan solutio (Carter, 1975).

6. Antioksidan

Banyak obat dalam larutan bisa mengalami degradasi karena reaksi

oksidasi. Reaksi ini karena adanya radikal bebas atau molekul oksigen. Suatu

senyawa yang memiliki potensi oksidasi lebih rendah dari obat disebut

antioksidan. Antioksidan ini bisa ditambahkan ke dalam larutan dalam bentuk

tunggal maupun kombinasi dengan chelating agent atau antioksidan lain dan

berfungsi dengan cara teroksidasi terlebih dahulu saat akan dikonsumsi atau

menghambat reaksi oksidasi saat tidak dikonsumsi. Sulfat merupakan antioksidan

yang banyak digunakan dalam sediaan cair. (Ansel, 1969).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

F. Pemeriksaan stabilitas fisis sirup

Pemeriksaan stabilitas fisis sirup dapat dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan terhadap ada tidaknya perubahan penampilan, bau, kejernihan,

kerapatan, pH serta profil dan tipe alir selama penyimpanan. Selain itu, juga

dilakukan pengamatan terhadap ada tidaknya kristalisasi sukrosa yang terjadi.

1. Penampilan, bau dan kejernihan

Kejernihan, warna, bau dan rasa suatu larutan harus tetap terjaga selama

penyimpanan. Pemeriksaan terhadap kejernihan dan warna dapat dilakukan

dengan pengamatan secara visual (Aulton, 2002).

2. Kristalisasi

Kristalisasi sukrosa sering timbul selama proses penyimpanan sirup.

Salah satu manifestasinya adalah dengan terbentuknya cap-locking, yaitu

terbentuknya kristal-kristal gula pada leher dan tutup botol (Swarbick, J. and

Boylan, C.J., 1994).

3. Kerapatan

Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur

tertentu. Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukkan ukuran

dan bobot molekul suatu komponen tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi

sifat karakteristik pemadatan.

Bobot jenis didefinisikan sebagai ratio kerapatan suatu zat terhadap

kerapatan air pada suhu 4o C atau kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air pada

suhu yang sama. Bobot jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang penting,

yang digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

pembantu, khususnya sifat cairan. Penentuan bobot jenis dilakukan dengan

menggunakan metode piknometer, aerometer, timbangan hidrostatik (timbangan

Mohr-Westphal) dan cara manometrik (Voigt, 1995).

4. pH

Power of Hydrogen (pH) atau derajat keasaman digunakan untuk

menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau

benda. pH penting dalam formulasi produk obat terkait antara lain dengan

kelarutan obat, kenyamanan pasien. Peningkatan atau penurunan pH bisa

menyebabkan obat dalam larutan mengalami presipitasi. Nilai pH dikatakan

normal jika memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut

memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 memiliki sifat asam. Nilai pH 0

menunjukkan derajat keasaman tertinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat

kebasaan tertinggi. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas

lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila

keasamannya rendah Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa

dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit suatu

larutan (Anonim, 2006a).

5. Profil dan tipe alir

Istilah rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo yang berarti

mengalir dan logos yang berarti ilmu; digunakan untuk menggambarkan aliran

cairan dan deformasi suatu padatan. Viskositas adalah tahanan suatu cairan untuk

mengalir; semakin tinggi viskositasnya maka makin besar tahanannya (Martin et

all,1983). Dalam kefarmasian, rheologi ini penting untuk pembuatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

pengemasan, pemakaian, konsistensi, dan stabilitas sediaan farmasi (Aulton,

2002).

Sifat alir adalah ratio antara gaya gesek dan sifat gesek. Berdasarkan tipe

alir dan deformasinya, suatu bahan dapat diklasifikasikan termasuk bahan dengan

tipe alir Newtonian dan non-Newtonian tergantung apakah sifat aliran bahan

tersebut sesuai dengan hukum Newton atau tidak (Martin et all, 1983).

Bahan yang termasuk tipe alir Newtonian, memiliki sifat alir yang sesuai

dengan hukum Newton dimana adanya kenaikan gaya gesek (shearing stress)

akan menyebabkan kenaikan kecepatan gesek (shearing rate) yang proporsional.

Semakin besar viskositas cairan suatu cairan, akan makin besar pula shearing

stress yang diperlukan untuk menghasilkan rate of shear tertentu. Oleh karena itu,

rate of shear berbanding langsung dengan shearing stress atau

η = F / G

dimana η : viskositas, F: shearing stress dan G: rate of shear (Martin dkk, 1993).

Banyak alat yang bisa digunakan untuk menentukan sifat alir dari bahan dengan

tipe alir Newtonian, seperti: viskometer Ostwald, suspended-level viscometer dan

falling-sphere viscometer. Namun, tidak semua alat tersebut bisa digunakan untuk

mengukur viskositas (Aulton, 2002).

Bahan yang sifat alirannya tidak mengikuti hukum Newton termasuk

dalam sistem non-Newtonian. Viskositas bahan akan berubah dengan adanya nilai

kecepatan gesek (shearing rate) yang bervariasi. Sistem non-Newtonian dapat

dibedakan menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

a) Tipe alir plastik

Kurva pada tipe alir plastik tidak melalui titik nol tetapi bergeser ke

kanan dan jika bagian kurva yang lurus diekstrapolasikan terhadap sumbu x

akan memotong pada suatu titik tertentu yang disebut “ Yield value”. Jika gaya

yang diberikan lebih kecil daripada yield value maka bahan yang bersangkutan

tidak akan mengalir dan berkelakuan sebagai zat yang elastik/zat padat

(Aulton, 2002). Contoh cairan yang memiliki tipe alir plastik: saus tomat

(Anonim, 1999b).

b) Tipe alir pseudoplastik

Bahan dengan tipe alir ini akan segera mengalir setelah diberikan gaya

gesek. Viskositas bahan akan menurun dengan adanya penambahan gaya

gesek (Aulton, 2002). Tipe alir pseudoplastik sering disebut dengan tipe

“shear-thinning”. Contoh cairan yang memiliki tipe alir pseudoplastik: cat,

emulsi (Anonim, 1999b).

c) Tipe alir dilatant

Tipe alir ini merupakan kebalikan dari tipe alir pseudoplastik. Adanya

penambahan gaya gesek (shearing stress) akan meningkatkan viskositas bahan

yang bersangkutan (Aulton, 2002). Contoh cairan yang memiliki tipe alir

dilatant: larutan amilum dalam air dan pasir dalam air. Tipe alir dilatant sering

disebut dengan tipe “shear-thickening” (Anonim, 1999b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

G. Landasan Teori

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah perasan daging

buah mahkota dewa. Perasan tersebut mengandung berbagai zat aktif yang

terdapat dalam daging buah mahkota dewa dan berasa pahit. Untuk menutupi rasa

pahit tersebut, maka perasan daging buah mahkota dewa dibuat dalam bentuk

sediaan sirup. Sirup mengandung larutan sukrosa tidak kurang dari 64,0 % dan

tidak lebih dari 66,0 %.

Pemeriksaan stabilitas fisis sirup dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan terhadap perubahan yang terjadi terhadap sifat-sifat fisis sirup selama

penyimpanan. Pemeriksaan sifat-sifat fisis sirup tersebut meliputi pemeriksaan

terhadap warna, rasa, bau, kejernihan, kristalisasi, kerapatan, pH dan profil serta

tipe alir sirup selama penyimpanan.

Sukrosa merupakan bahan pemanis yang paling banyak digunakan.

Namun demikian, bahan ini mudah mengalami karamelisasi dengan adanya panas

dan juga mudah mengkristal. Pengkristalan sukrosa ini bisa mempengaruhi sifat-

sifat fisis sirup seperti kerapatan.

Sorbitol merupakan salah satu zat tambahan yang bisa dikombinasikan

dengan sukrosa. Bahan ini juga bisa berfungsi sebagai anti-crystallizing agent.

Penambahan sorbitol dalam pembuatan sirup dari perasan daging buah mahkota

dewa ini, diharapkan mampu mengurangi kemungkinan terjadinya pengkristalan

sukrosa. Adanya penghambatan terhadap kristalisasi sukrosa diharapkan bisa

memperbaiki sifat-sifat fisis sirup seperti warna, bau, rasa, kejernihan, kerapatan,

pH, profil dan tipe alir sirup selama penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

H. Hipotesis

Campuran sukrosa-sorbitol yang digunakan sebagai bahan pemanis

diduga bisa menghambat kristalisasi sukrosa dan memperbaiki sifat-sifat fisis

sirup perasan daging buah mahkota dewa yang meliputi: warna, bau, rasa,

kejernihan, kerapatan, pH, profil dan tipe alir sirup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Komposisi bahan pemanis, yaitu sukrosa dan sorbitol, yang digunakan

dalam pembuatan sirup dari perasan daging buah mahkota dewa.

2. Variabel tergantung

Stabilitas fisis sediaan sirup perasan daging buah mahkota dewa yang

dihasilkan, meliputi keadaan warna, bau, rasa, kejernihan, nilai kerapatan, pH,

profil dan tipe alir sirup.

3. Variabel terkendali

- Buah mahkota dewa : buah mahkota dewa yang digunakan sudah masak,

berwarna merah tua, diperoleh dari salah seorang pedagang di pasar

Beringharjo, Yogyakarta.

- Jenis alat dan bahan yang digunakan, seperti: sukrosa, sorbitol, bahan pewarna

sekaligus perasa frambozen.

- Jumlah perasan daging buah mahkota dewa, yaitu sebanyak 150 ml untuk

1000 ml sirup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

4. Variabel pengacau tak terkendali

- Panas yang tidak terukur untuk melarutkan sukrosa saat pembuatan sirup

perasan daging buah mahkota dewa.

- Kadar sukrosa pada sirup perasan daging buah mahkota dewa setelah proses

penyaringan.

C. Definisi Operasional

1. Sirup merupakan larutan yang digunakan secara per oral, berupa sediaan cair

yang mengandung larutan sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih

dari 66,0 %) atau gula lain kadar tinggi dengan bahan pengaroma atau

pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air (Anonim, 1995).

2. Perasan daging buah mahkota dewa: air perasan yang diperoleh dari hasil

memeras daging buah mahkota dewa menggunakan juicer. Tiga buah mahkota

dewa menghasilkan air perasan sekitar 15 ml.

3. Eksipien merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan sirup,

antara lain: bahan pemanis, perasa, pengawet.

4. Pemeriksaan stabilitas fisis sirup meliputi pemeriksaan terhadap warna, bau,

rasa, kejernihan, kristalisasi sukrosa, kerapatan, pH, profil dan tipe alir sirup.

5. Sirup dikatakan stabil jika :

a). warna, bau, dan rasanya tidak mengalami perubahan selama penyimpanan

b). tetap jernih selama penyimpanan

c). tidak mengalami kristalisasi selama penyimpanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

d). nilai kerapatan dan pH-nya tidak mengalami perubahan yang bermakna

secara statistik selama penyimpanan

e). profil dan tipe alirnya tidak berubah selama penyimpanan.

6. Mean difference merupakan selisih antara rata-rata nilai kerapatan atau pH

sirup pada tiap minggu penyimpanan dengan rata-rata nilai kerapatan atau pH

sirup pada awal penyimpanan. Semakin besar nilai selisihnya menunjukkan

bahwa sirup semakin tidak stabil.

D. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan : perasan daging buah mahkota dewa, sukrosa, sorbitol ( produksi PT.

Brataco, Indonesia), aqudest, asam benzoat (produksi PT. Brataco, Indonesia),

bahan pewarna sekaligus perasa frambozen merk Zender.

2. Alat : Alat-alat gelas Merk TE 32 Pyrex (bekker glass, gelas ukur, pengaduk,

pipet, corong), Juicer Kirin KJE-350, Stirrer, Kain kassa putih bersih,

Piknometer 10 ml Merk Duran, pH meter HI 9024/HI 9025, Hotplate,

Viskometer Stomer, Timbangan analitik, Botol wadah, Stopwatch, oven merk

WTC Binder.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pengumpulan buah Mahkota Dewa

Bahan yang digunakan yaitu buah mahkota dewa yang sudah masak dan

berwarna merah tua menyala yang didapat dari pasar Beringharjo, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

2. Determinasi buah mahkota dewa

Determinasi buah mahkota dewa dilakukan di laboratorium

farmakognosi fitokimia USD dengan menggunakan Atlas Tumbuhan Obat

Indonesia (Dalimartha, 2003).

3. Pembuatan perasan

Buah mahkota dewa yang sudah masak dan berwarna merah tua menyala

yang masih segar dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian daging

buahnya dipotong-potong, dibuang bijinya, dan dimasukkan ke dalam juicer. Air

perasan yang diperoleh dikumpulkan untuk pembuatan sirup.

4. Penentuan dosis

Penentuan kisaran dosis mahkota dewa didasarkan pada dosis

pengobatan yang digunakan dalam masyarakat, yaitu 3 buah mahkota dewa

diperas airnya untuk penggunaan 1 hari. Tiga buah mahkota dewa diambil daging

buahnya dengan berat 70 g untuk manusia Indonesia 50 kg. Perasan yang

dihasilkan dari 70 gram buah mahkota dewa tersebut yaitu sekitar 15 ml. Jadi

dosis penggunaan mahkota dewa untuk 1 hari dalam bentuk perasan yaitu 15 ml

untuk 50 kg manusia Indonesia. Perasan daging buah sebanyak 15 ml digunakan

untuk 100 ml sirup. Perhitungan dosisnya sebagai berikut:

15 ml perasan → untuk 100 ml sirup

→ konsentrasi perasan dalam sirup 15 ml/100 ml

15 ml/100 ml sirup → diminum 3x sehari

1x minum → ± 30 ml atau 2 sendok makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

5. Pembuatan sirup

Formula umum sirup yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sukrosa…………………………………..650 g

Perasan daging buah mahkota dewa……..150 ml

Asam benzoat………………………………1,5 g

Bahan perasa frambozen………………….50 ml

Air ad…………………………………..1000 ml

Masing-masing formula dibuat sirup sebanyak 1000 ml.

Dalam pembuatan sirup dari perasan daging buah mahkota dewa ini

dibuat dua formula sirup. Kedua formula sirup terdiri dari formula A yang

menggunakan 650 g sukrosa sebagai bahan pemanis dan formula B yang

menggunakan campuran sukrosa-sorbitol sebagai bahan pemanis. Komposisi

sukrosa-sorbitol yang digunakan adalah sbb:

Formula A B Sukrosa 650 g 422,5 g Sorbitol - 227,5 g

Pemilihan kedua formula sirup tersebut bertujuan untuk mengetahui dan

membandingkan sifat-sifat fisis sirup antara sirup yang mengandung 100%

sukrosa dengan sirup yang mengandung sukrosa-sorbitol sebagai bahan pemanis.

Sukrosa, menurut Farmakope Indonesia III, termasuk sangat mudah

larut, yaitu 1 g zat dapat larut dalam pelarut kurang dari 1 bagian. Berdasarkan hal

tersebut maka sirup dibuat dengan melarutkan sukrosa dalam air dengan bantuan

pemanasan lalu ditambahkan sorbitol. Larutan sukrosa-sorbitol yang sudah jadi

didiamkan beberapa saat kemudian ditambahkan perasan buah mahkota dewa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

asam benzoat yang sudah dilarutkan dalam air dan bahan pewarna sekaligus

perasa frambozen. Campuran tersebut kemudian ditambah air hingga 1000 ml dan

dilakukan penyaringan menggunakan kain kassa yang masih bersih. Sirup tersebut

kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol dan selanjutnya pemeriksaan

stabilitas sirup.

6. Pemeriksaan stabilitas sirup

Pemeriksaan stabilitas fisis sediaan sirup mahkota dewa dilakukan

sebelum penyimpanan dan sesudah penyimpanan. Pemeriksaan stabilitas fisis

sirup ini dilakukan setiap minggu selama 6 minggu penyimpanan untuk

mengetahui perubahan sifat fisis sirup yang terjadi pada tiap minggu penyimpanan

sehingga bisa digunakan untuk mengetahui kapan sirup mulai menunjukkan

ketidakstabilannya. Pemeriksaan stabilitas yang dilakukan meliputi :

a. Uji organoleptis sirup

Uji organoleptis sirup yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap warna

dan kejernihan serta penentuan bau dan rasa sirup. Pengamatan terhadap warna

dan kejernihan dilakukan secara visual. Penentuan bau dan rasa sirup dengan cara

menghirup bau dan mencicipi sirup secara langsung oleh satu orang secara

subyektif.

b. Pengkristalan

Kristalisasi pada sirup diamati secara visual yaitu terbentuknya kristal pada

bagian leher dan tutup botol. Pengamatan dilakukan oleh satu orang secara

subyektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

c. Penentuan pH sirup

Nilai pH sirup ditentukan dengan menggunakan pH-meter HI 9024/HI

9025. Sebelum digunakan, alat ini perlu dikalibrasi terlebih dahulu dengan

menggunakan larutan buffer yang telah tersedia. Langkah pertama adalah

menekan tombol power pada posisi ON. Tekan tombol CAL maka pada layar

akan terdisplay CAL. Layar juga akan mendisplay nilai dari larutan buffer

“4,01” pH, untuk mengubahnya tekan “↑C” atau “↓C”. Untuk memulai

kalibrasi, menggunakan larutan buffer dengan pH 7 dahulu kemudian dengan

larutan dengan pH 4. Masukkan elektroda ke dalam larutan buffer 7. Tunggu

selama 30 detik hingga tanda CON muncul dan berkedip-kedip kemudian

tekan tombol CON. Kalibrasi pertama selesai, kemudian elektroda dicuci

dengan aquadest. Gunakan tanda “↓C” untuk memperoleh nilai pH yang sama

atau mendekati dengan nilai pH larutan buffer kedua (pH 4) kemudian

elektroda dimasukkan ke dalam larutan buffer kedua. Tunggu 30 detik hingga

layar mendisplay tanda CON, tekan tombol CON. Setelah kalibrasi selesai

elektroda dicuci dan dimasukkan ke dalam sirup untuk mengukur pH sirup.

d. Penentuan kerapatan sirup

i. Penentuan volume piknometer

Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama

kemudian isi dengan aquadest hingga penuh lalu rendam dalam air es

sehingga suhunya 2± 0 C di bawah suhu percobaan (250 C). Piknometer

ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka dan suhu air dibiarkan naik sampai

mencapai suhu percobaan, lalu pipa kapiler piknometer ditutup. Biarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar, lalu air yang berada di

luar piknometer diusap sampai bersih kemudian ditimbang dengan

seksama. Untuk menghitung volume piknometer (volume air) perlu

diketahui kerapatan air pada suhu percobaan.

Cara perhitungannya :

Misalnya : bobot piknometer + air = a + b gram

bobot piknometer kosong = a gram

bobot air = b gram

dari tabel diketahui kerapatan air = ρair

volume air = volume piknometer = Vp = (g/ml) (g) b

airρ

ii. Penentuan kerapatan sirup

Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama

kemudian isi dengan sirup hingga penuh lalu rendam dalam air es

sehingga suhunya 2± 0C di bawah suhu percobaan (250C). Piknometer

ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka dan suhu sirup dibiarkan naik

sampai mencapai suhu percobaan, lalu pipa kapiler piknometer ditutup.

Biarkan suhu sirup dalam piknometer mencapai suhu kamar, lalu air yang

berada di luar piknometer diusap sampai bersih kemudian ditimbang

dengan seksama. Untuk penentuan kerapatan sirup perlu diketahui volume

piknometer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Cara perhitungannya :

Misalnya : bobot piknometer + sirup = a + c gram

bobot piknometer kosong = a gram

bobot sirup = c gram

volume piknometer = Vp

kerapatan sirup = ρsirup = (ml) V(g) c

p

e. Penentuan profil dan tipe alir sirup

Masukkan 400 ml sirup ke dalam cup dan diamkan selama beberapa

saat. Tambahkan beban seberat 5 gram pada penggantung dan catat waktu

yang digunakan untuk memutar rotor sebanyak 25 kali putaran. Ulangi lagi

langkah-langkah tersebut dengan menambah beban seberat 5 gram pada

penggantung secara bertahap. Hitung kecepatan alir sirup tiap penambahan

beban dan buat kurva pertambahan beban vs kecepatan alir sirup.

Kecepatan alir sirup ditentukan dengan persamaan :

V = tx x 60

Keterangan: V = kecepatan alir (rpm) t = waktu yang diperlukan untuk memutar rotor sebanyak x (sekon) x = jumlah putaran rotor

7. Analisis hasil

Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan stabilitas fisis setiap

formula sirup dari awal pembuatan sampai 6 minggu penyimpanan. Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

terhadap warna, bau, rasa, kejernihan, kristalisasi, kerapatan, dan pH dilakukan

setiap minggu selama 6 minggu. Sedangkan untuk penentuan profil dan tipe alir

dilakukan pada awal penyimpanan dan minggu keenam penyimpanan.

Data kerapatan sirup dan nilai pH sirup perasan daging buah mahkota

dewa diolah dengan menggunakan Independent-Sample T Test untuk melihat ada

tidaknya perubahan nilai kerapatan dan pH sirup perasan daging buah mahkota

dewa pada tiap minggu penyimpanan dibandingkan dengan awal penyimpanan.

Nilai Mean Difference yang diperoleh dari Independent-Sample T Test digunakan

untuk mengetahui seberapa besar perubahan rata-rata nilai kerapatan dan pH sirup

perasan daging buah mahkota dewa pada tiap minggu penyimpanan terhadap awal

penyimpanan. Semakin besar nilai Mean Difference menunjukkan bahwa

perubahan nilai rata-rata kerapatan dan pH semakin besar sehingga sirup semakin

tidak stabil.

Profil alir sirup dapat diamati pada kurva yang menggambarkan

hubungan antara penambahan beban dan perubahan kecepatan alir. Tipe alir sirup

ditentukan dengan melihat ada tidaknya hubungan yang proporsional antara

penambahan beban dan perubahan kecepatan alir sirup yang dihasilkan. Metode

analisis statistik yang digunakan adalah regresi linear. Nilai koefisien korelasi (r)

yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r tabel untuk melihat ada tidaknya

hubungan yang proporsional antara penambahan beban dan perubahan kecepatan

alir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Perasan Daging Buah Mahkota

Dewa

Air perasan daging buah mahkota dewa yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari buah mahkota dewa yang sudah masak dan berwarna merah tua

menyala. Hal tersebut disebabkan karena pada buah mahkota dewa yang sudah

masak, kandungan airnya cukup tinggi. Pembuatan air perasan diawali dengan

mencuci buah mahkota dewa yang akan digunakan dengan air mengalir.

Pencucian tersebut bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang

menempel pada buah mahkota dewa. Buah mahkota dewa yang sudah bersih lalu

diiris menjadi potongan-potongan kecil dan bagian bijinya dipisahkan dari daging

buahnya. Biji mahkota dewa mengandung racun yang bisa menyebabkan lidah

terasa kaku dan mati rasa serta demam, sehingga tidak digunakan dalam penelitian

ini. Irisan dari daging buah mahkota dewa lalu diperas airnya dengan

menggunakan juicer. Tiga buah mahkota dewa menghasilkan air perasan sekitar

15 ml. Air perasan daging buah mahkota dewa yang diperoleh berwarna coklat

keunguan dan berasa pahit.

B. Determinasi Buah Mahkota Dewa

Determinasi buah mahkota dewa dilakukan untuk memastikan kebenaran

buah yang digunakan dalam penelitian. Determinasi buah mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

dilakukan di laboratorium farmakognosi-fitokimia dengan menggunakan Atlas

Tumbuhan Obat Indonesia (Dalimartha, 2003).

Buah mahkota dewa merupakan buah tunggal, berbentuk bulat/bulat telur.

Buah mahkota dewa memiliki diameter 3-5 cm. Daging buah mahkota dewa

berwarna putih. Setelah masak, daging buahnya berserat dan berair. Biji buahnya

berbentuk bulat, keras, berwarna coklat. Permukaan kulit buah mahkota dewa

licin dan mangkilat. Saat masih muda, kulit buah mahkota dewa berwarna hijau.

Sesudah masak, warna kulit buahnya berubah menjadi merah marun dan menyala.

Ketebalan kulit buah mahkota dewa sekitar 0,5 – 1 mm. Cangkang biji buah

mahkota dewa berwarna putih. Ketebalan cangkang biji mahkota dewa bisa

mencapai 2 mm.

C. Pembuatan Sirup Perasan Daging Buah Mahkota Dewa

Sirup perasan daging buah mahkota dewa dalam penelitian ini dibuat

sebanyak 2 formula, yaitu formula A dan B. Formula A dibuat dengan 650 g

sukrosa, sedangkan formula B dibuat dengan 422,5 g sukrosa : 227,5 g sorbitol.

Adanya penggunaan campuran sukrosa-sorbitol ini bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh penambahan sorbitol sebagai bahan pemanis, terhadap

stabilitas fisis sirup perasan daging buah mahkota dewa yang dihasilkan. Metode

yang digunakan dalam pembuatan sirup perasan daging buah mahkota ini adalah

metode pemanasan. Metode pembuatan sirup dalam penelitian ini dapat dibagi

menjadi 3 tahap utama, yaitu: pelarutan sukrosa, pencampuran bahan dan

penyaringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Tahap pertama pembuatan sirup perasan daging buah mahkota dewa

adalah pelarutan sukrosa. Sukrosa dilarutkan dalam aqudest dengan bantuan

pemanasan di atas penangas listrik. Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat

kelarutan sukrosa.

Tahap kedua yaitu pencampuran bahan. Bahan-bahan selain sukrosa,

seperti: sorbitol, perasan daging buah mahkota dewa, bahan pewarna dan perasa

frambozen serta asam benzoat dicampur setelah larutan sukrosa selesai dibuat.

Sorbitol merupakan bahan yang tahan panas, dan karena bentuknya yang sudah

cair, maka sorbitol bisa dicampurkan ke dalam larutan sukrosa yang masih panas.

Pembuatan sirup perasan daging buah mahkota dewa ini menggunakan metode

pemanasan, dimana pada metode ini bahan pemanis dilarutkan dengan bantuan

pemanasan. Hal inilah yang menjadi alasan sorbitol dicampurkan ke dalam larutan

sukrosa yang masih panas, yaitu bertujuan untuk memberi perlakuan yang sama

terhadap bahan pemanis yang digunakan dalam setiap formula sirup. Perasan

daging buah mahkota dewa dicampurkan ke dalam larutan sukrosa-sorbitol yang

sudah dingin supaya tidak mengalami kerusakan. Setelah itu, ditambahkan bahan

pewarna sekaligus perasa frambozen yang mampu menutupi rasa pahit dan bau

tidak enak dari perasan daging buah mahkota dewa. Langkah selanjutnya adalah

penambahan bahan pengawet. Bahan pengawet yang digunakan adalah asam

benzoat. Penggunaan asam benzoat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

kerusakan fisis sirup akibat mikroorganisme. Jika semua bahan telah tercampur

homogen namun belum mencapai volume yang diinginkan, yaitu 1000 ml, maka

ditambahkan aquadest sampai volume yang diinginkan. Volume sirup dibuat 1000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

ml supaya tersedia sirup dalam jumlah yang cukup untuk dilakukan pengujian

selama 6 minggu penyimpanan Sirup perasan daging buah mahkota dewa yang

dihasilkan berwarna merah muda.

Tahap ketiga, yaitu penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain

kassa yang masih bersih untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang tidak

larut dalam sirup. Penyaringan dilakukan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh sirup

yang terlihat bening. Sirup yang telah disaring lalu dimasukkan dalam wadah

botol yang telah disterilisasi dengan menggunakan oven.

D. Pemeriksaan Stabilitas Fisis Sirup

1. Uji Organoleptis Sirup

Uji organoleptis sirup dilakukan tiap minggu mulai dari awal pembuatan

sampai 6 minggu penyimpanan. Uji ini meliputi pemeriksaan warna, bau,

kejernihan dan rasa. Dari hasil uji organoleptis selama 6 minggu penyimpanan

diperoleh hasil seperti tertera dalam tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Tabel I. Hasil uji organoleptis sirup selama 6 minggu penyimpanan Lama pe-

nyimpanan Warna Bau Rasa Kejernihan

0

Merah muda (warna sirup formula B lebih terang di- bandingkan warna sirup formula A)

Frambozen

Manis (Formula A lebih manis dibanding formula B)

Jernih

1

Merah muda (warna sirup formula B lebih terang di- bandingkan warna sirup formula A)

Frambozen

Manis (Formula A lebih manis dibanding formula B)

Jernih

2

Merah muda (warna sirup formula B lebih terang di- bandingkan warna sirup formula A)

Frambozen

(-)

Manis (Formula A lebih manis dibanding formula B)

Jernih

3

Merah muda

(-)

Frambozen

(-)

Manis (↑),

aftertaste kurang enak

Formula A: jernih Formula B: sirup

memisah 2 bagian*

4

Merah muda

(-)

Frambozen

(-) + alkohol

Manis (↑),

aftertaste kurang enak

Formula A: jernih Formula B: sirup

memisah 2 bagian*

5

Merah muda

(-)

Frambozen

(-) + alkohol

Manis(↑), aftertaste

kurang enak

Formula A: jernih Formula B: sirup

memisah 2 bagian*

6

Merah muda agak

kecoklatan

Frambozen

(-) + alkohol

Manis (↑),

aftertaste kurang enak

Formula A: jernih Formula B: sirup

memisah 2 bagian*

Ket: Formula A: sirup yang dibuat dengan 650 g sukrosa Formula B: sirup yang dibuat dengan 422,5 g sukrosa dan 227,5 g

sorbitol (*) : sirup yang memisah ditandai dengan adanya bagian dari

sirup yang mengapung. (-) : berkurang

(↑) : bertambah/meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Pengamatan terhadap organoleptis sirup ini dilakukan oleh satu orang

sehingga bersifat subjektif. Hasil pengamatan organoleptis terhadap sirup yang

diperoleh menunjukkan adanya perubahan warna, bau, rasa serta kejernihan sirup

selama 6 minggu penyimpanan.

Pada awal pembuatan, kedua formula sirup perasan daging buah mahkota

dewa yang dihasilkan memiliki warna yang hampir sama, yaitu merah muda.

Adanya proses pemanasan dalam melarutkan sukrosa memungkinkan terjadinya

inversi yang dapat menyebabkan larutan sukrosa yang dihasilkan cenderung

berwarna jernih agak kecoklatan. Larutan sukrosa kedua formula sirup berwarna

jernih agak kecoklatan, tetapi warna formula A cenderung lebih gelap

dibandingkan formula B. Hal ini disebabkan karena formula A memiliki

kandungan sukrosa yang lebih banyak dibandingkan dengan formula B, sehingga

sukrosa yang mengalami inversi lebih banyak. Penambahan bahan pewarna

sekaligus perasa frambozen yang berwarna merah pada larutan sukrosa kedua

formula dan perasan buah mahkota dewa menjadikan sirup formula A dengan

100% sukrosa berwarna merah muda lebih gelap dibandingkan sirup formula B

dengan campuran sukrosa-sorbitol sebagai bahan pemanis. Namun demikian,

perbedaan warna yang terjadi tidak terlalu mencolok secara visual.

Inversi merupakan reaksi hidrolisis yang mampu memecah sukrosa

menjadi monosakarida-monosakarida penyusunnya, yaitu glukosa (dekstrosa) dan

fruktosa (levulosa). Pemanasan terhadap fruktosa yang merupakan hasil inversi,

dapat menyebabkan warna sirup menjadi lebih gelap. Reaksi inversi yang terjadi

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

C12H22O11 (sukrosa) + H2O (air) → C6H12O6 (glukosa) + C6H12O6 (fruktosa)

Kombinasi dari 2 monosakarida yang dihasilkan dari inversi ini disebut dengan

gula invert. Gula invert ini memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi

dibandingkan sukrosa. Namun demikian, adanya reaksi inversi yang terjadi ini

menjadi kurang menguntungkan karena glukosa yang dihasilkan merupakan

sumber energi bagi mikroorganisme. Peristiwa inversi ini bisa terjadi karena

lingkungan sirup yang berupa air dan adanya asam yang berfungsi sebagai katalis.

Selain itu, adanya pemanasan akan menyebabkan reaksi inversi berlangsung lebih

cepat. Penambahan asam terjadi saat penambahan asam benzoat yang digunakan

sebagai bahan pengawet.

Peristiwa inversi yang terjadi selama penyimpanan karena adanya air dan

senyawa asam, mempengaruhi penampilan fisik sirup terutama warna dan rasa

sirup. Inversi ini menyebabkan terjadinya diskolorisasi sirup. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pada minggu ketiga penyimpanan, sirup mulai mengalami

perubahan warna. Warna sirup yang pada awalnya merah muda menjadi semakin

pudar dari minggu ke minggu dan menjadi semakin kecoklatan.

Pada awal pembuatan, sirup perasan daging buah mahkota dewa memiliki

rasa yang manis dan seperti frambozen. Setelah 3 minggu penyimpanan, mulai

terjadi perubahan rasa, yaitu sirup menjadi semakin manis dan muncul aftertaste

yang kurang enak. Hal ini disebabkan karena terbentuknya gula invert (fruktosa

dan glukosa) sebagai hasil inversi, yang memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi

dibandingkan sukrosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Fermentasi merupakan peristiwa digesti glukosa oleh mikroorganisme

yang menghasilkan alkohol (etanol), karbondioksida dan energi. Glukosa bisa

diperoleh dari hasil inversi yang terjadi. Reaksi fermentasi yang terjadi adalah

sebagai berikut:

C6H12O6 (glukosa) → 2C2H5OH (etanol) + 2CO2 (karbondioksida) + Energi

Adanya reaksi fermentasi mengindikasikan adanya mikroorganisme di dalam

sirup. Hal tersebut mungkin disebabkan karena bahan pengawet yang digunakan,

yaitu asam benzoat, kurang sesuai untuk sediaan ini. Peristiwa fermentasi yang

terjadi mempengaruhi penampilan fisik sirup, terutama bau.

Sirup perasan mahkota dewa yang dihasilkan mengalami perubahan bau

selama penyimpanan. Mulai pada minggu kedua, aroma frambozen yang terdapat

dalam sirup mulai berkurang bahkan pada minggu keempat mulai tercium adanya

alkohol. Hal ini disebabkan reaksi fermentasi yang terjadi selama penyimpanan.

Adanya proses penyaringan yang dilakukan menyebabkan sirup perasan

daging buah mahkota dewa yang dihasilkan tampak jernih. Selama penyimpanan,

sirup formula A tidak mengalami pemisahan sedangkan sirup formula B

mengalami pemisahan menjadi 2 bagian mulai pada minggu ketiga yang ditandai

dengan adanya bagian yang mengapung. Bagian yang mengapung tersebut

kemungkinan adalah sorbitol. Pemisahan tersebut mungkin disebabkan karena

adanya perbedaan berat molekul dimana berat molekul sorbitol lebih kecil

dibandingkan berat molekul sukrosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

2. Pengkristalan

Sirup perasan daging buah mahkota dewa yang dibuat dalam penelitian ini

mengandung sukrosa sebagai bahan pemanis. Sukrosa mempunyai sifat yang

mudah mengkristal, oleh karena itu dikombinasikan dengan sorbitol yang bisa

berfungsi sebagai anti-crystallizing agent. Sorbitol sebagai anti-crystallizing

agent ini akan mengurangi kecenderungan mengkristal dari sukrosa. Adanya

sorbitol diharapkan kristalisasi sukrosa dapat dikurangi/dihambat. Maka dari itu,

perlu dilakukan pengamatan akan kristal yang terbentuk. Dalam penelitian ini,

pengamatan kristal hanya dilakukan secara visual yaitu dengan mengamati

terbentuknya kristal pada tutup dan leher botol. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan, mulai pada minggu ketiga telah terjadi pembentukan kristal pada sirup

formula A yang mengandung 650 g sukrosa, sedangkan pada formula B yang

menggunakan sorbitol tidak mengalami kristalisasi. Pengkristalan ditandai dengan

adanya kristal-kristal putih di bagian tutup dan leher botol.

Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu adanya perbedaan kadar sukrosa

yang digunakan dalam penelitian, dimana sukrosa untuk formula A sebanyak 650

g sedangkan sukrosa untuk formula B sebanyak 422,5 g. Maka dari itu, ada 2

kemungkinan yang bisa menyebabkan sirup formula B tidak mengalami

kristalisasi sukrosa. Kemungkinan pertama adalah karena adanya sorbitol sebagai

kosolven yang akan membantu mencegah terjadinya kristalisasi dengan menjaga

kelarutan sukrosa. Adapun kemungkinan yang kedua adalah karena kadar sukrosa

yang digunakan untuk formula B lebih sedikit dibandingkan kadar sukrosa yang

digunakan untuk formula A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

3. Penentuan Kerapatan Sirup

Kerapatan merupakan massa per unit volume suatu zat pada temperatur

tertentu. Kerapatan ini dapat dipengaruhi oleh faktor konsentrasi zat. Semakin

tinggi konsentrasi suatu zat maka kandungan zat akan lebih banyak sehingga

kerapatan juga semakin besar. Dengan demikian, semakin besar nilai kerapatan

sirup, semakin banyak pula partikel sukrosa yang terdispersi molekuler dalam

larutan tersebut. Jika sirup memiliki nilai kerapatan yang stabil selama

penyimpanan, maka bisa dikatakan bahwa konsentrasi sukrosa dalam sirup tetap

terjaga selama penyimpanan. Namun jika nilai kerapatan sirup mengalami

penurunan berarti bahwa kandungan sukrosa yang terlarut dalam sirup berkurang.

Berkurangnya sukrosa yang terlarut dalam sirup bisa diakibatkan antara lain

karena adanya pengkristalan sukrosa. Penentuan kerapatan sirup perasan daging

buah mahkota dewa perlu dilakukan karena terkait dengan stabilitas fisis sirup,

dimana penurunan kerapatan secara tidak langsung bisa mengindikasikasikan

terjadinya kristalisasi sukrosa.

Penentuan nilai kerapatan sirup perasan daging buah mahkota dewa

dilakukan dengan menggunakan piknometer. Tahap pertama dalam menentukan

nilai kerapatan sirup adalah dengan menentukan volume piknometer terlebih

dahulu. Untuk menentukan volume piknometer dibutuhkan suatu zat yang telah

diketahui nilai kerapatannya, oleh karena itu digunakan air. Dalam penentuan

volume piknometer, suhu air diturunkan ± 2o C di bawah suhu percobaan. Hal ini

bertujuan untuk memudahkan pengamatan saat suhu air naik mencapai suhu

percobaan yang diinginkan. Suhu percobaan yang digunakan adalah 25o C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Pengukuran kerapatan sirup dapat dilakukan setelah mengetahui volume

piknometer. Suhu sampel sirup yang akan diukur kerapatannya juga diturunkan ±

2o C di bawah suhu percobaan seperti halnya pada air. Penurunan suhu ini

mempunyai tujuan untuk memudahkan pengamatan saat suhu sampel naik

mencapai suhu percobaan, yaitu 25o C sedangkan penimbangan piknometer

dilakukan saat suhu sampel mencapai suhu kamar, yaitu 28o C. Hal ini bertujuan

untuk mencegah adanya pengembunan pada bagian luar piknometer yang bisa

mempengaruhi hasil penimbangan. Pengembunan bisa terjadi karena suhu

piknometer yang berisi sirup perasan daging buah mahkota dewa lebih rendah

daripada suhu ruangan.

Pengukuran kerapatan sirup perasan daging buah mahkota dewa dilakukan

setiap minggu selama 6 minggu penyimpanan. Berdasarkan pengukuran yang

telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Tabel II. Hasil pengukuran kerapatan sirup:

Nilai kerapatan sirup (g/ml) Lama penyimpanan Formula A Formula B

1,2543 1,2146 1,2544 1,2145

Awal

1,2543 1,2145 1,2405 1,2131 1,2393 1,2118

1 minggu

1,2394 1,2125 1,2428 1,2133 1,2454 1,2151

2 minggu

1,2443 1,2132 1,2442 1,2130 1,2444 1,2133

3 minggu

1,2443 1,2137 1,2403 1,2115 1,2405 1,2125

4 minggu

1,2404 1,2133 1,2416 1,2146 1,2425 1,2152

5 minggu

1,2436 1,2142 1,2430 1,2102 1,2426 1,2106

6 minggu

1,2433 1,2109

Untuk menentukan ada tidaknya perubahan kerapatan sirup, nilai

kerapatan sirup tiap minggu dibandingkan dengan kerapatan sirup pada awal

penyimpanan. Untuk membandingkannya, data yang diperoleh diuji secara

statistik menggunakan metode uji Independent-Sample T Test. Metode uji ini

digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata kerapatan sirup antara dua

sampel sirup yang berbeda (tidak berhubungan). Nilai rata-rata kerapatan sirup

pada awal penyimpanan dilambangkan µ1, sedangkan nilai rata-rata kerapatan

sirup pada waktu tertentu penyimpanan dilambangkan µ2. Hipotesis nol (Ho),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

hipotesis alternatif (H1) dan wilayah kritis yang digunakan dalam uji tersebut

yaitu:

Ho : µ1 - µ2 = 0

H1 : µ1 - µ2 ≠ 0

α : 0,05

Wilayah kritis :

H0 ditolak bila ujit > t 2α ( n-1 )

ujit > t0,025 (3– 1)

ujit > t 0,025 (2)

ujit > 4,303 (Sugiyono, 2005)

Dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh hasil seperti tertera dalam tabel

berikut ini:

Tabel III. Nilai t hasil Independent-Sample T Test nilai kerapatan sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai kerapatan sirup pada awal penyimpanan.

Nilai t Lama

penyimpanan Formula A Formula B 1 37,837 5,480 2 13,479 5,840 3 150,500 1,078 4 209,000 4,025 5 20,313 -0,456 6 55,318 19,304

Dari hasil Independent-Sample T Test terhadap nilai kerapatan sirup

formula A selama 6 minggu penyimpanan, diperoleh nilai ujit yang lebih besar

dari harga ttabel, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa mulai dari minggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

pertama penyimpanan, sirup formula A mengalami perubahan nilai kerapatan

yang bermakna secara statistik.

Hasil analisis statistik “Independent-Sample T Test” terhadap nilai

kerapatan sirup formula B, diperoleh nilai ujit > 4,303 mulai dari minggu

pertama sampai kedua penyimpanan sehingga Ho ditolak. Hal ini menyatakan

bahwa sejak minggu pertama penyimpanan, sirup formula B mengalami

perubahan kerapatan sirup yang bermakna secara statistik. Pada minggu ketiga

sampai kelima penyimpanan, diperoleh nilai ujit < 4,303 sehingga Ho diterima.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada minggu ketiga sampai kelima

penyimpanan, tidak terjadi perubahan yang bermakna terhadap nilai kerapatan

sirup. Perubahan nilai kerapatan sirup yang bermakna terjadi setelah sirup formula

B disimpan selama 6 minggu. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ujit > 4,303. Dengan

demikian, ketidakstabilan kerapatan sirup formula B terjadi sejak minggu pertama

penyimpanan.

Hasil uji Independent-Sample T Test dari sirup formula A dan B tersebut

kurang bisa digunakan untuk menentukan formula sirup manakah yang memiliki

nilai kerapatan sirup yang lebih stabil selama penyimpanan. Oleh karena itu,

digunakan nilai Mean Difference (perbedaan rata-rata) yang diperoleh dari hasil

uji Independent-Sample T Test terhadap nilai kerapatan tiap formula sirup pada

tiap minggu penyimpanan terhadap nilai kerapatan sirup pada awal penyimpanan.

Nilai Mean Difference ini merupakan selisih antara rata-rata nilai kerapatan sirup

pada tiap minggu penyimpanan dengan rata-rata nilai kerapatan sirup pada awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

penyimpanan. Semakin besar selisih rata-rata nilai kerapatan sirup pada tiap

minggu penyimpanan dengan awal penyimpanan menunjukkan bahwa sirup

semakin tidak stabil.

Adapun nilai Mean Difference yang diperoleh dari hasil uji Independent-

Sample T Test antara nilai kerapatan sirup pada tiap minggu penyimpanan

terhadap nilai kerapatan sirup pada awal penyimpanan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. Nilai Mean Difference hasil Independent-Sample T Test nilai kerapatan sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai kerapatan sirup pada awal

penyimpanan.

Nilai Mean difference Lama penyimpanan Formula A Formula B

1 0,0146 0,0020 2 0,0102 0,0006 3 0,0100 0,0012 4 0,0139 0,0021 5 0,0117 0,0001 6 0,0113 0,0039

Nilai Mean Difference yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa sirup

formula A mempunyai nilai Mean Difference yang lebih besar dibandingkan

dengan sirup formula B. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tiap minggu

penyimpanan, perubahan nilai kerapatan yang terjadi pada sirup formula A lebih

besar dibandingkan dengan perubahan nilai kerapatan yang terjadi pada sirup

formula B. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sirup yang menggunakan

sukrosa 422,5 g dan sorbitol 227,5 g sebagai bahan pemanis mempunyai

kerapatan yang relatif lebih stabil dibandingkan sirup yang menggunakan 650 g

sukrosa. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya penambahan sorbitol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

mampu mengurangi kecenderungan mengkristal dari sukrosa sehingga kerapatan

sirup menjadi lebih stabil.

4. Pengukuran pH Sirup

Pengukuran pH sirup dilakukan setiap minggu selama 6 minggu

penyimpanan. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai pH sirup dalam

penelitian ini adalah pH-meter. Pengukuran pH ini bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya perubahan pH sirup selama penyimpanan. Pengukuran nilai pH perlu

dilakukan karena terkait dengan stabilitas fisis sirup selama penyimpanan.

Penurunan nilai pH menunjukkan tingkat keasaman sirup semakin

tinggi. Tingkat keasaman yang tinggi pada sirup akan meningkatkan terjadinya

inversi sukrosa. Glukosa hasil inversi sukrosa akan difermentasi oleh

mikroorganisme menjadi etanol, karbondioksida dan energi. Energi yang

dihasilkan dari reaksi inversi akan digunakan untuk kegiatan metabolisme

mikroorganisme. Hasil metabolismemikroorganisme, khususnya bakteri, yaitu

asam asetat. Adanya asam asetat dalam sirup akan membuat tingkat keasaman

sirup semakin tinggi. Dengan demikian, adanya penurunan pH megindikasikan

terjadinya reaksi fermentasi dalam sediaan sirup. Terjadinya reaksi fermentasi

dalam sirup merupakan salah satu tanda ketidakstabilan sirup. Oleh karena itu,

pengukuran nilai pH sirup selama penyimpanan perlu dilakukan. Data pengukuran

nilai pH selama 6 minggu penyimpanan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Tabel V. Data pengukuran nilai pH sirup selama penyimpanan

Nilai pH sirup Lama penyimpanan

Formula A Formula B 5,54 5,61 5,51 5,62

Awal

5,52 5,59 5,48 5,43 5,46 5,45

1 minggu

5,46 5,43 5,45 5,31 5,45 5,35

2 minggu

5,44 5,34 5,40 5,33 5,42 5,34

3 minggu

5,40 5,34 5,38 5,25 5,37 5,22

4 minggu

5,42 5,23 5,35 5,17 5,36 5,19

5 minggu

5,37 5,21 5,37 5,15 5,37 5,13

6 minggu

5,35 5,12

Untuk menentukan ada tidaknya perubahan nilai pH sirup perasan

daging buah mahkota dewa selama 6 minggu penyimpanan, nilai pH sirup pada

tiap minggu penyimpanan dibandingkan dengan nilai pH awal sirup. Data-data

tersebut kemudian dianalisis secara statistik menggunakan Independent-Sample T

Test. Nilai rata-rata pH sirup pada awal penyimpanan dilambangkan µ1,

sedangkan nilai rata-rata pH sirup pada waktu tertentu penyimpanan

dilambangkan µ2. Hipotesis nol (Ho), hipotesis alternatif (H1) dan wilayah kritis

yang digunakan dalam uji tersebut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Ho : µ1 - µ2 = 0

H1 : µ1 - µ2 ≠ 0

α : 0,05

Wilayah kritis :

H0 ditolak bila ujit > t 2α ( n-1 )

ujit > t0,025 (3– 1)

ujit > t 0,025 (2)

ujit > 4,303 (Sugiyono, 2005)

Dari data yang telah dianalisis secara statistik menggunakan Independent-Sample

T Test diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel VI. Nilai t hasil uji Independent-Sample T Test nilai pH sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai pH sirup pada awal penyimpanan.

Nilai t Lama

penyimpanan Formula A Formula B 1 5,126 15,377 2 8,132 18,336 3 10,553 28,638 4 7,559 29,933 5 15,495 28,677 6 14,473 37,951

Dari hasil Independent-Sample T Test nilai pH sirup tiap minggu

penyimpanan terhadap nilai pH sirup awal diperoleh hasil bahwa sejak minggu

pertama penyimpanan, nilai ujit untuk kedua formula sirup lebih besar daripada

nilai ttabel ( ujit > 4,303). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kedua formula

sirup yang dibuat telah mengalami perubahan nilai pH yang bermakna secara

statistik sejak minggu pertama penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Nilai t hasil uji Independent-Sample T Test juga bisa digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya penurunan nilai pH sirup selama penyimpanan. Nilai

rata-rata pH sirup pada awal penyimpanan dilambangkan µ1, sedangkan nilai rata-

rata pH sirup pada waktu tertentu penyimpanan dilambangkan sebagai µ2.

Hipotesis nol (Ho), hipotesis alternatif (H1) dan wilayah kritis yang digunakan

dalam uji tersebut yaitu:

Ho : µ1 - µ2 ≤ 0

H1 : µ1 - µ2 > 0

α : 0,05

Wilayah kritis :

H0 ditolak bila ujit > t α ( n-1 )

ujit > t0,05 (3– 1)

ujit > t 0,05 (2)

ujit > 2,920 (Sugiyono, 2005)

Nilai t yang diperoleh dari hasil Independent-Sample T Test dari kedua

formula sirup adalah lebih besar dari ttabel ( ujit > 2,920) sehingga Ho ditolak. Hal

tersebut menunjukkan bahwa nilai pH sirup pada awal penyimpanan lebih besar

daripada nilai pH sirup setelah penyimpanan. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa pada sirup formula A dan B telah terjadi penurunan nilai pH yang

bermakna secara statistik, mulai dari minggu pertama penyimpanan.

Hasil uji Independent-Sample T Test dari sirup formula A dan B tersebut

kurang bisa digunakan untuk menentukan besarnya perubahan pH tiap formula

sirup pada tiap minggu penyimpanan terhadap awal penyimpanan. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

itu, digunakan nilai Mean Difference yang merupakan selisih antara rata-rata nilai

pH sirup pada tiap minggu penyimpanan dengan rata-rata nilai pH sirup pada awal

penyimpanan. Nilai Mean Difference diperoleh dari hasil uji Independent-Sample

T Test antara nilai pH sirup pada tiap minggu penyimpanan dibandingkan dengan

nilai pH awal sirup. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel VII. Nilai Mean Difference hasil Independent-Sample T Test nilai pH sirup tiap minggu dibandingkan dengan nilai pH sirup pada awal penyimpanan.

Nilai Mean difference Lama

penyimpanan Formula A Formula B 1 0,0567 0,1700 2 0,0767 0,2733 3 0,1167 0,2700 4 0,1333 0,3733 5 0,1633 0,4167 6 0,1600 0,4733

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Mean Difference dari tiap formula

sirup cenderung mengalami peningkatan dari minggu ke minggu penyimpanan.

Semakin besar nilai Mean Difference yang diperoleh berarti perubahan nilai pH

sirup yang terjadi juga semakin besar. Hal tersebut menunjukkan tidak stabilnya

nilai pH sirup selama penyimpanan. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa nilai

Mean Difference sirup formula A < formula B. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa meskipun nilai pH kedua formula sirup mengalami perubahan

yang bermakna secara statistik mulai minggu pertama penyimpanan namun dapat

dikatakan bahwa sirup formula A cenderung lebih stabil dibandingkan sirup

formula B jika dilihat dari nilai Mean Difference yang lebih kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

5. Penentuan Profil dan Tipe alir Sirup

Penentuan profil dan tipe alir sirup perasan daging buah mahkota dewa

dilakukan pada awal dan minggu keenam penyimpanan. Hal tersebut bertujuan

untuk mengetahui ada tidaknya perubahan tipe alir sirup selama 6 minggu

penyimpanan. Profil dan tipe alir ini penting karena dapat digunakan untuk

memperkirakan bagaimana stabilitas viskositas sirup selama dan setelah proses

pembuatan, dengan adanya perlakuan seperti pengadukan dan penggojogan. Bila

sirup termasuk dalam tipe alir Newtonian, maka viskositas sirup akan stabil

dengan adanya perlakuan, seperti pengadukan dan penggojogan. Tetapi jika sirup

termasuk dalam tipe alir non-Newtonian, maka dengan adanya perlakuan seperti

pengadukan dan penggojogan bisa menyebabkan viskositas sirup berubah.

Penentuan profil dan tipe alir sirup menggunakan alat viscometer Stormer. Data

yang diperoleh adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Tabel VIII. Kecepatan alir pada tiap penambahan beban pada sirup formula A

Awal 6 minggu

Beban (gram)

Waktu (detik) Kecepatan alir (rpm)

Waktu (detik) Kecepatan alir (rpm)

50 25,85 58,0271 26,04 57,6037 55 20,45 73,3496 21,43 69,9953 60 18,50 81,0811 17,22 87,1080 65 16,54 90,6892 14,66 102,3192 70 13,56 110,6195 12,97 115,6515 75 12,90 116,2791 11,63 128,9768 80 11,18 134,1682 10,53 142,4501 85 10,72 139,9254 9,22 162,6898 90 10,43 143,8159 8,90 168,5393 95 8,34 179,8561 8,59 174,6217 100 6,97 215,2080 7,35 204,0816 105 6,77 221,5657 6,74 222,5519 110 6,57 228,3105 6,59 227,6176 115 6,20 241,9355 6,20 241,9355 120 5,84 256,8493 6,02 249,1694 125 5,75 260,8696 5,91 253,8071 130 5,06 296,4427 5,69 263,6204

Nilai r 0,9910 0,9952 Dari data tersebut dapat digambarkan dengan kurva sebagai berikut:

Kurva beban (gram) vs kecepatan alir (rpm) pada sirup formula A

0

100

200

300

400

0 50 100 150

beban (gram)

kece

pata

n al

ir (rp

m)

awal penyimpanan minggu ke-6 penyimpanan

Gambar 1. Kurva hubungan beban (gram) vs kecepatan alir (rpm) pada sirup formula A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Data kecepatan alir untuk sirup formula B adalah sebagai berikut:

Tabel IX. Kecepatan alir pada tiap penambahan beban pada sirup formula B

Awal 6 minggu Beban (gram)

Waktu (detik)

Kecepatan alir (rpm)

Waktu (detik) Kecepatan alir (rpm)

50 23,88 62,8141 26,68 56,2219 55 18,72 80,1282 24,46 61,3246 60 17,47 85,8614 19,24 77,9626 65 14,27 105,1156 15,46 97,0246 70 12,43 120,6758 13,43 111,6902 75 11,48 130,6620 11,93 125,7334 80 9,68 154,9587 11,22 133,6898 85 8,97 167,2241 10,80 138,8889 90 8,47 177,0956 8,63 173,8123 95 7,50 200 8,29 180,9409 100 6,72 223,2143 7,42 202,1563 105 6,62 226,5861 7,05 212,7659 110 6,37 235,4788 6,67 224,8876 115 6,00 250 6,35 236,2205 120 5,72 262,2378 5,99 250,4174 125 5,38 278,8104 5,76 260,4167 130 5,15 291,2621 5,49 273,2240

Nilai r 0,9975 0,9972

Dari data tersebut diperoleh kurva sebagai berikut:

Kurva beban(gram) vs kecepatan alir(rpm) pada sirup formula B

0

100

200

300

400

0 50 100 150beban (gram)

kece

pata

n al

ir(rp

m)

awal penyimpanan minggu ke-6 penyimpanan

Gambar 2. Kurva hubungan beban (gram) vs kecepatan alir (rpm) pada sirup formula B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Profil alir sirup dapat diamati dari kurva yang menggambarkan

hubungan antara penambahan beban dan kecepatan alir. Data yang diperoleh dari

pengukuran terhadap sirup formula A dan B menghasilkan bentuk kurva yang

hampir sama, yaitu menyerupai garis lurus, baik pada awal maupun minggu

keenam penyimpanan. Kurva yang terbentuk menunjukkan bahwa dengan adanya

penambahan beban akan meningkatkan kecepatan alir sirup.

Penentuan tipe alir kedua formula sirup dapat ditentukan dari ada

tidaknya hubungan yang proporsional antara penambahan beban dan kecepatan

alir sirup. Untuk tujuan ini, digunakan metode analisis statistik regresi linear.

Dengan uji tersebut diperoleh nilai koefisien relasi antara penambahan beban dan

perubahan kecepatan alir yang terjadi. Hipotesis nol (Ho) yang digunakan

menyatakan tidak ada korelasi yang proporsional antara penambahan beban dan

perubahan kecepatan alir sirup sedangkan hipotesis alternatif menyatakan

sebaliknya. Hipotesis nol (Ho), hipotesis alternatif (H1) dan wilayah kritis yang

digunakan dalam uji tersebut yaitu:

Ho : ρ = 0

H1 : ρ ≠ 0

α : 0,05

Wilayah kritis :

H0 ditolak bila ujir > r (n - 2)

ujir > r (17 - 2)

ujir > r (15)

ujir > 0,482

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Dari hasil uji regresi linear yang telah dilakukan, diperoleh nilai ujir sirup

formula A, baik pada awal maupun minggu keenam penyimpanan, lebih besar

daripada rtabel ( ujir > 0,482) sehingga Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan

adanya hunbungan/korelasi yang proporsional antara penambahan beban dengan

perubahan kecepatan alir sirup, yang berarti bahwa adanya penambahan beban

akan meningkatkan kecepatan alir sirup.

Dari hasil analisis statistik menggunakan metode regresi linear terhadap

beban vs kecepatan alir pada sirup formula B, baik pada awal maupun minggu

keenam penyimpanan, diperoleh nilai ujir > 0,482 sehingga Ho ditolak. Hal

tersebut menyatakan bahwa ada korelasi yang proporsional antara penambahan

beban dan perubahan kecepatan alir sirup formula B sehingga adanya

penambahan beban akan meningkatkan kecepatan alir sirup.

Dari kurva-kurva yang terbentuk menunjukkan bahwa kedua formula sirup

memiliki profil alir yang hampir sama selama 6 minggu penyimpanan. Hasil

analisis pada kedua formula dengan menggunakan metode regresi linear

menunjukkan adanya korelasi yang proporsional antara penambahan beban

dengan perubahan kecepatan alir. Hal ini berarti bahwa adanya penambahan

beban menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan alir dari kedua formula.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua formula sirup termasuk

tipe alir Newtonian, dimana penambahan beban (shearing stress) akan

menyebabkan peningkatan kecepatan alir sirup (shearing rate) yang proporsional.

Dengan demikian, bisa diperkirakan bahwa viskositas sirup perasan daging buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

mahkota dewa akan relatif stabil selama penyimpanan dengan adanya perlakuan,

misal pengadukan dan penggojogan, selama dan setelah proses pembuatan sirup

perasan daging buah mahkota dewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbandingan stabilitas fisis sediaan sirup perasan daging buah mahkota dewa

yang dibuat dengan 650 g sukrosa dan campuran sukrosa-sorbitol dengan

perbandingan 422,5 g sukrosa : 227,5 g sorbitol selama penyimpanan adalah

sebagai berikut:

a. Keadaan organoleptis kedua formula sirup perasan daging buah mahkota

dewa tidak stabil selama penyimpanan.

b. Penggunaan campuran sukrosa-sorbitol dengan perbandingan 422,5 g

sukrosa : 227,5 g sorbitol sebagai bahan pemanis dalam pembuatan sirup

perasan daging buah mahkota dewa dapat menghambat pengkristalan dan

menghasilkan sirup dengan kerapatan yang lebih stabil.

c. Sirup perasan daging buah mahkota dewa yang dibuat dengan 650 g

sukrosa memiliki pH yang lebih stabil selama penyimpanan dibandingkan

sirup yang dibuat dengan campuran sukrosa-sorbitol dengan perbandingan

422,5 g sukrosa : 227,5 g sorbitol.

d. Profil dan tipe alir sirup perasan daging buah mahkota dewa tidak

mengalami perubahan selama 6 minggu penyimpanan.

2. Secara keseluruhan, sirup perasan daging buah mahkota dewa tidak memiliki

stabilitas fisis yang baik selama penyimpanan tetapi bila dibandingkan, sirup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

dengan campuran sukrosa 422,5 g dan sorbitol 227,5 g sebagai bahan pemanis

menghasilkan sirup perasan daging buah mahkota dewa dengan stabilitas fisis

yang lebih baik dibandingkan sirup dengan 650 g sukrosa ditinjau dari nilai

kerapatan dan pengkristalan yang terjadi.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi proses pembuatan sirup perasan daging buah

mahkota dewa dengan bahan pemanis sukrosa-sorbitol sehingga diperoleh

stabilitas fisis sirup yang lebih baik.

2. Perlu diadakan penelitian tentang stabilitas kimiawi sirup perasan daging buah

mahkota dewa untuk mengetahui ada tidaknya perubahan kandungan zat aktif

dalam sirup perasan daging buah mahkota dewa.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang khasiat dari sirup perasan daging

buah mahkota dewa.

4. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan kadar sukrosa yang

sama untuk mengetahui keefektifan sorbitol dalam menghambat terjadinya

kristalisasi sukrosa.

C. Kelemahan

Kelemahan penelitian ini adalah adanya perbedaan kadar sukrosa yang

digunakan dalam penelitian, dimana kadar sukrosa pada formula A lebih besar

daripada formula B, sehingga hasil penelitian kurang bisa digunakan untuk

mengetahui keefektifan sorbitol dalam memperbaiki sifat-sifat fisis sirup perasan

daging buah mahkota dewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,1979, Farmakope Indonesia, Ed.III, XXX, 567, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Ekstra Farmakope Indonesia, Ed.III, 15, Departamen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1999a, Inventaris Tanaman Obat, Jilid V, 147-148, Departemen

Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. Anonim, 1999b, Viscosity, http://brookfieldengineering.com. Diakses pada

tanggal 9 Agustus 2006. Anonim, 2006a, pH, http://id.wikipedia.org/wiki/pH. Diakses pada tanggal 9

Agustus 2006. Anonim, 2006b, Sorbitol, http://www.caloriecontrol.org/Sorbitol.html. Diakses

pada tanggal 9 Agustus 2006 Anonim, 2001, Makuto Dewo Beracun Tapi Mujarab, Senior, 16-22 Ansel, H.C., 1969, Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms, 121 - 126, Lea

& Febringer, Philadelphia. Aulton, M., 2002, Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design, 2nd Ed.,

41-53,318,321, Churchill Livingstone, London Backer and Backhuizen van den Brink, 1963, Flora of Java, Vol. I, 943, N.V.P,

Noordhoff, the Netherlands Bestari, 2001, Efek Hipoglikemik Rebusan Daging Buah Makuto Dewo pada

Tikus Diabetes Tidak Tergantung Insulin (DMTTI), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Budiana, N.S., 2001, Mahkota Dewa penakluk Lever, Trubus, 51-52 Carter, S. J., 1975, Dispensing for Pharmaceutical Students, 12th Ed., 52,358-349,

Pitman Medical, Great Britain. Dalimartha, S., 2003, Atlas Tanaman Obat Indonesia, Jilid 3, cet.I, 62-65, Puspa

Swara, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Harmanto, N, 2005, Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa, 12, cet.I, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Martin, A.; Swarbick, J.; and Cammarata, A., 1983, Physical Pharmacy, 3rd Ed.,

522-542, Lea & Febiger, Philadelphia. Martin, A.; Swarbick, J.; and Cammarata, A., 1993, Farmasi Fisik, Ed. 3, 1079,

Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Saragih, 2001, Efek Hipoglikemik Rebusan Daging Buah Makuto Dewo pada

Tikus Diabetes Tergantung Insulin (DMTI), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sisilia, 2001, Toksisitas Akut Oral Rebusan Daging Buah Makuto Dewo pada

Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sugiyono, 2005, Statistika untuk Penelitian, 287-288, Penerbit Alfabeta,

Bandung. Sumastuti, 2001, Efek Antihistamin Daun dan Buah Makuto Dewo pada Ileum

Marmut Terpisah, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Swarbick, J. and Boylan, C. J., 1994, Encyclopedia of Pharmaceutical

Technology, Vol.9, 54-59, Marcel Dekker, Inc., New York. Voigt, R.,1994, Lehrbuch Der Pharmazatischen Technologue, diterjemahkan oleh

Soendani Noerong Soewandhi, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, 561, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, 65-66, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta. Wijayanti, 2002, Efek Hepatoprotektif dari Perasan Daging Buah Makuto Dewo

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada Mencit Jantan Terinduksi CCl4, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Lampiran 1

FOTO-FOTO HASIL PENELITIAN

Gambar 3. Foto tanaman mahkota dewa

Gambar 4. Foto buah mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Gambar 5. Foto perasan daging buah mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Gambar 6. Foto sirup perasan daging buah mahkota dewa formula A dan B

Gambar 7. Foto pemisahan pada sirup perasan daging buah mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Lampiran 3

Perhitungan Kerapatan Sirup Perasan Buah Mahkota Dewa

Cara perhitungan kerapatan terdiri atas dua tahap:

• Perhitungan volume piknometer Cara perhitungannya: Misalnya : bobot piknometer + air = a + b gram bobot piknometer kosong = a gram bobot air = b gram dari tabel diketahui kerapatan air = ρair

volume air = volume piknometer = Vp = (g/ml) (g) b

airρ

• Perhitungan kerapatan sampel Misalnya : bobot piknometer + sirup = a + c gram bobot piknometer kosong = a gram bobot sirup = c gram volume piknometer = Vp

kerapatan sirup = ρsirup = (ml) V(g) c

p

FORMULA A Uji Kerapatan awal

Piknometer kosong : 25,4085 g Piknometer + air : 35,3664 g Piknometer + sampel 1 : 37,9357 g Piknometer + sampel 2 : 37,9359 g Piknometer + sampel 3 : 37,9352 g Volume piknometer : 9,9872 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2543 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2544 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2543 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-1 Piknometer kosong : 25,4090 g Piknometer + air : 35,4110 g Piknometer + sampel 1 : 37,8534 g Piknometer + sampel 2 : 37,8410 g Piknometer + sampel 3 : 37,8415 g Volume piknometer : 10,0314 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2405 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2393 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2394 g/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Uji Kerapatan minggu ke-2 Piknometer kosong : 25,4087 g Piknometer + air : 35,4047 g Piknometer + sampel 1 : 37,8683 g Piknometer + sampel 2 : 37,8950 g Piknometer + sampel 3 : 37,8833 g Volume piknometer : 10,0254 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2428 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2454 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2443 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-3

Piknometer kosong : 25,4088 g Piknometer + air : 35,3882 g Piknometer + sampel 1 : 37,8620 g Piknometer + sampel 2 : 37,8646 g Piknometer + sampel 3 : 37,8624 g Volume piknometer : 10,0087 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2442 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2444 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2443 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-4

Piknometer kosong : 25,4085 g Piknometer + air : 35,4096 g Piknometer + sampel 1 : 37,8498 g Piknometer + sampel 2 : 37,8512 g Piknometer + sampel 3 : 37,8501 g Volume piknometer : 10,0305 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2403 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2405 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2404 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-5

Piknometer kosong : 25,4114 g Piknometer + air : 35,3911 g Piknometer + sampel 1 : 37,8386 g Piknometer + sampel 2 : 37,8475 g Piknometer + sampel 3 : 37,8588g Volume piknometer : 10,0090 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2416 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2425 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2436 g/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Uji Kerapatan minggu ke-6 Piknometer kosong : 25,4070 g Piknometer + air : 35,3915 g Piknometer + sampel 1 : 37,8544 g Piknometer + sampel 2 : 37,8505 g Piknometer + sampel 3 : 37,8571 g Volume piknometer : 10,0138 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2430 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2426 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2433 g/ml

FORMULA B Uji Kerapatan awal

Piknometer kosong : 25,4082 g Piknometer + air : 35,4068 g Piknometer + sampel 1 : 37,5883 g Piknometer + sampel 2 : 37,5867 g Piknometer + sampel 3 : 37,5876 g Volume piknometer : 10,0279 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2146 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2145 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2145 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-1

Piknometer kosong : 25,4110 g Piknometer + air : 35,4085 g Piknometer + sampel 1 : 37,5750 g Piknometer + sampel 2 : 37,5604 g Piknometer + sampel 3 : 37,5690 g Volume piknometer : 10,0269 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2131 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2118 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2125 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-2

Piknometer kosong : 25,4086 g Piknometer + air : 35,3975 g Piknometer + sampel 1 : 37, 5624 g Piknometer + sampel 2 : 37,5815 g Piknometer + sampel 3 : 37,5625 g Volume piknometer : 10,0183 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2133 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2151 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2132 g/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Uji Kerapatan minggu ke-3 Piknometer kosong : 25,4091 g Piknometer + air : 35,3971 g Piknometer + sampel 1 : 37,5599 g Piknometer + sampel 2 : 37,5628 g Piknometer + sampel 3 : 37,5673 g Volume piknometer : 10,0174 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2130 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2133 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2137 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-4

Piknometer kosong : 25,4111 g Piknometer + air : 35,4130 g Piknometer + sampel 1 : 37,5639 g Piknometer + sampel 2 : 37,5736 g Piknometer + sampel 3 : 37,5817 g Volume piknometer : 10,0313 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2115 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2125 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2133 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-5

Piknometer kosong : 25,4083 g Piknometer + air : 35,3933 g Piknometer + sampel 1 : 37,5720 g Piknometer + sampel 2 : 37,5774 g Piknometer + sampel 3 : 37,5678 g Volume piknometer : 10,0143 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2146 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2152 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2142 g/ml

Uji Kerapatan minggu ke-6 Piknometer kosong : 25,4068 g Piknometer + air : 35,4104 g Piknometer + sampel 1 : 37,5486 g Piknometer + sampel 2 : 37,5533 g Piknometer + sampel 3 : 37,5566 g Volume piknometer : 10,0329 ml Kerapatan sampel 1 : 1,2102 g/ml Kerapatan sampel 2 : 1,2106 g/ml Kerapatan sampel 3 : 1,2109 g/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Hasil Uji Independent-Sample T Test Nilai Kerapatan Sirup pada Tiap Minggu Penyimpanan terhadap Nilai kerapatan Sirup pada Awal Penyimpanan

FORMULA A

Awal penyimpanan vs minggu ke-1 Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,239733 ,0006658 ,0003844

penyimpananminggu ke-0minggu ke-1

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

12,600 ,024 37,837 4 ,000 ,0146000 ,0003859 ,0135287 ,0156713

37,837 2,030 ,001 ,0146000 ,0003859 ,0129631 ,0162369

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-2

Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,244167 ,0013051 ,0007535

penyimpananminggu ke-0minggu ke-2

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

4,914 ,091 13,479 4 ,000 ,0101667 ,0007542 ,0080725 ,0122608

13,479 2,008 ,005 ,0101667 ,0007542 ,0069335 ,0133998

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-3

Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,244300 ,0001000 ,0000577

penyimpananminggu ke-0mimggu ke-3

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,400 ,561 150,500 4 ,000 ,0100333 ,0000667 ,0098482 ,0102184

150,500 3,200 ,000 ,0100333 ,0000667 ,0098285 ,0102382

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-4

Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,240400 ,0001000 ,0000577

penyimpananminggu ke-0minggu ke-4

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,400 ,561 209,000 4 ,000 ,0139333 ,0000667 ,0137482 ,0141184

209,000 3,200 ,000 ,0139333 ,0000667 ,0137285 ,0141382

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-5 Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,242567 ,0010017 ,0005783

penyimpananminggu ke-0minggu ke-5

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

4,269 ,108 20,313 4 ,000 ,0117667 ,0005793 ,0101584 ,0133750

20,313 2,013 ,002 ,0117667 ,0005793 ,0092900 ,0142434

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-6

Group Statistics

3 1,254333 ,0000577 ,00003333 1,242967 ,0003512 ,0002028

penyimpananminggu ke-0minggu ke-6

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3,522 ,134 55,318 4 ,000 ,0113667 ,0002055 ,0107962 ,0119372

55,318 2,108 ,000 ,0113667 ,0002055 ,0105246 ,0122087

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

FORMULA B Awal penyimpanan vs minggu ke-1

Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,212467 ,0006506 ,0003756

penyimpananminggu ke-0minggu ke-1

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3,767 ,124 5,480 4 ,005 ,0020667 ,0003771 ,0010196 ,0031137

5,480 2,031 ,031 ,0020667 ,0003771 ,0004679 ,0036654

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-2 Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,213867 ,0010693 ,0006173

penyimpananminggu ke-0minggu ke-2

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

14,000 ,020 1,078 4 ,342 ,0006667 ,0006182 -,0010498 ,0023832

1,078 2,012 ,393 ,0006667 ,0006182 -,0019787 ,0033120

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-3

Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,213333 ,0003512 ,0002028

penyimpananminggu ke-0minggu ke-3

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3,522 ,134 5,840 4 ,004 ,0012000 ,0002055 ,0006295 ,0017705

5,840 2,108 ,025 ,0012000 ,0002055 ,0003579 ,0020421

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-4 Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,212433 ,0009018 ,0005207

penyimpananminggu ke-0minggu ke-4

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

4,299 ,107 4,025 4 ,016 ,0021000 ,0005217 ,0006514 ,0035486

4,025 2,016 ,056 ,0021000 ,0005217 -,0001275 ,0043275

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-5

Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,214667 ,0005033 ,0002906

penyimpananminggu ke-0minggu ke-5

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

4,532 ,100 -,456 4 ,672 -,0001333 ,0002925 -,0009454 ,0006788

-,456 2,053 ,692 -,0001333 ,0002925 -,0013614 ,0010948

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-6

Group Statistics

3 1,214533 ,0000577 ,00003333 1,210567 ,0003512 ,0002028

penyimpananminggu ke-0minggu ke-6

kerapatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3,522 ,134 19,304 4 ,000 ,0039667 ,0002055 ,0033962 ,0045372

19,304 2,108 ,002 ,0039667 ,0002055 ,0031246 ,0048087

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

kerapatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Hasil Uji Independent-Sample T Test Nilai pH Sirup pada Tiap Minggu Penyimpanan terhadap Nilai pH Sirup Awal Penyimpanan

FORMULA A Awal penyimpanan vs minggu ke-1

Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,466667 ,0115470 ,0066667

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-1

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,235 ,653 5,126 4 ,007 ,0566667 ,0110554 ,0259719 ,0873614

5,126 3,723 ,008 ,0566667 ,0110554 ,0250502 ,0882831

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-2 Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,446667 ,0057735 ,0033333

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-2

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

2,571 ,184 8,132 4 ,001 ,0766667 ,0094281 ,0504901 ,1028432

8,132 2,560 ,007 ,0766667 ,0094281 ,0435230 ,1098104

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-3

Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,406667 ,0115470 ,0066667

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-3

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

,235 ,653 10,553 4 ,000 ,1166667 ,0110554 ,0859719 ,1473614

10,553 3,723 ,001 ,1166667 ,0110554 ,0850502 ,1482831

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-4

Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,390000 ,0264575 ,0152753

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-4

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

1,600 ,275 7,559 4 ,002 ,1333333 ,0176383 ,0843614 ,1823052

7,559 3,200 ,004 ,1333333 ,0176383 ,0791337 ,1875329

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-5 Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,360000 ,0100000 ,0057735

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-5

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,727 ,442 15,495 4 ,000 ,1633333 ,0105409 ,1340670 ,1925996

15,495 3,448 ,000 ,1633333 ,0105409 ,1321245 ,1945422

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-6

Group Statistics

3 5,523333 ,0152753 ,00881923 5,363333 ,0115470 ,0066667

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-6

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

,235 ,653 14,473 4 ,000 ,1600000 ,0110554 ,1293052 ,1906948

14,473 3,723 ,000 ,1600000 ,0110554 ,1283835 ,1916165

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

FORMULA B

Awal penyimpanan vs minggu ke-1 Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,436667 ,0115470 ,0066667

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-1

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,235 ,653 15,377 4 ,000 ,1700000 ,0110554 ,1393052 ,2006948

15,377 3,723 ,000 ,1700000 ,0110554 ,1383835 ,2016165

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-2 Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,333333 ,0208167 ,0120185

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-2

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,500 ,519 18,336 4 ,000 ,2733333 ,0149071 ,2319445 ,3147221

18,336 3,670 ,000 ,2733333 ,0149071 ,2304333 ,3162334

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-3

Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,336667 ,0057735 ,0033333

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-3

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Independent Samples Test

2,571 ,184 28,638 4 ,000 ,2700000 ,0094281 ,2438234 ,2961766

28,638 2,560 ,000 ,2700000 ,0094281 ,2368563 ,3031437

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Awal penyimpanan vs minggu ke-4

Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,233333 ,0152753 ,0088192

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-4

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,000 1,000 29,933 4 ,000 ,3733333 ,0124722 ,3387050 ,4079617

29,933 4,000 ,000 ,3733333 ,0124722 ,3387050 ,4079617

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-5

Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,190000 ,0200000 ,0115470

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-5

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,082 ,789 28,677 4 ,000 ,4166667 ,0145297 ,3763259 ,4570075

28,677 3,741 ,000 ,4166667 ,0145297 ,3751998 ,4581335

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

Awal penyimpanan vs minggu ke-6

Group Statistics

3 5,606667 ,0152753 ,00881923 5,133333 ,0152753 ,0088192

Lama_penyimpananminggu ke-0minggu ke-6

pHN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,000 1,000 37,951 4 ,000 ,4733333 ,0124722 ,4387050 ,5079617

37,951 4,000 ,000 ,4733333 ,0124722 ,4387050 ,5079617

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

pHF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Perubahan nilai kerapatan dan pH sirup pada tiap minggu penyimpanan ... Penyakit ringan seperti ga tal-gatal, pegal-pegal atau flu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI