Upload
buinga
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN
BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF KHUSUS
PADA MATA PELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti NIM : 091134174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN
BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF KHUSUS
PADA MATA PELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti NIM : 091134174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“All greats things have small
beginning”
(Teha Sugiyo)
Skripsi ini kupersembahkan
untuk :
♥ Jesus Christ sang pemberi
inspirasi
♥ Ayah & Ibuku tercinta
♥ Kakak-kakakku tercinta
♥ Teman-temanku semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juli 2011
Penulis,
Lisye Tri Yuliani Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti
NIM : 091134174
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir
Kritis Kategori Afektif Khusus pada Mata Pelajaran IPA SDK Sorowajan
Yogyakarta”. Dengan demikian Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
mempunyai hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti dalam bentuk apapun selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 13 Juli 2011
Yang menyatakan,
Lisye Tri Yuliani Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada mata pelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana.
Penelitian ini dilakukan di SDK Sorowajan Yogyakarta, tanggal 22 Februari 2011 sampai dengan tanggal 2 Maret 2011. Subyek penelitian sebanyak 62 siswa yaitu 32 siswa kelas VA dan 30 siswa kelas VB. Metode yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing. Variabel yang digunakan adalah variabel independen yaitu metode inkuiri dan variabel dependen yaitu kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Teknik analisis data penelitian ini melalui student test (Paired Sample T-test) yaitu membandingkan skor pretest dan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dibuktikan dengan adanya kenaikan yang positif dan signifikan antara skor pretest ke skor posttest prestasi belajar kelompok eksperimen. Hasil analisis data didapatkan sig.(2-tailed) 0,006 sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05. Namun, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol didapatkan sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dengan kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Akan tetapi, metode inkuiri tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Hasil perhitungan diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,962 sehingga sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak ada selisih yang signifikan antara rata-rata skor posttest dengan skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen. Untuk selisih skor kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan, karena diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05.
Kata kunci : metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus, IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the implementation of guided inquiry method of learning achievement and critical thinking skills of the specific affective category on the subjects of Natural Sciences, particularly in the material of simple tools.
The research was conducted in Kanisius Sorowajan Elementary School of Yogyakarta, from February 22, 2011 to March 2, 2011. The subjects in this study are as many as 62 students, 32 students of grade V class A and 30 students grade v class B. The method used is guided inquiry method. Variable used is the independent variables which is the guided inquiry method and the dependent variable is the ability to think critically in the category of specific affective disposition. The technique of the data analysis in this research is done through student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores.
The results showed that the guided inquiry method can improve student achievement. This is showed by the increase in a positive and significant correlation between pretest scorre to posttest achievement score of the experimental group. The results of data analysis obtained sig. (2-tailed) 0.006 so that sig. (2-tailed) is less than 0.05. But compared with the control group it is found that sig. (2-tailed) is 0.295 it means sig. (2-tailed) is greater than 0.05 which means there is no positive and significant difference between the difference in learning achievement scores in the experimental group with the difference in learning achievement scores in the control class, so it can be said that both inquiry method and traditional methods are able to differ the student’s achievement. However, the methods of inquiry can not improve the ability to think critically in the category of special affective disposition. The results of calculations obtained sig. (2-tailed) is 0.962 so that sig. (2-tailed) is greater than 0.05. So it can be said that there was no positive and significant difference between the average of the posttest scores with the average of the pretest score of the critical thinking skills in the categories of special affective disposition of the experimental groups. On the difference of the ability of critical thinking score in the category of specific affective dispositions in the experimental group and control group there is no positive and signifkan differences, because it is acquired that sig. (2-tailed) is 0.393 thus sig. (2-tailed) is greater than 0.05.
Key words: method of inquiry, guided inquiry methods, learning achievement, critical thinking skills, critical thinking skills of the specific affective category, the subjects of Natural Science
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas berkat dan
kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori
Afektif Khusus pada Mata Pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta” yang
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan
bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus sang pemberi inspirasi dan harapan.
2. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku pembimbing I yang selalu sabar
memberikan bimbingan, semangat, dan bantuan.
6. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku pembimbing II yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingannya, masukan, dan kritik yang sangat berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si. yang bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran selama penulisan skripsi ini.
8. Para dosen, baik dosen PGSD maupun dosen USD pada umumnya, yang
telah membekali saya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan selalu
terbuka untuk membimbing saya selama saya menempuh studi.
9. Suwardi, S.Pd. selaku kepala sekolah SDK Sorowajan Yogyakarta yang
telah memberikan ijin untuk penelitian di SDK Sorowajan Yogyakarta.
10. Anna Maria Wahyuni, A.Ma. selaku guru mitra yang telah membantu
peneliti selama penelitian.
11. Teman-teman penelitian kolaboratif (Desy dan Evi) yang telah membantu
dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Ayah, Ibu, kakak dan seluruh keluarga yang saya sayangi.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
serta saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis
harapkan. Semoga karya yang belum sempurna ini dapat mendorong rekan-
rekan mahasiswa prodi PGSD untuk menghasilkan penelitian pembelajaran
yang lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 13 Juli 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
PRAKATA ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.5. Sistematika Penyajian ................................................................ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6
2.1. Kajian Pustaka ............................................................................ 6
2.1.1. Teori-Teori yang Relevan ....................................................... 6
2.1.1.1. Metode Inkuiri ...................................................................... 6
2.1.1.2. IPA ....................................................................................... 15
2.1.1.3. Pesawat Sederhana ............................................................... 18
2.1.1.4. Berpikir Kritis ...................................................................... 28
2.1.1.5. Prestasi Belajar ..................................................................... 31
2.1.2. Hasil Penelitian Sebelumnya................................................... 31
2.1.2.1. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Metode
Inkuiri .................................................................................... 31
2.1.2.2. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir
Kritis ...................................................................................... 34
2.2. Kerangka Berpikir ...................................................................... 39
2.3. Hipotesis ..................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 41
3.1. Jenis Penelitian ........................................................................... 41
3.2. Populasi dan Sampel .................................................................. 42
3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 42
3.4. Definisi Operasional................................................................... 44
3.5. Instrumen Penelitian .................................................................. 45
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 46
3.7. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.8. Teknik Analisis Data .................................................................. 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 62
4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 62
4.1.1. Deskripsi Data ......................................................................... 62
4.1.1.1. Data Prestasi Belajar ............................................................ 63
4.1.1.2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Disposisi Afektif
Khusus ................................................................................. 63
4.1.2. Analisis Data Penelitian .......................................................... 64
4.1.2.1. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi
Belajar .................................................................................. 71
4.1.2.2. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ............................. 88
4.2. Pembahasan ................................................................................ 108
4.3. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 116
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 118
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 118
5.2. Saran .......................................................................................... 120
DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 122
LAMPIRAN ................................................................................................. 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Halaman
Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................... 45
Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda ....................................................... 46
Tabel 3. Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ................... 46
Tabel 4. Uji Validitas Kelompok Soal A ................................................... 48
Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal B ................................................... 50
Tabel 6. Uji Beda Soal Pilihan Ganda ....................................................... 52
Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas ..................................................... 54
Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal ..................................................................... 54
Tabel 9. Skor Pilihan Ganda ...................................................................... 59
Tabel 10. Skor Pernyataan Favourable ...................................................... 61
Tabel 11. Skor Pernyataan Unfavourable .................................................. 61
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pretest Data Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 73
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 74
Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 75
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok .. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok
Kontrol ....................................................................................... 78
Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar ................................... 79
Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Interpretasi ................... 81
Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Analisis ........................ 82
Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Evaluasi ....................... 83
Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Inferensi ....................... 84
Tabel 22. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Eksplanasi .................... 85
Tabel 23. Uji Ranking Kognitif (Prestasi Belajar) ..................................... 86
Tabel 24. Ranking Aspek Kognitif ............................................................ 87
Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir
Afektif Khusus ........................................................................... 89
Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir
Afektif Khusus ........................................................................... 90
Tabel 27. Uji Perbandingan Mean Kemampuan Berpikir Kritis Kategori
Disposisi Afektif Khusus Kelompok Eksperimen ..................... 92
Tabel 28. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus .................... 94
Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus .................... 95
Tabel 30. Uji Perbandingan Selisih Rata-Rata Afektif Khusus ................ 96
Tabel 31.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 1 ....................................................................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 32.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 2 ....................................................................................... 99
Tabel 33.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 3 ....................................................................................... 100
Tabel 34.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 4 ....................................................................................... 101
Tabel 35.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 5 ....................................................................................... 102
Tabel 36.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 6 ....................................................................................... 103
Tabel 37.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus
Aspek 7 ....................................................................................... 104
Tabel 38. Uji Ranking Afektif Khusus ...................................................... 106
Tabel 39. Ranking Aspek Kognitif ............................................................ 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar Halaman
Gambar 1. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Pertama........................... 19
Gambar 2. Jungkat-Jungkit ........................................................................ 19
Gambar 3. Palu untuk Mencabut Paku ....................................................... 19
Gambar 4. Gunting ..................................................................................... 19
Gambar 5. Pemotong Kuku ........................................................................ 19
Gambar 6. Tang .......................................................................................... 20
Gambar 7. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Kedua ............................. 20
Gambar 8. Gerobak Roda Satu................................................................... 20
Gambar 9. Pemotong Kertas ...................................................................... 20
Gambar 10. Alat Pemecah Biji................................................................... 21
Gambar 11. Pembuka Kaleng .................................................................... 21
Gambar 12. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Ketiga ........................... 21
Gambar 13. Stapler..................................................................................... 21
Gambar 14. Pinset ...................................................................................... 21
Gambar 15. Sapu ........................................................................................ 22
Gambar 16. Alat-Alat yang Menerapkan Prinsip Bidang Miring,
Antara Lain (a) Kapak, (b) Pisau, (c) Obeng, (d) Sekrup ....... 24
Gambar 17. Katrol Tetap............................................................................ 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 18. Contoh Penggunaan Katrol Tetap: (a) Katrol pada Tiang
Bendera, (b) Katrol pada Sumur Timba ................................. 25
Gambar 19. Katrol Bebas ........................................................................... 25
Gambar 20. Alat Pengangkat Peti Kemas di Pelabuhan yang
Menerapkan Prinsip Katrol Bebas .......................................... 26
Gambar 21. Katrol Majemuk ..................................................................... 26
Gambar 22. Roda Berporos pada Sepeda ................................................... 27
Gambar 23. Kursi Roda ............................................................................. 27
Gambar 24. Gir .......................................................................................... 28
Gambar 25. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya............................... 38
Gambar 26. Proses Penyusunan Hipotesis ................................................. 40
Gambar 27. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen ............ 43
Gambar 28. Bagan Uji Normalitas ............................................................. 57
Gambar 29. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Pilihan Ganda ................ 72
Gambar 30. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Pilihan Ganda............... 73
Gambar 31. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar
Kelompok Eksperimen ........................................................... 76
Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar
Kelompok Kontrol .................................................................. 77
Gambar 33. Grafik Uji Normalitas Aspek Interpretasi .............................. 80
Gambar 34. Grafik Uji Normalitas Aspek Analisis ................................... 81
Gambar 35. Grafik Uji Normalitas Aspek Evaluasi................................... 82
Gambar 36. Grafik Uji Normalitas Aspek Inferensi .................................. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 37. Grafik Uji Normalitas Aspek Eksplanasi ............................... 84
Gambar 38. Grafik Kenaikan Pretest Postest Aspek Prestasi Belajar ....... 87
Gambar 39. Grafik Kenaikan Aspek Prestasi Belajar ................................ 88
Gambar 40. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Afektif Khusus .............. 89
Gambar 41. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Afektif Khusus ............. 90
Gambar 42. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen ............................................................................. 93
Gambar 43. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok
Kontrol .................................................................................... 94
Gambar 44. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 1 Afektif
Khusus .................................................................................... 98
Gambar 45. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 2 Afektif
Khusus .................................................................................... 99
Gambar 46. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 3 Afektif
Khusus .................................................................................... 100
Gambar 47. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 4 Afektif
Khusus .................................................................................... 101
Gambar 48. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 5 Afektif
Khusus .................................................................................... 102
Gambar 49. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 6 Afektif
Khusus .................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Gambar 50. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 7 Afektif
Khusus .................................................................................... 104
Gambar 51. Grafik Kenaikan Pretest Posttest Aspek Afektif Khusus ...... 107
Gambar 52. Grafik Kenaikan Aspek Afektif Khusus ................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Lampiran Halaman
Lampiran 1 RPP Kelompok Eksperimen ................................................... 126
Lampiran 2 RPP Kelompok Kontrol .......................................................... 140
Lampiran 3 Soal Pretest Eksperimen yang Sudah Dikoreksi .................... 145
Lampiran 4 Soal Posttest Eksperimen yang Sudah Dikoreksi ................... 151
Lampiran 5 Soal Pretest Kontrol yang Sudah Dikoreksi ........................... 157
Lampiran 6 Soal Posttest Kontrol yang Sudah Dikoreksi ......................... 163
Lampiran 7 LKS Kelompok Eksperimen yang Sudah Diisi Siswa............ 169
Lampiran 8 LKS Kelompok Kontrol yang Sudah Diisi Siswa .................. 185
Lampiran 9 Kuesioner Afektif Khusus Pretest Kelompok Eksperimen
yang Sudah Diisi Siswa ............................................................. 195
Lampiran 10 Kuesioner Afektif Khusus Posttest Kelompok Eksperimen
yang Sudah Diisi Siswa ............................................................. 197
Lampiran 11 Kuesioner Afektif Khusus Pretest Kelompok Kontrol yang
Sudah diisi siswa ....................................................................... 199
Lampiran 12 Kuesioner Afektif Khusus Posttest Kelompok Kontrol yang
Sudah diisi siswa ....................................................................... 201
Lampiran 13 Uji Validitas Kelompok Soal A ............................................ 203
Lampiran 14 Uji Validitas Kelompok Soal B ............................................ 205
Lampiran 15 Uji Reliabilitas Soal .............................................................. 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Lampiran 16 Uji Beda Soal ........................................................................ 207
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Posttest PG Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 208
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Rata-Rata Kenaikan PG Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 209
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Kognitif Pilihan Ganda Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 210
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus
Kelompok Eksperimen .............................................................. 212
Lampiran 21 Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 213
Lampiran 22 Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Afektif Khusus
Kelompok Eksperimen .............................................................. 214
Lampiran 23 Uji Perbandingan Mean PG Kelompok Eksperimen ............ 217
Lampiran 24 Uji Perbandingan Mean Kenaikan PG Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol .............................................................. 217
Lampiran 25 Uji Perbandingan Mean Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 218
Lampiran 26 Uji Perbandingan Mean Kenaikan Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 218
Lampiran 27 Uji Ranking Kognitif PG Disposisi Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen ................................................................................ 219
Lampiran 28 Uji Ranking Aspek Afektif Khusus ...................................... 220
Lampiran 29 Foto-Foto Penelitian ............................................................. 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Lampiran 30 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD .................................... 231
Lampiran 31 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 233
Lampiran 32 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I akan menguraikan beberapa hal, yaitu latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penyajian. Kelima hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang paling penting dan
paling utama bagi setiap orang. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan
jenjang tingkat pertama dalam Program Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan dan pengetahuan
siswa ke dalam tahap berikutnya. Pendidikan merupakan tempat bagi siswa
untuk dapat mengembangkan kemampuannya secara menyeluruh yang
menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Dalam kenyataannya, pendidikan di tingkat dasar selama ini masih
didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru. Akibatnya guru sering
mengabaikan pengetahuan awal siswa. Padahal pengetahuan awal siswa
merupakan modal utama siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuannya.
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik
yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. IPA diajarkan untuk
membekali siswa agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat
membantu siswa untuk memahami gejala alam secara mendalam. IPA
merupakan mata pelajaran yang sangat menarik untuk dipelajari karena IPA
berisi tentang alam sekitar yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sering ditemukan dalam matapelajaran IPA siswa hanya menerima
pengetahuan dari guru saja, sehingga siswa kurang dapat mengolah dan
mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Informasi yang didapat siswa
hanya sebatas apa yang diberikan oleh guru. Di sini siswa hanya berperan
sebagai objek pembelajaran saja. Satu hal yang diharapkan oleh siswa adalah
mereka sedapat mungkin menguasai atau menghafal semua informasi yang
diberikan oleh guru. Padahal informasi yang mereka hafalkan tidak akan
mungkin dapat bertahan lama dalam ingatan mereka.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berupaya meneliti
pengaruh metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus siswa dalam mata pelajaran IPA. Dengan
metode ini diharapkan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran serta siswa dapat mencari dan menemukan sendiri informasi
yang ingin mereka ketahui, sehingga pembelajaran menjadi semakin bermakna
bagi siswa.
Mengingat keterbatasan waktu penelitian ini maka cakupan penelitian
ini tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh penerapan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif
khusus pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Metode inkuiri
yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing,
sedangkan dalam pembelajaran IPA di SD hanya meneliti tentang materi
pesawat sederhana yang diajarkan di kelas V semester II tahun ajaran
2010/2011. Penelitian ini juga hanya dibatasi pada standar kompetensi 5 yaitu
memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dibatasi pada kompetensi dasar 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu metode
inkuiri terbimbing, dan variabel dependen yaitu prestasi belajar dan
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Populasi
sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB siswa
SDK Sorowajan Yogyakarta. Kelas VA sebagai kelompok kontrol terdiri dari
32 siswa, sedangkan kelas VB sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari
30 siswa.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA
materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas V
SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011 ?
2. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA
materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada
kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan
Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA
materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011.
2. Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA
materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada
kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan
Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti :
a. Merupakan pengalaman yang berharga dalam usaha meningkatkan
pemahaman siswa tentang materi pesawat sederhana dengan
menggunakan metode inkuiri dalam mata pelajaran IPA di kelas V SD.
b. Menambah wawasan peneliti dengan menggunakan metode inkuiri.
2. Bagi guru :
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pemahaman siswa
tentang pesawat sederhana.
b. Memberi inspirasi bagi guru lain untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan metode inkuiri.
3. Bagi siswa :
a. Memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri
dalam mata pelajaran IPA khususnya tentang pesawat sederhana.
4. Bagi sekolah :
a. Dapat dijadikan referensi tambahan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.5. Sistematika Penyajian
Penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika
penyajian sebagai berikut:
Bab I membahas pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. Bab
II membahas landasan teori yang berisi kajian pustaka, teori-teori yang
relevan, hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.
Bab III membahas metode penelitian yang berisi jenis penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
Bab IV membahas hasil penelitian dan pembahasan yang berisi hasil
penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Hasil penelitian yang
meliputi deskripsi data dan analisis data penelitian. Bab V adalah penutup
yang membahas kesimpulan dan saran bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II akan menguraikan beberapa hal, yaitu kajian pustaka, kerangka
berpikir, dan hipotesis. Ketiga hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab
berikut.
2.1. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka akan membahas dua hal yaitu teori-teori yang
relevan dan hasil penelitian sebelumnya.
2.1.1. Teori – Teori yang Relevan
Dalam subbab ini akan dipaparkan beberapa hal, yaitu metode inkuiri,
IPA, pesawat sederhana, berpikir kritis.
2.1.1.1. Metode Inkuiri
a. Pengertian Metode Inkuiri
Suryosubroto dalam Trianto (2009:166) menyatakan bahwa inkuiri
berasal dari bahasa Inggris inquiry yang berarti pertanyaan, atau
pemeriksaan, penyelidikan. Strategi pembelajaran inkuiri sering juga
dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
heuriskein yang berarti saya menemukan.
Menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri
utama strategi pembelajaran inkuiri, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1) Strategi inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan. Dalam strategi ini, siswa sebagai subjek
belajar sehingga siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran saja, tetapi siswa dapat menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri siswa.
3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual siswa.
Trianto (2009:166) menyatakan bahwa ada beberapa kondisi umum
yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi
umum tersebut antara lain :
1) Aspek sosial siswa di kelas dan suasana terbuka yang mengundang
siswa berdiskusi.
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis.
3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).
Untuk menciptakan kondisi seperti itu, guru harus berperan sebagai
berikut:
1) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah
berpikir.
2) Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.
3) Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4) Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
5) Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
6) Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
7) Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.
b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap
guru. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Strategi pembelajaran inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar. Oleh karena itu, kriteria
keberhasilan dari proses pembelajaran bukan ditentukan oleh sejauh
mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana
siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
2) Prinsip Interaksi
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi
mereka.
3) Prinsip Bertanya
Peran guru dalam strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai
penanya, karena kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah
inkuiri sangat diperlukan.
4) Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
merupakan proses berpikir.
5) Prinsip Keterbukaan
Belajar merupakan suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh
karena itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan
perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas guru adalah
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukannya.
c. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri
Langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1) Orientasi
Orientasi merupakan suatu langkah untuk membina suasana
pembelajaran yang responsif. Guru perlu mengkondisikan agar siswa
siap melaksanakan proses pembelajaran. Dalam langkah ini guru juga
merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
Kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya
dalam memecahkan masalah merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam strategi pembelajaran inkuiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
karena tanpa kemauan dan kemampuan tersebut proses pembelajaran
tidak akan berjalan dengan lancar.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi ini
adalah:
a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
b) Menyampaikan beberapa masalah aktual yang berhubungan
dengan materi yang akan diajarkan.
c) Membagikan LKS tentang materi yang akan diajarkan.
d) Menjelaskan media dan alat-alat yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
e) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
pembelajaran.
2) Merumuskan Masalah
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah
adalah sebagai berikut:
a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki
yang jawabannya pasti yaitu “ya” atau “tidak”.
c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan masalah
antara lain:
a) Membimbing siswa agar dapat merumuskan permasalahan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b) Memberikan dorongan kepada siswa untuk menemukan jawaban
sendiri.
c) Membantu siswa dalam mengkaji teori, konsep, atau prinsip.
3) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji, sehingga hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu
cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan
berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan
yang dikaji.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan hipotesis
antara lain:
a) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan berbagai
jawaban yang mungkin.
b) Membimbing siswa untuk dapat menentukan jawaban-jawaban
yang relevan saja.
c) Membimbing siswa untuk memilih jawaban terbaik sebagai
hipotesis.
4) Melakukan Eksperimen
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan
eksperimen antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Membimbing siswa untuk melakukan langkah-langkah dalam
melakukan percobaan.
b) Membimbing siswa untuk mengurutkan langkah-langkah
percobaan.
c) Membimbing siswa untuk mendapatkan data-data melalui
percobaan.
d) Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menganalisis data.
5) Menarik Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap menarik kesimpulan
antara lain:
a) Membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan.
b) Membimbing siswa untuk dapat merancang solusi dari
permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.
6) Mempresentasikan Hasil
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan
hasil antara lain:
a) Membimbing siswa untuk menyiapkan laporan kelompok dengan
langkah-langkah yang urut.
b) Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk
mempresentasikan hasil di depan kelas.
c) Memberikan pengayaan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
7) Mengevaluasi
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan
hasil antara lain:
a) Membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses
inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar.
d. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Sanjaya (2006:206) strategi pembelajaran inkuiri
memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
1) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih bermakna.
2) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
oleh siswa yang lemah dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Metode Inkuiri Terbimbing
Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri di mana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
dan mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Dalam proses belajar mengajar
dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan
konsep melalui petunjuk-petunjuk dari guru. Petunjuk-petunjuk tersebut
pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dengan
metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk
dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep materi
pembelajaran.
Pada metode inkuiri terbimbing ini siswa akan dihadapkan pada
tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi
kelompok maupun secara individual agar siswa mampu menyelesaikan
masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pada tahap awal
guru banyak memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap berikutnya
bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses
inkuiri secara mandiri. Siswa memerlukan bantuan dari guru untuk
mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun
siswa harus berusaha mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan yang dihadapi
tetapi pertolongan guru tetap diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.1.2. IPA
a. Pengertian IPA
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti “Ilmu” tentang
“Pengetahuan Alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar.
Pengetahuan Alam artinya pengetahuan tentang alam semesta dengan
segala isinya.
Beberapa pengertian tentang IPA dari beberapa tokoh IPA antara
lain:
1) Menurut Nash (1963)
IPA merupakan suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
2) Menurut Einstein
IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai
pengalaman.
3) Menurut Rom Harre
IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang
menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang
diamati secara seksama.
4) Menurut Carin dan Sund (1985)
IPA merupakan suatu system of knowing atau system untuk
mengetahui alam.
Jadi, IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang
alam semesta dan segala isinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Hakikat IPA
Pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari segi proses, produk, dan
pengembangan sikap.
1) IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk
memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan suatu tata cara
tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan
gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga
keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang
objek yang diamatinya.
2) IPA dapat pula dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia
untuk memahami berbagai gejala alam. Produk ini berupa prinsip-
prinsip, teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep, maupun fakta-fakta
yang kesemuanya itu ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai
gejala alam.
3) IPA dapat pula dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap
dan pandangan manusia terhadap alam semesta, dari sudut pandang
mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.
c. Tujuan Pengajaran IPA
Dengan pengajaran IPA diharapkan siswa dapat:
1) Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan
manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya.
2) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA,
berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan
memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran
Penciptanya.
4) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Prinsip-Prinsip dalam Pengajaran IPA
Menurut Richardson (1975) ada tujuh prinsip yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar agar suatu pengajaran IPA dapat
berhasil, antara lain:
1) Prinsip keterlibatan siswa secara aktif
2) Prinsip belajar berkesinambungan
3) Prinsip motivasi
4) Prinsip multi saluran
5) Prinsip penemuan
6) Prinsip totalitas
7) Prinsip perbedaan individual
e. Aspek-Aspek Sikap Ilmiah
Menurut Harlen (1987) ada sembilan aspek ilmiah yang dapat
dikembangkan pada anak usia sekolah dasar, antara lain:
1) Sikap ingin tahu (curiousity)
2) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)
3) Sikap kerja sama (cooperation)
4) Sikap tidak putus asa (perseverence)
5) Sikap tidak berprasangka (open-mindedness)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6) Sikap mawas diri (self criticism)
7) Sikap bertanggung jawab (responsibility)
8) Sikap berpikir bebas (independence in thinking)
9) Sikap kedisiplinan diri (self discipline)
2.1.1.3. Pesawat Sederhana
a. Pengertian Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
b. Tujuan Pesawat Sederhana
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk:
1) Melipatgandakan gaya atau kemampuan kita.
2) Mengubah arah gaya yang kita lakukan.
3) Menempuh jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan.
c. Contoh - Contoh Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana yang merupakan alat rumah tangga misalnya
gunting, pemecah biji-bijian, penjepit kue/es, timbangan, pompa air dan
lain-lain. Pesawat sederhana yang merupakan alat pertukangan misalnya
kapak, paku, pahat, sekrup, dan baut. Contoh pesawat sederhana yang
sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah gunting, sekop,
roda mobil, jungkat-jungkit, paku, pembuka kaleng.
d. Jenis – Jenis Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Tuas ( Pengungkit)
Tuas digolongkan menjadi 3, yaitu:
a) Golongan pertama
Posisi titik tumpu berada diantara beban dan kuasa.
Contoh alat yang menerapkan prinsip pengungkit golongan
pertama adalah gunting, pemotong kuku, tang, jungkat-jungkit, dll.
Beban Titik Tumpu Kuasa
(Azmiyawati, 2008:99)
Gambar 1. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Pertama
(Sulistyanto, 2008:111)
(Azmiyawati, 2008:99)
Gambar 2. Jungkat-Jungkit Gambar 3. Palu Untuk Mencabut Paku
(Azmiyawati, 2008:99) (Azmiyawati, 2008:99)
Gambar 4. Gunting Gambar 5. Pemotong Kuku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(Azmiyawati, 2008:99)
Gambar 6. Tang
b) Golongan kedua
Posisi beban berada diantara kuasa dan titik tumpu.
Contoh alat yang menerapkan prinsip pengungkit golongan kedua
adalah gerobak roda satu, pemotong kertas, alat pemecah biji,
pembuka kaleng, dll.
Titik Tumpu Beban Kuasa
(Azmiyawati, 2008:99)
Gambar 7. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Kedua
(Sulistyanto, 2008:112) (Sulistyanto, 2008:112)
Gambar 8. Gerobak Roda Satu Gambar 9. Pemotong Kertas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(Sulistyanto, 2008:112) (Azmiyawati, 2008:100)
Gambar 10. Alat Pemecah Biji Gambar 11. Pembuka Kaleng
c) Golongan ketiga
Posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan beban.
Contoh alat yang menerapkan pengungkit golongan ketiga adalah
stapler, pinset, sapu, dll.
Beban Kuasa Titik Tumpu
(Azmiyawati, 2008:100)
Gambar 12. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Ketiga
(Azmiyawati, 2008:100) (Azmiyawati, 2008:100)
Gambar 13. Stapler Gambar 14. Pinset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(Azmiyawati, 2008:100)
Gambar 15. Sapu
Pada tuas golongan ketiga, untuk menggerakkan beban akan lebih
berat dibandingkan tuas golongan pertama dan golongan kedua.
Tuas golongan ketiga ini mempunyai keuntungan dapat
menggerakkan beban yang jaraknya lebih jauh dari titik kuasa.
Bagian – bagian tuas antara lain:
a) Beban
Beban adalah gaya yang terdapat pada benda.
b) Kuasa
Kuasa adalah gaya yang terdapat pada pengungkit.
c) Titik Beban (TB)
Titik beban (TB) adalah titik tempat beban bekerja.
d) Titik Kuasa
Titik kuasa (TK) adalah titik tempat kuasa bekerja.
e) Titik Tumpu
Titik Tumpu (TP) adalah titik tempat batang menumpu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
f) Lengan Beban
Lengan beban adalah jarak antara titik tumpu dan titik beban.
g) Lengan Kuasa
Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dengan titik kuasa.
2) Bidang Miring
Bidang miring adalah alat yang permukaannya dibuat miring atau
permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi daripada
ujung yang lain. Tujuan digunakan bidang miring adalah untuk
mempermudah seseorang memindahkan suatu benda. Alat yang
menggunakan prinsip bidang miring adalah papan yang dimiringkan,
baji, sekrup, pisau, pahat, paku, baut, dan jalan di pegunungan yang
berkelok-kelok. Kelemahan menggunakan bidang miring adalah jarak
yang ditempuh menjadi lebih jauh. Pembuatan jalan di puncak gunung
yang berkelok-kelok supaya kita lebih mudah mencapai puncak
gunung namun akan menempuh perjalanan yang jauh.
Prinsip bidang miring dimanfaatkan untuk membuat baji. Baji dan
bidang miring memiliki perbedaan. Pada bidang miring yang bergerak
adalah bendanya, sedangkan pada baji yang bergerak adalah bidang
miringnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(a) (b) (c) (d)
(Sulistyanto, 2008:115)
Gambar 16. Alat-Alat yang Menerapkan Prinsip Bidang Miring,
Antara Lain (a) Kapak, (b) Pisau, (c) Obeng, (d) Sekrup
3) Katrol
Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya. Katrol biasanya
digunakan untuk mengangkat atau menarik benda. Pada prinsipnya
katrol merupakan pengungkit karena mempunyai titik tumpu, kuasa,
dan beban.
Macam-macam katrol:
a) Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang dipasang pada tempat tertentu
dengan posisi yang tidak berubah. Kuasa yang dibutuhkan sama
dengan berat beban itu sendiri. Katrol tetap memudahkan kita
melakukan pekerjaan. Contoh: katrol pada tiang bendera, sangkar
burung, dan sumur timba.
(Azmiyawati, 2008:103)
Gambar 17. Katrol Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(a) (b) (Sulistyanto, 2008:117)
Gambar 18. Contoh Penggunaan Katrol Tetap: (a) Katrol pada
Tiang Bendera, (b) Katrol pada Sumur Timba
b) Katrol bebas
Katrol bebas adalah katrol yang posisinya selalu berubah. Katrol
bebas dapat bergerak dan dipindah-pindahkan. Beban yang
diangkat digantungkan langsung pada katrolnya. Pada katrol bebas
arah kuasa selalu menuju ke atas. Gaya yang digunakan diperkecil
setengahnya. Katrol bebas biasanya digunakan para pekerja di
pabrik, pelabuhan atau pedagang grosir. Kuasa yang diperlukan
pada katrol bebas untuk mengangkat beban lebih kecil daripada
kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
(Azmiyawati, 2008:103)
Gambar 19. Katrol Bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(Sulistyanto, 2008:118)
Gambar 20. Alat Pengangkat Peti Kemas di Pelabuhan yang
Menerapkan Prinsip Katrol Bebas
c) Katrol majemuk/berganda
Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol
bebas yang dihubungkan dengan tali.
(Sulistyanto, 2008:118)
Gambar 21. Katrol Majemuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4) Roda berporos
Roda termasuk katrol tetap. Roda berguna memudahkan pemindahan
benda.
Contoh: roda pada gerobak, kursi roda, sepeda, dan mobil.
(Sulistyanto, 2008:118) (Azmiyawati, 2008:105)
Gambar 22. Roda Berporos pada Sepeda Gambar 23. Kursi Roda
5) Gir
Gir adalah roda yang bergerigi. Gir tidak bisa bekerja sendiri. Ada
dua atau lebih dari gir yang menghubungkan satu dengan yang
lainnya agar dapat berjalan. Gir digunakan untuk mengubah
kecepatan dan arah gaya. Gir satu dengan gir lainnya selalu
dikaitkan baik dengan menggunakan rantai penghubung atau tidak.
Antara gir yang satu dengan gir yang lain selalu bergerak dengan
arah yang berlawanan. Ketika gir yang besar berputar satu kali
putaran, gir kecil lebih banyak lagi putarannya. Jumlah ronde
putaran bergantung pada banyaknya gigi dalam gir. Gir yang lebih
kecil berputar lebih cepat daripada gir yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(Damayanti, 2010)
Gambar 24. Gir
2.1.1.4. Berpikir Kritis
a. Pengertian berpikir kritis
Berpikir kritis menurut Facione (2004) merupakan suatu proses
penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan
dilakukan secara mandiri. Berpikir kritis sebenarnya merupakan proses
melibatkan integrasi pengalaman pribadi, pelatihan, dan skill disertai dengan
alasan dalam mengambil keputusan untuk menjelaskan kebenaran sebuah
informasi. Facione (2004) menjelaskan bahwa berpikir kritis sebagai
cognitive skill, yang di dalamnya terdapat kegiatan interpretasi, analisis,
evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri.
1) Interpretasi merupakan kemampuan untuk memahami, mengerti, dan
mengungkapkan arti dari pengalaman, situasi, data kejadian, penilaian,
kesepakatan, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria.
2) Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi relasi-relasi
logis dari beberapa pernyataan, pertanyaan, atau konsep yang
mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi,
atau opini.
3) Evaluasi merupakan kemampuan untuk menilai kredibilitas suatu
pernyataan atau argumen dan menilai bobot logika suatu kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4) Inferensi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memastikan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk menarik
kesimpulan yang masuk akal, merumuskan dugaan dan hipotesis,
mempertimbangkan informasi yang relevan, dan memperkirakan
konsekuensi-konsekuensi yang timbul dari data, pernyataan, bukti,
prinsip, penilaian, kepercayaan, pertanyaan, konsep, dan sebagainya.
5) Eksplanasi merupakan kemampuan untuk menguraikan dasar-dasar
suatu penalaran dengan pertimbangan-pertimbangan konseptual,
metodologis, kontekstual, dan sebagainya.
6) Regulasi diri merupakan kemampuan untuk mengatur sendiri dalam
berpikir dan secara sadar memonitor aktivitas kognitifnya sendiri,
unsur-unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut, dan hasil-
hasilnya dengan menganalisis dan mengevaluasi proses kognitif yang
terjadi sehingga dapat mempertanyakan, menegaskan, atau mengoreksi
cara berpikirnya sendiri.
b. Karakteristik Berpikir Kritis
Wade (1995) mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir kritis,
yaitu meliputi:
1) Kegiatan merumuskan pertanyaan
2) Membatasi permasalahan
3) Menguji data-data
4) Menganalisis berbagai pendapat dan bias
5) Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6) Menghindari penyederhanaan berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
7) Mempertimbangkan berbagai interpretasi
8) Mentoleransi ambiguitas
c. Cara Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
1) Berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru.
2) Mengetahui bahwa setiap orang bisa memiliki pandangan yang
berbeda.
3) Memisahkan berpikir dengan perasaan dan berpikir logis.
4) Menanyakan hal-hal yang anda anggap tidak masuk akal.
5) Menghindari kesalahan umum dalam pemberian alasan yang anda
buat.
6) Jangan berargumen tentang sesuatu yang anda tidak mengerti.
7) Kembangkanlah kosakata yang tepat untuk penyampaian dan
pengertian ide yang lebih baik.
8) Mengetahui ketika anda memerlukan informasi lebih lanjut.
9) Mengetahui perbedaan antara kesimpulan yang dapat dan harus benar.
d. Dimensi Disposisi Afektif Khusus
Menurut Facione disposisi afektif merupakan sikap yang menjadi dasar
dalam mendekati permasalahan. Dimensi disposisi afektif khusus meliputi:
1) Kejelasan dalam merumuskan permasalahan.
2) Sabar dalam menghadapi permasalahan yang kompleks.
3) Tekun mencari informasi yang relevan.
4) Rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria.
5) Memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan.
6) Daya tahan dalam menghadapi kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
7) Ketajaman dalam menganalisis permasalahan dan latar belakangnya.
2.1.1.5. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam
proses pembelajaran. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang,
maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antar lain:
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri siswa. Faktor-
faktor tersebut antara lain kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan
motivasi.
2) Faktor Ektern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-
faktor tersebut antara lain pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan
sekitarnya dan sebagainya.
2.1.2. Hasil Penelitian Sebelumnya
2.1.2.1. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Metode inkuiri
Hartini (2010) membahas tentang efektivitas hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA siswa SD kelas IV menggunakan metode inkuiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas
Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing siswa kelas
IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel
adalah seluruh siswa kelas IV di SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 31
siswa, yang terdiri atas putri 19 dan putra 12. Dalam penelitian ini
menggunakan desain tanpa kelompok pembanding, karena kelas IV hanya
memiliki 1 kelas saja. Berdasarkan hasil KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah yaitu 6,5. Pada awal dilakukan pembelajaran jumlah siswa yang
tidak mencapai KKM yaitu 86,2 %, dan nilai rata-rata pada seluruh siswa
yang tidak mencapai KKM hanya 4,5. Setelah dilakukan pembelajaran dan
dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing jumlah
siswa yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34%, Sedangkan siswa yang
tidak mencapai KKM mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,65.
Listyaningrum (2010) mempunyai tujuan untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal
pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan
tenggelam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33
Siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran. Metode yang dipakai yaitu metode
inkuiri terbimbing. Adapun materi yang diajarkan adalah benda terapung,
melayang dan tenggelam. KKM mata pelajaran IPA 75. Berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. Melalui
metode inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang
mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%.
Purbatin (2010) membahas tentang efektivitas pembelajaran IPA
pada siswa kelas V menggunakan metode inkuiri. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembelajaran IPA tentang sifat-
sifat cahaya melalui metode inquiry terbimbing pada siswa kelas V SD
Kanisius Kalasan dalam hal pencapaian hasil belajar. Dalam penelitian ini
yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel adalah seluruh siswa
kelas V SD Kanisius Kalasan yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini
terjadi peningkatan yang signifikan antara mean pre-test dan post-test,
yaitu kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 46% menjadi 90%.
Raras (2010) membahas tentang efektifitas pembelajaran IPA pada
siswa kelas IV menggunakan metode inkuiri. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan
dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam
hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Dalam
penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel adalah
seluruh siswa kelas IV SD Kanisius yang berjumlah 13 siswa. Skor rata-rata
pada saat pre test adalah 15,85 dan persentase siswa yang dinyatakan
memenuhi KKM adalah 15,38%, sedangkan skor rata-rata post test adalah
22,31 dan persentase siswa yang dinyatakan memenuhi KKM 53,84 %.
Widyaningsih (2010) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah pembelajaran proses pembentukan tanah karena
pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dengan metode
inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar efektif. KKM yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ditetapkan sekolah adalah 62. Hasil dari penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa pembelajaran proses pembentukan tanah karena
pelapukan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian
hasil belajar sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan
hasil belajar. Pada waktu dilakukan pretes hanya 8 siswa dari 32 siswa
atau 25 % siswa yang mencapai KKM sedangkan setelah dilakukan
pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan dilakukan pretes
banyak siswa yang mencapai KKM yaitu 27 siswa dari 32 siswa atau 84,
37 % siswa yang mencapai KKM.
2.1.2.2. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir Kritis
Purwaningsih (2005) membahas tentang peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1
Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan kondisi
optimum pembelajaran SETS di mana proses pembelajaran memenuhi
karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
.Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan data
pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas,
yang dilakukan melalui 3 siklus. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kondisi optimum tercapai pada siklus ke-3 dimana proses pembelajaran
memenuhi karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kreatif siswa meningkat secara signifikan, ketuntasan belajar klasikal
tercapai dan tugas-tugas siswa bernuansa SETS terpenuhi.
Kurniawati (2008) membahas tentang peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 01. Tujuan
dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
keaktifan siswa dengan menggunakan pendekatan Problem Solving.
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 01 yang berjumlah 31 siswa. Penelitian
ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kritis dan keaktifan
siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) kemampuan berpikir kritis siswa,
adapun peningkatan persentase kemampuan siswa yang ada yaitu: a)
dalam menyusun rencana meningkat dari (32,2%) menjadi (61,2%), c)
kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana meningkat dari (25,8%)
menjadi (54,8%), dan d) kemampuan siswa dalam memeriksa kembali
meningkat dari (19,3%) menjadi (48,3%). (2) ada peningkatan keaktifan
siswa dalam bertanya meningkat dari (12,9%) menjadi (48,3%),
mengemukakan ide meningkat dari (9,67%) menjadi (21,9%), dan dalam
mengerjakan soal-soal di depan kelas meningkat dari (12,9%) menjadi
(58%).
Wahyuningsih (2005) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan logika berpikir pokok bahasan suhu melalui model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada siswa Kelas VIII
Semester 1 SMP Negeri 1 Juwana Tahun Pelajaran 2005/2006. Subyek
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Juwana tahun pelajaran 2005/2006. Peningkatan kemampuan proses
berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari nilai pretes dan postes
semula nilai rata-rata pretes siswa sebesar 50 meningkat menjadi 73,7.
Dari segi proses, peningkatan kemampuan proses berpikir kritis dapat
dilihat dari nilai hasil siswa pada setiap pertemuannya. Pada pertemuan 1
nilai kemampuan proses berpikir kritis siswa sebesar 68, pada pertemuan
kedua sebesar 73 dan pertemuan ketiga sebesar 81. Hasil analisis terhadap
postes siswa, didapatkan hasil bahwa 90% dari jumlah siswa mendapatkan
nilai = 65. Dan analisis terhadap hasil observasi kemampuan berpikir kritis
siswa, diketahui bahwa sebanyak 40 siswa mendapatkan nilai rata-rata =
65. Dengan demikian penelitian ini dikatakan berhasil sehingga hanya
dilakukan dalam satu siklus.
Farikhah (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif bagi siswa kelas X
MA Wahid Hasyim Sleman dalam pembelajaran matematika. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif diupayakan dengan menerapkan
pendekatan Open Ended dalam kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian
yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan
menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart, sedangkan pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif didukung dengan pendekatan
kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar obsevasi,
lembar angket, hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Teknik anlisis data dilakukan menurut Miles and Huberman yang terdiri
dari empat komponen yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
display data, serta pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
kelas X MA Wahid Hasyim Sleman. Pendekatan open ended menjadikan
siswa dapat mengkonstruksi sendiri permasalahan, membawa siswa ke
tingkat pemahaman matematika yang lebih tinggi, melatih siswa
mengoreksi kesalahan yang dilakukan, menyampaikan gagasan,
mendengarkan dan atau menangapi gagasan orang lain, serta dapat
mengambil kesimpulan.
Mathopani (2009) membahas tentang peningkatan pemahaman
konsep dan cara berpikir kritis pada pembelajaran Matematika siswa kelas
VII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendiskripsikan penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching
and Learning dalam pembelajaran Matematika pada siswa SMP kelas VII
guna meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan cara berpikir
kritis siswa. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 25. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Metode Inkuiri Berpikir Kritis
Hartini (2010) Metode inkuiri & Prestasi
belajar siswa
Lisyaningrum (2010) Metode inkuiri & Prestasi
belajar siswa
Purbatin (2010) Metode inkuiri & Prestasi
belajar siswa
Raras (2010) Metode inkuiri & Prestasi
belajar siswa
Widyaningsih (2010) Metode inkuiri & Prestasi
belajar siswa
Purwaningsih (2005) Pendekatan SETS &
Berpikir kritis
Wahyuningsih (2005) Problem Based Instruction
(PBI) & Berpikir kritis
Kurnianingsih (2008) Problem Solving & Berpikir
kritis
Farikhah (2009) Pendekatan Open Ended &
Berpikir Kritis
Mathopani (2009) CTL & Berpikir kritis
Yang perlu diteliti Metode Inkuiri & Prestasi
Belajar-Berpikir kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dari penelitian-penelitian yang telah diuraikan di atas, beberapa
penelitian membahas tentang penggunaan metode inkuiri dan penelitian yang
lain membahas tentang peningkatan berpikir kritis. Oleh karena itu, peneliti
berinisiatif untuk menggabungkan keduanya karena belum ada yang
membahas tentang penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa khususnya kategori disposisi afektif khusus
pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD. Penelitian ini akan membahas
tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan
metode inkuiri terbimbing.
2.2. Kerangka Berpikir
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen
dan variabel dependen. Variabel independen yaitu metode inkuiri dan variabel
dependen yaitu prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus. Karena metode inkuiri lebih melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran, maka capaian prestasi belajar dan kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen akan lebih
tinggi dari pada kelompok kontrol.
2.3. Hipotesis
1. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat
sederhana berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas
V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat
sederhana berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis pada
kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan
Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.
Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesiskan dalam piramida
terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari
penelitian kuantitatif eksperimental yang mulai dengan kajian pustaka,
penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.
Gambar 26. Proses Penyusunan Hipotesis
Variabel Metode Inkuiri
Variabel Prestasi belajar dan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus
Kajian Pustaka
Penelitian-Penelitian
Sebelumnya
Kerangka Berpikir
Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu jenis penelitian, populasi
dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji
validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data. Kedelapan hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif termasuk penelitian Quasi experimental group design tipe non
equivalent control group design. Dalam penelitian non equivalent control
group design terdapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
diambil tidak secara random, karena model populasinya berupa kelas. Dua
kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa
sebelum adanya treatment. Hasil pretest dari dua kelompok tersebut kemudian
dibandingkan. Hasil pretest dapat dikatakan baik jika tidak ada perbedaan
yang signifikan diantara hasil pretest kedua kelompok. Setelah diberi
treatment kemudian dilakukan posttest. Pengaruh treatment dihitung dengan
cara: ( O2 – O1 ) – ( O4 – O3 )
O1 O2O3 O4
Keterangan:
O1 = hasil observasi dengan pretest pada kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
O2 = hasil observasi dengan posttest pada kelompok eksperimen
O3 = hasil observasi dengan pretest pada kelompok kontrol
O4 = hasil observasi dengan posttest pada kelompok kontrol
X = perlakuan (treatment)
3.2. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini seluruh populasi diambil sebagai sampel yaitu
kelas VA dan VB siswa SDK Sorowajan Yogyakarta yang beralamat di Jalan
Sorowajan No. 111 Banguntapan, Bantul 55198. Kelas VA sebagai kelompok
kontrol terdiri dari 32 siswa, sedangkan kelas VB sebagai kelompok
eksperimen yang terdiri dari 30 siswa. Namun, untuk analisis datanya
kelompok eksperimen hanya mengambil 28 siswa karena 2 siswa tidak masuk
sekolah, sedangkan untuk kelompok kontrol hanya mengambil 29 siswa
karena ada 3 siswa yang sakit dan tidak masuk sekolah. Pembagian kelompok
tersebut dipilih tidak secara random, karena faktor efisiensi mengajar,
semangat mengajar, pengelolaan kelas dari guru mitra yang akan berperan
dalam penelitian maka kelas VB dijadikan sebagai kelompok eksperimen .
3.3.Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:3). Jenis
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Variabel independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri.
2) Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif
khusus.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 27. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen
Metode Inkuiri
Prestasi Belajar
Kemampuan Berpikir Kritis
‐ Disposisi Afektif Khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.4. Definisi Operasional
Pada penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan istilah-istilah yang
berkaitan dengan materi penelitian, yaitu:
1. Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa
untuk menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang mereka
hadapi melalui kegiatan orientasi, merumuskan permasalahan,
merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan,
mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi.
2. Metode inkuiri terbimbing adalah suatu metode pembelajaran dimana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
siswa dan mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah dengan
berdiskusi.
3. IPA adalah salah satu mata pelajaran inti di SD yang membahas
pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya untuk tingkat SD
kelas V.
4. Pesawat sederhana adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah
atau membantu melakukan usaha atau pekerjaan sehari-hari.
5. Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kecakapan berpikir untuk menilai
secara terarah dan terukur terhadap kecakapan interpretasi, analisis,
evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri terhadap pertimbangan-
pertimbangan faktual, konseptual, metodologis, kriterilogis, atau
kontekstual yang menjadi dasar penilaian tersebut.
6. Kemampuan berpikir kritis pada disposisi afektif khusus adalah suatu
kecakapan berpikir kritis yang berkaitan dengan sikap siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terhadap permasalahan-permasalahan khusus terkait interpretasi, analisis,
evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri yang diukur dengan
kuesioner.
7. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang diambil dari 10
soal tes objektif dalam matapelajaran IPA kelas V dari Kompetensi Dasar
materi pesawat sederhana.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan ada dua yaitu skor pretest dan
skor posttest. Pengumpulan data dan instrumennya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen
Peubah Indikator Data Pengumpulan Data Instrumen
Prestasi Belajar
Nilai rata-rata kelas dalam materi pesawat sederhana
Skor pretest Pretest
10 soal pilihan ganda
Skor postest Postest
10 soal pilihan ganda
Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus
Jawaban dari kuesioner
Skor pretest Pretest
8 kuesioner kategori afektif khusus
Skor postest Postest
8 kuesioner kategori afektif khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2. Konversi Nomor-Nomor Soal Pilihan Ganda
Variabel
Penelitian Aspek
No. pada Uji
Validitas
No. pada Lembar
Soal Siswa
No. pada
Tabulasi Data
Prestasi
Belajar
Interpretasi 2*, 29** 2, 12 1, 2
Analisis 4*, 36** 1, 19 3, 4
Evaluasi 9*, 53** 3, 16 5, 6
Inferensi 5**, 55** 5, 26 7, 8
Eksplanasi 7**, 57** 4, 23 9, 10
*Kelompok Soal A
**Kelompok Soal B
Tabel 3. Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus
Variabel Penelitian Indikator No Item Instrumen
Kecakapan berpikir kritis pada disposisi afektif khusus
Kejelasan dalam merumuskan permasalahan
7
Sabar dalam menghadapi permasalahan yang kompleks
1, 2*
Tekun mencari informasi yang relevan
4
Rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu criteria
8
Memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan
3*
Daya tahan dalam menghadapi kesulitan
5
Ketajaman dalam menganalisis permasalahan dan latar belakangnya
6
*Unfavourable
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Penentuan Validitas
Pengujian validitas dilakukan dua kali, yang pertama diujikan pada
60 siswa di SD Madyocondro yang beralamat di Jalan Temanggung No 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Catak, Madyocondro, Secang, Magelang sebanyak 60 soal dan yang kedua
diujikan pada 60 siswa di SD Jongkang yang beralamat di Sedan,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta sebanyak 60 soal. Selanjutnya
dipilih 10 soal yang valid sebagai instrumen untuk diujikan pada saat
pretest dan posttest.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen
yaitu instrumen yang berbentuk tes yang digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa dan instrumen yang berbentuk non tes untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang valid harus
mempunyai validitas internal dan eksternal. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan uji validitas internal. Instrumen dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori yang relevan, dikonsultasikan ke
ahli dan diujicobakan. Data-data yang didapatkan dari ujicoba kemudian
ditabulasikan dan diuji dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengorelasikan skor tiap item dengan skor total sebagai criterium.
Instrumen memiliki validitas isi jika disusun berdasarkan rancangan yang
telah ada dan diuji dengan membandingkan program yang telah ada, atau
dengan membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang
diajarkan. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat matriks
pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen yang memuat variabel
yang akan diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir
pertanyaan atau pernyataan. Setelah dikonsultasikan dengan ahli dan
diujicobakan pada sampel, data-data hasil uji coba dianalisis dengan
mencari daya pembeda skor dari kelompok yang memperoleh jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
tinggi dan jawaban rendah. Untuk mengetahui korelasi skor tiap item
dengan skor total digunakan rumus korelasi product moment atau korelasi
Pearson.
∑∑ ∑
Keterangan:
: korelasi antara variabel x dengan y
:
:
Kevalidan uji soal A dan soal B dilihat kriterianya, jika (*) sig. 2-
tailed 0,05 berarti taraf kesukaran dari 100% adl 0,05, sedangkan jika (**)
sig. 2-tailed 0,01 berarti taraf kesukaran dari 100% adalah 0,01. Kriteria
validitas menggunakan harga r tabel sebesar 0,361 untuk N = 30. Jika r
hitung > 0,361 maka item tersebut valid.
Secara teknis perhitungan dilakukan dengan PASW 18 for Windows
sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Validitas Kelompok Soal A
No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Kualifikasi 1 .a . Tidak Valid 2 0,420* 0,021 Valid 3 0,326 0,079 Tidak Valid 4 0,487** 0,006 Valid 5 0,340 0,066 Tidak Valid 6 0,054 0,776 Tidak Valid 7 0,244 0,195 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
8 0,347 0,060 Tidak Valid 9 0,478** 0,008 Valid 10 0,208 0,271 Tidak Valid 11 0,258 0,169 Tidak Valid 12 0,264 0,158 Tidak Valid 13 0,189 0,317 Tidak Valid 14 0,404* 0,027 Valid 15 0,184 0,331 Tidak Valid 16 0,225 0,233 Tidak Valid 17 0,327 0,078 Tidak Valid 18 .a . Tidak Valid 19 0,131 0,491 Tidak Valid 20 0,132 0,485 Tidak Valid 21 0,249 0,185 Tidak Valid 22 0,264 0,159 Tidak Valid 23 0,382* 0,037 Valid 24 0,532* 0,002 Valid 25 0,392* 0,032 Valid 26 -0,146 0,441 Tidak Valid 27 .a . Tidak Valid 28 0,131 0,491 Tidak Valid 29 0,314 0,091 Tidak Valid 30 -0,014 0,943 Tidak Valid 31 .a . Tidak Valid 32 0,227 0,227 Tidak Valid 33 0,092 0,630 Tidak Valid 34 -0,013 0,947 Tidak Valid 35 -0,208 0,270 Tidak Valid 36 .a . Tidak Valid 37 0,200 0,289 Tidak Valid 38 -0,009 0,963 Tidak Valid 39 0,344 0,062 Tidak Valid 40 0,532** 0,002 Valid 41 0,369* 0,045 Valid 42 0,127 0,504 Tidak Valid 43 0,123 0,517 Tidak Valid 44 0,395* 0,031 Valid 45 0,298 0,110 Tidak Valid 46 0,013 0,944 Tidak Valid 47 0,301 0,106 Tidak Valid 48 0,326 0,079 Tidak Valid 49 -0,073 0,702 Tidak Valid 50 0,004 0,984 Tidak Valid 51 .a . Tidak Valid 52 0,113 0,553 Tidak Valid 53 0,200 0,289 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
54 0,432* 0,017 Valid 55 0,350 0,058 Tidak Valid 56 0,298 0,110 Tidak Valid 57 0,256 0,172 Tidak Valid 58 0,161 0,397 Tidak Valid 59 0,220 0,243 Tidak Valid 60 0,473** 0,008 Valid
Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal B
No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Kualifikasi 1 0,456* 0,011 Valid 2 0,069 0,716 Tidak Valid 3 0,228 0,225 Tidak Valid 4 0,477** 0,008 Valid 5 0,491** 0,006 Valid 6 -0,172 0,363 Tidak Valid 7 0,535** 0,002 Valid 8 0,378* 0,039 Valid 9 0,311 0,095 Tidak Valid 10 0,130 0,494 Tidak Valid 11 -0,164 0,386 Tidak Valid 12 0,074 0,697 Tidak Valid 13 0,242 0,198 Tidak Valid 14 0,153 0,420 Tidak Valid 15 0,354 0,055 Tidak Valid 16 0,394* 0,031 Valid 17 0,265 0,156 Tidak Valid 18 -0,121 0,523 Tidak Valid 19 0,429* 0,018 Valid 20 0,221 0,239 Tidak Valid 21 0,242 0,198 Tidak Valid 22 0,396* 0,030 Valid 23 0,613** 0,000 Valid24 0,271 0,147 Tidak Valid 25 -0,076 0,688 Tidak Valid 26 0,554** 0,001 Valid 27 0,426* 0,019 Valid 28 0,114 0,549 Tidak Valid 29 0,556** 0,001 Valid 30 0,105 0,582 Tidak Valid 31 0,156 0,410 Tidak Valid 32 0,408* 0,025 Valid 33 0,110 0,561 Tidak Valid 34 0,090 0,636 Tidak Valid 35 0,252 0,178 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
36 0,386* 0,035 Valid 37 -0,293 0,115 Tidak Valid 38 0,453* 0,012 Valid 39 0,189 0,316 Tidak Valid 40 0,557* 0,001 Valid 41 0,271 0,148 Tidak Valid 42 0,252 0,178 Tidak Valid 43 0,339 0,067 Tidak Valid 44 0,430* 0,018 Valid 45 0,121 0,524 Tidak Valid 46 0,245 0,191 Tidak Valid 47 -0,223 0,236 Tidak Valid 48 0,357 0,053 Tidak Valid 49 -0,011 0,956 Tidak Valid 50 0,245 0,193 Tidak Valid 51 0,430* 0,018 Valid 52 0,198 0,295 Tidak Valid 53 0,519** 0,003 Valid 54 -0,019 0,922 Tidak Valid 55 0,365* 0,047 Valid 56 0,376* 0,041 Valid 57 0,428* 0,018 Valid 58 0,413* 0,023 Valid 59 0,227 0,228 Tidak Valid 60 -0,243 0,196 Tidak Valid *. Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).
Setelah dilakukan uji coba secara empiris dari 120 item soal ada 35
yg valid, yaitu 12 soal kelmpok A dan 23 soal kelompok B. Untuk uji beda
hanya diambil 30 soal yang valid yaitu 10 soal dari kelompok A antara lain
nomor 2, 4, 9, 14, 23, 24, 25, 40, 41, 54 dan 20 soal dari kelompok B
antara lain nomor 4, 5, 7, 8, 16, 19, 22, 23, 26, 27, 29, 32, 36, 40, 44, 53,
55, 56, 57, 58. Uji beda dilakukan dengan mengurutkan 30 soal yang valid
dari jumlah skor tertinggi sampai yang terendah, kemudian menguji
signifikansi perbedaan antara 27% skor kelompok atas dan 27% skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kelompok bawah. Untuk uji beda diambil 27% skor tertinggi dan 27% skor
terendah dari 30 soal.
Kriteria yang digunakan untuk uji beda adalah sebagai berikut:
1) Jika probabilitas sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang positif dan
signifikan antara skor atas dan skor bawah.
2) Jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang positif
dan signifikan antara skor atas dan skor bawah.
Hasil perhitungan uji beda dengan PASW 18 for Windows sebagai
berikut:
Tabel 6. Uji Beda Soal Pilihan Ganda
Mean Std. Deviation Levene’s Test for
Equality of Variances
T-test for Equality of Means
Atas Bawah Atas Bawah F Sig Df Sig. (2-tailed)
24,13 11,75 3,044 2,121 2,981 0,106 14 0,000
Berdasarkan tabel diatas harga sig. (2-tailed) t-test sebesar 0,000
sehingga sig.<0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang positif dan
signifikan antara skor atas dan skor bawah. Item kelompok soal A dan B
sebanyak 30 soal dapat digunakan sebagai instrumen yang telah teruji
validitasnya.
2. Penentuan Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menilai
internal consistency. Jika koefisien korelasi antara uji coba pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan uji coba berikutnya positif dan signifikan, instrumen tersebut
reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut
(Sugiyono, 2011:365):
rk
k 1 1∑ s
s
Dimana:
k = mean kuadrat antara subyek
∑ s = mean kuadrat kesalahan
= varians total
Pengujian reliabilitas instrumen selain menggunakan teknik Alpha
Cronbach dapat juga digunakan untuk tes dengan item-item skor
dikhotomi (Azwar, 2010:77). Rumus formula umum koefisien alpha
sebagai berikut:
αk
k 1 1∑ ss
Dimana:
k = banyaknya belahan tes
s = varians belahan j; j = 1, 2, … k
s = varians skor tes
Kriteria untuk menentukan reliabilitasnya adalah jika harga Alpha
Cronbach >0, 60 suatu variabel disebut reliabel (Nunnaly, dalam Ghozali,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2009). Berikut tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil
perhitungan reliabilitas instrumen (Masidjo, 1995:209) :
Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
± 0,91 – ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,71 – ± 0,90 Tinggi
± 0,41 – ± 0,70 Cukup
± 0,21 – ± 0,41 Rendah
± 0 – ± 0,20 Sangat Rendah
Perhitungan reliabilitas dengan PASW 18 for Windows menggunakan
rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal
Cronbach’s Alpha Kualifikasi
0,469 Cukup
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh hasil Cronbach’s Alpha
sebesar 0,469 dengan kualifikasi cukup. Dari 30 soal diambil 10 soal untuk
dijadikan instrumen penelitian.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam eksperimen ini adalah dengan
menggunakan tes dan kuesioner yang akan diujikan pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen saat pretest maupun posttest. Peran guru mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran,
sedangkan peran mahasiswa penulis skripsi adalah sebagai pengamat dan
peneliti.
3.8. Teknik Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilakukan
analisis data, yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan penghitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif,
sehingga teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik inferensial merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Untuk penelitian ini
sampel diambil sebagai populasi sekaligus.
Efektivitas pembelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing akan
dinyatakan dalam perbedaan mean skor pre test dan post test dan akan diuji
melalui student test (Paired Sample T-test) dengan taraf signifikansi 5% .
Berikut pengujian yang dilakukan untuk menganalisis datanya:
1. Uji Normalitas
Sebelum dianalisis lebih lanjut data-data yang terkumpul perlu diuji lebih
dahulu untuk mengetahui apakah data-data tersebut terdistribusidalam
kurva normal atau tidak. Variasi data dapat dikatakan terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jika berbentuk kurva bel yang simetris. Uji normalitas data dilakukan
dengan statistik non parametris, dalam hal ini One Kolmogorov-Smirnov
Test. Jika data-data terdistribusi normal , analisis data menggunakan
statistik parametris yaitu Independent Samples T-test atau One-Way
ANOVA. Jika data-data terdistribusi tidak normal, analisis data
menggunakan statistik non parametris yaitu Mann-Whitney U Test (Two
Independent Samples Test Mann-Whitney) atau the Kruskal-Wallis one
way analysis of variance. Secara teknis perhitungan uji normalitas
menggunakan program PASW 18 for Windows. Kriterianya sebagai
berikut:
a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kedua rata-rata yang dibandingkan. Dengan demikian Hnull
ditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan skor rata-rata pada kelompok
kedua berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor
rata-rata pada kelompok pertama. Dengan kata lain kenaikan skor rata-
rata pada kelompok kedua lebih tinggi dari kenaikan skor rata-rata
pada kelompok pertama.
b. Jika nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua skor rata-rata yang dibandingkan. Dengan
demikian Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor rata-rata
pada kelompok kedua tidak berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan kenaikan skor rata-rata pada kelompok kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 28. Bagan Uji Normalitas
2. Uji Perbandingan Mean
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tergantung pada hasil uji
normalitas data. Uji perbandingan mean menggunakan PASW 18 for
Windows. Kriteria perbandingan mean adalah sebagai berikut:
a. Jika data terdistribusi secara normal, maka analisis statistiknya
menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test
atau One-Way ANOVA.
Rumus t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011:122):
2√ √
Dimana:
1 = Rata-rata sampel 1
Uji Normalitas
Normal
Tidak normal
Parametris
Nonparametris
1-2 = Independent Samples T-test
>2 = One-Way ANOVA
1-2 = Mann-Whitney U Test
>2 = Kruskal-Wallis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2 = Rata-rata sampel 2
= Simpangan baku sampel 1
= Simpangan baku sampel 2
= Varians sampel 1
= Varians sampel 2
= Korelasi antara dua sampel
b. Jika data terdistribusi secara tidak normal, maka analisis statistiknya
menggunakan statistik non parametris yaitu Mann-Whitney U Test atau
Two Independent Samples Test Mann-Whitney atau the Kruskal-Wallis
one way analysis of variance dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,
2011:153) :
U n nn n 1
2 R
dan
U n nn n 1
2 R
Dimana :
n = jumlah sampel 1
n = jumlah sampel 2
U = jumlah peringkat 1
U = jumlah peringkat 2
R = jumlah ranking pada sampel n
R = jumlah ranking pada sampel n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Perankingan
Untuk membandingkan ranking yang datanya terdistribusi normal, maka
analisis statistiknya menggunakan statistik parametris yaitu One-Way
ANOVA dengan rumus sebagai berikut (Plonsky, 2009) :
F X X
MS 1n
1n
Dimana :
F = F complex
MS = Rata-rata variasi dalam kelompok
X = Rata-rata sampel 1
X = Rata-rata sampel 2
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
Jika datanya terdistribusi tidak normal, maka analisis statistiknya
menggunakan statistik non parametris yaitu the Kruskal-Wallis one way
analysis of variance dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011:219) :
H12
N N 1Rn 3 N 1
Dimana :
N = Banyak baris dalam tabel
k = Banyak kolom
R = Jumlah ranking dalam kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Perhitungan statistik uji ranking kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus menggunakan the Kruskal-Wallis one way
analysis of variance. Kriterianya sebagai berikut :
a. Jika Sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan diantara
data-data kenaikan tiap unsur berpikir kritis.
b. Jika Sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
diantara data-data kenaikan tiap unsur berpikir kritis.
Penentuan skor
a. Soal Pilihan Ganda
Tabel 9. Skor Pilihan Ganda
Kriteria Skor
Benar 1
Salah 0
Skor total :
Skor PG = 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 10
Nilai akhir1010 10 100
b. Skor untuk pernyataan favourable kecakapan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 10. Skor Pernyataan Favourable
No Keterangan Skor Butir Skor 1 Sangat Setuju (SS) 4 No. 1, 4, 5, 6, 7, 8 2 Setuju (S) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
c. Skor untuk pernyataan unfavourable kecakapan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus
Tabel 11. Skor Pernyataan Unfavourable
No Keterangan Skor Nomor Item 1 Sangat Setuju (SS) 1 2, 3 2 Setuju (S) 2 3 Tidak Setuju (TS) 3 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 4
Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung mean pretest dan
posttest sebagai berikut :
a. Mean Pretest
1∑
b. Mean Posttest
2∑
Secara sistematis dan untuk kepentingan teknis, semua analisis dilakukan
dengan bantuan komputer, dalam hal ini menggunakan PASW 18 for
Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu hasil penelitian,
pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Ketiga hal tersebut dipaparkan dalam
subbab-subbab berikut.
4.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian dideskripsikan dan
selanjutnya dianalisis untuk memperjelas hasil yang diperoleh. Hasil penelitian ini
berisi deskripsi data dan analisis hasil penelitian.
4.1.1. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa skor yang telah
didapatkan dari tes. Tes dikerjakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Tes dilakukan dua kali yaitu pretest dan posttest. Pada saat pretest,
kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ada dalam
kondisi yang sama sebelum terjadi pembelajaran untuk penelitian, sedangkan
pada saat posttest kelompok eksperimen mendapat perlakuan yang berbeda
dengan kelompok kontrol. Di kelompok eksperimen pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan
menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan materi
pembelajaran, sedangkan di kelompok kontrol pembelajaran berlangsung
seperti biasa hanya menggunakan metode ceramah dan tanpa menggunakan
media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4.1.1.1. Data Prestasi Belajar
Data untuk prestasi belajar diambil dari pretest dan posttest soal
pilihan ganda (PG) yang telah dikerjakan oleh siswa. Pretest dan posttest
dikerjakan baik oleh kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan soal
yang sama. Soal pretest dan posttest berjumlah 10 butir yang memuat 5
unsur berpikir kritis kategori kognitif yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,
inferensi, dan eksplanasi. Setiap unsur kognitif tersebut memuat 2 item
soal.
4.1.1.2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Disposisi Afektif Khusus
Data kemampuan berpikir kritis juga diambil berdasarkan unsur-
unsur kemampuan berpikir kritis. Unsur-unsur kemampuan berpikir kritis
sebagai berikut: 1) kejelasan merumuskan masalah, 2) sabar dalam
menghadapi masalah yang kompleks, 3) tekun mencari informasi yang
relevan, 4) rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria, 5)
memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan, 6) daya
tahan menghadapi kesulitan, dan 7) ketajaman dalam menganalisis
permasalahan dan latar belakangnya. Unsur-unsur tersebut juga digunakan
untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif
khusus. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus adalah kuesioner yang terdiri dari 8
pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.1.2. Analisis Data Penelitian
Data-data yang dianalisis dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan
rumusan masalah yang berisi tentang peningkatan prestasi belajar dan
kemampuan berpikir kritis yang menggunakan metode inkuiri. Berikut hasil
analisis data yang diperoleh:
1) Tabulasi Pretest PG Kelompok Eksperimen
No. Urut
No. Item Soal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 4 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3 5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 6 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 8 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 10 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4 11 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 12 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 13 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3 14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 15 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 16 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3 17 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 5 18 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 19 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 20 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 21 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 22 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4 23 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 24 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 25 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3 26 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 27 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 4
28 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
Jumlah 9 8 4 4 5 16 14 9 14 13 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2) Tabulasi Posttest PG Kelompok Eksperimen
No. Item
No. Urut Soal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 3 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 4 4 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6 5 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 6 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 4 7 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 9 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 10 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 4 11 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6 12 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 4 13 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 14 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 15 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 16 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5 17 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 18 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 19 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 20 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 4 21 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 5 22 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 23 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 24 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 25 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 26 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4 27 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4
28 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
Jumlah 18 9 5 8 11 21 19 17 13 9 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3) Tabulasi Pretest PG Kelompok Kontrol
No. Urut
No. Urut Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 5 2 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3 4 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 5 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 6 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4 7 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5 8 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 9 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 10 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 12 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 5 13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 29 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5 15 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 16 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 17 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2 18 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 3 19 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 20 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 5 23 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 24 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 25 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 26 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 27 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
29 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
Jumlah 12 18 10 5 7 19 14 11 13 7 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4) Tabulasi Posttest PG Kelompok Kontrol
No. Urut
No. Item Soal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 3 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 5 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 3 6 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5 7 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 10 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 11 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6 12 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 14 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3 15 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 16 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 5 17 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 5 18 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 19 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5 20 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 21 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 22 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4 23 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 4 24 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 25 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 26 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 27 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3 28 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 3
29 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4
Jumlah 19 14 9 4 12 18 14 18 18 11 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5) Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen
No. Urut
No Pernyataan Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 3 3 2 4 4 3 2 24 2 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3 4 4 4 4 2 4 2 4 28 4 3 3 1 2 4 4 3 3 23 5 4 3 2 3 4 4 4 3 27 6 3 3 1 0 3 4 4 3 21 7 4 4 3 4 4 4 4 4 31 8 4 4 1 3 4 4 3 3 26 9 3 3 3 4 3 4 3 3 26 10 4 3 3 4 3 3 4 3 27 11 3 4 2 4 2 4 4 4 27 12 3 3 4 4 1 4 3 4 26 13 3 1 2 4 3 4 4 3 24 14 4 4 2 4 3 3 3 4 27 15 3 4 2 2 2 4 4 3 24 16 3 1 1 4 3 4 4 4 24 17 3 4 1 4 4 4 4 4 28 18 3 3 3 4 3 3 3 3 25 19 4 3 3 3 4 4 4 4 29 20 4 4 1 3 4 3 3 3 25 21 3 1 2 4 3 4 3 2 22 22 4 4 2 4 4 4 3 3 28 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32 24 3 3 3 0 3 3 3 3 21 25 3 1 2 4 4 4 4 3 25 26 3 4 3 3 2 4 4 4 27 27 3 4 2 4 1 4 4 4 26
28 4 4 1 4 4 4 4 4 29
Jumlah 96 90 65 92 89 106 99 95 732
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6) Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen
No. Urut
No Pernyataan Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 1 0 3 0 3 4 3 3 2 18 2 4 4 4 4 0 4 4 4 28 3 4 4 4 4 1 4 4 4 29 4 3 3 1 2 4 3 3 3 22 5 3 4 3 4 4 4 4 4 30 6 2 4 1 4 4 3 4 3 25 7 1 4 3 4 4 4 4 2 26 8 4 4 3 2 4 4 4 4 29 9 2 3 3 4 2 3 4 4 25 10 4 3 3 3 3 4 3 3 26 11 3 1 3 3 3 4 4 4 25 12 3 3 3 3 1 4 3 3 23 13 3 4 4 4 3 4 3 3 28 14 4 4 3 1 4 4 3 3 26 15 3 4 1 3 1 4 3 3 22 16 3 1 1 4 4 4 4 3 24 17 3 4 2 4 4 4 4 4 29 18 3 3 3 3 3 3 3 3 24 19 4 3 3 4 2 4 4 4 28 20 4 4 1 2 4 4 3 4 26 21 4 4 3 4 3 4 4 2 28 22 4 3 2 3 4 4 3 4 27 23 4 4 1 4 4 4 4 4 29 24 4 4 3 4 4 3 4 4 30 25 3 2 3 4 3 4 3 3 25 26 4 4 4 4 1 4 4 3 28 27 3 4 3 4 1 4 4 4 27
28 4 4 1 1 4 4 4 4 26
Jumlah 90 96 69 93 83 106 101 95 733
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
7) Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Kontrol
No. Urut
No Pernyataan Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 3 2 4 4 4 3 28 2 2 4 2 2 4 4 3 4 25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 2 3 3 2 3 3 4 23 5 4 4 2 4 4 4 4 4 30 6 3 4 3 4 4 4 4 3 29 7 3 4 1 2 3 4 3 4 24 8 4 4 1 3 4 4 4 3 27 9 3 3 3 4 4 3 4 3 27 10 3 4 3 3 3 4 3 3 26 11 3 2 3 3 3 4 4 4 26 12 4 4 3 2 4 4 4 4 29 13 4 4 3 2 4 4 4 4 29 29 4 4 3 4 2 4 3 3 27 15 4 4 3 3 3 4 4 3 28 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 17 4 4 1 4 4 4 4 4 29 18 3 4 3 2 3 4 3 3 25 19 4 3 3 4 3 4 4 3 28 20 2 4 2 3 2 3 3 2 21 21 4 4 1 4 3 4 3 4 27 22 4 4 2 4 4 4 2 3 27 23 4 4 4 3 4 4 3 3 29 24 3 3 2 0 4 4 3 3 22 25 4 4 1 1 4 4 4 4 26 26 4 4 2 4 4 4 4 4 30 27 4 4 3 4 4 4 4 3 30 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 2 4 4 3 4 4 4 4 29
Jumlah 102 109 76 89 103 113 104 101 797
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
8) Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Kontrol
No. Urut
No Pernyataan Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 3 4 3 4 4 4 4 30 2 2 4 1 3 4 3 4 3 24 3 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 3 2 3 3 3 4 4 4 26 5 4 4 2 4 3 4 4 4 29 6 3 3 3 3 4 3 4 4 27 7 3 4 3 2 4 3 3 4 26 8 4 4 1 2 4 4 4 3 26 9 3 4 3 4 3 3 4 4 28 10 3 3 3 3 3 3 4 3 25 11 3 3 3 3 2 4 4 3 25 12 4 4 3 2 3 4 3 3 26 13 4 3 3 3 4 4 4 4 29 14 4 4 1 4 2 4 4 4 27 15 4 3 3 3 4 4 4 4 29 16 4 3 4 4 0 4 4 4 27 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24 18 3 3 3 3 3 3 3 4 25 19 4 3 1 4 2 3 3 3 23 20 2 3 2 4 2 4 3 3 23 21 3 4 2 4 2 4 3 3 25 22 4 4 2 3 4 4 4 4 29 23 4 4 2 4 2 4 4 4 28 24 2 3 2 3 4 3 3 3 23 25 4 4 1 2 3 4 4 4 26 26 4 3 3 4 4 4 4 3 29 27 4 4 3 4 2 4 3 4 28 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 4 4 3 4 4 4 4 4 31
Jumlah 101 101 75 96 88 107 107 105 780
4.1.2.1. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar
Ada tiga sasaran yang dianalisis dalam data prestasi belajar, yaitu
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1. Menganalisis selisih pretest prestasi belajar kelompok eksperimen ke
posttest prestasi belajar kelompok eksperimen.
1) Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Prestasi Belajar
Hasil uji normalitas selisih pretest dan posttest prestasi
belajar dapat dilihat dari dua cara, yaitu analisis histogram dan
perhitungan statistik uji normalitas menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .
Gambar 29. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Pilihan Ganda
Pada grafik skor pretest pilihan ganda di atas dapat kita
lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan
standar deviasi 1,501.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pretest Data Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Pretest Eksperimen
3,43 1,501 1,350 0,052 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest prestasi belajar
kelompok eksperimen sebesar 1,350 dengan mean 3,43 dan sig. (2-
tailed) sebesar 0,052. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05
yang menunjukkan bahwa distribusi data normal.
Gambar 30. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pada grafik skor posttest pilihan ganda di atas dapat kita
lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan
standar deviasi 1,682.
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Posttest Eksperimen
4,64 1,682 1,165 0,132 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest prestasi belajar
kelompok eksperimen sebesar 1,165 dengan mean 4,64 dan sig. (2-
tailed) sebesar 0,132. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05
yang menunjukkan bahwa distribusi data normal.
2) Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Prestasi Belajar
Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka
untuk analisis selanjutnya digunakan statistik parametris, yaitu
Independent Samples T-test.
Hipotesis statistiknya yaitu:
Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor
pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang
menggunakan metode inkuiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-
rata skor pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok
eksperimen yang menggunakan metode inkuiri.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti Hnull ditolak dan Hi
diterima. Artinya rata-rata skor posttest prestasi belajar
berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan
rata-rata skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.
(2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 berarti Hnull diterima dan Hi
ditolak. Artinya rata-rata skor posttest prestasi belajar tidak
berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan
rata-rata skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.
Hasil uji selisih skor pretest dan posttest prestasi belajar kelompok
eksperimen dengan menggunakan PASW 18 for Windows dengan
rumus Independent Sample T-Test adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen
Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality
of Variances T-test for Equality
of Means Pre Test
Post test
Pre Test
Post Test
F Sig Df Sig. (2-
tailed) 3,43 4,64 1,501 1,682 1,007 0,320 54 0,006
Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’ Test > 0,05
yaitu 0,320. Hal ini menunjukkan adanya homogenitas data,
sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test sebesar 0,006 sehingga sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
< 0,05, sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pretest
dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang
menggunakan metode inkuiri. Dengan kata lain terjadi
peningkatan skor pretest ke posttest.
2. Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok
eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.
1) Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar
Hasil uji normalitas data selisih prestasi belajar dapat
dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan
statistik uji normalitas data menggunakan SPSS 18 for Windows
dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .
Gambar 31. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar
Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pada grafik selisih prestasi belajar kelompok eksperimen di
atas dapat kita lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva
normal dengan standar deviasi 1,75.
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok
Eksperimen
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Selisih Eksperimen PG
1,21 1,75 0,913 0,375 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih prestasi belajar
kelompok eksperimen sebesar 0,913 dengan mean 1,21 dan sig. (2-
tailed) 0,375. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.
Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar
Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada grafik selisih prestasi belajar kelompok kontrol di atas
dapat kita lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal
dengan standar deviasi 1,75.
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok Kontrol
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Selisih Kontrol PG
0,72 1,75 0,788 0,564 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih prestasi belajar
kelompok kontrol sebesar 0,788 dengan mean 0,72 dan sig. (2-
tailed) 0,564. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.
2) Uji Hipotesis Data Selisih Prestasi Belajar
Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka
untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik parametris, yaitu
Independent Samples T-Test.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi
belajar di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor
prestasi belajar di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Jika nilai probabilitas Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti Hnull ditolak
dan Hi diterima. Artinya selisih skor pada kelompok
eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan
selisih skor pada kelas kontrol.
(2) Jika nilai probabilitas Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti Hnull
diterima dan Hi ditolak. Artinya selisih skor pada kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan selisih skor pada kelas kontrol (Yulius, 158: 2010).
Berikut perhitungan selisih skor prestasi belajar kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus Independent Sample T-Test :
Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Prestasi belajar
Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality
of Variances T-test for Equality
of Means
Eksp Kon Eksp Kon F Sig Df Sig. (2-tailed)
1,21 0,72 1,750 1,750 0,218 0,642 55 0,295
Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test > 0,05
yaitu sebesar 0,642. Hal ini menunjukkan adanya homogenitas
data, sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test > 0,05 yaitu sebesar
0,295, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kelompok eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada
kelas kontrol. Dengan kata lain sama-sama terjadi peningkatan
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
3. Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori
kognitif pada masing-masing aspek kognitif.
1) Uji Normalitas Data Selisih Kategori Kognitif
Hasil uji normalitas data untuk rata-rata selisih setiap aspek
kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dapat dilihat dari dua
cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan statistik uji
normalitas data menggunakan SPSS 18 for Windows dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov Z .
Gambar 33. Grafik Uji Normalitas Aspek Interpretasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pada grafik selisih aspek interpretasi di atas dapat kita
lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan
standar deviasi 1,129.
Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Interpretasi
Mean Std.
DeviasiKolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Kenaikan Interpretasi
0,36 1,129 1,044 0,226 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek interpretasi
sebesar 1,044 dengan mean 0,36 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,226.
Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yaitu 0,226 yang
menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.
Gambar 34. Grafik Uji Normalitas Aspek Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada grafik selisih aspek analisis di atas dapat kita lihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar
deviasi 0,819.
Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Analisis
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Kenaikan Analisis
0,18 0,819 1,213 0,106 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek analisis sebesar
1,213 dengan mean 0,18 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,106. Harga
sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
sebaran data berdistribusi normal.
Gambar 35. Grafik Uji Normalitas Aspek Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pada grafik selisih aspek evaluasi di atas dapat kita lihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan
standar deviasi 0,685.
Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Evaluasi
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Kenaikan Evaluasi
0,39 0,685 1,525 0,019 Sig<0,05 Distribusi
tidak normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek evaluasi sebesar
1,525 dengan mean 0,39 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,019. Harga
sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
sebaran data berdistribusi tidak normal.
Gambar 36. Grafik Uji Normalitas Aspek Inferensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pada grafik selisih aspek inferensi di atas dapat kita lihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan
standar deviasi 0,881.
Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Inferensi
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Kenaikan Inferensi
0,46 0,881 1,441 0,031 Sig<0,05 Distribusi
tidak normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek inferensi sebesar
1,441 dengan mean 0,46 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,031. Harga
sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
sebaran data berdistribusi tidak normal.
Gambar 37. Grafik Uji Normalitas Aspek Eksplanasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Pada grafik selisih aspek eksplanasi di atas dapat kita lihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan
standar deviasi 0,67.
Tabel 22. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Eksplanasi
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
Kenaikan Eksplanasi
- 0,18 0,67 1,879 0,002 Sig<0,05 Distribusi
tidak normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek eksplanasi
sebesar 1,879 dengan mean -0,18 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,002.
Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan
bahwa sebaran data berdistribusi tidak normal.
2) Uji Hipotesis Data Selisih Kategori Kognitif
Setelah mengetahui bahwa distribusi data tidak normal,
maka untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik
nonparametris, yaitu Kruskal Wallis atau the Kruskal-Wallis one
way analysis of variance .
Hipotesis statistiknya sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan skor
kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing
aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada
masing-masing aspek.
Kriteria yang digunakan yaitu:
(1) Jika sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan di
antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.
(2) Jika sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.
Berikut ini perhitungannya menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus The Kruskal-Wallis One Way Analysis of
Variance:
Tabel 23. Uji Ranking Kognitif (Prestasi belajar)
Df Asymp. Sig. Analisis Keterangan
4 0,038 Sig. < 0,05 Ada perbedaan yang signifikan
Berdasarkan perhitungan dengan PASW 18 for Windows,
harga Asymp. Sig. pada tabel tersebut sebesar 0,038. Harga Asymp.
Sig. lebih kecil dari 0,05 (0,038 < 0,05) yang berarti ada perbedaan
yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Dengan
demikian dapat dibuat perankingan antar aspeknya seperti pada
tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 24. Ranking Aspek Kognitif
Aspek Ranking Rata-rata Kenaikan Inferensi 79,00 Kenaikan Evaluasi 77,95 Kenaikan Interpretasi 75,91 Kenaikan Analisis 67,88 Kenaikan Eksplanasi 51,77
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kenaikan
aspek kognitif tertinggi adalah aspek inferensi dengan rata-rata
79,00, sedangkan yang terendah pada aspek eksplanasi dengan
rata-rata 51,77.
Untuk memperjelas kenaikan setiap aspek, berikut grafik distribusi
datanya:
Gambar 38. Grafik Kenaikan Pretest Postest Aspek Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 39. Grafik Kenaikan Aspek Prestasi Belajar
4.1.2.2. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Kategori Afektif Khusus
Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data kemampuan berpikir
kritis, yaitu sebagai berikut:
1. Menganalisis selisih rata-rata skor pretest dan posttest kemampuan
berpikir kritis kategori afektif khusus.
1) Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus
Hasil uji normalitas selisih pretest dan posttest kemampuan
berpikir kritis kategori afektif khusus kelompok eksperimen dapat
dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
statistik uji normalitas menggunakan SPSS 18 for Windows dengan
rumus Kolmogorov-Smirnov Z .
Gambar 40. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Afektif Khusus
Pada grafik skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas terlihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar
deviasi 2,758.
Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir Afektif Khusus
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Pretest Eksperimen 26,14 2,758 0,488 0,971 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen
sebesar 0,488 dengan mean 26,14 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,971.
Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan
bahwa distribusi data normal.
Gambar 41. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Afektif Khusus
Pada grafik skor posttest kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas
terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan
standar deviasi 2,763.
Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir Afektif
Khusus
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Posttest Eksperimen 26,18 2,763 0,730 0,661 Sig>0,05 Distribusi
normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data posttest kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen
sebesar 0,730 dengan mean 26,18 dan sig. (2-tailed) 0,661. Harga
sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
distribusi data normal.
2) Uji Hipotesis Data Pretest Posttest Afektif Khusus
Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka
untuk analisis selanjutnya digunakan statistik parametris, yaitu
Independent Samples T-Test.
Hipotesis statistiknya yaitu sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor
pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis kategori afektif
khusus di kelompok eksperimen yang menggunakan metode
inkuiri.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-
rata skor pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis kategori
afektif khusus di kelompok eksperimen yang menggunakan
metode inkuiri.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti Hnull ditolak dan Hi
diterima. Artinya rata-rata skor posttest kemampuan berpikir
kritis kategori afektif khusus berbeda secara positif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pretest
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus
kelompok eksperimen.
(2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 berarti Hnull diterima dan Hi
ditolak. Artinya rata-rata skor posttest kemampuan berpikir
kritis kategori afektif khusus tidak berbeda secara positif dan
signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pretest
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus
belajar kelompok eksperimen.
Hasil uji selisihnya dengan menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus Independent Sample T-test adalah sebagai
berikut :
Tabel 27. Uji Perbandingan Mean Kemampuan Berpikir Kritis Kategori
Disposisi Afektif Khusus Kelompok Eksperimen
Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality of Variances
T-test for Equality of Means
Pre test
Post test
Pre Test
Post Test
F Sig Df Sig. (2-
tailed) 26,14 26,18 2,758 2,763 0,005 0,942 54 0,962
Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test lebih
besar dari 0,05 (0,942 > 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ada
homogenitas data, sedangkan sig.(2-tailed) T-test sebesar 0,962
yang berarti bahwa sig.(2-tailed) > 0,05, sehingga Hnull diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dan Hi ditolak. Artinya tidak ada kenaikan yang positif dan
signifikan antara rata-rata skor posttest kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen dengan
rata-rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus kelompok eksperimen.
2. Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok
eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.
1) Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus
Hasil uji normalitas rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori afektif khusus kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan
perhitungan statistik uji normalitas menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .
Gambar 42. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pada grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas terlihat
bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar
deviasi 3,214.
Tabel 28. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Selisih Eksperimen 0,04 3,214 0,888 0,410 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen
sebesar 0,888 dengan mean 0,04 dan sig. (2-tailed) 0,410. Harga
sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
distribusi data normal.
Gambar 43. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pada grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus kelompok kontrol di atas terlihat bahwa
data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar deviasi
2,147.
Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Selisih Kontrol -0,59 2,147 0,795 0,552 Sig>0,05 Distribusi
normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok kontrol sebesar
0,795 dengan mean -0,59 dan sig. (2-tailed) 0,552. Harga sig. (2-
tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi
data normal.
2) Uji Hipotesis Data Selisih Afektif Khusus
Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka
untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik parametris, yaitu
Independent Samples T-test.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata selisih yang
terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih yang
terjadi di kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata selisih
yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih yang
terjadi di kelompok kontrol
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Jika nilai probabilitas Sig.(2-tailed) < 0,05 berarti Hnull ditolak
dan Hi diterima. Artinya selisih skor pada kelompok
eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan
selisih skor pada kelas kontrol.
(2) Jika nilai probabilitas Sig.(2-tailed) > 0,05 berarti Hnull
diterima dan Hi ditolak. Artinya selisih skor pada kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan selisih skor pada kelas kontrol.
Berikut ini hasil uji perbandingan selisih, rata-rata selisih di
kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih di kelompok kontrol
menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus Independent
Sample T-test :
Tabel 30. Uji Perbandingan Selisih Rata-Rata Afektif Khusus
Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality of Variances
T-test for Equality of Means
Eksp Kon Eksp Kon F Sig
Df Sig. (2-tailed)
0,04 -0,59 3,214 2,147 2,525 0,118 55 0,393
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test lebih
besar dari 0,05 (0,118 > 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ada
homogenitas data, sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test sebesar
0,393 yang berarti bahwa sig.(2-tailed) > 0,05, sehingga Hnull
diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dengan
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada
kelas kontrol.
3. Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori
afektif khusus pada masing-masing aspeknya.
1) Uji Normalitas Data Selisih Aspek Afektif Khusus
Hasil uji normalitas data mean selisih setiap aspek afektif
khusus kelompok eksperimen dapat dilihat dari dua cara, yaitu
grafik distribusi data dan perhitungan statistik uji normalitas
menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus Kolmogorov-
Smirnov Z .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 44. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 1
Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 1 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 0,663.
Tabel 31.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus Aspek 1
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 1
0,07 0,663 1,928 0,001 Sig<0,05 Distribusi
tidak normal
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 1 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
eksperimen sebesar 1,928 dengan mean 0,07 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,001. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
Gambar 45. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 2
Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 2 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 0,766.
Tabel 32.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 2
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 2
0,07 0,766 2,086 0,000 Sig<0,05 Distribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 2 kelompok
eksperimen sebesar 2,086 dengan mean 0,07 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,000. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
Gambar 46. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 3 Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 3 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal
dengan standar deviasi 1,527.
Tabel 33.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 3
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 3
0,04 1,527 1,183 0,122 Sig>0,05 Distribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 3 kelompok
eksperimen sebesar 1,183 dengan mean 0,04 dan sig. (2-tailed)
0,122. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data normal.
Gambar 47. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 4 Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 4 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 0,72.
Tabel 34.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 4
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 4
0,00 0,72 1,701 0,006 Sig<0,05 Distribusi
tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 4 kelompok
eksperimen sebesar 1,701 dengan mean 0,00 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,006. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
Gambar 48. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 5 Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 5 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 1,145.
Tabel 35.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 5
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 5
0,14 1,145 1,627 0,010 Sig<0,05 Distribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 5 kelompok
eksperimen sebesar 1,627 dengan mean 0,14 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,010. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
Gambar 49. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 6 Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 6 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 1,031.
Tabel 36.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 6
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 6
-0,21 1,031 1,758 0,004 Sig<0,05 Distribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 6 kelompok
eksperimen sebesar 1,758 dengan mean -0,21 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,004. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
Gambar 50. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 7 Afektif Khusus
Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus aspek 7 kelompok eksperimen di
atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak
normal dengan standar deviasi 0,544.
Tabel 37.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 7
Mean Std.
Deviasi Kolmogorov Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan
Kenaikan Aspek 7
0,00 0,544 1,890 0,002 Sig<0,05 Distribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 7 kelompok
eksperimen sebesar 1,890 dengan mean 0,00 dan sig. (2-tailed)
sebesar 0,002. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.
2) Uji Hipotesis Data Selisih Aspek Afektif Khusus
Setelah mengetahui bahwa distribusi data tidak normal,
maka untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik
nonparametris, yaitu Kruskal Wallis atau the Kruskal-Wallis One
Way Analisis of Variance.
Hipotesis statistiknya sebagai berikut :
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antar rata-rata kenaikan skor
kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada masing-
masing aspek.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antar rata-rata kenaikan
skor kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada
masing-masing aspek.
Kriteria yang digunakan yaitu:
(1) Jika sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan di
antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis afektif
khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
(2) Jika sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis afektif
khusus
Berikut ini perhitungannya menggunakan PASW 18 for
Windows dengan rumus The Kruskal-Wallis One Way Analisis of
Variance:
Tabel 38. Uji Ranking Afektif Khusus
df Asymp. Sig. Analisis Keterangan
6 0,759 Sig. > 0,05 Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan
Berdasarkan perhitungan dengan PASW 18 for Windows,
harga Asymp. Sig. pada tabel tersebut sebesar 0,759. Harga Asymp.
Sig. lebih besar dari 0,05 (0,759 > 0,05) yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek
afektif khusus. Dengan demikian tidak bisa dibuat perankingan
antara data kenaikan skor tertinggi ke yang terendah, meski secara
numerik bisa diurutkan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 39. Ranking Aspek Kognitif
Aspek Ranking Rata-rata
Kenaikan Aspek 5 112,46
Kenaikan Aspek 2 99,48
Kenaikan Aspek 1 99,45
Kenaikan Aspek 4 98,30
Kenaikan Aspek 7 96,00
Kenaikan Aspek 3 94,21
Kenaikan Aspek 6 89,59
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kenaikan
aspek berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus yang tertinggi
adalah aspek 5 dengan rata-rata 112,46, sedangkan yang terendah
adalah aspek 6 dengan rata-rata 89,59. Berikut gambar grafik
penolong mean kenaikan skor setiap aspek afektif khusus :
Gambar 51. Grafik Kenaikan Pretest Posttest Aspek Afektif Khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 52. Grafik Kenaikan Aspek Afektif Khusus
4.2. Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan diperoleh data-data
sebagai berikut:
1) Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar
Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data prestasi belajar, sebagai berikut:
(1) Selisih pretest prestasi belajar kelompok eksperimen ke posttest
prestasi belajar kelompok eksperimen.
Selisih skor pretest ke skor posttest hasil prestasi belajar
kelompok eksperimen dapat dilihat berdasarkan mean dari skor pretest
kelompok eksperimen dibandingkan dengan mean dari skor posttest
kelompok eksperimen, kemudian dilihat selisihnya. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan mean skor pretest untuk tes pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
ganda dari kelompok eksperimen sebesar 3,43 sedangkan mean skor
posttest untuk tes pilihan ganda dari kelompok eksperimen sebesar
4,64. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean skor posttest lebih tinggi
dari pada skor pretest.
Dari hasil analisis data dengan T-test diperoleh sig.(2-tailed)
0,006 sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan
bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor
pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang
menggunakan metode inkuiri. Kenaikan pada mean dari skor pretest ke
skor posttest dipengaruhi karena adanya treatment yang dilakukan
pada kelompok eksperimen dengan metode inkuiri terbimbing.
(2) Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok
eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.
Selisih pada kelompok eksperimen sangat berbeda dengan
kelompok kontrol. Pada saat pembelajaran kelompok eksperimen
diberikan perlakuan menggunakan metode inkuiri terbimbing,
sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan metode
tradisional atau ceramah. Selisih pada kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol dapat dilihat juga dari mean masing-masing
kelompok. Mean kelompok eksperimen sebesar 1,21 sedangkan mean
kelompok kontrol sebesar 0,72. Perbedaan rata-rata tersebut
menunjukkan bahwa selisih rata-rata pada kelompok eksperimen lebih
tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Setelah dilihat mean dari masing-masing kelompok kemudian
dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data dari uji
hipotesis diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed)
lebih dari 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada
kelompok eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada kelas
kontrol. Dengan demikian, metode inkuiri dan metode ceramah sama-
sama efektif dalam meningkatkan prestasi belajar, jika digunakan
instrumen tes pilihan ganda. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi
faktor penyebabnya. Pertama, penggunaan jenis tes objektif (pilihan
ganda) kurang relevan untuk pembelajaran inovatif seperti metode
inkuiri terbimbing pada penelitian ini. Kedua, ada kemungkinan siswa
hanya menyontek jawaban dari teman pada saat mengerjakan soal
pilihan ganda. Ketiga, siswa hanya asal menjawab ketika mengerjakan
soal tanpa mereka berpikir terlebih dahulu. Keempat, siswa di kelas
kontrol dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Walaupun di kelas
kontrol siswa tidak diberikan treatment, tetapi siswa mampu
memperhatikan dengan baik penjelasan guru. Siswa aktif bertanya jika
mereka merasa kurang memahami penjelasan guru, sehingga skor
posttest di kelompok kontrol juga lebih tinggi dari skor pretest. Dari
penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan metode
inkuiri maupun metode ceramah sama-sama efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar jika diukur dengan tes objektif (pilihan
ganda).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
(3) Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori
kognitif pada masing-masing aspek kognitif.
Aspek kognitif dalam pilihan ganda meliputi interpretasi,
analisis, evaluasi, inferensi, dan eksplanasi. Berdasarkan hasil analisis
data menggunakan statistik diperoleh mean setiap aspek sebagai
berikut: mean aspek interpretasi sebesar 0,36, mean aspek analisis
sebesar 0,18, mean aspek evaluasi sebesar 0,39, mean aspek inferensi
sebesar 0,46, dan mean aspek eksplanasi sebesar -0,18. Mean tertinggi
pada aspek inferensi, sedangkan mean terendah pada aspek eksplanasi.
Dari perhitungan dengan PASW 18 for Windows, harga Asymp.
Sig. (2-tailed) pada tabel sebesar 0,038 sehingga harga Asymp. Sig.
lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan di
antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Urutan ranking aspek kognitif
dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu aspek inferensi sebesar
79,00, aspek evaluasi sebesar 77,95, aspek interpretasi sebesar 75,91,
aspek analisis sebesar 67,88, dan aspek eksplanasi sebesar 51,77. Dari
urutan tersebut dapat dilihat bahwa ranking tertinggi adalah aspek
inferensi sebesar 79,00 dan ranking terendah adalah aspek eksplanasi
sebesar 51,77. Aspek inferensi mendapat ranking tertinggi dapat
dikarenakan siswa lebih kritis dalam menarik kesimpulan dan
merumuskan hipotesis dari pada aspek-aspek kognitif lainnya,
sedangkan aspek eksplanasi merupakan aspek yang paling rendah
dibandingkan dengan aspek kognitif yang lain dimungkinkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
masih kesulitan untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan yang
mereka hadapi saat pembelajaran.
2) Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus
Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data kemampuan berpikir kritis,
sebagai berikut:
(1) Menganalisis selisih pretest kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus kelompok eksperimen ke posttest kemampuan
berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen.
Selisih skor pretest ke skor posttest hasil kemampuan berpikir
kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen dapat
dilihat berdasarkan mean dari skor pretest kelompok eksperimen
dibandingkan dengan mean dari skor posttest kelompok eksperimen,
kemudian dilihat selisihnya. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan mean skor pretest untuk kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus dari kelompok eksperimen sebesar 26,14
sedangkan mean skor posttest untuk kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus dari kelompok eksperimen sebesar
26,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean skor posttest
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus lebih
tinggi dibandingkan dengan skor pretest kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Dari hasil analisis data diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,962
yang lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak ada
selisih yang positif dan signifikan antara rata-rata skor posttest dengan
rata-rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus kelompok eksperimen. Dengan demikian metode inkuiri
tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor
penyebabnya. Pertama, siswa di kelas eksperimen tidak terbiasa
menggunakan metode inkuiri, sehingga siswa bingung ketika diberi
treatment. Kedua, siswa di kelas eksperimen kurang aktif dalam
pembelajaran, terlihat siswa tidak banyak bertanya tentang eksperimen
yang sedang mereka lakukan, sehingga tidak dapat diketahui apakah
siswa mengalami kesulitan atau tidak dalam melakukan eksperimen
tersebut.
(2) Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok
eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.
Selisih pada kelompok eksperimen sangat berbeda dengan
kelompok kontrol. Pada saat pembelajaran kelompok eksperimen
diberikan perlakuan menggunakan metode inkuiri terbimbing,
sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan metode
tradisional atau ceramah. Selisih pada kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol dapat dilihat juga dari mean masing-masing
kelompok untuk kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
khususnya. Mean kelompok eksperimen sebesar 0,04 sedangkan mean
kelompok kontrol sebesar -0,59. Perbedaan rata-rata tersebut
menunjukkan bahwa selisih rata-rata pada kelompok eksperimen lebih
tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol.
Setelah dilihat mean dari masing-masing kelompok kemudian
dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data dari uji
hipotesis diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed)
lebih besar dari 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya
tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kemampuan
berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok
eksperimen dengan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus pada kelas kontrol. Dengan demikian, baik metode
inkuiri maupun metode ceramah sama-sama tidak meningkatkan
kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Ada
beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya. Pertama,
siswa di kelas eksperimen tidak terbiasa menggunakan metode inkuiri,
sehingga siswa bingung ketika diberi treatment. Kedua, siswa di kelas
eksperimen kurang aktif dalam pembelajaran, terlihat siswa tidak
banyak bertanya tentang eksperimen yang sedang mereka lakukan,
sehingga tidak dapat diketahui apakah siswa mengalami kesulitan atau
tidak dalam melakukan eksperimen tersebut. Ketiga, siswa di kelas
kontrol hanya diberi ceramah atau penjelasan saat pembelajaran,
sehingga siswa tidak terbiasa untuk menganalisis permasalahan-
permasalahan sendiri. Padahal, salah satu unsur kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
kritis kategori afektif khusus adalah ketajaman dalam menganalisis
permasalahan dan latar belakangnya. Dari penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa dengan metode inkuiri maupun metode
ceramah sama-sama tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus.
(3) Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori
afektif khusus pada masing-masing aspek afektif khusus.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik diperoleh
mean untuk setiap aspek kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus antara lain: mean aspek 1 yaitu kejelasan merumuskan
masalah sebesar 0,07, mean aspek 2 yaitu sabar dalam menghadapi
masalah yang kompleks sebesar 0,07, mean aspek 3 yaitu tekun
mencari informasi yang relevan sebesar 0,04, mean aspek 4 yaitu
rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria sebesar 0,00,
mean aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu
permasalahan sebesar 0,14, mean aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi
kesulitan sebesar -0,21, dan mean aspek 7 yaitu ketajaman dalam
menganalisis permasalahan dan latar belakangnya sebesar 0,00. Mean
tertinggi pada aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian dalam
menghadapi suatu permasalahan sebesar 0,14 dan mean terendah pada
aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi kesulitan.
Dari perhitungan dengan PASW 18 for Windows, harga Asymp.
Sig. pada tabel sebesar 0,759 sehingga harga Asymp. Sig. lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dari 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan di
antara data kenaikan tiap aspek afektif khusus. Urutan ranking
kenaikan afektif khusus dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu
aspek 5 sebesar 112,46, aspek 2 sebesar 99,48, aspek 1 sebesar 99,45,
aspek 4 sebesar 98,30, aspek 7 sebesar 96,00, aspek 3 sebesar 94,21,
dan aspek 6 sebesar 89,59. Dari urutan tersebut dapat dilihat bahwa
ranking tertinggi adalah aspek 5 sebesar 112,46 dan ranking terendah
adalah aspek 6 sebesar 89,59. Aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian
dalam menghadapi suatu permasalahan mendapat ranking tertinggi
dapat dikarenakan siswa dapat lebih fokus dalam menghadapi suatu
permasalahan, sedangkan aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi
kesulitan merupakan aspek yang paling rendah dibandingkan dengan
aspek afektif khusus lainnya dimungkinkan siswa belum dapat
menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam proses
pembelajaran.
4.3. Keterbatasan Penelitian
Berikut beberapa keterbatasan penelitian:
a. Keterbatasan pertemuan
Waktu yang dilakukan untuk penelitian sangat terbatas yaitu 4 kali
pertemuan. Keterbatasan pertemuan membuat data yang diperoleh dalam
kelas eksperimen kurang maksimal. Jika pertemuan melebihi alokasi
waktu yang diberikan, maka penelitian akan mengganggu Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
b. Ketidaktepatan pemilihan kelas
Ketidaktepatan dalam memilih kelas yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Siswa di kelas kontrol lebih kritis dibandingkan dengan kelas
eksperimen, sehingga hasil penelitian pada kelas kontrol lebih tinggi dari
kelas eksperimen.
c. Instrumen yang tidak reliabel
Instrumen-instrumen yang telah dibuat setelah sungguh-sungguh diuji
reliabilitasnya ternyata hasilnya hanya sebesar 0,469. Walaupun hasil uji
reliabilitasnya mempunyai kualifikasi cukup, tetapi masih di bawah
standar yaitu kurang dari 0,60 sehingga mempengaruhi hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
BAB V
PENUTUP
Bab V ini akan menguraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan
menunjukkan hasil penelitian yang menjawab dari hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian
saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang pengaruh penerapan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori
disposisi afektif khusus pada mata pelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa-siswa
kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011. Hasil analisis data membuktikan bahwa besar sig.(2-tailed) 0,006
sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa ada selisih
yang positif dan signifikan antara skor pretest ke skor posttest prestasi belajar
kelompok eksperimen. Skor posttest prestasi belajar kelompok eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.
Kenaikan pada mean dari skor pretest ke skor posttest dipengaruhi karena adanya
treatment yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan metode inkuiri
terbimbing. Namun, jika dibandingkan dengan skor kelompok kontrol didapatkan
sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed) kurang dari 0,05 yang artinya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada kelompok
eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada kelas kontrol, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional
sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Rata-rata selisih
kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dalam masing-masing aspeknya
terbukti ada perbedaan yang signifikan. Dari perhitungan dengan PASW 18 for
windows didapatkan harga Asymp. Sig. pada tabel sebesar 0,038 sehingga harga
Asymp. Sig. lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan di
antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Urutan ranking aspek kognitif dari yang
tertinggi sampai yang terendah yaitu aspek inferensi, aspek evaluasi, aspek
interpretasi, aspek analisis, dan aspek eksplanasi. Dengan demikian, metode inkuiri
dan metode ceramah sama-sama efektif dalam meningkatkan prestasi belajar.
2. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada
kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta
pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dari sig.(2-
tailed) sebesar 0,962 sehingga sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak
adanya selisih yang positif dan signifikan antara rata-rata skor posttest dengan rata-
rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus
kelompok eksperimen. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol didapatkan
sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 berarti tidak
ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kemampuan berpikir kritis
kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dengan kemampuan
berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelas kontrol, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
sama-sama tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi
afektif khusus. Rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori afektif
khusus pada masing-masing aspeknya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Dari perhitungan dengan PASW 18 for windows, harga Asymp. Sig. pada tabel
sebesar 0,759 sehingga harga Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek afektif
khusus. Urutan ranking selisih afektif khusus dari yang tertinggi sampai yang
terendah yaitu aspek 5, aspek 2, aspek 1, aspek 4, aspek 7, aspek 3, dan aspek 6.
Dengan demikian, baik metode inkuiri maupun metode ceramah sama-sama tidak
meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang diberikan bagi peneliti yang lain
yang akan melakukan penelitian menggunakan metode inkuiri terbimbing adalah
sebagai berikut :
1) Peneliti perlu memperhitungkan waktu dan pertemuan untuk melakukan percobaan,
sehingga siswa memiliki kesempatan untuk melakukan percobaan dan pembahasan
yang lebih optimal.
2) Peneliti perlu memperhitungkan baik-baik dalam pemilihan kelas yang akan
digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Pembagian kelompok belajar yang lebih kecil, misalnya dalam satu kelompok
terdiri dari 3 orang, sehingga siswa benar-benar dapat berpartisipasi aktif dalam
setiap percobaan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4) Peneliti perlu mengkoordinasikan dengan baik instrumen pembelajaran dengan
guru mitra, sehingga guru mitra tidak kebingungan dalam melaksanakan
pembelajaran.
5) Peneliti perlu memperhatikan baik-baik validitas dan reliabilitas instrumen,
sehingga layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
DAFTAR REFERENSI
Abrori, C. (2006). Berpikir kritis (critical thinking) dalam profesi dokter. Fakultas
Kedokteran Universitas Jember. Diakses tanggal 2 April 2011, 22.15, dari
http://www.scribd.com/doc/22006017/BERPIKIR-KRITIS-2
Achmad, A. (2007). Memahami berpikir kritis. Jawa Barat: SMAN 21 Bandung.
Diakses tanggal 20 April 2011, 20.30, dari http://re-
searchengines.com/1007arief3.html
Azmiyawati, dkk. (2008). IPA 5 salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damayanti, P. dkk. (2010). IPA Alam sekitar kita SD kelas V. Bogor: Yudhistira.
Darmodjo, H, dkk. (1992/1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Facione, P. (1990). Critical thinking: A statement of expert consenius for purpose of
educational assessment and instruction. California: The California Academic
Press.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Hartini. (2010). Efektifitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
inkuiri semester genap tahun pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Skripsi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Haryanto. (2004). Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga
Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching & learning menjadikan kegiatan belajar
mengajar mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC.
Listyaningrum. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA SD Kanisius Pugeran pada
materi benda terapung, tenggelam, dan melayang dalam hal pencapaian hasil
belajar melalui metode inkuiri terbimbing semester genap tahun pelajaran
2009/2010. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Mathopani, R. A. (2009). Upaya meningkatkan pemahaman konsep dan cara berpikir
kritis siswa melalui metode contextual teaching and learning (CTL) pada
siswa SMP. Surakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Muhfahroyin. (2005). Memberdayakan kemampuan berpikir kritis. Diakses tanggal
20 April 2011, 20.00, dari http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-
kritis.html
Plonsky. (2009). Psychological statistics. Diakses tanggal 10 Juli 2011, 10.28, dari
http://www.uwsp.edu/psych/stat/12/anova-1w.htm
Purbatin. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya melalui
metode inquiry terbimbing pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
hal pencapaian hasil belajar. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas
Sanata Dharma.
Purwaningsih. (2005). Pembelajaran kimia berpendekatan SETS untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1
Semarang tahun pelajaran 2004/2005. Diakses tanggal 16 Mei 2011, dari
http://www.pustakaskripsi.com/pembelajaran-kimia-berpendekatan-sets-
untuk-meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-siswa-kelas-X-
sma-muhammadiyah-1-semarang-tahun-pelajaran-2004-2005-2-3457.html
Raras. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar
panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian
hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Yogyakarta: Skripsi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Ridwan. (2008). Ketercapaian prestasi belajar. Diakses tanggal 21 April 2011,
21.00, dari http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-
belajar/
Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H, dkk. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sunartombs. (2009). Pengertian prestasi belajar. Diakses 3 April 2011, 14.12, dari
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif konsep, landasan,
dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Widyaningsih. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses
pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius
Kintelan I melalui metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil
belajar. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Yulius, O. (2010). Kompas IT kreatif SPSS 18. Yogyakarta: Panser Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 1
RPP Kelompok
Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Selasa, 22 Februari 2011/ 1 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar 1 2 3 4 5 6 7
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Pesawat Sederhana
Pertemuan 1 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi: - Guru memberikan pengantar bahwa
materi pesawat sederhana akan dimulai dengan adanya pre-test dan diakhiri dengan post-test.
- Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan pretest yang akan dikerjakan.
4. Siswa diminta untuk mempersiapkan alat tulis.
5. Siswa dibagikan soal pre-test. 6. Siswa mengerjakan soal pre-test
dalam waktu 50 menit. 7. Siswa mengumpulkan lembar
jawaban dan soal. B. Kegiatan Inti
1. Orientasi
Interpretasi: 5.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pesawat sederhana Analisis: 5.2.2 Siswa dapat meneliti alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan batu, mencabut paku dan membuka tutup botol Evaluasi: 5.2.3 Siswa dapat menilai benar tidaknya alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan batu, mencabut paku dan membuka tutup botol
A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis
B. Soal/kunci
jawaban dan tugas /rubrik terlampir
A. Sumber : - Darmayanti
Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.
- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga
B.Alat dan Bahan: • Paku • Papan • Palu • Botol
minuman • Pembuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
• Siswa diminta membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.
• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan
dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.
• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.
• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.
3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai
jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.
• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.
• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.
4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis
percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah
untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah
percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang
pengenalan pesawat sederhana. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data.
Inferensi: 5.2.4 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Ekplanasi: 5.2.5 Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.6 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah
tutup botol • Batu • Linggis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
• Siswa membahas hasil temuan. 5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas
permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih
solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi
kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil
inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-
penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.
7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah
kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.
• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.
• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas
C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat ringkasan dengan
bimbingan guru. 2. Refleksi 3. Salam Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Rabu, 23 Februari 2011 / 2 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar 1 2 3 4 5 6 7
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Pesawat Sederhana
Pertemuan 2 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:
- Masih ingatkah kamu, apakah pengertian pesawat sederhana ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Orientasi • Siswa diminta membentuk
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.
• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan
dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.
Interpretasi: 5.2.7 Siswa dapat menginterpretasikan letak titik tumpu, titik kuasa, titik beban pada pengungkit melalui gambar Interpretasi: 5.2.8 Siswa dapat membuat klasifikasi berbagai macam alat berdasarkan titik tumpu, titik kuasa, titik beban Analisis: 5.2.9 Siswa dapat membandingkan cara kerja dengan menggunakan bidang miring atau tanpa bidang miring
A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis
B. Soal/kunci
jawaban dan tugas/ rubrik terlampir
A. Sumber : - Darmayanti
Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.
- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga.
B.Alat dan Bahan: • Gunting
• Pinset
• Pemotong
kuku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.
• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.
3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai
jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.
• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.
• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.
4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis
percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah
untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah
percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang
pengungkit dan bidang miring. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.
5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas
permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih
solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi
kelompok.
Evaluasi: 5.2.10 Siswa dapat menilai benar tidaknya alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan pasir dan memotong kentang Inferensi: 5.2.11 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Eksplanasi: 5.2.12 Siswa dapat menjelaskan pengertian pengungkit dan bidang miring melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.13 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah
• Staples
• Tang
• Sapu
• Sekop
• Pemukul
bola
• Kertas
• Kaleng susu
• Obeng
• Pembuka
tutup botol
• Pasir
• Meja
• Papan
• Karung
• Ubi
• Pisau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
• Siswa mempresentasikan hasil inkuiri di depan kelas.
• Siswa memberikan penjelasan-penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.
7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah
kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.
• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.
• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.
2. Refleksi 3. Salam Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Kamis, 24 Februari 2011 / 3 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar 1 2 3 4 5 6 7
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Pesawat Sederhana
Pertemuan 3 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:
- Masih ingatkah kamu, pengelompokkan tuas/pengungkit?
- Sebutkan alat yang menerapkan prinsip kerja bidang miring !
- Apa keuntungan kita menggunakan bidang miring ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Orientasi • Siswa diminta membentuk
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.
• Siswa mempelajari LKS.
Interpretasi: 5.2.14 Siswa dapat menggunakan gambar untuk melakukan percobaan Analisis: 5.2.15 Siswa dapat membandingkan cara kerja dengan menggunakan katrol atau tanpa katrol Evaluasi: 5.2.16 Siswa dapat menilai apakah penggunaan prinsip kerja katrol dapat diterapkan untuk situasi tertentu Inferensi: 5.2.17 Siswa dapat menarik kesimpulan
A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis
B. Soal/kunci
jawaban dan tugas /rubrik terlampir
A. Sumber : - Darmayanti
Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.
- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga.
B.Alat dan Bahan: • Katrol tetap
• Katrol
bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan
dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.
• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.
• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.
3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai
jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.
• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.
• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.
4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis
percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah
untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah
percobaan. • Siswa melakukan percobaan katrol. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.
5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas
permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih
solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil
secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Eksplanasi: 5.2.18 Siswa dapat menjelaskan pengertian katrol melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.19 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam percobaan
• Katrol
berganda
• Katrol Blok
Berganda
• Neraca
Pegas
• Beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
• Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi
kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil
inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-
penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.
7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah
kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.
• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.
• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.
2. Refleksi 3. Salam Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Rabu, 2 Maret 2011 / 4 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar 1 2 3 4 5 6 7
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Pesawat Sederhana
Pertemuan 4 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:
- Coba sebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Orientasi • Siswa diminta membentuk
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.
• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan
dengan pertanyaan yang dapat
Interpretasi: 5.2.20 Siswa dapat mengidentifikasi masalah melalui percobaan Analisis: 5.2.21 Siswa dapat membandingkan gerak roda yang memiliki letak poros yang berbeda Evaluasi: 5.2.22 Siswa dapat menjelaskan akibat letak poros yang berbeda pada suatu alat Inferensi: 5.2.23 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah
A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis
B. Soal/kunci
jawaban dan tugas/ rubrik terlampir
A. Sumber : - Darmayanti
Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira
- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga
B. Alat dan
Bahan: • Botol
• Lidi
• Tutup botol
• Sepeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
dijawab “ya” atau “tidak”. • Siswa mengkaji teori, konsep, atau
prinsip. • Siswa mendefinisikan konsep-
konsep penting. 3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai
jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.
• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.
• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.
4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis
percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah
untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah
percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang
roda berporos dan gir. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.
5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas
permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih
solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi
dilakukan Eksplanasi: 5.2.24 Siswa dapat menjelaskan pengertian roda berporos dan gir Regulasi diri: 5.2.25 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah
• Karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil
inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-
penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.
7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses
inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah
kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.
• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.
• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa dibagikan soal post-test. 2. Siswa mengerjakan soal post-test
dalam waktu 50 menit. 3. Siswa mengumpulkan lembar
jawaban dan soal. 4. Refleksi 5. Salam Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 2
RPP Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Selasa / 22 Februari 2011 – Kamis, 24 Februari 2011 / 1-4 Kelas / Semester : V A / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 8 × 40 menit (8 jp) Kelompok : Kelompok Kontrol
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar 1 2 3 4 5 6 7
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Pesawat Sederhana
Pertemuan 1 (2×40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi: guru menyampaikan
petunjuk pengerjaan pre-test yang akan dikerjakan
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diberi penjelasan tentang pengertian pesawat sederhana.
2. Siswa mengerjakan latihan soal. 3. Siswa bersama guru membahas hasil
latihan soal. C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.
2. Refleksi 3. Salam Penutup
Pertemuan 2 (2x40 menit)
5.2.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana melalui demonstrasi 5.2.2 Siswa dapat mengelompokkan pesawat sederhana jenis pengungkit 5.2.3 Siswa dapat menunjukkan letak titik tumpu, titik kuasa dan titik beban pada pengungkit 5.2.4 Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring 5.2.5 Siswa dapat menyebutkan keuntungan
A. Jenis Penilaian
Tertulis
B. Soal/kunci jawaban dan tugas/rubrik terlampir
A. Sumber : Darmayanti Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga
B. Alat dan
Bahan: LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
A. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:
- Masih ingatkah kamu, apakah pengertian pesawat sederhana ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diberi penjelasan tentang pengelompokkan pesawat sederhana.
2. Siswa ditunjukkan letak titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban.
3. Siswa disuruh menyebutkan alat-alat yang menerapkan prinsip bidang miring.
4. Siswa diberi penjelasan keuntungan menggunakan bidang miring.
5. Siswa mengerjakan latihan soal. 6. Siswa bersama guru membahas hasil
latihan soal C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.
2. Refleksi 3. Salam Penutup
Pertemuan 3 (2x40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:
- Masih ingatkah kamu,
pengunaan bidang miring 5.2.6 Siswa dapat membedakan jenis katrol 5.2.7 Siswa dapat menyebutkan contoh dari setiap jenis katrol 5.2.8 Siswa dapat menyebutkan kegunaan dari setiap jenis katrol 5.2.9 Siswa dapat menyebutkan kegunaan roda berporos 5.2.10 Siswa dapat menyebutkan contoh alat yang menggunakkan prinsip roda berporos 5.2.11 Siswa dapat menyebutkan kegunaan gir 5.2.12 Siswa dapat mengidentifikasi alat yang menggunakkan prinsip kerja gir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
pengelompokkan tuas/pengungkit? - Sebutkan alat yang menerapkan
prinsip kerja bidang miring! - Apa keuntungan kita
menggunakan bidang miring ? 4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti 1. Siswa diberi penjelasan tentang
katrol. 2. Siswa diminta menyebutkan
kegunaan katrol. 3. Siswa diberi penjelasan tentang roda
berporos. 4. Siswa diminta menyebutkan
kegunaan roda berporos. 5. Siswa diminta menyebutkan alat
yang menerapkan prinsip roda berporos.
6. Siswa mengerjakan latihan soal. 7. Siswa bersama guru membahas hasil
soal latihan C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru
2. Refleksi 3. Salam Penutup
Pertemuan 4 (2x40 menit) A. Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
3. Apersepsi: - Ada berapa macam katrol dalam
pesawat sederhana ? - Coba sebutkan alat-alat yang
menggunakan prinsip kerja roda berporos ?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diberi penjelasan tentang gir. 2. Siswa diminta menyebutkan alat
yang menerapkan prinsip gir. 3. Siswa dibagikan soal post-test. 4. Siswa mengerjakan soal post-test
C. Kegiatan Akhir
1. Refleksi 2. Salam Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 3
Soal Pretest Eksperimen
yang Sudah Dikoreksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 4
Soal Posttest Eksperimen
yang Sudah Dikoreksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 5
Soal Pretest Kontrol yang
Sudah Dikoreksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 6
Soal Posttest Kontrol yang
Sudah Dikoreksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 7
LKS Kelompok
Eksperimen yang Sudah
Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 8
LKS Kelompok Kontrol
yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 9
Kuesioner Afektif Khusus Pretest
Kelompok Eksperimen
yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 10
Kuesioner Afektif Khusus Posttest
Kelompok Eksperimen
yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 11
Kuesioner Afektif Khusus Pretest
Kelompok Kontrol
yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 12
Kuesioner Afektif Khusus Posttest
Kelompok Kontrol
yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 13 Uji Validitas Kelompok Soal A Total
Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
Total
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item1
N 30 Pearson Correlation .420* Sig. (2-tailed) .021
item2
N 30 Pearson Correlation .326 Sig. (2-tailed) .079
item3
N 30 Pearson Correlation .487** Sig. (2-tailed) .006
item4
N 30 Pearson Correlation .340 Sig. (2-tailed) .066
item5
N 30 Pearson Correlation .054 Sig. (2-tailed) .776
item6
N 30 Pearson Correlation .244 Sig. (2-tailed) .195
item7
N 30 Pearson Correlation .347 Sig. (2-tailed) .060
item8
N 30 Pearson Correlation .478** Sig. (2-tailed) .008
item9
N 30 Pearson Correlation .208 Sig. (2-tailed) .271
item10
N 30 Pearson Correlation -.258 Sig. (2-tailed) .169
item11
N 30 Pearson Correlation .264 Sig. (2-tailed) .158
item12
N 30 Pearson Correlation .189 Sig. (2-tailed) .317
item13
N 30 Pearson Correlation .404* Sig. (2-tailed) .027
item14
N 30
Pearson Correlation .184 Sig. (2-tailed) .331
item15
N 30 Pearson Correlation .225 Sig. (2-tailed) .233
item16
N 30 Pearson Correlation .327 Sig. (2-tailed) .078
item17
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item18
N 30 Pearson Correlation .131 Sig. (2-tailed) .491
item19
N 30 Pearson Correlation .132 Sig. (2-tailed) .485
item20
N 30 Pearson Correlation .249 Sig. (2-tailed) .185
item21
N 30 Pearson Correlation .264 Sig. (2-tailed) .159
item22
N 30 Pearson Correlation .382* Sig. (2-tailed) .037
item23
N 30 Pearson Correlation .532** Sig. (2-tailed) .002
item24
N 30 Pearson Correlation .392* Sig. (2-tailed) .032
item25
N 30 Pearson Correlation -.146 Sig. (2-tailed) .441
item26
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item27
N 30 Pearson Correlation .131 Sig. (2-tailed) .491
item28
N 30 Pearson Correlation .314 Sig. (2-tailed) .091
item29
N 30 Pearson Correlation -.014 Sig. (2-tailed) .943
item30
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
Total
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item31
N 30 Pearson Correlation .227 Sig. (2-tailed) .227
item32
N 30 Pearson Correlation .092 Sig. (2-tailed) .630
item33
N 30 Pearson Correlation -.013 Sig. (2-tailed) .947
item34
N 30 Pearson Correlation -.208 Sig. (2-tailed) .270
item35
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item36
N 30 Pearson Correlation .200 Sig. (2-tailed) .289
item37
N 30 Pearson Correlation -.009 Sig. (2-tailed) .963
item38
N 30 Pearson Correlation .344 Sig. (2-tailed) .062
item39
N 30 Pearson Correlation .532** Sig. (2-tailed) .002
item40
N 30 Pearson Correlation .369* Sig. (2-tailed) .045
item41
N 30 Pearson Correlation .127 Sig. (2-tailed) .504
item42
N 30 Pearson Correlation .123 Sig. (2-tailed) .517
item43
N 30 Pearson Correlation .395* Sig. (2-tailed) .031
item44
N 30 Pearson Correlation .298 item45 Sig. (2-tailed) .110
N 30 Pearson Correlation .013 Sig. (2-tailed) .944
item46
N 30 Pearson Correlation .301 Sig. (2-tailed) .106
item47
N 30 Pearson Correlation .326 Sig. (2-tailed) .079
item48
N 30 Pearson Correlation -.073 Sig. (2-tailed) .702
item49
N 30 Pearson Correlation .004 Sig. (2-tailed) .984
item50
N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .
item51
N 30 Pearson Correlation .113 Sig. (2-tailed) .553
item52
N 30 Pearson Correlation .200 Sig. (2-tailed) .289
item53
N 30 Pearson Correlation .432* Sig. (2-tailed) .017
item54
N 30 Pearson Correlation .350 Sig. (2-tailed) .058
item55
N 30 Pearson Correlation .298 Sig. (2-tailed) .110
item56
N 30 Pearson Correlation .256 Sig. (2-tailed) .172
item57
N 30 Pearson Correlation .161 Sig. (2-tailed) .397
item58
N 30 Pearson Correlation .220 Sig. (2-tailed) .243
item59
N 30 Pearson Correlation .473** item60 Sig. (2-tailed) .008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 14 Uji Validitas Kelompok Soal B Total
Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
Total
N 30 Pearson Correlation .456* Sig. (2-tailed) .011
item1
N 30 Pearson Correlation .069 Sig. (2-tailed) .716
item2
N 30 Pearson Correlation .228 Sig. (2-tailed) .225
item3
N 30 Pearson Correlation .477** Sig. (2-tailed) .008
item4
N 30 Pearson Correlation .491** Sig. (2-tailed) .006
item5
N 30 Pearson Correlation -.172 Sig. (2-tailed) .363
item6
N 30 Pearson Correlation .535** Sig. (2-tailed) .002
item7
N 30 Pearson Correlation .378* Sig. (2-tailed) .039
item8
N 30 Pearson Correlation .311 Sig. (2-tailed) .095
item9
N 30 Pearson Correlation .130 Sig. (2-tailed) .494
item10
N 30 Pearson Correlation -.164 Sig. (2-tailed) .386
item11
N 30 Pearson Correlation .074 Sig. (2-tailed) .697
item12
N 30 Pearson Correlation .242 Sig. (2-tailed) .198
item13
N 30 Pearson Correlation .153 Sig. (2-tailed) .420
item14
N 30
Pearson Correlation .354 Sig. (2-tailed) .055
item15
N 30 Pearson Correlation .394* Sig. (2-tailed) .031
item16
N 30 Pearson Correlation .265 Sig. (2-tailed) .156
item17
N 30 Pearson Correlation -.121 Sig. (2-tailed) .523
item18
N 30 Pearson Correlation .429* Sig. (2-tailed) .018
item19
N 30 Pearson Correlation .221 Sig. (2-tailed) .239
item20
N 30 Pearson Correlation .242 Sig. (2-tailed) .198
item21
N 30 Pearson Correlation .396* Sig. (2-tailed) .030
item22
N 30 Pearson Correlation .613** Sig. (2-tailed) .000
item23
N 30 Pearson Correlation .271 Sig. (2-tailed) .147
item24
N 30 Pearson Correlation -.076 Sig. (2-tailed) .688
item25
N 30 Pearson Correlation .554** Sig. (2-tailed) .001
item26
N 30 Pearson Correlation .426* Sig. (2-tailed) .019
item27
N 30 Pearson Correlation .114 Sig. (2-tailed) .549
item28
N 30 Pearson Correlation .556** Sig. (2-tailed) .001
item29
N 30 Pearson Correlation .105 Sig. (2-tailed) .582
item30
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
Total
N 30 Pearson Correlation .156 Sig. (2-tailed) .410
item31
N 30 Pearson Correlation .408* Sig. (2-tailed) .025
item32
N 30 Pearson Correlation .110 Sig. (2-tailed) .561
item33
N 30 Pearson Correlation .090 Sig. (2-tailed) .636
item34
N 30 Pearson Correlation .252 Sig. (2-tailed) .178
item35
N 30 Pearson Correlation .386* Sig. (2-tailed) .035
item36
N 30 Pearson Correlation -.293 Sig. (2-tailed) .115
item37
N 30 Pearson Correlation .453* Sig. (2-tailed) .012
item38
N 30 Pearson Correlation .189 Sig. (2-tailed) .316
item39
N 30 Pearson Correlation .557** Sig. (2-tailed) .001
item40
N 30 Pearson Correlation .271 Sig. (2-tailed) .148
item41
N 30 Pearson Correlation .252 Sig. (2-tailed) .178
item42
N 30 Pearson Correlation .339 Sig. (2-tailed) .067
item43
N 30 Pearson Correlation .430* Sig. (2-tailed) .018
item44
N 30 Pearson Correlation .121 item45 Sig. (2-tailed) .524
N 30 Pearson Correlation .245 Sig. (2-tailed) .191
item46
N 30 Pearson Correlation -.223 Sig. (2-tailed) .236
item47
N 30 Pearson Correlation .357 Sig. (2-tailed) .053
item48
N 30 Pearson Correlation -.011 Sig. (2-tailed) .956
item49
N 30 Pearson Correlation .245 Sig. (2-tailed) .193
item50
N 30 Pearson Correlation .430* Sig. (2-tailed) .018
item51
N 30 Pearson Correlation .198 Sig. (2-tailed) .295
item52
N 30 Pearson Correlation .519** Sig. (2-tailed) .003
item53
N 30 Pearson Correlation -.019 Sig. (2-tailed) .922
item54
N 30 Pearson Correlation .365* Sig. (2-tailed) .047
item55
N 30 Pearson Correlation .376* Sig. (2-tailed) .041
item56
N 30 Pearson Correlation .428* Sig. (2-tailed) .018
item57
N 30 Pearson Correlation .413* Sig. (2-tailed) .023
item58
N 30 Pearson Correlation .227 Sig. (2-tailed) .228
item59
N 30 Pearson Correlation -.243 Sig. (2-tailed) .196
item60
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 15 Uji Reliabilitas Soal
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.469 30
Lampiran 16 Uji Beda Soal
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Atas Bawah 8 24.13 3.044 1.076 ujibeda
Kelompok 8 11.75 2.121 .750
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Equal variances assumed
2.981 .106 9.433 14 .000 12.375 1.312 9.561 15.189 ujibeda
Equal variances not assumed
9.433 12.501 .000 12.375 1.312 9.529 15.221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Posttest PG Kelompok Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PreEkspPG
N 28
Mean 3.4286Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.50132
Absolute .255
Positive .255
Most Extreme
Differences
Negative -.138
Kolmogorov-Smirnov Z 1.350
Asymp. Sig. (2-tailed) .052
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PostEkspPG
N 28
Mean 4.6429Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.68246
Absolute .220
Positive .220
Most Extreme
Differences
Negative -.137
Kolmogorov-Smirnov Z 1.165
Asymp. Sig. (2-tailed) .132
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Rata-Rata Kenaikan PG Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikEkspPG
N 28
Mean 1.2143Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.75028
Absolute .172
Positive .156
Most Extreme Differences
Negative -.172
Kolmogorov-Smirnov Z .913
Asymp. Sig. (2-tailed) .375
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikKontrolPG
N 29
Mean .7241Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.75044
Absolute .146
Positive .143
Most Extreme Differences
Negative -.146
Kolmogorov-Smirnov Z .788
Asymp. Sig. (2-tailed) .564
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Kognitif Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikInterpretasi
N 28
Mean .3571Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.12922
Absolute .197
Positive .196
Most Extreme Differences
Negative -.197
Kolmogorov-Smirnov Z 1.044
Asymp. Sig. (2-tailed) .226
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAnalisis
N 28
Mean .1786Normal Parametersa,b
Std. Deviation .81892
Absolute .229
Positive .229
Most Extreme Differences
Negative -.199
Kolmogorov-Smirnov Z 1.213
Asymp. Sig. (2-tailed) .106
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikEvaluasi
N 28
Mean .3929Normal Parametersa,b
Std. Deviation .68526
Absolute .288
Positive .288
Most Extreme Differences
Negative -.241
Kolmogorov-Smirnov Z 1.525
Asymp. Sig. (2-tailed) .019
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikEvaluasi
N 28
Mean .3929Normal Parametersa,b
Std. Deviation .68526
Absolute .288
Positive .288
Most Extreme Differences
Negative -.241
Kolmogorov-Smirnov Z 1.525
Asymp. Sig. (2-tailed) .019
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikInferensi
N 28
Mean .4643Normal Parametersa,b
Std. Deviation .88117
Absolute .272
Positive .272
Most Extreme Differences
Negative -.192
Kolmogorov-Smirnov Z 1.441
Asymp. Sig. (2-tailed) .031
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikEksplanasi
N 28
Mean -.1786Normal Parametersa,b
Std. Deviation .66964
Absolute .355
Positive .288
Most Extreme Differences
Negative -.355
Kolmogorov-Smirnov Z 1.879
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PretestEksp
N 28
Mean 26.1429Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.75834
Absolute .092
Positive .092
Most Extreme Differences
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .488
Asymp. Sig. (2-tailed) .971
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PosttestEksp
N 28
Mean 26.1786Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.76290
Absolute .138
Positive .083
Most Extreme Differences
Negative -.138
Kolmogorov-Smirnov Z .730
Asymp. Sig. (2-tailed) .661
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran 21 Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikEksperimen
N 28
Mean .0357 Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.21434
Absolute .168
Positive .168
Most Extreme Differences
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .888
Asymp. Sig. (2-tailed) .410
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikKontrol
N 29
Mean -.5862Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.14671
Absolute .148
Positive .094
Most Extreme Differences
Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 22 Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek1
N 28
Mean .07Normal Parametersa,b
Std. Deviation .663
Absolute .364
Positive .364
Most Extreme Differences
Negative -.314
Kolmogorov-Smirnov Z 1.928
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek2
N 28
Mean .07Normal Parametersa,b
Std. Deviation .766
Absolute .394
Positive .394
Most Extreme Differences
Negative -.356
Kolmogorov-Smirnov Z 2.086
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek3
N 28
Mean .04Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.527
Absolute .224
Positive .224
Most Extreme Differences
Negative -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .122
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek3
N 28
Mean .04Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.527
Absolute .224
Positive .224
Most Extreme Differences
Negative -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .122
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek4
N 28
Mean .00Normal Parametersa,b
Std. Deviation .720
Absolute .321
Positive .286
Most Extreme Differences
Negative -.321
Kolmogorov-Smirnov Z 1.701
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek5
N 28
Mean .14Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.145
Absolute .308
Positive .192
Most Extreme Differences
Negative -.308
Kolmogorov-Smirnov Z 1.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek6
N 28
Mean -.21Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.031
Absolute .332
Positive .239
Most Extreme Differences
Negative -.332
Kolmogorov-Smirnov Z 1.758
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NaikAspek7
N 28
Mean .00Normal Parametersa,b
Std. Deviation .544
Absolute .357
Positive .357
Most Extreme Differences
Negative -.357
Kolmogorov-Smirnov Z 1.890
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran 23 Uji Perbandingan Mean PG Kelompok Eksperimen
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest Eksperimen PG 28 3.4286 1.50132 .28372NaikPG
Posttest Eksperimen PG 28 4.6429 1.68246 .31796
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Equal variances assumed
1.007 .320 -2.850 54 .006 -1.21429 .42614 -2.06864 -.35993NaikPG
Equal variances not assumed
-2.850 53.314 .006 -1.21429 .42614 -2.06890 -.35968
Lampiran 24 Uji Perbandingan Mean Kenaikan PG Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Naik Kelas Eksperimen PG 28 1.2143 1.75028 .33077Naik
Naik Kelas Kontrol PG 29 .7241 1.75044 .32505
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Equal variances assumed
.218 .642 1.057 55 .295 .49015 .46375 -.43924 1.41953 Naik
Equal variances not assumed
1.057 54.930 .295 .49015 .46375 -.43926 1.41956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 25 Uji Perbandingan Mean Afektif Khusus Kelompok Eksperimen
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Naik Pretest Eksperimen
Afektif Khusus
28 26.1429 2.75834 .52128NaikEksperimen
Naik Posttest Eksperimen
Afektif Khusus
28 26.1786 2.76290 .52214
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Equal variances assumed
.005 .942 -.048 54 .962 -.03571 .73781 -1.51493 1.44350 NaikEksperimen
Equal variances not assumed
-.048 54.000.962 -.03571 .73781 -1.51493 1.44350
Lampiran 26 Uji Perbandingan Mean Kenaikan Afektif Khusus Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Naik Afektif Eksperimen 28 .0357 3.21434 .60745Naik
Naik Afektif Kontrol 29 -.5862 2.14671 .39863
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper Equal variances assumed
2.525 .118 .862 55 .393 .62192 .72162 -.82423 2.06808Naik
Equal variances not assumed
.856 46.879 .396 .62192 .72657 -.83986 2.08370
Lampiran 27 Uji Ranking Kognitif PG
Ranks
Kelas N Mean Rank
Kenaikan Interpretasi 28 75.91
Kenaikan Analisis 28 67.88
Kenaikan Evaluasi 28 77.95
Kenaikan Inferensi 28 79.00
Kenaikan Eksplanasi 28 51.77
Kognitif
Total 140
Test Statisticsa,b
Kognitif
Chi-square 10.164
df 4
Asymp. Sig. .038
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 28 Uji Ranking Aspek Afektif Khusus
Ranks
Kelas N Mean Rank
Kenaikan Aspek 1 28 99.45
Kenaikan Aspek 2 28 99.48
Kenaikan Aspek 3 28 94.21
Kenaikan Aspek 4 28 98.30
Kenaikan Aspek 5 28 112.46
Kenaikan Aspek 6 28 89.59
Kenaikan Aspek 7 28 96.00
Aspek
Total 196
Test Statisticsa,b
Aspek
Chi-square 3.387
df 6
Asymp. Sig. .759
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 29
Foto-Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Siswa mempraktekkan gir
Siswa mempraktekkan prinsip kerja gir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Siswa membuat mobil-mobilan
Siswa mempraktekkan cara kerja roda berporos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Siswa mengamati cara kerja pegas
Siswa mempraktekkan mempraktekkan cara kerja pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol tetap
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol blok berganda
Siswa melakukan eksperimen tentang katrol blok berganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Siswa mengerjakan LKS
Siswa mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Pembelajaran di kelas kontrol
Pembelajaran di kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Guru menjelaskan di kelas kontrol
Guru menjelaskan di kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 30
Surat Ijin Penelitian dari
FKIP USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Lampiran 31
Surat Keterangan Telah
Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Lampiran 32
Daftar Riwayat Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lisye Tri Yuliani Wijayanti lahir di Tegal pada tanggal 26 Juli
1988. Penulis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dari
pasangan Bapak Wiyono dan Ibu Sri Mangesti Sulistyorini.
Pendidikan pertama dimulai dari TK Bhayangkari Margasari
Tegal pada tahun 1992–1994.
Pada tahun 1994 penulis memulai pendidikan formalnya di SDN Margasari 03
Tegal pada tahun 1994-2000. Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 1 Margasari
Tegal lulus pada tahun 2003. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP penulis
melanjutkan ke SMAN 1 Slawi Tegal hingga tahun 2006. Pertengahan tahun 2006
penulis datang ke kota Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya pada tingkat
Diploma di Universitas Sanata Dharma pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar dan lulus pada tahun 2008 dengan menyandang gelar A, Ma. Setelah lulus
penulis mengajar di SD Pius Purbalingga selama satu semester. Kemudian pada
pertengahan tahun 2009 penulis kembali ke Kota Yogyakarta untuk melanjutkan
pendidikan S1 di Universitas Sanata Dharma sambil mengajar di SD Kristen Kalam
Kudus Yogyakarta selama satu semester. Awal tahun 2010 penulis diterima pada
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman sebagai guru di SDN
Jongkang Ngaglik hingga sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI