Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSONAL KOMPUTER SEBAGAI ALAT UKUR
TEGANGAN LISTRIK DAN KEMUNGKINAN
PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA DI SMA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Petrus Andri Setyanto
NIM. 041424003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
ABSTRAK
Petrus Andri Setyanto. 2008. Personal Komputer Sebagai Alat Ukur TeganganListrik dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Fisikadi SMA. Skripsi S-1. Yogyakarta: Pendidikan Fisika.JPMIPA. FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Personal Computer sebagai alat ukur tegangan listrik bekerja denganmengubah tegangan analog yang ada pada pembagi tegangan menjadi tegangandigital. Pembagi tegangan ini menggunakan Theorema Thevenin. Pembagitegangan ini berfungsi untuk mengukur tegangan lebih dari 5 V. Proses konversi
ini terjadi pada ADC0804. Dengan memberi logika 1 pada dan serta
dan berlogika 0 berarti ADC siap menerima data. Pada saat diubahmenjadi 0 maka data dikonversi menjadi digital. Data digital ini menjadi inputpada PPI8255. PPI8255 berfungsi sebagai interface ke PC. Kemudian tegangandigital ini diubah menjadi kode decimal oleh Delphi 5.0. Sebagai hasilnya,tegangan yang ditampilkan pada PC merupakan tegangan sebenarnya yang diukur.Prinsip secara umum adalah seluruh besaran yang akan diukur dikonversi menjaditegangan.
Berdasarkan hasil penghitungan ketidakpastian pada hasil pengukuranterbukti bahwa personal komputer memiliki ketidakpastian mutlak sebesar ΔV = 0.01 volt, karena ΔV = 0.01 volt maka jumlah angka berarti ada 3. Sedangkanketidakpastian mutlak pada multimeter digital ΔV = 0.01 volt dan jumlah angkaberarti yang dicantumkan 3. Jika dilihat pada display keluaran hasil pengukuranterdapat perbedaan yang cukup signifikan, display pada PC dapat menampilkanlebih dari 4 digit sedangkan pada multimeter digital hanya 3.
Setelah memahami prinsip kerja alat ini maka guru dapat menggunakansebagai media pembelajaran. Sedangkan bagi siswa dapat digunakan sebagai salahsatu aplikasi nyata dari teori fisika. PC (Personal Computer) dapat digunakansebagai alat ukur dalam laboratorium fisika.
Dalam proses pembelajaran di SMA kelas X alat ini dipakai dalam materipokok listrik dinamis, tetapi di kelas XII dipakai dalam materi pokok zat padatdan semi konduktor. Pada materi ini siswa mempelajari tentang karakteristik danprinsip diode, transistor, kapasitor, resistor, IC dan gerbang logika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRACT
Petrus Andri Setyanto. 2008. Personal Computer is used for aVoltmeter and Learning Process in SeniorHigh School. Skripsi S-1. Yogyakarta:Physics Education. JPMIPA. FKIP. SanataDharma university.
Personal Computer as a measurement instrument in physics laboratoryworks by convert analog voltage in voltage divider to digital voltage. This voltagedivider use Thevenin’s theorem. It functions to measure voltage more than 5 volt.
The conversion is being in ADC0804. If and is set, and and is
clear then ADC will ready for accepting data. When is clear, the analogvoltage is converted to digital. This data will be input to PPI8255 (ProgrammablePeripheral Interface). PPI8255 is used for interfacing to personal computer. Then,digital voltage is displayed in the computer screen by Delphi. As a result, thevoltage displayed on the computer screen is actual value. The general principle isthat all of parameter which will be measured must be converted to voltage.
Indeterminacy calculation of the devices show that PC has absoluteindeterminacy ΔV = 0.01 volt. It show that PC has four significant numbers.Whereas digital multimeter has absolute and relative indeterminacy 0.01 volt and.Digital multimeter also has four significant numbers. There is greatly distinctionbetween PC and digital multimeter display. PC can display more than four digitbut digital multimeter no more than three digit.
After knowing the operational principle of the measurement instruments, ateacher can use it as the learning media or as an experimental measurement. Whilefor the student this instruments can be used for real application of the learningsubject.
The device is used for learning process at senior high school with subjectdynamic electricity, and solid state and semiconductor in grade 10th and 12th
respectively. In these subjects, students learn about characteristic and principaldiode, transistor, capacitor, resistor, integrated circuit and logic gate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur petama-tama penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus
Kristus atas segala kasih dan perlindungan yang diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini membahas tentang Personal Komputer Sebagai Alat Ukur
Tegangan Listrik dan Kemungkinan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran
Fisika di SMA.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini,
penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih, kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing dengan
penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan bimbingan, pengarahan,
mengoreksi, saran dan kritik selama proses penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat
selama masa perkuliahan.
3. Seluruh dosen JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
4. Simbah (alm), Bapak dan Ibu yang tercinta, terima kasih atas segala doa,
dukungan, jerih payah dan semuanya yang telah diberikan kepada saya.
5. Kedua adik saya (Ari dan Niken) yang telah memberikan doa, dukungan
dan segalanya buat saya.
6. Pak de dan bu de, om dan tante, eyang, mas/mbak/adik sepupu yang
tercinta atas segala doa, dukungan dan segalanya yang diberikan kepada
saya.
7. Sahabat-sahabatku seperjuangan angkatan 2004: Wil, Ita, San, Sil, Ion,
Eri, Yosef, Ucok, Heru, Tia, mba Heti, Wi2, Oci, Astrid, Endras,
Woro/Olga, Budi.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah
sampai penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini, masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih bila ada kritik dan saran yang dapat
membangun penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menjadi referensi bagi pembaca.
Yogyakarta, 14 November 2008
Petrus Andri Setyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.................................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................ii
PENGESAHAN .................................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................iv
ABSTRAK ..........................................................................................................v
ABSTRACT.......................................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................3
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................3
D. Tujuan. ....................................................................................................3
E. Manfaat. ..................................................................................................4
F. Metodologi Pengumpulan Data ..............................................................4
G. Sistematika Penulisan .............................................................................4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................6
A. Teori Dasar Elektronika. .........................................................................6
a. Sistem Bilangan Pada Personal Komputer..................................7
b. Sistem Bilangan Desimal ............................................................7
c. Sistem Bilangan Biner ................................................................7
d. Sistem Bilangan Hexadesimal ....................................................8
B. Teori Pembagi Tegangan ......................................................................10
C. Komponen Dasar Elektronika. ..............................................................12
a. Resistor......................................................................................12
b. Kondensator (Kapasitor) ...........................................................13
c. Clipper.......................................................................................17
d. Catu Daya..................................................................................18
e. Transistor ..................................................................................18
f. Diode.........................................................................................19
g. LED (Light Emitting Diode).....................................................20
h. Relay .........................................................................................20
i. Integrated Circuit ......................................................................21
D. Alat Ukur dan Skala Batas Ukur. ..........................................................21
E. Teori Rangkaian ....................................................................................23
a. Penguat Operasional Amplifier Sebagai Input Analog ke Digital
...................................................................................................23
b. Converter...................................................................................25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
c. Program Perpheral Interface (PPI8255) ....................................30
d. IC SN54/74LS157.....................................................................35
e. IC SN54/74LS574/74LS373/74LS374 .....................................37
f. Parallel Port...............................................................................41
BAB III PERANCANGAN SISTEM ...............................................................48
A. Rancangan Sistem Secara Umum .........................................................48
B. Perancangan Perangkat Keras ...............................................................49
C. Perancangan Perangkat Lunak ..............................................................52
C. 1. Inisialisasi PPI 8255..............................................................52
C. 2. Pengambilan Nilai Analog to Digital Conversion (ADC) ....52
C. 3. Proses Pembacaan Data Pada Multiplexer............................53
C. 4. Proses Pencuplikkan Data Pada LPT1 ..................................54
D. Pengujian Alat dan Pembahasan Data Hasil .........................................54
BAB IV APLIKASI ALAT DALAM PEMBELAJARAN ..............................59
A. .Penggunaan Alat Dalam Pembelajaran.................................................59
B. Langkah-langkah Penggunaan Alat .....................................................63
B.1. Data Tampilan Program Dijalankan .............................................63
B.2. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan AFG ..........................67
B.3. Data Tampilan Pengukuran Arus ..................................................68
B.4. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan Fungsi “Tambah”......69
B.5. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan Fungsi “Edit” ............70
B.6. Data Tampilan Pengukuran Besaran dan Fungsi “Tambah”, “Edit”,
“Hapus” .................................................................................................72
B.7. Data Tampilan Laporan Hasil Pengukuran Besaran .....................73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B.8. Data Tampilan Hasil Pengukuran Besaran Hambatan ..................74
B.9. Data Tampilan Hasil Pengukuran Tegangan Baterai ....................75
B.10. Data Tampilan Kalibrasi Baterai.................................................76
B.11. Data Tampilan Grafik Beramplitudo ..........................................77
B.12. Data Tampilan Pengisian Data Dalam Waktu Tertentu..............78
C. Kelebihan dan Kekurangan Alat ...........................................................79
BAB V PENUTUP ...........................................................................................80
A. Kesimpulan ............................................................................................80
B. Saran.......................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pembagi Tegangan .......................................................................10
Gambar 2.2 Pembagi Arus ...............................................................................11
Gambar 2.3 PembagiTegangan ........................................................................11
Gambar 2.4 Kode Warna Resistor ...................................................................12
Gambar 2.5 Kapasitor ......................................................................................14
Gambar 2.6 Simbol Kapasitor...........................................................................14
Gambar 2.7 Clipper...........................................................................................17
Gambar 2.8 Transistor NPN..............................................................................19
Gambar 2.9 Transistor PNP ..............................................................................19
Gambar 2.10 Diode ...........................................................................................19
Gambar 2.11 LED .............................................................................................20
Gambar 2:12 Relay ...........................................................................................20
Gambar 2.13 Integrated Circuit.........................................................................21
Gambar 2.14 Multirange Voltmeter..................................................................21
Gambar 2.15 Multirange Current Meter ...........................................................21
Gambar 2.16 Pengukuran Hambatan Dalam ....................................................22
Gambar 2.17 Penguat Operasional Pembalik ...................................................23
Gambar 2.18 Penguat Operasional Nonpembalik.............................................24
Gambar 2.19 Penguat Operasional Penjumlah .................................................24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 2.20 Konverter D/A yang Diboboti Biner...........................................26
Gambar 2.21 Konverter A/D.............................................................................27
Gambar 2.22 Konverter A/D Penaksiran Berturut-turut ...................................28
Gambar 2.23 Diagram Pewaktuan Untuk Konverter A/D ................................28
Gambar 2.24 ADC0804 ....................................................................................29
Gambar 2.25 PPI8255 .......................................................................................34
Gambar 2.26 Format Control Word..................................................................34
Gambar 2.27 IC 74LS157 .................................................................................36
Gambar 2.28 Rangkaian Dasar Flip-flop ..........................................................37
Gambar 2.29 Contoh Keluaran Rangkaian Dasar Flip-flop..............................38
Gambar 2.30 Sinyal D Latch Menyimpan Data 1.............................................39
Gambar 2.31 Sinyal D Latch Menyimpan Data 0.............................................39
Gambar 2.32 Parallel Port .................................................................................44
Gambar 2.33 AND GATE.................................................................................45
Gambar 2.34 OR GATE....................................................................................45
Gambar 2.35 NOT GATE.................................................................................45
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Secara Umum ............................................48
Gambar 3.2 Rangkaian Sistem..........................................................................49
Gambar 3.3 Diagram Alir Inisialisasi PPI8255 ................................................52
Gambar 3.4 Diagram Alir Pengambilan Nilai Pada ADC ................................53
Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Pembacaan Data Pada Multiplexer .............53
Gambar 3.6 Diagram Alir Proses Pencuplikan Data Pada LPT1......................54
Gambar 3.7 Proses pengukuran .......................................................................55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.1 Pengukuran Tegangan pada Rangkaian Seri.................................61
Gambar 4.2 Pengukuran Tegangan pada Rangkaian Paralel ............................61
Gambar 4.3 Display 1 .......................................................................................63
Gambar 4.4 Display 2 .......................................................................................67
Gambar 4.5 Display 3 .......................................................................................68
Gambar 4.6 Display 4 .......................................................................................69
Gambar 4.7 Display 5 .......................................................................................70
Gambar 4.8 Display 6 .......................................................................................72
Gambar 4.9 Display 7 .......................................................................................73
Gambar 4.10 Display 8 .....................................................................................74
Gambar 4.11 Display 9 .....................................................................................75
Gambar 4.12 Display 10 ...................................................................................76
Gambar 4.13 Display 11 ...................................................................................77
Gambar 4.14 Display 12 ...................................................................................78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Kode Harga dan Toleransi ..............................................................13
Tabel 2.2 : Nilai Standar Kapasitans dan Kodenya...........................................16
Tabel 2.3 : Tabel Pengalamatan PPI8255 .........................................................33
Tabel 2.4 : Perintah Port Control PPI8255........................................................35
Tabel 2.5 : Tabel Kebenaran IC 74LS157 ........................................................36
Tabel 2.6 : Tabel Kebenaran Flip-flop dan Latch pada Type D .......................40
Tabel 2.7 : Pin-pin dan Fungsi pada DB25/Centronic ......................................44
Tabel 2.8 : Kebenaran AND GATE..................................................................45
Tabel 2.9 : Kebenaran OR GATE.....................................................................45
Tabel 2.10 : Kebenaran NOT GATE ................................................................46
Tabel 2.11 : Kebenaran Manipulasi Bit ............................................................46
Tabel 3.1 : Data Hasil Pengukuran ...................................................................55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat membawa berbagai
dampak dan fenomena-fenomena yang berkaitan dan berkesinambungan,
seperti status sosial, hubungan masyarakat, pola berfikir, behavior, gaya hidup
dan sebagainya. Hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah
banyak digunakan manusia adalah teknologi. Beberapa hasil teknologi yang
muncul antara lain handphone, computer, televisi, radio, mobil, kereta api dan
sebagainya, dan yang paling canggih adalah pesawat dan satelit. Satelit yang
telah menempati orbitnya dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan
komputer.
Sebelum memahami lebih jauh manfaat dan peranan komputer dalam
hidup sehari-hari maka seseorang harus tahu apa itu komputer. Istilah
komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.
Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin Computare yang berarti
menghitung (to compute atau reckon). Komputer didefinisikan sebagai alat
elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data, dan dapat
memberikan informasi. Komputer menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori (stored program), dapat menyimpan program dan hasil
pengolahan serta bekerja secara otomatis. Sedangkan yang disebut program
adalah kumpulan dari instruksi atau perintah terperinci yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dipersiapkan supaya komputer dapat melakukan fungsinya dengan cara yang
sudah tertentu.1
Komputer-komputer yang ada saat ini sudah sangat canggih dengan
berbagai fasilitas yang disertakan seperti program-program yang disesuaikan
pada kebutuhan pengguna, CD ROM, WiFi, Bluetooth, infrared, bahkan
ukurannya lebih kecil dari para pendahulunya.
Komputer atau personal komputer dalam perkembangannya sudah banyak
dimanfaatkan oleh manusia, selain dalam hal yang sangat kompleks komputer
juga banyak dimanfaatkan sebagai alat bantu pekerjaan, salah satu fasilitas
dalam instansi pendidikan dan perkantoran, media pembelajaran, juga sebagai
salah satu sarana hiburan.
Dalam dunia pendidikan personal komputer dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran, seperti sebagai alat simulasi materi pembelajaran atau sebagai
media penyampaian suatu materi pembelajaran. Dengan komputer
penyampaian ilmu pengetahuan menjadi lebih praktis dan luas, bahkan dengan
dibantu fasilitas internet maka muncul model pembelajaran baru yaitu e-
learning, PC juga menjadi salah satu perangkat yang ada dalam labratorium.
Namun dari berbagai informasi dan pemanfaatan komputer dalam
pendidikan terutama pendidikan fisika masih ada hal yang menjadi bahan
kajian yaitu seberapa maksimalkah peranan PC dalam pembelajaran fisika?
Sudahkah semua guru memaksimalkan PC dalam pembelajaran fisika?
1 Lihat Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, Yogyakarta., ANDI, 2005, hal 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Maka disini penulis secara khusus mencoba salah satu cara
mendayagunakan personal komputer dibidang fisika terutama personal
komputer di laboratorium, dengan judul personal komputer sebagai alat ukur
tegangan listrik dan kemungkinan pemanfaatannya dalam pembelajaran fisika
di SMA .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka muncul sebuah masalah, yaitu:
Bagaimana caranya agar personal komputer dapat digunakan sebagai alat ukur
dalam laboratorium?
C. Pembatasan Masalah
Dari rumusan masalah maka hal yang dapat dirancang dan dirangkai
adalah sebagai berikut:
Personal Computer Sebagai Pengukur Tegangan.
D. Tujuan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan skripsi dan alat ini
adalah:
1. Agar skripsi ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber pustaka
dalam kaitanya dengan pengembangan alat yang lebih sempurna.
2. Agar alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur tegangan di
laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan alat ini adalah:
1. Bagi siswa, supaya siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar
teori fisika dan contoh-contoh sederhana dari penerapan fisika
dalam keseharian.
2. Bagi guru, agar guru lebih terdorong untuk mengembangkan alat-
alat sederhana dalam kaitannya dengan konsep fisika dan
pembelajaran fisika, seperti sebagai salah satu media pembelajaran
fisika.
3. Bagi mahasiswa pendidikan fisika, supaya lebih terdorong untuk
memaksimalkan PC sebagai alat bantu pembelajaran.
F. Metode Pengumpulan Data
Penulisan laporan ini menggunakan metode pengumpulan data, berupa
studi pustaka, dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan membaca
dan mempelajari literatur atau buku yang berkaitan dengan skripsi yang telah
disusun, data-data ini diperoleh dari internet serta majalah-majalah elektronik
yang menunjang serta berhubungan dengan alat dan program yang dibuat.
Serta dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan Delphi 5.0. Hal ini
dikarenakan data akan diolah oleh PC dengan bantuan Delphi 5.0 .
G. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan skripsi ini disusun dengan sistematik sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, maksud dan tujuan
tugas akhir, pembatasan masalah, manfaat, metodologi dan penulisan
laporan.
BAB II. Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang teori dasar elektronika: Pengukuran
Hambatan, Tegangan, Arus, sekilas tentang komputer. Komponen dasar
yang digunakan: Resistor, Kapasitor, Transistor, IC ADC0804 (Analog to
Digital Converter), IC PPI8255, DB25 (LPT1), IC TTL 74LS373, IC TTL
74LS157 dan program display adalah Delphi 5.0 dan teori rangkaian
BAB III. Perancangan Sistem
Pada bab ini berisi tentang perancangan alat secara umum,
perancangan perangkat keras, dan diagram alir perancangan perangkat
lunak.
BAB IV. Aplikasi Alat Dalam Pembelajaran
Pada bab ini berisi tentang perancangan dan kemungkinan
penggunaan alat ini dalam pembelajaran.
BAB V. Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil tugas akhir yang telah
disusun dan saran yang berisi ide-ide untuk perbaikan atau pengembangan
terhadap tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Dasar Elektronika
a. Sistem Bilangan Pada Personal Computer
Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item phisik. Sistem bilangan yang banyak dipakai oleh
manusia adalah sistem bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Lain
halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen
dua keadaan (two-state elements), yaitu keadaan off (tidak ada arus) dan
keadaan on (ada arus). Konsep ini yang dipakai dalam sistem bilangan
binari, yang hanya menggunakan dua macam nilai untuk mewakili suatu
besaran nilai. Selain sistem bilangan binari (binary number system),
komputer juga menggunakan sistem bilangan yang lain, yaitu sistem
bilangan oktal (octal number system) dan sistem bilangan hexadesimal
(hexadecimal number system). Setiap sistem bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar atau basis (base atau juga disebut radix) yang tertentu.
• Sistem bilangan desimal dengan basis 10 (deca berarti 10),
menggunakan 10 macam simbol bilangan.
• Sistem bilangan binari dengan basis 2 (binary berarti 2),
menggunakan 2 macam simbol bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
• Sistem bilangan oktal dengan basis 8 (octal berarti 8),
menggunakan 8 macam simbol bilangan.
• Sistem bilangan hexadesimal dengan basis 16 (hexa berarti 6 dan
deca berarti 10), menggunakan 16 macam simbol bilangan.
b. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal menggunanakan 10 (basis 10) macam
simbol bilangan berbentuk 10 digit angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (nilai
desimal bulat).
c. Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan binari menggunakan 2 macam simbol bilangan
berbentuk 2 digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner
menggunakan basis 2. Misalnya bilangan biner 1001 dapat diartikan
dalam sistem bilangan desimal bernilai:
1 1 x 20 = 1
0 0 x 21 = 0
0 0 x 22 = 0
1 1 x 23 = 8
___+
9
Sehingga bilangan binari 1001, dapat juga dihitung dalam bentuk
bilangan desimal menjadi (1 x 8)+(0 x 4)+(0 x 2)+(1 x 1) = 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Atau dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
022
11 22 aAaa n
nn
n +++ −−
−−
Beberapa catatan dalam sistem bilangan biner adalah sebagai
berikut:1
o Bilangan 0 dan 1 merupakan bilangan biner yang disebut BIT
(binary digit).
o Kumpulan dari 4 bit disebut satu NIBBLE.
o Satu BYTE terdiri dari 8 bit atau 2 nibble. Angka dimulai dari
bilangan 0 sampai 255 (desimal) dan 00 sampai FF
(hexadesimal).
o Satu WORD terdiri dari 16 bit.
o Satu DOUBLE WORD terdiri dari 32 bit.
o Satu PARAGRAF terdiri dari 128 bit.
o Satu PAGE (halaman) terdiri dari 256 byte (2048 bit).
d. Sistem Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan hexadesimal menggunakan 16 macam simbol, yaitu
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Hal yang harus dilakukan agar manusia dapat mengerti informasi
yang terdapat di dalam komputer adalah dengan mengkonversikan
seluruh sistem bilangan di atas. Konversi dari sistem bilangan binari ke
sistem bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan mengkonversikan
1 Lihat Didin Mukodim, Pengantar Bahasa Rakitan, Penerbit Gunadarma, 1996, hal 20-21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tiap-tiap empat buah digit binari. Misalnya bilangan binari 11010100
dapat dikoversikan ke hexadesimal dengan cara:1101→ D 0100→4
Setelah menjadi hexadesimal maka bilangan hexa dikonversi menjadi
bilangan desimal.
Selain menggunakan bilangan-bilangan di atas semua input-output
dan isi memori dilakukan melalui sandi, kemudian sandi ini dipadankan
dengan sandi bilangan misalnya biner, oktal, desimal dan hexadesimal.
Selain itu, tiap-tiap karakter juga disandikan kebentuk bilangan demikian.
Karakter yang sudah disandikan ini sering disalurkan dari satu alat ke
alat lain, misalnya dari komputer ke printer. Supaya sandi-sandi ini
standar dan dapat digunakan sama disetiap perusahaan yang membuat
perangkat keras maka digunakan American Standard Code for
Information Interchange (ASCII). Sandi ASCII terdiri dari 128 sandi.
Pada sandi 8 bit terdapat 256 byte, sedangkan kode ASCII hanya
memerlukan 128 byte. Sehingga sandi ASCII2 hanya menggunakan sandi
dari 00H sampai 7F H saja. Sandi dari 80 H sampai FF H tidak
digunakan.
2 Loc.it
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Teori Pembagi Tegangan
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan positif yang melalui
konduktor. Arus listrik hanya mengalir melalui rangkaian tertutup. Rangkaian
tertutup adalah suatu rangkaian yang jalannya mulai dari suatu titik,
berkeliling dan kembali lagi ketitik tersebut. Rangkaian listrik arus searah
(DC) adalah muatan-muatan listrik (elektron-elektron) yang mengalir melalui
penghantar adalah dalam satu arah (tanpa arah balik). Rangkaian listrik dibagi
menjadi rangkaian seri dan paralel dan rangkaian kombinasi. Untuk
memahami konsep ini adalah dengan memahami Hukum I Kirchoff. Hukum
Kirchoff atau hukum titik cabang berfungsi bila rangkaian tidak bercabang
maka kuat arus dibagian apa saja sama besarnya, sedangkan pada rangkaian
yang bercabang kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. Secara matematis
dirumuskan:
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar
Tegangan adalah besarnya arus yang dihasilkan oleh sumber tegangan
yang melalui suatu penghantar yang memiliki hambatan R.
Tegangan output selalu kurang dari atau sama dengan tegangan input
sehingga rangkaian ini disebut pembagi tegangan
Gambar 2.1 Pembagi Tegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
. Jika ingin memperoleh penguatan (output lebih besar daripada input)
maka satu dari resistansi bernilai negatif. Pembagi tegangan seringkali
digunakan dalam rangkaian-rangkaian untuk menghasilkan satu tegangan
tertentu dari tegangan tetap (atau berubah-ubah) yang lebih besar.3
Dengan teorema ini kita dapat menghitung arus beban bila beban diubah-
ubah. Maka supaya PC dapat mengukur tegangan lebih dari 5 V dan arus lebih
dari 5 mA maka dirangkai alat Bantu berdasarkan Teorema Thevenin yang
berfungsi sebagai perskala dengan batas ukur 500 V dan 500 mA. Maka:
1. Pembagi Arus
Gambar 2.2 Pembagi Arus
2. Pembagi Tegangan
Gambar 2.3 Pembagi Tegangan
3 Lihat Paul Horowitz and Winfield Hill, The Art of Electronics, Cambridge University Press, 1980, alih bahasa oleh Ignatius Hartono dkk, 1985, Seni dan Disain Elektronika,Jakarta: Multi Media, Gramedia Grup, hal 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Komponen Dasar Elektronika
a. Resistor4
Resistor (hambatan) adalah suatu komponen yang mempunyai sifat
menghambat.
Kode-kode warna pada resistor dan pembacaannya:
Gambar 2.4 Kode Warna Resistor5
4 Lihat Wasito S, Vademekum Elektronika, Jakarta. PT Gramedia, 1986, hal 7. 5 http://www.geocities.com. Diambil tanggal 28 Juni 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel 2.1 Kode Harga dan Toleransi6
Toleransi Warna emas ± 5% perak 10% tak ada cincin ke-4 ± 20%
b. Kondensator (Kapasitor)7
Sebuah kapasitor terdiri dari dua buah lempeng penghantar
(konduktor) yang permukaannya dapat menampung muatan listrik, yang
dipisahkan oleh sebuah lapisan bahan penyekat (isolator) yang memiliki
nilai tahanan sangat tinggi. Sebagian kapasitor menggunakan lapisan
penyekat dari bahan-bahan dielektrikum tipis yang memiliki nilai
permitivitas lebih besar dari permitivitas udara 0ε . Hal ini ditujukan
6 Wasito. S, op.cit, hal 8. 7 Lihat Steven M. Durbin, William H. Hayt Jr., Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Edisi Keenam Jilid 1,
Jakarta, Elangga, 2005.
Warna Harga Hitam 0 Coklat 1 Merah 2 Jingga 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Ungu 7 Abu-abu 8 Putih 9 Perak 0.0 Emas 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk dapat meminimalkan ukuran fisik kapasitor itu sendiri. Beberapa
karakteristik kapasitor ideal, antara lain:
1. Tidak ada arus yang mengalir melewati kapasitor jika tegangan
yang bekerja padanya tidak berubah menurut waktu.
2. Energi dalam jumlah yang terbatas dapat disimpan di dalam sebuah
kapasitor, bahkan jika arus yang mengalir melewati kapasitor
adalah nol, yaitu ketika tegangan pada kapasitor bernilai konstan.
3. Tidak dapat mengubah tegangan pada kapasitor dalam waktu nol
(atau secara seketika), karena hal ini membutuhkan arus yang
besarnya tak berhingga.
4. Sebuah kapasitor tidak pernah menyebabkan terjadinya disipasi
energi, kapasitor hanya menyimpan energi.
Gambar 2.5 Kapasitor8
Gambar 2.6 Simbol Kapasitor9
8 http://duniaelektronika.blogspot.com. Data diambil tanggal 28 Juni 2008. 9 Loc.it.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Beberapa kegunaan kapasitor:10
• Penyimpanan tenaga listrik.
• Menghubung-singkat sebuah hambatan, bagi arus bolak-balik.
• Filtering
• Penjangkitan gelombang bukan sinus, misalnya bentuk gigi-
gergaji.
• Suatu kondensator khusus adalah “kapasitas liar“ yang terdapat
antara:
1. penghantar-penghantar yang saling berdekatan
2. badan-badan komponen yang berdekatan.
3. lilitan-lilitan kawat di dalam kumparan.
4. elektroda-elektroda di dalam dioda, resistor, dsb.
• Kapasitas liar hanya sebesar pF, dan tidak akan berpengaruh
dalam teknik frekuensi-rendah. Namun dalam teknik frekuensi-
tinggi, kapasitas liar itu harus diperhitungkan.
Ciri-ciri kapasitor adalah sebagai berikut:11
1. Jangkauan SUHU-KERJA : -400C - +850C
2. Batas (rated) TEGANGAN, dengan kode:
1H untuk 50V,
2H untuk 500V
2A untuk 100V
2D untuk 200V
10 Wasito S, op.cit, hal 20. 11 Lihat "Kapasitor" dalam Proyek Elektronik, Jakarta, Dwi Eti Utama, hal 81-82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2G untuk 400V
3. Nilai STANDARD KAPASITANS: dari 0,001–0,47 uF
4. TOLERANSI KAPASITANS dengan kode:
J untuk 5%
K untuk 10%
M untuk 20%
Daftar nilai standar kapasitans dengan nomor kodenya.
Tabel 2.2 Nilai standar kapasitans dan kodenya
µF
0.00
1 0.
0012
0.
0015
0.
0022
0.
0027
0.
0033
0.
0039
0.
0047
0.
0068
0.
01
0.01
2 0.
015
0.02
2
Sim
bol
102
122
152
222
272
332
392
472
682
103
123
153
223
µF
0.02
7 0.
033
0.03
9 0.
047
0.05
6 0.
068
0.1
0.12
0.
15
0.18
0.
22
0.33
0.
47
Sim
bol
273
333
393
473
563
683
104
124
154
184
224
334
474
Keterangan:
1. Dua angka pertama adalah bilangan dasar dari nilai kapasitans.
2. Angka ketiga menunjukkan jumlah nol, nilai kapasitans dibaca dalam
pF.12
12 Loc.it.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Clipper13
Pemotong atau clipper adalah rangkaian yang digunakan untuk
proteksi rangkaian atau untuk membuang tegangan sinyal yang diatas atau
yang dibawah level tegangan tertentu.
Gambar 2.7 Clipper
Dioda D1 konduksi ketika tegangan input lebih besar dari +V1.
Oleh sebab itu, tegangan output sama dengan +V1 ketika Vin lebih besar
dari +V1.
Sebaliknya, ketika Vin lebih negatif daripada –V2, dioda D2
konduksi. Dengan D2 hubung singkat, tegangan output sama dengan –V2
selama tegangan input lebih negatif dari –V2.
Ketika Vin terletak antara –V2 dan +V1, tidaka ada dioda yang
konduksi. Dengan RL jauh lebih besar dari R, hampir seluruh tegangan
input muncul pada output.
Jika sinyal input besar yaitu jika Vp jauh lebih besar daripada level
pemotongan, sinyal output membentuk gelombang segiempat.
13 Lihat Albert Paul Malvino, Prinsip-prinsip Elektronika Edisi Kedua, Jakarta Erlangga, 1989, hal 86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Catu Daya14
Suatu tegangan akan disebut stabil atau konstan bila pada beban yang
berbeda-beda tegangan tersebut tidak berubah-ubah. IC regulator yang
digunakan pada rangkaian ini adalah LM317 dan IC seri 78L.
Ciri LM 317 adalah memiliki tiga pin. Pin 1 sebagai kontrol yang
berfungsi membawa tegangan kontrol yang menentukan tegangan output,
pin 2 sebagai input dan pin 3 sebagai output. IC ini dapat mengatur
tegangan yang agak tinggi. Mengatur tegangan kurang dari 40 V. Dan LM
317 pinnya tidak satupun yang dihubungkan dengan tanah.
Sedangkan regulator tegangan dengan 78L dapat digunakan sebagai
stabilisator sederhana yang baik, karena adanya pembatasan
arus/pengamanan terhadap hubungan singkat pada 100 mA dan
perlindungan thermal terhadap disipasi daya berlebihan. Regulator ini
hanya akan jebol bila dipasang dengan polaritas yang salah atau bila diberi
tegangan input berlebihan.
e. Transistor15
Transistor adalah sebuah komponen yang terdiri atas tiga terminal, tiga
terminal ini diberi nama kolektor, basis, emitor.
14Lihat "Catu Daya" dalam Aneka Catu Daya, Yayasan Pembina Pendidikan dan Hobi Elektronika, hal 74-76 dan hal 84-93. 15 http://www.geocities.com. Diambil tanggal 28 Juni 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Beberapa jenis transistor yang sering digunakan, yaitu:
NPN
Gambar 2.8 Transistor NPN
Ciri-ciri NPN:
a. Kolektor lebih positif (+) daripada emitor.
b. B-E menghantar arus, B-C membias balik.
PNP
Gambar 2.9 Transistor PNP
Ciri-ciri PNP:
a. Kolektor lebih negatif dari pada emitor.
b. B-E membias balik, B-C menghantar arus.
f. Diode
Sifat diode adalah mengalirkan arus listrik dalam satu arah saja.
Fungsinya adalah melindungi alat elektronika yaitu akibat polaritas yang
terbalik saat dihubungkan ke suplai DC. Besar tegangan diode silikon 0.6
V, dan besar diode germanium 0.2 V dalam keadaan aktif.
Gambar 2.10 Diode16
16 Loc.it.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
g. LED (Light Emitting Diode)
LED adalah sebuah komponen yang mengubah energi listrik
menjadi cahaya. Fungsi LED adalah sebagai penampil digit dan indikator-
indikator visual. Supaya kecerahan nyala maksimum, maka diberi arus
maju 10-20 mA.
Gambar 2.11 LED17
h. Relay
Relay berfungsi memutus atau menutup rangkaian dari jarak jauh.
Gambar 2.12 Relay18
Sifat-sifat relay antara lain:
a. Hambatan kumparan.
Besar hambatannya ditentukan oleh ketebalan kawat dan
banyaknya lilitan.
b. Kuat arus
Relay dengan hambatan kecil membutuhkan kuat arus yang
besar, dan sebaliknya.
c. Tegangan
Tegangan yang dibutuhkan adalah V = I R
d. Daya.
17 Loc.it. 18 http://images.google.com. Data diambil 28 Juni 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
i. IC (Integrated Circuit)19
IC dibuat pertama kali oleh Jack S. Kilby pada tahun 1958. Ciri IC
adalah paket plastik hitam segi empat dengan suatu baris hubungan-
hubungan yang terdapat di bawah tiap sisinya. Salah satu ujungnya
memiliki notch (lekukan berbentuk huruf V), lekukan ini sebagai tanda
untuk menyatakan nama pin (pin 1).
Gambar 2.13 Integrated Circuit20
D. Alat Ukur dan Skala Batas Ukur
Pengukuran Batas Ukur Meter21
a. Multirange Voltmeter
Gambar 2.14 Multirange Voltmeter
b. Multirange Current Meter
Gambar 2.15 Multirange Current Meter
19 Lihat Kanginan, Marthen, FISIKA 3B UNTUK SMA KELAS XII, Semester 2, Kurikulum 2004, Jakarta: Erlangga, 2002, hal 254-255. 20 http://images.google.com. Data diambil 28 Juni 2008, loc.it,. 21 Lihat P. Hogenboom, Data Sheet Book3: Application notes, Beek L, Netherlands, Elektuur B.V., 1988, hal 104-105, reproduksi Gramedia, Jakarta, 1992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Asas-asas alat ukur22
Alat ukur volt, ampere, dan ohm pada dasarnya adalah sebuah alat ukur
arus (dengan papan skala yang terkalibrasi dalam "volt", "ampere" dan
"ohm").
Menentukan hambatan dalam (RM)
Gambar 2.16 Pengukuran Hambatan Dalam
Keterangan:
1. Potensio1 (P1) dipasang maksimum, P2 dipasang minimum.
2. Saklar S dibuka dan P1 diatur supaya instrumen menyimpang skala penuh.
3. Tutup saklar S dan P2 diatur supaya menyimpang setengah skala penuh.
4. Buka kembali saklar S, kemudian mengukur harga P2 dengan alat ukur
ohm, besar P2 adalah harga hambatan dalam (RM).
Beberapa unsur yang terdapat pada alat ukur:
i) Alat ukur arus
(1) Bila instrumen mempunyai kepekaan 50µA, berarti bahwa pada
instrumen boleh mengalir arus maksimum 50µA.
(2) Jika ingin mengukur arus lebih besar dari 50µA maka harus
dilengkapi dengan hambatan paralel (shunt). Nilai hambatan shunt
22 Wasito, S, op.cit, hal 324-326.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
harus lebih kecil atau sama dengan nilai hambatan dalam (tidak
boleh lebih besar).
ii) Alat Ukur Tegangan
Makin besar atau makin tinggi tegangan yang akan diukur, maka
nilai resistansi juga harus besar (Rs).
E. Teori Rangkaian
a. Penguat Operasional Amplifier Sebagai Input Konversi Analog ke Digital
Sebelum mempelajari tentang konverter maka kita akan memahami
terlebih dahulu mengenai penguat operasional (op-amp). Op-Amp
merupakan alat yang digunakan sebagai penguat tegangan. Op-Amp terdiri
atas dua macam yaitu penguat membalik (inverting amplifier) dan penguat
tak membalik (noninverting amplifier). Penguat pembalik (Inverting
Amplifier) berperan untuk membalik fasa input pada keluarannya,
sedangkan penguat tak membalik menjadikan fasa input sama dengan fasa
output. Penguat penjumlah adalah penguat yang memiliki fungsi untuk
menjumlah input, dan berguna untuk membandingkan tegangan analog
menjadi digital.
Gambar 2.17 Penguat Operasional Pembalik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.18 Penguat Operasional Nonpembalik
Gambar 2.19 Penguat Operasional Penjumlah
Proses yang terjadi pada penguat yaitu jika titik B dibumikan (Gambar
2.16), maka titik A juga akan dibumikan, ini berarti bahwa perbedaan
tegangan output dengan tegangan inputnya 0. Sehingga tegangan pada R2
adalah Vout dan tegangan pada R1 adalah Vin. Dengan demikian penguatan
tegangannya adalah:
Vout/R2 = - Vin/R1
Atau
Penguatan tegangan = Vout/Vin = - R2/R1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Op-Amp mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain:
1. Mempunyai impedansi sangat tinggi.
2. Dapat dipakai sebagai penguat depan (pre-Amplifier).
3. Penguatan bisa diatur di R2.
4. Impedansi output rendah.
5. Dapat dipakai sebagai penguat penjumlah.
b. Converter23
Konverter Digital-ke-Analog merupakan alat yang berfungsi
mengubah data biner menjadi bentuk analog. Setiap kode biner yang
dimasukkan ke IC ini akan membangkitkan tegangan analog pada
keluaran. Semua kode biner ini memiliki bobot biner disetiap bitnya, dan
bobot biner ini hanya terdapat pada bit yang dipakai saja. Bit yang paling
kanan (yang menggambarkan 20)dikenal sebagai bit yang paling ringan
(Least Significant Bit =LSB) dan yang paling kiri yang menggambarkan
2n-1 untuk n bit adalah "bit paling berbobot" (Most Significant Bit = MSB).
Dengan kata lain sistem yang menerima data digital sebagai sinyal
masukan dan kemudian mengubahnya menjadi tegangan atau arus analog
disebut konverter Digital-ke-Analog. Keluaran V0 dari suatu konverter
D/A n-bit diberikan oleh rumus:
I = i1 x i2 x i3 x i4 x i5 x i6 x i7 x i8
23 Lihat Muhamad Muhsin, Elektronika Digital-Teori dan Soal Penyelesaian, Yogyakarta: ANDI, 2004, hal 239.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Atau
- V0/Rf = V1/R1 + V2/R2 + V3/R3 + V4/R4 + V5/R5 + V6/R6 + V7/R7 + V8/R8
Jika R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = R6 = R7 = R8 maka
V0 = - (V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6 + V7 + V8)
Gambar 2.20 Konverter D-A yang diboboti biner
Penguat operasional disini berfungsi sebagai suatu konverter arus
ke tegangan. Jika semua bit dari MSB sampai LSB bernilai logika 1 maka
keluaran Vo nya adalah:
Vo = (1/20 + 1/21 + 1/22 + 1/23 + 1/24 + 1/25 + 1/26 + 1/27 + 1/28)
Pada kenyataannya konverter tidak hanya digunakan untuk
konversi data dari digital-ke-analog saja tetapi juga digunakan untuk
konversi dari analog-ke-digital.24
24 Lihat Millman, Jacob & Christos C. Halkias, Elektronika Terpadu (Integrated Electronics) Rangkaian dan Sistem Analog dan Digital, Jakarta: Erlangga, 1985, hal 296.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pada saat komputer digunakan untuk berhubungan dengan dunia
luar maka komputer akan menerima data dari luar atau fungsi konverter
A/D adalah mengubah masukan analog menjadi keluaran digit yang
dikuatkan menjadi data digital 8 bit. Sehingga untuk berhubungan dengan
dunia luar dibutuhkan perangkat yang bernama ADC.
Gambar 2.21 Konverter A/D
Pada awal siklus konversi, pulsa clock ke-1 membersihkan semua
keluaran register ke logika 0. Pada pulsa clock ke-2 MSB register di-set ke
logika 1. Kemudian menunggu isyarat dari pembanding yang
menunjukkan apakah keluaran konverter D/A lebih besar atau lebih kecil
daripada tegangan masukan Vin.
Jika keluaran pembanding rendah, maka keluaran konverter D/A
kurang dari Vin dan register akan mempertahankan MSB tetap pada logika
1, yang menyebabkan keluaran konverter D/A berubah menjadi setengah
harga maksimumnya.
Jika keluaran pembanding tinggi, maka keluaran konverter D/A
lebih besar daripada Vin dan register akan me-reset MSB ke logika 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pada pulsa clock berikutnya, proses ini diulang untuk bit paling
berbobot berikutnya. Register akan mempertahankan atau me-reset bit ini
tergantung pada keluaran pada pembanding.
Register berlangsung terus-menerus sampai LSB, menguji setiap
bit secara bergantian. Bila semua bit telah diuji, register mengirim keluar
suatu isyarat akhir konversi (end-of-conversion = EOC), yang
menunjukkan bahwa saluran keluaran mengandung nilai biner yang
mengambarkan ukuran isyarat masukan.
Gambar 2.22 Konverter A/D Penaksiran Berturut-turut
Gambar 2.23 Diagram pewaktuan untuk konverter A/D.
Tipe ADC yang digunakan adalah ADC0804. Konverter ADC
adalah konverter 8 bit maka mempunyai nilai bit tertinggi 28 (256),
sehingga;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Vo = 255/256(1/20 + 1/21 + 1/22 + 1/23 + 1/24 + 1/25 + 1/26 + 1/27 + 1/28)
= 0.99 V.
Bila Vo = 5V maka setiap 1 bit akan bernilai 0.019 V, jika dihitung
menjadi: Nilai tiap 1 bit = 5V/256 = 0.0195 V.
Ketelitian ADC tergantung pada 8 bit sinyal digital, dengan 8 bit
sinyal digital maka ADC bisa membangkitkan tegangan dengan 256
tingkatan.
Bila kita menghitung 128 bit maka = (5V/256)*128 = 2.5 V
sehingga jika diubah dalam biner akan menjadi:
128 Dec = 80 Hex = 10000000 Bin ; sehingga pada parallel port yang aktif
adalah D7.25 IC ini dipilih karena selain harganya yang murah juga
pemrogramannya lebih mudah.
Gambar 2.24 ADC080426
Cara kerja program isi ADC
RD WR INT 0 1 1 0 0 0
25 Lihat Turner, George, Information, Reception and Display, A Longman Group Company, 1986, alih bahasa oleh Suryawan, Penerimaan dan Penampilan Informasi, Jakarta: Gramedia, 1988, hal 11-21. 26http://hq.ee.itb.ac.id. Diambil tanggal 27 Juni 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada rangkaian ADC terdapat rangkaian pendukung berupa R dan
C yang berfungsi sebagai pendukung intenal clock pada ADC dan sebagai
osilator. Osilator R-C ini membantu ADC0804 dalam menentukan waktu
konversi. Waktu konversi merupakan waktu yang dibutuhkan IC untuk
mengubah tegangan masukan analog menjadi data keluaran biner (atau
desimal). Waktu konversi IC pengubah dengan keluaran biner antara 0.05-
100000 µs dan waktu konversi untuk pengubah A/D dengan keluaran
desimal berkisar antara 200-400 ms. Osilator seringkali digunakan untuk
pembangkit gelombang atau sebuah rangkaian yang menghasilkan sinyal
AC yang dikenal sebagai gelombang sinus. Beberapa jenis osilator, antara
lain:
1. Osilator Relaksasi (RC).
2. Osilator Jembatan Wien
3. Osilator LC
4. Osilator Kristal Kuarsa.
5. Osilator Hartley.
6. Osilator Colpitts.27
c. Program Peripheral Interface (PPI8255)28
Komputer memerlukan interface untuk dapat berhubungan dengan
dunia luar. Melalui komponen antar muka maka komputer dapat
berkomunikasi (bertukar data) dengan sistem lain. Melalui port
27 Lihat Roger L. Tokheim, ELEKTRONIKA DIGITAL, Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 1995, diterjemahkan oleh Ir. Sutisno, M. Eg, hal 346. 28 Lihat P. Hogenboom, Data Book 4: Peripheral Chips, Beek L, Netherlands, Elektuur B.V., 1989, hal 180-
199, reproduksi Gramedia, Jakarta, 1992.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
input/output inilah komputer berkomunikasi dengan peralatan luar.
Sebelum keluar melalui port proses transfer data adalah dengan
mengirimkan informasi yang akan dikomunikasikan lewat bus. Bus atau
disebut juga dengan pathaway merupakan suatu sirkuit yang merupakan
jalur transportasi informasi antara dua atau lebih alat-alat dalam sistem
komputer. Informasi yang dikirim dari alat input/output (peripheral
device) ke main memory atau ke register di CPU diletakkan di I/O port
dan dikirimkan lewat data bus. Data bus adalah bus yang digunakan untuk
jalur tansportasi data dan instruksi. Demikian juga bila informasi dari main
memory akan dikirimkan ke peripheral device juga melalui data bus, dan
diterima di I/O port.
Jantung dari rangkaian interface ini adalah sebuah IC yang disebut
PIO (Peripheral Input Output). Versi INTEL untuk PIO adalah PPI
(Programable Peripheral Interface),
Dalam rangkaian ini menggunakan PPI 8255, PPI ini dipilih karena
sangat popular dan mudah diperoleh. PPI sebenarnya bisa dibayangkan
sebagai komputer kecil yang tugasnya memindahkan data dari komputer
ke luar. Pada perangkat ini terdapat 24 saluran (line) input-output. Line
yang 24 itu dibagi menjadi 3 port29, yaitu Port A, Port B, dan Port C.
Masing-masing 8 line. Khusus untuk port C, saluran dibagi lagi menjadi 2
bagian yaitu port C upper dan port C lower, masing-masing 4 line. PPI
29 http://www.toko-elektronika.com/. Diambil tanggal 28 Juni 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
hanya dapat diprogram per-port bukan persaluran (line). PPI 8255 dapat
diprogram dalam beberapa mode30 (ragam) diantaranya:
Mode 0: semua port sebagai I/O.
Mode 1: port A dan port C upper serta port B dan port C lower.
Mode 2: Input/Output dua arah (bidirectional I/O).
Supaya port ini dapat digunakan maka kita memerlukan pengalamatan
yaitu suatu kombinasi logika pada pin-pin tertentu.
Diantara pin-pin PPI terdapat pin A0 dan A1. Kedua pin ini digunakan
untuk menentukan port mana yang akan diaktifkan. Pin CS digunakan
untuk memberitahukan bahwa PPI diaktifkan, RD memberitahukan
bahwa data disalurkan dari port ke data line. Pin WR memberitahukan
agar data disalurkan dari data line ke port. Pada kombinasi logika yang
ditunjukkan pada tabel berikut tampak kombinasi mana yang harus
diberikan untuk memfungsikan PPI untuk rangkaian interface. Sebelum
PPI diaktifkan harus dilakukan inisialisasi dahulu yaitu menentukan mode
operasi serta fungsi dari tiap-tiap port. Inisiaisasi dilakukan dengan
memberikan suatu nilai logika ke control register. Data logika ini disebut
control word. Format control word untuk PPI 8255 dapat dilihat pada
tabel.
30Loc.it.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 2.3 Pengalamatan PPI 825531
Hubungan PPI dengan PC
Untuk dapat mengirim dan menerima data maka saluran data (D0-D7)
dihubungkan dengan data line pada slot. RD dihubungkan dengan IOR
pada slot PC. WR dihubungkan dengan IOW pada slot PC. CS
dihubungkan dengan Y0 pada address decoder. Address decoder adalah
rangkaian logika combinatiorial yang disusun sedemikian sehingga
memberikan output sesuai dengan kombinasi input yang diinginkan.
Berikut ini Address untuk mengaktifkan port:
Address Port
378H A
379H B
37AH control word
31 P. Hogenboom, loc.it.
CS A0 A1 RD WR Ket
0 0 0 0 1 Port A – Bus Data 0 0 1 0 1 Port B – Bus Data 0 1 0 0 1 Port C – Bus Data 0 0 0 1 0 Bus Data – Port A 0 0 1 1 0 Bus Data – Port B 0 1 0 1 0 Bus Data – Port C 0 1 1 1 0 Bus Data – Control 0 1 1 0 1 Illegal 1 - - - - Bus Data – Tri-state
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 2.25 PPI 825532
Control Word
Gambar 2.26 Format Control Word33
32http://www.rojo.com. Diambil tanggal 28 Juni 2008 33Lihat "Card Interface Parallel Pada IBM PC" oleh Adrin Aviananda diambil dari ELEKTRON majalah berkala elektronika No.40 TH.XV, Sekretariat HME-ITB, hal 4022.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 2.4 Perintah Port Control PPI 8255
PC3 PC2 PC1 PC0 Ket. 1 Ket. 2 A0 A1 RD WR 0 0 1 0 Port A Menulis 1 0 0 1 Port A Menulis 0 0 0 1 Port B Menulis 1 1 0 1 Port C Menulis 0 1 0 1 CW Menulis 1 0 1 0 Port A Baca 0 0 1 0 Port B Baca 1 1 1 0 Port C Baca
Contoh menentukan Nilai Control Word
Port A : output
Port B dan C : input
Menentukan nilai control word berarti menentukan port tertentu sebagai
input atau output dan juga kaki/pin mana yang berfungsi sebagai input
atau output.
d. IC SN54/74LS157
Multiplexer adalah suatu piranti elektronis yang berfungsi seperti
saklar putar yang sangat cepat. Piranti ini akan menghubungkan beberapa
jalur masukan, satu per satu ke sebuah jalur keluaran.
Dengan demikian, saluran masukan harus membagi sebuah jalur
komunikasi tunggal dengan setiap jalur untuk selang waktu tertentu (time-
sharing). Saluran masukan dapat dipilih sesuai dengan urutan yang telah
ditentukan sebelumnya. IC 74LS157 merupakan piranti multiplexer yang
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 ket 1 0 0 0 1 0 1 1 8BH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
memiliki 2 masukan. Setiap 4 buah keluaran 1Y, 2Y, 3Y, 4Y dihubungkan
ke masukan 1A, 2A, 3A, 4A pada saat masukan yang dipilih pada logika
0, dan pada saat logika 1, keluaran Y akan dihubungkan ke masukan 1B,
2B, 3B, 4B. Keluaran-keluaran ini akan diset pada logika 0 bila masukan
kontrol STB (Strobe) pada logika 1. Pada saat STB diset pada logika 0,
keluaran Y memastikan aras logika yang sesuai dengan pengaturan pin
masukan.34
IC 74LS157 juga berfungsi sebagai penggeser angka digital 8 bit yang
kenyataannya port status hanya dapat dilalui 5 bit saja.
Gambar 2.27 IC 74LS157
Tabel 2.5 Tabel Kebenaran IC 74LS157
G Select A B Out Y Y PS7 1 X X X 0 Y1 PS6 0 0 0 X 0 Y2 PS5 0 0 1 X 1 Y3 PS4 0 1 X 0 0 Y4 PS3 0 1 X 1 1
34 Lihat KF IBRAHIM, Teknik Digital, UK: Longman Group, 1991, diterjemahkan oleh Ir. P. Insap Santosa, MSc, ANDI, hal 126-127.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pembahasan IC
1. Pin G dibumikan (GND) agar output Y dapat diatur yaitu pada
saat nilai input 0.
2. Agar output sama dengan input maka pin 1 (input A/B) diberi
logika 0.
3. A/B diberi logika 1 agar output sama dengan input.
4. Data A dan B akan selalu berbentuk hexadesimal.
5. Agar data A dan B dapat digabung, maka nilai logika pada data
A dan B dinolkan dahulu. Bit selain A dan B di AND kan, data A
dan B dengan $78. Maka A dan B akan berbentuk
1 X X X X 1 1 1 Data A dan B di AND kan
0 X X X X 0 0 0
0 0 0 0 X X X X Digeser ke kanan 3, supaya dapat dibaca
X X X X 0 0 0 0 Digeser ke kiri 1 langkah.
e. IC SN54/74LS574/74LS373/74LS374
Rangkaian flip-flop adalah gabungan gerbang-gerbang logika
menjadi suatu gerbang logika kombinasional dan kemudian diumpan-
balikkan (feedback), rangkaian logika ini dapat menyimpan data, atau
dengan kata lain rangkaian flip-flop merupakan elemen memori terkecil
yang dapat menyimpan data sebesar 1 bit, yaitu 0 atau 1.
Gambar 2.28 Rangkaian dasar flip-flop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Huruf Q dan Q (Q inverter, yang selalu terbalik terhadap Q).
Dalam keadaan normal, keluaran Q disebut keluaran flip-flop, dan Q
inverter adalah kebalikan dari keluaran flip-flop.
Sebagai contoh, jika kita katakan bahwa sebuah flip-flop berada
dalam keadaan 1 (HIGH) atau aktif, berarti bahwa Q = 1.
Gambar 2.29 Contoh keluaran rangkaian dasar flip-flop
Keluaran Q adalah identitas dari piranti flip-flop, sedangkan Q
inverter adalah komplemennya (komplementer).
Banyak jenis-jenis flip-flop, namun disini hanya dibahas prinsip
kerja flip-flop D yang merupakan prinsip dasar dari IC 74LS574;
a. D latch menyimpan data 1
Jika pada D latch masukan Enable dalam keadaan 0 (rendah)
maka isyarat yang masuk melalui masukan D akan ditahan. Data yang
ada akan tetap tersimpan sampai masukan Enable diubah keadaannya
menjadi 1 (tinggi).
Sebagai contoh, jika masukan Enable diberi keadaan 1.
Kemudian pada masukan D diberi logika 1. Lalu masukan Enable
diubah dari 1 menjadi 0.
Pada saat masukan Enable = 1, data yang melalui masukan D
akan dilewatkan D latch, sehingga Q (keluaran) akan sama dengan 1,
dan jika Enable berubah menjadi 0, maka data akan ditahan (latched).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sehingga D latch menyimpan data. Jika diberi masukan lagi, D latch
tidak akan menerima.
Gambar 2.30 Sinyal D latch menyimpan data 1
b. D latch menyimpan data 0
Pertama masukan Enable diberi sinyal logika 1. Kemudian
pada masukan D diberi masukan 0. Lalu masukan Enable diubah dari
1 menjadi 0.
Pada saat masukan Enable = 1, data yang melalui masukan D
akan dilewatkan D latch, jika masukan Enable diubah dari 1 menjadi
0, maka data akan ditahan (latched). Sehingga D latch menyimpan
data. Jika diberi masukan lagi, D latch tidak akan menerima.
Gambar 2.31 Sinyal D latch menyimpan data 0
Sehingga setelah memahami cara kerja flip-flop tipe D maka IC
buffer (penyangga) yang digunakan pada alat ukur ini adalah IC 74LS574.
Buffer (penyangga) disini digunakan untuk menyangga suatu rangkaian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
agar fan-out-nya dapat diperbesar dan beban yang diberikan kepada
rangkaian dibesarkan.
Misalnya kita mempunyai sebuah port 8 bit dan kita ingin
mengirim data lebih dari 8 bit pada port yang berbeda. Maka caranya
adalah dengan merancang PPI dengan mode SPP. Jika menggunakan
program PPI 8255 membutuhkan 8 bit untuk bus data dan 5 bit untuk
control logic. Sedang port printer hanya menyediakan 8 bit output saja
pada port. Jika 5 bit control logic digunakan semua untuk output port
control akan kehabisan bit. Maka cara mengatur control logic agar dapat
menerima data adalah dengan menggunakan IC flip-flop atau latch type D.
Tabel 2.6 Tabel kebenaran flip-flop dan latch pada type D
Enable Out Eable Latch Input Output 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 X 0 1 X X z
Output di-Enablekan dengan memberi logika 0 pada pin OC. Jika
diberi logika 1 maka output berimpedansi tinggi dan harus di-Ground kan
(dibumikan) agar selalu rendah sehingga output akan sama jika input di
pin c (Enable) diberi logika 1.
f. Parallel Port
Line Printer Terminal (LPT1) atau yang sering disebut sebagai
Parallel Port. "Port" dalam dunia komputer merupakan kumpulan instruksi
atau perintah sinyal, dimana mikroprosesor atau CPU menggunakannya
untuk mentransfer atau mencetak data ke perangkat lain. Port paralel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
umumnya digunakan sebagai komunikasi dengan peralatan luar seperti
printer, modem, keyboard, display dan sebagainya. Port Printer terdiri dari
tiga bagian yang masing-masing diberi nama sesuia dengan tugasnya
dalam melaksanakan pencetakan pada printer. Tiga bagian tersebut adalah
Data Port (DP), Printer Control (PC) dan Printer Status (PS). DP
digunakan untuk mengirim data yang harus dicetak oleh printer, PC
digunakan untuk mengirimkan kode-kode kontrol dari komputer ke
printer, dan PS digunakan untuk mengirimkan kode-kode status printer ke
komputer, misalnya untuk menginformasikan bahwa kertas telah habis.
DP, PC dan PS sebenarnya adalah port-port 8 bit. Port PC adalah port
baca/tulis (read/write), PS adalah port baca saja (read only), sedangkan
port DP adalah port baca/tulis juga.35 Port-port pada komputer berupa
kode-kode digital dimana setiap kode berupa bilangan biner 0 atau 1. Port
paralel memiliki sifat pengiriman data secara bersamaan, sedangkan pada
port serial sifat pengiriman data hanya satu bit per detik.
Seiring perkembangan desain computer yang semakin canggih
banyak pada komputer keluaran baru ditambahkan port-port dengan
kemampuan pengiriman data yang lebih cepat. Pengiriman data berupa
byte-byte yang merepresentasikan karakter teks ASCII ke printer dot
matrix atau daisy wheel. Printer-printer modern membutuhkan banyak
informasi yang lebih detil karena banyak digunakan untuk hal yang lebih
kompleks dari sebelumnya, tidak hanya mencetak tulisan tetapi juga untuk
35 Lihat Prestia, Retna & Catur Edi Widodo, Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Yogyakarta: ANDI, 2004, hal 49.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mencetak font, grafik bahkan yang lebih kompleks adalah gambar
berwarna.
Jenis-jenis port parallel standar pada computer, antara lain:
a. SPP (Standard Parallel Port)36
Memiliki sifat kompatibel dan menggunakan mode nible 4
bit untuk mengirim data.
b. EPP (Enhanced Parallel Port)37
Mempunyai port data 2 arah dan mengirim 8 bit data.
c. ECP (Extended Capability Port)
Mentransfer 8 bit data, port data 2 arah pada kecepatan Bus
ISA38 dan mempunyai buffer dan juga dapat digunakan untuk
kompresi data. ECP banyak digunakan pada alat-alat seperti
scene,modem.
Pengalamatan Parallel Port
Pengalamatan ini berdasarkan IBM PC:
1. LPT1 alamat $3BC
2. LPT1 alamat $378
3. LPT1 alamat $37A
Setiap port memiliki 3 alamat register dan port ini dapat
mentransfer input dan output.
36 http://www.beyondlogic. Data diambil tanggal 27 Mei 2008. 37Loc.it., 38 ISA (Instruction Set Architecture), Teguh Wahyono, Pengantar Organisasi Komputer, Gava Media, 2007, hal 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Alamat pada LPT1
Nama Register Alamat Ket Register Data Dasar + 0 378H + 0 Register Status Dasar + 1 378H + 1 Register Control Dasar + 2 378H + 2
Berdasarkan table di atas maka alamat register pada setiap LPT adalah:
LPT1 378H + 0 378H PC Data
378H + 1 379H PC Status
378H + 2 37A PC Control
LPT2 278H + 0 278H PC Data
278H + 1 279H PC Status
278H + 2 27AH PC Control
LPT0 3BCH + 0 3BCH PC Data
3BCH + 1 3BDH PC Status
3BCH + 2 3BEH PC Control
Gambar 2.32 Parallel port39
39http://logix4u.net/Legacy_Ports/Parallel_Port/A_tutorial_on_Parallel_port_Interfacing.html. Data diambil tanggal 28 Juni 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 2.7 Pin-pin dan fungsi pada DB25/centronic
Logika Biner dan Manipulasi Bit
Parallel port mempunyai 3 operasi: AND, OR, NOT
Gambar 2.33 AND GATE
Pin No (D-Type 25)
SPP Signal DirectionIn/out
Register .bit
1* nStrobe In/Out Control.02 Data 0 In/Out Data.0 3 Data 1 In/Out Data.1 4 Data 2 In/Out Data.2 5 Data 3 In/Out Data.3 6 Data 4 In/Out Data.4 7 Data 5 In/Out Data.5 8 Data 6 In/Out Data.6 9 Data 7 In/Out Data.7 10 nAck In Status.6 11* Busy In Status.7
12 Paper-Out / Paper-End In Status.5
13 Select In Status.4 14* nAuto-Linefeed In/Out Control.115 nError / nFault In Status.3 16 nInitialize In/Out Control.2
17* nSelect-Printer/ nSelect-In In/Out Control.3
18 - 25 Ground Gnd
D25- Pin Number
Function
1 Strobe 2 to 9 Data Lines 10 Acknowledgement11 Busy 12 Out of Paper 13 Select 14 Auto feed 15 Error 16 Init 17 Select In 18 to 25GND - N/C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2.8 Kebenaran AND GATE
Gambar 2.34 OR GATE
Tabel 2.9 Kebenaran OR GATE
Gambar 2.35 NOT GATE
Tabel 2.10 Kebenaran NOT GATE
Misal port data mengandung informasi dalam biner (0 dan 1), kita
dapat mengubah bit 0 menjadi 0 tanpa mengubah bit-bit lainnya dengan
cara:
A B Y 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
A B Y 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
A Y 0 1 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
X X X X X X X X (dalam biner, bisa 0 atau 1)
Dari ketiga tabel di atas dapat dilihat bahwa X bisa bernilai 0 atau 1.
Jika di AND 1 maka hasil tetap X. Jika di OR maka hasil tetap X atau
dengan penulisan
X AND 1 = X
X OR 0 = X
Kedua prinsip tersebut sering digunakan dalam penulisan program
pengiriman data.
Tabel 2.11 Kebenaran manipulasi bit
A B AND OR X 0 0 X X 1 X 1
Dari table di atas, jika X (0 atau 1) di AND kan dengan 0 maka
hasil akan 0, jika di OR kan dengan 1 maka hasil tetap 1.
X AND 0 = 0
X OR 1 = 1
jadi jika ingin menjadikan bit 0 menjadi 0 tanpa mengubah bit lainnya
maka dengan cara di AND kan pada bit pertama dengan 0 dan lainnya
dengan 1 atau dapat ditulis
XXXX XXXX AND 1111 1110 = XXXX XXX0
XXXX XXXX OR 0000 0001 = XXXX XXX1
Sama dengan cara di atas jika di OR kan dengan 1 bit pertama dengan 1
dan bit lain dengan 0, dalam penulisan hexadesimal dengan operasi AND.
XXXX XXXX OR 0000 0001 ditulis $1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Bit 0 menjadi 0
Mod dan Div
Mod adalah sisa bagi
Div adalah pembagian
Contoh:
7:2 = sisa 1
7 Div 2 = 3 dan 7 Mod 2 = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN SISTEM
A. Rancangan Sistem Secara Umum
Sistem ini dirancang untuk merekam nilai suatu besaran tegangan yang
ada pada rangkaian thevenin, kemudian tegangan ini diubah ke dalam bentuk
digital. Blok diagram rancangan sistem secara umum ditunjukkan oleh gambar
3.1.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Secara Umum
Proses yang terjadi pada sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tegangan analog dari rangkaian thevenin dicuplik oleh analog digital
converter (ADC), dan dikonversi menjadi tegangan digital. Besarnya tegangan
analog ini harus pada rentang 0 volt sampai 5 volt.
2. Data digital tersebut kemudian menjadi input pada IC PPI. Output dari PPI
akan menjadi input pada IC multiplexer.
3. Setelah diproses di dalam multiplexer, data akan dibaca oleh personal
computer melalui port paralel dan ditampilkan di monitor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras terdiri dari rangkaian thevenin, rangkaian ADC 0804, PPI
8255, multiplexer dan LPT1. Rangkaian Thevenin digunakan sebagai pembagi
tegangan yang akan diukur. Rangkaian ADC 0804 digunakan untuk mencuplik
tegangan tersebut dan mengkonversinya menjadi tegangan digital. PPI 8255
digunakan sebagai antarmuka dengan komputer. Multiplexer dan LPT1 digunakan
untuk komunikasi dengan komputer. Rangkaian perangkat keras ditunjukkan
seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rangkaian Sistem
Proses konversi tegangan analog menjadi tegangan digital dimulai dengan
mengaktifkan rangkaian terlebih dahulu. Proses aktifasi rangkaian ini terjadi pada
IC PPI 8255, IC ADC 0804 dan kontrol pada rangkaian thevenin.
Proses mengaktifkan IC PPI 8255 dijelaskan berikut ini:
1. Program memberi inisialisasi Port A, Port B dan Port C di alamat $37A
sebagai kontrol data.
2. Pin 1 (STB) pada LPT1 dikonfigurasi high.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Kemudian IC kontrol 74LS373 akan mengaktifkan WR.
4. Selanjutnya STB akan mengirim data ke kontrol C Atas.
5. Lalu Port C Atas akan mengendalikan ADC.
6. Sebagai timbal balik, RD akan memberi tahu IC kontrol bahwa PPI siap
menerima data dari ADC.
7. Kemudian IC 74LS373 akan mengunci sampai program diubah dari keadaan
1 ke 0.
8. Setelah proses pemrograman di C selesai maka terjadi konversi data pada
ADC.
9. Kemudian output ADC akan menjadi input pada PPI.
10. RD akan mengirimkan perintah ke IC 74LS157 sebagai input.
11. Kemudian data akan masuk ke IC 74LS157, di sini data akan diproses.
12. Data yang telah selesai diproses akan diambil oleh PC melalui PS3, PS4, PS5,
PS6.
13. Data tersebut akan diproses dalam bahasa tingkat tinggi diubah menjadi
desimal atau real.
Proses pengaktifan ADC
1. Pada WR dan INT diberi logika 1 di Port C atas, sedang pada RD dan CS
diberi logika 0.
2. ADC siap menerima data.
3. Data dari luar (data Analog) masuk ke ADC melalui VIN(+).
4. Data akan diproses di dalam ADC menjadi digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
5. Data yang telah diproses akan masuk ke PPI 8255 melalui D0, D1, D2, D3,
D4, D5, D6, D7.
6. Osilator menentukan waktu (berapa lama) konversi. Osilator ini terdiri dari R
dengan nilai 10Kohm, dan C dengan nilai 150 pF. Pada IC ADC0804, R di
pin 19 dan C di pin 4.
Proses pengukuran pada rangkaian Thevenin
1. Jika besaran misalnya tegangan yang diukur dibawah 5 V, maka dipilih batas
ukur 5V.
2. Jika besaran tegangan yang diukur lebih dari 5V atau belum diketahui
besarnya, maka digunakan batas ukur 500 V agar alat tidak rusak.
3. Demikian pula pada pengukuran pada arus dan hambatan digunakan batas
ukur tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Perancangan Perangkat Lunak
C. 1. Inisialisasi PPI 8255
Sebelum digunakan PPI 8255 harus diinisialisasi terlebih dahulu. PPI 8255 memiliki
tiga port yaitu port A, port B dan port C. Port B sebagai input bekerja pada saat high.
Port B pin PB0 sampai PB7 disambungkan dengan D0 sampai D7 pada ADC0804.
Port C upper diinisialisasi agar berfungsi sebagai control. Port C upper mengontrol
WR, INT, RD dan CS pada ADC0804 sehingga data dari ADC dapat dinterfacekan
ke computer. Berikut ini adalah diagram alir inisialisasi PPI 8255.
Gambar 3.3 Diagram Alir Inisialisasi PPI8255
C. 2. Pengambilan Nilai Analog to Digital Conversion (ADC)
Proses mendapatkan nilai Analog to Digital (ADC) dengan pengiriman
parameter berupa kanal ADC yang dipilih. Pada WR dan INT dikonfigurasi
high dan RD dan CS diberi nilai logika low. Pada saat WR dan INT diubah
low dan RD dan CS tetap maka data yang dicuplik oleh VIN akan diubah
menjadi digital. Diagram alir konversi data analog menjadi digital ditunjukkan
oleh dibawah ini:
Mulai
Set Port B sebagai input dan Port C Upper sebagai control
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.4 Diagram Alir Pengambilan Nilai Pada ADC
C. 3. Proses Pembacaan Data Pada Multiplexer
Proses Pembacaan data pada multiplexer adalah dengan men-share data
delapan bit dari PPI8255 menjadi empat bit. Kemudian data empat bit ini
dioutput menjadi delapan bit lagi. Data delapan bit tersebut akan dicuplik oleh
computer melalui Port Status pada LPT1. Diagram alir proses pembacaan data
pada multiplexer ditunjukkan di bawah ini.
Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Pembacaan Data Pada Multiplexer
Proses
Mulai
Proses selesai ?
Tunggu proses selesai Return
(Multiplexer)
Proses selesai
Tidak Pilih kanal
Ya
Mulai konversi
Mulai
Konversi selesai ?
Tunggu konversi selesai
Return (ADC)
konversi selesai
Tidak Pilih kanal ADC
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. 4. Proses Pencuplikkan Data Pada LPT1
Proses pencuplikan data oleh LPT1 didahului dengan memberikan set pada
pin Strobe menjadi control. Data line (D0 sampai D7) sebagai output data.
Port Status (PS0 sampai PS3) sebagai input data, sedangkan PS4 sampai PS7
terdapat di dalam microprocessor. Pin18 sampai Pin25 di Ground. Diagram
alir proses pencuplikan data oleh computer melalui LPT1 ditunjukkan di
bawah ini.
Gambar 3.6 Diagram Alir Proses Pencuplikan Data Pada LPT1
D. Pengujian Alat dan Pembahasan Data Hasil
Setelah proses perancangan selesai maka sistem ini diharapkan dapat
mengukur besaran yang diinginkan. Dari hasil pengujian alat yaitu alat
digunakan untuk mengukur tegangan pada baterai maka diperoleh data yang
tercantum pada tabel di bawah ini. Data ini digunakan sebagai perbandingan
dan untuk penentuan ketelitian sebuah alat ukur. Maka dilakukan pengukuran
Proses
Mulai
Proses selesai ?
Tunggu proses selesai Return (LPT1)
Proses selesai
Tidak Pilih kanal
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menggunakan multimeter digital dan PC sebagai alat ukur, sehingga diperoleh
data sebagai berikut:
Sampel yang digunakan 4 buah batu baterai; 2 buah batu baterai bekas
(Alkaline) dan 2 buah batu baterai baru (ABC), dan 4 batu baterai charge,
dengan 10 kali pengukuran.
Tabel 3.1 Data hasil pengukuran
NO NAMA SUMBER TEGANGAN
PC SEBAGAI
MULTIMETER (volt)
MULTIMETER DIGITAL
(volt)
1 1 ABC 1.34765625 1.27 2 1 ALKALINE 1.5390625 1.42 3 2 ALKALINE 2.98828125 2.82 4 2 ABC 4.67578125 2.52 5 2 ALKALINE + 1 ABC 4.3359375 4.06 6 2 ABC + 1 ALKALINE 4.1796875 3.91 7 1A 1.328125 1.25 8 1B 1.328125 1.26 9 2B 2.65625 2.49 10 3B 3.984375 3.74
Gambar 3.7 Proses pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berikut adalah contoh penghitungan ketidakpastian, yaitu:
No Vi (PC) (volt)
1 1.328125
2 1.328125
3 1.34765625
4 1.5390625
5 2.65625
6 2.98828125
7 3.984375
8 4.1796875
9 4.3359375
10 4.67578125
ΣVi =28.36328125
n
vvvV 1021 ...+++=
voltV
voltV
836328125.210
36328125.28
=
=
voltv
voltvoltv
i
i
822265625.22
98828125.265625.2
=
+=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
( )( )( )
( )
voltVvoltV
voltV
voltV
voltvoltV
nnvv
V
nS
V
i
n
530014823176.010482317653.1
10197265625.2
9010977539063.1
11010836328125.2822265625.2
1
3
26
24
2
2
1
=Δ∗=Δ
∗=Δ
∗=Δ
−−Σ
=Δ
−−Σ
=Δ
=Δ
−
−
−
−
No Vi (Multi Digital) (volt)
1 1.25
2 1.26
3 1.27
4 1.42
5 2.49
6 2.52
7 2.82
8 3.74
9 3.91
10 4.06
ΣVi = 24.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
voltV
voltV
nvvv
V
474.21074.24
... 1021
=
=
+++=
201.5
252.249.2
voltV
voltvoltV
i
i
=
+=
( )( )( )
( )
2
23
25
24
2
2
1
003.010*267686916.3
10*067777778.1
9010*61.9
11010474.2505.2
1
voltVvoltV
voltV
voltV
voltvoltV
nnvv
V
nS
V
i
n
=Δ
=Δ
=Δ
=Δ
−−Σ
=Δ
−−Σ
=Δ
=Δ
−
−
−
−
Berdasarkan hasil penghitungan ketidakpastian pada hasil pengukuran
terbukti bahwa PC memiliki ketidakpastian mutlak sebesar ΔV = 0.001 volt,
ketidakpastian relatif (VVΔ )= 0.35 %0, karena ΔV = 0.001 volt maka jumlah
angka berarti ada 4. Sedangkan ketidakpastian mutlak ΔV = 0.003 volt,
ketidakpastian relatifnya 1.212 %0 dan jumlah angka berarti yang
dicantumkan 4. Jika dilihat pada display keluaran hasil pengukuran terdapat
perbedaan yang cukup signifikan, display pada PC dapat menampilkan lebih
dari 4 digit sedangkan pada multimeter digital hanya 3. Berdasarkan Teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Ketidakpastian Menggunakan satuan SI yang ditulis oleh B Darmawan
Djonoputro berbunyi makin kecil ketidakpastian mutlak yang tercapai, makin
tepat pengukuran, dan makin kecil ketidakpastian relatifnya, makin tinggi
ketelitian pengukuran tersebut, juga makin tinggi ketepatan pengukuran,
makin besar jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan dalam
pelaporan.1
Sedangkan pada pengukuran tegangan pada hambatan dengan tegangan
catu daya 5 V, hambatan-hambatan ini dirangkai pada rangkaian seri,
kemudian diukur tegangan pada masing-masing hambatan sehingga
diperoleh data sebagai berikut:
ΣRI ΣVI ΣRII ΣVII ΣRIII ΣVIII R1 1.5 kΩ 0.019 V 1.5 kΩ 0.5 V 1.5 kΩ 0.195 V R2 39 kΩ 0.33 V 39 kΩ 0.39 V 4.7 kΩ 0.54 V R3 1 MΩ 4.8 V 220 kΩ 4.5 V 39 kΩ 4.7265 V
ΣRIV ΣVIV ΣRV ΣVV ΣRVI ΣVVI R1 1.5 kΩ 0.29 V 1.5 Ω 4.98 V 2.2 Ω 0.02 V R2 4.7 kΩ 0.91 V 2.2 Ω 0.02 V 1.5 kΩ 1.308 V R3 220 kΩ 4.257 V 4.7 Ω 0.019 V 4.7 kΩ 4.06 V
Berdasarkan Hukum Ohm maka:
"Kuat arus yang melalui suatu konduktor ohmik adalah sebanding
(berbanding lurus) dengan beda potensial antara ujung-ujung
konduktor asalkan suhu konduktor tetap."
1 Lihat B Darmawan Djonoputro, Teori Ketidakpastian Menggunakan satuan SI, ITB Bandung, 1984, hal 24‐25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
APLIKASI ALAT DALAM PEMBELAJARAN
A. Penggunaan Alat Dalam Pembelajaran
Alat ini dapat dipakai dalam proses pembelajaran pada siswa SMA Kelas X
semester 2 yang diuraikan sebagai berikut:
Standar Kompetensi: Menerapkan konsep kelistrikan dinamis.
Kompetensi Dasar:
a) Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam
rangkaian listrik.
Kompetensi ini meliputi kemampuan merangkai alat ukur listrik untuk
pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel maupun
kombinasi seri dan paralel.
b) Memformulasikan besaran-besaran listrik kedalam bentuk persamaan.
Kompetensi ini meliputi kemampuan merumuskan secara matematis
hubungan arus, tegangan dan hambatan.
Materi Pokok: Listrik Dinamis.
Sub Materi Pokok:
a) Alat ukur kuat arus dan tegangan.
b) Rangkaian listrik arus searah.
c) Rangkaian seri dan paralel.
d) Energi dan daya listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Manfaat alat dalam pembelajaran antara lain:
1. Mempermudah siswa dalam mencapai kompetensi yang disebutkan di atas.
2. Menjadikan proses pembelajaran lebih menarik karena alat ini menggunakan
penerapan teknologi modern.
Proses penyampaian materi ini dapat berupa praktikum di laboratorium,
diskusi alat dan ceramah untuk mempelajari proses pengukuran besaran arus dan
tegangan, dan identifikasi rangkaian. Di bawah ini dirancang salah satu proses
pembelajaran di laboratorium.
Kegiatan Mengukur Tegangan
Tujuan: Mengukur tegangan
Alat-alat dan bahan: papan rangkaian yang telah diberi beban, catu daya 5 V, PC
sebagai pengukur tegangan.
Teori
Tegangan DC adalah tegangan yang polaritasnya selalu tetap sehingga
menyebabkan arus mengalir dalam satu arah. Tegangan yang mengalir pada suatu
hambatan tertentu dapat ditulis secara matematis yaitu
V = I.R
Gambar Rangkaian Percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.1 Pengukuran tegangan pada rangkaian seri
Gambar 4.2 Pengukuran tegangan pada rangkaian paralel
Langkah Kerja:
1. Susun sebuah papan rangkaian yang terdiri dari beban.
2. Sambungkan catu daya 5V pada kutub negatif dan kutub positif rangkaian.
3. Hidupkan PC maka muncul program pegukur tegangan.
4. Checked 2 kali icon ”ANDRI” agar program aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. Checked tegangan dan batas ukur 50V atau 5V. Sebaiknya 50 V agar alat
tidak rusak.
6. Ukur tegangan tiap R, baik yang disusun seri maupun paralel.
7. Ukur tegangan V1 dengan menghubungkan probe positif ke titik 1 dan
probe negatif ke titik 2 dan lihat nilai yang muncul pada kolom nilai
tegangan.
8. Checked tombol ”Tambah” untuk merekam data kemudian tekan OK
memasukkan data ke tabel. Berlaku juga untuk perintah ”Edit” dan
”Hapus”.
9. Ukur tegangan V2 dengan menghubungkan probe positif ke titik 2 dan
probe negatif ke titik 3 untuk rangkaian seri, atau probe positif ke titik 3
dan probe negatif ke titik 4 untuk rangkaian paralel. Kemudian lihat nilai
yang muncul pada kolom nilai tegangan.
10. Ulangi langkah 6-8 untuk R yang berbeda-beda.
11. Bagaimana hasil pengamatan anda? Jelaskan hasil pengamatan tersebut!
Data
R1(Ω) R2 (Ω) V 1(volt) V2 (volt) 1k 3,3k
Analisis dan kesimpulan
Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen, 2002, FISIKA 3B UNTUK SMA KELAS XII, Semester 2, Kurikulum 2004, Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Langkah-Langkah Penggunaan Alat B. 1. Data Tampilan Program Dijalankan
Gambar 4.3 Display 1
Gambar di atas merupakan tampilan pertama pada saat program dijalankan,
beberapa hal yang terjadi adalah:
Menu, terdiri dari:
1. Berkas.
2. Laporan.
3. About.
9. Keluar.
3 2 1 9
25
21
12 11 10
8
7
4 6 5
2223
13
9
36 37 38 39
35 34 3332
31
30
29 28
2726
24
19 1817
16 15
14
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pada Panel control
4. Checkbox tegangan.
5. Checked batas ukur 5 V.
6. Checked batas ukur 500 V.
7. Checkbox arus.
8. Checkbox hambatan.
10. Checkbox LC Meter.
11. Checkbox Osciloscop.
12. Checkbox Frequency Meter.
13. Display Besaran yang diukur.
Panel Grafik
14. Nilai perubahan tegangan.
15. Kecepatan frame gafik.
16. Variabel kecepatan frame.
17. Tampilan batas ukur.
18. Nilai variabel kecepatan frame.
19. Checkbox kecepatan.
20. Garis besarnya nilai besaran yang diukur.
Kolom Tabel Data
21. Tabel yang terdiri dari tanggal, jam, hari, data.
22. Kolom mengisi data yang akan dicari.
23. Tombol "OK" untuk mencari data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Panel Control
24. Kolom input frekuensi.
25. Kolom lamanya waktu.
26. Tombol "Hapus".
27. Tombol "AFG ON".
28. Logo.
29. Kolom Mengisi set waktu.
30. Tombol "OK".
31. Tombol pengubah waktu.
Panel Program Kontrol Tabel
32. Tombol "Tambah".
33. Tombol "Edit".
34. Tombol "Hapus".
35. Tombol "Rekam".
36. Tombol "Atas".
37. Tombol "Sebelum".
38. Tombol "Sesudah".
39. Tombol "Bawah".
Saat program aktif akan menunjuk (mode awal) pada batas ukur 500 V,
otomatisasi ini dilakukan agar alat tidak mengalami kerusakan. Kemudian jika
menginginkan alat bekerja pada batas ukur 5 V maka checked pada batas ukur
5 V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1. Setelah langkah pertama dilakukan maka pada kolom panel instrumentasi
lab fisika akan muncul nilai yang diukur, nilai yang tampil adalah nilai
yang sebenarnya.
2. Untuk melihat tingkah laku besaran yang diukur maka grafik di atas akan
menampilkan gambar yang sesuai dengan besaran yang diukur.
3. Pada grafik ini yang ditampil hanya satu besaran saja, yaitu besaran yang
ingin diukur, dan yang berubah hanya pada variable tegangan max (pada
grafik), karena gambar grafik ini berbentuk frame yang berkedip,
kecepatan berkedip pada grafik dapat diubah-ubah sesuai yang kita
inginkan.
4. Lebar frame ini disesuaikan dengan kemampuan mata melihat suatu benda
bergetar, pada mata manusia sebesar 25 Hz.
5. Tekan "Keluar" untuk berhenti dan keluar program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. 2. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan AFG
Gambar 4.4 Display 2
1. Program dijalankan maka akan tampil frame sepertidi atas.
2. Masukkan angka pada input frekuensi sebagai masukan frekuensi, untuk
menentukan besarnya nilai frekuensi.
3. Isi edit waktu dengan nilai yang telah ditentukan untuk menentukan lama
waktu.
4. Tekan "AFG On" untuk menjalankan perintah.
5. Keluaran yang muncul adalah bunyi dengan frekuensi 1000 Hz dan akan
berbunyi selama 10000 s.
6. Tekan "Keluar" untuk berhenti dan kelar program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. 3. Data Tampilan Pengukuran Arus
Gambar 4.5 Display 3
1. Checked pada checkbox Arus untuk mengukur arus.
2. Checked pada batas ukur 500 mA agar alat analog tidak rusak.
3. Display keluaran akan menampilkan nilai besaran yang diukur.
4. Grafik menggambarkan tingkah laku besaran yang diukur (besar nilai arus
yang diukur).
5. Sifat grafik ini sama dengan pada pengukuran tegangan.
6. Tekan "Keluar" untuk berhenti dan keluar dari program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. 4. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan Fungsi ”Tambah”
Gambar 4.6 Display 4
1. Checked tegangan untuk mengukur tegangan.
2. Checked batas ukur 5 V.
3. Display keluaran akan menampilkan nilai tegangan sebesar 3.45703125
volt.
4. Grafik memberi gambaran tingkah laku tegangan yang terukur. Garis
merah pada grafik merupakan besar nilai yang diukur.
5. Tekan pada tombol ”Tambah”.
6. Muncul ”Form” mengisi data, beberapa komponen pada form ini akan
muncul.
7. Kolom tanggal untuk merekam tanggal pengisian data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
8. Kolom jam akan merekam waktu pengisian data.
9. Kolom hari akan merekam nama hari pengisian data.
10. Kolom data akan merekam nilai data dari display keluaran.
11. Tekan ”OK” tanda setuju bahwa data akan disimpan pada tabel database.
12. Tekan ”Cancel” untuk batal.
13. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar dari program.
B. 5. Data Tampilan Pengukuran Tegangan dan Fungsi ”Edit”
Gambar 4.7 Display 5
1. Checked tegangan untuk mengukur tegangan.
2. Checked batas ukur 5 V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Display keluaran akan menampilkan nilai tegangan sebesar 3.45703125
volt.
4. Grafik memberi gambaran tingkah laku tegangan yang terukur. Garis
merah pada grafik merupakan besar nilai yang diukur.
5. Tekan pada tombol ”Edit”.
6. Muncul ”Form” mengisi data, beberapa komponen pada form ini akan
muncul.
7. Kolom tanggal untuk merekam tanggal pengisian data.
8. Kolom jam akan merekam waktu pengisian data.
9. Kolom hari akan merekam nama hari pengisian data.
10. Kolom data akan merekam nilai data dari display keluaran.
11. Tekan ”OK” tanda setuju bahwa data akan disimpan pada tabel database.
12. Tekan ”Cancel” untuk batal.
13. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar dari program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. 6. Data Tampilan Hasil Pengukuran Besaran dan Fungsi ”Tambah”,
”Edit”, dan ”Hapus”
Gambar 4.8 Display 6
1. Tekan tombol ”Laporan” pada menu kemudian pilih ”Database”.
2. Setelah memilih database maka akan ditampilkan frame tabel database
secara keseluruhan ditampilkan semua data yang telah disimpan.
3. Tekan ”tambah” untuk menambah data.
4. Tekan ”Edit” untuk mengganti data.
5. Tekan ”Hapus” untuk menghapus data yang diinginkan.
6. Tekan ”menu” untuk kembali ke display pengukuan.
7. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar dari progam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. 7. Data Tampilan Laporan Hasil Pengukuran Besaran
Gambar 4.9 Display 7
1. Tekan menu ”Print Preview” pada menu Laporan” maka akan muncul
form dengan format Laporan Hasil Pengamatan.
2. Pada form ini seluruh data yang ada pada database akan siap untuk
dicetak.
3. Tekan ikon ”Print” maka laporan akan dicetak.
4. Tekan ”Close” untuk keluar dari form laporan dan kembali ke form
pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
B. 8. Data Tampilan Hasil Pengukuran Besaran Hambatan
Gambar 4.10 Display 8
1. Checked pada checkbox Hambatan untuk mengukur resistansi sebuah
resistor.
2. Checked pada batas ukur 500 Kohm agar alat analog tidak rusak.
3. Display keluaran akan menampilkan nilai besaran yang diukur.
4. Grafik menggambarkan tingkah laku besaran yang diukur (besar nilai arus
yang diukur).
5. sifat grafik ini sama dengan pada pengukuran tegangan dan arus.
6. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar dari program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. 9. Data Tampilan Hasil Pengukuran Tegangan Baterai
Gambar 4.11 Display 9
1. Program dijalankan sehingga akan keluar tampilan seperti di atas.
2. Mengukur tegangan pada baterai (lama dan rusak).
3. Batas ukur 5 V
4. Display keluaran menunjukan nilai tegangan baterai adalah 1.38671875 V.
5. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B. 10. Data Tampilan Kalibrasi Baterai
Gambar 4.12 Display 10
1. Program dijalankan sehingga akan keluar tampilan seperti di atas.
2. Mengukur tegangan pada baterai (baru).
3. Batas ukur 5 V
4. Display keluaran menunjukan nilai tegangan baterai adalah 1.5625 V.
5. Tekan ”Keluar” untuk berhenti dan keluar program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. 11. Data Tampilan Grafik Beramplitudo.
Gambar 4.13 Display 11
1. Dengan mengubah hambatan variable (Trimport) maka pada grafik akan
terbentuk grafik yang beramplitudo.
2. Nilai pada display ikut berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. 12. Data Tampilan Pengisian Data Dalam Waktu Tertentu
Gambar 4.14 Display 12
1. Checked tegangan untuk mengukur tegangan.
2. Checked batas ukur 500 V.
3. Grafik memberi gambaran tingkah laku tegangan yang terukur. Garis
merah pada grafik merupakan besar nilai yang diukur.
4. Tekan pada tombol "Tambah".
5. Muncul "Form" mengisi data, beberapa komponen pada form ini akan
muncul.
6. Kolom tanggal untuk merekam tanggal pengisian data.
7. Kolom jam akan merekam waktu pengisian data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
8. Kolom hari akan merekam nama hari pengisian data.
9. Kolom data akan merekam nilai data dari display keluaran.
10. Tekan "OK" tanda setuju bahwa data akan disimpan pada tabel database.
11. Tekan "Cancel" untuk batal.
12. Tekan "Keluar" untuk berhenti dan keluar dari program.
C. Kelebihan dan Kekurangan Alat
Alat ini sangat berguna sekali dalam proses pembelajaran siswa SMA Kelas
X. Namun alat ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Berikut ini kelebihan dan
kekurangan dari alat ini.
Kelebihan:
1. Alat ini lebih teliti dibandingkan multimeter biasa.
2. Alat ini dapat menampilkan hasil pengukuran lebih dari 4 digit angka sehingga
akurasinya tinggi.
3. Data yang diukur dapat secara langsung disimpan pada database.
4. Hasil pengukuran bisa langsung dicetak dikertas sebagai hasil laporan praktikum.
Kekurangan:
1. Alat ini relatif lebih mahal dibandingkan multimeter biasa.
2. Efisiensi tempat kurang karena ukuran alat ini relatif besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah disusun dan dianalisis maka dapat
diambil kesimpulan, antara lain:
a) PC (Personal Computer) dapat digunakan sebagai alat ukur
dalam laboratorium fisika.
b) PC sebagai alat ukur memiliki ketelitian yang sangat baik.
c) Angka yang ditampilkan pada display pengukuran lebih
dari 4 digit sehingga pengukuran mendekati kenyataan.
d) Alat ini memiliki kekurangan yaitu hanya dapat untuk
mengukur satu besaran saja.
e) Data yang diukur dapat secara langsung disimpan pada
database.
f) Jika untuk mengukur arus atau tegangan lebih dari 5 mA
atau 5 V digunakan alat perskala dengan batas ukur yang
sudah ditentukan yaitu 50 mA, 50 V.
g) Waktu konversi ADC adalah 9.424μs.
h) Pengembangan lain yang disertakan adalah AFG.
i) Dalam proses pembelajaran di SMA kelas X, alat ini
dipakai pada materi pokok listrik dinamis, sedangkan kelas
XII terdapat pada materi pokok zat padat dan semi
konduktor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Saran
Penyusunan skripsi ini belum sempurna, hingga masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Masih banyak hal yang dapat dilakukan dengan
Personal Computer, masih banyak ide-ide yang harus direalisasikan,
terutama dibidang fisika umumnya dan pendidikan fisika khususnya.
Penyusun mengharapkan agar para pendidik dan pelaku pendidikan
dapat mengembangkan alat ukur ini agar lebih baik, memberi kritik dan
disempurnakan dan dikemas lebih baik agar lebih familiar dikalangan
siswa, semoga alat ini menjadi salah satu inspirasi bahwa learning by
doing lebih dapat menjadikan siswa suka fisika. Semoga alat ini dapat
digunakan dengan semestinya.
JIKA DALAM PENGGUNAAN ATAU PENGEMBANGAN
SELANJUTNYA TERJADI KESALAHAN SEHINGGA
MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA PERSONAL
COMPUTER ANDA ATAU ALAT ELEKTRONIK ANDA MAKA
KESALAHAN DAN AKIBAT DARI KEGIATAN-KEGIATAN
TERSEBUT TIDAK MENJADI TANGGUNG JAWAB PENYUSUN
SKRIPSI INI.
Semoga anda menjadi salah satu pengembang alat ini. Selamat
berinovasi dan semoga sukses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Mukodim, Didin, 1996, Pengantar Bahasa Rakitan, Penerbit Gunadarma. Djonoputro, B Darmawan., 1984, Teori Ketidakpastian Menggunakan satuan SI, ITB Bandung. Durbin, Steven M., William H. Hayt Jr., and Jack E. Kemmerly, 2005, Rangkaian Listrik Edisi Keenam Jilid 1, Jakarta, Elangga. Jogiyanto H.M, 2005, Pengenalan Komputer, Yogyakarta., ANDI. Kanginan, Marthen, 2002, FISIKA 3B UNTUK SMA KELAS XII, Semester 2, Kurikulum 2004, Jakarta: Erlangga. IBRAHIM, KF., 1991, Teknik Digital, UK: Longman Group, diterjemahkan oleh Ir. P. Insap Santosa, MSc, ANDI.. Malvino, Albert Paul, 1989, Prinsip-prinsip Elektronika Edisi Kedua, Jakarta Erlangga. Millman, Jacob & Christos C. Halkias, 1971, Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits and System, McGraw-Hill,Inc, diterjemahkan oleh M. Barmawi dan M.O.Tjia, Elektronika Terpadu (Integrated Electronics) Rangkaian dan Sistem Analog dan Digital, Jakarta: Erlangga, 1985. Muhsin, Muhamad., 2004, Elektronika Digital-Teori dan Soal Penyelesaian, Yogyakarta: ANDI. Hogenboom, P., 1988, Data Sheet Book3: Application notes, Beek L, Netherlands, Elektuur B.V., reproduksi Gramedia, Jakarta, 1992 __________, 1989, Data Book 4: Peripheral Chips, Beek L, Netherlands, Elektuur B.V., reproduksi Gramedia, Jakarta, 1992. Horowitz, Paul., and Winfield Hill, 1980, The Art of Electronics, Cambridge University Press, alih bahasa oleh Ignatius Hartono dkk, 1985, Seni dan Disain Elektronika,Jakarta: Multi Media, Gramedia Grup. Prestia, Retna & Catur Edi Widodo, 2004, Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Yogyakarta: ANDI. Teguh Wahyono, 2007, Pengantar Organisasi Komputer, Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tokheim, Roger L., 1995, ELEKTRONIKA DIGITAL, Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, diterjemahkan oleh Ir. Sutisno, M. Eg. Turner, George, 1986, Information, Reception and Display, A Longman Group Company, alih bahasa oleh Suryawan, Penerimaan dan Penampilan Informasi, Jakarta: Gramedia, 1988. Wasito S, 1986, Vademekum Elektronika, Jakarta. PT Gramedia. http://www.beyondlogic. Data diambil tanggal 27 Mei 2008. http://hq.ee.itb.ac.id. Diambil tanggal 27 Juni 2008 http://www.toko-elektronika.com/. Diambil tanggal 28 Juni 2008. http://www.rojo.com. Diambil tanggal 28 Juni 2008 http://images.google.com. Data diambil 28 Juni 2008. http://www.geocities.com. Diambil tanggal 28 Juni 2008. http://duniaelektronika.blogspot.com. Data diambil tanggal 28 Juni 2008. "Card Interface Parallel Pada IBM PC" oleh Adrin Aviananda diambil dari ELEKTRON majalah berkala elektronika No.40 TH.XV, Sekretariat HME-ITB. "Kapasitor" dalam Proyek Elektronik, Jakarta, Dwi Eti Utama. "Catu Daya" dalam Aneka Catu Daya, Yayasan Pembina Pendidikan dan Hobi Elektronika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI