33
NAMA: ISTIQOMAH NO STAMBUK: N 111 13 029 PEMBIMBING: dr. SYAHRIR ABDURASYID, Sp. OG PLASENTA PREVIA

plasenta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: plasenta

NAMA: ISTIQOMAHNO STAMBUK: N 111 13 029

PEMBIMBING: dr. SYAHRIR ABDURASYID, Sp. OG

PLASENTA PREVIA

Page 2: plasenta

PENDAHULUANPlasenta previa merupakan salah satu penyebab perdarahan pada trimester ketiga dan setelah kelahiran anak atau plasenta yang apabila tidak ditangani akan menyebabkan akibat yang fatal. Antisipasi dalam perawatan prenatal adalah sangat mungkin oleh karena pada umumnya penyakit ini berlangsung perlahan diawali gejala dini berupa perdarahan berulang yang mulanya tidak banyak tanpa disertai rasa nyeri dan terjadi pada waktu yang tidak menentu, dan tanpa trauma.

Page 3: plasenta

DEFINISISecara etimologi, plasenta previa ialah plasenta yang ada di depan jalan lahir (prae= di depan; vias=jalan)

Placenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.

Page 4: plasenta

KLASIFIKASIPlasenta previa totalis atau komplitMenutupi seluruh ostium uteri internum.

Plasenta previa parsialisMenutupi sebagian ostium uteri internum.

Plasenta previa marginalisTepinya berada pada pinggir ostium uteri internum.

Plasenta letak rendah Berimplantasi pada segmen bawah uteri sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap normal.

Page 5: plasenta
Page 6: plasenta

InsidenParitas tinggiUsia di atas 30 tahunUterus bercacatKehamilan multipelPada RSUP insiden berkisar 1,7-2,9%

Negara maju <1%Penggunaan USG deteksi dini insiden tinggi

Terjadi 1:300 kelahiran di AS

Page 7: plasenta

EtiologiBlastokista berimplantasi pada SBRVaskularisasi desidua yang tidak memadai akibat proses radang atau atrofi:o Paritas tinggio Usia lanjuto Cacat rahim: bekas SC, miomektomi, kuret, dan lain-lain.

o Perempuan perokoko Plasenta yang terlalu besar

Page 8: plasenta

PATOFISIOLOGI

Kehamilan lanjut mulai terbentuknya SBR tapak plasenta akan mengalami pelepasan.

Melebarnya isthmus uteri menjadi SBR plasenta yang berimplantasi mengalami laserasi akibat pelepasan desidua sebagai tapak plasenta.

Pada waktu serviks mendatar (effacement) dan membuka (dilatation) tapak plasma terlepas perdarahan

Page 9: plasenta

Fenomena pembentukan SBR unvoidable bleeding oleh karena SBR dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat karena elemen ototnya sangat minimal.

Pembentukan SBR progresif dan bertahap laserasi baru perdarahan causeless and painless

Dinding SBR yang tipis mudah diinvasi oleh pertumbuhan vili dari trofobas plasenta melekat lebih kuat pada dinding uterus plasenta akreta, inkreta atau perkreta perdarahan paska persalinan

Page 10: plasenta
Page 11: plasenta

Gambaran KlinisPerdarahan yang bersifat painless, causeless, dan berulang.

Terjadi pada akhir trimester kedua ke atas.Pada plasenta letak rendah perdarahan baru akan terjadi pada waktu mulai persalinan.

Perdarahan dapat terjadi sampai paska persalinan.

Pada palpasi abdomen sering ditemui bagian terbawah janin masih tinggi di atas simfisis. Palpasi abdomen tidak membuat ibu hamil merasa nyeri dan perut tidak tegang.

Page 12: plasenta

DIAGNOSIS

Anamnesis:Perdarahan terjadi di atas 22 minggu bersifat painless dan causeless

Pemeriksaan Luar:Bagian terbawah janin belum masuk PAP.Jika presentasi kepala, biasanya kepala masih floating

Tidak jarang disertai dengan kelainan letak

Pemeriksaan in spekuloUntuk mengetahui asal perdarahan

Page 13: plasenta
Page 14: plasenta

Penentuan plasenta secara tidak langsung USG transabdominal dan transvaginal

Penentuan plasenta secara langsung pemeriksaan dalam. Dilakukan dalam keadaan siap operasi

Page 15: plasenta

PENATALAKSANAAN

Penanganan EkspektifKriteria : Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

Perdarahan sedikit Belum ada tanda-tanda persalinan Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.

Page 16: plasenta

Rencana Penanganan : Bedrest totalInfus D 5% dan elektrolit Apabila terjadi his berikan tokolitik untuk mencegah persalinan prematur.

Siapkan darah untuk transfusi.Pemeriksaan USG untuk menentukan letak plasenta, usia kehamilan, profil biofisik, letak dan presentasi janin.

Awasi perdarahan terus-menerus dan TTV. 

Page 17: plasenta

Pemberian kortikosteroid dosis tinggi pematangan paru

Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.

Jika perdarahan berulang pertimbangkan manfaat dan risiko ibu dan janin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dibandingkan dengan terminasi kehamilan.

Page 18: plasenta

Penanganan aktif Kriteria:

Umur kehamilan ≥ 37 minggu, BB janin ≥ 2500 gram.

Perdarahan banyak 500 cc atau lebih. Ada tanda-tanda persalinan. Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

Page 19: plasenta

Indikasi Seksio Sesarea : 1. Plasenta previa totalis. 2. Plasenta previa pada primigravida. 3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang

4. Anak berharga dan fetal distres 5. Plasenta previa lateralis jika : • Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak. • Sebagian besar OUI ditutupi plasenta. • Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

6. Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.

Page 20: plasenta

Partus per vaginam. Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur. 3

Pemecahan ketuban dapat menghentikan perdarahan uterus mengadakan retraksi kepala anak menekan pada plasenta. plasenta tidak tertahan lagi oleh ketuban plasenta mengikuti gerakan dinding rahim tidak terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim.

Page 21: plasenta

Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.

Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil atau sudah meninggal, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi.

Page 22: plasenta
Page 23: plasenta

Identitas

Nama : Ny. IR Nama Suami : Tn. US

Umur : 37 tahun Umur: 42tahun

Alamat : Ds. Tuva Alamat :Ds.TuvaPekerjaan : IRT Pekerjaan :

PetaniAgama : Islam Agama

: IslamPendidikan : SMEA Pendidikan :

SD

Page 24: plasenta

Anamnesis GVPIIIAI Usia Kehamilan : 38-39mingguHPHT:06-09-2014 Menarche : 14 tahunTP :13-06-2015 Perkawinan : II,

± 1 tahun

Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahirRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk dengan keluhan keluar darah dari jalan

lahir sejak 2 minggu yang lalu, berwarna merah segar, bergumpal sejak pagi sebelum masuk rumah sakit, pelepasan air (+) sejak 2 jam sebelum masuk RS, lendir (-). Riwayat trauma (-), pusing (-), sesak (-), pergerakan janin (+) aktif, nyeri perut (-), perut terasa tegang (-), BAB (+), BAK (+) lancar.

Page 25: plasenta

Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien belum pernah mengalami hal

serupa . Riwayat operasi kandungan (-), riwayat kuretase (+), hipertensi

(-), DM (-).Riwayat Kebiasaan : Merokok (-)Riwayat Obstetri :Hamil pertama : abortus, dikuret.Hamil kedua : Bayi perempuan,

aterm, lahir spontan di rumah dibantu bidan,

presentasi kepala, BBL: 2800 gr, umur 14 tahun

Page 26: plasenta

Hamil ketiga : Bayi perempuan, aterm, lahir spontan

di rumah dibantu bidan, presentasi

kepala, BBL: 2600 gr, umur 8 tahun

Hamil keempat : Bayi laki-laki, aterm, lahir spontan di rumah dibantu bidan, presentasi

kepala, BBL: 2700 gr, meninggal.

Hamil kelima : hamil sekarang.

Page 27: plasenta

Riwayat ANC :Pasien memeriksakan kandungan di puskesmas di dekat rumahnya, dan 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien memeriksakan diri di salah satu dokter spesialis kandungan kemudian di USG. Hasil USG menunjukkan adanya placenta previa.

Riwayat Imunisasi : Suntikan TT 2 kali di puskesmas.

Page 28: plasenta

Pemeriksaan FisikKU : Baik Tek. Darah : 110/70 mmHgKesadaran : Kompos mentis Nadi : 78x/menitenitBB : 67 Kg Respirasi :

20x/menitenitTB : 155 cm Suhu : 37,2ºC

Kepala – Leher :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema

palpebra (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).

Thorax :I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area

jantung, batas paru-hepar SIC VII LMD, batas jantung DBN

A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II murni reguler

Page 29: plasenta

Abdomen :o Pemeriksaan Obstetri :o Situs : memanjango Leopold I : 3 jari bawah proc. xyphoideus,

pres. kepala o TFU : 28cm.o Leopold II : punggung kanan.o Leopold III : presentasi kepala.

o Leopold IV : belum masuk PAPo DJJ : 146 x/menitenito HIS : tidak adao TBJ : 2480 gramo Pergerakan Janin : Baiko Janin Tunggal : Ya

Genitalia :Pemeriksaan Dalam (VT) : Pemeriksaan tidak

dilakukan

Page 30: plasenta

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium:Wbc : 9.11 x 109/l BT : 3 menit, 30

detikHgb : 10.9 gr/dl CT : 7 menit

30 detikHct : 35.4 % HbSAg : non-

reaktifPlt : 171 x 109/lRbc : 4.10 x 1012/l

Page 31: plasenta

RESUMEPasien Ny. IR, 37 tahun masuk dengan

perdarahan pervaginam sejak 2 minggu sebelum masuk RS, berwarna merah segar, bergumpal sejak pagi sebelum masuk rumah sakit, pelepasan air (+) sejak 2 jam sebelum masuk RS. BAB (+), BAK (+) lancar, pergerakan janin (+) aktif.

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan TD : 110/70 mmHg, N : 78x/menit, R : 20x/menit, S: 37,2ºC. Pemeriksaan obstetri : LI : 3 jari di bawah prossessus xyphoideus, LII : Punggung kanan, LIII : presentase kepala, LIV : Kepala belum masuk PAP. DJJ : 146x/menitenit. HIS : tidak ada. Pergerakan janin baik, janin tunggal, TFU : 28 cm, TBJ: 2480 gram

Page 32: plasenta

DIAGNOSISGvPIIIAI gravid 38-39 minggu + Susp.

Placenta Previa

PENATALAKSANAANObservasi Keadaan Umum dan Tanda Vital.

Observasi perdarahan.Observasi BJFBedrest totalRencana USG

Page 33: plasenta

FOLLOW UP