13
PLASMOSIS PADA TUMBUHAN Peristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosisi pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. Pengamatan plasmosis pada daun Rhoeodiscolor I. Tujuan : - Mengamati terjadinya peristiwa Plasmolisispada sel tumbuhan - Memahami peristiwa osmosis dan difusi II. Alat dan bahan : 1. Mikroskop dan kelengkapannya 2. Gelas ukur 3 buah 3. Larutan gula 5%, 15%, dan 25% 4. Daun Rhoeodiscolor 5. Kertas pengisap (tissue atau kertas buram) III. Cara Kerja : 1) Buatlah preparat basah (dengan air) irisan epidermis bawah daun Rhoeodiscolor, kemudian amati dengan mikroskop, gunakan perbesaran lemah. 2) Gambar beberapa sel yang jelas benar strukturnya pada buku kerja.

PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

PLASMOSIS PADA TUMBUHANPeristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk

sel dan terjadi endosmosis. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi.

Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena

rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel

lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosisi pada hewan akan

menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan

terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis.

Pengamatan plasmosis pada daun Rhoeodiscolor I. Tujuan : - Mengamati terjadinya peristiwa Plasmolisispada sel tumbuhan

- Memahami peristiwa osmosis dan difusi

II. Alat dan bahan :

1. Mikroskop dan kelengkapannya

2. Gelas ukur 3 buah

3. Larutan gula 5%, 15%, dan 25%

4. Daun Rhoeodiscolor

5. Kertas pengisap (tissue atau kertas buram)

III. Cara Kerja :

1) Buatlah preparat basah (dengan air) irisan epidermis bawah daun Rhoeodiscolor,

kemudian amati dengan mikroskop, gunakan perbesaran lemah.

2) Gambar beberapa sel yang jelas benar strukturnya pada buku kerja.

Gambar hasil pengamatan menggunakan mikroskop setelah daun rhoeodiscolor dibuat preparat basah dengan air

Page 2: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

3) Teteskan larutan gula 5% pada tepi gelas penutup, sedangkan tepi yang lain

diletakkan kertas pengisap agar terjadi pergantian medium. Amati lagi sel tersebut

degan mikroskop, kemudian gambarlah dan bandingkan dengan gambar yang telah

dibuat sebelumnya.

Gambar hasil pengamatan menggunakan mikroskop setelah ditetesi larutan gula 5%

4) Lalu, teteskan larutan gula 15% pada tepi gelas penutup, sedangkan tepi yang lain

diletakkan kertas pengisap agar terjadi pergantian medium.Amatilah sel tersebut

dengan mikroskop, kemudian gambarlah dan bandingkan dengan gambar yang telah

dibuat pada langkah pertama dan ketiga.

Gambar hasil pengamatan menggunakan mikroskop setelah ditetesi larutan gula 15%

Page 3: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

5) Lakukan seperti pada langkah keempat dengan larutan gula 25%.

Gambar hasil pengamatan menggunakan mikroskop setelah ditetesi larutan gula 25%

6) Kembalikan preparat seperti kegiatan nomor 1 dengan cara di tepi gelas penutup

ditetesi air, sedangkan tepi yang lain diletakkan kertas pengisap agar terjadi

pergantian medium dan amatilah.

Gambar hasil pengamatan menggunakan mikroskop setelah ditetesi kembai dengan air

Page 4: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

IV. Jawaban Pertanyaan:

1. Apakah bentuk sel mengalami perubahan sebelum dan sesuah ditetesi larutan gula?

Bentuk sel tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah ditetesi larutan gula.

2. Adakah perubahan pada ruangan antarara isi sel dengan dinding sel dan warna isi sel?

Ya, ada perubahan pada sel. Warna isi sel semakin memudar.

3. Apakah plasmolisis itu? Dan apakah deplasmolisis itu? Jelaskan!

Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan.

Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi

(hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,

menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini

layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan

terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding

sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran

Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali

membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel

tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga

tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan

menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang

sehingga akan melekat kembali pada dinding sel. Tekanan osmotik adalah

tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-

molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeable.

Page 5: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

4. Apakah yang dimaksud dengan osmosis, difusi, dan transport aktif itu? Jelaskan!

Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran.

Pada gambar diatas, air akan berpindah dari B (larutan yang konsentrasi airnya tinggi)

menuju A (larutan yang konsentrasi airnya rendah) melalui membran semi permeabel

sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan

antara A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda.

Keadaan di atas terjadi juga pada peristiwa osmosis pada penyerapan air tanah ke

dalam sel akar. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan isotonis, bentuk sel tetap karena

keadaan seimbang. Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonis

(konsentrasi larutan lebih tinggi daripada cairan sel), air dalam plasma sel akan

berosmosis keluar sehingga sel mengerut/menyusut. Protoplasma yang kekurangan air

menenyusut volumenya mengakibatkan membran sel terlepas dari dinding sel,

sehingga terjadi plasmolisis. Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis

(konsentrasi larutan lebih rendah daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke

dalam sel sehingga sel membengkak.

Page 6: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke

larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada

cairan teh tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis.

Gambar di atas menunjukkan perpindahan konsentrasi larutan yang lebih tinggi ke

konsentrasi larutan yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan dinamis. Peristiwa

difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon

dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses

difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah

satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan 

disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel.

Demikian juga gas CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi

CO2 di udara lebih tinggi daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat

berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih

tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel.

Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel

yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk

ATP. Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat penumpukan mineral. Artinya, konsentrasi

Page 7: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

mineral di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel, atau potensial air di luar sel

lebih tinggi dibandingkan dengan potensial air di dalam sel. Oleh karena itu, osmosis

dari luar sel ke dalam sel tetap berlangsung untuk mencegah plasmolisis. Akan tetapi,

keadaan ini menghambat pengambilan mineral dari luar ke dalam sel melalui difusi,

terutama karena membran sel memiliki permeabilitas yang sangat rendah. Untuk

mengatasi hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang melibatkan energi dari ATP

agar ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP adalah molekul pembawa energi di

dalam sel.

TranTranspor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan

yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel.

Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya

ion K+, Na+ dan CL

5. Apakah kesimpulan dari pengamatan ini?

Page 8: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

Berdasarkan hasil pengamatan proses plasmolisis pada daun Rhoeo Discolor terjadi karena

adanya perbedaan konsentrasi larutan. Karena perbedaan konsentrasi ini maka sel

kehilangan air dan mengalami tekanan turgor. Kertas tissue yang digunakan untuk

menyerap air dari sel juga semakin memperkuat terjadinya plasmolisis, akibatnya tekanan

terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma terkelupas dari dinding sel,

menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Sel tumbuhan yang

dimasukan dalam larutan sukrosa akan mengalami plasmolisis, dan semakin tinggi

konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang mengalami plasmolisis

Page 9: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

Pengamatan plasmosis pada daun Rhoeodiscolor

Oleh :

Debora (XI-AKSEL/06)

Putri Solekhah (XI-AKSEL/15)

Page 10: PLASMOSIS PADA TUMBUHAN

2011