40
BAB I PENDAHULUAN Plastik merupakan salah satu material mekanik yang tergolong kedalam non logam. Beberapa jenis plastik sekarang dipergunakan pada industri, masing-masing mempunyai komposisi atau kombinasi tersendiri sesuai dengan penggunannya. Bahan dasar plastik berasal dari batu bara dan minyak bumi.hasil dari batu bara dan minyak bumi merupakan persenyawaan organic, terutama yang tersusun dari zat arang. Persenyawaan organic tersebut dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu: 1. Persenyawaan alipatis. Dalam molekul ini atom-atom zat arang selalu bersenyawa dalam rangkaian terbuka. 2. Persenyawaan siklis. Plastik dapat dipergunakan untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi ketat, sering sekali dapat mengganti kedudukan logam terutama bila produk yang digunakan ringan. Untuk hal pembentukan plastic dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yang sering dikenal yaitu : 1

Plastic Moulding

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Plastic Moulding

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

PAGE 23

BAB IPENDAHULUAN

Plastik merupakan salah satu material mekanik yang tergolong kedalam non logam. Beberapa jenis plastik sekarang dipergunakan pada industri, masing-masing mempunyai komposisi atau kombinasi tersendiri sesuai dengan penggunannya.

Bahan dasar plastik berasal dari batu bara dan minyak bumi.hasil dari batu bara dan minyak bumi merupakan persenyawaan organic, terutama yang tersusun dari zat arang. Persenyawaan organic tersebut dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu:

1. Persenyawaan alipatis.

Dalam molekul ini atom-atom zat arang selalu bersenyawa dalam rangkaian terbuka.

2. Persenyawaan siklis.

Plastik dapat dipergunakan untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi ketat, sering sekali dapat mengganti kedudukan logam terutama bila produk yang digunakan ringan.

Untuk hal pembentukan plastic dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yang sering dikenal yaitu : Calindering (Dirol), Cetak mengalir (Extrution), Cetak suntik (Injection Moulding), cetak tiup.

Semua metode diatas pada umumnya dilakukan dengan memanaskan bahan lastik kemudian dicetak sesuai yang diinginkan. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada bab-bab berikut.

Plastik yang digunakan di industri pada umumnya telah dicampur dengan beberapa zat tertentu untuk memperoleh sifat-sifat yang di inginkan. Proses pencampuran biasanya dilakukan dalam mesin pencampur dan berbagai bahan seperti resin zat warna.

Resin plastik dapat digunakan untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi ketat dan penyelesain permukaan yang baik. Plastik merupakan bahan yang mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dibandingkan dengan logam hal ini disebabkan :

Mempunyai berat jenis yang ringan

Modulus elastisitasnya rendah

Mudah dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki

Tahan korosi dan lain sebagainya

Dewasa ini dijumpai berbagai jenis plastik dengan berbagai jenis sifat dan fisiknya, meskipun demikin namun daya guna plastik agak terbatas. Oleh karena itu kekuatanya yang rendah, tidak tahan panas, stabilitas dimensi rendah dan harga yang relatif tinggi. Dibandingkan dengan logam, plastik lebih lunak, tidak ulet dan tidak mudah rusak pada suhu rendah.

BAB II

TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan plastik moulding secara khusus adalah untuk meneliti dan menganalisa hasil dari benda kerja yang dicetak dan untuk mengambil kesimpulan percobaan yang baik agar mendapatkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan.

Tujuan percobaan plastik moulding secara umum adalah sebagai berikut :

1. Untuk menggambarkan selama proses pencetakan, bahan thermoplastik akan hanya mengalami perubahan fisik saja.

2. Untuk mengetahuai serta mengalami proses pencetaka plastik.

3. Untuk melakukan percobaan dan percetakan sesuai dengan prosedur, sehinga menghasilkan benda jadi.

4. Untuk mengamati hasil dari benda yang dicetak.

BAB IIITEORI DASAR

3.1

Pengertian Plastik Moulding

Plastik moulding adalah suatu alat atau peralatan yang dapat mengubah bahan plastik menjadi suatu produk yang mempunyai bentuk yang sama pada proses berulang-ulang, dan dapat membentuk bahan plastik bermacam-macam dengan bentuk yang diinginkan.

3.1.1Jenis Plastik

Adapun jenis plastik dapat dibagi dalam tiga kelompok :A. Thermosetting

Termosetting pada waktu pembentukan memelukan panas atau tanpa tekanan dan menghasilkan produk yang tetep keras. Mula-mula panas yang diberikan dapat melunakan bahan plastiknya, tetapi panas tabahan kimia yang disebut polimerisasi dan setelah itu bahan plastik tiadak dapat dilunakan kembali. Contohnya :

Phenolformadehida.

Polyyuretane.

Ureaformadehida.

B. Thermoplastik

Bahan thermoplastik tidak mengalamai perubahan dalam susunan kimia sewaktu dicetak dan tidak akan menjadi keras meskipun ditekan dan dipanaskan. Bahan thermoplastik terutama dibentuk dengan cara pencetakan injeksi, tiup ekstrusi, pembentukan termal dan penggilingan.

Bahan thermoplastik adalah :

Polietylin

Polyprepilin

Polystiren

Polimetil metakruilat

Polivilin clorida

Polisulvana

Plastik ABS

Poli-imeda

Nilon

Resin Akrilit

Resin Vinil

Karet sintetis

Selulosa

Dalam percobaan yang praktikan lakukan dengan menggunakan sistem injeksi, bahan yang digunakan polysteren.

Jadi dibawah ini akan dijelaskan tentang polysteren.

1. Sifat sifat polysteren

Polysteren adalah bahan thermoplastik yang khusus diciptakan untuk cetak injeksi dan ekstrusi. Ciri-ciri khasnya adalah berat jenis rendah yaitu : 1,05 -1,07 gr/cm, dibandingkan polietilin dan polipropilen mempunyai sifat yang baik sekali terutama pada frekuensi tinggi walaupun kestabilan terhadap cahaya dan cuacanya sangat rendah dari pada resin matakrelit.

Kestabilan panas kecairannya pada pencairannya sangat baik, sedangkan barang cetak yang titik lunaknya ( 65-75 C ), memiliki ketahanan impak yang rendahnya dan bersifat getas.

2. Jenis-jenis polystiren

Adapun yang termasuk bahan jenis polystiren adalah:

Polystiren keperluan umum (GP)

Polystiren dengan ketahanan impak tinggi (HI)

Polystiren tahan cahaya

Polystiren busa

Polystiren akan lunak pada temperatur 95 C dan menjadi cair kental pada temperatur 120-180 C, dan mencair encer di atas 250 C, kemudian terurai di atas 120-330 C, karena bila dibandingkan dengan thermoplastik lain, bahan ini mempunyai temperatur dekomposisi termal yang lebih tinggi dan kecairannya lebih baik.

3. Penggunaan bahan polystiren

Polystiren merupakan bahan pengganti karet yang baik untuk isolasi listrik. Resin stiren dapat dicetak menjadi kotak baterai, piring, komponen radio, roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es, kemasan, gelas dan ubin tembok.

Polisteren keperluan umum dan yang mempunyai kekuatan impak tinggi dipakai untuk radio TV, refrigerator dan peralatan listrik lainnya, demikian juga peti kemas dan keperluan rumah tangga.

C. Elastromer

Elastromer adalah bahan yang bersifat elastisis dan pada pemanasan elastromer bersifat rekat, sebagai contah adalah karet.

3.1.2Berdasarkan cara pembuatannya

1. Didapat dari alam.

Contohnya : selulosa, karet alam, seluloid, reyon (dikembangkan dari alam).

2. Dengan cara polymerisasi.

Cara ini adalah penggabungan suatu manometer dengan manometer lain yang sejenis membentuk polimer. Pada reaksi ini tidak dihasilkan produk tambahan.

3. Dengan cara polykondensasi.

Cara penggabungan manometer dengan manometer lainnya yang tidak sejenis membentuk polymer. Pada reaksi ini dihasilkan produk tambahan.

4. Dengan cara polyadhesive.

Cara ini merupakan penggabungan menometer dengan manometer lainnya, baik sejenis maupun yang tidak sejenis dan akan membentuk polimer. Pada reaksi ini tidak menghasilkan produk tambahan.

3.1.3Proses pembuatan plastik.

Proses pembuatan plastik dipengaruhi oleh :

Suhu

Waktu penekanan

Tekanan.3.1. 4 Klasifikasi Pembentukan Plastik Dari Jenis ThermoPlastik

A. Cetakan injeksi (suntikan)

Mesin cetak injeksi dengan mesin pengocoran cetak. Bahan thermoplastik yang terjadi atau awalnya berbentuk dicairkan lalu diinjeksikan kedalam cetakan dengan bantuan udara, dimana bahan akan membeku.

kapasitas mesin cetak injeksi tergantung pada dasar gaya tekan dan banyaknya bahan yang akan diolah setiap proses produksi. Umumnya mesin injeksi mempunyai gaya tekan berkisar antara 1 gr 9 kg.

Produk cetak akan mengoreksi dalam rongga cetakan akan dibawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui saluran-saluran didalam cetakan, setelah penekanan injeksi dan produk dibuka dari cetakan.

Kontruksi ruang pemanas dari berbagai jenis mesin injeksi umumnya sama saja, bentuknya bulat mirip torpedo sehingga bahan yang masuk merupakan lapisan yang cukup tipis agar dapat dipanaskan dengan cepat dan merata. Suhu ruang pemanas diatur antara 120 - 260C, tergantung pada bahan yang digunakan dan besaranan.

Gambar 3.1 Mesin cetak injeksi

Keterangan gambar :

1) Tabungan pemanas

2) Cetakan

3) Kedudukan cetakan

4) Penunjuk temperatur keerja

5) Pengikat cetakan

6) Handel turun dan naik tabung pemanas

7) Pengumpan

8) Meja dudukan plastik moulding

9) Switch hidup - mati mesin

10) Penunjukan skala tekanan tabung

11) Pengeluaran cairan plastik

Gambar 3.2 Skema mesin cetak injeksi

B. Cetak Ekstrusi

Bahan termoplastik seperti derivat selulosa, resin venil, polystiren, polyetiren, polypropilen, dan nilon dapat diekstrusi menjadi berbagai produk dengan panjang sesuai kehendak pembuat skema mesin ekstrusi. Butiran atau serbuk bahan dimasukkan kedalam pengumpan dan digerakkan dalam ruang pemanas oleh skrup spiral. Dalam ruang pemanas, bahan menjadi massa yang viskos kental, kemudian ditekan melalui cetakan. Setelah keluar dari cetakan produk didinginkan dengan udara, air atau benda pengeras sementara berada di atas ban berjalan, Pipa yang panjang, batangan, dan profil tertentu dibuat dengan cara ini, karena bahan tersebut dapat ditekuk atau dibengkokkan setelah ekstrusi dengan mencelupkannya kedalam air panas, pipa listrik atau pipa zat-zat kimia, dapat dibuat dengan cara ini.

Sedangkan untuk bahan termosetting kurang sesuai untuk proses ekstrusi ini, karena terlalu cepat mengeras namun dapat digunakan (dengan batas tertentu) untuk membuat pipa yang tebal.

Gambar 3.3 Mesin ekstrusi plastikC. Cetak Rotasi

Pada cetak ekstrusi suatu cetakan yang berdinding tipis berputar melalui dua sumbu secara serentak, sumbu pertama dan kedua tegak lurus sesamanya. Setelah diisi bahan plastik, sambil berputar cetakan di panaskan, hal ini menyebabkan partikel meleleh pada bagian dalam cetakan membentuk lapisan-lapisan sehingga bahan menjadi satu cetakan kemudian dibuka sehingga produk dapat dikeluarkan dan cetakan siap diisi kembali.

Proses ini terutama digunakan untuk membuat produk berongga dari bahan termoplastik. Dalam industri mainan anak-anak, plastisol dan polyertiren digunakan untuk membuat mainan yang dapat dipijat dengan cara cetak rotasi.

Gambar 3.4 Skema Alat untuk proses cetak rotasi

Metode serbuk rotasi berbeda dengan proses cetak lainnya. Pada proses cetak lain diperlukan panas dan tekanan untuk plastisitasi resin, sedangkan proses rotasi hanya memerlukan pemanasan cetakan.

Cetakan aluminium cor yang tipis dapat digunakan dalam cetakan rotasi, begitu pula tembaga yang dibentuk secara elektro atau lembaran logam. Bagian-bagian cetakan harus rapat sambungannya, sehingga cairan tidak dapat memasuki cetakan yang menyebabkan pelengkungan. Kedua sumbu cetakan bisa dijalankan oleh motor yang berbeda, biasanya dengan perbandingan 3 : 1 antara sumbu utama dengan sumbu tambahan. Kecepatan putar sumbu utama kurang dari 18 rpm, sedang suhu cetakan berkisar 160 370

Prinsip cetakan rotasi dapat terlihat cetakan tunggal, sedang pada lainnya empat cetakan dirakit pada satu lengan . keuntungan dari sistim cetak rotasi adalah biaya investasi yang rendah, fleksibilitas yang memungkinkan dibuatnya berbagi jenis produk pada mesin yang sama, biaya peralatan yang murah, benda cetak yang tertutup seluruhnya, maupun permukaan yang halus maupun biaya produksi yang rendah.

Produksi yang dibuat secara cetak rotasi dari serbuk dapat mencapai ukuran yang cukup besar, contohnya : kursi anak-anak, pelindung mesin dan drum untuk menyimpan makanan berkapasitas 0,2 m dan lain-lain.

D. Cetak Tiup.

Cetak tiup terutama dimanfatkan untuk membuat wadah berdinding tipis dari bahan resin thermoplastik, suatu silinder bahan plstik yang disebut palisonodiekstrusi secepat mungkin dan dijepit pada ujung cetakan belah.

Mesin cetakan tiup pada waktu cetakan ditiup parison dipotong dan akibat tekanan udara yang memadai agar permukan produk halus, segera setelah produk cukup dingin, cetakan dibuka dan produk dikeluarkan. Proses cetak tiup mirip dengan proses pembuatan botol dalam industri gelas.

Gambar 3.5 Mesin cetak tiup

Pada gambar berikut tampak sebuah mesin untuk membuat botol secara kontinyu. Suatu pipa yang terbuat dari bahan termoplastik diekstrusi dalam cetakan yang terbuka, kedua ujung pipa plastik tersebut terjepit dan tertutup ketika cetakan ditutup dan udara tekan di alirkan kedalam pipa kosong tersebut melalui pipa pusat dalam kepala cetakan.

Udara tekan mengembangkan plastik sehingga melekat pada dinding cetakan. Setelah didinginkan sebentar, tekanan diturunkan dan cetakan dibuka. Botol dikeluarkan dari cetakan dan mesin disiapkan untuk siklus berikutnya. Untuk beberpa jenis plastik, botol harus didinginkan sampai mencapai suhu ruang. Ujung atas ban bawah botol kemudian dipotong untuk membuat sisa-sisa, selain itu tidak diperlukan proses penyelesaian lainnya.

Proses ini berlangsung secara kontinyu untuk setiap cetakan yang seluruhnya berjumlah delapan

.

E. Cetakan penggilingan / Pembuatan film dan lembaran

Penggilingan adalah proses pembuatan lembaran tipis dengan cara mendesak bahan termoplastik diantara rol seperti gambar 3.7. bahannya terdiri dari resin plastisor, pengisi dan zat warnanya diaduk serta dipanaskan sebelum diumpankan didalam penggilingan.

Tebal lembaran yang dihasilkan tergantung pada selah antara rol yang mendesak plastik tersebut dan pada kecepatan penyelesaiannya yang terentang dengan air. Dengan cara penggilingan ini dapat dibuat film, lembaran vinil polystelin, ubin vinil dan lain-lain sebagainya.

Gambar 3.6 Pembuatan lembaran dengan proses penggilingan

Pada cetakan film, resin plastic dilarutkan terlebih dahulu kemudian disebarkan keatas ban kontinu atau rol yang dipolis, selanjutnya bergerak mendekati dapur dimana ban resin dimatangkan dan pelarut diuapkan. Pada pencetakan sel, suatu sel dibuat dari dua lembaran kaca yang dipoles, yang terpisah sejarak tebal lembaran yang dikehendaki. Sisi diberikan gasket agar dapat dengan cairan memotret yang mengandung katalisator sel ini kemudian dipanaskan sampai suhu tertentu dalam dapur, dan tetap berada disitu sampai proses pematangan selesai. Pencetakan sel ini diterapkan untuk memproduksi lembaran tembus cahaya aklirik.

Gambar 3.7 Ekstrusi lembaran yang tipis dan filmF. Cetak Transfer

Pada proses cetak transfer, serbuk thermosetting atau benda berbentuk diletakkan pada tempat tersendiri atau dalam ruang tekanan diatas rongga cetakan seperti tampak pada gambar. Disini bahan mengalami platisasi akibat panas dan tekanan serta diinjeksikan kedalam rongga cetakan, sebagian bahan yang merupakan cairan panas disini akan mengalami pengerasan. Waktu pengerasan untuk cetak transfer lebih singkat karena digunakan bahan yang berbentuk lebih besar yang dapat dipananskan lebih cepat. Bentuk yang runit dan bentuk variasi penampang besar juga dihasilkan dengan cara cetak transfer.

Keterbatasan dari proses ini adalah kehilangan bahan dari dalam saluran pengalir, spure dan harga cetakan yang lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pada proses cetak tekan.

Gambar 3.8 Proses cetak transfer

G. Cetak Tekan

Prinsif cetak yang terlihat pada gambar, sejumlah bahan dimasukkan dalam cetakan logam yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Bahan yang digunakan berbentuk talet atau serbuk. Tekanan yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 5,5 Mpa, tergantung pada bahan yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Suhu yang digunakan berkisar antara 1200 2050C.

Gambar 3.9 Proses cetak tekan

H. CETAK LAMINASI

Lembaran plastik direkatkan pada lembaran kain atau kertas sebagai pelapis, dengan menggunakan panas dan tekanan tertentu serta menggunakan adhesive (epoksi resin).

Gambar. 3.10 Cetakan Laminasi3.2 Menentukan Kecepatan Penekanan

Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan penekanan dalam melakukan percobaan adalah :

V =

Dimana :

V = Kecepatan penurunan (mm/dt)

T = Tebal plastik (mm)

t = Waktu penekanan (dt)

3.3

Alat Alat Yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan plastik moulding adalah sebagai berikut :

1. Mesin Poly lab yaitu mesin untuk menghasilkan produk dengan jalan pemanasan polysterin sesuai dengan cetakan yang diinginkan.

2. Silinder injeksi yaitu sebagai tempat untuk memanaskan bahan polysterin tersebut.

3. Cetakan benda uji yaitu untuk mencetakan benda uji sesuai dengan produk yang diinginkan.

4. Mesin kompresor yaitu mesin untuk pemberian tekanan udara atau dorongan pada mesin injeksi pada saat percobaan.

5. Bahan termoplastik yaitu bahan dasar pengujian plastik moulding.

6. Termometer untuk mengukur suhu pada proses pencetakan benda uji berlangsung.

7. Jangka sorong yaitu:alat untuk mengukur ketebalan atau diameter benda kerja.

8. Stop watch yaitu alat pencatat waktu proses kerja pada saat percobaan.

Gambar 3.11 Cetakan Plastic

Gambar 3.12 Jangka Sorong

Gambar 3.13 Thermometer Digital

Gambar 3.14 Stop Watch

3.4. Langkah-langkah Percobaan

Percobaan plastik moulding yang dilakukan adalah dengan sistem injeksi, maka langkah-langkah percoban yaitu sebagai berikut :

1) Hubungkan kabel dari mesin injeksi moulding kearah arus listrik

2) Masukkan resin yang berbentuk butiran-butiran termoplastik kedalam tabung pemanas untuk di cairkan

3) Letakkan cetakan pada dudukan dengan rata, dan benar-benar telah terikat kuat serta pelekatkan ujung lubang cetakan (pintu masuk dari plastik kedalam rongga cetakan)dapat diarahkan terhadap ujung nozel pada mesin

4) Tekan tombol penghidup arus yang terdapat pada mesin

5) Atur besarnya tekanan dari kompresor hingga tekanan menunjukkan angka yang diinginkan

6) Atur besar temperatur kerja untuk mencairkan plastik

7) Jika lampu pengontrol telah menunjukkan temperatur yang maksimum, lampu tersebut akan mati, maka tunggu beberapa saat agar butiran plastik dalam tabung akan mencair dengan rata

8) Arahkan ujung nozel tepat pada lubang dengan menerunkan tuas penekan

9) Tekan tombol untuk melepaskan udara yang bertekanan agar plastik yang telah mencair terdorong kedalam cetakan

10) Setelah cetakan penuh, angkat kembali nozel pada posisi semula dengan memutar tuas penekan

11) Buka cetakan selama dua menit

BAB IV

ANALISA DATA

4.1

Data Hasil Percobaan

Setelah melakukan Praktikum pada Laboratorim Teknik Mesin maka penulis memperoleh data sebagai berikut :NoProses PencetakanWaktu

(t)

DetikBahanUkuranBentuk

Permukaan

Benda Uji

TekananTemperaturDiamerter

D

(mm)Tebal

T

(mm)

P1P2T1T2

(bar)(bar)(oC)(oC)

14.003.50220349P

O

L

Y

S

T

I

R

E

N279Cekung

26.506.00230357269Rata

36.205.70240354278Rata

45.805.10250356268Rata

55.504.80225347256Cekung

65.004.50230345268Rata

74.504.00235346278Rata

84.003.50220326268Cekung

96.505.502203210278.00Rata

107.006.502253272511Keropos

Tabel 4.1 Tabel Hasil PercobaanKeterangan :

P1= Tekanan tabung

(Bar)P2= Tekanan kerja

(Bar)

T1= Temperatur tabung

(Bar)

T2= Temperatur cetakan

(0C)

t

= Waktu pencetakan

(0C)

c

= Bentuk hasil cetak

D= Diameter hasil cetak(mm)T = Tebal hasil cetak

(mm)4.2 Pengolohan Data

Dari data hasil percobaan maka dapat dianalisakan sebagai berikut :

Hasil Pencetakan plastik yang didapat :

Ada saat lengkung dan warnanya kekuning kuningan sebab pada waktu pencetakan campuran agak sedikit dan tekanan besar.

Rata bening, sebab pada waktu pencetakan dan tekanan sebanding

Ada lubang dan serat serat lengkung serta agak kekuningan sebab pada waktu pencetakan campuran sedikit, sedangkan tekanan besar.

Rata agak bening, sebab pada saat pencetakan dalam selinder terdapat sedikit campuran PVC dan waktu agak dalam.

Kurang rata, hijau kekuning kuningan sebab pada saat pencetakan terdapat sedikit sisa campuran tekanan besar dan pada waktu kecil.

Tidak rata agak kekuning kuningan, sebab pada saat pencetakan tekannya mendekati lamanya pencetakan.

Pada saat dipanaskan plastik meleleh/mencair sampai tempratur 220C, kemudian akibat tekanan plastik masuk kedalam cetakan.

Dari hasil percobaan, dengan mengambil harga rata rata dari seluruh percobaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tebal (L) = 8.3 mm

Diameter (D) = 26.2 mm

Untuk harga maksimum dan minimum hasilnya adalah :

Tebal minumum = 6 mm

Tebal maksimum = 11 mm

Diameter minimum = 25 mm

Diameter maksimum= 27 mm

4.2.1 Menghitung Kecepatan Penekanan

Untuk Menguji Kecepatan kecepatan penekanan sebagai berikut :

Pada perhitungan ini praktikan mengambil data No : 2

Dik :

Tebal Plastik(T) = 9 mm

Diameter(D) = 26 mm

Waktu Penekaan( t ) = 7 detik

Dit : Kecepatan Penekanan(V) .......... ?

Penyelesaian :

V =

=

= 1,28 mm/detik

Dengan cara yang sama untuk hasil yang lain dapat dihitung dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data

Diameter

D

(mm)TebalT

(mm)Waktut

(Detik)KecepatanV

(mm/Det)

27991

26971.285714286

27842

26861.333333333

25670.857142857

26851.6

27861.333333333

26861.333333333

278100.8

251171.571428571

4.2.2 Keuntungan dan kerugian percobaan

Adapun keuntungan dan kerugian dari pengujian Plastic Moulding ini adalah sebagai berikut :Keuntungan.

Dapat mengetahui sifata sifat dari plastik berdasarkan dari hasil percobaan tersebut.

Kekuatan tariknya tinggi, kekuatan lenturnya tinggi, kekuatannya inpaknya rendah, serta permukaannya mengkilat.

Tahan terhadap kelembaban dan korosi, dan memiliki kekuatan elektrik yang baik.

Dapat menyerap getaran.

Mudah dibentuk dibandingkan dengan logam.

Kerugian.

Stabilitas dimensi rendah dan harga yang relatif tinggi.

Tidak tahan terhadap tempratur yang tinggi.

Kekuatannya rendah dibandingkan dengan kekuatan logam.

Plastik lebih lunak, tidak ulet dan mudah rusak. BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain :

1) Tekanan yang tidak sesuai dapat merusak hasil cetakan.

2) Tempetratur tabung sebaiknya diatas 2250 C.

3) Telalu cepat membuka cetakan mengakibatkan kerusakan pada hasil cetakan.

4) Adapun Nilai yang diproleh dari hasil percobaan adalah sebagai berikut : Tekanan tabung (P1)

= 6.50 bar Tekanan kerja (P2)

= 6.00 bar Temperatur tabung (T1)= 230 oC Temperatur cetakan (T2)= 34 oC Diameter produk (D)

= 26 mm Tebal produk (T)

= 9 mm Waktu cetakan (t)

= 7 Detik5.2

Saran-saran

Adapaun saran-saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan percobaan plastik moulding adalah :

1) Sebelum melakukan percobaan praktikan harus menguasai job sheet plastik moulding.

2) Gunakan alat pengaman yang telah disediakan.

3) Kekompakan dalam kelompok harus diutamakan juga.

DAFTAR PUSTAKA

1. Politeknik Negeri Lhokseumawe, Job Sheet Laboratorium Teknik Mesin, Lhokseumawe, 1995.

2. Tata Surdia, MS. E. Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta, 1985.

3. Politeknik Negeri Lhokseumawe, Ilmu Bahan Jilid III

_1095001057.unknown

_1095010949.unknown

_1138428258.unknown

_1228682691.unknown

_1230056936.unknown

_1103105188.unknown

_1095001243.unknown

_1095000726.unknown

_1095000987.unknown

_1094999275.unknown