47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat itu, sumber dan penyebab penyakit, masih dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh jahat. Tetapi cukup banyk usaha pada zaman purba yang dapay dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemic. Umpamanya pada kira-kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-orang India pada saat tersebut selain menggunakan variola, telah mengenal bahwa penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai hubungan erat dengan kepadatan penduduk. Sebenarnya epidemiologi sebagai sains yang didasarkan atas pengamatan terhadap fenomena penyakit dalam masyarakat oleh mereka yang meyakini bahwa keadaan tersebut merupakan suatu fenomena yang terjadi secara teratur (ordered fhenomena) dan bukan sebagai suatu kejadian yang bertalian dengan kekuatan gaib. Telah dikenal sejak zaman Yunani kuno seperti halnya dengan berbagai ilmu pengetahuan lian yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dewasa ini. Pada zaman kejayaan yunani dan romawi kuno, telah dikenal adanya proses MODEL TERJADINYA PENYAKIT DAN PENYEBARANNYA 1

Pleno 1 Kesehatan Masyarakat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat itu, sumber dan penyebab penyakit, masih dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh jahat. Tetapi cukup banyk usaha pada zaman purba yang dapay dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemic. Umpamanya pada kira-kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-orang India pada saat tersebut selain menggunakan variola, telah mengenal bahwa penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai hubungan erat dengan kepadatan penduduk. Sebenarnya epidemiologi sebagai sains yang didasarkan atas pengamatan terhadap fenomena penyakit dalam masyarakat oleh mereka yang meyakini bahwa keadaan tersebut merupakan suatu fenomena yang terjadi secara teratur (ordered fhenomena) dan bukan sebagai suatu kejadian yang bertalian dengan kekuatan gaib. Telah dikenal sejak zaman Yunani kuno seperti halnya dengan berbagai ilmu pengetahuan lian yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dewasa ini. Pada zaman kejayaan yunani dan romawi kuno, telah dikenal adanya proses penularan penyakit pada masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan faktor lingkungan.

SkenarioModel terjadinya penyakit dan penyebarannyaTuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi oleh Myocobakterium tuberculosis yang dapat menyerang semua organ tubuh, terutama paru (TB-paru).HIV/AIDS adalah penyakit infeksi yang mencerminkan defisiensi imunitas seluler akibat infeksi retrovirus Human. Immunodefiency virus (HIV) , dengan gejala klinik berupa infeksi opportunistik baik oleh virus, bakteri, jamur, parasit maupun keganasan tertentu.TB- paru merupakan infeksi opportunistik potensial untuk penderita HIV/AIDS yang mempermudah penyebaran infeksi TB-paru primer. Sebaliknya infeksi Mycobakterium tuberculosis pada penderita HIV akan mempercepat perjalanan infeksi HIV stadium dini menjadi stadium lanjut (AIDS) yang fatal dimana resiko kematian paling tinggi pada penderita AIDS dengan TB-paru aktif.HIV/ AIDS dan TB-paru saat ini merupakan masalah kesehatan global. Diduga sekitar 3-4,5 juta penduduk di wilayah Sub-sahara, Afrika menderita HIV dan TB-paru secara bersamaan. Sekitar 72 % jumlah penderita TB-paru dunia berada di Asia dan lebih dari 1,3 juta orang dewasa di Asia diperkirakan terinfeksi HIV dan TB-paru secara bersamaan. Jumlah penderita TB-paru di beberapa negara Eropa, Amerika tengah, Amerika selatan dan Amerika serikatjuga meningkat seirama dengan terjadinya epidemic HIV. Diduga tahun2000 terjadi peningkatan HIV-TB global dari 9% menjadi 24%(CDC,1993) Terminologi : Defisiensi imun adalah sekumpulan aneka penyakit yang karena memiliki satu atau lebih ketidaknormalan sistem imun, dimana kerentanan terhadap infeksi meningkat. Infeksi oportunistik adalah penyakit yang jarang terjadi pada orang sehat, tetapi menyebabkan infeksi pada individu yang sistem kekebalannya terganggu, termasuk infeksi HIV. Organisme-organisme penyakit ini sering hadir dalam tubuh tetapi umumnya dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat. Ketika seseorang terinfeksi HIV mengembangkan infeksi oportunistik, tahapannya masuk ke diagnosis AIDS. Epidemiologi adalah studi tentang seberapa sering suatu penyakit terjadi pada kelompok orang yang berbeda dan mengapa. Informasi epidemiologi digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi strategi untuk mencegah penyakit dan sebagai panduan untuk pengelolaan pasien yang telah mengembangkan penyakit tersebut. Pertanyaan :1. Jelaskan pengertian Epidemiologi2. Jelaskan faktor determinan kejadian penyakit, menurut model-model :a) Segitiga epidemiologi b) model wheels c) model Blum;3. Salah satu faktor dari model Blum adalah pelayanan kesehatan. Pada model Wheels, faktor ini masuk ke faktor apa ?4. Sama dengan nomor 2 untuk faktor perilakuDimnan tempatnya dalam model wheels ataupun model segitiga epidemiologi.5. Apa perbedaan natural history dari : HIV/AIDS, DHF, TB-paru6. Mengapa amat penting untuk mengetahui faktor determinan dan natural history dari penyakit.7. Dari ketiga tahap pencegahan (primary,secondary and tertiary prevention), manakah yang efektif untuk penyakit-penyakit berikut : DHF, HIV/AIDS, Diare, Kecelakaan lalu lintas. Penyakit jantung koroner, Stroke , Tbc paru Jelaskan alasanya.8. Promosi kesehatan sebenrnya adalah Health Education Plus yang terdiri dari :a) Health Education atau behavior intervention)b) Structural intervention policy or regulation.9. Jelaskan pengertian iceberg phenomena dan konsekuensinya dalam pencegahan penyakit terkait dengan akurasi data yang tersedia di primary healthservice dokter praktek, bidan praktek, puskesmas, klinik private dan di secondary health services (RSU Kab/Prov/Nasional )

Jawab :1. MAC MAHON, PUGH, IBSEN (1960)Epidemiologi adalah ilmu yang pelajari distribusi penyakit atau kejadian lainnya di masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencari cara penanggulangannya.PERSON/WHO PLACE/WHERE TIME/WHEN EPID. DESKRIPTIFWHY & WHO EPID. ANALITIK (faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit).2. a. Segitiga Epidemiologi menjelaskan bahwa timbulnya suatu penyakit karena adanya gangguan terhadap keseimbangan Host-Agent-Environment. Contoh HIV/AIDS dan TBC, Host : life style (Merokok,Napza,Sex Bebas), Personal Hygine, Agent : Bakteri dan Virus, Environment : Iklim (kemarau dan hujan, banjir) ,lingkungan yang kotor.

b. Teori ini merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan yang digambarkan sebagai sebuah roda. Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya. Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.

c. Status masyarakat di suatu tempat dipengaruhi setidaknya oleh empat faktor utama, yaitu (a) faktor herediter, (b) faktor health system atau health infrastructure, (c) faktor perilaku masyarakat, serta (d) faktor lingkungan.

Host : life style (Merokok,Napza,Sex Bebas), Personal Hygine yang burukAgent : Bakteri dan VirusEnvironment : Iklim (kemarau dan hujan, banjir) ,lingkungan yang kotor.Genetik : belum ditemukan adanya keterlibatan GenetikPelayanan Kesehatan : kurangnya edukasi dan sosialisasi kesehatan, kurangnya obat obatan untuk penyakit tertentu, penggunaan alat yang tidak steril.3. Pada model Blum Pelayanan Kesehatan. Pada model wheels termasuk faktor ekstrinsik.4. Perilaku dalam Model Wheel atau segitiga Epidemiologi termasuk dalam Host karena perilaku termasuk diantaranya, Personal Higyne,HAM, Gaya hidup, Perilaku seksual dsb.5. Fase SuseptibelFase PresimptomatisFase KlinisFase Akhir

HIV/AIDSKelelahan, imun menurun,Perilaku seksual, personal hygine yang buruk, kontak dengan penderita yang terinfeksi sebelumnya, Napza,penggunaan jarum suntik yang dimana hal tersebut akan mempermudahkan terjadinya infeksi.Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIVsampai dengan menunjukkan gejala-gejala AIDS. Waktu yang dibutuhkan rata-ratacukup lama dan dapat mencapai kurang lebih 12 tahun dan semasa inkubasi penderitatidak menunjukkan gejala-gejala sakit.Tahap Penyakit Dini :Penderita mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahantubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yangterkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebalantubuhnya menurun/ lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang.Tahap Penyakit LanjutPada tahap ini penderita sudah tidak bias melakukan aktivitas apa-apa. Penderitamengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk serta nyeri dada. Penderitamengalami jamur pada rongga mulut dan kerongkongan.Terjadinya gangguan pada persyarafan central mengakibatkan kurang ingatan, sakitkepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerakmelambat. Pada sistem persyarafan ujung (peripheral) akan menimbulkan nyeri dankesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang selalu mengalamitensi darah rendah dan impotentBisa menyebabkan kematian

TBCPenyakit belum terjadi, tetapi sudah muncul beberapa faktor yang memudahkan timbulnya penyakit, misalnya: kelelahan, stress, daya tahan tubuh menurun, personal hygine yang buruk dimana hal tersebut akan menjadi faktor resiko.Pada fase ini, faktor host, agen dan lingkungan berinteraksi satu sama lain dan bila keseimbangannya terganggu akan menghasilkan Stimulus.

Masa Inkubasi untuk penyakit TBC biasanya adalah 4 - 6 minggu dengan tanda, yaitu pucat, lemah, badan kurus, tidak memiliki semangat aktivitas, berkeringat, batuk - batuk berdahak campur darah, dan suhu tubuh tinggi.pucat, lemah, badan kurus, tidak memiliki semangat aktivitas, berkeringat, batuk - batuk berdahak campur darah, dan suhu tubuh tinggi.Sembuh tanpa cacat kecuali terjadi komplikasi (TB eksta Paru)

DHFPada DHF faktor yang berperan untuk berkembang biaknya suatu penyakit terjadi karena faktor lingkungan, seperti curah hujan yang tinggi dan lembab,adanya genangan air dan tempat mandi. masa inkubasi 3 8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia. Masa inkubasi adalah rentang waktu dimana virus berkembang sejak awal gigitan nyamuk sampai timbulnya gejala. Jika daya tahan tubuh orang itu kuat dan dapat mengatasi virus, maka gejalanya bisa ringan atau bahkan tidak sampai menimbulkan gejala.1. DemamDemam terjadi secara mendadak berlangsung selama 2 7 hari kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. 2. PerdarahanPerdarahan biasanya terjadi pada hari ke 2 3. HepatomegaliPada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak yang kurang gizi hati juga sudah. 4. Renjatan (Syok)Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke 3 sejak sakitnya penderita, dimulai dengan tanda tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung hidung, jari tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukan prognosis yang buruk. Adapun komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya:- Perdarahan luas,Shock atau renjatan,Effuse pleura,Penurunan kesadaranDan jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kematian.

6. Selain untuk mencegah dan menanggulangi penyakit, pemahaman terhadap perjalanan alamiah penyakit juga amat penting ketika menghitung morbility rate.Kesulitan sering muncul ketika menentukan mana penduduk yang sakit dan mana penduduk yang tidak sakit, terutama pada penyakit menahun (kronis).

7. a. PENCEGAHAN PRIMER = PRIMER PREVENTIONYaitu semua usaha pencegahan yang dilakukan pada fase peka/suseptibel. Termasuk didalamnya :Promosi Kesehatan (Health Promotion) Proteksi Spesifik (specific Protection)b. PENCEGAHAN SEKUNDER = SECONDARY PREVENTION Meliputi : - diagnosa dini (early diagnosis) - pengobatan tepat (prompt treatment)c. PENCEGAHAN TERSIER = TERTIARY PREVENTION Pada keadaan ini, penyakit sudah terjadi dan bahkan dapat meninggalkan cacat meliputi :a) Semua usaha untuk membatasi ketidakmampuan (disability limitation)b) Rehabilitasi (Rehabilitation)PencegahanPrimerSekunderTersier

DHFYa

HIV/AIDSYa

TBCYa

DiareYa

Kecelakaan Lalu lintasYa

StrokeYa

Penyakit jantung koronerYa

8. a. Health Educationcontohnya penyakit penyakit akibat kebiasaan merokok, melakukan edukasi pada masyarakat tentang bahaya merokok yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD) atau PPOM, impotensi.b. Structural Intervention policy or regulation

A. Adanya kampanye anti merokok melalui :Di lingkungan keluarga dari orang tua ke anak-anak, lingkungan pergaulan dan masyarakat sekitarnya.Poster,film, diskusi/penyuluhan, testimonial dari mantan pecandu rokok atau pihak yang kehilangan seseorang akibat rokokIklan antirokok dengan jam penayangan intensif untuk menandingi iklan rokok.Media: sekolah-sekolah, televisi, radio, dll.B. Agama, pendekatan melalui agama juga diperlukan, diantaranya :Merokok adalah bentuk perbuatan merusak/mebunuh diri sendiri dan orang lain. Dalam QS. Al-Baqoroh:195 dan QS. An-Nisa: 29....dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalamkebinasaan dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.(QS. Al-Baqarah: 195) Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa: 29).C. Kebijakan Pemerintah IndonesiaRevisi PP No 81 Thn 1999 ( Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan) menjadiPP No 19 Thn 2003 (10-03-03). Kadar nikotin dalam setiap batang rokok di wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5 mg, dan kadar kandungan tar maksimal 20 mg.9. Fenomena gunung es (iceberg phenomenon) merupakan sebuah metafora (perumpamaan) yang menekankan bahwa bagian yang tak terlihat dari gunung es jauh lebih besar daripada bagian yang terlihat di atas air. Artinya, pada kebanyakan masalah kesehatan populasi, jumlah kasus penyakit yang belum diketahui jauh lebih banyak daripada jumlah kasus penyakit yang telah diketahui. Fenomena gunung es menghalangi penilaian yang tepat tentang besarnya beban penyakit (disease burden) dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang sesungguhnya, serta pemilihan kasus yang representatif untuk suatu studi. Mempelajari hanya sebagian dari kasus penyakit yang diketahui memberikan gambaran yang tidak akurat tentang sifat dan kausa penyakit tersebut.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKITKonsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta.Jakarta)Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman masing-masing komponen.Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut.Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain :1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etnik (suku) hubungan keluarga2. Bentuk anatomis tubuh3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh4. Status kesehatan, termasuk status gizi5. Keadaan kuantitas dan respon monitors6. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial7. Pekerjaan, dll. Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia.Mengapa?karena dia yang diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), usia (tua, muda,anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan berbagai penyakit, usia pun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh.Misalnya penyakit keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan perlindungan.Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup.Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan terjadi penyakit.Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu seperti Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan Bentuk anatomis tubuh2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga sehubungan sosial kemasyarakatan. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup sehat. (Nur nasry noor,2002.Epidemiologi.Universitas Hasanuddin.Makassar.Hal.27)Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :1. Penyebab kausal primer, dan2. Penyebab kausal sekunder.

Penyebab kausal primerUnsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausal ini dapat dibagi dalam 5 kelompok yaitu :1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular2. Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.3. Unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain4. Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertaliandengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkansekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan.

Penyebab non kausal (sekunder)Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer. Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya.Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit. Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis.Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea2. Metazoa : misalnya arthopoda , helminthes3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis\4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis Abiotis, terdiri dari1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan,benturan, gesekan, dan getaran5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan sehat Unsur lingkungan (Enviroment)Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.1. Lingkungan BiologisSegala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi : Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen; Vektor pembawa infeksi Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan),maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan manusia.2. Lingkungan fisikKeadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi : Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air, dan Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.3. Lingkungan sosialSemua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi.Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakattersebut. Lingkungan sosial ini meliputi : Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku; Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat Sistem pelayanan kesehatanserta kebiasaan hidup sehatmasyarakat setempat, dan Kebiasaan hidup masyarakat Kepadatan penduduk.Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan interaksi antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan demikian maka terjadinya suatu penyakit tidak hanya ditentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh sebab itu, maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya memperhitungkan berbagai unsur di atas. Dari model segitiga epidemiologi sangat berhubungan erat dan saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan pertimbangan mendasar yang sangat terpisah, tetapi itu tidak cukup sebab masih ada beberapa pertimbangan penting lainnya yakni pertimbangan perjalanan alamiah penyakitMenyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih ekonomis dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu terjadinya suatu penyakit perlu kita kenali dan pahami.Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola perilaku gaya hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak ramah, tuntutan masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus meningkat. Hal ini berjalan seiring dengan berjalannya daya dukung, kebijakan , dan berkepihakan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat.Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran lingkungan merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai penyakit yang perlu di atasi penanggulangannya. Selain itu untuk pencegahan dini, faktor gizi terhadap proses terjadi penyakit seiring dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian. Dengan dukungan gizi yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat, di hentikan, bahkan di sembuhkan.Namun satu hal yang lebih penting adalah pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan gizi yang optimal.Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima sempurna yang masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan pengembangan dan penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di sesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995 Departemen kesehatan bersama dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman. Aman gizi seimbang (PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi seimbang.2.2 KETERPAPARAN DAN KERENTANANDari proses terjadinya penyakit, kita harus menentukan batas-batas antara sehat dan tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan kesempurnaan fisik, mental dan keadaan sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat diartikan sebagai, suatu penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal. Sedangkan penyakit merupakan suatu proses gangguan fisiologis (faal tubuh), serta/atau gangguan psikologis /mental maupun suatu gangguan tingkah laku (behaviour).Pada umunya peralihan dari suatu keadaan sehat, ke keadaan sakit hanya pada batas yang tidak jelas, tetapi melalui suatu proses yang pada umumnya didahului dengan kondisi keterpaduan (Exporused) terhadap unsur tertentu untuk menjadi sakit.Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakitDengan memperhatikan gambar di atas maka jelas baik kita bahwa, seorang dapat menjadi sakit apabila orang tersebut mengalami keterpaparan terhadap unsur penyebab tertentu. (primer maupun sekunder) dan dilain pihak orang tersebut sekaligus berada pada tingkat kerentangan tertentu. Kedua faktor keterpaparan dan kerentangan sangat dipengaruhi pula oleh berbagai unsur terutama unsur lingkungan dan unsur pejamu.Oleh sebab itu, dalam epidemiologi terapan, keadaan ini harus betul-betul disadari, terutama tingkat kuantitas maupun kualitas/derajat serta sifat dan bentuk dari unsur yang menimbulkan keterpaparan. Kejadian penyakit, tidak terkecuali penyakit akibat (mendadak) mempunyai masa perlangsungan tersendiri.Bagaimanapun mendadaknya, perlu waktu, yang memang mungkin singkat, untuk tercetusnya suatu penyakit.Dalam mengetahui keberadaan (diagnosis) penyakit, diperlukan perhatian dan perhitungan terhadap faktor waktu perlangsungan penyakit.Untuk setiap penyakit, diinginkan untuk melakukan diagnosis benar, tepat waktu ataupun secepatnya.Untuk membuat diagnosis, salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat alamiah penyakit (natural history of disease). Riwayat alamiah suatu penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah.Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai berikut:1. Tahap prepatogensis2. Tahap Patogenesi

Uraian masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut :a. Tahap PrepatogensisPada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of suseptibility).Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit.Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang penjamu.Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu masih kuat.Namun begitu penjamunva lengah ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis.b. Tahap PatogenesisTahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu:- Tahap Inkubasi, - Tahap Dini, - Tahap Lanjut, dan -Tahap Akhir. Tahap InkubasiTahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.Masa inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit lainnya.Dan pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekadar sebagai pengetahuan riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis.Setiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan pengetahuan masa inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis penyakitnya. Tahap DiniTahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang Kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis (pathologic changes), walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease ). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini. Tahap LanjutMerupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang jelas,sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis ditegakkan, diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik, Tahap Akhir/ pasca patogenesis.Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan keadaan, yaitu:1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali.2. Sembuh dengan cacat, yakn ibibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat.3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.5. Berakhir dengan kematian.2.3 POLA PENYEBAB PENYAKITSuatu penyakit (menular) tidak hanya selesai setelah membuat seseorang sakit, tetapi cenderung untuk menyebar setelah menyelesaikan riwayat pada suatu rangkaian. Kejadian sehingga seseorang jatuh sakit, pada saat yang sama penyakit bersama dengan kumannva dapat berpindah dan menyebar kepada orang lain/masyarakat.Dalam proses perjalanan penyakit, kuman memulai aksinya dengan memasuki pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian jika ingin berpindah ke penderita baru lagi akan ke luar melalui pintu tertentu (portal of exit).Kuman penyakit tidak masuk dan ke luar begitu saja tetapi harus melalui pintu tubuh tertentu sesuai dengan jenis masing-masing penyakit misalnya melalui: kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau saluran kemih. Dalam memilih pintu masuk-keluar ini setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk dan ke luar tersendiri dan tubuh manusia.Ada yang masuk melalui mulut (oral) dan ke luar melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing.Namun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi ke luar melalui dubur, misalnya cacing Ankylostoma.Pengetahuan tentang jalan masuk ini penting untuk epidemiologi karena dengan pengetahuan itu dapat dilakukan penghadangan perjalanan kuman masuk ke dalam tubuh manusia.Cacing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan upaya cuci tangan sebelum makan.Sedangkan pengetahuan tentang jalan keluar bermanfaat untuk menemukan kuman itu untuk tujuan identifikasi atau diagnosis.Misalnya kuman TBC keluar melalui batuk maka penemuan kuman TBC dilakukan dengan penangkapan kumannya dibatuk/dahak.2.4 PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT SEKARANG INIPencemaran makanan1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran-sayuran makanan lainnya2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada makanan dibekukan;3. Zat penawar racun. hormon,dsb., pada makanan hewan;4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.Pencemaran lingkungan dan udara1) Gas limbah industri;2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;Pencemaran sumber air1) Air limbah industri;2) Penimbunan mikroorganisme dalam air:3) Pupuk. pestisida, sampah putih:4) Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng:5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan. Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modernTelevisi, radio.kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.Polusi suaraSuara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor.suara orang seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.Standar KesehatanKesehatan memerlukan diet yang seimbang, tidur yang cukup, latihan memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:1. Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan mudah menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari tanpa mengalami stress, dan mampu untuk melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan.2. Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif, kebersediaan untuk bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan, bersikap ketat terhadap din sendiri namunlembut terhadap orang lain.3. Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang bersifat darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap adanya perubahan.4. Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang normal dan penyakit menular.5. Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika berada pada posisi berdiri yang layak.6. Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpaadanya iritasi7. Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau tanpa adanya ketombe.8. Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang atau yang terasa sakit, dan dengan gusi yangsehat.9. Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan denganlangkah yang gesit.10. Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan baik.2.5 PENYEBAB MAJEMUKTelah banyak bukti empirik dan keyakinan teoritik bahwa pada umumnya penyakit memiliki Lebih dan satu penyebab, bukan bersifat tunggal. Faktor-faktor penyebab mi dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu :1. Faktor Predisposisi, seperti: umur, jenis kelamin, Riwayat penyakit terdahulu,dlL2. Faktor Pencetus, seperti: pemaparan oleh agen penyakit yang spesifiK,3. Faktor Pendorong, seperti: paparan yang berulang, beban kerja yang berat,4. Faktor Pemberat, seperti: pendapatan rendah, status gizi, kondisi perumahan, dlL.Peran faktor-faktor penyebabdalam model kualitas majemuk dicontohkan pada penyakit TBC bersifat kumulatif, di mana keadaan yang mencukupi terjadinya TBC klinik hanya bisa diciptakan secara bersama-sama.jadi, masing-masing faktor merupakan necessary couse, tetapi tidak sufficient (keadaan yang dibutuhkan untuk terjadinya penyakit di sebut necessary condition sedangkan keadaan yang cukup membuat terjadinya penyakit di sebut sufficient conditionManfaat riwayat alamiah dari penyakit diperoleh beberapa informasi penting yaitu :1. Masa inkubasi atau masa latent, masa atau waktu yang diperlukan selama perjalanan suatu penyakit untuk menyebabkan seseorang jatuh sakit.2. Kelengkapan keluhan (symptom) yang menjadi bahan informasi dalam menegakkan diagnosis.3. Lamanya dan beratnya keluhan dialami oleh penderita.4. Kejadian penyakit menurut musim (season) kapan penyakit itu Lebih frekuan kejadiannya.5. Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakitsehingga dapat dengan mudah di deteksi lokasi kejadian penyakit.6. Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit, khususnya untuk pembunuhan kuman penyebab.Pengetahuan tentang riwayatalamiah penyakit merupakan langkah awal yang perlu dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek lain yang terkait dengan penyakit. Dengan mengetahui riwayat alamiah dapat ditarik beberapa manfaat seperti:1. Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit, misalnya jika terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).2. Untuk pencegahan : denganmengetahui kuman patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit. Dengan mengetahui riwayat penyakit dapat terlihat apakah penyakit itu perlangsungannya akut ataukah kronik.Tentu berbeda upaya pencegahan yang diperlukan untuk penyakit yang akut dibanding dengan kronik.3. Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan awal penyakit itu terapi tepat sudah perlu diberikan. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosa akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.Karakteristik Segitiga UtamaKetiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus dalam keadaan berinterkasi satu sama lain. Jika interaksinya seimbang, terciptalah keadaan sehat.Begitu terjadi gangguan keseimbangan, muncul penyakit.Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan perubahan unsur-unsur trias itu.Perubahan unsur trias yang potensial menyebabkan kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan interaksi antara ketiganya.1. Karakteristik PenjamuManusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bisa berupa:a) Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.b) Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain mempertahankan diri, padajenis-jenis penyakit tertentumekanisme pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat munitas yang tinggi setelahterserang campak, sehingga seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup.c) lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi untuk menularkanpenyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupunsehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.2. Karakteristik Agena) Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisma untuk mampu menimbukan infeksi terhadap penjamunya.Dosis infektivitas minimum (minimum infectious dose) adalah jumlah minimal organisma yang dibutuhkanuntuk menyebabkan infeksi.jumlah ini berbeda antara berbagai spesies mikroba dan antara individu.b) Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinyainfeksi pada penjamu yang diserang. Dengan perkataanlain, jumlah penderita dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit (low pathogenicity).c) Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.d) Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat toksis.e) Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringanf) Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi imunologis dalam penjamu.Beberapa organisma mempunyai antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada aliran darah (virus measles)akan lebih merangsang immunoresponse dan yang hanya menyerang permukaan membrane (gonococcus).3. Karakteristik Lingkungana) Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu.b) Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakitPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit1. Teori Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia dalam Iingkungan).2. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan keseimbangan cairan dalamtubuh.3. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.4. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan dilengkapi teori imunitas.5. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan epidemiologis.Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.2.6 KONSEP TERJADINYA PENYAKITSuatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, induk semang atau lingkungan.Pendapat ini tergambar dalam istilah penyebab majemuk(multiple causation of disease) sebagai lawan daripenyebab tunggal(single causation). Di dalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit, mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas dasar model-model tersebut dilakukanlah eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana kebenaran dari model-model tersebut. 3 Model yang dikenal dewasa ini adalah :Tiga Konsep Model Sakit1. Segitiga Epidemiologi (The Epidemiologic Triangle)2. Jaring-jaring sebab akibat (The web of causation)3. Roda (The Wheel)1. SegitigaEpidemiologi(The Epidemiologic Triangle)

2. Jaring-Jaring Sebab Akibat (The Web of Causation)

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutanMenurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong rantai pada berbagai titik.

3. Roda (The wheel)

Model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pada pentingnya agen.Disini dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan. Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yaitu proses interaksi antara manusia (Host) dengan berbagai sifatnya (biologis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (Agent) serta dengan lingkungan (Environment). Dalam teori keseimbangan, maka interaksi antara ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbanganya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya, akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu/ masalah kesehatanUnsur Penyebab Sakit (Agent)Unsur penyebab penyakit dapat dibedakan menjadi 2 bagian utama: Penyebab/ kausal primer: Agent penyebab langsung terjadinya penyakit Penyebab/ kausal skunder:Agent penyebab tidak langsung terjadinya penyakit, namun ikut memperparah sakit

Agent Causal Primer Biologis: virus, bakteri, jamur, cacing, insekta Nutrisi: protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air Kimiawi: obat, racun, zat pengawet, zat warna Fisika: panas, iris, tikam Psikis: stress, depresi Agent Causal Scunder Merupakan unsur pembantu/penambah parah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam proses kejadian sebab akibat terjadinya penyakit. Misal penyakit TB : penyebab primer M. tuberkulosa, penyebab skundernya, kurang gizi, sanitasi jelek, kepadatan pendudukUnsur Penjamu (Host)Unsur penjamu (host) terutama manusia dapat dibagi dalam dua kelompok sifat utama: Sifat biologis Sifat sosial Sifat Biologis Host Umur, jenis kelamin, ras danketurunan Bentuk anatomis tubuh Fungsi fisiologis tubuh Imunitas tubuh Kemampuan interaksi antara host dan agent secara biologis Status gizi dan status kesehatanSifat Sosial Host Kelompok etnik, adat, kebiasaan, agama, hubungan keluarga, hubungan sosial Kebiasaan hidup, pola hidup

BAB III3.1 KESIMPULANEpidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Bustam (2006) : Pengantar epidemiologi, Rineka cipta, Jakarta.Heru subari,dkk(2004) : Manajemen epidemiologi, Media presindo,Yogyakarta.Nur nasry noor (2000) : Dasar epidemiologi, Rineka cipta, Jakarta.Nur nasry noor (2002) : Epidemiologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.Timmreck, Thomas C (2004) :Epidemiologi Suatu Pengantar (an Introduction to Epidemiology). EGC,Jakarta.MODEL TERJADINYA PENYAKIT DAN PENYEBARANNYA10