14
Pluralisme Hukum di Indonesia: Sebuah Pengantar Herlambang P. Wiratraman 2016

Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Pluralisme Hukum di Indonesia: Sebuah Pengantar

Herlambang P. Wiratraman 2016

Page 2: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Points

• Pluralisme Hukum• The Core Concept of Legal Pluralism• Legal Centralism v. Legal Pluralism • Pluralisme Hukum di Indonesia • Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum National (Hukum yang

Multikultural) • Perkembangan dan Tantangan Pluralisme Hukum

Page 3: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Pluralisme Hukum❖ Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki

basis legitimasinya tersendiri, bisa berhubungan, pula bisa bertolak belakang.

❖ Folk Law v. State Law?

❖ “…. tak seorang pun boleh mengelak dari hukuman hanya dengan dalih bahwa ia tak mengetahui hukumnya” (igniratio juris)? (:baca konteks sejarah Perancis)

Page 4: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

The Core Concept of Legal Pluralism

“…. the condition in which population observes more than one body of law” (Gordon R. Woodman, 1999, ‘The idea of legal pluralism’)

“Legal pluralism is the fact. Legal centralism is a myth, an ideal, a claim, an illusion.” (John Griffiths, 1986, ‘What is Legal Pluralism?’)

Page 5: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Legal Centralism

• modern theory of law v. ‘primitive laws’ in society

• there have been always challenge to the domination of official state law when non-state normative orderings operate society

• codification, unification, and its implementation

• ‘modern legalism’ > law making as political processes + domination > ideology of ‘legal positivism’

Page 6: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Modern Legalism (Galanter)1. Uniform in its application 2. Transactional3. Reproducible and Practicable 4. Hierarchical5. Bureaucratic in its organisation 6. Rational, clearly stated goals7. Professionalism in legal techniques8. Lawyers are more needed9. Amendable and/or modifiable

Page 7: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

‘Centralist’s perspective’ on legal pluralism

❖ Weak and Strong: Legal Pluralism (Griffiths)

❖ Weak legal pluralism: state’s law is stronger and dominant

❖ Strong legal pluralism: equal position and no hierarchy

Page 8: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Budaya Hukum Indonesia

• Apakah negara Indonesia terbilang sebagai negara sekuler? ataukah negara agama?

• Bagaimana menurut anda, apakah hukum Indonesia lebih dipengaruhi oleh hukum dengan nilai-nilai agama, hukum lokal atau tradisi, ataukah hukum dengan tradisi barat?

Page 9: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Pluralisme Hukum sebagai sebuah Fakta❖ Triangular relations: State

Law - Non-State Normative Orderings - National Legal Postulates (ide-ide dan nilai-nilai normatif)

❖ Fakta Indonesia: Hukum Adat, Hukum Islami, dan warisan Hukum Belanda

❖ Apa tradisi hukum yang dominan di dalam konteks Indonesia?

Page 10: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Hukum Rakyat dan Bhinneka Tunggal Ika

• Apa maknanya?

• Realitasnya, tradisi hukum adat, peradilan adat, dan ketatapemerintahan adat)

• Apakah mungkin menggabungkan seluruh keragaman dalam hukum adat? mengapa?

• Apakah mungkin untuk menggantikan hukum adat dengan sistem hukum negara?

Page 11: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Warisan Hukum Belanda?

Mengantar sistem hukum modern

Hukum/Law > polycentric in its validity

Apakah hukum Belanda masih berlaku dalam konteks Indonesia hari ini? Mengapa?

Page 12: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Pluralisme Hukum di Indonesia

❖ Sunaryati Hartono, “…dalam rangka membangun sistem hukum nasional.”

Page 13: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Perkembangan dan Tantangannya

❖ Global society v. Nation State ==> resistensi lokal, the autonomous self regulating mechanism (Sally E. Merry)

❖ Pluralisme hukum, berdinamika dalam konteks tertentu, baik keterkaitan dengan kuasa politik-ekonomi, maupun perkembangan peradaban kemanusiaan itu sendiri.

Page 14: Pluralisme Hukum di Indonesia - Law, Politics and Society · Pluralisme Hukum Hukum yang berlaku lebih dari satu di suatu tempat, waktu, dan memiliki basis legitimasinya tersendiri,

Bahan Bacaan Pendukung Pluralisme Hukum: Sebuah Pendekatan Interdisiplin. Jakarta: HuMa.

Griffiths, John. 1986. "What is Legal Pluralism" in Journal of Legal Pluralism 24: 1-55.

Merry, Sally Engle. 1988. “Legal Pluralism.” Law & Society Review 22: 869-896

Lukito, Ratno. 2013. Legal Pluralism in Indonesia: Bridging the Unbridgeable. New York: Routledge.