Upload
andhy-irawan
View
245
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
1/55
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS EROSI DAS CIDANAU
MENGGUNAKANFRAMEWORKPMAPPER
HILMY GAUZAN
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
2/55
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS EROSI DAS CIDANAU
MENGGUNAKANFRAMEWORKPMAPPER
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
HILMY GAUZAN
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
3/55
ABSTRAK
HILMY GAUZAN. Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau MenggunakanFrameworkPmapper. Dibimbing oleh SHELVIE NIDYA NEYMAN, HARI AGUNG ADRIANTO dan
KHURSATUL MUNIBAH.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau berfungsi sebagai daerah tangkapan air, terutama diwilayah Propinsi Banten. Berdasarkan Munibah (2008) tingkat erosi DAS Cidanau adalah sebesar149.7 ton/ha/tahun. Angka ini akan semakin bertambah jika tidak dilakukan pengelolaan yang
terarah tentang erosi tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keseimbangan sumber dayaalam khususnya ekosistem suatu DAS diperlukan pengelolaan yang efektif, efisien dan partisipatif
dengan bentuk pengelolaan awal yaitu pengukuran laju erosi dan sedimentasi. Apabila tingkat
erosi yang besar dibiarkan lebih lanjut akan mengakibatkan terganggunya kualitas dari DAS.Terganggunya kualitas DAS inilah yang mendasari terjadinya banjir. Sampai Januari 2009 ini, ada
beberapa situs yang menyajikan informasi tentang perubahan penggunaan lahan, erodibilitas tanahdan faktor penyebab erosi lainnya seperti pada situs www.deptan.go.id dan www.dephut.go.id.
Namun informasi erosi tersebut tidak ditampilkan dalam bentuk gambar peta padawebmelainkan
hanya berupa informasi berita saja. Untuk menyebarluaskan informasi erosi DAS Cidanau perludikembangkan sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau yang berbasis web. Sistem
informasi geografis erosi DAS Cidanau diaplikasikan untuk menyajikan suatu penyampaianinformasi yang dinamis dan interaktif mengenai faktor-faktor penyebab erosi dan identifikasi erosi
di DAS Cidanau, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya.
Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam perencanaan dan
penggunaan lahan yang dapat meminimalisasi penurunan kualitas di berbagai aspek.
Sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau dikembangkan dalam lingkungan sistemoperasi Windows menggunakan framework Pmapper. Fungsi yang terdapat dalam sistem ini
adalah memperbesar atau memperkecil ukuran peta, mencari suatu lokasi tingkat erosi tertentu,
melakukan cetak peta dalam bentuk PDF maupun HTML, menambahkan objek baru danmengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis Erosi
DAS Cidanau menggunakanframeworkPmapper 3.10.0, PostgreSQL 8.2, PostGIS 1.2.1, MS4W
2.2.7.
Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Erosi,FrameworkPmapper
http://www.deptan.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.deptan.go.id/8/10/2019 pmapper tutor.pdf
4/55
Judul : Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau Menggunakan
FrameworkPmapperNama : Hilmy Gauzan
NRP : G64104054
Menyetujui:
Pembimbing I,
Shelvie Nidya Neyman, S.Kom., M.Si
NIP 132311916
Pembimbing II,
Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si
NIP 132311918
Pembimbing III,
Dr. Khursatul Munibah, M.Sc
NIP 131918502
Mengetahui:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Dr. Drh. Hasim, DEA
NIP 131578806
Tanggal Lulus:
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
5/55
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Situbondo pada tanggal 9 Juni 1986 dari Ayah Muhammad Gauzan
(Alm.) dan Ibu Sunartini. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Situbondo padatahun 2004. Pada tahun yang sama penulis memasuki pendidikan tinggi di Departemen IlmuKomputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).
Pada akhir masa perkuliahan, penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Penelitian danPengembangan Perkebunan selama dua bulan dari tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan 25 Agustus
2007. Kegiatan utama dalam rangka kerja praktek tersebut adalah pengembangan prototipe Sistem
Akuntansi Keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
6/55
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat AllahSubhanahu wa taalaatas segalacurahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada RasulullahShallalahu alaihi wasallam, keluarganya, para
sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman. Penelitian kali ini memilih topik Sistem Informasi
Geografis Erosi DAS Cidanau MenggunakanFrameworkPmapper.Penulis sampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama melakukan penelitian ini. Khususnya
kepada Ibu Shelvie Nidya Neyman, S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing I dan Bapak Hari Agung,S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing II, serta Dr. Khursatul Munibah, M.Sc sebagai pembimbing III
yang telah memberikan begitu banyak masukan, bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga.Juga kepada Bapak Dr. Baba Barus sebagai Penguji dalam penelitian ini. Selanjutnya penulis jugaingin mengucapkan terima kasih kepada:
1 Bapak dan Ibu, serta keluarga atas doa, harapan dan pengorbanan yang tiada pernah putus.
2 Keluarga Mangrove Garden yaitu Udin, Ringgo, Toro, Mas Yogi, Mas Subhan, Adi, Kusno,Ado, mas Agung, Anto, Onong yang mengisi kebersamaan baik suka maupun duka.
3 Natasya Keyko Permatasari yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta semangat.
4 Teman-temanku di Ilmu Komputer 41, Hasan, Riza, Dhani, Tante Heni, Riski, Wawan,
Ayu, Indra, Iwan, Maul, Khadi, Ganang, Roni, Geti, Noven, Reza, Didit, Indri, Fikri serta
teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan, motivasi,kebersamaan, serta semangat kepada penulis.
5 Arga Paradita yang bersedia meminjamkan buku GIS dan hidrologi serta Intan yang telah
bersedia berbagi ilmu Pmapper.6 Departemen Ilmu Komputer, Bapak/Ibu dosen dan Staf TU yang telah begitu banyak
membantu baik selama pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya.
Dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaanpenelitian yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, Januari 2009
Hilmy Gauzan
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
7/55
Ka r y a i l mi a h i n i a k u per s embah kan unt u k
I b u da n Ay a h t e r c i n t a , a t a s s eg al a k as i h da n sa y an gn y a y a ng t a k t e r b a y ar k a n
( Bogor Janua r i 2 009 )
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
8/55
vi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ................... ...................... ..................... ...................... ..................... ....viii
PENDAHULUANLatar Belakang ...................... ...................... ................ ...................... ...................... ................ 1
Tujuan .................................................................................................................................... 1
Ruang Lingkup ....................................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis ...................... .................. ........................ .................. ................... 1Web Mapping.......................................................................................................................... 1
Mapserver & Pmapper............................................................................................................. 2Struktur Data Spasial ................. ........................ .................. ........................ ................. ........... 3
Three Tier Architecture........................................................................................................... 3Tinjauan Umum Daerah Aliran Sungai .................................. ..................... .................... ......... 4Erosi ....................................................................................................................................... 4
Universal Soil Loss Equation(USLE) ..................... ....................... ...................... ................. ... 4
METODE PENELITIANAnalisis Kebutuhan ................................................................................................................. 5
Perancangan Konseptual.......................................................................................................... 5Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data .............................. .................... ..................... ..... 6
Survei Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ....................................... ................ ................... 6Perencanaan dan Perancangan Basis Data ....................... ..................... .................. .................. 6
Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ............................. ...................... .................... 6
Pembangunan Basis Data ........................................................................................................ 6Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem .................... ........................ .................... .......... 7
Pengembangan Aplikasi .......................................................................................................... 7Pengujian Sistem ..................... .................... .................... .......................... ................... ........... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kebutuhan ................................................................................................................. 7Perancangan Konseptual.......................................................................................................... 8
Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data .............................. .................... ..................... ..... 8Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..................................... ................... .................. 9
Benchmark.............................................................................................................................. 9
Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ............................. ...................... .................... 9
Perencanaan dan Perancangan Basis Data ....................... ..................... .................. .................. 9Pembangunan Basis Data ...................................................................................................... 10
Pengolahan Data pada ArcView ............................................................................................ 10Overlay ................................................................................................................................. 10
Konversi Data ....................................................................................................................... 10Erosi Aktual (A) di DAS Cidanau .................... ...................... ...................... ....................... ... 11
Integrasi dan Perancangan Antarmuka ...................... ...................... ........................ ............... 11Pengembangan Sistem ..................... ................... .................... ....................... ....................... . 13
Pengujian Sistem ..................... ..................... ..................... ..................... .................... ........... 15
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ........................................................................................................................... 16Saran .................................................................................................................................... 16
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
9/55
vii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 18
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
10/55
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau ........................... ....................... ....9
2 Luas Lahan Tererosi ........................... ....................... .................. ....................... .................. .. 11
3 Luas Kelas Kemiringan Lereng ................... ..................... .................... ..................... ............. 154 PengujianBlack-Box .................................. ...................... ...................... ............... ................. 15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 EvolusiWeb Mapping (Peng ZR dan Ming HT 2003) ....................... .................... ....................22Three Tier Architecture (Wikipedia)..........................................................................................33 Skema Persamaan USLE (Arsyad 1989) .................... .................... ..................... ..................... ..5
4 Metodologi Pengembangan SIG ................................................................................................6
5 DFD Level 0 (Diagram Konteks) ..............................................................................................8
6 Luas Lahan Tererosi ........................... ....................... .................. ....................... .................. .. 117 Arsitektur Sistem ................ .................. ....................... ...................... ................ .................... 12
8 Antarmuka Halaman Utama .......................... .................. ....................... ..................... ........... 12
9 Antarmuka Halaman Peta ....................................................................................................... 1210 Halaman Utama Sistem ........... ....................... ................ ........................ ................... ........... 13
11 Halaman Peta Informasi Erosi .. .................... .................... ....................... ................ ............. 1412 Legenda untuk Kategori Peta Dasar ..................... ..................... ....................... ................... .. 14
13 Legenda untuk Kelas Erodibilitas Tanah .............. ...................... ...................... ................ ..... 14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1Input Proses Output ..........................................................................................................19
2 DFD Level 1 Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau .................... ....................... ..... 21
3 Kriteria Pengujian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ..................... .................. ................ 224 Diagram Keterhubungan Antartabel DAS Cidanau ..................... ........................ ................ ..... 245 Struktur Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau ................... ................... 25
6 Diagram Hirarki Sistem dan Antarmuka Peta.............. ......................... .................... ................ 327 Halaman Utama Sistem .......................................................................................................... 34
8 Halaman Tentang Situs .................. .................. ......................... ....................... ...................... 35
9 Halaman Informasi Spasial .....................................................................................................3510 Halaman Faktor Erosi .......................... .................. ........................ ................... .................. .. 36
11 Halaman Pengumuman ......................................................................................................... 3612 Halaman Hubungi Kami ....................... ............... ....................... ...................... .................... 37
13 Halaman Peta INFORMASI DASAR ..................... ...................... .................... .................... 3714 Halaman Peta INFORMASI EROSI .... ............... ....................... ....................... .................... 38
15 Tampilan Proses Penggeseran Peta ....................... ....................... ...................... ................... 38
16 Tampilan Proses IdentifikasiLayer .............................. ..................... ...................... .............. 39
17 Tampilan ProsesAuto Identity .............................................................................................. 3918 Tampilan Proses Pengukuran Jarak ..................... ........................... ................... .................... 4019 Tampilan Proses Tambah Objek Baru ............. ....................... ..................... .................... ...... 40
20 Tampilan ProsesZoom Slider............................................................................................... 4121 Tampilan ProsesSearch ....................................................................................................... 4122 Tampilan pada setelah disimpan dan dibuka melalui PDF ................... ...................... ............ 42
23 Hasil PengujianBlack-Box ................................................................................................... 43
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
11/55
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem informasi geografis berbasis web
saat ini merupakan sistem informasi yang
menarik untuk dikaji lebih dalam. Hal ini
dikarenakan sistem ini mampu menyajikaninformasi lokasi secara dinamis. Dengandemikian pengguna dapat melihat peta dengan
mudah dan cepat.Sampai Januari 2009 ini, ada beberapa
situs yang menyajikan informasi tentang
perubahan penggunaan lahan, erodibilitastanah dan faktor penyebab erosi lainnya
seperti pada situs www.deptan.go.id dan
www.dephut.go.id. Namun informasi erosi
tersebut tidak ditampilkan dalam bentukgambar peta pada web melainkan hanya
berupa informasi berita saja. Untuk itu perlu
adanya penyampaian informasi erosi yang
efektif melalui media internet. Penyampaianinformasi erosi memanfaatkan fungsi
interaktif seperti pada aplikasi GIS Desktop
dalam bentukweb. Salah satu daerah yang menjadi perhatian
dalam masalah erosi adalah Daerah Aliran
Sungai (DAS) Cidanau. Menurut Munibah(2008) DAS Cidanau memiliki tingkat erosi
sangat ringan sebesar 149.7 ton/ha/tahundengan pengolahan data format raster. Olehkarena itu, perlu adanya pembangunan sistem
informasi geografis berbasis web untukmenyebarluaskan informasi erosi di DAS
Cidanau. Jika informasi spasial tentang erosi
pada DAS Cidanau dipublikasikan secarabebas dan online, banyak manfaat yang akan
diperoleh. Salah satunya yaitu hasil penelitianini dapat digunakan sebagai rujukan dalam
perencanaan dan penggunaan lahan yang
dapat meminimalisasi penurunan kualitas diberbagai aspek.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk membangun
sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau
berbasis web. Sistem ini nantinya dapat
menyajikan informasi erosi yang dinamis daninteraktif sehingga sistem ini dapat diakses
dengan mudah oleh pengguna. Informasidisajikan dalam bentuk peta yang memberikan
informasi tentang administrasi DAS Cidanau,infrastruktur, faktor yang mempengaruhi erosi
seperti : erosivitas hujan, erodibilitas tanah,panjang-kemiringan lereng, penutupan lahan,
serta tindakan konservasi, dan identifikasierosi menggunakan Metode USLE (Universal
Soil Lost Equation).
Ruang Lingkup
Sistem yang dibuat memiliki ruanglingkup sebagai berikut :
1 Sistem informasi disajikan dalam basisweb.
2 Penelitian yang dilakukan terbatas untuk
DAS Cidanau dan data yang digunakanadalah peta erodibilitas tanah, erosivitas
curah hujan, kemiringan lereng, land usedan elevasi dengan format vektor.
3 Gambaran Umum SistemPada penelitian kali ini, akan
menggunakan platform Windows dengan
aplikasi Mapserver menggunakan
framework Pmapper dengan basis data
PostgreSQL.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalahsuatu sistem yang dapat menangkap,
menyimpan, menganalisis, melakukan query,dan menampilkan data geografis. SIG dapatdibagi menjadi empat komponen (Kang 2002)
yaitu :1 Sistem komputer
Sistem komputer berupa komputer dansistem operasi yang digunakan untuk
mengoperasikan SIG.
2 Perangkat lunak SIG Perangkat lunak SIG berupa program dan
antarmuka pengguna untuk menjalankanperangkat keras.
3 Brainware Perangkat fikir merujuk pada tujuan,
sasaran dan alasan penggunaan SIG.
4 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada kebutuhan fisik
berhubungan dengan organisasi,
administrasi dan lingkungan penggunaanSIG.
Web Mapping
Web mapping systemadalah sebuah sistemyang digunakan untuk memadukan kekuatan
GIS sebagai sebuah alat bantu yang canggih,terutama dalam menangani analisis secara
keruangan dengan kekuatan internet sebagai
media penyampaian informasi. Setiap objek
pada peta digital disimpan sebagai sebuah
atau sekumpulan koordinat (Mitchell 2005).Kelebihan dariweb mappingadalah:
Fitur yang disimpan sebagai layer yangnyata pada sebuah file di komputer, dapatmengubah sebuah peta tanpa memulai dari
awal.
http://www.deptan.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.deptan.go.id/8/10/2019 pmapper tutor.pdf
12/55
2
Peta yang interaktif mengizinkan
pengguna untuk melihat area atau wilayahyang diinginkan.
Pembuat peta tidak memiliki taksiran
tentang informasi yang pengguna inginkanuntuk melihatnya tetapi dia dapat membuat
kemungkinan untuk pembaca dalammemilih informasi.
Pembuat peta dijital dapat memfokuskan
bagaimana menampilkan informasiterbaik, daripada memfokuskan secararinci suatu area/wilayah di dunia pada
sebuah peta.
Menurut Peng ZR dan Ming HT (2003),
teknologi web mengalami evolusi. Teknologievolusi web mapping dapat dilihat pada
Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, teknologievolusi padaweb mappingterdiri atas:
Static Map Publishing, mendistribusikan
peta pada halamanweb sebagai peta yangstatis dalam format grafis seperti GIF atau
JPEG. Peta biasanya merupakan bagiandari dokumen HTML untuk memperkayaisi dari dokumen. Pengguna tidak dapat
berinteraksi dengan peta atau merubahformat tampilan dalam bentuk apapun.
Gambar 1 EvolusiWeb Mapping
(Peng ZR & Ming HT 2003).
Static Web Mapping, melibatkan
penggunaan form HTML dan CGI untukmenghubungkan masukan dari pengguna
pada web browser dengan SIG atauprogram pemetaan padaserver. Pengguna
membuat suatu permintaan dari pengguna
menggunakanformHTML yang telah di-
customize. Interact Web Mapping, lebih interaktif dan
cerdas dengan ditambahkan dari sisi webclient dengan menggunakan script seperti
dynamic HTML dan aplikasi client-sideseperti Plug-ins, ActiveX control dan JavaApplets.
Distributed GIServices, komponen dari
SIG pada sisi web client dapat
dikomunikasikan secara langsung dengankomponen SIG yang lain padaservertanpa
melewati suatu server HTTP dan CGI-
related middleware.
Mapserver & Pmapper
Mapserver merupakan aplikasiopensourceyang digunakan untuk menampilkan dataspasial atau peta melalui web. Aplikasi
Mapserver dapat mengolah data SIG dalamformat raster maupun vektor. Format raster
seperti TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan berbagai
format data raster lain dapat diolah denganmenggunakan pustaka GDAL. Di sisi lain,
format vektor seperti shapefile (ESRI),
ArcSDE (ESRI), PostGIS, dan berbagai
format data vektor dapat digunakan pustakaOGR (Kropla 2007).
Mapscript merupakan interface dari
Mapserver. Mapscript menyediakan tools
yang dapat memudahkan pengembang untukmenambahkan fungsi yang diperlukan sistem.Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk
membuat gambar peta menjadi lebih dinamis.Mapscript mendukung beberapa bahasa
pemrograman web yaitu PHP, Perl, Phyton
dan Java.
Sebuah aplikasi Mapserver sederhanamempunyai komponen sebagai berikut:
Mapfile, merupakan file yang menyimpan
berbagai konfigurasi untukmenggambarkan data spasial dan atribut
dari shapefile ke dalam bentuk halaman
web (Mitchell 2005). Mapfilemendefinisikan sekumpulan objek peta
sekaligus membedakan bentuk dan sifatpeta yang akan ditampilkan padabrowser.
Walaupun data geografisnya sama, aplikasiyang menggunakanmapfileberbeda dapat
menampilkan peta yang berbeda pula,sesuai hasil interaksi dengan pengguna(Kropla 2005). Mapserver dapat
menggunakan banyak jenis sumber data
geografis.Default formatnya adalah ESRI
shapefile.
Halaman HTML, interface antara user
(pengguna) dan Mapserver. Pada
umumnya berdiri pada web root. Dalam
bentuk yang sederhana, Mapserverdigunakan untuk menempatkan sebuah
gambar peta statis pada halaman web.Untuk membuat peta yang interaktif,gambar ditempatkan pada sebuah bentuk
HTML.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
13/55
3
Aplikasi sederhana terdiri dari dua halamanhtml antara lain :
Mapserver CGI, file biner dan executable
yang menerima permintaan dan
mengembalikan gambar dan data.
HTTP Server, menyajikan halaman HTML
ketika diakses oleh penggunabrowser.
Pmapper framework menyediakan fungsi
yang besar serta multiple konfigurasi untukmengatur fasilitas pada aplikasi Mapserveryang didasarkan pada PHP/MapScript.
Pmapper dibangun dengan bahasa PHP danJavaScript. Fungsi yang termasuk di
dalamnya antara lain:
DHTML (DOM) zoom/pan, didukungbrowser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape
6.1+, IE 5/6, Opera 6.+, Konqueror 3.+ .
Pan/zoomdenganmouse, keyboard, slider,
danreference map.
Fungsiquery(identity, select, search).
Hasil query ditampilkan dengan
menggabungkan basis data danhyperlinks.
Fungsi print dalam format HTML danPDF.
Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah
laku dan tampilan menggunakan INI file.
HTMLlegends.
Berbagai macam model untuk tampilan
legenda dan tabel.
Penggunaan banyak bahasa interface(yaitu: English, German, Italian, French,
dan Swedish).
Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada
Mapserver versi 4.0 sampai 4.8 dengansistem operasi Windows, Linux, dan MAC OS
X. Aplikasi ini mendukung format data raster
dan vektor. Format data vektor adalahshapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF,
dan ECW.
Struktur Data Spasial
Dalam kerangka kerja SIG, data secara
logika dibagi menjadi dua kategori, data
spasial dan data tekstual (atribut). Data spasialmerupakan data yang memiliki informasi
lokasi atau data yang bereferensi geografisdan data atribut merupakan data yang
memiliki informasi fitur spasial (Kang 2002).
Shapefile menyimpan lokasi geografisberupa informasi atribut titik (point), garis(line), dan poligon (polygon). Bentuk
geometri yang tersimpan adalah dalam bentukkoordinat vektor. Format ini adalah format
yang dikeluarkan oleh Environmental SystemResource Institute (ESRI) yang merupakan
salah satu vendor SIG terkemuka (Kang2002). ESRIshapefileterdiri atas :
1 Main file(.shp)Merupakan file yang dapat diakses secara
langsung dan panjang darirecord variabel
dalam file mendeskripsikan bentuk
verteksnya.2 Index file(.shx)
Pada file indeks, tiap record terdiri atas
proses cetakan offset yang berhubungandenganrecordfile utama.
3 Tabel dBASE (.dbf)
Pada tabel dBASE terdapat fitur atributdenganrecordpada setiap fiturnya.
PostGIS adalah suatu format tipe data
vektor dari sistemobject relational database
PostgreSQL yang mengizinkan objek SIGuntuk disimpan dalam suatu basis data dan
menyimpan data berupa titik, garis, ataupoligon (Ramsey 2008).
Thr ee Tier Ar chitecture
Three tier architecture dapat dilihat padaGambar 2. Berdasarkan gambar tersebutthree
tier architecture terdiri dari tiga bagian, yaitu
(msdn.microsoft):
presentation tier, merupakan level teratasdari three tier architecture yang
merupakan user interface. Fungsi utamadari interface adalah menerjemahkantask
dan menghasilkan sesuatu yang dipahamioleh pengguna,
logic tier, merupakanmiddle tier di mana
proses dari sistem berjalan, selain itu juga
dilakukan proses pemindahan data diantaradualayerdisekitarnya, dan
data tier, merupakan tempat penyimpanan
dan ditemukan kembali informasi daribasis data atau sistem file.
Gambar 2Three Tier Architecture
(msdn.microsoft).
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
14/55
4
Tinjauan Umum Daerah Aliran Sungai
Sungai adalah torehan di permukaan bumiyang merupakan penampung dan penyalur
alamiah aliran air dan material yangdibawanya dari bagian hulu ke bagian hilirsuatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih
rendah dan akhirnya bermuara ke laut. Darisegi hidrologi sungai mempunyai fungsi
utama menampung curah hujan danmengalirkannya sampai ke laut. Daerah
dimana sungai memperoleh air merupakan
daeran tangkapan hujan yang biasanya disebutDaerah Aliran Sungai (DAS). Dengan
demikian DAS dapat dipandang sebagai suatu
unit kesatuan wilayah tempat air hujan
menjadi aliran air sungai. Garis batas suatuDAS adalah punggung permukaan bumi yang
dapat memisahkan dan membagi air hujan
menjadi aliran permukaan (Soewarno 1991).
Erosi Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah
atau sedimen karena stres yang ditimbulkanoleh gerakan angin atau air pada permukaan
tanah atau dasar perairan. Pada lingkungan
DAS, laju erosi dikendalikan oleh kecepatanaliran air dan sifat sedimen (terutama ukuran
butirnya). Stres yang bekerja pada permukaantanah atau dasar perairan sebanding dengan
kecepatan aliran. Resistensi tanah atausedimen untuk bergerak sebanding dengan
ukuran butirnya. Gaya pembangkit eksternalyang menimbulkan erosi adalah curah hujan
dan aliran air pada lereng DAS. Curah hujan
yang tinggi dan kemiringan lereng yangterjadi merupakan faktor utama terjadinya
erosi. Pertahanan DAS terhadap erosi
utamanya tergantung pada tutupan lahan.
Perilaku erosi di DAS didasarkan padabeberapa investigasi pendahuluan yang telah
dilakukan oleh Poerbandonoet al. (2006).
Klasifikasi bahaya erosi berdasarkan padajumlah tanah yang hilang dengan satuan
ton/ha/tahun (Departemen Kehutanan 1998)adalah :
1 Erosi sangat ringan, bila nilai (A) < 15ton/ha/tahun
2 Erosi ringan, bila nilai (A) berkisar antara
15 60 ton/ha/tahun3 Erosi sedang, bila nilai (A) berkisar
antara 60 180 ton/ha/tahun
4 Erosi berat, bila nilai (A) berkisar antara180 480 ton/ha/tahun
5 Erosi sangat berat, bila nilai (A) > 480
ton/ha/tahun
Universal Soil L oss Equati on(USLE)
Prediksi erosi merupakan salah satu alatbantu dalam pengambilan keputusan
mengenai perencanaan konservasi tanah padasuatu lahan. Tindakan konservasi tanah dan
penggunaan lahan yang diterapkan adalah
yang dapat menekan laju erosi yang sama ataulebih kecil dari laju erosi yang masih dapat
dibiarkan (Arsyad 1989).
Model prediksi erosi yang telah digunakan
secara luas adalah metodeUniversal Soil Loss
Equation (USLE) yang dikembangkan oleh
Wischmeier dan Smith. Persamaan USLE inidiperoleh dari data hasil pengukuran pada
plot-plot pertanian di beberapa daerah diAmerika, selama 40 tahun (Schwab et al.1981).
Persamaan USLE adalah sebagai berikut :
A = R.K.LS.C.P
Dimana A adalah rata-rata tanah tererosi
perTahun (ton/ha), R adalah faktor erosivitas
hujan, K adalah faktor erodibilitas tanah, LS
adalah faktor panjang-kemiringan lereng, C
adalah faktor pengelolaan tanaman dan Padalah faktor tindakan konservasi. Skema
persamaan USLE dapat dilihat padaGambar 3.
Faktor penyebab erosi dibagi menjadi 5 yaitu :
Faktor Erosivitas hujan (R)
Erosivitas hujan, R, didefinisikan sebagai
jumlah satuan indeks erosi hujan dalam
setahun. Perhitungan nilai erosivitas hujan (R)menurut Asdak (2004) dengan mendasarkan
pada data curah hujan hujan bulanan rata-rata
dari beberapa tempat di Jawa adalah :
R = 2,21 P1,36
Dimana R adalah faktor erosivitas hujan
(KJ/ha/tahun) dan P adalah curah hujanbulanan.
Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Erodibilitas tanah, K, didefinisikan sebagai
kerentanan tanah terhadap erosi. Jika tidak adapercobaan lapangan, maka nilai K dapat
diestimasikan dengan monografi (dalamMorgan 1988; Selbe 1993) dengan persamaan
berikut :
K /100= {2,73x10-4
(12-O)M1,14
+3,25(S-2)+(2,5x(P-3)}
Dimana M adalah persentase pasir sangat
halus dan debu dikalikan dengan (100% liat),
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
15/55
5
O adalah persentase bahan organik, S adalahkode struktur tanah yang digunakan dalam
klasifikasi tanah dan P adalah kelas
permeabilitas tanah.
Faktor Panjang Lereng dan
Kemiringan Lereng (LS)Panjang lereng diukur mulai tempat
terjadinya aliran air di atas permukaan tanahsampai ke tempat mulai terjadinya
pengendapan, Karena berkurangnyakecuraman lereng atau ke tempat aliran air di
permukaan tanah masuk ke dalam saluran
(Arsyad 1989). Nilai panjang lerengdidefinisikan secara matematik oleh Schwab
et al. (1981) dalam Departemen Kehutanan(1998), masing-masing adalah :
L = (1/22,1)m
, Scwhabet al. (1981)
L = (X/22)0,5
, Departemen Kehutanan (1998)
Dimana L adalah faktor panjang lereng, l atau
X adalah panjang kemiringan lereng (m) danm adalah angka eksponensial rata-rata yang
besarnya 0,5.
Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
Faktor C adalah perbandingan antara rata-ratatanah tererosi dari suatu lahan yang ditanami
pertanaman tertentu dengan pengelolaantertentu terhadap rata-rata tanah tererosi dari
lahan yang terolah tanpa tanaman pada tanah
dan lereng sama serta hujan yang sama(Abdurrahman A & Sukmana S 1990).
Gambar 3 Skema Persamaan USLE (Arsyad, 1989).
Faktor Tindakan Konservasi (P)
Faktor P adalah perbandingan antara rata-
rata tanah tererosi dari lahan yang mendapatperlakuan konservasi tertentu terhadap rata-
rata tanah tererosi dari lahan terolah tanpa
tindakan konservasi, dimana faktor erosi
lainnya tidak berbeda (Abdurrahman A &Sukmana S 1990).
METODE PENELITIAN
Metode pengembangan sistem ini adalah
GIS Development Guide oleh National
Center for Geographic Information andAnalysis State University at Buffalo (2004).
Metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Analisis Kebutuhan
Proses analisis dilakukan untukmengetahui kebutuhan dari sistem. Tahapan
analisis merumuskan spesifikasi kebutuhanperangkat lunak dimulai dari deskripsi sistem,
kebutuhan fungsional perangkat lunak danspesifikasi pengguna.
Perancangan Konseptual
Perancangan konseptual meliputiperancangan konseptual basis data dan desain
proses dari sistem. Proses perancangan
konseptual basis data terdiri dari
pengidentifikasian data yang dibutuhkan danpenyiapan model data. Data yang dibutuhkandalam penelitian ini adalah data faktor
penyebab erosi yaitu erosivitas hujan,
erodibilitas tanah, kemiringan lereng, tindakankonservasi dan pengelolaan tanaman dalam
format vektor. Desain proses dibuat berdasarkan
kebutuhan fungsional dan kebutuhan data dari
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
16/55
6
sistem. Aliran informasi dan data yang terjadidiilustrasikan dalam diagram konteks.
Survei Ketersediaan dan Pengumpulan
Data
Setelah dilakukan identifikasi data yang
dibutuhkan, dilanjutkan dengan melakukansurvei terhadap ketersediaan data. Tahap inidilakukan untuk mengevaluasi setiap sumber
data yang potensial dalam pengembangan
sistem dan pengumpulan data yang
dibutuhkan. Data diperoleh dari penelitiansebelumnya tentang Model Spasial Perubahan
Penggunaan Lahan Berwawasan Lingkungan,Studi kasus DAS Cidanau oleh Khursatul
Munibah, di bawah naungan Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas
Pertanian IPB.
Survei Perangkat Lunak dan PerangkatKeras
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui
perangkat lunak dan perangkat keras yang
sesuai untuk pengembangan sistem
berdasarkan fungsionalitas sistem tersebut.
Gambar 4 Metodologi Pengembangan SIG (National Center for Geographic Information andAnalysis State University of New York at Buffalo 2004).
Pada penelitian ini jenis perangkat lunak yangdibutuhkan untuk pengembangan sistem
yaitu :1 Perangkat lunak untuk membuat data
spasial
2 Perangkat lunak untuk pengembangansistem berbasisweb
3 Perangkat lunak sebagai SistemManajemen Basis Data (Database
Management System, DBMS)
Perangkat keras yang digunakan harus mampu
menjalankan perangkat lunak yangdibutuhkan dengan baik.
Perencanaan dan Perancangan Basis Data
Tahapan ini dilakukan dengan melakukanperancangan lojik dan fisik basis data.Perancangan lojik merupakan perancangan
basis data dengan membuat diagramketerhubungan antartabel. Perancangan fisik
dilakukan dengan memilih atribut yangterdapat dalam masing-masing tabel.
Setelah dilakukan perencanaan basis datamaka dilakukan pembangunan basis data dan
pemasukan tipe data spasial serta atribut ke
dalam basis data.
Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat
Keras
Pada tahap ini dilakukan pemilihan
perangkat lunak dan perangkat keras yang
digunakan untuk pengembangan sistem.Penentuan perangkat lunak dan perangkat
keras berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pembangunan Basis Data
Berbagai tipe data yang diperoleh pada
tahapan sebelumnya dimasukkan ke dalamperangkat lunak. Data tersebut berupa data
spasial dan data atribut.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
17/55
7
Integrasi dan Perancangan Antarmuka
Sistem
Data yang telah ada diintegrasikan
sehingga dapat ditampilkan melalui sistem.Integrasi tersebut dilakukan dengan membuatsuatu mapfile yang berfungsi menyimpan
konfigurasi untuk menampilkan data rasterdan vektor yang ada. Perancangan antarmuka
dilakukan dengan merancang tampilanhalaman dengan kombinasi warna, teks, dan
gambar sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi
webini.
Pengembangan Aplikasi
Pada proses ini perencanaan yang telah
dibuat pada tahapan sebelumnyadiimplementasikan ke dalam kode-kode
program. Dari proses ini didapatkan suatusistem yang sesuai dengan analisis dan
perancangan yang telah dibuat.
Pengujian Sistem
Ketika proses pengembangan aplikasi
telah selesai maka pengujian sistem
dilakukan. Pengujian terhadap sistemdilakukan menggunakan metode black-box.
Aspek aspek yang diuji dalam sistem iniadalah fungsi-fungsi dan struktur basis data
yang terdapat pada sistem. Pengujiandilakukan dengan cara memberikan masukantertentu untuk memeriksa apakah keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan yangdiharapkan sistem. Sistem yang telah
dibangun diberikan kepada pengguna untuk
dinilai bagaimana kinerja sistem tersebutmenurut pengguna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kebutuhan
A. Deskripsi Sistem
Sistem informasi geografis erosi DAS
Cidanau diaplikasikan untuk menyajikansuatu penyampaian informasi yang dinamis
dan interaktif mengenai tingkat erosi besertafaktor-faktor yang mempengaruhinya. Sistem
akan memberikan informasi mengenai
penggunaan lahan, kemiringan lereng,besarnya curah hujan, nilai tindakan
konservasi dan nilai pengelolaan tanaman.Sistem ini diharapkan dapat mempermudah
instansi yang terkait dengan DAS Cidanauserta masyarakat untuk mengetahui daerah
dengan tingkat erosinya serta luas keseluruhan
tingkat erosi tersebut.
B. Kebutuhan Fungsional Perangkat
Lunak
Fungsi-fungsi umum yang dimiliki oleh
sistem ini adalah :1 Menampilkan informasi tentang wilayah
administrasi DAS Cidanau.
2 Menampilkan infomasi faktor penyebaberosi yang berisi peta curah hujan,
kemiringan lereng, jenis tanah, penutupanlahan, tindakan konservasi, identifikasi
erosi dan tingkat erosi serta luasnya.3 Pengelolaan basis data yang hanya dapat
dilakukan oleh administrator.
Sedangkan fungsi-fungsi operasi peta yang
dimiliki sistem adalah :1 Menampilkan halaman peta berupa
informasi dasar dan informasi erosi.
Informasi dasar adalah halaman peta
yang berisi administrasi DAS Cidanau.
Informasi erosi adalah halaman peta
yang berisi faktor penyebab erosi dan
erosi aktual serta tingkat erosi.
2 Memilihlayeraktif peta.
3 Menampilkan menu legenda yang berisisimbol dan keterangan dari layer yang
ingin ditampilkan.4 Menampilkan menu navigasi, sepertiZoom
to full extent, Back, Forward, Zoom in,
Zoom out, Pan, Identity, Select, Auto
identity, Refresh map, Measure, add point
of interest.5 Melakukan prosessearching berdasarkan
pilihan pengguna.6 Dapat melakukan konversi peta dalam
bentuk PDF maupun HTML.
7 Dapat melakukanprint previewpeta.
Deskripsi tentang proses masing-masingfungsi dapat dilihat pada Lampiran 1 (input-
proses-output).
C. Batasan Sistem
Sistem ini mempunyai batasan-batasan
sebagai berikut :1 Sistem ini hanya dapat menampilkan peta
erosi dan peta faktor penyebab erosi DAS
Cidanau tahun 2006 dalam format vektor.2 Shapefile yang akan di upload memiliki
format baku berupa *.shp dan tidak bolehdiubah. Hal ini dilakukan agar proses
konversi data dapat dibaca oleh sistem
manajemen basis data.
D. Spesifikasi Pengguna
Pengguna dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu administrator dan pengguna
biasa. Penggolongan ini dilakukan
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
18/55
8
berdasarkan tanggung jawab dan hak aksesyang dimiliki masing-masing pengguna
terhadap sistem.
Perancangan Konseptual
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem
dapat disimpulkan bahwa data yangdiperlukan berupa :
1 Data wilayah administrasi DAS Cidanau
meliputi kabupaten, kecamatan, desa, jalan
dan sungai.
2 Data faktor penyebab erosi yaitu erosivitashujan, erodibilitas tanah, kemiringan
lereng, penggunaan lahan, faktor
pengelolaan tanaman dan faktor tindakankonservasi.
Kebutuhan fungsional perangkat lunak
akan menjadi acuan untuk melakukanpengembangan pemodelan kebutuhan
fungsional.
A. Pemodelan Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dimodelkan denganmenggunakan Data Flow Diagram (DFD).
DFD merepresentasikan proses aliran keluardan masuknya data dalam sistem. Gambaran
sistem secara umum dapat dilihat padadiagram konteks Gambar 5.
Adapun DFD level 1 dapat dilihat padaLampiran 2. DFD Level 1 memiliki informasi
proses yang terjadi dalam aplikasi serta aliran
data dari entitas ke aplikasi dan sebaliknya.
Gambar 5 DFD Level 0 (Diagram Konteks).
Pada diagram konteks (Gambar 5)pengguna dari sistem ini terbagi atas 2
kategori yaitu pengguna biasa danadministrator. Administrator memiliki hak
akses penuh terhadap keseluruhan data padasistem. Administrator dapat melakukan
pencarian dan melihat halaman peta serta
melakukan fungsi operasi peta yang dimilikioleh pengguna biasa. Selain itu, Administrator
juga dapat melakukan proses update dandelete data informasi spasial DAS Cidanau.
Survei Ketersediaan dan PengumpulanData
Survei ketersediaan dan Pengumpulan data
dilakukan berdasarkan perancangankonseptual yang telah dilakukan. Adapunhasil yang diperoleh dari proses ini adalah :
1 Informasi dasar DAS Cidanau. Informasitersebut terdiri dari layer kabupaten,
kecamatan, desa, nama kabupaten, nama
kecamatan, nama desa, batas kabupaten,batas kecamatan, batas desa, sungai besar,
sungai kecil, jalan kolektor, jalan lain,
jalan lokal dan jalan tapak.
2 Informasi erosi DAS Cidanau. Informasitersebut terdiri darilayererosivitas hujan,nama stasiun curah hujan, kemiringan
lereng, luas kemiringan lereng, erodibilitas
tanah, kelas erodibilitas tanah, luaserodibilitas tanah, elevasi, kelas elevasi,
penggunaan lahan, pengelolaan tanaman,
tindakan konservasi erosi dan luas erosi.Selanjutnya dilakukan proses
pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan
informasi di atas. Data diperoleh dari datapeta format vektor pada penelitian mahasiswa
pascasarjana IPB yaitu Model SpasialPerubahan Penggunaan Lahan BerwawasanLingkungan, Studi Kasus DAS Cidanau
Propinsi Banten oleh Munibah (2008). Dariproses tersebut dihasilkan :
1 Peta topografi dalam format shapefile
(skala 1 : 50.000) tahun 2006.2 Peta sungai dalam format shapefile
(skala 1 : 50.000) tahun 2006.3 Peta jalan dalam format shapefile
(skala 1 : 50.000) tahun 2006.
4 Peta erosivitas hujan (R) dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.
5 Peta erodibilitas tanah (K) dalam format
shapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.
6 Peta kemiringan lereng (LS) dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.
7 Peta penggunaan lahan dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.
8 Peta elevasi dalam format shapefile
(skala 1 : 50.000) tahun 2006.9 Peta pengelolaan tanaman (C) dalam
format shapefile (skala 1 : 50.000) tahun2006.
10 Peta tindakan konservasi (P) dalam format
shapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
19/55
9
Survei Perangkat Keras dan PerangkatLunak
Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem,
jenis perangkat lunak yang dibutuhkan untukimplementasi sistem adalah :1 Perangkat lunak untuk membuat data
spasial. Jenis perangkat lunak inidibutuhkan untuk membuat data dengan
format shapefile (*.shp) yang akandigunakan sebagai layer pada
implementasi sistem. Perangkat lunak
yang tersedia diantaranya ArcView danMapInfo.
2 Perangkat lunak dengan pengembangan
sistem berbasisweb. Jenis perangkat lunakini dibutuhkan untuk membangun sebuahsistem berbasis web yang sesuai dengan
kebutuhan perangkat lunak. Perangkat
lunak yang tersedia diantaranya Mapserver
dan ArcIMS. Sedangkan framework yangtersedia diantaranya Pmapper, Cartoweb
dan Kmap.
3 Perangkat lunak sebagai SistemManajemen Basis Data (Database
Management System, DBMS). Jenis
perangkat lunak ini digunakan untukmembangun basis data yang berisi data
dari SIG-Erosi DAS Cidanau. Perangkatlunak yang tersedia diantaranya MS SQLServer, MySQL dan PostgreSQL.
Benchmark
Tujuan benchmark adalah untuk menilai
kinerja dan karakteristik dari perangkat kerasdan perangkat lunak dalam platform sistemoperasi yang sama. Artinya pada tahapan ini
dilakukan pengujian spesifikasi kebutuhan
minimum perangkat keras dengan perangkatlunak yang digunakan. Kriteria perangkat
keras dan perangkat lunak yang diuji dapat
dilihat pada Lampiran 3.
Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat
KerasSetelah dilakukan pengujian dengan
menilai kinerja melalui benchmarkkemudian
dilakukan pemilihan perangkat lunak danperangkat keras yang akan digunakan.
Berdasarkan penilaian kinerja perangkat lunak
berdasar fungsi khusus yang dilakukan dipilihArcView sebagai perangkat lunak untuk
membuat data spasial, Mapserver sebagai
perangkat lunak untuk pengembangan sistem
berbasisweb, dan PostgreSQL sebagai sistemmanajemen basis data. Untuk penilaiankinerja perangkat keras dengan Everest maka
prosessor Intel Pentium core 2 duo T7100
layak digunakan untuk perangkat lunak yangdipilih.
Perencanaan dan Perancangan Basis Data
Perancangan lojik basis data ditampilkan
dalam diagram keterhubungan antartabel,
dapat dilihat pada Lampiran 4. Perancanganfisik dilakukan dengan memilih atribut yang
akan dimasukkan dalam masing-masingtabel.
Pada sistem yang dibuat hanya ada 1 basisdata yaitu basis data informasi erosi DAS
Cidanau dimana basis data tersebut terdiri dari35 tabel. Tabel basis data dirancang sesuai
dengan kebutuhan aplikasi. Daftar tabel basisdata dapat dilihat pada Tabel 1. Struktur basisdata dapat dilihat pada Lampiran 5.
Tabel 1 Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau
Nama Tabel Kegunaan
Desa Memberikan informasi mengenai nama desa
Kecamatan Memberikan informasi mengenai nama kecamatan
Kabupaten Memberikan informasi mengenai nama kabupatenIbu_desa Memberikan informasi mengenai nama ibu kota desa
Ibu_camat Memberikan informasi mengenai nama ibu kota kecamatanIbu_paten Memberikan informasi mengenai nama ibu kota kabupaten
Sungai_kecil Memberikan informasi mengenai sungai kecil meliputi sungai dan sungai
musimanSungai Memberikan informasi mengenai sungai besar Jalan_kol Memberikan informasi mengenai jalan kolektorJalan_lain Memberikan informasi mengenai jalan lain
Jalan_lokal Memberikan informasi mengenai jalan lokal
Jalan_tapak Memberikan informasi mengenai jalan setapak
Jalan Memberikan informasi mengenai jalanBts_kab Memberikan informasi mengenai batas kabupaten
Bts_kec Memberikan informasi mengenai batas kecamatan
Bts_desa Memberikan informasi mengenai batas desa
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
20/55
10
Tabel 1 Lanjutan
Nama Tabel Kegunaan
R_baru_comb Memberikan informasi mengenai nilai erosivitas hujan.
Stasiun Memberikan informasi mengenai nama stasiun curah hujan
N_lsmean_comb Memberikan informasi mengenai kemiringan lereng
Sum_ls Memberikan informasi mengenai luas kemiringan lereng
N_kmean_comb Memberikan informasi mengenai erodibilitas tanahN_kmean_comb1 Memberikan informasi mengenai kelas erodibilitas tanah
Sum_k Memberikan informasi mengenai luas erodibiltas tanahRe_elev_comb Memberikan informasi mengenai elevasi
Re_elev_comb1 Memberikan informasi mengenai kelas elevasi
Use06_rice7comb Memberikan informasi mengenai penggunaan lahan untuk nilai_cNilai_c Memberikan informasi mengenai tanaman penutup lahan
Sum_c Memberikan informasi mengenai luas tanaman penutup lahanUse06_rice7comb1 Memberikan informasi mengenai penggunaan lahan untuk nilai_p
Nilai_p Memberikan informasi mengenai tindakan konservasiSum_p Memberikan informasi mengenai luas tindakan konservasi
Erosi Memberikan informasi mengenai nilai erosi dan nilai yang
mempengaruhi erosi.Kelas_erosi Memberikan informasi mengenai kelas erosi seperti ringan, sedang dan
beratGeometry_columns Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial
Spatial_ref_sys Referensi spasial dari kolom geometri
Pembangunan Basis Data
Proses pembangunan basis data terdiri ataspengumpulan data spasial, proses overlay
data yang dibutuhkan dan konversi data
shapefile dalam PostGIS. Data spasial yang
terkumpul untuk pengembangan sistemmemiliki format vektor. Untuk pembuatan filespasial dan atribut yang belum ada dilakukan
overlayantar peta yang berhubungan.Overlayformat data vektor menggunakan tools dari
extension Arcview yaitu geoprocessing yangmampu melakukan manipulasi data grafis dan
analisis data atribut pada tabel sehinggadiperoleh informasi baru.
Pengolahan Data pada ArcView
Setelah dilakukan pengumpulan data
dengan format vektor, tahapan selanjutnyaadalah mengolah data tersebut pada ArcView
seperti proses penambahan kolom untuk luasdan konversi formatpolygonkepolyline serta
prosesoverlay. Proses ini dilakukan sebelumkonversi data shapefile ke format SQL.
Penambahan kolom untuk luas dilakukanpada data vektor dengan objek bertipe area.
Proses ini dilakukan dengan menggunakanfungsi ArcView untuk menghitung luas
menggunakan query pada field calculator.
Sintaxyang dilakukan seperti berikut :
Untuk konversi polygon ke polyline
digunakan extension Edit Tools. Extensiontersebut digunakan pada data admin_topografi
berupa desa, kabupaten dan kecamatan. Hasil
yang diperoleh digunakan untuk layer peta
berupa batas desa, batas kecamatan dan batas
kabupaten dengan bentuk data berupa
polyline.
Overlay
Pada tools ArcView tersedia fasilitas
interseksi dua theme untukoverlay dua petaatau lebih dengan batas daerah terluar yang
sama. Prosesoverlaytiga peta dilakukan lebihdari satu kali. Ini dikarenakan dalam waktu
yang bersamaan atau dalam satu proses
perangkat lunak hanya dapat melakukanoverlay dua peta. Data atribut dari hasil
overlay adalah penggabungan dari dua dataatribut yang dilakukan overlay. Overlay
dilakukan untuk mendapatkan data spasial
erosi.
Konversi Data
Tahapan selanjutnya adalah mengorganisir
datashapefile ke DBMS dengan melakukankonversi data shapefile ke basis data yang
dipakai untuk pengembangan SIG, yaituPostgreSQL. PostgreSQL bersifatopen source
yang mendukung PostGIS di dalamnya.
PostGIS merupakan ekstensi postgreSQLyang menawarkan kemampuan untuk
mengelola data spasial. Konversi data
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
21/55
11
shapefileke dalam postGIS dilakukan denganmengimport data. Syntax yang dilakukan
seperti berikut :
shp2pgsql D [shapefile]
[tablename] [dbname] | psql
[dbname]
Setelah data spasial dimasukkan ke basis
data postgreSQL Lalu dibuat gix index padamasing-masing tabel. Ini dilakukan untuk
mempercepat proses query, untuk itu
diperlukan suatu kolom yang unique padasuatu tabel geometri.
Erosi Aktual (A) di DAS Cidanau
Erosi aktual dihitung dengan mengalikanfaktor-faktor penyebabnya yaitu erosivitas
hujan (R), erodibilitas tanah (K), faktor
panjang dan kemiringan lahan (LS), faktorpengelolaan tanaman (C) dan tindakankonservasi tanaman (P). Pada toolsArcview tersedia fasilitasoverlayyang hanya
dilakukan setiap dua peta. Sementara itudalam penelitian ini terdapat lima peta tentang
faktor penyebab erosi sehingga overlaydilakukan sebanyak tiga kali. Hasil dari proses
overlay masih berupa data spasial. Nilai erosi(A) secara keseluruhan diperoleh dengan
menambahkan kolom erosi pada data atribut.
Pada kolom erosi tersebut dilakukan perkalianyaitu R.K.LS.C.P pada field calculator
sehingga nantinya diperoleh data spasial dan
data atribut dari erosi tersebut.Setelah dilakukan overlay untuk
mendapatkan nilai erosi, ternyata DASCidanau didominasi oleh kelas erosi sangat
ringan dengan luas 9729.22 ha. Sebagaipembanding, dalam penelitian kali ini
perhitungan luas dihitung dari data spasialdengan format vektor berdasarkan poligon-
poligon dengan luas total sebesar 22234.37 ha
sedangkan pada penelitian sebelumnyatentang luas lahan yang tererosi pada setiap
kelas erosi oleh Munibah (2008) perhitunganluas erosi yang diperoleh dari pengolahan data
spasial format raster adalah sebesar 22230.6
ha. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk datavektor paling sesuai digunakan karena
bentuknya mempunyai keakuratan geometrisyang tinggi.
Dari Tabel 2 dan Gambar 6 tentang luaslahan erosi dapat dipresentasikan bahwa,
wilayah DAS Cidanau termasuk dalam kelaserosi sangat ringan dengan persentase 43.8%dan secara berurutan diikuti dengan kelas
erosi sedang, ringan, berat dan sangat berat.Hal ini dikarenakan wilayah DAS Cidanau
didominasi oleh penggunaan lahan berupahutan, hutan rawa dan padi sawah yang
mendominasi kelas erosi sangat ringan.
Dimana padi sawah dan hutan rawa beradapada lereng datar dan hutan meski berada
pada lereng curam tapi masih tertutup oleh
tanaman hutan yang lebat. Inilah yang dapatmempertahankan laju erosi dengan rata-rata
yang kecil.
Tabel 2 Luas Lahan Tererosi
Kelas ErosiLuas Erosi
ha %
Berat 2182.46 9.8
Ringan 3989.15 17.9
Sangat berat 1549.91 7.0
Sangat Ringan 9729.22 43.8
sedang 4783.63 21.5
Jumlah 22234.37 100.0
Gambar 6 Luas Lahan Tererosi.
Integrasi dan Perancangan AntarmukaA. Arsitektur Sistem
Perancangan arsitektur sistem didasarkan
pada three tier architecture yaitu data tier,logic tier dan presentation tier. Arsitektur
yang digunakan dalam pengembangan sistem
dapat dilihat pada Gambar 7. Diagram hirarki
sistem informasi geografis erosi DAS Cidanaudapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Three
Tier Architecture, Arsitektur paling bawah
adalah server basis data itu sendiri (data tier).Pada lapisan ini terjadi konversi data dari data
shapefile ke dalam PostGIS. Agar data padaDBMS PostgreSQL dapat ditampilkan pada
aplikasi Mapserver, maka perlu dibuatkan
mapfile (*.map) yang menyimpan konfigurasiuntuk menampilkan data tersebut. Hasil
konfigurasi mapfile tersebut dibangkitkanoleh Pmapper untuk menyajikan bentuk
tampilan peta dengan menu navigasi yanginteraktif dan dinamis. Pada Mapserver terjadi
konversi data shapefile ke tiff/jpeg sehingga
Mapserver dapat menempatkan sebuah
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
22/55
12
gambar peta statis pada halaman web.Gambar ditempatkan pada sebuah bentuk
HTML. Proses dari tampilan mapserver,
konfigurasi mapfile pada Pmapper, danpenanganan komunikasi antara client dan
serverterjadi pada lapisanlogic tier.
Pada presentation tier, lapisan inibertanggung jawab dalam penyedia antarmuka
ke pengguna yaituweb browser. Pada lapisan
inilahclientmelakukan sebuah permintaan ke
web server.Keuntungan dari three tier architecture
salah satunya adalah perubahan padaantarmuka pengguna tidak saling
mempengaruhi satu sama lain, membuat suatu
aplikasi mudah berevolusi untuk memenuhi
kebutuhan baru.
Gambar 7Three Tier Architecture.
B. Perancangan Antarmuka
Setelah proses integrasi dilakukan, maka
dilakukan perancangan antarmuka sistem.Perancangan antarmuka dilakukan untuk
memberikan kemudahan serta kenyamanankepada pengguna dalam mengoperasikan
sistem. Desain antarmuka sistem didominasi
dengan warna hijau. Penggunaan warna hijaudisesuaikan dengan halaman antarmuka peta.
Perancangan antarmuka yang dilakukan
dalam pembangunan SIG Erosi DASCidanau adalah sebagai berikut :
1 Antarmuka halaman utama
Antarmuka halaman utama SIG ErosiDAS Cidanau terdiri dari empat bagian yaitu
header, menu, isi dan footer. Bagian headerberisi judul sistem, bagian menu berisi
navigasi fungsi-fungsi yang dimiliki SIG
Erosi, bagian isi berupa paparan informasi
yang akan dipilih dan bagian footer berisi
informasi hak cipta. Tampilan perancanganantarmuka halaman utama digambarkan pada
Gambar 8.
Gambar 8 Antarmuka Halaman Utama.
2 Antarmuka halaman peta
Antarmuka halaman peta terdiri dari 8
bagian yaitu header, search, tools, peta,
navigasi, skala, layer dan legenda sertareferensi. Header berisi framework yang
digunakan. Pengguna dapat melakukan
pemilihan layer dan informasi terkait padabagian layer-legenda. Legenda berisiketerangan atau simbol dari peta. Pengguna
dapat melakukan proses pencarian padatombol search. Pada bagian tools terdapat
pilihan download dan print peta. Bagianreferensi berupa tampilan peta dasar.
Tampilan perancangan antarmuka halamanutama digambarkan pada Gambar 9.
Gambar 9 Antarmuka Halaman Peta.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
23/55
13
Pengembangan Sistem
Berbagai tipe data dan desain yang telahdibuat sebelumnya kemudian diaplikasikan
untuk pengembangan sistem informasiberbasis web. Halaman utama sistem yangdibangun dapat dilihat pada Gambar 10.
Pada bagian kiri sistem terdapat menupencarian dan menu utama. Menu pencarian
digunakan untuk mencari informasi tentangerosi dan faktor yang mempengaruhi erosi.
Hasil pencarian yang ditampilkan berupa list
yang berupa link ke informasi yang dimaksud.Menu utama berupa HOME, TENTANG
SITUS, INFORMASI SPASIAL, FAKTOR
EROSI, PENGUMUMAN dan HUBUNGI
KAMI. Halaman awal pada sistem ini adalahhalaman HOME yang berisi tentang informasi
singkat tentang informasi spasial, faktor erosi
dan pengumuman. Halaman TENTANGSITUS berisi informasi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan erosi dan tujuandibuatnya web tersebut. Halaman
INFORMASI SPASIAL berisi informasi
propinsi banten, informasi faktor erosi,informasi tingkat erosi beserta link ke
halaman peta yang dituju. Halaman
PENGUMUMAN berisi tentang pengumumandan berita seputar erosi yang terjadi di DAS
Cidanau. Halaman HUBUNGI KAMI berisi
tentang saran, masukan kepada pengembangsistem.
Untuk halaman peta terdapat dua
informasi spasial yaitu peta yang berisi
INFORMASI DASAR dan INFORMASIEROSI. Pada halaman peta INFORMASI
DASAR terdapat peta spasial administrasi
DAS Cidanau dan infrastruktur. Tampilanhalaman tersebut dapat dilihat pada Lampiran
13. Pada halaman peta INFORMASI EROSIterdapat peta spasial faktor penyebab erosi
Gambar 10 Halaman Utama Sistem.
berupa curah hujan, kemiringan lereng,erodibilitas tanah, pengelolaan tanaman,
konservasi praktis, identifikasi erosi beserta
luasnya. Tampilan halaman tersebut dapatdilihat pada Gambar 11. Pada halaman ini
tersedia beberapa tools yang memberikankemudahan kepada pengguna dalam
memanipulasi peta. Tools yang tersediadiantaranya adalah zoom maksimum, undo,
redo, memperbesar dan memperkecil peta,
penggeseran, identifikasi informasi daerahyang dipilih, auto identity, pemilihan area
yang dipilih, pengukuran jarak, tambah objekbaru dan refresh. Fungsi lainnya adalah
melakukan proses pencarian berdasar layeryang dipilih. Tampilan halaman proses dari
tools yang digunakan dapat dilihat pada
Lampiran 16 hingga Lampiran 22.
Pada halaman peta informasi erosi,terdapat 7 kategori pembagian layer
berdasarkan jenisnya, yaitu :
1 Kategori Peta Dasar
Kategori ini terdiri atas 8layeryaitulayerbatas kabupaten, batas kecamatan, batas desa,
nama kabupaten, nama kecamatan, nama desa,
sungai dan jalan.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
24/55
14
Gambar 11 Halaman Peta Informasi Erosi.
Layer batas kabupaten, batas kecamatan danbatas desa menggunakan legenda dengan
simbol berbentuk garis. Layer sungai danjalan juga menggunakan simbol berbentuk
garis dan masing-masing berwarna biru danmerah. Berbeda halnya untuk layer nama
kabupaten, nama kecamatan dan nama desayang masing-masing menggunakan legendasimbol kotak hitam di dalam kotak putih,
berbentuk kotak yang dikelilingi lingkarankecil, dan berbentuk kotak hitam transparan-
putih. Legenda ini dapat dilihat padaGambar 12.
Gambar 12 Legenda Untuk Kategori Peta
Administrasi.
2 Kategori Faktor R
Kategori Faktor R berisi tentang informasilayer curah hujan. Kategori ini hanya terdiri
ataslayernilai curah hujan dan nama stasiun
curah hujan. Legenda untuklayer nilai curahhujan menggunakan simbol kotak berwana
sedangkan untuk layer nama stasiunmenggunakan legenda simbol kotak hitamdalam kotak putih.
3 Kategori Faktor K
Kategori Faktor K berisi tentang informasi
kerentanan tanah terhadap erosi. Kategori initerdiri atas 2layeryaitulayernilai erodibilitas
tanah dan layer kelas erodibilitas tanah.
Legenda untuk layer nilai erodibilitas tanah
menggunakan simbol kotak berwana
sedangkan untuk layer kelas erodibilitastanah menggunakan simbol kotak berwarna
dari warna merah muda hingga merah tua.Bahwa nilai K bisa ditampilkan seluruhnya
dengan pengelompokan. Dalam hal inidicontohkan pengelompokan nilai K seperti
pada gambar 13.
Gambar 13 Legenda untuk Kelas Erodibilitas
Tanah.
4 Kategori Faktor LS
Kategori Faktor LS berisi tentang layer
nilai kemiringan lereng dengan legendaberupa simbol kotak dengan warna yang
berbeda. Kemiringan lereng di DAS Cidanaudikelompokkan menjadi lima kelas yaitu (0-
8)%, (>8-15)%, (>15-25)%, (>25-40)% dan
(>40)%. Ternyata DAS Cidanau didominasi
oleh kemiringan lereng (0-8)% dengan luassebesar 31.73% yang menyebar di rawa
danau, dataran pantai di bagian hilir DAS
Cidanau dan secara berurutan diikuti dengankelas kemiringan lereng (>25-40)%, (>8-
15)%, (>40)%, dan (>15-25)%. Luas
kemiringan lereng disajikan pada Tabel 3.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
25/55
15
Tabel 3 Luas Kelas Kemiringan Lereng
Kelas kemiringan
lereng
Luas
ha %
(0-8)% 7056.03 31.73
(>8-15)% 4477.8 20.14
(>15-25)% 1612.97 7.25
(>25-40)% 5331.47 23.98
>40% 3756.1 16.89
Jumlah 22234.37 100.0
5 Kategori Faktor C
Kategori Faktor C berisi tentang informasi
pengelolaan tanaman. Pada kategori ini terdiriataslayerpenggunaan lahan, elevasi dan nilai
faktor pengelolaan tanaman. Ketiga layer
tersebut menggunakan legenda berupa simbolkotak dengan warna yang berbeda. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa DAS Cidanaudidominasi oleh nilai C sebesar 0.2 dengan
luas 7574.93 ha. Nilai (C=0.2) menunjukkan
penggunaan lahan berupa tanaman tahunandengan kerapatan sedang. Sebaliknya luas dari
nilai C paling rendah adalah sebesar1286.31 ha dengan nilai sebesar 0.1. Ini
menggambarkan bahwa daerah tersebut
berupa tanaman tahunan dengan kerapatan
tinggi.
6 Kategori Faktor P
Kategori Faktor P berisi tentang informasitindakan konservasi. Pada kategori ini terdiri
ataslayerpenggunaan lahan, elevasi dan nilai
faktor tindakan konservasi. Ketiga layertersebut menggunakan legenda berupa simbolkotak dengan warna yang berbeda. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa DAS Cidanau
didominasi oleh nilai tindakan konservasi
sebesar 0.5 dengan luas 7574.93 ha. Nilai(P=0.5) menunjukkan penggunaan lahan
berupa tanaman tahunan dengan kerapatansedang. Nilai P sebesar 0.1 menduduki luas
penggunaan lahan paling rendah berupa
tanaman tahunan dengan kerapatan tinggisebesar 1286.31 ha. Ini menggambarkan
bahwa daerah tersebut berupa tanaman
tahunan dengan kerapatan tinggi.
7 Kategori Erosi
Kategori ini terdiri atas layer erosi DAS
Cidanau 2006 danlayerluas erosi. PadaLayertersebut berisi informasi tentang erosi yang
terjadi di DAS Cidanau dari informasi erosisangat ringan hingga erosi sangat berat. Untukerosi sangat ringan legenda yang digunakan
adalah simbol dengan kotak berwana biru
muda sedangkan untuk erosi sangat beratdigunakan legenda dengan simbol kotak
berwana biru tua. ternyata DAS Cidanau
didominasi oleh kelas erosi sangat ringandengan luas 9729.22 ha.
Pengujian SistemSecara fungsional, sistem dapat digunakan
pada browser Internet Explorer, Mozilla
Firefox dan Opera. Administrator danpengguna biasa dapat menggunakan sistem ini
sesuai dengan hak akses dan tanggung jawab
yang telah ditentukan. Sesuai denganpembagian kategori pengguna, administrator
mempunyai hak akses dan tanggung jawab
melakukan manajemen basis data. Hanya saja
manajemen data spasial tidak dapat dilakukansecara langsung dalam sistem ini dikarenakan
batasan sistem, tetapi menggunakan perangkat
lunak ArcView untuk melakukan manipulasi
data spasial.Pengujian terhadap sistem dilakukan
menggunakan metodeblack-box. Aspek-aspek
yang diuji dalam sistem ini adalah fungsi-fungsi, antarmuka sistem, struktur basis data
pada sistem. Pengujian dilakukan dengan cara
memberi masukan tertentu untuk diperiksaapakah keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diharapkan. Daftar menu yangdiuji dan kasus uji dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 PengujianBlack-Box
Kasus uji Menu yang diuji
Menu Utama
Sistem
Informasi tentang situs
Pencarian tentang erosidan faktor erosi
Informasi tentang faktorerosi
Menu hubungi kami
MenuLogin Login administrator
Menu
Administrator UbahPassword
Konfigurasi informasi
spasial
MenuAntarmuka
Peta
Zoom slider
Undo
Redo
Perbesar peta
Perkecil peta
Geser peta Identifikasilayer
Select
Auto identity Pengukuran jarak
Tambah objek baru
Refresh
Hasil pengujian sistem dengan metodeblack-box dapat dilihat pada Lampiran 23.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
26/55
16
Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwaaplikasi ini dinilai baik dalam penilaian
antarmuka dan kegunaan fungsi-fungsinya
serta struktur basis data yang dikembangkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dapat mengimplementasikansistem informasi geografis erosi DAS Cidanau
berbasisweb sehingga tujuan dari penelitian
ini tercapai. Sistem informasi yang dibuatmampu menyajikan informasi tentang faktor
penyebab erosi yaitu erosivitas hujan,erodibilitas tanah, kemiringan lereng, tindakan
pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi
serta perhitungan erosi menggunakan metode
USLE (Universal Soil Lost Equation).Berdasarkan hasil perhitungan prediksi erosimenggunakan USLE diperoleh bahwa DAS
Cidanau didominasi oleh tingkat erosi yangsangat ringan dengan luas sebesar 9729.22 ha.
Sistem informasi geografis erosi DASCidanau diaplikasikan untuk mengembangkan
sistem web mapping yang statis menjadidinamis dan interaktif, terutama untuk situs
Indonesia yang menggunakan peta statisdalam penyajian digital di web. Dikatakan
dinamis karena dalam penyajiannya sistem inidibangun menggunakan framework Pmapperyang menyediakan fungsi yang besar serta
multiple untuk memanipulasi peta. Fungsimanipulasi peta yang tersedia yaitu mencari
suatu lokasi kabupaten di DAS Cidanau,
mengetahui daerah dengan tingkat erositertentu, memperbesar dan memperkecil
ukuran skala peta, melakukan cetak peta
dalam bentuk PDF atau HTML, identifikasi
layer secara automatis, melakukanpengukuran jarak, menambahkan objek baru
dan mengambil informasi yang berkaitandengan lokasi tersebut. Sistem ini berbasisweb online sehingga pengguna dapat dengan
mudah mengakses dimanapun dan kapanpun.
Sistem ini dilengkapi dengan keterangan
mengenai erosi, faktor penyebab erosi danpencarian kata untuk memberikan kemudahan
bagi pengguna dalam mencari informasi.
Saran
Sistem informasi geografis erosi DAS
Cidanau masih memiliki kelemahan yaitu
sistem ini melakukan pengolahan data di awalsepertioverlay di ArcView dan halaman peta
terbatas presentasi data saja tanpa dilakukanpengolahan data. Dengan demikian,
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melakukan pengolahan data padaframeworkyang digunakan yaitu tidak hanya sebatas
overlay untuk data vektor saja tapi bisa
dilakukanoverlaydata raster.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman A, Sukmana S. 1990. Prediksi
erosi dengan metode USLE : Beberapamasalah dalam penerapannya di DAS
bagian hulu. Malang: Departemen
Pertanian.
Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.Bogor: IPB Press.
Asdak C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGMPress.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 1998.
Pedoman penyusunan rencana teknis
lapang rehabilitasi lahan dan konservasi
tanah di daerah aliran sungai. Jakarta :Direktorat Jenderal Reboisasi dan
Rehabilitasi Lahan.National Center for Geographic Information
and Analysis State University of New
York at Buffalo. 2004. GIS Development
Guide Volume (1):11. [terhubung berkala]http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/ [ 28
Nopember 2008].
Kang TC. 2002. Introduction to GeographicInformation System. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.Kropla B. 2005.Beginning Mapserver : Open
Source GIS Development. USA: Appres.
Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated.Sebastopol Canada: O'Reilly Media Inc.
Morgan RPC. 1988. Soil Erosion andConversation. Hongkong: Longman
Group.
Munibah K. 2008. Model spasial perubahanpenggunaan lahan berwawasan
lingkungan, studi kasus DAS Cidanau
[disertasi]. Bogor: Program Pascarjana,
Institut Pertanian Bogor.Peng ZR, Ming HT. 2003. Internet GIS:
Distributed Geographic InformationServices for the Internet and Wireless
Networks. New Jersey: John Wiley and
Sons Inc.Pmapper Homepage.
http://pmapper.sourceforge.net [11 Maret2008].
Poerbandono, Basyar A, Harto AB. 2006.
Spatial Modelling of Sediment Transportover the Upper Citarum Cathment.
ITB: Bandung.
http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/http://pmapper.sourceforge.net/http://pmapper.sourceforge.net/http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/8/10/2019 pmapper tutor.pdf
27/55
17
Ramsey P. Introduction to PostGIS.http://www.postgis.refractions.net/docs/p
ostgis.pdf [11 Maret 2008].
Schwab GO, Frevert RK, Edminster TW,Barnes KB. 1981. Soil and Water
Engineering. Ed ke-3. New York: John
Wiley and Sons.Selbe MJ. 1993. Hillslope Materials and
Processes. Ed ke-2. Oxford: Oxford
university press.Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran dan
Pengolahan Data Aliran Sungai
(Hidrometri). Bandung: Penerbit Nova.Three-Tier Architecture homepage.
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/
ms685068(VS.85).aspx [24 Januari 2009]
http://www.postgis.refractions.net/docs/phttp://msdn.microsoft.com/en-us/library/http://msdn.microsoft.com/en-us/library/http://www.postgis.refractions.net/docs/p8/10/2019 pmapper tutor.pdf
28/55
18
LAMPIRAN
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
29/55
19
Lampiran 1Input Proses Output
Level Id
Proses
Nama Proses DataI nput DataOutput Deskripsi Proses
1 1 Menampilkan PetaDAS Cidanau
Navigasi peta Informasi peta DASCidanau berupa
administrasi DAS
Cidanau, faktorpenyebab erosi dan
tingkat erosi
Menyediakan informasipeta Terkait DAS
Cidanau. Peta bersifat
interaktif yaitu dapatdilakukan operasi-
operasi sesuai fungsiyang tersedia.
2 1.1 Zoom to full extent Klik tombolZoom to full
extent
Kembali ke tampilanpeta pada saat awal
membuka halamanantarmuka peta
Sistem menampilkankembali keadaan peta
dengan koordinatekstensi yang
sebenarnya.
1.2 Zoom Slider Klik dan Geser
ke atas ZoomSlider
Tampilan peta
dengan skalamaksimum sesuai
dengan besarnyaframe
Sistem menampilkan
peta dengan skala yangberbeda.
1.3 Back Klik TombolBack
Kembali ke tampilanpeta satu operasi
zoom sebelumnya
Sistem menampilkankembali keadaan satu
operasi zoomsebelumnya (bila ada)
1.4 Forward Klik Tombol
Forward
Kembali ke tampilan
peta satu operasi
zoom setelahnya
Sistem menampilkan
kembali keadaan satu
operasizoom setelahnya(bila ada).
1.5 Pan Klik Tombol
Pan lalu pilihlokasi pada peta
yang akandigeser
Tampilan peta sesuai
dengan pergeseranposisi tampilan yang
diinginkan
Sistem menampilkan
peta sesuai denganpergeseran posisi
tampilan yangdiinginkan.
1.6 Zoom in Klik Tombol
Zoom In lalupilih area yang
akan dilakukanperbesaran
Tampilan peta
dengan skala yanglebih besar
Sistem menampilkan
peta dengan skala yanglebih besar.
1.7 Zoom out Klik Tombol
Zoom Outlalupilih area yang
akan dilakukanpengecilan
Tampilan peta
dengan skala yanglebih kecil
Sistem menampilkan
peta dengan skala yanglebih kecil.
1.8 Identifikasilayer Klik TombolIdentity dan klik
lokasi pada petayang akan
diidentifikasi
Tampilan informasiberupa tabel dengan
atribut objek yangdipilih.
Sistem menampilkaninformasi dengan
keluaran berupa tabelatribut objek terkait.
1.9 Identifikasi layersecara otomatis
Klik TombolAuto Identitydan tentukan
lokasi pada petayang akan
diidentifikasi
tanpa melakukanklik pada objek
yang diinginkan
Tampilan informasiberupa tabel denganatribut objek terkait
Sistem menampilkaninformasi dengankeluaran berupa tabel
atribut objek terkait.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
30/55
20
Lampiran 1 Lanjutan
Level Id
Proses
Nama Proses DataI nput DataOutput Deskripsi Proses
2 1.10 Tambah objek baru Klik Tombol
Add point ofinterest dan klik
lokasi pada petayang akan
ditambahkanobjek baru
kemudian
masukkan namaobjek tersebut
Tampilan petadengan objek baru
Sistem menampilkanpeta dengan objek yang
baru.
1.11 Pengukuran jarak Klik tombol
measure dan
tentukan titikawal dan titik
akhir
pengukuran
Tampilan jarak
sebenarnya di dunianyata sesuai dengan
perbandingan skala
peta
Sistem menampilkan
jarak yang sebenarnyadi dunia nyata sesuai
dengan perbandingan
skala peta.
1.12 Search Peta Memilih layer
yang akan dicarikemudianmemasukkan
nama yang akandicari
Peta dengan layer
yang dicari
Sistem menampilkan
layer yang dicaridengan memberikanwarna yang berbeda
untuk lokasi yangdicari.
1.13 Print preview Klik tombol
Print preview
dan pilih skala
yang diinginkan
Tampilan Printpreview sesuai
dengan skala yang
dinginkan
Sistem Menampilkan
Print preview sesuai
dengan skala yang
diinginkan.
1 2 Pencarian kata pada
menusearch tentangfaktor erosi dan
tingkat erosi
Klik menu
search danmasukkan kata
kunci yang dicari
Tampilan hasil
pencarian
Sistem menampilkan
data hasil pencarian.
3 Manipulasi data Klik menu login
dan masukkanusername dan
password
Tampilan menu
administrator
Sistem melakukan
verifikasi passworddanmenampilkan menu
admin.
2 3.1 Update data Klik tombol edit
dan masukkan
data yang baru
kemudian kliktombolupdate
Tampilan data yang
telah di-update
Sistem melakukan
update data pada
informasi spasial.
3.2 Hapus data Klik tombol edit
dan pilih
informasi spasialyang akan
dihapus
Tampilan data yang
telah dihapus
Sistem melakukan
penghapusan data pada
informasi spasial.
3.3 Ubahpassword Klik menu ubah
password danmasukkan
passwordbaru
Tampilan assword
yang telah diubah
Sistem memasukkan
data password baruuntuk mengganti
passwordlama di basisdata
3.4 Logout Klik menu
logout
Tampilan Halaman
Utama
Sistem menampilkan
halaman utama.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
31/55
21
Lampiran 2 DFD Level 1 Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
32/55
22
Lampiran 3 Kriteria Pengujian Perangkat Lunak
Untuk pengujian perangkat lunak dalam membuat data spasial dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kategori yaitu capabilities dan performance. Pengujiancapabilities dikatakan baik jika perangkatlunak dapat menjalankan tugas khusus seperti proses overlay, melakukanexport ke .map, membuat
file .sql dan lain-lain. Untuk pengujianperformanceberhubungan dengan seberapa baik dan seberapa
cepat perangkat lunak menjalankan tugas yang diminta. Secara umum kedua perangkat lunak(ArcView dan MapInfo) merupakan perangkat lunak yang mendukung antarmuka berbasis grafik
(Graphical User Interface) sehingga memudahkan pengguna untuk bernavigasi. Selain itu keduanya
juga dapat membantu pengguna untuk membuat data spasial dalam format shapefile. Hanya sajaArcView memberikan nilaibenchmark yang baik karena perangkat lunak ini dapat melakukan tugaskhusus yang diminta berupaoverlay,exportke .map dibanding dengan MapInfo. Capabilities yang
baik akan memberikan nilaiperformanceyang baik pula.Untuk pengujian perangkat lunak dalam pengembangan sistem berbasis web, kriteria yang
digunakan adalah ketersediaan library yang mendukung interaksi antara peta dengan pengguna dan
license and Maintenance costs. Secara umum kedua perangkat lunak (Mapserver dan ArcIMS)
memiliki library yang mendukung interaksi antara peta yang ada dengan pengguna sistem tersebut.
Adapun perbedaan yang mendasar keduanya adalah Mapserver merupakan perangkat lunak yang opensource sedangkan ArcIMS merupakan perangkat lunak yang komersial. Perbedaan inilah yang
memberikan nilai benchmark yang baik untuk Mapserver dengan kelebihan yang dimiliki.
Untuk pengujian perangkat lunak sebagai Sistem Manajemen Basis Data (Database ManagementSystem, DBMS)dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitulicense and Maintenance costs dancapabilities. License and Maintenance costs dikatakan baik jika perangkat tersebut meminimalkan
biaya dan Pengujiancapabilities dikatakan baik jika perangkat lunak dapat menyimpan data spasial ke
dalam suatu basis data relasional. Perangkat lunak yang tersedia adalah MS SQL Server, MySQL danPostgreSQL.
MS SQL Server mempunyai library yang lebih banyak dibandingkan MySQL. Hanya saja, tidakseperti MySQL yang bersifatopen source, MS SQL Server merupakan perangkat lunak yang bersifat
komersial. Namun nilai benchmark yang baik adalah PostgreSQL dalam Sistem Manajemen Basis
Data (Database Management System, DBMS). Hal ini dikarenakan postgreSQL merupakan perangkatlunakopen source. Selain itu, postgreSQL juga memiliki kemampuan untuk melakukan kueri secara
spasial. Kemampuan menyimpan data spasial inilah yang tidak dimiliki MySQL.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
33/55
23
Lampiran 3 lanjutan
Kriteria Pengujian Perangkat Keras
Untuk pengujian kinerja perangkat keras digunakan aplikasi Everest Ultimate Edition. Everest
digunakan untuk menguji kinerja sistem seperti kemampuan prosesor dengan parameter pembandingdengan CPU lain. Hasil yang didapat pada pengujian ini bahwa perangkat keras yang dipilih memiliki
kemampuan CPU yang baik. Hal ini dikarenakan kemampuan memori latency dan pipeline yangdigunakan adalah paling pendek sehingga menghasilkan nilai benchmark yang baik. Pengujian inidijalankan menggunakan sistem operasi Microsoft windows XP Profesional dengan platform Intel
pentium.Platformintel dipilih karena perangkat lunak yang diuji pada penelitian ini lebih kompatibel
padaplatformintel dengan windows sebagai sistem operasinya dibanding dengan pemakaian produk
Macintosh.
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
34/55
24
Lampiran 4 Diagram Keterhubungan Antartabel Informasi DAS Cidanau
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
35/55
25
Lampiran 5 Struktur Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau
1 bts_desa (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial batas desa
length Integer Ukuran batas desathe_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer batas
desa
2 bts_kec (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial batas kecamatan
length Integer Ukuran batas kecamatan
the_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer bataskecamatan
3 bts_kab (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) KeteranganGid Integer Id spasial batas kabupaten
length Integer Ukuran batas kabupaten
the_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer bataskabupaten
4 desa (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial administrasi desa
kecamatan Varchar Nama Kecamatan
Kabupaten Varchar Nama Kabupaten
desa Varchar Nama Desa
hectares float Luas dalam satuan hektar
perimeter Float Keliling desa
the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer
administrasi desa
5 kecamatan (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial administrasi kecamatan
kecamatan Varchar Nama Kecamatan
Kabupaten Varchar Nama Kabupaten
Desa Varchar Nama Desa
hectares float Luas dalam satuan hektar
perimeter Float Keliling desa
the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer
administrasi kecamatan
8/10/2019 pmapper tutor.pdf
36/55
26
6 kabupaten (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial administrasi kabupaten
kecamatan Varchar Nama Kecamatan
Kabupaten Varchar Nama Kabupaten
desa Varchar Nama Desa
hectares float Luas dalam satuan hektar
perimeter Float Keliling desa
the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layeradministrasi kabupaten
7 ibu_desa (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial administrasi nama desa
desa Varchar Nama Desa
koor_x float Koordinat x
koord_y Float Koordinat y
the_geom Geometry Berisi informasi spasial point layer
administrasi nama desa
8 ibu_camat (Spasial)
NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan
Gid Integer Id spasial administrasi nama kecamatan
nama_kec Varchar Nama Desa
koor_x float Koordinat x
koord_y Float Koordinat y
the_geom Geometry Berisi informa