15

Click here to load reader

Pmt Anak Sekolah Aceh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ehrew

Citation preview

Page 1: Pmt Anak Sekolah Aceh

RAKER PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) 2014

A. LATAR BELAKANG

Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat dalam upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup. Salah satu bentuk Pemberdayaan masyarakat adalah penanggulangan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan dan program Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang dilakukan secara sistematis, terencana dan bersinergi dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin serta meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.

Salah satu program/kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Aceh adalah kegiatan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang merupakan gerakan pemberdayaan ekonomi yang berbasis masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dimiliki. Oleh karena itu, dapat bersinergi dan diintegrasikan dengan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya, seperti Program Alokasi Dana Gampong (ADG), Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan program terkait lainnya.

Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh melalui Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong menjabarkannya dalam Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, yaitu pada kegiatan Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Salah satu sub kegiatan yang dilakukan adalah Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang bertujuan untuk memperbaiki asupan gizi peserta didik melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan minat, kemampuan belajar, ketahanan fisik serta prestasi, sehingga menghasilkan insan cerdas dan kompetitif. 

Untuk mendukung tercapainya rencana kegiatan tersebut, diperlukan prasyarat kesehatan dan gizi, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang optimal. Pemenuhan prasyarat tersebut dilakukan melalui peningkatan asupan gizi peserta didik dan perubahan perilaku, sehingga peserta didik dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan, yaitu : 1) Pendekatan penyediaan makanan tambahan, dan 2) Pendekatan pendidikan kesehatan dan gizi. Pendekatan penyediaan makanan tambahan dilakukan dengan cara memberikan makanan tambahan dengan kandungan minimal 300 kilokalori dan 5 gram protein yang diberikan lebih kurang 74 - 80 kali dalam satu  tahun ajaran, sedangkan melalui pendekatan pendidikan kesehatan dan gizi dapat dilakukan secara formal dan non formal.

Sesuai maksud Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prioritas Pembangunan Nasional, dalam rangka peningkatan asupan gizi pada peserta didik diamanatkan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Gampong agar memberikan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah kepada peserta didik TK/RA dan SD/MI terutama di daerah tertinggal, terisolir, terpencil, perbatasan, di pulau-pulau kecil, dan/atau terluar serta di daerah pedalaman. Selanjutnya, dalam Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS), menyatakan bahwa Pembiayaan Pelaksanaan PMT-AS dibebankan

Page 2: Pmt Anak Sekolah Aceh

pada APBN, APBD Provinsi, Kabupaten/Kota dan APB-Desa dan sumber pembiayaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut, Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat mengalokasikan dana pembiayaan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) setiap tahunnya pada DPA-SKPA Dinas Keuangan Aceh.

 

B.TUJUAN 

Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kecukupan asupan gizi peserta didik melalui makanan tambahan;2. Meningkatkan kecukupan asupan gizi peserta didik melalui makanan tambahan;3. Meningkatkan ketahanan fisik dan kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan

belajar;4. Meningkatkan kesehatan anak, khususnya dalam penanggulangan penyakit

kecacingan;5. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku peserta didik untuk menyukai makanan lokal

dan bergizi, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS);

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan pengadaan pangan lokal; dan

7. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan gizi peserta didik, produksi pertanian, pendapatan masyarakat dan kesejahteraan keluarga.

 

C. PENGERTIAN

Pemerintah Daerah Aceh yang selanjutnya disebut Pemerintah Aceh adalah unsur penyelenggara pemerintahan Aceh yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah Aceh;

1. Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah yang selanjutnya disingkat PMT-AS adalah kegiatan pemberian makanan kepada peserta didik dalam bentuk jajanan/kudapan atau makanan lengkap yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya, dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan; 

2. Penyelengaraan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah seluruh kegiatan manajemen penyediaan makanan tambahan anak Sekolah (PMT-AS), baik dalam aspek penetapan kebijakan, perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, koordinasi serta pengendalian dan pengawasan;

3. Partisipasi Masyarakat adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka PMT-AS dengan memberikan tenaga, pikiran, dana dan kontribusi lainnya;

4. Peserta didik adalah siswa/i Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Atfal atau disingkat TK/RA, baik negeri maupun swasta.

 

Page 3: Pmt Anak Sekolah Aceh

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan   Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi

Vertikal di Daerah;8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;11. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Penyelenggaraan

Prioritas Pembangunan Nasional;12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyediaan

Makanan Tambahan Anak Sekolah;13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyediaan

Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyediaan Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;

15. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagaimana telah diubah dengan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;

16. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh;17. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh

Tahun Anggaran 2014;18. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 93 Tahun 2012 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Pelaporan Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah Bantuan Sosial;

19. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2013.

 

E. SASARAN PMT-AS

Page 4: Pmt Anak Sekolah Aceh

Adalah seluruh peserta didik TK/RA, baik swasta maupun negeri di seluruh Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh yang menerima bantuan PMT-AS dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota yang kemudian menjadi dasar penetapan Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh atas nama Pemerintah Aceh.

Jumlah sasaran PMT-AS Tahun Anggaran 2014 ini adalah kurang lebih sebanyak 3.600 peserta didik, dengan rincian sebagai berikut : TK sebanyak 3.278 peserta didik dan RA sebanyak 322 peserta didik, yang tersebar di   18 Kabupaten dan 5 Kota dalam Provinsi Aceh. Untuk penerima bantuan PMT-AS Tahun 2014, masing-masing Kabupaten/Kota berbeda, baik jumlah sasaran maupun jumlah biaya PMT-AS untuk mendukung salah satu program prioritas Pemerintah Aceh untuk penanggulangan gizi buruk bagi anak sekolah, berdasarkan Indikator Kesejahteraan Daerah Provinsi Aceh yang disusun dan diterbitkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Aceh Tahun 2011. Penyelenggaraan PMT-AS pada  tahun 2014 sama dengan pelaksanaan PMT-AS pada tahun 2013, di mana setiap Kabupaten/Kota diwakili oleh jumlah murid setiap Sekolah. Adapun rincian masing-masing TK/RA penerima bantuan PMT-AS tahun 2014.

 

F. PAKET PMT-AS

Paket Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah tahun 2014, yaitu meliputi pemberian makanan tambahan atau dapat diberikan berupa makanan lengkap kepada peserta didik dan kegiatan pendukung lainnya.

1. Bentuk makanan tambahan adalah berupa jajanan/kudapan yang berbahan pangan lokal/hasil pertanian setempat serta penyediaan air minum dengan komposisi mengandung minimal 15 % dari kebutuhan kalori dan minimal 10 % kebutuhan protein peserta didik yang disesuaikan dengan usianya.

2. Persyaratan makanan tambahan harus memperhatikan: 

a. Beragam dan bercitarasa

Dalam pemilihan jajanan/kudapan yang akan dikonsumsi peserta didik, sebaiknya tidak hanya tergantung pada satu jenis pangan, tetapi dapat digunakan bermacam-macam bahan pangan. Untuk mendapat jajanan/kudapan yang bercitarasa tinggi diperlukan kreasi dalam pengolahan dan penyajiannya, terutama penggunaan bumbu dan bahan tambahan, sehingga peserta didik tidak jenuh dan menyukai jajanan/kudapan yang dibagikan Tim Pelaksana PMT-AS di sekolah. Adapun bahan dan bumbu yang aman dan sekaligus memberi asupan energi serta disukai anak-anak, antara lain: kelapa/santan, susu, gula, minyak goreng dan telur.

b. Bergizi seimbang dan aman

Tim pelaksana PMT-AS perlu memperhatikan keseimbangan gizi pada jajanan/kudapan yang akan diberikan dan melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya bahaya keracunan pada jajanan/kudapan yang akan diberikan pada pesertadidik. Pencegahan ini dapat dimulai pada saat penyediaan bahan baku, pengolahan jajanan/kudapan, penyimpanan dan pada saat pembagian pada peserta didik untuk dikonsumsikan. Di samping

Page 5: Pmt Anak Sekolah Aceh

itu juga perilaku hidup bersih dan sehat perlu diterapkan, mulai dari kebersihan diri petugas, peserta didik, lingkungan sampai air untuk mencuci tangan yang steril.

c. Mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral

Di dalam jajanan/kudapan sebaiknya kandungan gizi minimal mengandung energi 300 kilokalori dan 5 gram protein untuk setiap peserta didik pada saat pemberian makanan tambahan anak Sekolah dilaksanakan.

3. Bahan pangan untuk PMT-AS 

Untuk membuat jajanan/kudapan, bahan yang digunakan sebaiknya merupakan bahan pangan lokal atau hasil pertanian setempat, terutama bahan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti padi-padian, umbi-umbian, buah-buahan dan kacang-kacangan dengan tetap memperhatikan mutu gizi dan daya terima peserta didik. Pada saat pemberian jajanan/kudapan secara bersamaan, peserta didik diberi obat kecacingan. Untuk itu, BPM Aceh, BPM Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Gampong dapat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Bidan Gampong untuk pemberian obat kecacingan di lokasi TK/RA penerima bantuan PMT-AS Tahun 2014. Obat kecacingan yang biasa digunakan adalah Albendazole 400 Mg yang digunakan dalam program pengendalian kecacingan Kementerian Kesehatan, untuk dosis dan tata cara pemberian obat disesuaikan dengan petunjuk teknis pemberian obat kecacingan.

 

G. PENYELENGGARAAN

1. Pengadaan dan pemberian jajanan/kudapan PMT-AS di Sekolah;2. Pemberian obat cacing bagi peserta didik; 3. Penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan;4. Pendidikan gizi dan kesehatan;5. Pemantauan PMT-AS dan penyusunan Laporan PMT-AS tahun 2013; dan6. Koordinasi dalam rangka Konsolidasi Provinsi dan Kabupaten/Kota Penerima PMT-

AS..

 

H. ANGGARAN PENYELENGGARAAN PMT-AS

a. Pembiayaan

Pembiayaan Penyelenggaraan PMT-AS dibebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, Anggaran Pendapatan dan Belanja-Gampong dan sumber pembiayaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

1. Komponen kegiatan PMT-AS yang dibiayai, sebagai berikut : makanan tambahan dalam bentuk jajanan/kudapan yang berbahan pangan lokal/setempat, dapat juga diberikan berupa makanan lengkap, dengan prinsip beragam, bergizi seimbang dan aman yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, disesuaikan

Page 6: Pmt Anak Sekolah Aceh

dengan kebutuhan gizi anak usia TK/RA. Biaya manajemen PMT-AS sebesar Rp. 2.000.000,- untuk tiap TK/RA penerima bantuan PMT-AS dapat dipergunakan untuk pertemuan dengan Tim Pelaksana, pengiriman laporan, biaya transportasi untuk konsultasi dan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan   PMT-AS;

2. Satuan Biaya PMT-AS Untuk 1 Orang Peserta Didik. Pemberian makanan tambahan kepada peserta didik paling sedikit 3 (tiga) kali dalam seminggu, untuk setiap peserta didik satuan biaya yang dianggarkan adalah sebesar Rp. 5.000,-/murid dan sudah termasuk insentif bagi petugas pemasak sebesar Rp.1.000,-/murid. Makanan Tambahan yang berupa jajanan/kudapan paling sedikit harus mengandung energi 300 kilokalori dan 5 gram protein untuk tiap peserta didik dalam setiap hari pelaksanaan PMT-AS;

3. Bantuan biaya pembelian Alat Memasak untuk TK/RA untuk penyelenggaraan PMT-AS, Pembelian Alat Memasak untuk TK/RA dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh, yang dibagikan untuk seluruh Sekolah penerima bantuan PMT-AS pada tahun anggaran berjalan.

b. Penyaluran Dana Penyelenggaraan PMT-AS.

Mekanisme Penyaluran Dana PMT-AS :

1. Penyaluran dana PMT-AS dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh bekerjasama dengan Bank Aceh serta Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh;

2. Penyaluran baru dilakukan apabila;3. Keputusan Gubernur Aceh tentang Besaran Belanja Hibah Bantuan Jajanan

Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan Biaya Manajemen untuk TK/RA Se-Aceh pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun Anggaran 2013 telah ditetapkan;

4. Rapat Kerja PMT-AS tahun 2013 telah dilaksanakan, rapat kerja ini diikuti oleh seluruh Petugas Pendamping PMT-AS dan unsur Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan seluruh Kepala Sekolah Penerima Bantuan PMT-AS Tahun Anggaran 2013;

5. Pengadaan Alat Memasak untuk penyelenggaraan PMT-AS telah dilaksanakan dan telah didistribusikan serta diterima oleh Sekolah Penerima Bantuan PMT-AS; 

6. Sekolah Penerima bantuan PMT-AS telah membuka rekening Bank untuk memudahkan transfer dana bantuan PMT-AS yang dilakukan oleh Dinas Keuangan Aceh; dan

7. Syarat-syarat lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Tim Koordinasi PMT-AS Kabupaten/Kota perlu mengecek atau memeriksa kesesuaian jumlah dana yang diterima di rekening dengan alokasi dana yang telah ditetapkan oleh Gubernur Aceh. Jika terdapat perbedaan segera melaporkan ke BPM Aceh dan Dinas Keuangan Aceh atau ke Tim Koordinasi PMT-AS Aceh untuk ditindaklanjuti dan penyelesaiannya.

d. Dinas Pengelolaan Keuangan Aceh, menyampaikan laporan kepada Gubernur Aceh dengan tembusan Kepala BPM Aceh mengenai penyaluran dan penyerapan serta sisa dana, untuk pengambilan keputusan dan bahan evaluasi selanjutnya.

Page 7: Pmt Anak Sekolah Aceh

http://bpm.acehprov.go.id/index.php/news/read/2014/08/29/13/raker-pemberian-makanan-tambahan-anak-sekolah-pmt-as-2014.html

Program Penyediaan Makan Tambahan Anak Sekolah Details

Published: 18 April 2015

A.Dasar Hukum

1.1. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1997 tentang Program Makanan

Tambahan Anak Sekolah.2. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 18 Tahun 2013 tentang Pedoman

Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah ;3. Surat Gubernur Sumatera Barat Nomor : 411.2/5/2002 tanggal 16 Februari

2002 tentang Pelaksanaan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Tahun 2002.

4. Keputusan Walikota Padang Nomor 182 Tahun 2014 tentang Sekolah Sasaran Pelaksana Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ketahanan Fisik Anak Sekolah Tahun 2014.

B.Tujuan dan Sasaran

1.Tujuan

Pelaksanaan Kegiatan PMT-AS ini adalah meningkatkan ketahanan fisik siswa

melalui perbaikan gizi dan kesehatan sehingga dapat mendorong minat dan

kemampuan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dalam rangka

menunjang Program Wajib Belajar.

2.Sasaran

Untuk Sekolah Sasaran Program PMT-AS Tahun 2014 telah ditetapkan sebanyak

13 SD/MIN di 6 Kecamatan pada 11 Kelurahan penetapan sekolah sasaran tersebut

didasarkan kepada skala prioritas, dimana sebagian besar siswa/murid sekolah

tingkat dasar atau usia 7 – 12 tahun berasal dari keluarga yang kurang mampu atau

Pra Sejahtera, dengan sekolah sasaran sebagai berikut :

Page 8: Pmt Anak Sekolah Aceh

Tabel 1. Sasaran Program PMT-AS

No. Sekolah Kelurahan Jumlah Murid Kecamatan

1 SD Negeri No. 17 Limau Manis 110 org Pauh

2 MIN Koto Lua Koto Lua 264 org Pauh

3 SD Negeri No. 03 Binuang Kamp. Dalam 289 org Pauh

4 SD Negeri No. 21 Balai Gadang 298 org Koto Tangah

5 SD Negeri No. 06 Pasir Jambak 161 org Koto Tangah

6 SD Negeri No. 34 Kuranji 136 org Kuranji

7 SD Negeri No. 35 Kuranji 88 org Kuranji

8 SD Negeri No. 38 Kuranji 190 org Kuranji

9 SD Negeri No. 11 Kamp. Pinang 68 org Bungus T.Kab.

10 SD Negeri No. 13 Sungai Pisang 254 org Bungus T.Kab.

11 SD Negeri No. 23 Pengamb. Ampalu 180 org L. Begaluang

12 SD Negeri No. 11 Kurao Pagang 310 org Nanggalo

13 SD Negeri No. 17 Gurun Laweh 150 org Nanggalo

  13 Sekolah 11 Kel 2.498 org 6     Kec.

C.Gambaran Umum

Program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah merupakan salah satu

program pemerintah dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan yang

terkait dengan penanggulangan  kemiskinan di bidang kesehatan menyangkut gizi

buruk, program PMT-AS mulai dilaksanakan Tahun 1999 sesuai dengan Instruksi

Presiden Nomor 1 Tahun 1997 .

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Progam PMT-AS memberikan dampak yang

positif kepada seluruh elemen masyarakat terutama kepada anak sekolah sasaran

program seperti : meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan fisik anak, meningkatkan

motivasi anak mengikuti proses belajar, meningkatkan kesukaan anak terhadap makanan

daerah, mendidik anak berperilaku bersih dan sehat termasuk kebiasaan makan yang

sehat.

D.Rangkaian Kegiatan

Page 9: Pmt Anak Sekolah Aceh

a.Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara pelaku Program

PMT-AS yaitu : Tim Koordinasi Tinglat Kota, Kecamatan, Kelurahan,Tenaga

Pelaksana dan Pengelola.

b.Pemberian Makanan Tambahan

Pemberian Makanan Tambahan kepada siswa diberikan 3 kali dalam seminggu

atau 101 kali dalam Tahun 2014. Makanan Tambahan yang diberikan

menggunakan bahan local hasil pertenian setempat tidk dibenarkan olahan pabrik

seperti : makanan kaleng, susu kaleng, mie istan dll. Makanan Tanbahan paling

sedikit mengandung 300 kalori dan 5 gram protein dengan indeks Rp.2.300,-

(termasuk Rp. 300,- untuk petugas masak).

Pengolahan Makanan Tambahan dikelola oleh Kepala Sekolah dengan

memberdayakan TP. PKK Kelurahan.

c.Pemberian Obat Cacing

Pemberian Obat cacing dikelala oleh Dinas Kesehatan Kota Padang dengan indek

Rp. 1000 per sis ternasuk biaya pendistribusian. Pemberian Obat Cacing kepada

siswa dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember.

d.Pengukuran Status Gizi

Untuk mengetahui perkembangan kesehatan siswa, Petugas Puskesmas secara

berkala mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan siswa, dan dicatat dalam Kartu

Menuju Sehat (KMS).

Page 10: Pmt Anak Sekolah Aceh

e.Penilaian Pelaksana Terbaik Progam PMT-AS

Untuk menetapkan Sekolah mewakili Kota Padang mengikuti Penilaian Pelaksana

Terbaik Program PMT-AS Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015, Tim

Koordinasi Kota Padang melakukan evaluasi terhadap 13 Lokasi Sasaran Progam

PMT-AS, dan ditetapkan SD Negeri Nomor 23 Kelurahan Pengambiran Ampalu

Kecamatan Koto Tangah.

f.Pelatihan Petugas Masak

Dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan Petugas Masak PMT-AS

maka diadakan Pelatihan Masak yang bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Padang.

                                      

g.Prestasi

SD Negeri Nomor 23 Kelurahan Pengambiran Ampalu Kecamatan Koto Tangah

berhasil meraih “ Pelaksana Terbaik II Program PMT-AS Tingkat Provinsi

Sumatera Barat        Tahun 2014.”

Page 11: Pmt Anak Sekolah Aceh

http://bpmpkb.padang.go.id/index.php/bidang-bpmpkb/bidang-pm/36-program-penyediaan-makan-tambahan-anak-sekolah