Pokok Bahasan Iv_lemak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    1/33

    124

    ISBN: 978-979-097-044-1

    BUKU AJARMata Kuliah : NUTRISI IKAN

    SKS : 3

    Semester : IV (EMPAT)Program Studi : BUDIDAYA PERAIRAN

    Fakultas : PIK

    Disusun oleh:

    DR.IR. SUBANDIYONO, MAppSc.

    DR.IR. SRI HASTUTI, MSi.

    LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2010

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    2/33

    125

    ISBN: 978-979-097-044-1

    E. LEMAK- POKOK BAHASAN IV -

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    3/33

    126

    ISBN: 978-979-097-044-1

    E. LEMAK

    I. PENGERTIAN LEMAK DAN ASAM LEMAK

    1. Pendahuluan

    1.1. Deskripsi Singkat

    Lemak merupakan salah satu komponen makro-nutrien dengan kandungan

    energi terbesar dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat. Lemak

    memiliki fungsi utama yang berbeda dengan sumber energi lainnya.

    Sebagaimana pada protein, molekul lemak tersusun atas komponen mikro yang

    dalam hal ini disebut dengan asam lemak. Asam lemak esensial (essential fatty

    acids) tidak dapat disintesis oleh ikan, dan karena itu harus tersedia dalam pakan.

    Pada jaringan ikan, lemak terdapat dalam jumlah yang besar, yang

    mengindikasikan bahwa lemak merupakan energi cadangan yang lebih disukai

    daripada karbohidrat. Derajad ketidakjenuhan asam lemak mempengaruhi sifat

    fisik lemak tersebut. Asam lemak ikan sering jauh lebih tidak jenuh bila

    dibandingkan dengan asam lemak hewan darat.

    1.2. Relevansi

    Selain sebagai sumber energi, peran penting lainnya dari lemak adalah

    sebagai sumber asam lemak. Kebutuhan ikan akan asam lemak ditentukan oleh

    berbagai faktor, seperti umur, jenis, dan suhu lingkungan dimana ikan tersebut

    biasa hidup. Kekurangan maupun kelebihan lemak-asam lemak dapat berakibatkurang menguntungkan, baik pada ikan maupun kualitas pakan. Oleh karena itu,

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    4/33

    127

    ISBN: 978-979-097-044-1

    pemahanan tentang kebutuhan, perbandingan, ataupun asal sumber lemak dan

    asam lemak menjadi sangat penting bagi mahasiswa saat menyusun formula

    pakan untuk jenis ikan tertentu.

    1.3. Kompetensi

    1.3.1. Standar Kompetensi

    Pada akhir penyampaian materi kuliah Pengertian Lemak dan Asam Lemakini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan/atau mendeskripsikan

    kembali peran penting lemak dan asam lemak dalam pakan ikan, serta berbagai

    kriteria atau konsep dasar yang perlu diperhatikan dalam menyusun formula

    pakan bagi jenis ikan/udang tertentu.

    1.3.2. Kompetensi Dasar

    Setelah mendapatkan materi ini, mahasiswa semester IV PS. Budidaya

    Perairan, Jurusan Perikanan, hendaknya mampu:

    a. Mendeskripsikan kembali pengertian dan fungsi/peran umum lemak;

    b. Menjelaskan kembali berbagai komponen lemak serta fungsinya;

    c. Menyebutkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

    kecernaan lemak;

    d. Mendeskripsikan kembali pengertian umum asam lemak;

    e. Menuliskan kembali rumus kimia umum dari asam lemak;

    f. Mendeskripsikan kembali nama berbagai macam kelompok asam lemak

    berdasarkan pada jumlah ikatan ganda yang dimiliki;

    g. Menjelaskan kembali berbagai jenis dan karakteristik asam lemak;

    h. Menjelaskan kembali keterkaitan antara jenis asam lemak dengan sifat

    fisik maupun pengelompokkan asam lemak;

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    5/33

    128

    ISBN: 978-979-097-044-1

    i. Menuliskan dan menjabarkan kembali berbagai rumus kimia asam lemak

    penting dengan benar serta makna nutrisinya;

    j. Menyebutkan kembali klasifikasi PUFA; serta

    k. Menyebutkan kembali berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

    komposisi asam lemak pada ikan dan udang.

    2. Penyajian

    2.1.

    URAIAN

    A. LEMAK. Lemak merupakan salah satu komponen makro-nutrien dengan

    kandungan energi terbesar dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat.

    Setiap gram lemak mengandung energi 2.5 kali lebih banyak dibandingkan

    dengan energi dalam setiap gram protein maupun karbohidrat. Lemak merupakan

    suatu kelompok heterogen dari berbagai senyawa yaitu lemak yang dapat larut

    dan ditemukan dalam jumlah relatif besar pada jaringan tanaman maupun hewan.

    Lemak menyumbangkan sifat yang relatif tidak larut dalam air namun larut dalam

    berbagai pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzena.

    a.1. Fungsi Umum Lemak. Lemak pakan mempunyai 2 fungsi utama, yaitusebagai sumber energi metabolik dan sebagai sumber dari berbagai komponen

    asam lemaknya. Lemak menyediakan energi yang dapat dimetabolisme

    (metabolizable energy, ME) dan asam lemak esensial sebagaimana juga berbagainutrien esensial seperti sterol dan fosfolemak. Secara umum, fungsi lemak dapat

    dijabarkan sebagai berikut:

    Sebagai sumber energi metabolik (yaitu adenosin trifosfat, ATP). Lemak

    mengandung hampir dua kali lipat energi protein dan karbohidrat. Nilai energi

    kotor (gross energy) untuk lemak adalah sebesar 9.5 kkal/gr, protein sebesar

    5.6 kkal/gr, dan karbohidrat sebesar 4.1 kkal/gr;

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    6/33

    129

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Sebagai sumber dari asam lemak esensial (essential fatty acids, EFA) yang

    penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup. EFA tak dapat

    disintesis oleh hewan itu sendiri, dan karena itu harus disediakan dalam

    pakannya;

    Merupakan komponen esensial dari membran seluler dan sub-seluler. Hal

    tersebut terutama termasuk fosfolemak dan asam lemak tak jenuh rantai

    panjang (polyunsaturated fatty acids, PUFA); serta

    Sebagai sumber steroid yang berperan dalam fungsi biologis penting, seperti

    mempertahankan sistem membran, transport lemak, dan prekursor berbagai

    hormon steroid.

    Lemak pakan mempunyai berbagai peranan yang penting dalam nutrisi ikan

    perairan tropis seperti sebagai sumber energi, fosfolemak, dan komponen-

    komponen steroid berbagai organ vital, serta pada saat ikan mempertahankan

    keseimbangan dalam air (bouyancy). Lemak dalam jaringan ikan terdapat dalam

    jumlah yang besar. Hal ini diduga mengindikasikan bahwa lemak merupakan

    energi cadangan yang lebih disukai oleh sebagian besar ikan daripada

    karbohidrat. Karakteristik lemak jaringan ikan, yang dapat dipengaruhi oleh faktor-

    faktor lingkungan dan pakan, adalah penting dalam hal rasa dan sifat-sifat

    penyimpanan dari produk perikanan.

    a.2. Komponen Lemak dan Fungsinya. Penentuan yang penting darikeseluruhan nilai nutrisi setiap bahan penyusun pakan adalah kandungan

    lemaknya. Komponen penting lemak adalah: a) triglisiridayang merupakan ester

    asam lemak dari gliserol dan merupakan cara utama dimana hewan menyimpan

    energi; b) fosfolemakyang merupakan ester dari asam lemak dan asam fosfatidat

    serta merupakan komponen utama dari memban selular; c) waxyang merupakan

    ester asam lemak dari alkohol monohidrat berat molekul tinggi, dan sebagaimana

    trigliserida, merupakan komponen simpanan energi dalam tanaman maupun

    hewan; d) steroidyang penting secara biologis dalam berbagai proses reproduksi.

    Lemak jenis ini biasanya alkohol polisiklik rantai panjang dan merupakan

    prekursor dari hormon sex atau lainnya pada ikan serta udang; serta e)

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    7/33

    130

    ISBN: 978-979-097-044-1

    spingomielinyang merupakan ester asam lemak dari spingosin dan merupakan

    komponen-komponen lemak dari otak serta jaringan syaraf.

    a.3. Kecernaan Lemak. Kecernaan lemak bervariasi, bergantung pada: 1)

    jumlahnya dalam pakan; 2) tipe dari lemak; 3) suhu air; 4) derajad kejenuhan

    lemak; dan 5) panjang dari rantai karbonnya.

    B. ASAM LEMAK. Asam lemak merupakan bagian penting dari lemak. Lebih

    dari 40 asam lemak telah diketahui. Asam lemak dapat dinyatakan dengan

    formula umum sebagai berikut: CH3(CH2)nCOOH; dimana n bervariasi dari 0hingga 24 dan biasanya angka genap. Sebagian besar asam lemak yang terjadi

    secara alamiah mengandung grup COOH tunggal dan rantai C lurus tidak

    bercabang, yang pada akhirnya mungkin tidak mengandung ikatan ganda atau

    jenuh (saturated), satu ikatan ganda (monounsaturated) atau lebih dari satu ikatan

    ganda (poly-unsaturated fatty acids, PUFA). PUFA pada umumnya mempunyai

    suatu sistem ikatan ganda yang disela metilena. Sedangkan yang mengandung

    ikatan ganda tidak kurang dari empat dikategorikan sebagai asam lemak sangattidak jenuh (highly unsaturated fatty acids, HUFA).

    b.1. Jenis dan Karakteristik Asam Lemak. Berbagai jenis asam lemak

    yang umum disajikan pada Tabel E.1. Derajad ketidakjenuhan dari asam lemak

    mempengaruhi sifat fisik unsur pokok lemak. Secara umum, asam lemak tidak

    jenuh lebih reaktif secara kimiawi dan mempunyai titik leleh yang lebih rendah bila

    dibandingkan dengan asam lemak jenuh untuk jenis sama. Asam lemak diberi

    nama umum disamping formula kimiawi dan nama singkatnya. Sebagai contoh,

    penandaan numerik untuk oleat atau asam oktadekanoat adalah 18:1 -9. Hal

    tersebut berarti bahwa asam oleat mempunyai 18 karbon dan mengandung satu

    ikatan ganda yang mana muncul pada karbon kesembilan, dihitung dari ujung

    metil rantai asam lemak.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    8/33

    131

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Tabel E.1. Berbagai Jenis Asam Lemak secara Umum_________________________________________________________________No. Nama Umum Nama Kimiawi Notasi Singkat_________________________________________________________________

    A. Jenuh1. Butirat Asam butanoat 4:02. Kaproat Asam heksanoat 6:03. Kaprat Asam dekanoat 10:04. Laurat Asam dodekanoat 12:05. Miristat Asam tetradekanoat 14:06. Palmitat Asam heksadekanoat 16:07. Stearat Asam oktadekanoat 18:0

    B. Tidak Jenuh

    1. Palmitoleat Asam heksadekanoat 16:1 -7

    2. Oleat Asam oktadekanoat 18:1 -93. Linoleat Asam oktadekadienoat 18:2 -6

    4. Linolenat Asam oktadekatrienoat 18:3 -3

    5. Arakidonat Asam eikosatetraenoat 20:4 -6

    6. EPA Asam eikosapentaenoat 20:5 -3

    7. DHA Asam dokosaheksaenoat 22:6 -3_________________________________________________________________Catatan:

    Jumlah atom karbon (C): jumlah ikatan ganda dan posisi ikatan ganda yangpertama, dihitung dari ujung metil (CH3) asam lemak tersebut.

    b.2. Klasifikasi Asam Lemak Jenuh. Berdasarkan pada Tabel E.1, PUFA

    dibagi menjadi tiga famili utama, yaitu oleat atau kelompok -9, linoleat atau

    kelompok -6, dan linolenat atau kelompok -3. Setiap nama famili menunjukkan

    anggota rantai terpendek dari grup tersebut. Asam lemak dari ikan sering jauh

    lebih tidak jenuh (unsaturated) dibandingkan dengan asam lemak hewan darat.

    Lemak ikan mengandung PUFA pada tingkat yang tinggi. Famili PUFA yang

    terjadi dalam lemak ikan ditunjukkan pada Tabel E.2.

    Tabel E.2. Klasifikasi Asam Lemak Tidak Jenuh (PUFA)______________________________________________________No. Nama Famili Formula______________________________________________________

    1. Palmitoleat, -7 16:1 -7

    18:1 -7

    2. Oleat, -9 18:1 -920:1 -9

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    9/33

    132

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Tabel E.2. (lanjutan)______________________________________________________No. Nama Famili Formula______________________________________________________

    3. Linoleat, -6 18:2 -6

    18:3 -6

    20:3 -6

    20:4 -6

    22:3 -6

    4. Linolenat, -3 18:3 -3

    18:5 -3

    22:5 -3

    22:6 -3

    ______________________________________________________

    b.3. Komposisi Asam Lemak Ikan. Komposisi asam lemak pada ikan dan

    udang dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan, terutama salinitas, suhu, dan

    pakan.

    Salinitas. Ikan hidup dalam lingkungan salinitas yang berbeda.

    Perbandingan antara komposisi asam lemak ikan air laut dan air tawar disajikan

    pada Tabel E.3. Perbedaan-perbedaan dalam komposisi asam lemak jugadicerminkan dalam ikan yang bermigrasi dari lingkungan air tawar ke air laut; dan

    hasil observasi secara umum yang menunjukkan bahwa perbandingan -3/-6

    untuk ikan air laut lebih tinggi daripada ikan air tawar adalah tetap benar, bahkan

    untuk ikan-ikan yang senang bermigrasi seperti smelt dan salmon.

    Kecenderungan secara umum menunjukkan bahwa:

    Spesies ikan air tawar mempunyai tingkatan asam monoenoat rantai medium

    yang lebih tinggi, sedangkan spesies ikan air laut mempunyai kandungan

    asam monoenoat rantai panjang yang lebih tinggi;

    Spesies ikan air laut mengandung asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty

    acids) yang lebih tinggi bila dibandingan dengan spesies ikan air tawar; dan

    Perbandingan asam lemak -3/-6 untuk spesies ikan air laut lebih tinggi

    daripada spesies ikan air tawar.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    10/33

    133

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Tabel E.3. Asam Lemak Utama dalam Lemak Ikan_________________________________________________________________No. Asam Lemak Persentase Asam Lemak

    ________________________________________

    Ikan Air Laut Ikan Air Tawar ________________ _________________A1 B1 A2 B2

    _________________________________________________________________1. 14:0 3.7 2.2 2.8 6.72. 14:1 0.1 0.2 1.0 0.73. 16:0 12.6 17.0 16.6 14.64. 16:1 9.3 4.1 17.7 14.75. 18:0 2.3 3.2 3.3 1.56. 18:1 22.7 21.4 26.1 18.2

    7. 18:2 -6 1.5 2.0 4.3 3.7

    8. 18:2

    -3 0.6 1.0 3.6 3.69. 20:1 7.5 5.4 2.4 1.6

    10. 20:4 -6 1.4 0.9 2.6 2.4

    11. 20:5 -3 12.9 6.7 2.7 8.212. 22:1 6.2 9.4 0.3 0.4

    13. 22:4 -6 0.1 0.6 0.4 0.4

    14. 22:5 -3 1.7 2.3 2.0 1.5

    15. 22:6 -3 12.7 16.1 2.0 6.0_________________________________________________________________Total saturated 18.6 22.4 22.7 22.8Total monoenes

    medium 32.2 25.7 44.8 33.6long-chain 13.7 14.8 2.7 2.0

    Total -3 27.9 26.1 10.3 19.3

    Total -6 4.1 3.5 7.3 6.5

    Ratio -3/-6 6.8 7.5 1.4 3.0_________________________________________________________________(After Ackman, 1967)

    Suhu. Telah didokumentasikan dengan baik untuk ikan dan udang bahwa

    asam lemak jenuh bervariasi secara langsung dengan suhu, dan beberapamonoenoat serta PUFA berlawanan dengan suhu. Baik perpanjangan rantai

    maupun desaturasi meningkat sejalan dengan penurunan suhu (Tabel E.4).

    Kecenderungan secara umum menunjukkan bahwa:

    Asam lemak jenuh lebih banyak ditemukan pada ikan yang hidup di perairan

    tropis, sedangkan asam lemak tidak jenuh lebih banyak dijumpai pada ikan

    yang tumbuh pada suhu yang lebih dingin; dan

    Perbandingan asam lemak -3/-6 pada umumnya lebih tinggi untuk ikan-ikan

    perairan dingin bila dibandingkan dengan ikan-ikan perairan tropis.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    11/33

    134

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Tabel E.4. Pengaruh Suhu Media Budidaya terhadap Komposisi Asam LemakPalaemon serratus

    _________________________________________________________________Suhu Jumlah Perbandingan

    Media ____________________________________________ -3/-6Jenuh Mono -3 -6 18C 20C 22C

    _________________________________________________________________25C 34.3 36.7 21.6 5.2 45.0 15.0 4.1 4.1715C 37.2 37.1 17.6 6.7 39.9 20.8 5.4 2.639C 26.7 31.8 28.5 11.4 39.5 20.4 8.5 2.50_________________________________________________________________(After Martin dan Ceccaldi, 1977)

    Penjelasan secara biologis untuk tingkat asam lemak tidak jenuh yang tinggi

    pada ikan perairan dingin adalah keperluannya untuk mempertahankan fluiditas

    membran. Sebagian besar PUFA tetap berada pada keadaan cair bahkan pada

    suhu rendah, sedangkan asam lemak jenuh beku dan padat pada suhu rendah.

    Pakan. Pakan dipertimbangkan sebagai faktor tunggal terbesar dalam

    lingkungan yang mempengaruhi komposisi asam lemak ikan. Dibawah kondisi

    normal, komposisi asam lemak ikan menunjukkan suatu keseimbangan diantara

    tiga sumber, yaitu: a) asam lemak yang diturunkan dari pakan; b) asam lemak

    yang diturunkan dari sumber-sumber non-lemak dengan cara biosintesis; dan c)

    asam lemak yang diturunkan dari sumber-sumber lemak dengan cara biosintesis.

    Pengaruh pakan terhadap komposisi asam lemak dari lemak ikan dan udang telah

    ditunjukkan dalam banyak pengamatan. Hasil dari penelitian komposisi pakan

    terhadap Penaeus setiferusdisajikan pada Tabel E.5.

    Bilamana P. setiferusdiberi makanan suatu pakan yang tinggi akan 18:2 -6

    dan rendah dalam PUFA karbon 20 dan 22, pengaruh lemak pakan terhadap

    komposisi asam lemak nampak setelah satu bulan. Setelah tiga bulan, retensispesifik dari asam lemak -3 nampak jelas dikarenakan ratio -6/-3 udang

    adalah 1.4 dibandingkan dengan 4.5 dalam lemak pakan. Meskipun 20:4 -6,

    20:5 -3, dan 22:6 -3 tinggi dalam P. setiferus pada awal percobaan, aktivitas

    perpanjangan dan penurunan tingkat kejenuhan merupakan bukti dari kadar asam

    lemak tersebut yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan kadar dalam pakan

    setelah tiga bulan pemberian pakan. Variasi musiman dari komposisi asam lemak

    ikan mungkin juga berkaitan dengan pakan dikarenakan adanya pengaruhberbagai perubahan komposisi pakannya di habitat alamiahnya.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    12/33

    135

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Tabel E.5. Pengaruh Pakan terhadap Komposisi Asam Lemak Penaeus setiferus_____________________________________________________________Asam Lemak Komposisi Lemak P. setiferusSetelah Pakan

    _____________________________

    0 bulan 1 bulan 3 bulan_____________________________________________________________14:0 0.6 0.5 0.5 1.616:0 14.8 13.4 15.0 15.516:1 11.2 8.7 10.0 7.918:0 5.1 2.3 2.2 1.718:1 13.1 22.9 20.0 28.4

    18:2 -6 2.3 18.1 14.1 32.2

    18:3 -3 2.8 2.1 1.3 4.4

    20:4 -6 11.6 9.4 10.3 0.7

    20:5 -3 10.4 8.7 9.7 2.6

    22:6 -3 11.3 6.3 6.9 0.3_____________________________________________________________Total saturated 26.6 22.6 25.6 25.0Total monoenes 18.2 25.2 22.2 30.1

    Total -6 13.9 27.5 24.4 33.0

    Total -3 24.5 17.1 17.9 7.3

    Ratio -3/-6 0.57 1.16 1.36 4.5_____________________________________________________________(After Castell, 1981)

    2.2. LATIHAN

    Kerjakan latihan berikut ini sebagaimana instruksi di bawah:

    1. Seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Nutrisi Ikan dibagi kedalam 5

    kelompok studi;

    2. Setiap kelompok studi tersebut dilengkapi dengan 1 buah akuarium dan 9 buahtabung reaksi (misalnya dengan tinggi 10 cm);

    3. Letakkan ke 9 tabung reaksi ke dalam rak tabung reaksi, dan isi setiap 3

    tabung reaksi masing-masing dengan minyak nabati, minyak mamalia atau

    hewan darat lainnya, dan minyak ikan;

    4. Masukkan rak beserta ke 9 tabung reaksi di dalamnya ke dalam sebuah

    akuarium yang telah diisi dengan air hingga ketinggian sedikit (1 cm) di

    bawah mulut tabung reaksi tersebut;

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    13/33

    136

    ISBN: 978-979-097-044-1

    5. Letakkan sebuah termometer ke dalam akuarium, dan tempatkan sedekat

    mungkin dengan tabung reaksi;

    6. Masukkan es batu sedikit demi sedikit ke dalam akuarium dengan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Kelompok studi 1 memasukkan es batu hingga suhu air terbaca 20C;

    b. Kelompok studi 2 memasukkan es batu hingga suhu air terbaca 15C;

    c. Kelompok studi 3 memasukkan es batu hingga suhu air terbaca 10C;

    d. Kelompok studi 4 memasukkan es batu hingga suhu air terbaca 5C.

    Alternatif lainnya adalah dengan memasukkan rak ke dalam refrigerator;

    e. Kelompok studi 5 memasukkan es batu hingga suhu air terbaca 0C.

    Alternatif lainnya adalah dengan memasukkan rak ke dalam freezer;

    7. Bilamana tingkat suhu tertentu telah tercapai, pertahankan dengan menambah

    es batu ke dalam akuarium atau mengatur kembali setting refrigerator agar

    suhu tidak berubah atau menyimpang jauh;

    8. Pertahankan kondisi seperti itu hingga 10 jam;

    9. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi jam demi jam pada ke 3 jenis

    minyak dalam tabung reaksi meliputi warna dan perubahan-perubahan fisik

    lainnya;10. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan kelompok studi lainnya;

    11. Buat laporan lengkap dan presentasikan di depan semua kelompok studi serta

    dosen pengampu.

    3. Penutup

    3.1. Test Formatif

    Jawablah soal-soal di bawah ini.

    A. Jawaban Benar / Salah

    1. Kandungan energi per gram lemak setara atau sedikit lebih tinggi daripada

    energi yang terkandung dalam per gram protein.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    14/33

    137

    ISBN: 978-979-097-044-1

    2. Tingginya kandungan lemak dalam jaringan ikan mengindikasikan bahwa

    energi cadangan dalam bentuk lemak lebih disukai daripada karbohidrat.

    3. Sifat fisik lemak berkorelasi dengan tingkat kejenuhan asam lemak

    penyusunnya. Tipe lemak dalam jaringan dapat mempengaruhi rasa

    daging ikan. Jawab: Benar.

    4. Asam lemak jenuh lebih dibutuhkan oleh udang, lobster, dan ikan laut.

    5. Ikan mengandung asam lemak jenuh pada tingkat yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan hewan darat lainnya.

    6. Asam lemak -3 lebih banyak dijumpai pada lemak nabati.

    B. Jawaban singkat

    1. Sebutkan 2 fungsi umum dari lemak.

    2. Sebutkan 2 contoh komponen lemak beserta fungsi bio-fisiologisnya.

    3. Sebutkan 3 faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecernaan lemak.

    4. Tulis rumus kimia umum dari asam lemak.

    5. Deskripsikan, apa yang dimaksudkan dengan:

    a. Saturated fatty acids,

    b. Monounsaturated fatty acids,

    c. Polyunsaturated fatty acids,

    d. Highlyunsaturated fatty acids,

    6. Jelaskan hubungan antara sifat fisik lemak dengan tingkat kejenuhan dari

    asam lemak penyusunnya.

    7. Berdasarkan pada posisi ikatan ganda yang pertama pada rantai karbon

    dari gugus metil yang terakhir dari asam lemak tersebut, PUFA

    diklasifikasikan kedalam 3 kelompok. Sebutkan.8. Jabarkan, apa nama dan makna nutrisinya dari rumus kimia asam lemak

    berikut ini: a) 18:1 -9, b) 18:2 -6, c) 18:3 -3, d) 22:6 -3.

    9. Selain salinitas lingkungan hidupnya, sebutkan 2 faktor lainnya yang dapat

    mempengaruhi komposisi asam lemak pada ikan maupun udang.

    10. Sebutkan 3 contoh sumber asam lemak yang penting untuk ikan.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    15/33

    138

    ISBN: 978-979-097-044-1

    C. Uraian

    1. Apabila diberikan rumus kimia sebagai berikut: 20:5 -3. Jabarkan apa

    nama dan maknanya.

    2. Lemak dikenal dapat menyebabkan berbagai penyakit, namun pakan harus

    mengandung lemak dalam jumlah yang cukup. Jabarkan alasannya.

    3.2. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Mahasiswa diminta untuk pergi mencari literatur di perpustakaan. Catat

    berdasarkan pada berbagai macam literatur, berbagai macam kandungan asam

    lemak (jenuh hingga PUFA atau HUFA) dari berbagai sumber lemak yang meliputi

    minyak ikan, minyak nabati, dan minyak mamalia atau hewan darat lainnya.

    Bandingkan kandungan asam lemaknya. Amati dan pelajari, lalu tulis apa yang

    dapat Saudara simpulkan!. Bandingkan dengan berbagai fenomena yang terjadi

    pada latihan Pengertian Lemak dan Asam Lemak.

    Untuk dapat melanjutkan ke materi selanjutnya (Sub-Pokok Bahasan II),

    mahasiswa harus mampu menjawab semua pertanyaan paling tidak 70% benar.

    Selamat bagi Anda yang telah lolos ke materi berikutnya!

    3.3. Rangkuman

    Lemak merupakan salah satu komponen makro-nutrien dengan

    kandungan energi terbesar dibandingkan dengan protein maupun

    karbohidrat. Secara umum, fungsi lemak adalah: 1) sebagai sumber

    energi metabolik (yaitu adenosin trifosfat, ATP). Nilai energi kotor

    (gross energy) untuk lemak adalah sebesar 9.5 kkal/gr, protein sebesar

    5.6 kkal/gr, dan karbohidrat sebesar 4.1 kkal/gr; 2) sebagai sumber asam

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    16/33

    139

    ISBN: 978-979-097-044-1

    (lanjutan)

    lemak esensial (essential fatty acids, EFA). EFA tak dapat disintesis

    oleh ikan, dan karena itu harus tersedia dalam pakan; 3) merupakan

    komponen esensial dari membran seluler dan sub-seluler; serta 4) sebagai

    sumber steroid yang berperan dalam fungsi biologis penting, seperti

    mempertahankan sistem membran, transport lemak, dan prekursor

    berbagai hormon steroid.

    Lemak dalam jaringan ikan terdapat dalam jumlah yang besar yang

    mengindikasikan bahwa lemak merupakan energi cadangan yang lebih

    disukai daripada karbohidrat. Komponen penting lemak adalah: a)

    triglisirida; b) fosfolemak; c) wax; d) steroid; serta e) spingomielin.

    Masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi bio-fisiologis penting

    dalam tubuh ikan. Kecernaan lemak bergantung pada jumlahnya dalam

    pakan, tipe dari lemak, suhu air, derajad kejenuhan lemak, dan panjang

    dari rantai karbonnya. Formula umum asam lemak adalah

    CH3(CH2)nCOOH. Beradasarkan pada jumlah ikatan gandanya, lemak

    dikelompokkan kedalam saturated, monounsaturated poly-unsaturated

    fatty acids (PUFA), dan highly unsaturated fatty acids (HUFA).

    Berdasarkan pada posisi ikatan ganda pertama yang dihitung dari ujung

    metil (CH3) dari asam lemak tersebut, PUFA dibagi menjadi tiga famili

    utama, yaitu oleat atau kelompok -9, linoleat atau kelompok -6, dan

    linolenat atau kelompok -3. Derajad ketidakjenuhan asam lemak

    mempengaruhi sifat fisik lemak tersebut. Asam lemak tidak jenuh lebih

    reaktif secara kimiawi dan mempunyai titik leleh yang lebih rendah bila

    dibandingkan dengan asam lemak jenuh untuk jenis sama. Asam lemak

    ikan sering jauh lebih tidak jenuh bila dibandingkan dengan asam lemak

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    17/33

    140

    ISBN: 978-979-097-044-1

    3.4. Kunci Jawaban Test Formatif

    A. Jawaban Benar / Salah1. Jawab: Salah.

    2. Jawab: Benar.

    3. Jawab: Benar.

    4. Jawab: Salah.

    5. Jawab: Salah.

    6. Jawab: Salah.

    B. Jawaban singkat

    1. Jawab: a) Sebagai sumber energi metabolik (yaitu adenosin trifosfat, ATP);

    b) Sebagai sumber asam lemak esensial; c) Sebagai komponen esensial

    dari membran seluler dan sub-seluler; dan d) Sebagai sumber steroid.

    2. Jawab: Komponen lemak terdiri dari: a) triglisirida yang merupakan

    simpanan energi utama pada hewan; b) fosfolemak yang merupakan

    komponen utama dari memban selular; c) waxyang merupakan simpanan

    energi pada hewan maupun tanaman; d) steroid yang penting secara

    biologis dalam berbagai proses reproduksi, dan merupakan prekursor dari

    hormon sex pada ikan serta udang; serta e) spingomielinyang merupakan

    komponen lemak dari otak serta jaringan syaraf.

    3. Jawab: Tiga faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecernaan lemak

    meliputi: a) Jumlahnya dalam pakan; b) Tipe dari lemak; c) Suhu air; d)

    Derajad kejenuhan lemak; dan e) Panjang dari rantai karbonnya.

    4. Jawab: Rumus kimia umum dari asam lemak adalah sebagai berikut:

    CH3(CH2)nCOOH.

    5. Jawab:

    a. Saturated fatty acids: disebut juga asam lemak jenuh, karena tidak

    mengandung ikatan ganda. Bersifat tidak esensial.

    b. Monounsaturated fatty acids: disebut juga asam lemak tidak jenuh

    dengan satu ikatan ganda. Pada umumnya bersifat tidak esensial.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    18/33

    141

    ISBN: 978-979-097-044-1

    c. Polyunsaturated fatty acids: disebut juga asam lemak tidak jenuh

    (PUFA). PUFA memiliki lebih dari satu ikatan ganda. Bersifat esensial

    terutama bagi ikan air tawar.

    d. Highlyunsaturated fatty acids: disebut juga asam lemak sangat tidak

    jenuh (HUFA). HUFA memiliki jumlah ikatan ganda tidak kurang dari

    empat. Bersifat esensial terutama bagi ikan air laut.

    6. Jawab: Derajad kejenuhan asam lemak mempengaruhi sifat fisik lemak.

    Lemak dengan asam lemak yang tidak jenuh bersifat lebih reaktif secara

    kimiawi dan mempunyai titik leleh yang lebih rendah bila dibandingkan

    dengan asam lemak jenuh untuk jenis lemak sama.

    7. Jawab: Tiga kelompok PUFA tersebut adalah a) kelompok asam lemak

    oleat, b) kelompok asam lemak linoleat, dan c) kelompok asam lemak

    linolenat.

    8. Jawab:

    a. 18:1 -9 disebut juga dengan asam lemak oleat. Bersama-sama

    dengan asam lemak dari kelompok linoleat dan linolenat penting untuk

    menjaga keseimbangan permeabilitas membran seluler.

    b. 18:2 -6 disebut juga dengan asam lemak linoleat. Banyak terdapat

    dalam minyak nabati. Esensial untuk ikan air tawar dan hewan darat

    lainnya.

    c. 18:3 -3 disebut juga dengan asam lemak linolenat. Banyak terdapat

    dalam minyak hewani. Esensial untuk ikan air tawar dan hewan darat

    lainnya.

    d. 22:6 -3 disebut juga dengan asam lemak DHA. Banyak terdapat

    dalam minyak ikan. Terutama esensial untuk ikan air laut.

    9. Jawab: pakan dan suhu air.

    10. Jawab: Tiga contoh sumber asam lemak yang penting untuk ikan meliputi:

    a) minyak hati ikan cod, b) minyak hati ikan polak, c) minyak kerang (kima),

    d) minyak cumi, dan e) minyak ikan laut pada umumnya.

    C. Uraian

    1. Jawab: Nama rumus kimia tersebut adalah EPA (asam eikosapentaenoat).Angka 20 bararti jumlah rantai karbon, yaitu 20 C; angka 5 berarti jumlah

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    19/33

    142

    ISBN: 978-979-097-044-1

    ikatan ganda; angka dan notasi -3 berarti bahwa ikatan ganda tersebut

    dimulai dari ikatan rantai karbon ke-3, dihitung dari gugus metil (CH3) yang

    terakhir dari asam lemak tersebut.

    2. Jawab: Lemak tidak selalu mendatangkan penyakit. Keberadaannya

    dalam pakan ikan sangat dibutuhkan. Lemak dibutuhkan dalam pakan

    karena memiliki fungsi utama sebagai sumber energi metabolik dengan

    kandungan kalori per gramnya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan

    sumber energi lainnya. Kekurangan energi dari lemak dapat berakibat

    pada peningkatan pemanfaatan energi dari protein. Lemak tidak jenuh,

    terutama kelompok PUFA dan HUFA, bahkan bersifat esensial bagi ikan

    maupun hewan darat lainnya. Terganggunya keseimbangan kadar asam

    lemak PUFA atau HUFA dari kelompok oleat, linoleat, dan linolenat

    berakibat pada terganggunya permeabilitas membran seluler. Lemak

    dengan konsentrasi lipoprotein tinggi (high density lippoprotein, HDL)

    memiliki karakteristik yang menguntungkan bagi berbagai fungsi tubuh.

    Lemak juga memiliki fungsi bio-fisiologis penting, misalnya: asam lemak

    esensial penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup; merupakan

    komponen esensial dari membran seluler dan sub-seluler; dan sebagai

    sumber steroid yang berperan dalam fungsi biologis penting, seperti

    mempertahankan sistem membran, transport lemak, dan prekursor

    berbagai hormon steroid.

    DAFTAR PUSTAKA/ACUAN/BACAAN ANJURAN

    1. Campbell P.N. and Smith, A.D. 1982. Biochemistry Illustrated. ChurchillLivingstone, Wilture Enterprises (Internat.) Ltd. 225 p.

    2. Groff J.L. and Gropper, S.S. 2000. Advanced Nutrition and HumanMetabolism. Wadsworth, Thomson Learning, USA. 584 p.

    3. Halver, J.E. 1972. Fish Nutrition. Acad. Press., New York. 713 p.

    4. Halver, J.E. 1989. Fish Nutrition. 2nd ed. Acad. Press, Inc., San Diego. 798p.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    20/33

    143

    ISBN: 978-979-097-044-1

    5. Halver, J.E. and Hardy, R.W. 2002. Fish Nutrition. 3rd ed. Acad. Press,Amsterdam. 822 p.

    6. Lawrence, E. 1989. Biological Terms. 10th ed. Longman Sci. & Technical,

    Singapore. 645 p.

    7. Parker, R. 2002. Aquaculture Science. 2nd ed. Delmar, Thomson Learning,USA. 621 p.

    8. Tacon, A.G.J. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp-ATraining Manual: The Essential Nutrients. FAO-UN., Brazil. 117 p.

    SENARAI

    Organik: diturunkan dari atau menunjukkan sifat-sifat organisme hidup; molekulyang mengandung karbon.

    Saturated fatty acid = asam lemak jenuh. Asam lemak dengan ikatan tunggalpada setiap rantai hidrokarbonnya. Biasanya terdapat pada asam lemakdengan jumlah rantai karbon rendah.

    Unsaturated fatty acid = asam lemak tidak jenuh. Asam lemak dengan ikatanganda pada beberapa rantai hidrokarbonnya. Semakin banyak ikatan ganda

    yang dimiliki, semakin tidak jenuh. Biasanya terdapat pada asam lemakdengan jumlah rantai karbon tinggi, misalnya C 16 hingga C 22.

    PUFA = poly unaturated fatty acid = kelompok asam lemak tidak jenuh, biasanyamengacu pada asam lemak dengan jumlah ikatan ganda pada rantaihiodrokarbonnya antara 1 hingga 3.

    HUFA = highly unaturated fatty acid = kelompok asam lemak sangat tidak jenuh,biasanya mengacu pada asam lemak dengan jumlah ikatan ganda padarantai hiodrokarbonnya lebih dari 3, misalnya EPA dan DHA. HUFA sering

    dimasukkan ke dalam kategori PUFA juga.

    EPA = eicosapentaenoic acid = asam lemak ekosapentaenoat. EPA adalahcontoh asam lemak jenuh dengan rantai karbon C 20 dan ikatan ganda 5.

    DHA = docosahexaenoic acid = asam lemak dokosaheksaenoat. DHA adalahcontoh asam lemak jenuh dengan rantai karbon C 22 dan ikatan ganda 6.

    22:6 -3: rumus kimia DHA, yang berarti bahwa jumlah atom karbon (C) 22,jumlah ikatan ganda 6, dan posisi ikatan ganda yang pertama pada nomor 3,dihitung dari ujung metil (CH3) asam lemak tersebut.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    21/33

    144

    ISBN: 978-979-097-044-1

    II. KEBUTUHAN LEMAK DAN ASAM LEMAK

    1. Pendahuluan

    1.1. Deskripsi Singkat

    Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang penting. Namun, lemakdengan kandungan yang terlalu tinggi dalam pakan dapat mengakibatkan

    perbandingan antara protein kasar terhadap total energi menjadi tidak seimbang

    serta deposisi lemak yang berlebihan dalam rongga tubuh maupun jaringan.

    Antioksidan biasanya ditambahkan secara rutin ke dalam pakan ikan untuk

    mencegah terjadinya proses ketengikan selama penyimpanan pakan tersebut.

    Ikan air tawar membutuhkan asam lionoleat dan/atau asam linolenat dalam

    pakannya. Ikan laut lebih membutuhkan asam lemak ekosapentaenoat (EPA)

    dan/atau asam dokosaheksaenoat (DHA) dalam pakan.

    1.2. Relevansi

    Salah satu peran penting lemak, sebagaimana protein yang telah dijelaskan

    pada Pokok Bahasan III, adalah sebagai sumber energi. Baik lemak maupun

    protein diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi pakan secara seimbang.

    Disamping itu, pemahaman akan pentingnya penggunaan lemak hewani dan

    nabati secara seimbang dalam pakan adalah penting. Oleh karena itu,

    pemahaman akan materi kebutuhan lemak maupun asam lemak ini tidak kalah

    pentingnya dan saling berkaitan dengan pemahaman atas materi yang disajikan

    pada sub-pokok bahasan sebelumnya.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    22/33

    145

    ISBN: 978-979-097-044-1

    1.3. Kompetensi

    1.3.1. Standar Kompetensi

    Pada akhir penyampaian materi kuliah Kebutuhan Lemak dan Asam Lemak

    ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan/atau menyebutkan kembali

    berbagai macam sumber lemak-asam lemak penting dan yang dibutuhkan oleh

    ikan maupun udang secara khusus. Mahasiswa juga diharapkan mampu

    menjabarkan kembali pentingnya imbangan asam lemak dalam pakan.

    1.3.2. Kompetensi Dasar

    Setelah mendapatkan materi ini, mahasiswa semester IV PS. Budidaya

    Perairan, Jurusan Perikanan, hendaknya mampu:a. Menyebutkan kembali berbagai sumber asam lemak penting untuk ikan;

    b. Menjelaskan kembali perbedaan prinsip antara asam lemak nabati dan

    hewani dengan benar;

    c. Menjelaskan kembali metode pencegahan terhadap penurunan kualitas

    atau kerusakan lemak dalam pakan ikan;

    d. Menjelaskan kembali peran lemak pada penyerapan vitamin;

    e. Menjelaskan kembali perbedaan yang mendasar antara ikan air tawar

    dan laut akan kebutuhan jenis asam lemak;

    f. Menyebutkan kembali tanda-tanda kekurangan asam lemak esensial

    pada ikan;

    g. Menjelaskan kembali pentingnya imbangan lemak hewani nabati

    dalam pakan ikan; serta

    h. Menyebutkan kembali 4 nama asam lemak yang penting dan dibutuhkan

    dalam pakan ikan.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    23/33

    146

    ISBN: 978-979-097-044-1

    2. Penyajian

    2.1. URAIAN

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam lemak tidak jenuh-3 (poly

    unsaturated fatty acids, PUFA-3) dibutuhkan oleh beberapa spesies ikan air laut,

    udang, dan lobster. Diantara berbagai sumber PUFA-3 yang baik adalah minyak

    ikan laut seperti minyak hati ikan cod, minyak hati ikan polak, dan minyak kerang

    (kima). Lemak asal tanaman biasanya tinggi kandungan asam lemak-6nya.

    Nilai nutrisi pakan yang rendah mutunya dari minyak kedelai kemungkinan

    dikarenakan kekurangan PUFA-3 seperti 20:5-3 dan 22:6-3 meskipun nilai

    PUFA-6nya tinggi.

    Pakan ikan diformulasikan untuk memenuhi perbandingan optimum antara

    energi terhadap protein untuk masing-masing spesies. Lemak berfungsi sebagai

    sumber energi yang penting. Namun, persentase pemberian lemak dalam pakan

    bukannya tanpa batas dengan tidak mempertimbangkan jenis lemak,

    sebagaimana protein dan kandungan energi dari pakan tersebut. Tabel E.6

    menyajikan beberapa petunjuk umum untuk kandungan lemak dalam pakan pada

    spesies ikan serta kondisi yang berbeda. Kandungan lemak yang terlalu tinggi

    dalam pakan dapat mengakibatkan perbandingan antara protein kasar terhadap

    energi tercerna menjadi tidak seimbang serta deposisi lemak yang berlebihan

    dalam rongga tubuh dan jaringan.

    Tabel E.6. Petunjuk untuk Kandungan Lemak dalam Pakan Ikan

    No. Spesies Kondisi PersentaseLemak

    1. Trout Pakan awal (starter diet) )Pakan pertumbuhan (grower diet)Pakan produksi (production diet)

    12 168 106 8

    2. Lele 82F (28C)73F (23C)

    125

    3. Ikan mas 82 73F (28 23C)

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    24/33

    147

    ISBN: 978-979-097-044-1

    Lemak hewan dan lemak yang sangat jenuh mempunyai tingkat kecernaan

    yang lebih rendah dibandingkan dengan lemak yang tidak jenuh. Sebaliknya,

    pada lemak yang sangat tidak jenuh (yaitu lemak yang mana ikan dapat mencerna

    dengan mudah) terdapat bahaya oksidasi terhadap lemak tersebut yang

    mengakibatkan kerusakan atau pembusukan pakan. Antioksidan ditambahkan

    secara turin ke dalam sebagian besar pakan ikan untuk mencegah lemak menjadi

    tengik selama penyimpanan.

    Selain menjadi sumber energi yang penting untuk ikan, lemak dalam pakan

    menyediakan asam lemak esensial (essential fatty acids, EFA) yang dibutuhkan

    untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Ikan tidak dapat mensintesis

    asam lemak tersebut. Lemak dalam pakan juga membantu dalam penyerapan

    berbagai jenis vitamin yang larut dalam lemak (fat-soluble vitamins). Ikan air

    tawar membutuhkan asam lemak lionoleat (linoleic acid) dan/atau linolenat

    (linolenic acid) dalam pakannya. Ke duanya adalah asam lemak rantai karbon C

    18. Ikan laut, seperti yellowtail ataupun red sea bream, membutuhkan asam

    lemak ekosapentaenoat (eicosapentaenoic acid, EPA) dan/atau asam lemak

    dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid, DHA) dalam pakannya. EPA adalah

    asam lemak rantai karbon C 20, sedangkan DHA adalah asam lemak rantaikarbon C 22.

    Channel catfish, coho salmon, dan rainbow trout membutuhkan asam

    linolenat atau EPA dan/atau DHA. Tabel E.7 mengindikasikan kebutuhan asam

    lemak esensial untuk beberapa spesies ikan. Tanda-tanda kekurangan asam

    lemak esensial meliputi luka pada kulit, shock syndrome, permasalahan pada

    jantung, laju pertumbuhan menurun, efisiensi pakan menurun, performa

    reproduksi menurun, dan tingkat kematian atau mortalitas meningkat. Di dalamtubuh, asam lemak esensial berfungsi sebagai bagian dari membran sel dan

    prekursor biokimia yang melakukan berbagai fungsi metabolik.

    Ikan membutuhkan asam lemak -3 dan -6 dalam pakannya pada kadar

    tertentu. Kegagalan untuk menyediakan asam-asam lemak tersebut

    menyebabkan gangguan pertumbuhan dan dapat mengakibatkan kematian

    bilamana terjadi dalam waktu yang lama. Ikan mas membutuhkan baik -3

    maupun

    -6. Proporsi terbaik diperoleh pada perbandingan 1% 18:3

    -3 dan 1%18:2 -6. Sidat juga membutuhkan baik -3 maupun -6, namun pada tingkat

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    25/33

    148

    ISBN: 978-979-097-044-1

    yang lebih rendah daripada kebutuhan ikan mas. Pada kadar 0.5% untuk masing-

    masing asam lemak ternyata didapatkan sudah mencukupi. Rainbow trout, suatu

    ikan perairan dingin, membutuhkan kurang lebih 1% asam lemak -3. Tidaklah

    jelas apakah juga membutuhkan -6.

    Tabel E.7. Kebutuhan Asam Lemak Esensial untuk Ikan*

    No. Spesies Kebutuhan1. Channel catfish 1.0 hingga 2.0% asam linolenat atau

    0.5 hingga 7.5% EPA dan DHA2. Chum salmon 1.0% asam linoleat dan 1.0% asam

    linolenat

    3. Coho salmon 1.0 hingga 2.5% asam linolenat4. Common carp 1.0% asam linoleat dan 1.0% asam

    linolenat5. Rainbow trout 0.8 hingga 1.0% asam linolenat

    20% lemak sebagai asam linolenat atau10% lemak sebagai EPA dan DHA

    6. Tilapia 0.5 hingga 1.0% asam linoleat7. Red sea bream 0.5% EPA dan DHA8. Yellowtail 2.0% EPA dan DHA

    *)Sumber: NRC (1982).

    Kajian tentang kebutuhan lemak biasanya melibatkan penggunaan asam

    lemak spesifik dalam pakan. Suatu penelitian terhadap rainbow trout

    menggunakan berbagai proporsi asam lemak sebagaimana berikut ini: 12:0, 18:3

    -3, dan 18:2 -6, disajikan pada Tabel E.8. Pakan-pakan tersebut diberikan

    pada rainbow trout untuk beberapa minggu selama pengamatan pertumbuhan.

    Berdasarkan pada pengamatan tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan

    terbaik terlihat untuk pakan dengan kandungan 18:3 -3 kurang lebih 2%. Tidak

    ditemukan adanya perbaikan pada laju pertumbuhan dengan penambahan 18:2 -

    6. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa pada rainbow trout, -3 merupakan

    asam lemak esensial.

    Pada suatu kajian yang berkaitan, ditemukan adanya konversi pakan dan

    laju pertumbuhan pada rainbow trout yang diberi pakan dengan 18:3 -3 atau

    pakan yang mengandung baik 18:1 -3 maupun 18:2 -6. Pada tingkat yang

    rendah (yaitu kurang dari 1%), penambahan -6 nampak meningkatkan

    pertumbuhan dan konversi pakan. Bilamana -3 terdapat pada tingkat 1% atau

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    26/33

    149

    ISBN: 978-979-097-044-1

    lebih maka tidak ditemukan adanya efek seperti itu. Keberadaan -3 secara

    tunggal adalah mencukupi. Penelitian ini lebih lanjut menerangkan bahwa untuk

    rainbow trout -3 adalah asam lemak esensial, dan sebaiknya disediakan pada

    tingkat yang cukup yaitu kurang lebih 1%.

    Tabel E.8. Komposisi Asam Lemak Pakan Uji__________________________________________________________

    No. Persentase Asam Lemak (%, Etil Ester)Pakan Uji ____________________________________

    Laurat Linoleat Linolenat

    12:0 18:2 -6 18:3 -3__________________________________________________________

    1. 2.0 0.0 0.02. 1.9 0.0 0.13. 1.5 0.0 0.54. 1.0 0.0 1.05. 0.0 0.0 2.06. 1.0 0.1 0.97. 1.0 0.3 0.78. 1.0 0.5 0.59. 1.0 0.7 0.310. 1.0 1.0 0.0

    __________________________________________________________

    (After Castell et al., 1972)

    2.2. LATIHAN

    Kerjakan latihan berikut ini sebagaimana instruksi di bawah:

    1. Seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Nutrisi Ikan dibagi kedalam 4

    kelompok studi;

    2. Setiap kelompok studi tersebut dilengkapi dengan 3 buah akuarium atau

    wadah pemeliharaan lengkap dengan sistem pemeliharaannya;

    3. Setiap akuarium diisi 5 ekor dari jenis yang sama (mis: bawal, tilapia, atau

    lele);

    4. Ikan terpilih hendaknya memiliki bobot atau ukuran tubuh yang setara

    sehingga tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan;

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    27/33

    150

    ISBN: 978-979-097-044-1

    5. Kelompok studi 1, 2, 3, dan 4 masing-masing membuat jenis pakan sederhana

    I, II, III, dan IV dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Pakan sederhana mempunyai komposisi jenis bahan penyusun pakan yang

    sama dan dengan jenis lemak yang berasal dari beberapa sumber. Porsi

    masing-masing sumber lemak divariasikan, dengan penambahan total

    lemak dalam pakan tetap, yaitu 10%;

    b. Pakan sederhana I dengan penambahan total lemak nabati 10%;

    c. Pakan sederhana II dengan penambahan total lemak hewani asal ikan

    10%;

    d. Pakan sederhana III dengan penambahan total lemak nabati 5% dan lemak

    hewani asal ikan 5%;

    e. Pakan sederhana IV tanpa penambahan lemak;

    6. Amati dan catat tekstur permukaan, bau, dan warna pakan;

    7. Setiap kelompok studi memberi pakan kepada ikan peliharaannya selama 4

    minggu masing-masing dengan pakan yang dibuatnya dengan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Pakan diberikan sedikit demi sedikit hingga kenyang (secara at satiation).

    Metode tersebut biasanya membutuhkan waktu 30 menit periode makan;b. Pakan diberikan sebanyak 3 kali pada pagi, siang, dan sore hari.

    8. Selama 4 minggu pemberian pakan, amati dan catat berbagai fenomena yang

    terjadi mencakup bobot pakan yang dikonsumsi setiap hari, respons saat

    pakan diberikan, pertumbuhan ikan, kelulushidupan, dan kualitas air;

    9. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan kelompok studi lainnya;

    10. Buat laporan lengkap dan presentasikan di depan semua kelompok studi serta

    dosen pengampu.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    28/33

    151

    ISBN: 978-979-097-044-1

    3. Penutup

    3.1. Test Formatif

    Jawablah soal-soal di bawah ini.

    A. Jawaban Benar / Salah

    1. Lemak yang sangat jenuh mempunyai tingkat kecernaan yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan lemak yang tidak jenuh.

    2. Selain menyediakan energi, lemak dalam pakan membantu penyerapan

    berbagai vitamin.

    3. Pada ikan air tawar, peran asam lemak rantai karbon C 20 atau C 22 dapat

    digantikan oleh asam lemak rantai karbon C 18.

    4. Asam lemak -6 tidak diperlukan dalam pakan ikan karnivora.

    B. Jawaban singkat

    1. Sebutkan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kerusakan lemak

    dalam pakan!.

    2. Sebutkan perbedaan yang paling mendasar dalam hal kebutuhan jenis

    asam lemak antara ikan air tawar dan ikan air laut!.

    3. Sebutkan 3 saja tanda-tanda kekurangan asam lemak esensial pada ikan.

    4. Sebutkan 4 macam jenis asam lemak penting yang dibutuhkan oleh ikan.

    C. Analisis

    1. Analisis, mengapa ikan laut, terutama ikan perairan dingin, lebih

    membutuhkan EPA dan DHA daripada linoleat atau linolenat, sedangkan

    ikan air tawar tidak terlalu membutuhkan EPA dan DHA?.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    29/33

    152

    ISBN: 978-979-097-044-1

    3.2. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Mahasiswa, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok, diminta untuk

    melakukan hal yang sama sebagaimana latihan Kebutuhan Lemak dan Asam

    Lemak di rumah masing-masing. Pilih ikan dengan feeding habityang berbeda

    sebagaimana latihan tersebut. Amati dan catat berbagai fenomena yang terjadi,

    dan bandingkan dengan hasil yang dicapai di laboratorium kampus. (Ingat!!

    Feeding habit ikan dikelompokkan ke dalam herbivora, karnivora, omnivora,

    detritivora, dan planktovora. Pilih saja jenis ikan dari 3 kelompok yang pertama).Untuk dapat melanjutkan ke materi selanjutnya (Pokok Bahasan V),

    mahasiswa harus mampu menjawab semua pertanyaan paling tidak 75% benar.

    Selamat bagi Anda yang telah lolos ke materi berikutnya!

    3.3. Rangkuman

    Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang penting. Persentase

    pemberian lemak dalam pakan bukannya tanpa batas dengan tidak

    mempertimbangkan jenis dan asal sumber lemak. Lemak dengan

    kandungan yang terlalu tinggi dalam pakan dapat mengakibatkan

    perbandingan antara protein kasar terhadap total energi menjadi tidak

    seimbang serta deposisi lemak yang berlebihan dalam rongga tubuh

    maupun jaringan. Lemak hewan dan lemak yang sangat jenuh mempunyai

    tingkat kecernaan yang lebih rendah dibandingkan dengan lemak yang

    tidak jenuh. Lemak yang sangat tidak jenuh (yaitu lemak yang mana ikan

    dapat mencerna dengan mudah) terdapat bahaya oksidasi yang

    mengakibatkan kerusakan atau pembusukan pakan. Antioksidan biasanya

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    30/33

    153

    ISBN: 978-979-097-044-1

    (lanjutan)

    3.4. Kunci Jawaban Test Formatif

    A. Jawaban Benar / Salah

    1. Jawab: Salah.

    2. Jawab: Benar.

    3. Jawab: Benar.

    4. Jawab: Salah.

    B. Jawaban singkat

    1. Jawab: Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kerusakan lemak

    dalam pakan adalah dengan menambahkan antioksidan ke dalam pakan

    tersebut.

    2. Jawab: Perbedaan yang paling mendasar dalam hal kebutuhan jenis asam

    lemak antara ikan air tawar dan ikan air laut adalah bahwa ikan air tawar

    ditambahkan secara rutin ke dalam pakan ikan untuk mencegah terjadinya

    proses ketengikan selama penyimpanan. Selain menjadi sumber energi

    dan penyedia asam lemak esensial, lemak dalam pakan juga membantu

    penyerapan berbagai jenis vitamin yang larut dalam lemak. Ikan air tawar

    membutuhkan asam lionoleat dan/atau asam linolenat dalam pakannya.

    Ikan laut lebih membutuhkan asam lemak ekosapentaenoat (EPA)

    dan/atau asam dokosaheksaenoat (DHA) dalam pakan. Tanda-tanda

    kekurangan asam lemak esensial meliputi luka pada kulit, shock syndrome,

    permasalahan pada jantung, laju pertumbuhan menurun, efisiensi pakan

    menurun, performa reproduksi menurun, dan tingkat kematian atau

    mortalitas meningkat. Ikan membutuhkan asam lemak -3 maupun -6

    dalam pakannya pada kadar tertentu.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    31/33

    154

    ISBN: 978-979-097-044-1

    membutuhkan asam lemak rantai karbon C 18 (linoleat dan linolenat)

    sebagai asam lemak yang esensial. Sedangkan ikan air laut lebih

    membutuhkan asam lemak rantai karbon C 20 (EPA) atau C 22 (DHA)

    sebagai asam lemak yang esensial.

    3. Jawab: Tanda-tanda kekurangan asam lemak esensial pada ikan

    diantaranya adalah luka pada kulit, shock syndrome, permasalahan pada

    jantung, laju pertumbuhan menurun, efisiensi pakan menurun, performa

    reproduksi menurun, dan tingkat kematian atau mortalitas meningkat.

    4. Jawab: Empat macam jenis asam lemak penting yang dibutuhkan oleh ikan

    adalah EPA, DHA, lionolenat, dan linoleat.

    C. Analisis

    1. Jawab: Meskipun ke 4 jenis asam lemak tersebut merupakan komponen

    penting pembentuk dinding membran seluler yang menentukan pula tingkat

    permeabilitas membran sel tersebut, namun EPA dan DHA memiliki rantai

    karbon lebih panjang (yaitu C 20 dan C 22) daripada linoleat dan linolenat

    (yaitu C 18). Hal ini menjadikan titik beku asam lemak EPA dan DHA lebih

    rendah daripada linoleat dan linolenat. Sementara itu, ikan laut terutamayang hidup di perairan dingin perlu untuk mempertahankan permeabilitas

    membran selulernya agar berbagai fungsi bio-fisiologisnya tetap berjalan

    normal. Selain itu, proses metabolisme pada ikan laut juga tidak mampu

    memperpanjang rantai karbon C 18 menjadi C 20 atau bahkan C 22. Oleh

    karena itu, keberadaan asam lemak rantai panjang menjadi esensial bagi

    ikan laut. Lain halnya dengan ikan air tawar. Proses metabolisme pada

    ikan air tawar mampu memperpanjang rantai karbon C 18 menjadi C 20atau C 22. Oleh karena itu, EPA dan DHA menjadi bersifat tidak esensial

    lagi bagi ikan air tawar, meskipun ikan tersebut mampu menggunaknnya

    dengan baik.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    32/33

    155

    ISBN: 978-979-097-044-1

    DAFTAR PUSTAKA/ACUAN/BACAAN ANJURAN

    1. Cho, C.Y., Cowey, C.B. and Watanabe, T. 1985. Finfish Nutrition in Asia-Methodological Approaches to Research and Development. IDRC,Canada. 154 p.

    2. Halver, J.E. 1972. Fish Nutrition. Acad. Press., New York. 713 p.

    3. Halver, J.E. 1989. Fish Nutrition. 2nd ed. Acad. Press, Inc., San Diego. 798p.

    4. Halver, J.E. and Hardy, R.W. 2002. Fish Nutrition. 3rd ed. Acad. Press,Amsterdam. 822 p.

    5. Hepher, B. 1988. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge Univ. Press. NewYork. 387 p.

    6. Lawrence, E. 1989. Biological Terms. 10th ed. Longman Sci. & Technical,Singapore. 645 p.

    7. Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of Fish. Van Nostrand reinhold, NewYork. 260 p.

    8. NRC. 1977. Nutrient Requirements of Warmwater Fishes. Nation. Acad.

    Sci., Washington, DC., USA. 78 p.

    9. NRC. 1982. Nutrient Requirements of Warmwater Aquatic Animals. Nation.Acad. Press, Washington, DC., USA. 252 p.

    10. Parker, R. 2002. Aquaculture Science. 2nd ed. Delmar, Thomson Learning,USA. 621 p.

    11. Pillay, T.V.R. 1990. Aquaculture-Principles and Practices. Fishing NewsBooks, Blackwell Sci. Pub. Ltd., Oxford, London. 575 p.

    12. Steffens, W. 1989. Principles of Fish Nutrition. Ellis Horwood Ltd., England.384 p.

    13. Stickney, R.R. 1979. Principles of Warmwater Aquaculture. John Wiley &Sons, Inc., Canada. 375 p.

    14. Tacon, A.G.J. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp-ATraining Manual: The Essential Nutrients. FAO-UN., Brazil. 117 p.

    15. Tytler, P. and Calow, P. 1985. Fish Energetics-New Perspectivees. Croom

    Helm, London. 349 p.

  • 8/8/2019 Pokok Bahasan Iv_lemak

    33/33

    156

    16. Webster, C.D. 2002. Nutrient Requirements and Feeding of Finfish forAquaculture. CABI Pub., USA. 448 p.

    SENARAI

    Fat-soluble vitamins= vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K

    Asam lemak -3: jenis asam lemak yang banyak dijumpai dalam bahan hewani

    Asam lemak -6: jenis asam lemak yang banyak dijumpai dalam bahan nabati