48
Pola dan Proses Komunikasi Keluarga Fitrani Dwina (Kelompok 9)

Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Pola dan Proses Komunikasi Keluarga

Fitrani Dwina

(Kelompok 9)

Page 2: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Kelompok 9

• Afrilia Safira ( 1210322015 )• Anisa Tamara ( 1210322011 )• Fitrani Dwina ( 1210323028 )• Iman Susilo ( 1210321012 )• Izzatul Muslimah ( 1210322030 )• Sri Ratna Dewi ( 1210321009 )• Wulan Yulastri ( 1210322021 )• Yola Febi Yuanda ( 1210321005 )

Page 3: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Pengertian Komunikasi

• Komunikasi adalah proses pertukaran perasaan, keinginan, kebutuhan, informasi, dan pendapat. (McCubbin & Dahl, 1985).

• Galvin dan Brommel (1986) mendefinisikan komunikasi keluarga sebagai suatu simbolis, proses transaksional menciptakan dan membagi arti dalam keluarga.

Page 4: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Unsur – unsur Komunikasi

1. Pengirim pesan (komunikator) : orang yang mencoba untuk memindahkan suatu pesan kepada orang lain.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a.Penampilanb.Penguasaan masalahc.Penguasaan bahasa

Page 5: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

2. Penerima Pesan (Komunikan): sasaran dari pengirim pesan (seseorang yang mendapatkan suatu pesan).

Komunikan dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa.

Page 6: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

3. Saluran (Media): alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun langsung.

Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitua. Media umum merupakan media yang dapat digunakan dalam segala bentuk komunikasi. Contohnya: radio, dllb. Media massa merupakan media yang digunakan untuk komunikasi massa, Misalnya: televisi

Page 7: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

4. PesanBentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :• Informatif, Pesan yang seperti ini berisi

informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan.

• Persuasif, Pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa untuk memakai sabun tersebut.

Page 8: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

• Koersif, Jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.

Page 9: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

5. Interaksi antar pengirim dan penerimaInteraksi dalam arti luas mengacu pada

pengiriman dan penerimaan pesan, termasuk respon yang ditimbulkan oleh pesan terhadap penerima dan pengirim.

6. EfekEfek adalah hasil akhir suatu komunikasi

yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya.

Page 10: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Prinsip- Prinsip Komunikasi

1. Prinsip pertama dan yang paling terpenting yaitu suatu pernyataan bahwa tidak mungkin untuk tidak berkomunikasi, karena semua prilaku adalah komunikasi.

2. Prinsip kedua dari komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dua tingkat yaitu informasi (isi) dan perintah (instruksi). Isi yaitu apa yang sebenarnya sedang dikatakan (bahasa verbal) sedangkan instruksi adalah menyampaikan maksud dari pesan (Goldenberg,2000).

Page 11: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

3. Prinsip ketiga (Watzlawick et al.,1967) berhubungan dengan “ pemberian tanda baca (pungtuasi) “ (Bateson, 1979) atau rangkaian komunikasi.

4. Prinsip komunikasi yang keempat diuraikan oleh Watzlick dan rekannya (1979) yaitu terdapat dua tipe komunikasi yaitu digital dan analogik.

Page 12: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Komunikasi digital adalah komunikasi verbal (bahasa isyarat) yang pada dasarnya menggunakan kata dengan pemahaman arti yang sama.

Jenis komunikasi yang kedua, analogik yaitu ide atau suatu hal yang dikomunikasikan, dikirim secara non verbal dan sikap yang representative (Hrtman & Laird, 1983).

Page 13: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

cont..

5. Prinsip komunikasi kelima diuraikan oleh kelompok yang sama dari beberapa ahli teori komunikasi keluarga (Watzlick, Beavin, & Jackson, 1967) yang disebut prinsip redundasi (kemubaziran).

Prinsip ini merupakan dasar pengembangan penelitian keluarga yang menggunakan keterbatasan pengamatan interaksi keluarga sehingga dapat memberikan penghayatan yang valid kedalam pola umum komunikasi

Page 14: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

6. Prinsip komunikasi yang keenam diuraikan oleh Batson dan rekan (1963) adalah semua interaksi komunikasi yang simetris atau komplementer.Dalam komunikasi komplementer, perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku pelaku interaksi lainnya.

Page 15: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Saluran Komunikasi

Saluran alur informasi adalah rute informasi untuk mencapai penerima. Jaringan komunikasi keluarga juga berkenaan dengan alur pesan ke belakang dan ke depan antara anggota keluarga (Jenkins, 1995).

Contoh pada keluarga patriarchal memiliki tipe komunikasi komando yang dari ayah ke ibu lalu ke anak.

Page 16: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Komunikasi tipe ini disebut jaringan komunikasi vertical. Keluarga mempunyai alur komunikasi informasi yang biasa digunakan yang menunjukkan struktur atau kekuasaan keluarga (seperti contoh yang baru di uraikan), kedekatan hubungan, peran keluarga dan popularitas atau sentralitas anggota individu diindikasikan oleh terpusatnya banyak saluran informasi pada satu orang.

Page 17: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Sebaliknya tidak adanya saluran pada anggota keluarga dapat menunjukkan ketidakpopuleran, rasa takut, penolakan, atau posisi di luar anggota keluarga.

Contoh, anak-anak dari keluarga imigran yang baru dapat berbicara dalam dua bahasa lebih cepat daripada orang tua mereka, sebagai penerjemah keluarga, sehingga mengasumsikan suatu posisi sebagai perantara antara keluarga dan sistem lain.

Page 18: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Proses Komunikasi Fungsional dalam Keluarga

Menurut terapi keluarga, komunikasi fungsional dipandang sebagai landasan keberhasilan, keluarga yang sehat (Goldenberg % Goldenberg , 2000) dan komunikasi fungsional didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan baik isi maupun tingkat instruksi pesan yang langsung dan jelas (Sells, 1973), serta sebagai keselarasan antara isi dan tingkat instruksi (Satir, 1983;Satir et al., 1991)

Page 19: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Komunikasi yang sehat dan fungsional dalam suatu keluarga memerlukan pengirim untuk mengirimkan maksud peran melalui saluran yang relative jelas dan penerima pesan mempunyai pemahaman arti yang sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pengirim (Sells). Komunikasi efektif berarti menyesuaikan arti dan mencapai konsistensi dan keselarasan antara pesan yang dimaksud dan pesan yang diterima.

Page 20: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Jadi, komunikasi yang efektif dalam keluarga adalah suatu proses definisi konstan dan redefinisi yang akan mencapai kesesuaian tingkat isi dan instruksi dari suatu pesan.

Page 21: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Pengirim fungsional

Menurut Satir (1967) pengirim yang berkomunikasi fungsional itu dapat:

1. Menyatakan maksud dengan tegas dan jelas

Contoh pada kasus seseorang yang sedang marah, pesan literal konsisten dengan nada suara, posisi dan sikap tubuhnya.

2. Identitas dan keterbukaanSebagai contoh tingkat keterbukaan yang

tinggi adalah “saya ingin pulang ke rumah sekarang. Saya sangat lelah.”

 

Page 22: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

3. Mengklarifikasi dan mengualifikasi pesan

Contoh jenis pernyataan klarifikasi dan kualifikasi tipe spesifik meliputi pernyataan “saya ingin” (Strayhorn,1977) seperti “jangan ganggu saya ketika saya sedang mendisiplinkan anak-anak” atau pernyataan “saya merasa”, misalnya “saya kadang merasa frustasi ketika tangan saya sakit sehingga saya tidak mampu melakukan pekerjaan rumah” (seorang pria yang mengalami atritis).

Page 23: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

4. Meminta umpan balikcontoh “saya terus bertanya

kepada diri saya sendiri, apakah kita harus memberitahukan kepada anak-anak bahwa saya menderita kanker? Bagaimana menurutmu? Atau “karena kegiatanmu masih dibatasi akibat kondisi jantungmu, menurut saya orang tuamu seharusnya datang berkunjung pada lain waktu. Apa reaksimu?”

Page 24: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

5. Terbuka terhadap umpan balik

Meminta kritik yang lebih spesifik atau pernyataan pengirim menunjukkan penerimaannya dan minatnya terhadap umpan balik.

Page 25: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Penerima fungsional

Menurut Anderson penerima fungsional mencoba untuk:

1. Mendengarkan secara aktif dan efektif2. Memberikan umpan balik3. Memvalidasi nilai dan kesetaraan pesan

Misal: “ Saya mengerti apa yang anda pikirkan dan rasakan “ atau “ Masuk akal dan beralasan Anda merasa demikian. Validas tidak berarti penerima setuju dengan pesan yang dikomunikasikan pengirim, tetapi menunjukkan penerimaan atau pesan tersebut berharga.

Page 26: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Proses komunikasi disfungsional dalam keluarga

Pengirim disfungsionalKomunikasi disfungsional sering kali tidak efektif dalam menyatakan kasus, mengklarifikasi dan mengualifikasi, dalam menguraikan, dan atau keterbukaan terhadap umpan balik karena penerima seringkali ditinggalkan dalam kebingungan dan harus menebak apa yang menjadi pemikiran atau perasaan pengirim pesan.

Page 27: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Membuat asumsiKetika asumsi dibuat, pengirim

mengabdalkan apa yang penerima rasakan atau pikirkan tentang suatu peristiwa atau seseorang tanpa memvalidasi persepsinya. pengirim disfungsional biasanya tidak menyadari asumsi yang ia buat.

• Mengekspresikan perasaan secara tidak jelas.Karena takut ditolak, ekspresi perasaan

pengirim dilakukan dengan sikap terselubung dan sama sekali tertutup.

Page 28: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Membuat respon yang menghakimiRespon yang menghakimi

adalah komunikasi disfungsional yang ditandai dengan kecenderungan untuk secara konstan mengevaluasi pesan menggunakan sistem nilai pengirim.

Page 29: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Ketidakmampuan untuk mendefinisikan kebutuhan sendiri

Pengirim disfungsional tidak hanya tidak mampu mengekspresikan kebutuhannya, namun juga karena takut ditolak menjadi tidak mampu mendefinisikan perilaku yang diharapkan dari penerima untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Page 30: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Komunikasi yang tidak sesuai Penampilan komunikasi

yang tidak sesuai merupakan jenis komunikasi yang disfungsional dan terjadi apabila dua pesan yang bertentangan atau lebih serentak dikirimkan.

Page 31: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Penerima disfungsionalJika penerima disfungsional, terjadi komunikasi terputus, karena pesan tidak diterima sebagaimana dimaksud karena kegagalan penerima untuk mendengarkan atau menggunakan diskualifikasi.

Page 32: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Gagal mendengarkanDalam kasus gagal

mendengarkan, suatu pesan dikirimkan, namun penerima tidak memperhatikan atau mendengarkan pesan tersebut. Cara yang sering digunakan individu yang tidak mendengarkan adalah dengan mengabaikan pesan.

Page 33: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Menghina Sikap ofensif komunikasi

menunjukkan bahwa penerima pesan bereaksi secara negatif, seperti sedang terancam. Penerima tampak bereaksi secara defensif terhadap pesan dengan mengasumsikan sikap oposisi dan mengambil posisi menyerang.

Page 34: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

• Gagal menggali pesanUntuk mengklarifikasi maksud

atau arti pesan, penerima fungsional mencari penjelasan lebih lanjut. Sebaliknya, penerima disfungsional menggunakan respon tanpa menggali.

• Gagal memvalidasi pesanValidasi, seperti yang didefinisikan

sebelumnya, berkenaan dengan penyampaian penerimaan penerima.

Page 35: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

CONT..

Pengirim dan penerima disfungsional• Berkomunikasi dengan panjang gelombang

(topik) yang berbeda (pembicaraan paralel) Dalam pembicaraan paralel, setiap

individu dalam interaksi secara konstan menyatakan kembali isunya tanpa betul-betul mendengarkan oang lain atau mengenali kebutuhan orang lain.

• Tidak mampu memfokuskan pada satu isuTiap individu melantur dari satu isu ke isu

lain bukannya menyelesaikan satu masalah atau meminta suatu pengungkapan.

Page 36: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Faktor yang mempengaruhi pola komunikasi keluarga

1. Konteks atau situasi2. Latar belakang etnik keluarga3. Siklus kehidupan keluarga4. Perbedaan gender5. Bentuk keluarga6. Mini budaya keluarga

Page 37: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Komunikasi dalam Keluarga dengan Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan berkenaan dengan setiap perubahan yang memengaruhi proses kehidupan klien (fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan dan spiritual).

(Carpenito, 2000).

Page 38: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Temuan penelitian tentang adaptasi keluarga terhadap penyakit kronik dan mengancam kehidupan secara konsisten menunjukkan bahwa faktor sentral dalam fungsi keluarga yang sehat adalah terdapatnya keterbukaan, kejujuran, dan komunikasi yang jelas dalam mengatasi pengalaman kesehatan yang menimbulkan stress serta isu terkait lainnya.

Page 39: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Jika keluarga tidak membahas isu penting yang dihadapi mereka akan menyebabkan jarak emosi dalam hubungan keluarga, dan meningkatnya stress keluarga.

Stress yang meningkat tidak saja mempengaruhi hubungan keluarga tetapi juga kesehatan keluarga juga anggotanya.

Page 40: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Diagnosis Keperawatan Keluarga

NANDA belum mengidentifikasikan diagnosis komunikasi yang berhubungan dengan orientasi keluarga. NANDA menggunakan prilaku komunikasi sebagai bagian dari pendefinisian karakteristik pada beberapa diagnosis mereka, seperti proses berduka disfungsional.

Page 41: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Di luar diagnosis NANDA, diagnosis komunikasi keperawatan keluarga secara luas dapat terjadi seperti komunikasi keluarga disfungsional atau komunikasi orang tua- anak, saudara kandung, pasangan keluarga dan suami istri disfungsional.

Diagnosis keperawatan keluarga umum lainnya dalam area ini adalah hambatan komunikasi keluarga atau masalah komunikasi keluarga.

Page 42: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Intervensi Keperawatan Keluarga

Intervensi dalam keperawatan keluarga dalam area komunikasi melibatkan pendidikan kesehatan dan konseling serta kolaborasi sekunder, membuat kontrak, dan merujuk ke self-help group, organisasi komunitas, dan klinik atau kantor terapi keluarga.

Konseling di bidang komunikasi keluarga melibatkan dorongan dan dukungan keluarga dalam upaya mereka untuk meningkatkan komunikasi di antara mereka sendiri. Perawat keluarga adalah fasilitator proses kelompok dan narasumber.

Page 43: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Klasifikasi Wright dan Leahey (2000) tentang 3 jenis bantuan intervensi keluarga secara langsung berfokus pada ingkat kognitif, afektif dan prilaku dari fungsi keluarga.1. Intervensi keperawatan keluarga dengan fokus kognitif: memberikan informasi atau ide baru tentang komunikasi (pendidikan).

Page 44: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

2. Intervensi keperawatan keluarga dengan fokus afektif: diarahkan pada perubahan ekspresi emosi anggota keluarga baik dengan meningkatkan maupun menurunkan tingkat emosional atau memodifikasi mutu komunikasi emosional.

3. Intervensi langsung ditujukan pada tingkat afektif dari fungsi keluarga termasuk mendesak anggota keluarga dewasa atau orang tua untuk berbagi perasaan dengan anak mereka (sesuai dengan usia anak atau subjek).

Page 45: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

Intervensi pendidikan kesehatan dan konseling dirancang untuk mengubah komunikasi keluarga meliputi:

1. Mengidentifikasi keinginan perubahan prilaku spesifik anggota keluarga dan menyusun rencana kolaboratif untuk suatu perubahan.

2. Mengakui, mendukung, dan membimbing anggota keluarga ketika mereka mulai mencoba untuk berkomunikasi secara jelas dan selaras.

3. Memantau perubahan prilaku yang telah menjadi sasaran sejak pertemuan terdahulu.

Page 46: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

McCubbin dan Dahl (1985), pakar dan edukator keluarga merekomendasikan taktik komunikasi kepada pasangan dewasa untuk menggunakan pengelolaan konflik secara produktif. Ragkumannya adalah:1.Coba untuk tidak terlibat dalam “kitchen-sink-fighting: (melemparkan semua isu tambahan ke dalam konflik)2.Berbicara tentang isu, bukan kepribadian.

Page 47: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Cont..

3. Jadilah pendengar aktif (minta umpan balik atau klarifikasi)

4. Akui bahwa ketidakbahagiaan pasangan anda tidak harus selalu menjadi tanggung jawab anda.

5. Mencari cara agar kedua belah pihak sama-sama puas.

Page 48: Pola dan Proses Komunikasi Keluarga.ppt

Terima kasih