2
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL UNIT RADIOLOGI RS. MITRA MASYARAKAT TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN Pengelolaan rumah sakit yang bermutu efektif dan efisien, harus ditunjang oleh tenaga memadai baik secara kualitas maupun kuantitas, pengadaan, pembinaan dan pengembangan tenaga perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit, untuk itu perlu suatu kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan tenaga/ personil merupakan hal yang paling menyita perhatian administrator rumah sakit dan perawatan sekarang ini. Turn over personil, perkembangan fasilitas perawatan yang cepat, kemajuan ilmu pengetahuan dan perubahan-perubahan dalam perawatan di rumah sakit telah mempengaruhi proses penempatan personil. Perencanaan personil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan tenaga kesehatan yang terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan latihan tenaga serta pendayagunaan tenaga kesehatan. Perencanaan dan penempatan personil adalah proses meramalkan, memproyeksikan, membandingkan kebutuhan dengan persediaan, merencanakan kebijakan dan program serta menilai efektivitas. Unit radiologi RS. Mitra Masyarakat, juga memerlukan suatu perencanaan personil yang tepat, sehingga dengan perencanaan personil yang baik, diharapkan akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan menggunakan sumber daya yang seefisien mungkin. Sebagai awal dari langkah perencanaan adalah menghitung jumlah kebutuhan pegawai, agar penempatan tenaga kesehatan pada suatu sarana kesehatan lebih mudah dan lebih cepat, dibutuhkan indikator yang bisa menunjukkan berapa sebenarnya kebutuhan tenaga kesehatan pada sarana kesehatan yang dimaksud. Tujuan perencanaan tenaga : 1. Untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga secara realistis, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pola ketenagaan

Citation preview

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONILUNIT RADIOLOGI RS. MITRA MASYARAKATTAHUN 2015

A. PENDAHULUANPengelolaan rumah sakit yang bermutu efektif dan efisien, harus ditunjang oleh tenaga memadai baik secara kualitas maupun kuantitas, pengadaan, pembinaan dan pengembangan tenaga perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit, untuk itu perlu suatu kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya manusia.Perencanaan tenaga/ personil merupakan hal yang paling menyita perhatian administrator rumah sakit dan perawatan sekarang ini. Turn over personil, perkembangan fasilitas perawatan yang cepat, kemajuan ilmu pengetahuan dan perubahan-perubahan dalam perawatan di rumah sakit telah mempengaruhi proses penempatan personil.Perencanaan personil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan tenaga kesehatan yang terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan latihan tenaga serta pendayagunaan tenaga kesehatan.Perencanaan dan penempatan personil adalah proses meramalkan, memproyeksikan, membandingkan kebutuhan dengan persediaan, merencanakan kebijakan dan program serta menilai efektivitas.Unit radiologi RS. Mitra Masyarakat, juga memerlukan suatu perencanaan personil yang tepat, sehingga dengan perencanaan personil yang baik, diharapkan akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan menggunakan sumber daya yang seefisien mungkin. Sebagai awal dari langkah perencanaan adalah menghitung jumlah kebutuhan pegawai, agar penempatan tenaga kesehatan pada suatu sarana kesehatan lebih mudah dan lebih cepat, dibutuhkan indikator yang bisa menunjukkan berapa sebenarnya kebutuhan tenaga kesehatan pada sarana kesehatan yang dimaksud.Tujuan perencanaan tenaga :1. Untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga secara realistis, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.2. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas secara terus menerus kepada pasien dengan personil yang tersedia3. Untuk mengevaluasi secara periodik pelaksanaan penempatan personil dalam rangka menentukan masalah-masalah penempatan personil4. Untuk mengetahui unit mana yang kelebihan/ kekurangan tenaga dan jenis apa yang kelebihan atau kekurangan.5. Tercapainya efisiensi dan efektifitas pendayagunaan tenaga yang tersedia secara optimal.

Keterbatasan analisis :1. Analisis ini hanya berdasarkan beban kerja dan tidak memperhitungkan jumlah dan jenis peralatan yang tersedia, pembagian shift2. Beban kerja yang digunakan dalam analisis ini adalah beban kerja kegiatan pokok.3. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi tidak mendalam, karena keterbatasan tenaga dan waktu yang tersedia B. PENGERTIAN-PENGERTIANC. METODA PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG DIGUNAKAND. KESIMPULAN