Upload
dayu-anjani-gembul-3429
View
684
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x.. diharapkan pola nafas pasien
kembali efektif
Criteria hasil:
Frekuensi nafas pasien kembali normal [16-24 x/menit
Pasien melaporkan sesak berkurang sampai hilang
Tidak ada retraksi dinding dada
Pasien tidak tampak sesak
Intervensi:
1. Perhatikan adanya pucat atau warna buah ceri merah pada kulit yang cedera.
R/ : Dugaan adanya hipoksemia atau karbon monoksida
2. Tinggikan kepala tempat tidur dan hindari penggunaan bantal dibawah kepala
sesuai indikasi.
R/ : meningkatkan ekspansi paru optimal/fungsi pernafasan. Bila kepala/leher
terbakar, bantal dapat menghambat pernafasan, menyebabkan nekrosis pada
kartilago telinga yang terbakar dan meningkatkan kontriktur leher.
3. Berikan pelembab oksigen melalui cara yang tepat, seperti masker wajah.
R/ : oksigen memperbaiki hipoksemia/asidosis. Pelembab merupakan pengeringan
saluran pernafasan dan menurunkan visikositas sputum.
4. Kaji ulang seri ronsen
R/ : perubahan menunjukkan atelektasis/edema paru tidak dapat terjadi selama 2-3
hari setelah terbakar.
5. Siapkan/bantu intubasi atau trakeostomi sesuai indikasi
R/ : intubasi atau dukungan mekanikal dibutuhkan bila jalan nafas edema atau
luka bakar mempengaruhi fungsi paru atau oksigenasi.
2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit atau trauma ditandai dengan pasien mengeluh
demam, suhu: 39.2C, nadi 112 x/menit, pernafasan: 31 x/menit.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan temperature
tubuh pasien kembali normal
Criteria hasil:
Suhu tubuh pasien dalam rentang normal [36,5C – 37,5C]
Frekuensi nafas pasien kembali normal [16-24 x/menit]
Nadi pasien dalam rentang normal [60-100 x/menit
Pasien tidak teraba hangat
Intervensi:
1. Monitor temperatur secara ketat
R/ : Suhu 38,9° C – 41,1° C menunjukkan proses penyakit infeksius akut
2. Lakukan Tepid Sponge (seka) dengan air biasa
R/ : Tepid sponge (seka) dapat mempercepat penurunan panas tubuh
3. Hindari kompres alkohol dan air es
R/ : Kompres digunakan untuk mengurangi demam. Penggunaan air es / alkohol
mungkin menyebabkan kedinginan, peningkatan suhu secara aktual.
4. Berikan terapi antipiretik dan anrtibiotik sesuai program
R/ : Mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus
3. Risiko infeksi
4. Gangguan integritas kulit