9
Polieter Susunan kimia Polieter merupakan polimer berbasis polieter yang diperkeras dengan reaksi antara cincin aziridin yang merupakan ujung cabang molekul polieter. Rantai utamanya dapat merupakan suatu kopolimer etilen oksida dan tetrahidrofuran. Ikatan silang, dan kemudian pengerasan, terjadi oleh jenis ester sulfonat aromatic. Ikatan silang, dan kemudian pengerasan, terjadi oleh jenis jenis sulfonat aromatic dimana R adalah gugus alkil. Ini akan menghasilkan ikatan silang oleh polimerisasi katonik melalui ujung kelompok imin. Komposisi: Pasta base: polimer polieter yaitu silika koloidal sebagai pengisi, dan bahan pembuat plastik (glikoleter, ftalat) Pasta aselerator: alkil sulfonataromatiksebagai tambahan bahan pengisi dan pembuat plastis.

Polieter , Non Elastik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Polieter , Non Elastik

Polieter

Susunan kimia

Polieter merupakan polimer berbasis polieter yang diperkeras dengan reaksi antara cincin

aziridin yang merupakan ujung cabang molekul polieter. Rantai utamanya dapat merupakan

suatu kopolimer etilen oksida dan tetrahidrofuran. Ikatan silang, dan kemudian pengerasan,

terjadi oleh jenis ester sulfonat aromatic. Ikatan silang, dan kemudian pengerasan, terjadi oleh

jenis jenis sulfonat aromatic dimana R adalah gugus alkil. Ini akan menghasilkan ikatan silang

oleh polimerisasi katonik melalui ujung kelompok imin.

Komposisi:

Pasta base: polimer polieter yaitu silika koloidal sebagai pengisi, dan bahan pembuat plastik

(glikoleter, ftalat)

Pasta aselerator: alkil sulfonataromatiksebagai tambahan bahan pengisi dan pembuat plastis.

Manipulasi:

Awalnya polieter dikemas hanya dalam 1 kekentalan. Bahan pseoudoplastis memungkinkan satu

adukan digunakan baik untuk bahan semprit maupun sendok cetak. Kemudian, pabrik pembuat

menyediakan pasta tambahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu adukan

pengencer. Komponen bahan memerlukan perumusan dapat dilakukan dengan pengaduk

otomatis, namun bias diaduk dengan cra manual dengan tangan.

Page 2: Polieter , Non Elastik

Sifat :

a. Working time dan pengerasan:

Kecepatan pengerasan kurang peka pada suhu.

Memperpanjang waktu kerja:

1. Modifikasi rasio base dan aselerator.

2. Menambah bahan pengencer.

3. Bahan retarder.

b. Elastisitas:

Dibandingkan dengan vinyl polysiloxane masih lebih kaku.

c. Kekuatan sobek:

Ketahanan sobek lebih baik dibandingkan bahan silikon. Namun lebih mudah sobek

dibandingkan polisulfid.

d. Kestabilan dimensi:

Untuk mempertahankan keakuratan cetakan polieter harus disimpan di tempat kering dan

dingin karena polieter bersifat absorbsi air.

e. Penggunaan sendok cetak:

Dapat dengan sendok cetak perorangan atau sendok cetak biasa.

Keuntungan dan Kerugian Bahan Polieter Dibandingkan dengan Bahan Polisulfid

Keuntungan Kerugian

Waktu kerja dan pengerasan cepat Akurat bila dituang langsung

Terbukti akurat Kestabilan dimensi buruk

Ketahanan sobek cukup Bersih, tetapi rasa tidak enak

Kurang hidrofobik Keras, permukaan menutup undercut

Kurang distorsi ketika dikeluarkan dari mulut Sedikit lebih mahal

Waktu penyimpanan lama Dapat diisi berulang

Kestabilan dimensi baik

Page 3: Polieter , Non Elastik

NON ELASTIC

Bahan cetak tidak elastic mewakili sekelompok bahan yang menunjukkan deformasi

elastic yang tidak berarti besarnya bila dipaparkan pada tekanan menekuk atau tekanan tarik.

Bahan tersebut cenderung patah tanpa menunjukkan deformasi plastic sedikitpun bila

tekanan melebihi kekuatan tarik, geser, atau kompresinya.

1. Impression plaster

Isinya:calcium, β-calcium sulphate hemihydrate + H2O à calcium sulphate dihydrate.

Sifat : mucostatik

Accelerator : kalium sulfat

Retarder : borak

Pewarna : alazarin merah

Dapat menyerap air : pasien merasa kering.

Tidak digunakan pada undercut.

Bahan ini mudah patah.

Manipulasi:

Dengan sendok cetak perorangan, tebal impression 1 – 1,5 mm.

2. MODELLING COMPOUND

Komposisi:

Terdiri dari campuran malam, resin termoplastik, bahan pengisi, dan bahan pewarna. Satu dari

substansi pertama yang digunakan untuk bahan cetak adalah malam lebah (beeswax). Karena

malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearik, dan guta perca ditambahkan untuk

meningkatkan plastisitas dan kemampuan kerja.

Ada 3 jenis yang digunakan:

Impression compound.

Digunakan untuk mencetak rahang yang tidak bergigi.

Disediakan dalam bentuk cake, warnanya cokalauat.

Low fusing / tracing compound à tipe I.

Untuk mengadakan koreksi cetakan dari compound.

Page 4: Polieter , Non Elastik

Untuk adaptasi perifer dari sendok cetak khusus.

Disediakan dalam bentuk batangan, warnanya hijau & lembaran.

Tray compound / high fusing à tipe II .

Untuk membuat sendok cetak khusus.

Disediakan dalam bentuk cake, warnanya hitam.

Tipe I:

Bentuk lembaran : mencetak edentolous ridengane.

Bentuk stik : memberi batas pada individual tray & mencetak pembuatan crown dengan

teknik cincin.

Temperatur lunak : 55°c - 60°c

Sifat fisik: thermoplastic.

Untuk membedakan yang baik dan yang buruk:

Adanya flow: adanya perubahan permanen yang dihasilkan karena beban kompresif yang

konstan.

Impression compound.

Flow harus rendah pada 37°C.

Dilunakkan dalam air hangat 55°C & perlu didinginkan dulu

sampai 45°C sebelum dimasukkan dalam mulut.

Permukaan compound setelah di flambir.

Harus halus & mengkilap dengan lapisan yang tipis & lunak

dari bahan.

Memungkinkan conpound mencetak sampai detail yang halus.

Permukaan compound setelah pengukiran.

Mengukir dengan pisau tajam harus meninggalkan bekas yang

rata tanpa patah.

Sifat yang mempengaruhi manipulasi:

Thermal conductivitet.

Compound mempunyai penghantar panas yang rendah.

Compound melunak & mengeras secara perlahan-lahan.

Tendensi stress relief yang terjadi setelah moulding.

Sifat ini terdapat pada semua bahan thermalplastis.

Page 5: Polieter , Non Elastik

Karena itu lebih baik mengisi cetakan dengan compound secepat

mungkin dengan stone untuk mengurangi cacat karena stress relief.

Thermal expansion.

Compound mempunyai coefisien linier themal expansi yang besar &

berarti mempunyai thermal kontraksi yang besar juga.

Komposisi:

Mempunyai campuran natural resin, synthetic resin, plasticizer dan bahan pengisi.

Bentuk impression compound

3. Impression wax

Jarang digunakan.

Biasanya untuk mengkoreksi kecacatan impression material yang lain.

Sifat thermoplastic : suhu kamar lunak.

Dapat digunakan sebagai mucocompressive : pembuatan free and saddle bawah.

Komposisi:

Parafin : Malam lebah : 3 : 1

4. Pasta Oksida Seng Eugenol

Komposisi

Tabel 6. Komposisi Pasta OSE

Komponen Persentase

Tube 1 (basis)

Oksida seng

Minyak mineral atau sayur tertentu

87

18

Tube 2 (katalis)

Minyak cengkeh atau eugenol

Garam atau rosin terpolimerisasi

Bahan pengisi (Jenis Silika)

Lanonin

12

50

20

3

Page 6: Polieter , Non Elastik

Balsam bersifat resin

Larutan aselerator dan pewarna

10

5

Indikasi

Pada kondisi yang tepat, reaksi antara oksida seng dan eugenol menghasilkan masa relative

kerang yang memiliki keuntungan medis tertentu serta keuntungan mekanik dalam tindakan

kedokteran gigi tertentu. Jenis ini bias digunakan untuk mencetak lengkunng rahang tanpa

gigi, pasta pencatat gigitan, dan sebagai bahan relining sementara untuk gigi tiruan.

Manipulasi

Mengeluarkan pasta base dan katalis sama banyak lalu mengeduknya hingga homogen.

Meletakkan bahan pada sendok cetak, lalu melakukan pencetakan.

Waktu Pengerasan

Terbagi menjadi dua yaitu waktu pengerasan awal (3-6 menit), merupakan waktu saat mulai

mencampur, mengaduk, meletakan dalam sendok cetak dan mulai mencetak, dan waktu

pengerasan akhir ( 10 menit) yaitu keadaan dimana bahan sudah cukup kuat untuk

menerima tekanan.

Kestabilan Dimensi

Kestabilan dimensi sangat memuaskan.